|19
ISSN : 1412‐7601
Volume 3, No.2 September 2017
http://www.ekonobis.unram.ac.id
EKONOBIS
Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli
Daerah (Pad) Di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara
Barat Tahun 2002-2016
Jarque-Bera 0.991965
1
Probability 0.608972
0
-7499975 -4999975 -2499975 25 2500025 5000025 7500025
Sumber: Hasil Output Eviews 7
Ihsan Rois, Luluk Fadliyanti,Bq.Saripta wijimulawiani/Dampak Pengembangan Pariwisata…. |23
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat dilihat dalam penenlitian ini mengandung gejala
bahwa tidak ada variabel yang heteroskedastisitas atau tidak.Untuk
mempunyai nilai korelasi tidak lebih dari mengujinya digunakan uji Glesjer yaitu
0.8, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan cara meregresikan antara variabel
tidak terjadi multikolinieritas pada model independen dengan nilai absolut
regresi. residualnya.Jika nilai signifikan antara
3. Uji Heteroskedastisitas variabel independen dengan absolut
Uji heteroskedastisitas digunakan residualnya lebih dari 0.05 maka tidak
dengan tujuan untuk mengetahui terjadi masalah heteroskedastisitas.
apakah model
Pada tabel 5 dapat dilihat hasil analisis 0.1378. Maka dapat disimpulkan bahwa
sebagai berikut: variabel X2 tidak mempunyai hubungan
Pada nilai koefisien c (konstanta) sebesar yang signifikan terhadap variabel Y.
-2781669, dengan tingkat signifikan lebih Koefisien pada variabel X3 dengan nilai
kecil dari nilai probabilitas sebesar koefisien sebesar -23375.80, dimana nilai
0.0079.artinya bahwa jika variabel signifikan lebih besar dari nilai probabilitas
independen yaitu X1, X2, X3, X4 bernilai 0 sebesar 0.05 atau 0.6251 > 0.05, maka
(nol) maka variabel dependen (Y) akan Ha ditolak dan H0 diterima.maka dapat
bernilai -2781669. disimpulkan bahwa variabel X3 tidak
Koefisien variabel X1 terhadap variabel Y mempunyai hubungan yang signifikan
dimana koefisien terdapat nilai sebesar terhadap variabel Y.
0.0371, nilai signifikan lebih kecil dari nilai Koefisien pada variabel X4 dengan nilai
probabilitas sebesar 0.05 atau nilai sebesar 7080809, dimana nilai signifikan
0.00372 < 0.05, maka Ha diterima dan H0 lebih besar dari nilai probabilitas sebesar
ditolak.Maka dapat disimpulkan bahwa 0.05 atau 0.0037 < 0.05, maka Ha
variabel X1 memiliki kontribusi dan diterima dan H0 ditolak. 0.1378. Maka
mempunyai hubungan searah terhadap dapat disimpulkan bahwa variabel X4
variabel Y.Artinya bahwa setiap memiliki kontribusi dan mempunyai
peningkatan jumlah wisatawan sebanyak hubungan searah terhadap variabel
1 orang diharapkan akan meningkatkan Y.Artinya bahwa jika rata-rata lama tinggal
jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) wisatawan meningkat sebesar 1 hari,
sebesar Rp. 65.272.08,- maka kontribusi yang diharapkan
Koefisien pada variabel X2 terhadap Y terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)
dimana koefisien dengan nilai sebesar sebesar Rp. 7.080.809,-.
681033.5, nilai signifikan lebih besar dari Uji F dapat dilihat pada tabel 5,
nilai probalibitas sebesar 0.05 atau 0.1378 dengan nilai probalilitas sebesar 0.0000.,
> 0.05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. dengan membnadingkan nilai F tabel dan
Ihsan Rois, Luluk Fadliyanti,Bq.Saripta wijimulawiani/Dampak Pengembangan Pariwisata…. |25
F hitung dengan tingkat signifikasi alpha Pengaruh Jumlah Hotel Dan Restoran
0.05. Nilai F tabel dapat diperoleh degan Terhadap Pendapatan Asli Daerah
cara menghitung derajat kebebasan (df) = Koefisien regresi untuk variabel jumlah
(k-1);(n-k), dimana k merupakan jumlah hotel dan restoran adalah sebesar
variabel dalam penelitian dan n 681033.5 dengan probabilitas sebesar
merupakan jumlah tahun atau rentang 0.1378 menunjukkan hasil yang tidak
waktu pada penelitian maka jumlah yang signifikan.Artinya bahwa jumlah hotel dan
diperoleh= (5-1);(15-5) maka nilai F tabel restoran tidak dapat menentukan
= 2.90 berdasarkan hasil dari olahan data kenaikan ataupun penurunan jumlah
dengan menggunakan Eviews 7 maka pendapatan asli daerah.Tingkat hunian
diketahui nilai dari F hitung sebesar hotel, fasilitas dan jumlah wisatawan yang
64.94411 > f tabel sebesar 2.90 dengan makan dan minum di restoran yang dapat
tingkat signifikan sebesar 0.0000 < 0.05. memberikan pengaruh langsung terhadap
Maka dapat disimpulkan bahwa variabel pendapatan asli daerah, berupa jumlah
independen (X1,X2,X3,X4) bersama-sama pajak yang ditarik dari hotel dan restoran
mempunyai pengaruh yang positif dan tersebut.
signifikan terhadap variabel dependen (Y). Hasil penelitian ini sesuai dengan
Dalam Uji determinasi dapat dilihat penelitian yang dilakukan oleh Wulandari,
bahwa nilai R squared sebesar 0.962932 Sri dan Triandaru, Sigit (2015) mengenai
memiliki arti bahwa variasi seluruh Peran Sektor Pariwsata Dalam
variabel independen (X1,X2,X3,X4) dapat Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
mempengaruhi variabel dependen (Y) Tabanan 1990-2014, yang menyebutkan
sebesar 96 % dan sisanya ditentukan oleh bahwa jumlah hotel tidak berpengaruh
factor-faktor lain di luar variabel penelitian. signifikan terhadap PAD.
Pada dasarnya jumlah hotel dan restoran
Pembahasan tidak mempengaruhi besaran nilai
Pengaruh Jumlah Kunjungan pendapatan asli daerah, melainkan lama
Wisatawan Terhadap Pendapatan Asli menginap wisatawan dan belanja
Daerah (PAD) wisatawan di dalam mengkonsumsi
Koefisien regresi untuk variabel jumlah makan dan minum yang dapat
kunjungan wisatawan adalah sebesar memberikan pengaruh terhadap
65272.08 dengan probabilitas sebesar pendapatan asli daerah. Seperti yang
0.0371 menunjukkan hasil yang signifikan. dijelaskan oleh Spillane (1987) bahwa
Artinya bahwa setiap peningkatan jumlah belanja wisatawan di daerah tujuan
wisatawan sebanyak 1 orang diharapkan wisatanya juga akan meningkatkan
akan meningkatkan jumlah Pendapatan pendapatan dan pemerataan pada
Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. masyarakat setempat secara langsung
65.272.08,- maupun tidak langsung melalui dampak
Hasil penelitian ini sesuai dengan berganda (multiplier effect). Dimana di
penelitian yang dilakukan oleh Shella, daerah pariwisata dapat menambah
Zelvian, dkk( 2014) yang melakukan pendapatannya dengan menjual barang
penelitian mengenai Faktor-faktor yang dan jasa, seperti restoran, hotel,
mempengaruhi penerimaan daerah sektor pramuwisata dan barang-barang souvenir.
pariwisata kota Banda Aceh. Hasilnya Dengan demikian, pariwisata harus
menunjukkan bahwa jumlah wisatawan dijadikan alternatif untuk mendatangkan
mempengaruhi penerimaan daerah sektor keuntungan bagi daerah tersebut.
pariwisata di kota Banda Aceh. Rosa, Del
Yani, dkk (2016) melakukan penelitian Pengaruh Jumlah Obyek Wisata
mengenai dampak sektor pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah
terhadap (PAD) kabupaten Pesisir Selatan (PAD)
tahun 2004-2014, hasilnya menunjukkan Koefisien regresi untuk variabel jumlah
bahwa jumlah wisatawan mempunyai obyek wisata adalah sebesar -23375.80
pengaruh terhadap pendapatan asli dengan nilai probabilitas sebesar 0.6251
daerah. menunjukkan hasil yang tidak signifikan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
26 | Ihsan Rois, Luluk Fadliyanti,Bq.Saripta wijimulawiani/Dampak Pengembangan Pariwisata….
penelitian yang dilakukan oleh Suherlan, selama perjalanannya dan menginap di
herlan (2016) yang menyebutkan bahwa tempat tujuan”.
jumlah obyek wisata tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap KESIMPULAN DAN SARAN
Pendapatan Asli Dearah (PAD). Bahwa Kesimpulan
bukan jumlah dari obyek wisata yang Berdasarkan hasil analisis kuantitatif yang
dapat meningkatkan pendapatan asli telah diuraikan, maka dapat ditarik
daerah melainkan jumlah wisatawan yang kesimpulan sebagai berikut:
datang mengunjungi obyek wisata 1. Jumlah kunjungan wisatawan
tersebut dengan membeli karcis masuk domestik maupun mancanegara
dan penggunaan fasilitas lainnya yang mempunyai pengaruh yang positif
berbayar. dan signifikan terhadap
Seperti yang dijelaskan dalam UU no. 28 Pendapatan Asli Daerah (PAD) di
tahun 2001 mengenai pajak daerah dan kabupaten Lombok tengah. Hal ini
retribusi daerah. Pendapatan obyek berarti bahwa setiap peningkatan
pariwisata adalah merupakan sumber jumlah wisatawan sebanyak 1
penerimaan obyek pariwisata yang orang, diharapkan akan
berasal dari retribusi karcis masuk, meningkatkan jumlah Pendapatan
retribusi parkir dan pendapatan lain-lain Asli daerah PAD) sebesar Rp.
yang sah berasal dari obyek pariwisata 65.272.08,-.
tersebut. Sproule-Jones dan White (1997) 2. Rata-rata lama tinggal wisatawan
mengatakan bahwa retribusi adalah di kabupaten Lombok Tengah
semua bayaran yang dilakukan bagi mempunyai pengaruh yang positif
perorangan dalam menggunakan layanan dan signifikan terhadap
yang mendatangkan keuntungan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di
langsung dari layanan itu kabupaten Lomboh Tengah. Hal
ini berarti bahwa setiap
Pengaruh Rata-Rata Lama Tinggal peningkatan rata-rata lama tinggal
Wisatawan Dengan Pendapatan Asli wisatawan sebanyak 1 hari,
Daerah (PAD) diharapkan akan meningkatkan
Koefisien rata-rata lama menginap jumlah Pendapatan Asli Daerah
wisatawan adalah sebesar 7080809 (PAD) sebesar Rp. 7.080.809,-.
dengan nilai probabilitas sebesar 0.0037 Saran
menunjukkan hasil yang signifikan. Artinya Sektor pariwisata merupakan sector
bahwa jika rata-rata lama tinggal unggulan yang dapat memberikan
wisatawan meningkat sebesar 1 hari, sumbangan yang cukup besar terhadap
maka kontribusi yang diharapkan Pendapatan Asli daerah (PAD). Oleh
terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebab itu untuk lebih meningkatkan peran
sebesar Rp. 7.080.809,-. sector pariwisata terhadap Pendapatan
Hasil penelitian ini sesuai dengan Asli Daerah (PAD) dan dalam rangka
penelitian yang dilakukan oleh Shella, menjadikan sector pariwisata tetap
Zelvian, et. Al (2014) yang menunjukkan menjadi sector unggulan di masa yang
bahwa rata-rata menginap wisatawan akan datang, maka perlu diambil langkah-
mempengaruhi penerimaan daerah sektor langkah strategis sebagai berikut:
pariwisata di kota Banda Aceh. Menurut 1. Dari hasil penelitian ini didapatkan
Theobald (2005) Data pengeluaran bahwa jumlah wisatawan dan rata-
wisatawan merupakan salah satu indikator rata lama menginap wisatawan
terpenting yang digunakan untuk mempunyai pengaruh terhadap
memantau dan mengevaluasi dampak pendapatan asli daerah. Maka
pariwisata terhadap suatu perekonomian perlu dilakukan upaya-upaya untuk
dan pada berbagai segmen industri lebih meningkatkan jumlah
pariwisata yang representatif. Hal tersebut kunjungan wisatawan dan lama
mendefinisikan bahwa pengeluaran menginap wisatawan. Salah satu
pariwisata sebagai “total pengeluaran upaya yang perlu diperhatikan
konsumsi yang dilakukan oleh wisatawan adalah perlunya dilakukan
Ihsan Rois, Luluk Fadliyanti,Bq.Saripta wijimulawiani/Dampak Pengembangan Pariwisata…. |27
DAFTAR PUSTAKA
Archer, Brian, et. Al. (2004). The Positive and Negative Impacts of Tourism, Global Tourism
third edition, edited by William F. Theobald.
Dritsakis, Nikolaos (2004). Tourism As a Long Run Economic Growth Factor: an Empirical
3, 305-316.
Enders, Walter. (2004). Applied Econometrics Time Series, 2nd. Ed. New York: Wiley.
Gujarati, Damodar N. (2004). Basic Econometrics, 4th ed. The McGraw-Hill Companies.
Glasson, J., Godfrey, K. & Goodey, B. (1995). Towards Visitor Impact Management: Visitor
Impacts, Carrying Capacity and Management Responses in Europe’s Historic
Towns and Cities. England: Avebury. 189 pp.
Lundberg, E Donald, et. al. (1997). Ekonomi Pariwisata. PT.Gramedia. Jakarta. Pustaka
Umum.
Marin, D. (1992). Is The Export-led Hypothesis Valid for Industrialized Countries? Review of
Economics and Statistics,74,678–688.
28 | Ihsan Rois, Luluk Fadliyanti,Bq.Saripta wijimulawiani/Dampak Pengembangan Pariwisata….
Martin, et. Al. (2004). Tourism and Economic Growth in latin American Country: A Panel
Data Approach. Nota di Lavoro, Fondazione Eni Mattei, no. 26, 2004.
Proenca, S., and Soukiazis, E. (2008), ‘Tourism as an alternative source of regional growth
in Portugal: a panel data analysis at NUTS II and III levels’, Portuguese
Economic Journal, Vol 7, No 1, pp 43–61.
Rosa, Del Yani, dkk. (2016). Analisis Dampak Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2000-2014. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Dharma Andalas, Vol. 18, No.1, Januari 2016.
Shella, Zelvian, dkk. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Daerah Sektor-
Sektor Pariwisata Kota Banda Aceh. Jurnal Ekonomi Pasca Sarjana
Universitas Syiah Kuala, Vol. 2, No. 3, pp. 39-48, Agustus 2014, ISSN 2302-
0172