Anda di halaman 1dari 10

  Ihsan Rois, Luluk Fadliyanti,Bq.Saripta wijimulawiani/Dampak Pengembangan Pariwisata….

 |19 

ISSN : 1412‐7601 
Volume 3, No.2 September  2017
http://www.ekonobis.unram.ac.id 
EKONOBIS
Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli
Daerah (Pad) Di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara
Barat Tahun 2002-2016

Ihsan Rois, Luluk Fadliyanti, Bq.Saripta Wijimulawiani.


Universitas Mataram 
 
A R T I C L E   I N F O  Received : 20 April 2017; Accepted: 15 Mei 2017; Published: September 2017 
Keywords :  ABSTRACT  :  This  study  aims  to  analyze  the  impact  of  tourism  development  on  regional 
Fund Balance..  original income in the district of Central Lombok. The data used in this study is time series 
data  for  the  period  of  2002‐2016  obtained  from  Region  Income  Broad,  Tourism  and 
Culture Broad, and Statistic Broad of the Lombok Cental Region. The variables used in this 
study  are  the  number  of  tourists,  the  number  of  hotels  and  restaurants,  the  number  of 
attractions  against  and  the  average  length  of  stay  of  region  income  in  the  district  of 
Central  Lombok.  Analyzer  used  multiple  regression  analysis  using  Ordinary  Least  Square 
(OLS) method. 
Kata Kunci :  ABSTRAK  :  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  menganalisis  dampak  dari  pengembangan 
Dana Perimbangan. pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada kabupaten Lombok Tengah. 
  Data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  dalah  data  runtun  waktu  periode  tahun  2002‐
2016  yang  diperoleh  dari  Badan  Pusak  Statistik  kabupaten  Lombok  Tengah,  Dinas 
Pariwisata  dan  Kebudayaan  dan  Dinas  Pendapatan  Kabupaten  Lombok  Tengah.  Variabel 
yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah wisatawan, jumlah hotel dan restoran, 
jumlah  obyek  wisata  terhadap  dan  rata‐rata  lama  menginap  wisatawan  Pendapatan  Asli 
Daerah  (PAD)  di  kabupaten  Lombok  Tengah.Alat  analisis  yang  digunakan  analisis  regresi 
berganda  dengan  menggunakan  metode  Ordinary  Least  Square  (OLS).Hasil  penelitian  ini 
menunjukkan  bahwa  jumlah  kunjungan  wisatawan  dan  rata‐rata  lama  menginap 
wisatawan  berpengaruh  positif  dan  signifikan  terhadap  Pendapatan  Asli  Dearah  (PAD)  di 
kabupaten Lombok Tengah. 
Corresponding Author : 
Alamat : Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mataram, Jln. Majapahit No. 
62 Mataram.  
e‐mail: ihsanrois@gmail.com 
 
 
2017, EKONOBIS All right reserved 
20 | Ihsan Rois, Luluk Fadliyanti,Bq.Saripta wijimulawiani/Dampak Pengembangan Pariwisata…. 
 
          PENDAHULUAN wisatawan domestik maupun asing.Dan
untuk memfasilitasi para wisatawan,
Pariwisata internasional merupakan perlunya dikembangkan industri
ekspor yang secara tidak langsung pariwisata berupa hotel dan restoran
menciptakan aliran mata uang asing ke untuk mengakomodasi para wisatawan.
dalam perekonomian suatu negara tujuan, Pengembangan pariwisata di Kabupaten
yang dapat memberikan kontribusi secara Lombok Tengah diikuti dengan
langsung terhadap neraca pembayaran. berkembangnya jumlah, restoran serta
Seperti industri ekspor lainnya, aliran obyek-obyek wisata seiring dengan
pendapatan ini menciptakan omset usaha, bertambahnya jumlah wisatawan yang
pendapatan rumah tangga, pekerjaan, berkunjung ke kabupaten tersebut.Hal
dan pendapatan pemerintah (Archer, tersebut diharapkan mempunyai dampak
Brian, et. Al., 2004). yang positif terhadap peningkatan jumlah
Pariwisata pada saat ini merupakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang
kebutuhan utama yang sangat pentingnya diterima oleh kabupaten Lombok Tengah.
bagi perekonomian dunia.Di beberapa Berdasarkan uraian pada latar belakang,
Negara, industri pariwisata menjadi salah maka rumusan masalah dalam penelitian
satu industri terbesar selain eksportir ini adalah sebagai berikut:
jasa.Para ahli ekonomi telah meneliti “Bagaimanakah dampak pengembangan
mengenai kontribusi langsung yang pariwisata terhadap Pendapatan Asli
diberikan oleh industri pariwisata terhadap Daerah (PAD) di kabupaten Lombok
sektor ekonomi nasional (Dritsakis, Tengah tahun 2002-2016 ?
Nikolaos, 2004). Organisasi Pariwisata Adapun Tujuan dari kajian ini adalah
Dunia (World Tourism untuk menganalisis pengaruh
Organization/UNWTO) memperkirakan pengembangan pariwisata terhadap
wisatawan internasional akan mencapai Pendapatan Asli Daerah (PAD) di
1,8 miliar pada tahun 2030 dengan tingkat kabupaten Lombok Tengah.
pertumbuhan kunjungan diperkirakan 3,3
persen per tahun. Untuk wilayah Asia dan
Pasifik diperkirakan dapat dicapai TINJAUAN PUSTAKA
pertumbuhan yang lebih tinggi yaitu 4,9 Kajian Teori
persen, bahkan akan lebih tinggi untuk Pariwisata sebagai suatu konsep dapat
negara-negara tertentu (Nesparnas, dipandang dari berbagai perspektif yang
2014).Hal tersebut tentunya akan berbeda.Pariwisata adalah suatu
berdampak pada kegiatan perekonomian perjalanan dari rumah, terutama untuk
negara-negara lain, termasuk Indonesia. bermaksud bisnis atau bersantai.
Sementara tantangan domestik Indonesia Pariwisata adalah suatu bisnis dalam
diwarnai dengan pertumbuhan ekonomi penyediaan barang dan jasa bagi
yang melambat. Berdasarkan laporan wisatawan dan menyangkut setiap
Indeks Daya Saing Global 2016-2017 pengeluaran oleh atau wisatawan atau
yang dirilis World Economic Forum(WEF), pengunjung perjalanan (Lundberg, 1997).
yang menunjukkan daya saing Indonesia Pertumbuhan pariwisata cenderung terjadi
merosot dari peringkat 37 menjadi 41 dari ketika pariwisata menunjukkan pengaruh
138 negara. Kondisi ini menunjukkan terhadap perekonomian secara
Indonesia harus lebih keras lagi untuk keseluruhan dalam bentuk suatu kesatuan
dapat bersaing dalam perekonomian dan eksternalitas lainnya (Marin, 1992).
dunia. Keuntungan besar dari sektor pariwisata
Kabupaten Lombok Tengah yang menjadi adalah merupakan tersedianya lapangan
salah satu target potensi pariwisata di pekerjaan, sehingga terjadi peningkatan
Indonesia yang terletak di provinsi Nusa produksi yang dicapai dengan
Tenggara Barat, merupakan salah satu peningkatan tenaga kerja.Hal ini
kabupaten yang mempunyai potensi menguntungkan suatu perekonomian di
dikembangkannya industri pariwisata. dalam menurunkan tingkat pengangguran,
Mengingat pulau Lombok pada saat ini dan meningkatnya upah di sektor jasa,
merupakan destinasi favorit bagi serta mendorong mobilitas di seluruh
  Ihsan Rois, Luluk Fadliyanti,Bq.Saripta wijimulawiani/Dampak Pengembangan Pariwisata…. |21 

sektor. Dari sudut pandang ekonomi kesempatan kerja bagi masyarakat di


makro, pariwisata menghasilkan daerah tersebut, (c) menambah devisa
pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja negara, semakin banyaknya wisatawan
(Martin, et. Al., 2004). Motivasi, preferensi yang datang, maka makin banyak devisa
dan persepsi wisatawan mempengaruhi yang akan diperoleh, (d) Merangsang
sumber daya pariwisata sendiri dalam arti pertumbuhan kebudayaan asli, serta
bahwa wisatawan menentukan apa yang menunjang gerak pembangunan daerah.
menjadi daya tarik wisata dan nilanya di Shella, Zelvian, dkk ( 2014) melakukan
tempat tujuan. Wisatawan tidak pernah penelitian mengenai Faktor-faktor yang
membeli “sumber”, mereka pergi ke tujuan mempengaruhi penerimaan daerah sektor
wisata, melihat atraksi di dalam kunjungan pariwisata kota Banda Aceh. Dengan
dan menggunakan fasilitas yang ada di menggunakan alat analisis regresi linier
tempat tujuan wisata (Liu, 2003). berganda, hasilnya menunjukkan bahwa
Wisatawan merupakan individu/kelompok jumlah wisatawan, jumlah hotel dan lama
yang mempertimbangkan dan tinggal wisatawan mempengaruhi
merencanakan daya beli yang dimilikinya penerimaan daerah sektor pariwisata di
untuk perjalanan rekreasi dan berlibur, kota Banda Aceh.
motivasi perjalanan yang pernah ia Rosa, Del Yani, dkk (2016) melakukan
lakukan sebelumnya, menambah penelitian mengenai analisis dampak
pengetahuan, tertarik oleh suatu daerah sektor pariwisata terhadap Pendapatan
tujuan wisata yang dapat menarik Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pesisir
pengunjung di masa yang akan datang. Selatan tahun 2004-2014. Hasil analisis
(G.A Schmoll dalam Yoeti, 1977).Belanja menunjukkan bahwa jumlah obyek wisata
wisatawan di daerah tujuan wisatanya dan jumlah wisatawan mempunyai
juga akan meningkatkan pendapatan dan pengaruh terhadap Pendapatan Asli
pemerataan pada masyarakat setempat Daerah (PAD), sedangkan PDRB tidak
secara langsung maupun tidak langsung mempunyai mempunyai pengaruh
melalui dampak berganda (multiplier terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
effect). Dimana di daerah pariwisata dapat Proenca dan Soukiazis (2008) meneliti
menambah pendapatannya dengan dampak pariwisata terhadap pertumbuhan
menjual barang dan jasa, seperti restoran, pendapatan perkapita di wilayah Portugis
hotel, pramuwisata dan barang-barang dan menarik kesimpulan bahwa pariwisata
souvenir. Dengan demikian, pariwisata dapat dianggap sebagai solusi alternatif
harus dijadikan alternatif untuk untuk meningkatkan pertumbuhan
mendatangkan keuntungan bagi daerah regional di Portugal, jika karakteristik
tersebut (Spillane, 1987). pendapatan sektor ini meningkat.
Roerkaerts dan Savat dalam (Spillane, Kontribusi pariwisata terhadap
1987) menjelaskan bahwa manfaat yang pembangunan ekonomi di suatu wilayah
dapat diberikan sektor pariwisata adalah: memerlukan analisis keterkaitan antara
(a) menambah pemasukan dan sektor pariwisata dan sektor lainnya,
pendapatan, baik untuk pemerintah pemahaman tentang lokasi spasial
daerah maupun masyarakatnya. kegiatan pariwisata dan identifikasi
Penambahan ini bisa dilihat dari penerima dampak ekonomi dan lainnya.Ini
meningkatnya pendapatan dari kegiatan berarti jika pariwisata memiliki pengaruh
usaha yang dilakukan masyarakat, berupa besar terhadap perekonomian suatu
penginapan, restoran, dan rumah makan, negara atau wilayah tertentu, hal itu
pramuwisata, biro perjalanan dan seharusnya memiliki hubungan yang kuat
penyediaan cinderamata. Bagi daerah dengan ekonomi domestik lainnya. Oleh
sendiri kegiatan usaha tersebut karena itu, pariwisata dapat menjadi
merupakan potensi dalam menggali PAD, sesuatu yang dapat memberikan
sehingga perekonomian daerah dapat perubahan bagi pembangunan nasional
ditingkatkan, (b) membuka kesempatan dan regional, ketenagakerjaan,
kerja, industri pariwisata merupakan pendapatan, surplus neraca pembayaran
kegiatan mata rantai yang sangat dan perkembangan infrastruktur penting
panjang, sehingga banyak membuka
22 | Ihsan Rois, Luluk Fadliyanti,Bq.Saripta wijimulawiani/Dampak Pengembangan Pariwisata…. 
 
dan menguntungkan bagi penduduk lokal β0 = intecept
dan pengunjung. (Glasson et al., 1995 ) 𝛽 , 𝛽 , 𝛽 , 𝛽 , adalah koefisien regresi

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN


Jenis penelitian yang digunakan dalam Uji Asumsi Klasik
penelitian ini adalah dengan 1. Uji Normalitas
menggunakan analisis asosiatif dengan Uji normalitas digunakan untuk
pendekatan penelitian ini adalah mengetahui suatu model yang digunakan
kuantitatif dengan jenis penelitian adalah dalam penelitian apakah berdistribusi
ekplanatori yang bertujuan untuk normal atau tidak.Berdasarkan hasil
mengetahui dan menjelaskan dampak olahan data dengan menggunakan
pengembangan pariwisata terhadap program software Eviews 7 bahwa nilai
Pendapatan Asli Daerah (PAD). Jarque-Bera sebesar 0.9919965 dengan
Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten tingkat probabilitas sebesar 0.608972.
Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Nilai Chi square dengan melihat jumlah
Barat.Kabupaten Lombok Tengah.Jenis variabel dependen sebanyak 4 variabel
data yang digunakan dalam penelitian ini yang digunakan dalam penelitian ini,
adalah data sekunder yang di dapat dari maka nilai nilai chi square pada tabel
instansi yang berkaitan dengan penelitian sebesar 9.48773 dalam nilai signifikan
ini. Data yang digunakan adalah data time sebesar 0.05. Artinya bahwa nilai Jarque-
series selama kurun waktu 15 tahun dari Bera lebih kecil dari nilai chi square yaitu
tahun 2002-2016. 0.9919965 < 9.48773 sehingga dapat
Dengan penelitian asosiatif dapat disimpulkan bahwa dalam dalam
dibangun suatu teori yang berfungsi untuk penelitian ini mempunyai distribusi normal.
menjelaskan, meramalkan dan Uji normalitas dapat dilihat pada grafik 1
mengontrol suatu sebagai berikut:
gejala/fenomena.Sedangkan alat analisis daerah dalam membuat perencanaan dan
yang digunakan dalam penelitian ini pola kebijakan pemerintah daerah
adalah regresi linier berganda yang terutama dalam pengelolaan keuangan
merupakan. Model umum dari Regresi daerah yang sekaligus dapat berfungsi
Linier Berganda adalah sebagai berikut: sebagai bahan evaluasi sampai
𝑌 𝛽 𝛽𝑋 𝛽𝑋 𝛽𝑋 𝛽𝑋 𝜇 sejauhmana tingkat kemandirian dan
Dimana: desentralisasi fiskal daerah di era
Y = Jumlah Pendapatan Asli Daerah otonomi daerah sekarang ini. Selanjutnya
X1 = Jumlah kunjungan wisatawan akan ditunjukkan perkembangan
X2= jumlah kamar hotel dan restoran Anggaran Pendapatan Kabupaten
X3= jumlah obyek wisata Lombok Timur selama lima tahun terakhir
X4= rata-rata lama menginap wisatawan sesuai tabel di bawah ini.
𝜇 = term of error

Grafik 1. Uji Normalitas


7
Series: Residuals
6 Sample 1 15
Observations 15
5
Mean -2.67e-09
Median 86867.26
4 Maximum 7231362.
Minimum -5127506.
3 Std. Dev. 3006229.
Skewness 0.572960
2 Kurtosis 3.523460

Jarque-Bera 0.991965
1
Probability 0.608972

0
-7499975 -4999975 -2499975 25 2500025 5000025 7500025
Sumber: Hasil Output Eviews 7
  Ihsan Rois, Luluk Fadliyanti,Bq.Saripta wijimulawiani/Dampak Pengembangan Pariwisata…. |23 

2. Uji Multikolinieritas secara individu terhadap variabel


Multikolinieritas artinya bahwa terikat.Jika koefisien korelasi antara
terdapat hubungan linier yang sempurna masing-masing variabel bebas lebih besar
atau pasti antara beberapa atau semua dari 0.8 artinya bahwa terjadi
variabel yang menjelaskan model multikolinieritas dalam model regresi.
regresi.Adanya multikolinieritas dalam Metode yang digunakan untuk mendeteksi
model mengakibatkan sangat sulit multikolinieritas dilakukan dengan melihat
memisahkan pengaruh dari tabel 2 sebagai berikut:
masing-masing variabel yang bebas

Tabel 2. Korelasi Matriks


X1 X2 X3 X4
X1 1.000000 0.769216 0.872178 0.634223
X2 0.769216 1.000000 0.884796 0.895263
X3 0.872178 0.884796 1.000000 0.817043
X4 0.634223 0.895263 0.817043 1.000000
Sumber: Hasil output Eview 7

Berdasarkan tabel 2 di atas dapat dilihat dalam penenlitian ini mengandung gejala
bahwa tidak ada variabel yang heteroskedastisitas atau tidak.Untuk
mempunyai nilai korelasi tidak lebih dari mengujinya digunakan uji Glesjer yaitu
0.8, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan cara meregresikan antara variabel
tidak terjadi multikolinieritas pada model independen dengan nilai absolut
regresi. residualnya.Jika nilai signifikan antara
3. Uji Heteroskedastisitas variabel independen dengan absolut
Uji heteroskedastisitas digunakan residualnya lebih dari 0.05 maka tidak
dengan tujuan untuk mengetahui terjadi masalah heteroskedastisitas.
apakah model

Tabel 3. Heteroskedasticity Test: Glejser

F-statistic 3.068193 Prob. F(4,10) 0.0685


Obs*R-squared 8.265319 Prob. Chi-Square(4) 0.0823
Scaled explained SS 5.712626 Prob. Chi-Square(4) 0.2217

Sumber: Hasil Output Eviews 7

Pada hasil uji heteroskedastisitas yang H1 = terdapat autokorelasi


menggunakan uji Glesjer dapat dilihat Pengujian ini menggunakan uji serial
bahwa probalilitas F atau probabilitas chi- correlation LM test yang menggunakan
square > 0.05, maka dapat disimpulkan statistic Chis-square, dengan
bahwa H0 diterima atau tidak terjadi gejala membandingkan nilai probabilitas Chi-
heteroskedastisitas karena 3.048193 > square pada Obs*R-square dengan alfa
0.05. 0.05. jika probabilitas > 0.05 maka H0
diterima yang artinya tidak terdapat
4. Uji Autokorelasi autokorelasi. Dari hasil uji Serial
Untuk menguji adanya autokorelasi Correlation LM test dapat diketahui bahwa
atau tidak dalam model regresi, nilai Obs* R-squared sebesar 3.139412
digunakan serial Correlation LM test. dengan nilai probabilitas Chi square(2) >
Hipotesis yang dibangun dalam 0.05, maka H0 diterima artinya bahwa
pengujian autokorelasi adalah sebagai tidak terdapat autokorelasi.Hasil uji
berikut: autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4
H0 = tidak terdapat autokorelasi berikut.
24 | Ihsan Rois, Luluk Fadliyanti,Bq.Saripta wijimulawiani/Dampak Pengembangan Pariwisata…. 
 
Tabel 4. Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 1.058771 Prob. F(2,8) 0.3909


Obs*R-squared 3.139412 Prob. Chi-Square(2) 0.2081

Sumber: Hasil Output Eviews 7

Hasil Analisis Data (PAD) dengan menggunakan model


Untuk melihat dampak pengembangan regresi linier berganda diperoleh hasil
pariwisata terhadap pendapatan daerah dalam tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 5. Hasil Estimasi Regresi Linier Berganda


Variabel Dependen: Y
No. Variabel Koefisien t-Statistik Probabilitas Keterangan
1 Konstanta -27816694 -3.310508 0.0079 Signifikan
2 X1 65272.08 2.403781 0.0371 Signifikan
3 X2 681033.5 1.613149 0.1378 Tidak
Signifikan
4 X3 -23375.80 46366.69 0.6251 Tidak
Signifikan
5 X4 7080809 1878716 0.0037 Signifikan
R-squared 0.962932
Adjusted R-squrared 0.948105
F-statistik 64.94411
Prob(F-statistik) 0.000000
Sumber: Sumber: Hasil Output Eviews 7, diolah

Y = -27816694 + 65272.08 X1 + 681033.5 X2 – 23375.80 X3 + 7080809 X4 + 𝝁

Pada tabel 5 dapat dilihat hasil analisis 0.1378. Maka dapat disimpulkan bahwa
sebagai berikut: variabel X2 tidak mempunyai hubungan
Pada nilai koefisien c (konstanta) sebesar yang signifikan terhadap variabel Y.
-2781669, dengan tingkat signifikan lebih Koefisien pada variabel X3 dengan nilai
kecil dari nilai probabilitas sebesar koefisien sebesar -23375.80, dimana nilai
0.0079.artinya bahwa jika variabel signifikan lebih besar dari nilai probabilitas
independen yaitu X1, X2, X3, X4 bernilai 0 sebesar 0.05 atau 0.6251 > 0.05, maka
(nol) maka variabel dependen (Y) akan Ha ditolak dan H0 diterima.maka dapat
bernilai -2781669. disimpulkan bahwa variabel X3 tidak
Koefisien variabel X1 terhadap variabel Y mempunyai hubungan yang signifikan
dimana koefisien terdapat nilai sebesar terhadap variabel Y.
0.0371, nilai signifikan lebih kecil dari nilai Koefisien pada variabel X4 dengan nilai
probabilitas sebesar 0.05 atau nilai sebesar 7080809, dimana nilai signifikan
0.00372 < 0.05, maka Ha diterima dan H0 lebih besar dari nilai probabilitas sebesar
ditolak.Maka dapat disimpulkan bahwa 0.05 atau 0.0037 < 0.05, maka Ha
variabel X1 memiliki kontribusi dan diterima dan H0 ditolak. 0.1378. Maka
mempunyai hubungan searah terhadap dapat disimpulkan bahwa variabel X4
variabel Y.Artinya bahwa setiap memiliki kontribusi dan mempunyai
peningkatan jumlah wisatawan sebanyak hubungan searah terhadap variabel
1 orang diharapkan akan meningkatkan Y.Artinya bahwa jika rata-rata lama tinggal
jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) wisatawan meningkat sebesar 1 hari,
sebesar Rp. 65.272.08,- maka kontribusi yang diharapkan
Koefisien pada variabel X2 terhadap Y terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)
dimana koefisien dengan nilai sebesar sebesar Rp. 7.080.809,-.
681033.5, nilai signifikan lebih besar dari Uji F dapat dilihat pada tabel 5,
nilai probalibitas sebesar 0.05 atau 0.1378 dengan nilai probalilitas sebesar 0.0000.,
> 0.05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. dengan membnadingkan nilai F tabel dan
  Ihsan Rois, Luluk Fadliyanti,Bq.Saripta wijimulawiani/Dampak Pengembangan Pariwisata…. |25 

F hitung dengan tingkat signifikasi alpha Pengaruh Jumlah Hotel Dan Restoran
0.05. Nilai F tabel dapat diperoleh degan Terhadap Pendapatan Asli Daerah
cara menghitung derajat kebebasan (df) = Koefisien regresi untuk variabel jumlah
(k-1);(n-k), dimana k merupakan jumlah hotel dan restoran adalah sebesar
variabel dalam penelitian dan n 681033.5 dengan probabilitas sebesar
merupakan jumlah tahun atau rentang 0.1378 menunjukkan hasil yang tidak
waktu pada penelitian maka jumlah yang signifikan.Artinya bahwa jumlah hotel dan
diperoleh= (5-1);(15-5) maka nilai F tabel restoran tidak dapat menentukan
= 2.90 berdasarkan hasil dari olahan data kenaikan ataupun penurunan jumlah
dengan menggunakan Eviews 7 maka pendapatan asli daerah.Tingkat hunian
diketahui nilai dari F hitung sebesar hotel, fasilitas dan jumlah wisatawan yang
64.94411 > f tabel sebesar 2.90 dengan makan dan minum di restoran yang dapat
tingkat signifikan sebesar 0.0000 < 0.05. memberikan pengaruh langsung terhadap
Maka dapat disimpulkan bahwa variabel pendapatan asli daerah, berupa jumlah
independen (X1,X2,X3,X4) bersama-sama pajak yang ditarik dari hotel dan restoran
mempunyai pengaruh yang positif dan tersebut.
signifikan terhadap variabel dependen (Y). Hasil penelitian ini sesuai dengan
Dalam Uji determinasi dapat dilihat penelitian yang dilakukan oleh Wulandari,
bahwa nilai R squared sebesar 0.962932 Sri dan Triandaru, Sigit (2015) mengenai
memiliki arti bahwa variasi seluruh Peran Sektor Pariwsata Dalam
variabel independen (X1,X2,X3,X4) dapat Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
mempengaruhi variabel dependen (Y) Tabanan 1990-2014, yang menyebutkan
sebesar 96 % dan sisanya ditentukan oleh bahwa jumlah hotel tidak berpengaruh
factor-faktor lain di luar variabel penelitian. signifikan terhadap PAD.
Pada dasarnya jumlah hotel dan restoran
Pembahasan tidak mempengaruhi besaran nilai
Pengaruh Jumlah Kunjungan pendapatan asli daerah, melainkan lama
Wisatawan Terhadap Pendapatan Asli menginap wisatawan dan belanja
Daerah (PAD) wisatawan di dalam mengkonsumsi
Koefisien regresi untuk variabel jumlah makan dan minum yang dapat
kunjungan wisatawan adalah sebesar memberikan pengaruh terhadap
65272.08 dengan probabilitas sebesar pendapatan asli daerah. Seperti yang
0.0371 menunjukkan hasil yang signifikan. dijelaskan oleh Spillane (1987) bahwa
Artinya bahwa setiap peningkatan jumlah belanja wisatawan di daerah tujuan
wisatawan sebanyak 1 orang diharapkan wisatanya juga akan meningkatkan
akan meningkatkan jumlah Pendapatan pendapatan dan pemerataan pada
Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. masyarakat setempat secara langsung
65.272.08,- maupun tidak langsung melalui dampak
Hasil penelitian ini sesuai dengan berganda (multiplier effect). Dimana di
penelitian yang dilakukan oleh Shella, daerah pariwisata dapat menambah
Zelvian, dkk( 2014) yang melakukan pendapatannya dengan menjual barang
penelitian mengenai Faktor-faktor yang dan jasa, seperti restoran, hotel,
mempengaruhi penerimaan daerah sektor pramuwisata dan barang-barang souvenir.
pariwisata kota Banda Aceh. Hasilnya Dengan demikian, pariwisata harus
menunjukkan bahwa jumlah wisatawan dijadikan alternatif untuk mendatangkan
mempengaruhi penerimaan daerah sektor keuntungan bagi daerah tersebut.
pariwisata di kota Banda Aceh. Rosa, Del
Yani, dkk (2016) melakukan penelitian Pengaruh Jumlah Obyek Wisata
mengenai dampak sektor pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah
terhadap (PAD) kabupaten Pesisir Selatan (PAD)
tahun 2004-2014, hasilnya menunjukkan Koefisien regresi untuk variabel jumlah
bahwa jumlah wisatawan mempunyai obyek wisata adalah sebesar -23375.80
pengaruh terhadap pendapatan asli dengan nilai probabilitas sebesar 0.6251
daerah. menunjukkan hasil yang tidak signifikan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
26 | Ihsan Rois, Luluk Fadliyanti,Bq.Saripta wijimulawiani/Dampak Pengembangan Pariwisata…. 
 
penelitian yang dilakukan oleh Suherlan, selama perjalanannya dan menginap di
herlan (2016) yang menyebutkan bahwa tempat tujuan”.
jumlah obyek wisata tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap KESIMPULAN DAN SARAN
Pendapatan Asli Dearah (PAD). Bahwa Kesimpulan
bukan jumlah dari obyek wisata yang Berdasarkan hasil analisis kuantitatif yang
dapat meningkatkan pendapatan asli telah diuraikan, maka dapat ditarik
daerah melainkan jumlah wisatawan yang kesimpulan sebagai berikut:
datang mengunjungi obyek wisata 1. Jumlah kunjungan wisatawan
tersebut dengan membeli karcis masuk domestik maupun mancanegara
dan penggunaan fasilitas lainnya yang mempunyai pengaruh yang positif
berbayar. dan signifikan terhadap
Seperti yang dijelaskan dalam UU no. 28 Pendapatan Asli Daerah (PAD) di
tahun 2001 mengenai pajak daerah dan kabupaten Lombok tengah. Hal ini
retribusi daerah. Pendapatan obyek berarti bahwa setiap peningkatan
pariwisata adalah merupakan sumber jumlah wisatawan sebanyak 1
penerimaan obyek pariwisata yang orang, diharapkan akan
berasal dari retribusi karcis masuk, meningkatkan jumlah Pendapatan
retribusi parkir dan pendapatan lain-lain Asli daerah PAD) sebesar Rp.
yang sah berasal dari obyek pariwisata 65.272.08,-.
tersebut. Sproule-Jones dan White (1997) 2. Rata-rata lama tinggal wisatawan
mengatakan bahwa retribusi adalah di kabupaten Lombok Tengah
semua bayaran yang dilakukan bagi mempunyai pengaruh yang positif
perorangan dalam menggunakan layanan dan signifikan terhadap
yang mendatangkan keuntungan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di
langsung dari layanan itu kabupaten Lomboh Tengah. Hal
ini berarti bahwa setiap
Pengaruh Rata-Rata Lama Tinggal peningkatan rata-rata lama tinggal
Wisatawan Dengan Pendapatan Asli wisatawan sebanyak 1 hari,
Daerah (PAD) diharapkan akan meningkatkan
Koefisien rata-rata lama menginap jumlah Pendapatan Asli Daerah
wisatawan adalah sebesar 7080809 (PAD) sebesar Rp. 7.080.809,-.
dengan nilai probabilitas sebesar 0.0037 Saran
menunjukkan hasil yang signifikan. Artinya Sektor pariwisata merupakan sector
bahwa jika rata-rata lama tinggal unggulan yang dapat memberikan
wisatawan meningkat sebesar 1 hari, sumbangan yang cukup besar terhadap
maka kontribusi yang diharapkan Pendapatan Asli daerah (PAD). Oleh
terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebab itu untuk lebih meningkatkan peran
sebesar Rp. 7.080.809,-. sector pariwisata terhadap Pendapatan
Hasil penelitian ini sesuai dengan Asli Daerah (PAD) dan dalam rangka
penelitian yang dilakukan oleh Shella, menjadikan sector pariwisata tetap
Zelvian, et. Al (2014) yang menunjukkan menjadi sector unggulan di masa yang
bahwa rata-rata menginap wisatawan akan datang, maka perlu diambil langkah-
mempengaruhi penerimaan daerah sektor langkah strategis sebagai berikut:
pariwisata di kota Banda Aceh. Menurut 1. Dari hasil penelitian ini didapatkan
Theobald (2005) Data pengeluaran bahwa jumlah wisatawan dan rata-
wisatawan merupakan salah satu indikator rata lama menginap wisatawan
terpenting yang digunakan untuk mempunyai pengaruh terhadap
memantau dan mengevaluasi dampak pendapatan asli daerah. Maka
pariwisata terhadap suatu perekonomian perlu dilakukan upaya-upaya untuk
dan pada berbagai segmen industri lebih meningkatkan jumlah
pariwisata yang representatif. Hal tersebut kunjungan wisatawan dan lama
mendefinisikan bahwa pengeluaran menginap wisatawan. Salah satu
pariwisata sebagai “total pengeluaran upaya yang perlu diperhatikan
konsumsi yang dilakukan oleh wisatawan adalah perlunya dilakukan
  Ihsan Rois, Luluk Fadliyanti,Bq.Saripta wijimulawiani/Dampak Pengembangan Pariwisata…. |27 

promosi-promosi atas obyek upaya yang harus dilakukan agar


wisata, seni dan budaya yang ada hotel-hotel yang ada di kabupaten
di kabupaten Lombok Tengah, Lombok Tengah baik hotel bintang
sehingga dapat menjadi daya tarik maupun melati, untuk dapat
bagi wisatawan untuk datang meningkatkan kualitas pelayanan
berkunjung. Serta Jaminan dan keamanan agar para tamu
keamanan bagi wisatawan dapat merasakan kenyamanan
terutama di wilayah pantai kuta dan rasa aman untuk tinggal lebih
yang menjadi daya tarik utama lama di hotel tersebut. Fasilitas
wisatawan, perlu ditingkatkan yang diberikan dapat berupa
sehingga menimbulkan layanan untuk transportasi menuju
kenyamanan dan keamanan bagi lokasi wisata, diving, surfing dan
wisatawan yang berkunjung ke lain sebagainya. Begitu juga
kabupaten Lombok Tengah. dengan restoran harus menjaga
Dalam upaya peningkatan jumlah kualitas makanan dan minuman
wisatawan domestik dan serta variasi jenis makanan untuk
mancanegara dan peningkatan dapat memenuhi kebutuhan
rata-rata lama menginap makan dan minum wisatawan.
wisatawan di kabupaten Lombok Dalam hal jumlah obyek wisata
Tengah. perlunya ditunjang dengan saran
2. Sedangkan dari hasil penelitian transportasi yang memadai untuk
yang telah dilakukan bahwa jumlah menjangkau obyek-obyek wisata
hotel dan restoran serta jumlah yang letaknya saling berjauhan
obyek wisata tidak mempunyai dari lokasi penginapan. Serta
pengaruh yang signifikan terhadap perbaikan jalan untuk menuju
pendapatan asli daerah. Adapun lokasi obyek wisata.

DAFTAR PUSTAKA

Archer, Brian, et. Al. (2004). The Positive and Negative Impacts of Tourism, Global Tourism
third edition, edited by William F. Theobald.

Dritsakis, Nikolaos (2004). Tourism As a Long Run Economic Growth Factor: an Empirical
3, 305-316.

Enders, Walter. (2004). Applied Econometrics Time Series, 2nd. Ed. New York: Wiley.

Gujarati, Damodar N. (2004). Basic Econometrics, 4th ed. The McGraw-Hill Companies.

Glasson, J., Godfrey, K. & Goodey, B. (1995). Towards Visitor Impact Management: Visitor
Impacts, Carrying Capacity and Management Responses in Europe’s Historic
Towns and Cities. England: Avebury. 189 pp.

Liu, Zhenhua (2003). Sustainable tourism development: a critique. Journal of Sustainable


Tourism, 11 (6). pp. 459-475. ISSN 0966-9582.

Lundberg, E Donald, et. al. (1997). Ekonomi Pariwisata. PT.Gramedia. Jakarta. Pustaka
Umum.

Marin, D. (1992). Is The Export-led Hypothesis Valid for Industrialized Countries? Review of
Economics and Statistics,74,678–688.
28 | Ihsan Rois, Luluk Fadliyanti,Bq.Saripta wijimulawiani/Dampak Pengembangan Pariwisata…. 
 
Martin, et. Al. (2004). Tourism and Economic Growth in latin American Country: A Panel
Data Approach. Nota di Lavoro, Fondazione Eni Mattei, no. 26, 2004.

Proenca, S., and Soukiazis, E. (2008), ‘Tourism as an alternative source of regional growth
in Portugal: a panel data analysis at NUTS II and III levels’, Portuguese
Economic Journal, Vol 7, No 1, pp 43–61.

Rosa, Del Yani, dkk. (2016). Analisis Dampak Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2000-2014. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Dharma Andalas, Vol. 18, No.1, Januari 2016.

Shella, Zelvian, dkk. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Daerah Sektor-
Sektor Pariwisata Kota Banda Aceh. Jurnal Ekonomi Pasca Sarjana
Universitas Syiah Kuala, Vol. 2, No. 3, pp. 39-48, Agustus 2014, ISSN 2302-
0172

Spillane, J James (1987).Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya, Kanisius,


Yogyakarta, hal. 134.

Yoeti, Oka A. (1977).Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, PT. Pradnya Paramita,


Jakarta.

___________,Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pariwisata Tahun 2015 (Lakip),


www.kemenpar.go.id

___________.Neraca Satelit Pariwisata Nasional (Nesparnas) 2014, Kementerian


Pariwisata, www.parekraf.go.id

Anda mungkin juga menyukai