Kopi 06
Kopi 06
PENGERTIAN
411/07/2017
PEMASARAN PERTANIAN
• serangkaian kegiatan ekonomi berturut-turut yang terjadi
selama perjalanan komoditas hasil pertanian mulai dari
produsen primer sampai ke tangan konsumen (FAO, 1958)
• pelaksanaan dari semua kegiatan usaha yang terlibat
dalam arus komoditas dan pelayanan dari titik awalnya
produksi pertanian sampai di tangan konsumen yang
terakhir (Kohls dan Downey)
PEMASARAN PERTANIAN
• Kegiatan yang terjadi di antara usaha tani dan konsumen
atau terjadi setelah kegiatan usahatani dan produksi
(Breimeyer, 1973)
• Semua aktivitas perdagangan yang meliputi aliran barang
dan jasa secara fisik dari pusat produksi pertanian ke
konsumen pertanian (John Philips, 1968)
PEMASARAN PERTANIAN
• Ada peneliti yang berpendapat bahwa pemasaran
pertanian bukan saja terjadi setelah kegiatan usahatani
dan produksi namun juga penyediaan input usahatani
PEMASARAN PERTANIAN
• suatu proses aliran komoditas pertanian kepada
konsumen disertai pemindahan kepemilikan, guna waktu
dan guna tempat yang dilakukan oleh lembaga pemasaran,
baik input maupun produk pertanian tersebut
PENTINGNYA PEMASARAN PERTANIAN
• karena pertanian memiliki karakteristik yang sangat khas
dan berbeda dengan produk non pertanian sehingga
memerlukan penanganan yang khusus
PEMASARAN NON PERTANIAN
• lokasi produsen terkonsentrasi
• barang yang dihasilkan dapat
direncanakan secara cermat, mengenai
jumlah, mutu dan waktu pembuatan
barang.
•Produsen umumnya menghasilkan
barang dalam jumlah besar, sehingga
produsen dapat mendistribusikannya.
•Sifat distributif : penurunan volume yang
ditransaksikan dari produsen sampai ke
konsumen.
SUMBER :SUDIYONO (2001)
PEMASARAN PERTANIAN
• Produk dihasilkan secara terpisah
• Produk umumnya berupa bahan mentah yang
masih memerlukan pengolahan lebih lanjut
• Jumlah produk relatif sedikit sehingga untuk
menutup biaya-biaya yang diperlukan lembaga
pemasaran dalam melakukan fungsi-fungsi
pemasaran diperlukan volume perdagangan
yang cukup besar.
• Dari proses konsentrasi (pengumpulan
produk- produk pertanian dari petani) dan
diakhiri dengan distribusi (penjualan produk
agar sampai kepada konsumen)
Kegunaan EMPAT
bentuk KEGUNAAN Kegunaan
PEMASARAN milik
Kegunaan
Kegunaan
waktu
tempat
•
MASALAH PEMASARAN PERTANIAN
1 Produk pertanian memiliki ciri khas yang membutuhkan penangan khusus
→ berat (bulky), mengambil banyak tempat (volumnious) dan cepat
atau mudah rusak (perishable) dan musiman
2 Terpencaranya lokasi produsen dan konsumen → kesulitan penyampaian
barang
3 Fluktuasi harga
4 Rantai pemasaran panjang sehingga tidak efisien
5 Nilai tambah rendah karena masih dijual bentuk mentah
6 Tidak memadainya fasilitas pemasaran dan informasi pasar
7 Peraturan yang kurang memadai untuk menciptakan pasar yang efisien
PUSTAKA
Consumers
Unsur-unsur Kegiatan Pemasaran
What to Produce ?
1. Perencanaan (Plan): How to produce ?
How much to produce ?
6
2. Penentuan harga (Price)
11/07/2017
Tujuan (Objectives) Pemasaran
7
2. Pelaksana pemasaran : Memaksimumkan Keuntungan
11/07/2017
SIFAT-SIFAT HASIL PERTANIAN
• Pemasaran produk pertanian harus
memperhatikan sifat-sifat hasil pertanian. Hal
ini dalam rangka menentukan langkah-
langkah pemasaran produk
SIFAT-SIFAT HASIL PERTANIAN
• Voluminous
1) memerlukan ruang
2) biaya penyimpanan dan biaya
pengangkutan relatif besar
3) harga produk relatif sangat kecil
dibandingkan dengan volumenya
4) biaya total pemasarannya seringkali lebih
besar dibandingkan dengan biaya
produksinya
SIFAT-SIFAT HASIL PERTANIAN
Selalu tersedia
3. Musiman Penyimpanan & pengolahan
setiap saat
4. Kualitas beragam Sortasi dan standarisasi Sesuai selera
Pasar terapung
hasil pertanian di
Kalimantan Selatan
ukuran, diameter,
berat, kekuatan/kepadatan,
bentuk, tekstur,
warna, keseragaman,
aroma, kandungan uap,
panjang, kerusakan fisik, dll.
b. Standarisasi : penentuan mutu barang
menjadi seragam menurut ukuran atau
spesifikasi tertentu antara pembeli dengan
penjual yang umum dipakai dalam praktek
tata niaga baik antar lokasi maupun antar
waktu.
c. Penentuan grade produk pertanian di
Indonesia dengan panca indera; tuntutan
internasional menggunakan uji kimia,
biologi & fisik melalui peralatan standar.
5. PENGOLAHAN
sifat produk pertanian yang mudah rusak,
“rowa” dan untuk menjamin kontinuitas
ketersediaan serta untuk memperoleh nilai
tambah
11/07/2017 29
TERIMA KASIH
• Sebutkan perbedaan
pemasaran komoditas
pertanian dengan non
pertanian
• Sebutkan dan jelaskan 3 sifat
komoditas pertanian dan
perlakuan apa yang
diperlukan
PENGKAJIAN
PEMASARAN
Sistem Pemasaran
kecenderungan utama
yang menimbulkan
ancaman
dan peluang untuk
pemasaran
EKONOMI
1) Pendapatan
- Distribusi pendapatan (konsumen kelas paling atas, kelas
menengah, kelas social paling bawah)
- Rata-rata pendapatan
- Variasi pendapatan secara geografis.
2) Inflasi menyebabkan :
- Monopoli harga beberapa komoditi
- Kurangnya persaingan dalam sektor ekonomi tertentu
- Tuntutan beberapa organisasi buruh dalam hal upah
- Neraca Perdagangan Luar Negeri yang tidak sehat
- Suku bunga pinjaman yang tinggi
- Pengeluaran yang tinggi dalam jasa masyarakat dan
penanaman modal dalam sektor yang non-produktif.
EKONOMI
- Pasar
- Pelanggan.
- Pesaing.
- Saluran distribusi.
- Pemasok.
- Publik
TEKANAN SOSIAL DAN KULTUR
Q
Q2 Q1
HUKUM PERMINTAAN
berlawanan
P1
0 Q
Q2 Q1
Grafik Fungsi Permintaan
11/07/2017 6
Permintaan primer (Primary
P Demand) adalah permintaan dari
produk barang jadi atau produk
barang setengah jadi, seperti beras,
roti, buahan olahan (kaleng), dll.
Qd = a - bP
a = konstanta
b = koefisien
P = harga
CONTOH Qd = a- bP
P Q 30 = a – 2b (i)
2 30
Tentukan fungsi pemintaan 26 = a – 4b – (ii)
4 26
6 22 4 = 2b, maka b = 2
8 18
10 14 b = 2 masukkan ke
P persamaan (i)
10 Qd? b = 2 → 30 = a – 2b
8
30 = a – 2(2)
6 Qd = 34 – 2P
4 a = 34, maka
2 Qd = 34 – 2P
Q
14 18 22 26 30
Elastisitas harga dari permintaan ( d )
960 B
A
800
Q Permintaan
900 1000
bersifat elastis
I Ed I = I -10% / 50% I = 0,5
Elastisitas pendapatan dari permintaan ( d )
Ed ≥ I Barang mewah
I > Ed > O Barang primer
Ed = (-) Barang inferior (bermutu rendah)
Y Q ΔY ΔQ Ed
100 20
100 20 (20/20) x (100/100) = 1 Barang
mewah
200 40
100 5 (5/40) x (200/100) = 0,25 Barang
normal
300 45
100 -10 (-10/45) x (300/100) = - 0,66 Barang
inferior
400 35
Elastisitas silang dari permintaan ( d )
Ed (+) substitusi
Ed (-) komplementer
X Y
P 5 10 5 10
Q 10 8 7 5
P In-elastis
In-elastis sempurna
Uniter-elastis
Elastis sempurna
D0
Elastisitas Fungsi Permintaan (D)
D3
D2
D4
D1
0 Q
11/07/2017 19
PENAWARAN DAN
ELASTISITASNYA
P
Supply
Penawaran adalah
jumlah barang / jasa P2
yang akan
ditawarkan untuk
P1
dijual pada berbagai
tingkat harga untuk
suatu tempat dan Q
waktu tertentu Q1 Q2
HUKUM PENAWARAN
0 Q
Q1 Q2
Grafik Fungsi Penawaran
11/07/2017 23
Penawaran primer
(Primary Supply) adalah P
penawaran dari produk
Sd
primer atau produk dasar
(baku), seperti gabah,
Sp
sayuran dan buahan segar,
dll.
Kurva penawaran primer
adalah kurva yang
menunjukkan hubungan
antara volume penawaran
dengan harga yang terjadi di Q
tingkat produsen
24
Penawaran turunan P
(Derived Supply) adalah
Sd
penawaran dari produk jadi
atau setengah jadi, seperti
Sp
beras, sayuran dan buahan
olahan, dll
Qs = a + bP
a = konstanta
b = koefisien
P = harga
CONTOH
Qs = a + bP
P Q 14 = a + 2b (i)
2 14
Tentukan fungsi 19 = a + 4b – (ii)
4 19
6 24 penawaran
-5 = -2b, maka b = 2,5
8 29
10 34 b = 2,5 masukkan ke
P Qs = 9 + 2,5P persamaan (i)
10 b = 2, → Qs = a + 2b
Qs?
8
14 = a + 2(2,5)
6
4 a = 9, maka
2 Qs = 9 + 2,5P
Q
14 19 24 29 34
Elastisitas harga dari penawaran ( s
S
B
500
400 A
Q
2000 2400
I Ed I = I 20% / 20% I = 0,80
P
S1
S4 S2
S3
Elastis sempurna
S0
Elastisitas Fungsi Penawaran (S)
In-elastis
sempurna
0 Q
11/07/2017 32
PENGGESER
PERMINTAAN DAN
PENAWARAN
P
S
Perubahan harga barang itu
sendiri (own price) pada
dasarnya akan menggeser jumlah
D
barang yang ditawarkan (supplied)
0 Q
dan yang dibeli (demanded).
Q1 Q2 Q3 Q
P
b. Barang inferior
D1
D3 D2 Pendapatan konsumen
meningkat, maka
jumlah barang diminta
P1 menurun dan kurva
permintaan akan
bergeser ke kiri
Q3 Q2 Q1 Q
3. Perubahan selera
Selera menggambarkan bermacam-macam pengaruh budaya
dan sejarah, kebutuhan psikologis atau fisiologis dan agama
4. Perubahan harga barang substitusi
Harga-harga dan ketersediaan barang-barang terkait
mempengaruhi permintaan akan sebuah komoditas.
5. Perkiraan konsumen tentang keadaan
ekonomi
Misal : Ramalan konsumen bahwa harga akan
menjadi mahal pada masa akan datang akan
mendorong mereka untuk membeli lebih banyak
barang di saat sekarang.
FAKTOR PENGGESER
PENAWARAN
Keseimbangan Keseimbangan
harga kuantitas
(Pd = Ps) (Qd = Qs)
P Kelebihan Penawaran
S
PE E
Kelebihan Permintaan
QE Q
ED menuju PeQe
• Qd > Qs
P • Produsen akan
S
meningkatkan
harga
PE E
B A
• Jumlah ditawarkan
P1
D akan naik
Kelebihan Permintaan • Jumlah diminta
Q Qe Q1 Q akan turun
• Terjadi PeQe
ES menuju PeQe
• Qs > Qd
P
Kelebihan Penawaran S
• Produsen akan
B menurunkan harga
P1
A
PE E • Jumlah ditawarkan
akan turun
D
• Jumlah diminta akan
Q
naik
Q2 Qe Q1
• Terjadi PeQe
• Mencari kuantitas dan harga
keseimbangan secara matematis dengan
rumus :
Qd = Qs
Qd = Fungsi permintaan
Qs = Fungsi penawaran
Fungsi permintaan : Qd = 1.500 – 0,001 P
Fungsi penawaran : Qs = -100 + 0,001 P
Berapa Qe dan Pe?
Qd = Qs.
1.500 – 0,001 P = -100 + 0,001 P
1.500 + 100 = 0,001 P + 0,001 P
1.600 = 0,002 P
P = 800.000
P = 800.000 subtitusu ke fungsi penawaran,
maka :
Qs = -100 + 0,001 P
= -100 + 0,001 (800.000)
= - 100 + 800 = 700.
Jadi, Pe = Rp. 800.000 dan Qe = 700.
ANALISIS MARJIN
PEMASARAN
11/07/2017 4
Biaya pemasaran termasuk biaya transportasi,
pengolahan, penyimpanan, sortasi, dll.
Keuntungan pelaku
pemasaran adalah
keuntungan yang diperoleh
P dari kegiatan yang dilakukan
Sd Sp dalam pemasaran.
Pr Keuntungan juga dapat
M
Pp diperhitungkan sebagai premi
kehilangan hasil selama
Dd Dp dalam proses pemasaran
0 Q
11/07/2017 5
Manfaat Marjin Pemasaran
x 100 %
FS = Farmer share
Pr = Harga di tingkat pedagang pengecer
Pp = Harga di tingkat produsen
EFISIENSI PEMASARAN
• Efisiensi pemasaran : maksimalisasi rasio antara
luaran dan masukan yang digunakan dalam
kegiatan pemasaran
• Masukan : sumberdaya ekonomi yang digunakan
• Luaran : jasa-jasa pemasaran yang dihasilkan dari
pelaksanaan fungsi pemasaran (penyimpanan,
sortasi dan grading, pengemasan, pengangkutan,
dan sebagainya).
Ep ≤ 50%, saluran pemasaran efisien
Ep ˃ 50%, saluran pemasaran tidak efisien
b0 = intersep
b1 = koefisien
Pf = harga rata-rata di tingkat petani (Rp/kg)
Pr = harga di tingkat pedagang pengecer (Rp/kg)
b0 = intersep
b1 = koefisien transmisi harga (%)
Pf = harga rata-rata di tingkat petani (Rp/kg)
Pr = harga di tingkat pedagang pengecer
(Rp/kg)
n = jumlah sampel
• Nilai Et umumnya lebih kecil dari 1
• Apabila nilai Et suatu pasar mendekati 1
dibandingkan pasar lain maka pasar tersebut lebih
efisien karena perubahan harga tingkat konsumen
ditransmisikan sempurna ke produsen
• Transmisi harga dipengaruhi :
(1)adanya kekuatan monopsoni/oligopsoni
pada pedagang
(2)rantai pemasaran yang semakin panjang
• Kekuatan tersebut dapat terbentuk melalui :
(a) kerjasama di antara para pedagang dalam
menentukan harga pembelian dari petani
(b) menciptakan hambatan bagi pedagang lain
(c) menciptakan ketergantungan petani
memasarkan hasil panennya kepada para
pedagang tertentu.
(d) Memberikan pinjaman modal atau pinjaman
input usahatani kepada para petani
• Transmisi harga komoditas akan tinggi karena :
(1) Adanya intervensi harga dari pemerintah
(2) Jarak antara daerah produsen dan daerah
konsumen relatif dekat
COBWEB MODEL
• Keseimbangan pasar ada 2 yakni statis dan dinamis
• Keseimbangan statis akan mempertahankan
keseimbangan di luar periode waktu yang
diperhitungkan
• Setelah jangka waktu tertentu, ekuilibrium
mengalami perubahan (harga, jumlah, pendapatan,
selera, teknologi dll) disebut keseimbangan dinamis.
• Pertama kali dijelaskan Ezeikeel
• Menjelaskan siklus hubungan harga dengan
jumlah penawaran dan permintaan agregat
barang (transaksi) dari waktu ke waktu
• Keseimbangan dapat dibentuk hanya melalui
serangkaian penyesuaian yang berlangsung
selama beberapa periode berturut-turut.
• Model Cobweb :
a) supply ditentukan harga pada periode
sebelumnya :
Qst = a + bPt-1
b) demand ditentukan harga pada periode saat ini
Qdt = c – dPt
dimana
Qst = jumlah produksi Qdt= jumlah konsumsi
a dan c = intersep b dan d = koefisien,
Pt-1 = harga tahun lalu Pt = harga beras sekarang.
• Contoh petani bawang merah akan memproduksi
satu jenis tanaman dalam satu tahun. Petani
bawang akan mengharapkan tanaman yang
tumbuh tahun ini namun dengan asumsi harga
bawang tahun ini akan sama dengan harga pada
tahun lalu. Namun permintaan yang ada
berdasarkan harga tahun ini.
Faktor utama penyebab model Cobweb
1. Tenggang waktu antara keputusan berproduksi
dengan realisasi produksi aktual (proses
produksi memerlukan waktu lama)
2. Produsen dalam membuat rencana produksi
dipengaruhi harga saat ini dan harga periode
sebelumnya
3. Harga saat ini merupakan fungsi penawaran
saat ini dan dipengaruhi produksi waktu
berikutnya
ASUMSI
• Harga ditentukan oleh struktur persaingan, produsen
price taker
• Harga ditentukan oleh pergeseran produksi dalam
jangka sangat pendek
• Rencana produksi bergantung harga saat ini
• Dibutuhkan waktu antara perubahan harga dan
perubahan produksi
• Siklus harga jumlah ditransaksikan tergantung
persamaan produksi aktual dan produksi
direncanakan
• Permintaan dan penawaran bersifat elastis
JENIS
P2 P4
D
Q1 Q2
• Harga output awal OP1, maka penawaran OQ2
dan permintaan OQ1 → excess supply
• Harga akan turun ke OP2, maka permintaan
OQ2 dan penawaran OQ1 → excess demand
• Harga naik menjadi OP3 (= OP1) sehingga
kondisi akan excess supply lagi
• Harga turun menjadi OP4 (= OP2) sehingga
kondisi akan excess demand lagi
Pengaruh kebijakan harga setelah adanya
perubahan dalam jangka pendek maka pada
akhirnya dalam jangka panjang akan kembali
ke harga semula
KONVERGEN
S Jika d > s
P1
P3
P4
P2
D
Q1 Q3Q5 Q4 Q2
• harga tahun lalu adalah OP1 dan produsen
menentukan output OQ1 untuk tahun ini.
• Karena bencana alam sehingga output OQ2 (˂
OQ1) sehingga harga jadi OP2 pada periode
berjalan.
• Pada periode berikutnya, petani bawang merah
menghasilkan OQ3 dalam menanggapi harga
OP2, namun ini lebih dari kuantitas keseimbangan
(OQ1) sehingga kelebihan pasokan akan
menurunkan harga menjadi OP3.
• Hal ini akan mendorong produsen mengurangi
pasokan ke OQ4 pada periode ketiga, tetapi
jumlah ini kurang dari kuantitas ekuilibrium (OQ1)
sehingga menyebabkan kenaikan harga untuk
OP4, yang pada gilirannya akan mendorong
produsen pada periode selanjutnya menghasilkan
OQ1.
Pengaruh kebijakan harga setelah adanya
perubahan dalam jangka pendek yakni pada
jangka panjang akan kembali ke harga
keseimbangan dan tidak menimbulkan
instabilitas pasar
DIVERGEN
Q5 Q1 Q3 Q2 Q4
To spread risk
To achieve synergy
HORIZONTAL
Integrasi Vertikal
- organisasi melakukan fungsi pemasaran lain
sebagai tambahan fungsi sebelumnya
- membentuk rangkaian pelaku yang terlibat
mulai dari penyedia input sampai konsumen
domestik maupun luar negeri.
- contoh pedagang tidak hanya membeli
produk pertanian namun juga mengolah,
memberikan merk dan mendistribusikan
- Koordinasi vertikal dalam suatu alur produksi
melalui mekanisme non pasar
• Jangka menengah
a)penyewaan jangka panjang (long term
leases)
b)joint ventures, dan
c)kemitraan.
• Jangka panjang
perpindahan kepemilikan lewat proses merger
dan akuisisi
Manfaat
- Efisiensi : technical efficiency, transaction
cost, dan double marginalization
- Pengusaha tani berharap mampu
menghindari “ayunan pasar”
- Jaminan ketersediaan bahan baku
- Karakteristik produk terjamin dan sesuai
keinginan konsumen
- Mengurangi pesaing
Jenis
• Backward Integration Strategy
mendapatkan kepemilikan dan meningkatkan
pengendalian para pemasok agar pengawasan
bahan baku dapat lebih ditingkatkan → mengarah
pada penyediaan bahan baku dari produk utama
Contoh
Contoh
Petani
berpotensi memperbaiki distribusi pendapatan
Integrasi Horizontal
• mendapatkan kepemilikan dan
meningkatkan pengendalian terhadap
pesaing
perjanjian integrasi dilarang : menguasai
produksi sejumlah produk atau menguasai
pasar
a. Dampak unilateral → penutupan akses
(foreclosure) bagi perusahaan pesaing
Pemasok Pemasok
A B C A B C
Buyer Buyer
A B C A B C
a. Perjanjian pra-panen
b. Mitra wajib memasarkan produk
c. sering berhubungan dengan harga,
kuantitas, kualitas dan waktu
d. Mitra menanggung risiko sedangkan petani
berkuasa penuh atas produksi.
Management-providing (production-
management) contracts
a. hampir serupa dengan kontrak pasar
b. Mitra mengatur beberapa bagian proses
produksi
c. Mitra terlibat dalam praktik teknis pertanian
(persiapan lahan, penanaman, bibit, pupuk
dll) ataupun manajemen pasca panen →
kualitas lebih baik dan ketepatan waku
d. Mitra menanggung biaya dan mendapat
keuntungan dari proses yang ada
Resource-providing contracts
panjang
Medium Integrasi Kontrak Kontrak jangka
vertikal jangka panjang / spot
panjang market
Rendah Integrasi Kontrak Spot market
vertikal jangka
panjang
Source: Van Lieshout et al., 1995
Manajemen Stok Hasil Pertanian
P
S 0U
S1U
P0U
P1R
S1R
S0R
P1R
P0R
Dp
Dd
0 q0U
q1U q1R q0R
Q
Mekanisme Manajemen Stok Penyangga (Buffer Stock) oleh Bulog
11/07/2017 33
Strategi Waid
• mendorong perusahaan mengutamakan
keterjaminan karena mengandalkan kejadian
terburuk yang mengkin terjadi
• menentukan hasil terburuk dari setiap
tindakan, kemudian memilih yang terbaik dari
antara yang terburuk.
34
Contoh : Perusahaan akan melakukan perluasan
pabrik (A1, A2, A3); Keadaan ekonomi terbagi 3
yakni ekonomi baik (E1), ekonomi stabil (E2) dan
ekonomi buruk (E3), Angka dalam mariks merupakan
pendapatan
E1 E2 E3 Kemungkinan Terburuk
A1 12 6 1 1
A2 8 10 -1 -1
A3 4 3 7 3
35
Strategi Hurwicz
• Pengambil keputusan diminta memilih
koefisien optimisme berkenaan dengan hasil
maksimum untuk setiap tindakan dan
koefisien pesimisme yang terkait dengan
hasil minimum untuk setiap tindakan
• Namun strategi ini sangat subjektif karena
koefisien pendapat pribadi
36
• Misal koefisien optimisme adalah 0,6
Koefisien pesimisme adalah 0,4
• A1 = 0,6 (12) + 0,4 (1) = 7,6
• A2 = 0,6 (10) + 0,4 (-1) = 5,6
• A3 = 0,6 (7) +0,4 (3) = 5,4
• Tindakan A1 dipilih karena memberikan hasil
terbesar
37
Strategi Savage
• Menetapkan kriteria ketidakberuntungan yang
merupakan opportunity cost
• Ketidakberuntungan merupakan selisih hasil tertinggi
dengan hasil terendah antar perlakuan pada kondisi
ekonomi yang sama
MATRIKS KETIDAKBERUNTUNG
KETIDAKBERUNTUNGAN AN MAKSIMUM
E1 E2 E3 E1 E2 E3
A1 12 6 1 0 4 6 6
A2 8 10 -1 4 0 8 8
A3 4 3 7 8 7 0 8
38
Strategi Bayesian atau LaPlace
• Mengasumsikan bahwa probabilitas dari setiap
keadaan perekonomian adalah berimbang
39
HEDGING
Pt
Purban
Prural
Panen Paceklik
Panen
0 A B
t
11/07/2017 4
• Ketidakpastian sosial
• Kebijakan pemerintah dan atau peta
kerjasama perekonomian antar negara
• Hedging : upaya menutup kerugian untuk
mengantisipasi ketidakpastian harga melalui
jaminan kontrak harga semacam polis
asuransi.
• Hedging sempurna adalah dengan
mengeleminasi semua risiko, namun sangat
jarang sekali
Manfaat
• mengurangi kemungkinan bangkrut
• memungkinkan perusahaan mendapatkan
kredit lebih mudah
• menjalin kerjasama lebih baik dengan
pemasok
• Pelaku hedging biasa disebut hedger :
a.hedger pembeli (long hedge)
1) berencana membeli komoditas di pasar fisik
di masa datang.
2)dilakukan eksportir, pengguna bahan baku
seperti pabrik, dan sebagainya
3)membeli kontrak berjangka saat ini dengan
posisi buy (beli).
b.hedger penjual (short hedge)
1) Fungsinya melindungi dari resiko
kemungkinan penurunan harga komoditi
yang akan dihasilkan
KONTRAK PERTANIAN
1) perjanjian antara petani dan perusahaan
pengolahan dan/atau pemasaran untuk produksi
dan pasokan produk pertanian dengan kondisi
diatur di muka (Baumann, 2000 Eaton and
Shepherd, 2001)
2) Da Silva (2005) : mode menengah koordinasi dalam
pertukaran yang mengatur transaksi antar mitra
melalui kesepakatan yang mengikat.
Penyebab
• Petani kecil tidak mampu mencapai skala
ekonomi dan mengakses teknologi → usaha
tidak kompetitif
• Peran negara dalam memberikan dukungan
terhadap pertanian semakin menurun (Louw
et al., 2008).
Jenis
• bervariasi tergantung aset tetap, frekuensi
perdagangan, besar biaya dibutuhkan,
hukum dan karakteristik produk (Kirsten and
Sartorius, 2007)
Market spesification contract
a. Perjanjian pra-panen
b. Mitra wajib memasarkan produk
c. sering berhubungan dengan harga,
kuantitas, kualitas dan waktu
d. Mitra menanggung risiko sedangkan petani
berkuasa penuh atas produksi.
Management-providing (production-
management) contracts
a. hampir serupa dengan kontrak pasar
b. Mitra mengatur beberapa bagian proses
produksi
c. Mitra terlibat dalam praktik teknis pertanian
(persiapan lahan, penanaman, bibit, pupuk
dll) ataupun manajemen pasca panen →
kualitas lebih baik dan ketepatan waku
d. Mitra menanggung biaya dan mendapat
keuntungan dari proses yang ada
Resource-providing contracts
Penyedia
1
input
Organisasi 1
Petani
panjang
Medium Integrasi Kontrak Kontrak jangka
vertikal jangka panjang / spot
panjang market
Rendah Integrasi Kontrak Spot market
vertikal jangka
panjang
Source: Van Lieshout et al., 1995
PASAR BERJANGKA
• Pasar ada dua yakni pasar fisik dan pasar
berjangka
• Perdaganga berjangka : jual beli komoditi
dengan penyerahan barang setelahnya
berdasarkan kontrak berjangka
• Hedging di perdagangan berjangka komoditi :
membeli dan menjual kontrak berjangka
untuk menutupi risiko atas perubahan harga
di pasar spot (fisik).
• Kontrak Berjangka : kontrak standar dimana
jumlah, mutu, jenis, tempat dan waktu
penyerahannya telah ditetapkan terlebih
dahulu sehingga yang dinegosiasikan hanya
harga
• Hedging di perdagangan berjangka
merupakan bentuk lain dari kegiatan asuransi
• Selain untuk hedging, pasar berjangka dapat
sarana penciptaan harga (price discovery)
serta sebagai rujukan harga (reference of
price)
Lembaga
• Menteri Perindustrian dan Perdagangan (pembuat
kebijakan)
• BAPPEBTI sebagai pengawas
• Bursa Berjangka (sebagai penyelenggara)
• Lembaga Kliring Berjangka (sebagai penjamin)
• Pialang Berjangka (sebagai pelaku)
• Penasihat Berjangka,
• Pengelola Sentra Dana Berjangka
• Peserta Bursa
• Investor/Spekulator
Cara Transaksi
• cara lelang terbuka (open outcry)
• secara eletronik (automated/electonic
trading system)
PERBEDAAN
• Negosiasi : KP = kuantitas, kualitas,
waktu,harga; PB = harga
• Asuransi : KP = tidak ada, PB = ada
• Hukum : KP = tidak ada, PB = BAKTI
• Hedging bukan kegiatan spekulasi karena
untuk melakukannya dibutuhkan
pengetahuan yang memadai dan
perhitungan yang cermat
• Hedgers memasuki sebuah kontrak untuk
mencari perlindungan dari risiko perubahan
harga. Sedangkan speculator, memasuki
kontrak dengan harapan bahwa risiko
perubahan harga dapat mendatangkan
keuntungan baginya