Anda di halaman 1dari 8

Penerapan Etika Dokter Dalam Bekerja

Tria Puspa Ningrum

10202013

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Pendahuluan

A. Latar belakang

Di era sekarang ini telah banyak informasi mengenai kesehatan , dan masyarakat sendiri
semakin cerdas dalam menentukan pilihan, yang salah satunya adalah pilihan dalam urusan
kesehatan. Dengan akses informasi yang tak terbatas inilah, masyarakat semakin diperdalam
pengetahuannya dalam bidang kesehatan dan juga mudahnya akses mencari informasi , terutama
mengenai hak hak yang wajib mereka dapat dan bahkan mengenai penyakit yang mereka sedang
derita itu sendiri.

Sebagai dokter tidak boleh kalah dalam hal informasi ini , telah banyak kaidah dasar
bioetik kedokteran , kaidah ini sendiri mengenai aturan-aturan atau moral yang berlaku pada
dokter sebelum melakukan tindakan terhadap pasien. tetapi kadang kala banyak dokter yang
tidak melakukan kdb dengan tujuan keuntungan pribadi.di banding kepentingan pasien

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah disini adalah “penerapan etika dokter terhadap pasien”

C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ilmiah ini adalah agar mahasiswa Fakultas Kedokteran
UKRIDA dapat memahami dengan sungguh dan mampu menerapkan kaidah bioetik seperti
Beneficence, Non - Malficence, Autonomy dan Justice apabila sudah terjun kedunia kerja yang
sesungguhnya.
Pembahasan

A. Definisi Bioetik

Selain etika , kini juga mulai popular istilah kata bio-etika. Istilah ini berasal dari istilah
latin bio(kehidupan).etika sebagia nilai-nilai dan aaz-azaz moral yang dipakai seseorang atau
lebih sebagai pegangan bagi tingkah lakunya., juga sebagai kumpulan azaz dan nilai yang
berkenaan dengan moralitas (apa yang di anggap baik atau buruk).

Bioetik menjadi menjadi bersangkut paut dengan masalah kehidupan. Bioetika adalah
studi tentang masalah-masalah yang di timbulkan oleh perkembangan di bidang ilmu biologi dan
kedokteran yang bersangkut paut dengan masalah kehidupan. Ia tidak hanya memperhatikan
maslah yang terjadi pada masa sekarang tetapi juga memperhitungkan timbulnya pada masa
yang akan datang. Bioetik mempunyai jangkauan lebih luas dari etik karena tidak hanyabergerak
di bidang kedokteran saja juga termasuk bidang biologi.

B. Pembahsan

Kaidah Dasar Bioetik (KDB) merupakan landasan atau panduan yang di gunakan dokter
salah satunya indonesia. Semua kaidah harus di terpakan oleh semua dokter tetapi dengan
menggunakan point kaidah dasar yang harus di terapkan sesuai kondisi tetapi dalam setiap kasus
di sebut prima facie.yaitu :

1. Beneficence
2. Non – Maleicence
3. Justice
4. Autonomy

B.1 Beneficence

Dalam arti bahwa seorang dokter berbuat baik, menghormati martabat manusia, dokter tersebut
harus berusaha maksimal agar pasiennya tetap dalam kondisi sehat. Perlakuan terbaik kepada
pasien merupakan poin utama dalam kaidah ini. Kaidah beneficence menegaskan peran dokter
untuk menyediakan kemudahan dan kesenangan kepada pasien mengambil langkah positif untuk
memaksimalisasi akibat baik daripada hal yang buruk. Prinsip prinsip yang terkandung didalam
kaidah ini adalah ;

a. Mengutamakan Alturisme
b. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia
c. Memandang pasien atau keluarga bukanlah suatu tindakan tidak hanya menguntungkan
seorang dokter
d. Tidak ada pembatasan “goal based”
e. Mengusahakan agar kebaikan atau manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan suatu
keburukannya
f. Paternalisme bertanggung jawab/kasih sayang
g. Menjamin kehidupan baik-minimal manusia
h. Memaksimalisasi hak-hak pasien secara keseluruhan
i. Menerapkan Golden Rule Principle, yaitu melakukan hal yang baik seperti yang orang
lain inginkan
j. Memberi suatu resep berkhasiat namun murah
k. Mengembangkan profesi secara terus menerus
l. Minimalisasi akibat buruk’

Kaidah Benefince dalam kasus dokter Bagus

1. Dokter Bagus telah lama bertugas di suatu desa terpencil yang sangat jauh dari kota.
Sehari-harinya ia bertugas di sebuah puskesmas yang hanya ditemani oleh seorang mantri,
hal ini merupakan pekerjaan yang cukup melelahkan karena setiap harinya banyak warga
desa yang datang berobat karena puskesmas tersebut merupakan satu-satunya sarana
kesehatan yang ada. Dokter Bagus bertugas dari pagi hari sampai sore hari tetapi tidak
menutup kemungkinan ia harus mengobati pasien dimalam hari bila ada warga desa yang
membutuhkan pertolongannya. (Paragraf 1). Pasien pertama adalah seorang ibu, datang
dengan keluhan demam 2 hari yang lalu di sertai batuk dan pilek. Setelah memeriksa
pasien tersebut dokter bagus memberikan beberapa macam obat dan vitamin serta
nasehat istirahat yang cukup. (paragraf 2)

Dalam kasus ini dokter bagus menunjukan bahwa ia tetap melayani pasien tanpa
mebatasi waktu kerjanya, kelelahan tidak membuat dokter bagus runtuh semangat untuk
menolong pasien. Dokter bagus juga tidak segan untuk menasehati pasien demi
kesehatannya. Dalam kasus ini, dokter bagus telah menjalankan prinsip altruism dan
memandang pasien sebagai keluarga dalam kaidah Beneficence

2. Setelah memeriksakan anak tersebut, dokter Bagus menyarankan agar anak tersebut
dirawat dirumah sakit yang berada dikota.(Paragraf 3). “Pak mantri tolong bikinkan
puyer untuk anak ibu ini dan setelah itu tolong jelaskan cara membuat air oralit pada ibu
ini” kata dokter Bagus kepada pak mantri. (Paragraf 3)

Di kasus ini dokter bagus juga telah mengaalkan satu tindakan Kaidah Beneficence
yaitu mengusahakan agar kebaikan atau manfaat lebih banyak dibandingkan dengan
keburukannya, dan meminimalisasi akibat buruk. Serta memberikan obat berkhasiat
namun murah kepada pasien yang membutuhkan.

3. dokter bagus menjelaskan kepasda orang tua pasie bahwa kondisi anaknya kurang baik
dan kemungkinan untuk sembuh sangat kecil walaupun di berikan obat-obatan
kemoterapeutik “Pak, yang hanya dapat saya lakukan adalah memberi obat obatan
penunjang agar anak bapak tidak terlalu menderita” kata dokter Bagus sambil
menyerahkan obat kepada orang tua pasien. (Paragraf 4)
dalam kasus ini Dokter bagus memberikan obat penunjang untuk meminimalisasi akibat
buruk agar pasien tidek terlalu menderita.

4. Sambil bersimbah peluh, dokter Bagus akhirnya menyelesaikan tindakan amputasi


telapak tangan pemuda yang mengalami kecelakaan tersebut. (Paragraf 5).

Disini dokter Bagus menunjukkan sisi paternalisme penuh kasih sayang dan bertanggung
jawab sebagai seorang dokter dalam menangani pasiennya serta menjalankan kewajiban
untuk menolong pasien gawat darurat.

5. Demikianlah kegiatan sehari-hari dokter Bagus dan tanpa terasa sudah 25 tahun dokter
Bagus mengabdi di desa tersebut dan kini usianya sudah memasuki 55 tahun, namun
belum ada sedikitpun dibenaknya dokter Bagus untuk mencari pendamping hidupnya,
yang ada hanya bagaimana mengobati pasien-pasiennya (Paragraf 7).

Disini dokter Bagus menunjukkan sis i altruisme, ia menolong dan rela berkorban
demi kepentingan orang lain, dan tidak mementingkan dirinya sendiri.

B.2 Non – Maleficence

Non-malficence adalah suatu prinsip yang mana seorang dokter tidak melakukan perbuatan yang
memperburuk pasien dan memilih pengobatan yang paling kecil resikonya bagi pasien yang dirawat atau
diobati olehnya. Pernyataan kuno Fist, do no harm, tetap berlaku dan harus diikuti. Non-malficence
mempunyai ciri-ciri:

a. Menolong pasien emergensi


b. Mengobati pasien yang luka
c. Tidak membunuh pasien
d. Tidak memandang pasien sebagai objek
e. Tidak menghina/mencaci maki/memanfaatkan pasien
f. Melindungi pasien dari serangan
g. Manfaat pasien lebih banyak daripada kerugian dokter
h. Tidak membahayakan pasien karena kelalaian
i. Menghindari misrepresentasi
j. Memberikan semangat hidup
k. Tidak melakukan white collar crime

Kaidah dasar Non-Maleficence dalam kasus dokter bagus

1. Ketika yang lain sibuk membaringkan pemuda yang tidak sadarkan diri tersebut, salah satu orang
mengatakan bahwa pemuda tersebut telapak tangan sebelah kanannya masuk kedalam mesin
penggilingan padi dan setelah 15 menit kemudian telapak tangan pemuda tersebut baru dapat
dikeluarkan dari mesin penggilingan padi. Pada pemeriksaan, dokter Bagus mendapatkan telapak
tangan pemuda tersebut hancur.Dokter Bagus bertanya kepada orang-orang yang mengantar
pemuda tadi apakah diantara mereka ada keluarga dari pemuda tersebut. Dari serombongan orang
tadi keluar seorang perempuan, ia mengatakan bahwa ia adalah istri dari pemuda tersebut. Dokter
Bagus menjelaskan keadaan telapak tangan kanan suaminya dan tindakan yang harus dilakukan
adalah amputasi.(Paragraf 5).
Disini dokter Bagus menunjukkan usahanya yaitu melakukan amputasi dalam hal untuk
meminimalisasi akibat buruk yang akan merugikan pasien, seperti kehilangan nyawa akibat
pendarahan

A.3 Autonomy

Autonomy adalah suatu prinsip yang mana dalam kaidah ini, seorang dokter wajib menghormati martabat
dan hak manusia. Setiap individu harus diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai hak menentukan
nasib sendiri. Dalam hal ini pasien diberi hak untuk berfikir secara logis dan membuat keputusan sendiri.
Autonomi bermaksud menghendaki, menyetujui, membenarkan, membela, dan membiarkan pasien demi
dirinya sendiri. Kaidah Autonomi mempunyai prinsip – prinsip sebagai berikut:

a. Menghargai hak menentukan nasib sendiri

b. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan

c. Berterus terang menghargai privasi

d. Menjaga rahasia pasien

e. Menghargai rasionalitas pasien

f. Melaksanakan Informed Consent

g. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri

h. Tidak mengintervensi atau menghalangi autonomi pasien

i. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat keputusan, termasuk keluarga

pasien sendiri

j. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi

k. Tidak berbohong kepada pasien meskipun demi kebaikann pasien

l. Mejaga hubungan atau kontrak

Kaidah dasar Autonomy dalam kasus dokter bagus


1. Namun ibu tersebut menolak karena tidak mempunyai uang untuk berobat. “Baiklah
kalau begitu saya akan memberi ibu obat dan oralit untuk anak ibu, nanti ibu berikan
obat tersebut sesuai dengan aturan dan usahakan anak ibu minum oralit sesering
mungkin, nanti sore setelah selesai tugas saya akan mampir kerumah ibu untuk melihat
kondisi keadaan anak ibu”, kata dokter Bagus. (Paragraf 3)

. Disini dokter Bagus menunjukkan bahwa setiap keputusan itu berada di tangan pasien,
dan dokter bagus tidak mengintervensi keputusan dari ibu tersebut. Dia juga tetap
menjaga hubungan atau kontrak dengan pasien, dengan berjanji akan mengunjungi
anak dari ibu tersebut

2. Pada pemeriksaan , dokter bagus mendapatkan telapak tangan pemuda tersebut hancur
(paragraph 5)Dokter Bagus menjelaskan keadaan telapak tangan kanan suaminya dan
tindakan yang harus dilakukan adalah amputasi.(Paragraf 5). Melihat kondisi pasien
yang baik dan stabil, akhirnya pasien diperbolehkan pulang dengan diberi beberapa
macam obat dan anjuran agar besok datang kembali untuk kontrol. (Paragraf 5).

Disini dokter bagus berterus terang dan tidak berbohong demi kebaikan pasien itu
sendiri serta dokter Bagus sepenuhnya memberikan keputusan kepada pasien, apakah
dia mau dia amputasi dan dirawat atau tidak, dan dokter Bagus pun tetap menjaga
hubungannya dengan pasien melalui kontrol rutin yang dilakukannya.

3. Setelah menerima penjelasan tentang kemungkinan penyakit yang dideritanya, pasien


pulang dengan membawa surat rujukan tersebut. (Paragraf 6).

dalam paragraph ini, dokter Bagus selalu menerapkan prinsip prinsip yang ada didalam
kaidah Autonomi.Dalam kasus ini, dokter Bagus berterus terang kepada pasiennya

A.4 Justice

Keadilan atau Justice adalah suatu prinsip dimana seorang dokter wajib memberikan perlakuan
sama rata serta adil untuk kebahagiaan dan kenyamanan pasien tersebut. Perbedaan tingkat ekonomi,
pandangan politik, agama, kebangsaan, perbedaan kedudukan sosial, kebangsaan, dan
kewarganegaraan tidak boleh mengubah sikap dan pelayanan dokter terhadap pasiennya. Justice
mempunyai ciri-ciri :

a. Memberlakukan segala sesuatu secara universal

b. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan

c. Memberikan kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama
d. Menghargai hak sehat pasien

e. Menghargai hak hukum pasien

f. Menghargai hak orang lain

g. Menjaga kelompok rentan

h. Tidak membedakan pelayanan terhadap pasien atas dasar SARA, status social, dan sebagainya

i. Tidak melakukan penyalahgunaan

j. Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan pasien

k. Meminta partisipasi pasien sesuai dengan kemampuannya

l. Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian secara adil

m. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten

n. Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan sah atau tepat

o. Menghormati hak populasi yang sama sama rentan penyakit atau gangguan kesehatan

p. Bijak dalam makroalokasi

Kaidah Justice dalam kasus dokter Bagus

1. Pada suatu pagi hari, ketika ia datang ke puskesmas sudah ada 4 orang pasien yang
sedang mengantri. Dokter bagus memeriksa pasien sesuai nomor urut pendaftaran, hal
ini dilakukannya agar pemeriksaan pasien berjalan tertib teratur.(Paragraf 2)

Disini dokter Bagus menunjukkan keadilannya dalam menangani pasien, ia memeriksa


pasiennya secara teratur menurut nomor urut agar pemeriksaan berjalan dengan tertib,
lancar dan tidak membeda-bedakan pasien.

2. “Pak mantri tolong bikinkan puyer untuk anak ibu ini dan setelah itu tolong jelaskan cara
membuat air oralit pada ibu ini” kata dokter Bagus kepada pak mantri. (Paragraf 3)

Dari percakapan dokter bagus dilhT dokter Bagus menjalankan prinsip Justice yang ke
sepuluh, yaitu memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan pasien

q.
r. 3. Dokter Bagus meminta kesediaan pasien keempat untuk menunggu diluar karena ia
akan terlebih dahulu memberi pertolongan pada pemuda tersebut. (Paragraf 5).
s. Di sini dokter bagus menjalankan prinsip Justice yang ketiga, yaitu memberi kesempatan

yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama.

Anda mungkin juga menyukai