Anda di halaman 1dari 13

3.

1 Persiapan Kandang dan Peralatan


1. Kandang open house
Kandang open house adalah kandang yang dindingnya dibuat dengan
sistem terbuka, yang biasa terbuat dari kawat burung atau bambu sehingga
menjamin hembusan angin bias masuk dalam kandang dan bias
memanfaatkan pergantian sinar matahari. Dinding kandang di tutup dengan
tirai yang berfungsi sebagai ventilasi.Dilapangan bentuk kandang yang
umum dijumpai adalah kandang sistem terbuka atau open house, baik sistem
panggung maupun sistem postal dengan lantai beralaskan sekam, serutan
gergaji kayu dan beberapa peternak pernah juga menggunakan jerami.
Model kandang terbuka memberikan kontribusi yang kurang bagus bila
dibandingkan dengan model kandang sistem tertutup (Ahmadi, 2008)
2. Kandang Close house
Kandang close house adalah kandang yang dindingnya dibuat dengan
sistem tertutup dengan rapat sehingga sinar matahari, ventilasi dan
kelembapan kandang diatur dengan mesin yang memerlukan kontruksi
kandang tertentu. Kandang sistem tertutup atau close house merupakan
sistem kandang yang harus sanggup mengeluarkan kelebihan panas,
kelebihan uap air, gas-gas yang berbahaya seperti CO, CO2 dan NH3 yang
ada dalam kandang, tetapi disisi lain dapat menyediakan berbagai kebutuhan
oksigen bagi ayam. Kandang dengan model sistem tertutup ini diyakini
mampu meminimalkan pengaruh-pengaruh buruk lingkungan dengan
mengedepankan produktivitas yang dipunyai ayam (Ahmadi, 2008).
Jenis kandang berdasarkan lantainya dibagi menjadi tiga macam,
yaitu:
a. Kandang lantai litter, kandang ini dibuat dengan lantai yang dilapisi kulit
padi, pesak/sekam padi dan kandang ini umumnya diterapkan pada
kandang sistem koloni. Biasanya di pakai sebagai kandang ayam starter
atau grower.
b. Kandang slat, kandang dengan lantai kolong berlubang, lantai untuk
sistem ini terdiri dari bambu atau kayu kaso dengan lubang-lubang
diantaranya, yang nantinya untuk membuang tinja ayam dan langsung
ketempat penampungan. Keunggulan kandang full slat yaitu : kotoran
ayam jatuh ke kolong kandang sehingga lantai tetap kering dan bersih.
c. Kandang dengan lantai campuran liter dengan kolong berlubang, dengan
perbandingan 40% luas lantai kandang untuk alas liter dan 60% luas lantai
dengan kolong berlubang (terdiri dari 30% di kanan dan 30% dikiri (Windasari,
2010).

3.2.1 Persiapan Kandang


Persiapan kandang dilakukan dari 30 hari sebelum chick in, yang pertama dilakukan adalah

keluarkan ayam (afkir) sesuai konfirmasi dengan sales, kandang disemprot dengan obat serangga

dari golongan piretrin, kemudian pasang racun tikus secara merata (1 hari), keluarkan litter

menggunakan karung secepat mungkin dan bersihkan kandang dari sisa-sisa litter yang tertinggal

(3-5 hari).

Lepaskan sambungan listrik yang tersalur ke kandang dan keluarkan seluruh peralatan

(nest, tempat pakan dan minum, untuk yang memakai nipple posisi nipple dinaikan), kemudian

cuci dan sanitasi dengan desinfektan phenol dosis 2cc/liter air. (2 hari).

Cuci seluruh kandang dengan air, termasuk lantai, atap, kipas, pipa air minum, kawat

kandang dan tirai. Spray seluruh kandang dengan menggunakan desinfektan yang mempunyai

kemampuan membunuh virus, kuman dan jamur, dosis sesuai petunjuk jenis desinfektan yang

digunakan.
Spray kandang dengan insektisida dosis sesuai dengan petunjuk jenis insektisida yang

digunakan, untuk membunuh sisa serangga yang ada, kemudian spray seluruh kandang dengan

menggunakan larutan deterjen dosis 3 gram/liter dengan mesin sanchin, kemudian bilas sampai

bersih dengan air biasa. Lakukan desifeksi saluran air minum, yaitu :

- tandon air dalam kandang, dengan disikat.

- pipa-pipa saluran air minum dibersihkan dengan cara gelotor

- Setelah bersih, isi tendon dengan air (level normal) dan tambahkan desinfektan phenol dosis

2cc/liter, aduk dengan rata dan diamkan selama minimal 4 jam, kemudian lakukan pengurasan
dengan cara mengalirkan ke pipa-pipa saluran air minum sampai habis.
- Bilas dengan air dan isi ulang tandon dengan air bersih sebelum DOC datang.

Lakukan perbaikan dan perawatan peralatan kandang, kemudian tabur kapur di semua

lantai. Pasang peralatan yang dibutuhkan, meliputi feeder, drinker, lighting, kipas dan peralatan

untuk DOC, seperti brooder guard.

Lakukan desinfeksi dengan desinfektan berspektrum luas dengan dosis sesuai petunjuk

yang digunakan atau fumigasi diseluruh kandang. Tutup kandang selama 3-5 hari, ambil tes swab

untuk uji tingkat keberhasilan biosecurity.

Dosis pemberian kapur adalah sebagai berikut :

JENIS KANDANG DOSIS KAPUR

Kandang Full Litter 1 kg kapur/10 m2 lantai

Kandang 2/3 Slat 1 kg kapur/15 m2 lantai

tabel. 1 dosis pemberian kapur

3.2 PROSES PEMELIHARAAN


3.2.1 Chick In
Proses persiapan sebelum DOC datang adalah persiapan brooder dengan kapasitas DOC

500-600 ekor dengan diameter sepanjang 3 meter. 5 hari sebelum kedatangan DOC, pasang semua

peralatan untuk DOC, meliputi selang gas, pemanas, tempat minum (nipple / bell drinker) dan

tempat pakan dan tempat minum disiapkan untuk DOC pada setiap brooder.

Empat hari sebelum kedatangan DOC, uji dan test semua peralatan seperti lampu, kipas/fan

dan alat pemanas. Tiga hari sebelum DOC datang, konfirmasikan kepada supplier jumlah DOC,

waktu kedatangan dilokasi dan pastikan kode umur induk dari sumbernya.

Spray ulang dengan desinfektan (Virkon) dengan dosis 4 gram/liter air ke semua area dalam

kandang. Sehari sebelum DOC datang, pakan sudah disiapkan dalam kandang (Service pen),
semua kebutuhan untuk air minum (Vitamin dan antibiotik) sudah siap dikandang dalam kemasan

sesuai dosis pemakaiannya termasuk dengan operator kandangnya.

Waktu kedatangan dan jumlah DOC dikonfirmasi ulang kepada supplier 12 jam sebelum

DOC datang. Dua jam sebelum DOC datang, nyalakan alat pemanas dan siapkan pakan masukan

di feeder tray sebanyak 100 garam/feeder tray.

Air minum bervitamin harus sudah siap di gallon 30 menit sebelum DOC datang, dan

masukan dalam brooder sebanyak 8 galon peroder. Bak celup kaki disiapkan dan cuci tangan

dengan desinfektan baru, dan siapkan timbangan untuk DOC. Pastikan temperature di litter sudah
mencapai 290 ˚C

3.2.2 Brooding
Setelah persiapan selesai, kita siap menerima DOC. Ketika DOC datang, DOC di beri air

gula, anti biotic, dan vitamin elektrolit. Air minum diberikan pagi dan sore hari pada masa

brooding. Hitunlah box DOC yang dating dan timbang sample berat badan, kemudian distribusikan

DOC dengan cepat setelah DOC datang.

Hitunglah DOC serta seleksi dengan akurat, dan masukan ke dalam brooder yang telah di

siapkan suhu brooder antara 31 – 31. kontrol suhu brooder setiap satu jam sekali. Biarkan ayam

minum sepuasnya, dan berikan pakan secara adlibitum (terus menerus).

Vaksin coccifac 1cc/ekor disiapkan pada hari ke tiga dengan cara spray pakan yang akan

di distribusikan ke DOC. Pada hari ke lima DOC siap untuk debeaking(potong paruh).cara

debeaking harus dilakukan dengan hati-hati, agar mendapatkan hasil yang baik dan berseragam.

Pada hari ke enam, lakukan vaksin ND + IB secara tetes mata secara satu kali, dan vaksin

cihckopest secara injeksi subcutan 0,1cc/ekor. Kurangi gallon setiapharinya 25% dari total yang

di pakai di hari ke 10 – 12. Lakukan vaksin IBD dengan tepat dan akurat, kemudian keluarkan

seng guard yang ada.


Cek air minum di tendon dan medikator setiap hari.lakukan vaksin ND secara tetes mata

satu kali di hari ke 15, dan vaksin IBD live di hari ke 17. kemudian ayam kerdil diseleksi setiap

harinya untuk segera dipisahkan.


Lepaskan gas brooder 25% dari total yang di pakai setiap harinya di hari ke 18 – 20. kemudian cek

air minum di tendon dan tambahkan vitamin bila ada. Di hari terakhir semua gas brooder

dibersihkan dan disimpan. Control semua panel dan set automatic semua fungsi panel.masa

brooding bias diakhiri, atau di perpanjang sesuai kondisi ayam dan lingkungannya.

3.2.3 Pemeliharaan Starter

1. Persiapan kandang dan perlengkapannya

Sebelum anak ayam tiba maka kandang harus sudah siap. Persiapan kandang doc untuk

ayam broiler tidak berbeda dengan doc utuk ayam petelur. Begitu pula perlengkapan kandangnya,

sampai mencapai pertumbuhan bulu yang sempurna. Penempatan tempat makan atau minum juga

sama.

Saat ini berbagai perlengkapan kandang (tempat makan / minum) buatan pabrik, dari yang

sederhana sampai yang otomatis mulai banyak diperjualbelikan

1. Ransum starter (0-3 minggu)

Ransum yaitu campuran dari berbagai bahan pakanyang diberikan selama 24 jam. Bahan

pakan yang biasa digunakan untuk ransum ayam broiler yaitu jagung kuning, dedak halus, bungkil
kedelai, bungkil kelapa, tepung ikan, minyak kelapa, kulit kerang, dan tepung tulang.

Penyusunan ansum ayam broiler, didasarkan pada kandungan energi dan protein. Untuk

ayam broiler, pada umur 0-3 minggu, ransum yang digunakan harus mengandung protein 23% dan

energi metabolis 3.200 kkal/kg (NRC/2984). Namun menururt beberapa penelitian bisa juga

digunakan ransum dengan protein 22% dan energi metabolis 3000 kkal/kg sampai ayam tersebut

dipanen. Kandungan lain yang harus diperhatikan yaitu serat kasar 7%, lemak 8%, kalsium 1%,

dan phosphor yang tersedia sekitar 0,45%.


Untuk itu jika akan menyusun ransum perlu diketahui kandungan zat-zat makanan yang

terkandung di dalam bahan pakan yang akan digunakan. Kandungan zat makanan dapat diketahui

melalui analisa laboratorium dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Kandungan zat-zat makanan dan energi metabolis pakan

Energi
Protein Lemak Serat kasar
No Bahan pakan metabolis
(%) (%) (%)
(kkal/kg)

1 Jagung kuning 8,6 3,9 2,0 3.370

2 Dedak halus 12,0 13,0 12,0 1.630

Bungkil
3 45,0 0,9 6,0 2.240
kedelai

4 Bungkil kelapa 21,0 1,8 15,0 1.540

Bungkil
5 42,0 1,9 17,0 2.200
kacang tanah

6 Tepung ikan 61,0 4,0 1,0 2.830

Berdasarkan hasil analisa kandungan zat-zat pada bahan pakan dan kebutuhan ransum

untuk ayam maka dapat disusun ransum yang diperlukan. Contoh ransum ayam broiler untuk fase
starter dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Susunan ransum ayam broiler fase starter

Bahan
No Jumlah Protein lemak Serat kasar EM
pakan

1 Jagung 60,00 5,16 2,34 1,20 2.022,00

2 Dedak halus 3,00 0,36 0,39 0,36 48,90


Bungkil 459,20
3 20,50 9,23 0,18 1,23
kedelai

Bungkil 23,10
4 1,50 0,32 0,02 0,23
kelapa

5 Tepung ikan 13,00 7,90 0,52 0,13 370,50

Minyak 129,00
6 1,50 - - -
kelapa

7 Premix-A 0,50 - - - -

Jumlah 100,00 22,97 3,45 3,15 3.052,70

Untuk memudahkan perhitungan, ransum disusun per seratus kilo gram. Ransum pada tabel

2 dihitung dengan menggunakan energi metabolis 3000 kkal/kg dengan protein 23%. Kandungan

protein ransum ini cukup tinggi, agar bisa mendukung pertumbuhan ayam. Masa pertumbuhan

ayam broiler yang paling cepat yaitu sejak menetas sampai umur 3-4 minggu.

2. Pencegahan penyakit

Untuk menghasilkan ayam broiler yang sehat, selain memperhatikan kebersihan

lingkungan juga perlu melakukan vaksinasi maupun pemberian obat-obatan dan vitamin.

Vaksinasi dilakukan untuk mencegah penyakit unggas menular yang tidak bisa diobati misalnya

ND/tetelo, dan gumboro. Jenis vaksin ND ini banyak tersedia di poultry shop dengan merk dagang

dan cara penggunaan yang berbeda. Contoh vaksin gumboro yaitu Medivac Gumboro-A, yang

diberikan sekitar 12 hari. Pemberian jenis vaksin yang berbeda tidak dilakukan pada waktu yang

bersamaan karena dikhawatirkan ayam tidak tahan. Contoh program pencegahan penyakit dalam

pemeliharaan ayam broiler dapat dilihat pada tabel 3.

Dosis pemakaian dan petunjuk penggunaannya biasanya tercantum dalam kemasan vaksin

yang akan digunakan. Vaksinasi sebaiknya dilakukan pada sore hari agar ayam lebih mudah
ditangkap (bila vaksin melalui suntikan ). Di samping itu, vaksin tidak akan terkena sinar matahari
yang dapat mematikan vaksin. Jika vaksin diberikan melalui air minum, maka ayam harus

dipuasakan dulu sekitar 2-3 jam sebelummya supaya air minum yang telah diberi larutan vaksin

cepat habis, sehingga vaksin tidak mati atau terbuang.

Program pencegahan penyakit atau penggunaan obat-obatan/ vitamin, untuk tiap peternak

berbeda-beda tergantung kepada jenis penyakit yang sering timbul di peternakan tersebut.

Serangan penyakit ini dapat meningkatkan angka kematian. Angka kematian sekitar 5% dari mulai

pemeliharaan DOC sampai dipasarkan, masih dianggap cukup berhasil.

Tabel 3. Program pencegahan penyakit dalam pemeliharaan ayam broiler

Umur Teknik
Nama vaksin/obat tujuan
(hari) pelaksanaan

Hidrostress 5 g/10 liter air Mengurangi stress


1-2
minum

1-6 Vaksin ND Tetes mata Mencegah penyalit ND

Sindoflox 1 ml/2 liter air Mencegah CRD


3-5
minum

6-8 Vitastress 1 g/1 liter air minum Mengurangi stress

9-11 Theraphy 1 g/2 liter air minum Mencegah coccidiocis

Medivac Gumboro Mencegah gumboro


12 Melalui air minum
A

Hidrostress 5 g/10 liter air Mengurangi stres


12-15
minum

16-17 Theraphy 1 g/2 liter air minum Mencegah coccidiocis

Hidrostress 5 g/10 liter air Mengurangi stres


18-19
minum

22-23 Theraphy 1 g/2 liter air minum Mencegah coccidiocis


24-27 Hidrostress 5 g/2 liter air minum Mengurangi stres

Dinabro 5 g/10 liter air Merangsang


28-23
minum pertumbuhan

3.2.4 Growing
Proses yang dilakukan pada masa adalah pemberian pakan dan minum dijelaskan pada

gambar berikut:

a. Pemberian pakan dan minum

Tempat pakan harus cukup dan tersedia dan sesuai dengan tingkat umur pemeliharaan,

pakan diberikan 1x sehari (pagi hari) dan distribusi pakan tidak lebih dari 3 menit. Untuk

pemberian pakan secara manual, sebaiknya ditempuh dalam jangka waktu kurang dari 3 menit

untuk setiap pen.

Jumlah pakan yang akan diberikan perekor harus disesuaikan dengan tingkat berat badan

yang akan dicapai. Pemberian pakan tidak boleh dikurangi tetapi dapat ditetapkan atau di tambah.

Program pemberian pakan dari buku manual hanya merupakan petunjuk atas jumlah pakan yang

dibutuhkan dan bukan merupakan standar baku. Dan pemberian pakan harus dilakukan setiap hari

sebelum terbit mathari

Jenis pakan yang diberikan pada setiap fase pemeliharaan adalah sebagai berikut:

1. Pre-starter (Fine crumbel) : umur 0 – 4 Minggu.

2. Grower(Crumbel) : 4 – 25 Minggu.

Ayam yang kecil dipisahkan ke pen yang terpisah untuk mengurangi persaingan dalam

makan, dengan demikian ayam akan memacu dalam pertumbuhannya. Dan dapat ditambah jumlah

pakan perekor sedikit demi sedikit untuk mengejar ketertinggalanya dari yang normal.
Pemberian pakan harus ditambah sesuai kebutuhan, timbangan yang digunakan harus

akurat, tidak layak bila menentukan jumlah pakan berdasarkan takaranJaga agar pakan tidak

tumpah saat pemberian pakan dann hindari pakan terkonstaminasi oleh kotoran dan tikus saat

penyimpanan.

Pada saat-saat ayam terserang stress tinggi, yaitu saat kegiatan vaksinasi atau mengganti

sekam yang basah atau kegiatan lainnya yang mengganggu ketentraman ayam, maka dalam air

minum tambahkan vitamin sesuai dosis yang dianjurkan produk yang digunakan. Kemudian dapat

ditambahkan vitamin C saat terjadi fluktuasi temperature yang ekstrem antara siang dan malam.
Tempat minum disediakan dengan cukup dan sesuai dengan tingkat umur pemeliharaan

dan berikan air minum secara tidak terbatas, kekurangan atau keterlambatan akan menyebabkan

ayam stress dan mudah terserang penyakit. Pengaturan tinggi air minum harus disesuaikan dengan

umur dan tinggi ayam. Minimal 1x seminggu tangki air minum dalam kandang pipa-pipanya

dibersikan dan diglontor atau setelah pemakaian vitamin atau pengobatan harus dibersihkan. Air

minum harus sudah siap saat ayam makan.

b. Control berat badan dan keseragaman

Berat badan ayam ditimbang setiap akhir minggu (mingguan) dan jumlah sample tidak

kurang 5% dari populasi, baik betina maupun jantan.Pengambilan sample dilakukan dengan

menggunakan jaring penangkapan dan ditimbang satu per satu. Semua ayam yang tertangkap

dalam jaring sebagai sample harus ditimbang semua, kecuali error dan kerdil.

Jika satu kelompok (satu pen) populasi lebih dari 1000 ekor ayam, maka 2 contoh

timbang harus harus dibuat dari tempat yang berbeda dalam satu pen tersebut.

Penimbangan harus dilakukan pada hari yang sama setiap minggunya, untuk ayam

growing dilakukan pagi hari sebelum ayam makan dan untuk ayam produksi dilakukan sore hari

setelah ayam berproduksi.

Untuk mengatur keseragaman berat badan yang baik dilakukan grading ayam Penimbangan
sample ayam harus menggunakan timbangan gantung yang mempunyai kapasitas 5 - 7 kg, dengan
skala minimal 20 gram. Kalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan.Setelah penimbangan selesai
kemudian dihitung parameter sebagai berikut:

1. Berat rata-rata

2. Range berat plus atau minus 10%

3. Uniformity (keseragaman)

4. % koefisien variasi

c. Program pencahayaan

Program Pencahayaan di PT.Tanjung Mulya

Umur Nyala

1 hari 23 jam

2-3 hari 21 jam

4-8 hari 18 jam

9-14 hari 14 jam

15 hari ke atas sinar matahari

154 hari/22 mg 14 jam

5% produksi 15 jam

30% produksi 16 jam

Tabel 2 program pencahayaan

Penempatan lampu dalam kandang harus merata, pastikan bahwa intensitas cahaya dalam

kandang sudah sama rata, hindari adaya bagian-bagian yang terlalu terang atu redup.

Intensitas cahaya dalam kandang harus kurang dari 0,5 lux saat lampu dipadamkan atau

selama masa gelap. Pemberian cahaya pertama adalah saat anak ayam umur satu hari yaitu 24 jam,

dan berkurang secara bertahap hingga 8 – 10 jam saar mencapai umur 3 minggu.

Panjang waktu pencahayaan dipertahankan pada 8 jam sampai umur 20 minggu (140

hari) pada kandang tertutup dan secara ilmiah pada kandang terbuka. Intensitas cahaya yang
dibutuhkan adalah 5 – 10 lux dan untuk kandang terbuka bisa diredupkan dengan pemasangan

jaring peredup (paranet) atau dengan pelindung tanaman.

Penggunaan lampu pijar adalah yang terbaik, namun untuk pertimbangan efisien dapat

mengunakan lampu TL, lampu essensial atau lampu hemat energi lainnya. Tapi harus rutin

mengecek intensitas cahaya. Pengukuran intensitas cahaya menggunakan light meter.

d. Persiapan dan pengelolaan nest (sangkar)

Sangkar manual mempunyai 24 kotak persangkar dengan ukuran kotak 30 x 35 x 25 Cm,

digunakan untuk 96 ekor ayam. Tinggi kaki sangkar tidak boleh lebih dari 45 Cm. Sangkar
dimasukan dalam kandang, dan pastikan bahwa sangkar sudah diadakan perbaikan, dicuci dan

disanitasi dengan ammonium quartener dosis 2 cc/ekor.

Penataan sangkar dalam kandang harus merata, dan sudah siap dengan alas dan litternya

ketika ayam berumur 18 minggu. Buka tenggeran bagian atas, untuk membiasakan ayam bertelur

dikotak bagian bagian atas, tenggeran bawah dibuka setelah produksi 10 – 15 %.Sangkar harus

setiap hari dibersihkan dari debu dibagian atap sangkar dan kotoran ayam di kotak-kotak sangkar.

e. Pengelolaan litter

Litter dari sekam padi atau serutan kayu, dengan ketebalan 10 Cm, dan harus selalu

dalam kondisi kering. Balik litter dan ratakan setiap hari, dan ganti litter yang basah atau

menggumpal. Lakukan sanitasi bahan litter seefektif mungkin, sebelm dimasukan ke dalam

kandang. Fumigasi atau spray kandang dengan desinfektan, sesuai dengan kondisi farm. Untuk

kandang ayam full litter, pengelolaan litter dilakukan oleh operator khusus yang menangani

masalah litter, sehingga setiap hari bisa terkontrol

f. Proses transfer dan growing farm

Farm head growing membuat proposal moving untuk minta persetujuan direksi, dan

proses pemindahan ayam dapat dilakukan setelah proposal disetujui. Kandang penerima harus
sudah siap, termasuk peralatannya tempat makan dan tempat minum, satu minggu sebelum tanggal

pemindahan yang direncanakan.


Pemindahan harus pada umur 8 – 10 mingu, dan dilakukan pada malam hari, untuk

menghindari stress.Pengangkutan ayam dengan menggunakan keranjang plastik isi 12 ekor untuk

betina dan 8 ekor untuk jantan dan dilakukan dengan pelan-pelan dan hati-hati. Pastikan keranjang

plastik dan truk pengangkut sebelum digunakan sudah dicuci dan disanitasi.

Saat pengiriman pisahkan ayam-ayam yang kecil, sedang dan besar dan beri tanda pada

keranjang pengangkutannya. Berat badan dan keseragaman, jumlah pemberian pakan, program

pencahayaan, vaksinasi, pengobatan dan informasi yang penting berhubungan dengan manajemen

pemeliharaan.
Saat penerimaan di tempat tujuan dilakukan pembongkaran ayam dengan pelan dan hati-

hati, hitung jumlah ayam secara pelan-pelan saat dikeluarkan dari keranjang dan tempatkan ayam

dalam pen sesuai dengan kode ukuran yang diberikan dari farm growing.

Farm growing harus mempertimbangkan berat badan ayam yang dipelihara, yang

nantinya akan dikirim ke kandang terttup atau terbuka.Farm head growing membuat berita acara

serah terima dengan farm head tujuan tentang pelaksanaan pindah ayam untuk dilaporkan ke

direksi.

3.3 Sistem Perkawinan

Sistem Perkawinan yang digunakan di peternakan ayam bibit induk PT. Chareon Pokphand
Jaya Farm Unit 7 Semarang Purworejo dilakukan secara alami dengan sistem perkawinan

kelompok (flock matting). Ratio antara ayam jantan danbetina pada saat pertik kerja adalah 1 : 9

ekor, artinya satu ekor ayam jantan untuk mengawini 9 ekor ayam betina. Menurut Rosidi (2000)

keuntungan metode perkawinan ini efisien dalam penggunaan tenaga, tempat dan peralatan,

diperoleh daya tunas yang tinggi, karena dapat menghindarkan rasa pilih kasih. Kerugiannya

adalah keturunan tidak diketahui dengan pasti pejantannya, sering terjadi pertarungan sehingga

dapat menurunkan daya tunas.

Anda mungkin juga menyukai