Anda di halaman 1dari 6

BAB MHB

agregat yg mempunyai ukuran bervariasi mempunyai volume pori kecil,


dimana butiran kecil mengisi pori diantara butiran besar sehingga pori-
porinya menjadi sedikit (kemampatannya tinggi). Pada beton, dibutuhkan
agregat yg mempunyai kemampatan tinggi sehingga volume porinya kecil,
maka dibutuhkan bahan ikat sedikit ( bahan ikat mengisi pori diantara
butiran agregat).

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mememtukan pembagian butir
(gradasi) agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan saringan.

C. BENDA UJI
Agregat halus yang telah lolos saringan No. 4.

D. ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN


1. Neraca (0,1 gr sensitivity)
2. Sieve # 38,00 mm, # 19,00mm, # 9,6 mm, # 4,8 mm, # 2,4 mm, # 1,2
mm, # 0,6mm, # 0,3 mm, # 0,15mm, # 0,08 mm dan pan.
3. Cawan/wadah/pan anti karat.
4. Stopwatch.
5. Sikat halus.
6. Kuas halus.
7. Manual/Electrical Sieve Shaker.
8. Drying Oven Cap. 760 ltr (110±5)o C.

E. CARA PENGUJIAN
Hari Pertama :
1. Mengambil benda uji sebanyak ± 500 gram;
2. Mengambil wadah/cawan/pan, kemudian menimbangnya (W1);
3. Memasukan wadah + benda uji kedalam oven selama ±24 jam (sampai
beratnya tetap);
Hari Kedua :
BAB MHB

4. Mengeluarkan wadah + benda uji dari dalam oven kemudian masukan


ke dalam dessicator untuk mendinginkannya;
5. Lalu menimbang (W2)
Jadi, berat benda uji (A) = W2-W1
6. Menyusun saringan pada mesin Sieve Shaker dengan susunan saringan
terbesar berada paling atas;
7. Memasukan benda uji ke dalam Sieve Shaker, lalu menyalakan Sieve
Shaker selama ± 15 menit;
8. Setelaj selesai, mematikan Sieve Shaker lalu mengangkat saringan
tersebut dari mesin;
9. Menimbang masing-masing benda uji yang tertahan pada saringan
tersebut yang sebelumnya dalam wadah yang telah diketahui beratnya.
Penentuan zona gradasi agregat halus dapat dilihat di grafik lampiran
daerah gradasi agregat halus.

Total Angka Komulatif


......(16.
Modulus Halus Butir (MHB) = − 100

F. DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN


1. Data pengamatan
Data pengamatan (Tabel 16.1 terlampir)
2. Perhitungan
Diketahui :
Berat cawan untuk menimbang berat bahan yang tertahan pada saringan
Berat saringan + berat bahan tertahan ø 9,6 mm
(W2) =532,5 gram
Berat bahan tertahan ø 9,6 mm = W2 – W1
= 532,5 -532,5
=0 gram
Berat saringan + berat bahan tertahan ø 4,8 mm
(W2) =456,5gram
Berat bahan tertahan ø 4,8 mm = W2 – W1
BAB MHB

= 456,5 – 436,5
= 20 gram
Berat saringan + berat bahan tertahan ø 2,4 mm
(W2) = 447,5 gram
Berat bahan tertahan ø 2,4 mm = W2 – W1
= 447,5 – 421,5
=26 gram
Berat saringan + berat bahan tertahan ø 1,2 mm
(W2) =465 gram
Berat bahan tertahan ø 1,2 mm = W2 – W1
= 465 – 417
= 48 gram
Berat saringan + berat bahan tertahan ø 0,6 mm
(W2) = 414 gram
Berat bahan tertahan ø 0,6 mm = W2 – W1
= 414 – 489,5
= 75,5 gram
Berat saringan + berat bahan tertahan ø 0,3 mm
(W2) = 452 gram
Berat bahan tertahan ø 0,3 mm = W2 – W1
= 452 – 402
= 50 gram
Berat saringan + berat bahan tertahan ø 0,15 mm
(W2) = 504 gram
Berat bahan tertahan ø 0,15 mm = W2 – W1
= 504 – 401,5
= 103,5 gram

Berat pan + berat bahan tertahan pan


(W2) =465 gram
Berat bahan tertahan pan = W2 – W1
= 465 – 456
BAB MHB

= 9 gram
Σ Berat bahan tertahan = 341 gram

𝐵𝐸𝑅𝐴𝑇 𝑇𝐸𝑅𝑇𝐴𝐻𝐴𝑁 (𝑔𝑟𝑎𝑚)


1. Berat Bahan Tertahan (%) = x 100 %
Σ 𝐵𝐸𝑅𝐴𝑇 𝑇𝐸𝑅𝑇𝐴𝐻𝐴𝑁

 Saringan ø 9,6 (%) =


= 2,93 %
 Saringan ø 4,8 (%) =
=5,86 %
 Saringan ø 2,4 (%) =
= 7,62 %
 Saringan ø 1,2 (%) =
= 14,7 %
 Saringan ø 0,6 (%) =
= 22,14 %
 Saringan ø 0,3 (%) =
= 14,66 %
 Saringan ø 0,15 (%) =
= 30,05 %
 pan (%) =
= 2,63 %
Σ Berat bahan tertahan (%) = 101,4 %

2. Berat Bahan Lolos (%) = Jumlah Seluruh Bahan (%) – Berat Bahan
Tertahan (%)
 Saringan ø 9,5 (%) = 101,4% - 2,93%
= 98,47 %
 Saringan ø 4,8 (%) = 98,47 % - 5,86 %
= 92,61%
 Saringan ø 2,4 (%) = 92,61% -7,62%
=84,99 %
BAB MHB

 Saringan ø 1,2 (%) =84,99% - 14,7 %


= 70,29%
 Saringan ø 0,6 (%) = 70,29 % - 22,14 %
=48,15 %
 Saringan ø 0,3 (%) = 48,15 % - 14,66 %
=33,49 %
 Saringan ø 0,15 (%) = 33,49 % -30,05 %
=3,44 %
 Pan = 3,44 % - 2,63 %
= 0,81 %
Σ Berat bahan lolos (%) = 432,25 %

Perhitungan angka komulatif didapat dari penjumlahan % berat bahan


tertahan.
3. Angka komulatif (%)
 Saringan ø 9,5 (%) = 2,93% + 2,93 %
= 5,86 %
 Saringan ø 4,8 (%) = 5,86 % + 5,86 %
= 11,72%
 Saringan ø 2,4 (%) = 11,72 % +7,62 %
= 19,34 %
 Saringan ø 1,2 (%) =19,34 % + 14,7 %
= 34,4 %
 Saringan ø 0,6 (%) = 34,4 % + 22,14 %
=56,18 %
 Saringan ø 0,3 (%) = 56,18 % + 14,66%
= 70,84 %
 Saringan ø 0,15 (%) = 70,84 % + 30,05 %
= 101,34 %
 Pan = 101,34 % + 2,63%
= 103,97 %
Σ Angka komulatif = 403,65 %
BAB MHB

% Σ Angka komulatif tertahan kecuali pan


Angka kehalusan = 100
180
=100

= 1,8 mm

G. GAMBAR ALAT DAN GAMBAR KERJA


1. Gambar alat
Gambar alat (Tabel 16.2 terlampir)
2. Gambar kerja
Gambar kerja (Tabel 16.3 terlampir)

H. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
Dari data percobaan, diperoleh nilai MHB sebagai berikut :

Pasir 3,204 mm Gradasi 2


Menurut standar SNI.0052 yang telah diketahui, untuk agregat halus
berdasarkan standar yang digunakan untuk pembuatan beton memiliki MHB
sekitar 1,5 sampai 3,8. Jadi dapat disimpulkan bahwa agregat ini memenuhi
standar dalam pembuatan beton.
1. Saran
a. Setelah dikeluarkan dari Sieve Shaker, periksa benda uji pada
masing-masing saringan, usahakan agar benda uji benar-benar
tertahan sesuai dengan saringannya.
b. Gunakan agregat halus sesuai dengan standar MHB yang telah
ditentukan, sehingga dapat menghasilkan beton dengan mutu yang
baik, selain itu bahan-bahan lainnya juga harus memenuhi standar
sesuai dengan ketentuannya.

Anda mungkin juga menyukai