Anda di halaman 1dari 6

12

BAB III
LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

3.1. Lokasi Pabrik


Lokasi pabrik asam asetat terletak di Jalan Tari Jepri Kecamatan Teluk
Pandan Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur dengan garis bujur
0°11'33.76"N dan garis lintang 117°29'31.72"E. Transportasi darat dapat ditempuh
4 jam dari Samarinda, 8 jam dari Balikpapan, 2 Jam dari Bontang. Lokasi ini
dekat dengan lokasi sumber bahan baku. Dimana bahan baku karbon monoksida
dapat dibeli dari PT. Pupuk Kaltim yang berjarak 2 KM melalui trasnpotasi darat
dari lokasi pendirian pabrik sedangkan bahan baku metanol dibeli dari PT. Kaltim
Metanol Industri berjarak 900 M melalui transportasi laut.

Lokasi pabrik berada di dekat sungai Guntung dan langsung berada di


tepian laut lepas yang bisa dijadikan dermaga. Lokasi ini sangat strategis karena
berada di tepi jalan raya sehingga memudahkan untuk menuju ke lokasi. Adapun
sumber air produksi pabrik bisa di dapatkan dari sungai, laut, PDAM setempat.
Untuk kapasitas air sendiri sangat memadai karea, selain dikelilingi oleh tepian
sungai Guntung, adanya laut lepas bisa dijadikan sebagai sumber kapasitas air
untuk kebutuhan pabrik. Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang
terpenting dalam mendirikan suatu pabrik. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara
langsung terhadap kelangsungan proses pabrik yang meliputi keberhasilan dan
kelancaran produksi pabrik. Secara umum, lokasi pabrik sebaiknya dekat dengan
13

sumber bahan baku, sumber air, jalan raya, berada di kota besar (terdapat unit
perbengkelan dan menyediakan tenaga kerja yang memadai). Faktor yang
berpengaruh dalam pemilihan lokasi pabrik asam asetat adalah ketersediaan bahan
baku. Adapun lokasi pabrik ini bisa masuk langsung dari jalan raya. Walaupun
lokasi pabrik ini berada ditepian kabupaten tetapi lokasi ini cukup memadai untuk
kebutuhan pemasokan listrik utilitas pabrik asam asetat.
3.1.1. Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku karbon monoksida dapat dibeli dari PT. Pupuk Kaltim
berjarak 2 KM melalui trasnpotasi darat dari lokasi pendirian pabrik sedangkan
bahan baku metanol dibeli dari PT. Kaltim Metanol Industri berjarak 900 M
melalui transportasi laut. Kapasitas produksi Pabrik Urea dan Pabrik Amoniak
masing-masing sebesar 3,435 juta ton per tahun dan 2,740 juta ton per tahun.
Kapasitas produksi metanol dibeli dari PT. Kaltim Metanol Industri 800.000 ton
per tahun. Suatu pabrik seharusnya didirikan dekat dengan bahan sumber bahan
baku dan daerah pemasaran sehingga transportasi akan lebih lancar. Hal-hal yang
diperhatikan adalah :
1) Lokasi sumber bahan baku
2) Besarnya kapasitas bahan baku dan berapa lama sumber tersebut dapat
diandalkan pengadaanya
3) Cara mendapatkan bahan baku tersebut dan cara transportasinya
4) Harga bahan baku dan biaya pengangkutan.
3.1.2. Sarana Utilitas Yang Cukup Memadai
Dalam pendirian suatu lokasi pabrik, ketersediaan sarana listrik dan air
adalah faktor penunjang yang sangat penting. Adapun hal-hal yang harus
diperhatikan dalam penyediaan sarana utilitas adalah sebagai berikut:
1) Tenaga Listrik dan Bahan Bakar.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyediaan tenaga listrik
dan bahan bakar adalah sebagai berikut: kemungkinan tenaga listrik dilokasi
pabrik dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang, harga bahan bakar tersebut
lokasi pabrik asam asetat yang dekat dengan laut dan sungai memungkinkan
untuk membangun tenaga listrik (pembangkit) dengan air ataupun PT. Pupuk
Kaltim menyediai PLTN yang memadai.
2) Sumber air.
Air merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu industri kimia,
baik untuk keperluan proses maupun untuk keperluan lainnya. Adapun hal-hal
yang harus diperhatikan dalam penyedian air adalah : kapasitas sumber air,
14

kualitas sumber air, jarak sumber air dari lokasi pabrik, pengaruh musim terhadap
kemampuan penyediaan air sesuai dengan kebutuhan rutin pabrik. Dekatnya
lokasi pabrik dengan sungai menjadikan dekatnya jarak sumber air dan
ketersediaan. Adapun lokasi pabrik yang dekat dengan sungai dan tempat laut
lepas membuat ketersediaan yang memadai. Dimana apabila musim kemarau
terjadi maka stock air akan cukup memadai. Lokasi pabrik deket dengan sungai
dan laut, maka keperluan air terutama air proses, air pendingin/penghasil steam,
perumahan dan lain-lain dapat diperoleh dengan memanfaatkan air sungai
tersebut. Untuk kebutuhan tenaga listrik dapat diperoleh dari PLN dan tenaga
listrik sendiri.
3.1.3. Penyediaan Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja)
Masalah tenaga kerja sangat berpengaruh pada kelangsungan suatu pabrik.
Adapun pada lokasi ini sumber daya manusia masih bisa dijangkau karena hanya
4 jam dari kota Samarinda dan 8 jam dari Bontang yang notabennya banyak
sumber daya manusia. Tenaga kerja merupakan modal untuk mendirikan pabrik.
Didirikannya pabrik asam asetat di Kalimantan Timur ini diharapkan akan
menyerap tenaga kerja potensial yang cukup didaerah tersebut. Tenaga kerja
didaerah ini mencakup tenaga kerja terdidik dan tak terdidik serta tenaga kerja
terlatih maupun tidak terlatih. Tenaga kerja dari pabrik ini direkrut dari :
1) Perguruan tinggi lokal, masyarakat sekitar dan perguruan tinggi lain.
2) Tenaga ahli yang berasal dari masyarakat sekitar dan luar daerah.
Hal-hal yang harus diperhatikan:
1) Kemungkinan untuk mendapatkan tenaga kerja yang diinginkan
2) Pendidikan / keahlian tenaga kerja yang tersedia
3) Tingkat / penghasilan tenaga kerja dilokasi pabrik
4) Adanya ikatan perburuhan
3.1.4. Transportasi
Transportasi pembuatan pabrik ini bisa ditempuh baik dengan transportasi
laut, darat, maupun udara. Transportasi darat menuju lokasi ini sangat mudah
karena berada di tepi jalan raya dan bisa menggunakan transportasi pribadi
ataupun umum. Jarak 4 jam dari kota Samarinda dan 8 jam dari Bontang. Adapun
melalui transportasi darat bisa ditempuh menggunakan kapal karena lokasi ini
berada ditepian sungai dan laut lepas. Adapun Fasilitas yang harus disediakan
adalah :
1) Jalan raya yang dapat dilalui mobil dan angkutan darat lainnya
2) Sungai atau laut yang dapat dilalui kapal
3) Pelabuhan laut yang dekat dengan lokasi pabrik
15

3.1.5. Pemasaran Produk


Daerah pemasaran asam asetat sebagian besar berada di luar Kalimantan
sehingga harus ditempuh terutama lewat jalur laut . Hal ini tidak menjadi masalah
karena asam asetat adalah bahan baku yang sangat dibutuhkan bagi banyak
industri terutama dipulau Jawa yang selama ini penyediaannya sangat bergantung
pada impor. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasaran produk :
1) Daerah pemasaran produk
2) Pengaruh dan jumlah saingan yang ada
3) Kemampuan daya serap pasar
4) Jarak pemasaran dari lokasi pabrik dengan daerah pemasaran yang dituju
5) Sistem pemasaran yang dipakai
3.1.6. Keadaan Iklim Dan Cuaca
Provinsi Kalimantan Timur termasuk iklim Tropika Humida dengan curah
hujan berkisar antara 1500-4500 mm per tahun. Temperatur udara minimum rata-
rata 21°C dan maksimum 34°C dengan perbedaan temperatur siang dan malam
antara 5°-7°C. Temp Temperatur minimum umumnya terjadi pada bulan Oktober
sampai Januari, sedangkan temperatur maksimum terjadi antara bulan Juli sampai
dengan Agustus. Kelembaban udara rata-rata mencapai 86 % dengan kecepatan
angin rata-rata 5 knot perjam. Data curah hujan selama 5 tahun dari tahun 1994-
1998 mencatat bahwa rata-rata curah hujan mencapai 2060,2 mm per tahun.
3.1.7. Limbah Pabrik
Buangan pabrik harus mendapat perhatian yang cermat, terutama
dampatnya terhadap masyarakat disekitar lokasi pabrik. Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah:
1) Cara menangani limbah tersebut agar tidak menimbulkan pencemaran
terhadap lingkungan
2) Biaya yang diperlukan untuk menangani masalah polusi bagi lingkungan
3.1.8. Undang-Undang Dan Peraturan-Peraturan
Undang-undang dan peraturan-peraturan perlu diperhatikan dalam
penentuan lokasi pabrik, karena jika dalam pendirian pabrik ada yang
bertentangan dengan undang-undang dan peraturan-peraturan maka kelangsungan
suatu pabrik akan terancam.
3.1.9. Perpajakan Dan Asuransi
Hal ini perlu diperhatikan agar jangan sampai pajak memberi beban berat
bagi perusahaan. Demikian juga untuk menjaga agar tidak terjadi kerugian
terhadap kecelakaan pabrik, misalnya kebakaran, maka perusahaan sebaiknya
16

diasuransikan. Termasuk asuransi apabila ada karyawan yang mengalami


kecelakaan pada saat berada dilokasi pabrik.

3.2. Tata Letak Pabrik


Tata letak pabrik adalah suatu pernencanaan dan pengintegrasian aliran
dari komponen-komponen produksi suatu pabrik. Adapun tujuan dari perencanaan
tata letak pabrik adalah untuk menjamin kelancaran proses produksi dengan baik
dan efisien, menjaga keselamatan kerja para karyawannya dan menjaga keamanan
dari pabrik itu sendiri. Jalannya aliran proses dan aktivitas dari para pekerja yang
ada merupakan dasar pertimbangan dalam pengaturan bangunan-bangunan dalam
suatu pabrik, sehingga proses dapat berjalan efektif. Dalam pengaturan tata letak
pabrik ini perlu mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut
1) Kemudahan dalam proses yang disesuaikan dengan kemudahan dalam
pemeliharaan peralatan serta kemudahan mengontrol hasil produksi dan
jalannya proses.
2) Pengembangan lokasi baru atau penambahan lokasi yang belum
dikembangkan pada masa yang akan datang.
3) Distribusi ekonomis pada pengadaan air, steam proses, tenaga listrik, dan
bahan baku.
4) Keselamatan dan keamanan kerja karyawan.
5) Fleksibilitas dalam perencanaan tata letak pabrik dengan
mempertimbangkan kemungkinan perubahan dari proses/mesin, sehingga
perubahan-perubahan yang dilakukan tidak memerlukan biaya yang tinggi.
6) Masalah pembuangan limbah pabrik agar tidak mengganggu lingkungan
dan tidak menimbulkan polusi.
7) Service area, seperti kantin, tempat parkir, ruang ibadah, dan sebagainya
diatur sedemikian rupa sehingga tidak terlalu jauh dari tempat kerja.

3.3. Luas Tanah


Perkiraan pabrik asam asetat akan dibangun diatas tanah seluas 8 Ha
dengan perincian sebagi berikut :
1) Luas area pabrik : 4,5 Ha
2) Luas area Perumahan dan fasilitas umum : 1,5 Ha
3) Luas area untuk perluasan pabrik : 2,0 Ha
Total luas area 8,0 Ha
17

Anda mungkin juga menyukai