PENDAHULUAN
Statistika pengolahan data dan laporan pengujian yang penting antara lain
adalah penyusunan data atau penataan data sampai dengan diperoleh tentang jenis
data frekuensi data. Tampilan data dalam bentuk tabel, grafik atau diagram perlu
untuk meningkatkan kualitas informasi. Selanjutnya adalah tahapan pengolahan data
yang meliputi analisis pemusatan dan penyebaran data. Pengolahan data suatu
pengujian bertujuan untuk mendapatkan nilai :
- Nilai rata-rata atau nilai tengah pengujian
- Keragaman dari nilai pengujian
- Simpangan baku dari nilai-nilai pengujian
Cara pengolahan data yang sering digunakan adalah dengan menggunakan
analisis keragaman /analisis peragam ( Analisys of varian atau ANOVA). Berikut
disajikan sebuah data hasil pengujian organoleptik yang dihimpun dari hasil
pengindraan panelis yang diberi tugas untuk menilai kesuakaannya terhadap sejumlah
contoh. Dalam uji ini panelis diminta untuk menentukan tingkat kesukaannya
terhadap rasa, aroma, tekstur, dan warna dari 3 contoh jelly dengan keriteria penilaian
kesan sebagai berikut:
Nilai 3 jika kurang manis ( kurang /tidak suka)
Nilai 5 jika cukup manis ( agak suka)
Nilai 7 jika manis (suka)
Nilai 9 jika sangat manis ( sangat suka)
BAB 3. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1.1. Alat
1. Garpu
2. Nampan
3. Label
4. Lepek
5. Pisau
6. Tissue
7. Alat tulis
3.1.2. Bahan
1. Kuisioner
2. Jelly
3. Air minum
3.2. Skema Kerja
Disiapkan Kuisioner
Penarikan kesimpulan
4.1.1.Atribut Sensori
Shif 1
a. Rasa
Kode Sampel
No Nama 143 351 214
1 Prima 5 1 3
2 Rizaldy 5 3 1
3 Gholib 4 1 3
4 Robby 4 3 3
5 Radik 5 2 4
6 Rizal 3 1 4
7 Rohmatus 4 5 3
8 Ainul 4 2 3
9 Nirmala 4 3 3
10 Arif 1 3 3
11 Cindy 3 4 3
12 Meme 5 2 2
13 Nikko 3 1 3
14 Joko 3 1 3
15 Willy 5 3 4
16 Esti 5 2 3
17 Himmatul 4 2 3
18 Fatkhur 4 2 2
19 Indah 3 2 4
20 Dia 5 3 2
Total 79 46 59
b. Aroma
Kode Sampel
No Nama 143 351 214
1 Prima 5 1 3
2 Rizaldy 3 5 1
3 Gholib 4 2 3
4 Robby 3 4 2
5 Radik 4 2 4
6 Rizal 3 2 4
7 Rohmatus 3 4 5
8 Ainul 5 1 3
9 Nirmala 3 4 3
10 Arif 2 2 3
11 Cindy 5 2 4
12 Meme 5 2 3
13 Nikko 4 1 5
14 Joko 5 2 4
15 Willy 5 2 4
16 Esti 5 2 3
17 Himmatul 5 2 3
18 Fatkhur 4 1 3
19 Indah 3 2 4
20 Dia 5 3 4
Total 81 46 68
c. Warna
Keterangan :
143 = Nutrijell
351 = Keep cool jelly
214 = kristal Agar
Shif 2
a. Rasa
Kode Sampel
No Nama 751 548 195
1 Prima 4 3 2
2 Rizaldy 4 2 3
3 Gholib 5 4 3
4 Robby 4 2 2
5 Radik 4 4 5
6 Rizal 4 2 4
7 Rohmatus 3 4 3
8 Ainul 3 2 4
9 Nirmala 4 3 2
10 Arif 3 2 4
11 Cindy 4 2 3
12 Meme 4 1 2
13 Nikko 4 3 5
14 Joko 2 3 4
15 Willy 5 3 4
16 Esti 5 4 3
17 Himmatul 3 4 5
18 Fatkhur 3 4 5
19 Indah 4 1 3
20 Dia 1 5 3
Total 73 58 69
b. Warna
Kode Sampel
No Nama 751 548 195
1 Prima 4 3 3
2 Rizaldy 3 4 2
3 Gholib 3 4 2
4 Robby 3 2 4
5 Radik 4 4 4
6 Rizal 3 3 5
7 Rohmatus 5 2 3
8 Ainul 5 3 4
9 Nirmala 5 3 4
10 Arif 4 3 3
11 Cindy 5 4 2
12 Meme 4 1 2
13 Nikko 4 3 2
14 Joko 4 2 2
15 Willy 5 3 4
16 Esti 5 4 2
17 Himmatul 5 3 2
18 Fatkhur 5 3 4
19 Indah 4 2 2
20 Dia 4 1 3
Jumlah 84 57 59
b. Aroma
Kode Sampel
No Nama 751 548 195
1 Prima 4 3 3
2 Rizaldy 5 4 2
3 Gholib 3 1 4
4 Robby 4 1 2
5 Radik 4 4 5
6 Rizal 3 2 4
7 Rohmatus 5 3 3
8 Ainul 4 2 5
9 Nirmala 4 2 5
10 Arif 4 2 3
11 Cindy 5 2 3
12 Meme 2 1 4
13 Nikko 5 2 3
14 Joko 3 3 4
15 Willy 4 3 1
16 Esti 5 3 4
17 Himmatul 5 3 4
18 Fatkhur 5 3 4
19 Indah 5 2 3
20 Dia 3 2 4
Jumlah 82 48 70
c. Teksture
Kode Sampel
No Nama 751 548 195
1 Prima 5 4 4
2 Rizaldy 5 4 3
3 Gholib 3 4 4
4 Robby 4 3 3
5 Radik 4 3 5
6 Rizal 3 2 4
7 Rohmatus 4 2 2
8 Ainul 5 3 4
9 Nirmala 5 3 2
10 Arif 2 4 3
11 Cindy 4 5 2
12 Meme 5 2 1
13 Nikko 5 3 4
14 Joko 2 3 4
15 Willy 3 4 1
16 Esti 5 3 2
17 Himmatul 5 3 4
18 Fatkhur 3 4 5
19 Indah 4 1 2
20 Dia 3 1 4
Jumlah 79 61 63
Keterangan :
751 = nutrijell
548 = Keep Cool Jelly
195 = Kristal agar
4.1.2. Deskriptif Parameter dan Nilai
Shif 1
a. Kode 143
b. Kode 351
c. Kode 214
Keterangan :
143 = Nutrijell
351 = Keep cool jelly
214 = Kristal Agar
Shif 2
a. Kode 751
b. Kode 548
c. Kode 195
Keterangan :
751 = nutrijell
548 = Keep Cool Jelly
195 = Kristal aga
4.2 Hasil Perhitungan
4.2.1 Uji Skoring Rasa
Shift 1
Tabel annava
Uji DNMRT
jarak 2 3
SSR 2,884 3,034
LSR 0,6646 0,6992
Notasi Ba Cb Ab
Shif 2
Tabel Annava
SUMBER
VARIASI db jk RJK F hitung F tabel
Perlakuan 2 6,0333 3,0167 2,6073 3,2448
Panelis 19 19,3333 1,0175
Eror 38 43,9667 1,1570
Total 59 69,3333
F hitung < F tabel 7
Shif 1
Tabel Annava
SUMBER
VARIASI Db Jk RJK F hitung F tabel
Perlakuan 2 22,03333 11,01667 13,37487 3,244818
Panelis 19 11,65 0,613158
Eror 38 31,3 0,823684
Total 59 64,98333
F hitung > F tabel 7
Uji DNMRT
Jarak 2 3
SSR 2,884 3,034
LSR 0,585164 0,615599
Shif 2
Tabel Annava
SUMBER
VARIASI Db jk RJK F hitung F tabel
Perlakuan 2 22,6333 11,3167 14,0076 3,2448
Panelis 19 16,0000 0,8421
Eror 38 30,7000 0,8079
Total 59 69,3333
F hitung > F tabel 7
Uji DNMRT
Jarak 2 3
SSR 2,8840 3,0340
LSR 0,5796 0,6098
perhitungan hasil tabel 8 keterangan
A-C 1,25 0,5796 BN
A-B 1,35 0,6098 BN
C-B 0,1 0,5796 TBN
Notasi Ba Cb Ab
Shif 1
Tabel Annava
SUMBER
VARIASI db Jk RJK F hitung F tabel
Perlakuan 2 3,033333 1,516667 1,116204 3,244818
Panelis 19 12,26667 0,645614
Eror 38 51,63333 1,358772
Total 59 66,93333
F hitung < F tabel 7
Shif 2
Tabel Annava
SUMBER
VARIASI db Jk RJK F hitung F tabel
Perlakuan 2 9,7333 4,8667 3,7285 3,2448
Panelis 19 20,8500 1,0974
Eror 38 49,6000 1,3053
Total 59 80,1833
Uji DNMRT
Jarak 2 3
SSR 2,8840 3,0340
LSR 0,7368 0,7751
Shif 1
Tabel Annava
SUMBER
VARIASI db Jk RJK F hitung F tabel
Perlakuan 2 31,3 15,65 11,88608 3,244818
Panelis 19 9,916667 0,52193
Eror 38 50,03333 1,316667
Total 59 91,25
F hitung > F tabel 7
Uji DNMRT
Jarak 2 3
SSR 2,884 3,034
LSR 0,739746 0,778221
PENGURANGAN HASIL TABEL 8 KETERANGAN
B-A 1,75 0,7782 BN
B-C 0,65 0,7397 TBN
C-A 1,1 0,7397 BN
Notasi Ba Ca Ab
Shif 2
Tabel Annava
SUMBER
VARIASI db Jk RJK F hitung F tabel
Perlakuan 2 9,7333 4,8667 3,7285 3,2448
Panelis 19 20,8500 1,0974
Eror 38 49,6000 1,3053
Total 59 80,1833
F hitung > F tabel 7
Uji DNMRT
Jarak 2 3
SSR 2,8840 3,0340
LSR 0,7368 0,7751
PENGURANGAN HASIL TABEL 8 KETERANGAN
A-C 0,8 0,7368 BN
A-B 0,9 0,7751 BN
C-B 0,1 0,7368 TBN
Notasi Ba Ca Ab
BAB 5. PEMBAHASAN
Tahap analisa uji diskriptif terdiri atas tiga langkah: diskriminasi,diskripsi dan
mengkwuantitatifkannya. Pada tahap diskriminasi, panelis menentukan sifat-sifat
sensoris yang berkaitan dengan atribut mutu prduk. Selanjutnya panelis
mendiskripsikan sifat-sifat sensoris yang akan digunakan tersebut. Langkah terakhir
sifat-sifat sensoris tersebut dikuantitatifkan dalam bentuk nilai skala. Analisis sensori
deskriptif adalah metode analisis sensori dimana atribut sensori suatu produk atau
bahan pangan diidentifikasi, dideskripsikan dan dikuantifikasi dengan menggunakan
panelis terlatih khusus untuk uji ini. Analisis ini dapat dilakukan untuk semua
parameter sensori dan beberapa aspek dalam penentuan profil cita rasa atau profil
tekstur. Untuk praktikum ini, metode uji dekripsi yang digunakan adalah metode
Analisis Deskriptif Kualitatif (Quantitive Deskriptive Analysis).
Susiwi (2009) mengungkapkan bahwa uji deskripsi digunakan untuk
mengidentifikasi karakteristik sensori yang penting pada suatu produk dan
memberikan informasi mengenai derajat atau intensitas karakteristik tersebut.
Sedangkan, informasi ini dapat digunakan untuk pengembangan produk baru,
memperbaiki produk atau proses dan berguna juga untuk pengendalian mutu rutin
(Susiwi 2009).
Pada uji deskriptif ini dilakukan pada tiga sampel yang berbeda. Sampel yang
digunakan yaitu keep cool jelli, nutrijell dan kristal agar. Masing-masing sampel
dilakukan penilaian pada empat atribut sensori yaitu rasa, warna, aroma dan tekstur.
Pada amsing-masing atribut dilakukan perhitungan dengan ANNAVA jika hasilnya
berbeda nyata (BN), maka dilajutkan dengan uji duncan multiple range test
(DNMRT).
Pada uji skoring warna shift 1 dan shift 2 diperoleh hasil bahwa F.hitungan >
F.tabel . Pada shift 1 diperoleh nilai sebesar 13,37487 > 3,2448 , sedangkan pada shift
2 sebesar 14,0076 > 3,244 . Hal ini menunjukkan bahwa kedua sampel hasilnya
berbeda nyata. Berbeda nyata yaitu panelis mampu mendeteksi perbedaan warna pada
sampel yang disajikan. Perbedaan warna pada masing-masing sampel sangat
mencolok sehingga panelis dapat dengan mudah menbedakannya. Hasil dari
perhitungan dengan uji ANNAVA pada shift 1 dan shift 2 adalah berbeda nyata
sehingga perhitungan dilanjutkan dengan uji DNMRT. Pada uji DNMRT sampel
dibandingkan satu per satu. Hasil uji DNMRT antara shift 1 dan shift 2 menunjukkan
hasil yang sama. Dari hasil tersebut diperoleh antara sampel nutrijel dan keep cool
jelli diperoleh hasil berbeda nyata. Begitu pula perbandingan antara sampel nutrijel
dengan sampel kristal agar. Berdasarkan karakteristik warna ketiga sampel tersebut
diperoleh hasil keceraham warna dari yang paling cerah ke yang paling gelap yaitu
nutrijel, kristal agar dan keep cool jelli. Perbedaan kecerahan tersebut disebabkan
karena perbedaan komposisi bahan. Pada sampel nutrijel mengandung komposisi
yang lebih banyak dan lebih lengkap sehingga kemungkinan komposisi pada nutrijell
tersebut mempengaruhi tingkat kecerahan pada sampel dibandingkan dengan kedua
sampel yang lain.
Untuk uji skoring tekstur diperoleh hasil perhitungan shift 1 F.hitung sebesar
1,116204 sedangkan nilai F.tabel berdasarkan tabel 7 dengan jumlah eror 78 sebesar
3,244818. Hal ini menunjukkan bahwa F.hitung < F.tabel sehingga hasilnya tidak
berbeda nyata (TBN). Tidak berbeda nyata artinya panelis tidak dapat mendeteksi
perbedaan tekstur pada setiap sampel yang disajikan. Hal ini juga dapat dikarenakan
penggunaan panelis yang tidak terlatih pada pengujian ini. Sehingga tingkat kepekaan
panelis untuk menilai perbedaan tekstur antara ketiga sampel yang disajikan sangat
rendah. Uji tekstur pada shift 1 hasilnya tidak berbeda nyata sehingga tidak perlu
dilanjutkan perhitungan uji DNMRT. Pada uji skoring tekstur shift 2 dengan uji
ANNAVA diperoleh hasil F.hitung > F.tabel yaitu sebesar 3,2785 > 3,2448 sehingga
hasil yang diperoleh berbeda nyata. Berbeda nyata artinya panelis bisa mendeteksi
mendeteksi perbedaan tekstur pada sampel yang disajikan. Selanjutnya pengujian
dilanjutkan dengan uji DNMRT, yaitu membandingkan satu per satu sampel yang
digunakan. Dari ketiga sampel yang digunakan, sampel nutrijel memiliki tekstur
yang paling kenyal dibandingkan kristal agar dan keep cool jelli. Sehingga ketika
membandingkan sampel nutrijel dengan sampel keep cool jelli den kristal agar
hasilnya berbeda nyata. Hal ini dikarenakan sampel nutrijel memiliki komposisi
tambahan seperti bubuk konyaku yang menyebabkan tekstur nutrijel lebih kenyal dan
padat. Sedangkan perbandingan antara keep cool jelli dan kristal agar diperoleh hasil
tidak berbeda nyata, hal tersebut disebabkan karena komposisi dari kedua sampel
hampir sama sehingga panelis lebih susah membedakan perbedaan tekstur diantara
kedua sampel tersebut.
Pada uji skoring aroma shift 1 dan shift 2 diperoleh hasil bahwa F.hitungan >
F.tabel . Pada shift 1 diperoleh nilai sebesar 11,8860 > 3,2448 , sedangkan pada shift
2 sebesar 3,7285 > 3,2448 . Hal ini menunjukkan bahwa kedua sampel hasilnya
berbeda nyata. Berbeda nyata yaitu panelis mampu mendeteksi perbedaan aroma pada
sampel yang disajikan. Perbedaan aroma pada masing-masing sampel sangat
mencolok sehingga panelis dapat dengan mudah menbedakannya. Hasil dari
perhitungan dengan uji ANNAVA pada shift 1 dan shift 2 adalah berbeda nyata
sehingga perhitungan dilanjutkan dengan uji DNMRT. Pada uji DNMRT sampel
dibandingkan satu per satu. Pada shift 1 perbandingan antara nutrijell dengan kristal
agar diperoleh hasil yang tidak berbeda nyata. Hal tersebut disebabkan karena pada
kedua sampel ini sama-sama memiliki komposisi perisa leci sehingga panelis lebih
susah untuk membedakan kedua sampel tersebut. Sedangkan pada sampel keep cool
jelli tidak terdapat komposisi perisa leci sehingga ketika dibandingkan dengan sampel
nutrijell dan kristal agar hasilnya berbeda nyata. Selain itu juga disebabkan karena
panelis yang digunakan dalam praktikum ini adalah panelis yang tidak terlatih,
Sehingga panelis pada shif 1 tingkat kepekaan aroma pada masing-masing sampel
sangat rendah dan sukar untuk membedakan satu sama lain sampel yang disajikan.
Pada shift 2 uji DNMRT diperoleh hasil perbandingan antara nutrijel dan
kristal agar berbeda nyata. Begitu pula perbandingan antara nutrijel dan keep cool
jelli juga dihasilkan berbeda nyata, hal tersebut menunjukkan panelis pada shift 2
dapat dengan mudah untuk mendeteksi perbedaan aroma pada kedua sampel tersebut.
Selain itu perbandingan antara nutrijel dengan kristal agar hasilnya juga berbeda
nyata. Hal ini disebabkan karena pada nutrijell memiliki komposisi yang lebih
lengkap yaitu perisa artifiqial leci, sedangkan kristal agar hanya memiliki komposisi
perisai leci. Pada perbandingan antara keep cool jelli dengan kristal agar hasil yang
diperoleh yaitu tidak berbeda nyata. Hal ini disebabkan karena faktor panelis yang
tidak terlatih, seharusnya hasil yang diperoleh pada perbandingan ini yaitu berbeda
nyata karena komposisi kedua sampel ini tidak sama .
Jaring Laba-Laba
Rasa
5
Tekstur 0 Aroma
6.1 Kesimpulan
3. Pada shift 2 deperoleh hasil F.hitung < F.tabel , yaitu sebesar 2,6073 < 3,244
sehingga hasilnya tidak berbeda nyata (TBN).
4. Pada uji skoring warna shift 1 dan shift 2 diperoleh hasil pada shift 1
diperoleh nilai sebesar 13,37487 > 3,2448 , sedangkan pada shift 2 sebesar
14,0076 > 3,244 . Hal ini menunjukkan bahwa kedua sampel hasilnya berbeda
nyata.
5. Hasil perhitungan yang dilakukan untuk uji skoring tekstur shift 1 diperoleh
hasil tidak berbeda nyata (TBN).
6. Pada uji skoring aroma shift 1 dan shift 2 diperoleh hasilnya berbeda nyata.
7. Hasil dari perhitungan dengan uji ANNAVA pada shift 1 dan shift 2 adalah
berbeda nyata sehingga perhitungan dilanjutkan dengan uji DNMRT.
8. Pada shift 2 uji DNMRT diperoleh hasil perbandingan antara nutrijel dan
kristal agar berbeda nyata
6.2 Saran
Sebaiknya bahan yang digunakan untuk uji sensori harus lebih banyak, agar
para panelis bisa lebih leluasa dalam melakukan uji sensori.
DAFTAR PUSTAKA
Apriyantono, A., 2001. Analisis Sensori Deskriptif. Jurusan Teknologi Pangan dan
Gizi, Institut Pertanian Bogor.
Adawiyah DR, Waysima. 2009. Evaluasi Sensori Produk Pangan. Edisi 1.Bogor :
Fakultas Teknologi Pertanian IPB.
Gacula, JR., M. C., 1997. Descriptive Sensory Analysis In Practice. Food and
Nutrition Press, Inc., Trumbull, Connecticut.
Poste, L. M., Mackie,D. A. Butler, G. dan Larmond, E., 1991. Laboratory Method for
Sensory Analysis of Food. Research Branch Agriculture Canada Publication,
Canada.
Rahayu, W. P., 1998. Penilaian Organoleptik. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi,
FATETA, IPB, Bogor.
Winarno, F.G., 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
LAMPIRAN
Rumus Perhitungan :
FK
R 2
P. S
JKT A1 A2 .... A20 FK
2 2 2
JK Pr
A 2
B2 C 2
FK
P
JKPn
Tn 1
2
Tn 2 .... Tn 20
2 2
FK
S
RJKE
Mencari SE = SE p
No nama B A C TOTAL
1 prima 5 1 3 9
2 rizaldy 5 3 1 9
3 gholib 4 1 3 8
4 robby 4 3 3 10
5 radik 5 2 4 11
6 rizal 3 1 4 8
7 rohmatus 4 5 3 12
8 ainul 4 2 3 9
9 nirmala 4 3 3 10
10 arif 1 3 3 7
11 cindy 3 4 3 10
12 meme 5 2 2 9
13 nikko 3 1 3 7
14 joko 3 1 3 7
15 willy 5 3 4 12
16 esti 5 2 3 10
17 himmatul 4 2 3 9
18 fatkhur 4 2 2 8
19 indah 3 2 4 9
20 dia 5 3 2 10
TOTAL 79 46 59 184
RATA2 3.95 2.3 2.95
R 184
p 20
S 3
FK 564.2667
JKT 81.73333
JKPr 27.63333
JKPn 13.73333
JKE 40.36667
TABEL ANNAVA
SUMBER
VARIASI db jk RJK F hitung F tabel
Perlakuan 2 27.63333 13.81667 13.00661 3.244818 BN
panelis 19 13.73333 0.722807
eror 38 40.36667 1.062281
total 59 81.73333
uji dnmrt
se 0.053114 0.23046
30 2.89 3.04
40 2.86 3.01
jarak 2 3
SSR 2.884 3.034
LSR 0.664647 0.6992156
PENGURANGAN HASIL TABEL 8 KETERANGAN
B-A 1.65 >0,6992 BN
B-C 1 >0,6646 BN
C-A 0.65 <0,6646 TBN
A C B
2.3 2.95 3.95
Aroma (shift 1)
no nama B A C TOTAL
1 prima 5 1 3 9
2 rizaldy 3 5 1 9
3 gholib 4 2 3 9
4 robby 3 4 2 9
5 radik 4 2 4 10
6 rizal 3 2 4 9
7 rohmatus 3 4 5 12
8 ainul 5 1 3 9
9 nirmala 3 4 3 10
10 arif 2 2 3 7
11 cindy 5 2 4 11
12 meme 5 2 3 10
13 nikko 4 1 5 10
14 joko 5 2 4 11
15 willy 5 2 4 11
16 esti 5 2 3 10
17 himmatul 5 2 3 10
18 fatkhur 4 1 3 8
19 indah 3 2 4 9
20 dia 5 3 4 12
TOTAL 81 46 68 195
RATA2 4.05 2.3 3.4
R 195
p 20
S 3
FK 633.75
JKT 91.25
JKPr 31.3
JKPn 9.916667
JKE 50.03333
TABEL ANNAVA
SUMBER VARIASI db jk RJK F hitung F tabel
Perlakuan 2 31.3 15.65 11.88608 3.244818 BN
panelis 19 9.916667 0.52193
eror 38 50.03333 1.316667
total 59 91.25
uji
dnmrt
se 0.065833 0.2565
30 2.89 3.04
40 2.86 3.01
jarak 2 3
SSR 2.884 3.034
LSR 0.739746 0.778221
A C B
2.3 3.4 4.05
Warna (shift 1)
no nama B A C TOTAL
1 prima 4 2 3 9
2 rizaldy 5 2 3 10
3 gholib 4 2 5 11
4 robby 4 2 3 9
5 radik 3 4 2 9
6 rizal 4 2 3 9
7 rohmatus 4 5 3 12
8 ainul 4 3 2 9
9 nirmala 4 2 2 8
10 arif 2 3 2 7
11 cindy 5 3 4 12
12 meme 4 3 2 9
13 nikko 4 2 3 9
14 joko 4 2 3 9
15 willy 4 2 3 9
16 esti 5 1 3 9
17 himmatul 4 2 3 9
18 fatkhur 5 2 4 11
19 indah 4 2 3 9
20 dia 3 5 4 12
TOTAL 80 51 60 191
RATA2 4 2.55 3
R 191
p 20
S 3
FK 608.0167
JKT 64.98333
JKPr 22.03333
JKPn 11.65
JKE 31.3
TABEL ANNAVA
SUMBER VARIASI db jk RJK F hitung F tabel
Perlakuan 2 22.03333 11.01667 13.37487 3.244818 BN
panelis 19 11.65 0.613158
eror 38 31.3 0.823684
total 59 64.98333
uji
dnmrt
se 0.041184 0.2029
30 2.89 3.04
40 2.86 3.01
jarak 2 3
SSR 2.884 3.034
LSR 0.585164 0.615599
A C B
2.55 3 4
Tekstur (shift 1)
no nama B A C TOTAL
1 prima 5 2 4 11
2 rizaldy 4 5 2 11
3 gholib 2 2 5 9
4 robby 2 4 4 10
5 radik 4 2 4 10
6 rizal 2 2 4 8
7 rohmatus 4 3 5 12
8 ainul 5 4 3 12
9 nirmala 3 4 2 9
10 arif 2 4 4 10
11 cindy 4 3 5 12
12 meme 5 3 2 10
13 nikko 3 2 3 8
14 joko 5 3 4 12
15 willy 4 3 2 9
16 esti 4 4 3 11
17 himmatul 4 5 3 12
18 fatkhur 5 4 2 11
19 indah 3 2 4 9
20 dia 5 3 4 12
TOTAL 75 64 69 208
RATA2 3.75 3.2 3.45
R 208
p 20
S 3
FK 721.0667
JKT 66.93333
JKPr 3.033333
JKPn 12.26667
JKE 51.63333
TABEL ANNAVA
SUMBER VARIASI db jk RJK F hitung F tabel
Perlakuan 2 3.033333 1.516667 1.116204 3.244818 TBN
panelis 19 12.26667 0.645614
eror 38 51.63333 1.358772
total 59 66.93333
Shif 2
RASA
R 200
p 20
S 3
FK 666,6667
JKT 69,3333
JKPr 6,0333
JKPn 19,3333
JKE 43,9667
Tabel annava
SUMBER
VARIASI db jk RJK F hitung F tabel
Perlakuan 2 6,0333 3,0167 2,6073 3,2448 F hit < F tabel = TBN
panelis 19 19,3333 1,0175
eror 38 43,9667 1,1570
total 59 69,3333
AROMA
TABEL
ANNAVA
SUMBER F
VARIASI db jk RJK hitung F tabel
Perlakuan 2 29,7333 14,8667 16,8135 3,2448
panelis 19 18,0000 0,9474
eror 38 33,6000 0,8842
total 59 81,3333
Uji DNMRT
Jarak 2 3
SSR 2,8840 3,0340
LSR 0,6064 0,6379
CARA 1
pengurangan hasil LSR keterangan
A-C 0,6 0,6064 BN
A-B 1,7 0,6379 BN
C-B 1,1 0,6064 BN
CARA 2
SELISIH
SAMPEL RATA" 4,1 3,5 2,4
A 4,1 0
C 3,5 0,6 0
B 2,4 1,7 1,1 0
WARNA
INTERPOLASI
DG JARAK 2,3
SSR 2 2,8840
SSR 3 3,0340
SE 0,2010
LSR 2 0,5796
LSR 3 0,6098
Jarak 2 3
SSR 2,8840 3,0340
LSR 0,5796 0,6098
CARA 1
perhitungan hasil tabel 8 keterangan
A-C 1,25 0,5796 BN
A-B 1,35 0,6098 BN
C-B 0,1 0,5796 TBN
CARA 2
SELISIH
SAMPEL RATA" 4,2 2,95 2,85
A 4,2 0
C 2,95 1,25 0
B 2,85 1,35 0,1 0
TEKSTUR
TABEL ANNAVA
SUMBER VARIASI db jk RJK F hitung F tabel
Perlakuan 2 9,7333 4,8667 3,7285 3,2448 F hit > F tabel = BN
panelis 19 20,8500 1,0974
eror 38 49,6000 1,3053
total 59 80,1833
UJI DNNMRT
Jarak 2 3
SSR 2,8840 3,0340
LSR 0,7368 0,7751
CARA 1
PENGURANGAN HASIL TABEL 8 KETERANGAN
A-C 0,8 0,7368 BN
A-B 0,9 0,7751 BN
C-B 0,1 0,7368 TBN
CARA 2
SELISIH
SAMPEL RATA" 3,95 3,15 3,05
A 3,95 0
C 3,15 0,8 0
B 3,05 0,9 0,1 0