I. KETENTUAN UMUM
A. Listrik
1. Listrik adalah salah satu prasarana yang dibutuhkan didalam industri pelayanan kesehatan
rumah sakit, sebagai sumber daya listrik yang berguna untuk memberikan pencahayaan
pengganti pencahayaan alami yang dihasilkan sinar matahari dan sebagai sumber daya
listrik peralatan medis dan non medis baik didalam gedung maupun diluar gedung
pelayanan, dan memenuhi persyaratan / ketentuan pedoman teknis di bidang sarana dan
prasarana kesehatan yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan R.I.
B. Air Bersih
1. Air Bersih adalah salah satu prasarana yang dibutuhkan didalam industry pelayanan
kesehatan rumah sakit, dimana sumber air bersih tersebut digunakan untuk kebutuhan
mandi, cuci, dan memasak.
2. Air bersih yang dimaksud adalah air baku yang dihasilkan dari proses penjernihan yang
berasal dari sungai, air hujan, ataupun air tanah.
3. Air bersih hasil dari pemprosesan air baku harus memenuhi standart baku mutu yang
telah ditentukan sesuai peraturan permenkes
II. TUJUAN
A. Tujuan Penyediaan Listrik Rumah Sakit
1. Menyediakan listrik selama 24 jam dalam sehari, tujuh hari dalam seminggu
2. Menghindari terjadinya kegagalan penyediaan listrik di Rumah Sakit
3. Menghindari terjadinya kegagalan operasional pelayanan Bedah, HCU, RANAP, dan
penunjang lainnya.
4. Menyiapkan sumber daya listrik normal dari PLN sesuai kebutuhan.
5. Menyiapkan sumber daya listrik emergency sesuai kebutuhan.
6. Melaksanakan uji coba sumber daya listrik normal dan sumber daya listrik emergency
secara berkala dan terdokumentasikan.
7. Melakukan evaluasi kebutuhan sumber daya listrik bedasarkan kebutuhan pelayanan
rumah sakit.
8. Melakukan pemeliharaan perangkat kelistrikan, seperti Gardu listrik, Trafo daya, Panel
Distribusi, Instalasi kabel power gedung, Panel gedung, instalasi gedung, dan titik lampu
9. Pemenuhan perijinan Sertifikat Layak Operasi sistem kelistrikan sesuai peraturan yang
berlaku.
C. SISTEM JARINGAN
A. Sistem Jaringan Kelistrikan Rumah Sakit, meliputi :
1. Jaringan kabel TM 20 kV dan system Cubical TM 20 kV
2. Trafo Distribusi (step down), yang menurunkan tegangan listrik tegangan menengah 20
kV ke tegangan rendah 220 V dan atau 110 V
3. Panel distribusi LVMDP pada gardu listrik distribusi utama
4. Instalasi kabel daya distribusi ke gedung
5. Panel Induk Gedung dan instalasi kabel gedung
6. Sistem pengaman arus lebih atau pengaman hubungan singkat (sikring, MCB, NFB)
7. Sistem pembumian / grounding.
V. LISTRIK EMERGENCY
A. Listerik Emergency
Listrik emergency sebagai kebutuhan cadangan listrik regular / normal PLN dengan
menyiapkan Generator set, dimana :
1. Saat sumber listrik normal dari PLN mati, perangkat panel ATS harus mampu
menjalankan generator set dan pemindahan sumber listrik dari jaringan listrik PLN ke
jaringan listrik emergency harus aman dan waktu transfer yang dibutuhkan tidak lebih
dari 5 – 10 detik.
2. Saat sumber listrik normal dari PLN terputus peralatan medis dan non medis yang
terfasilitasi sumber listrik cadangan dari UPS tidak boleh mati atau reset, dan siap
digunakan tanpa harus menghidupkan ulang.
3. Pada saat listrik normal dari PLN menyala kembali, perangkat panel ATS harus mampu
memindahkan sumber listrik ke PLN kembali dengan aman dan Generator set kembali
mati atau kembali ke keadaan standby sesuai waktu yang ditentukan atau tidak lebih dari
10 menit
3. Generator Set dipelihara dan dilakukan uji coba setiap saat sekurang-kurangnya satu kali
dalam satu bulan agar peralatan layak pakai, dan diperbaiki dengan segera bila terjadi
gangguan dengan atau tanpa penggantian suku cadang.
4. Perijinan penggunaan genset sekurang-kurangnya satu tahun sekali diperpanjang sesuai
peraturan yang berlaku.