Juli 2013
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpfi
ABSTRAK
Pembelajaran Fisika Gelombang (PFG) dilaksanakan melalui implementasi model eksperimen open-
inquiry. Tujuan utama penelitian ini untuk mengembangkan keterampilan komunikasi ilmiah mahasiswa
fisika. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen kependidikan (experiment educational
research), dengan rancangan post test control group design. Subjek penelitian adalah dua kelompok belajar
27 mahasiswa (eksperimen) dan 38 mahasiswa (kontrol) peserta mata kuliah Gelombang tahun 2012.
Data penelitian tentang penguasaan konsep gelombang dan keterampilan komunikasi ilmiah dikumpulkan
dengan tes dan lembar penilaian. Data dianalisis menggunakan uji t dan uji korelasi. Hasil penelitian yaitu:
a) korelasi positif antara keterampilan komunikasi ilmiah dan penguasaan konsep gelombang pada kategori
tinggi dan sangat signifikan (p = 0.002), dan b) korelasi positif antara keterampilan komunikasi ilmiah dan
nilai akhir semester pada kategori sangat tinggi dan sangat signifikan (p = 0.001), c) diperoleh perbedaan
keterampilan komunikasi ilmiah yang signifikan antara kelompok tutorial dan non tutorial. Berdasarkan
hasil analisis disimpulkan bahwa implementasi model eksperimen gelombang open-inquiry efektif untuk
mengembangkan keterampilan komunikasi ilmiah mahasiswa fisika.
ABSTRACT
The Waves Physics Learning (WPL) was carried out through implementation of an open-inquiry experiment
model. The main objective was to develop physics students’ scientific communication skills. The research
used experiment educational research, with post-test control group design. The subject of research consisted
of 27 tutorial and 38 non tutorial students who took Wave subject in 2012. Data of the concept understanding
on waves and scientific communication skills were collected by test and an observation sheets for. These
data were analyzed by using t test and correlation analysis. Results of this research showed that a) there was
a positive and significant (p = 0.002) correlation between scientific communication skill and wave concept
understanding in high category, b) there was a positive correlation and significant (p = 0.001) between
scientific communication skill and final achievement in very high category and c) there was a significant
difference on scientific communication skill between tutorial and non tutorial groups. Based on the results,
it can be concluded that the implementation of an open inquiry experiment model is effective to develop the
scientific communication skills of physics’ students.
tion representation, and knowledge presenta- bagian dari penelitian pengembangan (deve-
tion. Masing-masing keterampilan tersebut lopmental research) (Gall et al., 2003).
selanjutnya dibagi dalam sub-ketrampilan. Se- Subjek penelitian adalah pembelajaran
bagai contoh, scientific writing yang dikemuka- eksperimen gelombang open-inquiry pada ma-
kan oleh Levy et al. (2008) dalam Tabel 1 meli- hasiswa program studi pendidikan fisika se-
puti pengetahuan bagaimana menulis laporan mester 4 tahun 2012. Subyek penelitian terdiri
ilmiah dan bagaimana menulis karangan pada atas dua rombongan belajar sebagai kelompok
suatu topik pengetahuan. eksperimen berjumlah 27 orang (diberi tutorial)
Penguasaan materi fisika termasuk ge- dan 38 orang (tidak tutorial) sebagai kelom-
lombang menuntut kemampuan berpikir logis, pok kontrol, ditentukan dengan menggunakan
oleh karena itu model yang dikembangkan hen- teknik purposive sampling (sampel bertujuan).
daknya memfasilitasi aktivitas berpikir terutama Data penguasaan konsep gelombang
keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Or- dikumpulkan menggunakan soal tes esai dan
der Thinking, HoT). Proses pengumpulan fakta data keterampilan komunikasi ilmiah dikumpul-
dan informasi, berpikir menyimpulkan (deduksi kan dengan lembar penilaian. Pemberian skor
dan induksi), dan melakukan analisis lanjut hasil tes konsep gelombang menggunakan
serta menyusun dan mengkomunikasikan ha- skala 1-100. Pemberian skor bergradasi (skala
sil pengolahan data eksperimen gelombang 1- 4) diterapkan pada lembar penilaian komu-
merupakan aktivitas berpikir tingkat tinggi. nikasi ilmiah. Pemberian skor pada data yang
Penelitian ini mengungkap efektivitas imple- dikumpulkan melalui pengamatan berdasarkan
mentasi model eksperimen gelombang inkuiri pada sistem penskoran Marzano (2006).
terbuka (open-inquiry) untuk mengembangkan Format asesmen keterampilan komuni-
keterampilan komunikasi ilmiah yang men- kasi ilmiah pada eksperimen gelombang open-
cakup penyusunan laporan eksperimen dan inquiry ditunjukkan pada Tabel 2. Data men-
presentasi laporan. Sementara, hasil peneliti- cakup skor observasi dan penilaian kinerja/
an menyatakan bahwa keterampilan membaca produk dianalisis secara deskriptif-persentase.
dan melacak sumber pustaka dapat mening- Kriteria keberhasilan didasarkan pada acuan
katkan kemampuan menilai media dan produk- patokan penilaian akademik Program Studi
tivitas gagasan (Lee & Jang, 2010). Fisika LPTK yang diteliti. Pengolahan data ku-
antitatif menggunakan teknik deskriptif-persen-
METODE tase dengan program SPSS for Windows v. 16.
Tabel 2. Format Asesmen Keterampilan Berkomunikasi Ilmiah pada Eksperimen Gelombang In-
kuiri Terbuka (diadaptasi Levy, et al. 2008)
Komponen Indikator Pencapaian Komunikasi Ilmiah Skor
Tahap
Komunikasi Ilmiah (KI) (IPKI) 1 2 3 4
1 Mengakses dan me- 1. melakukan akses sumber pustaka
manfaatkan sumber mutakhir dan relevan,
pustaka mutakhir 2. memilih dan menggunakan sumber
pustaka berkualitas (jurnal, karya il-
miah, buku referensi),
3. menuliskan pustaka dalam naskah
secara benar
2 Menyumbangkan ga- 1. keterlibatan dalam penyelesaian tu-
gasan dalam kerja ke- gas
lompok 2. kontribusi dalam merancang dan
menjawab pertanyaan ujian lisan
3. menjelaskan teori dalam rancangan
eksperimen secara kelompok
3 Menyusun laporan 1. sistematika pelaporan dan kelengka-
sesuai panduan lapo- pan
ran karya ilmiah (tu- 2. kualitas pemaparan (sitasi) tinjauan
lisan) pustaka
3. pembahasan hasil
4. penulisan pustaka
4 Mengkomunikasi-kan 1. Muatan konsep dalam produk
produk atau laporan teknologi (power point, CD, media)
secara lisan (presen- 2. Kemampuan memaparkan ma-
tasi) teri (fokus, sistematis) dan kualitas
tampilan
3. Penggunaan bahasa (baku, jelas,
suara)
4. Kemampuan berargumentasi (lisan
dan tulisan)
Tabel 3. Perolehan Skor Empat Komponen Berkomunikasi Ilmiah Mahasiswa Rombel-1 (eksperi-
men) dan Rombel-2 (kontrol)
KI-1 KI-2 KI-3 KI-4 Rata2
Rombel_1 78 81 80 80 80
Rombel_2 78 79 79 78 78
Keterangan: KI-1 (mengakses dan memanfaatkan sumber pustaka mutakhir), KI-2 (menyum-
bangkan gagasan dalam kerja kelompok), KI-3 (menyusun laporan sesuai panduan laporan
karya ilmiah, KI-4 (mengkomunikasikan produk atau laporan secara lisan (presentasi))
Gambar 1. Perolehan Skor Berkomunikasi Ilmiah untuk Empat Komponen yang diperoleh Rom-
bel-1 (eksperimen) dan Rombel-2 (kontrol)
Gambar 2. Perolehan Skor Komunikasi Ilmiah Mengakses Sumber Pustaka Mutakhir Kompo-
nen-1 oleh Rombel-1 dan Rombel-2
Keterangan: K1-a (melakukan akses sumber pustaka mutakhir), K1-b (memilih dan menggu-
nakan sumber pustaka), K1-c (menuliskan pustaka dalam naskah)
Tabel 4. Perolehan Skor Berkomunikasi Ilmiah Komponen-2 oleh Mahasiswa Rombel-1 dan
Rombel-2 (skala 100)
Rombel K2-a K2-b K2-c Rata2
Rombel_1 82 81 81 81
Rombel_2 79 78 79 79
Keterangan: K2-a (keterlibatan dalam penyelesaian tugas), K2-b (kontribusi dalam merancang
dan menjawab ujian lisan), K2-c (menjelaskan teori dalam eksperimen secara berkelompok)
128 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 9 (2013) 123-131
Gambar 3. Perolehan Skor Berkomunikasi Ilmiah Komponen-2 oleh Rombel-1 dan Rombel-2
Keterangan: K3-a (sistematika laporan dan kelengkapan), K3-b (kualitas paparan/sitasi landasan
pustaka), K3-c (pembahasan hasil), K3-d (penulisan pustaka)
Gambar 4. Perolehan Skor Berkomunikasi Ilmiah Mengkomunikasikan produk secara lisan atau
tulisan (Komponen-4) oleh Rombel-1 dan Rombel-2
Keterangan: K4-a (muatan konsep dalam media power point), K4-b (kemampuan dalam me-
maparkan materi dan kualitas tampilan), K4-c (penggunaan bahasa), dan K4-d (kemampuan
berargumentasi)
tuk mengakses dan memanfaatkan sumber bagus daripada mahasiswa rombel-1. Hal ini
pustaka mutakhir sama besar yakni 78. Hal didukung oleh Gruba & Al-Mahmood (2004)
ini berarti bahwa mahasiswa memiliki sema- bahwa keterampilan komunikasi yang efektif di-
ngat dan kemampuan melacak sumber pusta- pandang sebagai kemampuan menyampaikan
ka secara rerata semua mahasiswa dalam ide/gagasan/konsep kepada orang lain yang
rombel sama. Data skor yang cukup berbeda belum memahami konsep tersebut. Dalam hal
secara signifikan oleh kedua rombel pada kom- menggunakan dan memilih serta menuliskan
ponen-2 masing-masing 81 dan 79 ; sedang- dalam naskah laporan belum lancar seperti
kan pada komponen-2 yakni 80 dan 78 (skala kualitas yang dicapai rombel-1. Koefisien ko-
100). Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan relasi sebesar r = 0,694 (p=0,002) diperoleh
ilmiah dalam menyumbangkan gagasan dalam dari hasil analisis data skor rerata keterampi-
kelompok dan mengkomunikasikan laporan lan komunikasi ilmiah (79,8) dan nilai rerata
cukup berbeda. Mahasiswa rombel-1 yang ujian semester (77,5) dengan kontribusi 48%.
menerima implementasi program ditambah Berikutnya, hasil analisis korelasi antara skor
dengan tutorial lebih tinggi skor yang dicapai rerata komunikasi ilmiah dan nilai rerata akhir/
daripada rombel-2 tanpa tutorial. Keterlibatan komulatif semester (74,4), dihasilkan koefisien
baik secara intelektual maupun emosional sebesar r = 0,834 (p=0,001) dengan kontri-
dalam kerja kelompok sangat berpengaruh busi 65%. Hal ini memberi informasi bahwa
pada pencapaian kompetensi yang ditetapkan. hubungan yang cukup kuat diperoleh dari hasil
Demikian juga, kemampuan menyampaikan analisis antara skor komunikasi ilmiah dan ni-
laporan melalui presentasi oleh rombel-1 lebih lai ujian semester rerata. Hasil yang menarik
tinggi daripada rombel-2. adalah hubungan antara komunikasi ilmiah
Pada komponen-1 yakni mengakses dan nilai akhir rerata yang dicapai mahasiswa.
dan memanfaatkan sumber pustaka mutakhir, Pernyataan Miftah (2009) bahwa komunikan
skor pada indikator memilih dan mengguna- (mahasiswa) dapat menyerap pengetahuan
kan sumber (K1-b) sebesar 77 dan 76; seda- melalui penyusunan laporan eksperimen dan
ngkan skor pada indikator menuliskan pustaka presentasi, dua kegitan utama tersebut mem-
dalam naskah (K1-c) sebesar 81 dan 79 (skala perkuat hasil penelitian ini.
100) telah diperoleh rombel-1 dan rombel-2. Penulisan karya ilmiah bentuk tulisan
Rombel-2 dapat mencapai skor pada indika- atau cetak dengan menggunakan ilustrasi
tor mengakses sumber pustaka mutakhir lebih gambar, model, tabel, diagram, grafik, dan
baik daripada rombel-1. Hal ini dapat dimak- histogram sehingga penyajian karya tersebut
nai bahwa semangat dan usaha mencari atau lebih mudah dipahami oleh orang yang mem-
melacak sumber pustaka oleh rombel-2 lebih baca. Seorang mahasiswa adalah bagian dari
130 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 9 (2013) 123-131
masyarakat akademik, yang mengembangkan Perolehan skor ini dapat dipahami karena
dan melestarikan karya ilmiah melalui peneli- pada kegiatan tutorial mahasiswa berkelompok
tian. Keterampilan mengkomunikasikan apa kecil (3-4 orang) berdiskusi dan berbagi pe-
yang ditemukan adalah salah satu keterampi- ngalaman dan pengetahuan untuk menyelesai-
lan mendasar yang dituntut oleh akademisi dan kan masalah yang ditugaskan. Mereka secara
para ilmuwan. Wenning (2010) memperkuat intensif membahas tugas dan mencari solusi
pernyataan ini bahwa inkuiri mampu mengak- terbaik sehingga dapat menampilkan kinerja
tifkan mahasiswa dalam memahami konsep paling optimal (Slavin, 2005). Hasil kerja kelom-
melalui mengidentifikasi dan merumuskan pok yang dirancang secara mandiri menunjuk-
masalah, mengumpulkan data, mengolah dan kan pencapaian belajar yang lebih tinggi pada
melaporkan hasil. komunikasi ilmiah dibanding kelompok tanpa
Hasil penelitian tentang menyumbang- tutorial. Menurut Levy et al. (2008) kecakapan
kan gagasan dalam kerja kelompok, maha- komunikasi ilmiah oleh mahasiswa yang do-
siswa rombel-1 mencapai skor lebih tinggi un- minan adalah melacak referensi mutakhir dan
tuk semua (3) indikator dengan skor rerata 81 relevan, menyumbang gagasan, dan meng-
(rombel-1) dan 79 (rombel-2). Kerja kelompok komunikasikan produk laporan atau ringkasan
kecil dengan melibatkan semua potensi yang yang dicapai. Wenning (2005) menyatakan
dimiliki anggota lebih kuat jika pertemuan itu pembelajaran dengan spektrum inkuiri memiliki
bermakna dan intensitas pertemuan kelompok. kelebihan dapat menggunakan tahapan mulai
Data komponen-3 yakni menyusun laporan se- konsep sederhana dan nyata menuju konsep
suai dengan panduan karya ilmiah pada indika- abstrak dan kompleks dalam penguasaan kon-
tor sistematika laporan dan kelengkapan isi tiap sep dan aktivitas motorik dalam belajar.
komponen laporan yang diperoleh rombel-1 Model pengembangan eksperi-
dan rombel-2 berbeda secara signifikan yakni men gelombang open-inquiry ini dapat
84 dan 81 (skala 100). Hal ini searah dengan mengembangkan kemandirian, kerja sama,
hasil penelitian Laughlin et al. (2006) bahwa berpikir kritis dan kreatif, serta mengembang-
bekerja dalam kelompok kecil dapat mengop- kan penalaran untuk menyelesaikan masalah
timalkan potensi siswa secara bermakna. Pe- terbuka (open problems). Santrock (2008) me-
nelitian lain, menemukan bahwa kemampuan negaskan bahwa mahasiswa yang pada level
menyusun cerita atau menulis gagasan dapat berpikir penalaran dan berpikir kritis mampu
mempengaruhi sikap dan perilaku siswa (Dahl- memecahkan masalah terbuka atau tidak ter-
strom, 2010). Skor untuk indikator pembaha- struktur. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah
san hasil eksperimen pada komponen-3 cukup model ini dapat mengembangkan keterampilan
berbeda yakni 79 dan 77 masing-masing dica- berpikir kritis dan komunikasi ilmiah mahasis-
pai rombel-1 dan rombel-2. Hal yang menarik wa secara positif melalui kegiatan eksperimen
perhatian yakni skor pada indikator kualitas pa- open-inquiry pada mata kuliah gelombang.
paran (sitasi) landasan pustaka pada kompo- Faktor-faktor yang mendukung peneli-
nen-3 dicapai oleh kedua rombel sama besar tian yaitu dukungan kepala laboratorium fisika
yakni 77. Pada indikator kemampuan mema- secara positif, penyediaan sarana LCD proyek-
parkan materi dicapai kedua rombel yakni 78 tor, dan motivasi dan partisipasi aktif mahasis-
dan 76; sedangkan pada indikator penggunaan wa peserta mata kuliah. Faktor kendala yang
bahasa dicapai mahasiswa kedua rombel ma- dialami adalah waktu perkuliahan pada siang
sing-masing 81 dan 79. hari pukul 13.00 mempengaruhi semangat dan
Berdasarkan uji beda antara skor komu- penampilan mahasiswa selama perkuliahan
nikasi ilmiah yang dicapai rombel 1 dan rombel (perhatian kurang penuh) dan tempat duduk
2, diperoleh hasil bahwa t hitung = 2.11 dengan yang menggunakan kursi tinggi (terkunci) cu-
dk = 63 dan taraf signifikansi 5% (p = 0.039). kup berpengaruh pada faktor kelelahan maha-
Hasil yang diperoleh ini kemudian diuji dengan siswa.
t tabel = 1.67 dengan taraf signifikansi 5%, se- Pendapat mahasiswa tentang imple-
hingga diperoleh simpulan bahwa perolehan mentasi model eksperimen gelombang open-
skor kedua rombel berbeda secara signifikan. inquiry untuk mengembangkan keterampilan
Sejumlah aktivitas selama tutorial dapat men- komunikasi ilmiah adalah positif. Hal ini juga
dukung pencapaian skor yang lebih tinggi yaitu didukung data dari pernyataan seorang maha-
saling berdiskusi, saling berbagi pengetahuan, siswa yang sedang melaksanakan ujian skripsi
dan lebih terbuka menyampaikan gagasan bahwa pembelajaran gelombang telah mene-
pada kelompoknya. rapkan model open-inquiry dan mahasiswa
S a r w i dkk. - Implementasi Model Eksperimen Gelombang Open-Inquiry ... 131
memperoleh pengalaman dapat mengembang- Gruba, P. & R. Al-Mahmood. 2004. Strategies for
kan komunikasi ilmiah dengan menyusun lapo- Communications Skill Development. New
ran ilmiah. Kesimpulan hasil penelitian ini ada- Zealand: Department of Computer Science
lah model eksperimen open-inquiry pada mata and Software Engineering The University of
Melbourne.
kuliah gelombang dapat mengembangkan ke-
Laughlin, P.R., Hatch, E.C., Silver, J.S., & Boh, L.
terampilan komunikasi ilmiah secara efektif. 2006. “Groups Perform Better Than the Best
Individuals on Letters-to-Numbers Problems:
PENUTUP Effects of Group Size”. Journal of Personality
and Social Psychology, 90 (4): 644-651.
Berdasarkan pembahasan hasil pe- Lee, E.J. & Y.J. Jang. 2010. What do Others’ Reac-
nelitian disimpulkan beberapa hal sebagai be- tions to News on Internat Portal Sites tell us?
rikut. Implementasi model eksperimen gelom- Effects of Presentation format and Readers’
bang open-inquiry dapat dilaksanakan secara Need for Cognition on Reality Perception.
Communication Reasearch, 37: 825-846
efektif. Keefektivan implementasi ditunjukkan
Levy, O.S, B. Eylon, & Z. Scherz. 2008. Teaching
oleh koefisien korelasi komunikasi ilmiah Communication Skills in Science: Tracing
dengan nilai ujian tertulis konsep gelombang teacher Change. Israel: The Department of
sebesar r = 0,694 (p=0,002) pada kategori Science Teaching, The Weizmann Institute of
tinggi dan signifikan. Hasil analisis korelasi Science, Rechovot, 24: 462-477.
komunikasi ilmiah dan nilai yudisium sebesar r Marzano, R.J. 2006. Classroom Assessment & Gra-
= 0,834 (p=0,001) pada kategori sangat tinggi ding that Work. Alexandria: The Association
dan sangat signifikan. Hasil analisis uji beda for Supervision and Curriculum Develop-
antara keterampilan komunikasi ilmiah kedua ment.
Miftah, M. 2009. Komunikasi Efektif Dalam Pembe-
kelompok berbeda secara signifikan.
lajaran.Semarang: Pustekkom Depdiknas.
Kesimpulan hasil analisis penelitian di- Santrock, J.W. 2008. Educational Psychology. Third
nyatakan bahwa implementasi model ekspe- Edition. Singapore: McGraw-Hill International
rimen gelombang open-inquiry efektif untuk Edition.
mengembangkan keterampilan komunikasi Sarwi & Liliasasi, 2009. Penerapan Open-ended
ilmiah mahasiswa fisika. Berdasarkan hasil Laboratory Technique pada Eksperimen Gel-
analisis, disarankan untuk perkuliahan eks- ombang. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, III
perimen hendaknya pembelajaran dirancang (2): 111-120.
untuk mengembangkan kompetensi sosial (so- Slavin, R.E. 2005. Cooperative Learning: Teori, Ri-
set, dan Praktik. (Terjemah oleh Nurulita).
cial competency) dan keterampilan komunikasi
Bandung: Nusa Media.
(communication skill). Suparno, P. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika.
Yogayakarta: Universitas Sanata Dharma.
DAFTAR PUSTAKA` Wenning, C.J. 2005. Levels of inquiry: Hierarchies of
pedagogical practices and inquiry processes.
Dahlstrom, M.F. 2010. The Role of Causality in In- Journal of Physics Teacher Education On-
formation Acceptance in Narratives: An Ex- line, 2(3): 3-11.
ample from Science Communication. Com- Wenning, C.J. 2010. Levels of inquiry: Using inquiry
munication Research, 37:857-875 spectrum learning sequences to teach sci-
Gall, M.D., Gall, J.P. & Borg, W.R. 2003. Educational ence. Journal of Physics Teacher Education
Research: An Introduction (7th ed.). Boston: Online, 5(4): 11-19.
Allynn and Bacon.