Anda di halaman 1dari 4

-Alfu Lailatul Q.

sebagai Ayah Mimi


-Aura Octa B.P. sebagai Dita
-Ayu Sherlytania sebagai Mita
-Meivina Erlica sebagai Mimi

SEPATU PINK MIMI

Mimi duduk dibangku. Ibu Mimi meninggal ketika melahirkan Mimi. Ayah akhirnya
menjadi orang tua tunggal bagi Mimi. Ayah Mimi bekerja sebagai badut.

Mimi/ica :”Huh, bukan sepatu ini, yah! Bukan sepatu pink ini yang aku minta. Yang
satunya lagi. Masa ayah lupa! Sepatu ini sudah ketinggalan zaman”(gerutu)
Ayah/Alfu :”Iya,Ayah tau sepatu yang Mimi inginkan. Tetapi itu harganya mahal. Nanti
kalau ayah sudah punya uang ayah akan belikan. Sementara ini pakai sepatu itu
dulu ya”.(sambil memegang sepatu pink dengan pita putih di tengahnya).
Bergegas Mimi pergi meninggalkan ayahnya. Ia sama sekali tak mau memakai sepatu itu.
Mimi sempat melihat wajah sedihnya ayah. Tetapi,saat itu Mimi sedang kesal dan tidak peduli.
Esok harinya adalah hari sabtu. Mimi berangkat sekolah memakai sepatu coklatnya yang
sudah usang. Ia tidak tidak mau memakai sepatu pink yang di belikan ayahnya.
Dita/ Aura :”kamu kenapa mi kok murung? Kita ke kantin yuk!
Mimi/Meivina :”Lagi malas. Kamu pergi bareng Nia saja. Aku lagi keal pada ayah, ayah
membelikan aku sepatu yang salah.
Dita/Aura :”kok gitu sih,kalau aku pasti seneng banget dikasih sepatu sama papa.sayangnya,
papa belum pernah membelikan aku sepatu. Oya mi hari ini kan ayahmu mengisi
acara ulang tahun Nia. Kamu datangkan ke ulang tahun Nia?(tanya Dita
penasaran).
Mimi/Meivina :”kayaknya enggak deh.” (ujar mimi lesu).
Dita/Aura :”kenapa sih kamu enggak pernah datang setiap ayah mu mengisi acara ulang
tahun? Aku ingin deh, punya ayah seperti kamu. Setiap pagi ayahmu menyiapkan
bekal makanan untuk kamu. Lalu ayah kamu antar-jemput kamu di sekolah. Dan
yang paling penting setiap sampai disekolah ayah kamu selalu mencium pipi
kamu. Enggak seperti papaku. Mencium pipi ku jarang sekali. Apalagi mengantar
aku kesekolah. Karena papa ku selalu sibuk di kantor.”(jelas Dita tidak
bersemangat).
Mimi/meivina :”kamu serius dit. Papa kamu enggak pernah mengantar kamu?(tanya mimi
penasaran).
Dita/Aura :”iya,mi. Mama yang mengantarkan aku setiap pagi. Kadang kadang supirku”.
Mita/Sherly :”sama dong, seperti ayahku.”(celetuk Mita dari belakang)
Tiba-tiba saja Mimi merasa malu. Ia baru sadar telah menyakiti hati ayahnya.Seharusnya,ia
bersyukur punya ayah yang penuh perhtian. Mimi menyesal selalu mengeluh.
Sepulang sekolah Mimi berjanji berlari menuju rumah. Setiba dirumah, ia segera membuka
pintu kamarnya. Mimi segera memeluk erat ayahnya sambil menangis.
Mimi/Meivina :”maafkan Mimi, yah! Mimi sering minta macam-macam pada ayah, tetapi tidak
pernah berterima kasih.”(Mimi terisak, ayah membelai rambut mimi.)
Ayah/Alfu :”Ayah sudah memaafkan Mimi. Ayah senang Mimi sudah mengerti, bahwa
pemberian seseorang itu harus dihargai. Tak perlu dilihat harga atau bentuknya.”
Mimi/Meivina :”Mimi boleh kan yah datang ke acara Nia bersama Ayah?(ayahnya mengangguk)
Di pesta ulang tahun Nia, semua teman Mimi mengagumi sepatunya.
Dita & Mita/Aura&Sherly :”Wahh! Sepatu kamu bagus sekali, Mi. Ini yang dibelikan ayahmu?”
Mimi/Meivina :”Iya betul. Ini yang dibelikan ayahku kemarin. Sepatu pink yang paling indah
yang pernah aku punya!”(tegas Mimi bangga).
Diam-diam, ayah mendengar ucapan mimi. Ia sangat bahagia di dalam hati, mimi pun
berjanjikan menjaga dan merawat sepatu pink itu. Sepatu pink yang dibelikan dari hasil jerih
payah dan kasih sayang ayahnya.
TUGAS BAHASA
INDONESIA

NAMA ANGGOTA :-ALFU LAILATUL QOMARIAH (02)


-AURA OCTA BERLIANA PUTRI (04)
-AYU SHERLYTANIA (05)
-MEIVINA ERLICA (21)
SMP NEGERI 6 TUBAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai