Anda di halaman 1dari 3

Menurut Dr. Nugroho Prayogo, Sp.PD.

KHOM, kemoterapi merupakan


cara pengobatan kanker dengan jalan memberikan zat/obat yang
mempunyai khasiat membunuh sel kanker dan diberikan secara sistemik.
Pada sejarah awal penggunaan kemoterapi digunakan satu jenis
sitostatika, namun dalam perkembangannya kini umumnya dipergunakan
kombinasi sitostatika atau disebut regimen kemoterapi, dalam usaha
untuk mendapatkan khasiat yang lebih besar. Penggunaan obat
kemoterapi dimulai pada tahun 1946-an dengan ditemukannya secara
kebetulan nitrogen mustard yang dapat dipakai untuk mengobati
leukemia. Waktu itu makin banyak ditemukan obat yang dapat dipakai
untuk mengobati kanker. Saat ini dikenal lebih dari 40 jenis obat
kemoterapi yang dipakai secara aktif di seluruh dunia.
Menurut mekanisme kerjanya,maka obat kemoterapi dapat
diklasifikasikan menjadi:
1.Alkylating Agent
Obat ini bekenja dengan cara:
 Menghambat sintesa DNA dengan menukar gugus alkali sehingga
membentuk ikatan silang DNA.
 Mengganggu fungsi sel dengan melakukan transfer gugus alkali pada
gugus amino, karboksil, sulfhidril, atau fosfat.
 Merupakan golongan sel spesifik non fase spesifik.
Yang termasuk golongan ini adalah:
– Amsacrine – Cisplatin
– Busulfan – Carboplatin
– Chlorambucil – Dacarbazine
– Cyclophospamid – Procarbazin.
– Ifosphamid – Streptozocin.
– Thiotepa – Mephalan
2. Antibiotik
Golongan anti tumor antibiotik umumnya obat yang dihasilkan oleh suatu
mikroorganisme, yang umumnya bersifat sel non spesifik, terutama
berguna untuk tumor yang tumbuh lambat. Mekanisme kerja terutama
dengan jalan menghambat sintesa DNA dan RNA. Yang termasuk
golongan ini:
– Actinomicin D – Mithramicin.
– Bleomicin – Mitomicyn.
– Daunorubicin – Mitoxantron.
– Doxorubicin
– Epirubicin
– Idarubicin.
3. Antimetabolit
Golongan ini menghambat sintesa asam nukleat.Beberapa antimetabolit
memiliki struktur analog dengan molekul normal sel yang diperlukan untuk
pembelahan sel, beberapa yang lain menghambat enzym yang penting
untuk pembelahan.Secara umum aktifitasnya meningkat pada sel yang
membelah cepat. Yang termasuk golongan ini:
– Azacytidine – Cytarabin
– Capecitabine – Fludarabin
– Mercaptopurin – Fluorouracil
– Metotrexate – Luekovorin
– Mitoguazon – Capecitabine
– Pentostatin – Gemcitabine
– Cladribin – Hydroxyurea
– Mercaptopurin – Thioguanin
– Metothrexate – Pentostatin
– Mitoguazone
4. Mitotic Spindle
Golongan obat ini berikatan dengan protein mikrotubuler sehingga
menyebabkan disolusi struktur mitotic spindle pada fase mitosis. Antara
lain:
– Plakitaxel (Taxol) – Vinorelbin
– Docetaxel – Vindesine
– Vinblastine – Vincristine
5. Topoisomerase Inhibitor
Obat ini mengganggu fungsi enzim topoisomerase sehingga
menghambat proses transkripsi dan replikasi. Macam-macamnya antara
lain:
– Irinotecan
– Topotecan
– Etoposit
6. Hormonal
Beberapa hormonal yang dapat digunakan dalam kemoterapi antara lain:
– Adrenokortikosteroid (Prednison,Metilprednisolon,Dexametason)
– Adrenal inhibitor(Aminoglutethimide,Anastrozole,Letrozole,Mitotane)
– Androgen
– Antiandrogen
– LHRH
– Progestin
7. Cytoprotektive Agents
Macam- macamnya antara lain:
– Amifostin
– Dexrazoxan
8. Monocronal Antibodies
Obat ini memiliki selektifitas relatif untuk jaringan tumor dan toksisitasnya
relatif rendah.Obat ini dapat menyerang sel tertentu secara langsung, dan
dapat pula digabungkan dengan zat radioaktif atau kemoterapi tertentu.
Macam-macamnya antara lain:
– Rituximab
– Trastuzumab
9. Hematopoietic Growth Factors
Obat-obat ini sering digunakan dalam kemoterapi tetapi tidak satupun
yang menunjukan peningkatan survival secara nyata. Macam-macamnya
antara lain:
– Eritropoitin
– Coloni stimulating factors (CSFs)
– Platelet growth Factors
10. Lain-lain
Obat ini tidak mempunyai mekanisme khusus, antara lain:
– L- Asparaginase
– Estramustine
– Lavamisol
– Oktreotide
– Suramin
– Hexamethylmelamine
– Anagrelide
– Interferon alfa
– IL-2.

Anda mungkin juga menyukai