Anda di halaman 1dari 7

1.

Secara anatomis bahwa sistem penglihatan terbagi menjadi :


a. 2 bagiain
b. 4 bagian
c. 3 bagian
d. 5 bagian
e. 6 bagian
2. Bagian adnexa terdiri dari
1. Palpebra superior dan inferior
2. Glandula lakrimalis
3. Rectus opticus
4. Sclera
3. Didalam pemeriksaan anatomi mata diperlukan suatu pembagian segmen supaya tidak
mendapatkan kesulitan hasil kesimpulan dari pemeriksaan tersebut, pembagian segmen
tersebut meliputi :
1. Segmen anterior
2. Segmen superior
3. Segmen posterior
4. Segmen inferior
4. Yang termasuk pemeriksaan pada segmen anterior meliputi :
1. Palpebra
2. Konjungtiva
3. Cornea
4. Sklera
5. Pada pemeriksaan cornea bila terjadi radang yang perlu kita perhatika adanya tanda-
tanda sebagai berikut, kecuali
1. Merah sekeliling cornea
2. Merah tidak merata
3. Tak hilang merahnya bila diberi dg adrenalin
4. Secret mata positif
6. Syarat didalam pemeriksaan visus meliputi
1. Ditempatkan pada jarak 5-6 M
2. Ruangan harus tertutup
3. Pencahayaan cukup dan tidak menyilaukan
4. Suara pemeriksa cukup keras
7. Yang dimaksud Visus 5/60 adalah
1. 5 adalah jarak antara snellen test dg pasien
2. 5 adalah jarak yg harus dibaca oleh orang normal
3. 60 adalah jarak yang bisa dibaca oleh oleh org normal dg jarak 60 M
4. 60 adalah gambar yg bisa dibaca oleh oleh org normal dg jarak 5 M

8. Pernyataan dibawah ini benar, kecuali


1. Hipermetropia
2. Miopia
3. Astigmatismus
4. Myopicus simplex mixtus
9. Salah satu penyebab terjadinya astigmatismus adalah :
1. Permukaan kornea yang tidak teratur
2. Lensa yang keruh
3. Lapisan kornea terdapat kekeruhan
4. Iris melekat pada kornea
10. Riwayat kesehatan yang perlu dikaji meliputi:
1. Penglihatan
2. Riwayat sakit dalam keluarga
3. Riwayat terapi
4. Riwayat sakit
11. Didalam pemeriksaan fisik ,tujuan utk mengetahui bentuk dan fungsi mata dilakukan dg
cara :
1. Inspeksi
2. Auskultasi
3. Palpasi
4. Perkusi
12. Tujuan didalam inspeksi dan palpais pada palpebra adalah:
1. Adakah oedema
2. Adakah peradangan, lesi dsb
3. Adakah benjolan
4. Adakah ptosis
13. Penyebab dari pada hipermetropia adalah:
1. Permukaan kornea yg tidak teratur
2. Sumbu mata terlalu pepndek
3. Lapisan kornea terdapat kekeruhan
4. Sumbu mata terlalu panjang
14. Ada 3 tingkatan ketebalan lensa myopia antara lain:
1. Miop ringan antara 0-3 D
2. Miop sedang antara 3-6 D
3. Miop berat 6 D
4. Miop covered 6-9 D
15.Yang perlu diperhatikan terhadap pemeriksaan pupil adalah
a. Bagaimana reflek pupil thd cahaya
b. Apakah besarnya sama dan bulat
c. Apakah pupilnya mengecil / melebar
d. Jawaban A dan B benar
e. Jawaban B dan C benar
16. Dibawah ini merupakan etiologi dari penyakit katarak , kecuali :
1. Senilis
2. Trauma
3. Penyakit sistemik
4. PMS
17. 2 faktor yang menentukan dalam akomodasi yaitu
1. Kemampuan iris utk menerima cahaya
2. Kemampuan lensa untuk berubah bentuk
3. Adanya kekuatan otot silier saat menerima rangsang cahaya
4. Kekuatan dari muskulus siliaris
Situasi I

Tn . X adalah seorang petani tulen dg usia 53 th, sejak beberapa bulan yg lalu dia merasa
penglihatannya semakin menurun , sehingga dia tidak bisa melakukan aktivitasnya sebagai
petani yg harus menggarap sawah ladangnya, disamping penglihatan berkurang pada sentral
mata tampak warna putih , pada pemeriksaan di poli mata VOD : 1 / ∫ , VOS : 1/300, fundus
reflek positif, iluminasi oblik tampak kekeruhan yg keabu-abuan. Lab. Gula Acak + 150 mg / dl

18. Situasi diatas pada Tn X tsb. Merupakan kasus :


a. Katarak senilis
b. Katarak juvenilis
c. Katarak traumatik
d. Katarak komplikata
e. Katarak conginetal
19. Pada kasus Tn X tersebut , pengobatan yang paling baik dan tepat saat ini
a. Conservatif
b. Observatif
c. Operatif
d. Radiatif
e. Convultif
20. Ada dua macam tehnik tindakan operatif pada Tn X tsb.
1. ICEE
2. ECCE
3. ECEI
4. ICCE
21. Yang perlu diopservasi pada pasien post op catarak pada hari pertama antara lain :
1. Adanya hifema
2. Kamera okuli anterior jernih / tidak
3. Perhatikan pupil miosis/ midriasis / normal
4. Konjungtiva merah / tidak
22. Dari data yg muncul pada Tn X tsb , baik data obyektif maupun subyektif maka diagnosa
keperawatan pre operasi adalah sbb:
1. Gangguan persepsi sensori visual b/d penurunan ketajaman penglihatan
2. Gangguan bodi image b/d adanya warna putih pada lensa
3. Cemas b/d pembedahan yg akan dijalani dan kemungkinan utk memperoleh penglihatan
kembali
4. Nyeri b/d terputusnya jaringan dari pembedahan
23. Dibawah ini adalah intervensi dari diagnosa gangguan persepsi sensori visual, kecuali
1. Orentasikan pasien thd lingkungan aktivitas
2. Bedakan kemampuan lapang pandang diantara kedua mata
3. Observasi tanda disorentasi dg tetap berada disisi pasien
4. Kaji tingkat keaktifan pasien thd lingkungan
24. Sedangkan diagnosa keperawatan post operasi adalah sebagai berikut
1. Gangguan persepsi sensori visual b/d penurunan visus
2. Gangguan rasa nyaman ( nyeri akut ) b/d prosedur invasive
3. Cemas b/d prosedur tindakan operatif
4. Resiko tinggi terjadinya infeksi b/d prosedur invasive
25. Dibawah ini merupakan kriteria hasil dari diagnosa resti terjadinya infeksi b/d prosedur
invasive, kecuali:
1. Tanda-tanda infeksi tidak terjadi
2. Penyembuhan luka tepat waktu
3. Bebas drainase purulen, eritema dan demam
4. Tidak terdapatnya jejas bekas operasi

Kasus II

Tn. Sam seorang atletik berusia 36 th , sejak 3 minggu yg lalu dia mengeluh pada penglihatannya
adanya floaters dan fotopsia, gangguan lapang pandang, melihat seperti tirai, visus menurun
disertai rasa nyeri , setelah melakukan olah raga ;
26. Dari data diatas , bahwa kasus Tn. Sam tsb diagnosa bandingnya antara lain :
1. Retiniskisis
2. Separasi khoroid
3. Tumor Khoroid
4. Tumor retina
27. Sedangkan diagnosa medis pada Tn Sam tersebut
a. Katarak matur
b. Ablatio retina
c. Retino blastoma
d. Glaukoma
e. Uveitis
28. Kasus Tn Sam tersebut secara patofisiologis terdapat 2 tipe, Sedangkan tipe rhegmatogen
retinal detachment disebabkan oleh :
1. Retinopati
2. Trauma
3. Choroiditis
4. Degenerasi
29. Yang bukan merupakan bagian dari pengkajian kasus Tn Sam tersebut adalah
a. Riwayat penyakit sekarang
b. Riwayat penyakit keluarga
c. Riwayat penyakit terdahulu
d. Riwayat psikososial dan spiritual
e. Riwayat obat yg pernah dikonsumsi
30. Dari data yg ada pada Tn Sam tersebut baik data yg bersifat subyektif maupun obyektif ,
maka diagnosa keperawatan yg muncul
a. Perubahan persepsi sensori visual b/d efek dari lepasnya saraf sensori dari retina
b. Ansietas b/d ancaman kehilangan penglihatan , konsep diri,perubahan peran dan
fungsi
c. Gangguan rasa nyaman ( nyeri akut ) b/d lepasnya retina
d. Jawaban A dan B benar
e. Jawaban B dan C benar
31. Intervensi secara umum pada kasus Tn Sam tersebut meliputi
1. Posisikam pasien tersebut sebagaimana yg di instruksikan
2. Bantu pemenuhan ADL untuk mencegah pergerakan kepala yg berlebihan
3. Lakukan bebat mata satu atau dua mata
4. Tempatkan alat pemanggil yang mudah di jangkau
32. Sedangkan implementasi secara umum meliputi
1. Membantu tercapainya tujuan terapie
2. Memberikan pendidikan yang menyangkut system penglihatan
3. Konseling mendiskusikan tentang penurunan tajam penglihatan
4. Membantu utk mengembalikan perasaan ansietasnya

Kasus III.

Seorang By As berusia 3 th, sejak 2 minggu yg lalu saat ibunya merawatnya terlihat bahwa mata
sebelah kanan , pada bagian tengahnya terlihat warna putih ( leukokoria ) , bila melihat tampak
pergerakan mata tidak simetris ( strabismus ) serta tampak adanya suatu massa yg menonjol
didalam badan kaca, sering tdp neovaskulerisasi di permukaan

33. Insiden terjadinya kasus By As tsb akibat:


1. congenital
2. Diturunkannya secara dominan autosom dan bersifat mutasi somatic
3. Ditemukan 1 diantara 30.000 kelahiran
4. Tidak terdapat predileksi ras
34. Diagnoosa medis dari kasus By As tersebut :
a. Ablatio retina
b. Glaukoma akut
c. Katarak insipien
d. Retino blastoma
e. Kalazion
35. Sedangkan keluhan uutama dari kasus By As tersebut :
a. Adanya neorovaskularisasi
b. Adanya leokokoria
c. Adanya massa pada mata
d. Adanya oedema palpebra
e. Adanya reflek cahaya
36. Pada kasus By As tersebut berdasarkan proses pengkajian didapatkan 2 macam diagnosa
perawatan
1. Diagnosa keperawatan pre operasi
2. Diagnosa actual
3. Diagnosa Post Operasi
4. Diagnosa resiko

37. Dibawah ini bukan merupakan diagnosa keperawatan yg pre operasi dari kasus By As tsb.
1. Perubahan persepsi sensori visual b/d neoplasma yg berasal dr neurotina
2. Ansietas b/d ancaman kehilangan penglihatan
3. Gangguan konsep diri b/d efek perubahan pd gaya hidup
4. Resti infeksi b/d peningkatan kerentanan sekunder thd gangguan akibat operasi
38. Dibawah ini adalah merupakan intervensi dari gangguan konsep diri b/d efek perubahan pada
gaya hidup , kecuali:
1. Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya
2. Bantu klien untuk mengidentifikasi tingkat mekanisme koping yg dimiliki
3. Berikan support system
4. Berikan aktivitas yg dapat menurunkan kecemasan
39. Dibawah ini merupakan criteria standart dari perubahan rasa nyaman ( nyeri ) b/d dampak
pembedahan, Kecuali:
1. Perubahan thd gaya hidup kearah positif
2. Lokasi nyeri minimal
3. Klien mau menerima keadaan nya dan pasrah
4. Keadaan nyeri verbal dan nonverbal

Kasus IV.

Tn Har seorang supir taxi , sejak 1 minggu yg lalu , dia merasakan mata sebelah kiri terasa sakit
yg hebat, mual, muntah , bradikardi dan adanya halo disekitar mata, oedem palpebra, mata
merah, visus menurun , kelainan lapang pandang dan T I O meningkat.

40. Diagnosa medis kasus Tn Har tsb


a. Hordeolum internum
b. Galukoma Akut
c. Glaukoma kronik
d. Konjungtivitis akut
e. Entropion
41. Salah satu pemeriksaan penunjang untuk mengetahui terjadinya kasus Tn Har tsb bisa
dilakukan pemeriksaan utk mengetahui TIO , pemeriksaan TIO tsb ada 3 macam cara,
kecuali:
1. Cara digital
2. Cara inspeksi
3. Cara mekanik
4. Cara elektrik
42. Gangguan dinamika aquos humor yg menyebabkan kasus Tn Har tsb meliputi dibawah ini,
kecuali:
1. Pembentukan yg berlebihanm
2. Hambatan pengaliran
3. Hambatan pada pembuangan
4. Sirkulasi glandula lakrimalis yg cepat

43. Yang perlu dikaji sehubungan dg proses asuahan keperawatan pada kasus Tn Har tersebut
meliputi
a. Data demografi
b. Penyakit keluarga
c. Penyakit sekarang
d. Jawaban A dan B benar
e. Jawaban B dab C benar
44. Dari data Tn Har tersebut , baik data subyektif maupun obyektif , maka diagnosa yg dapat
dimunculkan antara laian , Kecuali :
1. Perubahan sensori visual
2. Nyeri
3. Ansietas
4. Konsep diri

Kasus V.

Ny Sal seorang penjual lontong balap di kawasan kampus Akper Pasuruan , sejak 1 minggu yg
lalu sudah tidak tampak lagi berjualan di Kampus Akper tsb, menurut informasi dari mahasiswa
bahwa Ny. Sal tsb. Mengalami sakit mata, mata merah pd konjungtiva, rasa ngeres seperti ada
pasir, rasa gatal, rasa panas, kemeng disekitar mata, epifora dan oedema klp mata.

45. Dari data diatas bahwa Ny Sal tersebut mengalami sakit;


a. Erosi kornea
b. Entropion
c. Konjungtivitis akut
d. Kalazion
e. Herpes optalmikus
46. Penyebab dari kasus Ny Sal tersebut antara lain :
1. Virus
2. Bakteri
3. Jamur
4. Clamedia
47. Prognosis dari kasus Ny Sal tersebut antara lain
1. Sembuh bila terpapar matahari
2. Konjungtivitis pd umumya dpt sembuh dg sendirinya
3. Tanpa pengobatan sembuh dlm waktu 7 hr
4. Tanpa pengobatan sembuh dlm waktu 10-14 hr
48. Sifat secret dari kasus Ny Sal meliputi :
1. purulen
2. mukopurulen
3. mucus
4. serus
49. Masalah keperawatan yang muncul pada kasus Ny Sal tersebut meliputi :
1. Potensial infeksi
2. Resiko cedera
3. Nyeri
4. Ansietas
50. Dibawah ini merupakan criteria standart yg diharapkan, Kecuali:
1. Keadaan nyeri klien berkurang
2. Infeksi tidak menyebar ke orang lain
3. Klien dapat menjelaskan perawatan utk mencegah penyebaran infeksi
4. Resiko cedera tidak terjadi

Anda mungkin juga menyukai