Lap Drosophyla
Lap Drosophyla
Drosophyla sp
Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah
Genetika
Jurusan Pendidikan Biologi
Anggota Kelompok 1 :
Adriana (0706685)
Eva Hafida (0704558)
Jeina Kranimulia P (0608383)
Noviyanti Fatimah (0704401)
Ratna Sari Murti (0700733)*
Ridwan Maulana Y (0704739)
Zea Zetina (0704479)
Kelas B
DASAR TEORI
Drosophila melanogaster merupakan jenis lalat buah yang dapat ditemukan di
buah-buahan busuk. Drosophila telah digunakan secara bertahun-tahun dalam kajian
genetika dan perilaku hewan.
Berikut merupakan klasifikasi dari Drosophila melanogaster (Borror, 1992):
Kingdom Animalia
Phyllum Arthropoda
Kelas Insecta
Ordo Diptera
Famili Drosophilidae
Genus Drosophila
Spesies Drosophila
melanogaster
1. Ukuran tubuh lebih kecil dari betina 1. Ukuran tubuh lebih besar dari jantan
2. Sayap lebih pendek dari sayap betina 2. Sayap lebih panjang dari sayap jantan
3. Terdapat sisir kelamin (sex comb) 3. Tidak terdapat sisir kelamin (sex comb)
Intensitas Cahaya
Drosophila melanogaster lebih menyukai cahaya remang-remang dan akan
mengalami pertumbuhan yang lambat selama berada di tempat yang gelap.
Determinasi Drosophilla
Drosophila merupakan salah satu marga dari Drosophilidae. Menurut Bock (1976),
Drosophila merupakan marga yang memiliki jumlah paling besar bila dibandingkan
dengan marga yang lainnya.
Sistematika Drosophila menurut Storer, TI, dan Usinger, RL., (1975) dalam Aini
(1992) adalah sebagai berikut:
phylum : Arthropoda
kelas : Insecta
anak kelas : Pterygota
bangsa : Diptera
anak bangsa : Clyclorrhapa
suku : Drosophilidae
marga : Drosophila
Marga Drosophila masih dapat dibagi-bagi lagi menjadi empat anak marga.
Keterangan ini berdasarkan Bock, IR. (1982) dalam Dwi Arinto Adi (1991), yaitu:
A. Marga Drosophilla Fallen
a. Anak marga Drosophila
Contoh yang termasuk didalamnya adalah D. funebris, D. replata Woliaston, D. hydei
Sturtevant, D. rubida Mather, D. sulfurigaster (duda), D. Sinuata sp. nov , D.
Pseudotetrachaeta Angus.
b. Anak marga Sophopora
Contoh yang termasuk didalamnya adalah D. melanogaster Meigen, D. ananassae
Doleschall, D. denticulata Bock and Wheller, D. bipectinata (duda).
c. Anak marga Hirtodrosophila
Contoh yang termasuk didalamnya adalah D. borbosor Bock, D. mixture Bock, D.
bannae Bock dan Person.
d. Anak marga Scaptodrosophila
Contoh yang termasuk didalamnya adalah D. inomata Malloch, D. cancellata Mather,
D. anthemon.
B. Ciri-ciri Morfologi Drosophila
Ciri-ciri umum Drosophila menurut Shorrock (1976) dalam Warsini (1996) adalah
bentuk tubuhnya bulat panjang yang terbagi atas 3 bagian, yaitu kepala, dada, dan perut.
1. Kepala
Terdapat sepasang mata majemuk (mata faset), tiga mata tunggal (ocellus), sepasang
antena yang terbagi atas beberapa segmen, yaitu:
a. Segmen I
Scape, kecil dan bentuknya menyempit seperti cincin mengelilingi bagian basal.
b. Segmen II
Peridicle, ukurannya agak atau lebih besar dan menggembung.
c. Segmen III
Bentuknya besar dan menyerupai bola lampu.
d. Segmen IV dan V
mengalami reduksi dan terletak dibagian basal segmen VI.
e. Segmen VI
Arista, bentuknya bercabang-cabang pada bagian ujung batang utama terdapat
percabangan menggarpu. Terdapat pula mulut yang berupa penonjolan dari bagian kepala
dan berbentuk kerucut. Pipi (gena) mempunyai diameter yang berbeda pada tiap jenis.
Lebar dari titik terbawah mata-garis tepi gena.
2. Dada
Terdiri atas segmen-segmen, yaitu:
a. Prothorax, terdapat kaki.
b. Mesothorax, terdapat kaki dan sepasang sayap.
c. Metathorax, terdapat kaki dan halter.
Sayap merupakan penonjolan keluar dari dinding tubuh ke arah dorsolateral. Halter
atau balancer merupakan alat keseimbangan atau sensoris. Kaki terdiri atas coxa,
trochanter, femur, tibia, metatarsus dan tarsus.
3. Perut
Perut terbagi atas segmen-segmen yang mempunyai pigmentasi (warna). Pada ujung
abdomen terdapat ovoporitor yang digunakan sebagai pembeda antara jantan dan betina.
C. Aspek-aspek Morfologi untuk Identifikasi
Menurut Bock, IR. (1976) dalam Warsini (1996), menyebutkan beberapa aspek yang
digunakan untuk proses identifikasi Drosophila, antara lain:
1. Kepala
- Perbandingan antara bagian pipi terlebar dengan diameter mata terbesar.
- Perbandingan antara lebar kepala bagian dorsal dengan panjang kepala bagian
dorsal.
- Bulu mata arista, ocellar, oral, orbital, dan bulu vertikal.
- Carina terletak diantara antena.
2. Dada
a. Jumlah deret bulu acrostical terletak didepan, antara deret dorsocentral.
b. Sterno-index, yaitu perbandingan antara panjang bristle SP1 sampai dengan SP3.
c. Bulu prescutelar, scutellar, propleural, humeral, presutunal, notupleural dan
bulusupralar.
3. Sayap
Aspek yang sering diperhatikan adalah indeks costal (c-indeks), a/b : indeks vena
keempat (4V-index), c/d; e/f; M-index, e/d; g/(g+h)
4. Ukuran tubuh
Panjang tubuh ditentukan berdasarkan jumlah panjang kepala, panjang thoraks an
panjang abdomen. Menurut Shorrock (1972) dalam Warsini (1996), dijelaskan pula
dengan gambar-gambar tubuh Drosophila yang digunakan dalam proses identifikasi,
antara lain :
- kepala tampak anterior dan dorsal
- dada tampak dorsal
- halter tampak ventral dan dorsal
- kaki Drosophila betina dan Drosophila jantan
- Pretarsus tampak lateral dan bawah
- ujung abdomen Drosophila jantan dan Drosophila betina
Dari ciri-ciri morfologi yang didapatkan, setelah dicocokkan dengan kunci
identifikasi dari buku Bock (1976) didapatkan satu spesies dari daerah Ponorogo dan
Jombang yaitu sebagai berikut:
1 Oral bristel kedua lebih dari setengah panjang oral bristel pertama, hampir selalu
panjang oral bristel pertama, jika vibrisa tunggal, carina besar, dengan sulkus median
yang pendek................................................3
3 (1) Garis-garis apikal pada tergit anterior abdomen bersambungan, pipi biasanya
sempit, tidak memiliki femoral comb (subgenus
Sophophora).............................................................................................16
13 (3) Bristel dan arista hitam............................................................................14
14 (13) Jantan memiliki sex-comb yang jelas tersusun longitudinal, transversal, atau
miring dengan bristel hitam kuat pada fore tarsus...........................20
20 (14) Sex-comb tersusun dalam deret transversal atau miring..........................21
21 (20) Sex-comb tersusun dalam deretan bristel yang transversal pada dua segmen
tarsal pertama..............................................................................23
23 (21) Abdomen jantan pucat, semua tergit dengan garis/pita posterior yang gelap
dan ramping....................................................................................24
24 (23) Sex-comb tersusun dari 5 baris bristel pada metatarsus dan 3-4 baris pada
segmen tarsal kedua .................................................................anannassae
Spesies lain dari daerah Malang yang telah berhasil kami identifikasi berdasar kunci
identifikasi Bock (1976) adalah sebagai berikut:
1 Oral bristel kedua lebih dari setengah panjang oral bristel pertama, hampir
selalu panjang oral bristel pertama, jika vibrisa tunggal, carina besar, dengan sulkus
median yang pendek................................................3
3 (1) Garis-garis apikal pada tergit anterior abdomen bersambungan, pipi biasanya
sempit, tidak memiliki femoral comb (subgenus
Sophophora).............................................................................................16
13 (3) Bristel dan arista hitam............................................................................14
14 (13) Jantan memiliki sex-comb yang jelas tersusun longitudinal, transversal, atau
miring dengan bristel hitam kuat pada fore tarsus...........................20
20 (14) Sex-comb tersusun dalam deret transversal atau miring..........................21
21 (20) Sex-comb tersusun dalam deretan bristel yang transversal pada dua segmen
tarsal pertama..............................................................................22
22 (21) Lengkung genital jantan pada sisi posterior memiliki kait yang membengkak
besar, diameter mata besar......................................simulans
Tujuan :
1. Melakukan pengamatan siklus hidup Drosophila.
2. Membedakan stadia telur – larva – pupa – imago dalam siklus hidup Drosophila.
3. Membuat kesimpulan tentang siklus hidup Drosophila.
DETERMINASI DROSOPHILA
A. Determinasi Sex
Tujuan :
Membedakan lalat jantan dan lalat betina tipe liar berdasarkan struktur tubuh dan ciri-ciri
morfologis lainnya.
Tujuan :
Mengidentifikasi jenis Drosophila yang tersebar di alam dengan menggunakan kunci
determinasi.
METODE KERJA
Menyediakan lalat Drosophila liar yang telah dikultur dalam medium APRG.
↓
Mengetuk botol kultur, membuka tutupnya dan segera mentautkannya dengan mulut botol
pembius.
↓.
Membiarkan lalat pindah ke botol pembius, lalu segera menutup botol kultur dan botol
bius.
↓
Membius lalat dengan meneteskan eter melalui tutup botol bius.
↓
Memindahkan lalat yang sudah pingsan ke dalam cawan petri.
↓
Mengamati lalat dengan menggunakan Loupe dan Mikroskop.
↓
Menggambar / memfoto hasil pengamatan.
Menyediakan lalat Drosophila jantan yang baru dimatikan pada kaca objek berlekuk yang
berisi alkohol 70 % .
↓
Memisahkan sepasang sayap, kaki depan, dan ujung abdomen dengan menggunakan
jarum di bawah mikroskop stereo.
↓.
Menempatkan bagian-bagian tersebut pada gelas objek tepat di atas tetesan alkohol.
↓
Mengatur sayap agar tidak melipat, kaki depan yang satu terlihat bagian luar, dan yang
satunya terlihat bagian dalam.
↓
Setelah bagian-bagian tersebut rapi, meneteskan alkohol agar bagian tersebut tetap basah.
↓
Menutupnya dengan kaca objek secara hati-hati.
↓
Mengamati di bawah mikroskop monokuler.
↓
Melakukan determinasi dengan bantuan kunci determinasi.
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan:
Dari hasil pengamatan, siklus Lalat dari mulai telur hingga dewasa terjadi sekitar 8 hari.
Determinasi species
Species Drosophila yang diamati memiliki sisir kelamin yang terdiri dari satu kelompok
duri yang berjumlah 10 buah. Kemungkinan termasuk Drosophila melanogaster.
2. JEINA
Tanggal waktu Stadium perkembangan
10.00 Drosophila dimasukkan kedalam
botol kultur
25-02-2010 16.00
Berubah menjadi telur
10.00
01-03-2010 Pupa terus bertambah banyak menjadi 40 buah
16.00
Induk dilepas
Pembahasan:
Untuk determinasi Drosophila, gunakanlah hewan jantan, karena hewan betina dari
subgenus Sophopora seringkali tak bisa dibedakan antara jenis yang satu dengan yang
lain. Pada waktu melakukan perhitungan jumlah duri sisir kelamin, perhatikan benar-
benar bahwa duri yang kita hitung adalah duri yang berwarna hitam. Duri-duri lainnya,
walaupun berukuran sama dan termasuk kedalam kelompok sisir yang sama tidak
dihitung, karena dianggap bukan merupakan bagian dari sisir kelamin. (Sumber: Djoko
T. Iskandar)
1.b Hewan jantan dan betina umumnya berukuran kurang dari 3 mmm, berwarna coklat
atau coklat tua. Hewan jantan mempunyai sisir kelamin yang terdiri dari paling sedikit
duri yang hitam dan tebal dari bristle bias Anak marga
Sophophora 7
7b. Sisir kelamin terdiri dari banyak duri 8
8a. Sisir kelamin tersusun menurut panjangnya tarsus, lekuk kelamin umumnya memiliki
satu buah duri yang besar 9
9b. Sisir kelamin terdiri dari satu kelompok duri 10
10a. Sisir kelamin terdiri dari 7-20buah duri D. Melanogaster
4. RATNA
Pengamatan ini dimulai pada tanggal 25-02-2010, dengan memasukan 9 ekor drosophila
betina, dan 2 ekor drosophila jantan pada botol medium.
18.00 larva instar II, larva instar III, pupa, pupa dengan
mata berpigmen (banyak), imago (banyak)
Pembahasan:
Siklus hidup drosophyla yang diamati dari mulai bertelur sampai terbentuk imago
kembali kurang lebih selama 8 hari.
Determinasi Spesies :
Dari hasil yang di dapatkan setelah dilihat pada sex comb nya, terlihat sisirnya berjumlah
12, maka berdasarkan determinasi spesies Drosophyla tersebut termasuk Drosophyla
melanogaste.
5. RIDWAN
Tabel Hasil Pengamatan Siklus Hidup Drosophila
Pembahasan:
Drosophyla yang dimasukan ke dalam medium sebagai objek penelitian terdiri dari
10 pasang lalat, yaitu 10 ekor lalat jantan dan 10 ekor lalat betina. Pada hari pertama
setelah lalat dimasukan ke dalam medium (23 Feb) tampak ada bintik-bintik putih kecil
dan terlihat basah. Ternyata bintik-bintik tersebut adalah telur Drosophyla.
Pada hari keempat telur mulai ada yang menetas dan tampak banyak larva yang
bergerak-gerak seperti belatung. Larva ini berwarna putih dan beruas-ruas dengan titik
hitam di salah satu ujungnya, dan diperkirakan titik hitam ini adalah cikal bakal mata.
Perkembangan larva dilanjutkan pada hari berikutnya yang ditandai dengan adanya
pertambahan ukuran memanjang dan membesar.
Pada hari keenam, banyak larva yang tampak tidak bergerak, ternyata larva-larva
tersebut tengah mengalami perubahan untuk menjadi pupa. Ukuran pupa lebih pendek
dari ukuran larva sebelumnya, dan pupa yang masih muda warnanya tampak lebih muda
daripada pupa yang sudah berusia 2 atau 3 hari. Pada pupa masih terlihat adanya ruas-
ruas dan titik hitam yang terdapat di salah satu ujungnya pun masih jelas terlihat pada
fase ini.
Pada hari kesembilan, individu-individu baru Drosophyla muncul dari pupa-pupa
yang sudah matang, Banyak lalat yang keluar dari pupa mati karena Drosophyla tesebut
keluar didalam busa, sehingga terjebak dan tidak bisa bergerak. Selanjutnya keluar lagi
individu-individu lainnya dengan jenis kelamin jantan dan betina.
6. EVA H
Tabel Hasil Pengamatan Siklus Hidup Drosophila
Larva +5 8 larva
Larva 3
4 maret 16.00 10 pupa bagian tengahnya
menghitam
Pembahasan:
siklus hidup Drosophyla berlangsung selama 8 hari, hasil determinasi
menunjukkan bahwa Drosophyla termasuk ke dalam Drosophyla melanogaster.
7. ZEA
Tabel Hasil Pengamatan Siklus Hidup Drosophila
Pembahasan:
Ketika dimasukkan ke dalam medium terdiri dari 5 individu jantan dan 10 betina. Pada
hari ke- 8 induk Drosophyla tinggal 2 ekor. Individu baru banyak yang terjebak di dalam
busa penutup. Beberapa individu yang menetas langsung mati sebelum bisa terbang.
Sehingga pada hari terakhir seluruh induk mati dan hanya 1 Drosophyla baru yang hidup,
berjenis kelamin jantan.
Hasil identifikasi sex comb pada drosophila jantan ini mennunjukkan cirri sex comb
dengan duri teball berkumpul, sebanyak 12 duri, species ini diidentivikasi menggunakan
kunsi berikut:
1.b Hewan jantan dan betina umumnya berukuran kurang dari 3 mmm, berwarna coklat
atau coklat tua. Hewan jantan mempunyai sisir kelamin yang terdiri dari paling sedikit
duri yang hitam dan tebal dari bristle bias Anak marga
Sophophora 7
7b. Sisir kelamin terdiri dari banyak duri 8
8a. Sisir kelamin tersusun menurut panjangnya tarsus, lekuk kelamin umumnya memiliki
satu buah duri yang besar 9
9b. Sisir kelamin terdiri dari satu kelompok duri 10
10a. Sisir kelamin terdiri dari 7-20buah duri D. Melanogaster
8. NOVIYANTI
Tanggal Pertumbuhan Drosophila
24 Februari 2010
16.00 Drosophila dimasukan ke dalam
medium
Sebanyak 13 buah terdiri dari 3
25 Februari 2010 jantan dan 10 betina
10.00
Drosophila mulai bertelur, dan
telurnya menempel pada dinding-
dinding botol medium, namun 2
jantan meninggal terjebak pada
medium tabung. Jadi jumlah total
menjadi 11 ekor terdiri dari 10
betina dan 1 jantan. Namun ada
26 – 28 Februari beberapa betina yang pertama kali
dimasukan sudah membawa telur.
Keterangan: Identifikasi species dilihat dari kaki depan dari lalat buah jantan yang
memiliki sex comp, dan pada lalat buah yang saya amati sex comp lalat buah ini
berbentuk sisi rdan terdiri dari 10 buah lembar sisir didalam kunci determinasi tersebut
yang memiliki 7-20 sisir merupakan jenis Drosophila melanogaster
PEMBAHASAN HASIL KELOMPOK
hasil pengamatan kelompok 1 pada siklus hidup Drosophyla menunjukkan rata-rata sikus
hidup lalat buah ini berlangsung selama 8 sampai 9 hari. Dengan urutan berikut:
ada beberapa hal yang mengganggu pada pengamatan ini, seperti mencairnya medium
sehingga bnyak individu terjebak, suhu yang terlalu dingin, banyak pupa yang mati ketika
menetas.
Dari hasil pengamatan sex comb dan pencocokkan dengan kunci determinasi, diketahui
bahwa seluruh lalat buah yang diamati kelompok 1 adalah Drosophyla melanogaster.
Ukuran tubuh
Jantan Betina
KAJIAN PUSTAKA
http://zarzen.wordpress.com/2008/09/27/siklus-hidup-drosophila/
http://afreedabio.blogspot.com/2009/08/identifikasi-tangkapan-dari-daerah.html