Anda di halaman 1dari 5

NAMA : RIDA JUNIARTI

NPM : 2161000220023

MK : FISIOLOGI TUMBUHAN

KONSEP – KONSEP TANAH DAN NUTRISI TUMBUHAN

A. TANAH
Tanah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan tumbuhan karena
tanah merupakan media bagi tumbuhan yang hidup diatasnya, sumber nutrisi dan
tempatmelekatkan diri dengan akarnya. Kondisi fisik tanah sangat ditentukan oleh tekstur
dan struktur tanah. Tekstur tanah ditentukan oleh ukuran partikel-partikel yang
membangun tanah tersebut,yang berdasarkan kelompoknya dapat kita kelompokkan
menjadi pasir, debu (silt), dan liat (clay). Campuran ketiga komponen partikel tanah
tersebut dalam jumlah atau porsi yang sama disebut “loam” atau partikel-partikel tanah.
Struktur tanah tergantung pada macam partikel yang membentuknya struktur tanah lepas
(clump) dan berat (puddle atau heavy clay).
a. Komponen Tanah
Ada lima komponen tanah yang dapat kita kategorikan :
1. Mineral Tanah
Mineral tanah berasal dari batuan-batuan induk yang nantinya mengalami
proses penghancuran sehingga menjadi partikel-partikel yang lebih kecil.
Penghancuran batuan induk di alam dapat terjadi karena iklim (perubahan panas
dan dingin, hujan, angin), oleh aktifitas tumbuhan pionir (lumut kerak atau lichen)
atau kegiatan mekanik sepertinya terjadinya gesekan-gesekan antar batuan dan
oleh adanya aktivitas manusia.
Mineral tanah dapat dibagi menjadi pasir (kasar dan halus), debu (slit) dan
loam. Tergantung pada tekstur tanah, kemampuan tanah mengikat air dapat
berbeda makin halus partikel tanah akan makin kuat tanah tersebut dalam
kemampuan air mengikatnya. Pasir, Debu, Liat Makin kuat.
2. Organik Tanah
Bahan organik dalam tanah berasal dari tumbuhan dan hewan-hewan yang
telah mati, yang mengalami penghancuran dan pembusukan oleh serangga dan
mikroba, komponen organiknya akan masuk kedalam tanah dan merupakan bagian
dari tanah.
Kadar bahan organik didalam tanah sangat bervariasi, dari mulai kurang
lebih 95% pada tanah gambut sampai 0% pada tanah dipadang pasir. Tanah
pertanian yang ideal harus mengandung bahan organik sekitar 15%. Untuk
mengetahui kadar organic dalam tanah dapat dilakukan dengan cara membakar
tanah (terlebih dahulu dikeringkan) pada suhu yang tinggi, sehingga seluruh bahan
organiknya terurai menjadi H2O dan CO2, berat yang hilang dari tanah yang kering
tadi adalah bahan organik yang di kandung oleh tanah tersebut.
3. Air dan Larutan Tanah
Air dalam tanah merupakan komponen yang penting bagi kehidupan
tumbuhan yang tumbuh diatasnya. Didalam air tanah biasanya terlalu banyak
mineral dan senyawa lainnya, yang secara keseluruhan disebut larutan tanah dan
merupakan sumber nutrisi bagi tumbuhan.
4. Atmosfir Tanah
Udara yang mengisi rongga-rongga antar partikel tanah disebut sebagai
atmosfir tanah. Kandungan udara antar partikel tanah ditentukan oleh ukuran tanah
yang membangunnya dan berkisar antara 30% untuk tanah pasir sampai 50% untuk
tanah liat. Kandungan udara tanah ini akan lebih besar lagi pada tanah-tanah yang
kaya akan bahan organik.
5. Organisme Tanah
Organisme yang hidup dalam tanah dapat dimasukkan sebagai bagian dari
tanah itu sendiri. Organisme tanah yang terdiri dari flora dan fauna, banyak
membantu dalam menentukan struktur dan sifat tanah, seperti tingkat kegemburan
tanah, kandungan organik dan mineral tanah serta udara tanah. Termasuk dalam
dalam flora
B. PRINSIP – PRINSIP PENYERAPAN ZAT TERLARUT

C. MEKANISME PENYERAPAN ZAT TERLARUT

Pada umumnya, air dan zat-zat hara tanah diserap melalui akar. Sebagian zat yang
lain terutama gas O2 dan CO2, diserap melalui daun. Selanjutnya, zat-zat tersebut akan
dibawa ke daun karena daun merupakan pusat aktivitas penyusunan zat-zat yang
dibutuhkan tumbuhan. Bagaimanakah penyerapan dan pengangkutan zat tersebut terjadi ?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu memahami bagaimana susunan sel-sel
jaringan akar dan daun sebagai organ penyerapan zat.
D. NUTRISI TUMBUHAN
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal
dari pertumbuhan suatu pohon. Nutrisididapatkan dari makanan dan cairan yang
selanjutnya diasimilasi oleh tubuh tumbuhan. Adapun nutrisi di dalam tanah adalah berupa
air dan mineral.
Pengambilan nutrien oleh tumbuhan dengan cara akar menyerap air dan mineral
tanah, dengan mikoriza dan rambut akar yang sangat banyak meningkatkan luas
permukaan untuk penyerapan. Karbon dioksida, sumber karbon untuk fotosintesis,
berdifusi kedalam daun dari udara disekitarnya lewat stomata. Tumbuhan juga
memerlukan O2 untuk respirasi seluler, meskipun tumbuhan adalah penghasil O2, dari
nutrient anorganik ini tumbuhan dapat menghasilkan semua bahan organiknya sendiri
(Campbell, 2003: 339).

Nutrisi tumbuhan dikategorikan menjadi 2 kelompok, yaitu :

1. Makronutrien.
Makronutrien adalah elemen-elemen yang dibutuhkantumbuhan dalam jumlah
banyak, yaitu nitrogen, kalsium, potasium, sulfur, magnesium, dan fosfor.
2. Mikronutrien
Mikronutrien adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah
sedikit, seperti besi, boron, mangan, seng, tembaga, klor, dan molybdenum. Baik makro
dan mikronutrien diperoleh akar tumbuhan melalui tanah. Akar tumbuhan memerlukan
kondisi tertentu untuk dapat mengambil nutrisi-nutrisi tersebut dari dalam tanah.
Adapun syarat untuk memilih nutrisi tumbuhan yang baik, yaitu :
a. Tanah harus lembap sehingga nutrien dapat diambil dan ditransport oleh akar.
b. pH tanah harus berada dalam rentang dimana nutrien dapat dilepaskan dari
molekul tanah.
c. Suhu tanah harus berada dalam rentang dimana pengambilan nutrien oleh akar
dapat terjadi. Suhu, pH, dan kelembapan optimum untuk tiap spesies tumbuhan
berbeda. Hal ini menyebabkan nutrien tidak dapat dipergunakan oleh tumbuhan
meskipun nutrien tersebut tersedia di dalam tanah. Pertumbuhan tanaman tidak
hanya dikontrol oleh faktor dalam (internal), tetapi juga ditentukan oleh faktor
luar (eksternal). Salah satu faktor eksternal tersebut adalah unsur hara esensial.
Unsur hara esensial adalah unsur-unsur yang diperlukan bagi pertumbuhan
tanaman. Apabila unsur tersebut tidak tersedia bagi tanaman, maka tanaman
akan menunjukkan gejala kekurangan unsur tersebut dan pertumbuhan
tanaman akan terhambat. Berdasarkan jumlah yang diperlukan kita
mengenaladanya unsur hara makro dan unsur hara mikro.
E. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKUTAN MINERAL
1. Konsentrasi oksigen dalam udara tanah. Energi yang diperlukan untuk serapan hara
berasal dari proses respirasi dalam akar tanaman. Untuk semua tanaman akuatik
ternyata proses respirasi ini tergantung pada suplai oksigen dalam udara tanah. Oleh
karena itu aerasi yang buruk akan menghambat proses penyerapan unsur hara,
disamping mempengaruhi tingkat oksidasi beberapa macam unsur hara.
2. Temperatur tanah. Penyerapan unsur hara berhubungan dengan aktivitas metabolik
yang selanjutnya sangat tergantung pada suhu. Konsentrasi hara dalam larutan tanah
yang lebih besar seringkali diperlukan untuk mencapai laju pertumbuhan maksimum
dalam kondisi tanah dingin dibandingkan dengan tanah-tanah yang hangat.
3. Reaksi-reaksi antagonistik yang mempengaruhi serapan hara. Walaupun konsentrasi
hara pada permukaan akar dapat menjadi faktor paling kritis yang mempengaruhi laju
serapan hara pada kondisi lingkungan normal, reaksi-reaksi antagonistik di antara ion-
ion juga dapat menjadi penting. Kalium (Ca) diambil dari tanah sebagai kation.
Kekurangan Ca menyebabkan desintegrasi pada ujung-ujung batang maupun ujung-
ujung akar. Daun-daun yang paling muda menjadi abnormal bentuknya. Kekurangan
unsur kalsium didalam tanah menyebabkan pengambilan unsur magnesium secara
berlebih-lebihan sehingga tanaman menunjukkan tanda-tanda keracunan. Itulah
sebabnya maka tanamanyang kekurangan kalsium perlu tambahan pupuk yang
mengandung kalsium untuk memperoleh keseimbangan pengambilan unsur-unsur Ca
dan Mg.
4. Substansi toksik. Suatu substansi yang mengganggu proses metabolisme tanaman juga
dapat mempengaruhi serapan hara. Substansi toksik seperti ini di antaranya adalah
konsentrasi Mn atau Al yang tinggi dalam tanah masam, konsentrasi garam terlarut
yang sangat tinggi, jumlah B yang berlebihan, dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai