Anda di halaman 1dari 14

Asuhan Keperawatan Thypoid Aplikasi NIC, NOC, NANDA

A. Masalah Yang lazim muncul pada klien

1. Hipertemia b/d proses infeksi salmonella thyposa


2. Resiko defisit volume cairan b/d pemasukan yang kurang, mual, muntah/pengeluaran yang
berlebihan, diare, panas tubuh
3.Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake kurang akibat mual,
muntah, anoreksia, atau output yang berlebihan akibat diare.
4.Gangguan pola defeksi : diare b/d proses peradangan pada dinding usus halus
5.Perubahan pola defeksi : konstipasi b/d proses peradangan pada dinding usus halus,
6.Resiko tinggi trauma fisik b/d gangguan mental, delirium/psikosis

B. Discharge Planning

1. Berikan informasi tentang kebutuhan melakukan aktivitas sesuai dengan tngkat perkembangan
dan kondisi fisik anak
2. Jelaskan terapi yang diberikan : dosis, efek samping
3. Menjelaskan gejala gejela kekambuhan penyakit dan hal yang harus dilakukan untuk mengatasi
hal tersebut
4. Tekankan untukmelakukan kontrol sesuai waktu yang ditentukan

No Diagnosa keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

1 Hipertemia b/d proses NOC : Thermoregulation NIC :


infeksi salmonella thyposa Kriteria Hasil : Fever treatment
 Suhu tubuh dalam rentang Monitor suhu sesering mungkin
Definisi : suhu tubuh naik diatas normal  Monitor IWL
rentang normal  Nadi dan RR dalam  Monitor warna dan suhu kulit
rentang normal  Monitor tekanan darah, nadi dan RR
Batasan Karakteristik:  Tidak ada perubahan  Monitor penurunan tingkat kesadaran
 kenaikan suhu tubuh diatas  Monitor WBC, Hb, dan Hct
warna kulit dan tidak ada
rentang normal  Monitor intake dan output
pusing, merasa nyaman  Kolaborasi pemberian anti piretik
 serangan atau konvulsi (kejang)
 kulit kemerahan  Berikan pengobatan untuk mengatasi
penyebab demam
 pertambahan RR
 Selimuti pasien
 takikardi
 Lakukan tapid sponge
 saat disentuh tangan terasa  Kolaboraikan dengan dokter mengenai
hangat pemberian cairan intravena sesuai
program
Faktor faktor yang berhubungan :  Kompres pasien pada lipat paha dan
- penyakit/ trauma aksila
- peningkatan metabolisme  Tingkatkan sirkulasi udara
- aktivitas yang berlebih  Berikan pengobatan untuk mencegah
- pengaruh medikasi/anastesi terjadinya menggigil
- ketidakmampuan/penurunan
kemampuan untuk berkeringat Temperature regulation
- terpapar dilingkungan panas  Monitor suhu minimal tiap 2 jam
- dehidrasi  Rencanakan monitoring suhu secara
- pakaian yang tidak tepat kontinyu
 Monitor TD, nadi, dan RR
 Monitor warna dan suhu kulit
 Monitor tanda-tanda hipertermi dan
hipotermi
 Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
 Selimuti pasien untuk mencegah
hilangnya kehangatan tubuh
 Ajarkan pada pasien cara mencegah
keletihan akibat panas
 Diskusikan tentang pentingnya
pengaturan suhu dan kemungkinan
efek negatif dari kedinginan
 Beritahukan tentang indikasi terjadinya
keletihan dan penanganan emergency
yang diperlukan
 Ajarkan indikasi dari hipotermi dan
penanganan yang diperlukan
 Berikan anti piretik jika perlu

Vital sign Monitoring


 Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
 Catat adanya fluktuasi tekanan darah
 Monitor VS saat pasien berbaring, duduk,
atau berdiri
 Auskultasi TD pada kedua lengan dan
bandingkan
 Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama,
dan setelah aktivitas
 Monitor kualitas dari nadi
 Monitor frekuensi dan irama pernapasan
 Monitor suara paru
 Monitor pola pernapasan abnormal
 Monitor suhu, warna, dan kelembaban
kulit
 Monitor sianosis perifer
 Monitor adanya cushing triad (tekanan
nadi yang melebar, bradikardi,
peningkatan sistolik)
 Identifikasi penyebab dari perubahan vital
sign

2 Resiko defisit volume cairan NOC: Fluid management


b/d pemasukan yang  Fluid balance  Timbang popok/pembalut jika
kurang, mual,  Hydration diperlukan
muntah/pengeluaran yang  
Nutritional Status : Food and Pertahankan catatan intake dan output
berlebihan, diare, panas Fluid Intake yang akurat
tubuh  Monitor status hidrasi ( kelembaban
Kriteria Hasil :
 Mempertahankan urine membran mukosa, nadi adekuat,
Definisi : Penurunan cairan tekanan darah ortostatik ), jika
intravaskuler, interstisial, dan/atau output sesuai dengan usia diperlukan
intrasellular. Ini mengarah ke dan BB, BJ urine normal, HT
 Monitor vital sign
dehidrasi, kehilangan cairan normal
 Monitor masukan makanan / cairan
dengan pengeluaran sodium  Tekanan darah, nadi, suhu dan hitung intake kalori harian
tubuh dalam batas normal  Lakukan terapi IV
Batasan Karakteristik :  Tidak ada tanda tanda  Monitor status nutrisi
- Kelemahan dehidrasi, Elastisitas turgor
 Berikan cairan
- Haus kulit baik, membran mukosa  Berikan cairan IV pada suhu ruangan
- Penurunan turgor kulit/lidah lembab, tidak ada rasa haus
- Membran mukosa/kulit kering  Dorong masukan oral
yang berlebihan  Berikan penggantian nesogatrik sesuai
- Peningkatan denyut nadi,
penurunan tekanan darah, output
penurunan volume/tekanan nadi  Dorong keluarga untuk membantu
- Pengisian vena menurun pasien makan
- Perubahan status mental  Tawarkan snack ( jus buah, buah
- Konsentrasi urine meningkat segar )
- Temperatur tubuh meningkat  Kolaborasi dokter jika tanda cairan
- Hematokrit meninggi berlebih muncul meburuk
- Kehilangan berat badan seketika  Atur kemungkinan tranfusi
(kecuali pada third spacing)  Persiapan untuk tranfusi
Faktor-faktor yang berhubungan:
- Kehilangan volume cairan secara
aktif
- Kegagalan mekanisme
pengaturan

3 Resiko ketidakseimbangan NOC : Nutrition Management


nutrisi kurang dari  Nutritional Status : food and  Kaji adanya alergi makanan
kebutuhan tubuh b/d intake Fluid Intake  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
kurang akibat mual, Kriteria Hasil : menentukan jumlah kalori dan nutrisi
muntah, anoreksia, atau  Adanya peningkatan berat yang dibutuhkan pasien.
output yang berlebihan badan sesuai dengan tujuan  Anjurkan pasien untuk meningkatkan
intake Fe
akibat diare.  Berat badan ideal sesuai
 Anjurkan pasien untuk meningkatkan
dengan tinggi badan protein dan vitamin C
 Mampu mengidentifikasi  Berikan substansi gula
Definisi : Intake nutrisi tidak cukup
untuk keperluan metabolisme kebutuhan nutrisi  Yakinkan diet yang dimakan mengandung
tubuh.  Tidak ada tanda tanda tinggi serat untuk mencegah konstipasi
malnutrisi  Berikan makanan yang terpilih ( sudah
Batasan karakteristik :  Tidak terjadi penurunan berat dikonsultasikan dengan ahli gizi)
- Berat badan 20 % atau lebih di badan yang berarti  Ajarkan pasien bagaimana membuat
bawah ideal catatan makanan harian.
- Dilaporkan adanya intake  Monitor jumlah nutrisi dan kandungan
makanan yang kurang dari RDA kalori
(Recomended Daily Allowance)  Berikan informasi tentang kebutuhan
- Membran mukosa dan nutrisi
konjungtiva pucat  Kaji kemampuan pasien untuk
- Kelemahan otot yang digunakan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
untuk menelan/mengunyah
- Luka, inflamasi pada rongga
mulut Nutrition Monitoring
- Mudah merasa kenyang, sesaat  BB pasien dalam batas normal
setelah mengunyah makanan  Monitor adanya penurunan berat badan
- Dilaporkan atau fakta adanya  Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang
kekurangan makanan biasa dilakukan
- Dilaporkan adanya perubahan  Monitor interaksi anak atau orangtua
sensasi rasa selama makan
- Perasaan ketidakmampuan untuk  Monitor lingkungan selama makan
mengunyah makanan  Jadwalkan pengobatan dan tindakan
- Miskonsepsi tidak selama jam makan
- Kehilangan BB dengan makanan  Monitor kulit kering dan perubahan
cukup pigmentasi
- Keengganan untuk makan  Monitor turgor kulit
- Kram pada abdomen  Monitor kekeringan, rambut kusam, dan
- Tonus otot jelek mudah patah
- Nyeri abdominal dengan atau  Monitor mual dan muntah
tanpa patologi  Monitor kadar albumin, total protein, Hb,
- Kurang berminat terhadap dan kadar Ht
makanan  Monitor makanan kesukaan
- Pembuluh darah kapiler mulai  Monitor pertumbuhan dan perkembangan
rapuh  Monitor pucat, kemerahan, dan
- Diare dan atau steatorrhea kekeringan jaringan konjungtiva
- Kehilangan rambut yang cukup  Monitor kalori dan intake nuntrisi
banyak (rontok)  Catat adanya edema, hiperemik,
- Suara usus hiperaktif hipertonik papila lidah dan cavitas oral.
- Kurangnya informasi,  Catat jika lidah berwarna magenta,
misinformasi scarlet

Faktor-faktor yang berhubungan :


Ketidakmampuan pemasukan
atau mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat gizi
berhubungan dengan faktor
biologis, psikologis atau
ekonomi.

4 Gangguan pola defeksi : NOC: NIC :


diare b/d proses peradangan Bowel elimination Diarhea Management
pada dinding usus halus  Fluid Balance  Evaluasi efek samping pengobatan
terhadap gastrointestinal
 Hydration  Ajarkan pasien untuk menggunakan
 Electrolyte and Acid base obat antidiare
Balance  Instruksikan pasien/keluarga
Kriteria Hasil : untukmencatat warna, jumlah,
 Feses berbentuk, BAB sehari frekuenai dan konsistensi dari feses
 Evaluasi intake makanan yang masuk
sekali- tiga hari
 Identifikasi factor penyebab dari diare
 Menjaga daerah sekitar rectal
 Monitor tanda dan gejala diare
dari iritasi  Observasi turgor kulit secara rutin
 Tidak mengalami diare  Ukur diare/keluaran BAB
 Menjelaskan penyebab diare  Hubungi dokter jika ada kenanikan
dan rasional tendakan bising usus
 Mempertahankan turgor kulit Instruksikan pasien untukmakan rendah
serat, tinggi protein dan tinggi kalori jika
memungkinkan
 Instruksikan untuk menghindari laksative
 Ajarkan tehnik menurunkan stress
 Monitor persiapan makanan yang aman

5 Resiko tinggi trauma fisik NOC: NIC :


b/d gangguan mental,  Knowlwdge : personel safety Environmental Management
delirium/psikosis  Safety behavior : falls safety
Prevention
 Safety Behavior : Falls  Sediakan lingkungan yang
Occurance aman untuk pasien
 Safety behavior : Physical  Identifikasi kebutuhan
injury keamanan pasien, sesuai
dengan kondisi fisik dan
fungsi kognitif pasien dan
riwayat penyakit terdahulu
pasien
 Menghindarkan lingkungan
yang berbahaya (misalnya
memindahkan perabotan)
 Memasang side rail tempat
tidur
 Menyediakan tempat tidur
yang nyaman dan bersih
 Menempatkan saklar lampu
ditempat yang mudah
dijangkau pasien.
 Membatasi pengunjung
 Memberikan penerangan yang
cukup
 Menganjurkan keluarga untuk
menemani pasien.
 Mengontrol lingkungan dari
kebisingan
 Memindahkan barang-barang
yang dapat membahayakan
 Berikan penjelasan pada
pasien dan keluarga atau
pengunjung adanya
perubahan status kesehatan
dan penyebab penyakit

6 Perubahan pola defeksi : NOC: NIC: Constipation/ Impaction


konstipasi b/d proses  Bowel elimination Management
peradangan pada dinding  Hydration  Monitor tanda dan gejala konstipasi
usus halus, Kriteria Hasil :  Monior bising usus
 Mempertahankan bentuk  Monitor feses: frekuensi, konsistensi dan
feses lunak setiap 1-3 hari volume
 Bebas dari  Konsultasi dengan dokter tentang
penurunan dan peningkatan bising
ketidaknyamanan dan
usus
konstipasi  Mitor tanda dan gejala ruptur
 Mengidentifikasi indicator usus/peritonitis
untuk mencegah  Jelaskan etiologi dan rasionalisasi
konstipasi tindakan terhadap pasien
 Identifikasi faktor penyebab dan
kontribusi konstipasi
 Dukung intake cairan
 Kolaborasikan pemberian laksatif
Konsep asuhan keperawatan
2.7 Pengkajian
a. Identitas klien
Meliputi nama, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, usia, anak ke dari berapa saudara, alamat,
tanggal pengkajian dan diagnosa medis.
b. Identitas keluarga atau penanggung jawab
Meliputi nama ayah atau ibu, usia ayah atau ibu, pendiddikan ayah atau ibu, pekerjaan ayah atau
ibu, agama ayah atau ibu, suku bangsa ayah atau ibu
c. Keluhan utama
Biasanya klian datang dengan keluhan perasaan tidak enak badan, pusing demam, nyeri tekan
pada ulu hati, nyeri kepala, lesu dan kurang bersemangat, nafsu makan berkurang (terutama
selama masa inkubasi). Badan panas sudah satu minggu atau lebih, panas makin hari makin
tinggi, terutama pada sore atau malam hari, bisa disertai mengigau adan kejang. Anak bisa juga
mengeluh sakit perut disertai diare, muntah dan pada anak < dari 5 tahun biasanya terdapat
konstipasi. Mengeluh sakit kepala, tidak mau makan, dan badan lemas. Hingga mengeluh BAB
hitam atau ada darah.
d. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan saat ini
Kaji mengenai keluhan yang dirasakan oleh klien, misalnya nyeri pada epigastrium, mual,
muntah, peningkatan suhu tubuh, sakit kepala atau pusing, letih atau lesu.
Meliputi lokasi, kualitas, kuantitas atau keparahan, waktu (awitan, durasi dan frekuensi), situasi
ketika masalah terjadi, faktor yang memperburuk atau mengurangi gejala typoid.
2. Riwayat kesehatan masa lalu
Kaji tentang penyakit yang pernah dialami oleh klien, baik yang ada hubungannya dengan
saluran cerna atau tidak. Kemudian kaji tentang obat-obatan yang biasa dikonsumsi oleh klien,
dan juga kaji mengenai riwayat alergi pada klien, apakah alergi terhadap obat-obatan atau
makanan. apakah punya riwayat hepatitis, asma, HIV AIDS dll, waktu hospitalisasi,
pembedahan, alergi. Riwayat reproduksi meluputi :
- Prenatal : usia ibu saat hamil, usia gestasi, GPA, frekuensi ANC, keluhan saat hamil, jamu atau
obat yang digunakan, kebiasaan saat hami
- Intra natal : jenis persalinan, indikasi tindakan partus, tempat persalinan, penolong pesalianan,
penyulit persalinan ada atau tidak
- Post natal : APGAR score, PB dan BB, LK dan LD, mekonium dalam 24 jam, lama pemberian
ASI ekslusif, usia PMT, masalah bayi
3. Riwayat keluarga
Keluarga memiliki sakit yang sama, penyakit yang diturunkan, jenis penyakit, genogram.
4. Konservasi energi (nutrisi)
Makan: jenis makanan, frekuensi makan, porsi makan, makanan yang disukai atau tidak disukai,
alergi makanan
Minum : jenis minuman, jumlah asupan minum, minum yang tidak disukai atau disukai
BB/TB, LILA,
Kulit : warna dan tekstur
Mulut dan faring : mukosa bibir, warna, karies gigi, pergerakan lidah, tes pengecapan, refleks
menelan atau menghisap, refleks gag
Rambut : warna, distribusi, tekstur, kebersihan kulit kepala
5. Eliminasi
BAK: frekuensi, warna, jumlah, keluhan saat BAK, penggunaan alat bantu
BAB : frekuensi, warna, konsistensi, keluhan saat BAB, penggunaan obat-obatan
Genetalia
6. Istirahat dan tidur
7. Aktifitas bermain, olah raga dan rekreasi
8. Kebersihan diri
9. Konfensi integritas struktural
- Pertahanan tubuh : imunisasi
- Struktur fisik : penampilan umum, tingkat kesadara, postur tubuh, pengukuran antrometri,
tanda-tanda vital
10. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum
Bagaimana keadaan klien, apakah letih, lemah atau sakit berat.
b. Tanda vital :
Bagaimana suhu, nadi, persafasan dan tekanan darah klien
c. Kepala
Bagaimana kebersihan kulit kepala, rambut serta bentuk kepala, apakah ada kelainan atau lesi
pada kepala
d. Wajah
Bagaimana bentuk wajah, kulit wajah pucat/tidak.
e. Mata
Bagaimana bentuk mata, keadaan konjungtiva anemis/tidak, sclera ikterik/ tidak, keadaan pupil,
palpebra dan apakah ada gangguan dalam penglihatan
f. Hidung
Bentuk hidung, keadaan bersih/tidak, ada/tidak sekret pada hidung serta cairan yang keluar, ada
sinus/ tidak dan apakah ada gangguan dalam penciuman
g. Mulut
Bentuk mulut, membran membran mukosa kering/ lembab, lidah kotor/ tidak, apakah ada
kemerahan/ tidak pada lidah, apakah ada gangguan dalam menelan, apakah ada kesulitan dalam
berbicara.
h. Leher
Apakah terjadi pembengkakan kelenjar tyroid, apakah ditemukan distensi vena jugularis
i. Thoraks
Bagaimana bentuk dada, simetris/tidak, kaji pola pernafasan, apakah ada wheezing, apakah ada
gangguan dalam pernafasan.
j. Abdomen
Bagaimana bentuk abdomen, turgor kulit kering/ tidak, apakah terdapat nyeri tekan pada
abdomen, apakah perut terasa kembung, lakukan pemeriksaan bising usus, apakah terjadi
peningkatan bising usus/tidak.
k. Genitalia
Bagaimana bentuk alat kelamin,. Pada laki-laki lihat keadaan penis, apakah ada kelainan/tidak.
Pada wanita lihat keadaan labia minora.
l. Integumen
Kaji warna kulit, integritas kulit utuh/tidak, turgor kulit kering/ tidak, apakah ada nyeri tekan
pada kulit, apakah kulit teraba panas.
m. Ekstremitas atas
Adakah terjadi tremor atau tidak, kelemahan fisik, nyeri otot serta kelainan bentuk.
11. Konservasi integritas personal
12. Konservasi integritas sosial
13. Pemeriksaan diagnostik
14. Terapi yang diperoleh

2.8 Diagnosa Keperawatan


1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
2. Risiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan kurangnya intake cairan dan peningkatan
suhu tubuh
3. ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak ada nafsu
makan, mual dan kembung
4. Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan penurunan kesadaran
5. Hilangnya perawatan diri berhubungan dengan istirahat total

2.9 Rencana keperawatan


No Dx. Kep Tujuan Intervensi
1 Hipertermi Setelah dilakukan tindakan Fever treatmen :
berhubungan dengan keperawatan ….x 24 jam - Monitor suhu sesering
proses infeksi klien dapat menunjukkan mungkin
hipertermi dengan kriteria- Monitor IWL
hasil : - Monitor warna kulit
dan suhu tubuh
Termoregulation : - Monitor tekanan darah,
- Suhu tubuh demam nadi dan RR
rentang normal - Selimuti pasien
- Nadi dan RR - Lakuakn tepid sponge
dalamrentang normal - Kolaborsi pemberian
- Tidak ada perubahan obat
warna kulit dan tidak ada
pusing
2 Risiko kurangnya Setelah dilakukan tindakan Fluid management:
volume cairan keperawatan selama ...x 24
- timbang popok atau
berhubungan dengan jam klien menunjukkan pembalut jika
kurangnya intake risiko kurangnya volume diperlukan
cairan dan peningkatan cairan dengan kriteria : - pertahankan cairan
suhu tubuh - mempertahankan urine intake dan output yang
output sesuaidengan usia akurat
dan bb, bj urine normal, - monitor status hidrasi
HT normal (kelembaban membran
- tekanan darah, nadi suhu mukosa, nadi adekuat,
tubuh, dalam batas normal tekanan darah
- tidka ada tanda-tanda ortostatik)
dehidrasi - monitor vital sign
- elastisitas turgor kulit - monitor masukan
baik, membran mukosa makanan atau cairan
lembab, tidak ada rasa hitung intake cairan
haus yang berlebihan - kolaborasikan
pemberian caira IV
3 ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan Nutrition monitoring
nutrisi kurang dari keperawatan selama ….x - monitor interaksi anak
kebutuhan tubuh 24 jam klien menunjukkan atau orangtua selama
berhubungan dengan ketidakseimbangan nutrisi makan
tidak ada nafsu makan, kurang dari kebutuhan - monitor kulit dan
mual dan kembung tubuh dengan kriteria hasil perubahan pigmentasi
: - monitor mual dan
Nutrition status : nutrient muntah
intake - monitor pertumbuhan
- mampu mengidentifikasi dan perkembangan
kebutuhan nutrisi - monitor pucat,
- tidak ada tanda malnutrisi kmerahan dan
- menunjukkan peningkatan kekeringan jaringan
fungsi pengecapan dari konjungtiva
menelan - monitor kalori dan
- tidak terjadi penurunan intake nitrisi
berat badan yang berarti

2.10 Implementasi
No. Diagnosa keperawatan Implementasi
1 Hipertermi Mempertahankan suhu dalam batas normal
- Kaji pengetahuan klien dan keluraga tentang
hipertermi
- Observasi susu, nadi, tekanan drah, pernafasan
- Beri minum yang cukup
- Berikan kompres biasa
- Lakukan tepid sponge (seka)
- Berikan kompres air biasa
- Pakaikan baju yang tipis dan menyerap
keringat
- Pemberian antipireksia
- Pemberian cairan parentral (IV) yang adekuat
2 Risiko kurangnya volume mencegah kurangnya volume cairan :
cairan - mengobservasi tanda-tanda vital (suhu tubuh)
paling sedikit setiap empat jam
- monitor tanda-tanda meningkatnya kekurangan
cairan : turgor tidak elastis, ubun ubun sekung,
produksi urine menurun, membran mukosa
elastis, bibir pecah-pecah
- mengobservasi dan mencatat berat badan pada
waktu yang sama dan dengan skala yang sama
- memonitor pemberian caira melalui intravena
tiap jam
- mengurangi kehilangan cairan yang tidak
terlihat (insensible water loss/IWL) dengan
memberikan kompres dingin atau dengan tepid
sponge
- memberikan antibiotik sesuai program

3 ketidakseimbangan meningkatkan kebutuhan nutrisi dan cairan :


nutrisi kurang dari - memenuhi nutrisi anak
kebutuhan tubuh - izinkan anak untuk memakan makanan yang
dapat ditoleransi anak. Rencanakan untuk
memperbaiki kualitas gizi pada saat selera anak
meningkat
- beriakn makanan yang disertai dengan
suplemen nutrisi untuk meningkatkan kualitas
intake nutrisi
- menganjurkan kepada orang tua untuk
memberikan makanan dengan teknik porsi kecil
tetapi sering
- menimbang berat badan setiap hari pada waktu
yang sama dan dengan skala yang sama
- mempertahankan kebersihan mulut anak
- menjelaskan pentingnya intake nutrisi yang
adekuat untuk penyembuhan penyakit
- kolaborasi untuk pemberian makanan melalui
parenteral jika pemberian makanan melalui oral
tidak memenuhi kebutuhan gizi anak

2.11 Evaluasi
Berdasarkan implementasi yang di lakukan, maka evaluasi yang di harapkan untuk anak dengan
typhoid adalah : tanda-tanda vital stabil, kebutuhan cairan terpenuhi, kebutuhan nutrisi terpenuhi,
tidak terjadi hipertermia, klien dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari secara mandiri, infeksi
tidak terjadi dan keluaga klien mengerti tentang penyakitnya.

Anda mungkin juga menyukai