B. Discharge Planning
1. Berikan informasi tentang kebutuhan melakukan aktivitas sesuai dengan tngkat perkembangan
dan kondisi fisik anak
2. Jelaskan terapi yang diberikan : dosis, efek samping
3. Menjelaskan gejala gejela kekambuhan penyakit dan hal yang harus dilakukan untuk mengatasi
hal tersebut
4. Tekankan untukmelakukan kontrol sesuai waktu yang ditentukan
2.10 Implementasi
No. Diagnosa keperawatan Implementasi
1 Hipertermi Mempertahankan suhu dalam batas normal
- Kaji pengetahuan klien dan keluraga tentang
hipertermi
- Observasi susu, nadi, tekanan drah, pernafasan
- Beri minum yang cukup
- Berikan kompres biasa
- Lakukan tepid sponge (seka)
- Berikan kompres air biasa
- Pakaikan baju yang tipis dan menyerap
keringat
- Pemberian antipireksia
- Pemberian cairan parentral (IV) yang adekuat
2 Risiko kurangnya volume mencegah kurangnya volume cairan :
cairan - mengobservasi tanda-tanda vital (suhu tubuh)
paling sedikit setiap empat jam
- monitor tanda-tanda meningkatnya kekurangan
cairan : turgor tidak elastis, ubun ubun sekung,
produksi urine menurun, membran mukosa
elastis, bibir pecah-pecah
- mengobservasi dan mencatat berat badan pada
waktu yang sama dan dengan skala yang sama
- memonitor pemberian caira melalui intravena
tiap jam
- mengurangi kehilangan cairan yang tidak
terlihat (insensible water loss/IWL) dengan
memberikan kompres dingin atau dengan tepid
sponge
- memberikan antibiotik sesuai program
2.11 Evaluasi
Berdasarkan implementasi yang di lakukan, maka evaluasi yang di harapkan untuk anak dengan
typhoid adalah : tanda-tanda vital stabil, kebutuhan cairan terpenuhi, kebutuhan nutrisi terpenuhi,
tidak terjadi hipertermia, klien dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari secara mandiri, infeksi
tidak terjadi dan keluaga klien mengerti tentang penyakitnya.