Anda di halaman 1dari 55

103

Petunjuk pengisian tabel :


1. Judul diisi dengan nama indikator
2. Dimensi mutu diisi dengan dimensi yang terkait dengan indikator yang disusun
meliputi akses, efektifitas, efisiensi, keamanan, kesinambungan layanan,
kompetensi teknis, kenyamanan, dan hubungan antar manusia
3. Tujuan diisi dengan tujuan indikator tersebut disusun
4. Definisi operasional diisi dengan pengertian yang perlu dijelaskan
5. Frekuensi pengumpulan data diisi dengan kapan data secara periodik harus
dikumpulkan.
6. Periode analisa diisi lajut periode dilakukan analisis
7. Numerator diisi pembilang
8. Denominator diisi penyebut (jika ada)
9. Sumber data diisi sumber dimana data diperoleh
10. Standar diisi dengan standar yang harus dicapai untuk indikator tersebut
11. Penanggungjawab pengumpul data diisi penanggungjawab untk pengumpulan
dan analisis tiap indikator data

B. INDIKATOR SPM UKM


1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Serta KB
a. Cakupan K1 Ibu Hamil (Bumil)
Judul Cakupan K-1 ibu hamil
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya kemampuan pusksemas dalam
mengakses pelayanan ibu hamil
Definisi Cakupan K-1 bumil adalah bumil yang telah
OPERASIONALonal memperoleh pelayanan ante natal sesuai standar
minimal satu kali pada triwulan pertama disatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif bumil yang telah memperoleh
pelayanan ante natal sesuai standar minimal satu kali
pada triwulan pertama disatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran bumil disatu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
104

Sumber Data SIMPUS, dan KOHORT IBU


Target 100%
Langkah Kegiatan Pendapatan bumil, pembuatan kantong poersalinan,
pelayanan ante natal, pencatatan pelaporan, MONEV
dan PWS
Penanggung Bidan koordinator KIA
Jawab

b. Cakupan K-4 Bumil


Judul Cakupan k-4 Ibu hamil
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya kemampuan puskesmas dalam
mengakses pelayanan ibu hamil
Definisi Cakupan K-4 Bumil adalah bumil yang telah
OPERASIONALonal memperoleh pelayanan ante natal sesuai standar
minimal empat kali pada triwulan ke empat disatu
wiayah kerja pas kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif bumil yang telah memperoleh
pelayanan ante natal sesuai dengan standar minimal
empat kali pada triwulan ke empat disatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah ssaan bumil disatu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber Data SIMPUS, dan KOHORT IBU
Target 95%
Langkah Kegiatan Pendapatan Bumil, pembuatan kantong persalinan,
pelayanan ante natal, Pencatatan pelaporan, MONEV
dan PWS
Penanggung Bidan Koordinator KIA
Jawab
105

c. Drop Out (DO) K1-K4


Judul Drop Out (DO) K1-K4
Dimensi Mutu Kontinuitas dan kualitas
Tujuan Agar bumil memenuhi standar ante natal minimal
empat kali selama kehamilan
Definisi DO k1-K4 adalah bumil yang telah mencapai K1
OPERASIONALonal dikurangi Bumil yang telah mencapai K4 disatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Bumil yang telah mencapai memperoleh K1 dikurangi
bumil yang telah mencapai K4 disatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatih bu,il yang telah memperoleh
pelaytanan antenatal sesuai standar minimal satu lali
triwulan pertama (K1) disatu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber Data SIMPUS dan KOHORT IBU
Target 10%
Langkah Kegiatan Pendataan bumil, pembuatan kantong persalinan
pelayana ante natal, pemcatatan pelaporan, Monev dan
PWS
Penanggung Bidan Koordinator KIA
Jawab
106

d. Cakupan deteksi dini ibu hamil resiko tinggi


Judul Cakupan deteksi dini ibu hamil resiko tinggi
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Terdeteksinya fakor resiko yang menyertai bumil
Definisi Cakupan deteksi dini ibu hamil resiko tinggi adalah
OPERASIONALonal cakupan deteksi bumil yang mempunyai faktor resiko
tinggi (anemia, hipertensi, oedema mata, ekslampsia,
perdarahan per vaginam, ketuban pecah dini, letak
lintang pada usia > 32 minggu, sungsang pada primi
gravida infeksi berat . sepsis, premature) disatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif bumil yang di deteksi resiko timggi
disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran bumil disatu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber Data SIMPUS dan KOHORT IBU
Target 80%
Langkah Kegiatan Pendataan bumil, persiapan pelayanan ante natal,
pertolongan persalinan, deteksi bumil resti /
komplikasi, PWS
Penanggung Bidan Koordinator KIA
Jawab
107

e. Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk


Judul Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Terselamatkannya bumil resiko tinggi dari ancaman
komplikasi yang secara langsung menyebabkan
kesakitan dan kematian ibu maupun bayinya
Definisi Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk adalah bumil
OPERASIONALonal resiko tinggi / komplikasi yang dirujuk disatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah komulatif bumil resiko tinggi / komplikasi
yang diruuk disatu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
Denominator Jumlah bumil resiko tinggi atau komplikasi yang
ditemukan disatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Sumber Data SIMPUS dan KOHORT IBU
Target 100%
Langkah Kegiatan Pendataan bumil, persiapan pelayanan ante natal,
prtolongan persalinan, deteksi bumil resti / komplikasi,
PWS
Penanggung Bidan Koordinator KIA
Jawab
108

f. Cakupan kunjungan neonatus


Judul Cakupan kunjungan neonatus
Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
Tujuan Terpeliharanya kesehatan bayi umur 0-28 hari melalui
pelayanan kesehatan maupun pelayanan melalui
kunjungan rumah
Definisi Cakupan kunjungan neonatus adalah cakupan
OPERASIONALonal neonatus yang memperoleh pelayana kesehatan sesuai
dengan standar oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi klinis kesehatan neonatal paling sedikit 3x
(Kn I 6-48 jam Kn II 3-7 hari dan Kn III 8-28 hari)
disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah komulatif neonatus yang memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai standar paling sedikit 3x
disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Seluruh bayi hidup disatu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber Data SIMPUS, KOHORT IBU, KOHORT Bayi
Target 95%
Langkah Kegiatan Pemantauan paska persalinan dan MTBM, pelayanan
kunjungan neonatus didalam gedung dan diluar
gedung, pelayanan kunjungan neonatus, audit
kesakitan dan kematian nenonatus, PWS
Penanggung Bidan Koordinator
Jawab
109

g. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan


Judul Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektivitas
Tujuan Untuk mengeruangi AKI dan AKB dari proses
kehamilan dan persalinan
Definisi Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah
OPERASIONALonal kecakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan disatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah komulatif persalinan disatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu, yang persalinanya memperoleh
pertolongan dari tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
Denominator Jumlah seluruh sasaran persalinan disatu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber Data SIMPUS, KOHORT IBU dan KOHORT BAYI
Target 90%
Langkah Kegiatan Pelayana persalinan, perawatan nifas, monitoring dan
evaluasi serta PWS
Penanggung Bidan Koordinator KIA
Jawab
110

h. Cakupan kunjungan Bayi


Judul Cakupan kunjungan bayi
Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
Tujuan Agar terpantau
Definisi Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang
OPERASIONALonal memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar oleh
dokter, bidan, dan perawat yang memiliki kompetensi
klinis kesehatan paling sedikit 4x disatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Seitap bulan
Numerator Jumlah bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan
sesuai standar, paling sedikit 4x disatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Seluruh bayi lahir hidup disatu wilayah kerja dalam
kurun waktu tertentu
Sumber Data SIMPUS, dan KOHORT BAYI, SIRS, dan Klinik
Target 95%
Langkah Kegiatan Peningkatan kompetensi, MTBS, SDIDTK kunjungan
bayi dalam dan luar gedung, rujukan audit kematian
dan kesakitan
Penanggung Bidan Koordinator KIA, dan Koordinator MTBM
Jawab
111

i. Cakupan BBLR yang ditangani


Judul Cakupan BBLR yang ditangani
Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
Tujuan Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat
BBLR
Definisi Cakupan BBLR yang ditangani adalah cakupan BBLR (
OPERASIONALonal BBL < 2500 gr) yang ditangani sesuai standar oleh
dokter, bidan dan perawat, yang memiliki kompetensi
klinis kesehatan neonatal dan penanganan BBLR pada
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah komulatif BBLR yang ditangani sesuai standar
oleh tenaga kesehatan disatu wilayah kerja tertentu
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah komulatif BBLR yang ada disatu wilayah kerja
tertentu pada kurun waktu tertentu
Sumber Data SIMPUS, KOHORT IBU, KOHORT BAYI
Target 100%
Langkah Kegiatan Pemantauan BBLR pelayanan rujukan dan
pembahasan audit
Penanggung Bidan Koordinator KIA
Jawab
112

j. Cakupan deteksi dini balita dan anak pra sekolah


Judul Cakupan deteksi dini balita dan anak pra sekolah
Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
Tujuan Menemukan secara dini gangguan kesehatan dan
kelainan tumbuh kembang yang terjadi pada balita dan
pra sekolah
Definisi Cakupan deteksi dini balita dan pra sekolah adalah
OPERASIONALonal cakupan kumulatif bayi umur 29 hari – 11 bulan yang
dideteksi kesehatan dan tumbuh kembangnya sesuai
standar oleh dokter, bidan, dan perawat paling sedikit 4
x per tahun dan cakupan deteksi dini anak umur 12 -
72 bulan yang dideteksi kesehatan dan tumbuh
kembangnya sesuai standar oleh dokter bidan dan
perawat paling sedikit 2 x per tahun di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif bayi umur 29 hari – 11 bulan yang
dideteksi kesehatan dan tumbuh kembangnya sesuai
standar oleh dokter bidan dan perawat paling sedikit 4
x per tahun dan cakupan deteksi dini umur 12 – 72
bulan yang dideteksi kesehatan dan tumbuh
kembangnya sesuai standar oleh dokter, bidan dan
perawat paling sedikit 2 x per tahun disatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah balita dan anak pra sekolah yang ada disatu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber Data SIMPUS, KOHORT BALITA, Buku KIA dan KMS
Target 90 %
Langkah Kegiatan Peningkatan kompetensi kesehatan balita (MTBM,
MTBS, SDIDTK) pelayanan kunjungan balita dan pra
sekolah didalam maupun diluar gedung serta
pelayanan rujukan
113

Penanggung Bidan koordinator KIA, Koordinator MTBM, MTBS


Jawab

k. Cakupan peserta KB baru


Judul Cakupan peserta KB baru
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Menjarangkan dan atau menunda kehamilan diantara
pasangan usia subur (PUS)
Definisi Cakupan peserta KB baru adalah cakupan kumulatif
OPERASIONALonal PUS yang baru pertama kali menggunakan kontrasepsi
termasuk mereka yang pasca pengguguran sesedah
melahirkan atau pasca istrahat, minimal 3 bulan disatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif peserta KB baru disatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah PUS yang ada disatu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber Data Hasil pencatatan dan pelaporan KB
Target 80%
Langkah Kegiatan Pendataan sasaran, pemberian pelayanan yang
berkualitas dan PWS
Penanggung Bidan Koordinator KIA-KB
Jawab

l. Cakupan peserta KB aktif


Judul Cakupan peserta KB aktif
Dimensi Mutu Kualitas dan kontinuitas
114

Tujuan Untuk menunjukan seberapa besar pasangan usia


subur (PUS) yang berpotensi hamil yang terlindungi
dari kejadian kehamilan dan untuk menilai kinerja
program KB
Definisi Cakupan peserta KB aktif adalah jumlah peserta KB
OPERASIONALonal aktif dibandingkaan dengan jumlah pasangan usia
subur (PUS) disatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi, disatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh PUS yang ada disatu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber Data SIMPUS dan hasil pencatatan dan pelaporan KB
Target 85%
Langkah Kegiatan Pendataan sasaran pemberian pelayana yang
berkualitas dan konseling KB
Penanggung Bidan Koordinator KIA-KB
Jawab

2.Upaya Gizi Masyarakat


a. Cakupan balita terdaftar di posyandu dan memiliki KMS
Judul Cakupan balita terdaftar di posyandu dan memiliki
KMS
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas kesehatan
Tujuan Agar diketahui jumlah balita yang ada di setiap
posyandu untuk akses pemantauan tumbuh
kembangnya
Definisi Cakupan balita terdaftar di posyandu dan memiliki
OPERASIONALonal KMS adalah balita (0-59 bulan) yang ada di setiap
posyandu tercatat dalam kohort balita dan memiliki
KMS
115

Frekuensi Setiap bulan


pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah balita yang terdaftar di posyandu dan memiliki
KMS/buku KIA
Denominator Jumlah seluruh balita yang ada dan tinggal tetap di
wilayah posyandu
Sumber Data SIMPUS, Kohort Balita
Target 100%
Langkah Kegiatan Pendataan balita, pengadaan KMS/buku KIA dan
distribusinya
Penanggung Koordinator gizi dan bidan desa
Jawab

b. Cakupan partisifasi balita datang ke posyandu (D/S)


Judul Cakupan balita datang nimbang berat badan ke
posyandu (D/S)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Mengetahui tumbuh kembang kesehatan balita
Definisi Cakupan balita datang nimbang berat badan ke
OPERASIONALonal posyandu (D/S) adalah jumlah balita yang hadir
nimbang setiap bulan di posyandu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah balita yang hadir nimbang di posyandu
Denominator Jumlah balita yang ada tercatat di posyandu
Sumber Data Kohort balita, data kelahiran dan KMS/buku KIA
Target 80%
Langkah Kegiatan Pembinaan kader dan pelayanan kesehatan balita di
posyandu
Penanggung Koordinator gizi dan bidan desa
Jawab
116

c. Cakupan balita naik berat badannya setiap bulan (N/D)


Judul Cakupan balita yang naik berat badannya setiap bulan
(N/D)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas kesehatan
Tujuan Mengetahui tingkat tumbuh kembang kesehatan balita
Definisi Cakupan balita yang naik BB nya setiap bulan adalah
OPERASIONALonal jumlah balita yang naik BB nya setiap bulannya
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah balita yang naik BB nya
Denominator Jumlah balita yang datang nimbang BB di posyandu
Sumber Data Kohort balita dan KMS/buku KIA
Target 80%
Langkah Kegiatan Pembinan kader, pelayanan kesehatan balita di
posyandu
Penanggung Koordinator gizi dan bidan desa
Jawab

d. Balita yang berat badannya di bawah garis merah


Judul Balita yang BB nya pada KMS/buku KIA di bawah garis
merah (BGM)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Mengetahui tingkat tumbuh kembang balita
Definisi Balita yang BB nya pada KMS/buku KIA di bawah garis
OPERASIONALonal merah (BGM) adalah jumlah balita yang BB nya berada
di bawah garis merah (BGM) pada KMS/buku KIA
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif balita yang berat badannya di bawah
garis merah pada satu wilayah kerja dalam kurun
wakltu tertentu
117

Denominator Jumlah balita yang ada di satu wilayah kerja dalam


kurun waktu tertentu
Sumber Data Kohort balita, KMS/buku KIA
Target 5%
Langkah Kegiatan Pembinaan kader, pelayanan kesehatan balita di
posyandu
Penanggung Koordinator gizi
Jawab

e. Balita gizi kurang yang di tangani


Judul Balita gizi kurang yang tertangani
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Meningkatkan status gizi balita menjadi gizi baik
Definisi Balita gizi kurang yang tertangani adalah jumlah balita
OPERASIONALonal gizi kurang yang ditangani dengan melakukan KIE,
diagnostik dan atau intervensi dengan PMT
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif balita gizi kurang yang ditangani di
satu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif balita yang ada di satu wilayah keraj
dalam kurun waktu tertentu
Sumber Data LB3-SIMPUS, Kohort balita KMS/buku KIA
Target 100%
Langkah Kegiatan Verifikasi status gizi, KIE, intervensi dengan PMT
pemulihan
Penanggung Koordinator gizi
Jawab

f. Balita gizi buruk yang ditangani


Judul Balita gizi buruk tertangani
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
118

Tujuan Meningkatkan status gizi balita menjadi gizi baik


Definisi Balita gizi buruk tertangani adalah jumlah balita gizi
OPERASIONALonal buruk yang ditangani dengan melakukan KIE,
diagnostik dan atau intervensi dengan PMT
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah klumulatif balita gizi kurang yang di tangani di
satu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif balita gizi kurang yang di tangani di
satu wilayah kerja dalam satu wilayah tertentu
Sumber Data LB3-SIMPUS, Kohort balita, KMS/buku KIA
Target 100%
Langkah Kegiatan Verifikasi status gizi, KIE intervensi dengan PMT
pemulihan
Penanggung Koordinator gizi
Jawab

g. Balita mendapat vitamin A 2 kali pertahun


Judul Balita mendapat vitamin A 2 kali pertahun
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Mencegah terjadinya kasus kekurangan vitamin A pada
balita
Definisi Balita mendapat vitamin A 2 kali pertahun permberian
OPERASIONALonal vitamin A dosis tinggi setiap bulan februari dan agustus
Frekuensi 2 Kali setahun
Pengumpulan Data
Periode Analisa 2 kali setahun
Numerator Jumlah balita yang dapat vitamin A disatu wilayah
kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah balita yang ada disatu wilayah kerjadalam
kurun waktu tertentu
Sumber Data LB3-SIMPUS, kohort balita, KMS/buku KIA
Target 90%
119

Langkah Kegiatan Pendataan balita dan logistik, distribusi ke posyandu


serta sweeping
Penanggung Koordinator gizi
Jawab

h. Pemantauan status gizi (PSG) posyandu


Judul Pelaksanaan PSG posyandu
Dimensi Mutu Kualitan dan kontinuitas
Tujuan Memantau status tumbuh kembang balita di posyandu
Definisi Pelaksanaan PSG posyandu adalah suatu upaya
OPERASIONALonal pemantauan status gizi balita yang dilakukan di
posyandu oleh petugas kesehatan dan kader
Frekuensi 1 kali setahun
Pengumpulan Data
Periode Analisa 1 kali setahun
Numerator Jumlah posyandu yang melaksanakan PSG
Denominator Jumlah posyandu
Sumber Data Data UKBM
Target 10%
Langkah Kegiatan Penentuan sample posyandu, pelaksanaan PSG dana
analisa data
Penanggung Koordinator gizi
Jawab

i. Pemantaun keluarga sadar gizi (kadarzi)


Judul Pemantaun KADARZI
Dimensi Mutu Kualitas dan kontinuitas
Tujuan Memantau dan membina keluarga agar sadar gizi
Definisi Pemantauan KADARZI adalah suatu upaya
OPERASIONALonal pemantauan prilaku akan pola konsumsi melalui
survey keluarga yang dilakukan oleh petugas kesehatan
Frekuensi 2 kali setahun
Pengumpulan Data
Periode Analisa 2 kali setahun
120

Numerator Jumlah keluarga sadar gizi


Denominator Jumlah keluarga yang di survey
Sumber Data Data keluarga
Target 65%
Langkah Kegiatan Penentuan cluster KK, pelaksanaan kadar gizi, analisa
data
Penanggung Koordinator gizi
Jawab

j. Bumil yang diukur LILA


Judul Bumil yang diukur LILA
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Memantau status gizi bumil (tingkat pemenuhan kalori)
Definisi Pengukuran LILA bumi adalah suatu kegiatan yang
OPERASIONALonal dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan mengukur
lingkar lengan atas bumil agar diketahui tingkat
pemenuhan kalori
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif bumil yang diukur LILA nya di satu
wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif bumil yang ada disatu wilayah kerja
dalam kurun waktu yang sama
Sumber Data LB3-SIMPUS, kohort BUMIL, buku KIA
Target 100%
Langkah Kegiatan Verifikasi status gizi, KIE intervensi dengan PMT
pemulihan
Penanggung Koordinator gizi
Jawab

k. Bumil KEK yang tertangani


Judul Bumil KEK yang ditangani
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
121

Tujuan Meningkatkan status gizi bumil selama kehamilan


Definisi Bumil KEK teratangani adalah jumlah bumil KEK yang
OPERASIONALonal di tangani dengan melakukan KIE, diagnostik dan atau
intervensi dengan PMT
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif bumil KEK yang di tangani di satu
wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah bumil yang ada di satu wilayah kerja dalam
kurun waktu tertentu
Sumber Data LB3-SIMPUS, kohort bumil, buku KIA
Target 100%
Langkah Kegiatan Verifikasi status gizi,KIE, intervensi dengan PMT
pemulihan
Penanggung Koordinator gizi
Jawab

l. Ibu nifas yang mendapat vitamin A


Judul Ibu nifas yang dapat vitamin A
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Meningkatkan pemenuhan vitamin A bagi ibu dan bayi
nya sehingga terhindar dari gangguan penyakit akibat
defisiensi vitamin A
Definisi Ibu nifas yang dapat vitamin A adalah vitamin A
OPERASIONALonal diberikan pada ibu nifas (0-42 hari) setelah melahirkan
segera 1 kapsul vitamin A (200.000 IU) warna merah
dan satu kapsul lagi diberikan dengan selang waktu 24
jam
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu nifas yang mendapat vitamin A di
satu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
122

Denominator Jumlah kumulatif ibu nifas yang ada di satu wilayah


kerja dalam kurun waktu yang sama
Sumber Data SIMPUS, Kohort bumil, buku KIA
Target 100%
Langkah Kegiatan Pendataan kelahiran, distribusi vitamin A melalui
kunjungan neonatus
Penanggung Koorinator gizi dan koordinator KIA
Jawab

m.Bumil yang mendapat tablet besi (Fe) 90 tablet


Judul Bumil dapat tablet besi (Fe) 90 tablet
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Meningkatkan pemenuhan zat besi bagi ibu hamil
sehingga terhindar dari gangguan penyakit akibat dari
defesiensi zat besi (anemia)
Definisi Bumil dapat tablet besi (Fe) 90 tablet adalah bumil yang
OPERASIONALonal selama kehamilannya telah mengkonsumsi tambahan
zat besi dengan meminum tablet Fe minimal 90 tablet
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif bumil yang mendapat Fe 90 tablet di
satu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif bumil yang ada di satu wilayah kerja
dalam kurun waktu yang sama
Sumber Data SIMPUS, kohort bumil, buku KIA dan PWS
Target 90%
Langkah Kegiatan Ante natal care, perencanaan dan distribusi tablet Fe
Penanggung Koordinator gizi dan koordinator KIA
Jawab

n. MP-ASI Pada bayi BGM dari masyarakat miskin (maskin)


Judul MP-ASI Pada bayi BGM dari maskin
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
123

Tujuan Meningkatkan status gizi bayi BGM dari maskin


Definisi MP-ASI pada bayi BGM dari maskin adalah pemberian
OPERASIONALonal makanan pendamping ASI pada bayi (6-11 bulan) BGM
dari maskin dengan porsi 100gr per hari selama 90 hari
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif balita gizi kurang yang ditangani di
satu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif bayi BGM dari maskin yang
mendapat MP-ASI disatu wilayah kerja dalam kurun
waktu tertentu
Sumber Data SIMPUS, Kohort balita KMS/buku KIA serta pendataan
maskin
Target 100%
Langkah Kegiatan Verifikasi status gizi, KIE, intervensi dengan MP-ASI
Penanggung Koordinator gizi
Jawab

3. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular


a. Pelayanan imunisasi
1) Cakupan imunisasi HB-O bayi baru lahir <7 hari
Judul Cakupan imunisasi HB-O bayi lahir hidup <7 hari
Dimensi Mutu Keselamatn dan kualitas
Tujuan Memberikan perlindungan sedini mungkin kepada bayi
lahir hidup dari ancaman penularan dan komplikasi
berat penyakit hepatitis B
Definisi Cakupan imunisasi HB-O bayi lahir hidup <7 hari
OPERASIONALonal adalah imunisasi hepatitis B yang diberikan pertama
kali kepada bayi lahir hidup sebelum berumur 7 hari
dengan cara menyuntikan di salah satu paha bayi di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
124

Periode Analisa Setiap bulan


Numerator Jumlah kumulatif imunisasi HB-O <7 haridi satu
wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran bayi (0-12 bulan) yang ada di satu
wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Sumber Data SIMPUS, kohort bayi KMS/buku KIA serta buku
catatan imunisasi
Target 90%
Langkah Kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan
logistik, pelayanan imunisasi dan PWS imunisasi
Penanggung Koordinator imunisasi dan bidang penanggung jawab
Jawab desa

2) Cakupan Imunisasi BCG


Judul Cakupan imunisasi BCG
Dimensi Mutu Keselamatan dan Kualitas
Tujuan Memberikan perlindungan sedini mungkin kepada bayi
lahir hidup dari ancaman penularan dan komplikasi
berat penyakit TBC
Definisi Cakupan Imunisasi BCG adalah imunisasi BCG yang
OPERASIONALonal diberikan kepada bayi satu kali kepada bayi lahir hidup
seawall mungkin dengan cara menyuntikan disalah
satu lengan atas bayi disatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif imunisasi BCG disatu wilayah kerja
dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran bayi (0-12 bulan) yang ada disatu
wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Sumber data SIMPUS, kohort bayi, KMS/buku KIA serta buku
125

catatan imunisasi
Target 98 %
Langkah kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan
logistik, pelayanan imunisasi dan PWS imunisasi
Penanggung jawab Koordinator imunisasi dan bidan penanggung jawab
desa

3) Cakupan Imunisasi DPT HiB1


Judul Cakupan imunisasi DPT HiB1
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Memberikan perlindungan sedini mungkin kepada bayi
lahir hidup dari ancaman penularan dan komplikasi
berat penyakit Hepatitis B, Dipteri, Pertusis, Tetanus
dan Haemophilus influenza
Define Cakupan imunisasi DPT HiB1adalah imunisasi
OPERASIONALonal kombinasi HiB dan DPT yang diberikan pertama pada
bayi berumur 2 bulan dengan cara menyuntikan
dasalah satu paha bayi dasatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisa Setiap dulan
Numerator Jumlah komulatif DPT HiB1 disatu wilayah kerja dalam
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran bayi (0-12 bulan) yang ada disatu
wilayahkerja dalam kurun waktu tertentu
Sumber data SIMPUS, kohort bayi, KMS/buku KIA serta buku
catatan imunisasi
Target 98%
Langkah kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan
logistic dan PWS imunisasi
Penanggung jawab Koordinator imunisai dan bidan penanggung jawab
desa
126

4) Cakupan imunisasi DPT HiB3


Judul Cakupan imunisasi DPT HiB3
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Memberikan perlindungan sedini mungkin kepada bayi
lahir hidup dari ancaman penularan dan komplikasi
berat penyakit Hepatitis B, Dipteri, Pertusis, Tetanus
dan Haemophilus influenza
Definisi Cakupan imunisasi DPT HiB3 adalah imunisasi
OPERASIONALonal kombinasi HiB dan DPT yang diberikan pertama pada
bayi berumur 4 bulan dengan cara menyuntikan
disalah satu paha bayi disatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif DPT HiB3 disatu wilayah kerja dalam
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran bayi (0-12 bulan) yang ada disatu
wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Sumber data SIMPUS, kohort bayi, KMS/buku KIA serta buku
catatan imunisasi
Target 93%
Langkah kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan
logistic dan PWS imunisasi
Penanggung jawab Koordinator imunisai dan bidan penanggung jawab
desa

5). Cakupan Imunisasi Polio 4


Judul Cakupan imunisasi Polio 4
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Memberikan perlindungan sedini mungkin kepada bayi
lahir hidup dari ancaman penularan dan komplikasi
berat penyakit Polio
127

Define Cakupan imunisasi Polio 4 adalah imunisasi polio


OPERASIONALonal lanjutan yang diberikan pertama pada bayi berumur 4
bulan dengan cara meneteskan sebanyak 2 tetes dosis
dimulut disatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah komulatif Polio 4disatu wilayah kerja dalam
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran bayi (0-12 bulan) yang ada disatu
wilayahkerja dalam kurun waktu tertentu
Sumber data SIMPUS, kohort bayi, KMS/buku KIA serta buku
catatan imunisasi
Target 90%
Langkah kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan
logistic dan PWS imunisasi
Penanggung jawab Koordinator imunisai dan bidan penanggung jawab
desa

6) Cakupan Imunisasi Campak


Judul Cakupan imunisasi Campak
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Memberikan perlindungan sedini mungkin kepada bayi
lahir hidup dari ancaman penularan dan komplikasi
berat penyakit Campak
Define Cakupan imunisasi Campak adalah imunisasi Campak
OPERASIONALonal yang diberikan pertama pada bayi berumur 9 bulan
dengan cara menyunti dilengan kiri bayi, disatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
128

Periode analisa Setiap bulan


Numerator Jumlah kumulatif Campak disatu wilayah kerja dalam
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran bayi (0-12 bulan) yang ada disatu
wilayahkerja dalam kurun waktu tertentu
Sumber data SIMPUS, kohort bayi, KMS/buku KIA serta buku
catatan imunisasi
Target 95%
Langkah kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan
logistic dan PWS imunisasi
Penanggung jawab Koordinator imunisai dan bidan penanggung jawab
desa

7) DO DPT HB1 – Campak


Judul DO DPT HB1 – Campak
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Mengetahui kelengkapan dan intensitas imunitas yang
didapatkan terhadap seluruh sasaran bayi (0-12 bulan)
Define DO DPT HB1 – Campak adalah DO (Drop Out) yang
OPERASIONALonal terjadi dari pemberian Imunisasi DPT HiB1 (Kontak II)
pada bayi dengan kelengkapan imunisasi campak
sebelum berumur 12 bulan, disatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif DPT HiB1 dikurangi jumlah
kumulatif imunisasi campak disatu wilayah kerja dalam
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif imunisasi DPT HiB1 disatu wilayah
kerja dalam kurun waktu tertentu
129

Sumber data SIMPUS, kohort bayi, KMS/buku KIA serta buku


catatan imunisasi
Target < 10%
Langkah kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan
logistic dan PWS imunisasi
Penanggung jawab Koordinator imunisai dan bidan penanggung jawab
desa

8) Cakupan Desa UCI (Universal Child Imunization)


Judul Cakupan desa UCI
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Mengetahui akses wilayah terhadap kelengkapan dan
intesitas imunitas yang didapatkan terhadap sasaran
bayi (0-12 bulan)
Definisi Cakupan desa UCI adalah desa dimana > 80% dari
OPERASIONALonal jumlah bayi yang ada didesa tersebut sudah mendapat
imunisasi dasar lengkap dalam satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah desa UCI disatu wilayah kerja dalam kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah desa yang ada disatu wilayah kerja dalam
kurun waktu tertentu
Sumber data SIMPUS, kohort bayi, KMS/buku KIA serta buku
catatan imunisasi
Target 93 %
Langkah kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan
logistik dan PWS imunisasi dan Monev
Penanggung jawab Koordinator imunisai dan bidan penanggung jawab
desa
130

9) Status T5 Bumil
Judul Status T5 Bumil
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Memberikan kekebalan seumur hidup pada ibu usia
subur dari ancaman penyakit Tetanus yang menyerang
Neonatus yang dikandung dan dilahirkan
Definisi Status T5 Bumil adalah wanita sampai dengan usia
OPERASIONALonal subur dan selama kehamilan mendapatkan imunisasi
TT sesuai Standar
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif bumil yang sudah T5 disatu wilayah
kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah bumil yang ada disuatu wilayah kerja dalam
kurun waktu tertentu
Sumber data SIMPUS, kohort bayi, KMS/buku KIA serta buku
catatan imunisasi
Target 90 %
Langkah kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan
logistic dan PWS imunisasi
Penanggung jawab Koordinator imunisai dan bidan penanggung jawab
desa

10) Cakupan BIAS campak kelas 1 SD


Judul Cakupan BIAS campak kelas 1 SD
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Memberikan boster campak kepada usia 6 tahun/kelas
1 sehingga menambah kekebalan anak dan terhindar
dari penyakit campak dan komlikasi campak
Definisi Cakupan BIAS kelas 1 SD adalah kegiatan imunisasi
OPERASIONALonal anak SD dan sederajat dengan memberikan suntikan
campak dilengan kiri pada anak SD kelas 1
131

Frekuensi Setiap bulan September


pengumpulan data
Periode analisa Setiap bulan September
Numerator Jumlah murid kelas 1 SD yang mendapat imunisasi
campak disatu wilayah kerja dalam kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah murid kelas 1 SD yang ada di satu wilayah
kerja dalam kurun waktu tertentu
Sumber data Data anak SD kelas 1, absensi kelas
Target 95 %
Langkah kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan
logistik dan PWS imunisasi
Penanggung jawab Koordinator imunisai

11) Cakupan BIAS DT kelas 1 dan Td Kelas II – III SD


Judul Cakupan BIAS DT kelas 1 dan Td Kelas II-III SD
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Memberikan boster DT, Td kepada anak usia 6-8 tahun
/ kelas II-III SD sehingga menambah kekebalan anak
dan terhindar dari penyakit dipteri dan tetanus
maupun komplikasinya
Definisi Cakupan BIAS DT kelas 1 dan Td Kelas II-III SD adalah
OPERASIONALonal kegiatan imunisasi anak SD dan sederajat dengan
memberikan suntik DT pada murid kelas 1 SD dan Td
pada murid kelas II-III SD
Frekuensi Satu kali satu tahun
pengumpulan data
Periode analisa Satu kali satu tahun
Numerator Jumlah murid kelas SD yang mendapatkan imunisasi
DT dan jumlah murid kelas II-III SD yang mendapat
imunisasi Td disatu wilayah kerja dalam kurun waktu
tertentu
132

Denominator Jumlah murid kelas I SD dan jumlah murid kelas II-III


yang ada disatu wilayah kerja dalam kurun waktu
tertentu
Sumber data Data anak SD kelas I, II, dan III absensi kelas
Target 95 %
Langkah kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan
logistik
Penanggung jawab Koordinator imunisai

b. Pemberantasan penyakit
1) Desa yang mengalami KLB yang ditangani < 24 jam
Judul Desa yang mengalami KLB yang ditangani < 24 jam
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Meminimalkan penyebaran dan wabah dan dampak
penyakit
Definisi Desa yang mengalami KLB yang ditangani < 24 jam
OPERASIONALonal adalah kejadan luar biasa (KLB) yang ditangani < 24
jam pada suatu desa disatu wilayah kerja dalam
periode/kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap hari kerja
pengumpulan data
Periode analisa Satu bulan
Numerator Jumlah kejadian luar biasa (KLB) yang ditangani < 24
jam diatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kejadian luar biasa (KLB) yang terjadi dalam
satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan KLB 24 jam (WI) masyarakat dan media massa
Target 100%
Langkah kegiatan Pemastian KLB, investigasi, penanggulangan, memutus
mata rantai dan pengamatan paska KLB
Penanggung jawab Koordinator P2M

2) Acute Flacid Paralisys (AFP) rate per 100.000 penduduk , 15 tahun


Judul Acute Flacid Paralisys (AFP) rate per 100.000 penduduk
133

< 15 tahun
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Mengetahui / penemuan virus polio liar
Definisi Acute Flacid Paralisys (AFP) rate per 100.000 penduduk
OPERASIONALonal < 15 tahun adalah jumlah kasus AFP non polio yang
ditemukan diantara 100.000 penduduk < 15 tahun
disatu wilayah kerja dalam periode/kurun waktu
tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Acute Flacid Paralisys (AFP) rate per 100.000 penduduk
< 15 tahun disatu wilayah kerja dalam kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah penduduk < 15 tahun disatu wilayah kerja
dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan surveilan AFP
Target 100 %
Langkah kegiatan Sosialisasi, pencarian kasus, pengamatan specimen,
kunjungan ulang dan pencarian kontak (teman
bermain)
Penanggung jawab Koordinator P2M dan Surveilen

3) Penemuan TB Paru BTA+


Judul Penemuan TB Paru BTA+
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Menemukan kasus TB Paru dengan BTA+ pada
penderita suspek TB Paru
Definisi Penemuan TB Paru BTA+ adalah jumlah penderita TB
OPERASIONALonal Paru BTA+ pada penderita dengan gejala batuk
berdahak/berdarah > 2 minggu disatu wlayah kerja
dalam kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
134

Periode analisa Setiap bulan


Numerator Jumlah penderita TB paru BTA+ yang ditemukan disatu
wi;layah kerja dama kurun waktu yang sama
Denominator Jumlah penderita suspek TB paru disatu wilayah kerja
dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan TB
Target 64 %
Langkah kegiatan Tatalaksana TB Paru, pemeriksaan sputum,
penyuluhan, pencatatan pelaporan dan monitoring
serta evaluasi
Penanggung jawab Koordinator P2M

4) Cakupan Balita Dengan Pneumonia Yang Ditanganani


Judul Cakupan balita dengan Pneumonia yang ditangani
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Balita yang menderita Pneumonia mendapatkan
tatalaksana penanganan sesuai standar
Definisi Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani
OPERASIONALonal adalah cakupan balita dengan pneumonia yang
ditangani sesuai standar disatu wilayah kerja dalam
periode/kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah balita dengan pneumonia yang ditangani
dengan satu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah perkiraan kasus pneumonia balita disatu
wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2 ISPA
Target 86 % (10 % dari populasi balita )
Langkah kegiatan Penemuan penderita, pengobatan, kunjungan rumah,
promkes dan monev
Penanggung jawab koordinator P2M
135

5) Penderima DBD yang ditangani


Judul Penderita DBD yang ditangani
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Pederita kasus DBD mendapatkan tatalaksana
penanganan sesuai standar
Definisi Penderita DBD yang ditangani adalah penderita DBD
OPERASIONALonal yang penanganannya sesuai standar disatu wilayah
kerja dalam periode/kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai standar
disatu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
Denominator Jumlah seluruh penderita DBD yang ada disatu wilayah
kerja dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2 DBD, SP2TP
Target 100 %
Langkah kegiatan Penegakan diagnose, tatalaksana, monev, dan
PROMKES
Penanggung jawab Kordinator P2M dan surveilen

6) Cakupan Balita dengan Diare yang ditangani


Judul Balita dengan diare yang ditangani
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Balita dengan diare mendapatkantatalaksana
penanganan sesuai standar sehingga tidak berakibat
dehidrasi
Definisi Balita dengan diare yang ditangani adalah balita
OPERASIONALonal dengan diare yang penangananna sesuai dengan
standar disatu wilayah kerja dalam periode/kurun
waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisa Setiap bulan
136

Numerator Jumlah balita dengan diare yang ditangani sesuai


standar disatu wilayah kerja dalam kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh balita dengan diare yang ada disatu
wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2 diare, SP2TP
Target 100 %
Langkah kegiatan Penegakan diagnose, tatalaksana, monev dan promkes
Penanggung jawab Koordinator P2M dan surveilen

7) Penderita Kusta yang selesai berobat (RFT)


Judul Penderita Kusta yang selesai berobat (RFT)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Penderita kusta mendapatkan tatalaksana penanganan
sesuai standar sehingga tidak relaps dan menimbulkan
kecacatan
Definisi Penderita kusta yang selesai berobat (RFT) adalah
OPERASIONALonal penderita kusta PB/MB yang ditangani sesuai standar
disatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita kustaPB/MB yang ditangani sesuai
standar disatu wilayah kerja dalam kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah penderita kusta yang ada disatu wilayah kerja
dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2 kusta, SP2TP
Target 100 %
Langkah kegiatan Penegakan diagnose, tatalaksana, pemeriksaan kontak
serumah, Monev dan PROMKES
Penanggung jawab Kordinator P2M Kusta
137

8) Infeksi Menular Seksual (IMS) yang diobati

Judul Infeksi Menular Seksual yang diobati


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Penderita IMS mendapatkan tatalaksana penanganan
sesuai standar sehingga tidak terjadi penyebaran dan
resistensi obat
Definisi Penderita IMS yang diobati adalah penderita IMS yang
OPERASIONALonal penanganannya sesuai standar disatu wilayah kerja
dalam periode/kurun waktu yang sama
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita IMS yang ditangani sesuai standar
disatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita IMS yang ada disatu wilayah
kerja dalam kurun waktu yang sana
Sumber data Laporan P2 IMS, SP2TP
Target 100%
Langkah kegiatan Penegakan diagnose, tatalaksana, perilaku sesal aman,
MOnev dan Promkes
Penanggung jawab Koordinator P2M

9) Kasus gigitan Hewan Penular Rabies ditangani


Judul Kasus gigitan hewan penular rabies ditangani
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Penderita gigitan hewan penular rabies mendapatkan
tatalaksana penanganan standar
Definisi Kasus gigitan hewan penular rabies rabies ditangani
OPERASIONALonal adalah penderita yang digigit hewan penular rabies
(anjing, kera, dan kucing) yang penanganannya sesuai
standar disatu wilayah kerja dalam periode/kurun
waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
138

pengumpulan data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita gigitan hewan penular rabies yang
ditangani sesuai standar disatu wilayah kerja dalam
urun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita gigitan penular rabies yang
ada di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang
sama
Sumber data Laporan gigitan
Target 100%
Langkah kegiatan Sosialisasi Protap, VAR, INvestigasi serta pencatatan
dan pelaporan
Penanggung jawab Koordinator P2M

4. Usaha kesehatan Lingkungan


a. Rumah / bangunan bebas jentik nyamuk aedes
Judul Rumah bebas jentik nyamnuk aedes
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualias
Tujuan Menekan kepadatan jentik nyamuk aedes sehingga
siklus penularan penyakit melalui vector bias dikurangi
Definisi Rumah bebas jentik nyamuk aedes adalah
OPERASIONALonal rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk aedes
disatu wilayah kerja dalam periode/kurun waktu
tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk
aedes di satu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah rumah/bangunan yang diperiksa disatu
wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan infeksi sanitasi
Target 95%
139

Langkah kegiatan Surveilan, pengendalian vector, promkes dan Monev


Penanggung jawab Koordinator kesling

b. Cakupan sarana air bersih


Judul Cakupan sarana air bersih
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Terpenuhi akses sanitasi dasar terhadap air bersih
Definisi Cakupan sarana air bersih adalah sarana air bersih
OPERASIONALonal untuk kebutuhan rumah tangga yang memenuhi
persyaratan hygiene sanitasi sesuai standar disatu
wilayah kerja dalam periode/kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah jiwa yang terakses air untuk kebutuhan rumah
tangga yang memenuhi sarat hygiene sanitasi disatu
wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah jiwa yang ada disatu wilayah kerja dalam
kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan kesling
Target 80%
Langkah kegiatan Pendataan, sosialisasi dan inpeksi sanitasi
Penanggung jawab Koordinator

c. Cakupan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah)


Judul Cakupan SPAL
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Terpenuhi akses sanitasi dasar terhadap pembuangan
limbah rumah tangga
Definisi Cakupan SPAL adalah sarana SPAL untuk kebutuhan
OPERASIONALonal rumah tangga yang memenuhi syarat hygiene sanitasi
disatu wilayah kerja dalam periode/kurun waktu
tertentu
140

Frekuensi Setiap bulan


pengumpulan data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah KK yang terakses SPAL untuk kebutuhan
rumah tangga yang memenuhi syartat hygiene
sanitasidisatu wilayah kerja dalam kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah KK yang ada disatu wilayah kerja dalam kurun
wqaktu yang sama
Sumber data Laporan kesling
Target 80 %
Langkah kegiatan Pendataan, sosialisasi dan infeksi sanitasu
Penanggung jawab Koordinator kesling

d. Tata Kelola limbah Non Medis


Judul Tata kelola limbah non medis
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Meningkatkan penampilan puskesmas
Definisi Tata kelola limbah non medis adalah pengelolahan
OPERASIONALonal limbah yang dihasilkan dari aktivitas non medis baik
organik maupun an organik yang bersumber dari
lingkungan pegawai, pengunjung puskesmas
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Kondisi limbah non medis yang dikelola
Denominator Kondisi limbah non medis
Sumber data Tempat penampungan limbah non medis 100%
Target Pengadaan dan penataan tempat penampungan
sementara limbah non medis, peningkatan kegiatan
jumsih
Langkah kegiatan Pengadaan dan penataan tempat penampungan
141

semetara limbah non medis, peningkatan kegiatan


jumsih
Penanggung jawab Koordinator kesling

e. Tata kelola limbah Medis


Judul Tata kelola limbah Medis
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Menghindari dampak yang diakibatkan oleh limbah
medis terhadap lingkungan
Definisi Tata kelola limbah medis adalah pengelolaan limbah
OPERASIONALonal yang dihasilkan dari aktifitas medis baik bersumber
dari kegiatan medis teknis atau alat penunjang medis
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Kondisi medis yang dikelola
Denominator Kondisi limbah medis
Sumber data TPS limbah medis
Target 100%
Langkah kegiatan Pengadaan dan penataan tempat penampungan
sementara limbah medis, packing harian dan
pemusnahan incinerator
Penanggung jawab Koordinator kesling

5.Upaya Promosi Kesehatan


a. Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (rumah tangga PHBS)
Judul Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (rumah
tangga PHBS)
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Diketahui tatanan tentang indikator rumah tangga
sehat
Definisi Rumah tangga PHBS adalah proporsi rumah tangga
OPERASIONALonal yang memenuhi 10 indikator yaitu : persalinan oleh
nakes, balita diberi ASI ekslusif, timbang bayi dan
142

balita, tidak merokok, aktifitas fisik setiap hari, tersedia


air bersih, tersedianya jamban, berantas jentik, cuci
tangan dengan sabun
Frekuensi Satu tahun satu kali
pengumpulan data
Periode analisa Satu tahun satu kali
Numerator Jumlah rumah tangga PHBS disatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh rumah tangga yang disurvei disatu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Pengkajian kuantitatif survey rumah tangga PHBS
Target 100%
Langkah kegiatan Penentuan RT yang disurvei, kunjungan rumah,
pengkajian, analisa, tindak lanjut
Penanggung jawab Koordinator Promkes

b.Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga miskin (Jamkesmas)


Judul JPKM (jamkesmas)
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Penduduk miskin terlindungi dari pembiayaan kesehata
sebagai peserta JPKM
Definisi Cakupan JPKM gakin adalah proporsi penduduk gakin
OPERASIONALonal terlindungi JPK (Subsidi pemerintah dan pemda)
disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penduduk gakin yang memiliki kartu peserta
JPK di satu wilayah kerja pada waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penduduk gakin disuatu wilayah kerja
pada waktu yang sama
Sumber data Laporan JPK
Target 100%
Langkah kegiatan Indentifikasi, sosialisasi, pelaksanaan
143

Penanggung jawab Koordinator PROMKES

6. Upaya pengobatan
a. Rawat Jalan
1) Pemberi pelayanan Medis Rawat Jalan Tingkat Pusksemas
Judul Pemberi pelayanan medis rawat jalan tingkat
puskesmas
Dimensi Mutu Kompetensi
Tujuan Tersedianya pelayanan rawat jalan oleh tenaga dokter
umum dan dokter gigi
Definisi Pemberi pelayanan medis rawat jalan tingkat
OPERASIONALonal puskesmas adalah pelayanan yang diberikan oleh
tenaga medis (dokter umum dan dokter gigi) sesuai
dengan standar pelayanan kesehatan dasar
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan pasien rawat jalan yang diberikan
oleh tenaga medis ditingkat puskesmas pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien rawat jalan tingkat
puskesmas pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, laporan kunjungan
Target Dokter umum : 100% (pada hari kerja )
Dokter gigi : 100% (pada hari kerja)
Langkah kegiatan Pembentukan komite medic, pengaturan jadwal tugas,
monitoring dan evaluasi
Penanggung jawab Koordinator rawat jalan

2) Pemberi pelayanan medis rawat jalan tingkat pustu


Judul Pemberi pelayanan rawat jalan tingkat pustu
Dimensi Mutu Kompetensi
Tujuan Tersedianya pelayanan poliklinik rawat jalan oleh
tenaga dokter umum ditingkat pustu
144

Definisi Pemberi pelayanan poliklinik rawat jalan tingkat pustu


OPERASIONALonal adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis
(dokter umum ) sesuai dengan standar pelayanan
kesehatan dasar
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan pasien rawat jalan yang diberikan
pelayana oleh tenaga medis (dokter umum) ditingkat
pustu pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien rawat jalan ditingkat
pustu pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, Laporan kunjungan
Target 30%
Langkah kegiatan Pembentukan komite medic, pengaturan jadwal tugas,
monitoring evaluasi
Penanggung jawab koordinator rawat jalan

3) Pemberi pelayanan medis rawat jalan dengan puskesmas keliling


Judul Pemberi pelayanan rawat jalan dengan puskesmas keliling
Dimensi Mutu Akses, kompetensi
Tujuan Untuk menjangkau wilayah RW terhadap pelayanan
poliklinik rawat jalan oleh tenaga dokter umum diwilayah
kerja yang jauh dari fasilitas kesehatan

Definisi Pemberi pelayanan rawat jalan dengan puskesmas keliling


Oprasional adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis
(dokter umum) dengan puskesmas keliling sesuai dengan
standar pelayanan kesehatan dasar diwilayah RW
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah RW yang mendapat pelayana kesehatan dasar
dengan puskemas keliling oleh tenaga medis (dokter
145

umum) pada kurun waktu tertentu


Denominator Jumlah seluruh RW yang ada pada kurun waktu yang
sama
Sumber data SIMPUS, Laporan kunjungan
Target 40 %
Langkah Pembentukan komite medic, pengaturan jadawal tugas,
kegiatan monitoring
Penanggung Koordinator rawat jalan
jawab

b. Rawat Darurat Tingkat Pertama


1) Pemberi pelayanan medis rawat darurat tingkat pertama
Judul Pemberi pelayanan medis rawat jalan tingkat pertama
Dimensi Mutu Kompetensi
Tujuan Tersedianya pelayanan rawat darurat oleh dokter
umum
Definisi Pemberi pelayanan rawat darurat adalah pelayanan
OPERASIONALonal yang diberikan oleh tenaga medis (dokter umum)
dengan puskesmas keliling sesuai dengan standar
pelayanan kesehatan dasar
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah jam/hari pelayanaan rawat darurat yang
diberikan pelayanan oleh kompetensi dokter umum
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah jam/hari buka pelayanan rawat darurat
puskesmas pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, laporan kunjungan
Target Hari kerja
Langkah kegiatan Pembentukan komite medik, pengaturan jadwal tugas,
monitoring
Penanggung jawab Koordinator UGD
146

2) Waktu tanggap pelayanan


Judul Waktu tanggap pelayanan
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Agar terselenggaranya pelayanan yang cepat, tanggap,
responsive sehingga mampu menyelamatkan pasien
Definisi Waktu tanggap pelayanan adalah ketegangan waktu
OPERASIONALonal sejenak pasien itu datang sampai mendapatkan
penanganan sesuai dengan standar kegawat daruratan
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan sejak
kedatangan semua pasien yang disampling secara acak
sampai dengan mendapatkan pelayanan
Denominator Jumlah setiap pasien yang disampling (n=25)
Sumber data Data sampling pasien UGD
Target < 5 menit terlayani setelah pasien datang
Langkah kegiatan Pembentukan tim jaga, pengaturan jadwal tugas,
melengkapi sarana dan prasarana
Penanggung jawab Kepala UGD

3) Penanganan Rujukan
Judul Penanganan rujukan
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektivitas
Tujuan Agar terselenggaranya mekanisme rujukan yang cepat,
tanggap, responsive sehingga mampu menyelamatkan
pasien
Definisi Penanganan rujukan adalah pasien yang karena diagnosa
OPERASIONAL dan indikasi tidak mampu ditangani dipelayanan tingkat
UPT Puskesmas yang selanjutnya di referal ke pelayanan
tingkat dua (RSU)
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
147

Periode Analisa Setiap bulan


Numerator Jumlah komulatif pasien yang karena diagnose dan
indikasi dirujuk ke fasilitas RS pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah pasien yang ada karena diagnosa dan indikasi
dirujuk
Sumber Data SIMPUS, SP2TP
Target 100%
Langkah Peningkatan kompetensi SDM, penyedian saran dan
Kegiatan prasarana
Penanggung Kepala UGD
Jawab

4)

B. Upaya Kesehatan Pengembangan


1. Upaya Kesehatan Sekolah
Judul Cakupan pemeriksaan siswa SD dan setingkat oleh
tenaga kesehatan / Guru UKS / Dokter Kecil
Dimensi Mutu Keselamatan dan Kualitas
Tujuan Meningkatkan derajat kesehatan serta membenuk
perilaku hidup sehat pada anak usia sekolah yang
berada disekolah
Definisi Cakupan pemeriksaan siswa SD dan setingkat oleh
OPERASIONALonal tenaga kesehatan / guru UKS / dokter kecil adalah
cakupan siswa kelas 1 SD dan setingkat yang diperiksa
kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga
terlatih melalui penjaringan disatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi 1 kali setahun
Pengumpulan Data
Periode Analisa 1 kali setahun
Numerator Jumlah siswa kelas 1 SD dan setingkat yang diperiksa
148

kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga


terlatih melalui penjaringan pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah murid kelas 1 SD dan sederajat pada kurun
waktu yang sama
Sumber Data Data Diknas dan laporan UKS
Target 100%
Langkah Kegiatan Persiapan sarana dan prasarana, perencanaan,
pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan
Penanggung Koordinator UKS
Jawab

2. Upaya Pelayanan Kesehatan Remaja


Judul Cakupan pelayanan kesehatan remaja
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk
perilaku hidup sehat anak-anak remaja yang berada
disekolah
Definisi Cakupan pelayanan kesehatan remaja adalah cakupan
OPERASIONALonal siswa kelas 1 SMP / sederajat dan siswa kelas 1 SMU /
sederajat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga
kesehatan atau tenaga terlatih melalui penjaringan
disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi 1 kali setahun
Pengumpulan Data
Periode Analisa 1 kali setahun
Numerator Jumlah siswa kelas 1 SMP / sederajat dan siwa kelas 1
SMU / sederajat pada kurun waktu yang sama
Denominator Jumlah siswa kelas 1 SMP / sederajat dan siswa kelas
1 SMU / sederajat pada kurun waktu yang sama
Sumber Data Data Diknas dan Laporan UKS
149

Target 100%
Langkah Kegiatan Persiapan sarana dan prasarana, perencanaan,
pelaksanaan, pencatatan dan laporan
Penanggung Koordinator UKS dan Kesehatan remaja
Jawab

3. Upaya Kesehatan Pra Lansia dan Lansia


a. Cakupan pelayanan kesehatan Pra Lansia dan Lansia
Judul Cakupan pelayanan kesehatan pra lansia dan lansia
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk
perilaku hidup sehat pada pra lansia dan lansia
Definisi Cakupan pelayanan kesehatan pra lansia dan lansia
OPERASIONALonal adalah pra lansia dan lansia yang memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada pada
pedoman disatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pra lansia dan lansia yang memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada pada
pedoman disatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh penduduk pra lansia dan Usila pada
kurun waktu yang sama
Sumber Data Laporan pra lansia dan Usila dan data kependudukan
Target 70%
Langkah Kegiatan Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan
Penanggung Koordinator kesehatan khusus lansia
Jawab
150

b. Posyandu Lansia
Judul Posyandu lansia
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk
perilaku hidup sehat pra lansia dan Usila
Definisi Posyandu lansia adalah posyandu yang melakukan
OPERASIONAL pelayanan pada pra lansia dan Usila yang mengutamakan
aspek promotif dan preventif disamping kuratif dan
rehabilitative disatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah posyandu lansia yang dibentuk masing-masing
desa disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh desa disatu wilayah pada kurun waktu
yang sama
Sumber Data Data desa dan posyandu
Target 100 %
Langkah Sosialisasi, peningkatan SDM, dan pendataan lansia,
Kegiatan pembentukan posyandu lansia, pelayanan lansia,
monitoring dan evaluasi
Penanggung Koordinator kesehatan khusus lansia
Jawab
pengumpul
data

4. Upaya Kesehatan Jiwa Masyarakat


Judul Pelayanan gangguan jiwa di puskesmas
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Memberikan pelayanan kesehatan jiwa yang meliputi
151

promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, pada gangguan


mental emosionalm psikomatik dan psikotik
Definisi Pelayanan gangguan jiwa dipuskesmas adalah kasus
OPERASIONALonal gangguan jiwa yang dilayani dipuskesmas dan
jejaringnya disatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan gangguam jiwa yang dilayani
dipuskesmas dan jejaringnya disatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh kunjungan ke puskesmas dan jejaring
pada kurun waktu yang sama
Sumber Data SIMPUS, SIK, Rekam medik, laporan program jiwa
Target 100%
Langkah Kegiatan Penemuan kasus (ICD X), pelayanan, kunjungan
rumah, pencatatan dan pelaporan, rujukan dan Monev
Penanggung Koordinator kesehatan khusus jiwa masyarakat
Jawab

5. Upaya Kesehatan Mata


a. Penemuan Penderita Katarak
Judul Penemuan penderita katarak
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Menemukan sedini mungkin gangguan mata karena
katarak
Definisi Penemuan penderita katarak adalah ditemukannya
OPERASIONALonal katarak mature dan kegiatan screening (hunting)
152

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif penderita katarak mature ditemukan
dalam screening disatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita yang di screening ke
puskesmas dan jejaring pada kurun waktu yang sama
Sumber Data SIMPUS, SIK, Rekam Medik
Target 100%
Langkah Kegiatan Persiapan pra pelayanan, kompetensi tenaga, waktu
pelayanan, rujukan, pencatatan dan pelaporan
Penanggung Koordinator kesehatan khusus mata
Jawab

a. Penderita Mata Katarak yang dioprasi


Judul Penderita mata yang dioprasi
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Menemukan angka kebutaan akibat gangguan mata
karena katarak
Definisi Penderita mata yang dioprasi adalah penderita karena
OPERASIONALonal indikasi medis dilakukan OPERASIONAL
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif penderita katarak yang dilakukan
OPERASIONAL disatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah penderita katarak yang ada dalam kurun waktu
yang sama
Sumber Data Data kunjungan, SIK, Rekam Medik
Target 100%
Langkah Kegiatan Persiapan pra pelayanan, kompetensi tenaga, waktu
pelayanan, rujukan dan kerja sama dengan Dinkes
153

bagian kesehatan mata


Penanggung Koordinator kesehatan khusus mata
Jawab

6. Upaya Kesehatan Kerja


Judul Cakupan pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Meningkatkan derajat kesehatan pekerja formal baik yang
menyangkut penyakit akibat kerja (PAK) maupun penyakit
akibat hubungan kerja (PAHK)
Definisi Cakupan pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal
OPERASIONAL adalah pekerja formal (instansi / unit usaha yang
mempunyai izin dan terstruktur) yang memperoleh
pelayanan kesehatan kerja baik kegiatan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitative sesuai standar disatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Satu kali setahun
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Satu kali setahun
Numerator Jumlah pekerja formal yang memperoleh pelayanan
kesehatan kerja di puskesmas sesuai standar yang ada
pada pedoman disatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh pekerja formal yang ada pada wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber Data Laporan ketenagaan instansi / unit usaha, SIMPUS dan
laporan kegiatan kesehatan kerja
Target 80%
Langkah Pendataan, sosialisasi, perencanaan kegiatan pelayanan
Kegiatan dan Monev
Penanggung Koordinator kesehatan kerja
Jawab
Pengumpulan
154

Data

7. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat


Judul Perawatan kesehatan masyarakat dengan keluarga
resiko tinggi kesehatan (Bumil resti, Neonatal resti,
Balita resti, TB Paru)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Memberikan pelayanan (promotif, preventif, kurati,
rehabilitatif) kepada keluarga resti kesehatan
Definisi Perawatan kesehatan masyarakat dengan keluarga
OPERASIONALonal resiko tinggi kesehatan adalah pelayanan kesehatan
yang diberikan kepada keluarga resti dengan cara
perawatan kesehatan melalui kunjungan rumah
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah keluarga resti yang memperoleh pelayanan
kesehatan dengan puskesmas disatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh keluarga resti yang ada pada wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber Data Kohort ibu, PWS KIA dan laporan TB
Target 35%
Langkah Kegiatan Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan dan
rujukan
Penanggung Koordinator Perkesmas
Jawab
pengumpulan data

8.Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut


Judul Cakupan penduduk mendapakan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan
155

mulut kepada penduduk


Definisi Cakupan penduduk menapatkan pelayanan kesehatan
OPERASIONALonal gigi dan mulut adalah kunjungan penduduk yang
mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
sesuai standar di puskesmas pada kurun waktu
tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah kunjungan baru yang pelayanan kesehatan gigi
dan mulut disatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah penduduk yang ada disatu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber Data SIMPUS, SIK, Rekam Medik, data kependudukan
Target 4%
Langkah Kegiatan Pendataan, pengaturan pelayanan dan petugas,
[elayanan kesehatan tingkat pertama
Penanggung Koordinator kesehatan gigi dan mulut
Jawab Pengumpul
data
156
157

Anda mungkin juga menyukai