Anda di halaman 1dari 1293

Tiraikasih Website http://kangzusi.

com/

Thian Kiam Coat To


Karya : Khu Lung
Ebook oleh : Dewi KZ
Tiraikasih Website
http://kangzusi.com/ http://dewikz.byethost22.com/
http://ebook-dewikz.com/ http://cerita-silat.co.cc/

HARI BARU TERANG, matahari yang baru terbit itu


menyinari puncak "Hwe Ing" yang sangat curam dan diliputi
oleh kabut. Seorang anak laki-laki yang berusia 8-9 tahun
tampak mendekati puncak tersebut, sepasang tangannya yang
bulat memandang terpesona pada kuil kuno yang terdapat di
atas puncak gunung itu, ia menghela napas lega. Pada paras
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mukanya tampak rasa terkejut dan gembira. Setelah berhenti


sejenak, ia mulai mendaki tebing itu kembali. Kuil kuno itu
tampak berdiri tegak di bawah sinar matahari sunyi senyap tak
terdengar suara sedikitpunjua, se-akan2 tak terdapat
seorangpun di dalam kuil itu, ia berhenti sejenak sambil
memejamkan matanya, Kemudian menaiki tangga batu dan
masuk ke dalam ruangan Kuil dengan perlahan- lahan.
Ditengah-tengah ruangan kuil yang besar itu duduklah
seorang tua yang rambutnya sudah putih semuanya dengan
muka menghadap pada pintu masuk kuil. Ketika melihat anak
laki-laki itu memasuki ruangan kuil, ia memandang dengan
sinar mata yang dingin, paras mukanya tak mengunjukkan
perasaan sedikitpun jua. Anak laki-laki itu mengangkat
kepalanya and dengan mata penuh air mata dipandangnya
orang itu, kemudian berlututlah ia dengan perlahan-lahan.
orang tua itu memandangnya dengan dingin sambil
berkata: "Apakah engkau datang untuk belajar ilmu silat?"
Tiap-tiap kata yang diucapkannya itu sangat jelas dan
suaranya menggema di dalam ruangan kuil itu sehingga
suasana di tempat itu diliputi oleh napsu pembunuhan-
Anak laki-1aki itu menundukkan kepalanya dengar tidak
mengeluarkan sepatah katapun juga, dengan diam-diam ia
telah mengakuinya. orang tua itu tertawa dengan suara yang
tak wajar, dia berkata.
"Apakah kedua orang tuamu telah dibunuh orang dan
engkau akan belajar ilmu silat untuk menuntut balas?" setelah
berkata ia mendengus.
Anak laki-laki itu mengangkat kepalanya dan dengan
bercucuran air mata, berkatalah ia. "Boanpwe Boen ching
mohon sudilah locianpwe melepas budi untuk menerima
boanpwe sebagai murid."
orang tua itu memandang anak laki-laki yang bernama
Boen ching, mukanya yang halus mungil itu telah penuh
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dengan air mata, kemudian mendengus dengan dingin dan


berkata. "Apakah engkau tidak mengetahui sifat-sifatku? Kalau
engkau tidak segera pergi, akan kubunuh di bawah telapak
tanganku.."
Anak laki2 itu tertawa sedih dan berkata:
"Boanpwe sudah tahu semuanya. Tetapi kalau loelanpwe
tak mau menerima boanpwe sebagai murid boanpwe juga
akan mengalami kematian, lebih baik mati di bawah telapak
loelanpwe masih lebih berharga", ia berkata dengan mantap
dan airmata membasahi pipinya.
orang tua itu mendengus dan berkata: "Mengapa engkau
hanya mempunyai jalan kematian? Siapa yang membunuh
kedua orang tuamu?"
Boen ching mengangkat kepalanya dan berkata. "Pat
Huang Sin Mo".
orang tua itu tersenyum mengejek, di matanya Pat Huang
Sin Mo bukan merupakan apa-apa, tetapi pada waktu itu yang
dapat mengalahkan Pat Huang Sin Mo cie Uh Chan ada berapa
orang? Kiranya hanya dia seorang.
Berpikir sampai di sini tanpa terasa terlintaslah di wajahnya
senyum penuh kebanggaan- Dia memandang Boen ching
sejenak dan berkata dalam hatinya. "Meskipun anak ini sangat
menyenangkan tetapi aku telah membuat peraturan yang tak
dapat ku langgar sendiri, aku harus membunuh mati dia".
Boen ching memandang orang tua itu dalam hati kecilnya ia
sudah dapat menerka apa yang akan dikerjakan oleh orang
tua itu. ia mengangkat badannya pelahan-lahan dan berdiri
mematung di sana dengan tidak merasa gentar sedikitpun-
orang tua itu mengerutkan alisnya, anak di depan matanya
itu ternyata dapat menebak apa yang dipikirkan olehnya. Hal
ini membuat sangat terkejut. Dalam hatinya timbul rasa iri,
maksud untuk membunuh Boen ching menjadi lebih teguh.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Waktu hendak mengangkat tangannya tiba2 telinganya


menangkap suara lain yang menarik perhatiannya. Hal ini
membuatnya mau tak mau harus melepaskan segala gerak
gerik Boen ching dan memandang pada pintu kuil.
Terdengar suara yang sangat perlahan dan dalam ruangan
kuil itu telah bertambah dengan tujuh orang sastrawan yang
masing2 menyoren sebilah pedang pada pundaknya.
Boen ching sangat terkejut, dia segera mengerti apa yang
akan dikerjakan oleh tujuh orang itu dan dengan perlahan-
lahan ia mengundurkan diri ke ujung kuil itu.
Ke tujuh orang itu memandang sejenak ke seluruh kuil.
Boen ching tak dipandang sebelah matapun oleh mereka.
Tetapi demi melihat didalam kuil itu selain si orang tua dan
Boen ching tidak terdapat orang lain lagi, pada muka ke tujuh
orang itu tampak rasa terkejut:
orang tua itu tertawa dingin, matanya memandang ke tujuh
orang itu dan berkata. :Thian San ciet Kiam hari ini datang
kemari apakah ingin membereskan aku si orang tua?" selesai
berkata ia senyum mengejek.
Ke tujuh orang yang dijuluki Thian San ciet Kiam itu
memiliki ilmu silat yang tinggi. Kali ini mereka bertujuh
diundang oleh tujuh partai besar untuk menghadapi orang
yang memiliki ilmu silat tertinggi pada waktu itu yakni Thian
Jan shu. Mereka sengaja datang terlambat tetapi masih tetap
tak tampak tujuh partai besar hadir di situ. Mereka merasa
tertipu, tetapi ketika mendengar Thian Jan Shu begitu
memandang rendah mereka menjadi gusar.
Ketua dari Thian San chiet Kiam mendengus dan berkata.
"Thian Jan Shu, engkau tidak jelas dari golongan murni atau
dari golongan sesat, orang2 dunia kangouw sudah lama
berniat untuk menyingkirkanmu".
Thian Jan Shu tertawa terbahak-bahak, sejenak kemudian
dia berkata.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"orang-orang dunia kangouw mempunyai niat buruk


menyingkirkan aku? Kalau begini kamu tujuh orang tertipu dan
datang kemari untuk menahan pos yang pertama". Sebelum
Thian San chiet Kiam sempat menjawab, Thian Jan Shu
tertawa lagi dan berkata:
"Katanya Thian San Pay telah dapat menandingi partai
besar sejak munculnya kamu bertujuh, Hari ini aku ingin
melihat sampai dimanakah kepandaian kalian".
Dalam hati tujuh orang itu sebenarnya merasa jeri terhadap
Thian Jan Shu yang telah menggetarkan sungai telaga, tetapi
demi mendengar Thian Jan Shu menyinggung nama Thian San
pay yang dapat menandingi 7 partai besar semangat mereka
menjadi berkobar dan mereka membatin- "Kamu 7 partai
besar sebenarnya iri terhadap Thian San pay kami. ini hari
kami bertujuh akan membereskan Thian Jan Shu, akan kami
lihat kamu dapat berbuat apa" Berpikir sampai di sini
semangat mereka menjadi terbangun dan berkata:
"Thian Jan Sun kami dengar kau merupakan seorang yang
terkuat dalam puluhan tahun-ini hari kami bertujuh saudara
ingin mendapatkan pengajaran darimu," sehabis berkata
begitu mereka meloloskan pedangnya masing-masing hingga
ruangan kuil itu dipenuhi dengan sinar pedang yang
gemerlapan-
Thian Jan Sun menatap ke langit dan tertawa terbahak-
bahak sehingga menggetarkan seluruh ruangan kemudian
berkatalah ia dengan keras. "Telah lama aku tak bergerak,
sungguh tak kusangka kamu bertujuh mempunyai semangat
yang menyala-nyala". sehabis berkata demikian ia bangun
berdiri dengan perlahan.
Thian San chit Kiam yang berhadapan dengan tokoh tinggi
tersebut tidak berani memandang ringan- Kaki mereka segera
bergerak mengurung Thian Jan Shu ditengah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Thian Jan Shu memandang ketujuh orang itu dan pada


wajahnya tersungging senyuman mengejek. Begitu badannya
bergerak dalam sekejap mata telah melancarkan tujuh kali
pukulan- Ketujuh orang itu menangkis dengan pedangnya,
tetapi segera mereka terhuyung mundur setindak, mereka
menjadi terkejut, ketika melihat Thian Jan Shu berdiri di sana
seolah-olah tak terjadi suatu apapun, dan berkata dalam
hatinya. Thian Jan shu benar-benar bukan nama kosong, pada
saat ini kiranya tiada orang kedua yang dapat mengundurkan
kami bertujuh dengan mudah", Ketua dari Thian San chiet
Kiam lalu mengangkat pedangnya dan ketujuh orang itu
segera bergerak dengan cepat mengerahkan ilmu pedang
Thian San pay yang paling lihay yaitu Tui Yun Toan Jiet cap
Sah Sih" atau tiga belas jurus ilmu pedang mengejar mega
memotong matahari untuk menyerang Thian Jan Shu. Thian
Jan Shu tertawa dingin, kakinya segera bergerak dan dengan
sepasang kepalannya ia melawan tujuh batang pedang.
Pada saat itu, kuil yang tadinya sunyi senyap segera diliputi
oleh suara angin pukulan yang kencang dan sinar pedang
yang menyilaukan mata.
Boen ching yang berdiri di pinggir memandang mereka
yang sedang bertempur dengan terpesona.
Thian Jan Shu disamping menggunakan pukulannya untuk
mendesak serangan tujuh batang pedang itu diam-diam
berpikir. Dengan ilmu pedang mereka yang demikian lihay.
tidak heran kalau Thian San Pay dapat meliputi tujuh partai
besar. Berpikir sampai di sini, di mulutnya terlihat lagi
senyuman mengejek
Tujuh batang pedang bersama-sama mengerubuti Thian
Jan Shu, tetapi belum sampai jurus pedang digunakan
seluruhnya, jalannya telah tertutup, Melihat hal ini ke tujuh
orang itu menjadi terkejut, karena sejak turun gunung belum
pernah mereka mengalami hal yang demikian- Thian Jan shu
memandang ke tujuh orang itu dan melancarkan pukulan ke
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

arah mereka dengan tiba-tiba, tetapi ternyata pukulan Thian


Jan Shu itu hanya pukulan kosong belaka.
Ke tujuh orang itu segera mengambil tempat di sudut
utara. Thian Jan Shu mengerutkan alisnya dan dia paham
kalau ke tujuh orang itu segera akan mengerahkan seluruh
jurus dari "Tui Yun Toan Jiet cap Sah Sih".
Pedang bergerak secepat kilat dan menyerang dengan
ganasnya, tetapi tetap tak dapat mengenai Thian Jan Shu
seujung rambutpun.
Thian Jan Shu tersenyum dan mendorongkan kedua
tangannya ke depan, Thian San chiet Kiam segera menangkis
dengan pedangnya, tetapi tiba-tiba pukulan Thian Jan Shu
berubah arah sehingga badan Thian San chiet Kiam menjadi
miring, letak kakinya berubah arah dan saling bertubrukan.
Sungguh tidak terkira satu pukulan dari Thian Jan Shu
ternyata dapat membuat diri ke tujuh orang itu salah
menginjak tempat dan bertubrukan.
Se jurus kemudian barisan pedang menjadi kacau balau
dan membuat Thian San chiet kiam dalam sekejap saja berada
di bawah angin-
Ketika Thian Jan Shu akan memukul mati ke tujuh orang
itu, terlintaslah suara pikiran dalam otaknya. Telah banyak
tahun ia tidak menggerakan otot-ototnya. Meskipun tujuh
orang itu tidak dipandangnya sebelah mata, tetapi dalam
dunia kangouw juga dapat dihitung sebagai tokoh yang tinggi
ilmunya. Mereka bertujuh dapat juga membuat dia
melemaskan otot-otot yang telah kaku. Berpikir sampai di sini
dia lalu berdiri diam tidak melanjutkan pukulannya.
Thian San chiet Kiam mengira mereka pasti mati tetapi
ternyata Thian Jan Shu tidak melanjutkan pukulannya. Dalam
hati mereka timbul rasa heran, apakah iblis ini tiba-tiba
mempunyai rasa belas kasihan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ketua dari Thian San chiet Kiam mengangkat pedangnya,


tujuh orang maju selangkah ke depan dan mengeluarkan jurus
Thian San Kiam atau tujuh pedang hawa sakti. Begitu
dikerahkan jurus pedang yang tadinya cepat dan ganas segera
berubah menjadi sangat lembut. ini adalah ilmu pedang yang
sangat lihay yang disertai dengan lwekang.
Thian Jan Shu tertawa keras dan berkata. "Yang ini
mungkin masih berarti" Tenaganya segera di kerahkan
sehingga tiap pukulannya mengeluarkan angin yang kencang.
Makin lama Thian San chiet Kiam makin gugup, Kalau pada
pertempuran yang tadi Thian Jan Shu kebanyakan menjaga
diri daripada menyerang maka kali ini ia membalas dengan
serangannya sehingga tujuh orang itu tak dapat bertahan lagi.
Makin lama bertempur Thian Jan Shu menjadi makin
bersemangat. Tampak badannya berkelebat disertai dengan
tertawanya. Meskipun Than San chiet Kiam memiliki ilmu
pedang yang tinggi, tetapi dalam mata Thian Jan Shu, orang
aneh dalam dunia kangouw selama puluhan tahun ini,
bukanlah merupakan apa-apa.
Sekejap kemudian Thian Jan Shu telah menotok jalan darah
ke tujuh orang itu dan bersama suara tertawanya ia telah
kembali ke tempatnya semula. Menurut suara hatinya, segera
ia akan membunuh tujuh orang itu tetapi pikirannya segera
berubah. Tujuh orang bersama-sama menjagoi Tionggoan,
mungkin masih ada ilmu-ilmu lain yang belum sempat
dikeluarkan- Aku akan lihat Thian san chiet Kiam masih
mempunyai ilmu-ilmu yang lain atau tidak. Di bawah
pandangan mataku ilmu silat di dunia persilatan sudah tidak
ada artinya. Berpikir sampai di sini, Thian Jan Shu
memandang tujuh orang itu dan tersenyum. Badannya segera
berkelebat membebaskan totokan Thian San chiet Kiam.
Thian San chiet Kiam tidak mengira kalau ilmu silat Thian
Jan Shu sedemikian tingginya, ternyata melebihi dari apa yang
telah mereka dengar.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Thian Jan Shu yang melihat tujuh orang itu memandangnya


dengan sinar mata terkejut, tertawa dengan senang. Dalam
hati berpikir: Tujuh orang ini sudah kukalahkan- Di tinggal
juga tak ada gunanya. Lebih baik kubunuh saja.
Siapa tahu, belum sampai tertawanya berhenti, dibelakang
desiran angin yang menyerang ke badannya. Dalam hati Thian
Jan Shu berkata: "Segala macam senjata rahasia akan
menyerang aku? Kalau tidak kutunjukkan ilmu simpananku,
mungkin kamu matipun tidak meram".
Dia masih menghadap ke langit sambil tertawa tidak henti-
hentinya. Tiga desiran angin yang menyerangnya telah
menyentuh belakang bajunya dan mengancam tiga jalan
darah penting dipunggungnya yaitu, "Tjle Tong To", "Beng
Bun To" dan "Ling Tay To". Dia segera berhenti tertawa dan
mengerahkan tenaga Khie-kangnya untuk mementalkan
senjata rahasia yang menyerangnya.
Mendadak muka Thian Jan Shu berubah dan menunjukkan
rasa ngeri dan jeri. Senjata rahasia itu ternyata dapat
menembus hawa Khi-kang yang melindungi badannya. Dia tak
mengira kalau bisa terjadi peristiwa demikian mendadak.
Ternyata tenaga Khi-kang yang melindunginya menjadi tak
berguna. Badannya menggigil karena tiga jalan darah penting
punggungnya telah terkena senjata rahasia.
Mukanya menjadi pucat, lalu ia membalikkan tangannya
untuk mencabut satu senjata rahasia tersebut, senjata rahasia
itu memancarkan sinar yang gemerlapan, panjangnya lima
inci. Ternyata itu adalah pusaka "Thian Liong Suo" yang telah
lama lenyap dari dunia kangouw.
Sungguh tak dinyana dapat muncul ditangan Thian San
chie Kiam dan karena terlalu memandang ringan lawannya
sehingga dirinya menjadi korban-
Thian San chiet Kiam juga terkejut, sungguh tak mereka
sangka-sangka setelah terkena senjata rahasia "Thian Liong
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Suo" pada tiga jalan darah yang terpenting. Thian Jan Shu
masih berdiri teguh. Mereka tak berani banyak berpikir, segera
mengangkat pedang dan maju menyerang.
Thian Jan Shu yang mengalami luka parah ketika melihat
tujuh orang itu menyerang lagi, menjadi gusar sekali.
Badannya meleset ke angkasa "Tan Ciang Hoat" atau ilmu
pukulan Thian Jan- Terdengar suara jeritan ngeri, tubuh Thian
San ciet Kiam terpental keluar kuil dan binasa disaat itu juga.
Thian Jan Shu yang sekali pukul telah membinasakan ke
tujuh orang itu, pada mulutnya tersungging senyuman, dalam
hati dia berpikir: " Kiranya ilmu silat sekarang ini hanya sampai
di situ saja, aku satu kali pukulan ternyata dapat membunuh
tujuh orang".
Tetapi sewaktu berpikir itu, punggungnya terasa sangat
nyeri, suatu perasaan yang sukar dilukiskan terlintas di
wajahnya dan dalam hati ia berpikir pula. "Apakah kiranya aku
Thian Jan Shu harus mati secara demikian .... tanpa suara dan
tanpa apa2 ? . . . dan semua ilmu silat yang kumiliki . . . harus
turut aku masuk ke liang kubur begitu saja . . ."
Matanya menyapu ke seluruh ruangan kuil, Boen ching
yang berdiri di sudut kuil itu masih tegak berdiri mematung
dengan diliputi rasa terkejut oleh peristiwa yang baru saja
berlalu.
Ternyata Thian Jan Su tidak melihat padanya, matanya
memandang lurus pada hiolo kuno yang terdapat di sebelah
kiri kuil, . . . tujuh buah hiolo kuno . . . mulutnya tersungging
senyuman . . . sebelum mati dia akan meninggalkan seluruh
ilmu yang dimilikinya, agar generasi yang akan datang
mengetahui bahwa di dunia tak ada seorangpun yang dapat
menandingi ilmu Thian Jan Shu sepersepuluhnyapun-
Berpikir sampai di sini, punggungnya terasa sangat sakit
dan bertambah nyeri, dia mengerutkan dahinya menahan
sakit.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching tertegun di pinggir, lama baru ia menghela


napas, dia memandang pada Thian Jan Shu. Tampak pada
punggungnya tertancap dua buah senjata rahasia dari emas,
disamping itu masih ada sebuah luka lagi yang darahnya
masih mengalir terus.
Tetapi Thian Jan Shu terhadap semua ini seolah2 tidak
menggubris, matanya memandang terpesona pada tujuh buah
hiolo kuno yang terdapat di pinggir kuil itu.
Sesaat kemudian Thian Jan Shu melayangkan tubuhnya
bagaikan angin, dan melewati pinggir ke tujuh buah hiolo
kuno itu, kemudian kembali ke tempat semula dan duduk
bersila.
Ke tujuh hiolo kuno itu mengeluarkan tujuh buah suara
yang tak sama satu sama lain dan menggema ke seluruh
tebing tersebut. Pada hiolo kuno itu tertera tujuh buah telapak
tangan yang tidak sama dalamnya, tiap2 hiolo tertera sebuah
telapak tangan-
Thian Jan Shu yang telah kembali ke tempat semula,
matanya memandang terpesona pada ketujuh buah telapak
tangan itu, mulutnya tersungging senyuman penuh
kebanggaan mukanya menjadi lebih pucat.
Dalam hati ia berkata. Pada saat ini siapakah yang memiliki
ilmu yang demikian tinggi Yang memiliki kecerdasan seperti
aku? Siapakah yang dapat memahami ilmu silat yang tertera
dalam tujuh buah telapak tangan itu? Siapa... siapa yang
dapat memahami dan mengetahui rahasia tujuh buah hiolo
kuno tersebut, itulah yang dapat menjagoi dunia ini tanpa
tandingan-
Berpikir sampai di sini, tersenyumlah ia dan berpikir lagi.
"Aku kira tak dapat melampauinya. "
Mendadak ia teringat pada Boen ching, anak kecil itu yang
dapat menebak sebelumnya apa yang akan dilakukan olehnya,
pandangan matanya beralih dan jatuh pada badan Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ketika Boen ching nampak Thian Jan Shu begitu


memandangnya, perlahan-lahan ia menggeserkan kakinya dan
jalan menuju kehadapan Thian Jan Shu.
Dalam hati Thian Jan Shu diam2 terkejut, pikirnya. "Apakah
kiranya anak kecil yang bernama Boen ching ini telah dapat
menebak kehendakku?" Dalam hatinya segera timbul rasa
geram terhadap anak itu.
setelah Boen ching sampai dihadapan Thian Jan Shu
kemudian berlututlah dia.
Mata Thian Jan Shu memancarkan sinar dalam hati dia
mendusin. " Kecerdasan anak ini tidak di bawahku, dan aku
akan segera meninggalkan dunia yang fana ini, apa lagi ia
masih anak-anak apakah sungguh di dunia ini ada orang yang
kecerdasannya melebihi diriku? Berpikir sampai di sini dalam
hatinya timbul rasa tidak puas.
Dia memandang pada Boen ching, mulutnya tersungging
senyuman, dia berkata: "Apakah engkau ingin belajar ilmu
silat?"
Boen ching angkat kepalanya memandang Thian Jan Shu
kemudian tunduk kembali.
Thian Jan Shu memandang Boen ching, dia dapat menebak
apa yang dipikirkan oleh Boen ching, pikirnya. Anak ini
ternyata juga mempunyai rasa belas kasih. Begitu menyebut
soal ilmu silat ia teringat pada Thian san ciet Kiam lalu berkata
"Anak, engkau bisa bertemu dengan aku dan tidak dihukum
mati, ini merupakan pengecualian dalam sepuluh tahun ini,
sekarang Lohu tidak saja tidak akan memberi hukuman
padamu, malah aku hadiahkan ketujuh hiolo kuno itu, dapat
kau selidiki secara perlahan-lahan-"
Boen ching berlutut sambil berkata: "Terima kasih atas
pemberian locianpwe"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Thian Jan shu termenung sejenak dan berkata. "Pada hiolo


kuno itu tertera ilmu silat yang tinggi, jika engkau dapat
mempelajarinya tidak saja dapat menuntut balas, malah dapat
menjadi jago nomor wahid di Bu Lim"
Selesai bicara ia angkat tangannya dan menekankan
tangannya ke atas ubun2 Boen ching, Boen ching merasa
seluruh badannya bergetar dan segera suatu arus panas
mengalir seluruh tubuhnya.
Boen ching merasa bahwa arus panas itu menyebabkan
seluruh badannya menjadi segar dan nyaman yang belum
pernah dialami olehnya, pada mukanya timbul rasa terima
kasih dan ia berkata.
" Locianpwe, boanpwe setelah meyakinkan ilmu silat itu,
tentu akan menuntut balas bagi Locianpwe." Habis berkata ia
lihat jidat Thian Jan Shu penuh keringat dingin, dan napaspun
telah berhenti. Ternyata orang aneh yang disegani oleh orang-
orang Bu Lim selama puluhan tahun dia telah meninggalkan
dunia yang fana dan hanya meninggalkan tujuh buah hiolo
kuno.
Boen ching perlahan-lahan berdiri, ketika ia akan
melangkah menuju ke tujuh buah hiolo kuno itu, dalam kuil
nampak berkelebat tujuh buah bayangan.
Boan ching menjadi terkejut, kemudian ia memandangnya,
tampak tujuh orang itu terdiri dari dua orang Tosu, tiga orang
berpakaian biasa seorang Hweslo dan seorang Nikou.
Ternyata mereka adalah para ciangbunjin dari tujuh partai
besar persilatan, Tujuh orang itu segera duduk bersila,
bagaikan tak melihat Boen elang.
Orang yang paling kanan, seorang Hweslo yang telah putih
kumis dan alisnya menghela napas dan berkata. "Kita tujuh
orang ternyata datang terlambat, sehingga Thian san chit
kiam mati ditangan Thian Jan shu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

orang yang membuka suara tadi adalah ciangbunjin dari


Siauw lim pay, Hay Goattaysu, baru saja ia selesai bicara,
yang duduk paling pojok kiri ciangbunjin dari Khong tong pay.
Bu Kie cie dengan dingin berkata. "Benar, kita tujuh orang
berjanji dengan mereka, tapi telah tiba terlambat satu jam."
Hay Goat terkejut dan berkata. "Apa? kita telah mengajak
mereka datang lebih pagi satu jam?"
Bu Kie cie menjawab. "Benar" Dia melihat mayat Thian Jan
shu sejenak. sungguh tak terkira olehnya kalau Thian Jan shu
ternyata dapat gugur bersama-sama dengan Thian san chiet
kiam, sebenarnya ia hanya mengharap Thian Jan shu terluka
parah, kemudian tujuh orang bersama-sama turun tangan
membunuhnya, bukankah hal itu suatu pahala yang besar?
Tetapi sungguh tak terkira olehnya, pusaka yang telah lama
lenyap dari bulim yaitu senjata rahasia "Thian Liong Suo"
ternyata berada dalam tangan Thian san chiet Kiam.
Hay Goat Taysu merasa urusan ini sedikit tidak beres,
matanya menyapu pada lima orang ciangbunjin lainnya, wajah
lima orang itu sedikitpun tidak menampakkan perubahan, ia
menjadi tertegun, kiranya Adalah demikian pikirnya.
ciangbunjin dari Go biepay, Gong Yun Suthay perlahan-
lahan berkata. "Kini Thian Jan shu telah binasa, tetapi ia
malah meninggalkan ilmu silatnya pada tujuh buah hiolo Kuno
itu"
Sambil berkata ia melayangkan pandangannya kepada
enam orang lainnya. tampak Hay Gwat Taysu yang sedang
tunduk berpikir keras, lima orang lainnya ternyata tak lepas-
lepasnya memandang tujuh hiolo kuno itu. Begitu ia berteriak
tujuh orang yang hadir di situ jadi terperanjat.
Ketua Khong tong pay Bu Kie chie yang duduk paling dekat
dengan Boen- ching badannya segera bergerak sekali tangkap
ia membawa Boen ching ke sampingnya, dengan tenang Boen
ching menangkapnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Bu Ke chie dalam hatinya terperanjat, dia tertawa dingin,


terhadap enam orang lainnya dia berkata, "Urusan ini hanya
kita orang yang boleh tahu." sambil berkata ia menyapu enam
orang yang lain-
Tujuh orang itu merupakan ciangbunjin dari suatu partai
besar di daerah Tionggoan, mereka tahu akibat apa yang akan
terjadi jika urusan ini diketahui oleh orang lain-Tujuh orang
bersama-sama memandang Boen ching, muka mereka diliputi
oleh suasana yang tegang, Khong tong pay, Bu tong, Siauw
lim, Go bie, Kun lun, Hoasan, Thiam cong. Partai mana yang
tidak mau mempertahankan nama baiknya dalam Bulim?
Hay Goat Thaysu sekalipun untuk menjaga nama baik
Siauw lim, diapun harus mengorbankan Boen ching .
Kedua mata Boen ching memandang bergantian pada tujuh
orang ciangbunjin itu. Ketua Khong tong pay, Bu Kie chie, Bu
tong pay, Siong Ko Too, Go bie pay Gong Yun Siucay, atau si
Sastrawan berpedang emas chiang-Thian Yu, Thian cong pay.
"chiet po Tiu Hun Kiam, atau sijago pedang tujuh tindak
pencabut nyawa cie Koen tie. Ketua Hoa sanpay "Sui Goat
Ciang" atau sijago pukulan penghancur bulan Shiu cui suat
dan terakhir ketua Siauw lim pay Hay Goat Thaysu.
Mereka itu telah mempunyai nama yang cemerlang di dunia
kangouw sebagai seorang ciangbunjin ternyata dapat
melakukan pekerjaan yang demikian rendahnya.
Tujuh orang yang dipandang oleh Boen ching sedemikian
rupa, dalam hati mereka timbul perasaan yang tak enak.
Bu Kie chie tertawa dingin, setelah memandang sejenak
pada Boen ching, ia berkata. Senjata rahasia "Thian Liong
Suo" sudah tentu harus dikembalikan kepada Thian san pay"
kemudian tertawa serak, terusnya.
"Mereka tujuh orang mengira setelah membawa senjata
rahasia "Thian Liong Suo" tentu dapat menang lebih pagi satu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

jam, ternyata menjadi demikian akhirnya, sungguh harus kita


hargai." selesai bicara ia tertawa dingin.
Enam orang lainnyapun dalam hatinya telah paham, Bu Kie
chie berkata demikian adalah dengan maksud memberi tahu
kepada mereka bahwa nanti pada orang-orang dunia kangouw
mereka harus berbicara demikian juga, kalau tidak nama baik
tujuh partai tak dapat dipertahankan-
Boen chin memandang tujuh orang itu, dia hanya tahu
diantara tujuh orang itu, Seorangpun tidak mengijinkan dia
turun gunung hidup, hidup, dia mengetahui urusan ini cepat
pun tak ada gunanya.
Diantara tujuh orang itu, setiap orang dapat dihitung
sebagai tokoh yang lihay dalam Bulim dan dia? Seorang anak
berusia 8 -9 tahun setiap orang hanya perlu membalikkan
tangannya saja telah dapat mencabut nyawanya.
Bu Kie chi nampak enam orang berdiam diri, dia tertawa
dingin dan berkata: "Pada ke tujuh buah hiolo kuno itu tertera
ilmu silat peninggalan Thian Jan Shu, sudah tentu kita tidak
dapat membiarkan bocah ini yang mendapatkan, lebih baik
kita tujuh partai masing-masing menyimpan satu hiolo, kiranya
engkau enam orang berpendapat bagaimana?"
Boen ching tahu bahwa dia pasti mati, dengan gusar ia
membentak: "Kamu semua kawanan perampok",
Mendengar hal itu, hati tujuh orang bergetar, Bu Kie chie
mendengus, tangan kirinya segera mengerahkan tenaga,
membuat Boen ching kesakitan dan keringatnya menetes
keluar.
Bu Kie chie tertawa dingin, katanya. "Bocah ini bilang
bahwa Thian Jan Shu telah menghadiahkan tujuh buah hiolo
kuno itu kepada nya, sudah tentu dia anak muridnya Thian
Jan Shu"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen chiang menahan sakit, dengan gusarnya dia


memaki... "Kamu kawanan perampok, tidak saja ingin
merampok barangku, bahkan ingin membunuhku secara
menggelap." Hati tujuh orang sekali lagi mendesir,
"membunuh secara menggelap?"
ciangbunjin dari tujuh partai besar semuanya mengetahui
bahwa mereka berbuat pekerjaan yang rendah ini jika tersebar
sampai ke dunia kangouw, apakah orang-orang tujuh partai
besar masih dapat tancapkan kaki mereka ke dunia kangouw?
Bu Kie chi mendorong tubuh Boen ching ke tengah
ruangan, sedang tangannya segera menotok jalan darah di
dagunya.
Terhadap enam orang lainnya ia hanya berkata.. "Kalau
enam orang belum dapat berpikir suatu cara, tetapi aku
mempunyai suatu cara yang sangat bagus."
Boen ching yang berdiri di tengah ruangan, matanya
memandang tujuh orang itu berganti-ganti, perlahan-lahan ia
menutup matanya, setetes air matanya mengalir melalui
wajahnya, mati baginya tidaklah mengapa tetapi terhadap Pat
Huang Sin Mo yang telah membunuh orang tuanya. bukankah
selamanya ia tidak dapat menuntut balas terhadapnya?"
Ketua Bu tong pay, Siong Ko Tosu berkata "Too-heng
mungkin akan memberi petunjuk, silahkan berbicara"
Bu Kie chie tersenyum, katanya. .. "Kita tujuh partai
masing-masing mengambil sebuah hiolo kuno, tapi siapa
dahulu dan siapa belakang sukar ditentukan, tidak lebih baik
kita tujuh orang bersama-sama melancarkan pukulan, pukulan
siapa yang terkena anak itu lebih dahulu, itulah yang
mengambil pertama. Saudara apakah kiranya caraku ini dapat
diterima?"
Enam orang berdiam tidak menjawab.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Bu Kie cie tertawa terbahak-bahak sambil berkata. "Kalau


begitu baiklah kita tentukan demikian"
Dalam hatinya telah mempunyai perhitungan, ia tertarik
dari sebuah hiolo kuno, dalam hati dia berpikir aku akan
melancarkan pukulan yang pertama, bukankah dengan
demikian Khong tong pay akan menjadi pimpinan pada Bu
lim?
Habis berpikir badannya berkelebat, telapak tangannya
segera melancarkan serangan kearah Boen ching, kemudian
memungut tiga buah senjata rahasia. "Thian Liong Suo,"
terhadap enam orang lainnya ia berkata.
"Pinto jalan lebih dahulu, ini tiga buah senjata rahasia
"Thian Liong Suo," akan kubawa untuk dikembalikan kepada
Thian Sanpay."
Selesai berbicara, tangan kanannya segera diangkat,
sebuah hiolo kuno seberat lima enam ratus kati dengan
mudah diangkat olehnya, badannya berkelebat dan segera
meninggalkan tempat tersebut.
Boen ching yang terkena serangan tangan Bu Kie cie
segera terasa badannya gemetar, bagaikan dimasukkan ke
dalam gudang es, dingin nya luar biasa sehingga hampir2 tak
tahan dia telah terkena pukulan hawa dingin atau "cien Hang
chiang" dari Khong tong pay. Kalau bukannya Thian Jan Shu
sebelum meninggal telah memberikan lweekangnya yang
dilatih selama puluhan tahun itu ke dalam tubuhnya, mungkin
saat ini ia telah tewas karena pukulan tersebut.
Ketua Go biepay Gong Yu Suthay yang selamanya tak akur
dengan Bu Kie chie nampak bahwa Bu Kie chie mengambil
diantara ke tujuh buah hiolo kuno telah memilih dimana
telapak tangan yang paling jelas dan paling dalam tertera
pada hiolo itu, segera ia mendengus.
Segera mereka memandang sekali lagi kepada Boen ching,
dengan semacam pukulan Bu Kie chie itu, sekali pukul sudah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dapat dengan mudah mencabut nyawa Boen ching sungguh


suatu perbuatan yang sangat kejam, ia mengerti, Bu Kie chie
ingin membebankan dosa membunuh Boen ching pada
masing2 partai besar, tetapi demikianpun baik pikir sampai di
sini, dia tak ragu-ragu lagi, badannya segera bergerak dan
melancarkan suatu pukulan kearah Boen ching kemudian
mengambil salah sebuah hiolo kuno dan melayang
meninggalkan kuil.
Sisanya lima orang nampak dua orang telah berlalu, ketua
Bu tong pay Siong Ko Tosu paling dulu tak sabar Bu tong pay
salah satu pimpinan Bu lim, bagaimana harus jatuh dibelakang
partai lain? Diapun segera bangun berdiri dan melancarkan
pukulannya kearah Boen ching dan mengambil hiolo kuno
yang ketiga.
Badan Boen ching sempoyongan dia sudah merasa tak
tahan tetapi dia tetap mementangkan matanya jika dia masih
dapat hidup maka setiap saat tentu dia akan menuntut balas
pada tiap2 partai, meskipun dia mengerti, semuanya ini tidak
mungkin terjadi, tetapi hanya dengan demikian dia baru dapat
mempertahankan kesadarannya.
Ketua Thiam cong pay sijago pedang tujuh tindak pencabut
nyawa cie Koen Tie pun segara berdiri, Thiam cong pay
sebagai suatu partai yang mengutamakan dalam ilmu pedang,
kalau ini hari bisa mendapatkan ilmu silat peninggalan Thian
Jan Shu bukankah dengan demikian dapat pula sebagai
pimpinan bu- lim dan inipun merupakan hal yang diinginkan
siang malam, segera dia melancarkan satu pukulan kearah
Boen ching dan mengambil hiolo yang ke empat.
Sepasang mata Boen ching menjadi kabur dalam
tenggorokannya merasa amis dan segera ia muntah darah.
Ketika Kun lunpay, si Sastrawan berpedang emas chiang
Thian Yu, dan Ketua Hoa san pay, si jago pukulan penghancur
bulan Shia cuiSuat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Bersama-sama bangun berdiri tetapi ternyata si Sastrawan


berpedang emas lebih cepat setindak. dua orang berturut-
turut mengambil pergi hiolo yang kelima dan ke enam.
Boen ching berturut-turut kena dua kali pukulan, dadanya
terasa tergetar dan ia tak tahan.
Hay Goat Thaysu termenung duduk di sana, ia memandang
pada hiolo kuno yang terakhir dan anak kecil pingsan di atas
tanah pikirannya menjadi melamun.
Nama baik Siau lim pay tak dapat dirusak oleh siapapun,
meskipun dia harus mengerjakan pekerjaan yang menakutkan
sekalipun, asal dapat mempertahankan nama baik Siau lim
pay, apa saja ia mau lakukan-
Mendadak suatu ingatan terlintas pada benaknya. Seolah-
olah Boen ching sedang berteriak "lni adalah suatu
pembunuhan gelap." suatu bayangan yang mengerikan
terbayang dalam hatinya ia segera menarik kembali pukulan
yang telah dilancarkan tetapi terlambat pukulannya sebagian
telah mengenai tubuh Boen ching, Tubuh Boen ching tergetar
meskipun dia telah mendapatkan hawa murni Thian Jan Shu
yang dilatih selama puluhan tahun tetapi tetap dia tak kuat
menahan tujuh pukulan dari tujuh partai besar, sehingga
badannya tak dapat bergerak.
Keringat dingin telah membasahi muka Hay Goat Thaysu,
mendadak terpikir olehnya. "aku adalah murid Buddha
mengapa dapat berbuat pekerjaan dengan bermain? Nama
baik Sau lim pay meskipun harus rusak masih dapat dihadapi,
tetapi apakah hati nuraninya dapat menerima?
Perbuatan yang jahat telah dilakukannya, perbuatan yang
telah salah tak dapat ditambah lagi dengan suatu kesalahan,
ia harus banyak berbuat pekerjaan mulia untuk menebus
dosanya itu.
Berpikir sampai di sini, ia segera membungkukkan
badannya nampak wajah Boen ching sangat pucat, waktu itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

diperiksa nadinya dia mengetahui bahwa tak ada harapan


untuk ditolong lagi.
Dia menghela napas, dari sakunya segera mengeluarkan pil
"Tze Kim Tan" dan memasukkannya ke dalam mulut Boen
ching, hatinya berpikir dengan demikian, dapat dipertahankan
hidupnya selama tiga jam, jika ada orang pandai yang datang
kemari mungkin masih dapat dipertahankan nyawanya,
meskipun harapan ini sia-sia belaka tetapi juga
memperlihatkan sedikit harapan-
Dia memalingkan wajahnya memandang hiolo kuno itu,
pada hiolo kuno itu tertera ilmu silat peninggalan Thian Jan
Shu. Jika ini jatuh ke tangan golongan sesat, akibatnya tak
dapat dibayangkan, badannya segera melayang mengangkat
hiolo kuno itu dan meninggalkan kuil.
Dalam kuil kuno itu kembali sunyi senyap tetapi dimuka kuil
terlentang tujuh buah mayat dan didalam kuil seorang tua
mati dalam bentuk duduk bersila dan seorang anak setengah
mati terlentang ditengah ruangan kuil.
Dalam suasana yang mengerikan itu, sebuah bayangan
bergerak mendekati puncak gunung, seorang Siucay
pertengahan dengan pakaian serba hijau muncul di depan kuil
kuno itu.
Muka Siucay itu sangat tampan pada punggungnya
menyoren sebilah pedang. Dia hanya memandang sejenak
pada mayat Thian San chit Kiam bagaikan matinya tujuh
orang itu sedikit pun tidak aneh baginya, dia berjalan terus
menuju ke tengah ruangan-
Setelah masuk ke dalam ruangan, matanya tertumbuk pada
mayat Thian Jan Shu pada mulanya terlintas satu perasaan
kaget, dalam hatinya diam-diam berpikir "Apakah dengan
kepandaian yang dimiliki Thian San chiet Kiam dapat
membunuh mati Thian Jan Shu?" Berpikir sampai di sini mau
tak mau ia harus memperhatikan keadaan sekelilingnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dalam ruangan kuil itu selain Boen ching tak nampak


seorangpun juga.
Matanya memandang Boon ching sekejap. ia berjalan
mendekati mayat Thian Jan Shu pada punggungnya tampak
tiga buah luka yang darahnya mulai mengering.
Nampak tiga buah luka itu, siucay pertengahan baru itu
mendengus. Setelah Thian Jan Shu mati tentu masih ada
orang yang datang dan senjata rahasia yang menancap pada
punggung Thian Jan Shu tentulah suatu pusaka, dan telah
membawa pergi benda pusaka tersebut olehnya.
Mendadak ia berpikir, Thian Jan Shu Thian San chiet Kiam
semuanya telah mempunyai nama yang cemerlang di dunia
kangouw sehingga mati disinipun masih dapat dipercaya,
tetapi anak kecil itu siapa? Ternyata juga mati ditempat ini.
Lalu ia menoleh memandang Boen ching, tiba2 ia melihat
tubuh Boen ching bergerak, Siucay pertengahan itu dalam
hatinya menjadi heran- anak kecil itu ternyata belum mati, ini
sungguh aneh. Apa yang di inginkannya mungkin dari mulut
anak kecil ini dapat diketahuinya.
Dia berjalan mendekati Boen ching tubuhnya dibalik baju di
punggung Boen ching telah hancur semuanya, sedang pada
punggung yang telah yang hancur itu tertera tujuh buah
telapak tangan yang kacau.
siucay pertengahan itu terkejut, telapak tangan itu
semuanya dia kenal, ilmu pukulan tunggal dari Khong tong
pay. "chieh Han ciang". Dari Butong pay, "Thay Shie ciang,"
Siauw lim pay, "Kiem Kong ciang," dari Go bie pay, "Thay shie
Mi ciang" dari Kun lun pay,Jan Jang ciang dari Thian cong pay.
chiet Seng ciang dan terakhir dari Hoa san pay, ilmu "Sui Goat
ciang".
Ternyata pukulan tunggal dari tujuh partai besar bersama-
sama muncul di tubuh seorang anak kecil, bukankah ini
merupakan suatu hal yang sangat mengejutkan? Dan yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

lebih aneh lagi ternyata anak itu masih dapat hidup, Entah
karena apa?
Tubuh Boen ching segera dibalik kembali, kemudian ia
memeriksa nadinya, mau tak mau ia mengerutkan alisnya.
Dengan luka dalam Boen ching yang demikian parahnya,
tubuhnya terkena tujuh pukulan dari tujuh partai besar, kalau
ditolong dengan lweekangnya sendiripun bukannya tidak
mungkin, tetapi paling sedikit harus makan waktu lima tahun
baru dapat sembuh seluruhnya.
Dia berdiri dan jalan mondar-mandir dalam ruangan itu,
demikian kecil anak itu, harus di sembuhkan dengan bantuan
lweekangnya selama lima tahun, sesungguhnya tidak
berharga, tetapi badannya terkena pukulan dari tujuh partai
besar, membuat tak tentram, dalam hatinya sebenarnya ia
ingin mengetahui sebenarnya apa yang terjadi jika hal ini
ditanyakan kepada tujuh partai, tentunya seorangpun tak ada
yang mau memberi tahu.
Pukulan "Kiem Kong ciang" dari Siau lim pay pun tertera
pada punggung anak itu, dapat dibuktikan urusan ini sangat
besar hubungannya.
Siau lim pay jarang sekali mencampuri urusan dunia
kangouw, tetapi dalam hal inipun ternyata tersangkut juga.
Lama ia melamun, melihat sejenak pada Boen ching, wajah
yang mungil dari Boen ching itu berubah menjadi wajah
mungil dari seseorang.
Ia menghela napas, segera ia mengangkat bangun Boen
ching, telapak kirinya ditempelkan ke punggung Boen ching
dan mengerahkan Lweekangnya untuk menyembuhkan luka
dalam Boen ching.
Setengah jam kemudian, wajah tampan dari siucay
pertengahan itu berubah menjadi pucat, sebaliknya Boen
chingpun mulai merintih.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Setelah istirahat sejenak. dari sakunya Siucay pertengahan


itu mengeluarkan sebutir pil dan akan memasukkannya ke
mulut Boen ching.
Tetapi dia ternyata dalam mulut Boen ching masih terdapat
pil "Tze Kiem Tan" dari Siauw lim pay yang belum lumer.
Dalam hatinya segera diliputi oleh teka teki, pil itu
kemudian dimasukkan ke dalam mulut Boen ching. Begitu
kena air liur, pil itu segera larut dan masuk ke tenggorokan
Boen ching.
Boen ching merintih, dengan perlahan-lahan ia membuka
kedua matanya, ia menjadi heran mengapa ia masih dapat
hidup ? Peristiwa tadi segera terbayang lagi dalam benaknya,
dengan sangat perlahan ia berkata. "Apakah aku masih hidup
?"
Siucay pertengahan itu tersenyum dan berkata. " Engkau
takkan dapat mati".
Boen ching segera mengerti, ia telah ditolong oleh orang,
air matanya segera mengalir keluar. Siucay pertengahan itu
memandang Boen ching, dalam hatinyapun segera timbul
perasaan yang tak enak. ia menghibur Boen ching, katanya.
"Anak baik, jangan menangis, penderitaan yang kau alami
tentu terlalu banyak".
Hati Boen ching segera timbul rasa berterima kasih,
selamanya belum ada orang sedemikian baik terhadapnya,
selain ibunya, bahkan ayahnya pun juga tidak pernah. Berpikir
tentang ayahnya sebuah wajah yang keren segera terbayang
olehnya, mendadak berubah menjadi wajah yang penuh
dengan darah sambil berteriak. "Anak ching lekas lari"
Bayangan Pat Huang Sin Mo pun muncul dalam benaknya,
ia tambah sedih, air matanya mengalir keluar tak henti2-nya.
siucay pertengahan itu nampak Boen ching menangis
begitu sedihnya, ia pun tak tahan ingin menangis, segera ia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menoleh ke tempat lain, matanya menyapu ke seluruh


ruangan menahan menetesnya air mata.
Boen ching nampak Siucay pertengahan itu menoleh
kearah lain, dia mengetahui siucay pertengahan itu tak suka ia
menangis, ia merangkak bangun dan berlutut dihadapan
Siucay itu.
Katanya: "Boanpwe Boen ching mengucapkan terima kasih
atas pertolongan cianpwe yang telah menolong jiwa
boanpwe".
siucay itu menoleh memandang Boen ching sambil berkata.
"Engkau bernama Boen ching kah ? Mengapa engkau dipukul
orang sehingga luka dalam sedemikian parahnya ?"Boen ching
pun segera menceritakan asal usulnya dan peristiwa apa yang
telah terjadi setelah ia berada didalam kuil tersebut.
setelah mendengar cerita tersebut, siucay pertengahan itu
menghela napas dan berkata. " Engkau sungguh sangat
kasihan, maukah jika engkau kuterima sebagai murid?"
Sambil berlutut Boen ching berkata. "cianpwe telah
menolong jiwa ku, suruh aku menjadi anjing atau kuda
sekalipun boanpwe tak akan menolak."
siucay itu mengerutkan alisnya katanya^ "Apakah engkau
ingin membalas sakit hati orang tuamu?"
Sambil meneteskan air matanya Boen ching menjawab.
"Murid tidak berani melupakan sakit hati kedua orang tuaku."
"Tetapi bila aku tak sanggup mengajar cukup ilmu silat
untuk menuntut balas, apakah engkaupun masih ingin
mengikuti aku?"
Boen ching pikir nyawanyapun didapatkan secara tak
disangka, dia telah melepaskan budi padaku, mana boleh tidak
membalasnya? Dia menundukkan kepalanya dan berkata.
"Murid mau"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

siucay itu tersenyum, katanya. "Jika engkau menyesal,


sekarang masih sempat." sambil berkata ia melepaskan kain
pengikat kepalanya. Suatu rambut yang panjang hitam segera
terurai. Ternyata siucay pertengahan itu adalah seorang
wanita.
Dalam hati Boen ching diam2 sangat kecewa tetapi ia tetap
berkata. "Murid selamanya tak akan menyesal."
siucay itu meskipun seorang wanita, tidak saja telah
menolong jiwanya bahkan sangat baik terhadapnya, meskipun
tidak dapat dengan cepat menuntut balas sakit hati kedua
orang tuanya. tetapi akhirnya pada suatu saatpun ia tentu
berhasil.
siucay itu menghela napas sambil berkata. "Baiklah, aku
akan memberi tahu siapakah aku ini, Aku adalah "Ie Bok
Tocu" atau pemilik pulau Ie Bok To, Ie Bok Sincoen-" Boen
ching diam-diam terkejut, Pemilik pulau Ie Bok To di laut
Timur.
Ie Bok Sincoen namanya telah menggetarkan sungai
telaga. waktu ia merantau ke daerah Tionggoan, dengan
pedangnya telah mengalahkan " Low San Ngo cho" atau Lima
setan dari gunung Low san, dan d engan pukulan telapaknya
membunuh "Ngo Hengpek Kuay sehingga menggetarkan
seluruh Bu- lim. Tetapi setelah Sin Liong muncul, ia tak pernah
muncul lagi di daerah Tionggoan. Sungguh tak terkira ini hari
Boen ching dapat bertemu dengannya, bahkan satu-satunya
orang yang mengetahui bahwa pemilik pulau IeBok To adalah
seorang wanita.
Ie Bok Tocu menghela napas, tangannya membereskan
rambutnya dan memakai kembali ikat kepalanya.
Boan ching sungguh tak menduga kalau yang
dihadapannya itu adalah Ie Bok Tocu yang telah
menggetarkan Bu-lim, saking gembiranya ia sampai tak dapat
berkata apa-apa.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kepada Boan ching, Ie Bok Tocu berkata. "Anak ching, mari


kita pulang", habis berkata ia mengempit tubuh Boan ching,
dan lari turun gunung.
Dalam kuil kuno itu, suasana menjadi sunyi senyap kembali
dan sangat menyeramkan
-ooo0dw0ooo-

ELANG EMAS DARI GURUN PASIR


WAKTU berjalan sangat cepatnya, tahun berganti dengan
tahun, tak terasa sepuluh tahun telah berlalu,
Seorang pemuda berusia delapan sembilan belas tahun
berdiri di tepi pantai, sebuah kapal dengan perlahan-lahan
menjauhi pantai berlayar ke tengah lautan, matanya terasa
sedikit guram.
Perahu layar itu perlahan-lahan menghilang ditengah
lautan, ia menoleh memandang ke daratan, bisiknya. "Sudah
sepuluh tahun, akhirnya aku datang pula ke sini."
Mulutnya tersungging suatu senyuman, tangannya meraba
pedang yang tergantung di pinggangnya, sedang tangan
lainnya menjinjing buntalannya dan berjalan menuju ke
daratan-
Ia adalah Boan ching yang sepuluh tahun yang lalu telah
ditolong oleh orang aneh dari luar lautan Ie Bok Tocu.
Setelah melalui sawah yang kering, Boan ching masuk ke
dalam suatu kota.
Sepuluh tahun terakhir ini, dalam perawatan yang cermat
dan mendapat bimbingan dari Ie Bok Tocu, sekali lagi ia
datang ke daerah Tionggoan dengan tujuan merebut kembali
tujuh hiolo kuno yang sekarang disimpan oleh tujuh partai
besar, dan tak lupa dendam atas pukulan-pukulan yang
diterimanya dari para ketua tujuh besar.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Setelah berjalan sejenak didalam kota, ia mengangkat


kepalanya, kiranya ia telah berdiri dimuka rumah makan yang
memakai merk "chih Eng Lo."
Hati Boan ching bergerak. pikirnya perutnya mulai merasa
lapar, lebih baik naik loteng, makan dahulu baru melanjutkan
perjalanannya.
Begitu ia sampai di atas loteng, nampak semua orang
dengan sinar yang penuh keheranan memandang padanya,
dalam hatinya dia berpikir, mungkin dirinya terlalu asing bagi
mereka dan ia tak mau ambil perduli urusan itu, segera ia
mencari tempat duduk yang dekat dengan jendela.
Baru saja Boan ching duduk, seorang laki-laki kasar berbaju
kuning membentak Boan ching "Hm kawan, aku kira kau baru
pertama kali ini datang kemari. Apakah karena engkau
memangnya tak mengerti aturan di sini ataukah memangnya
sengaja mencari setori?"
Boan ching memandangnya penuh keheranan ia
mengangkat kepalanya memperhatikan orang itu dan
bertanya. "Entah ada peraturan apa, sudikah saudara
memberi tahu?"
orang itu tertawa dingin katanya, "Tiga ratus lie sekitar
perkampungan Sie Shia Ling, kawan2 Bu-lim dilarang
membawa senjata apapun jua."
Boan ching tertawa tawar, didalam hatinya berpikir, entah
belakang ini daerah Sie shia Ling ini telah kedatangan siluman
macam apa yang lihaynya sehingga sekitar tiga ratus lie di
tempat ini orang tak boleh membawa senjata.
Tetapi nampak seorang itu rendah sekali ilmu silatnya, tak
ada perlunya mencari urusan, ia juga tak mau menurunkan
derajatnya, segera ia lepaskan pedangnya dan ditaruh di atas
meja.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

orang itu nampak Boan ching melepaskan pedangnya, dan


melihat pedang itu adalah suatu pedang kuno yang sangat
antik, tahu bahwa pedang itu bukan barang sembarangan,
nampak pula Boan ching seperti tak dapat ilmu silat
sedikitpun, hatinya menduga mungkin hanyalah seorang
Siucay yang membawa pedang untuk hiasan belaka.
Segera ia membentak. "Serahkan pedang itu padaku,"
sambil berkata tangannya menyambar pedang itu.
Boan ching melihat orang itu akan merampas pedang
pemberian suhunya, mana mau mengalah terhadap segala
keroco yang ingin merebut pedangnya. Ia menarik muka,
tangan kirinya segera mencengkeram urat nadi pergelangan
tangan orang itu sambil membentak "Kau mau berbuat apa?"
Baru saja orang itu akan mencapai pedang tersebut, urat
nadi pergelangan tangannya telah dicengkeram dan ia jadi
terkejut, dalam hatinya dia mengetahui telah bertemu dengan
orang yang berilmu tinggi .
Boan ching melepaskan cengkeramannya sambil berkata.
"Siapa pemilik perkampungan Sie Shia Ling ini? Mengapa
demikian tak tahu aturan?"
Hati orang itu sebenarnya sudah keder begitu mendengar
Boan ching berkata demikian, ia segera memaki: "Manusia
rendah, kau berani memaki Thian San Thay-hiap Pek Hong
Siang, dia orang tua sungguh kau tak menginginkan nyawa
mu lagi."
Boan ching mendengar nama yang disebut orang ternyata
adalah Pek Hong siang Sute dari Thin San chiet Kiam,
marahnya segera mereda, pikirnya "Boleh dikata Thian San
chet Kiam juga dibunuh oleh tujuh partai besar, dengan
akupun sama menjadi musuh dari tujuh partai besar,
janganlah karena soal kecil menyebabkan urusan menjadi
besar."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Berpikir sampai di sini, dia ingin menyuruh pergi orang tadi,


tapi orang ini begitu melihat perubahan di wajah Boan ching,
disangkanya Boan ching menjadi takut, maka berteriaklah ia.
"Hai kunyuk, lebih baik kau lekas melepaskan tuan besarmu
dan mengangguk-anggukkan kepala tiga kali, mungkin tuan
besarmu masih bisa bicarakan hal ini dengan tuan besar Pek
untuk mengampuni jiwamu."
Mendengar orang itu mengoceh tak keruan, dalam hati
Boan ching menjadi gusar ia mendengus sedang tangan
kirinya diayunkan membuat orang itu terlontar dan berguling
jatuh ke bawah loteng, karena sakitnya ia menjadi berkaok-
kaok.
Boan ching tidak perduli, ia menyapa pelayan minta
beberapa macam sayur, wajah pelayan itu masih nampak rasa
terkejut, tapi ia tak berani membangkang panggilan Boan
ching.
Boan ching bagaikan tak pernah terjadi apa2 dengan
perlahan melahap santapannya, padahal dalam hatinya ia
sedang berpikir dengan cara apa ia harus menghadapi kalau
ada orang yang datang mencari gara-gara.
Pada waktu peristiwa dipuncak Hwee Ing itu terjadi, pihak
Thian San Pay mungkin belum tahu hal yang sebenarnya.
Apa yang harus diperbuat untuk memberitahukan peristiwa
yang sebenarnya telah terjadi hingga Pek Hong Siang mau
percaya?.
Baru saja ia selesai makan, telinganya mendengar derapan
kuda yang sangat ramai, ia menduga tentu orang tadi telah
mengundang datang pembantu-pembantunya. Tampak dua
orang pemuda yang menyoren pedang naik ke atas loteng.
orang tadi itupun mengikuti dua orang pemuda tersebut,
sambil menuju kepada Boan ching ia berkata. " Itulah
orangnya yang telah memaki Pek Tayhiap dan mengatakan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pek Tayhiap tak dapat mendidik anak buahnya sehingga


mereka berbuat tidak keruan-" Boan ching mengangkat
kepalanya dan memperhatikan dua pemuda itu.
Pemuda yang seorang memakai pakaian ringkas berwarna
hitam dan yang lain memakai pakaian ringkas berwarna putih.
Sepasang mata memancarkan sinar yang sangat tajam,
hingga sekali lihat Boan ching telah mengetahui kalau pemuda
itu memiliki ilmu silat yang tidak rendah.
Kedua orang pemuda itupun memperhatikan Boan ching,
melihat tampak Boan ching yang seperti tampang pelajar dan
tak dapat diraba biasa dari partai mana, mereka tak berani
berbuat gegabah.
Pemuda berpakaian putih itu membentak Boan ching.
"Saudara anak murid dari partai mana ? Apakah tak tahu kalau
perkampungan Sie Shia Ling ini adalah tempat tinggal Thian
San Tayhiap Pek Hong Siang? Mengapa kau berani memaki
beliau seenaknya?"
Mendengar dua orang pemuda itu ternyata bukan anak
murid Thian San Pay, Boan ching menduga mereka mungkin
adalah bawahan dari Pek Hong Siang. Sambil berdiri ia
berkata. "Siaute Boan ching. mengharap dengan sangat dapat
bertemu dengan Pek Tayhiap."
Pemuda berpakaian hitam itu berkata kepada kawannya.
"Suheng, tak usah banyak bicara dengannya."
Kemudian ia membentak Boan ching. "Tahukah kau bahwa
kami adalah Khong tong Siang-kiam (Sepasang jago pedang
dari Khong tong pay ) cou Tiong Ku dan Lu cie ?"
Begitu mendengar nama Khong tong Siang-kiam, wajah
Boan ching segera berubah, Khong-tong Siang-kiam? Ternyata
mereka berasal dari Khong tong pay. Di antara tujuh partai
besar pandangannya terhadap Khong tong pay adalah paling
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

buruk. Suara Bu Kie chie pada waktu itu menjadi terbayang


kembali dalam ingatannya.
Melihat wajah Boan ching berubah, Lu cie menjadi bangga.
Memang pada waktu itu pengaruh dari Khong tong pay telah
dapat melampaui enam partai besar lainnya, sehingga tidaklah
heran jika pemuda ini menjadi ber-ubah2 wajahnya begitu
mendengar nama Khong tong pay.
Boan ching menahan hawa amarahnya dan bertanya.
"Apakah kamu dua orang benar2 berasal dari Khong tong pay"
Dengan dingin Lu cie menjawab. "Benar"
Boan ching tertawa terbahak-bahak. katanya "Kalau begitu
aku ingin minta pelajaran satu dua jurus dari kamu berdua."
cou Tiong Ku sebagai murid kepala dari Bu cie Khie ketika
mendengar ucapan Boan ching yang seperti mempunyai sakit
hati dengan Khong tong pay segera bertanya. "Saudara
mempunyai sakit hati apa terhadap partai kami?"
Boan ching tak mau banyak bicara, dengan gusar ia
membentak. " cabut pedangmu "
Dua pemuda itu terpengaruh oleh suara Boan ching,
sehingga tanpa sadar mereka mencabut pedangnya .
Sambil bertukar pandangan, Lu cie berkata kepada cou
Tiong Ku. "Suheng, biarlah aku sendiri yang membereskan
manusia yang tak tahu tingginya langit dan tebalnya bumi ini."

SEHABIS BERKATA, ia membentak kepada Boan ching.


"cabut pedangmu "
Dengan sombong Boan ching menjawab. " Untuk
menghadapi segala manusia rendah semacam engkau, tak
perlu aku sampai mencabut pedangku."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Mendengar ucapan itu, Lu cie menjadi amat gusar, sambil


tertawa dingin ia berkata. "Bangsat, aku tidak percaya kalau
aku tidak dapat membuat tiga lubang di badanmu," sambil
berkata ia mengangkat pedangnya dan menyerang Boan
ching.
Selama sepuluh tahun Boan ching mendapat bimbingan
dari Ie Bok tocu, kini ia berani bicara demikian sudah tentu
telah mempunyai pegangan, ia melihat Lu chie demikian
memandang musuh dan membuka serangan dengan tusukan-
Boan ching mendengus, secepat kilat dua jari tangan
kanannya menjepit pedang Lu chie dan kaki kanannya
menendang mengarah kejalan darah "Kwan-juan-to", sambil
membentak " Lepaskan"
Lu chie terdesak mundur, pedang ditangan kanannya
terlepas. Ia sadar karena terlalu memandang rendah musuh,
sehingga mengalami kekalahan- Dalam satu gerakan saja
Boan ching telah dapat merebut pedangnya, membuatnya
berdiri tertegun sejenak.
Boan ching tersenyum. Sambil melontarkan pedang kepada
Lu cie, ia berkata. "Tangkap "
Lu cie terkejut, tangan kanannya cepat bergerak
menangkap gagang pedang itu. Tetapi tenaga yang
dikerahkan Boan ching lebih hebat dari yang dibayangkan,
badannya tak bisa menahan tenaga lemparan tersebut dan
terhuyung-huyung mundur dua tindak.
cou Tiong Ku yang menonton disamping diam-diam merasa
terkejut. Lwekang pemuda dihadapannya itu ternyata
demikian tingginya, hanya dalam satu gerakan saja ia telah
dapat mengalahkan Sutenya sedang dirinya tak mengetahui
pemuda yang bernama Boan ching ini menggunakan jurus dari
partai mana.
Ia mengedipkan matanya kepada Lu cie, kemudian
bertanya kepada Boan ching. "Saudara anak murid dari partai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mana? Harap lekas memberi tahu, supaya jangan menyalahi


kawan sendiri."
Dengan dingin Boan ching menjawab. "Engkau masih tak
mempunyai hak untuk bertanya aku dari partai mana.
Mengenai hubunganku dengan Khong tong pay, selamanya
kami tak dapat hidup bersama, sehingga kau tak usah kuatir
kalau sampai menyalahi kawan sendiri."
Mendengar Boan ching berkata demikian, cou Tiong Ku
tahu kalau ia tak dapat lagi menghindari pertempuran ini.
Dengan seorang diri sudah tentu ia bukan tandingannya, tapi
jika dua orang ber-sama2 mengerubuti meskipun belum tentu
menang tapi juga belum tentu kalah.
Sambil mengerdipkan matanya kepada Lu cie, Ia berkata.
"Kalau begitu kita tak perlu sungkan2 lagi."
Boan ching mengetahui maksud dari perkataan itu, ia
tertawa tawar dan berkata. "Jika kalian maju satu persatu
tentu tak dapat menahan seranganku sebanyak lima jurus,
ber-sama2 pun tidak lebih dari dua puluh jurus."
cou Tiong Ku menjadi gusar, ia tertawa dingin dan berkata.
"Sungguh aku ingin berkenalan dengan ilmu saudara yang
tinggi itu." Sehabis berkata, ia mengangkat pedang dan
menyerang Boan ching.
Boan ching tertawa panjang, badannya melayang dan
berdiri di atas meja, pada waktu itu Lu ciepun telah berdiri
dibelakang Boan ching dan bersama-sama membuka
serangan-
Sekarang mereka tak berani lagi memandang rendah,
mereka segera mengeluarkan ilmu yang didapatkan langsung
dari Bu Kie che yaitu "Hong cau Kiam Hoat" atau ilmu padang
mencakar angin untuk mendesak Boan ching.
Dengan berdiri di atas meja Boan ching mengeluarkan
Ginkang nya yang tinggi untuk menghindari tiap serangan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

yang ditujukan kepadanya, sedang kakinya melancarkan


tendangan berantai untuk mendesak mereka.
Makin bertempur mereka merasa tekanannya makin berat.
Sepasang mata Boan ching memandang dengan tajam dan
memperhatikan gerakan pedang dua orang itu.
cou Tiong Ku menusukkan pedangnya, Boan segera
mengangkat kaki kirinya dan menginjak ujung pedang cou
Tiong Ku, sedangkan kaki kanannya bagaikan kilat menyapu
dan dengan tepat mengenai pergelangan tangan Lu cie
sehingga pedang nya terpental dan menancap pada atap
loteng.
Boan ching tidak berhenti sampai di situ, badannya segera
berputar dan menendang ke arah dagu cou Tiong Ku.
ciong Tiong Ku tidak mengira kalau gerakan Boan ching
demikian cepat pun sukar sekali dirubah arahnya, dia terdesak
mundur dan terpaksa melepaskan pedangnya, kalau tidak
ingin kepalanya kena tendangan yang dilancarkan oleh Boan
ching. Kaki kiri Boan ching segera mencongkel pedang cou
Tiong Ku dan dilemparkan ke arahnya
Kedua orang itu memandang Boan ching dengan
terpesona, dengan dingin Boan ching berkata. "Jika kamu
merasa tidak puas boleh mencoba sekali lagi."
Meskipun dalam hati cou Tiong Ku telah tahu bahwa
mereka berdua bukan tandingan nya Boan ching, tetapi
sebagai murid kepala dari Bu Kie chie bagaimana mulutnya
dapat mengeluarkan kata-kata mengaku kalah? Lu cepun
mengetahui maksud dari cou Tiong Ku.
Badannya segera melayang ke atas dan mencabut kembali
pedangnya yang tertancap di atas loteng itu.
Boan ching memandang dua orang itu sambil mengejek.
Dalam hatinya kini mempunyai niat untuk mempermainkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mereka, hingga Bu Kie chie mau keluar mencarinya. sekali lagi


cou Tiong Ku dan Lu cie menyerang Boan ching.
Boan ching tertawa panjang, badannya bergerak dan
melancarkan sepuluh kali tendangan sekaligus mengancam
seluruh tubuh cou Tiong Ku.
cou Tiong Ku yang didesak sedemikian rupa terus mundur
ke belakang, keringat dingin membasahi bajunya.
Lu cie yang berdiri dibelakang Boan ching segera
melancarkan serangan kearah punggungnya.
Baru saja tubuh Boan ching mencapai tanah, pedang Lu cie
telah mengancam belakang tubuhnya, badannya segera
berputar dan kaki kanannya melancarkan serangan tendangan
ke arah pedang ditangan Lu cie, sedang kaki kirinya
melancarkan suatu serangan kilat dan menendang terbang
pedang ditangan cou Tiong ku.
Itu adalah ilmu tendangan tunggal dari Ie Bok Tocu yang
bernama "cing po chiet Yao" atau ilmu tendangan ikan paus
melompat tujuh kali, dua kakinya dapat melancarkan tujuh kali
tendangan tanpa menginjak tanah terlebih dahulu.
cou Tiong Ku dan Lu cie selamanya belum pernah melihat
ilmu tendangan yang demikian anehnya, kini melihat Boan
ching menggunakan ilmu tendangan yang aneh membuat
wajah mereka pun menjadi pucat.
Tubuh Boan ching yang hampir menyentuh tanah segera
melayang lagi dan merampas dua bilah pedang itu, dan
dengan perlahan dipatahkannya sambil berkata kepada dua
orang itu, "Lekas kamu pulang ke Khong tong untuk memberi
tahukan kepada Bu Kie chie, suruh membuat persiapan, dalam
satu tahun aku pasti mencarinya".
Dia tidak mau mengungkat peristiwa sepuluh tahun yang
lalu, dengan seorang diri ia hendak menghadapi tujuh partai
besar, itu merupakan suatu pekerjaan yang amat sulit.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Wajah cou Tiong Ku dan Lu cie menjadi bertambah pucat


karena terkejut, dengan tergesa-gesa mereka meninggaikan
loteng itu.
Hati Boon ching menjadi lega, setelah meletakkan sepotong
perak di atas meja, ia turun dari loteng, orang di sekitarnya
menjadi tertegun, sungguh tak terduga oleh mereka pemuda
yang kelihatannya lemah lembut itu hanya dengan sepasang
kakinya telah dapat membuat kocar-kacir murid kepala dari
Ketua Khong tong pay yang telah menggetarkan dunia
kangouw.
Setelah turun dari rumah makan "chieh Eng Lo", dalam
hatinya ia berpikir: "Entah Thian San Tayhiap Pek Hong Siang
berada di perkampungan Sie Shia Ling atau tidak. jika dia
berada di sana, aku akan bertemu dengannya, berpikir sampai
di sini, ia segera berjalan menuju ke perkampungan Sie Shia
Ling.
Baru saja sampai di pintu kota, dari arah muka tampak
seekor kuda dengan kencang, lari menghampirinya dan
berhenti tepat dihadapan Boan ching.
Dalam hati Boan ching mereka orang ini tentu datang dari
Thian San pay, ketika ia mendongakkan kepalanya, yang
datang itu ternyata adalah seorang pemuda yang sangat
tampan, usianya tidak lebih dari dua puluh tahun.
Pemuda itu memandang sejenak kepada Boan ching,
segera turun dari kudanya dan bertanya "Apakah Saudara
betul bernama Boan ching?"
Boan ching tidak mengetahui siapakah sebenarnya pemuda
ini, mendengar ucapan yang tidak bermaksud baik, ia
mengangguk kan kepalanya sambil berkata: "cayhe adalah
Boan ching, apakah saudara betul orang Thian San pay? Aku
ingin menjumpai Thian San Tayhiap Pek Hong Siang".
Pemuda itu dengan dingin menjawab: "Sungguh besar
omongan saudara, apakah kau kira Thian San Tayhiap dengan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mudah dapat kau temui? Aku Pek Haw ingin mendapatkan


pelajaran dari saudara."
Boan ching tersenyum, katanya. "cayhe ada urusan penting
ingin bertemu dengan Pek Cianpwe."
Pek Haw tidak perduli, segera ia turun dari kuda dan
mencabut pedangnya, dengan dingin ia berkata.
"kawan, engkau salah terka, sepuluh tahun yang lalu tujuh
orang Supekku telah mengorbankan jiwanya untuk membunuh
mati Thian Jan shu, karena hal itu tujuh partai besar telah
menyetujui kalau tiga ratus lie antara Gunung Thiansan dan
perkampungan Sie Shia Ling, kawan-kawan Bu Lim dilarang
membawa senjata, ini hari ternyata engkau telah memaki
ayahku dan membuat malu Khong tong Siang Kiam, di
samping juga akan merusak perkampungan Sie Shia Ling
jangankan ayahku tak ada, meskipun ada, juga tak akan
menemuimu. "
"ooh ... " seru Boan ching dalam hati ia berpikir, Pek How
ini adalah putra Pek Hong Siang dan kini Pek Hong Siang
ternyata tak ada di sini.
Sambil tertawa dia berkata. " Entah Pek cianpwe berada
dimana? bolehkah kiranya saudara memberi tahu?"
Tangan Pek How memegang pedang, menanti Boan ching
mencabut pedangnya, demi melihat Boan ching tak ada
maksud untuk mencabut pedang, ia menjadi gusar,
dengusnya.
"Jika ini hari kau tidak mematahkan pedang untuk meminta
maaf, jangan harap dapat meninggalkan tempat ini."
Sesudah berkata pedangnya melancarkan serangan kearah
Boan ching, sedang dalam hatinya ia berpikir. "Meskipun
engkau tidak mau mencabut pedang, kini mau tidak mau
engkau harus juga mencabut pedangmu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tiba-tiba dari arah belakang terdengar derapan kuda dan


tampak tiga penunggang lari mendatangi ternyata yang
datang adalah seorang tua bersama dua arang pelayannya.
Boan ching melihat Pek How telah melancarkan
serangannya dan mengancam jalan darah "cie bun to" di dada
kirinya, melihat serangan ini, ia diam-diam dapat menilai
ilmunya masih di atas Khong tong Siang Kiam.
Tubuh Boan ching segera bergerak dan dengan ringannya
ia mengelakkan serangan itu.
Ketika melihat Boan ching tetap masih belum mencabut
pedangnya, Pek How menjadi bertambah gusar.
Ketika mendengar cerita Khong tong Siang Kiam yang
begitu memuji tinggi ilmu silat Boan ching dan kini melihat
bahwa Boan ching lebih kecil darinya, pikirnya menjadi
berobah, dalam hatinya diam-diam ia berpikir, mungkin karena
dua orang itu pernah dikalahkan sehingga pecah nyalinya, dan
memuji kepandaian lawan untuk menutupi malu atas
kekalahannya .
Memang sejak dulu Khong tong Siang Kiam tidak
dipandang sebelah mata olehnya.
Melihat Boan ching selalu menghindar, dengan gemas Pek
How memperhebat serangan, Boan ching segera mundur dua
tindak dan berkata: "Tahan"
Pek How menarik pedangnya dan berkata. "Apakah engkau
mengaku kalah?"
Boan ching yang mendengar Pek Hong siang tak ada di
situ, tak mau mencari ribut lagi, sambil tersenyum dia
berkata.. "Syarat yang kau minta terlalu berat untukku, dan
tak dapat kuterima"
orang tua yang berdiri dibelakang Pek How mendengus,
katanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Keponakan Pek Biarlah aku saja yang maju


menghadapinya, aku ingin memaksa dia berlutut mengaku
kalah."
Boan ching memandang orang tua itu sekejap. entah siapa
orang tua itu pikirnya.
Pek How membalikkan tubuhnya, dengan sangat hormat ia
berkata.
"Kong Sun Lopek, urusan ini biarlah keponakanmu saja
yang membereskan."
Boan ching mendengar Pek How memanggil orang tua itu
sebagaipaman Kong Sun, diam2 ia merasa terkejut, sekali lagi
ia memandang orang itu pikirnya. "Kiranya orang itu adalah
"Thay Mo Kiem ong" atau si Elang Emas dari Gurun Pasir,
Kong Sun Sek. katanya kepandaian yang dimilikinya sangat
tinggi dan tidak di bawah ciangbunjin dari partai manapun jua,
terutama dalam hal Ginkang. Sungguh tak terkira ini hari
dapat bertemu dengannya". .
Kong sun Sek pun memperhatikan Boan ching, dalam
hatinya diam2 ia terkejut, pemuda itu-itu entah anak dari
mana, kalau dilihat dari cara menghindari serangan dari Pek
How tadi, dapat dipastikan Pek How bukan tandingnya, entah
pemuda itu datang kemari ada urusan apa ?
Setelah Boan ching melirik sejenak pada Kong Sun sek,
berkatalah ia kepada Pek How. "Aku dengan pihak Thian San
Pay tak ada ganjalan apa2, tetapi sebaliknya dengan pihak
Khong tong pay ada sedikit urusan- Aku kira Pek How tidaklah
dengan mudah akan melepaskan aku pergi, jika dalam tiga
jurus aku bisa merebut pedang Pek-heng, Pek-heng harus
membereskan urusan hari ini dan tak mendendam padaku
lagi".
Mendengar perkataan itu, bukan saja membuat Pek How
menjadi gusar. Kong Sun Sekpun tidak dapat menahan
amarahnya, pikirnya. "Pemuda ini sungguh takabur, dalam
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tiga jurus akan merebut pedang Pak How dengan tangan


kosong? Thian San Kiam Hoat bukanlah dengan mudah dapat
dihadapi. Sekalipun aku sendiri tak berani memandang
rendah, pemuda itu ternyata berani omong besar".
Pek How tertawa besar, katanya. "Jika dalam tiga jurus aku
kehilangan pedangku, bukan saja tidak akan membuat susah
kau, sejak hari ini pula aku mengundurkan diri dari dunia
Kangouw"
Boan ching mendengar Pek How berkata demikian, ia
mengerutkan alisnya, pikirnya. " orang ini mengapa begitu
serius ?Jika demikian hal nya malah membuat aku tak enak
memaksa dia melepaskan pedangnya, tetapi perkataan telah
diucapkan, menyesalpun tak berguna," kemudian katanya.
"Pek-heng tak usah berbuat demikian, jika begitu malah
membuat aku serba susah"..
Mendengar ucapan itu, hati Pek How bertambah gusar, se-
olah2 Boan ching tidak memandang sebelah mata, bahkan
seperti sudah pasti ia tentu kalah di tangannya.
Sebelum ia buka mulut, Boan ching telah mengetahui apa
yang telah dipikirkan olehnya, dengan tertawa ia berkata.
"Kalau begitu lebih baik kita bertanding secara lisan terlebih
dahulu".
Hati Pek How dan Kong Sun Kok menjadi heran, pikirnya.
Bagaimana caranya bertanding secara lisan ?-?
Sambil tertawa Boan ching berkata. "Ilmu pedang yang
lihay dari Thian San Kiam IHoat adalah "Tui Yun Toan ciet cap
Sah Sih" atau tiga belas jurus ilmu mengejar mega memotong
matahari, kukira engkau tentu akan menggunakan ilmu ini,
untuk menghadapi aku bukan?"
Dalam hati Pek How berpikir. "Memang meskipun
kehebatan "chieh San ciet Kiam" atau tujuh pedang Dewa
Sakti jika dibandingkan dengan "Tui Yun Toan Jiet cap Sah
Sih" lebih hebat, tetapi keganasan dan kegesitannya tidak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menandingi, lagi pula dengan lwekang yang dimilikinya


sekarang ini masih belum dapat melancarkan "chieh sian chiet
Kiam" dengan sempurna. Meskipun Boan ching dapat
menebak tepat kalau dia tentu akan menggunakan "Tui Yun
ToanJiet cap Sah Sih" ia belum kagum, ilmu pedang ini telah
menggetarkan dunia kangouw, sekalipun Boan ching dapat
menyebutkan juga bukan merupakan hal yang aneh.
Boan ching sambil tertawa meneruskan, "benarkah jurus
pertama dari Tui Yun ToanJiet cap Sah Sih, adalah jurus Thian
Way Lay Hong atau di luar langit ada langit?"
Diam2 Pek How terkejut. Yang mengetahui ilmu pedang
"Tui Yun Toan Jiet cap Sah Sih" tidak banyak. tetapi yang
mengetahui jurus2 itu dengan sangat mudah, apakah mungkin
ia masih ada hubungan dengan Thian San pay?
Hal yang sebenarnya Suhu Boan ching Ie Bok Tocu
mempunyai pengetahuan yang sangat luas tentang ilmu silat
yang ada di dunia ini kebanyakan ia mengetahui, selama
sepuluh tahun Boan ching mendapat bimbingan yang
langsung dari suhunya, ditambah bakatnya sangat baik, pun
sepuluh tahun yang lalu waktu Thian Jan Shu bertempur
dengan Thien San ciet Kiam Boan ching hadir disana dan
melihat setiap jurus yang digunakan oleh dua pihak yang
bertempur itu sehingga terhadap Thian San Kiam Hoat ini
sangat fatal.
Hati Pek How belum saja tenang kembali. Boan ching telah
melanjutkan kata-katanya itu memang untuk mencoba
kekuatan lawan-
Jurus itu baru saja dilancarkan setengah jalan, tubuh Boan
ching telah mendesak maju. dua jari tangan kanannya telah
menotok jalan darah "cie bun to" dibadan Boan ching, Pek
How terdesak maju, terpaksa Pek How mengangkat pedang
melancarkan serangan untuk mendesak Boan ching keluar
lingkaran pertempuran, jurus yang digunakan barusan ini
adalah jurus "Lui Tian Rao Tong" atau kilat geledek mengitari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

hiolo. Boan ching putarkan tubuh, menghindar serangan


pedang Pek How.
Tidak menunggu sampai ia mengganti jurus, Boan ching
telah melancarkan serangan tendangan dan mengarah ke
pergelangan tangan Pek How.
Pek How sangat terkejut, sungguh tak terkira olehnya kalau
dengan jurus "Sin Kiam Thim Yuan- atau pedang sakti
melancarkan serangan, dengan demikian aku sudah dapat
memaksa engkau melepaskan pedangmu.
Pek How dan Kong Sun Sek terkejut, Kong Sun sek kaget
karena gerakan aneh yang dikatakan Boan ching itu belum
pernah ia dengar, sedang Pek How terkejut karena Boan ching
demikian jelas mengetahui tentang ilmu "Tul Yun Toan Jiet
cap Sah Sih" daripartai nya, bahkan lebih jelas dari dirinya,
pikirnya tentu dia mempunyai hubungan dengan Thian San
Pay.
Boan ching tersenyum, katanya." Engkau tentu masih
belum mau percaya bolehkah maju coba-coba."
Dalam hati Pek How merasa tidak puas, pikirnya. "Apakah
aku harus melancarkan serangan sesuai dengan apa yang kau
ucapkan?"
Berpikir sampai di situ, segera ia melancarkan serangannya
kearah Boan ching dengan menggunakan jurus "Thian Way
Lay Hong atau di luar langit ada langit, jurus ini adalah jurus
pertama dari "Tui Yun Toan Jiet Sah Sih" dan satu-satunya
jurus yang dapat merubah keadaannya yang kepepet itu
menjadi pihak penyerang.
Apa boleh buat, segera Pek How melancarkan serangan
dan mengancam pinggang Boan ching, jurus yang digunakan
ini adalah jurus "Sin Kiam Tui Yun" atau pedang sakti
mengejar mega, dalam hatinya berpikir," jurus ini meskipun
telah kau tebak tepat, tetapi akan kulihat dengan cara apa
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

engkau akan menjepit pedangku kemudian memaksa aku


melepaskan pedang".
Berpikir sampai di sini, ia mengerahkan seluruh tenaganya
dan di pusatkan pada gagang pedang itu.
Boan ching meloncat ke udara dan memutar tubuhnya,
kedua tangannya dengan jurus "Tong cie Pay Kwan im" atau
anak kecil menyembah Dewi Kwan im menjepit pedang Pek
How, sedang kedua kakinya melancarkan tiga kali tendangan
berturut-turut, ini adalah tendangan "Liau Huan Tui" atau
tendangan berantai, semuanya terarah pada jalan darah di
dada Pek How.
Pek How sudah ada persiapan, begitu ia melihat Boan ching
menjepit pedangnya, tangan kirinya segera mengerahkan
lwekang nya menahan jepitan pedang tersebut, pedang
ditangan Pek How segera berubah keras sekali, sehingga tak
bergeming sedikitpun-
Baru saja ia tertegun, serangan tendangan berantai Boan
ching telah tiba, mau tak mau dia harus melepaskan
pedangnya dan meloncat mundur. Mukanya segera berubah
menjadi pucat pasi dan berdiri mematung di sana.
Kong Sun Sek nampak kepandaian Boan ching sangat
tinggi, dalam hatinya sangat terkejut. Membalik tubuh
melancarkan tendangan, menjepit pedang, beberapa jurus ini
hanya dilakukan dalam sekejap mata saja, serangan yang
demikian hebatnya ini, dalam tiga jurus telah memaksa Pek
How untuk melepaskan pedangnya, biar dia dapat
melakukannya, entah pemuda ini anak murid siapa.
Pek How menghela napas, Boan ching membungkukkan
badannya mengambil kembali peda itu dan diangsurkan
kepada Pek How sambil berkata. "Peng Heng, sungguh maaf
atas segala perbuatanku yang lancang tadi."
Dengan rasa malu Pek How menerima kembali pedangnya,
pemuda dihadapannya ini ternyata memiliki kepandaian yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

demikian tingginya, sambil menerima pedangnya ia berkata.


"Entah Boan heng anak murid daripartai mana, ternyata
begitu hapal dengan Thian San Kiam Hoat"
Boan ching tersenyum, jawabnya "suhu telah berpesan
untuk sementara waktu tak boleh menyebut nama beliau,
mengenai Thian San Kiam Hoat . .. ." dia berdiam sejenak.
pikirannya terbayang kembali peristiwa di puncak Hwee Ing,
terusnya "Karena Thian San chiet Kiam pernah melepas budi
padaku."
Sepuluh tahun yang lalu, ketika di kuil kuno itu waktu Thian
Jan Shu akan membunuhnya, kalau bukannya tiba-tiba muncul
Thian San chiet Kiam ditempat itu, maka jiwanya tentu sudah
melayang.
Ketika mendengar bahwa Boan ching ada hubungannya
dengan tujuh orang Supeknya yang telah meninggal, dengan
segera sikap Pek How berubah menjadi sangat menghormat,
katanya "Kiranya begitu? jadi aku telah salah paham"
Setelah berkata demikian, ia berhenti untuk berpikir
sebentar, kemudian baru melanjutkan- "Partai kami sangat
baik hubungannya dengan Kong tong pay Entah karena
urusan apa sehingga Boan heng bentrok dengan mereka?
Mungkin aku dapat membantu mendamaikan urusan itu."
Dalam hati Boan ching berpikir "Bu Kie chie adalah
merupakan pemimpin dari pembunuhan Thian San chiet Kiam.
Jika engkau tahu pasti segera akan mendendam nya,
sekarang masih dapat mengatakan hubungan dengan Khong
tong pay sangat baik segala." Katanya. "Urusan ini harus
diselesaikan dengan mereka. Terima kasih atas perhatian Pek
heng."
Di pinggir Kong Sun Sek mendengar semuanya itu dan
dalam hatinya segera timbul rasa simpatik terhadap Boan
ching. Selama dia selalu tak cocok dengan Bu Kie chi, tetapi
selama ini hubungan Bu Ki chie dengan Thian San Pay sangat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

baik hingga ia tidak enak banyak bicara, untuk mencegah


orang mengatakan ia ingin merenggangkan hubungan itu,
juga meskipun ia tidak cocok dengan Bu Kie chie, ia juga tidak
dapat menerka apa tujuan Bu Kie chie mendekati Thian San
pay. Hal ini lebih-2 membuat dia sukar untuk membuka mulut.
Setelah Pek How mendengar Boan ching berkata demikian,
terpaksa ia hanya dapat berkata.. "Boan heng, mencari ayah
entah ada urusan apa? Nanti akan kusampaikan-"
Boan ching termenung sejenak. kemudian berkata:
"Tentang urusan ini tak dapat aku memberitahukan, mohon
Pek heng suka memaafkan"
Kong Sun sek tertawa besar dan berkata. "Kamu anak kecil
ada urusan begitu saja berbelit-belit, sedikitnya tak ada
semangat, aku si orang tua paling benci dengan orang
semacam itu".
Pek How dan Boan ching tertegun mendengar perkataan
itu, Boan ching mengangkat kepalanya memandang Kong Sun
Sek. dan sambil menjura pada Pek How ia berkata. "Tadi Pek
heng tidak menurunkan tangan jahat, itu akan selalu kuingat
didalam hati. karena Pek Tayhiap tidak ada, maka aku juga
tidak akan tinggal lebih lama lagi. Jika ada kesempatan, dilain
waktu kita akan bertemu lagi". Kong sun sek melihat Boan
ching akan pergi, dalam hatinya berkata.
"Mana dapat melepas dia pergi dengan mudah? Aku harus
mengetahui dulu dia anak murid dari partai mana". Teriaknya.
"Anak kurang ajar Ternyata kau ingin menghindari aku dan
mengangkat kaki ? Tidak memperdulikan aku si orang tua lagi
?"
Mendengar Kong sun sek berkata demikian, Boan ching jadi
mengerutkan alisnya. Pek How yang mengerti kalau Kong Sun
Sek tak ingin melepaskan Boan ching, dan pura-2 gila untuk
menahannya, dalam hati tertawa dan mundur ke samping.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boan ching tersenyum kepada Kong Sun sek dan berkata. "
Entah ada pesan apa locianpwe?"
Kong Sun sek yang melihat Boan ching demikian merendah
menjadi tertegun dan berpikir. "Anak muda ini sungguh cerdik,
kini malah aku yang tak dapat menghindarinya lagi. Jika aku
meneruskan berpura-pura gila, hal ini akan menurunkan
derajatku dan akan dikatakan yang tua menghina yang muda.
ilmu silatnya tidak berada di bawahku tetapi dia begitu
menghormat pada diriku." Dia berdiam sejenak, begitu
mendongakkan kepalanya nampak sepasang mata Boan ching
memandang seperti sedang menertawakan dirinya, hatinya
menjadi mendelu dan membentak. "Anak kurang ajar, aku
ingin tanya siapakah suhumu ?"
Boan ching tertawa dan berkata dalam hati. "Kong Sun Sek
ini memang ingin bergebrak denganku, sudah mengerti masih
sengaja bertanya".
Dengan tawar ia berkata, "Meskipun kau orang tua
memaksa aku bergebrak dengan mu, belum tentu kau dapat
mengetahui asal perguruanku. Bicara apa harus berputar-
putar? Lebih baik katakanlah secara blak-blakan".
Kong Sun Sek mendengar ucapan itu menjadi serba susah,
sebenarnya ia ingin gusar tetapi dia tak dapat berbuat
demikian, kepalanya di dongakkan dan tertawalah terbahak-
bahak.
Sebenarnya hanya ingin mencoba kepandaian Boan ching
untuk mengetahui dia berasal dari partai mana. Dia tak
percaya kalau dirinya yang mencoba sendiri tak dapat meraba
ilmu silatnya itu berasal dari perguruan mana.
Boan ching tak menunggu sampai Kong Sun sek berhenti
tertawa, tambahnya. "cayhe bukannya tak mau melayani satu
dua jurus dengan Locianpwe, tetapi bukankah dengan
demikian malah akan merusak nama baik Locianpwe?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kong Sun Sek menjadi melongo, mukanya berubah merah


padam bagaikan kepiting rebus, sepatah katapun tak dapat
diucapkan, sedang dalam hatinya timbul perasaan yang sukar
dikatakan. Ucapan Boan ching itu telah membuat dirinya mati
kutu, keinginan untuk menjajal kepandaian Boan ching pun
segera lenyap tanpa bekas.
Pek How yang melihat keadaan Kong Sun sek sedemikian
rupa itu, teringat pada sikapnya tadi yang ke-gila2an itu,
ternyata ada juga hari ini.. Tak tertahan tertawalah dia hingga
mengeluarkan air mata.
Dua orang pelayan itupun tak dapat menahan gelinya,
sedang dalam hatinya mereka berpikir, kali ini Kong sun Loya
telah ketemu batunya.
Kong Sun Sek tertegun, sambil menghela napas dia
berkata. "Engkoh cilik, kau sungguh hebat, Hari ini aku Kong
Sun Sek terpaksa harus mengaku kalah, tetapi perguruanmu
akan tetap kuselidiki."
Boan ching sambil tersenyum membungkukkan badannya
memberi hormat dan katanya.
"Terima kasih kepada Locianpwe yang tak menurunkan
tangan jahat kepadaku. Aku Boan ching dengan ini mohon
diri."
Kong Sun Sek tersenyum, katanya " Khong tong pay
bukanlah lawan yang empuk. Engkau harus banyak berhati-
hati. Melihat sikapmu yang sangat menyenangkan hati itu, lain
hari kalau kau ada urusan, jangan lupa padaku."
Dalam hati Pek How diam-diam merasa heran. "Thay Mo
Klem Song" atau Si elang emas dari gurun pasir, Kong Sun
Sek ternyata dapat bersikap demikian baik terhadap Boan
ching, sehingga dia tak segan-segan turun tangan membantu
pemuda itu untuk bentrok dengan pihak Khong tong pay. Dari
dulu hubungan antara Thian-san-pay dengan Khong tong pay
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sangat baik, agaknya urusan ini akan sedikit mengalami


kesulitan-
Boan ching tersenyum kepada Kong Sun Sek. setelah
mengucapkan terima kasih, lalu berpisahlah dia dengan dua
orang itu dan melanjutkan perjalanannya.
Kong Sun Sek dan Pek How memandang sampai bayangan
Boan ching lenyap dari pandangan, diantara dua orang itu tak
ada seorangpun yang mengetahui asal-usul Boan ching,
mereka hanya merasa ilmu silat yang dimilikinya itu sangat
aneh, juga sepertinya dia menyimpan banyak rahasia pada
dirinya. Untung dalam hati dua orang itu telah timbul rasa
simpatik mereka terhadap Boan ching.
-ooo0dow0ooo-

DENDAM KESUMAT UMAT PERSILATAN


TIGA HARI telah berlalu, kini Boan ching telah sampai di
kota cu-jen, dalam hatinya dia bermaksud untuk segera
menuju Khong tong pay, untuk menjajal tingginya ilmu silat
yang dimiliki ciangbunjin dari Khong tong pay, Bu Kie chie itu.
Dengan langkah yang perlahan, dia memasuki cu-jen, tiba2
seekor kuda hitam lewat disampingnya dengan sangat cepat,
di atas kuda itu duduk seorang pria berpakaian ringkas
berwarna hitam, pemuda itu menoleh memandang cepat Boan
ching sejenak dan kaburkan terus kudanya.
Boan ching mengerutkan alisnya. Dalam tiga hari ini,
pemuda berpakaian hitam itu selalu menguntit dibelakangnya,
agaknya ada urusan yang ingin dibicarakan dengannya, tetapi
tidak berani menyapa.
Ketika itu sampailah Boan ching di sebuah rumah makan-
Baru saja dia duduk. nampak pemuda berpakaian hitam itupun
memasuki rumah makan itu, hal ini membuat dia mengerutkan
alisnya kembali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pemuda berpakaian hitam itu mencari tempat duduk tepat


dihadapannya, dengan perlahan-lahan Boan ching
menghabiskan santapannya. tampak pemuda berpakaian
hitam itupun agaknya tidak terburu- buru, dia menundukkan
kepalanya sambil minum teh, sedang matanya beberapa kali
melirik ke arah Boan ching.
Baru saja Boan ching selesai dengan santapannya, tampak
pemuda berpakaian hitam itu mengajukan tangan kanannya,
cangkir teh yang ada di tangannya itu segera melayang
kearah tubuh Boan ching, sedang badannya berkelebat keluar
dari rumah itu, sesampainya di luar pintu dia menoleh ke
belakang dan menggapai kearah Boan ching, kemudian
melompat naik ke atas kudanya dan melarikannya dengan
sangat cepat.
Sambil tangannya menerima cangkir teh, tersenyumlah
Boan ching, cangkir teh itu di letakkannya ke atas meja
beserta sepotong uang untuk membayar santapannya itu, dan
iapun lari mengejar kearah pemuda berpakaian hitam itu tadi
menghilang.
Waktu menerima cangkir teh tadi, dia telah mengetahui
kekuatan lwekang yang dimiliki pemuda2 berpakaian hitam
itu, kini tampak menggapai kearah dirinya, entah ada urusan
apa dia merasa ilmu silatnya itu, maka ia tak takut akan
terjadi apa-apa terhadap dirinya dan lari mengejar pemuda
itu.
Setelah keluar dari pintu kota, nampak pemuda berpakaian
hitam telah menantinya di depan pintu kota, maka
dihampirilah pemuda itu.
Pemuda berpakaian hitam itu sambil tertawa berkata. "Aku
bernama Hoa Suan, tadi telah mempermainkan Boan Toako
harap suka dimaafkan-"
Boan ching nampak usia pemuda itu hampir sebaya dengan
dirinya, baru pertama kali bertemu telah begitu ramah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sikapnya, lalu katanya. "Siaute Boan ching, entah Toa Heng


mencari aku ada urusan apa?"
Hoa Suan memandang sekelilingnya, sejenak kemudian
baru dengan tertawa katanya. "Tempat ini tidak sesuai, lebih
baik kita cari tempat yang lebih aman untuk berbicara."
Dalam hati Boan ching berpikir, tampaknya Hoa Suan ini
tidak mengandung maksud jahat maka ia menganggukkan
kepalanya.
Hoa Suan menuntun kudanya, sambil berjalan ia berkata.
"Boan heng tiga hari yang lalu kau telah mengalahkan Khong
Tong Siang Kiam dengan tendangan geledekmu, sungguh
suatu pekerjaan yang sangat menggembirakan- Dengan
kepandaian Boan heng yang demikian tingginya itu agar
orang2 Khong Tong Pay mengetahui kalau orang Bu Lim tidak
mengganggu mereka adalah karena mereka mengalah,
bukannya takut terhadap pihak Khong Tong Pay, pekerjaan
Boan heng kali ini sangat menggembirakan hati."
Dalam hati diam-diam Boan ching berpikir "Kiranya adalah
orang yang merasa tidak puas terhadap Khong Tong Pay,"
tetapi pada mulut nya sambil tertawa dia berkata," Mana2,
berita Dunia Kangouw tak dapat dipercaya, kepandaian Siaute
tak ada harganya untuk dibanggakan-"
Sambil berbicara kedua orang itu sampai di suatu kuil
bobrok.
Hoa Suan menambatkan kudanya di depan pintu kuil,
kemudian bersama-sama Boan ching memasuki kuil itu.
Hoa Suan tidak menunggu sampai Boen ching membuka
suara telah berkata^ "Siaute telah lama mengagumi
kepandaian Boen heng, ini hari datang kemari ingin mendapat
pengajaran barang satu dua jurus."
Boen ching tidak mengira kalau Hoa Suan dapat berbuat
demikian, ia menjadi melongo, dengan tertawa ia berkata.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Kepandaian Hoa heng lebih tinggi dari kepandaianku, aku kira


lebih baik kita tak usah bertanding."
Dengan dingin Hoa Suan berkata. "Apakah Boen heng tidak
memandang sebelah mata kepada ku?"
Boen ching tidak mengetahui Hoa Suan itu berasal dari
aliran mana, jika didengar dari ucapannya, agaknya
mempunyai ganjalan dengan pihak Khong Tong Pay, entah dia
anak murid dari partai mana diantara enam partai besar itu?
Mengapa ia berbuat demikian?
Belum habis dia berpikir, Hoa Suan telah mulai
melancarkan serangannya sambil mulutnya membentak.
"Siaute tidak akan sungkan-sungkan lagi." Tangannya
melepaskan piaw terbang ke atas Boen ching.
Boen ching tertawa tawar, ketika tadi dirumah makan dia
melihat cara Hoa Suan melemparkan cangkir teh ke arahnya
itu telah mengetahui kalau pemuda itu adalah seorang yang
ahli didalam senjata rahasia. Ternyata dugaannya tepat.
Segera tangan kanannya diangkat dengan menggunakan
jari telunjuknya ia menangkap piaw terbang tersebut.
Serangan Hoa Suan tadi sebenarnya hanya untuk memberi
tanda kepada pihak lawan saja, begitu piauw terbang itu
dilepaskan, segera disusul dengan bermacam macam senjata
rahasia lainnya yang meliputi berpuluh-puluh macam
menyerang kearah Boen ching.
Dalam hati Boen ching merasa terkejut melihat keahlian
Hoa Suan didalam melepaskan senjata rahasia, segera timbul
niatnya untuk membuat Hoa Suan terbuka matanya dan
kagum terhadap kepandaiannya. Tangan kanannya dengan
menggunakan piau terbang tadi memukul jatuh senjata
rahasia yang menyerang tubuh bagian atasnya sedang kedua
kakinya melancarkan ilmu "Po chiet-yao" atau ikan paus
melompat tujuh kali menghalau senjata rahasia yang
menyerang tubuh bagian bawahnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Melihat gerakan Boen ching ini, Hoa Suan segera


membentak. "Bagus Hati2 lah".
Tubuhnya merendah, kedua belah tangan nya segera
melontarkan berpuluh-puluh plat baja, plat baja itu tebalnya
seperti kertas dari bawah kian ke atas mengikuti gaya
lemparan nya dan mengurung seluruh tubuh Boen ching.
Nampak keadaan demikian itu Boen ching menjadi terkejut,
sedang dalam hatinya ia berpikir, bukankah ini adalah ilmu,
"Han Po Shie jiet" atau ombak dingin melanda matahari? tak
dapat diragukan lagi Hoa Suan tentu adalah murid dari Hwe
Liong Su, atau si naga melingkar Liauw Pek Ko yang telah
menggetarkan sungai telaga. Berpikir sampai di sini
tersenyumlah dia, segera badannya melayang mengeluarkan
ginkang ajaran suhunya Ie bok Tocu yaitu : "Hai Si Ju Shie"
atau terbang melayang mengitari selat.
Badannya melayang mengikuti datangnya plat-plat baja,
dengan secepat kilat plat-plat baja itu menyambar lewat di
bawah kakinya dan tak dapat ditahan lagi semuanya
menancap pada tembok kuil itu.
Hoa Suan menjadi sangat terkejut melihat ilmu
meringankan tubuh Boen ching yang demikian sempurnanya
itu ia berdiri tertegun.
Sungguh tak terkira olehnya kalau ilmu meringankan tubuh
Boen ching dapat demikian tingginya pun tak terduga olehnya
kalau ilmu melepaskan senjata rahasia yang paling diandaikan
dan tidak ada tandingannya itu yaitu "Han Po Shieejut," atau
ombak dingin melanda matahari ternyata masih juga terdapat
lubang kelemahannya. ini merupakan hal yang tak pernah
dibayangkan sebelumnya, lebih-lebih gerakan Boen ching
cepat seperti kilat, dimana ia dapat terapung ditengah udara.
Boen ching tersenyum dan dalam hatinya ia berpikir ilmu
silat aneh ini mungkin engkau dengarpun belum pernah.
Kemudian ia berjalan meninggaikan kuil itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Baru saja ia sampai di depan kuil, Hoa Suan telah sadar


kembali dan cepat berteriak: " Boen heng harap tunggu
sebentar"
Boan ching menghentikan langkahnya dan sambil
membalikkan tubuhnya ia berkata. "Apakah Hoa heng masih
tidak mau melepaskan aku?"
Wajah Hoa Suan berubah menjadi merah, jawabnya. "Mana
aku berani? Siaute berbuat demikian adalah karena terpaksa.
Siaute mendapat perintah dari seseorang untuk melakukan hal
ini. ilmu silat Boen heng sungguh tak dapat diukur tingginya,
Siaute sangat kagum sekali".
Boen ching berdiam sejenak kemudian katanya, "Entah
dengan maksud apa Hoa heng tadi mencoba kepandaian
Siaute? Harap Hoa heng suka menjelaskan"
Hoa Suan berkata sambil tersenyum. "Mungkin baru
pertama kali ini Boen heng menginjak dunia kangouw
sehingga tidak mengenal namaku"
"Siaute adalah "Siauw Hek Liong" atau si naga hitam Hoa
Suan- Didalam Ngo Liong Hwee selamanya membantu yang
lemah dan menghancurkan yang kuat, tetapi baru-baru ini
telah terjadi suatu peristiwa dan ingin mohon bantuan Boen
heng,"
Boen ching berdiam sejenak kemudian katanya: "Urusan
apakah itu? Mohon Hoa heng suka memberi penjelasan" .
Hoa Suan berpikir sebentar, kelihatannya seperti tak
tenteram hatinya kemudian berkata. "Aku telah berjanji
dengan Toako untuk bertemu ditempat ini, mengapa hingga
saat ini masih belum muncul juga".
Baru saja ia selesai berkata tampak seekor kuda putih
berjalan mendekati. Diatasnya duduk seorang lelaki berusia
pertengahan, alisnya tebal dan mempunyai sepasang mata
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

yang besar wajahnya tampak gagah. Melihat orang itu Hoa


Suan berteriak. "Toako engkau baru datang"
orang laki-laki berusia pertengahan itu tersenyum dan
berkata kepada Boen ching.
"Yang ini mungkin adalah Boen Siauw-hiap?"
Dengan cepat Boen ching menjawab "Siaute adalah Boen
ching.."
orang laki-laki berusia pertengahan itu menghela napas dan
berkata kepada Hoa Suan-"Perjanjian itu masih empat hari lagi
engkau juga boleh turut".
Hoa Suan menjawab dengan cepat, " ilmu silat Boen heng
sangat lihay, tadi dengan mudah ia telah dapat menghindari
ilmu, "Han Po Shie Jiet," tidaklah lebih baik minta dia untuk
membantu kita?"
Melihat keadaan kedua orang itu, Boen ching segera
berkata, "Jika saudara memerlukan bantuanku tentu akan
kubantu dengan sekuat tenaga".
orang laki-laki berumur pertengahan itu memperhatikan
Boen ching dan berkata:
"cayhe adalah chin Liong Su", atau si tangan penyambar
naga, Ong Kang, Ngo-te ku ini tidak mengetahui siapakah
pihak lawan hingga telah mengundang Boen heng, Harap
Boen heng suka memaafkan". Hoa Suan bertanya kepada ong
Kang.
"Toako, apakah engkau sudah mengetahui siapa pihak
lawan?"
ong Kang segera membalikkan tubuh kuda putihnya. Pada
tubuh kuda putih itu tampak suatu cap telapak tangan yang
telah menghitam.
Melihat cap tangan yang telah menghitam itu, maka Hoa
Suan segera berubah pucat pasi. Dia berdiri mematung dan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tak dapat mengeluarkan sepatah katapun. ong Kang menghela


napas dan berkata kepada Hoa Suan-
"Alasanku menyuruh engkau jangan mencari pembantu
tentunya sekarang telah engkau ketahui. Kita juga harus
pergi."
Hoa Suan diam dan tak berkata sepatah katapun- Boen-
ching yang melihat Hoa Suan menjadi ketakutan sedemikian
rupa setelah melihat telapak tangan yang berwarna hitam itu
menjadi heran
"Entah siapakah orang itu.?" Tanyanya pada Ong Kang.
"ong heng mungkin dapat memberitahu kepada cayhe,
telapak tangan itu melambangkan siapa?"
Baru saja Boen ching selesai berkata, kuda putih itu telah
jatuh mati dan mengerang segera. Sambil melihat kepada
kuda putih itu ong Kang berkata.
" Boen heng tentunya baru pertama kali berkelana di dunia
kangouw, sehingga tidak heran kalau engkau tidak
mengenalnya. Dia adalah Tok Thian coen- atau si Raja racun.
Siapa yang bertemu dengannya, tentu dibunuh mati olehnya."
Mendengar nama itupun Boen ching belum pernah
mendengar, ia menganggukkan kepalanya dan berpikir
didalam hati. Dalam dunia ini apa ada orang yang demikian
menakutkan? Meskipun ilmu silat Thian Jan shu waktu itu
masih terhitung nomor wahid, juga tidak sampai demikian
menakutkan-
Tak lama kemudian datang pula tiga orang penunggang
kuda, dua orang lelaki dan seorang perempuan- Boen ching
memperhatikan tiga orang itu. Dua orang laki2 itu yang satu
kecil kurus dan yang seorang lagi tinggi besar, sedang yang
perempuan berusia kira-kira 27 - 29 tahun, meskipun
wabahnya sudah mulai berkerut tetapi masih terlihat nyata
kecantikan wajahnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ong Kang memandang sejenak kepada tiga orang itu dan


kemudian berkata.
"Samte semua juga sudah datang." ia menghela napas
kemudian memperkenalkan mereka itu kepada Boen ching.
orang yang kurus itu adalah "Lu Yun Liong" atau Si Naga
menembus mega cie chen, yang tinggi besar adalah "Thiat
Liong" atau Si Naga besi oeipauw, sedang yang perempuan
adalah kakak dari "Siauw Hek Liong" Hoa Suan yang bernama
"Glok Liong" atau si Naga kumala, Hoa Goat Ku.
Sebenarnya Boen ching ingin mengetahui apakah sebabnya
hingga mereka menaruh dendam kepada Tok Thian coen, tapi
ia tak dapat membuka mulut. Setelah berpikir sejenak, ong
Kang berkata kepada Boen ching.
"Kami berlima bukannya tak mengharapkan bantuanmu, ini
disebabkan oleh karena kepandaian Tok Thian coen sangat
lihat, sehingga lebih banyak seorangpun juga tak ada
gunanya"
Diam2 Boen ching membatin, "Apakah Tok-Thian coen itu
sungguh demikian lihaynya?"
Hoan Gwat Ku mengerti kalau Boen ching tak puas "Jika
engkau mau, empat hari kemudian datanglah ke puncak Pak
sek di gunung Yi san, tapi sedikitpun kau tak boleh ikut turun
tangan juga tak boleh muncul sebab jika dia melihatmu tentu
kau pun akan dibunuh olehnya."
Boen ching menganggukkan kepala dan berkata: "Terima
kasih Hoan Liehiap."
Si naga besi oei Pauw berteriak dengan tiba-tiba.
"Aku tak percaya kalau kita semua tentu akan terbunuh
mati, Ngo Liong Tin atau barisan Lima naga kita selamanya
belum pernah mengalami kekalahan- Mengapa harus takut
kepada seorang Tok coen saja?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ong Kang melihat tiga orang yang lainpun bermuram durja,


dia tertawa terbahak-bahak dan berkata.
"omongan Sam te memang benar, Kitapunjangan terlalu
takut kepada Tok Thian coen-"
Semangat kelima orang itu lalu terbangun kembali dan
masing2 berpamitan dengan Boen ching.
Sesudah kelima orang itu pergi Boen ching memandang
bangkai kuda putih yang menggeletak pikirnya.
"Pukulan Tok Thian coen ini sungguh sangat beracun-
Mengapa sudah setengah harian ini aku belum juga
mengetahui sebab-sebab kematiannya? Aku harus datang ke
puncak Pak Sek. akan kulihat bagaimana tingginya kepandaian
Tok Thian coen itu.. Setelah berpikir demikian, ia mengambil
buntalannya dan meneruskan perjalanannya.
Setelah berjalan setengah harian, telinganya mendengar
suara tertawa yang sangat ramai. Tampak dua ekor kuda yang
berjalan berdampingan datang mendekati. Diatasnya duduk
seorang gadis cantik dan seorang lelaki yang berusia 40
tahun. Mereka berjalan sambil bergurau.
Gadis cantik itu melihat pedang Boen ching yang
tergantung di pinggangnya itu, ia mengeluarkan suara
tertahan dan berkata pada lelaki itu:
"Tia engkau lihat, bukankah orang ini menyerupai dengan
apa yang dikatakan oleh couw Suheng ?"
orang lelaki itu mengerutkan alisnya dan bertanya kepada
Boen ching. "Tolong tanya, apakah saudara ini she Boen?"
Mendengar orang lelaki itu bertanya kepadanya, hati Boen
ching menjadi tertegun. Dalam hati ia berpikir.
"cou Suheng? Bukankah itu adalah Khong Tong Siang Kiam
cou Tiong Ku ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ia memandang kedua orang itu, tampak orang lelaki itu


meskipun tersenyum, kedua mulutnya memancarkan sinar
yang sangat berwibawa. Pikirnya, kedua orang ini tentunya
orang2 Kong Tong pay.
Berpikir sampai di sini, dengan tenang dia menganggukkan
kepalanya.
Ketika melihat Boen ching menganggukkan kepalanya,
gadis itu segera membentak.
"Engkau ternyata sangat lihay, lihat nona- mu akan
memberi pelajaran".
Ia mencabut pedangnya dan menyerang Boen ching.
Boen ching menduga dua orang itu adalah orang-orang
Keng Tong Pay, pikirnya. "Bagus, aku akan membikin malu
kamu berdua. Aku mau lihat ciangbunjin mu, Bu Kie chie akan
keluar atau tidak".
Ia juga tidak banyak bicara lagi, tangan kanannya diangkat
dan menyambar pedang gadis itu. Gadis itu segera menarik
kembali pedangnya. Tak menunggu sampai gadis itu
melancarkan tendangan berantai.
Gadis itu terkejut dan segera menghindar, dua tendangan
yang mengancam dirinya, tetapi tendangan ketiga tepat
mengenai pergelangan tangannya, yang menyebabkan peda n
ditangan gadis itu terlepas.
orang laki-laki yang berusia pertengahan itu akan
menolong, tetapi sudah terlambat, ketika melihat pedangnya
terlepas, mata gadis itu menjadi merah, air matanya jatuh
berlinang sedang mulutnya segera berteriak. "Tia . . . "
Sambil berbicara ia menangis, tetapi melihat Boen ching
berada di situ ia menjadi malu lalu membalikkan tubuhnya dan
menangis terisak-isak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ketika nampak putri kesayangannya terhina, wajah orang


laki-laki itu berubah menjadi merah padam, sambil mendengus
ia berkata.
"Sungguh suatu kepandaian yang sangat hebat, aku Pek
Hong Siang ingin minta pelajaran dari mu".
Belum selesai ia berkata, badannya telah menubruk maju,
kedua belah telapak tangannya menyerang ke tubuh Boen
ching dengan disertai angin yang kencang.
Ketika mendengar kalau orang laki2 itu adalah Pek Hong
Siang. Boen ching menjadi terkejut bukan buatan, bagaikan
disambar petir disiang hari bolong. Sungguh tak dia sangka
bila orang laki2 itu ternyata ciangbunjin dari Thian San Pay,
Thian San Thay-hiap Pek Hong Siang.
Tadi ketika mendengar gadis itu menyebut cou Tiong Ku
sebagai cou Suheng, tak dapat diragukan lagi kalau dua orang
itu adalah orang-orang Kong tong pay.
Dia tidak mengetahui kalau pada waktu itu Boe Kie chie
sendiri yang mengembalikan senjata rahasia Thian Liong Suo"
kepada pihak Thian San Pay, juga mengusulkan agar 300 lie
antara gunung Thian San dengan perkampungan Sie Shia
Liang kawan2Bulim dilarang membawa senjata dan iapun
mendapat persetujuan dari enam partai besar yang lain, Pek
Hong Siang sangat berterima kasih pada Bu Kie chie sehingga
anak murid Thian Sanpay pun sangat baik sekali hubungannya
dengan anak murid Khong Tong pay. Boe Kie chie juga tak
segan-segan menurunkan ilmu silatnya kepada anak murid
Thian San pay dengan demikian anak murid kedua belah pihak
saling memanggil sebagai Suhengte.
Boen ching ingin bicara tapi tak dapat karena Pek Hong
Siang terus menerus melancarkan serangan dengan gencar,
Boen ching mana berani memandang ringan pada Pek Hong
Siang yang menjabat sebagai ciangbunjin suatu partai besar?
Tapi urusan ini harus dijelaskan terlebih dulu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dia tak berani bertempur berhadap-hadapan dengan Pek


Hong Siang. Ia segera mengeluarkan ilmu pukulan ajaran Ie
Bok Tocu yaitu "Sie Liu Eng Hong" atau pohon Liu menahan
angin, ilmu pukulan ini sengaja diciptakan untuk menghadapi
pertarungan keras kedua tangannya dengan sangat ringan
melancarkan pukulan, satu demi satu, hal ini menyebabkan
semua pukulan Pek Hong Siang satupun tiada yang mengenai
tubuh Boen ching dan semuanya melewati di samping
tubuhnya.
Pek Hong Siang menjadi sangat terkejut, ketika ia
memperhatikan maka tampak kaki Boen ching menggunakan
langkah Kioe Keng Pat Kwa, setiap pukulan yang dikerahkan
meskipun kelihatannya sangat ringan tapi ketika dipadukan
dengan langkah kakinya, ternyata merupakan jurus-jurus yang
sangat sempurna kerja sama antara tiap pukulan dan tiap
langkah itu sungguh tak dapat dikira sebelumnya.
Ketika melihat serangan Pek Hong Siang makin lama makin
perlahan, Boen ching mengangkat kedua kakinya dan segera
melancarkan ilmu tendangan "cing Po chiet Yau" atau ikan
paus melompat tujuh kali, begitu kakinya melancarkan
serangan tujuh kali, Pek Hong Siang terdesak mundur tujuh
tindak.
Boen ching segera mundur sesaat. Pek Hong Siang
memikirkan ilmu pukulan "Sie Lu Eng Hong" atau pohon Liu
menahan angin dan ilmu langkahnya Boen ching sehingga
pikirannya bercabang tak terkira ia telah didesak mundur
sebanyak tujuh tindak, hatinya jadi gusar.
Waktu ia akan mulai menyerang lagi. Tiba2 Boen ching
berteriak.
"Tahan"
Dengan dingin Pek Hong Siang memandang pada Boen
ching. Kemudian dengan gusar ia berkata.
"Engkau ingin bicara apa ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pada saat ini meskipun dalam hatinya panas, tapi dia juga
harus bersabar sejenak untuk mendengarkan apa yang akan
dikatakan oleh Boen ching. Sejak sepuluh tahun yang lalu
orang Bulim sangat menghormati kematian Thian San chiet
Kiam, tiada seorangpun yang mau bentrok dengannya tapi ini
hari ternyata dipaksa berada di bawah angin oleh seorang
pemuda yang masih hijau, mana mungkin tak membuatnya
menjadi gusar ? Tapi mau tak mau dia harus menjaga harga
diri dan bersabar untuk mendengarkan Boen ching. Gadis
yang berdiri di samping itu berteriak.
"Tia, buat apa banyak bicara dengan orang ini ? bunuh saja
beres."
Boen ching memandang sekejap pada gadis itu, kemudian
berkata pada Pek Hong Siang dengan sikap hormat.
"cayhe tadi telah salah menganggap kamu berdua sebagai
orang2 Khong Tong Pay, sehingga bergebrak dengan kamu
berdua, mohon kalian suka memaafkan". Pek Hong Siang
mendengus, katanya.
"Tak usah banyak bicara, engkau juga pernah berkata
kalau aku tak bisa mengajar dan mendidik anak muridku
sehingga mereka berbuat tak karuan dan berbuat jahat
diluaran. Betulkah hal itu ?"
Boen ching tersenyum, katanya.
"Boanpwe ada urusan penting yang akan dibicarakan
dengan Pek cianpwe".
Pek Hong Siang tertawa dingin, tetapi dalam hatinya ia
berpikir.
"Pemuda ini berasal dari partai manakah ? Mengapa aku
tak dapat menerkanya ?"
Boen ching mengetahui bahwa hati Pek Hong Siang hingga
kini masih tidak senang, dalam hati ia berpikir.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Pek Hong siang ini sungguh sangat licik, hanya karena


urusan kecil begitu saja sudah demikian gusarnya, jika ia
mengetahui sebab-sebab kematian Thian San ciet Kiam yang
sebenarnya, bukankah akan mati saking gusarnya?" Dia
tertawa dan berkata.
"Tetapi urusan ini menyangkut mati hidupnya orang2 Bu-
lim, pihak ketiga tak boleh mendengar".
Gadis itu mendengar Boen ching berbicara selamanya
setengah harian, tetapi ia tak boleh ikut mendengar, hatinya
menjadi tak senang dan berkata kepada Pek Hong Siang. "Tia,
orang ini sangat licik, kita jangan mau mendengar
perkataannya".
Pek Hong Siang mengerti apa ang dipikirkan putri
kesayangan itu, kemudian ia berkata kepada Boen ching.
"Selama hidupku belum pernah berbuat sesuatu yang tak
boleh diketahui oleh orang lain, kalau ada urusan lebih baik
terus terang saja dan dibicarakan di sini". Gadis itu
mencibirkan bibirnya dan berkata.
"Benar, mengapa harus bersembunyi2 ?" Boen ching
tertawa pahit, pikirnya:
"Setelah urusan ini diketahui mungkin tujuh partai akan
bersama-sama mencari aku, Thian Sanpay pun akan
disingkirkan, bahwa tujuh partai besar dapat membunuh
orang untuk menutup mulut. Bukannya kamu merasa
khawatir, malahan aku yang mewakili kalian khawatir" Pikirnya
menjadi melayang-layang, Pek Hong Siang berkata. "Jika
memang tak ada urusan, aku tak akan sungkan-sungkan lagi"
Boen ching mengangkat kepalanya, kini dia terdesak dan
berkata.
"Pek cianpwe, sepuluh tahun yang lalu telah terjadi
peristiwa yang menggetarkan Bu lim, apakah cianpwe
mengetahui sebab-sebab kematian Thian San ciet Kiam ?" Pek
Hong Siang menjadi tertegun, katanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Tujuh orang Suhengku mati ditangan Thian Jan shu,


semua itu adalah orang sudah mengetahui hal ini, buat apa
kau kini membicarakan lagi ?" Boen ching tersenyum, sambil
menggoyangkan kepalanya ia berkata.
"Salah Sebab2 kematian Thian San ciet Kiam hanya kami
delapan orang yang mengetahuinya, ciangbunjin dari Tujuh
partai besar dan aku sendiri".
-oo0dw0oo-
MATA Pek Hong Siang bersinar, sebab2 kematian Than San
ciet Kiam sudah sangat jelas, setiap orang terkena pukulan
Thian Jan Shu. Di dunia ini hanya Thian Jan Shu yang memiliki
pukulan yang demikian dahsyat.
Meskipun sebab kematian tujuh orang itu tak dapat
diragukan lagi, tetapi ciangbunjin tujuh partai besar
mengatakan kalau masih ada seorang murid Thian Jan Shu
yang telah dibunuh oleh mereka. Tetapi waktu dirinya pergi
sendiri ke puncak Hwee Ing hanya tinggal mayat dari Thian
San ciet Kiam dan mayat Thian Jan Shu saja yang terdapat,
sedang mayat murid Thian Jan Shu itu telah lenyap tanpa
bekas.
Setelah dia menanyakan ciangbunjin dari Siau limpay baru
diketahuinya bila anak laki-laki itu belum putus napasnya.
Berpikir sampai di sini dia tidak ragu2 lagi kalau Boen ching
yang berdiri dihadapannya itu adalah anak kecil yang lolos dari
kematian pada sepuluh tahun yang lalu. Murid Thian Jan Shu.
Hawa amarah Pek Hong Siang tak dapat ditahan lagi,
dengan sangat gusar dia melancarkan serangan ke arah Boen
ching.
Tubuh Boen ching bergerak dan mengelak ke samping,
kemudian dia berkata. "Pek cianpwejangan turun tangan"
Pek Hong Siang teringat akan dendam kematian tujuh
orang suhengnya, mana dia mau mendengar perkataan Boen
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ching, Boen ching adalah murid Thian Jan Shu, dengan


demikian maka semua perkataannya adalah bohong.
Berpikir sampai di situ, segera dia mencabut pedangnya
dan melancarkan serangannya dengan menggunakan ilmu
pedang "Tui Yun Toan Jiet cap Sah Sih" atau Tiga belas jurus
ilmu mengejar mega memotong matahari, bagaikan harimau
terluka ia menyerang Boen cing, ilmu "Tui Yun Toan Jiet cap
Sah Sih" yang dimainkan di tangannya kehebatannya jauh
melebihi ketika dimainkan oleh Pek How. Tampak suatu sinar
pedang yang menyilaukan mata menyerang Boen ching.
Boen ching tak menyangka kalau sifat Pek Hong Siang
demikian berangasan, perkataannya belum habis diucapkan ia
telah menyerang dengan pedang sehingga ia tak dapat
berbuat apa-apa.
Dengan menggunakan ilmu pukulan "Sie Liu Beng Hong"
atau pohon liu menahan angin ia menerima setiap serangan
lawan, terhadap ilmu "Tui Yun Toan Jiet cap Sah Sih" ia telah
hapal betul-betul sehingga tidak berbahaya lagi baginya.
Setelah menerima beberapa jurus tiba-tiba Boen ching
berteriak.
"Pek cianpwe, Thian San chiet Kiam dibunuh oleh
ciangbunjin dari tujuh partai besar."
Pek Hong Siang bagaikan tak mendengar perkataan itu,
serangannya makin lama makin bertambah hebat, tetapi
gerakan dan ilmu pukulan Boen ching pun sangat aneh,
sehingga dalam waktu singkat dia tak dapat berbuat apa-apa.
Ketika melihat Pek Hong Siang tidak mau
memperdulikannya dalam hati Boen ching menjadi jengkel,
pikirnya.
" Dengan maksud baik aku akan memberitahukan padamu,
apa kau kira aku harus minta bantuan dari pihak Thian San
pay."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dengan tiba-tiba tangan kanannya dibalik untuk


menghindari serangan Pek Hong Siang sedang tangan kirinya
menyambar kearah Pek Hong Siang. Pek Hok Siang menjadi
sangat terkejut, dia dipaksa mundur setindak.
Ketika melihat ayahnya dalam keadaan bahaya, gadis itu
segera membentak dan melancarkan serangan sehingga Boen
ching dikerubuti oleh dua orang.
Sebenarnya Pek Hong Siang adalah Sute dari Thian San
chiet Kiam, tetapi kepandaiannya jika dibandingkan dengan
tujuh suhengnya itu tertinggal jauh sekali, kepandaian tiap
orang dari Thian San chiet Kiam tidak di bawah kepandaian
ciangbunjin dari partai manapun, apalagi tujuh orang itu
bergabung menjadi satu sehingga mereka disegani oleh
semua orang. Tetapi setelah Thian San chiet Kiam tewas,
maka kedudukan ciangbunjin jatuh ke tangan Pek Hong Siang
sampai sekarang ini kepandaian Pek Hong Siang jika
dibandingkan dengan kepandaian ciangbunjin lainnya, maka
kepandaiannya masih lebih rendah setingkat.
Dan kini menghadapi Boen ching sudah tentu bukan
tandingannya.
Demi nampak gadis itupun ikut mengambil bagian, dalam
hatiBoen-ching berpikir.
"Jika demikian banyak bicarapun tak ada gunanya."
Kedua tangannya segera melancarkan ilmu sakti ajaran
gurunya, Ie Bok tocu yaitu. "Na yun cao Hoat" atau ilmu cakar
menurut mega untuk mengimbangi ilmu tendangan nya.
Tampak ilmu cakarnya dikerahkan bagai kan angin topan
dan kedua kakinya menendang kiri kanan bagaikan kilat.
Pek Hong Siang ayah dan anak terdesak sehingga mundur
terus menerus, pedang hampir2 tertendang lepas oleh Boen
ching. Dengan lantang Boen ching berkata.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"cayhe selamanya tak pernah berbohong, ini hari tak dapat


lama-lama melayani kamu berdua, jika ada jodoh dilain
kesempatan kita bertemu kembali.
Habis bicara ia mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya
"Sen Au Ban Lie" atau suara meraung selaksa lie. Bagaikan
seekor Rajawali raksasa tubuhnya melayang sejauh sepuluh
kaki lebih, kemudian lari pergi.
Pek Hong Siang menjadi berdiri terpaku, Boen ching yang
memiliki ilmu meringankan tubuh yang demikian tingginya itu,
bukan saja orang-orang dari tujuh partai tak dapat
menandingi nya bahkan pada waktu itu sukar sekali untuk
mencari tandingannya.
Mana dia tahu kalau ilmu meringankan tubuh dari Ie Bok
Tocu adalah nomor satu. Boen ching telah mendapat pelajaran
langsung dari Ie Bok Tocu, pada waktu ini selain Ie Bok Tocu
seorang yang telah dapat menandinginya, kiranya hanya Thian
Jan Shu yang telah tewas dipuncak Hwee Ing pada sepuluh
tahun yang lalu itu saja yang dapat mengalahkannya.
Pek Hong Siang memandang tubuh Boen ching hingga
lenyap dari pandangan mata, ia menghela napas kemudian
tangan kanannya melemparkan pandangannya kesuatu pohon
besar.
"crinnnng - . .."pedang tersebut patah menjadi dua potong.
Melihat hal tersebut, gadis itu menjadi terkejut, teriaknya: "Tia
mengapa engkau ini hari begitu murah hati.?"
Mana dia tahu Pek Hong Siang sebagai seorang ciangbunjin
dari suatu partai hari ini ternyata dapat dikalahkan dengan
tangan kosong oleh Boen ching. Bagaimana hal ini tidak
membuatnya menjadi malu.
Dengan mempergunakan ilmu "Shen Au Ban Lie " suara
meraung selaksa lie, Boen ching telah dapat lolos dari tangan
Pek Hong Siang, hatinya menjadi mendelu, pikirnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Pek Hong Siang ini sungguh sangat aneh, mengapa


terhadap kematian Thian San chiet Kiam di atas Puncak Hwee
Ing, ia tidak menaruh curiga sedikitpun, Kepandaian Thian San
chiet Kiam jika dibandingkan dengan kepandaian Thian Jan
Shu bagaikan langit dan bumi, meskipun nyali mereka
bertambah besar sekalipun belum tentu berani melawan Thian
Jan Shu sendirian"
Mana dia tahu kalau Pek Hong Siang sangat menghormati
ke tujuh orang Suhengnya, ternyata Thian Jan Shu pun telah
tewas, ini membuktikan kalau kematian Thian San chiet Kiam
juga ada harganya hingga tidak menaruh curiga apa-apa. .
Dengan perlahan2 Boen ching melanjutkan perjalanannya,
tak terasa dia telah tiba di gunung Yi San- Tiba-tiba hidungnya
mencium bau wangi yang sangat aneh, dalam hatinya ia
merasa sangat heran dan tanpa terasa ia berjalan menuju
kearah asal dari bau wangi itu.
Setelah berjalan sejenak. tampak bau wangi itu ternyata
berasal dari suatu goa yang tingginya tidak lebih dari tiga
depa. dalam hatinya timbul rasa ingin tahu dan ia mendekati
goa itu.
Baru saja dia merendahkan tubuhnya untuk melihat
keadaan didalam goa itu, tiba-tiba sebuah tangan menjulur
keluar dari goa dan mencengkeram punggungnya, Boen ching
menjadi sangat terkejut.
Ia tak sempat melawan lagi, terasa punggungnya menjadi
kaku dan dirinya telah dibawa masuk ke dalam goa itu.
Setelah berada didalam goa, tangan orang itu segera
melepaskan cengkeramannya. Goa itu luasnya tak lebih dari
tiga depa dan sangat gelap. Boen ching memandang
sekelilingnya, dengan samar-samar dia melihat seseorang
yang sedang memperhatikan dirinya dengan ter-tawa2
Di atas tanah tampak tumbuh2an aneh yang sedang
dibakar dan mengepulkan asap. Bau harum tadi ternyata
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

berasal dari barang itu, orang aneh itu menggoyangkan


tangannya dan asap putih itu segera tersebar.
Asap putih itu sebenarnya sangat tipis, setelah tersebar,
dengan sendirinya Boen ching dapat melihat keadaan
sekitarnya.
Dalam keadaan yang remang-remang itu, ingin sekali dia
melihat wajah orang aneh itu, tetapi biar bagaimanapun juga
tak dapat melihatnya dengan terang. Dalam hati Boen ching
berpikir.
"orang aneh ini entah siapa, kepandaiannya sungguh
sangat tinggi, meskipun kepandaianku sendiri tak dapat
dihitung rendah, tapi ternyata dapat juga ditangkap oleh
orang aneh itu dengan sangat mudah meskipun boleh dikata
dirinya tidak siap tetapi kepandaian orang aneh itupun tak
dapat dipandang ringan"
Baru saja Boen ching akan membuka mulut untuk bertanya,
orang aneh itu telah menggoyang-goyangkan tangannya
melarang Boen ching bertanya, hati Boen ching menjadi
mendelu, terpaksa dia berdiam diri, kedua tangan orang aneh
itu tetap bergerak membubarkan asap putih itu, melihat ilmu
pukulan orang aneh itu Boen ching diam-diam merasa sangat
terkejut.
Pukulan itu seperti memukul benda yang sangat berat,
tetapi ditengah goa segera berhenti. Ilmu pukulan yang
dilancarkan sesuai dengan kehendak hatinya itu, belum
pernah dilihat sebelumnya.
Sejenak kemudian dari luar gua tiba-tiba terdengar suara
mengerikan- Boen ching terkejut dalam hati dia berpikir.
"Bukankah itu suara dari ular?"
Baru saja dia berpikir sempat di situ, tampak seekor ular
menerobos masuk ke dalam goa. Begitu melihat ular tangan
kanan orang itu segera menjambret dan tepat mengenai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tempat kelemahan dari ular itu. Kedua jarinya segera


menekan dan kepala ular itu telah hancur terkena tekanan
orang aneh itu, badan ular itu segera dibuang keluar goa.
Kemudian menyusul belasan ular yang masuk ke dalam goa
itu dan semuanya dibunuh dengan cara yang sama oleh orang
aneh itu.
Melihat hal ini Boen ching diam2 merasa heran, ular-ular itu
semuanya berbisa tetapi orang aneh itu ternyata dengan
mudah dapat membunuhnya, kepandaiannya sungguh sukar
diukur.
Tetapi apakah dia hanya membunuh ular-ular itu saja?
Ataukah masih ada tujuan lain-
Sejenak kemudian terdengar lagi suara mengerikan, orang
aneh itu memperhatikan dan gerakan pukulannyapun
bertambah cepat.
Sesaat kemudian, seekor ular berwarna merah mengkilat
muncul didalam gua itu.
Gerakan pukula n orang aneh itu banyak ditarik kembali,
sepasang matanya memandang tajam pada ular berwarna
merah itu. Setelah ragu-ragu sejenak. ular merah itu akhirnya
menerjang masuk ke dalam goa, sepanjang tubuhnya
berwarna merah darah, sepasang matanyapun berwarna
merah bagaikan dua buah intan yang memancarkan sinar
berkilauan-
Setelah nampak ular merah itu berada di dalam goa,
telunjuk tangan si orang aneh itu segera diangkat, asap putih
itu segera mengikuti arah tempat yang ditunjuk dan
menerjang kearah ular itu.
Ular merah itu menentang mulutnya untuk menerima asap
itu, lidahnya yang seperti api diletakkan keluar, asap putih itu
dengan kencang memasuki ke dalam mulut ular merah itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ular merah itu mengangkat tubuhnya dengan ujung ekor


untuk menahan berat badannya ia menyedot asap itu.
Tidak sampai seperminuman teh, ular merah itu tak tahan
lagi, mulutnya tertutup dan jatuh ke atas tanah dengan lemas.
orang aneh itupun kelihatannya sangat lelah setelah
menghembuskan napas lega, ia memadamkan tumbuhan aneh
itu dan dimasukkan ke dalam saku, kemudian mengambil ular
merah itu dan dimasukkan nya ke dalam kantong yang
terdapat dibelakang punggungnya. Setelah itu ia memejamkan
matanya untuk bersemedi.
Seperempat jam kemudian, ia membuka kedua matanya,
melihat Boen ching masih duduk di sana, dan memperhatikan
dirinya, ia mengeluarkan suara tertahan dan berkata. "orok
kecil, engkau masih belum pergi?" Tanpa menunggu jawaban
Boen ching tambahnya.
"ooh? dalam hatimu engkau tentu merasa heran bukan?
ular itu namanya Raja Ular dan merupakan raja dari segala
raja ular, bisanya tanpa tandingan, hanya dengan asap kayu
Gigi Naga ini saja sangat mudah aku seorang tua yang
mengerjakannya, sungguh merasa sangat repot."
Boen ching tertawa, katanya.
"Boanpwe ingin mengetahui nama dari Locianpwe."
orang aneh itu melototkan matanya sambil berkata:
"Bagaimana? Apakah setelah melihat ilmu silatku yang
sangat baik engkau anak kecil ini lalu ingin mengangkat aku
sebagai guru?" Sambil tertawa Boen cheng menjawab:
"Boanpwe telah punya guru, bagaimana dapat mengangkat
Locianpwe sebagai suhu? Aku hanya ingin mengetahui nama
besar dari Locianpwe"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"oh," kata orang aneh itu. "Aku lupa kalau engkau telah
mempunyai guru, coba bandingkan dengan kepandaianku
mana yang lebih tinggi ?" Boen ching tertegun, pikirnya.
"Engkau juga tidak mengetahui siapa suhuku, bagaimana
dapat membanding- bandingkan?" Sambil tertawa Boen ching
berkata.
"Boanpwe tak dapat membandingkannya"
Orang aneh itu tertawa ter-bahak2, katanya.
"Aku kira kepandaian suhumu tak dapat menandingi
kepandaianku sehingga kau malu untuk mengatakannya"
Kedua alis Boen ching berdiri, budi dari Ie Bok Tocu bukan
saja telah menolong jiwanya tetapi dia juga telah menurunkan
ilmu silatnya, kasih sayang pada dirinya bagaikan kasih sayang
dari dua orang tuanya sendiri, kini mendengar orang aneh itu
berkata demikian, hati Boen ching jadi tak senang, dengan
gusar dia berkata. "Ilmu silat suhuku lebih tinggi itu dari
kepandaianmu"
orang itu segera berhenti tertawa tangan nya segera
mencengkeram tangan Boen ching. Dalam gua yang hanya
seluas tiga depa itu mana Boen ching dapat menghindari
serangan itu. Sambil mencengkeram tangan Boen ching, orang
aneh itu berkata.
"Engkau bilang apa ? coba ulangi sekali lagi ?"
Sambil menahan rasa sakit, dengan gusar Boen ching
berkata.
"Aku bilang kepandaian suhuku ratusan kali lipat lebih
tinggi dari kepandaianmu."
orang aneh itu dengan geram mendengus, katanya.
"Mengapa tak kau katakan sejak tadi"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching juga mendengus, dengan sekuat tenaga ia coba


untuk meronta, tetapi tak berhasil melepaskan diri dari
cekalan orang aneh itu, hatinya menjadi bertambah gusar.
katanya.
"Tadi aku takut engkau menjadi merasa malu sehingga tak
aku katakan"
Tangan kanan orang aneh itu sedikit bergetar, ia
melepaskan cekalannya, pandangan nya mendelong atap goa,
sejenak kemudian, tiba2 kedua tangannya mencengkeram
kedua tangan Boen ching lagi. sambil teriaknya: "Engkau
sedang menipu aku, siapakah suhumu?"
cengkeramannya kali ini lebih keras dari tadi Boen ching
merasa sakitnya sampai terasa ke dalam tulang sumsum. Dia
mendengus dan katanya. "Engkau menanyakan siapakah
Suhuku lalu siapa kau ini?"
orang aneh itu melepaskan cengkeraman nya mulutnya
kemak- kemik perkataan yang diucapkan Boen ching itu
seperti tidak didengar semua olehnya, sedang apa yang
diucapkannya Boen ching tak paham. Sejenak kemudian orang
aneh itu berkata.
"Aku tidak perduli siapakah suhumu, pokoknya
kepandaiannya tak dapat menandingi kepandaianku"
Dengan dingin Boen ching menjawab. "Dari mana kau
dapat tahu?" orang aneh itu berkata.
"Apakah kau sedang berbohong? Kau tentu sedang
membohongi aku"
Hati Boen ching tergetar ia tak mengerti mengapa orang
aneh ini tetap akan merebut kedudukan sebagai jagoan nomor
satu. Tapi segera suara dari Ie Bok Tocu terlintas di benaknya.
Dengan sembarangan ia men-jawab. "Aku tidak berbohong"
orang aneh itu mendengus katanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Kalau hanya berbicara tak ada gunanya lebih baik kita


berdua coba-coba kepandaian kita"
Boen ching tertawa tawar, kemudian katanya:
"Meskipun orang tua dapat mengalahkan aku juga tidak
ada gunanya, kepandaian suhuku lebih tinggi beribu-ribu kali
lipat dari aku, meskipun engkau dapat mengalahkan aku juga
belum bisa mengalahkan suhuku".
orang aneh itu pikir benar juga perkataan itu, dapat
menangkan anak kecil dihadapannya itupun tak ada gunanya,
tetapi dia tetap tidak percaya kalau Suhu dari anak kecil ini
kepandaiannya lebih tinggi dari kepandaian dirinya. Dalam hati
Boen ching diam-diam merasa geli pikirnya.
"Aku bilang kepandaian suhuku lebih tinggi dari
kepandaianmu. Sekarangpun suhuku tidak berada di sini,
engkau mau berbuat bagaimanapun tak ada gunanya".
Kemudian dia menjauhkan badannya dan bersandar pada
dinding gua itu.
orang aneh itu setelah berpikir setengah harian tiba2
bertepuk tangan katanya. "sudah ada"
Boen ching terkejut. Dia segera bangunkan tubuhnya,
dalam hatinya diam-diam berpikir.
"Orang ini juga sangat aneh entah dia telah mendapatkan
cara aneh yang bagaimana, asal saja jangan memaksa aku
untuk pergi mencari suhuku saja." Berpikir sampai di situ, dia
membuka mulutnya dan berkata.
"Boanpwe masih ada urusan tak dapat lama tinggal di sini..
Suhuku bertempat tinggal jauh laksa lie . . ."
Orang aneh itu menggoyangkan tangannya dan berkata:
"Bukan, bukan" kemudian ia tertawa terbahak-bahak
lanjutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Aku mana dapat sebodoh kau, memaksa untuk membawa


aku menemui suhumu, aku orang tua juga tak ada sedemikian
banyak waktu" Habis berkata dia tertawa terbahak-bahak
katanya.
"Aku ada suatu cara suhumu tentu telah mewariskan
seluruh kepandaiannya kepadamu, kita hanya perlu mengaku
kelihaian dari jurus-jurus itu saja, engkau menyebut satu jurus
aku akan mengembalikan satu jurus, dengan demikian dapat
diketahui siapa yang menang engkau kira bagaimana?"
Selesai bicara ia mempersilahkan sikapnya yang seolah-olah
sangat bangga atas usulnya yang baru saja diutarakan itu.
Boen ching menjadi sangat terkejut pikirnya:
"Kalau begini terus aku bisa runyam" pikirannya segera
berputar dengan tertawa dia berkata:
"Engkau orang tua juga jagoan dariBulim, tentu
mengetahui ada jurus2 ilmu silat yang tidak terlihat
kelihaiannya jika tidak dimainkan, Lwekang suhuku jauh lebih
hebat dari aku, pun jurus-jurus ilmu silatnya tak dapat aku
pergunakan seluruhnya" orang aneh termenung sejenak
pikirnya.
"Itu juga benar" kemudian katanya. "Kalau begitu, engkau
menyebutkan saja akan kudengar satu persatu".
Boen ching menjadi tertegun, orang aneh itu berkata pula.
"Kalau engkau tidak dapat menangkan aku, engkau tidak
boleh meninggalkan gua ini." Mendengar hal ini, dalam hati
Boen ching diam-diam merasa mendelu.
---ooo0dw0ooo---
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ORANG ANEH DAERAH TANDUS


DALAM hati Boen ching merasa berat, gerakan aneh dari
orang itu belum pernah ia lihat. Ilmu silat Ie Bok Tocu jika
dikatakan lebih lihay daripadanya masih mungkin, tetapi jika
dikatakan lebih hebat berlaksa kali hal itu tidaklah mungkin
terjadi karena ilmu silat Ie Bok Tocu lebih mengutamakan
dalam hal Ginkang, dan tadi dia melihat gerakan pukulan-
pukulan orang aneh itu sangat aneh sekali, mungkin ia dapat
salah melancarkan serangan jika sampai kalah dan tidak
diijinkan untuk meninggalkan gua itu. Bukankah itu akan
bertambah runyam.
orang aneh itu meskipun berada ditempat yang agak
remang2, tetapi dia dapat melihat dengan jelas, sambil
tertawa terbahak-bahak ia berkata: "sekali ini engkau tak
dapat menolak lagi." Mata Boen ching berputar, katanya.
"Aku baru saja tiga hari meninggalkan perguruan,
pengalaman menghadapi musuh masih sangat dangkal,
mungkin dapat salah melancarkan serangan, tetapi untuk
mengalahkan engkau juga masih dapat."
orang aneh itu tertawa besar dan tidak menjawab,
bagaikan tidak mendengar apa yang di ucapkan oleh Boen
ching.
Tanya Boen ching. "Apakah kita bertanding didalam gua ini
?"
Setelah berpikir sejenak orang aneh itu mencengkeram
lengan baju Boen ching dan dibawa keluar dari gua, lalu lari
naik ke atas gunung.
Boen ching sangat terkejut, tangan yang dicengkeram
orang aneh itu menjadi kaku, tapi dalam hati ia ingin
mengetahui apa yang akan dikerjakan oleh orang aneh itu,
matanya memperhatikan orang aneh itu, rambutnya tidak
karuan, wajahnya penuh dengan kerutan dan bajunya
compang camping.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

orang aneh itu terus lari ke atas dan tak lama kemudian
tibalah mereka di sebuah gua yang besar yang tingginya dua
kaki.
Sambil melepaskan tubuh Boen ching orang aneh, itu
berkata. "Kalau di sini bagaimana ?"
Boen ching melemaskan tangan kirinya sambil meletakkan
buntalan dan pedangnya di atas tanah. Kemudian ia
menganggukkan kepalanya.
orang aneh itu begitu nampak Boen ching menganggukkan
kepalanya, tanpa banyak bicara lagi tangan kanannya
melancarkan serangan ke arah Boen ching.
Boen ching terkejut, buru2 kaki kanannya mundur
selangkah ke belakang dan tangan kirinya melancarkan satu
jurus Liu Siu cuen Hong atau dengan tertawa melawan angin,
jurus ini adalah salah satu jurus dari ilmu pukulan "Sin Liu Eng
Hong" atau pohon liu menahan angin.
Belum habis orang aneh itu melancarkan serangannya tiba-
tiba mulutnya mengeluarkan suara tertahan segera dia
mundur selangkah ke belakang matanya memandang pada
Boen ching bagaikan sedang memikirkan sesuatu hal.
Melihat sikap aneh dari orang itu Boen ching menjadi
ragu2, ia menarik kembali serangan nya dan mundur ke
belakang. Sedang dalam hatinya dia berpikir.
"Agaknya otak orang ini sedikit tidak beres, mulut orang
aneh itu berkemak-kemik ketika Boen ching
memperhatikannya terdengar dia berkata.
"jurus ini pernah aku mengenalnya entah pernah melihat
dimana? mengapa aku sekarang tidak ingat lagi."
Hati Boen ching menjadi ragu2 pikirnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"ia bilang pernah mengenal jurus itu? Apakah mungkin dia


adalah sahabat suhu ku?" Tetapi dalam hati ia tetap tidak
percaya.
Setelah lama berpikir, orang aneh itu tiba2 melancarkan
satu kali serangan kearah Boen ching, Boen ching segera
menggunakan jurus "Liu Siau Tong Hong" atau dengan
tersenyum menahan angin Timur untuk mematahkan
serangan orang aneh itu. orang aneh itu dengan tiba2
membuka mulutnya dan berkata.
"Benar, jurus selanjutnya adalah "Liu Sai Sie Yau" atau
pohon Liu dan benang sutera bergoyang."
Sambil berkata dia melanjutkan serangan nya, Boen ching
sangat terkejut, tanpa sadar badannya bergoyang, kaki
kanannya mundur selangkah dan menginjak kedudukan
"Koan", sedang kedua tangannya melancarkan serangan,
inilah jurus " Liu Sai Sie Yau" atau pohon Liu dan benang
sutera bergoyang.
Sehabis melancarkan serangan orang aneh itu berdiri
tertegun di sana, mulutnya dibuka lebar-lebar seperti sedang
memikirkan sesuatu. Tiba2 ia menderita dan menutup
mukanya dengan kedua belah tangannya dan lari pergi. Dan
Boen ching menjadi kaget. Pikirnya.
"Entah siapa orang aneh ini, ternyata ia mengenal ilmu silat
perguruanku, ilmu silat dari Ie Bok To selamanya tak ada
orang dari Tionggoan yang mengenal, mengapa orang ini
dapat mengenalnya".
Makin berpikir dia makin bertambah heran tangannya
mengambil buntalan dan pedang dan segera keluar dari goa
untuk mengejar orang aneh itu tadi menghilang. Dia masih
dapat melihat bayangan orang aneh itu lari menjauh.
Budi yang diterima Boen ching dari Ie Bok Tocu adalah
sangat besar, terhadap urusan Ie Bok Tocu dia lebih
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

memperhatikan daripada urusannya sendiri, apalagi orang


aneh itu ada hubungannya dengan Ie Bok Tocu.
Setelah mengejar sejenak. tampak orang aneh itu
membelok pada beberapa tikungan di gunung itu dan
kemudian lenyap.
Boen ching tertegun. Belum sempat ia mengejar, dari ujung
tikungan gunung itu tampak mendatangi dua orang
penunggang kuda.
Begitu melihat Boen ching. Dua orang itu segera turun dari
kudanya. Kedua orang itu kiranya adalah Si Elang Emas dari
Gurun Pasir dan Pek-How. Kong Sun Sek tertawa keras dan
katanya.
"Siau-cu, aku menanyakan perguruanmu sampai setengah
harian tapi engkau tak mau menjawab, ternyata engkau
adalah murid Thian Jan Shu"
Boen ching tahu mengajar orang aneh itu tak ada gunanya
lagi, sambil tersenyum dia berkata.
"Aku bukan murid dari Thian Jan Shu segala macam."
Kong Sun Sek kembali tertawa besar dan berkata.
"Ini hari aku akan mencoba kepandaian dari murid Thian
Jan shu."
Pek How yang berdiri disamping juga sudah mencabut
pedangnya, se-akan2 dia takut kalau Boen ching bisa lolos.
Boen ching tertawa ter-bahak2, kemudian berkata.
"Kong Sun cianpwe, aku kira pikiranmu lebih terang,
apakah Locianpwe tidak merasa curiga, apa sebabnya Thian
San Tjiet Kiam dapat binasa ditangan Thian Jan Shu?"
Sebenarnya Kong Sun Sek hendak turun tangan, tapi
setelah mendengar perkataan Boen ching, ia membatalkan
niatnya, kemudian berkata.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Anak muda, apakah engkau ingin mengatakan kalau


mereka itu dibunuh oleh ciangbunjin dari tujuh partai besar?"
Boen ching tersenyum, dalam hati dia sudah tahu kalau
Kong Sun Sek tidak akan percaya, tetapi ia tetap berkata
"Tepat..."
Baru saja dia habis berkata, tiba-tiba dari belakang
tubuhnya terdengar suatu suara yang sangat dingin.
"orang she Boen, kini engkau tak dapat lolos lagi, selama
sepuluh tahun orang-orang Bulim mencari engkau ternyata
hari ini engkau datang untuk mengantarkan kematian"
Boen ching menoleh ke belakang, yang baru berbicara itu
ternyata adalah ciangbunjin dari Thian San Pay. Thian San
Tayhiap Pek Hong Siang yang datang bersama putrinya.
Baru saja dia menoleh, Si elang emas dari Gurun Pasir
tertawa keras, tubuhnya meloncat ke udara dan melancarkan
ilmu pukulan tunggalnya yaitu cay Tong cap Pwe San atau
elang raksasa berjungkir delapan belas kali.
Melihat serangan Kong Sun Sek yang demikian hebatnya,
Boen ching tak berani memandang rendah, dia segera saja
melancarkan ilmu pukulan "Sia Liu Eng Hong" atau Pohon Liu
menahan angin untuk menyambut serangan itu.
Kong Sun Sek disebut elang emas dari Gurun pasir, sudah
tentu ia mahir dalam ilmu meringankan tubuh, sedangkan
seluruh kepandaiannya juga dikeluarkan semua melalui ilmu
"Thay Hong cap Pwe San" atau elang raksasa berjungkir
delapan belas kali.
Melihat serangannya tidak mengenai sasaran dengan
meminjam tenaga pukulan Boen ching badannya naik ke atas
dan melancarkan serangannya kembali.
Dua orang itu saling melancarkan serangan, yang satu
jurus serangannya menitik beratkan pada ganasnya serangan,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sedangkan yang lain lebih menitik beratkan pada ringannya


tubuh.
Sekitar gelanggang pertempuran itu segera diliputi oleh
angin pukulan yang menderu- deru. Si elang emas dari gurun
pasir telah berkali-2 melancarkan serangan, akan tetapi
gerakan Boen ching sangat aneh sehingga tiap serangannya
tidak mencapai sasaran-
Pek Hong siang yang berdiri di luar gelanggang diam-diam
merasa sangat terkejut, gerakan tubuh Boen ching yang
sangat aneh itu belum pernah dilihatnya. Ketika sedang
bertempur dengan Boen ching tempo hari, dia tak dapat
merasakan, tetapi setelah melihat hal ini hatinya menjadi
bertambah terkejut. Kaki Boen ching menggunakan langkah
Kiu Kong Pat Kwa, meskipun kelihatannya tidak karuan tapi
gerakan badan dan langkahnya sangat tepat, sehingga setiap
serangan lawan yang ingin menyerang atau mendesak
kepadanya, dapat digagalkan semuanya bahkan dapat
dibinasakan-
Si elang emas dari gurun pasir sudah melancarkan seluruh
jurus dari ilmu "Thay Hong cap Pwe San" atau elang raksasa
berjungkir delapan belas kali, tetapi tetap tak bisa
mengalahkan Boen ching, hatinya kaget tetapi dia belum
dapat menerka gerakan apa yang digunakan oleh Boen ching.
Meskipun jurus- jurus dari ilmu pukulan "Sie Liu Eng Hong"
atau pohon liu menahan angin sangat hebat, tapi masih ada
kekurangannya, yaitu tidak dapat untuk menyerang musuh,
tetapi hanya dapat untuk bertahan, sekalipun orang yang
berilmu tinggi juga tak dapat menembusinya.
Setelah berkali-kali pukulannya tak dapat mengenai
musuhnya, Kong Sun Sek segera menghentikan serangannya
dan berkata pada Boen ching:
"orang muda, janganlah engkau selalu hanya menghindar
saja, kalau berani terimalah satu kali pukulanku!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching mendengar perkataan ini, sambil tersenyum dia


berkata.
"Mengapa tidak berani," dengan kepandaian yang
dimilikinya itu mengapa dia harus takut kepada Kong Sun Sek.
Kong Sun Sek melihat Boen ching membuka mulut, tidak
menunggu sampai dia habis bicara, sambil tertawa sekaligus
dia melancarkan delapan kali pukulan-
Boen ching tak berani berayal lagi, sebab jika sedikit lengah
saja maka akan terjadi perubahan pada dirinya. Segera dia
membalas dengan melancarkan dua belas kali pukulan, begitu
dua orang mulai bertanding ditengah gelanggang itu segera
diliputi oleh angin yang kencang sehingga menyebabkan pasir
dan batu disekitar tempat itu beterbangan.
Sejenak kemudian angin pukulan mulai mereda, nampak
Kong Sun Sek terdesak mundur sebanyak lima-enam langkah
ke belakang, wajahnya berubah menjadi merah padam.
sebaliknya Boen ching masih kelihatan biasa saja berdiri
ditengah gelanggang sambil tersenyum.
Dengan pertempuran ini maka masing2 pihak dapat
mengetahui tinggi rendahnya Lwekang pihak lawan- Nampak
keadaan begini Pek Hong Siang segera mencabut pedangnya
dan maju menyerang.
Sambil membentak tubuh Kong Sun Sek melayang ke udara
dan sekali lagi melancarkan ilmu "Thay Hong cap pwe san-"
atau Elang raksasa berjungkir delapan belas kali menyerang
ke tubuh Boen ching, Pek Hong Siang pun mengerahkan ilmu
pedang Thay-san-paynya yang terhebat yaitu "chieh Sian chiet
Kiam" atau Tujuh pedang Dewa Sakti. Dengan demikian dua
orang itu bersama-sama mengerubuti Boen ching seorang diri.
Pek How kakak beradik berdiri di pinggir sambil memegang
kencang pedangnya, seolah-olah sedang mengawasi Boen
ching takut kalau dia melarikan diri.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching nampak dua orang itu mengerubuti dirinya


seorang, dalam hatinya menjadi terkejut, pikirnya.
"Lama tinggal di sini tak ada gunanya, dengan Ginkang
yang kumiliki sekarang ini, kiranya empat orang itu tak dapat
menahan aku di sini"
Segera dia mengeluarkan ilmu meringankan tubuh ajaran
Ie Bok Tocu yakni "Hui Sie Yu Seh" atau terbang melayang
mengitari selat, Ditengah sambaran dua sinar pedang dia
berkelebat kesana kemari, jurus ilmu silat kedua orang itu
meskipun digunakan sangat ganas, tetapi tak dapat berbuat
sesuatu terhadap dirinya.
Tak lama kemudian, seluruh jurus dari ilmu pukulanThay
Hong cap Pwe san- atau elang raksasa berjungkir delapan
belas kali telah dimainkan habis seluruhnya, nampak hal ini
Boen ching tidak menunggu sampai dia mengganti dengan
jurus yang lain, tubuhnya berkelebat secepat kilat menerjang
keluar dan mengerahkan ginkangnya yang paling lihay, "shen
Au Ban Lie" atau suara meraung laksa Lie dan tubuhnya
melayang pergi.
Gadis itu segera membentak. badannya melayang dan
melaburkan satu kali tusukan ke arah tubuh Boen ching.
Kedua kali Boen ching tidak tinggal diam, segera
melakukan serangan tendangan berantai dan menendang
terbang pedang di tangan gadis itu, sedang badannya masih
tetap melayang dan lari turun gunung.
Si Elang emas dari Gurun Pasir berdiri tertegun melihat
bayangan Boen ching yang mulai menghilang dari
pandangannya, Selama hidupnya belum pernah dia dikalahkan
secara demikian mengenaskan seperti hari ini. Ilmu silat yang
dimiliki pemuda ini dengan usia yang demikian mudanya itu
sungguh merupakan suatu hal yang sangat mengejutkan-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Gadis itupun berdiri tertegun di sana, dalam hatinya dia


ingin menangis, tetapi tak enak kalau ditangiskan hingga
mengeluarkan suara, pikirnya.
"Kalaupada hari-hari yang akan datang dapat bertemu lagi
dengannya, tentu akan kuberi hajaran hingga dia tak dapat
bangun berdiri lagi".
Pek Hong Siang menghela napas, sedang Kong Sun Sek
malah tertawa ter-bahak2 sambil berkata.
"Pek Lote, tak usahlah menghela napas, pemuda ini juga
sangat aneh, mungkin kejadian pada sepuluh tahun yang lalu
memang ada sedikit tidak beres". Pek Hong Siang dengan
dingin mendengus, katanya.
"Diantara tujuh partai besar, partai mana yang bukan
merupakan suatu partai dari golongan murni. Sedangkan tujuh
orang Suhengku adalah dikarenakan terkena pukulan Thian
Jan Shu sehingga mereka mengalami kematian, apakah hal ini
masih ada yang diragukan lagi?".
Kong Sun Sek tahu kalau Pek Hong Siang itu keras kepala.
Dia tertawa besar dan tak ambil bicara lagi.
Pek Hong Siang sekali lagi mendengus, kemudian katanya.
"Sayang senjata rahasia "Thian Liong Suo" tidak kubawa,
kalau tidak. Hm......Hm....sekalipun- Boen ching mempunyai
tiga kaki enam tanganpun tak dapat meloloskan diri".
Sementara itu Boen ching setelah lolos dari empat orang
itu, dalam hatinya dia berpikir.
"Aku kira kalau keadaan demikian terus, perjalananku
selanjutnya diBulim akan menjadi bertambah sulit. Dari tujuh
partai besar itu, partai manakah yang tidak menginginkan aku
dibunuh mati ?"
Baru berpikir sampai di sini, matanya tiba2 nampak pada
jarak kira-kira sepuluh kaki dari dirinya berkelebat sebuah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

bayangan merah, dengan cepat dia bersembunyi dibalik suatu


batu yang besar, sedang dalam hatinya dia berpikir. "Di
daerah yang tandus seperti ini, siapa lagi yang datang
kemari?"
Bayangan merah itu bagaikan kilat berkelebat menuju ke
belakang bukit itu, ternyata bayangan tadi adalah bayangan
dari seorang wanita, dalam hati Boen ching jadi terkejut,
gerakan wanita itu ternyata demikian gesitnya. Dalam hatinya
diam2 menggerutu, pikirnya.
"Mengapa aku selalu bertemu dengan orang-orang yang
berilmu tinggi? Baru saja tadi lolos dari orang aneh itu,
ternyata sekarang di sini bertemu lagi dengan seorang wanita
berbaju merah juga memiliki kepandaian yang demikian
tingginya. Entah diantara dua orang itu mempunyai hubungan
apa ?^
Berpikir sampai di sini, dia segera akan lari menguntitnya,
tiba-tiba punggungnya dicengkeram oleh seorang, hatinya
menjadi sangat terkejut, terasa badannya menjadi kaku
seluruhnya, Sedikitpun tak ada tenaga, dengan kepandaian
yang dimilikinya itu dengan mudah dibekuk oleh orang lain
tanpa bisa berkutik, hal ini membuktikan kalau orang ini
memiliki ilmu silat yang sangat tinggi. orang itu sambil
mengangkat tubuhnya, dia berteriak.
"orang kecil, baru saja aku orang tua pergi, ternyata kau
dapat lolos dengan demikian cepatnya, kitakan belum
menyelesaikan pertandingan kita tadi?"
Hati Boen ching menjadi lega, ternyata yang datang orang
aneh berkumis lebat itu, orang ini itu ternyata telah lari
mengitari bukit dan berhenti di sini menanti dirinya, sehingga
sekali tangkap dia telah dapat ditangkap olehnya dengan
mudah dan dibawa kembali ke gua tadi.
Sesampainya didalam gua, orang aneh itu, melepaskan
Boen ching ke atas tanah dan memperhatikannya, dia hanya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tersenyum-senyum saja kepada Boen ching tanpa


mengeluarkan sepatah katapun-
Hati Boen ching menjadi bertambah heran, pikirnya segera
diliputi oleh bermacam- macam pertanyaan, siapakah
sebenarnya orang aneh itu.
Entah apa tujuan sebenarnya, ternyata setelah pergi dia
kembali lagi dan kini tak henti-hentinya memperhatikan
dirinya, semuanya ini sungguh sangat mengherankan dan
membingungkan pikiran Boen ching .
Setelah termenung sejenak. tetap juga dia tak dapat
menemukan sebab2nya, dia tak mau banyak berpikir lagi,
segera dia meletakkan buntalan dan pedangnya ke atas tanah.
orang aneh itu memandang dirinya sambil tertawa, tiba-
tiba dia menggerakkan dua tangan kakinya memainkan suatu
jurus serangan, kepada Boen cing dia berkata.
"coba engkau lihat jurusku ini bagaimana? lebih hebat dari
suhumu atau tidak?"
Boen ching setelah memperhatikan setengah harian, dia
hanya tahu letak kaki dan tangan orang aneh itu sangat aneh
sekali, kelihatannya bagaikan untuk menahan tubuhnyapun
tak kuat, jika dikatakan mau jatuh tetapi tidak jatuh, tak ada
dapat dilihat dimana terletak keistimewaan dari jurus ini.
Setelah melihat sejenak lagi sambil menggoyang-
goyangkan kepala dia berkata.
"Locianpwe entah jurus ini apa namanya? Aku tak dapat
melihat keistimewaan dari jurus ini terletak dimana."
orang aneh ini nampaknya seperti sangat marah dia
mendengus dan berkata: "Tak ada keistimewaan apa? engkau
boleh coba-coba."
Habis berkata dia meng gerakan tangan dan kakinya
menerjang Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Baru saja Boen ching akan menghindar, dia melihat tangan


dan kaki diajukan sedemikian anehnya sehingga membuatnya
tak tahu harus menghindar kearah mana.
"Plak....." tanpa terasa dia telah melemparkan ke atas
tanah oleh orang aneh itu, masih untung orang aneh itu tidak
menggunakan tenaga penuh, kalau tidak dia tentu akan
terjungkal lebih hebat lagi dari sekarang ini.
Orang aneh itu setelah menjungkalkan Boen ching ke atas
tanah dalam hatinya merasa sangat bangga, sambil tertawa
dia berkata.
"Bagaimana? coba, kau lihat kepandaianku, jika
dibandingkan dengan kepandaian suhumu, siapa yang lebih
lihay?"
Boen ching berdiri tertegun di sana, didalam hatinya dia
berpikir. "Sungguh sangat aneh sekali, jurus dari orang aneh
itu"
Sesaat dia menjadi bingung, entah harus menggunakan
cara apa untuk menghindari dari jurus itu. Tanpa terasa dia
menirukan jurus tadi tapi setelah dicoba berkali-kali tetap tak
dapat menirukannya.
Orang aneh itu nampak Boen ching coba menirukan jurus
itu, pada matanya terlintas suatu pandangan yang sangat
aneh, lalu dia berkata. "Salah bukan demikian"
Sambil berkata ia memainkan jurus tadi sekali lagi dan
lanjutnya. "ini adalah jurus yang hebat di dunia ini, apakah
jurus ilmu silat yang dilancarkan dari suhumu dapat lebih lihay
dari jurus- jurus ini?"
Boen ching melihat orang itu memainkan dia lihat hatinya
menjadi tergetar pikirnya. "Ternyata orang aneh itu akan
mewariskan suatu ilmu silat yang aneh kepadaku"
Berpikir sampai di sini hatinya sangat gembira, tetapi dalam
hatinya pun segera timbul keragu-raguan mengapa orang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

aneh itu akan mewariskan suatu ilmu silat aneh itu


kepadanya?
Setelah beberapa kali dia menirukan orang aneh itu, tiba-
tiba orang aneh itu berkata Sambil tertawa.
"Benar, benar demikian Bagaimana? Apa jurus dari ilmu
silat suhumu ada yang dapat memecahkan jurusku ini?"
Hati Boen ching segera berputar, dia tertawa sambil
berkata.
"Tentu saja ada, suhuku adalah jagoan nomor satu di dunia
ini, mana mau mengurusi jurusmu yang tak karuan itu" Dia
berhenti sejenak kemudian lanjutnya.
"Coba kau lihat dengan cara begini maka jurus mu itu
sudah dapat kupecahkan"
Sambil berkata kaki kirinya melakukan tendangan
sedangkan tangan kanannya melakukan gerakan memotong
kemudian katanya.
" Kepandaian dari suhuku sangat tinggi sebelum engkau
melancarkan serangan tadi maka suhuku akan melancarkan
serangan dengan cara ini maka jurusmu tadi apa ada
gunanya?"
selesai dia berbicara dia tertawa terbahak-bahak.
Padahal mana dapat sedemikian mudah untuk
memecahkan jurus tersebut, tetapi Boen ching berkata
demikian, orang aneh itu hanya tersenyum saja, kemudian
lakukan lagi satu jurus sekarang pada Boen ching dia berkata.
"jurus tadi boleh dihitung dapat kau pecahkan, tetapi jurus
ini aku mau lihat dengan cara bagaimana suhumu akan
memecahkannya lagi".
Boen ching setelah memperhatikan sejenak. jurus inipun ia
merasa sangat aneh, segera dia menirukannya. Setelah itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dengan sembarangan dia menjemput salah satu jurus untuk


memecahkan jurus itu.
orang aneh itu seperti sungguh-sungguh ingin menurunkan
ilmu tersebut kepada Boen ching, diapun tak mau
memperdulikan hal itu, satu jurus demi satu jurus diturunkan
kepada Boen ching.
Ber-turut2 dia menirukan sebanyak sembilan jurus pada
saat itupun mulai gelap.. Setelah tertawa besar orang aneh itu
berkata kepada Boen ching.
"Aku hanya mempunyai sembilan jurus itu saja, tetapi
semuanya dapat kau pecahkan dengan mudah, lain kali kita
bertanding lagi"
selesai bicara dia berjungkir balik keluar dari gua dan
lenyap dari pandangan-
Boen ching melihat orang aneh itu pergi, dalam hatinya
sedikit terkejut, orang itu jika dilihat sepertinya ada yang tidak
beres otaknya, entah karena apa dia menurunkan suatu ilmu
yang aneh itu kepadanya, sungguh orang itu merupakan suatu
manusia yang sangat aneh.
Setelah sendirian berada didalam gua itu, segera ia
mengulangi lagi sembilan jurus tadi, semakin berlatih dia
merasa sembilan jurus itu mempunyai pecahan yang sangat
dalam artinya bukanlah dapat dipahami dalam waktu yang
sangat singkat, bagaimanapun juga dia berusaha tetap tak
berhasil menyatukan sembilan jurus itu menjadi satu.
Berhubung hari semakin larut malam, diapun berhenti
berlatih dan tertidur didalam gua itu.
Begitu dia sadar tampak sang matahari telah jauh
meninggi, dengan cepat dia keluar dari gua dan turun gunung,
sehari tidak mengisi perut, dia sangat lapar, segera dia
memetik buah2an yang ada di gunung itu untuk menangsal
perutnya yang terus berbunyi, kemudian berjalanlah dia ke
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

suatu sungai, baru saja akan minum tiba2 telinganya


menangkap suara beradunya senjata tajam.
Hati Boen ching diam2 merasa terkejut, di tempat yang
demikian liarnya itu bagaimana ada orang yang bertempur?
hatinya merasa sangat heran dengan diam2 dia pergi
mengintip untuk melihat apa yang sedang terjadi.
Tampak seorang pemuda sedang bertempur dengan putri
dari Pek Hong Siang, kelihatannya mereka bertempur dengan
serunya.
Pemuda itu tampak sangat ceriwis dengan tangan kosong
dia bertempur melawan gadis itu dan memaksa gadis itu
mundur berulang kali.
Dalam hati Boen ching diam-diam merasa terkejut dalam
hati dia berpikir. "Siapakah pemuda itu? kalau dilihat
kepandaian pemuda itu tak berada di bawahnya, entah anak
murid dari partai mana, sungguh tak disangka ditempat yang
demikian liarnya itu ternyata terdapat banyak sekali orang2
aneh."
Tampak pemuda berpakaian putih itu dengan sangat
ceriwis sedang menggoda gadis itu, katanya:
"Nona kecil, jangan bertempur lagi, dengan kepandaianmu
yang demikian itu masih tertinggal jauh sekali, bukannya aku
tak dapat menangkan kau, adalah takut kalau sampai melukai
badanmu yang sangat halus itu, lebih baik eng kau turut
padaku saja, tanggung kau tak salah memilih, dalam tiga
tahun saja, kepandaianmu akan lebih tinggi dari suhumu
sekarang."
Gadis itu mencibirkan bibirnya, dengan gusar ia
membentak. "Tak tahu malu, bila kau bicara sekali lagi, akan
kuhajar kau."
Tangan pemuda berpakaian putih itu menangkis pedang
gadis itu, sambil tertawa dia mengeluarkan kepalanya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mendekat ke muka gadis itu sambil berkata. "Nona baik,


pukullah aku sampai mati."
Dengan sangat gusar gadis itu melancarkan serangan
kearah kepala pemuda berpakaian putih itu.
Pemuda itu tertawa besar tangan kirinya menyambar dan
menangkap tangan gadis itu sambil godanya.
"Sungguh halus sekali tanganmu ini "
Gadis itu meronta tapi tak berhasil melepaskan diri dari
cekalan itu, segera dia melancarkan tendangan tangan kanan
pemuda berpakaian putih itu menyambar lagi sambil mulutnya
memperdengarkan suara memuji katanya:
"Tangan dan kaki yang demikian halus, sungguh sangat
sayang kalau dipergunakan untuk berlatih ilmu silat."
Gadis itu sungguh gusar dia mengetahui dirinya tak dapat
melawan pemuda itu dan kini ternyata tangan dan kakinya
tertangkap pula, dengan menahan rasa malu dan menetesnya
air mata dia membentak.
"Lekas kau lepaskan aku, jika kau tak mau lekas
melepaskan diriku, aku akan segera teriak"
Pemuda berpakaian putih itu memejamkan matanya sambil
tertawa dia berkata:
"Engkau mau berteriak ? Itu sangat kebetulan sekali. ibuku
sekarang berada disekitar tempat ini jika kau teriak tentu
ibuku akan datang dan sekalian untuk melihat istriku yang
baru."
Sambil berkata dia mendekatkan mukanya ke wajah gadis
itu.
Boen ching nampak hal ini segera membentak, pemuda
berpakaian putih itu sangat terkejut, ke dua tangannya segera
melepaskan gadis itu, wajahnya berubah menjadi merah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menahan rasa gusarnya dan berkata: "Siapa yang teriak tidak


karuan"
Dengan tersenyum Been cing berjalan mendekat.
Gadis itu nampak yang datang adalah Boen ching, semula
hatinya masih gusar terhadap nya tapi waktu itu dia merasa
tak ada orang lain yang melindunginya kecuali Boen ching,
segera larilah dia ke arahnya.
Pemuda berbaju putih itu yang melihat gadis itu lari kearah
Boen ching, menjadi amat gusar bentaknya.
"BERHENTI" Sambil berbicara ia lari mengejar ke arahnya.
Badan Boen ching segera berkelebat, kedua tangannya
melancarkan serangan ke arah pemuda itu. Melihat dirinya
diserang, pemuda itu pun melancarkan satu serangan-
Kedua tangan itu dengan cepat bertemu dan
mengakibatkan kedua orang itu jatuh ke tanah dengan
kerasnya.
Pemuda berpakaian putih itu dengan gusar mendengus,
nampak kepandaian Boen ching tidak di bawah dirinya, dalam
hatinya segera timbul rasa jeri. Tatkala gadis itu lari ke arah
Boen ching, dia mengira gadis itu tentu adalah kekasih Boen
ching, kepada Boen ching dia membentak.
"cepat kau serahkan nona kecil itu kepada ku, kalau tidak
jika ibuku datang engkau jangan harap engkau dapat
meloloskan dari sini"
Gadis itu begitu nampak Boen ching muncul, segera
melupakan peristiwa tadi dengan tertawa dia berkata.
"Sungguh tidak tahu malu, sudah sedemikian besarnya
masih seperti bayi saja yang ingin menyusu dan selalu
memanggil-manggil ibu" Dalam hati Boen ching pun diam-
diam ingin tertawa.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Mendengar hal itu, pemuda berpakaian serba putih itu


menjadi sangat gusar, segera ia membentak dan menubruk ke
arah gadis itu.
Melihat pemuda itu mulai menyerang, Boen ching segera
menarik gadis itu ke belakang tubuhnya, sedang tangannya
melancarkan ilmu pukulan "Sie Liu Eng Hong" atau pohon Liu
menahan angin, dan kakinya menggunakan langkah Kioe Kong
pat Kwa untuk menahan serangan pemuda berpakaian putih
itu.
Pemuda berpakaian putih itu berturut-turut melancarkan
tiga kali serangan, tetapi satupun tak ada yang berhasil, tiba-
tiba ia mengeluarkan suara tertahan, badannya segera
mundur ke belakang sedang mulutnya memaki. "Aku kira
siapa, tak tahunya adalah murid dari perempuan hina itu."
Boen ching menjadi tertegun, pemuda berpakaian putih itu
ternyata memaki gurunya sebagai perempuan hina. Sampai
saat ini ia menerima budi dari Ie Bok Tocu yang sangat besar
sekali. Kini mendapat perkataan yang demikian menghina
gurunya, amarahnya tak tertahan lagi, badannya melayang ke
samping pemuda itu dan tanpa sadar ia telah menggunakan
jurus aneh yang baru saja dipelajarinya itu.
Ia mengajukan tangan dan kakinya ke depan sangat lincah.
Tiba-tiba terdengar suara, "Bluk...."
Ternyata pemuda itu telah terpelanting di atas tanah, hati
Boen ching sangat gusar, jurus itu telah digunakan dengan
tenaga yang besar sehingga menyebabkan pemuda yang
berpakaian putih itu jatuh ke atas tanah dengan kerasnya,
sedang dari hidungnya keluar banyak darah.
Gadis yang berdiri disamping itu saking gembiranya sampai
bertepuk tangan-
Pemuda berpakaian putih itu setelah terjungkir jatuh, ia
menjadi termangu-mangu, mulutnya memaki kalang kabut,
katanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Bangsat ternyata murid perempuan hina itu dapat


menggunakan ilmu hitam"
Sambil memaki dia bangun berdiri, Boen ching mendengar
pemuda berpakaian putih itu masih memaki suhunya sebagai
perempuan hina, amarahnya memuncak lagi, tidak menunggu
sampai pemuda itu berdiri tegak. segera ia melancarkan lagi
jurus aneh itu yang mengakibatkan pemuda itu terjungkir balik
lagi, kali ini ia menggunakan tenaga yang lebih besar lagi.
Pemuda itu terbanting jatuh hingga menyebabkan mukanya
menjadi matang biru seluruhnya Boen ching membentak,
katanya. "Engkau masih memaki tidak?"
Pemuda berpakaian putih itu sejak kecil selalu disayang dan
dimanjakan, mana ia tahan untuk menerima penderitaan
semacam ini, dia ber-teriak2 dan men-jerit2 seperti anak kecil.
katanya.
"Perempuan hina aku akan terus memaki, jika ibuku telah
datang kalian jangan menyesal."
Perkataannya belum selesai, Boen ching telah maju dan
melanjutkan tendangan lagi, sehingga mengakibatkan pemuda
itu babak-belur tak karuan-
Gadis yang berdiri disamping itu nampak keadaan yang
lucu ini, tertawa ter-pingkal2 hingga susah bernapas dan
bertepuk tangan saking gembiranya.
Pemuda berpakaian putih itu menjadi takut dijungkir lagi,
saking takutnya hingga ia duduk di atas tanah tak berani
berkutik. Dalam hati Boen ching diam2 berpikir.
"Siapakah sebenarnya pemuda itu? serta kenal akan ilmu
silat Ie Bok To, kalau hanya demikian masih tidak
mengherankan ternyata ia masih mengetahui kalau suhuku
adalah seorang perempuan, malah memaki suhuku sebagai
perempuan hina, didalamnya tentu masih ada sebab2 nya"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Berpikir sampai di sini, ia segera berjalan mendekati


pemuda berpakaian putih itu, hatinya ingin bertanya
kepadanya, mengapa ia mengetahui akan hal itu.
Siapa tahu pemuda berpakaian putih itu setelah tadi
melihat jurus aneh yang digunakan Boen ching, kini menjadi
sangat takut kepadanya, nampak Boen ching datang
mendekat, pikirnya tentu Boen ching akan memberi
hajarannya lagi, saking takutnya dia menjadi ber-teriak2. "Ibu
. . . Tolong?"
Boen ching menjadi tertegun, sedang gadis tadi tertawa
ter-pingkal2 dibuatnya.
Tiba-tiba dari samping gunung itu muncul suatu baangan
merah, bagaikan terbang datang mendekat.
Boen ching menjadi sangat terkejut, pikirnya.
"Kira nya wanita berbaju merah itu adalah ibunya, jika
dilihatnya dari gerakan tubuh nya, kepandaianku masih jauh di
bawahnya dan bukan tandingannya, tak disangka pemuda
berpakaian putih itu ternyata demikian tak punya nyali,
sehingga berteriak minta tolong kepada ibunya."
Dalam hatinya diam2 menggerutu saking mangkelnya, ia
dengan keras mendamprat ke arah pemuda itu hingga
menyebabkan tubuhnya ter-guling2 di tanah.
Nampak wanita berpakaian merah itu makin mendekat,
dengan terburu-buru ia menarik tangan gadis itu dan lari ke
atas gunung.
Wanita berpakaian merah itu mengeluarkan siulan yang
sangat nyaring dan terus datang mengejar.
Boen ching yang harus menarik tangan gadis itu tak dapat
lari cepat, dalam hatinya ia berpikir.
"Tentu wanita berbaju merah itu akan menolong anaknya
dahulu baru akan mengejar aku."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tetapi sungguh tak disangka ia mengejar ke arah Boen


ching tanpa memperdulikan putranya yang babak-belur itu,
hatinya menjadi terperanjat, segera ia menarik tangan gadis
itu dan terus lari dengan kencangnya.
Suara siulan itu, makin lama makin mendekat, hati Boen
ching makin terperanjat. ia tahu kalau sampai tersusul wanita
berbaju merah itu, sudah jelas dirinya bukanlah tandingannya,
tetapi iapun tak dapat meninggalkan gadis itu sendirian di
sana.
Setelah berbelok pada suatu tikungan, di hadapannya
terbentuk suatu celah yang sangat sempit, dimuka celah itu
terdapat sarang laba-laba, segera ia menarik gadis itu masuk
ke dalam celah tersebut dan bersembunyi didalamnya, celah
sempit itu luasnya tidak lebih tiga depa, sehingga terpaksa
dua orang itu hanya dapat berdiri berhadap-hadapan-
Gadis itu memegangi lengan kirinya yang sakit, karena
terlalu lama dicekal kencang oleh Boen ching. Ia mengerutkan
alisnya, sedang matanya melirik ke arah Boen ching, diapun
berdiam diri tak berani membuka mulut.
Siulan itu dengan cepat berlalu dari mulut celah itu, gadis
itu melotot ke arah Boen ching dan membuka mulut akan
memaki, melihat hal ini hati Boen ching menjadi terkejut,
buru2 dengan tangannya ia menutupi mulut gadis itu.
Gadis itu melihat Boen ching menutupi mulutnya, segera
tangannya memukul ke arah punggung Boen ching.
Pukulan ini membuat Boen ching kesakitan, dia
mengerutkan alisnya, tetapi tak dapat berbuat apa-apa.
Siulan itu tiba2 berhenti dan kemudian balik kembali, Boen
ching tahu tentu wanita berbaju merah itu telah mengetahui
kalau mereka telah bersembunyi, lalu kembali mencari lagi.
segera dia melepaskan tangannya dari mulut gadis itu dan
tersenyum ke arah gadis itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Gadis itu mendengar siulan itu balik kembali ia menjadi


tertegun, kini nampak Boen ching tersenyum kepadanya,
matanya menjadi melotot dan kakinya menginjak kaki Boen
ching.
Boen ching menjadi kesakitan tetapi sekali lagi ia tak dapat
berbuat apa2, terpaksa hanya menggigit bibir menahan sakit.
Gadis itu melihat keadaan Boen ching yang demikian
lucunya itu, tak dapat tahan lagi ia tertawa cekikikan. Melihat
gadis itu tertawa Boen ching dengan cepat menutupi mulut
gadis itu lagi.
Tiba2 siulan itu berhenti dengan celah itu, gadis itu tak
berani berkutik lagi, segera ia melepaskan tangannya, tetapi
pada telapak nya itu timbul rasa gatal2, dalam hatinya segera
timbul perasaan yang sangat aneh.
Di luar celah, terdengar suara wanita berbaju merah itu
mendengus, katanya. "Aku tak percaya kalau dua setan kecil
itu bisa lolos".
Terdengar suara dengusan yang lain, ternyata suara dari
pemuda berpakaian putih itu, kemudian tanyanya.
"lbu, apakah engkau berhasil menangkap dua orang itu ?"
Wanita berbaju merah itu melihat pemuda itu demikian
mengenaskan, dalam hati timbul perasaan gusar dan ia
merasa sakit hatinya, dengan gusar katanya:
"Mengapa engkau demikian bodoh, usiamu telah tak kecil
lagi, kepandaian yang kau pelajari selama sembilan belas
tahun itu kau taruh dimana, mengapa dapat dihajar orang
sampai sedemikian rupa ? Sungguh kau membuat aku
kehilangan muka". Pemuda berpakaian putih itu mendengus,
katanya. "Yang laki itu adalah murid dari perempuan hina itu"
. Wanita berbaju merah itu mendengar hal ini, lalu katanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Apa? Kiranya adalah murid dari perempuan hina itu, dia


ternyata berani mencari aku, kalau sampai tertangkap pasti
takkan diampuni".
Boen ching yang berada didalam celah, mendengar dua
orang itu terus memaki suhunya sebagai perempuan hina,
ingin sekali ia keluar untuk mengadu jiwa dengan mereka,
tetapi kepandaiannya tak dapat menandinginya, membuat dia
hampir menangis saking mendongkolnya, tetapi nampak gadis
itu sedang memperhatikannya terpaksa dia menarik alisnya
dan berdiam diri.
Terdengar pemuda berpakaian putih itu berkata lagi.
"lbu, cepat engkau pergi menangkapnya, bila tidak. mereka
akan lari jauh, jika sampai waktu itu kita tak dapat
menangkapnya lagi".
Wanita berbaju merah itu mendengus, katanya:
"Kedua setan cilik yang licin itu tak dapat lari jauh dari sini,
tadi ketika aku mengejarnya tetapi pada suatu ketika ternyata
mereka telah lenyap. tentu mereka bersembunyi dibalik
karang-karang ini, mari kita mencari mereka." Habis berkata
dia mendengus kemudian lanjutnya.
Boen ching saking mendongkolnya hingga terasa pening
kepalanya, sedang dalam hatinya ia berpikir.
"Aku Boen ching pada suatu hari tentu akan memberi
hajaran setengah mati pada kamu orang, kemudian
memotong lidah kalian, aku mau melihat apakah kamu masih
dapat memaki lagi atau tidak."
Selesai bicara, wanita berbaju merah itupun lari mencari,
dengan cepat pemuda itu berkata.
"ibu, jangan demikian bodoh, mana mereka mau tinggal
diam di dalam gua sekitar tempat ini untuk menunggu engkau
pergi menangkap mereka, waktu engkau mengajarnya tadi
mungkin mereka telah pergi."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Wanita berbaju merah itu berpikir sebenak. kemudian


katanya.
"Tidak mungkin, aku pergi datang hanya dalam sekejap
saja, mereka mana dapat pergi dengan demikian cepatnya,
pasti mereka berada di sekitar tempat ini."
Pemuda berpakaian putih itu sebenarnya hanya
sembarangan berkata, tetapi setelah perkataannya diucapkan
keluar, dipikir kembali ucapannya itu juga beralasan, dan kini
mendengar wanita berbaju merah itu tidak dapat memastikan
kalau ada orang itu masih bersembunyi di sekitar tempat ini,
dengan cepat ia berkata.
"Ibu, Pemuda itu memiliki ilmu meringankan tubuh yang
sangat tinggi, dalam sekejap mata saja mereka tentu telah
pergi jauh2 meninggalkan tempat ini." Wanita berpakaian
merah itu mendengus, pikirnya.
"Suhu pemuda itu memiliki ginkang yang sangat tinggi,
mungkin pada saat ini mereka telah melarikan diri. Ketika
dirinya sedang lewat mereka tentu segera sembunyi di
belakang batu dan kemudian melarikan diri."
Berpikir sampai di situ matanya menyapu tempat itu,
nampak sarang laba-laba yang ada di depan celah didekatnya
itu masih tetap utuh, sambil berpikir dia mendengus, segera ia
menarik tangan pemuda berpakaian putih itu dan berkata:
"Mari kita kejar"
Dua orang itu segera kembali ke jalan semula dan lari
mengejar Boen ching dan gadis itu.
Setelah tidak mendengar suara dari dua orang itu lagi,
Boen ching baru dapat bernapas lega matanya melirik ke arah
gadis itu, nampak gadis itu sedang melototkan matanya ke
arahnya.
Suatu bau harum yang aneh menusuk hidungnya, dia
sebenarnya ingin menghindar, tetapi juga merasa sangat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sayang, ingin sekali dia membaui sekali lagi. Tiba-tiba gadis itu
membuka mulut pelan berkata. " Hei. . . mereka telah pergi. "
Jarak antara dua orang itu tidak lebih dari sedepa saja,
begitu gadis itu mengembus ke arahnya membuat dia
mengangguk kepalanya. Gadis itu berkata lagi:
"Bagaimana? Siapa sebenarnya suhumu? mengapa mereka
memaki suhumu sebagai wanita hina?^
Boen ching mendengar gadis itu mengatakan suhunya
sebagai perempuan hina, hatinya menjadi tidak senang, tanpa
menjawab ia segera membalikkan tubuhnya dan keluar dari
celah-celah sempit itu.
Gadis itupun mengikuti dari belakangnya, dengan nada
yang tidak senang ia berkata.
"Engkau ini bagaimana toh? apakah engkau tidak
mendengar apa yang sedang diucapkan?" Boen ching tidak
perduli, setelah sampai di luar celah, dengan tawarnya dia
berkata.
"Mereka berdua telah pergi dan kini sudah tidak ada urusan
lagi, engkaupun boleh meninggalkan tempat ini."
Gadis itu menjadi tertegun, sejak kemudian katanya.
"Apa?" Baru saja dia membuka mulut nampak Boen ching
telah memutarkan tubuhnya dan berjalan pergi, hatinya
menjadi kaget. Tiba-tiba ia tersadar mengapa Boen ching tak
senang hati, segera ia berkata.
"Hey, apakah engkau akan pergi? engkau ini tahu aturan
atau tidak?"
Boen ching menjadi melongo, hatinya merasa heran, sambil
balikkan tubuh dia berkata:
"Engkau bilang apa?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Gadis itu mencibirkan bibirnya yang mungil itu sambil


berkata. "Aku bilang kau tahu aturan atau tidak?"
Pada saat ini hari Boen ching sedang memikirkan usaha
lain, dengan sembarangan dia berkata.
"Engkau bilang aturan apa?" Sedang dalam hatinya dia
berpikir.
"Wanita baju merah dengan putranya tadi itu entah berasal
dari mana, sepertinya ada dendam terhadap suhuku,
sedangkan suhu sudah lama sekali tidak menginjakkan
kakinya di Tionggoan lagi, urusan beliau seharusnyalah kalau
aku yang mewakili beliau untuk membereskannya . "
Sejak kecil gadis itu selalu disayang dan dimanjakan oleh
ayahnya dan kini Boen ching tidak memperhatikan padanya,
bagaimana ia dapat tahan terhadap hal ini, berpikir sampai di
situ tak tertahan lagi hatinya menjadi sedih, sambil menangis
terisak dia berkata.
"Jika engkau pergi dan meninggalkan aku seorang diri di
sini, nanti kalau aku bertemu dengan mereka lagi, apa yang
harus ku perbuat?^
Habis berkata hatinya semakin bertambah sedih, tak
tertahan lagi air matanya jatuh berlinang.
Boen ching yang nampak hal ini segera mengerutkan
alisnya, sejak kecil dia selalu berada disamping Ie Bok tocu,
sehingga dia diberi pelajaran untuk tahan segala ujian, tetapi
demi melihat air mata ia menjadi bingung, sekalipun menurut
anggapannya gadis itu tak tahu aturan, tapi hatinya menjadi
lunak juga katanya.

"Kalau begitu lalu, aku harus berbuat apa?" Gadis itu


melihat sikap Boen ching berubah hatinya menjadi gembira
pikirnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Aku tak percaya kalau kau tak menurut aku" Sambil


mendengus dia berkata.
"Kalau kau tak mau tinggal di sini, pergilah aku tak
membutuhkanmu."
Boen ching mana tahu kalau gadis itu sedang berpura-pura,
mendengar perkataan itu dalam hatinya segera berpikir.
"Kalau aku tinggal di sini terus tentu dia tak kan senang,
apa lagi ayahnya mencari aku untuk dibunuh." Berpikir sampai
di sini lalu katanya. "Kalau begitu aku lebih baik pergi saja."
"Pergi kau, pergi kau dari sini, aku selamanya takkan mau
bertemu dengan kau lagi."
Boen ching melihat gadis itu menangis saja jadi bingung
sekali, dengan cepat ia berkata.
"Nona, engkau mau aku berbuat bagaimana?"
Gadis itu melihat Boen ching menjadi bingung tak dapat
tertahan lagi tertawalah ia, dengan tertawanya ini maka ia tak
dapat meneruskan untuk berpura-pura lagi maka dengan
pura2 gusar ia berkata.
"Kau harus mengantarkan aku ke rumah ayahku."
Boen ching dengan kaget berteriak.
"Nona ayahmu akan membunuh aku."
Gadis itu tertawa cekikikan, kemudian katanya.
"Kalau mengenai hal itu, aku tak mau mengurus."
Boen ching menjadi melongo, ia tak mengetahui mengapa
gadis itu sebentar menangis sebentar kemudian tertawa lagi,
biasanya ia adalah seorang yang cerdas, entah mengapa ini
hari dapat menjadi demikian bodohnya. Gadis itu telah
mengetahui kalau ayahnya akan membunuh dia tapi dia malah
menyuruh dia mengantar dirinya pulang ke rumah, entah ia
akan berbuat apa lagi ?
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Gadis itu melihat Boen ching jadi kebingungan dibuatnya


tak tertahan tertawalah dia sambil berkata.
"Apakah ayahku tak boleh melihat kau ?"
Boen ching tanpa sadar menggelengkan kepalanya, ia juga
tak tahu ia sekarang ini sedang memikirkan apa, dia hanya
merasa gadis itu sangat menarik hatinya, tetapi juga kadang-
kadang sangat nakal sehingga menjengkelkan hatinya.

---oooo0dw0ooo---

ILMU SEMBILAN JURUS JUNGKIR BALIK


GADIS itu berkata lagi. "Aku bernama Pek Hian Liang,
sebenarnya aku sangat benci padamu. Telah dua kali engkau
menendang terbang pedangku, tetapi sekarang engkau telah
menolong aku. Kini aku tidak akan membenci padamu lagi."
Sambil tersenyum Boen ching berkata.
"Mari cepat kita pergi dari sini, kalau wanita berbaju merah
itu datang lagi, kita bisa runyam."
Hati Pek Hian Ling sebenarnya juga sedikit merasa
khawatir, tetapi pada mulutnya dia berkata.
"Bukankah ilmu silatmu sangat tinggi? Mengapa kita harus
takut kepada mereka ?" sambil berkata, dua orang itupun
turun gunung.
Setelah melakukan perjalanan kira-kira satujam, Boen ching
bertanya kepada Pek Hian ling.
"Ayahmu sekarang berada dimana ?"
Pek Hian Ling sejak tadi berdiri berdempetan dan
berhadap-hadapan di celah yang sempit itu, dalam hatinya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

segera timbul suatu perasaan yang aneh terhadap Boen ching


yang dia sendiri tak tahu bagaimana rasanya, pikirnya.
"Aku harus mengetahui rahasia yang sebenarnya
terkandung pada Boen ching ini." Sambil tersenyum dengan
cepat dia berkata: "Aku sendiri juga tidak mengetahui kini ia
berada dimana."
Boen ching menjadi tertegun, dia menghentikan
langkahnya sambil berkata. "Nona, aku sendiri masih
mempunyai banyak urusan"
Pek Hian Ling tahu kalau hati Boen ching kini sangat lunak.
dalam hatinya ia ingin tertawa tetapi pada wabahnya dia
menampilkan sikap yang minta dikasihani, katanya.
"Aku telah terpencar dengan ayahku, engkau tentu tak tega
bukan, kalau aku sampai tertangkap lagi oleh wanita berbaju
merah itu"
Boen ching tak dapat berbuat apa-apa, dia hanya
menganggukkan kepalanya kemudian katanya.
"Kalau begitu aku akan mengantarkan kau turun gunung,
setelah keluar dari gunung itu, wanita berbaju merah itu tentu
tak dapat menangkapmu lagi"
Pada saat itu, diam2 dalam hati Pek Hian Ling telah
mengatur siasat, kini mendengar perkataan Boen ching
dengan cepat ia menganggukkan kepalanya. Setelah keluar
dari gunung Yi San Pek Hian Ling berkata lagi:
"Aku sudah lama tak makan dan kini perutku mulai merasa
lapar, mari kita makan dulu, maukah kau?"
Dalam hati Boen ching diam-diam berpikir.
"Peristiwa sepuluh tahun yang lalu di puncak Hwee Ing, jika
aku ceritakan kepada Pek Hong siang sudah tentu mereka tak
mau percaya. lebih baik aku ceritakan saja pada Pek Hian
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ling, agar dia yang menyampaikan hal ini kepada Pek Hong
Siang." Setelah berpikir sampai di sini, lalu ia berkata.
"Akupun sudah merasa lapar, setelah makan kenyang aku
akan kembali ke atas gunung, aku kira usulmu itupun sangat
baik."
Pek Hian Ling berkata. "Engkau bersembunyipun tak ada
gunanya, semua orang mau membunuhmu. "
Boen ching tertawa tawar, pikirnya.
"Mana aku mau bersembunyi, aku kembali ke atas gunung
hanya ingin mengetahui orang aneh dan wanita berbaju
merah serta putra nya itu mempunyai hubungan apa dengan
suhuku, lagipula ada perjanjian dipuncak Pak Sek tiga hari
lagi, lima orang jago Liong Hwee atau perkumpulan lima naga
itu kelihatannya bukan orang-orang jahat, aku ingin pergi lihat
yang disebut , Tok Thian coen" atau Si raja racun itu
sebenarnya orang macam apa sehingga menyebabkan banyak
orang jeri terhadapnya."
Pek Hian Liang melihat Boen ching tidak menjawab, lalu
tambahnya.
"Hei, bolehkah engkau beritahu padaku siapa kau
sebenarnya suhumu itu?"
Sambil tersenyum Boen ching berkata .
"Suhuku telah berpesan tak memperkenankan aku
memberitahukan nama beliau kepada siapa saja, sebab
setelah tahu akan namanya maka akan mendatangkan banyak
kesulitan bagiku, kau telah mengetahui kalau suhuku itu
adalah seorang wanita, itu sudahlah cukup," Pek Hian Ling
telah berpikir sejenak lalu katanya:
"Tetapi kepandaian begitu tingginya, kalau begitu aku kira
kepandaian suhumu tentu jauh lebih tinggi dari kau, aku tak
dapat menerka siapakah dia, engkau beri tahu saja padaku
tentu aku tak akan memberitahukan kepada orang lain,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

maukah?" Boen ching memandang Pek Hian Ling sejenak


pikirnya. "Anak perempuan ini mengapa demikian senang
mengurusi urusan orang lain?" Kemudian sambil tersenyum ia
berkata.
"Hal itu tak berguna bagimu, akan kuberitahukan padamu
suatu rahasia yang amat besar, maukah engkau untuk
mendengarkan nya?"
Pek Hian Ling mencibirkan bibirnya yang kecil mungil itu,
kemudian katanya dengan nada tidak senang.
"Kau tidak mau memberitahukan padaku juga tidak
mengapa, siapa yang sudi mendengarkan segala macaw
rahasia, sedikit pun aku tidak menginginkan untuk mendengar
kan"
Boen ching tak dapat berbuat apa-apa lagi, nampak di
depan jalan itu ada sebuah rumah makan, segera ia berkata.
"Mari kita masuk kesana"
Pek Hian Ling sebenarnya tak mau masuk. ketika dia
dongakkan kepalanya nampak di atas loteng dekat di jendela
itu duduk dua orang Tosu tua, hatinya menjadi tergerak, lalu
katanya. "Mari kita ke loteng saja"
Sesampainya di atas loteng. Pek Hian Ling segera lari ke
arah dua orang Tosu tua itu sambil berteriak.
"Paman Boe Loei ci, paman Boe cing ci, mengapa kau dua
orang dapat berada di sini?"
Dua orang Tosu tua itu nampak yang berteriak adalah Pek
Hian Ling, sambil tertawa dia berkata.
"Kau? apakah ayahmu baik-baik saja?"
Pek Hian Ling tidak menjawab, ia menarik tangan Boen
ching dan berkata padanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Dua orang ini adalah Sutenya ciangbunjin dari Khong Tong


Pay, teman baik ayahku, Paman Ben Loei ci dan Paman Bu
cing ci"
"Aku mau lihat engkau sekarang akan berbuat apa?.
Boen ching memandang sekejap pada dua orang Tosu tua
itu, kepada Pek Hian Ling ia berkata:
"Kini kau telah bertemu dengan kedua pamanmu, kau
suruh mereka saja yang mengantarkan kau pulang ke tempat
ayahmu." Habis berkata ia membalikkan tubuhnya dan pergi.
Ben Loei ci menjadi gusar, segera dia mendengus mereka
sungguh tak nyana kalau Boen ching memberi hormat kepada
mereka pun tidak. lalu tinggal pergi kalau menurut wataknya,
ia akan memberi hajaran kepada Boen ching, tetapi melihat ia
datang bersama dengan Pek Hian Ling pikirnya tentu ia masih
ada hubungannya dengan Thian San Pay terpaksa dia hanya
mendengus saja. Kepada Bu cing ci ia berkata.: " Kawanan
tikus ini sungguh tidak tahu aturan"
Pek Hian Ling nampak Boen ching akan pergi, hatinya
menjadi marah. Sebenarnya dia mau menyuruh Boen ching
pura-pura menjadi kawan karibnya dan menemui dua orang
pamannya itu dan pada waktu Boen ching telah berhadapan
dengan Ben loei ci dan Bu cing ci, dia akan menyuruh dua
orang pamannya itu mengeroyok Boen ching seorang. Siapa
tahu sikapnya yang lemah lembut waktu di atas gunung,
setelah turun gunung menjadi demikian ketusnya, dia teringat
kembali waktu Boen ching dua kali menendang terbang
pedangnya, hingga kini ia masih belum minta maaf
kepadanya. Kepada Ben Loei ci, Bu cing ci segera ia berteriak.
"Dia adalah Boen ching"
Ben Loei ci dan Bu cing ci sebenarnya akan pergi ke
gunung Thay San, ditengah jalan mereka sudah mendengar
berita tentang Boen ching dan kini mendengar Pek Hian Ling
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

berteriak bahwa pemuda itu adalah Boen ching. Mereka


bersama-sama menjadi kaget, dan tanyanya. "Apa?"
Ternyata Boen ching dapat datang bersama-sama dengan
Pek Hian Ling, mana mungkin bisa terjadi?
Pek Hian Ling ingin melihat keramaian, sambil tertawa ia
berkata. "Dia adalah Boen ching."
Pada waktu itu Boen ching telah sampai di tangga loteng.
Kini dia telah berkenalan dengan Pek Hian Ling, sudah tentu
dia tak mau mencari banyak urusan dengan mereka lagi.
Bu cing ci mendengar perkataan Pek Hian Ling tadi segera
membentak. "orang she Boen tunggu sebentar"
Begitu ia membentak. membuat tamu-tamu yang sedang
berada di atas loteng itu menjadi terperanjat dan lari
ketakutan, sedang dua orang segera bangun berdiri.
Boen ching melihat dirinya tak mau mencari urusan,
ternyata ada juga orang yang mencari gara-gara padanya,
sambil tersenyum ia membalikkan tubuhnya memandang dua
orang itu.
Pek Hian Ling nampak Boen Ching membalikkan tubuhnya,
ia tahu bakal ada tontonan yang sangat menarik untuk dilihat
terhadap Boen ching sambil tersenyum dia berkata.
"Ilmu barisan "im Yang Liang Ie Tin" atau barisan Im dan
Yang dari dua paman ku ini tanpa tandingan di dunia ini,"
habis berkata dia tertawa dan duduk disamping.
Bu ching ci dengan dingin mendengus, kepada Boen chin ia
berkata. "Apakah dua orang murid keponakanku itu
dikalahkan di tanganmu?"
Pikir Boen ching. "Aku kini membalikkan tubuhku, akan
kulihat kepandaian dari Khong Tong Pay itu macam apa ?"
Berpikir sampai di sini, sambil tertawa dia berkata.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Mereka berdua tak dapat menahan satu pukulanku, dan


kini kau dua orang, aku kira sama."
Boen Loei ci tertawa dingin, pada saat ini dua orang itu
belum mendengar kalau ketua Thian Shan pay pun juga
dikalahkan ditangan pemuda ini bahkan bersama-sama si
elang emas dari gurun pasir, Kong Sun Sek
mengeroyoknyapun tak ada gunanya, mereka hanya
mendengar kalau Boen ching adalah murid dari Thian Jan Shu
sehingga mereka tak berani berayal lagi.
Dua orang Tosu tua itu bersama-sama mencabut
pedangnya, mata Boen ching menyapu dua orang Toosu tua
itu pikirnya.
"Tidak leluasa kalau bergebrak dengan dua orang tosu tua
itu di atas loteng ini".
Dua tangannya segera mengangkat sebuah kursi dan
dilemparkannya ke arah dua orang tosu tua itu.
Bu cing ci dan Ben Loei ci segera menghindar.
"Bruk....." kursi itu telah jatuh di sebuah meja yang
menyebabkan cangkir dan mangkok yang berada di atas meja
itu menjadi hancur berantakan, dua orang tosu tua itu segera
mengangkat senjata bersama pedangnya dan mengejar ke
arah Boen ching sambil membentak. "Bangsat, jangan
mencoba untuk mengangkat kaki dari sini."
Pek Hian Ling mengerti kalau Boen ching ingin pergi dari
loteng itu, ia tidak ingin kalau Boen ching meninggalkan
tempat ini sebab kalau bertempur di atas loteng itu
kesempatan baginya untuk menonton masih ada, ia segera
melemparkan dua buah kursi untuk menghalangi jalan mundur
Boen ching.
Boen ching sebenarnya ingin turun dari loteng, tapi jalan
mundurnya kini tertutup hal ini membuatnya mengerutkan
alisnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pada saat itu Ben Loie cie dan Bu cing cle telah datang
menubruk ke arahnya, segera tangannya menyambar sebuah
meja dan dilemparkan ke arah Boen ching.
Kedua orang Tosu tua itu dengan cepat mengangkat
pedangnya untuk menangkis datang nya meja itu, tubuh Boen
ching segera berkelebat ke arah luar loteng sambil mulutnya
berkata.
"Mari kita bertempur di luar saja".
Pek Hian Ling nampak Boen ching ingin meninggalkan
tempat itu, hatinya mendongkol, pikirnya. "Aku tak percaya
kalau aku tak dapat menahannya".
Tangannya segera menyambar sebuah mangkok yang ada
di atas meja dan di lemparkan ke arah Boen ching.
Boen ching tidak mengira kalau Pek Hian Ling dapat turun
tangan untuk mencegah dirinya keluar dari loteng, badannya
yang masih ditengah udara itu segera melayang turun, baru
saja ia akan menggerakkan tubuhnya lagi pedang kedua tosu
tua itu telah datang menyambar, nampak Boen ching tak
berhasil keluar dari loteng itu, Pek Hian Ling menjadi amat
gembira katanya:
"jangan lepaskan dia, nanti dilemparkan saja dari atas
loteng ini".
Boen ching nampak serangan kedua tosu itu datangnya
sangat ganas dan mengancam ke sembilan hiat to, di
tubuhnya ia tak berani memandang rendah, kakinya mundur
ke belakang satu tindak sedang kaki dan tangannya
melancarkan satu rangkaian serangan untuk menangkis
datangnya serangan pedang itu, jurus yang baru digunakan
itu adalah salah satu jurus dari ilmu pukulan "Sie Liu Eng
Hong" atau pohon Liu menahan, angin Ben Loei ci dan Bu cing
ci segera memisahkan diri, mereka tahu bahwa hari ini mereka
telah bertemu dengan lawan tangguh sehingga membuat
mereka tak berani berayal lagi, segera mereka mengeluarkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ilmu barisan yang paling diandalkan yakni, "im Yang Liang to


Tin atau barisan Im dan Yang untuk mengurung Boen ching.
Berturut-turut Boen ching mematahkan beberapa jurus,
dengan tersenyum mengejek ia bertanya.
"Apakah ini yang disebut barisan im Yang Lian to Tin?"
Dua orang tosu tua itu sangat terkejut melihat gerakan
Boen ching yang demikian anehnya, sekalipun mereka telah
melancarkan jurus-jurus mereka yang paling lihay tetapi tetap
tak dapat memaksa Boen ching untuk mundur ke belakang
setindakpun.
Tiba2 Boen ching tertawa panjang, badannya melayang ke
tengah udara dengan indahnya membuat kedua tosu tua itu
menjadi kagum dan ter-heran2, Yang ditangan Boen ching
telah memegang sebilah pedang yang memancarkan sinar
yang kehijau-hijauan sehingga menyilaukan mata.
Begitu kakinya menginjak tanah sambil tersenyum
mengejek Boen ching melancarkan suatu serangan kilat
dengan menggunakan jurus "cang Siang ThianSuat," atau
pohon Siong menutul salju, terlihat suatu sinar yang
menyilaukan mata berkelebat mengurung tubuh dua orang
tosu tua itu, yang menyebabkan kedua orang tosu tua itu
terhuyung-huyung mundur ke belakang dengan wajah pucat.
Pedang yang berada ditangan Boen ching itu adalah Ie Bok
Kiam milik suhunya, kali ini adalah untuk pertama kali keluar
dari sarungnya sejak suhunya mengundurkan diri dari dunia
kangouw, begitu melihat pedang Ie Bok Kiam, ia teringat
kembali waktu suhunya malang melintang di dunia kangouw,
tanpa terasa semangatnya menjadi berkobar-kobar.
Ben Loei ci dan Bu cing ci yang dipaksa mundur oleh
serangan kilat dari Boen ching, hatinya menjadi sangat
terperanjat dan saling memandang, mereka sebagai seorang
jagoan silat yang telah lama berkelana di dunia kangouw,
selamanya belum pernah melihat jurus yang aneh ini, mereka
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tidak mengetahui kalau jurus yang digunakan Boen ching baru


ini adalah salah satu jurus dari "ieBok Kiam Hoat" yang telah
lama hilang dari Bu Lim.
Belum habis heran mereka, tubuh Boen ching telah
berkelebat dan melancarkan serangannya ke arah dua orang
tosu itu.
Hati Ben Loei ci dan Bu cing ci sebenarnya sudah jeri, kini
nampak dirinya diserang, segera mengangkat pedang mereka
untuk menangkis, Boen ching menggunakan ginkangnya "Hui
lie Ya Seh" atau terbang melayang mengitari selat untuk
mengimbangi permainan Ie Bok Kiam Hoatnya.
Kedua orang tua tosu itu segera menangkis tetapi tetap
meleset, Boen ching memutarkan pedang ie Bok Kiamnya
sedemikian rupa sehingga sekeliling tempat itu terasa amat
dingin sedang kedua kakinya melancarkan tendangan berantai
sebanyak tujuh kali yang menyebabkan dua tosu tua itu
terhuyung mundur.
Tahu2 nampak Boen ching dengan pedangnya telah berdiri
di atas meja sambil tertawa mengejek memandang pada
mereka.
Pek Hian Ling yang berdiri disamping tak dapat menahan
gelinya, kiranya baju yang dipakai kedua tosu tua itu telah
robek berkeping keping terkena sambaran pedang Boen ching.
Mereka merasa sangat malu dan gusar tetapi tak dapat
berbuat apa2, baru Boen ching akan memberi hajaran lagi
pada dua orang tosu itu tiba-tiba berkelebat suatu bayangan
merah di atas loteng itu. Hati Boen ching menjadi sangat
terkejut, kiranya bayangan merah itu adalah wanita berbaju
merah yang datang bersama dengan pemuda berbaju putih.
Begitu sampai di loteng, pemuda berpakaian putih itu
segera menunjuk padaboen ching sambil berkata "Itu --- dia
orangnya"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching memperhatikan wanita berbaju merah itu,


nampak dia mempunyai alis dan mata yang mirip sekali
dengan milik suhunya, dalam hati segera timbul suatu rasa
yang aneh.
Begitu nampak pemuda berpakaian putih itu Pek Hian Ling
menjadi sangat terkejut, saking takutnya hingga tubuhnya
gemetar.
Wanita berbaju merah itu memperhatikan Boen ching dari
kepala hingga ujung kakinya dengan dingin ia mendengus dan
berkata. " Dimana perempuan hina itu?"
Boen ching mendengar wanita berbaju merah memaki
suhunya, hatinya menjadi sangat gusar, ia pura2 tidak
mendengar apa yang dikatakan oleh wanita berbaju merah itu
dengan per-lahan2 dia memasukkan pedang ke dalam
sarungnya dan balikkan tubuh untuk bersiap-siap
meninggalkan loteng itu.
Wanita berbaju merah itu nampak pertanyaannya tidak
digubris oleh Boen ching menjadi sangat gusar.
Tiba-tiba Boen ching merasa berdesirnya angin disamping
tubuhnya, ia mengetahui bahwa wanita berbaju merah itu
telah mendekatinya. Baru saja ia akan membalikkan tubuhnya
tangan wanita itu telah datang menyambar dan
mencengkeram pergelangan tangan kanannya.
Boen ching menjadi sangat terkejut, sungguh tak disangka
gerakan dari wanita berbaju merah itu demikian gesit
Kedua kakinya segera melancarkan tendangannya dengan
ilmu "ching Po chiet Yau" atau Ikan paus meloncat tujuh kali
yang semuanya mengancam hiat-to terpenting di tubuh
wanita berbaju merah itu. Wanita itu terdesak mundur sedang
tangannya dikibaskan ke belakang sehingga tubuh Boen ching
terbawa maju sebanyak dua langkah, tetapi cekalannyapun
menjadi terlepas.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching merasa bekas cengkeraman tadi sangat nyeri,


ketika ia memandang tangannya itu, nampakpada tempat itu
tertera bekas telapak tangan yang berwarna ke-abu2-an. Boen
ching menjadi sangat terkejut, pikirnya. Sungguh kejam
wanita berbaju merah itu.
Wanita berbaju merah itu nampak Boen ching telah terkena
racunnya, dia tidak melanjutkan serangannya dan mundur ke
belakang, dengan dingin ia memandang pada Boen ching,
kemudian katanya.
"Tanganmu telah terkena racunku, sekarang aku mau lihat
engkau mau bicara atau tidak!!"
Tangan kanan Boen ching terasa mulai kaku, telapak
tangan tadi telah berubah menjadi hitam dan menimbulkan
rasa yang amat sakit.
Sejak naik ke atas loteng, kedua mata pemuda berpakaian
putih itu terus mencari Pek Hian Ling, meskipun Pek Hian Ling
telah membalikkan tubuhnya, tetapi mana dapat lolos dari
matanya.
Begitu dia nampak Pek Hian Ling, sambil tertawa Cengar
Cengir dia berkata: "ibu, gadis itu juga berada di sini"
Wanita berbaju merah tidak menjawab, dengan dingin ia
memandang Boen ching.
Pek Hian Ling mendengar pemuda berpakaian putih itu
berkata demikian menjadi sangat terkejut, segera ia mencabut
pedangnya. Kepada Ben Loei ci dan Bu cing ci ia berteriak.
"Paman, lekas datang kemari, orang ini akan
mempermainkan aku"
Bu cing ci dan Ben Loei Ci telah mengenal siapakah
sebenarnya wanita berbaju merah itu, kini mana mereka
berani maju tetapi Pek Hian Ling telah membuka mulut
meminta bantuan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Mau tak mau mereka terpaksa maju, kepada wanita


berbaju merah itu mereka berkata.
"Gadis itu adalah putri kesayangan dari Ketua Thian San
Pay, cianpwe adalah seorang jagoan yang berkepandaian
tinggi, kami harap cianpwe mau melepaskan dia pergi dari
sini".
Wanita berbaju merah itu dengan dingin mendengus, sama
sekali dia tidak ambil perduli pada dua orang itu.
Pek Hian ling nampak Bu cing ci ternyata memohon pada
wanita berbaju merah itu, dalam hatinya menjadi tak senang,
katanya. "Siapakah dia ????"
Pemuda berpakaian putih itu maju setindak. dengusnya. ,
"Sekarang ibuku berada di sini, kalau engkau mau
mendengarkan perkataanku tentu tak akan terjadi apa2, tetapi
kalau tidak ? Hmm - ibuku tentu takkan mengampuni kau".
Pada waktu itu tangan kanan Boen ching telah mulai
membengkak, sungguh tak diduga kalau tangan wanita
berbaju merah yang sangat berbisa, dengan melihat tingkah
lakunya Boen ching telah mengetahui kalau wanita itu sangat
sombong. Sambil tertawa besar, dia berkata.
"Jika kau ingin mencari kemenangan dengan menggunakan
cara ini tak ada gunanya".
Wanita berbaju merah itu mengerutkan alisnya, sambil
tertawa dingin ia berkata. "Engkau ingin mencari mati ????"
Jawab Boen ching, "diwaktu aku tak berjaga-jaga, engkau
telah menggunakan racun untuk menyerang aku, ini dapat
dihitung merupakan kepandaian apa ? Beranikah engkau
menghilangkan racun di tanganku ini terlebih dahulu
kemudian kita baru bertempur sebanyak lima ratus jurus".
Dengan tertawa panjang wanita berbaju merah itu berkata:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Aku ingin melihat, selama sepuluh tahun ini perempuan


hina itu telah mendidik murid yang bagaimana ?"
Sambil berkata tangan kanannya melemparkan pil ke arah
Boen ching.
Boen ching mendengar wanita berbaju merah itu memaki
suhunya sebagai perempuan hina, wajahnya segera berubah,
pikirnya.
"Kini tubuhnya telah terkena racunnya, lebih baik telan
dahulu obat penawar ini baru berbicara".
segera dia menerima obat penawar itu dan segera
ditelannya.
Ben Loei ci dan Bu cin ci mundur ke samping, mereka
sungguh tak menyangka kalau Boen ching berani bertempur
dengan wanita berbaju merah itu, sungguh nyalinya sangat
besar.
Pemuda berpakaian putih itupun ingin melihat ibunya
bertempur melawan Boen ching, dalam hati Pek Hian Ling pun
masih mengharapkan Boen ching yang memiliki kepandaian
yang sangat tinggi itu jangan sampai kalah.
Setelah Boen ching menelan obat penawar itu, tak lama
kemudian cap yang tertera di telapak tangannya itupun mulai
menghilang, dalam hatinya ia berpikir.
"Kepandaian wanita berbaju merah ini lebih tinggi daripada
kepandaianku, agaknya tidak di bawah suhuku Ie Bok Tocu,
jika sampai bentrok dengan dia, sudah tentu aku bukan
tandingannya, lebih baik mencari siasat untuk meloloskan
diri."
Wanita berbaju merah itu tertawa dingin, katanya. "Sudah
siapkah kau?"
Boen ching menyapu keadaan di sekitar nya, kemudian
tertawa terbahak-bahak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kedua kakinya melancarkan tendangan, sebuah meja


beserta mangkok yang ada di atas meja itu melayang ke arah
wanita berbaju merah itu dengan sangat keras, kemudian
badannya berkelebat dengan menggunakan ginkangnya "Hui
Sie Yu Seh" atau terbang melayang bermain serat dia
melayang turun ke bawah loteng.
Wanita berbaju merah itu bersuit nyaring, sedang kedua
tangannya melancarkan satu kali pukulan untuk memukul
jatuh meja yang sedang melayang ke arahnya itu, sedang
badannya segera berkelebat turun ke bawah loteng untuk
mengejar Boen ching. Tetapi sesampainya di bawah loteng,
ternyata dia tak mendapatkan, buronannya di sana, dengan
dingin dia mendengus, pikirnya. "Boen ching tentu
bersembunyi disekitar sini"
Waktu dia sedang mencari Boen ching disekitar tempat itu,
tiba-tiba di atas loteng terdengar suara jeritan, dia menjadi
terkejut.
Ternyata ketika Boen ching turun ke bawah loteng, dia tahu
kalau tempat itu tidak aman segera dia kembali naik ke atas
loteng.
Pemuda berpakaian putih itu masih berada di sana, begitu
Boen ching naik ke atas lagi dia menjadi teringat kembali jurus
aneh yang digunakan Boen ching untuk membanting nya
waktu di gunung Yi San tanpa merasa dia menjerit.
Boen ching maju ke depan, dengan menggunakan jurus
aneh yang ia dapatkan di gunung Yi San dari orang aneh itu
segera ia menotok jalan darah pemuda berpakaian putih itu
dan kemudian dicengkeramnya.
Wanita berbaju merah itu segera melompat naik ke atas
loteng, begitu nampak pemuda berpakaian putih telah
tertawan oleh Boen ching, mukanya berubah menjadi merah
padam saking gusarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching segera mencabut pedangnya dan dipalangkan


ke leher pemuda itu, sambil berkata.
"Engkau jangan terlalu mendesak. jika engkau berani
bergerak sedikitpun, akan kuhabisi jiwanya . "
Wanita berbaju merah itu tertawa dingin ia tidak
memperdulikan ancaman Boen ching malah memajukan
tubuhnya dan menubruk ke arah Pek Hian Ling dan
mencengkeramnya, kemudian dengan dingin memandang
Boen ching. Boen ching menjadi terkejut, mana berani ia turun
tangan-
Dua orang itu berdiri berhadapan tanpa mengeluarkan
sepatah kata, sehingga untuk sesaat loteng itu menjadi sunyi
senyap.
Wanita berbaju merah itu tahu kalau Boen ching tak berani
bergerak. matanya memancarkan sinar yang tajam, tiba-tiba
tangan kanannya bergerak dan mendorong Pek Hian Ling ke
arah Boen ching. Karena pengalaman Boen ching masih
sangat rendah, ia tertipu. Ketika tadi ia terkejut, tangan
kirinya yang mencengkeram pemuda itu menjadi kendur,
sehingga pemuda berpakaian putih itu berhasil direbut kembali
oleh wanita berbaju merah itu.
Boen ching menjadi berdiri ter-mangu2 dengan cepat
memegang tangan Pek Hian Ling, sedang wanita berbaju
merah itupun segera membebaskan totokan pemuda
berpakaian putih itu, kemudian dengan dingin memandang
pada Boen ching.
Setelah totokannya dibebaskan oleh wanita berbaju merah
itu, Pemuda berpakaian putih itu berkata.
"lbu, hati-hati bangsat ini dapat menggunakan ilmu hitam".
Boen ching memandang pada Pek Hian Ling sejenak.
kemudian pikirnya. "Kelihatannya kali ini agak sedikit
merepotkan, ternyata wanita berbaju merah itu telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menggunakan siasat yang amat licin untuk menipu aku,


agaknya dia mempunyai dendam yang sangat mendalam
kepada suhu ku, sudah tentu dia tak mau melepaskan aku
dalam keadaan hidup,hidup,."
Terdengar wanita berbaju merah itu dengan dingin, berkata
lagi. "Apakah suhumu hanya mengajar kau untuk berbuat
demikian?"
"sekarang boleh coba sekali lagi untuk meloloskan diri ".
Habis berkata tubuhnya melayang menubruk ke tubuh Boen
ching.
Tangan kanan Boen ching segera membuat setengah
lingkaran ditengah udara dan melancarkan serangan
memotong ke arah lambung wanita berbaju merah itu dengan
menggunakan ilmu Ie Bok Kiam Hoat, sedang tangan kirinya
melancarkan pukulan lurus untuk mencegah tubrukan dari
wanita itu..
Tetapi bertempur dengan wanita berbaju merah itu yang
telah memiliki kepandaian yang sangat tinggi kepandaiannya
bukan merupakan apa2 di matanya, apalagi agaknya wanita
berbaju merah itu telah hapal benar dengan jurus ilmu
pedangnya, tangan kanannya dengan secepat kilat di ulurkan
ke depan dan menyambar ke dada Boen ching, sedang tangan
kirinya merebut pedang IeBok Kiam.
Boen ching menjadi sangat terkejut, jurus pedangnya yang
dikerahkan itu belum dilancarkan sampai setengah jalan, telah
dipaksa untuk berganti dengan jurus yang lain, ditambah lagi
dalam hatinya telah diliputi oleh rasa takut terhadap kedua
tangan wanita itu yang beracun, ia didesak mundur selangkah
demi selangkah.
Wanita berbaju merah itu tiba2 memperdengarkan suara
tertawanya yang tak enak didengar, badannya berkelebat
bagaikan kilat, tangan kanannya yang sedang menyambar ke
dada Boen- ching segera ditarik kembali dan mengancam ke
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

pelipisnya, sedang tangan kirinya dengan tetap


mencengkeram tubuh IeBok Kiam ditangan Boen ching.
Boen ching yang nampak pedangnya dicengkeram menjadi
terperanjat, ia tak berani beradu dengan tangan wanita
berbaju merah yang beracun itu, mau tak mau terpaksa dia
melepaskan pedangnya dan mundur ke belakang,
Wanita berbaju merah melihat dalam beberapa jurus saja
telah berhasil merebut pedang Boen ching, tak mau berhenti
sampai di situ saja, segera ia mengerahkan lwekang nya
kedua belah telapaknya bagaikan angin puyuh menyambar ke
tubuh Boen ching. Pemuda itu kini benar-benar terdesak.
kelihatannya dia akan terkena serangan telapak tangan wanita
berbaju merah itu.
Tiba-tiba dia teringat kembali sembilan jurus aneh yang
diwariskan oleh orang aneh itu kepadanya, secepat kilat dia
mengulurkan kaki tangannya ke depan dengan gaya orang
mabuk dan balas melancarkan serangan-
Wanita berbaju merah itu tidak berjaga-jaga, ia tidak
menyangka kalau dengan tiba-tiba Boen ching dapat
menggunakan jurus aneh itu untuk menyerang tangan kirinya
yang melancarkan serangan itu belum sampai menyentuh
tubuh Boen ching tahu-tahu dia telah dilontarkan oleh Boen
ching sejauh tiga kaki lebih dan terjungkir balik di tanah
sebanyak sembilan kali.
Sambil menahan sakit dengan cepat ia bangun berdiri,
dengan gusar ia membentak..
"Bangsat, ternyata engkau dapat menggunakan ilmu "Thay
Then Kloe Sih" atau Sembilan jurus jungkir balik"
BOEN CHING MENJADI TERTEGUN, dia hingga kini masih
belum mengetahui apakah nama dari jurus2 aneh itu, kini
mendengar wanita berbaju merah itu berkata demikian, dia
baru mengetahui, ternyata jurus-jurus aneh itu bernama
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Thay Thien Kioe shia" atau sembilau jurus jungkir balik, entah
wanita berbaju merah itu mengapa dapat mengenainya.
Pek Hian Ling nampak Boen ching dapat membuat wanita
berbaju merah itu berjungkir balik di tanah sebanyak sembilan
kali, hatinya menjadi kaget dan gembira.
Terdengar wanita berbaju merah itu mendengus berulang
kali, matanya berputar dan memandang atap loteng, agaknya
ia sedang memikirkan sesuatu hal yang sangat rumit.
Tiba2...... wanita berbaju merah itu mengeluarkan suara
bentakan dan sepasang bayangan berpencar dan jatuh
kebawah.
Seorang kakek tua yang sangat gemuk dan pendek muncul
diatas loteng itu, sedang pada tangannya memegang pedang
Ie Bok Kiam milik Boen ching, sedang pada bibirnya
tersungging senyuman mengejek.
Sambil memandang pada pedang itu mulutnya tak henti-
hentinya memuji ketajaman pedang itu katanya.
"Sungguh tidak mudah dapat kurebut pedang dari tangan
Ang He ci atau Si Kelabang merah, itu membuktikan kalau aku
si orang tua masih mempunyai rejeki dan panjang umur kalau
tidak. jika tersengat oleh Kelabang merah itu, Wah --- --bisa
runyam".
Wanita berbaju merah yang disebut Ang He ci atau Si
Kelabang merah itu dengan gusar berkata,
"Tua bangka She Tong Hong, ternyata ini hari engkau mau
mencari setori dengan aku. Jauh-jauh kau datang dari daerah
utara kemari ini apakah khusus untuk ikut campur urusanku?".
si Kakek cebol itu membuka tutup matanya memandang
pada Boen ching, terhadap perkataan yang diucapkan wanita
berbaju merah itu seolah-olah tidak mendengar, agaknya
terhadap wanita berbaju merah itu dia mempunyai sedikit
ganjalan, wanita berbaju merah itu rupa rupanya jeri terhadap
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sikakek cebol itu, ia tak berani maju ataupun menegor,


walaupun perkataannya tak digubris.
Boen ching menjadi berdiri termangu-mangu disana, dia
sendiri juga tidak mengetahui siapakah si Kakek cebol itu,
dalam hatinya diam2 merasa heran, mengapa ini hari dia
dapat bertemu dengan orang-orang aneh yang berkepandaian
tinggi demikian banyaknya.
si Kakek cebol itu setelah memperhatikan Boen ching dari
kepala hingga ujung kaki, dengan lambat-lambat dia
membuka mulut.
"Pedang ini masih sangat tajam, aku si orang tua akan
membawanya pergi Hey, Ang He ci, lain hari saja aku akan
mengucapkan terima kasihnya kepadamu".
Wanita berbaju merah itu dengan gusar berkata:
"Tua bangka She Tong Hong, engkau mendesak aku
keterlaluan, aku Shie chiau nlo bukannya dapat kau
permainkan seenaknya".
si Kakek cebol itu masih tidak mengambil peduli, sambli
mengangkat kepalanya dan tersenyum kepada Boen ching,
kemudian berjalan menuruni loteng itu.
si Kelabang merah itu sudah biasa melakukan pekerjaan
dari kalangan hek-to, kalau hanya mengenai sebilah pedang
saja memang urusan kecil, tetapi mukanya harus dibuang
kemana?
Ia menjadi amat gusar, segera badannya melayang dan
menerkam ketubuh sikakek cebol itu dan mengancam ubun2
nya.
si kakek cebol itu menancapkan pedang itu ke atas lantai
kemudian miringkan kepalanya untuk menghindari serangan
yang ditujukan ke ubun2 nya itu sedang telunjuk tangannya
balas menyerang mengancam teng gorokan si Kelabang
merah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Melihat serangannya gagal, sikelabang mengerahkan


ginkangnya untuk mumbul keatas lagi kemudian menjulurkan
telapak tangannya dan melancarkan satu pukulan yang hebat.
Dua orang itu makin bertempur makin menjadi sengit, dan
makin bertambah cepat Boen ching yang berdiri disamping
matanya menjadi berkunang-kunang, sedang dalam hatinya
diam-diam memuji kepandaian dua orang itu.
Tiba-tiba dua orang itu berpisah dan masing-masing
terhuyung mundur sebanyak tiga tindak. bibir kakek cebol itu
masih tersungging senyuman dan seolah-olah tak menjadi
apa-apa, sebaliknya wajah si kelabang merah itu berubah
menjadi pucat pasi, kedua matanya melotot ke luar, dengan
gusarnya dia memandang si kakek cebol itu.
Kiranya tadi mereka telah terjadi saling adu tenaga dalam,
tetapi karena Lweekang dari sikelabang merah itu masih kalah
setingkat dari kakek cebol itu sehingga kini dia terluka dalam.
Terdengar si kakek cebol itu sambil tertawa berkata:
"Sudah belasan tahun kita tak bertemu, ternyata si
kelabang merah makin lama makin beracun, untung aku si
orang tua masih ada sedikit ilmu simpanan, kalau tidak
bukankah tulangku akan kau hancurkan semuanya?"
Mendengar perkataan itu si kelabang merah mendengus,
katanya:
"Tua bangka She Tong Hong, engkau tak usah banyak
bicara, pada suatu hari tentu aku akan merasakan
kelihayanku."
Kakek cebol tertawa terbahak-bahak belum habis
tertawanya, berkelebat suatu bayangan di atas loteng itu dan
bertambahlah dengan seorang yang rambutnya tak karuan,
sambil bernyanyi berjalan memasuki loteng itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Melihat orang yang baru saja datang itu, hati Boen ching
menjadi sangat terkejut, kiranya orang itu adalah orang aneh
yang menurunkan jurus-jurus aneh kepadanya.
Diam-diam dalam hatinya mengharapkan orang aneh itu
mau membantunya untuk mengusir si Kelabang merah itu.
Kakek cebol itu begitu nampak munculnya orang aneh itu,
wajahnya segera berubah kemudian sambil tertawa besar ia
berkata.
"Sungguh heran mengapa kamu dua orang tidak muncul
bersama-sama? Belasan tahun tidak bertemu engkau Kongcu
Ya ternyata telah berubah menjadi sedemikian rupa"
Habis berkata ia tertawa dingin, tampaknya ia tidak
memandang sebelah matapun kepadanya.
orang aneh itu berjungkir balik berkali-kali dilantai loteng
itu, terhadap perkataan yang diucapkau sikakek cebol itu
sepertinya tidak mendengar, setelah berdiri tegak tertawalah
dia terbahak-bahak.
Dalam hati diam2 sikakek cebol itu merasa heran, selama
belasan tahun tak bertemu dengan nya, mengapa kini telah
berubah menjadi gila.
Dalam hati Boen ching merasa sangsi kalau didengar dari
perkataan si kakek cebol itu agaknya orang aneh itu dengan
wanita berbaju merah itu berasal dari satu jalan, mengapa
sikap dua orang itu terhadapnya sangat berbeda? jika dilihat
dari sikap orang aneh itu waktu digunung Yi San, kelihatannya
dia sangat hafal terhadap ilmu silatnya, mengapa suhunya
belum pernah menyinggung tentang orang ini? sungguh
sangat aneh Wanita berbaju merah itu nampak orang aneh itu
berbuat demikian, dengan gusar ia mendengus dan berkata.
"Engkau jangan berpura-pura gila atau jual lagak lagi, anak
dan isteri sendiri dipermainkan orang, engkau juga tak mau
mengurus nya." orang aneh itu menjadi tertegun, senyuman
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

di bibirnya segera hilang, ia berdiri mematung disana dan


memandang seluruh orang yang berada diatas loteng itu
dengan sikap keheran-heranan-si kakek cebol itu dengan
dingin mendengus katanya. "Anak Isteri"
Wanita berbaju merah atau sikelabang merah itu bertanya
lagi kepada si orang aneh:
"HHmm--- --"Thay Thien Kiem Sih" bocah ini apakah kau
yang ajarkan?" Boen ching sekarang baru sadar, pikirnya:
Jadi orang aneh itu ternyata adalah suami dari si kelabang
merah Shie chiau Nio itu.
Hatinya jadi mendesir, keinginan semula untuk minta
bantuan dari orang aneh itu untuk mengusir Shie chiau nio
telah lenyap tanpa bekas.
Kelihatannya otak orang aneh itu mulai jadi terang kembali,
ia berkemak kemik.
"Thay Thie Kioe Sih? Aku selamanya tak pernah memberi
pelajaran ilmu silat kepada siapapun juga, aku telah mengajar
Thay Thien Kioe Sih itu kepada siapa?"
Dalam hati sikelabang marah, Shie chiau Nio diam-diam
menjadi gusar, tapi kemudian pikirnya:
"Selamanya dia belum pernah berbohong di hadapan putra
sendiri, mungkin kali inipun tidak berbohong,".
Tetapi hatinya masih setengah percaya setengah tidak.
terbukti Boen ching dapat menggunakan Thay Thie Kioe Sih
itu, hal ini tak dapat diragu-ragukan lagi.
orang aneh itu setelah memandang si kakek cebol itu
sejenak. sambil tertawa dia berkata.
"Agaknya kita pernah kenal bukan?" sikakek cebol itu
menjadi tertegun pikirnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

orang ini telah sungguh-sungguh telah menjadi gila


ataukah hanya berpura-pura gila?" Ia tertawa terbahak-bahak.
kemudian balikkan tubuh dan turun dari loteng itu.
Si kelabang merah, Shie chiao Nio nampak orang aneh itu
telah mulai menjadi sadar, hatinya menjadi bertambah berani,
bentaknya:
"Tua bangka Sha Tong hong, engkau jangan pikir untuk
meloloskan dari sini, ini hari engkau tidak mengembalikan
pedang itu dan berturut-turut mengangguk-anggukkan kepala
kepadaku sebanyak tiga kali dan jangan harap keluar dari
loteng ini" sikakek cebol itu tertawa besar, ia tidak mau ambil
perduli.
Pada saat itu tubuh sikelabang merah itu melayang dan
turun tepat dihadapan kakek cebol itu, sekali lagi dua orang
itu mengadu kepandaianya, nampak dua bayangan berkelebat
kesana kemari, telapak tangan menyambar kesana kemari
membuat kursi dan meja yang ada diatas loteng itu hancur
berantakan, sedang dua orang itu masih ngotot adu kekuatan-
Sejenak kemudian kekek cebol itu membentak:
"Engkau mencari mati"
Dua bayangan segera berpisah, sikakek cebol itu tanpa
menoleh lagi terus turun kebawah loteng, sedang sikelabang
merah, Shi chiau Nio tangannya memegangi kepalanya,
wajahnya menjadi pucat pasi. orang aneh itu memandang
sikelabang merah itu sejenak, kemudian bersuit nyaring dan
lari turun dari loteng dan mengejar kearah kakek cebol itu
menghilang.
Sikelabang merah, Shie chiau Nio tertawa dingin, kepada
pemuda yang berpakaian putih itu ia berkata.
" Kita juga harus pergi"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Habis berkata dia tidak perduli lagi kepada Boen ching dan
orang-orang yang ada diloteng itu, segera terus lari mengejar
suaminya.
Boen ching yang nampak pedangnya dibawa pergi oleh
sikakek cebol itu, mana dia mau terima, badannya berkelebat
ikut lari mengejar.
Pek Hian Ling sebenarnya juga ingin pergi menonton
keramaian, sebab ia belum pernah menonton jago-jago yang
memiliki ilmu yang tinggi itu bertempur teriaknya.
"Hei tunggu aku, jangan kau pergi seorang diri, kau masih
belum mengantarkan aku pulang kerumah ayahku"
Pada saat ini Boen ching mana ada niat untuk mengurus
dia, ia terus lari mengejar, dikejauhan ia hanya nampak
sikelabang meah Shie chiau Nio mengepit pemuda berpakaian
putih itu dan lari menuju kedepan mengejar suaminya.
Kepandaian dari Ie Bok To adalah mengutamakan dalam
hal ginkang,jika dibandingkan ginkang Boen ching sekarang ini
tidak dibawah tiga orang itu, dan tidak lama kemudian ia telah
dapat mengejar si kelabang merah shie chiau Nio dan terus
lari mengejar kearah orang aneh dan kakek cebol itu.
Setelah mengejar sejenak. dari kejauhan ia nampak dua
orang itu telah berhenti berlari, orang aneh itu segera
membuka serangan menyarang kakek cebol itu.
Ketika Boen ching sampai disana, orang aneh itu dan si
kakek cebol itu telah mulai bertempur, pertempuran kali ini
jika dibandingkan dengan pertempuran antara sikakek cebol
dengan si kelabang merah di loteng rumah makan lebih hebat.
Kedua orang itu telah mengerahkan seluruh
kepandaiannya, nampak batu dan pasir berhamburan,
sedangkan bayangan dua orang itu sukar dikenal yang mana
orang aneh itu dan yang mana sikakek cebol itu karena saking
cepatnya mereka bergerak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tak sampai sepeminum teh, sikelabang merah dengan


putranyapun telah tiba ditempat itu, kelihatannya si kelabang
merah pada waktu itu tak ada niat untuk mencari gara-gara
terhadap Boen ching, ia hanya melototkan matanya kearah
Boen ching yang membuat hatinya menjadi berdebar pikirnya.
Jika dua orang itu mengakhiri pertempuran mereka, dan
ternyata orang aneh itu berada di atas angin, si kelabang
merah itu tentu tak akan mau dengan mudah melepaskan
aku.
Tak lama berselang dua orang itu memisahkan diri, nampak
si kakek cebol itu bersalto di tengah udara dan turun ketanah
dengan indahnya, mukanya nampak sangat pucat sedang
orang aneh itu wajahnya berubah menjadi merah padam,
pertempuran kali ini masih belum dapat menentukan siapa
yang kalah, kelihatannya kepandaian dua orang itu seimbang.
Sikelabang merah, Shie chiau Nio tertawa dingin ia tahu
pada pertempuran kali ini dua orang itu telah mengadu tenaga
dalam sehingga banyak hawa murni yang telah hilang,
keduanya kelihatan sangat payah sekali.
Dengan kalemnya ia berjalan mendekati si kakek cebol itu
sambil berkata. "Kini engkau boleh coba-coba merasakan
kelihayan dari Si kelabang merah."
si kakek cebol itu dengan gusar mendengus, ia cepat
balikkan tubuh dan tinggal pergi dari tempat itu. Si kelabang
merah, Shie chiau Nio memandang pada si kakek cebol itu
sejenak. ia tahu kalau dia tak akan dapat mengejarnya, diam-
diam merasa terkejut, pikirnya.
"Situa bangka She Tong Hong ini, sudah belasan tahun tak
bertemu ternyata kepandaiannya makin lama semakin
sempurna, sungguh tak disangka setelah beradu tenaga
dalam, dia masih dapat mengerahkan ginkang nya. orang ini
sangat berbahaya, lain hari aku tentu akan mencarinya untuk
dibasmi."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching melihat sikakek cebol itu telah pergi, mana dia
mau melepaskannya, teriaknya.
"cianpwee harap menunggu sejenak "
Sambil berteriak ia lari mengejar kearah si kakek cebol itu.
Sikelabang merah, Shie chiau Nio melihat orang aneh itu
sedang bersemadi untuk memulihkan kembali tenaga
dalamnya, ia mendengus seorang diri dia lari mengejar Boen
ching.
Boen ching yang sedang mengejar sikakek cebol itu semula
masih dapat menjaga suatu jarak yang tertentu, tetapi makin
mengejar makin tertinggal jauh dibelakang, sejenak keaaudian
dia telah kehilangan jejak dari kakek cebol itu. Sedang suitan
nyaring dibelakang tubuhnya belum berhenti, ia tahu kalau si
kelabang merah itu masih selalu mengikutinya .
Boen ching segera mengerahkan ginkang dari Ie Bok To
yang paling lihay yakni "Shen Au Ban Lie" atau suara meraung
selaksa lie, badannya melayang bagaikan elang raksasa, ia
tahu si kelabang merah telah menderita luka dalam yang
cukup berat, tentu dia tak akan mengejar terus, maka segera
menghentikan langkahnya.
Bunyi suitan itu berhenti Boen ching pun memperlambat
langkahnya, setelah melihat keadaan sekelilingnya sejenak.
dalam hatinya timbul perasaan yang tak enak. pedang yang
dihadiahkan suhunya kepada dia ternyata telah lenyap. tanpa
terasa dia menghela napas.
--ooo0dw0ooo-

PENDEKAR SUAN MING DAN PENDEKAR HAN ING


BOEN CHING yang kehilangan pedangnya dalam hatinya
merasa tidak gembira, ia juga tidak mengetahui kini dirinya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

telah berada di mana, tanpa berpikir lagi dia terus jalan maju
ke depan-
Entah sudah berjalan berapa waktu, tiba2 dihadapannya
berdiri sikakek cebol tadi, dengan wajah yang ber-seri2 dia
memperhatikan dirinya.
Boen ching yang nampak munculnya sikakek cebol itu,
hatinya menjadi sangat gembira, dengan cepat dia maju
kedepan memberi hormat dan berkata.
"cianpwee baik2 sajakah engkau? Pedang itu adalah
pemberian suhuku, mohon cianpwee suka mengembalikan
kepadaku." Sikakek cebol itu sambil tertawa berkata.
"Tetapi pedang ini aku dapatkan dengan jalan merebut dari
tangan sikelabang merah itu, bahkan kurang sedikit jiwaku
melayang, bagai mana dapat diberikan kepadamu dengan
begitu mudah ?"
Boen ching menjadi tertegun, semula dia pikir orang tua ini
tentu akan mengembalikan pedang itu kepadanya, siapa tahu
sikakek cebol ini pun mempersulit dirinya, sambil tersenyum
dipaksa ia membuka mulut dan berkata.
" cianpwee mungkin mempunyai syarat-syarat, boanpwe
tentu akan mengerjakannya."
si kakek cebol itu memandang sejenak padanya, kemudian
tanyanya.
" Engkau sungguh2 tak mengenal aku orang tua?" Boen
ching jadi melongo dibuatnya pikirnya:
"Aku belum pernah bertemu dengan kakek cebol ini,
mengapa dia dapat berbicara demikian?, bagaikan dirinya
seharusnya sudah mengenal padanya." Ia memandang pada
kakek cebol itu dan menggeleng-gelengkan kepala. si kakek
cebol itu bertanya lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Apakah selamanya suhumu belum pernah


memberitahukan kepadamu?"
Boen ching sekali lagi menggelengkan kepalanya, katanya:
"Apakah cianpwee mengenal suhuku?" si kakek, cebol itu
menghela napas katanya.
"Suhumu adalah seorang yang sangat baik, hanya sayang
dia terlalu mengalah pada mereka?"
Sambil berkata, dia mengembalikan pedang nya itu kepada
Boen ching.
Boen ching menghormati suhunya bagai kan menghormati
orang tuanya sendiri, mendengar perkataan itu segera ia
berkata.
"Si kelabang merah, Shie chiau Nio itu ada hubungannya
apa dengan suhuku? mengapa dia selalu memaki suhuku
sebagai perempuan hina?" si kakek cebol itu dengan dingin
mendengus jawabnya.
"Jika aku menjadi suhumu, sejak dulu aku telah membunuh
semua orang itu," Dia berhenti sejenak kemudian terusnya. "
Karena suhumu tak memberitahukan kepadamu, aku juga tak
enak untuk memberitahukan hal ini kepadamu, hanya akan
kuberitahukan kepadamu siapakah sikelabang merah, Shie
chiau Nio itu, dia adalah adik kandung suhumu sendiri" Boen
ching menjadi sangat terkejut setelah tenangkan pikirannya
baru berkata..
"Adik kandung suhuku???"
Wajah sikelabang merah Shie chiau Nio segera terbayang
kembali, memang alis dan mukanya seperti milik suhunya,
tetapi jika si kelabang merah Shie chiau Nio itu adalah adik
kandung sendiri, mengapa dia selalu memaki suhuku dengan
perkataan yang demikian rendahnya? ini tak mungkin bisa
terjadi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Bagaimana juga dia berpikir tetap tak dapat mendapat


jawaban yang tepat. Si kakek yang cebol itu nampak Boen
ching menjadi termangu- mangu, sambil tersenyum dia
berkata.
"siapapun tidak percaya adik kandung semacam ini kalau
tidak ada malah kebetulan," ia menghela napas, kemudian
lanjutnya, "hanya kasihan suhumu telah banyak menderita
oleh karena mereka itu."
Boen ching setelah termenung sejenak. kemudian
tanyanya. "Tolong tanya siapa nama dari cianpwee?" Kakek
cebol itu tersenyum, katanya.
"Aku mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
suhumu, dikatakan kepadamu juga tidak mengapa, aku adalah
pendekar Suan Ming, Tong Hong Hek, seorang gila itu adalah
Pendekar Han Ing sheh Tu Hoa"
Boen ching setelah berpikir sejenak, tanyanya: "Apakah dia
mengenal suhu?"
Tong Hong hek tertawa, dia tak menjawab pertanyaan
Boen ching ini, setelah berdiam sejenak ia balik bertanya.
"Benarkah dia telah menurunkan jurus2 aneh dari ilmu
"Thay Thien Kioe Sih" itu kepadamu?"
Jawab Boen ching dengan cepat.
"Dia bilang mau bertanding ilmu silat dengan aku, tetapi
nyatanya dia telah mewariskan jurus-jurus aneh itu kepadaku"
Tong Hong Hek menganggukkan kepalanya, tanyanya.
"Jika dibandingkan dengan belasan tahun yang lalu, kini dia
telah banyak berubah, dia telah mewariskan ilmu yang aneh
itu kepadamu, boleh di hitung masih ada belas kasih
kepadamu, jurus2 ini meskipun kelihatannya sangat
sederhana, tetapi jika digunakan kehebatannya tanpa
tandingan, ternyata engkau mempunyai jodoh unttuk
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mempelajarinya, sering2lah kau berlatih ilmu itu, kalau tidak


maka akan terbuang sia-sia."
Boen ching menundukkan kepala tidak menjawag, Boleh
masih dihitung masih ada belas kasih? perkataan ini dia tidak
mengerti apakah artinya, tetapi pikirnya tentu ada hubungan
dengan urusan mereka yang lalu sehingga dia tudak berani
banyak bertanya. Tong Hong Hek bertanya lagi.
"Apakah suhumu pernah berpesan padamu untuk
mengerjakan suatu pekerjaan?" Boen ching setelah berpikir
sejenakan, katanya.
"Sebelum aku berpisah dengan suhuku, beliau pernah
berpesan padaku untuk mencari berita tentang seorang gadis
yang katanya adalah puteri suhuku yang telah lama
menghilang."
Tong Hong Hek sambil tersenyum berkata.
"Aku tahu kalau mengenai urusan ini suhumu tentu tak
dapat melupakannya, beberapa tahun ini aku telah
mendapatkan sedikit berita tentang hal ini, kalau tidak aku
juga tak akan jauh jauh dari daerah utara datang kemari"
Mendengar parkataan itu Boon ching segera bertanya.
"Apakah putri sahuku itu berada didalam gunung Yi San ini?"
Tong Hong Hek menggelengkan kepalanya, katanya:
"Apakah berada digunung Yi San, aku juga tidak dapat
memastikannya, tetapi orang yang membawanya pergi mulai
pada waktu itu, sekarang berada digunung Yi San ini, hal ini
tidak dapat diragukan lagi."
Dalam hati Boen ching diam2 merasa sangat gembira, jika
dilihat dari ucapan2 Ie Bok Tocu tiap harinya, dapat dipastikan
kalau Ie Bok Tocu sangat sayang kepada puterinya itu, pada
sepuluh tahun yang lalu dia naik kepuncak Hwee Ing pUn juga
karena ingin mencari berita tentang puterinya itu, tetapi
sungguh tak dinyana Thian Jan Shu telah binasa, kini Tong
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Hong Hek ternyata ada berita tentang putri suhunya itu, hal
mana tidak membuatnya menjadi sangat gembira. Dengan
sangat gembira, Boen ching bertanya. "Siapakah orang itu ?-?"
Tong Hong Hek mendengus, tidak menjawab sejenak
kemudian dia berkata. " orang itu kepandaiannya sangat tinggi
akupun belum tentu dapat menandinginya walaupun engkau
mengetahuinyapun juga tak ada gunanya, aku hanya akan
pergi kesana untuk menanyakan berita diri gadis itu saja, aku
kira diapun tak akan membuat susah kepadaku, sekalipun
untuk menangkan dia aku tidak mempunyai kemampuan
tetapi untuk mengalahkan akupun tidak begitu mudah."
Dalam hati Boen ching berpikiri
"Mengapa hanya digunung Yi San ini saja dapat bertemu
dengan begitu banyak jago2 silat yang berilmu tinggi? tentu
didalamnya banyak terkandung apa2-nya".
Terdengar Tonga Hong Hek berkata lagi.
"Hanya tadi aku telah mengadu tenaga dalam dengan tiga
orang itu, kemudian harus mengerahkan seluruh tenaga untuk
berlari lagi, kini telah menderita luka dalam yang cukup parah,
untuk menyembuhkannya harus ada seseorang yang menjaga,
dapatkah engkau membatu aku untuk menjaga kalau ada
orang yang datang menganggu ketika aku sedang
menyembuhkan lukaku?"
Boen ching menganggukkan kepalanya, sedang dalam
hatinya dia memikir. "Soal ini sudah tentu harus aku lakukan".
Tong Hong Hek menjadi sangat gembira, ia tertawa
terbahak-bahak dan katanya.
"Hanya satu hari satu malam saja. Dua belas jam kemudian
luka dalamku akan sembuh kembali. tempat inipun merupakan
pedalaman dari gunung Yi San, jarang sekali ada orang yang
sampai disini, engkau menjaga disampingku saja untuk
mencegah segala kemungkinan yang akan terjadi".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Habis berkata, dua orang itu mencari suata gua yang bersih
dan Tong Hong Hek mulai duduk bersemedi untuk
menyembuhkan luka dalamnya itu.
Boen ching segera berjalan keluar dan menjaga diluar gua,
tak lama haripun mulai menjadi gelap. selama ini tidak pernah
terjadi apa-apa, ternyata Tong Hong Hek telah menyediakan
rangsum secukupnya dan air didalam gua itu untuk dirinya,
sehingga dia tak perlu meninggalkan gua itu untuk mencari
makan-
Malam itu udara sangat bersih, bulan yang bulat
memancarkan sinarnya. Boen ching yang duduk sendirian
dipintu gua itu menjadi terbayang kembali kejadian-kejadian
yang telah lalu.
Tiba-tiba terdengar suara tindakan kaki yang datang
mendekat Boen ching menjadi tertegun, pikirnya. " Waktu ini
entah masih ada siapa lagi yang ternyata berada dipedalaman
gunung Yi San ini, lebih baik aku bersembunyi dahulu"
Berpikir sampai disini, dengan cepat ia bersembunyi
didalam gua itu. Dengan meminjam sinar bulan yang sedang
memancarkan sinarnya itu Boen ching nampak Tong Hong
Hek sedang duduk bersemedi untuk menyembuhkan lukanya.
Tindakan kaki itu makin lama makin mendekat, mendengar
dari suara tindakan itu agaknya yang datang tidak hanya satu
orang saja. Terdengar suara seorang berkata.
"Toako pemamdangan malam ini sungguh sangat
indahnya".
Habis berkata dan berdiam sejenak. tiba2 ia mengeluarkan
suara tertahan katanya dengan keras.
"Disitu masih ada suatu gua, mari kita masuk kedalam
untuk beristirahat lebih dahulu baru melanjutkan perjalanan
kita".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Mendengar hal itu Boen ching menjadi sangat terkejut,


kalau mendengar dari suara orang itu agaknya mereka itu
sedang mencari dirinya jika sampai sungguh masuk kedalam
gua itu, bukankah akan membahayakan jiwa Tong Hong
cianpwee yang sedang bersemedi itu?
Terdengar salah satu dari mereka itu dengan suara heran ia
berkata, "Hati2lah sedikit mungkin didalam gua itu ada
binatangnya." orang yang semula berbicara itu sekarang
tertawa besar katanya.
"Mana kita dapat takut terhadap kucing hutan segala".
Kemudian terdengarlah suara tindakan kaki yang sangat
ramai mendekati gua itu, jumlah mereka tidak sedikit kurang
lebih lima enam banyaknya.
Boen ching melihat mereka berjalan makin mendekat,
badannya segera melesat keluar dari gua dan berdiri dimuka
gua dengan angkernya. Baru saja ia akan membuka mulut
untuk menegur mereka ia dibuat tertegun oleh dandanan
mereka itu.
Yang datang ternyata berjumlah delapan orang, semuanya
memakai pakaian ringkas berwarna hitam, sedang pada
punggung mereka masing-masing menggembol senjata tajam,
kalau hanya itu saja masih tak mengherankan, yang
mengherankan hatinya adalah tiap-tiap orang memakai kain
kerudung yang menutupi seluruh wajahnya.
orang-orang itu nampak dari dalam gua muncul satu orang
menjadi terkajut dan menghentikan langkahnya.
Satu diantara mereka itu mengeluarkan suara tertahan,
katanya.
"Sungguh cepat sekali, bukankah orang ini adalah Boen
ching. Kita telah mencarinya setengah harian, ternyata dapat
bertemu disini."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching jadi terkejut, ternyata orang-orang ini sedang


mencarinya, kalau dilihat orang-orang itu bukanlah berasal
dari tujuh partai besar manapun entah karena urusan apa
datang mencari-cari dirinya. Boen ching maju ke depan dan
bertanya.
"Saudara-saudara mencari cayhe entah karena urusan
apa?"
Pemimpin dari orang-orang itu tertawa terbahak-bahak
sambil membalas hormat pada Boen ching ia berkata.
"Boen Siauw hiap. beberapa hari ini nama Siauw hiap telah
menggetarkan dunia Kangouw, cayhe beberapa orang
mendapat perintah dari majikan kami untuk mengundang
saudara."
Boen ching tertawa besar, katanya.
"cayhe tak mengenal siapakah majikanmu itu, selamanya
tak saling mengenal apa lagi saudara-saudara menggunakan
kain mengerudungi wajah asli saudara, mengapa tidak saja
datang dengan wajah aslimu? maaf kalau aku Boen ching tak
dapat menurut perintah." orang itu dengan berkata.
"Boen Siauw hiap jangan salah paham, kami delapan
bersaudara menutupi wajah asli kami karena mempunyai
kesulitan kami sendiri dan kini datang kemari dengan maksud
baik, harap Boen Siauw hiap jangan banyak curiga dan sudi
bertemu dengan majikan kami."
Boen ching yang mendengar perkataan itu, kelihatannya
lunak. tetapi sebenarnya mengandung sifat memaksa
bagaikan dirinya harus pergi untuk menemui majikannya,
selama hidupnya dia paling benci kalau diundang secara
paksa. kini mendengar hal itu ia mendengus, katanya. .
"Kalau aku tidak mau pergi, apakah saudara hendak
menggunakan kekerasan?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

orang itu menoleh kebelakang dan memandang pada


kawan2 nya kemudian tertawa terbahak-bahak katanya.
"Jangan kau katakan menggunakan kekerasan, majikan
kami sungguh2 sangat menghormati Boen Siauw hiap tetap
tak mau pergi bukan aaja kami delapan saudara tak dapat
memenuhi kewajiban kami juga akan membuat majikap kami
menjadi sedih karena itu".
Boen ching setelah mendengar semuanya itu, tetapi masih
tetap hendak menggunakan kekerasan, ia memandang
beberapa orang itu dengan tajamnya, tak dapat diraba mereka
itu berasal dari aliran mana, sambil tertawa ia berkata.
"cayhe kira mengenai urusan ini aku Boen ching tak dapat
menuruti perintah" orang itu tertawa besar lagi, katanya.
"Boen Siaw hiap masih muda dan gagah, kalau tidak mau
menurut perintah, terpaksa kami delapan saudara akan minta
pengajaran dari Boen siauw hiap yang memiliki kepandaian
tinggi itu"
Boen ching tertawa dingin, dengan memegang kencang
pedangnya ia berdiri didepan pintu gua dengan gagahnya,
sedang matanya memandang kedelapan orang itu tanpa
berkedip.
Pemimpin dari delapan orang itu nampak Boen ching
bersikap demikian, dalam hatinya memuji pemuda ini
mempunyai nyali yang besar.
Segera ia memberi isyarat pada kawan-kawannya, delapan
bilah pedang bersama-sama ke luar dari sarungnya dan
membentuk barisan setengah lingkaran mengepung Boen
ching.
Boen ching diam-diam terkejut, jika ia kini seorang diri
tidaklah mengapa, tetapi didalam gua masih ada Tong Hong
Hek yang sedang bersemedi untuk menyembuhkan luka dalam
nya. Ternyata dugaan Boen ching dan Tong Hong Hek
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

meleset, mereka tidak menyangka kalau di sini masih ada


orang mencari setori padanya:
Terdengar pemimpin dari delapan orang itu tertawa besar
sambil berkata:
"Boen Siauw hiap. sekali lagi kami harap engkau mau turut
kami untuk menghadap pada majikan kami."
Boen ching nampak pemimpin dari delapan bersaudara itu
sudah mengambil kepastian yang tak dapat dirubah lagi,
dengan dingin ia berkata. "Itu harus dilihat kamu berdelapan
dapat mengundang aku pergi atau tidak"
Pemimpin dari delapan orang itu tertawa panjang
tangannya memberi isyarat, delapan bilah pedang itu
bersama-sama menusuk kearah Boen ching.
Boen ching nampak delapan orang itu telah turun tangan
dia telah mengetahui dengan kekuatannya sendiri sudah pasti
tidak dapat melawan orang-orang itu yang maju bersama-
sama, bahkan dilihat dari gerakan delapan bilah pedang itu
nampaknya mereka itu telah mendapatkan latihan yang cukup
lama serta mempunyai pengalaman yang lama dalam
bertempur bersama.
Pikirannya segera bergerak. karena terus berada ditempat
ini bukan merupakan suatu cara yang baik, lebih baik
tinggalkan tempat ini mereka tentu tidak tahu kalau didalam
gua itu masih ada beberapa orang, seorang ialah Tong Hong
Hek yang sedang besemedi untuk menyembuhkan luka
dalamnya, jika dapat memancing mereka pergi dari tempat ini
bukankah Tong Hong Hek tak ada yang datang
mengganggunya lagi?
Pikiran ini segera terlintas didalam benaknya, segera ia
bersiul panjang, kedua kakinya melancarkan ilmu tendangan
"cing Po ciet Yau" atau ikan paus melompat tujuh kali. sedang
di tangan kanannya melancarkan serangan mematikan-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Delapan orang itu sungguh tidak mengira kalau mereka


dapat diserang ber-sama2 meskipun Boen ching karena harus
menyerang delapan orang itu ber-sama2 tenaganya menjadi
terganggu, tetapi hal ini adalah merupakan kejadian yang
sebelumnya belum pernah mereka alami, sehingga membuat
mereka menjadi terkejut.
Boen ching setelah mendesak mundur delapan orang itu,
badannya segera berkelebat dengan menggunakan ilmu
ginkang nya "Shen Au Ban-lie atau suara meraung laksa lie ia
melayang pergi dari tempat itu.
Sebenarnya dia dapat meloloskan dirinya tetapi kalau dia
pergi delapan orang itu tentu akan masuk kedalam gua
sehingga semedi Tong Hong hek yang dilakukan selama
setengah harian itupun akan berantakan-
Segera setelah ia meloncat keluar dari gelanggang dan
tidak melarikan diri bahkan berdiri disana menanti datangnya
delapan orang itu. Pemimpin dari delapan orang mendengus,
katanya. "Bagus kepandaian Boen Siauw hiap ternyata tidak
mengecewakan." Habis berkata delapan orang itu
mengurungnya ditengah lagi.
Boen ching memusatkan pikiran menanti serangan musuh
yang datang, pikirnya.
"Aku harus memancing pergi delapan orang itu selangkah
demi selangkah sehingga tidak mengganggu Tong Hong Hek.
jika ke delapan orang itu mendesak mendekati, aku akan
mundur kebelakang".
Delapan orang itu nampak Boen ching mundur terus, badan
mereka segera berkelebat dan mengambil kedudukan pat Kwa
untuk mengurung Boen ching.
Boen ching nampak begitu pikirannya sedikit bercabang,
segera terkurung oleh mereka ditengah gelanggang diam2
hatinya memuji cara delapan orang itu merebut tempat
kedudukan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

jika bertempur secara demikian terus menerus, dirinya


tenta akanjatuh dibawah angin, tiba2 dia teringat pada
langkah Kloe Khong Pat Kwa, tidak menunggu sampai delapan
orang itu berdiri tegak dengan cepat ia membalikkan pedang
nya dan mendesak orang yang berdiri dibelakang tubuhnya
dengan beberapa kawan sisanya tujuh orang segera turun
tangan bersama-sama, Boen ching tidak menggubris,
badannya segera mundur kebelakang dengan sikutnya ia
menyikut pinggang orang itu sedang kaki kanannya mundur
setindak lagi dengan demikian dia telah menduduki tempat
"Kan"
Dengan direbutnya tempat kedudukan itu, maka hanya
pedang dari kanan dan kirinya saja yang dapat menyerang
padanya, sedangkan lima pedang lainnya tidak dapat
mencapai kesempatannya, karena terhalang oleh tubuh
kawannya sendiri.
Ketika itu pedang dari kanan dan kirinya itu datang
menyerang ke tubuhnya, pedang Boen ching dengan cepat
menangkis kemudian ia balik membalas menyerang dengan
gencarnya, seketika itu juga barisan pedang itu menjadi kacau
balau, sedang ke delapan orang itu terperosok dalam keadaan
saling berhadapan-
Pemimpin dari delapan saudara itu menjadi terkejut,
sungguh tak disangka Boen ching ternyata demikian hafalnya
terhadap barisan Pat Kwa, pedang ditangan kanannya segera
di sabetkan, delapan orang itu segera mundur kebelakang dan
berganti dengan barisan pedang yang lain, mereka hanya
mengurung Boen ching saja dan berdiam diri tak bergerak.
Boen ching nampak delapan orang itu membagi dirinya
menjadi lima di depan dan tiga di belakang, baik diatas
maupun dibawah tampaknya tak karuan tak dapat dilihat
keistimewaan dari barisan itu terletak dimana.
Ia ingin memancing delapan orang itu lebih jauh lagi sedikit
dari tempat itu, cepat ia balikkan tubuhnya dan melancarkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

serangan dengan menusuk salah satu orang dari mereka,


siapa tahu delapan orang itu telah menggunakan senjata "Pat
Sian Kiam Tin" atau barisan pedang delapan dewa, begitu
Boen ching balikkan badannya melancarkan serangannya itu,
dia telah melakukan suatu kesalahan yang besar, sebenarnya
kunci dari barisan ini adalah kamu tidak bergerak kamipun tak
bergerak. tetapi begitu engkau bergerak maka akan terkurung
di dalam barisan itu.
Tampak delapan orang itu segera bergerak. dengan
demikian barisan "Pat Sian Kiam Tin" itu telah mulai
memperlihatkan kelihayan nya, delapan pedang itu bagaikan
kilat bergilir melancarkan serangannya mereka bagaikan telah
menjadi satu sehingga kekuatan mereka kini delapan kali lebih
hebat dari tadi sedangkan gerakkan pedangnyapun delapan
kali lebih cepat.
Serangan pedang Boen ching belum saja di gunakan habis
delapan orang itu telah bersama-sama maju menyerang
kearahnya. ia merasakan gerakan delapan bilah pedang itu
cepat bagaikan dia sedang bertempur dengan seorang saja,
berturut-turut ia menangkis beberapa kali sambaran pedang,
sebentar menangkis ke atas dan sebentar lagi menangkis
kebawah tak henti-hentinya, dalam hatinya diam-diam merasa
terkejut, sekarang ia terdesak, dua kakinya ber-turut2
melancarkan beberapa kali serangan untuk mendesak musuh,
dan merubah kedudukan dari pihak menyerang menjadi pihak
bertahan.
Delapan orang itu saling bergantian melancarkan serangan
pedang mereka, serangan pertama lebih cepat dari serangan
berikutnya dan lebih hebat pula dari serangan selanjutnya.
Boen ching makin bertempur makin terkejut hatinya,
barisan delapan orang itu sungguh-sungguh sangat hebat
sekali sehingga tidak ada lubang kelemahan sedikit pun juga,
sungguh tak disangka setelah delapan orang itu bergerak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dirinya ternyata tak mempunyai kekuatan untuk membalas


sekalipun-
Delapan orang itu dengan ganasnya melancarkan jurus-
jurus mereka, nampak Boen ching masih juga dapat
menerimanya, hatinyapun menjadi sangat terperanjat, barisan
delapan orang kini mulai bergerak dan memaksa Boen ching
setindak demi setindak bergeser kesebelah kiri.
Boen ching waktu itu hanya dapat dengan sekuat tenaga
menjaga diri, kini nampak delapan orang itu memaksa dirinya
bergeser kesamping kiri, dia juga tak mau banyak berpikir lagi
karena apa, dalam hatinya ia hanya memikirkan dengan cara
bagaimana dapat memecahkan barisan pedang itu.
Baru saja dia berpikir sampai disitu, nampak delapan orang
itu telah bergerak maju lagi bergantian untuk menyerangnya,
segera terpikir olehnya untuk menggunakan ilmu "Si Liu Eng
Hong" - Pohon Liu menahan angin balas menyerang musuh.
Baru saja ia akan bergerak maju untuk membalas
menyerang, nampak delapan orang itu telah membubarkan
barisannya dan bersembunyi dibelakang batu besar, hatinya
menjadi sangat heran, dan berdiri tertegun disana..
Tiba-tiba diatas kepalanya berhembus angin yang sangat
perlahan, dengan cepatnya ia menggunakan pedangnya
menyambut datang yasambaran itu ujung pedangnya
menyentuh benda itu, dalam hatinya merasa ketidak beresan,
dia segera berusaha untuk meloloskan diri, tetapi delapan
orang telah mendesak dengan pedangnya, sebuah jala yang
sangat halus telah jatuh dan menjala badannya dengan
kencang, jala halus itu entah dibuat dari bahan apa, ditarik
juga tak dapat putus. seketika itu juga dia telah tertawan
hidup, hidup,
Pemimpin dari delapan orang itu tertawa besar, dia berjalan
mendekat sambil memasukkan kembali pedang Boen ching
kedalam sarungnya dan berkata.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Sungguh, maaf saudara,aku jika tak menggunakan cara


ini, Boen sauw hiap tentu tak mau pergi"
Begitu tubuh Boen ching sedikit bergerak. jala itu merapat
lebih kencang lagi, dalam hatinya dia tahu banyak
bergerakpun tak ada gunanya, diam2 dia menghela napas.
Delapan orang itu memasukkan kembali pedangnya
kedalam sarungnya, salah satu dari mereka itu segera
mengangkat tubuh Boen ching dan bersama-sama lari kearah
barat. Boen ching kini baru tahu, ternyata delapan orang itu
sejak tadi telah memasang jala aneh itu menunggu dirinya
terpancing, kemudian menangkapnya, tiba tiba terpikir
olehnya:
" Entah jala dilontarkan dengan alat atau oleh orang, jika
dilakukan oleh orang, maka luka dalam Tong Hong Hek sudah
pasti sukar disembuhkan-"
Setelah berlari setengah harian, sampailah mereka disuatu
lembah itu baru saja mereka memasuki lembah itu, pada
mulut lembah itu tiba2 muncul seorang yang bertopeng, orang
itu berkata pada delapan orang itu, katanya:
"Majikan tak ada didalam lembah, serahkan saja Boen
ching itu kepadaku." Delapan orang itu menjadi tertegun, pikir
mereka.
"Siapakah orang ini? majikan telah memerintahkan kami
untuk mengundang Boen ching datang kedalam lembah,
mengapa kini bisa pergi?"
Badan orang bertopeng itu segera berkelebat dan telah
berhasil menotok jalan darah tiga orang dari delapan orang
itu, sekali sambar tubuh Boen ching telah dapat direbutnya
dan dibawa lari keluar lembah.
Sisanya lima orang itu segera membentak dan ber-sama2
lari mengejar^
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Meskipun orang bertopeng itu sambil me-ngempit Boen


ching, tetapi geraknya ternyata masih secepat kilat, tak lama
kemudian lima orang itu telah tertinggal jauh sekali.
Pada waktu itu hati Boen china sangat terkejut dan merasa
heran meskipun kaki dan tangannya tidak dapat bergerak.
tetapi telinga dan matanya masih normal. Pikirnya. "Siapa lagi
orang ini? orang2 ini memperebutkan aku entah dengan
tujuan apa?"
Setelah berlari setengah harian, fajarpun hampir
menyingsing, orang bertopeng itu segera meletakkan tubuh
Boen ching keatas tanah, kemudian membuka topengnya,
sambil tersenyum ia berkata:
"Sungguh beruntung aku dapat menolong kau keluar."
Boen ching nampat orang itu membuka topengnya menjadi
ter-mangu2, orang itu ternyata adalah seorang gadis yang
sangat cantik, lebih2 jika dia sedang tertawa: Gadis itu
nampak Boen ching memperhatikan dirinya, sambil tertawa ia
berkata:
"Sungguh sangat beruntung dapat bertemu dengan kau,
kalau tidak engkau tentu akan disiksa oleh mereka".
Boen ching tidak tahu gadis itu berkata demikian itu apa
artinya, pikirnya tentu
majikan dari delapan orang itu sangat kejam sehingga
gadis itu berkata demikian, berpikir sampai disitu lalu katanya.
"Terima kasih atas budi nona yang telah menolong aku
lolos dari cengkeraman delapan orang itu, dapatkah nona
membantu aku membukakan jala ini ?" "Gadis itu tersenyum,
ia menggelengkan kepalanya kemudian berkata.
"Jala ini dapat aku membukanya, tetapi itu tak dapat aku
lakukan karena begitu jala itu kubuka, jika engkau mau pergi
aku tidak bisa mencegah engkau"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching tertegun, entah karena apa ia berbuat


demikian, ia tertawa pahit, dan berkata.
" Nona jika ada urusan harap berbicaralah terus terang,
mengapa harus berbuat demikian, apalagi aku berhutang budi
pada nona"
Perkataanya belum selesai, gadis itu telah menggoyangkan
tangannya dan berkata:
"Sudah......sudahlah, jangan berbicara sembarangan,
engkau telah berhutang budi padaku, jika aku menanyaimu
sesuatu hal maukah kau berterus terang menjawabnya?" Boen
ching ragu-ragu berkata.
"Nona coba katakan dahulu, aku lihat itu urusan hal
mengenai apa?" Jawab Boen ching dengan perlahan-lahan-
"Kecuali jika kau mau berterus terang memberitahukan
kepadaku, kalau tidak aku tak akan membuka mulut, agar
jangan sampai setelah aku membuka mulut engkau tak mau
menjawabnya bukankah hal itu akan sia-sia belaka?" Diam-
diam Boen ching berpikir.
"Ada beberapa soal aku telah berjanji dengan suhu untuk
tidak menjawab, memang benar perkataan nona itu walaupun
engkau bertanyapun akan sia-sia belaka" Setelah menghela
napas, kemudian katanya.
"cayhe Boen ching sebenarnya tak dapat berbuat apa-apa,
nona lebih baik tak usah bertanya."
Gadis itu mengira setelah Boen ching berada ditangannya
tentu dia akan menyanggupi untuk menjawabnya, siapa tahu
dia tetap tak mau menjawab, membuatnya dengan diam-diam
menjadi gusar katanya.
"Kalau engkau tak mau menyanggupi untuk menjawab
pertanyaanku, akupun tak akan membukakan jala ini."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching nampak gadis itu mengancam padanya,


membuat dia menjadi mengerutkan alisnya, pikirnya.
"Aku tidak mau bicara aku lihat engkau dapat berbuat apa-
apa." Habis berpikir segera ia menutup matanya tak berbicara
lagi
Gadis itu nampak Boen ching menutup mulut tak
menjawab, dia mendengus sedang hatinya menjadi mangkel.
Sesaat dua orang itu tak berkata apa-apa, gadis itu tak
sabar lagi, katanya pada Boen ching:
"Engkau ini bagaimana, mengapa tidak berkata sepatah
katapun? jika bukannya aku telah menolongmu, sejak tadi
engkau telah jatuh ketangan orang-orang itu, mereka sudah
tentu tak sesabar aku"
Boen ching dengan perlahan menghela napas, katanya.
"Nona, hari ini telah menolong aku, lain hari tentu akan
kubalas budi ini"
Gadis itu mendengus, katanya.
"Lain hari ? Aku kira kita berdua tidak akan bertema muka
lagi, engkau bilang lain hari, aku tak tahu itu kapan akan
terjadinya". Boen ching mendengar perkataan itu, diam-diam
berpikir.
"Gadis ini entah menginginkan persoalan apa dariku, dia
bilang lain hari selamanya tak akan bertemu denganku lagi,
bukankah setelah mendapatkan keterangan dariku dia akan
membunuh aku untuk menutup mulut ?"
Dia sebenarnya seorang yang sangat pintar, kini otaknya
segera bekerja supaya dapat menebak nona itu akan bertanya
tentang apa, segera ia tertawa dan berkata.
"Nona tak mau berbicara akupun sudah tahu nona ingin
bertanya tentang apa, tetapi persoalan ini selamanya nona tak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

akan mendapatkannya dari mulutku ". Gadis itu termangu-


mangu, katanya.
"Engkau sudah tahu tentang urusan ini, itulah lebih baik,
aku kira orang2 aneh dari seluruh persoalan akan datang
kemari, pokoknya tak bisa meloloskan diri, aku kini telah
menolong satu kali, lebilh baik kau beritahu aku saja". Boen
ching tertawa tawar, pikirnya. "Perkataan tadi agaknya
mencurigakan sekali". Segera ia membuka mulutnya dan
berkata pada gadis itu. "Aku kira kali ini engkau akan sia-sia".
Gadis itu tertawa, ia tak dapat menangkap arti dari
perkataan Boen ching itu, kemudian katanya.
"Aku sungguh menyesal telah menolongmu tadi"
Habis berkata ia memandang tajampada Boen ching,
melihat perubahan apa yang akan terjadi pada diri Boen ching.
Boen ching dengan tertawa berkata.
" Delapan orang yang memakai kain kerudung itu apakah
anak buahmu ?"
Gadis itu tertegun, sungguh dia tak mengira bila Boen
ching ternyata dapat menebak bahwa dia yang menolong
Boen ching adalah berpura-pura saja, padahal gerak-gerik
orang itu sangat rapat dan rahasia sekali. Mana mungkin pada
saat2 terpenting dapat ditolong olehnya dan kini gadis itu
dengan tenangnya duduk disana tidak takut ada orang datang
kemari untuk mencarinya, sudah tentu hal ini membuat hati
Boen ching menjadi curiga. Gadis itu menjadi ter-mangu2,
katanya. "Sungguh tak terkira semuanya capat kau pecahkan".
Boen ching tersenyun dan tidak menjawab, seolah-olah
memang tidak seharusnya dia menjawab pertanyaan itu. Gadis
itu berkata pula.
"Lebih baik engkau katakan sekarang saja, aku tak dapat
memaksamu untuk membuka mulut, tetapi kalau ayahku
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

datang, aku kira engkau tentu akan mengalami banyak


penderitaan".
otak Boen ching segera bekerja, suhunya telah berpesan
kepadnya untuk tidak memberitahukan persoalan ini kepada
siapapun juga. entah siapakah ayah dari gadis itu.
Baru saja ia berpikir sampai disitu, dari dalam hutan
terdengar dengusan yang sangat berat, seorang tua yang
berbadan tinggi besar berjalan keluar dari hutan-
Begitu nampak orang tua itu, gadis itu segera bangun
berdiri, panggilnya. "Ayah mengapa engkau juga datang
kemari ?"
orang tua itu memandang pada dua orang itu sejenak,
kemudian berkata dengan suara perlahan-
"Aku telah tiba sejak tadi "
Boen ching diam2 membatin, "siapakah orang tua ini ?"
kalau dilihat dari gerak-geriknya seperti pernah aku ketahui
entah dimana tetapi saat ini aku tak dapat mengingatnya
kembali.
orang tua itu memperhatikan Boen ching sejenak lalu
berkata pada gadis itu. "Anak Hwie, lepaskan dia ."
Gadis itu tertegun dan bertanya. " Lepaskan dia ???"
Orang tua itu menganggukkan kepalanya, dalam hati gadis
itu menjadi bingung, ia berjalan mendekati Boen ching
kemudian menarik seutas tali yang ada pada jala tersebut,
dengan demikian maka terbukalah jala itu.
Boen ching segera bangun berdiri dan memberi hormat
pada orang tua itu, katanya. "Kiranya cianpwe adalah
ciangbunjin dari Tiang Pek Pay, cing Siauw Hong cianpwee".
Begitu melihat cara membuka jala itu, dia segera teringat
kalau Tiang Pek Pay mempunyai senjata tunggal yang disebut
"Loe Ie Wang" yang persis seperti ini.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

can Siauw Hong menganggukkan kepala nya dan berkata.


"Kiranya engkau masih ingat padaku"
Boen ching tahu kalau orang tua itu banyak akalnya, sudah
tentu dia tidak akan melepaskan dirinya dengan demikian
mudahnya, dan telah membuang banyak tenaga untuk
menangkap dirinya, kini dengan melepaskan dirinya itu sudah
tentu mempunyai tujuan lain-
can Siauw Hong memperhatikan Boen ching sejenak.
kemudian berkata. Sepuluh tahun yang lalu delapan partai
besar telah mengerubuti jago nomor wahid, Thian Jan Shu
sehingga akhirnya Thian San ciet Kiam tewas semuanya,
kabarnya waktu itu Thian Jan Shu meninggalkan ilmu silatnya
dan hanya engkau seorang yang mengetahuinya, selama
sepuluh tahun ini ciangbunjin dari tujuh partai besar partai
besar terus mencarimu juga karena ilmu silat peninggalan
Thian Jan Shu itu. Entah urusan ini benar atau tidak ?"
Pikir Boen ching. "Sungguh aku tak salah menduga ternyata
adalah karena urusan tujuh hioloo kuno itu, tentu karena tujuh
partai besar ingin mencari aku maka baru urusan ini
dikatakan".
Pikir Boen ching lagi, Ie Bok Tocu pernah berpesan,
"jangan sekali-sekali menyebut tentang tujuh buah Hioloo
pusaka itu sebab jika berita itu sampai tersiar luas, maka
dalam bulim tentu akan terjadi banjir darah, anak murid tujuh
partai besar tersebar diseluruh pelosok, kekuatannya tak boleh
dipandang ringan, ditambah lagi dengan tokoh-tokoh aneh
didunia kangouw, aku harus berusaha merahasiakan urusan
ini.
Sambil tertawa ia berkata kepada can Siauw Hong. "Aku
kira cianpwee tak usah mengetahui urusan ini."
cang Siauw Hong tertawa besar, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Kalau begitu urusan ini memang benar-benar ada dan


berita- berita- berita yang disiarkan didunia kangouwpun tak
salah bukan ?"
Boen ching tahu kalau can Siauw Hong sangat hati-hati
waktu bicara, lagipula sangat licik tidak mudah dihadapi,
segera ia tertawa terbahak-bahak ujarnya.
"Urusan ini sungguh atau tidak, engkau tak perlu
mengetahui jika memang cianpwee ingin mengetahuinya,
harap mengadakan penyelidikan sendiri, boanpwee sendiri tak
dapat mengantakan. "
Gadis yang berdiri disamping segera serunya:
"Kami kalau tak bertanya kepada kau lantas disuruh tanya
siapa lagi.?" Sambil tertawa Boen ching berkata.
"Jika jadi cianpwee melepaskan aku dengan tujuan agar
aku memberitahukan urusan itu, lebih baik jangan dilepaskan
saja aku dari kurungan jala itu." cang Siauw Hok dengan
seenaknya berkata,
"Aku melepaskan kau? Kapan? delapan orang itu sekarang
masih menanti disamping mu, setiap saat masih sanggup
untuk menangkap kau lagi "
Kelihatannya tentang hal ini tak membuat dia jadi bingung.
Baru saja selesai berbicara terlihat berkelebatnya bayangan
satu demi satu melayang setengah kalangan, ternyata mereka
itu adalah delapan orang yang berkerudung itu.
Nampak hal ini can Siauw Hong menjadi sangat terkejut
ternyata delapan orang itu tanpa menimbulkan suara
sedikitpun telah di bunuh mati oleh orang, dapat dibayangkan
betapa tingginya kepandaian orang itu. Boen ching menjadi
tertegun pikirnya:
"Kalau yang datang adalah Tong Hong Hek itu sangat
bagus sekali"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Terlihat sebuah bayangan merah berkelebat dan berdiri


ditengah kalangan, yang datang ternyata adalah si Kelabang
merah Shie chiau Nio.
Begitu muncul dengan dinginnya ia menyapu orang-orang
itu, kepada Boen ching ia berkata.
"Kini kau telah dapat kucari tidak saja akan
memperhitungkan hutang2 diantara kita ternyata engkaupun
mengtahui ilmu silat peninggalan Thian Jan Shu."
Habis berkata dia mendengus Boen ching segera
memandang sekelilingnya saja, ia menggerakkan kepalanya,
terdengar Shie chiau Nio telah membentak dengan bengisnya.
"Engkau jangan mencoba melarikan diri lagi"
cang Siauw Hong begitu nampak munculnya si Kelabang
merah, Shie chiau Nio menjadi berdiri termangu- mangu dia
sudah tahu kalau tindakan si Kelabang merah itu sangat kejam
dan beracun sehingga dapat menandingi kekejaman "Tok
Thian coen" atau si Raja racun yang terkenal itu kini ternyata
dia muncul ditempat ini boleh dikata lebih banyak bahaya dari
pada selamat
Shie chiau Nio berjalan mendekati Boen ching dengan
dingin ia berkata.
"Kepandaianmu yang tidak seberapa itu aku sudah tahu
jelas semuanya, waktu itu karena aku sedang menderita luka
dalam, sehingga kau dapat meloloskan diri dari tanganku
kalau tidak....... Hai tanggung tak dapat hidup lebih lama lagi"
Boen ching juga tahu meskipun ginkang nya mendapat
bimbingan langsung dari Ie Bok tocu tetapi karena
Lweekangnya masih sangat rendah maka masih lebih rendah
setingkat dari kepandaian sikelabang merah itu, niatnya untuk
meloloskan diri telah diketahui olehnya, kiranya keinginan itu
tak mungkin dapat dilaksanakan-Shie chiau Nio tertawa dingin,
kepada Boen ching ujarnya. "Ilmu silat peninggalan Thian Jan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Shu itu sekarang berada dimana?" Diam-diam dalam hati Boen


ching membatin:
Tentu tadi si kelabang merah ini telah mencuri dengar
tentang hal itu, kali ini agaknya susah untuk menghindari.?
Terpikir sampai disini, lalu katanya.
"Bagaimana engkau bisa tahu kalau Thian Jan Shu
meninggalkan ilmu silatnya??"
Jawab shie ciau Nio dengannya.
"Aku tidak takut engkau tak mau bicara terus terang."
Tubuhnya segera berkelebat, sedangkan tangannya
melancarkan lima kali serangan kearah Boen ching.
Boen ching segera menyingkir kesamping dengan
menggunakan ilmu "Shie Liu Eng Hong" ia menangkis
serangan dari si kelabang merah itu, Shie chiau Gic tertawa
dingin, kedua tangannya tak henti-hentinya melancarkan
serangan, Boen ching nampakjurus-jurus nya yang digunakan
Shle chiau Nio itu sangat aneh sekali, bahkan setiap
pukulannya bagaikan merupakan lawan dari pukulannya,
hatinya menjadi sangat terkejut.
Tidak sampai lima jurus, Shie chiau Nio telah berhasil
mencengkeram pergelangan tangannya, dengan cepat ia
mundur ke belakang untuk menghindar dari cengkeraman
tersebut, tetapi terlambat, pergelangan tangannya telah
terkena cengkeraman itu dan segera berubah menjadi hijau
kehitam-hitaman, hatinya menjadi terkejut tak terhingga. Shie
chiau Nio tertawa dingin, ujarnya:
"Bagaimana? kau mau bicara atau tidak? racun yang aku
gunakan itu hanya aku seorang yang dapat mengobati, orang
lain tak akan dapat melakukannya, jika engkau tak mau
berbicara secara terus terang dua belas jam kemudian engkau
harus binasa oleh racunku itu."
Jawab Shie chiau Nio sambil tertawa-tawa:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Jika Thian Jan Shu memang meninggal kan ilmu silatnya,


bukankah pada sepuluh tahun yang lalu telah diambil oleh
tujuh partai besar, buat apa harus menunggu hingga kini."
Perkataannya baru saja selesai diucapkan, si kelabang
merah dengan dingin mendengus, badannya dengan cepat
membalik, tahu-tahu nampak Tong Hong Hek muncul disana,
dua orang itu segera saling menyerang sebanyak sepuluh kali,
setiap serangan itu disertai dengan tenaga yang sangat besar
agaknya mereka sedang mengadakan pertempuran mati-
matian-
Tiba-tiba terdengar si kelabang merah itu membentak.
"Berhenti" sedang badannya segera melayang mundur
kebelakang.
Ketika Tong Hong hek sedang bersemedi, ia merasa luka
dalamnya tidak seberat yang semula diduga, sehingga lukanya
dapat disembuhkan tiga jam lebih pagi, waktu ia bersemedi itu
ia tak tahu kalau Boen ching dan pedangnya berada ditempat
itu hanya tinggal buntalannya saja, ia segera tahu setelah
terjadi sesuatu hal pada diri Boen ching dengan ter-buru2 ia
pergi mencari.
Begitu shie chiau Nio berteriak. Tong Hong Hek segera
berhenti menyerang dan bertanya.
"Engkau masih ada perkataan apa yang akan kau katakan?"
Shie chiau Nio dengan dingin mendengus, ujarnya:
"Itu yarg bernama Boen ching telah terkena racun
pukulanku, selain aku sendiri yang turun tangan menolongnya,
h mm .. ia akan binasa tanpa tertolong lagi, kalau kau tidak
percaya coba tengoklah "
Tong Hong Hek tertawa tawar, katanya. " Kira nya inilah
yang hendak kau sampaikan"
Si kelabang merah Shie chiau Nlo, nampak Tong Hong Hek
mengandung maksud tak baik, tidak menunggu sampai dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

habis berkata, segera ujarnya dengan nada keras. "Dia akan


segera datang, engkau berani berbuat apa terhadapku?"
Sudah tentu Tong Hong Hek tahu siapa yang dikatakan dia
oleh Shie chiau Nio itu, tentulah dia adalah seorang gila atau
Pendekar Han Ing She TU Hoa. ia sudah tahu selamanya Shie
chiau Nio selalu mempunyai akal yang licik dan kejam, ia
tertawa dingin, tubuhnya segera menubruk kearah Shia chiau
Nio.
Shie chiau Nio menjadi terkejut, dia tahu kalau dirinya
bukan tandingan dari Tong Hong Hek, kini hanya melawannya
dengan mati2an. Sekali lagi kedua orang itu saling menyerang
dengan serunya.
Pukulan Tong Hong Hek bagaikan air bah yang datang
menerjang terus menerus tanpa henti2nya, sedang pukulan si
kelabang merah, panas dan mengandung hawa Yang sangat
dingin dapat dibayangkan jika diantara dua orang itu terkena
pukulan pihak lawan, apa yang akan terjadi pada dirinya tak
akan dapat dibayangkan.
Shie chiau Nio yang menanti datangnya she TU Hoa,
dengan sekuat tenaga ia menjaga setiap serangan yang
ditujukan kepadanya, sehingga untuk sesaat tak dapat
menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah.
Dalam hati Tong Hong Hek juga merasa kuatir kalau She
Tu Hoa datang, pukulannya dikerahkan bagaikan datangnya
air bah, tak henti-hentinya melancarkan serangan-
Sekejap mata saja ratusan jurus telah berlalu, tiba-tiba
serangan Tong Hong IHek berubah, ia mengeluarkan ilmu
simpanannya yang paling ampuh Jiet Goei hu ceng" atau
bayangan matahari baru terbit, serangan tangannya lurus
kedepan dan mengancam bagian bawah tubuh lawan,
kemudian secepai kilat berubah mengancam kebagian tubuh
atasnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Jurus yang baru saja digunakan itu selamanya belum


pernah ia keluarkan, Baru saja Shie chiau Nio akan membuka
serangan untuk menghalau datangnya serangan dari Tong
Hong Hek, ia menjadi terkejut, ternyata serangan dari Tong
Hong Hek itu hampir-hampir mengenai tubuhnya, kalau ia
tidak dengan cepat melompat ke samping.
Tong Hong Hek tertawa dingin, ia menarik napas panjang-
panjang, kedua telapak tangan segera beradu, tetapi ternyata
tak mengeluarkan suara sedikitpun.
Kedua telapak tangan Shie chiau Nio telah berhasil ditempel
oleh Tong Hong Hek dengan rumus yang "Melekat" kini
baiknya kedua orang itu menjadi adu tenaga dalam.
Dalam hati Shie chian Nio menjadi terkejut, dengan
lweekang yang dimilikinya sekarang ini jika dibandingkan
dengan lweekang milik Tong Hong Hek. ia masih kalah
setingkat, tetapi kini dia bagaikan telah menunggangi
punggung macan, kecuali jika ia dapat mementalkan tubuh
Tong Hong Hek, kalau tidak entah bagaimana akhirnya dia
sendiri juga tidak dapat membayangkan-
Dua orang itu saling mengadu tenaga dalam, Shie chiau Nio
merasa tenaga dalam lawan makin lama makin hebat, ia
sudah merasa tak kuat lagi, keringat didahinya telah berubah
menjadi asap putih dan mengepul keatas, sedang kedua
kakinya melesak masuk kedalam tanah sedalam tiga dim.
Tong Hong Hek dengan sekuat tenaga menekan Shie chiau
Nio, iapun mulai sangat berat, dalam hati diam-diam merasa
terkejut.
Belasan tahun ini kemajuan ilmu silat Shie chiau Nio jika
dibandingkan dengan belasan tahun yang lalu sungguh sangat
besar perbedaannya, jika lagi beberapa tahun, bukankah dia
akan lebih hebat dari pada dirinya?
Pada saat itu racun dari pukulan beracun Shie chiau Nio
yang terdapat ditangannya, bukannya membantu dan malah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ada kemungkinan racun itu malah menyerang ketubuhnya


sendiri.
Kini Tong Hong Hek benar-benar mengerahkan seluruh
tenaga dalam yang dimilikinya untuk menekan Shie chiau Nio,
sehingga ia tak kuat untuk menahannya lagi. Pada saat yang
kritis itu tiba-tiba muncul Pendekar Han Ing, She TU Hoa
ditempat itu, matanya memancarkan sinar yang kaget
memandang pada tengah kalangan, hal ini sangat aneh dan
mengherankan baginya.
Boen ching nampak Pendekar Han Ing Seh Tu Hoa muncul
pada saat-saat untuk mengakhiri pertempuran itu, hatinya
diam-diam merasa terkejut, pikirnya.
"Seh Tu Hoa ini agaknya tidak akur dengan Tong Hong
hek. lagipula ia adalah suami Shie chiau Nio, kini ia telah
muncun di tempat ini, agaknya urusan hari ini sulit untuk
diselesaikan-"
Pada waktu itum sebetulnya Shie chiau Nio telah mulai
merasa bahwa racun ditelapak tangannya mulai naik ke atas
dan balik menyerang tubuhnya, tetapi begitu nampak
munculnya She Tu Hoa, semangat nya menjadi terbangun,
sebaliknya Tong Hong Hek menjadi terkejut, kesempatan ini
tidak di sia-siakan oleh Shie chiau Nio dengan sekuat tenaga
dia balik menyerang sehingga dua orang itu bertempur dalam
keadaan seimbang.
seh Tu Hoa selangkah demi selangkah jalan mendekati
Tong Hong Hek. nampak hal ini Boen ching menjadi
terperanjat, teriaknya.
"Loocianpwee, tunggu sebentar"
Seh Tu Hoa yang nampak Boan ching juga berada ditempat
itu, tiba2 tertawa terbahak2.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tetapi begitu mendengar suara tertawanya berhenti ia


bagaikan belum kenal pada Boen ching dan melanjutkan
langkahnya menuju ke tubuh Tong Hong Hek.
Boen ching mana memperbolehkan, Seh Tu-Hoa masih
menghampiri Tong Hong Hek. ia tidak mengurus lagi
tangannya yang telah mulai membengkak kerena terkena
racun, badannya berkelebat dan berdiri tepat dihadapan Seh-
Tu Hoa, ujarnya. "cianpwee tidak dapat melukai Tong Hong-
Hek cianpwee"
Seh Tu Hoa seperti tertegun mendengar perkataan Boen
ching itu setelah termenung sejenak tangannnya secepat kilat
mendorong Boen ching kesamping sedang tangan kanannya
mencengkeram kearah punggung Tong Hong Pek.
Boen ching menjadi sangat terkejut, tangan kanannya telah
terluka sehingga tak dapat digunakan lagi terpaksa dengan
tangan kirinya ia mencabut pedang dan ditusukkan kearah
Seh Tu Hoa.
Seh Tu Hoa segera balikkan tangannya mementalkan
pedang Boen ching sedangkan tangan kanannya melakukan
gerakkan memotong ke arah tubuh Boen ching, tetapi baru
saja tangannya diangkat, ia seperti termenung sejenak
gerakannya segera dirubah ia mengulurkan kakinya ke muka,
tahu-tahu Boen ching telah dilemparkan sejauh tiga kaki lebih.
Begitu tubuhnya, terbanting diatas tanah, Boen ching
segera sadar bahwa ilmu yang baru saja digunakan itu adalah
ilmu "Thay Thien Kice Sih" atau ilmu Sembilan jurus jungkir
balik, ilmu ini sungguh sangat hebat jika digunakan ditangan
Seh Thu Hoa sendiri.
Tangan Seh Tu Hoa melanjutkan mencengkeram punggung
"Tok Hong Hek, begitu punggungnya terkena cengkeraman
Tong Hong Hek meraung kesakitan, kedua tangan nya ditarik
kembali dan mengerahkan seluruh tenaga dalamnya untuk
mengadu jiwa dengan Shie chiau Nio.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Snle chiau Nio begitu nampak seh Tu Hoa turun tangan


membantunya, hatinya menjadi sangat gembira, tiba-tiba
terasa suatu tenaga yang maha dahsyat menyerang
ketubuhnya, ia tidak sempat mengerahkan tenaganya lagi,
terasa dadanya sangat mual dan dari mulutnya muntah darah
segar.
Baru saja dia menghantam setengah jalan, terasa
punggungnya telah dicengkeram oleh Seh Tu Hoa sehingga
badannya terasa menjadi kaku, sedang tenaga yang
dikerahkan itupun balik menghantam dirinya sendiri, dadanya
menjadi sangat panas, tak tertahan lagi iapun muntah darah
segar.
Tangan Seh Tu Hoa segera melemparkan tubuh Tong Hong
Hek ke tengah udara dan terbanting jatuh kira-kira dua kaki
dari tempatnya tadi.
Pada saat ini wajah kedua orang itu menjadi pucat pasi,
kiranya mereka berdua telah menderita luka dalam yang
cukup parah.
Baru saja Seh Tu Hoa akan menarik pergi Shie chian Nio,
dengan gusar ia menggelengkan kepala, ia tak berani buka
mulutnya sebab luka dalamnya parah, setelah berhenti
sejenak:
Seh Tu Hoa menariknya lagi untuk diajak pergi.
Tong Hong Hek melihat dua orang itu akan pergi menjadi
kaget, tanpa hiraukan lukanya lagi segera ia berteriak.
"Tinggalkan obat penawarnya lebih dahulu baru pergi "
habis berkata tak tahan ia muntahkan darah segar lagi.
Seh Tu Hoa memandangnya sekejap. tetapi ia tidak ambil
perduli tangannya menarik Shie chiau Nio lagi untuk diajak
pergi. Shie chiau Nio menarik napas panjang, dengan perlahan
ia berkata pada Seh Tu Hoa.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Bunuh mati Tong Hong Hek Itu yang bernama Boen ching
mengetahui rahasia ilmu silat peninggalan Thian Jan Shu,
bawa dia pergi"
Seh Tu Hoa menyapu pada Tong Hong Hek dan Boen
ching, ia bagaikan tak mau berbuat pekerjaan itu, Shie chiau
Nio melototkan matanya dan membentak.
Seh Tu Hoa bagaikan sangat jeri terhadap shie chiau Nio,
tetapi pekerjaan ini sungguh- sungguh tak dapat
mengerjakan, ia hanya menundukkan kepalanya tak berkata.
Shie chiau Nio membentak lagi. "Engkau sudah dengar,
belum ?"
Seh Tu Hoa per- lahan2 dongakkan kepalanya ia menyapu
dua orang itu, dengan sangat perlahan dia berjalan mendekati
Tong Hong Hek.
Meskipun jarak Tong Hong Hek dengan dua orang itujauh,
tetapi semua perkataannya dapat ditangkap olehnya dengan
sangat jelas, ia tertawa dingin, dengan pandangan yang
menghina ia memandang Seh Tu Hoa. Belasan tahun telah
lewat ternyata Seh Tu Hoa masih tetap tidak menyesal, tetapi
kini badannya telah menderita luka dalam yang cukup parah,
apalagi dendam Seh Tu Hoa padanya adalah paling
mendalam, dapat diduga hari ini tentu dia tidak akan dapat
meloloskan diri dari maut.
-ooo0dw0ooo-

PERJANJIAN DIPUNCAK PAK SEK


BOEN CHING nampak Seh Tu Hoa mendesak Tong Hong
Hek. hatinya menjadi bingung, ia sendiri juga tidak
mempunyai akal untuk menolongnya.
Pada saat itu, dari dalam hutan tiba-tiba terdengar suara
bentakan yang sangat halus. "Tahan "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Seh Tu Hoa tertegun dan menghentikan tindakannya,


dalam hati Boen ching sangat terkejut dan gembira, segera ia
menoleh memandang yang datang ternyata adalah suhunya
yang telah melepaskan budi padanya, Ie Bok Tocu.
Ie Bok Tocu tetap memakai jubah panjang berwarna hijau,
dengan wajah yang keren dia berdiri disana.
Boen ching dengan cepat berlari dan menghampirinya
sambil memanggil: "Suhu "
Selama sepuluh tahun ini Ie Bok Tocu sangat sayang pada
Boan ching, ia tidak sampai hati melepaskan Boen ching
merantau seorang diri didunia kangouw, maka setelah
pemuda itu pergi, iapun lantas menyusulnya.
Sambil memegang pundak Boen ching dia
memperhatikannya sejenak. pada wajahnya timbul perasaan
yang sangat gembira.
Tong Hong Hek nampak Ie Bok Tocu muncul dengan tiba-
tiba, dalam hatinya juga gembira
meskipun wajah Ie Bok Tocu agak kurusan, karena terlalu
banyak merasakan penderitaan, tetapi masih tetap nampak
kecantikannya. Dia ter-mangu2 sajenak kemudian ujarnya.
"Sumoay. anak ini telah terkena racun."
Wajah Ie Bok Tocu segera berubah, matanya memandang
tangan kanan Boen ching kemudian memegangnya, secepat
kilat tangan kanannya mencabut pedang yang tergantung
dipinggang Boen ching, kepada Shie chiau Nio bentaknya.
"Serahkan obat penawar itu" ketika berbicara wajahnya
berubah menjadi sangat dingin, pada sinar matanya terpancar
suatu pengaruh yang tak dapat dilawan-
Seh Tu Hoa yang berdiri dipinggir termangu- mangu
memandang Ie Bok Tocu, ia tak bergerak sedikitpun.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching pun berdiri ter-mangu2, kiranya Tong Hong Hek


dengan suhunya adalah Suheng-moay.
Si kelabang merah, Shie chiau Nio meskipun sangat kejam
tetapi dia tahu bahwa selamanya kakaknya itu sangat lemah
lembut, belum pernah ia membentak-bentak dihadapan orang
lain-
Kini mendengar kakaknya membentak dirinya dengan suara
keras. hatinya tergetar, hampir saja ia menurut perintah yang
diucapkan kakaknya itu dan mengeluarkan obat penawar
tersebut, tetapi mana mau dia berbuat demikian,
pandangannya segera menoleh memandang Seh Tu Hoa.
Seh Tu Hoa berdiri mematung disana, terhadap pandangan
Shie chiau Nio seolah-olah tak melihatnya sama sekali.
Pandangan Shie chiau Nio berhenti sejenak ditubuh Seh Tu
Hoa, ia mengetahui kalau dia kini sudah mempunyai rasa
menyesal, dan kini sedang mengenang kembali masa2 yang
telah lalu, sudah tentu ia tak dapat membantunya dan dirinya
kini sedang menderita luka dalam, dengan perlahan ia
merogoh sakunya dan mengeluarkan obat penawar, dengan
dingin ia berkata.
"Kakak, sudah belasan tahun kita tidak bertemu, kini aku
sedang terluka parah, kalau tidak ......"
Dia dongakkan kepalanya memandang Ie Bok Tocu tampak
matanya memancarkan sinar ya sangat tajam sedang
memandang kearahnya.
Hatinya menjadi jeri, perkataan selanjut nya ia tak berani
melanjutkan, kemudian mengambil obat penawar itu dan
dilemparkan kearah Ie Bok Tocu, segera Ie Bok Tocu
menerima bungkusan obat itu dan palingkan kepalanya
dengan lembut berkata. "Anak ching, lekas telan obat itu".
Hati Boen ching saking terharunya sampai meneteskan air
matanya, ie look Tocu yang menampak sikap Boen ching yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

demikian itu ia tahu apa yang sedang dipikirkan olehnya,


dengan tersenyum ia berkata.
"Anak ching, engkau sekarang sudah besar jangan
menangis lagi."
Boen ching terasa singat terharu dengan menundukkan
kepalanya ia menelan obat penawar tersebut.
Tong Hong Hek nampak sikap Ie Bok Tocu yang demikian
lemah lembut terhadap Boen ching, wajahnya pada belasan
tahun yang lalu terbayang lagi dihadapannya, dia
menundukkan kepala membayangkan kembali peristiwa yang
telah lalu.
Shie chiau Nio berjalan mendekati Seh Tu Hoa dan
menariknya pergi tapi Seh Tu Hoa bagaikan orang gila ia
melepaskan tangannya dari cekalan Shie chiau Nio kemudian
tertawa terbahak-bahak dan lari masuk kedalam hutan, Shie
chiau Nio termangu- mangu sejenak kemudian lari mengejar
suaminya.
Ie Bok Tocu memandang dua orang itu sejenak kemudian
kepada Tong Hong Hek ia berkata:
"Anak ching telah mendapat bantuan dari Suheng, aku kini
akan membawanya pergi, lain waktu kalau ada jodoh kita
dapat bertemu lagi."
Tong Hong Hek nampak Ie Bok Tocu akan pergi menjadi
terkejut, dengan cepat katanya. "Sumoay, tunggu aku
sebentar."
Sebenarnya Ie Bok Tocu tak menginginkan Boen ching
terlalu lama bergaul dengan suhengnya, ia tahu Tong Hong
Hekpun jika turun tangan sangat ganas dan tak senang kalau
Boen chingpun demikian, tetapi Tong Hong Hek telah
membuka mulut memanggil nya, terpaksa ia berhenti
bertindak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ujar Tong Hong Hek. "Sumoay, anak Yun sudah ada


kabarnya."
Ie Bok tocu termangu- mangu sejenak. kemudian dengan
gembiranya ia bertanya.
"Kini ia berada dimana??"
Tong Hong Hek dengan tertawa menjawab, "Aku juga
karena urusan ini datang ke gunung Yi san ini. orang yang
membawa pergi anak Yun waktu itu, sekarang berada di
gunung Yi san ini."
Ie Bok tocu mengeluarkan suara tertahan, kemudian
menundukkan kepalanya berpikir sejenak sambil
mendongakkan kepalanya dia berkata pada Tong Hong hek.
"Aku sekarang masih ada urusan untuk diselesaikan,
dapatkah suheng setengah hari lagi bertemu ditempat ini?"
Sambil tertawa ujar Tong Hong hek. "Kalau begitu sampai
jumpa lagi." ,
Ia tahu tentu Ie Bok tocu ada urusanpenting yang hendak
disampaikan kepada Boen ching, habis berkata ia
meninggaikan tempat itu. Sejenak kemudian ujar Ie Bok tocu.
"Anak ching, mari ikut aku" kedua orang itupun
meninggalkan tempat itu.
cang Siauw Hong dengan puterinya nampak tokoh-tokoh
Bulim yang telah lama mengasingkan diri ternyata muncul
kembali dalam dunia kangouw, diam-diam menghela napas,
delapan orang pembantunya ternyata telah dibunuh mati Shie
chiau Nio dengan kejamnya, hati mereka menjadi putus asa,
merekapun berangkat meninggaikan tempat itu.
Boen ching mengikuti Ie bok tocu berjalan menuju kearah
timur, setelah mencari sesuatu tempat yang bersih dan
rindang duduklah mereka diatas tanah. Ie bok tocu
memandang kesekeliling tempat itu dan ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Anak ching, banyak urusan aku tidak ingin engkau tahu,


juga tidak ingin kau bertemu dengan mereka, maka aku tidak
memberitahukan kepadamu, tapi sungguh tak disangka
akhirnya engkaupun bertemu dengan mereka, sehingga
membuat kau sangat bingung, kini aku akan menceritakan hal
yang sebenarnya kepadamu."
"Dua puluh tahun yang lalu didalam Bu lim selain Thian Jan
Shu yang memiliki ilmu silat yang paling tinggi sehingga
mendapat julukan jagoan nomor wahid. Didaerah Sie Pak
masih ada orang yang bernama "Tan coe coen" shie so Pak
yaitu ayah dari Shie chiau Nio dan ie bok tocu, shie Yun Ku.
Ilmu kepandaiannya sangat tinggi orang aneh itu dari timur
dan barat itu akhirnya bertemu juga dua orang itu siapapun
tak mau mengalah kepada pihak lawannya mulai terjadi suatu
Pibu ( Pertandingan persahabatan ) yang sangat dahsyat, Tan
coe coen pada jurus yang keseribu telah melepaskan
pedangnya mengaku kalah, Thian Jan Shu pun tertawa besar,
ia menganggap Tan coe coen sebagai lawannya yang paling
tangguh, kepandaian Tan coe coen sebenarnya hanya sedikit
dibawah kepandaian Thian Jan Shu, ia berjanji akan mendidik
beberapa anak muridnya untuk mengalahkan Thian Jan Shu,
diapun menerima tantangan ini, dengan demikian dua orang
itu lalu berpisah.
Tan coe coen tahu bahwa dengan kepandaian seorang saja
sukar untuk mengalahkan Thian Jan Shu, tetapi ia tak mau
begitu saja menyerah, pikirnya segera bekerja mencari akal.
Pada waktu itu Shie chiau Nio masih sangat kecil, berturut-
turut ia menerima empat orang murid ditambah dengan Shie
Yun Ku atau Ie Bok Tocu menjadi lima orang, kepada lima
orang masing2 dilatih semacam ilmu silat, kemudian lima
orang itu digabungkan menjadi satu dan membentuk barisan
"Ngo Hong", sehingga kepandaian dari lima orang itu masing2
mempunyai keistimewaan sendiri, tetapi merupakan lawan
pula dari ilmu silat yang lain.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dia meskipun berpikir demikian, tapi kenyataan tak sama


dengan apa yang diharapkannya, selama hidupnya ia paling
sayang Shie Yun Ku, ia menyuruh ia memegang kedudukan
"Ie Bok" atau kayu, tetapi "Sie Kiem" emas merupakan lawan
dari kedudukan "Ie Bok" tersebut, ia berusaha keras agar
muridnya yang keempat Pendekar Han Ing, Seh Tu Hoa
menduga tempat kedudukan "She Kiem" itu, Seh Tu Hoa
adalah seorang pemuda yang sangat tampan, jika dapat
dengan Yun Ku melangsungkan pernikahan menjadi suami
isteri hidupnya pasti akan bahagia, demikian pikir Tan coe
coen-
Seh Tu Hoa sejak kecil dibesarkan oleh Tan coe coen,
dalam hatinya juga suka kepada Yun Ku, pada saat menjelang
kematian Tan coe coen ia memerintahkan dua orang itu
menikah.
Setelah kawin dua orang itu hidupnya sangat bahagia,
karena pesan dari Tan coe coen sebelun meninggal, lima
orang itu bersama-sama akan mencari Thian Jan Shu untuk
menggunakan barisan "Ngo Heng Tin- mengalahkan nya.
Tetapi pada saat itu Shie Yun Ku sedang mengandung,
sehingga niatnya gagal.
Pada waktu itupun Seh Tu Hoa mengalami pengalaman
yang aneh sehingga berhasil mempelajari ilmu silat yang telah
lama lenyap dari bu-lim yaitu "Thay Thien Kiee Sih", sedang
tahun itu pula adik Yun Ku, Shia chiau Nio menginjak
kedewasaannya, tetapi sifatnya sangat berbeda dengan sifat
adik Yun Ku, Tan coe coen sewaktu masih hidup pun telah
mengetahui akan hal ini, sehingga tidak mewariskan ilmu silat
kepadanya. setelah ayahnya meninggal, ia melihat Seh Tu Hoa
sangat tampan apa lagi setelah mendapatkan ilmu "Thay
Thien Kice Sih", kepandaiannya melampaui kapandaian tiga
orang suhengnya, ia menjadi sangat iri kepada Yun Ku karena
ia sangat disayang oleh ayahnya, sehingga ia selalu mencari
urusan untuk bentrok dengan kakaknya itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Seh Tu Hoa setelah mendapatkan ilmu "Thay Thien Kice


Sih" kepandaiannya menjadi sangat lihay, bukan saja tiga
orang suhengnya bahkan semua orang Kangouw tak ada yang
di pandang sebelah mata olehnya, darah mudanya selalu
bergolak. sehingga sering menimbulkan urusan-
Ketika Ie Bok Tocu melahirkan ternyata adalah seorang
puteri, Seh Tu Hoa menjadi kecewa, kemudian ia kawin lagi
dengan adiknya Yun Ku, Shia chiau Nio, tiga orang suhengnya
mengetahui hal ini menjadi sangat gusar, apalagi Tong Hong
Hek. sejak dahulu dia telah menaruh cinta pada Yun Ku, tetapi
Tan coe coen telah menjodokan Yun Ku dengan she Tu Hoa
sehingga ia tak dapat berbuat apa-apa. Kini mendengar hal ini
mana dia dapat menahan marahnya, tetapi niatnya dapat
dicegah oleh Yun Ku.
Seh Tu Hoa menjadi lebih sombong, ia kira tiga orang
suhengnya tak bisa berbuat apa2 terhadap dirinya, setahun
kemudian, Shie chiau Nio melahirkan seorang putera yaitu
pemuda berpakaian putih itu, sedang puteri Yun Ku telah
lenyap. Seh Tu Hoa menjadi lebih gusar, ia menyiksa Yun Ku
setengah mati. Tiga orang suhengnya menjadi tidak tahan dan
keluar mencegah, tapi Seh Tu Hoa tak mengambil perduli
Tong Hong Hek tak dapat menahan amarahnya yang telah
lama disimpannya terus itu, segera ia turun tangan, tetapi
dapat dikalahkan Seh Tu Hoa dengan menggunakan ilmu
"Thay Thien Kice Sih" sehingga dia lebih tidak memandang
sebelah mata kepada tiga orang suhengnya itu.
Akhirnya hal ini menggusarkan Toa suheng nya "Wu
Sincoen-, cu chek ci Yun, tiga orang turun tangan ber-sama2
dan berhasil mengalahkan Seh Tu Hoa, sebenarnya dia akan
membunuh mati, tetapi karena Yun Ku mohonkan maaf maka
ia dilepaskan kembali.
Wu fu Sin cun dan Jie Suhengnya Lie Huc Yu Tu setelah
menghela napas lalu tinggal pergi, sedangkan Tong Hong Hok
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dengan gusar menusuk sekali pada tubuh Seh Tu Hoa baru


pergi.
Shie Yun Ku pun pergi, karena akan mencari puterinya
yang lenyap itu ia merantau kedaratan Tionggoa n dengan
menggunakan nama Ie Bok Sincoen dan menggetarkan dunia
Kangouw, tetapi tak ada hasilnya, kemudian dia dengar bahwa
lenyapnya puterinya itu ada hubungan dengan Thian Jan Shu,
sehingga dia naik kepuncak Hwee Ing untuk menemui Thian
Jan Shu, tetapi ia datang terlambat, Thian Jan Shu telah
binasa bersama-sama Thian San ciet Kiam, dan hanya tinggal
Boen ching seorang.
Boen ching mendengar ceritera suhunya itu diam2 merasa
gusar, kiranya adalah demikian, itu Seh Tu Hoa juga sangat
keterlaluan, tetapi dia telah mewarisi dirinya ilmu "Thay Thien
Kice Sih" itu, berpikir sampai disini hatinya agak menyesal. Ie
Bok Tocu setelah bercerita, sambil tertawa katanya.
"Peristiwa ini sudah lewat lama sekali, engkau cukup untuk
mengetahuinya saja dan tidak perlu banyak pikir."
Ia berhenti dan berpikir sejenak. kemudian lanjutnya.
"Seh Tu Hoa menduduki tempat kedudukan "Sie
Kiem",jurus2 yang dipelajarinya semuanya adalah lawan dari
Ie Bok Kiam Hoat, tetapi sewaktu ayahku masih hidup, ia
pernah berkata bahwa "Kiem" meskipun menjadi lawan dari
"Bok." Dulu aku tidak mengira kalau kau sampai bertemu
dengan mereka, sehingga tidak mewariskan padamu ilmu"
Huan ie Bok Kiam Hoat" ini hari aku akan mewariskan ilmu itu
padamu."
Boen ching menjadi terperanjat, segera ia pusatkan
pikirannya memandang Ie Bok Tocu, pedang ditangan Ie Bok
Tocu sedikit bergerak dan ia memainkan "Huan ie bok Kiam
Hoat,"
jurus demi jurus dihadapan Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching melihat bahwa "Huan Ie Bok Kiam Hoat" ini jika
dibandingkan dengan "Ie Bok Kiam Hoat" jauh lebih aneh lagi,
setiap gerakan dari tiap jurusnya berlawanan dengan Ie Bok
Kiam Hoat, karena dia telah mempunyai dasar yang kuat
dalam ilmu "Ie Bok Kiam Hoat" maka kini mempelajari "Huan
Ie Bok Kiam Hoat" sekali lihat saja ia telah paham, setelah dua
kali dimainkan oleh Ie Bok Tocu maka iapun telah memahami
seluruhnya.
Ie Bok Tocu menyerahkan pedang itu kepada Boan ching,
ia segera menirukan satu kali, ternyata tak ada salahnya,
melihat hal itu.
Ie Bok Tocu menjadi sangat gembira tangannya sanbil
memegang pundak Boen ching ia berkata.
"Jika engkau latih ilmu pedang ini hingga masak, tentu kau
tak akan mengalami kesukaran lagi."
Sambil berkata ia memeluk Boen ching didalam
rangkulannya sambil berkata.
"Anak ching, aku akan pergi, engkau harus selalu berhati-
hati, jangan membuat suhumu tak tenteram" habis berkata ia
melepaskan rangkulannya dan melayang pergi. Saking
terharunya Boen ching hampir2 meneteskan air matanya.
Tiba2 ia teringat perkataan Ie Bok Tocu yang mengatakan
dan telah pesan, "jangan menangis lagi," ia mengedip-
ngedipkan mata nya dan tertawa. Ditempat ini pula ia giat
berlatih "Huan Ie Bok Kiam Hoat."
Dua hari telah berlalu Boen ching karena teringat janjinya
kepada Hoa Suan dan saudara2nya dipuncak Pak Sek. selama
dua hari ini ia bersembunyi digunung Yi San untuk berlatih
ilmu pedangnya.
Hari baru saja gelap. dilangit sebelah Timur tampak bulan
memancarkan sinarnya dan berjuta2 bintang yang berkelap-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kelip di angkasa. Setelah membetulkan letak pedang nya lalu


berangkatlah dia menuju kepuncak Pek sek.
Ia seorang diri dengan diam-diam menaiki pucak Pak Sek.
nampak diatas puncak itu penuh dengan batu karang yang
sangat tajam, pikirnya:
"Giok liong, Hoa Goat Ku tidak menginginkan aku muncul,
kalau aku paksa untuk munculpun malah menjadi tak enak,
lebih baik menanti saat yang bagus baru bergerak, entah Tok
Thian coen itu orang yang macam bagaimana, aku tentu akan
tambah pengalaman dengan bertempur bersama dia."
Berpikir sampai disini, dia segera bersembunyi dibelakang
suatu batu yang sangat besar.
Dua jam kemudian, bulanpun telah berada diatas kepalanya
nampak dari kejauhan Ngo liong menaiki puncak itu ber-
sama2, dia lihat wajah lima orang itu diliputi suasana yang
tegang setelah memperhatikan keadaan batu-batu liar
disekitar tempat itu, masing2 memeriksa senjatanya sendiri-
sendiri
Senjata yang digunakan lima orang itu berbeda-beda, "chin
Liong Su" atau Sitangan penyambar naga, ong Kong adalah
seorang yang melatih ilmu pukulan, sehingga senjatanya
adalah kedua belah telapak tangannya. "Lu Yun Liong" atau
sinaga menembus mega, cie chen menggunakan dua bilah
golok lengkung yang satu panjang dan yang satu lagi pendek.
"Thiat Liong" atau si naga besi oei Pauw karena tubuhnya
tinggi besar ia menggunakan sebilah pedang panjang sedang
Siauw Hek Liong atau sinaga hitam, Hoa Suan menggunakan
sebuah senjata cakar terbang.
Lima orang itu setelah memeriksa senjata masing2,
kemudian memandang sekeliling tempat itu.
Angin gunung sepoi2 dan membawa suara siutan yang
sangat tinggi dan tajam, wajah lima orang itu segera berubah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sebuah bayangan melayang naik kepuncak terdengar


secepat kilat, begitu suitan berhenti di bawah sinar bulan yang
redup2 Boen ching melihat orang itu memakai pakaian kasar
dari kain blacu, rambutnya digulung seperti seorang toosu
sedang wajahnya sangat pucat, dingin menyeramkan
membuat orang yang melihatnya menjadi merasa ngeri dan
takut.
chin Liong Su atau si tangan penyambar naga. Ong Kang
maju kedepan selangkah sambil memberi hormat ia berkata.
"Tok Thian coen cianpwee, kami lima orang bersaudara kini
telah berada disini. Kalau hanya karena cianpwee menghisap
darah manusia hingga terlihat oleh kami lima orang
bersaudara, maka kalau disuruh mati kan itu namanya
keterlaluan-" Dengan dingin orang itu berkata^
"Tok Thian coen adalah suhuku, kalian masih belum
mempunyai hak untuk menemuinya, kini ternyata kalian telah
mengetahui rahasiaku, minta aku tak membunuh kalian juga
bisa, tapi aku minta kalian bunuh diri dihadapanku sekarang
juga"
"chin Liong Su" atau si tangan penyambar naga Ong Kang
mendengar perkataannya menjadi tertawa besar, menyuruh
mereka bunuh diri? meskipun Tok Thian coen yang datang
sendiripun mereka tak akan mau berbuat demikian, apalagi
yang datang hanya muridnya saja, rasa takut yang tadi
mencekam hatinya kini telah hilang sebagian, habis tertawa
ujarnya,
"Jika menginginkan kami, lima orang bersaudara
bersumpah untuk tidak membicarakan hal ini kita masih dapat
menerimanya, tetapi menginginkan kami lima orang
bersaudara bunuh diri, aku kira itu tak dapat kami lakukan"
orang aneh itu wajahnya pucat bagaikan mayat dengan
sangat dingin dia berkata:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Kamu sudah pernah mendengarkan tidak nama "Thian Peh


Tok ciu" atau sipunggung baja cakar beracun Mo cing? aku
kira kalian akan mati lebih mengerikan jika tak mau menuruti
perintahku"
Sitangan penyambar naga ong Kang mendengus yang
datang ternyata adalab muridnya Tok Thian coen
kepandaiannya tentu lebih rendah dari Tok Thian coen
sehingga rasa jeri lima orang itupun makin berkurang mana
bisa mengurus dia bernama siapa. Tubuh lima orang segera
bergerak dan mengurung Mo cing ditengah kalangan.
"Thiat Peh To cau" Mo cing meskipun murid dari Si raja
racun" tetapi kekejamannya jika dibandingkan kekejaman
siraja beracun bagaikan tiap pohon lainnya buahnya, kini
nampak lima orang itu tidak mau menurut perintahnya,
tangan kirinya segera diangkat, dengan menggunakan
kukunya yang panjang ia menyerang kearah ong Kang.
ong Kang nampak lima jari kuku Mo cing itu berwarna hijau
ke hitam2an, hatinya menjadi jeri ia tahu tentu mengandung
bisa yang sangat lihay, ia tak berani menerima, segera
mengundurkan diri sinaga hitam Hoa Suan mengeluarkan
suara bentakan, senjata cakar terbang yang ada ditangannya
dilempar kan keluar mengarah jalan darah cie Tang To"
dipunggung Mo cing.
Mo cing selain darah terpenting dipunggungnya karena
racun yang dilatihnya balik menyerang dibadannnya maka
mem- buat kulitnya makin kebal terbadap senjata tajam
macam apapun, dengan dingin ia tertawa. badannya sedikit
miring tangan kanannya mencakar ke ubun2 Ong Kang.
Kedua kapak oie Pauw disertai dengan kain yang keras
membabat kearah punggung Mo cing.
Senjata cakar terbang Hoa Suan mengenai punggung Mo
cing tetapi dia tak merasakan apa2, Ong Kang yang diserang
ubun2nya dengan sekuat tenaga melompat kesamping tetapi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

bajunya sebelah kiri bagian atas telah sobek terkena cakaran


Mo cing itu.
Kapak oie Pauw dengan tepat mengenai Mo cing, dia hanya
mendengus, badannya tak bergerak sedikitpunjua, dia tetap
mengejar kearah ong Kang.
Ho Goat Ku terkejut, membentak pedang di tangan
kanannya dengan disertai angin sambaran yang tajam
mengancam jalan darah " Liang Tai To" dipunggung Mo ching.
Serangan pedang ini memaksa Mo cing untuk balikkan
tubuh menangkis serangan pedang itu, sepasang golok cie
chen bersama-sama menyerang, yang satu mengancam mata
Mo cing sedang yang lain mengancam bawah tubuhnya
memaksa dia untuk menarik kembali serangan dengan
menggunakan cakarnya itu.
ong Kang segera berteriak. "lblis ini tak takut terhadap
senjata tajam, serang jalan darahnya"
Hanya dalam segebrakan ini, lima orang bersama-sama
menjadi terkejut, si punggung baja cakar beracun ini ternyata
kepandaian nya sangat tinggi, sehingga tak mempan terhadap
segala senjata tajam.
Boen ching yang menonton disamping juga merasa
terkejut, kegesitan dari Mo cing itu bukanlah tandingan dari
lima orang itu, ini hari ternyata lima orang itu telah menemui
batunya.
Mo cing menjerit melengking sambil tertawa dingin, dia
karena racun yang dilatihnya membalik menyerang tubuhnya
membuatnya tak mempan terhadap segala macam senjata,
tetapi waktu racun itu menyerang tubuhnya, dia harus
menghisap darah manusia untuk menahan penderitaan itu,
persoalan ini se-kali2 tak boleh sampai tersiar didunia
kangouw, karena kalau tidak meskipun kepandaiannya tinggi
sekalipun, tentu tak dapat menahan kerubutan dari jago2
aliran murni, maka dia harus membunuh mati lima orang itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sepasang cakarnya bagaikan angin kencang menyerang


kearah lima orang itu, lima orang itupun segera membentuk
barisan "Ngo Liong Tin" atau barisan lima naga sedangkan
seluruh jurus serangannya yang dilancarkan semuanya
mengancam kejalan darah penting ketubuh Mo cing. badan
Mo cing bergerak secepat kilat bergilir menyerang kearah
kelima orang itu sehingga Hoa Suan yang didesak Mo cing
menjadi sangat gusar, dengan gusar ia membentak tangannya
berturut-turut melepaskan lima buah plat baja dengan jurus
"Han Po SheeJiet" atau ombak dingin melawan matahari, dari
bawah terus mengancam atas tubuh Mo cing
Mo cing tertawa dingin dengan kepandaian yang dimilikinya
sekarang ini mana ia takut terhadap beberapa plat baja itu.
Tetapi dalam hati ong Kang dan kawan-kawan nya menjadi
gembira, empat orang bersama-sama maju menyerang Mo
cing, pikirnya kali ini meskipun tak dapat melukaimu paling
sedikit juga dapat memaksa engkau berada di bawah angin.
Mo cing segera balikkan tubuh dengan pungungnya ia
menerima lima buah plat baja itu, meskipun seluruh plat itu
mengenai tubuhnya tetapi dia tak merasa apa-apa, sepasang
Cakarmya melancarkan serangan mencakar pedang ditangan
Hoa Goat Ku, sedang cakarnya yang lain memaksa mundur
tiga orang lainnya, Hoa Sua n terkejut senjatanya
melancarkan serangan mengan-camjalan darah dipunggung
Mo cing.
Mo cing membalikkan tangannya merebut pedang Hoa Goat
Ku kemudian dilemparkan kearah Hoa suan, sedang cakarnya
menyerang lagi dan mencengkeram tangan Hoa Goat Ku.
Hati Hoa Suan menjadi kaget, serangan pedang ini
dilakukan dengan sangat cepat dan kencang, dia mau tak mau
harus menghindar dengan cepat ia miringkan tubuhnya dan
menghindari serangan pedang itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ong Kang tampak Hoa Goat Ku dalam keadaan bahaya,


hatinya menjadi terpera n-j at, tanpa perduli akibatnya lagi,
tangannya mencengkeram pergelangan tangan Mo cing.
Wajah Hoa Goat Ku menjadi sangat pucat dengan
sempoyongan ia menghindari cakaran ini tetapi meskipun
karena serangan ong Kang itu. Mo cing dipaksa mundur
selangkah kebelakang, tetapi cakarnya yang menyarang
dirinya tak sempat ia menghindarinya, apalagi waktu itu tiap
orang sedang menolong dirinya sendiri-sendiri hingga tak
dapat turun tangan menolongnya, tangan kanannya segera
terkena cakaran Mo cing hingga robek. darah mengalir keluar
membasahi bajunya sedang tempat luka itu segera berubah
menjadi hijau kehitam-kehitaman.
Mo cing sekali lagi mencakar empat orang lainnya tak
sempat menolong membuat mereka sangat terkejut
kelihatannya kali ini ong Kang akan binasa ditangan Mo cing
yang melihat hal itu menjadi tak tega ia bersuit panjang,
pedangnya bagaikan kilat menyerang Mo cing dan
mengancam jalan darah "Nan Hu To" dibelakang batok
kepalanya.
Mo cing merasa ada musuh tangguh yang menyerang
dirinya dengan terburu-buru balikkan badan dan melakukan
serangan pedang Boen cing berputar diudara kemudian di
tarik kembali, sedang badannya pun melayang turun ke tanah.
Wajah ong Kang mundur dengan sempoyongan, ia mundur
kebelakang Hoa Goat Ku memungut pedangnya kembali dan
berdiri berjaga-jaga, lima orang itu melihat oug Kang mundur
dengan sempoyongan tetapi tak seorangoun yang berani
memayang nya, musuh tangguh didepan mata, mana dapat
memecahkan perhatiannya.
Boen cing nampak kepandaian Mo cing tidak dibawah Shie
chiau Nio, ia mana berani memandang ringan segera
memusatkan perhatiannya menghadapi musuh.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Hoa Goat Ku nampak Boen ching muncul pada saat yang


kritis dan menolong jiwa ong Kang dalam hatinya menjadi
terkejut.
Kepandaian Mo cing yang sangat tinggi itu sebelumnya
belum pernah ia lihat dan kini Boen ching tiba-tiba muncul
disana belum tentu ia dapat membereskan urusan ini malah
mungkin jiwanyapun akan melayang.
Mo cing sejak tadi menerima serangan pedang dari Boen
ching, ia sudah mengetahui bahwa kepandaian Boen ching
jauh lebih tinggi dari lima orang bersaudara itu, dia tertawa
dingin, dengan cakar beracunnya itu ia menerjang Boen ching.
Kaki kiri Boen ching mundur selangkah kebelakang, pedang
ditangannya diputar dan ditusuk kearah dua mata Mo cing,
empat naga lainnya juga bersama-sama melancarkan
serangan dengan demikian lima orang itu kembali
mengerubuti Mo cing lagi.
Mo cing melancarkan serangan bagaikan kilat, tangannya
mencengkeram pedang ditangan Boen ching. Diserang secara
demikian Boen ching menjadi terkejut, kedua kakinya
melancarkan serangan berantai mengancam tujuh buah jalan
darah terpenting dibadan Mo cing, pada saat itu serangan
empat nagapun telah sampai, karena terdesak Mo cing
menjadi gusar, badannya berkelebat menghindari serangan
gabungan dari lima orang itu, setelah badannya mencapai
tanah dengan sekuat tenaga ia menerjang kearah lima orang
itu.
Ketika mata Boen ching melirik ke samping, nampak ong
Kang sedang duduk semedi, hatinya menjadi lega, segera
maju kedepan dan mengerubuti Mo cing.
Mo cing nampak jurus pedang yang digunakan Boen ching
sangat aneh, lagi pula sangat hebat, membuatnya diam2
sangat terkejut dan gusar, tangan kanannya merogoh
kedalam pinggangnya, terdengar suara nyaring, sebuah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

bayangan hitam melompat keluar memaksa lima orang itu


mundur kebelakang sampai lima meter jauhnya.
Ketika mata lima orang itu memperhatikan, hatinya menjadi
terkejut, ditangan Mo cing terdapat sebuah pedang lemas
berwarna hitam gelap yang panjangnya kira-kira lima meter.
Tangan kanan Mo cing sedikit bergetar, pedang hitam itu
menjadi lurus dan menyapu ke arah lima orang itu.
Suatu angin yang sangat keras dan tajam menyambar
datang, lima orang itu, satupun tak ada yang berani
menangkis dengan keras, dengan demikian bagaikan kilat Mo
cing segera mengincar Ho Goat ku yang kepandaiannya paling
rendah pedangnya mengancam kearah tubuh Hoa Goat ku.
Boen ching nampak Mo cing telah mengeluarkan pedang
anehnya itu, pikirnya tentu hari ini tak dapat terhindar dari
suatu pertempuran yang amat seru, kini nampak Hoa Goat ku
dalam keadaan berbahaya, empat orang segera maju untuk
menolong.
Mo cing melancarkan serangan pedangnya mendesak
majunya empat orang itu, sedangkan tangannya yang satu
mencengkeram pedang ditangan Hoa Goat ku.
ong Kang yang duduk bersemedi dipinggir, merasa
darahnya yang mengandung racun itu tak dapat ditahan lagi,
sungguh racun dari cakar beracun bukanlah nama yang
kosong, dia tahu kalau dirinya tak ada harapan untuk ditolong
lagi, mati sekarang lebih baik daripada mati nanti badannya
melayang dan menubruk kearah Mo cing ini sebenarnya akan
ditujukan pada Hoa Goat ku, tapi nampak ong Kang menubruk
ke arahnya, cakar kirinya segera melancarkan serangan, lima
jari tangannya dengan cepat menancap keperut ong Kang.
ong Kong meraung kesakitan, kedua matanya melotot
keluar sedang kedua tangannya melancarkan serangan
terakhir ke dada Mo cing. Tangan Mo cing segera ditarik
keluar dan menarik seluruh isi perut ong Kang, tetapi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

diapuntak dapat menghindari serangan terakhir dari ong Kang


itu, serangan itu menggetarkan seluruh tubuhnya dan
memaksa dia mundur sempoyongan sebanyak dua tindak.
segera ia melemparkan mayat ong Kang sejauh dua kaki lebih.
Lima orang lainnya menjadi terkejut, kesemuanya itu hanya
berlangsung dalam sekejap mata saja, seorangpun tak ada
yang dapat turun tangan memberi bantuan-
Si naga besi oei Pauw biasanya adalah paling baik
hubungannya dengan ong Kang nampak toakonya mati
dengan sangat mengenaskan, kedua matanya menjadi merah,
dengan gusar ia meraung, kedua kapaknya diangkat dan
menubruk ke arah Mo cing untuk mengadu jiwa dengannya.
Dua telapak tangan cakar beracun Mo cing begitu bertemu
dengan darah panas membuat seluruh tubuhnya menjadi
panas sekali, keinginan untuk menghisap darah membayangi
lagi dalam hatinya, meskipun pukulan ong Kang tepat
mengenainya, tapi luka tidak begitu parah, nampak oei Pauw
menubruk padanya, ia segera bersuit keras dan
menggoyangkan pedangnya keatas tanah, sedang
tubuhnyapun turut menubruk maju memapaki tubuh Oei
Pauw..
Sisanya empat orang nampak Oei Pauw menubruk maju
kearah Mo cing, mereka juga mengikuti maju kedepan-
Mo cing merendahkan sedikit tubuhnya, kedua kapak Oei
Pauw dengan tepat mengenai punggungnya, kedua tangannya
segera menyambar dan mencengkeram kedua tangan oei
Pauw, sedang mulut mereka menggigit leher Oei Pauw
kemudian mulai menghisap darahnya.
chie chen dengan goloknya menyambar ketubuh Mo ching,
tetapi Mo ching telah memutarkan tubuhnya sehingga
sepasang goloknya malah menancap ditubuh Oei Pauw
seluruhnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Hoa Suan kakak beradik meskipun pukulannya tetap


mengenai tubuh Mo ching, tetapi semuanya bukan merupakan
tempat yang penting, Boen ching melayangkan tubuhnya,
dengan pedangnya dia mengancam sepasang mata Mo cing,
melihat dirinya diserang oleh Boen ching, dalam hatinya
merasa agak jeri, satu tangannya segera melepaskan tubuh
Oei Pauw dan menangkis tusukan pedang Boen ching itu.
Boen ching segera menarik kembali pedangnya, sepasang
kakinya melancarkan tendangan berantai, baru saja Mo ching
akan menghindari tetapi sungguh tak disangka oei Pauw yang
dicengkeramnya itu masih belum putus napasnya, ia
mempunyai badan yang tinggi kekar, gigitan Mo ching
dileheroya hanya mengenai nadinya saja dan belum sampai
memutuskan jalan pernapasannya, ia meronta sekuat tenaga
dan membacok kearah Mo ching yang tepat mengenai tangan
kirinya, Mo ching yang terkena bacokan, giginya segera
dirapatkan sehingga membuat Oei Pauw tergigit mati, tetapi
serangan tendangan berantai Boen ching telah tiba, tiga kali
serangan tendangan berantai Boen ching dengan tepat
mengenai tubuh Mo ching sehingga membuatnya mundur
sempoyongan sebanyak tiga tindak dan membuang ma oei
Pauw ketanah.
cie chen, Hoa Goat Ku dan Aoa San nampak 0ei Pauw mati
demikian mengerikan, hatinya menjadi sedih bercampur
gusar, mereka semua bersama-sama menubruk kearah Mo
ching.
Mo ching yang luka parahpun menjadi kalap. ia memungut
kembali pedang hitamnya dari tanah, dan disabetkan kearah
empat orang tersebut. Tubuh Boen ching melayang bagaikan
elang raksasa menyambar kearah Mo ching, sedang cie chen
Hoa Goat Ku dan Hoa Suan bagaikan macan yang terluka
menubruk maju. Pedang Boen ching segera disabetkan
melintang ketubuh Mo cing sedang cie chen melompat
menubruk kedepan, golok lengkung diatas tangan kanannya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

yang mengenai tubuh Mo cing segera terpental balik, cepat2


ia menghindar, tapi tangan kanannya tetap mengenai bacokan
pedang pihak lawan, luka pedang itu dalam sekali hingga
mengenai tulangnya, ia merasa tangan kanannya menjadi
kaku dan gatal-2 mukanya menjadi berubah, ia tahu pedang
Mo cingpun dipolesi racun, ia tak banyak berpikir tiada
gunanya, tangan kirinya segera diputar, golok lengkung itu
bagaikan kitiran membacok kearah Mo cing.
SETELAH pedang Mo cing berhasil membacok dan melukai
tangan kanan cie chen, sungguh tak terkira olehnya kalau
serangan Boen ching datangnya sangat hebat, ia tak dapat
membacok Boen ching cepat menarik pedangnya dan mundur
kebelakang.
Boen ching segera mengerahkan ginkangnya "Hai Sie Yu
Soh" atau terbang melayang bermain serat mendekati tubuh
Mo cing dan melancarkan serangan jarak dekat.
Mo cing yang nampak gerakan Boen cing ini menjadi
terkejut pikirnya, orang ini dapat menggunakan ginkang
semacam ini, sudah tentu mempunyai hubungan yang sangat
erat denkan Tan coe coen, orang tua itu buka nian merupakan
makanan yang empuk. ia tak tahu kalau Tan coe coen sudah
lama meninggal. Segera tangan kirinya menyambar dan
mencengkeram pedang Boen ching.
Si naga menembus mega, cie chen segera mengangkat
goloknya, badannya melayang dan menubruk kearah Mo cing.
Hoa Suan dan Hoa Goat Ku karena melihat Mo cing menarik
kembali pedangnya tapi tak mengalami luka parah, pula
melihat Boen ching mendesak mendekat, dua orang itupun
menubruk maju.
Dengan gusar Mo cing bersuit dan pedang ditangan
kanannya segera ditusukkan keluar sehingga mementalkan
golok lengkung cie chen-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

jurus ini ternyata sangat hebat dengan sekali tusukkan


pedang saja telah membuat tubuh cie chen tertancap
padasebuah batu besar dan binasa seketika itu juga.
Sedang tamgan kanan Mo cing diteruskan menyambar
kearah Hoa Goat Ku kakak beradik. Melihat hal ini Boen ching
menjadi terperanjat pikirnya. Jika terus menerus begini, kita
berenam pasti akan terbunuh ditempat ini."
Pedangnya segera diputar dan melancar kan serangan
untuk menyambut cakaran tangan Mo cing yang telah tiba dan
mengancam dirinya, sedang tubuhnya mendesak mendekati
lawan dan tangan kirinva menotok jalan darah. "cie hun
To"dibawah dada Mo cing.
Hoa Suan juga tak tinggal diam, sambil membentak ia
menggerakkan tangan kanannya untuk menyambar sepasang
mata Mo cing.
Tangan kiri Mo cing mencengkeram kearah pedang Hoa
Goat Ku dan mendorongnya ke arah Hoa Suan sambil
melepaskan pedang itu tangannya berganti menyambar
pundak Hoa Goat Ku.
Melihat datangnya serangan, Mo cing segera menggeser
badannya kesamping sedang tangan kanannya digerakkan
untuk merampas pedang ditangan Boen ching. Tetapi
meskipun tangannya berhasil merampas pedang itu, tetapi
jalan darah "cie hoen to" nya juga telah terkena totokan Boen
ching. jalan darah itu sekalipun bukan jalan darah yang
penting, tetapi totokan itu cukup membuat badan Mo ching
gemetar saking sakitnya.
Dengan sekuat tenaga Hoa Goat ku menghindar, tetapi
pundaknya urung saja terkena pula serangan tangan Mo cing
sehingga pedang ditangannya berganti arah dan melukai
tangan kiri Hoa Suan-
Tanpa menghiraukan tangan kiri yang terluka Hoa Suan
meneruskan serangannya dan melukai wajah Mo cing.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Melihat pedang ditangan dapat dirampas oleh Mo cing


dengan mudah, Boen ching menjadi terkejut bercampur gusar,
segera ia menggerakan tangan dan kakinya dengan
menggunakan satu jurus dari ilmu "Thay Thien Kioe Sih"
ternyata dengan satu jurus saja ia dapat membuat Mo cing
terlempar sejauh satu kaki lebih dan pedang yang baru
dirampasnya itu terlempar jatuh.
Boen ching tidak berani berlaku lambat, kesempatan ini
tidak dibuangnya dengan percuma ia segera mengejar dan
melancarkan tujuh kali tendangan- Pada waktu melancar kan
tendangannya itu, ia hanya tahu kalau Mo cing sudah terluka
parah, dalam hatinya ia masih diliputi oleh perasaan gugup
danjeri, sehingga diantara tujuh tendangan yang dilancarkan
itu hanya lima tendangan saja yang berhasil mengenai sasaran
dengan tepat.
Lima kali tendangan dari Boen ching membuat darah Mo
cing bergolak, luka yang sudah parah makin bertambah para
h.Jika ia tidak memiliki Lweekang yang tinggi sudah dapat
dibayangkan ia tak akan lolos dari kematian.
Melihat serangannya mendapat hasil Boen ching jadi
berbesar hati ia melancarkan serangan nya sekali lagi, Mo
ching menjadi gusar sambil meraung dia melancarkan
serangan dengan dua belah tangan nya, Boen ching tahu
kalau lawannya itu telah terluka parah sehingga dengan tidak
ragu-ragu lagi ia mengangkat kedua tangan nya untuk
menyambut serangan itu.
Empat buah telapak tangan bertemu, terdengar suara yang
menulikan telinga nampak dua orang itu masing-masing
mundur sebanyak dua tindak.
Mo cing sadar kalau ini hari ia tak berdaya untuk mendapat
kemenangan, terpaksa ia memungut kembali pedangnya dan
melarikan diri kebawah gunung.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sebenainya Boen ching masih kalah setingkat jika


dibandingkan dengan Mo cing tadi telah membuat dia tergetar
sehingga pusing kepalanya dan tak mampu untuk
mengadakan pengejaran, terpaksa ia hanya melihat Mo cing
melarikan dirinya dengan bebas.
Dengan perlahan Boen cing pertindak menghampiri Hoa
Goat Ku kakak beradik yang berdiri dengan muka yang sangat
pucat dan penuh air mata, matanya memandang sekeliling
tempat itu, teringat olehnya pertempuran yang baru saja
dilakukannya itu, dengan diam-diam ia menghela napas, air
matanya menetes keluar, sejak meninggalkan leBokTo belum
pernah ia mengalami pertempuran yang demikian mengerikan
itu.
Sekonyong-konyong tubuh Hoa Goat Ku menjadi limbung
dan jatuh keatas tanah, nampak hal ini dengan cepat Hoa
Suan memeluk tubuh kakaknya itu dan membaringkannya
keatas tanah, kiranya Hoa Goat Ku telah terkena racun yang
sangat hebat, racun dari Si raja racun itu bukan saja cepat
bekerjanya, bahkan tak ada obat untuk memunahkannya
selain obat penawar dari Siraja racun itu sendiri, untung Hoa
Suan hanya terluka pundaknya saja, sehingga tidak
membahayakan jiwanya.
Melihat wajah Hoa Goat Ku yang diliputi oleh warna hitam,
Boen cing tahu kalau dia telah terkena racun yang sangat
lihay, membuat hatinya menjadi sangat berduka, sebenarnya
dia memiliki sikap yang jantan dan tak mudah mengeluarkan
air mata, tetapi kini demi nampak nasib Ngo Liong yang telah
binasa tiga orang satu terkena racun dan yang satunya lagi
terluka parah, mau tak mau membuat dirinya menjadi sangat
berduka dan mengucurkan air mata.
Ia mendekati tubuh Hoa Goat Ku dan berjongkok
disampingnya katanya.
"Nona Hoa, hari ini aku tak berhasil menyelamatkan kalian
berlima, hingga membuat kamu sekalian mengalami nasib
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

yang demikian menyedihkan" Dengan tersenyum jawab Hoa


Goat Ku.
"Boen Siauw hiap janganlah kau bersedih hati, hari ini kau
telah sudi membantu kami membuat kami merasa sangat
berterima kasih.Jika bukannya ada Boen Siauw hiap disini,
mungkin kami berlima telah binasa semuanya. Ini hari adikku
dapat lolos dari kematian bahkan hanya terluka ringan saja,
hal itu membuat aku sangat bersyukur"
Ia berhenti untuk memandang sekejap pada Hoa Suan,
kemudian lanjutnya.
"Adikku sifatnya masih ke kanak2an, sebelum aku mati aku
sangat mengharap Boen siauwhiap mau menerimanya dan
menjaga dirinya"
Mendengar perkataan kakaknya itu, Hoa Suan menjadi
sedih dan menangis tersedu-sedu hingga wajahnya penuh
dengan air mata, sedang pada mulutnya tak dapat
mengucapkan sepatah katapun-
Melihat Hoa Goat Ku sebelum meninggal telah menitipkan
adiknya kepada dirinya, hati Boen ching menjadi terharu dan
menerima baik pesan terakhirnya itu.
Mendengar Boen ching telah menerima permintaan itu, Hoa
Goat Ku menjadi sangat girang, sambil tertawa ujarnya.
"Didalam dunia kangouw saat ini tak ada seorangpun yang
dapat menyamai kebaikan hati Boen Siauwhiap. meskipun
dalam hidupku sekarang ini tak dapat membalas budimu, pada
penitisan yang akan datang pasti akan kubalas."
Sambil menahan air matanya Boen ching menyahut.
"Aku dan saudara Hoa pasti akan berusaha untuk
membalaskan dendam kalian berempat." Hoa Goat Ku tertawa
lagi, kepada Hoa Suan ia berpesan .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Adik, untuk selanjutnya kau harus mendengar kata-kata


dari Boen Siauwhiap. aku telah menitipkan dirimu kepadanya,
jadi kau harus menganggap Boen Siauwhiap seperti aku pula."
Hoa Sun hanya dapat menganggukkan kepalanya, sambil
mendekap tubuh Hoa Goat Ku ia menangis sedih.
Sambil menghela napas dengan perlahan Boen ching berdiri
dari memandang disekitar tempat itu, tampak mayat ong Kang
cie chen dan oei Pauw menggeletak dipinggiran, sedang darah
berceceran disekeliling tempat itu, belum lagi mengering. Di
antara ketiga orang itu kematian oei Pauwlah yang paling
mengerikan karena tulang lehernya tergigit putus, sedang
yang lain terkena racun-
Racun dari Mo cing itujika dibandingkan dengan racunnya
Si kelabang merah, Shie chiau Nio masih jauh lebih lihay
beberapa kali lipat.
Pikirnya. "Jika tadi aku tidak menggunakan jurus Thay
Thien Kioe Sih, mungkin akupun mengalami nasib seperti
mereka itu."
Sesaat Boen ching sedang membayangkan kejadian yang
mengerikan itu. Hoa Goat Ku telah menghembuskan napasnya
yang terakhir. Wajahnya telah berubah menjadi hijau kehitam-
hitaman seperti halnya dengan ketiga naga yang lain-
Melihat kakaknya telah meninggal, Hoa Suan segera
menangis menggerung- gerung, Boen ching pun tak dapat
menahan air matanya.
Tak lama fajarpun telah mulai menyingsing ternyata
keenam orang itu telah bertempur melawan Mo cing selama
setengah malaman- selesai mengubur jenazah keempat
kawannya itu Boen ching dan Hoa Suan mulai mencari jejak
Mo cing disekitar gunung Yi San itu. Dua hari telah lewat akan
tetapi mereka tetap tidak dapat menemukan jejaknya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Karena takut jago2 dari tujuh partai besar datang untuk


menangkapnya, Boen ching menyuruh Hoa Suan untuk turun
gunung seorang diri terlebih dahulu, tetapi Hoa Suan
menolaknya dan ingin tetap bersamanya, terpaksa Boen ching
mengajaknya ber sama2 turun dari gunung Yi San dan
melanjutkan perjalanannya menuju ke daerah Tionggoan.
-oo0dw0oo-

IBLIS WANITA BERWAJAH CANTIK


SETELAH keluar dari gunung Yi San, ternyata Boen ching
dan Hoa Suan tidak menemui orang-orang Thian San Pay
maupun orang-orang dari tujuh partai besar, sebelumnya
Boen ching memang telah menyusun suatu rencana, dahulu
yang memukulnya pertama kali adalah Bu Kie chie,
Ciangbunjin dari Khong tong pay, dan kini untuk pertama
kalinya pula dia akan naik ke gunung Khong-tong untuk
mengacau disana. ia berbuat demikian agar Bu Kie chie tahu
rasa, sekalipun dia memiliki ilmu silat yang lihay. Karena
rencananya itu perjalanannyapun berubah menuju kearah
barat.
Sementara itu, Hoa Suan telah membubarkan perkumpulan
Ngo Liong Hweenya karena ia tak dapat memimpinnya
seorang diri dan kemudian pergi mengikuti Boen ching
kemana saja untuk melaksanakan pesan terakhir dari
kakaknya itu. Melihat hal itu, Boen ching juga tidak berbuat
apa2, ia membiarkan saja Hoa Sun pergi mengikutinya.
setelah berjalan selama satu hari, tak tampak seorangpun
yang menghalangi perjalanan kedua orang itu.
Pada hari kedua mereka telah sampai dikota Thay An,
secara tak disengaja mereka telah bertemu lagi dengan Kong
Sun Sek dan Pek Hian Ling. Kedua orang itu pun merasa
heran dapat bertemu dengan Boen ching ditempat itu, Pek
Hian Ling yang nampak Boen ching segera menegurnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Hei, ternyata kau juga berani datang kemari."


Melihat dua orang itu tidak bermaksud jahat, Boen ching
menjawab sambil tertawa. "Memangnya aku akan pergi ke
Khong tong mengapa tak berani datang kemari." Sementara
itu Hoa Suan telah bersiap-siap untuk turun tangan apabila
terjadi sesuatu. sembari tertawa Kong Sun Sek berkata.
"Sungguh besar nyalimu, aku siorang tua sangat kagum
atas keberanianmu itu. Tetapi engkau harus tahu, orang-orang
tujuh partai besar telah tahu bahwa engkau telah muncul
didunia kangouw dan memiliki kepandaian yang sangat tinggi,
kini mereka sedang mengatur sebuah rencana untuk
menjebak mu." Boen ching tertawa tawar, ujarnya
"Dahulu sewaktu aku masih belum memiliki sesuatu
kepandaian, mereka tujuh orang Ciangbunjin dari tujuh partai
besar telah mengerubuti dan berusaha untuk membinasakan
diriku karena mereka takut kalau-kalau aku membocorkan
rahasia mereka"
"ooh, kiranya demikian, semula aku juga merasa heran,
meskipun engkau adalah murid dari Thian Jan Shu, tetapi
mereka adalah ketua dari partai aliran murni, perlu apa harus
memcabut rumput sampai keakar-akarnya, tak tahunya
engkau mengetahui rahasia ilmu silat peninggalan Thiau Jan
Shu tapi itu bukanlah salahmu" Boen ching mengerutkan
alisnya dan berpikir.
"Ternyata orang-orang dunia kangouw semuanya telah
mengetahui urusan ini, kini aku harus mengganti siasat,
sekalipun suhu mengetahuinya kiranya juga tak akan
menyalahkan diriku."
Kemudian sambil mendengus katanya.
"Ilmu silat peninggalan Thian Jan Shu terdapat pada tujuh
buah Hioloo kuno itu dan ketujuh Hioloo kuno itu semuanya
kini sudah di bagi rata oleh tujuh orang ketua partai besar."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Mendengar pernyataan Boen ching itu. Kong Sun Sek


menjadi terkejut segera tanya nya. "Engkau tadi bilang apa?"
Sehabis berkata tadi sebenarnya dalam hati Boen ching
juga meraga agak menyesal karena telah berkata demikian,
kini ditanya oleh Kong Sun sek. ia tidak menjawab, hanya
sambil tertawa ia menambahkan.
"Terima kasih atas kebaikan locianpwe yang sudah tidak
membikin susah diriku, jika ada jodoh dilain kesempatan kita,
akan bertemu lagi."
Sehabis berkata demikian kedua kakinya mengempit perut
kudanya dan melarikannya kedalam kota dengan diikuti oleh
Hoa Suan.
Kong sun Sek masih berdiri ter bayang2 disana dan
berkemak kemik seorang diri.
"Apakah semua perkataannya itu benar?"
Ia tidak mengetahui urusan itu sungguh2 terjadi atau tidak.
Kalau dikatakan sungguh terjadi, ia tidak percaya kalau ketua
tujuh partai besar begitu tidak mengindahkan peraturan dunia
kangouw, tetapi jika dikatakan tidak terjadi sungguh2, ia juga
masih merasa sangsi karena kelihatannya Boen ching itu
bukanlah seorang pembohong, karenanya ia lalu mengambil
keputusan untuk bertanya sendiri kepada salah satu partai
mengenai urusan tujuh buah Hioloo itu mungkin dari sana ia
akan dapat mengetahui hal yang sebenarnya.
Kalau hal itu memang benar terjadi, dapat diramalkan kalau
tujuh partai besar akan sukar untuk menghindarkan diri dari
pertumpahan darah. Kepandaian Thian Jan Shu pada masa ini
di anggap sebagai yang nomor wahid tak ada seorangpun
diantara orang2 Bulim dewasa ini yang dapat melebihi
sepersepuluh dari kepandaiannya. Dan kini jika dia telah
meninggaikan kepandaiannya pada tujuh buah Hioloo kuno itu
dunia kangouw pasti akan menjadi kacau balau karena tiap-
tiap orang tentu akan berusaha untuk mendapatkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

peninggalan dari Thian Jan Shu itu,Jikalau jago2 dari


Tionggoan dengan diikuti oleh orang-orang aneh dari luar
lautan mengadakan serbuan untuk mendapatkan ketujuh buah
Hioloo kuno itu dapatkah ketujuh partai besar menahan
serangan gabungan mereka itu.
Pek Hian Ling yang melihat Boen ching telah pergi
meninggaikan tempat itu menjadi teringat pada waktu
ditinggal pergi seorang diri, olehnya kini sebenarnya ia berniat
untuk memberi teguran tetapi dihadapan orang banyak dia
merasa malu untuk mengungkit kembali kejadian itu.
Begitu masuk kedalam kota Boen ching dan Hoa Suan
segera mencari rumah makan dan sesampainya pada suatu
kedai makan mereka segera turun dari kuda mereka itu dan
masuk kedalam, baru saja mereka mau bertindak kedalam
rumah, pemilik kedai itu dengan terburu-buru lari keluar
sambil berkata.
"Maaf tuan-tuan muda, tadi telah ada orang yang datang
kemari untuk melarang kami menerima kalian, kedai kami
sungguh2 tak berani menerima kalian berdua".
Boen cing mengerutkan alisnya, sedang Hoa Suan sambil
bertolak pinggang telah membentak pemilik kedai itu
"Siapa yang berani melarang kedai ini menerima kami
berdua?"
Pemilik kedai itu dengan wajah yang masam menjawab.
"Jika tuan muda masuk kedalam kedai kami. maka kedai
kamipun tidak mempunyai harapan lagi untuk dapat dibuka
terus"
Boen cing mendengus dengan perlahan, "kiranya tujuh
partai besar telah mengirimkan orang-orangnya keluar dan
sebagian mestinya berada didalam kota Tai An ini, entah
partai mana diantara tujuh partai besar yang telah
mengajukan usul yang semacam ini, ternyata dengan kejam
mereka telah menguasai dua kedai kecil, tetapi apakah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mereka juga menguasai sebuah rumah yang besar." Kemudian


kepada Hoa Suan ia berkata.
"Sudahlah adik Suan, Tak usah kau ribut2 dengan mereka,
mari kita cari kedai yang lain"
Dalam hatinya sebenarnya Hoa Suan tidak mau, tetapi
mengingat pesan terakhir kakaknya yang minta agar dia mau
mendengar perkataan Boen ching terpaksa dia menurut dan
naik keatas kudanya, kemudian katanya.
"Jika terus menerus begini, aku kira hari ini kita tak akan
dapat bersantap"
Melihat kedua orang ini mau menurut dan berlalu, pemilik
kedai itu segera mengucapkan beribu-ribu terima kasih.
Tak lama kemudian sampailah mereka disebuah rumah
makan yang besar dan memakai merk "Lay Hong Lo"
Boen ching dan Hoa Suan segera turun dari kudanya dan
bertindak masuk kedalam rumah makan itu, mereka segera
disambut oleh seorang pelayan yang dengan hati2 melayani
mereka dan mengantarkannya langsung keatas loteng.
Roen ching tidak merasa sesuatu yang aneh dalam rumah
makan itu? lain halnya dengan Hoa Suan yang sejak berusia
lima belas tahun telah mengikuti kakaknya mengembara
didunia kangouw, dalam hati nya ia merasa ada sesuatu yang
tidak beres tingkah laku pelayan itu sangat mencurigakan dan
agaknya tidak mempunyai maksud baik, setelah termenung
sejenak ia berkata kepada Boen ching.
"ching toako, aku merasakan sesuatu yang agak tidak
beres, apakah mungkin tujuh partai besar telah mengadakan
persiapan untuk bertempur dengan kita?" jawab Boen ching
sambil tertawa.
"Jika hal itu memang benar juga tidak mungkin akan terjadi
disini. jika bertempur disini dan setelah itu mereka
menggunakan orang banyak untuk mengerubuti kita, bukan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kali hal ini akan membuat nama mereka jatuh? Mengapa


mereka tidak mau mengundang kita ketempat lain yang lebih
sepi?"
Hoa Suan merasa perkataan Boen ching itu benar juga,
kemudian katanya.
"Tetapi aku merasakan ada sesuatu yang tidak beres"
Mata Boen ching menyapu kesekeliling tempat itu dan
berkata.
"Memang agaknya sedikit tidak beres. Diloteng yang
demikian besarnya juga disiang hari, mengapa tidak terdapat
lain-lain tamu selain kita berdua, semua ini memang agak
aneh"
Hoa Suan juga memperhatikan keadaan yang tidak
sewajarnya itu, setelah melihat kekanan dan kekiri ia berkata.
"Sungguh sangat aneh"
Sesaat kemudian pelayan itu datang kembali untuk
menyajikan beberapa macam sayur-sayuran- Ketika pelayan
itu hendak turun, Hoa Suan segera ia menahannya, dia
berkata . "Mengapa ditempatmu ini demikian sepinya dan tak
ada tamu lain?" Setelah ragu-ragu sejenak. pelayan itu
menjawab.
"Tentang ini hamba tidak mengetahui dengan jelas bila
tidak ada tamu yang datang kemari, kita juga tidak dapat
berbuat apa-apa"
Mendengar jawaban itu, Hoa Suan menjadi heran dan
kembali bertanya. "Apakah biasanya juga demikian?"
Jawab pelayan dengan ragu-ragu.
"Kadang-kadang . . . ." habis berkata begini ia turun dari
loteng dengan buru-buru.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Hoa Soan masih merasa tidak puas dengan keterangan


pelayan itu, melihat hal ini sambil tersenyum Boen ching
berkata.
"Adik suan, marilah kita cepat-cepat bersantap dan sehabis
itu kita juga harus pergi meninggalkan tempat ini. Tak perlu
kita ikut campur dengan urusan orang lain"
Hoa Suan menyetujui pendapat itu, memang benar, jika
lekas dapat meninggal kan tempat itu dengan terlebih cepat
adalah lebih baik.
Baru saja mereka bersantap. tiba-tiba bermunculan tiga
orang gadis ditempat itu. Kedatangannya yang sangat tiba-
tiba itu sungguh mengejutkan kedua orang pemuda itu.
Kepandaian orang yang baru datang itu dapat dihitung
tidaklah rendah, tetapi ada orang yang datang mereka
ternyata tak merasa, membuat kedua orang pemuda itu
terkejut bukan main-
Gadis yang satu berjalan didepan dan dua gadis yang lain
yang badannya menyerupai pelayan berjalan dibelakangnya.
Salah seorang dari pelayan itu tertegun sejenak demi nampak
diatas loteng itu ternyata ada orangnya, tetapi dengan cepat
kemudian berjalan mengikuti yang lainnya.
Wajah ketiga gadis itu sangat cantik, tetapi sesuatu hal
yang membikin Boen ching merasa sangat heran adalah gadis
yang pertama itu, jika dipandang dari samping wajahnya mirip
dengan wajah suhunya, Ie Bok Tocu.. Gadis itu duduk dengan
tenang dan tidak menghiraukan kedua orang lainnya yang
berada di atas loteng itu.
Boen ching memandang wajah gadis itu dengan terpesona,
semakin dilihat adalah semakin mirip dengan wajah gurunya,
hal itu membuatnya duduk termangu-mangu. Melihat keadaan
Boen ching yang seperti orang kehilangan semangat itu, Hoa
Suan menjadi bingung.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Gadis itu jika dilihat caranya naik keatas loteng itu,


dapatlah dilihat kepandaiannya yang tinggi dan sukar diukur,
ia menjadi kuatir, karena sikap Boen ching itu bukankah
berarti mencari penyakit sendiri?
Baru saja ia membuka mulut untuk menyadarkan Boen
ching, gadis itu mendahuluinya dan berkata kepada kedua
pelayan-"Bunuh kedua orang itu"
Mendengar perintah sigadis disitu, saking terkejutnya Boen
ching menjadi tersadar dengan sendirinya. Hoa Suan juga tak
kurang terkejutnya, gadis itu ternyata memiliki sifat-sifat yang
kejam, baru saja membuka mulut sudah akan membunuh
orang, entah siapakah gadis itu, Tiba-tiba ia menjadi bingung
dan teringat sesuatu, jangan-jangan gadis ini adalah yang
didunia kangouw terkenal dengan nama ^en Bian Lo Sat atau
iblis wanita yang berwajah cantik. Dia juga pernah mendengar
berita dunia kangouw yang katanya telah muncul seorang
gadis yang cantik, kepandaiannya tak ada yang melawannya,
sedang kekejamannya juga belum ada yang menandinginya.
Mengingat hal itu, ia menjadi sadar dan tiba-tiba, kiranya
tujuh partai besar tahu kalau iblis wanita cantik ini akan
singgah disini, lalu menggunakan siasat meminjam tangan
orang lain untuk membunuh orang.
Setelah menerima perintah dua orang pelayan itu bangun
berdiri, kemudian bersama-sama melancarkan serangan
kearah dua orang itu. Boen ching jadi mengerutkan alisnya,
mana dia mengetahui kalau seorang gadis itu berjulukan iblis
wanita berwajah cantik, dia hanya berpikir mengapa orang ini
demikian tak tahu aturan, hanya memandang wajahnya saja
lantas akan dibunuhnya.
Sementara itu salah seorang dari pelayan itu telah
melayangkan tubuhnya dan melancarkan serangan kearah
nya. Melihat gerakan dari pelayan itu, Boen ching segera tahu
kalau kepandaiannya tak rendah, badannya segera bergerak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

bersama-sama kursinya yang didudukinya itu, ia menghindar


kesamping hingga serangan itu tak mengenai sasarannya.
Hoa Suan juga sudah bangun berdiri dan menghindari
serangan yang ditujukan kepadanya oleh pelayannya yang
satunya lagi.
Melihat serangannya tak mencapai sasaran, kedua pelayan
itu berniat untuk melancarkan serangan yang berikutnya.
Tapi baru saja mereka mengerahkan tenaganya, gadis itu
tiba-tiba membentak dengan nada keras. "Kembali"
Kedua pelayan itu segera meluruskan tangannya kebawah
dan mundur kebelakang.
Kini Hoa Suan telah dapat memastikan, kalau gadis itu
adalah yang disebut oleh orang2 kangow sebagai iblis wanita
berwajah cantik.
Diam2 ia merasa khawatir meskipun Boen ching memiliki
kepandaian yang tinggi, tapi mungkin masih belum dapat
menandingi iblis wanita cantik itu. Nampak si iblis wanita
berwajah cantik itu berdiri dengan perlahan2.
Kini telah tahu kepandaian dua orang pemuda itu dan ia
juga tahu kalau kepandaian Boen ching tidaklah rendah.
Kedua orang pelayannya pastilah bukan merupakan
tandingannya, maka dari itu ia membuka mulut untuk
mencegah kedua orang pelayan itu melanjutkan serangannya.
Si iblis wanita berwajah cantik itu membalikkan tubuhnya
dan memandandang Boen ching dengan dingin.
Boen ching yang melihat dia membalikkan tubuh menjadi
berdebar-debar jantungnya, seolah-olah mau melompat
keluar.
Wajah gadis itu ternyata seperti pinang di belah dua
dengan Ie Bok Tocu, jika bukannya gadis itu masih berusia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

belasan tahun, tentu ia akan salah menganggapnya sebagai Ie


bok Tocu.
Apakah gadis itu adalah puteri Ie bok Tocu yang telah
lenyap pada tahun yang berselang? Si iblis wanita berwajah
cantik yang dipandang sedemikian rupa oleh Boen ching,
menjadi ragu-ragu untuk turun tangan, dalam hatinyapun ia
merasa sedikit tegang.
"Dapatkah nona memberitahukan nama nona kepadaku?
cayhe sedang mencari seorang yang wajahnya sangat mirip
dengan wajah nona sehingga terpaksa aku mengajukan
pertanyaan ini."
iblis wanita berwajah cantik itu malah balik bertanya
kepada Boen ching. "Aku tanya siapa namamu ?"
Suaranya sangat dingin sehingga membuat hati Boen ching
menjadi berdesir bagaikan berada didalam sebuah gudang es.
Boen ching menjadi berdiri ter-mangu2, pikirnya:
"Suhuku Ie Bok Tocu selamanya lemah lembut, tetapi
sipatnya gadis ini ternyata sangat berlawanan sekali dengan
sipat suhuku, dalam hatinya ia mulai merasa sedikit kecewa."
Kedua orang pelayan itu juga merasa heran biasanya kalau
ada jago Bulim ditempat yang disinggahi nonanya, hanya
dengan bangun kan tubuhnya lawannya pasti akan segera
mati di tangannya. tetapi kini ternyata nonanya telah
melanggar kebiasaannya, malah menanyakan nama pihak
lawannya itu.
Rasanya kalau iblis wanita berwajah cantik itu sudah
bangun berdiri, lawannya tentu akan menjadi pucat pasi
wajahnya karena ketakutan, mana ada orang yang seperti
Boen ching berani memandangnya dengan cara demikian,
apalagi sepasang mata Boen ching memancarkan sinar yang
penuh dengan kegembiraan- Dia yang belum pernah
dipandang orang sampai sedemikian rupa, tanpa merasa telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

membiarkan Boen ching untuk hidup sebentar lagi dan


memandang nya hingga puas.
Hoa Suan yang berdiri disisi Boen ching berbisik dengan
perlahan-" ching toako, dia adalah iblis wanita ayo kita cepat-
cepat lari"
"iblis wanita berwajah cantik?" Boen ching belum pernah
mendengar nama semacam itu.
Hoa Suan menyuruh dia lari tentunya kepandaian gadis itu
sangat tinggi, tetapi ia masih ingin memastikan gadis itu
benar-benar putri Ie Bok Tocu yang telah lenyap pada dua
puluh tahun berselang atau bukan-
Kemudian sambil tertawa ia menjawab pertanyaan gadis
itu.
"cayhe adalah Boen ching"
Dengan dingin gadis itu menyapu wajah kedua orang itu,
sebenarnya dia juga tidak mempunyai keinginan untuk
menanyakan nama Boen ching. Kini dia sudah tidak
mempunyai bahan percakapan lagi dan jalan satu-satunya
baginya hanyalah membunuh Boen ching.
Tubuhnya segera bekelebat, sedang kedua tangannya
melancarkan serangan ke arah Boen ching.
Boen ching mengira setelah mendengar namanya gadis itu
tentu akan menyebutkan namanya juga, sungguh tak terkira
dia malah melancarkan serangan kearahnya. Melihat pukulan
yang diarahkan kepadanya itu, Boen ching sudah dapat
mengetahui kalau kepandaian gadis itu berada diatasnya,
bahkan masih lebih tinggi beberapa kali lipat. Dia juga tak
berani ber laku ayal-ayalan, pedangnya segera dicabut keluar
dari sarungnya, sambil menarik tangan Hoa Suan ia balas
mendesak gadis itu. Melihat jurus ilmu pedang Boen ching
yang sangat aneh itu, iblis wanita berwajah cantik itu segera
mendorongkan tangan kanannya dengan mendatar kearah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

pedang Boen ching sedang tangan kirinya menotok jalan


darah "cie chieh To" di dadanya.
Begitu iblis wanita berwajah cantik datang mendekat,
sepasang mata Boen ching segera dapaC melihat sebuah tahi
lalat yang terdapat pada dahinya. Dia adalah orang yang
harus diperhatikan olehnya, demikian pesan Ie Bok tocu dan ia
tidak meragukan lagi kalau gadis dihadapannya itu adalah
putri dari suhunya Ie bok Tocu.
Boen ching menjadi sangat gembira, sambil bergerak
mundur ia berseru. "Tahan"
Melihat dua kali pukulannya tidak mengenai sasaran dan
melihat pula ginkang Boen ching yang sangat lihay, iblis
wanita berwajah cantik itu mendengus dan melanjutkan
serangannya tanpa memperdulikan seruan Boen ching, sambil
menghindar serangan itu Boen ching berkata kepada Hoa
Suan-
"Adik Suan, jalanlah terlebih dahulu"
Mana mau Hoa Suan pergi dengan begitu saja, tangannya
segera merogoh kedalam sakunya untuk mengambil panah
terbangnya dan dengan berturut-turut melakukan serangan
sebanyak tujuh kali dengan senjata rahasia itu.
Seketika itu juga diatas rumah makan "Lay Hong Lo" penuh
dengan senjata yang beterbangan.
Melihat dirinya diserang dengan senjata rahasia, iblis
wanita berwajah cantik itu menjadi gusar, kemudian tubuhnya
berkelebat secepat kilat untuk mendesak kedekat Boen ching
dan dengan tangan kosong ia mencengkeram pedang
ditangan Boen ching.
Boen ching menjadi terkejut, kini ia telah tahu kalau gadis
itu adalah putri dari suhunya, Ie bok Tocu, tentu ia tak dapat
melawannya dengan menggunakan kekerasan, segera ia
menggeserkan pedangnya kesamping untuk memghindari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

cengkeraman itu, tetapi terlambat pedangnya telah berhasil


dicengkeram oleh iblis berwajah cantik itu.
Sebenarnya iblis berwajah cantik itu juga sudah tahu kalau
kepandaian Boen ching tidak rendah, maka ia tidak berani
menggunakan kekerasan untuk merebut pedang lawannya,
Tetapi kini setelah dibikin marah oleh kelakuan Hoa Suan, ia
segera mengerahkan tenaganya dan dengan mudah dapat
merebut pedang Boen ching.
Nampak keadaan yang tidak menguntungkan itu,
sebenarnya Hoa Suan akan menghamburkan senjata
rahasianya dengan jurus "Ha n Po Shie Jiet" atau ombak
dingin melanda matahari, tetapi kini setelah melihat Boen
ching dan iblis wanita berwajah cantik itu bertempur dalam
jarak yang dekat, ia membatalkan niatnya itu karena takut
kalau2 senjata rahasianya nanti mengenai sasaran yang salah.
Kelima jari tangan iblis berwajah cantik itu mencengkeram
pedang Boen ching dengan kencangnya, sambil mengerahkan
tenaga ia mencoba untuk merebut pedang itu, tetapi
usahanya itu tidak berhasil sementara itu kedua kaki Boen
ching telah melancarkan tendangan-tendangan cepat, tetapi
dengan sedikit miringkan tubuhnya iblis berwajah cantik itu
berhasil menghindari serangan itu kemudian dengan datar
tangannya disabet kan kedada Boen ching.
Melihat jurus yang sangat berbahaya dan ganas itu, dengan
terpaksa Boen ching membuang pedangnya dan meloncat
kebelakang.
iblis wanita berwajah cantik itu tidak berhenti sampai disitu,
sambil membentak ia menubruk kearah Boen ching,
tangannya melontarkan pedang yang baru saja direbutnya itu
kearah Hoa Suan, Boen ching jadi sangat terkejut, pedang
yang dilontarkan kearah Hoa suan itu sedemikian cepatnya,
belum pasti Hoa suan dapat menghindarinya, tangan kirinya
segera memukul miring pedang itu, tetapi serangan iblis
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

wanita berwajah cantik itupun sudah tiba, maka ia terpaksa


menggunakan tangan kanannya untuk menangkis.
Diluar dugaannya, serangan iblis wanita berwajah cantik itu
dilakukan sangat cepat sekali sehingga matanya menjadi
kabur dan tahu2 tangan kanannya telah kena dicengkeram
olehnya. Sambil mengerahkan tanganya dengan tangan kiri
Boen ching melancarkan serangan ke arah iblis wanita
berwajah cantik itu. Tetapi bila ia melihat wajahnya yang
sangat mirip dengan suhunya, Ie Bok Tocu, hatinya menjadi
lunak kembali dan serangan itupun dirubah arahnya, sehingga
hanya mengancam pergelangan tangannya saja.
Melihat Boen ching ragu2 untuk melancarkan serangan,
dalam hati gadis itu merasa heran dan ragu2, segera
tangannya disentakkan hingga Boen ching tersertak maju dua
tiga langkah kedepan-
Hoa Suan yang melihat Boen ching dengan mudah dikuasai
lawan karena harus memusatkan perhatiannya untuk
menyelamatkan dirinya, segera majukan badannya uutuk
melancarkan serangan kearah punggung iblis wanita itu. Gadis
itu tidak menjadi gugup, tangannya segera menarik Boen
ching untuk menahan serangan Hoa Suan itu. Ketika tubuhnya
ditarik menahan serangan itu, dengan secepat kilat Boen ching
melancar kan tujuh kali tendangan- iblis wanita berwajah
cantik itu yang kini menghadapi dua oraug lawan segera
menggerakkan tangan kanannya untuk melemparkan tubuh
Boen ching sehingga terlempar kesebuah tiang yang berada
didekatnya. Tubuh Boen ching segera melengkung dan
kemudian menegak untuk menghindarkan dirinya dari
tubrukan dengan tiang itu, sementara itu iblis wanita berwajah
cantik itu juga sudah mengundurkan diri kebelakang.
Hoa Suan yang melihat Boen ching selamat dan tidak
kurang suatu apapun, menjadi lega dan tidak berani maju
mengejar iblis wanita itu lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

iblis wanita berwajah cantik itu heran, mengapa Boen ching


tidak berani melancar kan serangan dengan sungguh2,
padahal jika dilihat dari tingkat kepandaiannya, meskipun
belum dapat menandingi dirinya, tetapi dengan dua orang
maju bersama juga belum tentu dirinya dapat mengalahkan
mereka dalam waktu singkat. Tetapi kenyataannya dia telah
berhasil menawan Boen ching hanya dalam tiga gerakan saja.
Setelah berhasil berdiri tegak. Boen ching merasa
pergelangan tangan kanannya sangat kaku dan linu, ketika ia
menundukkan kepalanya untuk melihai tampaklah
pergelangan tangannya terdapat bekas lima jari tangan yang
berwarna merah, ia merasa bersyukur karena tangan si-iblis
wanita berwajah cantik itu tidak mengandung racun.
Sambil tersenyum manis iblis wanita berwajah cantik itu
melancarkan serangan lagi kearah Boen ching, kaki kiri Boen
ching segera mundur kebelakang selangkah dan sambil
melancarkan ilmu pukulan "Sie Liu Eng Hong" atau pohon liu
menahan angin untuk menahan serangan lawan, ia berseru
kepada Hoa Suan-"Adik suan lekas pergi"
Sambil tertawa dingin iblis wanita berwajah cantik itu
membentak:
"Hm. . .jangan kamu kira dapat meninggalkan tempat ini
dengan mudah"
Tubuhnya bergerak maju dan mendesak ke arah Hoa Suan,
sedangkan angin pukulannya mengancam sekeliling dua orang
pemuda itu. sehingga tidak memberikan kesempatan sedikit
pun kepada Hoa Suan untuk melarikan diri.
Walaupun dua orang pemuda itu telah bersama-sama
mengerubuti iblis wanita berwajah cantik itu, tetapi mereka
tetap dipaksa untuk berada dibawah angin.
Selama ini Boen ching tidak pernah memikirkan dengan
cara bagaimana ia harus berusaha untuk mendapatkan
kemenangan, matanya dengan tajam memperhatikan setiap
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

pukulan yang dilancarkan iblis wanita berwajah cantik itu,


sedang dalam hatinya ia berpikir, dengan cara bagaimana ia
berusaha agar gadis itu mengerti akan asal usul yang
sebenarnya.
Dalam sekejap mata ratusan jurus telah berlalu, iblis wanita
berwajah cantik itu nampak jurus yang dilancarkan Boen ching
itu sangat aneh, untuk sejenak ia tak dapat memunahkannya,
tanpa terasa tubuhnya mundur maksudnya akan berganti
dengan ilmu pukulan
Boen ching yang nampak ia mundur ke belakang, hatinya
menjadi bergerak dengan keras teriaknya. "Siauw Ing."
Mendengar teriakan itu iblis wanita berwajah cantik itu jadi
termangu- mangu dan berdiri mematung disana, selamanya
tak seorangpun yang tahu akan namanya, tak terduga ini hari
pemuda aneh itu yang belum pernah ia jumpai sebelumnya,
ternyata dapat mengetahui dan memanggil namanya.
Boen ching nampak ibis wanita berwajah cantik itu bersikap
demikian, dalam hatinya ia tahu bahwa kali ini dia tak salah
terka, sambil tersenyum ujarnya. "Nona Siauw Ing, ibumu
sedang mencari mu"
Hoa Suan nampak dua orang itu berbuat demikian jadi
terperanjat, pikirnya, kiranya Boen toako telah mengetahui
nama sebenar nya dari iblis wanita berwajah cantik ini bahkan
agaknya punya hubungan sesuatu yang luar biasa.
Biasanya ditempat mana saja, setiap orang yang bertemu
dengan iblis berwajah cantik ini tak seorangpun yang
wajahnya tak diliputi oleh rasa takut dan terkejut, kini ternyata
pemuda aneh itu malah tersenyum terhadapnya, teringat
olehnya ketika tadi Boen ching memandangnya dengan sinar
mata yang aneh, hatinya menjadi berdebar, waktu bertempur
tadipun Boen ching agaknya bertempur sungguh-sungguh
tetapi hanya memandang kedua tangannya yang putih mulus
itu sambil melamun, semua sikapnya ini sebelumnya tak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

pernah ia rasakan, bahkan ia sendiripun merasa agak heran


mengapa segala gerak gerik Boen ching itu ternyata tertera
diotaknya sedemikian jelasnya.
Dia menjadi termangu- mangu berdiri disana sesaat
kemudian tiba-tiba ia teringat akan perkataan yang diucapkan
Boen ching "lbumu mencari kau?" dalam hatinya diam-diam
merasa heran, hal ini mana mungkin bisa terjadi tapi pada
mulutnya ia tetap bertanda: "Dimana ?"
Boen ching yang melihat ia bertanya demikian, hatinya
menjadi gembira, dengan tertawa sahutnya:
"Suhuku telah berusaha mencari kau selama belasan tahun
lamanya, sekarang kalau tak salah masih berada digunung Yi
San, tentulah berada disekitar tempat ini."
iblis wanita berwajah cantik itu memandang wajah kedua
orang pemuda itu sekejap. pada saat ini se-akan2 ia sudah tak
dapat menurunkan tangan jahat lagi terhadap Boen ching,
dengan tawar ujarnya.
"Selamanya orang yang sudah berada ditanganku, tiada
seorangpun yang dapat hidup lebih lama lagi tapi kau ternyata
mengetahui namaku untuk kali ini akan kulepaskan kau
berdoa tapi lain kali kalau bertemu lagi, aku takkan sungkan-
sungkan lagi terhadap kalian-"
Mendengar perkataan ini Boen ching menjadi tertegun,
pikirnya.
"Entah selama belasan tahun lamanya ini ia dibesarkan oleh
siapa, ternyata sikapnya sangat bertentangan dengan sikap Ie
Bok tocu, apa yang harus aku perbuat sekarang ini?". Tanpak
iblis wanita berwajah cantik itu sambil mendelikkan matanya
membentak.
"Masihkah kalian tidak lekas pergi dari tempat ini?" Boen
ching dengan perlahan menghela napas, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Nona tentu tidak percaya akan perkataanku itu. tetapi jika


suhuku datang kemari sendiri, nona tentu akan paham, terima
kasih pada nona hari ini tidak menurunkan tangan jahat
terhadap kami, lain hari kalau bertemu lagi tentu akan kubalas
budimu ini".
Sehabis mengucapkan kata2 ini memungut kembali
pedangnya. dengan menarik tangan Hoa Suan mereka turun
dari loteng rumah makan itu.
iblis wanita berwajah cantik itu memandang bayangan
Boen ching sehingga yang lenyap, dalam hatinya ia tak dapat
dikatakan bagaimana rasanya pada saat itu sekonyong-
konyong teringat olehnya pesan dari ibunya tiap hari, tetapi
senyuman dan pandangan mata Boen ching yang
mempersonakan itu terbayang kembali pada benaknya,
pikirannya menjadi kacau, sedang tangannya memukul keatas
meja hingga menyebabkan ujung meja itu menjadi patah.
Dua orang pelayannya itupun berdiri termangu- mangu
selamanya mereka belum pernah melihat sikap majikannya itu
seperti hari ini, mereka segera bertukar pandangan dan tak
berkata-kata lagi.
Boen ching dan Hoa Suan yang turun dari loteng dalam
keadaan tak kurang sesuatu apapun menyebabkan pelayan-
pelayan dari rumah makan itu memandang mereka dengan
sinar mata yang terkejut dan keheran-heranan. pikir mereka,
sungguh sangat heran dua orang pemuda ini mengapa dapat
turun dari atas loteng dalam keadaan hidup-hidup? sungguh
sangat mujarab.
Sepasang mata Hoa Suan memandang pelayan-pelayan
rumah makan itu dengan sinar mata yang dingin, ia
mendengus, sedang Boen ching tak mau memperhatikan hal-
hal yang remeh, dalam hatinya ia masih memikirkan gadis
yang baru saja dijumpainya itu, tak dapat diragukan lagi
adalah putri suhunya yang telah lenyap belasan tahun
berselang, tetapi kepandaiannya ternyata sangat tinggi, entah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

selama ini ia dibesarkan oleh siapa, pikirnya kemudian- "Aku


kini telah mengetahui kabar berita dari Siauw Ing sumoay, aku
harus cepat pulang untuk memberitahukan hal ini kepada
suhu"
Setelah membayar rekening makanan ia mengajak Hoa
Suan keluar dari kedai, tetapi baru saja mereka akan naik
keatas kuda, nampak dari depan jalan mendatang dua orang
pemuda, mereka adalah anak murid dari ketua Khong tong
Pay yaitu cou Tiong Ku dan Lu cie.
Dua orang pemuda itu berhenti tepat dihadapan mereka,
sepasang mata cou Tiong Ku memandang sekejap mata Boen
ching dan Hoa Suan kemudian katanya.
"Boen Siauwhiap. karena tujuh partai besar mendengar kau
di mana-mana menyiarkan berita bohong, maka beranikah kau
kini baik ke panggung cay San untuk mengadakan
pembicaraan?"
Boen ching dengan dingin memandang dua orang pemuda
itu, pikirnya.
"Dalam waktu yang demikian mendesaknya, jago dari tujuh
partai besar tak mungkin dapat terkumpul dalam waktu
sekejap matapun juga.
Tetapi dari murid tujuh partai besar itu tersebar diseluruh
pelosok Bulim, pada hal dirinyapun telah memberitahukan
sebagian besar dari peristiwa yang terjadi pada sepuluh tahun
berselang, jika demikian terus, orang-orang dari seluruh Bulim
tentu akan mengetahui semuanya dan pada saat itu
Ciangbunjin dari tujuh partai besar tentu tak akan melepaskan
aku lagi, mereka mempunyai jumlah orang yang sangat
banyak dan pengaruhnya besar, jika mereka bersatu padu
mengerubuti aku seorang diri kiranya aku bukanlah tandingan
mereka"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Lu cie mengerutkan alisnya, tanyanya dengan dingin.


"Bagaimana? Apa sudah jera, tak berani pergi-Hoa Suan?"
dengan gusar membentak. .
"Meskipun engkau ada seratus orangpun aku punya ching
Toako juga tak akan memandang sebelah matapun"
cou Tiong Ku kenal akan Hoa Suan, dengan nada dingin
katanya
"Kau lima orang bersaudarapun boleh bersama-sama
datang juga"
Habis berkata ia memberi tanda kepada Lu cie dan balikkan
tubuhnya berjalan pergi..
Hoa Suan mendengus, kepada Boan ching ia berkata.
"ching Toako, pengaruh dari tujuh partai sangat besar, kita
tak usah memperdulikan mereka itu, lebih baik kita langsung
pergi berkunjung kegunung mereka, aku kira pada waktu itu
ketua partai mereka mau tak mau harus keluar sendiri"
Boen ching setelah termenung sejenak, pikirnya ucapan
itupun ada benarnya, orang ini dengan sendirinya tak
mempunyai ganjelan apa-apa, perlu apa bentrok dengan
mereka, jika ada yang luka atau binasa juga tak mendapatkan
kebaikan bagi dirinya.
Tetapi waktu itu sekonyong-konyong dari belakang dua
orang pemuda itu terdengar suara orang yang sedang
berkata:
"Kedua orang tak mau menghindari pertemuan itukah? aku
kira tak begitu mudah. jika memangnya kau Boen ching telah
menjadi takut untuk menghadiri pertemuan tersebut, lebih
baik bunuh diri saja sekarang ini."
Boen ching menoleh kebelakang memandang ternyata
mereka itu adalah sute dari ketua Kong tong pay yaitu Ben
Loei ci dan Bun cing ci dua orang Toosu itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ia sadar ditempat ini, disekelilingnya penuh dengan orang-


orang tujuh partai yang mengawasi segala gerak geriknya,
pikirnya.
"Meskipun engkau mempunyai banyak orang, kalian mau
apa, aku tak takut kalau tak dapat meloloskan dari kepungan
kalian" Lalu katanya pada Hoa Suan.
"Adik suan, engkau berangkatlah terlebih dahulu kegUnung
Yi San, aku akan mencoba-coba melihat seberapa besar dari
tujuh partai, kemudian akan menyusul padamu"
Hoa Suan mengangukkan kepalanya, ia tahu ginkang Boen
ching sangat tinggi, jika Boen ching berkata demikian berarti
ia tak melawan mereka secara kekerasan. jika ia memaksa
akan ikut, malah mungkin akan merepotkan Boen ching saja,
berpikir sampai disini maka berangkatlah ia menuju kepintu
kota sebelah timur. Boen ching tertawa kepada Ben Loie ci
dan Bu cing ci ia berkata. "Harap kau dua orang suka
membuka jalan"
Perkataan ini meskipun kelihatannya bermaksudkan bahwa
ia tidak akan melarikan diri, tetapi sebenarnya adalah untuk
mencegah dua orang toosu tua itu melakukan pengejaran
terhadap Hoa Suan-Bu cing ci dan Ben Loei ci tertawa
tergelak. ujarnya.
"Sungguh tak mengecewakan sebaagai murid dari Thian
Jan Shu" Dengan dingin jawab Boen ching.
"Dua orang toatiang telah salah menerka, suhuku adalah Ie
Bok Tocu dari pulau Ie Bok To" Boen Loie ci dan Bu cing ci
menjadi tertegun ketika mendengar suhunya bukan Thian Jan
Shu melainkan Ie Bok Tocu, dua orang toosu tua itu menjadi
terkejut, jika Thian Jan Shu masih tidak mengapa, karena ia
telah binasa, sehingga dirinya tak usah menghawatirkan,
tetapi jika Ie Bok Tocu, ia masih hidup, terhadap urusan ini
tentu ia akan ikut campur tangan-Terdengar Boen ching
berkata: "Buka jalan"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dua orang toosu tua itu tertawa dingin, pikirnya.


"Kalau Ie Bok Tocu lalu mau apa? pengaruh dari tujuh
partai sangat besar, bukanlah dapat diganggu semaunya
saja."
Tubuh Boen Loie ci dan Bu cing ci berkelebat mendahului
berjalan dimuka setelah keluar dari kota Tay An mereka berlari
menuju kegunung Thay San, Boen ching segera mengempit
perut kudanya dan mengikuti berjalan dibelakang dua orang
tosutua itu menuju kegunung Thay san-
Setelah sampai disuatu lembah yang sempit nampak
didepannya telah tak ada jalan lagi. ternyata lembah itu
adalah suatu lembah buntu, membuat hatinya menjadi
kecewa. Tampak Bu cing ci sambil membalikkan tubuhnya
dengan tertawa berkata.
"Didunia kangouw kau telah menyiarkan khabar bohong,
sehingga merusak pandangan baik orang2 dunia kangouw
terhadap kami tujuh partai besar ini, terpaksa kami akan
menyuruh kau terkubur ditempat ini untuk selamanya"
Boen ching balikkan tubuhnya memandang kebelakang
terlibat dibelakang tubuh nya telah berkerumun ratusan orang
banyaknya jago-jago dari Bu lim semuanya itu telah memutus
jalan mundur dirinya, dalam hatinya diam-diam merasa
terkejut, pikirnya.
"Kiranya mereka sejak tadi telah mengadakan persiapan
ditempat ini menunggu aku, tak terkira karena aku tak kenal
akan keadaan tempat ini sehingga terjebak oleh perangkap
mereka".
Ratusan orang jago2 Bulim yang berada di situ telah
mencabut keluar senjata mereka, Bu cing cie dan Ben Loei
ceipun mencabut keluar pedangnya sambil tertawa dingin
ujarnya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Menurut pandanganku lebih baik kau bunuh diri saja, yang


pasti hari ini kau tak akan dapat keluar dari tempat ini dalam
keadaan hidup".
Boen ching memandang sekeliling tempat itu, tanpa
mengeluarkan sepatah kata pun ia segera turun dari kudanya,
sambil mencabut pedangnya ke luar, Boen ching lari menuju
kedinding tebing dihadapannya.
Boen Loie cie dan Bu cing cie segera menghindar
kesamping sambil tertawa terbahak-bahak katanya. "Diatas
dinding itupun telah siap orang-orang dari pihak kami, lebih
baik kau jangan memikirkan yang bukan2 untuk melarikan diri
melalui tebing itu"
Ketika Boen ching dongakkan kepalanya, tampak berpuluh-
puluh jago Bulim muncul di atas tebing dinding itu, hatinya
diam-diam merasa terkejut, tak terkira pengaruh dari tujuh
partai demikian besarnya hanya dalam waktu yang singkat itu
telah dapat mengumpulkan sedemikian banyak jago-jago dari
Bu lim ketempat ini, jika dilihat kepandaian dari orang2 itu
tidaklah rendah, mungkin mereka adalah anak murid dari
tujuh partai besar.
Ia memandang sekejap pada orang-orang itu kemudian
dengan nada yang sangat dingin ujarnya:
"Tak kusangka yang disebut tujuh partai besar dari daerah
Tionggoan tak lain dan tak bukan adalah kawanan cecunguk
semuanya". Boen ching cie tertawa dingin, ujarnya.
"Terhadap murid Thian Jan Shu tak ada yang dapat
dibicarakan lagi, jika kau akan mengadukan urusan ini nanti
setelah sampai diakhirat, adukaniah urusan ini seluruhnya
pada Giam Lo ong.
Boen ching membalikan tubuhnya dan melancarkan
serangan hebat, Boen cing ci dan Ben Loei ci segera
menangkis dengan pedangnya, sedang anak murid dari tujuh
partai besar yang berada dikanan kiri semuanya maju
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mengerubut, berpuluh macam senjata dari empat penjuru


menyerang kearahnya.
Boen ching dengan gusar membentak dengan keras, ia
melancarkan tujuh kali tendangan sekaligus, tendangannya
yang secepat kilat itu membuat tujuh buah senjata terlempar
lepas, tetapi saking banyaknya jago-jago Bulim yang
mengerubutinya dengan kekuatannya seorang diri, mana ia
dapat menahannya, meskipun ia berhasil menendang terbang
tujuh buah senjata, tetapi tetap tidak dapat menghindarkan
diri dari kerubutan jago-jago Bulim sebanyak itu, bajunya
telah robek satu lubang besar terkena sambaran pedang pihak
lawan tujuh orang.
Ben Loei ci mendengus, tak disangka Boen ching yang
dikepung oleh demikian banyak jago-jago Bu lim itu ternyata
masih berani melancarkan tendangan untuk balas menyerang
musuh, tetapi meskipun demikian, kiranya Boen ching juga tak
dapat lolos dari kematian dalam sepuluh jurus mendatang.
Pedang Boen ching menekan dengan keras kebawah,
membuat pedang seorang lawannya di tekan, tangannya
segera menyambar dan melemparkannya tubuh itu
kebelakang.
Ia tahu jika dengan kekuatan sendiri, untuk lolos dari
kepungan musuh adalah tidak mungkin akan terjadi. satu-
satunya jalan baginya untuk meloloskan diri adalah menawan
musuh untuk dijadikan tameng terhadap serangah pihak
lawan-
Setelah ia melontarkan tubuh orang itu segera menyambar
pula seorang lagi diputar sedemikian rupa disekeliling
tubuhnya kemudian melemparkannya kebelakang untuk
kemudian menerjang maju.
Ben Loei ci dan Bu ching ci nampak hal itu menjadi
terkejut, tubuhnya segara berkelebat sambil bersama-sama
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mengerang kearah Boen ching untuk menutup jalan mundur


baginya.
Ketika Boen ching nampak dua orang toosu tua itu
memutar kedepan tubuhnya sambil melancarkan serangan,
tangan kirinya yang baru saja akan diulurkan keluar terpaksa
ditarik kembali, sedang ditangan kanannya dengan sekuat
tenaga menyabet, menyapu jatuh lima bilah pedang, sedang
badannya membungkuk menghindar, tetapi tangan kirinya
tidak tinggal diam dan melancarkan tusukan kearah pihak
lawan, tetapi malang baginya. tahu-tahu seorang lawan
disisinya telah membacokkan senjata nya yang menyebabkan
tangan kirinya terluka.
Boen ching mendengus, sebaliknya Bu cing ci dengan
kawan-kawannya menjadi girang teriaknya.
" Lekas serbu dan kepung rapat-2"
Boen ching dengan gusar membentak, tubuhnya berkelebat
secepat kilat dan melayang turun diluar kalangan.
Semua orang yang nampak hal ini dengan cepat maju
kedepan dan mengepung rapat2 Boen ching lagi tetapi karena
orangnya yang terlalu banyak itu menyebabkan sebagian yang
sebenarnya berada dideret paling depan dan mempunyai
kepandaian yang agak tinggi ini malah menjadi sukar untuk
maju.
Boen ching tidak mau memperdulikan luka yang diderita
dilengan kirinya itu, dia membentak keras pedangnya
melancarkan serangan gencar dengan paksa ia mendesak
mundur delapan buah senjata, sedang kedua kakinya
melancarkan tendangan berantai memaksa orang-orang yang
berdiri dibelakangnya, tangan kirinya menyambar lagi seorang
dan menggunakannya sebagai senjata menyapu keempat
penjuru, nampak hal ini semua orang tak berani menangkis
takut kena kawan sendiri.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching memutar tenang tubuh orang itu sambil


menerjang keluar, tetapi baru saja dia menerjang setengah
jalan, Bu cing ci dan Ben Loei ci telah datang menyerbu,
tangan nya terpaksa melepaskan dan melemparkan tubuh
orang itu, kemudian dengan menggunakan ginkangnya "Shen
Au Ban Li" atau suara meraung laksa li, melayang kearah luar
kalangan-
BARISAN Jago-jago Bu-lim itu menjadi terdesak. dengan
melayangkan tubuhnya kali ini ia berhasil menerjang maju
sepuluh langkah lagi, sedang orang-orang yang berada
dihadapannyapun makin berkurang, pedangnya ber-turut2
menyontek membuat senjata lima orang yang menerjang
disisinya terlepas, sedangkan tubuhnya melanjutkan
menerjang melayang keluar lembah.
Bu cing ci dan Ben Loei ci menjadi sangat gusar, tetapi
mereka juga tidak dapat berbuat apa2, sebenarnya dua orang
toosu tua itu mengira Boon ching tentu akan mati dilembah itu
tak dinyana ia berhasil meloloskan diri dari kepungan yang
rapat Itu.
Se-konyong2 muncul seseorang dihadapan Boen ching
yang sedang menerjang, tubuhnya tertahan oleh Kebutan baju
orang itu.
Boen ching nampak jalan keluarnya tertutup lagi, menjadi
sangat terkejut dan gusar, ketika ia mendongakkan kepalanya
tampak orang yang baru datang itu ternyata seorang pendeta
tua, ia tak dapat mengingat diantara orang partai besar itu
siapakah yang mempunyai kepandaian yang sedemikian
tingginya, sekalipun dia dalam keadaan terluka, ketua tujuh
partai besar manapun kalau turun tangan sendiri juga belum
tentu memaksanya untuk mundur.
Bu cing ci dan Ben Loei ci ketika nampak pendeta yang
baru datang itu hatinya menjadi sangat girang, kiranya
pendeta yang baru datang itu adalah suheng dari ketua Kun
lunpay Jian ciuthaysu. Dan yang tidak menginginkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kedudukan sebagai ciangbunjin dari partai Kun lunpay. ia


mengalah dan menyerahkan kedudukan ketua itu kepada
Kiem Kiam-siucay atau Sastrawan berpedang emas, chiang
Thian Yu. Selama hidupnya ia hanya gemar untuk
mengunjungi tempat-tempat kenamaan- selamanya tak
pernah ia mau ikut campur dunia kangouw, ternyata tak
disangka ini hari dapat muncul ditempat ini.
Dua orang tosu tua itu dengan tergesa-gesa maju kedepan
dan memberi hormat kepada Jian ciu thaysu sambil berkata.
"Thaysu, apakah selama ini baik2 saja."
Jian ciu thaysu membalas hormat dua orang toosu tua itu
dan memandang sejenak pada wajah mereka, lalu katanya.
"Dua orang toaheng berbuat demikian- mungkin tak dapat
diterima dalam peraturan dunia kangouw."
Boen ching yang nampak Jian ciu Thaysu demikian
dihormati tiap2 orang yang hadir di tempat itu, ia malah ingin
melihat dengan cara bagaimanakah ia akan mengambil
tindakan selanjutnya.
Terdengar Ben Loei ci berkata.
"Thaysu, harus mengetahui, aku dua orang berbuat
demikian, bukannya untuk kepentingan Khong tong Pay kami
saja, adalah tujuh partai besar bersama-sama memutuskan
untuk berbuat demikian"
Dalam ucapan ini ia telah memperlihatkan rasa tidak
puasnya, bagaikan ucapan Jian ciu Thaysu yang menyatakan
tindakannya itu tidaklah seharusnya diucapkan keluar.
Sepasang alis Jian ciu Thaysu menjadi berdiri, ia menyapu
sejenak orang-orang yang hadir ditempat itu, nampak anak
murid tujuh partai besar semuanya hadir, lalu tanyanya.
"Dua orang tooheng berbuat demikian, apakah ciangbunjin-
ciangbunjin dari tujuh partai besar telah menyetujui
semuanya?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Bu cing ci nampak Boen ching telah terhalang jalan


perginya, tetapi juga takut Jian ciu Thaysu tak mau memberi
bantuannya. lalu berkata.
"Pokoknya ciangbujin dari partai Kun-lunPay si Sastrawan
berpedang emas, chiang Thian Yu juga telah menyetujuinya"
Dalam perkataannya ini mengandung arti bahwa engkau
adalah orang Kun lunPay, dan Kum lun Pay telah menyetujui
untuk berbuat demikian, sekalipun kau Jian ciu Thaysu adalah
suheng dari si Sastrawan berpedang emas, tetapi juga tak
dapat menghalang-halangi urusan ini.
Dalam hati dalam2 Jian ciu Thaysu menjadi gusar, tak
disangka si Satrawan berpedang emas chiang Thian Yu
tambah lama bertambah tidak keruan tindakannya. Bu Kie chie
orangnya sangat lincah dan kejam ternyata chiang Thian Yu
malah sering berkumpul dengannya dan kini menyuruh anak
murid Kun lun Pay mengerubuti seorang pemuda yang baru
berusia dua puluh tahunan ini, sekalipun orang ini besar
dosanya. Kun lun Pay sebagai suatu partai murni juga tak
dapat berbuat demikian-Dengan perlahan-lahan ia mengulangi
pertanyaannya lagi.
"Entah apakah ciang bunjin2 dari tujuh partai besar telah
menyetujui untuk berbuat demikian?"
Bu cing ci tak berarti berbohong, katanya.
"Ketua Siauw limpay, Hay Goat Thaysu tidak menginginkan
Siauw limpay terlibat dalam perbuatan didunia kangouw, apa
lagi pemuda ini dahulu telah lolos dari pukulannya, sehingga
anak murid Siauwlimpay tidak ikut ambil bagian hari ini."
Jian ciu Thaysu mendengus, selamanya ia paling
menghargai dan hormati, sikap serta kepandaian Hay Goat
Thaysu, terhadap partai-partai yang lain sekalipun terhadap
Sing Ko Toosu yang menjabat sebagai ketua Butong Pay, ia
masih menganggap mereka terlalu mementingkan diri sendiri
dan mencari nama, kini setelah mendengar Siauw limpay tidak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ikut serta, ia merasa lebih tidak puas lagi terhadap sutenya


Kiem Kiam Siucay" ching Thian Yu.
Ia palingkan kepalanya dan bertanya kepada Boen ching.
"Engkau sebagai anak murid dari Thian Jan Shu, apakah
kini hendak mencari orang-orang dari tujuh partai besar untuk
menuntut balas atas kematian suhumu Thian Jan Shu?"
Boen ching tertawa-tawa, sahutnya.
"Menuntut balas memang perlu, tetapi aku bukan murid
dari Thian Jan Shu" juga bukan karena kematiannya lalu aku
datang menuntut balas, Thian San chiet Kiam waktu itu telah
menolong aku, kini akupun ingin menuntut balas kepada
mereka-mereka itu karena mereka telah membunuh mati
Thian San chiet Kiam, bahkan memukul aku hingga hampir
mati, jika bukannya suhuku Ie Bok Tocu telah menolongku,
sejak dahulu aku telah tewas".
Setelah mengucapkan kata-kata ini, seluruh jago-jago Bu
lim yang hadir ditempat itu menjadi gempar Jian ciu They
sudah berubah wajahnya, dengan gusarnya ia berkata.
"Engkau bilang ciangbunjin dari tujuh partai besar telah
membunuh mati Thian San chiet Kiam?"
Dengan dingin jawab Boen ching.
"Benar, waktu itu ketua Siauw limpay, Hay Goat Thaysu tak
tahu akan hal yang sebenar nya, tetapi setelah terjadinya
peristiwa itu iapun telah mengetahui hal yang sebenarnya
telah terjadi".
Jian ciu Thaysu agak tidak percaya terhadap ucapan itu,
Boen ching nampak ratusan orang yang berada disana
tertegun semuanya, dengan lantang lanjutnya:
"Mereka ingin membunuhku juga karena aku mengetahui
rahasia ini, bahkan ilmu silat peninggalan Thian Jan Shu yang
tertera pada tujuh buah Hioloo kuno itu juga telah di bagi2kan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

oleh ciangbunjin dari tujuh partai besar itu, masing-masing


orang mendapat satu buah Hioloo".
Setelah Boen ching berkata demikian, mau tak mau Jian ciu
thaysu pun menjadi percaya, ia termangu- mangu, sepuluh
tahun berselang memang benar "Kiem Kiam Siucay", ching
Thian Yu membawa pulang sebuah Hioloo kuno, sejak itu pula
ketua tujuh partai besar telah menutup diri tak berkelana lagi
didunia kangouw, tak disangka semuanya itu ternyata
mempunyai hubungan dengan peristiwa sepuluh tahun
berselang dipuncak IHwee Ing. Wajah Bu cing ci menjadi
pucat pasi, kepada Jian ciu thaysu ia berkata. " Boen ching ini
tak dapat dibiarkan pergi."
Jian ciu thaysu yang sedang ragu-ragu, pedang Boen ching
telah melancarkan serangan hebat kearahnya, sebenarnya dia
dapat melancarkan pukulan untuk menahannya, tetapi dia
tidak ber buat demikian-
Ben Loei ci dan Bu cing ci segera bersama-sama maju
menyerang Boen ching.
Boen ching menarik kembali pedangnya dan melancarkan
serangan dengan menggunakan ilmu "Huan Ie Bok Kiamhoat”
ilmu pedang "Ie Bok Kiam Koat" saja sudah sangat aneh,
apalagi ilmu pedang "Huan Ie Bok Kiam Hoat ini jauh lebih
aneh lagi bahkan sangat berlawanan dari kebiasaan orang
menggunakan pedang. tiap jurus yang dilancarkan pun sangat
aneh sekali.
Dalam sekejap mata saja ia telah melancarkan lima kali
serangan Jian ciu thaysu, Bu cing ci dan Ben Loei ci terdesak
mundur terus, tahu-tahu tubuh Boen Ching bagaikan elang
raksasa melayang ketengah udara dan lari turun gunung.
Jian Ciu-thaysu memandang bayangan Boen Ching hingga
lenyap dari pandangan, ia menghela napas, ia tahu jika dia
sebagai Boen Ching tentu akan berusaha untuk menyapu
bersih orang2 dari Kun lunpay.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tubuhnya segera berkelebat turun gunung dan kembali


kegunung Kun lun san, urusan ini dia pasti akan
menanyakannya lebih jelas lagi kepada "Kiem Kiam siu-cay"
Chiang Thian Yu,jika memangnya ia berbuat demikian,
terhadap kemajuan Kun lunpay pada masa yang akan datang
tentu akan mengalami kesulitan- Siauwlimpay berbuat
bagaimana, Kunlunpay harus pula berbuat bagaimana.
Bu Cing Ci dan Ben Loei Cipun ter-mangu2 dengan lolosnya
Boen Ching kali ini, berarti pula runtuhnya nama baik tujuh
partai besar.
-oo0dw0oo-

DENDAM KESUMAT SELAMA 10 TAHUN.


BOEN CHING yang nampak sikap Jian Ciu thaysu demikian,
ia menjadi beranggapan mungkin dengan sikapnya itu ia
berusaha untuk menjaga nama baik Kunlunpay dan
mengulangi kembali peristiwa sepuluh tahun yang lalu
dipuncak Hwee Ing, maka tidak menunggu sampai Jian ciu
thaysu mengambil keputusan, ia sudah melancarkan serangan
dan menerjang keluar dari lembah itu. Setelah keluar dari
lembah sempit itu, pikirnya.
"Jika aku langsung turun gunung, tentulah di bawah sana
telah penuh dengan orang-orang tujuh partai besar yang
mencegat jalan keluar lebih baik aku lari keatas gunung dan
sementara menghindarkan diri dari orang-orang tujuh partai
besar, baru kemudian turun gunung pergi mencari jejak dari
Hoa Suan"
Dia berputar-putar diatas gunung beberapa waktu, tetapi
malang baginya ia malah tersesat dan tak menemukan
kembali jalan keluar untuk turun gunung, dalam keadaan yang
cemas itu, tiba-tiba nampak olehnya didepannya terbentang
suatu hutan bambu yang sangat lebat, dengan perlahan ia
berjalan menuju kehutan tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ketika berjalan sepuluh langkah kehutan bambu itu, suatu


angin berhembus datang yang menyebabkan daun-daun
bambu membuka sebuah bayangan sangat dikenalnya
terbentang dihadapannya, hatinya terasa akan melompat
keluar diatas batu besar didalam hutan bambu itu duduklah
seorang siucay, orang itu tak lain dan tak bukan adalah
suhunya yang belum berselang lama berpisah dengannya, Ie
Bok tocu, Shie Yun Ku.
Baru saja Boen ching akan berjalan menuju kesana, dari
jauh terdengar suitan nyaring yang makin lama makin
mendekat dan telah memasuki hutan bambu itu, diam-diam
hatinya merasa terkejut orang yang baru datang itu sudah
dapat diketahui tingginya kepandaian yang dimiliki hanya dari
suara suitan nyaring itu saja.
Suitan nyaring itu secepat kilat makin lama makin
mendekat, sebuah bayangan abu-abu berkelebat masuk
kehutan bambu itu.
Boen ching menjadi tertegun, dengan per-lahan2 mengintip
kedalam hutan bambu itu, ginkangnya adalah ajaran langsung
dari Ie bok Tocu sehingga ia dapat dihitung sebagai jago yang
berilmu tinggi didalam dunia kangouw, ditambah lagi d angan
suara angin yang keras dari suara daun bambu membuat dua
jago Bu Lim yang duduk didalam hutan bambu itu sedikitpun
tidak merasakan kalau ada seorang yang lagi mengintip gerak
gerik mereka itu.
Ketika ia makin mendekat dan mulai mengintip. begitu
tampak orang yang duduk dihadapan ie bok Tocu, hatinya
merasa sangat terkejut, Pakaian dan wajah orang itu persis
"Thiat Peh Tok Cau" Mo Cing bagaikan pinang dibelah dua,
hanya orang ini jauh lebih tua usianya.
Dua orang itu berdiam diri sejenak, kemudian terdengar
dengan dingin orang itu berkata kepada Ie bok Tocu.
"Engkau mencari aku entah mempunyai urusan apa?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Ternyata tak salah dugaanku, kalau begitu kau tentunya


murid Thian Jan Shu Cianpwee waktu itu, dan kini membuat
namamu membuat orang berubah wajahnya jika
mendengarnya Tok Thian Cun"
Boen Ching yang berada diluar hutan ketika mendengar hal
ini, hatinya saking terkejutnya hampir saja melompat keluar,
pikirnya.
"Kiranya orang ini adalah Tok Thian choen si-raja racun, tak
kusangka di adalah murid dari Thian Jan Shu. tak heran kalau
kepandaiannya sangat tinggi" Tok Thian cun dengan dingin
berkata..
"Aku adalah Tok Thian cun, tetapi dari dahulu aku tidak
mengakui Thian Jan Shu sebagai suhuku, jika aku tidak salah
ingat engkau tentu adalah puteri Tan coe Coen Shi Yun Ku"
Ie Bok Tocu tersenyum jawabnya.
"Engkau juga tidak salah menerka, aku adalah putri Tan
coe Coen Shie Yun Ku, peristiwa dua puluh tahun yang lalu
apakah kau masih mengingatnya?"
Tok Thian cun tertawa dingin, sahutnya: "Apakah ingin
tahu jejak dari puterimu?"
Ie Bok tocu menganggukkan kepalanya, jawabnya. "Sudah
hampir sepuluh tahun, aku masih tetap mencari jejak
puteriku"
"ooh..." pada matanya memancarkan sinar yang aneh,
kemudian dia lanjutnya.
"Sudah dua puluh tahun, aku ingin mencoba bagaimana
hebatnya kepandaian dari puteri Tan Coe Coen"
Sehabis berkata tangannya melancarkan tiga kali serangan
kearah Ie Bok tocu.
Ie Bok tocu yang nampak Tok Thian Coen ingin menjajal
kepandaiannya, ia tertawa tawar, tubuhnya melayang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ketengah udara, dengan seenaknya ia menghindarkan diri dari


pukulan yang dilancarkan Tok Thian Coen itu.
Mata Tok Thian Toen memancarkan sinar tajam, sedang
pada mulutnya ia berkata. "Bagus sambutlah seranganku ini"
Tangannya melancarkan lagi lima kali serangan berturut-
turut, lima buah serangan ini semuanya ditujukan keseluruh
tubuh Ie Bok tocu.
Tubuh Ie Bok Tocu berkelebat lagi dan ternyata dengan
cepat dapat menghindarkan diri dari seluruh pukulan itu.
Boen ching yang berada disampingnya, nampak yang
terkena pukulan Tok Thian coen yang ke tiga kaki dibelakang
Ie Bok tocu, semuanya tertera delapun buah telapak tangan
yang berwarna hitam gelap. dan melesek tiga dim dalamnya
pada bambu itu, diam-diam ia merasa terkejut, kepandaian
dari Tok Thian coen ini tak terkira tingginya hingga sukar
diukur.
Tok Thian coen yang nampak ginkang Ie Bok tocu demikian
hebatnya, ia membentak nya lagi.
"Bagus, sambut sekali lagi"
Tubuhnya berkelebat dan sekaligus melancarkan delapan
belas kali pukulan ke arah Ie Bok Tocu.
Ginkang Ie Bok tocu adalah nomor wahid didunia Kangouw,
tubuhnya melayang keudara dan mengeluarkan ilmu "Hui Sie
Yu Seh" atau terbang melayang bermain serat, tubuhnya
lantas saja segera melayang-layang ditengah udara.
Dengan tanpa gentar sedikitpun, ketika angin pukulan
sampai, ia baru melayang menghindar, delapan belas pukulan
Tok Thian coen tak satupun yang dapat mencapai sasarannya.
Tubuh Tok Thian coen bergerak mundur dengan tanpa
perubahan sedikitpun wajah nya, ia berkata.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Puteri Tan Coe Thoen sungguh-sungguh hebat


kepandaiannya" Ie Bok Tocu tertawa tawar, sahutnya.
"Tingginya kepandaian Tok Thian cun ternyata dapat
memadai kepandaian Thian Jan Shu waktu itu, aku hanya
mengandalkan ginkangku untuk menghindar, tak dapat
dikatakan kepandaian yang sangat hebat"
Tok Thian Coen seperti tidak ingin melihat senyum dibibir
Ie Bok Tocu, sinar matanya menajam, katanya.
"Waktu itu Thian Jan Shu karena Tan Coe Coen belum juga
memenuhi janjinya, telah memerintahkan aku untuk
membawa pergi puterimu dan meninggalkan surat minta kamu
sekalian datang bertempur, apakah kamu tidak mengetahui
semuanya itu?"
Mata Ie Bok Tocu agak merasa pedih, sejenak kemudian
katanya.
"Kiranya demikian, entah puteriku sekarang berada dimana,
dapatkah kau memberitahukannya kepadaku?"
Dengan dingin jawab Tok Thian Coen.
"Puteri Thian Jan Shu telah membawanya pergi, berita dan
jejak selanjutnya aku tak tahu"
Ie Bok Tocu menjadi tertegun, ia ter-mangu2 dan duduk
mematung disana, ia mengira jika dapat mencari Tok-Thian-
Coen tentu dapat mencari kembali puterinya, tetapi tak
disangka ternyata tetap tidak dapat menemukannya.
Tok Thian Coen nampak keadaan Ie Bok Tocu yang sangat
menyedihkan itu, matanya memancarkan sinar yang aneh,
kemudian ujarnya.
"Nona Shie sampai jumpa lagi dilain waktu"
Sehabis berkata tubuhnya berkelebat menghilang ditengah
hutan bambu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ie Bok Tocu nampak Tok Thian coen telah pergi, dengan


perlahan ia menghela napas tak tertahan ia meneteskan air
matanya.
Dengan cepat Boen ching bangun berdiri. Ie Bok Tocu
segera memalingkan kepalanya baru akan membuka suara,
nampak yang datang ternyata adalah Boen ching, bibirnya
hanya sedikit bergerak. kemudian katanya: "Kiranya adalah
anak ching yang datang"
Boen ching segera berteriak dengan keras. "Suhu "
Ie Bok tocu merangkul Boen ching dengan mesranya, air
matanya meleleh keluar dari kelopak matanya. Boen ching
tahu ia sedang memikirkan putrinya, teriaknya. "Suhu engkau
jangan menangis, jejak Siauw In sumoay aku telah
mengetahuinya"
Tubuh Ie Bok tocu menjadi gemetar, ia mendorong tubuh
Boen ching dan bertanya. "Anak ching, engkau bilang apa?"
Sahut Boen ching dengan cepat.
"Siang tadi aku baru bertemu dengan Siauw In sumoay,
tetapi dia telah tidak mengingat semuanya, aku terpaksa
datang mencari suhu, tak disangka secara kebetulan dapat
bertemu ditempat ini"
Ie Bok Tocu menjadi sangat girang, ia segera menghapus
air matanya, Boen ching tidak menanti sampai Ie Bak Tocu
membuka mulut bertanya, telah mulai menceritakan
pengalamannya ketika bertemu dengan si iblis wanita
berwajah cantik diloteng rumah makan "Lay Hong to"
Selesai mendengar cerita Boen ching itu, Ie Bok tocu
merasa entah ia harus bergirang atau harus berduka, ia takut
untuk pergi mencari si iblis wanita berwajah cantik itu, takut ia
tak mau mengenalinya lagi, tetapi tak pergipun tak dapat,
kemudian ia dongakkan kepalanya memandang keadaan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

cuaca, waktu itu haripun telah hampir gelap. setelah ragu-


ragu sejenak kemudian katanya.
"Anak ching, cepat kau bawa aku pergi kesana, coba lihat
apakah Siauw In masih berada disana"
Boen ching d angan cepat menganggukkan kepalanya, dua
orang itu segera lari turun gunung Thay An, dan lari menuju
kota Thay An.
Sesampainya dikota Thay An, dua orang itu langsung
menuju ke loteng rumah makan "Lay Hong Lo"
Ketika mereka telah tiba dirumah makan itu, Ie Bok tocu
menahan tubuh Boen ching. ia tidak diperkenankan Boe ching
langsung masuk kedalam, sambil menarik tangan Boen ching
dengan riangnya Ie Bok Tocu melompat naik ke atap loteng
itu, kemudian mengintip kedalam.
Ketika Boen ching menundukkan kepalanya memandang,
ternyata iblis wanita berwajah cantik dengan dua orang
pelayannya itu masih belum pergi dari rumah makan itu.
Tiga orang gadis itu duduk menjadi satu, diatas meja masih
terdapat sisa2 dari sayur dan arak. tak berapa jauh dari tiga
orang gadis itu berdiri enam orang laki2, keenam orang itu
agaknya baru saja naik ke atas loteng, tampak dengan wajah
gusar mereka memandang si iblis wanita berwajah cantik itu.
Boen Ching palingkan wajahnya meman-dang Ie Bok Tocu,
tampak dia bagaikan sedang termangu- mangu memandang
ke dalam, sedang matanya telah penuh dengan air mata.
Ie Bok Tocu menarik tangan Boen Ching, dengan bersama-
sama mereka melayang turun ke belakang tiga orang gadis
itu, baru Boen Ching mau membuka suara tetapi Ie Bok Tocu
telah menggelengkan kepalanya. Boen Ching melibat mata
suhunya itu sedang memandang terpesona pada bayangan
iblis wanita berwajah cantik itu, tubuhnya tak bergerak
sedikitpun, ia bagaikan tidak menginginkan iblis wanita
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

berwajah cantik itu tahu akan kehadirannya, pandangan


pertama ia telah mengenal gadis ini adalah puterinya, tetapi
jika misalnya iblis wanita berwajah cantik ini tak mau
mengenalinya ? lalu bagaimana ? lebih baik sekarang juga ia
memandang hingga puas bayangan itu.
Enam orang lelaki itu seperti tidak melihat atas kehadiran
dua orang itu, hanya dengan gusar mereka memandang iblis
wanita berwajah cantik itu. Terdengar iblis wanita berwajah
cantik itu dengan dingin mendengus, ujarnya. "Kamu enam
orang telah datang terlambat" Salah satu dari keenam orang
lelaki itu membentak: " Kembalikan jiwa Toako kami "
Sehabis berkata ia menubruk maju dengan hebatnya.
iblis wanita berwajah cantik itu membalikkan tangannya
dan melemparkan dua batang sumpit yang melayang secepat
kilat kearah orang itu dan menancap dikedua mata laki-laki
itu, ia menjerit ngeri dan jatuh di atas tanah, sedang kedua
tangannya dengan serabutan mencakar dahinya.
Seorang lelaki lagi maju menubruk. iblis wanita berwajah
cantik itu tertawa dingin, tangannya menyambar cangkir arak
yang berada diatas meja dan dilemparkan kearah orang itu,
cangkir arak itu dengan keras melesak masuk kedalam
dahinya, orang itu mati seketika itu juga.
Sisanya empat orang, wajahnya berubah menjadi pucat
pasi, dan bersama-sama menubruk ke arah iblis wanita
berwajah cantik, ia tertawa dingin, badannya berkelebat,
tahu2 tubuh keempat orang itu terpental jatuh kebawah
loteng terkena serangan pukulan telapak tangannya, dengan
diiringi suara jeritan ngeri.
Saking kagetnya Boen ching menjadi berdiri tertegun
disana, untuk pertama kalinya ia melihat iblis wanita berwajah
cantik itu turun tangan dengan demikian ganas dan kejamnya,
tadi siang dirinya masih memandang terpesona padanya,
tetapi kini iblis wanita berwajah cantik itu tertawa dingin lagi,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ia membalikkan tubuhnya, tetapi begitu nampak dua orang


yang sedang berdiri tertegun disana, wajahnya tiba2 berubah
menjadi pucat, setelah memandang terpesona pada dua orang
itu, segera ia membalikkan tubuhnya, ia lari turun loteng,
sedang dua orang pelawan itu menoleh kebelakang, tetapi
begitu memandang merekapun segera balikkan tubuhnya dan
melarikan diri.
Boen ching sebenarnya akan mengejar ke arah mereka,
tetapi tampak Ie Bok Tocu tetap tidak bergerak. ia lalu
menoleh memandang, ia tampak Ie Bok Tocu sedang
termangu- mangu berdiri mematung disana, air matanya
menetes membasahi pipinya, sedang sepasang matanya masih
memandang kursi di mana iblis wanita berwajah cantik itu tadi
duduk.
Boen Ching nampak Ie Bok Tocu menjadi bersedih hati,
dengan halus dia memanggil.
Tetapi Ie Bok Tocu bagaikan tak mendengarnya, ia tetap
masih berdiri ter-mangu2 disana.
Sejenak kemudian, dengan perlahan Ie Bok Tocu
menggumam: "Ia telah pergi . . ."
Selama belasan tahun ia merindukan puterinya, tetapi ini
untuk pertama kalinya dia bertemu, ia melihat puterinya
ternyata adalah seorang gadis yang sangat kejam, hampir saja
ia tak percaya pada matanya sendiri, tetapi semuanya ini
benar2 terjadi, masih ada dua orang yang penuh dengan
darah menggeletak mati di hadapannya.
Tubuh Ie Bok Tocu menjadi ter-huyung2, dengan cepat
Boen Ching memegangnya, dalam hatinyapun ia merasa
bersedih hati, tetapi kemudian katanya.
"Suhu, mungkin Siauw Ing Sumoay hanya satu waktu
berbuat demikian, akhirnya ia tentu akan berubah"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ie Bok Tocu denganperlahan menghela napas, dia melirik


pada Boen ching, selama hidupnya dia hanya menerima
seorang murid saja, sebenarnya dia ingin mencari kembali
puterinya tidak sesuai kalau dijodohkan pada Boen ching,
sejak kecil Boen ching adalah dia yang membesarkan, dia tak
dapat berbuat demikian sehingga menyusahkan muridnya.
setelah termenung sejenak. ia tertawa tawar, katanya.
"Anak Ching, aku ingin pulang kepulau Ie Bok To, engkau
seorang diri berkelana didunia kangouw haruslah banyak
berhati-hati".
Boen ching dengan perlahan menundukkan kepalanya, Ie
Bok Tocu bagaikan terhadap segala sesuatu sudah menjadi
kecewa, ia juga tak dapat menghiburnya, agak lama baru ia
dapat dengan perlahan memanggil. "Suhu . . ."
Belum Boen ching berkata, Ie Bok Tocu telah
memotongnya. "Anak ching, masih ingin berkata apa lagi?"
Boen ching dongakkan kepalanya, kata nya.
"Suhu anak ching tentu akan membawa Siauw In Sumoay
kembali kepulau Ie Bok To, dia --- sifatnya yang sebenarnya
bukanlah demikian".
Ie Bok Tocu tahu Boen ching dengan perkataannya ini
hanya ingin menghibur dirinya, tetapi dalam hatinyapun ia
merasa sangat berterima kasih padanya, pikirnya
"Mempunyai murid yang demikian baiknya ini, tak kalah
dengan putra sendiri, sungguh tidak mengecewakan jerih
payahku selama bertahun-tahun mendidik dan membesarkan
dia" Sedang dia melamun Boen ching berkata lagi.
"Suhu apakah kau tidak melihat adanya perubahan pada
wajah Siauw In Sumoay? dia tentu telah mengenali suhu,
tetapi takut suhu memakinya, hingga dia lari pergi" Ie Bok
Tocu menjadi tenggelam dengan tertawa ia berkata. "Anak
ching, semoga apa yang kau katakan itu memang benar"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sehabis berkata ia termenung sejenak kemudian tambahnya.


"Anak ching, aku akan pulang"
Tubuhnya melayang dan turun kebawah loteng dengan
cepatnya.
Boen ching menjadi tertegun, sungguh tak di sangka Ie Bok
Tocu, mengatakan akan pergi dengan cepat iapun pergi dari
loteng itu, segera ia mengejar ke bawah untuk menahan
suhunya, tetapi mana dia dapat mengejar Ie Bok Tocu, ia tak
melihatnya hatinya menjadi agak berduka.
Ia dongakkan kepalanya memandang dilangit nampak bulat
yang melengkung itu memancarkan sinar yang redup2 dia
berdiri berpikir sejenak, pikirnya:
"Kalau begitu lebih baik aku melanjutkan perjalananku
kearah Timur, malam ini juga untuk mencari Hoa Suan,
sebelum meninggal kakak nya telah menitipkan dia kepadaku,
bagaimana aku tidak menjaga keselamatannya?"
Setelah berpikir sedemikian segera Boen ching melanjutkan
perjalanannya menuju kegunung Yi San.
setengah malaman berjalan dengan cepatnya, sekejap
mata fajarpun mulai.
Boen ching sudah merasa sangat lelah, karena telah
melakukan perjalanan semalaman kini fajarpun sudah mulai
menyingsing, ia mulai bersembunyi kedalam hutan, untuk
beristirahat pada siang hari seperti ini ia tak dapat melakukan
perjalanan cepat oleh sebab itu pada siang harinya ia
beristirahat dan bersiap untuk pada petangnya melanjutkan
perjalanan guna mencari jejak Hoa Suan-
Ia berkelebat masuk kedalam hutan dan mulai duduk
bersemedi untuk mengatur pernapasan, tiba2 terdengar suatu
jeritan ngeri dari dalam hutan itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching mendengar suara jeritan itu berasal dari arah


sebelah kirinya, tubuhnya segera berkelebat dan menuju
kearah suara jeritan itu berasal.
Sekali pandang saja pada orang itu ia telah dapat
mengenalinya, hatinya jadi sangat terkejut. orang itu ternyata
adalah Thian Pek Tok cau, atau sipunggung baja cakar
beracun, Mo cing yang baru saja berpisah beberapa hari
dengannya.
Tampak kedua tangannya memegang anak kecil dan
sedang menghisap darahnya dengan lahapnya, jeritan ngeri
itu ternyata datang dari mulut anak kecil itu. Melihat keadaan
yang mengerikan itu tanpa terasa hatinya jadi merasa ngeri
dan keder.
Segera ia memusatkan pikirannya, pada saat ini ia berada
ditempat itu dan melihat kejadian yang mengerikan itu mana
dapat ia hanya berpeluk tangan saja membiarkan hal ini
terjadi dengan leluasa tanpa ada yang merintanginya
pedangnya segera dicabut.
Baru saja akan menerjang keluar, tahu2 sebuah bayangan
berkelebat memasuki hutan, begitu melihat orang yang baru
datang itu hati Boen ching sekali lagi menjadi terkejut. orang
itu ternyata adalah si iblis wanita berwajah cantik yang baru
saja berpisah kemarin malam, begitu ia muncul kedua
pelayannya pun ikut muncul pula ditempat itu.
"Thian Peh Tok Tian" Mo cing nampak kehadiran tiga orang
gadis itu bagaikan tak mengetahui atas kehadiran tiga orang
gadis itu, dengan lahap tetap menghisap darah anak itu.
Si iblis wanita berwajah cantik itu sekalipun adalah seorang
yang ganas dan kejam, tapi selama hidupnya belum pernah ia
melihat orang yang menghisap darah manusia dengan cara
demikian, dia segera membentak sedang kedua tangannya
melancarkan serangan kearah Mo cing.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Mo cing yang nampak datangnya serangan dari si iblis


wanita berwajah cantik itu menjadi sangat terkejut, tingginya
lweekang yang dimiliki orang itu sungguh tak disangka
sebelumnya tangannya melemparkan mayat itu kearah iblis
wanita berwajah cantik, sedang tubuhnya melayang secepat
kilat dengan menggunakan cakar beracunnya ia melancarkan
serangan kearah iblis Wanita berwajah cantik.
Pek bian Lo Sat atau iblis wanita berwajah cantik sedikit
memiringkan tubuhnya menghindar, ketika ia melihat jurus
yang digunakan Mo cing itu, tanpa sengaja setelah
mengeluarkan suara tertahan-
Dua orang saling balas menyerang sebanyak satu jurus,
sayang dalam serangan ini tiada satupun yang dapat
mengenai sasaran kedua belah pihak telah mengetahui kalau
lawannya adalah berasal dari satu perguruan dengan dirinya
karena jurus2 yang digunakannya itu semuanya telah mereka
kenal.
Pek bian Lo Sat dengan dingin mendengus berturut-turut
melancarkan lima kali serangan gencar, lima serangan ini
semuanya dilakukan dengan sangat cepat dan ganas, MO cing
pun mempunyai niat akan memperlihatkan kelihayannya,
sebenarnya dia dapat menghindari dari serangan ini, tapi ia
tak mau melakukannya bahkan menyambut dengan
punggungnya.
Serangannya dengan cepat mengenai pihak lawan tapi dia
tak menderita sedikitpun bahkan balas melancarkan serangan
bertubi-tubi kearah Pek bin Lo Sat.
Pek bian Lo Sat nampak serangan dengan tepat mengenai
sasarannya tapi Mo cing sepertinya tak merasakan sedikitpun,
diam2 merasa terperanjat, dia tak tahu kalau Mo cing karena
racun yang dilatihnya membalik menyerang tubuhnya sendiri,
menyebabkan punggungnya malah berubah menjadi keras,
saking kagetnya keringat dinginpun telah membasahi bajunya,
dengan terburu-buru ia menghindari serangan Mo cing itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Mo cing dengan dingin tertawa panjang, ia turut


melancarkan serangannya sedang Pek bian Lo Sat terus
mundur kebelakang sedang tangan kanannya diluar dan tahu2
pada tangannya telah menyambar dan bertambah dengan
sebilah pedang dari pelayannya.
Setelah Pek bian Lo Sat berhasil mencabut keluar
pedangnya segera kedudukannyapun menjadi berubah, dari
sikap bertahan menjadi sikap menyerang, pedangnya segera
melancarkan serangan hebat, tiap jurus yang dilancarkan
semuanya diarahkan kepada jalan darah penting ditubuh Mo
cing, serangan pedangnya makin lama makin kencang dan
makin menghebat, memaksa Mo cing berkali-kali terdesak
mundur ke belakang.
Mana pernah Mo cing didesak sedemikian rupa, dengan
gusar ia bersuit nyaring tangannya merogoh kedalam
pinggangnya, sebilah pedang panjang yang berwarna hitam
gelap telah ada ditangannya, segera pula ia balas mendesak
dan memaksa Pek Bian Lo Sat mundur sejauh tiga depa lebih.
Dua orang yang bergebrak secara demikian itu pihak Pek
bian Lo Sat mengalami kerugian karena pedangnya terlalu
pendek. sedangkan Mo cing karena luka parah yang
dideritanya belum sembuh seluruhnya menyebabkan dia sukar
untuk mengerahkan seluruh tenaganya.
Setelah lewat seratus jurus lebih, sudah dapat dilihat siapa
yang menang dan siapa yang kalah.
Karena Pek bian Lo Sat tak dapat memusatkan pikirannya,
disebabkan pikiran nya sedang kacau telah dipaksa berada
dibawah angin.
Kedua orang pelayannya nampak hal ini segera mencabut
keluar pedangnya, tiga orang bersama-sama mengerubuti Mo
cing seorang.
Mo cing menjadi sangat gusar, jurus serangannya makin
lama makin ganas, dua orang itu sekalipun berasal dari satu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

perguruan, tapi dalam hati masing-masing telah mempunyai


perhitungan yang masak. pokoknya mereka tak dapat hidup
bersama bagaikan api dengan air,
sedang jurus-jurus serangannya itupun sedikit-sedikit
terselip jurus-jurus aneh yang pernah dilihat oleh Pek bian Lo
Sat, tiga gadis itu nampak jurus-jurus yang aneh itu terpaksa
hanya dapat menghindar dan berkelit saja. Sekejap mata saja
ratusan jurus telah berlalu, Mo cing bagaikan tidak sabar lagi,
tangan kirinya melancarkan serangan dengan menggunakan
cakar beracun nya, sedang tangan kanannya menyerang
dengan pedangnya, Pek bian Lo Sat pun merasa tak sabar
lagi, beberapa kali ia menerjang masuk kedalam lingkaran
pedang Mo cing.
Tiba2 pada tubuh Mo cing terlihat adanya suatu lubang
kelemahan, Pek bian Lo Sat tidak mau membuang kesempatan
ini, ia segera membentak dengan nyaring dan mendesak
maju, pedangnya mengancam dahi dengan sangat cepat dan
lincah, diam-diam pikirnya.
"Sekali seranganku ini meskipun tak dapat mengenai kau
juga, sedikit-sedikitnya dapat memaksa kau berada dibawah
angin."
Tapi dia mana tahu kalau hal ini adalah siasat dari Mo cing
untuk memancing musuh, begitu Pek bian Lo Sat itu
mendesak mendekat kelihatannya serangan pedang ini takkan
dapat dihindarkan lagi oleh Mo cing tapi siapa tahu, tubuh Mo
cing dengan cepat telah berputar dan menahan serangan
pedang itu dengan menggunakan punggung nya, Pek bian Lo
Sat segera mengerahkan segenap tenaganya, pedangnya
ditusukkan dengan keras sehingga menancap setengah bagian
kedalam punggung Mo cing.
Pedang Mo cing segera mendesk mundur kedua orang
pelayan itu, tangan kirinya menyambar dan mencekam
dengan keras pergelangan tangan Pek bian Lo Sat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Hati Pek bian Lo Sat terasa berdesir dengan cepat ia


mengerahkan seluruh tenaganya ketangan kirinya, dengan
sekuat tanaga ia menyerang belakang kepala Mo cing.
Kedua orang pelayan itu nampak majikannya dalam
keadaan bahaya, dua orang ber-sama2 membentak keras dan
menubruk maju kedepan-
Mo cing tertawa seram, tangan kirinya melontarkan tubuh
Pek bian Lo Sat hingga sejauh tiga kaki, diikuti dengan
melancarkan serangan yang begitu gesit dengan pedang dan
cakar beracunnya dengan berbareng bagaikan harimau terluka
ia menubruk kearah kedua pelayan itu.
Kedua pelayan itu nampak Mo cing balas menubruk kearah
mereka, wajah dua orang itu sangat berubah, mereka tak
berani menyambut serangan tersebut, tetapi pedang Mo cing
telah tiba dan menyontek terbang pedang ditangan mereka,
ketika tangan kirinya menyambar, terdengar suatu jeritan
ngeri, seorang pelayan telah kena cakar beracun tepat
diwajahnya dan mati seketika itu juga.
Ketika tubuh Pek bian Lo Sat tadi dilontarkan ketengah
udara, ia segera mengerah kan tenaganya dan memegang
kencang pedangnya, kini nampak pelayannya dibunuh dengan
sangat kejam, tangan kanannya segera disabetkan,
pedangnya secepat kilat mengancam jalan darah "Ling Tay
To" dipunggung Mo cing.
Sungguh tak disangka oleh Boen ching hanya dalam
sekejap mata saja keadaan bisa berubah demikian cepatnya,
tubuhnya segera berkelebat, sambil membentak ketas pedang
nya melancarkan serangan gencar mengancam belakang
kepala Mo cing.
Sekalipun kepandaian Mo cing sangat tinggi, tetapi kedua
tempat itu merupakan tempat yang sangat penting dan
bahaya, ia tak berani berlaku ayal meskipun dari suara
bentakan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching itu tak tahu yang datang adalah Boen ching,
tetapi iapun mengetahui bila ia telah kedatangan seorang jago
yang berilmu tinggi jika bukannya tadi ia telah berhasil
membunuh mati seorang pelayan yang paling lemah ilmunya,
tiba-tiba terasa kaki kanannya sangat sakit, ternyata pedang
Boen ching berhasil dengan tepat mengenai sasarannya dan
menusuk sekali pada kakinya. Jurus pedang yang digunakan
Boen ching baru ini adalah salah satu jurus dari ilmu pedang
"Huan Ie Bok Kiam Hoat" jurus pedangnya ini jika
dibandingkan dengan jurus pedang yang biasanya
penggunaannya ternyata sangat berbeda, selama hidupnya ia
belum pernah melihat jurus aneh semacam ini dan pada saat
ini Boen ching berhasil berdiri dibelakang tubuhnya, dengan
sendirinya sukar baginya untuk menghindarkan diri dari
serangan ilmu pedang tersebut.
Meskipun serangan Boan ching dengan tepat mengenai
sasarannya, tetapi tampak pelayan itupun mati ditangan Mo
cing, diam2 ia merasa sangat terkejut bercampur gusar,
berturut-turut ia melancarkan tiga kali serangan, Mo cing
nampak jurus pedang yang digunakan Boen ching itu sangat
aneh, ia tak berani menyambutnya, berturut-turut mundur
kebelakang sebanyak dua tindak.
Pek bian Lo Sat membentak nyaring, tubuhnya menubruk
maju, sedang tangan kiri melancarkan pukulan ketubuh Mo
cing.
Kaki kanan Mo cing telah terluka oleh tusukan pedang, hal
ini menjadikan kegesitannya darinya pun menjadi tidak seperti
semula, dia balikkan tubuhnya dan melancarkan serangan
pedang panjang berwarna hitam gelapnya itu disertai angin
yang tajam menyapu kearah dua orang itu.
Boen ching nampak serangan itu sangat ganas, ia tak
berani menyambutnya, tubuhnya mundur kebelakang.
Tetapi baru saja ia mundur selangkah tampak Pek bian Lo
Sat dengan kalap telah menerjang maju dan menubruk kearah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Mo cing, dia menjadi sangat terkejut, pada saat itu tangan


kanannya Pek bian Lo Sat telah terluka ditambah lagi dia pun
puteri kesayangan suhunya Ie Bok Tocu, mana ia bisa
membiarkan dia seorang diri menghadapi maut, dengan
disertai bentakan yang nyaring, tubuhnya menjadi maju lagi
kearah Mo cing. Mo cing tahu kalau tangan kanan Pek Bian Lo
Sat itu baru saja terkena cengkeramannya.
sekalipun dia telah mengerahkan tenaga untuk melawan-
tetapi lukanya yang diderita pun tak ringan, apalagi setelah
terluka ia masih mencabut pedang dan melancarkan serangan,
dua kali dengan paksa ia harus menggunakan tenaga, kiranya
pada saat ini iapun sukar untuk bergerak. tangan kirinya
bagaikan angin cepatnya menyambar tangan kanan Pek bian
Lo Sat.
Pek bian Lo Sat tidak mau ambil perduli atas datangnya
serangan, tangan kirinya tetap melancarkan serangan
kedepan wajah Mo cing.
Mo cing nampak Pek Dia n Lo Sat hendak mengadu jiwa
dengannya. mana dia mau berbuat demikian, pedang ditangan
kanan nya sambil menangkis setiap serangan dari Boen ching,
tubuhnya melayang ketengah udara, dalam keadaan yang
sangat repot itu ia masih tidak lupa berusaha untuk melukai
lawannya, dia sadar jika ini hari dia tak berhasil membunuh
gadis itu, selamanya dia akan tak enak makan dan tidak enak
tidur, dengan serangan cakar beracunnya segera dirubah
menjadi pukulan telapak tangan yang dengan cepat mengenai
tangan kanan Pek bian Lo Sat, tetapi begitu timbul
keinginannya untuk melukai diapun tidak dapat lolos diri
pukulan yang dilancarkan Pek bian Lo Sat, pukulan ini dengan
tepat mengenai dadanya.
Kedua orang itu didalamBulim dapat dihitung sebagai
Tokoh kelas tinggi, kini kedua orang itu ber sama2 telah
terkena situ kali pukulan dan masing2 terhuyung mundur dua
langkah kebelakang, tetapi luka yang diderita Pek bian Lo Sat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

jauh lebih berat, setelah mundur dua langkah kebelakang ia


jatuh pingsan diatas tanah.
Boen ching menjadi sangat terkejut, nampak Mo cing telah
mengangkat pedangnya menyerang Pek bian Lo Sat yang
keadaan dalam pingsan itu, dengan cepat dia menangkis
serangan itu sekalipun pada waktu ini Mo cing menderita luka
parah, tetapi kekuatan pedangnya itu tetap membuat pedang
Boen ching mencelat, tidak menanti Mo cing melancarkan
semua serangannya untuk kedua kalinya dengan cepat, ia
memungut kembali pedangnya sambil menggendong Pek bian-
Lo Sat lari masuk kedalam hutan.
Mo cing dengan gusar bersuit nyaring segera ia
mengenjotkan tubuhnya lari mengejar, sekalipun Boen ching
membawa seorang pada pundaknya, tetapi Pek bian Lo Sat
adalah seorang wanita sehingga tak seberapa beratnya,
apalagi ginkangnya adalah ajaran langsung dari Ie Bok Tocu,
ditambah lagi Mo Cing sedang terluka parah, dan kaki
kanannya pun terluka akibat tusukan pedang Boen ching,
setelah mengejar melewati dua buah bukit, Mo cing telah
kehilangan jejak bayangan dari Boen ching.
Boen ching yang menggendong tubuh Pek bian Lo Sat, ber-
turut2 lari sejauh sepuluh li lebih, setelah sampai disuatu
tempat yang sempit ia baru mencari tempat yang bersih dan
meletakkan tubuh gadis itu keatas tanah.
Baru saja ia meletakkan tubuh Pek bian Lo Sat, keatas
tanah tiba2 ia teringat sesuatu hal tangan Mo cing
mengandung racun yang sangat ganas, siapa saja yang
terkena tentu akan mati, sedang Pek Bien Lo Sat kini telah
kena pukulan beracun, ternyata dirinya dengan tanpa berpikir
panjang telah menolong nya, jika tidak mempunyai daya
untuk memunahkan racunnya lalu apa gunanya???
Dipandangnya wajah Pek bian Lo Sat dengan tajam, pada
saat ini dia mau menangispun tak akan dapat mengeluarkan
air matanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tiba2 dia menjadi tertegun wajah Pek bian Lo Sat tetap


memancarkan sinar seperti tak pernah terkena racun yang
ganas, hatinya terasa sangat heran, dengan cepat dia
mengangkat tangan kanan Pek bian Lo Sat, tampak pada
pergelangannya meskipun berwarna hijau kehitam-hitaman
tetapi tak menyebar keatas, hatinya menjadi terkejut dengan
gemetar bercampur girang, pikirnya:
"Mungkin karena suhu dua orang itu adalah Suheng moay
sehingga Mo cing tak berani turun tangan jahat".
Boen ching nampak Pek bian Lo Sat tak mempan terhadap
racun, ia baru mendapat menghela napas lega, dengan
terburu-buru diangkatnya tangan kanannya dengan
menggunakan pedangnya perlahan2 ia membuat luka kecil
pada daerah yang berubah menjadi hijau kehitam- hitamam
itu, darah hitam segera memancar ke luar, dia menanti supaya
darah hitam segera berubah menjadi merah lagi, baru
mengunyah sebutir pil "Liong HiatSinTan" pemberian suhunya
dan dibubuhkan keatas luka itu, kemudian dengan robekan
bajunya ia membalut luka tersebut.
Setelah selesai membalut luka ditangannya itu, ia baru
menggunakan pedangnya merobek pakaian dipundak Pek bian
Lo Sat, tampak pada pundak itupun terdapat sebuah telapak
tangan yang berwarna hijau kehitam2an seperti halnya
dengan luka pada pergelangannya itu, maka mula-mula
mengeluarkan darah hitam dari luka itu, akhirnya ia menutup
kembali pakaian dipundak Pek bian Lo Sat dan mengambil
sebutir pil "Long Hian Sin Tan" yang dimasukkan kedalam
mulut Pek bian Lo Sat setelah selesai semuanya ia baru dapat
menghela napas lega dengan perlahan ia duduk disamping
tubuhnya.
Wajah Pek bian Lo Sat ini jika dibandingkan dengan wajah
dari ie Bok Tocu boleh dikata bagaikan pinang di belah dua,
tetapi tindakan dari Pek bian Lo Sat ini ternyata dapat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

demikian ganas dan kejam nya, berpikir sampai disini tanpa


merasa dia menghela napas.
Pek bian Lo Sat dengan perlahan-lahan membuka kedua
matanya, Boen ching melihat dia telah siuman kembali dengan
sangat girang teriaknya "Siaw in Sumoay kau telah siuman
kembali."
Padahal Pek bian Lo Sat telah siuman dari pingsannya sejak
Boen ching mengeluarkan darah hitam dipundaknya tetapi
karena sangat malu ia tak berani membuka kedua matanya
setelah nampak Boen ching merawatnya dengan penuh rasa
sayang pun mendengar dia menghela napas, ia baru
membuka matanya, tampak pada wajah Boen ching
menampilkan rasa terkejut bercampur girang, sebenarnya ia
akan membuka mulutnya untuk memaki padanya, tetapi kini
tak tahu mengapa dia menjadi tak tega untuk memakinya,
setelah berkemak kemik sebentar barulah ia membuka
mulutnya dan berkata. "Mengapa kau menolong aku ?"
Boen ching menjadi tertegun dengan tertawa sahutnya.
"Sekalipun kau bukan putri kesayangan suhuku, kalau
bertemu kau ditengah jalan dengan menderita luka, aku juga
harus menolongnya."
Pek bian Lo Sat menjadi melamun kemarin malam dirumah
makan "Lay Hong Lo" ia bertemu dengan ie Bok Tocu, pada
saat itu dia juga tak tahu apa yang harus dilakukannya,
ternyata hatinya dapat berobah menjadi demikian jerinya dan
tak berani mengucapkan sepatah katapun, tetapi setelah pergi
ia ingin pula kembali lagi untuk melihat orang itu, tetapi
akhirnya dia tetap tak kembali.
Kini mendengar Boen ching mengungkap kembali ke adian
itu, setelah termemung sejenak lalu katanya:
"Apakah orang itu adalah suhumu?" Jawab Boen ching
sambil tersenyum:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Benar, suhuku telah mencarimu selama belasan tahun


lamanya, setelah aku menjumpai kau dirumah makan itu,
segera aku kembali untuk mencari suhuku dan mengajaknya
kesana".
Terdengar Pek bian Lo Sat bertanya lagi. "Kau bilang dia
apaku?"
Dengan tertawa sahut Boen ching. "Dia adalah ibumu^
la berhenti sejenak setelah tertawa, lanjutnya:
"Suhuku selamanya menyaru sebagai seorang pria, aku
ternyata telah lupa untuk memberitahukan hal itu kepadamu"
Pek bian lo Sat menjadi tertegun, dengan suara tawar
ujarnya:
"Aku tak senang engkau mengungkap hal ini dihadapanku,
aku masih mempunyai ibu, engkau sangat baik terhadapku,
lain kali jika aku bertemu lagi denganmu, tentu aku tak akan
membunuhmu."
Boen ching menjadi tertegun pikirnya, ini apa artinya.
Setelah termenung sejenak kemudian katanya.
"Aku kira kau tentu belum mau percaya pada omonganku,
engkau tentu mengira puteri dari Thuan Jan Shu itu adalah
ibumu, benarkah?"
"ia sebenarnya bukanlah ibumu, ibumu yang sebenarnya
telah mengalami banyak penderitaan karena kau"
Pek bian Lo Sat sebenarnya akan membuka mulut, tetapi
mendengar ucapan Boen ching yang terakhir ini, perkataan
yang diucapkan itu ditelannya kembali, sedang dalam
hatinyapun sedikit bergerak. wajah dari ie Bok Tocu terbayang
kembali pada benaknya, dengan perlahan-lahan ia menutup
matanya, katanya:
"Aku sudah sangat lelah dan ingin beristirahat, engkau
menyingkirlah kesana sedikit"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching sambil tersenyum, katanya. "Kau beristirahatlah


baik-baik,"
Sehabis berkata tubuhnya, menggeser sedikit kesamping
matanya memandang kearah air sungai yang sedang
mengalir, sedangkan pikirannya melayang entah sampai
dimana.
Sebenarnya Pek bian Lo sat tidak ingin beristirahat, banyak
urusan terbayang kembali dibenaknya, mau tak mau dengan
perlahan ia membuka matanya kembali, dipandangnya
bayangan punggung Boen ching, didalam ingatannya belum
pernah ada orang yang demikian baiknya terhadap dirinya,
dengan diam-diam ia menghela napas tetapi pikirannya lagi.
"Tetapi itu, semua apa gunanya?"
Dengan perlahan-lahan ia bangun berdiri, maksudnya akan
dengan diam-diam meninggalkan tempat itu. tetapi sekalipun
racun dari pukulan itu telah lenyap tetapi pukulan yang
dilancarkan Mo cing itu telah menggunakan tenaga yang besar
sekali, sehingga luka dalamnya yang diderita itu cukup parah
baru saja ia berdiri, matanya berkunang-kunang dan jatuh
ketanah lagi.
Boen ching yang sedang melamun, tiba-tiba terdengar
suara yang sangat aneh dan ketika ia menoleh kebelakang
tampak tubuh Pek bian Lo Sat rubuh keatas tanah, dengan
terburu-buru ia memandangnya sambil berkata.
"Siauw in kau jangan mau cepat-cepat berdiri, jika ada
keperluan panggillah aku saja, luka dalam mu masih belum
sembuh"
Pek bian Lo Sat yang bersandar dibahu Boen ching, terasa
tubuhnya menjadi hangat, ia juga tak tahu mengapa dapat
menjadi demikian, tetapi Boen ching yang menganggap
karena dia adalah puteri kesayangan dari suhunya pun pula ia
menganggap ie Bok Tocu sebagai ibunya sendiri, maka
terhadap Pek bian Lo Sat pun ia merawat dan mengasihinya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

seperti halnya terhadap adiknya sendiri, tetapi ia tidak


menduga dengan sikapnya yang seperti itu pada akhirnya
telah menimbulkan kerusakan bagi dirinya.
Boen ching dengan tersenyum memandang tubuh Pek bian
Lo Sat, katanya. "Duduklah dengan baik2 jangan bergerak"
Pek bian Lo Sat menuudukkan kepala dan berdiam diri,
sekalipun biasanya dia sangat kejam, tetapi itu hanya
terhadap orang lain, terhadap Boen ching ia tak sanggup lagi
berhadapan dengan wajah yang keren. Boen ching
memandang wajahnya, kemudian tanyanya. "Maukah engkau
mendengarkan cerita mengenai suhuku"
Memang dalam hati Pek bian To Sat ingin mengetahui
cerita mengenai Ie Bok Tocu, kini mendengar Boen ching
bertanya demikian, ia tidak menjawab.
Boen ching tersenyum, dengan perlahan ia menceriterakan
hal-hal mengenai Ie Bok Tocu kepada Pek bian Lo Sat, ia
mendengarkannya dengan menundukkan kepalanya, sedang
tubuhnya kadang-kadang terlihat agak gemetar.
Boen ching setelah selesai menceritakan kisah itu, dalam
hatinyapun terasa sedikit keras sejenak. kemudian dengan
perlahan ia menghela napas, lalu katanya. "Siauw In, apakah
engkau masih tidak percaya?"
Pek bian Lo Sat termenung sejenak. kemudian jawabnya.
"Menurut kau seharusnya aku bernama Shie Siauw In?"
Boen ching yang mendengar perkataan ini ia berpikir
sejenak. la tahu diapun tak puas terhadap Seh TU Hoa dengan
tersenyum jawabnya. "Benar..."
Pek Bian Lo Sat dongakan kepalanya memandang mega
yang melayang diudara, semua urusan ini tak dapat pulih,
tetapi apakah dia mempunyai hak untuk menjadi putri Ie Bok
Tocu?
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ibunya lemah lembut, dan dia....? Seorang yang


mempunyai julukan sebagai iblis wanita berwajah cantik yang
ditakuti oleh setiap orang.
Berpikir sampai disini dengan tawar katanya:
"Kalau begitu engkau mengambil aku sebagai Shie Siauw in
saja."
Mendengar perkataan ini Boen cing menjadi tercengang,
dia masih belum mau mengakui Ie Bok Tocu sebagai ibunya,
diapun berdiam diri. Pek bian Lo Sat nampak Boen ching
berdiam diri, matanya memancarkan sinar tanpa terasa
katanya.: "Hal ini aku katakan dengan sungguh-sungguh"
Boen ching tertawa, diapun merasa apa arti dari pada
perkataan itu, setelah termenung sejenak sahutnya.
"Siauw In jangan kbawatir engkau masih mempunyai
semangat seperti ibumu."
Shie Siauw In menundukan kepalanya dan berdiam diri.
Sejak itu diantara dua orang itu tak ada yang bercakap-
cakap lagi, dengan berdiam diri mereka duduk disana, tak
lamapun hari mulai berganti malam, dengan berpisah tempat
mereka mulai beristirahat..
Tengah malam tiba-tiba telinga Boen ching menangkap
suara tindakan yang sangat perlahan ia segera membuka
matanya, tampak shie Siauw in seorang diri sedang bangkit
berdiri, dan berjalan menuju ketepi sungai kemudian duduk
sedang matanya memandang terpesona pada air sungai yang
sedang mengalir dengan tenang itu.
Dalam hati Boen ching merasa heran, dengan perlahan-
lahan iapun berjalan menuju kesana. tetapi Shie siaw In
seperti tidak merasa ada yang datang mendekat kearah nya,
dia berhenti dibelakang tubuh Shie Siauw In, pada waktu
itulah Shie Siauw In baru menoleh memandang setelah dalam
air sungai ia tampak adanya bayangan Boen ching. Boen ching
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tersenyum kemudian duduk di sampingnya. Shie Siauw In


sambil memandang wajah Boen ching katanya.
"ching Toako, besok pagi kau temani aku berpesiar dahulu
kearah Kang Lam, kemudian, baru kita bersama-sama pulang
kepulau Ie Bok To, maukah kau mengantar aku? "
BOEN CHING menjadi sangat girang, sungguh tak terpikir
olehnya kalau Shie Siauw In maupergi kepulau Ie Bok To,
menemani dia berpesiar ke daerah Kang Lam tidaklah
merupakan suatu tugas yang berat, dia tentu tak mau segera
pulang, berpikir sampai disini dia menganggukkan kepalanya
tanda menyetujui usul tersebut.
Shie Siauw In tertawa dan menghela napas lega, dia sendiri
juga merasa sangat heran, mengapa kalau berada disamping
Boen ching dia dapat berubah menjadi demikian lemah
lembut, pikirnya, inipun juga ada baiknya, cepat atau lambat
dia tentu akan bertemu dengan Ie Bok Tocu dan sebelumnya
dia harus berusaha untuk merubah sifat2nya, mungkin jika ia
selalu bersama-sama dengan Boen ching sifat2nya dapat
berubah menjadi baik dan lemah lembut.
Kedua orang itu berdiam diri hingga fajar menyingsing,
mereka bersama-sama meman-dang mengalirnya air sungai,
sedang dalam hatinya memikirkan urusan mereka masing2.
Boen ching teringat kembali pada Hoa Suan, dirinya telan
menerima pesan terakhir dari kakaknya, tetapi ternyata ia tak
dapat menjaganya.
Haripun telah mulai menjadi terang, Boen ching segera
bebenah sebentar dan memayang tubuh Shie Siauw In turun
gunung, setelah membeli dua ekor kuda berjalanlah mereka
menuju kedaerah Kang Lam.
Setelah mereka berjalan seharian penuh, entah karena ada
apa tujuh partai besar ternyata tidak mengirimkan orang2nya
untuk mencegat perjalanan mereka itu, tetapi dalam hati,
Boen ching mengerti, ini hanyalah saat2 tenang di kala hujan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

badai, mungkin tak sampai tiga hari lagi kalau jago-jago dari
tujuh partai besar telah tiba semuanya maka pada saat itulah
tak dapat dihindarkan lagi harus mengadakan pertempuran
mati- matian-
Tetapi setelah hari ketiga keadaan tetap tenang-tenang
saja, seperti tak akan terjadi sesuatu apapun juga.
Dalam hati Boen ching merasa agak heran, tetapi dalam
hatinya pun menjadi agak lega, beberapa hari lagi luka dalam
Shie Siauw in akan sembuh seluruhnya, dia tak usah kuatir
lagi akan kerubutan dari mereka2 itu.
Hari keempat. Dua orang itu tetap meneruskan
perjalanannya ke Selatan, jalan gunung mulai menjadi sempit
dan ber-liku2, Shie Slauw in yang bersama-sama dengan Boen
ching selama beberapa hari ini sifatnya berubah menjadi
lemah lembut, dalam hati Boen ching pun telah timbul suatu
perasaan yang sangat aneh, tetapi perasaan ini tetap
tersimpan didalam hatinya dia tak berani untuk mengutarakan
keluar.
Hari telah mulai gelap. ditengah jalan gunung yang sunyi
senyap itu tiba2 .... tertancap delapan buah hio. Tiap hio itu
panjangnya tiga cun dan semuanya disulut ditengah jalan
dengan kedudukan Pat Kwa.
Boen ching yang nampak delapan batang hio itu wajahnya
segera berubah menjadi pucat.
Shie siauw In belum pernah melihat wajah pemuda itu
berubah menjadi sedemikian rupa, dia menjadi termangu-
mangu, tanya nya.
"ching Toako, engkau kenapa? Delapan batang hio ini apa
artinya ?"
Boen ching setelah berhasil menguasai perasaannya dan
menenangkan diri barulah berkata.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Musuh besar pembunuh kedua orang tuaku Pat Huang Sin


Mo telah tiba. Delapan buah hio ini adalah tandanya yang
melambangkan dia telah menggetarkan daerah Pat Huang."
"ooh .... " sahut Shie Siauw In, dia juga baru saja terjun
didalam dunia kangouw, sedang Pat Huang Sin Mo sejak Boen
ching pada sepuluh tahun yang lalu berhasil meloloskan diri
dari tangannya, dia menganggap hal ini merupakan tanda
yang tak baik bagi dirinya, sehingga Shie Siauw In tak pernah
mendengar selama ini.
Boen ching segera turun dari kudanya dan melihat
kedelapan batang hio itu, ia tahu begitu hio dari Pat Huang Sin
Mo itu muncul, jika belum berhasil membunuh musuhnya ia
takkan berhenti, sedangkan kepandaian yang dimilikinya pada
saat ini belum cukup untuk melawannya, sedang Shie Siauw
Inpun masih terluka dalam, setelah berpikir bolak balik tetap
dia tak dapat mengambil keputusan-
Shie Siauw In yang nampak sikap Boen ching demikian, lalu
berkata. " ching toako, apakah kepandaiannya sangat tinggi ?"
Boen ching menganggukkan kepalanya, dia nampak Shie
Siauw in bukan bertanya mengenai hal ini, lalu diceritakannya
sebab2 hingga ia bermusuhan dengan Pat Huang Sin Mo.
Ayah Boen ching waktu itu adalah seorang jagoan didunia
kangouw, ia mengangkat nama diBulim dengan julukan "Pek
Houw Kiam atau sijago pedang macan putih, Boen ci Pek
Houw Kiam Hoat yang diandalkan itu sebenarnya berasal dari
partai cing chen, sedang pada saat itu anak murid dari partai
tersebut hampir punah seluruhnya, padahal ilmu silatnya jauh
lebih tinggi dari ilmu silat tujuh partai besar.
Pat Huang Sin Mo, cie Un chan adalah salah satu murid dari
partai cing chen ini, jadi antara Boen cie dengan ci Uh chan
masih merupakan Suheng-te dengan Boen ching, tetapi ketika
mengadakan pertandingan pedang Boen cie telah menang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

setingkat dan berhasil melukai cie un chan, sejak itu pula cie
un chan lenyap dari dunia kangouw.
Waktu itu Boen ching baru berusia sembilan tahun, nama
Pat Huang Sin Mo telah mengetarkan sungai telaga dan Boen
cie pun pada waktu itu telah mengasingkan diri, mereka tidak
tahu kalau Pat Huang Sin Mo sebenarnya adalah cie un chan,
sampai delapan batang hic itu disulut daripada tengah
malamnya cie uh chan muncul, ia baru tahu kalau Pat Huang
Sin Mo itu adalah suhengnya sendiri, tetapi kepandaian cie un
chan waktu itu sangat tinggi, Boen cie suami isteri tewas
ditangan cie uh chan, hanyalah Boen ching seorang yang bisa
meloloskan diri.
Shie Siauw in diam tak berbicara, terhadap Pat Huang Sin
Mo dia tidak menganggap apa2 tetapi luka dalamnya kini
belum sembuh seluruhnya, jika ingin memaksa untuk
mengerahkan tenaga hanya juga tak akan dapat membantu
banyak pada boen ching.
Sepuluh tahun yang lalu Boen ching pernah melihat Pat
Huang sin Mo, bayangannya hingga kini belum lenyap dari
benaknya, sepuluh tahun sekejap mata saja telah berlalu,
kepandaian Pat Huang Sin Mo tentulah mendapat kemajuan
yang sangat pesat, dan kini sekali lagi dia menyadari dirinya,
entah nanti siapa yang akan binasa.
Shie siauw in turun dari kudanya, tanyanya. "Apakah dia
tentu pada tengah malam baru datang?"
Boen ching memandang ke langit kemudian, jawabnya.
"Kebiasaannya selalu demikian, jika delapan batang hio
telah disulut kecuali dia tak dapat mencari aku, kalau tidak
sampaipun keujung langit dia juga akan datang mambunuh
aku"
Shie Siauw in tertawa, ujarnya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Dia tentu dapat mengejar kita, Tiga hari kemudian luka


dalamkupun akan sembuh dan pada waktu dia kalau datang
lagi adalah ia yang mencari penyakit sendiri, pada waktu itu
aku akan membantu kau untuk membunuh dia."
Boen ching menjadi tertegun, pikirnya.
"Benar, mengapa aku tidak berpikir sampai kesitu, begitu
luka Shie Siauw in sembuh, aku tak perlu takut lagi kepada Pat
Huang Sin Mo."
Berpikir sampai disitu dengan mendadak Shie Siauw in
mereka naik keatas kuda dan melarikan kedepan dengan
kencang.
Luka dalam Shie siauw in masih belum sembuh benar, kini
kudanya melarikan dengan kencang, mau tak mau membuat
dia mengerutkan alisnya, tetapi dia tak mau membuka mulut
untuk mencegah dengan Boen ching ia tetap melarikan
kudanya dengan lebih kencang.
Sekejap mata tengah malam telah tiba, dua ekor kuda itu
baru saja membelok di suatu tikungan, Shie Siauw in telah tak
tahan lagi dan terjatuh dari atas kudanya. Boen ching yang
nampak hal ini menjadi sangat terkejut, tubuhnya segera
melayang dan menyambar tubuh Shie Siauw in sembari
tangannya menyambar menahan tali les dari dua ekor kuda
itu, baru dia mendongakkan kepalanya, tampak delapan
batang hio yang telah disulut itu kembali terbentang
dihadapannya dan ber-goyang2 tertiup angin malam, ditengah
malam seperti ini, hal itu hanya menambah kengerian dan
keseraman dan suasana ditempat itu saja.
0oo0dw0ooo0

ANGIN REDA HUJAN BERHENTI


BOEN CHING yang kembali nampak munculnya delapan hio
itu menjadi sangat terkejut, tak dapat diragukan lagi kali ini
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pat Huang Sin Mo telah sejak tadi menguntitnya. bahkan


memilih tempat ditengah pegunungan yang sangat sunyi,
sekalipun dirinya berdua mempunyai kuda juga tak ada
gunanya.
Kini hio ini muncul lagi, tetapi Shie siauw in malah pingsan
didalam pelukannya, tetapi jika dilihat dari keadaan ini, Pat
Huang Sin Mo tentu akan datang kemari dengan berjalan kaki,
kalau begitu dirinya masih mempunyai kesempatan untuk
meloloskan diri. Asal dapat lolos dari jalanan pegunungan ini
dan mencapai jalan raya, dengan ginkangnya yang sedemikian
tinggi itu belum tentu ia dapat menyusul.
Ingatan ini terlintas dalam benaknya, tangan nya dengan
kencang memegang pada tali les kudanya.
Suatu tertawa nyaring yang sangat dingin berkumandang
ditengah malam buta yang sun itu, Boen ching yang
memandang wajah Pat Huang Sin Mo, tampak wajahnya
meskipun jauh bertambah tua, tetapi suara dan wajahnya
sedikitpun tak ada perubahan, tetap seperti dahulu.
Boen ching merasa kedua tangannya menjadi panas sekali,
baru saja ingin maju menubruk kearah Pat Huang Sin Mo
untuk mengadu jiwa, merasa tubuh Shie Siauw in masih
tersandar di bahunya, dengan perlahan ia mengangkat Shie
Siauw in keatas kuda, sedang dalam hatinya memikirkan
dengan cara apa ia harus melakukan untuk meloloskan diri.
Pat Huang sin Mo tertawa dingin, ia telah tahu bahwa Boen
ching memiliki kepandaian yang tinggi, dia tak dapat menanti
Boen ching yang datang mencari padanya, dia harus
membunuhnya sebelum kepandaiannya bertambah tinggi, dia
percaya Boen ching masih belum dapat menandinginya pada
saat ini, maka dia datang untuk mendahului membereskannya.
Boen ching segera mencabut pedangnya, Pat Huang Sin Mo
dengan dingin mendengus, tubuhnya melayang menubruk
kearah Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Maksud Pat Huang Sin Mo adalah ingin dengan gerakan


yang cepat untuk melawan gerakan yang lambat, sekaligus ia
melancarkan delapan kali serangan. Boen ching nampak
pukulan Pat Huang Sin Mo datangnya cepat, dia tak mau
menangkis dengan kekerasan, kakinya menggunakan langkah
"Kioe Kong Pat Kwa" berturut-turut tiga langkah mundur
kebelakang, sedang pedangnya ditusukkan kedepan dengan
menggunakan ilmu "Sie Liu Eng Hong" atau pohon Liu
menahan angin.
Pat Huang Sin Mo yang sekaligus melancar kan delapan kali
serangan, meskipun tidak satupun yang mengenai tubuh Boen
ching, pukulan tersebut tetap membuat pohon yang berada
dibelakang tubuh Boen ching mengeluarkan suara gemuruh,
dan mengakibatkan dua ekor kuda itu menjadi kaget, sambil
meringkik larinya dua ekor kuda itu kedepan-
Tampak hal ini, Boen ching menjadi terkejut Pat Huang Sin
Mo setelah melancarkan delapan kali serangan itu nampak
Boen ching berturut-turut mundur tiga langkah kebelakang,
dalam hatinya merasa tidak tenteram, meskipun dia tidak
memperhatikan gerakan kaki Boen ching yang menggunakan
langkah "Kioe Kong Pat Kwa"
tetapi dia merasa tubuh Boen ching yang mundur
kebelakang itu bukanlah karena terdesak oleh pukulannya, kini
nampak dua ekor kuda itu telah lari pergi, hatinya menjadi
girang segera ia melancarkan sepuluh kali serangan berturut-
turut, pikirnya.
"Akan kudesak Boen cing ini hingga dia tak sempat untuk
mengejar dua ekor kudanya itu."
Boen ching adalah murid kesayangan dari ie Bok Tocu, dan
untuk pertama kali terjun ke dunia kangouw, sehingga
pengalaman tidak cukup dan kepandaiannya yang
dimilikinyapun baru dapat dipergunakan dengan baik
sebanyak lima enam bagian saja sampai kini ia berkelana
didunia kangouw baru belasan hari saja tetapi berturut-turut ia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mengalami pertempuran yang dahsyat, dengan kecerdasan


yang dimilikinya, ia telah mendapatkan kemajuan yang sangat
berharga sekali. .
Kini nampak dua ekor kudanya lari dari sana dan Pat Huang
sin Mo cie uh chan mendesak mendekat, meskipun dalam
hatinya merasa agak gugup, tetapi nampak cie Uh can
demikian memandang rendah musuhnya, sehingga ia
melakukan serangan tanpa mengadakan persiapan terhadap
diri sendiri, hatinya menjadi bergerak. ingatan untuk balas
menyerang timbul, kakinya berturut-turut menggeser
kesamping sebanyak tiga empat tindak. dari kedudukan
"Koen" dengan cepat menggeser kedudukan "Khan" sedang
pedangnya dimainkan secara terbalik dan melancarkan ilmu
pedang "IHuan leBok Kiam Hoat" jurus-jurus pedangnya itu
dimainkan secepat kilat, sekaligus ia melancarkan tiga kali
serangan.
Dahulu Tan coe coen juga memiliki Lweekang yang
sempurna, keCerdasanpun tak ada yang dapat
menandinginya, leBok Tocu Shie Yun Ku adalah puterinya
yang paling disayangi, sehingga ia menurunkan ilmu pedang
"IwBok Kiam Hoat yang paling lihay kepandaiannya, jika "Ie
Bok Kiam Hoat" itu dipadukan dengan ilmu langkah Sie Liau
Eng Hong, diantara lima orang itu ia dapat menduduki
kedudukan yang tak terkalah kan, sedang jurus2 dari "Huan Ie
Bok Kiam Hoat" jika dipadukan dengan Sie Liu Eng Hong"
maka jurus pedang yang mempunyai jurus penjagaan yang
sempurna berubah menjadi jurus seraangan yang sempurna,
tetapi hanya sayang tak ada penjagaan terhadan dirinya
sendiri. tetapi tehnik penyerangannya ini, tak dapat ditandingi
oleh ilmu pedang manapun juga.
Hati Boen ching diam-diam menjadi bergerak, bagaimana ia
harus menundukkannya sehingga dapat sesuai dengan
maksud dari Tan Coe coen tempo hari, pedangnya dimainkan
bagaikan angin badai, serangan cie Uh chan segera
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

terbendung, dengan serangan pedang Boen ching yang


pertama ini, ia telah memaksa dia terpaksa menarik kembali
tangannya untuk menjaga diri, sedang serangan pedang yang
kedua telah dilancarkan, membuat dia mau tak mau harus
mundur kebelakang.
Serangan yang ketiga dilancarkan, sebenarnya jurus
pedang ini harus dilancarkan dengan lemah lembut, segera
akan dapat memaksa Pat Huang Sin Mo, cie Uh can jatuh
dibawah angin, tetapi pikirannya belum sampai disitu, setelah
serangan pedang yang ketiga dilancarkan, tubuhnya segera
melayang untuk mengejar kearah dua ekor kudanya itu.
cie Uh chan yang didesak mundur dua langkah oleh jurus
pedang Boen ching ini, dalam hatinya merasa berdesir, tak
disangka jurus ilmu pedang Boen ching dapat demikian
anehnya, karena terlalu memandang rendah terhadap pihbak
musuh sehingga dirinya hampir saja jatuh di bawah angin, tapi
setelah tiga kali serangan pedang Boen ching itu, dia malah
dapat lari mengejarnya, dia melihat jurus2 ilmu pedang Boen
ching ini meskipun sangat aneh, tetapi kepandaiannya masih
belum dapat menandingi dirinya. Waktu ini dia masih dapat
mengalahkan Boen ching, tetapi jika menanti beberapa waktu
lagi, mungkin kepandaian Boen ching akan jauh melebihinya,
pikiran ini segera berkelebat didalam benaknya, dia segera
mengerahkan tubuhnya mengejar kearah Boen ching.
Ginkang Boen ching di dapat langsung dari Ie Bok Tocu,
begitu tubuhnya menginjak tanah dia telah berada didekat
kudanya tetapi pikirannya tiba2 bergerak pikirnya.
"Aku berhasil menangkap kuda itu juga tak ada gunanya,
Pat Huang Sin Mo segera akan mengejar sampai disini".
Dia percaya ginkangnya lebih tinggi setingkat dirinya, kalau
bertempur dengannya mungkin masih ada kesempatan
baginya untuk berusaha melarikan diri.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Berpikir sampai disini dia hanya mengejar hingga sisi


kudanya, tetapi tak jadi menarik tali les kudanya, saat itu Pat
Huang Sin Mopun telah mengejar sampai dibelakang
tubuhnya, Pat Huan Sin Mo tahu kepandaian Boen ching tak
rendah dan tak dapat dipandang ringan, segera ia
mengeluarkan senjata yaitu Pecut geledek yang telah lama tak
dipergunakan olehnya.
-oo0dw0oo-

UNDANGAN DARI ENG HONG PANG


Pecut geledek ini panjangnya delapan depa, di atas pecut
itu penuh dengan kaitan yang tajam, ketika tubuh pecut itu
saling menggesek satu sama lain, segera terdengar suara
letusan.
Meskipun Boen Ching lari kedepan, Cie Uh Chan yang
dibelakang tubuhnya bukannya dia tidak tahu, suara letusan
membuat dia paham kalau dia telah mengeluarkan senjata
tunggalnya, waktu Boen Ching bertempur dengan Mo Cing,
panjangnya pedang Mo Cing tiga kaki lebih, sehingga dia tahu
kelemahan dari senjata yang panjang, tetapi pecut geledek Cie
uh chan ini meskipun panjangnya hanya delapan depa, tetapi
karena pecut itu penuh dengan kaitan yang tajam,
menyebabkan pedangnya tak dapat bersentuh dengan pecut
tersebut,jika dibandingkan dengan racun dipedang Mo Cing,
boleh dibilang masing-masing senjata mempunyai
kelihayannya masing-masing pula.
Boen Ching tak berani menyambut pedang, dengan cepat
dia berkelit kesamping, akan tetapi Cie uh chan telah tahu
kalau Boen Ching tentu tak berani menyambut pecutnya itu
dengan pedangnya, terlihat pecutnya sedikit digetarkan.
Boen Ching menjadi sangat terkejut, senjatanya yang
dipergunakan Cie uh chan itu terlalu ganas,jika demikian
halnya masih lumayan kalau melawannya dengan tangan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kosong saja, serangan Cie uh chan dilancarkan demikian hebat


dan ganasnya, mau tak mau ia harus mencoba menangkis
dengan pedangnya.
Pedang danpecut dengan cepat bertemu, Cie uh chan
tertawa dingin, tangannya dibentangkan keatas dan dengan
paksa menarik pedang ditangan Boen Ching tetapi Boen Ching
yang menangkis dengan pedangnya itu, dia juga telah
memperhitungkan akibatnya, Cie uh chan baru saja
mengerahkan tenaganya, tubuhnya telah melayang menglkuti
tarikan itu, sedang kakinya melancarkan tendangan berantai
sebanyak tujuh kali mengancam seluruh tubuh Cie uh chan-
Cie uh chan yang nampak hal demikian, ia mengetahui
karena lagi-lagi ia telah memandang rend ah musuhnya
sehingga ia terdesak, tangannya segera menarik kembali
pecutnya sambil tubuhnya mundur ke belakang, pecut
geledeknya itu kembali menyapu lagi kearah Boen Ching.
Sungguh tak disangka oleh Boen Ching, serangan Cie Un
Chan ini dapat dilancarkan demikian cepatnya belum ia
mengambil keputusan apakah yang harus dilakukan untuk
menyambut serangan pecut ini. Tahu-tahu dalam sekejap saja
pecut itu telah tiba, dengan tergesa-gesa ia menyingkir, tetapi
tak urung pundak kirinya tetap terkena serangan pecut itu,
saking sakitnya tubuhnya menjadi menggigil, pecut geledek itu
bukan sembarangan senjata yang dapat dilawan dan tempat
yang terkenapun bukannya hanya satu luka saja, Boen Ching
meskipun hanya terkena sedikit sambaran pecut itu saja,
tetapi pada tubuhnya telah terdapat tiga tempat luka akibat
kaitan yang ada pada tubuh pecut itu.
Cie Uh Chan nampak hal ini ia tertawa bergelak, pecutnya
kembali melancarkan serangan gencar.
Meskipun Boen Ching telah terkena serangan pecut itu,
tetapi dia tetap tidak mundur, pada saat ia terkena serangan
pecut itu, terbayang kembali peristiwa sepuluh tahun yang lalu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ketika ayahnya terkena serangan pecut itu, tetapi dia tetap


tidak mundur, bahkan menyuruh dia melarikan diri.
Boen Ching bagaikan harimau terluka, pedangnya menusuk
kedada Cie Uh chan dengan keras Cie Uh Chan yang nampak
hal ini menjadi terkejut, dia tak mau mengadu jiwa dengan
Boen Ching, ternyata sangat hebat, meskipun ia dalam
keadaan bahaya tetapi serangannya tetap tak menjadi kacau
balau.
Dengan memainkan ilmu "Ie Bok Kiam Hoat" selangkah
demi selangkah ia mendesak maju dan memakea dia terdesak
mundur tiga langkah. Cie Uh Chan dengan gusar mendengus,
pecutnya ditarik kembali yang mengakibatkan pedang Ie Bok
Kiam ditangan Boen Ching terlepas. Ketika pedang dan pecut
itu beradu, Boen Ching segera tersadar, tetapi pedangnya
telah teriepas, dia teringat kemhali pada Shie Siauw In dan
suhunya Ie Bok Tocu, pikirnya.
"Aku tak dapat mengadu jiwa dengannya" Dengan keadaan
yang ter-gesa2 itu, ia segera mengeluarkan ilmu "Thay Thien
Kio- Sih" atau sembilan jurus jungkir balik.
pada saat ia mengeluarkan tangan dan kakinya, tubuh Cie
Uh Chan telah terlontar sejauh satu kaki lebih dan jatuh ke
tanah dengan keras.
Tubuh Boen Ching melayang turun sambil menerima
kembali pedangnya, dia takut Shia Siauw In belum teriepas
dari bahaya, sehingga tak berani lari kearahnya, dia malah lari
kearah jalan gunung.
Cie Uh Chan menjadi terkejut karena jurus aneh yang
digunakan Boen Ching ini, dia menjadi tertegun dan berdiri
mematung, ia baru sadar kembali ketika melihat Boen Ching
melarikan diri dengan ia meraung keras dan lari mengejar.
Boen Cing segera mengerahkan ginkangnya "Shen Au Ban
Li" atau suara meraung laksa li, dengan cepat Cie Uh Chan
tertinggal jauh sekali, tetapi sakit didada kirinya tak dapat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ditahan lagi, dari tiga tempat luka itu setiap lukanya panjang
sampai beberapa inci, saking sakitnya keringatnya mengalir
membasahi seluruh tubuhnya. pada saat itu diufuk timur sinar
matahari mulai terbit, sakitnya Boen Ching tak kuat lagi untuk
berjalan, tetapi untung dalam sakunya masih terdapat pil
"Liong Hiat Sin Tan" dengan perlahan-lahan dia maju
kedepan, kerena terlalu banyak darah yang hilang, kepalanya
terasa agak pening sedang matanyapun mulai berkunang-
kunang. Didepan matanya terbentang sebuah sungai kecil,
menjadi girang, pikirnya.
"Aku akan mencuci lukaku disungai itu baru kemudian
membalut lukaku ini." Segera ia mempercepat langkahnya
menuju kesungai kecil itu, baru saja Boee Ching sampai
didekat tempat itu, tiba2 didekatnya terdengar suara yang
perlahan. dan terdengar seperti suara orang yang sedang
mencabut pedangnya, tangan kanannya mengencang,
diantara kabut yang tebal itu terdengar suara yang tertahan:
"Siapa ..."
Dua buah bayangan berkelebat didepan matanya, ternyata
orang itu adalah si elang emas dari gurun pasir, Kong Sun Sek
dan Pek Hian Ling.
Pek Hian Ling nampak dia dalam keadaan demikian
menjerit tertahan Kong Sun Sek juga menampilkan wajah
yang keheranan, Boen Ching yang nampak dua orang itu tak
mengandung maksud jahat, hatinya menjadi lega, karena tak
tahan terlalu banyak darah yang mengalir keluar ia jatuh
pingsan ketanah.
Ketika siuman kembali nampak dirinya telah bersandar
dipinggir satu pohon besar dekat sungai itu.
Wajah Kong Sun Sek dan Pek Hian Ling menunjukan rasa
yang gembira, dia tak tahu mengapa mereka berbuat
demikian pada saat ini tampak sungai kecil itu ia teringat
kembali ketika ia merawat luka shia Siauw In.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tiba-tiba teringat kembali kini ia berada ditempat mana,


tanpa terasa dia menghela napas. Kepada Kong Sun sek dan
Pek Hian Ling ia mengucapkan terima kasih atas budi
pertolongannya yang telah menolong jiwanya. Mendengar
ucapan itu Kong Sun sek tertawa besar dan katanya.
"Boen Siauwhiap, tak usahlah kau sungkan-sungkan.
Didalam bu lim saling menolong adalah soal yang jamak, pada
kemudian hari aku orang tua mungkin malah akan minta
bantuan darimu."
Pek Hian Ling memandang tajam pada Boen Ching sejenak,
kemudian katanya.
"Mengapa kau menghela napas? darahmu telah banyak
mengalir keluar, aku saja yang melihat jadi sedikit takut,
siapakah sebenarnya yang telah melukaimu ?"
dalam hati Kong Sun sek juga ingin cepat mengetahui hal
ini, dia tak dapat menebak di antara tujuh partai besar
siapakah yang dapat melukainya dan menurunkan tangan
sedemikian ganas dan kejamnya. Mata Boen Ching melirik
kesamping, tampak pundak kirinya telah dibalut rapi sedang
pakaian sebelah atasnya telah penuh dengan bekas darah
yang kini telah mengering semuanya.
Dengan pelan ia menghela napas dan ujar nya: "Pat Huang
Sin Mo"
Dengan terkejut Kong Sun sek menegaskan. "Iblis itu "
Dia tak dapat mengetahui mengapa Boen Ching dapat
bentrok dengan Pat Huang Sin Mo, Cie Uh Chan selama
sepuluh tahun dia tak terjun dalam dunia kangouw tak nyana
ternyata dia dapat bentrok dengannya. Boen Ching tertawa
tawar katanya. "Dia adalah musuh besar pembunuh kedua
orang tuaku."
Kong Sun sek menjadi tertegun dia menggeleng-gelengkan
kepala, pikirnya. "Tak nyana pemuda ini dapat mempunyai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

demikian banyak dendam permusuhan" Pek Hian Ling


bertanya lagi kepada Boen Ching. "Lalu mengapa engkau
menghela napas??" Boen Ching teringat kembali pada Shie
Siauw In, lalu katanya. "Aku masih ada seorang kawan yang
terluka, tapi entah dimana dia sekarang berada dimana."
Pek Hian Ling memandang Boen Ching dengan tajam
ujarnya.
"Apakah dia seorang gadis??"
Boen Ching menjadi tertegun, pikirnya mengapa dia tak
menebak pada Hoa Suan melainkan menebak pada seorang
gadis? dengan cepat sahutnya. "Mengapa, kau dapat
mengetahuinya apakah kau melihatnya ?" Pek Hian Ling
mengeluarkan suara dihidung, lalu katanya. "Aku belom
pernah melihatnya."
Boen Ching menjadi sangat heran tanya nya. "Lalu
mengapa kau dapat mengetahui. . ."
Tidak menanti sampai Boen Ching selesai berbicara Pek
Hian Ling telah mencibirkan bibirnya dan katanya.
"Mengapa heran melihatnya, melihat wajahmu yang sedih
dan lemah itu, aku sudah dapat mengetahuinya"
Boen Cing terpaksa tertawa pahit, Kong Sun sek yang
berada dipinggir sejak tadi telah mengetahui apa yang sedang
dipikirkan oleh Pek Hian Ling, dia tersenyum kepada Boen
Ching lalu katanya.
"Boen Siauwhiap, waktu terjadi peristiwa dipuncak Hwee
Ing, hanya delapan orang yang hadir melihat dengan kepala
mata sendiri, selain ciangbunjin2 dari tujuh partai besar,
hanyalah kau seorang hadir ketika Thian Jan Shu bertempur
dengan Thian San Chiet Kiam, kau pun hadir disana, Dapatkah
Boen Siauwhiap menceritakan peristiwa yang terjadi waktu itu
kepada kami, untuk menghindari tuduhan2 yang bukan2
terhadap Boen siauwhiap" Setelah berpikir sejenak, katanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Sebenarnya suhuku melarang aku untuk menceritakan


tentang urusan ini,jika urusan tujuh hioloo kuno itu diceritakan
maka tak dapat di hindarkan lagi tentu banyak iblis2 dari luar
lautan yang sekali lagi turun gunung dan teejun kedalam
dunia kangouw, pada waktu itu Thian Jan Shu pernah berkata
bahwa siapa saja yang dapat memahami ilmu silat yang
tertera pada tujuh buah hioloo kuno itu, maka dia akan
mendapatkan seluruh ilmu silat yang dimilikinya itu."
Kong Sun Sek diam2 juga berpikir, selama puluhan tahun
ini kepandaian Thian Jan Shu adalah nomor wahid, kini dia
meninggalkan ilmu silatnya, sudah tentu banyak orang yang
mengincarnya
Sebenarnya dalam hati Peh Hian Ling merasa hal ini, tanpa
terasa semangatnya pun bangun kembali untuk
mendengarkan.
Boen Ching tertawa, setelah memandang dua orang itu
sejenak, katanya. "Sekarang aku akan menceritakan hal ini
kepada kalian, tetapi aku kini diantara tujuh partai besar tak
ada satu partaipun yang akan mengakuinya"
Setelah itu berbicaralah ia akan peristiwa-peristiwa yang
terjadi ketika ia naik gunung untuk mohon belajar ilmu silat
hingga ciangbunjin dari tujuh partai memukul padanya dan
merampas tujuh buah hioloo tersebut.
Dua orang itu memperhatikannya dengan sungguh2,
sampai Boen Ching selesai bercerita dua orang itu baru
menghela napas lega.
Setelah selesai mendengarkan cerita itu, tanpa terasa Pek
Hian Ling telah bertanya kepada Boen Ching.
"Mengapa suhumu tidak turun gunung untuk
membantumu" Setelah selesai ia menjadi menyesal, pikirnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Baru saja aku marah kepadanya, kini malah aku yang lebih
dahulu mengajak dia untuk berbicara" Boen Ching sambil
tertawa berkata.
"Suhuku karena masih mempunyai urusan yang lain telah
kembali teriebih dahulu kepulau Ie Bok To."
Dia tak mau menceritakan kalau suhunya karena sedih
terhadap Shie Siauw In baru pulang kepulau Ie Bok To. Pek
Hian Ling nampak Boen Ching tidak berbicara sesungguhnya,
dia mendengus, katanya.
"Omong kosong, suhumu demikian baik dan sayangnya
terhadap kau, mana sampai hati meninggalkan kau seorang
diri berkelana didunia kangouw".
Pada saat itu dalam hati Boen Ching sedang memikirkan
Shie Siauw Ini ternyata dirinya tak dapat pergi mencarinya, dia
menjadi menghela napas.
Pek Hian Ling yang mendengar Boen Ching menghela
napas lagi, dengan nada yang tidak senang katanya:
"Hey, apakah engkau teringat kembali akan kawanmu yang
telah berpisah dengan kau itu hingga bersedih hati?"
Kong Sun Sek yang mendengar soal ini mengerutkan
alisnya, dia nampak Pek Hian Ling bertanya secara demikian,
dalam hatinya diam2 membatin.
"Keponakan perempuanku ini sungguh taksungkan2, aku
kira pandangan Boen Ching terhadapnya malah akan menjadi
buruk."
Boen Ching mendengar Pek Hian Ling bertanya demikian, ia
menjadi tertegun, kemudian dengan tertawa sahutnya: "Dia
adalah peteri suhuku dan telah terluka berat, apalagi dalam
keadaan pingsan" Meskipun dia berkata sambil tertawa, tetapi
tetap tak dapat menutupi wajahnya yang sedang muram itu.
Pek Hian Ling berkata lagi-"Kalau begitu dia adalah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sumoaymu, tentunya kalian menjadi satu sejak kecil


benarkah?"
"Mengapa dahulu aku tak pernah melihatnya?"
Boen Ching berpikir sejenak kemudian baru berkata: "Dia
sejak kecil telah diculik orang, baru saja aku bertemu muka
dengannya"
"Ooh --- -- "Kata Pek Hian Ling, dia sendiri tak dapat
mencari tahu apa sebabnya dia sampai demikian
memperhatikan pada Shie Siauw Ini mungkinkah hal ini
disebabkan waktu mereka berdua berdiri berhadapan dicelah
yang sempit itu. Dari sakunya Boen Ching mengeluarkan
sebuti rpil "Liong Hiat Sin Tan" dan ditelannya, kemudian
mulai menjalankan semedinya. Kong Sun Sek tahu dia telah
kehilangan darahnya terlalu banyak, dalam waktu singkat tak
mungkin dapat sembuh kembali, ditambah lagi ia telah
mengeluarkan banyak tenaga untuk berbicara, tentu sangat
berat baginya, yang banyak membuang tenaga dengan
percuma. Hati Pek Hian Ling pun mendelu, sambil duduk
dipinggiran ia berpikir dengan menundukkan kepalanya.
Setelah beberapa waktu, disekitar tempat itu tiba2
terdengar mengalunnya genta yang mendatang dari tempat
jauh, Kong Sun Sen mengerutkan alisnya, dia tak dapat
menerka suara apakah itu, dia hanya merasa suara genta itu
kedengarannya agak aneh.
Ketika pertama kali mendengar suara2 genta itu, Boen
Ching segera membuka kedua matanya, pada wajahnya
menampilkan rasa yang sangat terkejut, tetapi ketika suara
genta itu terdengar lagi untuk kedua kalinya, wajahnya segera
berubah menjadi sangat serius, kedua matanya dipejamkan
dan segera menenangkan pikirannya.
Pek Hian Ling mementangkan matanya besar2 memandang
pada Boen Ching, baru saja ingin membuka suara pada Kong
Sun Sek, Kong Sun Sek nampak wajah Boen Ching berubah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menjadi agak aneh, segera menggoyangkan tangannya


mencegah Pek Hian Ling untuk berbicara, dalam hati Pek Hian
Ling menjadi mendelu dan duduk disana tak berbicara lagi-
Boen Ching yang sedang bersemedi menenangkan pikirannya
merasakan setiap suara genta itu timbul ia segera merasa
seluruh darahnya bergolak, agaknya orang yang membunyikan
genta itu sedang menyerangnya dengan menggunakan suara
genta itu, dia tak berani berayal lagi, segera ia memusatkan
pikirannya, dengan lweekang nya ia melawan suara genta itu.
Pek Hian Ling yang hatinya sedang mendelu tiba2 melihat
pada jidat Boan Ching penuh dengan keringat yang menetes
keluar, dia menjadi ter-menung2 dengan cepat ia
mengeluarkan sapu tangannya dan diusapkan pada jidat Boen
Ching yang penuh dengan keringat itu.
Sebenarnya Boen Ching yang sedang melawan suara genta
itu, dengan lwekangnya sudah merasa sangat berat, ditambah
lagi Pek Hian Ling mengusapkan sapu tangannya pada
jidatnya segera ia merasa ada suatu perasaan yang sangat
aneh yang meliputi seluruh tubuhnya, tanpa terasa tubuhnya
menjadi tergetar, suara genta itu segera menyerang kedalam
tubuhnya.
dalam sekejap mata saja telah menyerang hati dan
jantungnya, Boen Ching menjadi sangat terkejut, segera ia
berusaha memusatkan seluruh lweekangnya untuk menooba
melawan suara genta itu, tetapi suara genta itu dengan tiba-
tiba telah berhenti.
Dengan terkejut Boen Ching segera membuka matanya
nampak Pek Hian Ling bagaikan mau tertawa tetapi tak dapat
tertawa memandangnya, kini dia nampak membuka matanya
lalu menegornya. "Hey, kenapa engkau?"
Tetapi suara genta itu timbul lagi Boen Ching tak sempat
untuk berbicara dengan Pek Hian Ling, dengan cepat dia
menutup kedua matanya tetapi suara genta kali ini datangnya
ternyata sangat lunak dan halus, dengan perlahan membantu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dan menjalankan hawa murninya keseluruh tubuh Boen Ching


segera sadar dengan cepat ia menjalankan hawa murninya
keseluruh tubuh mengikuti irama dari genta itu.
Tempat-tempat yang biasanya tidak dapat dilalui oleh hawa
murninya itu telah terbuka semuanya, atas bantuan dari suara
genta itu, hanya anehnya orang yang membunyikan genta itu
se-olah2 sangat hapal terhadap ilmu silat perguruannya,
sebenarnya untuk melatih ilmu tenaga dalam, setiap partai
dan perguruan mempunyai cara yang ter-sendiri2 meskipun
garis besarnya adalah sama, tetapi bagian-bagian kecilnya
adalah sangat berbeda, tetapi kini tempat yang ditunjuk oleh
suara genta itu, ternyata dapat mengetahui ilmu dari partai
atau perguruan manakah yang dia pelajari.
Setelah menjalankan hawa murninya tiga putaran, Boen
Ching merasa seluruh tubuhnya sangat ringan dan nyaman,
sedang suara genta itupun berhenti. Tanpa terasa wajahnya
menampilkan senyuman dia tak tahu siapakah orang yang
telah menyembunyikan suara genta itu, sepertinya dia sangat
baik terhadap dirinya. Pek Hian Ling yang berada disisinya itu
segera menegurnya.
"Hey kali ini kau sedang menertawakan apa?" Kata Kong
Sun Sek.
"Anak Ling, biariah tunggu dia sampai membuka matanya
baru kita tanyai padanya."
Boen Ching menjalankan hawa murninya sekali lagi- terasa
tenaga dalamnya mendapatkan kemajuan yang pesat, baru
saja akan membuka matanya, suara genta itu kembali timbul
lagi- Boen Ching segera memusatkan pikirannya untuk
mendengarkan-Kali ini suara genta itu ternyata tidak
membimbing hawa murninya keseluruh tubuhnya melainkan
menambah rumus-rumus ilmu tenaga dalam yang sebenarnya
belum pernah dia terima dan rumus-rumus itu sangat
membantu dalam melatih ilmu tenaga dalamnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Setelah itu suara genta itu membantu hawa murninya


berputar keseluruh tubuhnya sebanyak tiga kali putaran dan
kemudian berhenti- Boen Ching segera membuka kedua
matanya, setelah duduk tenang sebentar kemudian pikirnya..
"Mungkin orang ini tak mau bertemu dengan aku, baru
berbuat demikian- kalau tidak, tak mungkin ia memberi
pelajaran dan petunjuknya melalui suara genta itu." berasaL
Boen Ching segera bangkit berdiri dan menyembah tiga kali
kearah suara genta itu berasaL
Kong Sun Sek dan Pek Hian Ling yang nampak wajah Boen
Ching menampilkan kegembiraan, bahkan bagaikan
lukanyapun telah sembuh dan telah segar kembali- diam2
kedua orang itu merasa sangat terkejut pikirnya. "Entah
siapakah orang yang telah membunyikan genta itu,
kepandaiannya ternyata demikian tingginya, entah jika
dibandingkan dengan Thian Jan Shu waktu itu, bagaimana?"
Pek Hian Ling segera berkata kepada Boen Ching. "Hey,
tahukah kau siapakah orang yang telah membunyikan genta
itu?"
Boen Ching sambil tertawa menggeleng-gelengkan kepala,
sahutnya. "Mana aku dapat mengetahuinya"
Pek Hian Ling bertanya lagi-"Aku lihat kau agaknya sangat
gembira, mungkin ada kebaikan bagimu benarkah?"
Boen Ching menganggukkan kepala, katanya. "Ciaspwee ini
telah mewariskan aku rumus-rumus ilmu tenaga dalam
kepadaku, bahkan membantu aku membuka seluruh jalan
darah terpenting ditubuhku, tapi aku tak tahu siapakah dia
sebenarnya."
Kong Sun sek menghela napas katanya. " Boen siauwhiap
sungguh sangat beruntung, pada saat ini orang yang dapat
membuka seluruh jalan darahnya hanya ada beberapa orang,
sedang orang2 yang berusia seperti Boen siauw hiap jarang
sekali terdapat." Boen Ching termenung sejenak, kemudian
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

katanya. "Orang itu mungkin angkatan tua dari perguruanku,


dia sangat hafal terhadap cara melatih tenaga dalam dari
perguruanku."
Dia teringat pada Toa supeknya Wu Tu sincoen dan Jie
supeknya, Lie Hwee Yu She, tapi sekejap saja terpikir olehnya.
"Lweekang orang itu sangat tinggi melebihi Seh Tu Hoa, tak
mungkin dia adalah supek-supekku itu tapi lalu siapakah
dia??" Dia tak mengetahui dalam perguruannya masih ada
siapa yang demikian tinggi ilmu silatnya. Terdengar Pek Hian
Ling bertanya. "Apakah lukamu kini telah sembuh ??" Boen
Ching sambil tertawa anggukkan kepalanya, katanya.
"Masih harus mengucapkan banyak terima kasih atas budi
pertolongan kalian berdua." Pek Hiang Ling mendengus
dengan tidak wajar katanya lagi-"Eagkau berterima kasih
padaku, tapi aku takkan berterima kasih kepadmu atas
pertolongan padaku dahulu, karena setelah menolong aku
akhirnya kau juga meninggalkan aku seorang diri."
Boen Ching nampak Pek Hian Ling berkata demikian, tanpa
sadar ia membantah katanya. "Nona Pek, kakek cebol waktu
itu adalah Supekku, aku bagaimana tak pergi- ditambah lagi
pedang pemberian suhuku. . ."
Pek Hian Ling memotong katanya. "Sudah, sudahlah tak
usah kau teruskan. pokoknya selamanya kau yang benar."
Kong Sun sek nampak Pek Hiang Ling ngambek, dia takut
Boen Ching tak dapat menghindari. sambil tertawa tergelak
ujarnya .
"Boen Siauwhiap, kaponakanku ini sejak kecil telah
dimanjakan oleh ayahnya, harap Boen Siauwhiap jangan
menyalahkannya."
Sambil tertawa jawab Boen Ching: "Tak mengapa, tak
mengapa"
Pek Hian Ling memandang pada Boen Ching, dalam hatinya
dia juga tak dapat mengatakan apa sebabnya, hanya ia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

merasa agak canggung, pikirnya. "Engkau tentu tak akan


menyenangi aku, karena kau telah mempunyai Sumoay, jika
kau tak senang biariah kau tak senang padaku saja"
Dalam hati Boen Ching sebenarnya agak takut pada Pek
Hian Ling yang kalau berbicara tak pernah melihat gelagat,
apalagi ia seorang gadis, dirinya juga tak baik berlaku kasar
padanya, lalu katanya . "Sumoayku sedang terluka parah,
boanpwee akan berangkat lebih dahulu, budi kalian berdua
lain kali tentu akan kubalas"
Hati Pek Hian Ling menjadi mendelu, ia tak menjawab.
Kong Sun Sek sambil tertawa terbahak, sahutnya: " Boen
Siauwhiap tak usah sungkan-sungkan, semoga dalam
peejalanan selanjutnya tak akan terjadi sesuatu hal atas
dirimu" Boen Ching segera berpamitan pada dua orang itu dan
melanjutkan perjalanannya.
Kong Sun Sek memandang pada Pek Hian Ling, sambil
tertawa katanya. "Keponakanku yang baik,janganlah
ngambek, orang ini sangatlah mudah untuk dikuasai asal saja
kau tak galak terhadapnya, lihatlah cara-cara dari kau punya
Kong Sun loopek."
"Paman Kong dan engkau bicara apa, aku tidak mengerti"
Sambil tertawa Kong Sun Sek berkata.
"Tak usah malu-malu, ini adalah urusan penting, hanya
ayahmu masih menganggapnya sebagai murid Thian Jan Shu,
tak baik jalan bersama dengannya, coba engkau bilang mau
atau tidak bantuan dari paman Kong Sun mu ini,jika kau
bilang tak mau, aku akan segera pergi- pasti tidak menambah
lagi sepatah katapun juga"
Sebenarnya Pek Hian Ling sudah kecewa kini dan diam tak
menjawab. Kong Sun Sek menjadi tertawa besar, sambil
membangkitkan kakinya, teriak Pek Hian Ling. "Paman Kong
Sun, jika kau berbuat demikian lagi, aku marah lho" Kong Sun
Sek memandang sekejap padanya, ia tak takut kalau dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menjadi marah tak tertahan ia menjadi tertawa terbahak-


bahak.
Boen Ching setelah berpisah dari dua orang itu merasa
menjadi bingung, dia sesungguhnya juga tidak mengetahui
Shia Siauw In sekarang ini berada dimana. Setelah berjalan
setengah harian, ia merasa sangat berduka, tiba-tiba dari jauh
nampak dua ekor kuda lari mendatang, hatinya menjadi
sangat gembira, segera ia memapak maju, tak salah, dua ekor
kuda itu adalah miliknya, tetapi ternyata Shie Siauw In telah
tidak berada diatas kuda itu lagi- Boen Ching menjadi
termangu-mangu, Shie Siauw In telah menderita luka dalam
meskipun hanya pingsan saja. Kalau hanya terjatuh dari atas
kuda saja masih tak mengapa, karena tak akan
mengakibatkan lukanya bertambah pa rah, tetapi didunia
kangouw dia mempunyai banyak sekali musuh, seandainya
jika ia bertemu dengan musuhnya, entah bagaimana harus
diperbuatnya.
Dia tak dapat berbuat apa-apa, segera naik keatas kudanya
sendiri dan menuntun kuda yang satunya melanjutkan
perjalanannya .
Tetapi setelah mengelilingi gunung itu selama sehari
penuh, belum juga ia mendapatkan jejak dari shie Siauw In.
Pat Huang Sin Mo agaknya juga pernah mengejar sampai
ditempat itu. tetapi tak mendapatkan jejaknya. Segera ia turun
dari kuda dan duduk beristirahat.
Semalam telah lewat dengan cepatnya, Boen Ching segera
berganti pakaian, sedang hatinya diam-diam berpikir.
"Sebenarnya aku dan Shie Siauw In akan pergi kedaerah
Kang-lam, meskipun kini tidak berhasil mencarinya, setelah
luka nya sembuh tentu ia juga akan pergi kesana. Disamping
mencari Siauw In juga aku datang melatih Iweekang terlebih
dahulu sebelum menyatroni ke Khong tong."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Baru saja ia sampai dijalan raya, nampak dua orang


hweesio tua datang menghampirinya.
Sebenarnya Boen Ching juga tidak mengambil perhatian
apa-apa terhadap mereka, nampak dua orang hweesio tua itu
ternyata berhenti di hadapannya, mau tak mau ia harus turun
dari kudanya.
Terdengar hweesio tua yang berdiri disebelah kiri berkata.
"Apakah sicu ini bernama Boen Ching, Boen sicu ?"
Boen Ching diam-diam berpikir, mungkin Siauw lim pay
telah mengirimkan orangnya untuk menangkap dirinya dengan
diam-diam, dia mengadakan persiapan, kemudian dengan
perlahan ia menganggukkan kepalanya.
Terdengar hweesio tua itu berkata lagi-"Pinceng Hay Hoat
Thaysu mendapat perintah dari ciangbunjin untuk
mengundang Boen Ching untuk naik kegunung Siong San.
ciangbunjin ada sesuatu hal yang akan disampaikan"
Boen Ching menjadi tertegun, dia mengetahui bahwa dua
orang hweesio tua itu adalah hweesio dari angkatan "Hay"
yang merupakan angkatan tertinggi didalam Siauw lim si-
kelihatannya dua orang hweesio tua ini tidak mengandung
maksud jahat, lalu katanya: "Cayhe Boen Ching masih
mempunyai urusan hendak pergi ke daerah Kanglam,
kebaikan dari Hay Gwat Thaysu lain hari tentu akan kupenuhi"
Hay Hoat Thaysu dan Hay Gong Thaysu saling tukar
pandangan, kata Hay Hoat Thaysu dengan nada perlahan-
"Ciangbunjin ada urusan untuk dibicarakan dengan Boen
sicu, katanya mengenai peristiwa sepuluh tahun yang lalu
dipuncak Hwee Ing, apalagi. . . Ia berhenti sejenak, kemudian
dengan suara yang sangat perlahan sekali lanjutnya.
"Ciangbunjin telah bersiap untuk meninggalkan dunia yang
fana ini- tapi harus bertemu dulu dengan Boen sicu. jika Boen
sicu dapat tak bercuriga harap sudi mengikuti kami pergi ke
Siauwlim si untuk menemuinya."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching setelah menunggu-nunggu sejenak kemudian,


kemudian mengangguk kan kepalanya, ujarnya. "Kalau begitu
aku Boen Ching hanya mengikuti perintah kalian-"
Jika ciangbunjin dari tujuh partai besar mau dia pergi untuk
menemui mereka, dia tentu takkan mau pergi tapi peristiwa
sepuluh tahun yang lalu dipuncak Hwee Ing terbayang
kembali di benaknya di antara tujuh orang ciangbunjin itu
hanyalah Hay Gwat Thaysu yang paling suci- sedang Ie Bok
Tocupun memberitahukan padanya, diantara tujuh orang
ciangbunjin dari tujuh partai besar, hanyalah pukulan Hay
Gwat thaysu yang telah dikurangi tiga bagian tenaganya,jika
tidak dia tentu telah tewas, apalagi pada mulutnya masih
terdapat sebutir pil, "Cie Kiam Tan" dari Siauw Lim pay yang
telah menyelamatkan jiwanya.
Meskipun Hay Gwat Thaysu juga melancarkan serangan
sekali pada tubuhnya dan mengambil pergi sebuah hioloo
kuno, tapi terbukti jika dibandingkan dengan ciangbunjin
enam partai yang lainnya adalah jauh lebih baik. pun di dalam
dunia Kangouw nama Hay Gwat Thaysu paling tersohor.
Diantara tujuh partai itu Ie Bok Tocu hanya memandang
hormat pada Hay Gwat Thaysu seorang, sehingga
mengharapkan padanya jangan menurunkan tangan kejam
terhadap Siauw limpay.
Lima hari kemudian, tiga orang itu telah tiba digunung
Siong San Hay Hoat Thaysu dan Hay Cong Thaysu langsung
membawa Boen Ching ke dalam Siauw lim sie.
Bangunan Siauw lim sie ini sangat kokoh dan angker, Boen
Ching nampak hweesio2 yang berada didalam kelenteng itu
semuanya memakai pakaian yang sangat ketat, dalam hatinya
diam-diam membatin.
"Nama tujuh partai besar ternyata bukanlah nama kosong,
dengan kekuatan yang demikian hebat dan kokoh nya, kiranya
dirinya kalau berani bermusuhan dengan mereka itu agaknya
juga sedikit tak tahu kekuatan sendiri".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Hay Hoat dan Hay Cong Thaysu membawa Boen Ching


masuk kedalam setelah mengitari sebuah ruangan yang
sangat megah, langsung menuju kependopo tempat pinjaman
kitab.
Setelah sampai dipendopo tempat pinjaman kitab tersebut,
dua orang hweesio tua itu naik ke atas loteng melaporkan diri,
baru kemudian mengundang Boen Ching naik keatas.
Boen Ching dengan perlahan naik ke loteng pendopo itu,
tampak diatas loteng itu hanya terhadap Hay Gwat Thaysu
seorang yang sedang duduk bersila disana, setelah berpisah
selama sepuluh tahuni meskipun wajahnya masih seperti
sediakala, tetapi jika dibandingkan dengan sepuluh tahun yang
lalu, kini kelihatannya jauh lebih tua.
Boen Ching nampak Hay Gwat Thaysu telah berubah
menjadi seperti ini, mendengar pula dari Hay Hoat Thaysu
bahwa dia akan wafat, tanpa terasa dia maju kedepan dan
memberi hormat sambil berkata. "Boanpwee Boen Ching
memberi hormat pada Thaysu" pada wajah Hay Gwat Taysu
terlintas suatu senyuman, katanya.
"Pinceng tak dapat menerima penghormatan demikian
tinggi dari Siauw sicu, cepatlah Siauw sicu bangun berdiri".
Boen Ching dengan perlahan-lahan bangkit berdiri. Hay
Gwat Thaysu mempersilahkan dia untuk duduk, setelah
memperhatikan sekejap pada Boen Ching, ia baru berkata.
"Kita telah berpisah selama sepuluh tahuni apakah Siauw sicu
selama ini baik-baik saja, selama sepuluh tahun ini pinceng
selalu menunggu saat seperti hari ini".
"Terima kasih banyak kepada Thaysu telah tidak
menurunkan tangan jahat kepadaku pada sepuluh tahun yang
lalu". Sahut Boen Ching. Hay Gwat Thaysu tanpa terasa
menghela napas katanya.
"Sungguh menyesal- sepuluh tahun yang lalu karena suatu
saat tak dapat menahan napsu sendiri, sehingga ikut serta
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dalam pembunuhan itu, pada waktu itu Siauw sicu tak sampai
menjadi tewas, hal ini telah membuat pinceng berlega hati".
Boen Ching nampak Hay Gwat Thaysu berkata dengan
sungguh-sungguh, sambil tertawa sahutnya.
"Sepuluh tahun telah lewat, aku mendengar katanya
Thaysu tidak menyetujui tujuh partai besar bersama-sama
mengerubuti aku seorang, asal Siauw limpay tak ikut serta,
aku Boen Ching juga tidak akan menurut balas dendam satu
kali pukulan yang dilancarkan Thaysu tempo hari. Hay Hwat
Thaysu termenung sejenak, kemudian ujarnya: "Aku dengar
Siauw sicu telah mengangkat Ie Bok Tocu sebagai suhu, entah
benarkah urusan ini ?"
Boen Ching menganggukkan kepalanya tanda
membenarkan. Hay Gwat Thaysu berdiam sejenak kemudian
terusnya.
"Berita tentang tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian
Jan Shu telah tersiar didunia kangouw. Tujuh partai besar
masing2 telah menyusun rencana, sementara ini tak mungkin
akan ada terjadi persoalan, tetapi jika orang2 aneh dari luar
lautan datang kembali ke daerah Tionggoan, itu sukar
dibicarakan" Ia berhenti sejenak kemudian lanjutnya. "Selama
sepuluh tahuni Pinceng telah menyesali perbuatan gegabah
yang aku lakukan tempo hari sedang, hiloo kuno itu setelah
aku bawa pulang kedalam kuil segera pula aku buang kedalam
Telaga Naga Dingin dibelakang gunung Siong San ini- aku kira
selamanya tak akan dapat diambil kembali. Thian Jan Shu
sebelum meninggal telah menghadiahkannya kepadamu,
kiranya Pinceng tak mungkin akan dapat mengembalikannya
kepada Boen Sicu."

Sambil tertawa jawab Boen Ching. "Terima kasih atas


pemberitahuan Thaysu,jika ada waktu boanpwee tentu akan
datang kemari untuk mencoba mengambilnya."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Terdengar Hay Gwat Thaysu berkata lagi-"Tiga hari yang


lalu Ciangbunjin dari Butong pay telah mengirimkan orang
kemari, mereka akan mempersiapkan diri untuk
mengumpulkan tujuh orang Ciangbunjin dari tujuh partai
besar untuk ber-sama2 keluar membereskan urusan ini, aku
kira sementara mungkin tidaklah akan berbuat apa-apa
terhadapmu, tetapi urusan ini telah berialu sepuluh tahun,
enam partai lainnya mungkin masih akan muncul bersama-
sama lagi untuk membereskan dirimu"
"Boanpwee telah berani muncul kembali- sudah tentu tidak
akan takut bersama mereka" Jawab Boen Ching.
Dengan tertawa ujar Hay Gwat Thaysu. "Sejak tadi aku
memperhatikan dirimu, telah mengetahui kalau lweekangmu
pun telah mencapai tingkat tertinggi- bahkan kecerdasanmu
aku percaya tidak dibawah Thian Jan Shu waktu itu, kalau
tidak tak mungkin dia akan menghadiahkan tujuh buah hiolo
kuno itu kepadamu, meskipun demikian, kau harus rajin
beriatih tenaga dalammu sehingga bisa melebihi ciangbunjin2
dari enam partai besar, sampai saat itu aku harap Boen Siauw
sicu dapat mengingat kebaikan dan keagungan Thian,
janganlah terlalu banyak turun tangan jahat.
Boen Ching termenung sejenak, kemudian sahutnya. "
Boen Ching akan berusaha keras untuk memenuhi permintaan
dari Thaysu ini" Hay Gwat tersenyum dalam hatinya ia
berpikir. "Kiranya waktu ini boleh dikata aku telah tidak
berbuat salah, hati Boen Ching ini ternyata demikian welas
kasih.jika lain orang tentu ia akan mengadu jiwa dengan aku,
mana mau mendengar perkataanku sedemikian banyaknya"
Dari dalam sakunya ia mengambil keluar sebuah bungkusan
berwarna kuning dan diserahkan pada Boen Ching sambil
berkata. "Pinceng tak mempunyai barang untuk diberikan
padamu, barang-barang ini anggaplah sebagai hadiah Pinceng
kepada Boen sicu, harap Boen sicu mau menerimanya."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching menjadi tertegun, dia menerimanya, sambil


tersenyum Hay Gwat Thsysu meminta dia membuka
bungkusan kuning tersebut, tampak didalamnya terdapat
sejilid kitab dan sebuah tanda pengenal yang terbuat dari batu
giok putih.
Kata Hay Gway Thaysu: "Kitab itu adalah kitab "Tat Mo
Kiem Ceng" seluruh ilmu silat dari Siauwlim Pay tertera di
dalamnya, selamanya semua orang tak boleh membacanya
selain Ciangbunjin, ilmu silat yang terhebat yang tertera
didalam kitab tersebut ciangbunjin- ciangbunjin yang
terdahulu belum ada seorangpun yang berhasil
mempelajarinya,jika kau benar-benar dapat memahami isinya
maka aku kira kepandaian mu tak akan dibawah kepandaian
Thian Jan Shu waktu itu, aku telah menghilangkan hioloo kuno
milikmu itu, maka sebagai gantinya aku berikan kitab ini
kepadamu sebagai hadiah dan sebagai balas ganti.
Boen CHING mencoba untuk menolak pemberian yang itu.
Tetapi terdengar Hay Gwat Thaysu telah berkata lagi-"Engkau
tak dapat menolak, kitab ini hanya salinannya saja yang
pinceng tulis sendiri,jika engkau menginginkan pinceng
menjadi tenteram engkau harus mau menerimanya." Boen
Ching berdiam diri, terdengar Hay Gwat Thaysu melanjutkan
ucapannya: "Tanda pengenal dari batu Giok putih itu adalah
tanda kepercayaan dari Siauw lim Si Kami- Pinceng sungguh
sangat menyesal pada waktu itu tak dapat mencegah
perbuatan dari enam partai lainnya, malah dirinya sendiri juga
ikut serta, setelah satu kali berbuat salah tak dapat lagi
pinceng berbuat kesalahan yang lain, sejak hari ini Siauw lim
Pay harus melindungi kau dimanapun juga."
Dalam hati Boen Ching merasa sangat berterima kasih,
sambil memberi hormat ujarnya: "Terima kasih atas
pemberian dari Thaysu." Hay Gwat Thaysu sambil tertwa
sahutnya. "Beban berat sejak sepuluh tahun yang lalu kini
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

telah dapat dihilangkan, pinceng juga sudah merasa tenteram


kini-"
Sehabis berkata ia menundukkan kepalanya tak berbicara
lagi- Boen Ching menanti sesaat, tampak dia masih juga tidak
mengadakan gerakan-gerakan lain, sedang dia menjadi
bingung dibuatnya, tampak Hay Hoat Thaysu dan Hay Gong
Thaysu telah naik keatas loteng sambil merangkapkan kedua
tangannya, ujarnya: "Ciangbunjin telah wafat, Boen Siaw sicu
dapat meninggalkan tempat ini"
Boen Ching menjadi tertegun, ternyata Hay Gwat Thaysu
telah wafat, tanpa terasa dengan perlahan ia bangkit berdiri,
tampak Hay Hoat Thaysu dan Hay Gong Thaysu telah
memberi hormat yang penghabisan pada jenazah
Ciangbunjinnya, sedang didalam ruangan penyimpanan kitab
itu mulai terdengar nyanyian Pujian kepada buddha yang
maha kasih, dalam hatinya diam2 terasa sedikit bimbang. Baru
saja Hay Gwat Thaysu berbicara sangat baik dengannya
dengan wajah yang penuh senyuman, ternyata ia hanya
menundukkan kepalanya saja telah menghembuskan napas
nya yang terakhir.
Seorang hwesio kecil berjalan menghampirinya, tangannya
dirangkapkan kedepan dadanya kemudian, membalikkan
tubuhnya membimbing Boen Ching berjalan keluar dari Siauw
lim Sie, Hweesio kecil itu terus menghantar sampai dibawah
gunung baru berpamitan kembali ke dalam kuiL
Boen Ching segera naik keatas kudanya, dengan perlahan
ia menjalankan kudanya menuju ke daerah Kang Lam.
Kematian Hay Gwat Thaysu ini membuat sikapnya terhadap
Ciangbunjin dari enam partai lainnya di kemudian hari banyak
memberi kelonggaran.
Boen Ching berjalan menuju kedaerah Kang Lam, selama
peejalanan ini ia selalu mencari kabar serta mengenai diri Shie
Siauw Ini disamping itu juga memperdalam ilmu silatnya tetapi
jejak dari Shie Siauw In selamanya tak pernah dijumpai-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sedang diapun tak dapat menanyakan kepada orang lain,


karena Shie siauw In telah menanam banyak permusuhan
didalam dunia kangouw.
Sepuluh hari kemudian, dia telah tiba ditepi danau Thay
ouw tetapi belum juga menemukan jejak dari Shie-siauw In.
Tiba2 ia teringat pada tanda pengenal dari batu giok putih
pemberian Hay Gwat Thaysu, pikirnya. "Entah dapatkah aku
menggunakan tanda pengenal ini untuk mencari jejaknya?"
Sedang ia berpikir, seekor kuda putih telah berhenti
dihadapannya, dia segera dongakkan kepalanya memandang,
tampak yang datang ternyata adalah orang lelaki pertengahan
yang berusia kira2 empat puluh tahun, sekilas pandang saja ia
telah mengetahui bahwa orang itu adalah seorang jagoan dari
Bu Lim, entah orang ini mengandung maksud apa,
mungkinkah ia adalah satu orang dari enam partai lainnya.
pada saat itu ia perbuat terhadap orang ini-Orang lelaki
berusia pertengahan itu dengan tertawa berkata. "Saudara
mungkin adalah Boen Ching, Boen siauwhiap yang
menggentarkan sungai telaga." Boen Ching tersenyum,
sahutnya.
"Tidak berani, Cayhe benar adalah Boen Ching, entah
saudara mencari diriku mempunyai urusan apa?"
Orang lelaki berusia pertengahan itu tertawa katanya.
"Cayhe adalah Hwee Ci Ling atau Si Trenggiling api, Cahye
dari Eng Hong Pang atau perkumpulan Elang Sakti didaerah
sungai Tiangkang yang mendapat perintah dari Siauw Touwcu
untuk mengundang Boen Siauwhiap berpesiar ditelaga Thay
ouw."
Boen Ching diam-diam merasa terkejut, dia pernah
mendengar nama "Eng Hong Pang" sebagai suatu
perkumpulan yang paling besar disaat ini, sepanjang pantai
sungai Tiang Kang seluruhnya merupakan daerah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kekuasaannya, kini mereka mengundang dirinya entah dengan


maksud tujuan apa.
Si Trenggiling api, dengan tertawa, ujarnya.
"Cahye tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Boen Ching,
Boen Siauwhiap tak usah banyak bercuriga, Siauw Touwcu
kami sangat kagum terhadap diri Boen Siauwhiap, maka
sengaja perintahkan aku datang kemari untuk mengundang
saudara, tidak ada tujuan lain selain itu."
Boen ching menganggukkan kepalanya, pikirnya.
"Ini hari tidak mengikuti dia sudah tentu tidak mungkin,
lebih baik aku ikut pergi lihat orang macam apakah Siauw
Touwcu dari perkumpulan Elang Sakti ini, aku dengar Pangcu
dari perkumpulan ini adalah Siauw Siang Kiam Khek atau si
jago pedang dari daerah Siauw Siang, Bwee Hong. orang ini
adalah seoraog yang jujur, bahkan kepandaiannya sangat
tinggi dan menguasai tujuh puluh dua perkumpulan di
sepanjang sungai Tiang kang. Siauw Touwcu itu tentu nya
adalah puteranya, aku dengar Bwee Hong hanya berusia
sekitar empat puluhan tahun, kiranya usia puteranya juga
tidak akan lebih besar dari belasan tahun, tidak ada salahnya
kalau aku pergi melihat-lihat." Ia segera menganggukkan
kepalanya menyetujui.
---ooo0dw0ooo---

TUJUH TINDAK PENCABUT NYAWA


BOEN CHING mengikuti Si Trenggiling api cah We menuju
ketepi telaga Thay-ouw, dua orang itu baru saja sampai ditepi
telaga, tampak sebuah perahu dengan sangat cepat datang
mendekati mereka. cah We dan Boen ching segera naik keatas
perahu itu. Setelah cah We memberi tanda pada orang-orang
di perahu itu, perahu tersebut segera putar haluan dan
berlayar menuju ke tengah telaga.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching memandang terpesona ke tengah telaga,


selama sepuluh tahun ia dibesarkan dipulau Ie Bok To. tiap
hari yang nampak hanyalah ombak yang besar, jika
dibandingkan dengan telaga yang tenang seperti kaca ini
sungguh sangat berbeda. cah We dengan tersenyum berkata
kepada Boen ching:
"Kami dengar Boen Siaw hiap dibesarkan dipulau Ie Bok To
dilautan Timur, entah benarkah berita itu ?"
Dengan tertawa jawab Boen ching. "Suhuku memang benar
adalah Ie Bok Tocu dari lautan Timur"
cah We tertawa, setelah termenung sejenak. ujarnya:
"Siauw Toweu kami dengar katanya semangat dan
kejantanan Boen Siawhiap sangat jarang yang dapat
menandingi didalam Bulim, dia sangat kagum dengan Boen
Siauwhiap. waktu ini yang berani melawan tujuh partai besar
berbareng, kiranya hanyalah Boen Siauwhiap seorang"
Boen ching tertawa tawar dan tidak menjawab, sedang
dalam hatinya diam2 membatin-
"Pengaruh dari tujuh partai besar sungguh tak dapat
dipandang rendah, cah We ini kelihatannya tidak rendah di
dalam perkumpulan Elang Sakti, ternyata juga masih
mempunyai rasa jeri terhadap Tujuh Partai besar"
Sementara itu perahu tersebut masih melintasi diatas
telaga yang tenang itu, tampak dari jauh sebuah perahu besar
menghampiri mereka dengan perlahan-
Seorang pemuda yang sangat tampan wajahnya dan
memakai pakaian berwarna abu-abu muncul diujung perah
sambil memberi hormat kepada Boen ching, ujarnya.
"Tak tahu kalau Boen Heng datang berkunjung, sehingga
aku tak menyambut dari jauh, harap suka dimaafkan"
Boen ching sambil tertawa membalas hormat, sahutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Aku kira saudara tentunya adalah Siaw Tocu, aku Boen


ching ini hari dapat bertemu dengan saudara, sungguh merasa
sangat beruntung."
Hwee cie Ling atau Trenggiling api, cah We segera
meloncat keperahu besar itu disusul Boen ching
dibelakangnya, sesampainya diatas perahu besar itu, cah We
segera memberi hormat kepada pemuda itu sambil berkata.
"Ketua cabang dari perkumpulan Elang Sakti menunggu
perintah selanjutnya dari Siauw Touwcu"
Pemuda itu sambil tersenyum ujarnya. "cah Touwcu itu
silahkan beristirahat "
Boen ching setelah berada diatas perahu itu, segera dapat
memandang dengan jelas wajah pemuda itu, dia
memperhatikan pemuda itu sejenak. sedang dalam hatinya
diam2 berpikir.
"Sungguh tampan pemuda ini, jika dia seorang gadis aku
kira kecantikannya juga tidak kalah dari kecantikannya Siauw
In sumoay" Berpikir sampai disitu dia menjadi tertawa sendiri,
pikirnya lagi. "orang itu adalah seorang pria, mengapa aku
harus memikirkan yang bukan-bukan" Terdengar pemuda itu
sambil tersenyum memperkenalkan diri pada Boen ching,
ujarnya.
"cayhe Bwee Giok, sungguh sangat bangga dapat
mengundang Boen heng datang kemari, siauw-te telah lama
mengagumi kejantanan dari Boen- heng, ini hari dapat
bertemu muka dengan saudara membuat aku sangat puas"
Boen ching sambil tertawa tanyanya.
"Bwee heng mengundang aku, entah ada urusan penting
apa ?"
Sedang mata Bwee Giok memancarkan sinar tajam, sambil
menunjuk ketengah telaga katanya lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Boen dibesarkan dilautan Timur, entah pandangan


dilautan Timur jika dibandingkan dengan pandangan ditelaga
ini mana yang lebih indah ?"
Boen ching nampak Bwee Giok menghindarkan diri tak mau
mengatakan urusan yang sebenarnya, sambil tersenyum
jawabnya.
"ombak dilautan Timur lebih besar dan lebih hebat daripada
telaga ini" Bwee Giok menjadi tertawa, ujarnya.
"Apakah sungguh ? jika lain kali ada kesempatan tentu aku
akan berpesiar ke lautan Timur, entah Boen hong mau
membawaku tidak?"
"Bwee heng kalau sungguh datang kelautan Timur, Siauw
te tentu akan berusaha melayani dengan sebaik mungkin"
Jawab Boen ching.
Pada saat itu perahu telah membelok kearah gunung cun
San dan berlayar maju dengan pesatnya.
Bwee Giok memandang terpesona pada telaga itu,
sepertinya sedang memikirkan sesuatu urusan yang rumit,
Boen ching yang berdiri berdekatan dengan dia juga tak mau
banyak berbicara, kedua orang itu bersama-sama memandang
ketengah telaga. Tak lama kemudian sampailah mereka dikaki
gunung coen San-
Sambil tertawa ujar Bwee Giok.
"Jika Boen heng tidak menolak. silahkan bersama-sama
Siaw te mengunjungi markas kami digunung cung san untuk
membicara kan sesuatu hal."
Begitu dua orang itu turun dari perahu, ditepi pantai itu
sudah ada orang yang datang menyambut, yang berdiri
disamping depan adalah seorang kakek tua yang rambutnya
telah beruban menjadi putih seluruhnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Bwee Giok setelah turun dari perahu segera


memperkenalkan kepada Boen ching kakek tua itu, ujarnya.
"Ini adalah kawan akrab ayahku, "Wu San Weu Pauw" atau Si
macan tutul dari gunung Wu San, Tong Yun Siauw"
Boen ching ketika mendengar orang yang berdiri
dihadapannya itu adalah si macan tutul dari gunung Wu San,
diam-diam dia merasa sangat terkejut, pada waktu dulu
pernah Tong Yun Siauw digunung Wu San dengan sepasang
cakarnya telah membunuh mati "Wu San ciet Koay" atau tujuh
manusia aneh dari gunung Wu-san sehingga namanya
menggetarkan sungai telaga, kini ternyata dia adalah tamu
terhormat dari perkumpulan Elang sakti, hal ini merupakan
suatu hal yang tak diduga olehnya. Dengan cepat ia memberi
hormat, sambil tersenyum ujarnya.
"Nama besar dari Tong cianpwee, boanpwee telah sejak
dahulu mendengarnya, ini hari dapat bertemu dengan
cianpwee sungguh membuat aku sangat gembira."
Wu san Wen pauw atau si Macau tutul dari gunung Wu
san, Tong Yun siauw tertawa besar, sahutnya.
"Loote, tak usah sungkan2 pada saat ini orang-orang Bulim
yang masih memuji aku selain Bwee Hong, dapat dihitung
adalah kau."
Boen ching segera mengucapkan kata2 merendah, tiga
orang itu kemudian bersama-sama memasuki ruangan tengah.
Pada ruangan itu telah disediakan sayur dan arak, Boen
ching dipersilahkan menduduki tempat atas dengan Tong Yun
siauw mengapit Bwee Giok di tengah.
Pada perjalanan tadi dia telah nampak sikap ramah tamah
dari Bwee Giok membuat dalam hatinya diam2 memuji tingkah
laku serta sikapnya yang sangat simpatik itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Setelah semua menduduki pada tempatnya masing2, Bwee


Giok sambil tersenyum mengangkat cawan araknya ujarnya
kepada Boen ching.
"Boen heng, ini hari kita berdua dapat bertemu muka, aku
menghormati kau satu cawan"
Boen ching segera mengangkat cawannya, sekali teguk
menghabiskan isinya, tetapi segera dia nampak sinar mata
Tong Yun Siauw yang memandang pada Bwee Giok dengan
sinar mata yang sangat mencurigakan.
Ketika ia memandang kearah Bwee Giok, tampak dia baru
saja minum araknya satu tegukan, wajahnya telah berubah
menjadi merah padam, agaknya dia tak tahan terhadap
kekerasan arak itu. Sambil tertawa kata Tong Yun siauw.
"Keponakanku ini selamanya tak dapat minum arak, ini hari
entah mengapa ternyata timbul keinginannya untuk minum
arak"
Dalam hati Boen ching diam-diam juga merasa curiga tetapi
tak enak untuk di utarakannya.
Hwee cie Ling atau si Trenggiling api cah We segera
bangun dan berkata pada Boen ching.
"Kami dengar kepandaian Boen siauw hiap sangat hebat, ini
hari dapat bertemu muka, kami mengharapkan Boen siauw
hiap mau mendemonstrasikan kepandaiannya kepada kami."
Ruangan itu segera menjadi ramai oleh sorakan para
penonton dan menyetujui usul itu, Bwee Giok segera menoleh
sambil tertawa, iapun berkata pada Boen ching dengan nada
halus:
"Saudara2 itu semuanya sungguh tak tahu aturan, harap
Boen heng jangan merasa tersinggung"
Boan ching segera bangun berdiri, sambil tersenyum
sahutnya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"chayhe Boen ching baru saja pertama kali berkelana


didunia kangouw, saudara-saudara yang berada disini
kebanyakan adalah cianpwee- cianpwee, aku mana berani
memamerkan kejelekanku dihadapan saudara-saudara, tetapi
cay Toauweu telah membuka mulut, aku Boen ching terpaksa
turut perintah saja"
Dia tahu Bwee Giok ingin mencoba kepandaiannya, jika dia
tak memamerkan sedikit kepandaiannya juga tak mungkin,
sejak dia terjun kedalam dunia kangouw selamanya belum
pernah menggunakan senjata rahasia, tetapi dia tahu jika
membicarakan tentang senjata rahasia, Suhunya Ie Bok Tocu
dapat dihitung sebagai nomor satu, waktu berlatih Ie Bok
Kiam Hoat, banyak jurus yang harus menggantungkan
kekuatan jari tangan, sehingga kalau dilihat, maka kehebatan
menggunakan kekuatan jari dapat dihitung Ie Bok Tocu lah
paling lihay.
Pada waktu itu Tan coe coen sangat sayang pada Shie Yun
Ku tetapi Shie Yun Ku adalah seorang gadis sehingga sangat
lemah, Tan coe coen tak dapat berbuat apa2, maka dia
menurunkan kepandaian- kepandaian yang lihay kepadanya,
diantara lima orang itu, Lweekang Shie Yun Ku adalah yang
paling lemah, tetapi kelihayan dari jurus-jurus ilmu silatnya
lebih tinggi dari empat orang suhengnya itu.
Hati Boen ching menjadi tergerak. teringat olehnya waktu
beriatih pedang, didalam Ie Bok Kiam Hoat ada satu jurus
yang bernama "Kiam Hwie Thian coan" atau pedang kembali
langit berputar, jurus ini ia selalu tak dapat melatih nya
dengan baik kini lweekangnya telah mendapatkan kemajuan,
entah apakah dapat digunakan sesuka hatinya.
Tangannya segera mengambil sebuah cawan arak yang ada
diatas meja dan disentilkan perlahan olehnya.
cawan arak itu bagaikan terkena ilmu hitam, meleset
ketengah udara sambil berputar membuat lingkaran,
kemudian mengitari diatas kepala Boan ching dan kembali lagi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ketangannya, sedang arak yang berada didalam cawan arak


itu setetespun tak ada yang tumpah keluar.
orang2 yang berada diruangan itu dibuat tertegun olehnya,
sejenak kemudian menjadi ramai oleh sorakan riuh rendah
dan tepukan tangan-
Boen ching juga tidak menyangka kalau kali ini ternyata ia
berhasil menggunakan jurus tersebut dengan sempurna,
segera ia bangun berdiri mengucapkan terima kasih, Bwee
Giok juga tertawa ujarnya.
"Kepandaian Boen heng ternyata sangat tinggi sekali, aku
kira didunia ini tak ada orang yang dapat menandinginya"
Si macan tulul dari gunung wu San, Ton Yun siauw pun
diam2 memuji, kekuatan untuk melemparkan cawan itu
semuanya tergantung pada kekuatan jari tengah dan jari
telunjuk untuk melemparkan cawan itu kedua jarinya harus
menggunakan tenaga yang keras kemudian lunak sehingga
baru dapat membawa cawan itu berputar dan membuat
lingkaran ditengah udara. Mengenai hal ini dia kira dirinyapun
belum tentu dapat melakukannya dengan baik.
Tetapi ternyata pemuda dihadapannya itu dapat
menggunakan dengan hebatnya, membuat dia memuji tak
habis-habisnya.
Tiba-tiba seorang lelaki masuk kedalam ruangan itu dan
berkata pada Bwee Giok.
"Lapor pada siauw Touwcu, ciangbunjin dari "chian cong
Pay", Cie Koen Tie telah sampai ditepi telaga dan mohon
bertemu dengan Siauw Touwcu" Bwee Giok mengerutkan
alisnya, ujarnya. "Hantar dia datang kemari"
Si macan tutul dari gunung wu San, Tong Yun Siauw
mendengus, ujarnya. "Ciangbunjin dari Thian Cong Pay
ternyata juga dapat datang kemari" Boen ching juga
mengerutkan alisnya, kemudian sambil tertawa katanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Nama Chiet Poh Tui Hun Kiam atau Si jago pedang tujuh
tindak pencabut nyawa telah menggetarkan dunia kangouw,
kali ini dia datang kemari tentulah adalah hendak mencari aku
Boen Ching."
Mendengar perkataan itu, sambil tertawa ujar Bwee Giok.
"Boen heng tak usah khawstir, kini kau berada didalam
markas perkumpulan Elang sakti, aku kira dia juga tak berani
berbuat hal-hal yang keterlaluan terhadap kau" Tong Yun
Siauw juga mengangkat bicara, ujarnya:
"Cie Koen Tie ternyata berani seorang diri datang kemari".
Ia berhenti sejenak dan memandang pada Boen ching,
kemudian lanjutnya.
"Ini hari aku ingin melihat bagaimana kali kehebatan dari
Tujuh tindak pencabut nyawa itu."
Boen ching berdiam diri, ia hanya tertawa tawar.
Tak lama Si Jago pedang tujuh tindak pencabut nyawa
telah sampai disana, dia memakai pakaian yang berwarna
hijau muda, sedang pada punggungnya menyoren sebilah
pedang, dibelakangnya mengikuti dua orang muridnya dan
berjalan memasuki ruangan itu.
Bwee Giok tetap duduk ditempat tak bergerak. Cie Koen Tie
kelihatannya sangat tidak puas atas sikap dan kelakuan Bwee
Giok itu, dengan perlahan dia mendengus, kemudian katanya.
"Yang ini apalah benar adalah putri Bwee Hong, Bwee
Giok" Mendengar hal itu Boen Ching menjadi sangat terkejut,
pikirnya.
"Kiranya Bwee Giok ini adalah seorang gadis makanya aku
selalu merasa sikapnya terlalu lemah lembut, kiranya ia adalah
seorang gadis yang menyamar"
Terpikir lagi olehnya bahwa dirinya kini duduk demikian
dekatnya dengan dia, malah terasa sedikit tak enak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Bwee Giok nampak Cie Koen Tie menyebut nama ayahnya


dengan seenaknya bahkan memecahkan rahasia
penyamarannya, dalam hatinya menjadi merasa tak senang,
tetapi dia sejak kecil telah mendapat didikan yang keras dari
ayahnya, sehinga kemantapannya melebihi dari orang lelaki
biasa, mendengar perkataan itu dengan perlahan ia bangun
berdiri sambil berkata:
"Yang datang apakah benar adalah ketua Thiam Cong Pay
SiJago pedang tujuh tindak pencabut nyawa. Cie Koen Tie, Cie
Thay- hiap?" Cie Koen Tie tertawa ter- bahak2, sahutnya:
"Setelah berpisah selama sepuluh tahun ternyata Bwee
Loote mendapatkan seorang gadis yang demikian baiknya, aku
kira dia tentu akan merasa sangat puas."
Bwee Giok masih dapat menahan amarahnya tetapi si
macan tutul dari gunung Wu San mana dapat menahan
amarahnya, melihat sikap congkak dari Cie Koen Tie itu sambil
tertawa tergelak- gelak. katanya.
"Aku tidak bertemu dengan Liong wong Yun selama tiga
puluh tahun ternyata dia dapat mempunyai seorang murid
yang demikian baiknya."
Mendengar perkataan itu wajah Cie Koen Tie segera
berubah. Liong Wong Yun adalah nama suhunya, ternyata
orang ini dihadapannya berani menyebut nama suhunya
dengan seenaknya, apalagi kini dia menjabat sebagai
Ciangbunjin dari Thiam Cong Pay, dengan usia orang ini paling
tidak juga lebih besar sepuluh tahun dari dirinya, ternyata
berani omong besar.
Dengan dingin dia bertanya kepada Bwee- Giok. "Siapakah
orang yang baru berbicara ini?"
Tong Yun Siauw tertawa besar, tangannya menyambar
cawan arak diatas meja dan segera diremasnya sehingga
menjadi hancur berkeping-keping, begitu tangannya
diayunkan, tiang besar yang terdapat didalam ruangan- itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

segera tertembus oleh pecahan cawan arak. itu dua


membentuk cakar macan tutul.
Boen ching menjadi sangat terkejut, si Macan tutul dari
gunung wu Sau ini ternyata bukanlah nama kosong saja,
kehebatan lweekang nya mungkin dapat melampaui lweekang
dari Shie Siauw In-
Tampak hal ini wajah ciangbunjin dari Thiam cong Pay, cie
Koen Tie segera berobah hebat, sambil tertawa besar katanya.
"Kiranya adalah si Macan tutul dari gunung Wu San, Tong
Yun Siauw"
Sambil tertawa kakinya yang menginjak di atas ubin itu
mengeluarkan suara yang gemuruh.
Wajah Tong Yun Siauw pun berubah, ternyata selama
sepuluh tahun menutup pintu, kekuatan Lweekang ciangbunjin
dari Thiam cong pay ini ternyata mendapatkan kemajuan yang
sangat pesatnya, jika dilihat dari ilmu "Siauw khi cing Yuen
atau dengan tertawa meretakkan ubin yang baru saja
dipamerkan itu, dapat dilihat kekuatan Lweekang nya tidak
berada dibawah dirinya.
Tetapi cie Koen Tiepun tak berani memandang ringan pada
Tong Yun Siauw, diantara dua orang itu yang seorang adalah
manusia aneh dari pegunungan dan yang seorang lagi adalah
ciangbunjin dari Thiam cong pay, sekali saja mereka masing-
masing mencoba kekuatan pihak lawan, siapapun tak ada lagi
yang berani mulai lagi. Terdengar Bwee Giok membuka mulut
bertanya kepada cie Koen Tie.
"cie Thayhiap ini hari datang kemari entah ada urusan
apa?" Mata cie Koen Tie beralih memandang pada Boen ching,
lalu ujarnya.
"Aku dengar sekarang Boen ching berada dalam
perkumpulan saudara, Tujuh partai besar telah mengambil
keputusan untuk mengadakan pertemuan diloteng "oei Hok
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Lo" untuk merundingkan cara pemberesan urusan Boen Ching


ini, jika kini berada di dalam perkumpulan saudara, kami harap
kau mau menyerahkan kepadaku untuk aku bawa pulang
kegunung."
Bwee Giok tertawa tawar, matanya menyapu pada orang2
yang berada dalam ruangan, serunya:
"Boen Ching adalah sekarang tamu terhormat dari
perkumpulan Elang Sakti kami, jika Cie Koen Thayhiap ingin
minta orang itu, aku kira hal ini sangat sukar untuk
dilaksanakan"
Mendengar perkataan Bwee Giok itu, wajah Cie Koen Tie
berubah menjadi sangat dingin, sahutnya.
"Urusan ini adalah urusan kami tujuh partai besar, dan
menyangkut hubungan yang sangat erat atas mati hidupnya
orang-orang didalam Bulim."
Boen Ching segera bangun berdiri, dia tidak menginginkan
karena urusannya sehingga menyebabkan perkumpulan Elang
Sakti ini berselisih dengan enam partai besar, katanya
kemudian kepada Cie Koen Tie.
"Cie Koen Tie, engkau bicara janganlah seenaknya, aku
baru saja pulang dari Siauw limsie, Hay Goat thaysu telah
menceriterakan seluruh urusan itu kepadaku."
Sambil berkata dia mengeluarkan tanda pengenal dari batu
giok putih hadiah dari Hay Gwat thaysu itu, kemudian
lanjutnya.
"Diantara tujuh partai besar masih ada partai yang mana
lagi?"
Wajah cie Koen tie segera berubah sahutnya. "Kiranya
engkau yang bernama Boen ching"
Boen ching tertawa tawar, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Setelah berpisah selama sepuluh tahun, akhirnya aku juga


tidak jadi mati, pemberian hadiah mu berupa sekali pukulan
itu selamanya aku tak dapat melupakan-"
cie Koen tie palingkan kepalanya dan memberi perintah
kepada dua orang yang berdiri di belakangnya.
"Tangkap pemuda itu" Bwee Giok dengan dinginnya
menggertak.
"Sebentar Didalam pusat perkumpulan Elang Sakti ditelaga
Thay ouw ini tidak mengijinkan engkau untuk berbuat
seenaknya."
cie Koen tie dongakkan kepalanya, tampak wajah Bwee
Giok berubah menjadi sangat dingin dan menakutkan, tanpa
terasa hatinya menjadi terperanjat, pengaruh perkumpulan
Elang Sakti meliputi dua belah tepian sepanjang sungai Tiang
Kang, jika sampai dirinya bentrok dengan mereka, agaknya
juga tidak akan sanggup untuk melawan mereka itu.
Hwee cie Ling atau si Trenggiling api cah We pun telah
bangun dan berdiri, dia adalah kepala cabang dari
perkumpulan Elang Sakti, kepandaiannya tak dapat dipandang
rendah dan menunggu begitu Bwee Giok membuka mulut
memberi perintah, segera akan turun tangan-
cie Koen Tie mendengus, ujarnya kepada Bwee Giok. "Jika
ayahmu ada ....."
Tak menanti dia selesai berbicara, potong Bwee Giok
dengan dingin.
"Sekalipun ayahku berada dirumahpun tidak mungkin akan
mengijinkan engkau untuk membawa pergi Boen Ching dari
sini."
Tampak hal ini, sambil tertawa Boen Ching berkata pada
Bwee Giok.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Bwee heng, dia telah datang kemari, aku pikir akan men-
coba2 minta pelajaran dari jago pedang tujuh tindak pencabut
nyawa yang berasal dari Thiam Cong Pay ini, apakah benar2
lihay seperti yang disiarkan didunia kangouw ataukah hanya
nama kosong belaka." Bwee Giok tersenyum, ujarnya.
"Boen heng kalau mempunyai niat untuk main-main
dengannya, silahkanlah "
Bwee Giok tahu kalau kepandaian Boen Ching sangat tinggi
sukar diukur, dua orang murid dari Cie Koen Tie itu tentunya
bukan lawannya apalagi si Macan tutul dari gunung Wu San si
Trenggiling api dan lain2nya disana semuanya tak takut kalau
Cie Koen Tie sampai berhasil menurunkan tangan jahat
terhadapnya.
Boen Ching menyapu dua orang pemuda itu, tubuhnya
berkebat dan berdiri ditengah kalangan-
Cie Koen Tie nampak gerakan Boen ching yang demikian
enteng dan gesitnya itu, mengetahui kalau dua orang
muridnya itu tentu tak dapat melawannya, tetapi meskipun
demikian apakah harus dia sebagai seorang ciangbunjin dari
satu partai besar turun tangan sendiri. Dua orang murid dari
Cie Koen Tie itu mencabut keluar pedang mereka dari
sarungnya, satu dikanan dan satu dikiri mengerubuti Boen
Ching seorang.
Meskipun pedang Boen Ching berada di pinggangnya,
tetapi ia tidak mau mencabutnya, dua orang pemuda itu
berpaling memandang pada cie Koen Tie, tampak wajahnya
tidak memperlihatkan perubahan apa-apa, dua orang pemuda
itu segera mengangkat pedangnya dan menyerbu kearah Boen
ching.
Thiam cong Kiam Hoat juga sangat terkenal akan
kelihayannya didunia Kangouw, kini dua orang pemuda itu
bersama-sama mengerubuti Boen ching seorang diri, sudah
tentu bisa dibayangkan betapa dahsyatnya serangan itu, tetapi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

didalam hati Boen ching telah mempunyai perhitungan yang


masak. dan akan menggunakan ginkangnya yang lihay itu
untuk menghadapi dua orang pemuda itu.
Tubuh Boen ching berkelebat menghindar kesamping, lima
jarinya mencengkeram tubuh pedang dari pemuda disebelah
kirinya dan ditarik kearah pemuda yang lainnya, dua belah
pedang itu segera bertemu dan membuat mereka masing-
masing mundur setindak ke belakang.
Boen ching segera kembali ketempat asalnya dengan dingin
ia memandang dua orang pemuda itu.
cie Koen Tie menjadi sangat terkejut, dalam hatinya diam-
diam berpikir.
"Dua orang muridku ini ternyata demikian kacaunya,
sehingga hanya satu gebrakan saja Boen ching telah
menduduki diatas angin"
Dua orang pemuda itu membentak lagi dan ber-sama2
menyerang tubuh Boen ching dengan hebat.
Boen ching dalam satu gebrakan saja telah mengetahui
kalau pengalaman dua orang pemuda ini dalam menghadapi
musuh sangat Cetek.
Tubuh Boen ching segera mendekat mendesak pada dua
orang itu.. dua belah pedang segera ditusuk kearahnya, cepat
ia mengerahkan ilmu "Hui Sie Yun Seh" pada saat yang sangat
kritis ini ia menghindari tusukan dua bilah pedang itu dan
balikkan tubuh melancarkan tendangan, dua bilah pedang Itu
segera tertendang lepas.
Dalam ruangan itu segera terdengar sorak sorai yang
sangat ramai, wajah Cie Koen Tie berobah menjadi membesi
dengan suara dingin ujarnya. "Sungguh suatu ilmu silat yang
sangat tinggi."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching memangnya mempunyai niat untuk bergebrak


dengannya. mendengar perkataan ini, ia tertawa tawar
ujarnya.
"Ilmu silatku bila tidak dapat dihitung tinggi, hanyalah dua
orang murid Thiam Cong pay ini tak terpandang sebelah
matapun olehku"
Cie Koen Tie dengan gusar mendengus, ia ingin turun
tangan sendiri, tetapi teringat dirinya sebagai seorang
angkatan tua dari satu partai besar, mana dapat berbuat
demikian, maka dengan dingin sahutnya. .
"Tentu pada suatu hari engkaupun akan tak terpandang
sebelah matapun oleh mereka itu." Boen Ching tersenyum
jumawa, ujarnya.
"sekalipun engkau, aku juga tak memandang sebelah
matapun"
Sebenarnya Cie Koen Tie sudah akan pergi, tetapi kini
mana dia dapat pergi lagi, Boen Ching berkata demikian
bukanlah dengan terang-terangan menantang dia untuk
bergebrak?
Sekalipun si macan tutul dari gunung Wu-San juga merasa
bahwa perkataan Boen Ching ini keterialuan, dia tahu
kepandaian Boen Ching meskipun baik, tetapi hanyalah
dikarenakan gerakannya saja yang gesit, tetapi dalam hal
lweekang masih tertinggal jauh dari dia.
cie Koen Tie dengan tertawa panjang ujarnya:
"Dalam sepuluh tahun ini aku cie Koen Tie belum pernah
mendengar perkataan yang semacam ini."
"Tetapi ini hari ternyata aku telah berbicara demikian
terhadapmu. "Jawab Boen ching dengan tawar.
cie Koen Tie dengan gusar mendengus, selama sepuluh
tahun ia bersemedi menghadap dinding, telapak tangan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

peninggalan Thian Jan Shu, yang terdapat pada hioloo kuno


itu meskipun dia belum dapat mempelajari seluruhnya, tetapi
pikir nya tentu adalah suatu rangkaian ciang Hoat.
segera ia dengan menggunakan satu tangannya menekan
kearah Boen ching.
Pukulan ini adalah hasil dari jeri payahnya selama sepuluh
tahun menyelidiki ilmu silat yang tertera pada hiolo kuno itu.
Boen ching tampak pukulan yang dilancarkan cie Koen Tie
ini sangat aneh sekali, ternyata pukulan itu telah menutup
seluruh jalannya untuk melancarkan pukulan, ia menjadi
bingung harus dengan menggunakan cara apa untuk
mematahkan serangan itu. Tubuhnya segera bergerak mundur
kebelakang.
cie Koen Tie yang telah dibuat gusar oleh Boen ching
pukulan ini mana dia mau tarik kembali, tubuhnyapun maju
mengejar serangannya tidak berubah selalu ditujukan kedada
Boen ching.
Boen Ching nampak setiap kali mau berkelit atau
menghindar selalu tak berhasil, hatinya menjadi tertegun,
segera ia melancarkan tiga kali serangan dengan
menggunakan ilmu "Thay Thien Kioe Sih".
Cie Koen Tie menjadi terkejut, ia tak sempat menarik
kembali pukulannya, Boen Ching telah digentarkan oleh
pukulan Cie Koen Tie ini hingga setengah tubuhnya menjadi
kaku sedang Cie Koen Tie sendiri terlempar sejauh tiga kaki
lebih oleh ilmu "Thay thien Kioe sih" dari Boen Ching ini.
Cie Koen tie menjadi sangat terkejut, dirinya dapat
dilemparkan dengan mudah oleh Boen Ching keudara, untung
dia tak sampai menderita luka.
Sedang Boen Ching dengan sempoyongan mundur dua
tindak kebelakang, untung Cie Koen tie dalam keadaan kaget
tadi telah menarik separoh dari tenaganya sehingga dia tidak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

terluka, sedang dia yang dalam keadaan terdesak


melancarkan serangan, meskipun Cie Koen tie juga tak dapat
berkelit dari serangan tersebut tetapi juga tidak sampai
terluka. orang yang berada didalam ruangan itu saking
terperanjatnya sampai berdiri semuanya.
Cie Koen Tie menjadi sangat gusar, dia menyesal tadi telah
menarik separuh dari tangannya, jika tadi sekali pukul ia
berhasil menyebabkan Boen Ching terluka dalam, mungkin
masih tak mengapa baginya tetapi, dia malah kini dipaksa
berada dibawah angin-
Boen Ching, setelah dapat berdiri tegak lalu menarik napas
panjang2, ia merasa pada dadanya terasa sedikit mual, tetapi
tidak sampai terluka dalam, diam2 dalam hatinya merasa
sangat terkejut^
Si Macan tutul dari gunung Wu San, Tong Yun Siauw
dengan perlahan2 duduk kembali dia melihat jurus2 yang
dilancarkan dua orang itu sama-sama sangat aneh sekali,
tanpa terasa dalam hatinya mendesir, jika dia yang disuruh
menerima jurus-jurus aneh itu, agaknya dia juga tak akan
sanggup untuk menerimanya. Terdengar Boen ching berkata
pada cie Koen Tie.
"Nama jago pedang tujuh tindak pencabut nyawa telah
menggetarkan sungai telaga, tetapi aku kira mungkin juga hal
ini tak ada gunanya untuk menghadapi aku seorang diri."
cie Koen Tie mengetahui kalau Boen ching menginginkan
dia untuk menggunakan pedang dalam hatinya sebenarnya ia
juga mempunyai niat untuk berbuat demikian, pikirannya
segera berputar, pikirnya.
"Boen ching kini berada didalam pusat markas perkumpulan
Elang Sakti, jika aku datang untuk meminta orang sudah tentu
mereka tidak akan menyanggupinya, mengapa tida
menggunakan kesempatan ini membunuh mati dia saja, jika
Boen ching telah binasa, Perkumpulau Elang Sakti ini juga
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tidak mungkin karena kematian satu orang saja lalu mau


sampai bentrok dengan enam partai besar."
Dengan perlahan ia mencabut keluar pedangnya, sambil
tertawa dingin ujarnya. "Engkau boleh coba2 kelihayan
pedangku"
Dalam hati Boen ching sebenarnya takut kalau cie Koen Tie
menggunakan jurus aneh itu lagi, jika dapat membuat dia
sampai mencabut pedangnya, dirinya tentu akan menjadi agak
aman, kehebatan Ie Bok Kiam Hoat telah diketahui semua
orang, dengan kekuatan lweekang yang dimilikinya sekarang
ini kiranya juga tak usah takut terhadap cie Koen Tie.
Diapun dengan perlahan mencabut pedangnya, tubuh cle
Koen Tie begitu bergerak, secepat kilat telah melancarkan ilmu
"Ti hiet Poh Tui Hun Kiam atau ilmu pedang tujuh tindak
pencabut nyawa" dengan hebatnya. tubuh Boen ching ber-
turut2 mundur kebelakang, dengan mengunakan Ie Bok Kiam
Hoat yang dipadukan dengan gerakan "Sie Liu Eng Hong" ia
menghadapi serangan musuh, tetapi tetap masih terasa
sambaran pedang yang ganas dan dingin diempat penjuru
tubuhnya, serangan pedang cle Koen Tie ini tambah lama
tambah cepat dan bertambah hebat.
Tong Yun Siauw nampak dan orang itu baru saja bergerak
telah demikian serunya, dalam hatinya juga sedikit ikut
merasa tegang, ia nampak ilmu pedang tujuh tindak pencabut
nyawa meskipun ganas, tetapi gerakan dari Boen ching pun
ternyata sangat aneh, ditengah berkelebatan tubuh Boen
ching, pedang cie Koen Tie bagaikan angin saja mengikuti
terus, tetapi tetap tak dapat melukainya seujung rambutpun. .
cie Koen Tie diam2 juga merasa sangat terkejut,
pertahanan Boen ching ternyata demikian ketatnya, sehingga
ilmu pedangnya tak ada gunanya dalam menghadapi Boen
ching ini, jika lweekangnya dapat lebih tinggi setingkat lagi
tentu ia akan dapat mengacaukan gerakan kaki Boen ching ini
bahkan dapat segera mengalahkannya tetapi kini ia tak dapat,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kehebatan dari lweekang yang dimiliki Boen ching sungguh tak


pernah ia duga sebelumnya.
Sekejap mata saja ratusan jurus telah berlalu, kedua kaki
Boen ching hanya maju mundur dalam lingkungan seluas
delapan depa saja, sedang cie Koen Tie pun tak dapat berbuat
apa2 terhadapnya, ia hanya dapat mendesak dan berada
dibawah angin, tetapi tak dapat melukainya.
cie Koen Tie makin menyerang dalam hatinya semakin
merasa berdebar, ilmu pedang Boen Ching kelihatannya
seperti hanya bertahan saja membuat dia menjadi kehilangan
akal.
Sebaliknya Boen Ching semakin bertempur hatinya menjadi
semakin mantap. ia tahu bahwa dia tak mungkin dapat
dikalahkan olehnya, pedangnya segera diputar sedemikian
rupa, niat nya akan balas mendesak musuh.
Cie Koen Tie nampak jurus pedang Boen Ching telah
berubah dari kedudukan bertahan menjadi kedudukan
menyerang, hatinya diam2 merasa girang, ia sengaja
membuka lubang kelemahan pada tubuhnya.
Sebenarnya Boen Ching akan menyerang sekarang,
nampak ada lubang kelemahan pada tubuh Cie Koen Tie,
hatinya menjadi sangat girang, pedangnya segera bergerak
dan mengeluarkan ilmu "Huan Ie Bok Kiam Hoat" gerak ilmu
pedangnya bagaikan harimau buas, sekali berubah dari
kedudukan yang bertahan kini sekuat tenaga menyerang pula.
ci Koen Tie tertawa dingin, pedangnya sedikit bergeser dari
tubuhnya berdiri tegak tak berkutik.
Boen Ching berturut-turut menyerang sampai sepuluh kali,
tapi selama itu dia hanya berhasil mendesak mundur cie Koen
Tie setindak.
Begitu tubuhnya terdesak mundur kebelakang, ia segera
mengeluarkau ilmu andalannya "Ciet Poh Tui Hun" atau tujuh
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tindak pencabut nyawa, tubuhnya sedikit membungkuk,


Pedangnya bagaikan angin dan menusuk lambung Boen
Ching.
Boen Ching menjadi sangat terkejut, ia tak sempat
menahan serangan tersebut, berturut-turut mundur
kebelakang.
Cie Koen Tie yang mengerahkan jurus pedang dari tujuh
tindak pencabut nyawa, pedangnya berturut-turut berubah
menjadi sepuluh bayangan lebih, sedang tubuhnya maju
kedepan sembilan tindak. selangkah lebih cepat dari langkah
berikutnya mengejar Boen Ching.
Boen Ching menjadi sangat terkejut, tubuhnya melayang
dan melancarkan ilmu tendangan "Cing Po Chiet Yau" tetapi
tetap tak dapat menahan serangan dari Cie Koen Tie tersebut.
tubuh Cie Koen Tie terus mendesak maju dan tahu-tahu
pedang Boen Ching telah dicukil hingga terlepas dari
tangannya.
orang-orang yang ada diruangan itu saking kaget-nya
menjadi berdiri semuanya, tetapi meskipun begitu tak
seorangpun yang dapat menolong Boen Ching.
Pada saat itu jarak pedang Cie Koen Tie telah mencapai
jurus yang terakhir. Chiet Poh Cieu Hiat" atau tujuh tindak
darah berceceran.
Tiba-tiba Boen Ching meraung keras, tubuhnya mendatar,
ternyata dengan tangan kosong ia mencoba merebut pedang
dari tangan Cie Koen Tie.
Cie Koen Ti menjadi terkejut dan gusar, ia dengan cepat
segera mundur kebalakang sedang Boen Ching berdiri
termangu-mangu, wajahnya pucat pasi, pada tangan
kanannya mencekal pedang Cie Koen Tie, sedang darah
menetes keluar dari telapak tangannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pada saat yang berbahaya tadi, kiranya Boen Ching tanpa


perduli keselamatannya lagi telah mengeluarkan jurus terakhir
dari ilmu "Thay Thien Kioe Sih" sungguh tak disangka ternyata
ia berhasil merebut pedang ditangan Cie Koen Tie.
Ilmu "Thay Thien Kio sih" merupakan ilmu silat pusaka
yang telah lama lenyap dari Bulim, pada waktu itu Seh TU Hoa
setelah mendapatkan ilmu "Thay Thien Kioe Sih"
kepandaiannya jauh melebihi tiga orang suhengnya bahkan
mengira ilmu silatnya merupakan nomor satu didalam dunia
Kangouw. ini semuanya adalah dikarenakan keanehan dan
keajaiba ilmu "Thay Thien Kloe Sih" ini, jarang ada yang dapat
menandinginya.
Seh TU Hoa karena menyesali peristiwa yang terjadi pada
puluhan tahun yang lalu, maka ia menurunkan ilmu "Thay
Thien Kloe Sih" ini kepada Boen ching, tetapi sembilan jurus
ini bukanlah sekali saja dapat dipelajari, Boen ching hanya
baru mendapatkan kulitnya saja sedang Seh TU Hoa sendiri
karena hubungan perguruan saja mau menurunkannya dan
kini ternyata dengan tangan kosong ia merebut pedang cie
Koen Tie yang sedang mengerahkan jurus ilmu pedangnya
yang sangat lihay, membuat ia sekarang harus berpikir
dengan cara bagaimana dia tadi dapat merebutnya.
Semua orang yang hadir diruangan itupun menjadi
tertegun semuanya, kiranya Boen ching tadi teringat kembali
pada waktu Seh TU Hoa menangkap ular di dalam gua,
kiranya tenaga dari telapak tangan haruslah digunakan secara
demikian. Wajah cie Koen Tie berubah menjadi pucat pasi,
ujarnya.
"Ini hari ternyata aku mengalami kekalahan ditanganmu.
pada tanggal lima belas bulan delapan, malam bulai Tiong ciu,
datanglah kerumah makan oei Hok Lo, pada saat itu tujuh
buah hioloo kuno semuanya akan hadir dan muncul disana,
semua urusan dapat diselesaikan pada saat itu juga"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pada saat itu Boen ching bagaikan baru sadar dari impian,
diam2 ia menghitung dari hari ini sampai malam Tiong ciu
masih ada tiga bulan lebih, dia memungut kembali pedang cie
Koen Tie dia dilemparkan kearah nya. seraya berkata. "Boen
ching pada waktu itu tentu akan hadir dalam rumah makan oei
Hok Lo"
cie Koan Tie yang menutup diri selama sepuluh tahun, baru
pertama kali turun gunung dan bergebrak dengan seorang
pemuda, ternyata dapat dikalahkan dengan mudah oleh Boen
ching, semangat yang berkobar-kobar kini telah dapat
dipadamkan semuanya dan berubah menjadi putus asa,
pikirnya .
"Hanya dengan kekuatan gabungan ciangbunjin dari
enampartai lainnya barulah dapat mengalahkan Boen ching
ini".
Dia menarik kedua tangan orang muridnya dan berjalan
keluar. Bwee Giok segera bangun berdiri dan berteriak.
"Hantar tamu keluar "
Dua orang pengawalnya segera mengikuti tiga orang itu,
berjalan keluar.
Boen ching memungut kembali pedangnya dan kembali
ketempat duduknya. Dengan wajah berseri-seri Bwee Giok
berkata.
"Boen heng, Kiong hie cie Koen Tie sebagai seorang
ciangbunjin dari Tiam cong Pay ternyata dapat Boen heng
kalahkan dengan tangan kosong bahkan merebut pedangnya".
Sambil tersenyum jawab Boen ching. "Ahhh. . . . terlalu
memuji"
Bwee Giok yang rahasianya telah diketahui oleh Boen ching
bahwa dia sebenarnya adalah seorang gadis meskipun
kelihatannya masih gagah perkasa, tetapi tak dapat dihindari
lagi adanya perbedaan antara laki dan perempuan,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sebenarnya dia akan melihat keadaan luka ditangan Boen


ching, kini terpaksa hanya bertanya, "Bagaimanakah dengan
luka ditelapak tapak tangan Boen heng ?"
Sambil tertawa jawab Boen Ching. "Ah, tak mengapa hanya
luka kecil saja "
si macan tutul dari gunung Wu San, Tong Yun Siauw sambil
tertawa besar ujarnya.
"Selama sepuluh tahun ini aku belum pernah melihat
pertempuran yang demikian ramainya, kepandaian Boen
Siauwhiap ternyata sangat aneh dan lihay, jika bertambah lagi
beberapa tahun, aku kira kau akan menjadi jago nomor satu
didunia kangouw ini". Boen Ching tertawa tawar, ujarnya.
"Didunia ini orang aneh yang berkepandaian tinggi sangat
banyak sekali, Cayhe mana dapat menandingi mereka-mereka
itu" Tong Yun Siauw tertawa tergelak^ sahutnya.
"Boen Siauhiap tak periu merendahkan diri, aku lihat pada
saat ini, diantara jago2 muda selain keponakan ini, aku kira
tiada yang dapat menandingi kau."
Boen Ching memandang Bwee Giok sekejap. dia melihat
pelipis Bwee Giok menonjol keluar, segera ia tahu kalau
kepandaiannya tidaklah rendah tapi entah dia anak murid
siapa.
Tong Yun Siauw sambil tersenyum ujarnya. "Siapapun
takkan yang mau percaya"
Dia nampak Boen Ching memandang Bwee Giok. mengira
kalau dia tak percaya, lalu katanya kepada Bwee Giok.
"Keponakan Giok sekarang seharusnva kau
mempertunjukkan sedikit kepandaian mu kepada kita semua."
Bwee Giok tak dapat menolak lagi sambil tertawa ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Boen heng demikian lihaynya mana dapat menyuruh aku


memperlihatkan kejelekanku." Sambil berkata ia mengambil
cawan araknya kepada dua orang itu ia berkata:
"Paman Tong dan Boen heng telah mempertunjukkan
kelihayannya dengan menggunakan cawan arak. kini akupuh
akan mencoba memperlihatkan sedikit kejelekan ku."
Perkataannya baru saja selesai, dia telah melemparkan
cawan arak itu, cawan arak itu segera meleset dan melayang
ke udara. lalu tangannya mengambil lagi sebuah cawan dan
dilempar keatas, dua buah cawan tersebut membentur satu
sama lain sehingga memisah kesamping dan meleset masuk
kedalam tiang seluruhnya bahkan tanpa memperlihatkan
retakan sedikitpun juga pada tiang tersebut.
Segera semua hadirin bertepuk tangan memuji, Boen ching
menjadi tertegun, lweekang dari Bwee Giok ini ternyata jauh
lebih tinggi dari dirinya bahkan tak dibawah Shie Siauw In, hal
ini membuatnya jadi sangat terkejut. Bwee Giok tersenyum
kepada Boen ching ia berkata. "Tontonan yang jelek, tontonan
yang jelek sekali"
"Keponakan ini jika dibandingkan kau dan aku
kepandaiannya kiranya jauh lebih tinggi" Boen ching juga
tertawa, katanya:
"Kepandaian Bwee heng, aku sungguh tak dapat
menggunggulinya."
Bwee Giok tertawa lagi, Boen ching yang memuji dia,
membuat hatinya merasa sangat nyaman, tiba-tiba dia melihat
luka di tangan Boen ching ternyata darahnya masih belum
berhenti mengalir, dia mengeluarkan suara tertahan, tanpa
terasa dia telah memegang tangan kanan Boen ching itu, tapi
kemudian menjadi sadar, wajahnya berubah menjadi merah
padam, cepat ia melepaskan tangan Boen Ching seraya
berkata:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Luka ditangan Boen heng belum sembuh, cepatlah


menghentikan mengalirnya darah."
Boen Ching tersenyum, padahal dia telah menutup jalan
darahnya, kini yang menglir hanya darah tadi saja, dia
nampak Bwee Giok demikian memperhatikan dirinya, dalam
hatinya timbul suatu perasaan yang sangat nyaman, kemudian
ia mengambil sebutir pil "Liong Hiat Sin Tan" dan ditelannya.
Bertepatan dengan waktu itu, sebuah bayangan turun
ketengah ruangan Boen ching yang nampak baru datang itu
adalah Shie Siau In, hatinya menjadi sangat girang, teriaknya.
"Siauw In sumoay "
Shie siauw In dengan dingin menyapa dua orang itu
sekejap. kemudian balikan tubuhnya dan melayang keluar.
Tubuh Boen ching pun segera melayang dan mengejar
keluar, teriaknya. "Siauw In sumoay, engkau jangan pergi
dulu, tunggu aku "
Nampak hal itu Bwee Giok menjadi tertegun, dengan
termangu-mangu ia memandang bayangan dua orang itu, dia
merasa dalam hatinya timbul suatu perasaan yang sangat tak
enak. ia menundukkan kepalanya tak berkata apapun. Tong
Yun Siauw segera tertawa tergelak ujarnya:
"Keponakanku, aku lihat kau sudah tiba saatnya harus
berkelana didunia kangouw "
Boen ching setelah mengejar dekat pada Shie Siauw In,
nampak dia tak mau berhenti lagi, dia tak tahu telah berbuat
salah apa terhadap Shie Siauw In sehingga membuat dia jadi
marah. Terpaksa dia hanya meminta dia untuk berhenti
berlari.
Shie siauw In lari terus hingga sampai ketepi telaga dan
melompat pada suatu perahu kecil.
Boen ching terburu-buru mengejar teriaknya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Siauw In aku datang kedaerah Kang Lam ini, justru karena


ingin mencari kau waktu itu aku telah menderita luka dalam,
kemudian selama seharian mencari dirimu keseluruh gunung,
aku bukannya sengaja hendak meninggalkan kau dan pergi
seorang diri."
Shie siauw In hanya merasa Boen ching sangat baik
terhadapnya, selamanya belum pernah ada orang yang
demikian baiknya terhadap dirinya, tapi kini ia nampak Boen
ching terhadap gadis lain pun demikian sikapnya, hatinya
tanpa terasa timbul rasa cemburu, teringat kembali perkataan
suhunya kepadanya dan kejadian yang dialami Ie Bok Tocu
ternyata tak salah lagi, Boen ching hanya akan menipu dirinya
saja.
Dia mana tahu kalau Boen ching sangat baik terhadapnya
adalah dikarenakan dia adalah putri kesayangan dari Ie Bok
Tocu, Boen ching menganggap dia sebagai adik kandungnya
sendiri dan tak mempunyai perasaan yang istimewa lainnya
terhadap dia
Tampak dia mengangkat dayungnya dan ditutulkan ke atas
air, maksudnya ingin menggunakan dayung itu memaksa Boen
ching jatuh kedalam telaga tapi teringat kembali sikap Boen
ching yang sangat baik terhadapnya, hatinya merasa jadi
merasa tak tega: Shie Siauw In mendayung perahunya
ketengah telaga, ujarnya. "Engkau sungguh2 sangat baik
terhadapku ataukah hanya ini menipu aku saja ?"
Boen ching menjadi tertegun sahutnya. "Sudah tentu
sungguh2 "
Shie Siauw In setelah termenung sejenak. kemudian
katanya lagi.
"Aku nampak kau dengan Bwee Giok demikian mesranya,
tahukah kau kalau aku dengan susah payah baru mendapat
berita yang mengatakan kau berada didaerah telaga Thay ouw
ini?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Mendengar hal ini, hati Boen ching menjadi tergetar, apa


yang dipikirkan oleh Shie siauw In bahkan kini telah diucapkan
keluar semuanya. Dia entah harus berbuat bagaimana
sekarang ini.
Shie siauw In adalah karena dia dan Ie bok Tocu baru mau
menghilangkan sifatnya yang dahulu, jika dia tak berani
melanjutkan berpikir lagi, tapi budi yang diterima dari Ie bok
Tocu sangatlah besar sekali, dia tak dapat membuat susah
pada Ie Bok Tocu..
Dia dongakkan kepalanya, nampak Shie siauw In sedang
memperhatikan dirinya, sinar matanya mirip sekali dengan
sinar mata dari Ie Bok Tocu, ia terpaksa tersenyum, ujarnya.
"Siauw In, mungkin kau telah lama datang ke mari, apakah
kau tak mendengar aku selalu memanggilnya sebagai Bwee
heng?"
Mendengar perkataan itu Shie Siaw In termenung sejenak,
kemudian dengan wajah yang ber-seri2 ujarnya.
"Bukankan kau mengetahui kalau dia adalah seorang gadis?
mengapa masih memanggilnya sebagai Bwee heng?"
Boen ching teringat kembali sikap yang gagah dari Bwee
Giok. sikap yang sangat menarik perhatiannya dengan
perlahan dia tertawa, sahutnya.
"Meskipun aku tahu dia adalah seorang gadis, tapi dia
sendiri tak mengatakannya, kalau tak memanggil dia sebagai
Bwee heng, lalu disuruh memanggil sebagai apa?"
Shie siauw In menghela napas lega, ujarnya kemudian-
"sekarang sudah tiada urusan lagi "
Baru saja perkataannya selesai diucapkan sebuah perahu
dengan sangat cepat datang mendekat orang yang berdiri
diatas perahu itu bukan orang dari perkumpulan Elang Sakti
melainkan adalah orang yang mengejar diri Boen ching
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

walaupun sampai laksa li-pun, Pat Huang Sin Mo Cie Uh chan


adanya.
Pada waktu itu disebabkan karena Shie Siaw in menderita
luka dalam, maka wajah Cie Uh chan yang bagaimanapun dia
tak mengetahui, kini nampak wajah Boen ching berubah
hebat, tanpa terasa tanyanya. "Siapakah orang itu?"
"Pat Huang Sin Mo "Jawab Boen ching singkat. Alis Shie
Siauw In berdiri, ujarnya.
"Sungguh bagus sekali, ini hari kita datang kemari kita ber-
sama2 membereskan diri nya."
Pada saat itu Cie Uh chan telah mendekati dua orang itu
tangannya mencabut senjata pecut geledeknya, sedang
tubuhnya meloncat dan melayang keperahunya yang
ditumpangi oleh Boen ching dan Shie Siauw In.
TANGAN kanan Shie Siauw In segera mengayun dayungnya
disertai dengan butir2 air telaga menyerang kearah Cie Uh
chan.
Cie Uh chan nampak dayung itu datangnya sangat hebat
dan ganas, tubuhnya mundur selangkah kebelakang, tetapi
lwe-kang Shie Siauw In diluar dugaannya, ketika ia menarik
kembali dayungnya, tangan kanan nya secepat kilat mencekal
perg elangan tangan kanan Cie Uh chan-
Cie Uh chan menjadi sangat terkejut, sungguh tak disangka
lweekang dari gadis ini jauh lebih tinggi dari lweekang yang
dimiliki Boen ching, dia didesak melayang kembali ke
perahunya, dengan dingin tanyanya dengan nada nyaring.
"Siapakah kau ini ?"
Kedua alis Shie Siauw In berdiri, ujarnya.
"Siapakah aku ? Fen Bian Lo Sat atau si Iblis wanita
berwajah cantik dimana sajapun tidak ada yang berani
membuka mulut untuk bertanya"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Cie Uh chan menjadi sangat terkejut, nama Shie siauw In


meskipun ia tidak mengetahuinya tetapi dia selalu
memperhatikan urusan didunia kangouw, nama Iblis wanita
berwajah cantik telah tersebar keseluruh Bulim, selamanya
tidak ada yang lolos dari tangannya.
Kini nampak wajah Shia siauw In dingin menyeramkan,
teringat kembali mengenai berita yang didengar mengenai
kejadian Iblis wanita berwajah cantik itu tanpa terasa hatinya
dia manjadi agak merasa jeri, ini hari ada dia ditempat ini,
ditambah lagi Boen ching, kiranya dirinya takkan mampu
melawannya, ditambah lagi ditangannya mencekal dayung.
Senjata pecut geledek meskipun lihay, tapi tak dapat
melawan senjatanya, senjata pecut geledeknya hanya dapat
digunakan untuk menangkap senjata2 yang ringan saja.
Pecutnya segera bergerak dan mundur kebelakang, tahu2
tubuh Shia siauw In berkelebat dan turun diujung perahunya,
seraya berteriak. "Ini hari engkau ingin pergipun takkan dapat
pergi lagi."
Cie Uh chan bukannya takut kepada Shia Siauw In, nampak
dia selangkah demi selang-kah mendesak mendekat padanya,
pecut ditangannya disabetkan dan menyerang kearah tubuh
Shia Siauw In.
Shia Siauw In begitu nampak senjata yang digunakan Cie
Uh chan adalah sebeah pecut panjang, dia tahu tak dapat
dihadapi dengan menggunakan pedang, dayung ditangannya
perlahan-lahan diangkat dan balas menyabet kepada Cie Uh
chan-
Dua orang dengan menggunakan dayung masing2 berdiri
diujung perahu, serta didepan dan yang lain dibelakang
perahu saling serang menyerang dalam waktu yang singkat
mereka ialah bertempur dalam keadaan seimbang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching yang nampak keadaan demikian segera


mencabut pedang Ie Bok Kiamnya, tubuhnya meloncat dan
pedangnya ditusukkan mengancam punggung Cie Uh chan-
Cie Uh chan yang dari muka dan belakangnya diserang
musuh, tangan kirinya segera di ayunkan, pecut geledeknya
melingkar menyabet kearah Boen ching.
Pedang Boen ching yang ditusukkan kearah pecut geledek
itu dengan cepat membuat pecut dan pedang melingkar jadi
satu, dia dengan gusar membentak kedua kakinya diangkat
dan melancarkan tendangan berantai kearah lambung Cie Uh
chan-
Cie Uh chan yang diserang dari muka dan belakang,
dengan gusar meraung keras, tangannya melepaskan pecut
geledeknya, sehingga membuat tubuh Boen ching menjadi
terjungkal jatuh, ditengah udara ia menarik napas panjang-
panjang dan jatuh kembali keperahunya.

Cie Uh chan segera balikkan tangannya dengan dayungnya


mendesak mundur Shie Siauw In, dan mendahului Boen ching
selangkah melayang turun keatas perahu Boen ching.
Tubuh Boen ching begitu menginjak keatas perahunya, Cie
Uh chan dengan menggunakan dayungnya mendesak mundur
kearah nya.
Shie Siauw In dengan cepat melemparkan dayung
ditangannya kebawah kaki Boen ching, tapi ternyata Cie Uh
chan telah berhasil melarikan diri.
Boen ching naik kembali keatas perahu dan memandang ke
arah dimana Cie Uh chan melarikan dirinya, dengan perlahan
ia menghela napas.
Oooo0dw0ooooO
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

MUNCULNYA KEMBALI IBLIS2 SAKTI


BOEN ching nampak Cie Uh chan telah menjauh,
membuatnya dengan perlahan menghela napas. Dengan halus
Shie Siauw In menghibur. "Lain kali tentu takkan membuat dia
dapat melarikan dirinya lagi."
Boen ching memandangnya sekejap, nampak dia tertawa
manis kepadanya, tanpa terasa dalam hati Boen ching timbul
suatu perasaan yang sangat aneh, Shie Siauw In setelah
mendengarBoen ching bercerita mengenai hal ikhwal ibunya,
Shie Yun Ku, dalam hati pikirnya Boen ching terhadap orang
semacam Ibunya sangat menghormati sekali, meskipun
kadang2 ia mengira Boen ching sedang menipu dia, tapi
begitu berada disampingnya, tanpa terasa dia ingin sekuat
tenaga berusaha lebih mendekati Boen ching. Dua orang itu
segera naik ketepi telaga, kepada Boen ching Shie Siauw In
bertanya: "ching Toako, kita sekarang hendak pergi ke mana
??" .
Boen ching setelah berpikir sejenak, ujar nya "Mari kita
berpesiar kedaerah Kang Lam saja, bukankah engkau ingin
berpesiar kedaerah Kang Lam?"
Dalam hati Shie Siauw In menjadi sangat girang, dua orang
itu menceritakan pengalaman masing2 setelah berpisah,
sambil melanjutkan perjalanannya .
Kiranya Shie siauw In setelah terjatuh dari atas kuda lalu
menyembunyikan dirinya, menunggu setelah lukanya menjadi
sembuh kembali, lalu melanjutkan perjalanannya ke arah
selatan untuk mencari diri Boen ching.
Kedua orang itu bercerita dengan gembiranya, tiba2
dihadapannya berkelebat sebuah bayangan hijau dan berdiri
dihadapan orang itu.
Boen ching nampak orang yang datang itu adalah seorang
wanita yang berusia pertengahan, baru saja akan membentak
untuk menegor Shie Siauw In telah menjadi ketakutan hingga
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

wajahnya berubah menjadi pucat pasi serunya. "Dia adalah


suhuku"
Dia tak sempat membentak. wanita berusia pertengahan itu
telah menotok jalan darahnya kedua orang itu, gerakkannya
yang secepat itu membuat dua orang itu tak sempat untuk
melawan, kemudian sambil mengempit tubuh kedua orang itu
wanita pertengahan itu melayang pergi dengan cepatnya.
Boen ching hanya merasakan tubuhnya ditotok orang lalu
tak sadarkan diri. Entah lewat berapa waktu, jalan darahnya
baru dibebaskan kembali, dia memandang kesekeliling tempat
itu, nampak kini dia telah berada disebuah gua dari suatu
bukit.
Wanita pertengahan itu duduk bersila diatas tanah, dengan
dingin sedang memandang dirinya, Shie Siauw In
menundukkan kepalanya di sisinya dan sedang menangis
terisak-isak.
Wanita berusia pertengahan itu nampak bahwa Boen ching
telah sadar kembali, dengan nada dingin ujarnya.
"Aku adalah putri dari Thian Jan Shu, Han cing Yu,
benarkah engkau adalah murid dari Yun ku ?"
Boen ching bangun berdiri, ujarnya.
"Boanpwee adalah Boen ching, suhuku memang benar
adalah putrinya Tan coe coen." Han cing Yu dengan dingin
berkata.
"Apakah engkau pernah mengatakan kepada Siauw In,
bahwa ia adalah putrinya Yun Ku?"
"Yaa, benar, suhuku telah bertahun-tahun mencari Siauw
In sumoay. "Jawab Boen ching dengan tenang.
Han cing Yu dengan gusar mendengus, ujarnya. "Kalau
bukan karena Siaw In, aku sejak dulu sudah membunuh mati
kau, siauw In aku peringatkan, jika engkau berani berbicara
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

yang bukan-bukan lagi, hati-hatilah dengan batok kepalamu "


Boen ching tertegun, sahutnya.
"Tetapi Siauw In sumoay memang benar- benar adalah
putri dari suhuku."
Han cing Yu mengangkat tangannya, baru akan dipukulkan
kearah Boen ching, tetapi dengan perlahan tangan itu
diturunkan kembali wajahnyapun berubah menjadi agak
lembut, katanya.
"Aku mempunyai suatu cerita untuk kalian dengarkan,"
Boen cing tidak paham mengapa Han cing Yu akan
menceritakan suatu cerita kepadanya, dalam hatinya diam-
diam timbul rasa curiga.
Han cing Yu setelah termenung sejenak. kemudian
katanya.
"Suhuku didalam Bulim adalah seorang yang berkepandaian
silatnya paling tinggi, dia mempunyai seorang putri
kesayangannya bernama ...."
Kelihatannya dia tidak ingin banyak berbicara, setelah
berhenti sejenak lalu lanjutnya:
"Engkau jangan mengurus dia bernama apa, pokoknya dia
adalah putrinya."
Hati Boen cing diam-diam bergerak. didunia ini orang
mempunyai kepandaian yang paling tinggi, yang dikatakan
Han cing Yu bukankah Thian Jan Shu dan dirinya sendiri?
Terdengar Han cing Yu melanjutkan ceritanya:
"orang aneh ini dengan orang lain mengadakan suatu
pertempuran yang seru, tetapi orang itu telah mati sedang
murid- muridnya tak berani datang menemui janjinya" Dalam
hati Boen cing berpikir, bukankah dia sedang mengatakan Tan
coe coen?
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pada saat ini Shie Siauw In pun telah berhenti menangis, ia


dongakkan kepalanya dengan terpesona mendengarkan cerita
dari Han cing Yu. Terdengar Han ching Yu berkata lagi.
"orang aneh ini mempunyai seorang murid, siapa namanya
aku telah lupa, orang ini adalah seorang yang jahat"
Ia berhenti dan termenung sejenak lalu lanjutnya.
"Tetapi pada waktu itu dia masih seorang yang sangat
baik."
Pikir Boen cing, mungkin orang itu adalah Tan Thian coen,
nama sebenarrya adalah Liauw Hoa Llong, cerita ini suhunya
sering menceritakan kepadanya. Han cing Yu meneruskan
ceritanya.
"orang aneh itu memerintahkan muridnya itu memanggil
salah seorang dari lima orang muridnya itu, dia telah pergi,
tetapi tidak memanggil salah satu dari lima orang muridnya
itu, malah membawa kembali cucu perempuan dari orang itu,
katanya dia telah meninggalkan sepucuk surat yang meminta
lima orang itu datang"
Boen ching memandang sekejap pada Shie Siauw In,
pikirnya: "Sudah bercerita pada keadaan yang sebenarnya".
Han ciu Yu nampak Boen ching memandang sekejap pada
Shie siauw In, dia mendengus, ujarnya.
"Tetapi muridnya itu telah berubah menjadi jahat, dia
memancing dan memperkosa putri dari orang aneh itu, orang
aneh itu karena murid dari orang itu tak datang, ditambah lagi
putrinya telah melahirkan seorang bayi perempuan, dalam
keadaan yang gusar itu, dia telah mengusir muridnya dan
putrinya dari perguruan dan membanting hingga mati bayi
perempuan yang dibopong nya itu, muridnya sebelum pergi
telah mencuri sebuah kitab rahasia mengenai racun, sehingga
orang aneh itu bersumpah tak mau menerima murid lagi,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

bahkan setiap orang yang ingin belajar silat padanya akan


dibunuh mati."
Boen ching menjadi termenung, kiranya demikian halnya
sehingga Thian Jan Shu telah membuat peraturan dimana
setiap orang yang ingin belajar ilmu silat darinya akan dibunuh
mati, untung dirinya pada waktu itu Thian San chiet Kiam
segera muncul, kalau tidak Thian Jan Shu tentu telah
menurunkan tangan jahat padanya. Han cing Yu berkata lagi.
"Muridnya itu terhadap putrinya tidak sungguh-sungguh,
setelah turun gunung lalu lari pergi"
Tiba-tiba Boen ching memotong.
"Yang dibanting hingga mampus oleh orang aneh itu
mungkin bukan bayi perempuan yang di bopong melainkan
cucunya sendiri"
Kedua mata Han ching Yu memancar sinar yang amat
gusar, ujarnya:
"ceritaku telah selesai kuceritakan, engkau sekarang boleh
segera pergi diri sini, kalau tidak maka selamanya engkau tak
akan dapat pergi dari sini lagi" Boen ching tertawa tawar,
ujarnya.
"cianpwee, sebelum aku pergi dari sini aku juga ingin
menceritakan sesuatu kisah, maukah cianpwee
memperkenankan aku sehabis bercerita baru pergi dari sini"
Han cing Yu dengan gusar mendengus setelah termenung
sejenak baru menganggukkan kepalanya .
Boen ching tersenyum ujarnya.
"Dua puluh tahun yang lalu, didalam Bulim ada dua orang
aneh yang seorang bernama Thian Jan Shu, sedang yang lain
bernama Tan coe coen"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Perkataan baru habis diucapkan tampak tubuh Han cing Yu


sedikit gemetar, teriak nya: "Engkau jangan berkata lagi "
Boen ching tersenyum, katanya.
"Yang tadi cianpwee katakan adalah urusan yang
menyangkut diri putri Thian Jan Shu, sedang aku sekarang
yang akan kuceritakan adalah urusan yang menyangkut diri
putri Tan coe coen, maukah cianpwee mendengarkannya?"
Han cing Yu diam tak berkata, segera Boen ching
menceritakan segala urusan yang mengenai suhunya Shie Yun
Ku kepada Han cing Yu.
Han cing Yu setelah mendengar cerita itu menjadi
termangu- mangu, tak dapat meng u- capkan apa-apa sejenak
kemudian baru katanya.
"jika aku adalah Shie Yun Ku, tentu akan kubunuh mati Seh
TU Hoa, kalau tidak tentu hatiku tidak akan menerimanya"
Perkataan ini baru saja selesai diucapkan, diluar gua
terdengar suara helaan napas yang sangat perlahan-
Han cing Yu menjadi tertegun, dengan kepandaiannya yang
demikian tingginya itu, ternyata diluar gua kedatangan orang
asing, dia masih tidak mengetahuinya, segera bentaknya,
"Siapakah yang berada diluar itu?"
Seorang yang memakai jubah panjang berwarna hijau
melayang masuk kedalam gua, Boen ching nampak orang
yang baru datang itu dengan terkejut bercampur girang dia
bangun berdiri seraya berteriak. "Suhu kiranya ada engkau
orang tua"
Yang datang ternyata Ie Bok Tocu, Shie Yun Ku baru saja
pulang kepulau Ie Bok To. Shie Siauw In menjadi termangu-
mangu disamping, entah ia harus berbuat bagaimana.
Han cing Yu juga tidak menyangka kalau Shie Yun Ku tiba-
tiba dapat muncul ditempat ini, tanpa terasa ia juga
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

termangu- mangu. Sambil tertawa kata Shie Yun Ku kepada


Han cing Yu.
"Aku karena tak tentram hari melepaskan Boen Ching
seorang diri, setelah berjalan setengah jalanan lalu balik
kembali dan terus mengejarnya hingga sampai disini, Nona
Han tentu tidak akan gusar terhadapku bukan?"
Boen ching mendengar Ie Bok Tocu berkata demikian
hatinya terasa sangat terharu atas perhatiannya itu.
Han cing Yu barn saja habis mendengar urusan mengenai
Shie Yun Ku, dalam hatinya juga sangat simpatik terhadapnya.
Nampak hal ini dengan tertawa pahit, ujarnya.
"Kita boleh dikata telah bersahabat, adik Yun Ku aku lebih
besar dari kau maka aku akan jadi kakakmu". Shie Yun Ku
tertawa, sahutnya.
"Kakak cing Yu mau demikian menyebutku aku sungguh
merasa sangat beruntung sekali". Han cing Yu setelah berpikir
sejenak. kemudian ujarnya.
"Kita berdua semuanya merupakan orang-orang yang tak
beruntung, aku jika jadi kau sejak dahulu telah membunuh
mati Seh TU- Hoa manusia keparat itu, didunia ini semua
orang lelaki tak ada seorangpun yang merupakan orang yang
baik-baik." Shie Yun Ku tertawa tawar seraya berkata:
"Seh Tu Hoa dia akan menjadi sadar dengan sendirinya,
buat apa aku harus membunuhnya? apalagi ayahku Tan coe
coen selama hidupnya paling mencintai aku, karena aku
sangat mirip dengan ibuku, sedang ibuku sejak aku masih
kecil telah wafat, dia orang tua karena selalu rindu dan
memikirkan padanya sehingga usianya menjadi sangat
pendek, didunia ini orang lelaki tak ada yang baik, mengenai
hal ini aku tak dapat menerimanya".
Han cing Yu termangu- mangu, dia mengira Shie Yun Ku
yang telah mengalami penderitaan yang lebih banyak dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dirinya, tentu akan menyetujui perkataannya itu, ternyata dia


tetap tak menyetujuinya, mau tak mau dia harus memikirkan
perkataan Shie Yun Ku ini. Sesaat kemudian berkatalah dia
kepada Shie Yun Ku.
"Kalau begitu sebagian besar bukan orang yang baik-baik
tentunya kaupun mau mengakuinya bukan?"
Shie Yun Ku tertawa ujarnya.
"Aku tak mengerti engkau mengartikan yang bagaimana,
tetapi aku tak mengetahui itu betul atau tidak."
Han cing Yu menghela napas dengan perlahan kepada Shie
Siauw In ia berkata. "Aku tidak sesuai menjadi ibumu, dia
adalah ibumu yang sebenarnya"
Shie Siauw In menjadi tertegun, ia bangun berdiri kedua
mata Shie Yun Ku berputar memandang padanya, Shie Siauw
In tak tahan lagi dan menubruk kedalam pelukan Shie Yun Ku
seraya berteriak:
"ibu engkau dapat memaafkan aku bukan?"
Shie Yun Ku sangat sayang dan cinta kepada putrinya kini
She siauw In membuka mulut mohon ampun, tanpa terasa dia
juga meneteskan air matanya seraya berkata
"Siauw In, anak sayang... jangan menangis lagi, ibumu
yang salah meninggalkan kau demikian lamanya."
Boen ching yang berdiri disamping dalam hatinya juga
merasa terharu bercampur dengan gembira, sedang Han cing
Yu tak dapat menahan meneteskan air mata.
Shie Yun Ku melirik nampak keadaan yang demikian itu
dengan cepat berkata kepada Shie Siauw In-
"Engkau masih tidak memberi hormat kepada Ibu
angkatmu?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Shie Siauw In menjadi tertegun, segera ia berlutut memberi


hormat, hati Han cing Yu merasa sangat kaget bercampur
girang ujarnya. "Yun Ku sungguh kau seorang yang baik"
Sehabis barkata suaranya telah tersumbat oleh isaknya, tak
dapat mengeluarkan suara lagi sedang air matanya terus
mengalir keluar.
Shie Yun Ku lalu bertanya kepada Boen ching tentang
pengalamannya setelah berpisah dengannya, Boen ching tak
berani berbohong, semuanya diceritakan kepada Ie Bok Tocu.
Ie Bok Tocu setelah termenung sejenak ternyata tak dapat
mengetahui siapa yang mempunyai lweekang yang demikian
tingginya sehingga dapat mewarisi lweekang kepada Boen
ching dengan melalui suara genta, mengenai perjanjian pada
hari Tiong chiu diloteng oei Hok Lo masih sangat pagi, Cie
Koen Tie ternyata berkata demikian, kiranya pada saat itu
orang dari seluruh pelosok akan datang semuanya mengantar
tujuh buah hiolo kuno peninggalan Thian Jan Shu, enam buah
hioloo sudah pasti akan muncul bersama hal ini sudah tentu
akan menjadi incaran setiap orang didunia Kangouw ini.
Empat orang itu lalu pergi beristirahat, haripun makin lama
makin gelap sedang Boen ching bergeser pindah ke lain gua
untuk beristirahat.
Keesokan harinya begitu Boen ching membuka matanya
ternyata hari telah jauh siang, dengan cepat dia bangun dan
berjalan kedepan gua dimana tiga orang lainnya itu
beristirahat.
Tetapi sesampainya didepan gua tiga orang itu ternyata
telah menghilang tanpa bekas, hati Boen ching menjadi
berdebar, dia tahu tiga orang itu pasti tidak akan
meninggalkan dia seorang diri tanpa alasan- tetapi dalam gua
itu terbukti telan menjadi kosong sudah tentu tiga orang itu
meninggalkan tempat itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dia mencari sejenak disekitar gua itu, nampak pada dinding


gua itu tertera beberapa tulisan yang ditinggalkan untuk dia
oleh Ie Bok Tocu. Tulisan itu berbunyi. "Karena urusan penting
meninggalkan tempat ini, tak usah memikirkannya"
Tulisan ini ditulis tak karuan, agaknya ditulis dalam keadaan
terburu-buru, hal ini malah membuat dia menjadi kuatir, Ie
Bok Tocu ternyata pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun
kepadanya, entah telah terjadi urusan apa yang demikian
penting nya.
Dia baru saja termenung memekirkan persoalan ini. tahu2
dari depan gua itu terdengar suara gelak ketawa yang sangat
keras seorang kakek tua berjubah kuning berjalan masuk
dalam gua.
Boen ching segera balikkan tubuhnya, tampak wajah orang
itu merah segar, sedang pelipisnya menonjol keluar, sekali
pandang dapat dilihat bahwa kepandaiannya orang itu tidak
rendah.
Orang tua berjubah merah itu memandang Boen ching
sejenak dia tertawa ujarnya. "Engkaulah yang bernama Boen
ching?"
Boen ching dengan perlahan anggukkan kepalanya
tanyanya. "Siapakah Cianpwee ini?"
Orang tua itu berwajah merah itu tertawa besar, sahutnya.
"Ternyata kau masih mempunyai sopan santun, suhumu
karena ada urusan penting yang harus diselesaikan telah pergi
dari sini, aku datang ke mari mencarimu karena aku
mempunyai urusan yang hendak dibicarakan denganmu pula"
Boen ching mendengar orang tua berjubah merah ini
ternyata mempunyai urusan mencari dia, lalu tanyanya.
"cianpwee, ada urusan apa mencari aku?"
Orang tua berwajah merah itu sambil tertawa ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Begitu aku menyebut namaku engkau tentu sudah


mengetahuinya, aku bernama Yuen Pu"
Boen ching mendengar orang tua itu menyebut namanya,
dalam hati diam2 merasa sangat terkejut, Yuan pu
mempunyai julukkan sebagai Siauw Hui Wan Yuen atau sikera
terbang berwajah girang, dia adalah seorang yang telah
mempunyai nama didalam bulim, Ginkang Ie Bok Tocu boleh
dikata tanpa tandingan, sedang ginkang dari sikera terbang ini
jarang sekali ada tandingannya jika dibandingkan dengan
ginkang, maka Ie Bok Tocu masih lebih tinggi satu tingkat dari
Yuen Pu ini, sedangkan dalam hal bertempur jarak dekat,
gerakan kilat dari Yuen Pu ini dapat melebihi gerakan dari Ie
Bok Tocu.
Telah belasan tahun lamanya dia tak berkelana didunia
kangouw, ini hari mendadak datang mencari dirinya entah ada
urusan apa . Yuan pu sambil tertawa berkata.
"Kau tak usah merasa takut, aku hanya mencari kau untuk
merundingkan sesuatu, pada waktu itu Thian Jan Shu
mewariskan tujuh buah hioloo kuno kepadamu, aku mau
melihat engkau mempunyai keadaan istimewa yang
bagaimana sehingga menyebab kan dia begitu pandang
berharga padamu, jika engkau menang, sudah tentu aka tak
ada perkataan lain selain pergi dari sini. tetapi jika engkau
kalah ditanganku, maka tujuh buah hioloo kuno itu kau harus
serahkan padaku dan bersama-sama aku pergi keloteng oei
Hok lo, tetapi saat itu aku akan dapat dengan sangat lancar
dan mudah mendapatkan tujuh buah hioloo kuno itu
ketanganku."
Boen ching mendengar Siauw Bian Hui Yuen berkata
demikian, dia tertawar tawar, sahutnya.
"Aku kira pada saat itu engkau tak mungkin akan
mendapatkannya dengan mudah." sepasang mata Yuen Pu
memancarkan sinar mata yang sangat aneh, ujarnya dengan
keras.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Engkau tak perlu mengetahui urusan ini"


Boen ching tersenyum lagi, ujarnya..
"Pertaruhan secara begini tidak seimbang jika engkau kalah
sambil bertepuk tangan dapat pergi dari sini, tetapi jika aku
yang kalah, bukankah aku kalah dengan sia-sia belaka?"
Siauw Bian Hui Yuen- Yuen Pu tertawa tergelak sahutnya.
"Baik kau bilang kalau aku yang kalah harus berbuat
bagaimana?"
Sambil tertawa ujarBoen-ching.
"cianpwee mungkin tahu jejak dari suhuku, jika
kemungkinan cianpwee yang mengalami kekalahan- Boen
ching tak ada permintaan lain, hanya memberitahukan
kepadaku mengenai jejak dari suhuku."
Siauw Bian Hui Yuen menganggukkan kepalanya tanda
menyetujuinya.
Boen ching tarmenung sejenak, ujarnya.
"Bertanding dengan cara bagaimana, adalah cianpwee yang
mengajukan pertanyaan ataukah boanpwee yang mengajukan
pertanyaan?" Siauw Bian Hui Yen tertawa tergelak sejenak
kemudian ujarnya.
"Waktu itu Thian Jan Shu mewariskan tujuh buah hioloo
kuno kepadamu, usiamu baru sepuluh tahun, bahkan tak
memiliki kepandaian sedikitpun, aku pikir engkau tentu
mempunyai keadaan yang melebihi orang lain, engkau saja
yang mengajukan pertanyaan" Boen ching tertawa ujarnya.
"Perintah kau orang tua, mana aku berani membangkang,
tetapi cianpwee tak boleh menyesal."
"bukankah engkau seenaknya mengajukan pertanyaan,
engkau harus minta persetujuan dariku terlebih dahulu." Sahut
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Siauw Bian Hui Yuen- Yuen Pu. Mendengar perkataan itu


jawab Boen ching.
"Begitupun baik, aku hanya ingin cianpwe mengucapkan
sepatah kata saja sudah cukup,"
Yuen Pu termenung sejenak. kemudian sambil tertawa
besar ujarnya.
"Kalau hanya begitu saja masa tidak boleh?"
Boen ching tertawa lagi, kemudian ujar nya:
"Pertama cianpwee harus bersumpah tidak boleh
berbohong."
Yuan Pu tertawa tergelak sahutnya.
"Meskipun aku telah banyak membunuh orang, tetapi
selama hidupku, belum pernah aku berkata bohong, masih
ada satu kata lagi apa yang kau akan katakan?"
Boen ching tersenyum, jawabnya.
"Jika demikian itulah sangat bagus, cianpwee hanya perlu
mengucapkan kalau cianpwee tidak mau tujuh buah hioloo
kuno itu, boanppwee segera akan mengaku kalah."
Yuen Pu menjadi tertegun, dia membuka mulutnya tetapi
tak dapat mengeluarkan suara Sedikitpun, kalau tak mau
mengucap kan juga tak mungkin, otaknya segera berputar,
sejenak kemudian sahutnya.
"Baiklah aku selamanya tidak akan menginginkan tujuh
buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu." Boen ching
tertawa tergelak.
ujarnya: "cianpwee kini telah kalah"
"Aku yang menang, akukan tidak meminta adalah kau yang
memberikan kepadaku, jika engkau telah memberikan
kepadaku sudah tentu aku tak akan bertanya lagi kepadamu"
Jawab Boen ching dengan tenang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Salah, jika engkau mengatakan mengingin kannya, maka


engkau telah berbicara bohong, jika engkau berbicara dengan
sesungguhnya, maka aku tak perlu lagi memberitahukannya
kepadamu."
Yuen Pu menjadi tertegun, setelah termenung sejenak.
ujarnya: "Kalau begitu tak dapat..."
Dia tadi berpikir sekiranya jika ia mengucapkan satu patah
kata saja bahwa dia tidak menginginkan hiolo itu, Boen ching
mau tidak mau harus memberikan kepadanya, sekalipun dia
mengatakan tidak menginginkan hiolo itu-itu, tetapi Boen
ching harus memberikan kepadanya.
Tetapi kini dia harus mengatakan kalau dia tidak
menginginkan hiolo itu, sebab sekali dia berkata demikian
maka berarti dia akan mengalami kekalahan, berpikir sampai
disini dia menghela napas, ujarnya. "Sudahlah aku mengaku
kalah"
Boen ching menjadi sangat girang ujarnya.
"Terima kasih cianpwee, aku harap cianpwee mau
menjelaskan jejak dari pada suhuku" Pikiran Yuen Pu segera
berputar, sambil tersenyum jawabnya.
"Kecuali jika bertaruh sekali lagi, kalau tidak hanya akan
memberitahukan suhumu pergi kemana saja, tetapi tidak akan
kuberi tahukan dia pergi kemana untuk kedua kalinya dia tak
akan dapat berhasil menipunya lagi.”
Mendengar perkataan itu sambil tersenyum, ujarnya "Tak
usah, jika bertaruh sekali lagi, boanpwee tentu akan
mengalami kekalahan-" Mendengar Boen ching berkata
demikian, Yuen Pu menjadi tertegun ujarnya.
"Tak perduli siapa yang menang, aku akan
memberitahukan padamu semua sebab2 sehingga mereka
pergi, bagaimana?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching menggelengkan kepalanya sahutnya. "Terima


kasih cianpwee."
Dia hanya perlu mengetahui mereka pergi kemana, setelah
dia menyusul pergi kesana sudah tentu akan mengetahuinya
dengan sendirinya, sedang untuk menipu Yuen Pu sekali lagi
sudah tentu bukanlah merupakan pekerjaan yang sangat
mudah.
Yuen Pu dengan perlahan menghela napas, pikirnya
"Pemua yang bernama Boen ching ini sungguh sangat
pandai, tidak dapat disalahkan lagi kalau Thian Jan shu
mewariskan tujuh buah hiolo itu kepadanya." Setelah
termenung sejenak kemudian ujarnya: "Suhumu pergi
kegurun pasir"
Boen ching menjadi tertegun, pergi ke gurun pasir? dia
tidak mengetahui suhunya ada urusan apa yang demikian
pentingnya sehingga pergi kegurun pasir. Siauw Bian Hui Yuen
nampak Boen ching tertegun, dia tertawa tergelak. ujarnya.
"Sudah tentu aku tak akan memberi tahukan kepadamu,
mereka pergi untuk melakukan tetapi aku memberi nasehat
kepadamu janganlah kau pergi kesana sebab tempat itu
sangatlah berbahaya sekali?" Boen ching memandang sekejap
pada Siauw Bian Hui Yuen da katanya:
"Aku kira aku harus juga pergi kesana"
Yuen Pu tersenyum, ia balikan tubuhnya dan lalu berjalan
pergi.
Boen ching menjadi termenung, Ie Bok Tocu tergesa-gesa
meninggalkan tempat ini, sudah tentu ada urusan yang sangat
penting, kini mendengar Yuen Pu mengatakan kalau tempat
itu sangat berbahaya, apa lagi jarak sampai peretemuan pada
malam Tiong ciu masih ada tiga bulan lamanya, masih sedikit
berharga kalau pergi ke gurun pasir untuk melihat-lihat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Berpikir rampai disini, tubuhnya bergerak dan melayang ke


arah utara.
Boen ching mengerahkan ginkangnya, ia memilih jalan
yang jarang sekali dilalui orang, di hadapannya telah muncul
sesuatu gunung yang sangat tinggi, Boen ching menjadi ragu-
ragu sejenak. kemudian bagai kan terbang ia melayang masuk
ke gunung itu.
Hari mulai menjadi gelap. Boen ching terus berlari
memasuki lembah itu, sebenarnya ia ingin melewati dengan
jalan berputar, tetapi kini ternyata ia sudah jauh memasuki
kedalam gunung, sedang dihadapannyapun terdapat suatu
lembah. Boen ching berlari terus dan baru berhenti dihadapan
mulut lembah itu, nampak pada mulut lembah itu terpancang
sebuah batu nisan yang sangat besar, pada batu nisan itu
berukis tujuh buah tulisan yang berbunyi.
"Lembah Pek Hiat, yang berani masuk mati" Boen ching
menjadi tertegun pikirnya.
"Apakah mungkin tempat ini tempat kediaman dari seorang
aneh?"
Baru saja memandang terpesona pada batu nisan itu
ditengah udara tiba-tiba terdengar pekikan burung. elang
raksasa berputar sebentar ditengah udara dan kemudian
menukik masuk kedalam lembah, tetapi baru menukik
ditengah jalan tampak diluar lembah terdapat seorang asing,
tubuh elang raksasa berputar lagi, bagaikan kilat menubruk
ketubuh Boen ching.
Boen ching yang nampak elang raksasa itu menubruk ke
arahnya, sayap dari elang raksasa itu panjangnya kurang lebih
enam depa, tangan nya segera mencabut pedang nya dari
sarungnya, ie bok kiam dengan cepat menyambar kearah
elang raksasa tersebut.
Elang raksasa itu bagaikan telah mendapat latihan yang
sangat masak dari seseorang, kedua sayapnya sedikit
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

bergetar, kedua cakarnya bagaikan kilat mencengkeram


pergelangan tangan Boen ching.
Boen ching menjadi sangat terkejut, tangan kanannya
sedikit merendah, ujung pedangnya menusuk kearah lambung
elang raksasa itu, elang raksasa itupun merasa sedikit diluar
dugaan, setelah memekik panjang ia terbang meninggi lagi.
Begitu elang raksasa memekik panjang, dari dalam lembah
berkelebat sesosok tubuh seorang kakek tua yang rambutnya
telah putih semua dan memakai jubah berwarna merah
secepat kilat muncul dihadapan Boen ching.
Boen ching saking terkejutnya hingga mundur dua langkah
kebelakang, sedang elang raksasa itu tampak majikannya
telah muncul segera mengeluarkan suara pekikan sekali lagi,
dan terbang kedalam lembah.
Kakek tua berjubah merah itu dengan dingin memandang
sekejap pada Boen ching kemudian ujarnya.
"Engkau Celingukkan didepan lembah Pek Hiat ku ini,
apakah sedang mengintai harta kekayaanku itu?"
Boen ching menjadi tertegun ujarnya.
"cianpwee telah salah paham, aku baru melihat batu nisan
itu, elang raksasa itu telah menubruk kearahku, aku tak
mengetahui kalau didalam sana tersimpan harta kekayaan
macam apa."
Kakek tua berjubah merah itu dengan dingin mendengus, ia
memperhatikan Boen ching sekejap. tampak dia sepertinya
tidak sedang berbohong, sinar matanya berputar dan berhenti
pada pedang ditangannya, itu lalu ujarnya.
"Ini hari terhitung engkau tidak berani melanggar masuk
kedalam lembahku ini, sementara itu aku akan mengampuni
jiwamu sekali ini, tetapi pedang yang berada ditanganmu itu
harus kau serahkan kepadaku."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching nampak kakek tua berjubah merah itu ternyata


tertarik pada pedang Ie Bok kiam ditangannya ini, dirinya
hanya berhenti sejenak didepan mulut lembah itu, elang
raksasa nya tanpa sebab telah menubruk ke arahnya, dan kini
masih dengan seenaknya tanpa perduli segala urusan
meminta pedang Ie bok kiam yang ada ditangannya ini,
jangan dikata Ie bok kiam itu bukan pemberian suhunya Ie
Bok tocu, sekalipun pedang biasapun tidak akan dengan
demikian mudahnya diserahkan kepadanya. Boen ching
setelah berpikir sampai disini, dengan dingin sahutnya.
"cianpwee berbuat demikian bukankah akan membuat
orang tertawa hingga terlepas giginya dengan usia cianpwe
yang demikian tingginya ternyata memaksa menyuruh
boanpwee menyerahkan pedang ditanganku ini, apakah tidak
takut ditertawai orang banyak?"
Kakek tua berjubah itu memandang terpesona pada Boen
ching, kemudian sambil tertawa besar ujarnya.
"Selama tiga puluh tahun tidak berkelana didunia kangouw,
ternyata telah mendapat perubahan yang demikian banyaknya
di dalam kangouw itu, selama hidupku belum pernah ada
orang yang demikian berani bentrok dengan aku orang tua"
Boen ching dengan tawar menjawab:
"Akupun selamanya belum pernah dengar ada orang tua
yang demikian tak tahu aturannya, seperti kau"
Kakek tua berjubah merah itu menarik napas kembali
senyum dibibirnya, ujarnya.
"Apakah engkau menginginkan aku membunuh kau terlebih
dahulu baru merebut pedangmu itu."
Boen ching yang nampak hal itu pun nampak pula begitu ia
menarik kembali senyumnya pada wajahnya segera diliputi
oleh naps u pembunuhan, setelah mend engar pula perkataan
kakek tua berjubah merah itu, tiba2 ia teringat akan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

seseorang, dalam hatinya tanpa terasa menjadi terasa


mendesir, tanyanya.
"Apakah benar cianpwee adalah Kiem can ciat Cie atau si
Toya emas berjari baja, cang Sun Leoi ?"
Sahut si kakek tua berjubah merah itu berkata dengan
dingin.
"Sungguh tak disangka, sudah tiga puluh tahun, masih ada
orang yang masih ingat akan diriku."
Semangat Boen cing segera berkobar, tiga puluh tahun
yang lalu didalam Bu-lim Setan arak paras elok, harta dan
kedudukan diantara empat iblis itu, Kiem cang ciat Cie, cang
Sun Loei menduduki tempat ketiga, selama hidupnya dia
gemar akan segala harta kekayaan, mutiara-mutiara dan
berlian, di dunia ini begitu terlihat olehnya, dia tentu akan
berusaha hingga terjatuh ditangannya, tigapuluh tahun
berselang, entah karena urusan apa, empat iblis itu telah
membuat gusar pada Thian Jan Shu, sehingga Thian Jan Shu
mengejar mereka berempat, dan menyebabkan mereka
terdesak hingga tak ada jalan keluar, empat orang itu
bersama-sama berjanji, sejak itu didalam Bu-lim tak nampak
empat orang itu lagi, ternyata kini muncul ditempat ini, hal ini
mana tidak membuat Boen ching jadi sangat terkejut.
Katanya kepandaian keempat orang itu meskipun tak dapat
menandingi kepandaian Thian Jan Shu, tetapi didalam Bu lim
kiranya hanyalah Thian Jan shu seorang saja yang dapat
melawan mereka berempat. .
Boen ching setelah termenung sejenak, terdengar Chang
Sun Loei mendengus dan berkata. "Engkau sudah berpikir
masak- masaklah??"
Boen ching mendongakkan kepalanya memandang sekejap
pada Kiem cang Thiat cie, Chang Sun Loei, dalam hatinya tiba-
tiba terlintas satu pikiran, kemudian ujarnya. "Sudah pikirkan
masak-masak "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Berikanlah pedangmu itu kepadaku atau tidak?" Bentak


Chang Sun Loei dengan dingin. Boen ching tersenyum,
sahutnya.
"Pedang ini meskipun tak dapat digunakan membelah batu
pualam, tetapi adalah pemberian dari suhuku, berikan
kepadamu sih boleh tetapi apakah hanya karena sepatah kata
saja lalu sudah beres?"
Chang Sun Loei mendengar Boen ching telah menyetujui
untuk memberikan pedang itu kepadanya, wajahnya berubah
menjadi lemah lembut kembali, ujarnya. "Engkau ingin
bagaimana baru mau menyerahkan pedang itu kepadaku?"
Dia nampak pedang Ie Bok Kiam ditangan Boen ching itu
sangat kuno dan antik, selamanya barang yang diinginkannya
itu, walaupun dengan cara keji apapun akan dilakukannya
untuk mendapatkan barang tersebut. Boen ching tertawa
sejenak. ujarnya.
"Itu sangat mudah sekali, Cianpwee menginginkan pedang
ditanganku ini, seharusnya pula kau harus taklukkan betul-
betul diriku baru dapat mengambilnya, kepandaian cianpwee
tah usah dibilang sudah tentu sangat lihay, sekarang aku
mempunyai teka-teki, cianpwee harus menebaknya, jika
cianpwee dapat dengan cepat menebaknya, pedang
ditanganku ini akan kupersembahkan dengan kedua
tanganku."
Kiem cang Thiat cie, Chang Sun Loei menjadi tertegun, dia
tak menyangka kalau Boen ching akan mengajukan teka-teki
menyuruh dia menebaknya, dengan tertawa tergelak,
jawabnya.
"Baiklah, akan kudengar apakah teka-tekimu itu" Diam-
diam didalam hatinya dia berpikir.
"Aku orang tua telah tujuh puluh tahun lebih hidup didunia
ini, jika dibandingkan dengan anak kecil semacam kau yang
baru berusia paling banyak dua puluh tahun, maka aku akan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

jauh lebih tua, sekalipun teka-teki yang paling sukarpun juga


tidak mungkin akan menyulitkan diriku." Sambil tersenyum
sahut Boen ching.
"Jika cianpwee telah menyetujuinya maka janganlah
menyesal dikemudian hari." Chang Sun Loei dengan dingin
mendengus, ujarnya.
"Aku Chang Sun Loei meskipun kalau turun tangan sangat
kejam, tetapi belum pernah menyalahi janji. "
Boen ching menganggukan kepalanya, setelah berpikir
sejenak ujarnya:
"Aku akan mulai berbicara, engkau harus mulai
memperhatikan pula, begitu dilahirkan ia mempunyai dua
buah kaki, waktu mati mempunyai tiga buah kaki, apakah itu,
coba terkalah"
Chang Sun Loei menjadi tertegun, setelah berpikir sekian
lamanya juga tidak dapat memikirkan apakah barang itu,
ternyata dia menggelengkan kepalanya sambil berkata. "Tak
tahu, aku tak tahu apakah benda itu?"
Boen ching tertawa, pedangnya dimasukkan kedalam
sarungnya seraya berkata. "Kalau begitu, selamat tinggal
cianpwee"
Chang Sun Loei nampak Boen ching akan pergi, dengan
terburu-buru teriaknya.
"Tunggu sebentar, coba kau katakan, waktu lahir
mempunyai satu kaki, setelah dewasa mempunyai dua kaki,
waktu mati mempunyai tiga kaki, apakah itu benar ?"
sepasang mata Boen ching berkedip2, jawabnya "Tak ada
barang semacam itu "
Tubuh Chang Sun Loei bagaikan kilat berkelebat kedepan
Boen ching dengan gusar ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Engkau berani mempermainkan aku ?" Boen ching tak


menjadi gugup, dengan kalemnya ia berkata.
"Apakah cianpwee akan menyalahi janji cianpwee sendiri,
tadi waktu aku mengajukan teka-teki, kan belum pernah aku
mengatakan harus ada barang itu, dengan pengetahuan
cianpwee yang demikian luasnya jika mengatakan tiada
barang semacam itu, bukankah sudah benar"
Chang Sun Loei dengan gusar mendengus, untuk sesaat ia
tak dapat melampiaskan hawa amarahnya.
Boen ching tertawa ujarnya.
"Kalau begitu boanpwee akan mohon diri " Mana Chang
Sun Loei mau melepaskan dia begitu saja, tapi telah ada janji
sebelumnya, jika tak dapat berbuat apa2 terhadap dirinya, dia
tak mau merendahkan derajataya sebagai angkatan tua,
nampak hal ini teriaknya.
"Tunggu sebentar "
Boen ching membalikkan tubuhnya seraya bertanya.
"cianpwee masih mempunyai pesan apa lagi?"
Dalam hati Chang Sun Loei tergerak pikirnya:
"Aku harus berusaha untuk mendapatkan pedang tersebut."
Kepada Boen ching kemudian ujarnya:
"Kau anak kecil ternyata tak mengecewa kan, kini ternyata
mau pergi, sudah tentu aku sebagai seorang dari angkatan tua
tak dapat mengganggu kau seujung rambutpun."
Boen ching jadi tertegun, ujarnya. "cianpwee akau
berpesan lagi?" Chang Sun Loei tertawa, sahutnya.
"Aku bertaruh denganmu, jika aku menang maka aku akan
mendapatkan pedangmu itu, dan jika kau yang menang maka
kau dengan bebas meninggaikan tempat ini, bukankah itu
namanya sudah adil?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching tertegun, dapat lolos dari tangan iblis ini sudah
merupakan suatu pekerjaan yang susah payah, kini dia
ternyata terkata demikian, apakah penghidupan secara
tersembunyi selama tiga puluh tahun ini telah membuat dia
menjadi berubah? Chang Sun Loei tak menunggu Boen ching
berpikir panjang lagi, lanjutnya.
"Tahun yang lalu banyak orang mengatakan aku sangat
gemar akan kekayaan, ini juga ada kebenarannya, ini hari
ternyata aku telah kalah ditanganmu, mutiara2 yang aneh
didunia ini aku memiliki banyak sekali engkau turutlah aku
kerumahku untuk memilih sebuah, boleh dihitung sebagai
hadiah kekalahanku hari ini kepadamu."
Boen ching menjadi tertegun, selama belasan tahun ini
Chang Sun Loei mencintai harta kekayaan bagaikan
menyayangi jiwanya sendiri, kelihatannya dia tak akan
melepaskan begitu saja ini hari ternyata dia telah tertarik akan
pedang ditangannya bukan saja dapat membuat dia
melepaskan tangannya bahkan akan memberi barang
kepadanya, sungguh hal ini tak pernah dipikirkan sebelumnya.
Chang Sun Loei nampak Boen ching termenung, matanya
memancarkan sinar tajam sambil tertawa ujarnya.
"Sebenarnya aku juga memiliki banyak sekali pedang
pusaka, setelah engkau melihat harta kekayaan didalam itu
maka pada saat itu engkau mengetahui mengapa aku berbuat
demikian-."
Boen ching mendengar Chang Sun Loei telah
mengumpulkan kekayaan selama puluhan tahun lamanya,
mutiara yang aneh2 didunia ini tidak sedikit yang telah jatuh
ditangannya, di hatinya tanpa terasa timbul rasa ingin tahu,
segera ia dongakkan kepalanya akan mengiakan, tiba2 ---
matanya tertumbuk pada tulisan dibatu nisan yang berada
disamping Chang Sun itu. "Lembah Pek Hiat yang berani
masuk mati" ia mengerutkan alisnya dan segera mengetahui
apa tujuan dari Chang Sun Loei dengan tersenyum, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Boanpwee masih mempunyai banyak urusan tak dapat


berhenti lebih lama, kebaikan dari cianpwee selamanya akan
ku ingat terus."
Chang Sun Loei semula menganggap Boen ching sebagai
anak kecil dan mencoba menipu dia masuk kedalam lembah
kemudian dibunuhnya, Ie Bok Kiam bukankah dengan mudah
tanpa rintangan apa2 jatuh ketangannya, nampak Boen ching
ternyata tidak termakan oleh tipuannya tanpa terasa dia
mengerutkan alisnya ujarnya. "Apakah engkau sungguh tak
mau masuk kedalam lembah ini?" Boen ching tersenyum
sahutnya.
"Apakah cianpwee tidak melihat tulisan yang tertera pada
batu nisan itu? Siapa yang masuk kedalam tersebut akan
dibunuh mati." Chang Sun Loei tertawa tergelak sahutnya.
"Engkau tak mau masuk kedalam, aku juga akan memaksa
kau untuk masuk juga kedalam."
Diantara suara-suara tergelak tubuhnya bagaikan seekor
elang raksasa melayang menubruk ketubuh Boen ching.
Boen ching menjadi sangat terkejut sungguh tak di sangka
Chang Sun Loei ternyata dapat berbuat demikian, pedangnya
seraya dicabut ke luar sedang kaki kanannya mundur
kebelakang setindak. dengan menggunakan Ie Bok Kiam IHoat
ia melawan serangan musuh.
Chang Sun Loei ber turut2 melancarkan tiga kali serangan
tanpa mendapatkan hasil sedikitpun, pada mulutnya
mengeluarkan suara tertahan yang sangat perlahan tangan
kanannya segera melancarkan serangan dengan
menggunakan ilmu "Thiat ce Keng" atau ilmu jari baja
Jarinya menekan pada tubuh pedang ditangan Boen ching
sedang tangan kirinya mencengkeram tubuh Boen ching
masuk kedalam lembah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Begitu pedang Boen ching tertekan, tubuhnya segera


meloncat dan waktu jatuh keatas tanah ternyata telah berada
didalam lembah dari batu peringatan tersebut. Chang Sun Loei
tertawa besar, ujarnya.
"Kini ternyata engkau telah masuk kedalam lembah, aku
dengan tanpa rintangan dapat membunuhmu"
Boen ching saking terkejutnya keringat dingin telah
membasahi bajunya, Gelar Kiem Thiat sungguh bukan
merupakan nama kosong, kelihatannya kepandaian yang
dimilikinya itu jauh lebih tinggi daripada kepandaian suhunya.
Chang Sun Loei tertawa besar lagi ujarnya.
"Jangan kau kiri aku tak dapat mengetahuinya,
kepandaianmu itu adalah berasal dari Tan coe coen, Thian Jan
Shu telah mati, Tan coe coenpun telan binasa, putrinya
bersama empat orang muridnyapun kurang sedikit saja, kini
teryata engkau telah masuk ke dalam lembah, aku kira didunia
saat ini tak ada orang lagi yang dapat menolong dirimu."
Boen ching diam tak menjawab, banyak orang berkata
bahwa barang yang telah dituju oleh Chang Sun Loei, dia
tentu tak akan berhenti dan berusaha sekuat tenaga untuk
mendapatkannya ternyata perkataan itu sedikitpun tak ada
salahnya, dirinya meskipun telah mengetahui semuanya itu
tetapi kepandaian yang dimilikinya itu ternyata terlalu rendah,
sudah tentu sukar sekali untuk meloloskan diri dari
cengkeramannya.
Kedua mata Chang Sun Loei memancarkan sinar yang
tajam, sambil tertawa besar selangkah demi selangkah
mendesak mendekati tubuh Boen ching, sedang pada
mulutnya ia berkata.
"Sejak tadi aku menyuruh kau menyerahkan pedang itu
kepadaku, tapi kau tak mau, kini sekalipun engkau mau
menyerahkannya juga tak dapat mempertahankan jiwamu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching menarik napas panjang2 dan bersiap-siap jika


Chang Sun Loei maju setindak lagi maka dia akan mengadu
jiwa dengannya.
Ooo0dw0oooO

KIEM SHAN SWAT CIANG


BOEN CHING memperhatikan keadaan di sekitarnya, Chang
Sun Loei menjaga di mulut lembah, jika dia mau keluar dari
lembah tersebut hal ini merupakan suatu yang tak mungkin
terjadi, sedang haripun mulai menjadi gelap. satu-satunya
jalan untuk melarikan diri hanyalah terus masuk ke dalam
lembah.
Dengan menggunakan ginkangnya, "Shen Au Ban-Li" ia lari
masuk ke dalam lembah.
Chang Sun Loei tidak menyangka kalau dia lari ke dalam
lembah dia menjadi tertegun, terpikir olehnya, didalam lembah
itu tersimpan banyak sekali harta kekayaan dan benda-benda
berharga lainnya, mana dia dapat memperbolehkan Boen
ching masuk ke dalam? Dengan gusar dia bersuit nyaring,
tubuhnya bergerak mengejar ke arah mana Boen ching
melarikan dirinya.
Tetapi gerakan Boen ching terlalu cepat meskipun dia
adalah sebagai saorang iblis diantara empat iblis sakti, tetapi
juga paling2 hanya sedikit diantara Boen ching bergerak lebih
dahulu, sekali lompat saja dia sudah mencapai lima enam kaki
jauhnya.
Batu-batu dalam lembah malang melintang tidak karuan,
setelah membelok pada suatu tikungan dia telah tak dapat
menemui jejak Boen ching lagi, mencari dengan teliti disekitar
tempat itu tetapi tetap tak dapat menemui tempat
persembunyian Boen ching sedang haripun bertambah gelap.
untuk memanggil elang raksasanva membantu pencarian
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tersebut juga tak mungkin akan terjadi, terpaksa dia hanya


mendengus dingin dan berjalan kembali ke mulut lembah.
Dalam hatinya diam-diam dia, berpikir.
"Lembah Pek Hiat itu hanya mempunyai satu jalan keluar
ini saja, aku ingin menjaga semalaman disini, begitu hari
terang kembali, aku mau lihat engkau akan lari kearah mana
lagi".
Boen ching sembunyi ditempat gelap. ia tak berani
berkutik, setelah mendengar langkah kaki Chang Sun Loei
berjalan lagi keluar mulut lembah, hatinya baru dapat merasa
lega.
Menunggu hingga chan Sun Loei pergi jauh dari sana, dia
baru berani menongol keluar.
Dengan diterangi oleh sinar bulan yang remang-remang
tampak empat penjuru dari tempat itu diliputi oleh tebing-
tebing yang sangat curam, tingginya kurang lebih ratusan kaki
lebih, bukankah tenaga manusia yang dapat melewatinya.
Setelah memandang selama setengah harian dan merasa
lembah ini hanya mempunyai satu jalan keluar saja, tetapi
chan Sun Loei tentunya telah menjaga tempat itu, kalau
dirinya keluar melalui sana bukankah hanya untuk
mengantarkan dirinya kemulut macan saja.
Setelah berpikir sejenak Boen ching dengan perlahan
berjalan masuk kedalam lembah, tanpa terasa ia telah
berjalan sampai diujung lembah itu, tampak dibawah tebing
curam itu terdapat sebuah gua batu yang sangat besar, pada
gua itu masih terdapat pintu besi, hatinya merasa sangat
heran segera dia berjalan maju mendekat.
Tampak pintu besi itu ternyata tidak dikunci, dengan
perlahan dibukanya pintu besi tersebut begitu masuk kedalam
gua nampak didalam gua yang besar itu ternyata penuh
dengan intan permata yang berkilauan dan memancarkan
sinar yang menyilaukan mata.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching mengetahui bahwa tempat ini tentunya adalah


tempat Chang Sun Loei menyimpan harta kekayaannya,
hatinya tanpa terasa menjadi agak gugup,
Ia menoleh kebelakang, nampak dibelakangnya itu tak
terdapat seorangpun, segera dengan cepat ia menyelinap
masuk kedalam gua, kemudian merapatkan kembali pintu besi
tersebut.
Dia menyapu pemandangan keadaan disekitar gua besar
itu, nampak ditempat tersebut penuh dengan intan permata
yang selama hidupnya belum pernah melihatnya, sedang
didalam gua itu selain terdapat intan permata dan barang
pusaka lainnya, bahkan tempat untuk menginjakkan
kakinyapun sampai tak ada, dalam hati diam-diam pikirnya.
"Jika Chang Sun Loei ini diantara nya empat iblis sakti yang
terdiri dari setan arak, paras elok harta kekayaan dan
kedudukan, menduduki sebagai iblis yang gemar akan harta
kekayaan juga dapatlah masuk diakal".
Tetapi intan permata dan barang pusaka yang demikian
banyaknya itu tak ada gunanya dimata Boen ching, dia
memasuki gua itu sekalipun karena terdorong oleh rasa ingin
tahu, tetapi yang terpenting baginya adalah mencarijalan
keluar untuk meloloskan diri dari lembah tersebut.
BOEN CHING memandang lagi sekitar gua itu, gua yang
demikian besarnya itu ternyata isinya hanya intan permata
dan barang-barang pusaka melulu, bahkan tak ada lain barang
lagi, kelihatannya seolah-olah Chang Sun Loei ini makan dan
tidur semuanya dilakukan diatas intan permata itu.
Tampak hal ini, dalam hatinya terasa agak gemas
bercampur geli, kaki kanannya diangkat dan menendang
kearah tumpukan barang-barang berharga itu. intan permata
yang terkena tendangan tersebut bergulingan kearah
samping. Tiba-tiba Boen ching mengeluarkan suara tertahan,
suatu sinar yang lembut, dingin dan sangat terang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

memancarkan sinarnya keluar dari tumpukan intan- intan


tersebut.
Sinar itu sangat berbeda sekali dengan sinar-sinar yang
dipancarkan dari intan permata yang lain-
Boen ching membungkukkan tubuhnya untuk
mengenyampingkan intan permata yang lain, sebuah cermin
berwarna hijau muda muncul didepan matanya, dia
mengambil cermin tersebut.
Tampak sinar yang dipantulkan dari cermin tersebut
membentuk suatu bentuk yang menyerupai satu cerobong.
Selama hidupnya Boen ching belum pernah melihat benda
pusaka yang demikian itu. kini nampak benda itu tanpa terasa
dia menjadi merasa sangat sayang untuk melepaskannya
kembali.
Dia membelai cermin itu dan merasa dari cermin itu
memancarkan suatu hawa yang sangat dingin dan nyaman
dibadan, sedang sinar yang dipancarkannyapun sangat dingin
sekali.
Boen ching membalik cermin itu, tiba-tiba ia menjadi
termangu-mangu, kiranya dibalik dari cermin pualam itu
terpancang suatu gambar dari seorang gadis cantik.
Gambar dari gadis itu sungguh sangat hidup sekali,
wajahnya tersungging senyuman, cantiknya luar biasa, dia
pernah melihat kecantikan dari Shie Siauw In maupun Bwee
Giok dan menganggap mereka sebagai gadis yang paling
cantik di jaman itu, sungguh tak nyana kecantikan dari gadis
yang terpancang pada cermin itu jika di bandingkan dengan
kecantikan dua gadis yang ia kenal itu bahkan lebih cantik tiga
kali lipat.
Boen ching memandangnya hingga menjadi termangu-
mangu, sungguh tak dapat dipercaya didunia ini ternyata
masih ada gadis yang demikian cantiknya itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dengan perlahan dia dongakkan kepala nya, dengan


termangu- mangu memandang pada dinding gua itu, tampak
yang disinari oleh cermin pualam itu tiba-tiba terjatuh sebuah
ulat tembok.
Nampak hal itu, Boen ching jadi tertegun, ulat tembok itu
ternyata telah mati, hatinya menjadi merasa sangat heran,
kiranya cermin pualam itu masih dapat digunakan untuk
melawan ulat-ulat beracun apapun juga, cepat ia
menundukkan kepalanya memandang cermin pualam itu,
ternyata dibawah cermin tersebut tampak terukir dua buah
tulisan kuno yang sangat kecil yang berbunyi. "Thian Toen",
tulisan tersebut diukir dengan sangat indahnya.
Boen ching memandang gadis itu sejenak. kemudian
dengan menggunakan cermin pualam itu menyinari keempat
penjuru dari tembok dalam gua tersebut.
Sinar dari cermin pualam itu memancar ketempat-tempat
yang gelap dari gua itu. tahu2 dinding gua itu mulai bergetar
dan bergerak. Boen ching menjadi sangat terkejut, sedang
cermin pualam itu tetap dihadapkan pada dinding gua itu dan
menyinari tempat tersebut.
Sesaat kemudian dinding dari gua itu mulai melongsor dan
berguguran keatas tanah. seekor kelabang yang panjangnya
kira-kira tiga depa jatuh diatas tanah dengan kerasnya.
Boen ching menjadi termangu-mangu, dimana tempat yang
dilalui sinar cermin pualam terlihat kelabang itu jatuh mati
terdapat suatu celah kecil, dengan cepat Boen ching menyinari
tempat itu, ternyata bagaikan terdapat dunia lain lagi disana,
celah itu dalam sekali dan tak tampak dasarnya.
Boen ching menjadi terkejut bercampur girang, dia melihat
dinding gua itu tingginya empat lima kaki, dengan
menggunakan ginkang yang di milikinya itu untuk naik keatas
bukanlah suatu pekerjaan yang sulit, dia dengan cepat
meletakkan cermin pualam itu ke tangan kirinya sedang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tangan kanannya mencabut keluar pedang Ie Bok Kiamnya itu.


Tubuhnya segera melompat dengan menggunakan pedang itu
menabas kearah dinding gua.
Ie Bok Kiamnya itu ditabaskan kekanan dan kekiri untuk
menyingkirkan tanah yang ada, kini tampaklah mulut gua
sebesar lebih empat depa.
Boen ching menggunakan cermin "Thian Tuen" itu
menyinari gua tersebut sejenak, setelah nampak pada gua itu
ternyata tak terdapat lain binatang beracun, dia baru meloncat
naik keatas dan masuk kedalam gua itu.
Setelah masuk kedalam gua kecil itu, Boen ching melihat
cermin "Thian Tuen" yang berada dalam tangannya itu
ternyata secara otomatis mengeluarkan sinarnya, suatu sinar
hijau yang agak remang-remang memancar kearah depan-
Boen ching selangkah demi selangkah berjalan kedepan.
Setelah memasuki gua itu sejauh kurang lebih dua puluh
kaki, terlihatlah didalam gua itu ternyata terdapat suatu kamar
batu.
Boen ching, menggunakan cerminnya menyinari tempat itu,
kemudian menengok kekiri dan kanan sekejap. didalam gua
batu itu terdapat suatu rangka manusia dalam keadaan duduk
bersila.
Didepan rangka manusia itu terletak sebilah pedang
panjang, sedang pada dinding gua terukir sembilan buah
gambar manusia.
Boen ching yang melihat sembilan buah gambar manusia
itu agaknya sudah sangat dikenal ketika diperhatikan terus,
ternyata adalah gambar dari ilmu "Thay Thlen Kioe Sih" dia
menjadi tertegun kemudian memperhatikan lagi, setiap
sebuah gambar manusia itu dibawahnya ternyata masih
terdapat sembilan buah perubahan yang sangat aneh, hatinya
menjadi sangat girang. Dia sebelumnya memang pernah
belajar ilmu itu dari Seh TU Hoa. kini nampak ilmu itu ternyata
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

memiliki perubahan yang demikian besarnya, dengan cepat


dia memusatkan seluruh perhatiannya, dengan seorang diri
dia mulai berlatih ilmu silat itu menurut petunjuk dari gambar-
gambar yang terukir didinding gua itu.
Sambil berpikir ia berlatih terus, setengah jam kemudian
barulah selesai berlatih, hatinya menjadi terkejut bercampur
girang.
Dengan menggunakan cermin itu, dia menyinari dinding
gua itu, nampak pada dinding gua itu terukir beberapa kalimat
yang kira-kira berbunyi. "Para tamu yang mengunjungi gua
ini"
Karena salah menerima murid, sehingga dikurung didalam
gua digunung oei San ini oleh murid murtad. Kaki dan tangan
diputuskan, dengan batu ia menyumbat mulut gua, sehingga
selamanya tak dapat meloloskan diri. tetapi keinginan untuk
hidup muncul dalam hati, segera membuat jalan dalam gua
ini, sejauh dua puluh kaki, dan akhirnya berhasil menerobos
dinding dari gua ini, tetapi umur manusia ternyata tak dapat
panjang, meninggalkan ilmu Thay Thien Kiu Sih untuk
generasi yang akan datang kemari, pedang pusaka "cing Hong
Kiam kuhadiahkan, ilmu Thay Thien Kioe Sih sebagai ilmu silat
yang sangat lihay. Murid murtad yang berhasil mempelajari
hanyalah berupa kulitnya, saja orang yang setengah berhasil
mempelajarinya boleh segera dimusnahkan-"Tertanda
penghuni gua."
Boen ching yang membaca surat peninggalan imi menjadi
sangat girang, dengan cepat dia berlutut di hadapan kerangka
manusia itu dan menganggukkan kepalanya tiga kali,
kemudian bangun berdiri sambil memungut pedang cing Hong
Kiam itu, dengan perlahan dia mencabut keluar pedang itu
dari sarungnya, sebuah pedang kuno yang sangat antik dan
kuno segera muncul dihadapannya, seluruh tubuh dari pedang
itu diliputi oleh selapis sinar yang berwarna hijau ketika sedikit
digerakan sinarnya sangat menyilaukan mata.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sedang Boen ching memperhatikan pedang kuno yang


sangat antik tiba-tiba sebuah sinar yang sangat tajam itu
memancarkan masuk kedalam gua itu, Boen ching menjadi
sangat terkejut, kiranya hari telah menjadi siang, ia takut
kalau Chang Sun Loei mengejar sampai ditempat itu, dengan
cepat ia mengangkat pedangnya dan memusnahkan gambar
dari ilmu Thay Thien Kioe Sih yang terukir didinding gua itu.
Setelah ia memasukkan kembali pedang nya kedalam
sarung, mendadak pikirnya.
"Kini hari telah siang, ternyata ada juga sinar yang
memancar masuk kedalam gua itu, entah dari tempat mana
sinar ini masuk."
Baru saja dia menjadi tertegun, mendadak terdengar
olehnya suara bentakan yang amat gusar, Boen ching menjadi
sangat terkejut, dia tahu tentunya Chang Sun Loei telah
menemukan dirinya berada ditempat itu, sepintas lalu dia
melihat didalam gua itu terdapat hancuran batu yang cukup
banyak. ia menduga batu2 itu tentunya berasal dari batu2
yang digali oleh penghuni gua itu. Dia tak sempat berpikir
panjang lagi, tubuhnya bergerak dengan cepat dan
memindahkan batu-batu itu untuk menyumbat gua tersebut.
Suara bentakan Chang Sun Loei yang terdengar tadi, kini
setelah Boen Ching berhasil menyumbat gua itu dengan
batu2, makin lama suara Chang Sun Loei menjadi tak
terdengar lagi.
Boen Ching menghela napas lega, dengan cepat ia
memeriksa keadaan sekitar goa itu untuk mengetahui sinar
matahari tadi berasal dari mana. Dia nampak pada dinding
gua itu terdapat sebuah celah kecil, sinar matahari itu masuk
kedalam gua melalui celah kecil tersebut.
Tangannya dengan cepat mencabut keluar pedang Cing
Hong Kiam dari sarungnya dan ditabaskan kearah celah
tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dimana pedang cing Hong Kiarn itu berkelebat, dinding gua


itu bagaikan barang yang lapuk jatuh berguguran keatas
tanah semuanya. Tak lama kemudian telah muncul sebuah
lubang yang agak besar pada dinding gua itu.
Boen ching segera menongolkan kepalanya keluar, tampak
gua yang baru dibuatnya itu ternyata masih berada ditebing
lembah Pek Hiat, jarak dari bawah tak lebih dari dua puluh
kaki dengan menggunakan ginkangnya meskipun masih dapat
turun kebawah, tetapi begitu dia keluar dari gua itu Chang
Sun Loei tentu akan melihatnya, sehingga sekalipun ia dapat
keluar dari gua juga belum tentu berhasil lolos dari tangan
Chang Sun Loei.
Sedang Boen ching memandang keadaan sekitar tempat itu
dan memikirkan dengan cara bagaimana untuk meloloskan
diri, suara pekikan elang raksasa terdengar lagi dan tubuhnya
meluncur menubruk kearah nya.
Boen ching dengan ter-buru2 menarik masuk tubuhnya
kedalam gua, meskipun elang raksasa itu tak berhasil masuk
ke dalam gua itu, tetapi tetap berputar dan berpekik nyaring
diluar gua.
Boen ching tahu tebing yang setinggi dua-tiga puluh kaki
ini, Chang Sun Loei sekalipun mempunyai kepandaian yang
sangat tinggi juga tak mungkin berhasil naik keatas, apalagi
mulut gua diluar tebing itu sangat kecil, sekalipun misalnya dia
berhasil untuk naik keatas juga belum tentu dapat berbuat
apa-apa terhadap dirinya.
Dia menarik kembali tubuhnya kedalam gua dan membuka
buntalannya untuk bersantap makanannya yang dibawanya.
Selesai bersantap dia merasa agak haus. tiba-tiba
pikirannya bergerak, terpikir olehnya terusan yang digali oleh
penghuni gua itu yang panjangnya kira-ktra dua puluh kaki.
Meskipun di tangannya terdapat pedang Cing Hong Kiam yang
sangat tajam, tetapi pekerjaan ini bukanlah dapat diselesaikan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dalam waktu yang singkat, lalu didalam gua ini dia hersantap
apa dan air yang diminum itu berasal dari mana ?
Kalau makan mungkin dapat juga dia hanya bersantap
ulat2 yang ada didalam gua, tetapi air yang diminum ia
dapatkan dari mana ?
Berpikir sampai disini, segera ia memandang sekitar tempat
itu, tak mungkin ada sumber air ditebing yang setinggi ratusan
kaki ini. .Tetapi segera ia nampak dari atas dinding gua itu
mengalir air, tampak hal ini segera tangannya mencabut
pedangnya dan ditabaskan kearah di mana air tadi mengalir
Tampak tebing itu makin ditabas makin bertambah besar,
akhirnya terlihat suatu celah sempit yang lebarnya kira-kira
delapan depa, kiranya dibelakang celah itu terdapat sebuah
gunung besar.
Boen Ching yang nampak hal ini menjadi sangat girang,
dengan terburu-buru ia berkemas cermin itu dimasukkannya
ke dalam sakunya, sedang pedang Cing Hong Kiam disorenkan
dipunggungnya kemudian menerobos keluar gua.
Gua itu panjangnya ada dua tiga li, setelah keluar dari gua,
didepannya terbentang suatu deretan pegunungan yang
tinggi.
Boen Ching tahu deretan pegunungan itu terdapat didalam
gunung oei San, setelah melihat betul-betul arahnya dia lari
kearah tenggara.
Baru saja lari sejauh beberapa li tahu2 dari jauh tampak
berkelebat dua buah bayangan dengan sangat cepat .
Boen ching ketika nampak seorang diantara mereka itu,
hatinya menjadi berdebar orang itu ternyata adalah suhunya
Ie Bok Tocu dengan cepat Boen ching lari kearah nya.
Tampak orang yang sedang bertempur dengan suhunya itu
adalah seorang siucay berusia pertengahan, dibawah tangan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kanan nya mengepit seorang gadis yang ternyata adalah shie


Siauw In adanya.
Boen ching menjadi sangat terkejut, ternyata ada juga
orang yang dapat bertempur dengan Ie Bok Tocu sambil
mengempit seorang, bahkan kalau dilihat keadaannya
,sastrawan berusia pertengahan itu berada diatas angin, Ie
Bok Tocu hanya menggunakan ginkangnya yang sempurna itu
untuk berkelit ke samping sedang kesempatan untuk
membalas menyerang sedikit pun tak ada.
Ie Bok Tocu melirik. nampak yang datang itu ternyata
adalah Boen ching pada wajahnya tampak sinar yang amat
girang.
Dengan terburu- buru Boen ching melepaskan pedang cing
Hong Kiam dari punggungnya sekalian dengan sarungnya dan
kemudian dilemparkan ke arah Ie Bok Tocu sambil berteriak.
"Suhu cepat tangkap pedang ini."
Ie Bok Tocu dan sisastrawan berusia pertengahan itu
sama2 melayangkan tubuhnya untuk merebut pedang cing
Hong Kiam itu, tetapi ginkang Ie Bok Tocu yang merupakan
jago nomor satu, mana dapat si sastrawan berusia
pertengahan itu menandinginya, sehingga Ie Bok Tocu
berhasil menerima pedang cing Hong Kiam itu.
Boen ching segera meletakkan buntalannya keatas tanah,
dan mencabut pedang Ie Bok Kiam, dengan diikuti suara
bentakkan nyaring ia menubruk kearah sisastrawan berusia
pertengahan itu.
Kedua mata si sistrawan berusia pertengahan itu
memancarkan sinar tajam, ia tertawa tergelak. tangan
kanannya dikebas kan sebuah kipas yang memancarkan sinar
keemasan telah berada ditangannya, ketika kipas itu
membuka dan menutup terlihat di tengah ditengah dari kipas
itu terdapat gambar seorang gadis.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching menjadi sangat terkejut, kiranya Ie Bok Tocu


dan Han Cing Yu terburu-buru pergi adalah karena munculnya
iblis yang gemar paras elok itu.
Sungguh tak disangka si sastrawan berusia pertengahan
yang berdiri dihadapannyaini adalah iblis yang disebut sebagai
iblis yang gemar paras elok. Diantara empat iblis sakti, setan
arak. paras elok. harta kekayaan dan kedudukan menduduki
tempat kedua yaitu Kiem Shan Swat Ciang atau si kipas emas
pukulan berhawa dingin, Ouw Yang Bu Kie.
Boen Ching nampak Shie Siauw In berada di pelukannya,
tubuhnya dengan cepat meloncat ketengah udara, dengan
jurus "Hong Yan Yu Lu" atau ombak laut melanda daratan ia
menusuk jalan darah "Kuan Yuen To" didepan dada Ouw Yang
Bu Kie.
Ouw Yang Bu Kie tertawa panjang, kipasnya dibuka lagi,
dibelakang gambar gadis itu ternyata sebuah gambar dari
tengkorak. dia nampak jurus serangan ini sangat lihay, tidak
menanti Boen Ching sampai merubah jurus lain, kipasnya
menyambar yang mengakibatkan Boen Ching tepat menusuk
diatas kipas itu, tubuhnya tergetar, suatu tenaga yang besar
memaksa dia hampir-hampir saja pedangnya terlepas.
Kaki Ouw Yang Bu Kie bergerak dengan sangat cepatnya,
kipasnya ditutup kembali dan menotok kearah jalan darah "cie
Boen To" dibawah dada Boen ching.
Pada saat ini Ie Bok Tocu telah mencabut keluar
pedangnya, nampak pedang yang berada ditangannya itu
adalah sebuah pedang pusaka ia menjadi tertegun.
Pada saat dia menjadi tertegun inilah Boen ching dalam
keadaan bahaya, Ie Bok Tocu yang pedangnya telah dicabut
keluar itu segera memusatkan pikirannya, ia membentak
nyaring. Pedangnya di tusukkan mengancam jalan darah "Nau
Hu To" di belakang batok kepala Ouw Yang Bu Kie.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ouw Yang Bu Kie ingin cepat melukai lawannya, tubuhnya


sedikit merendah, kipasnya menotok satu inci dibawah jalan
darah "cie Bun To" didada Boan ching
Dengan kekuatan kipas Ouw Yang Bun Kie ini, meskipun
tidak berhasil menotok tetapi membuat dia merasa tidak
tahan, jari telunjuk dan jari tengah Ie Bok Tocu disentilkan,
pedang yang sebenarnya menusuk kearah depan, kini tahu-
tahu berputar, jurus pedangnya pun berubah, dengan
menggunakan jurus "Kiem Hwee Thian coan" ataupedang
kembali langit berputar, ia menusuk jalan darah "Thay Yang
To" Ouw Yang Bun Kie.
Jurus ini adalah jurus yang paling lihay dari ilmu Ie Bok
Kiam Hoat, tetapi Ouw yang Bu Kie adalah sebagai orang yang
macam apa, mendengar desiran angin dari pedang itu, segera
ia menarik kembali serangannya sedang tubuhnya berkelit ke
arah kiri.
Tetapi Boen ching yang berada dalam keadaan bahaya,
dengan tanpa sadar dia telab mengeluarkan ilmu "Thay Thien
Kioe Sih" sekalipun Ouw Yang Bu Kie telah berkelit kesamping,
tetapi kakinya tetap berhasil menendang bahu kanannya,
dengan lweekang yang dimiliki 0uw Yang Bu Kie tendangan
Boen ching ini meskipun tak sampai membuat kipasnya
terlepas dari tangan mereka, tetapi juga cukup membuat bahu
kanannya merasa sakit sedikit.
Ouw Yang Bu Kie selamanya mana pernah mengalami
kerugian semacam ini, setelah dia berhasil berdiri tegak.
kedua matanya menyapu kedua orang itu, kemudian dengan
dingin mendengus.
Ie Bok Tocu pun melihat tendangan yang di lakukan Boen
Ching barusan ini sangat berbeda dengan beberapa bulan
yang lalu, kemajuan dari ilmu silat Boen Ching sungguh tak
disangka olehnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Hatinya menjadi terkejut bercampur girang, kepada Boen


Ching ujarnya.
"Anak Ching pergunakanlah Ie Bok Kiam Hoat untuk
menghalangi jalan mundurnya"
Boen Ching menyahut, tubuhnya berkele-bat dan berdiri
dibelakang tubuh Ouw Yang Bu Kie.
Tetapi Ouw Yang Bu Kie tenang-tenang saja, dengan
tenangnya ia berkata. "Kiranya adalah keturunan dari Tan Coe
Coen"
Ie Bok Tocu tidak memperdulikan padanya, pedang Cing
Hong Kiamnya digerakkan dan segera memainkan ilmu "Huan
Ie Bok Kiam Hoat" yang dipadukan dengan gerakan dan
langkah dari ilmu "Sie Liu Eng Hong" semuanya itu dia
menggunakan jurus-jurus yang untuk menyerang dan
mendesak mundur Ouw Yang Bu Kie.
Ouw Yang Bu Kie tertawa terbahak-bahak, tangan kirinya
mengempit tubuh Shie Siauw In lebih kencang, sedang tangan
kanannya mengembangkan kipasnya, dengan tidak gentar
sedikit pun ia menghadapi musuh.
Boen ching dengan mencekal pedangnya berdiri disamping
dan memperhatikan gerakan Ouw Yang Bu Kie.
Kaki Ie Bok Tocu segera bergerak. pedang cing Hong Kiam
bagaikan sambaran kilat, serangannya dilancarkan makin lama
makin cepat dan makin gencar menyerang Ouw Yang Bu Kie.
Ouw Yang Bu Kie tahu bahwa pedang yang berada
ditangan Ie Bok Tocu adalah sebuah pedang pusaka, sehingga
ia tak berani menangkis dengan mempergunakan kipas nya,
hanya dengan tenaga dalamnya yang disalurkan kedalam
kipasnya itu menahan setiap serangan pedang yang
dilancarkan oleh Ie Bok Tocu.
Tetapi gerakkan pedang Ie Bok Tocu sangat cepat, tak
putus-putusnya melancarkan berpuluh-puluh kali serangan,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ternyata juga tak berhasil mendesak Ouw Yang Bu Kie mundur


kebelakang setengah tindakpun, dalam hatinya merasa lebih
terkejut dari Ouw Yang Bu Kie, empat iblis selama 3o tahun
tidak berkelana didunia kangOuw, kini ketinggian dan
kehebatan lweekangnya selain ayah Tan Coe Coen atau Thian
Jan Shu yang lahir kembali, kiranya tidak ada orang lain yang
dapat melawan mereka itu.
Boen ching yang nampak hal ini, pedang Ie Bok Kiamnya
segera meluncur dan ditusuk kan kebelakang punggung Ouw
Yang Bu Kie.
Diantara suara tergelak, tubuh Ouw Yang Bu Kie bersalto
ditengah udara, pada saat bersalto itu pula ia telah berhasil
menghindari tusukan pedang dari Ie Bok Tocu, kipasnya
disabetkan dan menangkis kesamping pedang Boen ching,
kemudian kipasnya diturunkan kebawah dan melancar kan
ilmu "cing Thian Lick Shan- atau ilmu kipas menggetarkan
enam penjuru yang telah menggetarkan sungai telaga itu.
Tampak kipas yang berada ditangan kanannya sebentar
dikembangkan dan sebentar ditutup kembali.
Sekejap saja keadaan dikalangan pertempuran itu telah
berubah, terlihat berpuluh-puluh bayangan kipas berkelebat
yang memaksa Ie Bok Tocu dan Boen Ching berada dibawah
angin-
Ie Bok Tocu menjadi sangat terkejut, dimana pedangnya
menunjuk. inti sari dari ilmu Huan Ie Bok Kiam Hoat segera
saja dilancarkan- Boen Ching yang nampak Ie Bok Tocu
berbuat demikian segera mengetahui maksud hatinya. dan
cepat ia merubah jurus pedangnya, dua orang itu memangnya
merupakan guru dan murid dan sering berlatih bersama.
Kini dalam keadaan yang demikian itu, dua orang itu segera
memainkan Ie Bok Kiam Hoat yang dipadukan menjadi satu.
Demikian tanpa sadar mereka telah mengatur barisan Ie
Bok Kiam Tin.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dimana serangan pedang dua guru dan murid itu tiba-tiba


segera mematahkan setiap jurus serangan dari ilmu "Ceng
Thian Liok Shu" bahkan mendesaknya berada dibawah angin-
Ouw Yang Bu Kie yang ditangannya mengepit seseorang
ditambah lagi kini melawan dua orang yang berkepandaian
tinggi, ternyata masih bertahan membuat dua orang itu
menjadi sangat terkejut.
Tetapi Ouw Yang Bu Kie jauh lebih hebat rasa terkejutnya,
dengan kekuatan Ie Bok Tocu dan muridnya saja ternyata
dapat memaksa dia berada dibawah angin, jago-jago
berkepandaian tinggi didunia ini selain Thian Jan Shu dan Tan
Coe Coen, empat iblis itu selamanya tak memandang sebelah
matapun kepada orang lain- Tiga puluh tahun kemudian untuk
pertama kali berkelana, hanya melawan murid dan cucu murid
dari Tan coe coen saja telah dipaksa berada dibawah angin,
apalagiBoen ching, seorang permuda yang baru saja berusia
dua puluh tahun, ternyata juga membuat dia menjadi begini,
mana tidak dia menjadi malu?
Ie Bok Tocu dan Boen ching bersama-sama melancarkan
serangan lagi, kerja sama diantara dua orang guru dan murid
itu tambah lama makin bertambah baik, di tengah barisan itu
ternyata sedikitpun tidak memberi kesempatan kepada Ouw
Yang Bu Kie untuk membalas menyerang.
Jika bukannya lweekang Boen ching sedikit rendah, dengan
kerja sama yang erat dari dua orang guru dan murid itu,
kiranya sejak tadi Ouw Yang Bu Kie telah binasa.
Ouw Yang Bu Kie yang makin bertempur merasa tak ada
lubang kelemahan sedikitpun pada mereka berdua guru dan
murid, dia sadar kalau lwekang Boen ching sedikit rendah,
tetapi begitu kipasnya menyerang kearah nya, jurus pedang
Boen ching segera berubah menjadi posisi bertahan, sedang
serangan Ie Bok Tocu telah tiba, dua pedang itu saling
mengisi bagaikan tak terdapat sedikit lubangpun, sehingga
membuat dia sukar bernapas.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ditengah tengah barisan Ie Bok Kiam Tin itu, terlihat


pedang menyambar tak henti-hentinya membuat kabur
penglihatan.
Ouw Yang Bo Kie mengerti jika bertempur terus menerus
secara begitu, juga tak ada gunanya, dia bersuit panjang dan
melemparkan tubuh Shie Siaw In ketengah udara..
Tangan kirinya mengerahkan ilmu yang pernah
menggetarkan dunia kangOuw waktu itu, "Chieh Han Pat
Ciang" atau ilmu delapan pukulan penyabut nyawa yang
dipadukan dengan permainan kipasnya dengan ilmu "Ceng
Tian Lok shan" menerjang ke arah dua orang itu.
Pada saat itu pukulan telapak kiri yang dipadukan dengan
ilmu kipas ditangan kanannya menyerang dua orang itu, ia
telah mengerahkan seluruh ilmu silat yang dimilikinya.
Ie Bok Tocu dan Boen Ching nampak tubuh Shie Siauw In
dilemparkan di tengah udara, bukan saja tidak dapat
menolongnya, bahkan didesak mundur satu tindak
kebelakang.
Ouw Yang Bu Kie tertawa panjang, melihat tubuh Shie
Siauw In belum jatuh ketanah, dia merasa masih ada
kesempatan untuk menyerang lagi, segera ia menarik napas
panjang? kipas dan pukulannya berbareng menyerang sampai
beberapa kali banyaknya.
Bagaimana juga Ie Bok Tucu dan Boen Ching untuk yang
pertama kali bekerja sama untuk menghadapi musuh tangguh,
kini diserang ternyata demikian tanpa terasa barisan pedang
itu telah terpukul pecah.
Kini Ouw Yong Bu Kie baru dapat bernapas lega, tampak
tubuh Shie Siauw in hampir terjatuh ke bawah, sambil
menyambar tubuh Shie Siauw In ia balikan tubuhnya lari
pergi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tiba-tiba dalam hati Boen Ching bergerak diam teringat


pada ilmu "Thay Thien Kioe Sih" kini nampak Ouw Yang Bu Kie
hendak pergi, mana mau memperbolehkan dia pergi dari situ
dengan seenaknya.
Sambil bersiul panjang Ie Bok kiam nya dilemparkan ke
atas tanah, sedang tubuhnya menubruk kearah Ouw Yang Bu
Kie. Ouw Yang Bu Kie tertawa dingin, pikirnya.
"Bukankah ini hanya hendak mengantar jiwa nya saja?"
Kipas ditangan kanannya disabetkan kearah bahu Boen ching.
Tetapi pada saat ini Boen ching telah mendapat intisari
daripada ilmu "Thay Thien Kioe sih", kini nampak Ouw Yang
Bu Kie dengan seenaknya saja menyabetkan kipas nya
kebahunya, tangan kirinya dibalik secepat kilat mencengkeram
pergelangan tangan Ouw Yang Bu Kie, kemudian dengan
perlahan ditariknya.
Ouw Yang Bu Kie merasa tangan kanannya menjadi kaku,
tanpa terasa tubuhnya tertarik maju satu langkah kedepan-
Tangan kanan dan kaki kiri Boen ching bersamaan
waktunya dilontarkan, ini adalah jurus Thien ciang To Hay"
atau laut dan telaga berbalik daripada ilmu "Thay Thien Kioe
Sih."
Pada saat itu dia menggunakan jurus tersebut jauh lebih
hebat dari pada waktu digunakan Seh TU Hoa, sekalipun
lweekang Ouw Yang Bu Kie jauh lebih tinggi darinya, tetapi
tubuhnya terlempar sejauh tiga kaki lebih oleh jurus "Thien
ciang To Hay" ini.
Dalam keadaan yang demikian itu tangannya tak lupa
menyambar tubuh Shie Siauw In, setelah berhasil berdiri
tegak. dia menjadi tertegun, dengan cepat balikkan tubuh dan
lari pergi.
Sebenarnya Ie Bok Tocu masih mengkhawatirkan atas
keselamatannya Boen ching tetapi ia nampak pada saat Boen
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ching memajukan tangan dan kakinya, ternyata tubuh Ouw


Yang Bu Kie telah terluka ditangannya.
Dia menjadi terkejut bercampur girang, tampak Ouw Yang
Bu Kie melarikan diri, dengan cepat dia membentak dan
mengejar.
Boen ching memungut kembali pedang Ie Bok Kiam dan
buntalannya dan lari mengejar pula, ditengah gunung yang
sepi itu tampak tiga orang itu membentuk suatu garis yang
saling kejar mengejar.
Meskipun lweekang Ouw Yang Bu Kie sangat tinggi, tetapi
ginkang dari Ie Bok Tocu dapat dihitung sebagai nomor wahid
ditambah lagi ditangannya masih mengempit satu orang,
meskipun Ouw Yang Bu Kie lari terlebih dahulu, tetapi tak
seberapa lama lagi Ie Bok Tocu telah berhasil mengejarnya
tak lebih sejauh satu kaki dibelakangnya.
Dalam hati Ouw Yang Bu Kie diam-diam merasa terkejut,
dia melirik kemuka nampak didepannya merupakan puncak
suatu gunung dengan cepat dia mencapai puncak itu dengan
membalikkan tubuhnya melancar kan serangan, sedang Ie Bek
Tocu segera tertahan oleh kipas tangannya, baru akan
melancarkan serangan lagi, sekonyong-konyong terdengar
suara bentakan dari Ouw Yang Bu Kie.
"Tahan "
Ie Bok Tocu tampak didepannya adalah puncak dari suatu
gunung, ia tak kuatir sampai Ouw Yang Bu Kie dapat
meloloskan diri jika menunggu sejenak kemudian mungkin
Boen ching pun akan tiba, mendengar perkataan itu ia
menarik kembali pedangnya.
Ouw Yang Bu Kie tampak Boen ching telah dapat mengejar
sampai, pada wajahnya timbul suatu senyuman yang licik
ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Selama tiga puluh tahun aku mengasingkan diri digurun


pasir, ini hari untuk pertama kalinya menginjak daerah
Tionggoan, baru saja mendapatkan seorang gadis cantik telah
dikejar mati2an oleh kamu semuanya."
Sambil berkata dengan dingin dia mendengus, kemudian
lanjutnya. "Kamu kira aku Ouw Yang Bu Kie dapat takut
kepada kamu dua orang hah?"
Ie Bok Tocu dengan gusar mencabut pedangnya,
bentaknya. "Tak usah banyak omong lagi"
Selama dua puluh tahun dia mengharapkan puteri
kesayangannya kembali ke sampingnya, baru malam pertama
ternyata telah diculik oleh iblis yang gemar paras elok ini,
mana tidak membuat dia menjadi cemas?
Ouw Yang Bu Kit nampak Ie Bok Tocu telah mencabut
pedangnya, dan melancarkan serangan, dia tidak membalas
menyerang dengan kipasnya, malah mundur kebelakang satu
langkah.
Kini dia telah berdiri ditepi jurang dengan tertawa tergelak
ujarnya.
"Jika aku melemparkan dia kedalam curang kemudian balik
menghadapi kalian, aku kira kamu juga bukan merupakan
tandingannya" Sehabis berkata dia memandang dua orang itu
dengan dingin.
Ie Bok Tocu dan Boen ching menjadi terkejut, jurang
dibelakangnya itu dalamnya ratusan kaki lebih, jika Ouw yang
Bu Ki sungguh melemparkan tubuh Shie Siauw In ke dalam
jurang bukankah shie Siauw In akan sukar untuk
menghindarkan diri dari kematian-
Sedang Ouw Yang Bu Kie bukan saja terkenal karena paras
elok bahkan merupakan seorang Jay Hoa cat atau penjahat
pemetik bunga.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Setiap gadis yang telah berada ditangannya tak seorangpun


yang diberi kesempatan untuk hidup lebih lama lagi.
Ouw Yang Bu Kie tampak dua orang itu demikian rupa dia
tertawa tergelak ujarnya.
"Aku pikir kau tentu tidak akan membiarkan aku pergi
dengan bebas, kalau begitu kamu dapatlah memikirkan suatu
cara, tetapi aku selamanya tak mau kalau dirugikan"
Ie Bok Tocu menjadi cemas dan gusar, beberapa kali dia
akan maju menyerang, tetapi ia juga takut kalau Ouw Yang Bu
Kie sungguh melemparkan tubuh Shie Siauw In kedalam
jurang, terpaksa ia menahan sabar.
Boen ching juga diam2 berpikir, orang yang licik seperti
Ouw Yang Bu Kie ini adalah untuk pertama kali ia jumpai
selama hidupnya. Ouw Yang Bu Kie ini tertawa terbahak-
bahak ujarnya.
"Kalau kamu tak mempunyai cara, aku mempunyai cara,
aku mempunyai satu cara, gadis ini akan kubawa pergi
selamanya, aku tak akan memberi kesempatan hidup bagi
mangsa2ku ini tetapi aku memandang pada wajah Tan coe
coen tidak akan membunuh dia bagaimana?"
Ie Bok Tocu menjadi sangat gusar, dia mengangkat
pedangnya, melihat hal ini Ouw Yang Bu Kie segera
mengangkat tubuh Shie Siauw In, sambil ujarnya.
"Awas, jiwanya berada ditanganmu.Jika kau menusuk
dengan pedangmu itu, nyawa nya berarti habis juga diatas
pedangmu itu."
Boen ching segera menarik tangan suhunya Ie Bok Tocu,
dengan perlahan ujarnya.
"Suhu tahan!!"
Ie Bok Tocu dengan sedih menarik kembali pedangnya dan
mundur kebelakang kepada Ouw Yang Bu Kie.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ujar Boen ching


"Aku menasehatkan padamu lebih baik lepaskanlah dia, ibu
angkatnya adalah putri Thian Jan Shu, ia segera akan datang
kemari kalau tak percaya lihatlah sendiri nanti.
Meskipun dalam hati Ouw Yang Bu Kie diam-diam merasa
sedikit terkejut, ternyata hari ini mendapat jalan yang
demikian berat nya, tetapi dia berbuat pekerjaan selamanya
tak pernah menyesal atas perbuatannya yang telah dilakukan
itu, dengan tertawa tergelak ujarnya.
"Siapa kamu? kepandaianmu sedikit mengandung ilmu
hitam, tidak mirip sebagai anak murid Tan coe coen, engkau
jangan mencoba menggunakan nama Thian Jan Shu yang
telah binasa, putrinya tak akan kupandang sebelah matapun
juga"
Boen ching tertawa tawar, ujarnya.
"Kini engkau tak mau melepaskan dia, tetapi begitu ibu
angkatnya datang, selembar jiwamu bila diadukan dengan
selembar jiwanya, buat kamu bukankah sangat sayang ??"
"Engkau tadi telah menendang aku satu kali, bahkan
melemparkan aku sejauh tiga kaki lebih, peristiwa ini selama
hidupku belum pernah aku alami, tiga puluh tahun yang lalu,
jika Thian Jan Shu atau Tan coen masih hidup mungkin masih
bisa aku terima, ini hari aku terjungkal ditanganmu, sekali pun
pada waktu itu aku tak bersiap siaga, tetapi juga diluar
dugaanku, aku masih mempunyai satu cara, jika engkau dapat
melemparkan aku atau menendang aku sekali lagi, segera aku
mengembalikan gadis ini kepadamu"
Boen ching sadar, lweekangnya sangat Cetek. jika
dibandingkan dengan iblis ini ia hanyalah dapat menanti saat
dia siap-siap siaga baru dapat menyerang untuk mengalah kan
dirinya, tetapi jika sejak tadi telah mengadakan persiapan,
ilmu "Thay Thien Kioe Sih" sekalipun lihay tetapi tidak akan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

berhasil kalau tidak dekat dengan lawan dengan demikian ilmu


tersebut tak ada gunanya.
Tetapi melihat keadaan sekarang ini, jika dia tak berhasil,
kemungkinan malah akan terluka di tangan iblis ini, sebaliknya
kalau tidak mau juga tak mungkin terjadi, lebih baik
menerimanya saja, apalagi dia juga tak mengatakan kalau dia
tak berhasil harus berbuat apa, Dia tertawa perlahan, pedang
dan buntalannya diletakkan diatas tanah, sambil berjalan maju
ujarnya.
"Kalau begitu boanpwee ingin mendapatkat pelajaran
darimu." Ouw Yang Bu Kie tertawa terbahak-bahak. sahutnya.
"Ternyata besar juga nyalimu, tetapi apakah engkau tak
takut aku akan membuang dirimu kedalam jurang yang dalam
itu ?"
Selesai berkata kipasnya dilipat kembali dan lalu
dimasukkan kedalam saku. Boen ching tersenyum, ujarnya.
"Aku kira belum tentu kau berhasil."
Sambil berkata tangannya dengan perlahan melancarkan
serangan kearah Ouw Yang Bu Kie.
Ie Bok Tocu nampak Boen ching hendak menghadapi
bahaya, dalam hatinya sebenarnya tidak menyetujui
tindakannya tersebut, tetapi mengenai urusan ini tak ada cara
lain lagi, terpaksa dia membiarkan Boen ching maju sedang
tangannya mencekal pedang cing Hong Kiamnya dengan
kencangnya, bersiap siaga jika Boen ching menghadapi
bahaya hingga dia dapat memberi pertolongan dengan cepat.
Ouw Yang Bu Kie mengerutkan alisnya, tangan kanannya
memukul kedepan, jurus Boen ching baru-baru ini sebenarnya
merupakan jurus pancingan saja, tetapi Ouw Yang Bu Kie
bergerak dengan cepatnya, ternyata dia tak berhasil
menghindarkan diri dan terkena oleh cengkeraman Ouw Yang
Bu Kie.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sambil mendengus tangan Ouw Yang Nu Kit melemparkan


dan ingin membuang tubuh Boen ching kedalam jurang yang
dalamnya ratusan kaki itu.
Tempat dimana dua orang itu bertempur adalah pada tepi
jurang, jika Boen ching terlempar oleh Ouw Yang Bu Kie
kedalam jurang itu, sudah jelas tak ada kemungkinan hidup
baginya.
Tampak hal ini Ie Bok Tocu jadi terkejut, ia ingin maju
untuk memberi pertolongan-
Boen ching sejak dibantu olen suara genta sehingga jalan
darahnya tertembus semuanya, dalam keadaan yang sangat
bahaya itu, tidak sampai menjadi kikuk, pada saat yang kritis
ini tangannya dibalik dan mencekal tangan kanan Ouw Yang
Bu Kie, dan ditariknya, jurus yang digunakan ini adalah salah
satu jurus yang lihay dari ilmu "Thay Thien Kioe sih" yaitu
"Thian Teh Ie Weh" atau langit dan bumi bertukar tempat.
Jurus ini sebenarnya dengan menggunakan tenaga tarikan
untuk melemparkan tubuh Ouw Yang Bu Kie, sedang dirinya
akan berdiri dimana Ouw Yang Bu Kie sekarang ini berdiri,
semuanya itu akan merupakan suatu jurus untuk menolong
diri sendiri dalam keadaan bahaya dan balik menyerang pihak
musuh.
Tetapi begitu ditarik. ternyata agaknya Ouw Yang Bu Kie
telah membuat persiapan, tarikan ini ternyata tak berhasil
menggerakkan dia sedikitpun juga, dalam hati diam-diam
Boen ching merasa sangat terkejut, segera ia mengubah
jurusnya, kedua kaki diangkat dan berturut-turut melancarkan
tujuh kali serangan tendangan-
Ie Bok Tocu nampak Boen ching yang tubuhnya masih
ditengah udara ternyata dapat mengeluarkan jurus yang
ampuh, hatinya baru dapat merasa agak lega.
Ouw Yang Bu Kie baru saja akan melemparkan tubuh Boen
ching ke dalam jurang, sungguh tak disangka dalam keadaan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

yang sangat berbahaya itu ternyata Boen ching dapat


mengeluarkan jurus yang demikian ampuhnya, untung
baginya tadi tak menggunakan tenaga penuh untuk
melemparkan tubuh Boen ching ini tepat pada saatnya, tak
urung membuat kuda-kudanya menjadi gempur, sedang dia
masih merasa terkejut, kedua kaki Boen ching telah
melancarkan serangan lagi.
Tangan kiri Ouw Yang Bu Kie mengepit tubuh Shi shiauw In
sedang tangan kanannya dicekal oleh Boen ching, bahkan
tempat yang sangat penting, sehingga membuat dia tak dapat
melepaskan cekalan itu.
Dalam keadaan yang sangat bingung itu, ia mundur
selangkah kebelakang, sedang tangan kanannya dengan
sekuat tenaga mendorong, pikirnya.
"Aku akan menggunakan lwekangku untuk melepaskan diri
dari cekalan Boen ching ini, dan sekalian melemparkan
tubuhnya ke dalam jurang itu."
Boen ching bukan seorang yang dungu, mana dia mau
membiarkan Ouw Yang Bu Kie melemparkan dirinya, begitu
Ouw Yang Bu Kie mengerahkan lweekangnya, segera dia
merasa kalau dia tidak melepaskan Cekalannya, mungkin Ouw
Yang Bu Kie akan berhasil melemparkan dirinya kedalam
jurang, dengan cepat ia melepaskan cekalan nya dan mundur
selangkah kebelakang.
Ouw Yang Bu Kie tertawa dingin, ujarnya. "Sungguh suatu
ilmu silat yang sangat lihay"
Dengan hanya melihat dari jurus-jurus aneh yang baru saja
digunakan oleh Boen ching itu, terus sampai sepuluh tahun
lagi, asal lweekang Boen ching mendapatkan kemajuan yang
pesat, orang-orang semacam dirinya ini tak ada satupun yang
dapat melawan dia lagi.
Ie Bok Tocu nampak gerakan Boen ching sangat aneh dan
lihay, dengan lweekang yang dimiliki sekarang ini bahkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dapat bertempur seimbang dengan Ouw Yang Bu Kie, kiranya


pada saat ini tak akan terdapat orang kedua seperti dia ini.
Pada mulutnya meskipun Ouw Yang Bu Kie memuji Boen
ching, tetapi dalam hatinya ia telah timbul napsu untuk
membunuh, ia ingin sekali tangkap dan merobek-robek perut
dan dada Boen ching, sehingga dapat melenyapkan rasa
gemas didalam hatinya.
Dia tak menanti Boen ching melancarkan serangan lagi,
tangan kanannya membuat satu lingkaran dan dipukulkan
keluar, jurus yang digunakan baru-baru ini adalah jurus "Tok
ciang lui Sin" atau Telapak tangan penghancur hati, dari ilmu
"chieh Hanpat ciang". Serangan ini ditujukan kearah dada kiri
Boen ching.
Boen ching dengan cepat merendahkan tubunnya, tetapi
pukulan Ouw Yang Bu Kie bukanlah demikian mudah dapat
dihindari, jurus serangannya belum selesai digunakan, tangan
kanannya telah ditusuk keluar, dari pukulan berubah menjadi
serangan totokan jari, dari telunjuk dan jari tengahnya
dikeraskan dan menotok jalan darah "cie Bun To" dibawah
dada Boen ching.
Boen ching mundur kebelakang setindak. sedang tangan
kirinya melancarkan serangan hebat.
Ouw Yang Bu Kie tertawa dingin, dari serangan jari segera
berubah menjadi serangan cakar maut, menyambar kearah
pergelangan tangan Boen ching kemudian balik menyerang
dadanya, satu serangan mengarah dua tempat, hal ini
merupakan suatu serangan yang sangat ganas.
Boen ching terdesak mundur selangkah lagi baru dapat
menghindari serangan Ouw Yang Bu Kie yang ganas ini.
Ie Bok Tocu nampak Ouw Yang Bu Kie sekalipun mengepit
tubuh seseorang, tetapi gerakannya ternyata masih demikian
gesitnya, hatinya menjadi sangat terkejut, dengan kepandaian
yang dimiliki Ouw Yang Bu Kie ini, Boen ching yang sedang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

melawan dia itu mungkin tak akan dapat tahan lebih dari dua
puluh jurus lagi.
Ouw Yang Bu Kie yang nampak serangannya tidak
mencapai pada sasaran, dia maju kedepan selangkah, tangan
kanan nya didorong kedepan, dengan menggunakan jurus
"Yun Tong KouJiet" atau tengah mega menuntun matahari.
Jurus ini merupakan jurus yang ampuh dari ilmu "ching
Hun Pat ciang" sekalipun ditangannya masih mengempit tubuh
Shie Siauw In, tetapi dia tak percaya kalau Boen ching dapat
menghindarkan diri ilmu "chieh Hun Pat ciang" nya itu.
Boen ching nampak jurus yang digunakan Ouw Yang Bu Kie
ini sangat asing dan aneh, untuk sesaat dia tak berani
menyambut dan mundur selangkah lagi kebelakang.
Tetapi Ouw Yang Bu Kie mana mau melepaskan dia, dia
tertawa dingin, tubuhnya mendesak maju sedang pada
mulutnya ia berkata. "Mengapa engkau tak berani menyambut
jurusku ini?"
Boen ching mendengus, suhunya Ie Bok Tocu kini berada
disamping, dia tak mau memalukan nama baik Ie Bok Tocu
dikatakan tak berani menyambut serangannya ???
Tubuhnya segera bergerak. dengan menggunakan gerakan
"Hui Sit Yu soh" dia balik mendesak kearah Ouw Yang Bu Kie.
Ouw Yang Bu Kit tertawa tergelak. jika Boen ching selalu
menghindar, malah membuat dia untuk sesaat tak dapat
berbuat apa-apa, tetapi kini Boen Ching dengan menggunakan
gerakan mendekat kearahnya, dengan lweekang yang dimiliki
Boen ching serangan ini bukankah dengan mudah dia akan
dapat menangkapnya?
Tangan kanannya sedikit direndahkan, tidak menanti Boen
ching sampai menginjak tanah, tangannya segera menyambar
mengarah bahu Boen ching, kali ini dia tidak mau
melemparkan Boen ching kedalam jurang, lima jari tangan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kanannya dikencangkan, dia ingin menghancurkan bahu Boen


cbtng terlebih dahulu.
Boen ching yang tertangkap dalam hatinya dia tahu dia
akan celaka, terhadap delapan puluh satu perubahan dari ilmu
"Thay Thien Kioe Sih", dia sudah sangat hafal, jurus-jurus dari
ilmu Thay Thien Kioe Sih ini adalah khusus untuk menghadapi
pertempuran jarak dekat.
Boen ching yang ditangkap tubuhnya segera sedikit
direndahkan, kedua tangannya diangkat, dan didorong kearah
tangan kanan Ouw Yang Bu Kie, sedang bahunya sedikit
dilemparkan, jurus yang digunakan ini adalah jurus "Thlen
ciang Ie San" atau dengan pundak memindah gunung dari
ilmu Thay Thlen Kioe Sih".
Gerakan ini mirip sekali dengan ilmu tenaga dalam "Tan ie
cap Bwee Thiat" atau ilmu melekat pakaian jatuh delapan
belas kali, tetapi kegunaannya jauh lebih hebat.
Sebenarnya Ouw Yang Bu Kie akan menghancurkan bahu
Boen ching terlebih dahulu, tetapi kini Boen ching juga telah
mengerahkan tenaganya, jika lima jarinya dirapatkan lebih
kencang lagi, meskipun dapat menghancurkan bahu Boen
ching, tetapi dengan sikapnya yang semula itu maka tak dapat
dihindarkan lagi dia pun akan terlempar oleh Boen ching, dia
tak mau dengan demikian mengaku kalah, segera dia
melepaskan cengkeramannya dengan mundur kebelakang.
Boen ching yang melihat ada kesempatan baik, segera
mendesak maju kedepan selangkah dengan cepat mengulur
tangan dan kakinya mengerahkan jurus "Thien ciang To Hay"
atau laut dan telaga terbalik.
Ouw Yang Bu Kie tahu jurus Boen ching sangat aneh
bahkan jika menggunakan sedikit tenaga saja akan jauh lebih
hebat akibatnya, semuanya ini sebelumnya belum pernah
terpikir olehnya dia tak berani menyambut serangan ini,
berturut-turut mundur dua langkah kebelakang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Teringat oleh Boen ching ejekan-ejekan yang dilontarkan


Ouw Yang Bu Kie semula kepadanya tanpa terasa dia balas
mengejek ujarnya. "Mengapa kau juga tak berani menyambut
seranganku ini."
Ouw Yang Bu Kie dapat dihitung satu tingkat dengan Tan
coe coen dan Thian Jan Shu.
Boen ching sebagai seorang angkatan muda ternyata
berani berbicara demikian terhadapnya, saking gusarnya
alisnya menjadi berdiri semuanya, sedang tangan kanannya
dengan sangat ganas menyerang dada Boen ching.
Boen ching menjadi terkejut, buru2 dia berkelit kesamping.
Ouw Yang Bu Kie yang dalam keadaan gusar melancarkan
serangan, mana mau dengan mudah memberi kesempatan
pada Boen ching untuk berkelit, tangannya dari bentuk
pukulan dirubah menjadi gerakan menyambar, Boen ching
dengan sekuat tenaga berkelit kesamping, tetapi tak urung
baju didadanya tersambar robek oleh serangan Ouw Yang Bu
Kit tepat mengenai cermin pualam yang berada dalam
dadanya, kalau tidak tentu dada dan perutnya telah robek
terkena serangan itu.
Sambaran kali ini membuat hati Boen ching menjadi agak
jeri dan berdebar, berturut-turut dia mundur dua langkah
kebelakang.
Ouw Yang bu Kie dengan gusar menyambar lagi, sedang
tangannya yang satu melancarkan pukulan dalam keadaan
yang terdesak ini Boen ching melancarkan pula satu pukulan
untuk menyambut.
Tapi tahu-tahu tangan Ouw Yang Bu Kie membalik dan
mencekal pergelangan tangan Boen ching tangan kanannya
mendorong dengan sekuat tenaga melemparkan tubuh Boen
ching ketengah udara.
Boen ching hanya merasa, daya lemparan Ouw Yang bu Kie
kali ini menggunakan tenaga yang sangat besar, bahkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tempat mencekal urat nadinya, sehingga tak mudah baginya


untuk balik mencekal tangannya.
Ouw Yang Bu Kie yang melemparkan tubuh Boen ching ke
tengah udara, menyebabkan Boen ching tak dapat berkutik.
Baju didadanya yang robek berkibar terhembus ingin, se-
konyong2 mata Ouw Yang Bu Kie tertuju pada cermin pualam
yang berada didalam dadanya, sedang wajahnya berubah
hebat.
Boen ching merasa cekalan lima jari Ouw yang Bu Kie agak
menjadi kendur, dia tak sempat berpikir panjang lagi,
tangannya segera di balik mencekal urat nadi di tangan kanan
Ouw Yang Bu Kie dan melancarkan jurus "Thian Te Ie We"
atau langit dan bumi bertukar tempat, begitu kedua kakinya
menginjak tanah, ia berbalik melontarkan tubuh Ouw Yang Bu
Kie ketengah udara.
Ouw Yang Bu Kie segera tersadar kembali dari lamunannya,
dia bersalto beberapa kali ditengah udara dan turun kembali
diatas tanah.
Begitu tubuhnya turun kebawah, tangan kanannya segera
dibalik dan melemparkan tubuh Shie Siaw In kedalam jurang,
sedang tubuhnya meloncat lagi keudara dan lari turun ke
gunung.
Boen ching dalam keadaan yang terburu- buru tangannya
segera menyambar dan mencengkeram tubuh Shie siauw In,
untung Ouw Yang Bu Kie tak menggunakan tenaga penuh
kalau tidak sudah tentu tubuh shie Siauw In akan meluncur
kedalam jurang dengan kecepatan yang luar biasa hingga dia
tak sempat untuk menolongnya.
Ie Bok Tocu tampak gerak gerik dari Ouw Yang Bu Kie
menjadi seperti harimau gila, dan tampak pula Shie Siauw in
telah dapat ditolong maka dia membiarkan Ouw Yang Bu Kie
meloloskan dirinya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching setelah menolong diri Shie siauw In, tiba-tiba


teringat kembali ketika tadi Ouw Yang Bu Kie akan
melemparkan tubuhnya kedalam jurang tapi anehnya ternyata
dia tak menggunakan tenaga penuh.
Dia teringat yang dituju oleh sinar mata Ouw Yang Bu Kie
ketika dia menundukkan kepala memandang wajahnya segera
berubah menjadi merah padam, gambar gadis cantik yang
berada pada cermin pualam itu ternyata telah menghadap
keluar, tapi dia tak mengerti mengapa Ouw Yang Bu Kie
begitu nampak gambar gadis cantik itu dapat berubah menjadi
demikian jerinya, sungguh tak terkira cermin pualam ini telah
dua kali menolong jiwanya.
Ie Bok Tocu tak mengetahui akan hal ini, ia masih mengira
Boen ching telah mengeluarkan jurus yang hebat untuk
mematahkan serangan musuh, saking malunya hingga Ouw
yang Bu Kie lari pergi, dia menerima kembali tubuh Shie Siauw
In dan berusaha membebaskan totokannya.
Tapi melihat keadaan dari Shia Siauw in ini dia menjadi
tertegun, jalan darah yang tertutup pada tubuh Shie Siauw In
ini ternyata adalah jalan darah yang ditotok dengan
menggunakan ilmu tunggal dari Ouw Yang Bu Kie sendiri,
sehingga membuat dia tak dapat membebaskan totokan
tersebut.
Boen ching menyimpan baik2 cermin pualam itu kedalam
sakunya, nampak Ie Bok Tocu yang demikian itu tanyanya.
"Suhu, bagaimana dengan keadaan dari Siauw In sumoay
??" Dengan sedih jawab Ie Bok Tocu.
"Dia telah tertotok jalan darahnya menurut cara ilmu
tunggal dari Ouw Yang Bu Kie sehingga aku tak dapat
membebaskannya."
Mendengar perkataan ini Boan ching menjadi termangu-
mangu tak tahu harus berbuat apa baiknya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ie Bok Tocu termenung sejenak. kemudian sambil tertawa


ujarnya:
"Sesungguhnya juga tak mengapa, asal mengeluarkan
sedikit tenaga pastilah beres"
Kemudian tanyanya setelah perpisahan dengan dirinya.
Boen ching menceritakan seluruh pengalamannya kepada
Ie Bok Tocu tanpa mengucapkan sepatah katapun ia hanya
mengangguk kan kepalanya, akhirnya ujarnya.
"Diantara empat iblis sakti setan yang gemar harta, dan
setan gemar paras elok telah muncul, aku kira sisanya dua
orang itu pun akan segera muncul, mereka mungkin juga
dikarenakan tujuh buah hioloo kuno itu, Han cing Yu bibi-Han
mu itu telah berpisah dengan aku untuk pergi mengejar Ouw
Yang Boe Kie, sayang kini tak berada disini, kepandaiannya
jaub lebih tinggi dari kepandaianku."
Boen ching menjadi termenung pikirnya.
"Meskipun Ouw Yang Bu Kie telah pergi tapi chang Sun Loei
tentu takkan melepaskan aku dan dia tentu akan terjun
kembali ke dalam dunia kangOuw untuk mencari aku." Ie Bok
Tocu membopong tubuh Shie Siauw In, kepada Boen ching
ujarnya.
"Siauw In sumoaymu ini telah tertotok jalan darahnya
dengan kekuatan tenaga dalamku yang dipadukan dengan
tenaga dalam bibimu, tak usah digunakan lagi pasti akan
bebas dari totokannya hanya tak tahu dia kini berada
dimana??" Baru saja dia berkata demikian tampak Han cing Yu
dari jauh lari mendekat.
Boen ching yang nampak datangnya bibi Han nya itu,
dengan girang teriaknya. "Bibi Han datang "
Ie Bok Tocu segera menengok. tampak Han cing Yu telah
naik keatas puncak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Han cing Yu nampak Boen chingpun juga berada disana,


semula menjadi tertegun, kemudian dengan tertawa ujarnya.
"Akhirnya Siauw In dapat direbut kembali mana iblis itu ?"
Sambil tertawa jawab Ie Bok Tocu.
"Sudah pergi, hanya Siauw In telah tertotok jalan darah
pentingnya."
Han cing Yu menjadi terkejut dengan cepat dia menerima
tubuh Siauw In untuk diperiksa, terdengar Ie Bok Tocu
berkata.
"Aku kira dengan tenaga gabungan kita untuk
membebaskan totokan itu tentu akan berhasil "
Han ching Yu berpikir sejenak kemudian sahutnya. "Kukira
hanya demikian baru dapat berhasil."
Dua orang itu segera menggendong tubuh shie siauw In
dan lari turun gunung, kepada Boen ching mereka berpesan
agar dia menunggu sejenak ditempat itu.
Ooo0dw0oooO

TONG KIAM HEN PIT (Pedang logam pit perak)


Setelah Ie Bok Tocu dan Han cing Yu pergi Boen ching
seorang diri tinggal di puncak gunung itu dan memandang
keempat penjuru dan melamunkan sikap dan gerak gerik Ouw
Yang Bu Kie tadi.
Dia merasa gambar gadis cantik yang berada pada cermin
pualam itu tentu mempunyai hubungan yang sangat
mendalam dengan Ouw Yang Bu Kie ini.
Dia mengambil keluar lagi cermin pualam itu dan
memandangnya, gadis itu sungguh cantik sekali, kiranya
bukanlah tandingan dari setiap gadis yang pernah dia jumpai.
Boen ching mendongakkan kepalanya, pikirnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Ouw Yang bu Kie ini terkenal sebagai iblis yang suka akan
paras elok, apakah mungkin gadis mempunyai hubungan yang
erat dengannya?"
Tapi setelah berpikir lagi, agaknya tak benar, biasanya Ouw
Yang Bu Kie tak pernah membiarkan mangsanya hidup lebih
lama, kali ini dapat merebut Shie Siauw In dari tangannya saja
sudah merupakan suatu yang sangat untung sekali.
Ssdang dia berpikir, mendadak ada angin kencang lewat
dari samping tubuhnya, sedang berCermin pualam yaug ada
ditangan nya pun telah direbut saking kagetnya Boen ching
sampai mundur kebelakang selangkah.
Tampak dihadapannya berdiri seorang tua yang rambutnya
telah putih semuanya dan ia sedang memandang cermin itu,
kakek tua itu memakai baju yang telah kuno dan robek2,
tangan kirinya menyungging sebuah gentong arak setinggi
manusia, jika gentong arak itu berisi penuh dengan arak
mungkin beratnya kurang lebih ribuan kati.
Boen ching yang nampak dandanan orang itu diam-diam
dalam hatinya .... si Setan arak Toan bok ciejien ternyata
dapat muncul ditempat ini, diantara empat iblis telah muncul
tiga orang, menurut berita2 dalam dunia kangOuw katanya
diantara empat iblis itu Toan bok ciejien kepandaian paling
tinggi, selamanya ia tak pernah membawa senjata, ini hari ia
merebut cermin pualam itu, aneh karena apa??
TOAN BOK CIEJIEN dongakkan kepalanya memandang
Boen ching, kemudian tanpa mengucapkan sepatah katapun
dia balikan tubuhnya dan berjalan turun gunung.
Boen ching menjadi tertegun, dengan cepat dia gerakan
tubuhnya lari mengejar Toan Bok ciejien, dia juga tak tahu
karena apa cermin pualam itu telah dua kali menolong
jiwanya, dia tak ingin dengan mudah melepaskannya.
Toan Bok ciejien yang lari didepan meskipun tangannya
menyungging sebuah gentong arak yang beratnya ribuan kati,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tetapi ditangannya seperti tak membawa barang apapun juga,


ketika berlari bagaikan kilat cepatnya, jika dibandingkan
dengan Boen ching jauh lebih hebat satu tingkat.
Boen ching mengira ia tentu dapat menyusulnya, tetapi
begitu mengejar ia telah mengejar sejauh dua tiga Li jauhnya,
sedang kini telah berada dilain puncak gunung.
Toan bok ciejien setelah mencapai pada puncak gunung
tersebut lalu menoleh kebelakang dan membentak. "Terimalah
gentong arak ini"
Begitu perkataan keluar dari mulutnya gentong arak
seberat ribuan kati ditangan itu telah melayang kearah Boen
ching.
Boen ching tampak melayangnya gentong itu kearah nya
menjadi sangat terkejut, sedang hatinya menjadi bergerak. dia
tahu dengan kedua tangannya kalau dia menerima gentong
arak yang beratnya ribuan kati itu, ditambah lagi dengan
kekuatan daya lempar nya, bukankah merupakan pekerjaan
yang mudah. jika ia menerima dengan kedua tangannya,
bukankah itu bagaikan ular mencari gebukan???
Dalam keadaan yang membingungkan itu, sekali lagi ia
mengeluarkan jurus "Thien cian Ie San" atau dengan pundak
memindahkan gunung daripada ilmu "Thay Thien Kioe Sih".
Dia tak berani mendorong gentong arak itu ke bawah
gunung, dengan tangan kirinya ia menerima, sedang tubuhnya
berputar setengah lingkaran, begitu pundaknya sedikit
bergerak, gentong arak itu telah terbang kembali kearah Toan
bok ciejlen. Toan bok ciejien yang nampak hal ini tanpa terasa
memuji atas kehebatan pemuda ini.
Boen ching nampak Ton Bok ciejien menjadi girang, dia
maju kedepan selangkah sambil menjura dia berkata.
"cermin pualam itu milik boanpwee, mohon elanpwee suka
untuk mengembalikannya."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Toan Bok ciejien memandang sekejap pada Boen ching,


sedang tangannya menerima gentong arak itu dengan jari
telunjuk tangan kanannya, terlihat arak didalam gentong itu
segera memancar keluar dari dalam gentong, dia segera
membuka mulut menghisap. Arak itu berubah menjadi suatu
jalur dan masuk kedalam mulutnya, dia ber-kedip2 sambil
tertawa ujarnya. "Arak bagus Arak bagus" Dalam hati diam-
diam Boen Ching berpikir:
"Minum arak dengan cara demikiam baru pertama kali ini
aku melihatnya, Toan Bok cie Jien ini disebut setan arak juga
tak salah lagi." Setelah habis minum arak. dia berpaling dan
ujarnya.
"Aku akan menerima kau sebagai muridku coba kau
bawakan gentong arakku ini." Selesai berkata, sekali lagi dia
melemparkan gentong arak itu kearah Boen ching.
Pemuda itu menjadi tertegun, tetap dengan mengguna kan
jurus "Thien cian Ie San" ia mengembalikan gentong arak itu,
sahutnya.
"Boanpwee telah mempunyai suhu, aku hanya
mengharapkan cianpwee sudi kiranya mengembalikan cermin
pualam itu kepada ku."
Toan Bok ciejien memandang sekejap pada Boen ching
kemudian katanya.
"Jika menurut adatku sekalipun kau mempunyai sepuluh
lembar jiwa juga akan habis disini, aku suka sekali padamu,
kini tak usah banyak bicara, angkatkan gentong arakku ini "
Tangan kanan Boen ching diangkat dan sekali lagi ia
mengembalikan gentong arak itu. Wajah Toan Bok ciejien
menjadi berubah ujarnya.
"Sungguh tak kusangka engkau demikian keras kepala,
siapakah namamu ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching berdiam sejenak. teringat kembali perkataan


suhunya yang mengata kan empat iblis ini semuanya hanya
karena hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu saja, dia tak
mau menyebut namanya, ujarnya.
"Harap Cianpwee sudi mengembalikan cermin pualam itu
kepadaku."
Toan Bok ciejien memandang sekejap pada Boen ching,
kemudian mengambil cermin pualam itu dan memandang
gambar gadis cantik yang tertera pada cermin itu, dia
menjengek sambil ujarnya. "Lagi-lagi perempuan ....."
Kemudian dipandangnya lagi wajah Boen ching, lanjutnya.
"Jika orang lain sejak tadi2 telah kubunuh, sekalipun
engkau berani menentang aku tetapi aku masih tak tega untuk
membunuh mu, cuh kau minta kembali cermin ini, apakah
dikarenakan gambar gadis ini?"
Boen ching termenung sejenak. kemudian sahutnya.
"cermin ini telah dua kali menolong jiwaku" Toan Bok ciejien
memperhatikan Boen ching lagi lalu ujarnya.
"Baik cermin ini kukembalikan padamu sih boleh saja, tetapi
kau harus menjadi murid ku."
sehabis berkata dia melemparkan cermin itu ke arah Boen
ching.
Boen ching segera menyambutnya baik-baik dalam
tubuhnya, kemudian ujarnya dengan nada menyesal.
"Boanpwee masih mempunyai suhu, sebelum suhuku
memberi ijin, beanpwee tidak berani mengambil keputusan
sendiri." Toan Bok ciejien tertawa tergelak ujarnya.
"Bagus, jadi artinya engkau sudah menyetujuinya bukan,
jika engkau sudah menyetujuinya, maka tak ada urusan lagi,
suhumu juga tak akan dapat mengurusi kau lagi." Boen ching
menjadi serba salah, akhirnya ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Boanpwee belum pernah mengatakan kalau boanpwee


telah menyetujuinya."
Wajah Toan Bok ciejien berubah menjadi masam, ia
mendengus tanyanya. "Apakah kau tidak menyetujuinya?"
Boen ching menggelengkan kepalanya, Toan Bok ciejien
mendengus, setelah berdiam sejenak kemudian tanyanya.
"Apakah mungkin kepandaian suhumu lebih hebat dari
kepandaianmu?"
"Setiap pelajaran ada gurunya dan setiap kepandaian
tergantung yang mempelajarinya, mana dapat mengetahui
siapa yang lebih hebat?" Jawab Boen ching dengan tenang.
Toan Bok ciejien menganggukkan kepala nya ujarnya.
"Jawabanmu sungguh-sungguh sangat tepat, jika kau
berkata demikian, aku tak dapat memastikan kalau
kepandaianku jauh lebih hebat dari kau, aku kira tentunya
juga paham siapa yang pengetahuanya lebih rendah harus
belajar pada yang lebih tinggi pengetahuannya, kini coba kau
sambut seranganku sebanyak sepuluh jurus, jika kau dapat
menyambutnya, sudah tentu aku tak akan dapat menjadi
suhumu, tetapi jika kau tak sanggup, itu berarti kau masih
kurang sedikit, maka haruslah mengangkat aku sebagai suhu."
Boen ching nampak Toan Bok ciejien berkata demikian, dia
tak ada perkataan lain untuk menjawab, pikirnya. Toan Bok
ciejien ini sungguh tak tahu aturan. Terpaksa sambil
menganggukkan kepala sahutnya.
"Perintah dari angkatan tua aku tidak berani
membangkang, tetapi hanya terbatas pada sepuluh jurus saja,
kalau aku sanggup menyambut seranganmu sebanyak sepuluh
jurus, sekalipun engkau mendesak aku, bagaimanapun juga
sekalipun sampai mati aku juga tak mengangkat kau sebagai
suhuku."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Toan Bok ciejien setelah tertawa tergelak sejenak. kepada


Boen ching ujarnya. "Engkau boleh lihat, inilah jurus pertama
ku"
Sehabis berkata gentong araknya dengan jurus "Kiem cong
Jong Tong" atau gentong emas menumbuk hioloo menubruk
kearah Boen ching.
Boen ching menjadi agak terkejut, ternyata Toan Bok
ciejien menggunakan gentong arak itu sebagai senjatanya, dia
menjadi tak tahu harus menerima dengan cara bagai mana,
pun dirinya sadar bahwa dia tak mempunyai tenaga yang
demikian besarnya untuk menyambut serangan itu, terpaksa
ia mundur selangkah ke belakang. Toan Hook ciejien tertawa
besar ujarnya. "Jangan lari"
Sambil berkata gentong araknya melancarkan serangan lagi
mengejar Boen ching.
Sungguh tak disangka oleh Boen ching kalau Toan Bok
ciejien dapat melakukan serangan dengan menggunakan
gentong araknya, dalam keadaan yang kritis sekali itu sekali
lagi ia menggunakan jurus "Thien cien Ie San" untuk
memgembalikan gentong arak itu.
Tetapi baru saja bahunya menempel gentong arak itu,
ternyata ia merasa gentong arak itu mengandung tenaga
dalam yang sangat aneh dan dahsyat, dia tak sanggup untuk
mendorong kembali gentong arak itu, ternyata dengan
bahunya sedikit disenggolkan pada tepi gentong itu dan
melemparkan gentong arak tersebut kebawah gunung.
Toan Bok ciejien agaknya telah menduga kalau Boen ching
dapat berbuat demikian, dia tertawa terbahak-bahak. baru
saja gentong arak itu melayang dari pundaknya, ia telah
berhasil menerimanya, diikuti dengan sedikit mendorong
gentong arak itu, bagaikan sumber air saja arak itu
menyembur keluar dan membasahi seluruh tubuh Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching yang nampak hal ini berusaha untuk berkelit,


tetapi gerakan Toan Bok cie Jien jauh lebih cepat dari
gerakannya sehingga seluruh tubuhnya basah kuyup terguyur
arak.
Sambil tertawa tergelak ujar Toan Bok ciejien.
"orang-orang mengatakan aku sebagai setan arak. orang
yang akan menjadi muridku pun sedikitnya juga harus mandi
dengan arak."
Boen ching menjadi sangat terkejut, dengan terburu-buru
ia berkelit ke samping.
Toan Bok ciejien sambil membawa gentong araknya
mengejar lagi kearah nya, dia menggunakan gentong arak
yang demikian besarnya sebagai senjata sehingga
menyebabkan Boen ching tak mempunyai kesempatan untuk
menggunakan ilmu "Thay Thien Kioe Sih"nya.
Kali ini tangan kanan Toan Bok ciejien terus mengancam
kearah punggungnya, teriaknya.
"orok kecil, aku mau lihat kau akan menyerah atau tidak."
Boen ching nampak disaat ini Toan Bok- cieJin tidak
menggunakan gentong araknya sebagai senjata, dalam
hatinya diam-diam menjadi girang, dia balikkan tangannya
dan mencekal pergelangan tangan Toan Bok ciejien.
Toan Bok ciejien tertawa tergelak, dia tak percaya cekalan
Boen ching ini dapat berbuat apa2 terhadapnya, tangan
kanannya tidak menghindari dari serangan ini bahkan terus
menyambar kearah Boen ching.
Boen ching balik menyekal tangan Toan Bok ciejien, tetapi
lima jari tangan kanannya seperti mencekal sebuah baja yang
sangat keras sekali, terhadap sambaran Toan Bok cie Jien
sedikitpun ia tak menghindar.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ilmu "Thay Thien Kioe sih" yang dimilikinya itu dapat


dikerahkan sekehendak hatinya, tubuhnya segera berjungkir
balik, menghin-dari sambaran Toan Bok ciejien ini, sedang
tangan kanannya sedikit digetarkan dengan mengeluarkan
jurus "Ling coa Thien Siang" atau ular cerdik menjungkirkan
gajah, ia melemparkan tubuh Toan Bok ciejien ke tengah
udara.
Jurus2 dari "Thay Thien Kioe Sih" semuanya merupakan
jurus-jurus serangan yang aneh dan dahsyat, begitu tangan
Boen ching sedikit bergetar ia telah berhasil melemparkan
tubuh Toan Bok ciejien-
Tubuhnya berjungkir balik ditengah udara dan kemudian
jatuh kebawah. Meskipun Toan Bok ciejien telah berhasil
dilempar ke tengah2 udara oleh Boen ching, tetapi arak yang
berada didalam gentong arak yang dibawa ditangan kanannya
ternyata tidak jatuh setetespun karena kelihatannya.
Tubuhnya begitu mencapai tanah sambil tertawa besar ia
berkata. "Sungguh tak kusangka engkau masih mempunyai
ilmu simpanan yang tinggi, kalau begitu aku sudah pasti akan
menerima engkau sebagai muridku dan jurus yang baru kau
gunakan itu sungguh sangat bagus, hanya sayang tenagamu
masih terlalu kurang".
Waktu dia berbicara itu, tubuhnya mendesak lagi ke arah
Boen ching, tadi ia telah mencoba kekuatannya tetapi sungguh
tak disangka sangka ilmu "Thay Thien Kioe Sih" dari Boen
ching itu ternyata demikian hebatnya.
Jika tenaga sedikit lebih hebat lagi, maka dia akan
terlempar sejauh tiga kaki lebih.
Kali ini dia tahu dan tak berani mencoba lagi, dan tangan
kanannya langsung menyerang kedada kanan Boen ching.
Boen ching mundur selangkah kebelakang dan memasang
kuda-kuda, dia mulai melancarkan serangan-serangan
pancingan untuk memancing Toan Bok ciejien supaya ia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menyerang lebih dekat, tetapi kali ini Toan Bok ciejien


bukannya tidak tertipu malah sebaliknya ia mencekal terlebih
dahulu pergelangan tangannya dan diikuti dengan gerakan
tubuhnya untuk melemparkan tubuh Boen ching ke tengah-
tengah udara.
Boen ching nampak Toan Bok ciejien meniru jurus yang
baru saja dipergunakan yaitu jurus Ling coa Thien Siang-.
Meskipun gerakan dan pengerahan tenaga yang
dilakukannya tidak begitu benar, tetapi hanya dengan tenaga
dalam yang dimilikinya, bukanlah dapat dilawan dengan
mudah oleh Boen ching.
Pada saat tubuh Toan bok ciejien menginjak tanahnya
kembali, sambil tertawa besar ia berkata. "Pergi"
Boen ching terhadap perkelahian jarak dekat semacam ini,
pada saat ini juga telah tidak ragu-ragu lagi dan tangannya
balik mencekal pergelangan tangan Toan Bok ciejien katanya:
"Belum tentu" segera ia mengeluarkanjurus "Thian Te Ie
Weh" atau langit dan bumi bertukar tempat.
Meskipun Toan bok ciejien tidak sampai terlempar oleh
Boen ching tetapi tak urung dia mengeluarkan suara tertahan,
dengan kecepatan saat ia menggunakan jurus dan gerak
badan yang dilakukan Boen ching. Dapat dihitung sebagai
jago nomer satu di Bu lim.
Jurus-jurus aneh dan lihay semacam itu, sekalipun Toan
Bok ciejien sebagai pemimpin dari empat iblis, tetapi ia juga
tak dapat mengenalinya.
Hanya sayang tenaga dalamnya yang dimiliki Boen ching
masih terlalu rendah. Kalau tidak ia juga tak akan tahan
tertempai oleh Boen ching dengan menggunakan jurus yang
dimilikinya yaitu Thian Te Ie Weh.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching yang tak dapat melemparkan tubuh Toan bok


ciejien telah membalikan telah membalikan tangannya dan
mencekeram urat nadinya..
Kemudian ia memutar tubuh Boen ching dengan tanganna
yang besar keatas udara sehingga merupakan lingkaran-
Dalam hati Toan bok ciejien mengira bahwa dengan
memutarkan tubuh Boen ching beberapa lingkaran maka
darahnya akan bergolak.
Sekalipun Boen ching mempunyai kepandaian yang lebih
tinggi ia akan dapat mengeluarkan darah dari mulutnya.
Boen ching yang diputar-putar tubuhnya di udara oleh Toan
Bok ciejien masih merasa sadar kalau tubuhnya diputar.
Tetapi karena diputar berulang-ulang ia akan tak
mempunyai tenaga lagi untuk melawan-
Dalam keadaan yang sangat kritis itu ia mengeluarkanjurus
untuk menolong dirinya dalam keadaan bahaya dari ilmu Thay
Thien Kioe sih yakni jurus "Shi Thien Seng Gwat" Atau dalam
kata lain menjungkir aliran bintang dan bulan yang tak ada
bandingan nya dalam dunia persilatan-
Urat nadi pergelangan tangannya dicekal dengan
menggunakan tangan kirinya segera ia mendorong bahu
kanan Toan Bok ciejien-
Tubuhnya menjungkir balik di tengah udara dan
melemparkan tubuh Toan bok Cie Jien
Jurus Shia Thien seng Gwat ini semuanya adalah untuk
menjatuhkan musuh yang menganggap rendah dirinya.
Mula2 menjatuhkan dirinya terlebih dahulu, baru kemudian
meminjam tenaga untuk melemparkan tubuh lawannya.
Sekalipun tubuhnya jatuh lebih hebat tetapi, semuanya ini
untuk menolong diri sendiri dalam keadaan yang sangat
berbahaya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Jurus ini begitu dikeluarkan berturut-turut ia menjungkir


balikkan di udara sebanyak tiga kali, tetapi Toan Bok ci Jien
juga tergerak. tangan kanannya oleh jurus Boen ching yang
hebat itu dan terjungkal balik dua kali. Sambil tertawa
menyeringai Toan Bok Cie-jien berkata.
"Satu jurus lagi yang lihay, tak dapat disalahkan lagi kau
mengatakan setiap guru lain pelajarannya, kiranya engkau
sedikit menggunakan ilmu hitam. Siapa suhumu?"
Boen ching tersenyum dan dengan tenang ia menjawab.
"Suhuku siapa? Cianpwee tak usah mengetahuinya,
pokoknya jika jurus itu ia sendiri yang menggunakan, maka
aku kira cianpwee bukanlah lawan dari dia"
Toan Bak cie lien tertawa besar katanya:
"Engkau jangan bergirang dahulu, aku tadi tidak lain hanya
ingin mencoba kepandaianmu saja dan untuk mengetahui
sampai dimana, jika aku mengeluarkan jurus yang ganas aku
kira belum saja engkau balas menyerang engkau telah mati
sejak tadi ditanganku, jurus-jurus aneh itu lalu apa gunanya
karena aku kira engkau harus mengangkat aku sebagai
suhumu baru bisa."
Boen ching tersenyum, sahutnya:
"Setelah lewat sepuluh jurus baru kita bicarakan lagi"
Toan Bok Cie-jien tertawa besar ujarnya. "Apakah kau kira
biasanya aku demikian mengalah terhadap orang lain.? Ini hari
adalah karena aku mempunyai niat untuk menerima engkau
sebagai muridku yang baru sebenarnya kelakuanmu itu kurang
baik. Jika aku tak dapat menerima engkau sebagai muridku,
maka sudah tentu tak kubiarkan kau hidup didunia ini lebih
lama lagi."
Hati Boen ching merasa berdesir, Toan Bok Cie-jien berkata
demikian ialah terang-terangan memberitahu kepadanya kalau
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dia tak mau mengangkat dia sebagai suhu, maka dia akan
turun tangan jahat terhadapnya.
Dia tertawa tawar, dia tahu kalau iblis- iblis semacam ini
tak ada satupun yang dapat memegang janji.
Banyak bicarapun tak ada gunanya karena kini telah
menjadi demikian maka lebih baik sejak sekarang ini juga
merencanakan cara-cara untuk meloloskan diri. Toan Bak Cie-
jien tertawa katanya.
"Kau ingin meloloskan diri sudah tentu tak mungkin akan
terjadi, karena engkau juga bukannya tak mengetahui sama
sekali bahwa aku membawa gentong arak yang demikian
beratnya. Tetapi jika engkau ingin lari bagai manapun juga tak
akan dapat meloloskan diri dari tanganku."
"Kini masih ada tujuh jurus, engkau harus berhati-hati"
perkataannya baru saja selesai di ucapkannya, dia telah
mendesak lagi kearah Boen ching.
Dalam hati Boen ching menjadi terkejut, gerakan Toan Bok
Cie-jien kali ini gesit sekali seperti mengalirnya air dan
berjalannya mega diudara.
Dia berturut-turut melemparkan pukulan gencar dan setiap
pukulannya semuanya mengenai pada gentong arak ditangan
Toan Bok Cie-jien.
Gentong ini ternyata dibuat dari baja dan logam, sekalipun
terkena lima kali pukulan juga tak mengalami kerusakan
sedikitpun juga. Sedang lima jalan darah penting pada badan
sebelah muka dan belakang Boen ching ternyata telah
dipegang perlahan oleh Toan Bok Cie-jien. Gerakan Toan Bok
Cie-jien tiba-tiba berhenti dan kemudian tanya nya "Meskipun
ada dua jurus, kau menyerah tidak?"
Dalaw hati Boen ching diam-diam menjadi ngeri dan takut.
Gerakan Toan Bok Cie-jien ternyata demikian anehnya.
cirinya jika dibandingkan dengan dia ternyata sedikitpun tidak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mempunyai kesempatan untuk menghindar. Masih ada jurus


lagi kiranya sukar untuk menghindari jurus-jurus itu. Toan Bok
Cie-jien nampak Boen ching tidak menjawab lalu dia tertawa
ujarnya. "Karena aku suka padamu maka aku tak tega untuk
melukai dirimu, lima jurus lagi"
Boen ching tundukan kepalanya dan berpikir sebentar
kemudian dengan perlahan ia mencabut pedangnya sambil
berkata. "Aku akan menerima lagi dua jurusmu itu."
Toan Bok Cie-jien tertawa besar. "Engkau masih tak mau
menyerah"
Tubuhnya Toan Bok Cie-jien segera bergerak maju dekat
Boen ching yang sedang menghunus pedang,
Boen ching dengan menggunakan "Ie Bok Kiam hoat"
semua tenaga bertahan ia ingin melihat apakah ia sanggup
menerima dua jurus ini dan menghindarinya. Dia melihat Toan
Bok Cie-jien datang mendesak.
Pedangnya disabetkan kemuka dan tubuh nya mundur
selangkah ke belakang, jurus ini adalah salah satu jurus untuk
bertahan dari Ie Bok Kiam Hoat yakni jurus "chie bok tong ku"
atau kayu besar menutup lembah. Toan bok Cie-jien tertawa
besar katanya.
"Jurus2 semacam ini terhadap orang lain masih boleh jadi,
tetapi aku tak akan memandang sebelah matapun."
Habis berkata tangan kirinya mendorong, melancarkan
serangan dengan keras mendesak mundur pedang yang ada
ditangan Boen ching. Diikuti tubuhnya maju dan mengirim
pukulan yang keras.
Boen ching hanya merasa suatu angin yang sangat keras
memukul kebelakang punggungnya tetapi dia tak sempat
untuk berkelit.
Suatu kekuatan yang sangat besar menghantamnya
sehingga ia jatuh rebah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dengan terhuyung huyung ia maju ke depan dan dari


mulutnya memuntahkan darah yang masih segar.
Pada otaknya segera terasa pening dan matanya
berkunang-kunang. Karena tak tahan lagi ia jatuh dan
tangannya ditelentangkan keatas jalan darah. Penelentangan
tangan itu pada jalan darah yang disebut "Ling Thay To"
Terdengar Toan Bok Cie-jien berdiri disampingnya dan berkata
perlahan-lahan. "Masih ada satu jurus lagi"
Tubuh Boen ching menjadi sedikit gemetar, dia duduk
berdiam diri. Terdengar Toan bok Cie-jien berkata lagi.
"Jika kau menyetejui mengangkat aku sebagai suhumu,
dengan segera aku membantu engkau mengobati lukamu.Jika
kau tidak menyetujuinya aku juga tidak berani memaksa."
Boen ching tahu maksud dari perkataan Toan bok Cie-jien
itu, jika dirinya tidak menyetujui maka ada satu jurus lagi.
Tidak mungkin seperti tadi ia memberi kelonggaran kepada
dirinya..
Dia diam tidak menjawab, sejenak kemudian katanya.
"Engkau bolehlah turun tangan sekehendakmu atas diriku."
Toan bok Cie-jien diam sejenak dan ternyata tidak
mengadakan gerakan apa-apa.
Kemudian terdengar dia berkata.
"Jika hal ini terjadi pada 30 tahun yang lalu sejak tadi
engkau telah mati. Tetapi kini aku ingin bertanya padamu
mengapa engkau ingin mencari mati?"
Boan ching berdiam sejenak kemudian jawabnya: "Didunia
ini tidak seorang pun ingin mati."
Toan bok Cie-jien tertawa besar dan katanya:
"Kalau begitu bukankah kau mengartikan diriku tak
mempunyai hak untuk menjadi gurumu"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dengan per-lahan2 Boen ching menjawab: "suhuku adalah


Ie Bok Tocu, putri dari Tan coe coon."
Terdengar Toan Bok cie Tien mendengus, katanya .
"Putri Tan coe coen ? Itu juga dari angkatan muda, apakah
kau kira kepandaianku tidak dapat melebihi kepandaiannya?"
Boen ching dengan tawar menjawab.
"Kepandaian suhuku kecuali dalam hal ginkang lebih tinggi
setingkat dari kau yang lain nya tak dapat melebihi kau. Tetapi
sebagai seorang suhu belum tentu harus mempunyai
kepandaian yang sangat tinggi." Mendengar perkataan itu lalu
Toan Bok Cie-jien berkata.
"Suhumu dapat mengajarkan seorang murid semacam kau
ini sungguh sangat bagus sekali. Engkau ingin belajar seperti
suhumu itu bukan? Aku akan mengampuni jiwamu, tetapi
kepandaianmu yang telah kau miliki akan kupunahkan biar kau
menjadi seorang yang paling baik didunia ini."
Toan Bok Cie-jien tertawa terbahak-bahak. katanya lagi.
"Kiranya yang kau katakan ini adalah perihal orang baik, lalu
apa gunanya engkau ingin belajar seperti suhumu itu bukan,
aku akan mengampunimu."
Sehabis berkata dia mengangkat tangan kanannya dan
berturut-turut menotok jalan darahnya yang penting yang
terletak dipunggung Boen ching, kemudian dengan tertawa
terbahak-bahak ia jalan meninggalkan tempat itu.
Boen ching hanya merasa pada punggungnya mengalir lima
buah aliran panas, saking tak tahannya akan panas itu ia
menjadi pingsan-
Beberapa lama kemudian, ia juga tidak mengetahui berapa
lama ia jatuh pingsan, ketika menjadi sadar kembali nampak
dirinya berbaring didalam sebuah gua.
Dia menengok kekanan dan kekiri ternyata terdapat
seorang gadis yang sedang berdiri di samping badannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dia merasa gadis itu pernah dikenalnya tetapi untuk sesaat


tak dapat mengingatnya kembali.
Terlihat gadis itu sambil tersenyum berkata. "Boen ching
kirinya kau telah sadar kembali"
Boen ching menjadi tertegun, dan terpikir olehnya kiranya
gadis itu adalah gadis yang di temuinya ditelaga Thay Ouw
dimana ketika itu dia menyamar sebagai seorang pemuda
yang gagah dan memakai nama Bwee Giok. dengan terburu-
buru ia berteriak. "Terima kasih atas pertolongan Bwee Heng"
Bwee Giok mencibirkan mulutnya yang kecil itu, nampak
hal ini wajah Boen ching berubah menjadi merah padam
seperti kepiting rebus.
Terpikir olehnya kini Bwee Giok telah berdandan sebagai
wanita, mana dapat memanggilnya dengan Bwee Heng
segala? berpikir sampai disini dengan cepat panggil nya.
"Nona Bwee . . "
Kedua alis Bwee Giok dikerutkannya sedang pada bibirnya
tersungging senyuman manis ketika mendengar panggilan tadi
dan Boen ching yang nampak sikapnya yang demikian rupa itu
sungguh sangat menggiurkan, jika dibandingkan kegagahan
nya ketika menyamar sebagai seorang laki-laki terdapat
perbedaan yang sangat menyolok sekali.
Ketika Bwee Giok nampak Boen ching memperhatikan
sambil tersenyum katanya.
"Boen Toako mengapa engkau dipukul orang sehingga luka
dalam sedemikian parahnya"
Dan ia melanjutkan ceritanya.
"Kau telah pingsan tiga hari tiga malam"
Tiba-tiba Boen ching teringat akan Toan Bok Cie-jien tanpa
menyadarinya ia mengeluarkan suara tertahan, dengan segera
ia menarik napas untuk mencoba tenaga dalamnya, terasa
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tubuhnya meskipun terluka parah tetapi kepandaiannya


ternyata tidak lenyap. dalam hatinya timbul rasa ragu-ragu.
Sudah tentu ia tak ragu waktu Toan Bok Cie-jien turun
tangan untuk melenyapkan kepandaiannya itu.
Ia telah menggunakan cara "Ngo Yang Toan Me" atau lima
hawa yang memutus tadi. Tetapi cermin Thien Tuen didalam
sakunya adalah suatu barang pusaka yang mengandung hawa
Im, ketika hawa Im itu dan yang bertemu dan hawa yang
bentrok ini memaksa dia pingsan, tetapi kepandaiannya tidak
sampai menjadi lenyap kini dia menjadi tertegun. Ia masih
mengira Toan Bok Cie-jien sengaja telah melepaskan dia.
Bwee Giok nampak Boen cing mengeluarkan suara tertahan,
dengan cepat tanyanya: "Lukamu belum sembuh, janganlah
terlalu banyak menggunakan tenaga" Sambil berkata ia
membaringkan kembali tubuh Boen ching keatas tanah.
Boen ching yang berbaring diatas tanah dalam hatinya
merasa sedikit gugup, kepada Bwee Giok ujarnya.
"Engkau telah merawat aku ketika akujatuh pingsan selama
tiga hari tiga malam, entah bagaimana aku harus membalas
budi nona ini?" Sambil tersenyum sahut Bwee Giok.
"Aku juga hanya secara kebetulan melihat kau, kita berdua
bukanlah baru berkenalan untuk pertama kalinya, sudahlah
seharusnya aku menolong Boen heng, harap Boen heng
jangan terlalu memikirkannya, tetapi entah siapakah yang
telah membikin luka Boen heng hingga sedemikian parahnya
itu??"
"Toan Bok Cie-jien Si setan arak"Jawab Boen ching singkat.
Bwee Giok menjadi terkejut, tanyanya.
"Diakah??"
Dia memandang tajam pada Boen ching, setan arak. paras
elok. harta dan kedudukan empat iblis sakti ini semuanya
telengas dan kejam, Boen ching yang ternyata dapat lolos dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kematian ditangan Toan Bok Cie-jien bukanlah merupakan


suatu pekerjaan yang sangat mudah.
Tetapi sejak kecil ia dididik dengan sikap yang serius,
meskipun dalam hatinya merasa sangat terkejut, tetapi pada
wajahnya sambil tersenyum ia berkata. "Tak aneh lagi kalau
seluruh tubuh Boen heng berbau arak"
Boen ching teringat kembali waktu dia diguyur arak oleh
Toan Bok Cie-jien, ia menghela napas, setelah termenung
sejenak kemudian tanyanya.
"Apakah nona Bwee pernah melihat suhu ku?"
Bwee Giok menggelengkan kepalanya, sahut nya.
"Apakah suhumu juga telah datang kedaerah Tionggoan
???"
Boen ching segera menganggukkan kepalanya, pikirnya.
"Entah suhu mereka bertiga kini berada dimana, jika
mereka melihat aku se-konyong2 lenyap tentu hati mereka
akan menjadi gelisah dan cemas"
Suasana menjadi agak sepi, setelah beberapa saat Bwee
Giok memecahkan suasana yang sunyi itu, tanyanya.
"Ketika berada ditelaga Thay Ouw Boen heng telah pergi
tanpa pamit, entah dapatkah Boen hong mengejar sumoaymu
itu?? " Boen ching dengan cepat menjawab.
"Kejadian waktu itu sungguh merasa sangat tak enak
dengan nona, sumoayku itu adalah putri kesayangan dari
suhuku, ia telah lenyap selama dua puluh tahun lamanya.
belum lama ini baru bertemu dengannya, kini dia telah
bersama dengan suhuku terima kasih atas perhatian dari nona
Bwee".
Sambil terseyum ujar Bwee Giok.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Engkau tak perlu sungkan2, entah kini engkau bersiap


hendak
HAL 39/40 HILANG
dirimu sangat mulia sekali, sangat mirip sekali dengan
suhuku Ie Bok Tocu" saking berterima kasihnya tanpa terasa
dia telah mengeluarkan isi hatinya.
Bwee Giok yang mendengar perkataan itu, sambil
tersenyum. "seperti suhumu Ie Bok Tocu??"
Boen ching se-konyong2 merasa pada perkataannya itu ada
sesuatu yang kurang beres, sambil tertawa terbahak ujarnya.
"Aku lupa memberitahunya kepadamu, suhuku adalah
seorang wanita"
"Kiranya begitu, tak aneH kalau berkata demikian" Jawab
Bwee Giok sambil tersenyum pula.
Sebenarnya dia masih tidak menyetujui kalau Ie Bok Tocu
itu adalah seorang perempuan kini mendengar perkataan itu ia
baru paham, sungguh tak terkira Ie Bok Tocu yang namanya
telah menggetarkan sungai telaga itu ternyata adalah orang
wanita yang menyaru sebagai seorang pria. Tanpa terasa
tanya pada Boen ching.
"Engkau suka aku menyaru sebagai pria ataukah memakai
pakaian sebagai perempuan?"
Sehabis berkata ia merasa perkataannya itu kelihatannya
sedikit agak malu, dia bagaimanapun juga baru untuk kedua
kalinya bertemu dengan Boen ching, matanya menjadi
berkedip-kedip. untungnya perhiasan yang dipakainya itu yang
memancarkan sinarnya telah menutupi rasa malunya itu.
Boen ching yang mendengar Bwee Giok berkata demikian,
hatinya terasa berdebar, dia memandang wajah Bwee Giok.
tampak kedua matanya yang sedang berkedip itu, diam-diam
hatinya berpikir.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Siapa yang dapat meminang gadis semacam Bwee Giok ini


sebagai istrinya tentu bahagia."
Berpikir sampai disini ia menjadi ter- mangu2.
Bwee Giok yang nampak beberapa kali Boen ching
memandang terpaku padanya, pipinya berubah menjadi
merah dadu, dalam hatinya setengah merasa sangat girang
bukan main, dan setengahnya lagi merasa heran mengapa
Boen ching kelihatannya tak tenteram hatinya, entah dalam
hatinya kini sedang memikirkan apa.
Kedua orang itu baru saja bertemu untuk ke dua kalinya,
pertama kali bertemu meskipun Boen ching mengetahui kalau
dia adalah seorang gadis yang sedang menyamar sebagai
seorang pria, juga tak sampai memandang pada dirinya.
Boen ching yang nampak kedua pipi Bwee Giok berubah
menjadi merah dadu. Pikirnya segera berada diawang-awang,
perkataan yang diucapkan oleh Bwee Giok menjadi lupa untuk
dijawab.
Sekonyong-konyong didepan matanya berubah menjadi
gelap. pikirnya segera menjadi tersadar kembali, tampak Bwee
Giok yang dipandangnya sedemikian rupa itu menjadi
menundukkan kepalanya, dia mengeluarkan suara tertahan,
ujarnya.
"Jika seorang yang cantik seperti kau, baik menyaru
sebagai seorang pria maupun berpakaian sebagai seorang
perempuan, semuanya bagus dan cantik sekali"
Bwee Giok masih diam tundukkan kepalanya, dia tahu pada
saat ini tentu Boen ching masih memandangnya, dengan
keadaan yang demikian ini bagaimana sikap nya yang gagah
juga tak sanggup untuk mendongakkan kepalanya. Boen ching
yang saking tergoncang hatinya, terusnya.
"Waktu berpakaian sebagai seorang pria sikapmu gagah
perkasa, tak ada orang lain yang dapat menandinginya, waktu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

berpakaian sebagai seorang perempuan, sangat


mempersonakan hati setiap orang yang melihatnya, kau
sungguh merupakan seorang gadis yang sangat cantik sekali".
Dalam hatinya ia selalu mengharapkan seorang gadis yang
dapat menyerupai suhunya Ie Bok Tocu, meskipun diluarnya
Shie Siauw In sangat mirip sekali, tetapi wataknya sangatlah
berbeda sedang Bwee Giok sekalipun wajahnya tidak mirip
dengan suhunya Ie Bok Tocu tetapi wataknya adalah sangat
mirip sekali dengan suhunya.
Boen ching setelah selesai berkata dan nampak Bwee Giok
menjadi kemalu-maluan, dengan tersenyum ujarnya.
"Apakah nona Bwee ada urusan sehingga lewat ditempat
ini, kalau tidak mengapa bisa sampai didalam gunung oei San
ini ?"
Bwee Giok mendongakkan kepalanya, sambil tersenyum
sahutnya.
"Aku kebetulan lewat di tempat ini"
Sehabis berkata dia tertawa lagi kemudian lanjutnya.
"Engkau menderita luka juga sangat parah, lebih baik
jangan banyak bicara kau beristirahatlah, aku akan keluar
melihat-lihat keadaan"
Sehabis berkata dia balikkan tubuhnya dan berjalan keluar
dari gua, Boen ching memandang Bwee Giok berjalan hingga
keluar dari gua, setelah kini seorang diri, pikirannya jadi tak
karuan melamunkan ber-macam2 hal, dalam otaknya diliputi
banyak urusan akhirnya pulaslah dia.
Dua orang itu berturut-turut selama tiga hari tinggal dalam
gua itu, luka yang diderita oleh Boen chingpun sudah sembuh
sebagian besar. .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Hari keempat, dua orang itu meninggaikan gua itu dan


mulai melanjutkan perjalanannya menuju markas besar
perkumpulan Elang Sakti ditelaga Thay Ouw. .
Setelah berjalan satu harian penuh dijalan gunung itu,
haripun telah menjelang senja, sekonyong-konyong dari
kejauhan Boen cing nampak berkelebatnya bayangan orang
yang berlari menuju ke arahnya, hatinya menjadi sangat
terkejut, dengan terburu-buru ia menarik tangan Bwee Giok
untuk diajak bersembunyi dibelakang sebuah pohon.
Bwee Giok yang ditarik tangannya menjadi tertegun,
hatinya merasa sangat heran, dengan cepat tanyanya.
"orang itu siapakah, mengapa kau kelihatan nya sangat
takut ? ??"
"orang itu adalah Chang Sun Loei" Jawab Boen ching
singkat.
Didalam tiga hari ini, Boen ching telah menceritakan
seluruh kejadiannya digunung oei San, dimana ia bertemu
dengan tiga iblis sakti. Kini Bwee Giok begitu mendengar yang
datang ternyata adalah Chang Sun Loei, bukan saja merasa
sangat terkejut, dalam hatinya pun terasa berdesir, dengan
kebiasaan dari Kiem ciang Thiat ci atau si Toya emas berjari
baja, Chang Sun Loei, bukan saja Boen ching tidak
menyerahkan pedang Ie Bok Kiamnya kepadanya, malah
sebaliknya mencuri sebuah barang pusaka nya, mana dia mau
terima dan melepaskan begitu saja.
Ternyata Chang Sun Loei tidak nampak dua orang itu, dia
berjalan terus melalui persembunyian mereka.
Boen ching dan Bwee Giok baru dapat menghela napas
lega setelah tak nampak lagi bayangan dari Chang Sun Loei.
Baru saja Boen ching dan Bwee Giok keluar dari tempat
persembunyiannya, terdengar suara dengusan yang berat
datang dari belakang tubuh mereka.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kedua orang itu menjadi sangat terkejut dan ber-sama2


menoleh kebelakang, nampak seorang kakek yang memakai
jubah berwarna hitam, wajahnya kurus kering sedang berdiri
di belakang mereka sedang memandangnya.
Boen ching menjadi terbangu-mangu, entah siapakah kakek
ini pikirnya. si kakek itu mendengus, dengan dingin tanyanya
kepada Boen ching.
"Apakah kau yang bernama Boen ching ?"
Boen ching tak tahu si kakek yang kurus kering ini
mengapa dapat mengetahui nama nya, dalam hatinya diam-
diam merasa sangat heran tetapi dia tetap menganggukkan
kepalanya, dengan termangu- mangu ia mendekati si kakek.
Bwee Giok segera maju kedepan, tanyanya.
"Apakah cianpwee mau memberi tahu siapakah nama
cianpwee?" si kakek yang kurus kering itu mendengus lalu
sahutnya.
"Tiga puluh tahun yang lalur semua orang mengatakan aku
bersembunyi karena takut kepada Thian Jan Shu dimana dia
telah mendesak aku, padahal sebenarnya aku hanya
dipermainkan oleh hwesio tua itu."
Boen ching dan Bwee Giok menjadi terkejut, didengar dari
ucapan kakek tua yang kurus kering ini, tentulah kakek ini
salah satu dari keempat iblis sakti yang menduduki tempat ke
empat yaitu sebagai setan yang gemar akan kedudukan, Tong
Kiam Hiet Pit atau si pedang logam pit perak Kong Beng Sang.
Terdengar Kong Beng Sang melanjutkan perkataannya.
"Kini aku dengar kabar katanya didalam dunia kangOuw
telah keluar pemuda yang bernama Boen ching sebagai ahli
waris dari Thian Jan Shu, benarkah itu ?"
Boen ching tak mau memperlihatkan kelemahannya
dihadapan Bwee Giok. dengan tawar ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Sepuluh tahun yang lalu memang benar Thian Jan Shu


pernah menghadiah padaku tujuh buah hioloo kuno, tetapi
aku bukanlah ahli warisnya, suhuku adalah Ie Bok Tocu"
Kong Beng Sang dengan dingin mendengus, ujarnya. "Ie
Bok Tocu ? Apakah putri dari Tan coe coen waktu itu?"
"Benar, dia adalah putri dari Tan coe coen" Jawab Poen
ching dengan perlahan.
Bwee Giok tahu selamanya Kong Beng Sang tak pernah
tunduk dan mengalah terhadap orang lain, atau paling sedikit
wajahnya bersikap demikian, kini Boen ching berkata
demikian, pastilah Kong Beng Sang tak akan melepaskannya,
tanpa terasa hatinya menjadi sedikit merasa cemas. Kong
Beng Sang mendengus, ujarnya.
"Aku dengar orang berkata kepandaian dari Thian Jan Shu
dan Tan coe coen jauh lebih tinggi sepuluh kali lipat dari
kepandaianku, entah berita itu benar tidak ?" Boen ching
dengan perlahan menjawab.
"Kepandaian dari Thian Jan Shu aku pernah melihatnya,
kiranya juga tidak begitu jelek"
Kong Beng Sang dengan gusar mendengus, tangannya
dengan seenaknya menyambar kearah Boen ching. sedang
pada mulutnyz ia berkata. "Kepandaianku apakah kau juga
pernah melihatnya ?"
Bwee Giok segera menarik tangan Boen ching, kepada
Kong Beng Sang teriaknya. "cianpwee, tahan "
Kong Beng Sang menarik kembali tangannya, kepada Bwee
Giok tanyanya. "Apa yang akan kau bicarakan ?" Dengan
tersenyum sahut Bwee Giok.
"cianpwee harus mengetahui kepandaianmu jika
dibandingkan dengan Tan coe coen dan Thian Jan Shu
bagaimana ? Kini tujuh buah hioloo kuno telah muncul
kembali, jika cianpwee dapat mendapatkan ilmu silat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

peninggalan Thian Jan Shu yang tertera pada tujuh buah


hioloo kuno itu, tentulah kau akan mengetahui sendiri
bagaimana kehebatan dari kepandaian Thian Jan Shu. Sedang
bagaimana dengan kepandaian Tan coe coen, semua orang
mengetahui bahwa kepandaian Thian Jan Shu jauh lebih tinggi
setingkat dari kepandaian Tan coe coen, jika cianpwee
bertanding dengan Tan coe coen bukankah tidak berarti ? ?"
Kong Beng Sang dengan gusar berkata.
"Sudah lama aku mendengarnya? Engkau beritahu
kepadaku apakah dengan tujuan agar minta aku tidak
menangkap pergi Boen ching ini?" Sambil berkata ini
melancarkan serangan hebat kearah Bwee Giok.
Bwee Giok nampak Kong Bang Sang ternyata memangnya
datang untuk mencari urusan, dia menjelaskan sampai lelah
pun tak ada gunanya, baju tangan kanannya segera
dikebutkan, sedang tubuhnya berkelit ke samping dan
menangkis tangan kanan Kong Beng Sang. Dengan gerakan
itu ternyata dia berhasil menghindarkan diri dari serangan itu.
Terdengar Kong Beng sang dengan dingin ujarnya: "Kiranva
adalah murid dari Lam Hay coei Hong, Tie Liok Yun."
Hati Boen ching menjadi tergetar, Lam Hay coei Hong, Tie
Liok Yun adalah pendekar wanita yang sangat terkenal dan
telah lama mengasingkan diri di luar lautan, sungguh tak
disangka Bwee Giok muridnya. Bwee Giok kundur selangkah
ke belakang, ujarnya.
"Kami menghormati kau sebagai cianpwee, kalaa engkau
masih saja ingin bergebrak lagi dengan kami bukankah akan
menurunkan derajatmu " Kong Beng sang dengan dingin
menjawab:
"Sejak dulu aku berniat akan membuang Boen ching ini
keluar perbatasan, kini di tambah dengan engkau, kalian
berdua berangkatlah bersama-sama saja."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching mendengar Kong Beng Sang berkata demikian,


sejak dia bertemu dengan Ouw Yang Bu Kie, cheng Sun Loei
dan Toan Bok Cie-jien, tiga iblis sakti, telah mengetahui
bahwa empat iblis sakti itu tak seorangpun yang mau
mengikuti peraturan- bahkan dari kepandaian setiap orang
sangatlah tinggi sekali, dia tidak mengingin kan Bwee Giok
ikut menderita karena dia, kepada Kong Beng Sang ujarnya:
"Engkau menghadapi aku seorang saja sudah cukup untuk
membuat kau menderita."
Kong Beng Sang tak berkata-kata lagi, tubuhnya berkelebat
dan mencengkeram punggungnya.
Boen ching menolehpun tidak. ia mengeluarkan jurus "Thay
Thien Ngo le" atau mengobrak-abrik lima gunung, salah satu
jurus dari ilmu "Thay Thien Kioe Sih".
Melancarkan serangan dengan membelakangi musuh,
ternyata dengan tepat dapat menaklukkan Kong Beng sang.
Kong Beng Sang hanya merasa jurus dari Boen ching ini
sangat aneh, ditambah lagi dia tak membuat persiapan, kini
terkena kelitan kaki dan tangan Boen ching membuat nya
terlempar ketengah udara.
Bwee Giok yang berdiri disamping melihat hal ini menjadi
terkejut, ternyata kepandaian dari Boen ching sangat aneh
dan hebat.
Kong Beng Sang terlempar sejauh kurang lebih dua kaki
oleh serangan Boen ching ini. Selamanya dia tak pernah
menyangka kalau cucu murid dari Tan coe coen sehingga
susah diraba setelah berhasil bangun berdiri dengan dinginnya
ia berdiri disana. Ujar Boen- ching dengan dingin pula. "Apa
yang kukatakan Apakah ada salah nya?"
Bwee Giok tahu Boen ching menginginkan dia berjalan lebih
dulu, tapi mana dia dapat meninggalkan Boen ching seorang
diri, jika Boen ching membuat marah pada Kong Beng Sang,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dengan kekuatan dua orangpun belum tentu dapat


mengalahkan Kong Beng Sang. Tubuh Kong Beng Sang
berkelebat lagi, dan menyambar punggung Boen ching.
Boen ching tak menanti sampai ia mengeluarkan tenaga,
tangan kanannya balik menusuk kedua mata Kong Beng sang.
Boen ching yang dicekal tangannya balik membalas
mencekal tangannya.
Pada saat ini dia telah mendapatkan dua tempat untuk
mengerahkan tenaganya. tubuhnya segera bergerak.
mengerahkan jurus ampuh "Ling coa Thian Siang" atau ular
cerdik menjungkirkan gajah, sedang tubuhnya tetap berputar.
Kong Beng Sang tak pernah menyangka dalam keadaan
yang kritis itu, Boen ching ternyata masih dapat mengeluarkan
jurus ampuh semacam itu, dalam keadaan yang terburu-buru
itu, ia tak sempat mengerahkan tenaga, tubuhnya terlempar
lagi oleh gerakan Boen ching itu.
Tubuh kedua orang itu bersama-sama mencapai tanah,
Boen ching begitu melirik. tampak Bwee Giok masih tetap
berdiri disamping situ dalam hatinya menjadi cemas, dengan
kepandaian dari Kong Beng Sang, jika bukannya karena dia
tadi dia terlalu memandang rendah padanya sudah tentu dia
tak mungkin pula dengan mudah dapat membuat dia
terlempar sejauh itu.
Jika dia benar2 turun tangan jahat terhadapnya maka tak
dapat diragukan lagi dia akan mengalami luka seperti waktu
melawan Toan Bok Cie-jien dimana sejurus pun dia tak dapat
dihindarinya.
Kong Beng Sang yang tak berhati-hati sehingga sekali lagi
terlempar hingga terjungkir balik beberapa kali dengan gusar
dia mendengus. Boen ching tak menunggu sampa Kong Beng
Sang bergerak lagi, dia telah membuka mulut ujarnya.
"Beranikah kau turut aku ke suatu tempat untuk bertanding ?"
selesai ia berkata tubuhnya bergerak dan lari kedepan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kong Beng Sang mana mau melepaskan Boen ching begitu


saja, dia mengikuti jejak Boen ching dan segera menggerakan
tubuhnya mengejar kearahnya.
Bwee Giok juga mengikuti dari belakang tapi dalam hati
Boen ching memangnya sudah mempunyai niat untuk
meninggalkan Bwee Giok agar dia juga tak terkena tangan
jahat dari Kong Beng Sang.
Dengan sekuat tenaga Boen ching lari ke depan tak lama
kemudian Bwee Giokpun telah tertinggal jauh sekali
dibelakang.
---ooo0w0ooo---

EMPAT IBLIS BERTEMU UNTUK PERTAMA KALINYA


BOEN cHING terus lari ke depan, Kong Beng Sang menjadi
tak dapat menahan sabar, tubuhnya berkelebat menghadang
didepanBoen ching sambil tanyanya.
"Sebenarnya kau ingin membawa aku kemana?"
Boen ching menoleh kebelakang memandang tampak Bwee
Giok tak ikut datang ketempat itu, diam2 hatinya merasa lega,
baru saja akan membuka mulut berkata sebuah bayangan
bagaikan angin menyambar datang. Dengan dingin ujarnya
pada Boen ching. "Akhirnya juga aku dapat mencarimu"
Boen ching begitu nampak orang yang baru datang itu
hatinya menjadi sangat terkejut, kira nya yang baru datang itu
tak lain adalah si Toya emas berjari baja chan Sun Loei
adanya.
Kong Beng Sang dengan tidak tenang mendengus, ujarnya.
"Chang Sun heng sudah tiga pulub tahun kita tak bertemu
muka."
Chang Sun Loei nampak Kong Beng Sang juga berada
disana dengan tawar dan tertawa kemudian ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Apa kabar Kong beng heng selama ini? Bocah ini bukan
saja telah berhasil melarikan diri dari tanganku bahkan telah
mencuri sebuah barang pusakaku, harap Kong Beng heng
suka menyerahkan padaku."
Kong Beng Sang nampak Chang Sun Loei se-olah2 tak
memandang sebelah matapun kepada nya, dengan dingin
sahutnya.
"Boen ching kini berada ditanganku, tunggu saja setelah
aku dan dia telah menyelesaikan urusan diantara kami, Chang
Sun heng baru dapat menyelesaikan urusan kamu."
Setan arak, paras elok, harta dan kedudukan empat iblis
sakti itu masing2 saling merasa tak puas terhadap pihak yang
lain, sejak tiga puluh tahun yang lalu hingga sekarang masih
tetap demikian saja halnya. Terdengar Chang Sun Lioe
tertawa dingin ujarnya.
"Selama tiga puluh tahun ini kiranya kepandaian dari Kong
Beng heng tentu mendapatkan banyak kemajuan-"
Sehabis berkata ia mengeluarkan ilmu saktinya "Hong Lun
cie" atau ilmu jari roda angin menggores ke arah tubuh Kong
beng Sang.
Wajah Kong beng Sang sedikitpun tidak menampilkan
perasaan apa2, ujarnya dengan nada yang dingin.
"Hong Lun cie dari Chang Sun heng jika dibandingkan tiga
puluh tahun yang lalu kiranya kini jauh lebih hebat."
Sambil berkata tangan kirinya digerakkan kesana kemari
menyambar kepergelangan tangan Chang Sun Loei.
Chang Sun Loei tak berani menerima dengan keras
melawan keras, tangan kirinya sedikit direndahkan, dua
jarinya bagaikan angin berkelebat dengan menggunakan
jurus2 dari ilmu Hong Lun Sah, cap Lak cie atau tiga puluh
enam jurus ilmu jari roda angin yang pernah membuat dia
terkenal didalam dunia kangOuw balas menyerang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Bayangan jarinya berkelebat dengan cepat dan menotok


delapan belas jalan darah ditangan kiri Kong Beng sang,
sedang pada mulutnya ia berkata.
"Aku kira kepandaianku telah mengalami kemunduran dan
ketinggalan jauh daripada Kong Beng heng sehingga tak
dipandang sebelah mata pun oleh Kong beng heng."
Chang Sun Loei dalam sekejap mata saja mengubah
jurus2nya, ia ingin menggunakan kepandaiannya yang telah
membuat dia terkenal untuk mengalahkan Kong beng Sang.
Tapi Kong beng Sang juga bukanlah seorang yang goblok,
dia juga mengangkat nama dan terkenal ber-sama2 dengan
Chang Sun Loei mana dapat dengan mudah ditaklukkan-
Sepasang matanya meskipun masih memandang saja pada
Chang Sun Loei, tapi ia juga merasa kalau Chang Sun Loei
telah mengeluarkan jurus2 saktinya.
Kepandaian dari empat iblis sakti itu masing-masing
mempunyai keistimewaan yang tersendiri, sudah tentu dia tak
berani memandang rendah .
Tangan kirinya sedikit bergetar, dua jarinya ditegangkan
dengan jari diubah menjadi bentuk pedang, segera
mengerahkan jurus2 dari ilmu "Goat Hun cap sah seh" atau
tiga belas jurus ilmu pencabut nyawa yang telah membuat dia
terkenal sebagai si jago pedang logam pit perak. segera mulai
mengadakan serangan, sedang pada mulutnya ia berkata.
"Tiga puluh enam jurus ilmu jari roda anginmu itu mana aku
berani untuk menerimanya"
Dalam mengeluarkan suara itu, ia telah menghancurkan
dan mematahkan serangan yang dilancarkan oleh Chang Sun
Loei.
BOEN CHING yang berdiri disamping melihat seluruh
pertempuran itu dengan jelasnya, nampak aneh dari jurus-
jurus yang dilancarkan oleh dua iblis itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Hatinya menjadi sedikit merasa jeri, dari kepandaian dari


orang tua itu jika benar-benar turun tangan dan bergebrak,
dirinya sudah tentu bukanlah tandingannya. Chang Sun Loei
dengan ilmu jari roda angin nya menyerang dengan
gencarnya:
Tetapi ternyata tiap serangan yang ditujukan kepadanya
dapat dibendung oleh Kong Beng sang.
Diam-diam dalam hati kecilnya telah membuat perhitungan,
selama tiga puluh tahun ini kepandaian dari orang itu ternyata
seimbang sekali, sehingga tidak dapat menentukan
kepandaian mana yang lebih tinggi.
Dia tertawa kering dan ujarnya dalam hati, Kong Beng sang
sudah tentu mempunyai perhitungan yang masak. Dengan
dingin dia menyahut.
"Hanya berpisah selama tiga puluh tahun saja ternyata
kepandaian Chang Sun heng mendapat banyak sekali
kemajuan- Tetapi aku kira kau masih tetap tidak akan
mendapat kemenangan dariku."
Chang Sun Loei tertawa ter-kekeh2 ujarnya.
"Adat dari Kong beng heng masih saja tak dapat dirubah
seperti sedia kala, tetapi tadi aku kira terhadap Kong beng
heng masih tak sedemikan tololnya."
Boen ching nampak perkataan dua orang itu seperti tidak
cocok satu sama lainnya. Dengan tenang ia berdiri disamping
dan dalam hatinya diam2 merasa sangat girang.
Dari kepandaian dari kedua orang itu sukar untuk
menentukan tinggi rendah kepandaian masing-masing .
Jlka dapat terjadi sesuatu pertempuran hebat antara mati
dan hidup bukanlah diri nya dapat dengan duduk tenang2 saja
bagaikan nelayan yang memungut hasilnya itu. Kong Beng
sang dengan muka yang dingin dan sinis berkata.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Dengan perkataan Chang Sun Loei ini aku Kong Beng sang
mau juga memberikan sesuatu" jawabnya.
"Engkau bertanya padaku bagaimana caranya aku akan
berbuat pada Boen ching ini?"
Kalau begitu aku akan memberitahu padamu bahwa ini hari
Boen ching berada disini aku akan melarang untuk tidak
mengganggu Boen ching sedikitpun, Chang Sun Heng jika
sudah bersiap akan berbuat apa-apa, aku Kong beng Sang
akan menyambutnya terlebih dahulu."
Sepasang mata Kong Beng Sang dibelalakkan untuk
memandang puncak yang didepan nya dan dengan perlahan
dia berkata.
"Gunung oei San ini sungguh merupakan suatu tempat
yang sangat baik. bagaimana kalau kita menentukan siapa
yang menang dipuncak gunung didepan kita ini?"
Chang Sun Loei mendongakan kepalanya dan memandang
puncak gunung itu katanya. "Sungguh cocok dengan
maksudku, tetapi bagaimana dengan Boen ching."
Dengan dingin Kong Beng sang berkata.
"Tak usah Chang Sun heng kuatir tentang dia," sehabis
berkata kedua matanya memandang kearah Boen ching.
Padahal dalam hatinya ia juga sedang berpikir dengan cara
bagaimanakah hendak mengatur Boen ching ini, Kedua orang
itu bergebrak sedikit banyak pada mulanya kelihatan adalah
karena urusan Boen ching. Kemudian dengan tiba2 terpikirlah
oleh Boen ching.
"Bukankah tidak mungkin aku dapat meloloskan diri
sewaktu engkau berdua sedang bertempur mati-matian diatas
gunung?" Sambil tertawa Boen ching berkata.
"Sungguh dapat beruntung sekali dapat melihat orang-
orang yang ternama bertanding, bukankah itu merupakan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

suatu keuntungan besar?" Kemudian ia meneruskan kata-


katanya.
"Apakah tak perlu mengangkatku untuk saksi," Selesai
berkata itu Boen ching berjalan terlebih dahulu dan membawa
dua orang itu kepuncak gunung yang berada diseberang.
Chang Sun Loei tahu bahwa Kong Beng sang selamanya
belum pernah alpa melatih ilmunya.
Tiga tahun yang lalu kepandaian dua orang itu seimbang
sekali dengannya, tiga puluh tahun kemudian ia mengira
bahwa Kong Beng sang terlalu mengincar akan
kedudukkannya sehingga melukai badannya sendiri. Sudah
tentu tak bisa lebih hebat daripadanya.
Sedang Kong Beng sang mengira karena setiap hari Chang
Sun Loei bergelimpangan dengan harta kekayaannya.
sudah tentu dia jarang melatih ilmunya karena ia terlalu
sibuk dengan harta bendanya.
sudah tentu ia tidak ragu-ragu lagi terhadap Chang Sun
Loei.
Kedua orang itu memikirkan pikirannya sendiri-sendiri
sedang matanya memandang dengan tajam kepuncak gunung
yang ada dihadapannya.
Chang Sun Loei memandang sekitar tempat itu, kemudian
ia tertawa ter-bahak-2 dan katanya.
"Sungguh suatu tempat yang sangat baik."
Sehabis berkata itu tangan kanannya dan sebuah toyaemas
sepanjang empat depa telah berada ditangannya.
Kong Beng Sang tertawa dingin, tangan kirinya telah
memegang sebuah pedang sedang tangan kanannya
memegang sebuah Pit.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching nampak toyaemas dari Chang Sun Loei itu dan
karena panjangnya tidak lebih dari lima depa, disamping itu
dikepala toya terdapat sebutir berlian sebesar batu.
Sinarnya memancar dengan terang ke empat penjuru
sedang tubuh toya itu lebarnya hanya beberapa coen.
Sinar emas itu berkedip dengan terangnya karena sinar
matahari dan sungguh merupakan suatu barang yang sangat
berharga.
Sedangkan pedang logam dan Piet perak itu yang dimiliki
Kong Beng Sang sangat kecil bentuknya.
Ukuran panjangnya tak sampai tiga depa, ternyata juga
merupakan suatu barang yang berharga.
Chang Sun Loei nampak pedang logam dan Piet perak milik
Kong Beng Sang telah dihunus keluar dari sarungnya.
Dengan tertawa kecil toyaemas ditangan kanannya
diangkatnya dan langsung melancarkan serangan-2 jurus
pertama dari ilmu "ciat Liong Hoat" atau ilmu toya penakluk
naga yaitu satu jurus dari "Kiem chao Llong" atau toya emas
menaklukkan naga gede. Toya emas itu ditotokkannya kearah
tubuh Kong Beng Sang.
Kong Bang Sang menangkis serangan toya itu dengan
pedangnya yang berada ditangan kiri, yang didalam dunia
persilatan dinamakan "Seh Huh Kioe Piet," atau dapat
dikatakan sembilan pena ganas bagai bintang dari ilmu "Goat
Hun cap Sah Seh".
---ooo0w0ooo---

Kedua orang itu dimulai dari tegak berdiam hingga


bergerak cepat tak keruan tujuan-
Dalam sekejap mata saja dipuncak gunung itu penuh
dengan kilatan sinar pedang yang sedang beradu disamping
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

itu juga terdengar bergemerincingnya toya yang beradu


dengan senjata Piet .
Ketiga senjata itu beradu menjadi satu sehingga
menimbulkan suara hebat.
Jurus-jurus yang hebat dan sakti dikeluarkannya,
perubahan-perubahan jurus yang satu kejurus yang lain
dilakukan dengan sangat cepatnya.
Boen ching melihat kecepatan permainan pedang itu
merasa kagum dan heran karena dia tak dapat mengikutinya.
Dia kagum melihat jurus-jurus yang digunakannya kedua
orang itu dan dengan empat matanya ia melihat sampai
beberapa jurus saja. Tetapi bagi Boen ching pertunjukan
tempur itu sudahlah cukup.
Ilmu pedang yang digunakan oleh Kong Beng sang telah
menggetarkan dunia Kangouw. Tetapi kegesitannya masih tak
dapat menandingi kegesitan Ie Bok Kiam Hoat. Sedang toya
emas dari Chang-sun Loei ternyata juga mempunyai
keampuhan yang besar. Keampuhan itu bagaikau dapat
menaklukkan naga dan menghancurkan kepala macan-Satu
jari dan satu Pitnya bagaikan hendak membelah bumi saja
rasanya.
Sedang Boen ching yang dari tadi memandang jalannya
pertempuran memusatkan seluruh pikirannya kejurus- jurus
yang dipakai untuk bertempur.
Sebuah bayangan manusia nampak melayang turun dari
tengah udara, sebuah tubuh telah jatuh dan ternyata tubuh
Chang Sun Loei dan Kong Beng Sang segera tergetar dan
terpisah kesamping oleh bayangan yang jatuh dari udara tadi.
Boen ching menjadi tertegun dan memandang ke arah
yang sama, ternyata Ouw Yang Bu Kie dengan tenang telah
memukul kedua orang itu untuk berhenti bertempur. Hatinya
tanpa terasa timbul rasa jeri.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Chang Sun Loei nampak yang memukulnya ternyata adalah


Ouw Yang Bu Kie, dengan tertawa segera berkata.
"Ouw Yang heng, apakah selama tiga puluh tahun itu
dalam keadaan baik-baik saja"
Dia tahu bahwa hubungan diantara Ouw Yang Bu Kle jauh
lebih erat jika dibandingkan hubungannya dengan Kong Beng
Sang.
Kini nampak munculnya Ouw Yang Bu Kie disana, sudah
tentu membuat ia menjadi girang.
Sekalipun Ouw Yang Bu Kie tidak membantu kedua belah
pihak. tetapi dalam hati Kong Beng Sang sudah tentu terasa
terganggu hingga melemahkan kedudukannya. Ouw Yang Bu
Kie tertawa, dengan tawar dia segera berkata.
"Sungguh tak disangka-sangka kehadiranku di tempat ini
dapat bertemu dengan Chang Sun heng dan Kong beng
heng."
Kong Beng Sang memandang Ouw Yang Bu Kie dengan
tajam dan kemudian ia berkata: "Ouw Yang heng datang
entah ada urusan apakah yang penting?"
Sepasang mata Ouw Yang Bu Kie menyapu dua orang itu,
kemudian memandang sekejap kepada Boen ching.
Kepada kedua orang itu ia berkata.
"Entah dua orang saudara ini karena urusan apa sehingga
berebut dan bergebrak. Mungkinkah ada hubungannya
dengan pemuda ini?"
Didalam empat iblis itu Ouw Yang Bu Kie adalah yang
paling menggunakan pikiran dan mau berkerja dengan
sungguh-sungguh.
Dia baru mau berbicara setelah bertanya dengan jelas atas
persoalan tersebut untuk menghindari perebutan dan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

pertarungan yang tidak ada gunanya pada dirinya. Dengan


tertawa Chang Sun Loei berkata.
"Boen ching ini telah lolos dari tanganku, bahkan telah
mencuri sebuah barang pusakaku. Kini aku dapat mencarinya
tetapi siapa menduga Kong Beng heng pasti tak mau
melepaskan dirinya"
Kong Beng Sang dengan dingin mendengus, dia juga sudah
tahu situasi pada hari ini. Tetapi dia tak mau mengerti Chang
Sun Loei minta bantuan kepada Ouw Yang Bu Kie.
"ooh.. . ." kata Ouw Yang Bu Kie, sedang dalam hatinya
diam-diam ia berpikir.
"Kiranya satu bagian juga karena pemuda ini, untung aku
tidak ikut serta didalam perbuatan ini"
Ia tertawa terbahak-bahak dan kepada Kong Beng Sang ia
berkata.
"Ini hari aku juga kebetulan lewat tempat ini, Kong heng
entah ada urusan apa sehingga bentrok dengan Boen ching
ini. Bagaimana kalau aku bertindak sebagai penengah?"
Sungguh tak disangka oleh Keng Beng Sang ini hari Ouw
Yang Bu Kie dapat bertindak sedemikian adilnya.
Pada sinar matanya memancarkan suatu sinar yang curiga
dan dengan perlahan ia menyahut:
"Kalian kiranya juga tidak mungkin kalau tidak tahu bahwa
Boen ching ini adalah orang yang dikabarkan sebagai ahli
waris dari tujuh buah Hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu"
"oooohh......... " kata Ouw Yang Bu Kie, dia memandang
sekejap kepada Boen ching, kemudian dengan tertawa ia
melanjutkan kata-katanya. "Urusan ini aku juga pernah
mendengarnya akan tetapi tidak mengetahui kalau Boen ching
itu orang ini." Kong Beng sang dengan dingin dia menjawab:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Kabarnya tiga puluh tahun yang lalu kita empat orang


adalah karena takut dan jeri kepada Thian Jan Shu kemudian
baru kami menghindarkan diri, benarkah hal itu betul-betul
terjadi pada kalian?"
Ouw Yang Bu Kie mendongakkan kepala dan memandang
kelangit, sejenak kemudian seraya tertawa ia menyahut.
"Satu bagian mungkin adalah benar, tetapi sebagian lagi
aku kira belum tentu benar."
Dalam hati Kong Beng Sang merasa girang karena sungguh
tak disangka-sangka Ouw Yang Bu Kie ternyata menyetujuinya
dan ujarnya.
"Perkataan Ouw Yang Bu Kie memang benar, aku juga
bukannya karena jeri terhadap Thian Jan Shu dan kepandaian
Thian Jan Shu meskipun sangat tinggi dan lebih hebat dariku,
tetapi aku belum pernah bertanding dengannya, darima na
aku dapat jeri padanya." Sehabis berkata matanya
dikedipkannya ke arah Chang Sun Loei.
Bagaikan mengatakan Chang Sun Loei toh yang karena jeri
terhadap Thian Jan Shu baru mengundurkau diri. Kemudian
lanjutnya.
"Saudara, aku adalah karena suatu urusan pripadi baru
mengundurkan diri, Kalau tidak sepuluh tahun yang lalu waktu
Thian Jan Shu masih hidup aku sudah dapat keluar dari
gunung"
Chang Sun Loei mendengus, agaknya ia tak puas terhadap
sikap dari Ouw Yang Bu Kie itu.
Ouw Yang Bu Kie juga bukanlah orang yang bodoh, sudah
tentu dia juga merasakannya. Dia juga tak mau menyalahi
Chang Sun Loei dan dengan tertawa ia berkata.
"Kong Beng heng memang benar, kiranya kita empat orang
semuanya mempunyai urusan pribadi sendiri-sendiri. Kalau
tidak juga tak mungkin tujuh tahun sesudah kematian Thian
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

shu kita berempat baru terjun kedunia Kangouw lagi" Sambil


berkata ia memutarkan tubuhnya menghadap kedepan Chang
Sun Loei dan berkata pula. "Chang Sun heng kiranya benarkah
ucapanku ini ?"
Chang Sun Loei memang sebenarnya ingin menarik Ouw
Yang Bu Kie kepihaknya , kini nampak hal ini dia
menganggukkan kepala nya kepadanya. Meskipun dalam
hatinya ia sedikit tidak puas akan sikap Ouw Yang Bu Kie.
Tetapi pada wajahnya mau tidak mau terpaksa ia harus
menunjukkan wajah yang berseri dan katanya. "Benar"
Ouw Yang Bu Kie bertanya lagi pada Kong Beng Sang.
"Kong Beng heng apakah kau juga karena pemuda ini?"
Kong Beng Sang matanya memandang pada Ouw Yang Bu
Kie dan menyahut:
"Aku sejak dulu sudah bersumpah akan melemparkan dia
ke lautan atau ketengah gurun yang luas."
Ouw Yang Bu Kie memandang sekejap kepada Boen ching
dengan per-lahan2 ia berkata.
"Aku kira dua saudara ini siapapun tidak akan mau
mengalah. Aku sebagai penengah juga yang berhak memberi
hukuman kepada Boen ching." Chang Sun Loei dan Kong Beng
Sang hanya tertawa.
Ouw Yang Bu Kie ketika mendengar perkataan kedua orang
itu ternyata memandang dia demikian ringan dan urusan itu
bukanlah demikian sukarnya.
Lagi kedua orang itu hal ini sebenarnya Ouw Yang Bu Kie
ketika itu juga tak perlu turun tangan-
Asal dalam perkataan ia dapat mengatasi seorang bukanlah
ia dapat dengan tanpa syarat membuat salah satu diantara
mereka itu untuk mengundurkan diri.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tetapi dua orang itu mendengar perkataan Ouw yang Bu


Kie ini juga sedikit merasa puas.
Kedua belah pihak merasa lega hatinya karena tidak sampai
Ouw Yang Bu Kie ikut campur tangan dan membantu salah
satu pihak.
Chang Sun Loei dengan tertawa berkata. "Demikian pun
baik."
Sehabis berkata ia mengangkat toyanya dan kembali
menyerang tubuh Kong Bang Sang dengan gesitnya.
Meskipun dia dengan sambil tertawa akan tetapi dengan
sikap Ouw Yang Bu Kie ini, ia sangat tidak puas.
Semula ia mengira Ouw Yang Bu Kie tentu akan memberi
bantuan kepadanya akan tetapi kiranya dugaannya itu meleset
dan ia tidak mendapatkan bantuan apa-apa. Sebaliknya malah
hati Kong Beng Sang agak lega dan dengan dingin ia
mendengus. .
Pedang ditangan kiri dan Piet ditangan kanannya saling
membantu melancarkan serangan tiba-tiba itu.
Sehingga terjadilah suatu pertempuran yang amat seru.
Dalam hati Boen ching pun merasa sangat heran mengapa
Ouw yang Bu Kie dapat berbuat demikian dan datang kemari
sudah tentu sudah tak mungkin kalau tak ada tujuan apa-apa.
Bahkan dia berbuat demikian terhadap kedua orang itu
tentu ia tidak mempunyai tujuan baik, sebaliknya malah
menguntungkan dirinya sendiri.
Dia menoleh memandang kearah Ouw Yang Bu Kie.
Tampak dia terhadap Boen ching seolah-olah tidak pernah
melihatnya, matanya hanya ditujukan ketengah kalangan
dimana terdapat debu yang mengepul di antara Chang Sun
Loei dan Kong Beng Sang yang sedang melakukan
pertempuran besar-besaran yang sangat sengit dan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mendebarkan hati itu. Tampak pertempuran diantara Chang


Sun Loei dan Kong Beng Sang makin sengit dan seru.
Tiba-tiba ketika toya emas dari Chang Sun Loei menyabet
tubuh Kong Beng Sang, di tangkis nya dengan Piet peraknya.
Karena kerasnya toya emas dan piet perak itu beradu,
menimbulkan suara yang sangat keras dan cipratan-cipratan
bunga api.
Sedang didalam hati kedua orang itu mempunyai satu
tujuan yang sama yaitu untuk melekatkan senjata dari pihak
lawan, jari baja dan tangan itu saling balas membalas
menyerang sebanyak sepuluh jurus, kedua belah pihak saling
berusaha memecahkan perhatian dan jurus-jurus dari pihak
lawannya disamping mengada tenaga dalamnya. Boen ching
dengan termangu-mangu dan heran memandang dua orang
itu. Tampak wajah dua orang itu menjadi serius dan penuh
dengan keringat.
Kata Kong Beng Sang melotot keluar dengan gusarnya,
sedang mata Chang Sun Loei jadi sayu.
Toya emas dan Plet perak itu terus beradu dan bergetar
tiada henti-hentinya sehingga menimbulkan suara
bergemerincing yang keras.
Tiba-tiba Ouw Yang Bu Kie tertawa panjang, tubuhnya
bergerak maju kedepan dan sebuah sinar emas berkelebat.
Tahu-tahu kedua orang yang sedang bertempur itu jatuh
karena jalan darahnya ditotok oleh Ouw Yang Bu Kie.
sedang Boen ching merasa tertegun Ouw Yang Bu Kie telah
mengempit tubuhnya dibawah ketiaknya dan berlari turun dari
gunung.
Boen ching yang dikempit oleh Ouw Yang Bu Kie hanya
merasa kempitan itu dengan tepat telah mencekal urat
nadinya sehingga seluruh tubuhnya menjadi kaku.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sedikitpun ia tidak dapat bergerak entah Ouw Yang Bu Kie


telah siap akan berbuat jahat apa terhadap dirinya.
Ouw Yang Bu Kie yang mengepit tubuh Boen ching
dibawah ketiaknya berturut- turut telah melalui tiga buah
puncak gunung dan beberapa jurang yang dalam.
Setelah sampai kepuncak gunung yang ketiga itu ia baru
melepaskan tubuh Boen ching keatas tanah, sedang ia berdiri
diatas sebuah batu hijau yang besar disamping sebuah pohon
raksasa yang lebat daunnya.
Boen ching tidak tahu apa maksud tujuan dari Ouw Yang
Bu Kie dengan perbuatan itu, sehingga membuatnya untuk
sesaat tidak tahu bagaimana harus menghadapi hal yang
sedemikian tersebut.
Ouw Yang Bu Kie memandang Boen ching dari ujung
kepala hingga keujung kaki, tiba2 sekali sambar ia telah
mencengkeramnya.
Baru saja Boen ching akan berkelit kesamping sudah ada
gerakan lain dari Ouw Yang Bu Kie yang sangat cepat.
Bajunya telah dicengkeram dan robek oleh serangannya itu
dan ia mencengkeram keluar cermin "Thian Tuen"
disembunyikan didadanya itu
===========================
HAL 27/28 HILANG
===========================
Nampak munculnya Toa bok cie Jien membuatnya sangat
takut dan terkejut.
Toan bok cie Jien berjalan mendekati kedua orang itu dan
ia memandang tajam terhadap Boen ching.
Dengan sinar matanya yang penuh rasa heran dan terkejut
ia berkata.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Sungguh tak disangka sekalipun aku telah menggunakan


ilmu "Ngo Yang Toan Meh" ternyata tetap tak sampai dapat
melenyapkan semua kepandaian yang kau miliki."
Ouw Yang Bu Kie begitu Toan Bok cie Jien merasa heran
dan menjadikan Boen ching sebagai penghalang dari rasa
ganjalan terhadapnya.
Ia memandang sekejap kepada Boen ching dan baru
bertanya kepada Toan bok cie Jien:
"Toan bok cie Jien selama kita berpisah tiga puluh tahun
lamanya itu apakah baik2 saja?"
Toan bok cie Jien tertawa terbahak-bahak mendengar kata
Ouw Yang Bu Kie dan gentong araknya dimiringkannya dan
dimasukkan nya kedalam mulutnya. Sambil tangan kanannya
menghapus bekas arak dimulutnya ia berkata.
"Tindakan Ouw Yang heng sungguh cukup kejam, kasihan
dua orang tua itu dengan masih tak tahu apa yang terjadi
pada dirinya, telah mati penasaran ditanganmu."
Ouw Yang Bu Kie nampak Toan bok cie Jien dengan
menggetarkan sedikit araknya ternyata dapat berubah
bagaikan suatu panah meluncur kedalam mulutnya, dengan
tanpa perubahan pada wajahnya, kemudian ujarnya.
"Toan bok heng mungkin berdiri terlalu jauh, sehingga tak
dapat memandang dengan jelas, aku tadi hanya menotok urat
gagunya saja, hanya perlu dua jam dengan lweekang mereka
berdua bukankah dapat membuka sendiri totokannya" Toan
bok cie Jien tertawa besar, sahutnya.
"Jika kau mau menotok jalan darah kematiannya aku rasa
mereka berdua meskipun akan mendapatkan goncangan yang
sangat hebat tetapi mungkin Ouw Yang heng sendiripun juga
tidak akan sanggup untuk menerima balasan dari gabungan
mereka berdua."
Dengan dingin jawab Ouw Yang Bu Kie.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Ini mungkin akibat karena aku hanya menotok urat


gagunya saja."
Kedua alis Toan bok cie Jien menjadi berdiri, sambil tertawa
terbahak-bahak ia berkata.
"Ouw Yang heng mungkin merasa puas, kini Ouw Yang
heng entah dengan cara apa akan menghadapi orok cilik ini"
Ouw Yang Bu Kie tertawa tawar, ia memandang sekejap
pada Boen ching, kepada Toan bok cie Jien ujarnya.
"Toan bok heng dengan Boen ching ini entah telah menjadi
bentrokan karena apa, baiklah kau katakan kepadaku
sehingga aku Ouw Yang Bu Kie juga harus bersiap untuk
berbuat bagaimana.?"
Toan bok cie Jien tertawa besar lagi sahutnya:
"Aku terhadap dia tak mempunyai ganjalan apapun, hanya
aku akan mengangkatnya sebagai muridku, tetapi orok kecil
ini telah menolaknya, sehingga akhirnya aku memunahkan
ilmu kepandaiannya, tetapi dia sedikitpun tidak menderita apa-
apa"
"Kalau begitu sangatlah mudah untuk menyelesaikannya,
setelah aku selesai bertanya beberapa kata kepadanya, aku
akan menyerahkannya kepada Toan Bok heng. Toan Bok heng
akan berbuat apa saja terhadapnya aku juga tak mau ambil
perduli." Toan Bok cie Jien dengan perlahan menganggukkan
kepala, lalu ujarnya.
"Kalau begitu juga baik "
Ouw Yang Bu Me tertawa tergelak, baru ia akan bertanya
kepada Boen ching, tiba-tiba tubuhnya berkelebat, dari
belakang sebuah pohon yang besar ia membawa seseorang,
begitu Boen ching nampak orang itu hatinya menjadi tergetar,
bukankah dia telah meninggaikan jauh-jauh diri Bwee Giok?
Sungguh tak disangka ditempat ini ia dapat mencari dirinya.
Ouw Yang Bu Kie disebut orang sebagai setan paras elok,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kiranya dia tak mungkin akan melepaskan Bwee Giok dengan


mudah.
Ouw Yang Bu Kit segera melepaskan Bwee Giok ditengah
kalangan, Bwee Giok yang berada ditengah kalangan itu
menyapu keadaan sekelilingnya sejenak. kepada Boen ching
katanya: "Boen Toako, bagaimana dapat berganti dengan dua
orang lagi ?"
Boon ching tertawa pahit, sedang matanya melirik kearah
Ouw Yang Bu Kit yang nampak pada saat ini agaknya tak
mempunyai napsu terhadap Bwee Giok. membuat hatinya
diam-diam merasa lega.
Ouw-Yang Bu Kie melihat Bwee Giok memandang kearah
Boen ching, segera dia mengetahui tentunya dia juga sejalan
dengannya, ia tidak mau banyak bertanya lagi, kepada Boen
ching kemudian tanyanya. "cermin ini mengapa dapat berada
ditangan mu ?"
Toan Bok cie lien dengan dingin memandang Bwee Giok
sekejap. meskipun tempat persembunyian Bwee Giok dengan
tempat beradanya Ouw Yang Bu Kie agak dekat tapi dengan
demikian, dengan secara tidak langsung dia telah dikurangi
wibawanya oleh tindakan Ouw Yang Bu Kie baru2 ini, sampai
disini semangat yang ber-kobar2 pada dirinya menjadi padam
tiga bagian, dalam tiga puluh tahun ini ternyata Ouw Yang Bu
Kie tak pernah melalaikan tugasnya melatih dan
memperdalam kepandaiannya.
Dalam hati Boen ching sedang memikirkan dengan cara apa
ia baru menjawab pertanyaan dari Ouw Yang Bu Kie, tapi
pengalaman dari Ouw Yang Bu Kie jauh lebih tinggi jika
dibandingkan dengan Boen ching, dengan dingin ujarnya.
"Tak usahlah kau mencoba memikirkan hal yang licik, lekas
menjawab pertanyaanku itu." Boen ching tertawa tawar
sahutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"cermin pualam ini telah beberapa kali menolong jiwaku,


engkau lebih dahulu harus mengembalikan cermin pualam itu
kepadaku, aku baru mau memberitahukan hal ini kepadamu."
Ouw Yang Bu Kie mendengus, dia mengembalikan cermin
pualam itu kepada Boen ching dia tak kuatir kalau Boen ching
dapat berbuat apa-apa terhadap dirinya menanti setelah dia
selesai bicara barulah dibicarakan lagi.
Boen ching setelah menerima kembali cermin pualam itu
lalu katanya:
"cermin pualam ini aku mendapatkannya dari dalam
gudang harta pusaka Chang Sun Loei." sepasang mata Ouw
Yang Bu Kie memancarkan sinar tajam, dengan gusar ujarnya.
"omong kosong, majikan dari cermin pualam ini adalah
seorang wanita, dengan kepandaian dari Chang Sun Loei
masih belum tentu sanggup mendapatkannya."
sepasang mata Boen ching pun memancarkan sinar tajam,
balasnya.
"Aku bicara secara terus terang kau tidak mau percaya,
kalau begitu aku akan mengatakan kalau cermin pualam ini
dialah seorang gadis yang memberikan padaku." Ouw Yang Bu
kie dengan ragu-ragu tanyanya:
"Engkau mempunyai hubungan apa dengan dia? kini dia
berada dimana?"
Boen ching nampak Ouw Yang Bu kie demikian cemasnya,
dia juga tak mengetahui majikan dari cermin itu seperti yang
dikatakan oleh Ouw Yang Bu Kie dan macam bagaimana
terpaksa ujarnya. "Aku tak tahu"
Ouw Yang Bu kie gusar melancarkan satu kali serangan
kearah Boen ching, saking terkejutnya dengan cepat Boen
ching mengangkat tangan kanannya untuk menangkis.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Kreeek.-" Tubuh Boen ching telah tersapu dan terpental


sejauh satu kaki lebih, sedang tulang bahu kanannya
karenanya menjadi patah.
Bwee Giok menjadi sangat terkejut dengan terburu-buru ia
lari kedepan memayang tubuh Boen ching teriaknya. "Boen
Toako engkau bagaimana?" Sambil berkata air matanya
mengalir merebak keluar.
Saking sakitnya tubuh Boen ching sampai jadi basah kuyup
dengan air keringat yang menetes keluar sebesar kacang
kedelai, dengan meronta ia mencoba bangun berdiri. Bwee
Giok dengan dingin berkata Ouw Yang Bu Kie.
"Engkau terhitung sebagai seorang cianpwe mengapa
demikian tak menghirau kan tingkat kedudukan mu."
Ouw Yang Bu Kie dengan dingin tertawa dingin ujarnya.
"Anak perempuan untung hari ini aku tak punya nafsu,
kalau tidak engkau pun juga tak dapat meloloskan diri dari
tanganku."
Toan bok cie Jien yang berdiri disamping dengan dingin
berkata.
"Ouw Yang heng kau tadi berkata kau hanya ingin bertanya
beberapa kata dengannya, tapi dengan cara demikian Ouw
Yang heng hendak bertanya dengan pukulan kirinya aku
takkan menyetujuinya."
Ouw Yang Bu Kie memandang sekejap pada Toan Bok cie
Jien, Boen ching katanya. "Engkau jangan mengira dirinya
cerdik lalu dapat mempermainkan diriku."
Hati Boen ching jadi tergerak. dia tahu hubungan antara
Ouw Yang Bu Kie dengan gadis dicermin itu sangat mendalam,
diapun mengetahui berbicara terus terang dengan Ouw Yang
Bu Kie tentu ia malah tak mau mempercayainya, dengan
tawar kemudian ujarnya. "Dia mengatakan melarang aku
untuk memberitahukan padamu mengenai jejak nya."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Seluruh tubuh Ouw Yang Bu Kie menjadi tergetar, ujarnya


kemudian dengan perlahan: "Apa? apakah dia berkata
demikian waktu dia memberikan cermin ini kepadamu?"
Dengan tawar jawab Boen ching. "Benar, dia memang
berkata begitu."
Pada saat ini semangat Ouw Yang Bu Kiejadi buyar
bagaikan seekor ayam jago yang kalah dalam bertempur,
menundukkan kepalanya lama tak berkata-kata. Toan Bok cie
Jien yang menunggujadi tak sabar lagi, kepada Ouw Yang Bu
Kie tanyanya: "Apakah Ouw Yang heng telah selesai bertanya
padanya"
Ouw Yang Bu Kie tak menjawab, kepada Boen ching
tanyanya. "Engkau sebenar nya mempunyai hubungan apa
dengannya?"
Pada waktu dia bicara padanya telah jauh berbeda dan
lebih lunak jika dibandingkan dengan tadi.
Jawab Boen ching dengan tenang:
"Dia melarangku untuk berbicara dan memberitahukan hal
ini kepadamu."
Ouw Yang Bu kie lama termenung tak menjawab akhirnya
ujarnya. "Pergilah kau bersama dengan gadis itu.
Boen ching menjadi tertegun, sungguh tak disangka
perkataannya ternyata demikian bergunanya sesaat dia
menjadi terkesima. Toan Bok cie Jien yang berdiri disamping
tertawa dingin ujarnya.
"Ouw Yang heng ternyata dapat demikian berhati
lapangnya, sshabis bertanya lalu disuruh pergi, apakah kau
tak mengetahui kalau aku belum menyetujuinya"
Sepasang mata Ouw Yang Bu Kie berkilat, dengan dingin ia
memandang pada Toan Bok cie jien, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Toan Bok heng jika tak menyetujuinya, tak usah ragu2 lagi
untuk meminta beberapa jurus pengajaran padaku"^
Boen ching nampak ternyata Ouw Yang Bu Kie berbuat
demikian, hatinya menjadi girang, tanganuya segera menarik
tangan Bwee Giok untuk diajak meninggalkan tempat itu.
Tetapi mendadak disebelah kiri tempat itu terdengar dua
kali suara dengusan gusar, Chang Sun Loei dan Kong Beng
Sang telah berkelebat muncul ditempat itu, dua orang itu
dengan dingin bertanya kepada Ouw Yang Bu Kie. "Ouw Yang
heng masih belum melupakan aku dua orang bukan?"
Ouw Yang Bu Kie nampak Chang Sun Loei dan Kong Beng
Sang muncul ditempat itu, hatinya merasa agak terkejut tetapi
dia tetap tak menjadi gugup, kipasnya dikembang tutupkan
sedang gambar tengkorak berwarna merah itu pun dapat
terlihat jelas.
"Sungguh tak disangka aku Ouw Yang Bu Kie ini hari
mendapat kesempatan untuk mendapatkan pelajaran dari tiga
orang". Jawab Chang Sun Loei dengan dingin.
"Ouw yang heng, dengan usiamu yang demikian tinggi,
ternyata masih dapat ditipu seorang anak kecil, bukankah itu
sangat kasihan sekali ? ?".
Ouw Yang Bu Kie menjadi tertegun, tangannpya
disentakkan sehingga kipasnya berkembang dan kemudian
digoyangkan dua kali. Terdengar Chang Sun Loei melanjutkan
ucapannya.
"cermin pualam itu adalah milikku, juga bukannya
didapatkan dari tangan seorang gadis, melainkan aku
menemukamnya di suatu lembah yang sangat tandus"
Ouw Yang Bu Kie menjadi termangu- mangu dalam hatinya
segera timbul rasa curiga, Chang Sun Loei mengatakan Boen
ching telah membawa pergi sebuah barang pusakanya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

teringat pula perkataan Boen ching tadi, segera ia menoleh


dan memandang kearah Boen ching.
Sekonyong-konyong tubuhnya berkelebat, kipasnya ditutup
rapat dan menotok kearah pelipis Boen ching.
Toan Bok cie Jien sejak tadi telah menduga kalau Ouw
Yang Bu Kie dapat berbuat demikian, dia merebut maju
selangkah kedepan, dengan menggunakan gentong araknya
menyambut serangan dari Ouw Yang Bu Kie ini sambil tertawa
besar ujarnya.
"Ouw Yang heng mau membunuhnya, kiranya aku tak akan
menyetujui tindakan itu"
Sepasang mata Ouw Yang Bu Kie dengan gusar
memandang pada Boen ching, begitu ia merasa tertipu,
kegusaran dalam hatinya dapatlah diduga bagaimana
hebatnya.
Suara dengusan dingin dari Chang Sun Loei dan Kong Beng
Sang yang berdiri di belakang tubuhnyapun terdengar
ditelinga nya, terdengar kata-kata:
"Ouw Yang heng, urusan kita berdua aku kira Ouw Yang
heng mungkin masih belum melupakannya bukan ??".
Toan Bok cie Jien dengan dingin tertawa panjang, dia
menoleh memandang Chang Sun Loei dan Kong Beng Sang,
kemudian ujarnya.
"Kita berempat orang selamanya bertindak sendiri-sendiri,
jika kalian berdua akan bersatu padu kalau memangnya begitu
janganlah menyalahkan aku Toan Bok cie Jien akan
membantu pada Ouw Yang heng"
Begitu ucapannya dikeluarkan, Kong Beng Sang dan Chang
Sun Loei jadi merasa terkejut, diantara dua orang itu masing-
masing masih belum mempunyai pegangan yang kuat untuk
mengalahkan Ouw Yang Bu Kie, kini jika Toan Bok cie Jien ikut
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

serta, kira nya masing-masing pihak akan mengalami hal yang


drastis.
Ouw Yang Bu Kit menjadi tertegun, kemudian diikuti
dengan tertawa tawar, dia tahu jika Chang Sun Loei dan Kong
Beng Sang bersatu padu dirinya pastilah bukan tandingannya,
begitu dirinya kalah, maka Toan Bok cie Jienpun juga pasti
akan mengalami hal yang sama pula dengan dirinya, maka dia
bagaimanapun juga harus menjaga hal ini dan memihak pada
salah satu pihak. sehingga dapat mencari kemenangan bagi
dirinya sendiri.
Chang Sun Loei tertawa besar, ujarnya.
"Perkataan Toan Bok heng ini sangat menggembirakan
hatiku, diantara kita ber-empat selamanya tak mempunyai
permusuhan dan dendam apapun, semuanya ini adalah
dikarenakan pemuda Boen ching ini, kiranya tak perlu sampai
terjadi ribut-ribut di antara kita sendiri"
Ouw Yang Bu Kie juga tertawa, katanya.
"Perkataan Chang Sun heng cocok benar dengan maksud
hatiku, Boen ching ini adalah sebab kekacauan diantara kita
berempat, aku kira lebih baik satu kali pukul bunuh saja dia,
setelah itu diantara kita berempat juga tak akan ada urusan
lagi" Kong Bong Sang dengan dingin berkata.
"Aku tak menyetujui kalau sekali pukul bunuh mati dia,
sejak dulu aku telah bersumpah akan melemparkan dia
ketengah lautan atau ke tengah gurun pasir" Chang Sun Loei
tertawa tawar, ujarnya pula.
"Jika demikian bukankah terlalu enak bagi dia jika saudara-
saudara menyetujui usulku ini, lebih baik kita bunuh dia secara
per-lahan2" Toan Bok cie Jien tertawa tergelak, ujarnya.
"Jika menurut aku lebih baik lemparkan saja kedalam
gentong arakku hingga dia mati tenggelam".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching nampak empat orang itu kini sedang


merundingkan cara untuk membunuh dirinya, dalam hatinya
sebaliknya malah merasa menjadi sangat tenang, Bwee Giok
yang memayang tubuh Boen ching, dengan termangu- mangu
memandang padanya, sepatah katapun ia tak dapat
mengucapkannya keluar. Ouw Yang Bu Kie mendengus,
ujarnya:
"Boen ching ini sangat banyak sekali akalnya, sekali pukul
bunuh dia saja supaya dapat mencegah dia menimbulkan hal-
hal yang tidak di inginkan dilain waktu" Chang Sun Loei
tertawa dinging sahutnya.
"Ouw Yang heng, setelah berpisah selama tiga puluh tahun
lamanya, mengapa nyalimu malah bertambah kecil, kita empat
orang berada disini, apakah dia dapat meloloskan dirinya?"
Toan Bok cie Jien sambil tertawa berkata:
"Kita berempat orang masing-masing kukuh, kukuh akan
pendirian masing-masing, kiranya sukar untuk mentukannya"
Chang Sun Loei menyapu sekejap pada Boen ching,
kemudian ujarnya:
"Sudah tiga puluh tahun, kita berempat belum pernah
berkumpul menjadi satu, ini hari dapat berkumpul menjadi
satu, hal ini telah merupakan suatu peristiwa yang sukar sekali
terjadi, bagaimana kalau semuanya harus diputuskan dengan
bertanding untuk melihat kepandaian siapa yang lebih
tinggi??" . Ouw Yang Bu Kie tertawa besar, tanyanya.
"Saudara-saudara mempunyai keinginan demikian, selain
itu aku kira juga tak akan ada cara lain lagi"
Toan Bok cie Jien mendongakan kepalanya tertawa
tergelak. sejenak kemudian ia berkata.
"Kepandaian kita berempat agaknya seimbang satu sama
lain, jika harus mengerahkan tenaga untuk beradu, aku kira
yang mati malah kita berempat"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ouw Yang Bu Kie teringat kembali waktu itu Chang Sun


Loei dan Kong Beng Sang beradu kekuatan, tanpa terasa
ujarnya.
"Jika menurut pendapat Toan Bok heng akan diselesaikan
dengan cara bagaimana?"
Chang Sun Loei yang mengharapkan dapat bertanding
untuk melihat siapa yang lebih tinggi kepandaiannya diantara
empat iblis itu akan tetapi kini tampak keadaannya jika empat
orang itu saling beradu mati-matian kira nya juga sangat
berbahaya, sehingga ia tak banyak berbicara lagi. Toan Bok
cie Jien dengan tertawa ujarnya: "Aku kira lebih baik kita
putuskan dengan berunding saja."
Sehabis berkata matanya menyapu kearah tiga orang
lainnya, tiga orang itu diam tak menjawab tanda telah
menyetujuinya, tanpa terasa Toan Bok cie Jien menjadi
tersenyum.
Ooo0dw0ooO

Toan Bok cie Jien yang mengusulkan agar dengan


mengambil undian sebagai pengganti bertanding ilmu silat,
sisanya tiga orang tidak seorangpun yang mengajukan
keberatannya, segera Toan Bok cie Jien balikkan tubuhnya
berjalan pergi mengambil bambu, kemudian setelah membuat
empat batang bambu, kepada tiga orang lainnya sambil
tersenyum ujarnya.
"Diantara empat batang bambu ini, ada satu yang
bergambar lingkaran, siapa yang tepat mengambilnya, dialah
yang berhak menghukum Boen ching."
Tangan Kong Beng Sang segera menyambar mengambil
sebuah bambu, ketika dibaliknya tanpa mengucapkan sepatah
katapun segera membalikkan tubuhnya untuk berjalan pergi,
dalam sekejap mata saja telah pergi tanpa bekas.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sepasang alis Chang Sun Loei menjadi berkerut, dia


memandang sisanya tiga batang bambu, dengan perlahan dia
menyongkel sebatang, kemudian dilihatnya, ia memandang
sekejap pada Toan Bok cienjien, tanpa berkata sepatah
katapun juga meninggalkan tempat itu.
Ouw Yang Bu Kie memandang dua batang bambu terakhir
sekejap. kepada Toan Bok cien Jien ujarnya.
"Toan Bok heng, kini hanya tinggal dua batang bambu
yang terakhir, kita berdua masing2 mempunyai separuh
harapan, benar kah begini??" Sambil tertawa sahut Toan Bok
cie Jien. "Memang demikian halnya "
Ouw Yang Bu Kie memandang sekejap pada Boen ching,
kemudian mamandang Toan Bok cie Jien lagi, sambil
tersenyum katanya.
"Toen Bok heng, jika aku mengambil sebatang dan
diatasnya tidak ada gambaran lingkarannya, bukankah Boen
ching ini adalah engkau yang berhak untuk menghukum nya
???"
sepasang mata Toan Bok cie Jien memancarkan sinar
tajam, sahutnya. "Masih belum dapat dipastikan harus
demikian .. "Sambil tertawa besar ujar Ouw Yang Bu Kie lagi:
"Boen ching dihukum olehmu atau olehku tak ada
persoalan, tidak perduli dia jatuh ketanganmu atau
ketanganku juga sukar baginya untuk meloloskan diri dari
kematian, tetapi jika empat batang bambu yang Toan Bok
heng buat itu semuanya tak ada gambar lingkarannya, kalau
begitu bukankah membuat aku menjadi berabe??"
Dia telah melihat sikap Toan Bok cie Jien sedikit
mencurigakan, ditambah lagi dia sebenarnya takut kalau ditipu
olehnya sehingga baru bertanya demikian-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Toan Bok cie Jien tertawa tergelak. tangan kirinya


dikencangkan membuat dua batang bambu yang terakhir itu
menjadi hancur berantakan, ujarnya.
"Kau sungguh mengagumkan sekali Ouw Yang heng, tetapi
mengapa kau dapat mengetahuinya ??"
Ouw Yang Bu Kie tertawa tawar, sahutnya:
"Aku hanya mencoba-coba saja, aku tahu di antara kita
berdua harus mengganti cara untuk melihat siapa yang unggul
dan siapa yang kalah diantara kita, tetapi yang masih aku
pahami yaitu Toan Bok heng menghendaki Boen ching ini
untuk apa ? ?" Sepasang alis Toan Bok cie Jien berdiri, dengan
tawar ujarnya.
"Ouw Yang heng apakah mengetahui Boen ching ini
memiliki ilmu silat yang aneh, bukanlah kepandaian warisan
Tan coe coen."
Ouw Yang Bu Kie memandang pada Boen ching, dia juga
pernah merasakan kelihaian ilmu "Thay Thien Kioe Sih" nya,
setelah berpikir sejenak. kemudian ujarnya. "sekalipun
kepandaiannya lebih hebat dan lebih aneh juga tak ada
gunanya" Sambil tertawa tawar sahut Toan Bok cie Jien:
"Saudara, aku tidak menyetujui kalau membunuh mati dia."
Boen ching yang berada disamping mendengar dua orang
itu berunding bagaimana caranya untuk menghukum dia,
dalam hatinya malah berbalik menjadi tenang, ia memejamkan
mata tak berkata-kata. Kepandaian Ie Bok Tocu diBulim sudah
banyak yang mengetahuinya, sedang dirinya meskipun
mendapatkan pelajaran langsung dari Ie Bok Tocu, tetapi
sayang lweekangnya terlalu rendah, sehingga tak ada
kemampuan untuk beribut dengan iblis-iblis sakti itu.
Bwee Giok yang berada disampingnya juga tak berhasil
mendapatkan cara-cara untuk meloloskan diri, apabila orang
lain, dia juga tak takut, apalagi Toan Bok cie Jien dan Ouw
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Yang Bu Kie, sekalipun suhunya datang sendiri juga tak bisa


berbuat apa-apa.
Waktu Toan Bok cie Jien dan Ouw Yang Bu Kie sedang
meributkan persoalan itu, sekonyong-konyong dari tempat
kejauhan berkumandang suara genta yang bertalu- talu.
Boen ching begitu mendengar suara yang genta itu,
semangatnya segera bertambah lipat ganda, orang aneh yang
memukul genta ini, baru tak lama telah membantu dia
menyembuhkan luka dalamnya, dan kini dalam keadaan yang
sangat berbahaya suara genta timbul kembali.
Waktu itu Boen ching pernah mendapatkan pelajaran ilmu
lwekang melalui suara genta itu, kini dia mendengar suara itu
segera tahu maksudnya dan segera duduk bersemedi, sedang
Ouw Yang Bu Kie dan Toan Bok cie Jien saling tukar
pandangan dan berdiri disamping, dalam hati mereka berpikir
bagaimanapun juga mereka tak akan takut pada Boen ching.
Sedang orang yang membunyikan genta itu akhirnya juga
pasti akan muncul, dan mereka akan mencoba-coba
kepandaian orang aneh itu.
Boen ching waktu itu telah dibantu oleh suara genta
sehingga hawa murninya berputar ke seluruh jalan darah
didalam tubuhnya, tetapi setelah suara genta itu lenyap.
waktu dia mencoba mau berlatih ilmu tersebut, ia merasa
mendapat kesukaran, dan kini ternyata suara genta itu
membantu hawa murninya mengelilingi seluruh tubuhnya.
Setelan membantu berputar satu kati, suara genta itu mulai
sirap kembali.
Sekonyong konyong suara genta terdengar lagi, mula-mula
suara gents itu menuntun hawa murninya berputar terbalik,
Boen ching menjadi tertegun, tetapi pikirnya kemudian bahwa
orang yang membunyikan genta itu terhadapnya tak
mengandung maksud jahat, maka menuruti suara genta
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tersebut yang menuntun jalan hawa murninya kedalam


seluruh tubuh.
Sedang hawa murninya berputar terbalik, dia merasa
seluruh tubuhnya menjadi panas, dan rasa panasnya sangat
hebat sekali sehingga merasa menderita, bagaikan darahnya
sedang bergolak dengan hebatnya.
Tetapi suatu kejadian yang aneh telah muncul, setelah
hawa murninya berputar terbalik satu kali, ia merasa
lweekangnya bertambah ratusan kali lipat, kekuatan seluruh
tubuhnya bagaikan tak dapat dibendung sama sekali.
Begitu suara genta berhenti, tubuh Boen ching terpental
maju dan melayang menubruk kearah Toan Bok cie Jien dan
Ouw Yang Bu Kie.
Ouw Yang Bu Kie dengan dingin mendengus, sejak tadi dia
telah bermaksud untuk membinasakan Boen ching ditangan
nya, tetapi Toan Bok cie Jien tak menyetujui nya, kini Boen
ching dengan sendirinya menubruk kearah nya, tangannya
segera bergerak kearah Boen ching dengan hebatnya.
Toan Bok cie Jien tampak Ouw Yang Bu Kie turun tangan,
dengan tenangnya ia mundur selangkah ke belakang.
Meskipun Boen ching telah paham terhadap ilmu "Thay
Thien Kioe Sih" tapi masih banyak jurus-jurus yang lihay tak
dapat digunakan, sekarang dengan bantuan suara genta,
hatinya menjadi tergerak. tangannya melancarkan satu jurus
serangan mencekal tangan Ouw Yang Bu Kie.
Ouw Yang Bu Kie mengetahui dengan jelas lweekang yang
dimiliki Boen ching, serangannya itu walaupun dengan
seenaknya melancarkan pukulannya, tetapi adalah satu jurus
dari ilmunya "chien Hun Pat chiang" yaitu jurus "chiang IHoan
Ing In" atau telaga mengalir bagaikan bayangan burung.
Tetapi sambaran Boen ching ini menggunakan jurus yang
aneh dan lihay, sebanding dengan jurus yang paling hebat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dari ilmunya, tak sampai Ouw Yang Bu Kie selesai memainkan


jurusnya, lima jarinya telah mencekal pergelangan tangan
Ouw Yang Bu Kie.
Ouw Yang Bu Kie menjadi sangat terkejut, tempat yang
dicekal oleh lima jari Boen ching ini ternyata dengan tempat
menyebabkan tenaganya untuk membalik menjadi lenyap
tanpa bekas, dan tahu-tahu Boen ching telah melemparkan
tubuhnya ketengah udara, meskipun Ouw Yang Bu Kie telah
menarik napas mengeluarkan hawa murninya, tetapi tenaga
lemparan Boen ching ini ternyata diluar dugaannya semula,
sehingga tubuhnya tetap terlempar sejauh dua kaki lebih.
Toan Bok cie Jien nampak tubuh Ouw Yang Bu Kie
terlempar begitu jauhnya. ia menjadi tertegun, sedang pada
saat itu tubuh Boan ching telah menubruk kearahnya.
Toan Bok cie Jien tak mengetahui kalau Boen ching telah
mengalami pembalikan jalan darah mengalirnya hawa murni di
seluruh tubuhnya, ia mengira karena Ouw Yang Bu Kie terlalu
memandang rendah terhadap musuhnya, sehingga terjungkal
dan terlempar demikian jauhnya.
Sekarang ia nampak tubuh Boen ching terus menubruk
kearahnya, sambil tertawa tergelak. ujarnya.
"orok kecil, terimalah gentong arakku ini"
Perkataannya baru diucapkan, gentong arak seberat ribuan
kati itu telah melayang dan menekan kearah Boen ching.
Boen ching dengan pundak kirinya sedikit mendorong, telah
membuat terpental gentong arak itu, sedang tubuhnya tetap
menerjang kearah tubuh Toan Bok cie Jien.
Dalam hati Toan Bok cie Jien menjadi terkejut, dengan
gusar ia mendengus, tubuhnya berkelit kesamping, tangan
kanannya bagaikan kilat menotok jalan darah di belakang
tubuh Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching yang oleh suara genta itu telah memaksa hawa
murninya terbalik, menyebabkan letak jalan darahnya menjadi
berpindah tempat, sehingga walaupun totokan Toan Bok cie
Jien ini tepat mengenai jalan darahnya, tetapi Boen Ching
bagaikan tak terjadi urusan apa-apa, tangannya balik
menggunakan jurus "Tau Thien Ngo Ie" atau mengobrak abrik
lima gunung.
Waktu Toan Bok cie Jien masih tertegun, tubuhnya telah
terlempar sejauh lima kaki.
Toan Bok cie Jien, Ouw Yang Bu Kie menjadi terkejut,
siapakah sebenarnya orang yang membunyikan suara genta
itu, ternyata dimiliki lweekang yang demikian tingginya, sudah
jelas Boen ching merupakan bahaya yang sangat besar, kalau
ingin menghukum mati padanya, kiranya juga bukan
merupakan pekerjaan yang sulit tapi orang aneh itu tentu
takkan mau menerimanya .
Dua orang itu mempunyai pendirian yang sama ber-sama2
kepada Boen ching teriaknya. "Untuk sementara kuampunu
jiwamu"
Sehabis berkata dua orang iblis sakti itu lari menju kearah
datangnya suara genta itu.
Boen ching nampak dua orang iblis sakti itu meninggalkan
tempat tersebut, ia menjadi termangu-mangu, sejenak
kemudian ia mulai merasa hawa murni didalam tubuhnya
menjadi terbuyar pada jidatnya segera mengalir keringat
dingin cepat ia duduk bersila untuk menjalankan pernapasan.
Bwee Giok yang nampak lwekang Boen ching menjadi
demikian tingginya, menjadi sangat terkejut, kini nampak lagi
pada jidat Boen ching penuh dengan keringat dingin, hatinya
menjadi merasa kuatir dengan terburu-buru ia lari datang
mendekat.
Boen ching merasa setelah hawa murninya dialirkan
terbalik, pada saat-saat itu hawa lwekangnya memangnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

berlimpah-limpah tetapi setelah normal kembali tubuhnya


segera terasa tak bertenaga sama sekali, hatinya diam-diam
merasa sangat terkejut, berturut-turut ia menjalankan
beberapa kali pernapasan disamping itu dalam hatinya
berpikir:
"orang yang membunyikan genta itu tentunya bukan dari
aliran murni, dengan kepandaian yang demikian ini sudah
jelas ia berasal dari golongan hitam tetapi entah siapakah dia
sebenarnya.?"
Tak lama kemudian ia baru dapat bangkit berdiri, tampak
Bwee Giok berada disampingnya hatinya mendadak teringat
pada jejak Ouw Yang Bu Kie dan Toan Bok cie Jien pikirnya.
"Dua orang itu tentu akan balik kembali kemari lagi". Dengan
ter-buru2 ujarnya kepada Bwee Giok.
"Kita cepat meningalkan tempat ini, sebelum mereka balik
kembali"
Bwee Giok sambil berjalan sambil dengan cemasnya
bertanya kepada Boen ching.
"Boen Toako, engkau sekarang merasakan bagaimana?"
Dengan tertawa sahut Boen ching.
"Banyak terima kasih atas perhatianmu kepadaku, aku
sekarang sangat baik sekali".
Sambil berkata ia memandang sekejap pada Bwee Giok.
dalam hatinya ia tak dapat merasakan bagaimana rasanya
pada saat ini, bagaimanapun juga, ia tetap sangat
menyenanginya .
Kedua orang itu berlari-lari selama setengah harian, dalam
hati Boen ching berpikir bahwa kini sudah tentu Toan Bok cie
Jien dan Ouw Yang Bu Kie tak akan dapat mencarinya lagi,
sehinga ia berhenti untuk berlari.
Bwee Giok tampak wajah dan semangat Boen ching sangat
baik sekali, hatinya menjadi merasa agak lega.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching memandang pada Bwee Giok sekejap.


kemudian sambil tertawa ujarnya. "Nona Bwee sungguh
terima kasih kepada mu yang selalu memperhatikan diriku".
Bwee Giok juga tertawa sahutnya.
"Kini tak ada urusan lagi, mari kita menuju ke Telaga Thay
Ouw untuk menunggu kedatangan suhu dan sumoaymu itu,
bagaimana pendapatmu?"
Boen ching menganggukkan kepalanya, sehingga kedua
orang itu berjalan menuju ke telaga Thay Ouw.
Se-konyong2 waktu mata Boen ching melirik kedepan
tampak Seh TUI Hoa, Shie chiau Nio dan pemuda berpakaian
putih itu berjalan mendatangi kearah mereka.
Boen ching menjadi tertegun, entah karena apa tiga orang
itu kembali mendatangi kegunung oei San ini, dengan
terburu2 ia menarik tangan Bwee Giok untuk diajak
bersembunyi ke dalam hutan-
Bwee Giok yang tangannya ditarik oleh Boen ching, hatinya
menjadi malu dan kaget, dengan keras ia menarik kembali
tangannya, sedang pada saat itu pula Seh Tu Hoa bertiga
telah sampai disisi mereka.
Shie chiau Nio tertawa dingin dan mengejar kearah mereka.
Boen ching yang tangannya disentak oleh Bwee Giok
menjadi ter-mangu2, sedang pada telapak tangannya timbul
perasaan yang sangat aneh, dan pada saat itu pula Shie chiau
Nio telah datang mendekat.
Melihat hal itu, Bwee Giok menjadi tertegun dan dalam
hatinya timbul rasa menyesal atas perbuatannya tadi.
Boen ching tahu kini mau melarikan diripun tak ada
gunanya, sebingga ia berdiri tegak menanti kedatangan
musuh.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

shie chiau Nio tertawa dingin, ia melirik sejenak kepada


Bwee Giok, kepada Boen ching ujarnya.
"Perjalanan hari ini sungguh tidak sia2 belaka sehingga
kembali berjumpa dengan engkau".
Boen ching tertawa tawar, ia memandang Seh Tu Hoa dan
pemuda berpakaian putih yang mengejar datang, ujarnya.
"Apakah kamu datang kemari karena urusan tujuh buah
hioloo peninggalan Thin Jan Shu itu"
shie chiau Nio tertawa dingin, sahutnya:
"Engkau hanya menjawab betul setengah bagian saja,
seluruh dunia kangouw telah mengetahui bahwa bulan
delapan malam Tiong chiu diatas loteng oei Hok Lo akan
mengadakan penyelesaian tentang urusan tujuh buah hioloo
kuno peninggalan Thian Jan Shu itu, tetapi kini ternyata hanya
tinggal enam buah saja, Ciangbunjin dari Siauw lim Pay Hay
Gwat Thaysu telah wafat, sedang yang mengetahui berita
hioloo yang satu ini hanya kau seorang yang mengetahuinya."
Sepasang mata Boen ching berkilat, pikirnya. "Kiranya
adalah karena urusan hioloo kuno yang berada dalam telaga
Naga Dingin itu." Kemudian dengan tawar ujarnya "Meskipun
aku mengetahui urusan ini, tetapi tidak akan kuberitahukan
kepadamu, "
Shie chiauw Nio memandang sekejap pada Bwee Giok. lalu
tanyanya. "Siapakah gadis ini?"
Sambil tersenyum jawab Bwee Giok.
"Yang ini mungkin si Kelabang merah, shie chiau Nio? aku
adalah Bwee Giok. puteri dari ketua perkumpulan Elang Sakti
di daerah sungai Tiang Kang, Siang Siauw Kiam Khek Bwee
Hong"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Shie chiau Nio tertawa dingin, ujarnya. "Engkau mengenali


aku itulah yang bagus sekali ." Sambil berkata tangannya
menyambar kearah tubuh Boen ching.
Boen ching tahu bahwa tangan shie chiau Nio mengandung
racun, ia tak berani melawannya dengan tangan kosong.
"Sreeet- ..." pedangnya telah dicabut keluar dan ditusukkan
kearah tubuh Shie chiau Nio.
Sejak kecil sifat tindak tanduk dari shie chiau Nio sangat
berbeda sekali dengan sifat dari kakaknya Ie Bok Tocu,
semasa masih Tan coe coen masih hidup, ia telah mengetahui
akan hal itu, sehingga selamanya ia tak pernah menurunkan
kepandaiannya kepadanya, sedang kepandaian yang
dimilikinya sekarang inipun sebagian besar adalah hasil
mencuri belajar dan sebagian lagi adalah ajaran dari Seh Tu
Hoa maka dia sudah tentu menganggap bahwa dengan "Kiem"
melawan Bok pastilah Boen ching bukan merupakan lawannya.
Dia balikkan tenaganya melancarkan sekali serangan, tepat
dari tengah pedangnya menyambar masuk.
Gerakan Pedang Boen ching segera berubah ia
mengeluarkan ilmu "Huan Ie Bok Kiam Hoat" jurus pertama
"chie BokPay Kiem" atau mengumpulkan kayu mengatur
emas, semua gerakan pedangnya bagaikan laksana kayu
raksasa yang tergabung menjadi satu, jurus ini begitu
dilancarkan keluar dengan tepat telah mematahkan serangan
yang dilancarkan oleh Shie chiau Nio.
Dengan gusar Shie chiau Nio mendengus, ia tak percaya
jurus pedang dari Boen ching dapat mematahkanjurus-jurus
yang dilancarkannya berturut-turut, ia melancarkan sepuluh
kali pukulan, yang digunakan adalah ilmu "Lok Yap ciang
Hoat" atau ilmu pukulan daun berguguran yang biasanya
paling diandalkan oleh Seh Tu Hoa.
Sepasang tangannya dibalik, bagaikan gugurnya daun
dimusim gugur, serangan pukulannya meskipun tak begitu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

hebat, tetapi dengan Ie Bok Kiam Hoat ternyata mempunyai


perbedaan yang tersendiri.
Boen ching segera memainkan ilmu "Huan Ie Bok Kiam
hoat" dengan "Kiam menimbulkan Bok" jurus pedangnya tak
putus-putusnya dilancarkan, meskipun tak dapat
memenangkannya tetapi setiap jurus yang dilancarkan itu
dengan tepat dapat menghindarkan diri dari serangan yang
mengancam tempat kelemahan di tubuhnya, sehingga
sekalipun ia menggunakan ilmu "Lok Yap ciang Hoat" tetapi
untuk sementara waktu juga tak dapat berbuat apa-apa
terhadap dirinya.
Seh Tu Hoa dengan tenang memandang kesamping atas
jalannya pertempuran tersebut, mendadak pemuda
berpakaian putih itu berkata.
"Ayah, ibu selalu tak dapat memenangkan nya, cepat kau
maju untuk membekuk lawan"
Seh Tu Hoa yang mendengar perkataan itu jadi tertegun,
tetapi ia tetap berjalan mendesak kearah Boen ching.
Bwee Giok segera mencabut keluar pedang panjangnya,
sambil tertawa kepada Seh Tu Hoa ujarnya.
"Boanpwee Bwee Giok ingin mendapatkan pelajaran dari
cianpwee".
Seh Tu Hoa balikkan tangannya melancarkan dua kali
serangan, pedang Bwee Giok sedikit direndahkan kemudian
diangkat kembali, dengan demikian ia telah berhasil
mengembalikan serangan yang dilancarkan oleh Seh Tu Hoa.
Seh Tu Hoa sebenarnya mengira kalau Bwee Giok tentu tak
akan sanggup menyambut satu kali serangannya, tampak ilmu
pedang lawan demikian hebatnya dan anehnya, dia menjadi
tertegun, waktu masa mudanya Seh Tu Hoa telah merantau
ke seluruh penjuru dunia,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

pengalamannya sangat luas sekali. Kini nampak jurus-jurus


pedang yang digunakan Bwee Giok itu sangat dikenalnya,
pada saat ini yang dapat menggunakan pukulan menurut
kehendak hatinya hanyalah terhitung It Yang Khek seorang
yang saat itu mewariskau ilmu "Thay Thien Kioe sih"
kepadanya.
Sedang pada ilmu pedang hanyalah Lam hay Thiat Bian
Kwan im saja, kelihatannya Bwee Giok ini kalau bukan murid
dari Thiat bian Kwan im atau Si Kwan im berwajah wajar
tentulah dia adalah cucu muridnya.
Sekonyong-konyong, ketika ia mendongakkan kepalanya
memandang, nampak Shie chiau Nio sedang terlempar sejauh
tujuh delapan kaki lebih oleh jurus, "shian cien Seng Gwat"
atau menjungkir balikkan bintang dan bulan, yang dilancarkan
oleh Boen ching, dan nampak pula sipemuda yang berpakaian
putih itu sedang berteriak kaget, Seh Tu Hoa menjadi sangat
terkejut.
Jurus Boen ching yang baru saja dilancarkan ini ternyata
adalah gerakan dari ilmu "Thay Thien Kioe Sih" begitu ia
memandang segera ia dapat mengenalnya, tetapi kegesitan
dan kecepatan gerakan tubuh Boen ching ini kiranya dirinya
juga tak mungkin dapat memadahinya.
Dia menjadi termangu-mangu, sedang sipemuda yang
berpakaian putih itu berteriak keras:
"Ayah --- kau cepat tolong ibu"
Saking gusarnya wajah Shie chiau Nio berubah menjadi
merah padam dia juga mengenal bahwa jurus yang
dilancarkan oleh Boen ching itu adalah jurus yang lihay dari
ilmu "Thay Thien Kioe Sih"
ia hanya tahu bahwa sampai saat ini yang dapat
menggunakan ilmu itu hanyalah Seh Tu Hoa seorang,
bukannya ilmu itu diturunkan kepada putranya sendiri,
malahan diturunkan kepada Boen ching, bagaimana soal ini
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tidak membuat Shie chiau Nio tidak gusar. Dengan dingin


ujarnya kepada sipemuda berpakaian putih. "Anak Hong.
ambil pedangku kemari".
Pemuda berpakaian putih itu bejalan maju ke depan dan
menyerahkan sebilah pedang kepada Shie chiau Nio dengan
dingin Shie chiau Nio mendengus ujarnya. "Ini adalah ilmu
Thay Thien Kioe Sih yang diajarkan kepadanya"
Mendengar perkataan Shie chiau Nio itu, Seh Tu Hoa
dengan tergesa-gesa berjalan mendekati Boen ching.
Tampak hal ini Bwee Giok dengan cepat mencegah jalan
perginya dengan tusukan pedang, ujarnya:
"cianpvwee, harap tahan"
Seh Tu Hoa didalam deretan dari murid Tan coe coen
merupakan murid yang paling hebat kepandaiannya, bukan
saja bakatnya yang bagus tetapi rejekinyapun besar sekali,
bukan saja dalam "Thay Thien Kioe Sih" tak ada orang yang
dapat melawannya, bahkan dalam ilmunya "Koen Yuen ciang
Hoat" pun tak ada tandingannya.
Serangan pukulannya yang disedot dan ditarik dengan
mudah ia telah menggeser pergi pedang Bwee Giok dan
melanjutkan langkahnya mendekati Boen ching. shie chiau Nio
dengan gusar mendengus kepada Seh Tu Hoa, ujarnya.
"Perbuatanmu sungguh sangat bagus sekali, ilmu "Thay
Thien Kioe Sih" itu bukan nya kau turunkan kepada putramu
malah kau wariskan kepada orang lain, apa biar dia setelah
berhasil mempelajarinya lalu digunakan untuk memukul anak
isteri sendiri."
Seh Tu Hoa bagaikan tidak mendengar semua perkataan
itu, dengan termangu-mangu ia memandang Boen ching,
perlahan-lahan ia menghentikan langkahnya, Kepada Boen
ching ujarnya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Kau, jurusmu itu kau dapat belajar dari mana?" Boen ching
dengan tertawa tawar tanyanya "Mengenai hal ini kau tak
perlu banyak bicara."
Shie ciau Nio yang berdiri disamping setelah mendengar
perkataan yang diajukan seh Tu Hoa itu, dalam hatinya juga
merasa sangat heran pikirnya.
"Kalau dilihat dari pertanyaan yang diajukan itu agaknya
Seh Tu Hoa ini tidak sedang berbohong dan ilmu yang
dipelajari oleh Seh Tu Hoa, sebenarnya apa yang telah
terjadi."
Seh Tu Hoa nampak Boen ching tidak mau menjawab,
tangannya dengan seenaknya dipukulkan keluar, secepat kilat
mencekal pergelangan tangan Boen ching dan melemparkan
tubuhnya keluar, jurus ini adalah jurus "Thien Tiang To Hay"
dari ilmu "Thay Thien Kioe Sih"
Boen ching yang merasa tubuhnya dilemparkan ketengah
udara, segera menarik napas panjang-panjang, begitu tangan
kanan Seh Tu Hoa mengendur, tubuhnya dikencangkan dan
balik mencekal tangan kananya Seh Tu Hoa jurus "Thian Tee
Ie Weh" segera dilancarkan-
Seh Tu Hoa mendengus meskipun dia tak sampai terlempar
oleh Boen ching, tetapi Boen ching pun tak berhasil pula
dilemparkan ke tengah udara.
Tubuh Boen ching sedikit merendah, tidak menunggu
sampai tubuhnya mencapai tanah, dia melancarkan lagi jurus
"Shia Thien Song Gwat" tubuhnya melayang berputar
setengah lingkaran dan melemparkan lagi tubuh Seh Tu Hoa
ke tengah udara sehingga menyebabkan tubuh Seh Tu Hoa
berjungkir balik sebanyak tiga kali.
Seh Tu Hoa yang terlempar oleh Boen ching dalam hatinya
telah mempunyai perhitungan dan dugaan yang kuat. Boen
ching ini tentunya telah mendapatkannya petunjuk dari orang
yang berilmu tinggi, dirinya hanya paham sembilan jurus saja,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sedang perubahan yang dikuasahi oleh Boen ching sangat


banyak dan luas, entah pada saat ini orang berilmu manakah
yang masih dapat menggunakan ilmu "Thay Thien Kioe sih"
Sudah tentu ia tak mangetahui bahwa ilmu "Thay Thien
Kioe Sih" yang didapat Boen ching ini berasal dari pendekar
dalam gua atau Tong Khek, sedang it Yang Shu yang memberi
pelajaran pada Seh Tu Hoa hanyalah murid angkatan kedua
dari Tong chong Kek itu.
Tetapi Boen ching mencapai tanah, dia tahu sudah pasti
Seh Tu Hoa masih dalam keadaan terkejut, jika mau melarikan
diri sudah pasti inilah waktunya yang paling tepat. Dengan
terburu-buru ia berkata pada Bwee Giok. "cepat kita pergi dari
sini."
Tubuh Seh Tu Hoa segera melayang kepada Boen ching,
ujarnya.
"Jangan lari, aku mau tanya kepada mu, jurus-jurusmu ini
kau dapatkan dari mana?"
Dia yang terlempar oleh Boen ching ke tengah udara
mengakibatkan ia menjadi sadar benar-benar, biasanya karena
setengah menyesal dan setengahnya lagi gemas akan
peristiwa yang terjadi dahulu itu, maka dia lantas pura-2
menjadi gila, tetapi lama kelamaan tak tahunya ia malah
menjadi setengah gila sungguh-2, kini kembali pada It Yang
Shu tanpa terasa ia bertanya kepada Boen ching. Dengan
tawar Boen ching bertanya. "Apakah kau ingin bertemu
dengannya?"
Waktu itu ketika Seh Tu Hoa mendapatkan ilmu "Thay
Thien Kioe Sih" dia telah mengetahui bahwa ilmu yang
didapatkannya itu tidaklah lengkap. apalagi It Yang Shu
bukanlah orang dari Aliran murni, mungkin it Yang Shu
memang sengaja untuk menipu pada nya, sedang kini Boen
ching ternyata dapat menggunakan ilmu "Thay Thien Kioe Sih"
yang lengkap. entah karena apa sehingga ia mendapatkannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Siapa.....?"
Dengan dingin Boen ching menjawab.
"orang itu telah lama binasa, kalau kau ingin bertemu
dengannya bunuh dirilah terlebih dahulu, setelah itu kau dapat
bertemu dengannya"
Seh Tu Hoa sedikit menjadi bimbang, Shie chiau Nio
setelah mengetahui kalau bukan Seh Tu Hoa yang
mengajarkan ilmu tersebut kepada Boen ching dengan
menenteng pedangnya ia maju kedepan, kepada Seh Tu Hoa
ujarnya. "Mengapa banyak ribut dengannya, bunuh saja
beres."
Dia maju menerjang, Bwee Giok tahu kalau lweekang Seh
Tu Hoa terlalu tinggi, dia tak berani melawannya, sedang Boen
ching memiliki rangkaian ilmu yang sangat aneh dan lihay,
mungkin masih dapat manyambutnya, pedangnya disabetkan,
berturut-turut menerima beberapa kali serangan yang
dilancarkan oleh Shie chiau Nio, diikuti dengan membalas
beberapa jurus banyak nya.
Lam Hay coei Hong adalah murid kesayangan dari Thiat
Bian Kwan Im, sudah tentu ia memiliki seluruh kepandaiannya,
sedang lweekang Bwee Giok sudah tentu jauh lebih tinggi dari
Boen ching sekarang ini, pedangnya diputar sedemikian rupa,
ternyata dengan putarannya itu, telah berhasil menerima
seluruh jurus serangan yang dilancarkkn oleh Shie chiau Nio
Seh Tu Hoa mendongakkan kepalanya, memandang Boen
ching, lalu katanya. "Jika kau tak mau mengatakan hal yang
sesungguhnya akan kubunuh kau" Tetapi se-konyong2
matanya tertumbuk pada sesuatu, wajahnya segera berubah
hebat.
Boen ching ketika mendengar Seh Tu Hoa berkata akan
membunuhnya, menjadi sangat terkejut, belum lagi ia berpikir
nampak wajab Seh Tu Hoa berubah demikian hebatnya,
segera ia menoleh memandang pada suatu gundukan tanah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

berdiri seorang tua berjubah warna kuning yang jubahnya


berkibar kibar ditiup angin-
Kumis dan jenggotnya panjang terurai sepanjang dadanya
dan tangan kanannya mencekal sebilah pedang, sedang
matanya memancarkan sinar yang sangat agung dan wibawa.
Boen ching tidak mengetahui mengapa Seh Tu Hoa
demikian takutnya kepada orang tua itu, dia menjadi
termangu-mangu.
Wajah Seh Tu Hoa kini telah berubah normal kembali,
dengan perlahan kakek berjubah kuning itu berjalan menuruni
gundukan tanah itu, Shie chiau Nio yang nampak kedatangan
kakek berjubah kuning itu juga menunjukan rasa yang sangat
terkejut, dengan perlahan ia bergeser dan berdiri disamping
Seh Tu Hoa.
Si kakek berjubah kuning itu menyapu sekejap pada dua
orang itu, kepada Boen ching ujarnya.
"Engkau ikut aku pergi dari sini"
Hati Boen ching segera bergerak ujarnya.
"Apakah Cianpwee adalah Toa supekku cu kek supek?"
Si kekek berjubah kuning itu menganggukkan kepalanya,
hati Boen ching menjadi sangat girang, orang itu ternyata
adalah Wu Tu sincoen cu Kek-eie yun, entah karena urusan
apa hingga dia muncul ditempat ini.
Meskipun kepandian dari cu Kek Ci yun tidak dapat
menandingi kepandaian dari Seh Tu Hoa, bagaimauapun juga
ia adalah murid kepala dari Tan Coe Coen, sehingga
kewibawaannya masih tetap ada, apa lagi dalam hati Seh Tu
Hoa ini ada sesuatu yang tidak beres, sudah tentu hatinya
menjadi merasa agak keder.
Ia menganggukkan kepalannya, kepada Boen Ching dan
balik meninggalkan tempat itu, Boen Ching dengan cepat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menggape kearah Bwee Giok orang itu bersama-sama


mengikuti Cu Khek ci-yun meninggal kan tempat itu.
Seh Tu Hoa dengan perlahan menunduk kan kepalanya,
sepatah katapun tak diucapkan keluar.
Dalam waktu yang singkat ini Suheng-tee nya telah
berturut-turut muncul kembali, sedang perkataan yang
diucapkan oleh Boen Ching itupun kalau benar memangnya
tak mengakaui, tetapi kalau palsu, It Yang Shu jika belum
meninggal, terhadap dirinya pasti dia tak akan dengan mudah
melepaskan dirinya.
Boen ching dan Bwee Giok yang berjalan mengikuti cu
Khek ci yun, setelah melewati suatu bukit, cu Khek ci yun baru
berhenti bertindak.
Boen ching dengan cepat maju kedepan dan menjura
memberi hormat kepada Toa supeknya itu sambil ujarnya.
"Keponakan murid Boen ching memberi hormat kepada Toa
Supek."
Bwee GiokpUn maju memberi hormat pada cu Khek ci yun,
dia dengan tenang menganggukkan kepalanya, kepada Boen
ching ujarnya.
"Telah banyak. tahun aku tak mencampuri urusan dalam
dunia kangouw, ini kali karena urusan Tujuh buah hioloo
peninggalan Thian Jan Shu, sebenarnya akupun tak mau
ncampurinya, tetapi berhubung oleh karena mengetahui ada
urusan yang menyangkut perguruan kita pula, maka aku baru
datang kemari mencari kau, apakah suhumu selama ini baik2
saja?."
Boen ching menganggukkan kepalanya, ujarnya:
"Suhu sangat baik terima kasih atas perhatian dari Toa
Supek."
cu Khek ci yun dengan perlahan menghela napas, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Sifat buruk dari Seh Tu Hoa hingga kini tetap tidak


berubah, aku sebagai murid kepala dari perguruan kita
sungguh merasa bersalah terhadap suhumu"
Boen ching tahu yang sedang dikatakan oleh cu Khek ci
yun dahulu urusan dua puluh tahun yang lalu, dia tak ada
perkataan lain untuk menjawab, terpaksa hanya berdiam diri.
Ujar cu Khek ci yun lagi.
"Pertemuan pada bulan delapan malam Tiong-Chiu, seluruh
dunia persilatan telah mengetahuinya, kalau bukannya Seh Tu
Hoa tetap tak berubah, kalau kita dapat mengatur barisan Ngo
Heng-Kiaw Tin, sudah tentu tujuh buah hioloo kuno
peninggalan Thian Jan Shu itu dengan mudah dapat jatuh
ketangan kita, tetapi kini lima telah pergi satu, sedang empat
iblis sakti telah muncul kembali, sedang merekapun mengincar
tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu, aku
kira terpaksa kita harus mencari cara yang lain untuk
menghadapinya."
Boen Ching hanya pernah merasakan tingginya lweekang
empat iblis itu, ia tahu jika empat orang itu ikut serta dalam
perebutan ini, kiranya tujuh buah hioloo peninggalan Thian
Jan Shu ini akan terjatuh ketangan mereka ber empat.
Kehebatan dari kepandaian Thian Jan Shu pada sepuluh
tahun yang lalu ia pernah melihatnya sendiri, ketika berada
dipuncak gunung Hwe Ing, hingga kini pengalaman itu telah
menempel dimana otaknya, meskipun empat orang iblis sakti
itu menyombongkan diri berkata bahwa mereka bukannya
didesak oleh Thian Jan Shu baru menyembunyikan diri, tapi
sekalipun kepandaian empat orang iblis sakti itu sangat tinggi
sekalipun juga tak mungkin dapat menandingi kehebatan dan
kelihayan dari kepandaian Thian Jan Shu. Terdengar Cu Khek
Cie Yun berkata lagi.
"Kalau begitu saja kita turun tangan juga tak ada gunanya,
diantara yang hebat tentu ada yang lebih hebat lagi mengenai
urusan ini kita tak dapat munculkan diri, terpaksa hanya kau
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

seoranglah yang harus menghadapi mereka2 itu. Boen Ching


membungkukkan tubuh ujarnya.
"Urusan ini memang sebenarnya urusan keponakan
muridmu sendiri."
cu Khek cie Yun menggelengkan kepalanya:
"Aku juga bukan mengartikan demikian maksudku menurut
apa yang aku ketahui bakatmu sangat baik, suhumu yang
membantu menyembuhkan luka dalammu setelah pulang
harus beristirahat selama lima tahun baru pulih kembali
tenaga dalamnya, engkau ternyata hanya berlatih silat selama
lima tahun saja, selama lima tahun dapat menjadi demikian
hebatnya, bukanlah orang biasa yang dapat menandinginya,
aku hanya mengharapkan kau dalam waktu yang sesingkatnya
ini memperdalam tenaga dalammu, kaupun sudah berhasil
mempelajari ilmu pusaka "Thay Thien Kioe Sih" yang hebat
itu, mungkin dapat berebut kemenangan dari mereka empat
orang iblis sakti itu meskipun merupakan iblis yang tinggi ilmu
silatnya juga tidak mungkin mau menekan yang kecil, kalau
memang demikian halnya kau sudah banyak menarik
keuntungan mungkin dapat mencapai kemenangan."
Boen ching menjadi tertegun dia heran wu Tu Sincoen
ternyata tahu banyak sekali mengenai dirinya sudah pasti ia
mencari keterangan yang jelas tentang dirinya, tapi harus
berbuat bagaimana?
cu Khek cie Yun setelah termenung sejenak. ujarnya lagi.
"Meskipun urusan ini sangat sukar, tapi aku kira kau tentu
dapat melakukannya." Boen ching merasa sedikit curiga
tanyanya kepada cu Khek cie Yun.
"Aku harus berbuat bagaimana??"
Ujar cu Khek cie Yun,
"Waktu kakek gurumu sebelum meninggal pernah berkata
padaku tentang suatu persoalan, sekalipun suhumu Sendiri
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

juga tidak mengetahui, kakek gurumu meskipun pada waktu


itu dikalahkan oleh Thian Jan Shu tapi sebaliknya Thian Jan
Shu telah mendapatkan pelajaran yang tak terhingga dari
kakek gurumu itu, jurus2 silat dari kakek gurumu jauh lebih
tinggi dari Thian Jan shu, beliau hanya kalah dalam hal
lweekang saja."
"Ngo Heng Kiam Tin harus menggunakan tenaga lima
orang yang digabungkan menjadi satu, kemudian ditambah
dengan jurus-jurus pedang yang aneh dan lihay dari seluruh
penjuru dunia persilatan untuk mengalahkan Thian Jan Shu
yang lihay itu dengan pedang pada gua dimana kakek gurumu
melatih ilmu silat. telah merasa seluruh kepandaian yang
dimiliki oleh dia orang tua, sayang diantara kita suheng-te
telah terjadi keributan, kalau tidak pasti takkan kalah ditangan
Thian Jan Shu itu."
Ujar Boen Ching lagi.
"Apakah Toa supek bermaksud menyuruh aku masuk
kedalam gua itu untuk melihat-lihat??" Cu Khek Cie Yun
tersenyum sahutnya.
"Gua itu hanya aku seorang saja yang tahu dimana
letaknya, apalagi didalam gua itu hanya melulu terdapat jurus-
jurus silat saja, tapi yang penting adalah "Han-Sion Leng Uh"
atau batu lembab kabut dingin yang terdapat pada gua itu
batu itu dapat menbantu kau dalam memperdalam ilmu
lweekang."
Boen ching juga tak mengetahui apa yang di sebut "Han
Leng Uh" itu ia tertegun, terpaksa tanyanya. "Dimana letaknya
?"
Cu Khek Cie Yun mendongakkan kepalanya memandang
keadaan cuaca. kemudian sahutnya:
"Didalam gunung Lu San "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sehabis berkata begitu termenung sejenak kemudian


ujarnya lagi.
"Ketika itu kakek gurumu sedang berpesiar digunung Lu
San baru menemukannya, pada waktu itu dia orang tua telah
tinggal dalam gua itu selama satu tahun lamanya, setiap
jengkal barang yang ada didalam gua itu adalah hasil jerih
payah dari dia orang tua.^
Boen ching menganggukkan kepala tapi ia tidak
mengetahui mengapa Tan coe coen pada saat itu d itempat
semacam itu pula tak dapat melatih lweekangnya menandingi
Thian Jan shu.
cu Khek cie Yun memandang sejenak kearah Bwee Giok, Ia
yang dipandang oleh cu Khek cie Yun segera mengetahui
maksud hati dirinya, tak menanti sampai ia membuka mulut
segera ujarnya.
"Boanpwee masih ada urusan lain dengan ini mohon diri
dari cianpwee."
Boen ching menjadi gelisah, teriaknya.
"Nona Bwee suhuku---"
Bwee Giok tersenyum, sahutnya.
"Suhumu kalau datang ke perkumpulanku, aku tentu dapat
menjamunya dengan baik sambil menunggu kedatanganmu"
Sehabis berkata ia memandang sekejap pada Boen ching
kemudian balikkan tubuhnya dan berjalan pergi.
cu Khek ci Yun yang memandang dari samping, ujarnya
kepada Boen ching.
"Gadis itu sangat pintar dan sopan, hari depannya tentu
akan bahagia sekali, dia terhadapmu agaknya sangat baik
sekali"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Jawab Boen ching dengan perlahan. "Nona Bwee telah


sekali menolong jiwaku"
Cu Khek Ci Yun menganggukkan kepala nya kemudian
tanyanya. "Apakah dalam dirimu sedang memikirkan
seseorang?" Mendengar pertanyaan itu Boen ching menjadi
tertegun, tanyanya. "Entah apa yang Supek maksudkan? Cu
Khek Ci yun menghela napas sahutnya.
"Anak. engkau tahu, sebagai anak muda haruslah dapat
mengendalikan perasaan sendiri, urusanmu aku telah
mengetahui seluruhnya, engkau harus berpikir hingga jelas,
janganlah menyebabkan orang lain salah menganggap tentang
dirimu".
Boen ching berpikir dengan termangu-mangu, Bwee Giok,
Shie Siauw in, bayangan dua orang itu terbayang kembali
dalam otaknya bolak balik tak henti2nya, dia merasa bagaikan
terhadap dua orang gadis itu mempunyai perasaan kasih,
tetapi juga agaknya tidak. Dalam hatinya mnlai merasa
menjadi bimbang dan ragu. Terdengar Cu Khek Ci Yun berkata
lagi.
"Mari kita pergi ke gunung Lu San, setelah sampai disana
aku ada perkataan yang akan ku ucapkan kepadamu"
Sehabis berkata ia bergerak lari kedepan, Boen Ching
mengikuti gerakan Cu Khek Cie Yun itu dari belakangnya.
Ketika Boen Ching mendongakkan kepalanya kearah Cu
Khek Ci Yun, tampak sepasang matanya memandang lurus ke
depan bagaikan sedang memikirkan sesuatu urusan yang
rumit Boen ching tak berani mengajak berbicara, ia hanya
mengikutinya dari belakang.
Sebenarnya dia belum merasakan adanya sesuatu didalam
hatinya, begitu cu Khek ci Yun bertanya kepadanya, dia baru
merasa hal ini sesungguhnya sangat penting sekali, urusan ini
tentu bukanlah demikian mudahnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Hari kedua ketika matahari telah terbenam mereka telah


berada didalam gunung Lu San, dan bermalam semalam di
alam terbuka, untuk kemudian mencari gua kuno itu.
cu Khek ci Yun membawa Boen ching masuk ke dalam
suatu lembah yang sangat sempit dan gelap. setelah berjalan
beberapa li kemudian melewati lagi celah yang sangat sempit
setelah berjalan agak lama, didepan mereka terbentang
sebuah gua.
Begitu masuk kedalam gua, nampak suasana dalam gua itu
sangat terang, sedang dinding sekitar gua itu penuh dengan
ukiran gambar manusia, baik yang baru duduk maupun
berdiri, memegang pedang atau dengan kepalan, ukiran itu
dibuatnya sangat hidup sekali, diam2 Boen ching menjadi
terkejut, atas kehebatan hasil karya Tan coe coen ini.
Setelah maju kedepan beberapa langkah, nampak
didepannya terdapat sebuah kolam, di tengah kolam terdapat
batu yang berwana putih.
Sedang air terjun dengan deras dari atas dan jatuh di
pinggir batu putih itu yang segera berubah menjadi kabut
dingin yang menutupi sekeliling batu putih itu.
Sebelum Boen ching berjalan mendekati tempat itu, telah
merasakan hawa dingin yang merasuk tulang, dia menjadi
agak terkejut.
cu Khek cie Yun setelah duduk diatas tanah, ia
memerintahkan Boen ching disampingnya, kemudian ujarnya.
"Kakek gurumu pernah mengalami penderitaan jalan api
menuju neraka, diatas Han Sien Leng Uh ini."
Hati Boen Ching menjadi tertegun, Han Sien Lung Uh ini
ternyata dapat menyebabkan orang mengalami jalan api
menuju neraka, urusan ini belum pernah terpikirkan olehnya.
Cu Chek Cie Yun berkata lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Ini juga bukan merupakan suatu hal yang aneh, jika tak
punya kemauan yang keras sudah tentu akan mengalami
penderitaan tersebut, kau sebenarnya tak sesuai untuk
berlatih diatas Han Sien Leng Uh ini tetapi aku ada satu cerita
yang hendak kukatakan kepadamu"
Boen ching termenung sejenak. kemudian ujarnya.
"Toa Supek. aku telah berpikir selama dua hari lamanya,
apa yang di ucapkan Toa supek waktu berada di gunung oei
San aku masih belum bisa mengetahui bagaimana baiknya."
Cu Khek Cie Yun menganggukkan kepalanya, sambil tertawa
ujarnya.
"Kau sangat jujur, tetapi ceritaku ini kau tak boleh
beritahukan kepada suhumu. karena ada hubungannya
dengan dia, engkau dapat menyetujuinya bukan??"
Boen ching menjadi ragu2 sejenak. nampak Cu Khek Cie
Yun wajahnya nampak serius, akhirnya dia menganggukan
kepalanya juga. Cu Khek Cie Yun berkata lagi.
"Dua puluh tahun yang lalu, aku juga masih seorang
pemuda dan mengikuti kakek gurumu berdiam didaerah Sie
Pek, sehingga sering berjalan didaerah gurun"
Ia berhenti sejenak, kemudian lanjutnya.
"Engkau harus tahu, pada saat itu aku juga berusia lebih
dua puluh tahun, dengan usiamu sekarang ini seimbang."
Sambil berkata kedua matanya memandang terpesona
pada butir-butir air yang jatuh dari atas sumbernya, agaknya
dia sedang memikirkan masa silam, dan pada saat itu juga
padang rumput gurun, kuda, pedang dan seorang pemuda. cu
Khek ci Yun setelah termenung sejenak kemudian lanjutnya.
"Aku telah bertemu dengan seorang gadis, ia sangat suka
kepadaku, aku juga merasa sangat suka kepadanya. Kami
berdua kemana pun selalu bersama, dia adalah putri dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Thian San Sen Eng atau Elang Sakti dari gunung Thian san,
akhirnya kami berdua menikah."
Boen ching menghela napas lega, pikirnya.
"Kiranya cu Khek ci Yun sedang menceritakan kisahnya
semasa masih muda, dia mempunyai istri dan telah menikah,
bukankah itu sangat bahagia?" cu Khek ci Yun memejamkan
matanya, kemudian terusnya.
"Nak, engkau jangan kira aku telah selesai bercerita, masih
belum, masih terlalu banyak."
Kemudian lanjutnya lagi.
"Kita hidup bersama, dia juga sangat cantik tetapi akhirnya
kakek gurumu menikahkan suhumu kepada Seh Ta Hoa, kau
tentunya mengetahui urusan ini bukan- Pada hari itu, aku baru
merasakan bahwa aku mengawini dia adalah karena dibanyak
tempat dia menyerupai suhumu dan dalam hatiku yang benar2
aku cintai adalah suhumu."
Hati Boen ching menjadi tergetar, Seh Tu Hoa telah
menikahi suhunya, ia tahu Tong long Hekpun diam-diam
mencintai suhunya, sungguh tak disangka Toa supeknya
inipun diam-diam mencintainya, tetapi urusan itu tak ada
seorangpun yang mengetahuinya. Cu Khek Ci Yun dengan
perlahan melanjutkan ceritanya lagi.
"Sebelum itu aku sendiri juga tak mengetahuinya, engkau
tentu dapat mengetahui bukan ? Akhirnya aku bagai mana,
terpaksa diapun mengetahuinya juga dan ia meninggalkan aku
seorang."
Sehabis berkata dengan lemas ia menundukkan kepalanya.
Boen ching dengan terrmagu-mangu termenung, manusia
memangnya sangat sukar untuk memahami perasaan dirinya
sendiri. Terdengar Cu Khek Cie Yun melanjutkan lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Apakah yang dikatakan dari dulu itu aku sungguh


sedikitpun tidak mengetahuinya. Tak mungkin pada saat itu
aku hanya tak berani untuk mengetahuinya, sehingga
menyebabkan terjadinya peristiwa seperti itu, wajah dan sikap
suhumu sangat berwibawa dan agung, aku tak berani untuk
mengetahui perasaanku sendiri."
Sehabis berkata mendadak ia mendongakkan kepalanya
dan berkata kembali.
"Nak. engkau sekarang persis seperti aku dahulu, janganlah
karena ia mirip seseorang atau karena telah melepas budi
kepadamu, lalu pura-pura mencintainya, hal ini terhadap kau,
terhadap dia, semuanya tidak baik,"
Hati Boen Thing kembali tergetar, bayangan dari Shie
Siauw in dan Bwee Giok krm.bali memenuhi dalam benaknya.
cu Khek cie Yun lantas berkata lagi.
"Aku dapat melihat, engkau terhadap sumoaymu dan Bwee
Giok semuanya tak bersungguh hati, dalam hatimu
sebenarnya ada siapakah?" Boen ching menjadi terkejut
berpikir olehnya Pek Hian Ling, tetapi Pek Hian Ling tak
pernah terpikir dalam benaknya.. cu Khek cie Yun dengan
nada yang sungguh-sungguh berkata:
"nak. jangan kau menipu dirimu sendiri, engkau masih
belum bertemu dengan siapa lagi ?-? Urusan ini tak ada
gunanya untuk dirahasiakan coba kau pikirkan sekali lagi.."
Boen ching setelah termenung sejenak, sahutnya.
"Toasupek. agaknya sudah tak ada orang lain lagi" cu Khek cie
Yun menghela napas, sahutnya.
"Waktu itu aku seperti engkau, karena aku merasa tak
mungkin aku akan mencintai suhumu, karena dia adalah siauw
sumoay ku, aku menganggapnya sebagai adik kandungku
sendiri, apalagi kehendak kakek gurumu aku juga
mengetahuinya, dimana beliau akan menjodohkan suhumu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

pada Seh Tu Hoa, aku sudah tentu tak mungkin


menyetujuinya."
Boen ching setelah termenung sejenak, masih saja
bayangan dari Shie Siauw in dan Bwee Giok yang terlintas
didalam benaknya, dia terus berpikir, orang yang mungkin
bisa terjadi.
Tiba-tiba . . .. sebuah bayangan terlintas dalam benaknya,
sedang bayangan dari Shie Siauw in dan Bwee Giok lenyap
dari ingatannya, dia menjadi termangu-mangu, bayangan itu
ternyata adalah gambar gadis cantik yang ada pada cermin
"Thien Tuen" cu Khek chie Yun nampak wajah Boen ching
berubah, lalu tanyanya.
"Sudah teringatkah ?"
Boen ching menutup rapat kedua matanya, dia sungguh tak
berani memikirkannya, ini sungguh tak mungkin akan terjadi,
itu semuanya hanya angan-angan belaka, hanya satu
gambaran saja, selamanya belum pernah ia bertemu dengan
orang itu.
Boen ching setelah termenung sejenak. perlahan-lahan ia
mengeluarkan cermin Thien TUen dari dalam sakunya dan
diberikan kepada Cu Khek Cie Yun. Cu Khek Cie Yun telah
menerimanya, ia memandang sejenak kemudian ujarnya.
"Nak^ sekarang dihatimu sedang memikirkan apa?" . Boen
ching membuka kedua matanya, ujarnya:
"Toa supek, aku selamanya belum pernah bertemu muka
dengan gadis itu, tetapi selain dia aku tak dapat memikirkan
yang lain lagi, Sampai sekarang dia tak dapat hilang dari
ingatanku lagi."
Cu Khek Cie Yun tersenyum, tanyanya. "Cermin ini kau
dapatkan dari mana ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching lalu menceritakan bagaimana ia mendapatkan


cermin itu dan dia tertolong oleh cermin itu dan sebagainya
sampai selesai. Cu Khek Cie Yun manggut2, lalu ujarnya.
"Ini bukannya tidak mungkin, gadis ini sangat cantik,
apalagi dapat dilihat bahwa gadis ini adalah orang yang
sangat baik, tetapi ... ." Ia berhenti sejenak dan tertawa
tergelak-gelak. kemudian lanjutnya.
"Gambar ini dilukis sangat hidup sekali sehingga
menyerupai sungguh-sunguh. Tetapi gadis ini sekalipun belum
mati kiranya pada saat sekarang sudah merupakan seorang
nenek-nenek yang sudah sangat tua."
Boen ching menjadi termangu-mangu dan menganggukkan
kepalanya. Urusan ini iapun percaya tetapi dia lebih percaya
ada lain gadis yang mirip seperti gadis cantik yang ada
didalam cermin tersebut. cu Khek cie Yun menghela napas,
ujarnya.
"Ini bukanlah merupakan cinta yang benar2 cinta yang
murni, akan diketahui pada saat-saat kau menghadapi hal-hal
yang kritis, adakalanya orang karena dicintai menjadi
mencintainya . "
Boen ching memandang pada cu Khek cie Yun, yang
dipandang dengan tersenyum ujarnya.
"Aku sekarang ini hanya menghormati dan sayang pada
suhumu seorang, tetapi aku mencintai istriku, istriku pada saat
ini karena dia sangat baik terhadapku. Sakarang ini kau sudah
dipengaruhi oleh lamunan yang bukan-bukan, hal ini kalau
diteruskan akan membuat dirimu menjadi menderita. Diantara
Siauw In dan Bwee Giok engkau dapat memilih satu diantara
mereka, coba kau pikirkan sekali lagi."
Boen ching berdiam diri sedang kepalanya di tundukkan
rendah-rendah.
oooodwoooo
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

BAHAYA DAN REJEKI SUKAR DIRAMAL.


BOEN CHING termenung sejenak, sambil tertawa cu Khek
cie Yun berkata.
"Urusan dalam hatimu ternyata telah kau ketahui, kalau
begitu tak mungkin kau akan menderita dalam api menuju
neraka lagi. cobalah kau kalau memangnya tak tahan benar
terhadap hawa dingin,janganlah terlalu dipaksakan.."
Sehabis berkata dia mengembalikan cermin pualam itu
kepada Boen ching, dan menyuruh dia masuk kedalam "Han
Sien Leng Uh"
Boen ching meenasukkan kembali cermin pusaka itu
kedalam saku dengan perlahan-2 ia berjalan menuju kedalam
"Han Sien Leng Uh"
Ia makin berjalan mendekati tempat itu, makin merasa
dinginnya hawa sekitar tempat itu, saking tak tahannya
hampir-hampir tubuhnya menggigil, dengan diam-diam ia
mengatur pernapasan dan menjalankan hawa murninya
berputar satu kali keseluruh tubuhnya, setelah itu baru dapat
sedikit bertahan terhadap hawa dingin itu.
Begitu makin mendekati pada tepi kolam, ia merasa hawa
dinginnya lebih hebat, tetapi kemudian pikirannya bergerak
lagi, empat iblis sakti telah muncul, apakah dirinya akan dihina
dan dipermainkan oleh empat orang iblis sakti itu setiap kali
bertemu muka dengan mereka? kepandaian dan tenaga dalam
ciangbunjin dari enampartai besar bukankah dirinya dapat
melawannya, sudah tentu tak mungkin dengan demikian
diselesaikan-
Dia menggigit bibir menahan rasa yang sangat dingin itu,
tubuhnya melompat dan berputar setengah lingkaran ditengah
udara kemudian turun diatas batu putih.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ia menurunkan pedang dan buntalannya dan diletakkan


disampingnya, kemudian bersila mengatur pernapasan-
Baru saja mulai, Boen ching sudah merasakan hawa dingin
yang merasuk tulang disekitar tempat itu, dia hanya berpikir
menjalankan pernapasan untuk menjaga kehangatan diri
tubuhnya.
Boen ching yang bersila mengatur pernapasan tanpa terasa
telah mengikuti ilmu yang diajarkan suara genta untuk berlatih
ilmu tenaga dalamnya.
Begitu dia berlatih, juga telah lewat berapa lamanya, dia
hanya merasakan hawa murni didalam tubuhnya dari atas
mengelilingi kebawah dan naik kembali, sebenarnya waktu ia
berlatih tenaga dalam tadi ia hanya merasa bahwa dalam
tubuhnya ada suatu hawa yang panas tetapi kini dari suatu
benda yang tak berwujut terasa menjadi benda yang benar-
benar berubah menjadi suatu benda yang berwujud.
Kini ia tak merasa hawa yang dingin lagi disekitar tempat
itu, dia menghela napas lega. ketika mendongakkan matanya
memandang kearah gua, tampak suasana didalam gua itu
sangat gelap sekali. ia tahu bahwa waktu itu adalah ditengah
malam buta dia mencoba memandang sekitar tempat itu,
tetapi sedikitpun tak dapat melihat apa-apa, ia menutup
kembali matanya dan beristirahat sebentar, kemudian
membuka kembali matanya tetapi tetap tak dapat melihat
apa-apa.
Boen ching terpaksa menutup kembali matanya sekali lagi
ia melatih tenaga dalamnya.
Kabut dingin sekitar itu mulai menurun, dia pun mulai
merasakan lagi dinginnya hawa tempat itu, segera ia menutup
sepasang matanya, lama kemudian dia telah berada dalam
keadaan lupa akan segala apapun juga.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ketika untuk kedua kalinya ia membuka matanya nampak


cu Khek ci Yun telah berada di sampingnya, dengan
tersenyum ujarnya.
"Kau telah bersemedi selama tiga hari tiga malam,
makanlah sedikit terlebih dahulu. baru bersemedi lagi,
sungguh tak kusangka kau demikian rajinnya dalam
menjalankan latihan"
Dalam hati Poen ching merasa menyesal sahutnya.
"Aku telah sadar satu hali, akan tetapi ditengah malam
buta."
cu Khek ci Yun tersenyum, dan tak mengucapkan sepatah
katapun, ia hanya menyuruh Boen ching bersantap. Boen
ching merasa sangat lapar sekali perutnya, ia lalu bersantap
dengan lahapnya, begitu selesai ia mulai lagi menjalankan
latihannya.
Ketika tersadar untuk ketiga kalinya, tampak di empat
penjurunya sangat gelap sekali suasana, dia menutup
matanya sejenak. kemudian membuka lagi tetap tak dapat
melihat apa-apa, dalam hatinya segera timbul suatu pikiran,
pikirnya.
"Kalau aku dapat melihat didalam kegelapan juga
merupakan suatu kepandaian yang tunggal, mengapa aku
tidak mau melatihnya?"
Pada saat itu tepat ada suatu sinar bintang yang
memacarkan sinarnya masuk kedalam gua, Boen ching
dengan menggunakan sinar bintang yang memancarkan pada
dinding gua untuk memandang, nampak pada dinding gua itu
agaknya seperti seorang yang memegang pedang.
Ia berusaha keras untuk memandanginya lagi, setelah
memandang sekian lamanya, kedua matanya terasa mulai
menjadi pedas, ia menutup kembali matanya, begitu mata nya
tertutup, sekonyong-konyong merasa bahwa gerakan dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

jurus pedang yang terukir pada dinding itu agaknya dirinya


pernah mengenalnya.
Sambil mengikuti bergeraknya sinar bintang, Boen ching
berturut-turut melihat dan mempelajari lima buah jurus
pedang.
Demikianlah berturut-turut selama sepuluh hari, Boen ching
selalu melatih melihat diwaktu malam dimana suasananya
sangat gelap. setelah lewat sepuluh hari ini dia telah dapat
memandang dengan jelas, waktu malam bagaikan pagi hari
saja, sedang ilmu pedang yang terukir pada dinding gua itu
ternyata adalah ilmu "Ngo Heng Kiam IHoat" seluruhnya
terdiri dari seratus dua puluh jurus, dan tepat meliputi Kiam,
Bok, swei, Hwee, Toh setiap dua puluh empat jurus inti sari
dari Ie Bok Kiam Hoat tertera di dalamnya.
Demikianlah sekejap mata sebulan telah berlalu, Boen
ching, juga merasa tenaga dalamnya mendapat kemajuan
yang hebat, dalam hati cu Khek ci Yun juga merasa sangat
girang. ia hanya merasa heran, Boen ching mengapa tidak
sampai masuk dalam lamunan yang bukan-bukan kalau dilihat
dari keadaannya, Boen ching tentu akan masuk dalam
lamunan yang bukan-bukan karena dia dapat merasakan
urusan yang tersembunyi didalam hatinya sehingga dapat
menghindarkan dirinya menderita jalan api menuju neraka dan
tetap dalam keadaaa segar bugar dan sadar.
Mana cu Khek ci Yun tahu kalau cermin Thian Tuen itu
adalah merupakan barang pusaka jaman dahulu, hawa segar
dan nyaman yang dipantulkan dapat menghindarkan diri
kejahatan dan lamunan yang bukan-bukan
Hari kedua, baru Boen ching berlatih tenaga dalamnya
sekonyong-konyong dia dikagetkan dengan suatu suara yang
sangat perlahan dan ringan-
Dalam keadaan yang gelap gulita itu ia nampak suara
bayangan manusia dari seseorang berdiri membelakangi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dirinya didalam gua, ketika orang itu menoleh, Boen ching


menjadi sangat terkejut, ternyata orang itu adalah Han Ing
Khek, Seh TU Hoa adanya.
Pada saat itu adalah ditengah malam yang buta, didalam
gua itu sangat gelap sekali, Seh TU Hoa agaknya tak dapat
melihat apapun dikanan kirinya terpaksa dengan tenang ia
berdiri disana.
Di sebelan kirinya timbul pula suara yang sangat ringan.
ketika Boen ching mendongak kan kepalanya memandang,
kiranya adalah cu Khek cie Yun, terdengar ia bertanya.
"Apakah anak ching disana? Kau turun akan berbuat apa?" seh
TU Hoa tampak sangat terkejut, ia balikkan tubuhnya dan
berkata.
"Aku, Seh Tu Hoa "
Mendengar nama itu, cu Khek ci Yun menjadi sangat
terkejut, tanyanya. "Kau......."
Dia tak menyangka kalau Seh Tu Hoa ternyata dapat
datang ketempat ini, entah dia datang dari tempat mana. seh
Tu Hoa dengan dingin berkata. "Tak kau sangka bukan, kalau
aku dapat mencarimu hingga sampai disini". Boen ching
mendengar perkataan itu menjadi termangu-mangu, pikirnya:
"Seh Tu Hoa ini sungguh sangat lihay, pada saat itu
sifatnya yang kegila-gilaan agaknya telah lenyap semuanya,
bahkan agaknya memang sengaja menguntit sampai disini" cu
Khek ci Yun tidak berkata, terdengar Seh Tu Hoa dengan
berkata.
"Dua puluh tahun yang lalu aku terhadap suhu memang
sudah menaruh rasa curiga, kiranya sungguh kau
menyembunyikan kepandaian yang ditingggalkan oleh suhu"
Sahut cu Khek ci Yun.
"Seh Tu Hoa, kau jangan berbicara seenaknya, suhu? kau
masih dengan tebal memanggilnya sebagai suhu, gua ini aku
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

juga datang untuk kedua kalinya, kau cukup cerdik, kiranya


sejak dulu kau telah menguntit aku kemari, kepandaian di gua
ini kita lima orang masing-masing telah belajar sebagian, jika
kau seorang diri ingin mendapatkannya. Hm...hal ini tidak
mungkin akan terjadi," Seh Tu Hoa mendengus dengan
dinginnya, ujarnya.
"Aku juga tidak tertarik akan ilmu-ilmu silat yang tertera
didalam gua itu, tetapi aku tidak terima karena kau telah
menyembunyikannya" cu Khek ci Yun pun tertawa dingin,
ujarnya.
"Seh Tu Hoa, sudah dua puluh tahun lamanya, Kau masih
tetap seperti waktu dulu, dimatamu tak ada seorangpun yang
kau pandang, aku adalah murid kepala dari perguruan kita,
orang yang dapat berhasil didalam perguruan kita ini hanyalah
Boen ching seorang, maka kepandaian didalam gua ini adalah
dia yang harus mendapatkannya" seh Tu Hoa termenung
sejenak. ia berjalan keluar dari gua, sambil ujarnya.
"Sekarang tidak leluasa untuk berbicara, besok pagi pada
saat matahari pertama kali memancarkan sinarnya masuk
kedalam gua ini, aku akan datang kembali" sehabis berkata
tubuhnya berkelebat keluar dari dalam gua dan berjalan pergi.
cu Khek cie Yun memandang mulut gua itu, kemudian dengan
perlahan ia menghela napas.
Boen ching mengambil kembali buntalan dan pedangnya
tubuhnya meloncat dan berputar setengah lingkaran ditengah
udara dengan tepat turun kembali dihadapan cu Khek cie Yun,
ujarnya.
"Toa Supek. baik-baik sajakah kau ?"
Dalam hati cu Khek cie Yun sangat terkejut, ia sudah tahu
gerakan yang baru saja digunakan oleh Boen ching itu adalah
gerakan dari ilmu "Shen Au Ban Li", begitu mendengar
suaranya, ia baru tahu kalau yang datang ternyata adalah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching, begitu tubuhnya turun dihadapannya kemudian


tanyanya.
"Anak. sejak kapan kau telah melatih memandang didalam
keadaan gelap ? "
Boen ching merasa sangat terharu, ia segera menceritakan
kejadian yang dialaminya satu bulan yang lalu itu.
cu Khek cie Yun mendengar cerita ini menjadi termenung
sejenak. lalu sambil tertawa ujarnya .
"Demikianpun baik, sebelum hari menjadi terang, kau harus
berusaha sekeras tenaga untuk mengingat semua jurus ilmu
silat yang tertera pada dinding gua ini kalau tak dapat
mengingatnya, sebelum hari menjadi terang semuanya harus
dimusnakan "
Boen ching menjadi tertegun, ia tak berbicara apapun
seluruh benda yang ada didalam gua itu adalah hasil jerih
payah dari Tan coe coen, kalau dengan demikian dimusnahkan
bukankah terlalu sayang ? ?
"Musnahkan sekalian Han Sien Leng Uh itu, begitu tonggak
pada dinding gua itu hilang, maka kabut dinginnya akan
lenyap pula, pada saat itu She Tu hoa takkan mendapatkan
sesuatu apapun juga."
"Seh Tu Hoa aku yang membimbingnya menjadi besar,
sifatnya aku mengetahui seluruhnya, dia mempunyai
kecerdasan yang sangat hebat, tapi pandangannya terlalu
licik, apalagi mudah menyesal atas perbuatannya."
Boen ching segera memusatkan seluruh perhatiannya, Ie
Bok Kiamnya dicabut keluar dari dalam sarungnya dan
mengerahkan tenaga pada pedangnya itu. Sambil
menghafalkan memusnahkan "Ngo Heng Kiam Boh" yang
tertera pada dinding gua itu.
Tak lama kemudian fajarpun mulai menyingsing, pada
waktu itu juga Boen ching sudah berhasil mengingat sebagian
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

besar saja dari ilmu "Ngo Heng Kiam Hoat" itu sebab sisanya
dengan terburu-buru ia memandang sepintas lalu dan
dimusnakan sekalian-
Selagi ia memusnahkan gambar yang terakhir, Seh Tu Hoa
telah muncul diikuti dengan Shie chiau Nio dan pemuda
berpakaian putih itu.
Seh Tu Hoa yang nampak diatas tanah penuh dengan
runtuhan puing-puing, wajahnya segera berubah hebat,
matanya melotot keluar memandang kearah Boen ching,
sedang tubuhnya tidak bergerak sedikitpun, agaknya dia
sedang memikirkan harus berbuat bagaimana
Boen ching membalikkan tubuhnya menuju kearah Han
Slen Leng Uh, nampak hal itu tubuh Seh Tu Hoa segera
berkelebat menghalangi jalan pergi dari Boen ching.
cu Khek cie Yun segera maju kedepan dan melancarkan
serangan kearah Seh Tu Hoa, sambil membentak.
"cepat menyingkir tempat ini adalah tempat suhu berlatih
pada waktu itu, janganlah kau berbuat tidak sopan didalam
gua ini".
Seh Tu Hoa tertawa tergelak. tangan kirinya menyambar
mencengkeram pergelangan tangan cu Khek cie Yun,
sedangkan tangan kanannya bagaikan puyuh mencengkeram
punggung Boen ching.
Dia dalam satu jurus melancarkan serangan kekanan dan
kekiri, gerakannya cepat bagaikan kilat, cu Khek cie Yun
terdesak musdur, denagan cepat ia berganti jurus, pada saat
ini Shie chiau Nio pun telah maju menyerang cu Khek cie Yun
dengan pedangnya.
Boen ching yang diserang punggungnya tanpa
membalikkan tubuhnya melancarkan tendangan ujung kakinya
mengancam jalan darah "ci Tie To pada tubuh Seh Tu Hoa ia
mejadi sangat terkejut dengan gerakan Boen ching ini, ia telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mengetahui bahwa lweekangnya tentu mendapatkan


kemajuan yang sangat pesat. kecepatan dari tendangan yang
dilancarkannya ini memaksa dia untuk segera merubah jurus
serangannya.
Tangan kanannya sedikit direndahkan dan balik
mencengkeram kaki Boen ching. Boen ching segera menarik
kembali kaki kanan nya. sedang tubuhnya melayang dan tepat
hinggap diatas batu putih itu.
Waktu Seh Tu Hoa pertama kali bertemu dengan Boen
ching, ia teringat kembali atas cinta kasih yang diberikan Shie
Yun Ku kepadanya pada dua puluh tahun yang lalu, sehingga
ia menurunkan ilmu "Thay Thien Kioe Sih" itu kepada Boen
ching, tetapi kemudian setelah Suheng-te-nya berturut2
muncul kembali ia yang semula mengajarkan ilmunya kepada
Boen ching adalah karena ia tak mengetahui urusan dahulu,
sedangkan Boen ching kini telah mengetahui seluruhnya,
apalagi yang paling ditakuti adalah Boen ching telah
mendapatkan petunjuk dari orang yang berilmu tinggi,
sehingga terhadap kehebatan dari ilmu "Thay Thien Kioe Sih,"
bahkan melebihi dari dia.
Segera tubuhnya berkelebat dan menubruk maju,
sedangkan tangannya melancarkan serangan gencar.
Baru saja kaki Boen ching menginjak diatas batu putih
tubuhnya telah memutar secepat kilat, sambil balikkan
tubuhnya ia mencabut pedangnya dan ditusukkan ke arah
pelipis Seh Tu Hoa.
Seh TU Hoa nampak jurus pedang Boen ching ini
datangnya sangat ganas, hatinya menjadi sangat terkejut,
segera ia melancarkan untuk mematahkan serangan Boen
ching ini sedangkan badannya merebut hinggap diatas batu
putih itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Belum saja kaki Boen ching berdiri tegak. dengan


meminjam tenaga tubuhnya, secepat kilat ia melancarkan
tujuh kali tendangan berturut-turut.
Seh Tu Hoa meskipun tidak merasa jeri, tetapi diam2 dia
juga merasa sangat terkejut, kepandaian Boen ching ternyata
demikian hebatnya padahal hanya berpisah selama beberapa
hari saja, kalau dipandang sungguh sukar untuk dipercaya.
Dengan sekuat tenaga ia melancarkan pukulan, terus
melancarkan delapan kali serangan gencar.
Boen ching menjadi sangat terkejut ia tahu kalau dia masih
bukan tandingan dari Seh Tu Hoa, kerahkan ilmu ginkangnya
Hui Sie Yu Seh melayang dan berkelebat menghindari delapan
kali serangan Seh Tu Hoa itu dan yang ke atas tonggak dekat
dinding itu.
Begitu Seh Tu Hoa masuk kedalam gua ia telah
mengetahui, ini adalah Han Sien Leng Uh yang sejak lama ia
dengar, dan tak menyetujui kalau Han Sien Leng Un ini juga
dimushankan, tubuhnya secepat kilat meloncat menubruk
berturut-turut melancarkan beberapa kali serangan kearah
Boen ching.
Dengan satu kali Boen ching berdiri diatas tonggak batu itu
dalam satu bulan ini, lweekangnya telah mendapatkan
kemajuan yang sangat besar sekali dengan cermin Thian Tuen
didalam tubuhnya telah membantu tidak sedikit kepadanya,
apalagi bakatnya melebihi orang biasa, kini nampak yang
dilancarkan oleh Seh Tu Hoa adalah Ilmu "Lok Yap ciang" dan
Boen ching pernah melihatnya pada dinding gua, sehingga
sekali saja ia memandang segera pedangnya digetarkan, ber
turut2 ia melancarkan delapan kali serangan, ilmu yang
digunakan nya adalah ilmu "Lie IHwee Kiam Hoat." Berapa
jurus yang dilancarkannya itu tepat sekali merupakan lawan
dari ilmu Lok Yap ciang Hoat" meskipun lwekang Seh Tu Hoa
jauh lebih tinggi darinya tapi juga terdesak olehnya hingga
mundur dari atas batu putih.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching yang dalam satu jurus berhasil merebut


kemenangan, sedang ditangan kirinya segera disabetkan
berturut-turut melancarkan jurus "Lieh Hwee Yong Kiem" atau
api santar melelehkan emas "Ling Yun Hong Jiet" atau mega
puncak memegang matahari dan soh Puh Sih Jiet atau tiga
kali bersembunyi dari penelanan matahari semua jurus ini
adalah jurus-jurus dari "Lam Hwee" melawan Sie Kiam dari
ilmu "Nge Kiam Hoat."
Seh Tu hoa dalam keadaan ini menjadi sangat terkejut,
sungguh tak disangka olehnya, kalau Boen ching berhasil
melatih ilmu " Lie Kiam Hoat " meskipun lwekangnya tinggi
tetapi kejadian dari Tan coe coen waktu itu tak dapat dia
untuk menandingi, setiap benda tentulah ada lawannya dari
benda lain ia menjadi gugup, selama puluhan tahun ini ia
hanya rajin belajar ilmu yang diturunkan Tan coe coen
kepadanya, begitu mendapat lawan dari ilmunya ia menjadi
bingung tak karuan, hampir-hampir saja terdesak mundur dari
atas batu putih itu.
IA TERDESAK mundur selangkah, hatinya telah mengetahui
kalau tidak keras jurus-jurus lihay dari "Thay Thien Kioe Sih"
Boen ching jauh lebih paham dari dirinya, sedang ilmu silat
yang dipelajarinya waktu itupun kini telah tak dapat digunakan
lagi terpaksa ia mengeluarkan ilmu pukulan "Koen Yuen cing
Hoat"
Hati Seh Tu Hoa segera bergerak, ia tahu hanya dengan
menggunakan ilmu "Koen Yuen ching Hoat" saja baru dapat
dengan cepat memperolehkan kemenangan-
Kedua tangannya berturut-turut melancarkan serangan,
pukulan itu sebentar santar sebentar perlahan, dengan- tak
henti-hentinya kearah Boen ching.
Boen ching memalangkan pedangnya, tapi belum saja ia
mulai melancarkan serangan pedangnya telah terpukul hingga
terpental.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching menjadi sangat terkejut, sekonyong-konyong ia


teringat kembali ketika untuk pertama kalinya ia bertemu
dengan Seh Tu Hoa, ia pernah menggunakan ilmu pukulan
aneh semacam itu.
Tiba-tiba terdengar jeritan kaget dari Shie chiau Nio,
sebenarnya Seh Tu Hoa sedang menahan pedang dari Boen
ching kini terpaksa ia menoleh memandang, nampak cu Khek
cie Yun sedang melancarkan serangan gencar, Shie chiau Nio
dan putranya yang bertahan agaknya mulai tak dapat tahan
lagi menghadapi serangan musuh. Rambutnya sudah tak
karuan lagi dibuatnya.
Seh Tu Hoa menjadi sangat terkejut, Wu Tu Siancoen- cu
Khek cie Yun adalah murid kepala dari perguruannya,
sebenarnya lweekang yang dimilikinya seimbang dengan
lweekang dari Seh Tu Hoa, tapi kemudian Seh Tu Hoa
mengalami kejadian yang aneh, sehingga kepandaianrya
mengalami kemajuan pesat dan membumbung melebihi
kepandaian cu Khek cie Yun sendiri, meskipun demikian
kepandaian dari cu Khek cie Yun juga tak rendah, sekalipun
Shie ciau Nio dan puteranya mengerubutinya, tapi ia tetap
saja dapat membuat dua orang itu sekali-kali menghadapi
bahaya.
Seh Tu Hoa tak sempat meladeni Boen ching lebih lama
lagi, terpaksa ia balikkan tubuhnya melancarkan serangan
kearah cu Khek cie Yun, cu Khek cie Yun tahu lweekang dari
Seh Tu Hoa sangat tinggi, ia tak berani menyambutnya
dengan menggunakan telapak tangannya, ia balikkan tangan
nya mencabut pedangnya dan memaksa mundur Seh Tu Hoa.
Boen ching memungut pedangnya kembali, tubuhnya
melayang melancarkan tendangan, sekali tendangannya ini
telah berhasil mematahkan tongkat gua dari Han Sien Leng Uh
itu.
Ketika Seh Tu Hoa menoleh memandang tampak meskipun
Han Son Leng Uh itu masih tetap ada, tapi kabut dinginnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

telah lenyap. ia menjadi sangat gusar, tubuhnya meloncat


menerjang kearah Boen ching.
Boen ching segera melayangkan tubuhnya menubruk maju,
pedangnya diluruskan balik menyambut kedatangan Seh Tu
Hoa.
Seh Tu Hoa dengan dingin mendengus, "Kun Yun ciang
Hoatnya" telah dilancarkan keluar, Boen ching dengan cepat
menarik kembali pedangnya, tubuhnya berguling, berturut-
turut sebanyak tiga kali dan menghindar dari serangan Seh Tu
Hoa ini.
Tangan kiri Seh Tu Hoa menyambar lagi dan
mencengkeram punggung Boen ching, Boen ching segera
melancarkan tendangan terbang ke pelipis Seh Tu Hoa,
sedang pedang cu Khek ci Yunpun ditusuk kearah belakang
otak Seh Tu Hoa tangan kirinya dengan cepat ditarik kembali,
sehingga membuat Boen ching membentur pedang dari cu
Khek ci Yun.
Tiga orang itu seluruhnya merupakan tokoh-tokoh yang
berkepandaian tinggi, semua gerakan ini dilakukan secepat
kilat dan dikerjakan dalam waktu sekejap mata saja.
Waktu Boen ching tadi ditarik oleh Seh Tu Hoa, diapun
melancarkan jurus "Yang Thien, Seng cen" atau
menjungkirkan bintang2 dilangit dari ilmu "Thay Thien Kioe
Sih" tubuhnya yang berada ditengah udara mengadakan
pemusaran, dengan menggunakan tenaga pinjaman ini kaki
kanannya bagaikan kilat menendang kearah ketiak Seh Tu
Hoa.
Seh Tu Hoa segera mendatarkan tubuhnya, tapi bahu
kirinya tetap terkena tendangan kaki kanan Boen ching itu,
tubuhnya sedikit tergetar dan Seh Tu Hoa merasakan
kehilangan seluruh keseimbangan tubuhnya terjatuh kedalam
kolam.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching segera berdiri tegak tubuhnya melayang


dengan cepat keluar dari dalam gua kepada cu Khek cie Yun
ujarnya: "Toa Supek, cepat kita pergi dari sini"
Shie ciau Nio nampak Boen ching yang telah dicengkeram
oleh Seh Tu Hoa tapi malah berhasil menarik tubuh Seh Tu
Hoa hingga jatuh kedalam kolam, hatinya menjadi merasa
sangat terkejut, segera ia melancarkan serangan menghalangi
jalan mundur dari Boen ching.
Pada saat ini lweekang dari Boen ching telah mengalami
kemajuan yang sangat pesat, meskipun masih belum dapat
menandingi Seh Tu Hoa tapi sudah tidak dibawah dari Shie
chian Nio, ia memasukkan kembali pedangnya kedalam sarung
dan mementangkan lima jarinya bagaikan cakar sekali
menyambar mencengkeram pedang ditangan Shie chiau Nio
dalam satu gebrakan saja, ternyata ia berhasil merebut
pedang ditangan Shie chiau Nio itu.
Shie chiau Nio yang pedangnya berhasil direbut Boen ching
dalam satu gebrakan saja itu, menjadi sangat terkejut, jurus
Boen ching yang baru saja digunakan ini adalah jurus yang
lihay dari Lie Hwee Kiam Hoat itu jurus Lieh Yen Nu Sen atau
api santar membumbung tinggi, sedang kepandaiannya
merupakan kepandaian dari "Sie Kiam" ditambah lagi dengan
lwekang Boen ching jauh lebih tinggi, dia tak sempat untuk
menghindar lagi dalam satu jurus saja pedangnya telah
berhasil direbut oleh Boen ching.
Tubuh Boen ching berkelebat keluar, Seh Tu Hoa
memegang punggungnya sambil berdiri, dengan gusar ia
berpekik nyaring dan menerjang kearah Boen ching.
Dalam hati cu Khek ci yun juga terkejut atas kemajuan
yang dicapai Boen ching dalam sekejap saja, dua orang itu
berlari keluar dari celah sempit tersebut, Seh Tu Hoa, Shie
chiau Nio dan Seh Tu Hong atausipemuda berpakaian putih
itupun mengejar dari belakang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching balikkan tangannya mencabut pedangnya dan


meniemparkan pedang rampasan itu kearah orang yang
sedang mengejar dibelakang. Seh Tu Hoa dengan tangan
sebelah menyambut, dan diserahkan kepada Shie chiau Nio
sedang dia mengejar lagi ke arah orang cu Khek ci yun setela
b berlari masuk kedalam lembah gunung itu, pada Boen ching
ujarnya
"Anak, jalanlah terlebih dahulu, aku akan bertahan
sebentar."
Boen ching dengan cepat menjawab.
"Toa Supek..jangan, mari kita jalan bersama."
Dia tahu tenaga dalam Seh Tu Hoa terlalu tinggi jika dirinya
tak dapat lari, bukankah sejak tadi telah binasa ditangannya.
cu Khek ci yun sebagai murid tertua dari perguruannya
mana mau melarikan diri karena dikejar oleh sutenya sendiri
segera ia membalikkan tubuhnya dan berdiri tegaki pedangnya
dicabut keluar, kepada Seh Tu Hoa dengan dingin ujarnya.
"Seh Tu Hoa sudah dua puluh tahun lamanya, dua puluh
tahun yang lalu karena permohonan ampun dari Sumoay baru
aku melepaskan kau, tetapi ternyata sampai sekarang tetap
saja kau tidak menyesal atas perbuatanmu itu."
Boen ching yang nampak cu Khek ci yun berhenti bertari,
terpaksa menghentikan langkahnya pula, bagaimanapun juga,
cu Khek ci yun adalah murid tertua, biasanya sangat angker
dan berwibawa, Seh Tu Hoa setelah berdiri tenang sejenak.
baru ia berkata.
"cu Khek ci yun, ini tidak mungkin terjadi, engkau kira aku
tak dapat mendengarkan perkataanmu kah??"
Sehabis berkata ia tertawa dingin kemudian lanjutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Biasanya diantara kita suheng-te, aku hanya menghormati


kau seorang, tetapi kini, engkau juga mempunyai rahasia,
menyembunyikan kepandaian ilmu silat peninggalan suhu."
cu Khek ci yun dengan dingin menjawab:
"Tahukah kau apa yang diucapkan oleh suhu sebelum
beliau menghembuskan napasnya yang terakhir??."
Seh Tu Hoa menggelengkan kepalanya, ujar cu Khek ci yun
lagi.
"Suhu mendidik dan membimbing kau sejak kecil hingga
besar, dia mengharapkan setelah bertempur mengalahkan
Thian Jan Shu, menyuruh aku membawa kau kedalam gua ini
dan mewariskan seluruh kepadaian kepadamu."
Seh Tu Hoa menjadi termangu-mangu, ia tak berkata
sepatahpun, pada masa hidupnya Tan coe coen terhadap dia
memang tak ada celanya dan sayang sekali kepadanya tetapi
ini semua adalah urusan yang lalu sampai kini kalau teringat
kembali ia merasakan sangat sedih sekali.
Terdengar cu Khek ci yun berkata lagi.
"Tetapi coba kau pikirkan, dengan tindak tandukmu seperti
ini, apakah kau masih mempunyai hak untuk memasuki gua
itu dan menyuruh aku membawamu masuk kesana???"
Seh Tu Hoa tidak menyangka kalau kepandaian yang ada
dalam gua itu sebenarnya ditinggalkan untuk dia, meskipun
demikian dia sebaliknya malah tak dapat memaksa cu Khek ci
yun, bagaimana juga, dia meninggalkan Shie Yun ku telah
melakukan suatu pekerjaan yang amat salah.
cu Khek ci yun mendengus, ujarnya.
"Engkau pikirlah sendiri, aku akan pergi."
Mendadak Seh Tu Hoa berteriak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Tahan, engkau boleh pergi, tetapi Boen ching tahan


disini."
cu Khek ci yun dengan dingin tertawa besar sejenak
kemudian ujarnya.
"Murid dari sumoay apakah kau juga akan menghalangi
kepergiannya, hal ini kau tak dapat melakukannya, urusanmu
sudah sampai demikian parahnya, apa kau masih mau belajar
kepandaian yang ada dalam gua ini?" seh Tu Hoa dengan
dingin sahutnya.
"Aku pasti akan menahan dia, aku mempunyai banyak
sekali perkataan yang akan kutanyakan kepadanya, terus
terang saja pada saat ini setiap orang yang ada didunia
kangouw tak kupandang sebelah matapun juga, tetapi dia
terlalu menakutkan, dibandingkan dengau aku dahulu, jauh
lebih menakutkan lagi."
cu Khek ci yang dengan dingin ujarnya.
"Dua puluh tahun ini kami suheng-te belum pernah
bergebrak. jika kau mempunyai kegembiraan, mari kita
bertanding, lihat dalam dua puluh tahun ini kepandaianmu
telah mengalami kemajuan beberapa tinggi nya."
seh Tu Hoa tertawa dingin sahutnya. "Aku kira kau
bukanlah tandinganku"
Dalam hati cu Khek ci yun merasa sangat gusar sekali, baru
akan membuka mulut memaki sambil tersenyum ujar Boen
ching.
"Toa supek tak usah capaikan diri, biarlah aku akan
mencoba-coba kepandaiannya"
cu Khek ci yun memandang sekejap padanya dengan
kepala mata sendiri dia pernah melihat Boen ching
melemparkan tubuh Seh Tu Hoa hingga jauh sekali, iapun
ingin melihat kepandaian yang baru dipelajarinya dari dinding
gua itu dan kemajuan lweekang yang dicapainya itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

bertambah berapa jauhnya apalagi Seh Tu Hoa mengatakan


dia hanya takut pada Boen ching seorang, ia ingin melihat
Boen ching menggunakan ilmu kepandaian apa untuk
mengalahkan Seh Tu Hoa, setelah berpikir sampai di situ, lalu
dengan perlahan ia menganggukkan kepalanya tanda
menyetujuinya.
Boen ching maju dua langkah kedepan, kedua matanya
memandang tajam kearah tubuh seh Tu Hoa.
Seh Tu Hoa dengan dingin mendengus ujarnya. "Aku tak
akan membunuh mati kau, bagaimanapun juga aku tak
mungkin akan membunuh kau tetapi aku akan memusnahkan
seluruh kepandaian yang kau miliki, dan membuat kau untuk
selamanya tak dapat melatih ilmu silat. Dalam hati Boen ching
diam-diam merasa sangat terkejut, ternyata dia dengan
menyombongkan diri telah menerima tantangan dari Seh Tu
Hoa, sudah tentu dalam hatinya telah mempunyai
perhitungan, dengan tawar sahutnya.
"Aku akan menjalankan pernapasan selama lima belas
menit, dan pada saat aku selesai menjalankan pernapasan
itulah aku akan mengalahkan kau".
Untuk menambah lweekangnya hingga ratusan kali lipat dia
akan menjalankan pemutaran balikan jalan darahnya dan
mengalirkan hawa murni dalam tubuhnya, setelah itu akan
menerima serangan yang dilancarkan oleh Seh Tu Hoa.
oleh karena sampai kini Seh Tu Hoa masih belum tahu,
maka ia perlu memberi peringatan kepadanya.
Seh Tu Hoa dengan dingin memandang kearah Boen ching,
dia tak percaya Boen ching mempunyai ilmu sakti yang
demikian hebatnya.
Kemudian dengan perlahan ia duduk bersila di atas tanah
dan menjalankan pernapasannya .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching setelah membuat mengalirnya hawa murni


dalam tubunya satu lurus dan satu terbalik, terasa seluruh
tubuhnya mulai merasa sangat panas, baru ia selesai
menjalankan pernapasannya tubuhaya telah terpental sedang
tangannya menyambar kearah Seh Tu Hoa.
Pada saat ini seluruh tubuhnya merasa sangat panas sekali
bagaikan akan meledak didalam tubuhnya.
Seh Tu Hoa tertawa dingin, sebelah tangannya membalik
dan membalas menyerang ke tubuh Boen ching.
Boen ching menarik kembali tangannya, dari sebelah
dadanya kedua tangannya dengan lurus melancarkan
serangan bersama-sama dengan cepat telapak dua orang itu
bertemu.
Seh Tu Hoa terasa kuda-kudanya menjadi gempur dan
tergetar mundur sebanyak dua tindak kebelakang, hatinya
menjadi sangat terkejut, belum dia memikirkan lebih jauh lagi,
Boen ching bagaikan angin puyuh yang berputar menubruk
lagi dari atas, Seh Ta Hoa menjadi terkejut dengan ilmu "Kuen
Yuen ciang nya" berturut-turut ia melancar kan beberapa
serangan sebentar perlahan menyerang dengan hebatnya
ketubuh Boen ching.
Hati Boen ching bagaikan sedang dibakar, tak sanggup ia
untuk tidak mengerahkan seluruh tenaganya untuk
menyerang, diapun tak mengetahui kepandaian yang
diwariskan melalui suara genta itu kepandaian apa, tetapi hal
itu membuat dia menjadi kalap. dia hanya tahu terus
menyerang, apa yang dipikirkan dan diingat hanyalah
menyerang musuh melulu, dan mengeluarkan seluruh jurus-
jurus silat yang didinding gua untuk menyerang Seh Tu Hoa.
Seh Tu Hoa berturut-turut mengeluarkan suara pekikan
gusar, tetapi Boen ching bagaikan kemasukkan roh jahat,
kekuatan dalam tubuhnya bagaikan tak ada habis-habisnya,
setiap serangan bukan saja menggunakan jurus-2 yang lihay
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dan aneh, bahkan kehebatan lwekangnya juga tanpa


bandingan.
Semula Seh Tu Hoa masih dapat dengan paksa untuk
melawannya, tetapi akhirnya ia benar-benar tak tahan lagi,
terpaksa ia terus menerus mundur kebelakang.
cu Khek ci Yun yang berdiri disamping nampak hal inipun
merasa sangat terkejut, ketinggian dan kehebatan dari
lwekang yang dipunyai Boen ching sukar sekali baginya untuk
mempercayainya.
Tetapi bagi Boen ching, dia hanya tahu terus melancarkan
serangan, kalau tidak ia tak tahan terhadap penderitaan akibat
bergolaknya darah dalam tubuhnya.
Seh Tu Hoa terdesak hingga sama sekali tak dapat
melancarkan serangan balasan, terus saja ia mundur
kebelakang, kehebatan dan keanehan dari Boen ching
membuat dia menjadi takut, meskipun Serangannya
menggunakan ilmu yaug dipelajari darinya, akan tetapi waktu
ia akan mengangkat tangan untuk memunahkan serangan
tersebut, ternyata Boen ching telah berganti dengan jurus
yang lain, saking terdesaknya ia terus mundur kebelakang.
Ditengah kalangan dua orang bergebrak dan saling
menyerang dengan gencarnya, sehingga hanya melulu
bayangan tangan yang sangat menyilaukan mata, angin
kencang berhembus di sekitar tempat itu membuat batu
bergelimpangan dan pasir berterbangan.
Seh Tu Hai tiba-tiba menjerit kaget, tubuhnya meloncat dan
berputar, bagaikan telah kalap dibuatnya, dengan cepat dia
lari menuju ke atas puncak gunung.
Boen ching menarik napas panjang-panjang tubuhnya
melayang pula, dua orang itu yang satu didepan yang lain
dibelakang bagaikan kilat lari terus menuju keatas puncak
gunung.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

cu Khek cie Yuri menjadi terkejut, iapun turut mengejar,


sedang shie chiau Nio menjadi termangu-mangu berdiri
mematung, lweekang Boen ching ternyata dapat memperoleh
kemajuan sedemikian cepatnya, hal ini membuat hatinya
menjadi merasa jeri dan ngeri.
Seh Tu Hoa yang berlari didepan bagaikan terbang saja
terus berlari, Boen ching pun mengejar tiada henti2 nya.
Tak lama Seh Tu Hoa telah mencapai diatas suatu gunung,
dia balikkan tubuhnya berturut-turut melancarkan dua puluh
kali serangan, tiupan angin kencang yang menyambar dan
menerjang ketubuh Boen ching.
Boen ching bersiul nyaring, serangan tangannya bagaikan
bayangan berkelebat, kedua tangannya bersama-lama
menyerang kedepan dengan keras menerima seluruh
serangan yang lancarkan oleh She TU Hoa diikuti dengan
membalas melancarkan serangan, sebentar menyerang
menggunakan telapak tangan sebentar lagi dirubah menjadi
serangan dengan jari telunjuk. ia balik menyerang sebanyak
sepuluh jurus.
Seh Tu Hoa terdesak oleh serangan ini berturut-turut
mundur kebelaking, sebenar nya ia adalah seorang yang tinggi
hati, pada saat ini benar-benar dibuat Boen cning menjadi
kalap. segera ia melancarkan ilmu "Thay Thien- Kioe Sih"
dengan jurus "Thien ciang To Hay"
Boen ching dengan dingin mendengus, ia balik mencekal
lawan- Seh Tu Hoa yang tangan kanannya balik dicekal dia
menjerit dengan hebat dan melemparkan tubuh Boen cbing
kedalam jurang yang sangat dalam.
Boen ching terhadap jurus Thian Tee Ie Weh" sangatlah
hapal sekali, nampak hal ini sedikitpun ia tidak menjadi kalut,
malah sebaliknya membiarkan dirinya terlempar oleh lawan-
Tubuhnya baru saja melayang ke udara tiba2 ia
melancarkan pula jurus " Thian Tee le Weh" ia mau membuat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Seh Tu Hoa sadar bahwa ia masih belum berhak untuk tidak


memandang sebelah matapun kepada orang-orang didalam
dunia kangouw.
Baru saja jurus "Thian Tee Ie Weh" ini dilancarkan, tubuh
Seh TU Hoa balik terlempar ketengah udara. pada saat ini
tubuh dua orang itu sedang berada ditengah udara. tiba-tiba
hawa murni dalam tubuh Boen ching menjadi lenyap
seluruhnya, tubuhnya menjadi menggigit lima jari tangan
kanannya menjadi tak bertenaga.
Seh Tu Hoa segera memberatkan tubuhnya dan melayang
turun ketanah, sedang tubuh Boen ching begitu menyentuh
tanah, wajahnya berubah menjadi pucat dengan terhuyung-
huyung ia mundur dua langkah ke belakang dan jatuh ke
dalam jurang yang sangat dalam itu.
Seh Tu Hoa menjadi sangat terkejut, Boen-ching
sebenarnya telah unggul tetapi entah karena apa ternyata
dapat menjadi demikian-
cu Khek cie Yun pun segera mengejar ke tempat itu, ketika
ia mencapai puncak itu telah dapat melihat adegan tersebut,
sebenarnya hatinya kuatir kalau Boen ching melemparkan
tubuh Seh Tu Hoa ke dalam jurang, tetapi sekarang ternyata
Boen ching sendiri malah yang terjatuh ke dalam jurang itu,
dengan terburu-buru ia mendekati jurang itu, nampak jurang
tersebut dalamnya sukar diukur, wajahnya segera berubah
menjadi pucat pasi. Kepada Seh Tu Hoa bentaknya.
"Engkau menggunakan kepandaian apa menyerang pada
Boen ching ?"
Pada waktu berkelana didalam dunia kangouw. Seh Tu Hoa
telah belajar bermacam-macam ilmu silat yang aneh, sehingga
cu Khek ci Yun bertanya demikian-Wajah Seh Tu Hoa pun
pucat pasi, sahutnya.
"Aku tidak menyerangnya dengan menggunakan ilmu
apapun ......"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Habis berkata dengan terhuyung-huyung dia meninggalkan


puncak gunung tersebut.
cu Khek cie Yua seorang diri berdiri ditepi jurang, angin
gunung bertiup mengibarkan jubahnya, tetapi diapun hanya
dapat meneteskan air matanya, terbayang wajah Boen ching
yang pucat pasi, agaknya waktu jatuh kedalam jurang ia
sedang menderita luka dalam, kiranya lebih banyak bahaya
daripada selamat.
Dia berdiri ditepi jurang dengan termangu-mangu,
kemudian dengan perlahan turun dari puncak gunung itu.
oooXooo
PADA saat itu Seh Tu Hoa telah pergi tanpa bekas, sedang
yang bertari naik keatas puncak gunung itu adalah Shie chiau
Nio dengan putranya, ia hanya dengan perlahan meninggalkan
tempat itu. Shie chiau Nio dan putranya nampak cu Khek cie
Yun berjalan pergi dari samping mereka, dengan cepat
mereka lari ke atas puncak. tampak diatas puncak gunung itu
hanya tertinggal hembusan angin gunung, sedang Seh Tu Hoa
danBoen ching semuanya telah tidak nampak.
Dua orang itu menjadi termangu-mangu, entah tadi telah
terjadi kejadian apa .... .
ooodwooo

BOEN CHING dengan perlahan-lahan sadar kembali, ia


merasakan seluruh tubuhnya merasa kaku tak bertenaga,
dengan samar-samar dia masih teringat apa yang telah terjadi
setelah ia menjalankan pernapasan untuk memulihkan
jalannya tenaga murni didalam tubuhnya, ia teringat hal itu
terjadi untuk pertama kalinya karena didesak oleh suara
genta, kedua kalinya dirinya sendiri yang mencoba, tetapi
ketika mencoba untuk kedua kalinya inilah, setelah normal
kembali, ternyata merasakan selurah urat nadinya sedang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

berputar, bagaikan seluruh tulang dalam tubuhnya akan


terlepas seluruhnya.
Dia menjadi sangat terkejut, teringat kembali dirinya ketika
jatuh dari atas puncak, selanjutnya bagaimana? dan tak dapat
mengingatnya kembali, tetapi kini berada dimana?
Dengan perlahan ia membuka kedua matanya sekonyong-2
kedua matanya hampir melotot keluar dan hampir-hampir pula
dan bangkit berdiri.
Seorang gadis cantik berada disampingnya, wajahnya
berseri seri . . kiranya gadis itu tak ada perbedaan sedikitpun
dengan gambar dari gadis cantik yang ada dibalik cermin
"Thian Taen" yang dibawanya itu. Gadis itu sambil tersenyum
ujarnya:
"Engkau bagaimana?, kau mau bagaimana katakanlah,
jangan bangun berdiri, kau telah menderita luka dalam yang
parah sekali."
Boen ching dengan termangu-mangu memandang
terpesona pada gadis itu. dia tak percaya kalau hal ini terjadi
sungguh-sungguh, tetapi dari tubuhnya terasa sakit yang amat
sangat, ini menunjukkan kalau hal itu memang sungguh-
sungguh telah terjadi.
Gadis itu yang dipandang sedemikian rupa itu menjadi
malu, pipinya menjadi merah dadu, ia menundukkan
kepalanya.
Boen ching pun merasa dia telah berlaku kruang sopan,
katanya lirih: "Terima kasih atas pertolongan yang nona
berikan kepadaku."
"Bukan aku yang menolong kau, ibukulah yang menolong
kau, ibuku segera akan kembali, engkau sadar kembali tak
dapat dihitung cepat, setelah pingsan tiga hari lamanya"
Dengan terkejut Boen ching menagaskan:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Tiga hari .?? aku telah jatuh pingsan selama tiga hari
lamanya . . ?" Gadis itu mendongakkan kepalanya sambil
tersenyum ujarnya:
"Jangan berteriak. kau belum sembuh benar, ibuku
sebenarnya mengatakan kau baru akan sadar kembali lima
hari kemudian"
Boen ching melirik memandang sekejap pada gadis itu,
nampak ketika ia menundukkan kepalanya sungguh mirip dan
tak ada perbedaan sedikitpun dengan gambar dicermin nya
itu. Sampai waktu tersenyum pun sungguh mirip sekali.
Gadis itu juga sedang termenung, dua orang itu termenung
lama sekali, tanpa terasa Boen ching telah memecahkan
kesunyian itu dengan bertanya: "Dapatkah nona
memberitahukan nama nona?"
Dia mendongakkan kepalanya dan melirik kearah Boen
ching, agaknya dia tak mau berkata, Boen ching yang dilirik itu
tanpa terasa ia menundukkan kepalanya, pikirnya:
"Inipun benar, mengapa aku demikian tololnya. Dengan
seenaknya ingin mengetahui nama orang"
Tetapi terdengar gadis itu tetap menyebutkan namanya,
ujarnya. "Aku bernama Sek Giok Siang"
Boen ching menarik napas panjang-panjang, dengan
menahan rasa sakit ia mengambil cermin yang disimpan
didalam sakunya dan diberikan kepada Sek Giok Siang.
Sek Giok Slang hanya memandang sekejap pada gambar
gadis pada cermin itu, tapi tak menerimanya, Boen ching jadi
sedikit jengah, tanyanya dengan perlahan-
"cermin pualam ini apa milik dari nona Sek?" Sepasang
mata Sek Giok Siang memancarkan sinar yang sayup, dengan
tertawa tawar sahutnya. "Bukan, bukan milikku "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching tak dapat berbuat apa-apa lagi, terpaksa ia


memasukkan kembali cermin itu kedalam sakunya, ia heran
mengapa Sek Giok Siang terhadap gambar gadis pada cermin
pualam itu, sedikitpun tak menunjuk kan perasaan apapun,
bagaikan tak mengenal nya.
Dia mendongakkan kepalanya kembali, nampak sek Giok
Siang bagaikan sedang memikirkan sesuatu urusan, dengan
termangu-mangu memandang keluar gua. Boen ching
menundukkan kepalanya, ia pun termenung.
Tak lama, seorang wanita berusia pertengahan masuk
kedalam gua itu. Sek Giok Slang segera bangkit berdiri,
teriaknya. "ibu, kau telah kembali"
Wanita berusia pertengahan itu sedikit menganggukkan
kepalanya, kepada Sek Giok Siang ujarnya.
"Kalau ia telah sedar kembali suruh dia pergi dari sini."
Boen ching menjadi tertegun, Sek Giok siang pun tak
mengucapkan apa-apa, dengan paksakan diri Boen ching
bangkit kembali, kepada wanita berumur pertengahan itu
ujarnya.
"Terima kasih atas budi pertolongan yang cianpwee
berikan, aku Boen ching dengan ini mohon diri, dilain
kesempatan kalau ada jodoh kita berjumpa kembali."
Wanita berusia pertengahan itu bagaikan tak mendengar
apa yang sedang diucapkan oleh Boen-ching itu, dengan
membelakangi punggung ia berdiri tegak.
Boen ching memandang sekejap pada Sek Giok Siang,
kemudian dengan perlahan ia berjalan keluar dari dalam gua,
sedang dalam hatinya ia merasa sangat heran, wanita berusia
pertengahan ini mengapa demikian dinginnya terhadap orang
asing, bahkan wanita berusia pertengahan ini sangat mirip
dengan Sek Giok Siang, selain perbedaan dalam usianya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

bahkan pada gambar dicermin pualam itu juga tak ada


perbedaan sedikitpun jua.
Setelah ia berjalan keluar dari dalam gua, dengan
sempoyongan ia berjalan kedepan, dia pernah melamunkan
gadis pada gambar cermin pualam itu, sedang sekarang
gambar yang semula merupakan hal yang khayal itu telah
berubah menjadi manusia benar-benar.
Boen ching setelah berjalan entah berapa jauh, diapun tak
mengetahui telah berjalan sampai dimana, ia hanya merasa
setelah tak kuat untuk berjalan lagi baru duduk untuk
beristirahat sejenak.
Tiba-tiba seseorang muncul dihadapannya, ketika ia
mendongakkan kepalanya memandang ternyata Sek Giok
Siang, dia merasa sedikit heran, teriaknya. "Nona Sek "
sek Giok Siang menganggukkan kepalanya, kepada Boen
ching tanyanya. "cermin pualam itu kau dapatkan dari tempat
mana ? ?"
Boen ching setelah termenung sejenak. lalu menceritakan
sikap yang aneh dari Ouw Yang Bu Kie, ketika melihat cermin
pualam itu, akhirnya ujarnya lagi. "Aku mencurinya dari
gudang penyimpanan harta dari Chang Sun Loei." sek Giok
Siang dengan perlahan menganggukkan kepalanya, ujarnya.
"Ibuku tak suka melihat cermin pualam itu lagi, jika ada
seorang yang bernama Ouw Yang Bu Kie menanyakan diri
kami, kau jangan sekali-kali memberitahukan tempat kami,
maukah??"
Sambil tertawa jawab Boen ching.
"Aku tentu takkan memberitahukan jejak kalian kepadanya"
sek Giok Siang menganggukkan kepalanya, kemudian
ujarnya. "Aku pergi sekarang "
Sehabis berkata ia balikkan tubuhnya dan berjalan pergi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching nampak Sek Giok siang meninggaikan tempat


itu, hatinya merasa sedikit sayang, tapi kalau teringat apa
yang dikatakan oleh cu Khek cie Yun kepadanya, yang
mengatakan janganlah karena gambar manusia, maka
seseorang dengan demikian menaruh rasa cinta, dalam
hatinya segera menjadi agak terperanjat. sek Giok siang
setelah berjalan dua tindak, ujarnya.
"Ilmu "chie Jie Jiet Hong" kumpulkan tenaga menjadi
pelangi janganlah kau pergunakan lagi, kalau tidak jalannya
darah pada tubuhmu akan menjadi berjalan terbalik dan
menyerang tubuhmu sendiri, sehingga kau akan menemui
ajalnya." Setelah berkata ia berjalan pergi meninggalkan
tempat itu.
Boen ching menjadi termangu-mangu, pada saat ini ia baru
pertama kalinya mengetahui kalau ilmu yang digunakan untuk
menambah tenaganya menjadi lipat ganda dengan jalan
membalikkan jalan mengalirnya hawa murni dalam tubuhnya
itu bernama "chie Jie Jiet Hong".
Kalau dilihat hal ini, dapat diduga kalau kepandaian silat
Sek Giok Siang pun tidak rendah, hanya tak mengetahui
dirinya bagaimana ?-?
Sambil termenung bolak kalik, dengan sembarangan ia
menelan beberapa butir pil "Liong Hun Sin Tan", setelah
beristirahat sejenak, dia berjalan lagi kedepan dan tak
mengetahui apakah hubungannya antara Sek Giok Siang
dengan ibunya dengan Ouw Yang Bu Kie.
Boen ching terus berjalan kedepan, entah telah melewati
berapa jauh lagi, tiba-tiba nampak dari atas gunung
dimukanya berlari turun sebuah bayangan dengan cepatnya,
ketika ia mempertajam pandangannya nampak yang sedang
lari itu adalah Hoa Suan adanya, hatinya menjadi sangat
girang sekali, teriaknya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Hoa Suan yang nampak Boen cning berada disana, dia


menjadi termangu-mangu, dengan cepat dia berlari
mendekati, teriak nya. "Boen Toako, engkau berada disini"
Boen ching yang nampak Hoa Suan, hatinya merasa
menyesal, baru akan berbicara, dari atas gunung nampak
mengejar datang dua orang ketika setelah dekat ia
memandang kedua orang itu, kiranya adalah si Elang emas
dari gurun pasir Kong Sun Sek dan Pek Hian Ling. Kong-sun-
sek nampak Boen ching berdiri disana, dengan tertawa besar
ujarnya.
"Kiranya engkau telah bersembunyi ditempat ini,
kepandaianmu sungguh sangat tinggi sekali, ketika pergi
kegunung siong san kau telah meninggalkan aku si orang
tua."
Boen ching memandang pada dua orang itu, kemudian
memandang pula pada Hoa-suan, terdengar Pek Hian Ling
mendengus pada Hoa suan bentaknya dengan nyaring. "Kamu
masih ingin lari kemana" Hoa-suan dengan dingin balas
membentak.
"Kamu pihak Thian-san-pay tak menyelidiki terlebih dahulu,
ternyata masih mau mengerubuti Boen Toako-ku" Kong-sun-
sek tertawa tergelak. ujarnya.
"Urusan ini pada saat ini tak perlu kita perebutkan,
bagaimanapun juga kita masih merupakan kawan bukan
lawan benarkah ?"
Boen ching hanya tersenyum tawar, pada saat ini lukanya
belum sembuh, ia tahu dirinya masih belum bisa bergebrak
kepada Hoa suan tanyanya. "Adik Suan, mengapa kau ribut
dengan mereka itu ?" Dengan tertawa sahut Hoa-suan-
"Aku mencari kamu tetapi tak dapat menemukannya,
sebaliknya malah bertemu dengan Supek-mu, dia menerima
aku sebagai muridnya."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Dia minta aku pergi mencari kau terlebih dahulu, katanya


kau mempunyai banyak urusan"
"oh . . ."jawab Boen ching dengan keheranan, tanya lagi.
"Apakah Sam Supekku, Tong Hong Hek?"
Hoa-suan menganggukkan kepalanya, ujarnya lagi:
"Mereka ini mencarimu keseluruh tempat, aku tambah
melihat tambah tak tahan akhirnya bertemu juga dengan
mereka berdua, tak dapat melawan sudah tentu harus lari, tak
terkira malah dapat bertemu dengan Toako ditempat ini.."
Dalam hati Boen ching pun ikut bergembira kepada Hoa-
suan lalu ujarnya. "Kalau begitu kau sekarang Sutee-ku"
Pek Hian Ling dengan gusar, ujarnya.
"Hei . . . . kau harus dapat memberikan hajaran pada Sute
mu itu, aku pernah menolong jiwamu sekali, Sutemu itu malah
dihadapanku memaki seenaknya padaku" Boen ching hanya
tersenyum, dia sebenar nya tak tahu harus berbuat
bagaimana baiknya. Kong-sun-sek tertawa besar, ujarnya..
"Keponakan yang baik, aku suka sekali padanya, kau bilang
dia tak sopan aku bilang dia malah bersemangat jantan aku
kira sudahlah"
Pek Hian Ling menjadi cemas, teriaknya. "Paman Kong Sun,
kenapa kau ??"
Perkataan Kong-sek-sun ini sebenarnya hanya untuk
menolong Boen ching untuk lepas dari dalam belenggu,
kemudian lanjutnya.
"Aku sekarang mengkhawatirkan atas keselamatan
ayahmu, pada wajahnya meskipun tak pernah kelihatan
sesuatu apapun, tetapi sebenarnya ia sangat benci sekali
terhadap pihak Kong-tong-pay "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching memandang sekejap pada Kong sun-sek,


urusan tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan shu
telah diketahui oleh semua orang didunia kangouw, Thian-
San-Pek Hong-Siang sudahlah harus mempercayai apa yang
diucapkan tentang peristiwa sepuluh tahun yang lalu.
Kong-sun-sek dengan wajah yang sungguh-sungguh
berkata pada Boen ching.
"Pek Hong siang telah pergi ke Khong tong, pada wajahnya
meskipun tidak menunjukkan hal-hal yang luar biasa, tetapi
makin dia berbuat demikian urusannya malah makin serius."
Pek Hian Ling menjadi cemas ujarnya.
"Paman Kong Sun, kau sejak tadi telah mengetahuinya
mengapa tak kau katakan kepadaku?"
Kong Sun sek tertawa sahutnya.
"Kau jangan kuatir jika ayahmu benar-benar tidak karena
urusan yang demikian seriusnya, sehingga naik ke Khong
tong, dia tidak akan mungkin lupa membawa pergi pusaka
dari Thian San pay "Thian Liong suo" itu, pada waktu itu Thian
Jan Shupun tewas dibawah senjata Thian Liong suo ini,
apakah Bu Kie cie mempunyai nyali demikian besar untuk
melawan kehebatan dari Thian Liong suo itu?"
Mendengar perkataan ini rasa cemas pada wajah Pek Hian
Ling menjadi lenyap. terdengar Kong Sun sek berkata lagi.
"Tetapi aku masih tetap tak mengetahui maksud hati dari
ayahmu". Sehabis berkata kemudian tanyanya kepada Boen
ching.
"Perjanjian diloteng oei Hok Lo, orang2 di dunia kangouw
telah mengetahui semuanya ciangbunjin dari enam partai
besar telah bersatu padu, entah mereka sedang
mempersiapkan apa, entah apakah Siauw hiap telah
mempunyai persiapan?" Boen ching tersenyum sahutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Terima kasih atas perhatian cianpwee, aku kira pada saat


itu cianpweepun akan menghadiri pertemuan itu bukan?"
Kong Sun sek tertawa besar, ujarnya.
"Anak muda, kau kalau bicara jangan terima enak.
pertemuan Bulim semacam itu tak perlu mengikutkan aku si
orang tua, bukankah aku hanya akan mengantarkan nyawaku
lebih cepat"
Boen ching pun tersenyum ujarnya:
"Apa cianpwee tidak mengetahui kalau empat iblis sakti
yakni setan arak. paras elok, harta dan kedudukan akan
menghadiri pula pertemuan itu?"
Wajah Kong Sun sek segera berubah jawabnya:
"Kalau perkataanmu ini memang benar, aku kira enam
buah hiolo kuno peninggalan Thian Jan Shu ituakan jatuh
ketangan mereka berempat".
Boen ching memandang sekejap pada Pek Hian Ling,
kemudian katanya. "Apakah Thian Liong su dari Thian San pay
tidak akan muncul pula?" Pek Hian Ling mendengus sahutnya.
"Kau jangan berkata dengan seenak dan seringan
demikian, Thian San pay meskipun mempunyai senjata pusaka
Thian Liong suo, tetapi tidak mungkin akan digunakan untuk
merebut hioloo-hioloo itu kalau salah menggunakan bukankah
akan menghilang kan nyawanya sendiri"
Dengan dingin Hoa Suan berkata.
"Pada saat pertemuan ini seluruh anak murid, Tan coe coen
akan hadir seluruhnya, aku kira senjata pusaka Thian Liong
suo mu itu juga tak lebih barang yang tidak dapat dilihat oleh
orang lain. tidak ada orang yang akan menakutinya" Dengan
suara gusar ujar Pek Hian Ling.
"Kalau begitu bolehlah dengan demikian aku akan melihat
kau mempunyai kepandaian apa untuk menahan senjata
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

pusaka Thian Liong Suo ku itu, janganlah setelah kalah lalu


minta bantuan dari ching Toakomu"
Hoa Suan baru akan membalas memaki, dengan cepat
Boen ching membentak. "Adik Suan "
Hoa Suan segera menutup mulutnya tak berani berkata-
kata, dalam hati Boen ching juga sedang merisaukan
pertemuan di oei Hok Lo pada malam Tiong Chiu, entah
sampai pada saat itu harus berbuat bagaimana, dirinya
meskipun mendapat kemajuan pesat dalam hal tenaga dalam,
tetapi jika melawan empat iblis itu bukankah tetap tak dapat
berbuat apa-apa. Sambil tertawa besar ujar Kong Sun Sek.
"Setan arak. paras elok harta dan kedudukan empat orang
iblis sakti, kalau ikut terjun dalam pertemuan itu, ini memang
sangat merepotkan, apalagi dibawah tangan empat orang iblis
sakti itu selamanya tidak meninggalkan mangsanya dalam
keadaan hidup, hidup, aku kira aku siorang tua, sampaipun
untuk menonton dipinggiranpun tak berani" Pek Hian Ling
juga tertawa sahutnya.
"Paman Kong Sun, aku lihat pertemuan Bulim itu tentunya
akan sangat ramai sekali, dirumahku ada senjata pusaka Thian
Liong Suo, pun kita tak menginginkan menambah hioloo itu,
apakah tidak boleh kita hanya menonton disamping, aku tidak
percaya kalau kita punya senjata pusaka Thian Liong Suo,
keempat orang iblis sakti itu masih berani mengganggu kita"
Kong sun Seh tertawa besar, sahutnya.
"Setan arak, Paras elok, harta dan kedudukan empat orang
iblis sakti, telah mengundurkan diri selama tiga puluh tahun
lamanya hingga kini ketinggian dan kehebatan dari
kepandaian mereka tak ada yang mengetahuinya, senjata
pusaka Thian Liong Suo apa dapat menundukkan mereka,
juga sukar untuk memastikannya" Pek Hian Liong mendengus,
jengeknya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Apa dapat dibilang mereka lebih hebat dari Thian Jan Shu
???"
Kong sun sek tertawa besar dan tak menjawab, dia tahu
pada waktu itu Thian Jan Shu tewas dibawah senjata pusaka
Thian Liong Suo adalah sebagian besar terlalu memandang
ringan pada pihak lawannya, jika tidak demikian, kiranya
Thian Jan Shu waktu itu tidak mungkin akan mati karena hal
ini.
setan arak paras elok, harta dan kedudukan, empat orang
iblis sakti, meskipun kepandaiannya jauh dibawah kepandaian
Thian Jan Shu, tetapi empat orang iblis sakti itu kalau tidak
memandang ringan pada pihak lawan, tidak mungkin dengan
mudah dapat ditundukkan dibawah senjata pusaka Thian
Liong Suo.
Boen ching tiba-tiba teringat pada ilmu silat peninggalan
Thian Jan shu, meskipun seluruhnya terdapat tujuh buah
hioloo kuno, tetapi pada enam partai besar hanya terdapat
enam buah hioloo saja, sedang hioloo yang satunya lagi telah
ditenggelamkan kedalam Telaga Naga Dingin, jika dirinya
mendapat hioloo ini, dengan rajin selama dua bulan
mempelajarinya bukankah mungkin akan menambah
kepandaian sendiri.
Tetapi dia telah berjanji dengan Bwee Giok haruslah pergi
ketelaga thay-Ouw dahulu ?
Pek Hian Ling nampak Boen ching sedang termenung,
tanpa terasa mengajukan pertanyaan, tanyanya. "Hei . .
engkau sedang memikirkan apa ?" Boen ching tertawa,
sahutnya.
"Suhuku sedang menanti aku di telaga Thay-Ouw, aku
harus pergi ke sana terlebih dahulu"
"ooh ..." kata Kong Sun Sek sambil tertawa. "Sungguh
kebetulan sekali, dengan Pangcu dari perkumpulan Elang
sakti, Siauw Siang Kiam Khek, Bwee Hong aku pernah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mengenalnya, kita juga lebih baik mengunjungi satu kali,


tetapi entah Boen siauwhiap bagaimana dapat berkenalan
dengan Bwee Pang cu ? " Boen ching tertawa, sahutnya
dengan nada yang perlahan.
"Aku tidak pernah bertemu dengan Bwee Pangcu, tetapi
aku kenal dengan Siauw-pangcunya."
"ooh . . " ujar Kong Sun Sek. ia tidak berbicara apa- apa
lagi.
Per Hian Ling mendengus, dia tahu puteri dari pangcu
perkumpulan Elang sakti Bwee Hong yakni Bwee Giok baru
saja keluar dari perguruan, juga merupakan seorang gadis
cantik yang ternama, ternyata Boen ching mengenalnya.
Hoan Suan paling benci kalau Pek Hian Ling tidak tahu
aturan, nampak dia tanpa urusan telah mendengus, diapun
juga balas mendengus.
Pek Hian Ling segera mendelik kearah Hoa Suan, Hoa
Suanpun tak mau menunjukkan kelemahannya, dia balik
melototkan matanya ke arah Pek Hian Ling, nampak hal ini
Kong sun sek menjadi mengerutkan alisnya, tetapi tetap
berdiam diri. Boen ching tersenyum-senyum, ujarnya. "Kalau
begitu, mari kita berangkat."
Empat orang itu setelah berjalan entah berapa jauhnya,
mendadak Kong Sun Sek mengeluarkan suara tertahan,
tanyanya kepada Boen ching.
"Kalau aku lihat keadaan wajahmu, agak nya kau sedang
menderita luka dalam benarkah?"
Sambil tertawa jawab Boen ching. "Ah--- tak mengapa"
Begitu Kong Sun Sek berkata, Hoa Suan dan Pek Hian Ling
pun mengambil perhatian, dengan cemas tanya Hoan Suan-
"Boen Toako, siapakah yang telah memukul kau hingga
terluka dalam?." Pek Hian Ling malah berkata.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Kau telah terluka dalam demikian parahnya, mengapa tak


kau katakan? masih pura-pura berlagak jantan, sampai
matipun agaknya tak mau berkata terus terang." Boen ching
tertawa pahit ujarnya.
"sekarang sudah banyak baikan, hanya kurang istirahat
saja tak mengapa"
Pek Hian Ling lanjutnya,
"Kalau begitu lekaslah beristirahat"
Hoan Suan ketika mendengar ucapan Pek Hian Ling ini,
segera merasa agak heran, ia memandang sekejap pada Pek
Hian Ling. Terdengar ia mendengus dan lanjutnya lagi.
"Aku pernah menolongmu, sudah tentu tak mengijinkan
kau mati" Sehabis berkata ia mendelik kepada Hoa Suan.
Ujar Kong Sun Sek.
"Boen Siauwhiap. aku lihat kau lebih baik beristirahat
terlebih dahulu, kesehatan tubuh sendiri haruslah kau jaga
baik-baik, juga agar jangan sampai orang lain yang
menguatirkanmu"
Boen ching nampak dengan perkataan ini Kong Sun Sek
telah menegornya, terpaksa ia hanya menganggukkan
kepalanya, ia telah pingsan selama tiga hari, kekuatan
tubuhnya sebenarnya telah tak tahan tetapi dengan menelan
pil "Liong-Hiat Sin Tan" dengan paksa ia bertahan untuk
sementara waktu. Ujarnya kemudian kepada Kong Sun Sek.
"Kalau begitu cianpwee boleh berangkat terlebih dahulu,
dengan nona Pek, aku dengan Hoa Sute akan segera
menyusul"
Kong Sun Sek agaknya tak mau menerima, sahutnya.
"Ini perkataan apa, apa kau kira aku tak dapat menanti
dirimu"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching nampak Kong San Sek demikian nampak


memperhatikan dirinya, terpaksa ia menganggukkan
kepalanya tanda menyetujui nya.
Dia mencari sebuah batu yang agak bersih, kemudian
duduk bersila menjalankan pernapasannya, waktu didalam
gua kuno ia telah biasa menjalankan pernapasan secara
demikian, begitu ia duduk bersemedi, mulai lagi dengan
menjalankan latihannya, sekali duduk telah menghabiskan
waktu selama tiga jam lebih pada saat ini ia telah merasakan
luka dalamnya telah sembuh seluruhnya, barulah ia bangkit
berdiri. Pek Hian Ling yang berada disampingnya segera
berkata.
"Yang kau pelajari kepandaian dari perguruan mana, toch?
mengapa sekali duduk demikian lamanya apa lukamu sudah
sembuh?"
Boen ching tertawa, tak mengucapkan sepatah katapun
dalam hati Kong Sun Sek diam2 merasa sangat terkejut, dia
telah lama berkelana didunia kangouw, dengan sikap Boen
ching semacam ini dapatlah disimpulkan bahwa kehebatan
lweekangnya jauh melebihi dirinya, entah selama berpisah
Boen ching telah mendapatkan ilmu macam apa lagi sehingga
lweekangaya demikian maju dengan pesatnya.
Tetapi perkataan ini ia juga tidak enak untuk
menanyakannya, terpaksa ia hanya memandang kearah Boen
ching. Terdengar Hoa Suan berkata pada Boen ching.
"Suhu, supeh mereka mungkin akan menghadiri pertemuan
diloteng oei Hok Loo, entah benar tidak ?"
Boen ching menggelengkan kepala, sahutnya. "Mungkin
tidak benar"
Hoa Suan mengerutkan alisnya, ujarnya lagi.
"Tetapi suhu memberitahukan kepadaku, menyuruh aku
mengikuti kau terlebih dahulu baru setelah selesai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mengadakan pertemuan diloteng oei Hok Loo pada bulan


delapan malam Tiong chiu, suhu akan mulai menurunkan
ilmunya kepadaku."
Mendengar perkataan Hoa Suan itu, jawab Boen ching.
"Mungkin Tong Hong Supek dapat mengikutinya, kaujangan
kuatir."
Pek Hian Ling mendelikkan matanya kearah Hoa Suan yang
berada disampingnya itu menjadi mendongkol. tetapi ia
dengan Boen ching adalah suhengte, sehingga tak mempunyai
cara apa2 untuk menariknya pergi dari tempat tersebut.
Empat orang itu bangkit berdiri dan melanjutkan perjalanan
lagi.
Se-konyong2 terdengar suara tertawa dingin seorang
sastrawan berusia pertengahan muncul dihadapan mereka.
Boen ching menjadi terkejut, ternyata adalah Ouw Yang Bu
Kie, entah bagaimana ia dapat mencarinya kembali, mengapa
ia kembali datang ke gunung Lu San ini, beberapa kali secara
kebetulan dapat meloloskan diri dari cengkeremannya, tetapi
ini hari ada empat orang di sana, kiranya sukar bagi dirinya
untuk melolos kan diri.
Pek Hian ling sama sekali tidak mengenal pada Ouw Yang
Bu Kie, mendengus, bentaknya. "Siapa kau?"
Meskipun Kong Sun Sek belum pernah bertemu dengan
Ouw Yang Bu Kie, tetapi mengetahui kalau orang ini bukan
sembarangan orang, dia menarik tangan Pek Hian Ling
kebelakang kemudian tanyanya.
"Saudara entah siapa, maafkan aku Kong Sun Sek tidak
mengenalnya." Ujar Ouw Yang Bu Kie dengan dingin.
"Aku datang bukan untuk mencari kau, kau pun tak berhak
untuk menanyakan namaku"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kong Sun sek juga terhitung sebagai orang yang


mempunyai nama2, belum pernah dipandang ringan
sedemikian rupa, baru ia akan membalas memaki, terdengar
Boen ching telah berkata dengan suara yang perlahan-"Ini
adalah setan paras elok. Ouw Yang Bu Kie"
Baru perkataannya diucapakan, saking kagetnya sampai
telapak tangan Kong Sun Sek mengeluarkan keringat yang
dingin, sedang Pek Hian Liong pun tak berani berkata seucap
katapun.
Selain Boen ching, ketiga orang lainnya belum pernah
bertemu dengan Ouw Yang Bu Kie, tetapi terhadap nama
Setan arak. Paras elok. harta dan kedudukan, empat orang
iblis sakti mereka sudah sering mendengarnya, sehingga
begitu mendengar perbuataan ini menjadi sangat terkejut
bukan buatan-
Dengan dingin Ouw Yang Bu Kie bertanya kepada Boen
ching. "Siapakah yang memukul genta pada waktu itu?"
Boen ching mendengar Ouw Yang Bu Kie bertanya
kepadanya, ia menjadi tertegun, pikirnya.
"Entah waktu itu Ouw Yang Bu Kie dengan Toan Bok cie
jien pergi menguntit orang itu telah menemukan apa, entah
dia telah bertemu dengan orang yang membunyikan genta itu
tidak?"
Dengan perlahan dia menggelengkan kepala nya, jawab
nya. "Mana aku tahu?"
Ouw Yang Bu Kie selangkah demi selangkah berjalan
mendekati Boen ching, ujarnya.
"Selama satu bulan ini, entah ilmu "Thay Thien Kioe Sih"
mu itu telah kau latih bagaimana hebatnya, tidak ada
halangan untuk diperlihatkan sekali lagi" Boen ching hanya
tertawa tawar, sahutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Ini tidaklah menjadi soal, hanya tempat ini tidak sebahaya


waktu berada digunung oei San"
Ouw Yang Bu Kie tertawa besar, ujarnya.
"sukar diduga, kiranya kau juga mempunyai kegembiraan-"
Sehabis berkata dia menengok keempat penjuru, katanya
kemudian kepada Boen ching.
"Gunung Lu San ini bukannya tidak ada tempat yang
bahaya, bagaimana kalau kita daki pada puncak sebelah
kanan, nomor pertama?"
Boen ching mendongakkan kepalanya memandang puncak
yang ada disebelah kanan itu, tingginya melewati mega, dia
tertawa ujarnya. "Sungguh cocok sekali dengan seleraku"
Ouw Yang Bu Kie tertawa tergelak, dia bergerak berjalan
menuju kearah sana, Boen ching pun menggetarkan tubuhnya
mengikuti dari belakangnya.
Sebenarnya Boen ching memang mendapatkan didikan
langsung oleh Ie Bok Tocu didalam hal ginkang, dan
ginkangnya dapat melebihi dari siapapunn juga, apalagi kini
lweekangnya telah mendapatkan kemajuan yang pesat, dia
yang berlari dibelakang Ouw Yang Bu Kie dengan jarak yang
selalu tetap tanpa dapat tertinggal jauh setengah langkahpun.
Ouw Yang Bu Kie mengeluarkan suara tertahan, ujarnya.
"Ginkang mu kiranya juga mengalami kemajuan"
Meskipun dua orang itu sedang lari naik, tetapi setiap
ucapannya dengan jelas masuk kedalam telinga Boen ching.
Boen ching balas menjawab.
"Bagainana kalau kita berdua mengadu ilmu, Ouw Yang Bu
Kie yang mendengar setiap perkataan yang diucapkan oleh
Boen ching masuk ketelinganya juga dengan sangat jelas,
hatinya menjadi sangat terkejut, lweekang dari Boen ching
kiranya juga mea dapatkan kemajuan yang sangat pesat, ia
tertawa besar, sahutnya dengan nyaring.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Baik kita berdua beradu ginkang, lihat siapa yang terlebih


dahulu mencapai ke puncak gunung itu".
Baru perkataannya selesai diucapkan tubuhnya telah
melayang dan lari dengan cepat kearah puncak gunung itu.
Boen ching bersiul panjang, tubuhnya berkelebat dengan
menggunakan ilmu "Shan Au Ban Li" yang dipadukan dengan
gerakan tubuh "Hui Sie Yu Seh" tubuhnya bagaikan daun
kering yang sangat ringan melayang kearah puncak gunung.
Ginkang dari ie Bok-Tocu menjagoi seluruh dunia kangouw,
Boen ching yang mendapatkan didikan langsung dari Ie Bok
Tocu, karena lweekangnya lemah ketika pertama kali terjun
kedalam dunia kangouw, sehingga tak dapat
menggunakannya dengan sebaik-baiknya, sedang pada saat
ini lweekang Boen ching tidaklah dibawah IeBok Tocu sendiri,
begitu ilmu ginkang nya dikerahkan, belum ujung kakinya
menempel ketanah, tubuhnya telah melayang naik.
Ujung kaki Boen ching sedikit menutul diatas batu dan
mengejar naik, dua orang itu ternyata bersamaan waktu
mencapai diatas puncak gunung itu.
Ouw Yang Bu Kie waktu permulaan naik masih dapat
berada didepan Boen ching sekejap mata dua orang itu telah
menerebosi mega, begitu mencapai tempat ini, Boen ching
telah berhasil berada disamping Ouw Yang Bu Kie.
Dalam hati Ouw Yang Bu Kie merasa sangat terkejut dan
gusar, Boen ching didalam pandangannya sama sekali tidak
dipandang sebelah matapun olehnya, tetapi kini ternyata
ginkangnya berada diatas dari dirinya, dengan cepat ia
menarik napas panjang-panjang tubuhnya bagaikan anak
panah yang lepas dari busurnya meluncur keatas puncak
gunung.
Ouw Yang Bu Kie dengan dingin mendengus, meskipun dua
orang itu bersama-sama mencapai diatas puncak gunung itu,
tetapi Boen ching telah menginjakkan kakinya terlebih dahulu,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dan kini dalam hal bertanding untuk mencapai puncak gunung


sudah terang ia mengalami kekalahan-
Dengan tangan sebelahnya ia melakukan serangan kearah
dada Boen ching, Boen ching nampak dalam hal ginkang dia
tidak terkalahkan oleh Ouw Yang Bu Kie, hatinya menjadi
sangat girang, kepercayaan pada diri sendiri makin tumbuh,
lima jarinya membalik mencekal kearah Ouw Yang Bu Kie
dengan menggunakan ilmu "Thay Thien Kioe Sih" ia berusaha
untuk mengalahkan Ouw Yang Bu Kie.
Nama Ouw Yang Bu Kie termasuk sebagai empat orang iblis
sakti, kehebatan dari lweekangnya tidak usah begitu
dikatakan, dengan gerakan yang dari ilmu ginkang Boen ching
baru dapat ditimbang dalam pertandingan tadi, dan kini Ouw
Yang Bu Kie setelah mengeluarkan ilmunya "chieh Hun Pak
ciang," untuk melawannya ilmu "chieh Hun Pat ciang" dari
Ouw Yang Bu Kie ini, seluruhnya menggunakan telapak kiri
sedang jurus serangannya pun sangat aneh sekali. setelah
ber-turut2 melancarkan tiga kali serangan, Boen ching saking
terdesaknya hingga tak mendapat kesempatan untuk
melakukan serangan balasan-
Dalam hati Boen ching sangat terkejut, sekalipun dia
sangat paham dan hafal terhadap ilmu "Thay Thien Kioe Sih"
yang mempunyai perubahan yang sangat banyak tetapi
baginya kesempatan untuk membalas melakukan serangan
pun tidak diberi, sehingga bagaimanapun juga ia berusaha
juga tak dapat berbuat apa2 terhadap Ouw Yang Bu Kie.
Tetapi dalam hati Ouw Yang Bu Kie makin merasa terkejut,
jika sebulan yang lalu, dalam dua jurus saja Boen ching tentu
akan mengalami kekalahan, tetapi kini berturut2 dia
melancarkan serangan, Boen ching ternyata masih tidak
nampak akan kalah, dalam satu bulan ini kemajuan dari
lweekang Boen ching ternyata satu kali lebih hebat dari
dahulu, jika demikian terus, dalam waktu pendek saja
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kepandaian Boen ching akan jauh melebihi dirinya, ini


sungguh sangat mengejutkan sekali.
Dia menggigit bibitnya, Boen ching terlalu menakutkan dan
harus dibasmi, segera dia melancarkan jurus "Hong cong Lie
Ie" atau suara genta menggema hebat, ber-turut2
melancarkan sepuluh kali serangan, seluruhnya diarahkan
pada jalan darah penting ditubuh Boen ching.
Boen ching menjadi sangat terkejut, kepandaian dari Ouw
Yang Bu Kie ternyata belum dapat dipandang ringan, dia
sendiri masih tidak mengapa, tetapi mana dia dapat menyuruh
Kong sun sek, Pek Hian Ling serta Hoa Suan mengawani
dirinya ?? apalagi dalam hal ginkang dirinya tidak dibawah
Ouw Yang Bu Kie jika berjalan selangkah terlebih dahulu,
pastilah dapat lolos dari tangan Ouw Yang Bu Kie.
Dia tak berani menerima serangan dari Ouw Yang Bu Kie
itu, tubuhnya melayang dengan menggunakan ilmu "Shen Au
Boe Li dan lari turun kebawah gunung.
Ouw Yang Bu Kie mana mau melepasnya, dengan cepat dia
lari mengejar, tubuhnya bagaikan seekor rajawali rakasa yang
melayang turun dari puncak gunung mengejar kearah Boen
ching. .
-oo0dw0oo-

BOEN CHING SEORANG diri berlari bagaikan terbang,


sedang Ouw Yang Bu Kie tak henti2nya mengejar dengan
kencangnya.
Setelah berlarian, dia tidak mengetahui pula telah sampai
dimana, Boen ching hanya berputar disekitar jalan gunung itu,
tetapi waktu lebih panjang lagi, dia bagaimanapun juga baru
sembuh dari luka parahnya, mana dapat bertahan berlari
kencang sedemikian jauhnya dengan tenaga penuh.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Gerakan tubuhnya mulai menjadi perlahan, Ouw Yang Bu


Kie yang menguntuti dibelakang nya tertawa dingin, dengan
sekuat tenaga ia mengejar ke depan-
Boen ching diam2 berpikir, jika demikian terus menerus
tentu dia akan dapat dikejar oleh Ouw Yang Bu Kie, dan pada
saat itu tentu dirinya dalam keadaan sangat letih sukar di
tahan, dengan keadaan waktu itu jika sampai terkejar,
bukankah lebih baik sekarang juga berhenti terlebih dahulu.
Dia segera menghentikan gerakan tubuh nya dan balikkan
tubuhnya menghalang Ouw Yang Bu Kie dengan dingin
tertawa besar tubuhnya melayang menubruk maju.
Boe ching balikkan tubuhnya mencabut keluar pedangnya,
dan kemudian dengan pedangnya itu menusuk ke arah Ouw
Yang Bu Kie dengan ilmu "Ngo Heng Kiam Hoat", tubuhnya
berkelebat kesana kemari setiap langkahnya mengikuti tempat
kedudukan "Ngo Heng" dengan jurus pedangnya yang
merupakannya kebalikan dari ilmu pedang biasanya, dimana
pedang itu menyambar bagaikan angin taufan mengulung
tubuh Ouw Yang Bu Kie.
Dia dengan tangan kosong menerima lima enam kali
serangan, sedang pada mulutnya memuji:
"Jurus pedang yang sangat bagus"
Perkataannya baru diucapkan keluar, kipas emasnya telah
dikeluarkan, diantara buka dan tutup nampak gambar
tengkorak berwarna merah yang mengeramkan, diikuti
dengan dikeluarkannya ilmu "cong Thian Llok Shan".
Ngo Heng Kiam Hoat" yang digunakan Boen ching sekarang
ini adalah ilmu yang digunakan Tan coen waktu melawan
Thian Jan Shu tempo hari, kekuatan dan kehebatannya luar
biasa, tetapi sayang leweekangnya tidak dapat menandingi
Ouw Yang Bu Kie, apalagi tidak hafal, diantara berkelebatnya
bayangan kipas, kakinya terdesak mundur hingga salah
menginjak tempat kedudukan-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ouw Yang Bu Kie tertawa dingin, kipas emasnya dibuka


dan ditekan kebawah kemudian menyapu ke arah pinggang
Boen ching.
Boen ching segera menarik kembali pedang nya dan
menghalau serangan kipas Ouw Yang Bu Kie ini.
Tetapi kipasnya tiba-tiba menutup dan menotok kearah
pedang ditangan Boen ching, tangan kanan Boen ching cepat
melancarkan serangan, tetapi pedang ditangannya tetap
tertutul oleh kipasnya, sedang kipas emasnya mengikuti
gerakkan ini menekan kebawah, kemudian memotong kearah
urat nadi di pergelangan tangan Boen ching.
Dalam hati Boen ching merasa sangat terkejut dengan
terburu-buru ia mundur kebelakang.
Ouw Yang Bu Kie tertawa tergelak kipasnya dikembangkan
dan menyambar kesembilan jalan darah terpenting didepan
tubuh Boen ching.
Jurus Ouw Yang Bu Kie ini dilakukan dengan sangat cepat
sekali, hampir saja Boen ching tidak tahan untuk melawannya,
bahkan dia tak dapat melihat dengan jelas jurus yang
digunakan Ouw Yang Bu Kie untuk menyerangnya itu.
Ia membalikkan tubuhnya bersiap melari kan diri, Ouw
Yang Bu Kie dengan dingin tertawa panjang, sinar emas yang
berkelebat bagaikan pelangi melayang mengitari Boen ching
sedang pada mulutnya membentak. "Kau masih ingin pergi?"
Boen ching dengan gusar membentak. tangan kirinya
dengan sekuat tenaga melancarkan serangan, dan
menyambar kipas emas yang berada ditangan kanan Ouw
Yang Bu Kie.
Ouw Yang Bu Kie dengan dingin mendengus, tangan kirinya
menyambar mencekal tangan kiri Ouw Yang Bu Kie, sedang
pedangnya bagaikan kilat cepatnya menggores ke leher 0uw
Yang Bu Kie.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kipas emasnya segera dikembangkan, baru akan memukul


jatuh pedangnya untuk kemudian baru membereskan
orangnya mendadak. dalam hatinya tergerak. kipasnya
ditutupnya kembali dan ditempelkan diatas pedang Boen
ching, dalam hatinya pikirnya: "Aku akan melihat lweekangmu
sebenarnya seberapa tingginya"
Pedang Boen ching yang ditempelkan oleh kipas emasnya
Ouw Yang Bu Kie, hatinya menjadi sangat terkejut, seluruh
tenaga dalamnya telah dikerahkan pada kipas emasnya
perlahan-lahan tetapi tak henti-hentinya menyerang kearah
Boen ching.
Boen ching tak dapat berbuat apa-2 lagi, terpaksa hanya
dengan sekuat tenaga memberikan perlawanannya .
Begitu pedang dan kipas beradu, Ouw Yang Bu Kie segera
telah dapat mengukur bahwa tenaga lweekang yang dimiliki
Boen ching masih lebih rendah lima bagian dari dirinya, tetapi
dia mengetahui sebulan yang lalu lweekang yang dimiliki Boen
ching tidak sampai dua bagian saja dari dia. kini ternyata
bertambah demikian banyaknya, apalagi Boen ching
mempunyai ilmu silat yang sangat lihay, jika membiarkan dia
hidup demikian terus menerus, kiranya tak sampai setahun
kemudian dianya sendiripun tak dapat bertahan serangannya.
Baru Ouw Yang Bu Kie akan menurunkan tangan jahatnya,
sekonyong-konyong kipas emasnya mengendor dan dengan
perlahan-lahan mundur kebelakang.
Sebenarnya Boen ching telah merasa sukar untuk
menghindarkan diri dari kematian tetapi keadaan ternyata
berubah dengan cepatnya, ia mengikuti arah pandangan dari
Ouw Yang Bu Kie dimana dia memandang, tanpa terasa dia
menjadi termangu-mangu, gadis yang mirip dengar gambar
pada cermin pualam itu, Sek Giok Siang telah berdiri
mematung disana.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tubuh Ouw Yang Bu Kie nampak sedikit gemetar,


selangkah demi selangkah ia mundur kebelakang.
Boen ching dengan termangu memandang ke arah wajah
Sek Giok Siang, nampaknya gadis itu baru saja menangis, air
mata pada wajahnya masih belum mengering, ia sedang
memandang termangu-mangu pada Ouw Yang Bu Kie dan
Boen ching dua orang.
Tiba-tiba Ouw Yang Bu Kie dengan menutupi wajah
menjerit keras kemudian dengan kaiap lari pergi.
Boen ching menjadi tertegun, ia memandang terpesona
pada Sek Giok Siang, nampak dia berdiri melawan datangnya
angin yang bertiup, sedang kedua matanya memandang awan
putih yang melayang di tengah udara, agaknya dia tidak
memperdulikan sikap Ouw Yang Bu Kie yang lari pergi dengan
kalap itu.
Boen ching merasa heran mengapa Sek Giok Siang dapat
berada ditempat ini dengan tiba-tiba, dia berjalan mendekati
sek Giok Siang dengan tenang ia berdiri disamping nya, dia
tak mengetahui karena urusan apa sehingga menyebabkan
Sek Giok siang melelehkan air matanya.
Dengan perlahan Sek Giok- Siang menundukkan kepalanya,
kepada Boen ching tanyanya dengan perlahan. "Kenapa kau
berada ditempat ini?"
Sahut Boen ching dengan suara yang sangat halus. "Nona
Sek, apakah telah terjadi sesuatu urusan pada dirimu?"
Sek Giok Siang menggelengkan kepalanya, setelah
termenung sejenak tanyanya pada Boen ching.
"Aku hanya berjalan sampai disini, siapa orang tadi itu,
agaknya dia takut padaku hingga melarikan diri."
Boen ching menjadi tertegun pikirnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Kiranya Sek Giok Siang ini tidak mengenal pada Ouw Yang
Bu Kie." Setelah berpikir sejenak lalu sahutnya.
"Dia bernama Ouw Yang Bu Kie"
Sek Giok Siang dengan suara perlahan menganggukkan
kepalanya, kemudian balik kan tubuhnya berjalan lagi.
Boen ching menjadi termangu disana, dia tidak berani
mengejarnya untuk bertanya, bayangan sek Giok Siang
perlahan-lahan hilang dari pandangannya, dengan tenang ia
berdiri disana sedang pada benaknya timbul wajah Sek Giok
Siang yang sedang tertawa, sedih dan mengucurkan air mata.
Sek Giok Siang mengapa dapat berbuat demikian-.? Dia
sebenarnya akan lari mengejarnya, tetapi diapun merasa agak
takut, takut terhadap pnrkataan yeng diucapkan oleh cu Khek
ci Yun kepadanya, dia tadi dapat melibatkan diri dalam
bayangan lamunannya diri sendiri.
Dia berpikir bolak balik hingga lama tetapi akhirnya dia
berpikir pula, jika ia sama sekali tidak mengenal Sek Giok
Siang, setelah bertemu dengan keadaan ini dapat berbuat
bagaimana ? pada saat itu dia dapat menggunakan seluruh
tenaganya untuk memberi bantuan kepadanya.
Boen ching menjadi melamun tak karuan, kemudian dia
berjalan mengikuti dimana sek Giok siang tadi melaluinya .
Dengan sekuat tenaga ia lari, tak lama telah nampak
bayangan pungung dari Seh Giok-siang, dia lari mengejar
mendekat.
Dengan suara perlahan tanyanya kepada Seh Giok Siang.
"Nona Sek. apa kau memerlukan bantuanku kah ??".
Seh Giok- siang hanya menggelengkan kepalanya,
kemudian berjalan kedepan lagi.
Boen ching menjadi ragu-ragu, sejenak ia mengetahui
geraknya ini membuat Sek Giok siang menaruh rasa curiga
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kepadanya, dia maju selangkah kedepan, katanya pula pada


Sek Giok siang.
"Nona Sek. tawaranku ini adalah keluar dari dalam hati
sanubariku ". sek Giok Siang memandang ke arah Boen ching,
ujarnya.
"Urusan ini kaupun tak akan mempunyai daya untuk
menolong aku, ibuku sakit keras dan telah meninggal dunia".
Selesai berkata dia berjalan kedepan lagi.
Boen ching menjadi termangu-mangu di sana, bayangan
dari wanita berusia pertengahan dengan wajah yang sangat
cantik itu muncul kembali pada benaknya, dia merasa heran
ibu dari Sek Giok Siang demikian sehat nya mengapa dengan
demikian mudahnya telah meninggal dunia.
Dia merasakan sesuatu yang sangat mendadak. sebenarnya
dia akan maju menghibur padanya, tetapi terpikir olehnya
mungkin Sek Giok siang tidak menyukai dirinya, dengan diam-
diam terpaksa ia mengundurkan diri.
Dia berjalan menuju ketengah gunung, entah telah
melewati berapa jauh terus hingga cuaca menjadi gelap.
Boen ching memandang kekanan dan kekiri sejenak.
setelah itu ia mencari suatu gua yang bersih dan masuk ke
dalamnya umtuk beristirahat.
Hari kedua, baru udara menjadi terang Boen ching telah
meningalkan gunung Lu San, dan mulai melanjutkan
perjalanannya menuju Telaga Thay Ouw.
Selama tiga hari melakukan perjalanan, kini Boen ching
telah tiba di Telaga Thay-Ouw, dia memandang air dari telaga
itu, tak tahu harus berbuat bagaimana untuk memberi kabar
pada markas perkumpulan Elang Sakti itu, waktu itu adalah
cah We yang mencari dirinya dan menyambutnya kedalam
markas.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dia berjalan mendekati sebuah perahu nelayan, kepada


pemilik perahu itu katanya.
"Aku bernama Boen ching, ingin bertemu dengan siauw
Pang-cu dari perkumpulan Elang Sakti, dapatkah kau
menolong aku pergi kesana?"
Wajah orang itu segera berubah, dengan membungkukkan
badannya ia memberi hormat, ujarnya.
"Kiranya adalah Boen Siauw hiap. aku segera pergi
memberi kabar".
Selesai berkata ia mendayung perahunya ke dalam telaga,
dalam hati diam-diam Boen ching berpikir, orang itu tentunya
orang dari perkumpulan Elang Sakti, jika dilihat hal itu dapat
membuatkan pengaruh dari perkumpulan Elang Sakti tidaklah
kecil.
Tak lama sebuah perahu besar muncul, Bwee Giok dengan
menyamar sebagai seorang pria berdiri dujung perahu, sambil
memberi hormat pada Boen ching ujarnya,
"Boen heng datang dari tempat jauh, siauwte tidak
mengetahuinya hingga tak dapat menyambut secara layaknya
harap suka dimaafkan"
Boen ching yang nampak Bwee Giok, teringat olehnya apa
yang dikatakan oleh cu Khek ci Yun kepadanya waktu berada
didalam gua kuno itu, tanpa terasa wajahnya menampilkan
rasa gembira, dengan cepat sahutnya.
"Bwee heng, mengapa demikian menggunakan banyak
aturan segala"
Bwee Giok menyilahkan Boen ching naik ke atas perahu,
Boen ching tak dapat menahan perasaannya lagi dengan
terburu buru ia bertanya kepada Bwee Giok.
"Apa suhuku telah mempunyai kabar?" Bwee Giok
menggelengkan kepalanya, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Ie Bok Tocu mungkin telah lewat dari tempat ini atau
mungkin tidak dapat mencarinya, tak usahlah kau kuatirkan"
Boen ching menjadi termenung, Bwee Giok yang nampak
Boen ching termenung, dengan tertawa ujarnya.
"Boen Toako, apa tak mau memberi muka kepadaku,
berdiam beberapa hari didalam perkumpulan kami?" Boen
ching sambil tertawa sahutnya.
"Nona Bwee, aku masih mempunyai urusan hendak
menjelajahi kegunung Siong San, urusan sangatlah penting
sekali, tak dapat tinggal lebih lama lagi ditempat ini"
"Oh -- -"Jawab Bwee Giok, ia telah dapat menebak ia akan
berbuat apa, dengan suara perlahan tanyanya kepada Boen
Ching. "Apakah karena urusan hioloo peninggalan dari Hay
Gwat Thaysu?" Boen Ching menganggukkan kepalanya. Bwee
Giok berpikir sejenak, dia mengetahui urusan ini sangatlah
penting sekali, dia tak mungkin dapat mencegah kepergian
dari Boen Ching dan menyuruhnya jangan pergi.
Setelah berpikir bolak balik sambil tertawa ujarnya. "Ayahku
juga karena ada urusan tidak berada dalam markas, sekalipun
demikian tak ada salahnya kalau aku mengawani kau menuju
kegunung Siong San kau pikir bagaimana?"
Boen Ching menjadi tertegun, dia tak enak untuk
menolaknya, terpaksa ujarnya. "Nona Bwee demikian baiknya,
aku Boen Ching entah harus berkata apa baru baik, hanya
janganlah karena urusanku ini hingga menghalangi urusan
dalam perkumpulan nona Bwee"
Bwee Giok tersenyum, ujarnya. "Kau tentunya masih belum
melupakan paman Tong ku bukan? Urusan dalam
perkumpalan ada dia disini, tak usah merepotkan aku lagi?jika
kau sangat tergesa-gesa, kita dapat berangkat sekarang juga"
Boen Ching terpaksa hanya tersenyum saja dengan demikian
dua orang itu melakukan perjalanannya menuju kegunung
Siong San .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sepuluh hari telah berlalu dua orang itu baru naik ke


gunung Siong San, sekonyong-konyong muncul seorang kakek
sambil tertawa katanya kepada Boen Ching.
"waktu kau telah menang, tetapi kali ini kau naik ke gunung
Siong san, aku tak mungkin akan tertipu lagi oleh akalmu yang
licik itu. Boen Ching begitu nampak orang itu, hatinya diam-
diam merasa terkejut, yang datang ternyata adalah Siauw
Bian Hui Yuen atau si kera terbang berwajah riang, Yoen Fu.
Entah dengan bagaimana Yuen Fu ini menguntit hingga
sampai ke gunung Siong san ini,
belum dia menjawab Yuen Fu dengan tertawa telah berkata
lagi. "Boen Ching kau kali ini naik kegunung Siong san tak
usah ditanyakan lagi tentunya
karena hioloo yang ditinggaikan oleh Hay Gwat Thaysu itu
bukan, sekarang kau harus memberi tahukan kepadaku
dimana adanya Hioolo itu."
Boen Ching dengan tawar menyapu sekejap pada wajah
Yuen Fun Yuen Fu terkenal dengan nama sebagai sikera
terbang yang berwajah riang, wajahnya tambah riang sudah
tentu makin mengandung apa2 yang tidak beres, kemudian
ujarnya. "Apakah hanya karena beberapa ucapanmu itu saja
lalu menyuruh aku memberitahukan kepadamu?"
Yuen tertawa besar, ujarnya. "Kau ternyata juga sangat
menyenangkan"
Selesai perkataannya itu, tangannya menyambar ke arah
Boen Ching.
Bwee Ciok tahu kepandaian Yuen Fu sangat tinggi, hampir-
hampir sejak muncul dalam dunia kangouw belum pernah ia
mendapatkan lawannya, tubuhnya yang menubruk mendekat
itu dilakukan secepat kilat, tak dapat disalahkan lagi kalau
julukannya sebagai sikera terbang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Chingpun mengetahui keistimewaan daripada Yuen


Fu ini, begitu tubuh Yuen Fu mendesak mendekat, tubuhnya
balik mundur cepat. Yuen Fu sambil tertawa tergelak maju
mendekat, Boen Ching sangat hapal dengan ilmu "Tay Thien
Kioe Sih" ilmu inipun juga mengutamakan pertarungan jarak
dekat dia nampak kuku Yuen Fu bagaikan cakar, tak dapat
dikatakan sebagai lawan yang ringan, dia menghentikan
gerakan tubuhnya dan balik membalas menyerang, lima
jarinya balik mencekal kearah Yuen Fu.
Yuen Fu sambil memajukan tubuhnya lebih dekat lagi ia
tertawa tergelak, selamanya belum pernah ada orang yang
berani melawannya dengan pertarungan jarak dekat, kini
ternyata Boen Ching berani melakukannya tanpa terasa diapun
mengagumi atas keberanian nyalinya.
Lima jarinya dari mencakar berubah menjadi totokan dan
menyapu keurat nadi pergelangan tangan Boen Ching.
Boen Ching terasa matanya silau, tangan kanannya telah
terkena serangannya, dalam hati diam-diam merasa terkejut,
pikirnya nama dari Yuen Fu ini sungguh bukanlah merupakan
nama yang kosong belaka. Tetapi pada saat ini lweekangnya
telah mengalami kemajuan yang pesat sekali, bukanlah
bandingannya ketika waktu tempo hari, tangan kanannya
ditekan kebawah sedikit dan balik mencekal tangan kanan
Yuen Fu. Dalam suara tertawanya tubuhnya telah berkelebat
dan berada dibelakang tubuh Boen Ching dimana dia
melakukan serangan lagi. Boen Ching nampak gerakan dari
Yoen Fu ini ternyata demikian cepat dan gesitnya jika
dilawannya dengan mudah sungguh bukanlah merupakan
pekerjaan yang enteng. Dia balik mencengkeram kearah Yuen
Fu dia tertawa tergelak, dengan mudah malah mencekal
tangan kanan Boen Ching tidak menanti Yuen Fa
mengerahkan tenaganya bagaikan kilat cepatnya ia balik
mencekal urat nadi pada pergelangan Yuen Fu, diikuti dengan
bahu kanannya sedikit bergetar, ternyata ia telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menggunakan jurus "Ling Coa Cien Sian". Yuen Fu yang


terkena getaran tenaga bahu kenannya menjadi terlempar
terbang ke tengah udara dan menubruk kepohon yang berada
disebelah kirinya. Dalam hati Yuen Fu merasa sangat terkejut
karena sesaat dia terlalu memandang ringan pada pihak
lawan, hingga masuk perangkap dan terpancing oleh tipu
muslihat Boen Ching.
Sepuluh jurus belum sampai, ia telah terlempar oleh Boen
Ching kearah -pohon besar, jikalau tidak mati juga sedikitnya
akan terluka parah, hanya satu-satunya jalan baginya yaitu
mengerahkan tenaga murninya untuk menjaga diri.
Sekonyong-konyong terdengar suara tertawa tergelak,
sebuah bayangan dari dalam hutan dengan sangat cepat
menerima tubuh Yuen Fu yang sedang melayang itu,
kemudian meletakkannya diatas tanah dan berjalan mendekati
Boen Ching. Boen Ching nampak orang yang baru datang itu
pada tangan kirinya membawa sebuah gentong arak yang
besar, ternyata tak salah lagi dia adalah Setan arak, Toan Bok
Cie Jien, diam-diam dalam hatinya merasa sangat terkejut.
Toan Bok Cie Jien tertawa tergelak tak berkata dengan
perlahan ia berjalan mendekati Boen Ching.
---ooo0w0ooo---

BOEN CHING nampak Toan Bok Cie Jien mendadak muncul


ditempat itu, mau tak mau dalam hatinya timbul rasa terkejut.
Dengan perlahan, sambil tertawa Toan Bok Cie Jien berkata.
"Urusan tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu
telah menggetarkan setiap orang didalam dunia kangouw,
ciangbunjin dari enam partai besar jejaknya tidak jelas,
sedang kau datang kembali kegunung Siong San, hal ini
bukankah sudah jelas sekali ?"
Boen Ching sambil tertawa ujarnya. "Apakah dapat
dikatakan dengan nama besarmu itu kaupun ternyata ikut
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

memperebutkan tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian


Jan Shu.:
Toan Bok Cie Jien memandang tajam kepada Boen CHing
sejenak dengan tertawa sahutnya. "Mereka tiga orang mau
memperebutkan nama, dalam hatiku sendiri juga sangat
paham, kepandaian dari Thian Jan Shu jauh melebihi kita
berempat orang, sekalipun empat orang bergabung juga tak
mampu untuk menandinginya."
Ia berhenti sejenak, kemudian terusnya.
"Berbicara terus terangpun tak mengapa, aku ternyata kini
juga telah datang kemari, sudah tentutak usah diragukan lagi
juga karena urusan tujuh buah hioloo kuno tersebut." Hati
Boen Ching menjadi tergetar,jika empat iblis sakti ini turut
serta dalam perebutan ini, kiranya diri sendiri tak mudah
untuk menghadapi mereka itu.
Si Kera terbang berwajah riang, Yuen Fu yang berdiri
disamping, nampak Toan Bok Cie Jien juga hadir disana, diam-
diam merasa terkejut. Dia paham akan kekuatan sendiri
bukanlah tandingan dari Toan Bok Cie Jien, tetapi mana dia
mau dengan demikian mudah melepaskannya.
Dia berbatuk batuk perlahan, sambil tertawa katanya
kepada Toan Bok Cie Jien "Toan Bok heng, tahukah kau siapa
saja yang mengetahui tentang urusan ini pada hari ini?"
Toan Bok Cie Jien dan Thian Jan Shu hanya tertera
beberapa tahun saja, sehingga dapat dihitung setingkat, Yuen
Fu selamanya congkak dan ganas, tetapi karena takut
membuat marah pemimpin dari empat iblis sakti ini sehinga
terpaksa ia membahasai dia dengan sebutan cianpwee.
Toan Bok Cie Jien dengan dingin tertawa terkekeh-kekeh,
ujarnya. "Siapakah kau ?"
Si Kera terbang berwajah riang, Yuen Fu mendengar Toan
Bok Cie Jien dengan cara demikian menanyakan namanya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

hatinya sebenarnya merasa kurang senang, didalam Bulim ia


juga dapat dihitung sebagai orang yang disegani, Setan arak
ternyata malah balik bertanya kepadanya, bukankah
tingkatnya dengan Boen Ching pun dibikin menjadi rendah?
Tetapi dengan paksaan diri dia tertawa dan sahutnya.
"Aku adalah Yuen Fu, didalam dunia kangouw dengan
julukan Si Kera terbang berwajah riang adalah cayhe sendiri."
Toan Bok Cie Jien tertawa tawar, ia memandang sekejap
kearah Boen Ching, kepada Yuen Fu ujarnya.
"Engkau demikian cara mengatakannya, bukankah sengaja
ingin mencari seteru dengan ku?"
Yuen Fu tersenyum, ujarnya. "Cianpwee janganlah
menaruh rasa curiga, tetapi menurut apa yang aku ketahui
tiga bersaudara dari Chie Lan Kong pun sangat
memperhatikan tentang urusan tujuh buah hioloo kuno
peninggalan Thian Jan Shu ini, pertemuan diloteng Oei Hok Lo
pada dua bulan yang akan datang pasti tidaklah dapat
kekurangan mereka bertiga orang. sedang ini hari Boen Ching
menuju kegunung Siong San,jika urusan ini diketahui pula
oleh mereka tak urung merekapun akan ikut serta."
Kedua alis Toan Bok Cie Jien menjadi berdiri, nama dari
Chie Lan Kong waktu itu pernah menggetarkan seluruh sungai
telaga, tapi setelah munculnya Thian Jan Shu, dimana ia naik
ke istana Chie Lan Kong untuk mengacau, dengan
mengandalkan kepandaiannya yang sangat tinggi itu dengan
paksa ia menutup pintu dari istana Chie Lan Kong dan tak
memperkenankan mereka ikut campur dengan urusan dunia
kangouw lagi. Pernah tersentil berita, waktu Thian Jan Shu
menuju keistana Chie Lan Kong telah terjadi suatu
pertempuran yang amat dahsyat, tiga bersaudara Chie Lan
dipukul luka, sekalipun dia belum pernah bertempur dengan
mereka bertiga, tapi dapatlah diduga dari pertempuran yang
terjadi waktu melawan Thian Jan Shu, tingginya kepandaian
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

yang mereka miliki, didalam hatinya menduga dengan


sendirinyapun jauh lebih lihay lagi. Tiga bersaudara Chie Lan
telah menutup sendiri selama hampir empat puluh tahun,
bukanlah suatu waktu yang sangat pendek, kiranya tingginya
kepandaian yang mereka miliki sukar sekali untuk diduga.
Setelah ia mengerutkan alisnya, dengan tertawa besar
ujarnya. "Nama dari tiga bersaudara Chie Lan sudah lama aku
dengar,jika mereka tiga orang datang kemari, paling sedikit
juga harus minta sedikit penghajaran dari mereka bertiga."
Sehabis mengucapkan perkataan itu, ujarnya lagi kepada
Boen Ching. "Hay Gwat sebelum mati tentunya telah
memberitahukan kepadamu hioloo yang satu itu
disembunyikan ditempat mana, cepat kaupimpin aku pergi
ketempat itu."
Diam2 Boen Ching membatin. "Ini hari aku datang kemari
tentunya telah dikuntit banyak orang dari kalangan dunia
kangow, kiranya juga sukar untuk meloloskan diri, lebih baik
aku membawa mereka pergi ke sana, Hay Gwat Thaysu
pernah mengatakan bahwa hioloo kuno yang satu ini adalah
sukar untuk didapatkan kembali, entah benar atau tidak,
paling sedikit yang sudah pasti adalah hioloo itu sukar untuk
diambil mengapa tak membuat hioloo itu hingga saling
membumuh ?-?"
Berpikir sampai disini dia tertawa tergelak, sambil
menganggukkan kepalanya kepada Bwe Giok, ia memimpin
mereka berdua menuju kekelakang gunung Siong San. Telaga
naga dingin telah muncul dihadapan mereka berempat, air
telaga itu berwarna hitam gelap, luas sekelilingnya kurang
lebih tiga empat kaki, sedang empat penjuru dikelilingi oleh
tebing gunung yang tinggi dan curam, hawa lembab perlahan-
lahan mengepul naik dari dalam telaga.
Toan Bok Cie Jien tertawa besar, ujarnya. "Disinilah
tempatnya??"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching menganggukkan kepalanya, dan menatap


tajam kearah Toan Bok Cie Jien. Pada wajahnya meskipun
Toan Bok Cie Jien tak menampilkan perasaan apapun, tapi
dalam hatinya diam2 merasa terkejut. Menurut berita yang
didengar, didasar telaga Naga Dingin ini terdapat seekor naga
dingin kuno yang berdiam disana sehingga menyebabkan air
telaga itu jadi sangat dingin.
Selama ribuan tahun ini tak ada seorangpun yang berani
masuk kertalam telaga itu, kini hioloo kuno itu telah
ditenggelamkan kedalam dasar telaga itu, kiranya hingga saat
itu tak seorang pun yang berani menuruni telaga Naga Dingin
itu hingga sampai ke dasarnya.
Apa lagi yang menyebabkan orang2 sangat takut terutama
karena adanya naga ganas yang berdiam didasar telaga
tersebut.
Toan Bok Cie Ten setelah tertawa tergelak gentong arak
ditangan kirinya diangkat dan digetarkan, tampak suatu
kumpulan arak memancar masuk kedalam mulutnya.
Boen Ching mengetahui Ton Bok Cie Jien mempunyai niat
untuk mencoba menuruni telaga dingin itu, dan mencoba
menahan rasa dinginnya dari hawa telaga itu dengan tenaga
arak, Sekonyong-konyong diantara suara tertawa tergelak,
sebuah bayangan manusia berkelebat bagaikan terbang
melayang ketempat mereka itu Toan Bok Cie Jien dengan
gusar tertawa panjang, sambil membalikkan tubuhnya dia
mendorong gentong arak itu kearah orang yang baru datang
itu. Orang yang baru tiba itu dengan cepat melancarkan
serangan, dalam sekejap mata saja dua orang itu telah saling
membalas menyerbu sebanyak lima jurus, tahu-tahu gentong
arak Toan Bok Cie Jien yang terbuat dari tembaga itu
mengeluarkan suara yang perlahan sedang orang yang baru
datang itu tertawa besar tetap melanjutkan larinya. Boen
Ching memandang orang yang baru datang itu, ternyata
adalah Seh Tu Hoa yang tadinya berseru kini berubah menjadi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

merah padam menahan rasa gusarnya, sebuah bayangan


merah danputih berturut-turut melayang turun ketempat itu,
yang ternyata adalah Shie Chiau Nio dengan putranya Seh Tu
Hong. Dalam hati Boen Ching diam-diam merasa terkejut, tapi
Toan Bok Cie Jien merasa jauh lebih terkejut lagi, arak dalam
gentong araknya ternyata telah menjadi mendidih, oleh
pukulan aneh yang dilancarkan Seh Tu Hoa itu, dan hampir-
hampir membuat arak yang ada dalam gentong araknya
menjadi terpental.
Yuen Fupun tak dapat menahan rasa terkejutnya, Seh Tu
Hoa ternyata muncul pula ditempat itu, kini jago-jago Bulim
telah banyak yang hadir ditempat itu, ini hari jika dia hendak
mendapatkan hioloo kuno itu dengan mudah kira nya adalah
tak mungkin akan terjadi.
Toan Bok Cie Jien tiba-tiba tertawa tergelak, telapak tangan
kirinya sedikit diangkat dan didorong kearah Seh Tu Hoa. Seh
Tu Hoa juga tertawa tergelak, tubuh kedua orang itu
bersamaan waktunya, saling menubruk maju, ditengah udara
bagaikan kilat cepatnya saling berganti melancarkan sepuluh
jurus lebih kemudian melayang turun lagi ke atas tanah. pada
wajah kedua orang itu memampilkan rasa yang sangat
terkejut, bentrokan sekali ini dalam batinnya masing-masing
telah mengetahui bahwa ini hari mereka telah menemui lawan
yang tangguh.
Boen Ching memandang kedua orang itu sekejap, dalam
hatinya ia sadar jika dirinya akan melawan kedua orang yang
berada didepan matanya itu hal ini merupakan persoalan yang
sukar lagi kiranya ini hari untuk mendapatkan hioloo kuno
yang satu itu tak mungkin akan menjadi kenyataan. Toan Bok
Cie Jien dan Seh Tu Hoa dua orang saling pandang
memandang, seorang pun tak ada yang bergerak sedikitpun.
Yuen Fu kenal dengan Seh Tu Hoa ketika mula-mula nampak
munculnya dia ditempat itu, ia menjadi tertegun, tetapi
setelah tertegun, pada wajahnya segera menampilkan wajah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

yang berseri-seri, dalam hatinya ia berpikir, dengan


munculnya Seh Tu Hoa ini dengan tepat malah telah
menggugah keadaan dari suasana yang agak tegang. Seh Tu
Hoa dan Toan Bok Cie Jien dua orang itu menjadi tenang
kembali, kedua orang itu memutarkan tubuhnya menghadap
ketelaga dan memandang air telaga yang berwarna hitam
gelap.
Sejenak kemudian Toan Bok Cie Jien tertawa terbahak-
bahak kemudian ujarnya. "Sungguh sangat menggelikan, kita
belum saja melihat bayangan dari hioloo kuno itu, telah saling
bergebrak untuk mengadu jiwa"
Seh Tu Hoa pun memandang ke arah air telaga itu, dengan
dingin ujarnya: "Mengenai hal ini apanya yang menggelikan,
lihat saja siapa yang mempunyai kepandaian turun ke telaga
itu untuk mengambil hioloo kuno yang satu ini, apakah hal itu
bukan merupakan suatu persoalan yang sangat penting
sekali?" Toan Bok Cie Jien mendengar nada ucapan Seh Tu
Hoa ini, diapun merupakan orang yang ternama mana dapat
tahan terhadap orang yang jumawa, segera dia mendongakan
kepalanya tertawa tergelak, ujarnya dengan keras. "pada
waktu itu Tan Coe Coen sangat alim dan saleh, tak terkira
muridnya ternyata demikian tak memandang sebelah mata
pun kepada setiap orang".
Seh Tu Hoa tertawa dingin, sahutnya. "Nama kebesaran
Toan Bok Cie Jien telah lama aku mendengarnya, tetapi kini
telah bertemu muka, juga tak urung hanya begitu saja." Toan
Bok Cie Jien mengerutkan alisnya dengan tawar ujarnya:
"Anak muda,jangan kau mengira kalau di kolong langit ini
hanya terdapat kau seorang saja, ini hari musuh yang tangguh
masih belum muncul, hem — misalnya kalau tidak ada yang
muncul lalu aku akan berbuat bagaimana terhadapmu, dalam
hatimu sendiri tentunya telah mengetahuinya bukan?"
Wajah Seh Tu Hoa segera berubah, dia tahu Toan Bok Cie
Jien mengatakan dia tadi ketika saling melancarkan serangan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

telah jatuh dibawah angin, dia balikkan tubuhnya berkata


kepada Shie Chiau Nio. "Bawa kemari pedangku"
Tangan kanan Shie Ciau Nio segera mencabut keluar
pedang yang antik kuno yang kemudian diangsurkan ketangan
Seh Tu Hoa.
Begitu pedang tersebut keluar dari sarungnya, warna
keperak-perakan memancarkan sinarnya keempat penjuru.
Boen Ching belum pernah melihat Seh Tu Hoa
menggunakan pedangnya, saat ini nampak di tangan Seh Tu
Hoa mencekal sebilah pedang, dapat dilihat semangat dan
sifat kejantananya.
Sedang sikap yang gila-gilaan yang terlihat waktu pertama
kali beejumpa dengannya, kini telah ienyap tanpa bekas, dia
mengetahui selamanya Seh Tu Hoa suka mengunggulkan
dirinya, selamanya dia menganggap dirinya sebagai jago
nomor wahid dikolong langit ini, ketika ia berpikir sampai
disini, barulah dapat memikirkan kesalahannya, sedang kini
dia mengetahui bahwa persoalannya tidak seperti apa yang
dia pikirkan, hingga dia dapat menampilkan kembali semangat
dan kejantanannya seperti waktu itu.
Toan Bok Cie Jien yang tadi telah saling tukar melancarkan
serangan-serangan sebanyak sepuluh jurus, sudah tentu
diapun mengetahui kehebatan dan kelihayan dari kepandaian
Seh Tu Hoa, diapun sadar bahwa dia bukanlah dapat dihadapi
dengan mudah, apa lagi keanehan dari serangan pukulannya
jauh lebih istimewa.
Seh Tu Hoa setelah mencekal pedangnya ditangan, dia
tertawa terbahak,pedangnya sedikit digetarkan dengan
secepat kilat melancarkan satu kali tusukan.
Toan Bok Cie Jien tertawa tawar, tangannya diangkat,
gentong arak tembaganya telah diangkat untuk menyambut
serangan itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Seh Tu Hoa dengan gusar melancarkan lagi, mana semua


serangannya dipunahkan oleh Toan Bok Cie Jien dengan
damikian mudahnya, tangan kanannya melancarkan pukulan,
sedang tubuhnya melayang dan memutar setengah lingkaran
ditengah udara disaat tubuhnya turun keatas tanah berturut-
turut ia melancarkan sembilan kali tusukan.
Dalam hati Boen Ching merasa sangat terkejut, meskipun
dia tak dapat menggunakan jurus ini, tetapi dengan terus
terang dia mengetahui, jurus dari ilmu pedang peninggalan
Tan Coe Coe, yakni ilmu "Hui Kiam Seh Jiet" atau emas
terbang mengarah matahari, kehebatan dan kelihayan dari
jurus ini dapat menandingi jurus "Kiam Coan Thian Hwa." atau
pedang berputar di udara dari ilmu Ie Bok Kiam Hoat
sampaipun kelincahannya.
jurus yang digunakan Seh Tu Hoa sekarang ini adalah jurus
yang lihay dari ilmunya "Sie Kiam Hoat" bahkan digunakan
demikian gesitnya, gerakannya demikian indah, tak dapat
disalahkan lagi diantara murid-murid Tan Coe Coen itu, dia
dapat dlhitung sebagai muridnya yang paling tinggi ilmunya.
Toan Bok Cie Jien begitu gentongnya dihantamkan, segera
terpental balik oleh pukulan Seh Tu Hoa itu, bahkan waktu
tubuhnya melayang kembali dia melancarkan lagi sembilan kali
tusukan, dalam hati mau tak mau sedikit merasa jeri, segera
tubuhnya bergeser kesamping tiga langkah untuk
memunahkan tenaga pantulan dari gentong arak sambil
menyambut serangan yang dilancarkan Seh Tu Hoa.
Seh Tu Hoa pada saat ini mempunyai niat untuk bertempur
mati-matian melawan Toan Bok Cie Jien mana mau dia
membiarkan Toan Bok Cie Jien demikian meninggalkan tempat
ini, tubuhnya yang masih ditengah udara itu dengan sedikit
bergeser kaki kanannya dengan perlahan menginjak pada tepi
gentong arak dari Toan Bok Cie Jien sedang pedangnya dari
jurus "Hui Kiam Seh Jiet" segera berubah menjadi "Han Thiat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Cie Sin" atau besi dingin menotok hati, pedangnya ditusukan


kearah pelipis Toan Bok Cie Jien.
Toan Bok Cie Jien diantara empat iblis sakti menduduki
sebagai pimpinan dari mereka.
nama ini juga tidak didapatkan dengan seenaknya, pada
saat melancarkan serangan dengan gentong araknya itu, ia
telah menduga kalau Seh Tu Hoa dapat menggunakan jurus
ini, tubuhnya segera direndahkan sedang tangannya
melontarkan gentong arak itu kearah udara. Seh Tu Hoa tidak
menyangka kalau Toan Bok Cie Jien dapat melemparkan
gentongnya, sekali lagi ia menarik napas panjang2, tahu-tahu
tubuhnya telah terlontar bersama-sama dengan gentong arak
itu sejauh tiga kaki lebih, begitu tubuhnya meninggalkan
gentong arak itu kaki kirinya segera mencongkel, maksudnya
hendak menendang gentong arak ke dalam telaga.
Tetapi Toan Bok Cie Jien pun sejak tadi telah menduga
dengan keadaan yang gusar, Seh Tu Hoa dapat berbuat
demikian, waktu dia melontarkan gentong araknya bersamaan
waktu telah melayang maju, tangan kanannya segera
menyambar gentong araknya itu, sedang tangan kirinya
dengan cepat dipukulkan kearah Seh Tu Hoa. Ia yang
diserang lagi oleh Toan Bok Cie Jien itu, pedang ditangan
kanannya segera menekan ketepi gentong arak itu sedang
tubuhnya dengan cepat melayang kesamping. Baru saja tubuh
Toan Bok Cie Jien menginjak tanah, pedang Seh Tu Hoa yang
menempel pada gentong arak itu telah melancarkan serangan
gencar lagi kearah Toan Bok Cie Jien, nampak hal itu Toan
Bok Cie Jien dengan gusar mendengus, gentong araknya
sedikit digerakkan, seketika itu juga mengisap pedang di
tangan Seh Tu Hoa itu.
Seh Tu Hoa nampak Toan Bok Cie Jien ternyata dia dengan
keras ia hendak mengadu tenaga dalamnya dengannya, sudah
tentu ia tidak mau mengalah, tubuhnya segera turun keatas
tanah, dengan demikian kedua orang itu dengan dibatasi oleh
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

gentong arak dan pedang telah melakukan pertempuran


dengan mengadu tenaga dalam. Pedang ditangan Seh Tu Hoa
sedikit gemetar sedang arak didalam gentong arak Toan Bok
Cie Jien juga tak henti2nya memperdengarkan suara arak
yang sedang mendidih.
Setelah lewat berapa lama, kedua orang itu masih tetap
tegak kaku tak bergerak, Sekonyong-konyong Toan Bok Cie
Jien dengan dingin mendengus, kedua matanya memancarkan
sinar yang sangat tajam, sedang wajah Seh Tu Hoa segera
berubah, dengan pusatkan pikirannya ia tak bergerak
sedikitpun. Dengan perlahan dari dalam gentong arak itu
mengepul uap yang sangat panas, sedang pada jidat Seh Tu
Hoa penuh dengan air keringat yang telah mengalir keluar.
Nampak hal ini Boen Ching nenjadi terkejut, hal ini dapat
membuktikan kalau Toan Bok Cie Jien telah mengubah tenaga
dalam Seh Tu Hoa yang dilancarkan kearahnya menjadi uap
yang sangat panas sedang Seh Tu Hoa tak dapat berbuat apa-
apa lagi, sekalipun dia mempunyai tenaga "Koen Yuen Ciang"
tetapi karena digunakan bertahan diri keluar batas,
sehingga dapat menjadi sedemikian rupa,jika hal ini diteruskan
tidak dapat diragukan lagi Seh Tu Hoa tentuakan mengalami
kekalahan secara total. Uap dari arak itu makin lama makin
tebal sedang pada wajah paras Toan Bok Cie Jien mulai timbul
senyuman yang sangat dingin dan mengejek, kaki kanannya
sedikit bergerak memaksa Seh Tu Hoa mundur selangkah
kebelakang.
Toan Bok Cie Jien selangkah demi selangkah mendesak Seh
Tu Hoa mundur ketepi jurang, sedang tenaga dalam yang
dilancarkan Seh Tu Hoa telah dipunahkan oleh Toan Bok Cie
Jien sedang meminjam tenaga dalam pada arak didalam
gentongnya padahal tenaga yang dilancarkan oleh Toan Bok
Cie Jien sedikitpun tak mengalami gangguan apapun juga.
Shie Chiau Nio yang berdiri disamping tak berani maju
menolong, dia tahu bahwa lweekang dari kedua orang yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sedang melakukan pertempuran ditengah kalangan itu jauh


lebih tinggi dari lweekangnya sendiri.Jika ia memaksa untuk
maju, mungkin malah Toan Bok Cie Jien dapat menggunakan
tenaga dua orang yang digabungkan untuk menyerang
dirinya.
Pada saat ini Toan Bok Cie Jien masih merupakan orang
yang menyerang terus sehingga sekali dia yang menghentikan
pertempuran, kalau tidak siapapun tak mungkinakan berhasil
untuk melarikannya.
Yuen Fu yang nampak hal itu dalam hatinya diam-diam
merasa cemas, jika Seh Tu Hoa benar didesak Toan Bok Cie
Jien hingga jatuh ke dalam Telaga Naga Dingin, dengan
keadaan lelah dan kehabisan tenaga pastilah ia tak dapat
menghindarkan diri dari kematian, kalau demikian halnya,
maka keadaannya akan segera berubah dan
kedudukannyapun dalam keadaan yang berbahaya. Dengan
cemas teriaknya. "Tahan aku ada ucapan hendak kukatakan."
Toan Bok Cie tidak memperdulikan padanya, dia tahu pada
saat ini segera ia dapat memaksa Seh Tu Hoa jatuh kedalam
Telaga Naga Dingin. sedang orang lain yang hadir ditempat itu
tak seorangpun yang dipandang sebelah matapun olehnya.
Seh Tu Hoa yang didesak eedemikian rupa, selangkah demi
selangkah ia mundur kebelakang, ditangan kanannya tak
hentinya gemetar.
Dapat dilihat dia hampir saja terdesak masuk kedalam
telaga, sekonyong-konyong uap dari arak itu menjadi lenyap,
Sedang Seh Tu Hoa pun mendapatkan tempat untuk
mempertahankan dirinya, dengan keras dia membentak,
disaat pedangnya menggetar dengan keras ia mendesak
mundur Toan Bok Cie Jien sebanyak dua langkah.
Toan bok Cie Jien tak menyangka kalau arak didalam
gentongnya telah habis, tetapi ketika ia menjadi tertegun,
segera ia mengerahkan seluruh tenaganya, dalam hatinya dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

berpikir "kalau Seh Tu Hoa tadi telah menggunakan banyak


tenaga dalamnya apakah sekarang masih sanggup untuk
melawan dirinya ???"
Tetapi "Koen Yuen Ciang" nya Seh Tu Hoa bukan saja
sangat hebat, bahkan dapat bertahan lama, walaupun dia
merasakan sangat ngotot, tetapi tetap bertahan.
Dalam hati Yuen Fu menjadi girang, tetapi diapun juga
dapat melihat bahwa Seh Tu Hoa hampir kehabisan tenaga,
dengan keras ujarnya kepada Toan Bok Cie Jien.
"Toan Bok cianpwae,jika kau tak menghentikan
pertempuran ini lagi,jangan kau salahkan kepadaku kalau kita
berdua bersatu padu untuk memaksa kau nyebur ke dalam
telaga."
Toan Bok Cie Jien mendongakkan kepalanya tertawa besar,
ia menarik kembali gentong araknya, berkali-kali kedua orang
itu memangnya mempunyai niat uutuk menghentikan
pertempuran itu, diantara suara getaran yang nyaring dua
orang itu segera memisahkan diri.
Toan Bok Cie Jien memutarkan kepalanya memandang
kearah Yuen Fu, dengan dingin ujarnya.
"Apa kau juga ingin mendesak aku kedalam telaga ?"
Yuen Fu melirik sekejap pada Seh Tu Hoa, dia tahu
tentunya Seh Tu Hoa akan memberi bantuan kepadanya,
dengan tertawa besar ujarnya:
"Cianpwee mengapa harus berbuat demikian? hioloo itu
hingga kini belum muncul,jika ada musuh tangguh datang
kemari lagi, dan kita sedang mengadu otot sendiri. bukankah
terlalu banyak keenakan bagi mereka datang hanya untuk
memungut hasil."
Toan Bok Cie Jien mendengus, ia tak mengucapkan apa-
apa lagi, sedang Seh Tu Hoa pada saat ini sedang bersemedi
nntuk memulihkan tenaganya, dia sebenarnya mengira kalau
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dia tak mungkin kalah ditangan Toan Bok Cie Jien, berani
dengan keras mengadu tenaga dalam dengannya, tetapitak
disangka ternyata Toan Bok Cie Jien menggunakan sisa
araknya untuk mengembalikan setiap pukulannya, sehingga
membuatnya kurang sedikit saja terkubur didasar telaga ini,
kalau bukannya ada Yuen Fu, walaupun Toan Bok Cie Jien
melancarkan serangan gencar sekali lagi, kiranya dia juga tak
mempunyai tenaga lagi untuk bertahan. Toan Bok Cie Jien
karena tahu Yuen Fu itu, orangnya sangat licik, sekarang
sebaliknya malah dia menguasai keadaan, dengan dingin
tanyanya pada Yuen Fu.
"Jika menurut kau harus berbuat bagaimana ?"
Yuen Fu sambil tertawa sahutnya.
"Suruh Boen Ching menuruni telaga ini untuk mengambil
hioloo kuno itu"
Dalam hati Boen Ching menjadi tergetar, sedang Toan Bok
Cie Jien berpikir demikianpun merupakan cara yang
bagus,Boen Ching adalah murid Ie Bok Tocu dilautan timur,
kepandaiannya didalam air tentunya sangat mahir sekali, apa
lagi tempat untuk menyembunyikan hioloo kuno itu, sungguh
merupakan satu hal yang sangat tepat sekali. Boen Ching
nampak seluruh sinar mata ditujukan ketubuhnya ia tak
menantikan hingga orang lain membuka mulut, dengan
tersenyum ujarnya. "Demikianpun baik, tapi siapa yang mau
menanggung jika aku meloloskan diri dari jalan lain?"
Toan Bok Cie Jien tahu maksud dari Boen Ching, kepada
Yuen Fu ujarnya dengan nyaring. "Dia yang pergi memang
merupakan pendapat yang bagus," setelah agak lama
sahutnya. "Itu sih tak usah, masih ada orang yang datang
bersamanya, kita buat barang tanggungan saja beres,
bukankah tak usah mengkhawatirkan lagi ? ?.."
Sepasang alis Bwe Giok menjadi berdiri, dengan dingin
ujarnya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Yuen Fu, tahukah kau suhuku Lam Hay Coei Hong telah
muncul kembali kedaerah Tionggoan ? kau haruslah timbang2
dulu kepandaianmu" Yuen Fu telah mengetahui sejak tadi
kalau Bwee Giok adalah murid dari Lam Hay Coei Hong,
sekarang mendengar berita itu lagi meskipun dalam hatinya
agak terkejut tetapi dengan tertawa besar sahutnya.
"Suhumu datang lagi kedaerah Tionggoan, urusan ini
memang sangat menyenangkan hatiku" Boen Ching tertawa
tawar pada Yuen Fu ujarnya: "Julukan si Kera terbang
berwajah riang telah lama aku mendengarnya, aku saat ini
turun ke dasar telaga belum tentu dapat naik kembali, disaat
sebelum aku masuk kedasar telaga mohon pengajaran barang
satu dua jurus darimu"
Sepasang mata Yuen Fu memancarkan sinar yang tajam,
dengan tertawa besar ujarnya:
"Engkau pasti ingin aku yang melempar kanmu kedalam
telaga, kalau begitu janganlah kau menyalahkan aku lagi."
Boen Ching tertawa2, kepada Toan Bok Cin Jien dan yang
lain2 ia memandang sekejap sudah tentu tentang urusan ini
Toan Bok Cie Jien tak mau menyinggungnya, Yuen Fu
menghendaki dia turun telaga, sudah tentu Boen Ching
mempunyai hak untuk bertempur dengannya.
Yuen Fu disebut orang sebagai Si kera terbang berwajah
riang, sudah tentu sesuai dengan kepandaian yang dimilikinya,
tubuhnya segera bergerak bagaikan terbang menubruk kearah
Boen Ching, didalam hatinya ia menganggap tak lebih hanya
murid Ie Bok Tocu, sedang kepandaian Ie Bok Tocu dalam
urusan murid2 dari Tan Coe Coen adalah yang memiliki
kepandaian yang paling rendah, sudah jelas Boen Ching
takkan kuat menahan sekali pukulannya.
Boen Ching tertawa dingin, kaki kanannya sedikit mundur
kebelakang, dengan sebelah telapaknya memukul mental
pukulan yang dilancarkan oleh Yuen Fu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dalam hati diam2 Yuen Fu merasa terkejut, kemahiran dan


kehebatan lweekang Boen Ching jauh lebih hebat dari yang
dipikirkan semula.
Sebenarnya dia mengira dia hanya perlu mengangkat
tangan dan kakinya saja dapat dengan mudah melontarkan
tubuh Boen Ching kedalam telaga itu.
Tetapi julukannya sebagai si kera terbang berwajah riang,
bukanlah didapatkan dengan mudah, berturut-turut dia
melancarkan serangkaian serangan sebanyak sepuluh jurus
lebih, tetapi Boen Ching pada saat ini bukanlah musuh yang
dapat dipermainkan dengan seenaknya.
kedua belah pihak sating serang menyerang hingga saat ini
tak dapat diketahui siapa yang menang dan siapa yang kalah.
Hati Toan Bok Chi Jien diam2 merasa sangat terkejut,
kepandaian Boen Ching kalau dibandingkan dengan apa yang
diketahui sangat jauh berbeda sekali.
Yuen Fu yang dihadapan banyak orang secara ngotot dapat
mengalahkan Boen Ching, membuatnya menjadi sedikit gusar,
disaat dia mengerutkan alisnya, seluruh tulang ditubuhnya
mengeluarkan suara keras, sedang tubuhnya menjadi lebih
pendek setengah depa. Melihat hal ini dalam hati Boen Ching
menjadi terkejut, Yuen Fu terkenal didalam Bulim, semuanya
tergantung dalam ilmu Hui Yuen Kang-nya, waktu
menggunakan ilmu Hui Kang ini dapat dilakukan secepat kilat,
dalam kolong langit kiranya pada saat ini tak ada yang dapat
menandinginya. begitu Yuen Fu memendekkan tubuhnya,
bagaikan terbang ia menubruk kearah Boen Ching,
ia menjadi terkejut segera menggunakan ilmu "Sie Liu Eng
Hong" memunahkan musuh. Tetapi Yuen Fu yang dalam satu
jurus tak berhasil mencapai sasaran, kedua tangannya
mendayung ditengah udara, bagaikan kilat cepatnya memutar
kebelakang tubuh Boen Ching,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sedang dirinya menotok kejalan darah "Ling Tay To"


dipunggung Boen Ching. Boen Ching dengan membelakangi
tubuh melancarkan tendangan dengan sebelah kakinya
menendang kearah Yuen Fu. Tubuh Yuen Fu bagaikan
bayangan setan berkelebat menubruk kearah Boen Ching
dengan hebatnya.
Kedua kaki Boen Ching itu berturut-turut melancarkan
serangan tendangan, tetapi tetap terdesak oleh Yuen Fu
sehingga berulang ulang mundur kebelakang dan dalam
hatinya diam2 merasa terkejut. Nama si kera terbang
berwajah riang sungguh bukanlah merupakan nama yang
kosong, kecepatan tubuh dalam bertempur jarak dekat
sungguh diluar dugaan orang.
Yuen Fu mendesak Boen Ching hingga berada ditepi telaga
Naga Dingin, sedang pada mulutnya tak henti2-nya
memperdengarkan suara tertawa dingin. Sepasang kaki Boen
Ching tak bergerak lagi, sedang kedua telapaknya berturut-
turut melancarkan serangan, dia tahu jika dia mundur
selangkah lagi, pastilah teejatuh kedalam telaga. Yuen Fu
mengulurkan tangannya mencekal tangan kanan Boen Ching.
Boen Ching menjadi terkejut, segera ia balikkan tangannya
mencekal tangan Yuen Fu. Yuen Fu tak menduga kalau
gerakan Boen Ching ini dilakukan demikian cepatnya, tangan
kanannya segera dikencangkan dan mendahului selangkah
dari Boen Ching, mencekal urat nadi.
Urat nadi tangan kanan Boen Ching dicekal tangan kirinya
segera dipukulkan kedada Yuen Fu.
Yuen Fu tertawa dingin, tangan kanannya didorong,
maksudnya hendak mendorong Boen Ching jatuh kedalam
telaga. Tetapi Boen Ching telah rajin melatih ilmu "Thay Thien
Kioe Sih" nya, sedang jurus-jurus dari ilmu Thay Thien Kioe
Sih itu kebanyakan digunakan untuk menolong diri dari
serangan musuh, dan menyerang musuh dalam keadaan yang
kritis, Yuen Fu mendorong ia menerka pasti dapat mendorong
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

jatuh Boen Ching kedalam telaga tetapi Boen Ching dalam


keadaan yang bahaya itu tidak menjadi kacau, disaaat
tubuhnya menjatuhkan diri kebelakang, kaki kanannya
disontekkan keluar, sedang tangan kanannya dibalikkan
melemparkan tubuh Yuen Fu ketengah telaga. Yuen Fu tidak
mengira kalau Boen Ching dalam keadaan yang kritis itu masih
dapat menolong dirinya sambil menyerang pada musuh, ia
yang disontek dan dilempar ini telah terlempar sejauh puluhan
kaki dan jatuh ketengah telaga. Tetapi Boen Ching sendiripun
terpeleset jatuh kedalam telaga, tangan kirinya secepat kilat
memegang sebuah batu besar sedang tubuhnya menyelonong
ketepi pantai. Tubuh Yuen Fu yang jatuh ketengah telaga
hanya terdengar suara yang sangat perlahan, kemudian
tenang tak ada suara lagi. Orang-orang yang ada ditepi telaga
itu menjadi terkejut, kepandaian Yuen Fu juga tidak dapat
dihitung rendah, dia yang jatuh kedalam telaga seharusnya
muncul kembali di atas air, tetapi kini setelah masuk kedalam
air, ternyata tak dapat tanda-tanda apapun juga.
Toan Bok Cie Jien dan Seh Tu Hoa dengan termangu-
mangu memandang ketengah telaga. Hati Boen Ching pun
merasa sedikit berat, dia tak mengetahui, Yuen Fu sebenarnya
bagaimana sekarang ini. Hay Gwat Thaysu memberitahukan
kepada nya bahwa hioloo itu telah tenggelam kedasar telaga
sudah tentu takkan muncul kembali. ini membuktikan kalau
telaga Naga Dingin ini tidak seperti telaga yang biasa nya,
sudah terang Yuen Fu yang jatuh kedalam telah menemui
bahaya. Setelah lewat entah berapa waktu, dari tengah telaga
tetap tak ada gerak gerik atau tanda tanda apapun juga.
Toan Bok Cie Jien tertawa dingin, kepada Boen Ching
ujarnya.
"Kemajuan yang kau capai dalam melatih kepandaianmu
sungguh cepat sekali"
Boen Ching dengan tawar sahutnya. "Itu sih tak berarti
apa-apa" Toan Bok Cie Jien mendengus, ujarnya lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Dia telah turun kedasar telaga, sekarang seharusnya


adalah giliranmulah yang turun" Dalam hati Bwee Giok
menjadi tergetar, ujarnya.
"Dia yang turun?? mengapa kau sendiri tak turun ?" Toan
Bok Cie Jien dengan dingin tertawa besar, sesaat kemudian
kepada Boen Ching ujarnya.
"Engkau menyetujui dengan sendirinya turun ataukah harus
aku yang melemparkan kau turun?"
Boen Ching tertawa tawar, dia menyapu kepada Toan Bok
Cie Jien dan Seh Tu Hoa sekejap, dengan perlahan sahutnya.
"Kau yang melemparkan turun aku saja "
Toan Bok Cie Jien dengan dingin mendengus, Bwee Giok
segera mencabut pedang nya dan berkelabat berdiri
disamping Boen Ching. Hati Boen Ching menjadi cemas,
kepandaian Bwee Giok meskipun tinggi, tetapi dua orang
bersatu padu sekalipun juga tidak tentu merupakan lawan dari
Toan Bok Cie Jien, Bwee Giok sekalipun mempunyai niat untuk
membantu dirinya tetapi kiranya juga hanya mengantarkan
nyawanya dengan sia-sia. Toan Bok Cie Jien tertawa dingin
ujarnya. "Kau dua orang apa mau turun tangan bersama-
sama."
Kepada Bwee Giok ujar Boen Ching. "Nona Bwee, aku
seorang diri menghadapi dia sudahlah lebih dari cukup"
Sambil tertawa sahut Bwee Giok, "Boen Toako, mengapa
menampik kehendak orang? apa lagi keadaan yang
sesungguhnya dari Telaga Naga Dingin inipun masih belum
jelas, mengapa harus pergi menempuh bahaya, jika suhumu
berada disinipun tak akan mengijinkan kau berbuat demikian."
Boen Ching mendengar Bwee Giok menegurnya, dia hanya
dapat berdiam diri saja.
Terdengar dengan dingin Toan Bok Cie Jien bertanya.
"Kamu dua orang apa sudah selesai berunding"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Bwee Giok sambil tertawa berkata pada Toan Bok Cie Jien.
"Toan Bok cianpwe, sekalipun melemparkan aku berdua ke
dalam telaga lalu apa gunanya? Masih ada orang yang berada
disampingnya.
Toan Bok Cie Jien menjadi tertegun dia melemparkan Boen
Ching dan Bwee Giok kedalam telaga Naga Dingin, Seh Tu
Hoa dan Shie Chiau Nio kalau bergabung diri kiranya
dirinyapun akan dilemparkan kedalam telaga itu. Dia segera
menghitung enteng beratnya, sambil mendengus ujarnya:
"Tetapi jika aku tidak melemparkan kau berdua ke dalam
telaga, adalah baik atau buruk, aku juga tidak dapat
dipastikan."
Bwee Giok tahu Toan Bok Cie Jien takut dirinya berdua
merepotkan dirinya, dengan tertawa ujarnya:
"Tetapi jika Seh Tu Hoa mendapatkan keuntungan dia
terhadap kami berduapun juga tak akan melepaskan".
Pada mulutnya dia berkata demikian, sebenarnya adalan
memberi tahu pada Toan Bok Cie Jien supaya jangan takut
mereka membantu Seh Tu Hoa juga tidak akan mendapatkan
kebaikan terpaksa hanya membantu pada dia. Toan Bok Cie
Jien mendengus, ia tak berkata apa-apa lagi. SI HE CI HAU
NIO yang berada disamping dengan keras ujarnya.
"Bagaimana ini ? Apakah dapat dibilang kita tak jadi
mengambil hioloo kuno itu itukah?"
Bwee Giok yang mendengar perkataan itu sambil
tersenyum ujarnya.
"Bagaimanapun juga tak mungkin kami mengambilnya
untuk diberikan kepadamu, kalau kau mau mengambil
mengapa tak mengerjakannya sendiri ? Telaga Naga Dingin
kau sudah berada dihadapan matamu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dalam hati Shie Chiau Nio merasa sangat gusar, dengan


geram ia menyabut pedang nya, kepada Bwee Giok ujarnya.
"Kita berdua lebih baik coba2 bertempur, siapa yang kalah
dia lah yang turun mengambil hioloo itu."
Bwee Giok meskipun merupakan murid dari Lam Hay Coei
Hong, tapi nama si Kelabang Merah bukanlah dia tak
mengetahui nya, kepandaian Shie Chiau Nio tidak saja sangat
tinggi, bahkan sangat beracun- Sekali, diapun- mengetehui
kalau dirinya bukanlah tandingannya, mendengar perkataan
ini, Sambil tertawa ujarnya.
"Apakan bertempur ini dilakukan secara seimbang ?"
Perkataan Bwee Giok ini terang-terangan memberitanukan
kepada Shie Chiau Nio yang mengatakan dia dengan yang
besar menyakiti yang muda.
Shie Chiau Nio dengan dingin mendengus, dengan dingin
ujarnya: "Tiga puluh jurus sebagai patokan,jika dalam tiga
puluh jurus aku tak dapat mengalahkan dirimu, boleh dibilang
akulah yang mengalami kekalahan."
Bwee Giok tertawa, dia menyapu kekanan dan kekiri
sekejap dengan tersenyum ujarnya. "Engkau takkan
menyesaikah? Tiga puluh jurus? tak tahukah kau bahwa aku
adalah murid dari Lam Hay Coei Hong?"
Shie Chiau Nio setelah mengatakan tiga puluh jurus sebagai
patokan, dalam hatinya juga sedikit merasa menyesal, dalam
hati Lam Hay Coei Hong menggunakan pedang dapat
menyalurkan tenaga untuk menyerang pihak musuh, didunia
ini tiada duanya dia mengetahui bahwa dirinya tak mempunyai
pegangan yang teguh, tapi Bwee Giok sekali lagi menanyakan,
terpaksa dengan mengeraskan kepalanya dengan dingin
sahutnya: "Kau jangan menganggap dirimu tiada
tandingannya, tiga puluh jurus yah tiga puluh jurus, mengapa
harus menyesal segala?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching tahu tingginya lweekang yang dimiliki Bwee


Giok, ia masih sanggup untuk menerima sebanyak ratusan
jurus lebih, Shie Chiau Nio kini hanya memutuskan sebanyak
tiga puluh jurus sudah tentu sukar baginya untuk
mendapatkan kemenangan. Shie Chiau Nio dengan gusar
mencabut pedang nya, pedang ditangan Bwee Giok segera
diluruskan dan mulailah memainkan ilmu "Hong Liong Kiam
Hoat" atau ilmu pedang pekikan naga yang terkenal itu.
dimana pedang itu berada ditubuh pedang itu membawa
suara yang sangat halus bagaikan pekikan dari naga. Shie
Chian Nio berturut-turut melancarkan serangan. Tapi Bwee
Giok bagaikan tak terjadi apa-apa dengan tenang berdiri
disana hanyapada tubuh pedangnya mengeluarkan suara
sebentar keras sebentar lemah bagaikan suara pekikan naga.
Boen Ching yang menonton disamping menjadi termangu-
mangu, kepandaian yang dimiliki Bwe Giok ternyata demikian
anehnya, terhadap ilmu "Hon Liong Kiam hoat" ini ia hanya
pernah mendengar namanya saja, tapi kini dapat melihatnya
sendiri, ternyata Lam Hay Kiam hoat amat berbeda sekali
dengan ilmu pedang yang berasal dari daerah Tionggoan.
Shie Chiau Nio dengan gusar mendengus dengan sekuat
tenaga ia maju menyerang lagi.
Seh Tu Hoa dengan suara yang sangat dalam mendadak
membentak Chiau Nio kembali. Shie Chiau Nio tahu kalau
dirinya nekad terus menyerangnya, pada tiga puluh jurus
paling banyak hanya dapat mendesak Bwee Giok untuk
menggeserkan tubuhnya. Kini Seh Tu Hoa membentak
memanggilnya kembali, lebih baik urusan ini dia yang
memberes kan, maka begitu mendengar perkataannya segera
ia mundur kebelakang. Bwee Giok pun menarik kembali
pedangnya, ia juga tak berkata apa-apa hanya dengan
tertawa memasukkan kembali pedangnya kedalam sarung.
Boen Ching yang nampak hal ini dalam hatinya diam2
memujinya, pikirnya dalam hati.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Jika aku menjadi dia, tak mungkin kalau tak mengejek


beberapa kata terlebih dahulu kepadanya."
Seh Tu Hoa nampak Bwee Giok tidak mengeluarkan
perkataan mengejek diapun merasa sedikit diluar dugaan,
setelah mendengus ujarnya. "Ilmu Hou Liong Kiam hoat" dari
Lam Hay sungguh sangat hebat, aku Seh Tu Hoa ingin
mendapatkan barang satu dua jurus darimu bagaimana--???"
Toan Bok Cie Jien yang berada disamping dengan dingin
ujarnya. "Kamu semua sedang melakukan apa?"
"Nama Seh Tu Hoa pada waktu itu didalamn dunia
kangouw selalu saja dikatakan sebagai pendekar yang
membela keadilan, cuma juga tak lebih hanya begitu saja."
Seh Tu Hoa nampak Toan Bok Cie Jien baru membuka
mulut telah mengejek kepadanya, dengan dingin ia
mendengus kemudian ujarnya. "Urusan hioloo kuno itu mau
tak mau harus dengan cepat diselesaikan,jika me-nunggu
hingga ia medapatkan keuntungannya, kita seharus nya
sangat bodoh sekali."
Toan Bok Cie Jien mendengus, tak mengucapkan sepatah
katapun. Sepasang matanya memandang keempat penjuru,
disekitar Telaga Naga dingin itu tak nampak bayangan
seorangpun juga, tetapi dia yang telah berkelana didunia
kangow juga bukanlah dalam satu hari atau satu tahun saja,
makin dingin dan makin tenang saja suasananya, makin
nampak hawa pembunuhnya disekitar tempat itu. Sekonyong-
konyong dari tempat yang tertinggi disamping telaga Naga
Dingin melayang sesosok bayangan manusia.
Enam orang bersama-sama menjadi terkejut, dihadapan
tokoh-tokoh yang berkepandaiannya tinggi ini, orang itu
ternyata muncul dengan demikian saja, entah siapakah orang
itu."
Toan Bok Cie Jien setelah menenangkan pikirannya, dialah
yang pertama kali mengeluarkan suara tertawa dingin. Boen
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ching mendongakkan kepalanya memandang orang itu,


nampak pada punggungnya menyoren sebilah pedang,
tubuhnya memakai jubah hijau, kepalanya didongakkan
memandang awan yang bergerak diangkasa, sedang jubahnya
tertiup angin, sungguh orang yang sangat jumawa sekali.
Seh Tu Hoa memperhatikan orang itu sekejap, ia telah
dapat menebak siapakah orang itu sebenarnya, dalam hatinya
diam-diam merasa sangat terkejut, tetapi diluarnya segera ia
mendongakkan kepalanya sambil tertawa tergelak, Suara dua
orang itu yang satu dingin dan yang satunya lagi seperti orang
kalap, dengan keras menggema dilembah tersebut. Orang-
orang berbaju hitam itu dengan serentak pula bersiul nyaring,
begitu suara siulannya menggema, segera suara tertawa dari
dua orang itu tertekan lenyap, pohon-pohon dan tumbuh2an
disekitar tempat itu mengeluarkan suara bagaikan ranting-
ranting yang patah, sedang burung-burung dengan terkejut
berterbangan diangkasa.
Pada saat suara siulan itu berhenti, orang berbaju hijau itu
telah bergerak dan berada dihadapan enam orang itu. Dengan
dingin ujarnya.
"Hm ... sudah tiga puluh tahun" Sahut Toan Bok Cie Jien.
"Selama tiga puluh tahun ini kepandaian Ku heng mengalami
kemajuan yang demikian pesatnya membuat aku Toan Bok Cie
Jien sangat mengaguminya".
Dalam hati Boen Ching sangat terkejut, orang yang baru
datang itu tak lain dan tak bukan ternyata adalah salah satu
dari Tiga bersaudara Chie Lan Kong sejak tiga puluh tahun
yang lalu telah dianggap oleh orang-orang didunia kangouw
sebagai tempat yang terlarang, setelah Thian Jan Shu naik ke
istana Chie Lan Kong, orang-2 dari Chie Lan Kong tidak lagi
berkelana didalam dunia kangow tetapi istana Chie Lan Kong
tetap jarang yang berani pergi. Kong Ku dengan dingin
mendengus, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Tak kusangka masih ada orang yang ingat padaku, tetapi


peraturan dari istana Chie Lan kong tetap tak dapat
dihilangkan, aku pertama kali dengan resmi muncul ditempat
ini, perintahkan semuanya harus mundur"
Toan Bok Cie Jien mendengar Kong Ku ternyata
memindahkan peraturan yang tak dapat di bangkang oleh
setiap orang dari istana Chie lan Kongnya, dengan dingin ia
tertawa panjang, sahutnya.
"Kong ku heng apa menganggap dibawah kolong langit ini
selain Thian Jan Shu telah tiada orang lainkah???"
Sahut Kong ku dengan dingin. "Kau jangan menyesal..."
Seh Tu Hoa dengan dingin tertawa panjang, ujarnya.
"Istana Chie Lan Kong pada waktu itu telah diobrak abrik
oleh Thian Jan Shu seorang, pada saat ini telah tak ada nama
lagi dari istana Chie Lan Kong. mengapa harus
mengungkapnya kembali?"
wajah Kong ku segera berubah, dengan dingin ujarnya.
"Siapakah kau, sungguh besar perkataanmu"
"Han Ing Coen, Seh Tu Hoa" Jawab Seh Tu Hoa dengan
dingin. Kong ku tertawa dingin, sahutnya:
"Han Ing Coen, Seh Tu Hoa ?.? sayang sekali aku belum
pernah mendengarnya."
Sebenarnya Kong ku mengandung maksud hendak
membangun kembali nama istana Chie Lan Kong, Terhadap
nama Seh Tu Hoa mana dia tidak pernah mendengarnya,
tetapi Seh Tu Hoa demikian memandang rendah nama istana
Chie Lan Kong, diapun dengan meminjam kesempatan ini
membuat malu Seh Tu Hoa.
Dengan dingin jawab Seh Tu Hoa. "Kau belum pernah
mendengarnya itu menandakan pengetahuanmu terlalu
rendah"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pada wajah Kong Ku terlintas suatu senyuman yang sangat


dingin, ujarnya kemudian. "Seh Tu Hoa coba sambutlah satu
kali serangan ku ini." Selesai berkata tubuh nya bergerak
dengan sebelah tangannya ia menepuk Seh Tu Hoa.
Seh Tu Hoa dengan keras berteriak. "Mengapa tidak
boleh?"
Tubuhnya bergeser kekiri dengan telapak tangan kanannya
ia menyerang kearah Kong Ku. Kedua telapak tangan dari
masing-masing saling bertemu, Seh Tu Hoa hanya merasakan
dari telapak tangan Kong Ku merembes masuk suatu hawa
yang sangat dingin, hatinya menjadi kaget setengah mati,
segera ia mengerahkan tenaga "Koen Yuen Ciang" nya hingga
dua belas bagian, dan tubuhnya mulai bergeser kesamping.
Dua orang itu saling beradu satu kali, dalam hati Kong Ku
diam-diam juga merasa sangat terkejut, Seh Tu Hoa disebut
jago nomor wahid dari angkatan muda, bukanlah tidak ada
sebabnya, kekuatan tenaga pukulannya cukup untuk
menggempurkan kuda-kudanya.
Dengan dingin ujar Kong Ku. "Kamu enam orang jika tidak
lekas meninggalkan tempat ini maka akan kubunuh semuanya
ditempat ini pula."
Dalam hati Boen Ching diam-diam merasa heran bercampur
terkejut, diantara orang itu hanya Seh Tu Hoa dan Toan Bok
Cie Jien yang membuka mulut, Kong Ku ternyata dapat
menutup mata dengan hanya mendengarkan suara
pernapasan dari enam orang itu sudah dapat
mengetahuijumlah orang yang hadir di tempat itu. Sungguh
bukanlah merupakan suatu pekeejaan yang mudah. Toan Bok
Cie Jien nampak pukulan yang dilancarkan Kong Ku itu, dan
mendengar dari suara siulannya, perkataan Kong Ku ini
bukanlah merupakan omongan yang besar,jika diantara tiga
bersaudara Chie Lan Kong datang lagi seseorang sudahlah
cukup untuk menundukkan orang itu. Enam orang itu berdian
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

diri dengan termenung, sedang Kong Ku menghadap kearah


air Telaga, dengan jumawa berdiri disana.
Mendadak Kong Ku menoleh kebelakang terhadap Boen
Ching ujarnya.
"Kau adalah anak murid dari siapa?"
Boen Ching menjadi tertegun, kemudian sambil tertawa
ujarnya. "Suhuku adalah Ie Bok Tocu".
Kong Ku dengan dingin mendengus, ujarnya: "Ie Bok Tocu
tak mungkin dapat melatih seorang murid yang memiliki ilmu
silat setinggi kau, telah mengangkat siapa lagi sebagai
suhumu"
Dalam hati Boen Ching diam2 merasa terperanjat, Kong Ku
ini ternyata hanya begitu saja telah mengetahui tinggi
rendahnya kepandaian yang dimilikinya, dengan tawar
sahutnya .
"Aku hanya pernah mengangkat seorang sebagai suhuku,
tak ada lagi orang yang kedua". Kong Ku tertawa dingin,
ujarnya. "Kalau demikian, aku hanya dapat menghantarkan
kau masuk kedalam telaga ini saja". Hati Boen Ching menjadi
tergetar, entah mengapa Kong Ku ini berbuat demikian,
tanyanya. "Mengapa.....? .
Kong Ku tertawa dingin, sahutnya. "Memangnya aku akan
menghantarkan kau masuk kedalam telaga tak ada halangan
untuk memberitahukan kepadamu, karena engkau telah
melatih ilmu Hiat Mo Kang" Boen Ching menjadi tertegun, dia
tak pernah mengetahui kapan dirinya pernah melatih ilmu
"Hiat Mo Kang" itu pikirannya segera bergerak pikirnya
pastilah karena dia pernah menjalankan ilmu untuk
membalikkan jalannya hawa murni didalam tubuhnya,
mungkin Kong Ku lalu mengatakan dia pernah melatih ilmu
"Hiat Mo Kang".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kong Ku dengan perlahan berjalan mendekati Boen Ching,


Boen Ching segera memusatkan pikirannya menanti
kedatangan musuh, ketinggian dari ilmu yang dimiliki Kong Ku
ini jauh melebihi Toan Bok Cie Jien maupun Seh Tu Hoa satu
tingkat, ini hari rupanya sukar baginya untuk lolos dari
kematian.
Bwee Giok yang berada disamping nampak hal ini dengan
keras membentak: "Tahan.— "
Kong Ku dengan dingin tertawa terkekeh, ujarnya.
"Ternyata ada orang yang datang menghalanginya" Sehabis
mengucapkaa itu ia tertawa dingin lagi.
Kepada Bwee Giok ujar Boen Ching. "Nona Bwee tak boleh
berbuat demikian, turun ketelaga ini belum tentu mati, apalagi
belum tentu aku mau menurutinya, kau mau menemani aku
datang kemari aku sudah sangat berterima kasih, engkau
sebagai Siauw TOuwcu dari perkumpulan Elang Sakti haruslah
dapat menjaga dirimu baik2."
Bwee Giok dengan perlahan menundukkan kepalanya, tak
berkata sepatah katapun. Sambil tersenyum ujar Boen Ching
lagi. "Nona Bwee tahukah kau aku selamanya sangat
menghormati dan memuji kau, semangatmu sikapmu,
semuanya tak dapat dilampui oleh orang lain."
Bwee Giok menundukkan kepalanya, sejenak kemudian
ujarnya. "Aku dapat membalaskan dendam bagimu"
Selesai berkata ia mendongakkan kepalanya memandang
tajam kearah Boen Ching.
Boen Ching yang nampak sepasang matanya, hatinya tak
urung menjadi berdebar, sepasang mata Bwee Giok penuh
dengan air mata, setelah memandang tajam sejenak kearah
Boen Ching, ia balikkan tubuhnya dan lari turun gunung. Boen
Ching memandang terpesona pada bayangan Bwee Giok,
hatinya terasa sangat terharu, Bwee Giok demikian teguhnya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dirinya akan segera jatuh kedalam telaga seperti halnya Yuen


Fu.
oooXcoo
BAYANGAN dari Bwee Giok mulai lenyap ditengah
pepohonan, tetapi pada mata Boen Ching tetap terbayang
wajahnya, sekonyong- konyong ia merasa lirikan dan
senyuman Bwee Giok sangat mendalam sekali tertera didalam
hati nya, sedang gadis pada cermin itu sekalipun mempunyai
kesempatan hanya dua kali saja untuk bertemu tetapi itu
semuanya lamunan saja di dalam benaknya, seolah-olah
dalam waktu yang sekejap itu dia telah merasakan itu
semuanya hanya terombang-ambing tak menentu jaraknya
dengan dia demikian jauhnya, sedangkan Bwee Giok adalah
yang sesungguhnya.
-ooo0dw0ooo-

SEPASANG mata Boen Ching memandang terpesona kearah


dimana bayangan Bwee Giok tadi lenyap, dengan tertawa
dingin ujar Kong Ku. "Orang sudah pergi jauh, masih ada
apanya yang baik untuk dilihat, aku akan melihat gadis cilik itu
mempunyai daya apa untuk membalaskan dendammu." Boen
Ching pun tertawa dingin, sahutnya.
"Tetapi aku kira ini hari yang akan jatuh ke dalam telaga
bukannya aku melainkan kau sendiri, akupun akan melihat
murid-murid dan cucu muridmu itu dengan cara apa untuk
membalaskan dendam bagimu."
Kong Ku mendongakkan kepalanya, tertawa panjang,
sejenak kemudian kepada Seh Tu Hoa dan Toan Bok Cie Jien
ujarnya dengan dingin.
"Kau berdua apakah masih berani tinggal disini ? Apakah
harus aku yang menghantarkan ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Toan Bok Cie Jien tertawa dingin, ujarnya. "Apakah kami


harus dengan demikian saja meninggalkan tempat ini ?"
Kong Ku dengan dingin tertawa tergelak, tubuhnya
bagaikan kilat mendesak mendekati Toan Bok Cie Jien, tangan
kanan Toan Bok Cie Jien segera mendorong, dengan
menggunakan gentong arak ditangannya ia mendorong
kearah Kong Ku.
Ia menjadi mendengus melihat hal ini, kedua jarinya
ditegakkan, dengan menggunakan kekuatan dari jarinya itu
dengan keras menerima tenaga dorongan dari gentong arak
Toan Bok Cie Jien itu.
Suatu bunyi yang sangat nyaring terdengar, Toan Bok Cie
Jien segera terdesak mundur sebanyak dua langkah oleh
tenaga jari yang dilancarkan Kong Ku ini, wajahnya berubah
menjadi pucat pasi, sejenak kemudian ujarnya.
"Karena dua jarimu ini, aku Toan Bok Cie Jien terpaksa tak
dapat berbuat apa-apa lagi, tetapi lain waktu kalau kita
ketemu lagi, sampai waktu itu pulalah kita harus membuat
perhitungan lagi."
Sesudah berkata tubuhnya berkelebat turun ke bawah
gunung. Kong Ku dengan dingin membalikkan tubuhnya,
wajahnya berhenti tepat dihadapan Seh
Tu-Hoa.
Seh Tu Hoa tahu dirinyapun bukanlah tandingannya,
dengan perlahan ia menghela napas, segera ia memberi tanda
kepada Shie Chiau Nio dan Seh Tu Hong, puteranya, tiga
orang ber-sama2 mundur turun kebawah gunung. Kong Ku
terakhir memutar kearah Boen Ching, ujarnya. "Aku masih
akan memberikan waktu sejenak bagimu untuk hidup, kau
boleh lihat bagaimana aku akan mengambil hioloo itu."
Seusai berkata ia balikkan tubuhnya dan bertepuk dua kali
kedalam rimba.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sepuluh orang yang berpakaian hijau muncul dari rimba itu


dengan menggotong seutas tali.
Boen Ching nampak tali itu dibuat dari serabut yang sangat
keras, pada ujung tali itu terdapat sebuah bola besi yang
berwarna hitam, belum saja ia berjalan mendekat ia sudah
merasa getaran yang hebat dari pedangnya itu, bagaikan mau
terlepas dari sarungnya. Dalam hati Boen Ching menjadi
sangat terkejut, ia tahu besi itu tentulah adalah sebuah besi
semberani, Kiranya Kong-Ku hendak menggunakan bola besi
semberani itu untuk menghisap hioloo kuno yang berada
didasar telaga itu, sehingga dirinya tak usah menempuh jalan
yang lebih bahaya lagi. Kong Ku menerima ujung tali yang ada
bola besinya itu dari orang-orang itu, dia mendengus,
berpuluh-puluh kaki tali dari serabut itu hanya sedikit
digetarkan telah menjadi kencang bagaikan panah, kemudian
besi semberani itu di lemparkan ketengah telaga.
Boen Ching memperhatikan air dari telaga itu nampak pada
telaga itu timbul gelombang-gelombang kecil, pada wajah
Kong Ku timbul suatu senyuman yang seolah-olah bangga
akan pekerjaan itu. Tak lama kemudian tangan kanan Kong Ku
di sontekkan keatas, besi semberani tersebut segera melayang
meninggalkan air. Boen Ching nampak pada sekitar besi
semberani itu penuh dengan bermacam-macam senjata, Kong
Ku menunggu hingga besi semberani itu meninggalkan dari
atas air, ia tak perlu memandang, hanya dengan mendengar
dari suara benda itu meninggalkan air, serta tenaga
ditangannya telah mengetahui bahwa ia tak berhasil
menghisap hioloo itu keluar dari telaga.
tangan kanannya segera dibalik, besi semberani itu sekali
lagi masuk kertalam telaga, kali ini Kong Ku telah
mengarahkan seluruh tenaganya keatas tali itu, tampak tali itu
lurus bagaikan toya, dan disabetkan keatas permukaan air
telaga itu. Sekonyong-konyong dari dalam telaga itu muncul
suatu tiang air yang menerjang keluar dari dalam telaga, air
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

telaga mengembang naik dengan cepatnya, sedang pada


wajah Kong Ku nampak perasaan yang sangat terkejut.
Air telaga itu terus mengembang naik hingga setinggi
sepuluh kaki lebih, terdengar suara gemuruh, sebuah kepala
naga yang berwarna putih salju muncul kepermukaan air.
Boen Ching menjadi sangat terkejut, telaga itu ternyata
bernama sebagai telaga Naga Dingin, binatang aneh itu sudah
tentu tak dapat diragukan lagi adalah Naga Dingin yang
diceritakan bersembunyi didasar telaga itu, tak disangka ini
hari ternyata terpancing keluar oleh besi semberani yang
dilemparkan oleh Kong Ku.
pada tigapuluh tahun yang lalu, sepasang mata Kong Ku
dikorek keluar oleh Thian Jan Shu, tetapi sekarang sekalipun
ia tak dapat melihat, tetapi ketajaman dari perasaannya ini
lebih dari sepasang mata orang biasa. Dia hanya mengetahui
kalau Naga Dingin dari telaga itu telah terpancing keluar oleh
besi semberani yang dilemparkan oleh dia, ini hari kalau mau
dengan lancar mendapatkan hioloo kuno itu, kiranya tak
mungkinakan teejadi. Naga dingin itu munculkan kepalanya
kepermukaan tetapi bagaikan ekornya dirantai tak dapat
munculkan lagi tubuhnya, sepasang matanya yang
memancarkan sinar bagaikan dua buah gulungan api yang
memandang kearah tepi telaga. Kong Ku mendengus dengan
dinginnya, dia agaknyapun telah mengetahui kalau naga
dingin itu tak dapat munculkan tubuhnya lagi, tangan
kanannya ditarik dengan keras, untuk menarik kembali besi
semberaninya itu, tetapi tarikannya kali ini tetap tak berhasil,
besi semberani itu bagaikan terkait sesuatu benda yang tak
dapat bergerak, sehingga tak dapat di tarik keluar. Naga
dingin itu mendongakkan kepalanya sambil mementangkan
mulutnya, suatu percikan air yang berwarna putih memancar
kearah dua orang itu.
Kong Ku mundur selangkah kebelakang, Boen Ching juga
tak berani menentang datangnya air itu, dia juga mundur
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kebelakang selangkah. Kong Ku mendengus, kepada Boen


Ching ujarnya.
"Naga dingin telah muncul, ini hari akan mengambil hioloo
sudah tentu tak mungkin akan dapat dilakukan, sekarang apa
kau mau bergebrak deagan aku ? ."
Boen Ching tahu orang2 dari golongan sesat itu tak ada
seorangpun yang mempunyai aturan, dengan tawar sahutnya.
"Aku memang mempunyai niat untuk berbuat demikian."
Mendengar perkataan Boen Ching itu dengan dingin sahut
Kong Ku.
"Bagus kiranya juga mempunyai semangat, kalau begitu
cabutlah pedangmu keluar." Boen Ching dengan tertawa
berkata.
"Mengapa harus menggunakan pedang, apa boleh dibilang
dengan menggunakan sepasang tanganku itu tak mempunyai
harga untuk bertempur denganmu?"
Kong Ku dengan dingin tertawa terkekeh, ujarnya. "Kalau
memang nya demikian aku juga tak akan sungkan-sungkan
lagi" Boen Ching melirik memandamg ketengah telaga, pada
saat ini naga dingin telah menyelam lagi kedalam air, sedang
airpun mulai menjadi surut kembali sedang tali serat dari Kong
Kupun telah dibuang pada permukaan air kembali menjadi
tenang, bagaikan tidak pernah terjadi sesuatupun. Kong Ku
nampak Boen Ching demikian besar nyalinya, malah mengira
mungkin dia mempuyai jurus- jurus ilmu silat yang lihai,
tangan kanannya dengan perlahan dipukulkan keluar dengan
menggunakan jurus "Yu Ling Tang Cau" atau mencakar sisik
mega, ditepukkan ketubuh Boen Ching.
Boen Ching mengangkat tangan kanannya, dan mencekal
tangan pada urat nadi tangan Kong Ku.
Kong ku dengan perlahan mendengus, tangan kanannya
dibalik dan balik mencekal tangan kanan Boen Ching, ia
segera mengeraskan tangan kanannya, ternyata dia tak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menghindar atau berkelit sedikitpun juga dan dengan perlahan


dia membiarkan tangannya dicekal oleh Kong Ku.
Kong ku dalam satu jurus berhasil mencekal tangan kanan
Boen Ching. dia pun merasa amat terkejut. jurus "Yun Ling
Tang Cau" ini sebetulntya sebagian besar adalah merupakan
gerakan pancingan, dan digunakan untuk memancing musuh
untuk turun tangan, sedang Boen Ching ternyata mengajukan
diri untuk ditawan, entah dia mempunyai tujuan apa. Dia yang
mencekal tangan Boen Ching, dalam hatinya malah balik
merasa curiga, untuk sesaat tak dapat mengambil keputusan
untuk apa pun. Boen Ching tak bergerak sedikitpun juga, ia
menanti Kong Ku untuk turun tangan untuk ke dua kalinya.
Kong Ku dengan perlahan mendengus pikirnya:
"Tak perduli kau akan berbuat apa, pokoknya akan
kulemparkan kau kedalam telaga terlebih dahulu baru berkata
lagi". Tangan kanannya digetarkan dan melemparkan tubuh
Boen Ching ketengah telaga dingin itu.
Boen Ching sejak tadi telah bersikap menanti gerakannya,
Kong Ko kini ternyata melemparkan tubuhnya, ia segera
mengembalikan tangannya untuk balas mencekal pergelangan
tangan Kong Ku dan mengerahkan jurus "Thian tee Ie weh"
dari ilmu "Thian Thien Kioe Sih".
Pergelangan tangan Kong Ku yang dicekal oleh Boen Ching
segera mengeluarkan suara tertahan, ternyata jurus Boen
Ching ini tidak berhasil menggerakan tubuh Kong Ku
sedikitpun juga dalam hatinya sedikitpun juga, dalam hatinya
sedikit merasa sangat terkejut, kemudian melancarkan lagi
jurus "Shie Thian Song Gwat" Tubuhnya berputar diudara,
semula Kong Ku oleh jurus "Thian tee Ieweh" dari Boen Ching
ini telah membuat kuda-kudanya menjadi tergempur, pada
saat ini dibuat berputar lagi oleh tenaga dalam jurus Boen
Ching ini, mau tak mau membuatnya terjungkir balik, untung
dia segera memutarkan tubuhnya, kalau tidak maka tubuhnya
akan terlempar ke tengah telaga oleh jurus Boen Ching ini.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

wajah Kong ku segera berubah, dengan dingin ujarnya:


"Tak dapat disalahkan lagi kau berani bicara besar, kiranya
kau masih sangat hafal dari ilmu sakti dunia kangouw yakni
ilmu "Thian Thien Kioe Sih." Boen Ching nampak dirinya harus
berputar berpuluh2 kali baru dapat membuat Kong ku
terjungkir sekali bahkan tidak terjatuh pada arah yang dituju
olehnya, hatinya menjadi sangat terkejut, tetapi ia tidak tahu
kalau dalam hati Kong kujauh lebih terkejut jika dibandingkan
dengan dirinya, kehebatan dari ilmu Thay Thien Kioe Sih tak
ada bandingan nya, kalau saja lweekang yang dimiliki Boen
Ching lebih tinggi dari dirinya, bukankah dirinya akan
terlempar jatuh ke tengah telaga, Boen Ching ini tak dapat
dibiarkan hidup lebih lama lagi. kalau tidak jika bertambah
beberapa tahun lagi, dirinya mana dapat menandingi dia lagi.
Kong Ku pertama kali karena memandang rendah pada
pihak musuh sehingga terkena pancingan, setelah berdiri
tegak ditanah tak henti-hentinya ia tertawa dingin sedang
tubuhnya mendekat pada Boen Ching lagi.
Boen Ching dengan tawar berkata.
"Thay Thien Kioe Sih tidaklah hanya sebagian itu saja,
engkau mau melemparkan aku ke dalam telaga untuk
bertempur mati-matian dengan naga dingin itu, aku kira
tidaklah demikian mudahnya untuk melakukannya."
Kong Ku tertawa dingin, ujarnya. "Aku harap kau jangan
terlalu meninggikan dirimu sendiri, ilmu Thay Thien Kioe Sih
mungkin sungguh dapat disebut sebagai ilmu sakti didalam
Bu-lim, tetapi kalau kau yang menggunakan, aku kira masih
sangat terlalu jauh untuk dikatakan. Sewaktu mengucapkan
perkataan itu,"
tubuhnya bagaikan kilat cepatnya mendesak mendekat
ketubuh Boen Ching. Boen Ching sambil mengundurkan diri
melancarkan serangan dengan menggunakan gerakan tubuh
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Sie Liu Eng Hong" ia berusaha untuk memunahkan serangan


musuh itu.
Kong Ku dengan dingin mendengus,jari tengah dan
telunjuk dari tangan kanannya dengan perlahan disentilkan,
segulung angin yang amattajam mengikuti arah yang ditunjuk
menyerang kearah tubuh Boen Ching.
Dalam hati Boen Ching merasa sangat terkejut, sungguh
tak disangka olehnya kalau Kong Ku ternyata dapat melatih
ilmu sakti semacam ini, dengan demikian gerakan tubuh "Sie
Liu Eng Hong" nya jadi kehilangan kehebatannya.
Dengan tergesa-gesa ia menghindar kesamping untuk
menghindari serangan yang menyerang dirinya Itu dengan
hebatnya Itu.
Kong Ku dengan dingin mendengus, pada saat tubuhnya
berkelebat tangannya telah menyambar mencengkram
punggung Boen Ching, sedang tangan kanannya bergerak
menotok jalan darah pada punggung Boen Ching, kemudian
ujarnya.
"Kau sendiri dapat membebaskan totokan ini, setelah
sampai pada dasar telaga bebaskanlah sendiri, Ilmu Thay
Thien Kioe Sih terhadapku juga telah tak ada gunanya,
hanyalah tinggal menanti budak kecil itu membalas dendam
bagimu."
setelah berkata dengan perlahan tangan kanannya
mendorong, melemparkan tubuh Boen Ching ketengah telaga.
Jalan darah pada punggung Boen Ching tertotok, dia sadar
bahwa satu satunya jalan kehidupan baginya adalah jika ia
dapat membebaskan totokan tepat pada waktunya, kalau
tidak kiranya dirinya juga akan terkubur didasar telaga itu.
untuk membebaskan totokan bukanlah suatu pekerjaan
yang sangat mudah dan tak mungklin dalam waktu yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

singkat dengan menggunakan hawa murninya untuk


membebaskan totokan tersebut.
Begitu Kong Ku melepaskan tangannya, dia mulai dengan
mengerahkan hawa murninya untuk membebaskan totokan
itu.
Tubuh Boen ching yang dilemparkan ketengah telaga
ditengah udara berturut-turut ia bersalto beberapa kali, dan
kemudian jatuh ditengah telaga naga dingin itu.
Begitu tubuhnya bertemu dengan air telaga, tanpa terasa
seluruh tubuhnya menjadi berkerut, rasa dingin dari air telaga
naga dingin ini jauh lebih hebat dair penderitaannya jika
dibandingkan dengan rasa dingin daripada Han Siong Leng
Uh.
Seluruh tubuhnya terasa diserangoleh rasa dingin yang
hebat dari air telaga tersebut, tapi pada dadanya terasa
hangat sekali.
Dalam hati Boen Ching diam2 merasa heran dan bercampur
terkejut. Cermin "Thian Tuen" yang biasanya ditempatkan
pada dadanya itu mengeluarkan suatu hawa yang dingin dan
nyaman, pada saat ini bagaimana dapat berbalik
mengeluarkan hawa yang hangat?
Dia yang dibesarkan dilautan Timur, sudah tentu menyelam
diantara ombak bagi dia tidaklah merupakan suatu urusan
yang berat baginya untuk bertahan napas didalam air dapat
mancapai tiga jam lamanya tapi jika jalan darahnya tak dapat
dibebaskan, dengan sendirinya tangan dan kakinya menjadi
tak dapat bergerak. Tubuhnya yang masuk jadi tak dapat
bergerak, tubuhnya yang masuk ke dalam air segera
tenggelam ke dasar telaga.
Boen Ching menutup matanya dan mulai menjalankan
pernapasan, dia tahu pada tubuhnya ada cermin pusaka yang
melindungi tubuhnya dna tak usah lagi takut akan hawa dingin
dari air telaga itu, dia hanya dengan memusatkan seluruh
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

perhatiannya untuk menjalankan pernapasan guna


membebaskan totokannya.
Setelah menjalankan tiga kali putaran tiga tempat jalan
darah yang tertotok dalam tubuhnya telah dapat dibebaskan
seluruhnya, baru tubuhnya akan digerakan untuk naik keatas
sebuah arus berputar yang sangat santar telah menerjang
ketubuhnya.
Dalam hati Boen Ching diam2 merasa sangat terkejut,
ketika ia membuka matanya untuk melihat, ternyata naga
dingin penghuni telaga naga dingin itu sedang datang
mendekati tubuhnya dan menerjang kearahnya dengan cepat
dan ter-gesa2 ia menghindar kesamping.
matanya memperhatikan keadaan sekitarnya, sebenarnya
memangnya telah melatih untuk memandang di tempat yang
gelap, di tempat yang gelap gulita itu dengan samar-samar ia
telah dapat melihat dasar telaga yang letaknya tak jauh dari
dirinya. Didasar Telaga naga dingin tersebut, terlentang
berpuluh2 sosok tengkorak manusia, ada yang dalam sikap
duduk ada pula yang dalam keadaan telentang, sedang
tengkorak2 itu banyak juga yang telah hancur berantakan,
diatas tubuh tengkorak-tengkorak itu penuh dengan lumpur,
ketika air mengalir melalui tengkorak itu dan menghilangkan
Lumpur yang ada diatasnya, barulah dapat dilihat wajah
sesungguhnya dari tengkorak itu. Naga dingin itu ditengah
remang2nya air telaga tampak yang sangat putih sekali-
bagaikan salju, panjangnya kira-kira empat lima kaki,
sepasang matanya berwarna merah darah, didalam air
sekalipun gerakannya sangat lincah, tetapi ekornya terdapat
seutas rantai besi yang sangat besar sekali. Boen Ching
setelah menghidari terjangan naga dingin itu, menurut
pengalamannya yang ia dapatkan,jika menemui binatang buas
didalam air sekali kali tidak dapat melarikan dirinya, sebagai
manusia kegesitan waktu bergerak tidak mungkin dapat
melawan kelincahan dan gerakan binatang penghuni air. Dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

membalikkan tubuhnya sambil mencabut keluar pedang


panjangnya, matanya dengan tajam memperhatikan naga
dingin itu. Naga dingin itupun memperhatikan Boen Ching
kedua belah pihak menantikan saat yang baik untuk bergerak.
Boen Ching tahu bahwa sebangsa ular atau naga jika dalam
air kekuatan ekor naga dingin itu, meskipun dia mempunyai
cermin pusaka yang melindungi jantungnya tetapi
bagaimanapun juga tak dapat menghindarkan diri dari
serangan hawa dingin dari telaga itu, kakinya dan tangannya
mulai menjadi kaku.
Naga dingin itu setelah memperhatikan Boen Ching
sejenak, mulutnya yang besar itu membuka dan menutup,
sekumpulan air yang sangat santar kembali menyerang kearah
Boen Ching dengan hebat.
Boen Ching menjadi sangat terkejut tubuhnya bergerak
menghindar kesamping, tetapi sekumpulan air yang santar itu
setelah melewati pergi, terasa lagi suatu hawa yang sangat
dingin sekali menyerang kearah nya, saking dinginnya,
membuat dia hampir2 gemetar.
Naga dingin itu nampak serangannya tidak mengenai
sasaran, tubuhnya maju mendesak kearah Boen Ching lebih
dekat lagi.
Pedang panjang ditangan kanan Boen Ching dengan cepat
menusuk keluar tetapi naga dingin itu tetap meneejang
kedepan sekalipun pedang Boen Ching dengan cepat
mengenai tubuh naga dingin itu, tetapi naga dingin itu
sedikitpun tidak menderita luka apapun, sambil
mementangkan mulutnya lebar-lebar, tubuhnya mendesak
lebih dekat lagi ke tubuh Boen Ching, dalam jarak tidak lebih
dari tiga kaki saja.
Boen Ching dengan tergesa-gesa menyingkir ke samping.
Naga dingin itu dengan gusar melototkan matanya, tubuhnya
bergerak dengan kerasnya, membuat pada dasar telaga itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

timbul suatu ombak yang keras, pasir dan lumpur bergolak,


segulung demi segulung ombak besar itu menerjang
ketubuhnya dengan keras. Boen Ching yang terpukul oleh
ombak yang sangat besar itu dipaksa mundur terus
kebelakang.
Naga dingin itu disamping menggerakkan tubuhnya hingga
menimbulkan ombak yang besar, tubuhnya bagaikan kilat
cepatnya mendesak kearah Boen Ching. Boen Ching berturut-
turut menghindar kesamping, mendadak dia merasakan suatu
arus yang sangat cepat dan santer menerjang dari belakang
tubuhnya. Dia menjadi terkejut, tidak sempat lagi untuk
menoleh kebelakang, tahu-tahu telah dihisap oleh arus keras
yang menyerang dirinya itu dan membawanya kedalam suatu
gua yang sangat gelap sekali.
Boen Ching dengan cepat menutup seluruh pernapasannya,
mengikuti arus keras itu tubuhnya mengalir terus, dia dengan
seluruh perhatiannya memperhatikan keadaan sekelilingnya,
nampak didalam gua itu empat penjurunya penuh dengan
batu2 aneh yang sangat runcing sekaU.
Dalam hatinya diam-diam dia merasa sangat terkejut,
ditengah teejangan arus telaga yang demikian derasnya itu
ternyata terdapat batu-batu aneh yang demikian runcing nya,
jikalau bukan dirinya telah berhasil melatih ilmu memandang
didalam kegelapan, kiranya sejak tadi telah mengalami
kematian. Arus deras itu menerjang terus dengan santer nya,
tak lama kemudian telah sampai ditengah suatu telaga yang
sangat gelap sekali. Boen Ching yang telah sangat lama
menutup seluruh pernapasannya, pada saat ini merasa arus
air itu mulai menjadi perlahan, dengan cepat tubuhuya
digerakkan, untuk timbul keatas permukaan air dan mengirup
udara segar. Setelah ia menghirup udara panjang2, dengan
perlahan ia membuka kedua matanya kembali tetapi terasa
didalam gua itu sangat terang sekali oleh suatu sinar yang
berkilauan, sinar itu menusuk kedalam matanya, membuat dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

hampir2 tak dapat mementangkan matanya, dalam hatinya


diam2 merasa heran dan terkejut, Boen Ching dengan cermat
memandang kekanan dan kekirinya, nampak disebelah kiri dari
goa itu terdapat sebuah batu gunung yang panjangnya
beberapa kali dan muncul dari permukaan atas, sinar yang
menyilaukan mata itu timbul dari atas batu gunung yang besar
itu.
Boen Ching yang tidak dapat melihat dengan jelas, dalam
hatinya mendadak timbul rasa ingin tahunya, tak disangka di
belakang dimana terdapat arus yang demikian santarnya itu
ternyata terdapat suatu tempat seperti ini, entah barang
apakah yang terlihat memancarkan sinar yang berkilauan itu.
Dia menarik napas panjang2, tubuhnya melompat melayang
keatas dan hinggap diatas batu besar itu.
Sesampai diatas batu itu, nampak disekeliling dari batu itu
ternyata ada beberapa kaki luasnya, diatas batu itu terdapat
tulang belulang dari seekor naga yang membujur panjang,
sepasang matanya memancarkan sinar merah yang
berkilauan, sedang didalam mulutnya terdapat sebuah benda
bulat yang menyerupai sebutir pil yang berwarna emas. Sinar
berkilauan yang tadi terlihat itu kiranya berasal dari pil
berwarna emas tersebut.
Disamping tulang belulang dari naga itu masih terdapat
sebuah mayat dari seorang hweesio yang dalam sikap sedang
bersila, sekalipun hweeesio itu telah wafat lama sekali, tetapi
wajahnya masih tetap utuh seperti orang yang masih hidup,
pada wajahnya terlihat senyuman yang sangat ramah sekali.
Boen Ching menarik napas panjang-panjang, dalam hati
pikirnya. "Entah hweesio ini berasal dari angkatan yang
keberapa, ternyata dapat wafat ditempat ini."
Dia memandang keadaan sekelilingnya, nampak arus itu
mengalir kesuatu gua yang gelap, sedang tulang dari naga
itupun menerobos masuk lagi kedalam gua yang tingginya
satu setengah kaki.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Untung baginya pedang panjang dan buntalannya terbawa


pada tubuhnya, dia sambil menghela napas lega, menurunkan
pedang dan buntalannya keatas tanah, dapat sampai ditempat
ini juga dapat dihitung sangat beruntung sekali, kalau tidak
banyak waktu lebih lama sedikit lagi berdiam di dalam telaga
naga dingin itu, juga bukannya mati kedinginan juga mungkin
mati tertelan oleh Naga dingin itu. Dia bertindak dua langkah
kedepan, nampak diatas dinding batu didepan gua itu agaknya
terukir beberapa tulisan, dia bertindak ke depan memandang,
diatas batu itu ternyata terukirkan kata.
"Thay Tong tahun kedua, Pendeta Thian Tok Wang Huo
wafat ditempat ini, bersama-sama dengan naga emas melawat
kebarat, merantai Naga dingin didasar telaga Naga dingin.
pendatang yang berjodoh dapat menelan pil berwarna
emas yang ditinggalkan oleh naga emas itu, ilmu sakti dari
Tinggoan yang telah lenyap empat abad yang lalu "Hong Loei
Chiet Kiam" dapat menundukkan naga, ilmu "Hong Loei Chiet
Kiam ini sebenarnya adalah ilmu sakti dari daerah Tionggoan,
tetapi karena merasa akibatnya terlalu hebat dan kelihayannya
tak ada bandingannya, bukanlah orang persilatan yang dapat
mempelajarinya, hingga tak berani menerima murid, ilmu yang
berasal dari Tionggoan sudah tentu harus dikembali kan
kedaerah Tionggoan, kini diwariskan pada orang yang
mendatang, gua ini, karena menurut anggapan orang yang
dapat memasuki gua ini tentu orang yang mempunyai rejeki
besar, dan jangan menggunakannya untuk melakukan
kejahatan. Tulisan itu sampai disitu telah berhenti, Boen Ching
setelah nampak hal ini menjadi menghela napas, kira nya pil
yang berwarna emas itu adalah pil sakti naga emas itu.
Dia membalikkan tubuhnya dan berjalan ke depan Wang
Huo Thaysu, dapat diduga hwesio sakti dari ribuan tahun yang
lalu ini pasti adalah seorang manusia aneh yang sakti, segera
ia berlutut dan bersujut memberi hormat, seluruh tubuh dari
Wang Huo Thaysu itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kemudian dengan perlahau-lahan ia bangkit berdiri dan


mengambil pil berwarna emas itu yang diletakkan keatas
tanganya setelah memandangnya sejenak barulah
memasukkan kedalam mulut dan ditelan.
Segera ia duduk bersila untuk mengatur jalan
pernapasannya, begitu pil berwarna emas itu masuk kedalam
mulutnya, segera pula ia merasa sebuah arus yang panas
mengalir masuk kedalam tubuhnya, sedang tulangnya
mengeluarkan serentetan suara yang perlahan, hawa dingin
yang tadi menyerang dirinya kini dengan cepat telah tersapu
hilang.
Setelah mengatur pernapasannya hingga hawa murninya
berputar tiga kali keseluruh tubuh nya dia baru menghela
napas lega dan bangkit berdiri terasa tubuhnya menjadi
sangat segar sekali, hawa murninya terus menembus
keseluruh urat nadi dan jalan darahnya.
Pada saat bernapas, tenaga tubuh dan hawa murninya
bergerak dengan sangat perlahan sekali, bagaikan akan
menerobos terus keseluruh tubuhnya.
Dalam hati diam-diam merasa sangat girang, tak disangka
pada saat menghadapi keadaan yang bahaya malah balik
berganti dengan mendapat keuntungan dan menemui kejadian
yang aneh.
Boen Ching setelah menelanpil berwarna emas itu dan
nampak empat penjuru dari tempat itu memancarkan sinar
yang sangat menyilaukan mata itu, dalam hatinya mulai timbul
rasa curiga, dengan memusatkan seluruh perhatiannya ia
memandang, nampak tulang belulang dari naga emas itu
menjulur masuk kedalam gua itu bahkan memancarkan sinar
yang sangat menyilaukan mata.
Dia teringat akan pesan yang ditinggalkan oleh Wang Huo
Thaysu yang mengatakan bahwa terdapat ilmu sakti dari dunia
persilatan yaitu "Hong Loei Chiet Kiam" atau tujuh pedang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

angin petir, dalam hati diam-diam pikirnya "Aku kini ternyata


telah menelanpil berwarna emas dari naga emas itu, mengapa
tidak sekalian mempelajari ilmu "Hong Loei Chiet Kiam", apa
lagi aku kini tidak mempunyai urusan, mau keluar dari gua
inipun tak mungkin dapat keluar."
Berpikir sampai disini, ia memungut pedang panjang nya
kembali samhil mengambil buntalannya ia berjalan masuk ke
dalam gua tersebut.
Baru ia masuk kedalam gua itu, pandangan dihadapannya
menjadi terang, dalam gua itu dari tingginya yang hanya
setengah kaki itu kini telan berubah menjadi beberapa kaki
tingginya empat penjuru dari gua batu itu penuh dengan intan
permata, sedang ubinnya terbuat dari batu giok, di tengah
gua itu terdapat sebuah kolam air dan ditengah kolam itu
terdapat seekor naga emas yang memancarkan airnya.
Boen Ching yang nampak hal itu menjadi tertegun,
pemandangan semacam ini sekaiipun di dalam istana
kaisarpun juga tak dapat menemuinya.
Disamping dari kolam itu terdapat tujuh buah patung
manusia yang terbuat dari emas, dengan mencekal sebilah
pedang panjang masing-masing berdiri dengan gayanya yang
berbeda satu dengan yang lainnya, setiap patung dari emas
itu sungguh sangat hidup dan indah pembuatannya, bagaikan
orang sungguh-sungguh.
Boen Ching setelah menurunkan buntalannya ke atas
tanah, dengan perlahan ia berjalan mendekati, dengan sinar
yang terkejut bercampur heran ia memandang ketujuh patung
yang terbuat dari emas itu, dengan hasil pembuatannya yang
demikian indahnya itu,
kiranya pada saat ini tak seorangpun yang dapat
menandingi hasil pembuatannya yang demikian hidupnya itu.
Dengan perlahan dia mencabut keluar pedangnya satu
gerakan demi satu gerakan, satu jurus demi satu jurus ia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mulai mempelajarinya, diam-diam dia merasakan bahwa ilmu


"Hong Loie chiet Kiam" ini bukan saja sangat hebat sekali,
bahkan keanehan dan akibat yang timbul dari jurus-jurus itu
sukar sekali untuk ditandingi, seluruh jurus itu terdiri jurus-
jurus serangan semuanya.
Boen ching setelah mencoba menirukan ilmu "Hong Loei
chiet Kiam" itu satu kali, merasakan bahwa untuk mempelajari
ilmu itu ia menemukan kesukaran-kesukaran. mulailah dia
memandang dengan Cermat satu jurus demi satu jurus,
seluruh patung yang terbuat dari emas itu terlihat bentuk-
bentuk dari otot-otot dan urat-urat nadinya.
Boen ching sambil menirukan Cara dan bentuk dari tiap
jurus, ia mulai menggerak-gerakkan pedangnya, terasa
baginya sangat berat sekali.
Didalam gua itu tumbuh pula berbagai macam buah-
buahan liar, Boen ching pun mulai melatih ilmu "Hong Loei
chiet Kiam" itu didalam gua tersebut, setelah merasa lelah ia
baru beristirahat didalam gua itu tak nampak matahari, hal ini
membuatnya tak mengetahui kalau waktu itu adalah siang
atau malam.
Entah telah lewat berapa lama Boen ching masih selalu
memusatkan perhatiannya pada pertemuan yang bakal
diadakan diloteng oei Hok lo pada jam 8 malam Tiong chiu, ia
tinggal lebih lama lagi didalam gua itu, begitu ia selesai
melatih ilmu "Hong Loei chiet Kiam" itu segera pula mulai
bersiap untuk meninggalkan gua tersebut.
Setelah keluar dari dalam gua, ia berlutut dan memberi
hormat pada mayat Wang Huo Thaysu kemudian
mengencangkan pedang dan buntalannya pada tubuhnya dan
balikkan tubuhnya loncat masuk kedalam air, mengikuti
mengalirnya air ia bergerak maju.
Setelah lewat beberapa saat sampailah dia pada arus yang
deras itu, sekali lagi ia menutup seluruh pernapasannya, tetapi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kali ini arus itu mengalirnya terlalu panjang, belum saja


sampai diluar gua dia telah didesak untuk mulai minum air
telaga itu, baru kemasukan air dua tegukan, tak tahan diri dan
jatuh tak sadarkan diri.
lewat beberapa waktu, ketika ia siuman kembali, dirinya
telah terlentang di suatu sungai kecil.
Boen ching mengelengkan kepala, terdengar dari samping
tubuhnya ada orang yang sedang bertanya pada dirinya.
"Siangkong, akhirnya kau sadar kembali."
Boen ching miringkan mukanya memandang kesamping
tubuhnya tampak seorang tukang kayu berusia pertengahan
berdiri disamping tubuhnya, Boen ching merasakan tubuhnya
sangat lelah sekali, kepada tukang pencari kayu itu sambil
tertawa, ujarnya. "Tempat ini tolong tanya apa namanya "
Tukang pencari kayu itu sambil tersenyum balas menyahut.
"Tempat ini adalah dikaki gunung Tlong Thiau, tadi aku
sedang pergi mencari kayu nampak siangkong terombang
ambing oleh air dan lewat ditempat ini, untung aku sempat
dengan Cepat menolong dirimu."
Boen ching dengan seenaknya menganggukkan kepalanya,
sedang dalam hatinya diam-diam ia berpikir.
"Bukankah aku sedang berada digunung Hong San? "
Mendadak hatinya menjadi tergetar, dengan Cemas tanyanya:
"Benarkah tempat ini adalah gunung Tlong Thiau ?"
Tukang pencari kayu berusia pertengahan itu dengan
tersenyum menganggukkan kepala.
dalam hati Boen ching merasa sangat terkejut, dia berdiam
didalam gua dimana terdapat kolam nagaemas itu entah telah
berapa lamanya, sedang jarak antara Gunung siong San
sampai disini ratusan li jauhnya, dengan cemas tanyanya pula.
"Tolong tanya apakah malam Tiong chiu telah lewat atau
belum?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tukang pencari kayu berusia pertengahan itu nampak


wajah Boen ching demikian tegangnya, dia menjadi tertegun,
kemudian sambil tersenyum ujarnya .
"Siangkong, kini sedang bulan tujuh tanggal lima belas,
jarak sampai malam Tiong chiu masih sangat jauh sekali "
"oh... " setelah mendengar perkataan itu Boen ching baru
dapat menjadi agak tenang, walaupun demikian dia berdiam
didalam gua itu juga kurang lebih satu bulan lamanya, setelah
termenung sejenak dari dalam sakunya ia mengambil
sepotong perak dan diberikan kepada tukang pencari kayu
berusia pertengahan itu sambil ujarnya.
"Terima kasih sekali kepadamu, ini sedikit pemberian
dariku, harap kau mau menerimanya "
sehabis berkata ia berjalan kearah depan.
Tukang pencari kayu yang berusia pertengahan itu menjadi
tertegun, dengan termangu-mangu ia memandang kearah
Boen ching.
dalam hati Boen ching menjadi sedikit merasa bingung,
kejadian yang dialami pada beberapa hari ini semuanya
bagaikan impian saja, dengan perlahan dia berjalan maju
kedepan setelah mencari suatu tempat yang sunyi dan bersih
ia mulai menjalankan pernapasan untuk kemudian
melanjutkan perjalanannya lagi.
Dia teringat akan Kong Ku kemudian teringat pula Bwee
Giok, saat Bwee Giok sebelum meninggalkan dirinya, sinar
matanya juga perkataan yang diucapkannya, hatinya makia
lama makin merasa menjadi berat sekali, dia tidak
menginginkan Bwee Giok naik keatas istana chie Lan Kong,
tentu dia telah menganggap dirinya telah binasa, sekarang
bagaimana baiknya.
Boen ching berpikir terus, entah Bwee Giok kini berada
dimana, ingin sekali dia untuk menemui seseorang untuk
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ditanyai bagaimana keadaan dunia kangouwpada waktu baru-


baru ini. .
Sambil berpikir tak karuan, dia menarik napas panjang-
panjang dan berlari kearah gunung siong San.
Setelah melewati sebuah pa dang rumput, sampailah
disuatu bukit kecil. Mendadak Boen ching mendengar suatu
suara yang sangat aneh sekali menggema dari belakang bukit
itu, dengan Cepat tubuhnya berkelebat melayang keatas
puncak kecil itu, tanpa terasa hatinya menjadi sangat terkejut.
Dibawah bukit kecil itu tampak berpuluh-puluh orang
berbaju hijau sedang mengepung beberapa orang. orang itu
ternyata adalah Kong Sun Seh, Pek HOuw serta Pek Hian Ling
tiga orang.
Ditinjau dari dandanan serta pakaian yang dipakai orang-
orang itu, sekali pandang saja telah mengetahui kalau orang-
orang itu adalah anak buah dari pihak chie Lan Kong, dalam
hati Boen ching diam-diam merasa sangat terkejut, tak
disangka entah karena urusan apa ternyata orang-orang dari
chie Lan Kong telah bergebrak dengan orang-orang dari pihak
Thian San Pay.
Jlka dilihat dari situasi serta keadaannya dapat dilihat Kong
sun Seh bertiga telah didesak dibawah angin, sedang Kong
Sun Sekpun telah mulai melancarkan ilmu "Thay Bong cap
Pwee san" yang sangat terkenal itu.
Lawan orang-orang berbaju hijau itu nampak tubuh Kong
Sun Seh melayang ketengah udara segera pula berpencar
membentuk suatu barisan pedang.
Kong Sun Sek dengan sekuat tenaga menyerang kebawah,
tetapi seluruh jurus serangannya berhasil dipunahkan oleh
pihak lawan-
Begitu jurus serangan dari ilmu "Thay Kong cap pwee san"
itu telah habis digunakan tubuhnya melayang turun lagi keatas
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tanah. Selain dari orang berbaju hijau itu bagaikan angin


puyuh mendesak mendekat, diantara berkelebatnya sinar
pedang yang berkilauan, dari bentuk menyerang yang tak
karuan kedudukannya tadi, kini telah berubah menjadi suatu
jaringan pedang yang sangat tepat sekali, dalam waktu
sekejap mata saja Kong Sun Sek, Pek Hian Ling telah
terjerumus dalam suatu pertempuran yang sangat payah
sekali.
Boen ching menjadi mengerutkan slisnya, dalam hatinya
dan sadar bahwa jika hal ini diteruskan demikian, tiga orang
itu pasti akan mengalami kekalahan seCara total, terhadap
tiga orang itu dia sedikitpun tidak mempunyai permusuhan
apapun, bahkan sebaliknya terhadap pihak chie Lan Kong dia
mempunyai sedikit ganjalan.
Sebenarnya didalam hatinya memang sudah mempunyai
niat untuk mencari orang untuk menanyakan berita-berita dari
dunia kangouw baru2 ini, kini dia tak dapat lagi untuk
bertindak terlambat. sambil bersiul nyaring, ia menarik napas
panjang-panjang sedang tubuhnya meloncat ke tengah udara
dandari atas puncak bukit kecil itu melayang turun dan
menubruk kearah belasan orang berbaju hijau itu.
Begitu siulan nyaring Boen ching itu keluar dari mulutnya,
sekelompok orang-orang itu telah mengetahui kalau telah
kedatangan musuh yang tangguh, pada saat miringkan
mukanya untuk memandang, Boen ching dari tempat setinggi
puluhan kaki itu telah melayang turun.
Kong Sun Sek bertiga dalam hatinya menjadi sangat girang,
sedang puluhan orang berbaju hijau itu sebaliknya merasa
sangat terkejut, didalam Bu lim orang yang dapat
melayangkan tubuhnya ditempat datar sejauh puluhan kaki
saja sudah sangat sukar untuk menemuinya, Boen ching kini
dapat meloncat naik keatas sejauh puluhan kaki untuk
kemudian melayang turun kembali keatas tanah, sungguh
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

merupakan suatu berita yang dapat mengejutkan orang yang


mendengarnya.
Nampak keadaan demikian itu mereka telah mengetahui
kalau Boen ching adalah musuh bukan kawan. kini musuh
tangguh telah tiba, mana sempat untuk mengusir Kong Sun
Sek bertiga.
Puluhan orang berbaju hijau itu bersama-sama bergerak
mundur, dengan sendirinya telah membentuk suatu barisan
pedang yang sangat kuat sekali.
Tubuh Boen ching yang baru berada ditengah udara
mencabut keluar pedangnya, pada saat tubuhnya hendak
turun keatas tanah, dengan Cepat ia menarik napas panjang-
panjang, dengan keras ia meloncat kan tubuhnya naik lagi
setinggi dua kaki lebih, kemudian bersalto dan mengubah
kedudukannya dengan kepala diatas dan kakinya berada
dibawah.
Ie Bok Kiamnya ditengah udara membuat suatu guratan
panjang, menyapu kearah puluhan orang berbaju hijau itu.
Jurus serangan yang dilakukan Boen ching ini dilancarkan
dengan sangat hebat sekali, dengan mendatar menyapu
kearah puluhan orang berbaju hijau itu, pedang panjang dari
orang-orang berbaju hijau itu bersama-sama ditusukkan
keluar membentuk suatu bayangan pedang dan balas
menyapu kearah Boen ching.
Ketika pertama kali Boen ching tiba di tempat itu telah
mengandung niat untuk menekan orang-orang itu dibawah
pedangnya, dia dengan dingin mendengus, tenaga murninya
dikerahkan ketubuh pedang Ie Bok Kiamnya bukannya
menghindar malah sebaliknya menyambut kemuka.
Kong Sun Sek yang nampak dengan tiba-tiba Boen ching
muncul ditempat itu, sebenarnya dalam hatinya merasa
sangat girang. tetapi kini ternyata Boen ching berani dengan
keras melawan "Yun cang Tin Hoat" atau ilmu barisan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kelambu mega dari pihak chie Lan Kong, bukankah dengan


akan menjerumuskan diri kedalam maut??
Yun cang Tin Hoat dari pihak chie Lan Kong adalah sakti
yang paling diandalkan oleh chie Lan Kong didalam menjagoi
dunia kangouw, begitu barisan itu di gerakkan barisan ini
dapat menyerupai ilmu Pek pay, bahkan jika dibandingkan
dengan ilmu Pat Sian Tian Hoat itu jauh lebih hebat lagi, jika
barisan ini dibentuk keCuali bagi mereka yang memiliki ilmu
tenaga dalam yang tinggi, kalau tidak sekali terjerumus
didalamnya sukar sekali untuk meloloskan diri dari kematian.
TETAPI dia hanya mengkhawatirkau keselamatan dari Boen
ching dengan sia2 saja, Boen ching setelah menelanpil
berwarna emas dari Naga emas itu, kemajuan yang dicapai
didalam tenaga dalamnya adalah diluar dugaan dirinya dimana
tempat yang disabet oleh pedang panjang dari puluhan orang
berbaju hijau itu, diantara suara yang sangat aneh telah patah
menjadi dua semuanya.
Boen ching dengan wajah yang seperti tak pernah terjadi
hal apa-apa turun keatas tanah, sedang puluhan orang
berbaju hijau itu dengan termangu2 berdiri mematung disana.
Kong Sun sek pun saking terkejutnya berdiri tertegun
disana, untuk sesaat tak dapat mengucapkan sepatah katapun
juga .
Boen ching berjalan mendekati ketiga orang itu, kepada
Pek HOuw dan Pek Hian Ling ia tersenyum, kemudian ujarnya
kepada Kong Sun Sek: "Kong Sun Cianpwe, telah lama tak
bertemu apa baik-baik saja ?" Kong sun Sek setelah tertegun
sejenak. kemudian sambil tersenyum sahutnya.
"Didalam dunia kangouw telah mengabar kan bahwa kau
telah dilemparkan kedalam telaga naga dingin hingga
menemui ajalnya oleh pimpinan Tiga bersaudara chie Lan
Kong, Kong Ku."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching nampak Kong Sun Sek meskipun tertawa, tetapi


pada wajahnya tertutup oleh kedukaan, diapun memandang
sejenak pada Pek HOuw serta Pek Hian Ling pada waktu
biasanya tak mungkin dapat demikian tenangnya, tetapi
sebaliknya pada wajah dua orang itu pun terlihat sikapnya
yang aCuh tak aCuh, agaknya ada suatu urusan yang sangat
berat yang menimpa diri mereka. Sambil tertawa tawar
ujarnya.
"Berita yang disiarkan memang benar, tetapi sekalipun aku
dilemparkan oleh Keng Ku ke dalam telaga, tetapi untung
tidak sampai mengalami kematian, ini hari baru saja lolos dari
kesukaran, ternyata telah bertemu dengan Cianpwe."
Kong Sun sek setelah menyapu sejenak pada puluhan
orang berbaju hijau itu, kemudian ujarnya.
"Mereka itu semuanya adalah orang-orang dari pihak chie
Lan Kong, sedang chie Lan Kong telah mendapatkan hioloo
peninggalan dari Hay Gwat Thaysu, bahkan kini telah
bergabung dengan enam partai besar lainnya."
Dengan nada yang terkejut Boen ching mengeluarkan suara
tertahan, hioloo kuno itu ternyata akhirnya juga didapat oleh
Kong Ku, tetapi entah oleh karena sebab mengapa dia dapat
bergabung dengan keenam partai besar lainnya, menurut
pendapatnya hal ini sebetulnya tak penting untuk terjadi. Kong
sun Sek sambil tersenyum tawar ujarnya.
"ciangbunjin dari Thian San Pay, Pek Hong Siang dengan
membawa senjata pusaka Thian Liong Suo telah pergi
kegunung Khongtong, tetapi ternyata telah menemui ajalnya
ditangan Bu Kie cie".
Hati Boen ching menjadi tergetar, ciangbunjin dari Thian
San Pay ternyata telah mengalami kematian ditangan Bu Kie
cie, kalau begitu tak salah lagi kalau sikap dari Pek HOuw dan
Pek Hian Ling demikian anehnya. Tetapi . . .. dengan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kepandaian Bu Kie cie apakah dapat menahan kehebatan dan


kelihayan senjata pusaka Thian Liong Suo ?-?
Kong Sun Sek tidak menanti Boen ching membuka mulut
untuk bertanya, dengan mendengus ujarnya lagi.
"Senjata Thian Liong Suo yang berada ditangan Pek Hong
Siang kiranya-kiranya adalah yang palsu, yang asli sejak
sepuluh tahun yang lalu telah diganti oleh Bu Kie chie, tak
dapat disalahkan lagi kalau sepuluh tahun kemudian pihak
Kong-tong-pay demikian rapat hubungannya dengan pihak
Thian San Pay, dia adalah karena takut terbongkar rahasianya,
dan sekarang telah mendapatkan tiga buah senjata pusaka
Thian Liong Suo bahkan bersekongkol dengan pihak chie Lan
Kong."
dalam hati Boen ching segera sadar, Bu Kie chie ternyata
demikian kejamnya, pada sepuluh tahun yang lalu telah
merencanakan suatu rencana busuk untuk membunuh mati
Thian San chiet Kiam.
"Malahan menukar senjata pusaka "Thian Liong Suo" yang
asli dengan yang palsu dan kini membunuh pula Pek Hong
siang.
Sedang mereka bercakap-cakap. dari atas gundukan atas
punoak gunung kecil itu melayang turun seorang lelaki
berpakaian berwarna hijau.
Setelah lelaki berbaju hijau itu muncul, bagaikan kilat
cepatnya berkelekat dihadapan empat orang itu, sedang
matanya dengan sinar yang sangat dingin memandang
pedang ditangan berpuluh orang berbaju hijau yang telah
patah semuanya itu. Sejenak kemudian dengan nada yang
dingin ujarnya kepada Boen ching. "Suatu kepandain yang
sangat tinggi "
Boen ching dengan dingin mendengus, sambil balikkan
tubuhnya, sahutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Suatu gerakan Cakar ayam saja, tak berguna sedikitpun


jua, hanya masih belum memandang sebelah matapun pada
ilmu silat dari chie Lan Kong."
Kong Sun Sek yang nampak munculnya orang itu, tanpa
terasa dalam hatinya timbul rasa yang sangat terkejut, kiranya
yang baru datang ini adilah anak murid dari Kong Ku yakni
Yuen cong Hong.
Yuen cong Hong adalah anak murid kebanggaan dari Tiga
bersaudara chie Lan, sedang sebelum chie Lan menginjakkan
kakinya didunia kangouw, dia telah mempunyai nama yang
sangat Cemerlang, dan kini sekali lagi munculkan dirinya,
Ketinggian kepandaian yang dimilikinya dapat diterka
bagaimana tingginya. Dengan munculnya dia ini, kiranya
keempat orang itu sukar sekali untuk meloloskan diri.
Terdengar Yuen cong Hong dengan dingin tertawa panjang
kemudian ujarnya.
"Siapakah kau? Istana chie Lan selamanya tak ada seora
ngpun yang berani demikian memandang rendahnya, ternyata
engkau berani tidak memandang sebelah matapun juga
sungguh besar sekali omonganmu itu"
Dengan dingin sahut Boen ching. "Aku adalah Boen ching"
Yuan cong Hong menjadi tertegun tegasnya. "Kau adalah
Boen ching.?"
Boen ching dengan dingin tertawa panjang sejenak
kemnudian ujarnya lagi.
"Aku memang benar adalah Boen ching, orang yang telah
dilempar kedalam Telaga naga Dingin oleh seorang yang
berasal dari istana chie Lan Kong Ku."
sepasang alis Yuen cong Hong menjadi berkerut dengan
dingin katanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Sekalipun kau adaloh Boen ching lalu bagaimana? kau


baru saja lolos dari kematian ternyata kini telah
menghantarkan nyawa lagi." Sehabis berkata ia tertawa
dingin.
Sepasang mata Boen ching dengan tajam memperhatikan
Yuen cong Hong, tak henti-hentinya ia mengeluarkan tertawa
dinginnya.
Dengan nada yang dingin ujar Yuen cong Hong "Engkau
ternyata dapat sekaligus mematahkan lima belah pedang
panjang, tentunya mempunyai selikit andalan, berharga juga
bagiku untuk mempergunakan pedang."
Sambil berkata dengan perlahan lahan ia mencabut keluar
pedang panjangnya. Boen ching masih tetap tertawa dingin
tak mengucapkan sepatah katapun juga . Dalam hati Yuen
cong Hong makin menjadi gusar ujarnya
"Kali ini sejak ketiga orang suhunya menginjakkan kakinya
kembali didalam dunia kangouw belum pernah aku
menggunakan pedang selama tiga puluh tahun didalam dunia
kangouw belum pernah orang melihat ilmu pedang yang sakti
dari istana chie Lan dan kini kau bolehlah mencoba
kelihaiannya."
Sehabis berkata, pedang panjangnya sedikit digetarkan,
disaat memancarnya sinar pedang yang berkilauan pedang
tersebut telah ditusukkan ke tubuh Boen ching.
Kong Sun Sek yang nampak Boen ching demikian
memandang ringan pada pihak musuh, dalam hatinya diam-
diam merasa sangat cemas, perpisahannya yang demikian
lama dengannya, entah dia telah menemukan peristiwa aneh
apa lagi, dan mend apatkan jurus2 aneh apa.
Golongan istana chie Lan Kong ku adalah mengandalkan
ilmu Pedang "Mei Huan Kiam Hoat" atau ilmu pedang
pencabut sukmanya untuk menggetarkan seluruh dunia
kangouw.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sekali serangan yang dilancarkan Yuen cong Hong ini telah


membuat Boen ching mengetahui tinggi rendah dari
kepandaian yang dimilikinya, dia mundur kebelakang
selangkah, pedang panjang ditangan kanannya dicukilkan
keatas, menangkis tusukan pedang yang dilancarkan oleh
Yuen cong Hong.
Terdengar Yuen cong Hong dengan dingin mendengus,
pedang panjangnya ditekan kebawah ternyata telah
menggunakan arah yang berlawanan menusuk masuk lagi.
Dalam hati Boen ching sedikit merasa terkejut, ilmu pedang
"Mie Huan Kiam Hoat" dari golongan istana chie Lan ternyata
benar2 sangar aneh sekali, mau tak mau dia harus menunggu
saat yang baik baru bergebrak, kakinya menginjak dengan
kedudukan Pat Kwa, dengan gerakan tubuh "Sie Liu Eng
hong" menahan serangan musuh.
Pedang panjang Yuen cong Hong dengan datar menyabet
kedalam, tetapi ketinggian tenaga dalam yang dimiliki Boen
ching saat ini bukanlah dia dapat melawannya, Boen ching
hanya karena masih belum dapat meraba jelas keanehan dan
kelihayan dari ilmu pedangnya ia baru mengubah
kedudukannya menjadi pihak bertahan, membuat Yuen cong
Hong yang melancarkan serangannya ber-turut2 tak
mendapatkan hasilnya.
Boen ching sekaligus bertahan hingga berpuluh kali
serangan, sedang dalam hatinya berpikir, dirinya telah
menelan pil berwarna emas dari naga emas itu apakah hanya
dapat bertahan saja ??? Sejak dia menginjak kakinya didaerah
Tlonggoan, belum pernah dia memainkan ilmu pedang "Ie Bok
Kiam Hoat"nya dengan sungguh2, kini semangatnya telah
timbul, pedang panjang digetarkan. Ie Bok Kiam segera
menyerang dengan hebatnya dengan menggunakan jurus
"Kiam Hwie Thian coan menerjang kearah Yuen cong Hong.
Ie Bok Kiamnya dengan meminjam tenaga yang digerakkan
dari jari telunjuk dan jari tengahnya berputar setengah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

lingkaran ditengah udara, dengan disertai suatu desiran


pedang yang sangat tajam menusuk kejalan darah ching Boen
Hoat dibawah dada Yuen cong Hong.
Yuen cong Hong selamanya tidak menyangka kalau Boen
ching dapat melancarkan serangannya dari tempat itu, saking
terkejutnya berturut2 dia terdesak mundur sebanyak dua
langkah.
Boen ching yang nampak dalam satu jurus dia telah
mendapatkan hasil, tubuhnya segera mental kedepan pada
saat tangan kanannya ditekuk dan diluruskan lagi, ilmu
pedang "Ie Bok Kiam Hoat"nya telah dikerahkan seluruhnya.
Tan coe coen dengan mengandalkan ilmu pedang Ngo
Heng Kiam Hoatnya telah menjagoi daerah Sie Pak. dan Shie
Yuh Ku adalah puteri kesayangannya, sedang ilmu "Ie Bok
Kiam Hoat" pun telah menghisap hampir separuh bagian dari
intisari ilmu "Ngo Heng Kiam Hoat^ Boen ching yang dengan
rajin melatih ilmu "ie bok Kiam Hoat" terhadap ilmu "Ngo
Heng Kiam Hoat" tidaklah hafal, kini begitu ilmu "Ie Bok Kiam
Hoatnya dikerahkan, segera pula telah memaksa Yuen cong
Hong berada dibawah angin-
Golongan istana chie Lan dengan ilmu "Mie Huan Kiam
Hoat"nya telah menjagoi Bulim, tetapi keistimewaan dari ilmu
Mie Huang Kiam Hoat ini pada saat menyerang musuh
membuat pihak musuh sukar sekali untuk membedakan
tempat kedudukan tetapi kini begitu pihak musuh bertahan
dengan rapatnya, keistimewaannya dari ilmu pedang itu
menjadi punah sama sekali.
Begitu Boen ching mengerahkan ilmu "Ie Bok Kiam Hoat"
pada saat itu pula ia berhasil menduduki diatas angin, dimana
ujung pedangnya menunjuk ternyata semuanya memaksa
Yuen cong Hong untuk tetap berada dibawah angin-
Pada saat ini kesadaran dari Boen ching telah hilang sama
sekali, sejak dia datang kedaerah Tiong goan baru pertama
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kali ini dengan sungguh-sungguh dia melancarkan ilmu "ie Bok


Kiam Hoat" saking gembiranya dia menyerang membuatnya
lupa segala-galanya segera ia bersiul nyaring, ilmu "Huan Ie
Bok Kiam Hoat" telah dikerahkan pula seluruh jurus yang
digunakan adalah kebalikan dari jurus pedang biasa, keanehan
dan kelihayannya jauh melebihi dari ilmu "Mie Huan Kiam
Hoat"^
Sepuluh jurus belum sampai Yuen cong Hong telah dipaksa
untuk melepas pedang panjangnya dimana pedang di tangan
Boen ching berkelebat membuat pedang yang berada
ditangan Yuen cong Hong terpental terbang.
Boen ching sambil memasukkan pedangnya kembali
kedalam sarung ia memandang wajah Yuen cong Hong yang
pucat pasi itu, dengan dingin ujarnya.
"Tidak perduli golongan istana chie Lan akan bergabung
dengan beberapa golongan partai besar, tujuh buah hioloo
kuno peninggalan Thian Jan Shu itu pasti akan kurebut
kembali, kau Cepat merat dari sini dan beritahu pada Kong
Ku".
Wajah Yuen cong Hong sangat pucat sekali, setelah
termangu-mangu sejenak sambil memungut kembali pedang
panjangnya, ujarnya pada Boen ching.
"ini hari aku Yuen cong Hong kalah ditanganmu, aku
mengakui bahwa kepandaianku masih sangat Cetek. tetapi
kau ternyata berani memusuhi pihak istana chie Lan, kecuali
kau miliki ilmu silat yang tinggi seperti kepandaian Thian Jan
Shu itu, kalau tidak kau jangan harap dapat hidup lebih lama
lagi."
Sehabis berkata ia memandang tajam pada Boen ching
sejenak, kemudian memberi tanda pada berpuluh orang
berbaju hijau itu, dan putar tubuh meninggalkan tempat itu
dengan cepat.
Terdengar Boen ching dengan nada yang dingin ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Pertemuan yang diadakan diloteng oei Hok-Lopada bulan


delapan malam Tiong chiu apakah pihak istana chie Lan
mengambil bagian?"
Yuen cong Hong dengan membelakangi Boen ching,
dengan dingin ujarnya.
"Golongan istana chie Lin memiliki sebuah hioloo kuno
sudah tentu harus mengambil bagian pula, tentang soal ini
harap kau legakan hati saja". Sehabis berkata menolehpun
tidak dia, lari ke depan.
Boen ching memandang bayangan dari Yuen cong hong
dan berpuluh orang berbaju hijau itu sedang dalam hatinya
dia termenung. Senjata pusaka "Thian Liong Suo ternyata
telah jatuh ketanganBu Kie cie bahkan golongan istana chie
Lan pun telah melibatkan diri dalam persoalan ini, pada saat
yang diadakannya pertemuan diloteng oei Hok Lopada bulan
delapan malam Tiong chiu entahakan muncul beberapa
banyak lagi tokoh-tokoh Bulim yang telah lama mengasingkan
diri dari keramaian.
Kong Sun Sek nampak Boen ching ternyata dengan
demikian mudahnya telah dapat mengalahkan Yuen cong
Hong, mau tak mau membuatnya sedikit merasa terkejut,
kemajuan yang dicapai oleh Boen ching dalam kepaadaian
ilmu silat, sukar baginya untuk memperCayainya .
Tetapi kejadian ini telah terasa dihadapan matanya
membuat dia mau tak mau harus memperCayainya
Boen ching sambil membalikan tubuhnya tanyanya pada
Kong Sun Sek.
"Kong Sun Cianpwee aku mempunyai suatu urusan yang
hendak ditanyakan entah Cianpwe mengetahuinya tidak?"
Sambil tersenyum sahut Kong Sun Sek.
"Selama pisah dengan Boen Siauwhiap dalam beberapa
bulan saja, kini ketinggian dari tenaga dalam yang kau miliki
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

membuat aku orang tua untuk memikirkannyapun tidak berani


kalau sekiranya kau mempunyai urusan hendak ditanyakan,
tanyakanlah padaku, asal aku mengetahuinya tentu akan
memberitahukan padamu". Boen ching setelah termenung
sejenak dengan perlahan-lahan tanyanya:
"Bagaimana dengan keadaan dari Siauw Tou weu
perkumpulan Elang Sakti dari daerah TiangKang ini?"
"ooo --- " sahut Kong Sun sek. kemudian diapun termenung
tak mengucapkan sepatah katapun. Dalam hati Boen ching
terasa menjadi agak berat, ia tahu tentunya tidak ada
beritanya entah Bwee Giok ini bagaimana.
Kong Sun Sek setelah termenung sejenak ia memandang
sekejap pada Boen ching kemudian ujarnya.
"Pada masadekat ini orang-orang didalam dunia kangow
semuanya telah mengetahui kalau engkau telah terkubur
kedasar telaga naga dingin, bahkan Bwee Giok dengan kau
hubungannya sangat baik sekali dan setelah kembali ke telaga
thay Ouw lalu meminta ayahnya siauw siang Kiam Khek, Bwee
Hong untuk tampil ke depan membalaskan dendam untuk
kematianmu, bahkan suhunya Lam Hay coei Hong pun telah
terjun pula kedaerah Tionggoan, golongan istana chie Lan
telah bersatu padu dengan enam partai besar sudah tentu
perkumpulan Elang sakti tak berani bergerak seCara
gegabah".
"oooh---" sahut Boen ching, kemudian tanyanya.
"Bagaimana dengan Nona Bwee ?"
Kong Sun sek dengan terpaksa tersenyum kemudian
sahutnya. "Dia telah lenyap tanpa bekas-"
Dalam hati Boen ching terasa seperti dipukul dengan martil
yang sangat berat, Bwee Glok telah lenyap tanpa bekas? Dan
tentu telah pergi ke istana chie Lan Kong dengan kepandaian
yang dimilikinya itu sudah tentu hanya pergi menghantarkan
nyawanya saja dan berbuat demikian tentunya karena ingin
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

memancing ayahnya dan suhunya untuk ikut serta naik


keistana chie Lan Kong.
Mendadak pikiran yang serentetan menakutkan berkelebat
didalam benaknya. Terdengar Kong Sun Sek berkata lagi.
"Boen Siauwhiap apa tahu keadaan suhunya sicu.?"
Diam hati Boen ching sekali lagi merasa terkejut, didalam
dunia kangouw dia dikabarkan telah meninggal dunia, sudah
tentunya suhunya Ie Bok Tocu tidak akan menerimanya, entah
sekarang bagaimana keadaanya, dengan tergesa-gesa
tanyanya.
"Bagaimana dengan suhuku sekarang?" Sahut Keng Sun
sek.
"Suhumu dengan putrinya thian Jan shu pernah sekali naik
keistana chie Lan banyak sekali jago-jago yang lihay dan
jebakan maut terpaksa tanpa mendapatkan hasil ia balik
kembali, dan kini berada di telaga thay Ouw"
Boen ching menjadi lega hatinya, selamanya dia
mengetahui bahwa ilmu ginkang dari suhunya Ie Bok Tocu
pada saat ini tidak ada bandingannya, sekalipun tidak dapat
memenangkannya, tetapi juga tidak sampai mengalami
kekalahan, Han ching Yu adalah putri dari Thian Jan Shu,
kepandaian yang dimilikinya sudah tentu sangat tinggi sekali,
sehingga tidak usah menguatirkan keselamatan mereka
berdua tetapi masih ada seseorang Shie Siauw In, entah
bagaimana nasibnya.
Pada saat ini mau tak mau juga harus memikirkan
keselamatan dari Shie Siauw In-
Sambil menghela napas kata Kong Sun Sek pula. "Sedang
sumoaymu itu pun juga ikut lenyap pula."
Boen ching tak mengucapkan sepatah katapun dan
menundukkan kepalanya rendah2, diapun tidak mengetahui
bagai mana sebaiknya, Bwee Giok telah lenyap tanpa bekas,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Shie Siauw In pun ikut lenyap pula, bagaimana ia dapat tidak


menjadi sedih.
Setelah termenung sejenak Boen ching bertanya lagi
kepada Kong Sun Sek.
"Kong Sun Cianpwe sekarang akan pergi kemana?" Kong
Sun sek dengan perlahan menghela napas sahutnya.
"Kini aku akan membawa kedua kakak beradik ini pergi ke
gunung Thian San"
Boen ching berdiam diri tak mengucapkan sepatah
katapun, Kong Sun Sek menghela napas lagi ujarnya.
"Tetapi aku kira tidak mudah untuk pulang kembali, apa
lagi sekalipun setelah tiba digunung Thian san lalu apa
gunanya?
Tiba-tiba dalam hati Boen ching segera sadar kembali Kong
Sun sek sudah tentu sedang pergi mengundang Thian San
Hwie Eng atau elang sakti dari gunung Thian San suami isteri
turun gunung tetapi kedua orang itu sejak dahulu telah
bersumpah untuk tidak berkecimpung didunia kangouw lagi,
sekalipun telah sampai di gunung Thian San Hwee Eng belum
tentu akan menyetujui muncul kembali. setelah berpikir
sejenak. kemudian ujarnya:
"Kong Sun cianpwee harap berlega hati, sekalipun golongan
chie Lan Kong serta empat iblis sakti telah muncul, mungkin
juga Toasupek, Jie supek dan Sam supek ku tidak akan
berdiam diri untuk menonton, sampai pada saat ini aku telah
menemui Toa supek serta Sam supek ku, jika Jie Supek ku
muncul pula, maka Ngo Heng Tin bukanlah sudah hampir
menjadi genap?"
Kong Sun Sek menjadi termenung Tan coe coen sejak dulu
memangnya telah mempunyai tujuan hendak mengalahkan
Thian Jan Shu dengan menggunakan Ngo Heng Tin ini,
sekalipun Ngo Heng Tin selamanya belum pernah muncul
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

didalam Bulim, tetapi Thian Jan Shu beserta Tan coe coen dua
orang yang satu di Timur dan yang lain diBarat semuanya
adalah orang2 aneh yang bersama-sama mengangkat nama,
sekalipun perkataannya yang diucapkan melebihi dari pada
kenyataanya, tetapi kekuatan dari istana chie Lan Kong tentu
tidak akan memandang sebelah matapun juga .
Kong sun sek setelah termenung sejenak. kemudian
ujarnya.
"Terima kasih atas bantuan yang diberikan Boen ching
Siauwhiap hari ini, pada hari-hari mendatang apabila ada
kesempatan tentu akan kubalas budimu ini"
Boen ching sambil tertawa ujarnya. "Tak usah sungkan-
sungkan lagi"
Kong Sun Sek dan Pek How kakak beradik setelah berpisah
dengan Boen ching lalu berangkatlah menuju kegunung Thian
San, Boen ching memandang bayangan ketiga orang itu
hingga lenyap dari pandangan, sedang didalam hatinya diam-
diam menghela napas, kini Seh Tu Hoa telah masuk dalam
golongan hitam, kalau tidak kekuatan dari Ngo Heng Kiam Tin
bukanlah dapat menakuti golongan istana chie Lan Kong.
Dia menjadi termenung, "entah ini bagaimana baiknya,
pergi ketelaga Thay ow kah? ataukah langsung menuju
keistana chie Lan Kong"
Setelah berpikir sedang ia mengangkat mata keempat
penjuru, mendadak dia mend engar suara tertawa yang
sangat kalap. hatinya terasa sangat terkejut, dengan tergesa-
gesa ia menoleh memandang seora ng tua yang rambutnya
terurai panjang, kakinya telanjang dan pada tangannya,
mencekal sebatang pedang berlari dengan Cepatnya dari atas
bukit kecil itu.
Boen ching tidak mengetahui siapakah orang itu, tampak
orang tua itu begitu lari sampai dihadapan Boen ching segera
mengangkat pedangnya dan disabetkan ketubuhnya, Boen
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ching dengan cepat menyingkir ke samping, dalam hatinya


terasa sangat terkejut, tenaga dalam yang dimiliki orang tua
itu tidaklah berada dibawah Seh TU Hoa, entah kerena apa dia
telah mengangkat pedangnya dan menyerang kearah nya,
padahal dirinya tidak mengenalnya sama sekali dengan dia.
orang tua itu nampak tusukkan pedangnya tidak mencapai
pada sasarannya, sambil tertawa kalap sekali lagi ia menusuk
kearah Boen ching, sedang pada mulutnya teriaknya.
"Kalian semuanya selalu mengatakan kepandaian yang
dimiliki oleh Thian Jan Shu nomor wahid didalam dunia
kangouw, tetapi kalian semua seorangpun tidak mengetahui
bahwa kepandaian yang dimilikinya itu seluruhnya berasal dari
aku orang tua yang mewarisinya."
Boen cning menjadi sangat terkejut dengan tergera-gesa
dia menyingkir kesamping, dia tidak mengetahui siapakah
orang itu sebenarnya, kepandaian yang dimiliki Thian Jan Shu
selamanya dikatakan orang sebagai ilmu sakti yang tanpa
tandingan, tetapi juga tidak seorangpun yang mengetahui
siapakah sebenarnya suhunya yang mewarisi ilmu silat yang
demikian tingginya itu.
orang tua itu berturut-turut melancarkan beberapa kali
serangan, Boen ching yang nampak orang itu agak kegila-
gilaan, sedangkan jurus-jurus pedang tidak karuan sama
sekali, tetapi jika dipandang olehnya agaknya sangat dikenal
sekali.
Mendadak hatinya menjadi tergetar, didalam ilmu "Ngo
Heng Kiam Hoat" dia pernah melihat jurus-jurus ilmu pedang
tersebut, apakah dapat dikata dia adalah Jie Supeknya Lie
Hwee Yu She, Lam Kong Hun?
Tubuhnya dengan cepat mUndur ke belakang dan
teriaknya. "Tahan? Apa kau adalah Lam Kong supek?"
orang tua yang gila itu agaknya merasa terkejut, mendadak
menjadi tenang kembali, sedang pada mulutnya kemak kemik.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Lam Kong supek? Siapa yang memanggil Lam Kong


supek??."
Boen ching yang nampak orang tua gila itu berbuat
demikian, hatinya terasa berdesir, dalam hati pikirnya,
"kiranya tidak salah lagi, orang ini tentunya adalah Lie Hwee
Yu she, Lam Kong Hun, tetapi entah karena apa ia menjadi
gila, suhunya dan para supeknya telah berpisah hampir
mendekati dua puluh tahun lamanya, sedang Seh TU Hoa pun
telah menjadi sesat, Lam Kong Hun pun menjadi gila, dalam
hatinya tanpa terasa menjadi merasa sedikit keCewa.
Setelah termenung sejenak kemudian ujarnya.
"Benar engkau bernama Lam Kong Hun" Lam Kong Hun . .
."
Lam Kong Hun dengan termangu-mangu berdiri mematung
disana, sedang pada mulutnya tetap berkemak kemik,
ujarnya. "Lam Kong IHun? Lam Kong IHun???" sehabis
berkata ia tertawa terbahak-bahak dan lanjutnya.
"Aku adalah suhengnya Thian Jan Shu, Seluruh kepandaian
yang dimilikinya itu adalah aku yang mewariskan kepadanya,
jika kau ingin belajar ilmu silat yang seperti kepandaian dari
Thian Jan Shu, haruslah kau mengangkat aku sebagai suhu
terlebih dahulu."
Boen ching dengan keCewa menundukkan kepalanya
rendah-rendah, untuk sesaat tidak mengucapkan sepatah
katapunjua.
Terdengar Lam Kong Hun mendengus, dengan gusar
ujarnya.
"Bagaimana?, kau ternyata demikian beraninya tidak
mengangkat aku sebagai suhumu?, apakah dapat dikata kau
tidak takut kepadaku??"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sambil berkata tangannya yang mencekal pedang itu


digerak-gerakkan- Boen ching mengangkat kepalanya, sedang
diam-diam dia berpikir.
"Lam Kong IHun adalah supekku sendiri, dia dapat gila
hingga menjadi demikian, itu pasti ada sebabnya, aku tidaklah
tidak mengurusi urusan ini, bahkah Ngo Heng Kiam Tin yang
telah menggetarkan seluruh dunia kangouw itu pasti harus
dapat dikerahkan pula". Setelah termenung sejenak kemudian
ujarnya.
"Baiklah aku akan meugangkat kau sebagai suhuku"
Lam Kong Hun memandang kearah Boen ching dengan
tajam, bagaikan baginya terasa diluar dugaan, sejenak
kemudian dengan tertawa mengejek ujarnya. "Kiranya tidak
mempunyai semangat sedikitpun jua" sepasang alis Boen
ching menjadi berkerut, sedang dalam hati pikirnya.
"Bagaimanakah sebenarnya, tadi dia masih memaksa
dirinya untuk diangkat sebagai anak murid nya. bagaimana
dalam waktu sekejap telah berubah menjadi sedemikian rupa"
Hatinya segera bergerak pikirnya mungkin hal ini bukanlah
hasil pemikirannya, dirinya jika ingin mendapatkan kabar
berita mengenai sebab-sebab hingga Lam Kong IHun menjadi
gila, pastilah harus menuruti segala pemikiran diingininya.
Setelah berpikir demikian, ia dengan suara dingin
mendengus, dan ujarnya.
"Jangan dikata aku telah memiliki ilmu kepandaian silat
sedikitpun juga tidak mungkin aku mau mengangkat kau
sebagai suhuku"
Wajah Lam Kong Hun berubah menjadi dinugin, setelah
tertawa dingin sahutnya.
"Sungguhkah?? Engkau mengira kalau tidak mau
mendengar perkataan yang aku ucapkan lalu dapat enak-
enakankah? Tahukah Thian Jan Shu itu seluruhnya adalah aku
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

yang mengajarkan, asalkan kau dapat mempelajari


kepandaian sedikit saja telah dapat menjagoi seluruh Bu lim."
Boen Ching setelah berpikir sejenak kemudian sahutnya.
"sekalipun demikian engkau mengapa harus memaksa
untuk mewariskan kepadaku?, jika kau memiliki kepandaian
silat yang demikian tingginya mengapa tidak kau pergunakan
sendiri???"
Lam Kong Hun yang mendengar perkataan ini menjadi
termenung, sedang mulutnya berkemak kemik entah
mengatakan apa, suaranya sangat kacau sekali, sekalipun
Boen ching telah memusatkan seluruh perhatiannya untuk
mendengarkan apa yang sedang diucapkan oleh Lam Kong
Hun itu.
Lam Kong Hun setelah mengucapkan beberapa kata itu,
kemudian menggelengkan kepalanya dan tertawa terbahak-
bahak, pedang panjang yang berada ditangannya itu
disabetkan dua kali ditengah udara kemudian balikkan
tubuhnya dan lari pergi.
Boen ching menjadi tertegun, ia tahu bahwa pasti karena
jawaban yang diberikan olehnya itu tidak sesuai, dengan
tergesa-gesa ia lari mengejar, sedang mulutnya berteriak.
"Kau mempunyai kepandaian silat apa??"
Lam Kong Hun hanya tertawa terbahak-bahak tak
menjawab, dan tetap lari kearah depan.
Boen ching tidak mau melepaskan begitu saja, tubuhnya
segera bergerak mengejar, Ginkang dari Ie Bok Tocu adalah
menjagoi seluruh bulim, sedang tenaga dalam yang dimiliki
Boen ching sekarang ini sangat tinggi sekali bahkan melebihi
Ie Bok Tocu sendiri.
Pada saat ini begitu ilmu meringankan tubuhnya
dikerahkan, sedang Lam Kong Hun pun dalam keadaan tidak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

beres ingatannya, sehingga Boen ching dapat mengejar


disamping orang tua itu.
Terhadap Boen ching yang mengejar hingga disampingnya
itu, Lam Kong hun bagaikan tidak merasakan sama sekali, dia
sambil mengobat-abitkan pedangnya sambil lari kearah depan,
setelah berputar dijalanan yang sempit itu, tak lama kemudian
sampailah dibawah suatu pohon yang sangat besar.
Lam Kong Hun tertawa besar, tubuhnya berkelebat dan
menubruk kearah pohon besar itu, pedang panjangnya
berturut-turut menusuk beberapa kali, membuat tubuh pohon
yang besar itu tertusuk hingga berpuluh-puluh lubang besar.
Boen ching yang nampak pada tubuh pohon besar itu
terdapat berpuluh-puluh lubang tusukan yang besar, pula
beberapa bekas sabetan pedang, dalam hatinya terasa agak
terkejut, pada waktu itu kekuatan tenaga dalam yang dimiliki
oleh Seh TU Hoa, sedang jika dilihat sekarang ini didalam hal
kegesitan dan kehebatan dalam permainan ilmu pedang Lam
Kong Hun jauh melebihi Seh Tu Hoa, sedang kepandaian Seh
Tu Hoa dapat demikian lihaynya adalah berkat ilmu Thay
Thien Kloe Sih yang sangat aneh gerakannya dan ilmu pukulan
Koen Yuen ciang Hoat nya.
Lam Kong Hun tertawa besar, tubuhnya bagaikan terbang
Cepatnya mengitari pohon besar itu sambil melancarkan
serangan, sedang pada mulutnya teriaknya :
"Siapa yang mau belajar dari kau, jika kepandaian yang kau
miliki itu sangat tinggi mengapa dapat dirantai oleh orang lain
dengan besi yang demikian besarnya?"
Dalam hati Boen ching merasa terkejut, mendadak dari
sebelah kiri dari pohon tersebut terdengar suara tertawa yang
sangat aneh sekali, Boen ching tak mengetahui siapakah
orang yang tertawa itu tapi dalam hatinya dia menduga bahwa
pastilah orang inilah yang membuat Lam Kong IHun menjadi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tidak beres ingatannya, dengan cepat ia bersembunyi


dibelakang sebuah pohon besar didekatnya.
Seorang kakektua yang sangat kurus dan berambut
panjang berjalan mendatang, Boen ching nampak pada
punggung kakektua itu membawa seutas rantai yang sangat
besar, dia tahu orang yang disebut Lam Kong Hun tadi.
Lam Kong Hun terhadap orang yang sangat aneh ini
bagaikan tak melihatnya sama sekali, dia masih tetap tertawa
ter-bahak2 sedang tubuhnya bagaikan terbang cepatnya
menyerang ketubuh pohon yang besar itu.
Terdengar orang aneh itu tertawa dingin, dengan perlahan
ucapnya.
"Bagaimana? engkau masih tak mau menyerah,?" Sekalipun
waktu dia bicara sangat perlahan sekali, tapi setiap kata dan
setiap kalimat yang di ucapkan itu mengandung tenaga dalam
yang dapat dilihat jauh melebihi orang biasa,
Boen ching pernah melihat Kong Ku waktu ketawa besar
telah membuat gentar batang pohon hingga berbunyi
gemerisik, tapi orang aneh yang berada dihadapannya itu
telah dapat membuat daun dan bunga2 menjadi bergetar tak
henti2nya.
Tubuh Lam Kong Hun segera berhenti bergerak. setelah
menghembus napas dengan keras teriaknya.
"Siapa yang mau menyerah padamu, sedang rantai besar
yang ada ditubuhmupun itu tak sanggup untuk
melepaskannya masih ingin menerima aku sebagai muridmu?"
orang aneh itu dengan dingin tertawa panjang, untuk
sejenak ia menutup sepasang matanya, sedang pada
mututnya berkata. "Thian Boen Thay cing Siauw Hu. . ."
pada wajah Lam Kong Hun tampak rasa yang sangat
terkejut dan ngeri, setelah lewat beberapa waktu ia baru
menghembus napas lega dan ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Aku tak takut padamu yang tetap tak takut padamu, lalu
kau dapat berbuat bagaimana"
Sehabis berkata ia menggerakkan pedang panjang yang
ada ditangannya itu.
Pada wajah orang aneh itu menampakkan perasaan yang
sangat kecewa sekali sahutnya.
"Selama sepuluh tahun ini aku hanya pernah berjumpa
dengan kau seorang yang memiliki tenaga dalam yang
demikian tingginya, hanya kaulah seorang yang dapat
membantu aku melepaskan diri dari belenggu,jika kau
membantu aku membebaskan diri pastilah terhadapmu
mempunyai kebaikan"
Lam Kong Hun tertawa besar, tubuhnya melayang dan
menyabetkan pedangnya kesebuah pohon besar itu.
orang aneh itu dengan dingin mendengus, terdengar suara
yang sangat perlahan sekali tubuhnya bersama ramai yang
besar, itu telah menubruk ketubuh Lam Kong Hun, Boen ching
yang nampak hal ini dalam hatinya merasa sangat terkejut
sedang Lam Kong Hun diantara suara tertawa besarnya ia
balikkan tubuhnya menusuk ketubuh lawannya.
orang aneh itu setelah berhasil menghindar tusukan
pedang itu, ujarnya dengan nada yang keras.
"Kau ternyata berani melawan aku, jurus- jurus silatmu itu
seluruhnya aku telah mengetahuinya dengan jelas, aku
menasehatkan padamu lebih baik kau melepaskan pedangmu
saja "
Lam Kong Hun tidak memperdulikan padanya, pedang
panjangnya sekali lagi menusuk kearah orang aneh itu
sekalipun pada tulang iga orang aneh tersebut telah dirantai,
tetapi kegesitan dan kecepatan bergeraknya sangat
mengejutkan sekali, tampak dia mendatarkan tubuhnya sambil
melancarkan tusukan dengan jari tangannya, maka pedang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

panjang ditangan Lam Kong Hun menjadi miring kesamping,


sedang tangannya meneruskan serangan mencekal jalan
darah dibelakang punggung Lam Kong Hun.
Jalan darah Lam Kong Hun yang kena dicekal membuat
seluruh tubuhnya menjadi menggigil, dia menjadi kendor dan
terjatuh keatas tanah.
orang aneh itu meletakkan tubuh Lam Kong Hun keatas
tanah, dengan dingin ia tertawa serta ujarnya.
"Kau mau tidak membantu aku untuk melepaskan diriku ?"
Begitu jalan darah Lam Kong Hun dibebaskan ia tertawa
besar lagi tak henti-hentinya. orang aneh itu dengan dingin
mendengus, ia telah termenung sesaat kemudian ujarnya.
"Sudah hampir satu bulan lamanya engkau masih tetap
demikian, mungkin memangnya telah menjadi gila benar-
benar.
Sehabis berkata dia dengan dingin mendengus lagi, Boen
ching yang bersembunyi dibelakang pohon nampak waktu
orang aneh itu mendengus pada sepasang matanya
menampilkan napsu untuk membunuh tanpa terasa membuat
dia menjadi terperanjat, entah, orang aneh itu akan berbuat
apa.
Terdengar orang aneh itu berkata padalam Kong Hun-
"Kau janganlah berpura-pura menjadi gila, kau harus
mengetahui, jikalau kau memangnya benar-benar telah
menjadi orang gila aku juga tidak mungkinakan melepaskan
dirimu, terpaksa aku harus membunuh mati kau."
Lam Kong Hun masih tetap tertawa besar tiada henti-
hentinya.
orang aneh itu sekali lagi mendengus, Boen ching menjadi
terperanjat, ia tahu bahwa orang aneh itu segera akan
menurunkan tangan jahat terhadap Lam Kong Hun. pada saat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ini kalau tidak munculkan diripun tidak mungkin bisa terjadi,


dengan Cepat dia gerakkan tubuhnya dan berdiri didepan
pohon besar itu.
orang aneh itu nampak munculnya Boen ching ditempat itu
menjadi sangat terkejut, dengan tangan sebelah dia
mencengkeram tubuh Lam Kong Hun, sedang tubuhnya
dengan tergesa-gesa mundur satu kaki lebih kebelakang.
Dalam hati Boen ching menjadi bergerak ia tertawa tawar,
dengan perlahan mencabut keluar pedang Ie Bok Kiamnya,
ketika tangan kanannya digetarkan, Ie Bok Kiam telah lepas
dari cekalan tangan kanannya dengan menggunakan jurus
yang sangat lihay dari ilmu "ie Bok Kiam Hoat" Ie Bok Kiamnya
berputar setengah lingkaran ditengah udara membuat pohon
yang besar patah menjadi dua bagian, sedang pedangnya
dengan disertai suara yang sangat pertahan melayang kembali
ketangan Boen ching.
jurus ini adalah jurus "Kiam Hwee Thian con" dari ilmu
pedang "Ie Bok Kiam Hoat, Kiam Hwe Thian con" ini jika tidak
dilepaskan dari tangan merupakan jurus serangan untuk
menolong diri sendiri, sedang apabila pedang itu dilepaskan
dari tangan kehebatannya jauh lebih lihay.
orang aneh itu nampak Boen ching memperlihatkan
kepandaian yang sangat aneh dan lihay ini, menjadi berdiri
termangu2 disana.
Boen ching sambil tertawa memasukkan pedangnya
kedalam sarung, kepada orang aneh itu ujarnya:
"coba kau lihat tenaga dalamku ini apakah dapat
menolongmu untuk melepaskan diri dari bahaya ?"
Setelah berkata dengan tanpa terasa dia menyapu Lam
Kong Hun sekejap.
orang aneh itu dengan dingin memandang Boen ching dia
tidak mengetahui Boen ching karena urusan apa datang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ketempat ini, setelah termenung gejenak kemudian tanyanya.


"Engkau menginginkan apa?" Boen ching tertawa tawar
sahutnya. "Aku tidak menginginkan segala sesuatu"
orang aneh itu dengan dingin mendengus dia nampak Boen
ching munculkan diri dihadapannya tentu sangat
menguntungkan tetapi Boen ching mengatakan tidak
menghendaki segala sesuatu, dia tidak berani
memperCayainya, sebaliknya malah menaruh perasaan
Curiganya terhadap Boen ching.
Dia bertindak maju delapan langkah, Boen ching sambil
tersenyum, ujarnya.
"Tunggu kaujangan berjalan mendekat, jika aku berhasil
kau Cekal, halakan tindakan terlalu baik "
orang aneh itu dengan dingin mendengus, ujarnya.
Kau kalau memangnya tlah menyetujui menolong aku
keluar dari kesusahan dengan tanpa syarat apapun, tetapi
mengapa demikian takut kepadaku?? Engkau sebenarnya
disebabkan karena apa?-? ?"
Boen ching dengan tindak sewajarnya tertawa setelah
memandang kekanan dan kekiri sejenak kemudian ujarnya.
"Aku hanya merasa sangat heran, aku dengar kepandaian
silat yang dimiliki Thian Jan shu, itu adalah semuanya yang
kau ajarkan kalau memang begitu siapakah yang dapat
merantai kau disini?"
orang aneh itu mendengus, dengan nada yang gusar,
ujarnya.
"Jika kau menghendaki cepatlah menolong ku lolos dari
kesukaran tak usah banyak bicara lagi!"
Boen ching tertawa tawar sahutnya.
"Kalau memangnya begitu selamat tinggal "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sehabis berkata dia lalu membalikan tubuhnya dan berjalan


pergi.
orang aneh itu nampak Boen ching hendak pergi, dengan
keras teriaknya.
Boen ching balikkan tubuhnya sambil tersenyum, dengan
seenaknya tanyanya..
"Masih ada urusan apakah? ?"
orang aneh itu mendengus, setelah termenung sejenak
baru ujarnya..
"Engkau apa pasti ingin menanyakan soal itu kepadaku ?-?
?"
Boen ching melirik sejenak ke arah Lam Kong Hun, sambil
tertawa ujarnya.
"Aku memangnya ingin membantu kau meloloskan diri,
sudah seharusnya aku tahu siapakah kau sebenarnya, dan
karena urusan apakah hingga terkurung ditempat ini?"
orang itu menjadi termenung, sedang sepasang matanya
memandang tajam kearah Boen ching, sejenak kemudian
ujarnya. "Kau anak murid siapa ?"
Sambil tertawa sahut Boen ching.
"Sekarang ini adalah aku datang untuk menolong kau,
sudah seharusnya kau tak usah banyak bertanya."
orang aneh itu tertawa dingin, ujarnya:
"Baik kau sungguh sangat lihay sekali. tetapi telah aku
mengatakan siapakah aku sebenarnya, aku kira kau tak berani
datang menolong diriku ?" Boen ching mengerutkan alisnya,
sahutnya.
"Perkataanmu sungguh keterlaluan, aku kira walaupun kau
telah menyebutkan namamu aku juga belum pernah
mendengarnya." orang aneh itu tertawa dingin, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Kalau memangnya demikian, memberi-tahukan kepadamu


tak ada halangannya, aku bersama San Kwan Yu "
Boen ching menjadi termangu-mangu, sungguh tak
disangka iblis dari daerah Selatan yang telah lama dilupakan
oleh orang-orang Bulim ternyata telah muncul kembali
ditempat ini, sekalipun nama San Kwan Yu tak terlalu terkenal,
tetapi waktu itu untuk pertama kalinya berkelana didaerah
Tionggoan sekaligus membinasakan ratusan jago- jago Bulim
telah menggetarkan seluruh dunia kangouw, sedang sejak itu
pula jejaknya menjadi tak jelas, walaupun keturunan dari
jago-jago Bulim yang telah dibinasakan itu selalu mencarinya
tetapi tetap tak dapat mencari jejaknya. Dia menjadi
termangu-mangu kemudian sambil tertawa tawar ujarnya.
"Kukira pada saat ini didalam Bulim sudah jarang sekali
orang yang masih ingat akan nama Sang Kwan Yu lagi? "
Sang Kwan Yu tertawa dingin, ujarnya.
"Jika didengar dari perkataanmu, aku kira kau juga tak
mengenal akan aku Sang KwanYu" Sahut Boen ching dengan
tawar.
Sang Kwan Yu berturut-turut membunuh mati ratusan jago-
jago Bulim, mengenai urusan ini sih aku pernah
mendengarnya."
Sang Kwan Yu dengan dingin tertawa panjang, sejenak
kemudian ujarnya.
"Kiranya kau hanya mengetahui tentang urusan itu, tetapi
jika orang-orang yang benar2 mengetahui tentang diriku
seharusnyalah mengetahui tentang peristiwa aku membasmi
cing Jen dan chiong Lay dua partai".
Sepasang alis Boen ching menjadi berkerut,pada waktu itu
pengaruh dari partai cing Jen dan chiong Lay tidaklah di
bawah pengaruh dari tujuh partai besar, setiap partai
mempunyai anak murid sampai ribuan jumlahnya, sekali pun
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dia belum pernah mendengar tentang peristiwa ini tetapi


cukup dengan mendengar perkataan yang diucapkan oleh
Sang Kwan Yu sendiri, bahkan waktu berbicara seperti tidak
pernah terjadi hal tersebut, sudah cukup membuat hatinya
terasa berdesir dan ngeri.
Sang Kwan Yu tertawa dingin, tubuhnya berkelebat
bagaikan kilat Cepatnya menubruk kearah Boen ching.
Boen ching menjadi sangat terperanjat, tubuhnya dipaksa
mundur dua kaki lebih, Sang Kwan Yu dengan dingin
mendengus, ia mundur kembali ketempat asal, kepada Boen
ching ujarnya.
"Kau beranikah menolong aku ??".
Boen ching tidak menyangka kalau Sang- Kwan Yu datang
melanjutkan serangan mendadak, jika bukannya dia selalu
waspada, bukankah pada saat ini telah terjatuh di tangan
Sang Kwan Yu ?? berpikir sampai dismi, tanpa terasa
tubuhnya telah penuh dengan keringat dingin-
Setelah lewat beberapa waktu dia baru menyambut dengan
nada yang berat. Sang Kwan Yu tertawa dingin. ujarnya.
"Aku juga tidak perCaya kalau engkau mau menolong aku
dengan tanpa meminta apa- apa, bagaimana kalau aku
menurunkan serangkaian ilmu silat kepadamu sebagai balas
jasa kau menolong aku?-? ".
Tujuan dari Boen ching yang sebenarnya adalah ingin
menolong Lam Kong Hun saja, tetapi pada saat Boen ching
munculkan diri, Sang Kwan Yu telah berhasil menotok jalan
darah dari Lam Kong Hun, sehingga memaksa Boen ching
tidak dapat turun tangan untuk menolong.
Sambil tertawa kemudian ujarnya
"Boleh sih boleh, tetapi kau masih belum mengatakan
siapakah yang merantai dirimu"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sang Kwan Yu dengan dingin mendengus, setelah


memperhatikan sejenak seluruh tubuh Boen ching, dia dapat
merasakan bahwa Boen ching agaknya terhadap urusan dia
akan mewariskan serangkaian ilmu silat kepadanya itu tidaklah
terlalu memperhatikan, dia mulai mencurigai kalau Boen ching
mempunyai lain tujuan- Dengan tawar ujarnya.
"Adalah Thian Jan Shu yang merantai aku".
Dalam hati Boen ching terasa bergetar, kemudian dengan
tertawa ujarnya.
"Itulah sangat aneh sekali, Thian Jan Shu mengapa mau
merantai dirimu, jika menurut adatnya, dia tidaklah mungkin
mau membuang demikian banyak waktu hanya untuk
merantai kau"
Sang Kwan Yu memandang tajam kearah Boen ching dan
ujarnya.
"Aku mempunyai serangkai ilmu silat untuk ditukarkan
dengan bantuanmu menolong aku lolos dari bahaya, menurut
kau bagaimana ?-?"
Boen ching menganggukkan kepalanya.
Mendadak dia sadar bahwa Sang Kwan Yu telah mencurigai
dirinya, dengan tawar ujarnya.
"Baik sih baik saja, tetapi aku harus mengetahui terlebih
dahulu ilmu silat apakah yang akan kau wariskan kepadaku ".
Dengan dingin sahut Sang Kwan Yu:
"Setelah kau melepaskan diriku sudah tentu aku akan
memberitahukannya kepadamu " Boen ching setelah
termenung sejenak. baru ujarnya.
"Harus berbuat bagaimana, untuk melepaskan dirimu?-? " .
Ujar Sang Kwan Yu kemudian-
Sehabis berkata dia balikkan tubuhnya dan berjalan, tetapi
ketika dia melirik kesamping, nampak Lam Kong Hun masih
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

terlentang disampingnya, dengan perlahan dia mendengus,


sekarang ini Lam Kong Hun terhadapnya sudah tidak berguna
sama sekali, dia berpikirpun tidak, tangan kanannya diangkat,
dan akan memukul binasa Lam Kong Hun.
Boen ching yang nampak hal ini menjadi terkejut, dengan
cemas ujarnya dengan nada yang keras . "Tahan - - "
Sang Kwan YuBegeta menarik kembali hawa pukulannya,
setelah termenung sejenak, kemudian balikkan tubuhnya
memperhatikan Boen ching dengan tajam, tak henti-hentinya
dia tertawa dingin, sedang dalam hatinya berpikir, kiranya dia
datang kemari adalah karena Lam Kong Hun ini.
Boen ching nampak sikap Sang Kwan yu yang demikian itu,
dalam hatinya diam-diam merasa terkejut, sambil berpura-
pura bagaikan tak ada urusan sedikitpun ujarnya .
"Bagaimana aku dapat mengikuti kau pergi??"
Sang Kwan Yu setelah ragu-ragu sejenak, pikirnya
"Kiranya dia adalah takut setelah mengikuti aku lalu
ditangkap oleh aku ". Setelah memandang sejenak kearah
Lam Kong Hun, kemudian ujarnya .
"Kau legakanlah hatimu, kalaupun aku telah menyetujuinya
sudah tentu tidak akan menyesal lagi "
Boen ching nampak kecurigaan dari Sang-Kwan Yu telah
hilang, dia baru merasa berlega hati, sambil tertawa ujarnya.
"Kalau kau memangnya berkata demikian tapi bagaimana
aku dapat mempercayai omongan mu itu??"
sepasang mata Sang Kwan Yu memancarkan sinar yang
berkilat-kilat, kemudian ujarnya. Sambil tersenyum sahut Boen
ching:
"Hal ini adalah urusanmu sendiri, kau ingin aku
membantumu, sudah tentu urusan ini kau harus memikirkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sesuatu cara untuk menyelesaikan hal ini." Sambil berkata


tanpa sadar matanya, melirik sejenak kearah Lam Kong Hun.
Lirikannya ini sekalipun secara tak sengaja, tapi sejak tadi
Sang Kwan Yu memangnya telah menaruh rasa curiga. tapi
ketika dia memandang sekali lagi terlihat Boen ching bagaikan
tak tertarik akan urusan ini dalam hatinya timbul lagi perasaan
curiga terhadap Boen ching mungkinkah dia datang kemari
adalah karena urusan Lam Kong Hun.
Pikirannya segera berputar, teringat olehnya ketika saat
Boen ching munculkan dirinya adalah pada saat dia akan
membereskan Lam Kong Hun, didunia ini urusan yang
demikian tepatnya adalah tak mungkin demikian banyaknya.
Berpikir sampai disitu, dia tertawa dingin.
"Aku mempunyai suatu cara yang sangat bagus," sambil
berkata dia memandang sekejap kearah Lam Kong Hung dan
terusnya.
"orang ini aku berikan kepadamu, kau bolehkah berlega
hati."
Dalam hati Boen ching menjadi bergerak. dengan nada
yang Cepat ujarnya.
"Janganlah bergurau, aku meminta dia apa gunanya,
bukankah tadi kau masih ingin membinasakan dia dibawah
tanganmu ???" Dengan dingin Sang Kwan Yu.
"Tapi kau telah mencegahnya, bahkan sebanyak dua kali
kau mencegahku untuk membunuhnya..,"
Boen ching tertawa tawar, ujarnya.
"Mungkin karena kau terlalu bercuriga terhadap aku."
Sang Kwan Yu dengan dingin tertawa panjang ujarnya.
"Apa boleh dikata kau datang kemari bukannya karena dia
????"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sambil berkata dia tertawa dingin dia memandang tajam


kearah Boen ching, pada saat ini dia sudah dapat memastikan
maksud kedatangan Boen ching ke tempat itu. Boen ching
menjadi tertegun, ujarnya,
"Kau tak usah ber-pura2 lagi, jika kau berpura-pura sekali
lagi segera aku akan membunuh mati dia, aku mau melihat
kau bersiap akan berbuat bagaimana." Boen ching diam tak
menjawab, sasaat kemudian katanya.
"Untuk mengatakan yang sebenarnya juga tidaklah
mengapa, dia adalah Supekku, aku datang kemari
memangnya bertujuan untuk menolong dia." Sahut Seng
Kwan Yu dengan nada yang dingin-
"Bagus kalau memangnya demikian, supekmu kini telah
berada ditanganku, seharusnyalah kau turun tangan untuk
menolongnya, kalau tidak nyawa dari supekmu ini aku takkan
tanggung lagi."
Boen ching sambil membalikkan tubuhnya, ujarnya.
"supekku itu kutitipkan padamu untuk menjaganya, kini aku
berangkat terlebih dahulu." Seusai berkata ia bersiap untuk
meninggalkan tempat itu. Sang Kwan Yu dengan nada keras,
bentaknya:
"Jangan pergi,jika kau berani bertindak selangkah lagi, aku
segera akan membunuh mati supekmu Lam Kong Hun ini
dibawah telapakku."
Pada saat dia mengucapkan kata-kata itu suaranya sangat
keras dan sungguh2, Boen ching terpaksa menghentikan
langkahnya, ketika dia memandang sejenak nampak tangan
kanan Sang Kwan Yu telah diangkat keatas, jika
seumpamanya tangan itu diturunkan dengan mudah telah
dapat membinasakan Lam Kong Hun.
Boen ching yang membalikkan tubuhnya nampak keadaan
yang demikian itu, dalam hatinya sekalipun merasa terkejut,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tetapi tetap pada wajahnya bersikap tenang, sambil tertawa


ujarnya.
"Apa kau ingin menggunakan tindakan demikian untuk
memaksaku ??" Sang Kwan Yu tertawa dingin, sahutnya.
"Sejak aku dikurung selama puluhan tahun baru ini hari
mendapatkan kesempatan yang benar-benar untuk
meloloskan diri, tidak mungkin aku akan melepaskan dirimu
dengan mudah."
Dengan tawar ujar Boen ching lagi.
"Kau menghendaki akupun terjatuh ketanganmu, aku kira
kau tak mungkin dapat melaksanakannya "
Sang Kwan Yu tertawa dingin, sahutnya.
"Pada waktu kau datang tadi kau ber-pura2 sungguh
sangat mirip sekali, hampir saja aku dapat kau kelabui,
engkau tidak menginginan terjatuh ketanganku, tetapi engkau
pergi dari sini, kau haruslah tahu bahwa saat ini Supekmu Lam
Kong Hun telah terjatuh ketanganku."
oooXooo
BOEN CHING termenung dan berpikir keras dia tahu
sekarang ini untuk meloloskan diri sangat sukar sekali. Nyawa
dari Lam Kong Hun semuanya tergantung ditangannya, dia
tidaklah mungkin untuk meninggalkan hal tersebut dengan
seenaknya, berpikir begitu tanpa terasa ia menghela napas
dengan perlahan-
Sekarang sinar mata dari Sang Kwan Yu terus berputar dan
tertawa dingin tak henti2
-ooo0dw0ooo-

BOEN CHING nampak Sang Kwan Yu demikian mendesak


dirinya, dengan perlahan-lahan dia tertawa, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Tetapi diantara kita berdua harus mempunyai suatu


penyelesaian, bukankah begitu?" Sang Kwan Yu dengan dingin
tertawa panjang, ujarnya^
"Hanya engkau harus melepaskan diriku, selain itu tak ada
cara-cara lainnya lagi."
Boen ching tertawa tawar, dengan perlahan dia mencabut
pedang panjangnya dan dikebutkan kesebelah kanannya
sambil katanya.
"Tetapi aku kira jika kita selesaikan dengan cara mengadu
kepandaian, bukankah itu sangat cocok sekali ?."
Pada sinar mata Sang Kwan Yu terlihat menampilkan sinar
yang ragu-ragu, dengan sinar yang tidak percaya dia
memandang kearah Boen ching.
Boen ching dengan seenaknya menyapu sejenak keempat
penjuru dari tempat itu, dengan perlahan dia berjalan
mendekat kearah Sang- Kwan Yu.
Didalam hati sakalipun Sang Kwan Yu telah mengetahui
bahwa Boen ching bukanlah lawannya, tetapi diapun
mengetahui bahwa kepandaian yang dimiliki pemuda ini
tidaklah dapat dihadapi dengan mudah, dengan perlahan dia
meletakkan tubuh Lam Kong Hun diatas tanah dan tertawa
dingin tak henti-hentinya.
Dalam hati Boen ching diam2 membatin, pada tubuh Sang
Kwan Yu terdapat rantai yang sangat besar sekali, sudah pasti
gerakannya tidaklah lincah, dirinya sekalipun tidak berhasil
menolong dia juga tidak usah dikuatirkan tak dapat
meloloskan diri.
Dia maju mendesak satu langkah lagi, Sang Kwan-Yu
tertawa dingin, tubuhnya diantara suara bergeseknya rantai
besi, secepat kilat menubruk kearah Boen ching, sedang
kedua telapak tangannya menghantam kedada Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

BOEN CHING sambil miringkan tubuhnya melancarkan


serangan, pedangnya menyerang ke jantung Sang Kwan Yu.
Sang Kwan Yu dengan dingin mendengus, ia disebut orang
sebagai iblis sakti dari daerah selatan, sudah tentu ada
sebabnya, tubuhnya berputar dan tahu2 telah berada
dibelakang tubuh Boen ching, dengan sikutnya dia menerjang
punggung Boen ching.
Boen ching yang diserang secara demikian itu hatinya
menjadi berdesir, dia tidak menyangka kalau gerakan tubuh
dari Sang Kwan Yu dapat demikian cepatnya, dengan cepat ia
dengan membelakangi musuh melancarkan serangan
tendangan kilat.
Sang Kwan Yu juga merasa sedikit diluar dugaan, dia tidak
menyangka kalau Boen ching dapat balas melancarkan
serangan dengan demikian cepatnya.
Tubuhnya segera bergerak mundur, sedang lima jari
tangan kanannya bergerak secepat kilat mencekal kaki kanan
Boen ching.
Boen ching menjadi sangat terkejut, tetapi pengalaman dan
kesusahan yang dialami beberapa bulan ini telah membuat ia
tidak menjadi kalut waktu menghadapi bahaya, kaki kanannya
ditekuk kebawah menginjak pergelangan tangan Sang Kwan
Yu, salah satu jurus dari ilmu "Thay Thien Kioe Sih" yakni
jurus "Shia Then Sang Gwat" telah dilancarkan pada saat
tubuhnya berputar ditengah udara dia telah berhasil melempar
pergi tubuh sang Kwan Yu, dengan demikian tubuh kedua
orang itu menjadi agak terpisah. Sang Kwan Yu setelah
berhasil berdiri tegak tanpa terasa menjadi tertegun disana.
Tubuh Boen ching pun berhasil mencapai di atas tanah
dengan selamat sedang hatinyapun merasa sangat berat
sekali, kaki kanannya segera terasa sangat sakit, kali ini jika
bukannya gerakannya sangat cepat, sehingga pada saat Sang
Kwan Yu belum sempat mengerahkan tenaganya dia telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

berhasil menghidarkan diri, kalau tidak sekitarnya lima jari


Sang Kwan Yu dirapatkan kaki kanannya bukankah telah
menjadi hancur berantakan, entah pada saat ini telah menjadi
bagaimana.
Sepasang mata Sang Kwan Yu berkilat, keanehan dari
kepandaian silat yang dimiliki pemuda dihadapannya ini belum
pernah dia menemuinya, tadi dia mengira bahwa pasti dia
dapat berhasil menangkapnya, tetapi sungguh tak disangka
pada saat yang sangat tepat sekali Boen ching dapat
meloloskan diri, bahkan melemparkan dirinya hingga sejanh
dua kaki lebih, tanpa terasa dia mulai memperhatikan
kepandaian dari Boen ching ini dan lebih berwaspada lagL
Boen ching setelah termenung sejenak pedang panjangnya
menyabet setengah lingkaran ditengah udara, kemudian
berjalan mendekati kearah Sang Kwan Yu, dia telah
mempunyai niat untuk menggunakan ilmu "Hong Loei Chiet
Kiam utuk mengalahkan Sang Kwan Yu.
Hati Sang Kwan Yu pun terasa sangat berat. Sekalipun
pedang panjang yang berada ditangan kanan Boen ching
hanya dengan seenaknya menyabet setengah lingkaran
ditengah udara, tetapi sekali pandang saja ia telah
mengetahui kalau Boen ching hendak menggunakan ilmu
pedang yang disertai dengan tenaga dalam yang lihay untuk
bertempur melawan dia.
ilmu pedang sebenarnya juga merupakan suatu ilmu dari
limu silat, dia dengan tangan kosong ingin bertempur
melawan ilmu pedang yang disertai ilmu tenaga dalam yang
lihay sudah tentu tidak mungkin akan dapat mendapatkan
kemenangan, tetapi jika dikatakan akan melarikan diri ?? dia
tidak mungkin akan mau melaksanakan niat itu.
Disaat pikirannya masih bergolak. tubuhnya telah
menubruk maju, bagaikan seekor burung rajawali raksasa
menyerang kearah Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pedang panjang Boen ching segera direndahkan kemudian


dipantulkan keatas jurus pertama dari ilmu "Hong Loei Chiet
Kiam" yakni jurus "Hong Tong Loei Tong" atau angin santar
petir menyambar telah dilancarkan. Ie Bok Kiamnya dengan
disertai sinar yang berkilauan dan disertai pula suara angin
dan petir menyerang ketubuh Sang Kwan Yu dengan
dahsyatnya.
Ketika Sang Kwan Yu mendengar suara angin dan petir
yaug dahsyat, hawa dari pedang Ie Bok Kiam itu telah
menyerang ke tubuhnya, dia merasa sangat terkejut sekali,
tubuhnya dengan cepat mundur kebelakang.
jurus pedang yang dikerahkan oleh Boen ching telah
dilancarkan, mana dia mau melepaskan Sang Kwan Yu dengan
demikian, bahwa pedangnya menyebar keseluruh penjuru,
sedang sinar pedang berkilauan sehingga menyilaukan mata,
mennerjang kearah Sang Kwan Yu.
Sang Kwan Yu merasa sangat terkejut bercampur gusar,
sungguh sangat tak disangka olehnya bahwa dirinya ternyata
berhasil didesak oleh seorang pemuda yang tidak dipandang
sebelah matapun olehnya itu, pikirannya segera bergerak
tubuhnya dengan keras berputar sedang rantai besi yang
berat itu melayang ketengah udara dan menyambut
datangnya serangannya pedang yang dilancarkan oleh Boen
ching.
Gaya serangan Boen ching segera berubah suara
pedangnya yang bagaikan angin kencang danpetir menyambar
itu segera berubah menjadi angin keras yang keluar dari
lembah, melambung menyapu kearah Sang Kwan Yu.
Tangan kanan Sang Kwan Yu mencekal rantai besi yang
berat, nampak pedang Boen ching sekali lagi menyerang
kearahnya dengan dingin dia mendengus, tangan kanannya
sedikit digetarkan, rantai besi yang berat itu bagaikan ular
yang cerdik melibat ketubuh Ie Bok Kiam ditangan kanan Boen
ching..
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching tahu bahwa jika dia tidak cepat menarik


serangannya, pedangnya pasti tak dapat melawan rantai besi
yang berat itu, tetapi Sang Kwan Yupun akan terluka dibawah
pedangnya.
Jago2 yang berkepandaian tinggi waktu bertanding hanya
terlambat setengah detik, pun mungkin akan mengalami
kekalahan- Begitu dia agak ragu2, rantai besi Sang Kwan Yu
yang berat itu telah makin mendekat. tidak menanti dia
berpikir panjang lagi, Sang Kwan Yu yang nampak pedang
Boen ching tidak mungkin dapat menghindarkan diri dari
libatan raatai besinya itu, tak hentinya dia tertawa dingin.
Dia tidak mengetahui bahwa ilmu pedang Boen ching yang
disertai oleh tenaga dalam yang lihay itu sangat besar sekali
perubahannya dan sangat lihay akibatnya, sekalipun Boen
ching belum medapatkan inti sarinya tapi jika digabung kan
dengan tenaga dalam didalam tubuhnya sudahlah cukup untuk
mematahkan rantai besi"-"Miauw Thian Han Lien" itu.
Bahkan dengan ilmu pedang Boen ching ini, hanya dapat
menolong dia untuk mematahkan rantai besi itu, dan sampai
melukai dia.
Tapi mendadak sepasang mata Boen ching berkilat,
gerakan pedangnya darisebelah kanan telah beputar
kesebelah kiri dan Ie Bok Kiamnya pun dari tangan kanan
Boen ching berputar ke tangan kirinya, dalam sekejap mata
saja suara angin dan petir menyambar lagi sedang gerakan
pedangnya menusuk keluar dari arah yong tidak pernah
diduga oleh Sang Kwan Yu, dengan menempel pada rantai
besi yang berat itu menusuk ke dada kiri Sang Kwan Yu.
Sang Kwan Yu merasa sangat terrkejut dia hanya
merasakan empat penjurunya diliputi oleh angin yang sangat
tajam membuat dia hampir2 tidak dapat bernapas dia
mengancangkan gigi dengan seluruh tenaga dalam yang
dimilikinya itu mengangkat rantai "Miauw Thian Han Lien-nya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dan dipukulkan kearah kiri, sedang tubuhnya menghindar


kesebelan kanan.
Pedang Ie Bok Kiam yang berada ditangan Boen ching
segera bertemu dengan rantai "Miauw Thian Han Lim" terlihat
percikan bunga api berterbangan, diantara suara dengusan
gusar, pundak kiri Sang Kwan Yu telah berhasil tertusuk oleh
serangan pedang Boen ching.
Sang Kwan Yu mundur dua langkah kebelakang, dengan
menahan rasa sakit yang bukan buatan dengan sekuat tenaga
menarik putus rantai besi yang berada ditubuhuya sedang
menderita luka dalam yang parah, dia tak berani bertempur
lebih lama lagi sambil membalikkan tubuhnya ia lari kearah
hutan yang ada didepannya.
Boen ching yang dengan sekuat tenaga melancarkan
serangan, juga merasakan bergolaknya tenaga murni didalam
tubuhnya, sekalipun dia mempunyai niat untuk mengejar Sang
Kwan Yu dan menyerang dia lebih parah lagi, tetapi
keadaannya tak mengijinkan, apalagi Lam Kong Hun masih
tergeletak disamping, tidak mungkin dia pergi meninggalkan
dia seorang, terpaksa dengan melotot dia memandang Sang
Kwan Yu sambil mematahkan rantai besi yang ada ditubuhnya
dan lari pergi.
Setelah Sang Kwan Yu meninggalkan tempat itu Boen ching
baru dapat menghembus napas lega, Sang Kwan Yu juga
merupakan orang dari golongan sesat, dengan lolosnya dia
hari ini, kiranya didalam Bu Lim akan bertambah lagi seorang
iblis yang sangat manakutkan?.
Boen ching balikkan tubuhnya dan berjalan ke arah Lam
Kong Hun, Lam Kong Hun yang telah ditotok jalan darahnya
oleh Sang Kwan Yu telah digeletakkan diatas tanah, segera
Boen ching datang mendekat dan membantunya untuk
membebaskan diri dari totokan-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Lam Kong Hun dengan perlahan mementangkan sepasang


mata dengan tajam dia melotot ke arah Boen ching di ikuti
dengan tertawa kalap dia bangkit berdiri, Boen ching menjadi
sangat terkejut pikirnya.
Kali ini tidak boleh membiarkan Lam Kong Hun pergi lagi,
"dia telah dipaksa oleh Sang Kwan Yu hingga menjadi tidak
beres ingatannya, aku harus mencari suatu tempat yang
bagus untuk berusaha memulihkan kembali ingatannya".
Ingatan ini berkelebat didalam benaknya, dengan segera ia
bangkit berdiri, sepasang matanya memandang tajam kearah
Lam Kong Hun, dengan suara yang dalam bentaknya. "Pungut
kembali pedangmu "
Lam Kong Hun segera bangkitkan tubuhnya, dengan
termangu-mangu memandang terpesona ke arah Boen ching,
setelah lewat beberapa waktu dengan perlahan menggeserkan
tubuhnya dan memungut kembali pedangnya.
Pedang Ie Bok Kiam ditangan Boen ching sedikit digetarkan
ujarnya: "Hati hatilah kau "
Sehabis berkata tidak menunggu sampai ingatan kedua
berkelebat didalam benak Lam Kong Hun pedangnya telah
melancarkan serangan, jurus dari ilmu "Ngo-Heng Kiam Hoat"
yaitu jurus "Hong Juan Cie Tie" atau air deras menerjang
daratan.
Lam Kong Hun terdesak. segera dia mengangkat
pedangnya menyambut, tetapi jurus ini merupakan kedudukan
"swie" dan tepat merupakan lawan dari gerakan pedang yang
dimainkan Lam Kong Hun-
Lam Kong Hun menjadi sangat terkejut, dengan cepat dia
mundur setindak ke belakang dengan jurus "Chie Hwee Lian
Thian" atau membawa api memusnakan langit, balas
menyerang kearah Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching tertawa tawar, dia dengan cepat menarik


pedangnya dan melancarkan jurus "Kiem lien Tang-Tie" atau
Kota emas memusnahkan kolam, jurus ini merupakan suatu
jurus untuk mempertahankan diri, tetapi termasuk dalam
kedudukan "Sie Kiem" terlihat Lam Kong
Hun balas menyabet dan menusuk ke arahnya.
Boen ching berturut-turut mundur kebelakang, Lam Kong
Hun bagaikan orang yang kemasukan roh jahat, pedangnya
dibalik, ilmu "Lie Hwee Kiam Hoat" segera dilancarkan
bagaikan angin taupan dan ombak yang menggulung di
samudra menyerang ke arah Boen ching.
Boen ching sambil mengangkat pedangnya berturut-turut
dia mundur kebelakang sebanyak sepuluh langkah lebih,
bersamaan dengan bentakan nyaring, Ie Bok Kiam Hoat
segera dilancarkan, kedua belah pihak saling balas
menyerang, bukan saja untuk sementara tidak dapat
ditentukan siapa yang menang dan siapa yang mengalami
kekalahan, bahkan gerakan pedangnya bagaikan saling
melekat satu dengan yang lainnya.
Sinar mata Lam Kong Hun mulai menampilkan rasa sangat
terkejut, dengan cepat dia memusatkan seluruh perhatiannya
pada gerakan pedang dari kedua belah pihak, sedang matanya
dengan tajam memperhatikan jurus pedang yang dilancarkan
oleh Boen ching, tak henti-hentinya sinar matanya berkelebat.
Terhadap gerakan dari ilmu Ie Bok Kiam Hoat, Boen ching
telah lama mengenalnya, pada saat ini sewaktu melancarkan
telah sangat hafal sekali. Pada waktu itu ketika Tan Coe Coen
menciptakan ilmu "Ngo Heng Kiam Hoat", untuk mengimbangi
atas jerih payah hasil ciptaannya itu, jurus- jurus pedang itu
telah diwariskan kepada Ie Bok Tocu serta keempat anak
muridnya. Sekali pun jurus pedangnya satu sama lain
berlawanan, tetapi tetap ssluruhnya merupakan serangkaian
ilmu pedang, sehingga jika antara jurus pedang yang satu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dengan yang lain bertemu akan menampilkan suatu bentuk


yang saling menempel.
Boen ching dengan nyaring membentak ilmu pedang "Ngo
Heng Kiam Hoat" dari kedudukan "Swie" segera dilancarkan,
berturut-turut dia mengerahkan jurus "Hoa Cing Cay Yen- atau
"sungai aman laut tenang, "Ciang Huan Lang Yong" atau
Telaga terbalik ombak mengganas dan "Swie Yun Pih Jiet"
atau air mega memutari matahari, sehingga memaksa Lam
Kong Hun berturut-turut mundur kebelakang.
Lam Kong Hun dengan ilmu "Lie Hwee Kiam Hoat"nya
berusah keras menahan serangan musuh, tetapi tetap tak
dapat melawan, terpaksa dia berturut-turut mundur ke
belakang, sejenak kemudian punggungnya menempel pada
pohon besar.
Serangan Boen ching makin lama makin kencang, juga
bertambah cepat, cahaya pedang beterbangan keempat
penjuru, nampaknya dia ingin membinasakan Lam Kong Hun
dibawah pedangnya
Sepasang mata Lam Kong Hun memancarkan sinar yang
sangat terkejut, pedang panjangn berturut-turut melancarkan
serangan menahan datangnya serangan dari Boen ching.
Tetapi setiap jurus yang dilancarkan oleh Boen ching itu
merupakan lawan dari ilmu "Lie Hwee Hoat"nya membuat dia
tak berdaya untuk balas menyerang.
Begitu Boen ching mengerahkan ilmu "Ie Bok Kiam
Hoat"nya, bagaikan air bah yang melanda, setitik lubangpun
tak terdapat, Lam Kong Hun tak berdaya untuk menghindar,
sedang dia menutupi matanya menanti saat kematian, pedang
Boen ching tahu2 telah mendesir dan menancap dipinggir
telinganya.
Lam Kong Hun menjadi sangat terkejut, seluruh tubuhnya
basah oleh kiringat dingin yang mengalir turun.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching berdiri tegak tak bergerak sedikitpun juga,


sedang Lam Kong Hun pun berdiri termangu-mangu disana
sejenak kemudian kepada Boen ching tanya nya: "Siapa kau ?"
Sehabis berkata dia mendongakkan kepalanya, memandang
keangkasa, agaknya dia sedang memikirkan sesuatu haL
Boen ching yang nampak Lam Kong Hun demikian agaknya
telah menjadi sadar kembali, diam-diam dia menghembuskan
napas lega, dengan perlahan dia membungkukkan badannya
dan ujarnya.
"Keponakan murid Boen ching memberi hormat kepada Jie
Supek, suhuku Ie Bok Tocu menanyakan keselamatan dari
Supek ?"
Lam Kong Hun setelah termangu-mangu sejemak dengan
perlahan ujarnya.
"Ie Bok Tocu, kau adalah muridnya sumoay "
Dalam hati Boen ching merasa sangat girang ujarnya:
"Benar, aku adalah muridnya Ie Bok Tocu"
Lam Kong Hun yang telah dibikin sadar oleh permainan
"Ngo Heng Kiam Hoat" dengan perlahan-lahan dia tersenyum
tanyanya. "Dimana Sang Kwan Yu ?"
Boen ching yang nampak Lam Kong Hun masih ingat pada
Sang Kwan Yu, mengetahui kalau dia kini telah sadar benar2,
lalu ujarnya: "Sang Kwan Yu telah berhasil meloloskan diri"
Lam Kong Hun memperhatikan tajam kearah Boen ching,
kemudian dengan perlahan ia menghela napas, ujarnya:
"Sumoay ternyata berhasil memungut seorang murid yang
demikian bagusnya, tak disangka ini hari malah sebaliknya
muridnya telah menolong aku . . " Ia berhenti sejenak,
kemudian lanjutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Hanya sayang Sang Kwan Yu berhasil meloloskan diri dari


belenggu. . Hari-hari yang akan datang didalam Bulim sekali
lagi akan terjadi hujan badai. Tetapi kalau dihitung juga masih
Untung, karena engkau masih dapat mengalahkan dia."
Boen ching mencabut kembali pedangnya yang menancap
diatas pohon, kemudian pada Lam Kong Hun dia menceritakan
yang baru saja terjadi. Pada waktu Lam Kong Hun
menanyakan riwayatnya, maka berceritalah Boen ching
tentang kejadian yang menimpa dirinya, pun kejadian yang
terjadi didunia kangouw baru- baru ini.
Sebab Lam Kong Hun telah amat lelah, maka dia
beristirahatlah, kepada Boen ching ujarnya:
"kalau memangnya demikian, maka sekarang ini kau
bersiap hendak berbuat bagaimana ?."
Boen ching setelah termenung sejenak kepada Lam Kong
Hun ujarnya.
"Aku kira sekarang ini harus pergi keistana Chie Lan Kong
untuk melihat-lihat"
Lam Kong Hun setelah termenung sejenak. ujarnya:
"Menurut apa yang kuketahui, diantara ketiga saudara Chie
Lan, selain Kong ku, sisanya dua orang karena telah menderita
luka yang sangat parah telah binasa, dengan kepandaian yang
kau miliki sekarang ini, pergi kesana juga tak akan mengalami
kerugian yang sangat besar, pertemuan pada tanggal delapan
malam Tiong chiu sangatlah penting sekali, aku akan pergi
dahulu. keTelaga Thay-Ouw untuk menemui suhumu,
mungkin juga Toa supek dan Sam Supekmu akan datang pula,
sehingga pada saat itu dapat dirundingkan "perjanjian pada
malam Tiong Chiu."
Boen ching pun mengetahui pada saat ini banyak sekali
orang2 aneh, yang telah lama mengasingkan diri telah muncul
kembali sekalipun dirinya telah menelan pil berwarna emas
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dari Naga emas itu, tetapi juga kiranya tidak cukup tenaga
untuk mengalahkan demikian banyak jago- jago yang
berkepandaian tinggi, berpikir sampai disini lalu ujarnya
dengan perlahan-
"Jie Supek, waktu mengatur ilmu barisan Ngo Heng Tin,
dapatkah kedudukan Sie Kiem aku mewakili?"
Sambil tertawa sahut Lam Kong Hun:
"Ngo Heng Kiam Hoat adalah hasil ciptaan kakek gurumu
waktu itu, sedang Ngo Heng Tin itu hasil ciptaan dia orang tua
ketika hari tuanya, didalam masih banyak sekali perubahan2,
jika seorang diri menggunakan ilmu tersebut masih dapat,
tetapi jika harus mengatur barisan tersebut aku kira malah
sangat kurang sekali, apa lagi keistimewaan dari Ngo Heng Tin
ini bukanlah sehari atau setahun saja sudah dapat
menyatupadukan, aku lihat lebih baik engkau seorang diri
pergilah terlebih dahulu ke istana Chie Lan, carilah sumoaymu
dan Bwee Siauw TOuwcu. tetapi janganlah sekali- kali terburu-
napsu" Boen ching terpaksa menganggukkan kepala tanda
menyetujuinya.
"Kau haruslah berhati-hati, janganlah sampai melukai diri
sendiri, kalau hal ini terjadi bukankah tidak enak kepada
suhumu, pun terhadap ayah dan ibumu."
Boen ching menundukan kepalanya tidak menjawab, Lam
Kong Hun sambil tersenyum, ujarnya:
"Aku pergi dahulu "
Sehabis berkata dia bangkit berdiri dan meninggalkan
tempat itu.
Boen ching memandang bayangan punggung Lam Kong
Hun hingga lenyap dari pandangan, dia tidak mengetahui
bagaimana kah perasaannya waktu ini.
Gunung Hua San puncak Sin Tok Hong, nampak kabur
dengan perlahan naik keatas, Boen ching setelah memandang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sejenak kearah puncak gunung itu tubuhnya berkelebat lari


kearah sana.
Baru saja dia berjalan setengah jalanan, mendadak didepan
matanya nampak bayangan berkelebat, dia nampak sesosok
tubuh yang dikenal berkelebat dari arah kiri, dia menjadi
termangu-mangu, dengan cepat dia menghentikan gerakan
tubuhnya dan menengok kesamping.
Empat penjuru dari tempat itu tak nampak sesosok
bayanganpun dalam hatinya berkelebat perasaan ragu-ragu
siapakah orang itu ? dia terus berpikir, matanya tidak mungkin
melamur tetapi tetap tidak dapat mengingat siapakah
sebenarnya bayangan yang dikenal itu.
Dia setelah termangu-mangu sejenak mulai bergerak
menuju keatas puncak gunung itu.
Mendadak ketika mendongakkan kepalanya dia menjadi
berdiri mematung disana bayangan yang sangat dikenal itu
ternyata telah muncul dihadapanmya, dengan termangu-
mangu diapun berdiri mematung di sana kiranya orang yang
berada dihadapannya itu adalah Sek Giok Siang.
Boen ching tidak menyangka kalau Sek Giok Siang dapat
muncul ditempat tersebut pada saat itu, dia menjadi
termangu-mangu entah dia munculkan diri pada saat itu
ditempat tersebut mempunyai tujuan apa.
sek Giok siang memandang terpesona kearah Boen ching,
baru tanyanya. "Engkau akan pergi keistana Chie Lan??"
Boen ching dengan perlahan menganggukkan kepalanya,
sahutnya. "Nona Sek mempunyai urusan apa?"
Sek Giok Siang tidak menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh Boen ching itu ia hanya mengangkat kepalanya
memandang terpesona ketempat kejauhan beberapa saat
kemudian baru ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Istana chie Lan sangat bahaya sekali, lebih baik kau


jangan pergi ketempat itu "
Boen ching tersenyum, dia merasa heran mengapa Sek
Giok Siang dapat mengatakan demikian, sambil tertawa
sahutnya. "Terima kasih atas perhatian nona Sek "
"Aku tahu kau pasti akan pergi kesana, tapi kau haruslah
banyak berhati-hati."
Boen ching menjadi tertegun dalam hati dia merasa sangat
heran, ini hari Sek Giok Siang mengapa dapat demikian
memperhatikan dirinya, dengan terpesona dia memandang
kearah Sek Giok Siang.
Tiba2 dia nampak sinar matanya dari Sek Giok Siang
menampilkan suatu sinar sesat yang belum pernah dia
menemuinya, hatinya terasa terdesir, gadis yang demikian
Cantiknya itu dimana dalam hatinya dia pernah
mengaguminya. bahkan terhadapnya pernah menolong
nyawanya, ini hari mengapa dirinya mendadak dapat demikian
takutnya terhadap dia? dirinya sendiripun tak dapat
mengetahui mengapa. Sambil tersenyum ujar sek Giok Siang.
"Engkau pergilah, aku akan menantinya dibawah gunung."
Boen ching berdiri tertegun tak berbicara, tubuh Sek Giok
Siang bagaikan seekor burung walet dengan sangat ringan
melayang turun kebawah kaki gunung, Boen ching tertegun
entah saat ini dalam hatinya dia sedang memikirkan apa.
Dia sendiripun merasa sangat heran dirinya mengapa dapat
mempunyai pemikiran semaCam itu, Sek Giok Siang belum
pernah melakukan sesuatu hal apapun jua.
Boen ching setelah tertegun beberapa waktu, mulailah dia
mendaki puncak gunung itu lagi, baru saja dia berjalan
setengah jalanan terdengar suara yang sangat ringan, sebuah
bayangan manusia telah berdiri didepannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ketika dia memandang seoraag yang baru saja datang itu


kiranya adalah murid dari Kong Ku, Yuen cong Hong, setelah
munculkan diri, kepada Boen ching sambil tertawa ujarnya.
"Istana chie Lan selamanya tiada orang berani datang, ini
hari ternyata kau berani untuk mendaki kesini." Dengan tawar
sahut Boen ching.
"Istana cie Lan bukanlah merupakan suatu tempat yang
terlarang, mengapa tak berani mendatanginya? "
Seberarnya dia ingin dengan diam2 menaiki istana chie Lan
untuk melihat apakah Bwee Glok serta Shie Siauw In berada
ditempat itu, tapijika dilihat keadaan sekarang ini, terpaksa
harus menerjang dengan menggunakan kekerasan.
Yuen cong Hong menolongak keatas sambil tertawa ter-
bahak2 dia dengan dingin ujarnya. "Istana chie Lan meskipun
bukanlah merupakan suatu tempat yang istimewa,
sekurang2nya juga tanyalah Thian Jan Shu seorang pada
waktu itu yang dapat pergi tapi justru dia seorang saja."
Sepasang alis Boen ching dikerutkan, Yuen cong Hong
terang2an mengatakan bahwa selain dia mempunyai
kepandaian silat seperti Thian Jan Shu, kalau tidak janganlah
harap dapat pulang kembali lagi setelah memasuki istana chie
Lan-Dia memandang keempat penjuru, sejenak kemudian
baru ujarnya.
"Ini hari aku telah datang, tujuannya yang utama ialah
ingin melihat keanehan apa yang terdapat didalam istana chie
Lan"
Yuen cong Hong mengatakan bahwa selain Thian Jan Shu
tiada orang lain yang berhasil keluar dari istana tersebut,
kemungkinan juga Bwee Giok Shie Siauw In dengan diam2
telah naik keistana chie Lan dan kini terkurung disana.
Terdengar Yuen cong Hong sambi tertawa dingin ujarnya..
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Sekalipun suhumu datang kemari sendiri, juga belum tentu


dapat memasuki istana chie Lan Kong dengan kepandaian
yang kau miliki sekarang ini, kau ingin memasuki istana,
kukira belum tentu berhasil memasukinya."
Boen ching mundur selangkah kebelakang sedang tangan
kirinya memegang gagang pedangnya sambil tertawa ujarnya:
"Kalau memangnya demikian, terpaksa aku harus
menerjang dengan menggunakan kekerasan, benarkah?"
Agak lama Yuen cong Hong memandang tajam kearah
Boen ching, dia tahu kepandaian silat yang dimiliki Boen ching
sekarang ini sangat tinggi sekali, dia tak berani dengan
seorang diri turun tangan mencegah, sambil tertawa dingin
ujarnya. "Kalau begitu silahkan"
Boen ching dengan dingin mendengus, tubuhnya segera
bergerak menubruk keatas puncak gunung didalam hatinya
pikirnya.
"Aku ingin belajar kenal dengan istana chie Lan Kong ini
yang didalam bu lim dipandang sebagai suatu tempat yang
terlarang itu bagaimana maCamnya."
Dia terus lari menuju keatas punCak gunung tersebut,
mendadak dia jadi tertegun, diatas puncak gunung itu
ternyata tak nampak apa yang di kabar kabarkan didalam
bulim sebagai istana chie Lan-
Ketika ia memusatkan seluruh perhatiannya untuk
memandang, terlihat sebuah istana yang tinggi besar dan
sangat megah sekali berdiri disebelah sebuah bukit gunung,
sedang sebuah rantai baja yang mengeluarkan sinar
berkilauan menghubungkan dua buah bukit dihadapannya itu.
Boen ching segera memperCepat langkahnya dan
menerjang kearah puncak gunung itu, sedang sepasang
matanya dengan tajam memperhatikan istana chie Lan Kong
yang ada pada punCak satunya itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Angin gunung bertiup santar membuat ujung bajunya


berkibar, tapi rantai baja yang ratusan kaki panjangnya itu
dan menghubungkan dua buah puncak tapi tak bergerak
sedikitpun juga rantai baja yang berwarna keperak-perakan itu
dibawah sorotan sinar matahari memantulkan Cahaya yang
menyilaukan mata.
Boen ching, dengan tenang berdiri diatas puncak gunung
itu dengan jarak yang demikian panjangnya itu apabila baru
berjalan sampai ditengah jalan pihak musuh dengan tiba-tiba
memutuskan rantai baja tersebut sekalipun orang yang
memiliki ilmu silat yang bagaimana tingginyapun juga sukar
untuk mempertahankan kehidupannya
Tetapi jika tidak melalui rantai baja yang menghubungkan
dua puncak itu, sudah tentu tidak mempunyai cara lainnya lagi
untuk menyeberang ketempat itu. .
Setelah termenung agak lama, terpaksa dia harus
menempuh bahaya melewati rantai itu, dirinya ternyata telah
sampai disini, ingin memasuki istana chie Lan Kong tetapi
tidak berani melewati rantai baja itu, hal ini bukankah tidak
masuk diakal.
Dengan diam-diam dia menjalankan pernapasannya satu
kali, sambil menarik napas panjang-panjang tubuhnya
melonoat dan berdiri di atas rantai baja itu.
Rantai baja itu entah siapa yang memasangnya, ternyata
sangat kuat sekali, ketika dia berdiri diatas rantai tersebut,
bergerak sedikitpun tidak, diam-diam pikirnya sekalipun
ginkangnya lebih baikpun jika Kong Ku memerintahkan orang
untuk memutuskan rantai besi dirinya juga tidak dapat
menyembunyikan diri, lebih baik dengan perlahan berjalan
kesana.
Tetapi sekalipun dia telah berjalan sampai di ujung
seberang tetap tak terdapat dapat gerak gerik sedikitpun jua.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Seorang anak keCil berpakaian warna hitam berjalan


mendekat, sambil bungkukkan diri memberi hormat ujarnya.
"orang yang baru datang kalau memandangnya,
mempunyai nyali yang demikian besarnya sehingga berani
melewati jembatan Thian Hong. silahkan memasuki kedalam
istana".
Boen ching nampak anak lelaki kecil yang memakai baju
berwarna hitam itu sangat tampan sekali, bahkan berbicara
dengan dirinya sangat sopan sekali, sambil tertawa ujarnya:
"Majikanmu Kong Ku apakah berada didalam istana ?-? ?- "
"Benar, tetapi harus dapat menerobos lima buah istana
baru dapat menemul dia".Jawab anak lelaki kecil berbaju
hitam itu.
Boen ching tertawa tawar, tangan kirinya memegang
gagang pedangnya, dengan langkah yang lebar dia berjalan
menuju dalam istana chie Lan, istana chie Lan yang dianggap
oleh orang-orang Bu lim sebagai tempat yang terlarang kini
telah muncul dihadapan matanya. Waktu itu Thian Jan Shu
sambil menjepit pedangnya naik keatas puncak gunung Sin
To-Hong itu, bukansaja berhasil menerobos masuk istana chie
Lan Kong, bahkan berhasil pula melukai Tiga bersaudara
hingga luka parah, hal ini membuat nama chie Lan Kong
didalam Bu lim menjadi ternoda. Ini hari dirinya juga akan
menerjang kedalam Istana chie Lan Kong, moga-2 saja juga
dia mengobrak abrik stana chie Lan Kong.
Berpikir sampai disini dengan langkah yang lebar dia
meneruskan langkahnya memasuki istana chie Lan Kong
tersebut.
Disamping pintu masuk istana chie Lan Kong itu berkelebat
keluar dua orang anak lelaki yang berbaju hitam, satu dikiri
dan satu dikanan kedua bilah pedang itu bersama-sama
menusuk ke tubuh Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching menjadi terkejut, dia dipaksa mundur selangkah


kebelakang.
Kedua anak lelaki berbaju hitam itu miringkan tubuhnya
sambii mengganti langkah, sepasang pedang itu tetap
menjepit menyerang kearah Boen ching. Boen ching menjadi
mengerutkan alisnya, pikirnya.
"Jika aku sekali lagi didesak mundur oleh kedua anak lelaki
ini, bukankah itu sangat lucu sekali?, IHanya dua orang anak
lelaki yang menjaga istana saja tidak dapat menerobos, bagai
mana masih memikirkan hendak menerjang ke dalam istana
chie Lan Kong."
Dengan gusar dia mendengus, tangan kirinya diluruskan
keluar, membuat serangan pedang yang dilancarkan oleh anak
lelaki kecil yang berdiri disebelah kiri didorong kepintu luar,
sedang pada saat itu serangan pedang dari arah kanan telah
menerjang datang, tubuhnya segera miring kearah kiri,
sedang kaki kanannya secepat kilat melancarkan tendangan-
jurus yang baru-2 ini dilakukan dengan sangat cepat sekali,
tidak menunggu anak lelaki itu merubah jurus, pedang yang
berada ditangan anak lelaki itu telah tertendang lepas oleh
kaki kanannya.
Tidak menanti tubuhnya berdiri tegak. diantara berputarnya
tubuh, pedang panjang yang berada ditangan lelaki kecil
disebelah kiri itupun telah pula disapu terbang.
Ke dua anak lelaki itu nampak pedangnya telah terlepas,
bersama-sama segera mundur ke belakang, dan bersembunyi
dibalik pintu istana. Boen ching juga mengejar lebih jauh lagi,
dia mendongak memandang pintu istana tersebut, pintu istana
itu panjangnya kurang lebih dua kaki, seluruhnya berwarna
hijau tua, dikanan kiri pintu tersebut terdapat sebuah gelang
yang sangat besar dan memanwarkan sinar yang sangat
terang sekali, sedang ditengah pintu itu terdapat gambar dari
sebuah mulut iblis.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching setelah menenangkan diri sejenak. tubuhnya


bergerak lagi, sepasang telapak tangannya menepuk keatas
pintu istana itu, terdengar suara yang memekikkan telinga,
dua buah pintu istana itu membuka kesamping.
Didalam iatana yang gelap gulita itu terdengar suara
pantulan yang sangat keras sekali, Boen ching dengan
perlahan maju masuk kedalam istana tersebut.
Baru dia berjalan masuk sepuluh kaki, terdengar suaru
yang keras dibelakang tubuhnya, ternyata pintu istana itu
telah menutup kembali.
Boen ching tertawa dingin, dia tahu hal ini tentu adalah
orang-orang istana chie Lan Kong itu yang sedang main gila.
Dia pernah melatih ilmu untuk melihat diwaktu malam,
sehingga tak mengurusi segala urusan kecil. setelah dia
memandang kekiri dan ke kanan sejenak. mulailah berjalan
lagi menuju kedalam.
Dihadapannya terdapat sebuah lorong yang sangat lebar,
diujung lorong itupun terdapat sebuah pintu batu yang
tertutup rapat, sedang diatas pintu itu memancarkan sinar
yang berkelap kelip. dibawah sinar tersebut terdapat beberapa
buah tulisan.
"Ingin menemui Pemilik istana, harus menerjang istana
dewa sakti ini terlebih dahulu."
Boen ching tertawa tawar, ujarnya.
"Mengapa harus demikian misteriusnya, sehingga suasana
menjadi demikian mengerikan"
Sehabis berkata kedua telapak tangannya dipukulkan
keluar, membuat sinar yang berkelip- kelip diatas pintu itu
menjadi berterbangan keempat penjuru.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pintu batu tersebut dengan perlahan terbuka, Boen ching


setelah mengerutkan alisnya sambil mengangkat kepala,
dengan langkah lebar masuk kedalam ruangan itu.
Baru saja dia memasuki pintu gua itu, mendadak diarah
kirinya terdengar suara yang sangat nyaring, Segulung angin
kencang yang sangat hebat telah menyerang dirinya dari arah
sebelah kiri.
Boen ching sejak terjun dalam dunia kangow telah
menemui jago-jago berkepandaian tinggi entah berapa
jumlahnya, tetapi kini diserang oleh angin yang demikian
hebatnya itu membuat dia menjadi terkejut, dia menduga
orang yang datang pastilah seorang jago berkepandaian tinggi
dari Bulim.
Dia balikan tubuhnya melancarkan serangan dengan
menggunakan delapan bagian tenaga dalamnya dia balas
menyerang kearah musuh.
Angin pukulan dari dua belah pihak segera bertemu, Boen
ching terasa sangat terkejut, ternyata itu bukanlah seorang
manusia, dia telah dapat melihat bahwa yang baru saja
menyerang dirinya adalah sebuah tangan yang dibuat dari
emas dan panjangnya beberapa kaki.
Ketika sinar matanya berputar nampak dia dalam ruangan
itu empat penjurunya penuh dengan tangan-tangan raksasa
yang panjangnya beberapa kaki bahkan mencapai dua tiga
kaki panjangnya, serangan balas yang dilancarkannya itu
segera membuat bergetar seluruh alat rahasia yang ada
didalam ruangan itu menjadi bergetar, sedang tangan-tangan
raksasa itu menjadi menyerang dirinya dengan sangat kaCau
sekali.
Boen ching menjadi sangat terkejut, dia yang melihat
keadaan itu segera sadar, bahwa Jika dia ingin melawan
dengan kekerasan, tidak mungkin dia dapat beradu dengan
masing-masing alat rahasia itu, apalagi melawan dengan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tangannya yang terdiri dari darah dan daging, sudah tentu dia
bukanlah tandingannya.
Terlihat angin kencang menyerang tubuhnya dari empat
penjuru, semua menggetarkan ruangan tersebut dan berbunyi
tak henti-hentinya.
Didalam keadaan yang sangat kaget dan ribut itu, dengan
cepat ia mengerahkan ilmu ginkangnya "Hui Sie Yu She" untuk
menghindar.
Tubuhnya berkelebat dan melayang di tengah udara,
sedang beberapa tangan raksasa itu telah melancarkan
serangan lagi dan menimbulkan angin yang sangat kencang
sekali membuat tubuhnya terdampar pada ujung ruangan itu.
Dalam sekejap mata saja angin kencang itu menjadi sirep
kembali, tetapi pada saat itu pula berpuluh-puluh panah
beracun menyambar keujung ruangan tersebut, sedang
beberapa tangan raksasa itupun mulai melancarkan serangan
lagi, keadaan didalam ruangan dari batu itu sangat tegang
sekali bahkan lebih tegang dari suasana tadi.
Boen ching dengan cepat mencabut keluar pedang Ie Bok
Kiamnya dan dicekal ditangan, tubuhnya segera bergerak dan
melancarkan jurus dari ilmu pedang "Hong Loei chiet Kiam"
yakni jurus "Hong Loei cu lie" atau angin petir bekerja sama.
Dalam sekejap mata didalam ruangan batu itu penuh
dengan sambaran pedang yang mengeluarkan angin bagaikan
sambaran petir dan melandanya angin taupan, dengan segera
panah-panah beracun itu tersapu jatuh oleh sinar pedang,
dimana Ie Bok Kiam menyabet, dengan cepat pula tiga buah
tangan raksasa lainnya.
Boen ching sendiri juga selamanya tidak menduga kalau
ilmu "Hong Loei chiet Kiam" itu ternyata mempunyai
kehebatan yang demikian besarnya, tidak salah lagi kalau
dapat dikatakan mempunyai daya untuk menundukkan naga
dan harimau.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Semangatnya segera berkobar-kobar di antara suara sultan


nyaring, ilmu" Hong Loei chiet- Kiam" segera dikerahkan, Ie
Bok Kiamnya dari tangan kanan berputarpindah ketangan kiri.
Pada saat itu pula tangan-tangan raksasa yang terdapat
didalam ruangan itu runtuh seluruhnya keatas tanah.
Boen ching sambil turun keatas tanah menyimpan kembali
pedangnya, setelah menghela napas lega, matanya dengan
perlahan menyapu sekejap keseluruh penjuru ruangan
tersebut. Tangan-tangan raksasa itu diantara sepuluh buah,
delapan sembilan buah telah berhasil dibabat putus oleh
pedangnya, sehingga waktu itu ruangan tersebut tak ada
sebuah bendapun yang masih utuh.
Dia berjalan maju kedepan, sambil mengerahkan tenaga
dalamnya memukul keatas sebuah pintu batu yang lain-
Kali ini dia tidak berani lagi masuk kedalam ruangan
tersebut seCara gegabah, barulah dengan perlahan-lahan
berjalan menuju kedepan pintu batu itu.
Setelah masuk kedalam ruangan itu sejauh dua langkah,
dia memandang keempat penjuru, tampak seluruh dinding
batu tersebut tidak nampak lagi benda-benda yang lain,
malahan terdapat banyak sekali lumut melekat diatas dinding.
Boen ching mengerutkan alisnya, sedang berpikir hendak
berjalan maju kedepan lagi. Mendadak terdengar suara
hempasan pintu yang sangat keras sekali, kiranya pintu batu
dibelakang tubuhnya telah menutup kembali. Mendadak Boen
ching teringat mengapa pada seluruh dinding dalam ruangan
tersebut penuh dengan lumut- lumut yang masih segar. Tetapi
pada saat ini telah terlambat, pada ujung dinding dalam
ruangan itu terbuka sebuah lubang yang tidak begitu besar,
segulung air yang sangat keras sekali menerjang masuk
kedalam ruangan batu itu.
Boen ching merasa sangat terkejut, dia tidak pernah
menyangka kalau Kong Ku ternyata telah mengatur siasat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

untuk membenamkan dengan air didalam istana chie Lan


Kong ini sekalipun ilmu menyelam yang dimilikinya itu
bagaimana baiknyapun, tetapi juga tidak mungkin kalau dia
tidak dapat binasa didalam air.
Sambil balikkan tubuhnya dia melancarkan sebuah
serangan hebat kearah pintu batu itu, tetapi hanya terdengar
suara yang sangat perlahan sekali dan kemudian tidak nampak
gerakan apa-apa lagi.
Air yang mengalir masuk itu sangat deras sekali dan sangat
cepat, dalam sekejap mata saja telah mencapai setinggi lutut.
dalam hati Boen ching merasa agak terperanjat, berturut-turut
dia melancarkan dua kali serangan hebat kearah pintu batu
tersebut, tetapi tetap tak nampak perubahan apapun juga.
Tak sampai beberapa waktu, air yang mengalir masuk itu
telah mencapai setinggi paha, pada saat ini Boen ching
sebaliknya malah sedikit menjadi lebih tenang, hatinya tiba-
tiba bergerak. pikirnya.
"Pada waktu itu Thian Jan Shu pernah menaiki istana chie
Lan Kong ini, sudah tentu dia pasti juga melewati tempat ini,
dan pada waktu itu Thian Jan Shu pun harus melewati
ruangan air ini terlebih dahulu baru dapat menemui tiga
bersaudara chie Lan, dia dapat meloloskan dari ruangan ini,
akupun harus dapat mencari suatu Cara untuk keluar dari
ruangan ini."
Dia mendongakkan kepalanya memandang empat penjuru
dari dinding ruangan itu, sedang pada saat ini air telah
mencapai setinggi lubangnya.
Boen ching segera menarik napas panjang2, tubuhnya
meloncat ketengah udara, sedang Ie Bok Kiamnya dia Cabut
keluar dari sarungnya, sinar pedang beterbangan
memancarkan Cahaya yang menyilaukan mata, lumut- lumut
yang terdapat pada dinding ruangan itu segera rontok
beterbangan jatuh kebawah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ketika Boen ching sekali lagi turun kebawah air, dalamnya


air dalam ruangan itu telah mencapai setinggi dada. Lumut-
lumut yang rontok dari dinding ruangan mengotori seluruh
permukaan air, sedang empat penjuru dari dinding itu pun
telah berubah menjadi keadaan yang semula.
Boen ching segera memusatkan seluruh perhatiannya
memandang pada dinding- dinding itu, tetapi tetap dia tak
dapat menemukan sesuatu yang mencurigakan.
Air yang mengalir masuk makin lama makin meninggi,
setelah menarik napas panjang2, sekali lagi dengan
memusatkan seluruh perhatiannya ia memeriksa dinding batu
itu kalau mungkin terdapat hal-2 yang mencurigakan, sinar
matanya tiba2 berhenti disalah satu sudut. Dimana terdapat
sebuah garis yang menyerupai sebuah retakan dan pada
dinding tersebut terbentuk suatu gambar yang sangat-sangat
rapat sekali.
Mana dia mengetehui kalau retakan itu adalah pada waktu
itu Thian Jan Shu dengan mengerahkan ilmu Khiekangnya
yang lihay yakni ilmu "ciet Keng Khie baru dapat
menggetarkan dinding ruangan itu sehingga bobol, walaupun
Kong Ku telah berusaha untuk membangunnya dengan
menutupi tempat bekas retakan itu dengan batu yang besar
tetapi setelah Boen ching berhasil memapas hilang lumut-
lumut yang merekat pada dinding itu terlihat kembali bekas
retakan tersebut.
Air telah makin meninggi hingga mencapai leher Boen
ching, sambil mengerahkan seluruh tenaga dalamnya,
tubuhnya meloncat dari dalam air, sepasang tangannya
melancarkan serangan kearah dinding batu tersebut, tetapi
hanya terdengar suara yang nyaring, dinding batu itu tetap
tak mengalami kerusakan sedikitpun.
Haruslah diketahui bahwa ilmu Khiekang "chiet Kong Kang
Khie" yang dimiliki Thian Jan Shu selamanya sejak dahulu tak
ada yang dapat melawannya, dan Thian Jan Shu dengan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mengandalkan ilmu inilah menjadi kan dirinya manusia tanpa


tandingan, dia yang dengan ilmu Khiekang "Thlet Keng Kang
Khie"nya berhasil membobolkan dinding itu. Keng Ku yang
telah banyak membuang waktu untuk memperbaikinya,
walaupun perbaikannya itu tak sempurna juga bukanlah hanya
satu dua kali serangan yang dilancarkan Boen ching itu dapat
membobolkannya.
Boen ching tak menunggu tubuhnya jatuh kembali kedalam
air, sepasang kakinya melancarkan tendangan kilat, tetapi
dinding batu itu sedikitpun tak mengalami perubahan.
Tubuhnya sekali lagi jatuh ke dalam air, pada saat ini air
yang terdapat dalam ruangan itu telah mencapai setinggi
mulutnya. hampir2 saja mencapai pada hidungnya, baru saja
Boen ching mengerahkan tenaganya bersiap-siap sekali lagi
meloncatkan diri ketengah udara, dari lubang air itu
menerobos masuk seekor ular raksasa kedalam ruangan itu.
Boen ching yang nampak munculnya ular raksasa itu,
dalam hatinya merasa sangat terkejut, dia tak mengijinkan
ular tersebut masuk lebih jauh kedalam ruangan itu, tangan
kanannya digerakkan, Ie Bok Kiamnya telah lepas dari
tangannya dan meluncur ketubuh ular raksasa tersebut.
Ular raksasa itu mengikuti mengalirnya air menerobos
masuk terus kedalam ruangan itu, Boen ching yang
melemparkan pedangnya kearah tubuh ular raksasa tersebut,
nampak ular itu mendongakkan kepalanya, melihat Ie bok
Kiam telah melayang dekat pada tubuhnya badannya dengan
cepat merendah. Ie Bok Kiam tersebut meluncur terus dan
menatap pada dinding ruangan-
Boen ching yang nampak serangannya tidak mencapai pada
sasaran, tubuhnya secepat kilat meloncat keatas, sepasang
kakinya melancarkan tendangan kilat mengarah sepasang
mata ular raksasa itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tampak ular raksasa telah menyelam kedalam air lagi,


terhadap serangan tendangan yang dilancarkan Boen ching ini
sedikitpun tak menggubrisnya.
Boen ching nampak seluruh tubuh dari ular raksasa itu kini
telah masuk kedalam ruangan itu dengan cepat ia mencabut
pedangnya, sedang tubuhnya menubruk ke dinding ruangan
yang lain, sepasang telapak tangannya melancarkan serangan
hebat kearah dinding ruangan-
Ular raksasa itu begitu menyelam kedalam air dengan
perlahan-lahan menyusup terus, tiba2 tubuhnya meloncat
keatas membuat air memancar dengan hebatnya kearah Boen
ching.
Pada saat ini Boen ching baru saja habis-melancarkan
serangan kearah dinding ruangan, tampak air itu dengan
hebatnya memancar kearahnya, dalam hatinya merasa agak
terkejut, entah Keng Ku memperoleh binatang aneh ini berasal
dari mana, ular raksasa yang demikian besarnya jarang sekali
nampak.
Ie Bok Kiamnya yang dicekal ditangannya itu adalah barang
pemberian dari suhunya Ie Bok Tocu, dia tidak ingin dengan
demikian lalu dibuang, sebenarnya dia dapat menggunakan
pedang Ie Bok Kiam itu untuk menusuk ke arah mulut ular
tersebut sehingga membuat ular itu menderita luka yang
parah, tetapi dia ternyata tidak berbuat demikian-Tubuhnya
dari dinding ruangan sebelah meloncat kearah dinding yang
lain-
Tubuh dari ular raksasa itu sekalipun sangat besar, tetapi
gerakannya ternyata sangat lincah dan gesit sekali, begitu
serangannya tidak mencapai pada sasaran, ekornya yang
sangat besar itu melingkar menyapu kearah Boen ching.
Ketika itu, air telah makin meninggi hingga tiga empat kaki
dari atas ruagan itu. . Boen ching tak dapat berbuat apa-apa
lagi, terpaksa dia terjun kembali kedalam air, dia sadar bahwa
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

begitu tubuhnya terjun kembali kedalam air maka ratusan kali


lipat lebih bahaya jika tubuhnya masih berada ditengah udara.
dengan ular yang demikian besarnya itu, jika sampai terkena
oleh ekornya saja, kiranya untuk selamanya tidak mungkin
akan lolos kembali dari ruangan itu.
Tubuh Boen ching begitu masuk ke dalam air segera
tenggelam kedasar ruangan itu.
Tubuh dari ular raksasa itu mulai bergerak tak hentinya,
membuat tekanan didalam air itu menjadi makin bertambah,
Ie Bok Kiam ditangan kanan Boen ching segera diangkatkan
keekor ular raksasa itu.
Didalam ruangan batu yang demikian sempitnya itu, apabila
ular raksasa itu bergerak makin hebat lagi saja, tak usah dia
harus menangkap dirinya, hanya cukup tekanan yang besar
dari air itu saja sudah dapat membinasakan dirinya ditempat
itu.
Ular raksasa itu sambil mementangkan mulutnya
menyambut datangnya Boen ching, nampak Boen ching
mengangkat pedangnya hendak menyabet ekornya, dia segera
menyabetkan ekornya balik menyerang kearah Boen ching.
Tubuh Boen ching segera menyelam lagi ke dasar ruangan,
dia mengetahui kalau sekarang ini air didalam ruangan itu
pasti telah menjadi penuh sehingga tak memberi kesempatan
baginya untuk berganti hawa segar, didalam dua tiga jam ini
apabila dia tidak berhasil meloloskan dirinya, kiranya tidakakan
lagi mendapat kesempatan untuk lolos.
Dia termenung berpikir keras, mendadak hatinya menjadi
bergerak, tubuhnya segera menyusup kearah dinding ruangan
yang terdapat Celah itu.
Ular raksasa itu didalam air yang paling gesit untuk
menyerang adalah ekornya, begitu Boen ching menyusup,
ekornya yang besar itu mengikutinya dan menyapu kearah
Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching segera memusatkan perhatiannya memandang


tempat yang disapu oleh ekor ular itu, tubuhnya yang
menempel pada dinding ruangan mendadak menghindar
kesamping, ekor dari ular raksasa itu tak dapat dicegah lagi
telah mengenai dinding ruangan itu, terdengar suara yang
keras dan menimbulkan gelombang-gelombang air yang
deras.
Boen ching hanya merasa bahwa gelombang2 yang
menyerang ketubuhnya itu mengandung tenaga yang luar
biasa membuatnya hampir-hampir sesak sekali
pernapasannya. Gelombang-gelombang yang ditimbulkan oleh
ular raksasa itu bergolak terus didalam ruangan itu membuat
tekanan air menjadi makin meninggi, hal itu terjadi karena
ruangan itu tak terdapat lubang lain, sehingga gelombang
yang terkena pada dinding segera memantul kembali
kedinding yang sebelah.
Belum saja dia berhasil memusatkan perhatiannya ular
raksasa itu sekali lagi menyapukan ekornya ke tubuhnya.
Boen ching dengan cepat mengapitkan sepasang kakinya
sedang tubuhnya meluncur keatas menghindari sambaran
ekor ular raksasa itu.
tanpa melihat lagi dia telah mengetahui kalau serangan dari
ekor ular raksasa itu tidak mengenai sasarannya kalau tidak
geombang yang ditimbulkan mana dapat demikian hebatnya.
Tubuhnya sekali lagi menubruk kearah dinding ruangan
yang terdapat celahnya itu, dia tak dapat menahan sabar lagi,
Ie Bok Kiamnya bergerak dengan hebatnya didalam air dan
melontarkan ilmu pedang yang sangat kuno dan baru saja
berhasil dipelajarinya itu "Hong Loei chiet Kiam"
Begitu pedangnya digerakkan diikuti dengan suara petir
dan angin yang menyambar menerjang kearah dinding itu.
Pada saat itu ular raksasa itupun telah membalikkan
tubuhnya menerjang kearah Boen ching tetapi nampak Boen
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ching telah mengerahkan ilmu "Hong Loei chiet Kiam"nya ular


itu menjadi terkejut kepalanya ditekuk dan menerjang pula
kearah dinding ruangan itu.
Dua buah kekuatan yang sangat dahsyat bersama2
menerjang kearah dinding ruangan itu, terdengar suara yang
memekikkan telinga, dinding batu itu telah terdapat sebuah
lubang yang sangat besar, segulung air yang sangat deras
sekali mengalir keluar. Ketika itu Boen ching bagaikan berada
dialam impian, dia merasa sangat terkejut berCampur girang,
sungguh tak pernah disangka olehnya bahwa kali ini ternyata
dia berhasil menerjang hancur dinding itu, dia tidak
mengetahui bahwa dia beberapa kali menerjang dan
menggempur dinding itu membuatnya sedikit menjadi
bergetar, ketika dengan seluruh kekuatannya menggempur
sekali lagi, dinding itu sudah hampir tergempur roboh dan kali
ini dengan kekuatan gabungan dari ular raksasa tersebut
tidaklah heran kalau dinding itu segera roboh.
Air deras yang mengalir keluar dari ruangan itu segera
lenyap tanpa bekas, ular raksasa itupun ikut tersapu keluar,
sedang dalam ruangan itu air telah tak mengalir keluar lagi,
tinggal Boen ching seorang yang berdiri termangu- mangu
disana.
Oooo0dw0oooo0

BOEN CHING setelah berdiri termangu- mangu ditempat itu


segera memandang sekeliling dari ruangan tersebut, dirinya
ternyata telah berada ditengah sebuah lorong yang panjang,
sedang lorong tersebut bentuknya sangat aneh sekali,
keempat penjurunya bukannya terdiri dari batu-batu
melainkan dibuat dari balok2 kayu yang sangar besar.
Sepasang matanya memperhatikan lorong itu dengan
tajam, entah didalam lorong itu akan terjadi peristiwa apa lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

baru saja dia lolos dari ruangan batu itu, jika bukannya secara
kebetulan berhasil membuat dinding dari ruangan itu menjadi
hancur, kiranya dirinya sukar sekali lolos dari kematian.
Jika dilihat dari kepandaian silat yang dimiliki sekarang ini
tanpa diragukan lagi dia dapat menduduki sebagai jago nomor
satu didalam Bu-lim, tetapi jika akan dibandingkan dengan
Thian Jan Shu waktu itu, kiranya masih terpaut sangat jauh
sekali dan jika bukannya tempo hari Thian Jan Shu telah
membuat ruangan itu berlubang, sampai kinipun kiranya sukar
baginya untuk keluar dari ruangan itu.
Lorong itu jika dibandingkan dengan ruangan batu itu jauh
lebih aneh lagi, dia tidak berani mengatakan kalau akan terjadi
peristiwa lagi, tetapi dia tidaklah mungkin terus2an berdiam
ditempat itu dan harus melewati lorong itu.
Setelah menenangkan pikirannya sejenak, ternyata masih
tetap tak dapat melihat tempat keanehan dari lorong tersebut.
Diam-diam dalam hati pikirnya, berdiri termangu2 lebih
lama disinipun tidak ada gunanya, tubuhnya dengan perlahan
mulai bergerak berjalan menuju kedalam lorong tersebut.
Dia berjalan terus hingga ditengah lorong tersebut, masih
tetap tak nampak benda-benda yang sangat aneh.
Tetapi pada saat itu pula, dikanan dan dikiri dari tubuhnya
mendadak melompat jatuh dua buah balok kayu yang sangat
besar, diikuti dengan angin kencang yang sangat hebat,
secepat kilat meluncur kearah Boen ching.
Boen ching merasa sangat terkejut, pada ketika itu juga
mendadak ia sadar mengapa didua belah lorong itu terdapat
balok-balok kayu sebagai dinding.
Tetapi sekarang ini dia telah berjalan sampai pada tengah
lorong, kiranya sukar sekali untuk meloloskan diri, dia pikir
bahwa jika ia ingin menghindar kiranya tidaklah demikian
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mudahnya, masih berpuluh-puluh balok kayu yang masih


menanti dirinya.
Kayu- kayu besar yang menyerang dirinya itu tidak
memberikan banyak waktu baginya untuk berpikir lagi, Ie Bok
Kiamnya secepat kilat di sentil keluar, jurus pertama dari ilmu
"Hong Loei chiet Kiam, "Hong Hou Loei cing" atau pekikan
angin mengejutkan petir segera dilancarkan, Ie Bok Kiam
ditangannya itu dari sebelah kanan bergerak kesebelah kiri
dan dari sebelah kiri berputar lagi kesebelah kanan, demikian
terus hingga berpuluh-puluh kali banyaknya, suara sambaran
angin dan petir memenuhi lorong tersebut.
Dua batang balok kayu yang besar itu disaat yang sangat
kritis itu menerjang lagi, tetapi ilmu "Hong Loei chiet Kiam"
yang merupakan ilmu pedang yang disertai hawa tenaga
dalam yang dahsyat, begitu sinar pedang berkelebat telah
memaksa dua batang kayu itu terpukul jatuh.
Tidak menanti dia sekali lagi berganti jurus dari samping
tubuhnya dua batang kayu telah melayang menerjang
kearahnya.
Boen ching merasa sangat terkejut, dia mengira kalau
dengan sekuat tenaga berhasil menahan serangan dua batang
kayu yang semula itu tak mungkinakan mendapatkan
serangan lagi, tapi sungguh tak terkira ternyata dari
sampingnya masih terdapat balok kayu yang melayang
menerjang kearahnya.
Hatinya terasa sedikit menjadi gugup, terpaksa sekali lagi ia
melancarkan serangan-
Pada saat tubuhnya miring kesamping telah dapat melihat
bahwa dibelakang dari balok kayu yang menerjang dirinya itu
terdapat dua buah rantai besi besar, hal ini dapat
membuktikan kalau semua itu digerakkan oleh alat-alat
rahasia yang tersembunyi, hatinya menjadi sedikit bergerak,
pedangnya dilancarkan dari samping menerjang dua buah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kayu yang besar itu, diikuti dengan tanpa ragu2 lagi Ie Bok
Kiamnya segera lepas dari tangannya, Ie Bok Kiam tersebut
membuat setengah lingkaran terlebih dahulu ditengah udara
kemudian mematahkan dua buah rantai besi yang terdapat
dibelakang kayu tersebut.
Baru saja Ie Bok Kiamnya kembali ketangannya, dua
batang kayu dari belakang tubuhnya telah melayang
menerjang kearahnya.
DIA tak dapat berbuat apa-apa, terpaksa tangan kanannya
diangkat untuk menempel pada tubuh kayu dibelakangnya itu,
tak menanti kayu tersebut menerjang tubuhnya, kaki
kanannya mengikuti datangnya kayu besar itu melancarkan
tendangan, terlihat kayu besar itu berputar tak henti2nya
terdengar suara yang nyaring dua batang kayu besar saling
bertubrukan satu sama lainmya dan bersama-sama jatuh
keatas tanah.
Pada saat ini lweekang yang dimiliki oleh Boen ching dapat
dihitung sebagai jago yang lihay didalam Bulim, apalagi dia
berhasil melatih memandang didalam kegelapan, sedang jurus
yang baru saja digunakan itu ternyata adalah jurus "Kiam
coan Thian Hwee" dari ilmu pedang Ie Bok Kiam Hoatnya.
Pada waktu dia menghindari dua buah kayu yang
menerjang kearahnya itu, Ie Bok Kiamnya telah meluncur
kearah dinding sebelah kirinya, terdengar dua kali suara yang
sangat perlahan dua buah rantai besi yang terdapat
dibelakang kayu itupun telah terputus oleh sambaran
pedangnya itu.
Dari dinding sebelah kiri menjadi tidak bergerak lagi, tetapi
dari dinding sebelah kanan masih terdapat sebuah kayu besar
yang secepat kilat menerjang kearahnya, dengan disertai oleh
suatu angin yang sangat dahsyat sekali menerjang
ketubuhnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching nampak alat rahasia pada dinding yang ada


disebelah kirinya itu ternyata dapat dirusak sesuai dengan
keinginannya, dalam hatinya merasa sangat girang, tubuhnya
berkelebat secepat kilat menempel pada dinding sebelah
kanan, tangannya segera mencabut kembali pedang Ie Bok
Kiamnya yang tertancap pada dinding tersebut.
Dengan sinar mata yang sangat tajam dia memandang
kayu besar yang dapat menyerang orang dengan bersilang
didalam lorong itu, sedang dalam hatinya diam2 merasa
sedikit terkejut, pikirnya.
"Jika tadi aku berada ditengah lorong itu dan mendadak
dari kanan kiri bersamaan waktunya dua buah kayu raksasa
menyerang, bukankah aku akan mengalami kematian yang
sangat mengerikan ditempat itu untung aja Ie Bok Kiam ini
telah menolong jiwaku."
Jika dia bukannya telah melatih ilmu memandang dalam
keadaan gelap. kiranya tidak sampai lorong ini, sekalipun
rintangan pertama pun tidak akan berhasil menerobosnya,
berpikir sampai disini, tanpa terasa dia agak merasa sedikit
ngeri.
Disebelah kanan dari lorong tersebut, kayu2 raksaaa telah
dapat dipatahkan seluruhnya dan berserakan tak keruan di
dalam lorong tersebut, Boen ching yang memandang kayu2
yang berserakan tak karuan itu dalam hatinya membatin,
entah dibawah sana dua buah rintangan yang lain itu terdiri
dari apa saja.
Setelah mengatur pernapasan sejenak. sekali lagi dia
gerakan tubuhnya berjalan menuju kelorong yang lain-
Keluar dari lorong itu, pada ujungnya terlihat sebuah
ruangan batu yang tertutup rapat sekali.
Boen ching berdiri tertegun sejenak didepan pintu batu itu.
Mendadak pintu batu tersebut dengan sendirinya dengan
perlahan2 membuka, hawa panas dari dalam pintu batu itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

memaksa Boen ching untuk mundur setindak kebelakang


terlihat sinar merah memancar keempat penjuru didalam
ruangan itu, ternyata terdapat sebuah liang api yang besar
sekali, sedang dalam liang tersebut api ber-kobar2 dengan
hebatnya.
Dalam hatinya sedikit merasa terperanjat, pada ujung liang
api itupun terdapat sebuah pintu batu, tetapi masih tertutup
dengan rapatnya kini, ketika itu pintu batu tersebut saking
panasnya hawa telah berubah warnanya menjadi merah
padam.
Boen ching sekalipun berdiri didepan pintu batu itu, tetapi
diapun dapat merasakan panasnya hawa yang sukar untuk
ditahan, terpaksa sekali lagi dia mundur kebelakang
selangkah.
Tetapi begitu dia mundur dirinya ke belakang, dari
belakang tubuhnya segera berkelebat keluar belasan pemuda
berbaju merah yang memegang pedang ditangan, tangan
kanannya mencekal pedang sedang pada tangan kirinya
tampak memegang obor.
Boen ching mengerutkan alisnya, dia tahu bahwa orang2 ini
telah bersiap untuk memaksa dia terjun kedalam liang api
yang berkobar kobar itu, tangannya segera dibalikkan
mencabut pedangnya dan berdiri tegak ditempat itu.
Belasan pemuda yang mencekal pedang itu setelah dengan
tenang berdiri ditempat itu sejenak. segera mulailah
melancarkan serangan menerjang kearah Boen ching, luas
dari lorong tersebut tidaklah begitu lebar, hanya empat lima
enam orang menerjang seCara bersama-sama, tetapi belasan
orang itu agaknya telah mendapatkan latihan yang lama,
terlihat dihadapannya terdapat enam orang pemuda yang
mengangkat pedangnya mendesak maju, sedang yang lainnya
berdiri diatas dinding, dan berkelebat ke kaman dan kekiri,
dengan pedangnya menerjang kearah Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tampak hal ini Boen ching menjadi mengerutkan alisnya,


mana dia mau dengan begitu saja terpaksa oleh beberapa
orang pemudaitu masuk kedalam liang api itu, pedang
panjangnya segera melancarkan serangan bertubi-tubi
mematahkan setiap serangan yang dilancarkan oleh belasan
orang itu.
Tetapi yang paling dikuatirkan olehnya bukanlah pedang
panjang yang berada ditangannya itu, karena kepandaian
yang dimiliki oleh belasan orang itu tidaklah begitu tinggi,
tetapi pada tangan kiri dari orang-orang itu mencekal sebuah
obor dan diletakkan dibelakang punggungnya, entah apa
kegunaannya dari obor tersebut.
Dalam sekejap mata saja sepuluh jurus telah berlalu,
mendadak tubuh dari belasan pemuda itu melayang
berkelebat, sedang belasan pedang panjangnya meluncur
seluruhnya kearah Boen ching, ternyata dalam waktu yang
singkat itu telah berganti tempat kedudukan-
Boen ching menjadi sangat terkejut, begitu pedang panjang
dari orang-orang itu bergerak dia baru dapat melihat bahwa
belasan pedang panjang itu bersamaan waktunya telah
meluncur keseluruh tubuhnya, dia terperanjat atas kerja sama
yang demikian eratnya diantara belasan orang pemuda itu.
Tidak menanti dia untuk berpikir panjang lagi, pedangnya
segera dengan datar menyorong kedepan, sedang
tubuhnyapun meloncat ketengah udara, memukul jatuh lima
bilah pedang yang menyerang didepan tubuhnya itu.
Baru saja Boen ching menggerakkan pedangnya, belasan
pemuda berbaju merah itu telah menggerakan tangan kirinya,
belasan gulungan api telah meluncur ketubuhnya.
Boen ching menjadi sangat terkejut, dengan tergesa-gesa
ia mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya yang paling lihay,
"Hui Sie Yu-She "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tubuhnya segera melayang ketengah udara tetapi gerakan


tubuhnya ternyata masih tetap terlambat setindak. ilmu "Hui
Se Yu She" sekalipun merupakan ilmu meringankan tubuh
yang sangat aneh, tetapi bagaimanapun juga masih tetap
terdapat kekurangan, tubuhnya yang berada ditengah udara
itu dengan meminjam angin kencang yang menyambar segera
melayangkan tubuhnya lagijauh keatas, tetapi dengan
demikian tak dapat mengerahkan tenaga lagi, begitu sedikit
mengerahkan tenaga maka tubuhnya akan terjatuh kembali
keatas tanah.
Tubuhnya yang melayang ketengah udara itu sekalipun
telah berhasil menghindarkan diri dari serangan pedang 2 itu,
tetapi belasan gumpalan minyak bakar dan api itu tak dapat
lagi dihindarkan seluruhnya, terdengar suara minyak yang
mengenai jubah panjang yang dipakainya, sekalipun hanya
terkena separuh saja, tetapi dengan segera api berkobar
keseluruh tubuh.
Dia tak berani berpikir panjang lagi, dengan cepat dia
jatuhkan dirinya keatas tanah dan berguling tak hentinya
untuk memadamkan api yang sedang berkobar.
Belasan pemuda berbaju merah itu bersama-sama segera
menubruk ketubuh Boen ching, hati Boen ching pada saat ini
telah dibikin menjadi sangat gusar, sekali Ie Bok Kiamnya
segera dilancarkan keluar, terdengar suara jeritan ngeri,
seorang pemuda berbaju merah telah terpancang diatas
dinding oleh tusukan pedang itu.
Tangan dan kakinya segera dikerahkan melancarkan
seluruh jurus dari ilmu "Thay Thien Koei sih." dengan segera
pula belasan pemuda yang menubruk kearah itu telah herhasil
melemparkan keluar dua orang diantaranya terjatuh di dalam
liang api itu terdengar suara yang sangat mengerikan dari
mulut pemuda itu, membuat pemuda yang berbaju merah
lainnya saking terkejutnya lantas saja telah mundur ke
belakang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching segera bangkit berdiri, api yang telah berkobar


pada tubuhnya pada saat ini telah berhasil memadamkan,
dengan termangu-mangu dia berdiri disana, dan memandang
pemuda berbaju merah yang telah binasa dibawah pedang Ie
Bok Kiamnya dan tertancap diatas dinding itu.
Terlihat pemuda berbaju merah itu, kedua tangannya
dengan lemah lurus kebawah, sedang dari mulutnya mengalir
darah segar.
Didalam hati Boen ching entah merasa kan bagaimana
rasanya pada saat ini orang tersebut telah binasa sedang dua
orang lainnya yang terlempar kedalam liang api itupun tak
terdengar gerakan apa- apa lagi setelah termenung sesaat
tanpa terasa dia tertawa tawar.
Lima barisan yang diatur aleh golongan istana Chie Lan
Kong itu juga tidak berarti apa- apa dan tidak lain juga diatur
menurut kedudukan "Ngo Heng" setelah lewat barisan ini,
dibawahnya pastilah termasuk kedudukan "Toh" atau tanah.
Dia memandang pada bajunya sejenak yang telah robek
itu, tangannya segera digerakkan merobek baju itu yang
kemudian dirobek lagi menjadi dua bagian dan dibuang
kedalam liang api itu.
Api dari liang segera berkobar dengan cepat membuat
potongan baju itu menjadi abu.
Boen ching balikkan tubuhnya mencabut kembali pedang Ie
Bok Kiamnya, sedang tangan kirinya menahan jatuhnya mayat
pemuda berbaju merah tersebut.
Dengan diam-diam dia kerahkan tenaga dalamnya, tangan
kirinya didorongkan kedepan dengan kerasnya, dan
melemparkan mayat dari pemuda berbaju merah itu kepintu
batu yang ada dihadapannya itu, pintu batu itu dengan cepat
terpentang lebar begitu mendapat serangan yang demikian
kerasnya itu, sedang mayat pemuda berbaju merah itupun
terjatuh masuk daldam ruangan tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching setelah menarik napas panjang-2, tubuhnya


segera melayang ke tengah udara, bagaikan kilat Cepatnya
tubuhnya menubruk ke ruang sebelah itu, sekalipun gerakan
itu dilakukan dengan sangat Cepat sekali, tetapi dia tetap
merasakan hawa panas yang sukar ditahan.
Tubuhnya dengan cepat melayang masuk ke dalam
ruangan itu, begitu dia masuk segera hidungnya dapat
mencium bau harum yang menusuk sekali.
sepasang mata Boen ching segera menyapu memandang
keempat penjuru tempat itu, nampak diluar dari pintu batu itu
ternyata terdapat sebuah kebun bunga, gunung-2,jembatan
keCil dan sungai yang mengalir dengan perlahan, Sinar
mataharipun memancarkan sinarnya dengan terang, jika
dibandingkan dengan ruangan-2 sebelumnya jauh berbeda
sekali.
dalam hati dia merasakan sangat heran, entah Kong Ku
dengan begundal2nya itu akan berbuat apa, ditempat yang
demikian ini entah masih mempunyai alat-alat lihay apa lagi.
Didalam kebun bunga itu sangat sunyi sekali keadaannya,
sekalipun keempat penjuru dari kebun itu adalah dinding
tembok yang tinggi, tetapi tidaklah sampai mengurangi
keindahannya, bunga- bunga yang tumbuh samar-samar
mengeluarkan bau harum yang menusuk hidung.
Boen ching tidak berani gegabah, setelah memeriksa
sebentar pedang Ie Bok Kiam yang dicekal pada tangannya
itu, dengan perlahan bertindak kedepan.
Mendadak dia menghela napas, ditengah kebun bunga itu
ternyata berdiri tegak sebuah batu nisan yang tinggi besar,
entah apa kegunaannya.
Baru saja dia merasa heran, batu nisan yang tinggi besar
tersebut dengan perlahan telah mulai membuka dan
membelah kesamping. Ketika Boen ching memperhatikan
dimana batu nisan membelah mendadak dia terjerumus dalam
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

suasana yang sangat tegang sekali, dia telah dapat melihat


dari tempat Celah dimana tadi membelah menjadi dua itu
bergerak keluar segerombolan tawon-tawon beraCun
Dia balikkan tubuhnya bersiap hendak mundur, tetapi pintu
batu dibelakang tubuhnya itu telah menutup dengan kerasnya,
dia menjadi sangat terkejut ketika menoleh kebelakang sekali
lagi, batu nisan yang membelah itu makin lama makin besar
celahnya, dan telah ada belasan tawon-tawon beracun yang
berwarna hitam terbang keluar.
Sekejap mata saja telah keluar berpuluh-2 tawon beracun
yang segera berterbangan disekitar batu nisan tersebut. Boan
ching tidak berani lagi memikirkan bagaimana akhirnya, begitu
batu nisan tersebut rubuh keatas tanah, tawon-tawon beracun
itu pastilah akan terbang menyerang dirinya, kecuali kalau
memiliki kepandaian yang tinggi seperti Thian Jan Shu,
sehingga dengan ilmu Khiekangnya melindungi seluruh
tubuhnya dan tahan terhadap serangan tawon beracun itu.
Dia nampak rubuhnya batu nisan itu telah tinggal
menunggu saatnya saja, hatinya tiba-tiba bergerak matanya
melirik pada pintu batu di ujung kebun bunga itu sejenak,
mendadak tangan kanannya bergerak mencekal mayat
pemuda berbaju merah yang terdahulu, kemudian tangan
kanannya didorong kedepan, mayat dari pemuda berbaju
merah itu segera melesat ke tengah udara dan berputar
setengah lingkaran kemudian menubruk batu nisan itu dengan
hebatnya.
begitu dia melemparkan mayat dari pemuda berbaju merah
itu, tubuhnya segera pula menerjang kearah pintu batu.
Terdengar suara yang sangat keras, batu nisan itu telah
berhasil dirobohkan, suara tawon segera berbunyi dengan
kerasnya bagaikan sekumpulan awan hitam, tawon-tawon
beracun itu bersama-sama menubruk mayat pemuda berbaju
merah itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching yang nampak menubruk kepintu batu itu, kedua


telapak tangannya segera melancarkan serangan untuk
membuka pintu batu itu sedang tubuhnya bagaikan kilat
Cepatnya melayang masuk kedalam.
Baru keluar dari pintu batu itu sepuluh tindak. diluar sana
berdirilah Kong Ku dengan wajah yang masam.
Boen ching menghembus napas lega, dan berdiri dihadapan
dengan Kong Ku, dia dengan Kong Ku memangnya pernah
bertemu satu kali, dia tahu bahwa telinga Kong Ku sangat
tajam sekali, bahkan jauh lebih hebat dari sepasang mata
orang biasa..
Dua orang saling berhadapan dan berdiam diri, tak lama
kemudian Kong Ku baru membuka mulut, dengan dingin
ujarnya.
"Tidak kusangka ternyata kau masih tetap hidup, masuk
kedalam Telaga naga dingin tidak binasa, hal ini sudah
merupakan suatu peristiwa yang aneh dan kini ternyata
kaupun tidak mengalami kematian juga."
Boen ching setelah mendengarkan perkataan dari Kong Ku
ini barulah dapat menghembus napas, jago-jago kepandaian
tinggi waktu bertanding haruslah memusatkan keseluruh
perhatiannya, kini Kong Ku telah membuka mulut untuk
berbicara sudah tentu tidak mungkin akan melancarkan
serangan bokongan terhadapnya lagi.
Sinar matanya dengan perlahan bergerak memandang
keadaan-keadaan dari sekitar ruangan itu, terdengar suara
perlahan, pintu belakang batu tubuhnya ternyata telah
menutup kembali, pada saat ini dia nampak dirinya ternyata
telah berada didalam suatu ruangan istana yang sangat tinggi
dan luas.
Atap dari ruangan itu dibuat dari kaca yang berwarna ungu,
dibawah sorotan sinar matahari warna tersebut memancar
kebawah sedang kedua sisinya berdiri tegak belasan orang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

pemuda dan diatas dari istana tersebut terletak dua buah


kursi. Dengan perlahan dia tertawa ujarnya..
"Ini hari aku telah berada dihadapanmu, engkau
seharusnyalah memberikan suatu pertanggung jawabkan
kepadaku." Kong Ku dengan dingin tertawa kalap. sahutnya:
"Sungguh besar sekali omonganmu, kau harus mengetahui
orang yang masuk ke dalam istana ini tidaklah sedikit
jumlahnya, tetapi yang dapat keluar dari tempat ini secara
hidup,hidup hanyalah Thian Jan shu seorang saja, kecuali jika
kau memiliki kepandaian seperti Thian Jan Shu tingginya,
kalau tidak aku kira hanya dapat memasuki istana ini secara
hidup, hidup tetapi jika ingin keluar secara hidup pula, aku kira
masih jauh dari dUgaan". ^
Boen ching tertawa mengejek ujarnya.
"Golongan istana chie Lan Kong, ingin menahan diriku, aku
kira tidaklah demikian mudahnya, aku menasehatkan dirimu,
lebih baik lepaskan saja Bwee Giok serta Shie siaw In"
Dari mulut Kong Ku terlihat terlintas senyuman yang dingin
sekali, ujarnya.
"Aku mengira nyawamupun tidak akan lebih panjang lagi,
sehingga menanti pada pertemuan diloteng oei Hok Lo pada
bulan delapan malam Tiong chiu barulah menyelesaikan
urusan diantara kita, tetapi kini kau telah datang kemari, hal
ini adalah lebih baik lagi."
Dengan dingin sahut Boen ching:
"Aku masih lupaakan sesuatu lagi, aku dengar ada berita
yang mengatakan hioloo kuno yang terdapat di dalam Telaga
naga dingin itu telah kau dapatkan, dan aku masih belum
memintanya kembali."
Kong Ku tertawa dingin ujarnya. "Engkau sekarangpun
boleh minta kembali"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching dengan perlahan bertindak selangkah kedepan,


dia mengetahui bahwa lweekang yang dimiliki Keng Ku ini
sangat tinggi, bahkan masih diatas dari empat iblis sakti,
apalagi ilmu "Mie Huan Kiam Hoat" dari golongan istana chie
Lan Kong pun dia pernah mencoba dari tangan Yuen cong
Hong dan bukanlah dapat dilawan dengan seenaknya.
Kong Ku sekalipun tak melihat dengan sepasang matanya,
tapi telinganya jauh melebihi matanya, dari majunya Boen
ching setindak ke depan, serta pernapasannya dia telah
mengetahui bahwa lweekang yang dimiliki Boen ching
sekarang ini jauh lebih tinggi dari dahulu. Sedang perkataan
yang diucapkan oleh Yuen cong Hong pun tidaklah bohong,
dengan kepandaian yang dimiliki Boen ching sekarang ini
bukanlah dengan tangan kosong dirinya dapat menahan
serangannya.
Dengan perlahan dia mencabut keluar pedangnya dari
belakang punggungnya. Boen ching sambil sedikit
menggetarkan pedangnya ujarnya:
"Lebih baik kita berjanji dahulu. Jika aku mengalami
kekalahan kau bolehlah menghukum aku, tapi apa bila kau
yang mengalami kekalahan, kau harus menyerahkan dua
orang nona itu kepadaku, sedang hioloo kuno tersebut saat ini
aku tak menginginkannya, kalau tidak akuakan membumi
hang us kan istana chie Lan Kong mU ini."
Kong Ku mendengar perkataan yang diucapkan oleh Boen
ching demikian tegasnya, dia tertawa dingin, pedang ditangan
kanan nya di kiblatkan kesamping, sambil ujarnya.
"Bangs at, omonganmu itu bukanlah terlalu ber-lebih2 an??
ingin membumi hang us kan istana chie Lan Kong ?? sungguh
besar sekali omonganmu, aku kira kau harus terkubur di
tempat ini terlebih dahulu." .
Boen ching mengerutkanalis nya, kegu-saran didalam
hatinya memuncak. dalam hati pikirnya, aku hanya ingin
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menanyakanBwee Giok-^rta ShieSiauw In, kau ternyata malah


tak mau membicarakannya.
Pedang panjangnya membuat setengah lingkaran ditengah
udara kemudian melin-tang kannya didepan dadanya^
Wajah Kong Ku sedikit dikerutkan, dia takperCaya kalau
Boen ching memiliki ilmu pedang yang demikian lihaynya,
sekalipun Boen ching hanya dengan sangat perlahan sekali
menyabetkan pedang nya, tapi telah disertaioleh suara petir
dan angin yang menyambar.
Dia pernah mendengar bahwa waktu masasebelumnya itu
ada ilmu pedang yang disebu "Hong Lui chiet Kiam" ilmu
tersebut adalah suatu ilmu sakti yang dapat menundukkan
iblis, kehebatannya luar bias a, samba ran pedang nya baru
saja dilakukan Boen ching ini ternyata mirip sekali dengan ilmu
"Hong Loei chiet Kiam yang pernah dia dengar, tapi dia
takperCaya kalau Boen ching dapat memiliki ilmusilat yang
demikian saktinya itu, hal itu tak mungkin bisa terjadi.
Boen ching sambil melintang kan pedang Ie Bok Kiamnya
didepan dada, dia berpikir hendak menggunakan ilmu "Hong
Loei chiet Kiam" ini bertempur mati-matian melawan Kong Ku,
tetapi diapun tak menginginkan ilmu sakti tersebut, apabila
Kong Ku lari bersembunyi sehingga hawa pedang yang
dilancarkan tak mengenai sasaran, bukankah dia hanya sia-sia
belaka mengerahkan ilmu sakti itu ?? ?
Pikirannya segera bergerak. dia memutuskan untuk
menggunakan ilmu "Thian San Kiam IHoat" mencoba
mengukur kekuatan musuh terlebih dahulu,pada waktu itu
ketika dipuncak gunung Hwee Ing dia pernah lihat
pertempuran yang terjadi antara Thian Jan Shu dengan Thian
San chiet Kiam, sehingga jurus2 yang lihay dari ilmu pedang
Thian San Pay itu sebagian besar masih diingat didalam
otaknya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pedang Ie Bok Kiamnya segera menyabet ke depan, ilmu


"Tui Yun Toan Jiet cap Sah Seh" dari ilmu pedang Thian San
Kiam Hoat segera dilancarkan- jurus pertama "Thian Way Lay
Hong" ini adalah suatu jurus untuk mencoba kekuatan musuh.
Kong Ku yang nampak jurus ini menjadi mengerutkan
alisnya, terhadap Thian San Kiam IHoat diapun memahami.
begitu Boen ching melancarkan serangan dengan jurus ini ia
segera pula dia mengetahui kalau Boen ching telah
menggunakan ilmu pedang dari Thian San Pay.
Sekalipun ia tak takut terhadap jurus serangan ini, tetapi
didalam hatinya dia merasa sangat heran sekali, bagaimana
Boen ching dapat memahami ilmu pedang dari Thian San Pay
ini.
Tanpa berpikir panjang2 lagi, pedang nya diangkat keatas
untuk menangkis serangan musuh.
Pada saat ini kepandaian yang dimiliki Boen ching telah
dapat dijajarkan sebagai jago berkepandaian tinggi dalam Bu
lim, ilmu "Tui Yun Toan Jiet cap Sah Sih" yang dilancarkan
ditangannya, kehebatan dan kelihayannya tidak kalah dengan
kehebatannya ketika Thiat San chiet Kiam bertempur melawan
Thian Jan Shu.
jurus- jurus dari ilmu "Tui Yun Toan Jiet- cap Sah sih" ini
semuanya mengutamakan gerakan yang cepat dan ganas,
begitu dia mulai melancarkan jurus- jurus serangan, pedang Ie
Bok Kiamnya bagaikan ombak yang menggulung ditengah
samudra terus mengejar kearah Kong Ku dengan serangan-
serangan hebat.
Kong Ku terdesak mundur dua langkah kebelakang, dengan
dingin dia mendengus dengan perlahan pedangnya
menyambar keluar, segulung tenaga dalam yang sangat hebat
menyambar keluar membuat jurus serangan yang dilancarkan
Boen ching menjadi miring kesamping.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching merasa sangat terkejut, sambaran pedang yang


dilakukan Kong Ku ini kiranya mengandung tenaga dalam
yang sakti sekali, dia tak mengetahui mengapa Tan coe coen
yang mengangkat nama bersama-sama dengan Thian Jan Shu
itu, tetapi ternyata tak melatih ilmu Khiekang yang tinggi.
Dia tak mengetahui jika pada waktu itu membicarakan
tentang jurus- jurus serangan, maka Tan coe coen dapat
dikatakan paling lihay, tetapi oleh karena Tan coe coen
mengalami penderitaan jalan api menuju neraka, sehingga
tidak dapat melatih ilmu sema cam Khie-kang lagi, dengan
demikian telah mengalami kekalahan-
Begitu dia yang ditarik oleh tenaga Khie kang Kong Ku ini,
kakinya yang berkedudukan disebelah utara itu segera dipaksa
berdiri miring kesamping, Kong Ku tertawa dingin dan tidak
melancarkan serangan lagi, dia mengira kepandaian yang
dimiliki oleh Boen ching itu ternyata tidak seberapa.
Pada saat diatas gunung Siong-san, dia pernah mengira
Boen ching melatih ilmu "Hiat Mo Kang^, tetapi jika
dipandang sekarang ini, agaknya Boen ching tidak melatih
ilmu itu dan juga ketinggian dari lweekangnya tak setinggi
yang dipikirnya, sehingga hatinya sedikit merasa lega.
Boen ching yang dalam satu jurus telah dipaksa berdiri
miring dari kedudukan semula, sebenarnya menduga tentunya
Kong Ku akan mengangkat pedangnya untuk menyerang lagi,
tetapi kini nampak pedang ditangan kanan Kong Ku dengan
lemas ditunjukkan kebawah, bahkan dengan sombongnya
berdiri disana, bagaikan tidak memandang sebelah matapun
kepadanya:
Hatinya menjadi bergerak, pedangnya mulai bergerak lagi
dan melancarkan ilmu pedang yang paling sakti dari golongan
Thian San Pay, yakni "chieh sian chiet Kiam" ilmu "chien Sian
chiet Kiam" ini merupakan ilmu pedang yang disertai tenaga
murni pula, Kong Ku tak berani berayal lagi pedang
panjangnya digetarkan dengan sangat mudah sekali telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

memusnahkan jurus pedang yang dilancarkan oleh Boenching


itu.
Gerakan pedang Boen ching berubah lagi ilmu "Ie Bok Kiam
IHoat" segera dilancarkan tetapi Kong Ku dengan congkaknya
telah berdiri tegak dengan mengerahkan ilmu "Im Yang ceng
Khie" yang dilatihnya selama empat puluh tahun dan
disalurkan kedalam pedang nya dia menghadapi serangan
musuh.
Boen ching mengalami kerugian karena tidak pernah
mendapatkan pelajaran ilmu Khie-kang untuk melindungi
tubuhnya, sehingga lwekangnya mengalami kerugian yang
besar, sekalipun dia telah menelan pil berwarna emas dari
naga emas, tetapi kekuatan yang ditimbulkan oleh pil
berwarna emas itu tak mungkin akan bisa menandingi dari
Khiekang sekalipun Iwee-kangnya mengalami kemajuan yang
pesat, tetapi masih tetap tak dapat menandingi kekuatan Kong
Ku.
Dua orang yang saling serang menyerang itu, dalam
sekejap mata saja seratus jurus telah lewat. Lweekang Boen
ching yang tak dapat menandingi ketinggian daripada
lweekang Kong Ku, dalam hatinya segera mengambil
keputusan hendak menggunakan ilmu "Hong Loei chiet Kiam"
untuk melawan musuh.
Hawa pedang nya segera menyebar keempat penjuru,
K^ong Ku yang nampak hal itu dengan dingin mendengus,
baru akan mengangkat pedangnya balas menerjang,
mendadak sinar pedang Boen ching berkelebat menyilaukan
mata, sedang suara angin dan petir menyambar keempat
penjuru sebuah sinar hijau tua yang diiringi oleh suara angin
dan guntur telah menyambar ketubuhnya.
Kong Ku menjadi sangat terkejut, hal ini membuktikan
bahwa ilmu pedang tersebut memang benar-benar adalah
ilmu pedang "Hong Loei chiet-kiam".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dia merasakan empat penjuru dari tubuhnya diliputi sinar


pedang yang menyambar-nyambar dengan diikuti oleh suara
menyambarnya guntur dan angin taupan, membuatnya
hampir2 tak dapat bernapas lagi.
Dengan gusar dia memekik nyaring, pedangnya dengan
jurus "Hui HongJu chau" atau burung hong terbang kembali
kesarang yang disertakan seluruh tenaga "im Yang cheng
khie" nya menerjang kearah Boen ching dengan hebatnya.
Terdengar suara yang nyaring bentrokan dua buah pedang
menjadi bergetar dengan kerasnya dan meluncur keatas
istana tersebut.
Boen ching tidak menyangka kalau Kong Ku ternyata berani
mengadu kekuatan dengannya, sekalipun dia menggunakan
jurus pedang yang dapat menundukkan naga untuk
menghadapi musuh, tetapi tetap tak tahan terhadap serangan
Kong Ku yang menggunakan seluruh tenaganya, ilmu "Hong
Loei chiet Kiam" nya itu seluruhnya hanya terdiri dari jurus
serangan saja, dan tak terdapat sejuruspun untuk bertahan,
begitu kedua belah pedang tersebut bentrok satu sama
lainnya, kedua- dua nya segera terlepas dari tangan dan
meluncur keatas istana sedang Boen ching pun dengan
sempoyongan terdesak mundur beberapa tindak kebelakang.
Tubuh Kong Ku segera melayang datang dan mendesak
kearah Boen ching.
Tubuh Boen ching belum saja berdiri tegak nampak Kong
Ku sudah mendesak kembali kearah dia, di dalam keadaan
yang kritis itu segera dia malancarkan jurus terakhir Sari ilmu
"Thay Thien Kioe Sih" yaitu jurus Ta Kan Kun atau menjungkir
balikkan bumi tubuhnya belum berdiri tegak, tangan kanannya
segera dimundurkan kedepan.
Kong Ku dengan dingin mendengus, ia balikkan tangannya
balas mencekal urat nadi tangan kanan Boen ching sedang
kaki kanannya segera melancarkan tendangan mengancam
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

jalan darah "Nan Hu Hiat" dibelakang batok kepalaBoen ching,


dia ber-siap2 hendak dengan jurus serangan ini
membinasakan Boen ching.
Tapi dia tak sadar bahwa dirinya telah terpancing oleh akal
musuh, justru kehebatan dan kelihayan dari ilmu "Thay Thien
Kioe Sih" itu adalah hal-hal yang tak pernah dia duga
sebelumnya, tubuh manusia yang belum berdiri tegak dan
melancarkan serangan hal ini pasti akan tidak mencapai pada
sasarannya tapi apabila sekali lagi melancarkan serangan
pastilah akan mengalami hal yang diluar dugaan-
Kong Ku sebenarnya tak salah, salahnya adalah Boen chin
sejak sebelumnya telah menduga bahwa dia pasti akan
melancarkan jurus yang demikian itu, tangannya baru saja
menempel pada pergelangan kanan Boen ching, tahu2 tangan
kanan Boen ching membalik dan kini ternyata saling
berCekalan dengan tangan kanan Kong Ku.
Kaki kanan Kong ku tak menghentikan gerakannya dan
melanjutkan serangannya menyapu belakang batok kepala
Boen ching. Lima jari tangan kanan Boen ching segera
merosot turut kebawah dan tepat menekan pada urat nadi di
tangan Kong ku, kemudian di ikuti dengan membalikkan
tubuhnya melemparkan tubuh Kong ku ketengah udara.
Kong ku hanya merasakan lima jari dari tangan kanannya
jadi kaku, tempat yang dicekal oleh Boen ching itu sedemikian
tepat dan anehnya membuat separoh tubuh kanannya
sedikitpun tak mempunyai tenaga untuk mengadakan
perlawanan, segera tubuhnya berhasil dilemparkan oleh Boen
ching ketengah udara.
Tapi kaki kanannya tak berhenti, sekalipun Boen ching
berhasil menghindarkan dari- dari tendangan yang
mengancam batok kepalanya itu tapi tak urung bahu kirinya
tetap terkena sapuan dari Kong ku ini.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kedua orang itu segera bangkit berdiri dan berhadapan


dengan terpesona, bahu kiri Boen ching segera terasa linu dan
sakit sekali, dalam hatinya diam-diam merasa terkejut, jikalau
seandainya tadi terlambat satu langkah saja, kiranya sekarang
ini bahu sebelah kirinya itu akan terlepas dari tempat aslinya.
Sedang dalam hati Kong ku pun jauh merasa lebih terkejut
lagi, saat pengerahan tenaga dari Boen ching yang demikian
tepatnya itu belum pernah dia menemui sebelumnya,
sekalipun pedang panjang dari Boen ching telah terlepas dari
tangannya, kiranya juga belum dapat dilawan dengan enteng.
Dengan kepandaian silat demikian tingginya ini sekali kali
tidaklah boleh memperkenankan Boen ching lolos dari tempat
ini, pada bulan yang lalu ketika bertempur melawannya,
dirinya dengan demikian mudahnya telah berhasil
melemparkan dia kedalam dasar telaga Naga Dingin, hanya
berpisah selama satu bulan saja, kepandaian yang dimiliki itu
ternyata dapat mengalami kemajuan yang demikian pesatnya,
bukan saja dapat bertempur seimbang dengan dirinya, jika
dilihat keadaan dihadapan mata ini, dirinya tak mungkin
berhasil dapat mengalahkan dirinya.
Boen ching setelah berdiri termangu sejenak dia melirik
memandang dua bilah pedang yang tertancap diatas atap
istana tersebut, dua bilah pedang itu tertancap demikian
dekatnya, jaraknya tak lebih hanya setengah cun saja, sedang
kedua bilah pedang itu membentuk suatu bentuk sudut, jarak
gagang pedang yang satu denugan yang lain hanya dua coen.
Didalam hatinya dia telah mempunyai perhitungan,
sekarang ini saja yang berhasil merebut pedang terlebih
dahulu, dialah yang akan menguasai keadaan, sekalipun
keadaannya sekarang ini dapat dikatakan seimbang, tapi dia
hanya menggantungkan diri dari ilmu " Thay Thien Kioe Sih"
saja adalah tidak cukup, ilmu "Thay Thien Kioe Sih" tersebut
hanya dapat digunakan untuk menyerang musuh apabila pihak
musuh tak mengadakan persiapan terlebih dahulu, dalam hal
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ini haruslah merebut kedudukan terlebih dahulu dan ketepatan


saat bergeraklah yang mempengaruhi, sedang apabila harus
bertempur saling berhadapan pastilah dirinya akan mengalami
kekalahan-
Kong ku dengan dingin mendengus, dalam hati diapun
telah mempunyai perhitungan, dia takkan bertempur dengan
Boen ching dalam jarak dekat dia ingin menggunakan hawa
"im Ya ceng Khie" untuk membinasakanBoen ching di bawah
telapak tangannya.
Boen ching dengan perlahan menggeserkan tubuhnya
kesebelah kiri, tubuhnya segera melompat keatas, dan
melayang menubruk keatas istana
Kong ku menjadi tertegun segera dia sadar bahwa Boen
ching adalah hendak merebut pedang, apabila Boen ching
berhasil mendapatkan pedangnya kembali dan melancarkan
ilmu Hong Loei chiet Kiam, dirinya yang melawan dengan
tangan kosong sudah tentu takkan sanggup untuk menahan
serangan tersebut. Tubuhnyapun segera meloncat keatas
mengejar kearah Boen ching.
Kedua orang itu semuanya terhitung sebagai jago2
berkepandaian tinggi didalam Bulim, sekalipun Kong ku
mengejar dari belakang tapi jika dilihat kedua orang itu hanya
terpaut setengah badan saja.
Boen chingpun sejak tadi telah menduga kalau Kong ku
tentu akan mengejar dirinya, sepasang kakinya berturut-turut
melancarkan tendangan dengan menggunakan ilmu "cing Po
chiet Your dan mengancam jalan darah terpenting di depan
tubuh Kong ku.
Kong ku dengan gusar mendengus, sepasang tangannya
menyambar dengan menggunakan tenaga ^Im Yang ceng
Khinya menerjang Boen ching.
Boen ching dengan cepat menarik kembali sepasang
kakinya, dan menarik napas panjang-panjang, tubuhnya tahu-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tahu telah mencapai jarak satu orang lebih dari Kong Ku, ilmu
meringankan tubuh yang dimiliki Boen ching itu didapatkan
dari Ie Bok Tocu, dan dapat disebut sebagai jago nomor
wahid, sedang Kong Ku, ditengah udara harus mengerahkan
tenaga, sehingga membuat tubuhnya agak merosot ke bawah,
dengan demikian Boen ching menjadi dapat melampaui jauh
diatas, saking gusarnya dia tak henti-hentinya mendengus,
dan tidak lagi mengejar kearah Boen ching, sambil
memberatkan tubuhnya dia turun kembali keatas tanah.
Boen ching segera mencabut pedang Ie Bok Kiamnya,
sambil balikan tubuhnya bersiap akan mengadakan
penyerangan, tetapi nampak Kong Ku ternyata telah
menerima sebatang pedang dari anak murid istana chie Lan
Kong, dengan memegang pedang dia berdiri tegak.
Dalam hatinya terasa agak keCewa. dengan perlahan dia
mendengus, tubuhnya segera melayang turun kebawah, dan
berdiri dihadapan Kong Ku dengan jarak tiga kaki jauhnya.
Dengan dingin ujar Kong Ku:
"Pada saat kedua belah pihak kehilangan pedang nya, pada
saat itu pula waktumu untuk menerima binasa".
sekalipun dalam hati Boen ching merasa terkejut, tetapi
tetap dengan dingin ujarnya.
"Aku kira kali ini tidaklah sampai kedua belah pihak harus
kehilangan pedang lagi, jika kau sekali lagi melancarkan
serangan, aku kira kaupun akan mengalami kematian dibawah
ilmu "Hong Loei chiet Kiam" yang aku lancarkan".
Kong Ku dengan perlahan memandang pedang
panjangnya, bersiap-siap melancarkan serangan-
Boen ching dengan dingin mendengus, kepada Kong Ku
ujarnya lagi,
"Sedikit-sedikitnya kali ini kedua belah pihak akan
mengalami luka parah, ilmu "Hong Loei chiet Kiam"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

merupakan jurus- jurus serangan, jikalau bukannya tadi


menyerang menjadi kedudukan bertahan aku kira pada saat
ini darahmu menjadi berCeCeran diatas tanah."
Dalam hati Kong Ku diam-diam merasa sangat terkejut,
dirinya membatin, bahwa perkataan yang diucapkan Boen
ching ini agaknya tidak berbohong, pada saat ini dia tidak
mengijinkan dirinya binasa bersama-sama dengan Boen ching,
dengan tindakan dari Boen ching diatas gunung siong San itu,
dia juga dapat melakukannya.
Boen ching nampak Kong Ku tidak berbicara lagi, ujarnya
kemudian. "Mana Bwee Giok dan Shie Siauw In???"
Kong Ku tidak ingin bertempur mati-matian melawan Boen
ching, tetapi kalau dengan demikian melepaskan Boen ching
sebenarnya dalam hatinya tidaklah mengijinkan, setelah
berhenti sejenak dia tidak membuka mulut bercakap-cakap
lagii . . .. Tanya Boen ching lagi: "Mana mereka ??"
Kong Ku membuka lebar mulutnya tapi sepatah katapun tak
keluar dari mulutnya, yang terbuka itu, sebenarnya dia ingin
mengucapkan beberapa kata yang membuat Boen ching
menjadi gusar, tapi diapun tak ingin bertempur secara
mati2an melawan Boen ching. Boen ching yang nampak
sikapnya yang demikian itu dengan cepat bertanya lagi.
"Mengapa kau tak menjawabnya ??"
Hati Kong Ku menjadi tergerak. dalam hati pikirnya
"kesempatan selanjutnya untuk bertemu dengannya masih
sangat banyak sekali, mengapa harus ini hari
membereskannya, "dengan suara yang serak ujarnya.
"Bagaimana aku dapat mengetahuinya"
Boen ching menjadi tertegun, tapi segera dia menarik
napas panjang-panjang, dia takut Kong Ku melancarkan
serangan kearah nya dia tak berani memeCahkan
perhatiannya lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pendengaran dari Kong Ku itu sangat tajam sekali melebihi


orang biasa, begitu dia mendengar Boen ching menarik napas
panjang2, kaki kanannya dengan perlahan mundur setengah
langkah kebelakang, sedang pedang ditangan kanannya
sedikit diangkat, dia mengira Boen ching akan mengadu jiwa
dengan dirinya. Boen ching setelah berdiri tertegun sesaat,
kemudian ujarnya:
"Kalau memangnya demikian, kukira urusan diantara kita
dapat kita selesaikan pada malam Tiong chiu pada bulan
Delapan "
Kong Ku tertawa dingin ujarnya. "Maksudmu apa kau mau
pergi dari sini??"
Sekalipun didalam hatinya dia tak menyetujuinya, tetapi
didalam ucapannya dia bagaimanapun juga harus
memperlihatkan sedikit kekerasan.
"Kau apakah menginginkan pada saat ini juga menentukan
siapa yang menang dan siapa yang akan mengalami
kekalahan ??"
Pada ujung bibir Kong Ku memperlihatkan senyuman yang
sangat dingin, ujarnya.
"Begitupun baik, kita tak usah membereskan urusan
tersebut pada hari ini juga, apa lagi kau masih mempunyai
janji dengan Bu Kie chie dan kawan-kawannya, sedang
akupun mempunyai ikatan persahabatan dengan mereka,
sampaipada waktunya kita dapat membicarakan lagi"
Boen ching segera mendengus, diapun mengetahui maksud
perkataan dari Kong Ku itu, pada pertemuan diloteng oei Hok
Lo itu seluruh pendekar dan jago-jago dari empat penjuru
dunia akan berkumpul menjadi satu, danpada saat itu dirinya
tentu yang menjadi sasaran mereka, apabila Kong Ku dapat
berserikat dengan salah seorangpun sudahlah Cukup untuk
mengalahkan dirinya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dia melirik memandang orang-orang yang ada dalam istana


chie Lan Kong itu sejenak sambil menarik napas, tubuhnya
bagaikan elang raksasa, telah melayang keatas istana itu.
Kong Ku menjadi tertegun, segera dia merasakan apa
maksud tujuan dari Boen ching itu, tubuhnya segera meloncat
mengejar dibelakang Boen ching.
Pedang Ie Bok Kiam ditangannya segera diputar, terdengar
suara petir dan angin topan yang menyambar, diiringi dengan
suara benda yang hancur, atap istana chie Lan Kong yang
dibuat dari kaCa itu telah hancur satu lobang yang luasnya
beberapa depa, sedang Boen ching bersama pedangnya telah
menerobos keluar dari istana tersebut.
Kong Ku mehjadi gemas berCampur gusar, segera dia
menggerakkan tubuhnya mengejar ke arah Boen ching, ketika
dia mencapai diatas atap istana itu, Boen ching telah berada
dua tiga-puluh kaki jauhnya, dengan menahan perasaan
gusarnya, dia mengejar terus.
Tubuh Boen ching bagaikan anak panah yang lepas dari
busur, bagaikan kilat cepatnya terus ke depan, ketika Kong Ku
mencapai ditepi rantai baja itu, Boen ching telah berada
ditengah dari rantai baja itu.
Kong Ku mengetahui betapa hebat ginkang yang dimiliki
Boen ching itu tidak dibawah dirinya segera pedang
ditangannya itu ingin mematahkan rantai baja tersebut, tetapi
pikirannya segera berubah, berbuat demikian ini belum tentu
Boen ching akan mengalami kematian ditangannya, malah
sebaliknya rantai baja yang dibangun dengan susah payah itu
musnah ditangannya sendiri, berpikir sampai disini sambil
menghela napas dia balikkan tubuhnya dan berjalan pergi.
Boen ching sambil memasukkan pedangnya kedalam
sarung, dia terus lari turun dari puncak sin Tok Hong itu, dia
masih ingat Sek Giok Siang pernah memberitahukan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kepadanya, bahwa dia akan menunggu dirinya dibawah


puncak Sin Tok Hong ini, entah ada urusan apa
Pandangannya segera berputar kekiri dan kekanan, nampak
Sek Giok siang seorang diri dengan ter-mangu2 berdiri
dibawah sebuah pohon yang besar. Boen ching lari kesana,
samail tertawa panggilnya.
"Nona Sek"
Sek Giok siang mengangkat kepalanya terpesona
memandang kearah Boen ching, bagaikan tidak mengenalinya
sama sekali, Boen ching menjadi tertegun, entah karena apa
Sek Giok siang memandang dirinya dengan sinar mata yang
demikian-setelah lewat beberapa waktu, mendadak Sek Giok
siang dengan tertawa ujarnya^ "Kiranya adalah engkau baru
datang, aku telah menanti sangat lama sekali.
Boen ching pun tersenyum sahutnya. "Nona Sek mencari
aku entah mempunyai urusan apa??"
sek Giok siang mendongakkan kepalanya memandang
angkasa, dengan seenaknya tanyanya. "Engkau datang kemari
apakah hendak mencari dua orang nona ??".
"Benar Yang seorang adalah putri dari Pangcu perkumpulan
Elang Sakti, Bwee Giok, sedang yang lain adalah sumoayku,
shie Siauw In". Sahut Boen ching dengan cepat.
Sek Giok siang memandang ujung langit, agaknya dia
sedang memikirkan urusan yang lain, setelah lewat sesaat, dia
baru miringkan kepalanya sambil bertanya pada Boen ching.
"Kau sudah mendapatkan mereka ??".
Boen ching dengan lemas menggelengkan kepalanya.
Ketika dia naik keatas gunung tadi pernah merasakan kalau
Sek Giok siang sedikit membawa hawa jahat, tetapi kini Sek
Giok siang demikian memperhatikan urusannya, membuat
dalam hatinya sedikit merasa menyesaL
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sek Giok siang mendongakkan kepalanya lagi memandang


ujung langit, dengan seenak nya pula ujarnya.
"Aku sejak tadi telah menduga kalau kau tentu tidak akan
berhasil mencari mereka berdua".
Boen ching menjadi tertegun, belum sempat dia berbicara
Sek Giok siang telah melanjutkan ucapannya.
"Karena, mereka memangnya bukan berada di istana chie
Lan Kong".
Boen ching sedikit menjadi bingung, dia terhadap sikap dari
Sek Giok siang ini makin tidak dapat menduga, tanyanya:
"Kalau begitu mereka berdua dimana ?? ". Sek Giok siang
tersenyum, ujarnya:
"sudah tentu aku mengetahuinya, bahkan hanya aku
seorang yang mengetahuinya"
Boen ching tidak mengetahui perkataan yang diucapkan
oleh sek Giok siang itu benar atau tidak^ tetapi dia tetap
mengharapkan Sek Giok siang mengetahuinya dengan
sungguh2. Dengan cepat tanyanya.
"Apa nona Sek dapat memberitahukan kepada ku??".
sek Giok siang tersenyum, sambil menggelengkan
kepalanya ujarnya.
"Mana aku dapat memberitahukan kepada mu, tetapi aku
dapat membawa kau pergi kesana, hanya aku takut kau tak
dapat mengikuti diriku." Boen ching tak dapat berbuat apa2,
sambil tersenyum pahit ujarnya:
"Nona Sek, jika mau membawa akupegi, aku pasti akan
sangat berterima kasih sekali, aku pasti dapat menyusul
dirimu".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sek Giok siang sambil tersenyum menganggukkan


kepalanya, tubuhnya segera berkelebat, masuk kedalam rimba
dan berlari terus.
Boen ching segera bangkit berdiri dan lari mengejar,
hatinya terasa sangat terkejut,
kecepatan dari gerakan tubuh Sek Giok siang ini ternyata
tidak dibawah dari suhunya Ie Bok Tocu, ternyata tak dapat
mengejarnya.
Tubuh Sek Giok siang dalam sekejap mata saja telah lenyap
dari pandangan, Boen ching yang berada ditengah hutan ini
entah harus berbuat bagaimana baiknya, sungguh tak
disangka olehnya kalau Sek Giok siang ternyata memiliki
kepandaian silat yang demikian tingginya, teringat olehnya
sikap serta perkataan yang diucapkan oleh iblis yang gemar
paras elok, Ouw Yang Bu Kie, kini entah Sek Giok siang telah
pergi kemana, berpikir sampai disini tanpa terasa dia
menghela napas.
sek Giok siang mendadak muncul kembali dihadapannya,
sambil tersenyum ujarnya.
"Aku bilang kau tentu tidak akan berhasil mengejar aku
toh, tetapi aku tak ingin menunggu dirimu, ditengah jalan aku
meninggalkan tanda, kau turuttlah tanda itu mengejar diriku."
Dalam hati Boen ching sedikit merasa keCewa, semula Sek
Giok siang berkata padanya bahwa dia tak mungkin akan
berhasil mengejarnya, dia masih mengira perkataan yang
diucapkan olehnya itu bohong, tetapi kini ternyata terbukti
memang benar, terpaksa dia hanya menganggukkan
kepalanya.
Sek Giok siang sambil tersenyum, tubuhnya segera
bergerak. sekejap mata saja telah lenyap dari pandangan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching berdiri termangu-mangu di sana, setelah lewat


beberapa waktu dia baru mulai mengggerakkan tubuhnya
mengejar Sek Giok siang.
Diatas batu gunung atau pada pohon sering kali terlihat
tanda-tanda yang ditinggaikan oleh Sek Giok siang, gambar
tersebut dibuat oleh jari tangannya dan membentuk suatu
gambar cermin pualam Thian Tuen, sedang diatas dari gambar
tersebut terdapat panah yang menunjukkan arah yang harus
ditempuh.
Dalam hati diam-diam Boen ching merasa sangat terkejut,
kepandaian yang dimiliki sek Giok siang ini ternyata demikian
tingginya, cukup dilihat dari kekuatan Sek Giok siang saja
telah jauh melebihi kepandaian dirinya.
Demikianlah selama tiga empat hari Sek -Giok siang selalu
meninggalkan tanda petunjuk jalan. Boon ching sendiripun
tidak mengetahui Sek Giok siang ini sebenarnya hendak
membawa dirinya kemana, dia hanya mengejar dengan
kencangnya.
Dia perCaya kalau Sek Giok siang dapat menipu dirinya,
apalagi dia memiliki kepandaian silat yang demikian tingginya,
sudah tentu dia jauh lebih mengetahui urusan yang dirinya
sendiri, tidak mengetahuinya.
Telah lewat dua tiga hari lagi, masih tetap sepanjang jalan
terdapat tanda-tanda petujuk jalan, sedang dalam hati Boen
ching pun merasa agak tegang, jalan yang ditunjukkan oleh
Sek Giok.siang itu ternyata adalah jalan yang menuju ke gurun
pasir. Tetapi dia masih tetap terus mengejar dari belakang.
Akhirnya sampailah dia ditepi gurun pasir, sedang tanda
petunjuk jalan yang terakhir pun menunjukkan kearah gurun
pasir.
Boen ching menjadi sedikit bimbang, dengan seorang diri
dia berdiri ditepi padang pasir, dan memandang gurun yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tak ada ujung pangkalnya itu, dia sama sekali tidak


mengetahui apa yang harus dikerjakan sekarang ini.
Apakah boleh dikata dia akan memasuki gurun pasir ini?.
jika dikatakanBwee Giok dan shie Siauw In berada ditengah
gurun pasir yang demikian luasnya itu, dia tidak akan
mempercayainya, mereka berdua bagaimana dapat berada
disana?"
Sesosok bayangan manusia berkelebat, sekali pandang saja
dia telah mengenalnya dialah Sek Giok siang adanya. Kepada
Boen ching ujarnya. "Sudah hampir sampai, kau turutlah aku."
Sambil berkata tubuhnya bergerak dan lari menuju
ketengah gurun pasir tersebut. Hati Boen ching seperti
bergerak, pikirnya:
"Selama tiga puluh tahun lamanya Ouw Yang Bu Kie
berdiam digurun pasir yang sunyi ini, bahkan katanya pada
tiga puluh tahun yang lalu itu bukanlah disebabkan karena
didesak oleh Thian Jan Shu, sudah pastilah mempunyai
hubungan yang erat dengan Sek Giok siang ini. "
Berpikir sampai disini, tubuhnya segera bergerak. dengan
Cepatnya ia mengejar kearah sek Giok siang.
Empat penjuru hanya terlihat pasir berwarna kuning
melulu, dari ke jauhan Boen ching hanya dapat melihat setitik
bayangan punggung dari Sek Giok siang, pada dadanya terasa
sakit sekali, jikalau dia kehilangan jejak dari Sek Giok siang,
mungkin juga selama nya dia akan terkubur ditengah gurun
pasir yang sunyi ini. Dia tidak paham mengapa Sek Giok siang
berbuat demikian-
oooXooo
DIA BENAR2 tak sanggup untuk mengejarnya lagi, pada
ujung langit mulai nampak mega yang mempunyai lima
warna, sebuah demi sebuah terbang dan melayang ditengah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

udara, sekejap mata saja telah berubah menjadi sebuah layar


yang dengan perlahan bergerak ditengah udara itu.
Boen ching saking lelahnya dia tertunduk diatas pasir
berwarna kuning yang sangat panas itu, sedang bayangan dari
Sek Giok siang pun telah lenyap dari pandangan mata.
-oooo0dw0oooo-

TUBUH Boen ching merasa sangat lelah sekali, berturut-


turut beberapa hari ini hampir dia tidak mendapatkan istirahat
yang cukup,
Sejak lolos dari Telaga naga Dingin, bertempur melawan
lblis sakti dari daerah selatan, dengan ilmu Ngo Heng Kiam
Hoatnya menyadarkan Lam Kong Hun, terus naik ke istana
chie Lan Kong, ditengah lima barisan dalam istana chie Lan
Kong, harus menempuh bahaya kemudian diikuti dengan
setelah keluar dari barisan bertempur melawan Kong Ku, turun
dari istana chie Lan Kong dan melakukan perjalanan yang
demikian jauhnya, setiap hari sampai tidur pun tak berani
terlalu lama, dengan sekuat tenaga melakukan pengejaran,
ditambah lagi baru saja lari dengan sekuat tenaga, bagaimana
dia dapat bertahan terhadap penderitaan yang demikian
hebatnya itu
Dia merangkak diatas pasir yang berwarna kuning itu,
setelah menghembuskan napas dengan keras dia
menggoyangkan kepalanya, barulah pandangan yang melamur
tadi dapat dihilangkan-
Dia menutup kedua belah matanya, setelah beristirahat
sejenak dari dalam sakunya dia mengeluarkan pil "Liong Hiat
Sin Tan- pemberian suhunya Ie Bok Tocu dan menelannya
tiga butir, kemudian berisirahat sejenak lagi, barulah bangkit
berdiri mengejar kearah dimana tadi Sek Giok siang pergi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

cuaca makin menjadi gelap. Boen ching mengangkat


kepalanya memandang bintang2ya bertebaran dilangit, dan
diingatnya kedudukan dari bintang2 tersebut, benar2 saat ini
dia merasa sangat lelah, saking tak tahannya dia merebahkan
dirinya diatas pasir dan jatuh tertidur dengan nyenyaknya.
Ditengah gurun pasir yang sunyi itu, kalau dipagi hari
hawanya panas tak tertahan, sedang pada malam hari sangat
dingin sekali hawanya, Boen ching yang pernah tinggal
ditengah "Han Sien Leng Uh" serta Telaga Naga Dingin yang
demikian dinginnya itu, sudah tentupada saat ini tidak
merasakan dinginnya hawa.
cuaca baru saja menjadi terang, Boen ching baru
mementangkan kedua matanya, tampak sek Giok siang telah
berdiri didepannya.
Dia menjadi terkejut, dengan cepat bangkit berdiri, belum
sempat dia membuka mulut untuk berkata, terlihat Sek Giok
siang sambil tersenyum telah berkata. "Sungguh tak enak
denganmu, membuat kau menjadi kedinginan-"
Boen ching menjadi termangu-mangu, ia nampak pada
wajah Sek Giok siang sekalipun menampilkan senyuman yang
menarik. tetapi sinar matanya ternyata telah memancarkan
sinar yang sangat sesat sekali, dalam hatinya merasa sangat
takut, tetapi dia tetap tersenyum, sedang dalam hati pikirnya.
"Aku terhadapnya tidak pernah berbuat sesuatu kesalahan,
mengapa harus takut padanya ?"
Sekalipun dia berpikir demikian tetapi pada mulutnya dia
tetap berdiam diri tak berbicara.
sek Giok Siang dengan perlahan menghela napas, sambil
tertawa ujarnya.
"Kau ikutlah aku, kali ini aku akan berjalan lebih lambat
lagi, dengan demikian mungkin kau masih dapat
mengikutinya."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching merasa sedikit keCewa, tetapi ia tetap


mengikuti Sek Giok siang dari belakang.
Sek Giok siang yang berjalan didepan itu, dengan kencang
Boen ching mengikuti dari belakangnya, dia memandang
wajah Sek Giok siang dari samping, nampak sinar matanya
berkedip terus, pipinya yang berwarna merah dadu itu
membuat wajahnya kelihatan sangat Cantik.
Boen ching tak dapat mengatakan apa- apa, ternyata dia
merasa sangat takut dengan gadis cantik dihadapannya itu.
Dirinya pun tidak dapat mengatakan mengapa dia dapat
berbuat demikian, sebelumnya ia pernah mengagumi gadis ini,
tetapi kini ternyata dia demikian takutnya terhadap dia, Sek
Giok siang belum pernah melakukan kejahatan atau
mengandung maksud jahat sedikitpun kepadanya bahkan
pernah menolong jiwanya, tetapi ternyata dia sangat takut,
dia takut terhadap sinar mata yang mengandung hawa sesat
dari mata Sek Giok siang.
Itukah yang dinamakan sinar yang sesat? Dia sendiripun
tak mengetahuinya, dia hanya tahu bahwa sinar mata itu
membUat dirinya sangat takut sekali.
Sek Giok siang terus tidak mengangkat bicara, dengan
diam2 dia berjalan kedepan kali ini, dia telah memper^lambat
tindakannya, sedang Boen ching pun dapat mengikutinya.
Dia membawa Boen ching terus menuju ketengah gurun
pasir, dalam hati Boen ching menjadi ragu-ragu, apakah dua
orang nona itu benar-benar berada ditengah gurun pasir ini?
tapi urusan ini membuat orang sukar untuk memperCayainya.
Dengan diam-diam sambil melanjutkan perjalanannya dia
mengingat arah yang ditujunya.
Kedua orang itu setelah berjalan setengah harian terdengar
Sek Giok Siang sambil tersenyum ujarnya. "Sudah sampai....."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching mendongak memandang ke depan, nampak


ditengah gurun pasir terdapat sebuah tanah yang subur dan
hijau disamping sebuah kolam tumbuh rumput hijau dengan
suburnya, dia segera mengusap kedua matanya, dia tak
perCaya kalau ditempat semaCam ini dapat muncul tanah
yang demikian subur itu.
Tampak disamping kolam keCil itu berdiri sebuah rumah
yang dibuat dari kayu. sek Giok Siang tertawa kepada Boen
ching, ujarnya. "Mereka berdua berada dalam rumah kayu
itu."
Boen ching jadi termangu-mangu, dia memandang sejenak
pada rumah kayu itu, kepada sek Giok Siang tanyanya.
"Siapakah yang berdiam dirumah kayu itu"
SAMBIL tertawa, ujar Sek Giok Siang:
"Engkau menanyakan majikan dari rumah itu? "
Boen ching menganggukkan kepalanya, sedang dalam hati
pikirnya. "Apa bedanya dengan pertanyaanku? ? "
Sambil tersenyum sahut Sek Giok Siang: "Akulah
majikannya"
Boen ching menjadi terkejut dia mundur selangkah
kebelakang, dengan terpesona memandang wajahnya,
sejenak kemudian setelah menghembuskan napas, sambil
tertawa ujarnya: "Nona Sek, janganlah kau bergurau ".
Sambil tersenyum balas Sek Giok Siang:
"Perkataan yang aku ucapkan adalah ucapan yang
sungguh-sungguh " .
Boen ching menjadi tertegun, dengan tertawa yang dipaksa
tanyanya: "Lalu siapakah yang menawan Nona Bwee serta
sumoayku kemari? ? ? " .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sehabis berbicara, dia menduga mungkin Sek Giok Siang


sedang bergurau dengan dirinya, sambil tersenyum ujarnya
lagi:
"Nona Bwee dan sumoayku apa benar-benar didalam
rumah kayu itu? ? ? "
Sek Giok Siang tersenyum, pada matanya sekali lagi
berkelebat sinar mata yang sesat, ujarnya.
"Berbicara terus terang, mereka berdua adalah aku yang
menangkap dan membawanya disini, oleh sebab itu selain aku
tak seorangpun yang akan mengetahui tempat di mana
mereka berada"
Boen ching menjadi termangu, dia mundur selangkah
kebelakang, dengan nada yang sungguh-sungguh tanyanya:
"Nona Sek bukankah sedang bergurau? ".
Sambil tersenyum sahut Sek Giok Siang.
"Kalau kau tak percaya bolehlah pergi kesana untuk
melihatnya"
Sehabis berkata dia berjalan lebih dahulu memimpin Boen
ching kerumah kayu disisi kolam keCil tersebut. dalam hati
Boen ching merasa setengah perCaya dan setengahnya ragu-
ragu, dengan Cepat dia berjalan disisi Sek Giok Siang.
Belum sampai didepan rumah kayu itu, dari dalam rumah
itu muncul dua orang gadis yang bersama-sama memanggil:
"ching Toako--------"
Boen ching menjadi sangat terkejut, kedua orang gadis itu
jika bukannya Bwee Giok dengan Shie Siauw In masih ada
siapa lagi? dengan termangu-mangu dia berdiri mematung
disana, matanya terasa sedikit menjadi basah, kedua gadis itu
semuanya adalah karena dirinya sehingga mengalami
penderitaan yang demikian itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sambil tersenyum Sek Giok Siang berkata lagi.


"Bagaimana? aku tidak menipu dirimu bukan? "
Boen ching balikkan tubuhnya memandang sek ciok Siang,
kemudian ujarnya dengan perlahan.
"Nona Sek, dapatkah kau melepaskan diri mereka berdua,
biar aku yang membawanya pulang? "
sek Giok Siang dengan perlahan menggelengkan
kepalanya, sambil tertawa ujarnya.
"Tidak dapat, aku telah menangkap mereka berdua kemari,
bagaimana dapat melepaskan mereka begitu saja "
Boen ching memandang kearah rumah kayu itu, nampak
kedua orang gadis itu agaknya dikurung didalam rumah itu
dan tak dapat keluar lagi.
Dia sadar bahwa kepandaiannya yang dimiliki Sek Giok
Siang itu jauh lebih tinggi dari dirinya, tetapi entah karena apa
dia telah mengurung Bwee Giok dan Shie Siauw In ditempat
ini.
Apakah mungkin mereka berdua telah menyalahi Sek Giok
Siang? Dia termenung sejenak, kepada Sek Giok ujarnya lagi.
"Jika mereka berdua telah membuat salah terhadap nona
Sek, aku mewakili mereka berdua meminta maaf kepadamu,
harap nona Sek mau melepaskan mereka berdua".
Jarak antara Boen ching serta Sek Giok Siang dengan
rumah kayu itu masih jauh sekali, sehingga perkataan yang
diucapkan oleh kedua orang itu tak dapat didengar oleh kedua
gadis tersebut, terdengar Shie Siauw In dengan nada yang
keras berteriak.. "ching Toako, engkau sedang membicarakan
apa dengan dia? " sek Giok Siang tersenyum, kepada Boen
ching ujarnya.
"Mereka berdua tidak pernah berbuat salah terhadapku,
aku menawan mereka berdua adalah bermaksud hendak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

memancing kau datang kemari, tak usahlah kau mewakili


mereka meminta maaf terhadapku" Boen ching menjadi
tertegun, ujarnya.
"Nona Sek, kau adalah tuan penolongku ada urusan apa,
aku Boen ching, jika dapat melakukannya tentu akan
kukerjakan dengan sekuat tenaga, agar Nona Sek jangan
menyulitkan diri mereka berdua" sek Giok Siang tertawa
tawar, dia menggelengkan kepalanya, sambil ujarnya.
"Tidaklah demikian mudahnya, tahukah kau urusan apa
yang aku inginkan? "
Boen ching termenung sejenak. lalu sahutnya Boen ching
"sekalipun disuruh menyebrangi lautan apipun akan
kukerjakan".
Terlihat sinar mata yang sesat berkelebat dimata Sek Giok
Siang, dengan suara yang tegas ujarnya.
"Aku ingin kau pergi merebutkan tujuh buah hioloo kuno
peninggalan Thian Jan Shu itu kepadaku".
Hati Boen ching menjadi bergetar, pikirnya. "Kiranya adalah
karena urusan tujuh hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu
itu, urusan ini sungguh-sungguh tak ku nyana sekali, jika
menurut pandangan yang aku lihat, kepandaian yang dimiliki
Sek Giok.-siang ini jauh lebih tinggi setinggi dari kepaedaian
yang dimiliki oleh Kong Ku, ternyata diapun juga ingin
memperebutkan tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian
Jan Shu itu". Dia termenung agak lama, sepatah kata pun, tak
diucapkan. sek Giok Siang dengan nada yang keren tanyanya.
"Bagaimana, engkau tidak sanggup? "
Boen ching sambil menundukkan kepalanya ujarnya.
"Nona sek, kau harus tahu bahwa tujuh buah hioloo kuno
peninggalan Thian Jan Shu itu seluruhnya berada ditangan
ciangbunjin dari enam partai besar Serta pemilik IStana chie
Lan Kong-Kong Ku, sedang perjanjian yang diadakan pada
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Bulan delapan malam Tiong chiu entah masih berapa banyak


tokoh-tokoh berkepandaian tinggi yang menghadirinya, aku
Boen ching hanyalah seorang dari angkatan muda, mana
mempunyai hak untuk merebutkan tujuh buah hioloo kuno
tersebut" Sek Giok Siang tersenyum ujarnya.
"Siapa yang tidak tahu kalau lima orang murid Tan coe
coen jika bergabung bersama-sama turun tangan pada saat ini
sukar untuk mencari tandingannya, tujuh buah hioloo kuno
peninggalan Thian Jan Shu itu akhirnya pasti jatuh ke
tanganmu."
Dengan Cemas sahut Boen ching.
"Nona sek, kau tidak tahu, Su supekku Seh TU Hoa telah
menghindari pergUruan, aku kira barisan Ngo Heng Tin tidak
mungkin bisa diatur lagi". Dengan tawar ujar Sek Giok Siang
lagi.
"Engkau jangan menolak. pokoknya kau haruslah
membawah tujuh buah hioloo peninggalan Thian Jan Shu itu
datang kemari untuk ditukar dengan mereka berdua, aku
membawa kau datang kemari hanyalah untuk
memberitahukan kepadamu babwa mereka berdua benar-
benar telah terjatuh di tanganku, dan aku tidak sedang
menipu dirimu".
Boen ching segera mundur selangkah, dengan terpesona
dia memandang Sek Giok siang, dia tidak pernah menyangka
kalau gadis yang demikian Cantiknya itu ternyata adalah
seorang yang rakus akan harta pusaka berhati kejam dan
sangat licik sekali.
Didalam hatinya segera terasa suatu perasaan yang tidak
enak sekali, mendesaknya sehingga sukar untuk ditahan.
Sinar mata yang mengandung hawa sesat itu terasa
memancar keluar dari mata Sek Giok Siang. kemudian sambil
menutup kedua matanya ujarnya dengan perlahan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Aku sekarang akan melepaskan kau pergi, cepatlah kau


meninggalkan tempat ini, setelah mendapatkan tujub buah
hioloo kuno itu bawalah kembali kemari".
"Sreeet-----" Tahu ditangan Boen ching telah mencekal
pedang Ie Bok Kiamnya dengan terpesona memantang Sek
Giok-siang. sek Giok-siang tertawa ringan ujarnya.. "Kiranya
hendak bergebrak dengan aku."
Boen ching menutup mulutnya tidak menjawab, setelah
berdiri tertegun sesaat barulah ujarnya.
"Nona Sek. engkau pernah melepaskan budi padaku dan
menolong jiwaku, tetapi budi dan dendam tidaklah dapat
menjadi satu, jika kau tidak melepaskan sumoayku dan nona
Bwee maka kita berhadapan sebagai musuh." Terdengar Shie
siauw In berterlak lagi.
"Boen Toako, jangan kau bertempur melawan dia,
kepandaian yang dimiliki sangat tinggi sekali, engkau tidak
mungkin dapat mengalahkan dirinya."
sek Giok-siang tidak berbicara, hanya dengan tawar
ejeknya: "Engkau dengar tidak perkataaan Sumoay mu itu"
Boen ching tidak memperdulikannya, pedang ditangan
kanannya digetarkan, dan melanjutkan serangan mengancam
pelipis Sek Giok-siang.
Sek Giok-siang tersenyum, tubuhnya berkelebat dua jari
kanannya berkelebat bagaikan ular mendesak mengancam
sepasang mata Boen ching.
Boen ching segera menghindar kekanan, tubuh Sek Giok
siang bergerak seCepat kilat, sejak sebelumnya dia telah
menduga Boen ching tentu akan menghindar ketempat itu,
kedua jari kanannya dikerahkan, dengan perlahan ditotokan
keatas urat nadi ditangan Boen ching, pedang panjangnya
segera terpukul jatuh ketanah. sek Giok-siang memandang
tajam kearah Boen ching sejenak. kemudian baru ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Engkau pergilah, sekarang ini aku masih tidak ingin


membunuh dirimu, jika kau tidak pergi lagi, janganlah
menyalahkan aku kalau akan menggunakan kekerasan".
Boen ching memungut kembali pedang Ie Bok Kiamnya, dia
merasa sangat berduka sekali, sebenarnya dia ingin
menggunakan ilmu pedang “Hong Loei chiet Kiam" untuk
bertempur mati-matian melawan Sek Giok-siang, tetapi
mendadak semangatnya untuk bertempur menjadi hilang,
sedikit semangatpun tidak ada. Terdengar sekali lagi Shie
Siauw In berteriak dari jendela.
"ching Toako, Cepatlah kau pergi memanggil ibuku datang
Kemari".
Boen ching segera memandang kearah Shie Siauw In
berteriak, sedang pada saat itu Bwe Giok sebelumnya telah
bersembunyi kembali, dia tahu kedua orang gadis itu tentunya
tidak akur dalam hatinya merasa sangat berduka sekali. Sek
Giok-siang berkata lagi kepada Boen ching.
"cepatlah kau pergi dari sini, jarak pertemuan pada bulan
delapan malam Tiong chin tanggal sepuluh dari hari ini, jika
kau tidak berangkat lagi kiranya akan terlambat datang dalam
pertemuan tersebut".
Boen ching segera memasukan pedang Ie Bok Kiamnya
kedalam sarung, setelah menghela napas panjang, dengan
gemasnya dia menepukkan kakinya diatas tanah, dengan
keras kemudian baru membalikkan tubuhnya lari pergi.
Ditengah perjalanan dia terus berpikir, dengan seorang
macam Sek Giok Siang ini bagaimana dapat menjadi sesat?
ketika dia tertawa sungguh Cantik sekali, bahkan diapun tak
mempunyai alasan untuk berbuat demikian-Sungguh tak
disangka kepandaiannya demikian tingginya, ternyata sifatnya
sangat kejam.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dia sambil berpikir, sambil melakukan perjalanan Siang


malam untuk memenuhi pertemuan yang diadakan diloteng
oei Hok Lo pada bulan delapan pada malam Tiong chiu.
Bulan delapan malam Tiong chiu, udara demikian
Cerahnya, sedang loteng oei Hok Lo berdiri dengan teguhnya,
tetapi didalam gedung yang megah itu terkumpullah jago-jago
dari dunia kangouw sedang memperebutkan tujuh buah hioloo
kuno peninggalan Thian Jan Shu. oei Hok Lo sejak tadi telah
diatur sedemikian rupa oleh anak murid dari enam partai
besar, sedang diatas loteng tersebut kosong melompong tak
nampak sesuatu bendapun .
ciang bunjin dari enam partai besar satu demi muncul
diatas loteng oei Hok Lo itu, ciangbunjin dari Go bie Pay, Gong
Yun Suthay, ciang bunjin dari Kong tong Pay, Bu Kie chie,
Butong Pay, Siang Kok Toosu, Thian cong Pay chiet Poh Tui
Hun Kiam, chie Kun-Tie, ciangbunjin dari Kun Lun Pay, Kiam
Kiem Siu cay chiang Thian Yu, dan ketua Hoa San Pay, sui
Gwat ciang, shia cie soat, pada sepuluh tahun yang lalu ketua-
ketua tujuh partai besar yang telah mengakibatkan Boen ching
menderita luka berat, pada saat ini diantara tujuh orang telah
datang enam orang.
Keenam orang tersebut pada masing-masing tangannya
membawa sebuah hioloo kuno, begitu naik keatas loteng tak
seorang pun yang membuka mulut untuk berbiCara, bersama-
sama duduk bersila diatas tanah, sedang Hioloo kunonya
diletakan dihadapannya masing-masing .
Terlihat bulan yang bulat itu dengan perlahan terbit dari
sebelah timur, bayangan bulan baru saja timbul, ditengah
suara tertawa yang sangat kalap telah muncul pemilik istana
chie Lan Kong, Kong Ku. Tubuhnya berkelebat seCara kilat
melayang masuk kedalam loteng itu, sedang pada tangan
kanannya pun menyungging sebuah hioloo. ciang bunjin dari
enam partai tersebut segera bersama-sama bangkit berdiri,
sambil tertawa besar, ujar Kong Ku:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Kiranya ciangbunjin dari enam partai besar telah hadir


seluruhnya. Tetapi mengapa Boen ching masih belum hadir?".
Bu Kie chie tertawa dingin, ujarnya"Dia pasti akan hadir? " .
Peristiwa sepuluh tahun yang lalu dipuncak gunung Hwee
Ing dia masih ingat di benaknya, sedang gerak gerik dari Boen
ching pun masih sangat jelas sekali didalam benaknya itu, dia
tahu Boen ching pasti akan hadir ditempat ini.
Mendadak segulung angin yang kencang menyambar
datang, terlihat empat buah bayangan manusia bersama-sama
turun di atas loteng tersebut.
Kong Ku begitu mendengar suara menyambarnya angin
diam-diam merasa terkejut, sambil membelakangi tubuhnya
ujarnya.
"Sungguh sangat beruntung sekali, setan arak, paras elok,
harta serta kedudukan, empat orang iblis sakti ternyata dapat
bersama-sama muncul ditempat ini" . Toan Bok ci Jien tertawa
dingin, ujarnya:
"Hal ini tidaklah aneh sekali, mengapa harus demikian
kagetnya" . ciangbunjin dari enam partai nampak munculnya
empat iblis sakti ditempat itu, juga tanpa terasa menjadi
terkejut .
Kong Ku dengan dingin mendengus, dia tetap tidak
menoleh memandang, tanyanya kemudian:
"Kalian berempat apa juga datang karena urusan Tujuh
buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu ini? "
Empat iblis Sakti itu semuanya merupakan orang-orang
yang telah lama mempUnyai nama, mana dapat menahan
perasaannya melihat Kong Ku demikian memandang rendah
diri mereka. Kong Beng Sang pertama yang menjadi tidak
sabar, dengan dingin ujarnya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Aku kira Kong Ku adalah seorang yang sangat lihay sekali,


tak tahunya hanyalah sebuah gentong nasi yang tak berharga
".
Kong Ku dengan dingin tertawa panjang, dia sebenarnya
hendak membuat gusar keempat orang iblis sakti itu baru
bertempur, Kong Beng Sang membuka mulut membuat dia
menjadi gusar, hioloo kuno ditangan kanannya itu segera
diletakkan diatas tanah, yang kemudian melancarkan
serangan hebat ketubuh Kong Beng Sang.
Sekalipun pada mulutnya Kong Beng Sang kelihatannya
tidak jeri kepada siapapun juga , tetapi saat ini diapun tidak
berani untuk tidak lebih berhati-hati lagi, pedang tembaga
serta pit peraknya bersamaan waktu melancarkan serangan
secara berbareng, pedang tembaga ditangan kirinya
mengancam leher Kong Ku, sedang pit peraknya menotok
dada kanannya.
Kong Ku begitu nampak Keng Beng Sang melancarkan
serangan secara demikian, dalam hatinya diam-diam merasa
sangat terkejut, kecepatan Kong Beng Sang didalam
melancarkan serangan ternyata diluar dari dugaannya, ketika
digunumg Siong San, Toan Bok ci Jien belum sampai
bertempur dengannya telah lari pergi, dia mengira kelihayan
dari keempat iblis sakti itu jauh berbeda dengan berita yang
tersiar, tetapi kini setelah lewat satu jurus, dia segera paham,
jika dia ingin menggunakan tangan kosong untuk melawan
sepasang senjata dari Kong Beng Sang, sukar sekali baginya
untuk merebut kemenangan-Telapak tangan kanannya segera
melancarkan pukulan mematahkan serangan pit perak dari
Kong Beng Sang, tubuhnya miring kesamping, telapak tangan
kirinya balas menerjang keiga kanannya.
Kong Beng Sang juga tidak menghindari serangan itu,
dengan Cepat dia menarik kembali sepasang senjatanya untuk
melin-dungi tubuhnya, sedang dalam hatinya diam-diam dia
merasa terkejut. ternyata Kong Ku dengan tangan kosong
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

telah menerima serangan sepasang senjatanya, membuat dia


tak berlutik sama sekali.
Dua orang itu saling melancarkan serangan hanya
dilakukan dalam waktu sekejap mata saja, orang-2 di empat
penjuru yang melihat pertempuran seru inipun diam-diam
merasa terkejut, sedang ke enam ciangbunjin dari enam partai
besar, diam-diam pun dalam hatinya bercekat.
Dengan tenaga dalam setiap orang yang hadir ditempat ini
jika dibandingkan dengan tenaga dalam dari keenam
ciangbunjin dari enam partai jauh lebih tinggi sepuluh kali
lipat, tetapi dalam hati mereka telah mempunyai rencananya
masing-masing, mereka semua hanya mengandaikan satu
jurus saja, satu jurus yang mereka berhasil mendapatkannya
dari tubuh hioloo kuno yang mereka miliki.
Apabila satu jurus ini tidak mendatangkan hasil, kiranya jika
pertempuran dilanjutkan lagi sukarlah bagi mereka untuk
mendapatkan kemenangan.
Kong Ku yang saling serang menyerang dengan Kong Beng
Sang, dalam hati kedua orang tersebut masing-2 merasa
terkejut, dalam kalangan itu segera menjadi sunyi senyap
sama sekali tak nampak seorangpun yang membuka mulut
mengangkat bicara.
Lama kemudian terdengar Ouw Yang Bu Kie tertawa tawar,
setelah menyapu sekejap pada orang yang hadir ditempat itu,
baru ujarnya:
"Waktu itu Thian Jan Shu telah meninggaikan telapak
tangan pada tubuh ketujuh buah hioloo kuno itu, dan
meninggalkan kepandaian silatnya, sudah tentu tujuh buah
hioloo kuno itu setiap orang berhak untuk mendapatkannya,
kita berempat selamanya tidak bersama-sama tetapi bila
dilihat keadaan ini hari, kita berempat tidak akan mengijinkan
orang lain selain kita berempat untuk mendapatkan ketujuh
buah hioloo kuno tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sehabis berkata sepasang matanya yang memancarkan


sinar tajam itu menyapu ke sekeliling kalangan-Perkataan
yang baru saja diucapkan itu terang-terangan mengatakan
bahwa ini hari empat iblis sakti akan bergabung menjadi satu,
dan tidak mengijinkan orang lain ikut campur.
Urusan ini adalah hasil pemikiran dari ke empat iblis sakti
itu dan berguna bagi mereka, sudah tentu diantara keempat
orang itu tak seorangpun yang membantahnya.
Kong Ku diam-diam merasa terkejut, setan arak. paras
elok. harta dan kedudukan apabila menjadi satu, kiranya
merupakan lawan yang paling tangguh dari tujuh orang pada
saat ini, ke empat orang itu masing2 memiliki ilmu silat yang
sangat lihay, hal ini adalah sukar sekali untuk dihadapinya.
Terdengar Bu Kie chie dengan dingin mendengus ujarnya:
"Apa kau kira demikian mudahnya? "
Kiem cang Thiat cie mengerutkan alisnya, dengan dingin
dia tertawa panjang, ujarnya.
"Ditempat ini kau kira tidak mempunyai kesempatan
bagimu untuk ikut serta angkat bicara."
Bu Kie chie tertawa dingin, sahutnya.
"Tahukah kau waktu itu, Thian Jan Shu bagaimana
mengalami kematian? "
Dia binasa dibawah senjata pusaka "Thian Liong Suo
kepandaian silat yang kau milik sekarang ini apa jauh lebih
lihay dari kepandaian silat yang dimilikinya? " Chang Sun Loei
yang mendengar ucapan Bu Kie chie ini, tahu bahwa senjata
pusaka Thian Liong Suo kini berada ditangannya, dia tertawa
besar ujarnya.
"Aku Chang Sun Loei selamanya paling gemar
mengumpulkan segala benda pusaka, bagaimana bentuk dari
Thiang Liong Suo aku ingin melihatnya."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Bu Kie chie tertawa dingin, pada saat itu dia masih tidak
menginginkan untuk mengeluarkan senjata pusaka Thian
Liong Suo tersebut, senjata pusaka untuk melindungi
tubuhnya itu didalam kalangan yang baru saja dibuka itu
bahkan Boen ching pun belum menampakkan dirinya, dia tidak
ingin menggunakan senjata pusaka tersebut untuk
menghadapi Chang Sun Loei. Dengan dingin ujarnya.
"Aku kira kau masih belum mempunyai hak untuk
memerintahkan aku mengeluarkan senjata Thian Liong Suo."
Chang Sun Loei dengan dingin mendengus, terhadap ciang
bunjin-2 dari partai besar, dia memangnya sedikipun tidak
memandang sebelah matapun terhadap mereka, kini ternyata
tidak mau mengeluarkan senjata Thian Liong Suo itu.
Tetapi tidak menanti sampai dia mulai melancarkan
serangan, lima orang ciangbunjin dari lima partai besar lainnya
telah berkumpul menjadi satu membantuk setengah lingkaran-
Chang Sun Loei tidak mengetahui mereka itu sedang
membuat sandiwara apa, dengan dingin dia menyapu sekejap
pada enam orang itu, dalam hatinya dia berpikir.
"IHm. . . kalian hanya enam orang saja, sekalipun enam
puluh orang juga belum tentu dapat berbuat apa-apa terhadap
aku"
Berpikir sampai disitu, tubuhnya berkelebat mendesak
mendekat kearah enam orang itu.
Kong Ku sekalipun telah bekerja sama dengan ciangbunjin
dari keenam partai, tetapi dia mempunyai rencana yang
tersendiri, dia menduga tidaklah mungkin kalau ciangbunjin
dari enam partai itu sedikitpun tak dapat berbuat apa-apa,
pada saat inipun dia tidak ingin turun tangan memberikan
bantuannya.
Tubuh Chang Sun Loei makin mendesak mendekat, tetapi
baru saja berjalan sampai di tengah kalangan dari setengah
lingkaran tersebut, tahu-tahu keenam orang itu bersama-sama
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

melancarkan serangan, dia begitu nampak serangan yang


dilancarkan keenam orang itu sangat aneh sekali, dalam
hatinya terasa sangat terkejut mendadak dia teringat kembali
pada tujuh buah telapak yang tertera diatas tubuh tujuh buah
hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu.
Keenam ciangbunjin dari enam partai ini telah
mendapatkan hioloo kuno itu sepuluh tahun lamanya, tidaklah
mungkin kalau mereka tidak mendapatkan sedikit ilmu
kepandaianpun sekalipun kepandaian dari ke enam orang itu
tidak terpandang sebelah matapun olehnya, tetapi kepandaian
silat diri Thian Jan Shu tidaklah dapat dipandang rendah.
Tetapi pada saat itu sekalipun telah terpikir olehnya, tetapi
telah terlambat, terdengar angin pukulan menyambar dari
empat penjuru, dalam hatinya sebelumnya telah merasa
terkejut, kini ia tak berani mendesak lebih mendakat lagi,
dengan cepat dia menghindar kesamping, tetapi
bagaimanapun juga tubuhnya tetap terkena tiga pukulan
hebat. Dengan sempoyongan dia mundur dua langkah
kebelakang, dan mundur ke belakang, untung baginya ketiga
pukulan itu tidak begitu berat, sehingga dia hanya menderita
luka ringan saja.
Keenarn ciangbunjin dari enam partai besar itu tetap tidak
bergerak sedikitpun juga , tetapi pada wajahnya mulai
menampilkan rasa girangnya yang tak terkendali.
Ketiga iblis sakti lainnya nampak hal ini menjadi terkejut.
Diantara empat iblis itu masing-masing dalam hal kepandaian
silat mempunyai keistimewaannya tersendiri, kini Chang Sun
Loei baru saja bergerak satu jurus telah menderita luka dalam,
hanya dalam hal ini saja, bahwa kepandaian silat yang dimiliki
keenam ciangbunjin dari enam partai besar saat ini tak dapat
dianggap ringan-Kong Ku tertawa dingin. diatas hioloo kuno
itu ternyata memang tertera ilmu silat yang sangat aneh
sekali, dengan tenaga dalam yang dimiliki keenam orang
ciangbunjin dari enam partai itu saja telah sanggup untuk
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

memukul luka Chang Sun Loei, hal ini semuanya tergantung


pada enam telapak tangan yang ditinggalkan oleh Thian Jan
Shu saja. Chang Sun Loei tanpa mengucapkan sepatah
katapun telah mengundurkan diri kebelakang, sekalipun luka
yang dideritanya tidak parah, tetapi hal ini merupakan suatu
peristiwa yang sangat memalukan sekali.
Kong Ku menyapu sekejap pada empat orang itu kemudian
ujarnya dengan dingin.
"Bagaimana? , aku lihat lebih baik kalian berempat
memadamkan keinginan untuk merebut ketujuh buah hioloo
kuno itu saja, aku lihat demikian jauh lebih baik sedikit..."
sehabis berkata ia tertawa mengejek.
Suasana saat ini dapat dilihat pihak mana yang lemah dan
pihak mana yang lebih kuat, ke empat ibis sakti apabila masih
hendak meneruskan niatnya untuk memusuhi ke tujuh orang
itu, untuk menghadapi Keng Ku terang saja haruslah ada dua
orang untuk menghadapinya, sedang barisan yang diatur oleh
keenam orang itupun sukar sekali untuk dibobolkan, lagi di
tambah sekarang Chang Sun Loei telah menderita luka dalam.
Toan Bok ci Jien dengan nyaring tertawa besar, gentong
araknya dituangkan, setelah meneguk araknya kemudian
ujarnya.
"Tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu yang
berada ditangan kalian bertujuh itu belum tentu adalah suatu
benda pusaka, aku lihat sudahlah kalian berenam orangpun
tak dapat bergerak apa gunanya? "
Perkataannya baru diucapkan selesai, tubuh Bu Kie chie
mendadak berkelebat, sedang sisanya lima orangpun mulai
bergerak kedepan, bersama-sama melancarkan serangan
kearah Toan Bok cie Jien.
Sejak sebelumnya, keenam orang ciang bunjin dari enam
partai besar itu telah mengadakan perundingan dan melatih
baik-baik barisan ini selama berbulan-bulan lamanya, Bu Kie
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

chie dengan senjata pusaka Thian Liong Suo ita menduduki


sebagai pimpinan, untuk tetap memegang kesatuan diantara
mereka, terpaksa lima orang lainnya menurut saja.
Toan Bok ci Jien nampak barisan itu mulai bergerak. dia
menjadi terkejut, tetapi dengan gerakan tubuhnya yang
demikian gesitnya itu, keenam orang ciangbunjin itu mana
dapat mengejarnya terlihat tubuhnya terus mundur
kebelakang. Bu Kie chie tidak memperdulikannya, dia terus
mendesak kearah Toan Bok ci Jien.
Toan Bok ci Jien sebagai pimpinan dari empat iblis sakti itu,
mana mau didesak orang sehingga harus mundur kebelakang
terus-terusan, dengan gusar dia mendengus, sambil tertawa
kalap. kemudian ujarnya.
"Ini hari aku kira ada orang mau mengangkatkan gentong
arakku."
Sehabis berkata tangan kanannya didorongkan kedepan,
gentong arak yang terbuat dari tembaga itu segera
mengeluarkan suaranya ring, disertai dengan angin tajam
yang dahsat menerjang ketubuh enam orang itu, kemudian
sepasang telapaknya berturut-turut melancarkan serangan
bertubi-tubi, sedang tubuhnya bukannya mundur kebelakang,
dia malah maju ke depan mendesak enam orang itu.
Ke enam orang cianbunjin yang sedang mendesak kearah
Toan Bok ci Jien tidak pernah menyangka kalau Toan Bok ci
Jien menggunakan gentong araknya mendorong kearah
mereka.
Sedang kan keenam orang itu menjadi gugup, Kong Ku
sambil tertawa besar telah maju ke depan, ujarnya.
"Ini hari beruntung sekali dapat bertemu dengan kau,
biarlah aku saja yang mengangkatkan gentong arakmu itu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sambil berkata dia mengulurkan tangannya untuk


menyambut Toan Bok cie Jien menjadi terkejut, sepasang
telapak tangannya melancarkan serangan serentak.
tetapi dari pihak lawanpun melancarkan serangan
berbareng pula, dalam hatinya terasa berdesir. Tadipun Chang
Sun Loei mengalami luka dalam karena serangan itu, dengan
demikian kedudukannya kini menjadi terdesak.
Ouw Yang Bu Kie nampak Toan Bok cie Jien dalam keadaan
bahaya, dia tertawa besar, kipasnya dibuka ditutup, terlihatlah
gambar tulang manusia berwarna merah dan melancarkan
serangan hebat kearah enam orang itu, menurut anggapannya
diantara empat orang pada saat ini haruslah bersatu padu
baru dapat mencapai kemenangan.
Kong Ku dengan dingin tertawa panjang, gentong arak dari
Toan Bok cie Jien segera didorong keluar jendela, sedang
tubuhnya berkelebat menubruk kearah Toan Bok cie Jien serta
Ouw Yang Bu Kie. Toya emas serta pedang tembaga, pit perak
dari Chang Sun Loei serta Kong Beng Sang segera bergerak
menghalang jalan pergi dari Kong Ku. Pedang Kong Ku belum
dicabut keluar dari sarung nya, dia tidak berani menyambut
tiga buah senjata itu dengan tangan kosong, tubuhnya segera
bergerak mundur ke belakang.
Dipihak sana, Toan Bok cie Jien yang mendapatkan
bantuan dari Ouw Yang Bu Kie segera membentuk barisan
menanti serangan lawan-Keenam orang itupun tidak berani
melawan kipas emas dari Ouw Yang Bu Kie dengan bertangan
kosong, sehingga dengan demikian kedua belah pihak segera
mengundurkan dirinya masing-masing. Ouw Yang Bu Kie
tertawa dingin, sambil menyimpan kembali kipasnya dia
mengundurkan diri ke belakang.
Wajah Toan Bok cie Jien berubah menjadi merah padam,
dia dengan nama setan arak menjadi terkenal, kini gentong
araknya berhasil di lempar keluar oleh Keng Ku keluar jendela
mana tidak membuat dia menjadi malu. Begitu kedua belah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

pihak mengundurkan diri kebelakang, dari jendela luar terlihat


bertiupnya angin tajam, Boen ching sambit membawa gentong
arak milik Toan Bok cie Jien ditangan kanannya telah muncul
diatas loteng itu.
Boen ching adalah merupakan orang yang terpenting
didalam pertemuan pada bulan Tiong chiu ini, begitu dia
muncul ditengah kalangan suasananya segera berubah
menjadi tegang.
Tubuhnya terlihat sangat kotor, sekali pandang saja telah
dapat dilihat bahwa dia baru saja melakukan perjalanan jauh,
tetapi dia yang berdiri dihadapan demikian banyak orang itu
sedikitpun tidak memperlihatkan sikapnya yang gugup,
Dengan tawar dia menyapu orang-orang yang hadir sekejap.
pada matanya menampilkan sinar yaag sangat heran,
bagaimana dengan tidak hadirnya Ie Bok Tocu sekalian
ditempat ini, dia agak merasa heran sekali.
Sinar mata yang menyapu orang-orang itu membuat hati
mereka menjadi agak tegang, sinar mata Boen ching itu
sedikitpun tidak menampilkan rasa takutnya. siapapun tidak
tahu apa yang akan diucapkan pertama kali olehnya dan
siapapun tidak akan mengetahui gerakan apa yang akaa
dilakukan olehnya pertama kali.
-ooo0dw0ooo-

SEPASANG mata Boen ching setelah menyapu sekejap pada


orang2 yang hadir ditempat itu, dengan perlahan tangan
kanannya didorongkan kedepan dan mendorong kembali
gentong arak itu ke hadapan Toan Bok cie Jien, dengan tawar
ujarnya: "Gentong arakmu ..."
Toan Bok cie Jien menyambut kembali gentong arak itu,
tetapi tak mengucapkan sepatah katapun juga .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching dengan dingin memandang ciang bunjin dari


enam partai besar, sesaat kemudian baru berkata.
"Telah sepuluh tahun lamanya, aku masih dapat bertemu
dengan kalian lagi."
Sehabis berkata dia mendengus dengan dingin sedang
matanya menyapu sekejap pada tujuh buah hioloo kuno yang
berada diatas loteng.
Bu Kie chie melirik kearah lima orang lainnya sekejap.
sedang tubuhnya bersiap bangkit berdiri untuk bertempur
melawan Boen ching.
Kong Ku segera menggoyangkan tangannya mencegah Bu
Kie chie bang kit berdiri, kepada Boen ching ujarnya.
"Sungguh bagus kau datang kemari, pertemuan yang
diadakan ini hari diatas loteng oei Hok Loo ini sebenarnya
adalah bertujuan hendak menyelesaikan urusan diantara kau
dengan kami tujuh orang sebagai pemilik dari tujuh buah
hioloo, tetapi orang luar terlalu banyak. aku kira lebih baik kita
mengusir pergi mereka itu terlebih dahulu baru menyelesaikan
urusan di antara kita."
Boen ching tertawa tawar, dia tahu maksud dari ucapan
Kong Ku itu yang ingin bergabung dengan dirinya untuk
mengusir pergi empat orang itu, untuk sesaat dalam hatinya
tak dapat mengambil suatu keputusan apapun.
Dia yang berangkat secara tergesa-gesa dari gurun pasir
untuk menghadiri pertemuan di loteng oei hok loo, semula dia
menduga tentu ia terlambat menghadirinya, tetapi sungguh
tak di sangka selain enam orang ciangbunjin dari enam partai
besar serta Kong Ku, hanyalah empat iblis sakti saja yang
hadir ditempat itu.
Setan arak. paras elok, harta serta kedudukan empat iblis
sakti itu begitu mendengar perkataan yang diucapkan oleh
Kong Ku diam2 dalam hatinya merasa terkejut, jika dilihat cara
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching meloncat masuk kedalam loteng itu saja didalam


hati mereka telah mempunyai perhitungan, apabila benar2
Boen ching bergabung dengan Kong Ku sekalian, dirinya
empat orang mana dapat melawannya? Ouw Yang Bu Kie
tertawa dingin, ujarnya.
"Tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu
sebenarnya memang barang-barang yang ditinggaikan Thian
Jan Shu untuk Boen ching. Tujuh orang ciangbunjin telah
merebut benda tersebut dari tangan Boen ching sudah dapat
dikatakan tidak beraturan, kini masih juga tidak mau
mengembalikan kepadanya, dengan sengaja memperpanjang
waktu, bukankah mempunyai niat untuk mengangkanginya."
Wajah Bu Kie chie segera berubah, dengan dingin ujarnya.
"Urusan ini adalah urusan kami dengan dia, kau tak usah ikut
Campur."
Toan Bok cie Jien melirik, nampak Kong Beng Sang masih
merawat luka dalamnya, dengan tawar ujarnya kemudian-
"Kalau begitu kami berempat akan berdiri disamping
menonton, kalian bolehlah menyelesaikan urusan kalian
terlebih dahulu."
Kong Ku dengan dingin mendengus, setelah memandang
sekejap pada empat orang iblis sakti itu, kepada Boen ching
ujarnya. "Bagaimana pendapatmu?"
Boen ching masih tetap tertawa tawar, sesaat kemudian
baru dengan perlahan ujarnya.
"Kalau begitu kalian bolehlah mengusir mereka berempat
terlebih dahulu barulah kita membicarakan urusan diantara
kita". Kong Ku tertawa dingin dalam hati pikirnya.
"Biarlah kami akan mengusir mereka terlebih dahulu, pada
saat itu aku akan melihat mu seorang diri dapat berbuat apa?
"
Dengan dingin kemudian ujarnya. Baiklah ......"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Bu Kie chie yang berdiri disamping mendadak berteriak.


"Tahan "
Boen ching sebenarnya ingin tujuh orang itu bertempur
mati2-an melawan empat iblis sakti, kini nampak Bu Kie chie
mengangkat bicara lagi, dalam hatinya diam-diam merasa
gusar, dia tahu Bu Kie chie jadi orang yang sangat licik sekali
dan kejam, sudah tentu dia tak akan dapat melakukan
pekerjaan yang baik.
Bu Kie chie yang mendengar Boen ching berkata demikian,
hatinya menjadi bergerak, napsu untuk membunuh menjadi
timbul, dengan dingin ujarnya kepada Boen ching. "Thian Jan
Shu apakah waktu itu telah menghadiahkan tujuh buah hioloo
kuno kepada mu"
Dengan dingin sahut Boen ching. "Benar, memang
demikian adanya"
Bu Kie chie tertawa dingin, ujarnya:
"Apabila begitu baik, tujuh-buah hioloo kuno aku
kembalikan kepadamu, hitunglah kau yang mendapatkannya"
Hati Boen ching menjadi bertambah berat, dengan Cepat
dia telah mengetahui maksud hati dari Bu Kie chie itu.
Terdengar Bu Kie chie, meneruskan perkataan nya.
"Thian Jan Shu adalah iblis yang harus dibasmi, barang-
barang yang ditinggaikan olehnya setiap orang berhak untuk
mendapatkannya, kau berhati-hatilah, jangan sampai
kehilangan nyawa"
Setelah tertawa dingin dia berkata. orang-orang yang hadir
dikalangan itu semuanya mengetahui maksud dari Bu Kie chie
itu, tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu
sekarang telah menjadi barang yang sangat berbahaya. Bu Kie
chie dengan enaknya mengatakan hendak mengembalikannya
kepada Boen ching, sudah tentu agar dia terbinasa oleh
orang-orang itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ditengah kalangan itu segera berubah menjadi sunyi,


sedang orang-orang yang berada dikalangan itupun merasa
sangat takpuas dengan keputusan yang diambil oleh Bu Kie
chie .
Maksud dari Bu Kie chie yang sebenarnya ingin untuk
sementara tak menggerakkan pusakanya, sehingga boen
ching harus bertempur mati-matian untuk mempertahankan
tujuh buah hioloo kuno itu, asalkan mereka menjaga agar
tujuh buah hioloo kuno itu tidak sampai direbut oleh orang lain
bukankah sudah cukup, Boen ching setelah termenung
sejenak. segera dia mengetahui akal kejam dariBu Kie chie ini,
apa dia dapat mengatakan bahwa dia tidak menghendaki
dengan dingin. dia tertawa panjang, ujarnya dengan nada
yang keras.
"Sepuluh tahun yang lalu dengan licik kau bersama-sama
hendak membunuh seorang anak kecil dan merebut pergi
benda-bendanya, kini kau mengembalikan kepadaku apa
gunanya? apa kau kira dapat menebus semua dosamu? " Kong
Ku tertawa dingin ujarnya.
"Engkau lebih baik menjaga nyawamu sendiri terlebih
dahulu baru berbicara lagi."
Boen chiug dengan tawar menyapu ketujuh hioloo kuno itu
sekejap. kemudian tersenyum, bagaikan sedang berbicara
sendiri, terdengar dia berkata.
"Sepuluh tahun yang lalu ketika berada dipuncak gunung
Hwee Ing bukankan demikian letaknya."
Perkataannya baru saja selesai diucapkan tubuhnya telah
bergerak. diantara berkelebatnya tubuh itu ke tujuh buah
hioloo kuno itu telah dilemparkan ketengah udara, sekejap
mata saja hioloo-hioloo kuno itu telah diatur menjadi satu
menjadi bentuk bersilang.
Boen ching dengan tenang berdiri ditengah ruangan,
sedang pada mulutnya menampilkan suatu senyuman-orang-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

orang yang hadir ditengah kalangan itu tak seorangpun yang


turun tangan untuk mencegahnya, bahkan mereka terkejut
atas kemajuan yang dicapai oleh Boen ching didalam
kepandaian silat, yang membuat mereka itu terpesona dan tak
sanggup untuk turun tangan.
Boen ching sendiripun juga sadar bahwa kalau tidak
mengangkat tujuh buah hioloo kuno itu keluar loteng oei Hok
Lo maka tak seorang pun yang akan turun tangan
mencegahnya.
Dia setelah memandang sekejap pada tujuh buah hioloo
kuno itu, dengan perlahan dia duduk diatas lantai loteng itu,
dia tahu sebentar lagi Ie Bok Tocu akan berkunjung ditempat
itu pula, dan dia pada waktu itu juga dirinya dapat mulai
membawa pergi ketujuh buah hioloo kuno tersebut.
Boen ching tidak bergerak. dalam ruangan itu tak
seorangpun mengeluarkan suaranya masing-masing sedang
memikirkan urusannya masing2, tetapi urusan tersebut juga
tidak lebih dari urusan cara bagaimana dapat merebut ketujuh
buah hioloo kuno itu ketangannya. Mendadak Ouw Yang Bu
Kie tertawa besar, kepada Boen ching ujarnya: "Saudara
Boen, mengapa kau masih tidak pergi dari sini?".
Begitu Ouw Yang Bu Kie mengeluarkan perkataan itu, Kong
ku sekalian dalam hatinya mulai menjadi tegang pada saat ini
Ouw Yang Bu kie ternyata telah menyebut Boen ching sebagai
saudara, bahkan tadi Ouw Yang Bu kie lah yang mengusulkan
agar ketujuh buah hiolooa kuno itu dikembalikan kepada Boen
ching, sekalipun apa yang sedang direncanakan itu sukar
diduga, tetapi apabila keempat orang itu akan menghantar
kan Boen ching keluar dari loteng oei Hok Lo, hal ini bukanlah
suatu urusan yang enteng. Kong Ku tertawa dingin, pedang
panjangnya dengan perlahan dicabut keluar, ujarnya:
"Pada ketujuh buah hioloo kuno ini terkandung kepandaian
silat yang sangat tinggi dari Thian Jan Shu, orang2 dari bulim
semuanya berhak untuk mendapatkannya, kini aku Kong Ku
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

berada disini. aku tidak akan mengijinkan setiaparang


manapun untuk memindahkan tujuh buah hioloo kuno ini
keluar dari loteng ini"
Ouw Yang Bu Kie memandang sekejap pada Toan Bok cie
Jien, kemudian tertawa dingin, tanya nya: "Benarkah-..? ?"
Sambil berkata dia mengambil keluar kipas emasnya dan
dicekal ditangan, kipasnya digerak buka tutup, sehingga
terlihat sinar emas yang gemerlapan agaknya dia bersiap-siap
untuk bertempur.
Kong Ku dengan dingin tertawa panjang, ujarnya. "ini hari
aku akan meminta pengajaran dari kepandaian kalian
berempat" Ouw Yang Bu Kie tertawa panjang, kipas emasnya
dibUka dan disabetkan kearah Kong Ku.
Kong Ku tertawa dingin, dia tetap berani tak bergerak,
menanti setelah Ouw Yang Bu Kie mendesak mendekat,
pedang panjangnya baru diputar keluar dengan gagang
pedangnya mencekal kipas emas dari Ouw Yang Bu Kie.
Ouw Yang Bu Kie tidak berani menyambut serangan dari
Kong Ku ini, kipasnya segera ditarik kembali sedang tangan
kirinya melancarkan satu serangan hebat menggempur bahu
kanan Kong Ku.
Begitu Ouw Yang Bu Kie turun tangan, semangat dari Toan
Bok cie Jien-pun menjadi berkobar, sepasang alisnya
dikerutkan, sedang dalam hati diam2 pikirnya.
"Aku sebagai pemimpin dari empat iblis sakti, bagaimana
tidak memiliki semangat sedikitpun, apakah sungguh takut
pada Kong Ku?"
Berpikir sampai disini, dia tertawa kalap tubuhnya
berkelebat, gentong arak ditangan kanannya diterjangkan
kearah Kong Ku.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kong Ku yang diserang oleh dua orang musuh tangguh,


tubuhnya segera meloncat keatas, pedangnya ditekuk keluar
menutul ujUng gentong arak dari Toan Bok ciJien itu. .
KedUa belah pihak segera terpisah, Untuk menubruk kedUa
kalinya, serangan gencar segera memenuhi seluruh kalangan.
Kiem ciang Thiat, Chang Sun Loei memandang kalangan itu
sejenak. nampak Ouw Yang Bu Kie dan Toan Bok cleJien yang
bersama-sama mengerubuti Kong Ku telah menduduki diatas
angin, dua orang itu tak henti-hentinya tertawa kalap.
Dia menoleh kebelakang nampak Kong Beng sang pun
pada saat ini sedang memandang tajam ketengah kalangan,
dia tahu luka yang diderita oleh Kong Beng Sang tidaklah
berat, dia hanya terkena sambaran pukulan saja, dan pada
saat ini tentunya telah sembuh sama sekali.
Kepada Boen ching ujar Chang sun Loei. " Boen ching saat
ini kita boleh berangkat."
Boen ching dengan perlahap membuka kedua matanya,
dan menyapu sekejap pada Bu Kie chie yang nampak hal ini
mendengus dengan dinginnya, dia tahu tidak bergerakpun kini
tidak mungkin terjadi dengan dingin ujarnya. “Hm---aku kira
haruslah melewati aku terlebih dahulu"
Chang Sun Loei dengan dingin tertawa panjang, ujarnya..
"Kau mempunyai Cara apa untuk menahanku?"
Sambil berkata tangan kanannya bergerak menarik keluar
toya emasnya, terlihatlah toya emas itu sedikit bergetar sinar
permata yang berada pada ujung toya segera berkelebat
menyilaukan mata.
Bu Kie chie masih belum membuka mulutnya terdengar
Kong Ku mendengus dengan beratnya pedangnya dengan
sangat hebat menyambar terdengar suara yang nyaring,
ketiga orang itu segera berpisah, dia menutup matanya
mengatur pernapasan-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching telah dapat melihat bahwa ketiga orang itu tadi
telah menyambut satu kali serangan dengan sekuat tenaga,
sehingga kedua belah pihak mengalami luka dalam, dan saat
ini belumlah tiba saatnya untuk beradu secara mati2an, ketika
orang itu tidak menginginkan bergebrak seCara keras
melawan keras, sehingga menambah berat luka dalam yang
dideritanya.
Bu Kie chie tertawa dingin, ujarnya:
"Kalian jika benar2 ingin bergerak janganlah menyalahkan
aku kalau aku menggunakan senjata pusaka "Thian Liong
Suo".
Selesai berkata tangan kanannya cerkelebat, tahu-tahu
diatas tangannya telah bertambah dengan suatu benda yang
berbentuk naga dan panjangnya lima coen lebih, sinar emas
berkilauan sedang pada ujung senjata tersebut terlihat bekas
darah yang telah kering, membuat orang yang melihatnya
menjadi bertambah terperanjat dan jeri.
Inilah senjata pusaka dari Bulim Thian Liong Suo, pada
waktu itu Thian San chiet Kiam mengandalkan senjata ini pula
telah berhasil membinasakan Thian Jan Shu, hal ini dapat
dimengerti karena senjata pusaka ini memangnya khusus
untuk memeCahkan ilmu tenaga khiekang. Begitu senjata
pusaka Thian Liong Suo muncul didalam ruangan loteng itu
segera diliputi suasana yang sangat sunyi.
Kong Ku, Toan Bok cie Jien serta 0uw Yang Bu Kie sekuat
tenaga sedang berusaha menyembuhkan luka dalam yang
dideritanya, terhadap urusan luar bagaikan tak melihatnya,
ketiga orang itu memusatkan seluruh perhatiannya untbuk
menyembuhkan luka dalamnya.
Sesaat kemudian ketiga orang itu nampak mulai bergerak
bersamaan waktunya pula mereka bertiga telah
menyelesaikan semedinya didalam menyembuhkan lukanya
itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Toan Bok cie Jien tertawa kalap. kaki kirinya diangkat


sedang gentong arak di tangan kanannya dituangkan
segumpal arak segera menerjang kearah Kong ku, sehingga
hawa arak memenuhi ruangan diatas loteng tersebut.
Kong ku dengan dingin mendengus, tangan kirinya segera
melancarkan serangan dengan menggunakan hawa "im Yang
ceng khie"nya dia memukul kearah gumpalan arak yang
menyerang dirinya itu, sedang pedang ditangan kanannya dari
pinggang kirinya menusuk keluar mengancam Ouw Yang Bu
Kie.
Ouw Yang Bu Kie tertawa besar, kipasnya di buka ditutup
dengan sangat ringan memaksa miring pedang Kong Ku,
sedang tangan kirinya dengan menggunakan jurus "Suat ciang
Jui Sin" atau telapak salju pembetot hari memukul ke arah
Keng ku.
Arah dengan tenaga pukulan yang dilancarkan oleh Keng
ku segera bertemu, diantara suara getaran, arak itu berubah
menjadi uap. berturut2 melancarkan serangan lagi.
Kong Ku tak berani berayal, kaki kirinya segera menutul
tanah, dan melompat satu kaki lebih ketengah udara,
pedangnya diputar sedemikian rupa dan melancarkan ilmu
pedang "Mee Huang Kiam Hoat" yang pernah menggetarkan
sungai telaga, dalam sekejap mata saja sinar pedang
berkelebat memenuhi ruangan, sebentar santar perlahan tak
henti-hentinya menerjang ke arah Ouw Yang Bu Kie serta
Toan Bk cie Jien, Ouw Yang Bu Kie disebut orang sebagai
Kiam Shan Suat ciang atau si kipas emas pukulan salju, sudah
tentu kepandaian silatnya sanagat tinggi, ilmu "ceng Thian
Liok Shan-serta ilmu "chieh Hun pan ciang"nya bersamaan
waktu dilancarkan keluar menerjang kearah Keng Ku, Toan
Bok cie Jien tertawa kalap. dengan gentong araknya dia
menahan setiap serangan yang dilancarkan oleh Keng Ku .
Ketiga orang itu begitu bertempur seCara bersungguh-
sungguh, diatas loteng oei Hok Lo itu diliputi oleh angin
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

taupan yang menyambar-nyambar, membuat orang sukar


untuk bernapas.
Bu Kie chie dengan dingin memandang sekejap ketengah
kalangan, sedang dalam hatinya diam-diam menjadi cemas,
pikirnya:
"Bagaimana jadinya masih tidak ada yang datang ..."
Dia memandang sekejap keluar jendela, dengan nada yang
berat bentaknya:
"Tahan, kalau tidak senjata pusaka Thian liong Suo
ditanganku tak akan sungkan-sungkan lagi."
Sahut Keng Beng Sang dengan dingin. "Bu Kie chie, saat
kau melepaskan senjata pusaka Thian Liong Suo tersebut dari
tanganmu berarti saatnya pula bagi kematianmu"
Perkataan tersebut diucapkan dengan nada yang sangat
dingin, tanpa terasa hatinya merasa agak berdesir.
Dia mendongakkan kepalanya memandang ke arah Kong
Beng Sang, dalam tubuhnya kini dia menyimpan tiga buah
senjata Thian Liong Suo, tetapi waktu dia melancarkan senjata
Thian Liong Suo yang pertama, senjata yang kedua
memangnya belum diambil keluar, dan saat itu dirinya
sedikitpun tak terdapat penjagaan bagi dirinya.
Suara bentakan itu begitu keluar dari mulutnya, tetapi
ketiga orang yang berada ditengah kalangan itu bagaikan
tidak pernah mendengarnya, jago-jago berkepandain tinggi
waktu bertempur harus memusatkan seluruh perhatiannya
kepada jurus-jurus serangan yang dilancarkan pihak lawan,
mana mereka sempat untuk mendengarkan segala perkataan
yang diucapkan orang-orang di samping.
Bu Kie chie menjadi termangu-mangu kemudian sambil
tertawa dingin ujarnya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Aku telah melupakan kau berdua yang masih berdiri


disamping, kalian kalau tidak mau mundur kebelakang lagi,
janganlah menyalahkan aku kalau tidak sungkan-sungkan
lagi".
Wajah Kong Beng Sang segera berubah, tetapi hanya
sekejap saja telah menjadi biasa lagi sambil tertawa panjang
ujarnya: "Kau boleh mencoba-coba . . "
Diam-diam Bu Kie chie membatin, disamping dirinya
bukannya tidak terdapat orang lain, apa masih takut kepada
kalian? ? berpikir sampai disini segera dia mengangkat senjata
pusaka Thian Liong Suonya dan bersiap hendak menyerang .
Pada saat itu pula, dari kejauhan berkumandang suara
suitan yang sangat nyaring sekali, suara suitan itu tinggi
melengking tak enak di telinga, begitu suara suitan berhenti,
orang2 yang hadir didalam kalangan itu segera berubah
wajahnya.
Kong Ku Ouw Yang Bu Kie serta Toan Bok cie Jien sedang
memusatkan perhatiannya bertempur, tetapi saat ini mau tak
mau juga harus undurkan dirinya masing-masing dan berdiri
disamping, sedang wajah merekapun segera berubah hebat.
Tenaga dalam yang dimiliki orang yang baru datang itu
dapat diketahui sangat tinggi sekali, hal ini dapat diketahui
dari suara suitan yang begitu tinggi melengking sehingga
menyakitkan telinga.
Sesudah ditengah ruangan segera berubah menjadi sunyi
senyap sedikit suarapun tak terdengar.
Baru saja suara yang melengking itu masuk di telinga, dari
kejauhan berkelebat dengan Cepatnya sesosok tubuh manusia
menubruk naik ke atas loteng oei Hok Lo itu.
Dalam hati Boen ching tiba-tiba sadar siapakah sebenarnya
orang itu, tanpa terasa wajahnya berubah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dua buah bayangan manusia serta disertai angin yang


kencang berkelebat masuk kedalam loteng.
Kedua orang itu memakai baju dari kain blacu, rambutnya
digulung seperti seorang toosu, wajahnya pucat pasi, sedang
sepasang matanya memancarkan sinar yang sangat dingin
sekali.
Ternyata dugaan Boen ching tidak meleset, orang yang
baru datang itu ternyata adalah iblis nomor satu pada saat ini,
bekas murid dari Thian Jan shu, Tok Thian coen Liauw Hoa
Liong, serta muridnya, Thiat Pek Tocu, atau sipunggung baja
Cakar beracun, Mo cing adanya.
sepasang mata Liauw Hoa Liong dengan dingin menyapu
sekejap ketengah kalangan, sedang Mo cing sambil
meluruskan kedua tangannya kebawah berdiri dibelakang
tubuhnya dia telah menyapa sekejap pada orang-orang yang
hadir ditempat, lalu ujarnya kepada Mo cing. "Angkat ketujuh
buah hiolo kuno itu"
Tubuh Mo cing segera bergerak, Chang sun Loei yang
nampak hal ini bentaknya dengan nada yang sangat berat
"Tahan-."
Perkataannya baru saja diucapkan, toya emas ditangan
kanannya bagaikan kilat Cepatnya telah menotok jalan darah
"Jung Hiat To" dibawah telinga Mo ching.
Mo cing dengan dingin mendengus, dia miringkan
kepalanya menghindar dari serangan itu, sedang tangan
kanannya berkelebat, tahu2 ditangannya telah bertambah
dengan sebuah pedang panjang berwarna hitam gelap yang
panjangnya tiga depa lebih, dengan ujung pedangnya dia
balas menutul kepelipis Chang Sun Loei.
Chang Sun Loei merasa agak terkejut tetapi namanya yang
terCantum diantara empat iblis sakti mana dapat dengan
demikian mudahnya dapat ditundukkan, dia tertawa dingin,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

toya emasnya berturut-turut berkelebat beberapa kali, dan


mendesak kembali pedang panjang yang berada ditangan Mo
cing.
Diikuti tubuhnya melayang mendesak dengan toya
emasnya dia menotok mata Mo cing.
Dalam hati Mo cing merasa sangat terkejut, dia tidak
mengenal pada Chang Sun Loei, tetapi dengan toyanya itu
Chang Sun Loei dengan sangat mudah telah berhasil
mendesak mundur pedang panjangnya, hal ini merupakan
suatu kejadian yang belum pernah dia alami.
KeCepatan Chang Sun Loei didalam melancarkan
seranganpun jauh melebihi dugaannya semula, dia mengira
orang-orang yang hadir diatas loteng ini paling2
kepandaiannya setingkat dengan kepandaian Boen ching
dahulu, dan paling tinggi juga setingkat dengan kepandaian
diri Shie Siauw In.
Toya Chang Sun Loei yang menyerang ke arah sepasang
matanya itu membuat hatinya, menjadi gugup, tubuhnya
segera melompat ke atas sambil memutar tubuhnya, serangan
Chang Sun Loei itu dengan tepat mengenai punggungnya,
tetapi punggung Mo cing itu tidak dapat merasakan sakitnya
sekalipun demikian tetapi serangan dari Chang Sun Loei inipun
telah memaksa tubuhnya bergeser dua langkah.
Tok Thian coen Liauw Hoa Liong nampak hal ini dengan
dingin mendengus bentaknya. "Kembali. ."
Sekalipun serangan yang dilancarkan oleh Chang Sun Loei
ini tepat mengenai Mo cing, tetapi diapun tanpa terasa
menjadi terkejut dengan serangan yang baru saja dilancarkan
dengan toya oleh Chang Sun Loei ini, dia menduga Mo ching
kalau bukannya binasa tentunya akan menderita luka parah,
tetapi tak di sangka dia hanya sempoyongan mundur dua
langkah saja.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

orang-orang yang hadir ditempat itu sebagian besar


menginginkan dirinya, dan tidak mengenal nama dari Tok
Thian coen Liauw Hoa Liong, sedang sebaliknya Liauw Hoa
liong sekalipun mengetahui nama dari orang yang hadir
dikalangan itu tetapi diapun tidak mengenalnya.
Mo cing menarik kembali pedang panjangnya dengan sinar
mata yang terkejut memandang orang-orang yang hadir
ditempat itu.
Tok Thian coen yang biasanya sangat congkak itu kini
dengan dingin dia mendengus, sinar matanya berhenti pada
gentong arak besar yang dibuat dari tembaga dari Toan Bok ci
Jien itu, dia tertawa dingin, pikirnya, "kiranya adalah setan
arak. paras elok. harta serta kedudukan empat orang iblis."
Kong Beng Sang juga dengan tertawa panjang, lalu
ujarnya. "Siapa kau? ? ? ? "
Liauw Hoa liong dengan dingin mendengus, sahutnya.
"Segera kau akan mengetahui dengan sendirinya."
Sambil berkata tubuhnya bagaikan terbang Cepatnya telah
berkelebat, dengan tangan kanannya berturut2 melancarkan
sepuluh kali serangan ke arah Kong Beng Sang.
Kong Beng Sang sebenarnya hendak menyambut serangan
tersebut, tetapi nampak pada telapak tangan Liauw Hoa Liong
itu berwarna hitam gelap. dengan hatinya yang menjadi
sangat terkejut, dia segera sadar bahwa tak mungkin dapat
disambut dengan menggunakan tangan kosong, pedang
tembaga serta pit peraknya bersamaan waktu melancarkan
serangan secara berbareng, dan menyambut serangan telapak
yang dilancarkan oleh Liauw Hoa Liong itu.
Diantara suara tertawa panjang yang dingin dari Liauw Hoa
Liong, gerakan telapaknya itu dari tiga belas segera berubah
menjadi berpuluh serangan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

DALAM HATI KONG BENG Sang makin merasa terkejut,


dengan tenaga pukulan yang demikian beracunnya dari Liauw
Hoa Liong asalkan dirinya terkena sedikitpun juga , kiranya
dirinya akan segera mengalami kematian yang sangat
mengerikan, pedang tembaga serta pit peraknya dengan
sekuat tenaga menahan serangan itu, tetapi serangan yang
dilancarkan olah Liauw Hoa Liong ini sangat aneh sekali,
sekalipun dia menggunakan dua buah senjata untuk menahan
serangan tersebut, tetapi masih tetap ada lima buah serangan
yang terus menerjang ketubuhnya.
Terpaksa Kong Beng Sang menutup kedua matanya
menantikan kematian baginya.
Sebuah bayangan manusia tiba2 berkelebat, terdengar
suara yang nyaring, Kong Beng Sang dengan wajah yang
pucat pasi mundur ke belakang, sedang Kong Ku dengan
mencekal pedang berdiri tegak disamping Kong Beng Sang.
Dia sadar apabila dia tidik turun tangan menolong, Kong
Beng sang pasti akan terluka di tangan orang aneh ini,
sekalipun Kong Beng sang tadi berhadapan dengan dia
sebagai musuh, tetapi jika dilihat dari keadaan sekarang ini
kemungkinan sekali dia masih membutuhkan pertolongan dari
empat iblis sakti tersebut.
Jika dipandang dapat dilihat bahwa lwekang yang dimiliki
orang aneh ini mungkin masih lebih tinggi dari lwekang yang
dimiliki dirinya itu.
Sepasang alis Liong Hoa Liong berkerut, napsu
membunuhnya pun mulai nampak, dengan dingin tanyanya:
"Kau sibuta siapa namamu?-? ?-"
Dengan dingin sahut Keng Ku:
"Jikalau hanya name Tiga bersaudara dari istana chie Lan,
Kong saja kau tidak mengenalinya, maka hal ini menandakan
pengalamammu yang sangat Cetek sekali, didalam bu-lim
mana masih ada tempat bagi dirimu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Liauw Hoa Liong dengan dingin mendengus, ujarnya.


"Kiranya adalah iblis dari istana chie Lan Kong ."
Sekalipun pada mulutnya dia berkata demikian, tetapi
sebenarnya didalam hatinyapun dia sedikit merasa terkejut,
dengan kehadiran empat iblis ditempat itu saja sudah Cukup
sukar untuk melawannya, kini orang dari golongan istana chie
Lan Kong pun telah muncul, jikalau dia bergacung dengan
empat iblis sakti itu, kiranya dirinya harus pula melepaskan
niatnya untuk merebut tubuh hiolo kuno tersebut.
Kong Ku mendengar Liauw Hoa Liong demikian
memandang rendah pada golongan istana chie Lan Kong,
dengan dingin dia tertawa panjang, sesaat kemudian baru
tanyanya. "Siapa kau? "
Liauw Hoa Liong belum saja membuka mulutnya
menjawab, Bu Kie chie yang berada di samping itu telah
menyahut:
"orang ini adalah Tok Thian coen, Liauw Hoa Liong, yang
merupakan iblis nomor satu pada saat ini didalam dunia
kangouw".
Kong Ku dengan nada yang tajam jengeknya: "Kiranya
hanya angkatan muda saja ". Liauw Hoa Liong tertawa dingin,
sahutnya.
"Benar... angkatan muda, tetapi waktu itu suhuku pernah
naik ke istana chie Lan Kong, bukankah sepasang matamu itu
menjadi buta karena dicukil oleh Thian Jan Shu"
Begitu ucapannya keluar dari mulutnya selain Boen ching,
orang yang hadir ditempat itu seluruhnya merasa sangat
terkejut, sekalipun Ciangbunjin dari enam partai besar
mengetahui julukan dari Liauw Hoa Liong adalah Tok Thian
coen, tetapi siapapun tidak mengetahuinya kalau Tok Thian
coen itu adalah murid dari Thian Jan Shu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ouw Yang Bu Kie tertawa tawar, ujarnya: "Kiranya adalah


murid buangan dari Thian Jan Shu"
Liauw Hoa Liong menoleh kebelakang memandang Ouw
Yang Bu Kie dengan dingin, nampak tubuhnya memakai jubah
panjang, sedang pada tangannya mencekal sebuah kipas dari
emas, lalu ujarnya.
"Kaukah Ouw Yang Bu Kie? ?"
Ouw Yang Bu Kie membuka kipasnya, setelah di goyang-
goyangkan sejenak. kemudian menutupnya kembali, sambil
tertawa sahutnya. "Benar memang aku adanya".
Liauw Hoa Liong sebenarnya telah bersiap untuk mulai
bergerak. tetapi nampak keadaan di ruangan itu agaknya
semua menganggap dirinya sebagai musuh, dalam hatinya
sudah tentu dia tidak ingin demikian, bahkan diapun tidak
mempunyai pegangan untuk memenangkan pertempuran ini.
sepasang matanya menyapu kearah tujuh buah hiolo kuno
itu, dengan dingin ujarnya. "Aku kira kalian pun semuanya
juga karena tujuh buah hiolo kuno ini bukan? ".
Sekalipun perkataan itu diucapkan dengan nada yang
dingin, tetapi dapat dilihat jauh lebih lunak lagi.
Hati Kong Ku menjadi tergerak. Liauw Hoa Liong yang
muncul pada saat dan tempat itu pula, tak usah dikatakan
lagi, sudah tentu karena urusan tujuh buah hiolo kuno
peninggalan Thian Jan Shu pula, dia kalau memangnya telah
datang kemari, sudah tentu mempunyai suatu tujuan tertentu,
jika kalau dia dapat bergabung dengan dia untuk mengusir
empat iblis sakti serta melenyapkan Boen ching bukankah hal
ini merupakan suatu pekerjaan yang sangat besar sekali, dan
kemudian dirinya bergabung dengan Bu Kie chie sekalian juga
masih sanggup untuk menyingkirkan dirinya. Wajahnya segera
berubah menjadi lunak, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Kalaupun engkau juga datang karena urusan tujuh buah


hiolo kuno itu, sekarang ke tujuh buah hiolo kuno itu telah
dikembalikan kepada Boen ching, dan empat iblis itulah yang
hendak melindungi dia keluar dari tempat ini"
"ooh--" sahut Liauw Hoa Liong, sekalipan didengar dari
perkataan Kong Ku itu dia tidak mengucapkannya dengan
jelas, tetapi siapa yang tidak mengetahui kalau dia mempunyai
minat untuk bergabung dengan dirinya untuk melenyapkan
Boen ching serta empat iblis.
Dia mendengus dan menyapu sejenak ke arah Boen ching,
nampak pada saat ini Boen ching sedang duduk bersemedi
dan memusatkan seluruh perhatiannya, dengan telinganya
menggantikan matanya dan dengan Cermat mendengarkan
setiap perkataan yang diucapkan oleh orang-orang tersebut.
tetapi jika diiihat dari keadaan sekarang ini, terhadap dia
kedudukannya tidaklah begitu baik, Tok Thian coen serta
muridnya telah munculkan diri, jika dia mempunyai maksud
untuk bekerja sama dengan Kong Ku, juga tidak ada gunanya,
hanya jika Ie Bok Tocu sekalian tidak munculkan diri, sehingga
tidak dapat mengatur barisan Ngo Heng Tin sukarlah untuk
membereskan iblis itu, membuatnya sesaat menjadi bingung
apa yang harus dikerjakan.
Liauw Hoa Liong nampak Boen ching hanya seorang
pemuda yang tidak lebih baru berusia kira2 dua puluh tahun,
kemudian dia memandang pada keenam orang ciangbUnjin
dari enam partai besar, diam-diam membatin, "jika ia dapat
membereskan Boen ching serta keempat ibis itu, dirinya tak
usah takut terhadap Kong Ku."
Kepada Mo cing kemudian ujarnya. "Pergi kau
mambereskan bocah itu"
Mo cing mengenal kepada Boen ching dengan langkah yang
lebar dia bertindak mendekati Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Empat orang iblis sakti itu tertawa dingin, ia telah tahu


bahwa kepandaian dari Boen ching sangat aneh serta lihay.
Mo ching majupun tak mungkin ada gunanya, mereka hanya
kuatir kalau Kong Ku bersama Tok Thian coen bersama-sama
maju secara berbareng, ditambah lagi dengan ke enam orang
ciangbUnjin dari keenam partai yang telah mendapatkan ilmu
dari hiolo kuno itu, kalau demikian adanya, kiranya dirinya
sukar sekali untuk mendapatkan kemenangan-
Kong Ku nampak Mo ching maju kedepan, dia menjadi
membuka mulutnya, dia mengira untuk membereskan empat
iblis sakti serta Boen ching tidak perlu harus menggunakan Mo
ching lebih baik biarkan dia sekarang juga menemui
kematiannya di tangan Boen ching, dirinya mempunyai
pegangan untuk mengusir pergi Liauw Hoa Liong^
Mo ching berjalan mendekati Boen ching, tetapi Boers ching
tetap menutup kedua mata, pada benaknya teringat kembali
peristiwa dipuncak gunung Pak sek dimana Mo ching telah
membinasakan empat naga dari lima bersaudara, dan kini
sekali lagi kalau kita lihat dengan kepandaian yang dimiliki
sekarang ini, tidak akan dia memandang sebelah matapun
terhadap Mo ching.
Hoa Suan kini telah menjadi sutenya, dan bagaimanapun
juga dirinya harus mewakilinya untuk menuntut balas, apalagi
Mo ching adalah seorang iblis pengisap darah.
Mo ching berjalan makin mendekati Boen ching, baru saja
dia akan turun tangan, dan Boen ching pun bersiap untuk
membalas dendam bagi Ngo Liong, mendadak Liauw Hoa
Liong dengan nada yang mendalam bentaknya. "Tahan---"
Mo ching segera menghentikan langkahnya, sedang
didalam hati Boen ching merasakan agak keCewa.
Liauw Hoa Liong dengan dingin memandang kearah Boen
ching, dia nampak Boen ching masih tetap tenang2 saja
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

bahkan terhadap suara bentakannya itupun tidak menjadi


terkejut.
Dalam hatinya terasa agak terkejut, jika dilihat keadaannya
yang dapat demikian tenangnya itu. Buyung In seng dapat
dihitung sebagai jago berkepandaian tinggi dari dunia
kangouw.
Tetapi jika dilihat dari usia Boen ching sekarang ini, dia
menjadi agak ragu-ragu kemudian dengan dingin ujarnya
kepada Mo cing.
"Kau sedikit berhati-hatilah, jangan terlalu memandang
rendah musuh".
Mo cing nampak Tok Thian coen, demikian berhati-hatinya,
dalam hatinya dia merasa Tok Thian coen terlalu berhati-hati,
dia pernah bergebrak melawan Boen ching, apakah dapat
dibilang dia tidak mengetahui dengan jelas ketinggian
kepandaian silat yang dimilikinya?
Tetapi dia tidak pernah menyangka kalau perpisahan hanya
beberapa bulan ini kemajuan yang dicapai Boen ching didalam
kepandaian silat tidaklah dibawah Liauw Hoa Liong sendiri.
Mo cing masih menganggukkan kepalanya, tubuhnya
segera melayang berputar putar setengah lingkaran diudara,
tangan kirinya melindungi jantungnva, sedang tangan
kanannya seCepat kilat melancarkan serangan menepuk
punggung Boen ching.
Dia mengira kepandaian silat Boen ching ini dengan
pukulan yang pertama, jika Boen ching dapat menghindarkan
diri, pukulan kedua apabila dilancarkan lagi, paling tidak Boen
chin akan menderita kekalahan-Tetapi tangan kanan yang
melancarkan serangan tersebut belum juga mengenai
punggung Boen ching, tahu-tahu tubuh Boen ching telah
meloncat ketengah udara.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tok Thian coen yang nampak gerakan tubuh Boen ching


melayang, hatinya terasa agak terkejut, dengan gerakan
tubuh yang semaCam ini, kiranya Mo cing bukan lawannya,
bahkan mungkin akan terluka ditangan Boen ching.
Tetapi dia belum sempat bangkit berdiri. Tubuh Boen ching
yaug masih ditengah udara itu telah melancarkan jurus
serangan Ie Bok Kiamnya dengan menggenakan jurus "Hong
Yong Loei Tong" atau angin santer petir menyambar dari ilmu
pedang " Hong Loei chiet Kiam" telah dilancarkan keluar, Mo
cing mana dapat menahan serangan pedang yang dapat
menundukkan naga harimau itu, dengan terkejut dia hendak
melancarkan serangan, tetapi suara angin dan petir telah
berhenti menyambar, sedang jurus serangan pedang dari
Boen ching pun telah berhenti menyerang dengan sangat
terkejut dia berdiri termangu-mangu disana.
Tubuh Tok Thian coen segera menubruk maju bersiap
hendak menolong Mo cing.
Ditengah kalangan bayangan manusia berkelebat, Tok
Thian coen dengan Boen ching segera berpisah dan turun
kebawah, sedang Mo cing yang berada ditengah kalangan
telah binasa seketika itu juga .
Terlihat Tok Thian coen berdiri berhadap-hadapan dengan
Boen ching, wajah Tok Thian coen sangat dingin sekali, dia
tak pernah membayangkan kalau dirinya yang menggerakkan
tubuhnya dengan tergesa-gesa dan demikian Cepatnya itu, Mo
cing tetap binasa ditangan Boen ching.
Boen ching membolang balingkan pedang Ie Bok Kiamnya,
tadi dia dengan pedang membinasakan Mo cing kemudian
mendesak mundur Tok Thian coen pula, dalam hatinya dia
tahu bahwa dengan kepandaian yang dimiliki Tok Thian coen
sekarang ini, masih belum dapat menandingi ilmu pedang
“Hong Loei chiet Kiamnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ouw Yang Bu Kie menghirup napas panjang2 setelah itu


menenangkan pikirannya. dia tak pernah menyangka kalau
kepandaian silat Boen ching dapat demikian tingginya, Boen
ching ternyata dapat menerima serangan dari Tok Thian coen
dengan demikian bukankah kedua belah pihak menjadi
berimbang kekuatannya.
Sedang Tok Thian coen sendiripun juga mengetahui kalau
dia tak mungkin dapat menerima kebaikan dibawah pedang
Boen ching.
Sinar matanya yang sombong itu perlahan2 makin
berkurang, kepada Boen ching kemudian ujarnya. "Kau anak
murid dari siapa? "
Dia tak dapat memikirkan seseorang yang dapat
mengajarkan ilmu silat yang demikian tingginya kepada Boen
ching.
Boen ching tertawa tawar, sambil memasukkan pedang Ie
Bok Kiamnya kedalam sarung, ujarnya.
"suhuku adalah Ie Bok Tocu."
Tok Thian coen menjadi tertegun, dengan nada yang
terkejut tanyanya. "Engkau adalah anak muridnya..? "
Dia tak menyangka kalau suhu dari Boen ching adalan Shie
Yun Ku, hal ini tak pernah terpikirkan olehnya.
Kong Ku sebenarnya menanti begitu Tok Thian coen mulai
bergebrak diapun akan ikut turun tangan, dengan tenaga
dalam yang dimiliki oleh Liauw Hoa Liong ini dia menduga
pastilah dia dapat mengalahkan Boen ching.
Menanti setelah dia membereskan Boen ching, pada saat
itu dia akan mulai turun tangan, bukankah dengan demikian
dengan mudah dapat membereskan empat iblis sakti itu. Tapi
jika melihat sikap Tok Thian coen ini, terpaksa dia tak jadi
turun tangan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching setelah memandang sekejap pada mayat Mo


cing, dalam hatinya timbul rasa kasihannya, sayang orang
yang memiliki kepandaian yang tinggi itu harus dibinasakan,
karena jika dia tidak binasa berapa banyak orang yang akan
binasa ditangannya. Terdengar Tok Thian coen mendengus
dengan perlahan, tanya nya: "Mana suhumu? "
Boen ching tahu kalau Tok Thian coen ini sangat
menghormati sekali terhadap suhunya Ie Bok Tocu, sambil
tertawa, sahutnya:
"Aku telah berpisah selama beberapa bulan lamanya
dengan suhuku, tapi aku kira sebentar lagi tentu akan datang
pula^"
Kong Ku nampak Tok Thian Coen terhadap Boen Cing
bukannya karena kematian Mo Ching menjadi
mendendamnya, sebaliknya malah menanyakan keadaan
suhunya, dalam hatinya segera sadar suasana yang tidak
beres:
Tok thian Coan setelah memandang terpesona kearah Boen
Ching sejenak. kemudian dengan perlahan ujarnya.
"Tujuh buah hiolo kuno peninggalan Thian Jan Shu ini
adalah diberikan kepadamu.? "
Boen ching menganggukkan kepalanya, Tok Thian Coen
agak termenung sejenak, kemudian lanjutnya.
"Kalau begitu ambillah tujuh buah hiolo kuno itu dan segera
meninggalkan tempat ini, terus kita berbicara lagi."
orang2 yang berada disekitar tempat itu mendengar Tok
Thian coen mendadak berkata demikian, tanpa terasa menjadi
terkejut semuanya, ujar Kong Ku. "Tahan-----aku masih belum
memberikan jawaban"
Dengan dingin tanya Tok Thian Coen-"Kaukah? "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Toan Bok Chie Jienpun dengan dingin ujarnya.. "Masih ada


kami berempat "
Setan arak. paras elok. harta serta kedudukan sebenarnya
memang orang2 yang tak pernah memegang janji, dan
berusaha untuk mendapatkan keuntungan bagi dirinya saja.
Kini nampak Tok Thian Coen akan melindungi Boen ching
keluar dari loteng oei Hok Lo, mereka berempat mana mau
menerimanya. Dalam hati pikir Toan Bok Ci Jien-"Kami tadipun
telah berusaha untuk berbuat seperti kau sekarang ini, dan
kini mana dapat mengijinkan kau berbuat demikian ".
Terdengar Tok Thiang coen tertawa dingin jengeknya.
"Benarkah? ".
Keempat orang itu segera berdiri berjajar menghalangi
jalan pergi Boen ching serta Tok Thian Coen kearah dimana
tujuh buah hiolo kuno itu terletak.
Toan Bok Ci Clen tertawa panjang, tubuhnya miring
kesamping sedang tangannya membabat ketubuh Tok Thian
Coen dan gentong arak ditangan kanannya didorongkan
kedepan, menghalangi tubuh Tok Thian Coen-Ouw YangBu Kie
pun tertawa besar, kipas emasnya dibuka tutupkan, dan
melancarkan serangan dari samping menotok jalan darah "Cie
Boen ching Hiat" dibawah dada Liauw Hoa Liong.
Sepasang tangannya segera mengubah jurus serangannya,
terdengar suara benturan yang nyaring, kedua belah pihak
masing-masing berpisah dan mundur kebelakang.
Toan Bok cie Jien serta Ouw Yang Bu Kie mengundurkan
diri kembali ketempat semulanya, terlihat pada tubuh gentong
arak besar yang terbuat dari tembaga itu terasa sebuah
telapak tangan yang sangat dalam, sedang suara mendidihnya
arak didalam gentong arak itupun samar-samar dapat
terdengar. .
Tok Thian Coen pun mundur kembali ketempat semulanya,
dengan wajah yang masam dia tak mengucapkan sepatah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kata pun, jika dilihat dari keadaan sekarang ini dengan


kekuatan sendiri kiranya juga masih sukar untuk meloloskan
diri dari tempat tersebut.
Boen ching terhadap sikap dan tindak tanduk dari Tok
Thian Coen ini mulai merasa curiga, oleh sebab itu dia hanya
nonton disamping saja, tanpa turun tangan memberikan
bantuan.
Sepasang mata Liauw Hoa Liong menyapu sekejap pada
kalangan itu, kemudian tertawa dingin tak henti-hentinya.
Kong Ku yang berada disamping, ujarnya:
"Demikianpun sangat baik sekali, dengan kekuatan
gabungan dari kita berlima kiranya untuk membereskan
mereka berdua itu sangat mudah sekali bagaikan
membalikkan tangan"
Lima orang itu baru saja hendak mulai turun tangan,
terdengar suara tertawa yang sangat halus berkumandang,
seorang wanita berusia pertengahan dan memakai baju
berwarna hijau telah melayang turun keatas loteng itu, setelah
memandang sekejap pada sekeliling tempat itu, kepada Boen
ching lalu tanyanya. "Kaukah yang bernama Boen Ching? "
Boen ching menganggukkan kepalanya kemudian terlihat
wanita berusia pertengahan itu mencabut keluar pedangnya
yang ditunjukkan kehadapan Kong Ku, tanyanya. "Mana murid
ku? "
Kong Ku dengan dingin telah datang mendengus, dia tidak
mengetahui wanita berusia pertengahan ini sedang
mengatakan urusan apa tetapi begitu ucapan itu keluar dari
mulut wanita berusia pertengahan itu, sebaliknya Boen-Ching
menjadi sangat girang sekali, yang datang ternyata adalah
suhu dari Bwee Giok Lam Hay Coei Hong, Tie Liok Yun
adanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tie Liok Yun ternyata telah datang ketempat itu, suhunya


sudah tentu juga sebentar lagi akan datang pula, dengan
cepat dia maju kedepan dan ujarnya.
"cianpwee bukankah adalah suhunya Bwee Giok. Tie
cianpwee? jejak dari nona Bwee aku mengetahui bukan
berada dalam istana Chie Lan Kong, tetapi aku mengetahui
tempatnya"
"ooh---" sahut Tie Liok Yun-Dalam hati Ouw Yang Bu Kie
merasa sangat terkejut, sungguh tak terkira murid dari Thiat
Bian Kwan im, Lam Hay Coei Hong, Tie Liong Yun ternyata
dapat hadir pula ditempat itu pada saat ini.
Ilmu pedang dari golongan Lam Hay sangatlah berbeda
sekali dengan ilmu pedang dari daerah Tionggoan, sekalipun
dirinya tidak takut tetapi akhirnya pihak lawan kedatangan
pula seorang pembantu yang merupakan jago berkepandaian
tinggi.
Kong Ku begitu mendengar desiran angin sesaat Tie Liok
Yon mela yang masuk kedalam loteng itu, segera telah
mengetahui kalau kepandaian yang dimilikinya itu sangat
tinggi sekali, tetapi jika dilihat keadaan sekarang ini diapun
tidak takut kalau dengan kekuatan lima orang ditambah
dengan enam orang ciangbunjin dari enam partai besar masih
belum dapat mengalahkan Boen ching tiga orang.
Pedang panjangnya segera digetarkan, tubuhnya
berkelebat melewati empat iblis dan melancarkan serangan
mendesak kearah Tie Liok Yun.
Tie Liok Yun tertawa dingin, pedang ditangan kanannya
sedikit diangkat ke atas bagaikan kilat cepatnya, Keng Ku
berturut-turut melancarkan dua belas kali serangan, tetapi Tie
Liok Yun hanya perlu berganti tiga jurus saja telah berhasil
memunahkan seluruh jurus serangan yang dilancarkan oleh
Keng Ku.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dalam hatinya Kong Ku merasa sangat terkejut, sekali lagi


dia bersiap untuk melancarkan serangan lagi. Terdengar Boen
ching berkata kepada Tie Liok Yun.
"Biarlah beanpwee yang menyambut beberapa jurus
serangan-"
Sambil berkata tubuhnya berkelebat melampaui Tie Liok
Yun, dengan pedang Ie Bok Kiamnya dia melancarkan
serangan kearah Kong Ku dengan menggunakan jurus "Kiam
Coan cian IHwe"
Jurus serangan yang dilancarkan oleh Boen ching itu
ternyata dapat menyerang tempat yang sangat tepat sekali,
membuat Kong Ku pada saat itu tak sanggup untuk
menghindar lagi, dan terpaksa mundur selangkah kebelakang.
Tie Liok Yun yang nampak kepandaian silat yang dimiliki
Boen Ching ternyata demikian lihaynya, membuat dia sedikit
merasa diluar dugaan, setelah berdiri termangu-mangu
sejenak baru bertindak mundur kebelakang, sambil ujarnya:
"suhumu sedang menanti Sapekmu, dan sebentar lagi akan
tiba".
Boea Ching menjadi sangat girang sekali, diantara suara
bentakannya yang sangat nyaring itu, tubuhnya berjumpalitan
ditengah udara sambil mengganti jurus serangannya, dengan
menggunakan jurus "Bok Yen Hui Thian" atau Layang-layang
terbang membubung angkasa, pedangnya disabetkan ke
depan, mendesak kearah Kong Ku.
Kong Ku yang berturut-turut melancarkan dua kali
serangan tetapi seluruhnya dapat dipunahkan, mana pernah
dia merasakan hal tersebut, dengan gusar dia mendengus,
pedang panjangnya sedikit digetarkan, terlihat suatu sinar
pedang yang sangat rapat mendesak serangan yang
dilancarkan oleh Boen Ching.
Sedang suara angin serta petir yang menyambarpun mulai
berhenti.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching tahu bahwa Kong Ku hendak mengandaikan


tenaga dalamnya yang telah sempurnanya ini disalurkan
kedalam tubuh pedang panjangnya itu untuk merebut
kemenangan,
segera ia menarik napas panjang2, begitu tubuhnya turun
keataS tanah, dengan memusatkan seluruh perhatiannya dia
menyabetkan suatu jurus serangan-orang2 yang hadir didalam
ruangan itu tak seorangpun yang tidak menjadi tegang, jika
dilihat keadaannya, kiranya Boen ching sedang bertanding
melawan Kong Ku dengan ilmu pedang yang disertai oleh
tenaga dalam yang sempurna.
Tie Liok Yun dengan terkejut memandang kearah Boen
ching, dengan usia yang begitu muda Boen ching ternyata
telah berhasil mempelajari ilmu pedang yang disertai dengan
tenaga dalam yang demikian hebatnya itu, hal ini sungguh
luar biasa sekali, bahkan agaknya dia telah melancarkan
serangan dengan ilmu pedang "Hong Loei Chiet Kiam" yang
dapat menundukkan naga dan harimau itu.
Kong Kupun menyabetkan pedangnya ketengah udara dan
membentuk setengah lingkaran, serangan pedangnya inipun
telah mengandung hawa im Yang Ceng Khie yang sangat
lihay, begitu pedangnya disabetkan ketengah udara segera
terdengar suara desiran yang sangat tajam sekali.
orang yang berada di empat penjuru dari tempat itu segera
memusatkan seluruh perhatiannya kepada dua orang itu,
pertempuran ilmu pedang yang disertai tenaga dalam yang
sempurna ini kiranya selama ratusan tahun juga jarang dapat
terjadi satu kali, karena dalam satu jurus saja kemungkinan
sudah dapat dilihat siapa yang menang dan siapa yang akan
menderita kekalahan.
Begitu pertempuran itu dimulai, tak akan seorangpun yang
sanggup untuk meleraikannya, termasuk Tok Thian coen
sendiri.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tetapi didalam hati Boen ching serta Kong-Ku mereka tidak


menghendaki bentrok secara kekerasan, dua orang itu
bukannya baru bertemu untuk pertama kalinya, sehingga
dalam hati masing-masing telah mempunyai perhitungan yang
masak. hanya perlu satu jurus saja dilancarkan, kemungkinan
kedua belah pihak akan mengalami kematian-Mendadak. .. . .
suatu suara yang sangat aneh masuk kedalam telinga mereka
berdua, dengan segera mereka menarik kembali serangannya
dan mundur kebelakang.
oooo(0dw0)oooo

Boen ching serta Kong Ku sebenarnya memang tidak ingin


untuk mengadu jiwa, begitu mendengar suara yang aneh,
kedua orang itu dengan kesempatan itu segera menarik
kembali jurus serangannya dan mundur ke belakang.
Diatas loteng oei Hok Loo itu telah bertambah dengan dua
orang, Seh Tu Hoa serta si Kelabang merah, Shie Chiau Nic
Seh Tu Hoa memandang sekejap pada orang-orang yang hadir
diatas loteng itu, dalam hatinya diam-diam dia merasa agak
terkejut, pada saat ini demikian banyaknya jago-jago
berkepandaian tinggi yang berkumpul, kiranya kedatangannya
kali ini tak akan mendapatkan hasil lagi..
Tetapi dia tetap mengharapkan dapat mendapatkan sedikit
percikan keuntungan, dia menoleh memandang keempat
penjuru, dan memandang kearah orang-orang itu, sedang
dalam hatinya pikirnya, jika di lihat keadaan sekarang ini,
agaknya tidaklah memberikan tempat baginya untuk ikut serta
dalam perebutan ini.
Tok Thian Coen Liauw Hoa Liong nampak yang datang
ternyata adalah Seh Tu Hoa, dengan dingin mendengus, tetapi
tak mengucapkan sepatah katapun jua.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kong Ku sekalipun tidak mengetahui maksud tujuan dari


kehadiran Seh Tu Hoa itu, dan tak ada seorangpun yang
membuka mulut terlebih dahulu.
Seh Tu Hoa menjadi termenung, dia memandang keadaan
dihadapannya sejenak. kemudian sambil tersenyum ujarnya.
"Kehadiranku ditempat ini sungguh tepat sekali waktunya,
kiranya permainan bagus juga hampir mulai."
Didalam ruangan itu tetap sunyi senyap. kedua belah pihak
tak seorangpun yang mengangkat bicara.
Seh Tu Hoa sebenarnya juga merupakan seorang yang
cerdas begitu dia melihat suasana di tengah kalangan, segera
telah mempunyai suatu ketetapan, pihak Boen ching sudah
tentu hendak membawa pergi ketujuh buah hiolo kuno itu
sedang pihak Kong Ku tentunya tidak mengijinkan.
Dia harus berpihak kegolongan Kong Ku, dengan demikian
baginya baru mempunyai kesempatan untuk ikut serta
mendapatkan hiolo2 itu, apalagi Boen ching sekalipun dengan
dirinya selalu tidak cocok, baginya sudah tentu sukar untuk
memasukinya. Sambil tertawa kepada Kong Ku ujarnya.
"Sampai saat ini ketujuh buah hiolo kuno peninggalan
Thian Jan Shu masih belum didapatkan seseorang bukan? ? "
Kong Ku hanya mendengus, tak mengucapkan sepatah
katapun.
Begitu ucapan Seh Tu Hoa keluar dari mulutnya, Ouw Yang
Bu Kie segera mengetahui maksud perkataannya, hatinya
menjadi berputar, pikirnya jika dirinya mendapat bantuan dari
Seh Tu Hoa dan Shie chiau Nio, bukankah dengan mudah
Boen ching sekalian dapat dibereskan dengan Cepat, dan
setelah membereskan Boen ching, dirinya waktu berhadapan
dengan Kong Ku bukankah bertambah lagi bantuan yang
sangat kuat.
Berpikir sampai disini segera sambil tersenyum ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Ketujuh buah hiolo kuno peninggalan dari Thian Jan Shu


telah ditetapkan milik Boen ching seorang."
Seh TU Hoa menjadi tertegUn, terdengar Ouw Yang Bu Kie
telah melanjutkan ujarnya:
"Tetapi ini hanya suatu permulaan saja, akhirnya siapakah
yang berhak mendapatkan tujuh buah hiolo kuno peninggalan
Thian Jan Shu ini aku kira juga harus tergantung pada
kepandaian serta keCerdasan yang dimilikinya " Sehabis
barkata dia tersenyum, dan berkata kepada Boen ching. Seh
TU Hoa tertawa besar, ujarnya.
"Jika demikian adanya kukira Boen ching saat ini telah
merupakan sasaran bagi orang, dan semua orang berhak
untuk merebut tujuh buah hiolo kuno itu bukan?-? ? "
Ouw Yang Bu Kie tertawa besar, sahutnya. "Memang
demikian adanya "
Tok Thian coen dengan dingin mendengus, belum dia
membuka mulut untuk berbicara, dari atas jendela loteng itu
terdengar suara yang sangat dingin yang berkata: "Siapa yang
ingin turun tangan untuk merebutnya? ? " .
Semua orang menjadi terkejut, ketika menoleh
memandang, diatas jendela itu berdiri seorang siucay
berjubah warna hijau, ternyata adalah ie Bok Tocu, shie Yun
Ku yang sedang menyamar sebagai seorang pria.
Dalam hati Boen ching men jadi sangat girang, teriaknya.
"Suhu . . . . "
Wajah Seh TU Hoa berubah menjadi pucat pasi, dia
mUndur kebelakang setindak. sedang orang2 yang hadir
ditempat itu menjadi terkejut, ginkang dari Ie Bok Tocu
ternyata memang benar menjagoi seluruh dunia persilatan,
sehingga kehadiran ditempat itu tak seoranpun yang
mengetahuinya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

shie Yun Ku menyapu sekejap pada orang2 itu, dengan


perlahan dia berjalan masuk kedalam kalangan, dan berjalan
mendekati Boen ching.
Boen ching yang nampak wajah dari Ie Bok Tocu
bartambah keras, dia yang manganggap Shie Yun Ku sebagai
ibunya sendiri, setelah mengalami berbagai kesulitan dan
akhirnya dapat bertemu muka kembali, ingin sekali dia maju
kedepan menubruk untuk memeluknya, tapi hal ini tak
mungkin terjadi ditempat yang semaCam ini.
Dia berdiri terrnangu-mangu ditempat itu, Shie Yun Ku
berjalan mendekat kearah Boen ching, sepasang tangannya
memegang bahu Boen ching sambil dengan perlahan ujarnya.
"Engkau bertambah besar.. "
Dalam hati Boen ching merasa agak hangat, dengan paksa
menahan mengalirnya air mata, ujarnya.
"Suhu, jejak dari Siauw in sumoay aku telah
mengetahuinya"
shie Yun Ku tersenyum, sedang Seh Tu Hoa yang berdiri
tidak jauh dari tempat itu tampak tubuhnya agak gemetar, dia
tidak tahu bagaimana, dalam hatinya mendadak dapat muncul
suatu perasaan yang tidak enak. Siauw In sumoay, bukankah
putrinya dia dengan Shie Yun Ku?-? pada saat ini untuk
bertanyapun dia tidak berani, hanya dengan termangu-mangu
berdiri disana.
shie Yun Ka dengan perlahan melepaskan pedang yang ikat
pada pinggangnya, sambil memberikannya kepada Boen ching
ujarnya. " Inilah pedang ceng Hong Kiam mu"
Boen ching sebenarnya tidak mau menerimanya, tetapi hal
itu tak mungkin bisa terjadi, dia pun segera melepaskan
pedang Ie Bok Kiamnya, dengan dua belah tangannya dia
mengangsurkan pedang tersebut kepada Shie Yun Ku sambil
berkata.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Suhu, inilah pedang Ie Bok Kiam pemberian kau orang


tua, hingga saat ini masih belum mengalami kerusakan,
kemungkinan ini hari suhu membutuhkannya"
Shie Yun Ku dengan perlahan menghela napas, ujarnya.
"Benar, ini hari harus menggunakannya "
Sejak Shie Yun Ku munculkan diri, orang2 yang berada
dikalangan itu segera dibuat menjadi termangu-mangu oleh
kewibawaannya serta keagungannya itu, tak seorangpun yang
membuka mulut lagi, hanya mereka berdua suhu dan murid
yang saling berbicara.
Sepasang sinar mata dari Liauw Hoa Liong berhenti diatas
pipi Shie Yun Ku, lama baru dia mendengus kepada Seh Tu
Hoa ujarnya.
"Seh Tu Hoa, aku kini baru mengetahuinya pada waktu itu
mengapa engkau setelah menerima suratku tetapi tidak
menepati janji tersebut, sebaliknya malah menyusahkan Nona
shie, apakah artinya semua ini? "
Sinar mata dari orang-orang yang hadir itu segera
berpindah pada Tok Thian coen serta Seh Tu Hoa, dalam
setiap hati orang-orang itu merasa sangat heran, mengapa
Tok Thian coen dapat demikian gusarnya.
Seh Tu Hoa menjadi sadar kembali atas pertanyaan itu,
tanyanya. "Surat apa? "
Dengan dingin ujar Liauw Hoa Liong.
"Surat apa? kau masih ingin berpura-pura, surat tantangan
dari Thian Jan Shu untuk mengatur barisan Ngo Heng Tin, aku
yang membawa pergi putrimu mengapa kau malah sebaliknya
malah menyusahkan nona Shie? "
Seh Tu Hoa menjadi tertegun, urusan ini dia tidak pernah
mengetahuinya, sinar matanya dengan perlahan berpindah
ketubuh Shie chiau Nio, dengan termangu-mangu dia
memandang kearah Shie chiau Nio, sedang dalam hati
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

pikirnya, kiranya demikian saja. Liauw Hoa Liong dengan


dingin mendengus, kepada Seh Tu Hoa ujarnya lagi. "Engkau
adalah seorang yang tidak mengenal balas budi."
Perkataannya ini baru saja diucapkan keluar, segera dia
berdiri termangu-mangu, diatas loteng oei Hok Lo itu
bertambah lagi dengan seseorang, yang baru saja datang itu
ternyata Han cing Yu, putri dari Thian Jan Shu.
Dia memandang kearah Han cing Yu, dalam hatinya dia
bingung entah harus berbuat bagaimana baiknya, dia sendiri
bukankah seorang yang tidak mengenal budi? ? dia terhadap
Han cing Yu selalu berusaha menjauhinya, sedang dalam
hatinya dia hanya menghormati Yun Ku seorang saja.
Han cing Yu masih tetap seperti waktu itu saja, dengan
tenang berdiri disana dan memandang kearah nya.
Dalam hatinya merasa sangat menyesal, sambil berteriak
keras, tubuhnya berkelabat melayang keluar, dengan diikuti
suara sultan tajam, tubuhnya telah lari keluar.
Sesaat sebelum Han cing Yu menemui Liauw Hoa Liong,
dalam hatinya memang merasakan hancur lebur, tetapi kini
Cinta kasihnya mulai timbul lagi, dia berteriak keras. "Hoa
Liong . . . . "
Tubuhnya pun berkelebat mengejar ke depan.
Suasana di dalam kalangan itu mendadak berubah lagi,
seorangpun tidak ada yang menduga dapat terjadi seperti ini.
Setelah termenung sejenak, Kong Ku nampak disamping
tubuh Boen ching kini hanya tinggal Shie Yun Ku serta Thie
Liok Yun dua orang, segera dia merasa bahwa saat ini adalah
saatnya yaug terbaik untuk turun tangan membereskan Boen
ching.
Tidak menanti dia turun tangan, Shie Yun-Ku yang nampak
kedatangannya Han cing Yu ditempat itu, dengan segera dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mengetahui kalau ketiga orang suhengnya hadir semuanya.


Dengan nada yang keras teriaknya. "Thian Hong ci Pi it "
Begitu perkataan Shie Yun Ku itu diucapkan tubuhnya
segera bergeser kesebelah timur, pedang Ie Bok Kiamnya pun
telah dicabut keluar dari sarungnya dan dicekal ditangan
kanan, tubuh pedang ditujukan kelangit dan berdiri tegak
ditengah kalangan.
Seh Tu Hoa begitu mendengar perkataan tersebut keluar
dari mulut Shie Yun Ku, sepasang alisnya diangkat sedang
matanya memancarkan sinar yang tajam.
Dari sebelah selatan dari loteng oei Hok Lo itu meluncur
dengan cepatnya sebuah bayangan manusia, seorang yang
seluruh tubuhnya memakai jubah panjang berwarna merah
telah melayang masuk. sedang pada mulutnya mengucapkan
kata2 yang tajam sekali teriaknya. "Tee Siang Huan Jen"
Lei Hwee Yu Shie Lam-Kong Hun telah berada diatas loteng
itu, pada tangan kanannya mencekal sebilah pedang dan
berdiri tegak ditengah kalangan, sedang wajahnya yang selalu
muram pada bulan yang lalu kini telah lenyap tanpa bekas.
Sepasang mata Seh Tu Hoa ma kin memancarkan sinar
yang tajam, hal ini ternyata adalah kedudukan dari barisan
"Ngo Heng Kiam Tin" yang dulu sering dilatihnya bersama.
Kehidupan pada dua puluh tahun mulai selembar demi
selembar berkelebat didalam benaknya, hatinya terasa
bagaikan dibakar, sekalipun kegembiraan waktu telah lenyap,
tapi masih tetap terukir didalam hatinya, dan selamanya dia
tak mungkin akan melupakannya.
Terdengar dari sebelah utara berkumandang suara
teriakkan yang nyaring bentak nya. "Hong Sen Yuen ie"
Tubuh Tok Hong Hek tahu-tahu telah muncul diatas loteng
oei Hok Lo dari sebelah Utara.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Seh Tu Hoa tak tahan lagi dengan cepat dia mencabut


pedangnya dan berkelebat kesebelah barat sambil teriaknya
dengan nyaring. "Yuen Shen Put Tong "
Shie Yun Ku, Lam Kong Hun serta Tong Hong Hek tiga
orang nampat sikap Seh TU Hoa yang demikian itu, pada sinar
matanya menampilkan rasa yang agak terkejut, sekalipun
rambut Seh Tu Hoa tak karuan keadaannya tetapi pada saat
ini sinar matanya sangat tajam sekali dan menampilkan
kegagahannya yang dahulu. Terdengar suara keras bagaikan
genta berkumandang. "Mie Ho Kan Kun "
Tubuh dari cu Khek ci Yun telah melayang masuk kedalam
ruangan itu dan berdiri ditengah kalangan.
Lima orang itu begitu membentuk lima buah jurus
serangan, dengan kedudukan yang mereka ambil adalah
menurut kedudukan Ngo Heng Kiam tin membuat Kong Ku
dan empat iblis sakti serta enam orang ciangbunjin dari enam
partai besar menjadi sangat terkejut sekali.
Nama barisan "Ngo Heng Kiam Tin" telah lama mereka
mendengarnya, tak disangka barisan yang dipersiapkan oleh
Tan coen-coen untuk menghadapi Thian Jan Shu dan
selamanya belum pernah seCara resmi diatur itu, kini pada
tempat seperti ini telah diaturnya.
Boen ching dan Tie Liok Yun pun sejak tadi telah mundur
kesamping, sedang Kong Ku, Empat iblis serta enam orang
ciang bunjin dari enam partai besar itu dengan tepat telah
berada ditengah dari barisan "Ngo Heng Kiam Tin" tersebut
Kong Ku tertawa dingin, ujarnya.
"Inilah yang disebut sebagai barisan "Ngo Heng Kiam Tin."
Ouw Yang Bu Kie setelah menenangkan pikirannya pun
berkata.
"Tidak salah, tak disangka ini hari dapat berkenalan dengan
barisan Ngo Heng Kiam Tin yang telah menggetarkan bulim
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

itu, peristiwa ini benar-benar merupakan suatu kejadian yaag


sangat menggembirakan sekali." Kong Ku dengan dingin
tertawa panjang, ujarnya lagi.
"Aku ingin mencoba barisan Ngo Heng Kiam Tin ini apakah
sebenarnya benar2 sesuai dengan yang disiarkan didalan
bulim."
Sambil berkata pedangnva sedikit digetarkan bagaikan
sebuah seekor rajawali raksasa menubruk kedudukan "ceng"
yang diduduki oleh Shie Yun Ku.
Pada saat ini barisan Ngo Heng Tin segera bergerak. lima
bilah pedang menggulung membentuk suatu gambar yang
sangat aneh sekati menerjang kearah Kong Ku.
Gerakan pedang Kong Ku menjadi terdesak kesamping lima
buah pedang itu bukan saja menyerang seluruh tempat yang
terpenting pada tubuhnya bahkan untuk menghindarkan
diripun sukar sekali.
Hatinya menjadi terkejut, serangan yang dilancarkan
dengan sekuat tenaga itu bagaimana dapat dihindarkan
dengan demikian mudahnya, sedang pada saat itu lima buah
pedang telah bergerak seluruhnya membuat dia sulit untuk
mematahkan lima buah serangan yang dilancarkan.
Begitu lima bilah pedang tersebut berkelebat ditengah
kalangan pertempuran tersebut segera diliputi oleh sinar
pedang yang berkilauan, terlihat tubuh Kong Ku telah
terlempar pergi.
Dengan berat sekali dia mendengus, sedang dalam hati
empat Iblis sakti itu bersama2 merasa sangat terkejut, pada
saat ini seluruh tubuh Kong Ku penuh dengan darah yang
mengalir keluar pada tubuhnya telah bertambah dengan
empat lima goresan pedang, ketika melihat lima orang itu lagi,
nampak mereka telah kembali pada tempat semula.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

orang2 yang nampak hal itu seluruhnya jadi terkejut, Baru


untuk pertama kali barisan Ngo Heng bergerak, Kong Ku telah
mengalami luka-luka dibawah barisan tersebut, hal ini
membuat setiap orang tak tahu harus bagaimana baiknya,
sedang didalam hati mereka masing-masing merasa berdesir.
Barisan Ngo Heng Kiam Tin dari Tan coe coen benar-benar
sangat lihay sekali, kiranya apabila barisan Ngo Kiam Hoat itu
benar-benar bergerakpada saat ini tak seorangpun didalam
ruangan itu yang dapat menghindarkan diri dari serangan itu.

ASLINYA JILID 25 HAL 25 ASLINYA JILID 25 HAL-26


Perkataan dari Kong Ku yang demikian patah semangat itu
membuat dalam hati empat orang iblis sakti itu berdesir.
Cu Khek Ci Yuen baru saja mempertimbangkan, terdengar
Ouw Yang Bu Kie talah mengangkat berbicara.
"Kong Ku heng, mengapa harus menjadi demikian
sedihnya, ditangan Bu Kie cie bukankah masih terdapat tiga
buah senjata pusaka "Thian Liong Sou" Dia tahu bahwa
mereka tidak mungkin membiarkan Kong Ku meninggalkan
tempat tersebut, dirinya lima orang jika bersatu padu
ditambah dengan kekuatan dari enam orang Ciangbujin dari
enam partai besar serta senjata pusaka Thian Liong Suo,
apakah dapat dikata masih belum dapat merebut
kemenangan?
Tetapi dalam hati Bu Kie chie malah sangat terkejut, yang
diandalkan hanyalah tiga buah senjata pusaka Thian Liong suo
itu belaka, apalagi apabila ke tiga buah senjata pusaka itu
telah lepas dari tangannya bukankah dengan demikian dia
telah tidak mempunyai andalan lagi.
Tetapi Keng Ku yang telah lolos dari kematian dibawah
sambaran pedang, pada saat ini dia benar-benar telah patah
semangat, sambil menyimpan kembali pedangnya kedalam
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sarungnya dengan perlahan dia berjalan keluar dari barisan


tersebut.
Boen ching dengan perlahan mencabut keluar pedang "cing
Hong Kiam"nya terlihat serentetan sinar yang hijau keluar dari
sarungnya, dia berbuat demikian untuk menjaga kemungkinan
setelah ke luar dari barisan itu mendadak Kong Ku balik
mengadakan serangan-
cu Khek ci Yuen sambil mencekal pedangnya berdiri tegak
disana, menanti Kong Ku yang dengan perlahan berjalan
keluar dari barisan Kong Ku setelah menghela napas,
tubuhnya berkelebat keluar dari atas loteng dengan Cepat
meninggalkan tempat tersebut.
Hanya satu jurus serangan dari barisan Ngo heng Tin saja
telah membuat Kong Ku menjadi demikian, membuat setiap
orang yang ada didalam kalangan itu menjadi berat sekali rasa
nya.
Setelah lewat sesaat, Toan Bok cieJ in sambi tertawa besar,
ujarnya.
"Dengan demikian golongan istana chie Lan Kong telah
mengundurkan dirinya, dengan kekuatan kita berempat,
ditambah lagi dengan kekuatan enam orang serta senjata
Thian Liong Suo, entah bagaimana? "
Ouw YangBu Kie memandang sejenak pada orang2 yang
berdiri didalam golongan nya, sekalipun dia mengetahui
bahwa dipihaknya mempunyai senjata pusaka Thian Long Suo,
tetapi kesempatannya untuk mendapatkan kemenangan
tidaklah terlalu besar, Thian Liong suo hanya dapat
memecahkan ilmu Khiekang, jika digunakan pada saat ini
paling juga hanya dapat mematahkan pedang nya, dengan
anak murid dari Tan coe coca serta putrinya, ditambah Boen
ching serta Lam Hay coei Hong, Tie Liok Yu, sebenarnya
kekuatannya tidak dibawah kekuatan dirinya sepuluh orang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Apabila barisan Ngo Heng Kiam Tin itu melukai dua tiga
orang dari pihak dirinya, bukankah dengan demikian mungkin
pihaknya itu akan mendapatkan suatu pukulan yang dahsyat.
Toan Bok ci Jien mengucapkan perkataan itu di sebenarnya
bermaksud ingin menanyakan pendapat dari ketiga iblis
lainnya dan yang paling penting adalah pendapat dari Ouw
Yang Bu Kie.
Diantara ketiga orang iblis itu, Toan Bok ciJien menduga
bahwa Ouw Yang Bu Kie tentunya akan memberikan
pendapatnya, kini nampak tak seorangpun yang melanjutkan
perkataannya, hatinya tanpa terasa menjadi berdesir. Sambil
tertawa besar, ujarnya.
"Ini hari kamipun tidak menginginkan ketujuh buah hiolo
kuno peninggalan Thian Jan shu itu lagi"
Sehacis berkata ia bersiap-siap hendak keluar dari
lingkungan barisan Ngo Heng Kiam Tin tersebut.
Pedang panjang cu Khek ci Yun tampak membuat lingkaran
diudara lima bilah pedang lainnya pun segera bergerak
semuanva, membuat gerakan kepungan ketengah kalangan.

ASLINYAJILID 25 HAL-31
ASLINYAJILID 25 HAL-32
ASLINYAJILID 25 HAL-33
ASLINYAJILID 25 HAL-34
"Aku baik-baik saja, entah adik Ing serta ibu baik saja kan
..? " Dengan dingin ujar Su Ma cie. "ibu angkatmu telah
meninggal dunia sepuluh tahun yerag lalu"
Hati cu Khek cie Yun makin merasa keCewa, sebenarnya
dia bersiap setelah urusan ini selesai akan kembali kegunung
Thian San, ucapnya kepada Boen ching sewaktu di gunung Lu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

San membuat diapun makin merasa harus cepat-cepat


kembali kegunung Thian San, dia sebenarnya sangat
mencintat Suma ing. Setelah termangu sejenak^ tanya lagi.
"Bagaimana dengan adik Ing? " Su ma cie mendengus,
sahutnya.
"Mana aku tahu?"
cu Khek cie Yun menjadi terkejut, jika demikian adanya
tentu Suma ing tidak berada di atas gunung Thian San-Thian
San Sin Eng munculkan diri ditempat itu membuat hati setiap
orang menjadi tegang, Kong sun sek, Pek HOuw serta Pek
Hian Ling yang berdiri disamping hanya memandang keadaan
dari kalangan itu, sepatah katapun tak diucapkan. Suma cie
tertawa dingin, kepada Bu Kie chie ujarnya.
"Sungguh besar nyalimu, ternyata berani membunuh Thian
San chiet Kiam serta Pek Hong Siang"
Bu Kie chie nampak senjata pusaka Thian Liong suo tidak
berguna, saking takutnya membuat keringat dingin
membasahi tubuh nya, dia mengetahui bahwa dengan
kepandaian yang dimilikinya itu sama sekali tidak akan
dipandang sebelah matapun oleh Thian San Sin Eng.
Pek HOuw dengan perlahan mencabut keluar pedangnya,
dan menerjang kedepan tubuh Bu Kie chie dengan suara yang
mendalam bentaknya. "Aku menginginkan nyawamu "
Bu Kie chie saking terkejutnya mundur satu langkah
kebelakang, sebenarnya ia dapat mencabut keluar pedang
panjangnya, terdengar Suma cie tertawa dingin bentaknya.
"Kau masih ingin melawan "
Tangan kanannya dikebutkan membuat pedang panjang
ditangan Bu Kie chie menjadi tersapu jatuh, kemudian
menotok pula jalan darah di tubuh Bu Kie chie.
Pedang panjang ditangan Pek HOuw segera diangkat dan
ditusukkan kedadanya hingga menembus ke belakang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

punggungnya, lima orang Ciangbunjin lainnya bersama-sama


menjadi terkejut, urusan mengenai Thian San ciet Kiam waktu
itu, mereka lima orang pun turut serta, dan kini Bu Kie chie
binasa seketika, entah bagaimana terhadap mereka lima
orang? Kepada lima orang itu, ujar Thian San Sin Eng.
"Kalian lima orang bukanlah merupakan pembunuh yang
sebenarnya, apa lagi akupun bukanlah seluruhnya karena
utusan ini, aku masih akan mencari putriku, cepat kalian
pulang gunung menutup pintu untuk memikirkan dosa2 mu"
Lima orang itu bersama2 membungkukkan tubuhnya
memberi hormat, bagaikan mendapatkan pembebasan yang
besar, segera ber-sama2 meninggalkan tempat itu.
Ditengah kalangan itu tinggal Pek HOuw dan Pek Hian Ling
yang sedang menangis terisak.
Hati cu Khek ci Yun merasa agak bimbang. Suma ing telah
pergi, entah dia telah pergi kemana.
Setan arak, paras elok, harta serta kedudukan empat orang
tertegun berdiri disana, tak seorangpun yang berani bergerak
terlebih dahulu, Thian San Sin Eng telah munculkan diri,
sedang barisan Ngo Heng Kiam Tin pun belum dibubarkan,
senjata Thian Liong suo tidak akan mendatangkan hasil,
malahan terjatuh ditangan Suma cie.
Semua hal itu tidak menguntungkan mereka berempat, kini
mereka berempat betul-betul merasa sangat berduka, tak
diduga setan arak. paras elok. harta serta kedudukan iblis
sakti pada saat itu, nyawanya kini terjatuh ketangan orang
lain-Kong sun sek tertawa besar, Kepada Pek Hian Ling
ujarnya.
"Dendam ayahmu sudah dibalas, seharusnya bergembira
baru benar, buat apa harus menangis lagi"
Boen ching pun pada saat ini telah memasukkan
pedangnya kedalam sarung, Suma cie balikkan tubuhnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

memandang sekejap kearah cu Khek ci Yum, kemudian


hendak membuka mulut bertanya kepada Boen ching,
mendadak dari kejauhan berkumandang datang sutra genta
yang bertalu-talu.
orang2 yang hadir dikalangan itu masih belum mengetahui
peristiwa apa yang akan terjadi, terlihat wajah Boen ching
serta Suma ci berubah hebat.
Boen ching begitu mendengar suara genta itu segera
mengetahui kalau manusia aneh yang membunyikan genta itu
telah muncul lagi, entah maCam apakah orang aneh itu,
sehingga memiliki tenaga dalam yang demikian tingginya,
sedang ilmu "chie Jie Jen Hong" dari ilmu " Hiat Mo Kang" itu
pun sesat sekali, apalagi orang yang membunyikan suara
genta itupun belum pernah munculkan diri dan kini suara
genta itu sekali lagi bergema, entah kedatangannya
mengandung maksud baik ata ujelek.
Wajah Suma cie makin berubah hebat, kepada cu khek cie
yun cepat terlaknya. "cepat mengerahkan barisan pedang
mendesak pergi suara genta tersebut."
Begitu suara genta masuk kedalam telinganya, segera dia
mengetahui bahwa suara itu ditimbulkan oleh seorang yang
memiliki tenaga dalam yang sangat sempurna sekali, dia tidak
mengetahui siapa sebenarnya orang itu, tetapi yang jelas
kedatangan orang itu pastilah tidak mengandung maksud
baik, jika menanti hingga suara genta itu mendatangkan
kekuatan sesungguhnya keadaan waktu itu mungkin akan
sangat susah untuk membereska Hati cu khek cie yun menjadi
sangat terkejut dengan keras dia membentak, barisan Ngo
Heng Kiam Tin segera bergerak kembali, lima bilah pedang
ber-turut2 menyambar, hawa pedang berkelebat mengelilingi
sekitar tempat itu suara genta itu segera terdesak mundur
kembali.
Suma cie baru dapat menghela napas panjang, entah siapa
orang yang membunyikan suara genta itu, kalau menurut
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ingatannya, Selain Thian Jan Shu dan Tan coe coen, tak ada
orang lain lagi yang dapat memiliki tenaga dalam yang
demikian sempurnanya.
cu khek ci yun nampak suara genta itu berhasil didesak
pergi, hatinya menjadi agak lega, tetapi bayangan dari Suma
ing pun segera berkelebat memenuhi benaknya.
Suara genta mendadak berbunyi lagi, cu khek ci yun
menjadi sangat terkejut, tak sempat baginya untuk
melancarkan pedangnya, barisan Ngo Heng Kiam Tin segera
berbentuk suatu lobang, hawa pedang menjadi lenyap tanpa
bekas, sedang saat itu suara menyerang bertambah keras, tak
tahan lagi cu khek ci yun terhuyung mundur beberapa langkah
kebelakang.
Semua orang menjadi sangat terkejut Boen ching dengan
nyaring segera membentak, pedang cing Hong Kiam keluar
dari sarangnya, dengan melancarkan satu kali serangan
dengan menggunakan jurus Jut ceng Siang Li" yaitu salah satu
dari jurus ilmu "Wu Tu Kiam Hoat"
Lima buah pedang segara dilancarkan bersamaan, seketika
itu juga suara genta sekali lagi berhasil dipunahkan.
Tetapi ketika Ie Bok Tocu dan ketiga orang lainnya
melancarkan jurus kedua, Boen ching dibuat sangat bingung
sekali, sebenarnya dia terhadap barisan Ngo Heng Kiam Tin ini
sama sekali tidak mengetahuinya, tadipun dia hanya
sembarangan melancarkan jurus "Jut ceng Siang Li untuk
menggerakan barisan Ngo Heng Kiam Tin saja.
Tetapi begitu barisan Ngo Heng Kiam Tin sudah mulai
bergerak. terpaksa sekali lagi dengan sembarangan dia
lancarkan satu jurus serangan-Kelihayan dari barisan Ngo
Heng Kiam Tin ini sebenarnya terletak pada keserasian
didalam melancarkan jurus pedang hingga dari sini
mengakibatkan kekuatan yang maha dahsyat sekali Boen
ching yang sedang kali melibatkan barisan dari Ngo Heng
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kiam Tim seketika itu juga terpukul pecah, sedang suara


genta itupun mulai membanjiri masuk ruangan tersebut.
Suma cie yang nampak hal ini menjadi sangat terkejut,
diantara suara genta yang sedang menggema dengan
hebatnya itu samar-samar terdengar suara tertawa dingin
yang tak henti-2nya, membuat ruangan diatas loteng itu
bergetar dengan amat keras sekali..
Suara genta itu tak henti-hentinya menerjang terus, setiap
suara yang menerjang masuk itu menyerang kearah setiap
orang yang berada di kalangan itu, saat ini barisan Ngo Heng
Kiam Tin berhasil dipeCah oleh suara genta itu, memaksa
setiap orang harus berusaha memusatkan seluruh tenaganya
untuk melindungi tubuh dari serangan suara genta itu.
Suara tertawa dingin itu berCampur dengan suara genta
berkumandang dari kejauhan yang makin lama makin
mendekat pada ruangan tersebut.
Wajah setiap orang telah penuh dengan keringat yang
mengucur keluar tak henti2nya, membuat seluruh wajah dan
bajunya basah kuyup, sedang serangan genta yang
dilancarkan kepada setiap orang yang ada didalam ruangan
itupun satu dengan lainnya tak sama, agaknya orang yang
melancarkan suara genta itu tak menginginkan orang2 yang
ada didalam ruangan itu menderita luka dalam yang parah.
Suara genta itu tetap berkumandang ditengah udara,
mendadak terdengar suara suitan yang nyaring mendekati
ruangan itu.
Dari empat penjuru bermunculan seorang demi seorang
yang seluruh tubuhnya menggunakan baju warna merah
darah, pada wajahnya memakai topeng, dan melompat masuk
keatas loteng itu.
Boen ching sekalian yang mendapatkan serangan hebat
dari suara genta itu, pada saat ini terpaksa hanya dengan
mementangkan sepasang matanya lebar2 melihat beberapa
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

orang berbaju merah darah itu melompat masuk ke dalam


ruangan itu, yang kemudian meninggalkan tempat itu lagi
dengan membawa ke tujuh buah hiolo kuno peninggalan
Thian Jan Shu tersebut.
Tak seorangpun diantara mereka mempunyai tenaga untuk
turun tangan mencegah diangkutnya ke tujuh buah hiolo kuno
peninggalan Thian Jan Shu tersebut.
orang2 berbaju warna merah itu baru saja menggotong
ketujuh buah hiolo kuno itu, mendadak dari kejauhan
berkumandang datang suara pujian, Budha yang sangat
nyaring sekali.
Begitu suara pujian itu berkumandang seketika suara genta
dapat ditindas lenyap. sedang orang2 didalam kalangan itupun
ber-sama2 jadi sadar kembali,
Ie Bok Tocu segera membentak hebat. Ie Bok Kiamnya dari
arah samping menyambar ketubuh seorang dari orang berbaju
merah itu. ^
Ie Bok Kiam dengan tepat mengenai tubuh nya, tapi orang
berbaju merah itu tetap tak berkurang sesuatupun.
Boen ching merasakan seluruh tubuhnya sanagat lelah
sekali, tapi pedang cing Hong Kiamnya tetap melancarkan
serangan-orang berbaju merah itu menjadi terkejut, disaat
tubuhnya berkelebat menghindar, ujung bajunya tetap
terpapas sepotong dan jatuh keatas lantai.
cu Khek ci Yun yang tampak hal itu menjadi sangat
terkejut, dia mengetahui kalau setiap orang yang ada didalam
kalangan itu telah terkena serangan suara genta itu dan
seluruh tubuhnya dibuat menjadi sangat lelah sekali, pedang
panjangnya segera disabetkan keluar, dan memberi tanda
kearah Shie Yun Ku sekalian untuk mengatur barisan Ngo
Heng Kiam Tin lagi guna membasmi sekawanan orang berbaju
merah ini.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tetapi baru saja dia menyabetkan pedangnya, dari


kejauhan berkumandang datang lagi suara helaan napas yaag
sangat perlahan, sedang suara genta itupun mulai berbunyi
lagi.
orang didalam ruangan itu sekali lagi dikuasai seluruh
tubuhnya, tampak orang-orang aneh berbaju merah itu
dengan mengangkat hiolo kuno itu dengan sangat lincah
sekali meloncat keluar dari loteng oei Hok Lo tersebut.
Suara genta itupun makin lama makin kecil suaranya dan
akhirnya lenyap. Setiap orang yang berada diatas loteng oei
Hok Lo itu tak seorangpun membuka mulutnya, demikian
banyak orang ditempat itu memperebutkan hiolo kuno itu
demikian lamanya, tetapi akhirnya dapat di rebut oleh orang
lain dengan demikiam mudahnya, bukan saja orangnya tidak
munculkan dirinya sendiri, sekalipun orang yang mengangkat
pergi hiolo-hiolo kuno itupun tak seorangpun yang
memperlihatkan wajah aslinya.
Lam Hay coei Hong, Tei Liok Yun seorang diri berpikir
dengan keras, dengan perlahan-lahan dia mengambil seCarik
kain menaruh dari atas lantai setelah dilihatnya sejenak baru
ujarnya.
"Kiranya orang-orang dari pulau Hiat Kuang To dilaut
Selatan".
orang-orang yang hadir diruangan itu menjadi sangat
terkejut sekali, pulau Hiat Kuang To di Lautan Selatan?-?
waktu orang-orang dari pulau Hiat Kuang To pernah
mengunjungi daerah Tionggoan, bukan saja baju yang
dipakaipada tubuhnya itu tidak mempan terhadap bacokan
dan tusukan senjata tajam, kepandaian yang dimilikipun
sangat tinggi dan aneh.
Tetapi kemudian Thian Jan Shu munculkan diri, orang-
orang dari pulau Hiat Kuang to itu tak kuat melawannya dan
melarikan diri pulang ketempat asalnya, sungguh tak disangka
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ini hari dapat muncul lagi di daerah Tionggoan, bahkan


merebut ketujuh buah hiolo kuno peninggalan Thian Jan Shu
tersebut.
Toan Bok ciJien menghela napas panjang, selamanya dia
mengira kepandaian yang dimilikinya itu telah mencapai pada
puncak kesempurnaan, tetapi jika dilihat hari ini, tak disangka
diantara yang kuat masih ada orang yang lebih kuat lagi,
orang lain hanya dengan menggunakan suara genta saja telah
berhasil menguasai dirinya.
Dengan patah semangat dia membalikkan tubuhnya dan
pergi, kepergian dari setan arak, paras elok. harta serta
kedudukan ke empat iblis sakti itu, tak seorangpun yang turun
tangan menghalangi kepergiannya itu.
Dalam hati cu Khek Ci Yun merasa sedikit menyesal, sesaat
hatinya berCabang, tak disangka ketujuh buah hiolo kuno
peninggalan Thian Jan Shu itupun dengan mudah berhasil
jatuh ke tangan orang lain-Dengan perlahan dia, menghela
napas dan menundukkan kepalanya.
Suma Cie pun menghela napas panjang , tubuhnya
berkelebat keluar loteng dan lari kearah depan.
Cu Khek Ci Yun menjadi terkejut, dia ingin mengetahui
keadaan dari Suma Ing, kini dengan cepat teriaknya: "Gi hU
tunggU---".
SUaranya baru keluar, diapun ikut berkelebat keluar
mengejar kearahnya.
Seh Tu Hoa dengan lemas lari keluar dari ruangan, Si
Kelabang Merah, Shie Chiau Nlo nampak Seh Tu Hoa pergi,
diapun mengikuti jejaknya mengejar keluar.
Sepasang mata Shie Yun Ku hanya berkedip sebentar tetapi
pada wajahnya tak nampak perubahan sikap sedikitpun jua.
Tong Hong Hek menghela napas kepada Boen ching,
ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Ini hari kau telah mewakili sutemu membalaskan dendam


sakit hatinya, aku tidak menyuruh dia ikut datang, sekarang ini
aku segera akan membawa dia pulang keluar perbatasan, bila
ada urusan aku dapat kembali lagi".
Sehabis berkata tidak menanti Boen ching menjawab,
diapun membalikkan tubuhnya dan meninggalkan tempat
tersebut.
Ditengah kalangan kini tinggal Boen ching, Ie Bok Tocu,
Lam Kong Hun, Kong SunSek serta Pek HOuw kakak beradik.
Kong Sun Sek nampak Suma Cie dengan demikian
meninggalkan tempat itu, dalam hatinya terasa agak kecewa,
tetapi terpaksa dia tersenyum juga , disaat dan tempat seperti
ini, mana mengijinkan dia untuk lebih banyak berbicara.
Boen ching memandang sejenak kearah Keng Sun Sek.
kemudian kepada Shie Yun Ku ujar nya.
"Ini adalah Kong sun sek cianpwe dan dua orang itu adalah
putra dari Ciangbunjinnya Thian San Pay Pek HOuw serta
adiknya Pek Hian Ling"
Shie Yun Ku sambil tersenyum menganggukkan kepalanya,
dia memandang sekejap pada Pek Hian Ling. dia sendiripun
seorang wanita, sekali pedang saja telah dapat melihat kalau
Pek Hian Ling ini agaknya sangat suka terhadap Boen ching.
Terdengar Boen ching berkata lagi.
"Murid mendapatkan bantuan yang tak sedikit daripada
mereka bertiga." Shie Yun Ku sambil tersenyum sahutnya.
"Terima kasih atas bantuan mereka bertiga terhadap
muridku." Sambil tertawa ujar Kong Sun sek pula.
"Nama besar dari Tocu sejak lama telah aku dengar,
kepandaian dari Boen Siauwhiap sangat lihay sekali, bahkan
waktu itu pernah menolong jiwaku, lagi kini dia sebaliknya
malah membuat aku malu saja."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Berapa orang itu setelah mengucapkan beberapa kata,


bersama-sama turun dari ruangan loteng oei Hok Lo itu.
ooooooooo

GURUN PASIR---pasir berwarna kuning bergulung-gulung


tertiup angin, tampak seorang pemuda berdiri tegak ditepi
gurun pasir itu. .
Pemuda itu adalah Boen chingg, dia seorang diri melakukan
perjalanan yang sangat jauh datang kegurun pasir guna
memenuhi perjanjian yang diadakan dengan Sek Giok Siang,
pikirnya jika orang lebih banyak lagi yang datang memenuhi
perjanjian itu, mungkin malah sebaliknya membahayakan jiwa
Shie Siauw In serta Bwee Giok.
Dia seorang diri berdiri diperbatasan gurun pasir itu, entah
setelah bertemu dengan sek Giok siang bagaimana sebaiknya,
barisan Ngo Heng Kiam Tin telah diatur, tapi tujuh buah hiolo
kuno peninggalan Thian Jan Shu itu tetap terjatuh ketangan
golongan pulau Hiat Kuang To dilaut Selatan, dirinya sudah
tentu harus berangkat untuk merebut kembali, tapi sekali
berangkat ke Lam Hay paling sedikit membutuhkan waktu tiga
bulan dan paling lama satu tahun lamanya, apalagi belum
tentu mendapatkan beritanya.
Dia mengkhawatirkan keselamatan dari Bwee Giok serta
Shie Siauw In, terpaksa ia meneruskan untuk berangkat
kegurun pasir terlebih dulu.
Setelah menenangkan pikirannya, mulailah dia
mengerahkan tubuhnya berjalan memasuki gurun pasir itu, dia
mengingat arah jalan waktu dulu dilaluinya, asalkan jangan
terdapat angin taupan yang hebat saja, tentunya tak mungkin
akan tersesat arahnya.
Sinar matahari yang menyinari ditengah gurun pasir itu
sangat panas sekali, bagaikan di panggang saja, sedang pasir
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

berwarna kuning pun sangat panas sekali, sukar ditahan-Dia


sedikit membungkukkan tubuhnya, dengan sekuat tenaga
berjalan kearah kolam kecil yang terdapat ditengah gurun
pasir itu.
Matahari mulai berputar kearah barat, setelah berjalan
seharian penuh, dari kejauhan mulailah nampak kolam kecil
itu.
Boen ching memandang kearah kolam kecil itu, dalam
hatinya entah merasakan girang atau berduka, dia menghirup
napas panjang2 dan berjalan kearah kolam kecil itu dengan
perlahan.
Terdengar suara tertawa yang sangat ringan, Boen ching
segera membalikkan tubuhnya memandang, nampak sek Giok
siang dengan tegak berdiri dibelakang tubuh nya, dia menjadi
termangu-mangu, nampak saat ini Sek Giok Siang sangat
marah sekali, dalam hatinya menjadi merasa agak lega.
Dia mengira kalau dilihat dari sikap Sek Giok Siang
sekarang ini mungkin tidak terlalu buruk. sambil tersenyum
ujarnya. "Nona Sek, baik-baik sajakah? "
sek Giok Siang dengan perlahan tertawa sahutnya. "Engkau
datang ingin menjemput kedua orang sumoaymu itukah? "
Boen ching tanpa sadar telah menganggukkan kepalanya,
tetapi tak sepatah katapun yang diucapkan keluar...
sek Giok siang tertawa lagi, setelah mengerdipkan
matanya, ujarnya. "Ketujuh buah hiolo kuno itu apa sudah kau
bawa kemari? "
Boen ching nampak sinar sesat itu barkelebat lebat lagi
pada sepasang matanya, hatinya menjadi berdebar, ujarnya.
"Tidak, benda-benda itu telah berhasil direbut oleh orang-
orang dari pulau Hiat Kuang to dilaut selatan"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sek Giok Siang hanya tersenyum tanpa menjawab sepatah


katapun. Terdengar Boen ching berkata lagi.
"Suhuku sekalian telah mengatur barisan Ngo Heng Kiam
Tin, tetapi muncul seorang aneh yang membunyikan gentanya
dan memukul pecah barisan Ngo Heng Kiam Tin tersebut" sek
Giok siang tersenyum, ujarnya.
"Jlka seandainya ketujuh buah hiolo kuno peninggalan
Thian Jan Shu itu berhasil kau rebut, apakah kau kabur
membawanya kemari untuk ditukarkan dengan mereka
berdua? "
Boen ching termenung tak menjawab, beberapa waktu
kemudian baru ujarnya dengan perlahan-" Jikalau dipandang
periu, pada saat itu pasti aku dapat melaksanakan"
Sek Giok Sang mengangkat kepalanya memandang bulan
yang baru saja muncul dari arah timur, sinar sesat tak
henti2nya berkelebat pada sepasang matanya yang sangat
indah itu, dengan perlahan ujarnya. "Aku dapat membunuh
mereka berdua"
Boen ching menjadi sangat terkejut, teriaknya: "Nona tak
dapat melakukan hal ini"
Sek Giok Siang tidak memperdulikan perkataan dari Boen
ching ini, dia mengangkat kepalanya memandang lagi kearah
sinar bulan, pada mulutnya tersungging suatu senyuman yang
sangat tawar.
Boen ching sekali lagi menjadi terkejut, dia nampak pada
sepasang mata Sek Giok Siang berkelebat sinar mata yang
berwarna hijau, sinar mata itu tak henti-hentinya bergerak
pada matanya, suatu sinar mata yang sangat menakutkan
sekali.
Beberapa waktu telah lewat, terdengar Sek Giok Siang
memecahkan kesunyian ujarnya.
"Kau pasti akan menolong mereka berdua? "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Bagaimanapun juga aku menolong mereka"


Senyuman pada bibir sek Giok- Siang menjadi lenyap.
ujarnya.
"Jikalau demikian baik, aku mengijinkan kau membawa
pergi mereka berdua dengan batas waktu selama setengah
jam lamanya, setelah lewat setengah jam sekalipun kau
diujung langitpun akan kukejar untuk membunuh kalian
bertiga."
Hati Boen ching menjadi bergetar, dia mendongakkan
kepalanya memandang bintang2 yang bertaburan diangkasa,
sesaat kemudian baru ujarnya.
"Kalau memangnya nona telah mengambil keputusan
demikian, aku Boen ching terpaksa mengikuti perintah saja."
sek Giok siang membawa Boen ching berjalan kearah
rumah kayu itu.
Boen ching sadar bahwa didalam setengah jam lamanya
tak mungkin dia dapat berhasil melarikan diri, dia tidak
berjalan mendekati rumah kayu itu, dangan perlahan dia
duduk bersila dibawah pohon yang sangat besar.
Sekali lagi dia ingin mencoba mengunakan ilmu "Chiet jien
Hong" dari "Hiat Mo Kang" untuk mendapatkan kemenangan.
Ilmu "Hiat Mo Kang," merupakan suatu kepandaian silat
dari golongan sesat, dengan kepandaian yang dilatih Boen
ching saat ini jauh berbeda sekali, dia berbuat demikian itu
bukan saja merusak hawa murninya, bahkan perbuatannya ini
dilakukan untuk ketiga kalinya. Sek Giok Siang pernah
memperingatkan kepadanya untuk tidak menggunakan ilmu
tersebut sekali lagi. Kalau tidak darahnya menjadi kering dan
binasa, tetapi saat ini dia mau tak mau terpaksa sekali lagi
harus menggunakan ilmu itu untuk menghadapi sek Giok
Siang yang memilikki ilmu silat demikian tingginya itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sek Giok Siang membuka pintu rumah kayu itu, kemudian


memandang tajam kearah Boen ching.
Bwee Giok lan Shie Siauw In segera meloloskan diri keluar
dari rumah itu, kedua orang itu pun dengan termangu-mangu
memandang kearah Boen ching. Kepada kedua orang gadis itu
ujar Sek Giok Siang dengan tawar:
"Setengah jam kemudian aku akan mengadakan
pertempuran dengan dia untuk menentukan siapakah yang
menang, kalian berdua saat ini tak usahlah mengganggu dia"
Sehabis berkata dia berjalan memasuki salah satu ruangan
dari rumah kayu itu dan mengambil keluar sebilah pedang
panjang.
Bwee Giok serta Shie Siauw In bersamaan menjadi berdiri
termangu-mangu disana.
Boen ching dengan perlahan-lahan menjalankan ilmu "Hiat
Mo Kang" jalannya darah dibuat menjadi lurus dan terbalik,
sehingga seluruh hawa darah berkumpul menjadi satu.
Setengah jam berlalu dalam sekejap mata saja. Dengan
tawar ujar Sek Giok Siang kepada Boen ching.
"Sudahkah kau menjalankan ilmumu? "
Boen ching dengan perlahan bangkit berdiri dan mencabut
keluar pedang cing Hong Kiam nya, Sek Giok Siang yang
nampak Boen ching mencabut keluar pedang cing Hong Kiam
itu dia agak terkejut, sinar matanya berkelebat segera pula
bermunculan kehijau-hijauan dari matanya.
Tubuh Boen ching dengan Cepat melompat tinggi, dengan
pedangnya menusuk kepelipis sek Giok Siang.
Pedang panjang Sek Giok siang berturut-turut berkelebat,
tubuhnya melayang dengan gesitnya, berturut-turut
melancarkan tujuh delapan kali serangan kearah Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching mulai merasakan hawa panas di dadanya makin


lama berputar makin cepat, gerakan pedangnyapun makin
menyerang makin bertambah cepat, pedangnya bagaikan
terjunnya air deras dari puncak gunung yang tinggi, tak henti-
hentinya mengalir keluar.
cahaya mata dari Sek Giok Siang yang berwarna kehijau-
hijauan itu tak henti2nya berkelebat, diapun dengan sekuat
tenaga balas melancarkan serangan.
Sek Giok siang dengan mendatarkan pedangnya menahan
serangan pedang Boen ching, dengan cepat Boen ching
menggunakan tiga jari tengahnya mendorong, pedang cing
Hong Kiamnya dari depan segera miring kesamping menerjang
kebawah telinga Sek Giok Sang.
Sek Giok siang menjadi sangat terkejut, dia sebenarnya
melihat pedang yang dicekal oleh Boen ching itu sebilah
pedang pusaka yang sangat tajam, selalu tak berani berbentur
dengan ujung pedang dari pedang cing Hong Kiam itu, tetapi
saat ini dia terdesak untuk mengangkat pedangnya
menyambut datangnya serangan.
Terdengar suara yang sangat perlahan, pedang yang
dicekal ditangan Sek Giok siang itu telah terpapas putus
setengah bagian.
pada saat itu Boen ching merasakan hawa yang sangat
panas itu terus menerjang ke otaknya, terasa otaknya menjadi
agak berat dan pening, urat nadi pada tubuhnya menjadi
membesar dan amat sakit.
Dengan keras dia meraung, dengan seluruh tenaga dia
melancarkan ilmu “Hong Loei chiet Kiam" gerakan pedangnya
bagaikan angin taupan yang mengaduk samudra, dan
sambaran petir dipuncak gunung, pedang cing Hong Kiamnya
yang dicekal ditangannya itu berputar mengeluarkan suara
raungan angin dan petir yang memekikkan telinga, tak habis-
habisnya menekan ke tubuh Sek Giok Siang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Wajah Sek Giok Siang berubah menjadi pucat pasi, dengan


potongan pedangnya sekuat tenaga dia menyambut serangan
musuh, jurus serangannya berkelebat dengan hebatnya, tak
lama kemudian potongan pedangnya itu kini tinggal sebuah
gagang pedangnya saja.
Hampir-hampir saja Boen ching tak kuat mengUasai dirinya,
pedang cing Hong Kiamnya diselingi dengan suara
menyambarnya angin dan petir, terus menerus menerjang
kearah Sek Giok Siang.
Sek Giok Siang saking terkejutnya sampai berdiri
mematung disana, pandangan Boen ching menjadi terang
kembali, senyuman Sek Giok Siang berkelebat kembali pada
benak nya,
gambaran gadis pada Thian Tuen itu demikian cantik dan
agungnya.
Bagaimanapun juga Sek Giok Siang tetap merupakan tuan
penolongnya, dia tak mungkin dapat membinasakan Sek Giok
siang dibawah pedangnya.
Bayangan itu berkelebat dengan cepatnya didalam
benaknya, dengan keras dia menarik kembali serangannya,
tetapi bagaimanapun juga tak dapai dicegah lagi gagang
pedangnya berhasil mengenai batok kepala dari Sek Giok
siang, terdengar Sek Giok Siang mendengus dengan berat dan
roboh ke atas tanah.
Boan ching menjadi sadar kembali, dan berdiri ter-mangu2
disana, pada tangannya terlihat darah yang masih segar Sek
Giok Siang ternyata telah binasa di tangannya.
Shie Siauw in dengan cepat lari mendekat, sambil
menggoyangkan tangan Boen ching teriaknya.
"ching Koko, engkau telah berhasil memukul roboh dia,
kepandaianmu sungguh sangat tinggi sekali, kini kita dapat
pergi dari tempat ini."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching dengan termangu-mangu memandang Sek


Giok Siang yang berbaring diatas tanah.
Bwee Giok dari kejauhan memandang Boen ching serta
Shie Siaw in, kemudian membalikkan tubuhnya seorang diri
meninggalkan tempat itu dan berjalan pergi ketengah gurun
pasir yang sUnyi itu.
Boen ching mengeluarkan suara tertahan, sepasang
matanya memandang kearah Bwee Giok.
Shie Shiauw in nampak sikap Boen ching demikian
cemasnya itu, bagaikan baru sadar dari lamunan diapun
mengeluarkan suara tertahan, dengan cepat melepas tangan
Boen ching setelah berdiri termagu-mangu sejenak. berlarilah
dia kearah yang lain- Boen ching dengan tertegun
memandang ketiga orang gadis itu, dia mempunyai niat untuk
pergi mengejar, paling tidak harus berhasil mengejar salah
seorang dari mereka, tetapi pada saat ini dia sama sekali tak
mempunyai tenaga untuk menuruti suara hatinya itu, darah
yang mengalir terbalik itu mengakibatkan seluruh tubuhnya
menjadi lemas tak bertenaga.
Pedangnya mulai berputar tak henti-hentinya pedang cing
Hong Kiam datangnya pun dengan perlahan-lahan terlepas
dari tangan, darah segar memancar keluar dari mulutnya dan
dia jatuh tak sadarkan diri.
Tapi Bwee Giok serta Shia Siauw in telah pergi jauh sekali,
tak seorangpun yang berada disampingnya.
Entah setelah lewat beberapa waktu, Boen ching dengan
perlahan baru mulai mementangkan sepasang matanya, dia
tidak mengetahui kini dia berada dimana, tetapi ya paling
mengherankan dirinya yaitu ternyata dirinya masih dapat
mementangkan matanya Sinar matanya memandang dimana
pertama kali dia mementangkan matanya, dia masih ingat,
yang benar dia berbaring diatas pasir kuning ditengah gurun
pasir yang sunyi, tetapi sekarang siang harikah?-? atau malam
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

hari? -Mengapa tak terlihat bintang-bintang yang bertebaran


diangkasa atau matahari? dia tak mengetahui kini berada
ditempat mana. Mendadak terdengar suara pujian Budha,
seorang pendeta tua yang sangat ramah sekali muncul
dihadapannya, Boen ching menjadi tertegun, Pendeta tua itu
sambil tersenyum, ujarnya.
"Pinceng Wang Hoo, Boen Sicu telah pingsan selama
setengah bulan, kini dapat menjadi sadar kembali, sungguh
sangat menggembirakan sekali."
Boen ching segera mengetahui kalau dirinya telah ditolong
oleh orang lain, tapi yang sangat mengejutkan adalah dirinya
bagaimana dapat pingsan selama setengah bulan, dalam
hatinya dia merasa terkejut, mengapa pendeta tua ini
mengetahui kalau dirinya She Boen?
Dengan termangu-mangu dia berpikir, ingin membuka
mulut untuk bertanya, tapi takut kalau dirinya belum sadar
benar2 sehingga salah menanyakannya. Wang Hoo Thaysu
tersenyum ujarnya lagi.
"Boen Siauw sicu menggunakan ilmu Hiat Mo Kang untuk
membalikkan mengalirnya darah serta hawa murni didalam
tubuhmu, sampai kini baru saja sembuh kembali, untung
napasnya tak sampai menjadi putus karenanya."
Boen ching begitu mendengar Wang Hoo Thaysu berkata
demikian, segera mengetahui kalau dia pastilah seorang
angkatan tua dari dunia persilatan, dengan cepat ujarnya.
"Terima kasih Thaysu telah menolong jiwaku”
“Sehabis berkata pada otaknya terasa agak pening" Sambil
tertawa ujar Wang Hoo Thaysu lagi.
"Boen Siauw sicu lebih baik jangan banyak bicara sehingga
mungkin mengakibatkan sukar untuk menyembuhkan lukamu
itu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching menghirup napas panjang2, terasa tubuhnya


agak baikan, lalu tanya nya kepadanya Wang Hoo Thaysu.
"Gadis disampingku itu dia bagaimana? ? "
Dia selalu memperhatikan keadaan dari Sek Giok siang juga
adalah tuan penolongnya, bagaimanapun juga apabila dia
membinasa kan Sek Giok Siang dibawah pedangnya, hal ini
adalah suatu pekerjaan yang tak mungkin terjadi.
Dengan tajam dia memandang kearah Wang Hoo Thaysu,
dia telah menolong dirinya, sudah tentu juga mengetahui
dirinya Sek Giok Siang kini berada dimana. Sambil tertawa
sahut Wang Hoo Thaysu. "Telah dibawa pergi oleh Pek Lian
Sianseng."
"ooh. . ." sahut Boen ching, Pek Lian Sianseng mengangkat
nama bersama-sama dengan iblis dari selatan, Sang Kwan Yu,
kalau memangnya dia telah membawa pergi Sek Giok Siang,
sudah pasti dia tak sampai menemui ajalnya. Terdengar Wang
Hoo Thaysu berkata lagi. "Tahukah kau siapakah sebenarnya
Sek Giok Siang itu "
Boen ching sendiri memangnya tak mengetahui asal usul
dari Sek Giok Siang itu, kini Wang Hoo Thaysu bertanya
demikian terhadapnya, dengan termangu-mangu dia
memandang kearahnya.
Wang Hoo Thaysu sambil menundukkan kepalanya ujarnya.
"Neneknya adalah merupakan gadis yang paling Cantik
diseluruh Kang Lam waktu itu, dia bernama Sek cing Hong,
Ouw Yang Bu Kie yang disebut orang sebagai setan paras elok
sudah tentu tak mungkin akan melepaskan dirinya, Sek cing
Hong akhirnya melahirkan seorang puteri, biasanya korban
ditangan Ouw Yang Bu Kie tak seorangpun dibiarkan untuk
hidup lebih lama lagi, tapi dia telah melepaskan Sek cing
Hong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dan menanti setelah puterinya itu tumbuh menjadi seorang


gadis, diapun mengakibatkan puterinya sendiri itu menjadi
mengandung, karena urusan inilah memaksa dia untuk
bersembunyi selama tiga puluh tahun lamanya."
Hati Boen ching menjadi bertambah berat, Ouw Yang Bu
Kie adalah ayahnya, tapi dia pun sebagai kakeknya, hal ini
sungguh sangat aneh sekali. Wang Hao Thaysu melanjutkan
perkataannya:
"Karena hubungan dari Ouw Yang Bu Kie yang demikian tak
karuannya itulah mengakibatkan darah didalam tubuh Sek
Giok siang mengandung racun, dia kini adalah seorang gadis
gila?"
Hati Boen ching menjadi tergetar, saking kagetnya sampai
dudukpun tak sanggup lagi, sek Giok siang adalah seorang
gadis gila? sungguh tak pernah disangka olehnya, sinar
matanya yang berwarna kehijau2an dan sangat menakutkan
itu berkelebat lagi di depan matanya.
Tanpa terasa tanya nya kepada Wang Hoo Thaysu.
"Lalu dia meminta ketujuh buah hioloo kuno peninggalan
Thian Jan Shu itu untuk apa? " Wang Hoo Thaysu setelah
termenung sejenak baru, sahutnya.
"Dia adalah anak murid dari Thian Tie Ku, sedang Tian Thie
Ku telah dibinasakan ditangan Thian Jan Shu, oleh sebab
itulah dia menginginkan ketujuh buah hioloo kuno tersebut"
Boen ching berdiam diri tak berkata dia tidak mengetahui
Sek Giok Siang kini berada di mana, kepada Wang Hoo Thaysu
tanyanya lagi. "Dia apakah masih dapat disembuhkan? "
Wang Hoo Thaysu memandang tajam kearah Boen ching
kemudian dengan nada yang perlahan sahutnya.
"Darahnya mengandung raCun sukar sekali untuk
disembuhkannya, keCuali kalau di ganti dengan darah yang
baru, tetapi hal itu tak mungkin bisa terjadi."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching dengan termangu-mangu berdiri disana,


beberapa saat kemudian baru ujarnya kepada Wang Hoo
Thaysu.
"Kalau begitu bagaimana sekarang keadaan nya? " Sahut
Wang Hoo Thaysu.
"Sekarang untuk sementara dijaga oleh Pak Long sianseng"
dia berhenti sejenak kemudian lanjutnya lagi.
"Boen Siauw sicu terhadap ketujuh buah hioloo kuno
peninggalan Thian Jan Shu itu masih belum melupakannya
bukan? "
Boen ching menjadi terkejut, dan masih mengingatnya
dengan baik, ketika dia hendak berangkat kegurun pasir telah
mengadakan perjanjian dengan suhunya untuk
mempersiapkan perahu besar menanti setelah dia berhasil
menolong kedua orang gadis itu segera berangkat menuju ke
pulau Hiat Kuang To dilaut Selatan.
Sungguh tak disangka sekali pingsan telah melewati
setengah bulan lamanya, dia menjadi termangu-mangu tak
dapat mengucapkan sepatah katapun. Sambil tertawa ujar
Wang Hoo Thaysu.
"orang-orang golongan pulau IHiat Kuang To itu apabila
berhasil mendapatkan rahasia dari Thian Jan Shu, kiranya saat
ini tak seorangpun yang akan berhasil mengalahkan mereka."
Wang Hoo Thaysu begitu mengungkat pulau IHiat Koang
To, hati Boen ching menjadi tergerak, ujarnya.
"Pada pertemuan diloteng oei Hok Lopada bulan delapan
malam Tiong Chiu apakah Thaysu telah membantu aku seCara
diam-diam" Wang Hoo Thaysu tertawa tawar ujarnya.
"Hal itu adalah seCara kebetulan saja aku lewat ditempat
ini, tenaga dalam yang dimiiiki iblis itu sangat tinggi sekaii,
bukannya aku dapat melawannya, terpaksa aku hanya
mengundurkan diri saja". Tanya Boen ching lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Siapakah orang itu, dapatkah Thaysu memberikan


penjelasan? " Wang Hoo Thaysu termenung sejenak.
kemudian sahutnya.
"orang itu adalau iblis dari pulau Hiat Koang To yang
berhasil dikalahkan oleh Thian Jan Shu waktu itu, siapakah
sebenarnya aku sendiri kurang begitu jelas, waktu itupun
hanya Thian Jan Shu seorang yang berhasil menemui dia dan
mengetahui wajah aslinya, aku dengar bahwa kepandaian
yang dimilikinya itu tidak dibawah dari Tan Coe coen yang
mengangkat nama bersama dengan Thian Jan Shu."
Boen ching menjadi termenung, dilihat dari kepandaian
orang yang membunyikan genta itu, kiranya pada saat itu
sukar sekali untuk mendapatkan orang yang memiliki
kepandaian seimbang dengan dia, sedang kepandaian dari Pek
Leng Sianoengpun masih jauh dibawah kepandaian dari Thian
Jan Shu serta Tan Coe-Coen waktu itu.
orang yang membunyikan genta itu kalau pun memiliki
kepandaian yang demikian tingginya itu, lalu apa gunanya
merebut ketujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu
itu? Terdengar Wang Hoa Thaysu berkata lagi.
"Kepadaian pada ketujuh buah hioloo kuno itu aku kira
pada saat ini hanyalah kau seorang yang dapat
memahaminya, waktu itu ketika Thian Jan Shu meninggalkan
ketujuh buah hioloo kuno inipun hanya kau seorang yang
hadir dikalangan, dengan tindakkan dari Pulau Hiat Koang To
yang kasar ini sudah tentu mengandung maksud untuk
menguasai daerah Tionggoan, ketujuh buah hioloo kuno itu
kau haruslah berhasil mendapatkannya kembali."
Dalam hati Boen ching merasa agak menyesal, pada waktu
itu sekalipun dengan mata kepala sendiri dia melihat Thian Jan
Shu meninggalkan kepandaiannya, tetapi sampai kini dia
masih belum mengetahui dengan jelas maksud dari Thian Jan
Shu. Jika dipikir kembali sampai kini dia masih tidak jelas.
Sambil tertawa ujar Wang Hoo Thaysu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Sekarang kau tak usah banyak pikir lagi, yang penting


jagalah baik2 kesehatanmu, beristirahatlah sejenak"
Sehabis herkata dia balikan tubuhnya dan berjalan pergi.
Boen ching dengan keras berpikir, Sek Giok siang adalah
seorang gadis gila, dia menyangkapun tidak pernah, masih
Bwee Giok serta Shie Siauw In? mereka dengan gusar pergi,
entah kini bagaimana keadaannya.
Dia makin berpikir makin bertambah lelah, tanpa terasa dia
jatuh pulas dengan nyenyaknya.
Ber-turut2 dia beristirahat selama tiga hari lamanya,
barulah sembuh benar2 dari lukanya. Wang Hoo Thaysu
segera berpisah dengannya, seorang diri berkelebat neninggal
kan tempat itu.
Boen ching memandang bayangan punggung Wang Hoo
Thaysu, dalam hatinya diam2 menghela napas, manusia2
aneh didunia ini sungguh sangat banyak sekali sukar dihitung,
hanya tak pernah munculkan dirinya dikalangan dunia
persilatan-Diapun membalikkan tubuhnya melanjutkan
perjalanannya menuju ke lautan Timur.
Setelah melewati gunung Sie Sia San, kurang lebih telah
lewat setahun lebih, sekali lagi dia menginjak daratan
Tionggoan, dalam hal ini adalah semata-mata urusan tujuh
buah hioloo kuno itu, tanpa terasa dia menjadi menghela
napas.
Boen ching sambil membopong kedua tangannya
memandang ombak yang menggulung dilautan Timur itu.
Air laut dan tepi pantai masih tetap seperti semula, dimama
untuk pertama kalinya dia mendarat, tetapi dibelakang
tubuhnya, didalam dunia kangouw entah telah berapa orang
yang binasa karena ke tujuh buah hioloo kuno itu, dan entah
berapa orang aneh yang telah turun gunung pun, entah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

berapa banyak kawanan jago Bulim yang bersatu padu


dengan tujuan yang sama?
Dia memandang ombak laut yang memecah dipantai,
waktu telah berlalu terlalu lama sekali, satu bulan telah berlalu
tanpa terasa, terpikir olehnya mungkin suhunya tak mungkin
dapat menanti dirinya ditempat itu.
Baru saja ia berpikir demikian, dari kejauhan muncullah
sebuah perahu besar yang sangat dikenal olehnya, dalam
hatinya segera terasa sanagat girang sekali, itulah perahu
besar milik Ie Bok Tocu.
Perahu layar itu makin lama makin membesar, pada saat ini
Boen ching telah dapat melihat Ie Bok Tocu dengan memakai
baju berwarna hijau berdiri diujung perahu.
Dalam hati Boen ching makin merasa girang, tidak menanti
perahu layar itu menepi, dengan cepat dia meloncatkan
dirinya keatas perahu itu, sambil tersenyum Ie Bok Tocu
memandang kearahnya, untuk sesaat tak seorang pun yang
mengangkat bicara.
Boen ching merasa heran mengapa Ie Bok Tocu tidak
mengungkit urusan mengenai Shie siauw in, baru ia akan
membuka mulut bertanya, Ie Bok Tocu sambil tersenyum
telah berkata:
"Siauw in telah pulang kembali "
Boen ching menjadi ter-mangu2, tanyanya:
"Baik2 kah sumoay sekarang ini? ? "
Sekalipan dalam hatinya terasa agak terperanjat, tetapi
dalam hatinya ia jauh merasa lebih baik dari pada tadi. Ujar Ie
Bok Tocu lagi.
"Nona Bwee Giok telah mengikuti suhunya pergi ke Lam
Hay, urusanmu itu aku telah mengetahui seluruhnya."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Hati Boen ching terasa agak berat, sambil paksakan diri


tersenyum ujarnya.
"Asalkan mereka dengan selamat dapat tiba dirumah, itulah
sudah sangat baik sekali ". Ie Bok Tocu memandang tajam
kearah Boen ching beberapa waktu kemudian baru ujarnya:
"Nak beberapa hari ini telah menyusahkan dirimu, aku lihat
wajahmupun banyak berubah"
Boen ching menundukkan kepalanya tak menjawab, Ie Bok
Tocu terhadap dirinya masih tetap begitu baiknya, dia tidak
mengetahui Shie Siauw in semuanya sangat baik terhadap
dirinya. Tetapi perpisahan waktu digunung Siong San, Telaga
Naga Dingin, Bwee Giok demikian menariknya sehingga sukar
sekali baginya untuk melupakan selama hidupnya, dia tak
dapat tidak mencintai Bwee Giok.
Ie Bok Tocu memandang sejenak kearah Boen ching,
kemudian dengan perlahan menghela napas, dia tahu dalam
hati Boen ching lebih menyukai Bwee Giok. ujarnya kepada
Boen ching.
"Nak, ada urusan kau sendirilah yang harus
memutukannya, apabila kau mengambil keputusan karena
orang lain, maka akhirnya akan menyesal seumur hidupmu"
Hati Boen ching terasa bergetar, dengan bimbang dia
mengangkat kepalanya memandang Ie Bok Tocu.
Ie Bok Tocu dengan tanpa terasa telah tersenyum,
kemudian mendongakkan kepalanya memandang
kepermukaan laut, nampak perahu layar itu telah bergerak
memutar haluan dan berlayar menuju ke pulau Ie Bok Tocu ke
lautan Timur.
orang-orang yang mengemudikan perahu serta yang
berdiam di pulau Ie Bok To sebagian besar adalah merupakan
orang-orang bawahan dari Tan Coe waktu itu. Dia sambil
membawa bekas orang-orang bawahan Tan Coe Coen
berlayar menuju kelaut Timur, dan mencari sebuah pulau yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kosong, untuk memperingati Tau Coe Coen, sedang dia


sendiripun menduduki tempat kedudukan "Ie Bok" sehingga
pulau kosong itu diberi nama sebagai pulau Ie Bok To.
Dia menjadi sangat heran, sekarang mendadak dia teringat
kembali kepada Seh TU Hoa, dia sendiripun merasa sangat
terkejut dan heran mengapa dirinya dapat mendadak teringat
kepadanya, hal itu adalah peristiwa yang belum terjadi selama
sepuluh tahun ini.
ombak laut memukul tubuh perahu sehingga tak henti2nya
mengeluarkan suara yang nyaring.
Ie Bok Tocu menghela napas, dia mengedip-ngedipkan
matanya untuk menghilangkan bayangan Seh Tu Hoa dari
benaknya. Kemudian sambil tersenyum ujarnya kepada Boen
ching.
"Nak. beberapa waktu ini telah melelahkan dirimu, aku kira
lebih baik kita kembali ke pulau Ie Bok To untuk beristirahat
beberapa waktu."
Sambil tertawa sahut Boen ching. "Suhu, aku tidak lelah,
tak mengapa, apa lagi. . . "
Ie Bok Tocu mengerutkan alisnya sambil tersenyum ujarnya
lagi. "Masih ada urusan apakah? "
Dia menginginkan Boen ching kembali ke pulau Ie Bok To
terlebih dahulu, dalam hatinya sebenarnya mengharapkan
Boen ching mencintai Shie Siauw in, Boen ching adalah dia
yang memelihara hingga besar, sedang Shie Siauw in adalah
putrinya, dia mengharapkan mereka berdua dapat hidup
bersama untuk selamanya.
Boen Chiang setelah termenung sejenak kemudian
menceritakan peristiwa dimana dia bertemu dengan Wang
Hoo Thaysu.
Ie Bok Tocu hanya tertawa tawar, dia menganggap hal ini
tidaklah mengapa, sambil membalikkan tubuhnya dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menggerakkan tangannya, layar dari perahu itu segera


dibentangkan dan berlayar menuju ke pulau Ie Bok To.
Berjalan beberapa saat, Ie Bok Tocu diam2 mengerutkan
alisnya, pada saat ini udara telah hampir mendekati senja,
matahari menghilang dariarah barat, tetapi disekitar dimana
matahari itu tenggelam menampilkan suatu pemandangan
yang sangat indah sekali.
Dia yang berdiam dilautan Timur itu hampir mendekati dua
puluh tahun lamanya, segera mengetahui kalau beberapa
waktu kemudian akan terjadi angin taufan yang sangat
dahsyat.
Boen ching sendiri sudah tentu mengetahui akan hal ini, dia
memandang ke angkasa, nampak mega diangkasa itu
bergerak sedikitpun tidak, sedang perahu layar itu berlayar
dengan sangat perlahannya, bagaikan sedikit anginpun tidak
ada.
Ie Bok Tocu memandang arah angin, dan memberitahukan
anak buahnya untuk mulai menurunkan layarnya, untuk
menanti setelah angin taufan lewat baru dipasang kembali,
dan yang terpenting adalah jangan sampai kehilangan arah
yang sebenarnya..
Matahari baru saja tenggelam, arah bertiupnya angin telah
berputar haluan sedang angin yang bertiuppun dari kecil
berubah menjadi besar.
orang2 orang diatas perahu sejak semula telah
mengadakan persiapan, asalkan arahnya tidak sampai lenyap.
angin taufan bila telah lewat semuanya asal berubah jadi
tenang kembali.
Mendadak angin taufan mulai menyerang datang, diikuti
dengan hujan yang hebat sekali.
Kedua orang itu baru saja akan kembali ke dalam ruangan
perahu, mendadak didepan mata Boen ching melihat ada
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sesuatu benda, dengan nada yang sangat terperanjat


teriaknya. "Ada perahu"
Ie Bok Tocu juga merasa sangat terkejut, segera dia
menengok memandang, begitu dia melihat perahu itu,
wajahnya segera berubah hebat, sebuah perahu besar
berwarna hitam, ditengah samudra yang sedang digolak oleh
angin yang sama itu membentangkan layarnya lebar,
mengikuti bertiupnya angin dari jauh menerjang datang. Inilah
yang diberitakan sebagai perahu iblis ditengah laut timur
Terlihat tubuh perahu iblis itu miring ke samping bagaikan
terbang cepatnya menerjang ketengah perahu dimana
ditumpangi oleh Boen ching serta Ie Bok Tocu.
Wajah Boen ching segera berubah hebat, dengan keadaan
seperti ini, entah harus menggunakan cara apa baru dapat
mencegahnya.
orang2 didalam perahu lainnyapun telah dapat dilihat
datangnya perahu iblis itu, segera suasana didalam perahu
menjadi kacau balau dan berlari keluar dari ruangan perahu.
Sepasang mata Boen ching memancarkan Sinar yang
tajam, dia bersuit dengan nyaringnya, tubuhnya berkelebat,
dengan Sebelah tangannya menyambar tali dengan Sekuat
tenaga ditariknya, Seketika itu juga layar dari perahu yang di
tumpanginya itu dikembangkan setengah bagian, Angin taufan
tetap menerjang dengan hebatnya ie bok Tocu segera
mengetahui maksud dari Boen ching, dengan cepat dia
membelokkan kemudinya kearah kanan.
Tubuh perahu itu segera miring kesamping dengan
hebatnya, hampir-hampir menempel pada permukaan air,
tetapi pada seketika itu juga perahu iblis itu bagaikan kilat
cepatnya bergerak disamping tubuh perahu yang ditumpangi
oleh Boen ching itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

orang-orang yang berada diatas perahu itu bersama-sama


merasa sangat terkejut sekali, membuat keringat dingin
mengucur keluar.
Dilautan timur setiap terjadi angin taufan yang sedang
menyambar, perahu itu iblis pasti munculkan dirinya, dan
perahu iblis itu muncul dan lenyap ditengah lautan yang luas
itu dengan sangat aneh sekali, begitu dia munculkan diri,
pastilah sedikit-sedikitnya sebuah perahu akan di tubruk
hingga hancur lebur.
Ada pula beberapa perahu yang berada didekat tempat
terjadinya angin taufan itu, sering sekali nampak perahu iblis
itu dapat bergerak dengan gesit ditengah menyambarnya
angin taufan yang sangat hebat itu, setiap perahu yang
berhasil dikejarnya tak sebuahpun yang berhasil selamat.
Boen ching menghela napas lega, dan melepaskan kembali
layar dari perahu itu sambil turun kembali keatas perahu.
Mendadak---terdengar suara jeritan kaget, hati Boen ching
menjadi bergetar, segera dia miringkan kepalanya
memandang.
Nampak perahu iblis itu dengan sangat ringan sekali
memutar satu lingkaran ditengah bertiupnya angin taufan dan
secepat kilat datang mengejar kembali.
Boen ching hampir-hampir tidak dapat mempercayai
pandangannya, dia mengucak-ucak matanya, hal ini benar-
benar terjadi, sungguh susah untuk dipercaya perahu iblis itu
ternyata dapat memutarkan dirinya ditengah bertiup dan
menyambarnya angin taufan ya demikian dashyatnya itu.
Pada saat itu, ditengah lautan yang luas itu bertiup angin
yang sangat santar dan hujan yang sangat deras.
Perahu iblis itu setelah membuat setengah lingkaran
ditengah lautan itu, sekali lagi menerjarg datang, pada saat ini
Boen ching merasa sangat terkejut bercampur gusar, perahu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

iblis ini agaknya tidak mau melepaskan diri mereka begitu


saja.
Sekali lagi dia bersuit nyaring, sambil melayangkan
tubuhnya dia menarik layar perahu lagi.
Ie Bok Tocu yang berdiam hampir dua puluh tahun
lamanya dilaut Timur, juga belum pernah melihat perahu iblis
yang demikian pesatnya itu, dengan memusatkan seluruh
perhatiannya dia menantikan perahu iblis itu sekali lagi
menerjang ke arah mereka. Boen ching begitu menarik layar
itu, perahu itu segera mengikuti bertiupnya angin bergerak
dengan cepat kearah depan.
Kecepatan dari perahu iblis itu jika dibandingkan dengan
perahu yang ditumpangi Boen ching jauh lebih cepat satu kali
lipat, bagaikan terbang saja cepatnya perahu iblis itu
menerjang kesisi kanan perahu dari Boen ching itu.
Ie Bok Tocu dengan sekuat tenaga menarik kemudinya,
layar dari perahu itu segera menjadi miring ditengah
menyambarnya angin yang dahsyat tersebut.
Sebenarnya dengan demikian tepat sekali dapat
menghindari terjangan dari perahu iblis itu, tetapi dengan
mendadak perahu tersebut meloncat dari permukaan air, dari
sebelah kanan berbelok satu sudut kembali, dan dengan tepat
menubruk keujung perahu ditumpanginya itu.
Boen ching yang berada diatas, nampak hal ini menjadi
sangat terkejut, dengan cepat dia melepaskan layarnya, yang
sangat cepatnya jatuh kebawah, tubuh perahu menjadi miring
kesamping dan jatuh kepermukaan air, diantara suara jeritan
kaget, perahu iblis itu dari samping perahunya sekali lagi
meleset pergi.
Terdengar suara yang ringan tiang dari layar itu segera
putus menjadi dua bagian-Karena Boen ching dengan tepat
dapat menurunkan layarnya sehingga dapat dengan tepat
menghindari tubrukan perahu iblis itu, tetapi pada saat perahu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

miring kearah samping, telah ada dua orang yang terjatuh


kedalam air.
Ie Bok Tocu tak dapat berbuat apa2 lagi, terpaksa
memerintahkan orang untuk turun tangan menolong.
Perahu iblis itu setelah menerjang tak mencapai hasil,
setelah lewat jarak yang cukup jauh sekali lagi memutarkan
diri datang kembali, tetapi diantara ombak laut yang demikian
hebatnya itu, dua orang yang terjatuh kedalam air tak sempat
untuk ditolong lagi.
Dalam hati Boen ching merasa sangat gusar, dalam hati
pikirnya, jika hal ini terus menerus demikian adanya,
perahunya pasti akan terkena terjangan perahu iblis itu, entah
siapakah yang mengemudikan perahu iblis itu, mengapa tak
mau melepaskan perahu yang ditumpanginya itu.
Perahu ibis itu sekali lagi memutar haluan, dan arah yang
diambilnya itu tepat d ihadapan perahunya, agaknya kali ini
harus dapat meng hancurkan perahu itu.
Boen ching dengan tajam memperhatikan bergeraknya
perahu iblis itu, pada saat ini diapun telah tak mempunyai cara
lainnya, apabila hendak menghindari, perahunya adalah tidak
segesit perahu iblls itu, apalagi apabila sekali lagi menghindar
maka kedua orang yang terjatuh kedalam air itu tak ada
harapan lagi untuk dapat ditolong.
Pikirannya menjadi bergerak. tangannya segera mencabut
keluar pedang Cing Hong Kiam nya.
Ie Bok Tocu mengerti, dia akan berbuat apa, diapun tidak
mempunyai cara yang lain, sekali serangan Boen ching ini
apabila tidak mengenai sasarannya, perahunya segera akan
berhasil diterjang hancur oleh perahu iblis itu.
Ditengah angin kencang dan hujan badai itu, perahunya
bergoyang tak henti-hentinya, perahu iblis itu bergerak
dengan gesitnya, ditengah hujan yang demikian derasnya itu,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Jika dilihat remang-remang bagaikan iblis benar yang


gentayangan.
Boen ching sediripun mengetahui bahwa serangannya kali
ini mempengaruhi sangat besar mati hidupnya, dengan tajam
dia memperhatikan datangnya perahu iblis itu, tangan
kanannya diangkat dan bersiap-siap untuk turun tangan-
Perahu lblis ini telah mendekati perahu yang ditumpangi Boen
ching itu ratusan kaki saja, diantara bertiupnya angin yang
sangat kencang itu, jaraknya ratusan kaki itu dapat saja
ditempuh dalam waktu yang sangat singkat sekali.
Boen ching tidak menginginkan melancarkan serangannya
diatas perahu yang bergoyang tak henti2nya itu, dia bersuit
panjang, tubuhnya melayang ketengah udara, pedang Cing
Hong Kiam ditangan kanannya dilancarkan keluar, dengan
menggunakan jurus "Kiam Coan Thian IHwee" dari ilmu
pedang Ie Bok Kiam Hoat, ia melancarkan serangan-Pedang
Cing Hong Kiam itu ditengah sambaran angin yang kencang
memancarkan sinar yang kehijau-hijauan, berputar setengah
lingkaran ditengah udara kemudian meluncur kearah perahu
iblis itu.
Hati Boen ching terasa sangat berat sekali, begitu pedang
cing Hong Kiamnya meluncur ketiang layar perahu iblis itu,
tubuhnya bersamaan waktunya pula melayang turun keatas
perahu itu.
Perahu iblis itu tetap bagaikan terbang cepatnya menerjang
datang, hati Boen ching bertambah berat, dengan tanpa
mengucapkan sepatah katapun dia berdiri mematung, dia
mengira habislah sudah, apabila pedangnya itu tidak
mengenai pada sasarannya, seluruh orang yang berada
didalam perahu itu akan terkubur didasar Lautan Timur ini.
Tetapi ketika perahu iblis itu mendekati perahu yang
ditumpangi Boen ching itu dua puluh kaki jauhnya, terdengar
suara yang halus, layar bitam itu dengan sangat cepatnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

runtuh kebawah, tubuh perahu iblis itu menjadi oleng, arah


dan kecepatan semulapun segera berubah seluruh nya.
Terdengar suara teriakan girang memecahkan keheningan,
Boen ching dengan perlahan menghembuskan napas lega,
luncuran pedangaya itu telah berhasil memutuskan sebagian
besar dari tali-tali layar itu, sedang sisanya karena tak kuat
menahan serangan angin telah putus dengan sendirinya.
Perahu iblis itu mengikuti deburan ombak laut meluncur
disamping perahunya.
Mendadak terdengar lagi jeritan kaget, ketika Boen ching
mengangkat kepalanya memandang, nampak pada perahu
iblis itu dengan perlahan-lahan telah mulai menaikkan layar
hitam yang baru, dia menjadi sangat terkejut, tak dapat
berpikir panjang-panjang lagi, tubuhnya segera melesat turun
diatas perahu iblis tersebut.
oooXooo
Apabila membiarkan perahu iblis itu sekali lagi menaikkan
layar yang baru, kiranya kali ini sukar sekali untuk terhindar
dari kematian, sedang pada saat ini jarak antara perahu iblis
dengan perahunya hanya berkisar sepuluh kaki saja, terpaksa
dia hanya menempuh bahaya meloncat keperahu iblis itu.
Ie Bok Tocu yarg nampak Baen Ching melompatkan dirinya
kearah perahu iblis itu, dalam hatinya terasa sangat terkejut,
tidak berpikir panjang lagi diapun melayangkan tubuhnya
menubruk kearah perahu iblis tersebut, diantara bertiupnya
angin yang kencang itu, dua buah bayangan manusia
berturut-turut melayang turun keatah perahu iblis itu.
ooooooo

IKAN HIU RAKSASA BAYANGAN IBLIS


Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching melayangkan tubuhnya turun diatas perahu iblis


itu, pada saat itu layar pada perahu itu baru dinaikan
setengah bagian saja, ketika ia melirik nampak Ie Bok Tocu
pun melayangkan tubuhnya keatas perahu itu.
Dengan secepat kilat ia menubruk kearah tiaing perahu itu,
sedang bersamaan pula ie Bok Tocu telah berhasil turun diatas
perahu iblis tersebut.
Pada saat itu layar dari perahu iblis itu telah dinaikan penuh
hingga sampai diatas, ketika tubuh Boen ching mengenai tiang
itu, tanpa terasa hatinya menjadi terkejut, tiang layar itu
ternyata dibuat dari baja yang sangat keras.
Tangannya segera diulurkan mencabut kembali pedang
cing Hong Kiamnya, baru saja mau memotong layar itu,
terdengar Ie Bok Tocu berteriak. "Anak Ching, tahan "
Boen ching menjadi terkejut, segera ia menghentikan
gerakannya, ketika menoleh memandang, tampak perahu iblis
itu ditengah sambaran hujan badai telah memisahkan dirinya
dengan perahunya itu sangat jauh sekali, sedang perahunya
pada saat ini tak dapat dilihat kembali.
Boen ching menjadi tertegun dan ragu-ragu untuk sesaat,
untuk mematahkan layar itu baginya adalah merupakan suatu
pekerjaan yang sangat mudah sekali tetapi ditengah lautan
yang demikian luasnya itu, apabila tak mempunyai layar
bagaimana dapat pulang kembali? ? ditengah hujan badai ini
sangat mudah sekali dapat menyebabkan dia kehilangan jejak
dari perahu layar itu.
Dia telah berpikir sejenak. tubuhnya melayang turun
kembali keatas perahu, apabila dapat mencari orang yang
mengemudikan perahu itu, tak sukarlah baginya untuk
memaksa perahu itu berlayar menuju ke pulau Ie Bok To.
Ie Bok Tocu pun berpikir keras, setelah lewat beberapa
saat baru ujarnya kepada Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Kau berjalan dari sebelah kanan untuk memeriksa, tetapi


kau haruslah berhati-hati, keadaan ditempat ini tak begitu
paham, janganlah mendapat serangan yang menggelap dari
pihak musuh."
Boen ching menganggukkan kepalanya dan berjalan kearah
kiri, pada saat itu hujan badai telah makin reda, sedang
perahu iblis itu telah berputar setengah lingkaran, dengan
perlahan menerjang dimana datangnya arah angin.
Boen ching memandang kearah bentuk layer itu, terlihat
dengan sangat perlahan sekali berputar terus, hal ini dapat
membuktikan kepandaian yang sangat lihay dari orang yang
mengemudikan perahu itu.
Dengan perlahan-lahan dia berjalan kesebelah kiri, diantara
hujan yang turun tak tampak seorangpun juga , dia setelah
berputar satu lingkaran dari perahu itu, tampak ie Bok Tocu
sambil mencekal pedangnya dengan perlahan berjalan
mendekat.
Begitu dua orang itu begitu bertemu muka, bersama-sama
pula menjadi tertegun, diatas perahu itu ternyata tak ada
seorangpun, entah orang yang mengemudikan perahu itu
pergi kemana.
Ie Bok Tocu setelah termenung sesaat, ujarnya kepada
Boen ching.
"orang-orang dari perahu itu mungkin bersembunyi didalam
ruangan dalam, marilah kita bersama-sama memasuki pintu
ruangan itu."
Dengan perlahan Boen ching mendorong pintunya.
Baru saja pintu ruangan itu membuka, wajah dua orang itu
segera berubah hebat, dan melompat kebelakang, bau mayat
yang sudah membusuk bertiup keluar dari dalam ruangan.
Sesudah lewat beberapa saat, bau yang tak enak itu baru
berkurang, sekalipun dua orang itu telah mengetahui bahwa
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dengan keadaan yang demikian itu tak mungkin ada orang


yang bersembunyi didalam ruangan itu, tetapi juga terus
diperiksa.
Kedua orang itu berjalan memasuki ruangan itu, Boen
ching yang telah berhasil melatih ilmu melihat dalam
kegelapan bagaikan ditempat terang saja, sekali pandang saja
dia telah dapat melihat bahwa pada dasar ruangan itu penuh
dengan tulang yang berwarna putih, pada setiap tulang
lehernya terlihat sebuah rantai besi, ada yang dalam bentuk
dudUk atau berbaring, suasananya sangat menakutkan sekali.
sepasang alis Ie Bok Tocu dikerutkan, dia tidak pernah
menyangka kalau didalam perahu iblis itu ternyata merupakan
suatu tempat penjagalan manusia.
Entah majikan dari perahu itu macam apa dan tulang2
putih itu milik siapa, ternyata dapat ditangkap oleh
majikanperahu iblis ini dan mampus dalam ruangan ini,
berpikir sampai di Sini, tanpa sadar diapun masuk dalam
ruangan itu.
Baru saja dia berjalan satu langkah kedalam, dari belakang
tubuhnya terdengar suara yang nyaring pintu ruangan itu
dengan sangat keras telah menutup kembali, segera dia
membalikkan tubuhnya sambil melancarkan serangan,
terdengar suara yang sangat perlahan sekali. Pintu ruangan
itu tetap tak rusak sedikitpun.
Boen ching menjadi tertegun, dia melayang
kanpandangannya menyapu keadaan ruangan itu, nampak
didalam ruangan itu tak terdapat gerakan sedikitpun, orang
yang menutup pintu ruangan itu mungkin bermaksud hendak
membinasakan dirinya dengan jalan mengunci didalam
ruangan sehingga mati kelaparan.
Pedang cing Hong Kiam ditangannya segera digetarkan,
sedang Ie Bok Tocu segera menyingkir kesamping, dia
bertindak maju kedepan, dengan tangannya perlahan-lahan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

memegang kunci dari pintu itu, kemudian memandang


sekejap kearah Ie Bok Tocu, Ie Bok Tocu dengan perlahan
menganggukkan kepalanya.
Boen ching mengangkat pedang cing Hong Kiamnya,
dengan perlahan ditusukkan keluar melalui lubang kunci yang
terdapat pada pintu itu.
Pedang cing Hong Kiam sebagai benda pusaka mustika
kuno, sangat tajam sekali, begitu pedang tersebut menusuk
keatas pintu ruangan, Ie Bok Tocu melancarkan serangan
hebat, pintu ruangan itupun terbukalah, tubuhnya dengan
cepat melayang keluar, tampak didepan matanya berkelebat
sesosok bayangan manusia yang kemudian lenyap lagi.
Tubuhnya segera berkelebat mengejar kearah bayangan itu,
tapi bayangan manusia itu sejak tadi telah hilang tanpa bekas.
Boen ching turut mengejar datang, nampak pada saat ini
hujan badai sudah berhenti, pada permukaan laut diliputi oleh
kabut yang sangat tebal, sedang perahu iblis ini ditengah
kabut yang tebal itu berjalan dengan tenangnya.
Dua orang itu tak tahu pada saat ini dia ada dimana, tanpa
terasa lagi mereka berjalan keujung perahu itu, dan
memandang kearah muka.
Disekitar perahu iblis itu sangat sunyi sekali, hanya
terdengar suara gesekan air laut yang mengenai perahu.
Mendadak diantara kabut yang sangat tebal itu muncullah
batu-batu karang yang sangat tajam, diatas pemukaan air laut
itu terdapat bertumpuk-tumpuk batu karang yang sangat aneh
sekali bentuknya, Boen ching dan Ie Bok Tocu bersama-sama
sangat terkejut.
Dasar perahu dari perahu iblis itu yang memecah ombak.
dapatlah diketahui bahwa laut itu sangat dangkal sekali, dan
perahu kini telah memasuki kumpulan batu-batu karang yang
sangar tajam, keadaannya sangat berbahaya sekali sedkit
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tidak berhati-hati, maka perahu tersebut akan menubruk batu


karang.
Tetapi orang yang mengemudikan perahu iblis itu agaknya
terhadap keadaan sekitar tempat itu sangat hafal sekali,
perahu iblis itu ditengah kumpulan batu-batu karang itu
melesat pergi, sedikitpun tidak menyentuh batu-2 itu.
Perahu iblis itu mendadak memutar setengah lingkaran
diatas permukaan air dan menerjang sebuah batu karang yang
sangat besar.
Ie Bok Tocu dan Boen ching menjadi sangat terkejut, entah
apa maksud dan tujuan dari Pemilik perahu iblis itu, dalam
hati kedua orang itu berpikir apabila perahu tersebut
menubruk batu, mereka segera akan meloncat naik keatas
batu karang lainnya, ditempat ini terdapat demikian banyak
batu-batu karang, sudahlah pasti jaraknya dengan daratan
tidak jauh lagi.
Perahu iblis itu dengan kecepatan yang sangat tinggi
menubruk ke tengah dua buah batu karang. terdengar suara
yang keras, perahu tersebut telah terjepit ditengah dua buah
batu itu.
Boen ching menjadi terperanjat, baru saja dia berpikir
maksud tujuan dari perbuatannya baru-baru ini, mendadak
dari belakang tubuhnya berdesir suatu angin kencang
menyerang tangan kanannya.
Pada saat dia menjadi terkejut, ditambah pula datangnya
serangan itu sangat cepat sekali, tangan kanannya terada
menjadi kaku, pedang Ie Bok Kiamnya segera terjatuh keatas
lantai, tubuhnya segera berputar ke angkasa sedang kaki
kanannya melancarkan serangan menyapu punggungnya.
Diantara suara desiran angin, sebuah bayangan melesat,
dihadapan kedua orang itu kira-kira lima kaki lebih.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ie Bok Tocu serta Boen ching segera membalikkan


tubuhnya, dalam hati mereka diam-diam merasa agak
terperanjat, kiranya orang ini meluncurkan perahu iblisnya ke
tengah dua buah batu karang itu mempunyai maksud lain-
Boen ching memperhatikan orang dihadapannya itu nampak
wajahnya sangat hitam, rambutnya sangat kacau tidak
karuan, dan usianya kira-2 empat putuh tahun, sepasang
matanya memancarkan sinar mata yang tajam, sedang pada
tangannya mencekal pedang cing Hong Kiam dengan dingin
memandang ke arah dua orang itu. Pedang ditangan Ie Bok
Tocu per lahan-2 di gerakkan, menyerang orang aneh itu.
Pada wajah orang itu sekonyong-konyong menampilkan
senyumnya yang sangat dingin sekali, pedang cing Hong
Kiamnya ditariknya kembali dan mundur dan langkah ke
belakang. Ie Bok Tocu masih saja bersiap hendak menyerang,
terdengar Boen ching berkata. "Suhu biarlah aku yang
menghadapinya saja"
Tubuh Ie Bok Tocu segera berhenti dan melemparkan
pedang ditangannya itu kearah Boen ching.
Boen ching tersenyum tangan kanannya menerima pedang
Ie Bok Kiam itu, dan segera melancarkan tiga kali serangan
sekaligus ke-arah manusia aneh itu.
Sepasang mata orang aneh itu memancarkan sinar mata
yang tajam, pedang ching Hong Kiam itu ditengah udara
membuat suatu gerakan yang sangat aneh sekali, dengan
sangat mudah sekali telah memunahkan serangan yang
dilancarkan oleh Boen ching itu bahkan meneruskan pedang
ching Hong Kiamnya menusuk kedada Boen ching.
Ie Bok Tocu yang berdiri disamping nampak hal ini tanpa
terasa telah mengeluarkan suara tertahan.
Boen ching mengetahui kalau pedang ching Hong Kiam itu
sangat tajam sekali, dia tidak akan berani menyambutnya,
tubuhnya dengan mendatar berputar, tubuhnya yang masih
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

berada ditengah udara berturut-turut melancarkan lima kali


serangan-Pada sinar mata orang aneh itu menampilkan rasa
terkejutnya, pedang cing Hong Kiamnya sambil berputar
ditariknya kembali, dalam hati Boen ching merasa terkejut,
keanehan dari jurus serangan orang itu juga belum pernah dia
menemuinya, begitu jurus serangan dipunahkan oleh
serangan orang aneh itu ternyata dirinya malah terdesak
mundur kebelakang.
Ie Bok Tocu yang sejak kecil mengikuti ayahnya berkelana,
pengalamannya sangat luas sekali, nampak hal ini segera
hatinya terasa bergetar, teriaknya. "Thian Than Kiam Kek itu
apamu? "
Tubuh orang aneh itu segera bergetar dan mundur
kebelakang sebanyak dua langkah.
Dalam hal ini Boen ching merasa terkejut, Thian Than Kiam
Khek adalah seorang jago pedang yang sangat lihay pada saat
ini.
Jika dilihat dari gerakan pedang orang ini dapat melindungi
dirinya begitu hebatnya, sudah pasti mempunyai hubungan
yang sangat erat sekali dengan Thian Than Kiam Khek, kalau
bukannya anak murid dari Thian-Thian Kiam Khek, sedikit2nya
juga anak buahnya.
Pada waktu Tan coe coen sering sekali berkumpul dengan
Thian Than Kiam Khek, apabila pada saat ini orang itu adalah
anak murid dari Thian Than Kiam Khek bukankah masih
merupakan kawan sendiri.
Berpikir disini diapun mundur kebelakang beberapa
langkah.
Nampak orang aneh itu setelah menjadi tertegun, segera
mengangkat pedang cing Hong Kiamnya lagi, dan lalu
menerjang kearah Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching nampak orang itu tidak memperdulikan


perkataan yang diucapkan oleh Ie Bok Tocu, sepasang alisnya
segera dikerutkan, dalam hati pikirnya, orang ini dengan
perahu iblisnya beberapa kali telah mencelakai perahu-perahu
layar yang berlayar ditempat itu, bahkan akan mengunci
dirinya bersama Ie Bok Tocu didalam ruangan kapal, jika
dilihat dari tengkorak-tengkorak yang terdapat didalam
ruangan perahu itu saja, dapat dipastikan kalau orang ini
bukanlah orang baik-baik, apakah setelah pada tangannya
mencekal pedang cing Hong Kiam itu lalu dirinya menjadi
takut terhadap dirinya?
Berpikir sampai disini, pedang Ie Bok kiamnya ditusukkan
keluar dan mulai melancar kanjurus-jurus serangan dari ilmu
pedang “Hong Loei ciet Kiam", dalam waktu sekejap mata saja
suara angin danpetir menyambar, pedang Ie Bok Kiam itu
bagaikan kilat cepatnya menyerang ketubuhnya.
Sepasang pedang bentrok menjadi satu, melihat percikan
bunga api, seketika itu juga orang aneh itu terdorong mundur
tiga empat langkah kebelakang oleh tenaga serangan dari
pedang Boen ching itu.
Wajah orang aneh itu segera berubah, sedang Boen ching
yang telah mencoba tenaga pihak lawan telah mengetahui
kalau tenaga dalam orang aneh itu jauh dibawah dirinya,
hatinya menjadi mantap. sambit melemparkan pedang Ie Bok
Kiam itu kepada Ie Bok Tocu ujarnya.
"Suhu aku akan bertempur melawan dia dengan
menggunakan tangan kosong saja, kau jagalah jangan sampai
dia melarikan diri".
Ie Bok Tocu sambil menerima pedang itu, tubuhuya
berkelebat dan melayang ke tubuh orang aneh itu.
orang aneh itu nampak ginkang dari Ie Bok Tocu yang
demikian tingginya itu, sepasang matanya memancarkan sinar
yang sangat terperanjat, pada saat ini jalan mundur baginya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

telah terputus, sedang Boen ching dengan tangan kosong


telah berdiri tegak menanti serangan darinya, dalam hatinya
dirinya tak mungkin dapat dikalahkan oleh Boen ching dengan
tangan kosong saja.
Tidak menanti dia berpikir panjang lagi, Boen ching dengan
tangan kosong telah melayang kan tubuhnya menerjang
kearah nya.
orang aneh itu nampak Boen ching mulai melancarkan
serangan, agaknya dia tidak memandang sebelah matapun
kepadanya, tanpa terasa dia mendengus, pedang cing Hong
Kiamnya segera dia sabetkan kearah Boen ching dengan
kencang.
Kehebatan dari kepandaian Boen ching saat ini dapat
digolongkan sebagai jago nomor satu didalam dunia kangouw,
tubuhnya segera menghindar kesamping sedang tangan
kanannya cagaikan Cakar mencengkeram pedang cing Hong
Kiam ditangan orang itu. orang aneh itu dengan dingin
mendengus, dalam hati pikirnya.
"Sekalipun kepandaian yang kau miliki itu jauh lebih
tinggipun, aku tak percaya kalau engkau sungguh berani
merebut pedangku ini dengan tangan kosong."
Sambil bsrpikir pedang cing Hong Kiam di tangan kanannya
dengan mendatar ditusukkan keluar, dan membiarkan Boen
ching untuk mencengkeramnya.
Ie Bok Tocu yang nampak hal ini menjadi sangat
terperanjat, dengan tenaga dalam yang dimiliki Boen ching
itujika hendak merebut pedang dengan menggunakan tangan
kosong bukanlah merupakan suatu pekerjaan yang sangat
ringan, menang kalah susah untuk diketahui terlebih dahulu,
apabila perhitungannya melesat, akibatnya entah bagimana,
tetapi pada saat ini diapun tidak dapat memerintahkan
Boen ching untuk berbuat demikian, begitu dia membuka
mulut, perhatian Boen ching akan menjadi berCabang, dan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mungkin malah akan mengalami kekalahan-Terhadap


kehebatan dari tenaga dalam yang dimiliki lelaki aneh berusia
pertengahan ini tentu Boen ching mengetahui dengan jelas,
apalagi pedang cing Hong Kiam yang berada ditangan orang
lelaki aneh itu pun berhasil direbut dari tangannya.
Dia berbuat demikian, sudah tentu didalam hatinya telah
mempunyai perhitungan yang masak. tangan kanannya baru
saja menceng-keram pedang cing Hong Kiam di tangan lelaki
berusia pertengahan itu, segera pula dia mengerahkan ilmu
sakti tanpa bandingan "Thay Thlen Kioe Sih."
Baru saja tangan kanan Boen ching menyentuh pedang
cing Hong Kiam itu, kaki kanannya bagaikan kilat melancarkan
tendangan-Lelaki aneh itu merasa sangat terkejut, tidak
sempat mengerahkan tenaga, terpaksa ia harus menghindar
kesamping, sedang kaki kiri Boen ching dengan tepat
mencapai sasarannya pada bahu lelaki aneh itu, tangan
kanannya ditekan kebawah dan kaki kirinya diangkat, pada
waktu dia mengerahkan tenaga telah berhasil melemparkan
lelaki aneh itu ketengah udara.
Sedang pada pihak lelaki aneh itu ketika dia hendak
mengerahkan tenaga, terasa seluruh kekuatannya menjadi
hilang lenyap tak berbekas.
Ketika dia akan mengerahkan tenaganya lagi, tubuhnya
telah berhasil dilemparkan ketengah udara oleh Boen ching,
dalam hatinya menjadi sangat terperanjat, terpaksa dia hanya
sekuat tenaga mencekal gagang pedang cing Hong Kiam itu.
Boen ching yang berhasil melemparkan lelaki aneh itu
ketengah udara dalam hati ie Bok Tocu juga merasa agak
terkejut tetapi kemudian berubah menjadi sangat girang.
Boen ching nampak lelaki aneh itu mencekal gagang
pedangnya dengan begitu kencangnya, dalam hatinya menjadi
bergerak^ lima jarinya ditambah tenaga, dan
melancarkanjurus "Thian Te ie Weh"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tubuh kedua orang itu saling berdekatan satu sama


lainnya, begitu tubuh Boen ching melompat ke udara, lelaki
aneh itu telah berhasil dilempar ketanah.
Lelaki aneh itu tidak pernah menyangka kalau Boen ching
mempunyai jurus yang begitu hebatnya itu, tubuhnya yang
dilemparkan keatas tanah oleh Boen ching itu mengakibatkan
pedang cing Hong Kiam menjadi terlepas.
Boen ching dengan Cepat mengulurkan tangannya
mencekal gagang pedang cing Hong Kiam itu, sedang
sepasang matanya dengan tajam, memperhatikan lelaki aneh
itu.
Lelaki aneh itu mengetahui bahwa dirinya bukan lawannya,
dengan perlahan-lahan dia bangkit berdiri, dan memandang
kearah Boen ching sambil mundur dua langkah ke belakang,
Boen ching menyimpan pedangnya kedalam sarung dan
memandang pula kearah lelaki itu. Ie Bok Tocu maju kedepan
dan tanyanya kepada orang itu.
"Suhumu apakah benar adalah Thian Than Kian Khek?
Lelaki aneh itu tanpa menjawab sepatah katapun memandang
kedua orang itu sekejap kemudian menundukkan kepalanya.
Ie Bok Tocu mengerutkan alisnya ujarnya lagi.
"Aku lihat kaupun anak murid dari perguruan yang
ternama, bagaimana dapat berada dilaut Timur untuk berbuat
pekerjaan yang demikian itu, urusan ini telah menjadi begini,
mengapa masih tidak menyesal."
Lelaki aneh itu agaknya tidak tergerak sedikitpun oleh
perkataan dari Ie Bok Tocu itu, dengan menundukkan
kepalanya dia tak berkata.
Sebenarnya jika dilihat dari perbuatannya di laut timur
beberapa tahun itu, beserta mayat yang berada didalam
perahu itu, orang aneh itu patutlah menerima kematiannya,
tetapi waktu itu Thian Than Kiam Khek sangat terkenal sekali
sebagai seorang pendekar yang bijaksana, sedang orang itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mempunyai hubungan yang sangat erat sekali dengannya, apa


lagijika dilihat dari sikap dan gerak geriknya, agaknya orang
inipun tak begitu.
Terdengar Boen ching bertanya kepada lelaki aneh itu.
"Didalam perahu ini apakah hanya terdapat kau seorang? "
Lelaki aneh itu menganggukkan kepalanya. Boen ching
memandang ke empat penjuru tempat itu, nampak pada saat
ini kabut pada permukaan air laut telah lenyap. ternyata
kemudian kepada orang aneh itu tanyanya kembali: "Mengapa
kau melakukan pekerjaan semaCam ini? "
sekonyong-konyong orang aneh itu mengangkat kepalanya,
tanyanya: "Mengapa kalian tidak membunuh diriku? " Ie Bok
Tocu tersenyum ujarnya.
"Aku melihat sikap serta gerak gerikmu itu tidak mirip
seorang yang jahat, apalagi kami pun tidak mengetahui
mengapa kau dapat berbuat pekerjaan semacam ini"
orang aneh ini menjadi berdiri mematung di sana, ujarnya
dengan nada yang sangat perlahan sekali.
"Aku tidak mirip orang jahat? "
Ie Bok Tocu nampak orang ini agaknya telah mengalami
peristiwa yang sangat hebat, dia teringat pula sikap dari Shie
Siaw In dahulu, sinar matanya menjadi berkelebat, ujarnya.
"Benar kau tidak mirip"
"Benarkah? aku sebenarnya memang bukanlah seorang
yang jahat"
Ie Bok Tocu tidak menjawab lagi, pikirnya orang ini pun
karena mengalami peristiwa yang sangat mengerikan sehingga
dapat berbuat demikian-Terdengar orang aneh itu berkata
sendiri.
"Tetapi aku sedang berbuat apakah? ? "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dia mendongokkan kepalanya memandang permukaan air


laut, se-konyong2 dia menjerit dan meloncat masuk kedalam
air, kemudian berenang maju kedepan.
Dalam hati Ie Bok Tocu merasa sangat terperanjat, dia
menganngkat kepalanya memandang, nampak pada saat ini
angin bertiup dari arah Timur laut berputar kearah utara,
tubuhnya segera bergerak dan melayang kearan ekor perahu
itu.
Dengan gerakan yang sangat cepat dia miringkan
perahunya itu, dengan mengikuti arah angin dan
menggulungnya ombak dia terus menggoyangkan tubuh
perahu itu, terdengar suara yang nyaring, perahu iblis itu telah
berhasil melepaskan diri dari jepitan dua buah karang yang
besar itu, tangannya segera menyambar kemudi, perahu iblis
itu dengan sangat cepat meninggalkan batu karang tersebut.
Pada waktu ini orang aneh itu telah berenang sejauh dua
tiga puluh kaki lebih, Ie Bok Tocu sambil menarik layarnya,
sekali lagi perahu iblis itu dengan meluncur diatas permukaan
air laut, dan mengejar kearah orang aneh itu.
Lelaki aneh itu terus berenang ketengah lautan. Boen ching
yang berdiri diujung perahu dengan tajam dia memandang
kearah lelaki itu..
Perahu iblis itu dengan dikemudikan oleh Ie Bok Tocu
seorang, dengan sangat tenang sekali meluncur diatas lautan
yang tenang itu, tak sampai beberapa waktu telah meluncur
sejauh sepuluh pal lebih. Boen ching sambil melepaskan jubah
panjangnya dia terjun kedalam air.
Lelaki aneh itu dengan sekuat tenaga berenang kedepan,
tetapi pada saat ini napasnya hampir habis, bagaikan tak kuat
untuk berenang lagi.
Boen ching begitu terjun ke dalam air, segera dengan cepat
menyelam kedalam air dan dari arah dalam menarik kaki
kanan dari lelaki aneh itu, kemudian dengan kecepatan yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

luar biasa menariknya kedalam dasar lautan-Ketika di pulau Ie


Bok To dia sering sekali bermain didalam air dan menyelam
sedalam-dalamnya, kini dua orang itu terus menyelam kedasar
lautan, nampak lelaki aneh itu dengan sekuat tenaga berusaha
untuk melepaskan pegangan itu, tetapi Boen ching sedikitpun
tidak memberikan kesempatan baginya.
Dalam sekejap mata saja mereka berdua telah menyelam
ratusan kaki dalamnya, sedang didasar lautan itupun telah
berubah menjadi sangat gelap sekali, disekelilingnya tekanan
air sangat tinggi sekali, Boen ching pun telah tak dapat
menyelam lebih dalam lagi, setelah menahan napas beberapa
waktu, lelaki aneh itu telah tak dapat bergerak lagi, dan ketika
itu pula Boen ching baru munculkan dirinya lagi keatas
permukaan laut.
Pada waktu itu perahu iblis itu telah berhenti, sedang Ie
Bok Tocu sendiri tegak di ujung perahu.
Terlihat tangan kanan Boen ching diayunkan melemparkan
tubuh lelaki aneh itu keujung perahu.
Ie Bok Tocu segera mengulurkan tangannya menyambut,
sedang Boen ching dengan cepat meloncat naik kembali
keatas perahu tersebut.
Pada saat itu lelaki aneh tersebut terlihat jatuh tak
sadarkan diri, wajahnya pucat pasi bagaikan mayat Boen ching
setelah naik keatas perahu segera mengurutkan jalan darah
serta urat nadi dari pada lelaki aneh tersebut.
Beberapa saat kemudian, lelaki aneh itu dengan perlahan-
lahan menghembuskan napas panjang-panjang dan sadar
kembali dari pingsannya, dia mementangkan sepasang
matanya memandang sekejap kearah Ie Bok Tocu serta Boen
ching, kemudian memejamkan lagi mata nya, leBok Tocu
termenung sejenak kemudian dengan perlahan-lahan ujarnya.
"Setelah mengetahui kesalahan, bertobatlah Thian pasti
akan mengampuni semua dosa2 mu"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tampak tubuh dari laki2 aneh itu gemetar, tak henti2nya


dan memandang terpesona kearah Ie Bok Tocu, sejenak
kemudian mendadak dia menjatuh kan diri berlutut dihadapan
Ie Bok Tocu sambil ujarnya.
"Tecu Yuen cong chie mulai saat ini juga pasti takkan
membunuh jiwa satu orangpun juga "
Ie Bok Tocu yang mendengar orang itu menyebutkan
dirinya sebagai Yuen cong chie dalam hatinya terasa agak
terperanjat, dengan cepat dia menghindarkan diri ke samping
sambil ujarnya.
"Yuen Thayhiap. memberikan penghormatan yang demikian
besarnya, aku shie Yun Ku mana berani untuk menerimanya "
Nama besar dari Yuen cong chie waktu itu sangat
menggetarkun seluruh dunia kangouw, siapa yang tak
mengetahui nama besar dari anak murid ciangbunjin Thian
Than Kiam Khek atau si jago pedang dari daerah Tiong cho
Yuen cong chie-Tapi sungguh tak terkira dia ternyata adalah
majikan dari perahu iblis yang terkenal itu, Ie Bok Tocu begitu
mendengar orang aneh itu adalah Yuen cong chie adanya,
dalam hatinya bukan saja merasa sangat diluar dugaannya,
bahkan merasakan sangat bersyukur.
Yuen cong chie dengan perlahan-lahan bangkit berdiri,
kepada Ie Bok Tocu ujarnya. "Kiranya adalah putri kesayangan
dari Tan coe coen Cianpwee."
Sambil tersenyum Ie Bok Tocu bertanya^ "Suhumu apakah
baik2 saja? ? "
Yuen cong chie termenung sejenak. kemudian dengan
perlahan-lahan sahutnya. "suhu telah meninggal dunia lama
sekali"
^ooh...." Sahut Ie Bok Tocu, tanpa terasa diapun menjadi
teringat kembali kepada ayahnya sendiri dengan senyuman
sedih ujarnya lagi:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Sungguh tak kusangka suhumu dia orang tua ternyata


juga telah meninggal dunia"
Wajah dari Yuen cong chie tampak berkerut, ujarnya
kemudian-"Pada sepuluh tahun yang lalu, suhu beserta kami
suhengte empat orang dengan menunggang perahu
mengarungi samudra, dan bertemu dengan hujan badai yang
sangat dahsyat."
Pada saat dia bicara tampak pada wajahnya timbul suatu
perasaan yang sangat aneh sekali, dengan termangu-mangu
sepa-sang matanya dengan terpesona memandang keatas
permukaan air laut.
Ie Bok Tocu tahu bahwa saat ini Yuen cang chie sedang
tenggelam dalam alam pikiran yang dulu pernah dialaminya,
diapun tak mau angkat bicara mengganggu dirinya.
Boen ching termenung tak mengucapkan sepatah katapun,
diantara ketiga orang itu segera terjerumus didalam suatu
kesunyian yang amat sangat Setelah lewat beberapa saat,
Yuen cong chie barulah dengan perlahan-lahan ujarnya lagi.
"Pada saat itu adalah pada suatu tengah malam yang
sangat gelap sekali, aku dan suhu serta para suhengte tak
seorangpun yang mempunyai pengalaman didalam
mengemudikan perahu mengarungi samudra, belum sempat
kami menurunkan layar dari perahu itu, hujan badai terus
menerjang datang"
Berbicara sampai disini dia berhenti sejenak lagi, setelah
lewat beberapa saat barulah melanjutkan kisahnya lagi,
ujarnya.
"ltulah suatu malam yang sangat gelap sekali, sampaipun
tak dapat nampak lima jari, dari hadapan perahu yang kami
tumpangi mendadak muncul bayangan hitam yang sangat
besar sekali, kedua perahu tersebut dengan cepat akan
tertumbuk menjadi satu, mendadak dari atas perahu tersebut
terdengar berkumandangnya suara sultan yang sangat nyaring
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sekali, entah dengan menggunakan benda apa ternyata telah


membuat rubuh layar dari perahu kami"
Sepasang alis Boen ching dikerutkan, dia yang dibesarkan
ditengah lautan Timur sudah tentu mengetahui dengan jelas
sekali kalau didalam hujan badai yang sangat dahsyat tiba2
menurunkan layar adalah sangat bahaya sekali, apabila dirinya
terlebih dahulu terdapat persiapan dapatlah menggunakan
kemudi untuk membuat perahu itu menjadi tenang kembali,
kalau tidak akan bahaya sekali.
Ujar Yuen cong chie lagi.
"Pada saat itu perahu tersebut segera menjadi miring
kesamping, tapi mendadak arah bertiupnya angin berubah,
layar yang sangat besar itu dengan sangat cepat sekali
menerjang jatuh kebawah, suhu baru saja menggerakkan
tubuhnya akan menubruk maju, ternyata dengan tepat
kejatuhan tiang layar yang dengan segera binasa seketika itu
juga , sedang diantara ketiga orang suhengte pun tinggal aku
seorang saja yang masih hidup,
Ie Bok Tocu dan Boen ching setelah mendengar kisah itu,
didalam hatinya tanpa terasa menjadi menghela napas,
didalam hati kedua orang itu sangat paham sekali, bahwa
Yuen cong chie pastilah dikarenakan akan hal ini sehingga
berubah menjadi sedemikian rupa.
Yuen cong chie tertawa pahit ujarnya lagi.
"Ketika aku sadarkan diriku, tubuhku telah terbawa oleh
arus sampai disuatu pulau yang kosong dan mendapatkan
pula sebuah perahu yang tertinggal diatas pulau kosong itu
yakni perahu yang digunakan sekarang ini"
Ie Bok Tocu setelah mengetahui keadaan dari Yuan cong
chie ini, dia tak menginginkan dia mengungkapkan lebih
banyak lagi tentang urusan ini, sambil tertawa ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Didepan sana terdepat sebuah pulau keCil, mari kita naik


keatas pulau tersebut untuk beristirahat sejenak."
Boen ching dan Yuan cong chie ber-sama2 segera
mendongakkan kepalanya memandang, ternyata tak salah lagi
di hadapan mereka kini telah muncul sebuah pulau keCil yang
kosong.
Ketiga orang itu segera mengemudikan perahu tersebut
kearah pulau kosong itu, sambil bercakap-cakap mereka mulai
membersihkan benda-benda yang terdapat didalam perahu
itu.
Selama sepuluh tahun lamanya, Yuen cong chie ditengah
lautan luas itu entah telah menghancurkan berpuluh puluh
buah perahu layar.
Apalagi perahu-perahu yang didalamnya terdapat jago-jago
dari Bulim pastilah hancur ditangannya, kebanyakan orang-
orang yang tertolong olehnya dari dalam air pastilah
memohon padanya untuk diberi kehidupan, apabila tak
dikabulkan segera memaki-maki seenaknya, dan tak
seorangpun yang dapat dengan Ie Bok Tocu serta Boen ching
yang dapat menguasai dirinya.
Satu hari dengan Cepatnya telah berlalu, perahu iblis itupun
telah diatur dengan sangat rapihnya Ie Bok Tocu serta Boen
ching merasakan sangat terperanjat atas pembuatan perahu
tersebut yang menggerak-gerakkan perahu itu, dengan sangat
ringan sekali seluruh tubuh perahu tersebut bergoyang.
Pada malam harinya ketiga orang itu segera naik keatas
perahu dan mulai mengemudikan perahu itu berlayar menuju
ke pulau Ie Bok To.
Angin dingin dari lautan itu bertiup sepoi2, dengan sangat
tenang sekali perahu iblis itu berlayar diatas ombak yang
menggulung dengan perlahan, Hari kedua cuaca baru saja
menjadi terang, mereka telah tiba di pulau Ie Bok To.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

shie Yun Ku begitu melihat pulau Ie Bok To didalam hatinya


segera terasa diliputi olah suatu perasaan yang sangat tak
enak sekali, dia agaknya merasakan bahwa didalam pulaunya
itu telah kekurangan sebuah benda, Sedang Boen ching tiba-
tiba berkata. "Suhu bagaimana perahu itu belum juga tiba di
pulau? "
Didalam hati Ie Bok Tocu merasa sangat terperanjat,
ternyata tak salah lagi perahu yang ditumpanginya itu
ternyata tak terdapat di pulau itu Perahu iblis itu dengan
sangat ringan sekali meleset mendekat ketepi pulau Ie Bok To
itu, Ie Bok Tocu belum saja naik keatas, tapi seorang kakek
tua yang rambutnya sudah berubah menjadi putih semuanya
dengan sangat cepat telah menaiki keujung perahu itu.
Boen ching nampak kakek tua itu ternyata adalah Shie chie
yang telah sangat lama sekali mengikuti Tan coe coen, tampak
dia demikian tergesa-gesanya lari mendatangi, hatinya jadi
sangat bingung, entah peristiwa apa yang telah terjadi, Shie
chie dengan sangat hormat membungkukkan tubuhnya
dihadapan Ie Bok Tocu sambil ujarnya.
"Nona Siauw In melihat Tocu belum juga kembali, telah
meninggalkan pulau mengarungi samudra."
Wajah dari Ie Bok Tocu menjadi berubah hebat, tak
sepatah katapun yang diucapkan keluar.
Boen ching melihat kearah wajah Shie chie, tampak
wajahnya sangat aneh sekali, dia segera mengetahui kalau dia
ada urusan lagi yang belum diucapkan keluar, tanyanya
kemudian "Siauw In sumoay masih mengatakan apa lagi? "
Shie cie dengan nada yang keberatan memandang sejenak
pada Ie Bok Tocu, tapi kemudian sahutnya:
"Dia bilang hendak kembali ketanah Tionggoan"
Ie Bok Tocu mendongakkan kepalanya memandang dengan
melongo keatas permukaan air laut, Shie Siauw In dengan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sangat kecewa kembali kesana, di dalam hatinya dia


mengetahui dengan sangat jelas sekali, dan kini dia kembali
lagi kedaratan Tionggoan, hal ini membuktikan kalau bisa tak
lagi menemui Boen ching lagi, setelah memasuki kedalam
daeran Tionggoan entah dia akan berbuat apa lagi.
Boen ching setelah mengetahui bahwa Shie Siauw in tak
ingin menemui dirinya lagi, tapi hal ini hanyalah merupakan
suatu urusan perasaan hatinya, dia sendiripun juga tak
berdaya untuk memaksa
sejenak kemudian, ujarnya kepada Ie Bok Tocu.
"Suhu kalau begitu aku menemani kau melakukan
perjalanan lagi kedaerah Tionggoan."
Didalam hati Ie Bok Tocu sebenarnya mengharapkan Shie
Siauw In dengan Boen ching dapat bergaul lebih baik lagi,
tetapi diapun mengetahui jarak antara Boen cging dengan
Shie Siaw In makin lama semakin jauh. Sekalipun dia suhu
dari Boen ching, tetapi diapun tidak mau untuk memaksa
kedua orang itu bergaul menjadi satu, hal itu mungkin akan
membuat kedua orang itu menjadi sangat menderita saja.
Apabila kedua orang itu dapat saling bergaul dengan erat
sudah tentu akan dapat berkumpul menjadi satu lagi.
Dia memandang ke ujung lautan yang sangat luas itu,
sedang hatinya melayang-layang entah kemana, sambil
tersenyum tak wajar ujarnya kepada Boen ching.
"Tak usahlah, kau seorang diri harus pergi ke pulau Hiat
Koang To dilautan selatan" Ujar Yuen cong chie kepada Ie Bok
Tocu.
"Nona akan berangkat pergi ke daerah Tionggoan, aku
dapat mengantarkan nona kesana" Ie Bok Tocu memandang
sejenak kearah Boen ching, kemudian kepada Yuen cong chie
sambil tertawa ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Yuen Tayhiap tak usahlah demikian sungkannya, hanya


mengharapkan Yuen Tayhiap dapat mengantarkan muridku ke
pulau Hiat Koang To dilautan selatan, dalam hatiku sudah
merasa sangat berterima kasih"
Boen ching mendengar perkataan ini hatinya menjadi
tertegun, panggilnya: "suhu "
Dengan nada yang berat ujar Ie Bok Tocu.
"Anak ching, kau sekarang bukan merupakan seorang anak
keCil lagi, apakah dapat dikatakan bahwa kau mengharapkan
orang2 dari Hiat Koang To dengan sangat mudah sekali
mendapatkan seluruh kepandaian silat yang terdapat pada
ketujuh buah hiolo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu? ?
Dalam hati Boen ching terasa berdesir, dia teringat kembali
pada orang yang membunyikan genta dimana dia mempunyai
kepandaian silat yang sangat tinggi sekali, Thian Jan Shu
pernah berkata bahwa seluruh kepandaian silat yang
dimilikinya telah diletakkan diatas ketujuh buah hioloo itu tak
dapat ditinggalkan dimiliki oleh orang-orang dari Hiat Kuang
To.
Ie Bok Tocu merasa tidak tenteram hatinya terhadap
kepergian dari Shie Siauw in, pada waktu itu didalam daerah
Tionggoan Shie Siauw in disebut orang sebagai Jen Bian Loo
Sat atau iblis wanita berwajah cantik, orang2 yang dibunuh
ditangannya entah berapa banyaknya, kini dia sekali lagi
masuk kedaerah Tionggoan, kemungkinan sekali dia dapat
menemui bahaya yang mengancam jiwanya.
Ujar Yuen cong chie lagi kepada Ie Bok Tocu:
"Kalau memang ada putri kesayangan dari nona shie telah
memasuki daerah Tionggoan, lebih baik nona Shie dengan
cepat berangkat, urusan mengenai pulau Hiat Koang To
biarlah aku segera menghantarkan murid mu ini pergi
kesana."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ie Bok Tocu merasa apa boleh buat, terpaksa dia


menganggukkan kepalanya..
Shie chie memandang sekejap kearah Ie Bok Tocu, tangan
kanannya digapekan, tampak sebuah perahu besar dengan
perlahan-lahan menaikkan layarnya dan berlayar kearah luar,
tubuhnya segera berkelebat turun diatas perahu tersebut. Ujar
Ie Bok Tocu kepada Yuen cong chie. "Yuen Tayhiap murid ku
itu aku serahkan kepadamu " Sambil tersenyum sahut Yuen
cong chie.
"Nona harap berlega hati, aku Yuen cong Chie pastilah
akan membantu sekuat tenaga". Ie Bok Tocu dengan tajam
memandang kearah Boen ching, sejenak kemudian ujarnya.
"Anak ching, urusan yang berat janganlah kau
memandangnya terlalu rendah, kepandaian dari Thian Jan Shu
itu sangat tinggi sukar diukur, dan jago2 Bulim pada saat ini
tak seorangpun yang dapat melampaui kepandaiannya, aku
selalu merasa bahwa urusan tidaklah sedemikian mudahnya,
dibelakang dari orang2 Hiat-Koang To itu masih terdapat
orang yang memiliki kepandaian yang tinggi, kau haruslah
lebih berhati-hati lagi".. Dalam hati Boen ching terasa berdesir
sahutnya.
"Anak ching telah mengetahuinya ".
Ujar Ie Bok Tocu lagi.
"Kau harus selalu mendengar perkataan yang diucapkan
oleh Yuen Supek. aku dengan sekuat tenaga akan berusaha
akan mengumpulkan ke empat Supekmu untuk diajak
bersama-sama menuju ke lautan selatan"
Boen ching tidak ingin leBok tocu selalu menguatirkan
keselamatannya, sambil tersenyum ujarnya:
"Anak ching telah mengetahuinya, suhu bolehlah berlega
hati".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ie Bok Tocu segera merangkap tangannya memberi hormat


kepada Yuen cong chie, kemudian ujarnya. "Terima kasih
Yuen Tayhiap"
Yuen cong chie, sahutnya. "Nona tak usah sungkan-
sungkan lagi."
Tubuh Ie Bok Tocu segera melayang dan melompat kearah
perahu yang telah disiapkan kepadanya itu.
Perahu layar tersebut dengan cepat meluncur keluar pulau,
Ie Bok Tocu mengharapkan membuat Boen ching tidak terlalu
menguatirkan keselamatan dirinya, dengan tenang sekali dia
berdiri diujung perahu dan memandang jauh keujung lautan-
Didalam hati Yuen cong chie sebenarnya dia sangat berterima
kasih sekali kepada Ie Bok Tocu, dapat berbuat demikian dia
nampak perahu yang ditumpangi oleh Ie Bok Tocu itu makin
lama makin jauh, didalam hatinya dia merasa sangat sedih
sekali.
Perahu besar itu telah jauh berlayar menuju kedaratan
Tionggoan, Yuen cong chie pun segera menarik layar dan
mengemudikan perahu iblis itu kearah luar pulau dan
meluncur ke pulau Hiat Koang To.
Boen ching dengan Yuen cong chie dua orang
mengemudikan perahu iblis itu dengan sangat tenang sekali
bergerak kearah pulau Hiat KoangTo dilautan selatan.
Pulau Hiat Koang To selamanya oleh para jago-jago dari
dunia kangouw disebut sebagai suatu tempat yang sangat
misterius sekali, pada waktu dahulu pemimpin dari iblis-iblis
didalam dunia kangouw, Hiat Kiam Loojien, Siang Kong Tu
setelah dikerubuti oleh ratusan jago-jago dari dunia kangouw
yang bersatu padu sehingga dia menderita luka yang amat
parah sekali, segera dia melarikan dirinya kembali ke pulau
Hiat Kuang To. Jago2 Bulim dikarenakan kerugian yang
dideritanya juga terlalu besar, tiada seorang pun yang
melakukan pencarian lagi sehingga hal ini menyebabkan Siang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kong Tu mulai mendirkan perguruan di pulau Hiat Kucng To


itu dan turun menurun hingga sekarang ini.
Tapi pada puluhan tahun yang lalu, iblis-iblis dari pulau Hiat
Koang To itu sekali lagi menjelajahi ke daerah Tionggoan, dan
kali ini pun berhasil diusir pulang oleh Thian Jan Shu, dengan
kegusaran, sampai kini dimana karena pikiran dari Wu Tu-
Siancoen, cu Khek ci Yun menjadi kalut sehingga dengan
mudah mereka berhasil melarikan ketujuh buah hiolo kuno
peninggalan Thian Jan Shu itu.
orang2 dari golongan pulau Hiat Koang To sekali lagi
muncul didaerah Tionggoan, dan merebut pergi barang
peninggalan dari Thian Jan Shu, peristiwa ini sekali lagi telah
menggetarkan seluruh dunia kangouw.
Berturut-turut sepuluh hari telah berlalu dengan Cepatnya,
Boen. ching dan Yuen cong ciepun sudah hampir sampai di
pulau Hiat Kong Tu itu.
Hari mendekati senja, perahu iblis pun dengan sangat
ringan meluncur masuk mendekuti pulau Hiat Koang To,
terlihat seluruh pulau diliputi oleh warna merah darah,
ditengah senja yang mendekati itu sungguh sangat
menyeramkan sekali.
Yuen cong chie begitu nampak pulau Hiat Koang Tu itu,
dengan diam-diam menarik napas panjang-panjang, ketika
Boen ching menoleh memandang kearahnya, dalam hatinya
menjadi sangat terperanjat sekali, pada saat itu wajah dari
Yuan cong chie berubah menjadi hijau putih dan sangat
menakutkan sekali.
Boen ching tidak mengetahui mengapa hanya dalam waktu
yang singkat itu wajah dari Yuen cong chie dapat berubah
menjadi sedemikian rupa dengan Cemas tanyanya. "Yuen
Supek, engkau mengapa? apakah merasa tidak enak badan?"
Sepasang mata Yuen-cong chie dipejam kan rapat-rapat,
dengan paksa dia tersenyum, kepada Boen ching ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Aku sendiri juga tidak mengetahui karena apa mendadak


didalam hatiku merasakan sedikit berdesir"
Dalam hati Boen ching merasa sangat terperanjat, dia
memandang sejenak kearah pulau Hiat Koang To itu, didalam
hatinya pun segera terasa agak berdesir.
Perahu iblis itu dengan sangat ringan meluncur mendekati
pulau Hiat Koang To, Boen ching telah dapat melihat dengan
jelas bahwa diatas pulau itu penuh tumbuh bunga-bunga yang
mempunyai bentuk sangat aneh dan berwarna merah darah,
seluruh pulau tumbuh sama-sama rata sehingga menyebabkan
seluruh pulau kelihatan berwarna merah. sepasang mata Yuen
cong chie bersila, pada Boen ching ujarnya.
"coba kau lihat, disana terdapat sebuah sungai, bagaimana
kalau kita mengemudikan perahu ini kedalam melalui sungai
itu?"
Boen ching menganggukkan kepalanya, dan berjalan
menuju keujung perahu iblis itu.
Perahu iblis itu dengan sangat cepat meluncur memasuki
sungai tersebut, arus dari sungai itu tak begitu deras,
sekalipun harus melawan arus, tetapi karena arah angin
bertiup sesuai dengan arah dari tujuan perahu itu, oleh sebab
itu perahu itu bergerak dengan sangat cepat.
Boen ching dengan tenang berdiri diujung perahu itu,
tampak didua belah sampingnya hanya melulu terdapat
bunga-bunga aneh berwarna merah darah itu saja, dan tak
nampak lagi benda lainnya.
Mendadak, perahu iblis itu meluncur sampai disuatu telaga
yang keCil, dan berhenti tak bergerak.
Dalam hati Boen ching merasa agak berdesir kegesitan
serta ringan waktu bergerak dari perahu iblis itu jauh melebihi
perahu biasa puluhan kali lipat, sedang kini bagaimana
mendadak dapat berhenti bergerak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Diatas permukaan dari telaga itu muncul suatu suasana


yang sangat sunyi senyap. suatu perasaan yang sangat aneh
segera timbul didalam hatinya, ditempat itu ternyata
sedikitpun tak tampak adanya bertiupnya angin-Didalam
hatinya mendadak timbul suatu perasaan yang sangat
menakutkan dan mengerikan-Yuen cong cien dengan cepat
berlari kearah ujung perahu dengan sangat terkejut sekali
memandang kearah Boen ching sambil ujarnya. "Bagaimana
ditempat ini tak ada sedikit anginpun juga "
Boen ching mendongakkan kepalanya memandang sekitar
tempat itu, tampak disekeliling dari telaga itu keseluruhannya
diliputi oleh gunung yang sungguh sangat tinggi sekali,
seharusnya angin bertiup dari telaga itu kearah luar, tetapi
sungguh aneh sekali, ditempat ini ternyata sedikitpun tak ada
angin yang bertiup sedikitpun juga .
Yuen cong chie dengan sangat terperanjat berCampur ngeri
memandang sekitar tempat itu, dibawah sorotan sinar senja,
perahu dengan telaga itu segera nampak warna merah darah,
dengan Cemas ujarnya.
"Kini tak dapat masuk, mengapa tidak besok saja datang
kemari lagi" Sambil berjalan menuju kebelakang dari perahu
itu.
Boen ching memandang kesekitar tempat ini, hawa dari
telaga itu terasa timbul suatu perasaan yang membuat dalam
hati merasa sangat tidak enak sekali.
Sekonyong-konyong dari belakang perahu itu
berkumandang datang suatu jeritan yang sangat ngeri sekali,
tubuhnya segera meloncat dan melayang kearah belakang
perahu itu.
Dibelakang dari perahu itu tampak sebuah bunga aneh
berwarna merah darah yang sangat besar menutupi tempat
itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching tanpa berpikir panjang lagi segera mencabut


bunga merah darah itu dan dilemparkan kedalam telaga.
Air telaga itu segera timbul suatu ombak yang keCil, dia
dengan termangu-mangu berdiri mematung disana, wajah
Yuen cong chie telah berubah menjadi hijau keputih-putihan
dan terlentang diatas tanah, pada pelipisnya terlihat lima buah
lubang yang penuh dengan darah segar yang memancar
keluar^
Tak usah dilihat lagi, Boen ching segara saja mengetahui
kalau Yuen coag chie telah menemui kematiannya ditempat
itu.
Dia tak dapat mengatakan bagaimana perasaan didalam
hatinya pada saat itu, entah harus merasa terkejut atau gusar.
Dengan termangu-mangu dia berdiri disana, disekitar
tempat itu segera berkumandang datang suara tertawa yang
sangat kejam dan mengerikan-Wajah dari Boen ching segera
berubah hebat, suara itu berkumandang terus dipermukaan
telaga itu lama tak buyar-buyar, suara tertawa itu sekalipun
sangat menakutkan sekali akan tetapi sebaliknya kini didalam
hatinya bukannya merasa takut, hawa gusar didalam hatinya
segera berkobar-kobar bagaikan minyak yang terkena api.
Dia mendongakkan kepalanya bersuit nyaring dan
mengeluarkan seluruh hawa amarahnya yang terkandung
didalam hati nya, tubuhnya melompat bagaikan seekor burung
dengan secepat kilat menceburkan dirinya ke dalam air telaga
itu.
Pada saat ini hari telah hampir mendekati malam, air
dipermukaan telaga itu sangat tenang sekali bagaikan cermin,
begitu tubuh Boen chinh menceburkan dirinya kedalam telaga,
air telaga itu segera terlihat buih-buih yang memancar
keempat penjuru, tubuhnya bagaikan panah cepatnya
berenang kearah tepi telaga tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sekonyong-konyong pada permukaan telaga yang sangat


tenang itu bersamaan waktunya terlihat beberapa buah bulh-
buih air meluncur kearah nya.
Dalam hati Boen ching terasa berdesir, ketika dia menoleh
memandang tampak tiga ekor ikan hiu yang sangat besar
sekali menerjang kearahnya, tubuh Boen ching segera
berhenti berenang, ketiga ekor ikan hiu raksasa itupun
menyusup kedalam dan bersiap-siap melancarkan serangan-
Boen ching yang dibesarkan dilautan Timur sudah tentu dia
mengetahui keganasan serta kehebatan dari pada sambaran
ikan hiu raksasa.
Sepasang kakinya segera digerakkan, dan dengan cepat
mencabut keluar pedang cing Hong Kiamnya, sambil
melintangkan tangannya dia melancarkan serangan hebat
kearah tiga ekor ikan hiu itu.
Ketiga ekor ikan hiu itu dengan cepat mengundurkan
dirinya dan menerjang dari arah samping, seekor diantara
ketiga ekor ikan hiu itu bagaikan seekor harimau luka dengan
sangat cepat sekali menerjang kearah batok kepala dari Boen
ching, sedang dua ekor lainnya menerjang kearah perut dari
Boen ching.
Tubuh Boen ching segera menggelinding didalam air,
pedang cing Hong Kiamnya ditusukkan kearah depan dan
dengan tepat menembus ikan hiu yang menerjang kearah
batok kepalanya, sedang dua ekor ikan hiu yang menerjang
perutnya dengan sangat cepat sekali melesat dari samping
tubuhnya.
Dalam hati Boen ching merasa sangat berdesir, sepasang
kakinya menjejak air dan mengejar kearah ikan hiu yang
tertusuk oleh pedang cing Hong Kiamnya itu.
Dengan cepat dia mencabut keluar pedang cing Hong
Kiamnya dari tubuh ikan hiu itu, sedang darah segar yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tersembur keluar dari tubuh ikan hlu itu segera menarik


perhatian dari para ikan hiu lainnya.
Boen ching segera mengambil kesempatan pada saat
rombongan hiu itu berebut makan tubuh kawannya sendiri itu
dengan Cepatnya ia berenang ke tepi telaga.
Ketika dia mendongakkan kepalanya keatas permukaan air
telaga, mendadak terasa di depan matanya diliputi oleh
sekumpulan bunga aneh berwarna merah darah, dia merasa
sangat terkejut, dalam hatinya terasa sangat ngeri, kematian
yang dialami oleh Yuen cong chie baru-baru ini terbayang lagi
didalam benaknya.
Boen ching tak dapat berpikir panjang lagi, segera dia
menyelam masuk kedalam telaga itu lagi.
Ketika dia munculkan dirinya lagi, diatas permukaan air
tampak lima buah bunga aneh berwarna merah, salah satu
dari bunga aneh itu segera terlihat seekor laba2 yang
mempunyai tubuh berwarna merah dan matanya
memancarkan sinar tajam, tubuhnya sebesar kepalan tangan,
wajahnya sangat menyeramkan sekali.
Boen ching teringat lagi jeritan ngeri, pada saat Yuen cong
chie menemui kematiannya tadi, beserta pada saat setelah
mengalami kematian pada pelipisnya muncul lima buah lubang
darah segar yang memancar keluar dengan derasnya dengan
cepat dia sadar lagi atas sebab2 kematian yang dialami oleh
Yuen cong chie tadi.
Laba2 raksasa itu dengan tajam memandang kearah Boen
ching, enam buah kakinya dirapatkan, tubuhnya dengan
sangat ringan meluncur kebawah dan turun diatas sebuah
bunga merah darah.
sepasang alis Boen ching dikerutkan dalam hati pikirnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Apakah dapat dikata bahwa aku yang demikian besarnya


ini tak dapat memenangkan seekor laba-laba yang sedemikian
kecilnya itu? ^
Berpikir sampai disitu tubuhnya segera muncul setengah
bagian keatas permukaan air telaga.
oooXooo
Tapi pada saat ini ikan hiu yang mengejar dibelakang
tubuhnya telah ada seekor ikan hiu yang menerjang kearah
Boen ching.
Sedang laba-laba raksasa itu setelah mengelilingi bunga
merah itu satu lingkaran, tubuhnya mendadak melayang dan
dengan sangat cepat menubruk keatas ketubuh Boen ching.
ooooooo

Bab 30 PERTEMUAN PARA JAGO SEKALI LAGI


BOEN CHING nampak keadaan yang tidak menguntungkan
bagi dirinya, dari dalam permukaan air, pedang cing Hong
Kiamnya digetarkan dan ditotokan kearah laba-laba raksasa
itu.
Laba-laba raksasa itu segera menarik kembali enam
kakinya, dan berhenti sejenak ketengah udara kemudian
menyemburkan seratnya dan mengikat kearah pedang cing
hong Kiam yang menyerang tubuhnya itu, Boen ching dengan
dingin mendengus, dalam hatinya berpikir.
"Kau kira pedang cing hong Kiam ini adalah senjata tajam
yang biasa saja?? bagaimana dapat dengan demikian mudah
kau jerat?"
Begitu serat dari laba-laba berhenti, pedang cing hong
Kiam ditangan Boen ching segera disoncek keatas dan
membabat putus serat tersebut, dengan meminjam kekuatan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dari sontekan itu, tubuhnya mundur kebelakang, dan turun


diatas tubuh sebuah bunga merah berwarna merah darah.
Laba2 raksasa itu nampak serat yang disemburkan keluar
itu patah seluruhnya, keenam kakinya segera ditarik kembali
dan dengan cepat pindah keatas bunga merah darah lainnya.
Boen ching nampak laba- laba raksasa itu demikian
gesitnya, dalam hatinya diam2 sangat merasa terkejut,
pedang cing hong Kiam ditangan kanannya berputar setengah
lingkaran ditengah udara dan siap disabetkan keatas tubuh
laba-laba itu.
Ikan yang mengejar datang itu tampak Boen ching berdiri
diatas bunga, dia berputar terus menerus disekitar tempat itu,
dan menerjang kearah Boen ching.
Didalam hati Boen ching merasa sangat gusar sekali,
ujarnya. "Kau sebenarnya orang macam apakah, dirinya
sendiri tak berani munculkan dirinya, ternyata hanya
menggunakan binatang2 untuk menghadapi diriku."
Dengan menahan rasa gusar, dia menarik napas panjang-
panjang, tubuhnya meloncat ketengah udara, pada saat
pedangnya disabetkan ikan hiu raksasa itu telah terbabat
menjadi dua bagian.
Boen ching tanpa mengganti jurus lagi, pedang cing Hong
Kiamnya disontek keatas, terlihat bintik-bintik air telaga
memancar kesamping dan menutul kearah laba2 raksasa itu.
Keenam kaki laba- laba raksasa itu segera dikembangkan
dan melompat pindah kebunga merah darah lainnya.
Mendadak Boen ching teringat pada saat laba- laba raksasa
itu tadi munculkan dirinya pernah berputar tak henti2nya
diatas lima buah bunga merah darah itu, ketika dia
mengalihkan pandangannya melihat, tampak ditempat laba2
raksasa itu lewat terdapatlah Sebuah serat laba yang
mengitari serat tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Didalam hatinya dia merasa terperanjat, bentuk dari serat


yang dibuat oleh laba2 raksasa itu membuktikan kalau dia
hendak menggunakan serat yang dikeluarkan itu untuk
menjaring dirinya.
Didalam hati Boen ching segera mengambil keputusan
untuk gerakan selanjutnya, tubuhnya belum turun kebawah
pedang cing Hong Kiam nya dari tangan kanannya segera
dipindahkan ke tangan kirinya.
Pada saat gerakan dan jurus pedang itu berubah segera
terdengarnya suara menyambarnya angin danpetir yang
menyambar memekikkan telinga, ternyata dia melancarkan
ilmu pedang yang ampuh "Hong Loei chiet Kiam".
Didalam sekejap mata saja hawa pedang memenuhi
sekeliling ruangan tersebut dan mendesak kearah laba- laba
raksasa itu.
Laba2 raksasa itu segera dengan mengikuti serat labanya
dengan sangat cepat sekali menghindarkan dirinya, Boen
ching bersamaan waktunyapun segera mengerahkan ilmu
meringankan tubuhnya yang telah mencapai kesempurnaan
itu, tubuhnya tidak turun ke tanah lagi, pedang cing Hong
Kiamnya dengan membawah sinar pedang yang kehijau-
hijauan, mengejar dan melancarkan kearah laba- laba raksasa
tersebut.
Ditempat yang tersambar oleh sinar pedang tampak
bayangan merah beterbangan ke sekeliling tempat itu dan
tersebar jatuh ke atas air telaga.
Boen ching sambil mengangkat pedangnya melakukan
pengejaran, mendadak laba2 raksasa its berputar kesebelah
kiri dan kemudian berputar lagi ke sebelah kanan untuk
melarikan dirinya, Boen ching nampak dia tak berhasil
mengejarnya, didalam hatinya merasa sangat gusar sekali,
segera dia tarik napas panjang2 dan bersuit nyaring, tubuhnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

melompat setinggi tiga kaki lebih, gerakan pedangnya sekali


lagi melancarkan serangan hebat.
Laba- laba raksasi itu tampak tak ada tempat untuk
menyembunyikan dirinya, keenam kakinya ditariknya, ditarik
ke belakang, dan dengan cepat menubruk maju kedepan,
tetapi pedang cing Hong Kiam yang berada ditangan Boen
ching itu merupakan suatu pedang pusaka, Sekalipun laba-
laba itu menubruk maju juga bukanlah menjadi soal, dan
hanyalah menghantar nyawa saja, pedang cing Hong Kiamnya
disambar dengan disertai angin tajam, laba-laba raksasa itu
segera binasa dibawah pedangnya.
Boen ching setelah berhasil membunuh laba-laba raksasa
itu, dalam hatinya agak merasa lega, dan bersuit nyaring,
tubuhnya menutul dan melompat kearah telaga tersebut.
Jaraknya dengan tepi telaga itu sangat dekat sekali,
loncatannya ini segera membawa turun tubuhnya ketepi
telaga itu.
Suara tertawa yang mengejek dan menyeramkan itu sekali
lagi berkumandang datang, dalam hati Boen ching merasa
sangat terkejut berCampur gusar, kaki kirinya dengan sangat
Cepatnya menutul diatas bunga, tubuhnya bagaikan sambaran
kilat Cepatnya meluncur kepunCak gunung dimana suara
tertawa itu berasaL
Boen ching dengan mengandung rasa gusar yang tak
terhingga meluncur kepuncak gunung, tetapi begitu tiba
dipuncak tersebut, suara tertawa itu telah hilang lenyap.
Sepasang alis Boen ching segera dikerutkan, lalu
mengalihkan pandangannya melihat sekitar tempat itu, pada
saat ini walaupun cuaCa sejak tadi sudah menjadi gelap. tapi
dibawah ilmu untuk melihat diwaktu gelap. pemandangan
disekitar tempat itu amat jelas sekali, tanpa memperoleh
rintangan sedikitpun juga .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tetapi bagaimanapun juga dia tetap tak dapat


mendapatkan orang yang mengeluarkan suara tertawa yang
mengejek itu.
Dengan gusar dia mendengus, baru saja dia bersiap untuk
meluncur keatas puncak gunung lagi, segulung angin yang
amat tajam, bagaikan kilat cepatnya menyambar ke belakang
tubuhnya.
Boen ching dengan rasa gusar melancarkan serangan
dengan menggunakan pedangnya, suara angin dan petir
segera menyambar memenuhi sekeliling tempat itu, pada saat
pedang dan telapak tangan orang itu terbentur satu sama
lainnnya, dia segera merasakan pedang ditangannya merasa
terdesak mundur, dan mengeluarkan suara nyaring yang tak
henti-hentinya.
Tubuh kedua orang itu bersama-sama mengundurkan
dirinya ke belakang, ketika Boen ching mementangkan mata
memandang, di dalam hatinya dia menjadi tertegun, orang
yang baru saja datang itu ternyata adalah Iblis dari Selatan
Sang Kwan Yu adanya.
Dibelakang tubuh Sang Kwan Yu masih tetap terdapat
rantai besi yang besar itu, dia begitu nampak Boen chingpun
menjadi termangu-mangu, kepada Boen ching tanyanya.
"Bagaimana dapat bertemu dengan kau lagi??"
Sinar mata Boen ching memancarkan sinar yang
mengandung keheranan dan rasa terkejutnya, Sang Kwan Yu
ternyata juga telah tiba di dalam pulau Hiat Koang To ini,
dengan dingin ujarnya.
"Tidak salah, memang aku adanya, tadi orang yang tertawa
mengejek itu apakah kau??"
Sang Kwan Yu dengan dingin mendengus, sejenak
kemudian baru ujarnya. "Kau datang kemari apakah bertujuan
hendak merebut hioloo kuno itu? ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching nampak sikap serta gerak-gerik dari Sang Kwan


Yu ini tidak mirip dengan orang mengeluarkan suara ejekan
itu, dia tidak mau memperdulikan Sang Kwan Yu lagi, segera
dia menggerakan tubuhnya bersiapakan meninggalkan tempat
itu.
Dengan dingin bentak Sang Kwan Yu. "Tahan "
Boen ching baru saja membalikkan tubuhnya, kini
mendengar suara bentakan itu tampak membalikkan tubuhnya
lagi dengan dingin tanyanya. "Kau masih mempunyai urusan
apa lagi ?-?"
Sang Kwan Yu tertawa dingin, setelah memandang tajam
beberapa saat pada Boen ching, dengan dingin ujarnya.
"Sekarang kau hendak pergi ke tempat mana? tahukah kau
bahwa kini kau telah terjatuh dalam pancingan serta kurungan
dari orang2 Hiat Kuang To?"
Boen ching tertawa dingin, segera dia bersiap-siap untuk
menggerakan tubuhnya melanjutkan perjalanan,
Sepasang alis Sang Kwan Yu di kerutkan, segera ia
meloncat menghalangi jalan pergi dari Boen ching, ujarnya.
"Kau ingin pergi dari sini, aku takkan menghalangi dirimu,
tetapi pedang pusaka ditangan mu harus kau tinggalkan "
Boen ching tertawa tawar, dia kini baru mengerti apa yang
dikatakan oleh Sang Kwan Yu itu, rantai besi Kioe Thian Hai
Thiat Lian masih terdapat delam tubuhnya dan tak dapat
dilepaskan olehnya, terpaksa kini dia turun tangan untuk
meminjamkan pedang pusaka ditangannya ini.
Dengan tawar ujarnya kepada Sang Kwan Yu. "Kau
mengira apakah kau berhasil mempertahankan diri dari jurus-
jurus serangan ilmu pedang "Hong Loei chiet Kiam" ku ini ?"
Sang Kwan Yu tertawa dingin, sahutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Kau mengira ilmu pedang "Hong Loei chiet Kiam mu ini


telah tanpa tandingan di dalam dunia ini.? apabila ilmu pedang
Hong Loei chiet Kiam itu amat hebat sekali, aku kira tujuh
buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu ini takkan dapat
terjatuh sampai ditempat ini. "
Boen ching memandang tajam kearah Sang Kwan Yu,
terpikir olehnya sikap atau tindak tanduknya waktu munculkan
dirinya pertama kali, segera dia tahu bahwa ditempat ini dia
telah mengalami tekanan yang berat sekali.
Dalam hatinya dia terpikirkan untuk dengan cepat mencari
orang aneh yang mengeluarkan tertawa ejekan tadi, dia
tertawa dingin, ujarnya. "Untuk menghadapi dirimu aku kira
masih berlebihan " Sehabis berkata dia bersiap untuk
melancarkan serangannya. Diatas wajah dari Sang Kwan Yu
segera menampilkan senyuman, ujarnya.
"coba kau pikirkan masak-masak lagi, kekuatanku dengan
kekuatan siapapun tak mungkin dapat berhasil merebut tujuh
buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu, tapi apabila
kau mau bergabung dengan diriku, bukankah dengan sangat
mudah sekali ketujuh buah hioloo kuno itu dapat kita rebut
kembali ?" Sehabis berkata dia berhenti sejenak, kemudian
lanjutnya lagi.
"Thian Jan Shu adalah suteku, sedang ke tujuh buah hioloo
kuno itu dia telah menyerahkannya kepadamu, jika dipikir dari
sini apabila ke tujuh buah hioloo kuno itu harus didapatkan
olehmu dan olehku, urusan ini juga lah seharusnya dan
memanglah sepantasnya "
Boen ching belum saja memberikan jawabannya,
mendadak suara tertawa mengejek yang dingin menyeramkan
itu sekali lagi berkumandang datang dan bergema disekeliling
tempat itu.
Wajah dari kedua orang itu segera berubah hebat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Suara tertawa itu agaknya dipantulkan oleh orang dengan


menggunakan tenaga dalamnya yang telah mencapai
kesempurnaan sehingga suara tertawa tersebut bagaikan
disebarkan dari ke empat penjuru dari tempat itu.
Boen ching segera memusatkan perhatiannya untuk
mendengar, sejenak kemudian tubuhnya meloncat dan
meluncur dengan cepatnya dimana suara tertawa itu berasaL
Sang Kwan Yu sebenarnya hendak memperdaya Boen ching
untuk bekerja sama dengan dirinya, dan kini, belum
mendapatkan jawaban dari Boen ching mana dia mau
membiarkan Boen ching untuk meninggalkan tempat itu,
tubuhnya segera bergerak dan mengejar kearah mana Boen
ching meluncur dengan cepatnya tadi.
Gerakan tubuh dari Boen ching bagaikan angin yang sangat
ringan sekali, setelah melewati satu puncak gunung, bunga-
bunga aneh yang berwarna merah darah itu telah tak nampak
sebuahpun di lembah gunung tersebut, air jernih mengalir
dengan derasnya, sedang disitu istana megah berdiri dengan
angkernya,jika dibandingkan dengan pemandangan tadi
sungguh sangat berbeda sekali. Sang Kawan Yu menjadi
sangat girang ujarnya.
"Kita kini ternyata telah berada di-tengah2 dari pulau Hiat
Koang To, ke tujuh buah hioloo kuno itu kalau memangnya
telah direbut dan dibawa kemari, sudah tentu disimpan
didalam Istana yang megah ini "
Boen ching menghentikan langkah kakinya, diapun berpikir
demikian, tetapi dia tak mengetahui siapa yang mengeluarkan
suara tertawa itu, mengapa bagaikan sedang sengaja
memancing dirinya berdua untuk datang kemari.
Dari puncak gunung datang angin bertiup sangat kencang,
ketika Boen ching mendongakkan kepalanya memandang,
tanpa terasa dia menjadi tertegun, kiranya orang yang datang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

itu ternyata adalah Lam Hay coei Hong, Tie Liok Yun beserta
Bwee Giok yang telah lama berpisah dengan dirinya.
Bwee Giok yang nampak Boen ching ditempat itu pun tanpa
terasa menjadi ter mangu2.
Sang Kwan Yu miringkan kepalanya memandang, dengan
sangat jumawa sekali memandang kearah Bwee Giok serta
suhunya.
Boen ching nampak Lam Hay coei Hong Tie Liok Yun serta
Bwee Giok muncul ditempat itu, terpaksa dia membungkukkan
dirinya memberi hormat kepada Tie Liok Yun, ujarnya. "Tie
Cianpwee, selama berpisah apakah baik2 saja "
Bwee Giok yang berdiri disamping itu menundukkan
kepalanya, diam2 tak mengucapkan sepatah katapun juga .
Tie Liok Yun memandang tajam kearah Boen ching, sejenak
kemudian baru sahutnya.
"Boen siauw hiap tak perlu banyak adat, entah suhumu
apakah baik-baik saja, bagaimana ia tidak bersama dirimu
datang kemari " Boen ching terpaksa tersenyum.
"Suhuku telah masuk kedalam daerah Tionggoan lagi,
mungkin akan mengumpulkan seluruh supek serta suslok
untuk segera berangkat datang kepulau Hiat Koang To ini."
Tie Liok Yun menyahut tanpa mengucapkan sepatah
katapun, sedang sinar matanya dialihkan keatas istana yang
sangat megah itu.
Sang Kwan Yu nampak Boen ching dengan Tie Liok Yun
serta muridnya itu ternyata sejak sebelumnya telah mengenal
Satu Sama lainnya, dalam hatinya menjadi tergerak. ujarnya.
"Kalau memangnya demikian mengapa tidak bersama-sama
pergi menghadapi orang-orang dari pulau Hiat Koang To ini
baru berbicara lagi?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tie Liok Yun miringkan kepalanya memandang sekejap


kearah Sang Kwan Yu, kepada Boen ching tanyanya.
"Siapakah orang ini ??"
Boen ching belum juga memberikan jawaban, Sang Kwan
Yu dengan dingin tertawa panjang sahutnya.
"Bagaimana?? apakah nama dari iblis daerah selatan saja
telah dilupakan."
Tie Liok Yun diam-diam merasa terperanjat, nama besar
dari Lam Yun Pek Leng tidaklah dibawah nama Tan Coe coen,
ini hari mendadak munculkan dirinya ditempat ini, entah
bagaima ia dapat bersama-sama dengan Boen ching.
Rasa terkejut dari Tie Liok Yun belum saja hilang dalam
hatinya, mendadak terdengar suara tertawa besar yang sangat
nyaring sekali berkumandang datang.
Wajah dari Sang Kwan Yu segera berubah, seketika Boen
ching miringkan kepalanya memandang kakek tua yang
rambutnya telah beruban menjadi putih seluruhnya telah
berdiri disebelah kanan dari keempat orang itu.
Kakek tua itu begitu munculkan dirinya sambil tertawa
ujarnya kepada Sang Kwan Yu. "Tak kau sangka bukan kalau
ini hari, akupun ikut datang ke tempat ini???"
Hati Boen ching menjadi tergerak, kepada kakek tua
berambut putih itu ujarnya: "Yang baru datang ini bukankah
Pak Leng Cianpwee ??"
Kakek tua itu tertawa, sahutnya. "Tidak salah tebakanmu
itu"
dalam hati Boen ching sangat terkejut, sungguh tak
disangka ini hari Pak Leng Sianseng dapat muncul di tempat
ini, Lam Yu Pak Leng selamanya disebut oleh orang2 dunia
kangouw sebagai orang yang sangat misterius sekali, kedua
orang itu yang satu dari aliran sesat, yang lain dari aliran
lurus, setiap orang mempunyai keistimewaannya masing-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

masing, tetapi kedua orang itupun selamanya belum pernah


bertemu muka satu dengan yang lainnyapun tidak mengetahui
bagaimana kepandaian silat yang dimiliki oleh kedua orang itu.
Jejak dari Lam Yu atau iblis dari selatan ini sangat misterius
sekali, sedang jejak dari Pak Leng tidak menentu arah
tujuannya, bahkan orang-orang hanya mengetahui kalau Pak
Leng itu She Uh, nama yang sebenarnya tak seorang pun
yang mengatahuinya dengan jelas, oleh sebab itu didalam Bu
Lim orang-orang menyebutnya sebagai Pak Leng Sianseng.
Pak Leng Sianseng begitu munculkan dirinya, dalam hati
Sang Kwan Yu merasa sangat terkejut sekali, pada saat itu
pada nama Lam Yu dan Pak Leng baru saja menjadi
cemerlang, dia pernah dengan merasa tidak puas menuju ke
Utara untuk mencari Pak Leng Sianseng, tetapi Pak Leng
sianseng selalu menghindarkan diri tak mau bertemu dengan
dirinya, dia hanya mau mendengar suara dari Pak Leng
Sianseng, kini begitu mendengar tertawa yeng dipancarkan
oleh Pak Leng sianseng itu, segera dia mengetahui siapakah
yang datang itu.
Sang Kwan Yu tertawa dingin, ujarnya.
"Kau datang kemari apakah juga hendak mencari tujuh
hioloo kuno peninggalan Than Jan Shu itu ??"
Pak Leng sianseng mendongakkan kepalanya tertawa
besar, ujarnya.
"Kalau kau memangnya telah mengetahui, mengapa harus
lebih banyak berbicara lagi untuk menanyakan yang bukan-
bukan"
Sang Kwan Yu yang mendengar ucapan itu, dia dengan
dingin mendengus, wajah Pak Leng siansengpun segera
berubah menjadi serius, ujarnya.
"Tetapi kalian haruslah mengetahui, iblis2 dari pulau Hiat
Koang To itu sekarang sedang menggunakan ke tujuh buah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu untuk memancing


jago2 seluruh dunia kangouw untuk saling membunuh"
Boen ching sekalipun mendengar ucapan itu, menjadi
sangat terkejut sekali, dan bersama-sama menjadi termenung.
Didalam hati Sang Kwan Yu sekalipun diam2 merasa agak
tergetar, tetapi pikirannya segera berputar, didalam hatinya
diam2 pikirnya.
"Kalau kau sendiri juga mengakui datang kemari bertujuan
untuk merebut ketujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian
Jan Shu itu, tetapi mengapa harus berpura-pura dengan
menggunakan perkataan yang diucapkan untuk menakuti
orang lain"
Didalam hatinya sekalipun berpikir demikian tetapi diapun
mengetahui bahwa jumlah orang dari pihak dirinya terlalu
sedikit, Boen- Ching kemungkinan akan berjalan ber-sama2
dengan Pak Lang Sianseng, pada saat itu apa yang sedang
dlinginkannya lenyap tanpa bekas.
Satu-satunya tujuan bagi dirinya adalah mengharapkan
Boen ching dapat bekerja sama dengan dirinya, dan satu-
satuuya cara hanyalah itu saja.
Berpikir sampai disini tubuhnya segera berkelebat
mendesak kearah Bwee Giok. cakar tangan kanannya
mencengkeram bahu kirinya.
Sang Kwan Yu sejak tadi telah dapat melihat bahwa
hubungan antara Boen ching dengan Bwee Giok tidaklah
biasa, apalagi diantara orang yang demikian banyaknya itu
kepandaian silat yang dimiliki Bwee Giok paling rendah,
asalkan dia berhasil mencekal dan menguasai diri Bwee Giok.
tidaklah takut kalau Boen ching tidak akan mendengarkan
setiap perkataan yang diucapkan olehnya.
Tubuhnya baru saja bergerak. Bwe Giok telah mencabut
keluar pedang panjangnya, sedang orang yang berdiri
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

disekelilingnyapun segera turun tangan memberikan bantuan


nya.
Sang Kwan Yu menduga bahwa sekali sambar saja dia akan
berhasil mencekal diri Bwe Glok, tetapi dia terlalu memandang
rendah pada diri Bwe Giok. dia sebagai satu2nya ahli waris
dari Lam Hay Coei Hong, Tie Liok Yun, bagaimana dapat
dalam satu jurus saja dengan sangat mudah dapat dikuasai.
Perguruan Lam Hay ini menjagoi seluruh dunia kangouw
dengan ilmu pedangnya yang sangat lihay, Sang Kwan Yu
hanya sekali menyambar Bwee Giok menjerit kaget dan
mengundurkan dirinya kebelakang, sekalipun Sang Kwan Yu
telah berhasil merebut pedang panjang ditangan Bwee Giok
tetapi tak berhasil untuk mencengkeram dirinya.
Tubuh Boen ching telah menerjang datang ilmu pedang
"Hong Loei Chiet Kiam" segera dilancarkan keluar, pada saat
suara angin dan petir menyamber datang, Sang Kwan Yu telah
berhasil didesak mundur kebelakang.
Sang Kwan Yusetelah mundur dua langkah kebelakang, dia
nampak Boen ching sambil mencekal pedang Cing Hong
Kiamnya dengan sangat gagah berdiri tegak. sekalipun
didalam hatinya dia tidak sampai menjadi jeri, tetapi mau tak
mau juga harus beberapa bagian merasa segan terhadap Boen
ching.
Pak Leng Sianseng tertawa besar, kepada Sang Kwan Yu
ujarnya.
"Rantai besi yang merantai tubuh Sang Kwan heng masih
belum dihilangkan, bagai mana dapat turun tangan untuk
mendapatkan hasilnya.."
Pada saat itu pedang panjang dari Lam Hay Coei Hong, Tie
Liok Yun pun telah dicabut keluar, dengan dingin memandang
kearah Sang Kwan Yu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sang Koan Yu nampak keadaan serta suasananya menjadi


tidak benar, dia tertawa senang, sambil melemparkan kembali
pedang panjang yang direbutnya dari tangan Bwe Giok itu,
dengan perlahan2 ujarnya.
"orang2 dari pulau Hiat Koang To denga demikian
mudahnya memasuki daerah Tiong-goan untuk merebut
hioloo kuno itu, kini ternyata sedikitpun tidak mempunyai
gerakan apapun juga "
Pak Leng Sianseng tertawa, belum sampai dia membuka
suara untuk memberikan jawabannya Boen ching dengan
dingin telah membuka suara, ujarnya kepada Sang Kwan Yu.
"Cepat kau kembalikan pedang panjang dari nona Bwe"
Sang Kwan Yu menjadi tertegun, terdengar Boen ching
melanjutkan ucapannya lagi.
"Perkataan yang aku ucapkan kau telah mendengarnya
tidak? aku memerintahkan untuk mengembalikan pedang
panjang milik nona Bwee "
dalam hati Sang Kwan Yu merasa sangat gusar sekali,
tetapi nampak pedang Cing Hong Kiam ditangan Boen ching
itu memancarkan sinar yang sangat menyilaukan mata,
ditambah lagi dengan sikap dari Boen ching yang sangat
angker, terpikir olehnya pula keadaan dihadapannya ini, dia
tertawa kering, sambil mengembalikan pedang panjang itu
kepada Boen ching, ujarnya
"Kita semua merupakan golongan dari daerah Tionggoan,
dan pada keadaan yang seperti ini masih membutuhkan untuk
bekerja sama, mengapa harus berbuat demikian ".
Boen ching menyambut pedang panjang itu, sambil
memutarkan tubuhnya memberikan pedang itu kepada Bwee
Giok. ujarnya: "Nona Bwee, pedangmu "
Pada saat ini didalam hati Bwee Giok merasa sangat
berterima kasih sekali kepada Boen ching, kebencian yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

timbul didalam hatinya waktu itu kini telah tersapu lenyap.


dengan perlahan dia menerima pedang panjang itu sambil
sahutnya: "Terima kasih "
Boen ching menyodorkan pedang panjang itu, sedang
matanya dengan terpesona memandang wajah Bwee Giok.
lama sekali baru melepaskan tangannya, Bwee Giok yang
biasanya sangat gagah itu kini ternyata berubah menjadi
sangat malu sekali, untuk mengangkat kepalanyapun tak
dapat.
Pak Leng sianseng nampak sikap serta gerak gerik dari
Boen ching dengan Bwee Giok demikian, di dalam hatinya
terasa suatu perasaan yang aneh, dengan cepat dia
mendongakkan kepalanya memandang kearah istana yang
megah itu, sepatah katapun tak diucapkan keluar.
Lam Hay Coei Hong memandang kearah Bwe Giok. sedang
pada matanya memancarkan suatu sinar mata yang sangat
girang sekali.
Sang Kwan Yun menjadi tertegun disana, diapun tidak
pernah menyangka kalau Boen ching dihadapan orang yang
demikian banyaknya itu tanpa rikuh-rikuh juga menyatakan
cinta kepada Bwee Giok. diapun tak dapat mengucapkan
sepatah katapun, dengan cepat dia menolehkan kepalanya
memandang kearah lain-
orang-orang yang berada diempat penjuru dari tempat itu
tak ada seorangpun yang tak menjadi terkejut.
Boen ching membalikkan tubuhnya memandang tajam
kearah istana yang sangat megah itu dan diam tak
mengucapkan sepatah katapun juga , pada saat ini baju yang
dipakainya itu telah menjadi kering. angin gunung bertiup
sepoi-sepoi, membuat ujung bajunya menjadi berkibar.
Pak Leng Sianseng miringkan kepalanya memandang
sekejap kearah Boen ching, didalam hatinya dia berpikir.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"orang yang seperti ini, dihari kemudian pastilah akan


memimpin seluruh Bulim dan tidak seorangpun yang akan
berhasil merintangi dirinya".
Boen ching dengan perlahan-lahan menghela napas,
kepada Pak Leng Sianseng tanyanya. "Uh Cianpwee,
bagaimana dengan keadaan nona Sek sekarang ini ??".
Sejak dia telah bertemu dengan Pak Leng Sianseng tadi,
tanpa terasa lagi dia menjadi teringat kembali pada Pek Giok
Siang.
Pak Leng Sianseng tersenyum, setelah termenung sejenak.
ujarnya.
"Sampai saat ini dia masih baik-baik saja, kaupun tak usah
bertanya lebih banyak lagi, lebih baik kita sekarang dengan
cepat mengundurkan diri dari pulau Hiat Kuang To ini untuk
mengadakan perundingan selanjutnya".
Sang Kwan Yu dengan dingin mendengus, dia nampak
Boen ching agaknya mengandung maksud untuk tidak mundur
dari tempat itu, ujarnya.
"Kita datang kemari adalah bertujuan untuk menghadapi
orang-orang dari pulau Hiat-Kong To ini, kalau memangnya
telah sampai ditempat ini, lebih baik berdiam diri ditempat ini,
mengapa harus mengundurkan dirinya lagi? kalau memangnya
mau mundur mengapa harus datang kemari??". Pak Leng sian
seng tertawa tawar, ujarnya.
"Jangan dikata tenaga dalam yang kau miliki masih belum
pulih seluruhnya, sekalipun tenaga dalammu telah menjadi
pulih juga belum tentu dapat memenangkan tiga iblis dari
pulau Hiat Koang To ini" Sang Kwan Yu tertawa dingin,
ujarnya.
"Kalau didengar dari perkataanmu, kita orang-orang dari
Tionggoan tak seorangpun yang akan berhasil memenangkan
diri mereka, benarkah?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pek Leng Sian seng tertawa setelah memandang sejenak


kearah Sang Kwan Yu, kemudian ujarnya lagi.
"Kita sementara haruslah bersabar terlebih dahulu".
Sang Kwan Yu merasa sangat tidak puas sekali, dengan
dingin dia mendengus dan menoleh memandang kearah Boen
ching.
Terdengar Pak Leng Sian seng bertanya kepada Boen
ching:
"Kau masih ingat bukan kepada Wang Hoa Thaysu?"
Boen ching menganggukkan kepalanya, entah Pak Leng
Sianseng kini menyebut dirinya mempunyai tujuan apa?
Terdengar Pek Leng Sianseng melanjutkan perkataanmya.
"Wang Huo Thaysu memberitahukan kepadaku bahwa kau
memiliki sebuah buku dari Siauw limpay, entah urusan ini
benar atau tidak?" Ujar Boen ching kemudian.
"Buku itu adalah Hay Gwat Thysu sebelum meninggal dunia
memberikan kepadaku dan merupakan salinan yang ditulis
sendiri olah Hay Gwat Thaysu" Pak Leng sian seng
menganggukkan kepala, ujarnya lagi.
"Pada saat belakangan ini kau dengan rajin sekali melatih
ilmu sakti "Thay Thien Kioe Sih" serta ilmu pedang "Hong Loei
Chiet Kiam" saja, sedang ilmu yang paling melemahkan dirimu
adalah kau belum juga berhasil melatih ilmu Khie kang untuk
melindungi tubuhmu sendiri"
Boen ching dengan keras berpikir sejenak. diapun merasa
sendiri bahwa tenaga dalam yang dimiliki sangat rendah
sekali, ada kalanya terhadap jurus dari ilmu pedang Hong Loei
Chin Kiam" dia tidak mempunyai daya untuk memancarkan
serangan dengan sepenuh tenaga.
Hatinya menjadi tergerak. perkataan yang diucapkan oleh
Pak Leng Sian seng ini sebenarnya mengandung arti apa?
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

diapun mengetahui bahwa dari pihak Siauw Lim Pay


mempunyai ilmu Tat Mo Sia Kang yang diajarkan turun
temurun tetapi ilmu Khie kang bukanlah dapat dilatih sekali
jadi, beberapa turunan dari Ciangbunjin Siauw lim Pay tak
seorangpun yang berhasil melatih ilmu tersebut, dirinya mana
bisa sekali latih mencapal hasil ?"
Pak Ling Sianseng menanti setelah Boen ching berpikir
keras sejenak baru ujarnya lagi:
"Kecuali apabila sekali lagi mengatur barisan Ngo Heng
Kiam Tin atau kau berhasil melatih ilmu Khiekang yang dapat
melindungi seluruh tubuhmu, kalau tidak sangatlah sukar
sekali"
Didalam hati Boen ching merasa sangat berat sekali, Wang
Huo Thaysu merupakan pendeta berilmu tinggi dari daerah
Tionggoan, dia berkata secara demikian dia sendiri juga tidak
berani untuk tidak mempercayainya. Ujar Pek Leng sianseng
lagi kepada Boen ching.
"Pada saat ini apabila tidak mengundurkan dirinya lagi, aku
kira kita pasti akan terkepung olehnya."
Boen ching belum saja memberikan jawabannya, pintu dari
istana itu mendadak dipentangkan dan terlihat sebuah
bayangan merah berkelebat dengan sangat cepat sekali.
Pak leng Sianseng segera menggape kearah Boen ching
sekalian, tubuhnya bergerak dan memimpin terlebih dahulu
berlari kearah belakang gunung.
Tubuh dari lima orang itu baru saja bergerak. dari dalam
istana itu mendadak berkumandang datang suara genta yang
dibunyikan bertalu-talu.
Boen ching menjadi sangat terkejat sekali kiranya orang-
orang dari golongan pulau Hiat Koang To ini hendak
menggunakan suara dari genta itu untuk menguasai pihak
musuh.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Rasa terkejut didalam hatinya belum saja hilang lenyap Pak


Leng Sianseng beserta Sang Kwan Yu tanpa terasa bersama-
sama telah mengeluarkan suara sultan yang sangat nyaring,
terdengar sultan yang halus tetapi sangat nyaring
memekikkan telinga bercampur dengan suara sauitan yang
berat dan rendah berkumandang memenuhi sekitar tempat
itu.
Begitu suara sultan kedua orang itu berkumandang, suara
dari genta itu segera dapat tertahan, lima buah bayangan
manusia bagaikan panah yang terlepas dari busurnya dengan
sangat cepat sekali meluncur kedepan.
Suara sultan dengan suara dari genta seketika itu juga
berhenti berbunyi, sedaug Boen ching sekalian dengant cepat
berlari ke arah depan, sekonyong-konyong Pak Leng sianseng
menghentikan langkah kakinya, sedang Boen chingpun
menjadi termangu-mangu.
Ternyata mereka telah baik kembali lagi ke dalam telaga
kematian yang tak terdapat sedikit anginnya itu. perahu iblis
itu tetap berhenti di atas air tanpa bergerak sedikitpun juga .
Pak Leng Sianseng dengan cepat lari kebawah, sepasang
telapak tangannya melancarkan serangan hebat menjatuhkan
berpuluh puluh bunga warna merah darah itu sehingga
memenuhi permukaan air telaga, kelima orarg itu sambil
menginjak bunga melompat dan berkelebat menuju kearah
perahu iblis tersebut.
Pada saat itu cuaca hampir mendekati fajar sedang suara
genta itupun sejak tadi telah berhenti berbunyi.
Sekeliling dari gunung itu terlihat bayangan merah
berkelebat, Pak Leng sianseng setelah memandang sekejap
kearah sekeliling tempat itu ujarnya.
"Asalkan kita berhasil mendorong perahu ini keluar dari
telaga ini, kita akan berhasil meloloskau diri dari bahaya yang
mengancam"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Perkataan itu baru selesai diucapkan, dari kedua belah


gunung terdengar suara ledakan yang sangat nyaring sekali,
batu yang sangat besar sekali berjatuhan dari kedua belah sisi
gunung itu, didalam sekejap mata saja telah menutupi jalan
mundur bagi perahu tersebut.
Wajah dari Pek Leng Sian seng menjadi berubah hebat,
sedang diantara kelima orang itupun terjerumus didalam
lamunan masing-masing dan masing-2 memikirkan urusannya
sendiri.
Permukaan telaga yang sangat tenang itu kini berubah
menjadi bergolak dikarenakan berjatuhannya batu- batu besar
tersebut, membuat perahu iblis tersebut terseret ketengah
telaga, sedang keadaan disekeliling tempat itu menjadi sunyi
senyap kembali.
Sang Kwan Yu memaodang sekejap kesekaliling tempat itu,
dia memandang pula permukaan telaga yang penuh dengan
bunga merah, dengan nada yang amat gusar ujarnya kepada
Pak Leng Sianseng.
"Kita terkurung disini hingga menemui kematiannya, lebih
baikkan bertempur mati-matian melawan orang-orang dari
pulau Hiat Koang To itu"
Pak Leng sianseng memandang keadaan disekitar tempat
itu tak terdapat sedikit gerakpun, dalam hatinya segera
mengetahui bahwa ketiga orang iblis dari Hiat Koang To itu
memang mempunyai niat demikian, dan membuat dirinya lima
orang binasa terkurung ditempat ini atau menghantarkan
dirinya. Berpikir sampai disitu lalu ujarnya.
"Kita berlima bekerja sama didalam perahu ini mereka tak
mungkin, akan dapat berbuat apa-apa terhadap kita, tetapi
apabila dengan menempuh bahaya dari pada untung"
Boen ching dengan mengerutkan alisnya memandang
permukaan air telaga, diam-diam pikirnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Kalau memangnya aku terkurung ditempat ini dan tak


dapat keluar dan tak mungkin harus berdiam saja ditempat ini,
dan apabila di waktu singkat aku harus berhasil mempelajari
ilmu Khikang, aku kira juga tak mungkin akan terjadi."
Dia mengetahui bahwa Ie Bok Tocu baru saja memasuki
daerah Tionggoan, barisan Ngo Heng Kiam Tin tak mungkin
pada saat ini dapat diatur ditempat ini, sekalipun IeBok Tocu
mengatakan hendak secepat mungkin datang ke mari, tetapi
kiranya juga haruslah sepuluh atau setengah bulan kemudian
baru dapat sampai di tempat ini.
Diantara kelima orang itu tak seorangpun yang membuka
mulut untuk berbicara dan terus termenung berpikir keras.
setelah lewat beberapa saat, Sang Kwan Yu mendengus,
ujarnya.
"Apakah boleh dikata kita harus terkurung di tempat ini?"
Sambil tersenyum sinar matanya menyapu sekejap kearah
empat orang itu.
Jika menuruti sifat yang dimiliki biasanyadia pastilah
seorang diri akan menerjang keluar dari kurungan, tetapi dia
tadipun telah mendengar kehebatan dari suara genta itu, dan
sadar bahwa dengan kekuatan tenaga dalam yang dimiliki
sukar sekali untuk berhasil mengalahkan orang-2 dari pulau
Hiat Kong To itu. oleh sebab itu dia ingin ada orang yang mau
bersama-sama dia keluar dari kurungan-
Sudah tentu orang yang paling dipenuju oleh dirinya adalah
Boen ching. Ditangan Boen ching mencekal pedang pusaka
Cing Hong Kimn, ditambah lagi dengan tenaga dalam yang
dimilikinya sangat tinggi sekali, dengan sangat mudah sekali
dapat mematahkan rantai Kioe Thian Han Thiat Lian yang
merantai tubuhnya, dia percaya bahwa dengan dia dan Boen
ching dua orang, apabila ingin meloloskan diri dari kurungan,
hal itu merupakan suatu urusan yang sangat mudah sekali,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tetapi semuanya ini haruslah melihat bagaimana dengan Boen


ching pribadi.
Pak Leng Sianseng segera dapat mengetahui maksud dari
Sang Kwan Yu itu, dia tertawa tawar ujarnya.
"Kalau mereka dapat melemparkan batu- batu besar itu
untuk menghalangi perjalanan kita, mengapa kita tak dapat
menyingkirkan semuanya itu?" Sang Kwan Yu mengerutkan
alisnya ujarnya.
"Apakah boleh dikata kita harus takut kepada orang-orang
dari pihak pulau Hiat Koang TO?"
Pak Leng Siangseng tersenyum tak mengucapkan kata-kata
lagi, Sang Kwan Yu tertawa dingin, dengan dingin ujarnya lagi.
"Sungguh tak kusangka kalau Pak Leng Siangs eng itu
ternyata adalah seorang yang tak mempunyai nyali sedikitpun
juga , jago berkepandaian dari daerah Tionggoan apakah tak
berhasil melawan orang-orang dari pulau Hiat Koang To?"
Sehabis berkata sinar matanya beralih menyapu sekejap
kearah Boen ching sekalian tiga orang.
Sinar mata Pak Leng Sianseng berkedip-kedip. tetapi dia
tetap tak mengucapkan sepatah katapun juga .
Ujar Lam Hay Coei Hong, Tie Liok Yun kepada Pak Leng
Sianseng.
"Kita mengapa tidak pergi kesana, orang-2 dari pulau Hiat
Kong To belum tentu bisa menghalangi jalan pergi kita"
Didalam hati Boen ching sekalipun mempunyai perasaan
yang sama, tetapi dia tidak enak untuk secara terang2an
mengucapkannya keluar, jago-jago dari daerah Tionggoan
setelah Thian Jan Shu dan Tan Coe Coen, yakni Lam Yu dan
Pak Lek bahkan kini telah berkumpul menjadi satu ternyata
tidak berani melawan orang-orang dari pulau Hiat Koang To.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sang Kwan Yu memandang sekejap kearah Boen ching


sekalian, dia tertawa dingin, tubuhnya bergerak, kepada
keempat orang lainnya kemudian ujarnya. "Maafkan, aku akan
berjalan setindak terlebih dahulu"
Sehabis berkata tubuhnya segera melompat dan menutul
diatas hamparan bunga tersebut diatas permkaan telaga,
dengan sangat cepat sekali bergerak kedepan dan mendaki
kepuncak gunung.
Tie Liok Yun sejak berkecimpung dalam dunia kangouw
belum pernah dikalahkan oleh siapa pun juga , perguruan Lam
Hay That Bian Kwan Im selamanya dengan menggunakan ilmu
pedang telah menjagoi dunia kangouw, sekalipun pada waktu
itu telah bertemu dengan pimpinan tiga bersaudara istana
Chie Lan Kong, yaitu Kong Ku juga tidak sampai mengalami
kekalahan-
Kini baru saja memasuki pulau Hiat Koang To dan belum
menemui sebuah bayangan manusiapun ternyata telah
menjadi demikian takutnya, dia sendiri sudah tentu tak
menginginkan hal ini, pikirnya segera berputar, dia tahu
dirinya begitu mengaja kBwee Glok meninggalkan tempat itu
Boen ching pasti akan mengikuti pula, sedang Pak Leng
Siansengpun tak mungkin mau berdiam ditempat itu seorang
diri, dia pasti mau ikut pula pergi, dengan tenaga gabUngan
lima orang mana mungkin tak berhasil meloloskan diri. Berpikir
sampai disini dia berkata kepada Bwee Giok.
"Anak Giok, kitapun harus berangkat"
Bwee Giok dengan sangat keberatan memandang sekejap
kearah Boen ching, baru akan mengucapkan kata-kata
mendadak dia tak jadi berbicara dan mengikutinya Tie Liok
Yun melompat keluar dari telaga tersebut.
Boen ching yang nampak Bwee Giok pergi, dalam hatinya
menjadi sangat terkejut, sekalipun dia juga tidak ingin untuk
tinggal ditempat itu lebih lama lagi, tetapi dalam hatinya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sebenarnya ingin melihat keadaan terlebih dahulu baru


meninggalkan tempat itu, tetapi kini Bwee Giok telah
menggerakkan tubuhnya meninggalkan tempat itu, dia mau
tak mau juga terpaksa berangkat meninggalkan tempat itu
juga .
Dia membalikkan tubuhnya lalu membungkukkan tubuhnya
memberi hormat kepada Pak Leng Sianseng sambil ujarnya.
"Boanpwee terpaksa harus berangkat satu tindak terlebih
dahulu"
Sehabis berkata dia bersiap untuk meninggalkan tempat
itu. Pak Leng Sianseng menghela napas ujarnya.
"Kalau memangnya demikian, kita lebih baik bersama-sama
saja."
Sehabis barkata dia bersama-sama dengan Boen ching
meloncat dan meninggalkan perahu Iblis itu dan mengejar
ketiga orang lainnya yang telah meninggalkan perahu iblis itu
terlebih dahulu.
Boen ching melihat Bwe Giok berada didepan, Lam Hay
Coei Hong Tie Liok Yun pun dengan sengaja memperlambat
langkah kakinya menanti Boen ching dengan Pak Leng
Sianseng mengejar sampai disisinya.
Sang Kwan Yu yang seorang diri terlebih dahulu mendaki
keatas gunung ketika dia menolehkan kepalanya memandang
tampak keempat orang itupun mengikuti jejaknya, lari keatas
puncak gunung itu, dalam hatinya tanpa terasa dia menjadi
sedikit merasa bangga, dalam hati pikirnya. Ternyata pikiranku
juga tidak salah.
Pak Leng Sianseng yang telah mendapatkan peringatan dari
Wang Huo Thaysu, didalam hatinya kini merasa sangat berat
sekali, dia menarik napas panjang2, dan mendongakkan
kepalanya memandang kearah puncak gunung dihadapannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Mendadak dia sangat terkejut sekali, dengan nada yang keras


teriaknya. "Hati-hati--- "
Sang Kwan Yu hanya memperhatikan ke empat orang itu,
tampak Pak Leng sianseng demikian terkejutnya memandang
ke belakang tubuhnya dia menjadi sangat terkejut sekali,
dengan cepat dia membalikkan tubuhnya sambil melancarkan
satu kati serangan hebat.
Boen ching mendongakkan kepalanya memandang keatas
gunung itu, didalam sekejap mata saja Sang Kwan Yu telah
saling bertukar satu kali serangan dengan yang berdiri
dibelakang tubuhnya itu, terdengar suara benturan yang
sangat nyaring sekali diikuti dengan angin pukulan yang
santer menerjang membuat kedua orang itu saling berpisah.
Didalam hati Sang Kwan Yu merasa sangat terkejut sekali,
kehebatan dari angin pukulan yang dilancarkan oleh itu
merupakan suatu tenaga yang selama hidupnya belum pernah
dia melihat, dia sama sekali tidak pernah menyangka kalau
tenaga dalam yang dimiliki orang itu ternyata seimbang
dengan tenaga dalam yang dimilikinya.
Ketika dia memandang kearah orang itu tampak seorang
kakek tua yang sangat kurus kering dan memakai baju
berwarna merah darah berdiri dihadapannya.
Tubuh Pak Leng Sianseng dengan sangat cepat sekali
melayang dan turun diatas puncak gunung itu, lima orang
berdiri bersama-sama dan memandang tajam kearah kakek
tua yang kurus kering itu nampak wajah dari kakek tua
berbaju merah darah itu berubah menjadi pucat kehijau-
hijauan dan dengan tenang berdiri tegak di sana.
Ujar Pak Leng Sianseng kepada Boen ching sekalian dengan
nada yang sangat perlahan-
"orang ini adalah salah satu dari ketiga orang iblis dari Hiat
Koang To dan menduduki tempat yang ketiga. Miauw Ie Tek.
mereka kini dengan resmi akan menampakkan dirinya"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sepasang alis Boen ching dikerutkan, dia tidak mengetahui


orang yang berdiri di hadapan matanya, tetapi dia tahu bahwa
tenaga dalam yang dimiliki oleh Sang Kwan Yu itu sekalipun
sangat tinggi tetapi kiranya juga tak sanggup untuk melawan
orang yang membunyikan genta itu.
Kakek tua berbaju merah darah itu setelah berdiri tegak
sejenak. tanpa menggerakkan tubuhnya mendadak dia
melayang dan mengundurkan diri kebawah gunung.
Kelima orang itu tak seorangpun mengetahui mengapa
MiauwBe Tek mendadak mengundurkan dirinya, sekalipun Pak
Leng Sianseng sendiripun juga tak berhasil untuk
menduganya, dia sebenarnya mengira bahwa kalau
memangnya MiauwBe Tek mengunjukkan dirinya, pastilah
akan bergebrak mati2an melawan dirinya lima orang, tetapi
dengan demikian saja tiba2 mengundurkan dirinya, sungguh
membuat dirinya menjadi sangat bingung dan sama sekali
diluar dugaan, oleh sebab itu diantara kelima orang itu, tak
seorangpun yang turun tangan menghadang kakek tua itu
mengundurkan dirinya.
Lima orang itu saling bertukar pandangan sekejap baru saja
akan maju kedepan, tiba2 terdengar suara dengusan gusar
berkumandang datang dari sebelah kiri, sebuah bayangan
ungu bagaikan kilat cepatnya terdesak mundur sanpai di
tempat itu.
Begitu bayangan manusia itu muncul, Boen ching tanpa
terasa menjadi termangu-mangu orang yang baru saja datang
itu ternyata adalah salah satu dari empat iblis yang terdiri dari
setan arak, paras elok. harta serta kedudukan, yakni Kiem
Cang Thiat Cie, Chang Sun Loei adanya.
Chang Sun Loei begitu nampak kelima orang itu, diapun
menjadi ter-mangu2, kepada lima orang itu ujarnya.
"Kiranya kalianpun juga telah tiba ditempat ini"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Didalam hati Boen ching merasa sangat heran sekali,


bagaimana Chang Sun Loei ini dapat tiba dipulau Hiat Koang
To ini, entah kedatangan mereka tempat ini, mempunyai
tujuan apa.
Dengan dingin ujar Sang Kwan Yu.
"Aku kira siapa, tak tahunya kiranya adalah Chang Sun
heng adanya, selama puluhan tahun lamanya tidak bertemu,
entah kini datang kemari apakah juga dikarenakan ketujuh
buah hioloo kuno peninggalan Thian JanShu itu??".
Chang Sun Loei belum saja memberikan jawabannya,
terdengar Pak Leng Sianseng telah berkata.
"Ada orang datang".
Ketika Boen ching miringkan kepalanya memandang,
didalam hatinya makin merasa bertambah terkejut, setan
paras elok. Kiem Shan Suat Ciang Ouw Yang Bu Kie ternyata
juga munculkan dirinya ditempat ini juga , entah mereka
bagaimana dapat sampai ditempat puncak gunung ini
semuanya.
Ouw Yang Bu Kie setelah mencapai dipuncak gunung itu
memandang sekejap kepada ke enam orang itu, sambil
tertawa besar ujarnya.
"Aku lihat setelah pertemuan yang diadakan di loteng oei
Hok Loo itu, ini kali merupakan pertemuan Bu lim untuk yang
kedua kalinya."
Sang Kwan Yu selalu merasa tak senang terhadap ke
empat iblis sakti, dengan dingin tertawa, ujarnya.
"Tidak salah, pertemuan pada waktu itu diloteng oei Hok
Loo terdapat tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan
Shu, kali ini diatas pulau Hiat Koang To pun terdapat juga
tujuh buah hioloo kuno. Pada waktu itu walaupun sangat
sayang sekali aku tak dapat mengikutinya, tetapi saat ini aku
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sangat beruntung sekali dapat bertemu dengan kalian berdua,


sungguh tidak sia-sia perjalananku saat ini."
Pada waktu itu empat iblis sakti pernah berebut nama
dengan Sang Kwan Yu didalam dunia kangouw, kini sudah
tentu merasa sangat tak puas sekali.
Ouw Yang Bu Kie mementangkan kipas emasnya, terlihat
gambar tulang belulang dihadapkan ke arah Sang Kwan Yu
sambil ujarnya.
"Sekali berpisah puluhan tahun lamanya tak pernah
bertemu, entah kepandian silat yang dimiliki Sang Kwan heng
hingga kini telah mengalami kemajuan berapa jauhnya."
Sang Kwan Yu tertawa dingin, dia nampak Ouw Yang Bu
Kie sekalipun dengan menggunakan kipas emasnya itu
melancarkan serangan dengan seenaknya tapi dia ternyata
telah melancarkan satu jurus yang sangat ganas sekali dari
ilmu kipas "Cong Thian CieJet " atau langit membela
menunjuk matahari apabila sambaran dari kipasnya ini
mencapai pada sasarannya, apabila tak mengalami luka berat
pastilah akan binasa. Kegusaran dalam hatinya menjadi
memuncak. pikirnya.
"Sekalipun aku telah terkurung puluhan tahun lamanya
tetapi juga mana dapat kau Ouw Yang Bu Kie dapat
memandang demikian rendahnya kepada diriku."
Diantara suara dingin dia berturut-turut telah melancarkan
delapan kali serangan hebat, dan secara terpisah mengancam
jalan darah terpenting yang tersebar diseluruh tubuh Ouw
Yang Bu Kie, sekalian mendesak mundur serangan kipas emas
yang dilancarkan olehnya, sedang pada mulut ujarnya.
"Ouw Yang Bu Kie heng janganlah terlalu memandang
rendah terhadap diriku"
Didalam hati Ouw Yang Bu Kie merasa sangat terkejut
sekali, dia sejak dulu telah mendengar kalau Sang Kwan Yu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

telah dikurung oleh Thian Jan Shu bahkan di belakang


tubuhnya telah dirantai juga dengan rantai besi yang sangat
besar, dia mengira dengan demikian dapat dipandang rendah,
tetapi sungguh tak terkira ternyata diluar dugaannya sama
sekali, tenaga dalam yang dimiliki oleh Sang Kwan Yu ternyata
sedikitpun tidak mengalami gangguan yang seperti apa yang
dibayangkan sebelumnya.
Ouw Yang Bu Kie terdesak dan terpaksa menarik kembali
kipas emasnya untuk melindungi tubuhnya, sedang pada saat
itu tongkat emas dari Chang Sun Loei telah tiba dan
mengancam belakang batok kepala dari Sang Kwan Yu sambil
ujarnya.
"Sang Kwan heng, harap bertahan sebentar, janganlah kau
sampai melupakan diriku"
Keempat iblis sakti itu biasa selamanya tak mempunyai
hubungan apapun juga , tetapi Sang Kwan Yu yang
merupakan lawan dari keempat orang itu secara bersama
bagaimana pun tidaklah dikarenakan oleh Ouw Yang Bu Kie
pun tidak untuk diri sendiri, dia juga pasti harus turun tangan
memberikan bantuannya kepada Ouw Yang Bu Kie.
Sang Kwan Yu nampak dirinya mendapatkan serangan
gencar dari dua belah samping dengan gusar dia tertawa
panjang, tubuhnya sedikit digerakkan dan menggeserkan
dirinya ke samping, bersamaan waktunya menggunakan rantai
besi Kioe Thian Han Thiat lainnya membalas melancarkan
serangan menyerang ke arah Chang Sun Loei.
Chang Sun Loei dengan cepat menarik kembali
serangannya dan mengundurkan dirinya ke belakang, ketiga
orang itu dengan gusar saling melototkan matanya, siapapun
tak ada yang mengaku kalah.
Ouw Yang Bu Kie tertawa terbahak-bahak telapak kirinya
dilancarkan keluar, sedang kipas emasnya yang berada
ditangan kanan dikembang tutupkan, gambar tulang putih
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

yang didasari warna merah itu segera timbul, sedang


sepasang alisnya dikerutkan, agaknya dia mempunyai niat
untuk melancarkan serangan yang sangat dahsyat.
Pak Leng Sianseng nampak keadaan Ouw Yang Bu Kie
demikian, dia tahu bahwa dia mempunyai niat untuk dengan
sekuat tenaga menerjang kearah Sang Kwan Yu, dengan
tergesa-gesa dia maju kedepan sambil ujarnya. "Kalian bertiga
harap bertahan sebentar"
Ouw Yang Bu Kie tidak mempedulikan sama sekali, dia
hanya jeri kalau Pak Leng Sianseng maju membantu diri Sang
Kwan Yu.
Dia siap2 melakukan penyerangan, sepasang matanya
dengan sangat tajam sekali memandang kearah Sang Kwan
Yu, telapak kirinya melindungi dadanya, sedang tangan
kanannya mencekal kencang kipas emasnya, pada wajahnya
menampilkan suatu senyum yang sangat tawar sekali
tanyanya.
"Engkau mempunyai perkataan apa yang hendak diucapkan
keluar?" Ujar Pak Leng Sianseng.
"Kalian mengapa hanyalah dikarenakan urusan kedudukan
yang tak ada gunanya sehingga berbuat hingga menjadi
demikian, ketujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan
shu kini masih berada ditangan tiga iblis dari pulau Hiat Koang
To, kini untuk apa kalian bergebrak mati-matian??"
Ouw Yang Bu Kie tertawa tawar, kepada Chang Sun Loei
tanyanya.
"Chang Sun heng, apakah menginginkan dengan demikian
menyelesaikan urusan ini?"
Chang Sun Loei tertawa dingin, kepada Pak Leng Sianseng
tanyanya.
"Lam Yu dan Pak Leng selamanya tidak pernah ikut campur
didalam urusannya masing2, aku harap mengenai urusan ini
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kau janganlah ikut campur". Dengan dingin ujar Pak Leng


Sianseng .
"Aku tidak menginginkan ikut campur didalam urusan ini,
tetapi haruslah kalian selesaikan urusan ini setelah ketujuh
buah hioloo kuno peninggalan Thian JanShu itu telah kembali
ke daratan Tionggoan".
Ouw Yang Bu Kie tertawa ter-bahak2, sambil menarik
kembali kipas emasnya dia memandang sekejap kearah
keadaan sekelilingnya.
Dua diantara empat iblis sakti ditambah dengan Lam Yu
dan Pak Leng, bukanlah hal ini sesuai dengan perkataan yang
diucapkan oleh Wang Huo Thaysu mengenai pulau Hiat Koang
To memancing saling bunuh membunuh antara jago2
berkepandaian tinggi dari daerah Tionggoan-
Tapi pada saat ini dalam hati Pak Leng Sianseng tanpa
terasa menjadi tergerak. diam2 pikirnya, apabila dirinya dapat
bergabung dengan orang itu, ke tujuh buah hioloo kuno
peninggalan Thian Jan Shu itu bukankah masih mempunyai
harapan untuk direbut kembali.
Pada saat dia masih berpikir, mendadak terdengar Bwee
Giok menjerit kaget dengan sangat keras sekali.
Semua orang menjadi sangat terkejut, Boen ching dengan
cepat berjalan mendekat kearah Bwee Giok. Dan memandang
kearah dimana Bwee Giok memandang.
Sebuah bayangan manusia dengan sempoyongan berlari
mendatangi, seluruh tubuh dari orang itupenuh dengan darah
segar yang memancur keluar dengan derasnya.
Boen ching, begitu tampak orang itu dia segera
mengenalinya, orang tersebut tak lain adalah salah satu
anggota dari empat iblis sakti yang terdiri dari setan arak.
paras elok, harta serta kedudukan yaitu Tong Kiam Hien Piet,
Keng Beng Sang adanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kong Beng Sang yang merupakan salah satu jago dari


Tionggoan, ini hari entah bagaimana bisa munculkan diri
ditempat itu juga , bahkan telah berubah menjadi sedemikian
rupa.
Ouw Yang Bu Kie, Chang Sun Loei dan Kong Beng Sang
merupakan orang mengangkat nama bersama-sama,
sekalipun diantara keempat iblis sakti itu tak seorangpun yang
memakai aturan, tetapi kini nampak tubuh Kong Beng Sang
menjadi demikian rupa, juga tak dapat dihindarkan lagi
merasa sangat sedih sekali bagaikan kucing menangisi tikus
saja.
Pada saat itu Kong Beng Sang telah tak kuat untuk berdiri
lebih lama lagi, tubuhnya sempoyongan dan roboh keatas
tanah, sekumpulan bunga merah yang aneh itu segera hancur
berantakan karena tindihan dari tubuh Kong Beng Sang yang
besar itu
Tubuh dari Ouw Yang Bu Kie serta Chang Sun Loei
bersama-sama segera berkelebat, dua orang yang satu dari
kiri dan yang lain dari kanan membantu membimbing tubuh
Kong Beng-Sang bang kit berdiri dan berjalan keatas puncak
gunung.
Seluruh tubuh dari Kong Beng Sang penuh dengan darah
segar, sepasang matanya dengan gusar melotot keluar,
keadaannya sungguh menyeramkan dan menakutkan sekali.
Boen ching yang nampak Kong Beng sang menjadi
demikian rupa, didalam hatinya menjadi bergetar, dengan
cepat ujarnya.
"Dia mungkin didesak hingga menemui kematiannya karena
suara genta yang dibunyikan dengan keras."
Dia yang mempunyai pengalaman yang sangat luas segera
ia tahu bahwa Kong Beng Sang pasti terbunuh oleh suara
genta tersebut, sebab orang membunyikan genta itu memiliki
tenaga dalam yang sangat sempurna sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Seluruh orang yang berada dikalangan itu setelah


mendengar perkataan yang diucapkan oleh Boen ching ini,
tanpa terasa hatinya menjadi sangat berat sekali.
Didalam hati Boen ching sejak tadi telah mempunyai
perhitungan yang masak. orang yang membunyikan suara
genta ini, apabila memaksa jalannya darah didalam tubuh
orang menjadi mengalir terbalik, seluruh urat nadi didalam
tubuhnya pasti akan menjadi pecah dan menemui
kematiannya.
Kepandaian dari dunia kangouw, jika dibandingkan dengan
ilmu Hiat Mo Kang itu jauh berbeda sama sekali, jika dilihat
keadaan dari Kong Beng Sang ini saja, kiranya juga tak
mempunyai cara lain lagi untuk menolong, bahkan
kemungkinan sekaliakan segera mengala kematian karena
kehabisan darah.
Didalam hatinya baru saja berpikir sampai disitu, dari
kejauhan terdengar lagi suara genta tersebut berkumandang
datang lagi.
Pak Leng Sianseng yang selama hidupnya baru saja
pertama kali ini melihat kematian yang dialami orang dengan
demikian kejam dan mengerikan itu, didalam hatinya merasa
sangat terkejut bercampur gusar, pada saat suara genta itu
berbunyi lagi dengan sangat nyaring sekali.
Sang Kwan Yu merasa sangat terkejut bercampur takut,
diapun bersamaan waktunya bersuit panjang, dengan tenaga
dalamnya dia berusaha menolak suara dari genta tersebut.
Sedang dari sinar mata Boen ching memancarkan sinar
yang sangat terkejut sekali, ketika ia melirik, tampak sebuah
bayangan manusia dengan sangat cepat sekali berlari
mendatang, dengan cepat dia segera dapat melihat bahwa
orang itu tak lain dan tak bukan adalah pemimpin dari empat
iblis sakti, Toan Bok Ci Jien adanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Begitu Toan Bok Cie Jien tiba diatas puncak gunung itu,
dengan sangat terkejut sekali dia memandang sekejap kearah
Kong Beng Sang.
Ouw Yang Bu Kie serta Chang Sun Loei bukanlah seorang
yang sangat bodoh, dia tahu Kong Bang Sang telah tak dapat
tertolong lagi, kedua tangan dari kedua orang itu segera
melepaskan dan membiarkan tubuh Kong Beng Sang rubuh
keatas tanah.
oooXooo
Pak Leng Sianseng tampak Toan Bok Cie Jien pun
memunculkan dirinya ditempat itu, dari matanya
memancarkan suatu sinar yang sangat tawar sekali, sedang
pada mulutnya pun tersungging suatu senyuman dingin,
tubuhnya segera berkelebat dan memimpin para jago lainnya
menerjang kearah istana Hiat Kong To.
Toan Bok Ci Jien ragu2 sejenak tapi kemudian diapun ikut
orang lainnya menerjang kearah istana.
Suara suitan serta suara genta itu makin lama makin
mendekat, didalam sekejap mata saja kesembilan orang itu
telah menerjang hingga sangat dekat sekali dengan istana.
ooooooo

Bab 31 TIGA IBLIS DARI PULAU HIAT KOANG TO


Pada saat kesembilan orang itu menerjang makin dekat
dengan istana tersebut, mendadak suara dari genta itu
berhenti.
Pek Leng Siansengpun segera menghentikan langkah
kakinya, dan memandang keadaan situasi disekitar tempat itu,
begitu dia mendengar suara genta tersebut berhenti berbunyi,
segera dia mengetahui bahwa pihak orang2 pulau Hiat Koang
To memangnya mempunyai niat untuk memancing kesembilan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

orang itu datang kemari, tetapi kalau memangnya telah


datang kemari laluakan berbuat apa ?
Sang Kwan Yu dengan dingin mendengus, kepada Pak Leng
Sianseng ujarnya. "Kalau memangnya telah datang kemari,
mengapa tidak menerjang kedalam sekalian, orang-orang dari
pihak kita ini telah banyak. apakah boleh dikata kita harus
merasa takut kepada orang-orang dari pulau Hiat Koang To ini
sekalipun dengan tiga Iblis sakti ?"
Sambil berkata dia menggerakan kakinya dengan langkah
yang lebar memimpin yang lain terlebih dahulu berjalan masuk
kedalam istana. Boen ching sekalianpun tanpa terasa ikut
berjalan masuk kedalam.
Didalam hati sekalipun Sang Kwan Yu sedikit merasa
sangat takut, tetapi ketika terpikir olehnya bahwa orang-orang
yang berjalan dibelakang tubuhnya saat ini seluruhnya
merupakan jago-jago berkepandaian tinggi yang telah
menggetarkan seluruh dunia kangouw.
Kini, dirinyapun dapat memimpin mereka semua tanpa
terasa hatinya sedikit menjadi sangat bangga. Dengan langkah
yang lebar dia berjalan masuk kedalam istana, dia
melancarkan satu kali serangan hebat kearah pintu besi yang
tertutup rapat itu, terdengar suara yang sangat nyaring, pintu
besi itu segera terbuka kesamping dan nampaklah seluruh
wajah dari isi dalam istana tersebut.
DILUAR istana sekalipun telah mendekati siang hari, tetapi
didalam ruangan istana tersebut bahkan sebaliknya sangat
gelap sekali.
Sinar tajam yang sangat samar-samar memancar keluar
dari patung area yang sangat besar, ditengah ruangan istana
itu, tingginya kira-kira dua puluh kaki, wajahnya sangat tajam
sekali, entah dewa apakah itu.
Mendadak diri mulut patung dewa itu meluncur turun
seekor laba2 raksasa, kaki dari laba- laba raksasa itu kurang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

lebih sepanjang satu kaki, didalam hatinya diam2 merasa


sangat terperanjat.
Sang Kwan Yu yang berjalan sendirian dipaling depan
tampak laba2 raksasa yaag demikian besarnya itu, dalam
hatinya menjadi sangat terkejut sekali.
Tubuh dari laba-laba raksasa itu sekalipun sangat besar,
tapi gerakannya terasa sangat gesit dan lincah. Sedikit
meloncatkan diri saja, tubuhnya dengan membawa seutas
serat laba2nya meluncur naik ke atas ruangan istana, di dalam
sekejap mata saja dia telah membuat sarang laba2 yang
sangat besar sekali.
Kesembilan orang itu telah masuk kedalam pintu besar,
begitu tampak keadaan seperti hal itu, ternyata tak
seorangpun yang tahu harus berbuat bagaimana baiknya.
Laba-laba raksasa itu setelah membuat sarang laba2nya
yang sangat besar itu, segera memutarkan tubuhnya
memandang kesembilan orang itu. Sang Kwan Yu nampak
wajah dari laba2 raksasa itu sangat mengerikan sekali,
didalam hatinya tanpa terasa menjadi tertegun, dan
mengundurkan dirinya satu langkah kebelakang.
Pedang Cing Hong Kiam yang tersoren dipinggang Boen
ching segera dicabut keluar dari sarungnya, dengan sekuat
tenaga dan mengandalkan pula ketajaman dari pedangnya,
dengan keras dia mematahkan rantai Kioe Thian Han Lian
yang melibat diri Sang Kwan Yu.
Begitu pedang pusaka tersebut mengenai rantai Kioe Thian
Han Lian tersebut terdengar suara yang sangat nyaring, rantai
tersebut ternyata telah patah menjadi dua bagian, dalam hati
Sang Kwan Yu menjadi sangat girang sekali, tetapi pada saat
ini laba2 raksasa itu dengan membawa serat labanya dengan
kecepatan yang sangat tinggi menerjang kearah tubuh Sang
Kwan Yu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sang Kwan Yu menjadi sangat terkejut, tangannya


menyambar rantai Kioe Thian Lian tersebut dan disapukan
kearah laba2 raksasa itu dengan hebatnya.
Tubuh dari laba-laba raksasa itu segera melingkar, sebuah
kakinya yang panjang menempel kepundak dari Sang Kwan
Yu. Sang Kwan Yu menjadi sangat terkejut bercampur gusar,
tangannya membalik melancarkan serangan kearah kaki dari
laba2 raksasa itu.
Laba-laba raksasa itu segera melayang naik ke atas,
didalam hati Boen ching menjadi sangat gusar sekali, dengan
parlahan dia bersuit tubuhnya bagalkan kilat yang menyambar
dengan cepat melayang naik keatas dan mengejar kearah
laba-laba raksasa itu, pedang Cing Hong Kiam yang dicekal
ditangan kanannya segera digerakan kearah luar menyapu
ketengah sepasang mata dari laba-laba raksasa itu.
Baru saja pedang panjang Boen ching disapukan kearah
depan, dia segera merasakan, dari samping tubuhnya
menyambar suatu serangan yang sangat hebat sekali,
walaupun dia baru saja mengundurkan diri dari perguruan
tidak lebih dari satu tahunan, tetapi pengalaman pertempuran
sangat banyak yang dialaminya, telah menambah
pengalamannya, begitu serangan yang hebat itu menyambar
ke tubuhnya, segera dia merasa bahwa kepandaian silat dari
orang itu sangat tinggi sekali, dan dia tak mungkinakan dapat
melawannya dengan mudah, dengan cepat dia menarik
kembali pedangnya dan melayang turun keatas tanah.
Begitu tubuhnya mencapai diatas tanah segera dia
menolehkan kepadanya memandang orang itu, ternyata tak
lain tak bukan adalah kakek tua berbaju merah yang tadi
membekong Sang Kwan Yu, Miauw Bie Tek.
Sepasang alis Boen ching berkerut, dia mempunyai niat
untuk sekali lagi melancarkan serangan dengan pedangnya
menerjang kearah kakek tua itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Laba-laba raksasa itu setelah menarik kembali keenam


kakinya, dengan sangat ringan sekali melorot turun keatas
puncak Miauw Bie Tek. bagaikan hal itu merupakan urusan
yang sangat biasa sekali.
Tangan dari Miauw Bie Tek segera digerak-gerakan,
tampak keenam kaki dari laba2 raksasa itu diulurkan keluar
dan dengan cepat meluncur naik keatas ruangan lagi. Pak
Leng sianseng dengan tawar tersenyum, ujarnya .
"Kalian orang-orang dari pulau Hiat Koang To ternyata
berani merebut ketujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian
Jan Shu itu, mengapa tidak berani juga untuk bertemu dengan
wajah kalian yang asli ??-" Sahut Miauw Bie Tek dengan
sangat dingin sekali.
"Kalian seluruhnya ternyata berani datang ketempat ini,
selain Boen ching seorang, lainnya akan menerima hukuman
mati".
Boen ching menjadi tertegun, dia tertawa menghina,
kepada Miauw Bie Tek ujarnya.
"omonganmu sungguh sangat berat sekali, kalian mengapa
tidak menghukum mati aku sekalian ??".
Miauw Bie Tek dengan sangat dingin sekali memandang
sekejap kearah Boen-Ching, sepatah katapun tak diucapkan
keluar, cuma bersiap hendak mengundurkan dirinya.
Tubuh dari Sang Kwan Yu segera berkelebat menghalangi
perjalanan pergi dari Miauw Bie Tek, sambil tertawa ringan
ujarnya.
"Kau tadi dengan sangat mudah sekali dapat pergi, kini kau
ingin pergi lagi, aku kira tak demikian mudah nya"
Pada wajah dari Miauw Bie Te-k segera timbul suatu
senyuman yang sangat kejam dan licik sekali. tubuhnya
bagalkan kilat cepatnya menerjang kedepan, bersamaan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

waktunya terdengar suara yang sangat nyaring sekali, sebuah


bendayang sangat berat, jatuh keatas tanah.
Boen ching sekalian menjadi sangat terkejut sekali, tak
sempat untuk menahan Miauw Be Tek lagi, bersama-sama
mengundurkan dirinya kebelakang.
Sang Kwan Yu menjadi tertegun, pada saat dia hendak
menghindarkan dirinya lagi telah terlambat Boen ching
sekalian setelah berhasil menghindarkan dirinya, ketika
memandang ke tempat itu tampak sebuah genta yang sangat
besar sekali telah menutupi seluruh tubuh dari Sang Kwan Yu
didalam genta tersebut. Miauw Bie Tek tertawa dingin,
ujarnya.
"Demikianlah caranya aku menghukum mati setiap
musuhku"
Perkataannya baru saja selesai diucapkan, dari sebelah kiri
terlihat sebuah palu besi yang besar jatuh kebawah, dan
dengan tepat mengenai genta tersebut, segera terdengar
genta itu mengeluarkan suara yang sangat berat sekali.
Boen ching sekalian yang tampakakan hal itu, didalam
hatinya merasa sangat terperanjat sekali mereka segera
terpikir sebab-sebab kematian dari Kong Beng Sang, mungkin
sekali dikarenakan demikian pula bahkan tak dapat diragukan
lagi.
Boen ching merasa sangnt terkejut bercampur gusar,
tubuhnya segera melayang bagaikan kilat cepatnya menubruk
kearah genta yang sangat besar itu, pedang Cing Hong
Kiamnya disabetkan dan memotong kearah genta besar itu.
Tidak menanti Miauw Bie Tek turun tangan mencegahnya,
Pak Leng Sianseng segera turun tangan menyerang kearah
Miauw Bie Tek.
Miauw Bie Tek tertawa dingin, tubuhnya berkelebat dan
mengundurkan diri untuk melarikan dirinya. Pak Leng
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sianseng tak berani dengan sembarangan meninggalkan


orang-orang lain, terpaksa menghentikaa langkahnya untuk
pergi mengejar.
Pedang Cing Hong Kiam dari Boen ching yang ditusukkan
keluar baru saja menempel pada genta raksasa itu, dia
merasakan bahwa getaran dari genta itu terlalu lihay sekali,
tusukan pedangnya baru saja mengenai genta itu tak nyana
ternyata dapat bergetar dengan sangat hebat sekali, sedang
genta raksasa itu pun hanya terpotong sedikit pada ujungnya
saja.
Genta raksasa itu sekali lagi mengeluarkan suara yang
berat, pedang Cing Hong Kiam di tangan Boen ching dengan
megikuti keadaan tersebut menyabet keluar lagi ke arah palu
dari genta besar itu, pada saat pedang tersebut dengan
sangat hebat menyambar terlihat pula dari genta itu telah
berhasil dibabat putus menjadi dua bagian-
Tubuhnya dengan cepat membalik, pedang Cing Hong
Kiamnya segera ditusukkan kedalam genta, pada saat dia
mengerahkan tenaga dalamnya genta raksasa tersebut segera
terbelah menjadi dua bagian-
Sang Kwan Yu telah jatuh pingsan didalam genta itu,
wajahnya sangat pucat sekali, sedang dari mulutnya
memancar keluar darah segar, ke delapan orang itu begitu
melihat keadaan yang mengerikan tersebut tanpa terasa
menjadi ngeri.
Dengan tangan jahat yang dilakukan MiauBe Tek tadi,
kiranya tak perduli siapapun yang berhasil membinasakan dia,
juga sukar sekali untuk meloloskan diri dari bahaya seperti
yang dialami oleh Sang Kwan Yu ini, entah tiga iblis dari pulau
Hiat Kong To ini masihakan menggunakan cara kejam apa
lainnya.
Pak Leng sianseng segera membimbing Sang Kwan Yu
keluar dari dalam genta besar itu, dan mengurut jalan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

darahnya, wajahnya berubah menjadi sangat serius sekali,


ujarnya kemudian-
"Dia telah menderita luka dalam yang sangat parah sekali,
kukira dia sama sekali takkan sanggup untuk bergebrak
dengan orang lain lagi."
Seluruh jago menjadi termenung berpikir keras, iblis dari
selatan ini sekalipun merupakan orang dari aliran sesat tapi
pada saat ini seluruhnya bekerja sama untuk menghadapi
orang2 dari pulau Hiat Koang To ini, kepandaian silatnya
sangat tinggi sekali, kemungkinan sekali dapat membantu
seluruh orang ini hari, ternyata dapat menjadi sedemikian
rupa, sekalipun tak ada hubungannya sama sekali dengan
mereka, tapi merekapun tak dapat kalau tak merasakan akan
hal itu.
Toan Bok Cie Jien dengan keras mendengus, tangan
kanannya diayunkan, gentong araknya bagaikan panah yang
lepas dari busurnya dengan sangat cepat sekali meluncur
kearah patung dewa aneh itu, terdengar suara yang sangat
nyaring sekali, patung dewa aneh itu segera terlihat sebuah
lubang yang sangat besar sekali. Kemudian ujarnya.
"Kini terpaksa hanya meninggalkan dia ditempat ini saja,
sedang kitapun harus masuk kedalam untuk mencari orang-
orang dari pulau Hiat Koang To ini."
Sambil berkata dia berjalan masuk kedalam ruangan istana
tersebut^
Dari dalam ruangan istana mendadak berkelebat seorang
kakek tua yang wajahnya sangat hitam sekali, memandang
kearah delapan orang itu.
Pek Leng Sianseng segera memandang keadaan sekitar
tempat itu, sekalipun dia merasa bahwa kekuatan dari pihak
dirinya tidak terlalu kuat, tetapi terpaksa diapun berjalan
kedepan dan berkata pada orang itu, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Silahkan Tocu dari pulau Hiat Koang To ini keluar untuk


berbicara "
Kakek tua berwajah hitam itu tertawa dingin, sepasang
tangannya dirangkap didepan dada,, kepada Pak Leng
Sianseng ujarnya.
"Kau ingin bertemu dengan Tocu, silahkan untuk menerima
tiga pukulan dari aku Miauw Be Hua"
Wajah dari Pak leng Sian seng berubah menjadi sangat
dingin sekali, dengan sangat gusar sekali dia melancarkan
serangan hebat ke arah tubuh Miauw Bie Hua.
Telapak tangan dari kedua orang itu segera bertemu, dan
terasa angin tajam menyambar, masing-masing mundur ke
belakang satu tindak.
Pak Leng sian seng menjadi sangat terkejut sekali, dia yang
selalu merasa bahwa dirinya merupakan jago berkepandaian
tinggi dari daerah Tionggoan, sekalipun Lam Yu mencari dia
untuk bertanding, dia selalu menghindarkan diri dan tidak
ingin untuk bergebrak dengan pihak lawan, sebenarnya
didalamnya mengandung maksud memandang rendah
terhadap Sang Kwan Yu.
Kini begitu bertemu dengan Miauw Bie Hui ternyata dia
tidak berhasil untuk mendapatkan kemenangan, didalam
hatinya bukan saja merasa sangat terkejut sekali, bahkan dari
dalam hatinya segera timbul suatu rasa yang berdesir kalau
demikian halnya kemungkinan sekali apa bila Miauw Bie Hua
melancarkan serangannya tak ada seorang pun dari para jago
dari daerah Tionggoan yang hadir ditempat ini dapat
menerima pukulan tersebut.
Sekalipun didalam hatinya merasa sangat terkejut sekali,
tetapi dalam hati Miauw Bie Hua jauh merasa lebih terkejut
lagi, dia selalu mengira kalau dirinya dapat menguasai seluruh
dunia kangouw, sungguh tak terkira kalau dia ternyata hanya
seimbang dengan Pak leng Sianseng.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kedua orang itu saling berhadap-hadapan dan saling


memandang tajam kearah pihak musuhnya, MiawBe Hua
mendengus dengan sangat dingin, sekali lagi dengan sekuat
tenaga dia melancarkan serangan hebat, Pak leng Sian
sengpun segera bersuit nyaring, kali ini kedua pihak sekuat
tenaga melancarkan serangannya, terdengar suara bentrokan
yang sangat dahsyat Pak Leng Sianseng dengan wajah yang
berubah sangat merah sekali terdesak mundur setengah
tindak mundur ke belakang.
Miauw Bie Hua setelah menenangkan pikirannya, sejenak
pada wajahnya segera timbul suatu senyuman mengejek,
dengan perlahan-lahan ujarnya. "Kalian orang-orang ini
seluruhnya akan terkubur ditempat ini "
Hawa gusar didalam hati Boen ching segera memuncak, dia
memasukkan kembali pedang panjangnya kedalam sarung,
tubuhnya melayang dan menghadang Miauw Bie Hua.
Miauw Bie Hua dengan dingin mendengus. sebuah telapak
tangannya melancarkan serangan menghantam dada Boen
ching.
Tubuh Boen ching segera berkelebat menghindar, sekaligus
dia melancarkan tujuh kali tendangan hebat, dan mengancam
jalan darah penting diseluruh tubuh Miauw Bie Hua.
Miauw Bie Hua dengan dingin tertawa panjang, dari
serangan telapak tangan segera berubah menjadi serangan
cakar maut mencekal ke arah sepasang kaki Boen ching yang
sedang melancarkan serangan tendangan, tubuh Boen ching
segera berputar dan melancarkan jurus "Thien Tokan Kun"
atau menjungkir balikkan bumi dari ilmu Thay Thien Kioe Sih.
Miauw Bie Hua untuk sesaat memandang ringan kepada
musuhnya, segera dia berhasil dikuasai, pada saat tangan
Boen ching digetarkan tubuh Miauw Bie Hua segera dijungkir
balik keatas tanah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dalam hati Pak Lang sianseng segera menjadi berat,


kepandaian silat dari Boen ching ternyata demikian anehnya,
tenaga dalam dari MiauBe Hua jauh lebih tinggi satu tingkat
dari dirinyapun ternyata masih berhasil dilempar keluar,
sekalipun pada saat menyerang kearah musuh, pihak musuh
tidak bersiap sedia, tetapi hal inipun dapat dikata sangat aneh
sekali.
Hanyalah dengan demikian kemungkinan sekali terhadap
diri Boen ching sebaliknya malah tidak menguntungkan-
Miauw Bie Hua setelah berhasil bangkit berdiri, dengan
tajam dia memandang kearah Boen ching sedang Boen ching
sendiri, dia sadar bahwa dirinya tak mungkin dapat mencapai
kemenangan, dia tidak berani untuk melancarkan serangan
lagi, dengan perlahan-lahan dia mencabut keluar pedang
Ching Hong Kiamnya, dan membuat setengah lingkaran
ditengah udara. Miauw Bie Hua termenung sejenak. kemudian
dengan tawar tanyanya kepada Boen ching. "Kaukah yang
disebut sebagai Boen ching??"
Sinar mata dari Boen ching berkelebat memandang
keadaan disekeliling tempat itu, sambil tertawa kemudian
sahutnya. "Tidak salah"
MiauwBo Hut dengan sangat tawar sekali memandang dia
sekejap. dengan perlahan ujarnya lagi.
"orang-orang ini seluruhnya harus di bunuh mati
semuanya, dan tinggal kau seorang saja, asalkan kau masih
berada ditempat ini, para jago diri daerah Tionggoan pastilah
akan mengalir datang ke pulau ini juga " Boen ching tertawa
dingin, ujarnya:
"Hanya mengandalkan pulau Hiat Koang To inikah kau
hendak menangkap diriku?"
Pada wajah Miauw Bie Hua segera tampil sebuah senyuman
yang sangat dingin, dia menyapu sekejap kearah orang-orang
yang berada di tempat itu, mendadak tubuhnya meloncat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

keatas, secepat kilat berturut-turut melancarkan sepuluh kali


serangan hebat dan menyerang keseluruh jago yang hadir
ditempat itu.
Wajah dari para jago segera berubah hebat, nyali dari
Miauw Bie Hua ini sungguh sangat besar sekali, ternyata
berani dengan demikian memandang ringan terhadap delapan
orang, bahkan melancarkan serangan sekaligus menyerang
kearah delapan orang itu.
Masing-masing segera dengan sekuat tenaga menerima
pukulan yang dilancarkan kearah mereka, Boen ching dengan
nyaring bersiul panjang, pedang cing Hong Kiamnya bagaikan
kilat yang sedang menyambar dan balik nenyerang kearah
Miauw Bie Hua, sedang ilmu pedang "Hong Loei Chiet Kiam"
pun dilancarkan keluar, terdengar suara guntur yang
menyambar-nyambar dengan dahsyatnya.
Tubuh Miauw Bie Hua segera melayang mundur
kebelakang, Boen ching pun segera menarik pedangnya dan
tidak mengejar terus kearahnya.
MiawBe Hua dengan tajam memandang tajam sekejap
kearah Boen ching, kemudian sinar matanya beralih
memandang kearah tujuh orang lainnya.
Pak Leng Sianseng tidak mengetahui didalam hati Miauw
Bie Hua kini sedang memikirkan apa?, dengan diam-diam dia
mengadakan persiapan.
Boen ching pun dengan mencekal pedangnya berdiri tegak.
dia terhadap pandangan tajam dan sinar mata Miauw Bie Hua
sedikit merasa takut, dia tidak mengetahui Miauw Bie Hua
memandang secara demikian kearahnya itu mempunyai arti
apa, masih ada lagi dia ingin mengetahui Miauw Bie Hua kini
sebenarnya sedang memikirkan tentang urusan apa?"
Mendadak Miauw Bie Hua tertawa dengan sangat anehnya,
tubuhnya berkelebat dan melayang masuk kedalam ruangan
istana.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching meloncatkan tubuhnya bersiap-2 hendak


mengejar, mendadak terdengar suara tertawa yang sangat
nyaring sekali bagaikan bertalunya genta berkumandang
datang dengan hebatnya, suara tersebut membuat seluruh
ruangan istana menjadi bergetar tak henti-hentinya.
Sebuah bayangan manusia berkelebat melayang masuk
kedalam ruangan istana dan muncul dihadapan beberapa
orang itu.
Begitu orang tersebut menampakkan dirinya, disekeliling
ruangan istana itu berkelebat berpuluh-puluh bayangan
merah, tampak berpuluh-2 bayangan merah itu dengan
memakai topeng yang sangat aneh sekali bermunculan
ditempat itu, dan mengepung rapat-rapat Boen ching sekalian-
Seluruh jago didalam hatinya merasa sangat terkejut sekali,
dengan demikian kiranya situasi bagi mereka semua sedikit
tidak menguntungkan-
Dihadapannya muncullah seorang kakek tua yang
mempunyai bentuk tubuh yang sangat tinggi besar, wajahnya
putih dan wajahnya diliputi oleh senyum yang ramah, tetapi
pada tubuhnya diapun memakai buju berwarna merah darah.
ooo
WAJAH dari kakek tua berbaju merah darah itu sangat
ramah sekali, jika dibandingkan dengan kedua orang
sebelumnya sangat berbeda.
Tetapi hal ini malah sebaliknya membuat hati Boen ching
sekalian menjadi bergetar, tidak usah ditanya segera dapat
diketahui kalau orang ini pastilah tocu dari pulau Hiat Koang
To ini, dan pada waktu itu pernah diusir dari daerah
Tionggoan oleh Thian Jan Shu, Miauw Bie Fang adanya.
Disaat itu Miauw Bie Fang memasuki daerah Tionggoan
telah membuat seluruh jago didalam dunia kangouw menjadi
tergetar hatinya, baru setelah menampilkan diri memukul
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

rubuh, dia melarikan dirinya pulang kepulau Hiat Koang To,


sedangkan urusan itu telah lewat berpuluh-puluh tahun
lamanya, Thian Jan Shu pun telah binasa, kini Miauw Bie Fang
munculkan dirinya lagi didalam Bulim, kiranya sangat sukar
sekali mencari orang yang dapat melawan dirinya.
Setelah Miauw Bie Fang munculkan diri, sinar matanya
menyapu sekejap kearah Boen ching sekalian, dengan
perlahan dia membuka mulut, ujarnya.
"Apakah kalian datang kemari ini dikarenakan hioloo2 kuno
peninggalan Thian Jan Shu?"
Pada saat itu berbicara sekalipun wajahnya menampilkan
suatu senyuman yang ramah, tetapi begitu berbicara tentang
hal pokok. membuat orang-orang yang berada disana
merasakan suatu perasaan yang tegang sekali.
Pak Leng Sianseng memandang sekejap kearah
sekelilingnya, kemudian ujarnya.
"Kami datang kemari memangnya sebagian dikarenakan
ketujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu ?"
Miauw Bie Fang dengan perlahan menganggukkan
kepalanya, sambil tersenyum ujarnya. "Sedang bagian yang
lain mengenai apa? ?"
Pak Leng Sianseng tampak pada waktu Miauw Bie Fang
berbicara sangat memandang ringan sekali, bagaikan sama
sekali dia tidak memandang sebelah matapun kepada dirinya,
didalam hatinya tanpa terasa menjadi sangat gusar sekali,
pikirnya.
"Sekalipun kepandaian silat yang kau miliki sangat tinggi
sekali, juga tidak mungkin kalau demikian sombongnya"
Tetapi Miauw Bie Fang berbicara sambil tersenyum, dia
sudah tentu tak mau sampai kehilangan kedudukannya,
dengan tawar sahutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Bagian ini baru dapat diutarakan apabila bagian yang


pertama ini telah diselesaikan."
Dia berhenti sejenak. lalu lanjutnya lagi.
"Miauw Tocu, mengapa menyuruh orang yang demikian
banyak menyambut kedatangan kami ? mungkin masih ada
persiapan lainnya ?" Miauw Bie Fang tertawa, ujarnya.
"Sudah tentu mereka datang untuk menyambut
kedatangan kalian kemari. Tetapi selain untuk menyambut
kedatangan kalian, masih mengharapkan beberapa orang dari
saudara sekalian mau tinggal di pulau Hiat koang To ini untuk
selamanya "
Toan Bok Ci Jien menjadi sangat gusar sekali, dia tertawa
dingin, tubuhnya meloncat melayang ke angkasa dan ber-
turut2 melancarkan tujuh kali serangan hebat ke arah tubuh
Miauw Bie Fang.
Sepasang mata Miauw Bie Fang mendadak memancarkan
sinar yang sangat aneh sekali, dia tertawa terbahak-bahak,
tangan kanannya digerakkan ke depan menyambut serangan
dari Toan Bok Ci Jien itu, sedang tubuhnya dengan meminjam
tenaga pukulan tersebut menerjang masuk kedalam tengah
orang-orang itu.
Boen ching tidak mengetahui kalau Miauw Bie Fang itu
hendak berbuat apa, pedang Ceng Hong Kiam ditangannya
bersamaan waktunya sekali menusuk ke depan, dengan
menggunakan jurus "Cie Tian Yun You" atau jari menunjuk
asap mega menghalangi gerakan dari Miauw Bie Fang untuk
maju kedepan.
Boen ching tampak Toan Bok Ci Jien dengan sangat mudah
sekali dapat dilempar pergi oleh Miauw Bie Fang, didalam
hatinya merasa sangat terkejut sekali, tubuhnya dengan cepat
sekali berputar setengah lingkaran, sedang pedang cing Hong
Kiamnya menusuk kepunggung Miaw Be Fang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tubuh dari Miauw Bie Fang menghindar ke samping


dengan sangat cepat sekali, ternyata tusukan yang
dilancarkan oleh Boen ching ini tak mencapai pada
sasarannya.
Pak Leng Sianseng, serta Ouw Yang Bu Kie sekalipun
segera bersama-sama mengepung Miauw Bie Fang ditengah.
Bentuk tubuh dari Miauw Bie Fang walaupun sangat tinggi
besar, tetapi ternyata sangat lincah dan gesit sekali, tubuhnya
segera berkelebat, sedang secara diam2 dia segera
mengerahkan tenaga dalamnya ke telapak tangannnya, dia
telah berhasil mendesak mundur sebagian dari orang2.
Boen ching yang nampak serangannya tidak mencapai
sasaran, dan tampaknya pula gerakan dari Miauw Bie Fang ini
bagaikan seekor harimau buas, didalam hatinya diam-diam
merasa agak terperanjat, segera tubuhnya berkelebat
mengejar kearahnya. Pedang Cing Hong Kiamnya
memancarkan sinar terang yang berkilauan, menusuk dari
belakang batok kepala Miauw Bie Fang.
Wajah dari Miauw Bie Fang masih tetap menampilkan suatu
senyuman yang ramah, tangannya segera disambar keluar
mematahkan serangan pedang yang dilancarkan oleh Bwee
Glok, sedang tangan kanannya tak berdaya lagi.
Boen ching yang nampakakan hal ini menjadi sangat
terkejut sekali, kiranya Miauw Bie Fang bertujuan hendak
menghadapi Bwee Giok. mencekal pergelangan tangan
kanannya.
Sepasang matanya segera memancarkan sinar berapi-api,
dengan amat gusar dia memekik panjang, pedang Cing Hong
Kiamnya dengan menggunakan jurus "Kiam Coan Thian Hweo"
menerjang kearah tubuh Miauw Bie Fang.
Miauw Bie Fang agaknya terhadap jurus2 pedang yang
dilancarkan oleh Boen ching itu, sangat hafal sekali, dia
menoleh kepalanya pun tidak. dengan cepat dia menarik
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tubuh Bwee Giok. dan dengan tepat sekali dia menghalangan


serangan pedang yang dilancarkan Boen ching itu.
Pada saat ini Boen ching merasa sangat gusar bercampur
cemas, hanyalah terhadap Miauw Bie Fang dia tak dapat
berbuat apa-apa.
Terpaksa dia menarik kembali pedang cing Hong Kiamnya,
Lam Hay Coei Hong tampak Bwee Giok tertawan musuh,
dengan sangat gusar dia membentak nyaring, pedang
panjangnya ditusukkan keluar menyerang punggung dari
Miauw Bie Fang.
Tangan kanan dari Miauw Bie Pang segera berkelebat
menotok jalan darah dari Bwee Giok dan dikempitnya dibawah
ketiaknya, terhadap serangan pedang yang dilancarkan oleh
Tie Liok Yun itu sedikitpun dia tidak menggubris.
Tie Liok Yun nampak hal ini menjadi sangat gusar sekali,
pedang panjangnya digetarkan dan berganti menyerang ke
belakang batok kepala dari Miauw Bie Fang.
Pada saat ini, Pak Lian sianseng dengan ketiga orang iblis
saktipun telah turun tangan lagi menghalangi perjalanan pergi
dari Miauw Bie Fang.
Terdengar Miauw Bie Fang tertawa terbahak-bahak. seluruh
tubuhnya mendadak muncul suatu warna merah darah yang
sangat tajam sekali, membuat seluruh serangan yang
dilancarkan oleh kelima orang itu tergetar kembali. .
Pak Lang Sianseng nampak hal ini menjadi sangat terkejut
sekali, kiranya ilmu Hiat Mo Kang yang dilatih oleh Miaw Be
Fang telah mencapaipada taraf kesempurnaan, pada saat ini
jago-jago dariBulim yang berhasil melatih ilmu khiekang ini
selain Thian Jan Shu waktu itu, tak ada orang lain yang dapat
melatih ilmu setinggi itu.
Kini nampak Miauw Bie Fang ternyata telah berhasil melatih
ilmu Khie-kang bahkan dengan hawa khiekangnya dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

melindungi seluruh tubuhnya, didalam hatinya terasa berdesir,


urusan hari ini agaknya lebih banyak kalah dartipada
kesempatan untuk menang.
Miauw Bie Fang setelah menggetarkan seluruh serangan
yang dilancarkan oleh Pak Leng Sianseng itu, pada ketika itu
juga pedang Cing hong Kiam telah menyabar datang, diantara
suara menyambarnya angin dan geledek, ilmu pedang "Hong
Loei Chiet Kiam" telah dikerahkan, dan menerjang kearah
Miauw Bie Fang.
Diantara suara besar sangat nyaring itu Miauw Bie Fang
telah melancarkan ilmu "Hiat Mo Kang"nya terdengar suara
benturan yang nyaring, telah berhasil menggetarkan pedang
panjang ditangan Boen ching sehingga melayang ketengah
udara.
Boen ching merasa sangat gusar sekali, dia tidak pernah
menyangka kalau tenaga dalam yang dimiliki Miauw Bie Fang
itu ternyata dapat demikian tingginya, tubuhnya segera
melayang mencekal kembali pedang cing Hong Kiamnya.
Pada saat itu Miauw Be Fang telah meninggalkan tempat
itu, Boen ching dengan keras membentak. tubuhnya berputar
di tengah udara, dengan mengerahkan gerakan tubuh Shen
Au Ban Li" tubuhnya melesat mengejar kearah Miauw Bie
Fang.
orang-orang berbaju merah yang berdiri disekeliling tempat
itu tampak Boen ching melayangkan tubuhnya mengejar
kearah Miauw Bie-Fang, segera memisahkan dirinya
kesamping dan membiarkan, Boen ching masih mendengar
suara bentakan gusar dari Toan Bok Cie Jien Sekalian, tetapi
dia sekarang tak mungkin akan membalikkan tubuhnya
kembali sekalipun didalam hatinya mempunyai keinginan
demikian, tetapi dia tetap mengejar kearah Miauw Bie Fang.
Mendadak tubuh Miauw Be Fang berhenti bergerak, Boen
ching dengan Cepat mengejar datang, sedang pedang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

panjangnya dengan disertai angin tajam menerjang ke


arahnya.
Miaw Be Fang tertawa terbahak-bahak. segera dia
menggerakkan tangannya menyambut datangnya serangan
tersebut, di dalam sekejap mata saja kedua orang itu telah
saling serang menyerang sebanyak sepuluh jurus lebih, sekali
lagi Miauw Be Fang dengan menggerakkan ilmu Hiat
Mokangnya mendesak pergi pedang yang mengancam
tubuhnya.
Tubuh Boen ching segera melayang turun ke atas tanah,
dengan gusar dia berdiri tegak dan memandang tajam kearah
Miauw Be Fang. Miauw Be Fang tertawa, kepada Boen ching
ujarnya.
"Pada saat ini diseluruh dunia kangouw, kau merupakan
lawan tangguh dariku, sekarang jika dilihat dari keadaan
sekarang ini tak mungkin akan terjadi, tetapi kemudian hari
pastilah akan terjadi juga , hanyalah aku sekarang tak dapat
membunuh dirimu"
Dengan sangat gusar bentak Boen ching. "cepat kau
lepaskan nona Bwee keatas tanah"
Miauw Be Fang tertawa tawar, dia memandang sekejap
kekanan kirinya, kemudian ujarnya.
"Aku menawan dirinya juga tak ada gunanya sama sekali,
sudah tentu aku akan melepaskan dirinya."
Boen ching dengan dingin mendengus, sedang panjangnya
dengan perlahan-lahan diangkat keatas, bersiap untuk sekali
lagi melancarkan serangan hebat kaarahnya. Miauw Be Fang
memandang sekejap kearah Boen ching, kemudian ujarnya
lagi. .
"Kau ingin menggunakan ilmu pedang Hong Loei chiet Kiam
itu untuk menghadapi diriku, tetapi tenaga dalam yang kau
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

miliki belumlah Cukup, sekalipun ilmu pedang Hong Loei chiet


Kiam itu sangat hebat sekali lalu apa gunanya?"
Boen ching mengerutkan alisnya, dan bersiap untuk
melancarkan serangan-Tiba-tiba ujar Miaw Be Fang dengan
perlahan. "Ikutilah aku kemari"
Sehabis berkata tubuhnya berkelebat dan balikkan
tubuhnya lari kearah belakang.
Di dalam hati Boen ching penuh diliputi keragu-raguan,
tetapipada saat ini dia mau tak mau terpaksa harus pergi
mengejarnya, dia tidak mengetahui sebenarnya Miauw Be
Fang ini hendak membawa dirinya kemana, dia sambil
menyimpan kembali pedangnya, tubuhnya segera berkelebat
mengejar Miauw Be Fang.
Dua buah bayangan manusia dengan sangat cepat sekali
bagaikan sambaran kilat menerjang kearah belakang istana.
Tubuhnya Boen ching yang berada satu kaki dibelakang
tubuh Miauw Be Fang, dengan sangat tajam sakali dia
memandang kearahnya, dimana dia mengempit tubuh dari
Bwee Giok entah bagaimana keadaan dari Bwee Giok saat ini.
Kedua orang itu berlari sangat Cepatnya menuju kelain
ruangan istana, ditengah ruangan itupun terdapat sebuah
patung dewa yang aneh sekali bentuknya tetapi jauh lebih
keCil jika di bandingkan dengan patung yang berada
diruangan luar.
Miauw Be Fang tertawa nyaring mendadak dia
melemparkan tubuh dari Bwee Giok masuk kedalam mulut dari
patung dewa tersebut.
Boen ching yang tampak akan hal ini menjadi sangat
terkejut sekali, dia masih teringat akan wajah dari laba2
raksasa yang sangat menakutkan itu, pedang ching Hong
Kiamnya dengan disertai suatu sinar panjang yang sangat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

lihay sekali menyapu kearah tubuh Miauw Be Fang. Miauw Be


Fang tertawa besar, ujarnya.
"Kau berlegalah hatimu, aku tak mungkin akan melukai
dirinya"
Boen ching dengan sangat gusar sekali tetap melancarkan
serangannya, tetapi Miauw Be Fang bagaikan sedikitpun tidak
pernah merasanya, dengan tertawa besar ujarnya: "Apa bila
aku menginginkan kau binasa juga tak perlu untuk menanti
hingga saat ini."
Boen ching berturut-turut melancarkan berpuluh2 kali
serangan pedang tetapi semuanya tak satupun yang mencapai
pada sasarannya, tiba-tiba tubuh dari Miauw Be Fang
berkelebat, pada saat tangannya diayunkan dia telah berhasil
memukul roboh tubuh Boen ching.
Boen ching dengan menahan rasa gusarnya mengundurkan
dirinya ke belakang dia menarik napas panjang-panjang, dan
menyabetkan pedangnya setengah lingkaran, ditengah udara,
pada saat ujung pedangnya menyambar itulah dia ditengah
udara mendadak terdengar suara ledakkan yang sangat
nyaring.
Sepasang alis Miauw Be Fang dikerutkan, dari sepasang
matanya memancarkan sinar yang sangat dingin dan tajam,
dia tahu bahwa pada saat ini Boen ching sedang sangat gusar
sekali dan bersiap hendak menggunakan seluruh kepandaian
silat yang dimilikinya untuk mengadu jiwa dengannya.
Diapun menarik napas panjang2 kemudian dengan
perlahan-lahan dia berkata.
"Tujuanku yang terutama adalah hendak memancing kau
masuk kedalam, tetapi sebelum kau memasuki kedalam
patung dewa aneh itu, aku mempunyai suatu perkataan yang
hendak kuucapkan kepada mu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching sambil mencekal pedangnya erat-erat berdiri


tegak. dia merasa bahwa pada saat ini untuk menjaga
kegagahan serta keagungan dari dirinya, terpaksa dia harus
mendengarkan Miauw Be Fang hingga mengucapkan kata-kata
hingga selesai. Ujar Miauw Be Fang.
"Ketujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu
aku sih tidak membutuhkan, serta kini berada didalam patung
area ini, aku hanya menginginkan jago-jago berkepandaian
tinggi dari seluruh daratan Tionggoan terkubur seluruhnya di
tempat ini"
Boen ching yang mendengar perkataan itu sedikitpun tidak
tertarik hatinya, dia tetap mengambil posisi untuk
melancarkan serangannya dengan keras.
teriak Miauw Be Fang tiba2.
"Kau berbuat demikian ini apa gunanya, apakah kau telah
tidak mau memperdulikan dia lagi"
Hati Boen ching mendadak menjadi tergetar, dia
merasakan bahwa hatinya menjadi sangat bingung, untuk
sesaat dia tak tahu harus berbuat bagaimana baiknya.
Boen ching menjadi ragu-ragu untuk sesaat, belum saja dia
memikirkan suatu Cara untuk berbuat, terdengar Miauw Be
Fang telah berkata lagi.
"Sebelum kau memasuki tempat itu, terlebih dahulu kau
harus mengetahui, sesudah kau masuk kedalam patung area
tersebut, pintu keluar akan segera tertutup kembali, sekalipun
ditanganmu membawa senjata pusaka yang bagaimanapun
tajamnya juga tak akan dapat keluar dari dalam patung itu
lagi"
Setelah berkata dia sengaja mencibirkan mulutnya, sedang
pada wajahnya terlintas suatu senyuman yang mengejek.
kemudian ujarnya lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Ketujuh buah hioloo kuno itu kini berada didalam patung


ini, apabila kau berhasil melatih ilmu silat seperti Thian Jan
Shu lihay nya, sudah tentu dengan sangat mudah sekali akan
dapat keluar dari tempat itu"
ooooooo

Bab 32 IMPIAN BERUBAH MENJADI KENYATAAN


Sepasang alis Boen ching dikerutkan, didalam hati dia tahu
bahwa dengan kepandaian silat yang dimiliki sekarang ini,
asalkan Miauw Be Fang yang berada dihadapannya kini
mempunyai niat untuk membunuh dirinya, hal ini akan
dilakukan dengan sangat mudah sekali, entah kenapa ia
berbuat seCara demikian, urusan telah menjadi demikian,
bagaimanapun juga baru satu kali ini menempuh bahaya
untuk mencobanya, dan tak dapat urusan ditinggalkan
demikian saja.
Berpikir sampai disini dia tidak berpikir panjang lagi,
tubuhnya melayang bagaikan seekor burung walet meluncur
masuk kedalam patung melalui mulut dari patung area
tersebut.
Miauw Be Fang tak menanti tubuh Boen ching berdiri tegak.
dia tertawa ter-bahak2 sepasang tangannya digerakkan,
sebuah batu raksasa yang beratnya kurang lebih ribuan kati
itu dengan per-lahan2 melayang keatas dan menyumbat mulut
dari patung tersebut.
Boen ching hanya merasakan dari belakang tubuhnya
menggulung suatu sambaran angin yang sangat tajam sekali,
ketika dia membalikkan tubuhnya memandang, tampak
sebuah batu raksasa telah melayang kearah patung tersebut,
sinar matanya menjadi berkelebat, didalam sekejap mata saja
dia telah dapat melihat bahwa batu raksasa itu bukanlah
tenaga dirinya dapat menggerakkannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tubuhnya baru saja memasuki kedalam mulut patung


tersebut, batu raksasa itu dengan mengeluarkan suara yang
sangat keras sekali telah menyumbat mulut dari patung itu,
sedang suara tertawa yang tadi terdengarpun segera lenyap
dari pendengaran.
Boen ching menarik napas panjang-panjang, ketika dia
membalikkan tubuhnya memandang, tampak tubuh Bwee Giok
terlentang disamping tubuhnya, dengan cepat dia membantu
Bwee Giok untuk melancarkan jalan darahnya yang tertotok.
Tubuh dari Bwee Giok bergoyang sedikit, tetapi hanya
terdengar suara dengusan yang sangat perlahan sekali, dan
tak sadarkan dirinya lagi, Boen ching menjadi mengerutkan
alisnya, ketika dia memeriksa tubuhnya dengan teliti, tampak
wajah dari Bwee Giok bagaikan seorang yang bukan tertotok
jalan darahnya.
Didalam hati Hoen ching merasa sedikit sangat heran, dia
tidak mengetahui mengapa Bwee Giok masih juga belum
sadarkan diri.
Mendadak suara napas dari Bwee Giok berubah menjadi
sangat cepat sekali, didalam hati Boen ching merasa lebih
terkejut lagi, dengan perlahan dia menggunakan tangannya
menekan dahi dari Bwee Giok. terasa dahinya sangat panas
sekali bagaikan dibakar.
Didalam hatinya menjadi terasa bergetar, dia tertegun
disana, dia tahu orang yang memiliki kepandaian silat makin
tinggi orang tersebut makin sukar menderita sakit, sedang
kepandaian silat yang dimiliki oleh Bwee Giok itupun tidak
dapat dihitung rendah, didalam dUnia kangouwpun dapat
dihitung sebagai jago berkepandaian tinggi.
Dan kini mendadak Bwee Giok tubuhnya menjadi sangat
panas sekali, kemungkinan sekali karena pada hari-hari yang
mendekat ini dia terlalu lelah sekali, sehingga menjadi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

demikian keadaannya, kelihatan penyakit yang diderita oleh


Bwee Giok ini tidaklah ringan-
Tetapi kini mereka berada didalam patung ini, sedang
mulut gua itupun telah tersumbat, entah bagaimana baiknya.
Mendadak, dia mengeluarkan suara tertahan yang sangat
perlahan sekali, setelah dia memasuki kedalam patung aneh
itu ternyata dia tidak merasakan menjadi gelap. sekalipun dia
telah melatih ilmu memandang diwaktu gelap. sehingga dapat
memandang benda yang berada didalam kegelapan dengan
sangat jelas sekali, tetapi ternyata sinar dia tetap dapat
merasakannya, begitu dia masuk kedalam dia hanya
menguatirkan keselamatan dari Bwee Giok, bukan dia sedang
menderita sakit yang berat, sehingga terpikir olehnya untuk
mencari jalan keluar, dia barulah dapat merasakan bahwa
sekalipun Miauw Be Fang telah menyumbat pintu keluar dari
tempat itu, tetapi terdapat Cukup sinar matahari yang masuk
kedalam patung tersebut.
Dia menolehkan kepalanya memandang, tampak sinar
matahari itu berasal dari bawah yang dipantulkan keatas,
didalam hatinya merasa sangat heran sekali, dengan perlahan-
lahan dia merendahkan tubuhnya, sambil membopong tubuh
Bwee Giok Ia berjalan ke bawah.
Setelah berjalan puluhan langkah tampak di dasar dari
lorong itu terdapat sebuah kolam yang memancarkan sinar
keperak-perakan yang sangat menyilaukan mata, sedang sinar
matahari tadipun dipancarkan dari kolam tersebut, dalam
patung itu sekalipun tak dapat melihat keadaan udara, tetapi
disekitar dari kolam yang dilapisi perak itu penuh ditanami
bermacam macam pepohonan dan bunga-bunga yang sangat
indah.
Boen ching memandang sekejap kearah kolam perak
tersebut, dengan perlahan lahan ia meletakkan tubuh Bwee
Giok ke atas tanah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Didalam hati dia sangat jelas sekali, dasar dari kolam itu
adalah terbuat dari batu pualam, kini sekalipun dia telah dapat
melihat sinar matahari tetapi tak mempunyai Cara untuk
keluar dari tempat itu, apalagi sekarang ini Bwee Giok sedang
menderita sakit yang agak berat dan belum sadar kembali.
Di samping dari kolam perak itu terlihat ke tujuh buah
hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu tersebut ditempat
tersebut, tetapi pada saat ini Boen ching tidak mempunyai niat
untuk memandangnya, seluruhnya tubuh Bwee Giok sangat
panas sekali, entah sebenarnya dia telah menderita penyakit
apa.
Boen ching termenung berpikir keras untuk beberapa saat,
kemudian dengan perlahan-lahan dia meletakkan tubuh Bwee
Giok keatas tanah, dia tampak wajah dari Bwee Giokpads saat
ini berubah menjadi merah padam, tetapi napasnya sangat
cepat sekali, dia tidak mengetahui harus berbuat bagaimana
baiknya.
Setelah lewat beberapa saat, dia mendadak mengetukkan
kakinya keatas tanah, sedang dalam hati pikirnya.
"Bagaimanakah ini hari ternyata segala cara aku tak
berhasil untuk memikirkannya, sebenarnya hanya perlu
melancarkan seluruh jalan darah yang terdapat pada tubuh
Bwee Giok, bukankah sudah selesai dan dia akan sembuh
kembali?"
Berpikir sampai disini dia tersenyum, sering mendengar
orang berkata bahwa menghadapi yang penting janganlah
menjadi ribut karena akan kacaU seluruhnya, ternyata tak
salah juga, sekalipun penyakit yang diderita oleh Bwee Giok ini
lebih berat lagi, dengan kekuatan tenaga lweekang yang
dimiliki dirinya itu juga tidaklah mengapa, bagaimana dirinya
dapat demikian dungunya.
Boen ching mendongakkan kepalanya memandang sekejap
sekeliling tempat tersebut, tampak di empat penjuru dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tempat itu sunyi senyap tak nampak seorang pun juga ,


dengan per-lahan2 menahan punggungnya dan mulai
mengerahkan tenaga dalamnya untuk melancarkan seluruh
jalan darah didalam tubuh Bwee Giok.
Tidak sampai seperminum teh lamanya hawa murninya
telah berputar tiga kali sedang wajah dari Bwse Giok pada
saat inipun makin lama berubah menjadi normal kembali,
telapak tangan kanan Boen ching dengan pe-lahan2 di
lepaskan sedang dirinyapun segera mengatur pernapasannya .
Dia merasakan sangat lelah sekali, baru saja menghembus
napas panjang? Suara yang sangat nyaring sekali dari tempat
yang kejauhan berkumandang datang.
Hati Boen ching terasa bergetar, ingatan yang kedua belum
saja keluar dari benaknya otaknya segera terasa sangat
pening sekali.
Dia hanya merasakan berpuluh puluh bayangan yang
sangat aneh sekali mengitari didalam benaknya, suara genta
itu agaknya sedang membawa dia menuju kedalam kabut Hian
Sim Leng Uh yang terdapat diatas gunung Lu san, sedang
pada saat itu dia merasa bahwa seluruh didalamnya telah
punah seluruhnya, sehingga seluruh tubuhnya menjadi kaku
saking kedinginannya. Tak lama kemudian dia sendiri juga tak
mengetahui telah lewat beberapa waktu, dia mulai merasakan
tubuhnya bagaikan telah berada di dalam suatu lorong api
yang sangat panas sekali, saking panasnya hingga dia sukar
sekali untuk mempertahankan dirinya.
Boen ching hanya merasakan bahwa didalam tubuhnya
sebentar panas dan sebentar dingin kembali, sedang pikiran
yang lain tiada satupun yang teringat didalam benaknya, dia
berusaha keras untuk mengingat sesuatu urusan, Bwee Giok.
Ie Bok Tocu. . . masih ada urusan yang lainnya tapi dia tak
dapat memikirkan yang lainnya lagi, dia hanya merasakan
otaknya menjadi kosong melompong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Se-konyong2 dia merasakan hawa yang sangat segar sekali


terus menurun kebawah tubuhnya sedang otak dari Boen
ching pun telah menjadi sadar kembali.
Dengan cepat dia mementangkan sepasang matanya,
begitu dia membuka matanya, segera hatinya menjadi sangat
terkejut sekali, Bwee Giok telah lenyap dari tempat tersebut.
Boen ching berpikir hendak bangkit berdiri, tapi baru saja
dia menggunakan tenaga dalamnya, sepasang kakinya
ternyata tak dapat menggunakan tenaga sedikitpun juga , di
dalam hatinya terasa berdesir, suatu hawa sangat dingin sekali
meluncur naik keatas tubuhnya, dia hampir2 saja tak dapat
berpikir lagi dia sadar bahwa dirinya tetah mengalami jalan api
menuju neraka, separuh dari tubuhnya telah tak dapat
bergerak lagi, dengan termangu2 dia mengalihkan sinar
matanya memandang sekeliling tempat itu..
Dia pada saat ini hanya memikirkan Bwee Giok saja,
didalam hatinya mendadak terasa sangat ngeri sekali, dengan
keras teriaknya. "Nona Bwee .. . . "
Tetapi suara sangat kecil dan serak sekali, sedikitpun dia
tidak mendengar suara balasannya.
Boen ching dengan keras berteriak dua kali lagi, tetapi
tetap tak terdengar suara balasannya dia dengan putus asa
menundukkan kepalanya sekalipun orang itu dapat
memancing tenaga dalam didalam tubuhnya mengalami jalan
api menuju neraka, sudah tentu dengan sangat mudah sekali,
dapat menawan pergi Bwee Giok dari tempat ini.
setelah lewat beberapa waktu dia mendongakkan
kepalanya memandang ke depan, hioloo kuno Thian Jan Shu
itu tetap berada ditepi kolam perak tersebut.
Sepasang tangan dari Boen ching segera menepuk
permukaan tanah, tubuhnya segera melayang dan turun ditepi
kolam tersebut, dia menundukkan kepalanya memandang
kedalam kolam itu, mendadak dia merasa sangat terkejut
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sekali, ternyata wajahnya telah berubah menjadi demikian


kurusnya sehingga sampai dirinyapun hampir2 tidak dapat
mengenalnya kembali.
Dengan termangu-mangu dia duduk dipinggir kolam itu
beberapa saat, sedang didalam hatinya diam2 pikirnya.
"Sepuluh tahun lebih, aku telah mempelajari suatu
kepandaian silat yang sangat tinggi, tetapi hanya dikarenakan
belum pernah melatih suatu ilmu Khiekang yang dapat
melindungi seluruh tubuhnya, sehingga terjatuh hingga
menjadi demikian rupa, berpikir sampai disitu, dengan
perlahan dia menghela napas, dan mendongakkan kepalanya
memanda kearah tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian
JanShu itu, dalam hati pikirnya lagi. "Mempunyai ketujuh buah
hioloo kuno itu lalu apa gunanya ??".
cianbunjin2 dari tujuh partai besar didaerah Tianggoanpada
saat itu setelah mendapat ketujuh buah hioloo itu dan melatih
mati2an selama sepuluh tahun lebih juga tak lebih hanya
demikian saja, berpikir sampai disana dia tanpa terasa
menghela napas panjang.
Dia menundukkan kepalanya memandang ketengah kolam
dan memandang pada wajahnya berubah menjadi kurus
kering itu, didalam hatinya mendadak timbul suatu pikiran,
diam2 batinnya.
"Apa boleh dikata aku Boen ching selamanya harus
terkurung ditempat seperti ini?".
Dia teringat kembali pada dendam sakit hati terbunuh ayah
ibunya beserta budi dari Ie Bok Tocu yang menurunkan
kepandaian silatnya selama sepuluh tahun, terpikir kembali
peristiwa yang terjadi diatas pUncak Hwee Ing pada sepuluh
tahun yang lalu, wajah serta senyuman mengejek dari Thian
Jan Shu waktu mewariskan ke tujuh buah hioloo kuno itu
kepadanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sepasang alis Boen ching dikerutkan, dia bagaikan


terdengar lagi suara dari Thian Jan Shu yang berkata
kepadanya.
"Inilah seluruh kepandaian silat yang aku miliki, apabila kau
berhasil memahami arti ketujuh buah telapak tangan yang
tertera diatas hioloo kuno itu, pastilah kau akan menjadi
pemimpin dari dunia kanguow".
Sepasang matanya dengan tajam menyapu sekejap kearah
ketujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu,
sedang dalam hatinya pikirnya.
"Thian Jan shu kalau memangnya berkata secara demikian
apakah boleh dikata bahwa ketujuh orang ciangbunjln dari
tujuh partai besar itu telah menyalah artikan ke tujuh buah
telapak tangan yang tertera pada hioloo2 kuno tersebut.
Thian Jan Shu tak mungkin akan meninggal dunia dengan
demikian mudahnya bahkan hanya meninggalkan suatu
rangkaian ilmu telapak tangan, sudah tentu ketujuh buah
telapak tangan tersebut didalamnya masih mengandung arti
yang jauh lebih dalam lagi.
Sepasang matanya dengan tajam memandang ke tujuh
buah telapak tangan tersebut, didalam benaknya segera
teringat kembali segala gerak gerik dari Thian Jan Shu ketika
diatas puncak Hwee Ing pada sepuluh tahun yang lalu, suatu
perasaan yang tak dapat diraba segera bergolak didalam
hatinya.
Suatu perasaan yang ber-kobar2 sedang menggerakkan
hatinya, ketujuh buah telapak tangan yang ditinggalkan Thian
Jan Shu di atas ketujuh buah hioloo kuno itu pastilah bukan
merupakan suatu rangkaian ilmu telapak tangan saja, bahkan
didalamnya pastilah telah meliputi seluruh kepandaian silat
yang dimiliki Thian Jan Shu, didalam hatinya mendadak
teringat kembali pada waktu Thian Jan Shu didalam sekejap
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mata saja telah memukulkan ketujuh buah pukulannya


sehingga tertera pada ketujuh buah hlolo kuno itu.
Dalam sekejap mata tujuh buah suara yang tinggi rendah
tak sama itu dengan sangat nyaring sekali lagi berkumandang
didalam benaknya, dia bagaikan sekali lagi menghadapi
peristiwa dipuncak Hwee ing pada sepuluh tahun yang lalu.
Dia tiba2 seperti terlihat kembali wajah dari Thian Jan Shu
yang menampilkan suatu perasaan yang dapat terkejut
bercampur gemas, tubuh Thian Jan Shu berkelebat dan pada
saat dia melancarkan serangan telapak tangannya, Thian San
chiet Kiam bersamaan waktunya telah terpukul binasa
seluruhnya oleh pukulan Thian Jan Shu itu dan terlempar
keluar dari ruangan kuiL
Hampir-hampir saja Boen ching tak dapat menahan rasa
girang didalam hatinya, diam-2 pikirnya.
"Aku telah melatih ilmu pedang Ie Bok Kiam Hoat beserta
ilmu pedang Ngo Heng Kiam Hoat, ditambah lagi dengan ilmu
pedang Hong Loei chiet Kiam, beserta Thay Thlen Kice sih,
apabila ditambah lagi dengan ilmu telapak tangan yang
demikian hebatnya itu, kiranya pada saat ini sukar sekali ada
orang yang dapat menahan serangan yang dilancarkan
olehnya, sekalipun pihak musuh juga mempunyai ilmu
Khiekang yang dapat melindungi tubuhnya, sedikit-dikitnya
dirinya juga tak mungkin sampai dengan mudah dapat
dikalahkan.
Dia termenung terus, Pak Leng Sianseng pernah
memberitahukan kepadanya, yang mengatakan bahwa dia
harus dapat melatih ilmu Khiekang terlebih dahulu sehingga
baru dapat berhasil mengalahkan orang-orang dari pulau Hiat
Koang To ini, tetapi untuk melatih ilmu Khiekang bukanlah
didalam satu dua hari dapat dilatih hingga berhasiL mengapa
dirinya tidak mempelajari ilmu telapak tangan yang diwariskan
oleh Thian Jan Shu itu, dan kemudian dengan perlahan lahan
melatih ilmu Khiekaug menurut ajaran buku "Tat Mo cing
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kheng" yang dihadiahkan kepadanya dari Ciangbunjin Siau lim


Pay.
Boen ching memejamkan sepasang matanya, di dalam
hatinya tanpa terasa teringat kembali pada waktu tubuh Thian
Jan Shu melayang, di dalam sekejap mata saja, telah
melancarkan tujuh buah pukulan telapak tangan-
Dengan tajam dia memperhatikannya, tanpa terasa diapun
menirukan Cara itu, mendadak dia menjadi sadar kembali,
keistimewaan dari bersamaan waktu melancarkan tujuh buah
telapak tangan tersebut, didalam hatinya merasa sangat
girang sekali, dengan keras dia membentak. sepasang
tangannya menepuk keatas tanah, tubuhnya dengan
mendadak melayang pergi, sedang sepasang telapak
tangannya bersamaan waktunya melancarkan tujuh buah
pukulan, dan ditujukan pada ketujuh buah hioloo kuno yang
terdapat disamping kolam perak itu.
Sepasang tangan dari Boen ching baru saja ditempelkannya
pada ketujuh buah hioloo kuno itu, segera pada otaknya
menjadi sangat pening sekali, sedang pada sepuluh jarinyapun
terasa menjadi linu dan kaku, hawa murni dalam tubuhnya
menjadi buyar, dan jatuh disamping ketujuh buah hioloo kuno
itu.
begitu tubuhnya mencapai diatas tanah, didalam hatinya
segera timbul suatu perasaan yang sangat keCewa sekali, dia
hampir-hampir tidak dapat menguasahi perasaan didalam
hatinya yang sedang bergolak, dan memgucurkan air
matanya.
Ke sepuluh jari tangannya baru saja menyentuh ketujuh
buah hioloo kuno itu, sungguh tak nyana ternyata sepuluh
jarinya menjadi kaku dan tak dapat merasakan apa- apa lagi.
Dia sadar bahwa telah terkena tenaga pantulan dari
ketujuh buah hioloo kuno itu, dia selamanya melatih ilmu
pedang dan kini telah menderita jalan api menuju neraka,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Separuh tubuhnya telah tak dapat digerakkan kembali, bahkan


kini sepuluh jarinyapun telah menjadi kaku tak dapat
digerakkan lagi.
Boen ching mendongakkan kepalanya memandang ujung
dari dinding patung itu, tanpa terasa lagi air matanya keluar
dengan derasnya, dia menundukkan kepalanya, pada saat ini
suhunya, teman baiknya, kekasihnya, kini jauh berada
disampingnya, sedang tangannya telah tak dapat bergerak
lagi, dengan keadaan yang demikian ini, kiranya sukar sekali
baginya untuk meloloskan dirinya keluar dari tempat ini,
sepasang matanya dengan sangat lambat sekali diangkat, dan
menutupi wajahnya, dengan sangat keCewa sekali dia duduk
termangu-mangu.
SEKONYONG KONYONG suatu bayangan manusia yang
sangat jelas muncul didalam benaknya, Thian Jan Shu
bagaikan sedang memandang dirinya dengan sinar mata yang
mengejek. sedang mulutnya tersungging suatu senyuman
yang sangat ringan-
Didalam hati Boen- ching menjadi sangat terkejut sekali,
dia melepaskan sepasang tangannya, sedang sinar matanya
dengan tajam memandang kearah ketujuh buah hioloo kuno
itu dengan sangat jelas tertera tujuh buah telapak tangan,
ketujuh buah telapak tangan itu tertera sangat dalam sekali,
sedang sepasang mata dari Thian Jan Shu sedang
memandang kearah tujuh buah hioloo kuno itu, dari sinar
matanya memancarkan sinar mata yang sangat mengejek dan
bangga sekali.
Sepasang mata dari Boen ching dengan tajam memandang
kearah tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu,
sejenak kemudian dari mulutnya tersungging suatu senyuman
yang sangat tawar sekali, sedang sinar mata yang sangat
keCewa dimatanya telah tersapu lenyap dari pandangan.
Segera gerak gerik dari Thian Jan Shu waktu itu ketika
memberikan ketujuh buah hioloo kuno itu kepadanya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ditambah lagi dengan keadaan yang dialaminya pada saat ini,


segera membuat dia mengambil keputusan untuk memahami
hingga dapat kepandaian silat yang terkandung pada ketujuh
buah hioloo kuno itu.
Dia perCaya kalau kepandaian silat yang ditinggalkan Thian
Jan Shu itu pada saat ini tak seorangpun yang dapat
memahaminya. "Tujuh buah telapak tangan- . . "
Dengan suara yang sangat perlahan ujarnya, kepandaian
silat yang ditinggalkan oleh Thian Jan Shu itu pasti bukanlah
merupakan sustu rangkaian telapak tangan saja, didalam
hatinya terus berpikir dengan keras, bahkan setelah Thian Jan
Shu terluka parah, sudah tentu tak mungkin dia akan
meninggalkan seluruh kepandaian silat yang dimilikinya
dengan sangat jelas sekali, dan satu persatu diturunkan
seluruhnya, kemungkinan sekali inti sari dari kepandaian silat
yang dipelajarinya.
Ilmu Khiekang ciet Kang Kie pikiran ini berkelebat didalam
benaknya, membuat hatinya segera terasa menjadi
bersemangat, sedang dari sinar matanya memancarkan suatu
sinar mata penuh kemenangan.
Sinar matanya dengan tajam memandang ke atas ketujuh
buah hioloo kuno itu, dan mengingat kembali sikap serta
tindak tanduk dari Thian Jan Shu setelah meninggalkan
ketujuh buah telapak tangan itu, hal ini dengan jelas sekali
membuktikan kalau Thian Jan Shu telah meninggalkan seluruh
kepandaian silat yang di milikinya itu pada ketujuh buah hioloo
kuno tersebut, dan memberikan tenaga dalam sisanya
kedalam tubuhnya sehingga dapat menahan pukulan telapak
tangan yang dilancarkan oleh ketujuh orang ciangbunjin dari
tujuh partai besar.
Jien Gwat Ngo Seng cocok sekali dengan perhitungan im
Yang Ngo Heng, tujuh orang ciang bunjin dari partai besar
beserta jago-jago dari dunia kongauw seluruhnya mengira
kalau ketujuh telapak tangan itu pastilah merupakan suatu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

rangkaian ilmu telapak tangan sehingga sekalipun telapak


tangan itu telah ditinggalkan selama sepuluh tahun lebih,
tetapi juga tak seorangpun yang akan dapat memeCahkannya.
Pada sepuluh tahun yang lalu Thian Jan Shu setelah
meninggalkannya ilmu Khiekang "chiet Kong Kang khie" pada
ketujuh buah hioloo kuno seCara tidak sengaja.
Sepasang mata Boen ching dipejamkan rapat-rapat, pada
saat ini entah didalam hatinya harus merasa girang atau
sedih, dihadapan wajahnya samar2 bagaikan muncul
senyuman d suhunya yang mengharapkan agar dengan cepat
dia dapat menguasai ilmu tersebut.
ooooooo

Bab 33 LAM YU KONGCU


MUSIM GUGUR sudah tiba, angin bertiup dengan sepoi2,
diluar kota un Jen dengan sangat perlahan berjalan
mendatang seorang pemuda berbaju hijau, pada pinggang
pemuda itu tersoren sebilah pedang panjang, sedang
wajahnya sangat muram sekali. Dialah Boen ching yang baru
lolos dari kurungan Hiat Kong To.
Boen ching setelah memahami ilmu Khiekang "ciet Kong
Kang Khie" yang ditinggalkan oleh Thian Jan Shu itu, segera
meloloskan dirinya dari kurungan, tetapi diatas pulau Hiat
Koang To itu sunyi senyap tak tampak seorangpun. Tiga iblis
dari pulau Hiat Koang To itupun entah telah pergi kemana,
terpaksa dia hanya balik kedaratan Tionggoan.
Ilmu Khiekang "ciet Kong Kang Khie" membuat separuh
tubuh bawahnya yang kaku itu menjadi sembuh kembali,
tetapi sepuluh jari tangannya tetap tak dapat digunakan, ilmu
pedang dan ilmu pukulan yang dikuasainyapun tak dapat
dikerahkan pula, sekalipun dia telah mempunyai kepandaian
silat yang tinggipun tak ada gunanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching mendongakkan kepalanya memandang pintu


dari kota itu, dan berjalan masuk melalui pintu kota.
Sejak dia masuk kembali kedaratan Tionggoan, bukan saja
belum pernah bertemu dengan suhu serta kawan2nya,
sekalipun Ie Bok Tocu sekalianpun telah hilang lenyap tak ada
bekasnya, dia tidak mengetahui sampai saat ini didalam Bulim
telah terjadi peristiwa apa saja, yang paling dikuatirkan adalah
keselamatan dari Bwee Giok yang kini entah telah pergi
kemana, dan entah masih hidup atau sudah mati.
Baru saja berjalan memasuki pintu kota, sebuah kereta
kuda dengan Cepatnya menerjang datang, tampak tirai dari
kereta- kuda itu bergoyang, hatinya mendadak menjadi
terkejut sekali.
orang yang duduk didalam kereta kuda itu ternyata adalah
Bwee Giok yang diimpikan siang malam.
Dia baru saja akan menggerakan kakinya untuk lari
mengejar, mendadak dari belakang tubuhnya terasa angin
tajam menyambar datang, Boen ching segera miringkan
tubuhnya, sebuah bayangan yang kurus kecil menerjang
datang, Boen ching segera dapat melihat dengan jelas bahwa
orang itu ternyata adalah seorang anak kecil yang berusia
kurang lebih sebelas dua belas tahunan, pada saat anak kecil
itu menerjang kearah Boen ching itu, tangan kanannya
mendadak menyambar kearah pinggangnya.
Boen ching mengerutkan sepasang alisnya, tubuhnya maju
kedepan dan berkelebat pergi
Anak kecil itu agaknya sangat terkejut sekali, dan
mendongakkan kepalanya memandang sekejap kearah Boen
ching, pada saat dia mendongakkan kepalanya itulah Boen
ching dapat melihat bahwa wajah dari anak kecil itu sangat
tampan sekali, jika dilihat dari sepasang matanya agaknya dia
adalah anak seorang murid yang ternama.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tetapi disaat ini mana dia mempunyai niat untuk


memandang tentang hal itu, ketika dia mendongakkan
kepalanya memandang kearah kereta kuda itu, tampak kereta
tersebut telah berada sejauh beberapa puluh kaki dari dirinya,
dalam hatinya segera timbul kera-guan, entah dirinya telah
benar melihat atau tidak. bila memangnya tidak salah melihat
juga bingung, haruskah dia mengejar kesana, bagaimana
kalau bukan diri Bwee Giok.
Anak kecil itu memandang sejenak kearah Boen ching,
entah bagaimana baiknya Boen ching dengan seenaknya
ternyata telah berhasil menghindarkan diri dari tangannya
sungguh sangat aneh sekali, lebih aneh lagi Boen ching
agaknya terhadap perbuatannya itu sebaliknya hanya
memperhatikan kereta kuda dihadapannya agaknya sedang
memikirkan sesuatu.
Anak kecil itu memandang sekejap kearah Boen ching,
didalam hatinya diam2 pikirnya, kemungkinan sekali seCara
tidak sengaja dia berhasil menghindarkan diri, kalau tidak tak
mungkin dapat menjadi demikian-
Boen ching setelah memandang kearah kereta kuda itu,
dengan perlahan dia menundukkan kepala dan berpikir
dengan keras.
Sepasang mata dari anak kecil itu berputar kepada Boen
ching, ujarnya. "Hei --- Kau orang sedang memikirkan apa?"
Boen ching memandang sekejap kearah anak kecil itu,
didalam hatinya kini terdapat banyak urusan, dia tak ingin
banyak berbicara, dan tidak memperdulikan anak kecil itu.
Anak kecil itu mengedip-ngedipkan mata, ujarnya kepada
Boen ching lagi.
"Apakah kau ingin mengetahui kereta kuda itu pergi
kemana ? kalau tentang hal itu aku dapat memberitahukan
kepadamu".
Selesai berkata dia tertawa.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen ching memandang sekejap lagi kearah anak kecil itu,


berpikir olehnya kereta itu sangat mewah sekali, kemungkinan
sekali milik dari seorang kaya, anak kecil ini mengetahui juga
kemungkinan sekali.
Anak kecil itu nampak Boen ching agak mempunyai maksud
untuk mengetahui urusan ini, dia tersenyum licik ujarnya.
"Dipinggangmu itu kau menyoret sebilah pedang yang
demikian baiknya untuk apa? kalau kau ingin mengetahui
berita ini kau harus bertukar dengan pedangmu itu".
Boen ching memandang tajam kearah anak kecil itu,
didalam hatinya pikirnya.
"Hal ini bagaimana baiknya, hanya mengenai urusan yang
demikian kecilnya saja ternyata dia telah hendak menggertak
diriku, cing Hong Kiam ini sekalipun tidak berharga sama
sekali juga tak dapat diberikan pada anak kecil ini"
Anak kecil itu dengan seenaknya memandang kearah Boen
ching, ujarnya: " pedang yang demikian baiknya, kau
membawanyapun tak ada gunanya".
Boen ching tertawa tawar, didalam hatinya tanpa terasa dia
merasa sangat tertusuk sekali, dirinya kini tak dapat
menggunakan tangannya lagi sekalipun memiliki sebilah
pedang lalu apa gunanya.
Berpikir sampal disini dia mendongakkan kepalanya
memandang kearah kejauhan.
Anak kecil itu tidak mengetahui Boen ching sedang
memikirkan apa?, dia melirik ke arah Boen ching tiba2 hatinya
menjadi tergerak, tubuhnya bergerak, dan berkelebat
menyambar kearah sarung pedang yang tergatung pada
pinggamg Boen ching.
Boen ching adalah orang macam mana dapat dengan
demikian mudahnya dapat menguasai tubuhuya sedikit
berputar, pada saat yang sangat tepat sekali, dia telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menghindarkan dirinya kesamping sehingga anak itu telah


mencengkeram tempat kosong.
Anak kecil itu menjadi tertegun, dengan cepat dia
mendongakkan kepalanya memandang kearah Boen ching dan
ingin melihat bagaimanakah perubahan wajah Boen ching,
gerakan ini telah membangkitkan perasaan apa terhadapnya.
Didalam hatinya pada saat ini baru merasakan bahwa orang
ini bukankah merupakan sasaran empuk dan orang yang
berdiri dihadapannya ini memiliki kepandaian silat yang jauh
lebih tinggi dari apa yang diduga semula.
Boen ching setelah menghindarkan diri dari sambaran anak
kecil itu, segera dia menoleh memandang sekejap kearah anak
kecil itu, didalam hatinya dia berpikir entah anak kecil ini
entah murid siapa kelihatannya gerakan tubuhnya sekalipun
sangat gesit sekali, tetapi terlalu serakah .
Tetapi hal yang penting baginya, hanyalah mengharapkan
dapat mengetahui gadis yang berada dalam kereta kuda itu
sebenarnya siapakah, dia berani memastikan kalau gadis itu
adalah Bwee Giok. tetapi didalam hatinya dia merasa bahwa
gadis itu kemungkinan sekali adalah Bwee Giok sekalipun dia
telah mengganti dengan pakaian serta dandanannya, dia
pastilah dapat memastikan kalau gadis itu adalah Bwee Giok
atau bukan-
Boen ching tidak menanti anak kecil itu berbuat sesuatu
lagi, tubuhnya berkelebat dan lari mengejar kearah dimana
kereta kuda itu lenyap dari pandangan-
Anak kecil itu menjadi tertegun, diapun melayangkan
tubuhnya mengejar kearah Boen cling sambil berkata.
"Hei --- bagaimana kau cepat pergi dari sini ?"
Didalam hatinya sebenarnya telah diliputi oleh rasa takut,
takut Boen ching berbuat tidak baik kepadanya, tetapi begitu
nampak sikap dari Boen ching demikian, didalam hati segera
dari rasa takut berubah menjadi rasa ingin tahu, dia selama
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

hidupnya belum pernah bertemu dengan orang yang demikian


anehnya seperti Boen ching ini.
Boen ching tetap tak memperdulikan kepadanya dan
melanjutkan perjalanannya lari kearah depan.
Tetapi mendadak didepan matanya berkelebat sebuah
bayangan manusia, diantara suara tertawa manusia yang
sangat nyaring itu terasa segulung angin kencang bagaikan
gulungan ombak ditengah samudra mendesak kearah nya.
Didalam hati Boen ching merasa sangat terkejut sekali, dia
tidak pernah menyangka kalau ditempat ini ternyata terdapat
jago berkepandaian tinggi semaCam ini, sekalipun kedua
tangannya telah kaku tak dapat digunakan tetapi ilmu
khiekang "chiet Keng Kang Khie"nya telah berhasil dikuasai,
oleh kepandaian silat yang dimiliki orang yang baru saja sering
ini agaknya tidak dibawah kepandaian dari Kong Ku, sedang
dalam hatinyapun dia tak ingin mengeluarkan ilmu khiekang
"chiet Kong Khan Khie" yang baru saja berhasil dipelajarinya
itu, tampak tubuhnya berkelebat menghindarkan diri dari
serangan hebat tersebut.
orang yang baru saja datang itu mengeluarkan suara
tertahan, tubuhnya pun segera berhenti bergerak.
Boen ching tampak orang yang baru saja datang itu
merupakan seorang kakek tua berbaju kasir yang usianya
kurang lebih lima puluh tahun, kakek tua itu selamanya belum
pernah menemuinya, didalam hatinya dia marasa sangat aneh
sekali, Boen ching ternyata dapat dengan demikian mudahnya
menghindarkan diri dari serangan yang demikian dahsyatnya.
Anak kecil itu begitu nampak kakek tun itu memunculkan
dirinya dia segera berhenti bergerak dan berdiri disamping.
Boen ching mengundurkan dirinya satu langkah ke
belakang, sedang sepasang matanya dengan tajam menyapu
sekejap kearah kakek tua serta anak kecil itu, kemudian
dengan tawar ujarnya kepada kakek tua itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"cayhe Boen ching, entah ada urusan apa telah membuat


dosa kepada cianpwee?"
Kakek tun itu begitu mendengar Boen ching menyebutkan
namanya, dia agaknya menjadi tertegun, ujarnya. "Kiranya
kau adalah Boen ching"
Boen ching dengan dingin menganggukkan kepalanya
sahutnya. "Memang cayhe adanya"
Anak kecil itu mementangkan matanya lebar-lebar
memandang kearah Boen ching, agaknya dia sedikit tidak
merasa perCaya.
Kakek tua itu memperhatikan sekejap kearah Boen ching
kemudian ujarnya lagi.
"Telah lama aku mendengar nama besar mu, ini hari dapat
bertemu kiranya juga tidaklah terlambat."
Sambil berkata sepasang tangannya dibalik dan
melancarkan serangannya dengan menggunakan hawa Im dan
hawa Yang menerjang kearah Boen ching.
Boen ching yang melihat sikap dari kakek tua itu demikian,
entah dia memangnya mempunyai niat untuk memusuhinya
dirinya atau memangnya sedikit merasa tak perCaya kalau
dirinya, sekalipun sepasang tangannya telah menjadi kaku tak
dapat digunakan lagi tapi kepandaian silat yang dimilikinya
pada saat ini jika dibandingkan sebelum pergi kepulau Hiat
Kong To jauh lebih tinggi sepuluh kali lipat, sepasang matanya
memancarkan sinar yang sangat tajam, sedang sepasang
kakinya berturut-turut melancarkan tendangan kilat kearah
nya.
ltulah ilmu "cing Yo ciet Yau" yang diajarkan langsung oleh
Ie Bok Tocu dari Lautan timur, tapi pada saat ini dia telah
menguasai ilmu khiekang "chiet Keng Kang Khie" yang
merupakan ilmu khiekang yang sangat lihay sekali dan waktu
itu Thian Jan Shu dengan mengandalkan ilmu inilah telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menggetarkan seluruh dunia kangouw pada saat dia


melancarkan serangan itulah ilmu khiekang "chiet Keng Kang
khie"nya telah dikerahkan keluar.
Diantara menggulungnya angin badai yang sangat dahsyat
itu, wajah dari kakek tua itu segera berubah dengan
hebatnya, dan tak berani seCara keras melawan keras
menerima serangan dari Boen ching itu dengan cepat dia
menarik kembali serangannya dan mengundurkan dirinya ke
belakang secepat kilat.
Boen chingpun segera menarik kembali tenaga khiekangnya
beserta serangan tendangannya dan mengundurkan diri ke
tempat semula.
Wajah dari kakek tug itu berubah menjadi pucat pasi
dengan perlahan dia menghela napas dengan pandangan yang
tak perCaya dia memandang sekejap kearah Boen ching dan
termenung berpikir keras, kemudian ujarnya.
"Aku Min cong Liong atau Naga dari daerah Min cong, chiao
Shen beserta Cucuku Chao Jen sungguh tak disangka ini hari
beruntung sekali dapat bertemu dengan kepandaian silat yang
dimiliki Boen Siauw hiap saugat tinggi sekali, kini dapat
mencoba sungguh kiranya bukanlah omong bohong."
Boen ching mengerutkan alisnya, dia sejak lama pernah
mendengar nama Min cong Liong chan Shen ini, tapi orang2
itu selalu akan menyendiri dan tak ingin mencampuri urusan
orang lain, entah mengapa ini hari ternyata telah
memunculkan diri didalam dunia kangouw. Kepada chau Shen
dia membungkukkan tubuhnya memberi hormat sambil
ujarnya.
"Kiranya adalah Chao cianpwee, beanie tadi telah berbuat
salah harap dapat diberi maaf."
Chao Shen dengan tajam memandang kearah Boen ching
sejenak kemudian sambil menghela napas panjang ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Tak usahlah demikian, sungguh tak kusangka ini hari aku


dapat dikalahkan oleh seorang pemuda dari angkatan muda."
Boen ching diam tak mengucapkan sepatah katapun juga ,
dia tahu bahwa orang semaCam cho Shen ini merupakan
seorang yang sangat congkak sekali dan ingin menang
didalam segala hal, kini ternyata telah dikalahkan dirinya,
sudah tentu dia akan demikian sedihnya.
Chao Shen memperhatikan Boen ching sekejap lagi, dan
ujarnya:
"Boen Siauwhiap telah setengah tahun lamanya tak
berkelana di dalam dunia kangouw dan kini munculkan diri
secara mendadak, entah apakah dikarenakan urusan Pagoda
Tiang coen Tha?"
Boen ching menjadi tertegun sambil menggelengkan
kepalanya, sahutnya. "Boanpwe tidak mengetahui urusan
mengenai pagoda Tiang coen Tha tersebut."
Sambil berkata, didalam hatinya diam2 dia berpikir, kiranya
dirinya sejak berangkat menuju kepulau Hiat Koang To
dilautan Selatan itu hingga kini telah ada setengah tahun
lamanya, tidaklah aneh kalau jago-jago dari dunia kangouw
demikian merasa asingnya terhadap dirinya, berpikir sampai
disini tanpa terasa dia tertawa pahit, dan dengan perlahan
menghela napaS, bayangan dari teman dan Suhunya Segera
terbayang kembali didalam benaknya.
Tanyanya kemudian kepada Chao Shen .
Chao Shen nampak sikap Boen ching menjadi demikian,
didalam hatinya menjadi sangat aneh sekali, dia
menganggukkan kepalanya, sambil sahutnya.
"Apa bila ada urusan, Boen Siauwhiap silahkan membuka
mulut untuk bertanya kepadaku"
Pada saat ini dia mengetahui kalau kepandaian silat yang
dimiliki Boen ching jauh melebihi kepandaian dirinya, sekalipun
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dia hanya melihat Boen Ching melancarkan satu kali


tendangan saja, tetapi dengan menggunakan ilmu
khiekangnya yang dapat menerjang dan menarik kembali
hawa murninya dengan sekehendak hatinya, membuat hatinya
sedikit menjadi jeri.
Boen Ching tersenyum tanyanya.
"Cianpwee apakah pernah mendengar kabar berita
mengenai diri suhuku?" Chao Shen termenung berpikir keras,
kemudian sambil tertawa sahutnya.
"Kabar berita tentang suhumu Ie Bok Tocu, aku kira
hanyalah Lam Yu Kongcu sekalian sajata yang dapat
mengetahuinya."
Boen Ching menjadi tertegun, dia tidak mengetahui
siapakah sebenarnya yang dimaksud dengan Lam Yu Kongcu
itu, belum sempat dia membuka mulutnya untuk bertanya,
Chao Shen telah melanjutkan perkataannya.
Siapakah sebenarnya Lam Yu Kongcu itu aku kira kau
pastilah belum mengetahui, siapakah sebenarnya orang itu,
kereta kuda yang tadi lewat itu adalah milik keluarganya, dia
tinggal didalam perkampungan Pek In chuang dekat tempat
ini.
Didalam benak Boen ching segera terlintas kembali
peristiwa terangkatnya tirai kuda yang berlari dengan
kencangnya sehingga terlihat bayangan Bwee Giok didalam
kereta itu, memancarkan sinar yang sangat tajam, agaknya
didalam hatinya telah timbul niatnya untuk berkunjung
sejenak kedalam perkampungan Pek In chuang tersebut.
Terdengar Chao Shen berbicara lagi ujarnya:
"Tetapi Boen siauwhiap haruslah mengetahui, Lam Yu
kongcu yang disebut sebagai iblis nomor wahid di dalam bulim
pada saat ini, ilmu Hiat Mo Kangnya telah dilatih sehingga
mencapai kesempurnaan bahkan sebelah pedangnya yang
disebut "Cie Hong Kiam" sangat ganas sekali tanpa bandingan,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sampai saat ini sangat jarang sekali ada orang yang berani
bergebrak dengan dirinya, sedang jago-jago berkepandaian
tinggi yang terbunuh di tangannyapun tidak kurang dari
ratusan orang banyaknya"
Boen ching begitu mendengar "Hiat Mo Kang" tiga buah
kata, sepasang alisnya segera dikerutkan, sedang didalam
batinnya diam-diam pikirnya.
"Ilmu Hiat Mo Kang?? Kiranya masih merupakan perguruan
dari pulau Hiat Koang To, tetapi entah Hiat Koang Sam Mo kini
berada ditempat mana??" Ujar Chao Shen-
"Boen Siauwhiap kalau memangnya telah sampai ditempat
ini, sudah tentu tak dapat dihindarkan lagi pasti akan telibat
pula didalam peristiwa pagoda Tiang Coen Ta ini, tetapi harap
saja Boen siauwhiap dapat jauh lebih ber-hati2 lagi, selama
setengah tahun ini iblis2 dari seluruh penjuru dunia telah
membanjiri masuk ke dalam daerah Tionggoan, keadaan yang
demikian kacaunya ini, selain Thian Jan Shu munculkan dirinya
sekali lagi, aku kira sangatlah sukar sekali untuk membereskan
kembali"
Boen ching dengan per-lahan2 mengangukkan kepalanya,
sahutnya.
"Terima kasih atas petunjuk dari cianpwe".
pada saat ini didalam hatinya sedang berpikir kalau
memangnya telah menjadi seperti ini, jejak serta berita dari Ie
Bok Tocu serta Bwee Giok haruslah ditanyakan Lam Yu
Kongcu barulah dapat diketahui dan tak dapat dihindarkan lagi
haruslah berkunjung satu kali kedalam perkampungan Pak In
chuang itu.
Chao Shen menghela napas dengan perlahan, kemudian
ujarnya lagi kepada Boen ching.
"Boen Siauwhiap harap lebih berhati-hati lagi, situ bertindak
satu langkah terlebih dahulu, sehabis berkata tubuhnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

berkelebat, sambil menarik tangan Chao Jen tubuhnya


melayang melanjutkan perjalanannya kearah depan.
Boen ching segera memandang kearah kanan dan kirinya
sekejap. kemudian dengan langkah yang lambat berjalanlah
dia kearah Pek In chuang.
Cuaca mendekati senja, angin musim gugur bertiup dengan
kencangnya sehingga membawa suara yang gemerisik,
keadaan sekelilingnya sangat sunyi sekali tak tampak
bayangan manusia satupun.
Boen ching segera menarik hawa murninya dan menubruk
kearah sisi samping dari perkampungan Pek In Chuang
tersebut, sinar matanya berputar dengan tajam
memperhatikan keadaan sekitarnya, dengan sangat mudah
sekali telah dapat mengambil keputusan untuk menuju
keruangan rumah yang paling besar didalam perkampungan
tersebut, tubuhnya bagaikan kilat cepatnya menubruk kearah
tersebut.
Baru saja lewat dua tiga buah ruangan kecil mendadak
pada ujung matanya berkelebat tampak sebuah bayangan
hitam dengan cepatnya berkelebat kearah sebuah ruangan
yang berada disamping kiri.
Dia dengan cepat menyembunyikan tubuhnya dibelakang
sebuah pohon yang besar, didalam hatinya merasa terkejut
bercampur keheran-heranan, yang membuat dia menjadi
terkejut bercampur keheranan itu bukannya karena terdapat
orang lain yang menyelidiki kedalam perkampungan,
sebaliknya adalah karena kepandaian silat yang dimiliki orang
itu sedikit mengejutkan hati, peristiwa ini dapat dikatakan
sedikit tidak masuk di akal orang yang memiliki kepandaian
yang sedemikian tingginya ini mana mungkin dapat pada saat
seperti ini muncul ditempat ini.
Segera dia menggerakkan tubuhnya mengejar bayangan
manusia tersebut, tampak bayangan manusia itu dengan tidak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

berhenti sedikitpUn berkelebat dengan cepatnya kearah


depan-
Tubuh dari Boen ching dengan sangat cepat sekali
melayang menubruk sebuah ruangan yang berada disebelah
selatan.
Bayangan hitam itu bagaikan sedikitpUn tidak merasa
curiga kalau dirinya sedang dikuntit oleh orang, tidak lagi dia
menoleh kekanan atau kekiri sekejap, dengan cepat segera
melayang turun dari atas atap rumah.
Didalam ruangan tersebut sinar lampur memancarkan
sinarnya dengan terang benderang pada saat ini Boen ching
telah dapat melihat bahwa bayangan manusia tesebut
ternyata adalah seorang gadis yang seluruh tubuhnya
memakai baju berwarna serba hitam yang sangat ketat sekali
sehingga bentuk tubuhnya yang sangat menggiurkan itu,
dibelakang kain hitam yang menyelubungi wajahnya,
tampaklah sebuah wajah yang cantik dan menarik sekali,
bagaikan seorang dewi yang baru turun dari kahyangan.
Boen ching sedikit menjadi tertegun, pada tempat seperti
ini ternyata dapat muncul seorang gadis yang demikian
cantiknya, sungguh sama sekali diluar dugaannya, menurut
berita yang tersebar didalam dunia kangouw, sama sekali
belum pernah mendengar kalau ada seorang gadis semacam
ini.
Gadis ini agaknya terlalu percaya pada diri sendiri, setelah
berjalan satu keliling diatas rumah itu, pada mulutnya
tersungging suatu senyuman mengejek. teriaknya.
"Goei Lam Yu kaupun bukannya tidak mengetahui kalau
aku datang kemari, mengapa harus tetap ber-pura2
bersembunyi didalam ruangan, tak berani keluar menemui
diriku???"
Dari dalam ruangan tersebut terdengar berkumandang
datang suara tertawa kalap yang sangat nyaring sekali,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

seorang pemuda yang seluruh tubuhnya memakai jubah


berwarna putih melayang ketengah kebun yang terdapat
disamping ruangan tersebut.
Boen ching tampak usia pemuda yang berbaju putih itu
ternyata tak berbeda dengan dirinya, dalam hatinya dia sedikit
merasa heran, wajah dari orang ini sangat tampan dan halus
sekali, bagaimana dapat disebut orang sebagai permimpin dari
seluruh iblis-iblis sakti.
Goei Lam Yu setelah keluar dari dalam ruangan, sinar
matanya dengan cepat menyapu kesekeliling tempat tersebut,
sambil tertawa licik tanyanya.
"sekitar tempat ini apakah masih terdapat orang lain ? ?"
Sehabis berkata dengan sangat tawar sekali dia tersenyum,
sedang sepasang alisnya dikerutkan-
Boen ching begitu tampak Goei Lam Yu munculkan dirinya,
dia tak berani lagi bergerak sembarangan, dua orang yang
berada dihadapannya ini semuanya merupakan jago-jago yang
mempunyai kepandaian silat yang tinggi, pada hal sepuluh jari
dari tangannya pada saat ini sudah berubah menjadi kaku dan
tak dapat digerakan lagi, apabila sampai diketahui oleh
mereka, kiranya tidak mudah untuk meloloskan diri.
Sepasang mata dari Lam Yu Kongcu masih tetap menyapu
memperhatikan keadaan sekelilingnya, sedang pada mulutnya
ujarnya:
"Peristiwa tentang terdapatnya kitab rahasia "Hay Thian
Kiam Boh" didalam pagoda Tiang Coen Ta telah diketahui oleh
seluruh jago2 di dalam Bulim, tetapi tak seorangpun yang
mengetahui tempat yang sesungguhnya dari kitab rahasia
tersebut, kecuali kau bekerja sama dengan diriku " .
Boen ching yang mendengar perkataan tersebut didalam
hatinya merasa sangat terkejut sekali, dia sama sekali tak
menyangka kalau didalam hatinya terasa terkejut sekali, dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sama sekali tak menyangka kalau di dalam pagoda Tiang Coen


Ta tersebut dapat tersembunyi sebuah kitab rahasia "Hay
Thian Kiam Boh", selama ratusan tahun lamanya kawan-
kawan didalam Bulim mengangkat Thian Jan Shu sebagai
orang nomor wahid didalam bulim, sedangkan Hay Thian Khek
adalah merupakan orang aneh sebelum Thian Jan Shu, kedua
orang itu yang satu didepan sedang yang lain belakangan,
kehebatan dan kepandaian silat yang dimilikinya sukar sekali
untuk ditentukan mana yang lebih lihay, tetapi Thian Jan Shu
terkenal dengah ilmu Khiekangnya yang sangat lihay, sedang
Hay Thian Khek terkenal karena Ilmu pedangnya yang sakti,
padahal ilmu Khiekang serta Ilmu pedang sama-sama
merupakan kepandaian silat yang sangat sakti semuanya.
Setelah Hay Thian wafat, tersiar berita bahwa dia telah
meninggalkan sebuah kitab rahasia "Hay Thian Kiam Boh"
tetapi tak seorangpun yang mengetahui Jejak selanjutnya, kini
muncul dirinya, tidaklah aneh kalau jago-jago berkepandaian
tinggi dari Bulim bersama-sama sekali lagi munculkan dirinya
didalam dunia kangouw. Liauw Cing cie dengan dingin
mencibirkan bibirnya, ujarnya:
"Kita berdua telah berjanji untuk bergebrak menang kalah
pada hari ini, sedang kedua buah gambar peta rahasia itupun
di dapat oleh siapa yang menang, untuk kerja sama sudah
tentu tak mungkin akan dapat terjadi " Goei Lam Yu tertawa
dingin, ujarnya.
"Ini hari kalau kita berdua hendak dengan sekuat tenaga
bergebrak mati2an, aku kira ada nelayan yang sedang
menantikan keuntungan, bukanlah hal ini sedikitpun tidak ada
harganya sama sekali ?"
Boen ching yang mendengar perkataan tersebut, hatinya
terasa bergetar, didalam hati diam-diam pikirnya .
"Apakah boleh dikata kepandaian silat yang dimilikinya oleh
Lam Yun Kongcu ini demikian tingginya, dirinya hanya sedikit
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menggerakkan tubuhnya saja, dia telah berhasil menemukan


dirinya??"
Liauw Cing ce dengan dingin mendengus dan menoleh
memandang sekeliling tempat tersebut.
Boen ching baru saja berpikir cara untuk meloloskan diri,
mendadak terdengar suara yang sangat kalap berkumandang
datang, sebuah bayangan manusia dengan sangat cepat sekali
melayang turun keatas tanah, dalam hati Boen ching pada
saat ini barulah dapat menjadi lega, dan menghembuskan
napas panjang2.
orang itu seluruh tubuhnya memakai jubah panjang yang
berwarna hitam, rambutnya awut2an tak karuan, tubuhnya
belum mencapai diatas tanah dia telah tertawa keras
teriaknya.
"Siapa yang mendengar urusan ini mendapatkan bagianku
ini"
Sepasang mata Goei Lam Yu dengan sangat dingin
memandang orang itu, kemudian ujarnya. "Aku kira urusan
tidaklah demikan mudah nya" orang itu tertawa kalap.
sahutnya:
"Sungguh besar omonganmu, aku "Lu Tong Huang She"
atau Pendekar gila dari daerah Lu Tong, ciau Huang akan
mencoba kepandaian silat yang kau miliki sebenarnya
seberapa lihay nya, sehingga dapat disebut kawanan pimpinan
iblis"
Pada saat dia berbicara itu, tubuhnya bagaikan kilat
cepatnya menubruk kedepan, sepasang telapak tangannya
melancarkan serangan hebat, dengan mengerahkan seluruh
tenaga dalam yang dimilikinya memukul tubuh Goei Lam Yu.
Sepasang mata dari Goei Lam Yu yang memancarkan sinar
yang sangat dingin itu berkelebat, sepasang telapak
tangannya dibalik menerima serangan tersebut, terdengar
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

suara bentrokan yang sangat dahsyat sekali, terlihat batu


kerikil dan debu berterbangan memenuhi angkasa, sedang
kedua belah pihak sama-sama melayang mundur kebelakang.
Goei Lim Yu setelah berhasil berdiri tegak dari wajahnya
timbul suatu sikap yang sombong sekali, sedang wajah dari
pendekar gila dari daerah Lu Tong itu berubah menjadi merah
padam, dengan sangat gusar sekali berdiri tegak ditempat,
tetapi dari sinar matanmya terlihat timbul suatu perasaan
yang sangat berduka sekali.
Didalam hati Boen ching merasa agak terkejut, "Lu Tong
Hung She" Cian Huan sejak lama telah sangat terkenal, ini hari
dapat munculkan dirinya ditempat itu telah diluar dugaannya,
bahwa kini kepandaian silatnya ternyata jauh dibawah Goei
Lam Yu, tanpa terasa terhadap kesaktian dari kepandaian silat
yang dimiliki oleh Lam Yu Kongcu ini didalam hatinya terasa
menjadi terkejut.
Lu Tong Huang She menjadi berdiri tertegun beberapa
saat, sedangkan Goei Lam Yu tertawa mengejek kearahnya.
setelah lewat beberapa saat, Goei Lam Yu dengan dingin
ujarnya. "Bagaimana?, masih inginkah kamu menerima satu
bagian"
Ciau Huang segera menghela napas panjang setelah
mendepakkan kakinya keatas tanah, segera membalikkan
tubuhnya bersiap meninggalkan tempat itu.
Goei Lam Yu tidak menanti cian Huang menggerakkan
tubuhnya berjalan pergi, dengan dingin bentaknya.
"Bagaimana?, setelah datang kemari apakah kau kira dapat
dengan demikian mudahnya meninggalkan tempat ini?"
Ciang Huang dengan gusar mendengus, segera dia
membalikkan tubuhnya tertawa terbahak-bahak, tantangnya.
"Bagaimana hendak menahan diriku?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sambil berkata dia memandang ke sekelilingnya, dalam hati


dia tahu bahwa kepandaian silat yang dimilikinya ini sukar
sekali untuk berhasil mengalahkan diri Lam Yu Kongcu,
serangan yang dilancarkannya tadi itu, dirinya telah
menggunakan seluruh tenaga dalam yang dimilikinya, tetapi
Goei Lam Yu ternyata dengan sangat ringan sekali telah
berhasil menerima serangan tersebut, hal ini membuktikan
kalau kepandaian yang dimilikinya jauh lebih tinggi satu
tingkat dari dirinya.
Tetapi dia yang tampak Lauw Cing Ce dengan sangat tawar
sekali berdiri disamping, bagaikan sedikitpun tidak
menguatirkan dirinya, di dalam hatinya tanpa terasa menjadi
berdesir, dalam hati dia sadar bahwa dirinya terlalu gegabah
sehingga ini hari ternyata dapat dikalahkan ditangan seorang
bocah yang baru saja berkelana didalam dunia kangouw,
hatinya terasa sangat sedih sekali. Goei Lam Yu tertawa
tawar, ujarnya.
"Perkataanku sedikitpun tidak salah, perkampungan Pek In
Chuang ini selamanya merupakan suatu tempat yang mudah
dimasuki tetapi sukar untuk meninggalkan tempat ini dan
siapa yang berani memasuki tempat ini pastilah akan
menerima hukuman mati, aku kira kaupun pastilah
mengetahui akan hal ini"
Pada saat datang, semangat Cian Huang berkobar-kobar,
pada saat ini semangatnya telah berkurang setengah bagian
lebih, Goei Lam Yu ini selamanya berbuat pekerjaan tidak
pernah mengurusi diri orang lain, waktu turun tanganpun
sangat kejam dan ganas, sungguh tak ada cara lain lagi
daripada mengadu jiwa. Hatinya menjadi agak mantap. sambil
tertawa kalap ujarnya.
"Ini hari aku akan mencoba melihat bagai manakah
kepandaian silat yang dimiliki oleh Lam Yu Kongcu"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sehabis berkata tangannya berkelebat dan mengambil


keluar senjatanya yang telah lama tak digunakan, "Chia Giok
Cie". ^
Goei Lam Yu dengan dingin memandang ke arah Ciang
Huang, ujarnya.
"Aku kira kalau bergebrak dengan cara demikian malah
sebaliknya hanya mengotori tanganku saja"
Cian Huang jadi orang selamanya sangat sombong sekali,
siapapun tak ada yang dianggap dihadapan matanya, pada
saat ini ternyata diejek dan dipandang sedemikian rendah oleh
Goei Lam Yu, saking gusarnya seluruh tubuhnya menjadi
gemetar, dengan keras dia membentak. sedang senjata "Chia
Giok Cie"nya dengan diikuti angin yang keras memyerang
tubuh Goei Lam Yu.
Tubuh Goei Lam Yu dengan cepat berkelebat mundur
kebelakang, tampak sebuah bayangan manusia sambil tertawa
kalap melayang turun dari dalam ruangan, pada saat
tangannya melancarkan serangan ke depan, tubuh cian Huang
dengan terhuyung-huyung telah mengundurkan dirinya ke
belakang, dalam hati Boen Ching agak terperanjat, karena
orang yang baru saja munculkan dirinya itu ternyata tak lain
dan tak bukan adalah pimpinan dari Hiat Koang Sam Mo,
Miauw Be Fang adanya.
Kiranya Miauw Be Fang ini telah mengikuti Goei Lam Yu
datang kemari, tak dapat d isala hkan lagi kalau diatas pulau
Hiat Koang To itu satu orangpun tak tampak.
Kalau dilihat secara demikian, gadis yang berada didalam
kereta kuda itu tak dapat diragukan lagi pastilah Bwe Giok
adanya.
Miauw Be Fang dalam sekali serangannya saja telah
berhasil menggetarkan tubuh diri Chian Huang sehingga
terhuyung dan mundur ke belakang, tubuhnya dengan
cepatnya berdiri tegak ditempat tersebut, Goei Lam Yu sambil
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menggendong tangannya dengan dingin ujarnya. "Be Fang tak


usah sungkan2 lagi, bunuh mati dirinya beres"
Sinar mata yang sangat tajam dari Miauw Be Fang segera
menyapu sekejap kesekeliling tempat itu, sekali lagi tubuhnya
bergerak maju melancarkan serangannya lagi.
Dalam hati Boen Ching terasa agak tergetar, kelihatannya
Goei Lam Yu ini ternyata adalah cianpwee dari Miauw Be Fang
itu, dia tak dapat lagi terus melihat akan hal tersebut,
tubuhnya dengan cepat melayang turun kebawah, sedang
hawa Khiekangnya pun dikerahkan keluar melindungi seluruh
tubuhnya.
begitu tubuhnya bergerak, Goei Lam Yu segera telah
merasakannya, tubuhnya dengan cepat laksanakan sambaran
panah berkelebat menarik mundur tubuh dari Miauw Be Fang
itu, diikuti tangannya membalik melancarkan satu kali
serangan kearah Boen Ching.
Sepuluh jari Boen Ching telah tak dapat bergerak. terpaksa
dengan mengerahkan hawa khie-kangnya melindungi
sepasang tangannya pada saat pundakmya sedikit digerakkan
tubuhnya telah berkelebat melintasi ditengah sambaran angin
dari ilmu Hiat Mo Kang yang dilancarkan oleh Lam Yu Kongcu.
Angin puyuh tersebut dengan per-lahan2 buyar kembali,
Miauw Be Fang begitu tampak diri Boen Ching dengan terkejur
teriaknya. "Dia.... Boen Ching"
Tubuh cian Huang terdesak oleh angin santar yang
dilancarkan oleh Boen Cing sehingga terdesak mundur dua
langkah ke belakang, wajahnya berubah menjadi pucat pasi,
agaknya orang itu telah mengerahkan hawa khiekangnya
untuk mengundurkan dirinya, apabila angin santar tersebut
dengan cepat menekan keatas tubuhnya kiranya pada saat ini
nyawanya telah melayang.
Goei Lam Yu begitu tampak diri Boen tanpa terasa pula
wajahnya berubah hebat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Beberapa saat kemudian wajahnya menjadi pulih kembali


seperti sedia kala, sambil tertawa ujarnya.
"Kiranya kau, ternyata kau masih juga belum binasa
bahkan dapat meloloskan diri datang kedaerah Tionggoan
kembali."
Miauw Be Fang yang berdiri disamping setelah termenung
berpikir keras mendadak teriaknya.
"Ilmu Khiekang Chiet Keng Kang Khie"
"Chiet Keng Kang Khie" empat kata begitu keluar dari
mulutnya, sinar mata dari Goei Lam Yu menjadi berkedip-
kedip. setelah termenung beberapa saat sambil tertawa
sahutnya.
"Kiranya adalah ilmu Khiekang "Chiet Keng Kang Khi"
IHmm, Kiranya kepandaian silat yang tertera diatas ketujuh
buah hloloo kuno itu tak lain tak bukan adalah "Chiet Kong
Kang Khie" untung saja kau dapat memahami nya"
Pada saat dia berbicara itu tanpa terasa dari wajahnya
timbul suatu perasaan yang agak menyesaL
Liauw Cing ci yang berdiri disamping pun tanpa terasa
wajahnya berubah hebat, orang yang baru datag adalah Boen
Ching saja telah membuat orang merasa sangat terkejut,
ditambah lagi dengan ilmu khiekang Chiet Keng kang Khie
yang membuat Thian Jan Shu menjagoi seluruh dunia
kangouw, membuat dia tanpa dapat dicegah lagi memusatkan
seluruh perhatiannya.
Boen Cning dengan sangat tawar sekali memandang
sekejap kearah ketiga orang itu kemudian membalikkan
tubuhnya memandang kearah LuTong Huang See, Cian Huang
Cian Huang segera merangkap tanganya sambil ujarnya
kepada Boen Ching, "Terima kasih Boen Siauwhiap yang telah
menolong jiwaku "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching tersenyum, dia tahu sepasang tangannya kini


telah mati dan tak mungkin untuk digunakan kembali, pihak
lawan tak perlu Goei Lam Yu sendiri, sekalipun Miauw Be Fang
maju melancarkan serangan dan menggunakan pedang saja
kemungkinan sekali akan menemui binasa seketika itu juga.
Tetapi pada saat ini kedua orang itu pastilah belum
mengetahui, ujarnya kemudian kepada Cian Huang. "Kini
cepatlah kaupergi dari sini".
Cing Huang sadar bahwa lama menanti ditempat itupun tak
ada gunanya, segera ia membungkukkan tubuhnya memberi
hormat sambil ujarnya.
"Terima kasih atas pertolongan yang diberikan Boen
siauwhiap pada ini hari, pada waktu yang akan datang apabila
ada jodoh pasti akan kubalas budi ini" sehabis berkata dia
membalikan tububnya meninggalkan tempat tersebut.
Miauw Be Fang nampak Cian Huang hendak pergi dari
tempat itu dia tertawa terbahak-bahak, bentaknya. "Kau ingin
pergi ??"
Cian Huang yang mendengar suara bentakan tersebut
segera menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang,
Goei Lam Yu yang berdiri disamping segera berkata.
"Tak usah menghalangi dirinya, melihat ini di atas wajah
Boen Ching, ini hari biarkanlah dia meninggalkan tempat ini".
Cian Huang mengerutkan alisnya, kemudian menggerakkan
tubuhnya kembali lari kearah depan.
Boen Ching memandang hingga bayangan punggung dari
Cian Huang lenyap dari pandangan, setelah itu dia menoleh
memandang tajam kearah Goei Lam Yu. Goei Lam Yu tertawa
tawar, ujarnya:
"Cian Huang telah pergi, tetapi ini hari kau harus tinggal
ditempat ini.."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching belum membuka mulut memberikan


jawabannya, Liauw Cin Ce telah berkata.
"Goei Lam Yu, urusan kita belum Selesai".
Goei Lam Yu tertawa. sahutnya.
"Urusan mengenai kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh aku
kira tak perlu demikian cepat- cepat harus diselesaikan,
apabila nona Liauw tidak menolak. silahkan nona sekali lagi
datang kemari pada esok malam untuk menyelesaikan urusan
ini".
Liauw Cing Ce dengan dingin mendengus, Boen Ching tahu
kalau Goei Lam Yu sedang mencari kesempatan untuk
menghindarkan diri dari nona tersebut, dengan tawar ujarnya.
"Urusan kita tidak begitu penting, aku hanya ingin bertanya
berapa kata saja." Dari sepasang mata Goei Lam Yu
memancarkan sinar yang sangat tajam sahut nya.
"Itulah paling bagus kau ada pertanyaan tak usah ragu-
ragu lagi, silahkan ajukan untuk bertanya kepada diriku" Boen
Ching mengerutkan alis nya, tanyanya.
"Pada saat di pulau Hiat Koang To, apakah kau yang
menculik diri Bwee Giok. untuk dibawa kemari?"
Goei Lam Yu tersenyum, sahutnya.
"pulau Hiat Koang To sama sekali aku belum pernah
berkunjung kesana"
Boen Ching dengan tajam memperhatikan wajah Goei Lam
Yu, sampai perubahan wajah dari Goei Lam Yu masih tetap
tenang-tenang saja, didalam hatinya segera terpikir bahwa
apabila Goei Lam Yu ini tidak mengucapkan kata- kata secara
sungguh-sungguh, pastilah orang itu merupakan seorang yang
jahat dan sangat ganas. Berpikir sampai disini tanyanya lagi
kepada Goei Lam Yu. "Nona Bwee apakah berada didalam
perkampungan Pek In Chuang ini?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Goei Lam Yu memandang sekejap kearah Liauw Cing Ce


ujarnya kemudian "Bagaimana? kau apakah ingin memeriksa
diriku?" Selesai berkata dengan sangat dingin sekali dia
tertawa^
Kegusaran didalam hati Boen Ching makin berkobar, tetapi
didalam hatinya dia tahu bahwa tak ada gunanya bergebrak
dengan dirinya saat ini, segera dia menarik napas panjang-
panjang, memandang rasa gusarnya yang sedang berkobar
didalam hatinya, tanyanya kemudian-
"Kau tidak ingin berbicara??".
Goei Lam Yu tampak Boen Ching tak dapat dibuat menjadi
gusar oleh sikapnya tersebut, segera miringkan tubuhnya
memandang kearah Miauw Be Fang, tanyanya. "Tahukah kau
Siapkah sebenarnya nona Bwee Giok itu ??^".
Miauw Be Fang tahu akan maksud tujuan dari Goei Lam Yu,
dia tertawa tawar, sahutnya.
"Tidak begitu jelas, tetapi jika didengar dari perkataan yang
diucapkan oleh Boen Ching ini agaknya dia sedang
membicarakan tentang putri dari Partai Elang sakti didaerah
sungai Tiang Kang ".
Goei Lam Yu tertawa, ujaraya kemudian kepada Boen
Ching.
"Sungguh menyesal sekali, aku tidak mengetahui siapakah
sebenarnya nona Bwee itu, sehingga tak dapat memberikan
sedikit keterangan kepada dirimu".
Boen Ching menjadi mengerutkan alisnya, dia tahu Goei
Lam Yu mempunyai maksud untuk membuat dirinya menjadi
gusar, sehingga ia dapat mengetahui bagaimanakah
kepandaian yang dimiliki dirinya tetapi apabila dia telah tahu
kalau sepuluh jari dari dirinya ini telah tak dapat digunakan
lagi, pastilah dia tak mungkin akan demikian sungkan2nya.
Ujarnya lagi kepada Goei Lam Yu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Setan arak. paras elok. arak serta kedudukan, empat


orang iblis sakti dan Pak Long sianseng, Lam Hay Coei Hong
sekalian kini berada dimana, dapatkah kau memberikan sedikit
keterangam??"
Liauw Cing Ce dengan sinar mata yang keheranan
memandang kearah Boen ching, dia heran mengapa Boen
ching belum juga dibuat menjadi gusar oleh sikap dari Lam Yu
Kongcu tersebut.
Goei Lam Yu yang tampak sikap dari Boen cning demikian,
dia tertawa tawar sahutnya:
"Sungguh sangat menyesal sekali nama2 yang kau
sebutkan tadi satupun aku tidak pernah mendengarnya "
Boen ching tampak Goei Lam Yu ternyata sikapnya
demikian ketus sebenarnya dia masih ingin menanyakan jejak
dari Ie Bok Tocu sekalian, tetapi pada saat ini pikirannya
menjadi berubah, dia rubah sekalipun bertanya lagi kepada
dirinya juga tak ada gunanya, dia menolehkan kepalanya
memandang kearah Liauw Cing Ci tanyanya.
"Nona Liauw apakah hendak meminta gambar peta dari
kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh tersebut???."
Liauw Cing Ce menjadi tertegun, belum dia membuka
mulut memberikan jawabannya, tampak Boen ching telah
berpamit kepada Goei Lam Yu, ujarnya. "Aku mohon diri
terlebih dahulu dari sini"
Goei Lam Yupun menjadi tertegun mendengar perkataan
tersebut, segera dia tertawa terbahak-bahak, sahutnya:
"Kau kira apakah demikian mudahnya, bukankah aku telah
berkata kepada Cian Hoang, tempatku ini bukanlah dapat
keluar masuk dengan sesuka hatimu, janganlah harap dapat
keluar kembali".
Boen Ching tertawa , ujarnya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Sekalipun di pulau Hiat Koamg To pun tak dapat menahan


diriku, apabila kini didaerah Tionggoan aku akan mencoba
melihat kau hendak menggunakan cara apakah untuk
menahan diriku ditempat ini".
Goei Lam Yu tersenyum, dia melirik memandang kearah
Miaw Be Fang. Miauw Be Fang tertawa besar, ujarnya.
"Boen siauwhiap masih ingatkah pada saat masih diatas
pulau Hiat Kong To aku menahan dirimu, kini sekali lagi aku
hendak menahan dirimu, aku kira Boen sauwhoap pun tak
mungkin akan menolaknya". Boen Ching tertawa, sahutnya:
"Kalau demikian sungguh sangat baik sekali, sungguh
seorang tamu tak akan merepotkan dari orang majikan, tetapi
pada saat diatas pulau Hiat Koang To terdapat nona Bwee
didalam kalangan, pada saat inipun aku mengharapkan nona
Bwee pun dapat hadir pula ditengah kalangan."
Miauw Be Fang tertawa lebar, dan tak menjawab sepatah
katapun juga, pads saat tubuhnya berkelebat dia telih
mengelilingi tubuh Boen ching, ditengah suara tertawa
besarnya sepasang telapak tangannya melancarkan serangan
mengancam punggung dari Boen Ching.
Boen ching tidak menanti Goei Lam Yu mengetahui kalau
sepasang tangannya telah menjadi mati tak dapat digunakan
lagi, tubuhnya mecloncat keatas, sepasang kakinya ber-turut2
melancarkan tujuh kali tendangan, sedang ilmu khiekang
"Chiet Kong Kang khie" pun mengikuti serangan tersebut
dilancarkan keluar.
Miauw Be Fang tidak berani menerima dengan keras lawan
keras, tubuhnya miring kesamping menghindarkan tujuh
tendangan kilat yang dilancarkan oleh Boen ching itu, melihat
serangan dari Boen ching ini membuat tujuh buah pohon yang
berada dibelakang tububaya menjadi putus dua bagian, dan
rubuh keatas tanah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Wajab Miauw Be Fang berubah hebat, dia menghindarkan


dirinya kesamping dan tak mengucapkan sepatah katapun.
Sinar mata dari Goei Lam Yu berkelebat, dengan licik dia
tertawa, ujarnya kemudian kepada Boen ching.
"Aku dengar ilmu khiekang ciet Keng Kang Khie ini
merupakan ilmu yang paling lihay dari segala ilmu khiekang
yang ada, sehingga dapat digunakan sesuai dengan kehendak
hatinya entah benar tidak ?".
Boen ching mengerutkan alisnya, didalam hatinya dia tahu
bahwa dirinya terlalu gegabah, sehingga membuat mereka
mengetahui kelihayan dari ilmu khiekang Chiet Keng Kang Kle
nya, kini malahan sebaliknya terlihat lubang kelemahannya.
Goei Lam Yu mengangkat tangan kanannya, sebuah
pedang pendek yang berwarna keabu-abuan telah berada
ditangannya sambil tertawa licik tanyanya. "Bahkan mengapa
kau tidak menggunakan tanganmu?"
Sekalipun dia tidak mengetahui kalau sepasang tangan dari
Boen ching itu telah tak dapat digunakan lagi, tetapi dari
gerak gerik serta sikap dari Boen ching ini dia tahu bahwa diri
Boen Ching pastilah terdapat sesuatu kekurangan sehingga dia
tidak berani bentrok secara langsung dengan dirinya.
Boen ching dengan menggunakan ilmu Khiekang chie Keng
Kang Khienya dapat menentukan kelihayan kepandaian
silatnya dengan setiap orang yang ada didalam kalangan pada
saat ini, tetapi beberapa kali dia menahan rasa gusarnya
menghindarkan diri dari pertempuran, hal ini pastilah ada
sesuatu yang tidak beres.
Boen ching tampak Goei Lam Yu telah mencabut keluar
pedang Cie Hong Kiamnya dari dalam sarung, dengan dingin
dia berdiri tegak, beberapa macam bayangan berkelebat
didalam benaknya. dia cukup bertemu muka sekali saja
dengan Goei Lam Yu ini segera dia dapat mengetahui dengan
jelas kalau Goei Lam Yu ini jadi orang bukan saja sangat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kejam serta ganas, bahkan merupakan seorang yang memiliki


kecerdasan serta kelicikan yang melebihi orang lain-
Tempat kelemahan dari dirinya pada hari ini pastilah akan
dapat diketahui dengan keadaan situasi pada saat ini, dirinya
hanya mengharapkan dapat mengundurkan diri dari tempat
tersebut.
Goei Lam Yu begitu mencabut keluar pedangnya, Liauw
Cing ce yang berdiri disamping segera membuka mulut
tanyanya.
"Goei Lam Yu, apakah kau juga hendak turun tangan??".
Senyuman yang menghias dibibir Goei Lam Yu segera
lenyap. dia tahu bahwa apabila dirinya turun tangan tak dapat
diragukan lagi Liauw Cing Ce ini pastilah akan turun tangan
mencegah dirinya, nona ini selamanya terhadap dirinya tidak
mempunyai rasa simpatiknya sedikitpun, sudah tentu bagi
dirinya tak ada keuntungannya.
Dia bermenung berpikir keras, segera tampak lagi
senyuman menghiasi bibirnya kembali, ujarnya kepada Miauw
Be Fang.
"Be Fang Boen ching adalah ahli waris dari ilmu khie kang
"Chiet Kong Kang Khie" yang dimiliki oleh Thian Jan shu, kau
tak usah sungkan-sungkan lagi, gunakanlah pedangmu untuk
menghadapi dirinya".
Miauw Bie Fang dengan perlahan menganggukkan
kepalanya, Goei Lam Yu segera menoleh memandang kearah
Liauw Cing ci, ujarnya kemudian-
"Nona Liauw, kini kitapun dapat menyelesaikan urusan kita
mengenai kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh tersebut".
Liaw Cing Ce memandang kearah Boen ching, pada saat ini
dia telah mengetahui kalau sepasang tangan Boen ching
pastilah ada persoalan dan tampak Miauw Be Fang telah
mencabut keluar pedang panjangnya segera dengan tawar
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sahutnya: "Aku tidak menginginkan, disampingku masih


terdapat orang lain". Goei Lam Yu tertawa, tanyanya.
"Maksud dari nona Liauw apakah hendak menyuruh aku
membereskan terlebih dahulu urusan Boen Ching ini?".
Maksud sebenarnya dari Liauw Cing Ci adalah hendak Goei
Lam Yu melepaskan diri Boen Ching, tetapi Goei Lam Yu kini
berkata demikian, dia yang tidak mempunyai hubungan sanak
keluarga dengan diri Boen ching sudah tentu tak enak untuk
membuka mulut membantui diri Boen Ching.
Terpaksa dia hanya mengangkat pundaknya tak
menyangkal sepatah katapun. Miau Be Fang tersenyum
ujarnya kepada Boen ching.
"Boen siauwhiap. apakah tidak memandang sebelah
matapun kepadaku? apakah boleh dikata aku Miaw Be Fang
tidak berharga utuk meminta Boen Siauw hiap menggUnakan
pedang??."
Boen ching mengangkat pundaknya, dengan perlahan-
lahan dia mengangkat sepasang tangannya, dibawah ujung
jubahnya nampak sepuluh jarinya yang telah berubah menjadi
hitam bagaikan arang. Dia tertawa tawar, sahutnya.
"Aku Boen ching tidak berani memandang rendah terhadap
diri cianpwee, dan hendak menerima seluruh serangan dengan
menggunakan tangan kosong saja"
Sehabis berkata dengan sinar mata yang sangat dingin dia
menyapu sekejap kearah Goei Lam Yu.
Goei Lam Yu tertawa dalam hati pikirnya.
"Sekalipun kau berbuat demikian, apakah kau kira aku
dengan Miauw Be Fang mau mengampuni dirimu??"
Didalam hati sebenarnya Liauw Cing cie sedikit merasa
tidak tega, tetapi pada saat Boen Ching telah tertawa ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Berbicara secara demikian bukankah keterlaluan, Aku


orang she Boen bukannya seorang yang tidak dapat bergerak,
apabila hanya Miauw Be Fang seorang belum tentu demikian
mudahnya dapat menahan diriku "
Miauw Be Fang menggetarkan pedang panjang
ditangannya, sambil tertawa ujarnya.
Aku dengar ilmu meringankan tubuh dari Ie Bok Tocu
dilautan timur menjagoi seluruh Bulim, dan tak ada keduanya,
ini hari aku ingin mencoba-coba dari diri Boen Siauwhiap."
Boen Ching tertawa tawar sahutnya.
"Cayhe sangat gembira dapat menerima pengajaran dari
cianpwee"
Miauw Be Fang tertawa terbahak-bahak. pedang
panjangnya dengan disertai angin yang tajam menerjang
kearah Boen Ching.
Sepasang kaki Boen Ching segera melancarkan serangan,
didalam sekejap mata saja kedua belah pihak saling serang
menyerang sebanyak puluhan jurus lebih.
Pada sast ini Boen Ching telah berhasil didesak oleh pedang
panjang yang dilancarkan oleh Miauw Be Fang tersebut, dia
terdesak hingga mundur ke belakang terus menerus, sekalipun
di dalam hatinya dia mempunyai niat, tetapt tenaganya tidak
mencukupi keinginannya tersebut, sehingga tak mempunyai
daya untuk balas melancarkan serangan satu kalipun juga.
-oo0dw0oo-

Bab 34 PAGODA TIANG COEN TA


DARI ATAS WAJAH GOEI LAM YU mulai tampak perasaan
yang sangat girang sekali, tetapi dia tetap berdiri tegak tak
mengucapkan sepatah katapun juga.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Didalam hati Liauw Cing Ce sebenarnya punya niat untuk


turun tangan memberi bantuan pada Boen Ching, tetapi dia
selamanya tak kenal dengan Boen Ching sehingga tak enak
untuk maju memberikan bantuannya, terpaksa dia hanya
berdiri disamping melihat jalannya pertempuran tersebut.
Boen Ching terdesak hingga mengundurkan dirinya terus
menurus, dia mempunyai niat untuk meninggalkan tempat itu
saat ini, kalau tidak kemungkinan sekali dia tak dapat
menanggung dirinya dapat meloloskan diri dari tempat itu.
Mendadak pintu ruangan itu terbuka, Boen Ching menjadi
sangat terkejut sekali, terasa ia berdiri tertegun disana.
Pada saat itu Miauw Be Fang sedang melancarkan serangan
gencar pula, pikiran Boen Ching menjadi sadar kembali, tetapi
telah terlambat, bahu kanannya dengan cepat telah terkena
pukulan yang dilancarkan oleh Miauw Be Fang tersebut,
untung saja tubuh Boen Ching terdapat ilmu khiekang "Ciet
Kong Khie" yang Melindungi tubuhnya, sehingga sekalipun
dengan hebatnya tetap tak menderita luka dalam yang parah
tubuhnya hanya terhuyung mundur ke belakang.
Miauw Be Fang tampak sikap serta gerak gerik dari Boen
Ching menjadi sedemikian rupa, didalam hatinya sedikit
merasa heran, dia yang membelakangi pintu ruangan tak
dapat melihat sebenarnya telah terjadi apa, di dalam hatinya
hanya dipusatkan untuk menggunakan kesempatan yang baik
sekali pada saat itu membinasakan Boen Ching dengan sekali
tusukan pedang.
sekonyong2 terdengar Goei Lam Yu membentak. "Bie Fang
tahan.."
Miauw Be Fang menyahut dan mengundurkan dirinya
kebelakang, ketika dia memandang kearah orang yang berdiri
di depan pintu itu, tanpa terasa dalam hatinya dia merasa
sangat terkejut sekali .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sepasang mata Boen Ching dengan tajam memandang


kearah gadis tersebut, yang ternyata adalah gadis yang
ditemuinya didalam kereta kuda itu, dan tak lain tak bukan
adalah Bwee Giok. tanpa terasa dia telah membuka mulut
panggilnya. "Nona Bwee"
Goei Lam Yupun dengan cemas teriaknya kearah gadis itu.
"Kakak mengapa kau berjalan keluar, lebih baik kau masuk
kedalam saja".
Gadis itu memandarg tajam kearah Boen ching, kemudian
ujarnya kepada Goei Lam Yu.
"Tunggu sebentar, dia memanggil aku apa?? Nona Bwee
siapakah nona Bwee itu."
Pada saat berkata pikirnya bagaikan terpengaruh oleh
sesuatu, sehingga bagaikan sedang merasakan kesulitan-
Sahut Goei Lam Yu.
"Aku juga tidak mengetahui dia sedang berbicara tentang
apa, kakak aku lihat lebih baik kau masuk kedalam saja, saat
ini udara sangat dingin sekali, bahkan telah tidak pagi."
Ujar gadis itu kepada Goei Lam Yu.
"Titi (adik) jangan mengurus diriku, biarlah aku bertanya
kepadanya."
Goei Lam Yu yang mendengar perkataan tersebut segera
menganggukkan kepalanya, dan berdiri dengan tenang
disamping,jika dibandingkan sifatnya seperti tadi, bagaikan
telah berubah jadi dua orang saja, dia terhadap gadis itu
seperti sedikitpun tidak mempunyai keberanian untuk
melanggar setiap perkataan yang diucapkan olehnya.
Gadis itu memandang tajam kearah Boen ching sejenak
kemudian tanyanya kepada Boen Ching. "Kau panggil diriku
apa?? Nona Bwee?? dapatkah kau memberitahu padaku
siapakah sebenarnya nona Bwee itu?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sepasang mata dari Boen ching dengan tajam


memperhatikan gadis tersebut, sedikitpun tidak berkedip. hal
ini membuktikan kalau orang itu adalah Bwee Giok dan tak
dapat disalahkan lagi, ujarnya kemudian-
"Nona Bwee, engkau mengapa?? kau telah lupa kepadaku?
kau adalah putri dari Pangcu perkumpulan elang sakti, kau
apakah telah melupakannya??"
Gadis itu memandang tajam pula kearah Boen ching,
sejenak kemudian sambil tertawa sahutnya.
"Kau telah salah melihat orang, aku adalah kakaknya Goei
Hong ing, bukan bernama Bwee Giok" Boen ching dengan per-
lahan2 memutar mata nya, dia tampak pada saat gadis itu
tertawa sangat mirip sekali dengan Bwee Giok. dan tak dapat
diragukan lagi adalah Bwe Giok sendiri, tetapi orang lain telah
menyebutkan sendiri sebagai Goei Hong Ing, kakak dari Goei
Lam Yu. dengan demikian masih ada perkataan apalagi yang
dapat diucapkan keluar?
Setelah termenung berpikir sejenak, terdengar lagi Goei
Lam Yu berkata kepada Goei Hong Ing:
"Cici diluar sangat dingin sekali, kau masuklah
kedalam,janganlah tinggal ditempat ini lebih lama lagi."
Goei Hong ing tersenyum, ujarnya.
"Titi kau berkelahi lagi dengan orang lain, orang itu sangat
baik sekali kau lepaskanlah biar dia pergi, dan janganlah
menyusahkan dirinya."
Goei Lam Yu menganggukkan kepalanya ujarnya kepada
Boen ching. "Kakakku telah menyuruh kau pergi dari sini kau
dengar tidak"
Boen ching mendongakkan kepalanya memandang sekejap
kearah Goei Hong ing kemudian membalikkan tubuhnya
berjalan kearah keluar.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Liauw Cing ce memandang sekejap ke arah Goei Lam Yu


serta Goei Hong ing tubuhnya pun segera berkelebat dan
mengikuti dibelakang Boen ching lari keluar.
Boen ching terus lari kearah depan, Liauw- Cing cepun
dengan kencang mengikuti dibelakangnya berlari keluar,
kedua orang itu dengan sangat cepat sekali berlari keluar dari
perkampungan tersebut, setelah berlari beberapa saat, Boen
Ching mendadak menghentikan gerakan tubuhnya, sambil
ujarnya kepada Liauw Cing ce.
"Terima kasih nona Liauw "
Liauw Cing Ce memandang kearah Boen Ching," tanyanya.
"Boen Siauwhiap apakah datang kemari juga dikarenakan
peristiwa terdapatnya rahasia Hay Thian Kiam yang terdapat
dalam pagoda Tiang Coen Ta ?"
Boen ching tertawa tawar, sahutnya.
"Sepuluh jari dari sepasang tanganku telah tidak dapat
digunakan lagi, dan sudah jelas sekali tidak dapat
menggunakan pedang kembali, bagaimana masih mempunyai
niat terhadap kitab rahasia Hay Chian Kiam Boh tersebut? ?"
Liauw Cing Ce tertawa, dan menundukkan kepalanya,
ujarnya.
"Goei Lam Yu itu berasal dari tempat ini, sehingga terhadap
keadaan dari tempat ini sangat paham sekali, pada saat itu
sekalipun dia mendengarkan perkataan dari kakaknya untuk
melepaskan dirimu, tetapi dengan sifat darinya, pastilah
sebentar lagi akan mengejar sampai ditempat ini juga, Boen
siauwbiap apabila tidak mempunyai niat terhadap kitab rahasia
Hay Thiam Kiam Boh tersebut, lebih baik kau menurut
perkataan yang diucapkan, dan untuk sementara
meninggalkan tempat ini."
Boen Ching tertawa, sahutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Terima kasih atas kebaikkan hati dari nona Liauw, tetapi


masih banyak urusan yang harus kuselidiki terlebih dahulu,
dan yang mengetahui berita ini hanyalah dia seorang saja."
Liauw Cing Ce tertawa tawar, tanyanya kemudian kePada
Boen ching. "Apakah dapat dikata kau tidak mau
meninggalkan tempat ini ?"
Boen Ching memandang tajam kearah Liauw- Cing ce,
tampak dibalik kain hitam yang menutupi wajahnya itu tampak
sebuah wajah yang sangat Cantik sekali, didalam hatinya
tanpa terasa sedikit menjadi berdebar, segera dia miring kan
tubuhnya menghindarkan diri dari bentroknya mata dengan
dirinya, hatinya menjadi tergerak, pikirnya.
"Jejak dari suhuku Ie Bok Tocu tak mungkin hanya Goei
Lam Yu seorang saja yang dapat mengetahuinya, mengapa
tak menanyakan sekalian kePada Liauw Cing Ce ini ?" Berpikir
sampai disini lalu ujarnya kePada Liauw Cing ce.
"cayhe mempunyai persoalan hendak ditanyakan kePada
nona Liauw, setelah suhuku menginjak kembali diatas daratan
Tlonggoan segera tak terdapat beritanya kembali, entah nona
Liauw dapatkah sedikit memberikan berita mengenai jejaknya
?"
Liauw Cing Ce tertawa, sahutnya.
"Kiranya akan menanyakan jejak dari suhumu Ie Bok Tocu .
. ."
Baru berkata sampai disitu, mendadak terdengar suara
tertawa sebentar keras sebentar perlahan berkumandang
datang masuk kedalam telinga kedua orang itu, Liauw Cing Ce
segera mengerutkan alisnya, ujarnya kePada Boen ching.
"Kau jalanlah terlebih dahulu, aku akan menahankan
serangan untuk sementara bagimu"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching menjadi ragu-ragu untuk sesaat, dengan


Cemas ujarnya. "Bagaimana dengan jejak dari suhuku,
dapatkah kau memberitahukan dengan Cepat."
Sahut Liauw Cing ce.
"Persoalan ini tak dapat diucapkan dengan satu patah kata
saja, kau jalanlah lebih dulu"
Boen Ching mengangkat pundaknya, sahutnya kemudian.
"Kalau berbuat demikian juga tidak pantas, lebih baik aku
pun juga tinggal disini saja."
Liauw Cing Ce merapatkan kakinya keatas tanah, lalu
ujarnya.
"Kalau begitu kita berjalan bersama-sama saja "
Sehabis berkata tubuhnya berkelebat berlari kearah
selatan.
Boen Ching tak dapat berbuat apa-apa lagi, terpaksa dia
mengikuti dengan kencang di belakang tubuh dari Liauw Cing
ce, didalam hatinya tanpa terasa menjadi sedikit merasa tak
enak, Liauw Cing Ce ini agaknya merasa sangat tidak puas
dengan tak mau perginya dirinya dari tempat itu, sepuluh
jarinya kini telah tak dapat digunakan lagi, sungguh tak terkira
kini malah menyusahkan dirinya saja.
Tubuh dari dua orang itu yang satu didepan yang lain
dibelakang dengan keCepatan bagaikan jatuhnya bintang dari
langit dengan sangat cepat sekali berkelebat kearah depan.
Suara tertawa itu sangat nyaring sekali tetap
berkumandang masuk kedalam telinga kedua orang itu,
sedikitpun tak dapat ditinggalkan.
Mendadak Liauw Cing Ce mengubah arahnya, dan berlari
kearah barat, ketika Boen Ching mendongakkan kepalanya
memandang, tampak dihadapannya telah terdapat sebuah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

pagoda yang sangat tinggi sekali. Ujar Liauw Cing Ce kePada


Boen ching.
"Untuk sementara lebih baik kita bersembunyi saja didalam
pagoda Tiang coen Ta ini"
Hati Boen Ching terasa agak tergetar, dirinya ternyata telah
berada didalam pagoda Tiang coen Ta tersebut, kemungkinan
sekali dirinya malah akan tersesat kedalam peristiwa kitab
rahasia Hay Thian Kiam Boh tersebut.
Begitu tubuh dari kedua orang itu berkelebat masuk
kedalam pagoda tersebut, suara tertawa panjang itupun
menjadi berhenti, terdengar suara dari Goei Lam Yu yang
berdiri diluar pagoda sambil tertawa besar ujarnya:
"Kalian berdua kalau memangnya telah sampai didalam
pagoda Tiang coen Ta ini, mengapa tidak mau keluar untuk
bertemu muka dengan kami ?"
Liauw Cing Ce dengan dingin mendengus, tubuhnya
berkelebat keluar dan ujarnya kePada Goei Lam Yu.
"Demikianpun juga baik, kita ini hari harus menentukan
siapakah yang menang dan siapa yang kalah diantara kita ini".
Boen Ching pun segera berkelebat keluar dari dalam
pagoda, tampaklah Goei Lam Yu sambil tertawa berdiri tegak
di tempat tersebut, sedang Miaw Bie Fang berdiri dibelakang
tubuhnya. Ujar Goei Lam Yu sambil tersenyum.
"Kiranya kau juga mempunyai maksud untuk ikut serta
didalam urusan kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh ini, aku
telah mematuhi perkataan dari kakakku untuk melepaskan
dirimu, dan kini kau telah ikut pula datang ke pagoda Tiang
coen Ta ini,janganlah menyalahkan Pada diri ku lagi kalau aku
akan turun tangan kejam."
Liauw Cing Ce tidak menanti Goei Lam Yu mengucapkan
lebih banyak lagi, tubuhnya segera bergerak menubruk kearah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

depan, sedang sepasang telapak tangannya, melancarkan


serangan menepuk tubuh Goei Lam Yu.
Goei Lam Yu tertawa besar, tubuhnya sedikit direndahkan,
sepasang tangannya dibalik menerima serangan dari Liauw
ciang Ce tersebut.
Hawa murni dari kedua orang itu segera terbentur menjadi
satu dan segera berubah menjadi suatu hawa yang berwarna
hijau serta merah, sedang kedua warna hawa murni tersebut
dengan sangat Cepat sekai menerjang keatas diikuti dengan
suara yang sangat nyaring sekali, pasir dan kerikil
berterbangan memenuhi angkasa.
Pada saat kerikil dan pasir menjadi reda kembali, tampak
Goei Lam Yu dengan wajah yang sangat serius sekali
melayang mundur ke belakang, sedang ujung jubahnya yang
berkibar tertiup angin itu terdapat suatu bekas robekan yang
memanjang.
Sepasang kaki dari Liauw Cing Ce setelah menempel diatas
tanah, segera menggeserkan tubuhnya setengah kaki lebih,
wajahnyapun berubah menjadi sangat sendu sekali, kain
hitam yang menutupi wajahnya terlihat telah terlepas dari
wajahnya yang putih bersih itu.
Boen Ching menghembuskan napasnya panjang2 ini
barulah dapat disebut sebagai suatu pertandingan yang saling
menggunakan ilmu khiekangnya untuk mengalahkan pihak
musuh. sekali pandang saja dia telah dapat melihat kalau ilmu
Hiat Mo Kang yang dilatih oleh Goei Lam Yu itu termasuk
bagian- "Hwee" sedang tenaga Khie kang yang dilatih oleh
Liauw Cing Ce termasuk dalam kedudukan "Ie Bok".
Apabila sepasang tangannya bukannya telah berubah
menjadi tak dapat digunakan kembali, dia perCaya bahwa
dengan tenaga dalam yang dimilikinya Pada saat ini, telah
dapat memenangkan setengah tingkat dari kedua orang ini,
sekalipun dia melatihnya baru-baru saja, tetapi ilmu Khie kang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"chiet Kong Kang Khle" yang merupakan ilmu khie-kang yang


sangat lihay, tak mungkin akan dapat terkalahkan oleh kedua
orang tersebut.
Tubuh dari Goei Lam Yu serta Liauw Cing Ce tetap tak
berhenti, satu berada disebelah kiri dan yang lain berada di
sebelah kanan dengan Cepat berkelebat kesana kemari.
Kedua orang itu agaknya tadi telah saling mencoba
kekuatan dari tenaga dalam yang dimiliki pihak lawannya,
Pada saat terjadinya bentrokan tadi masing-masing telah
merasa kalau tenaga dalam mereka seimbang, sekalipun
berbeda juga hanya sedikit saja, apabila pertempuran ini
dilakukan dengan sekuat tenaga pastilah salah satu diantara
mereka akan menderita luka yang sangat parah atau binasa.
oleh karena itu kedua orang itu siapapun tak ada yang
berani memandang rendah terhadap pihak lawannya,
dihadapannya kini berdiri musuh yang sangat tangguh sekali,
siapa saja di antara mereka kalau sedikit tidak waspada, pasti
akan menemui kerugian yang sangat besar sekali.
Tubuh dari Goei Lam Yu tetap berkelebat tak henti-
hentinya, diam-diam dia sadar bahwa dengan menggunakan
tangan kosong dia tak mungkin akan dapat mendapatkan
pegangan di dalam pertempuran ini, tangan kanannya segera
digerakkan sedang pedang Cie Hong Kiam-nya pun telah
diloloskan dari sarungnya.
Kaki kanan Liauw Cing Ce dengan Cepat mundur
kebelakang, sedang pedang panjangnya pun telah dicekal
ditangannya. Goei Lam Ya tertawa ujarnya.
"Selamanya aku belum pernah bergerak melawan dirimu
dengan menggunakan pedang, ini hari aku akan melihat
bagaimana kelihayan dari ilmu pedang Mie cong Bun ?"
Mendengar perkataan tersebut didalam hati Boen Ching
merasa sangat terperanjat sekali, kiranya Liauw Cing Ce ini
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

adalah anak murid dari partai Mie cong Bun yang sangat
misterius itu.
Liauw Cing Ce tertawa dingin, pedang panjangnya dengan
mendatar diletakkan diatas tangannya, tampak hal ini Goei
Lam Yu mengerutkan alisnya, terhadap ilmu pedang dari
partai Mie cong Bun dia pernah mendengar orang
membicarakannya, dia tak dapat membiarkan Liauw Cing Ce
dengan sangat mudah melancarkan seranganmya terlebih
dahulu, kedua orang itu baru untuk pertama kalinya
bergebrak. jurus serangannya pun masih sangat asing, siapa
yang menyerang terlebih dahulu dialah yang akan
mendapatkan keuntungan yang sangat besar.
Tubuhnya segera melayang ke angkasa, pedang Cie Hong
Kiamnya dengan memancarkan sinar yang sangat tajam dan
sangat menyilaukan mata menerjang ketubuh Liauw Cing ce.
TerlihatPada bibir Liauw Cing Ce tersungging suatu senyuman
yang mengejek. tubuhnya telah berdiri tegak diatas tanah tak
bergerak sedikitpun juga , sedang pedang panjang
ditangannya segera berubah menjadi ber-ribu2 batang
banyaknya memancar ke angkasa menerjang kearah tubuh
Goei Lam Yu.
Goei Lam Yu tampak sekelilingnya bayangan pedang yang
sangat banyak sekali, dia sedikit pun tak tampak bayangan
dari Liauw Cing ce, didalam hatinya merasa sangat terkejut
sekali, dia tak berani gegabah, segera pedang Cie Hong
Kiamnya ditarik kembali, sedang gerakan pedangnya diubah
dengan menggunakan gerakan "Tui Pit Sam She" atau
bersembunyi menghindari tiga bangunan, pedangnya
dilintangkan kedepan dada melindungi tubuhnya.
Bayangan pedang segera menjadi lenyap kembali, Liauw
Cing Ce sambil mencekal pedang panjangnya berdiri tegak
bagaikan sama sekali belum melancarkan serangan, dia
tertawa mengejek. ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Apa bila ditanganku Pada saat ini mencekal sebilah pedang


pusaka, Pada saat ini pula kau telah menemui kekalahannya ."
Goei Lam Yu mengerutkan alisnya, sambil tertawa nyaring
ujarnya. "Aku kira tak demikian mudahnyal"
Boen Ching yang menonton disamping, diam2 didalam
hatinya merasa agak terperanjat, kehebatan dari ilmu pedang
kedua orang ini selama hidupnya dia sama sekali belum
pernah menemuinya, keganasan ilmu pedang dari Goei Lam
Yu serta keanehan dari gerakanpedang Liauw Cing Ce
sungguh sangat hebat dan sama sekali tak terduga olehnya.
Pada saat kedua belah pihak melancarkan serangan dengan
menggunakan pedang tersebut, Liauw Cing Ce telah berhasil
membentur tubuh pedang dari Goei Lam Yu sebanyak tiga kali
dengan sangat keras sekali, apabila Pada saat itu pedang yang
berada ditangan Liauw Cing Ce adalah sebilah pedang pusaka,
kemungkinan sekali pedang panjang ditangan Goei Lam Yu
telah lepas dari tangannya.
Goei Lam Yu diam2 sadar bahwa dirinya terlalu menempuh
bahaya sehingga dapat dipaksa berada dibawah angin, sudah
tentu dia tak maU mengakul kalau ilmu pedangnya jauh lebih
rendah dari ilmu pedang Liauw Cing ce, pedang Cie Hong
Kiamnya diputar satu lingkaran dengan menggunakan jurus
"She Biau May Juh" atau seluruh penjuru penuh jebakan
menerjang dengan hebatnya kearah Liauw Cing ce.
Pedang Cing Hong Kiam itu dengan memancarkan suatu
sinar yang sangat menyilaukan mata dengan sangat Cepat
sekali menusuk ke tubuh Liauw Cing ce.
Liauw Cing Ce yang tampak hal ini tertawa tawar, tubuhnya
sedikit bergerak, pedang panjangnya sekali lagi disabetkan
balas menerjang kearah Goei Lam Yu.
Tetapi baru saja gerakan pedangnya memancar keluar,
tiba-tiba terlihat sinar keabu-abuan berkelebat dengan
hebatnya mengelilingi tubuhnya, didalam hati dia merasa
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sangat terperanjat sekali, dia tak berani menerima dengan


keras lawan keras terhadap serangan dari Goei Lam Yu
tersebut, segera mengubah arahnya dan melangkah
kesamping.
Tetapi sinar keabu-abuan tersebut tetap mengikuti dari
belakang tubuhnya menyerang ke kiri dan kekanan dari
tubuhnya, dalam hatinya makin bertambah terkejut, segera
dia bersuit nyaring, dengan pedangnya dia melindungi seluruh
tubuhnya dari arah depan dengan keras menerjang ke tubuh
Goel Lam Yu.
Goei Lam Yu menjadi sangat terkejut sekali, sungguh tak
disangka kalau Liauw Cing Ce ternyata dapat demikian
pahamnya terhadap ilmu pedang dengan disertai hawa
khikang ini.
Partai Mie cong Bun selamanya sangat ditakuti oleh jago-
jago didalam Bulim, Liauw Cing Ce dengan usianya yang baru
dua puluh tahunan ternyata telah dapat menguasahi ilmu
pedang yang demikian tingginya, sungguh sedikit membuat
orang susah untuk memperCayainya.
Pada waktu itu Hay Thian Khek pernah melatih ilmu sakti
tersebut dan kemudian ditulis didalam kitab rahasia Hay Thian
Kiam boh, sehingga boleh dikata ilmu pedangnya telah
mencapai Pada tarap tak ada bandingannya, ini hari sekalipun
Liauw Cing Ce dapat melancarkan ilmu sakti tersebut, tetapi
juga Cukup membuat orang sedikit terkejut.
Dia tak berani dengan demikian memandang rendah
menerima serangan tersebut, dengan Cepat dia
mengundurkan dirinya untuk memberikan jalan kePada
dirinya.
Goei Lam Yu begitu mengundurkan dirinya, tubuh dari Liaw
Cing Ce segera menerjang ke depan, pedangnya berubah
menjadi beribu-ribu bayangan pedang dan menerjang ke
tubuh Goei Lam Yu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

begitu Goel Lam Yu mengundurkan dirinya kebelakang,


situasinyapun segera berubah, hatinya menjadi sangat gusar
sekali, dia jadi orang selamanya sangat sombong sekali,
didalam ilmu pedang dia mengira bahwa dirinya tak mungkin
akan dapat menemui lawannya yang tangguh, tetapi kini
ternyata dapat didesak oleh ilmu pedang Liauw Cing Ce
sehingga menjadi demikian rupa.
Sekalipun dapat dikata Liauw Cing Ce dapat dihitung
sebagai jago berkepandaian tinggi dari partai Mie cong Bun,
tetapi dengan situasi yang dihadapi sekarang ini pihak lawan
hanyalah seorang gadis yang berusia dua puluh tahunan saja,
segera dia mundur kebelakang dua langkah lagi, pedang Cing
Hong Kiamnya ditekan ke bawah dengan mengerahkan
seluruh tenaga yang dimilikinya balas melancarkan serangan
serangan, sinar keabu-abuan memenuhi angkasa, segera dia
berhasil mendesak mundur Liauw Cing Ce ke belakang,
dengan demikian kedua belah pihak saling berdiri berhadap-
hadapan.
Boen Ching dengan perlahan menghela napas, kedua orang
dihadapannya saat ini ternyata telah mengerahkan ilmu
khiekangnya yang dikerahkan kedalam ilmu pedangnya untuk
saling bergebrak. dia tidak berani memikirkan bagaimana akhir
dari pertandingan tersebut.
Sekalipun sepasang tangan dari dirinya telah tak dapat
digunakan lagi, tetapi bagaimanapun juga dia adalah seorang
jago pedang kenamaan, sekali lihat saja ilmu pedang dari
kedua orang itu segera dia tahu bahwa gerakan pedang dari
Goei Lam Yu sangat ganas sekali, sedang pengalaman untuk
menghadapi musuhpun sangat luas sekali, sedang gerakan
pedang dari Liauw Cing Ce sangat aneh dan sukar sekali
diraba, tetapi pengalamannya masih sangat Cetek sekali,
kedua orang itu masing-masing mempunyai kekurangannya,
sehingga sukar sekali untuk menentukan siapa yang menang
dan siapa yang kalah diantara kedua orang itu, tetapi apabila
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

waktu lebih lama lagi, kemungkinan sekali Liauw Cing Ce akan


jatuh dibawah angin.
Liauw Cing Ce dengan mencekal pedangnya berdiri tegak.
wajahnya berubah menjadi sangat serius sekali, Goei Lam
Yupun berdiri dengan tenangnya ditempat, kedua belah pihak
tak ada yang berani berlaku gegabah, sehingga Pada saat ini
sangat sukar sekali untuk menentukan ilmu pedang siapa kah
yang paling tinggi diantara kedua orang tersebut.
Miauw Be Fang yang berdiri disamping mendadak tertawa
besar, ujarnya kePada Boen ching.
"Mereka berdua tak mungkin selesai didalam satu duajam
saja, urusan dari kitapUn harus di selesaikan juga Pada saat
ini"
Didalam hati Boen Ching merasa terkejut, Miauw Be Fang
apabila berbuat demikian, sudah tentu Liauw Cing Ce akan
mendengarnya, dan apabila dia menguatirkan keselamatan
dirinya, kemungkinan sekali situasi bagi dirinya sedikit tidak
menguntungkan-
Pikiran tersebut berkelebat di dalam hatinya, sedangkan
Pada waktu itu kelihatannya Liauw Cing Ce telah tak sabar
untuk menanti lebih lama lagi, segera dia membentak nyaring,
tubuhnya melompat kedepan bagai kan sebuah panah yang
lepas dari busurnya saja menerjang kearah tubun Goei Lam
Yu.
Goei Lam Yu tertawa besar, tubuhnya melayang, menubruk
kedepan, sehingga kedua belah pihak saling melancarkan
serangan ditengah udara.
Pada saat ini Miauw Be Fang tertawa besar, sambil
melancarkan serangan pedang mendesak kearah Boen ching,
dia sama sekali bukannya mempunyai tujuan untuk berbuat
sesuatu terhadap diri Boen ching, tetapi hanya menginginkan
agar Liauw Cing Ce terpecah perhatiannya, segera dia dapat
didesak hingga berada dibawah angin.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching sudah tentu mengetahui maksud tujuan dari


Miauw Be Fang ini, segera dia berdiri tegak tak bergerak
sedikitpun juga .
Miauw Be Fang tertawa besar, bersamaan dengan suatu
bentakan nyaring dari Liauw Cing Ce tubuhnya terpisah dan
mengundurkan dirinya kebelakang. Goei Lam Yu tertawa
besar, sedang Liauw Cing Ce wajahnya berubah menjadi
merah padam.
Boen Ching tahu kalau Liauw Cing Ce pastilah telah
menderita kerugian tidak kecil, dan tidak ingin Liauw Cing Ce
menaruh rasa kuatirnya kePada dirinya, tubuhnya segera
berkelebat menubruk kearah atas pagoda Tiang coen Ta.
Miauw Be Fang tertawa besar, diapun dengan Cepat
mengejar dari belakang, tubuh Boen Ching ditengah udara
mendadak berputar setengan lingkaran, kaki kanannya
dengan hebat menendang pedang panjang ditangan Miauw Be
Fang.
Pada saat ini Goei Lam Yu serta Liauw Cing Ce yang berada
dibawah pagoda telah berdiri saling berhadapan, tapi kedua
belah pihak sebaliknya memperhatikan Boen Ching serta
Miauw Be Fang dua orang, yang menang diantara kedua
orang itu jika dibandingkan dengan diri mereka jauh lebih
mudah lagi.
Miauw Be Fang mendengus, pedang panjang ditarik
kembali dan membabat ketubuh Boen ching.
Tubuh Boen Ching dengan meminjam tenaga tendangan
tadi segera mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya yang
telah terkenal, "Hui she Ju Shen", tubuhnya ditengah udara
membalik dan menubruk kebawah kembali, dengan sangat
rinugan sekali dan telah melayang turun ketepi pagoda tingkat
kedua.
Liauw Cing Ce serta Goei Lam Yu yang tampak hal ini
didalam sekalipun sepasang tangan Boen Ching telah tak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dapat digunakan ternyata Pada saat ini ditengah udara dan


masih dapat mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya
dengan demikian mudahnya, sungguh tidaklah mudah,jika
dilihat dari hal ini kiranya ilmu meringankan tubuh dari Ie Bok
Tocu dapat menjagoi seluruh dunia kangouw juga bukanlah
merupakan berita bohong saja.
Kaki kanan Boen Ching setelah mencapai tepi pagoda, Pada
saat itu Miauw Be Fangpun telah mengikuti mengejar sampai
disana, kaki kirinya seCepat kilat menempel tepi pagoda
sedang pedang panjang ditangan kanannya diangkat keatas
dan dengan sekuat tenaga menyerang ke tubuh Boen ching.
Boen Ching sejak tadi telah mengadakan persiapan, dia
ternyata memangnya berani naik ke atas pagoda Tiang coen
Ta sudah tentu didalam hatinya sejak tadi telah membuat
perhitungan yang masak dan telah mengambil keputusan
untuk menggunakan ilmu meringankan tubuh yang pernah
dijagoi seluruh dunia kangouw itu untuk menghadapi
serangan-serangan dari Miaw Be Fang, dengan keadaan
seperti ini kiranya juga tidak sampai akan dapat dikalahkan.
Begitu dibilang tubuhnya dia merasa ada sambaran angin
tajam, tubuhnya segera memutar, kaki kirinya dengan seluruh
tenaga melancarkan serangan tendangan, Pada saat tubuhnya
melayang keatas itulah dengan sangat tepat sekali dia berhasil
menghindarkan diri dari serangan pedang Miauw Be Fang,
sedang kaki kirinya tetap melanjutkan serangannya
mengancam perutnya .
Miauw Be Fang sebenarnya mergira kalau paling sedikit dia
berhasil mendesak Boen Ching turun dari pagoda itu, dengan
demikian dia berhasil berdiri dengan tegak ditepi pagoda itu
dan mengambil kesempatan seperti berusaha untuk mencapai
kemenangan.
Tetapi sungguh tak disangka serangan yang dilakukan
dengan menggunakan tenaga yang besar ini sejak sebelumnya
telah diduga oleh Boen ching, dia tak dapat berbuat apa2 lagi,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dan terpaksa menarik kembali pedangnya sambil membalikan


tubuhnya.
Boen Ching pun segera menarik kembali kaki kirinya dan
melayang menuju kedalam pagoda, sedang kaki kanannya
mendadak diangkat melancarkan serangan mengancam tumit
kanan dari Miau Be Fang.
Miauw Be Fang menjadi lihay adalah disebabkan karena dia
mengandalkan ilmu Hiat Mo Kang nya, tetapi Pada saat ini
Boen Ching melancarkan serangan dengan menggunakan ilmu
tendangan sangat lihay yaitu ilmu "cing Po ciet YaU" bahkan
didalamnya telah disalurkan pula ilmu khikang ciet Kong Kang
Khie, sehingga membuat dia tak berdaya untuk melancarkan
serangan kearah Boen ching, terpaksa kaki kanannya menutur
tepi pagoda dan melayang turun kebawah pagoda.
Boen Ching tidak memperdulikan diri Miauw Be Fang, dia
sekali lagi melayangkan tubuhnya menubruk kearah atas.
Miauw Be Fang yang tubuhnya berhasil didesak hingga
turun dari atas pagoda, didalam hatinya merasa sangat gasar
sekali, kaki kirinya menutul keatas kembali dan menubruk
keatas, tetapi Pada saat dia berhasil mengejar mendekat
kearah Boen Ching dia telah berada ditingkat keempat dari
tepi pagoda tersebut. .
Sekalipun Boen Ching tak dapat dilihatnya dengan jelas,
tetapi sejak tadi dia telah menghitung jarak waktunya, Pada
saat kaki kanannya menginjak tepi tingkat keempat dari
pagoda tersebut, Pada saat itulah Miauw Be Fang berhasil
mengejar sampai didekat tubuhnya.
Pada saat ini Liauw Cing Ce serta Goei Lam Yu telah tak
mempunyai niat untuk melanjutkan pertempuran tersebut lagi,
dan memusatkan seluruh perhatiannya memandang jalannya
pertempuran yang terjadi antara Boen Ching dengan Miauw
Be Fang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kedua orang itu sekalipun merupakan jago-jago


berkepandaian tinggi, tetapi mau tak mau juga harus
mengakui kelincahan tubuhnya sekalipun sepasang tangan
dari Boen Ching telah tak dapat digunakan, kalau sepasang
tangan dari Boen Ching misalnya dapat menyerupai orang
biasa lainnya kiranya diantara kedua orang itu satupun tak ada
yang mempunyai pegangan teguh untuk berhasil mengalahkan
diri Boen ching.
Kaki kanan Boen Ching begitu menempel tepi pagoda,
segera dia membalikkan tubuhnya, Pada saat itu kaki kiri
Miauw Be Fang sedang mencapai tepi pagoda tersebut,
sedang tangan kanannya, mencapai pedang panjang yang
siap hendak dilancarkan tetapi dia tak berani melancarkan
serangan terlebih dahulu.
Didalam sekali pandang saja Boen Ching telah sadar kalau
dia tak dapat bertempur seCara keras lawan keras melawan
dirinya, tubuhnya segera mengundurkan diri ke sebelah kanan
dari pagoda tersebut.
Miauw Be Fang nampak Boen Ching tidak melancarkan
serangan kearahnya, sekalipun didalam hatinya merasa sedikit
diluar dugaan, demikian bagi dirinya ada kebaikan dan ada
keburukannya, dengan gusar dia mendengus, segera
tubuhnya menubruk maju dengan pedang panjangnya
mengancam punggung Boen ching.
Agaknya Boen Ching mempunyai maksud untuk beradu
ilmu meringankan tubuh dengan diri Miauw Be Fang, kaki
kanannya menutul pinggir pagoda sedang sebagian besar dari
tubuhnya telah berdiri diluar pagoda tersebut.
Gerakan pedang dari Miauw Be Fang bagaikan pelangisaja
mengitari seluruh tubuh Boen Ching dan menerjang
kearahnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tubuh Boen Ching segera berputar setengah lingkaraan di


tengah udara, sedang kaki kanannya digantungkan ketepi
pagoda.
Miauw Be Fang tertawa dingin, serangan pedangnya
sekalipun tidak mencapai sasarannya, tetapi kaki kanannya
melancarkan tendangan kearah ujung kaki dari Boen Ching
menutul ke atas pagoda, tubuhnya segera melayang dan
berkelebat menuju ketingkat kelima dari pagoda tersebut.
Miau Be Fang segera mengejak tubuhnya mengejar, tubuh
dari Boen Ching baru saja melayang ditengah udara tiba-tiba
mendadak dia melancarkan tendangan, tubuhnya melayang
dengan mendatar, sedang sepasang kakinya mengikuti gaya
tersebut menyapu kedepan mengenai dada dari Miauw Be
Fang.
Miauw Be Fang sama sekali tidak menyangka kalau Boen
Ching dapat melancarkan serangan dengan menggunakan
jurus seperti ini, dan menjadi sangat terkejut sekali,
pedangnya segera digerakkan membabat ketubuh Boen ching,
Boen Ching tertawa, sedang tubuhnya melayang ketingkat
ke empat dari pagoda itu, tetapi Pada saat Miauw Be Fang
melancarkan serangan dengan menggunakan pedangnya itu
tubuhnya telah bergeser ke sebelah luar, sedang kakinya
menginjak ditempat kosong membuat tubuhnya meluncur
Pada tiga puluh kaki diluar tepi pagoda.
Tubuhnya dengan sangat cepat sekali meluncur kebawah,
apabila dia terus meluncur kebawah hingga sampai
dipermukaan tanah mungkin malah akan memalukan, bahkan
dengan tempat yang demikian tingginya, apabila dia hendak
menarik napas untuk menenangkan tubuhnya terpaksa harus
membuang pedangnya, barulah dapat dilaksanakan-
Hatinya menjadi sangat gusar sekali, dia hanyalah dapat
mengerahkan tenaganya meluncurkan dua kali serangan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kedepan, sekalipun demikian, Pada saat kakinya menginjak


keatas tanah, dia telah berada ditepi pagoda ditempat kedua.
Sebaliknya Pada saat ini tubuh Boen Ching bagaikan kilat
cepatnya meluncur naik ke atas.
Miauw Be Fang dengan menahan rasa gusar sekati lagi
melayang kan tubuhnya mengejar kearah Boen ching
ooodwooo

Bab 35 KITAB RAHASIA HAY THIAN KIAM BOH


Boen Ching sengaja memparlambatkan langkah kakinya
dan melayang menuju keujung pagoda.
Miauw Be Fang dengan kencang mengejar terus dibelakang
tubuhnya, didalaw hati Boen Ching telah mengambil
keputusan yang teguh, begitu kakinya menginjak ujung
pagoda, segera ia melancarkan ilmu meringankan tubuhnya
yang telah mencapai kesempurnaan "Shen Au Ban Li"
melayang turun kembali kebawah pagoda dan menoleh
memandang apakah Miauw Be Fang masih tetap mengejar
kearah dirinya dan melayang turun kebawah bersamaan
waktunya dengan dirinya.
Dia menarik napas panjang, dan memusatkan perhatiannya
menarik hawa murninya dan menerjang keatas pagoda,
mendadak baru saja ia melayangkan tubuhnya sampai sebuah
bayangan manusia berkelebat dalam hatinya menjadi sangat
terkejut sekali, entah Pada saat kapan Goei Lam Yu telah
secara diam2 melayangkan tubuhnya keatas atap pagoda.
Goei Lam Yu memandang dengan tajam kearah Boen Ching
dan tertawa dingin tak henti-hentinya.
Pada saat yang bersamaan pula Miauw Be Fang telah
mengejar sampai kali ini dia tidak lagi mengejar kebelakang
tubuhnya, sebaliknya melayang naik keatas untuk kemudian
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

melayang turun melancarkan serangan, pedang panjangnya


berubah jadi satu bayangan peda yang sangat menyilaukan
mata menggencet diri Boen ching.
Boen Ching begitu tampak Goei Lam Yu munculkan dirinya
diatas atap pagoda, didalam hatinya telah merasa kan sangat
terkejut sekali, tanpa terasa hawa murninya yang di pusatkan
itu telah menjadi buyar.
Liauw Cing Ce yang tampak hal inipun jadi sangat
terperanjat dia sama sekali tak pernah menduga kalau Goei
Lam Yu dapat berbuat demikian, dengan diam2 melayangkan
tubuhnya keatas pagoda, dia yang tampak hal ini hendak
mengejarpun telah terlambat, terpaksa segera mengejutkan
tubuhnya melayang ke atas atap pagoda tersebut.
Boen Ching yang menemui keadaan yang sangat berbahaya
itu Pada saat ini sebaliknya malah berubah menjadi sangat
tenang sekali, ketika dia mendongakkan kepalanya tampak
Goei Lam Yu sambil membopong tangannya berdiri tegak
bagaikan tidak hendak ikut campur didalam pertempuran
tersebut, dia menjadi mengerutkan alisnya dengan menempuh
bahaya dia membalikkan tubuhnya kebawah pagoda kembali.
Goei Lam Yu tak pernah menyangka kalau Boen Ching
ternyata mempunyai nyali yang demikian besarnya, tubuhnya
segera bergeser dua coen kedepan dan mengalihkan sinar
matanya memandang ke arah Boen Ching dimana dia
melayangkan tubuhnya kebawah.
Pagoda Tiang coen Ta itu tingginya mencapai lima puluh
kaki lebih, Boen Ching yang meluncur turun didalam keadaan
yang seperti ini apabila tak menemui kematiannya sedikit-
sedikitnya juga akan menderita luka dalam yang sangat parah.
Miauw Be Fang sebenarnya bersiap hendak menggunakan
pedangnya melancarkan serangan tapiPada saat ini tubuh
Boen Ching melayang turun agak jauh jaraknya dari tepi
pagoda, membuat dia tak berhasil untuk melakukan niatnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tersebut ternyata menarik kembali pedang panjangnya dan


mengundurkan dirinya ke belakang.
Tubuh dari Boen Ching baru saja meluncur turun sampai
Pada tingkat keenam dari pagoda tersebut mendadak dari
dalam pagoda terdengar suara tertawa yang sangat nyaring
sekali, sebuah bayangan manusia berkelebat dengan sangat
Cepatnya menyambar punggung dari Boen Ching dan
melemparkan tubuhnya keatas atap pagoda itu kembali,
sedang tubuhnya mengikuti dari belakangnya meluncur
keatas.
Didalam hati Goei Lam Yu merasa sangat terkejut sekali,
dia sama sekali tidak pernah menyangka kalau didalam
pagoda itu ternyata masih terdapat orang lain yang
bersembunyi di dalamnya.
Tubuh Boen Ching yang dilemparkan keatas atap pagoda
itu, didalam hatinya merasa sangat terkejut sekali, dia sama
sekali tidak pernah menyangka kalau Pada saat ini tempat
seperti itu ternyata ada seorang yang seCara tina-tiba
menerobos keluar dan mencengkeram dirinya.
Ketika dia menolehkan kepalanya memandang kearah
orang itu tampak orang itu telah melayang turun keatas
pagoda, sedang bentuk dan tubuhnya kurus kering, seluruh
rambut dan jenggotnya telah berubah menjadi putih,
wajahnya sangat dingin kaku, sepasang matanya memandang
kearah Goei Lam Yu serta Miauw Be Fang derigan dinginnya.
Miauw Be Fang mengerutkan alisnya, dengan dingin ujarnya.
"Aku kira siapa kiranya adalah Miauw Cing It Sau ataU si
Kakek sakti dari daerah MiaUw ciang, Chia Cu Ing adanya,
entah Chia cheng mempunyai persoalan atau urusan apa,
ternyata dari daerah Miauw Cing datang kemari"
Boen Ching memandang sekejap kearah kakek tua
berambut putih itu, didalam hatinya diam-diam merasa sangat
terkejut sekali, orang yang baru datang ini ternyata adalah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Miauw ciang It Shu. Chia Cu Ing adanya. Chia Cu Ing telah


lama berdiam didaerah Miauw ciang, ini hari sekali lagi
mengunjungi daerah Tionggoan kelihatannya ucapan dari chao
shen yang mangatakan iblis dari seluruh penjuru dunia
kangouw bersama-sama menginjak kembali daerah Tionggoan
sedikitpun tidak bohong.
Pada saat ini Liauw Cing Ce telah melayang kan tubuhnya
naik keatas puncak dari pagoda tersebut, dengan tajam
memandang kearah Goei Lam Yu. Chia Cu Ing dengan dingin
mendengus, ujarnya kePada Miauw Bie Fang.
"Telah lama cayhe mendengar kalau Miauw heng menjadi
raja dilautan selatan, sungguh tak disangka ternyata ini hari
kau mau mendengar perintah dari seorang bocah yang mash
ingusan"
Wajah dari Miauw Be Fang berubah dengan hebatnya,
sambil tertawa besar ujarnya.
"Selama puluhan tahun lamanya tak bertemu muka. Pak
Tok Kiam Sah Ciang yang dilatih oleh Chia heng kemungkinan
sekali mendapatkan kemajuan yang pesat sekali, aku Miauw
Be Fang hendak mencoba untuk minta beberapa jurus
pengajaran dari dirimU".
Perkataannya baru saja diucapkan keluar, tubuhnya telah
mulai bergerak maju, sepasang telapak tangannya dengan
mendatar dada mendorong kedepan, dan menerjang kearah
Chia Cu Ing.
Chia Cu Ing dengan dingin tertawa panjang, tubuhnya
berkelebat kesebelah kiri menghindarkan diri dari serangan
tersebut, dan mengangkat sebelah tangannya menyambut
serangan dari Miauw Be Fang itu.
Serangan telapak tangan dari kedua belah pihak segera
bertemu, tampak gulungan hawa murni yang berwarna emas
serta berwarna merah menggulung naik keatas angkasa,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sedang tubuh dari kedua orang itu Pada saat saling berkelebat
itu telah bertukar tempatnya masing2.
Sepasang mata Chia Cu ing segera memancarkan sinar
yang tajam, sedang hatinya menjadi tergerak, ketinggian dari
tenaga dalam yang dimiliki oleh Miaw Be Fang itu tidak
dibawah dari dirinya, dia ternyata mau mendengarkan
perintah dari seorang pemuda yang masih muda sudah tentu
kepandaian silat yang dimiliki orang ini jauh lebih lihay dari
dirinya.
Dia menarik napas panjang2, dan mengalihkan sinar
matanya memandang kearah Goei Lam Yu.
Goei Lam Yu sambil menggendong tangannya berdiri tegak.
perkataan yang diucapkan oleh Chia Cu Ing terhadap diri
Miauw Be Fang itu terhadap dirinya bagaikan bukan menjadi
persoalan, dengan dingin ujarnya kePada Miauw Be Fang.
"Be Fang, kau beristirahat sejenak. biarlah aku akan
menemui sejenak jago berkepandaian tinggi yang baru datang
dari daerah Miaw Ciang ini."
Miauw Be Fang segera membungkukkan tubuhnya sambil
sahutnya. "Yaa, susiok."
Sambil mengikuti perintah tersebut dia mengundurkan
dirinya kebelakang.
Goei Lam Yu melepaskan tangannya yang digendong
kebelakang punggung tersebut dan memandang kearah Chia
Cu Ing.
Sepasang mata dari Chia Cu Ing begitu bertemu dengan
sinar mata dari Goei Lam Yu tanpa terasa didalam hatinya
merasa agak berdesir, sepasang mata dari Goei Lam Yu
tersebut ternyata penuh diliputi oleh hawa pembunuhan.
Begitu dia mendengar Miauw Be Fang memanggil diri Goei
Lam Yu sebagai susiok, di dalam hatinya telah merasa agak
berdebar, Miauw Be Fang mengangkat nama bersama-sama
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dengan dirinya, tetapi ketika mendengar kalau Miauw Be Fang


ternyata mendengar perintah dari seorang pemuda yang
masih muda, dia merasa nama Miauw Be Fang tak lain
hanyalah begitu saja.
Tetapi begitu bergerak segera dia mengetahui kalau tenaga
dalam yang dimiliki oleh Miauw Be Fang itu tidak dibawah
tenaga dalam yang dimiliki dirinya. Goei Lam Yu tertawa
dingin ujarnya kePada Chia Cu Ing.
"Kau kalau memangnya telah datang ke tempat ini, aku
lihat lebih baik tak usahlah pulang kembali kedaerah Miauw
Ciang, pemandangan didaerah Tionggoan ini sangat indah
sekali dan jauh melebihi pemandangan didaerah Miauw Ciang,
kau tinggal saja ditempat ini"
Chia Cu Ing mengerutkan alisnya, belum saja dia membuka
mulut memberikan jawabannya, Liauw Cing Ce yang berdiri
disamping telah membuka mulut dan ujarnya dengan
dinginnya.
"Goei Lam Yu, urusan kita berdua belum selesai dikerjakan,
lebih baik kita mengambil keputusan terlebih dahulu barulah
berbicara yang lainnya lagi".
Sepasang mata Goei Lam Yu memancarkan sinar mata
yang sangat tajam, sampai kepalanya pun tak digerakkan
sedikitpun, ujarnya kePada Miauw Be Fang.
"Be Fang, kau pergilah menyambut ratusan jurus terlebih
dahulu dari Liauw Cing Ce ini, setelah aku menjelaskan orang
diri daerah Miauw Ciang ini, barulah berbicara lagi".
Miauw Be Fang dengan nada yang beratnya menyahut,
segera dia memajukan tubuhnya berhadapan muka dengan
diri Liauw Cing Ce. Liauw Cing Ce tertawa dingin ujarnya
dengan tawar.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Goei Lam Yu janganlah kau kira dengan mengunakan


dirinya dapat berhasil menahan diriku, aku takut kau akan
kehilangan sebuah tangan kanan yang sangat bagus ini"
Sekalipun didalam hati Goei Lam Yu mengkuatirkan kalau
Miauw Be Fang ini sampai terluka dibawah sabetan pedang
dari Liauw Cing Ce, tetapi dengan sikap dari Chia Cu Ing yang
demikian itu, dia telah mengambil keputusan untuk bergebrak
mati-matian melawan diri Chia Cui Ing ini, didalam hatinya
diam2 dia menghitung bahwa di dalam ratusan jurus dia pasti
dapat memukul jatuh Chia Cu Ing kebawah pagoda Tiong
Coen Ta, segera ujarnya kePada Liauw Cing Cie.
"Apa bila kau melukai Miauw Be Fang dibawah tanganmu
aku akan membuat perguruan Mie Cong Bun menjadi musnah
dari muka bumi."
Sehabis berkata dia tidak menanti Liauw Cing Cie membuka
mulut memberikan jawabannya, tubuhnya segera melayang
maju kedepan, Pada saat pedang panjangnya berkelebat,
pedang Cing Hong Kiamnya telah berubah menjadi suatu
pelangi yang sangat panjang sekali dan menyapu kearah Chia
Cung Ing.
Chia Cung Ing tampak Goei Lam Yu sama sekali tidak
memandang dirinya sedikitpun, bahkan kini terdapat pula
seorang gadis yang tak dikenal dengan tiba-tiba menampilkan
dirinya memberikan bantuannya.
Pada saat ini nyalinya menjadi timbul kembali, pedang
panjangnya dicabut keluar dari dalam sarungnya, sambil
miring kan tubuhnya melancarkan serangan, pedangnya
dengan miring menyambut kedatangan dari serangan Goei
Lam Yu tersebut.
Liauw Cing Ce tampak Goei Lam Yu berkata demikian,
hatinya menjadi sangat gusar sekali, dengan gusar dia
membentak, sedang pedang panjang ditangannya
melancarkan serangan ke arah Miauw Be Fang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Miauw Be Fang menerima perintah sambil menahan


serangan tersebut, segera dia mengangkat pedangnya
menyambut.
Empat orang yang berada diujung pagoda merupakan jago-
jago berkepandaian tinggi semuanya, begitu turun tangan
hawa pedang segera memenuhi angkasa dan mengitari
sekeliling kalangan, Boen Ching begitu tampak keempat orang
itu mulai bertempur hatinya tanpa terasa menjadi sangat berat
sekali, apabila sepasang tangannya tidak cacat, Pada saat ini
kemungkinan sekali tak kalah hebatnya.
Sejak sepasang tangannya menjadi cacat, dengan rajin dia
melatih ilmu Khiekang chiet Kong Kang Khie. sekalipun
mendapatkan bantuan dari tenaga dalam yang ditinggalkan
oleh Thian Jan Shu waktu itu serta bantuan dari Pil Kiem Long
Tan yang berada didalam tubuhnya, sehingga tenaga
dalamnya berlipat ganda, tetapi tetap tak mempunyai daya
untuk melancarkan kembali jalan darah yang tersumbat Pada
pergelangan tangannya sekalipun telah melancarkan ilmu Khie
Kang Chit Kong Kang Khlenya tetap juga tak berhasil.
Boen Ching dengan seorang diri berdiri ditepi pagoda dan
termenung memandang ketengah kalangan, Chia Cu Ing serta
Miauw Be Fang keduanya telah sama-sama terdesak hingga
hanya bertahan saja, bahkan selangkah demi salangkah
mundur ke belakang.
Sekonyong-konyong, dari arah depan terlihat pasir dan
debu mengepul keatas, sebuah kereta kuda dengan cepatnya
lari mendatang.
Pada saat ini matahari dengan, perlahan-lahan menghilang
kearah barat sedang sinar matahari yang berwarna merah
itupun telah dapat dilihat dengan sangat jelas sekali, kereta
kuda itu berlari dengan kencangnya ditengah daratan yang
sunyi, Boen Cing sekali pandang saja telah mengetahui kalau
kereta kuda tersebut adalah kereta kuda yang ditumpangi oleb
Goei Hong Ing.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Hatinya menjadi sangat terkejut sekali, dia mengetahui


mengapa Goei Hong Ing Pada saat ini juga dapat datang
kemari.
Pada saat Boen Ching mencurahkan perhatiannya kearah
kereta kuda tersebut, situasi didalam kalanganpun telah
terjadi perubahan yang besar, Pada saat dia sekali lagi
memandang kearah tengah kalangan, tampak Miauw Be Fang
serta Chia Cu Ing dua orang berturut-turut telah menemui
keadaan yang sangat kritis, kaki dari Goei Lam Yu dengan
cepat mendepak pedang panjang ditangan Chia Cu Ing,
sedang pedangnya membalik menyerang kearah Liauw Cing
Ce.
Liauw Cing Ce bersuit nyaring, tubuhnya melayang keatas,
hawa khiekangnya segera disalurkan kedalam ilmu pedangnya
dengan cepat berubah menjadi suatu hawa pedang bagaikan
pelangi yang membelah bumi dengan hebat menerjang kearah
tubuh Goei Lam Yu serta Miauw Be Fang.
Goei Lam Yu tampak Liauw Cing Ce dengan menggunakan
golok emasnya menyerang musuh, dengan gusar dia bersuit
nyaring, dengan Miauw Be Fang dua orang menubruk maju
kedepan, ke dua orang itu dengan mengerahkan tenaga
dalamnya yang hebat bersama-sama melancarkan serangan
balas an kearah tubuh Liauw Cing Ce.
Hati Chia Cu Ing menjadi agak mantap. segera diapun
memungut kembali pedang panjangnya.
Liauw Cing Ce agaknya tidak menghendaki bertempur keras
lawan keras, dengan diri Goei Lam Yu serta Miauw Bie Fang,
segera saja dia menarik napas panjang-panjang, pedangnya
dibabatkan kedepan menahan serangan dari kedua orang itu,
sedang tubuhnya dengan mengikuti kesempatan tersebut
melayang pergi.
Hati Boen Ching disaat ini jika dibandingkan dengan hati
orang-orang yang ada dikalangan itu jauh lebih tenang lagi,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pada saat ini kereta kuda yang ditumpangi Goei Hong Ing
telah datang di bawah pagoda tersebut, setelah dia
memandang sekejap keatas pagoda, dengan tergesa-gesa dia
masuk kedalam pagoda tersebut.
Boen Ching tahu Goei Hong Ing pastilah hendak naik
keatas pagoda itu, didalam hatinya diam-diam merasa agak
cemas, situasi didalam kalangan telah berubah menjadi begini
tegangnya, sukar sekali baginya untuk meloloskan diri, tetapi
tak mungkin dia akan membiarkan Goei Hong Ing naik keatas
pagoda tersebut, begitu dia naik keatas pagoda tersebut tak
usah membicarakan yang lain, cukup dengan sambaran angin
tajam yang keluar dari dalam kalangan tersebut saja sudah
cukup membuat tubuhnya jatuh kebawah pagoda.
Goei Lam Yu sama sekali tidak mengetahui kalau Goei Hong
Ing telah tiba dibawah pagoda sana, Pada saat ini berbagai
macam ingatan berkelebat didalam benaknya, semuanya
merupakan cara2 untuk mencapai kemenangan dari
pertempuran tersebut, satu2nya harapan dihadapannya disaat
ini hanyalah mencapai kemenangan didalam pertempuran ini.
Goei Lam Yu serta Miauw Be Fang menarik kembali
pedangnya masing2 dan mundur kebelakang, Pada waktu ini
situati dalam kalangan pertempuran sudah berubah menjadi
dua melawan dua, saking terdesaknya Liauw Cing Ce serta
Chia Cu Ing telah berdiri menjadi satu pihak.
Didalam hati Goei Lam Yu tahu bahwa pihak lawannya
saking terdesaknya menjadi saling bantu membantu, pihak
mana saja yang akan mendapatkan kemenangan tersebut
mempunyai kemungkinan yang sangat besar sekali, sedang
Pada waktu ini cuaca pun sangat gelap. asalkan dia sedikit
mengulur waktu lebih lama lagi saja, sehingga setelah Miauw
Be Tek dan Miauw Bie Hoa datang ketempat itu, keadaan
didalam pertempuran itu telah dapat berada didalam
genggamannya, berpikir sampai disitu dia tersenyum dan
menarik napas panjang2.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Liauw Cing Ce serta Chia Cu Ing dengan jarak tiga coen


lebih berdiri berbareng, sebenarnya dia tidak menginginkan
untuk berdiri satu pihak dengan orang semacam Chia Cu Ing
ini tapi saat ini mau tak mau dia terpaksa harus berbuat
demikian, dengan dingin dia mendengus dan menyapu
sekejap kearah Boen ching.
Goei Lam Yu begitu tampak Liauw Cing Ce memandang
kearah Boen ching, hatinya menjadi terasa agak tegang,
terpikir olehnya apabila Boen Ching memasuki pihak lawan,
sudahlah Cukup untuk membuat situasi Pada saat ini menjadi
berubah, tetapi apabila hendak menarik Boen Ching kearah
dirinya untuk memberi bantuannya, sudah tentu hal itu tak
mungkin akan terjadi, yang terbaik adalah mengharapkan
Boen Ching berdiri diluar garis dan tak membantu Liauw Cing
ce. Dia tertawa, ujarnya kemudian.
"Kau datang dari daerah Miauw ciang, aku kira pastilah
dikarenakan kitab rahasia Hay Kiam Boh yang menjadi rebutan
itu, tetapi entah saat ini kita sedang memperebutkan hal apa
?"
Chia Cu Ing yang sedang mendengarkan perkataan dari
Goei Lam Yu itu didalam hatinya menjadi sangat curiga, entah
Goei Lam Yu ini slap hendak berbuat apa lagi, didalam sekali
pandang saja dia telah mengetahui kalau Liauw Cing Ce tak
menginginkan untuk bekerja samat dengan dirinya, setelah
menjadi ragu-ragu sejenak kemudian ujarnya.
"Peristiwa mengenai kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh,
orang-orang didalam dunia kangouw semuanya telah
mengetahui akan hal ini bahkan tempat untuk menyimpan
barang pusaka, itupun terletak didalam pagoda Thiang coen
Ta ini, aku kira belum lebih banyak lagi orang yang datang
kemari, lebih baik kita bekerja sama untuk mengambil benda
tersebut, menurut kalian bagaimana ??"
Goei Lam Yu sebenarnya mempunyai tujuan hendak
menipu diri Boen Ching untuk meninggalkan tempat ini, maka
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dia bersiap hendak bekerja sama dengan diri Chia Cu Ing


untuk mengambil kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh tersebut,
mendengar perkataan tersebut, dia tertawa dingin dan tak
mengucapkan sepatah katapun juga. Liauw Cing Ce dengan
perlahan mendengus, ujarnya.
"Ilmu pedang yang dipelayari oleh Hay Thian Shu
kebanyakan terdiri dari Ilmu pedang yang berasal dari partai
Mie cong Bun kami, sudah tentu kitab rahasia Hay Thian Kiam
Boh tersebutpun haruslah diambil kembali oleh partai Mie cong
Bun kami, juga kau mana mempunyai hak untuk
mendapatkannya."
Chia Cu Ing mendengar perkataan tersebut hatinya menjadi
sangat gusar, dia yang rambutnya telah memutih semuanya,
sedangkan Liauw Cing Ce tak lebih hanyalah seorang gadis
yang baru berusia dua puluh tahunan, ternyata demikian tak
memberikan muka sedikitpun kepadanya, segera dia tertawa
dingin, tanyanya. "Dengan tenaga seorang, kau kira dapatlah
berhasil ??"
Boen Ching yang berdiri disamping diam-diam merasa
Cemas, dengan situasi seperti apabila Goei Hong Ing naik
keatas pagoda itu, entah harus bagaimana baiknya, tempat ini
tak dapat dibandingkan dengan waktu berada didalam
perkampungan Pek In chuang di mana Goei Lam Yu dapat
menguasai keadaan, Pada saat ini tak berani memastikan
kalau Goei Lam Hong Ing tidak menemui bahaya.
Liauw Cing Ce beberapa kali dengan menggunakan sinar
matanya memberi tanda kearah Boen Ching agar dia ikut serta
didalam urusan ini, tetapi tampak Boen Ching bagalkan ada
urusan lain yang sedang diperhatikan, sedang terhadap sinar
matanya sedikitpun tidak menampilkan reaksinya, didalam
hatinya tanpa terasa menjadi sedikit merasa tidak senang,
dengan dingin ujarnya. "Kalau aku seorang lalu bagaimana
??".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Didalam hati Goei Lam Yupun merasa sangat heran


mengapa Boen Ching mendadak bagaikan terhadap keadaan
situasi dihadapannya sedikitpun merasa tidak kuatir, dia
memandang sekejap kearah Boen Ching kemudian menoleh
memandang kearah Liauw Cing ce, sambil tertawa ujarnya.
"Nona Liauw tak usah demikian cemasnya, urusan kita
berdua masih belum selesai Pada saat seperti ini entah nona
Liauw apakah menyetujui untuk menyelesaikan urusan ini
diantara kita berdua??".
Didalam hati Liauw Cing Ce merasa sangat heran, mengapa
mendadak Goei Lam Yu mengusulkan untuk menyelesalkan
urusan diantara mereka dua orang sendiri, dengan perlahan
dia menganggukkan kepalanya, sahutnya kePada Goei Lam-
Yu. "Demikianpun paling baik lagi "
Hati Chia Cu Ing menjadi tergetar, dia sama sekali tidak
pernah menyangka kalau Goei Lam Yu ternyata dapat berbuat
demikian, didalam hatinya terasa agak berdesir, Pada saat
datang dalam hatinya merasa semangatnya berkobar-kobar,
dia mengira bahwa semua yang dikehendaki pastilah dapat
terlaksana, tetapi Pada saat ini tiba-tiba dia merasakan bahwa
mati hidupnya telah tergantung ditangan orang lain-
Sinar mata dari Goei Lam Yu beralih keatas wajah dari Chia
Cu Ing, dalam hati Chia Cu Ing segera sadar kalau Goei Lam
Yu segera akan menghadapi dirinya, segera ujarnya. "Pada
saat ini tak mungkin kau dua orang dapat meagambil
keputusan dengan seenaknya"
Goei Lam Yu tertawa terbahak-bahak. sahutnya.
"Tujuh buah hioloo kuno penimggalan Thian Jan Shu Pada
masa yang berselang telah menggetarkan seluruh Bulim,
tetapi tak ada seorangpun yang mengetahui rahasia dari
ketujuh buah telapak tangan yang tertera Pada tujuh buah
hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu tersebut".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sehabis berkata dia memandang sekejap kearah Boen


ching, kemudian lanjutnya lagi.
"Tetapi sungguh tak kusangka kalau ternyata adalah ilmu
Khiekang chiet Kong Kang Khie Kini kitab rahasia Hay Thian
Kiam Boh telah muncul, sedang didalam kitab rahasia Hay
Thian Kiam Boh ini sedikitpun tak terdapat rahasianya
sehingga orang yang mendapatkannya segera dapat melatih
suatu ilmu yang sangat lihay sekali, hal ini tidaklah
mengherankan kalau jago berkepandaian tinggi dari daerah
Miauw ciang sangat jauh itu datang kemari, tetapi aku kira
kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh tersebut tak dapat
didapatkan dengan mudahnya".
Dia menarik napas panjang-panjang, dan memandang
tajam kearah Chia Cu Ing, ujarnya.
"Kau menginginkan mendapatkan satu bagian, hal itu
sangat mudah sekali untuk dilaksanakan, asalkan kau dapat
menerima ratusan jurus serangan dari diriku"
Chia Cu Ing yang mendengar perkataan tersebut tertawa
terbahak-bahak dengan kerasnya, sahutnya.
"Itupun baik juga aku akan mencoba bagaimana tingginya
kepandaian yang kau miliki sehingga dapat menjagoi seluruh
bulim serta dapat diangkat sebagai pemimpin kawanan iblis".
Goei Lam Yu tertawa, didalam hatinya dia telah mengambil
keputusan untuk mengerahkan seluruh tenaga dalam yang
dimlikinya guna membinasakan Chia Cu Ing ditempat itu juga .
Chia Cu Ing menarik napas panjang, dan memusatkan
seluruh perhatiannya untuk menghadapi pihak musuh.
Sepasang mata dari Goei Lam Yu dengan tajam menyapu
sekejap ketengah kalangan, didalam sekejap mata saja dari
wajahnya timbul suatu warna yang kemerah-merahan sedang
dari sepasang matanya memancarkan hawa pembunuhan
yang sangat tajam sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sebenarnya Boen Ching sedang kuatir terhadap


keselamatan Goei Hong Ing yang sedang berada didalam
pagoda tersebut, kini tampak Goei Lam Yu berubah menjadi
sedemikian rupa, didalam hatinya merasa sangat terkejut
sekali, dia sendiripun mempunyai pengalaman yang luas
sekali, sekali pandang saja dia telah mengetahui kalau Pada
saat ini Goei Lam Yu telah bangkit hawa pembunuhan didalam
hatinya dan kini sedang mengerah kan ilmu tunggalnya yakni
ilmu "cie Jie Jen Hong" dari ilmu Hiat Mo Kangnya untuk
menghadapi pihak lawan-
Chia Cu Ing yang tampak sikap Goei Lam Yu berubah
menjadi sedemikian rupa, didalam hatinya menjadi berdesir,
dengan keras dia membentak. tubuhnya melayang ketengah
udara, pedang panjangnya dengan diliputi oleh suatu sinar
warna merah menyapu kearah Goei Lam Yu.
Hawa pembunuhan dari sepasang mata Goei Lam Yu
berkelebat tak henti-hentinya, sepasang telapak tangannya
diputar, tubuhnya melayang ke udara dengan tangan kosong
menyambut kedatangan serangan tersebut.
Sinar mata Liauw Cing Ce berkelebat, dalam hati dia
merasa sangat heran, Goei Lam Yu ternyata sangat berani
memandang ringan terhadap pihak musuh, sehingga dengan
menggunakan tangan kosong menyambut serangan pedang
yang dilancarkan oleh Chia Cu Ing, dalam hati dia sadar
bahwa dirinya pastilah takkan berbuat begitu.
SUNGGUH tak disangka olehnya begitu sepasang telapak
tangan dari Goei Lam Yu yang dilancarkan keluar, kedua
orang itu setelah saling serang menyerang sebanyak lima
jurus ditengah udara, pedang panjang ditangan Chia Cu Ing
dengan keras lawan keras telah dipukul jatuh oleh serangan
Goei Lam Yu tersebut.
Chia Cu Ing yang tampak hal ini baginya jadi berdesir,
wajahnya berubah menjadi pucat pasi, didalam hatinya diapun
sama sekali tidak pernah menyangka kalau Goei Lam Yu dapat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

memaksa dirinya melepaskan pedang dari tangan hanya


didalam lima jurus saja.
Pada saat dia merasa terkejut tersebut, pikiran untuk
melarikan diri segera berkelebat di dalam benaknya,
Pada saat ini wajah dari Goei Lam Yu telah berubah
menjadi sangat jelek sekali untuk dilihat, suaranyapun telah
berubah menjadi sangat berat serta kasar, ujarnya kePada
Chia Cu Ing.
"Pada saat ini, kau apakah masih mempunyai niat untuk
melarikan diri?"
Chia Cu Ing dengan tangan kosong memandang tajam
kearah Goei Lam Yu, sedang dari sepasang matanya
memancarkan perasaannya yang sangat ketakutan serta
terkejut.
Tubuh Goei Lam Yu bagaikan kilat Cepatnya mendesak
kearah tubuh Chia Cu Ing, Chia Cu Ing yang biasanya sangat
sombong dan ingin menang sendiri, Pada saat ini bagai kan
Seekor domba yang akan menghadapi kematiannya dan
mengadakan pergolakannya yang terakhir.
Dengan gusar dia membentak nyaring, sepasang telapak
tangannya ditekan kebawah untuk kemudian dilancarkan
dengan hebatnya, memgancam dada dari Goei Lam Yu.
Dari tenggorokan Goei Lam Yu mendadak terdengar suara
yang sangat aneh sekali, sepasang telapak tangan dengan
keCepatan kilat ditepukkan kearah tubuh Chia Cu Ing, segera
tampak tubuhnya menjadi tergetar dan terhuyung-huyung
mundur dua langkah kebelakang, tubuhnya Sedikit
membungkuk dan memuntahkan darah Segar dari mulutnya.
Setelah itu tubuhnya mundur dua tiga langkah kembali
kebelakang, sehingga mundur ketepi pagoda tersebut .
Baru saja Goei Lam Yu bersiap hendak sekali lagi
melancarkan serangan untuk membinasakan diri Chia Cu Ing,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mendadak terdengar suatu jeritan yang sangat nyaring


berkumandan datang dari dalam pagoda tersebut, wajah dari
Goei Lam Yu segera berubah dengan hebatnya dengan
terhuyung-huyung dia mundur dua langkah kebelakang,
wajahnya berobah menjadi pucat pasi, Boen Ching menjadi
sangat terkejut, dia tahu Goei Hong Ing menjadi sangat
terkejut sekali dan tahu Goei Hoei Ing Pada saat ini masih
berada didalam pagoda tersebut, sedang suara jeritan nyaring
inipun pastilah berasal dari diri Goei Hong Ing, didalam
benaknya segera timbul bayangan dari diri Goei Hong Ing.
Dengan Cepat dia bersiap hendak menerjang masuk
kedalam pagoda tersebut, tetapi belum saja dia
menggerakkan tubuhnya terdengar suara tertawa kalap
berkumandang datang, sebuah bayangan manusia berwarna
kuning dengan sangat cepat sekali berkelebat naik keatas
pagoda tersebut.
Sekali pandang saja Boen Ching telah dapat melihat, tubuh
dari Goei Hong Ing telah dikempit dibawah ketiak orang
tersebut .
Goei Lam Yu tidak meranti orang itu sampai dihadapannya,
tubuhnya dengan cepat bergerak menubruk maju kedepan,
sedang sepasang telapak tangannya dengan seluruh
tenaganya membabat orang itu.
Ditengah suara tertawa kalap yang sangat nyaring itu,
pukulan telapak tangan dari dua orang itu bertemu dengan
dahsyatnya, terlihat hawa yang berwarna kuning serta merah
membumbung naik keangkasa, tubuh orang itu tetap tenang-
tenang saja berdiri ditempat itu sambil mengempit diri Goei
Hong Ing.
Goei Lam Yu tampak serangannya tak mencapai hasil,
segera mencabut keluar pedangnya dan memandang orang itu
dengan sangat dingin.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Didalam hati Boen Ching sedikit merasa terkejut, wajah dari


Goei Lam Yu Pada saat ini berubah menjadi putih kehijau-
hijauan dan sangat menakutkan sekali, jika dibandingkan
dengan wajah ketika hendak membunuh diri Chia Cu Ing jauh
lebih jelek lagi.
Ketika dia mengalihkan sinar matanya memandang orang
itu tampak orang yang baru saja datang itu ternyata adalah
seorang pemuda berbaju kuning, usianya kurang lebih dua
puluh enam tujuh tahunan, wajahnya penuh diliputi oleh
sikapnya yang sangat sombong, bagaikan tak seorang pun
yang berada didalam pandangan matanya.
Boen Ching tahu bahwa tenaga dalam dari Goei Lam Yu
jika dibandingkan dengan orang yang baru datang inijauh
lebih tinggi setengah tingkat, tetapi Goei Lam Yu buru saja
menggunakan ilmu "cie Jie Jen Hong" dari ilmu Hiat Mo Kang,
padahal "cie Jie Jen" ini harus memusatkan seluruh tenaga
dalamnya barulah dapat melancarkan keluar, disamping lagi
Goei Hong Ing berada ditangan pihak lawan, hal ini membuat
hati Goei Lam Yu menjadi agak terganggu, sehingga mau tak
mau membuat tenaga dalamnya menjadi jauh lebih berkurang
lagi.
Pemuda berbaju kuning Itu tampak Goei Lam Yu tak dapat
berbuat apa- apa terhadap dirinya, dia tertawa dingin,
ujarnya.
"Nama Lam Yu Kongcu yang terkenal di seluruh dunia
kangouw tak kusangka hanyalah demikian saja, bukankah
hanya suatu nama kosong belaka."
Dengan dingin tanya Goei Lam Yu:
"Sejak dia berkelana didalam dunia kangouw selamanya
belum pernah bertemu dengan lawan tangguh, cukup yang
dapat bertahan sebanyak ratusan jurus dari dirinyapun
hampir-hampir tak pernah ditemuinya, tetapi didalam satu
malaman saja ternyata terdapat demikian banyaknya jago2
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

berkepandaian tinggi munculkan diri, mau tak mau membuat


hatinya merasa terkejut, ditambah lagi kini Goei Hong Ing
terjatuh ditangan orang lain, membuat dia untuk sesaat tak
bisa berkutik lagi.
Pemuda berbaju kuning itu tertawa mengejek. ujarnya.
"Siapakah aku? aku kira kaupun tak perlu untuk
mengetahuinya "
Tiba-tiba terdengar Liauw Cing Ce mendengus, dan ujarnya
dengan sangat dingin.
"cong Lam Lok Yang Hong kau kira apakah sungguh
didalam dunia ini tak ada orang yang mengenali dirimu ?"
Lok Yang Hong bagaikan sedikit merasa terkejut, dan
memandang kearah Liauw Cing ce, beberapa saat kemudian
barulah sahutnya.
"Hmm .... sungguh tak kusangka ternyata ada orang
mengenal juga aku Lok Yang hong.."
Sambil berkata dia memperlihatkan sikapnya yang sangat
congkak dan bangga. Goei Lam Yu menarik napas panjang-
panjang, ujarnya kePada Lok Yang Hong perlahan.
"cepat letakkan kakak keatas tanah, kaupun juga bukanlah
merupakan seorang yang tak punya nama besar, ternyata
berani berbuat demikian memalukannya terhadap orang yang
tak mengerti kepandaian silat sedikitpun."
Lok Yang Hong memandang kearah Liauw Cing ce,
kemudian sambil tertawa ujarnya.
"Nona apakah she Liem ???"
Dengan dingin sahut Liauw Cing ce.
"Lok Yang Hong, kaujanganlah mengira kalau didunia
kangouw hanya kau sajalah yang memiliki kepandaian silat
yang sangat tinggi, Pada saat ini jago berkepandaian tinggi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

jumlahnya bagaikan bintang dilangit, kau masih sangat kurang


sekali."
Wajah dari Lok Yang Hong berubah menjadi merah padam,
tetapi dia tetap tak mengucap kan sepatah katapun.
Goei Lam Yu telah mencabut keluar pedang Cie Hong
Kiamnya dari dalam sarungnya, sepasang alisnya dikerutkan,
dan bersiap hendak menggunakan pedang Cie Hong Kiam nya
itu untuk membinasakan diri Lok Yang Hong dibawah
pedangnya. Lok Yang Hong tertawa dingin, ujarnya:
"Ketika aku naik keatas pagoda aku melihat dia naik
selangkah demi selangkah keatas, saya yang melihat akan hal
itu segera membantu dirinya naik keatas, kalau memangnya
ini merupakan kakakmu, terpaksa aku akan mengantarkan dia
turun kebawah pagoda lagi"
Sehabis berkata, tangan kanannya diayunkan dan
melemparkan tubuh Goei Hong Ing keluar pagoda, diikuti
dengan tak membuang waktu bersiap melancarkan
serangannya dengan menggunakan pedang, terlihat sebilah
pedang panjang berwarna kuning keluar dari sarungnya, dan
dengan mengerah kan tenaga dalamnya menyerang ketubuh
Goei Lam Yu.
Goei Lam Yu dengan gusar bersuit nyaring, pedang Cie
Hong Kiamnya berubah menjadi beribu-ribu bayangan
menerjang ketubuh Lok Yang Hang, tetapi jalan pergi telah
dihalangi oleh Lok Yang Hong. terpaksa dengan menggunakan
seluruh tenaga yang disalurkan kedalam pedang Cing Hong
Kiamnya menerjang ketubuh Lok Yang Hong.
Tubuh Goei Hong ing dengan jarak yang tidak begitu jauh
dari diri Boen Ching melayang turun keluar pagoda, Liauw
Cing Ce sekalian yang berada jauh dari tempat tersebut tak
sempat untuk turun tangan memberi pertolongannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching yang tampak keadaan yang sangat kritis ini,


segera melayangkan tubuhnya menubruk kearah Goei Hong
Ing.
Begitu tubuhnya melayang kebawah, segera teringat oleh
nya kalau sepasang telapak tangannya tak dapat digunakan
kembali, hatinya segera terasa berdesir.
ooodwooo

Bab 36 DENDAM SEPULUH TAHUN


Tangan kanan Boen Ching telah diulurkan kedepan, dan tak
mungkin untuk ditarik kembali, apabila tidak mencengkeram
diri Goei Hong Ing, kiranya dia segera akan menemui
kematian, dalam keadaan yang sangat kritis ini, dia
membentak nyaring, terdengar suara yang sangat keras sekali
berkumandang, ilmu khiekang chiet Kong Kang Khienya
dikerahkan dengan sekuat tenaga, membuat sepasang telapak
tangannya yang kaku itu menjadi lancar kembali, bagaikan
kilat Cepatnya hawa khiekang chiet- Kong Kang Khie tersebut
berputar satu kali keseluruh tubuhnya.
Lima jari dari Boen Ching bagaikan berkaitan dengan
keCepatan kilat mencengkeram punggung Goei Hong Ing.
Pada saat itu pemuda berbaju kuning itu telah saling
bertukar serangan sebanyak satu jurus dengan diri Goei Lam
Yu, diantara berkelebatnya sinar pedang, tampak kedua tubuh
orang itu memisah.
Tubuhnya belum saja menapai diatas tanah, pemuda
berbaju kuning itu telah dapat melihat bahwa Boen Ching
berhasil mencengkeram diri Goei Hong ing, hal ini membuat
hatinya menjadi sangat terkejut sekali, menurut apa yang
diketahuinya, dengan sudut lemparan waktu melemparkan
tubuh Goei Hong Ing itu, dengan menggunakan kedudukan
setiap orang yang berada didalam kalangan tersebut tidak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mungkin akan berhasil menolong diri Goei Hong Ing, sekalipun


Goei Lam Yu sendiri yang berada di kedudukan Boen Ching
tadi juga tidak mungkin akan berhasil menolong diri Goei
Hong Ing.
Pada saat dia baru datang, tampak Boen Ching berdiri
disamping, ia menganggap orang itu merupakan orang-orang
angkatan kedua saja tetapi sungguh tak disangka kalau
kepandaian silat yang dimiliki Boen Ching inijauh melebihi apa
yang dipikirkan didalam hatinya.
Pikirannya menjadi tergerak. musuh tangguh Pada saat ini
dari diri Goei Lam Yu telah berubah menjadi Boen ching,
tubuhnya belum mencapai diatas tanah, pedangnya membalik
membabat kepunggung Boen ching, Boen Ching yang merasa
hawa khiekang "chiet Kong Kang Khie" nya berhasil mengalir
ke seluruh tubuhnya, ia merasa sangat girang sekali, ketika
mendengar suara sambaran pedang di belakang tubuhnya, dia
segera mengerutkan alisnya, ditengah suitan panjang yang
sangat nyaring dia telah meletakkan tubuh Goei Hong Ing ke
atas tanah, tubuhnya dengan cepat berputar, hawa khiekang
"ciet Kong Kang Khie" nya pun segera dilancarkan keluar.
Pemuda berbaju kuning itu ketika melancarkan
Serangannya dengan menggunakan pedang di punggung
Boen ching, begitu dia mendengar suara suitan panjang dan
nyaring tersebut, hatinya menjadi sangat terkejut sekali, dari
depan tubuhnya terasa suatu hawa yang sangat tajam dan
dahsyat menekan ke dadanya.
Sinar matanya menjadi berkelebat, didalam hatinya diam2
dia mendengus, pedang panjang di tangan kanannya dengan
mengerahkan tenaga dalamnya disentil ke muka, terlihat hawa
pedang meliputi seluruh angkasa, dan menyambut sedang
telapak tangan dari Boen Ching yang sedang melancarkan
serangan tersebut.
Terlihat tujuh buah sinar yang sangat menyilaukan mata
muncul disekitar tempat itu, diantara berkelebatnya sinar
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tersebut, terdengar suara dengusan yang sangat berat,


pemuda berbaju kuning itu berturut2 mengundurkan dirinya
ke belakang, Pada saat sinar berwarna warni itu menggulung,
pedang panjang ditangan pemuda berbaju kuning itu telah
tergulung keatas dan tergetar hingga hancur berkeping2.
Begitu Boen Ching menggunakan ilmu saktinya, seluruh
orang yang hadir ditengah kalangan itu tak seorang pun yang
tidak berubah wajahnya, mereka sadar bahwa dirinya tak
mungkin akan dapat memiliki kepandaian yang demikian
tingginya itu.
Pemuda berbaju kuning itu setelah berdiri termangu-mangu
beberapa saat, dia memandang sekejap kearah Boen ching,
sedang dari mulutnya terlihat tersungging suatu senyum yang
sukar sekali untuk diraba apa maksudnya tampak dia
membalik kan tubuhnya dan lari turun dari pagoda tersebut.
Goei Lam Yu tiba2 tertawa dingin, tubuhnya bagaikan kilat
Cepatnya berkelebat mengejar kearah pemuda berbaju kuning
itu, sedang Pada mulutnya membentak. "Kau ingin pergi dari
tempat ini? tak demikian mudahnya "
Pemuda berbaju kuning itu tertawa panjang dengan
dinginnya, setelah dua kali saling beradu pedang dan telapak
tangan, dia mengira nama besar dari Goei Lam Yutak lebih
hanya demikian saja, dan tak lebih hanyalah seimbang,
dengan kepandaian yang dimiliki dirinya.
Dia sambil membalikkan tubuhnya melancarkan serangan,
empat buah telapak tangan segera bertemu menjadi satu,
terlihat hawa merah dan kuning membumbung tinggi
keangkasa, sedang pemuda berbaju kuning itu dengan
terhuyung-huyung mundur beberapa langkah kebelakang.
Goei Lam Yu sekali lagi tertawa dingin, sepasang telapak
tangannya dengan mendatar di depan dada didorong
kedepan, dia bersiap untuk menggunakan seluruh tenaga
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dalamnya untuk mengalahkan pemuda berbaju kuning


dibawah tangannya.
Pemuda berbaju kuning itu juga bukanlah merupakan
seorang yang bodoh, apa lagi sekalipun dia dengan keras
melawan keras, melawan diri Goei Lam Yu juga tak lebih
hanya kalah setengah tingkat saja, sekalipun Pada saat ini dia
mempunyai niat untuk meninggalkan tempat itu, tetapi
serangan yang dilancarkan Goei Lam Yu masih tetap
menerjang kearah nya dengan gencar.
Sedari dia melayang kan tubuhnya keluar dari pagoda
tersebut, Pada saat dia membalikkan tubuhnya, dia telah
mencapai ditingkat paling bawah dan melarikan diri dari
tempat tersebut.
Goei Lam Yu tampak serangannya mencapai ketempat yang
kosong, ditambah lagi tampak pemuda berbaju kuning itu
telah meninggalkan tempat itu, dia segera menarik napas
panjang-panjang dan tak mengucapkan kata-kata lagi, sambil
membalikkan tubuhnya dia memandang kearah Boen Ching
serta Goei Hong Ing yang berdiri disampingnya.
Boen Ching melirik memandang kearah Goei Hong Ing
mendadak dia merasakan bahwa dirinya berdiri terlalu dekat
dengan diri Goei Hong ing, tanpa terasa wajahnya menjadi
agak panas, dengan cepat dia bergeser dua langkah ke kanan.
Sekalipun Pada diri Goei Hong Ing terjadi perubahan yang
besar, tetapi dia agak tampak timbul warna kemerahan yang
menghiasi pipinya, sepasang matanya memancarkan sinar
yang sangat bening.
Boen Ching dengan diam-diam melirik kearahnya sekejap.
tetapi kemudian menundukkan kepalanya kembali tak berani
untuk melihat lagi.
Goei Hong ing ini sangat mirip sekali dengan diri Bwee
Giok, bukan saja wajahnya bagaikan pinang dibelah dua,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

bahwa sikap serta gerak-geriknya tak ada perbedaan


sedikitpun dengan diri Bwe Giok.
Dia tak dapat memikirkan diantara diri Goei Hong Ing ini
dengan diriBwee Giok terdapat perbedaan ditempat mana,
tetapi orang yang berada disampingnya Pada saat ini ternyata
adalah Goei Hong Ing, dan bukan Bwee Giok yang dia pikirkan
siang malam, tak terasa lagi hatinya terasa menjadi terbuka
dia menghela napas panjang. Tampak Goei Lam Yu berjalan
mendekati diri Goei Hong ing sambil bertanya.
"cici mengapa kau datang kemari?" Goei Hong ing
tersenyum, sahutnya.
"Pada saat ibu hendak meninggal dunia, dia telah
menyuruh aku menjaga dirimu, mengapa kau selalu tidak
mendengar perkataanku, janganlah dikarenakan sedikit urusan
keCil saja telah ribut dengan orang lain"
Goei Lam Yu tak dapat berbuat apa2 sambil tertawa
sahutnya.
"Baiklah aku tak akan ribut lagi, mari aku pulang kerumah?"
Boen Ching mendongakkan kepalanya, memandang
kearahnya, sedang didalam hati pikirnya.
"Goei Hong Ing jadi orang sungguh sangat baik sekali,
sedang Goei Lam Yu itu sebenarnya merupakan orang jahat,
tetapi dibawah perkataan yang diucapkan oleh Goei Hong Ing
ternyata dia demikian penurutnya, urusan ini sungguh sama
sekali tak pernah kuduga sebelumnya."
Dia tidak mengetahui mengapa Goei Lam Yu dapat berbuat
demikian, tetapi karena inilah sikapnya terhadap diri Goei Lam
Yu timbul perasaan simpatiknya, hanyalah diluaran Goei Lam
Yu masih berbuat jahat, sehingga dia masih tetap merupakan
seorang yang sangat menakutkan.
Terlihat Goei Hong ing sambil tersenyum menganggukkan
kepalanya, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"orang ini telah menolong diriku, dan aku belum


mengucapkan terima kasih kePada dirinya?"
Dengan Cemas sahut Goei Lam Yu.
"cici tak perlu merisaukan akan hal ini, orang itu bernama
Boen ching, dan merupakan kawan baikku, nanti sekalian aku
mengucapkan rasa terima kasih kePada dirinya "
Goei Hong Ing menganggukkan kepalanya, Boen Ching
yang membelakangi diri Goei Hong Ing tak mengetahui entah
bagaimana perasaannya Pada saat ini, hatinya mendadak
menjadi tergetar, dan memutarkan tubuhnya, ujarrya kePada
Goei Hong ing.
"Nona Goei cayhe mempunyai suatu urusan yang hendak
kutanyakan, entah apakah nona Goei mau memberi bantuan
kePada diriku ??"
Goei Hong Ing dengan tajam memandang sekejap kearah
Boen ching, dari sepasang matanya memancarkan sinar yang
kebingungan, sejenak kemudian barulah sambil tertawa
sahutnya.
"Urusan apa coba kau katakanlah "
Goei Lam Yu berdiri disamping, dari sepasang matanya
memancarkan sinar mata yang sangat tajam, tetapi Pada
bibirnya masih tetap tersungging suatu senyuman.
Sepasang mata dari Liauw Cing Ce dengan tajam terus
menerus memandang keatas wajah dari Goei Hong Ing, tetapi
tak jarang pun beralih keatas wajah dari Goei Lam Yu dan
Boen ching.
Mendadak ujarnya kepadi diri Goei Hong Ing.
"Nona Goei, kepandaian silat yang kau miliki sungguh tidak
rendah, entah siapakah sebenarnya suhumu?"
Goei Lam Yu mengerutkan alisnya, sedang senyuman yang
menghiasi diatas bibirnya pun segera lenyap. Goei Hong ing
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

yang mendengar perkataan itu menjadi tertegun, sambii


tertawa kemudian sahutnya.
"Kau ini sedang berbicara tentang apa? aku sama sekali tak
dapat main silat"
Boen Ching yang mendengarkan perkataan tersebut,
hatinya menjadi tergetar, dan mengangkat kepalanya
memandang sekejap kearah Goei Lam Yu serta wajahnya dari
Goei Hong Ing.
Pada saat itu wajah dari Goei Lam Yu telah berubah
menjadi seperti sedia kala, sedang Sikap dari Goei Hong Ing
masih biasa saja, sedikitpun tak nampak sikap yang dibuat-
buat, dengan perlahan-lahan dia menarik kembali sinar
matanya.
Goei Hong Ing sambil tersenyum bersiap hendak membuka
mulut untuk menyahut, mendadak terdengar Liauw Cing Ce
mendengus dengan dinginnya, ujarnya.
"Nona Goei berbuat demikian bukankah terlalu tidak
memandang sebelah matapun kePada kami "
Goei Lam Yu menolehkan kepalanya memandang tajam
kearah Liauw Cing ce, dari matanya tampak berkelebatnya
suatu sinar membunuh yang hebat, dengan tawar ujarnya.
"cici ku ini sama sekali belum pernah belajar ilmu silat,
Nona Liauw mengapa harus demikian mendesaknya terhadap
dirinya" Goei Hong Ing tertawa, sahutnya pula.
"Perkataan yang diucapkan adikku ini sedikitpun tidak
salah"
Liauw Cing Ce dengan sinar mata yang tidak percaya
memandang sekejap kearah dua orang itu, dia tahu apabila
Goei Hong Ing itu memiliki kepandaian silat juga tak ada
halangannya untuk berbicara secara terus terang kepadanya,
tetapi dia sekalipun belum pernah melihat Goei Hong Ing itu
menggunakan kepandaian silat, tetapi jika dilihat dari sikap
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

serta tindak tanduk dari Goei Hong Ing itu, membuktikan


kalau Goei-Hong ini memiliki kepandaian silat yang tidak
rendah.
Didalam hati Boen Ching mempunyai perasaan serta cara
berpikir yang sama dengan cara berpikir dari Liauw Cing Ce,
tapi dia tak kuat untuk menahan sinar mata dari Goei Hong
Ing itu demikian bebasnya, dan demikian menarikuya,
membuat dia mau tak mau harus mempercayai segala
perkataan yang diucapkan oleh Goei Hong Ing itu adalah
ucapan yang sebenarnya, dia tak dapat lagi mencurigai
dirinya. Sambil tertawa tanya Goei Hong Ing kePada diri Boen
Ching.
"Kau mempunyai urusan apakah, silahkan untuk berbicara,
apabila aku dapat memberi kanjawabannya aku pastilah akan
membantu kau." Boen Chiag tertawa sahutnya.
"Suhuku Ie Bok Tocu serta beberapa orang cianpwe
jejaknya sampai kini tak jelas, kalau dapat mengharapkan
nona Goei mau memberi bantuan kepadaku untuk mencarikan
berita dan jejak mereka."
Mendengar perkataan tersebut Goei Hong Ing tersenyum
sahutnya.
"Aku tak mengetahui jejak dari suhumu, tapi aku akan
membantu dirimu untuk mencarikan berita dan jejak mereka,
setelah mengetahuinya aku akan memberitahu kePada dirimu
baikkah."
Boen Ching tertawa, ujarnya.
"Adikmu mengetahuinya, apabila nona Goei mau
memberikan bantuannya, dapatlah bertanya kePada adikmu
itu."
Goei Hong Ing menjadi tertegun, tanyanya kePada Goei
Lam Yu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Apa yang ditanyakan oleh Boen Siauwhiap apakah kau


mengetahuinya ? apabila kau mengetahuinya seharusnya kau
memberi tahu kan kePada Boen siauwhiap. bukankah dia
adalah kawan karibmu ?"
Goei Lam Yu menjadi ragu-ragu untuk sesaat, sambil
tertawa kemudian sahutnya.
"Jejak dari suhunya Ie Bok Tocu, aku sendiri juga tak
begitu jelas tapi secara garis besarnya aku mengetahui sedikit
"
Dengan dingin ujar Liauw Cing Ce.
"Tentang urusan ini kau tak perlu untuk berbicara secara
berputar Ie Bok Tocu dari daerah lautan Timur telah pergi
kegurun, bukankah itu telah sangat jelas sekali."
Hati Boen Ching terasa agak tergetar, sambil membalikkan
tubuhnya tanyanya kePada Liauw Cing Ce.
"Suhuku mengapa berangkat kesana, apakah nona Liauw
mengetahuinya?" Dia berhenti sejenak kemudian dengan
ragu-ragu ujarnya lagi. "Dapatkah kau memberitahukan
kepadaku?"
Liauw Cing Ce dengan tawar sahutnya .
"Aku kira kali ini tak dapat memenuhi harapan dari Boen
Siauwhiap. urusan ini sangat jarang sekali orang yang
mengetahui nya ."
Sehabis berkata dia menengok kearah Goei Lam Yu serta
Goei Hong Ing. Goei Lam Yu tertawa ujarnya.
"Ie Bok Tocu beserta keempat orang suhengnya berangkat
menuju ke gurun pasir, kemungkinan sekali dikarenakan putri
dari Ie Hok Tocu, sedang lainnya aku tak mengetahui dengan
jelas"
"ooh. . ." sahut Boen Ching, sedang bayangan dari Shie
Siauw Inpun segera berkelebat didalam benaknya, dengan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

perlahan ia menundukkan kepalanya. Goei Lam Yu


mengerutkan alisnya, diapun tidak mengucapkan sepatah
katapun juga .
Boen Ching dengan perlahan mendongakkan kepalanya
dantanyanya lagi kePada Goei Lam Yu.
"Masih ada, aku hendak mengetahui bagaimana jejak
selanjutnya dari diri Pak Leng Sianseng sekalian, Goei Kengcu
apakah dapat memberikan sedikit keterangan kepadaku ?"
Goei Lam Yu tertawa tawar, ujarnya kePada Goei Hong Ing.
"Cici aku tak mengetahui siapakah yang disebut sebagai
Pak Leng Sianseng itu " Sehabis berkata dia tertawa.
Goei Hong Ing memandang tajam kearah Goei Lam Yu
kemudian tanyanya. "Sungguhkah?? kau sungguh tak
mengetahuinya ?"
Goei Lam Yu menundukkan kepalanya sahutnya. "Tidak
tahu "
Goei Hong Ing dengan tajam memperhatikan diri Goei Lam
Yu, sejenak kemudian, dia menundukkan kepalanya dengan
perlahan, setelah lewat beberapa saat lamanya, ujarnya
kePada Boen Ching.
"Adikku ini benar-benar tak mengetahui nya, Pada hari
kemudian apabila aku telah berhasil mencarikan kabar pastilah
akan memberitahukan kePada dirimu "
Boen Ching tampak sikap dari kedua orang itu didalam
hatinya dia telah mengetahui sebagian besar, dia hanya
tertawa tawar, dan menutup mulutnya sambil memandang
kearah Liauw Cing Ce.
Liauw Cing Ce yang tampak Boen Ching memandang
kearahnya segera memalingkan kepalanya kearah Goei Lam
Yu kakak beradik, dan sama sekali tak mau memperdulikan
diri Boen Ching lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Goei Lam Yu mendongakkan kepalanya menyapu sekejap


ke seluruh kalangan, kemudian ujarnya kePada Goei Hong
Ing. "Cici mari kita pulang."
Goei Hong Ing memandang sekejap kearah orang-orang
yang berada ditempat itu, kemudian menganggukkan
kepalanya. Mendadak terdengar Liauw Cing Ce membentak.
"Tahan urusan diantara kita berdua belum selesai "
Goei Lam Yu menjadi tertegun, dia sama sekali tak pernah
menyangka kalau Liauw Cing CePada saat dan tempat seperti
itu dapat mengeluarkan kata-kata seperti ini, untuk sesaat dia
menjadi berdiri termangu-mangu memandang kearah Liauw
Cing Ce, dan tak mengucapkan sepatah katapun juga .
Liauw Cing Ce dengan sangat congkak berdiri tegak,
bagaikan disampingnya telah tiada orang lagi.
Goei Hong Ing mengerutkan alisnya tanyanya Pada Goei
Lam Yu. "Adik sebenarnya kau dengan nona ini mempunyai
urusan apa ?"
Boen Ching memandang sekejap kearab Liauw Cing Ce
didalam hatinyapun dia merasa heran, Liauw Cing Ce
mengapa secara mendadak dapat mengambil keputusan untuk
menyelesalkan persoalannya Pada saat itu juga dengan Goei
Lam Yu, didalam hatinya dia tak menginginkan terjadinya
kembali perbuatan ditempat itu hanya dikarenakan satu
persoalan yang tak penting oleh karena masih adanya Goei
Hong Ing ditempat tersebut pula didalam persoalan ini.
Terdengar Goei Lam Yu sambil tertawa ujarnya:
"Dia menginginkan sebuah gambar peta dari diriku, dan
gambar peta tersebut mempunyai hubungan yang erat dengan
kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh itu " Ujar Goei Hong Ing.
"Bukankah kita telah hidup dengan sangat baik sekali ??
mengapa harus dikarenakan sebuah gambar peta bertengkar
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dengan orang lain, dia apabila menghendaki berikanlah


kepadanya"
Goei Lam Yu tersenyum sahutnya. "Baiklah. . . "
Sehabis berkata dia merogoh kedalam sakunya mengambil
keluar sebuah kulit kambing dan disodorkan kearah Liauw
Cing Ce.
orang yang berada didalam kalangan itu menjadi tertegun
semuanya, sampaipun Liauw Cing Ce juga tak berani
mengulurkan tangannya untuk menyambut, Goei Hong Ing
dapat mengucapkan kata-kata itu saja telah diluar dugaannya,
kini Goei Lam Yu mau berbuat demikian sudah tentu sama
sekali dia tak pernah menduganya. Goei Lam Yu tertawa
ujarnya.
"Nona Liauw aku lihat kita tak perlu bertempur lagi,
kakakku menyuruh aku menyerahkan gambar peta ini
kepadamu, kau terimalah"
Liauw Cing Ce menjadi ragu2 untuk sesaat, ia tak percaya
kalau Goei Lam Yu dapat berbuat demikian murah hatinya,
tapi setelah dia membuka mulutnya, Goei Lam Yu ternyata
demikian menurutnya, mana dia dapat tak pergi menerimanya
??
Setelah termenung sejenak berpikir keras segera dia
mengulurkan tangannya untuk menyambut, Pada saat dia
mengulurkan tangannya itulah secara diam2 membuat
persiapan dalam hati pikirnya.
"Sekalipnn kau mempunyai siasat licik serta kejam seperti
apapun, apa kau kira aku takut kepadamu ??"
Tapi sampai dia telah menerima gambar peta itupun, Goei
Lam Yu tetap tak mengadakan gerakan yang lain, dalam hati
Liauw Cing Ce sedikit merasa heran, dia sambil
mempersiapkan dirinya untuk menghadapi serangan dari Goei
Lam Yu, sambil mementangkan gambar peta tersebut, sekali
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

pandang saja dia telah dapat melihat dengan jelas kalau


gambar peta tersebut persis dengan miliknya, dia tahu bahkan
peta tersebut bukan palsu, hatinya menjadi agak lega.
Goei Lam Yu tertawa, ujarnya kemudian kePada Goei Hong
Ing. "Cici mari kita pergi"
Goei Hong Ing memandang sekejap kearah Boen Ching,
agaknya dia hendak berbicara tentang sesuatu tetapi
kemudian dibatalkan, segera ia menganggukkan kepalanya,
bersamaan Goei Lam Yu turun dari atas pagoda tersebut.
Ketiga orang yang masih berada diatas pagoda itu
memandaag hingga Goei Hong Ing kakak beradik lenyap dari
pandangan-
Liauw Cing Ce menarik kembali sinar matanya dan beralih
keatas wajah dari Boen Ching serta Ching Cu Ing yang berdiri
disisinya, dia tahu kalau tak dapat bermusuhan dengan diri
Liauw Cing Ce, segera menolehkan wajahnya memandang
kearah Boen Ching.
Boen Ching sebenarnya mempunyai maksud untuk
berbicara lebih banyak lagi dengan diri Liauw Cing Ce, tetapi
tampak sinar mata dari diri Liauw Cing Ce timbul rasa was-
wasnya, dia menjadi sungkan dengan sendirinya, sebenarnya
dia memangnya tak mempunyai niat terhadap kitab rahasia
Hay Thian Kiam Boh tersebut, sambil tertawa ujarnya kePada
Liauw Cing Ce.
"Terima kasih atas pemberitahuan dari nona Liauw
kepadaku atas jejak dari suhuku, aku Boen Ching disini mohon
diri"
Sehabis berkata dia menggerakkan tubuhnya pergi dari
tempat itu.
Chia Cu Ing tampak Boen Ching terhadap kitab rahasia 'Hay
Thian Kiam Boh' itu sedikitpun tidak mempunyai hasrat, dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sudah tentu tak dapat berbuat apa- apa lagi, terpaksa dengan
lemas meninggalkan tempat itu pula.
Boen Ching setelah turun dari pagoda Tiang Coen Ta itu,
segera menoleh memandang ke sekeliling tempat itu, tampak
kereta kuda yang ditumpangi oleh Goei Hong Ing hanya
tampak debu saja yang mengepul ke angkasa. dalam hati
diam-diam dia menghela napas, dan menundukkan kepalanya,
sinar mata yang dituju sudah tentu sepasang tangannya yang
diulurkan kedepan, dengan kencang dia mengepal telapak
tangannya sendiri, dari dasar lubuk hatinya timbul suatu
harapan yang menggirangkan hatinya, sepasang
tangangannya kini telah pulih kembali seperti sedia kala.
Chia Cu Ing setelah berada didasar pagoda tersebut
memandang kearah Boen Ching, tubuhnya berhenti sejenak
tetapi kemudian berkelebat dengan cepatnya dibelakang
tubuh dari Boen Ching dan meneruskan langkahnya kedepan-
Boen Ching memandang sekejap kearah cia Cu Ing,
kemudian menggerakkan tubuhnya berlari kearah yang
berlawanan, dia tidak mengetahui Pada saat inisedang
memikirkan perkataan dari Liauw Cing Ce yang mengatakan
kalau suhunya Ie Bok Tocu telah pergi kegurun pasir, ini entah
benar entah tidak tetapi dia mengambil keputusan untUk pergi
berkUnjUng kegurun pasir.
Berpikir sampai disini, segera dia memutar tubuhnya
berjalan menuju kearah barat daya.
Boen Ching juga tidak mengetahui Pada saat ini
sebenarnya dia berada dimana, tetapi terpikir olehnya asalkan
bertemu dengan sebuah kota keCil saja sudah dapat
mengetahuinya, tetapi CuaCapun makin lama makin gelap.
sedang empat penjuru serta Sekitar tempat itu sangat sunyi
dan liar.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching mengerutkan alisaya, dia mendongakkan


kepalanya memandang ke sekeliling tempat itu, dalam hati dia
berpikir hendak mencari rumah yang ada disekitar tempat itu.
Tetapi ketika dia mendongakkan kepalanya memandang,
mendadak dia tertarik oleh sebuah benda yang sangat aneh,
disekitar ratusan kaki dari tempat dirinya terlihat sinar api
yang berkelip-kelip dengan terangnya, dia menarik napas
panjang-panjang, itulah delapan buah hio yang telah disulut
semuanya tanda dari Pat Huang Sin Mo, chie Uh chan, tak
dapat diragukan lagiPada malam ini Pat Huang Sin Mo Cie Uh
chan pasti akan munculkan dirinya ditempat itu.
Dengan kepandaian silat yang dimiliki Boen Ching Pada
saat ini, mana dia takut kePada seorang Pat Huang Sin Mo
saja, tetapi bagaimanapun juga didalam hatinya timbul suatu
perasaan tegang yang sangat aneh, sinar matanya berkelebat
tak henti-hentinya.
Tubuhnya dengan perlahan-lahan bergerak mendekati
kedelapan buah Hio yang terpancang diatas tanah serta
disulut semuanya itu.
Delapan buah hio yang panjangnya kurang lebih tiga coen
itu ditengah malam yang gelap itu memancarkan sinarnya
dengan terang, hal ini menambahkan keseraman serta
kengerian didalam malam yang buta tersebut.
Boen Ching dengan perlahan-lahan berjalan mendekati
kedelapan buah hio tersebut, sedang sinar matanyapun
menyapu ke sekeliling tempat itu, dia tahu bahwa Chie Un
Chan Pada saat ini pastilah bersembunyi disekitar tempat itu
untuk mengawasi segala gerak geriknya, didekat delapan buah
hio itu hanyalah disebelah kiri saja yang dapat digunakan
untuk menyembunyikan dirinya, dan tak dapat diragukan lagi,
Cie Uh Chan pastilah juga bersembunyi didalam rimba kecil
itu, dengan langkah yang sangat perlahan dia berjalan menuju
kearah rimba tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

-oo0dw0oo-

Bab 37 GAMBAR PETA PALSU


Dari dalam rimba itu terdengar suara tertawa kalap yang
berkumandang datang, sebuah bayangan manusia bagaikan
seekor burung elang saja menubruk kehadapan tubuh Boen
ching.
Boen Ching yang sejak sebelumnya telah dapat melihat
kalau orang itu ternyata adalah chie Uh chan, Pada saat ini
sebaliknya dia malah menjadi jauh lebih mantap. segera dia
memusatkan seluruh perhatiannya, dalam hati diam-diam
pikirnya. "Cie Uh Chan ini ternyata beritanya dapat demikian
Cepatnya, sudah tentu jejak dari dirinya telah dapat
diketahuinya dengan sangat Cepat pula".
Diapun merasa sangat heran, Cie Uh Chan kalau
memangnya telah mengetahui jejak dari dirinya, kiranya
terhadap kepandaian silat yang dimiliki Pada saat inipun juga
sudah dapat mengetahui dengan jelas, kepandaian silat yang
dimiliki sekarang ini bukanlah dapat dikalahkan dengan mudah
oleh orang lain, sudah tentu tak mungkin dapat dibereskan
olehnya dengan demikian mudahnya pula, tetapi yang aneh
mengapa Cie Uh Chan juga berani memunculkan dirinya?.
Begitu tubuh dari Cie Uh Chan melayang turun dihadapan
Boen ching, segera sambil tertawa ujarnya.
"Telah lama tak bertemu, aku dengar engkau baru saja
pulang dari pulau Hiat Koang To, danPada saat ini merupakan
seorang jago yang memiliki kepandaian silat yang sangat
tinggi, sehingga sampaipun Lam Yu Kongcu juga menaruh tiga
bagian rasa segan terhadap dirimu, entah perkataan ini benar
tidak??"
Pada saat dia berbicara, dari sepasang matanya
memancarkan sinar yang sangat tajam.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching dengan tajam memandang kearah Cie Uh


Chan, didalam hatinya dia merasa curiga sikap Cie Uh Chan
ternyata berbeda sekali dengan saat yang lalu, selamanya Cie
Uh Chan sangat jarang sekali mau banyak bicara, tetapi
ternyata telah mengeluarkan kata-kata yang sangat banyak
sekali, bahkan hal yang ditanyapun merupakan hal-hal yang
tidak penting sama sekali.
Cie Uh Chan kelihatannya mempunyai hal-2 yangpatut
dicurigai, dia tampak Boen Ching tidak memberikan
jawabannya, diatas bibirnya tersungging suatu senyuman
yang mengejek. ujarnya lagi.
Bagaimana, tidak mau berbicara??"
Boen Ching menarik napas pajang2, tubuhnya melayang
keangkasa, sedang sepasang tangannya membalik, hawa
khiekang "Chiet kong kang khie" nyapun mengikuti gerakan
dari telapak tangan tersebut memancar keluar menyerang diri
Cie Uh Chan-
Chie Uh Chan tampak tubuh dari Boen Ching berkelebat,
sinar matanya memancarkan suatu sinar yang sangat girang
sekali, sepasang tangannya diayunkan, terlihatlah dua buah
sinar emas yang sangat menyilaukan mata menerjang kearah
Boen ching.
Tenaga serangan yang dilancarkan keluar dari sepasang
telapak tangan Boen Ching itu begitu bertemu dengan sinar
emas yang sangat menyilaukan mata itu, didalam hatinya
segera merasakan bahwa keadaan sedikit tidak beres.
Dua buah sinar emas berkilauan itu ternyata terhadap
kekuatan hawa khiekang "Chiet Kong Kang Khie" sedikitpun
tak terpengaruh, dalam hatinya segera teringat akan sesuatu
benda, tanpa terasa hatinya menjadi berdesir, Pada waktu
yang lalu Thian Jan Shupun telah menemui kematiannya
dengan cara seperti ini pula.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pada waktu yang lalu Thian Jan Shu binasa dibawah


senjata "Kiem Liong Suo", tetapi senjata rahasia yang dapat
memecahkan hawa khie kang dari seseorang bukan saja
senjata Kiem Liong Suo tersebut saja, benda yang berada di
hadapannya sekarang ini bukankah jarum "Toh Ming Sin cin"
atau jarum sakti pencabut nyawa yang diandalkan "Ie Huay It
shia" atau iblis sakti dari luar perbatasan waktu yang lalu??
"Toh Ming Sin cin" serta "Kiem Liong Suo" semuanya
merupakan senjata khusus untuk memecahkan hawa khie
kang dari seseorang, tetapi keganasan serta kelihayannya jauh
lebih lihay jika dibandingkan dengan senjata "Kiem Liong
Suo".
Pikiran tersebut berkelebat dengan sangat cepat sekali
didalam benak Boen ching, tetapi Pada saat ini senjata jarum
"Toh Ming Sin cin" tersebut telah menembus masuk kedalam
lingkungan hawa khiekang "Chiet Keng King Khie" nya, terlihat
kulit luar dari jarum "Toh Ming Sin Tin" itu mendadak
meledak. sedang jarum lemas yang sangat halus bagaikan
bulu itu dengan cepat memancar kesekeliling tempat itu dan
meluncur dengan cepatnya ketubuh Boen ching.
Hati Boen Ching menjadi berdesir, Pada saat ini hawa
khiekang "Chiet Keng Kang Khie" nya telah dilancarkan keluar,
apabila dia menarik kembali hawa khiekang nya, jarum "Toh
Ming Sin Cin" tersebut pastilah akan mengikuti gerakan
tersebut membalik kembali, tetapi apabila tidak menarik,
jarum "Toh Ming Sin Cin" tersebut pastilah akan menembus
tenaga khiekangnya dan menerjang masuk kedalam tubuhnya.
Ber-puluh2 macam bayangan segera berkelebat didalam
benaknya, terdengar suara suitan yang sangat nyaring sekali
berkumandang keluar dari mulutnya, tangan kanan serta
kirinya dilancarkan keluar, hawa khiekang "Chiet Keng Kang
Khie" tersebut segera berubah menjadi tujuh buah sinar yang
sangat tajam berputar dari samping kirinya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Jarum "Toh Ming Sin Cin" itu begitu terkena serangan


gencar hawa khiekang Chiet Keng Kang Khie" dari sebelah
kanan serta kirinya, segera tergetar dengan hebatnya
ditengah tenaga khie kang tersebut dan meluncur dengan
cepatnya mengarah tubuh Boen ching, Pada saat ini tangan
kiri dari Boen Ching telah ditarik kearah pinggangnya, suara
suitan nyaring itu belum berhenti, tangan kirinya telah dibalik
sedang pedang Cing Hong Kiamnyapun telah dicabut ke luar
dari dalam sarungnya, diantara sinar kehijau2an yang tajam,
ilmu pedang "Hong Loei Chiet Kiam" telah dilancarkan keluar.
pedang Chiet Hong Kiam itu dari tangan kiri dengan cepat
berpindah ketangan sebelah kanan, suara angin serta guntur
memenuhi angkasa sedang bayangan pedangpun berkelebat
pula tak henti2nya, membuat jarum "Toh Ming Sin Cin
tersebut tergulung ke dalam hawa pedang yang sangat
dahsyat itu.
Cie Uh Chan sebenarnya telah mengadakan peraturan yang
sangat masak sekali, Boen Ching begitu turun tangan dia
segera akan melancarkan jarum sakti "Toh Ming Sin Cin" itu
ketubuh Boen ching, jika menurut penglihatannya, didalam
serangan tersebut akan berhasil membuat Boen Ching
menemui kematiannya dibawah serangan jarum tersebut,
tetapi sungguh tak terpikirkan olehnya kalau didalam saat
yang demikian kritisnya itu Boen Ching berhasil mencabut
keluar pedang panjangnya,jika dilihat dari keadaan situasi
Pada saat ini, dia telah tak dapat berbuat apa2 lagi.
Dia tak berani berpikir lebih lama lagi, tubuhnya berkelebat
dan melayang melarikan diri kedalam rimba.
Boen Ching setelah berhasil menyapu jatuh seluruhjarum
halus dari jarum "Toh Min Sin cin" tersebut dengan
menggunakan pedang pusaka Cing Hong Kiamnya, Pada saat
ini tampak Cie Uh Chan melarikan diri kedalam rimba, hatinya
menjadi sangat gusar sekali, padahal jarak dari tempatnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

berdiri dengan rimba tersebut tak lebih hanya sepuluh kaki


saja.
Baru saja dia siap untuk mengejar ke arahnya tiba2 terasa
dari belakang tubuhnya menerjang datang segulung angin
tajam yang sangat dingin sekali mengancam punggunnya.
Boen Ching dengan gusar bersuit nyaring, Pada saat ini
apabila dia membalikkan tubuhnya menghadapi musuh,
kesempatan tersebut pastilah digunakan Cie Uh Chan untuk
melarikan dirinya, tetapi musuh tangguh yang membokong
dirinya mau tak mau memaksa dirinya harus membalikkan
tubuhnya mematahkan serangan tersebut.
Tubuhnya berputar setengah lingkaran ditengah udara,
sedang pedang Cing Hong Kiam ditangannya segera disambit
keluar meluncur ketubuh Cie Uh Chan-
Diikuti sepasang telapak tangannya didorong kedepan,
tetapi ketika dia membalik kan tubuhnya segera terasa kalau
situasi tidak beres, pihak lawan telah mencekal pedang
panjangnya hawa khiekang "Chiet Keng Kang Khie" nya
menjadi satu, tubuhnya tetap menerjang masuk kedepan,
sedang tangannya membabat kegagang pedang tersebut.
Tetapi orang itu segera mengubah serangan telapak
tangannya menjadi serangan cengkeraman dan
mencengkeram jalan darah Ciau Cing Hiat ditubuhnya.
Hati Boen Ching menjadi tergerak. bahu kanannya
tetapvtak bergerak sedikitpun juga , dengan perlahan-lahan
dia, mengerahkan hawa khiekangnya, begitu lima jari orang
itu mengena jalan darah "Cian Cing Hiat" dibahu Boen Ching
segera terasa suatu tenaga yang maha dahsyat menerjang
keluar membuat tubuhnya tergetar dan teriempar sejauh tiga
kaki lebih.
Kedua orang itu begitu bergebrak. masing-2 telah
mengerahkan tenaga khiekangnya untuk melindungi seluruh
tubuhnya, Pada saat mereka bergebrakpun terlihat sinar yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menyilaukan mata memenuhi angkasa dan menyilaukan mata


setiap orang.
Pedang panjang dari Boen Ching meluncur kearah tubuh
Cie Uh Chan, diapun tak berdiam diri saja, tubuhnya segera
membalik, pecut geledeknya dikeluarkan, terdengar suara
ledakan yang sangat keras, pecut tersebut melibat kearah
pedang Cing Hong Kiam yang sedang meluncur kearahnya itu.
Tetapi dengan kepandaian silat yang dimiliki oleh Boen
Ching sekarang ini, sudah tentu dia tidak mungkin dapat
melawannya, pecut geledeknya baru saja menggulung kearah
pedang Cing Hong Kiam tersebut, mendadak arah dari pedang
Cing Hong Kiam tersebut berubah dan memutar dengan
cepatnya, bahkan menerjang kearah bagian yang sama sekali
tak pernah terpikir didalam hatinya, inilah merupakan jurus
"Kiam Hwee Thian Coan" dari ilmu pedang "Ie Bok Kiam
Hoat". .
Hati Cie Un Chan menyadi tergetar, tetapi Pada saat pikiran
yang kedua belum terbayang didalam benaknya, terasa iganya
menjadi dingin sedang pedang Cing Hong Kiam itupun talah
menembus kedalam iganya.
Boen Ching begitu dapat berdiri tegak menolehpun tidak,
hanya terdengar suara dengusan yang berat berkumandang
datang, dia tahu bahwa Pada saat ini Cie Uh Chan telas
menemui kematiannya dibawah lemparan pedang Cing Hong
Kiamnya.
Ketika dia menolehkan kepalanya memandang kearah
orang yang membokong dirinya tadi, ternyata adalah
merupakan seorang hweesio berbaju kuning.
Sepasang mata Boen Ching dengan tajam memandang
kearah hweesio berbaju kuning itu, tampak wajahnya berubah
dengan hebatnya, bagaikan merasa sangat gusar sekali,
didalam hatinya timbul rasa curiganya siapakah hweesio ini?
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

apakah boleh dikata dia dapat bersama-sama dengan Cie Uh


Chan??
Tampak wajah dari hweesio berbaju kuning itu berkerut tak
henti-hentinya, dengan dingin ujarnya kemudian.
"siauw sicu ini sungguh amat kejam sekali, waktu turun
tangan, aku Sin Hoat baru pertama kali ini menemuinya"
Hati Boen Ching terasa menjadi tertegun, orang yang baru
saja datang ini ternyata adalah merupakan salah satu dari "Mo
Pak Sam Ceng" atau tiga paderi sakti dari gurun utara, Sin
Hoat adanya, entah dikarenakan ada urusan apa datang ke
daerah Tlonggoan. Berpikir sampai disitu tanyanya kemudian-
"Thaysu apakah datang bersama sama Chie Uh Chan??"
Tampak wajah dari Sin Hoat berkerut sahutnya.
"Tidak salah Cie Uh Chan memangnya merupakan anak
muridku"
Boen Ching mendongakkan kepalanya dan tertawa
terbahak-bahak. sebenarnya ketika dia dimaki oleh Sin Hoat
yang mengatakan dia turun tangan terlalu kejam didalam
hatinya telan timbul rasa menyesalnya tapi pikiran tersebut
Pada saat ini telah lenyap dari dalam benaknya. Dengan
nyaring ujarnya.
"Taysu memaki secara demikian bukankah terlalu
berlebihan, dengan jarum "Toh Ming sin Cin" yang kau
turunkan kePada muridmu itu saja, apakah boleh dikata aku
orang she Boen terlalu kejam waktu turun tangan-"
Sehabis berkata dia tertawa panjang dengan dinginnya dan
tak memperdulikan Sin Hoat kembali, bahkan berjalan
menghampiri tubuh Cie Uh Chan yang menggeletak diatas
tanah itu.
sin Hoat menjadi tertegun dengan dingin bentaknya. ^Kau
ingin meninggalkan tempat ini demikian saja ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching segera berdiri tegak. sahutnya.


"Apakah boleh dikata Taysu masih mempunyai pesan-pesan
yang hendak disampaikan kePada diriku Boen Ching ??"
Suara ucapannya Pada saat ini terdengar sangat dingin
serta kaku.
Sin Hoat didalam hati sadar bahwa dengan kekuatan diri
sendiri pastilah tak mungkin dapat menghadapi diri Boen
ching, setelah termenung berpikir keras sambil tertawa dingin
ujarnya.
"Tiga Paderi satu iblis dari kuil Pie Lu Sie menanti
kunjungan dari Boen ching"
Boen cuing tertawa besar, sahutnya. "Aku Boen Ching pasti
akan menghadirinya "
Tubuh dari sin Hoat segera bergerak mundur kebelakang,
baru mundur setengah jalan, mendadak ujarnya lagi.
"Didalam satu bulan ini kau harus telah datang kekuil Pie
Lu sie kalau tidak terhadap keselamatan suhumu akan tak
menguntungkan"
Sehabis berkata, dia tertawa dingin tak henti-hentinya,
tubuhnya memutar dan lari pergi dari tempat itu.
Betul saja Ie Bok Tocu telah datang kedalam kuil Pie Lu Sie,
hatinya terasa menjadi sangat gusar sekali. dia tidak mungkin
dapat melepaskan Sin Hoat dengan demikian saja, tubuhnya
segera berkelebat mengejar kearah dimana sin Hoat sedang
melarikan dirinya.
Tubuh sin Hoat Taysu bagaikan kilat cepatnya berkelebat,
setelah memasuki ke dalam rimba yang gelap itu, jejaknya
segera hilang tak berbekas lagi.
Boen Ching setelah mengejar beberapa saat dengan
merasa gusar menghentikan langkah kakinya, teringat olehnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

pedang Cing Hong Kiamnya mash tertinggal diatas mayat dari


Ching Uh Chan menggeletak.
Ketika dia membalikkan tubuhnya, tampak tidak jauh dari
tempat tersebut berdiri sebuah bayangan manusia, ketika dia
mempertajam sinar matanya, tampak orang tersebut kiranya
adalah Liauw Cing Ce adanya.
Liauw Cing Ce berdiri tegak tak bergerak sedikitpun,
didalam hati Boen Ching merasa sangat heran sekali, dia
berjalan dua langkah kedepan setelah menarik napas panjang-
panjang ujarnya sambil tersenyum.
"Nona Liauw tak kusangka kini dapat bertemu kembali
dengan dirimu."
Liauw Cing Ce menghela napas dengan perlahan2
menundukkan kepalanya, tubuhuya tak henti-hentinya
bergoyang.
Boen Ching yang tampak hal itu menjadi sangat terkejut,
dengan cepat dia berlari kearahnya sambil mengulurkan
tangannya memayang tubuh Liauw Cing Ce, tampak tubuhnya
setelah berdiri tegak. dia mendongakkan kepalanya
memandang ke angkasa sedang dua titik air matanya menetes
keluar dari kelopak matanya.
Boen Ching tidak mengetahui telah terjadi urusan apa,
dengan cemas tanyanya. "Nona Liauw kau mengapa ??"
Liauw Cing Ce menghela napas dengan perlahan sahutnya.
"Gambar peta itu adalah gambar yang palsu, dia telah
merubahnya dengan menggunakan tinta, malah sebaliknya
gambar asliku telah ketahuan olehnya dan terkena siasatnya
yang licin"
Boen Ching menjadi tertegun, segera teringat kembali apa
yang telah terjadi, kiranya Goei Lam Yu menyerahkan gambar
peta itu kePada Liauw Cing Ce masih mempunyai tujuan yang
lain, asalkan dia bekerja sama dengan salah seorang dari Hiat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Koang Sam Mo saja sudahlah cukup untuk mengalahkan diri


Liauw Cing ce.
Untuk sesaat hatinya terasa menjadi tak enak. entah
bagaimana seharusnya untuk menghibur diri Liauw Cing Ce
baiknya, saking bingungnya dia menjadi berdiri termangu2 di
tempat.
Liauw Cing Ce dengan perlahan mendorong tangan dari
Boen Ching yang masih memayang tubuhnya, ujarnya.
"Aku bersumpah akan membalas dendam sakit hati ini".
Sehabis berkata tak tertahan lagi air matanya jatuh
bercucuran, sedang tubuhnya bergerak berjalan kedepan-
Maksud didalam hati Boen Ching sebenarnya hendak
memberikan bantuannya kePada diri Liauw Cing Ce panggilnya
kemudian-
"Nona Liauw. . . "
Tubuh Liauw Cing Ce segera berhenti bergerak. tetapi dia
tidak memalingkan kepalanya.
Hati Boen Ching terasa berdesir, terpikir olehnya bahwa
dirinya masih banyak urusan yang masih belum dikerjakan,
bagaimana dapat berbuat secara demikian, bahkan Liauw Cing
Ce juga belum tentu mau menerima bantuan dari dirinya,
setelah termenung berpikir keras, dengan perlahan dia
menghela napas, sejenak kemudian baru ujarnya lagi.
"Nona Liauw. lebih baik kau sedikit berhati2lah dan
menjaga dirimu baik2"
Tubuh Liauw Cing Ce menjadi sedikit tergetar, dengan
perlahan-lahan dia membalikkan tubuhnya, dan memandang
sekejap ke arah Boen ching, kemudian barulah dengan
perlahan membalikkan tubuhnya kembali dan berjalan kearah
depan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching terus menerus memandang tajam ketubuh


Liauw Cing Ce, hingga bayangan punggungnya lenyap
ditengah hutan yang gelap itu barulah melanjutkan
perjalanannya kembali.
Boen Ching berjalan kearah tempat dimana dia telah
bertempur dengan diri Cie Uh Chan, didalam hatinya dia terus
berpikir, Goel Lam Yu berbuat demikian entah kakaknya
mengetahui tidak. apabila dia mengetahui apakah menpyetujui
kalau dia berbuat demikian?.
Dia selalu mengingat bayangan dari Goei Hong Ing, bahkan
hampir2 menganggap diri Goei Hong ing sebagaiBwee Giok.
didalam hati dia merasa sangat heran sekali, mengapa dia
dapat berbuat demikian, tetapi diapun tak dapat mencegah
cara pemikiran secara demikian-
Beberapa saat kemudian sampailah dia ketempat asal,
ketika dia mendongakkan kepalanya memandang, hatinya
terasa menjadi sangat terkejut, disamping mayat dari Cie Uh
Chan ternyata berdiri seorang yang memakai baju berwarna
putih, orang itu berdiri membelakangi dirinya sedang diatas
tangannya sedang bermain pedang Cing Kong Kiam tersebut,
sehingga membuat dirinya tak dapat melihat wajah dari orang
itu dan mengetahui siapakah sebenarnya orang itu.
Angin malam bertiup dengan perlahan membuat ujung baju
dari orang berbaju putih itu berkibar tak henti2 nya. Boen
Ching hanya merasakan dari depan matanya memancar pasir
halus, yang membuat pandangannya menjadi agak kabur.
Pada saat itu mendadak orang berbaju putih itu
membalikan tubuhnya, sepasang matanya dengan tajam
memperhatikan diri Boen ching.
Boen Ching begitu tampak orang itu, dalam hatinya
menjadi tertegun, orang itu ternyata adalah seorang pemuda
tampan yang baru berusia kurang lebih dua puluh tahunan,
sangat heran, dia sama sekali tidak kenal dengan orang ini,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tetapi mengapa orang itu memandang kearah nya dengan


menggunakan sinar mata yang demikian tajamnya??
Pemuda berbaju putih itu setelah memandang beberapa
saat kearah Boen ching, tanyanya kemudian-
"Kaukah yang bernama Boen ching??"
Pada saat berbicara, dari bibirnya tersungging suatu
senyuman yang mengejek.
Boen Ching tidak mengetahui siapakah sebenarnya pemuda
berbaju putih itu, dia setelah ragu-ragu sejenak. akhirnya
mengangguk. sahutnya.
"Cayhe memang Boen Ching adanya, entah siapakah nama
dari saudara ini ??".
Pemuda berbaju putih itu tetap memainkan pedangnya
Cing Hong Kiam ditangannya, sepasang matanya dengan sinar
yang mengejek memperhatikan dari ujung kepala hingga
bawah kaki dari tubuh Boen ching, sedang Pada bibirnya pun
terlihat pula tersungging suatu senyuman, tapi dia sama sekali
tidak memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang
diajukan oleh Boen Ching itu.
Boen Ching tampak pemuda berbaju putih itu demikian
congkaknya, mau tak mau membuat dia mengerutkan alisnya,
selama hidupnya mana dia pernah dipandang demikian
rendahnya oleh orang lain, dengan tawar ujarnya. "Pedang itu
adalah milik dari cayhe "
Pemuda berbaju putih itu memandang sekejap ke arah Cing
Hong Kiam ditangannya, sahutnya kemudian-
"Untuk selanjutnya kau janganlah terlalu mendekati
sumoayku"
Sehabis dia melemparkan pedang Cing Hong Kiam itu
keatas tanah dan membalikkan tubuhnya berjalan pergi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Suatu hawa kegusaran yang amat sangat timbul dari dalam


lubuk hatinya, tubuhnya dengan cepat bergerak. menghalangi
jalan pergi dari pemuda berbaju putih itu bentaknya: "Apakah
arti dariperkataanmu itu??".
Pemuda berbaju putih itu memandang tajam lagi ketubuh
Boen ching, sahutnya kemudian-"Aku berkata bahwa untuk
selanjutnya janganlah kau terlalu mendekati diri sumoayku
lagi, apakah boleh dikata hanya beberapa buah kata yang
sangat itupun kau tidak dapat mengerti artinya ?"
Boen Ching yang mendengar perkataan tersebut, segera
balik memandang tajam kearah pemuda berbaju putih itu,
hatinya menjadi bergerak tanyanya.
"Saudara apakah adalah murid dari partai Mie Cong Bun??"
Pemuda berbaju putih itu tertawa dingin sahutnya.
"Sungguh tak kusangka ternyata kau dapat memikirkan
sampai disitu, aku memangnya adalah murid dari partai Mie
Cong Bun suheng dari Liauw Cing Ce"
Boen Ching yang mendengar perkataan itu menarik napas
panjang-panjang, ujarnya.
"Sumoaymu dengan aku orang she Boen tak ada sangkut
pautnya sedikitpun, mengapa kau mengeluarkan perkataan
tersebut terhadap diriku ?? "
Dari sepasang mata pemuda berbaju putih itu
memancarkan kegusaran yang meluap-luap. tetapi hanya
sekelebatan saja telah lenyap kembali, ujarnya kePada Boen
ching.
"Mengapa kau harus berpura-pura juga?? urusan ini seluruh
Bulim telah mengetahuinya dengan jelas"
Boen Ching tertawa tawar, dia tahu pemuda berbaju putih
ini sifatnya tentu ketolol-tololan, berpikir sampai disini sambil
tertawa ujarnya kemudian-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Kau telah salah paham, bukankah berita ini Lam Yu


Kongcu yang memberitahukan kePada dirimu?".
Sinar mata dari pemuda berbaju putih itu berkelebat,
tanyanya .
"Bagaimana. . . "
Boen Ching tertawa sahutnya .
"Kitab rahasia Hay Kiam Boh telah terjatuh ketangan Goei
Lam Yu, perkataan ini sama sekali palsu belaka".
Pemuda berbaju putih itu tertawa menghina, ujarnya .
"Bukanlah Giok Lam Yu yang memberitahu kepadaku,
sedang tentang urusan kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh aku
telah mengetahuinya dengan sendirinya tak usah kau
memberitahukan kepadaku, apabila Pada hari-hari kemudian
kau mendekati lagi sumoayku, janganlah menyalahkan kalau
aku tak sungkan-sungkan lagi".
Sehabis berkata tubuhnya bergerak. dan berkelebat
disamping tubuh Boen ching.
Boen Ching menjadi tertegun hatinya menjadi tergerak.
mendadak teringat kembali akan Chia Cu ing, dia tahu bahwa
pastilah Chia Cu ing telah memberitahukan kePada diri
suhengnya Liauw Cing Ce ini.
Dia tidak mengetahui Chia Cu ing mengapa mau berbuat
secara demikian, di dalam hatinya menjadi tak paham.
Didalam hatinya dia tahu bahwa pemuda berbaju putih itu
merass sangat curiga sekali kalau dirinya bertanya kePada nya
apakah Goei Lam Yu yang memberitahukan kepadanya, sudah
tentu dia tak mau mengakuinya.
Boen Ching menghela napas dia tak dapat berbuat apa-
apa lagi, dan tertawa pahit seorang diri.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dia membalikkan tubuhnya memungut kembali pedang


Cing Hong Kiamnya, baru akan bangkit berdiri mendadak
terdengar suara tindakan kaki manusia berkumandang datang,
ketika dia mendongakkan kepalanya memandang, tampak dari
arah depan berlari mendatang seseorang, yang ternyata
adalah Chao Shen yang baru saja berpisah tak lama dengan
dirinya?.
Ujar Chao Shen dengan cemas.
"Aku mempunyai suatu urusan hendak minta pertolongan
dari diri Boen siauw hiap. entah Boen siauw hiap mau tidak
membantu diriku satu kali ini ??",
Boen Ching tampak sikap dari Chao Shen demikian tergesa-
gesanya, bagaikan telah terjadi suatu urusan yang penting,
hatinya menjadi tertegun, ujarnya.
"Chao cianpwee ada urusan silahkan untuk mengutarakan
keluar"
Chao Shen menghela napas panjang, ujar^nya.
"Semuanya adalah salahku terlalu serakah, cucuku Chaa
Jen sekarang telah terjerumus kedalam pagoda Tiang Coen
Ta, harap Boen siauwhiap mau turun tangan menolong dirinya
untuk meloloskan diri dari dalam pagoda tersebut".
Boen Ching mendongakkan kepalanya memandang sekejap
ke tempat yang jauh, Chao shen ternyata telah membuka
mulut untuk mohon bantuannya, bahkan dirinyapun
mempunyai tenaga untuk turut memberikan bantuannya,
mengapa takpergi membantu nya, terpaksa dia
menganggukkan kepalanya, sahutnya.
"Chao cianpwee, apakah telah mengetahui kalau kitab
rahasia Hay Thian Kiam Boh tersebut telah jatuh ketangan
Lam Yu Kongcu sejak sebelumnya ? ?..
-oo0dw0oo-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Bab 38 MENGEJAR SUARA GENTA


CHAO SHEN dengan kemalu-maluan menggelengkan
kepalanya dan tak mengucapkan sepatah katapun.
Boen Ching memandang sekejap ke angkasa, dan diam-
diam pikirnya. "Kelihatannya akupun tak dapat meloloskan diri
dari persoalan ini juga "
Dia menarik napas panjang-panjang, ujarnya kemudian
kePada Chao shen.
"Tempat ini jaraknya dari pagoda Tiang Coen Ta tidaklah
dekat, kita haruslah dengan cepat melakukan perjalanan
kesana."
Sehabis berkata dua orang itu segera menggerakkan
tubuhnya berlari kearah pagoda Tiang Coen Ta.
Cuaca baru saja mendekati pagi hari, Boen Ching serta
Chao Shen dua orang telah berlari mendekati pagoda Tiang
Coen Ta
Disekeliling pagoda Tiang Coen Ta itu tetap sunyi senyap.
sedang didalam pagoda itu pun tak tampak jejak sedikitpun
yang mencurigakan, Chao Shen yang melihat situasi di dalam
pagoda itu. sangat berbeda sekali dengan keadaan
sebelumnya, hatinya menjadi sangat cemas sekali, dan terus
menerjang masuk kedalam pagoda tersebut.
Boen Ching mendadak telah dapat memahami keadaan
situasi dihadapannya saat ini, yang merupakan depannya
tenang- tenang saja, padahal dalamnya telah tersembunyi
suatu kekuatan yang sangat besar, dan kemungkinan sekali
didalam pagoda itu Pada saat ini telah tersembunyi jago-jago
berkepandaian tinggi yang tidak sedikit jumlahnya, apabila
Chao shen dengan menempuh bahaya menerjang masuk ke
dalam pagoda tersebut sudah tentu akan menemui
kematiannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dengan cepat ia menarik kembali tubuh Chao shen yang


sedang berlari kedepan itu. Chao Shen menjadi tertegun, dan
memandang sekejap kearah Boen ching.
Boen Ching melihat sekejap ke sekeliling tempat itu
kemudian ujarnya kePada Chao shen:
"Chao cianpwee, didalam pagoda itu ada orang ataukah
tidak, jika ada kita sekarang masih belum mengetahuinya,
coba boanpwee akan pergi menyelidiki sejenak".
chao Shen menganggukkan kepalanya, dia juga menduga
kalau didalam pagoda tersebut telah tersembunyi jago-jago
berkepandaian tinggi, apabila menerobos masuk dengan
demikian saja bukankah hanya akan menghantarkan nyawa
saja, tetapi entah Boen Ching hendak menggunakan Cara apa
untuk masuk kedalam pagoda tersebut.
Boen Ching memandang sekejap kesekeliling tempat itu,
sepasang kakinya ditutulkan diatas permukaan tanah,
tubuhnya segera melayang keatas ketingkat tiga dari pagoda
Tiang Coen Ta tersebut.
Chao Shen yang tampak gerakan tubuh dari Boen Ching
demikian gesit serta lincahnya, dia hanya dapat seCara diam-
diam menghela napas panjang saja.
Tubuh Boen Ching baru saja menempel Pada tepi pagoda
tingkat ketiga itu, dari dalam pagoda tersebut segera
menyambar keluar segulung senjata rahasia yang mengancam
seluruh tubuhnya, ujung kaki Boen Ching segera menutul
keatas tanah, sedang hawa khiekang Chiet Kong Kang Khie
nyapun dikerahkan ke luar, tubuhnya segera melancarkan
gerakannya menerjang masuk kedalam pagoda itu.
Begitu dia berada, tampak bayangan manusia berkelebat,
tiga orang lelaki berusia pertengahan yang Pada tangannya
mencekal sebilah pedang telah melayang pergi dan berdiri
tegak dipinggiran tepi pagoda itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching menyapu sekejap kearah tiga orang itu,


didalam hatinya diam-diam merasa sangat terkejut, Pada
waktu yang lalu suhunya Ie Bok Tocu pernah memberitahu
kan kepadanya. bahwa tiga orang jago berkepandaian tinggi
yang sangat liehay didalam senjata rahasia hanyalah 'Ming
Lam Sam Koay' atau Tiga Manusia Aneh dari daerah Ming Lam
saja. Ketiga orang itu masing-masing memiliki kepandaian
tunggal dan sangat jarang sekali berkelana di dalam dunia
kangouw, sungguh tak terkira ini hari ternyata dapat bertemu
muka ditempat ini.
Ming Lam Sam Koay saling bertukar pandangan sekejap.
setelah itu mengangkat pedangnya mengarah tubuh Boen
ching.
"Cayhe Boen ching, datang kemari hanyalah untuk mencari
seorang anak kecil saja dan tidak mempunyai niat terhadap
kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh tersebut, apakah kalian
bertiga orang cianpwee pernah melihat seorang anak kecil
berada didalam pagoda ini?"
Seorang lelaki berusia pertengahan yang berdiri diujung kiri
dengan sangat tawar sekali menggelengkan kepalanya,
sahutnya:
"Kalau memangnya kau tidak mempunyai niat untuk ikut
campur didalam urusan ini, cepatlah tinggalkan tempat ini,
kalau tidak janganlah menyalahkan aku bertiga kalau hendak
menggunakan senjata rahasia tunggal dari kami untuk
menghadapi dirimu".
Boen Ching baru saja bersiap hendak mengundurkan
dirinya, dari tingkat ke empat dari pagoda tersebut, Ming Lam
Sam Koay segera bersama-sama membentak dengan
nyaringnya, sehingga terdengar suara dengungan yang
menyakitkan telinga, tiga macam senjata rahasia yang sangat
aneh sekali bentuknya segera melayang menyambar ketubuh
orang tersebut dengan cepatnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tetapi mendadak tampak tangan orang itu diayunkan,


sebuah jala berwarna hitam telah dilemparkan keluar.
Boen Ching menjadi sangat terkejut, segera dia berkelebat
kebelakang dan mengikuti diri Boen Ching masuk ke dalam
pagoda itu.
Di dalam satu kali pandang saja, dia telah dapat melihat
bahwa jala berwarna hitam itu adalah senjata tunggal dari
partai Tiang Pek Pay yaitu jala "Lu Ie Wang," sekalipun
seluruh tubuhnya telah dilindungi oleh tenaga khiekang, tetapi
dia tetap tak menginginkan mendatangkan kesulitan bagi
dirinya.
Ketika sekali lagi dia menerjang masuk ke dalam pagoda itu
tampak Ming Lam Sam Koay telah terjerumus kedalam jaring
"Lu Ie Wang" tersebut, tampak orang yang berdiri diujung kiri
itu, kaki serta tangannya Pada saat ini telah terikat dengan
kencangnya, sedang Pada tangan kirinya tetap mencekal
segenggam senjata rahasia, dan tangan kanannya mencekal
pedang panjangnya.
Si kakek tua yang rambutnya telah memutih seluruhnya itu
berjalan keluar dari dalam pagoda tingkat ke empat tersebut,
tampaknya kakek tua itupun telah terkena dua buah senjata
rahasia, dengan sekuat tenaga dia mempertahankan dirinya,
sedang pedangnya digunakan untuk menahan berat tubuhnya
menempel dipinggir dinding.
Dari dalam pagoda tiba-tiba terdengar suara sambaran baju
yang tertiup angin, dan muncullah empat orang kakek tua
berambut putih semuanya, Pada tangan masing-masing
mencekal sebilah pedang panjang, sepasang matanya
memancarkan sinar yang sangat tajam sekali memandang ke
arah lelaki berusia pertengahan itu.
Lelaki berusia pertengahan itu sadar bahwa apabila dirinya
hendak melawan ke empat orang itu sekaligus, sudah tentu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

bukanlah merupakan tandingannya, dia dengan dingin


mendengus, ujarnya.
"Baik Tiang Pek Ngo Liong ternyata semuanya telah dapat
kemari, aku kira Ming Cong Pat Eng atau delapan pahlawan
dari daerah Ming Cong tak akan berpeluk tangan saja "
Ucapan ini diam-diam telah memperingat kePada Tiang Pek
Ngo Liong, bahwa dirinya tiga orang belum terdapat seorang
pun yang menderita luka, sedangkan dipihak Tiang Pek Ngo
Liong telah terdapat seorang yang menderita luka yang parah,
apabila Tiang Pek Ngo Liong akan berbuat sesuatu, dia
percaya bahwa mereka masih sanggup untuk
mempertahankan diri.
Kakek tua yang menderita luka itu mendadak mendengus
ujarnya.
"Kalian jangan berpikir seenaknya.jaring Lu Ie Wang dari
partai Tiang Pek Pay kami bukanlah dapat demikian mudahnya
dapat di terjang, Ditambah lagi apakah kalian telah lupa akan
cin Tiong Ngo Tok atau lima manusia bisa dari daerah Chin
Tiong ?"
Lelaki berusia pertengahan itu memandang sekejap kearah
Boen ching, dan tak mengucapkan sepatah katapun juga .
Boen Ching menghela napas panjang-panjang, dia tidak
mengetahui dendam sakit hati yang terjadi didunia kangouw
ini haruslah menggunakan cara yang bagaimana supaya dapat
diselesaikan, ditambah lagi Pada saat ini telah terdapat
saorang yang menderita luka dalam, dendam sakit hati ini tak
mungkin dapat diselesaikan hanya beberapa patah kata saja.
Tiang Pek Ngo Liong tampak Boen Ching mempunyai niat
untuk ikut campur didalam urusan ini, keempat orang itu
segera mengangkat pedangnya mendesak kearah lelaki
berusia pertengahan tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ilmu menyambit sanjata rahasia dari Ming- Lam Sam Koay


telah menjagoi seluruh dunia kangouw, dia yang tampak Boen
Ching tidak mempunyai niat untuk turun tangan memberi
bantuan, terpaksa hanyalah tertawa sedih, tangan kirinya
diayunkan, didalam sekejap mata seluruh pagoda tersebut
penuh dipenuhi oleh suara dengungan yang memekikkan
telinga.
Titik-titik kecil berwarna kuning yang berpuluh-puluh
banyaknya itu melayang dengan cepatnya di tengah udara
dan meluncur ke tubuh Tiang Pek Ngo Liong.
Tiang Pek Ngo Liong tertawa panjang, ke empat orang itu
segera merapatkan pedang masing-masing, segulung hawa
pedang yang amat rapat sekali mendesak kearah titik-titik
kuning itu segera jatuh turun kebawah dan bertemu dengan
hawa pedang yang sangat rapat.
Boen Ching segera tergetar hatinya oleh suara tertawa
panjang yang demikian mengenaskan diri lelaki yang berusia
pertengahan itu, segera ujarnya. "Kalian harap tahan,
dengarlah dari perkataan Cayhe "
Tiang Pek Ngo Liong dengan dingin mendengus, sambil
mencekal pedangnya dengan kencang, mereka memandang
tajam kearah Boen ching, dengan dingin, ujarnya: "Kau ingin
campur tangan juga ?"
Boen Ching menyapu sekejap kearah orang-orang itu,
kemudian sahutnya:
"Kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh telah terjatuh ketangan
Goei Lam Yu, kalian kini bergebrak mati-matian ditempat ini
sebenarnya sedang memperebutkan benda apakah ?"
Tiang Pek Ngo Liong menjadi tertegun, termasuk juga Ming
Lam Sam Koay juga tak seorangpun yang percaya terhadap
segala perkataan yang diucapkan oleh Boen Ching itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dari pagoda tingkat kedua mendadak melayang turun


seorang aneh yang wajahnya sangat jelek sekali, dengan
dingin dia tertawa panjang, ujarnya
"Aku dua orang bersaudara tak dapat menanti lebih lama
lagi, terpaksa aku naik ke atas dengan sendirinya."
Dari pagoda tingkat keempatpun secara berturut-turut
melayang turun delapan orang, kePada Tiang Pek Ngo Liong
mereka tertawa dingin, ujarnya: "Jaring Lu le Wang apakah
dapat menahan diri Ming Cong Pat Eng kami ?"
Boen Ching mengalihkan pandangannya, tampak
dikalangan tengah itu telah bertambah dengan sepuluh orang
lebih, dia tahu dirinya tak mempunyai tenaga untuk
mengaturnya kembali, dengan termenung memandang
sekejap ketengah kalangan, setelah menghela napas panjang
dia mengundurkan dirinya ke luar dari pagoda. Chao Shen
tampak Boen Ching telah melayang kembali, segera tanyanya:
"Boen siauwhiap. bagaimana ?"
"Jago-jago berkepandaian yang berada di dalam pagoda
sangat banyak sekali, jejak dari cucumu aku kira terpaksa
harus dicari sendiri, Pada saat ini mereka sedang bertempur
mati-matian, aku kira cucumu tak mungkin akan mendapatkan
bahaya."
Chao Shen dengan sangat camas memandang sekejap
keatas pagoda itu, terdengar dari dalam pagoda
berkumandang datang suara bentakan yang sangat keras
disertai suara tertawa panjang dan nyaring.
Mendadak dari kejauhan terdengar berkumandang datang
suara tertawa dingin yang tak putus-putusnya .
Dalam hati Boen Ching merasa sangat tergetar, segera ia
mendongakkan kepalanya memandang, hatinya makin
bertambah terkejut, diatas pagoda Tiang Coen Ta tampak
bayangan merah berkelebat tak henti- hentinya. segulung
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ujung baju berwarna merah melayang memenuhi seluruh


angkasa.
segera teringat kembali keadaan Pada saat diadakannya
perkumpulan para enghiong yang diadakan diatas loteng oei
Hong Lo untuk memperebutkan tujuh buah hioloo kuno
peninggalan Thian Jan Shu.
Chao Shen juga merasa sangat heran dan mendongakkan
kepalanya memandang keatas pagoda Tiang Coen Ta itu, dia
merasa sangat heran sekali, tetapi mengapa Boen Ching dapat
berubah menjadi demikian tegangnya, apakah boleh dikata
akan terjadi suatu peristiwa yang sangat dahsyat ?-?
Boen Ching tak berani berlaku ayal lagi, dia bersuit panjang
dengan nyaringnya, tubuhnya berkelebat melayang ke atas
pagoda tersebut.
Begitu melayangkan tubuhnya dia naik keatas pagoda
tingkat ketiga, terdengar dari dalam pagoda berkumandang
datang suara bentakan-bentakan yang nyaring, berpuluh-
puluh orang berbaju merah yang Pada wajahnya memakai
topeng yang sangat aneh bentuknya berkelebat tak henti-
hentinya didalam pagoda tersebut, suara jeritan ngeri
terdengar tak putus-putusnya .
Boen Ching dengan gusar membentak. tubuhnya menubruk
masuk ke dalam pagoda sedang pedang Cing Hong
Kiamnyapun di cabut keluar, Pada saat sinar pedang
berkelebat, tubuh seorang lelaki berbaju merah itu telah
berhasil dibabat putus menjadi dua bagian.
Pada waktu yang bersamaan pula dari kejauhan
berkumandang datang suara genta yang dibunyikan bertalu-
talu, Pada saat ini Boen Ching telah berhasil melatih tenaga
khiekang "Chiet Keng kang Khie" sehingga suara genta
tersebut sedikitpun tak dapat mempengaruhi dirinya, tetapi
orang-orang yang berada diatas pagoda itu selain dia serta
orang-orang berbaju merah itu, lainnya telah tak dapat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menahan dirinya lagi dan rubuh keatas tanah, Boen Ching


dengan cepat mengangkat pedang Cing Hong Kiamnya
melancarkan serangan, kedua belas orang berbaju merah itu
segera pula berdiri berbareng sambil menggerakkan
pedangnya menahan serangan dari Boen Ching itu.
Dalam hati Boen Ching merasa sangat cemas sekali, dia
bersuit panjang dengan nyaringnya, ilmu pedang "Hong Loei
Chiet Kiam" dengan sekuat tenaga dilancarkan keluar, tetapi
kepandaian silat yang dimiliki kedua belas orang berbaju
merah itupun tidak lemah, bahkan kerja sama didalam
gerakan pedangnyapun sangat erat sekali, membuat Boen
Ching hanya dapat mendesak kedua belas orang berbaju
merah itu mundur ke belakang berkali-kali.
Suara jeritan ngeri berturut-turut berkumandang datang tak
henti-hentinya sekali pun didalam hati Boen Ching merasa
sangat gusar sekali, tetapi juga tak mempunyai cara untuk
melampiaskan kegusarannya tersebut.
Dengan gusar ia membentak. serangan pedang serta
serangan telapak tangan tak henti-hentinya dilancarkan
keluar, kehebatannya segera bertambah, membuat barisan
pedang dari kedua belas orang itu terdesak dan menjadi
kacau-balau.
Didalam sekejap mata saja terdapat seorang lelaki berbaju
merah yang terluka dibawah tangannya, kedua belas orang itu
dengan cepat memisahkan dirinya dan mundur kesamping.
Tujuan utama dari Boen Ching hanyalah menolong orang,
begitu kedua belas orang itu memisahkan dirinya dan
mengundurkan diri kebelakang, dia segera menerjang kearah
mereka dan naik keatas pagoda, tetapi diatas pagoda tersebut
hanya tampak mayat-mayat bergelimpangan diatas tanah, tak
dapat seorangpun diantara mereka yang masih hidup,
Sedang arah pergi dari orang-orang berbaju merah itupun
entah telah melenyapkan dirinya dari mana.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dia terus berlari naik ke ujung pagoda, tetapi seorang pun


tak tampak. terpaksa dia membalikkan tubuhnya berjalan
kembali kedasar pagoda tersebut, tampak mayat-mayat telah
memenuhi seluruh permukaan, kelihatannya orang-orang yang
berada di dalam pagoda tersebut tak seorang pun yang masih
hidup,
Sekalipun Boen Ching telah mencari kesana kemari, tetapi
tetap tak tampak diri Chao Shen segera teringat oleh nya akan
Chao Shen, apabila berjalan bersamanya bukankah dapat
mencarinya dengan lebih mudah lagi?"
Begitu dia berjalan keluar dari pagoda itu, tanpa terasa dia
menjadi tertegun, Chao Shen pun telah menggeletak diluar
pagoda dan telah menemui kematiannya.
Hati Boen Ching terasa menjadi berat, sungguh tak
disangka olehnya kalau orang itu dapat turun tangan dengan
demikian kejamnya.
Dia tidak mengetahui siapakah sebenarnya orang yang
membunyikan suara genta itu, orang itu pasti bukanlah Goei
Lam Yu, sekalipun kemungkinan sekali mempunyai hubungan
yang sangat erat dengan diri Goei Lam Yu tetapi hal itu tak
lain hanyalah kecurigaan di dalam hatinya saja.
Didalam hatinya terasa berduka sekali, dirinya telah
berhasil melatih tenaga khiekang "Chiet Keng Kang Khie", apa
lagi kini tubuhnya berada didalam kalangan, tetapi ternyata
tak dapat berbuat apa-apa, dan tetap membuat orang-orang
itu menemui kematiannya ditempat tersebut.
Suara genta itu sejak tadi telah berhenti berbunyi, tetapi
Pada saat ini mendadak berkumandang kembali, bahkan
agaknya jaraknya dengan diri Boen thing sekarang ini sangat
dekat sekali, sedang ditengah suara genta yang berbunyi
bertalu-talu itu samar- samar terdengar suara tertawa nyaring.
Kegusaran didalam hati Boen Ching menjadi bangkit
ketabali, orang ini terbukti sedang menantang dirinya, puluhan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

orang-orang itu telah menemui kematiannya ditangannya dia


masih merasa tidak cukup, bahkan kini menantang dirinya
lagi.
Sinar matanya berkelebat, tubuhnya segera bergerak
mengejar dimana suara genta itu berasal.
Suara genta itu berkumandang diangkasa sebentar dekat
sebentar jauh kembali, agak tetap tak mengijinkan Boen Ching
dapat mengejar lebih dekat lagi. Kegusaran didalam hati Boen
Ching makin memuncak. diam-diam pikirnya.
"Aku tidak perCaya kalau ilmu meringankan tubuh yang kau
miliki itu sungguh demikian hebat "
Dengan sekuat tenaga dia mengerahkan ilmu meringankan
tubuhnya, tubuhnya bagaikan jatuhnya bintang dilangit
berkelebat dengan sangat cepatnya diatas rumput- rumputan.
Saling kejar mengejar yang terjadi sekarang ini, kedua
belah pihak saling mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya
dengan sekuat tenaga, didalam sekejap-mata saja udara
sudah mendekati senja, ketika Boen Ching mendongakkan
kepalanya untuk memandang tampak dirinya kini telah
mengejar sampai disebuah gunung yang dia sendiri tak
mengetahui namanya.
Setelah berlari seharian penuh, dia sendiripun tak
mengetahui Pada saat ini dia telah berada dimana.
Mendadak dia mendengar suara genta itu bagaikan sedang
berkelebat didalam suatu gua, gunung yang sangat dalam,
tubuhnya segera berhenti bergerak. sedang dihadapannya pun
telah muncul sebuah gua yang tingginya kurang-lebih dua
kaki.
Didalam gua itu sangat gelap sekali, dua tiga titik air
menetes tak hentinya dari atas gua tersebut.
Boen Ching mengerutkan alisnya, setindak demi setindak
dia berjalan masuk ke dalam gua itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Gua itu sangat lembab sekali, sekelilingnya pun sangat


basah sehingga membuat permukaan tanahnya menjadi licin
sekali, tetapi Boen Ching yang telah berhasil melatih ilmu
untuk melihat diwaktu malam hari, dia bisa melihat situasi
didalam gua tersebut dengan sangat jelas sekali.
Dia mendongakkan kepala memandang ke sekeliling tempat
itu, tampak gua itu sangat dalam sekali, setelah dia berbelok
kembali satu lekukan terdapat kembali belokan lainnya, tiba-
tiba dihadapannya dia menemukan sebuah bayangan sinar
yang sangat terang sekali, dengan langkah yang tergesa- gesa
dia berjalan kearah sana.
Setelah berbelok lagi satu belokan, mendadak dia
menghentikan langkah kakinya, dihadapannya tampak
setumpuk api unggun yang memancarkan sinar dengan
terang, sedang di samping api unggun tersebut berdiri
seseorang, orang itu wajahnya pucat pasi, dengan sangat
gusar sekali dia memandang kearah Boen ching. orang itu
ternyata adalah Goei Lam Yu adanya.
Wajah dari Goei Lam Yu penuh diliputi penuh oleh perasaan
lelah yang berlebihan, kelihatan warna darah meliputi
sepasang matanya, ditambah lagi sinar api yang
memancarkan sinarnya keatas wajahnya, membuat orang
yang melihatnya meraSa sangat menakutkan sekali.
Boen Ching sama sekali tidak menyangka kalau Pada
tempat dan saat seperti itu seCara mendadak dapat bertemu
muka dengan diri Goei Lam Yu.
Goei Lam Yu dengan tidak menampilkan sedikit perasaan
hatinyapun, dengan tajam memandang kearah Boen ching,
sejenak kemudian dengan dingin ujarnya. "Kau datang kemari
mempunyai urusan apa ?"
Pada saat ini didalam hati Boen Ching perasaan Curiganya
lebih menang dari Pada perasaan gusarnya, dengan dingin
sahutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Goei Lam Yu Kau yang melatih ilmu Hiat Mo Kang sudah


tentu mengetahui siapakah sebenarnya orang yang
membUnyikan sUara genta tersebut ?"
Goei Lam Yu termenung berpikir keras, beberapa saat
kemudian dengan perlahan-lahan dia mencabut keluar pedang
Cie Hong Kiam-nya, dengan dingin ujarnya.
"cepat kau mengundurkan diri dari tempat ini, kalau tidak
janganlah menyalahkan aku kalau tidak berlaku sungkan-
sungkan lagi^".
Boen Ching yang telah sampai ditempat itu mana mau
dengan demikian saja mengundurkan dirinya, dengan penuh
merasa Curiga dia mencabut keluar pedang Cing Hong
Kiamnya pula, dengan tawar sahutnya:
"Urusan mengenai kau dengan menggunakan gambar peta
palsu menipu diri Liauw Cing Ce belum selesai kita bereskan,
apakah kau kira dengan demikian saja kau dapat membuat
aku takut dan mengundurkan dirinya dari tempat ini"
Dengan dingin bentak Goei Lam Yu: "Kau mau
mengundurkan diri tidak "
Boen Ching mengerutkan alis nya dia bukannya tidak
mengundurkan dirinya, bahkan malah bertindak maju setindak
lagi.
Goei Lam Yu tidak menantikan mereka memberikan
jawabannya, pedang Cie Hong Kiamnya diangkat dan
menerjang ke arah Boen ching.
Boen Ching sama sekali tidak menyangka kalau Goei Lam
Yu ternyata dapat mengambil keputusan demikian, kedua
orang itu semuanya merupakan jago-jago berkepandaian
tinggi, sudah tentu didalam hati masing- masing telah
mempunyai perhitungan yang masak, Boen Ching pun
mengetahui kalau Goei Lam Yu tak mungkin dapat dipandang
dan di lawannya dengan ringan, bahkan dia pun mengetahui
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kalau kedua belah pihak telah turun tangan bergerak, dirinya


sekali pun tak mungkin untuk mendapatkan kemenangan,
tetapi kedudukannya paling sedikit juga seimbang.
Goei Lam Yu mulai melancarkan serangannya menerjang
kearah dirinya, data tubuhnya segera berdiri tegak. pedang
panjangnya segera disentilkan ke depan dan menyambut
serangan Goei Lam Yu.
Gerakan pedang Goei Lam Yu yang begitu dilancarkan
keluar, sinar kemerah-merahan segera muncul memenuhi
angkasa dan berubah menjadi berpuluh-puluh bayangan
pedang meluncur ketubuh Boen ching.
Boen Ching menarik napas panjang-panjang, pedang Cing
Hong Kiamnya dilintangkan kedepan, segulung bayangan
pedang meluncur ke atas dan ini merupakan jurus "Ban-bok
Cie Yong" atau laksana kayu mengalir deras, sedang jurus
serangan dari Goei Lam Yupun dengan Cepat berhasil ditahan
dengan jurus serangan tersebut.
Pedang Cie Hong Kiam itu sekali lagi dikerahkan kedepan,
Boen Ching pun tak mau ketinggalan, ilmu pedang " Hong Loei
ciet Kiam" nya dikerahkan untuk menyambut serangan
tersebut, Pada saat ini kedua belah pihak telah mengerahkan
tenaga khiekangnya kedalam jurus serangan pedang masing-
masing, tampak ditengah kalangan tersebut penuh diliputi
oleh hawa pedang yang berkelebat simpang slur dengan
dahsyatnya.
Tiba-tiba tubuh pedang kedua orang itu saling terbentur
satu sama lainnya, ditengah kalangan tersebut segera
terdengar suara benturan besi yang sangat nyaring sekali,
bunga api memancar kesekeliling tempat itu.
Tubuh kedua orang itu segera memisah ke samping, wajah
Boen Ching tampak timbul kemerah-merahan, sedang wajah
dari Goei Lam Yu berubah menjadi pucat-pasi, kedua orang itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kiranya telah beradu kekuatan dengan menggunakan seluruh


tenaga.
Jago-jago berkepandaian tinggi apabila sedang bergebrak.
yang paling Celaka hanyalah saling beradu jiwa dengan sekuat
tenaga, karena begitu saling beradu jiwa kemungkinan sekali
kedua belah pihak akan mengalami luka dalam yang parah,
sekalipun tenaga dalam yang dimiliki kedua orang itu hanya
terpaut sedikitpun, juga kemungkinan sekali-akan mengalami
hal seperti itu.
Boen Ching yang beradu tenaga dalam dengan diri Goel
Lam Yu, untung saja kedua orang itu dengan Cepat menarik
kembali gerakan tangan masing- masing, kalau tidak kiranya
kedua belah pihak akan menemui kematiannya sejak tadi.
Didalam mengadu tenaga tersebut, sekalipun Goei Lam Yu
telah mengalami kerugian yang Cukup parah, tetapi didalam
hati Boen Ching diam-diam merasa sangat terkejut, dengan
keadaan Goei Lam Yu yang keletihan ini dia juga tak lebih
hanya berada dibawah angin saja, jika dilihat dari hal tersebut
agaknya tenaga dalam yang dimiliki oleh Goei Lam Yu ini tidak
dibawah tenaga dalam yang dimiliki dirinya, menang kalah
Pada hal ini agaknya sukar sekali untuk diduga.
Goei Lam Yu menenangkan pikirannya sejenak, kemudian
dengan dingin memandang sekejap kearah Boen Ching
pedang Cie Hong Kiamnya dengan dingin perlahan-lahan
diangkat kembali, dan mengeluarkan suatu jurus pedang yang
sangat aneh sekali.
Boen Ching tampak sekali Goei Lam Yu mengeluarkan satu
jurus pedang yang sangat aneh, didalam hatinya sedikit
merasa terkejut, sekalipun dia tidak pernah mengenal jurus
pedang tersebut, tetapi diapun merupakan seorang jago
pedang kenamaan,jika dilihat dari jurus pedang yang
dikeluarkan oleh Goei Lam Yu ini saja, dia dengan sangat
mudah sekali dapat mengerahkan seluruh tenaga dalam yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dimilikinya ke tubuh pedang tersebut, dan inilah merupakan


rahasia dari ilmu pedang yang sangat lihay sekali.
Mendadak otaknya berkelebat tentang suatu hal, Liau Cing
Ce bukanlah berkata kalau kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh
telah terjatuh ketangan Goei Lam Yu, apalagi ditambah
denpan sikap serta tindak tanduk dari Goei Lam Yu yang
demikian menakutkan itu, jurus pedang yang dilancarkan ini
bukanlah merupakan jurus pedang dari kitab rahasia Hay
Thian Kiam Boh?"
Tanpa terasa hati Boen Ching terasa tergetar, sinar
matanya berkelebat dan mundur satu langkah kebelakang,
pedang Cing Hong Kiamnya disabetkan setengah lingkaran di
atas udara, keadaan disekitar tempat tersebut segera
terdengar suara angin dan guntur meliputi tempat itu.
Ujung pedang dari Goei Lam Yu kelihatan sedikit diangkat
keatas, suatu suara yang sangat halus dan ringan sekali
berkelebat di tengah udara dan mengikuti sinar berwarna ke
merah-merahan lenyap dari pandangan.
Tubuhnya bagaikan ditarik oleh suatu tenaga yang sangat
besar sekali dengan mengikuti pedang Cing Hong Kiamnya,
sinar kemerah-merahan memancar ke angkasa, ditengah
udara sedikit membengkok dan dengan keCepatan luar biasa
meluncur ke tubuh Boen ching.
Boen Ching bersuit nyaring, pedang Cing Hong Kiamnya
disentil keluar, suara angin dan guntur segera membelah
bumi, jurus ini merupakan jurus 'Hong Loei ciau Ming', atau
angin petir bersatu padu dari ilmu pedang Hong Loei chiet
Kiam.
Bayangan pedang yang memenuhi angkasa serta
memancarkan sinar yang berkilauan itu dengan sangat Cepat
sekali menerjang ke arah Goei Lam Yu.
Sinar kemerah-merahan itu dengan cepat pula membentur
bayangan pedang dari Boen ching, segera pedang Cing Hong
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kiam yang dicekalnya itu terasa bagaikan terkena pukulan


yang sangat hebat, mau tak mau memaksa tubuhnya
terhuyung mundur dua langkah ke belakang.
Tubuh Goei Lam Yu melayang kembali ke tempat asalnya,
wajahnya penuh diliputi oleh senyuman yang mengejek.
pedang Cie Hong Kiamnya ditangannya diangkat kembali ber-
siap2 untuk melancarkan serangan sekali lagi.
Boen Ching menarik napas panjang- panjang, dia sadar
bahwa tenaga khiekang chiet Kong Kang Khie yang dimiliki
sekarang ini, tak lebih barulah dasarnya saja, dan belum
sampai dapat digunakan sekehendak hatinya, kalau tidak tak
mungkin dia akan takut terhadap Goel Lam Yu ini.
Dia sekali lagi menarik napas panjang-panjang dan
menjalankan hawa khiekang chiet Kong Kang Khie didalam
tubuhnya satu kali putaran-
Goei Lam Yu tertawa dingin, pelan dia menggerakkan
pedang Cie Hong Kiamnya dengan melancarkan jurus pedang
dari kitab rahasia Hay Thian KiamBoh sekali lagi dia menerjang
kearah Boen ching.
Tubuh Boen Ching segera miring kesamping, pedang Cing
Hong Kiamnya dengan keCepatan luar biasa menusuk
kedepan, Pada saat tersebut tenaga serangan yang digunakan
oleh Goei Lam Yu tak Cukup, sehingga begitu menempel
pedang Cing Hong Kiam segera terpental balik dengan ganas
dia memandang tajam kearah Boen ching
Boen Ching tertawa-tawa, dia tahu bahwa Pada saat ini
Goei Lam Yu hanyalah baru berhasil mempelajari dasar dari
Pada jurus pedang yang terdapat didalam kitab rahasia Hay
Thian Kiam Boh itu, sehingga tak perlu untuk ditakutkan-
Goei Lam Yu memandang tajam kearah Boen ching, diapun
telah mengetahui kalau tempat kelemahan dari dirinya telah
diketahui oleh Boen ching, untuk merebut kemenangan sudah
tentu sangat sukar sekali, tetapi didalam hatinya dia tetap
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

merasa sangat puas dengan hasil yang dicapai dari kitab


rahasia "Hay Thian KiamBoh" itu, paling sedikit Boen Ching
juga tidak berani terlalu memandang rendah terhadap dirinya,
hanya cukup itu saja didalam hatinya telah merasa sangat
puas sekali.
Boen Ching pun memandang tajam kearah Goei Lam Yu, di
dalam hatinya dia tetap tak mau membuat niatnya untuk
menerjang kearah Goei Lam Yu, dan ingin sekali menerjang
masuk kedalam gua tersebut untuk melihat sebenarnya
didalam gua tersebut masih terdapat hal-hal apakah yang
aneh.
Goei Lam Yu tampak Boen Ching tetap tak mau
mengundurkan dirinya dari tempat tersebut, didalam hatinya
menjadi sangat gusar sekali, pedang Cing Hong Kiamnya
berturut turut melancarkan kedua kali serangan, tetapi
semuanya berhasil ditahan oleh Boen Ching dengan
menyampingkan tubuhnva ke samping, dan tetap tak
melancarkan serangan balasannya, Goei Lam Yu tampak
serangannya tidak mencapai sasaran setelah dia
mengundurkan dirinya kebelakang.
Goei Lam Yu setelah berturut-turut menyerang dua kali,
mendadak wajahnya berubah hebat, segera dia memutarkan
tubuhnya dan mengundurkan diri keluar dari gua tersebut.
Boen Ching menjadi tertegun dia membalikkan tubuhnya
memandang kearah sepasang mata dari Goei Lam Yu yang
penuh diliputi oleh rasa terkejut itu, tetapi ketika sinar
matanya bertemu dengan matanya sedikitpun dia tidak
mendapatkan hal-hal yang mencurigakan,
didalam hatinya diam- diam merasa sangat heran, entah
Goai Lam Yu sebenarnya telah melihat apa, ternyata dapat
berubah menjadi demikian takutnya.
Dengan kehebatan dari kepandaian silat yang dimiliki Goei
Lam Yu saat ini, sehingga dapat merebut sebagai pimpinan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dari kawan iblis, dia tak dapat memikirkan sebenarnya


siapakah yang ditakuti oleh Goei Lam Yu se hingga berubah
menjadi sedemikian rupa.
Tetapi Pada saat ini Goei Lam Yu telah mengundurkan
dirinya, dia sudah tentu tak dapat berpikir yang bukan-bukan
lagi, segera tubuhnya bergerak. dan menerjang kedalam
ruangan gua tersebut.
Ruangan gua itu sangat gelap sekali, Boen Ching berhenti
sejenak untuk kemudian bergerak lagi maju kedepan-
Setelah berputar beberapa kali dibelokan dia sama sekali
tidak perCaya terhadap sinar matanya, orang-orang yang
selamanya dipikirkan dan dicari Pada saat ini telah duduk
bersila didalam ruangan gua itu.
Boen Ching merasa sangat terkejut berCampur girang
orang-orang itu tak lain tak bukan ternyata adalah Pak Leng
Sian-seng sekalian.
Disamping Pak Leng Sian-seng, tampak sang Kwan Yu,
Toan Bok Cie Jien, ouw Yang Bu Kie, chang Sun Loei serta Tie
Liok Yun terkurung didalam ruangan batu itu.
Begitu Boen Ching masuk kedalam ruangan gua, Pak Leng
sian-seng segera mementangkan sepasang matanya, dengan
sangat terkejut sekali panggilnya.
"Kiranya adalah Boen ching, Boen Siauw hiap. bagaimana
kau dapat datang kemari?"
orang-orang lain yang berada didalam ruangan gua itu
bersama-sama mendapatkan sepasang matanya, dengan
sangat terkejut sekali dia memandang kearah Boen ching.
Boen Ching dengan terkejut berCampur heran memandang
kearah mereka, kemudian ujarnya. "Aku hanyalah karena tidak
sengaja datang kemari."
Didalam hatinya Pada saat ini penuh diliputi oleh keragu-
raguan, dia tidak mengetahui mengapa Pak Leng Sian-seng
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sekalian dapat datang sampai disini, dan sama sekali tidak


pernah menyangka kalau ternyata mereka dapat dikurung
ditempat ini, disamping itu masih banvak sekali urusan yang
tak dapat dipeCahkan olehnya.
orang yang membunyikan genta itu memimpin dia datang
kemari ini entah mempunyai hubungan apakah dan apa
sebabnya, sedang Goei Lam Yu bukanlah seorang yang
berhati lapang, mengapa dia mengurung Pak Leng Sian-seng
sekalian ditempat seperti ini, jika menurut penglihatan dirinya,
Goei Lam Yu pastilah tak begitu perlu membuat demikian,
dengan kemungkinan sekali dia dapat membunuh habis Pak
Leng Sian-seng.
Tie Liok Yun bangkit berdiri dan melayang mendekati tubuh
Boen ching, tanya nya kemudian-
"Kau telah bertemu muka dengan Goei Lam Yu?"
"Ya, tetapi dia telah pergi dari tempat ini."
Tie Liok Yun menghela napas lega, dari memandang
kesekeliling tempat itu, kemudian barulah memandang
sekejap kearah Boen ching, ujarnya:
"Goei Lam Yu jadi orang sangat kejam serta ganas, Bwee
Giok kini berada ditangannya, aku masih belum dapat
menolong dirinya keluar dari Ceng keraman tangannya.".
Boen Ching begitu mendengar Tie Liok Yun mengungkat
kembali tentang Bwee Giok hatinya terasa tergetar, ujarnya
dengan ragu-ragu:
"Pada saat ini, apakah benar Bwee Giok berada
ditangannya ?"
Tie Liok Yun menggangguk sambil menghela napas
panjang, ujarnya:
"Tetapi sangat aneh sekali, entah mengapa anak Giok
ternyata telah berubah menjadi kakaknya "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Hati Boen Ching menjadi tergetar ujarnya:


"Bwee Giok ternyata berubah, menjadi kakak dari Goei Lam
Yu. kiranya Goei Hong Ing adalah Bwee Giok "
Berpikir samuai disini, hatinya menjadi berdebar, urusan ini
pastilah tak dapat di salahkan lagi Pak Leng Sianseng tertawa,
ujarnya:
"Goei Lam Yu sangat paham sekali dengan ilmu hitam dari
daerah Selatan, menurut apa yang aku duga, dia pastilah
menggunakan ilmu Pembingung Nyawa Membuat Ingatan
serta Kesadaran dari nona Bwee menjadi hilang dan dapat
dikuasai oleh dirinya "
Sehabis berkata dia tertawa, lanjutnya kemudian:
"Hanyalah yang aneh, ilmu pembingung nyawa itu barulah
dapat berhasil apabila orang yang hendak dikenakan ilmu
tersebut seCara pribadinya menyetujui."
Dalam hati Boen Ching menjadi sangat bingung sekali, dan
berdiri termangu-mangu tak dapat diucapkan sepatah katapun
juga . Toan Bok ci Jien berdiri disamping tertawa gusar,
ujarnya:
"Sungguh tak disangka kalau aku Toan Bok ci Jien ternyata
dapat dikurung orang selama Setengah tahun lamanya, tetapi
demikian pun sangat baik sekali, karena dengan demikian aku
malah dapat pantang terhadap arak"
ouw Yang Bu Kie tertawa tawar, dia menghela napas
panjang, sedang didalam hatinya pun agaknya merasa sangat
tidak enak sekali.
chang Sun Loei serta Sang Kwan Yu pun berdiam diri tak
mengucapkan sepatah katapun.
Boen Ching memandang sekejap kearah orang-orang yang
berada ditengah kalangan itu, di dalam hati diam-diam
pikirnya, selama setengah tahun terus menurut dikurung
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ditempat seperti ini, kecongkakan serta sifat ingin menang dari


orang-orang itu telah tersapu hilang lenyap tanpa bekas lagi.
"Kita harus keluar dari tempat ini, kalau dipikir mungkin
sekali nona Bwee masih berada didalam perkampungan Pek In
chuang, kita lebih baik berangkat pergi ke sana, kemungkinan
sekali Goei Lam Yu juga kembali keperkampungan Pek In
chuang."
Pak Leng Sian seng menjadi tertegun dan memandang
sekejap kearah Boen Ching sahutnya: "Benar, aku masih
belum bertanya ke padamu selama setengah tahun kau
berada dimana?"
Boen Ching tertawa, ujarnya:
"Miau Be Fang telah memberikan tujuh buah hioloo kuno
peninggalan Thian Jan Shu itu kepadaku, kemudian
mengurung diriku, akhirnya aku berhasil mempelajari tenaga
khikang chiet Keng Kang Khie dan meloloskan diri keluar dari
kurungan."
orang-orang yang hadir ditempat itu menjadi tertegun,
ujarnya berbareng: "chiet Keng Kang Khie "
Di dalam hati masing- masing Pada saat itu merasa sangat
keCewa sekali, didalam hatinya sendiri mengapa selama nya
tak pernah terpikirkan akan sampai disitu, dan
menganggapnya sebagai sebuah rangkaian ilmu telapak
tangan, dan tak pernah terpikirkan kalau Thian Jan Shu yang
menjagoi seluruh dunia kangouw dengan tenaga khiekang
chiet Kong Kang Khie sudah tentu Pada saat sebelum
menemui kematiannya dia akan meninggalkan ilmu khiekang
chiet Keng Kang Khie tersebut, dan mana mau meninggalkan
suatu rangkaian ilmu telapak tangan yang sama sekali tak ada
sangkut-pautnya dengan dirinya
Apalagi ketujuh buah hioloo kuno itu seCara samar-samar
telah mengandung kedudukan Jie, Gwat, Ngo Seng dan ciet
Kong, bagaimana dirinya dapat demikian tololnya ?
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Urusan telah menjadi demikian rupa, setiap orang juga


telah menjadi sadar kembali, ilmu tenaga khiekang chiet Keng
Kang Khie Pada saat sebelum Thian Jan Shu menemui ajalnya
ternyata dia telah meninggalkan ilmu yang membuat dirinya
menjadi terkenal dan menjagoi seluruh dunia kangouw. Pak
Leng sianseng menghela napas ujarnya:
"Tidak dapat salah lagi kalau ada berita yang tersebar
mengatakan bahwa barang siapa yang berhasil mendapatkan
kepandaian silat yang terdapat Pada tujuh buah hioloo
peninggalan Thian Jan Shu tersebut pastilah dapat
menggantikan kedudukannya seperti dulu."
Sambil berkata orang-orang tersebut bersama-sama
berjalan keluar dari gua yang sangat gelap itu, ketiga orang
iblis serta iblis dari selatan pun ikut keluar dari gua dan
meninggalkan tempat tersebut dengan sendirinya.
Pak Leng sianseng tertawa, sambil memandang bayangan
punggung dari orang- orang itu, ujarnya:
"Mereka beberapa orang mulai saat ini pastilah terpaksa
berdiam untuk mengasingkan diri, didalam pergolakan yang
terjadi di dalam dunia kangouw, aku kira sangat sukar untuk
tampak bayangan punggung dari mereka berempat lagi."
Boen Ching menghembuskan napasnya, teringat kembali
olehnya ketika empat iblis sakti untuk pertama kalinya turun
gunung, Pada waktu itu seluruh penjuru dunia boleh dikata
hanyalah Thian Jan Shu seorang saja yang di takuti, setelah
Thian Jan Shu binasa, siapakah yang berani untuk melawan
diri mereka empat orang iblis sakti ?
Selama berkelana didalam dunia kangouw mereka
berempat selalu bersatu padu sehingga dapat terlihat
kehebatan tenaga nya, kini iblis dari seluruh penjuru dunia
yang telah lama mengasingkan diri sekali lagi munculkan
dirinya, sedang kan diantara keempat iblis sakti terlebut telah
terdapat seorang yang menemui kematiannya, sehingga
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mereka tak dapat memperlihatkan kehebatan seperti dahulu,


sudah tentu terpaksa mereka harus meninggalkan dirinya.
Dunia yang demikian lebarnya, orang yang memiliki
kepandaian silat sangat tinggi sukar sekali dapat dihitung dan
diketahui, sekalipun Thian Jan Shu yang hidup waktu itu,
kiranya juga hanyalah disebut orang sebagai jago nomor satu
di dunia ini, siapakah yang sebenarnya dapat disebut sebagai
jago nomor wahid didalam dunia ini, kira nya sangat sukar
sekali untuk ditentukan.
Kini, bukan saja kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh telah
muncul kembali di dalam dunia kangouw, bahkan jago-jago
dari partai Mie cong Bun yang telah sangat lama sekali tidak
pernah munculkan diri didalam dunia kangouw, kini telah
terjun kembali kedalam Bu-lim, sedang orang aneh yang
membunyikan genta itu sampai kini masih belum munculkan
dirinya.
Dia menghela napas panjang, kepalanya ditolehkan ke
kanan dan ke kiri untuk membedakan arah, dengan memimpin
Tie Liok Yun serta Pak Leng sianseng berlari menuju
keperkampungan Pek In chuang.
Boen Ching sejak dari pagoda Tiang coen Ta hingga lari
sampai ditempat itu, sekalipun kalau dihitung telah berlari
selama satu harian, tetapi yang ditempuh bukanlah jalan yang
lurus, tetapi sekalipun demikian, ketiga orang itu harus berlari
semalaman barulah sampai keperkampungan Pek In chuang.
Perkampungan Pek-In chuang ini, Boen Ching pernah satu
kali datang ketempat tersebut, oleh sebab itu ketika kali ini
sekali lagi mengunjungi tempat tersebut, dia telah hafal sekali
dengan keadaan disekelilingnya.
Dia langsung memimpin dari Tie Liok Yun serta Pak Leng
sianseng berlari menuju keruangan dimana Goei Lam Yu
berdiam.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tetapi ketika ketiga orang itu melayang turun ke atas


halaman, di tengah ruangan tersebut sangat sunyi sekali,
bagaikan tak seorangpun yang terdapat dalam ruangan itu.
Boen Ching menjadi tertegun, tubuhnya berkelebat dan
menubruk ke dalam ruangan itu.
Pintu ruangan itu dengan keras didorong kebelakang
sehingga mengeluarkan suara nyaring, tubuh Boen Ching
dengan cepat melayang masuk ke dalam ruangan itu, tetapi
tetap tak tampak bayangan manusia satupun juga , hatinya
terasa berdesir, dia mengetahui bahwa Goei Lam Yu semenjak
sebelumnya telah meninggalkan tempat itu, dirinya seorang
berjalan bersama-sama dengan Tie Liok Yun serta Pak Leng
sianseng, tak dapat mengerahkan seluruh tenaga nya untuk
mengejar, didalam hatinya dia sadar bahwa ilmu meringankan
tubuh yang dimiliki Goei Lam Yu tidak mungkin beda banyak
dari dirinya, sedang dia tiba didalam perkampungan Pek In
chuang ini pun telah setengah harian lebih,jika dilihat hal ini,
dia kini telah berada ratusan lie dari tempat tersebut.
Dengan cepat dia melayangkan tubuhnya keluar dari
ruangan, Pak Leng sianseng telah membuka mulut tanyanya.
"Apakah Goei Lam Yu telah pergi dari tempat ini ?????"
Boen Ching tak mengucapkan sepatah kata pun, dia hanya
mengangguk.
Dia tak tahu mengapa Goei Lam Yu harus berbuat
demikian, dan menggunakan ilmu Pembingung nyawa nya
untuk memaksa Bwee Giok menjadi kakak Goei Ing, apabila
bukannya dia mendengar sendiri dari Tie Liok Yun yang
mengatakan hal ini, dia belum juga mau perCaya apabila telah
terjadi urusan seperti ini,jika dilihat dari sikap serta tindak
tanduk dari Goei Lam Yu serta Bwee Giok, siapapun juga akan
mengira kalau mereka benar-benar merupakan kakak-beradik.
Goei Lam Yu kalau memang demikian hormatnya terhadap
diri Bwee Giok, sedang Bwee Giok pun menganggap sebagai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

adiknya, hal ini merupakan suatu peristiwa yang sama sekali


tak pernah terpikir olehnya.
Pak Leng sianseng mendongakkan kepala, memandang
keadaan CuaCa kemudian ujar nya. "Aku kira mereka masih
belum pergi terlalu jauh, kita masih dapat mengejar diri
mereka"
"Tetapi kita harus mengejar dari arah manakah?" Tanya Tie
Liok Yun-Pak Leng sianseng menjadi tertegun, sejenak
kemudian barulah sahutnya.
"Pada saat ini kita terpaksa harus membagi menjadi tiga
jurusan untuk pergi mengejarnya, arah yang paling mungkin
ditempuh sudah tentu jalan raya, dan ini biarlah Boen
Siauwhiap yang tempuh, sedang sisanya terpaksa kau dan aku
harus berpisah untuk mencarinya kembali" Boen Ching
menganggukkan kepalanya:
Bwee Giok yang telah terkena ilmu pembingungan nyawa,
sampai pun dirinya yang mempunyai kepandaian silat juga
telah dilupakan, serta sifatnya yang terlalu perCaya Pada
dirinya sendiri, kebanyakan dia telah berjalan melalui jalan
raya.
Ketiga orang itu segera berpisah, Boen Ching dengan
mengikuti jalan raya berlari terus menuju kearah Utara.
Ditengah perjalanan, hatinya selalu merasa takut dan kuatir
kalau tak berhasil mengejar Goei Lam Yu, dan dia telah
menyembunyikan dirinya, dan apabila setelah dapat
mengejarnya, Pada saat itu harus berbuat bagaimana
baiknya?
Pada saat ini dia hanyalah mengetahui kalau Bwee Giok
menyebutkan dirinya sebagai Goei Hong Ing, beserta Goe Lam
Yu menerangkan kePada dirinya tentang hubungan yang erat
antara diri Goei Hong Ing, nanti apabila dirinya telah bertemu
muka dengan mereka, sedang dia mengakui sebagai Goei
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Hong Ing dan bukan bwee Giok, Pada saat itu dirinya harus
berbuat bagaimana???
Sekonyong-konyong, dari samping jalan berkelebat
bayangan sinar perak yang menyilaukan mata menyerang diri
Boen ching.
Boen Ching yang dibokong demikian hebatnya itu, dengan
dingin dia membentak, sepasang telapaknya didorong ke
depan, dimana angin pukulannya menyambar, membuat
benda tersebut menjadi terpukul kesamping, ketika Boen
Ching mempertajam matanya untuk memandang, tampak
benda tersebut kiranya adalah dua buah ular keCil yang
berwarna putih salju, u1ar-ular tersebut telah terpental sejauh
puluhan kaki jauhnya.
Boen Ching tidak mengetahui siapakah sebenarnya yang
telah membokong dirinya seCara demikian, didalam benaknya
belum juga terpikir siapakah orang itu, dari samping jalan
melayang turun dua orang anak lelaki yang usianya kurang
lebih tiga empat belas tahunan-
Boeng Ching menyapu sekejap kearah dua orang anak
lelaki itu, dia tidak mengetahui mengapa dua orang anak keCil
itu harus membokong dirinya dengan dingin ujarnya. "cayhe
Boen ching, kalian berdua mengapa membokong diriku "
Kedua orang anak lelaki itu saling bertukar pandangan
sekejap. kemudian sahutnya.
"Perduli kamu bernama Boen ching, kau kalau memangnya
berani datang kemari ikutilah kami untuk menemui majikan
kami"
Boen Ching mengerutkan alisnya, ujarnya.
"Kehendak dari kalian berdua aku tak tahu jelas, sehingga
Cayhe tak dapat mengikuti kehendak kalian "
Anak lelaki yang berdiri disebelah kanan mendengus
dengan dinginnya, sahutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Kau janganlah berpura-pura, kau berani membunuh


majikan muda kami, apakah boleh dikata telah menjadi jeri??"
Boen Ching menjadi tertegun, dengan nada sangat serius
ujarnya:
"Kalian berdua mengatakan aku telah membunuh siapa ?
aku hanyalah seorang yang melakukan perjalanan diwaktu
malam hari saja, kalian berbuat demikian bukanlah terlalu
berlebihan ?"
Anak lelaki itu tertawa dingin sahutnya:
"Pada saat ini orang yang dapat membunuh majikan muda
kami ada berapa orang saja? dengan kepandaian silat yang
kau miliki sekarang ini, ditambah lagi melakukan perjalanan
malam seCara tergesa-gesa kalau bukan dirimu lalu siapa lagi
?"
Dengan dingin Boon Ching menyahut:
"Aku masih mempunyai urusan penting yang harus
dikerjakan, tidak ingin ikut ribut dengan kalian, aku kira kalian
telah salah mencari orang".
Sehabis berkata dia menerjang maju kedepan-
Kedua orang anak lelaki itu bersama-sama membentak
nyaring, dua buah pedang pendek segera dilancarkan keluar,
yang satu dari sebelah kanan dan juga yang lain dari sebelah
kiri menahan jalan pergi dari Boen ching.
Boon Ching yang masih mempunyai urusan penting yang
harus diselesaikan, mana mau beribut, sepasang telapak
tangannya dipisahkan masing-masing menepuk ke arah dua
anak lelaki tersebut, pikirnya didalam satu jurus, mendesak
mundur dua orang anak itu, kemudian menerjang maju untuk
melanjutkan perjalanannya.
Tetapi sepasang telapak tangannya itu begitu dilancarkan
keluar, kedua orang anak kecil itu segera mengangkat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

pedangnya menyambut serangan tersebut, sedang tubuh


merekapun hanya sedikit bergerak saja.
Boen Ching yang tampak hal ini tanpa terasa hatinya
menjadi sangat terkejut, tetapi yang paling terkejut adalah
kedua orang anak kecil itu, kedua orang anak kecil itu sama
sekali tidak menduga kalau pukulan telapak tangan yang
dilancarkan oleh Boen Ching itu dapat demikian hebatnya.
Kedua orang anak itu saling bertukar pandangan, tubuhnya
berkelebat dengan arah bersilang, sedang pedangnya
berturut-turut melancarkan lima kali serangan hebat, sehingga
membuat sepasang pedang itu membentuk suatu bayangan
pedang yang sangat kuat, sekali mengurung diri Boen ching.
Boen Ching menarik napas panjang- panjang, sepasang
tangannya dengan menggunakan tenaga khiekang chiet Kong
Kang Khie dilancarkan keluar, hawa khiekang tersebut
berkelebat tak henti-henti nya disekitar tempat itu, membuat
udara disekitarnya diliputi oleh suatu hawa murni yang
mempunyai tujuh warna yang berbeda.
Kedua orang anak kecil, itu dengan menggunakan kabut
pedang yang melindungi dirinya maju kedepan, tetapi begitu
terkena serangan hawa khiekang chiet Keng Kang Khie kabut
pedang tersebut segera tergempur hingga terdapat sebuah
lubang kelemahan.
Wajah dari kedua orang anak kecil itu bersama-sama
berubah dengan hebatnya gerakan pedangnya dengan
cepatnya berubah dan mengurung kembali tubuh Boen ching.
Boen Ching dengan menggunakan sepasang telapak
tangannya melawan kedua orang anak kecil itu, didalam
hatinya diam- diam merasa sangat terkejut sekali, diam-diam
pikirnya, kedua orang anak kecil itu kini dapat demikian
lihaynya, entah majikannya ini sebenarnya orang
berkepandaian tinggi dari mana.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dia tidak menginginkan untuk berbuat salah terhadap


majikan dari kedua anak kecil ini, terpaksa dia mengurangi
tenaganya hingga tiga bagian banyaknya, tetapi sekalipun dia
telah berbuat demikian dia tetap masih berada diatas angin,
sebenarnya semula dia ingin dengan cepat meninggalkan
tempat tersebut, tetapi sebaliknya sekarang dia malah ingin
menanyakan hingga jelas persoalannya, sebenarnya telah
terjadi peristiwa apakah.
Kedua anak kecil itu makin melancarkan serangannya,
wajahnya tampak makin menjadi cemas,gerakan pedangnya
berubah menjadi suatu hawa yang berwarna kemerah-
merahan berputar dengan cepatnya.
Hati Boen Ching mendadak menjadi tergerak. kedua orang
anak kecil itu mengatakan bahwa sampai saat ini yang dapat
membunuh majikan mereka ada berapa orang pikirnya segera
terpikir akan diri Goei Lam Yu.
Hatinya terasa tergetar, tidak salah lagi pastilah diri Goei
Lam Yu yang melakukannya, kiranya Goei Lam Yu baru saja
melewati tempat tersebut, dengan kepandaian silat yang
dimiliki oleh Goei Lam Yu itu apalagi ditengah malam yang
sangat gelap ini, tak dapat disalahkan lagi kalau kedua orang
anak kecil ini dapat salah paham terhadap dirinya.
Tetapi Goei Lam Yu membawa Bwee Giok dirinya tak
mungkin dikarenakan urusan ini hingga mengakibatkan tidak
beresnya urusan untuk mencari diri Bwee Giok, kesempatan
ini didalam sekejap mata saja akan lenyap kembali, apalagi
dirinya membereskan urusan ini terlebih dahulu baru pergi
mencari diri Bwee Giok. kiranya saat ini sukar sekali akan
dapat menemukan diri Goei Lam Yu.
Sepasang telapak tangannya sekali lagi di lancarkan keluar,
sedang tenaga khiekang chiet Keng Kang Khie nyapun
mengikuti serangan yang dilancarkan keluar itu menerjang
keluar, tujuh buah sinar yang berbeda-beda dengan kencang
menerjang keluar menyerang kedua orang anak kecil itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

hingga membuat tubuhnya terdorong hingga beberapa kaki


jauhnya.
Tubuh Boen Ching berhenti sejenak kemudian ujarnya
kePada kedua orang anak kecil
"cayhe masih mempunyai urusan penting yang harus
diselesaikan, terpaksa harus berangkat setindak terlebih
dahulu. "
Sehabis berkata tubuhnya berkelebat melayang
melanjutkan perjalanannya kedepan-
Teriak kedua anak kecil itu secara berbareng:
"Majikan kami segera akan tiba, kau apakah hendak pergi
dengan demikian saja ?"
sehabis berkata tubuh kedua orang itu segera merapat,
sekali lagi melancarkan serangan menerjang tubuh Boen
ching.
Boen Ching mengerutkan alisnya, diapun terpaksa
melancarkan serangan dengan menggunakan telapak
tangannya memukul sepasang pedang dari mereka, sedang
tubuh nya tetap berlari kearah depan.
Di tengah udara mendadak terdengar suara jeritan burung
bangau yang sangat nyaring sekali, terlihat seekor burung
bangau yang berwarna putih melayang turun dari angkasa.
Kedua anak kecil itu segera berlari maju kedepan, dengan
keras teriaknya: "Boen Ching tahan, majikannya telah tiba."
Begitu bangau putih itu melayang turun, tampak sebuah
bayangan manusia berkelebat munculkan dirinya, dalam hati
Boen Ching yang melihat hal ini menjadi sangat terkejut
sekali.
Majikan dari kedua anak kecil itu kini telah munculkan
dirinya, agaknya urusan ini hari sukar sekali untuk diselesaikan
secara damai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

-oo0dw0oo-

ILMU PEDANG DARI PARTAI MIE CONG BUN


BOEN Ching mundur dua langkah kebelakang, dari atas
bangau raksasa itu tampak melayang turun seorang kakek tua
yang memakai jubah berwarna kuning.
Wajah dari kakek tua berjubah kuning itu sangat bersih dan
segar, sepasang matanya memancarkan sinar pembunuhan
yang hebat,jika dilihat sepintas lalu agaknya umurnya baru
empat puluh tahunan, segulung jenggotnya yang berwarna
hitam terurai memanjang sepanjang dadanya.
Boen Ching menarik napasnya panjang- panjang, dia tahu
bahwa dirinya hari ini menemui kesulitan kembali, kedua anak
kecil itupun telah mengejar dirinya kembali, dan berkelebat
berdiri disamping kakek berjubah kuning itu.
Tampak kakek tua berjubah kuning itu dengan sangat
dingin sekali memandang wajah Boen ching, kemudian
tanyanya kePada kedua orang anak kecil tersebut. "Orang
inikah ?"
Kedua orang anak kecil itu menganggukkan kepalanya.
Si kakek tua berjubah kuning itu dengan dingin
mendengus, tubuhnya dengan cepat berkelebat kedepan, lima
jari ditangan kanannya diubah menjadi serangan cakar,
mencengkeram bahu dari Boen ching.
Dalam hati Boen Ching merasa sangat terkejut
sekali,gerakan tubuh dari kakek tua berjubah kuning itu
ternyata membawa desiran angin yang demikian hebatnya, hal
ini membuktikan kalau dia telah berhasil memiliki tenaga
khiekang yang sangat sempurna sekali, serangan dengan
mencengkeram itu tak dapat dipandang ringan dan dihindari
dengan berayal lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tubuhnya dengan cepat mengundurkan dirinya kebelakang,


baru saja bersiap hendak berbicara, siapa tahu si kakek tua
berjubah kunding itu gerakannya jauh lebih cepat dari dirinya,
terdengar dengan dingin dia mendengus, ujarnya. "Kau ingin
melarikan diri ?"
Suaranya baru saja keluar dari mulutnya tampak segulung
bayangan kuning dengan diikuti dengan sambaran angin yang
sangat santar sekali berkelebat datang menyambar tubuhnya.
Boen Ching menjadi sangat terkejut sekali, dia tampak
serangan tersebut demikian hebatnya, kemungkinan sekali
sukar untuk menghindarkan dirinya, terpaksa dia
mengerahkan tenaga khiekang chiet Kong Kang Khienya untuk
melindungi tubuhnya bersamaan waktunya pula mengerahkan
jurus Thie cian le San- atau dengan pundak memindahkan
gunung dari ilmu Thay Thien Kioe Sih.
Tetapi Pada saat pundaknya digetarkan itu dalam hatinya
merasa agak terkejut, tubuh dari kakek tua berjubah kuning
itu ternyata demikian beratnya, gerakan untuk membanting ini
ternyata sedikitpun tidak berhasil menggerakkan tubuh dari
kakek tua berjubah kuning barang sedikitpun juga .
Dalam hati si kakek tua berjubah kuning itupun sedikit
merasa terperanjat, lima jari tangan kanannya baru saja
mencengkeram bahu dari Boen Ching ternyata segera
terpental kembali.
Didalam hatinya merasa bertambah gusar lagi, dengan
dingin dia mendengus, tangan kanannya dilancarkan keluar
kembali mencengkeram diri Been ching.
Boen Ching baru saja berhasil menghindarkan diri dari
cengkeraman tersebut, mendadak tampak bayangan dari
Cakar lawan berubah menjadi berpuluh- puluh banyaknya, dan
bersama-sama mencengkeram kearahnya, suatu perasaan
sangat terperanjat sekali muncul dari dalam lubuk hatinya,
tubuhnya dengan cepat menghindarkan dirinya kebelakang,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sepasang kakinya dilancarkan kedepan menyerang tubuh dari


kakek tua berjubah kuning tersebut.
Pada saat tubuhnya menghindarkan dirinya kebelakang itu,
pedang Cing Hong Kiamnya bersamaan waktunya pula
dilancarkan keluar, menghalangi serangan yang dilancarkan
oleh si kakek tua berjubah kuning itu.
Si kakek tua berbaju kuning itu sekali lagi melancarkan
serangannya kedepan, tetapi tetap terhalang kembali, dia
sebenarnya bersiap mendesak kembali menyerang tubuh Boen
ching, tetapi mendadak hatinya menjadi tergerak. bagaikan
didalam hatinya telah memikirkan tentang sesuatu hal tubuh
nya dengan cepat mengundurkan dirinya ke belakang.
Boen Ching menghembuskan napas lega dia, tidak
mengetahui mengapa si kakek tua berjubah kuning itu seCara
mendadak mengundurkan dirinya kebelakang.
Si kakek tua berjubah kuning itu setelah mengundurkan
dirinya kebelakang, dengan dingin ujarnya kePada diri Boen
ching.
"Kau sebenarnya anak murid dari siapa, apakah benar-
benar tidak kenal terhadap diriku?"
Didalam hatinya terpikir olehnya bahwa dengan usia yang
dimiliki Boen Ching sekarang ini, dapat dimiliki kepandaian
silat yang demikian tingginya, sudah tentu dia pasti adalah
anak murid dari seorang kawan baiknya Pada waktu itu, kalau
memang benar adanya sudah tentu dia akan menanyakan
hingga menjadi jelas persoalannya.
Boen Ching menjadi tertegun, dia sungguh tidak mengenal
siapakah sebenarnya si kakek tua berjubah kuning itu.
Si kakek tua berbaju kuning itu memandang sekejap kearah
Boen Ching kemudian ujarnya: "Aku adalah Kioe Thian le atau
si tabib sakti dari daerah Kioe Thian, Lieh Yu adanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

PERKATAAN YANG diucapkan oleh si kakek tua berjubah


kuning itu sebenarnya hanya bertujuan untuk
memperingatkan diri Boen ching, tetapi Boen Ching setelah
mendengar perkataan tersebut, hatinya terasa tergetar Kioe
Thian ie Sin, Lieh Yu dia sama sekali tidak pernah menyangka
kalau orang yang berdiri dihadapan matanya Pada saat init
nyata adalah si Tabib sakti dari daerah Khia Thian yang telah
menggetarkan seluruh dunia kangouw.
Pada waktu itu ketika Thian Jan Shu menjagoi seluruh
dunia kangouw, pernah ada orang yang mengatakan sebagai
"Hay Neh It Shu"
Kioe Thian Swang Sin, Thian Jan Shu diketahui oleh seluruh
orang didalam Bu lim, tetapi sebaliknya Kioe Thian Swang Sin
tak seorang pun yang pernah menemui diri mereka.
Bahkan pernah terdengar bahwa Pada waktu itu Thian Jan
Shu sangat tidak puas dengan perbuatan dari Kioe Thian
Swang Sin yang gerak-geriknya ternyata demikian
misteriusnya, dia pernah berkata hendak mengadu kepandaian
silat dengan Kioe Thian Swang Sin tersebut, tetapi selama nya
Kioe Thian Swang Sin tak pernah menggubris dirinya,
sebaliknya Thian Jan Shu sendiri tidak mengetahui jejak
sebenarnya dari kedua orang itu, sehingga sekalipun dia
memiliki kecerdasan serta kepandaian silat yang bagai
manapun lihaynya juga tak dapat berbuat apa pun terhadap
diri Kioe Thian swang Sin itu.
Tetapi sungguh tak disangka kali ini putra kesayangan dari
salah satu Kioe Thian swang Sin yaitu Kioe Thian Ie sin telah
menemui kematiannya ditangan seseorang, bahkan urusan itu
kini terjatuh ketangan dirinya. Dia mengerutkan alis nya,
ujarnya.
"cayhe Boan ching, anak murid dari Ie Bok Tocu dari lautan
timur, peristiwa terbunuhnya putra kesayanganmu itu, aku
sama sekali tidak mengetahui urusan yang sebenarnya, aku
hanyalah sedang melakukan perjalanan jauh saja ."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kioe Thian le Sin dengan sangat dingin sekali memandang


kearah Boen ching, sejenak kemudian baru sahutnya.
"Kalau memangnya bukan dirimu yang melakukannya,
mengapa kau tadi hendak melarikan dirimu?"
Sehabis berkata dari bibirnya tersungging suatu senyuman
yang sangat dingin sekali.
"Aku sedang mengejar diri Lam Yu Kongcu " Ujar Boan
ching.
Kioe Thian Ie Sin dengan tajam memperhatikan diri Boen
ching, sedang mulutnya kemak-kemik seorang dirinya,
sahutnya. "Lam Yu Kongcu ?"
Setelah berkata dia memandang beberapa saat lagi kearah
Boen ching.
Dalam hatiBoen Ching tak dapat berbuat apa-apa lagi,
terpaksa dia pun balik memandang tajam kearah Lieh Yu.
Lieh Yu dengan perlahan-lahan membalikkan tubuhnya,
dan memandang kearah dua anak keCil itu.
"Kalian apakah dengan mata kepala sendiri melihat orang
ini yang membunuh ?"
Kedua orang anak keCil itu tak berani berbicara bohong
terpaksa sahutnya.
"Kami melihat dia dengan seorang diri berlari ditengah jalan
raya yang sunyi ini, kami pikir selain dia tak ada orang lain
lagi"
Kioe Thian le Sin menghembuskan napas panjang-panjang,
dan membalikkan tubuhnya kembali memandang kearah Boen
Ching sejenak kemudian ujarnya lagi.
"Kalau memangnya dirimu, aku pasti akan membunuh
dirimu dan menghancurkan tubuhmu hingga ribuan potong,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kalau bukannya dirimu yang melakukannya, sudah tentu aku


akan melepaskan dirimu."
Boen Ching tampak kedua orang anak keCil itu berbicara
dengan sejujurnya, dia tampak terasa barulah dapat
menghembuskan napas lega, tapi dihadapannya kini tak
mungkin dapat meloloskan dirinya, setelah termenung berpikir
keras, kemudian barulah ujarnya.
"Kalau memangnya Cianpwee tak dapat memastikan kalau
aku yang berbuat, aku akan berjalan setindak terlebih dahulu
"
Dengan dingin sahut Kioe Thian Ie Sin Lieh Yu.
"Aku bukannya mempunyai maksud seperti ini, maksudku
adalah sekalipun kau bukannya pembunuh yang sebenarnya,
tetapi aku juga harus mendapatkan buktinya terlebih dulu
barulah dapat melepaskan dirimu meninggalkan tempat ini."
Boen Ching mengerutkan alisnya, ujarnya. "Dengan
kepandaian silat yang dimiliki cianpwee saat ini apa boleh
dikata takut aku Boen Ching melarikan dirinya?? Dengan Cara
yang dilakukan oleh cianpwee ini bukankah membuat seluruh
jago diseluruh dunia kangCruw akan tertawa hingga terlepas
giginya."
Wajah dari Lieh Yu berubah dengan hebatnya, dia tertawa
dingin ujarnya.
"Bagus Sangguh mempunyai nyali, selama puluhan tahun
ini tak seorang pun yang akan berbuat seperti kau ini setelah
mengetahui namaku yang sebenarnya."
Sehabis berkata dia termenung sejenak berpikir keras
kemudian tanyanya. "Kalau menurut kau, harus berbuat
bagaimana?"
Boen Ching menundukkan kepalanya berpikir keras,
kemudian baru sahutnya. "cianpwe apabila dapat menyelidiki
kalau aku yang berbuat peristiwa tersebut, aku dengan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sendirinya akan mengaku salah, tetapi kalau bukan aku yang


melakukannya hal itu, cianpwee tak dapat mencari diriku lagi,
bagaimana kalau kita putuskan demikian ?"
Lieh Yu memandang tajam kearah Boen ching, mendadak
dia tertawa besar, ujarnya:
"Kalau demikian adanya bukankah terlalu enak, apakah
boleh dikata cara ini sangat adil?"
"Kalau bukannya diriku yang melakukan mengapa aku akan
membantu dirimu untuk menyelidiki siapakah pembunuh
sesungguhnya, sedang apabila aku yang melakukannya,
mengapa aku masih mau membantu dirimu untuk menyelidiki
siapakah yang melakukan peristiwa itu??" Sahut Boen ching.
Senyuman yang menghiasi dibibir Lieh Yu mendadak
lenyap. sedang Pada mulutnya ujarnya:
"Kau berbicara sungguh sangat baik sekali, apabila kau
yang melakukan kau tak mungkin akan membantu diriku
untuk melakukan penyelidikan, kalau begitu kau harus
melakukan penyelidikan tersebut, kalau tidak aku akan
menganggap kau yang melakukannya"
Boen Ching menjadi tertegun, ia sama sekali tak
menyangka kalau Lieh Yu menangkap sepatah kata yang
diucapkan dirinya untuk mewakili dia melakukan penyelidlkan
terhadap urusan ini, didalam hatinya diam-diam merasa
menyesal sekali terhadap perkataan yang telah diucapkan itu.
Lieh Yu tertawa dingin, ujarnya:
"Kalau begitu kita putuskan demikian saja, aku akan
memberikan tiga bulan Lamanya kepadamu untuk melakukan
penyelidlkan tersebut, sedang seCara diam-diam aku akan
mengirim orang untuk mengawasi dirimu, setelah tiga bulan
penuh, aku sudah tentu akan pergi mencarimu."
Boen Ching mendadak teringat akan sesuatu hal, dengan
Cepat ujarnya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Tahan, jika berbicara demikian, apabila bukannya aku


yang melakukannya lalu kau akan berbuat bagaimana??"
Lieh Yu menjadi tertegun setelah mendengar perkataan
tersebut, untuk sesaat diapun tak dapat berbuat apa-apa.
Boen Ching mengerutkan alisnya, tanyanya.
"Bukankah kau tadi berkata bahwa harus adil? Kau kira
demikian ini apakah adil namanya?"
Sambil berkata sepasang matanya dengan tajam
memandang kearah Lieh Yu.
Lieh Yu mengerutkan alisnya, dengan tawar dia
mendengus, sahutnya kemudian-
"Urusan ini kau tidak pergi untuk melakukannya pun tak
mungkin bisa terjadi"
Boen Ching tertawa tawar, sahutnya:
"Apakah hanya demikian ?"
Sahut Lieh Yu dengan nada yang dingin.
"Benar atau tidak kau kinipun masih belum bisa
mengetahuinya, sampai saatnya apabila bukan dirimu yang
melakukannya, sudah tentu aku akan memberikan balasan
jasa terhadap dirimu."
"Tidak adil, kau sekarangpun juga tidak mengetahui kalau
aku benar tidak melakukan pembunuhan, tetapi kau telah
memohon aku berbuat seCara demikian, aku sendiripun tidak
mengetahui kau benar- benar memberikan hadiahmu atau
tidak, Pada saat memohon cianpwee untuk memberikan
bantuannya, cianpwee kira aku berbuat demikian boleh
dibilang adil tidak?" Selesai berkata dia bersenyum.
Kioe Thian le Sin, Lieh Yu dengan tawa mendengus,
sahutnya: "Kau mempunyai urusan apa, cepat kau katakan
keluar."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching tahu bahwa Lieh Yu telah menyetujui usulnya


itu, dia tertawa nyaring ujarnya kemudian-
"cianpwee terkenal sebagai Kioe Thian Ie Sin, aku kira
didalam hal ketabiban sudah tentu sangat lihay sekali, entah
benarkah perkataanku itu ?"
Dari sepasang mata Lieh Yu memancar keluar sinar mata
yang mengandung kegusaran yang amat sangat, tanyanya:
"Kau tidak memperCayainya ?"
Boen Ching tersenyum sahutnya:
"cianpwee apakah pernah mendengar seorang yang
bernama ouw Yang Bu Kie ?" Lieh Yu mengangguk, ujarnya:
"Apabila meminta untuk menyembuhkan penyakitnya hal
itu tak mungkin akan kulakukan".
Boen Ching tersenyum lagi, sahutnya:
"Dia mempunyai seorang puteri, juga dapat disebut sebagai
cucunya, tetapi dia telah menderita penyakit gila, dan aku
dengar bahwa didalam darahnya terdapat raCun, entah
cianpwee apakah dapat menolong untuk mengobati
penyakitnya ?"
Lieh Yu menjadi termangu-mangu, tanyanya:
"Apa putrinya ? cucunya ?"
Didalam sekejap mata saja, dari dalam benaknya segera
menjadi sadar apakah arti perkataan yang diucapkan oleh
Boen Ching itu, dia menganggukkan kepalanya, setelah itu dia
termenung berpikir sejenak. dan tak mengucapkan sepatah
katapun juga .
Boen Ching tampak sifat serta tindak tanduk dari Lieh Yu
berubah menjadi demikian rupa, dia tahu bahwa pekerjaan ini
sangat berat sekali untuk dilakukan, dia mempunyai niat untuk
membakar hati Lieh Yu untuk melakukannya, dia tertawa
tawar ujarnya kemudian-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Apakah urusan ini sangat sukar sekali untuk dilakukannya?


aku dengar bahwa selain mengganti darah orang lain, kalau
tidak sangat sukar sekali untuk menyembuhkannya."
Lieh Yu memandang sekejap kearah Boen Ching dengan
tawar, sahutnya:
"Apa yang kau ucapkan sekarang ini sedikitpun tidak salah,
aku terhadap sebutan sebagai Ie Sin, sangat
menghormatinya".
Sehabis berkata dia mencibirkan bibirnya ujarnya lagi.
"Kau sudah tidak salah mencari orang, penyakit seperti ini
aku kini didalam dunia ini tak ada orang kedua yang dapat
mengobatinya".
Boen Ching mendengar Kioe Thian Ie Sin berkata demikian,
didalam hatinya tanpa terasa menjadi sangat girang sekali,
terasa Pada wajahnya tetap dia menampilkan perasaan yang
masih tidak perCaya akan perkataan tersebut, tanyanya:
"cianpwee apakah dapat menggantikan darahnya ?"
Lieh Yu tertawa dingin sahutnya:
"Ganti darah? kau hanya dapat mendengarkan perkataan
dari para tabib pasaran saja, seorang apabila hendak berganti
darah yang terdapat didalam tubuhnya Sudah tentu tak akan
mungkin bisa terjadi, asalkan terdapat darah yang bersih saja
sudah cukup".
Sehabis berkata dia, mendongakkan kepalanya memandang
keangkasa, ujarnya kemudian kePada Boen ching.
"Kukira Pada saat ini kau pun tidak mengetahui dia
sekarang berada dimana?? dengan demikian malah bertambah
adil aku mewakili dirimu untuk melakukan hal ini, kau
pergilah"
Dalam hati Boen Ching merasa sangat girang sekali, dia
tidak berani untuk membangkang perkataan yang ucapkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

oleh Lieh Yu, sambil sahutnya. "Terima kasih terhadap budi


dari cianpwee"
Sehabis berkata dia membalikkan tubuhnya bersiap hendak
meninggalkan tempat itu. Lieh Yu mendadak berteriak dengan
keras nya memanggil diri Boen ching. "Kau kembali "
Boen Ching segera membalikkan tubuhnya dia tidak
mengetahui Lieh Yu hendak mengucapkan apa lagi, dia
tampak Lieh Yu bagaikan seCara mendadak teringat akan
sesuatu urusan, dan sedang termenung berpikir keras
ditempat itu. Boen Ching membalikkan tubuhnya, ujarnya
kePada Lieh Yu:
"Apabila aku telah berhasil menyembuhkan penyakit dari
anak perempuan itu, sedang kau ternyata tak dapat
menyelidiki siapakah yang melakukan pembunuhan tersebut,
atau kemungkinan memangnya dirimu yang melakukannya
lalu bagaimana???"
Boen Ching menjadi tertegun, untuk sesaat dia tak dapat
mengucapkan sepatah katapun juga .
Lieh Yu tampak Boen Ching berubah menjadi demikian
rupa, dengan sangat tawar sekali dia mengulapkan tangannya,
ujarnya lagi:
"Kau pergilah, aku kalau memangnya menyetujui dirimu,
sudah tentu tak mungkin menyesal kembali."
"Terimakasih cianpwee, tetapi harap cianpwee berlega hati,
orang itu pastilah bukan diriku sendiri "
Sehabis berkata dia tak mengucapkan kata-kata lagi,
tubuhnya berkelebat dan lari menuju ke arah utara.
Boen Ching berlari dengan sangat Cepatnya ditengah jalan
raya yang sangat sunyi itu, menurut apa yang dipikir olehnya,
orang yang melakukan pekerjaan ini pastilah diri Goei Lam Yu
adanya, dan tak mungkin ada persoalan lainnya, dengan
waktu dan tempat seperti ini, masih ada berapa orang kah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

yang memiliki kepandaian silat yang demikian tingginya di


tempat ini
Tetapi setelah terhambat beberapa waktu lamanya ini,
entah masih dapatkah dia mengejar diri Goei Lam Yu.
Didalam sekejap mata saja, udara akan segera menjadi
terang kembali, Boen Ching terpaksa memperlambat langkah
kakinya, ketika sinar matanya berkelebat, mendadak dia
menemukan suatu bayangan tubuh yang sangat dikenalnya,
ketika dia lebih memper-tajamkan pandangan matanya, kira
nya orang itu tak lain adalah Liauw Cing Ce adanya.
Boen Ching menjadi tertegun, dia merasa sangat aneh
sekali, Liauw Cing Ce bagaimana seCara mendadak dapat
munculkan dirinya ditempat ini.
Liauw Cing Ce agaknya telah menemukan kalau dibelakang
tubuhnya terdapat tindakan kaki manusia, ketika dia
menolehkan kepalanya memandang ternyata adalah diri Boen
ching, dia menjadi tertegun, dan menghentikan langkah
kakinya, kemudian lari kemball kearah depan.
Boen Ching mengerutkan alisnya, dia merasa sangat heran
sekali, mengapa Liauw Cing Ce seCara mendadak sekali dapat
muncul di tempat ini.
Tetapi pikirannya belum saja berkelebat didalam benaknya,
terasa segulung angin yang sangat tajam berkelebat diSimping
tubuhnya, dengan cepat Boen Ching menggerakkan tubuhnya,
dengan SeCepat kilat menghindarkan dirinya ..
Suheng dari Liauw Cing ce,pemuda berbaju putih itu telah
melayangkan tubuhnya kehadapan tubuh Boen ching, dia
tertawa dingin ujarnya. "Aku sekali lagi bertemu muka, aku
pernah berkata apa kePada dirimu?"
Boen Ching tampak pemuda berbaju putih itu berbicara
dengan demikian sombongnya, didalam hatinya merasa
sangat tidak puas, dia mengerutkan alisnya, sambil sahutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Siapakah sebenarnya kau ini, mengapa ternyata demikian


tidak memakai aturan."
Sepasang mata dari pemuda berbaju putih itu
memancarkan sinar yang sangat tajam sekali, dia
mendongakkan kepalanya tertawa besar.
"Boen Ching kau jangan mengira bahwa dengan ilmu yang
kau miliki sekarang ini dapat menjagoi seluruh dunia kangouw,
berbicara sesungguhnya, dengan kepandaian silat yang kau
miliki sekarang ini, sedikitpun tak kupandang sebelah matapun
juga"
Boen Ching tertawa dingin, ujarnya.
"Aku Boen Ching memangnya selamanya belum pernah
menganggap dirinya dapat menjagoi seluruh dunia kangouw,
tetapi Sekalipun kepandaian Silat yang kau miliki bertambah
tinggipUn, dengan Sikap Serta tindak-tandukmu yang
demikian congkak nya, aku Selamanya tak pernah
memandang Sebelah mata pun juga."
Pemuda berbaju putih itu tertawa besar, ujarnya.
"Kau tidak memandang sebelah matapun kePada diriku ?
tetapi aku akan memaksa kau untuk memandang diriku."
Sehabis berkata sepasang telapak tangannya didorong
kedepan menerjang dada dari Boen ching.
Boen Ching hanyalah merasakan sepasang telapak tangan
yang dilancarkan oleh pemuda berbaju putih itu sangat aneh
sekali, dengan jelas dia melihat kalau serangan tersebut
diserangkan dengan mendatar tetapi ternyata tenaga
serangan menekan kedua belah samping tubuhnya, tubuhnya
dengan Cepat mundur tiga langkah kebelakang.
Partai "Mie cong Bun" selamanya sangat jarang sekali
berkelana didalam dunia kangouw, kepandaian silat yang
dianggap oleh sebagian orang paling tinggi adalah partai Mie
cong Bun ini, oleh sebab itu partai "Mie cong Bun" selamanya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dipandang orang sebagai suatu partai yang penuh diliputi oleh


kemisteriusan.
Boen Ching begitu mengUndUrkan dirinya, pemuda berbaju
putih itu dengan dingin tertawa panjang, ujarnya.
"Bukankah kau mengatakan bahwa sedikitpun tidak
memandang sebelah mata pun kePada diriku, mengapa
sampaipun jurus yang aku lancarkan ini tak berani untuk
menerimanya ?"
Sambil berkata tubuhnya mendesak kembali kearah Boen
ching, sepasang telapak tangannya didorong kedepan dan
berubah menjadi serangan dengan mencakar, sedang jurus
serangannya pun berubah menjadi sangat ganas sekali.
Boen Ching tidak perCaya kalau kepandaian silat dari partai
Mie cong Bun itu benar- benar sesuai dengan berita yang
disiarkan didalam Bu lim, mana dia mau menerima hinaan
yang dilontarkan oleh pemuda berbaju putih itu, dia menarik
napas panjang, sedang tubuhnya berdiri tegak tak bergerak
sedikitpun juga .
Pemuda berbaju putih itu tertawa besar dengan
nyaringnya, lima jari dari tangan kanannya mencengkeram
dada dari tubuh Boen ching.
Boen Ching Pada saat ini telah mengumpulkan seluruh
tenaga khiekang "chiet Kong Kang Khie"nya untuk melindungi
tubuhnya, lima jari dan tangan kanan pemuda berbaju putih
itu baru saja menempel baju didepan dadanya, tubuhnya
segera melayang keatas dan melancarkan Jurus Shia Thien
Seng Gwat" dari ilmu "Thay Thien Kioe Sih."
Pada saat tubuhnya berputar itu, dia telah berhasil
membuat tubuh pemuda berbaju putih itu terlontar sejauh
lima kaki lebih dan berjungkir balik sebanyak tiga kali diatas
tanah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pemuda berbaju putih ituPada saat ini menjadi tertegun


benar-benar, saking malunya wajahnya berubah menjadi
merah padam, tadi dikarenakan terlalu memandang rendah
terhadap pihak musuh sehingga membuat dirinya menjadi
mengalami rasa malu yang sangat hebat.
Boen Ching setelah berhasil berdiri tegak diatas tanah,
dengan nada yang sangat dingin sekali dia balas mengejek
kearah pemuda berbaju putih itu, ujarnya.
"Hanya demikian saja sudah akan menyuruh orang lain
untuk memandang sebelah mata kePada dirimu."
Sehabis berkata dia tertawa dingin tak henti-hentinya.
Pemuda berbaju putih itu mendengus dengan dinginnya,
Pada saat ini dia merasa bahwa Boen Ching bukanlah
merupakan seorang lawan yang biasa saja terhadap dirinya,
dia sama sekali tidak pernah menyangka kalau kepandaian
silat yang dimiliki oleh Boen Ching ini ternyata dapat demikian
anehnya, didalam hatinya tanpa terasa menjadi berdesir,
terasa olehnya kalau dirinya hendak merebut kemenangan,
kelihatannya tidak mempunyai pegangan yang kuat, apalagi
kepandaian silat yang dimiliki oleh Boen Ching ini sangat aneh
sekali.
Pada saat ini kedua belah pihak sama-sama merasakan
bahwa kepandaian silat yang dimiliki pihak lawannya sangat
aneh sekali, siapapun tak berani lagi untuk terlalu memandang
rendah Pada pihak musuhnya.
Kedua belah pihak untuk beberapa saat saling berdiri
berhadapan dan memandang kearah musuhnya dengan sinar
mata yang tajam, tampak pemuda berbaju putih itu mendadak
menggerakkan tubuhnya kedepan, bagaikan kilat Cepatnya
menubruk kearah Boen ching.
Boen Ching masih kurang jelas terhadap kepandaian silat
yang dimiliki oleh pemuda berbaju putih itu, dia tak berani
dengan demikian saja menyambut serangan dari pihak musuh,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dengan Cepat dia mengundurkan dirinya setengah langkah


kebelakang, dengan gerakan tubuh "Sie Liu Eng Hong" dan
tenaga khiekang chiet Keng Kang Khie" dia melancarkan
serangan kedepan-
Pemuda berbaju putih itu tampak Boen Ching
mengundurkan dirinya kebelakang, dia tertawa besar,
ejeknya.
"Bagaimana, masih ingin mundur kebelakang ?"
Tdtapi perkataan itu belum selesai diucapkan, tubuhnya
telah terdesak mundur oleh gerakan tubuh serta serangan-
serangan telapak tangan yang dilancarkan oleh Boen ching,
mau tak mau tubuhnya terpaksa mundur satu langkah
kebelakang, hatinya menjadi sangat gusar sekali, berturut-
turut dia melancarkan lima kali serangan sekaligus.
Boen Ching terhadap ilmu "Sie Liu Eng hong" ini telah
sangat hafal sekali, sekalipun dengan memejamkan matanya
dia dapat juga hergebrak dengan orang lain dengan
menggunakan ilmu ini, dengan perlahan sekali dia
mengerahkan tenaga khiekang "chiet Keng Kang Khie" nya
dan ditepukkan kedepan-
Pemuda berbaju putih itu berturut-turut melancarkan lima
kali serangan, tetapi setiap gerakan serangannya belum saja
dikerahkan seluruh telah dipaksa membuat gerakan
serangannya berubah arah, dalam hati dia merasa sangat
terkejut berCampur gusar.
Boen Ching tampak pemuda berbaju putih itu tak lebih
hanyalah demikian saja, perasaan was- was didalam hatinya
pun dapat dipadamkan setengah bagian, gerakan
serangannya pun berubah dengan menggunakan ilmu "Huan
Ie Bok" melancarkan serangan kedepan-
Kaki kanannya dengan Cepat menginjak kedudukan "Kan"
kemudian berjalan menuju ke arah kedudukan "Siang" dan
berputar kedudukan "Kan- sedang tenaga khiekang chiet Keng
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kang Khie nya pun mengikuti serangan telapak tangan itu


dengan tegak menerjang kearah pemuda berbaju putih itu.
Gerakan serangan dari pemuda berbaju putih itu baru saja
akan mencapai Pada sasarannya, segera telah terkena
serangan yang demikian hebatnya dari Boen ching, dalam
hatinya menjadi sangat gusar sekali tangar kanannya didorong
kedepan, tubuhnya berdiri tegak. sedang serangannya
dilancarkan kedepan sebanyak tiga kali.
Tenaga serangan yang dilancarkan oleh Boen Ching tadi
dengan Cepat berhasil dipukul melenceng oleh serangan itu,
dalam hati Boen Ching merasa sangat terkejut sekali, dia
pernah mendengar bahwa ilmu "Thay Thien Kioe Sih" yang
dimilikinya itu merupakan ilmu tangan kosong yang paling
lihay didalam dunia Pada saat itu, tetapi jurus serta gerakan
serangan yang dilancarkan oleh pemuda berbaju putih yang
kelihatannya demikian ringannya itu ternyata telah berhasil
mendesak pergi serangannya yang dilancarkan dengan
hebatnya itu.
Kedua orang itu berturut-turut saling serang menyerang
selama beberapa jurus banyaknya, mendadak tampak tubuh
dari pemuda berbaju putih itu bagaikan kilat Cepatnya
mengundurkan dirinya kebelakang.
Tubuh Boen chingpun dengan cepat mengundurkan dirinya
ke belakang, dia tahu pastilah pemuda berbaju putih itu akan
membuat gerakan yang lain, dia tidak berani memandang
remeh serangannya, sepasang matanya dengan sangat tajam
sekali memandang kearah pemuda berbaju putih itu, tubuhnya
tak bergerak sedikitpun juga.
Diatas bibir pemuda berbaju putih itu segera tampak suatu
senyuman yang sangat dingin sekali, ujarnya.
"Sejak kau terjun kedalam dunia kangouw sama sekali
belum pernah menggunakan pedang, ini hari aku akan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menyuruh kau melihat bagaimana kehebatan dari ilmu pedang


partai "Mie cong Bun" kami."
Tangan kanan dari Boen Ching dengan sangat ringan sekali
memegang gagang pedangnya, dan tertawa-tawar, tetapi
didalam hatinya dia sedikit merasa agak tegang.
Pemuda berbaju putih itu dengan tertawa dingin tangan
kanannya digerakkan membuang baju luarnya sehingga
tampak baju singsat yang berwarna putih menutupi tubuhnya,
sedang Pada pinggangnya menyoren dua belas pedang
pendek. Boen Ching yang tampak akan hal itu menjadi
mengerutkan alisnya, dia tak mengetahui kalau pemuda
berbaju putih itu bagaimana menggunakan ilmu pedangnya,
dengan perlahan dia pun mencabut keluar pedang
panjangnya.
Sekonyong-konyong, seorang gadis berkelebat masuk
kedalam tengah kalangan, kePada kedua orang itu bentaknya.
"Kalian berdua sebenarnya sedang berbuat apa?"
Boen Ching menjadi termangu-mangu, tampak orang yang
baru saja datang itu adalah diri Liauw Cing Ce telah lama
datang ketempat tersebut dan melihat mereka sangat lama
sekali, tetapi terasa dalam hatinya sedikit merasa malu.
Pemuda berbaju putih itu tampak Liauw Cing Ce munculkan
dirinya ditempat itu, tanpa terasa juga merasa sangat terkejut
sekali karena tak pernah diduga olehnya kalau Liauw Cing Ce
dapat munculkan dirinya Pada saat seperti itu, dengan cepat
tanyanya. "Sumoay Mengapa kau balik kembali??^
Dengan dingin sahut Liauw Cing ce. "Kira nya selama ini
kau selalu menguntit diriku "
Boen Ching mendongakkan kepalanya memandang kearah
Liauw Cing ce, tampak sekalipun diatas wajahnya masih
menggunakan kain penutup yang halus tetapi masih terlihat
kecantikan wajahnya, didalam hatinya segera sadar mengapa
pemuda berbaju putih itu dapat bersikap demikian-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pikirannya segera berputar, dia tidak menginginkan


diantara kedua orang itu terjadi kesalah pahaman, sambil
tertawa ujarnya kePada diri Liauw Cing ce. "Nona Liauw Kita
berdua sedang menjajal kepandaian masing-masing. "
Liauw Cing Ce dengan dingin mendengus, ujarnya. "Kau
kira aku tidak mendengar apa yang kalian ucapkan?"
Boen Ching mengerutkan alisnya, dia cuma tertawa tawar
sambil membalikkan tubuhnya siap hendak meninggalkan
tempat tersebut. Tampak hal ini, dengan dingin bentak
pemuda berbaju putih itu. "Kau jangan pergi "
Boen Ching menjadi tertegun, tubuhnyapun segera berhenti
bergerak.
Ujar pemuda berbaju putih itu lagi.
"Sumoayku kalau memangnya telah mengetahui akan
urusan ini, urusan diantara kita harus diselesaikan ini hari juga
."
Wajah dari Liauw Cing Ce berubah dengan hebatnya,
kePada pemuda berbaju putih itu bentaknya.
"suheng Kau hendak berbuat apa?"
Pemuda berbaju putih itu tertawa pahit, pikirnya di dalam
hati.
"Ini hari aku terpaksa harus membuat Liauw Sumoay
merasa tidak senang, Tiada hari kemudian aku akan pergi
meminta maaf kepadanya, aku kira Liauw sumoay
bagaimanapun pastilah akan memaafkan perbuatanku ini,
tetapi apabila harus membiarkan Boen Ching ini selalu
menguntit dirinya sehingga membuat hatinya berubah entah
bagaimana aku harus berbuat Pada saat yang seperti itu?"
Liauw Cing Ce dengan tajam memandang kearah pemuda
berbaju putih itu, sejenak kemudian barulah ujarnya.
"Kiranya kau demikian terhadap diriku..."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Selesai berkata dia membalikkan, tubuhnya meninggalkan


tempat tersebut.
Pemuda berbaju putih itu memandang bayangan punggung
Liauw Cing ce, mendadak teriaknya dengan keras.
"sumoay -- -sumoay........."
Tetapi Liauw Cing Ce sama sekali tidak menggubris dirinya,
tampak hal ini terpaksa dia hanyalah dapat tertawa sedih,
ujarnya kePada Boen ching. "Urusan ini bagaimanapun juga
harus diselesaikan ini hari "
Boen Ching menarik napas panjang-panjang, dia hanya
merasakan bahwa pemuda berbaju putih itu sangat
Cemburuan, bahkan perasaan Curiganyapun sangat tebal
sekali, dengan tawar sahutnya kemudian-
"Hubunganku dengan diri nona Liauw tak lebih hanyalah
sahabat biasa saja, saudara mengapa harus berbuat demikian
".
Pemuda berbaju putih itu tertawa dingin, ujarnya dengan
nada mengejek.
"Kau, kalau memangnya demikian menaruh hati kePada
sumoayku, apakah takut dengan kematian ?"
Boen Ching mengerutkan alisnya, segera dia membalikkan
tubuhnya bersiap meninggalkan tempat tersebut, terpikir
olehnya kalau dirinya meninggalkan tempat itu, bukankah
urusan akan menjadi beres dengan sendirinya. Tetapi tiba-tiba
pemuda berbaju putih itu membentak dengan keras. "Kau
masih ingin menguntit diri sumoayku?"
Boen Ching menjadi tertegun, belum saja dia membuka
mulut memberikan jawabannya, terdengar pemuda berbaju
putih itu telah membentak lagi dengan nyaringnya. "Awas,
sambutlah pedangku ini "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching menjadi sangat terkejut sekali, dengan cepat


dia membalikkan tubuhnya kembali, tampak Pada saat tangan
dari pemuda berbaju putih itu digerakkan kedua belas batang
pedang pendek tersebut telah berubah menjadi segulung sinar
yang sangat menyilaukan mata, menyerang dengan hebat
kearah tubuhnya.
Boen Ching sama sekali tidak pernah menyangka kalau
pemuda berbaju putih itu ternyata demikian lihaynya didalam
permainan ilmu pedangnya, kelihatannya kesempurnaa
didalam ilmu pedang dari pemuda berbaju putih ini jauh lebih
tinggi setingkat dariPada permainan pedang dari diri Liauw
Cing ce.
Sepasang telapak tangannya dengan hebat didorong
kedepan, tenaga khiekang "chiet Kong Kang Khie"-nyapun
dengan sekuatnya dilancarkan kedepan, segulung sinar yang
sangat Cemerlang sekali, dengan diikuti tujuh buah warna
yang berlainan menerjang ke depan.
Tempat dimana kena terjangan dari tenaga khiekang "chiet
Kong Kang Khie", sinar yang berputar dengan hebatnya dari
pedang-pedang pendek tersebut segera berubah menjadi dua
buah sinar tajam yang memecah menjadi dua bagian, yang
satu dari sebelah kiri dan yang lain dari sebelah kanan
menerjang dengan hebatnya kearah Boen ching.
Boen Ching menarik napas panjang- panjang, sepasang
telapak tangannya seCara berpisah dilancarkan ke depan
menepuk ke arah dua buah gulungan sinar yang sangat tajam
tersebut.
Pemuda berbaju putih itu dengan gusar mendengus,
telapak kirinya dilancarkan kedepan, sinar tajam yang
menyerang dari sebelah kiri serta sebelah kanan itu dengan
cepat ditarik kembali, sinar keperak-perakan tersebut Pada
saat ditarik kembali itulah telah berubah menjadi dua belas
sinar tajam yang kecil- menerjang kearah Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching yang tampak hal ini menjadi sangat terkejut


sekali, dia tahu bahwa tenaga khiekang "chiet Keng Kang
Khie" yang dimiliki dirinya Pada saat ini tak lebih barulah
kulitnya saja, dia sama sekali tidak pernah menyangka kalau
pemuda berbaju putih itu ternyata sangat mahir didalam
permainan pedang yang disertai dengan tenaga khiekang
tersebut.
Kedua belas sinar yang sangat tajam tersebut, dibawah
lindungan tenaga khiekang yang berwarna kehijau-hijauan,
dengan hebatnya menyerang kearah tubuh Boen ching.
Tubuh Boen Ching dengan cepat mengundurkan dirinya
kebelakang, pedang Cing Hong Kiamnya dengan cepat
diloloskan dari dalam sarungnya, terlihat serentetan sinar hijau
yang sangat menyolok mata meliputi sekeliling tempat itu dan
menyambut kedatangan dari kedua belah gulung sinar yang
sangat menyilaukan mata itu.
Kedua belas gulung sinar yang sangat menyilaukan mata
itu segera terbentur dengan pedang Cing Hong Kiam tersebut,
ditengah udara segera terlihat perCikan bunga api yang
disertai dengan puluhan sinar hijau yang sangat menyolok
memenuhi angkasa, tetapi hanya dalam sekejap mata saja
telah lenyap dari pandangan, sedang Boen Ching dengan
terhuyung-huyung mundur tiga langkah kebelakang.
Wajah dari pemuda berbaju putih itu telah berubah menjadi
sangat dingin sekali sepasang telapak tangannya tetap
mencekal kedua belas bilah pedang pendeknya, sedang Pada
sepasang matanya memancarkan sinar mata yang
mengandung perasaan memandang rendah terhadap diri Boen
ching.
Boen Ching yang berhasil digetarkan mundur oleh tenaga
dalam yang disalurkan pemuda berbaju putih itu kedalam
kedua belas pedang pendeknya, didalam sekejap mata saja
dalam hatinya segera timbul suatu perasaan serta ingatan
yang sangat aneh dan belum pernah dirasakan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Terhadap keinginan semaCam itu, dia sendiri juga tidak


mengetahui berasal darimana, didalam keadaan situasi yang
semaCam ini, mana dia dapat membiarkan pikirannya untuk
memikirkan perasaan yang sangat aneh semaCam itu,
terpaksa dengan sangat tajam sekali dia memandang kearah
pemuda berbaju putih itu.
Pemuda berbaju putih itu kalau memangnya telah
mengambil keputusan untuk berbuat seCara demikian,
ditambah lagi dengan kedudukannya yang sangat bagus ini,
mana dia mau melepaskan Boen Ching dengan demikian saja,
dia tertawa dingin, sepasang telapak tangannya digetarkan,
kedua belas bilah pedang pendek tersebut segera berubah lagi
menjadi dua belas sinar yang sangat menyilaukan mata, dari
sebelah kiri serta sebelah kanan menyerang dengan hebatnya
kearah Boen ching.
Sinar mata Boen Ching berkedip beberapa kali, dia tahu
bahwa dirinya menerima serangan tersebut dengan keras
melawan keras, dirinya pastilah akan mengalami kekalahan,
tubuhnya dengan cepat melayang mundur ke belakang.
telapak tangan kirinya melancarkan serangan, sedang telapak
kanannya menerjang dengan pedangnya, bersama-sama
menerima serangan dari kedua belas bilah pedang pendek
tersebut.
Tubuh dari pemuda berbaju putih itu menubruk maju
kedepan, sepasang tangannya mencekal kembali kedua belas
pedang pendek tersebut, sedang Pada mulutnya sambil
tertawa dingin ejeknya.
"Mengapa kau pergi"^ Terimalah serangan ku ini terlebih
dulu?"
Sehabis berkata tangannya segera digerakkan kembali,
kedua belas batang pedang pendek itu sekali lagi lepas dari
tangannya, sebagian kearah depan dan sebagian kearah
sebelah samping, menerjang kearah Boen ching,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pemuda berbaju putih itu baru saja melepaskan pedang


dari tangannya itu, mendadak dari kejauhan berkumandang
datang suara panggilan yang sangat keras sekali. "cap Sah
Lang "
Pemuda berbaju putih itu begitu mendengar suara
panggilan tersebut, tanpa terasa wajahnya berubah dengan
hebatnya, sedang gerakan pedangnyapun menjadi sedikit
kendor.
Boen Ching mengerutkan alisnya, sebenarnya dia
mempunyai maksud untuk melawan keras dengan keras
menerima serangan tersebut, tetapi Pada saat ini tampak
diantara gerakan pedang dari pemuda berbaju putih itu
terdapat titik kelemahannya, tubuhnya segera melayang
kedepan, berturut-turut melancarkan tiga kali serangan,
pedang Cing Hong Kiam ditangan kanannya menahan
serangan pedang pendek dari sebelah samping, sedang
tubuhnya dengan ringan sekali berkelebat diantara pedang
pendek dari pemuda yang berbaju putih yang melayang
dengan hebatnya itu.
Pemuda berbaju putih itu dengan cepat menarik kembali
kedua belas bilah pedang pendek tersebut, Pada saat itu juga
terlihat bayangan manusia berwarna keabu-abuan bagaikan
seekor bangau berkelebat dihadapan orang itu dan melayang
turun didepan mereka.
orang yang barusaja datang itu kira nya seorang sastrawan
berusia pertengahan yang kurang lebih berumur tiga puluh
tahunan, pinggangnya menyoren sebilah pedang panjang,
tetapi gerakannya sangat cepat sekali, jika dilihat dari gaya
serta semangat nya itu sungguh membuat orang yang
melihatnya menjadi sangat terkejut sekali.
Pemuda berbaju putih itu tampak munculnya sastrawan
berusia pertengahan yang memakai baju berwarna keabu-
abuan itu agaknya sangat tidak tenang, dengan termangu dia
berdiri mematung ditempat tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sepasang mata dari sastrawan yang berusia pertengahan


itu menyapu sekejap kearah Boen Ching serta pemuda
berbaju putih itu.
Dalam hati Boen Ching timbul suatu perasaan yang sangat
aneh sekali, terpikir olehnya Pada saat untuk pertama kalinya
dia berhasil mendesak mundur oleh pedang pendek dari
pemuda berbaju putih itu, di dalam sekejap mata saja dari
dalam hatinya segera timbul suatu firasat yang sangat aneh
sekali.
Tetapi didalam sekejap mata saja, firasat tersebut telah
berubah menjadi sesuatu yang tak dapat diraba lagi, firasat itu
bagaikan hanya berkelebat dengan sangat cepat sekali
didalam benaknya, tetapi dia tak mempunyai cara untuk
berhasil menangkap firasat tersebut.
Sastrawan berusia pertengahan yang memakai baju
berwarna keabu-abuan itu setelah memandang sekejap
kearah kedua orang itu, tanyanya kemudian kePada pemuda
berbaju putih itu.
"cap Sah Lang sebenarnya telah terjadi urusan apa ??
siapakah orang ini ?"
Diatas wajah dari pemuda berbaju putih itu tampil perasaan
yang tidak tenang, sambil tertawa paksa ujarnya:
"Tidak mengapa SuSiok.. Mengapa kau juga turun gunung,
suhu sekalian apakah baik-baik saja ?"
Si sastrawan berusia pertengahan itu hanya tersenyum saja
dan tidak menjawab pertanyaan dari pemuda berbaju putih
itu, balik bertanya: "cap Sah Lang dimana sumoaymu?
bagaimana dengan urusan kitab rahasia "Hay Thian Kim
Boh?""
Boen Ching tampak si pemuda berbaju putih itu memanggil
si sastrawan berusia pertengahan itu sebagai suSiok, bahwa
apabila dilihat dari sikap serta gerak-gerik si sastrawan berusia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

pertengahan itu, apabila si pemuda berbaju putih itu


merupakan anak murid dari partai Mi Cong Bun, si sastrawan
berusia pertengahan itu pastilah pernah munculkan dirinya
Pada lima puluh tahun yang lalu didalam dunia kangouw, dan
membuat pergolakan yang sangat hebat didalam Bu-lim, Lie
Hun Yu She atau Si sastrawan sakti pencabut nyawa Siang
Yang Seng adanya.
Pada lima puluh tahun yang lalu, Siang Yang Seng ini telah
berusia kurang lebih dua puluh tahunan, sedang kini setelah
lewat lima puluh tahun lamanya masih tetap demikian
mudanya, hal ini sungguh sangat mengejutkan sekali. Pemuda
berbaju putih itu tak dapat berbuat apa- apa lagi, terpaksa
sahutnya.
"Sumoay dimana Pada saat ini aku sendiri juga tidak
mengetahui, sedang kitab pusaka "Hay Thian Kim Boh" telah
didapatkan oleh Lam Yu Kongcu."
Si sastrawan berusia pertengahan itu mengangguk dengan
perlahan, ujarnya.
"Aku juga mengetahui kalau kau tak mungkin dapat
mengalahkan diri Lam Yu Kongcu, bukan saja kepandaian
silatnya tidak lemah, kecerdikannyapun sangat hebat sekali"
Selesai berkata dia menghela napas panjang. Pemuda
berbaju putih itu dengan sangat tidak puas sekali
mengerutkan alisnya, ujarnya.
"Susiok kau terlalu memandang rendah terhadap diriku,
aku sama sekali belum pernah saling bertemu dan berhadapan
dengan diri Lam Yu Kongcu, orang ini selalu menguntit diri
sumoay, aku tidak mempunyai cara untuk mencegahnya."
"ooh " sahut si sastrawan berusia pertengahan itu, dia
membalikkan tubuhnya memandang sekejap kearah Boen
Ching, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Aku adalah Siang Yang Seng. disebut orang sebagai Lie


Hun Yu She, aku kira kaupun tentunya pernah mendengar
nama ini "
Boen Ching sejak sebelumnya telah pernah mendengar
kalau Siang Yang Seng ini dengan wajah yang sangat ramah
tetapi hati yang kejam menggetarkan seluruh dunia kangouw
dengan julukan sebagai Lie Hun Yu she, kini mendengar
perkataan tersebut yang mengatakan bahwa orang ini benar-
benar adalah Sang Yang Seng adanya, sekali pun apa yang
diterka didalam hatinya sepuluh dari delapan sembilan bagian
telah berhasil diterka dengan tepat, tetapi tak urung juga tak
dapat menghindarkan diri lagi, merasa kan sangat terkejut
sekali. Sambil tertawa sahutnya kemudian-
"Sejak lama boa npwee pernah mendengar nama besar,
dari diri Cianpwee." Siang Yang Seng tertawa tawar, ujarnya:
"Siapakah sebenarnya kau ini, kau belum pernah
mendengar kau menyebutkan namamu."
Sambil tertawa sahut Boen Ching.
"Cayhe Boen Ching adanya, sedang suhuku adalah Ie Bok
Tocu .
"Kiranya kau adalah Boen Ching, apakah Boen Ching yang
telah mendapatkan ilmu warisan dari Thian Jan Shu itu?? Aku
dengar kau telah melenyapkan dirinya dari dalam Bu-lim,
tetapi ini hari aku telah bertemu lagi dengan dirimu, apakah
kau telah berhasil memahami kepandaian silat peninggalan
Thian Jan Shu ??"
Boen Ching belum membuka mulut memberikan
jawabannya, pemuda yang berbaju putih ya disebut sebagai
Cap Sah Lang itu telah membuka mulut, ujarnya.
"SuSiok apakah masih tidak mengetahui nya? Aku dengar
ilmu yang tertera diatas hioloo kuno peninggalan Thian Jan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Shu ? itu adalah ilmu khiekang "Chiet K^ong Kang Khie", Boen
Ching telah berhasil menguasai ilmu tersebut "
"ooh -- --"sahut Siang Yang Seng, setelah tertawa lanjutnya
lagi:
"Selama Thian Jan shu dianggap sebagai jago nomor wahid
didalam Bu-lim, aku tak dapat mencoba kelihayannya dengan
dirinya, tetapi kePada orang yang mewarisi kepandaian
silatnya aku akan mencoba- coba sebenarnya bagaimana
lihaynya kepandaian silat yang dimilikinya itu "
Dengan cemas ujar si pemuda berbaju putih itu.
"SuSiok ? Mengapa kau orang tua harus turun tangan
sendiri, biarlah aku saja yang turun tangan sudahlah cukup,
lebih baik kau berdiri disamping saja."
Siang Yang Seng dengan tawar menggelengkan kepalanya,
kePada pemuda berbaju putih itu sahutnya:
"Kau tidak berbicara akupun telah mengetahui mengapa
kau berbuat secara demikian, kau adalah anak murid dari
partai Mi Cong Bun, tak dapat dikarenakan urusan sekecil
harus menyeret kedalam segala pertikaian yang terjadi
didalam dunia kangouw, sekalipun kamu dapat menghadapi
dirinya, tetapi barisan Ngo Heng Kiam Tin yang ditinggalkan
oleh Tan Coe Coen bagaimana kau dapat menahannya?"
Boen Ching begitu mendengar Siang Yang Seng ternyata
akan turun tangan sendiri melawan dirinya, setelah termenung
berpikir keras beberapa saat ujarnya kePada Siang Yang Seng,
"Cianpwee kalau memangnya demikian memandang diri
cay he, sudah tentu aku tak dapat menolak ajakan tersebut,
tetapi Pada saat ini, cayhe masih mempunyai urusan penting
yang harus diselesaikan -- -"
Siang Yang Seng tidak menanti Boen Ching selesai
berbicara, sambil tertawa potongnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Kau tak perlu pergi mengurusnya " Boen Ching tertawa


ujarnya lagi:
"Apabila aku sampai bergerak dengan diri cianpwee sudah
tentu aku tak dapat lagi aku mengurusi urusan tersebut,
apakah boleh dikata cianpwee takut aku Boen Ching melarikan
diri?"
Siang Yang Seng tertawa terbahak-bahak. sahutnya:
"Kau mempunyai urusan apa, silahkan mengutarakan
keluar biar aku mengetahui nya, kau janganlah menganggap
segala perkataan yang kau ucapkan itu aku mau mempercayai
seluruhnya, bahkan aku akan melihat berharga atau tidak kau
pergi mengurusnya."
Boen Ching mengerutkan alisnya, ujarnya.
"Sekarang aku hendak pergi menolong seorang kawan
baikku, bahkan cucu dari Kioe Thian Ie Sin, Lieh Cianpwee
juga binasa ditangan orang itu, ditambah lagi dia telah
memberikan waktu bagiku untuk mengadakan penyelidikan-"
Siang Yang Seng tertawa besar, sahutnya.
"Kau mengira setelah menggunakan nama Lieh Yu lalu
dapat menekan diriku ?-? kau berpikir terlalu enak "
Boen Ching tertawa-tawar, ujarnya lagi.
"Yang terpenting bukannya dikarenakan nama besarnya itu,
sebaliknya karena aku telah memberikan persetujuanku
kepadanya, apalagi aku menyetujui untuk berbuat suatu hal
terhadap dirinya karena diapun telah mengerjakan suatu hal
untuk diriku ."
"oooh- --" sahut siang Yang Seng, sinar matanya berkedip-
kedip tak henti hentinya, dia sama sekali tidak pernah
menyangka kalau Kioe Thian Ie Sin ternyata dapat saling
bertukar syarat dengan pemuda ini, mendadak dia merasakan
bahwa Boen Ching bukanlah merupakan seorang yang dapat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dipermainkan serta dipandang rendah seperti apa yang


dipikirkan didalam hatinya, bahkan tanpa terasa lagi diapun
merasakan bahwa pemuda dihadapannya inipun mempunyai
semangat yang sangat jantan sekali.
Dia termenung berpikir keras dan tak mergucapkan sepatah
katapun juga . Mendadak terdengar pemuda berbaju putih itu
berteriak.
"SuSiok kau tak usah mendengar segala perkataan yang
diucapkan olehnya, dan apa perlunya beribut dengannya "
Siang Yang Seng tidak memperdulikan diri pemuda berbaju
putih itu, dia tersenyum kePada Boen Ching ujarnya.
"Selamanya berbicara aku tak pernah merubahnya kembali,
apalagi untuk menggerakkannya " .
Boen Ching mengerutkan alisnya, sepatah katapun tak
diucapkan keluar. Lie Hun Yu She, Siang Yang Seng tertawa
lagi, ujarnya:
"Tak kukira kalau kau ternyata demikian sombongnya,
ternyata tak mau mengaku kalah dihadapanku, ini hari akupun
akan berlaku sedikit lapang dada untukmu, kau lihat hal itu
adil tidak ?"
Boen Ching menarik napas panjang-panjang, dan
termenung berpikir keras.
"Jika dilihat seCara demikian, biarlah aku yang memikirkan
suatu Cara bagi dirimu ?"
Pemuda berbaju putih itu begitu mendengar suara ucapan
dari Siang Yang Seng itu dimana tak mempUnyai maksud
untuk menyulitkan diri Boen ching, didalam hatinya tanpa
terasa mulai merasa ragu-ragu sejenak kemudian, ujarnya
kePada Siang Yang Seng.
"SuSiok. kau . . . . "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Perkataannya belum sampai diucapkan ke luar, Siang Yang


Seng telah menoleh memandang sekejap kearahnya, dia
tampak sinar mata dari Siang Yang Sang yang demikian
tajamnya, dengan cepat menelan kembali perkataannya yang
baru saja diucapkan keluar itu, dan tak berani berkutik lagi.
Boen Ching yang mendengar suara ucapan dari Siang Yang
Sang jauh lebih halus dan ramah, segera timbul suatu pikiran
didalam hatinya yang tidak menginginkan Siang Yang Seng
sampai terpikir suatu Cara untuk dirinya, kalau demikian
halnya pastilah dia tak mempunyai pegangan yang kuat untuk
merebut kemenangan-
"Aku telah memikirkan suatu cara "
Siang Yang Seng merasa sedikit diluar dugaan, setelah
mengeluarkan suara tertahan tanyanya .
"Sungguh ? coba kau ucapkan keluar "
Sebenarnya Boen Ching tidak pernah memikirkan apa-apa,
tetapi segera pikirannya berputar dan sahutnya
"Pada saat ink bukankah aku hendak pergi, tetapi Cianpwee
tidak mengijinkan diriku untuk pergi dari sini ?"
Siang Yang Seng ragu-ragu sejenak. dia tidak ingin
terpancing kedalam jebakan oleh Boen Ching ini, setelah lewat
beberapa saat lamanya, barulah sahutnya dengan nada yang
sangat tawar.
"Boleh dibilang demikianlah "
Boen Ching tersenyum, ujarnya lagi:
"Tetapi apakah cianpwee mengetahui aku kini hendak pergi
kemana ? Apabila cianpwee mengetahui aku hendak kemana,
maka aku akan tinggal ditempat ini, bagaimana ?" Ujar Siang
Yang Seng sambil tertawa besar.
"Dunia demikian lebarnya, bagaimana aku dapat
menebaknya ?" Sahut Boen Ching sambil tersenyum.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Dunia sekalipun sangat lebar, tetapi tempat saja,


bahkanPada saat ini aku berada dijalan raya, sudah tentu
cianpwee mengetahui dan dapat menduga sebagian besar "
Siang Yang Sang tertawa lagi, ujarnya:
"Aku tidak mengetahui kau hendak pergi kemana, tetapi
aku mengetahui kau hendak pergi mencari siapa, aku berhasil
menebaknya bagaimana ? ?"
Boen Ching tersenyum, sahutnya.
"Kalau demikian sangat baik sekali, Cianpwee apalagi dapat
menebak aku hendak pergi mencari siapa, sudah tentu dapat
dihitung cianpwee mengalami kemenangan, bagaimana ?"
Siang Yang Seng tertawa terbahak-bahak. tanyanya.
"Bukankah kau hendak pergi mencari Goei Lam Yu ? ?"
selesai berkata dia tertawa besar lagi.
Sebenarnya dia mempunyai maksud untuk melepaskan diri
Boen ching, tetapi Pada saat taruhan ini, apalagi pemuda
berbaju putih yang disebut sebagai cap Sah Lang itu pun
berada disisi tubuhnya, bagaimana dia mau mengaku kalah
dengan begitu saja, keinginan untuk mencari kemenangan
meliputi didalam tubuhnya, sudah tentu dengan sangat cepat
sekali dia memberikan jawabannya.
Air muka pemuda berbaju putih itupun segera menampilkan
senyumannya, dia sama sekali tidak menduga kalau Boen
Ching ternyata demikian bodohnya. Siang Yang Seng yang
mempunyai maksud untuk melepaskan dirinya, dia masih mau
berbuat demikian, kalau telah demikian adanya tak ada cara
lain lagi.
Sinar mata Boen Ching berkedip dengan tajamnya, dengan
sangat tenang sekali dia berdiri sambil tersenyum, sepatah
katapun tak diucapkan keluar.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Siang Yang Seng pun tersenyum besar, kedua orang itu


saling berhadap-hadapan dan tak ada yang mau membuka
mulut terlebih dahulu.
Setelah lewat beberapa saat lamanya, ternyata Siang Yang
Seng tak dapat menahan sabar terlebih dahulu, kePada Boen
Ching tanyanya. "Bagaimana ?-? apakah aku telah menebak
dengan jitu ? ?"
Boen Ching tertawa, sahutnya.
"Benar sih memang benar, tetapi juga dapat dikatakan
salah."
Senyuman yang menghiasi dibibir siang Yang Seng segera
lenyap. dia sama sekali tidak pernah menyangka kalau Boen
Ching ternyata dapat memberikan jawaban semaCam itu,
didalam hatinya merasa sangat gusar sekali, setelah
mendengus, tanyanya dengan keras: "Bagaimana dapat
berbicara demikian ?"
Boen Ching tersenyum bukannya memberikan jawabannya
malahan sebaliknya dia balik bertanya.
"Mengapa cianpwee pasti akan menebak aku akan pergi
mencari diri Goei Lam Yu?"
Siang Yang Seng mendengus dengan dingin, ujarnya.
"Bukankah kau yang memberitahukan sendiri, bagaimana
dapat menyalahkan diriku?"
Boen Ching mengulapkan tangannya.
"Kalau begitu maksud dari cianpwee adalah mengatakan
bahwa aku pasti mengetahui kalau cianpwee pasti dapat
menebaknya dengan tepat, benarkah ??"
Siang Yang Seng menjadi tertegun, diam-diam pikirnya.
"Mana ada urusan semaCam ini, sudah mengetahui kalau
pasti akan mengalami kekalahan didalam pertaruhan ini,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

masih berbicara demikian, tetapi entah apakah arti dari


perkataan yang diucapkan oleh Boen Ching ini." Berpikir
sampai disini tanyanya kemudian. "Artimu mengatakan bahwa
pertaruhan ini tidak adil?" . Boen Ching tertawa sahutnya.
"Aku bukannya merasakan tidak adil terhadap diriku, tetapi
sebaliknya merasakan tidak adilan terhadap diri cianpwee,
entah cianpwee apakah dapat menerima jawabanku ini ?"
Siang Yang Seng mengerutkan alisnya, ujarnya kemudian.
"Kau katakanlah keluar."
Terhadap perkataan yang diucapkan oleh Boen Ching ini
dia merasakan sedikit heran dan Curiga, dia tak dapat berpikir
lainnya lagi, dia hanya mengetahui mengapa Boenching
menguCapkan perkataan secara demikian. Boen Ching
tertawa, sahutnya.
"Sejak sebelumnya aku telah dapat menduga kalau
cianpwee pastilah akan mengatakan bahwa aku akan pergi
mencari diri Goei Lam Yu, benarkah?? tetapi sejak sebelumnya
pula aku telah mengambil keputusan bahwa apa bila aku
mendengar cianpwee memberikan jawaban kalau aku hendak
pergi mencari Goei Lam Yu, maka aku tak akan pergi mencari
dirinya lagi."
Siang Yang Seng menjadi sadar kembali, dia tertawa besar
jika dilihat secara demikian Boen ching-lah yang telah
memegang kunci kemenangan didalam pertaruhan ini, apa
bila dirinya menganggap dirinyalah yang memegang kunci
kemenangan tersebut, bukan lah terlalu menggelikan?
Wajah pemuda berbaju putih itu berubah menjadi sangat
dingin sekali, dia berdiri mematung tak bergerak. akhirnya
Boen Ching juga telah memegang kemenangan didalam
pertaruhan ini, dan ternyata dirinya harus melepaskan dia
pergi dengan mudahnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tanya Boen Ching kemudian. "cayhe sekarang apakah


boleh pergi dari sini ?" Siang Yang Seng tertawa besar,
sahutnya:
"Aku selalu menjaga diriku untuk jangan sampai terjerumus
kedalam jebakanmu itu, ini hari aku mengaku kalah, kau
pergilah."
Boen Ching segera membungkukkan tubuhnya memberi
hormat kePada Siang Yang Seng sambil tertawa ujarnya:
"Terima kasih cianpwee "
Sehabis berkata segera tubuhnya melayang pergi dan
berlari kearah depan.
Siang Yang Seng memandang bayangan punggung dari
Boen Ching menjauh dari dirinya, senyuman yang menghiasi
diatas bibirnya telah lenyap dengan panjang dia menghela
napas.
Bayangan punggung dari Boen Ching makin lama makin
menjauh dan akhirnya lenyap dari pandangan, mendadak
suatu pikiran berkelebat didalam benak pemuda berbaju putih
itu, ujarnya dengan keras:
"SuSiok Kau telah menang mengapa masih melepaskan dia
pergi dari tempat ini."
dalam hati Siang Yang Seng menjadi tergetar, tanyanya
dengan nada yang kurang perCaya. "Apa ?"
Ujarnya pemuda berbaju putih itu lagi:
"Sebenarnya dia sudah mengambil keputusan untuk pergi
mencari diri Lam Yu Kongcu, sejak sebelumnya dia telah
menduga kalau kau pastilah akan menebak diri Goei Lam Yu."
dalam hati Siang YLng Seng menjadi sadar kembali,
pikirnya.
"Tidak salah, Boen Ching memangnya telah menduga kalau
aku pasti akan menduga diri Goei Lam Yu, tetapi sejak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sebelumnya dia telah membuat perhitungan yang masak. apa


bila diriku menebak diri Goei Lam Yu dia harus berbuat
bagaimana, sedang kini dia bukankah pergi mencari diri Goei
Lam Yu?? dirinya tak pernah menebak salah "
Berpikir sampai disini, dari matanya memancarkan sinar
yang sangat tajam sekali, ketika dia mendongakkan
kepalanya, bayangan dari Boen Ching telah lenyap dari
pandangan. Siang Yang Seng menghela napas panjang-
panjang, dengan tawar ujarnya. "Hei -- -- biarlah "
Sehabis berkata dia tersenyum, ujarnya lagi .
"Tetapi apa bila aku meminta dia untuk tinggal ditempat ini
bukankah dia telah menebak benar?"
selesai berkata dia tersenyum lagi, didalam sekejap mata
ini dia tak mengetahui sebenarnya siapa kah yang benar.
Didalam hal yang sebenarnya, Boen chinglah yang benar,
tetapi dalam keadaan sekarang ini dialah yang benar, dan
Boen Ching kini yang menang, membuat dia terpaksa pergi
mencari diri Goei Lam Yu, dan tak dapat berbuat apa-apa lagi
terhadap dirinya.
"cap Sah Lang Dia yang benar ataukah aku yang benar?"
Pemuda berbaju putih itu sendiri merasa sedikit bingung,
terpaksa dia menggelengkan kepalanya, ujarnya kemudian:
"Tetapi Boen Ching telah pergi dari sini "
Siang Yang Seng tertawa besar, ujarnya:
"Selama hidupku, boleh dihitung ini hari mengalami
kekalahan yang paling mengenaskan. "
selesai berkata dia tertawa besar lagi, kePada pemuda
berbaju putih itu ujarnya lagi:
"Aku akan pergi, bila kau melakuka npekerjaan lagi
haruslah dipikirkan masak- masak terlebih dulu "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

selesai berkata tubuhnya berkelebat dan berlari pergi


menuju kearah yang berlawanan dengan arah yang dituju oleh
diri Boen ching.
Boen Ching yang melanjutkan perjalanannya mengejar diri
Goei Lam Yu, mendadak ditengah suatu pegunungan yang
sangat sunyi berkumandang datang suara bertalunya genta.
dalam hati Boen Ching merasa tergetar, segera ia
menghentikan langkah kakinya.
Suara genta itu sekali lagi berkumandang datang, siapakah
sebenarnya orang yang membunyikan genta tersebut.
Tetapi dia mengetahui kalau orang itu pastilah mempunyai
hubungan yang sangat erat sekali dengan diri Goei Lam Yu.
Dia mengikuti arah berasalnya suara genta tersebut dengan
Cepat berlari kearahnya.
Suara genta itu makin lama semakin cepat, secara
mendadak dalam hati Boen Ching merasakan kalau Goei Lam
Yu pastilah telah berada ditempat itu, dengan sekuat tenaga
dia berlari menuju kearah dimana berasal suara genta
tersebut.
Tak sampai beberapa saat lamanya, sampailah dia ditengah
sebuah pegunangan yang sangat sunyi sekali.
Boen Ching sendiri juga tak mengetahui Pada saat ini dia
berada ditengah pegunungan apa, keadaan pegunungan
tersebut tinggi rendah tak merata, jalannya pun berbelok-
belok, sedang Pada saat ini suara genta itupun terdengar
sangat dekat sekali.
Ketika dia berbelok Pada satu tikungan, mendadak
terdengar suara bentakan yang sangat gusar cepat sekali
berkelebat dan melenyapkan dirinya, sedang dihadapannya
kelihatan Goei Lam Yu dengan sangat gusar sekali sedang
berdiri membelakangi dirinya. sebuah kereta kuda tampak
berhenti disamping jalan tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching sama sekali tidak pernah menduga kalau Goei


Lam Yu ternyata dapat membawa diri Bwee Giok ketempat
semaCam itu, apa bila bukannya dirinya dipancing oleh suara
dari genta tersebut, kira-kira sangat kecil sekali
kesempatannya untuk bertemu kembali dengan diri Goei Lam
Yu.
Goei Lam Yu dengan sangat gusar sekali membalikkan
tubuhnya dan memandang tajam kearah Boen ching.
Boen Ching dengan perlahan mencabut keluar pedang Cing
Hong Kiamnya, sedang sepasang matanya dengan sangat
tajam memandang kearah diri Goei Lam Yu. Goei Lam Yu
tertawa dingin, tanyanya kemudian: "Kau mengejar sampai
disini hendak berbuat apa ?"
Sahut Boen Ching dengan tak kalah dinginnya:
"cepat kembalikan diri Bwee Giok kepadaku, setelah itu aku
tak akan mengurusi dirimu lagi."
Bwee Giok dari dalam kereta kuda itu berjalan keluar,
dengan sangat terkejut sekali memandang kearah kedua
orang itu, ketika mendengar perkataan tersebut, dengan
sangat heran sekali tanyanya kePada diri Goei Lam Yu. "Adik,
ada urusan apa ?? siapa kah Bwee Giok ??"
Boen Ching tampak Bwee Giok ternyata tidak mengetahui
siapakah sebenarnya dirinya itu, didalam hatinya merasa
sangat berduka sekali, hampir-hampir dia tak dapat
menguasai dirinya sendiri, dengan menahan rasa gusarnya
bentaknya kePada diri Goei Lam Yu. "cepat kau punahkan ilmu
pembingung nyawa yang kau kenakan terhadap dirinya "
Pedang Cie Hong Kiam ditangan kanan Goei Lam Yu
tampak sedikit digerakkan, dengan sangat dingin sekali
sahutnya.
"Dia adalah kakakku, dan bernama Goei Hong Ing, aku
tidak mengetahui kau sedang berbicara tentang apa ."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Bwee Giok yang berdiri disamping tidak mengetahui


sebenarnya kedua orang itu sedang membicarakan tentang
apa, terpaksa dengan sangat heran sekali memandang segala
gerak gerik dari kedua orang itu.
Kegusaran didalam hati Boen Ching makin memuncak.
dengan keras ujarnya lagi:
"Goei Lam Yu. apabila kau masih berpura-pura tidak tahu,
aku kira kau janganlah menyesal kemudian"
Goei Lam Yu tertawa dengan kerasnya, ujarnya:
"MENYESAL....? Aku selamanya berbuat segala sesUatu tak
pernah mengenal kata-kata menyesal, sampai pun tidak
membunuh dirimu, karena ternyata kau adalah lawan ku yang
paling tangguh ."
Boen Ching dengan mencekal pedangnya erat-erat dengan
perlahan berjalan mendesak kearah diri Goei Lam Yu.
Bwee Giok yang berdiri disamping dengan keras berteriak.
"Kalian jangan berkelahi lagi, ada urusan mengapa tidak
diselesaikan dengan berbicara saja "
dalam hati Boen Ching sekalipun merasa sangat sedih
sekali terhadap keadaan dari Bwee Giok ini, tetapi dia tetap
tak berhenti bergerak juga . Goei Lam Yu tertawa-tawar,
ujarnya kePada Bwee Giok.
"cici aku tidak mengetahui dia sedang berbicara apa, dia
minta seorang yang bernama Bwee Giok dari diriku"
selesai berkata dia tertawa mengejek dan memandang
kearah Boen ching, mungkin artinya adalah:
"Sekalipun kau telah mengetahuinya lalu apa gunanya,
sekalipun aku telah menyebutkan nama Bwee Giok
dihadapanmu juga tak ada gunanya ."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dalam hati Boen Ching merasa sangat berduka sekali,


pikirannya dengan cepat berputar, hal yang paling utama
dihadapannya sekarang ini adalah bagaimana caranya
membuat ilmu hitam pembingung nyawa yang mempengaruhi
diri Bwee Giok menjadi lenyap sepasang alisnya dikerutkan,
kePada Goei Lam Yu ujarnya.
"Kau jangan menganggap terlalu mudah, Pada saat datang
kemari ditengah jalan kau telah membunuh seorang anak kecil
yang merupakan cucu dari Pada Kick Thian ie Sin?"
Pada waktu Boen Ching berbicara itu, tampak dari wajah
Goei Lam Yu berubah dengan hebatnya, dia tersenyum
ujarnya lagi.
"Kioe Thian ie Sin segera akan mengejar datang kemari,
aku seCara kebetulan bertemu dengan dirinya."
selesai berkata dia tertawa dingin dan memandang kearah
diri Bwee Giok.
Tubuh Goei Lam Yu segera bergerak dan menghadang
dihadapan dari Bwee Giok dengan muka yang masam ujarnya.
"Boen ching, Pada saat ini apa bila kau masih tidak mau
mengerti dan mengundurkan dirimu, janganlah menyalahkan
kalau aku kurang sopan terhadap dirimu lagi."
Boen Ching dengan tajam memandang ke arah Goei Lam
Yu, sedang sinar matanya bergerak dengan tak henti-
hentinya.
Goei Lam Yu dengan dingin tertawa panjang, dan
meninggalkan diri Bwee Giok untuk mendesak kearah Boen
ching.
Mendadak....
ditengah angkasa angin bertiup dengan kencangnya,
sedang awan gelap menggulung dengan sangat Cepatnya
memenuhi seluruh jagat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Wajah dari Goei Lam Yu berubah dengan hebatnya, dia


mendongakkan kepalanya memandang ketengah angkasa,
kemudian dengan cepat membalikkan tubuhnya sambil
mengempit diri Bwee Giok lari ketengah pegunungan.
Hati Boen Ching menjadi Cemas, dengan keras dia
membentak. tubuhnya bergerak dan mengejar kearah diri
Goei Lam Yu, sedang Pada mulutnya dengan keras bentaknya:
"Goei Lam Yu, kau akan lari kemana ?"
Goei Lam Yu sambil lari kearah depan, sambil merobek
jubah panjangnya, dan menutupi sepasang mata dari Bwee
Giok. tetapi gerakan tubuhnya masih tetap bergerak seCepat
kilat, dan melayang menuju ke arah depan-
Di dalam hati seCara mendadak Boen Ching menjadi sadar,
kiranya ilmu hitam pembingung nyawa itu takut terhadap sinar
yang sangat tajam, tubuhnya bagaikan anak panah yang
terlepas dari busurnya melayang kedepan mengejar diri Goei
Lam Yu.
Di dalam sekejap mata saja ditengah udara tampak kilat
menyambar dengan hehatnya dan hujanpun turun dengan
derasnya.
Ilmu meringankan tubuh yang dimiliki oleh Boen Ching ini
sejak kecil telah mendapatkan didikan langsung dari ie Bok
Tocu, di tambah lagi dengan Goei Lam Yu menghempit diri
Bwee Giok. didalam sekejan mata saja dia berhasil mengejar
diri Goei Lam Yu. Dari sepasang matanya Goei Lam Yu
memancarkan sinar yang sangat gusar sekali, dia terus berlari
menuju keatas puncak dari gunung tersebut.
Boen Ching tak mau lepas-lepasnya mengejar dari belakang
tubuhnya, makin lama tubuhnya makin mendekat terhadap
diri Goei Lam Yu dan akhirnya jaraknya tak lebih dari tiga kaki
saja.
Goei Lam Yu melayangkan tubuhnya mendaki keatas
puncak gunung itu, secara mendadak dia membalikkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tubuhnya melancarkan serangan tendangan kearah diri Boen


ching.
Ditengah hujan yang turun bagaikan ditumpahkan saja itu,
jalanan diatas pegunungan tersebut sangat licin sekali,
ditambah lagi penuh batu-batu kerikil yang sangat tajam, luas
sekelilingnya tak lebih hanya tiga kaki saja, Boen Ching yang
didesak terus menerus itu terpaksa hanya mundur terus
kebelakang, dan melayang ke atas sebuah batu besar yang
agar merendah dibawah puncak tersebut.
Begitu ujung kaki Boen Ching mengenai diatas batu besar
tersebut, segera dia menutul dengan kerasnya, sedang
pedang Cing Hong Kiamnya dengan hebat menyerang kearah
Goei Lam
Goei Lam Yu sedikitpun tidak mau memberikan kesempatan
baginya, ditengah turunnya hujan yang deras itu dia dengan
sangat dingin sekali tertawa panjang, pedang Cie Hong
Kiamnya Pada saat balik menyerang itu dengan cepat telah
berhasil mendesak Boen Ching untuk mundur ketempat
semula.
Sekali lagi Boen Ching melayang turun ke atas permukaan
batu besar itu, dengan mencekal pedangnya erat-erat dia
memandang tajam kearah Goei Lam Yu bersiap-siap untuk
sekali lagi mengadakan serangan dahsyat ke arah Goei Lam
Yu.
Sepasang mata Goei Lam Yu dengan sangat dingin sekali
memandang kearah Boen ching, dengan dingin ujarnya:
"Lebih baik kau jangan terus menerus menguntit diriku, kau
haruslah mengerti sifatnya adalah paling gemar untuk
memusnahkan sesuatu sehingga siapapun tak akan berhasil
mendapatkan benda tersebut".
Seluruh tubuh Boen Ching menjadi tergetar dengan
hebatnya, perkataan tersebut membuktikan kalau Goei Lam
Yu memberi tahukan kepadanya bahwa apabila dia sampai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

terdesak untuk melepaskan diri Bwee Giok. dia pun tidak akan
sampai membiarkan dia sampai terjatuh ketangannya,
bukankah hal ini sama dengan gertakan agar dirinya terpaksa
harus mengurungkan niatnya untuk meminta kembali diri
Bwee Giok?
SeCara mendadak sekali dalam hatinya terasa sangat
berdesir, untuk sesaat dia tak tahu harus berbuat bagaimana
baiknya.
Dengan perlahan-lahan Goei Lam Yu melietakkan diri Bwee
Giok keatas tanah.
Bwee Giok setelah berhasil berdiri tegak di atas tanah,
segera dia mengulurkan tangannya membuka kain yang
menutupi sepasang matanya itu. Dalam hati Goei Lam Yu
menjadi sangat terkejut sekali, segera teriaknya: "cici cepat
kau menutupi sepasang mata mu."
Bwee Giok menjadi tertegun, dia tidak mengetahui apa
maksud dari perkataan Goei Lam Yu itu, Pada saat itulah tiba-
tiba kilat menyambar dengan hebatnya, serentetan sinar yang
sangat terang sekali berkelebat ditengah udara, sehingga
membuat diatas mega yang sangat hitam itu bergerak
berpulut-puluh sinar keperak-perakan.
Goei Lam Yu dengan cepat menutupi sepasang mata dari
Bwee Giok. tetapa terlambat, Bwee Giok telah menjadi
termangu-mangu.
Boen Ching dengan cepat menggerakkan tubuhnya sekali
lagi melancarkan serangan, Goei Lam Yu dengan sangat gusar
sekali membentak. pedang Cie Hong Kiamnya digetarkan dan
dilancarkan kedepan, terlihat serentetan sinar hijau serta
merah terbentur satu sama lainnya, Goei Lam Yu dengan
sangat gusar sekali melancarkan serangan sedang kan Boen
Ching dengan menggunakan sekuat tenaga menyerang pula,
dengan cepat tubuh Boen Ching tergetar dengan hebatnya
dan berturut-turut mundur lima langkah kebelakang, Pada
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

saat mundur kebelakang, sambil terhuyung-huyung itulah


hampir- hampir saja dia tak dapat berdiri tegak.
Mendadak terdengar Bwee Giok berteriak dengan kerasnya.
"ching Toako "
Semangat Boen Ching menjadi bangkit kembali, sekalipun
baru saja mengalami kekalahan, tetapi saking girangnya
hampir saja air matanya menetes keluar dari kelopak
matanya, dengan nada yang agak gemetar teriaknya pula.
"Nona Bwee"
Bwee Giok menggerakkan kakinya bersiap hendak berlari
menuju kearah Boen ching, mendadak Goei Lam Yu
menggerakkan pedang Cie Hong Kiam nya menyabet kedepan
sambil dengan gusar bentaknya.
"Jangan bergerak. . ."
Bwee Giok menghentikan langkah kakinya, sedang Boen
Ching mengangkat kepalanya tampak sekalipun Goei Lam Yu
telah mendapatkan kemenangan tapi air mukanya berubah
sangat jelek sekali, sepasang mata nya memancarkan sinar
yang gusar sekali, bagaikan seekor binatang yang sedang
terluka.
Dalam hati Boen Ching merasa sangat girang sekali, dia
sama sekali tidak pernah menyangka kalau sekilas sinar yang
berkelebat saja telah berhasil membuat Bwee Giok menjadi
sadar kembali.
Goei Lam Yu dengan sangat dingin sekali ujarnya kePada
diri Bwee Giok. "Bagus Apakah kau telah lupa akan
sUmpahmU Pada waktu yang lalu ??"
Bwee Giok mendengus, sahutnya.
"Pada waktu itu aku hanya menyanggupi untuk kau
mengenakan ilmu pembingung nyawamu itu, dan untuk
menggantikan nyawa dari suhUku sekalian, tetapi aku belum
pernah menyanggupi sesUatu dari dirimu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Goei Lam Yu mendengus dengan dingin, ujarnya lagi.


"Apakah boleh dikata dikarenakan sumpahmu itu lalu aku
telah menyetujuinya? kau telah menyanggupi untuk selama
hidupmu mengikuti diriku."
Boen Ching menarik napas panjang tubuhnya melayang ke
depan, dari atas turun kebawah, dan menerjang kearah Goei
Lam Yu dengan hebatnya.
Goei Lam Yu sekali lagi tertawa dingin, kedua orang itu
bergebrak lagi dengan hebat nya, Pada saat kedua bilah
pedang tersebut saling terbentur satu dengan lainnya, Boen
Ching telah merasakan tidak tahan lagi, sedang Goei Lam Yu
tertawa dengan seramnya, segulung hawa yang sangat kuat
sekali hampir- hampir membuat pedang panjang ditangan
Boen Ching terlempar jatuh.
Dalam hati Boen Ching menjadi sangat terkejut sekali, dia
sama sekali tidak pernah menyangka kalau hanya berpisah
selama beberapa hari saja kepandaian yang dimiliki oleh Goei
Lam Yu ini telah mendapatkan kemajuan yang demikian
pesatnya.
Sekoyong-konyong, tekanan tersebut sedikit menjadi
kendor, dia menjadi tertegun, Pada saat ini Goei Lam Yu telah
melepaskan pedangnya.
Ketika ia mementangkan matanya untuk memandang,
tampak Pada saat ini Bwee Giok telah menggerakkan langkah
kakinya meninggalkan tempat tersebut. Dengan sangat cepat
sekali Goei Lam Yu lari mengejar kearah dimana Bwee Giok
berlari.
Sudah tentu Boen Ching tak dapat berayal lagi, segera
diapun menggerakkan tubuhnya mengejar kearah Goei Lam
Yu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Bwee Giok terus lari kearah depan, baru saja dia berbelok
Pada sebuah tikungan gunung, telah berhasil di kejar oleh
Goei Lam Yu serta Boen ching,
Pada saat ini Boen Ching serta Goei Lam Yu yang telah
berlari menjadi sejajar dan mengejar dengan kencangnya
kearah Bwee ciok.
Jubah panjang dari Goei Lam Yu yang telah robek itu
ditengah hujan yang turun dengan demikian derasnya hanya
menambahkan keseraman serta ketegangan dari suasana
tersebut.
Boen Ching mana mau membiarkan Goei Lam Yu berhasil
mengejar diri Bwee Giok. Pada saat ini dia berhasil berlari
sejajar dengan diri Goei Lam Yu, mendadak tubuhnya
melintang ke depa, pedang Cing Hong Kiamnya dengan
mendatar diulurkan kedepan menyerang ke arah Goei Lam yu.
Goei Lam yu sebenarnya terkenal karena ilmu Hiat Mo kang
serta pedang Cie Hong kiamnya ayng telah menggetarkan
seluruh dunia kangouw, kini ditambah lagi telah mendapatkan
kitab rahasia Hay Thian Kaim boh, bagaikan seekor harimau
yang dengan tiba-tiba tumbuh sayapnya, dengan cepat dia
melintangkan pedangnya mencukil keatas tubuh pedang Boen
Ching tersebut.
Gerakan pedang dari Boen Ching berutur-turut berubah
beberapa kali dan beturut-turut melancarkan puluhan jurus
serangan.
Goei Lam yu juga tak mau memperlihatkan kelemahannya,
kedua orang itu saling serang menyerang dengan
menggunakan pedangnya masing-masing, tetapi dengan
demikian gerakan meluncur dari kedua orang itu pun menjadi
bertambah lambat sehingga dapat mempertahankan jarak
tertentu dengna diri Bwee Giok.
Boen Ching serta Goei lam yu memang sebenarnya boleh
dikata seimbang, Pada saat ini kedua orang itu sambil
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mengejar sambil saling melancarkan serangan, sudah tentu


mereka tak mempergunakan seluruh perhatiannya untuk
dipusatkan guna bergebrak tersebut, oleh sebab itulah sangat
sukar sekali untuk menentukan siapa ayng menanga dan siapa
yang mengalami kekalahan.
Kedua orang itu, satu didepan sedang yang lain di
belakang, didalam sekejap mata saja telah berpindah
sebanyak puluhan puncak pergunungan, mendadak wajah dari
Bwee Giok berubah dengan hebatnya dan menhentikan
langkah kakinya.
Goei Lam Yu serta Boen Ching pun Pada saat yang
bersamaan menghentikan pertempuran mereka, ketika
mereka mengalihkan pandangannya tampak di hadapan
mereka Pada saat ini telah terdapat sebuah jurang yang
sangat dalam sekali dan tak mungkin untuk dapat melanjutkan
perjalanannya kearah depan-
Dalam hati Boen Ching merasa sangat terkejut sekali,
sedang Goei Lam Yu tertawa dingin dengan tak henti-
hentinya.
Bwee Giok dengan sangat terkejut sekali membalikkan
tubuhnya, Goei Lam Yu tertawa besar dengan sangat nyaring
sekali, segera dia membalikkan tubuhnya sambil melancarkan
serangan, tubuh pedangnya dirapatkan dan tahu-tahu telah
mendekati tubuh Boen ching.
Boen Ching menjadi sangat terkejut sekali, pedang Cing
Hong Kiamnya disambar kedepan, dimana segera terdengar
suara menyambarnya angin taufan serta menggeletarnya
suara gemuruh menyambut datangnya serangan tersebut.
Dimana pedang Cie Hong Kiam menyapu, pedang Cing
Hong Kiam ditangan kanan Boen Ching segera tergetar
melayang, dan jatuh kesamping, Boen Ching dengan
terhuyung-huyung mundur kebelakang, telapak tangan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kanannya terasa tergetar dengan hebatnya sehingga mengalir


darah segar.
Goei Lam Yu tertawa dingin, dia membalikkan tubuhnya
mendesak kearah Bwee Giok.
Boen Ching menjadi sangat terkejut sekali, sambil menahan
rasa sakitnya dia memungut kembali pedang panjangnya,
Pada saat suara sultan yang sangat nyaring tersebut
berkumandang ditengah udara, pedang Cing Hong Kiamnya
telah terlepas dari tangannya, sehingga berubah menjadi
segulung, sinar ke hijau-hijauan menerjang kearah dimana
Goei Lam Yu berdiri.
Inilah merupakan jurus yang terlihay dari ilmu Ie Bok Kiam
Hoat, yakni Kiam coan Thian Hwee.
Bwee Giok tampak Goei Lam Yu mendesak terus
kearahnya, dia terus menerus mengundurkan dirinya
kebelakang.
Goei Lam Yu makin mendesak lebih dekat lagi, Bwee Giok
dengan cepat mundur dua langkah kembali kearah belakang,
tetapi Pada saat itulah kakinya telah menginjak tempat
kosong, tubuh Goei Lam Yu dengan cepat menubruk kearah
depan, tetapi Pada saat itu pula pedang Cing Hong Kiam dari
Boen Ching telah menyambar tiba.
Dia menjadi sangat terperanjat, dengan cepat dia
membalikkan tubuhnya melancarkan serangan, sedang tangan
kirinya menyambar kearah tubuh Bwee Giok.
Tetapi pedang Cing Hong Kiam itu berputar dengan
hebatnya membuat Goei Lam Yu menjadi sangat terkejut
sekali, tangan kirinya dengan cepat ditarik kembali dan
menepuk kearah pedang Cing Hong Kiam itu.
Begitu kaki Bwee Giok menginjak tempat kosong tubuhnya
dengan Cepat jatuh kedalam jurang, sedang tubuh Boen Ching
dengan cepat menubruk kearah depan-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kedua orang itu bersamaan waktunya merendahkan


tubuhnya, terdengar suara jeritan kaget dari Bwee Giok saja
yang makin lama makin menjauh dan akhirnya lenyap dari
pendengaran.
Air muka Goei Lam Yu berubah menjadi sangat berduka
sekali, dia berdiri termangu-mangu disana, wajahnya yang
menyeramkan itu telah lenyap. Pada saat ini hanya tinggal
perasaannya yang sangat berduka sekali.
Boen Ching yang bardiri disamping jurang tersebut, saking
tak tertahannya air matanya bercucuran dari kelopak matanya.
Dia hampir- hampir lupa Pada keadaan disekitar tempat
tersebut, bahkan terhadap dirinya sendiripun telah terlupakan,
air mata nya bagaikan kacang kedelai menetes keluar,
sehingga mengeluarkan suara yang agak nyaring.
Goei Lam Yu memandang kebawah jurang tersebut,
dengan tak bertenaga sedikitpun memasukkan kembali
pedang Cie Hong Kiamnya kedalam sarungnya, dia
mendongakkan kepalanya memandang kearah angkasa,
terasa oleh nya didalam hatinya Pada saat ini kosong
melompong, sedang impian indahpun telah lenyap tanpa
bekas dari dalam hatinya.
Setelah dia memasukkan pedang nya kedalam sarung,
tanpa terasa dia mengeluarkan senyuman yang tak beres dan
memandang kearah diri Boen ching.
Bwe Giok telah jatuh kedalam jurang dan menemui
kematiannya, untuk sesaat dia tak mempunyai niat untuk
menghadapi diri Boen ching, diapun mentertawakan
kebodohan dirinya, mengapa dia tidak mengambil kesempatan
ini untuk membunuh diri Boen ching??? tetapi sekalipun dia
berpikir seCara demikian, tetapi hanyalah Pada saat ini dia
tidak mempunyai tenaga sedikitpun untuk pergi membunuh
diri Boen ching, terpaksa dia hanya tersenyum seorang diri
dan memandang ke bawah jurang yang sangat dalam itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Goei Lam Yu setelah memandang beberapa saat lamanya,


dengan perlahan-lahan dia berjalan meninggalkan tempat itu.
Boen Ching seorang diri berjongkok dibawah hujan yang
sangat deras itu, entah telah lewat beberapa saatnya, dengan
perlahan-lahan dia barulah menjadi sadar kembali, dia
menyesal mengapa kepandaian yang dimilikinya demikian
rendahnya sehingga tak berhasil menolong diri Bwee Giok?
Apabila dia memiliki kepandaian silat yang sangat tinggi
sekali sehingga tanpa bandingannya, bukankah Bwee Giok tak
akan mendapatkan penderitaan yang demikian hebatnya
Dia sendiri tidak mengetahui mengapa setelah dirinya
berhasil memahami tenaga khie kang chiet Kong Kang Khie,
didalam dunia kangouw ini ternyata masih juga terdapat
orang-orang berkepandaian tinggi yang demikian banyaknya,
hampir-hampir ia merasa curiga terhadap kepandaian yang
dimiliki Thian Jan Shu dimana dianggap jago nomor wahid
didalam dunia ini.
"chiet Kong Kang Khie" - - chiet Kong Kang Khie -Dia terus
berpikir dengan kerasnya.
Mendadak suatu pikiran berkelebat dengan Cepatnya
didalam benaknya, dia bagaikan sedang terpikirkan sesuatu
perasaan yang sangat aneh sekali Pada waktu dia berhasil di
desak mundur oleh pedang pemuda berbaju putih itu.
Air matanya berhenti mengalir, dengan terpesona dia
memandang kearah depan, hujan masih turun dengan
derasnya, dengan sekuat tenaga dia berusaha untuk
menangkap perasaan yang sangat aneh tersebut sebenarnya
berasal dari mana ?
Bayangan tubuh dari Thian Jan Shu sekali lagi terbayang
didepan matanya, Boen Ching dengan perlahan-lahan
mendongakkan kepalanya keatas.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Didalam sekejap mata saja mendadak dia seperti


mendengar suara tertawa besar dari diri Thian Jan Shu,
sedang bayangan tubuhnya mendadak lenyap dari
pandangannya, tetapi suatu suara yang aneh berkumandang
masuk kedalam telinganya, dimana tujuh buah suara yang
berbeda bergema dengan sangat hebatnya keseluruh
angkasa..
Secara mendadak Boen Ching seperti telah menyadari
tentang sesuatu hal, sinar matanya berkedip-kedip. dengan
perlahan- lahan dia bangkit berdiri, "chiet Kong Kang Khie".
bukankah itu sebagian dari Pada ilmu "chiet Kong Kang Khie--
-?"
ooodwooo

MAYAT DARI THIAN SAN CHIET KIAM


BOEN CHING dengan perlahan bangkit berdiri, secara
mendadak dia telah berhasil mengetahui kegunaan serta
keistimewaan dari Pada tenaga khiekang "chiet Kong Kang
Khie" tersebut, tujuh buah suara yang tinggi rendahnya sangat
berbeda-beda itu, dipersatukan dengan ketujuh buah telapak
tangan yang masing-masing dalamnya juga berbeda pula itu,
sepuluh bagian membuktikan kehebatan dari "chiet Kong Kang
Khie" itu, tenaga "chiet Kong Kang Khie" ini bukan saja
digunakan untuk melindungi tubuhnya, bahkan untuk
menggetarkan pihak musuh sehingga mendapatkan
kemenangan-
Mendadak suatu suara tertawa dingin berkumandang dari
belakang tubuhnya, Boen Ching dengan perlahan-lahan
menolehkan kepalanya, tampak orang yang baru saja datang
itu ternyata adalah cong Lam Lok Yang Hong adanya.
Lok Yang Hong dengan sangat tenang sekali berdiri,
dibawah hujan yang turun dengan derasnya itu, dia tetap
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

memakai baju berwarna kuning, sambil tertawa dingin dia


memandang kearah diri Boen ching.
Boen Ching menarik napas panjang- panjang, dengan
perlahan-lahan dia memungut kembali pedang Cing Hong
Kiam dari atas tanah, dan memasukkan kedalam sarung untuk
kemudian bertindak maju ke depan, sama sekali tidak
menggubris diri Lok Yang Hong.
Lok Yang Hong dengan cepat melintangkan tubuhnya
dihadapannya untuk menghalangi perjalanan pergi dari diri
Boen ching.
Boen Ching menghentikan langkah kakinya, sambil
mendongakkan kepalanya memandang kearah diri Lok Yang
Hong.
Lok Yang Hong tertawa tawar, kePada Boen Ching ujarnya.
"Boen-heng, aku mempunyai suatu perkataan yang hendak
ditanyakan kePada dirimu, entah kau mempunyai niat atau
tidak untuk memberikan jawabannya."
Boen Ching tidak mengetahui apakah maksud dari
kedatangan dari Lok Yang Hong ini, dengan sangat tajam
sekalidia memandang kearahnya, sepatah katapun tak
diucapkan keluar.
Lok Yang Hong tahu bahwa Boen Ching telah
menyetujuinya, sambil tertawa ujarnya kemudian-
"Kau dengan diri Goei Lam Yu sebenarnya kawan atau
lawan??"
Sehabis berkata dia tersenyum dengan sangat misterius
sekali Been Ching termenung berpikir, kemudian dengan tawar
sahutnya. "Kalau kawan bagaimana?? Kalau lawan bagaimana
??"
Lok Yang Hong tertawa terbahak-bahak. ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Boen-heng, tak perlu untuk disembunyikan lagi, tadi aku


telah melihat Goei Lam Yu lewat dan turun gunung, Boen-
heng harap berlega hati, urusan ini pastilah aku tak akan
mengungkatnya didepan orang lain-"
Boen Ching tersenyum, dia tahu Lok Yang Hong pastilah
telah salah paham, dia kira dirinya telah mengalami kekalahan
yang sangat menyedihkan ditangan Goei Lam Yu, tetapi
tentang hal ini diapun tak ingin berbicara lebih banyak lagi.
Lok Yang Hang tersenyum, ujarnya lagi.
"Goei Lam Yu telah mendapatkan kitab rahasia Hay Thian
Kiam Boh, sedang kau merupakan ahli waris dari Thian Jan
Shu, kalian berdua selamanya bagaikan air dengan api yang
tak mungkin untuk bisa hidup bersama, sedangkan aku
terhadap kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh itu pun
mempunyai niat, apabila kita berdua dapat bekerja sama
untuk mendapatkan Hay Thian Kiam Boh tersebut, kau kira
bagaimana?"
Sehabis berkata dengan sinar mata yang tajam ia
memandang kearah wajah dari Boen Ching menanti
jawabannya.
Boen Ching tersenyum, terhadap segalanya dia telah tak
mempunyai niat, dia hanya menginginkan dapat melatih
kepandaian dirinya, dia perCaya bahwa dirinya apabila berhasil
memahami tenaga khiekang "ciet Kong Kang Khie" tersebut,
sudah tentu dia dapat menggantikan kedudukan Thian Jan
Shu waktu itu.
Bwee Giok telah jatuh kedalam jurang, dari suara jeritan
kaget yang terdengar itu saja dia pastilah tak mempunyai
kesempatan untuk lebih lama hidup didalam dunia ini, dia
selamanya belum pernah menyayangi dirinya, sedang Bwee
Giok terhadap dirinya demikian memperhatikan, apa lagi Pada
saat digunung Siong san dimana Bwee Giok sambil
mengalirkan air matanya mengatakan kalau selamanya dia tak
akan melupakan dirinya, Pada saat ini dia hanya dapat melatih
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menjadi seorang jago berkepandaian tinggi yang tanpa


bandingan untuk membalas budi dari Pada Bwee Giok
Apabila dirinya sejak semula telah berhasil melatih inti sari
dariPada ilmu khiekang clet Kong Kang Khie itu, Pada saat ini
tak mungkin berubah menjadi demikian rupa, sedang Bwee
Giokpun tak mungkin menemui kematiannya ditengah gunung
yang demikian sunyinya ini.
Dia memandang kearah Lok Yang Hong, dengan sangat
tawar sekali dia menggeleng kan kepalanya.
Sekalipun dia mempunyai niat untuk pergi mencari diri Goei
Lam Yu, untuk menanyakan dengan jelas apakah dia telah
membunuh mati cucu dariPada Kioe Thian IeSin, sehingga
dapat mempertanggung jawabkan perjanjiannya, tetapi dia
tak mempunyai niat untuk berjalan bersama-sama diri Lok
Yang Hong ini. Boen Ching segera menggerakkan tubuhnya
berjalan kearah depan.
Lok Yang Hong dengan tak mengucapkan sepatah katapun
membiarkan Boen Ching lewat, tetapi sepasang matanya
dengan sangat tajam sekali memandang kearah Boen ching,
ujarnya.
"Kau tidak menginginkan juga tidaklah mengapa, tetapi
perlu aku memberitahukan kePada dirimu, Pada saat ini Goei
Lam Yu sedang melanjutkan perjalanannya menuju ketengah
gurun pasir. "
Tubuh Boen Ching menjadi berhenti sejenak. dalam hati
pikirnya,
"Kalau demikian adanya itulah paling bagus, bukankah aku
telah mempunyai perjanjian dengan diri tiga pendeta serta
satu iblis itu ? sedang suhukupun kemungkinan sekali masih
berada didalam kuil Pie Lu Si, aku harus berkunjung satu kali
kesana ."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Lok Yang Hong tampak Boen Ching menghentikan langkah


kakinya, dia tersenyum, ujarnya lagi:
"Apabila kau mempunyai kegembiraan, tidak usah ragu-
ragu lagi berkunjunglah ke gurun pasir ."
Sehabis berkata dia tertawa keras dan meninggalkan
tempat tersebut.
Boen Ching menoleh memandang bayangan punggung dari
Lok Yang Hong, dia mengetahui bahwa Lok Yang Hong pasti
juga akan pergi kesana, kemungkinan sekali disana pun akan
terjadi lagi suatu pertem-puran dari jago-jago dari seluruh
dunia kangouw.
Dia menarik napas panjang, dan turun dari puncak gunung
tersebut.
Disebelah sungai Huang Ho, pasir kuning meliputi seluruh
permukaan, dari ujung sampai ujung yang terlihat hanyalah
pasir yang sangat panas ditambah lagi dengan bertiupnya
angin yang sangat kencang.
Seekor kuda berwarna putih yang sangat kuat sekali
berjalan mendatangi dengan kencangnya, diatas kuda
tersebut duduklah seorang pemuda berbaju hijau, wajah dari
pemuda itu penuh dengan debu, sedang rambutnyapun
tertiup angin sehingga menjadi kacau, sepasang tangannya
diletak kan diatas dagunya, agaknya dia sedang memikirkan
suatu hal yang sangat sulit sekali.
Orang itu adalah Boen Ching, dia sedang melakukan
perjalanannya menuju kearah utara, sambil melakukan
perjalanan tersebut, dengan amat rajin sekali melatih
kepandaian silatnya, hampir-hampir membuat dia lupa akan
segala-galanya, setiap harinya kiranya terjerumus kedalam
melatih ilmu silat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Segulung angin serta pasir bertiup dengan kencangnya,


membuat antara rambutnya yang kacau itu penuh diliputi
dengan pasir kuning.
Dari kejauhan mendadak berkumandang datang suara
keleningan yang sangat nyaring sekali, dengan cepat dia
menjadi sadar kembali dari lamunannya, segera dia
mendongak kan kepalanya memandang kearah kejauhan,
tampak sebaris unta berjalan dengan sangat perlahan sekali.
Boen Ching mengeluarkan suara tertahan begitu tampak
barisan unta tersebut, bagai kan secara mendadak dia teringat
akan sesuata hal, dia dengan seorang diri tertawa, pikirnya.
"Setelah sampai disitu, aku haruslah mencari keterangan
jalan untuk menuju ke kuil Pie Lu Si tersebut."
Secara mendadak tampak seekor burung elang raksasa
muncul dari tengah angkasa, segera tampak barisan unta
tersebut menjadi berpencar, dan melompat kesamping.
Boen Ching merasa sangat heran sekali, tetapi dia tak
dapat berpikir lebih jauh lagi, elang raksasa tersebut begitu
munculkan dirinya, segera terdengar suara tertawa kalap yang
sangat nyaring sekali berkumandang datang, Boen Ching
menjadi mengerutkan alis nya, tetapi sepatah katapun tak
diucapkan keluar.
Tampak sebuah bayangan manusia berwarna keungu-
unguan berkelebat dari kejauhan dan makin lama makin
mendekat.
Pada saat itu dia telah dapat melihat dengan jelas kiranya
bayangan manusia tersebut adalah seorang kakek tua berbaju
ungu, wajahnya sangat merah mengkilap, tubuhnya tinggi
besar, bagaikan bertiupnya angin saja berkelebat dengan
cepatnya mendatang.
Begitu kakek tua berbaju ungu itu memunculkan dirinya,
segera dia membinasakan ke sepuluh unta tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching begitu tampak gerakan tubuh serta gerakan


telapak tangan yang dilakukan oleh kakek tua itu, serta
demikian cepatnya, didalam hatinya merasa sangat terkejut
sekali, serangan telapak tangan itu dia bagaikan pernah
melihatnya disuatu tempat, tetapi untuk sesaat dia tak dapat
mengingat nya kembali.
Mendadak terdengar suara suitan yang sangat nyaring
sekali berkumandang datang, seorang kakek yang rambutnya
telah memutih seluruhnya mengejar datang, dalam hate Boen
Ching merasa berdebar dengan kerasnya orang yang baru saja
datang itu ternyata adalah Thian San Sin Eng, Suma Ie
adanya'
Dia tidak mengetahui mengapa Suma Ie mendadak dapat
munculkan dirinya ditempat itu, dengan cepat dia mengeprak
kudanya berjalan kearah sana.
Si kakek tua berbaju ungu itu begitu tampak munculnya
Suma Ie ditempat tersebut, dia bagaikan sedikit merasa diluar
dugaan, dengan cepat segera membalikkan tubuhnya dan
berdiri tegak, sepasang mata nya dengan sangat tajam sekali
memandang ke arah wajah Suma Ie.
Tetapi agaknya Suma Ie juga tak berani berlaku gegabah,
kedua orang itu berdiri saling berhadap-hadapan, sedang
barisan unta itupun telah terpukul hingga terpencar dan morat
marit tak karuan.
Boen Ching berjalan dan mendekati kedua orang itu, Suma
Ie setelah memandang tajam beberapa saat lamanya kearah
Boen Ching barulah ujarnya:
"Kiranya adalah kau!"
Kakek tua berbaju unga itupun dengan segera miringkan
kepalanya memandang kearah Boen Ching.
Boen Ching segera turun dari kudanya, kePada Suma Ie
sambil membungkukkan tubuhnya memberi hormat ujarnya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Boen Ching memberi hormat kePada cianpwee''.


Si kakek tua berbaju ungu itu tampak ternyata Boen Ching
telah kenal dengan diri Suma Ie, sinar matanya berkedip-kedip
dengan tajamnya, dengan cepat dia membalik kan tubuhnya
melarikan diri.
Suma Ie dengan dingin mendengus, bentak nya.
"Ini hari kau masih ingin melarikan diri!"
Sambil berkata tubuhnya bergerak mengejar kearah
dimana si kakek tua berbaju ungu itu lari, Boen Ching segera
menggerakkan tubuhnya menghalangi perjalanan pergi dari
diri si kakek tua berbaju ungu itu.
Si kakek tua berbaju ungu itu sama sekali tidak pernah
menyangka kalau gerakan tubuh dari Boen Ching ternyata
demikian cepatnya, dia menjadi terperanjat, dengan cepat
mundur kebelakang, segera berdiri tegak dengan tajam
memandang kearah Boen Ching.
Suma Ie pun juga tidak pernah menyangka kalau
kepandaian silat yang dimiliki Boen Ching ini ternyata
mendapatkan kemajuan yang demikian pesatnya, tanpa terasa
diapun menjadi termangu-mangu.
Si kakek tua berbaju ungu itu segera menenangkan
pikirannya, terpikir olehnya bahwa dirinya berhenti ditempat
itu kemung-kinan sekali malah akan mendapat kan serangan
dari kedua orang itu, apalagi pemuda dihadapannya ini
memiliki kepandaian silat yang sangat tinggi sekali, dirinya
sudah tentu bukanlah tandingannya.
Berpikir sampai disini segera tubuhnya bergerak, dari
melayang menubruk kearah diri Boen Ching, sepasang telapak
tangannya ditepukkan kedepan, sehingga berubah menjadi
berpuluh-puluh bayangan telapak bersama-sama menggencet
diri Boen Ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dalam hati Boen Ching menjadi tergerak, dia segera


teringat, bukankah serangan merupakan tujuh buah telapak
tangan yang tertera Pada tujuh buah hioloo kuno peninggalan
Thian Jan Shu? Berpikir sampai disini, dalam hatinya merasa
sangat heran sekali.
Pada saat ini Suma Ie yang berdiri di samping berteriak:
"Hati-hati !"
Sambil berteriak tubuhnya melayang ke depan, jari telunjuk
dan jari tengah dari tangan kanannya dengan cepat menotok
kearah punggung dari kakek tua berbaju ungu itu.
Sepasang telapak tangan dari Boen Ching dengan cepat
dilancarkan kedepan, dengan menggunakan gerakan tubuh
"Sie, Liu Eng Hong" dia menyambut serangan yang
dilancarkan oleh kakek tua berbaju ungu ini.
Si kakek tua berbaju ungu yang dari belakang tubuhnya
diserang oleh pihak musuh, dia tak berani melancarkan
serangan kearah Boen Ching lagi, tubuhnya dengan cepat
bergetar sedang telapak tangannya dengan cepat menyerang
diri Suma Ie.
Suma Ie dengan gusar mendengus, tangan kanannya dari
serangan totokan berubah menjadi serangan telapak, dengan
tangan sebelah dia menyambut serangan tersebut.
Tubuh Boen Ching dengan cepat mundur ke belakang, dia
tahu Suma Ie sebagai cianpwee dalam Bu-lim, sudah tentu tak
ingin kalau dirinya Pada saat ini turun tangan memberikan
bantuannya kePada dirinya, terpaksa dia hanya
mengundurkan dirinya kebelakang.
Tiba-tiba kakek tua berbaja ungu itu melancarkan serangan
dengan hebatnya, gerakan serangannya mendadak berubah
menjadi tujuh buah warna yang berbeda- beda, Boen Ching
menjadi sangat terkejut sekali, sedang Suma Ie dengan berat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mendengus dan berturut-turut mundur kebelakang beberapa


langkah.
Sinar mata dari Boen Ching bergerak dengan tajamnya,
dengan cemas ujarnya kemudian.
"Suma cianpwee, biarlah boanpwee yang menghadapi
dirinya !"
Dia sama sekali tidak pernah menyangka kalau ilmu tenaga
khiekang "Chiet Kong Kang Khie" ternyata dapat muncul
ditubuh kakek tua berbaju ungu ini.
Suma Ie dengan dingin mendengus, biarpun dikarenakan
dia terlalu memandang rendah terhadap musuh, sehingga dia
menyambut serangannya cuma dengan sebelah tangan, tetapi
bagaimana juga di bawah pandangan orang lain dia telah
mengalami kekalahan.
Sebenarnya dia tidak ingin mengijinkan, tetapi begitu
tampak air muka dari BoenChing berubah demikian berat serta
seriusnya, bahwa dari sinar matanya tampak niatnya yang
kukuh, tanpa terasa dia mundur dua langkah kebelakang dan
membiarkan Boen Ching maju kedepan menggantikan
kedudukannya.
Boen Ching berjalan kehadapan kakek tua berbaju ungu
itu, dengan dingin tanyanya.
"Chiet Kong Kang Khie yang kau latih itu berasal dari mana
?"
Dalam hati Suma Ie menjadi tertegun diam-diam pikirnya.
Kiranya adalah Chiet Kong Kang Khie"
Dia menarik napas panjang-panjang, sama sekali dia tak
pernah menduga kalau tenaga khiekang Chiet Kong Kang Khie
dapat di latih olehnya.
Si kakek tua berbaju ungu itu tertawa besar, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Anak kecil, pandanganmu sungguh sangat tajam sekali,


sehingga dapat melihat kalau yang kugunakan ini adalah Chiet
Kong Kang Khie, kalau memangnya demikian adanya, aku
akan membiarkan dirimu pergi dari sini".
Boen Ching tertawa dingin ujarnya
"Chiet Kong Kang Khie ??? Aku kira kau telah berhasil
mempelajarinya??? Yang kau dapatkan sekarang ini tak lebih
hanyalah kulitnya saja, bagaimana dapat kau berbi-cara, telah
dapat memahami seluruh nya?"
Wajah dari kakek tua berbaju ungu itu berubah dengan
hebatnya, dia tetawa dingin, dengan menggunakan Chiet
Kong Kang Khienya dia menyerang kearah Boen Ching.
Tujuh buah sinar yang berlainan segera muncul memenuhi
angkasa, Boen Ching dengan dingin tertawa panjang, Pada
saat diab mengerutkan aldisnya, sepasanga telapak
tanganbnya dengan mendatar telah didorong kedepan,
segulung sinar keperak-perakan yang sangat tipis melindungi
seluruh tubuh dari Boen Ching, sedang ketujuh buah sinar
yang berbeda itu telah berhasil dilenyapkan.
Suma Ie begitu tampak hal ini menjadi sangat terperanjat,
dia sama sekali tidak pernah menyangka kalau tenaga
khiekang yang dilatih oleh Boen Ching ternyata telah
mencapai kesempurnaan, sehingga membuat ketujuh buah
sinar yang berlainan itu diubah menjadi suata sinar keperak-
perakan.
Si kakek tua berbaja ungu yang tampak hal inipun
bertambah terkejut lagi, dia hanya merasakan seluruh tenaga
khiekang yang dimiliki didalam tubuhnya telah berhasil
dibekukan, sedang suatu hawa yang sangat dingin sekali
menembus kedalam seluruh tubuhnya, dia tahu ini hari dia
telah menemui lawannya yang sangat tangguh.
Dari mulut Boen Ching tersungging senyuman yang
mengejek, sepasang telapak tangannya ditarik kembali,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sedang tubuh dari kakek tua berbaju ungu itupun dengan


cepat roboh keatas tanah.
Dalam hati Suma Ie menjadi sangat tegang sekali, dengan
cepat tanyanya.
"Bagaimana, kau telah membunuh dirinya?
Boen Ching berdiam diri, dia hanya menggelengkan
kepalanya.
Sums Ie berjalan kedepan, dia tampak seluruh jalan darah
yang berjumlah tiga puluh enam buah itu telah ditotok oleh
Boen Ching, dia menarik napas panjang, sedang dalam
hatinya terasa berdesir.
Kepandaian yang dimiliki oleh Boen Ching tak terkira
ternyata telah mencapai Pada taraf yang tak pernah diduga,
didalam sekejap mata saja dia telah berhasil membuat seluruh
jalan darah dari kakek berbaju ungu itu tertotok seluruhnya,
kelihatannya Boen Ching telah berhasil mendapatkan rahasia
dari tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu.
Tetapi yang membuat hatinya berdesir bukanlah hal ini, dia
hanya merasakan bahwa sikap Boen Ching sekarang jauh
lebih berbeda, jauh lebih pendiam, ditambah lagi dengan
rambutnya yang awut-awutan tak karuan serta wajahnya yang
penuh dengan pasir, entah Pada saat ini dia telah berubah
menjadi seperti apa.
Sbuma le dengan tdermangu-mangu baerdiri tegak,
sbejenak kemudian barulah membalik kan tubuhnya, sambil
tersenyum ujarnya kePada Boen Ching.
"Boen Siauwhiap kini telah mendapatkan kepandaian dari
Thian Jan Shu, aku disini mengucapkan selamat kePada
dirimu."
Boen Ching tersenyum, sahutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Terima kasih, loocianpwee cukup memanggil Boen Ching


saja kePada diriku.'
Suma Ie menjadi mengerutkan alisnya, ujarnya.
"Sebenarnya toa supekmu adalah menantuku, sekalipun
aku tak mempunyai kemampuan apa-apa, tetapi
bagaimanapun juga kau dengan diriku masih mempunyai
sedikit hubungan, kau bagaimana ? apakah mempu-nyai
sesuatu urusan yang membingungkan ?"
Boen Ching menundukkan kepalanya berpikir keras,
sejenak kemudian barulah sahutnya.
"Terima kasih atas perhatian dari diri cianpwee suhuku
Pada saat ini terjerumus di dalam gunung pasir, sekarang aku
hendak pergi kesana untuk menolong diri mereka."
Suma Ie tertawa ujarnya.
"Kiranya adalah urusan mengenai diri Yun Ku, aku lihat kau
sedikitpun tak berse-mangat, entah telah ter jadi urusan apa,
maka aku barulah mengajukan pertanyaan untuk bertanya
kepadamu, ilmu meringan kan tubuh dari suhumu boleh dikata
menjagoi seluruh dunia kangouw, dia tak dapat mendapatkan
kemenangan itu masih mungkin dapat terjadi, tetapi apabila
kalau hal itu tak mungkin dapat terjadi, kau tak usahlah
demikian kuatirnya."
Boen Ching tampak Suma le demikian memperhatikan
dirinya, terpaksa dia tersenyum dan menganggukkan
kepalanya,
Sums Ie tampak Boen Ching menjadi demikian, dia
menduga pastilah urusan bukanlah demikian saja, tetapi dia
tak enak untuk bertanya lebih jauh, terpaksa ujarnya.
"Untung saja ini hari kau berada disini, kalau tidak dia
mungkin akan berhasil melarikan dirinya lagi ."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching juga tahu kalau Suma Ie tak akan percaya,


tetapi dia tak ingin berbicara lebih banyak lagi, takut kalau
sampai membuat Suma Ie menjadi tak senang hati,
bagaimanapun juga dia juga merupakan seorang cianpwee,
terpaksa sambil tersenyum tanyanya.
"Entah siapakahr orang ini ? Chtiet Kong Kang Kqhie nya
entah dridapatkan dari mana?"
Sums Ie mendengus, ujarnya.
"Chiet Koig Kang Khie, aku juga tidak tahu."
Sehabis berkata dia mengangkat pundaknya, dan
termenung berpikir keras, sejenak kemudian barulah
sahutnya.
"Kau juga dapat dihitung bukan orang luar, kuberitahukan
kepadamu pun juga tidak mengapa !"
Sebenarnya Boen Ching terhadap hal ini sedikitpun tidak
mengambil perduli, tetapi Pada saat ini dikarenakan ilmu
tenaga khiekang "Chiet Kong Kang Khie" ternyata dapat
muncul Pada tubuh si kakek tua berbaju ungu ini, dia mau tak
mau harus mencurahkan perhatiannya kearah sana.
Terdengar Suma Ie berkata lagi
"Pada sepuluh tahun yang lalu Thian Jan Shu meninggalkan
ilmu silatnya, semua orang hanya mencurahkan seluruh
perhatian nya kePada ketujuh buah hioloo kuno tersebut,
tetapi telah melupakan suara benda yang tak kalah pentingnya
juga."
Sehabis berkata dia mendengus lagi.
Semangat dari Boen Ching secara mendadak menjadi
bangkit kembali, mengungkat peristiwa sepuluh tahun yang
lalu diatas puncak gunung "Hwee Ing" Pada saat itu diapun
juga berada di dalam kalangan, terhadap peristiwa inipun
sangat menarik perhatiannya, dia tidak mengetahui Thian Jan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Shu selain telah meninggalkan tujuh buah hioloo kuno


tersebut masih meninggal kan benda berharga apa lagi!
Ujar Suma Ie lagi.
"Benda tersebut adalah tujuh buah telapak tangan yang
menghadap Pada jenazah Thian San Chiet Kiam, perhatian
semua orang hanya terpusatkan Pada ketujuh buah hioloo
kuno tersebut saja, sedangkan benda lain yang tidak kalah
berharganya yaitu mayat dari tujuh orang tersebut telah
berhasil dicuri oleh orang lain."
Dalam hati Boen Ching menjadi sadar kembali, kiranya
Pada saat Thian Jan Shu dengan gusar melancarkan serangan
itu, tanpa dia sadari ilmu "Chiet Kong Kang Khie" nya telah
ditinggalkan Pada tubuh dari Thian San Chiet Kiam.
Suma Ie mendengus lagi, ujarnya.
"Pek Hong Siang takut kehilangan muka hingga kini dia tak
berani untuk mengucap kan keluar, tetapi mayat dari ketujuh
orang itu tetap tak dapat dicari kembali, Pada satu bulan yang
lalu, aku barulah mendengar kalau telah dicuri oleh orang !"
Dia berhenti sejenak, kemudian lanjutnya lagi.
"Dia disebut sebagai Cu Khek Loojien, dengan
menggunakan barisan unta yang sering lewat ditempat ini
untuk melatih ilmu pukulannya."
Boen Ching mengeluarkan suara tertahan, dan
mendongakkan kepalanya memandang ke samping.
Sums Ie dengan perlahan mengerutkan alisnya, tampak
sebuah bayangan manusia dengan sangat cepat sekali
berkelebat mendatang.
0rang yang baru saja datang itu ternyata adalah seorang
pemuda berbaju kuning, dan tak lain adalah Cong Lam Lok
Yang Hong adanya, begitu dia tampak diri Boen Ching segera
tertawa besar ujarnya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Boen-heng !! Sungguh sangat beruntung sekali, ini hari


ternyata kita berdua dapat bertemu lagi ditempat ini."
Boen Ching dengan dingin mendengus, sepatah katapun
tak di ucapkan keluar.
Terdengar Suma Ie dengan dingin membentak.
"Siapa kau??"
Lok Yang Hong tertawa terbahak-bahak, sahutnya.
"Kurang sedikit saja aku tak melihatnya, kiranya ditempat
ini masih ada kau orang tua, aku tidak mengenal dirimu,
siapakah kamu ?''
Suma Ie mana pernah dipandang demikian rendahnya oleh
orang lain, dia tertawa panjang dengan dinginnya, ujarnya.
"Anak kecil, didalam pandanganmu apakah tidak melihat
aku orang tua, hati-hati sedikit dengan mulutmu, aku lihat kau
sudah bbosan hidup didadlam dunia ini!
aSelama hidupnyab Lok Yang Hong tak pernah memandang
sebelah matapun kePada orang lain, sampaipun Suma Ie
sendiri juga tak mengenalnya, tampak dia mengedip-
ngedipkan matanya, ujarnya.
"Sungguh sangat galak, makin tua makin jadi agaknya !"
Dia tampak Boen Ching yang berdiri disamping sedikitpun
tak ada hubungannya dengan dirinya, dalam hatinya makin
menjadi mendongkol.
Tubuh Suma Ie dengan cepat berkelebat berturut-turut dia
melancaikan lima kali serangan mengancam tubuh Lok Yang
Hong.
Tampak sepasang telapak tangan Lok Yak Hong dengan
cepat dibalik, ditengah suara tertawa besarnya yang sangat
nyaring itu dia menyambut seluruh serangan yang mengan-
cam dirinya itu, tetapi kekuatan dari tenaga pukulan Suma Ie
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

jauh lebih berat dari apa yang diduga sebelumnya, saking tak
tahannya dia terdesak mundur tiga langkah ke belakang.
Boen Ching yang berdiri disamping mendadak membuka
mulut, ujarnya:
"Lok Yang Hong ! Dengan perbuatanmu ini hari, apa bila
tidak memberikan sedikit hajaran terhadap dirimu, kau tak
akan menjadi sadar kembali."
Wajah dari Lok Yang Hong segera berubah dengan
hebatnya, dia tertawa panjang dengan dingin, ujarnya:
"Aku kira tak demikian mudahnya, coba kau lihat, siapa
yang telah datang !?"
Sehabis berkata dia menunjuk kearah samping.
Boen Ching segera menoleh memandang, tampak seorang
lelaki dan seorang gadis dengan sangat cepat sekali berlari
mendatang, yang-yang datang itu ternyata adalah pemuda
berbaju putih itu serta Liauw Cing Ce adanya, gerakan tubuh
dari kedua orang itu bagaikan kilat cepatnya telah berkelebat
masuk kedalam tengah kalangan.
Lok Yang Hong tertawa dingin, ujarnya ;
"Lawanmu telah tiba, dua lawan dua saja kau tentu akan
menemui kekalahan, apa lagi Pada saat ini harus tiga lawan
dua ?"
Boen Ching menolehkan kepalanya menyapu sekejap
kearah Liauw Cing Ce serta pemuda berbaju putih itu, tampak
wajah dari Liauw Cing Ce berubah menjadi pucat pasi, tetapi
sepatah katapun tak diucapkan keluar,
bHatinya menjadid tergerak, terpaikir olehnya babhwa
kedua orang itu tentulah dikarenakan kitab rahasia 'Hay Thian
Kiam Boh' sehingga bekerja sama dengan Lok Yang Hong.
Lok Yang Hong tertawa, ujarnya lagi kePada diri Boen
Ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Bagaimana ? Apakah kau juga hendak ikut serta didalam


kerja sama kami ini ? Apakah hendak menghianati diri kami ?"
Dia berhenti sejenak kemudian, lanjutnya lagi .
"Diantara dua golongan yang berbeda, seorang budiman
pastilah akan memilih satu dari antara dua !"
Suma Ie mengalihkan sinar matanya memandang kearah
ketiga orang itu, dalam hatinya terasa berdesir, Pada waktu
dekat ini di dalam Bu lim telah munculkan dirinya jago-jago
berkepandaian tinggi dari angkatan muda, dia sendiri
sekarang barulah merasa kan kalau dirinya sebenarnya telah
terlalu tua untuk terjun kembali didalam dunia kangouw.
Boen Ching tertawa tawar, kePada Lok Yang Hong ujarnya:
"Kau memangnya mempunyai cara seperti ini, tetapi kau
tidak mengetahui kalian hendak maju satu persatu apakah
hendak maju bertiga sekaligus ?"
Selesai berkata dia menggunakan sinar matanya yang
sangat tajam itu menyapu ketiga orang tersebut.
Suma Ie mengetahui kalau kepandaian silat yang dimiliki
Boen Ching sangat tinggi sekali, tetapi diapun dapat melihat
bahwa ketiga orang itu seluruhnya merupakan jago-jago yang
berkepandaian tinggi dari dalam Bulim, sama sekali tidak
pernah menyangka kalau Boen Ching berani mengucapkan
kata-kata untuk menantang satu melawan tiga.
Segera dengan dingin ujarnya.
Orang berbaju kuning itu biarlah aku yang
menyelesaikannya.
Pemuda berbaju putih tertawa tergelak, ujarnya.
"Boen Ching, kau terlalu menyombongkan dirimu, cukup
aku seorang saja yang menghadapi dirimu sudahlah cukup
untuk memberes kan kau."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sehabis berkata dia membuka jubah luarnya yang


berwarna putih itu sehingga tampak kedua belas pedang
pendeknya yang terselip dipinggang itu.
Boen Ching tertrawa-tawar, dengtan perlahan-lahqan dia
berjalanr kedepan.
Pemuda barbaju putih itu tampak sikap dari Boen Ching
seperti itu, bagaikan sama sekali tidak memandang sebelah
matapun kePada dirinya dalam hatinya tampak terasa menjadi
sangat gusar sekali, tubuhnya dengan cepat mundur
kebelakang, Pada saat tangan kanannya digetarkan, kedua
betas pedang pendek itu telah berubah menjadi suatu sinar
melingkar yang sangat menyilaukan mata dengan sangat
hebatnya menyerang kearah tubuh Boen Ching.
Boen Ching dengan dingin tertawa panjang, pedang Cing
Hong Kiam ditangan kanannya dengan segera dicabut keluar
dari dalam sarungnya, tubuhnya dengan cepat menerjang
ketengah lingkaran sinar yang menyilaukan mata itu Pada saat
pedang panjang mencukil kedepan, kedua belas pedang
pendek itu telah berhasil dipukul mental seluruhnya.
Pemuda barbaju putih itu menjadi sangat terkejut sekali,
dia sama sekali tidak pernah menyangka kalau didalam
sekejap mata saja Boen Ching telah berhasil memukul jatuh
kedua belas pedang pendeknya itu, kesempurnaan tenaga
dalamnya yang dimiliki oleh Boen Ching ditambah lagi dengan
kehebatan didalam permainan silat sungguh tak pernah
terpikirkan olehnya.,
Suma Ie yang tampak kepandaian silat yang dimiliki Boen
Ching demikian tingginya, tanpa terasa lagi hatinya menjadi
sangai girang sekali, dia tampak tengah menggunakan jurus
pedang itu ternyata Boen Ching telah memasukkan pula inti
sari dari Pada ilmu "Thay Thian Kioe Sih" nya dia sama sekcali
tidak berani menyangka kalau dengan usia yang masih
demikian mudanya itu Boen Ching ternyata dapat memiliki
kepandaian yang demikian sempurnanya, sungguh dapat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dibandingkan dengan seorang leluhur dalam pendirian sebuah


partai besar.
Boen Ching dengan sangat tenang sekali berdiri ditengah
kalangan.
Pemuda berbaju putih itu dengan agak cemas bercampur
malu memungut kembali kedua belas pedang pendeknya itu.
Dengan gusar dia mendengus, sepasang tangannya
digetarkan, kedua belas pedang pendeknya itu segera
berubah menjadi dua belas buah sinar melingkar yang sangat
menyilaukan mata, sekali lagi menyerang kearah Boen Ching.
Boen Ching tertawa tawar, ujung pedang nya disabetkan
kedepan, berturut turut dia memukul mental lima bilah pedang
pendek itu, sisanya tujuh bilah pedang pendek itu dengan
menggunakan ujungnya itu berturut-turut dia memukul hingga
pedang tersebut terpencar keempat penjuru.
Boen Ching sebanyak dua kali ini telah berhasil memukul
pecah kedua belas pedang pendek dari pemuda berbaju putih
itu, jurus-jurus serangan yang digunakan didalam
penyerangan tersebut, ternyata tak seorang pun yang hadir
didalam kalangan itu mengetahui apakah sebenarnya jurus
pedang tersebut dan berasal dari mana.
Lok Yang Hong serta Liauw Cing Ce yang tampak akan hal
itu, dalam hatinya tanpa terasa menjadi sangat terkejut sekali.
Sejak Boen Ching melihat Bwee Giok terjatuh kedalam
jurang, dengan sangat gusar sekali dia melatih dan
menyelidiki ilmu silatnya, dia membuat ilmu "Sie Liu Eng
Hong" "Thay Thien Kioe Sih" serta jurus-jurus Pedang lainnya
yang digunakan dan dianggapnya lihay, itu dilebur menjadi
satu dan diciptakan menjadi suatu rangkaian jurus yang baru,
Pada saat ini dia mencoba menggunakan jurus tersebut dan
ternyata mendapatkan hasil yang diluar dugaan, sudah tentu
dalam hatinya merasa sangat girang sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tubuh pemuda berbaju putih itu dengan cepat berkelebat


dan memungut kembali kedua belas pedang pendeknya itu,
wajahnya Pada saat ini berubah menjadi putih kehijau-
hijauan, dengan sangat gusar dia memandang kea rah diri
Boen Ching.
Dia hampir-hampir tidak mau percaya kalau orang yang
berdiri dihadapannya Pada saat ini adalah Boen Ching adanya,
kepandaian yang dimilikinya ternyata demikian lihaynya, jika
dibandingkan Pada waktu bertemu muka itu sungguh sangat
berbeda sekali, bahwa keanehan jurus serangannyapun dia
belum pernah melihat nya.
Lok yang Hong juga termangu-mangu berdiri mematung
disana, dia sama sekali tidak pernah menyangka kalau
kelihayan dari kepandaian yang dimiliki oleh Boen Ching ini
ternyata telah mencapai Pada taraf yang demikbian
sempurnanyad, kiranya diantaara ketiga oranbg itu tak ada
orang lain lagi yang dapat berhasil melawan diri Boen Ching. .
Dia termenung berpikir keras, untuk sesaat tak dapat
mengucapkan sepatah katapun juga.
Dengan dingin ujarnya kePada Lok Yang Hong serta Liauw
Cing Ce.
"Aku lihat lebih baik kalian bertiga maju berbareng saja."
Sinar mata dari Liauw Cing Ce bergerak dengan tajamnya,
dia memandang sekejap ke arah pemuda berbaju putih itu,
terdengar pemuda berbaju putih itu sambil tertawa telah
berkata:
Lok Yang hong, lebih baik kita cepat pergi saja !"
Lok Yang Hong dengan dingin mendengus, diapun ingin
pergi dari tempat itu, tetapi Suma Ie dengan sangat
angkernya berdiri di samping sedang memandang kearahnya
dengan tajam, sudah tentu tidak mungkin dia akan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

membiarkan dirinya dengan sangat mudah meninggalkan


tempat tersebut.
Terdengar Suma Ie dengan dingin ujarnya:
"Kalian bertiga lebih baik tinggal disini saja, menanti
setelah suhu kalian datang barulah berbicara lagi''.
Perkataan tersebut baru saja selesai diucapkan, terdengar
suara tertawa kalap yang sangat nyaring sekali berkumandang
datang, tampak sebuah bayangan manusia dengan sangat
cepat sekali berkelebat mendatang.
Boen Ching dengan sangat dingin sekali memandang
kearah orang itu yang ternyata tak lain dan tak bukan adalah
Goei Lam Yu adanya.
Goei Lam Yu begitu melayangkan tubuhnya ketengah
kalangan, dia memandang sekejap kearah Ciee Khek Loojien,
kemudian ujarnya
"Aku dengar orang ini adalah Ciee Khek Loojien, apakah
benar ?"
Sambil berkata dia mendongakkan kepalanya menyapu
sekejap kearah lima orang yang berada ditengah kalangan
tersebut.
Suma Ie dengan dingin tertawa panjang ujarnya.
"Bertambah lagi dengan seorang pemuda !"
Goei Lam Yu mengerutkan alisnya, sahutnya.
"Kiranya Thian San Sin Eng, Subma Ie juga berdada disini,
sunagguh tak kusangbka ternyata demikian banyaknya jago
berkepandaian tinggi yang berkumpul ditempat ini."
Lok Yang Hong begitu tampak munculnya menjadi sangat
girang sekali, dia pernah mendengar bahwa setelah dia
berhasil mendapat kan kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh,
tenaga dalam yang dimilikinya telah mendapatkan kemajuan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

yang sangat pesat sekali, apabila menggunakan dirinya untuk


menghadapi diri Boen Ching agaknya juga tak ada persoalan
apa-apa.
Terdengar Goei Lam Yu telah melanjutkan ucapannya.
"Barulah ini aku dengar bahwa didalam dunia Pada saat ini
ada dua orang yang paham akan ilmu tenaga khiekang 'Chiet
Kong Kang Khie' yang satu adalah Boen Ching sedang yang
lain adalah dia, dia telah memegang rahasia dari Pada mayat
Thiat San Ciet Kiam, sedang ketujuh buah telapak tangan
yang terdapat Pada ketujuh buah jenazah itu pun tak ada
perbedaannya dengan ketujuh telapak tangannya yang
terdapat Pada tujuh buah hioloo kuno itu, ini hari dapat
bertemu dia, sungguh sangat girang sekali !"
Sehahis berkata dia berjalan mendekati Chiee Khek Loojien,
dan mengulurkan tangannya bersiap untuk membebaskannya
dari sebuah totokan.
Dengan nada yang sangat berat sekali bentak Boen Ching:
"Berhenti !'.
Goei Lam Yu tertawa dingin, dia meneruskan gerakannya
menjongkok dan membebaskan jalan darah yang tertotok dari
orang tua berbaju ungu tersebut.
Boen Ching dengan dingin mendengus, lima jari dari tangan
kanannya bagaikan kilat cepatnya telah mencengkeram
kebelakang leher dari Pada Goei Lam Yu.
"Sreeet !" pedang Ciea Hong Kiamnya telah dilepaskan dari
dalam sarungnya, dari tangan kanannya beralih ke tangan
kirinya menusuk ke iga Boen Ching.
Sinar pedang berkelebat memenuhi angkasa, terdengar
suara yang sangat nyaring sekali, segera terlihat tubuh dari
kedua orang itu terpisah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Wajah dari Goei Lam Yu berubah menjadi pucat pasi,


tampak tangan kanannya telah mencekal diri Chiee Khek
Loojien.
Sedang, wajah dari Boen Ching berubah menjadi sangat
serius sekali, lima jari dari tangan kanannya telah rmerebut
pedang tCie Hong Kiam dqitangan Goei Larm Yu, lima jari nya
dengan sangat kencang sekali mencekal Pada tubuh pedang
Cie Hong Kiam tersebut, wajahnya sedikitpun tak
menampilkan perasaan apa-apa.
Kedua orang itu merupakan jago-jago yang berkepandaian
tinggi dalam kalangan tersebut, satu kali serangan ini, dalam
hati masing-masing telah mempunyai perhi-tungan yang
masak, sekalipun Goei Lam Yu telah berhasil merebut Ciee
Khek Loojien tersebut, tetapi pedangnya yang digunakan
untuk melancarkan serangan kearah Boen Ching sebaliknya
telah berhasil direbut, didalam hal yang sesungguhnya dia
telah kalah satu tingkat, dan terkalahkan dari tangan Boen
Ching.
SEBENARNYA didalam hatinya dia menganggap bahwa
jurus serangannya kali ini pastilah akan berhasil menolong
orang serta melukai pihak musuh, tetapi ternyata akhirnya
dirinya mengalami kerugian yang demikian besarnya, tanpa
terasa dalam hatinya merasa sangat terkejut sekali.
Goei Lam Yu dengan perlahan-lahan menepuk keatas jalan
darah Ciee Khek Loojien untuk melepaskannya dari totokan.
Boen Ching dengan tenang berdiri tegak beberapa saat
lamanya, dia tertawa tawar, tangannya diayunkan
mengembalikap pedang Cie Hong Kiam tersebut kearah Goei
Lam Yu.
Goei Lam Yu dengan cepat menyambut pedang Cie Hong
Kiamnya itu, sekalipun didalam hatinya merasa sangat
beruntung karena Boen Ching mau mengembalikan
pedangnya itu, tetapi dengan perbuatan secara demikian
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dimana Boen Ching melemparkan pedangnya kearah dirinya,


terhadap dirinya sebenarnya merupakan suatu pekerjaan yang
sangat memalukan sekali.
Wajahnya segera berubah dengan hebat nya, dengan
dingin ujarnya kePada diri Boen Ching.
"Perpisahan selama beberapa hari saja, ternyata
kepandaian silat yang kau miliki telah mendapatkan kemajuan
yang demikian pesatnya, sungguh sukar sekali untuk
menduganya"
Lok Yang Hong berdiri disamping, hatinya menjadi sangat
girang sekali, apabila BoenChing serta Goei Lam Yu
meneruskan pertempurannya. dirinya bukankah hanya
merapakan nelayan yang tinggal memungut hasilnya sambil
duduk??
Boen Ching menyapu sekejap kearah Lok Yang Hong
sekalian, dengan dingin ujarnya kePada diri Goei Lam Yu.
"Kiranya jurus-juris pedang yang terdaphat didalam kitab
rahasia Hay Thian Kiam Boh tersebut hanyalah demikian saja."
Sebenarnya didalam hati Goei Lam Yu menganggap bahwa
kepandaian yang dimilikinya Pada saat ini telah mencapai taraf
kesempurnaan sehingga semua orang yang hadir dalam
kalangan ini tak seorang pun yang dapat melawan dirinya,
tetapi sunggguh tak disangka olehnya kalau kepandaian yang
dimilikinya oleh Boen-Ching ternyata jauh lebih tinggi satu
tingkat dari kepandaian yang dimiliki dirinya.
Pada saat ini mau tak mau dia harus menaruh rasa jeri
terhadap diri Boen Ching, dia miringkan tubuhnya memandang
sekejap diri Lok Yang Hong, kemudian ujarnya:
"Apakah kau datang kemari dikarenakan kitab rahasia "Hay
Thian Kiam Boh" yang terdapat dalam tubuhku?" .
Lok Yang Hong tertawa terbahak-bahak, ujarnya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Perkataan yang kau ucapkan sedikitpun tidak salah, tetapi


Pada saat ini lebih baik kita jangan mengungkat urusan ini
terlebih dahulu, kau bereskan dahulu urusan diantara kau
dengan diri Boen Ching, baru lah kita ber bicara lagi ."
Goei Lam Yu tertawa besar, ujarnya kePada diri Lok Yang
Hong.
"Sudah kita bereskan, lalu bagaimana dengan kita ?"
Lok Yang Hong tampak Ciee Khek Loojien itu sedang
melemaskan otot-ototnya dia menarik napas panjang, Goei
Lam Yu telah mendapatkan kitab rahasia "Hay Thian Kiamboh"
dan telah memahaminya, sedang Boen Ching pun telah
memahami ilmu tenaga khie kang "Chiet Kong Kang Khie" dari
ke tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu
tersebut, dalam hal ini saja dirinya tiga orang sudah sangat
jelas sekali berada dibawah angin.
Dia tertawa dingin, ujarnya lagi.
"Benarkah ? kau kira telah beres, tetapi aku kira tak akan
beres seperti apa yang kau duga .
Boen Ching dengan sangat dingin sekali memandang
kearah kedua orang itu, dengan sangat tawar sekali ujarnya
kemudian:
"Kalian lima orang mengapa tidbak mau bekerja dsama
untuk membaereskan diriku bterlebih dahulu barulah berbicara
lagi ?"
Sehabis berkata dengan sinar mata yang sangat mengejek
dan memandang rendah menyapu sekejap kearah kelima
orang itu.
Dalam hati kelima orang itu bersama-sama menjadi sangat
terperanjat, Suma Ie pun merasa sangat diluar dugaan.
Perkataan dari diri Goei Lam Yu serta Lok Yang Hong apabila
tidak mencapai persesuaian bukannya Pada saat itu membuat
dirinya menjadi nelayan untung yang sadang menanti hasilnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

saja, tetapi ternyata Boen Ching telah mengeluar kan kata-


kata seperti itu.
Dalam hati diam-diam dia menyalahkan diri Boen Ching,
sekalipun kepandaian yang dimilikinya boleh dikata tidak
rendah, tetapi jika dilihat dari pandangannya tak mungkin dia
akan berhasil menahan serangan gabungan dari lima orang
sekaligus, sekalipun dia misalnya dapat satu melawan lima
orang, juga tak dapat demikian sombongnya dan tak
memandang sebelah matapun kePada pihak lawannya.
Tetapi dia tidak tahu pikiran Boen Ching Pada saat ini, Boen
Ching telah tak dapat menahan perasaan dalam hatinya yarg
sangat ingin sekali bergebrak dengan orang lain, di tambah
lagi dengan golakan yang sangat hebat didalam hatinya,
begitu dia turun tangan, mau tak mau dia menjadi pusat
perhatian orang dari Pada nanti lebih baik sekarang juga
membuka mulut.
Goei Lam Yu menoleh memandang ke arah Boen Ching dan
tertawa dingin, ujarnya.
"Perkataanmu sungguh sangat besar sekali, ternyata mau
satu melawan lima orang, aku Goei Lam Yu selamanya belum
pernah bertemu dengan seorang sombong yang seperti dirimu
ini .'
Boen Ching hanya tertawa dingin tak henti-hentinya,
sepatah katapun tak diucap kan keluar:
Dalam hati Lok Yang hong menjadi sangat girang sekali,
karena inilah merupakan hal yang diharap-harapkan, dia
berdiri disamping dan ujarnya:
"Sifat serta tindak tanduk dari Thian Jan Shu waktu itu
telah didapatkan keseluruhannya oleh Boen Ching, Pada saat
ini ke tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu
bukan saja telah meninggalkan ilmu tenaga khiekang 'Chiet
Kong Kang Khie' bahkan telah meninggalkan pula sifat
sombong serta ingin menang dari Thian Jan Shu waktu itu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Goei Lam Yu dengan dingin memandang ke arah diri Boen


Ching, dia juga tidak jelas Pada saat ini Boen Ching sedang
memikirkan tentang apa, dia mbenjadi ragu-ragdu, Boen
Ching aapakah sungguh-sbungguh demikian bodohnya ?"
Dia menolehkan kepalanya, kePada Ciee Khek Loojien
ujarnya:
"Jenazah dari Thian San Ciet Kiam apakah juga berada
ditempat itu ?"
Ciee Khek Loojien menganggukan kepala nya, ujarnya:
"Kongcu apakah hendak ikut aku pergi ke sana ?'
Goei Lam Yu tidak percaya kalau Boen Ching sungguh-
sungguh mempunyai niat untuk satu melawan orang, ia
mengangguk kan kepalanya dan siap hendak mengikuti Ciee
Khek Loojien pergi.
Mendadak terdengar Thian San Sin Eng Suma Ie dengan
gusar membentak:
"Tahan ! Dengan demikian saja apakah kau hendak pergi ?"
Goei Lam Yu dengan dingin tertawa panjang, ujarnya
kearah Ciee Khek Loojien.
"Mari kita pergi!"
Suma Ie mempunyai maksud untuk mencegah, terdengar
Boen Ching telah berkata:
"Suma cianpwee bukankah juga hendak mendapatkan
kembali jenazah dariPada Thian San Chiet Kiam? Kita
mengapa tidak melepaskan mereka untuk pergi !"
Suma Ie yang tampak Ciee Khek Loojien telah dirampas
oleh diri Lam Yu Kongcu, di dalam hatinya sudah merasa
sangat tidak senang, kini mendengar Hoen Ching berkata
demikian, dalam hatinya bertambah gusar dengan sangat
gusar sekali ujarnya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Kau pergilah membawa kembali jenazah dari Thian San


Chiet Kiam."
Sambil berkata dia mendengus dengan gusarnya, ujarnya
lagi.
"Aku tidak mempunyai kepandaian semacam itu !"
Sehabis berkata dia membalikkan tubuh nya tanpa
mengucapkan kata-kata lagi berjalan pergi.
Terpikir olehnya bahwa kiranya Boen Ching adalah seorang
yang sangat sombong sekali, dirinya mengapa harus
mengawani dirinya, bukankah biar dia seorang diri pergi untuk
merasakan penderitaan.
Boen Ching memandang kearah Thian San Sin Eng, Suma
to yang meninggalkan tempat itu pergi, dia tahu dirinya telah
melukai hati Suma Ie, tetapi urusan telah merubah menjadi
demikian, diapun tak dapat berbuat apa-apa lagi.
Ketika dia mendrongakkan kepalatnya lagi, tampaqk Goei
Lam Yu trelah berjalan sangat jauh sekali, sedang Lok Yang
Hong, pemuda berbaju putih itu serta Liauw Cing Ce sedang
lari mengejar kearahnya.
Boen Ching termenung berpikir keras beberapa saat
lamanya, kemudian dengan cepat dia naik keatas punggung
kudanya, dan lari mengejar kearah lima orang itu.
Kelima orang itu dengan sangat cepat sekali berlarian
didepan. Sedang Boen Ching dengan seorang diri
menunggang kuda mengejar dari belakangnya, keenam orang
itu dengan sangat cepat sekali melanjutkan perjalanannya
ditengah pasir yang mengu-ning, di dalam sekejap mata saja
telah berjalan sejauh lima puluh li.
Didepan matanya tampak telah muncul suatu bukit. Kelima
orang itu dengan cepat masuk kedalam bukit tersebut dengan
melalui sebuah gua, Boen Ching dengan cepat turun dari
kudanya dan mengikuti lainnya masuk ke dalam gua tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Begitu dia masuk kedalam gua tersebut, tampak kelima


orang itu dengan tak mengucap kan sepatah katapun juga
berdiri didalam gua tersebut, didalam gua itu tak tampak apa-
apa, tanpa terasa dia menjadi tertegun,
apakah boleh dikata kelima orang itu ditengah jalan telah
bersepakat untuk bekerja sama untuk menghadapi dirinya?-?
Goei Lam Yu tertawa dingin, dengan perlahan-lahan dia
mencabut keluar pedang Cie Hong Kiamnya, dan ujarnya
kearah Boen Ching.
"Kau sungguh-sungguh seorang diri datang kemari, aku
kira kau terlalu sombong sedikit." Boen Ching dengan langkah
yang sangat perlahan sekali berjalan masuk ke dalam gua itu"
sedikitpun dia tidak menampil kan perasaan jerinya, dia hanya
tertawa tawar ujarnya kePada Goei Lam Yu.
"Aku masih mempunyai urusan yang sangat banyak sekali
yang hendak diberes kan dengan dirimu ."
Tampak tangan kanan dari pemuda berbaju putih itu
ditarik, jubah panjangnya, yang berwarna putih itu telah
dilepas, sehingga terlihat kedua belas pedang pendeknya.
"Pada saat aku mengejar dirimu itu, kau apakah telah
membunuh mati cucu dari Kioe Thian Ie- Siu ? ?"
Dari sepasang mata Goei Lam Yu memancarkan sinar yang
sangat tajam sekali, sambil tertawa besar ujarnya.
"Kau sambutlah terlebih dahulu serangan ku lni ."
Sehabis berkata pedang Cing Hong Kiamnya digerakkan,
Pada saat tubuhnya berkelebat dengan cepatnya itu, sinar
yang berwarna merah memancar keluar dan menyerang tubuh
Boen Ching.
Boen Ching dengan dingin tertawa panjang, sinar berwarna
hijau ke merah-merahan segera memancarkan keluar
memenuhi angkasa, tampak berpuluh-puluh sinar pedang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

yang menyilaukan mata mengelilingi seluruh kalangan, dua


sinar pedang yang berwarna hijau serta merah dengan cepat
berbentur satu dengan lainnya sehingga terdengar suara yang
sangat nyaring sekali, tubuh Boen Ching terlihat mundur ke
belakang tetapi dengan cepat dapat berdiri tegak kembali,
sedang Goei Lam Yu. ternyata berhasil dibuat terpental hingga
satu kaki lebih jauhnya oleh serangan Boen Ching ini.
Sisanya empat orang dalam hatinya menjadi tergetar, Boen
Ching ternyata berhasil membuat jurus dari "Thay Thien Kioe
Sih" di salurkan kedalam jurus pedangnya, sehingga dengan
sangan ringan sekali berhasil membuat tubuh Goei Lam Yu
beserta pedangnya terlempar demikian jauhnya tanpa terasa
lagi hati mereka menjadi berdesir.
Tak menanti berbicara lebih banyak lagi, pemuda berbaju
putih itu dengan diri Goei Lam Yu sekali lagi bekerja sama
melancarkan serangannya, Boen Ching dengan sangat nyaring
bersuit panjang, terlihat segulung sinar keperak-perakan yang
sangat menyilaukan mata memenuhi sekeliling tempat
tersebut.
Boen Ching dengan menggunakan tangan kosong ternyata
telah menyambut datangnya serangan gabungan tersebut.
Dalam gua itu segera terdengar saara benturan yang
sangat dahsyat sekali, membuat dinding disekitar tempat itu
ber goyang tak hentinya.
Pada saat sinar ke perak-perakan tersebut melayang, tubuh
dari ketiga orang itu berpisah kembali, Pada tangan pemuda
berbaju putih itu hanya tinggal mencekal dua batang pedang
pendeknya saja, sedang sisanya sepuluh batang ternyata telah
terpaku diatas dinding gua tersebut.
Air muka dari Goei Lam Yu pun berubah menjadi pucat
pasi, kedua orang itu dengan sinar mata yang sangat dingin
bercampur gusar memandang kearah Boen Ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching sendiripun merasakan dalam hatinya merasa


sesak napasnya, untuk pertama kalinya dia mencoba
menggunakan tenaga getaran dengan hawa khiekang "Chiet
Kong Kang Khie" untuk menggerakkan kedua belah bilah
pedang pendek, sekalipun hasil getaran tersebut mencapai
hasilnya tetapi sama sekali tak pernah dia duga kalau dirinya-
pun akan merasakan getaran yang demikian hebatnya.
Dia menarik napas panjang-panjang dengan sinar mata
yang sangat dingin sekali memandang sekejap ke arah kelima
orang itu.
Pemuda berbaju putih itu tak enak untuk sekali lagi
melancarkan tubuhnya untuk mencabut pedang-pedang yang
terpaku dengan kencangnya diatas dinding gua tersebut,
dengan sinar mata yang sangat gusar sekali dia memandang
kearah Boen Ching, sedang dalam hatinya dengan perlahan
sebutnya.
"Chiet Kong Kang Khie --! Chiet Kong Kang Khie --- --!"
Seluruh partai dan perguruan yang terdapat didalam dunia
ini semuanya memiliki ilmu tenaga khiekangnya masing-
masing, tetapi yang dapat menggetarkan pihak musuh
sehingga bisa melukai pihak musuh kiranya hanyalah ilmu
tenaga khiekang "Chiet Kong Kang Khie" saja, dipandang dari
keadaan sekarang ini, kelihatannya sikap yang congkak dari
Boen Ching terhadap kelima orang itu juga beralasan.
Ciee Khek Loojien memandang sekejap ke arah Boen
Ching, didalam hatinya Pada saat ini telah timbul rasa jerinya
dengan keras ujarnya:
"Jenazah dari Thian San Chiet Kiam Pada saat ini berada
ditempat kediamanku, sedang jaraknya dari tempat ini kurang
lebih tiga puluh li lagi, dan terdapat warna ungu sebagai
tanda, kalian berlima apabila ada orang silahkan untuk pergi
sendiri, siapa yang mendapatkannya terlebih dahulu dialah
yang berhak mendapatkan benda tersebut !"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Wajah dari Goei Lam Yu berubah dengan hebatnya,


denigan tenang dia berdiri ditempat asal, sepatah katapun tak
diucap kan keluar.
Boen Ching menyapu sekejap kearah orang-orang yang
berada dalam gua tersebut, diapun tak mengucapkan sepatah
katapun juga, dia tak tahu dirinya harus berbuat bagaimana,
tetapi masih tidak mengetahui dia harus berbuat bagaimana
untuk melakukan pekerjaan tersebut.
xxdwxx

MENANG kalah tak dapat ditentukan, Boen Ching dengan


tenang berdiri tanpa mengucapkan sepatah katapun, Pada
saat ini dia berdiri didekat pintu keluar, dia tidak berani
bergerak, yang lain pun tak ada yang berani untuk berebut
keluar dari gua tersebut terlebih dahulu.
Tetapi diantara itu, Goei Lam Yu, Lok Yang Hong serta
pemuda berbaju putih siapa pun ingin sekali untuk keluar
setindak terlebih dahulu, pemuda berbaju putih itu tampak
Boen Ching berbuat demikian, didalam hatinya merasa sangat
girang sekali tubuhnya segera melayang menubruk kearah
sepuluh bilah pedang pendeknya yang terteta Pada dinding
gua tersebut.
Boen Ching tidak pergi, hal ini malahan memberikan
kesempatan baginya untuk mencabut kembali pedang
pendeknya yang menancap diatas dinding gua tersebut,
apabila Boen Ching tidak memberikan kesempatan baginya
untuk mencabut kemba-li pedang pendeknya dan terus lari
keluar.
Tetapi begitu dia melayangkan tubuhnya, pikiran Boen
Ching menjadi bergerak, tubuh nyapun ikut melayang keatas
mendesak ke arah pemuda berbaju putih itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Goei Lam Yu begitu tampak Boen Ching melayangkan


tubuhnya keatas, dengan cepat dia berkelebat keluar dari
dalam gua dan lari kearah utara dengan cepatnya.
Lok Yang Hong tak mau kalah, dengan cepatnya diapun
ikut mengejar dari belakang tubuhnya
Liauw Cing Ce dengan perlahan membentak, pedang
panjangnya dicabut keluar dari dalam sarungnya, dan
menyerang kearah tubuh Boen Ching.
Tubuh Boen Ching ditengah udara berputar setengah
lingkaran, kemudian melayang turun keluar dari dalam gua itu.
Pemuda berbaju putih itu setelah mencabut pedang
pendeknya dari atas dinding, dengan cepat dia melayangkan
tubuhnya keluar dari dalam gua dan mengejar ke arah dimana
Goei Lam Yu serta Lok Yang Hong pergi.
Liauw Cing Ce menjadi tertegun, tampak ternyata Boen
Ching tak mempunyai niat untuk pergi mengejar, diapun
dengan cepat mengikuti dibelakang tubuhnya dan melayang
ke luar dari dalam gua untuk mengejar kawan-kawan lainnya.
Ciee Khek Loojien menarik napas panjang-panjang diapun
menanti Boen Ching keluar dari dalam gua.
Tetapi mendadak tubuh Boen Ching membalik kePada Ciee
Khek Lojien, dia tertawa dingin, ujarnya:
"Kau orang ini dosamu sungguh sangat besar sekali,
ternyata terhadap urusan nyawa dari manusiapun tak
menganggapnya sebagai suatu urusan, dan mengambil keluar
jenazah dari Thian San Chiet Kiam untuk melatih ilmu silat,
coba kau bilang patut diampuni tidak ?"
Ciee Khek Loojien tertegun, dia mengira Boen Ching
tentunya juga akan pergi ikut merebut jenazah dari Thian San
Chiet Kiam tersebut, kalau memangnya Boen Ching pribadi
tidak menginginkan, diapun tidak mungkin akan membiarkan
Goei Lam Yu sekalian untuk mendapatkannya, apa lagi dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

memerlukannya untuk merebut kembali dan diserahkan


kePada diri Thian San Sin Eng.
Tidak menanti dia berpikir lebih panjang lagi, Boen Ching
telah tertawa tawar, ujarnya:
"Aku tak mempunyai waktu lagi, terpaksa aku hanya dapat
memunahkan seluruh kepandaian silatmu saja !"
Sehabis berkata dia tersenyum lagi.
Dalam hati Ciee Khek Lojien menjadi tergetar, selama hidup
dia menggantungkan hidupnya dengan kepandaian silat yang
dia miliki itu, sehingga dia mau menempuh bahaya untuk
mencuri jenazah dari Thian San Chiet Kiam, setelah dengan
tak mudah melatih kepandaian silat tersebut, mana dapat di
punahkan oleh Boen Ching dengan demikian mudahnya.
Dengan sangat dingin sekali ia memandang kearah Boen
Ching, sedang pedang panjangnya dengan perlahan-lahan
dicabut keluar, dalam hatinya dia telah mengambil keputusan
untuk mengadakan perlawanan yang terakhir kalinya.
Boen Ching dengan dingin mendengus, pedang Cing Hong
Kiamnya bagaikan kilat cepatnya telah dicabut keluar dari
dalam sarung nya, didalam sekejap mata saja dia telah ber
turut-turut melancarkan tiga kali serangan gencar.
Ciee Khek Loojien dengan cepat menarik napas panjang-
panjang, dan mengangkat pedangnya menyambut serangan
tersebut.
Tetapi mana bisa dia berbuat sesuatu terhadap diri Boen
Ching, tenaga dalam yang dimiliki Boen Ching Pada saat ini
telah mencapai Pada taraf kesempurnaan yang sukar dijajaki
oleh orang lain, sedang rahasia tenaga khiekang "Chiet Kong
Kang Khie" pun telah dipahami hampir sebagian besar, tiga
kali serangannya ini sekalipun dilakukan dengan sangat cepat
dan ringan sekali, tetapi setiap serangan tersebut telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mengandung tenaga dalam yang sangat dahsyat sekali, dan


tak mungkin dapat disambut dengan sangat ringan sekali.
Ciee Khek Loojien sekalipun telah mengganakan seluruh
tenaga yang dimikinya untuk menyambut serangan tersebut,
tetapi Pada serangan yang ketiga, pedang panjangnya telah
dapat dipatahkan menjadi dua bagian oleh pedang Cing Hong
Kiam ditangan Boen Ching.
Dengan ter huyung-huyung dia mundur beberapa langkah
kebelakang.
Boen Ching dengan sangat dingin sekali memandang ke
arah Ciee Khek Loojien, dia tak tahu kalau Goei Lam Yu
sampai berhasil memboyong pergi jenazah dari Thian San
Chiet Kiam, diantara keempat orang itu tak mungkin dapat
menghindarkan diri dari perebutan.
Sepasang mata Ciee Khek Loojien dengan terpesona
memandang kearah Boen Ching, dalam hatinya Pada saat ini
penuh diliputi dengan kegusaran yang memuncak, pernuda
dihadapannya ini tak lebih baru berusia dua puluh tahunan,
kini ternyata dengan mence-kal pedang panjang yang tajam
sedang menakuti dirinya, sepasang matanya bergerak tak
henti-hentinya, diam-diam dalam hatinya mengambil
keputusan, apabila Boen Ching sekali lagi bertindak, dia akan
menggunakan seluruh tenaga yang dimiliki nya untuk
mengadu jiwa.
Boen Ching dengan sangat dingibn sekali memanddang
kearahnya, asedang kakinya bbergerak maju setindak lagi
kearah depan.
Ciee Khek Loojien memandang pedang Cing Hong Kiam
ditangan Boen Ching itu, Pada saat ini dalam hatinya benar-
benar merasa jeri, pikirannya menjadi tergerak, dia masih
mempunyai cara untuk mengundurkan dirinya kebelakang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Berbuat secara demikian sekalipun tidak baik untuk


dipandang, tetapi hal itu jauh lebih baik lagi dari Pada harus
menjadi seorang yang cacad.
Dengan cemas ujarnya kePada Boen Chirig. "Tahan ! .'
Boen Ching dengan menghentikan langkah kakinya, dengan
tanpa mengucapkan sepatah katapun memandang ke arah
Ciee Khek Loojien.
Ciee Khek Loojien yang melihat sinar mata dari Boen Ching
yang demikian tajamnya itu, tanpa terasa lagi dalam hatinya
menjadi berdesir.
Keringat dingin mengucur keluar membasahi dahinya, dia
menarik papas panjang-panjang sehingga rasa mangkel dalam
hatinya agak berkurang sambil mengedip-ngedipkan matanya,
ujarnya lagi kePada Boen Ching.
"Kau lepaskan diriku, aku mempunyai suatu urusan yang
hendak kusampaikan kePada dirimu !"
Dengan dingin ujar Boen Ching.
"Kau mempunyai urusan apa, silahkan bicara saja !"
Ciee Khek Loojien tertawa besar, sahutnya.
"Urusan ini kau pastilah ingin mengetahuinya, setelah
mengetahuipun juga mempunyai kegunaan bagi dirimu, tetapi
kau harus menyanggupi untuk melepaskan diriku !"
Dengan tawar ujar Boen Ching.
"Maksudmu setelah aku mengetahui akan urusan ini
mempunyai kegunaan bagi diriku, tetapi apabila tidak
mengetahuinya juga tidak ada halangannya bukan?"
Sehabis berkata dia tertawa dingin lagi.
Ujar Ciee Khek Loojien lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Apabila kau tidak mengetahui, kemungkinan sekali


mempunyai bahaya terhadap nyawamu."
Boen Ching mana mau kau mempercayai segala perkataan
yang diucapkan oleh Ciee-Khek Loojien itu, sambil tertawa
dibngin dia maju ldagi satu tindaka kedepan.
Dengabn keras teriak Ciee Khek Loojien.
"Apabila kau tak ingin mendengar, kau tak mungkin akan
mendapatkan jenazah dari Than San Chiet Kiam !"
Boen Ching segera menghentikan langkah kakinya, dengan
dingin ujarnya lagi.
"Kiranya demikian adanya, kalau begitu apa yang kau
ucapkan tadi sudah tentu perkataan yang membohongi diri
orang lain."
Ciee Khek Loojien tertawa licik, sahutnya.
"Benar ! apabila kau menyanggupi untuk melepaskan
diriku, maka aku akan memberitahukan tempat sesungguhnya
dari ketujuh buah jenazah dari Thian San Chiet Kiam tersebut
kePada dirimu .'
Boen Ching mengerutkan alisnya, dia sama sekali tidak
menginginkan untuk melepaskan Ciee Khek Loojien ini, tetapi
diapun tak mungkin untuk tidak mengetahui tempat
sesungguhnya dari jenazah Thian San Chiet Kiam tersebut.
Dia menghembuskan uapasnya, sambil tertawa ujarnya:
"Kau bicaralah, setelah kau mengucapkan kata-kata
tersebut aku Pada kemudian hari pastilah akan melepaskan
dirimu !"
Ciee Khek Loojien memancarkan sinar mata yang sangat
tajam, ujarnya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Bukan saja kau harus melepaskan diriku, bahkan haruslah


tak dapat melukai diriku sedikitpun juga, dan tak boleh
memunahkan ilmnu silatku, apalagi untuk membunuh diriku".
Boen Ching termenung berpikir keras, sejenak kemudian
dengan tawar dia menganggukkan kepalanya, sahutnya:
"Boleh ! Aku menyanggupi seluruhnya".
Ciee Khek Loojien sama sekali tidak pernah menyangka
kalau Boen Ching dapat menyanggupi dengan demikian saja,
dia sebalik nya malah sedikit merasa tidak percaya, dengan
perasaan yang ragu-raga dia memandang kearah Boen Ching,
ujarnya:
"Sungguhkah?' Boen Ching segera menyahut:
"Sudah tentu sungguh-sungguh, bagai mana aku dapat
menipu dirimu ?"
Ciee Khek Loojiren tertawa, ujatrnya lagi.
"Jenqazah dari Thianr San Chiet Kiam aku sembunyikan
dibawah pohon besar, pohon tersebut terletak didepan
rumahku, kau pergilah kesana tentunya akan mendapatkan
nya."
Boen Ching tertawa ujarnya.
"Demikian sangat bagus sekaii, kau mengantarkan aku
kesana, setelah aku melihat benar-benar terdapat benda-
benda tersebut sudah tentu aku akan melepaskan dirimu !"
Wajah dari Ciee Khek Loojien berubah dengan hebatnya,
ujarnya.
"Kau tidak menepati janji !"
Sambil tertawa sahut Boen Ching.
"Bagaimana aku tidak menepati janji?? Pertama kali tadi
kau dengan kata-kata yang bohong menipu orang lain, kali ini
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sudah tentu juga tak dapat dipastikan kata-kata yang benar,


bagaimana aku dapat mempercayai dirimu ???"
Ciee Khek Loojien tahu bahwa apabila dirinya ikut pergi,
Boen Ching mungkin dapat melepaskan dirinya, tetapi Goei
Lam Yu sekalian apakah dapat melepaskan dirinya ????
Wajahnya berubah dengan hebatnya, dia menarik napas
panjang-panjang, baru saja bersiap hendak mengangkat
bicara, tubuh Boen Ching telah mendesak dekat kearah tubuh
nya.
Berturut-turut dia melancarkan tujuh kali serangan
mengancam diri Boen Ching, tampak hal ini Boen Ching
tertawa nyaring ujarnya.
"Sungguh sayang kau telah salah menggu-nakannya,
seharusnya demikianlah !"
Perkataannya baru saja masuk kedalam telinganya, terasa
suatu tekanan hawa murni yang sangat dahsyat sekali
menekan keatas tubuhnya, otaknya menjadi terasa sangat
berat sekali, dan dengan segera dia jatuh tak sadarkan diri
roboh keatas tanah.
Boen Ching sambil mengempit tubuh Ciee Khek Loojien,
tersebut, saat ini pemuda berbaju putih itu, Goei Lam Yu, Lok
Yang Hong serta Liauw Cing Ce berdiri tegak didepan rumah
kayu tersebut.
Boen Ching segera meletakkan tubuh Ciee Khek Loojien
keatas tanah, tak seberapa waktu lagi tampak dia dengan
perlahan- lahan sadar dari pingsannya.
Goei Lam Yu tertawa dingin ujarnya.
"Ternyata Boen-heng sangat cerdik sekali, dan tak sampai
tertipu oleh dirinya !"
Boen Ching tertawa tawar, dia berjalan menuju kearah
pohon besar tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ketika itu Ciee Khek Loojien dengan per lahan bangkit dan
duduk diatas tanah.
Tampak Boen Ching berjalan menuju kearah pohon besar
tersebut, dengan cemas ujarnya.
"Jenazah dari Thian San Ciet Kiam aku sembunyikan
didalam pohon besar tersebut!"
Pikiran Goei Lam Yu segera tergerak, tubuhnya segera
berkelebat mengejar kearah Boen Ching, dengan keras
teriaknya.
"Boen heng tahan ! Urusan ini bagaimana dapat didapatkan
oleh Boen-heng seorang !"
Sambil berkata telapak tangan kanannya dengan cepat
menepak keafah punggung Boen Ching.
Dengan cepat Boen Ching menggerakkar tubuhnya
berputar dan berdiri dibelakang pohon besar itu.
Pemuda berbaju putih serta Lok Yang Hong pun tak mau
ketinggalan, satu dari kiri dan yang lain dari sebelah kanan
dengan cepat melayangkan tubuhnya menggencet diri Boen
Ching ditengah, ketiga orang itu dengan sinar mata yang
sangat gusar sekali memandang ke arah diri Boen Ching.
Liauw Ching Ce dengan tenang berdiri disamping, melihat
hal itu pemuda berbaju putih tersebut, dengan keras
teriaknya.
"Sumoay, kau bunuh tua bangkotan itu terlebih dulu, baru
kita berbicara lagi.''
Boen Ching tertawa tawar, dia tak mengucapkan sepatah
katapun.
Ciee Khek Loojien menjadi sangat cemas sekali, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Boen Ching adalah bencana yang paling bahaya diantara


kalian, mengapa kalian tidak membereskan dirinya terlebih
dulu, baru kemudian menghadapi diriku?"
Liauw Cing Ce merasa sangat tidak puas sekali terhadap
diri Ciee Khek Loojien tersebut, segera dia mencabut keluar
pedangnya dan mendesak kearah orang tua berbaju ungu itu.
Ciee Khek Loojien dengan tajam memandang kearah Liauw
Cing Ce, Pada saat pedang panjangnya telah putus menjadib
dua bagian, seddang dalam hatianyapun dia sadabr bahwa
dirinya bukanlah lawan dari anak murid Mie Cong Bun ini,
satu-satunya jalan bagi dirinya hanyalah dengan keras
melawan keras !
Pada saat ini pedang panjang dari Liauw Cing Ce telah siap
untuk dilancarkan ke depan Ciee Khek Loojien dengan
termenung memandang kearah Liauw Cing Ce, dari sinar
matanya tampak memancarkan perasaan yang putus asa,
tetapi dengan cepat pula sinar matanya tersebut beralih
memandang kearah Boen Ching dengan tajamnya.
Dalam hatinya secara tiba-tiba timbul suatu niat jahat,
dengan tawar ujarnya:
"Kalian hendak membunuh diriku, sudah tentu aku tidak
dapat menahannya, tapi Pada saat aku belum binasa masih
mempunyai suatu urusan yang hendak kusampaikan kePada
kalian, Boen Ching ini tak dapat tinggalkan hidup lebih lama
lagi apabila dia hidup terus didalam dunia ini lebih lama lagi,
kalian janganlah melepaskan dirinya !"
Sehabis berkata dia memejamkan sepasang matanya, tak
mengucapkan sepatah katapun.
Dalam hati Boen Ching terasa menjadi berat, Pada saat
Ciee Khek Loojien belum binasa ternyata dia dapat
melancarkan serangan dengan cara demikian untuk
memancing keempat orang itu membinasakan dirinya, dalam
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

hatinya secara mendadak terasa suatu perasaan yang tidak


tenteram.
Liauw Cing Ce tampak Ciee Khek Loojien berbuat demikian,
sebaliknya dia malah tak dapat turun tangan lagi.
Tubuh Goei Lam Yu dengan cepat berkelebat, Pada saat
pedang panjangnya berkelebat itulah Ciee Khek Loojien telah
binasa dibawah pedangnya.
Sinar mata Liauw Cing Ce bergerak, dia sama sekali tidak
pernah menyangka kalau Goei Lam Yu dapat turun tangan
dengan demikian kejamnya, mana besar Lam Yu kongeu
kelihatannya bukanlah nama kosong belaka, sungguh tak malu
dia diangkat sebagai pimpinan kawanan iblis.
Liauw Cing Ce menundukkan kepalanya termenung berpikir
keras, sedang Lok Yang Hong sambil tertawa ujarnya.
"Nona Liauw, kau tak perlu berpikir lebih panjang lagi,
masih ada seorang Boen Ching yang belum berhasil kita
bereskan !b"
Liauw Cing Ced mendongakkan kaepalanya, tampabk Boen
Ching dengan sangat tenang sekali berdiri tegak ditengah
kalangan, tetapi ternyata Goei Lam Yu, Lok Yang Hong serta
pemuda berbaju putih itu memandang dirinya demikian
pentingnya.
Dia memandang kearah Boen Ching, dalam hatinya merasa
sangat bingung sekali, haruskah dia juga ikut serta ketiga
orang itu untuk bekerja sama mengerubuti diri Boen Ching
seorang ? dia merasakan bahwa apabila harus berbuat
demikian sebenarnya adalah kurang pantas.
Ujar pemuda berbaju putih itu kearahnya.
"Sumoay ! kau masih berpikir apa lagi?"
Liauw Cing Ce bertindak maju dua langkah kedepan dan
berdiri disisi belakang tubuh Boen Ching, sedang sepasang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tangannya sekali mengangkat pedang bersiap melancar kan


serangan.
Goei Lam Yu tertawa tawar, ujarnya kePada diri Boen
Ching.
"Dalam hatimu aku kira juga telah membuat perhitungan
yang masak, kita berempat bekerja sama, aku kira dengan
sangat cepat sekali akan berhasil membinasa kan dirimu di
tengah kalangan, atau kau memilih tidak melawan lagi??
Bagaimana??"
Boen Ching sendiri juga mengetahui dengan keadaan
situasi dihadapannya saat ini, apabila dirinya begitu turun
tangan, keempat orang itu pastilah akan bersamaan waktunya
turun tangan, menyerang dirinya.
Dirinya masih kemungkinan sekali dapat memukul mundur
mereka apabila keempat orang maju secara bergilir, tetapi
apabila mereka berempat bergabung menjadi satu bersama-
sama melancarkan serangan, selain hanya dengan
menggunakan tenaga getaran untuk mendapatkan
kemenangan.
Dia tertawa-tawar, ujarnya.
"Pada saat ini apabila kita hendak berusaha untuk
memutuskan menang kalah diantara kita, aku kira masih
belumlah saatnya."
Goei Lamp Yu mengerutkan alisnya, ujarnya. .
Waktu masih panjang, kau tak usahlah ragu-ragu untuk
mengutarakan pendapat mu."
Boen Ching tersenyum, sahutnya.
"Bagaimana kau rdapat mengetahuti kalau di dalaqm pohon
yang bersar ini sungguh-sungguh terdapat jenazah dari Thian
San Chiet Siam? Ciee Khek Loojien kalau memangnya telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

berkata bohong satu kali mengapa tak dapat berbuat untuk


kedua kalinya??"
Sinar mata Goei Lam Yu berkedip kedip, sahutnya.
"Tentang urusan ini kau tak perlu untuk menguatirkan lagi,
setelah kau binasa sudah tentu kami juga akan mengetahui
dengan sendirinya, perkataan yang diucapkan itu benar atau
palsu.'
Boen Ching mengerutkan alisnya, dia tahu bahwa Pada saat
ini Goei Lam Yu telah me nganggap dirinya sebagai musuh
tangguh yang harus dibasmi, bagaimanapun juga dia tak
mungkin dapat mengendorkan kepungan dari keempat orang
itu.
Pada saat sepasang matanya memandang keadaan situasi
disekeliling tempat tersebut, pedang Cing Hong Kiamnya telah
dicabut ke luar, bersamaan waktunya pula lima belas bilah
pedang dari empat orang itu bersamaan menyerang
ketubuhnya.
Ditengah suara tertawa panjangnya yang sangat nyaring itu
tubuh Boen Ching telah berkelebat bersembunyi kebelakang
pohon besar tersebut.
Pada saat tubuhnya berkelebat dengan cepatnya itu,
pedang Cing Hong Kiamnya dengan cepat menggurat keatas
tubuh dari pohon besar itu, tampak pohon besar tersebut
segera rubuh keatas tanah yang dengan sangat cepat sekali
menghalangi gerakan pedang dari
keempat orang itu, sedang ditengah dari pohon besar itu
segera muncul tujuh buah kulit manusia yang telah
dikeringkan.
Tubuh Boen Ching dengan capat melayang mundur
kebelakang, sedang keempat orang itupun melayang turun
keatas tanah dan berdiri Pada empat kedudukan yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

berbeda, membuat ketujuh buah kulit manusia yang telah


kering itu terkurung ditengah kalangan.
Sekalipun diri Boen Ching juga dapat melihatnya dengan
sangat jelas sekali, diatas ke tujuh lembar kulit manusia
tersebut, Pada setiap lembarnya terdapat sebuah telapak
tangan yang sangat jelas sekali. Goei Lam Yu tertawa dingin,
ujarnya.
"Tua bangkotan ini ternyata tak berani menipu kami untuk
kedua kalinya !"
Boen Ching dengan mencekal pedangnya berdiri tegak, dia
memandang sekejap kearah empat orang itu, lama kemudian
barulah tersenyum, sepatah katapun jaga tak diucap kan
keluar, dia tahu bahwa Pada saat ini boleh dikata dia pun baru
saja keluar dari lingkungan itu yang sangat berbahaya sekali,
asalkan bukan ditengah kepungan keempat orang itu apalagi
kalau tak terdapat benda yang menarik perhatian keempat
orang itu, dia dapat percaya bahwa dirinya tak mungkin dapat
dikalahkan dari tangan keempat orang itu.
Goei Lam Yu tertawa dingin, dengan tenang dia berdiri
tegak, tak bergerak sedikit pun juga.
Selama ini dia selalu menganggap bahwa didalam dunia
kangouw Pada saat ini selain Boen Ching seorang, orang-
orang lain tak seorangpun yang membuat dia menjadi kuatir,
sesuai dengan perkataan yang diucapkan oleh Ciee Khek
Loojien, apabila Boen Ching tidak binasa, kiranya diantara ke
empat orang itu tak mungkin dapat berbuat apa-apa lagi.
Dia tertawa dingin, ujarnya kePada diri Boen Ching.
"Kalau memangnya mayat dari Thian San Chiet Kiam telah
muncul, kau bolehlah meninggalkan tempat ini !"
Lok Yang Hong merasa sangat heran sekali, mengapa
secara mendadak Goei Lam Yu dapat mengatakan hendak
melepaskan diri Boen Ching ? Padahal menurut dirinya tak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

terdapat sedikit alasanpun yang kuat untuk melepaskan diri


Boen Ching pergi dari tempat ini, kepandaian yang dimiliki
Boen Ching sekarang ini saja telah cukup membuat hatinya
menjadi bergetar, tetapi dia percaya bahwa dengan tenaga
gabungan keempat orang itu kemungkinan sekali masih dapat
mengalahkan diri Boen Ching, tetapi juga belum tentu
mempunyai pegangan yang cukup kuat, tetapi entah mengapa
Goei Lam Yu sekarang malah berbuat secara demikian?
Goei Lam Yu tampak Boen Ching dengan sangat tenang
sekali berdiri tegak ditempat itu, segera dia memutarkan
tubuhnya, kePada Lok Yang Hong sekalian ujarnya:
"Pada waktu yang lalu, ciangbunjin dari tujuh partai setelah
melancarkan satu kali pukulan mendapatkan sebuah hioloo,
tetapi akhirnya tak seorangpun yang mendapatkan hasilnya,
ini hari kita harus mengubah dengan cara yang lain, membuat
mereka itu dibagi menjadi empat bagian sehingga setiap
orang berhak akan seper empatnya, entah bagaimana
menurut pendapat kalian ?"
Sehabis berkata dia bmengulurkan peddangnya
mengguraat keatas jenazbah dari Thian San Chiet Kiam
tersebut..
Didalam sekejap saja, ketiga orang lainnya segera dapat
mengetahui maksud tujuan dari Goei Lam Yu, sekalipun Boen
Ching sendiri juga tahu kalau Goei Lam Yu sedang mendesak
dirinya masuk kembali kedalam lingkaran kepungannya, tetapi
padahal yang sebenarnya dia tidak mengijinkan dirinya masuk
kembali kedalam lingkaran kepungan.
Pedang Cing Hong Kiamnya dengan cepat dilancarkan
keluar menyerang tubuh Goei Lam Yu.
Goei Lam Yu tertawa besar, tubuhnya dengan cepat
berkelebat, ketiga orang lainpun dengan cepat melancarkan
serangan dengan menggunakan pedangnya mendesak Boen
Ching masuk kembali ketengah kepungan ke empat orang itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Goei Lam Yu tertawa kalap dengan nyaringnya, ujarnya.


"Boen Ching, kalau memangnya kau telah mengetahui
kalau kami sedang mengatur jebakan, kau mengapa harus
secara sengaja menerjangnya ? kau terlalu sombong dan
percaya Pada diri sendiri."
Born Ching telah berada didalam tengah kepungan
keempat orang itu, dalam hatinya pikirannya menjadi
tergerak, dengan cepat sekali dia berusaha untuk mencari
siasat untuk meloloskan dirinya dari kepungan mereka hanya
entah harus menggunakan cara apakah sehingga dapat
meloloskan dirinya.
"Lam Yu Hong ! Aku sangat memuji dirimu, kau disebut
orang sebagai pimpinan kawanan iblis, selamanya aku tak
pernah merasa puas, tetapi kini aku sungguh merasa puas dan
takluk benar-benar.
Sepasang mata Boen Ching menyapu ke empat orang itu,
dia segera menemukan bahwa diantara keempat orang itu
pemuda berbaju putih yang disebut sebagai Cap Sah Lang itu
ternyata tak tampak sikapnya yang sangat congkak itu,
bahkan Liauw Cing Ce juga sangat jarang sekali berbicara,
dalam hatinya merasa sangat heran sekali.
Dengan sifat dari kedua orang itu tak mungkin dapat
berbuat demikian, terpikir olehnya bahwa didalamnya pastilah
terdapat sebab-sebab yang lain, ujarnya kemudian:
"Tak kusangka partai Mie Cong bBun hanya demikdian saja
!"
Aira muka dari pemubda berbaju putih serta Liauw Cing Ce
berubah dengan hebatnya.
Pada saat sekali lagi dia menggetarkan tubuhnya, sepasang
kakinya berubah menja-di setengah berlutut diatas tanah
jebakan tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Goei Lam Yu tertawa terbahak-bahak, dengan tajam dia


memandang kearah Boen Ching, ujarnya.
"Mengapa kau tidak bangkit berdiri dengan kepandaian
yang kau miliki sekarang ini boleh dibilang dapat menjagoi
seluruh Bulim, lalu mengapa harus berbuat demikian ?"
Boen Ching dengan dingin mendengus, sinar mata sekali
lagi menyapu kearah ke empat orang itu. pikirannya menjadi
tergerak, dia masih mempunyai cara yang terakhir untuk
mengalahkan keempat orang itu sekaligus, teringat olehnya
akan ilmu Chie Jie Jen Hong" dari Pada ilmu Hiat MoKang".
Pada saat pikirannya menjadi, bergerak itu, dengan diam-
diam dia mulai mengatur pernapasannya, Pada saat darahnya
mengalir secara terbalik itu mendadak dia merasakan seluruh
tubuhnya menjadi sangat kaku dan mengembang menjadi
lebih besar lagi, bagaikan seluruh urat nadi didalam tubuhnya
hendak meledak.
Goei Lam Yu sendiri sebenarnya orang yang melatih ilmu
"Hiat Mo Kang" begitu tampak sinar mata dari Boen Ching
sedikit aneh, dia menjadi sangat terkejut, dia mengetahui
dengan jelas kalau ilmu Chie JieJen Hong itu dapat membuat
tenaga dalam seseorang bertambah lipat ganda, apabila Boen
Ching hendak mengadu jiwa dengan menggunakan cara
demikian, kiranya untuk mencapai suatu kemenangan masih
merupa kan suatu persoalan yang diragukan.
Lok Yang Hong tampak wajah Goei Lam Yu berubah
dengan hebatnya, tanpa terasa dia menjadi sangat terkejut
sekali, entah sebenarnya telah terjadi suatu peristiwa apakah
ternyata dapat membuat air muka dari Goei Lam Yu telah
berubah menjadi demikian hebatnya.
Boen Ching dengan perlahan mengangkat pedang Cing
Hong Kiam nya, sedang kaki kanannya dengan perlahan pula
dicabut keluar dari dalam tanah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ketiga orang itu masing-masing menantikan Goei Lam Yu


mengadakan penyerangan terlebih dulu barulah mengikuti dari
belakang nya melancarkan serangannya, tetapi ternyata
sebaliknya tampak Goei Lamr Yu setapak demti setapak
menguqndurkan diri nyra kebelakang.
Pada saat ini kaki Boen Ching telali berhasil dicabut keluar
seluruhnya dari dalam tanah, sedang sepasang matanya
dengan sangat tajam sekali memandang sekejap kearah
keempat orang itu.
Ketiga orang itu tampak Goei Lam Yu mengundurkan
dirinya kebelakang, diam- diam dia membatin bahwa tak
seorang pun diantara mereka yang mempunyai tenaga
demikian besarnya untuk bergebrak satu lawan satu dengan
diri Boen Ching.
Sekonyong-konyong dari kejauhan berkumandang datang
suara genta yang berbunyi bertalu talu.
Air muka Goei Lam Yu berubah menjadi makin pucat
kehijau-hijauan dan jelek sekali, dia menjadi termangu-mangu
dan berdiri mematung disana.
Sedang Boen Ching begitu mendengar suara genta tersebut
menyerang dirinya, dengan perlahan dia duduk diatas tanah,
dan mulai mengerahkan tenaga khiekang "Chiet Kong Kang
Khie" melawan suara genta tersebut.
Tapi baru saja dia menggunakan ilmu Chie Jie Jen Hong,'
sehingga saat ini suara untuk duduk tenang, dia mulai
merasakan seluruh tubuhnya bagaikan jatuh kedalam suatu
liang api yang sangat panas sekali, saking panasnya sehingga
sukar untuk ditahan.
Dari kejauhan secara mendadak berku-mandang datang
pula suara suitan yang sangat nyaring sekali, suara suitan itu
sebentar tinggi sebentar rendah lagi, dangan tak putus-
putusnya masuk kedalam telinga kelima orang itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Begitu suara suitan itu berbunyi, tekanan didalam tubuh


Boen Ching pun terasa jauh berkurang, dengan cepat dia
duduk bersila diatas tanah dengan perlahan-lahan mulai
mengerahkan tenaga murninya untuk mendesak kembali jalan
darah didalam tubuhnya supaya menjadi lancar kembali.
Suara suitan itu beserta suara bertalunya genta mendadak
tinggi dan mendadak rendah kembali, dengan tak putus-
putusnya bergema mendatang.
Suara genta itu tetap tak berubah sedikitpun, sebaliknya
suara suitan itu makin lama semakin mendekat, didalam
sekejap mata saja telah berada disuatu tempat yang begitu
jauh dari tempat mereka berempat, Pada saat ini jalan darah
didalam tubuh Boen Chingpun telah menjadi pulih kembali,
baru saja dia hendak mementangkan matanya, tiba-tiba
terdengar suatu suara berkumandang masuk kedalam
telinganya.
"Jangan bergerak !"
Kemudian terasa sebuah telapak tangan menempel
dibelakang punggungnya.
Dalam hati Boen Ching menjadi sangat terkejut sekali, dia
tak tahu orang yang baru datang ini lawan ataukah kawan,
tetapi dia dapat menduga babwa orang yang datang ini
bukannya salah satu dari Goei Lam Yu berempat, tetapi
kesempurnaan didalam tenaga dalamnya sangat hebat sekali,
hal ini bisa dibuktikan dengan dapatnya orang itu berada di
belakang tubuhnya tanpa dia mengetahuinya.
Dengan berdebar-debar dia tetap duduk diatas tanah tak
berani bergerak lagi.
ooo0dw0ooo

LAMUNAN YANG MENJADI KENYATAAN


Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

BOEN Ching yarg baru saja berhasil membereskan dirinya


dari pengaruh ilmu 'Chie Jie Jen Hong' mendadak
punggungnya ditempeli telapak tangan orang lain, dalam
hatinya menjadi sangat terperanjat sekali.
Suatu tenaga murni yang sangat kuat sekali menembus
dari dalam punggung masuk kedalam tubuhnya, dengan cepat
Boen Ching berusaha mengerahkan tenaga dalamnya untuk
menahan.
Suara suitan itu dari keadaan yang sangat nyaring serta
kuat itu dengan perlahan lahan berubah menjadi halus dan
nyaring, bagaikan sebuah rambut yang sangat halus melayang
di tengah udara yang sangat luas, Boen Ching dengan sangat
jelas sekali dapat mengetahui bahwa orang yang
mengeluarkan suara suitan nyaring tersebut adalah orang
yang berada dibelakang tubuhnya Pada saat ini.
Dia mempunyai maksud untuk mengerah kan tenaga
dalamnya melawan hawa yang merembes masuk tersebut,
tetapi mendadabk terdengar suadra yang nyaringa sekali
berkumabndang masuk kedalam telinganya, ujarnya
'Jangan mengerahkan tenaga !''
Dalam hati Boen Ching terasa menjadi bergetar, suara itu
sekalipun sangat nyaring sekali tetapi didalamnya
mengandung suatu daya pengaruh yang demikian kerennya,
sehingga membuat dia sukar sekali untuk memberikan
perlawanannya, tanpa sadar lagi dia rela membubarkan
tenaga murni yang telah dipusatkan dan bersiap hendak
dikerahkan tersebut.
Tenaga murni yang sangat kuat itu dengan cepat
merembes keluar dari telapak tangan itu masuk kedalam
seluruh tubuhnya, sedang suara suitan itupun makin lama
makin rendah, dan akhirnya sangat halus sekali sehingga
sukar sekali untuk dapat didengar, suara genta itupun dengan
perlahan membuyar dari tengah udara.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Secara mendadak Boen Ching merasakan seluruh tenaga


murni didalam tubuhnya dengan mengikuti petunjuk dari
orang yang berada dibelakang tubuhnya berputar dengan
sangat lancar sekali didalam tubuhnya.
Dia terdesak, tanpa sadar dia membuka mulutnya
mengeluarkan suara suitan nyaring begitu suara suitan
tersebut berkumandang bagaikan jeritan seekor naga sakti
saja dari nada yang rendah berubah menjadi makin meninggi,
dan dengan cepat sekali berubah menjadi tinggi melengking
sehingga menembus awan yang melayang ditengah udara.
Baru saja suara suitan berkumandang, suara dari
bertalunya genta dengan cepat menjadi sirap kembali, sedang
keadaan disekitar tempat itupun menjadi sunyi senyap.
Dalam hati Boen Ching menjadi sangat heran sekali,
pikirannya berputar dengan tak henti-hentinya, sedang orang
berada dibelakang tubuhnyapun tak membuat pergerakan
apa-apa lagi.
Begitu suara suitan itu berhenti, telapak tangan yang
berada dibelakang tubuhnya itupun dengan perlahan menjadi
kendor kembali.
Lama kemudian, dari belakang tubuhnya barulah terdengar
suara tertawa gelak yang nyaring, ujarnya:
"Boen Ching ! Jangan berpura-pbura lagi, kau hdarus
bangkit beardiri."
Pada sabat suara tersebut berkumandang masuk kedalam
telinganya itu, terasa suatu tenaga yang sangat kuat sekali
menyerang tubuhnya.
Boen Ching dengan perlahan mementang kan sepasang
matanya, dari bibir tersungging suatu senyuman, tubuhnya
dengan cepat melayang berputar keangkasa, terdengar suara
yang sangat dahsyat sekali, pasir berwarna kuning
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

beterbangan memenuhi seluruh angkasa, sedang angin


tajampun menyambar dengan hebatnya.
Boen Ching sambil tersenyum berdiri denagan tenangnya
Pada saat ini dia telah memahami ilmu tenaga dalam untuk
memin-jam tenaga orang lain untuk menyerang kearah
musuh, tenaga pukulan orang yang berada dihelakang
tubuhnya itu ternyata telah tergetar oleh tenaga pantulan,
sehingga terhuyung terdesak ke belakang, sedang dirinya
sendiri dengan sangat tenang sekali berdiri ditempat semula.
Dari mata yang itu terlihat memancarkan keluar sinar yang
sangat kejut sekali dengan sinar yang tidak percaya dia
memandang ke arah Boen Ching.
Been Ching tampak orang lelaki berusia pertengahan itu
memakai jubah panjang berwarna ke abu-abuan, rambut serta
jenggot nya berwarna hitam mengkilap, wajahnya pucat pasi,
sinar mata yang mengandung rasa terkejut dari lelaki berusia
pertengahan yang memakai jubah berwarna ke abu-abuan itu
hanya dalam sekejap saja telah lenyap dari pandangan,
sedang air mukanyapun telah berubah menjadi tenang
kembali.
Boen Ching menarik napas panjang-panjang, Pada saat ini
sebaliknya dia malah merasa agak terkejut, entah siapakah
orang yang berdiri dihadapannya sekarang ini, dengan
kesempurnaan tenaga dalam yang dimiliki itu bukanlah dapat
dibandingkan dengan orang biasa, ketika dia menolehkan
kepalanya memandang, tampak Goei Lam Yu sekalian entah
telah pergi kemana.
Lelaki berusia pertengahan yang memakai jubah warna
keabu-abuan itu dengan sangat tajam sekali memandang
kearah Boen Ching, sejenak kemudian dia dengan tertawa-
tawar tanyanya.
"Apakah kau adalah Boen Ching ?"
Sehabis bertanya, dia tersenyum ramah kembali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching mengetahui siapakah sebenarnya lelaki berusia


pertengahan yang memakai jubah warna keabu-aburan ini,
tetapi tjika dipandang qdari sikap sertra gerak-gerik lelaki
berusia pertengahan ini agaknya telah merupakan kawan
bukan lawan, bahwa lelaki berusia pertengahan ini malah
telah membantu dirinya mengundurkan serangan pihak
musuh, kiranya tak mungkin mempu-nyai maksud jahat.
Dengan tajam dia memandang kearah lelaki berusia
pertengahan tersebut, kemu-dian dengan perlahan dia
mengangguk.
Baru saja Boen Ching selesai mengangguk dan siap hendak
membuka mulutnya, terlihat lelaki berusia pertengahan itu
telah mendahuluinya, ujarnya dengan nyaring.
"Pada wajahmu terlihat kerutan-kerutan, haruslah berhati-
hati sedikit karena bencana besar akan menimpa dirimu."
Dalam hati Boen Ching terasa menjadi tergetar, terlihat
lelaki berusia pertengahan itu tak menanti Boen Ching
berbicara, dia telah memutarkan tubuhnya dan berjalan
kearah depan.
Boen Ching menjadi tertegun, dengan cepat ujarnya sambil
bertanya.
"Siapakah cianpwee yang mulia ? pertolongan ini hari aku
Boen Ching Pada hari kemudian tentu akan membalasnya,
Tubuh dari lelaki berusia pertengahan itu tampak berhenti,
tetapi segera dia tertawa terbahak-bahak, sekali lagi dia
menggerak kan tubuhnya berlari kearah depan, sedang Pada
mulutnya ujarnya.
"Khioe Thian Bu Sin atau Peramal Sakti dari daerah Kioe
Thian adalah aku!"
Boen Ching menjadi termangu-mangu, dia sama sekali
tidak pernah menyangka kalau orang yang berdiri
dihadapannya Pada saat ini ternyata adalah salah satu dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kioe Thian Swang Sin, Kioe Thian Bu Sin, Jen Cen adanya,
Pada waktu diantara "Kioe Thian Swang Sin" telah munculkan
dirinya salah satu saja sudah cukup membuat dia menjadi
sangat terkejut sekali, Pada saat ini ternyata Kioe Thian Bu Sin
juga telah munculkan dirinya juga, membuat dia makin
merasa jauh diluar dugaannya.
Dengan tajam dia memandang Kioe Thian Bu Sin yang
meninggalkan tempat tersebut, dengan cepat sekali telah tak
tampak bayangan tubuhnya lagi, dalam hati diam- diam
terpikirkan olehnya perkataan yang diucapkan oleh Kioe Thian
Bu Sin sebelum meninggalkan tempat itu, untuk beberapa saat
lamanya dia menjadi termangu-mangu berdiri mematung.
Kioe Thian Bu Sin serta Kioe Thian Ie Sin dua orang itu
yang satu dengan mengguna kan ilmu Tabibnya yang sakti
sedang yang lain dengan ilmu meramalnya yang lihay
bersama-sama bergabung sebagai Kioe Thian Swang Sin,
kalau Jen Cen berkata secara demikian, sudah tentu
mempunyai sebab- sebab lainnya lagi.
Boen Ching termenung berpikir keras beberapa saat
lamanya, mendadak dia tertawa sendiri, diam-diam pikirnya:
"Aku mengapa harus menguatirkan urusan ini, peristiwa
apabila sudah terjadi, sudah tentu aku bagaimanapun juga tak
akan dapat menghindarinya."
Boen Ching tersenyum, terpikir kembali olehnya ketika dia
menggunakan siasat meminjam tenaga untuk menyerang
orang lain yang merupakan ilmu tingkat tinggi dari Pada
tenaga dalam.
Dengan menggunakan ilmu Chiet Kong Kang Khie
menggetarkan pihak musuh, orang yang mengerahkan tenaga
itu bagaimanapun juga akan menerima pantulan getaran yang
sama juga besar kecilnya, apabila tidak dapat menggunakan
ilmu meminjam tenaga orang lain untuk menyerang itu Pada
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

saat melancarkan ilmu pantulan tersebut sama juga dengan


mengadu jiwa dengan pihak musuh.
Apa yang diinginkan Pada saat ini telah didapatkan tanpa
terasa lagi Boen Ching menjadi sangat girang sekali, dia
ternyata telah berhasil memahami sebagian besar dari Pada
rahasia tenaga khiekang "Chiet Kong Kang Khie" tersebut.
Dia mendongakkan kepalanya memandang keangkasa,
terpikir olehnya akan diri Bwee Giok, dalam hatinya tanpa
terasa menjadi sangat berduka sekali, dia menghembuskan
napasnya, sekali lagi dia meloncat naik keatas punggung kuda
dan melarikannya kearah depan.
Boen Ching setelah melewati tembok besar, dia terus
melarikan kudanya menuju gurun pasir dimana terdapat kuil
Pie Lu Si!
Bunga salju beterbangan memenuhi angkasa ditengah
pegunungan yang sangat sunyi itu tampak seekor kuda
berwarna putih dengan sangat perlahan sekali berjalan kearah
depan.
Diatas punggang kuda itu duduklah seorang pemuda
berbaju hijau, orang itu adalah Boen Ching adanya, dia
menolehkan kepalanya memandang kesekeliling tempat itu,
diatas rumput tampak telah dilapisi oleh segumpalan bunga
salju yang turun dengan derasnya itu.
Dia sendiri tidaklah mengapa, tetapi kuda tunggangnya itu
bagaimanapun juga harus beristirahat sebentar.
Boen Ching menoleh memandang sekitar tempat tersebut,
tampak tak jauh disebelah kanannya terdapat sebuah bukit
kecil, ditengah turunnya bunga salju yang memenuhi angkasa
ini, merupakan suatu tempat yang sangat bagus sekali untuk
menghindarkan diri dari tiupan angin serta turunnya salju ini.
Dengan cepat ia menarik tali les kudanya dan berjalan
menuju kearah bukit kecil tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Belum saja dia sampai ditempat itu, mendadak terdengar


suara tertawa yang sangat keras sekali berkumandang datang
dari belakang bukit kecil itu, Boen Ching begitu mendengar
suara tertawa itu, dalam hatinya merasa sangat terkejut
sekali, segera dia turun dari kudanya dan berdiri tegak diatas
tanah.
Suara tertawa itu sangat dikenal olehnya, bukankah itu
suara dari diri Goei Lam Yu ? Sungguh tak disangka olehnya
bahwa ditempat seperti ini tak dapat bertemu dengan dirinya'
Kematian dari diri Bwee Giok. sebagian besar dikarenakan
oleh Goei Lam Yu ini, apabila tidak adanya diri Goei Lam Yu,
Bwee Giok tak mungkin bisa lenyap tanpa bekas, yang
kemudian diakhiri dengan kematiannya didalam jurang yang
sangat dalam itu.
Boen Ching berdiri tegak berpikir keras, masih ada cucu
dari diri Kioa Thian Ie Sin, Lieh Yu, pasti juga telah binasa
ditangannya, hal ini dapat dibuktikan Pada waktu dia
mengatakan bahwa telah bertemu dengan diri Kioe Thian Ie
Sin, wajah dari Goei Lam Yu segera berubah dengan
hebatnya, tak dipikirkan hal ini sudah sangat jelas sekali.
Suara tertawa besar itu sekali lagi berkumandang datang
dari belakang bukit kecil itu.
Boen Ching dengan cepat mengendorkan tali les kudanya.
dengan perlahan-lahan dia berjalan menuju kearah bukit kecil
tersebut.
Dari belakang bukit itu tampak berkelebatnya sinar pedang
yang sangat menyilaukan mata, Boen Ching tak usah melihat
telah dapat mengetahui kalau Pada saat ini pastilah Goei Lam
Yu sedang berlatih ilmu pedangnya, dan baru saja memahami
sebagian dari kitab rahasia "Hay Thian Kiam Boh" sehingga
dapat demikian girangnya.
Dia berjalan mendaki bukit kecil itu, tampak Goei Lam Yu
sambil menyekal pedang "Cie Hong Kiam" nya, memainkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

jurus pedang dengan sangat cepatnya, bunga salju dengan


sangat cepat berguguran keatas tanah.
Sedang Pada ujung pedang Cie Hong Kiamnya itu tampak
memancarkan sinar yang panjangnya kira-kira setenguh coen
dan sangat menyilaukan mata.
Goei Lam Yu begitu tampak Boen Ching munculkan dirinya,
segera dia menarik kembali pedangnya.
Boen Ching dengan tajam memandang ke arah diri Goei
Lam Yu, sedang dalam hatinya menjadi sangat terkejut sekali,
pikirnya.
"Tak dapat disalahkan lagi Goei Lam Yu dapat demikian
girangnya, kiranya dia telah memahami ilmu hawa pedang
yang sangat lihay itu."
Kepandaian didalam dunia ini, dengan ilmu pedang serta
ilmu khiekang sebagai ilmu yang paling sakti. tetapi pedang
adalah merupakan sebuah alat senjata, kehebatan dari hawa
pedang itu, sekalipun jika dibanding kan dengan ilmu tenaga
khiekang juga belum tentu dapat mengalahkannya.
Goei Lam Yu dengan tawar sekali memandang kearah diri
Boen Ching, kemudian dengan perlahan tersenyum.
Boon Ching dengan sinar mata yaag tajam memandang
kearah Goei Lam Yu, sekalipun Goei Lam Yu hanya tersenyum
secara seenaknya, tetapi didalam pandangan Boen Ching,
senyuman Goei Lam Yu kali ini merupakan suatu hinaan bagi
dirinya.
Pada saat setelah Bwee Giok jatuh kedalam jurang, dengan
sangat rajin sekali dia melatih kepandaiannya, siap untuk
mendidik dirinya menjadi seorang jago yang tanpa bandingan
di dalam Bu lim, rahasia dari ilmu khiekang 'Chiet Kong Kang
Khie' sejak lama dia telah memahaminya, terhadap senyuman
dari Goei Lam Yu yang dia menganggapnya sebagai suatu
hinaan tersebut mana dapat menahan sabar.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Diam-diam Boen Ching berpikir.


"Sekalipun didalam ilmu hawa pedang kau mempunyai
sedikit hasil, tetapi bagaimana aku dapat mengaku kalah
ditanganmu ?"
DENGAN tajam dia memandang ke arah Goei Lam Yu,
dengan perlahan-lahan dia mencabut keluar pedang Cing
Hong Kiamnya.
Dari sepasang mata Goei Lam Yu tampai berkelebat
perasaannya yang sangat terkejut, tetapi hanya dalam sekejap
saja telah lenyap, dalam hatinya dia merasa sangat heran
sekali, dirinya telah berhasil memahaminya rahasia dari Pada
ilmu hawa pedang, Boen Ching bukannya tidak melihat sendiri
dengan mata kepalanya, walaupun kepandaian yang
dimilikinya sangat tinggi sekali, akan tetapi jika dilihat keadaan
sekarang ini, hendak bertanding dengan hawa pedang yang
baru saja berhasil dilatihnya ini, masih jauh ketinggalan.
Setelah dia menjadi tertegun itu segera terlihatlah
senyumannya yang mengejek, pedang Cie Hong Kiamnya
digetarkan dengan perlahan, terlihat sinar kemerah-merahan
berkelebat memenuhi angkasa, sedang suara tertawa
mengejekpun berkumandang tak hentinya.
Boen Ching mengerutkan alisnya, Goei Lam Yu ternyata
demikian sombongnya terhadap dirinya, bagaikan sama sekali
tidak memandang sebelah matapun kearahnya, dalam hatinya
merasa sangat gusar sekali, hawa amarahnya dengan pelahan
lahan muncul di dalam lubuk hatinya. .
Dia mempunyai maksud dengan cepat mengangkat
pedangnya menyerang kearah diri Goei Lam Yu, tetapi
mendadak pikiran nya menjadi bergerak, dia mengerutkan
alisnya, sedang air mukanyapun berubah menjadi seperti
sedia kala, tak nampak gerakan lainnya lagi..
Goei Lam Yu setelah tertawa terbahak- bahak dengan
kerasnya, segera menarik kembali senyumannya, dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

hidungnya terdengar suara dengusannya yang sangat dingin,


sedang dari bibirnya tampak tersungging suatu senyuman
yang sangat mengejek sekali.
Sebaliknya Boen Ching tertawa panjang dengan dingin.
Dari sepasang mata Goei Lam Yu tampak sekali lagi dia
memancarkan sinar mata yang mengandung rasa terkejut
sekali, dia selama nya selalu kalah satu tingkat di bawah
tangan Boen Ching, Pada hari ini dia percaya dapat
mengalahkan diri Boen Cing, oleh karena itu dia barulah
berani mengeluarkan senyumannya yang sangat mengejek itu,
tetapi sama sekali tak pernah disangka olehnya kalau Boen
Ching ternyata tidak mempunyai reaksi apapun, untuk sesaat
dalam hatinya malah terasa sangat gusar sekali.
Dia memandang kearah Boen Ching, sebenarnya memang
dia tidak siap untuk turun tangan terlebih dahulu, Pada saat
ini membuat dia menjadi bingung harus berbuat bagaimana
baiknya, sinar matanya ditarik kembali, siap untuk meniru
keadaan dari Boen Ching yang sangat tenang sekali tanpa
mengucapkan sepatah katapun itu, dengan sinar mata yang
sangat dingin sekali dia memandang kearah Boen Ching.
Tetapi Boen Ching tetap tertawa panjang dengan
dinginnya, bunga-bunga salju yang berterbangan ditengah
udara itu terlihat terpental pergi olen suara getaran dari
tertawa nya itu, dan melayang kembali keatas angkasa,
kemudian berputar dengan cepatnya.
Goei Lam Yu termenung berpikir keras untuk beberapa saat
lamanya, tetapi suara tertawa dari Boen Ching itu makin lama
makin berubah menjadi sangat halus sekali dan makin
panjang sedang suaranyapun berubah menjadi sangat dingin
dan melengking tinggi.
Lama-lama dia mulai merasa tidak sabaran dengan dingin
bentaknya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Boen Ching! sungguh tak disangka ini hari kita berdua


dapat bertemu lagi ditempat ini"
Boen Ching menarik kembali suara tertawanya, air
mukanya berubah menjadi sangat dingin dia memandang
kearah diri Goei Lam Yu, sesaat kemudian barulah ujarnya.
"Goei Lam Yu, malam ini kita berdua bertemu ditempat ini,
sungguh merupakan suatu kesempatan yang sangat bagus
sekali, dan dapat sekalian membereskan urusan kita Pada
waktu-waktu yang telah lalu!"
Goei Lam Yu tertawa terbahak-bahak, Boen Ching tidak
memperdulikan padanya, dan melanjutkannya:
"Kau menculik diri Bwee Giok, kemudian menggunakan ilmu
hitam pembingung nyawa mempengaruhi kesadaran serta
ingatannya, dan terakhir mengakibatkan dirinya jatuh ke
dalam jurang dan menemui kematiannya, bahkan kaupun
telah membunuh mati cucu dari Kioe Thian Ie Sin, ditambah
dengan segala perbuatanmu yang telah kau lakukan Pada
masa-masa yang telah lalu, peduli urusan macam apapun
semuanya hanya dapat ditebus dengan kematianmu saja."
Sinar mata Goei Lam Yu bergerak, tapi dia tetap tertawa
besar tak mengucapkan sepatah katapun juga.
Dari tengah udara mendadak berbkumandang datadng
suara pekikaan burung bangaub, sebenarnya Boen Ching telah
siap mengangkat pedangnya maju menyerang, Pada saat ini
terpaksa dia harus menghenti kan gerakan tubuhnya.
Seorang lelaki berusia pertengahan yang memakai jubah
berwarna kuning dengan sangat cepat sekali dia melayang
keatas permukaan dan turun disamping tubuh Boen Ching,
dengan sangat gusar sekali dia memandang kearah diri Goei
Lam Yu, ujarnya:
"Kau kah yang membunuh diri cucuku ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching sama sekali tidak pernah menyangka kalau Kioe


Thian Ie sin, Lieh Yu dapat munculkan dirinya Pada saat ini,
segera dia berdiri ke samping, dalam hati pikirnya biarlah Lieh
Yu sendiri yang membereskan sendiri urusan ini.
Goei Lam Yu memandang sekejap kearah Lieh Yu,
mulutnya sedikit bergerak tetapi kemudian menutup mulutnya
kembali, sinar matanya berkedip kedip, dengan sangat dingin
sekali dia tertawa, sedang matanya melirik kearah Boen Ching
sekejap, sepatah katapun tak diucapkan keluar.
Lieh Yu dengan dingin mendengus, dia menoleh
memandang kearah Boen Ching sambil tanyanya.
"Diakah???"
Boen Ching yang teringat akan segala perubahan air muka
dari Goei Lam Yu, segera terpikirkan olehnya bahwa tak
mungkin ada orang lain lagi, dengan sangat dingin sekali dia
menganggukkan kepalanya.
Goei Lam Yu mendadak tertawa besar dengan nyaringnya,
pedang Cie Hong Kiamnya diangkat kedepan. terlihat
serentetan sinar kemerah-merahan mengitari tempat tersebut
bagaikan pelangi yang membelah bumi, menyapu kearah ke
dua orang itu.
Lieh Yu bersuit panjang dia membalikkan tubuhnya, sedang
tangan kanannya diayun kan terlihat sebuah Lie Giok Chie
telah dicabut keluar, dan menyambut datangnya serangan dari
Goei Lam Yu tersebut..
Pada saat pedang Cie Hong Kiamnya dari Goei Lam Yu
berkelebat dengan hebatnya itu, sinar pedang memenuhi
angkasa, dalam hati Lieh Yu merasa sangat terkejut sekali, dia
tak berani dengan keras lawan keras, tububhnya dengan
cepdat mundur sejaauh tiga kaki lebbih.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching bersiap hendak maju memberikan bantuannya,


mendadak terdengar suara bentakan dari Lieh Yu dengan
kerasnya.
"Kau jangan ikut bergerak !"
Goei Lam Yu tertawa tergelak dengan nyaringnya, pedang
Cie Hong Kiamnya menusuk ke seluruh arah, sedang sinar
pedangpun dengan cepat, mengelilingi tempat itu, bagaikan
beribu-ribu sinar merah saja mendesak dengan hebatnya
kearah diri Lieh Yu.
Lieh Yu disebut orang sebagai Kioe Thian Ie Sin, dan
mempunyai sebutan sebagai 'Hay Neh It Shu, Kioe Thian
Swang Sin" dan merupakan seorang yang mengangkat nama
bersama-sama dengan diri Thian Jan Shu, mana dia pernah
didesak sehingga sedemi-kian rupa.
Dia nampak serangan pedang dari Goei Lam Yu sangat
ganas sekali, dan mendesak dengan hebatnya kearah
tubuhnya, hal ini sama sekali dia belum pernah
mengalaminya, tanpa terasa kegusarannya makin memun-cak,
dia bersuit nyaring dengan panjangnya, segera dia balik
mendesak kearah diri Goei Lam Yu.
Pedang serta senjata penggaris itu dengan cepat terbentur
menjadi satu, tubuh kedua orang itu dengan cepat berkelebat,
yang satu berwarna merah sedang yang lain berwarna hijau,
dua buah sinar yang sangat menyilau kan mata bagaikan naga
sakti menerjang mega menggulung menjadi satu dan saling
serang menyerang dengan hebatnya.
Boen Ching yang berdiri disamping tampak kedua orang itu
telah saling serang menye-rang, dalam hatinya tanpa terasa
menjadi sangat terkejut sekali, dengan kesempurnaan dari
tenaga dalam dari kedua orang itu, pertempuran mati-matian
semacam ini selama hidupnya mana dia pernah menemui nya?
Sekonyong-konyong, Goei Lam Yu sekali lagi tertawa kalap,
sedang Lieh Yu mende-ngus dengan beratnya, tubuh dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kedua orang itu segera berpisah dan mundur sejauh tiga kaki
lebih.
Boen Ching menjadi sangat terkejut sekali dia tampak Goei
Lam Yu tertawa kalap terus menerus tak hentinya, sedang
senjata penggaris batu giok yang berada ditangan Lieh Yu
telah terpapas menjadi dua potong
Goei Lam Yu denrgan menggunakant pedang Cie Honqg
Kiamnya kemudrian mengerahkan hawa pedangnya untuk
membabat senjata penggaris yang terbuat dari batu pualam di
tangan Lieh Yu menjadi dua potong, merasa sangat bangga
sekali, Pada saat ini dalam hatinya diam-diam berpikir, bahwa
sekalipun kalian berdua bergabung menjadi satu untuk
mengerubuti dirinyapun, dia tak akan memasukkan didalam
hatinya.
Boen Ching yang tampak sikap dari Goei Lam Yu yang
sedang merasakan sangat bangga itu, pedang Cing Hong Kiam
ditangan nya dengan cepat digetarkan.
Tetapi belum saja dia mengadakan gerakan untuk
selanjutnya, terdengar Lieh Yu dengan nada yang keras
bentaknya lagi.
"Jangan bergerak!"
Suara dari Lieh Yu Pada saat ini berubah menjadi sangat
dingin serta kaku sekali, Boen Ching yang mendengar hal itu,
menjadi sangat terkejut sekali, dia menoleh memandang
kearah diri Lieh Yu, tampak wajahnya telah berubah menjadi
pucat kehijau-hijauan, rambutnya terubah menjadi sangat
kacau, keadaan yang sangat gagah tadi itu telah hilang lenyap
dari pandangan.
Boen Ching dalam hati mempunyai niat untuk maju
kedepan, tetapi nama dari Kioe Thian Ie Sin tidaklah kecil,
apabila dia maju kedepan, nama baik dari Kioe Thiah Ie Sin
segara akan hancur, Lieh Yu kalau memang nya dapat
mengangkat nama bersama-sama dengan diri Thian Jan Shu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sudah tentu bukanlah hanya demikian dan dapat dikalahkan


dengan demikian, sekali dia untuk sesaat terlalu memandang
rendah pihak musuh sehingga sedikit membawa kerugian,
mungkin sekali dia masih memiliki kepandaian silat lainnya
yang mengejutkan
Goei Lam Yu terbahak-bahak dengan nyaringnya sehingga
suaranya menggema diseluruh angkasa. .
Dari sepasang mata Lieh Yu tampak memancarkan keluar
sinar yang mengandung hawa membunuh yang sangat hebat,
dia menutup mulutnya rapat-rapat, sepatah katapun tak
diucapkan dan berdiri tegak ditempat.
Senyuman yang menghiasi diatas bibir Goei Lam Yu pun
segera lenyap, sinar matanya beralih memandang kearah diri
Boen Ching dan memandangnya dengan mengejek sekali,
bagaikan terhadap diri Lieh Yu sama sekali dia tidak mau
menggubris nya, Lieh Yu telah dianggapnya sebagai seorang
perwira yang telah kalah ditangannya..
Lieh Yu, tampak sikap serta gerak gerik dari Goei Lam Yu
menjadi demikian, hawa membunuhnya makin memuncak,
sedangkan sinar matanya dengan sangat dingin sekali
memandang kearahnya, sikapnya yang sangat dinginpun agak
berkurang, dia tertawa tawar ujarnya kePada diri Goei Lam
Yu.
"Apabila kau berani menyerang aku satu kali lagi, itu berarti
kau mencari jalan kematian bagi dirimu sendiri".
"Sinar mata Goei Lam Yu dengan perlahan-lahan beralih
keatas wajah dari Lieh Yu, dia tertawa panjang dengan
dinginnya, ujarnya .
"Sungguh besar sekali omonganmu, aku akan melihat
serangan pedangku kali ini sebenarnya siapakah yang akan
menjadi sasarannya".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching memandang sekejap kearah diri Lieh Yu, dia


terhadap perkataan yang diucapkan oleh Lieh Yu itu tak berani
begitu mempercayainya, juga dengan kepandaian yang dimiliki
Goei Lam Yu saat ini, sekali
pun Thian Jan Shu hidup kembali, kiranya juga tak berani
berbicara secara demikian, bahkan kemungkinan sekali akan
mengang-gap diri Goei Lam Yu sebagai musuhnya yang paling
tangguh.
Tetapi Pada saat ini ternyata Lieh Yu berani berbicara
secara demikian, hal ini membuktikan kalau dia mempunyai
maksud untuk memancing diri Goei Lam Yu sekali lagi
melancarkan serangannya.
Jika menurut pandangan diri Boen Ching, Lieh Yu apabila
hendak menggunakan tangan kosong untuk menyambut
pedang Cie Hong Kiam dari tangan Goei Lam Yu tersebut, tak
mungkin akan terjadi, senjata penggaris batu pualamnya telah
putus menjadi dua bagian, entah dia masih mempunyai
senjata apa lainnya.
Lieh Yu dengan perlahan tersenyum ujarnya:
"Apabila kau tidak mau mempercbayai, tak usah dragu-ragu
untuka mencobanya."
Gboei Lam Yu tertawa besar, tubuhnya dengan cepat
meloncat kedepan, seluruh tubuh dari pedang Cie Hong
Kiamnya memancarkan sinar kemerah-merahan yang
menyilaukan mata, sinar pedang tersebut memancar hingga
sejauh satu kaki lebih menyerang ke atas tubuh Kioe Thian Ie
Sin Lieh Yu.
Lieh Yu dengan dingin tertawa panjang dia tetap berdiri
tegak tak bergerak sekali pun juga, menanti setelah serangan
pedang dari Goei Lam Yu itu makin mendekat ke arah
tubuhnya, secara mendadak tubuhnya mun-dur kebelakang,
tangan kanannya diajukan, sebuah angkin yang mempunyai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

lima warna yang berbeda telah dilontarkan ke depan dari atas


tangannya.
Begitu angkin yang mempunyai lima warna itu meluncur
dari tangan Lieh Yu, Goei Lam Yu segera mendengus dengan
beratnya dan berturut-turut terhuyung mundur.
Angkin itu hanya berkelebat sekejap saja ditengah udara
dan lenyap kembali sedang Goei Lam Yu dengan terhuyung-
huyung mundur kebelakang, pedang Cie Hong Kiam ditangan
kanannya jatuh keatas tanah, wajahnya berubah menjadi
kehijau-hijauan sehingga keadaannya sangat menakutkan
sekali.
Boen Ching yang tampak hal ini menjadi sangat terkejut
sekali, dia sama sekali tidak pernah menyangka kalau Lieh Yu
jadi orang ternyata demikian kejamnya, entah angkin itu
terbuat dari apa, ternyata demikian hebat dan beracunnya,
dengan kepandaian yang dimiliki oleh Goei Lam Yu ini,
didalam satu kali gebrakan saja ternyata dapat berubah
menjadi demikian rupa, dia sama sekali tidak begitu
mempercayai kalau hal ini sungguh-sungguh terjadi.
Goei Lam Yu berturut-turut mendengus dua kali, sepasang
tangannya dikepal dengan kencangnya, bagaikan sukar sekali
baginya untuk bernapas, wajahnyapun jadi kehijau-hijauan
dengan cepat berubah menjadi merah padam.
Sepasang matanya dipentangkan dengan gusarnya, dia
maju dua langkah kedepan, dengan cepat mencekal kembali
pedang Cie Hong Kiamnya yang telah terjatuh ke atas tanah
itu, dengan keras dia membentak, Pada saat tangannya
digetarkan, pedangnya telah meluncur dengan amat cepatnya
ke tubuh Lieh Yu.
Boen Ching menjadi sangat terkejut sekali, dia tampak Goei
Lam Yu bersikap demikian, segera mengetahui kalau Goei Lam
Yu dbengan menempuhd bahaya sedang amengerahkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ilbmunya yang paling liehay 'Chee Jie Jen Hong', untuk


membalas sakit hatinya itu.
Didalam sekejap mata saja dia tampak Lieh Yu dengan
termangu-mangu berdiri mema-tung disana, mulutnya
bergerak tak henti-hentinya, wajahnya berubah menjadi pucat
pasi bagaikan karena sesuatu urusan telah dibuatnya menjadi
tertegun, dalam hatinya makin bertambah terkejut.
Pedang Cie Hong Kiam tesebut telah dilemparkan oleh diri
Goei Lam Yu, dengan keras dia membentak, pedang Cing
Hong Kiamnya segera mengejar dan memukul pedang Cie
Hong Kiam tersebut menjadi menceng arahnya dan jatuh
kesamping,
Begitu Goei Lam Yu setelah meluncurkan pedang Cie Hong
Kiamnya kearah depan.
Tubuhnya dengan terhuyung-huyung mundur dua langkah
kebelakang dan rubuh keatas tanah.
Sepasang mata Lieh Yu dengan perlahan berputar kearah
Boen Ching, sinar matanya berapi-api, sedang Pada mulutnya
dengan perlahan sebutnya.
"Bukan dia ! bukan dia yang melakukan pembunuhan
tersebut .?
Dalam hati Boen Ching menjadi sangat terkejut sekali,
hatinya bagaikan telah berubah menjadi kosong melompong,
sedikitpun tak terdapat tenaga, dan terus meluncur kebawah,
dengan perlahan dia memutar tubuhnya memandang kearah
diri Goei Lam Yu, tampak wajah dari Goei Lain Yu Pada saat
ini telah berubah dari kehijau-hijauan menjadi hitam gelap.
Hal ini membuktikan kalau Goei Lam Yu telah binasa, tetapi
mulutnya masih tetap menyebut.
"Bukan ! bukan dia !"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Bukan Goei Lam Yu kah ? hal ini tak mungkin terjadi, hal
ini pasti Goei Lam Yu yang melakukannya, orang lain dapat
berbuat demikian.
Dia mendongakkan kepalanya siap hendak mengatakan
"tidak!", tetapi tampak sepasang mata Lieh Yu yang berapi-api
itu memancar kan sinarnya yang tajam memandang
kearahnya, dalam hatinya menjadi berdebar dengan kerasnya,
sekali pun dalam hatinya dia mempunyai perkataan yang akan
diucapkan tapi tak mempunyai tenaga sedikitpun untuk
mengucapkan keluar.
Selamanya Goei Lam Yu belum pernah mengakuinya! tak
lebih dia baru menduga sendiri saja, sekalipun dia mengira
bahwa dugaannya sama sekali tidak salah, tetapi ternyata dia
tidak mempunyai buktir yang lebih bantyak lagi untuk
qmembuktikan bahrwa dugaannya itu hatinya kini menjadi
berdebar dengan hebatnya, dia sama sekali tidak berani
mengucapkan sepatah katapun.
Lieh Yu dengan sangat gusar sekali memandang kearah
Boen Ching, ujarnya kemudian.
"Aku menolong kawanmu menggantikan darahnya yang
beracun didalam tubuhnya sehingga menjadi bersih kembali
tetapi kau ternyata telah mencarikan seorang secara
sembarangan untuk mewakilinya". Sehabis berkata kakinya
selangkah demi selangkah berjalan mendesak kearah Boen
Ching
Boen Ching selangkah demi selangkahpun mundur
kebelakang, Pada saat ini dia sama sekali tidak mempunyai
perkataan lain untuk diucapkan keluar, sekalipun dia menduga
diri Goei Lam Yu yang melakukannya tapi jika dilihat dari sikap
serta gerak gerik Lieh Yu ini agaknya Lieh Yu jauh lebih benar
dari dirinya, dia tak berani untuk membuka mulut membantah.
Lieh Yu dengan dingin mendengus, ujarnya lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Kau mengira aku tidak mengetahuinya?? Hiat Mo Kang


merupakan ilmu telaga dalam Yang, sedang orang yang
membunuh cucuku itu adalah seorang yang melatih ilmu
tenaga dalam Im"
Dalam hati Boen Ching terasa tergetar, pikirannya dengan
cepat berputar dia menghentikan langkah kakinya dan berdiri
termangu-mangu disana.
Dalam hati diam-diam pikirnya, ilmu tenaga dalam Im--- ---
- - kalau-begitu sudah merupakan kedudukan "Kwie Swie"
atau `le Bok", pikirannya dengan cepat bergerak secara
mendadak terpikir olehnya akan seseorang, tanpa terasa dia
menjadi termangu-mangu.
Liauw Cing Ce! kepandaian silat dari partai Mie Cong Bun
mendekati kedudukan "Ie Bok" Liauw Cing Ce! pasti dia tak
dapat salah lagi!
Terpikir olehnya, bahwa Liauw Cing Ce pernah mengangkat
sumpah hendak mengguna kan cara yang bagai manapun
untuk membalas sakit hatinya terhadap diri Goei Lam Yu,
apabila dia membunuh diri anak kecil sudah tentu tak mungkin
ada orang yang akan menduga dirinya yang telah berbuat,
orang hanya dapat mengingat diri Goei Lam Yu saja, dengan
sifat dari Goei Lam Yu yang jadi orang sangat sombong serta
tak memandang sebelah matapun kePada orang lain dia tak
mungkin akan berkata bahwa orang lain yang telah
melakukannya, dia sama sekali tidak berbuat,
Apabila ada orang bertanya kePada dirinya sudah tentu
Goei Lam Yu tak mungkin mau memperhatikan kelemahannya
bahkan dengan sikap dari Liauw Cing Ce Pada kemudian
haripun sangat berbeda sekali..
Untuk tunduk kePada orang lain, apalagi terhadap diri Lok
Yang Hong, sudah tentu Goei Lam Yu tak mungkin akan mau
melakukannya kecuali kalau Lok Yang Hong telah memegang
kelemahan dirinya, sehingga mau tak mau dia harus menurut,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kalau tidak menurut sifatnya tak mungkin dia akan berbuat


demikian.
Pemuda berbaju putih itu untuk memperbaiki hubungan
dengan diri Liauw Cing Ce, sudah tentu tak akan mempikirkan
apa-apa lagi, dia hanya tahu memberikan bantuannya
kepadanya saja, dengan demikian dikarenakan kecongkakan
dari diri Goei Lam Yu yang tak mau berbicara hal yang
sesungguh nya, akhirnya dia harus menebus kecongkak kan
dari diri Goei Lam Yu yang tak mau berbicara hal yang
sesungguhnya, akhirnya dia harus menebus kecongkakannya
itu dengan kematian bagi dirinya.
Pikiran tersebut dengan sangat cepat sekali berkelebat
didalam benak Boen Ching, tanpa terasa dia menjadi
termangu-mangu, hatinya terasa berdesir, ketika
mendongakkan kepala nya memandang tampak Lieh Yu
selangkah demi selangkah telah berjalan mendesak
kearahnya.
Dia telah berpikir dengan sangat jelas sekali kalau hal ini
bukan Goei Lam Yu yang melakukannya, Pada saat dia
menyebut nama Kioe Thian Ie Sin air muka Goei Lam Yu
berubah dengan hebatnya, kiranya karena takut dirinya telah
mendapatkan cara untuk membebaskan diri Bwee Giok dari
pengaruh ilmunya maka air mukanya baru berubah deagan
hebat, dan bukanlah dikarenakan membunuh cucu dari Kioe
Thian Ie Sin baru berubah wajahnya, tetapi dirinya telah salah
memahami perubahan air mukanya sehingga menjadi
demikian rupa.
Pada saat ini sama sekali dia tidak mempunyai perkataan
yang dapat diucapkan ke luar, diapun percaya sekalipun Goei
Lam Yu tidak menemui ajalnya dikarenakan urusan ini, tetapi
urusan yang lain masih sangat banyak sekali, sehingga
kematiannya juga bukannya merupakan kematian yang perlu
untuk disesali, tetapi apabila Goei Lam Yu menemui
kematiannya dikarenakan urusan ini, sungguh membuat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

didalam hatinya merasakan penyesalan yang sangat hebat


sekali dan merupakan suatu urusan yang akban mengganjal
ddidalam hatinya auntuk selamanyab.
Kioe Thian Bu Sin pernah mengatakan bahwa dirinya
mempunyai bencana yang akan menimpa, Pada saat itu dia
masih mentertawakannya, sungguh tak disangka ternyata
Pada saat ini benar-benar tertimpa oleh bencana.
Lieh Yu tertawa dingin ujarnya.
"Aku telah menyembuhkan diri Sek Giok Siang, tetapi
ternyata kau tak dapat menyelesaikan urusannya, terpaksa
aku hanya dapat membuat dia menjadi gila, keadaan yang
demikian itu jauh lebih menderita dari Pada harus binasa' .
Dalam hati Boen Ching terasa agak tergetar, dia telah
melihat dengan mata kepala sendiri, Lieh Yu didalam satu
jurus saja dengan menggunakan angkin yang mempunyai
warna lima membunuh mati diri Goei Lam Yu, kini dia akan
berbuat bagai mana terhadap dirinya, kiranya diapun tak akan
sanggup untuk menahannya.
Dalam hati diam-diam dia menghela napas.
Lieh Yu dengan langkah yang sangat perlahan sekali makin
mendekati diri Boen Ching.
Sekonyong-konyong terdengar suara genta yang sangat
nyaring berkumandang datang, sedang Lieh Yu pun dengan
segera menghentikan langkah kakinya.
Suara genta tersebut dari kejauhan makin lama mendekat,
dengan sangat cepat sekali telah makin mendekat lagi, Boen
Ching dengan perlahan-lahan memejamkan mata nya, sepatah
katapun tak diucapkan keluar, orang yang membunyikan suara
genta itu akan tiba, hal ini malah membuat dia tidak
mengetahui harus berbuat apa baiknya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Lieh Yu pun menjadi termangu mangu, tubuhnya segera


melayang keatas, dengan menunggang bangau raksasanya dia
terbang pergi dengan cepatnya.
Suara genta mendadak menjadi berhenti, Boen Ching
segera mementangkan matanya tampak dihadapan tubuhnya
yang tak begitu jauh berdirilah seorang wanita berbaju merah
yang sangat cantik sekali, dengan sinar matanya yang sangat
dingin dia memandang tajam kearahnya, disamping tubuh
wanita cantik tersebut, terlihat terletak sebuah genta yang
sangat besar sekali.
Boen Ching merasa sedikit diluar dugaan, dia mengira
orang yang membunyikan suara genta tersebut pastilah
merupakan seborang aneh darid dalam Bu Lim, adan
kebanyakan bmerupakan orang-orang tua atau kakek tua
tetapi sama sekali dia tidak pernah menduga kalau orang yang
membunyikan genta tersebut ternyata adalah seorang wanita
berbaju merah yang sangat cantik sekali.
Wanita cantik itu dengan langkah perlahan berjalan
mendekati kearah Boen Ching, Pada jarak kurang lebih tiga
kaki dari Boen Ching mendadak dia berhentikan langkahnya.
Hidung Boen Ching segera dapat berbau suatu bau amis
darah yang sangat menusuk hidung, dia tidak mengetahui
mengapa Lieh Yu begitu mendengar suara genta tersebut
segera melarikan dirinya, tetapi dia tahu bahwa wanita cantik
tentunya sangat liehay sekali.
Pada bibir wanita berbaju merah itu tampaknya tersungging
suatu senyuman yang sangat dingin sekali, dia melirik sekejap
kearah mayat dari Goei Lam Yu, kemudian menoleh lagi
memandang kearah Boen Ching dengan dinginnya.
Boen Ching yang dipandang oleh wanita berbaju merah
secara demikian itu tak dapat berbuat apa-apa lagi, dia mau
maju tak dapat mau mundurpun tak mungkin, membuka
mulut pun tak dapat jadi dia menjadi serba salah, entah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

wanita berbaju merah itu merupakan lawan atau kawan,


sebentar dia memberikan bantuannya kePada dirinya,
sebentar lagi memusuhi dirinya, sedang Lieh Yu pun begitu
mendengar suara genta ini segera pergi, entah dia mempunyai
hubungan apakah dengan diri Goei Lam Yu ini.
Wanita berbaju merah itu tertawa dingin, ujarnya
"Boen Ching, kita telah lama berhubungan satu sama
lainnya, menurut aturan yang seharusnya kita haruslah telah
bertemu muka, tetapi sampai ini hari kita barulah dapat secara
resmi bertemu muka satu dengan yang lainnya."
Boen Ching menjadi termangu-mangu, lama kemudian
barulah sahutnya:
"Entah bagaimana sebutan, dari nona, beberapa kali
mendapatkan bantuan dari selama ini belum pernah aku
membalasnya."
Wanita berbaju merah itu tidak perduli perkataan yang
diucapkan oleh Boen Ching itu, dengan dingin ujarnya
kemudian.
"Tahukah kau siapakah sebenarnya Goei Lam Yu dan
apakah hubungannya dengan diriku ?"
Dia berhenti serjenak kemudian tbarulah sahutnqya:
'Dia adalahr suamiku !"
Dalam hati Boen Ching terasa tergetar dia mengerutkan
alisnya, sepatah katapun tak diucapkan keluar.
Ujar wanita berbaju merah itu lagi dengan dinginnya.
"Kau pergi membawa diriku mencari Lieh Yu."
Pada saat dia mengucapkan kata-kata itu, suaranya sangat
dingin serta kaku sekali, Boen Ching yang mendengar itu
hampir saja melonjak saking kagetnya dengan cepat dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

memusatkan seluruh perhatiannya untuk menenangkan


pikirannya, dengan tawar dia menggelengkan kepalanya.
Wanita berbaju merah itu tertawa dingin, ujarnya:
"Tidak mau "
Boen Ching tertawa tawar, dia menggeleng setelah satu
kali berbuat salah dia tak dapat berbuat salah lagi, dia telah
salah menganggap diri Goei Lam Yu, sedang Lieh Yu telah
membinasakan diri Goei Lam Yu, dengan demikian yang salah
adalah dirinya, Pada aaat ini bagaimana mungkin dia
membawa diri wanita berbaju merah ini pergi mencari Lieh Yu,
apalagi diapun tidak mengetahui Lieh Yu berada dimana.
Wanita berbaju merah itu tertawa dingin dan mundur dua
langkah kebelakang, tangan nya membuka genta besar
tersebut, Boen Ching menjadi sangat terkejut sekali, kiranya
didalam genta itu terdapat seseorang, dan orang itu tak lain
adalah Bwee Giok adanya.
Bwee Giok begitu tampak diri Boen Ching dengan cepat
teriaknya.
"Ching Toako !"
Dalam hati Boen Ching terasa tergetar dengan hebatnya,
dia mengira kalau Bweea Giok telah binasa, tetapi sama sekali
tidak pernah disangka kalau ternyata Bwee Giok masih hidup
dengan segar didalam dunia ini,
sekalipun masih berada ditangan wanita berbaju merah itu,
tetapi dalam hati dia merasa sangat girang sekali.
Dia dengan cepat melangkah kedepan dengan nada yang
agak gemetar, teriaknya:
'Nona Bwee !"
Tangan kanan wanita berbaju merah itu mendadak
dikendorkan, dan menutup kembali tubuh Bwee Giok kedalam
genta tersebut, dengan dingin ujarnya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Aku melarang kau untuk maju setindak lagi kedepan!"


Boen Chirg menjadi termangu-mangu, segera dia
menghentikan langkah kakinya Pada saat ini dalam hatinya
terasa sangat bingung sekali, sama sekali dia tidak
mengetahui harus berbuat bagaimana baiknya, dalam hatinya
sebenarnya ia telah putus asa, tetapi Pada saat ini secara
mendadak semangatnya berkobar kobar dengan hebatnya,
Bwee Giok belum binasa, membuat dia sedikit menjadi gugup,
hampir-hampir saking girangnya membuat air matanya jatuh
bercucuran, hampir-hampir dia telah melupakan segala
sesuatu.
Wanita berbaju merah itu dengan dingin memandang
kearah Boen Ching, dengan perlahan ujarnya:
"Bagaimana ?"
Pada saat berbicara itu suaranya masih tetap sangat dingin
serta kaku tanpa emosi sedikit pun.
Boen Ching tak mungkin akan membawa wanita berbaju
merah itu pergi mencari diri Lieh Yu, tetapi Pada saat ini Bwee
Giok berada ditangannya, dalam situasi dihadapan nya
sekarang terus mendesak kearahnya, sedang diapun tak
mungkin untuk tidak pergi berbuat sesuata pekerjaan yang dia
sama sekali tidak ingin berbuatnya.
Lama kemudian, dengan perlahan dia menghela napas,
ujarnya:
''Baiklah ! Aku membawa kau pebrgi !"
Wanita bderbaju merah itau memandang tabjam kearah
Boen Ching, sejenak kemudian barulah menganggukkan
kepalanya deagan perlahan.
Boen Ching menghembuskan napas lega, terpikir olehnya
bahwa ini merupakan kesempatan yang baik baginya, wanita
berbaju merah ini hendak pergi sudah tentu hendak membawa
serta gentanya itu serta diri Bwee Giok, setelah melakukannya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

perjalanan, dia akan menggunakan segala kemampuannya


untuk menolong Bwee Giok lolos dari bahaya, sekalipun
wanita berbaju merah ini sangat berhati-hati sekali terhadap
diri Bwee Giok, dari Pada harus berdiri mematung jauh lebih
terdapat kesempatan menuruti permintaannya.
Wanita berbaju merah itu dengan perlahan mengangguk,
tanyanya kemudian..
"Tahukah kau Pada saat ini Lieh Yu berada dimana?"
Dalam hati Boen Ching terasa menjadi tertegun, dia sama
sekali tidak pernah menyangka kalau wanita berbaju merah itu
secara mendadak menanyakan soal ini, sinar matanya
berkedip, dia tertawa tawar, ujar nya.
"Aku tidak mengetahui mengapa dia akau pergi, tetapi dia
telah berjanji bertemu muka dengan diriku Pada suatu tempat
tigapuluh lie ke utara dari tempat ini."
Wanita berbaju merah itu dengan dingin mendengus,
ujarnya:
"Pada tiga puluh tahun yang lalu aku pernah bergebrak
dengan dirinya."
Pada saat berkata wajahnya akan berkerut, kemudian
lanjutnya.
"Dia terhadap dirikupun seharusnya telah mengetahui
dengan jelas."
Boen Ching merasa sangat terkejut sekali, dalam hati diam-
diam berpikir.
"Kiranya dia sejak sebelumnya telah mengenal diri Kioe
Thian Ie Sin."
Kelihatannya Lieh Yu menaruh tiga bagian rasa jerinya
terhadap wanita berbaju merah ini.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dia tidak mengetahui sebenarnya Lieh Yu itu termasuk


golongan murni ataukah golongan sesat, diapun tidak
mengetahui bagaimana gerak gerik serta perbuatannya Pada
hari-hari biasa, dia mengira dirinya telah salah membunuh diri
Goei Lam Yu, tetapi wanita berbaju merah inipun dia juga
mengetahuinya, begitu suara genta tersebut berbunyi, dalam
hatinya segera terkejut dan menjadi sadar kembali bahwa
dirinya telah membuat bencana yang besar, terpaksa harus
berusaha melarikan diri terlebbih dahulu baruldah berbicara
laagi.
Wanita berbbaju merah itu dengan sangat dingin
memandang Boen Ching, ujarnya.
"Demikianpun sangat baik sekali mari kita pergi ...
Sehabis berkata dia tertawa. ujarnya lagi.
"Tetapi kau jangan bermain yang bukan- bukan terhadap
diriku!"
Boen Ching tak banyak berbicara lagi segera dia berlari
kearah utara, sedang wanita berbaju merah itupun dengan
cepat menguntitnya dari belakang.
Boen Ching tampak wanita berbaju merah itu ternyata tak
membawa serta gentanya yang besar itu, dia menjadi
tertegun tak tertahan lagi tanyanya kePada diri wanita berbaju
merah itu.
"Bagaimana ? Kau meninggalkan dirinya ditempat ini ?"
Wanita berbaju merah itu tertawa seram dan menyapu
sekejap kearah diri Boen Ching ujarnya:
"Bagaimana ? Tidak baikkah ? Diletakkan ditempat ini
bukankah jauh lebih baik dari Pada harus dibawa serta
kemana-mana?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dalam hati Boen Ching merasa agak tidak tenang, dia terus
berlari kearah depan, sedang dalam hati diam-diam pikirnya
entah bagaimana seharusnya ?
Wanita berbaju merah itu tertawa dingin, ujarnya:
'Kau janganlah merencanakan siasat yang licik, janganlah
mengira aku tak dapat menduga dalam hatimu Pada saat ini
sedang memikirkan apa, kau ingin menolong dia, bukankah
bagaikan sedang bermimpi!"
Boen Ching mengerutkan alisnya, kakinya tetap tak
berhenti, dengan sangat cepat sekali berlari kearah depan,
sedang diam-diam pikirnya.
"Apakah ilmu meringankan tubuh yang aku miliki dapat
mengungguli dirinya, dengan demikian setelah berlari sejauh
tiga puluh lie aku segera membalikkan tubuhnya menolong diri
Bwe Giok, apabila dapat berebut satu tindak lebih dulu,
bukankah hal itu lebih bertambah lancar lagi?"
Wanita berbaju merah itu yang tertinggal sedikit dibelakang
dari diri Boen Ching, segera tertawa dingin, ujarnya.
'Kau jangan mengira kalau ilmu meringan kan tubuhmu
sekarang ini dapat menolong dirimu, aku kira kaupun tidak
menginginkan Bwee Giok akan menderita seperti apa yang
dialami oleh diri Tong Pit Hien Kriam, Kong Beng tSang !"
Boen Chqing sama sekalir tidak pernah menyangka kalau
apa yang dipikirkan di dalam hatinya ternyata dapat dilihat
dengan jelas oleh wanita berbaju merah ini, dalam hati nya
tanpa terasa menjadi terkejut sekali, teringat olehnya akan diri
Kong Beng Sang, dalam hatinya tanpa terasa menjadi sangat
kuatir.
Wanita berbaju merah itu tertawa dingin, lalu ujaruya.
"Satu jurus yang terakhir dan terlihay dari Pada ilmu Hiat
Mo Kang adalah dengan suara menggempur benda, aku dapat
menggunakan suara untuk menggempur genta tersebut."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching menarik napas panjang- panjang, untuk sesaat


dia tak mempunyai perkataan apa-apa untuk menjawab, tanpa
terasa dia memperlambat langkah kakinya.
Dia sama sekali tidak pernah menyangka kalau apa yang
dipikirkan dalam hatinya ternyata dapat diterka dengan sangat
tepat sekali oleh wanita berbaju merah itu, dengan demikian
segala rencana yang disusunnya menjadi berantakan dan
menemui kegagalan, tidak terasa dia menjadi berduka sekali.
Air muka wanita berbaju merah itu masih tetap dingin
sekali, dengan tajam meman-dang kearah depan.
Dalam hati Boen Ching dengan keras berpikir, batinnya.
"Aku sedang mengkhawatirkan keselamatan diri Bwee Giok,
apakah boleh dikira dia terhadap jenasah dari Goei Lam Yu
pun sudah tak menginginkan lagi?"
Dia tidak mengetahui sebenarnya diantara Goei Lam Yu
serta wanita berbaju merah itu mempunyai hubungan apa,
tetapi apabila wanita berbaju merah itu sama sekali tidak
menguatirkan dirinya, sudah tentu tak mungkin akan berbuat
demikian.
Berpikir sampai disini, segera ujarnya.
"Jenasah dari Goei Lam Yu masih tertinggal ditempat tadi!".
Wanita berbaju merah itu mendengus sahutnya.
"Janganlah kau menggunakan kata-kata ini untuk
menggerakkan hatiku, Pada saat ini Bwee Giok masih berada
ditanganku, siapa pun tak mungkin ada yang dapat menolong
dirinya.
Boen Ching mengerutkan alisnya ujarnya lagi.
"Kau mengira aku menguatirkan diri Goei Lam Yu???, aku
tak akan menguatirkan dirinya aku hanya berpikir Pada saat
ini siapakah yang tidak mengetahui kalau ada kitab sakti Hay
Thian Kiam Boh berada di dalam tubuh Goei Lam Yu?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Sehabis berkata dia melirik memandang sekejap kearah


wanita berbaju merah itu, ujarnya lagi.
"Aku kira setelah ada orang yang mengetahuinya tak akan
melepaskan dengan sedemikian mudahnya".
Wanita berbaju merah itu tertawa dingin sahutnya.
"Kau masih jauh kurang pengalamanmu, Goei Lam Yu
adalah binasa dikarenakan angkin yang mengandung beratus
macam racun ganas yang dilancarkan oleh diri Lieh Yu,
siapakah yang masih berani menggerakkan tubuhnya"
Sehabis berkata dia mendengus lagi, dan lanjutnya.
"Terhadap kematian yang terkena angkin yang
mengandung beratus-racun ganas itu, aku tidak merasa
kuatir, bahkan sebaliknya kau telah mewakili diriku merasa
kuatir"
Sehabis berkata dia tertawa dingin lagi.
Boen Ching untuk sesaat tak dapat mengucap kan sepatah
katapun.
Kedua orang itu segera bersama-sama melanjutkan
perjalanannya kearah depan, selain melihat beterbangan
bunga salju yang turun dengan agak deras, tak dapat tampak
benda-benda lainnya lagi.
Boen Ching tertawa dingin, ujarnya.
"Kau berpikir terlalu sukar, orang lain tak ada yang berani
menggerakkan tubuh Goei Lam Yu tetapi kitab sakti Hay Thian
Kiam Boh orang masih menginginkan juga.
Boen Ching tahu apabila harus demikian terus menerus, dia
tak mungkin akan berhasil menolong diri Bwee Giok, satu-
satunya kemungkinan bagi dirinya adalah membuat keadaan
serta situasi yang sesungguhnya di ubah menjadi makin
ruwet, begitu pikiran wanita berbaju merah itu menjadi kacau
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dirinya dapatlah menggunakan kesempatan ini pergi mencoba


menolong diri Bwee Giok.
Dia tertawa dingin lagi, ujarnya.
"Apakah kau juga tidak mengetahui kalau jago-jago pedang
dari partai Mie Cong Bun juga telah memunculkan dirinya
untuk mencari jejak dari kitab sakti Hay Thian Boh tersebut?"
Tubuh wanita berbaju merah itu tampak tergetar dengan
hebatnya, sepatah katapun tak diucapkan keluar, sedang
tubuhnya masih tetap melanjutkan larinya kearah depan.
Boen Ching tahu Pada saat ini hati wanita berbaju merah
itu sedikit tergerak, sinar matanya berkedip, dan tak
mengucapkan lebih banyak kata-kata lagi, sambil terus lari
kearah depan, tak jarang dia melirik sekejap kearah wanita
berbaju merah tersebut.
Pada saat ini kedua orang itu telah berlari sejauh sepuluh li
lebih, tampak slnar mata wanita berbaju merah itu
memancarkan sinar matanya yang sangat tajam, dia
menggigit kencang bibirnya.
"Dia miringkan kepalanya memandang sekejap kearah diri
Boen Ching bagaikan dia berkata bahwa tentang hal ini dirnya
telah merasa sangat puas sekali, dan tak banyak berbicara lagi
sambil meneruskan perjalanan nya kearah depan.
"Wanita berbaju merah itu dengan dingin mendengus,
kePada Boen Ching bentaknya .
"Berhenti ? "
Boen Ching dengan cepat menghentikan langkah kakinya,
dalam hatinya segera timbul beberapa bagian harapannya,
setelah berlari kearah kira-kira dua puluh li jauhnya dan tetap
belum melihat diri Kioe Thian Ie Sin Lieh Yu, wanita berbaju
merah itu setelah tak tampak adanya orang lain, bagaimana
akhirnya dia sendiripun juga tidak mengetahuinya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Bagaimanapun juga, kalau dapat balik kembali jauh lebih


baik lagi, wanita berbaju merah itu apabila merasa kuatir,
kemung-kinan sekali akan membawa Bwee Giok sekalian,
Pada saat itu bukanlah kesempatan serta harapannya jauh
lebih besar lagi.
Wanita berbaju merah itu dengan dingin memandang
kearah Boen Ching, ujarnya. .
"Kau menginginkan aku balik kembali ?"
Boen Ching menundukkan kepalanya saja, dan kemudian
barulah dia kembali mengang-kat kepalanya, sambil tertawa
ujarnya:
"Sudah tentu, aku mengharapkan kau dapat membawa
serta diri Bwee Giok, Pada saat itu kemungkinan sekali aku
mendapatkan kesempatan untuk menolong dirinya, dan
perkataan ini aku ucapkan dengan sesungguhnya'
Wanita berbaju merah itu memandang tajam kearah Boen
Ching, lama kemudian setelah mendengus barulah ujarnya:
"Kita balik kembali."
oo-)-OdwO-(-oo

GIRANG ATAU SEDIH


DALAM HATI Boen Ching merasa sangat girang sekali, dia
sama sekali tidak pernah menyangka dirinya yang
mengucapkan kata-kata secara berterus terang tanpa tedeng
aling-aling ini sebaliknya malah mendapatkan reaksi yang
demikian besarnya, wanita berbaju merah itu ternyata dengan
demikian mudahnya mau menyanggupi permintaanya itu.
Saking girangnya, dia sampai menjadi termangu-mangu.
Dengan dingin ujar wanita berbaju merah tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

'Bagaimana ? kau masih tidak berjalan? aku beritahu


kepadamu sekalipun aku membawa serta diri Bwee Giok,
kaupun jangan harap akan mendapatkan kesempatan untuk
menolong dirinya !"
Sehabis berkata dengan cepat dia lari balik membawa diri
Boen Ching lari kearah depan.
Secara mendadak Boen Ching merasakan bahwa wanita
berbaju merah itu ternyata tak seganas seperti apa yang
diduga semula.
Sampai saat ini dia masih sangat sukar untuk mengerti
mengapa seluruh tubuh dari wanita berbaju merah itu berbau
amis darah yang sangat menusuk hidung, hal ini menunjukkan
kalau dia bukanlah merupa kan orang baik-baik.
Dalam hati Boen Ching berpikir dengan kerasnya, sedang
kakinya tetap bagaikan terbang saja berlari menuju ketempat
semula.
Wanita berbaju merah itu jauh lebih didepan setindak dari
diri Boen Ching yang mengejar dengan menggunakan tenaga
penuh, sejenak kemudian dia telah berhasil melampaui wanita
berbaju merah itu setengah bahu lebih didepan.
Wanita berbaju merah itu dengan dingin mendengus,
ujarnya.
"Kau janganlah berpikir hendak berjalan satu tindak terlebih
dahulu untuk menolong diri Bwee Giok, apabila kau berlari
jauh lebih depan lagi, Pada saat itu janganlah menyalah kan
kalau aku akan menurunkan tanga kejam".
Dalam hati Boen Ching merasa agak tergetar, dia
sebenarnya mempunyai niat untuk mencoba-coba tetapi Pada
saat ini mau tak mau niatnya ini harus dilenyapkan dari dalam
benaknya.
Diam-diam pikirnya, wanita berbaju merah itu ternyata
telah memperingatkan dirinya terlebih dahulu, hal ini
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menunjukkan kalau jadi orang dia jauh lebih baik jika


dibandingkan dengan diri Goei Lam Yu, kemungkinan sekali
tidak menanti dirinya tiba dengan tak memperingatkan sama
sekali dia telah turun tangan jahat membinasakan dirinya.
Gerakan tubuh kedua orang itu bagaikan kilat cepatnya
dengan sangat cepat berkelebat kearah depan, ditengah
perjalanan kedua orang itu tak mengucapkan kata-kata lagi.
Belum mereka tiba ditempat semula, Boen Ching telah
merasakan sangat terkejut sekali, ternyata genta yang besar
itu telah terbuka orang lain.
Pada saat sebelum meninggalkan tempat isebenarnya dia
hanya mengucapkan kata-kata secara sembarangan saja,
tetapi sama sekali tidak pernah disangka ternyata kini berubah
menjadi sunguh-sungguh kelihatan nya, kedua orang itu
belum meninggalkan jauh dari tempat tersebut, pastilah telah
ada orang yang datang ketempat itu.
Pada saat sebelum meninggalkan tempat itu sebenarnya
dia hanya mengucapkan kata-kata secara sembarangan saja,
tetapi sama sekali tidak pernah disangka ternyata kini berubah
menjadi sungguh-sungguh, keli-hatannya kedua orang itu
belum meninggal kan jauh dari tempat itu.
Kedua orang itu bersama-sama menjadi sangat terkejut
sekali, tubuhnya sedikit berhenti, kemudian dengan
mengerahkan seluruh tenaga yang dimilikinya berlari kearah
kalangan itu.
Wanita berbaju merah itu memandang sekejap kearah diri
Goei Lam Yu, tampak baju yang digunakan Goei Lam Yu itu
telah robek-robek tak karuan, tak usah dikata lagi, orang itu
pastilah dikarenakan kitab Hay Thian Kiam Boh tersebut,
bahwa sekalian membawa pergi diri Bwee Giok.
Wajahnya berubah menjadi pucat pasi dengan termangu-
mangu memandang kearah Goei Lam Yu, bergerak sedikitpun
tidak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching pun termangu-mangu dan berdiri mematung


disana, dia tidak tahu siapakah yang telah datang, kini
malahan membuat jejak dari Bwee Giok tak diketahui sama
sekali.
Mendadak wanita berbaju merah itu menoleh memandang
kearah Boen Ching tanyanya.
"Apakah orang-orang dari partai Mie Cong Bun yang
melakukan?".
Dalam hati Boen Ching terasa tergetar, dengan cepat
sahutnya.
"Aku tidak tahu!"
Wanita berbaju merah itu tertawa dingin dengan perlahan
ujarnya.
`'Kau tidak mengetahuinya? bukankah sejak sebelumnya
kau telah mengatakan akibatnya?"
Selesai berkata secara mendadak bagaikan dia telah
menyadari akan sesuatu hal, dia tertawa dingin ujarnya lagi.
"Kau tidak mengetahuinya ?-? ?"
Boen Ching tampak wajah dari wanita berbaju merah itu
berubah menjadi pucat pasi, sepasang matanya dengan tajam
memandang kearahnya, bagaikan sedang mengatakan bahwa
urusan ini pastilah dia yang telah merencanakan.
Dia menarik napas panjang, sahutnya.
"Aku memang benar-benar tidak mengeta-hui siapa yang
telah datang kemari".
Dia berhenti sejenak, kemudian ujarnya lagi.
'Apakah boleh dikata Kioe Thian Ie Sin telah balik kembali?
?"
Wanita berbaju merah itu tertawa dingin, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Bukanlah dia berjanji dengan dirimu akan menunggu kau


Pada suatu tempat tiga puluh li dari tempat ini?? bahkan dia
tak mungkin akan dapat berbuat pekerjaan semacam ini ?"
Boen Ching menjadi tertegun, tak terasa lagi ujarnya
"Aku tadi sedang menipu dirimu!'
Air muka wanita berbaju merah itu berubah dengan
hebatnya, sinar matanya berkelebat tak hentinya, dengan
gusar ujarnya.
"Kiranya kau sedang menipu dirbiku, setelah sadtu kali
berbuata demikian, tentbu masih ada kedua kalinya".
Sehabis berkata sepasang telapak tangannya diangkat,
terlihat segulung hawa murni Yang berwarna kemerah-
merahan dengan memenuhi angkasa menerjang ke arah
tubuh Boen Ching, kecepatan gerakan tersebut selamanya
Boen Cning belum pernah menemuinya.
Boen Ching menjadi sangat terkejut sekali, dengan keras
dia menarik napas panjang, tubuhnya melayang kebelakang,
sepasang telapak tangannya dengan sejajar dada didorong
kedepan, Pada saat ini dia mengerahkan seluruh tenaga
khiekang "Chiet Kong Kang Khie" nya menyambut serangan
musuh.
Hawa khiekeng Chiet Kong Kang Khie tersebut dengan
cepat menggulung menjadi suatu gumpalan hawa berwarna
putih dengan cepat menyambut datangnya serangan itu.
Sepasang telapak tangan segera bertemu satu dengan
lainnya, tubuh Boen Ching dengan cepat melayang mundur
kebelakang, sedang tubuh wanita berbaju merah itu terlihat
tergetar dengan kerasnya, dengan terhuyung-huyung dia
mundur beberapa langkah kebelakang, dari mulurnya muntah
kan darah segar, sedang wajahnya berubah menjadi pucat
kehijau-hijauan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching tampak hal ini dalam hatinya merasa sangat


menyesal sekali, Pada saat ini secara mendadak dan menjadi
paham kembali mengapa seluruh tubuh dari wanita berbaju
merah itu berbau amis darah yang sangat menusuk hidung,
kiranya Pada saat wanita berbaju merah itu dengan mengguna
kan suara gentanya melawan dia serta Kioe Thian Bu Sin itu,
dan telah terkena tenaga dalam yang agak parah.
Tadi secara tidak sadar dia telah menggunakan ilmu tenaga
pantulan dari "Chiet Kong Kang Khie" untuk melawan pihak
musuh, sedang wanita berbaju merah itu pun tidak
menggunakan seluruh tenaganya untuk menyambut, sehingga
akibatnya menjadi seperti hal itu.
Didasar tubuh Boen Ching Pada saat ini secara tidak sadar
dan telah menanam rasa simpati yang berlebih-lebihan
terhadap wanita berbaju merah ini, Pada saat untuk pertama
kalinya dia melihat Bwee Giok masih
hidup didalam dania ini bagaimanapun juga wanita berbaja
merah itu telah menolong jiwa dari Bwee Giok, sejak
sebelumnya diba telah mengangdgap Bwee Giok yaang jatuh
kedalbam jurang pastilah akan binasa sehingga dia tak dapat
menahan lagi untuk melihat, tetapi ternyata kini Bwee Giok
masih hidup dengan sehat didalam dunia ini.
Wanita berbaju merah itu tampak serangannya tidak
mencapai Pada sasaran nya, dia menjadi sangat terkejut
bercampur gusar, dia sama sekali tidak pernah menyangka
kalau kehebatan serta kesempurnaan kepandaian yang dimiliki
Boen Ching ini jauh lebih tinggi dan lihay dari apa yang
dipikirkan didalam hatinya.
Dengan dingin dan tertawa panjang telapak tangannya
dengan cepat melancarkan serangan kearah Boen Ching,
tampak hal ini dalam hati menjadi sangat terkejut sekali,
pikirnya, "Bukankah ini merupakan ilmu dengan suara
menyerang benda yang dimaksud kan wanita berbaju merah
tadi ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pikirannya menjadi bercabang, dengan terpaksa dia


mengerahkan seluruh tenaga yang dimiliki menghadapi
serangan dari wanita berbaju merah itu,
Serangan telapak tangan kedua orang itu dengan cepat
melayang memenuhi seluruh angkasa, sedang bunga salju
diatas permu-kaan tanahpun melayang kesekeliling tempat
tersebut.
Suara tertawa dari wanita berbaju merah itu makin lama
berubah makin tinggi dan kadang-kadang berubah makin
rendah, mendadak mengandung perasaan yang gusar dan
sedih, mendadak pula berubah menjadi girang, membuat
dalam hati Boen Ching merasakan suatu pergolakan yang
sangat hebat sekali, hampir-hampir dia tak sanggup untuk
mempertahankan dirinya.
Boen Ching segera terdesak dan jatuh di bawah angin,
dibawah serangan gencar dari wanita berbaju merah itu,
hampir-hampir saja dia tak mempunyai kesempatan untuk
melancarkan serangan balasan.
Boen Ching menjadi sedikit gugup, sedang gerakan
serangannyapun makin menjadi kacau tak karuan, wanita
berbaju merah itu tertawa dingin dengan tak henti-hentinya,
Pada saat hawa pukulan yang berwarna ke merah merahan itu
berputar dengan cepat nya itulah Boen Ching telah berhasil
dikurung ditengah.
Dalam hati mendadak Boen Ching teringat kembali akan
jurus serangan yang digunakan oleh Ciee Khek Loojirn yang
didapatktan dari dalam tqujuh buah hioloro kuno peninggalan
Thian Jan Shu tersebut, dengan sangat keras dia membentak,
Pada saat telapak tangan bersama-sama melancarkan
serangan ke depan.
Begitu tenaga Khiekang Chiet Kong Kang Khie dilancarkan
kedepan, segera terlihatlah hawa pukulan yang berwarna
merah serta putih menggulung keangkasa, dan berubah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menjadi hawa yang kemudian menerjang naik terus ketengah


udara.
Ditengah beterbangannya bunga salju, tubuh kedua orang
itu berpisah satu dengan yang lainnya.
Ketika Boen Ching melirik, tampak tidak jauh dari tempat
yang diliputi telah hawa tenaga murni tersebut, disekitar
berter-bangannya bunga salju, tampak sebuah telapak kaki
dari seorang wanita.
Dalam hati terasa menjadi tergetar, dia tahu dengan
kepandaian yang demikian tingginya dari wanita berbaju
merah itu, diatas permukaan salju ini tak mungkin akan dapat
meninggalkan bekas telapak kaki, sampaipun Bwee Giok
sendiri juga tak mungkin dapat meninggalkan telapak kaki
yang demikian jelasnya ini, kecuali apabila dia mempunyai
maksud secara demikian.
Pada saat pikirannya berputar dengan kerasnya, dia bersiap
hendak membuka mulut berkata, tetapi wanita berbaju merah
itu sekali lagi melancarkan serangannya, hatinya menjadi
sangat terkejut, terpaksa ia harus melindungi tubuhnya
terlebih dahulu kemudian barulah mengambil keputusan lagi!.
Wanita berbaju merah itu bagaikan seorang yang telah
kalap berturut-turut dia melancarkan puluhan kali serangan
gencar.
Boen Ching yang nampak keadaan dan situasi berubah
menjadi demikian itu, sedang dirinyapun tak dapat membuka
mulut untuk berbicara, padahal bekas telapak kaki yang
ditinggalkan Bwee Giok dengan sangat jelas ini membuktikan
kalau dia sangat mengharapkan dirinya dengan cepat pergi
mencari dia, kemungkinan sekali ditengah-tengah jalan dia
akan meninggalkan tanda-tanda bagi dirinya, apabila sekarang
tidak pergi, kiranya apabila khusus hendak pergi mencari
dirinya. akan menemui kesukaran yang lain lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dengan keras dia membentak, dengan se kuat tenaga


sekali lagi dia melancarkan serangannya dengan
menggunakan "Chiet Kong Kang Khie" tidak menanti wanita
berbaju merah itu mengundurkan dirinya, tubuhnya telah
berkelebat dan mengikuti arah yang ditunjuk oleh ujung kaki
itu berlari dengan cepatnya.
Boen Ching dengan sangat cepat sekali berlari kearah
depan, dia mengira bahwa wanita terbaju merah itu pastilah
akan menguntit dirinya, tetapi satelah berlari beberapa saat
lamanya, dibelakang tubuhnya ternyata tak tampak
seorangpun.
Dengan perlahan dia menghembuskan napasnya, terpikir
olehnya mungkin wanita berbaju merah itu sebelumnya
mengejar dirinya, terlebih dahulu mengubur mayat dari Goei
Lam Yu kemudian barulah mengejar kearahnya, atau
kemungkinan juga dia tak akan mengejar datang.
Dalam hatinya Pada saat ini merasa sedikit tidak enak,
dengan perlahan ia menghela napas, dan lari dengan cepatnya
kembali kearah depan.
Pada saat ini salju telah berhenti, dihadapannya mendadak
muncullah suatu gundukan salju yang sangat tinggi, Boen
Ching menjadi ragu-ragu sejenak, kemudian dengan sangat
cepat dia melanjutkan pula perjalanannya kearah gundukan
salju tersebut.
Dia berjalan lagi beberapa saat lamanya, dihadapannya
Pada saat ini kembali muncul suatu bukit salju yang sangat
aneh sekali bentuknya, dengan cepat Boen-Ching
melayangkan tubuhnya naik keatas.
Tubuhnya belum lagi melayang turun di atas bukit salju itu,
mendadak terdengar suara tertawa yang sangat nyaring
berkumandang datang, sebuah bayangan manusia berwarna
kuning dengan sangat cepat scekali berkelebat mendatang,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sedang sepasang telapak tangannya dengan hebat memukul


keatas tubuh Boen Ching.
Boen Ching tidak mengetahui siapakah yang baru saja
datang itu, tubuhnya berputar salto beberapa kali ditengah
udara, setelah melewati sambaran angin pukulan yang sangat
santar itu, tubuhnya dengan cepat melayang turun keatas
bukit salju tersebut.
Orang itu bagaikan merasa sangat terkejut sekali, tubuhnya
dengan cepat mundur kebelakang.
Tubuh Boen Ching baru saja melayang turun keatas
permukaan tanah, mendadak dia tampak berkelebatan satu
orang yang kbiranya adalah Ldok Yang Hong searta diri
pemudab berbaju putih itu, kedua orang itu berdiri sejajar
didepan diri Boen Ching yang jaraknya kurarg lebih tiga kaki.
Boen Ching menyapu ke arah kedua orang itu baru saja dia
siap hendak membuka mulut untuk berbicara, dari sebelah
belakang bukit salju tersebut berjalan dua orang yang
ternyata adalah Liauw Cing Ce serta Bwee Giok dua orang.
Bwe Giok begitu tampak diri Boen Ching, Pada wajahnya
segera menampilkan senyuman nya yang manis, sambil
tertawa panggilnya .
"Boen Toako!"
Dalam hati Boen Ching pun merasa sangat girang rekali,
sambil tertawa diapun balas berteriaknya.
"Nona Bwee!"
Dia tampak wajah Bwee Giok Pada saat ini pucat pasi,
tanpa terasa dia berjalan mendekati kearah Bwee Giok.
Lok Yang Hong tertawa besar, ujarnya.
"'Tahan! dia masih berada dibawah tangan ku".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching takut ketiga orang itu berbuat tidak baik


terhadap diri Bwee Giok, segera dia menghentikan langkah
kakinya, sinar matanya berputar, ujarnya.
"Kiranya kalian bertiga juga yang telah melakukan
pekerjaan baik ini".
Lok Yang Hong tertawa besar, sahutnya, "Kau datang
sungguh sangat tepat waktunya, nona Bwee ini sekarang telah
berada, ditangan kami, apakah kau mau mendengarkan
beberapa perkataan dari diri kami.?'
Boen Ching tertawa dingin, sahutnya.
"Nona Liauw telah membunuh cucu dari Kioe Thian Ie sin,
aku kira tentang urusan ini kalian bertiga tentunya
mengetahuinya bukan".
Air muka dari Liauw Cing Ce dengan cepat berubah dengan
hebatnya, sedang muka dari Lok Yang Hong serta pemuda
berbaju putih itu pun berubah dengan hebatnya.
Mereka bertiga sama sekali tidbak pernah menyadngka
kalau urusaan ini ternyatab dapat diketahui oleh diri Boen
Ching, untuk sesaat ketiga orang itu tak tahu bagaimana
seharusnya berbuat.
Dalam hati mendadak Boen Ching terpikir kan sesuatu hal,
dia menjadi terpikirkan bahwa apabila dirinya berkata secara
demikian, kemungkinan ketiga orang itu pasti akan turun
tangan untuk membunuh dirinya untuk menutup mulut, sudah
tentu hal yang paling mudah adalah menggunakan diri Bwee
Giok untuk menakuti dirinya.
Dia tak berani untuk berpikir panjang lagi, tidak menanti
pikiran ketiga orang itu menjadi sadar kembali, tubuhnya
dengan cepat menubruk maju kelepan, sepasang telapak
tangannya dilancarkan kedepan, sedang Chiet Kong Kang Khie
nyapun dengan cepat menggulung kearah tubuh Liauw Ching
Ce.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

PADA saat ini dalam hati Liauw Cing Ce lah yang


merasakan paling kacau, sebenarnya dia hendak mencelakai
diri Goei Lam Yu untuk membalas dendam sakit hatinya, tetapi
setelah berbuat demikian dirinya menjadi menyesal kembali,
diikuti pula karena hal ini Lok Yang Hong berhasil menguasai
dirinya, sehingga dalam hatinya makin merasa menyesal,
apabila suhunya mengetahui akan hal ini entah bagaimana
seharusnya bertanggung jawab, kini Boen Ching pun
mengucapkan lagi akan peristiwa tersebut, membuat hatinya
makin menjadi sangat kacau lagi.
Begitu Boen-Ching melancarkan serangan nya dia telah
menggunakan ilmu yang paling dahsyat dengan sekuat tenaga
menyerang ke arah Liauw Cing Ce, Liauw Cing Ce yang
mendapatkan serangan secara mendadak itu dengan sangat
gugup sekali mengundurkan dirinya kebelakang.
Boen Ching dengan cepat menarik tangan Bwee Giok dan
mundur kebelakang.
Lok Yang Hong serta pemuda berbaju putih itu dengan
cepat membentak dengan keras nya sambil melancarkan
pedangnya, tiga belas bilah pedang dengan cepat memancar
kan berpuluh-puluh lingkaran sinar yang menyilaukan mata
memenuhi seluruh angkasa dan meluncur dengan sangat
cepat nya menyerang tubuh Boen Ching.
Boen Ching yang berhasil menarik tangan Bvvee Giok,
dalam hati merasa sangat girang sekali, dengan keras dia
membentak, pedang Cing Hong Kiamnya dengan cepat
meluncur keluar dari pinggangnya, bergitu pedang Cintg Hong
Kiam tersebut meluncur kedepan, segera terdengar suara
angin dahsyat serta menggeletarnya guntur memenuhi seluruh
angkasa.
Pedang Cing Hong Kiam itu dengan cepat membentuk
suatu jaringan pedang yang sangat kuat sekali menyerang
ketiga belas pedang tersebut, dengan cepat kedua belas bilah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

pedang menjadi patah sedang pedang panjang ditangan Lok


Yang Hongpun terpental sejauh sepuluh kaki lebih.
Air muka pemuda berbaju putih itu berubah menjadi pucat
pasi, berturut-turut dia mundur dua langkah kebelakang.
Boen Ciong telah berhasil melatih ilmu gabungan antara
tenaga khiekang "Chiet Kong Kang Khie" serta ilmu pedang
"Hong loei Chiat Kiam ini sama sekali tak pernah diduga
olehnya kalau kehebatannya ternyata demi-kian hebatnya,
mematahkan pedang orang lain sebenarnya merupakan suatu
pekerjaan yang agak keterlaluan, dalam hatinya tanpa terasa
sedikit menyesali perbuatannya itu.
Pemuda berbaju putih itu tampak kedua ke dua belas bilah
pedang pendeknya telah dipatahkan menjadi dua bagian,
dalam hati merasa sangat kecewa bercampur menyesal.
Begitu dia tampak Bwee Giok, segera dia telah mulai
menyesal, dia ternyata keterlaluan, Boen Ching bagaimana
dapat menbunuh diri Liauw Ching Ce dirinya ternyata hanya
mencari seorang musuh tangguh saja.
Lok Yang Hong dengan cepat melayangkan tubuhnya
menerima kembali pedangnya, diam-diam dia merasa singat
terkejut sekali akan kemajuan yang demikian pesatnya akan
tenaga dalam yang dimiliki Boen Ching, ketika untuk pertama
kalinya dia bertemu dengan Boen Ching jika dibandingkan
dengan Been Ching sekarang ini, perbedaan didalam
kepandaian yang dimiliki sungguh sangat sukar sekali untuk
dipercaya.
Boen Ching dengan cepat menarik tubuh Bwee Giok
dengan segera menyandarkan kepalanya ke atas tubuh Boen
Ching, kedua orang itu Pada saat ini merasa sangat girang
sekali.
Lok Yang Hong yang berdiri disamping tampak akan hal ini,
dalam hatinya diam-diam dia merasa takut kalau Boen Ching
masih menaruh perhatiannya terhadsp diri mereka bertiga,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

apabila dapat berhasil melindungi kitab rahasia Hay Tian Kiam


Boh sehingga tak sampai ditebut oleh Boen Ching, bukan kah
hal ini merupakan suatu keuntungan yang sangat besar sekali.
Dengan cepat dia menggapai memberi tanda kePada
pemuda berbaju putih serta Liauw Cing Ce, ketiga oaag itu
bersama-sama mengundurkan dirinya kebelakang.
Boen Ching tersenyum, kePada ketiga orang itu ujarnya.
''Kalian berlega hati, aku tak akan mengejar dirimu, sudah
tentu ada orang lain yang akan pergi mencari kalian"
Pemuda berbaju patih itu dengan dingin mendengus,
ujarnya:
"Boen Ching! kau telah mematahkan pedangku, aku
bersumpah tak akan membiarkan urusan menjadi demikian
saja, kau menanti saja, aku pasti akan datang mencari kau
lagi"
Sehabis berkata ketiga orang itu bersama-sama
membalikkan tubuhnya berlari meninggalkan tempat tersebut.
Boen Ching sama sekali tidak memperduli kan urusan
tersebut, dia menundukkan kepala nya tersenyum dan
memandang ke arah Bwee Giok.
Wajah dari Bwee Giok segera berubah menjadi merah
dadu, dengan halus ujarnya kePada Boen Ching,
"Boen toako, aku sungguh sedikit kurang percaya,
kepandaianmu sungguh sangat tinggi sekali '
Boen Ching memandang wajah Bwee Giok, dia sedikit
menjadi kebingungan, mendadak teringat olehnya ketika
untuk pertama kalinya dia bertemu muka dengan Bwee Giok,
Pada saat itu dia memakai jubah panjang, wajahnya sangat
cerah dan gagah sekali.
Sebaliknya sekarang Bwee Giok telah berubah meajadi
seorang gadis yang sedang kemalu-maluan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pikirannya menjadi melayang jauh kedepan sedang


sepasang matanya dengan termangu memandang Bwee Giok,
sama sekali tak mengucapkan sepatah katapun juga.
Jarak kedua orang itu tak libih hanyalah terpaut setengah
coen saja- Boen Ching yang berubah menjadi seorang yang
termangu-mangu itu membuat hatinya makin berubah malu,
tak terasa lagi dia menundukkan kepalanya, tak berani
mendongakkan lagi.
Dihadapan matanya mendadak Boen Ching berubah
menjadi gelap, sedang pikirannya pun menjadi sadar kcmbali,
setelah mengulap matanya, tampak dihadapannya rambut
yang berwarna hitam dan terurai ke bbawah dengan
inddahnya, segera adia sadar bahwab dirinya telah berlaku
kurang sopan.
Dalam hati diam-diam dia merasa cemas, mengapa ini hari
dirinya dapat berubah menjadi sedemikian rupa, dan demikian
kurang sopannya sehingga membuat Bwee Giok menjadi
sangat malu sekali.
Dengan cemas ujarnya:
'Nona Bwee, beberapa waktu ini aku telah membuat kau
menemui kesusahan terus menerus !"
Bwee Giok menggelengkan kepalanya, sambil tertawa
ujarnya:
"Tak mengapa, mereka sangat baik terhadap diriku,
hanyalah kau telah berlari kesana kemari sehingga menjadi
lelah hanya dikarenakan diriku."
Boen Ching menghela napas dengan perlahan, sahutnya:
'Telah lama kita tak bertemu muka !"
Bwee Giok membuka mulutnya bersiap hendak berbicara,
tetapi kemudian dibatalkan niatnya tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching dengan sinar mata yang penuh keheranan


memandang ke arah Bwee Giok, sambil tertawa tanyanya.
"Ada urusan apa, mangapa tak kau ucapkan???"
Bwee Giok memandang ke sisi kiri serta kanannya,
kemudian barulah sahutnya:
"Boen Toako ! Tahukah kau Kioe Thian Ie Sin masih
mencari dirimu?? Kemungkinan sekali dia segera akan datang
kemari ??"
Sambil berkata tampak dengan jelas air mukanya yang
mengandung perasaan duka serta kuatir.
Boen Ching tersenyum, kemudian tanya nya.
"Bagaimana dia datang mencari diriku?"
Bwee Giok memejamkan sepasang matanya, dan bersandar
ke atas bahu Boen Ching, ujarnya kemudian.
"Dia bilang dia mau datang, dia telah berkata terhadap Lok
Yang Hong sekalian, dia bilang dia akan datang lagi!"
Dalam hati Boen Ching merasa abgak tergetar, ddia
membimbing kaepala Bwee Giokb sambil ujarnya.
"Benarkah ?? "
Bwee Giok menganggak dengan perlahan.
Boen Ching menjadi termangu berdiri disana Lieh Yu akan
datang, dia merasa bingung entah bagaimana harus berbuat
baiknya, dia baru saja berkumpul bersama diri Bwee Giok dia
tak dapat dengan demikian mudahnya harus berpisah dengan
Bwee Giok.
Empat penjuru dari sekeliling tempat tersebut hanya
terlihat gumpalan salju saja, tak ada tempat lain buat
digunakan bersembunyi, mendadak dia sedikit merasa takut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Bwee Giok menyusupkan kepalanya keatas dada Boen


Ching, dengan cepat ujarnya:
"Kita tak usah mengurus mereka, tadi Kioe Thian Ie Sin
telah datang, kemungkinan sekali dia tak akan datang kembali
!"
Boen Ching menggunakan tangannya membelai rambut
Bwee Giok yang panjang terurai itu, dalam hati dia merasa geli
sendiri, tetapi diapun tak mengetahui mengapa dapat menjadi
demikian, dia hanya mengetahui bahwa dirinya terlalu lucu
sekali.
Dia mendongakkan kepalanya memandang cuaca yang
masih agak gelap-gelap itu, dalam hatinya merasa sangat
hampa sekali.
Sekonyong-konvong, dari belakang tubuh nya terdengar
suara dengusan yang sangat dingin sekali, kemudian
terdengar suara bentakan nyaring.
"Boen Ching !"
Boen Ching dengan perlahan mengendor kan tangan yang
menyekal diri Bwee Giok, dengan perlahan dia membalikkan
tubuhnya, ditengah cuaca yang mendekati magrib serta
bertiupnya angin dengan kencangnya itu tampak Lieh Yu
berdiri tegak, disamping tubuhnya berdiri seekor bangau
raksasa setinggi separuh tubuh manusia dan sedang
memandang dengan tajamnya ke arah dirinya.
Dalam hati Boen Ching merasa tegang, tetapi pada saat ini
perasaannya bagaikan telah dititipkan kepada orang lain, dia
dapat mencurahkan seluruh perhatiannya keatas tubuh Lieh
Yu.
Lieh Yu tertawar tawar, ujarnyat.
"Kau ternyata telah menipu dririku, kau sendiripun juga
mengetahui kau telah bertaruh apa dengan diriku, aku kira
kau masih mengingatnya bukan ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching mengerutkan alisnya, sahutnya.


"Lieh Cianpwee. urusan ini dikarenakan untuk sesaat aku
tak dapat berbuat apa-apa lagi, tetapi saat ini aku telah
mengetahui siapakah sebenarnya pembunuhnya itu ...”
Lieh Yu tetap tertawa terbahak-bahak, dia tak membiarkan
Boen Ching melanjutkan perkataannya, setelah tertawa sesaat
ujarnya kemudian.
"Bukan, saja kau tak dapat menyelidiki siapakah
pembunuhnya, bahkan secara sembarangan kau telah
menunjuk seseorang sebagai penggantinya sehingga
membuat diriku berubah menjadi algojonya."
Boen Ching dengan pelahan menundukkan kepalanya, dia
tidak ingin berbicara lebih banyak lagi, dalam hatinya dia
mengetahui bahwa perbuatannya kali ini memangnya
keterlaluan, tetapi mengira bahwa membunuh Goei Lam Yu,
bukanlah merupa kan suatu perbuatan yang salah dengan
perbuatan serta tindak tanduk dari Goei Lam Yu, setelah
membunuh dirinyapun bukanlah merupakan sesuatu
pekerjaan yang salah adalah tak dapat menganggap dirinya
sebagai pembunuh dari cucu Kioe Thian Ie Sin ini.
Lieh Yu selesai tertawa ujarnya kemudian.
"Mungkin kaupun mengira dirimu sedikit tidak benar bukan
?"
Boen Ching mendongakkan kepalanya memandang tajam
ke arah diri Lieh Yu, sejenak kemudian barulah ujarnya:
"Tentang urusan ini boanpwee memangnya mempunyai
tempat yang besar, tetapi Pada hal ini hanyalah dikarenakan
sesaat teledor, Pada saat aku bertanya dia tak mau menjawab
aku mengira dia telah mengakui nya !"
Lieh Yu tertawa gelak sahutnya:
"Artinya kau telah mengaku salah, bukan begitu ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching diam tak menjawab, memangnya dia tak


mempunyai perkataan lain untuk memberikan jawaban.
Bwee Giok yang herada disamping ujarnya.,
"Arti dari cianpwee akan berbuat bagaimana?"
Lieh Yu tectawa dingin, kepada Boen Ching ujarnya:
"Kemungkinan sekali kau menganggap aku Lieh Yu tak
dapat berbuat apa-apa terhadap dirimu, bagaimana kalau kau
datang mencoba-coba ?"
Dalam hati Boen Ching pun mempunyai maksud seperti itu,
dia mengira kepandaian yang dimiliki Lieh Yu tak demikian
hebatnya seperti apa yang disiarkan didalam dunia kangouw,
Kioe Thian Bu Sin yang mengangkat nama bersama-sama
dengan Lieh Yu waktu saling mengadu telapak tangan dengan
dirinyapun tak lebih hanya begitu saja.
Pikirannya menjadi tergerak, dia maju selangkah kedepan,
ujarnya kemudian:
"Urusan ini memang dikarenakan keadaan yang terpaksa,
boanpwee kalau sampai sial dan menemui kekalahan, harap
cianpwee mau turun tangan agak ringan."
Lieh Yu sebenarnya menganggap kalau dirinya hanya
berkata demikian, dia mengira Boen Cing tentunya akan
sedikit mengalah terhadap dirinya, tetapi sama sekali dia tak
pernan menyangka kalau Boen Ching yang baru saja bertemu
muka dengan diri Bwee Giok tak menginginkan diberi
hubungan oleh orang lain, mana dia mau dengan demikian
saja mengaku kalah dan menuruti segala sesuatu yang diatur
oleh diri Lieh Yu.
Lieh Yu menjadi tertegun, dia mendongak tertawa keras,
sahutnya:
"Sungguh punya nyali !'
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Selesai berkata suara tertawa kerasnya berubah menjadi


tertawa dingin, ujarnya:
'Selamanya orang didalam dunia kangouw termasuk diri
Thian Jan Shu sendiri, belum permah melihat senjataku, ini
hari aku menyuruh kau membuka matamu !"
Boen Ching dengan perlahan mencabut ke luar pedang
Cing Hong Kiamnya, dan memandang tajam ke arah Lieh Yu,
dan tampak dari sepasang mata Lieh Yu memancarkan sinar
yang sangat tajam sekali, bagai kan dia akban berusaha
kerdas membinasakan dirinya.
Tetapi entah Lieh Yu ini menggunakan senjata tajam
apakah ??
Teringat kembali olehnya akan kematian yang sangat
mengerikan sekali dari Goei Lam Yu dibawah tangan Lieh Yu
dalam hatinya tanpa terasa timbul rasa was wasnya.
Lieh Yu apabila sekali lagi menggunakan angkin yang
mengandung ratusan macam racun ganas itu, dirinya dapat
tak dapat harus mengadakan persiapan terlebih dahulu.
Dengan halus ujar Boen Ching kePada diri Bwee Giok.
"Kau mundurlah dua langkah kebelakang."
Bwee Giok mundur dua langkah ke belakang, dengan
tenang berdiri tegak, dia tidak mengetahui sebenarnya
kepandaian yang dimiliki Boen Ching seberapa tingginya,
tetapi nama dari "Kioe Thian Swang Sin" bukanlah dapat di
permainkan dengan seenaknya, agaknya sukar sekali bagi
dirinya untuk menempurnya.
Lieh Yu tampak Boen Ching mencabut ke luar pedang Cing
Hong Kiamnya, dia tertawa dingin ujarnya.
"Sudah siapakah kau ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching memandang sekejap kearah diri Lieh Yu, dia


tampak Lieh Yu masih tetap bertangan kosong saja, sedikitpun
tak mengada kan persiapan apa-apa, tak terasa lagi ujarnya.
"Boanpwee sangat mengharapkan dapat melihat senjata
tajam yang dipergunakan oleh diri cianpwee !"
Lieh Yu tertawa dingin sahutnya.
"Senjata tajamku itu begitu keluar segera akan tampak
darah segar mengalir lceluar, kau janganlah kuatir kalau
sampai tak dapat melihatnya."
Dalam hati Boen Ching terasa berdesir, dia teringat kembali
Pada saat Lieh Yu melancarkan keluar angkin yang
mengandung ratusan racun ganas itu, Goei Lam Yu segera
tergelepar keatas tanah dan menemui ajalnya. Dia tertawa-
tawar, ujarnya.
"Boanpwee mengira kita tak perlu bergebrak terlalu lama,
bagaimana kalau kita hanya bertempur terbatas lima ratus
jurus?" Lieh Yu tertawa dingin, sahutnya.
"Lima ratus jurus ? Apabila didalam seratus jurus aku tak
dapat memenangkan dirimu, aku bersumpah tak akan mencari
dirbimu lagi, sedadng perhitungankau kali ini pulab boleh
dianggap selesai !"
Boen Ching mengerutkan alisnya, dalam hati pikirnya.
"Kau berkata secara demikian bukankah terlalu sombong,
didalam seratus jurus ? sekalipun ribuan jurus aku juga belum
tentu akan memperlihatkan kekalahan."
Dalam hatinya dia berpikir demikian, tetapi Pada mulutnya
ujarnya kePada diri Lieh Yu.
"Kalau demikian aku harus mengucapkan terima kasih
kePada cianpwee."
Lieh Yu tertawa dingin, sahutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Cuaca hampir menjadi gelap, janganlah membuang waktu


dengan percuma, cepatlah kau maju menyerang !"
Sehabis berkata dia mengulapkan tangan nya bangau
raksasa yang berada dibelakang tubuhnya itu segera
mengikuti bertiupnya angin melayang keatas udara.
Boen Ching diam-diam menarik napas panjang-panjang, dia
tahu bahwa Pada saat melancarkan serangan adalah
merupakan waktu yang sangat berbahaya sekali, tidak perduli
siapapun Pada saat melancarkan serangan pastilah akan
menampilkan tempat kelemahannya, apabila pengalaman
pihak lawan telah sangat luas sekali, dirinya pastilah akan
menemui kekalahan.
Kecuali apabila didalam satu jurus telah berhasil mendesak
pihak lawan, kalau tidak tentu akan mendapat kesulitan yang
tidak kecil.
Dia termenung berpikir keras beberapa saat lamanya,
dengan sembarangan dia melancarkan serangannya yang
pertama menerjang kening dari Kioe Thian Ie Sin, LiehYu,
jurus ini adalah merupakan jurus pembukaan dari ilmu pedang
Thian San Kiam Hoat. "Than Way Lay Hong'
Lieh Yu tertawa besar, ujarnya.
'Kiranya kan pun mempunyai hubungan yang erat dengan
pihak Thian San Pay !"
Sambil tertawa telapak tangannya didorong secara
mendatar ke arah depan dan menerjang ke tubuh Boen Ching.
Dalam hati Boen Ching telah mempunyai perhitungan yang
masak, dengan cepat dia berputar menghindari serangan
tersebut, sebenarnya dia bermaksud hendak menggu-nakan
serangan-serangan yang grencar menghadantg ratusan jurusq
dari serangan rLieh Yu ini, untuk mencari dirinya, tetapi ketika
terpikir akan Bwee Giok yang berdiri disamping, pikiran
tersebut dengan cepat berubah, dia tidak dapat memberikan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Lieh Yu berbuat sesuatu gerakan yang tidak menguntungkan


diri Bwee Giok, mau tak mau dia terpaksa harus mengurung
rapat diri Lieh Yu.
Sepasang telapak tangan dari Lieh Yu baru saja didorong
sampai ditengah jalan, gerakan pedang dari Boen Ching
mendadak berubah, sedang ilmu pedang "Ngo Heng Kiam
Hoat' pun dikerahkan keluar.
Kaki Boen Ching berturut-turut menginjak kedudukan
menuruti kedudukan Ngo Heng, sedang pedangnya
melancarkan jurus-jurus, dari "Ngo Heng Kiam Hoat'? yang
digabungkan dengan tenaga khiekang "Chiet Kong-Kang Khie"
jurus pedangnya sebentar tegak lurus, sebentar lagi
membalik, mendadak nyata dan mendadak hanya bayangan
saja, sehingga membuat segulung sinar pedang yang sangat
rapat sekali mengurung sekeliling tubuh Lieh Yu.
Sinar mata Lieh Yu memancarkan sinarnya dengan tajam,
sepasang telapak tangannya bergerak tak henti-hentinya,
dengan sekuat tenaga menahan jurus serangan pedang dari
Boen Ching itu.
Dia tahu apabila dia menggunakan tangan kosong untuk
menghadapi serangan pedang dari Boen Ching ini tak mungkin
bagi dirinya untuk merebut kemenangan, apalagi Pada saat ini
perhatian Boen Ching belum terpecah, dia tak berani
melawannya dengan keras lawan keras, terpaksa dia
membiarkan dirinya terkurung rapat-rapat oleh serangan-
serangan Boen Ching itu, apabila Pada saat ini Boen Ching
menerjang ke arahnya dengan menggunakan sekuat tenaga,
kiranya dirinya tak mungkin akan dapat sanggup menerima
sepuluh jurus lagi.
Kedua orang itu dengan cepat saling serang menyerang,
dalam sekejap saja telah lewat limapuluh jurus lebih.
Dalam hati Boen Ching merasa sengat girang sekali, apabila
demikian seterusnya, kiranya ratusan jurus dengan cepat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dapat dilalui dengan mudahnya, tetapi entah Lieh Yu ini telah


menggunakan senjata tajam apakah, mengapa masih tak
berani untuk digunakan!
Tubuh Boen Ching dengan cepat dari kedudukan "Lieh
Hwee" berpindah kedalam kedudukan "Ie Bok", sedang jurus
serangannya pun telah menggunakan jurus "Kiam Coan Thian
Hwee"
Lieh Yu yang menduduki salah satu dari Kioe Thian Swang
Sin terhadap jurus pedang yang diciptakan oleh Tan Coe Coen
ini tak mungkin kalau tidak memahainya, dia terta wa dingin,
berturut-turut mundur dua langkah kebelakang.
Boen Ching mempunyai maksud untuk melihat senjata
tajam yang digunakan oleh Lieh Yu ini, sebenarnya dia harus
beralih segera kedalam kedudukan "Swie" kemudian
menggunakan jurus "Hek Swie Yu-Yu" atau air hitam mengalir
perlahan menghalangi jalan mundur dari Lieh Yu tetapi dia
mendadak membungkukkan tubuhnya maju menyerang
mendesak kearah diri Lieh Yu.
Lieh Yu yang selalu mencari tempat kelemahan tetapi
tetap tak mendapatkannya, pada saat ini tampak pada tubuh
Boen Ching terdapat lubang kelemahan, dalam hatinya
menjadi sangat girang sekali dia bersuit panjang, tubuhnya
dengan cepat melayang mundur kebelakang.
Boen Ching tahu pada saat ini Lieh Yu siap hendak
menggunakan senjata tajamnya, ujung kaki kanannya dengan
cepat menutul ke atas tanah, sedang tubuhnya dengan cepat
meluncur kebawah mengejar, jurus serangan nya pun
dirangkap kedepan siap dilancarkan kembali, agaknya dia
mempunyai maksud untuk melihat maksud sebenarnya dari
diri Lieh Yu.
Sebenarnya Lieh Yu mengira bahwa kepandaian yang
dimiliki Boen Ching jika dibandingkan dengan dirinya hanyalah
terpaut sedikit saja, tetapi sama sekali tak diduga olehnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

bahwa dilihat pada saat ini ternyata kepandaian yang dimiliki


Boen Ching ini jauh lebih tinggi satu tingkat dari dirinya.
Dia menggigit kencang bibirnya, pada saat ini dia merasa
sangat benci sekali sehingga menyusup kedalam tulang
sumsumnya terhadap diri Boen Ching, tubuhnya dengan cepat
meluncur mundur ke belakang, tangan kanannya diayunkan,
terlihat sebuah jarum emas yang panjangnya beberapa coen
dengan sangat cepat sekali menyerang kearah Boen Ching.
Been Ching tidak mengetahui jarum sepanjang beberapa
coen itu mempunyai kegunaan apa, tetapi terpikir olehnya
bahwa pastilah bukan merupakan benda yang biasa, ia
menarik napas panjang- panjang, dan bersuit nyaring, dengan
cepat tubuhnya mundur kebelakang.
Jarum emas yang panjangnya beberapa coen itu bagaikan
terkena hawa murni yang mengalir keluar pada saat Boen
Ching mengundurkan dirinya itu, daya meluncur dari jarum
emas tersebut semakin bertambah cepat, bagaikan kilat
cepatnya mendesak terus kearah Boen Ching.
Pedang Cing Hong Kiam ditangan Boen Ching dengan cepat
disentilkan kedepan, didalam sekejap mata saja ditengah
kalangan itu telah penuh diliputi oleh suara angin serta
menggelegarnya guntur, sekumpulan sinar pedang yang
berwarna hijau balik menggulung kearah jarum emas itu
dengan hebatnya.
Begitu pedang dengan jarum emas beradu satu sama
lainnya, jarum emas tersebut dibawah tekanan yang hebat
dari sinar pedang dengan cepat merendah kebawah dan
meneruskan luncurannya menerjang ke tubuh Boen Ching.
Boen Ching tampak dirinya dengan menggunakan jurus
"Hong Chie Loei Cie" atau anti timbul petir menyerang masih
tetap tidak bisa menahan daya luncur dari jarum emas
tersebut, dalam hatinya tak terasa lagi menjadi terkejut sekali,
hawa Khiekangnya yang melindungi seluruh tubuhnya dengan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tak tertahan lagi mengalir keluar menerjang kearah jarum


emas tersebut.
Jarum emas itu dengan cepat jatuh ke bawah, tetapi
mendadak menembus tenaga khie kang yang melindungi
tubuhnya itu meluncur masuk kedalam jalan darah "Cie Cing
Hiat'' dikaki kanan Boen Ching.
Boen Ching hanya merasakan hawa murni yang melindungi
kakinya menjadi buyar sedang tubuhnya dengan cepat
berlutut ke atas tanah, dia merasa sekalipun jarum emas itu
sekalipun panjangnya ada beberapa coon, tetapi ternyata
bagaikan tak mempunyai bobot sedikit pun juga.
Pada saat pikirannya berkelebat, secara mendadak teringat
akan sesuatu benda, bukankah ini dimaksudkan sebagai "Chiet
Hay Mo Kut Tin?"
Berita yang disiarkan didalam dunia kangouw mengatakan
bahwa jarum ini dibuat dari tulang jenazah iblis nomor wahid
pada waktu itu Chiet Hay Mo Ceng, benda tersebut
merupakan suatu benda yang sangat ringan sekali, bahkan
begitu terkena segera akan menemui ajalnya.
Boen Ching menjadi sangat terkejut sekali, pedang Cing
Hong Kiamnya dengan cepat digurat kebawah merobek urat
nadi pada kakinya'
Darah segar dengan cepat mengucur keluar dengan cepat,
bersamaan pula jarum Mo Kut Tin itu mengalir keluar, wajah
dari Boen Ching berubah menjadi sangat pucat sekali, dia
mendongakkan kepalanya memandang kearah Lieh Yu yang
pada saat ini agaknya merasa sangat terkejut sekali.
Dia tahu apabila dirinya terlambat satu tindak, Jarum Mo
Kut Tin terseiut akan mengikuti mengalirnya darah masuk
kedalam jantungnya sehingga kemungkinan sekali dirinya
segera menemui ajalnya.'
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching sambil menutup lubang lukanya, sebelah


tangannya mencekal pedang Cing Hong Kiamnya, dengan
setengah berlutut diatas tanah, dia memandang kearah Lieh
Yu dengan sangat gusar sekali.
Lieh Yu dengan tertawa dingin ujarnya.
"Ternyata kau benar-benar seorang yang memiliki
kepandaian yang sangat tinggi"
Sehabis berkata dengan dingin dia mendengus, sambil
menoleh ujarnya.
"Kau berhasil menghindarkan diri dari bencana ini, bolehlah
dihitung sangat beruntung sekali, tetapi dapat pula dihitung
kesialanmu, aku telah bersumpah sekalipun kau tidak
menemui ajalnya, juga akan membuat kau menderita untuk
selamanya."
Boen Ching mementangkan sepasang matanya lebar-lebar,
dia akan melihat Lieh Yu masih mempunyai cara apakah
membuat dirinya menderita untuk selama hidupnya.
Lieh Yu dengan tajam memandang kearah Boen Ching,
dengan dingin dia tertawa panjang, tubuhnya berputar
setengah lingkaran ditengah udara dan tangan kanannya
diayun kan, segulung asap berwarna hijau meluncur dengan
cepatnya kearah Bwee Giok yang berdiri disamping Boen
Ching.
Dalam hati Boen Ching menjadi sangat terkejut sekali,
dengan tidak memperdulikan lukanya yang diderita dikakinya
itu, tubuhnya dengan cepat melayang meluncur ke arah Bwee
Giok.
Tetapi kaki kanannya yang terluka itu membuat gerakan
tubuhnya agak terlambat asap berwarna hijau itu telah
menerjang keatas tubuh Bwee Giok, sedang Bwee Giok yang
siap hendak menghindarpun telah terlambat, segera dia rubuh
keatas tanah tak sadarkan diri.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Lieh Yu sambil tertawa tergelak memutar tubuhnya,


bangau raksasapun dengan cepat meluncur kebawah,
Boen Ching dengan gusar bersiut nyaring pedang Cing
Hong Kiamnya dilepaskan dari tangannya, ujung pedang
tersebut dengan cepat meluncur keatas membuat kepala
bangau raksasa itu terbabat menjadi dua bagian.
Lieh Yu dengan gusar membalikkan tubuhnya Boen
Chingpun melayang menubruk kedepan, sepasang telapak
tangan masing-masing segera bertemu menjadi satu dan
kemudian mundur kembali kebelakang.
Kedua orang itu dengan gusar saling berhadap-hadapan.
Lieh Yu tertawa dingin ujarnya.
"Aku telah menolong kau menyembuhkan seorang gila, kini
sekalipun dia telah menjadi sadar kembali tapi aku akan
membuat dia menjadi gila pula !"
Sehabis berkata dengan dingin dia memandang kearah
Boen Ching dan tertawa dingin tak henti-hentinya.
Boen Ching yang mendengar perkataan tersebut, hatinya
menjadi sangat kacau, dengan gusar bentaknya.
"Jika kau tidak meninggalkan obat penawarnya, aku segera
akan menghancurkan seluruh tubuhnya."
Ketika Lieh Yu memandang kearah Boen Ching yang
sedang mengucapkan perkataan tersebut dengan sepasang
matanya yang melotot hampir keluar, dalam hatinya ia
menjadi sanpat terkejut sekali.
Segera dia tertawa dingin, ujarnya:
"Aku kira kau tak akan berhasil melakukan nya"
Boen Ching dengan gusar bersuit kalap, sepasang telapak
tangannya dengan menggunakan seluruh tenaganya
menghantam tubub Lieh Yu, segulung hawa murni yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mempu-nyai tujuh warna yang berlainan itu dengan cepat


berubah menjadi suatu hawa murni yang mempunyai warna
putih yang dengan sangat dahsyat menggulung kearah Lieh
Yu.
Lieh Yu tertawa menghina, sambil balas melancarkan
serangan, dia mengundurkan dirinya kebelakang, tubuhnya
bagaikan sambaran kilat cepatnya mundur kearah belakang.
Boen Ching yang melihat hal ini mana mau melepaskan
dengan demikian saja, segera diapun melayangkan tubthnya
mengejar kearah Lieh Yu.
Lieh Yu sama sekali tidak menggubrisnya sambil tertawa
dingin dia lari kedepan. Boen Ching yang kaki kanannya sudah
terluka, dan baru saja mengejar sampai ditengah jalanan.
segera tertinggal sangat jauh sekali, dengan kalap dia
berteriak nyaring.
"Lieh Yu! apabila kau tidak meninggalkan obat penawarnya,
sekalipun sampai keujung langitpun aku tetap tak akan
melapaskan dirimu`..
Lieh Yu hanya tertawa terus dan melanjut kan larinya
kedepan.
Boen Ching merasa sangat kecewa sekali, sambil mendekap
diatas permukaan salju teringat olehnya akan segala gerak
gerik sifat dari diri Sek Giok Siang, tak tertahan lagi, hatinya
menjadi sangat sedih sekali, hampir-hampir air matanya
menetes keluar dari kelopak matanya !.
Dia bangkit berdiri siap hendak balik kembali, tetapi
mendadak terasa kaki kanannlya sangat sakit sekali, sehingga
sukar untuk bergerak, dia menundukkan kepala nya
memandang, tampak darah segar masih mengucur keluar dari
luka kaki kanan nya, membuat seluruh jubah panjangnya
basah oleh darah tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching mengigit kencang bibirrya, dan bangkit berdiri,


sambil menarik napas panjang-panjang, dengan cepat dia lari
kearah jalan semula.
Tak sampai beberapa waktu sampailah ke tempat semula,
tampak Bwee Giok masih terbaring diatas tanah, agaknya dia
masih belum sadar kembali dari pingsannya.
Dia menarik napas lega sambil berjalan mendekati dan
kemudian berjongkok di samping tubuh Bwee Giok, setelah
memandang beberapa saat lamanya, dengan perlahan dia
mengangkat tubuh Bwee Giok dari atas permukaan salju dan
diletakan keatas pangkuannya.
Dengan termangu Boen Ching memandang kearah Bwee
Giok, didalam benaknya pada saat ini entah sedang
memikirkan apa!
Sejenak kemudian, tampak Bwee Giok dengan perlahan
mementangkan matanya, dalam hati Boen Ching merasa
sangat tegang sekali, dengan tajam dia memandangnya ke
arahnya tanpa bergerak.
Bwee Giok mementangkan sepasanbg mata nya dengdan
termangu-managu dia meman-dabng kearahnya Boen Ching,
lama sekali tak mengucapkan sepatah katapun juga, Boen
Chingyang melihat sinar mata Bwee Giok seperti seorang
bodoh, tak terasa lagi air matanya meleleh ke luar membasahi
wajahnya.
Dia membuka mulut hendak berbicara, tetapi untuk sesaat
menjadi ragu-ragu, lama kemudian barulah ujarnya.
"Giok ! kau sedikit baik bukan??".
Bwee Giok dengan termangu-mangu memandang kearah
Boen Ching, sejenak kemudian diapun mengucurkan air
matanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching menarik napas panjang dan tersenyum, baru


saja dia akan membuka mulut untuk berbicara, tampak Bwee
Giok telah bangkit berdiri dan tertawa dengan nyaring.
Boen Ching tampak hal ini menjadi sangat terkejut sekali,
dengan cepat dia bangkit berdiri.
Bwee Giok begitu tampak kaki Boen Ching sedikit bergerak,
segera dia menggerakkan kakinya lari dengan cepat kearah
depan.
Boen Ching dengan cepat mengejar, sedang Bwee Giok
berlari tambah cepat lagi, kedua orang itu satu didepan yang
lain di belakang berlari terus kearah depan.
Begitu Boen Ching membuka mulutnya memanggil, Bwee
Giokpun ikut membuka mulutnya berteriak, segera Boen Ching
menjadi sadar, kiranya Bwee Giok sedang meniru segala gerak
gerik dirinya, sepasang kakinya menjadi lemas dan rubuh
keatas tanah.
Bwee Giokpun dengan perlahan lahan meniru gerak dari
Boen Ching dan tidur diatas tanah. .
Boen Ching memejamkan matanya dalam hatinya entah
sedang memikirkan tentang apa, sejenak kemudian dia
mementangkan matanya kembali tampak Bwee Giok pada saat
ini telah tertidur dengan sangat nyenyaknya pada permukaan
salju tidak jauh dari tempat dirinya.
Dengar perlahan-lahan dia berjalan mendekati diri Bwee
Giok, tampak wajahnya pucat kehijau-hijauan, bibirnya
berubah menjadi hijau gelap, napasnyapun sangat cepat
sekali, seluruh tubuhnya gemetar dengan hebat" sedang
bibirnyapun sering membuka bagaikan sedang berteriak.
Tak terasa lagi air matanya mengalir keluar membasahi
seluruh wajah Boen Ching, dengan perlahan dia membimbing
bangunb tubuh Bwee Giodk.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dia mendongaakkan kepalanya bmemandang ke angkasa,


terpikir olehnya bahwa dia Bwee Giok telah merasakan
bermacam-macam penderitaan, kinipun dikarenakan dia juga
sehingga membuat gadis itu menjadi gila oleh Lieh Yu.
Dalam hatinyapun dia tak dapat berbuat apa-apa, Lieh Yu
telah turun tangan keterlaluan, sekalipun dia mengakui bahwa
dirinya telah berbuat salah, tetapi dengan nama besar dari
Lieh Yu sebagai Kioe Thian Ie Sin bukan saja berlapang dada
memberi kan pertolongannya, bahkan sebaliknya membuat
seorang gadis yang suci bersih menjadi menderita seperti ini
merupakan urusan yang tak dapat diampuni untuk selamanya.
Tak perduli bagaimana juga dia tak akan melepaskan diri
Lieh Yu dengan demikian saja.
Tetapi deugan keadaan situasi dihadapan nya sekarang ini,
Bwee Giok telah menjadi demikian rupa, tak mungkin dia akan
melepaskan gadis itu dengan begitu saja?.
Boen Ching mendongakkan kepalanya memandang keatas
angkasa yang telah menggelap itu, dia akan membawa Bwee
Giok menuju kesuatu tempat yang tak pernah di kunjungi
orang, agar dia tak akan mendapat kan ejekan dari orang lain.
Dia termenung berpikir keras, dengan perlahan lahan ia
membopong tubuh Bwee Giok dan melanjutkan perjalanannya
menuju kearah utara.
ooo0ooo

DAERAH SALJU TAK ADA PANGKALNYA


BOEN CHING membopong tubuh Bwee Giok, terus berlari
kearah Utara.
Bwee Giok yang berturut turut berada dalam perjalanan
pada saat ini telah sangat lelah sekali dan tertidur dengan
nyenyaknya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pada saat ini cuaca mendekati magrib, kaki kanan Boen


Ching pun saking kakunya hingga sukar sekali untuk
digerakkan kembali, tetapi dia tak perduli apapun tetap
melanjutkan perjalanannya kearah depan.
Lambat laun dari ujung langit tampak sana memancar
keluar sinar matahari yang terang, saking lelahnya hampir-
hampir Boen Ching tak sanggup melanjutkan perjalanannya
lagi, dia menghembuskan nrapas panjang datn memandang
ke qsekeliling temprat itu.
Disebelah tenggara sana tampak gundukan salju yang
sangat tinggi sekali, Boen Chin dengan langkah yang perlahan
berjalan menuju kearah tersebut.
Setelah memutari gundukan salju tersebut, tampak
dibawah gundukan itu terdapat sebuah gua salju, agaknya gua
yang telah lama ter tutup salju, diluar gua itu masih tampak
sebuah batang pohon tua yang telah mengering dan pada saat
ini tertimbun oleh salju.
Boen Ching berdiri tenang beberapa saat diluar gua itu,
kemudian sambil membopong tubuh Bwee Giok dengan
pelahan dia berjalan masuk kedalam gua.
Didalam gua, itu tampak terdapat sebuah balai yang
terbuat dari batu, sedang diatas balai yang terbuat dari batu
itu terdapat tulang manusia yang telah terlepas dan hancur.
Boen Ching dengan sembarangan meman-dang sekejap,
dia berjalan kedepan, dengan menggunakan tangannya
menyapu bersih kemudian dirinya naik keatas balai batu itu
dan duduk bersila, sedang tubuh Bwee Giokpun disandarkan
disamping tubuh nya.
Beberapa saat kemudian, tampak tubuh nya Bwee Giok
bergerak, bagaikan hendak bangkit berdiri, Boen Ching
dengan perlahan membuka matanva, tampak Bwee Giok yang
berada didalam pelukannya itu sedang mementangkan
matanya dan memandang dirinya dengan penuh keheranan,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dia telah merasakan sangat lelah sekali, terpikir olehnya


bahwa Bwee Giok tentunya meniru kan segala gerak-geriknya.
Kiranya jauh lebih baik Bwee Giok berbuat demikian dari
pada harus berlari kesana kemari tanpa tujuan.
Boen Ching segera memejamkan matanya tak terasa lagi
dia jatuh pulas dengan nyenyaknya. Ketika dia mendusin dari
tidurnya tampak Bwee Giok masih berada didalam
pangkuannya dan memejamkan matanya pula, sering pula dia
mementangkan matanya memandang kearahnya dengan sinar
mata penuh keheranan.
Boen Ching mengalihkan pandangannya ke sekeliling
tempat itu, tampak cuacapun hampir mendekati magrib lagi,
tak terasa lagi dia menjadi sangat terkejut sekali. dalam hati
pikirnya.
"Aku sekalipun seharian penuh melakukan perjalanan
dengan susah payah, tetapi selamanya belum pernah tertidur
hingga demikian lamanya."
Baru saja dia bersiap hendak bangkit berdiri, tampak Bwee
Giok masih berada didalam pangkuannya, dengan perlahan
dia menghela napas dan mendongakkan kepala nya
memandang kearah luar gua.
Bwee Giok memperhatikan gerak Boen Ching yang hendak
dilakukan tetapi kemudian dibatalkan itu rasa aneh sekali,
dengan menggunakan seluruh pikirannya dia memandang
kearah Boen Ching agaknya dia tak mengetahui sebenarnya
Boen Ching hendak berbuat apa.
Dalam hati Boen Ching merasa sangat berduka sekali, Bwee
Giok kini telah dibuat bagaikan seorang yang sangat bodoh
sekali oleh Kioe Thian Ie Sin, sehingga dia hanya dapat
melakukan gerakan-gerakan yang mudah saja.
Dengan perlahan dia memejamkan sepa-sang matanya, dia
berpikir keras beberapa saat lamanya, dia tidak menginginkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Bwee Giok menderita tetapi kini dia tak mempunyai cara


lainnya lagi, dengan terpaksa dia menotok jalan darah
ngantuk dari tubuh Bwee Giok.
Bwee Giok dengan cepat tidur dengan nyenyaknya, Boen
Ching memandang terpesona ketubuh Bwee Giok, sejenak
kemudian barulah dia meletakkan tubuh Bwee Giok keatas
tanah, dan berjalan keluar dari gua.
Sekeliling gua itu hampir tak tampak apapun juga,
sekalipun sebatang rumput pun, Setelah memandang
beberapa saat lamanya, dia menghela napas, dalam hati
pikirnya.
"Tempat seperti ini tak dapat ditinggali lebih lama lagi,
sebelum cuaca menjadi terang, aku harus berangkat menuju
ke arah Barat, dan mencari suatu tempat yang dapat
digunakan untuk melanjutkan hidup, dimana aku dapat
melanjutkan hidupku dengan tenang sekali dengan diri Bwee
Giok."
Baru saja dia berpikir sampai disitu, di tengah udara
terdengar suara burung berpekik dengan nyaringnya, tampak
sekelompok burung-burung berterbangan dari arah Utara
menuju ke daerah Selatan.
Dalam hati Boen Chingb merasa tergeradk, terpikir
oleahnya seharian pbenuh dia belum berdabar, sekali pun
dirinya masih tidak merasakannya, tetapi Bwee Giok tak dapat
menyamai dirinya dan tidak makan sama sekali.
Tangannya segera menvambar beberapa potongan salju
dan diayunkan kearah kelompok burung-burung yang sedang
beter-bangan di angkasa itu.
Dimana potongan salju itu meluncur, tiga ekor burung yang
terbang bagaikan jatuhnya bintang dilangit paling depan
segera meluncur ke bawah dengan cepat, sedang kawanan
burung lainnya pun menjadi kacau balau tak karuan dan
terbang lebih meninggi lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dalam bati Boen Ching merasa sangat menyesal sekali,


dalam hati pikirtiya seharusnya tidak boleh dirinya menimpuk
kawanan burung yang terbang dipaling depan, bukankah ,jauh
lebih baik menimpuk yang terbang dibelakang ?
Dengan perlahan dia menghela napas, menanti setelah
kawanan burung itu terbang jauh dari tempat tersebut, dia
barulah mengambil ketiga ekor burung yang telah ditimpuk
jatuh tersebut.
Boen Ching pun mematahkan batang-batang kayu dari
pohon tua yang berada didepan gua itu, membuat kayu-kayu
tersebut menjadi terpotong kecil-kecil siap untuk digunakan
membakar daging burung-burung tersebut, disamping itu
dapat pula digunakan untuk menghangatkan tubuhnya.
Membuat api unggun tersebut didepan tubuh Bwee Giok,
setelah selesai memang-gang daging burung itu barulah dia
membe-baskan jalan darah yang ditotoknya itu.
Bwee Giok yang darahnya telah dibebaskan dari totokan,
begitu tampak api unggun tersebut wajahnya segera timbul
perasaannya yang sangat terkejut sekali, bagaikan dia siap
hendak melarikan diri, Boen Ching dengan tergesa-gesa
memeluk tubuhnya dengan sangat kencang sekali.
Bwee Giok pun dengan cepat balik mencekal diri Boen
Ching dengan kencang, Boen Ching dengan perlahan
membelai rambut Bwee Giok yang panjang terurai itu, tak
terasa lagi air matanya meleleh keluar membasahi wajahnya,
lama kemudian dia barulah melepaskan pelukannya dengan
perlahan,
Sejenak kemudian Bwee Giok punb melepas kan
pedlukannya terhadaap diri Boen Chbing, dengan sinar mata
yang penuh keheranan dia memandang keatas tumpukan api
unggun, setelah memandang beberapa saat lamanya, dia
mengulurkan tangannya siap hendak mengambil api unggun
itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching dengan tergesa-gesa menang-kap tangan Bwee


Giok, air muka Bwee Giok segera menampilkan suatu
perasaan yang sangat gusar sekali, sepasang matanya melotot
keluar memandang tajam wajan Boen Ching.
Boen Ching mengambil daging burung, yang telah matang
dan diberikan kepada Bwee Giok, air muka Bwee Giok dengan
cepat pula berubah menjadi bimbang dan ragu, setelah
menerima daging tersebut dia memandangnya dengan tajam
kemudian memandang pula kearah Boen Ching.
Boen Ching tersenyum, dia merobek daging burung itu dan
dimasukkan kedalam mulutnya.
Bwee Giok begitu tampak pada wajah Boen Ching
menampilkan senyum yang manis, segera dia tertawa nyaring,
ia pun menirukan diri Boen Ching itu merobek daging burung
dan dimasukkan kedalam mulutnya dan mulai makan dengan
lahapnya !
Wajah Boen Ching segera berubah menjadi serius kembali,
pada wajahnya dia tak berani lagi menampilkan berbagai
perasaan.
Senyuman yang menghiasi dibibir Bwee Giok pun lenyap,
dengan termenung dia melahap daging burung itu, Boen
Ching merobek dengan perlahan Bwee Giok pun mendaharnya
dengan perlahan, sepasang matanya dengan tajam
memandang Boen Ching.
Setelah lewat beberapa saat, Boen Ching tampak Bwee
Giok agaknya telah cukup mendahar, dia barulah meletakkan
kembali daging burungnya keatas tanah.
Bwee Giok pun meniru meletakkan sisa daging burungnya
keatas tanah dan duduk termenung tak bergerak sedikit pun
juga.
Boen Ching dengan perlahan memejamkan matanya, hari
kedua pada saat sebelum fajar dia harus melanjutkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

perjalanannya lagi, terpikir olehnya Bwee Giok harus banyak


beristirahat, untuk menghindarkan dirinya terlalu lelah
ditengah jalanan.
Baru saja ia memejamkan matanya, segera terasa suara
yang sangat ringan sekali berkumandang datang, dalam hrati
diam-diam dtia merasa sangaqt terkejut, padra saat dan
tempat seperti ini, entah masih ada siapa lagi yang datang
kemari?? Dia sama sekali sukar untuk menduganya.
Sepasang matanya dengan cepat diben-tangkan, tampak
didalam gua itu bertambah dengan sebuah genta besar,
sedang di belakang api unggun berdiri seseorang, orang itu
tak lain adalah wanita berbaju merah yang membunyikan
suara genta tersebut.
Dalam hati Boen Ching merasa semakin terkejut, segera dia
sadar peristiwa apakah yang akan terjadi.
Dengan cepat dia menotok jalan darah di atas tubuh Bwee
Giok, dan mengempit dibawah ketiaknya, dengan perlahan dia
bangkit berdiri.
Wanita berbaju merah itu begitu tampak gerak gerik yang
sangat aneh dari diri Boen Ching, dengan ragu-ragu dia
memandang ke arahnya.
Kedua orang itu saling berhadap-hadapan ditengahnya
hanya terpaut setumpuk api unggun saja, dengan sangat
tenang sekali berdiri disana, wanita berbaju merah itu tak
mengucap sepatah katapun, Boen Ching pun tak mau pula
mendahului mengucapkan sepatah kata.
Lama kemudian wanita berbaju merah itu dengan dingin
berkata.
"Kau mengira kau dapat melarikan diri dari tanganku?"
Sehabis berkata dia tertawa dengan dinginnya, sepasang
matanya menyapu sekejap ke sekeliling tempat itu, lanjutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Jangan dikata kau belum melarikan diri sejauh ratusan lie,


sekalipun kau melarikan diri keujung langitpun aku juga tak
akan me lepaskan dirimu !"
Boen Ching mengerutkan alisnya, dia selama hidupnya
belum pernah mengemis terhadap diri seseorang, dan tak
pernah pula mohon pengampunan dari orang lain, dengan
sangat dingin sekali dia memandang ke arah wanita berbaju
merah itu, sepatah kata pun tak diucapkan keluar.
Wanita berbaju merah itu tertawa dingin, sambil maju satu
tindak ke depan, ujarnya kepada Boen Ching.
"Kau masih menginginkan aku yang turun tangan ?"
Sekalipun Boen Ching tidak menginginkan untuk memohon
kehidupan dari wanita berbaju merah itu, tetapi ingatan untuk
melarikan diri bukannya tak ada didalam benaknya, sitar
matanya berkelebat tak henti-hentinya, telapak tangannya
diayunkan memukul kearah api unggun tersebut, sedang
tubuhnya dengan cepat melayang mundur ke belakang.
Api unggun yang menyinari seluruh ruangan gua itu segera
menjadi padam, tubuh Boen Ching dengan cepat melayang
mundur ke belakang, dan berdiri menempel pada dinding gua.
Tubuh wanita berbaju merah itu bergerak sedikitpun tidak,
dia tetap berdiri ditempat, dengan dingin ujarnya:
'?Janganlah kau kira dengan demikian kau hendak menarik
keuntungan, janganlah kau menganggap diriku tak dapat
melihat dengan jelas dirimu didalam kegelapan ini".
Dalam hati Boen Ching makin merasa sangat terkejut,
tetapi dia masih tetap berdiri tegak tak bergerak sedikitpun
juga.
Dengan dingin ujar wanita berbaju merah itu.
"Aku melihat mungkin kau masih tidak mempercayai
perkataanku, aku akan memberitahukan kepada mu, sekarang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kau berdiri di sebelah kiri, dan menempel pada dinding gua,


sedang kakimu kurang lebih setengah coen di depan dinding
gua, benarkah??"
Boen Ching mengerutkan alisnya, dia tahu wanita berbaju
merah itu secara diam-diam telah mengawasi segala gerak-
geriknya, dan tidak kalah dari dirinya, dalam hatinya pun tak
terasa lagi dia merasa sangat kecewa sekali, dan berdiri
tertegun disana.
Dengan dingin ujar wanita berbaju merah itu .
"Aku lihat lebih baik ada api unggun yang bisa
menghangatkan badan, ditengah udara yang demikian
dinginnya, kemungkinan sekali kau akan dapat tahan, tetapi
gadis kecil itu takkan dapat tahan lama"
Sehabis berkata dia menyulut api diatas api unggun
tersebut.
Pada saat ini dalam hati Boen bChing merasa sadngat
kecewa sekaali, dalam hatib pikirnya sekalipun demikian,
terpaksa hanya lah dengan mengadu jiwa dengannya, sedang
menang kalahnya tergantung putusan Thian, dengan per
lahan dia maju setindak kedepan, dan berdiri tertegun disana.
Wanita berbaju merah itu tertawa dingin, ujarnya.
"Ini hari kau tak akan dapat meloloskan dirimu lagi,
sebelum kau menemui ajalnya aku akan memberitahukan
kepadamu siapa kah aku sebenarnya sehingga setelah binasa
kau tak akan menjadi setan yang tak tahu menahu."
Boen Ching dengan perlahan menunduk kan kepalanya,
pada saat ini dia mendengar atau tidak mendengar juga tak
ada sangkut pautnya, tapi dia hanya memikirkan mengapa
wanita berbaju merah itu sebentar sebagai kawan dengan
dirinya tetapi sehentar pula jadi musuh bagi dirinya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Jika dibilang aku dengan sucouwmu Tan Coe Coen masih


mempunyai hubungan perguruan, aku bernama Thian Jan Lie,
Jien Muh Nio."
Boen Ching mendongakkan kepalanya memandang sekejap
ke arah wanita berbaju merah ini, dalam hati pikirnya.
"Kiranya dia adalah Jien Muh Nio adanya!'
Dia masih teringat ketika untuk pertama kalinya dia
mendengar suara genta tersebut, segera dia merasa bahwa
orang yang membunyikan suara genta itu mempunyai
hubungan yang amat erat sekali dengan perguruannya, kalau
tidak mengapa dia dapat mengetahui dengan sangat jelas
sekali cara-cara melatih tenaga dalam dari perguruannya.
Jien Muh Nio adalah putri kesayangan dari suhu Tan Coe
Coen, pada usia belasan tahun dia telah menggetarkan
seluruh dunia kangouw, usianya jika dibandingkan dengan Tan
Cce Coen jauh lebih kecil, pada saat suhu dari Tan Coe Coen
sebelum binasa dia telah memberikan pesan-pesannya untuk
menjadi putri kesayangannya ini.
Tetapi ketika Jien Muh Nio pada suatu hari pergi keluar,
sejak itu tak kembali lagi ke gunung, dan sejak itu pula tak
ada kabar berita lagi mengenai jejaknya.
Been Ching memandang kearah wajah Jien Muh Nio, untuk
sesaat diapun tidak mengetahui harus berbuat bagaimana
baiknyba, Jien Muh Niod juga dapat dihaitung sebagai
cbianpwee dari perguruannya, tetapi pada saat ini dia telah
merupakan satu-satunya ahli waris ilmu "Hiat Mo Kang" dari
partai sesat didaerah Timur laut.
Jien Muh Nio tertawa dingin, dia sedikit merasa heran,
Boen Ching agaknya mengeta-hui namanya, tetapi ketika dia
memandang sekejap ke arahnya, tampak pada air mukanya
tak menampilkan sedikit pun perasaan.
Tanyanya kemudian kepada diri Boen Ching:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Apa boleh dikata kau belum pernah mendengar namaku? '


Sahut Boen Ching dengan perlahan.
"Pada saat sucouw ku sebelum meninggal telah memberi
pesan terakhir kepada suhu serta supekku agar mereka pergi
mendapatkan kembali diri cianpwee !"
Sinar mata Jien Muh Nio berkelebat tak henti-hentinya,
Boen Ching kalau memang nya sudah mengetahui dirinya,
mengapa dia tak memberikan hormatnya kepada diri nya???
Apakah boleh dikata Boen Ching tidak takut mati ? Tetapi baru
saja dia memadamkam api sambil mengundurkan dirinya, hal
ini membuktikan kalau dia masih menginginkan kehidupan
bagi dirinya, hanyalah tidak mengetahui mengapa dia dapat
berubah dengan cepatnya pada saat ini???
Dengan bingung dia memandang ke arah Boen Ching,
keudian dengan perlahan ujarnya.
"Aku melenyapkan diriku adalah dikarenakan aku telah
menikah dengan Ie Lam Thiat Ling Khek !"
Sambil berkata dia memandang tajam ke arah Boen Ching.
Boen Ching agaknya sedang mendengarkan dengan
cermat, padahal dia pada saat ini sedang memikirkan hal yang
lain, air mukanya tetap tak berubah sedikitpun juga, juga tak
dapat diterka apakah dia benar-benar sedang mendengarkan
dengan cermat.
Thian Jan Lie, Jien Muh Nio mengerutkan alisnya, dalam
hatinya diam-diam pikirnya:
"Ini adalah kesempatan yang paling bagus, aku
mengkhawatirkan dirimu malah kau tidak mau ambil perduli,
pada saat kau turun tangan membuat aku menjadi tidak ragu
lagi'
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pada bibirnya segera tersungging suatu senyuman yang


sangat dingin sekali, dan melanjutkan perkataannya yarng
belum selesati itu.
"Goei Laqm Yu adalah murrid dari Thiat Ling Khek, setelah
Thiat Ling Khek meninggal, dia telah menggunakan berbagai
macam cara untuk memancing diriku, tujuannya yang utama
hanyalah ingin mempelajari ilmu "Hiat Mo Kang".
Air muka Boen Ching tetap tak berubah sedikitpun juga,
Jien Muh Nio menjadi termenung berpikir keras, pada saat itu
didaerah Thian Lam masih tidak mengapa, tetapi dia adalah
orang dari daerah Tionggoan, Boen Ching pun juga orang
Tionggoan, dimata kedua belah pihak pastilah merupakan
suatu urusan yang sangat jelek sekali untuk didengar, tetapi
ternyata Boen Ching bagaikan tak mempunyai perasaan
sedikit pun juga.
Bahkan apabila dia memandang kearahnya, Boen Ching
agaknya memang sedang memusatkan seluruh perhatiannya
untuk mendengarkan seluruh perkataannya.
Jien Muh Nio menghembuskan napasnya, ujarnya lagi.
"Tetapi pada waktu itu aku masih menganggap dirinya
sebaga seorang yang baik hati, karena. . ."
Dia berhenti sejenak, kemudian lanjutnya lagi.
"Goei Lam Yu mempunyai seorang kakak perempuan,
dengan gadis yang berada didalam pelukanmu itu sangat mirip
sekali, Goei Lam Yu adalah diajarkan oleh kakak
perempuannya, pada saat kakak perempuan nya meninggal
dia telah menangis selama tiga hari tiga malam, sampai darah
pun telah mengalir keluar !"
Dalam hati Boen Ching pada saat ini barulah paham, Goei
Lam Yu dengan menggunakan ilmu hitam pembingung nyawa
menguasai kesadaran serta ingatan dari Bwee Giok ini sangat
mirip sekali dengan wajah kakak perempuannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Terdengar Jien Muh Nio berkata lagi.


"Kakak perempuannya terhadap dirinya sangat baik sekali,
tetapi dia hanya berbuat dihadapan kakaknya saja."
Sehabis berkata dia mendengus dengan dinginnya.
Dan lanjutnya pula.
"Setelah dia berhasil mempelajari sebagian dari ilmu Hiat
Mo Kang, segera dia meninggal kan diriku, aku mencari
dirinya, dia bersembunyi, akhirnya ...”
Sehabis berkata dia termenung berpikir keras, alisnya
dikerutkan, sepasang matanya memancarkan sinar yang
sangat tajam sekali memandang kearah tubuh Boen Ching
ujarnya.
"Kau bilang. aku harus membunuh dirimu tidak !"
Boen Ching sejak tadi telah mengetahui kalau berebut
dengan dia tak ada gunanya, dia tetap tak mengucapkan
sepatah katapun dan tetap berdiri tegak ditempat.
Tubuh Jien Muh Nio dengan cepat berkelebat, sepasang
tangannya mencengkeram tubuh Boen Ching.
Dengan cepat Boen China pun menggerak kan tubuhnya,
tangan kanannya dengan menggunakan sebelah telapak
tangannya balas melancarkan serangan, tenaga khie- kang
"Chiet Kong Kang Khie" nyapun memancar keluar dengan
dahsyatnya, tujuh buah gulungan hawa yang mempunyai
tujuh warna menggulung menyambut datangnya serangan
dari Jien Muh Nio itu.
Jien Mub Nio dengan mendengus dia segera berubah
serangan cakaran menjadi serangan telapak tangan, telapak
tangan kedua belah pihak segera bertemu dengan hebatnya,
Boen Ching terhuyung-huyung mundur beberapa langkah
kebelakang, dan bersandar di dinding gua.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dia menggunakan sebelah telapak tangan dari Jien Muh


Nio, sudah tentu masih terpaut sangat jauh sekali.
Jien Muh Nio dengan dingin mendengus, ujarnya. .
"Kuijinkan melepaskan gadis kecil itu barulah menyambut
seranganku lagi."
Boen Ching menyadari bahwa kaki kanannya telah
kehilangan darah sangat banyak sekali, pada saat ini sudah
tentu tak mungkin dapat beradu jiwa dengan Jien Muh Nio,
kalau memangnya akan binasa, menga-pa tidak mau bergaul
lebih lama lagi dengan diri Bwee Giok ?
Sinar matanya memancarkan sinabr yang sangat tdajam
sekali diaa tidak ingin mebletakkan tubuh Bwee Giok keatas
tanah, dia tetap berdiri tegak tak bergerak sedikitpun juga.
Jien Nuh Nio tertawa dingin, ujarnya.
"Kematian telah berada dihadapanmu, kau masih belum
mau sadar."
Sambil berkata, tubuhnya melayang, berturut-turut dia
melancarkan serangannya telapak kirinya menyerang tubuh
Boen Ching sedang telapak tangan kanannya menyerang
tubuh Bwee Giok.
Boen Ching dengan gusar mendengus.
Jien Muh Nio ternyata juga menyerang seorang padis yang
tak mempunyai tenaga untuk melawan, dia tak
memperdulikan keselamatan dirinya lagi, berturut-turut
melancar kan belasan kali serangan untuk melindungi tubuh
Bwee Giok.
Jien Muh Nio begitu melancarkan seluruh serangannya
tubuhnyapun melayang keatas sepasang telapak tangannya
menekan ke bawah, ilmu Hiat Mo Kang' nyapun mengikuti
gerakan tersebut menerjang keluar, tampak segulung hawa
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

murni yang berwarna kemerah-merahan menekan dengan


hebatnya ke tubuh Boen Ching.
Boen Ching terdesak, kakinya tak dapat berdiri tegak, tak
tertahan lagi dia jatuh berlutut diatas tanah.
Jien Muh Nio yang tampak hal ini mengeluarkan suara
tertahan, pada saat dia menggerakan telapak tangannya itu
dengan sangat cepat sekali dia telah berhasil merebut diri
Bwee Giok.
Boen Ching untuk sesaat tak siap sedia, Bwee Giok telah
berhasil direbut pihak musuh, dia merasa sangat terkejut
sekali, dengan gusar dia mendengus pada saat suitan nyaring
berkumandang dari mulutnya, dengan cepat dia menubruk
kearah tubuh Jien Muh Nio, sepasang telapak tangannya
dengan mengerahkan seluruh tenaga 'Chiet Kong Kang Kie'
nya mendesak kearahnya.
Jien Muh Nio dengan dingin mendengus dengan perlahan
dia meletakkan tubuh Bwee Giok keatas tanah, sedang
sepasang telapak tangannya balas melancarkan serangan
menyambut datangnya serangan dari Boen Ching.
Hawa murni yang berwarna kemerah-merahan segera
memancarkan ke angkasa, begitu hawa murni kedua belah
pihak bertembu satu dengan ydang lainnya, dianding gua
saljub tersebut segera rontok keatas tanah Boen Chingpun
terlempar jauh, punggungnya menerjang dinding gua, tak
tahan lagi dari mulutnya dia muntahkan darah segar.
Jie Muh Nio memandang Boen Ching dengan perlahan
bangkit berdiri, ujarnya.
"Melihat luka diatas kaki kananmu yang demikian beratnya,
aku mengampuni jiwamu."
Boen Ching dengan perlahan memejamkan matanya sambil
menggelengkan kepalanya ujarnya.
"'Tidak ! Aku ingin mati bersama dirinya.'
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Jien Mu Nio menjadi tertegun, dia menggira dengan


demikian kemungkinan Boen Ching malah akan merasa
berterima kasih kepadanya, tetapi sama sekali tak terduga
olehnya kalau Boei Ching ternyata dapat berbuat demikian, tak
terasa lagi wajahnya berubah dengan hebat.
Dengan perlahan sahut Boen Ching lagi.
"Selama hidupku aku tak pernah memohon kepada orang
lain, tetapi kali ini aku memohon padamu biarlah dia ikut mati
bersama dengan diriku !"
Wajah dari Jien Muh Nio berubah menjadi pucat kehijau-
hijauan, tanyanya:
"Kau menginginkan dia binasa bersama dengan dirimu ?"
Boen Ching mementangkan matanya, dengan tak
bertenaga sedikitpun, sahutnya.
"Dia telah menjadi gila, kalau dibiarkan hidup tak ada orang
yang akan mengurusi dirinya, dia sangat kasihan sekali,
biarlah dia mengikuti diriku, agar aku dapat menjaga dirinya .
....'
S E L U R U H tubuh Jien Muh Nio tergetar dengan
hebatnya, dia memandang kearah Boen Ching, lama kemudian
barulah dia membalikkan tubuhnya membebaskan jalan darah
dari Bwee Giok.
Boen Ching segera bangkit berdiri dan berjalan kearah
Bwee Giok, Bwee Giok yang baru saja bangkit berdiri dengan
termangu-mangu dia memandang kearah Boen Ching, tampak
pada mata Boan Ching penuh dengan air mata, mendadak
diapun menangis dengan kerasnya.
Tak terasa lagi Boen Ching pun mengucurkan air matanya
dengan deras, dengan perlahan dia memeluk tubuh Bwee
Giok.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Jien Muh Nio memandang kearah diri Bwe Giok, dia tak
percaya kalau Bwee Giok benar-benar telah menjadi gila, hal
ini merupakan suatu hal yang tak mungkin bisa terjadi.
Dia tertawa dinrgin, Bwee Giok tyang sedang menqangis
dengan kerrasnya itu begitu mendengar suara tertawa dingin
tersebut, mendadak dia tertawa tergelak dengan nyaringnya.
Begitu Bwee Giok tertawa, seluruh tubuh Jien Muh Nio
bagaikan secara mendadak mendapatkan pukulan martil yang
sangat besar sekali, hati terasa sangat berat sekali, hal ini
sungguh-sungguh telah terjadi, Bwe Giok benar-benar telah
menjadi gila, dia tak berani lagi memperlihatkan tertawanya
lagi.
Boen Ching dengan sangat halus membelai tubuh Bwee
Giok, sepasang matanya dipejam kan, sepatah katapun tak
diucapkan keluar.
Jien Muh Nio dengan termangu-mangu memandang kedua
orang itu, dalam hatinya pada saat ini entah bagaimana
rasanya, teringat olehnya segala-gerak geriknya Boen Ching
terhadap diri Bwee Giok, semuanya itu membuat dirinya
menjadi terpesona.
Semula dia menikah dengan Ciat Ling Khek yang telah
berusia agak tua, ditambah lagi dia bukanlah merupakan
orang-orang dari golongan murni, diikuti dengan Goei Lam Yu
yang hanya memikirkan hendak mendapat kan ilmu Hiat Mo
Kang saja.
Kini Boen Ching terhadap Bwee Giok berbuat demikian,
bahkan Bwee Giok kini telah menjadi gila seperti ini.
Teringat kembali pada saat dia dipancing oleh diri Goei Lam
Yu ketika dia membicara kan diri Boen Ching, ternyata air
mukanya masih tenang-tenang saja, sama sekali tak
mempunyai maksud untuk mengejek dirinya, bahkan agaknya
pada sinar mata Boen Ching memancarkan perasaannya yang
sangat simpatik terhadap dirinya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dengan per lahan dia mengundurkan dirinya keluar gua,


dia memejamkan mata nya, pada saat ini sama sekali dia tak
mempunyai niat kini untuk turun tangan terhadap mereka, ini
kali tak takut dia untuk tak dapat mendapatkan Boen Ching
kembali, demikian pikirnya.
Boen Ching yang memeluk tubuh Bwee Giok lama
kemudian ketika dia mendongak kan kepalanya Jien Muh Nio
telah meninggal kan tempat tersebut, dalam hatinya merasa
sangat heran sekali, ternyata Jien Muh Nio mau melepaskan
dirinya, sama sekali tak pernah terpikir olehnya.
Dia melepaskan tubuh Bwee Giok, untuk sesaat didalam
hatinya merasa sedih haruskah ia meninggalkan tempat
tersebut, kemungkinan sekali segera Jien Muh Nio akan balik
kembali lagi, dia menjadi berdiri mematung disana.
Tiba-tiba dia merasa bahwa pada saat ini Bwee Giok telah
tertidur dengan nyenyaknya di dalam pangkuannya, dia
membimbing tubuh Bwee Giok dan tersenyum kearahnya,
pikirannya, kalau demikian terus bukankah sangat baik
sekali??
Sekalipun Bwee Giok telah menjadi gila, tetapi dapat
bersama dengan dirinya, jauh lebih baik dari pada harus
berpisah dengannya, bahkan jika dilihat bukankah Bwee Giok
masih suci bersih ? pada saat dia tidur pulas dapat demikian
tenangnya, mana ada orang yang dapat melihat kalau dirinya
sebenarnya seorang yang telah menjadi gila?"
Berpikir sampai tak terasa lagi dia tertawa, dan meletakkan
tubuh Bwee Giok keatas balai batu itu, kemudian menambah
lagi kayu pada api unggun yang sedang membakar dengan
hebatnya itu.
Mendadak pada telinganya dia mendengar suara yang
sangat ringan sekali, segera dia bangkit berdiri.
Terpikir olehnya pastilah Jien Muh Nio yang telah pergi
balik kembali, kalau memangnya dia telah balik, sudah tentu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tidak akan dapat berbuat sesuatu yang baik, dia pasti telah
menyesal karena telah melepas kan dirinya.
Dari dalam hati Boen Ching segera timbul suatu perasaan
yang sangat menyesal sekali, dia menyesal mengapa dirinya
tidak dengan cepat pergi dengan Bwee Giok dari tempat itu,
bukankah dengan demikian malah membuat Bwee Giok pun
ikut menderita?
Pikiran ini dengan cepat berkelebat didalam benaknya,
tetapi menyesal pada saat ini apa gunanya??
Dia membalikkan tubuhnya memandang ke arah Bwee
Giok, dibawah sorotan sinar api unggun itu tampak Bwee Giok
tidur dengan nyenyaknya, wajahnya pada saat ini cantik
sekali.
Rasa menyesal yang mendekam hati Boen Ching dengan
cepat lenyap pula, pikirnya:
"Hawa udara yang demikian dinginnya ini mungkin akan
membuat Bwee Giok menjadi kedinginan, lebih baik aku
menanti dia disini saja, kalau dia memangnya telah mengejar
datang, sekalipun aku akan melarikan diri juga tak mungkin
dapat meloloskan diri"
Pada saat ini sebaliknya didalam hatinya menjadi sangat
tenang sekali, dengan tajam dia memandang ke arah diri
Bwee Giok, dalam hatinya merasa sangat heran sekali,
seorang gadis yang sedemikian cantiknya, bagaimana dapat
berubah menjadi gila?
Kioe Thian Ie Sin, Lieh Yu mengapa bisa demikian teganya
untuk membuat seseorang gadis yang demikian cantiknya ini
menjadi gila?
Terdengar dari belakang tubuhnya mulai berkumandang
datang suara tindakan kaki manusia yang sangat ringan sekali.
Orang itu bukannya melayangkan tubuhnya masuk kedalam
gua tersebut, sebalik nya dengan langkah yang sangat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

perlahan sekali berjalan masuk kedalam gua, jika didengar


dari suara tindakan kaki itu agaknya orang itu sengaja
membuatnya sehingga dapat didengar oleh dirinya, Boen
Ching sama sekali tak membalikkan tubuh nya, dalam hati
pikirnya.
"Kini hanya dapat mendengar putusan dari Thian saja !"
Tetapi mendadak hatinya menjadi sadar kembali,
pikirannya dengan cepat berkelebat, tindakan kaki manusia
yang berada di belakang tubuhnya itu bukanlah merupakan
tindakan kaki seorang perempuan, bahkan sebaliknya adalah
suara dari tindakan kaki seorang lelaki.
Jika demikian adanya orang yang berada dibelakang
tubuhnya pada saat ini adalah seorang lelaki, dan bukanlah
diri Jien Muh Nio.
"Berpikir sampai disini, tububnya dengan cepat berputar,
pada saat matanya memandang kearah orang itu, dalam
hatinya mcnjadi sangat terkejut, ujarnya.
"Kau . . . . !"
Orang yang baru saja datang itu ternyata adalah Kioe Thian
Bu sin, Jen Cen adanya, Boen Ching sama sekali tidak pernah
menyangka kalau Jen Cen dapat munculkan dirinya ditempat
ini, Kioe Thian Bu Sin mengangkat nama bersama-sama
dengan diri Kioe Thian Ie Sin sehingga mereka berdua disebut
orang sebagai Kioe Thian Swang Sin, selamanya diantara
kedua orang itu mempunyai hubungan yang sangat erat
sekali, segala perbuatan yang diperbuat oleh Kioe Thian Ie
Sin, dia pasti mengetahuinya, entah pada saat ini dia datang
kemari mempunyai tujuan yang baik atau jahat ????
ooxoo ( !i x !i ) oOxoo
LAM HAY SIN NIE
BOEN CHING sama sekali tidak pernah menyangka kalau
Kioe Thian Bu Sin dapat munculkan dirinya ditempat itu,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

saking kagetnya dia sampai berteriak. "Kau, segera dia


menarik napas panjang-panjang, terpikir olehnya dia hendak
menggunakan tenaga "Chiet Kong Kang Khie" nya menguasai
diri Jen Cen, bahkan Jen Cen pernah mengata kan wajahnya
berkerut, bakal mendapatkan bencana, sedang dirinya karena
melakukan sesuatu kurang berhati-hati sehingga menjadi
demikian.
Berpikir sampai disini, dalam hati tak terasa lagi menjadi
sangat malu, sekalipun dia tak mengetahui kedatangan dari
Jen Cen ini mengandung maksud maik atau jahat, tetapi dia
membungkukkan tubuhnya memberi hormat, ujarnya.
"Jen cianpwee, waktu itu boanpwee telah berbuat salah,
aku masih belum meminta maaf kepada dirimu".
Jen Con tertawa tawar, sinar matanya memandang terus
keatas wajah Boen Ching.
Boen Ching berpikir bahwa Jen Cen mempunyai hubungan
erat sekali dengan diri Lieh Yu, kiranya dia tentunya
mengetahui tempat tinggal dari diri Lieh Yu.
Sekalipun dalam hatinya dia mengetahui kalau Jen Cen
pasti tak akan memberitahu kan kepadanya, tetapi dia tetap
membung-kuk kan tubuhnya sambil berkata.
"Boanpwee menginginkan cianpwee mau meluluskan suatu
permintaan dari boenpwee, entah cianpwee maukah memberi
jawaban nya ??"
Jen Cen tersenyum, sahutnya.
"Coba kau katakan"
Ujar Boen Ching lagi.
"Boanpwee mengira cianpwee tentunya mengetahui,
tempat tinggal dari diri Kioe Thian Ie Sin, Lieh Yu entah
apakah cianpwee memberitahu kepadaku?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Jen Cen termenung berpikir keras sejenak kemudian


barulah sahutnya.
'Urusanmu dengan dirinya aku telah mengetahui dengan
jelas, tetapi entah setelah kau berhasil menemui dirinya lalu
bersiap hendak berbuat apa ??"
Boen Ching memandang sekejap kearah Jen Cen dengan
perlahan dia menundukkan kepalanya, ujarnya.
"Aku ingin menyuruh dia menyembuhkan penyakit dari
nona Bwee ini, kalau tidak."
Dia berpikir sejenak matanya memancar kan sinar yang
sangat tajam sebenarnya dia ingin berkata.
"Kalau tidak aku akan menghancurkan tubuhnya menjadi
berkeping-keping, atau pokok nya tak akan melepaskan
dirinya.."
Tetapi pada saat pikirannya berkelebat itu dia merasakan
bahwa kesemuanya itu tak ada gunanya terhadap diri Bwee
Giok sekali pun membakar tubuh Kioe Thian Ie Sin Lieh Yu
sampai menjadi abu pun, terhadap diri Bwee Giok juga tak
ada gunanya sedikitpun.
Dia mengerutkan alisnya, dari memandang tajam kearah
Jen Cen, dia berhenti sejenak, kemudian ujarnya lagi:
"Urusan ini semuanya adalah aku Boen Ching yang
melakukannya, dia tak dapat berbuat secara demikian
terhadap diri nona Bwee, dia pun merupakan orang dari
golongan murni, aku kira dia pun mengetahui nya juga."
Sehabis berkata dia memandang sekejap ke arah Bwee
Giok, kemudian menghela napas panjang dan menundukkan
kepalanya, Jen Cen pun berdiam diri tak mengucap sepatah
katapun memandang wajah Boen Ching lama sekali dia tak
mengucap sepatah katapun.
Boen Ching berkata lagi dengan perlahan:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Siapa pun mengetahui kalau Goei Lam Yu bukanlah


merupakan seorang dari golongan murni, sekalipun aku telah
berbuat salah, tetapi kematian yang dialami oleh diri Goei Lam
Yu sedikitpun tak perlu disesalkan."
Jen Cen termenung beberapa saat, dengan perlahan
sahutnya.
'Hanya kau telah membuat salah didalam suatu pekerjaan,
sekalipun Goei Lam Yu patut dibunuh, tetapi Thian Jan Li
pastilah hendak menuntut balas baginya, dia tak patut bila
mati terbunuh dibawah tangan Lieh Yu."
Dalam hati Boen Ching mprasa sangat terkejut sekali, dia
mendongakkan kepalanya memandang kearah Jen Cen.
Jen Cen tartawa tawar, ujarnya.
"Urusan ini telah lewat sangat lama sekali, wakru itu kami
berdua merupakan kawan yang akrab sekali, banyak sekali
urusan tak usah kukatakan kau pun tentunya mengeta-hui
bukan?"
Dalam hati Boen Ching agaknya menjadi sadar, dia
menghembuskan napas panjang dan tak mengucapkan
sepatah kata pun.
Dengan perlahan ujar Jen Cen.
"Aku lihat lebih baik kau tak usah pergi mencari diri Lieh Yu
lagi."
Sinar mata Boen Ching berkelebat, dengan tegas sahutnya.
"Tidak !'
Jen Cen tertawa tawar, ujarnya.
'Kau pergi mencari dirinya, sekali pun telah menemuinya
juga tak ada gunanya, selama nya dia melakukan pekerjaan
hanya mengetahui berjalan kedepan saja, sekali pun telah
berbuat salah juga tak akan menyesal."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching termenung, dia tahu Jen Cen terhadap diri Lieh
Yu sudah tentu jauh lebih mengerti dari dirinya, apa yang
diucapkan tak mungkin akan salah.
Tetapi, mana dia dapat berhenti sampai di situ, dengan
perlahan ujarnya:
"Aku pasti akan pergi, sekali pun tidak berhasil aku pun
akan pergi mencobanya"
Jen Cen dengan perlahan-lahan ujarnya:
"Kau serahkanlah Bwee Giok kepadaku, biarlah aku yang
pergi mencari dirinya !"
Boen Ching menjadi tertegun, dia sama sekali tak pernah
menyangka kalau Jen Cen secara mendadak mau memberikan
bantuan kepadanya.
Tetapi untuk sesaat sebaliknya malah membuat dia entah
harus berkata bagaimana baiknya.
Jen Cen tersenyum, ujarnya lagi.
"Aku percaya aku mempunyai cara untuk memaksa dia
merubah niatnya itu. hanya tidak kuketahui dia akan
menggunakan cara apa lagi untuk menghadapi dirimu,
terhadap dirimu dia masih tetap tak mau melepaskan"
Dalam hati Boen Ching merasa sbangat girang sedkali, dia
bertuarut-turut membebri hormat sahutnya.
"Terima kasih atas bantuan cianpwee."
Jen Cen maju membelai rambut Boen Ching, dengan
perlahan dia tertawa ujarnya.
Untuk selanjutnya apabila hendak melaku kan pekerjaan
haruslah dipikirkan masak terlebih dahulu sehingga janganlah
sampai salah menunjuk orang lain, ingatlah selalu perkataan
ini !"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sehabis berkata dia membopong tubuh Bwee Giok,


tubuhnya berkelebat keluar dari dalam gua dan berlari arah
depan.
Boen Ching dengan perlahan mendongak kan kepalanya,
selain suhunya, belum pernah dia menemui orang lain yang
demikian baik terhadap dirinya, pada saat ini dia baru menjadi
sadar mengapa nama dari Kioe Thian Bu Sin, Jen Cen dapat di
jajarkan dengan nama dari Lieh Yu.
Kepandaian yang dimiliki oleh Jen Cen bukan saja tak dapat
menandingi kepandaian Thian Jan Shu, sekalipan
dibandingkan dengan diri Kioe Thian Ie Sin, Lieh Yu pun masih
kalah setengah tingkat, sebaliknya dia sangat paham akan
ilmu meramal, dimana anggapan orang sama pentingnya
dengan ilmu ketabiban.
Mendadak dia menjadi sadar orang-orang ternama didalam
Bulim bukan saja harus memiliki kepandaian yang sangat
tinggi, bahwa kepandaian lainnyapun harus jauh lebih lihay
dari pada kepandaian silatnya.
Kepandaian silat sekalipun lebih tinggi juga tak lebih hanya
mendapatkan nama besar saja sedang didalam ilmu
kepandaian lainnya sedikitpun tak mempunyai kegunaan apa-
apa.
Boen Ching yang berpikir sampai disana, dalam hatinya
merasa sangat berterimakasih sekali, tak terasa lagi air mata
pun jatuh bercucuran membasahi pipinya, dia sangat
berterima kasih sekali terhadap diri Jen Cen bahkan masih ada
Bwee Giok, kalau memang nya Jen Cen telah menyetujui
kiranya sudah tentu tak ada persoalan kembali.
Dengan perlahan dia bangkit berdiri, pada wajahnya mulai
tampak senyuman, bagaikan dia telah menjadi sadar terhadap
suatu persoalan yang sebelumnya dianggap sangat rumit.
Pada saat ini cuaca mendekati fajar, Boen Ching
menghembuskan napas panjang, dalam hati pikirnya, kalau
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

memangnya Kioe Thian Bu Sin Jen Cen mau memberikan


bantuan nya dengan demikian dirinya boleh dihitunbg telah
menyeledsaikan suatu urausan yang sangabt mengganjal
dalam hatinya.
Pertemuan terhadap diri Mo Pak Sam Ceng It Sia dirinya
harus pergi menghadirinya.
Berpikir sampai disini dia bersiap hendak berangkat, tetapi
pada saat dia membalikkan tubuhnya itu, tak terasa lagi dia
berdiri termangu-mangu disana.
Dia sama sekali tidak pernah menyangka kalau Sek Giok
Siang ternyata dapat muncul kan dirinya dihadapan matanya.
Wajah dari Sek Giok Sung menampilkan suatu senyuman
yang sangat manis sekali, tubuhnya memakai baju berwarna
putih bersih dan berdiri tegak didepan mulut gua.
Boen Ching dengan termangu-mangu memandang tajam
kearahnya, pada saat ini sepasang mata Sek Giok Siang
tampak sangat jeli sekali, pada saat dia tersenyum, wajahnya
sangat mirip sekali dengan gambar gadis pada cermim, tak
terasa lagi hatinya berdebar dengan kerasnya.
Sek Giok Siang nampak Boen Ching membalikkan
tubuhnya, dia tertawa kecil dengan nyaringnya dan berjalan
mendekati ke arahnya, ujarnya:
"Boen Toako! Kau sedang memikirkan apa ? Demikian
asyiknya !"
Air muka Boen Ching segera berubah menjadi merah dadu,
sambil tersenyum sahutnya.
"Kiranya nona Sek datang, entah nona datang kemari
mempunyai urusan apa?" Sek Giok Siang tersenyum, ujarnya:
"Aku datang untuk mencari dirimu. ."
Boen Ching menjadi tertegun tanyanya. ' Mencari aku . . .
.?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sek Giok Siang melanjutkan.


"Benar ! Janganlah kau mengira orang lain tak dapat
mendapatkan dirimu, kau lihatlah, Sambil berkata dia
mengangkat tangan kanannya, dan mengambil suatu benda
yang di perlihatkan kepada diri Boen Ching.
Boen Ching menjadi tertegun, ujarnya. "Pedangku ?"
Segera teringat olehnya, pada saat pedang Cing Hong
Kiamnya dilepaskan untuk membunuh bangau raksasa yang
ditumpangi oleh Kioe Than Ie Sin Lieh Yu itu, dia sama sekali
belum mengambilnya kembali.
Sek Giok Siang meletakkan pedang Cing Hong Kiam
tersebut ke atas tanah, ketika dia membungkukkan trubuhnya
dengan tsangat terkejutq sekali ujarnyar:
"Aduh ! Kakimu bagaimana dapat terluka demikian
parahnya sehingga banyak darah yang mengalir keluar?"
Boen Ching mundur satu langkah ke belakang, sahutnya.
'Tak mengapa !"
Sudah tentu Sek Giok Siang maju setindak kedepan, sambil
tertawa ujirnya.
"Bagaimana ? Darah yang mengalir keluar demikian
banyaknya kau masih berkata tak mengapa?"
Dengan paksa Boen Ching tersenyum, ujarnya:
"Luka itu adalah yang kuderita pada waktu itu, pada saat
ini bekas lukanya telah menutup kembali, sejak tadi telah tak
mengapa? tak perlulah kau kuatirkan."
Sek Giok Sang menghembuskan napas lega, sambil bangkit
berdiri dia tersenyum, ujarnya:
'Kalau begitu aku dapat berlega hati"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching ragu-ragu sejenak, kemudian tanyanya kepada


Sek Giok Siang.
"Nona Sek datang kemari mencari aku, entah mempunyai
urusan penting apa ?"
Sek Giok Siang memandang tajam kearah diri Boen Ching,
sejenak kemudian sambil menundukkan kepalanya dengan
perlahan sahutnya.
"Aku hanya ingin melihat dirimu, apa harus dikata
mempunyai urusan pentingkah"
Dalam hati Boen Ching merasa berdebar, sekalipun Sek
Giok Siang telah menunduk kan kepalanya, tetapi sinar
matanya bagai kan masih tertinggal dihadapannya, dan ber-
kelebat tak henti-hentinya didepan matanya.
Tak terasa lagi dia mengulurkan tangannya memegang
bahu dari Sek Giok Siang, bibirnya sedikit tergerak agaknya
siap untuk berbicara.
Tetapi mendadak terasa suatu bayangan ramping lainnya
berkelebat dengan cepatnya didalam hatinya, dengan cepat
dia menarik kembali tangannya, sedang wajahnya berubah
menjadi kemerah-merahan.
Dia teringat kembali akan diri Bwee Giok, dalam hatinya
segera merasa menyesal, dia sendiri pun tidak paham,
mengapa dirinya?, mengapa dapat berbuat demikian setelah
bertemu dengan Sek Giok Siang.
Hal yang sebenarnya, kecantikan wajah Sek Giok Siang ini
merupakan suatu kecantikan yang selamanya belum pernah
ditemui, bahkan pada waktu sebelum dia bertemu muka
dengan diri Sek Giok Siang, dia telah terpengaruh dan diam-
diam telah menyenangi gambar diri gadis pada cermin
tersebut.
Dia sendiri pun tidak mengetahui kekuatan gaib apakah ini,
tetapi hal ini selamanya membuat hatinya, selalu tidak tenang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching yang menarik kembali tangannya, baru saja


akan membuka mulut untuk berbicara, tetapi dia merasakan
tidak ada persoalan yang dapat memaksa dia untuk membuka
mulut.
Sek Giok Siang dengan bimbang mendongak kan kepalanya
keatas, dengan bingung dia memandang kearah Boen Ching.
Boen Ching tak berani memandang dirinya, dia melengos,
ujarnya:
"Nona Sek, terima kasih sekali kau mau datang kemari
melihat diriku."
Sek Giok Siang dengan perlahan memejam kan matanya,
dia tertawa tawar, ujarnya.
"'Aku tahu kau sangat baik sekali terdapat diri Bwee Giok,
tetapi aku?".
Selesai berkata dia menutup mulutnya tak berbicara lagi,
pada wajahnya berubah warna kemerah-merahan. dengan
perlahan dia menundukkan kepalanya.
Boen Ching bagaikan telah terpengaruh oleh diri Sek Giok
Siang, hampir-hampir saja dia tak berhasil menguasai dirinya
lagi, Sek Giok Sang ternyata telah mengungkat nama Bwee
Giok pula.
Sedang nama Bwee Giok ketika disebut ke luar dari mulut
Sek Giok Siang, dua buah kata itu diucapkan demikian
nyaringnya, tetapi ternyata demikian lemah tak bertenaga
sama sekali.
Dia berusaha keras hendak menimbulkan bayangan dari
Bwee Giok didalam benaknya, biasanya Bwee Giok mempunyai
bagian yang sangat kuat sekali didalam hatinya tetapi pada
saat ini, dia hendak mengangkat bayangan dari Bwee Giok
ternyata sangat sukar malah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Segala gerak gerik dari Sek Giok Siang, semuanya berputar


tak henti-hentinya didalam benaknya.
Sekali lagi dia mengangkat tangannya dan diletakkan diatas
bahu dari Sek Giok Siang.
Sek Giok Siang dengan perlahan mendongak keadtas,
wajahnya taampak berubah menjadi kemerah-merahan.
sepasang mata nya dengan tajam memandang kearah Boen
Ching.
Mendadak Boen Ching merasakan bahwa Sek Giok Siang
ternyata demikian baiknya terhadap dirinya bagaimana dapat
berlagak keterlaluan, bahwa kekuatannya yang mempengaruhi
dirinya demikian besarnya, bahkan....
Pada saat ini mendadak dia teringat kembali akan Bwee
Giok, bayangan Bwee Giok, yang sedang memakai pakaian
kaum pria berkelebat didalam benaknya, dalam hati terus
menjadi tergetar dengan hebatnya, sinar matanya dengan
perlahan-lahan ditunduk kan kebawah.
Dia tidak berani memandang Sek Giok Siang lagi, dia
mempunyai niat untuk menarik kembali tangannya, tetapi tak
dapat berbuat demikian lagi, apabila dia sekali lagi menarik
tangannya, hal ini akan dianggap keterlaluan terhadap diri Sek
Giok Siang.
Boen Ching mengalihkan sinar matanya ke bawah, dia
mempunyai niat untuk berkata bahwa dia terhadap diri Bwee
Giok telah sangat baik sekali, tetapi Sek Giok Siang telah
berkata, dia tak dapat lagi untuk sekali lagi mengulangi
perkataan itu.
Mendadak, dia merasakan demikian bingung nya, apabila
pada suatu hari dia terhadap seorang gadis demikian cintanya,
sedang orang lain berada jauh ribuan li dari dirinya entah dia
akan berbuat bagaimana, apabila dipihak lain adalah seorang
gadis, bahkan selama beberapa waktu lamanya dirinya pernah
terpengaruhi dan diam-diam mencintai bayangannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Entah dia harus berbuat bagaimana baiknya.


Sek Giok Siang menghembuskan napas panjang, tubuhnya
menjadi lemas, Boen Ching yang sedang berpikir dengan keras
itu mendadak menjadi terkejut dan agar kembali dari
lamunannya, sepasang tangannya menarik, tubuh Sek Giok
Siang segera terjatuh kedalam rangkulannya.
Pada saat ini hatinya menjali sangat bingung sekali, dia
mendorong tubuh Sek Giok Siang sambil berkata.
"Nona Sek, kau mengapa??? '.
Sek Giok Siang melepaskan pedang Cing Hong Kiam
tersebut keatas tanah, dengan tak bertenaga sedikitpun juga
dia menyandarkan dirinya kaatas bahu Boen Ching, dengan
perlahan ujarnya.
"Sejak aku meninggalkan diri Lieh cianpwee, aku terus
menerus mencari dirimu dan sampai kini barulah berhasil
mendapatkan dbirimu".
Dalam hdati Boen Ching amenjadi tergerabk, dia menghela
napas panjang, mendadak terpikir olehnya.
"Apabila tak ada diri Bwee Giok atau tak ada Sek Giok
Siang, pada saat itu sungguh sangat baik sekali.
Dengan perlahan dia mendongak meman-dang keatas
wajah Sek Giok Siang.
Sek Giok Siting dengan wajahnya yang telah berubah
menjadi merah dadu itupun mendongakkan kepalanya,
memandang dengan tajam wajah Boen Ching..
Mendadak Boen Ching merasakan bahwa semua adegan
yang muncul dihadapannya itu tak lain hanyalah khayalan
belaka didalam dunia ini mana mungkin muncul gadis yang
demikian sempurnanya dan dapat demikian cantiknya, tak
terasa lagi dia memeluk lebih kencang lagi tubuh Sek Giok
Siang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sek Giok Siang dengan malu-malu menyusupkan kepalanya


kedada Boen Ching, namun sepatah katapun tak diucapkan
keluar.
Boen Ching merasakan bahwa Sek Giok Siang
dipandangnya tak lebih hanyalah khayalan didalam sekejap
saja, dengan perlahan ia memejamkan matanya dengan
kencang dia memeluk tubuh Sek Giok Siang.
Entah telah lewat beberapa lamanya mendadak terdengar
suara dengusan yang sangat dingin sekali, dalam hati Boen
Ching merasa sangat terkejut, dengan cepat ia mendorong
tubuh Sek Giok Siang ke belakang, dan mementangkan
matanya memandang tajam keluar gua.
Sek Giok Siangpun agaknya merasa sangat terkejut,
dengan cepat dia memutarkan tubuhnya dan berdiri disamping
tubuh Boen Ching.
Boen Ching yang memandang tajam keatas mulut gua itu
tampak orang yang berdiri didepan gua itu tak lain adalah
wanita berbaju merah itu dan kemarin malam baru saja
meninggalkan tempat itu, Thian Jan Lie, Jien Muh Nio adanya.
Teringat olehnya apa yang diperbuat baru saja ini tak
terasa lagi dalam hatinya merasa sangat malu sekali.
Dengan nada yang halus ujar Sek Giok Siang pada diri Boen
Ching.
"Boen Toako siapakah orang ini?.
Dalam hati Boenr Ching merasa mtenyesal atas peqrbuatan
tolol yrang baru saja dilaku kan itu, dengan demikian, kiranya
malah akan menyusahkan Sek Giok Siang pula.
Dalam hatinya menjadi gemas, mendengar Sek Giok Siang
membuka mulut, dengan seenaknya sahutnya:
"Dia disebut orang sebagai Thian Jan Lie, Jien Muh Nio
adanya".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sambil berkata sinar matanya memandang tajam


kesekeliling tempat itu.
Dengan dingin ujar Jien Muh Nio.
"Tak usah dilihat lagi, disini hanyalah aku seorang saja, tak
ada orang lain lagi".
Dalam hati Boei Ching merasa sangat sedih, urusan ini
sama sekali sukar untuk diberi penjelasan, bahkan apabila
dirinya sebelum itu mempunyai perasaan kagum terhadap diri
Sek Giok Siang diapun tak mungkin dapat berbuat demikian.
Jien Muh Nio dengan dingin memandang sekejap kearah
Sek Giok Siang, kepada Boen Ching ujarnya.
"Aku tak akan mengurus segala urusanmu itu, tetapi aku
ingin bertanya dimanakah Bwee Giok itu dan sekarang berada
dimana?"
Dengan menundukkan kepala sahut Boen Ching:
"Dia telah dibawa pergi oleh diri Kioe Thian Bu Sin, Jen
Cianpwe".
Jien Muh Nio tertawa dingin, ujarnya.
"Itulah sangat bagus sekali, kemarin adalah karena aku
kasihan terhadapnya, barulah mau melepaskan dirimu, kini
kau pikirlah sendiri harus bagaimana?".
Boen Ching tak dapat memberikan jawaban nya, terpaksa
dia hanya berdiam diri tak mengucapkan kata-kata lagi.
Sek Giok Siang yang berdiri disamping, tampak hal ini
setelah ragu-ragu sejenak ujarnya kepada diri Jien Muh Nio.
"Kau mengapa demikian galaknya??".
Jien Muh Nio dengan dingin tertawa panjang, sejenak
kemudian ujarnya kepada Boen Ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Aku kira aku tak perlu untuk turun tangan sendiri, diatas
tanah terdapat pedang, aku lihat lebih baik kau bereskan
dirimu sendiri saja"
Dalam hati sekalipun Boen Ching merasa menyesal, tetapi
bagaimanapun juga, terpikir olehnya bahwa dosa semacam ini
tak perlu ditebus dengan kematian, mana dia mau dengan
kematian, mana dia mau dengan demikian saja bunuh diri
????
Tetapi apa yang dikatakan oleh Jien Muh Nio juga tak lebih
hanya urusan tadi saja, urusan semacam ini sekalipun dia
ingin untuk memberikan penjelasan juga tak mempunyai cara
sama sekali untuk memberikan penjelasannya.
Dia berdiri mematung tak bergerak, sedang Sek Giok Siang
yang berdiri disamping pun berdiri termangu-mangu.
Setelah lewat beberapa waktu lamanya, Jien Muh Nio
mendengus dengan dingin, tanyanya.
"Apakah boleh dikata harus menyuruh aku yang turun
tangan ?"
Sambil berkata matanya berkelebat tak hentinya
memandang ke arah Boen Ching.
Sek Giok Siang memandang tajam ke arah diri Jien Muh
Nio, dan dengan sekonyong-konyong dia bungkukkan
badannya mengam-bil pedang Cing Hong Kiam tersebut dan
diangsurkan kepada Boen Ching, ujarnya.
"Boen Toako ! tak perlu takut terhadap dirinya."
Sinar mata Jien Muh Nio berkelebat memandang sekejap
kearah Sek Giok Siang, mendadak dia mendongakkan
kepalanya tertawa terbahak-bahak.
Boen Ching menarik napas panjang, tangan nya dengan
cepat menyambut pedang Cing Hong Kiam itu, dia percaya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

bahwa begitu dirinya mencekal pedang tak perlu lagi dia takut
terhadap Jien Muh Nio.
Dalam hati sebenarnya Jien Muh Nio telah merasa sangat
gusar sekali pada saat ini tampak Boen Ching menyambut
pedang Cing Hong Kiamnya, dalam hatinya merasa tambah
gusar lagi.
Dia tertawa dingin, ujarrya.
"Sekalipun kau mencekal pedang ditangan mu, lalu apa
yang dapat kau berbuat ?"
Sambil berkata dengan perlahanb dia mengangkatd genta
besar yaang berada disambping tubuhnya dengan tajam dia
memandang ke arah dua orang itu.
Boen Ching selama belum pernah melihat Jien Muh Nio
menggunakan alat senjatanya, pada saat ini tampak dia
mempergunakan alat genta raksasa itu sebagai alat senjata
nya, tak terasa lagi dalam hatinya merasa sangat terkejut
sekali, diam-diam dia menga-dakan persiapan yang lebih
cermat lagi.
Dengan perlahan-lahan dia mendorong tubuh Sek Giok
Siang kebelakang tubuhnya, sedang sinar matanya dengan
tajam memandang genta raksasa tersebut.
Jien Muh Nio dengan dingin mendengus, bahu kanannya
digetarkan, genta raksasa itu segera didorong kedepan diri
tangannya, dengan perlahan-lahan meluncur di tengah udara
dan menekan dengan hebatnya keatas tubuh Boen Ching.
Boen Ching yang tampak datangnya serangan genta
raksasa itu, dia segera tahu bahwa genta itu membawa suatu
tenaga murni yang sangat dahsyat sekali.
Dia menarik napas panjang-panjang, tangan kirinya dengan
perlahan melepaskan cekalan tangan Sek Giok Siang,
tubuhnya melayang kedepan bagaikan meluncurkan anak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

panah dari busurnya menubruk ke arah datangnya serangan


genta tersebut.
Pedang Cing Hong Kiamnya segera disabetkan kedepan,
sinar pedang memenuhi angkasa, terdengar suara yang
sangat berat dari genta itu, terlihat genta tersebut telah
berhasil dipukul balik serangan dari Boen Ching itu.
Jien Muh Nio dengan gusar mendengus, lima jari dari
tangan kanannya segera dikerahkan ke depan, sedang ilmu '
Hiat Mo Kang" nyapun disalurkan ketangannya, terlihat pada
saat hawa murni yang berwarna merah darah itu menggulung
ditengah angkasa, genta raksasa itu sekali lagi berhasil
digulung balik kembali lagi.
Dalam hati Boen Ching merasa sangat terkejut sekali, dia
berdiri tak mengucapkan sepatah kata pun.
Rasa terkejut dalam hati Jien Muh Nio jauh melebihi dari
rasa terkejut diri Boen Ching, dia tak mengetahui Boen Ching
telah mengguna kan kepandaian apa sehingga dapat memukul
menceng dari arah serangan genta
raksasa itu, tetapi dia tahu Boen Ching tentunya telah
menggunakan ilmu yang sangat tinggi sekali dari tenaga
khiekangnyab.
Boen Ching padda saat menggunaakan pedangnya
bmenempel pada genta itu, berturut-turut dengan
menggunakan tubuh pedang serta gagang pedang
melancarkan sembilan kali serangan ke arah genta itu,
mengerahkan pula jurus "Thien Cian Ie San" dari ilmu "Thay
Thien Kioe Sih" nya.
Kedua orang itu merasa terkejut terhadap kesempurnaan
serta kehebatan dari kepan-daian lawannya, untuk sesaat
kedua orang itu tidak saling menyerang kembali, hanya saling
berdiam diri dan berdiri berhadap- hadapan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Lewat beberapa saat kemudian, terdengar Jien Muh Nio


tertawa dingin, bahu kanannya digetarkan, genta raksasa itu
sekali lagi dilemparkan kedepan.
Tubuh genta itu terlihat bergetar tak henti-hertinya,
sehingga mengeluarkan suara sebentar tinggi sebentar
rendah, dan dengan perlahan-lahan mendesak tuhuh Boen
Ching, Boen Ching menarik napas panjang, dia yang telah satu
kali menahan datangnya serangan genta itu pada saat ini rasa
percaya pada diri sendiri jauh bertambah tebal lagi dia
mempunyai maksud untuk sekali lagi menggunakan ilmu
"Thay Thien Kioe Sih yang di salurkan kedalam ilmu
pedangnya serta disertai oleh tenaga khiekang yang hebat
untuk mendorong kesamping serangan genta dari Jien Muh
Nio ini.
Tetapi ketika dia melihat dengan jelas datangnya serangan
genta kali ini, dalam hatinya tak terasa lagi menjadi sangat
terkejut, gerakan dari genta itu pada saat ini jauh berbeda dan
jauh lebih aneh lagi dari serangan tadi, genta itu makin lama
makin mendekat suaranyapun makin lama makin besar,
bahwa getaran dari genta itu membuat dirinya sangat sukar
sekali untuk melihat dengan jelas datangnya gerakan genta
tersebut. tampak hal ini terpaksa dia mengambil keputusan
untuk menghindarkan diri kesamping.
Jika dilihat jaraknya agaknya kedudukan Sek Giok Siang
sekarang ini tak mungkin akan terkena serangan dari genta
raksasa itu.
Pikirannya menjadi berkelebat dengan cepatnya dia
mempunyai niat untuk segera mengundurkan dirinya tetapi
mendadak terasa suatu tangan yang sangat halus sekali
dengan perlahan memegang dirinya.
Boan Cning dengan cepat menoleh kebelakang memandang
tak terasa lagi wajahnya berubah dengan hebatnyar entah
pada saatt kapan, secarqa diam-diam Sekr Giok Siang telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

bersembunyi dibelakang tubuhnya, sedang sepasang matanya


dengan tajam memandang kearah genta besar itu.
Ketika Boen Ching membalikkan kepala lagi, tampak genta
tersebut telah mendesak mendekati tubuhnya tak lebih hanya
tiga kaki saja sedang suara genta itu bergetar memekakkan
telinga.
Sinar matanya berkelebat tak hentinya beberapa ingatan
dengan cepat berkelebat didalam benaknya, apabila pada saat
ini dia hendak menghindarkan hal ini tak mungkin akan dapat
terjadi, tetapi Sek Giok Siang yang berada dibelakang
tubuhnya pastilah akan tertimpuk oleh serangan dari genta
tersebut.
Didalam keadaan yang sangat kritis itu, dengan cepat dia
mengambil keputusan, dia bersuit nyaring pedang Cing Hong
Kiamnya dengan sekuat tenaganya mendorong dengan
mendatar dada, tujuh sinar pedang yang sangat menyilaukan
mata segera memancar ke luar dari pedang Cing Hong
Kiamnya.
Pedang dan genta itu dengan cepat berbentur satu sama
lainnya, wajah Boen Ching berubah menjadi sangat serius
sekali, sedang sepasang matanya dengan tajam memandang
kearah genta raksasa tersebut.
Genta raksasa itu bagaikan menempel dengan tubuh dari
pedang Cing Hong Kiam itu, suara getaran yang sebenarnya
memekakkan telinga itu pada saat ini telah berubah menjadi
sunyi senyap dan tenang sekali tak terdengar suara sedikitpun
yang timbul dari bentrokan tersebut.
Sepasang mata jien Muh Nio dengan perlahan-lahan
dipejamkan.
Sinar mata Boen Ching berkelebat dengan tajamnya,
sejenak kemudian diapun dengan perlahan-lahan
memejamkan matanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sek Giok Siang dengan sangat terkejut memandang kearah


kedua orang itu, dia tampak Boen Ching menggetarkan pergi
genta raksasa itu, dia mengira telah tak dapat persoalan
lainnya lagi, tetapi sama sekali dia tak pernah menyangka
kalau hal ini dapat berubah menjadi situasi seperti ini.
Dengan termangu-mangu dia memandang ke arah dua
orang itu, sedang tubuhnya dengan kencang ditempelkan
ketubuh Boen Ching.
Wajah Boen Ching makin lama berubah menjadi pucat pasi,
sedang genta raksasa itupun mengeluarkan suara dengungan
yang sangat rendah sekali.
Makin lama tangan kanan Boen Ching terlihat mulai
gemetar dengan kerasnya, pedang Cing Hong Kiam ditubuh
genta itupuh mulai melompat dan bergerak, sinar pedang
yang dipancarkan keluar dari pedang Cing Hong Kiamnya
itupun memancar memenuhi seluruh angkasa. Mendadak,
suara genta itu mengeluarkan suara yang sangat keras sekali,
pedang Cing Hong Kiamnya ditangan Boen Chingpun dengan
diikuti suara jeritan kaget dari mulut Sek Giok Siang terlepas
dari tangannya dan melayang keangkasa. Genta raksasa itu
sedikit berhenti, kemudian dengan cepat menekan kembali
ketubuh Boen Ching, kehebatan dari gerak ini sangat sulit
sekali untuk dihindari. Wajah Boen Ching makin menjadi
pucat, tangan kanannya menjadi sangat kaku sekali, hampir-
hampir tak dapat digerakkan kembali tetapi dia harus
berusaha untuk menyingkirkan serangan genta tersebut, kalau
tidak Sek Giok Siang yang berada dibelakang tubuhnya ini tak
akan dapat menahannya. Pikirannya menjadi tergerak, bahu
kirinya dengan cepat mendorong pergi tubuh Sek Giok Siang,
sedang pada saat itu pula genta raksasa tersebut telah
datang, dan menekan dengan hebatnya kedepan tubuhnya,
dia bersuit nyaring, bahu kanannya segera menyambut
datangnya serangan genta raksasa itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dia menggunakan jurus "Cien Cian Ie San," dari ilmu "Thay


Thien Kioe Sih" dengan sekuat tenaga berusaha untuk
menghindar kan diri dari datangnya serangan genta yang
sangat sulit untuk dihindarkan itu, guna menyalamakan
dirinya.
Pada saat genta tersebut ketemu dengan bahu kanan Boen
Ching, dengan cepat tubuh genta itu serta diri Boan Ching
berpisah dan jatuh kesamping.
Seluruh bahu Boen Ching menjadi robek terkena pinggiran
genta itu, sedang tubuhnya terkena getaran ilmu Hiat Mo
Kang yang sangat hebat itu, segera dia muntahkan darah
segar dan jatuh tak sadarkan dirinya diatas permukaan tanah.
Sek Giok Siang dengan sangat terkejut menjerit nyaring
dan lari kearah diri Boen Ching.
Wajah dari Boen Ching berubah menjadi pucat pasi,
sedikitpun tak tampak darah mulutnya tampak bekas darah
segar yang bmengucur keluard dengan derasnyaa itu.
Sek Giokb Siang dengan perlahan menundukkan kepalanya,
dan mendekap dada Boen Ching, tak terasa lagi dia mengucur
kan air matanya dengan deras apabila dia maju kedepan,
Boen Ching tak mungkin dapat menjadi demikian rupa.
Mendadak teringat olehnya akan Jien Muh Nio yang masih
berdiri disampingnya itu, dengan perlahan dia mendongak,
tampak Jien-Muh Nio dengan tenang-tenang berdiri
disamping, wajahnya sangat dingin sekali, dengan tak
berperasaan sedikitpun meman-dang ke arahnya.
Sek Giok Siang memejamkan sepasang matanya, sejenak
kemudian barulah dengan perlahan-lahan dia bangkit berdiri.
Jien Muh Nio dengan dingin memandang kedua orang itu,
dalam hati dia merasa sangat heran sekali, Boen Ching
ternyata berani melawan keras dengan keras terhadap
serangannya, dia mengira bahwa apabila Boen Ching berani
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menyambut dengan keras serangannya itu pastilah akan


tergetar dan menemui ajalnya.
Tetapi ternyata bukan saja Boen Ching tak binasa, bahkan
dia berhasil mendorong kesamping serangan gentanya.
Sekalipun dia telah mengetahui kalau Boen Ching telah
menderita luka dalam yang sangat parah, tetapi jika terhadap
dirinya dia masih merasa belum luas.
Sek Giok Siang setelah bangkit berdiri dengan dingin sekali
dia memandang tajam kearah Jien Muh Nio.
Jien Muh Nio pun segera balas memandang tajam kearah
Sek Giok Siang, sekalipun dirinya merupakan seorang
perempuan tetapi selamanya diapun belum pernah bertemu
dengan seorang gadis yang demikian cantiknya itu.
Tetapi, didalam sekejap saja suatu ingatan, segera
berkelebat didalam benaknya, dengan mendengus:
Teringat dia akan diri Bwee Giok, pada saat dia bertemu
dengan diri Bwee Giok itu dia telah menjadi gila, sedang Sek
Giok Siang ini sama sekali tidak memperdulikan padanya
bahkan dengan meminjam kesempatan itu berbuat demikian
mesranya terhadap diri Boen Ching.
Berpikir sampai disini, hampir-hampir dia menganggap
dirinya telah berubah menjadi diri Bwee Giok, teringat pula
ketika Sek Giok Siang memungut pedang Cing Hong Kiam itu
dan diangsurkan kepaaa Boen Ching, dalam hatinbya segera
timbudl hawa nafsu unatuk membunuhnyab.
Sek Giok Siang dengan dingin memandang kearah Jien Muh
Nio, dia tahu Jien Muh Nio pastilah tak akan melepaskan diri
Boen Ching, Boen Ching tak dapat tetap hidup diapun ingin
binasa ber-sama-sama dengan diri Boen Ching.
Tampak pada bibir Jien Muh Nio tersungging suatu
senyuman yang sangat dingin sekali, dia telah tahu rencana
dari Sek Giok Siang ini, dalam hati pikirnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Sungguh sangat kebetulan sekali, dengan demikian aku


tak perlu mencari alasan lain nya lagi untuk membunuh
dirinya.
Sepasang alisuya dikerutkan, dia tertawa dingin, ujarnya
kepada diri Sek Giok Siang.
'"Kau cepat meninggalkan tempat ini, kalau tidak janganlah
menyalahkan diriku kalau akupan tak akan melepaskan
dirimu".
Sambil berkata dari sepasang matanya tampak berkelebat
sinar matanya yang mengandung nafsu untuk membunuh
yang sangat hebat.
Sudah tentu Sek Giok Siang sendiri juga mengetahui
maksud dari perkataan dari Jien Muh Nio ini, dengan dingin
ujarnya,
"Kau telah berbuat keterlaluan".
Dalam hati Jien Muh Nio terasa tergetar, tetapi dia tetap
tertawa dingin sepatah katapun tak diucapkan.
Sek Giok Siang dengan tajam memandang Jien Muh Nio,
sepasang tangannya dengan perlahan diangkat dan
disilangkan didepan dadanya melindungi tubuhnya, sedang
sinar matanya dengan sangat tawar sekali memandang kearah
diri Jien Muh Nio.
Sekalipun dia memikirkan untuk menggu-nakan segala cara
guna mendapatkan diri Boen Ching, tapi sebagian besar
perasaan tersebut adalah dikarenakan perasaan terima
kasihnya terhadap diri Boen Ching. Dia sangat baik terhadap
dirinya, sudah tentu dirinya pun harus berbuat baik terhadap
Boen Ching.
Kini urusan telah menjidi demikian, dia tak dapat melihat
hal ini terjadi dengan duduk tenang, bahkan dia menganggap
bahwa didalam hidupnya selama ini, selain ibunya, hanyalah
Boen Ching seorang yang sangat baik terhadap dirinya, ibunya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kini telah meninggal, dia pun tak dapat membiarkan Boenr


Ching binasa stebelum dirinya.q
Jien Mah Nio mrenjadi ragu-ragu sejenak, dia mengira
bahwa situasi pada saat ini seperti dia telah menunggang
diatas punggung harimau, dan tak mempunyai cara lain lagi,
Boen Ching ternyata berani menghianati Bwee Giok, kedua
orang ini sudah tentu harus dihukum mati.
Sepasang telapak tangannya dengin perlahan didorong ke
depan, terlihat sekumpulan hawa murni berwarna merah yang
bagaikan menggulungnya ombak di tengah samudra
menerjang dengan hebatnya ke tubuh Sek Giok Siang.
Terdengar suara dengusan yang sangat berat sekali dari
diri Sek Giok Siang, tubuhnya melayang dengan mendatar ke
depan, sehingga menubruk dinding dan dengan perlahan jatuh
kebawah.
Jien Muh Nio tampak wajah Sek Giok Siang yang putih itu
telah berubah menjadi merah padam, dengan tak bertenaga
sama sekali dia menengok sekejap kearah Boen Ching, pada
bibirnya terlihat tersunggrng suatu senyuman manis, dengan
perlahan dia memejamkan matanya.
Dalam hatinya pada saat ini dia merasa sangat bingung
sekali, untuk sesaat dia berdiri termangu-mangu kalau dia
turun tangan memang keterlaluan, dia dengan Sek Giok Siarg
sama-sama merupakan seorang wanita, hanya dikarenakan
urusan kecil dia telah membunuh dirinya, bukanlah hal ini
keterlaluan ?
Tetapi masih ada Boen Ching, semua kesalahan ini haruslah
Boen Ching seorang yang memikul barulah benar, dengan
dingin dia menarik kembali sinar mata yang mengandung rasa
simpatik itu dan memandang kearah Bcen Ching.
Terhadap diri Boen Ching, hal ini tidaklah keterlaluan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Jien Muh Nio dengan perlahan berjalan mendekati Boen


Ching, dalam hatinya dia berpikir barulah berbuat bagaimana
agar Boen Ching jauh lebih merasakan penderi-taan yang
hebat.
Mendadak --- --dari belakang tubuhnya berkumandang
datang suara helaan napas panjang.
Jien Muh Nio menjadi sangat terkejut, entah siapa yang
datang kedalam gua itu tanpa dia ketahui sama sekali, sekali
pun dirinya tidak memperhatikan, tetapi juga tak mungkin
dapat menjadi demikian.
Dengan cepat dia menoleh, air mukanya dengan cepat
berubah hebat.
Dibelakang tubuhnya berdirilah seorana Nikouw berusia
pertengahan itu memakai pakaian pendeta berwarna keabu-
abuan, tangan kanannya mencekal tasbeh.
Sinar matanya sangat tajam sekali, wajah nya samar,
dengan tajam dia memandang ke arah Jien Muh Nio.
Jien Muh Nio ketika melihat orang itu dia menjadi
termangu-mangu, sama sekali tak terduga olehnya waktu tiga
puluh tahun lamanya telah berlalu, dirinya pada saat ini
menjadi sedikit bingung.
Dia mulai merasakan pandangannya menjadi sedikit kabur,
dihadapannya terasa bagaikan muncul asap putih sedang
tubuh dari nikoaw berusia pertengahan itu sedang melayang
dengan tenangnya ditengah kabut putih tersebut.
Segera dia mengusap matanya, tetapi pandangannya masih
tetap sangat kabur sekali, dalam hatinya bagaikan sedang
teringat kembali akan peristiwa yang telah silam, tak terasa
lagi dengan perlahan dia berlutut dihadapan nikouw tersebut.
Peristiwa silam yang hampir lupa dari dalam benaknya kini
sekali lagi bergolak didalam hatinya, pada tiga puluh tahun
yang lalu Lam Hay Sin Nio, Sek Liong Suthay yang pernah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menggetarkan seluruh dunia kangouw pernah meminta dirinya


masuk ke dalam agama Buddha, tetapi pada saat itu mana dia
mau, dengan sembarangan dia mau, dengan sembarangan dia
berkata bahwa apabila Sek Liong Suthay dapat bersemedi
menghadap dinding selama tiga puluh tahun lamanya, dia
akan menyukur rambutnya menjadi pendeta dan mengangkat
Sek Liong Suthay sebagai suhunya.
Ucapan tersebut dikatakan pada waktu itu dengan
sembarangan, tetapi sama sekali tak terduga Sek Liong Suthay
ternyata menyetujuinya.
Pada waktu itu Jien Muh Nio hanya tersenyum saja, dia
mengira waktu selama tiga puluh tahun sangat lama sekali,
sekali pun Sek Liong Suthay mau bermedi menghadap dinding
selama itu, entah harus lewat berapa lamanya lagi.
Tetapi tiga puluh tahun berlalu dalam sekejap saja, kini Sek
Liong Suthay telah muncul kembali dihadapannya.
Sek Liong Suthay di hadapannya ini jika dibandingkan
dengan tiga puluh tahun yang lalu ternyata sedikit pun tak
berbeda, sedang dirinya apabila mengingat kembali segala
peristiwa yang terjadi selama tiga puluh tahun ini terasa
bagaikan baru saja terjadi pada kemarin hari'
Entah telah lewat beberapa saat lamanya dengan perlahan
dia mendongakkan kepalanya.
Sek Liong Suthay yang berada dihadapan nya pada saat ini
sedang memejamkan matanya, dengan tenang dia berdiri.
Jien Muh Nio yang memandang tajam kearah Sek Liong
Suthay, dalam hatinya tak terasa lagi menjadi sangat
menyesal, dia menyembah lagi dihadapan Sek Liong Suthay
sambil ucapannya.
"Sebelum Tecu masuk menjadi anak murid Buddha, harap
Su thay mengijinkan tecu untuk mengerjakan suatu urusan
yang belum selesai dikerjakan."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sepasang mata Sek Liong Suthay dengan perlahan


dipentangkan, dengan berdiam diri dia memandang tajam Jien
Muh Nio.
Jien Muh Nio yang dipandang sedemikian tajamnya oleh
Sek Liong Suthay, dalam hatinya terasa tergetar sebenarnya
dia ingin membunuh Boen Ching terlebih dahulu, tetapi pada
saat ini dia telah dibikin sadar oleh sinar mata dari Sek Liong
Suthay yang tajam itu, dengan berbuat yang dilakukan selama
hidupnya ini mana dia mempunyai hak untuk membunuh diri
Boen Ching.
Teringat kembali segala perbuatan yang kulakukan pada
waktu yang telah silam apabila ada orang yang seperti dirinya
mendesak terus menerus seperti yang dialami Boen Ching ini
entah dirinya telah harus mati beberapa kali banyaknya, cukup
dengan perbuatannya terhadap diri Sek Giok Siang. Boen
Ching setelah menjadi sadar kembali mana dia mau
melepaskan dirinya dengan demikian saja.
Berpikir sampai disini tak terasa hatinya menjadi berdesir,
apabila teringat kembali akan diri Sek Giok Siang tak terasa
lagi keringat dingin mengucur keluar membasahi bajunya'
Alasan bagi dirinya yang terusan didalam membunuh diri
Sek Giok Siong ini juga tak lebih hanyalah rasa iri yang
berlebihan. Sek Giok Siang terlalu cantik bagi dirinya, saking
cantiknya membuat matanya menjadi merah dia tidak
menginginkan Sek Giok Siang dapat hidup terus dalam dunia
ini.
Jien Muh Nio yang berpikir sampai disini, dalam hatinya
terasa bergetar dengan hebatnya, sekali lagi dia berlutut
memberi hormat, sepatah katapun tak di ucapkan lagi.
Air muka dari Sek Liong Suthay masih tetap sangat ramah
sekali, pada wajahnya sedikit pun tak terlihat perasaan
gusarnya, dengan perlahan ujarnya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Muh Nio selama tiga puluh tahun ini, apakah baik-baik


saja???"
Jien Muh Nio yang merasa menyesal, dengan napas yang
rendah sahutnya.
"Tecu mengharap Suthay mau menerima diriku sebagai
murid, selama hidupku tecu akan merawat diri Suthay."
Sek Liong Suthay dengan perlahan memejamkan matanya,
sejenak kemudian barulah ujarnya lagi.
"Perjanjian selama tigapuluh tahun yang lalu, ini hari telah
habis waktunya, aku bersemedi menghadap dinding selama
tiga puluh tahun ini bukan mempunyai maksud untuk
menerima dirimu sebagai murid saja, tetapi aku
mengharapkan batin yang lebih kuat lagi selama ini."
Dengan sedih ujar Jien Muh Nio.
"Suthay ! tecu bukanlah dikarenakan janjiku yang lalu
sehingga berbuat demikian."
Diatas wajah Sok Liong Suthay dengan perlahan tampillah
suatu senyuman yang ramah, dia mendongak sambil ujarnya.
"Kau lihatlah !! Boen Ching telah sadar kembali."
Jien Muh Nio dengan perlahan memejam kan matanya,
segera dia duduk diatas tanah dan duduk bersila untuk
bersemedi.
Boen Ching dengan perlahan mementangkan matanya,
hampir-hampir dia tak mengetahui kini dirinya berada dimana,
dia menyapu sekejap keseluruh kalangan, sinar matanya
menyapu punggung dari Jien Muh Nio, Sek Liong Suthay dan
terakhir berhenti diatas mayat Sek Giok Siang.
Tubuhnya terasa tergetar dengan hebatnya, Sek Giok Siang
telah binasa ????? Dia sedikit tak percaya, tetapi kejadian
yang terjadi dihadapannya adalah hal yang sungguh-sungguh
terjadi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching dengan termangu-mangu memandang kearah


Sek Giok Siang, wajah dari Sek Giok Siang didalam
pandangannya mendadak berubah menjadi suatu bentuk
gambaran yang sangat aneh sekali dan terbayang didepan
matanya.
Mendadak dia merasakan bahwa mulutnya terasa asin,
dengan tak mengucapkan sepatah katapun dia mengusap air
mata yang meleleh keluar itu, dengan perlahan dia mengambil
keluar cermin "Thian Tuen" yang berada didalam sakunya,
gambar gadis didalam cermin itu masih tetap tersenyum
dengan demikian manisnya.
Pikiran Boen Ching terasa mulai agak kaku, gadis didalam
cermin itu muncul dihadapan matanya, tetapi tubuh dari Sek
Giok Siang sebaliknya makin lama makin berpisah makin jauh.
Dengan susah payah dia berpikir bagaikan hal ini semuanya
dapat berubah menjadi sedemikian rupa, Sek Giok Siang
bagaimana dapat binasa ?
Sinar mata Boen Citing berhenti diatas bayangan punggung
Jien Muh Nio, dia mulai teringat kembali akan hal-hal yang dia
perlukan untuk mengetahuinya, didalam sekejap saja, dengan
cepat dia bangkit berdiri.
Sekalipun didalam tubuhnya menderita luka dalam yang
sangat parah, tetapi pada saat ini dia merasakan bagaikan
sedikitpun tidak menderita luka apapun.
Jien Muh Nio dengan tak merasa sama sekali dia tetap
duduk bersila diatas tanah.
Selangkah demi selangkah Boen Ching berjalan mendesak
kearah Jien Muh Nio, didalam hatinya dia merasa sangat gusar
sekali, hal ini tidak adil, Sek Giok Siang hanyalah seorang
gadis yang tak tahu apa-apa, selama nya dia tak pernah
berbuat salah, mengapa Jien Muh Nio dapat turun tangan
hingga sedemikian rupa.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Rasa gusar didalam hatinya semakin lama semakin


berkobar dengan hebatnya.
Kematian dari Sek Giok Siang ini adalah gara-gara dirinya,
tak perduli bagaimana pun juga dia tak dapat menahan lagi
rasa gusar nya tersebut.
Mendadak, matanya tertumbuk pada sebuah jubah pendeta
berwarna ke abu- abuan yang muncul dihadapan matanya,
dengan cepat dia mendongakkan kepalanya, didalam sekali
pandang saja dia telah dapat melihat seorang nikouw berusia
pertengahan yang sedang memejamkan matanya dan berdiri
dengan tenangnya disana.
Dalam hati Boen Ching terasa sedikit terkejut, didalam
ingatannya dia merasa agak nya tak pernah ada seorang
nikouw di tempat itu.
Dia tetap melanjutkan langkahnya mendesak ke arah tubuh
Jien Muh Nio, sinar matanya penuh diliputi oleh hawa
membunuh yang sangat hebat sekali.
Jien Muh Nio masih tetap duduk dengan tegaknya,
bagaikan sedikitpun tak merasakan bahaya yang sedang
mengancam dirinya, sedang Boen Ching dengan tak hentinya
menggerakkan kakinya berjalan makin mendekat ke arahnya.
Mendadak dia menghentikan langkahnya, dengan dingin
teriaknya:
"Jien Muh Nio, cepat kau bangun, kalau tidak janganlah
menyalahkan aku kalau akan membunuh dirimu sekalipun kau
tidak memberikan perlawanan"
Jien Muh Nio masih tetap duduk berdiam diri tak bergerak
sedikitpun juga, Boen Ching menjadi ragu-ragu sejenak, suatu
perasaan yang sangat gusar sekali menjalar dari dalam lubuk
hatinya dan dengan perlahan-lahan merembet naik keatas,
matanya memancar kan sinar yang sangat tajam sekali,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

segera ia mengangkat telapak tangannya siap untuk


dilancarkan kedepan.
Sekonyong-konyong terdengar suara bentakan keras dari
Sek Liong Suthay.
"Boen Ching !"
Boen Ching menjadi tertegun, segera dia menahan
tangannya.
ooxoo ( ii x ii ) ooxoo
"CENG IT SHIA"
BOEN CHING mendadak teringat akan diri seseorang, orang
yang berada dihadapannya saat ini bukankah manusia aneh
nomor wahid pada saat ini, Lam Hay Sin Nie, Sek Liong
Suthay? Bagaimana dia dapat munculkan dirinya ditempat ini ?
Dia memandang tajam kearahnya, sepatah katapun tak
diucapkan. Sekalipun Sek Liong Suthay merupakan seorang
pendeta beribadat tinggi dan merupakan manusia aneh pada
saat ini, tetapi dia tak dapat menahan pergolakan hatinya
dengan demikian saja.
Sek Liong Suthay dengan tajam memandang kearah Boen
Ching, sejenak kemudian barulah ujarnya:
"Aku bukannya melaranbg kau membalas ddendam
terhadapa diri Jien Muh bNio, tetapi ada suatu urusan yang
harus kau pikirkan terlebih dahulu, Jien Muh Nio sekarang
telah mengakui semua perbuatan salah yang telah dilakukan
dan mau menerima seluruh hukumannya, apalagi kematian
dari Sek Giok Siang, sebagian besar juga dikarenakan dirimu
sendiri."
Dalam hati Boen Ching merasa tertegun, kemudian
tanyanya.
“Aku ?”.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dengan perlahan sahut Sek Liong Suthay.


'Sicu juga merupakan seorang yang cerdas, aku kira
kaupun telah memahami sendiri bukan ?"
Sehabis berkata dengan perlahan dia memejamkan
matanya, dan tak bergerak lagi.
Pikiran Boen Ching menjadi bergerak, dengan perlahan dia
menundukkan kepalanya, dalam hatinya agaknya dia mulai
merasa, tetapi dia tidak mengetahui berada dimana dan dia
percaya bahwa sebagian besar dari tanggung jawab ini
haruslah dipikul sendiri oleh Jien Muh Nio seorang.
Mendadak ujar Sek Liong Suthay.
“Apabila dia tidak binasa, lalu bagaimana kau hendak
menghadapi dirinya."
Dalam hati Boen Ching terasa tergetar dengan keras,
segera dia tak mempunjai perkataan lagi untuk diucapkan,
Sek Giok Siang memang benar-benar binasa dikarenakan
dirinya, sekalipun dia mencintai diri Bwee Giok, tetapi
sebaliknya terhadap Sek Giok Siang pun dia tak dapat
melupakannya, bahkan baru saja dia bermesraan denugan
dirinya.
Kalau tidak, Sek Giok Siang tak mungkin dapat menjadi
demikian.
Ketika dia berpikir sampai disini, dalam hatinya terasa
bagaikan diiris-iris oleh golok dihadapan matanya sekali lagi
muncul bayangan tubuh dari Sek Giok Siang, dengan cepat dia
memejamkan matanya, air matanya tak terasa lagi mengalir
keluar dengan deras nya.
Terdengar Sek Liong Suthay berkata lagi.
"Pada saat ini kau sebagai seorang pemuda haruslah
mengambil keputusan dengan menggunakan akalmu, untuk
menghindarkan diri dari penyesalan di kemudian hari,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sekalipun Jien Muh Nio salah, tetapi diab telah menyesaldi


perbuatan nyaa, aku kira lebibh baik kau ampuni dirinya saja "
Pada saat ini dalam hati Boen Ching merasa sangat
berduka sekali, karena dia telah mengetahui dengan tubuhnya
yang terluka demikian parahnya, sekalipun seluruh orang,
Boen Ching juga tak dapat berbuat apa-apa terhadap diri Jien
Muh Nio.
Sedang dia pada saat ini masih tetap duduk bersila tak
bergerak, bagai tak mendengar sesuatu apapun.
JIEN MUH NIO dapat menyesali perbuatannya, Boen Ching
telah memuji sikapnya tersebut, sedang pada saat ini dia pun
menggunakan semangat serta kemajuan nya untuk
memberikan tubuhnya untuk dijatuhi hukuman, didalam hati
Boen Ching makin merasakan menyesalnya.
Banyak orang mengaku salah disebabkan terdesak keadaan
situasi, sedang ada pula sebagian yang menginginkan
dimaafkan pihak sana, tetapi hampir-hampir tak pernah
menemui seseorang yang mau mengakui kesalahan dari
seluruh perbuatannya yang telah dilakukan.
Dengan perlahan dia berlutut di hadapan Jien Muh Nio,
kemudian diapun berlutut memberi hormat kepada diri Sek
Liong Suthay.
Sek Liong Suthay dengan perlahan mementangkan
matanya, dia mendongakkan kepalanya memandang dinding
gua, lama kemudian barulah ujarnya.
"Orang yang berbuat salah segera dapat mengetahui,
bertobatlah dengan cepat agar dapat diampuni oleh Thian."
Boen Ching yang didalam sekejap mata saja dapat
merobah rasa gemasnya terhadap Jien Muh Nio menjadi rasa
hormat, semangat seperti ini, didalam hatinya tak terasa lagi
menjadi sangat girang dan berterima kasih.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Setelah dia habis mengucap kata-kata itu, dengan perlahan


dia memuji nama Buddha, dengan Jien Muh Nio dua orang
segera bangkit dan berjalan keluar dari gua itu.
Boen Ching dengan perlahan bangkit berdiri, dia
memejamkan matanya beristirahat sejenak, lama kemudian
barulah mementangkan matanya kembali.
Dia memandang sekejap keatas mayat Sek Giok Siang, dan
merghela napas panjang, kesemuanya itu rhanyalah bagaiktan
impian yang qberlalu dengan rcepatnya, tubuh Sek Giok Siang
pun dengan perlahan lenyap dari pandangannya.
Dia membuat sebuah lobang besar dan mengubur mayat
dari Sek Giok Siang itu, kemudian mengambil keluar pula
cermin Thian Tuen itu yang kemudian diletakkan disamping
tubuhnya, teringat kembali ketika dia diselamatkan oleh
cermin itu dari serangan Kiem Cang Thiat Cie, Chang Soen
Loei serta Ouw Yang Bu Kie, beberapa macam bayangan
berkelebat dengan cepatnya didalam benaknya, dia menjadi
terjerumus kembali kedalam lamunan.
Mendadak beberapa perkataan dari Sek Liong Suthay
berkelebat kembali didalam benaknya. "Janganlah terlalu
banyak bermain cinta untuk menghindarkan diri dari
penyesalan dihari kemudian.
Dalam hatinya menjadi tertegun, segera dia membuang
jauh-jauh segala lamunan yang menguasai benaknya itu.
Kini dia harus berangkat menuju ke kuil Pie Lu Si dan
memenuhi janjinya dengan diri Sam Ceng It Shia. Berpikir
sampai disini dia menghela napas panjang, dan memungut
kembali pedang Cing Hong Kiamnya dengan langkah yang
perlahan berjalan keluar dari gua itu.
Matahari hampir turun gunung, diujung langit tampilkan
suatu sinar berwarna kemerah-merahan yang memenuhi
angkasa.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Didepan kuil 'Pie Lu Sie tampak muncul seorang pemuda


berbaju hijau, pada pinggang nya tersoren sebilah pedang
panjang dengan perlahan dia berjalan memasuki kuil 'Pie Lu Si
itu.
Seorang pendeta kecil segera merangkap tangannya maju
kedepan, pemuda berbaju hijau itu cepat membungkukkan
tubuhnya memberi hormat, sambil tertawa ujarnya.
"Cayhe Boen Ching, karena perjanjiannya dengan Sin Hoat
Thaysu maka kini sengaja datang menyambanginya."
Pendeta kecil itu dengan wajah yang sangat terkejut
memandang sekejap ke arah Boen Ching, ujarnya.
"Siauwceng segera pergi melaporkan kedatangan sicu."
Sehabis berkata segera dia membalikkan tubuhnya dengan
langkah yang cepat berjalian masuk kedalam ruangan kuil.
Pada bibir Boen Cning tampak tersungging suatu
senyuman, dia memandang sejenak keatas papan nama dari
kuil 'Pie Lu Si' yang telah menggetarkan dunia kangouw itu.
Kuil Pie Lu Si itu dibawah sorotan sinar matahari sore,
terlihat tertutup oleh suatu awan yang sangat gelap sekali,
didalam ruangan kuil itu sangat sunyi seakan-akan jumlah
hweesio yang berada didalam kuil itu sangat sedikit sekali.
Pada saat dia berpikir itu mendadak dari dalam ruangan
kuil yang sangat sunyi- senyap itu berkumandang datang
suara genta yang dibunyikan bertalu-talu.
Boen Ching dengan sangat tenang sekali mendengar suara
tersebut, dia tahu kalau memangnya Sin Hoat Thaysu telah
mengadakan perjanjian dengan dirinya, sudah tentu 'Mo Pak
Sam Ceng' serta 'le Way It Sia' pastilah telah berada didalam
ruangan kuil itu.
Pintu kuil itu dengan perlahan-lahan terbuka, seorang
pendeta berjubah warna kuning dengan langkah yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

perlahan berjalan keluar, dibelakang pendeta berjubah kuning


itu berjalanlah berpuluh-puluh hweesio kecil yang berjalan
mendekati kearah Boen Cning.
Boen Ching dengan sangat tenang sekali menanti
kedatangan rombongan para hweesio itu, sejak semula dia
telah dapat melihat kalau hweesio berjubah kuning itu
bukanlah diri Sin Hoat Thaysu sendiri.
Hweesio berjubah kuning itu dengan perlahan berjalan ke
depan tubuh Boen Ching sambil merangkap tangannya,
ujarnya.
"Pinceng Sin Tek, tidak mengetahui Boen Siauwhiap datang
sehingga tak mengadakan penyambutan dari jauh, harap Boen
Siauw hiap mau memaafkan !"
Boen Ching tampak Sin Tek Thaysu demikian hormatnya,
dia tersenyum, sambil membungkukkan tubuhnya memberi
hormat lalu ujarnya.:
"Thaysu terlalu sungkan, boanpwee datang kemari
masihmengharapkan bantuan dari Thaysu."
Sin Tek Thaysu seolah-olah tidak memahami ucapan dari
Boen Ching ini, dia memandang sekejap ke arahnya, dan
tersenyum kemubdian memberi tadnda kepada Boena Ching
agar diab berjalan lebih dahulu.
Boen Ching setelah memberi hormat, segera dia bangkit
dan berjalan kedalam ruangan kuil itu.
Sin Tek Thaysu mengikuti dari belakang nya, jarak diantara
mereka tak lebih hanyalah setengah tindak saja, dan berjalan
masuk ke dalam ruangan kuil itu, mendadak Sin-Tek Thaysu
menghentikan langkahnya, ujarnya:
"Boen siauhiap datang kemari apakah hendak mencari
berita mengenai jejak suhumu?
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Boen Ching tampak Sin Tek Thaysu menghentikan


langkahnya, dia pun ikut menghentikan langkahnya, sambil
tersenyum sahutnya.
"Benar, entah Thaysu apakah mau memberitahukan
kepadaku ?"
Sepasang mata Sin Tek Thaysu memancar sinar yang
sangat tajam, sambil tersenyum ujarnya pula.
'Sudah tentu jejak dari suhumu aku mengetahuinya dengan
jelas, tetapi . . . ."
Boen Ching telah dapat menebak maksud tujuan dari Sin
Tek Thaysu itu, dia mengetahui kemungkinan sekali suhunya
telah di kurung ditempat ini, Sin Tek Thaysu ini pastilah tidak
mempunyai maksud yang baik terhadap dirinya.
Dia tertawa sahutnya.
"Thaysu silahkan untuk mengucapkannya." Sin Tek Thaysu
tertawa pula, ujarnya.
"Kuil Pie Lu Si ini sekalipun bukanlah merupakan suatu kuil
yang besar, tetapi juga bukanlah kuil kecil, oleh sebab itu
didalam kuil kami ini mempunyai suatu urusan, barang siapa
yang masuk ke dalam kuil ini haruslah menuruti aturan
tersebut."
Sinar mata Boen Ching menjadi sayu, sambil tersenyum
sahutnya.
"Coba Thaysu sebutkan."
Sin Tek Thaysu mundur dua langkah ke belakang,
sepasang tangannya berturut-turut melancarkan serangan,
sedang disekitar tempat itu pun segera bermunculan berpuluh
puluh pendeta kecil.
Boen Ching memandang sekejap ke sekelilingnya, tampak
pendeta-pendeta kecil itu berjumlah kurang lebih ratusan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

banyaknya dan mengepung dengan rapatnya di sekitar tempat


itu.
Tubuh Sin Tek Thaysu dengan cebpat mundur
kebdelakang, sambila tertawa mengejbek, ujarnya.
"Kepandaian silat didalam dunia ini banyak macamnya dan
banyak yang telah mencapai pada kesempurnaan, didalam kuil
Pie Lu Si kami ini hanya terdapat sedikit permainan kecil,
silahkan Boen Siauwhiap untuk mencobanya.'
Sinar mata Boen Ching berkedip tak hentinya, dia segera
mengetahui maksud dari perkataan Sin Tek Thaysu itu, dia
tersenyum dan tidak mengucapkan kata-kata lagi.
Sin Tek Thaysu melanjutkan perkataannya lagi.
"Sejak dari jaman dahulu kala, dari kuil Pie Lu Si kami
hanyalah diwariskan sebuah barisan semacam ini saja, barang
siapa yang berhasil memecahkan barisan ini barulah dapat
masuk kedalam kuil ini."
Pada saat ini Sin Tek Thaysu telah mengundurkan diri
keluar dari ruangan kuil tersebut, tampak para hweesio kecil
itu berdiri tegak ditempatnya masing-masing, dengan perlahan
memejamkan matanya tak mengucapkan kata-kata lagi.
Boen Ching memandang sekejap kesekeliling tempat itu,
dan berdiri tegak diatas tangga dari ruangan kuil itu.
Pikirannya dengan cepat bergerak, entah dimanakah
terletak keistimewaan dari barisan ini, dengan perlahan dia
menarik napas panjang, dan berdiri dengan tenangnya. Sin
Tek Thaysu juga berdiri diatas tangga pintu kuil, kedua orang
itu saling berhadapan beberapa saat lamanya, terlihat Sin Tek
Thaysu tersenyum, ujarnya.
"Setelah berhasil memecahkan barisan ini, jejak dari
suhumu pun dapat kau ketahui."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching memandang sekejap ke sekeliling tempat


tersebut, dia tetap tak bergerak sedikit pun juga.
Kedua belah pihak tak ada yang mulai bergerak terlebih
dulu, sedang cuacapun semakin lama makin gelap, didalam
gedung itu mulai bertiup angin malam dengan perlahan.
Sekeliling tempat itu mulai bermunculan obor yang
menerangi disekitar tempat itu, sinar api ditengah malam yang
mulai menggelap itu bergerak tak henti-hentinya.
Ujar Sin Tek Thaysu lagi kepada Boen Ching.
"Jejak dari suhrumu dapatlah katu lihat dengan qjelas
setelah krau berhasil memecah kan barisan ini dan melewati
ruangan besar ini, suhumu telah terkurung sangat lama sekali.
Sehabis berkata dia tersenyum.
Boen Ching pun tertawa, mendadak tubuhnya bagaikan
ular gesitnya berkelebat ditengah kalangan tersebut.
Hweesio-hweesio kecil disekitarnya dengan cepat
mengangkat sepasang telapak tangan nya menyambut, Boen
Ching segera siap memunahkan serangan tersebut, tetapi
baru saja dia mengerahkan tenaganya, dalam hati nya tak
terasa lagi menjadi sangat terkejut sekali, kehebatan serta
kedahsyatan dari tenaga pukulan hweesio-hweesio kecil itu
ternyata sangat sempurna sekali dan selama nya dia belum
pernah menemuinya.
Bersamaan pula dari belakang tubuhnya terasa segulung
angin pukulan yang sangat keras dan hebat menekan
tubuhnya.
Dalam hati Boen Ching menjadi sadar kembali, berita yang
tersebar didalam dunia kangouw mengatakan bahwa kuil Pie
Lu Si sangat sukar sekali untuk diterobos, kiranya Hweesio-
hweesio didalam kuil Pie Lu Si ini semuanya telah paham akan
ilmu meminjam tenaga untuk menyerang musuh yang
merupakan ilmu tingkat paling atas dari ilmu tenaga dalam.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Barisan ini seluruhnya mempergunakan orang sebanyak


seratus dua puluh delapan orang banyaknya yang dibagi
menjadi dua rombongan, satu rombongan berjumlah enam
puluh empat orang bersama-sama menahan serangan musuh,
dengan demikian sekalipun orangnya berjumlah ratusan,
tetapi jika dirasakan seolah-olah sedang bertempur dengan
dua jago berkepandaian tinggi saja.
Pikiran ini dengan sangat cepat sekali berkelebat didalam
benaknya, dalam hatinya segera mengambil keputusan cara
untuk menghadapi serangan dari pihak musuh ini.
Satu didepan yang lain dibelakang, pikiran ini segera
bergerak didalam benaknya, sepasang telapak tangannya
dengan cepat dilancarkan kedepan dengan masing-masing
menyerang kesebelah kanan serta ke sebelah kiri.
Begitu telapak tangan masing-masing terbentur satu
dengan yang lainnya, dua buah rombongan manusia naga
yang berada disebelah depan dan disebelah belakang itu
dengan cepat terlempar ketengah udara.
Pada saat ini Boen Ching telah mengguna kan ilmu yang
paling tinggi didalam ilmu tenaga dalam yaitu meminjam
tenaga untuk menyerang musuh, pada saat telapak tangan
kanan serta kirinya berbareng dilancarkan keluar itu, segera
dia berhasil mendesak kembali gerangan yang sedang
menerjang tubuhnya itu.
Tubuhnya segera berkelebat dengan cepatnya keluar dari
dalam kepungan barisan tersebut.
Hweesio-hweesio yang berada didalam barisan ini
semuanya melekatkan satu telapak tangannya dipinggang
kawannya, pada saat tubuhnya tergetar dengan hebatnya itu,
bagai seutas tali saja, yang ujung terlempar pergi, sedang
yang ujung lainnya masih berada di atas tanah.
Ketika tubuh Boen Ching yang sedang melayang itu, tiga
orang hweesio yang bereda didalam barisan itu dengan cepat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

melancar kan serangannya secara berbareng membabat tubuh


Boen Ching.
Dalam hati Boen Ching merasa sangat terkejut sekali, jika
dilihat keadaannya yang seperti ini, kehebatan dari barisan ini
sungguh diluar dugaannya, ternyata mereka dapat
melancarkan serangan dengan sekehendak hatinya, dengan
demikian bukankah ke seratus dua puluh delapan orang itu
berubah menjadi seratus dua puluh delapan orang jago-jago
berkepandaian tinggi ?
Tubuhnya yang masih berada ditengah udara itu, ketika
diserang secara demikian, dia tak dapat menggunakan cara
meminjam tenaga untuk nenerjang musuh seperti yang biasa
nya digunakan, sudah tentu dia tak akan berhasil
menggetarkan tubuh musuh.
Sepasang telapak tangan Boen Ching segera di gerakkan ke
depan secara berbareng sedang tenaga khiekang "Chiet Kong
Kang Khie" nyapun mengikuti serangan tersebut menerjang
kedepan.
Dimana serangan telapak tangan itu tiba, barisan naga
yang berada disebelah tengah segera berhasil dipukul mundur,
sedang tubuh Boen Ching segera tertahan dan jatuh kembali
keatas permukaan tanah.
Sin Tek Thaysu yang berdiri dibluar garis dan dmelihat hal
itua, sinar matanyab berkelebat, ketinggian serta
kesempurnaan kepandaian yang dimiliki Boen Ching ini sama
sekali berada diluar dugaan Sin Tek Thaysu, bahkan selama
hidupnya dia pun belum pernah melihat kepandaian silat yang
demikian sempurnanya.
Ketika tubuh Boen Ching yang sedang melayang turun itu,
didalam hatinya dia tahu bahwa pada saat ini apabila
tubuhnya mencapai tanah, kemungkinan sekali, sekali lagi dia
akan berhasil dikepung dengan rapatnya, dia tak berani
menempuh bahaya tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Saat tubuhnya yang masih berada ditengah udara itu,


dengan cepat dia menarik napas panjang-panjang, tubuhnya
sekali lagi melayang naik keatas dan berkelebat kedepan.
Ditengah barisan manusia naga itu tampak seorang
melancarkan serangan kearah tubuh nya, sedang dibelakang
tubuhnya diantara orang-orang didalam barisan itupun melan-
carkan serangan ketubuhnya, dan mengan-cam bahu kanan
dari tubuh Boen Ching.
Sin Tek Thaysu tertawa dingin, asalkan ke dua belah pihak
tidak mengerahkan tenaganya didalam satu garis yang
bersamaan Boen Chin bagaimana dapat menggunakan siasat
meminjam tenaga untuk memukul musuh yang digunakan
selama pertempuran ini.
Dengan demikian, Boen Ching segera dapat terjerumus
kembali kedalam kepungan barisan tersebut pikir Sin Tek
Thaysu.
Pada saat ini didalam hati Boen Ching saja sebelumnya
telah mengadakan persiapan bagaimana cara menghadapinya,
dia terha-dap serangan yang mengancam belakang tubuh itu
sama sekali tidak menggubrisnya, sepasang telapak tangannya
menerima serangan yang mengancam tubuhnya dibagian
depan itu dengan menggunakan seluruh tenaga dan segera
dia melancarkan pula jurus 'Lian Coa Thien Siang' dari ilmn
Thay Thien Kioe Sih' dengan cepat dia berhasil melemparkan
barisan naga itu kearah belakang.
Tetapi tenaga lemparannya kali ini baru saja dikarenakan
segera dia merasakan bahwa dengan menggunakan tenaga
yang dimilikinya sekarang ini mungkin sekali tak dapat dengan
mudahnya berhasil mencapai sasaran nya, keantepan dari
barisan manusia naga itu ternyata jauh diluar dugaannya
semula.
Pada saat itu pula serangan teblapak tangan yadng
mengancam bealakang tubuhnyab itu telah tiba, Boen Ching
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

segera bersuit nyaring tenaga khiekang ' Tjiet Kong Kang Khie'
dia ditarik kembali, tubuhnya berputar "setengah lingkaran
ditengah udara, sedang jurus 'Shia Thien Song Gwat" dari ilmu
"Thay Thien Kioe Sih" pun dikerahkan keluar.
Tubuhnya dengan cepat berkelebat menghindarkan diri dari
serangan yang mengancam dari sebelah samping itu,
rombongan barisan naga tersebut segera berhasil dilemparkan
ke depan yang dengan sangat cepat sekali menerjang tubuh
orang yang berada di samping itu.
Didalam sekejap saja barisan tersebut menjadi kacau balau,
sedang Boen Ching meminjam kesempatan ini pula
melayangkan tubuhnya menuju ke depan pintu ruangan.
Sin Tek Thaysu yang tampak hal ini, air mukanya berubah
dengan hebatnya, dia sama sekali tidak pernah menyangka
kalau kepandaian yang dimiliki Boen Cning dapat demikian
sempurnanya, hanya di dalam sekejap
mata saja dia telah berhasil meloloskan diri dari kepungan
barisan yang sangat aneh ini.
Segera timbul suatu siasat di dalam ingatannya, dia ingin
menggunakan kesem-patan pada saat tubuh Boen Ching
belum mencapai diatas tanah segera melukai tubuh Boen
Ching dihawah serangan telapak tangannya, tapi ...
Apabila satu kali serangannya ini tidak mencapai pada
sasarannya, entah bagaimana selanjutnya ?
Dia sama sekali tak berpikir lebih mendalam lagi, setelah
ragu-ragu sejenak, dia mendongakkan kepalanya memandang,
tampak pada saat ini tubuh Boen Ching telah melayang
mendekat.
Pikiran Sin Tek Thaysu dengan cepat berputar, sekalipun
dia tak berhasil melukai tubuh Boen Ching, sedikit-dikitnya
juga dapat mendesak tubuh Boen Ching masuk kembali ke
dalam satu barisan. Kehebatan dari barisan ini masih belum
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dilancarkan keluar tetapi ternyata hasilnya hanya begitu,


sebenarnya di dalam hatinya dia sangat merasa tidak puas.
Pada saat pikiran tersebut berkelebat di dalam benaknya,
dengan gusar dia memben-tak, sepasang telapak tangannya
dengan menggunakan sekuat tenaga menyerang tubuh Boen
Ching.
Angin pukulan yang sangat santar segera berkelebat
memenuhi seluruh ruangan, Boen Ching menjadi sangat
rterkejut, sebentarnya dia hendaqk melayangkan trubuh
dihadapan tubuh Sin Tek Thaysu, tetapi sama sekali tak
terduga olehnya kalau Sin Tek Thaysu ternyata tak
memperdulikan kedudukannya sebagai angkatan tua telah
melancarkan serangan membokong dirinya.
Dia yang telah mengerahkan tenaga berkali-kali, pada saat
ini tenaga dalam yang mengalir didalam tubuhnya dimana
telah digunakan untuk melayangkan tubuhnya di tengah udara
masih belum buyar, apa bila sekali lagi harus mengerahkan
tenaga dia sendiri sadar bahwa hal ini tak mungkin dapat
terjadi, satu-satunya yang dihadapkan dirinya adalah jangan
sampai tubuhnya sekali lagi terdesak masuk kedalam barisan
lagi.
Boen Ching menarik napas panjang- panjang, tenaga
khiekang "Chiet Kong Kang Khie" nya segera dipancarkan
keluar mengelilingi tubuhnya.
Baru saja tubuhnya melayang turun diatas tanah, serangan
telapak dari Sin Tek Thaysu telah tiba, Boen Ching dengan
menggunakan seluruh tenaganya menahan, tetapi kekuatan
serangan itu memaksa tubuhnya berturut-turut mundur lima
langkah kebelakang, barulah berhasil berdiri tegak kembali.
Dia menghembuskan napas lega, tampak dirinya belum
sampai terdesak masuk kembali kedalam barisan. Dan segera
membungkuk kan tubuhnya memberi hormat dihadapan Sin
Tek Thaysu, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Terima kasih cianpwee telah tidak menurunkan tangan


berat kepada diriku !"
Sin Tek Thaysu tampak serangannya tidak mencapai pada
sasarannya, dia tak dapat berbuat apa-apa lagi, segera
mendepakkan kakinya ke atas tanah dia segera membalik kan
tubuhnya lagi kedalam ruangan kuil.
Boen Ching membalikkan tubuhnya dan merangkap
tangannya memberi hormat pada kawanan hweesio itu,
tubuhnya dengan cepat berkelebat dan menyerbu masuk ke
dalam ruangan kuil itu.
Baru saja memasuki ruangan kuil itu, tampa:k
dihadapannya duduk bersila tiga orang hweesio serta seorang
berpakaian biasa, sinar mata Boen Ching dengan sangat tajam
berkelebat, Sin Tek Thaysu serta Sin Hoat Thaysu dia telah
pernah menemuinya, sisanya seorang hweesio itu pastilah
merupa kan pimpinan dari "Mo Pak San Ceng" Sin Eng Thaysu
adanya.
Sedang orang yang memakai pakaian biasa itu tak lain
pastilah "le Way It Shia," Cioe Kioe Gwat adanya.
Boen Ching dengan tenang berdiri didepan pintu kuil itu,
dan menyapu sekejap kearah empat orang itu, dengan
perlahan dia berjalan ke depan, sambil membungkukkan
dirinya memberi hormat ujarnya.
"Cayhe Boen Ching ! memberi hormat kepada cianpwee
berempat."
Ke empat orang itu sebenarnya sedang memejamkan
matanya duduk bersila, pada saat ini tampak Sin Eng Thaysu
membuka sedikit matanya, kemudian dipejamkan lagi.
Boen Ching tersenyum masam, dia memandang sekejap
kesekeliling tempat tersebut, tampak ruangan kecil itu
terdapat dua buah jalan kecil yang menghubungkan ruangan
itu dengan ruangan belakang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching tersenyum lagi, sambil memberi hormat


ujarnya:
"Cianpwee berempat apabila tidak mempunyai minat untuk
menemui diriku, boanpwee disini mohon bertindak setindak
terlebih jaurh".
Sehabis berkata dia tersenyum dan siap meninggalkan
tempat itu.
"Ie Way It Shia" Cioe Kioe Gwat mendadak membuka
matanya, dia mendengus dingin ujarnya.
"Boen Ching ! Apabila kau berani melewati kami berempat,
aku segera akan menyuruh kau binasa ditempat ini juga."
Boen Ching tersenyum, dia mempunyai niat untuk bertaruh
dengan "Sam Ceng It Shia" ini, dia tidak percaya kalau dirinya
setelah berhasil melintasi keempat orang itu dapat
mendapatkan bahaya yang lebih besar.
Segera dia mengangkat bahunya, dengan langkah yang
perlahan dia berjalan maju ke depan.
Cioe Kioe Gwat dengan perlahan memejam kan kembali
matanya, terhadap gerak gerik dari Boen Ching itu sama sekali
dia tak menggubrisnya, seakan-akan perkataan yang telah
diucapkan terhadap diri Boen Ching itu ia merasa sangat
menyesal.
Boen Ching setelah melewati belakang tubuh kedua orang
itu, mendadak di dalam ruangan besar kuil itu terdengar suara
yang sangat aneh sekali berkumandang datang.
Ruangan tengah dari kuil tersebbut dengan cepadt berpisah
menjaadi dua bagian bdan berputar dengan cepatnya, Boen
Ching yang mengalami hal itu menjadi sangat terkejut sekali
tubuhnya dengan cepat melayang naik ketengah udara.
Tempat duduk dari "Sam Ceng It Shia" itu tampak dengan
perlahan bergerak keruangan belakang, keempat orang itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

segera duduk secara terpencar, dua orang memenuhi


disebuah lorong kecil di samping ruangan itu, agaknya mereka
mempunyai maksud untuk tidak membiarkan Boen Ching
masuk ke belakang ruangan dengan melewati lorong itu.
Sinar mata Boen Ching dengan cepat berkelebat, tampak di
samping ruangan kuil itu tak terlihat ikut berputar, tubuhnya
dengan kecepatan bagaikan kilat melayang ke samping
ruangan tersebut.
Pada dinding ruangan kuil itu tampak dengan cepat muncul
tiga buah gelang yang melayang dengan cepatnya mengitari
dinding ruangan itu.
Boen Ching menarik napas panjang- panjang tubuhnya
melayang turun ke tengah ruangan itu, ujung kakinya sedikit
menutul tanah, tubuhnya segera melayang dengan cepatnya
menubruk ke arah lorong di sebelah kiri.
Orang yang menjaga dilorong di sebelah kiri itu ternyata
adalah Sin Eng Thaysu dua orang.
Sin Eng Thaysu serta Sin Hoat Thaysu tampak Boen Ching
menubruk mendekat ke arahnya, kedua orang itu segera
mengayun kan telapak tangannya, tampak berpuluh puluh
jarum "Toh Ming Sin Cin" meluncur ke tubuh Boen Ching
diikuti tubuhnya dari dua orang itu dengan cepat melayang
kedepan, satu dari kanan dan yang lain dari kiri menyerang
tubuh Boen Ching.
Sinar mata Boen Ching berkelebat tak henti-hentinya,
tangan kanannya digerakkan, pedang Cing Hong Kiamnya
telah dicabut keliuar cari dalam sarungnya.
Dimana pedang Cing Hong Kiam itu berkelebat, jarum "Toh
Ming- Sin Cin" itu segera terpukul runtuh keatas tanah.
Boen Ching setelah berhasil memukul jatuh jarum-jarum
itu, segera dia melancarkan jurus pedangnya menyambut
datangnya serangan dari kedua orang hweesio tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tetapi ketika sinar matanya berkelebat, dia tampak


diantara serangan hawa pukulan yang dilancarkan dua orang
itu tampbak didalamnya tdernyata berkeleabat pula bebe-
rbapa batang jarum Toh Ming Sin Cin itu, tampak hal ini dia
menjadi sangat terkejut sekali, segera ia menarik kembali
serangan nya.
Kedua orang yang melancarkan serangan dengan mengikut
sertakan jarum Toh Ming Sin Cin itu dengan cepatnya telah
menerjang mendekat, Boen Chiap segera mengerahkan ilmu
meringankan tubuhnya dan melayang ke udara berguling
kesebelah kanan sejauh enam kaki lebih.
Jarum "Toh Ming Sin Cin" tersebut dengan mengikuti
gerakannya dengan kecepatan bagaikan kilat meluncur ke
arahnya, Boen Ching segera menggerakkan pedang Cing Hong
Kiamnya diobat-abitkan dengan hebat nya memukul jatuh
jarum tersebut, sedang sepasang kakinya melancarkan
tendangan berantai mengancam tubuh kedua orang hweesio
itu.
Sin Eng Thaysu serta Sin Hoat Thaysu tampak serangannya
tidak mencapai pada sasaran, segera dia kembali ketenpat
asalnya.
Karena ruangan kuil yang terus menerus berputar itu, Boen
Ching mana berani melayang turun ketepi ruangan, pada saat
ini hampir-hampir dia tak mempunyai tempat untuk
menginjakkan kakinya, dalam hatinya tak terasa lagi menjadi
sangat bingung dan kacau.
Air muka Sin Hoat Thaysu tampak menampilkan perasaan
yang sangat bangga sekali, tak henti-hentinya dia tertawa
dingin.
Boen Ching mengerutkan alisnya, pikirannya menjadi
bergerak, dalam hati pikirnya:
"Apakah dengan kepandaian yang kau miliki sekarang ini
tak dapat menahan perputaran dari ruangan kuil ini?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Jika dilihat dari sikap Sin Hoat Thaysu ini agaknya dirinya
harus dan pasti akan menemui ajalnya ditempat ini.
Dengan situasi dihadapannya saat ini terpaksa dia hanyalah
dapat mengumpulkan hawa murninya sekali lagi menerjang
keluar, atau dengan menempuh bahaya melayang turun
ketengah ruangan dari kuil ini.
Setelah berpikir beberapa kali, dia segera mengambil
keputusan dan dengan menem-puh bahaya melangkah
tubuhnya turun ke bawah dan berdiri dengan tenangnya di
tengah ruangan kuil tersebut.
rSam Ceng It Shita menjadi sangaqt terkejut, keermpat
orang itu tak ada yang berani mencapai kalau Boen Ching
ternyata demikian beraninya melayang turun kedalam ruangan
kuil itu.
Tetapi dalam sekejap saja mereka saling bertukar
pandangan, dari matanya meman-carkan sinar yang sangat
bangga sekali, dengan perbuatan dari Boen Ching ini,
sekaliuan dapat mempertahankan hidupnya untuk sementara
waktu, tetapi dia pun akan menemui ajalnya ditempat ini juga.
Dengan tenaga putaran yang demikian cepatnya dari
ruangan kuil itu, sekalipun Boen Ching berhasil melayang
turun didalam ruangan tersebut, tapi dia tak mungkin dapat
melenyapkan tenaga yang menekan didalam tubuhnya itu,
dengan demikian dia pun sangat sukar untuk meloloskan diri
dari ruangan kuil ini, coba lihat dia dapat bertahan beberapa
lamanya didalam ruangan kuil tersebut. Bukan ! Apabila Boen
Ching sekali lagi berputar menuju kehadapan keempat orang
itu, mereka pastilah dapat menggunakan jarum "Toh Ming Sin
Cin" untuk menghadapi Boen Chirg, sampai saat ini mereka
akan melihat Boen Ching dengan menggunakan cara apa
untuk menghadapi nya.
Tetapi Boen Ching sendiri mana tidak mengetahui urusan
ini, tubuhnya baru saja melayang turun, menanti setelah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ruangan kuil itu berputar seperempat dari putaran, segera dia


bersuit nyaring dan melompat keatas.
Tubuhnya bagaikan anak panah yang terlepas dari busur
dengan sangat cepat sekali menerjang naik ke atas membobol
atas dari ruangan kuil itu.
Dibawah lindungan tenaga khiekang "Ciet Kong Kang Khie",
atas ruangan kuil itu dengan mengeluarkan suara yang sangat
keras telah terbobol sebuah lubang besar, sedang tubuhnya
masih melanjutkan meluncur kearah depan.
Boen Ching yang telah terdesak sedemikian rupa itu,
segera dia mencabut keluar pedang Cing Hong Kiamnya, dan
melancarkan jurus "Shia Thien Song Gwat", setelah menenang
kan tubuhnya, dia melayang turun diatas atap ruangan kuil.
"Sam Ceng It Shia" yang tampak hal ini dalam hati merasa
terkejut sekali, merekapun dengan cepat menguntit
dibelakangnya mengejar keluar.
Boen Ching sekali melirik tampak pedang Cing Hong
Kiamnya terpaku diatas sebuah pohon besar dengan
kencangnya, sedang pada saat itu empat orang musuh
tangguh telah mengepung dirinya, mana dia berani pergi
mencabut kembali pedang panjangnya.
Sin Eng Thaysu tertawa dingin, ujarnya.
"Boen Ching ! Selama sepuluh tahun ini boleh dihitung
kaulah yang pertama-tama berhasil meloloskan diri dari dalam
ruangan kuil ini, kau sungguh sangat untung."
Boan Ching mundur satu langkah ke belakang dan
tersenyum, segera dia menengok kebelakang ruangan kuil itu.
Ditengah antara dua lorong kecil itu tampak sebuah kebun
yang besar dan luas, kebun bunga yang demikian besarnya
itu, hampir-hampir dia tak pernah menemuinya, dia sama
sekali tidak pernah menyangka kalau dengan tenaga manusia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dapat membuat sebuah kebun bunga yang demikian besar


serta luasnya ini.
"Ie Way It Shia." Cioe Kioe Gwat tertawa terbahak-bahak,
segera dia mendesak maju kedepan sambil melancarkan
serangannya mengancam dada Boen Ching.
Boen Ching yang telah berhasil keluar dari dalam ruangan
kuil itu, mana dia masih takut pula terhadap empat orang itu,
hanyalah dia mempunyai niat untuk bertanya kepada empat
orang itu sebenarnva bagai mana kah berita daripada jejak
suhunya Ie Bok Tocu.
Tubuhnya dengan cepat melayang mundur ke belakang,
sambil membungkukkan diri memberi hormat, ujarnya.
"Boen Ching kini berhasil lolos dari ruangan kuil itu, harap
Cianpwee sekalian mau memberi tahu berita mengenai jejak
suhuku le Bok Tocu !"
Cioe Kioe Gwat tertawa dingin, sahutnya.
"Tetapi kita belum mencoba kekuatannya masing-masing ?'
Boen Ching menyapu sekejap kearah empat orang itu,
sambil tertawa, ujarnya.
"Dengan nama serta kedudukan dari cian pwee berempat,
bagaimana mau mengurusi seorang angkatan muda seperti
boanpwee ini, berita mengenai suhu ku apa bila tak
diberitahukan kepada diri boanpwee sekalipun dari cianpwae
sekalipun cianpee sekalian mendapatkan kemenangan juga
bukanlah kemenangan yang gemilang, kare-na dalam hatiku
sedang risau dan bingung didalam melawan cianpwee
sekalian."
Cioe Kioe Gwat dengan dingin tertawa besar sahutnya.
"Tak kusangka kau ternyata menggunakan siasat untuk
memancing kami !"
Boen Ching pun tertawa, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Sekalipun boanpwee mempunyai maksud untuk


memancing diri ciaipwee sekalian, tetapi didalam pikiran
cianpwep sekalian, apakah boleh dikata segala perkataan yang
diucapkan oleh boanpvee ini adalah ucapan yang palsu ?"
Cioe Kioe Gwat dengan dingin mendengus, dengan ucapan
Boen Ching sekarang ini, hal ini membuktikan kalau dia
mengatakan bahwa segala ucapannya itu adalah siasat yang
dipasang olehnya, sedang kau mau memberi tahu atau tidak
?"
Dia mengerutkan alisnya, ujarnya.
"Memberitahukan kepadamu, buat dirimu pun tak ada
gunanya, suhumu terkurung didalam kebun yang besar
tersebut, hanyalah kau tidak mudah untuk memasukinya."
Sepasang mata Boen Ching menyapu sekejap kedalam
kebun yang sangat luas itu, dalam hatinya diam-diam merasa
sangat terkejut, jika dilihat dari perkataan yang diucap kan
Cioe Kioe Gwat ini, kebun bunga ini pastilah merupakan
sebuah barisan yang aneh.
Baru saja dia berpikir sampai disana. tubuh Cioe Kioe Gwat
telah melayang datang, sepasang telapak tangannya dengan
sekuat tenaga menerjang tubuh Boen Ching.
Sepasang mata Boen Ching berkelebat dengan tak henti-
hentinya, dia tidak ingin untuk bergebrak mati- matian
melawan Sam Ceng It Shia ini, tubuhnya sekali lagi mundur
kearah belakang.
Pedang Cing Hong Kiamnya terpaku dengan kencangnya
disebuah pohon kurang lebih lima puluh kaki dari tempat
dimana dia sekarang berdiri, tetapi hanya terpaut kurang lebih
dua puluh kaki saja dari tubuh Sin Tek Thaysu, dia tak dapat
membiarkan pedang Cing Hong Kiam tersebut jatuh ke tengah
pihak musuh.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dia mundur dua langkah lagi kebelakang, sedang Cioe Kioe


Gwat makin mendesak mendekat, ujarnya.
"Kau terus menurus mundur kebelakang apa gunanya ?
apakah kau tidak mengetahui kalau suhumu terkurung
didalam kebun di hadapanmu itu ?
Sambil berkata dia mendesak maju lagi ke arah depan
mendekati tubuh Boen Ching.
Boen-Boen kembali mundur lagi satu langkah kebelakang,
segera dia melancarkan serangan menyambut serangan yang
dilancar kan oleh Ie Way It Shia tersebut sinar matanya
berkelebat tak henti-hentinya, ujarnya.
"Suhuku tak pernah berbuat salah terhadap kalian,
mengapa kalian malah mengurung dia orang tua ?"
Dengan dingin sahut Cioe Kioe Gwat.
'Sumoaymu mengacau kuil Pie Lu Si kami, berturut-turut
melukai sebelas orang, apakah boleh dikata ini bukanlah
merupakan alasan yang cukup kuat ?"
Sambil berkata sekali lagi dia melancarkan serangan hebat
ke depan.
Boen Ching merasa kesempatannya telah tiba, dia tak ragu-
ragu lagi, segera ia menarik napas panjang-panjang, tenaga
khiekang Chiet Kong Kang Khie" nya dikerahkan melindungi
seluruh tubuh, pada saat tubuh nya berkelebat dengan
cepatnya itu, tangan nya dengan cepat menyambut tubuh
Cioe Kioe Gwat dan melemparkannya kesebuah pohon besar
yang berada disebelah kiri.
Sin Eng Thaysu, Sin Tek Thaysu serta Sin Hoat Thaysu
yang tampak hal ini menjadi sangat terkejut sekali, tak terasa
lagi tubuh mereka bersama-sama melayang ke depan, dan
mengejar tubuh Cioe Kioe Gwat, siap untuk menerima
tubuhnya yang meluncur dengan cepatnya itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ketika tubuh Cioe Kioe Gwat yang meluncur dengan


cepatnya di tengah udara tersebut, dengan cepat dia bersalto
beberapa kali dan cepat melayang turun dihadapan pohon
besar itu.
Ketiga orang hweesio itupun bersamaan waktunya
melayang turun ke atas tanah, empat orang bersama-sama
berdiri tepat di depan pohon besar, sepasang matanya dengan
sangat gusar sekali memandang kearah Boen Ching.
Pada saat ini Boen Ching telah berhasil mencekal pedang
Cing Hong Kiamnya di tangan, sambil tersenyum dia
memandang tajam ke arah empat orang tersebut.
Dia yang selalu tak pernah melancarkan serangan balasan
itu, didalam satu kali balas menyerang saja telah mencapai
pada sasarannya, oleh sebab itu pada saat tubuh Cioe Kioe
Gwat berhasil dilempar ke depan dengan hebatnya itu, ketiga
orang hweesio itu bersama-sama menjadi sangat terkejut
sekali, dengan tenaga dalam yang sedemikian sempurnanya
itu sudah tentu tenaga lemparan dari Boen Ching juga sama
dahsyat, sehingga tak terasa lagi dalam hati mereka pada saat
ini telah timbul rasa jeri.
Boen Ching tersenyum, sambil memasuk kan kembali
pedangnya kedalam sarung ujarnya:
"Boanpwee mohon diri terlebih dahulu".
Sehabis berkata tubuhnya berkelebat dan melayang turun
ke dalam halaman dalam dari ruangan kuil itu.
Tubuhnya belum saja melayang turun keatas permukaan
tanah, terdengar suara dari Sin Eng Thaysu telah
berkumandang datang dari belakang tubuhnya, ujarnya.
'Boen Ching! Kau kira hanya dengan demikian mudahnya
dapat menerjang masuk kedalam ruangan kuil kami??'.
Pada saat Boen Ching mengalihkan pandangannya untuk
melihat, tampak dalam kebun itu telah tampak ratusan orang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

hweesio yang menyekal pedang dengan sangat cepat sekali


mengepung tempat dimana dia melayang turun ketanah.
Dia menjadi sangat terkejut, kelihatannya "Sam Ceng It
Shia "itu mempunyai maksud untuk menggunakan barisan
aneh dari kuil "Pi Lu Si" untuk mengurung dirinya lagi.
Baru saja pikiran Boen Ching bergerak Sin Eng Thaysu telab
berkata lagi.
"Sedikitnya kau harus berhasil menerjang barisan ini
terlebih dahulu barulah dapat memasuki barisan didalam
kebun bunga itu".
Sehabis berkata dia tertawa dingin tak henti-hentinya.
Boen Ching yang masih berada ditengah udara segera dia
menarik napas panjang- panjang, tubuhnya sekali lagi
melayang dan menerjang ke arah depan.
Tetapi dengan barisan yang terdiri dari beratus-ratus orang
ini mana dia dapat meloloskan dirinya hanya dengan satu kali
lompatan saja, pada saat tubuhnya melayang turun keatas
tanah itu, pedang panjang dari sebelah kanan dan sebelah
kirinya telah bersamaan waktu menerjang kearah tubuh nya.
Boen Ching tidak ingin dengan keras lawan keras,
pedangnya sedikit digetarkan kedepan menahan seluruh
serangan yang mengancam tubuhnya itu.
Tetapi tenaga serangan pedang yang dilancarkan dari
samping kiri dan kanan sangat berbeda sekali, tak terasa lagi
dia terdesak mundur satu langkah kebelakang dan masuk
kedalam kepungan barisan tersebut.
Baru saja kedua bilah pedang panjang itu dipunahkan,
mendadak terlihat dua buah serangannya lagi mengancam
tubuhnya.
Sinar mata Boen Ching berkelebat tak henti-hentinya, dia
sama sekali tak pernah menyangka kalau perubahan dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

barisan ini dapat demikian banyaknya, tak dapat disalahkan


lagi kalau orang-orang dari kuil Piu Lu Si berani
menyombongkan barisannya ini, dan tak memandang sebelah
matapun kepada seluruh jago-jago dari Bu lim.
Jika demikian seterusnya, bukankah dirinya seperti
melawan seratus dua puluh delapan orang jago pedang secara
bergilir ? Jika demikian suasananya malah sebaliknya lebih
baik melawan dengan menggunakan kekerasan, tetapi apakah
dia akan berhasil menahannya dengan menggunakan keke-
rasan?
Beberapa ingatan ini dengan cepat berkelebat didalam
benaknya, bersamaan pula seriangan pedangnya terdesak,
sekali lagi dia bergeser dua langkah ketengah barisan.
Sam Ceng It Shia yang tampak hal ini, tak henti-hentinya
mereka tertawa dingin.
Boen Ching kalau memangnya dengan resmi telah
terjerumus kedalam kepungan barisan itu, keempat orang
tersebut mengira bahwa Boen Ching tak mungkin akan
berhasil mencapai kemenangan dari dalam barisan tersebut.
Sekalipun keempat orang itu sudah menduga kalau Boen
Ching yang memasuki barisan aneh didalam kebun bunga itu
pasti-lah akan kehilangan arah tujuannya tetapi keempat
orang itu sebenarnya mengharap kan kalau Boen Ching
menemui kekalahan nya sebelum menginjakkan kaki nya
kedalam barisan didalbam kebun bunga ditu.
Boen Chinga yang terdesak bhingga menggeserkan
tubuhnya masuk kedalam barisan tersebut, mulutnya ditutup
rapat- rapat, sedang dalam hatinya diam-diam memikirkan
cara untuk memecahkan barisan ini.
Makin lama dia makin terdesak masuk ke tengah barisan
itu, sedang dalam hati Sam Ceng It Shia tersebut makin
merasa sangat girang sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dalam hati diam-diam Boen Ching berpikir, apabila dirinya


hendak berhasil memenang kan barisan ini, pertama-tama
dirinya harus berhasil membabat dan menghancurkan kerja
sama yang sangat erat diantara mereka itu, kemudian barulah
dapat mencari cara yang lain untuk memecahkan keampuhan
dari barisan ini.
Mendadak hatinya menjadi terang, dia bersuit panjang
dengan nyaringnya, pada saat dua buah pedang yang
menyerang dirinya dari sebelah kiri dan kanan itu menerjang
ketubuhnya, pedang Cing Hong Kiamnya mengikuti arah yang
dituju menyerang kedepan, ke tiga buah pedang panjang itu
dengan cepat menempel menjadi satu dengan kuatnya.
Sam Ceng It Shia yang tampak hal ini menjadi sangat
terkejut sekali, dengan tenaga dalam yang dimiliki oleh Boen
Ching saat ini apabila hendak mengadu tenaga dalam dengan
keseratus dua puluh delapan orang yang bergabung menjadi
satu itu, hal itu bukankah sedang bermimpi.
Apakah boleh dikata kalau dia hendak menggunakan
'Melekat' dari ilmu tenaga dalamnya menghadapi barisan ini ?
Jika dilihat dari keadaan pedang yang saling melekat satu
dengan lainnya dari pedang masing-masing itu, dia tak takut
kalau Boen Ching hendak berbuat demikian.
Tetapi apakah boleh dikata kalau Boen Ching hendak
bunuh diri ?
Suara suitan panjang dari Boen Ching belum selesai
dikeluarkan, ilmu memantul tenaga dari tenaga khiekang 'Ciet
Kong Kang Khie' nya telah dikerahkan keluar, pada tubuh
pedang Cing Hong Kiam itu segera terlihat sebuah sinar
pedang yang berwarna putih memancarkan keluar memenuhi
sekeliling tempat itu.
Kakinya sedikit diangkat, pedang Cing Hong Kiam ditangan
kanannya mendadak di getarkan, telapak tangan dari orang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

terakhir didalam barisan itu segera terasa tangannya menjadi


panas dan tergetar lepas dari pegangan kawan-kawan lainnya.
Boen Ching dengan menggunakan cara 'menempel' dari
ilmu tenaga dalamnya melenyapkan tenaga getaran tersebut,
pedanbg Cing Hong Kiadmnya berturut-taurut digetar kabn,
satu demi satu dari orang-orang dalam barisan itu segera
tergetar-hingga mundur ke samping, sedang abu serta pasir
yang berkelebat memenuhi angkaia itu, makin lama makin
tinggi dan makin luas.
Pedang Cing Hong Kiamnya makin menggetar makin
bertambah cepat, Sam Ceng It Shia yang tampak hal yang tak
terduga itu menjadi sangat terkejut sekali.
Suitan nyaring dari Boen Ching itu makin lama makin sirap,
sedang pedang Cing Hong Kiamnya dari menggetar berubah
menjadi menyontek, dimana pedangnya menyambar segera
terlihat sinar pedang berkilauan memenuhi angkasa, dimana
tubuhnya berkelebat, terlihat pedang panjang disekelilingnya
segera berhasil disontek kesamping.
Barisan aneh itu dengan cepat menerjang keluar dari
kepungan barisan pedang itu.
Wajah dari ketiga orang hweesio serta Cioe Kioe Gwat
berubah dengan hebatnya, tak terasa lagi mereka bersama-
sama melayangkan tubuhnya kedepan tubuh Boen Ching.
Agaknya mereka mempunyai maksud untuk bertarung
menahan terjangan dari Boen Ching ini.
Boen Ching tersenyum kearah empat orang itu sambil
memasukkan pedangnya kedalam sarungnya, dia
membungkukkan tubuhnya memberi hormat.
"Setelah boanpwee berhasil melampaui barisan ini,
cianpwee berempat masih mempunyai perintah apa lagi ?"
Wajah dari Sin Eng Thaysu berubah menjadi masam, untuk
sesaat dia tak dapat mengucapkan sepatah katapun.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Diam-diam dia berpikir, dirinya berempat apabila


bergabung belum tentu dapat berhasil menahan terjangan dari
Boen Ching ini, apabila dirinya sekali lagi dikalahkannya,
bukankah hal ini malah memalukan nama baik dirinya saja.
Apabila demikian adanya. lebih baik melepaskan diri Boen
Ching ini masuk kedalam barisan didalam kebun bunga itu
saja, berpikir sampai disini, ia tertawa tawar ujarnya.
"Tak mengapa, hanyalah kau haruslah sedikit berhati-hati
didalam perjalananmu memasuki barisan tersebut."
Sehabis berkata tubuhnya berkelebat ke samping
memberikan jalan kepadanya.
Wajah Sin Hoat rThaysu berubah tdengan hebatnyaq, dia
mengira arpabila dengan demikian saja melepaskan diri Boen
Ching, bukanlah hal ini sangat memalukan sekali, apalagi
setelah Boen Ching memasuki barisan tersebut juga belum
tentu akan menemui ajalnya.
Wajahnya baru saja berubah dengan hebat, Sin Eng Thaysu
telah mengetahuinya, segera dia mengedipkan matanya,
ujarnya kepada diri Boen Ching.
'Setelah kau memasuki barisan ini sudah tak akan binasa,
didalam barisan tersebut sangat banyak sekali bunga serta
tumbuh- tumbuhan yang sangat aneh, ditambah lagi kami
berempat pun akan menempatkan diri didalam barisan
tersebut, aku kira lebih baik kau berhati-hatilah sedikit"
Dalam hati Sin Hoat Thaysu menjadi sadar kembali. Kiranya
Sin Eng Thaysu akan membiarkan Boen Cning memasuki
barisan itu terlebih dahulu, barulah menghadapi dirinya, jika
dilihat cara demikian ini, hal ini bukanlah suatu siasat yang
bagus sekali.
Boen Ching tersenyum, dia mendongakkan kepala
memandang keadaan cuaca, ditengah udara tak tampak
bintang-bintang maupun bulan, dalam hati diam-diam
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

pikirnya. tak perduli bagaimanapun juga, dirinya harus


mencoba masuk kedalam barisan itu, tidak perduli dia akan
mendapat rintangan- rintangan yang lebih hebat lagipun.
Dia menundukkan kepalanya, baru saja dia hendak berjalan
masukr kedalam barisan tersebut, mendadak sinar matanya
tertumbuk sesuatu, tak terasa lagi dia menjadi termangu-
mangu.
Ketiga hweesio dan Cioe Kioe Gwat pun turut memandang,
tak terasa lagi saking kagetnya merekapun mengeluarkan
suara tertahan.
Tidak jauh dari barisan tersebut, tampak Ie Bok Tocu, Shie
Yun Ku, serta diri Shie Siauw In berdiri tegak disana, sedang
seorang lagi adalah diri Lie Hwee Yu She, Lam Kong Hun
adanya.
ooxoo ( !i !I ) ooxoo
"TABIB SAKTI RAJA RACUN?
BOEN CHING tampak secara mendadak Ie Bok Tocu
muncul ditempat itu, saking terkejut dan girangnya dia
menjadi termangu-mangu disana. Mo Pak Sam Ceng serta Ie
Way It Shia pun saking terkejutnya berdiri termangu-mangu
ditempat. Ie Bok Tocu telah terkurung beberapa lamanya,
bagaimana secara mendadak kini dia dapat berjalan keluar
dari dalam barisan tersebut.
Sesaat kemudian tampak muncul kembali dua orang, orang
itu tak lain adalah Kioe Thian Bu Sin, Jen Cen, serta Bwee
Giok, Boen Ching dengan termangu-mangu memandang
kelima orang itu, saking girangnya jantungnya berdebar
dengan kerasnya.
Kioe Thian Bu Sin selamanya adalah terkenal dikarenakan
ilmu meramalnya, kalau memangnya dia mau munculkan
dirinya, janganlah dikata hanya sebuah barisan kecil saja
mana dia memandang dengan sebelah mata.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kelima orang itu dengan perlahan berjalan keluar dari


barisan itu, Boen Ching dengan cepat berlutut memberi
hormat kepada diri Ie Bok Tocu.
Shie Yun Ku menghela napas dengan perlahan, dia
mengusap rambut Boen Ching, sambil ujarnya.
"Nak ! Beberapa waktu itu aku selalu melelahkan dirimu
saja.''
Sehabis berkata dengan perlahan memejamkan matanya.
Boen Ching dengan perlahan mengangkat kepalanya
memandang diri Ie Bok Tocu, tampak dia telah menjadi kurus
sekali, teringat kembali olehnya segala peristiwa yang telah
terjadi selama setelah berpisah dengan Ie Bok Tocu.
Ketiga orang hweesio itu ditambah dengan Cioe Kioe Gwat
yang tampak hal itu menjadi tertegun dan berdiri mematung
disana, kuil Pie Lu Si adalah tempat mereka tetapi Boen Ching
sekalian sekarang telah demikian kuatnya, apakah diri mereka
masih dapat menahan sekarang serempak dari diri mereka?
Keempat orang itu tak dapat pergi, tetapi mereka tak dapat
tinggal lebin lama lagi di tempat itu, untuk sesaat masing-
masing mereka berpikir keras, entah bagaimana harus
mengambil keputusan ?
Setelah lewat beberapa saat lamanya, ujar Shie Yun Ku
kepada diri Boen Ching.
"Nak kau bangunlah"
Boen Ching segera bangkit berdbiri, ujarnya kedpada Shie
Yun Kau.
"Suhu, Yuan bsusiok telah. . . !"
Shie Yun Ku mengangguk dengan perlahan, sahutnya.
"Urusan ini aku telah mengetahuinya !"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sehabis berkata dia mengangkat kepalanya, di dalam


pikirannya merasa bahwa nyawanya serta nyawa dari Boen
Ching hampir sama bergantung selalu dan tak menentu.
Kepandaian yang dimiliki Yuan Cong Chie tidaklah rendah,
tetapi didalam sekejap mata saja telah lenyap dari dalam
dunia ini, sebenarnya diapun mengira bahwa dirinya sangat
sukar sekali untuk meloloskan diri dari kurungan barisan
tersebut, dan hanya menanti saat putus napas saja.
Ternyata tak disangka sama sekali dengan demikian
mudahnya dia berhasil meloloskan dirinya dari kurungan
tersebut, kesemuanya ini hampir-hampir bukanlah merupakan
hal yang pernah diduga oleh orang lain.
Sinar mata Boen Ching berhenti diatas wajah Bwee Giok,
tampak wajahnya pada saat ini telah berubah menjadi ke
merah- merahan, dan menunduk kebawah, dalam hati Boen
Ching merasa geli, tetapi hal ini tak berani di tampilkan diatas
wajahnya.
Dia membalikkan tubuhnya dan memberi hormat kepada
Lam Kong Hun serta diri Jen Ceng.
Sejak Shie Siau In lolos dari dalam barisan itu dia terus
menerus memandang tajam ke arah Boen Ching.
Boen Ching sctelah selesai memberi hormat kepada Jen
Cen, dia mengangkat kepalanya, tampak Shie Siauw In
sedang memandang tajam kearahnya, dalam hatinya terasa
tergetar dengan hebatnya, teringat olehnya perkataan yang
diucapkan oleh Sek Liong Suthay.
"Janganlah kau banyak menanamkan rasa cinta pada setiap
orang, hal ini malah akan mencelakai dirimu sendiri. '
Dalam hati dia menjadi sangat terkejut sekali, dengan
perlahan dia menundukkan kepalanya, pada Shie Siauw In
ujarnya.
"Sumoay selama berpisah ini apakah baik-baik saja."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Shie Siauw In yang tampak Boen Ching demikian dingin


terhadap dirinya, dalam hatinya dia terasa sangat berduka
sekali, setelah tertegun beberapa saat barulah sahut nya
sambil menundukkan kepalanya.
"Terima kasih atas perhatian sbuheng."
Ie Bok dTocu yang tampaak hal ini sinarb matanya
berkelebat tak henti-hentinya, dalam hati diam-diam pikirnya.
"Jika dibandingkan dengan dahulu, sekarang Boen Ching
jauh lebih mengerti banyak urusan, pada saat ini berbuat
demikianlah yang paling baik, apabila dia tak mengambil
keputusan yang pasti, kiranya pada hari-hari kemudian dia
akan mengaki-batkan keruwetan-keruwetan yang tak
terhingga oleh karena Siauw In ini.
Dia yang berpikir demikian itu tetapi didalam hatinya dia
pun tak dapat menghilangkan rasa kecewanya.
Pada saat ini juga, menyangka Ie Way It Shia, Cioe Kioe
Gwat yang berada dibelakang tubuhnya telah berkata dengan
dinginnya.
"Ini hari kalian mau tak mau haruslah menerobos barisan
ini barulah dapat keluar dari dalam kuil ini."
Boen Ching membalikkan tubuhnya, tampak tiga orang
hweesio serta Cioe Kioe Gwat itu telah menggerakkan
tubuhnya, memasuki barisan tersebut, bersiap hendak
bergabung dengan seratus dua puluh delapan orang hweesio
itu membentuk barisan sekali lagi guna menahan keenam
orang tersebut.
Boen Ching mengerutkan alisnya dia tahu barisan ini
sebenarnya sangat sukar sekali untuk diterobos, tadi dia
berusaha urtuk meloloskan diri dari kepungan barisan itu saja
telah menggunakan seluruh tenaganya, kini ditambah lagi
dengan empat orang, dirinya tidak mempunyai pegangan yang
kuat untuk memenangkan pertempuran ini.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ketiga orang hweesio beserta Cioe Kioe Gwat itu


memandang dengan tajam ke arah ke enam orang itu,
sepatah katapun tak diucapkan keluar.
Tetapi keempat orang itu telah menaruh tiga bagian rasa
jerinya terhadan Jen Cen. Jen Cen telah memahami seluruh
ajaran kuno yang terdapat didalam dunia ini, barisan macam
apakah yang dia tidak mengetahuinya, apabila dia turun
tangan memecankan barisan ini, kiranya sangat sulit sekali
untuk dipertahankan.
Kioe Thian Bu Sin tersenyum ujarnya kepada Bwee Giok.
"Anak, kau pergilah bersama Boen Ching memecahkan
barisan ini."
Bwee Giok menjardi tertegun, sahutnya.
"Gi hu?q? Kau orang tuar menyuruh aku pergi memecahkan
barisan itu ?"
Boen Ching yang mendengar perkataan tersebut, dengan
cepatnya dia menoleh, dalam hati pikirnya.
"Gi hu????"
Kiranya Bwee Giok telah mengangkat Kioe Thian Bu Sin,
Jen Cen sebagai ayah angkatnya, tak dapat disangka lagi
kalau dia bilang mempunyai cara untuk memaksa Lieh Yu
menyembuhkan penyakit Bwee Giok tersebut.
Jen Cen tersenyum, kemudian ujarnya.
"Kau pergilah aku sebagai Gi-hu mu sudah tentu tak akan
mencelakai dirimu, apabila mempunyai persoalan, aku sendiri
juga berada di sini, apakah kalian takut rugi???"
Bwee Giok tersenyum, dia menggerakkan bibirnya hendak
berbicara, tetapi kemudian membatalkan niatnya tersebut,
dengan perlahan dia mencabut pedang panjangnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ketiga orang hweesio serta Cioe Kioe Gwat nampak hal ini
dalam hati merasa tak tenteram, jika didengar dari perkataan
Jen Cen ini, telah mempunyai pegangan yang sangat kuat
dalam memecahkan barisan ini, tetapi entah dia hendak
menggunakan cara apakah untuk memecahkan barisan ini. .
Bwee Giok berjalan mendekati tubuh Boen Ching, sepasang
mata Boen Ching dengan sangat tajam memandang
kearahnya, Bwee Giok yang membelakangi orang-orang lain
dia tersenyum manis kearah Boen Ching, dan menggelengkan
kepalanya dengan perlahan.
Boen Ching dengan cepat menarik kembali sinar matanya,
dibawah pandangan orang yang demikian banyaknya, ternyata
dia demikian lupa diri, tak terasa lagi dia merasa wajahnya
sedikit panas.
Ujar Jen Cen pada diri Bwee Giok.
"Giok Jie, kau masuklah terlebih dahulu!"
Boen-Ching menjadi tertegun, dengan cemas, ujarnya.
"Bagaimana dapat membiarkan dia seorang diri menerjang
masuk kedalam barisan ?"
Bwee Giok yang melihat sikap Boen Ching demikian,
sahutnya.
"Perkataan yang diucapkan oleh Gi hu ku tak akan salah."
Sehabis berkata dia tertawa, sambil mencekal erat pedang
panjangnya dia berjalan memasuki kedalairn barisan pedang
itu.
Boen Ching pun dengan cepat melepaskan pedang Cing
Hong Kiam dari sarungnya, sambil memutarkan tubuhnya dia
meman-dang tajam ke wajah Bwee Giok.
Mo Pak Sam Ceng serta Ie Way Shia yang tampak Bwee
Giok memasuki barisan terse-but, untuk sesaat mereka tak
mengetahui bagaimana seharusnya, menyerangkah ? Atau
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tidak menyerang ? Mereka takut tertipu, tetapi juga takut


kehilangan kesempatan baik itu..
Keempat orang itu saling bertukar pandangan sekejap,
barisan pedang itu segera mulai bergerak dengan perlahan
menyambut diri Bwee Giok.
Dalam hati keempat orang itu berpikir bahwa dengan
demikian disamping dapat menahban serangan Boen Ching,
dapat juga mereka menahan diri Bwee Giok.
Kioe Thian Bu Sin tertawa besar, ujarnya kepada Boen
Ching.
"Boen Siauw hiap, seranglah samping kedepan mereka."
Boen Ching yang mendengar perkataan tersebut, tubuhnya
dengan cepat melayang ke depan pedang Cing Hong Kiamnya
berkelebat tak henti-hentinya hingga sinar pedang memancar
keluar memenuhi angkasa, sedang tubuhnya dengan cepat
menerjang kesampng depan menyerang orang yang berdiri
disamping depan.
Ketiga orang hweesio serta Cioe Kioe Gwat baru saja siap
hendak mengurung tubuh Bwee Giok, mendadak mendapat
serangan yang demikian hebatnya, dalam hati merasa sangat
terkejut sekali, di dalam sekejap mata saja, tenaga pukalannya
dirubah dan dialirkan menuju ke dalam tubuh orang yang di
serang oleh Boen Ching itu.
Tubuh Bwee Giok yang terjerumus ditengah barisan itu,
pada saat ini dia tersenyum, tubuhnya dengan cepat bergeser
ke arah Boen Ching, pedang panjangnya menyerang orang
yang sedang di desak oleh Boen Ching itu.
bBoen Ching yangd melihat hal inai dalam hatinyab segera
menjadi sadar kembali.
Barisan "Swan Liong Ho Pie" ini keistimewaannya adalah
meminjam benda untuk menyerang musuh serta mengandal
kan kecepatan perubahan di dalam mengerahkan tenaga, hal
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ini dapat memaksa seorang sukar sekali untuk


mempertahankan serangannya, tenaga gabungan yang
disalurkan dan dikumpulkan di dalam tubuh satu orang itu
sebenarnya sangat lihay sekali, hanya sayang di dalam
mengubah arah, gerakan sangat lambat sekali.
Pikiran Boen Ching menjadi tergerak, telapak tangannya
segera melancarkan serangan ke depan, orang yang diserang
itu adalah orang ketiga dari orang yang diserang dengan
menggunakan pedang Cing Hong Kiam nya itu.
Tampak hal ini ke empat orang itu menjadi sangat terkejut
sekali, sama sekali tak pernah mereka sangka kalau hanya
didalam satu kali pandang sja Kioe Thian Bu Sin, Jen Cen
ternyata telah berhasil menemukan titik kelemahan dari
barisan pedang "Swan Liong Ho Pie" nya ini. .
Boen Ching dan Bwee Giok bersama-sama menyerang
sebuah rombongan orang-orang itu saja, sedang rombongan
lainnya untuk sesaat tak berhasil menggeser mendekati, tak
terasa lagi diantara mereka sendiri menjadi gagup dan kacau
balau.
Dimana serangan pedang serta pukulam yang di lancarkan
Boen Ching sera Bwee Giok berkelebat, barisan tersebut
segera terputus menjadi beberapa bagian, sedang barisan
"Swang Liong Ho Pie Tie" itupun menjadi kacau balau dan
hancur.
Dalam hati Boen Ching merasa sangat girang sekali,
gerakan pedangnya berubah tak hentinya, segera dia berhasil
membuat berpuluh-puluh bilah pedang menjadi beter-bangan
memenuhi angkasa.
Ratusan orang hweesio itu dengan cepat berhasil didesak
buyar, sedang wajah dari Sam Ceng It Shia itu berubah
menjadi pucat kehijau-hijauan, berturut-turut mereka mundur
puluhan langkah kebelakang baru lah berhasil berdiri tegak, ke
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

empat orang itu selamanya belum pernah merasakan keka-


lahan yang demikian mengenaskan.
Boen Ching serta Bwee Giok dengan cepat mundur
kebelakang, dan berdiri di samping tubuh Ie Bok Tocu.
Jen Cen tersenyum, kepada Sam Ceng It Shia itu, ujarnya.
"Bagaimana ? kalian masih mempbunyai niat untudk
mencobanya laagi ?".
Dia berhbenti sejenak kemudian sambil tertawa terbahak-
bahak, lanjutnya lagi.
"Apabila hendak mencobanya kita akan menanti, tetapi
apabila tak berani lagi, kita pun harus berangkat."
Ketiga orang hweesio serta Cioe Kioe Gwat berdiam diri tak
mengucapkan sepatah katapun.
Mendadak dari atas ruangan kuil itu berkumandang datang
suaranya yang sangat dingin sekali berkumandang datang.
"Kalian mau pergi silahkan cepat pergi, asalkan tinggalkan
Boen Ching ditempat ini."
Boen Ching menjadi sangat terkejut sekali, dia
mendongakkan kepalanya memandang, tampak diatas atap
ruangan kuil itu berdiri seseorang memakai jubah panjang,
dengan sangat dingin sekali dia memandang kearah nya orang
itu tak lain adalah Kioe Thian Ie Sin, Lieh Yu adanya.
Lieh Yu yang berdiri diatas ruangan kuil itu, sedikit pun tak
bergerak.
Kioe Thian Bu Sin, Jen Cen baru saia hendak membuka
mulut, terdengar Lieh Yu dengan sangat dingin sekali berkata.
"Jen Cen, apabila kau masih menganggap antara kita
belum terjadi bentrokan, aku harap kau janganlah ikut campur
dalam urusan ini."
Jen Cen mengerutkan alisnya, ujarnya kepada Boen Ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Syaratku untuk meminta dia menyembuhkan diri Bwee


Giok adalah melarang diriki ikut campur dalam urusan ini, aku
lihat urusan ini lebih baik kau selesaikan sendiri"
BOEN CHIENG tersenyum ia membungkuk kan tubuhnya
memberi hormat kepada Jen Cen, sahutnya.
"Terima kasih cianpwee !"
Ie Bok Tocu yang berdiri disamping memandang sekejap ke
arah Boen Ching, ujarnya kemudian kepada Lieh Yu:
"Lieh cianpwee mencari muridku entah mempunyai urusan
apa ?? Dapatkah aku mengetahuinya ?"
Lieh Yu memandang sekejap ke arah Ie Bok Tocu, dia
tertawa tawar, tanyanya.
"Apakah kau putri dari Shie So Pek ?"
Air muka Ie Bok Tocu tak menampilkan sedikit
perasaannyapun, sahutnya.
"Tidak salah, erntah cianpwee mtempunyai maksudq
apakah ?"
Liehr Yu menarik napas panjang-panjang, kepada Ie Bok
Tocu dengan dingin ujarnya:
"Kau kalau memangnya suhu dari Boen Ching, tahukah kau
Boen Ching telah melakukan pekerjaan-pekerjaan apa ? '
Dengan perlahan sahut Ie Bok Tocu:
'Aku telah mengetahui semuanya, tetapi dihadapan
cianpwee masih mengharapkan cianpwee mau membicarakan
sedikit lebih jelas kepada diriku"
Lieh Yu tertawa besar, ujarnya:
"Boen Ching telah melakukan pekerjaan apa, kau sendiri
yang mengucapkan atau aku yang mengucapkan adalah sama
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

saja, aku harap di dalam urusan ini kau tak perlu ikut
campur."
Sehabis berkata dia tertawa dingin tak hentinya.
Suara tertawanya secara sangat mengan-dung nada yang
sangat mengejek sekali, bagaikan terhadap diri Tan Coe Coen
pun dia tak memandang sebelah mata pun, kau adalah
muridnya, sudah tentu didalam mata nya masih terpaut
sangat jauh sekali.
Mendadak dari tempat kejauhan terdengar suara suitan
yang sangat nyaring sekali berkumandang datang, dan
terlihatlah dua bayangan manusia dengan kecepatan yang luar
biasa berkelebat lewat mendekati ruangan kuil itu.
Dalam hati Lieh Yu diam-diam merasa sangat terkejut
sekali, pikirnya:
"Entah siapakah yang datang, ternyata memiliki kepandaian
yang demikian tingginya" Sedang Boen Ching sekali pun diam-
diam dalam hatinya merasa terkejut sekali.
Terlihat bayangan tersebut makin lama makin mendekat,
dan akhirnya dapatlah dilihat dengan jelas wajah orang itu
yang tak lain dan tak bukan adalah Tok Thian Choen atau si
Raja Racun, Liauw Hoa Liong beserta putri dari Thian Jan Shu,
Han Cing Yu adanya.
Tampak hal itu Lieh Yu tertawa dingin, ujarnya.
"Hm kiranya adalah murid buangan dari Thian Jan Shu."
Sekalipun Liauw Hoa Liong adalab murid buangan dari
Thian Jan Shu, kecuali tenaga khiekang 'Chiet Kong Kang Khie'
kebanyakan telah dikuasai seluruhnya oleh dia, tampak Lieh
Yu tertawa dingin dalam mengucapkan kata-kata tersebut
tadi, Liauw Hoa Liong menoleh memandang Han Cing Yu,
sambil tertawa ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Orang-orang kenamaan sekarang ini kebanyakan hanyalah


mempunyai nama kosong belaka, tak dapat disalahkan kalau
subu tak memandang sebelah matapun kepada orang-orang
ini"
Wajah Lieh Yu berubah dengan hebatnja, dia membalikkan
tangannya mencabut ke luar pedang panjangnya, ujarnya.
"Sejak aku berkelana didunia kangouw, sangat jarang aku
menggunakan pedang, ini hari aku hendak mengubah
kebiasaanku ini akan kulihat bagaimana kelihayan murid
buangan Thian Jan Shu"
Liauw Hoa Liong tersenyum, ujarnya.
"Kau sedang menggunakan telapak tangan ku ini
menyambut seranganmu itu, cepatlah kau mulai membuka
serangan"
Sehabis berkata dia tersenyum lagi.
Lieh Yu menyapu sekejap kesekeliling tem-pat itu, dengan
dingin dia mendengus, pedang panjang ditangan kanannya
mendadak disambitkan ke depan sehingga terpaku dalam
sekali pada sebuah pohon besar, sedang tubuhnya dengan
cepat bergerak, sepasang telapak tangannya dengan
kecepatan yang luar biasa menerjang tubuh Liauw Hoa Liong.
Liauw Hoa Liong tertawa lebar, tubuhnya melayang keatas,
dan melancarkan sembilan kali serangan gencar sekaligus
mengancam tubuh Lieh Yu.
Air muka Lieh Yu berubah dengan hebatnya, dia terus
menerus menghindarkan dirinya ke belakang.
Liauw Hoa Liong sambil tertawa terus menerus
menghajarnya, sepasang telapak tangannya dengan perlahan-
lahan ditekan kebawah dari tengah udara, dan melancar kan
satu serangan yang sangat aneh sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dalam hati Boen Ching ketika melihat hal ini pikirannya


menjadi tergerak, dengan cepat dia mengalihkan matanya
memandang bdengan cara bagdaimana Liauw Hoaa Liong
melancbarkan serangannya, agaknya dia mempunyai maksud
untuk menurunkan ilmu nya yang paling lihay ini kepada
dirinya.
Pada saat ini Liauw Hoa Liong telah melancarkan ilmu "Jien
Sia Ciang yang sangat lihay dari merupakan ilmu andalan dari
Thian Jan Shu, ketika dia mencoba menyerang Ie Bok Tocu
didalam rimba bambu pada waktu itupun juga mengguna kan
ilmu telapak ini.
Pada waktu Thian Jan Shu bertanding melawan Tan Coe
Coen, sekalipun Thian Jan Shu telah menduduki diatas angin,
tetapi ilmu meringankan tubuh "Hwie Sio Yu She' dari Tan Coe
Coen sangat lihay sekali, sehingga Thian Jan Shu tak dapat
berbuat apa-apa terhadap dirinya.
Terakhir setelah Thian Jan Shu berpikir dan berjuang mati-
matian barulah dia berhasil menciptakan ilmu "lien Sin Ciang"
dan berhasil mendesak Tan Coe Coen melepaskan pedangnya.
Sekalipun Liuw Hoa Liong belum pernah mempelajari
tenaga khiekang "Chiet Kong Kang Khie." tetapi pada saat itu
Thian Jan shu telah mewariskan kepandaian perguruan nya
yang lihay "She Liong Sin Kang" kepadanya.
Ilmu "She Liong Sin Kang" ini sekali pun tak dapat
menandingi kehebatan dari ilmu tenaga khiekang "Chiet Kong
Kang Khie" tetapi apabila dibandingkan dengan ilmu tenaga
khiekang biasanya, kehebatannya jauh melebihi bahkan jauh
lebih dahsyat.
Lieh Yu yang terdesak menerus, dalam hatinya merasa
sangat gusar sekali, dia tak mengetahui kalau ilmu "lien Sin
Ciang" ini hanya pernah digunakan satu kali saja oleh Thian
Jan Shu, sedang Liuw Hoa Liong pun baru menggunakan
pertama kali ini juga.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Napsu untuk membunuh didalam hatinya mulai berkobar,


tubuhnya dengan cepat berkelebat, terpikir olehnya hendak
mencari suatu sudut yang baik guna menghadapi serangan
dari Liauw Hoa Liong serta Ie Bok Tocu sekalian.
Liauw Hoa Liong sambil tergelak dia mengundurkan dirinya
kebelakang.
Lieh Yu menjadi tertegun, dengan termangu-mangu dia
berdiri mematung disana.
Liuw Hoa Liong tertawa, ujarnya.
"Orang lain menyebut dirimu sebagai Kioe Thian Ie Sin,
mungkin ilmu ketabiban sangat tinggi sekali, tetapi aku pun
pernah mendengar orang berkata bahwa kau pun sangat
banyak sekali menyelediki ilmu mengenal racun bukan ?'
Lieh Yu dengan dingin mendengubs, kegusaran diddalam
hatinya maakin lama makinb memuncak, dia tahu Liuw Hoa
Liong telah mengetahui kalau dirinya hendak menggunakan
senjata rahasia beracun, tubuh nya dengan cepat melayang ke
ujung atap ruangan kuil.
Liauw Hoa Liong tertawa tawar, ujarnya lagi.
"Suhuku pada waktu itu sudah tentu juga telah mengetahui
kalau memangnya dia orang tua berani mencari kau, sudah
tentu dia pun mempunyai asalan serta pegangan yang cukup
kuat untuk mengalahkan dirimu."
Sinar mata Lieh Yu berkelebat memandang sekeliling
tempat itu, tampak kedudukan dirinya pada saat ini baik
sekali, dalam hatinya diam-diam berpikir.
"Tidak perduli kau mengatakan apa saja, lebih baik aku
turun tangan terlebih dahulu barulah berbicara lagi, selamanya
aku belum pernah menemui kegagalan, ini hari aku akan
melihat kau dapat berbuat bagaimana?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sinar matanya dengan perlahan menyapu sekejap ke arah


lima orang itu, terdengar Liuw Hoa Liong dengan dingin
mendengus, bentaknya.
"Tahan ! coba kau lihatlah ini terlebih dahulu."
Sehabis berkata tangan kanannya diayunkan, terlihat
sebuah benda dengan cepat meluncur ke arah tubuh Lieh Yu.
ooo0ooo

"ADA SEBAB ADA AKIBAT"


LIEH YU menjadi sangat terkejut, tubuhnya dengan cepat
mundur kebelakang, dan mengulurkan tangannya menyambut
benda yang dilempar ke arahnya oleh Liuw Hoa Liong itu,
ternyata benda tersebut adalah sejilid kitab, dia menjadi
tertegun, sekali lagi dia memandang halaman muka dari kitab
tersebut.
Tampak didepan kitab itu tertera empat buah huruf yang
sangat jelas sekali. "Pak Tok Chian Kiem" atau kitab rahasia
beracun, dengan perlahan dia membalik selembar demi
selembar, tak terasa lagi dalam hatinya diam-diam merasa
sangat terkejut sekali, kesempurnaannya di dalam pembuatan
racun, penggunaannya serta obat penawarnya semuanya
membuat dirinya sukar-sekali unrtuk mempercayait, tak
disangka qkitab "Pak Tok rChian Kiem' ini dapat demikian
sempurna nya.
Dia yang disebut orang sebagai Kioe Thian Ie Sin, sudah
tentu didalam hal ilmu ketabiban dia telah sangat
memahaminya, didalam satu kali pandang saja terhadap kitab
"Pak Tok Chian Kiem" ini ada telah dapat memahaminya
sebagian besar.
Air muka Lieh Yu sedikit berubah menjadi kepucat pucatan,
pada saat ini dia barulah mengetahui mengapa pada waktu itu
Thian Jan Shu berani mencari dirinya, pada saat itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sebenarnya dia sedikit tidak memandang sebelah matapun


kepada diri Thian Jan Shu, jika dipikir sekarang ini, apabila
waktu berjumpa dirinya, kiranya untuk mendapat kan
kemenangan masih sangat sulit sekali.
Thian Jan Shu yang disebut sebagai jagoan nomor wahid
didalam dunia kangouw selama puluhan tahun lamanya ini,
kiranya masih mempunyai alasan-alasan lain yang kuat.
Liuw Hoa Lioag tertawa-tawa, ujarnya.
"Aku kira kaupun mengetahui kalau orang-orang menyebut
diriku sebagai Tok Thian Coen !"
Sinar mata Lieh Yu berkelebat tak henti-hentinya dalam
hati diam-diam pikirnya.
'Aku merasa diriku sebagai jago nomor wahid didalam Bu-
lim, bagaimana dengan demikian saja harus mengundurkan
diri, sekalipun situasi serta keadaan bagiku jauh lebih buruk
pun juga tak dapat diselesaikan dengan demikian saja"
Berpikir sampai disitu, napsu untuk membunuh didalam
hatinya mulai timbul kembali, sinar matanya tampak dengan
dingin nya memandang kearah Liuw Hoa Liong.
Liuw Hoa Liong dengan dingin mendengus, kaki kirinya
digeserkan kesebelah kiri, dengan tajam dia memandang diri
Lieh Yu.
Lieh Yu yang mempunyai niat untuk siap mengadu jiwa
sudah tentu dia tak mungkin tidak mengetahui.
Boen Ching yang berada disamping, segera ujarnya.
"Liaw Cianpwee, urusan ini merupakan urusan boanpwee
dengan dirinya, bagaimana kalau boanpwee sendiri yang
membereskan dengan dirinya?"
"Liuw Hoa Liong dengan tajam memandang diri Lieh Yu,
dengan perlahan dia me noleh dan memandang tajam pala
kearah Boen Ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Didalam hatinya dia tahu bahwa dengan kepandaian yang


dimiliki Boen Ching saat ini, jika dibandingkan dengan dia
sudah tentu jauh lebih tinggi satu tingkat, didalam ilmu
pedangpun dia jauh lebih lihay lagi, Liauw Hoa Liong yang
mengikuti Thian Jan Shu selama beberapa waktu lamanya,
kehebatan dari tenaga khiekang "Chiet Kong Kang Khie"
hanyalah dia sendiri yang mengetahuinya dengan jelas, dia
tertawa dan mengangguk.
Ie Bok Tocu menggerakkan bibirnya siap hendak berbicara
tetapi dibatalkan, dia tahu selamanya Liauw Hoa Liong
melakukan pekerjaan selalu sangat teliti dan dipikir masak-
masak terlebih dahulu, kalau memang nya dia berbuat
demikian, sudah tentu tak dapat salah lagi.
Lieh Yu dengan sangat dingin sekali memandang ke arah
Boeng Ching, sebenarnya dia mempunyai niat untuk menahan
ucapan Liauw Hoa Long itu, tetapi pikirannya mendadak
menjadi bergerak, didalam hal obat-obat racun sudah tentu
Liaw Hoa Liong telah mencapai pada taraf kesempurnaan dan
jauh lebih tinggi dari pada dirinya, dirinya mengapa berbuat
demikian, mengapa tidak memenuhi niatnya terlebih dulu,
yaitu membunuh Boen Ching kemudian barulah menghadapi
Liauw Hoa Liong sekalian??`
Berpikir sampai disini, dia berdiri tegak tak bergerak lagi,
dengan sangat dingin sekali dia memandang Boen ChLng serta
Liuw Hoa Liong sekalian.
Boen Ching tampak Liauw Hoa Liong menganggukkan
kepalanya, dia dengan perlahan membungkukkan badannya
mem-beri hormat kepada diri Liuw Hoa Liong, kemudian
barulah berjalan mendesak ke tubuh Lieh Yu.
Tangan kanan Lieh Yu dengan perlahan dikendorkan, dan
melemparkan kitab 'Pek Tok Chian Kiem' keatap ruangan kuil,
dengan sangat dingin sekali ia memandang ke arah Boen
Ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching denran seenaknya menggerak kan pedang Cing


Hong Kiam nya ke tengah udara, kemudian sambil tersenyum
ujarnya.
"Silahkan cianpwee mencabut pedang !"
Lieh Yu tertawa dingin, sahutnya.
"Menghadapi dirimu mengapa harus menggunakan pedang
!" Boen Ching mengerutkan alisnya, sambil
tertawt ujarnya lagi:
"Kalau begitu harap cianpwee memaafkan boanpwea akan
berlaku kurang hormat lagi." Perkataannya baru saja selesai
diucapkan, segera dia melipat pedangnya memberi hormat,
setelah itu pedang Cing Hong Kiam nya ditusukkan kedepan
dengan hebatnya.
Tubuhnya dengan sangat ringan sekali bagaikan bertiupnya
angin berkelebat diatas ruangan kuil mendesak ke arah Lieh
Yu, pedang Cing Hong Kiam nya dengan sangat cepat sekali
menusuk ke arah dada Lieh Yu, Lieh Yu dengan gusar
mendengus, jari tengah dan telunjuk dari tangan kanannya
dikeraskan membentur tubuh pedang di tangan Boen Ching,
sedang kaki kirinya maju kedepan, tangan kirinya dengan
kecepatan bagaikan kilat menepuk dada Boen Ching.
Sinar mata Boen Ching berkelebat, jurus pedangnya tidak
berubah, menanti dua jari tangan kanan Lieh Yu membentur
tubuh pedangnya, tubuhnya barulah dengan cepat mendesak
maju kedepan, pedang Cing Hong Kiamnya diputar sedemikian
rupa ditengah udara, sedang gagang pedangnya menghan-
tam jalan darah "Chie Ce Hiat" dipergelangan tangan Lieh Yu.
Kegesitan serta kecepatan gerak tubuh Boen Ching sama
sekali diluar dugaan Lieh Yu, dalam hatinya diam-diam dia
merasa sangat terkejut sekali, dengan serangan yang
dilancarkan oleh Boen Ching ini. apabila jalan darah "Chie Ce
Hiat" nya benar-benar terkena benturan gagang pedang Cing
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Hong Kiam tersebut, tubuhnya segera akan berhasil di pukul


rubuh keatas tanah.
Lieh Yu yang melihat keadaan seperti ini, dia tak berani
lama bertahan lagi tubuhnya, dengan cepat mundur
kebelakang.
Boen Ching yang tampak Lieh Yu mundur kebelakang,
segera menubruk maju kedepan berturut-turut melancarkan
beberapa kali serangan pedang, setiap serangan pedang itu
semuanya mengancam jalan darah terpenting bagian depan
tubuh Lieh Yu.
Serangan pedang tersebut belum mencapai sasarannya,
hawa pedang dengan dahsyat sekali telah menekan tubuhnya,
dalam hati Lieh Yu menjadi sangat terperanjat, dengan tenaga
dalam yang dimiliki Boen Ching saat ini, tak mungkin dia akan
berbasil melawan Boen Ching dengan menggunakan tangan
kosong.
Sinar matanya berkelebat tak henti-hentinya, dalam hati
diam-diam pikirnya apabila dirinya dengan menggunakan
tangan kosong mundur kebelakang, sedang Boen Ching tak
henti-hentinya melancarkan serangan pedang nya, sama sekali
tak terpikir kan olehnya bagaimana akibatnya ??
Tubuh Lieh Yu terus menerus melayang mundur
kebelakang bagaikan sebuah daun kering yang tertiup angin
kencang, tubuhnya dengan cepat melayang tiga kali lebih
kebelakang.
Sinar pedang Boen Ching berubah bagai kan pelangi yang
memenuhi angkasa, tubuh pedangnya dengan cepat
dilancarkan ke depan, segera terlihatlah sinar kehijau-hijauan
yang menyilaukan meliputi sekeliling tempat iersebut dan
mengitari tengah udara dengan kencangnya, dari arah atas
menerjang ke bawah tak henti-hentinya menumbuk tubuh
Lieh Yu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tangan kanan Lieh Yu mendadak di getarkan dengan


hebatnya, "Crinngg .. " diantara berkelebatnya sinar putih,
pedang panjangnya telah dicabut keluar dari sarungnya,
dengan cepat pedangnya diputar balik dari atas ke bawah
balas menyerang tubuh Boen Ching.
Boen Ching mengerutkan alisnya, dia menarik napas
panjang-panjang, pada saat tangan kanannya digetarkan,
gerakan pedang nya telah berubah.
Gerakan pedangnya dari serentetan sinar ke hijau-hijauan
yang berputar dengan hebatnya itu berubah menjadi suatu
gunung pedang yang sangat kokoh sekali, ditengah
menyambarnya pedang tersebut samar- samar terdengar
suara menyambarnya angin taupan serta menggeletar
menyerupai suatu guntur sekitar gunung pedang itu terlihat
sinar pedang berkelebat membuat orang yang melihatnya
menjadi silau dan jeri.
Lieh Yu yang tampak hal ini menjadi sangat terkejut,
dengan gerakan Boen Ching saat ini kiranya dia telah
memahami seluruh rahasia tenaga khiekang "Chiet Kong Kang
khie" dan bukanlah dapat dihadapi dengan demikian
mudahnya seperti dahulu.
Pada saat ini pikiran pasti menang telah lenyap dari dalam
hatinya, perasaan ragu-ragu memancar keluar meliputi
seluruh tubuhnya, dalam hatinya dia mempunyai niat untuk
sekali lagi mundur kearah belakang.
Tetapi sebelum dia sempat mengambil keputusan terakhir,
mendadak dia merasa kan bahwa gerakan pedang Boen Ching
yang seperti dinding pedang itu secara samar- samar terasa
mempunyai suatu tenaga menyedot yang sangat dahsyat
sekali.
Pikirannya dengan cepat berputar, untuk menarik kembali
pedangnya sudah tentu tak akan mungkin bisa terjadi,
terpaksa dia menggigit kencang bibirnya, dengan sekuat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tenaga balas melancarkan serangan mengancam seluruh


tubuh Boen Ching.
Ditengah berkelebatnya sinar pedang yang sangat
menyilaukan mata itu, terlihatlah sebelah pedang panjang
melayang keatas udara.
Tubuh Lieh Yu terus menerus mundur ke arah belakang,
wajahnya berubah menjadi pucat pasi, dengan termangu-
mangu dia berdiri mematung disana.
Tubuh Boen Ching dengan sangat ringan sekali melayang
turun keatas atap ruangan kuil tersebut, air mukanya
sedikitpun tak memperlihatkan perasaan hatinya, dengan
tegak dia berdiri disana.
Lieh Yu menjadi sangat malu sekali dengan gusar dia
mendengus, tangan kanannya dikibaskan. terlihat segulung
asap berwarna kemerah-merahan bertiup menyebar ke
seluruh penjuru tempat tersebut, dan melayang menerjang
kearah Boen Ching sekalian.
Liuw Hoa Liong menjadi sangat terkejut, sama sekali dia
tidak pernah menyangka kalau Lieh Yu ternyata masih tidak
memikirkan tentang mati hidup bagi dirinya.
Dengan keras teriaknya.
`Asap ini adalah Ban Nien Touw Hoa Uh, kalian berhati-
hatilah !"
Sambil berkata dia siap melayangkan tubuhnya menerjang
ke arah depan, tetapi untuk sesaat dia menjadi termangu-
mangu dan berdiri mematung ditempat.
Sekarang telapak tangan Boen Ching didorong sejajar
dengan dada, dari ternyata dia telah menahan majunya asap
"Ban Nien Touw Hoa Uh' tersebut.
Liauw Hoa Liong untuk beberapa saat lamanya berdiri
tertegun ditempat, selama nya dia belum pernah melihat ilmu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sakti yang demikian aneh dan hebatnya, jika dilihat secara


demikian, kesempurnaan Boen Ching didalam ilmu tenaga
khiekang "Chiet Kong Kang Khie" ini telah mencapai pada taraf
sejajar dengan Thian Jan Shu waktu itu.
Sepasang telapak tangan Boen Ching dengan mendatar
didorong ke arah depan pada kurang lebih lima kaki dari
tubuhnya segera terbentuklah suatu tembok hawa murni yang
sangat kuat sekali, asap "Ban Nien Touw Hoa Uh" itupun
dengan cepat dapat ditahan gerakan selanjutnya.
Terlihatlah segulung asap berwarna merah terus menerus
mendorong kearah atas dan sekeliling tempat itu.
Asap berwarna merah itu makin bertumpuk dan makin
berat, tumpukan asap berwarna merah itu telah memenuhi
seluruh udara disekitar tempat itu hingga mencapai kurang
lebih sepuluh kaki persegi.
Liauw Hoa Liong setelah berdiri termangu-mangu untuk
beberapa saat lamanya itu, mendadak menjadi sadar kembali,
ketika memandang Boen Ching lagi, tampak sepasang telapak
tangannya dengan perlahan lahan didorong kearah depan,
sedang kening Boen Chingpun tampak telah mengucurkan
keringat dingin sehingga membasahi tubuh nya.
Liauw Hoa Liong menjadi cemas bercampur gusar, dengan
sangat cepat sekali dia mengambil berpuluh-puluh butir pil
dari dalam tubuhnya dan dilemparkan seorang sebutir, dengan
keras teriaknya.
'Cepat masukkan kedalam mulutmu !''
Pada saat ini asap berwarna merah itu telah bertumpuk
mencapai beberapa puluh kaki tingginya, disekeliling puluhan
kaki itu terlihat asap berwarna merah bergerak tak henti-
hentinya, bagaikan hendak melampaui batas daerah yang
dikelilingi oleh tenaga khiekang "Chiet Kong Kang Khie" itu.
Liuw Hoa Liong dengan keras berteriak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Boen Ching, tak usah kau tahan lagi, cepat kau pukul
buyar asap yang demikian tebalnya itu, asalkan dengan
menggunakan tenaga khiekang "Chiet Kong Kang Khie"
melindungi tubuhnya saja sudahlah cukup"
Boen Ching berpikir dengan cepat, dibawah ruangan kuil itu
masih terdapat banyak manusia, apabila asap "Ban Nien Touw
Hoa Uh" ini buyar, bukankah orang yang berada dibawah
ruangan kuil itu akan menemui bencana???
Sepasang telapak tangannya terasa makin lama makin
berat dan sukar sekali untuk dipertahankan lagi.
Tetapi apabila dia tak dapat mempertahan kan dirinya lagi,
akhirnya bukan saja dia tidak mungkin akan berhasil
menahannya, pada saat itu apabila dirinya sangat lelah,
kiranya jiwanya pun sukar sekali untuk dipertabhankan.
Pikiradn Boen Ching seagera bergerak, bsepasang matanya
dipejamkan, dan menarik napas panjang dia siap hendak
menggunakan seluruh tenaga dalamnya untuk memukul buyar
asap "Ban Nien Tou Hoa-Hoa Uh" itu.
Pada saat itu juga, mendadak terdengar suara pujian
kepada Budha berkumandang datang, suara pujian tersebut
baru saja lenyap dari pendengaran terbuatlah suara asap dupa
yang sangat harum sekali tersebar masuk ke dalam tengah
kalangan, sedang asap "Ban Men Touw Hoa. Uh" itupun
dengan perlahan lahan berubah menjadi angin yang bertiup
berlalu dari tempat itu.
Ditengah menyebarkan asap berwarna merah itu, tampak
seorang nikouw berbaju putih dengan sangat tenang sekali
berdiri ditempat itu.
Begitu Boen Ching melihat nikouw berbaju putih itu tak
terasa lagi dia menjadi termangu-mangu, nikouw berbaju
putih itu ternyata adalah Thian Jan Lie, Jien Muh Nio adanya,
sama sekali tak terduga olehnya kalau Jien Muh Nio dapat
menjadi demikian rupa.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pada saat ini seluruh tubuh Jien Muh Nio memakai jubah
berwarna putih, wajahnya sangat ramah sekali, kelihatannya
bukan saja membuat orang lain mengagumi kecantikan
wajahnya, bahkan membuat dalam hati setiap orang timbul
perasaan menghormatinya.
Lieh Yu pun dengan termangu-mangu memandang ke arah
diri Jien Muh Nio, dia berdiri mematung disana, sepatah kata
pun tak diucapkan keluar.
Terlihat Jien Muh Nio mengangkat tangannya memberi
hormat kepada seluruh orang yang berada didalam kalangan
itu, ujarnya.
"Pinnie Thiat Shu, menerima pesan terakhir dari suhuku,
untuk datang mengakhiri percekcokkan ini."
Boen Ching merasakan sangat kaget diluar dugaan, kiranya
didalam waktu yang demikian pendeknya ini ternyata Sek
Liong Suthay telah wafat, sedang Jien Muh Nio pun telah
masuk menjadi nikouw dengan gelar Thiat Shu.
Jien Muh Nio tampak memutarkan tubuhnya dan ujarnya
kepada diri Lieh Yu.
''Lieh sicu, perpisahan yang telah lewat puluhan tahun
lamanya, entah Lieh sicu selama ini baik-baik saja dan masih
ingatkah terhadap diri pinnie ?"
Lieh Yu rrenjadi termangu-mangu, untuk sesaat dia lupa
untuk memberikan jawabannya, sejenak kemudian barulah
sahutnya.
'Mubh Nio --- ---apdakah kau tidak amengetahui ?
bbagaimana aku dapat melupakan diri mu ?'
Jien Muh Nio tertawa tawar, sahutnya.
'Lieh sicu, lepaskanlah golok penjagalmu, dan masuklah
menjadi murid Buddha, kali ini dapatkah Lieh sicu dengan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

memandang wajah suhu serta wajah dari pinnie untuk


menghabiskan persoalan ini ?"
Lieh Yu dengan sangat tajam sekali memandang ke arah
diri Jien Muh Nio, peristiwa puluhan tahun yang lalu sekali lagi
berkelebat diaalam benaknya, tak terasa lagi air matanya
bercucuran membasahi seluruh wajahnya, setelah menghela
napas panjang dan memandang ujung langit yang sangat jauh
itu.
Jien Muh Nio tersenyum, ujarnya lagi.
"Waktu selama puluhan tahun lamanya hanya dalam
sekejap mata saja telah lewat, segala urusan yang terdapat
didalam dunia ini tak lebih hanyalah khayalan belaka, apakah
sicu masih belum jelas ?"
Lieh Yu yang mendengar perkataan tersebut, didalam
hatinya bagaikan mendapat pukulan yang sangat keras sekali,
peristiwa yang telah lewat segera terbayang kembali, tetapi
mendadak teringat olehnya perkataan yang diucapkan oleh
Jien Muh Nio, peristiwa yang telah silam tak lebih hanyalah
khayalan belaka, dia menghela napas lagi pikir nya.
'Urusan yang telah lewat biarkanlah lewat, urusan yang
sekarang pun dengan cepat akan berlalu, urusan yang akan
datang pun dengan cepat pula akan melewati."
Tak mengucapkan sepatah kata pun segera dia memutar
tubuhnya dam lari dengan cepatnya kearah depan.
Jien Muh Nio memandang tajam ke arah bayangan
punggung Lieh Yu hingga lenyap dari pandangan, kemudian
sambil merang-kap kedua tangannya memberi hormat kepada
semua orang,
"Pinnie mohon diri terlebih dahulu!
Sehabis berkata dia mengangkat kepalanya memandang
sekejap kearah Boen Ching kemudian barulah memutarkan
tubuhnya meninggalkan tempat itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Chingpun mremandang tajam tkearah diri Jieqn Muh


Nio, didarlam sekejap saja dia sudah melihat sinar mata yang
dipancarkan oleh Jien Muh Nio itu penuh diliputi oleh ramah
tamah dan cinta dari seorang ibu, dalam hatinya tak terasa
lagi timbullah suatu perasaan menghormat yang tak pernah
timbul selamanya dari dalam hatinya.
Pada saat Jien Muh Nio sebelum meninggalkan tempat itu
dia telah memandang beberapa saat lamanya kepada dirinya,
hal tersebut terasa olehnya merupakan suatu hawa segar
sekali bertiup didalam hatinya, dia merasa bahwa dengan
mengampuni orang lain ternyata adalah demikian
mengagumkan, sekali pun orang yang lebih jahatpun apabila
telah sadar kembali dari salahnya, pastilah akan menebus
dosanya dengan perbuatan- perbuatan mulia.
Boen Ching lama sekali baru menghembus kan napasnya,
dia menoleh ke belakang tampak sinar mata semua orang
sedang memandang tajam kearahnya, Jien Muh Nio sejak tadi
telah meninggalken tempat itu, dia merasa bahwa dirinya
telah kurang sopan, segera ia tersenyum.
Liuw Hoa Liong menghela napas. ujarnya.
''Aku rasanya mengetahui cara mencegah nya saja, tetapi
tak kusangka didalam dunia ini ternyata terdapat orang yang
dapat mengubah asap Ban Nien Touw Hoa Uh tersebut
menjadi hilang tanpa bekas".
Ujar Pula Ie Bok Tocu terhadap diri Boen Ching.
"Anak Ching! agaknya dia kenal dirimu?'
Boen Ching tersenyum, sahutnya.
"Dia adalah Thian Jan Lie !"
Ie Bok Tocu menjadi sangat terkejut sekali, kiranya dia
adalah Thian Jan Lie, dia seharusnya mengetahuinya, orang
yang harus dicari atas pesan terakhir ayahnya Tan Coe Coen
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

baru saja muncul didepannya ternyata dia sama sekali tak


mengenalnya.
Boen Ching menghembuskan napas lega, dalam hati
pikirnya urusan ini dapatlah diselesaikan, dan kini dia dapat
pergi dari tempat ini.
Baru saja dia berpikir sampai disitu, mendadak dari ujung
langit terdengar suara yang sangat menderu-deru
berkumandang datang, Boen Ching menjadi sangat terkejut
sekali, segera dia mendongakkan kepalanya memandang.
Diujung langit tampak segulung angin yang berputar
dengan sangat cepatnya dengan kecepatan bagaikan kilat
makin mendesak mendekat kearah kuil Pie Lu Si itu.
Orang yang berada diujung atap ruangan kuil menjadi
sangat terkejut sekali, sekalipun kuil Pie Lu Si ini didirikan
dipinggiran gurun pasir, tetapi dikarenakan perbedaan cuaca
ditempat tersebut sehingga selamanya tak terlihat adanya
angin, pada saat ini ternyata terdapat angin yang bertiup
mendatang, sudah tentu hal ini membuat mereka menjadi
bingung dan gugup.
Tetapi pada saat ini gerakan angin itu, agaknya telah
malampaui tengah gurun pasir beberapa puluh orang itu
dengan cepat melayang turun masuk kedalam ruangan kuil.
Sin Eng Thaysu melihat wajah beberapa orang itu
kelihatannya sangat aneh sekali, segera tanyanya.
"Ada urusan apa?"
Sahut Liuw Hoa Liong dengan cepat.
''Angin taufan telah datang".
Air mukanya Sam Ceng It Shia itu dengan cepat berubah
hebat, dengan cemas sahut nya.
"Tak mungkin bisa terjadi".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sekalipun keempat orang itu berbicara secara demikian,


tapi suara menderunya angin secara samar-samar telah dapat
didengar, tetapi suara angin itu kedengarannya sangat aneh
sekali, dalam hati keempat orang itu berpikir kemungkinan
terjadinya perubahan secara mendadak, dengan cepat
ujarnya.
"Kita lebih baik bersembunyi kedalam ruangan saja".
Dengan dingin mendadak teriak Kioe Thian Bu Sin, Jen
Cen.
"Tahan!"
Semua orang segera menghentikan langkah kakinya, tetapi
hwesio sekalian telah berturut-turut menerjang masuk ke
dalam ruangban kuil.
Jen Cedn mengerutkan aalisnya, dia terbtawa tawar,
ujarnya.
"Kalian jangan pergi, bukan angin taufan, aku kira ada
kawan yang sedang menuju ke tempat ini."
Sehabis berkata dia tersenyum.
Perkataan ini begitu keluar dari mulutnya Liuw Hoa Liong
segera menjadi sadar kembali, dia membalik tubuhnya dan
ujarnya kepada Han Cing Yu.
"Benar, aku kira tentunya kawan-kawan dari partai Mie
Cong Bun yang datang berkunjung !"
Perkataan Liuw Hoa Liong baru saja selesai diucapkan,
suara angin itu mendadak menjadi lenyap, sedang diatas
permukaan tanah pun terdengar terinjaknya batu kerikil
terkena kaki manusia.
Dalam hati Boen Chirg segera menjadi sadar, teringat
olehnya ketika pemuda berbaju putih yang disebut sebagai
Cap Sah Lang itu ketika muncul untuk pertama kalinya pun
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

juga terlihat pasir dan debu melayang memenuhi angkasa,


orang yang datang ini pasti sedang mencari dirinya.
Suara angin dan pasir segera berhenti, terlihat seorang
lelaki berusia pertengahan yang memakai baju berwarna
hitam telah berdiri diatas atap ruangan kuil dan dengan sangat
dinginnya memandang kearah semua orang yang hadir
ditempat itu, Liuw Hoa Liong tertawa dingin ujarnya.
"Partai Mi Cong Bun kiranya juga hanya demikiar saja,
hanya dapat bermain ilmu siluman saja."
Lelaki berbaju hitam itu dengan sangat dingin sekali
memandang sekejap ke arah orang itu kemudian ujarnya.
"Siapakah Boen Ching ?"
Boen Chinga maju satu langkah kedepan, dia tertawa
tawar, ujarnya.
'Cianpwee mencari diriku entah mempunyai urusan penting
apakah?"
Lelaki berbaju hitam itu dengan dingin mendengus,
sepasang matanya memperhati kan seluruh tubuh Boen Ching
sejenak kemudian barulah dia tertawa dingin, ujarnya.
"Kiranya yang disebut sebagai BoenChing adalah kau ".
Suara ucapannya terdengar mengandung nada yang sangat
memandang rendah terhadap diri Boen Ching.
"Liuw Hoa Liong mengerutkan albisnya. tanyanyad.
"Aku akan beratanya kepadamu,b siapakah kau ?"
Lelaki berbaju hitam itu memandang sekejap kearah Liuw
Hoa Liong, air mukanya sedikitpun tidak menampilkan
perasaan apa-apa.
Liuw Hoa Liong tertawa tawar sahutnya lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Benar ! Aku lupa untuk memberitahukan namaku


kepadamu, aku adalah Liuw Hoa Liong anak murid dari Thian
Jan Shu"
Dengan dingin lelaki berbaju hitam itu memandang kearah
Liuw Hoa Liong, agaknya dia sedang menimbang berharga
atau tidak memberitahukan namanya kemulian kepada diri
Liuw Hoa Liong ?
Sejenak kemudian barulah sahutnya dengan sangat tawar
sekali.
Aku adalah Pek In Khek, Shu Kiam Hoan, kau kalau
memangnya anak murid dari Thian Jan Shu sudah tentu
mengetahui namaku bukan ?"
Liuw Hoa Liong begitu mendengar orang yang baru saja
datang adalah jago yang paling diandalkan dari partai Mi Cong
Bun Pek In Khek. Shu Kiam Hoan ini masih merupakan suheng
dari Nie Han Yu Sheng, Siang Yang Seng. waktu ini ketika
Siang Yang Seng memasuki daerah Tiongoan, dia barulah
dapat dibawa pulang kembali setelah Shu Kiam Hoan itu turun
sendiri.
Dia tersenyum, diam-diam pikirnya dengan orang yang
demikian banyaknya mengapa harus takut pada Pek In Khek
seorang, segera dengan tawar sahutnya.
"Sungguh maaf sekati, aku tidak pernah mendengar nama
besarmu"
Pek In Khek, Shu Kiam Hoan begitu mendengar perkataan
tersebut, dalam hatinya merasa sangat terkejut sekali, dia
mengerutkan alisnya, tetapi diapun tahu bahwa sangat sukar
sekali dia melawan musuh yang demikian banyaknya apabila
dirinya mengalami kekalahan, nama dari partai Mie Cong Bun
pun akan segera jatuh dimata jago-jao Bulim.
Orang-orang yang hadir ditempat itu sebagian besar
merupakan jago-jago nomor wahid didalam Bu-lim, dia tahu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

bahwa dirinya seorang tak mungkin dapat menahan serangan


gabungan demikian banyak orang.
Dengan sangat dingin sekali dia memandang sekejap
kearah Liuw Hoa Liong, kemudian Boen Ching sambil tertawa
dingin ujarnya.
"Kau telah memarpas putus pedantg anak muridku qCap
Sah Lang, dran merebut pula kitab rahasia Hay Thian Kiam
Boh, bagai mana harus memberikan hukuman terhadap dirimu
aku kira kaupun tentunya juga mengetahui",
Sehabis berkata dia tertawa dingin tak henti-hentinya dan
melirik sekejap kearah Liuw Hoa Liong ini.
Boen Ching menjadi tertegun dia memapas putus pedang di
tangan Cap Sah Lang adalah peristiwa yang benar-benar
terjadi, tetapi merusak kitab Hay Thian Kiam Boh bukanlah dia
yang melakukannya.
Pada saat pikirannya berputar itu, segera terpikir olehnya
akal seseorang, Lok Yang Hong, kalau dia memang dapat
menguasai Cap Sah Lang serta Law Cing Ce, sudah tentu dia
dapat pula menakuti mereka didalam urusan ini.
Lelaki berbaju hitam itu tertawa dingin, dia menyapu
sekejap ke tengah kalangan, dan ujarnya:
"Kalian mempunyai hubungan apa dengan Boen Ching ?
Kawan atau lawan ? Lekas beri jawaban:
Liuw Hoa Liong tertawa dingin, ujarnya:
"Dengan kepandaianmu itu kau mengingin kan melawan
berapa orang sekaligus ?"
Pek In Lhek, Shu Kiam Moan tertawa dingin, dia
mengerutkan alisnya.
Sahutnya kemudian.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Kawan Boen Ching adalah merupakan lawan partai Mie


Cong Bun, sedang kalau lawan Boen Ching merupakan kawan
partai Mie Cong Bun kami, harap yang merupakan lawan dari
Boen Ching segera berdiri kesamping." -
Sehabis berkata dia menyapu sekejap ke arah orang-orang
itu, tampak orang-orang yang hadir ditempat tersebut,
sampaipun Mo Pak Sam Ceng serta le Way It Shia juga tidak
ada yang menggerakkan tubuhnya.
Liuw Hoa Liong tertawa besar, sahutnya.
"Kalau memangnya lawan partai Mie Cong Bun lalu
bagaimana ? Apakah boleh dikata partai Mie Cong Bun kalian
berani melawan kawan-kawan Bu lim secara berbareng?"
Pek In Khek, Shu Kiam Hoan yang tampak hal ini
mengerutkan alisnya, sambil tertawa besar ujarnya.
'Dari tempat ini berjalan kearah Tenggara sejauh seratus
duapuluh lie terdapat sebuah puncak gunung yang disebut
sebagai Ban Liong Ling, cayhe Pek Khek akan menanti
kedatangan saudara sekalian."
Sehabis berkata dia membalikkan tubuh nya berlari kearah
depan.
Boen Ching dengan sangat tajam sekali memandang Pek In
Khek yang berlari meninggalkan tempat itu,
Puncak gunung Ban Liong Ling adalah merupakan tempat
kediaman dari para jago pedang dari partai Mie Cong Bun,
selamanya jago-jago pedang dari daerah Tionggoan di larang
memasuki daerah mereka, tak disangka ini hari Shu Kiam
Hoan sendiri secara resmi telah mengundang mereka untuk
mengunjungi tempat kediaman mereka itu'
Ditengah gurun pasir yang sangat luas itu, di empat
penjurunya hanya terlihat pasir yang berwarna kuning saja,
sedang panas matahari dengan hebatnya menyinari empat
penjuru tempat tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tampak berpuluh puluh gundukan pasir menghubungkan


yang satu dengan gunduk-kan lainnya.
Seorang pemuda berbaju hijau dengan tenangnya
menunggang seekor kuda berjalan mendatang, ditangan
satunya lagi tampak pula membawa seekor kuda dengan
sangat perlahan sekali melintasi permukaan gurun yang
sangat panas serta kering itu.
Pemuda itu adalah Boen Ching, dia baru saja berpisah
dengan Ie Bok Tocu sekalian. seorang diri lebih dahulu
berangkat menuju kepuncak gunung Ban Liong Ling, sedang
Ie Bok Tccu sekalian tinggal didalam kuil Pie Lu Si menanti
beberapa orang suhengnya untuk kemudian bersama-sama
berangkat menuju keatas puncak gunung Ban Liong Ling
memenuhi janji.
Boen Ching mengerutkan alisnya, dia memandang sekeliling
tempat tersebut, tampak di empat penjuru hanyalah pasir
berwarna kuning saja, sedikit pun tak tampak adanya jejak
seorarg manusia pun.
Didalam hati diamb-diam pikirnya,d bila urusan puancak
gunung "Babn Liong Ling ini dapat diselesaikan dengan
mudah, dengan demikian dapat pula menyelesaikan urusan
yang mengganjel didalam hatinya, Shie Siauw In telah
memahami perasaan hatinya, sudah tentu pada hari-hari
kemudian tak akan terjadi persoalan-persoalan lagi.
Matahari dengan cepat berpindah ke arah Barat, di ujung
langit hanya tampak warna merah memenuhi angkasa, yang
tertinggal hanyalah beberapa jalur sinar matahari yang sedang
tenggelam saja.
Boen Ching dengan membawa kudanya berjalan menuju
kesebuah gundukan pasir untuk menghindarkan diri dari
tiupan angin dan kemudian berhenti dari perjalanannya.
Melakukan perjalanan ditengah gurun pasir yarg demikian
luasnya dalam satu hari tak lebih hanyalah mencapai kurang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

lebih tiga puluh lie saja, kelihatannya untuk melakukan


perjalanan selebihnya, jugalah harus menanti matahari lagi
barulah tiba dipuncak gunung Ban Liong Ling tersebut.
Tetapi Ie Bok Tocu telah memesan wanti-wanti kepadanya
untuk melakukan perjalanan dengan perlahan didalam tiga
hari lagi Cu Kek Ci Yun sekalipun juga telah tiba di dalam kuil
Pie Lu Si, pada saat itu pula barulah dapat menggunakan
barisan "Ngo Heng Kiam Tin' menghadapi jago-jago pedang
dari partai Mie Cong Bun.
Boen Ching sendiri juga mengetahui kalau ilmu pedang
orang-orang partai Mie Cong Bun telah mencapai pada taraf
kesempur-naan, dan bukanlah dapat dilawan dengan mudah.
Segera dia turun dari kuda dan sekalian menurunkan
barang-barang yang terdapat pada punggung kudanya,
agaknya dia siap untuk beristirahat ditempat tersebut.
Mendadak telinganya menangkap suara tergelincirnva batu-
batu kerikil serta pasir di tempat itu.
Sinar mata Boen Ching dengan cepat berkelebat, dia
memandang kesekeliling tempat itu, dalam hatinya dia sadar
bahwa pasti ada orang yang telah datang, sekali lagi dia
memandang sekejap kesekeliling tempat itu, tetapi tetap tak
terlihat gerakan apa-apa lagi.
Dia tak dapat memikirkan siapakah orang itu, yang pada
saat ini seperti ini dapat munculkan dirinya ditengah gurun
pasir yang demikian luasnya ini, apakah diri Bwee Giok? Bwee
Giok mengikuti diri Kioe Thian Bu Sin, dan tak dapat
dibandingkan pula dengan gadis-gadis lainnya, dia jauh lebih
maju dari pandabngan orang leladki, tak mungkina
dikarenakan sboal cinta dia mau mengejar sampai disini.
Kalau begitu siapakah dia ? untuk sesaat dia sangat sukar
sekali untuk menduga orang tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sekonyong-konyong disamping gundakan pasir itu tempak


muncul sebuah wajah yang sedang menyengir, Boen Ching
yang didalam sekali pandang itu segera dia dapat melihat jelas
wajahnya, tak terasa lagi dia menjadi tertegun, kiranya orang
yang baru saja datang itu adalah Cong Lam Lok Yang Hong
adanya.
Lok Yang Hong masih tetap memakai baju berwarna
kuning, sedang pada bibirnya terlihat tersungging suatu
senyuman yang sangat aneh sekali.
Boen Ching dengan tajam memandang ke arah diri Lok
Yang Hong, dia tak mengetahui kedatangan Lok Yang Hong di
tempat ini mempunyai maksud baik atau jahat, Lok Yang Hong
ini jika dibandingkan diri Goei Lam Yu kelicikannya memang
berimbang, tetapi Lok Yang Hong jadi orang sangat licik
apabila dia mengetahui tak akan sanggup segera tak sampai
melawan telah melarikan diri, sedang Goei Lam Yu jadi orang
suka menang sendiri dan tak mau mengalah, sehingga
akibatnya dia harus menemui ajalnya dengan sangat
mengenaskan.
Kedua orang itu jika dibandingkan, memang hanyalah
terpaut sedikit saja, Lok Yang Hong jauh lebih licik sedikit dari
Goei Lam Yu, dia telah berhasil mendapatkan kitab rahasia
Hay Thian Kiam Boh, entah pada saat ini mengapa dengan
sendirinya munculkan dirinya ditempat tersebut.
Lok Yang Hong sambil tersenyum memandang tajam
kearah Boen Ching, sedikitpun dia tak bergerak.
Boen Chingpun tersenyum kepada Lok Yang Hong, ujarnya.
''Aku tidak mengetahui mengapakah kau setelah mendapat
kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh masih juga munculkan diri
ditempat ini".
Sambil tersenyum sahut Lok Yang Hong
"Aku juga tidak mengetahui, tetapi. . .".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dia berhenti sejenak, kemudian sambil tersenyum lanjutnya


lagi.
"Sekalipun aku mengatakan kalau kitab rahasia Hay Thian
Kiam Boh itu telah kau musnahkan, setelah tiba diatas puncak
gunung Liong Ling sudah tentu dapat kau pikir benar tidak ?"
"Dalam hati Boern Ching menjadit sadar kembali,q dia
tersenyum rujarnya.
"Maksudmu ? kau hendak membabat rumput sampai
keakar-akarnya bukan ? kau ingin membunuh diriku. supaya
urusan ini selamanya menjadi sebuah teka teki bukan?"
Lok Yang Hong tertawa terbahak bahak, tak mengucapkan
sepatah kata pun.
Boen Ching tertawa, ujarnya lagi.
'Dapatkah kau melakukannya ?'
Sambil rersenyum sahut Lok Yang Hong.
?Selama beberapa hari ini semua kepan-daian yang berada
dalam rahasia Hay Thian Kiam Boh ini aku telah memahami
sebagian besar, tetapi aku pun mengetahui kepan-daian
silatmu pun telah mengalami kemajuan yang sangat pesat
sekali, aku kira kepandaian silat yang kumiliki sekarang ini
masih terpaut satu tingkat dari dirimu, bukankah begitu ?'
Boen Ching tersenyum, diam-diam dalam hati pikirnya:
"Aku akan mencoba mendengar, Lok Yang Hong ini hendak
menggunakan cara apakah hendak menghadapi diriku'
"Tetapi kepandaian silat yang sangat tinggi belum tentu
mesti mendapat kemenangan, bukankah demikian ? selain
kepandaian silat kitapun harus beradu dalam kecerdasan."
Selesai berkata tampak pada bibirnya tersunggiug suatu
senyuman agaknya dia sangat bangga sekali, dan
menganggap kemenangan pasti berada didalam cekalan nya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dia berhenti sejenak lalu ujarnya kemudian.


"Bahkan kau lihatlah!"
Sambil berkata dia menunjuk kearah langit.
Boen Ching mendongakhan kepalanya, tampak matahari
sore masih belum tenggelam seluruhnya telah sangat gelap
sekali, didalam hatinya segera dia tahu bahwa mungkin tak
lama lagi akan terjadi angin taufan yang akan bertiup
mendatang entah apakah arti dari Lok Yang Hong ini?
Lok Yang Hong tersenyum, ujarnya.
"Maksudku adalah bahwa pada saat terjadinya angin taufan
itu, jalan mundur bagi diriku telah ada".
Boen Chingpun tersenyum. sahutnya.
"Kau memang sangat teliti sekali didalam berpikir, hanyalah
sayang kau telah ditetap kan untuk selamanya akan menemui
kekalahan, bagai mana dapat menemui kemenangan?"
Lok Yang Hong tertawa tergelak, ujarnya.
'Mengapa pasti kalah, aku menangpun juga akan
mengundurkan diri dari tempat ini'.
Boen Chirg berpikir dengan keras beberapa saat lamanya,
entah Lok Yang Hong hendak membuat perhitungan secara
bagaimana.
Terdengar Lok Yang Hong berbicara lagi,ujarnya.
'Tetapi apabila sebelum terjadinya angin taufan kau telah
berhasil menawan diriku terlebih dahulu---- .
Dia berhenti berbicara dan tersenyum.
Tubuh Boen Ching dengan cepat bergerak maju kedepan
menubruk kearah tubuh Lok Yang Hong, sedang pada
mulutnya ujarnya.
"Akupun memang mempunyai maksud demikian".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Lok Yang Hong mendadak tertawa besar, tangan kanannya


diayunkan, terlihat sebelah pedang dengan sangat cepat sekali
meluncur menerjang tubuh Boen Ching.
Boen Ching segera mencabut keluar pedangnya diobat-
abitkannya itu, pedang yang meluncur dengan cepatnya
tersebut telah berhasil dipukul jatuh, tetapi ketika dia melirik
tampak tiga belah pedang pendek dengan sangat cepat sekali
telah menyerang kantong air yang dibawanya dibelakang
tubuhnya.
Dalam hati Boen Ching merasa terkejut sekali, tampak
didalam sekejap mata saja kantong airnya telah terpapas oleh
sambaran pedang pendek itu.
Hatinya terasa menjadi berat, ditengah gurun pasir yang
sangat kering ini kantongan air adalah benda yang paling
penting bahkan apabila terjadi angin taufan kemungkinan
sekali selama satu dua hari tak dapat melanjutkan perjalanan,
manusia masih mungkin dapat mempertahankan dirinya,
tetapi kedua ekor kudba itu bagaimanad?
Rencana sertaa siasat yang dibsusun oleh Lok Yang Hong
ternyata sangat kejam.
Ketika berpikir sampai disini segera dia menoleh, tampak
pada saat ini Lok Yang Hong telah berada pada jarak tiga
puluh kali lebih, sambil tertawa besar dengan cepat dan lari
meninggalkan tempat itu.
Pikiran Boen Ching segera berputar, terpikir olehnya, satu-
satunya jalan hanyalah menangkap Lok Yang Hong sebelum
terjadi angin taufan ini. dengan airnya telah terpapas sedang
dua ekor kuda itu telah menjada benda yang melelahkan saja,
lebih baik berjalan seorang diri, berpikir sampai disini
tubuhnya segera melayang mengejar ke arah di mana Lok
Yang Hong melenyapkan dirinya.
Lok Yang Hong yang berdiri sambil tertawa bergelak tak
henti-hentinya terus menerus lari ke depan, awan diudara
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dengan cepat berubah, didalam sekejap mata saja ditengah


gurus pasir yang sangat luas itu angin bertiup dengan
kencangnya membuat pasir dan kerikil berterbangan
memenuhi angkasa, bagaikan jutaan ekor kuda yang sedang
menerjang datang dengan dahsyatnya.
Boen Ching dengan cepat melihat keempat penjuru,
tampak disekelilingnya hanya terlihat pasir dan kerikil
berterbangan memenuhi angkasa, suara menyambarnya angin
taufan itu sejak tadi telah menelan suara tertawa tergelak dari
Lok Yang Hong.
Bayangan kuning dari Lok Yang Hong pun dengan
mengikuti bertiupnya angin taufan dengan perlahan lenyap
dari pandangan.
Pasir yang berterbangan menyambar ke tubuh dan wajah
Boen Ching dengan tajamnya, membuat seluruh tubuhnya
terasa sangat sakit dan perih, kerikil-kerikil pasir dengan
sangat keras sekali memukul diatas jubah yang dipakai Boen
Ching, bagaikan hendak membuat jubah berwarna hijau ini
berlubang-lubang.
Boen Ching terus menerus lari kearah depan, terdengar
seluruh penjuru hanya lapat suara bertiup angin serta
menyambar nya kerikil tajam, pikirannya dengan cepat
berputar, dalam hati pikirannya jika demikian terus tak
mungkin untuk berbuat sesuatu, terlebih dahulu haruslah
mencari sebuah tempat untuk berteduh barulah bertindak lagi.
Dengan mengintip-intip dia menyapu sekejap kesekeliling
tempat itu, tubuhnya dengan cepat segera melayang menuju
dimana sinar matanya terbenturb pada sebuah gudndukan
pasir yaang paling besarb disebelah kiri.
Tubuh Boen Chmg dengan cepat melayang masuk kedalam
gundukan pasir yang terkena sambaran angin tetap
menerjang masuk.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Baru saja dia menghembus napas lega, mendadak sinar


matanya terbentur pada sesuatu benda, tak terasa lagi dia
menjadi termangu-mangu.
Tidak jauh dari tempat persembunyian dirinya, tampak
seorang berbaju kuning yang sedang membelakangi dirinya
tidur telentang diatas gundukan pasir tersebut, orang itu
menggunakan pakaiannya menyelubungi selu-ruh kepalanya,
yang ternyata tak lain tak bukan adalah Lok Yang Hong yang
sedang dicari.
Pada saat ini sebaliknya Boen Ching menjadi termangu-
mangu, dikarenakan angin dan pasir bertiup agak besar,
apalagi langkah kakinya sangat ringan sekali, oleh karena itu
Lok Yang Hong tak mengetahui sama sekali atas
kedatangannya, bahkan menggunakan pakaiannya
menyelubungi seluruh tubuhnya dan tidur telentang diatas
pasir dengan membelakangi diri Boen Ching.
Sungguh sangat untung sekali aku akhirnya dapat mencari
dirinya juga, angin taufan ini ternyata bertiup tidak sesuai
dengan keinginannya"
Pasir dan angin berturut-turut bertiup hampir-hampir satu
harian penuh, menanti setelah tiupan angin itu agak reda,
Boen Ching dengan perlahan-lahan barulah bangkit berdiri dan
berjalan ke arah Lok Yang Hong.
Pada saat setelah gerakan langkah kaki Boen Ching
terdengar, tampak Lok Yang Hong agak sedikit tegang,
mendadak tubuhnya meloncat ke atas dan membalikkan
tubuhnya.
Boen Ching dengan tersenyum berdiri tegak disana.
Lok Yang Hong menjadi termangu-mangu, sebilah pedang
panjang dengan cepat ditarik keluar dari pinggangnya,
tubuhnya dengan cepat bergerak mengikuti gerakan pedang
nya, dengan sangat sebat sekali menusuk dada Boen Ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sinar mata Boen Ching berkelebat, dia mempunyai niat


untuk melukakan Lok Yang Hong ini dibawah tangannya,
tubuhnya segera berdiri tegak tak bergerak menanti serangan
pedang Lok Yang Hong ini mrenusuk datang.
tMenanti setelahq pedang panjangr itu mendekati
tubuhnya, dengan cepat tubuhnya bergerak dan berputar
kesisi kiri.
Pada bibir Lok Yang Hong tampak tersungging suatu
senyuman yang sangat dingin sekali, pedangnya didatarkan
dan melancarkan serangan lebih ganas lagi, pada saat
berkelebatnya sinar pedang itu, ujung pedangnya secepat kilat
menekan dada Boen Ching.
Boen Ching tertawa tergelak jari tengah dan jari telunjuk
dari tangan kanannya menekan pinggiran pedang Lok Yang
Hong, sedang ilmu meringankan tubuh "Hui Sie YuShe" nya
pun dikerahkan, tubuhnya dengan cepat melayang mundur
kebelakang.
Pada saat pikirannya berkelebat itu, sejak sebelumnya dia
telah mengambil keputusan untuk menguasai langkah kaki
dari Lok-Yang Hong.
Jari tengah serta jari telunjuk dari tangan Boen Ching
bagaikan kilat cepatnya saling bergantian, pada saat dua jari
tersebut menekan kebawah, pedang panjang ditangan Lok
Yang Hong telah berhasil dilempar keluar oleh kedua jari
tangan Boen Ching tersebut.
Boen Ching tidak menanti pedang panjang itu terlempar
jauh, tangan kanannya diulur, pada saat tangannya
menyambar pedang panjang itu seolah-olah pada saat dia
menggunakan dua jari merebut pedang panjang Lok Yang
Hong tadi.
Air muka Lok Yang Hong berubah menjadi demikian
hebatnya, tubuhnya dengan cepat melayang mundur
kebelakang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching tersenyum, tubuhnya bagaikan kilat cepatnya


melayang kedepan mendesak tubuh Lok Yang Hong.
Sinar mata Lok Yang Hong sedikit berkelebat, tubuhnya
tetap berdiri tegak tak bergerak sedikitpun, dengan sangat
tawar sekali dia memandang Boen Ching.
Pedang panjang ditangan Boen Ching cepat didorong ke
arah leher dari Lok Yang Hong, akan tetapi pada saat pedang
tersebut hampir menempel pada lehernya itulah, didalam
sekejap saja telah ditarik kembali lagi, sedang tubuh Boen
Ching segera melayang mundur kebelakang.
Lok Yang Hong membelakangi tubuh Boen Ching, pada
bibirnya tersungging suatu senyuman tawar yang sangat
percaya pada diri sendiri, bagaikan sebelumnya dia telah
menduga kalau demikian, pada saat Boen Ching tersenyum
padanya itu diam-diam dia telah mengetahui kalau Boen Ching
tak akan berbuat apa-apa terhadap dirinya.
Sedang Boen Ching pada saat menarik kembali pedangnya
itu didalam hatinyapun sedang memikirkan suatu urusan yang
lalu, didalam hatinya dia sudah tentu telah mengambil
keputusan lainnya.
Lok Yang Hong setelah kejadian itu, segera tertawa dingin,
ujarnya.
"Kali ini dapat dikatakan kau sangat beruntung sekali dan
berhasil mendapatkan kemenangan, tetapi sekalipun menang
juga bukanlah dikarenakan mengandalkan kepan-daian
sejatimu"
Boen China tersenyum, sahutnya.
Kalau begitu kau telah salah, hal ini memberi tahukan
kepadamu bahwa semua urusan hanyalah menggantungkan
pada diri sendiri, apa bila hendak menggantungkan pada
rejeki, tak mungkin dapat disadari".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Lok Yang Hong dengan dingin membalik kan tubuhnya,


sepasang alisnya dikerutkan, ujarnya.
"Dua orang beradu kecerdasan sudah tentu selain
menggantungkan pada dirinya masih harus bergantung pada
Thian serta rejeki, apabila kau tidak bersembunyi untuk
menghindari diri dari tiupan angin juga tak mungkin dapat
berhasil mencari diriku '.
Boen Ching tertawa besar sahutnya.
"Tidak perduli bagaimanapun, kau harus lah mengakui
bahwa kali ini cuaca, rejeki serta manusia bergabung menjadi
satu bukankah demikian adanya?".
Pedang panjang Lok Yang Hong berhasil di rebut, sudah
tentu dia tak mempunyai alasan yang dapat diucapkan lagi,
terpaksa hanyalah berdiam diri.
Boen Chirtg tersenyum, ujarnya lagi.
"Sekarang kau haruslah menyerahkan kitab rahasia Hay
Thian Kiam Boh tersebut kepadaku."
Pada bibir Lok Yang Hong terlihat tersungging suatu
senyuman, dalam hati pikirnya.
"Apa yang kau pikirkan ternyata tidak salah, Boen Ching
ternyata menghendaki kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh
tersebut, aku kini harus berbuat bagaimana?"
Berpikir sampai disini ujarnya kemudian.
Kitab Hay Thian Kiam Bob itu aku dapatkan dengan susah
payah, sudah tentu tak mungkin akan diserahkan kepadamu
dengan demikian mudahnya, apalagi aku masih mempunyai
kebutuhan terhadap benda tersebut?"
Boen Ching tersenyum dia tahu Lok Yang Hong sedang
membicarakan tentang soal apa.
Dia tersenyum ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Kau tak usah ragu-ragu untuk melihat, aku akan memohon


kepadamu atau tidak, kali ini aku melepaskan dirimu pada saat
aku sekali lagi bertemu dangan dirimu aku hendak berbuat
bagaimana, aku kira kaupun tentunya telah memikirkan".
Sehabis berkata dia tersenyum, dia melemparkan pedang
panjang tersebut ke arah Lok Yang Hong.
Lok Yang Hong sebenarnya dapat menyam-but pedang itu,
dia menjadi termangu-mangu Boen Ching menyuruh dia pergi
dari sini??
"Apakah itu benar-benar? Urusan ini sama sekali tak pernah
terduga olehnya.
Dia menjadi termangu-mangu untuk sesaat, terpikir
olehnya entah Boen Ching sebenarnya siap hendak berbuat
apa.
Ujar Boen Ching lagi.
"Kau pergilah, janganlah mengira aku hendak menguntit
dirimu, kau pergilah dengan bebas"
Lok Yang Hong setelah ragu-ragu sejenak, mendadak dia
tersenyum, sahutnya.
"Setelah aku pergi dari sini, aku harap kau tak akan
menyesal kembali."
Sehabis berkata dia tersenyum dengan sangat aneh sekali
dan menyimpan kembali pedangnya sambil meninggalkan
tempat tersebut.
Dia tahu pada saat ini didalam hati Lok Yang Hong sedang
memikirkan tentang apa, selama satu hari satu malam, dia
pun mulai merasakan mulutnya sedikit menjadi kering.
Mendadak teringat olehnya pesan yang diberikan oleh Sin
Eng Thaysu yang mengatakan bahwa ditengah perjalanan
menuju kepuncak gunung Ban Liong Ling ini akan terdapat
sumber air.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sebenarnya perjalanan ini dapat dihitung tidak jauh


sehingga tak perlu pergi cari sumber air, apabila dia tidak lupa
kemungkinan sekali dia tak akan menggerakkan tubuhnya
pergi mengejar diri Lok Yang Hong.
Diapun mengetahui bahwa Lok Yang Hong tak mungkin
akan percaya Sin Eng Thaysu akan memberitahukan tempat
sumber air yang sesungguhnya kepadanya, tak dapat
disalahkan lagi dia mempunyai sikap seperti itu.
Boen Ching memandang tajam bayangan Lok Yang Hong
lari menjauh, dia tersenyum dan memandang sekeliling
tempat itu, setelah membedakan arah dan menentukan arah
yang ditempuh oleh Lok Yang Hong, dia barulah melanjutkan
perjalanannya lari ke arah depan.
Sin Eng Thaysu pernah memberitahukan kepadanya bahwa
sumber air itu sangat mudah sekali untuk didapatkan,
disekeliling sumber air itu tumhuh-tumbuhan kaktus, tetapi
sumber air itu barulah muncul airnya dimalam hari saja.
Sin Eng Thaysu pernah mengatakan bahwa sumber air itu
merupakan satu satunya sumber air yang disekitar tempat ini,
dia percaya Lok Yang Hong pun pasti mengetahui tempat
sumber air ini, bahkan kemungkinan sekali dia pun telah
berada ditempat tersebut?
Cuaca makin lama makin gelap, ditengah pasir itu pun
mulai tampak air yang memancar keluar.
Boen Ching segera maju mengambil air secukupnya dan
kemudian mengundurkan diri ke belakang sebuah tumbuhan
kaktus untuk mulai memakan rangsum yang dibawanya.
Setelah lewat beberapa saat lamanya. Masih juga belum
nampak Lok Yang Hong muncul ditempat itu, didalam hati
Boen Ching merasa sangat heran sekali, dia mengerutkan
alisnya, entah mengapa Lok Yang Hong belum juga sampai
ditempat ini.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Apakah boleh dikata dia telah mengetahui ditempat lain


pun juga terdapat sumber air?? Kuil Pie Lu Si sangat dekat
dengan gurun pasir ini, dia percaya tak ada orang lain lagi
yang jauh lebih tahu keadaan gurun pasir ini daripada orang-
orang kuil Pie Lu Si itu.
Waktu telah mendekati kentongan ke tiga, tetapi masih
juga tak tampak Lok Yang Hong muncul ditempat itu.
Baru saja Boon Ching merasa sangat heran, mendadak dari
sebelah depan terlihat lah sebuah bayangan manusia
berkelebat, memandang orang itu tak lain dan tak bukan
adalah Lok Yang Hong.
Tubuh Lok Yang Hong berkelebat dengan cepatnya, dan
tak henti-hentinya pula dia menengok kebelakang, Boen Ching
yang tampak hal itu menjadi tersenyum, kiranya Lok Yang
Hong sedang menghindarkan diri dari pertemuan dengan
dirinya, tak dapat disalahkan lagi pada saat ini baru muncul.
Pada saat ini permukaan air amat tenang sekali, Lok Yang
Hong setelah memandang sekeliling tempat itu, dia
menghembuskan napas lega, dengan tersenyum ia berjalan
menuju kearah sumber air itu.
Baru saja dia mengambil air hendak diminum, mendadak
dia menjadi tertegun dan berdiri termangu-mangu disana.
Terlihat beberapa sisa roti mengikuti mengalirnya air
mendekati kearahnya.
Dalam hati Lok Yang Hong menjadi termangu-mangu,
mendadak dia bangkit berdiri dan mencabut pedangnya,
sedang tubuhnya melayang mundur?? Beberapa langkah ke
belakang.
Dibawah sorotan sinar bulan, Boen Ching dengan
tersenyum berdiri dengan sangat tenangnya dibawah sebuah
pohon.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pada kening Lok Yang Hong segera terasa keringat dingin


mengucur keluar, keperca-yaan pada diri sendiri yang telah
tertanam di dalam dirinya hanya dalam sekejap saja telah
lenyap dari dalam hatinya.
Boen Ching dengan langkah yang sangat perlanan berjalan
keluar dari belakang pohon tersebut.
Lok Yang Hong pada saat ini sungguh- sungguh merasa
terperanjat sekali, pikiran nya dengan bergerak memikirkan
cara untuk menghadapi diri Boen Ching.
Dia mengerutkan alisnya, dan bertindak satu langkah
kedepan, ujarnya.
"Waktu itu kau memperoleh kemenangan dikarenakan aku
pada saat itu tidak bersiap, kali ini mengapa kita tidak
sungguh-sungguh bertempur satu kali untuk menentukan
siapakah yang menang dan siapa yang kalah.".
Boen Ching tersenyum, dengan perlahan-lahan dia
mencabut keluar pedang Cing Hong Kiamnya.
Lok Yang Hong menghembuskan napas panjang, pedang
panjangnya digerakkan ke depan, terlihatlah sinar pedang
berkelebat sehingga membentuk suatu jaringan pedang yang
sangat rapat, dengan menggunakan jurus 'Hwiee Kiam Dho
Lim" atau pedang terbang masuk hutan menerjang tubuh
Boen Ching dari arah atas menuju kebawah.
Dalam hati pikirnya apabila dia hendak mendapatkan
kemenangan, kiranya hal itu sukar sekali untuk didapatkan,
terpaksa dia harus menyerang terlebih dahulu barulah dapat
melancarkan ilmu dari Hay Thian Kiam Boh yang baru saja
berhasil dipelajarinya itu.
Boen Ching tertawa bergerak, tubuhnya melayang, pedang
Cing Hong Kiamnya segera membentuk suatu sinar yang
sangat menyilaukan mata, sedang hawa pedangnya pun
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mengikuti gerakan tersebut menyerang kedepan dan


menggulung serangan pedang Lok Yang Hong.
Pedang dari kedua belah pihak begitu terbentur satu
dengan lainnya, segera terlihat melekat satu dengan lainnya.
Pada saat pedang dari kedua belah pihak itu melekat satu
dengan lainnya, segera terlihat sinar pedang sekali lagi tak
henti- hentinya, hawa pedang bagaikan meluncur nya bintang
dilangit menyambar keseluruh penjuru dan meletus dengan
hebatnya.
Terdengar suara benturan besi yang berdentang terus
menerus, diantara suara tertawa besar yang berkumandang
itu, Boen Ching telah berhasil melayang kembali ke tempat
asalnya.
Lok Yang Hong dengan keras membentak, sejilid kitab telah
terjatuh keatas tanah dari dalam dadanya
pada saat pedang masing-masing terbentur satu dengan
lainnya itu, pedang ditangan Lok Yang Hong telah berhasil
disontek pergi, sedang jubah didalamnya pun telah terbabat
sehingga robek sepanjang lima Coen lebih oleh sambaran
pedang Cing Hong Kiam, dengan demikian kitab Hay Thian
Kiam Boh itu barulah dapat terjatuh dari dalam sakunya.
Sudah tentu Lok Yang Hong pertama-tama yang
mengetahuinya, pada situasi yang demikian bahayanya ini,
pikiran jahat segera timbul dari dalam hatinya, terpikir olehnya
bahwa kitab Hay Thian Kiam Bob ini pastilah akan terjatuh
ketangan Boen Ching, dari pada demikian lebih baik
dimusnahkan saja.
Dia menanti tubuhnya melayang turun ke atas tanah,
pedang panjangnya mendadak di gulung dan didalam satu kali
gerakan saja dia telah berhasil membuat kitab Hay Thian-
Kiam Boh itu menjadi hancur lebur.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Chins begitu tampak sejilid kitab segera dia


mengetahui apakah kitab tersebut, tubuhnya segera maju
kedepan, sedang pebdang Cing Hong dKlimnya menusuka
keleher Lok Yabng Hong, maksudnya siapa hendak mencegah
gerakannya ini.
Tubuh Lok Yang Hong dengan cepat melayang turun ke
atas tanah, dia telah merasakan angin pedang itu telah tiba,
tetapi pedang panjang ditangannya tak berhasil menarik
kembali sedang angin pedang itu telah menyambar mendekati
lehernya.
Dengan perlahan lahan dia memejamkan sepasang
matanya, dia percaya bahwa Boen Ching kali ini peristiwa akan
membunuh dirinya, terpaksa ia hanyalah memejamkan mata
menanti saat ajalnya, dalam hatinya dia sadar bahwa kali ini
dia tak mungkin dapat menghindarkan dirinya.
Mendadak angin pedang itu lenyap sedang pedang
panjangnya itupun sama sekali tak ditusukkan kearah
lehernya.
Tak tertahan Lok Yang Hong membuka matanya, tampak
Boen Ching dengan sangat tenang sekali berdiri disamping.
Dia mengerutkan alisnya, tanyanya.
"Mengapa kau tidak membunuh aku?"
Dengan perlahan Boen Ching memasukkan kembali
pedangnya kedalam sarung, kemudian tanyanya.
"Mengapa aku harus membunuh kau?'
Lok Yang Hong menjadi tertegun, dia sama sekali tak
pernah menyangka kalau Boen Ching ternyata dapat balas
bertanya secara demikian kepadanya, untuk sesaat malah
membuat dia entah harus bagaimana baiknya dan berdiri
mematung disana.
Ujar Boen Ching lagi:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Kau sekarang boleh pergi !"


Lok Yang Hong untuk sesaat munjadi ragu-ragu, kemudian
setelah tertawa dingin sahutnya.
"Aku rela mati dibawah sambaran pedangmu"
Boen Ching mengerutkan alisnya, mendadak dia tersenyum
ujarnya:
'Kau ingin minum, minumlah terlebih dahulu baru pergi dari
sini'
Sinar mata Lok Yang Hong berkelebat, tanyanya pada diri
Boen Ching.
"Bagaimana kau dapat mengetahui sumber air ini, aku
percaya Sin Eng Thaysu tak mungkin dapat memberitahukan
hal ini kbepada dirimu"
dBoen Ching tertaawa tawar, sahubtnya:
"Dialah yang memberitahukan kepada diriku, tak ada orang
lain yang mengetahui akan hal ini.
Lok Yang Hong dengan tajam memandang Boen Ching,
pada saat berbicara air muka Boen Ching sedikitpun tak dapat
menimbul kan perasaan curiga bagi dirinya, dengan perlahan
dia berjalan kepinggir sumbei air itu, kemudian
membungkukkan tubuhnya dengaa perlahan minum air.
Setelah merasa kenyang barulah dia bangkit berdiri dan
berdiri tak bergerak sedikit pun juga.
Boen Ching tertawa, ujarnya:
"Bagaimana? mengapa tidak pergi?"
Lok Yang Hong menjadi ragu-ragu untuk sesaat, ujarnya
kemudian:
"Aku tak akan pergi lagi, aku akan mengikuti dirimu pergi
keatas puncak gunung Ban Liong Ling".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching dengan ragu-ragu memandang sekejap kearah


Lok Yang Hong, dia terlalu percaya atas perkataan Lok Yang
Hong ini, tetapi terpaksa dia tersenyum sambil
menganggukkan kepalanya, sahutnya:
"Mengapa tidak boleh".
Pada bibir Lok Yang Hong tampak tersungging suatu
senyuman yang mengandung arti yang sangat mendalam
sekali.
Dia tahu apabila melepaskan Boen Ching keluar dari gurun
pasir dengan selamat, peristiwa mengenai kitab Hay Thian
Kiam Boh ini pasti akan tersebar luas, Boen Ching tak
melepaskan dirinya sebanyak dua kali, dia tak akan
memberikan kesempatan bagi Boen Ching untuk sekali lagi
melepaskan dirinya.
Sejak dahulu kala ada pepatah yang mengatakan serangan
secara terang-terangan dapat dihindarkan, serangan gelap
sukar untuk diduga, sejak dahulu kala entah terdapat berapa
banyak jago-jago serta para pendekar yang menemui
kematiannya dikarenakan bokongan'' apalagi dia percaya
bahkan kepandaian yang dimiliki sekarang ini tidak dibawah
kepandaian yang dimiliki Boen Ching.
Apabila secara mendadak dia melancarkan serangan
didalam jarak tiga kaki dia percaya Boen Ching tak mungkin
akan berhasil menghindarkan diri dari serangannya itu.
DIA BERJALAN merndekati Boen Chting, tampak Boeqn
Ching tersenyrum, ujarnya:
"Cuaca hampir fajar, kita beristirahat sebentar setelah lewat
semalam lagi kita pun telah dapat keluar dari gurun pasir ini."
Lok Yang Hong mengangguk, dua orang itu mulailah duduk
bersemedi mengatur pernapasan dibawah tumbuhan kaktus
tersebut!
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tak lama kemudian, fajar pun menyingsing setelah


mengatur pernapasan selama setengah malam Lok Yang Hong
sedikitpun tidak bergerak.
Dia tahu bahwa Boen Ching tak mungkin akan
mempercayai dirinya dengan begitu saja, oleh sebab itu lebih
baik bagi dirinya untuk tidak bergerak.
Boen Ching meloncat bangkit terlebih dahulu, segera ia
mengisi kantong airnya dengan air dari sumber tersebut.
Beberapa saat kemudian mataharipun telah mulai
menyingsing, begitu sinar mata hari muncul, sumber air itupun
mulai susut dan hilang, didalam sekejap saja diatas pasir
hanya terlihat sisa dari air saja, kemudian diikuti pula bekas air
itu lenyap.
Boen Ching tersenyum, ujarnya kepada diri Lok Yang Hong.
"Mari kita berangkat"
Lok Yang Hong pun tersenyum, dia tak dapat melihat air
muka Boen Ching mengandung perasaan was-wasnya
terhadap dirinya, dia percaya bahwa Boen Ching tentunya
telah mengira dirinya telah takluk benar-benar.
Dengan menapak dia mengikuti terus di samping tubuh
Boen Ching, dua orang itu sambil berjalan berbareng
melanjutkan perjalanan nya kearah depan.
Didalam satu harian penuh, Lok Yang hong telah menyusun
rencana secara diam-diam, tak sering pula dia memandang
tajam kearah Boen Ching, tampak dia sama-sekali tidak
menaruh perasaan was-wasnya terhadap dirinya, tak terasa
lagi dalam hatinya diam-diam merasa sangat girang.
Cuaca makin lama makin gelap, kedua orang itu memilih
sebuah gundukan pasir yang agak besar untuk menghindarkan
diri dari tiupan angin dan mulai tidur telentang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Lok Yang Hong setelah merebahkan tubuhnya, dia


tersenyum ujarnya kepada Boen Ching.
"Besok kita telah dapat keluar dari gurun pasir ini, ini hari
kita dapat beristirahat dengan senyenyak-nyenyaknya'.
Sehabis berkata tidak menanti Boen Ching, memberikan
jawabannya, dengan perlaha- lahan dia memejamkan
matanya tidur.
Dalam hati Lok Yang Hong telah mengambil keputusan
yang mantap, dia sendiri adalah seorang yang memiliki ilmu
silat sudah tentu, sangat mudah sekali untuk menguasai
perasaan dirinya. apabila dia tidak tidur, benar-benar atau
berpura-pura tidur sejenak.
Bulan dengan perlahan-lahan munculkan dirinya ditengah
udara, sekali lagi Lok Yang Hong membuka matanya.
Dibawah sorotan sinar rembulan tampak Boen Ching
dengan membelakangi tubuhnya tertidur dengan sangat
nyenyaknya. Lok Yang Hong sedikit pun tak bergerak,
sepasang matanya dengan tajam memperhatikan diri Boen
Ching, sejenak kemudian dengan perla-han menggulungkan
tubuhnya mendekati tubuh Boen Ching sedang sepasang
matanya dengan tajam memandang ke arahnya. Seseorang
apabila terus tertidur dengan nyenyaknya, panca-indranya
tentu kurang ketajamannya, demikian pula menghindar kan
diri dari keadaan ini.
Tubuh Boen Ching tampak sedikit bergerak, sedikit pun dia
tidak menampilkan perasaan curiganya.
Lok Yang Hong diam-diam mengehembus kan napas,
dengan perlahan dia merebahkan tubuhnya, sepasang
matanya dengan tajam memandang keatas angkasa.
Sejenak kemudian, tangannya dengan per-lahan diulur dan
siap mencabut pedangnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sekonyong-konyong, dia merasa perasaan dalam hatinya


sedikit tidak tenang, apabila dia mencabut keluar pedang
tersebut dari sarungnya, tak dapat dihindarkan lagi tentunya
agak terdengar suara gesekan benda logam yang mungkin
akan mengejutkan Boen Ching yang sedang tidur dengan
nyenyaknya, dia tidak menginginkan menempuh bahaya ini,
bahkan tidak merasakan perlu untuk menempuhb bahaya
sepertid ini.
Pada bibiarnya tampak terbsungging suatu senyuman yang
memaki dirinya sendiri, dalam hati pikirnya.
"Bagaimana ini bisa terjadi, dengan kepan-daianku yang
demikian tingginya, apakah boleh dikata untuk membunuh
seseorang harus menggunakan pedang baru dapat
terlaksana?'?
Lok Yang Hong berpikir sampai disitu, sepasang matanya
dengan tajam memandang ke arah rembulan yang bersinar
dengan terang nya itu.
Sinar matanya berkelebat, pikirnya lagi.
"Untuk mengerjakan pekerjaan ini harus lah mempunyai
niat yang teguh, dan harus lah sekali pukul menemui
sasarannya, kira nya akibatnya sukar sekali untuk diduga."
Sekonyong-konyong suatu pikiran berkele-bat didalam
benaknya, dengan cepat tubuh nya berputar, jari tengah dan
jari telunjuk dari tangan kanannya menotok jalan darah "Hu
Sim Hiat" dipunggung Boen Ching.
Gerakannya ini hampir-hampir diluar dugaan dari dirinya
sendiri, didalam jarak yang demikian dekatnya itu ditambah
lagi dengan gerakan yang demikian cepatnya, dia percaya
sekalipun Boen Ching mendusin dari tidurnya juga sukar sekali
untuk menghindar kan diri dari serangan tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Begitu jari tengah serta jari telunjuknya melancarkan


serangan ke depan, tubuhnya bersamaan waktunya pula
melompat dengan tingginya.
Tetapi pada saat dia melompatkan tubuhnya ke depan
itulah, mendadak hatinya merasa sangat terkejut, dua jari
tangannya yang melancarkan serangan ke tubuh Boen Ching
itu ternyata tidak mencapai pada sasaran, sedang tubuh Boen
Ching pun telah lenyap dari pandangan.
Dia menarik napas panjang-panjang, tubuh nya segera
berhenti bergerak dan berdiri mematung disana.
Tampak Boen Ching sambil menggendong tangannya telah
berdiri dengan tenangnya di belakang tubuhnya, sambil
tertawa tawar ujarnya.
"Jalan darah Hu Sim hiat merupakan salah satu jalan darah
terpenting diantara tiga jalan darah penting dalam tubuh
manusia, apa bila totokan jarimu ini mencapai sasaran kiranya
aku akan binasa dengan sangat mengerikabn sekali.'
Lok dYang Hong sama asekali tidak pebrnah menyangka
kalau gerakan tubuh Boen Ching dapat secepat kilat, untuk
sesaat dia menjadi berdiri termangu-mangu disana.
Boen Ching tersenyum, ujarnya.
Pedang panjang dipinggangmu apakah masih ada ? '
Air muka Lok Yang Hong menjadi semakin pucat, dia tahu
apabila dirinya hendak secara berhadap-hadapan melawan diri
Boen Ching seratus persen dia akan menemui kekalahan,
untuk sesaat membuat dia menjadi bingung, entah bagaimana
baiknya.
Senyuman yang menghiasi di bibir Boen Ching dengan
perlahan lenyap.
Dengan wajah yang serius ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Kau haruslah mengetahui, bukannya dikarenakan dosamu


kau patut dihukum mati, sebaliknya adalah dikarenakan
kecerdasan mu apabila binasa dengan demikian saja sedikit
merasa sayang, setiap manusia tentunya akan berbuat salah,
apabila dapat segera menyadari dan mengaku kesalahan
itulah sifat seorang laki-laki sejati, dengan kecerdasan yang
kau miliki sekarang ini mengapa kau harus terjerumus
kedalam kancah seperti ini?"
Dalam hati Lok Yang Hong terasa agak tertegun, dia
selamanya mengira bahwa Boen Ching melepaskan dirinya
oleh karena ini mempunyai kebutuhan lain untuk memohon
pada dirinya, pertama dia mengira karena kitab Hay Thian
Kiam Boh sedang kedua kalinya pastilah dia menginginkan
dirinya hidup untuk digunakan sebagai saksi.
Tetapi sekarang ini apakah dia masih membutuhkan dirinya
sebagai saksi ?
Been Ching dengan tajam memandang ke arah Lok Yang
Hong, dengan perlahan ujar nya.
"Kau boleh pergi sendiri?, jarak tempat ini dengan tepi
gurun pasir tidak jauh lagi."
Lok Yang Hong yang mendengar perkataan tersebut, dalam
hatinya terasa tergetar dengan hebatnya, dengan perlahan dia
menundukkan kepalanya.
Boen Ching untuk pertama kali melepas kan dirinya, tak
mungkin dikarenakan kitab Hay Thian Kiam Boh dengan
kepandaian yang dimiliki Boen Ching sekarang ini, dia telah
cukup untuk menjagoi seluruh Bu lim, dan tak mempunyai
alasan yang kuat bagi nya untuk menuduh ia mempunyai niat
terhadap kitab Hay Thian Kiam Boh tersebut.
Untuk kedua kalrinya, ketika dita melepaskan dqirinya, juga
tark mempunyai alasan yang kuat baginya untuk menuduh
Boen Ching mempunyai niat menahan dirinya sebagai bukti,
Boen Ching sendiri, dengan Cap Sah Lang serta Liuw Cing Ce
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sudah cukup untuk sebagai saksi bahkan dengan kepandaian


yang dimiliki Boen Ching juga tak perlu untuk berbuat
demikian.
Dengan perlahan dia membungkukkan tubuhnya memberi
hormat kepada diri Boen Ching ujarnya.
"Cayhe Lok Yang Hong sejak kini tak akan berbuat
pekerjaan yang merugikan orang lain lagi guna membalas budi
yang diberikan Boen Siauw-hiap kepadaku yang telah tiga kali
melepaskan diriku.*
Boen Ching memandang ke arah Lok Yang Hong,
mendadak pada wajahnya tampaklah timbul suatu perasaan
yang sangat girang sekali, ujarnya:
"Sebenarnya aku telah mengambil suatu keputusan bahwa
apabila sekali lagi kau terjatuh kedalam tanganku, aku tak
akan melepaskan kau lagi, kini setelah mendengar
perkataanmu itu sungguh membuat aku sangat girang sekali."
Dalam hati Lok Yang Hong merasakan suasu perasaan yang
selamanya belum pernah dirasakan, seolah-olah saat ini dia
benar-benar baru saja lolos dari kematian, tubuhnya segera
bergerak dan berlari kearah kanan.
Boen Ching memandang bayangan Lok Yang Hong ttu
hingga lenyap dari pandangan, pada bibirnva jelas
tersungginglah suatu senyuman yang sangat puas sekali.
Tadi hampir-hampir saja dia hendak turun tangan hendak
membunuh Lok Yang Hong, ketika dia melihat Lok Yang Hong
membalik kan tubuhnya melancarkan serangan totokan
apalagi sepasang telunjuknya ternyata mengancam jalan
darah 'Hui Sim Hiat' nya, pada saat itu mau untuk
membunuhnya telah timbul dalam hati pikirnya apabila diri
nya tetap merebahkan diri diatas tanah, entah bagaimana
akibatnya, dirinya juga tak berani mengambil resiko terlalu
banyak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sinar mata yang ditinggalkan Jien Muh Nio pada saat


hendak meninggalkan dirinya masih terus terbayang
dihadapannya, membuat dia dapat menahan napsu
membunuh di dalam dirinya dan melepakan diri Lok Yang
Hong, dia membiarkan Lok Yang Hong pergi seorang diri.
Boen Ching tidak mengetahui dia berbuat demikian itu
benar atau tidak, terhadap akibat dari urusan ini diapun tidak
berani untuk memastikannya.
Tapi sekarang dia telah mempercayai sepenuhnya kalau
perbuatan yang dilakukan nya itu sama sekali tidak salah,
apabila dia membunuh diri Lok Yang Hong kiranya pada saat
itu dia akan merasa menyesal untuk selamanya.
Dia memandang hingga bayangan punggung Lok Yang
Hong lenyap dari pandangan setelah itu dia menghembuskan
napas, ketika mendongakkan kepalanya tampak sinar mata
hari munculkan diri diufuk timur.
Boen Ching sekali lagi melanjutkan perjalanannya menuju
kearah depan.
Pada saat bayangan matahari hendak muncul itulah dari
kejauhan tampak muncul nya padang rumput yang luas,
dalam hati Boen Ching merasa sangat girang sekali, kalau
memangnya telah keluar dari daerah Gurun pasir, perjalanan
yang akan ditempuh tak akan jauh dan segera akan tampak di
puncak gunung Pan Liong Ling.
Setelah berjalan keluar dari gurun pasir, pemandangan
diatas padang rumput pun mempunyai keistimewaan yang lain
dari pada yang lain.
Angin kencang bertiup membuat rumput bergoyang tak
henti-hentinya, bau lembah nan harum disertai dengan hawa
yang segar segera menghentikan perasaan panas dan kering
yang terdapat ditengah gurun pasir membuat perasaan orang
yang berada disana sangat nyaman sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching menarik napas panjang- panjang, dan


melanjutkan perjalanannya ke arah depan.
Setelah lewat setengah jam kemudian tampak sebuah
bayangan berwarna hijau dengan sangat cepat sekali
berkelebat dihadapan matanya.
Dalam hati Boen Ching merasa sangat terkejut sekali, jarak
tempat itu dengan puncak Ban Liong Ling telah sangat dekat,
bukankah orang ini adalah orang-orang partai Mie Cing bun?
Bayangan hijau yang muncul secara mendadak itu nampak
berlari menuju ke arah tujuan yang berlawanan dengan diri
Boen Chbing, agaknya dida tak tahu kalaau ditempat itu
bterdapat seorang yang sedang mengintip kearahnya.
Boen Ching mengerutkan alisnya, dalamn hati diam-diam
pikirnya, dengan jarak demikian jauhnya, kecuali seorang yang
telah sangat hapal dengan keadaan ditempat ini, tak mungkin
orang itu dapat muncul dengan seenaknya ditempat tersebut.
Tapi apabila orang ini adalah anak murid dari partai Mie Cong
Bun tak mungkin juga akan memunculkan dirinya dengan
begitu saja.
Anak murid perempuan dari partai Mie Cong Bun dia hanya
mengenal orang Liauw Cing Ce saja, tetapi bayangan wanita
itu tak mungkin adalah bayangan dari diri Liauw Cing Ce, lalu
siapakah orang itu? dalam
hatinya tak terasa lagi timbul perasaan curiganya.
Sekonyong-konyong bayangan berwarna kuning yang
sangat dikenal olehnya berkelebat dihadapan matanya.
Boen Ching menjadi sangat terkejut sekali, orang itu
ternyata bukan orang partai Mie Cong Bun, sebaliknya adalah
Toa supeknya, Wu Tuh Sin Coen, Cu Khek Ci Yun adanya,
sama sekali tak pernah diduga olehnya kalau Cu Khek Ci Yun
dapat muncul ditempat ini.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Cu Khek Ci Yun terus menerus tampak mengejar dimana


wanita berbaju hijau itu berkelebat.
Boen Ching menjadi tertegun, segera dia melayangkan
tubuhnya, bagaikan terbang cepatnya mengejar ke arah di
mana Cu Khek Ci Yun lari, sambil mengejar tak hentinya dia
berteriak dengan keras:
"Toa Supek !"
Cu Khek Ci Yun yang secara mendadak mendengar ada
orang yang sedang memang-gil namanya, tubuhnya sedikit
terhenti kemudian membalikkan tubuhnya memandang ke
arah Boen Ching.
Boen Ching dengan cepat bertari kearah depan, sambil
membungkukkan tubuhnya memberi hormat kepada diri Cu-
Khek Ci Yun panggilnya:
"Toa Supek!"
Dia mendongakkan kepalanya, tampak pada saat ini Cu
Khek Ci Yun jatuh lebih kurusan dari pada waktu dulu, bahkan
wajahnya agak hitam karena terbakar, sedang air mukanya
penuh diliputi oleh kemurungan.
Cu Khek Ci Yun tampak Boen Chibng munculkan ddirinya
ditempata itu, dia tertabwa dengan paksa, ujarnya.
"Kiranya adalah kau, kita telah berpisah lama sekali."
Sambil berkata dia mendongakkan kepala nya memandang
sekeliling tempat itu.
Ujar Boen Ching kepada diri Cu Khek Ci Yun.
"Toa supek apakah sedang mencari seorang wanita berbaju
hijau?"
Cu Khek Ci Yun menganggukkan kepalanya, Boen Ching
tersenyum, ujarnya lagi.
"Dia berlari dari arah situ".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sambil berkata tangannya menunjuk kearah dimana wanita


berbaju hijau itu melenyap kan dirinya.
Cu Khek Ci Yun memandang sekejap kearah dimana wanita
berbaju hijau itu melenyapkan dirinya, agaknya dia sedang
siap untuk mengadakan pengejaran, tetapi mendadak dia
menghela napas panjang, sahutnya.
"Sekalipun berhasil mengejar dia juga tak mungkin akan
mau keluar menemui diriku".
Pada saat pikiran Boen Ching bergerak itu, segera dia telah
mengetahui siapakah sebenarnya wanita berbaju hijau itu.
Dia menudukkan kepalanya, kepada Cu Khek Ci Yun,
ujarnya.
"Toa supek, aku pergi menemui sukouw bagaimana?"
Cu Khek Ci Yun menjadi tertegun, tanyanya:
'Kau"
Boen Ching mendongakkan kepalanya memandang tajam
kearah Cu Khek Ci Yun, kemudian tersenyum dengan
manisnya.
Cu Khek Ci Yin memandang kearah Boen Ching, tetapi Boen
Ching ternyata demikian kukuhnya pada waktu dia tersenyum
itu membuat perasaan didalam hatinya bergolak dangan
hebatnya, dengan perlahan dia menggelengkan kepalanya.
Boen Ching tersenyum lagi, tubuhnya bergerak, kedua
orang itu bersamaan waktunya pula berlari mengejar dimana
Suma Ing melenyapkan dirinya.
Tak lama kemudiran, sampailah mtereka disebuahq
pegunungan, kerdua orang itu melanjutkan perjalanannya
memasuki lembah dari pegunungan itu.
Cu Khek Ci Yun melihat gerakan Boen Ching demikian
gesitnya, tak terasa lagi dalam hatinya merasa sedikit terkejut,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kemajuan yang dicapai Boen Ching dalam kepandaiannya,


sungguh sangat luar biasa sekali, mana dia bisa menyusulnya.
Ketika ujung matanya melirik, kedua orang itu segera dapat
melihat sebuah bayangan hijau dengan cepatnya berkelebat
menuju kesebuah ujung pada lembah pegunungan tersebut.
Dengan suara yang perlahan ujar Boen Ching kepada diri
Cu Kek Ci Yun.
'Toa supek aku berangkat terlebih dulu !"
Cu Khek Ci Yun mengangguk, tubuh Boen Ching segera
berkelebat bagaikan kilat cepatnya melayang menuju kearah
dimana bayangan hijau tadi melenyapkan dirinya.
Cu Khek Cilun melihat hal ini dia cuma menghela napas
dengan perlahan, pada saat kesempurnaan ilmu meringankan
tubuh yang dimiliki Boen Ching dapat diduga jauh berada
diatasnya, sekalipun Shie Yun Ku yang di sebut sebagai jago
nomor wahid didalam ilmu meringankan tubuhpun kiranya
juga harus mengakui kelihayannya.
Berpikir sampai disini, tubuhnya segera bergerak dengan
perlahan menuju kelembah pegunungan tersebut.
Tubuh Boen Ching bagaikan bertiupnya angin saja, dengan
sangat cepat sekali berkelebat menuju ke arah belakang
lembah tersebut.
Terlihat bayangan hijau itu berkelebat dengan cepat
didepannya dan terlihat pula bayangan itu menerobos masuk
kedalam sebuah gua yang terdapat dihadapannya.
Boen Ching menarik napas panjang-panjang, setelah berdiri
termenung beberapa saat lamanya, segera ia berlari menuju
kearah gua tersebut, tanpa ragu-ragu lagi setelah tubuhnya
mencapai didepan gua itu, tubuhnya segera berkelebat
memasukinya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Terdengarlah dari dalam gua berkumandang keluar suara


bentakan yang amat nyaring.
"Siapa ?"
Boen Ching telah memasuki gua itu, tak berani dia
mendongakkan kepalanya, segera dia menjatuhkan diri
berlutut dihadapan wanita berbaju hijau itu, ujarnya:
"Sutit Boen Ching, memberi hormat kepada Sukouw ! "
Sehabis memberi hormat, dengan perlahan dia
mendongakkan kepalarya, dibawah pantulan sinar matahari
tampak seorang wanita berubia pertengahan yang mempunyai
wajah putih bersih, cantik dan sangat tenang sekali duduk
bersila diatas sebuah batu gunung.
Air muka dari wanita berbaju hijau itu sedikitpun tak
memperlihatkan perasaan gusarnya, setelah memandang
tajam ke arah Boen Ching, kemudian barulah sahutnya.
Kau anak murid dari siapa?? mengapa menyebut diri
sebagai Sukouw?
'Tahukah kau siapakah aku sebenarnya??"
Sahut Boen Ching dengan cepat.
"Sutit Boen Ching, suhuku adalah Ie Bok Tocu Shie Yun Ku!
".
Dari mata wanita berusia pertengahan itu tampak
memancar keluar suatu sinar mata yang sangat sukar sekali
untuk diduga artinya, dengan perlahan ujarnya.
'Bagaimana kau dapat mengetahui kalau aku adalah Suma
Ing? apakah Cu Khek Ci Yun yang memberi tahukan
kepadamu?".
Suma Ing tertawa tawar, sahutnya lagi.
"Aku tidak menginginkan untuk menemui dirinya kau
datang kemaripun juga tak ada gunanya".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dengan perlahan sahut Boen Ching.


"Urusan diantara Sukouw serta diri Toa supek, Toa supek
pernah menceritakan kepada diri sutit, pada beberapa tahun
waktu itu dia menyesali dirinya sendiri sehingga tak berani
menemui diri sukouw, tetapi ketika waktu itu bertemu dengan
Suma Te Loocianpwee, dia barulah mulai mencari jejak dari
sukouw, pada saat mengatur barisan pedang waktu itu diapun
hampir-hampir kehilangan nyawanya karena terpecahnya
pikiran karena memikirkan diri sukouw".
Suma Ing tetap duduk tak bergerak sedikitpun juga,
dengan perlahan dia tertawa tawar, ujarnya.
"Dia masih mempunyai pesan apab lagi, lebih badik kau
mewakilia dirinya untuk bmemberi tahu kepadaku, sehabis
berpesan biarlah dia merasa puas".
Boen Ching mengangkat kepalanya memandang kewajah
Suma Ing, sahutnya.
"Kesemuanya ini bukanlah Toa supek yang menyuruh diriku
memberitahukan kepada Su kouw, diapun tak mungkin akan
menyuruh diriku untuk menyampaikan beberapa perkataan,
apa Sukouw ingin mendengarkannya?".
Suma Ing tertawa tawar, ujarnya.
'Tidak perduli pesan ini adalah hasil suruhan dirinya, atau
perkataanmu sendiri, lebih baik kau bicaralah terlebih dahulu".
Boen Ching menundukkan kepalanya, dengan perlahan ia
memejamkan matanya setelah lewat beberapa saat kemudian
barulah ujarnya.
"Sutit mempunyai kawan wanita yang sangat akrab sekali,
kali ini sutit pergi keatas puncak gunung Ban Liong Ling dulu
setelah urusan ini selesai, apabila dia menyetujui aku mau
mengawininya untuk pergi ke penjuru dunia manapun".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sambil berkata dia mendongakkan kepala nya memandang


kearah Suma Ing.
Suma Ing dengan tenang saja memandang kearah Boen
Ching, sepatah katapun tak di ucapkannya keluar.
Dalam hati Boen Ching segera merasakan bahwa sekalipun
diluarannya kelihatan Suma Ing ini agak kukuh pada
pendiriannya sendiri, tetapi pada hakekatnya sebenarnya dia
sangat halus dan penurut, dia berbuat demikian kemungkinan
sekali dikarenakan suatu pikiran masih mengganggu seluruh
jalan pikirannya.
Boen Ching berpikir beberapa saat, kemudian ujarnya
kembali:
'Aku sungguh mencintai dirimu!"
Sambil berkata dia mengingat kembali wajah dari Bwee
Giok, tak terasa lagi pada wajahnya tampak suatu senyuman
manis.
Suma Ing yang melihat sikap Boen Ching waktu berbicara
ternyata demikian serius dan penuh dengan rasa cinta, tak
terasa lagi dia menundukkan kepalanya.
Boen Ching se olah-olah sama sekali tidak memperhatikan
sikap serta perubahan air muka yang terjadi pada diri Suma
Ing, dcbngan perlahan ldanjutnya lagi:
a"Tetapi ketika baku jatuh cinta untuk pertama kalinya
ternyata telah mencintai seorang gadis lainnya, seorang gadis
yang tertera pada gambar sebuah cermin"
Selesai berkata dia berhenti sejenak dan terbayang kembali
wajah dari Sek Giok Siang didalam benaknya.
Mendadak Suma Ing dengan ragu-ragu bertanya.
Apakah cermin Thian Tuen?".
Sahut Boen Ching dengan bimbang pula.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Didalam suatu kejadian yang sangat kebetulan Suma Ing


pernah melihat cermin Thian Tuen itu satu kali sehingga
kedua orang itu pada saat ini segera terjerumus kedalam
lamunannya masing-masing, sedang bayangan dari gambar
gadis cermin itu terbayang kembali didalam benak mereka
masing-masing.
Dengan perlahan Boen Ching melanjutkan ucapannya.
"Cermin Thian Tuen itu telah beberapa kali menolong
nyawaku, pertama kali menolong diriku dari tangan Chang Sun
Loei, sedang yang kedua kalinya dari tangan Ouw Yang Bu
Kie, oleh karena itu secara tidak sadar aku telah menyintai
gadis yang tertera pada cermin tersebut".
Suma Ing pun dengan tak sadar terjerumus kedalam
lamunannya, gambar dari gadis yang tertera pada cermin itu
sangat cantik sekali dan sukar dibandingkan dengan
kecantikan gadis lainnya, sekalipun dirinya sendiri adalah
seorang wanita juga, tetapi diapun suka padanya.
Boen Ching berhenti sejenak, kemudian ujarnya.
"Tetapi gadis itu mendadak telah berubah menjadi seorang
gadis sungguh-sungguh".
Dengan bingung tanya Suma Ing:
"Sungguhkah?? ".
Boen Ching mengangguk, sahutnya:
"Sungguh dia bernama Sek Giok Siang, dan wajahnya mirip
sekali dengan gadis pada cermin itu.
Boen Ching dan diri Suma Ing dikarenakan cermin Thian
Tuen itu, sekali lagi mereka terjerumus kedalam lamunannya
masing2.
Kedua orang itu dengan tak berbicara lagi saling
menundukkan kepalanya berpikir, setelah lewat beberapa saat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kremudian mendadatk Boen Ching meqngangkat kepalar nya


kembali, ujarnya.
"Tetapi didalam kenyataannya, aku sama sekali tidak
menyintainya''.
Suma Ing bagaikan merasa sangat terkejut sekali,
mendadak dia mengangkat kepalanya tanyanya kepada Boen
Ching.
'Mengapa?".
Boen Ching dengan tajam memandang ke arah Suma Ing
beberapa saat lamanya, kemudian barulah sahutnya.
"Berbicara sesungguhnya, didalam kenya-taan nya aku
tidak menyintai dirinya, tetapi didalam pikiranku aku memaksa
diriku sendiri untuk menyintai dirinya".
Suma Ing dengan sinar mata yang tidak percaya
memandang kearah Boen Ching.
Boen Ching melanjutkan lagi.
"Didalam kenyataannya kecantikannya jika dibandingkan
dengan kawan gadisku jauh lebih cantik, kecantikannya ini
hampir- ham-pir membuat setiap pemuda yang bertemu
dengan dia menginginkan untuk mendapat kannya, tetapi
kesemuanya itu hanyalah palsu belaka".
Suma Ing mengeluarkan suara tertahan, tetapi tetap tak
mengucapkan sepatah katapun.
Ujar Boen Ching lagi.
"Apabila kau menganggap aku masih menyintai dirinya,
kiranya peristiwa yang menyedihkan segera akan timbul,
karena didalam kenyataan sebenarnya aku tidak menyintai
dirinya!'.
Suma Ing dengan termangu-mangu mendengar kan
seluruh perkataan yang diucapkan oleh Boen Ching itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Toa supek terhadap suhu pun demikian juga. Toa supek


mengira dia benar-benar mencintai suhuku, karena suhuku
dijodohkan kepada supekku ,yang kemudian barulah dia dapat
berpikir demikian, tetapi setelah dia kehilangan diri Sukouw
barulah dia mengetahui kalau dia mencintai suhuku itu
hanyalah terbatas didalam lamunannya saja, yang sebenarnya
dia sungguh-sungguh mencintai diri sukouw !"
Suma Ing dergan termangu-mangu duduk ditempat,
hampir-hampir dia tak mengetahui pada saat ini apa yang
sedang dia pikirkan.
Selama beberapa tahun ini dia selalu memikirkan, bahwa
mungkin Cu Khek Ci Yun mencintai dirinya adalah dikarenakan
wajahnya sedikit mirip diri Yun Ku, dan menganggap dirinya
sebagar jelmaan dari diri Shie Yun Ku.
Tetapi didalam kenyataannya dalam urusan ini tak mungkin
dapat menggunakan tubuh jelmaan segala.
Dia sendiripun mengetahui, tetapi dia sendiri menekan
pemikiran secara demikian, apabila berpikir secara demikian,
dia dapat memperoleh kegembiraan dikala berduka.
Perkataan yang diucapkan oleh Boen Ching ini tidak
terbatas pada urusan dirinya serta dari Cu Khek Ci Yun, ia pun
juga demikian adanya.
Didalam hati setiap orang lelaki tentunya mempunyai
seorang gadis kecintaannya didalam khayalannya, ketika
mencapai suatu waktu dia akan mengalihkan apa yang
dilamunkan itu ke dalam tubuh seseorang, sehingga dengan
demikian dapat memenuhi keinginan yang di harapkan.
Boen Ching mendongakkan kepalanya, tampak pada saat
ini Suma Ing sedang duduk termangu-mangu tak
mengucapkan sepatah kata pun.
Segera bangkit berdiri, tampak Suma Ing seolah-olah tidak
melihat dirinya sama sekali. Boea Ching segera berjalan keluar
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dari gua. Tampak Cu Khek Ci Yun berdiri tegak di mulut gua


dari alam, mendongakkan kepala nya memandang ke
angkasa, air mukanya penuh di liputi oleh kemurungan.
Boen Ching segera berjalan mendekati, ujarnya.
"Toa supek sekarang masuklah ke dalam gua untuk
menemui diri Sukouw."
Cu Khek Ci Yun menjadi tertegun, dia berjalan masuk
kedalam gua, sedang Boen Ching yang berdiri dengan
tenangnya didepan gua, setelah menanti beberapa saat
lamanya tetap tak mendengar suara yang terdengar keluar
dari dalam gua itu, segera ia tersenyum dan melanjutkan
perjalanannya menuju kepuncak gunung Ban Liong Ling.
ooo0ooo

BOEN CHING yang berlari dengan cepat menuju ke puncak


gunung Ban Liong Ling, lama kemudian sampailah mereka
dibawah puncak gunung itu.
Dia mendongakkan kepalanya memandang puncak Ban
Liong Ling yang menembus awan itu, disekeliling tebing itu
tampaklah batu-batu tajam yang tidak merata tersebar
diseluruh pelosok, sehingga bentuknya mirip sekali dengan
sebuah naga yang sedang melingkar.
Sekeliling puncak gunung Ban Liong- Ling ini penuh
dikelilingi oleh kabut yang sangat tebal, sebenarnya partai Mie
Cong Bun ini sudah sangat jarang orang yang mengetahui
namanya, ditambah lagi dengan diselimutinya markas mereka
dengan kabut yang demikian tebalnya ini, menambah
keseraman serta kemisteriusannya saja.
Baru saja Boen Ching memandang puncak itu dengan
terpesona ? mendadak terdengar suara panggilan yang
berkumandang datang. 'Ching Toako !"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching segera tertegun, ketika dia menoleh tampak


dibelakang sebuah batu raksasa muncullah sebuah wajah
yang sedang tersenyum, orang itu tak lain adalah Bwee Giok
adanya, dalam hati Boen Ching merasa sangat terkejut
bercampur girang, ujarnya:
"Bagaimana kau bisa berada ditempat ini"
Bwee Giok segera keluar dari tempat persembunyiannya,
setelah memandang sekejap pada puncak gunung itu, sambil
tersenyum ujarnya:
"Aku pikir kau tentunya telah datang kemari, maka aku
juga dapat kemari menanti kedatanganmu."
Dalam hati Boen Ching benar-benar merasa sangat girang
sekali, pada saat ini didalam hatinya sedang memikirkan
tentang keadaan Bwee Giok, sedang bayangan dari Bwee Giok
pun terbayang terus didalam benaknya, saking girangnya
hampir-hampir dia tak dapat mengucapkan sepatah kata pun.
Bwee Giok sambil tersenyum memandang sekejap ke arah
Boen Ching, kemudian memandang pula keatas puncak
gunung, ujarnya.
"Gihu ku berkata bahwa orang-orang dari Partai Mie Cong
Bun selamanya membenci setiap orang yang menaiki puncak
Ban Long Ling mereka ini, dia bilang bahwa waktu naik keatas
puncak itu kau harus sedikit berhati-hati."
Boen Ching berjalan mendekati tubuh Bwee Giok dan
memandang sambil tersenyum, setelah memandang sekilas
keatas puncak gunung Ban Liong Ling itu sekejap, dengan
perlahan ujarnya.
"Kita sekarang pergi, bagaimana menurut kau ?."
Sambil berkata dia miringkan kepalanya memandang ke
arah Bwee Giok.
Bwee Giok sambil tersenyum sahutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

'Aku memang sedqng berpikir untuk berkata demikian


kepadanya."
Boen Ching tersenyum, tangan kanannya menggandeng
sebelah tangan Bwee Giok, dan berjalan menuju keatas
puncak Ban Liong Ling.
Tubuh kedua orang itu dengan cepat telah masuk didalam
lingkungan kabut yang amat tebal itu, pemandangan
dihadapannya pun segera berubah, ditengah kabut yang
sangat tebal ini sangat sukar sekali untuk meman-dang lebih
jauh, lagi, setelah memasuki daerah yang tertutup dengan
kabut itu barulah dapat melihat bahwa kabut tersebut tidaklah
begitu tebal, ditengah kabut tampaklah berjajar tumbuhan
pohon siong yang tumbuh dengan suburnya.
Bwee Giok setelah berdiri tegak, segera dia memandang
kesekeliling tempat itu, sambil tersenyum ujarnya.
"Kabut ini kelihatannya tedak begitu tebal, sungguh tak
terkira pemandangan diatas puncak gunung Ban Liong Ling ins
dapat demiktan indahnya.
Boen Ching tersenyum, ujarnya.
"Pada saat seperti ini bagaimana mendadak kau
mempunyai niat untuk melihat pemandangan? kalau begitu
lebih baik kita berjalan dengan perlahan-lahan saja".
Bwee Giok menjadi tertegun, diapun merasa sangat heran,
mengapa dirinya secara mendadak dapat mempunyai niat
untuk menikmati pemandangan sambil bermesra-mesraan
dengan diri Boen Ching, dia merasakan apabila Boen Ching
berada disisinya, dia merasakan seolah-olah tak mau
mengurusi lagi apa yang terjadi disekitar tempat tersebut.
Kedua orang itu dengan berdampingan dengan perlahan
melanjutkan perjalanannya ke arah depan.
Kabut putih yang mengelilingi sekitar tempat itu dengan
perlahan mulai mengepul makin berat kearah atas, sedang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dari tempat kejauhan berkumandang datang suara tiupan


seruling yang sangat nyaring.
Boen Ching segera manghentikan langkah kakinya,
tangannya menarik tubuh Bwee Giok ke belakang. setelah
mengerutkan alisnya, sambil tersenyum ujarnya kearah Bwee
Giok.
"Orang-orang dari partai Mie Cong Bun mulai menghalangi
perjalanan kita ke atas puncak"
Bwee Giok menoleh memandang kesekeliling tempat itu,
tampak diantara suara bertiupnya suara seruling itu, daun-
daun pohon siong berguguran ke atas tanah, dengan tergesa-
gesa segera didorongnya tubuh Boen -Ching ujarnya.
"Coba kau lihat !"
Boen Ching yang melihat keadaan itu dalam batinya merasa
sangat terkejut sekali, dihadapannya secara samar-samar
telah terlihat segulung haws murni yang sangat hebat dengan
perlahan-lahan menekan ketubuh mereka berdua.
Didalam hatinya segera sadar bahwa orang-orang dari
partai Mie Cong Bun telah mulai melancarkan serangannya
untuk mendesak dirinya berdua turun kembali dari atas
puncak gunung Ban Liong Ling ini.
Tetapi sama sekall tak terduga olehnya kalau tenaga
tekanan tersebut dapat demikian hebatnya.
Angin kencang membuat pohon-pohon siong yang tumbuh
disekitar tempat itu bergoyang tak henti-hentinya, pikirannya
baru saja bergerak, tapi tenaga pukulan yang bagaikan
menggulungnya ombak ditengah samudra tersebut telah
mendesak kearah dirinya berdua tak kurang dari satu kaki.
Boen Ching dengan cepat mendorong tubuh Bwee Giok
kebelakang tubuhnya, sambil bersuit yaring sepasang telapak
tangannya dengan sekuat tenaga melancarkan serangan ke
depan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dimana sepasang telapak tangan Boen Ching menerjang,


segera terlihatlah tujuh buah hawa murni yang berlainan
warnanya bergabung membentuk sebuah dinding hawa murni
yang sangat kuat menahan didepan tubuh kedua orang itu.
Hawa murni kedua belah pihak dengan cepat terbentur
menjadi satu, terdengar suara berbunyinya seruling itu
mendadak berubah menjadi tinggi melengking menusuk
telinga, Boen Ching segera merasa didepan tubuhnya didesak
oleh segulung hawa dahsyat tak tertahan lagi tubuhnya
terdesak mundur dua langkah ke belakang.
Dalam hatinya merasa sangat terkejut sekali, lututnya
dengan cepat diluruskan kuat-kuat dengan paksa dia menahan
tubuhnya yang terhuyung kebelakang.
Suara seruling sekali lagi, berkumandang menembus awan,
sedang tekanan hawa murni yang mencekam tubuhnyapun
makin lama makin bertambah besar.
Bon Ching dengan cepat menarik napas panjang, dia tidak
mengetahui siapakah sebenarnya orang yang memiliki tenaga
dalam demikian tingginya, tetapi didalam hatinya dia sadar
bahwa apabila suara seruling itu sekali lagi berkumandang
menekankan kearah tubuhnya, dia tak akan sanggup bertahan
lebih lama lagi.
Pada saat ini dia telah mengerahkan seluruh tenaga
dalamnya untuk menghadapi tekanan hawa murni yang
berada dihadapannya, apabila dia tak sanggup untuk bertahan
lebih lama lagi, tubuhnya bukannya mundur kebawah puncak,
sebaliknya tubuh mereka berdua akan tergetar dan terpental
jatuh kedalam jurang.
Pikiran Boen Ching dengan cepat bergerak, sekali lagi dia
menarik napas panjang-panjang dan melancarkan serangan.
Pada saat tujuh buah hawa murni yang menghalangi
didepan tubuhnya telah terdesak hingga terpukul buyar
kurang lebih sejauh tiga kaki.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tangan kanan Boen Ching dengan cepat dibalik, pedang


Cing Hong Kiamnya bagaikan kilat cepatnya telah mental
keluar dari pinggangnya, dengan suara gemerincingan yang
sangat nyaring, dinding hawa murni itu bagaikan kilat
cepatnya telah dapat ditekan kembali.
Bersamaan itu pula ditengah menyambar nya sinar pedang
Cing Hong Kiam yang menyilaukan mata, tubuh pedang itu
mem-bobol dengan hebatnya kedepan, membuat dinding
hawa murni itu terbobol sebuah lubang ber bentuk segi tiga.
Hawa murni yang sangat hebat itu dengan cepat
menyambar lewat sisi tubuh kedua orang itu.
Dengan halus bisik Boen Ching ke arah Bwee Giok.
"Giok Moay ! Kita cepat pergi."
Sambil berkata dengan cepat menarik tangan Bwee Giok,
ditengah menyambarnya sinar pedang Cing Hong Kiam, tubuh
kedua orang itu dengan sangat cepatnya berkelebat naik
keatas puncak gunung.
Dinding hawa murni yang sangatb kuat didepan dtubuhnya
mendadaak hilang lenyabp tanpa bekas, sedang dihadapan
mereka berdua muncullah tiga orang.
Boen Ching dengan cepat menahan tubuhnya, didepannya
tampak tiga orang yang duduk bersila disebuah batu raksasa
berwarna hijau, dua orang diantaranya adalah Lie Hun Yu She,
Siang Yang Seng sera Pek In Khek, Shu Kiam Hoan sedang
disisi nya seorang kakek berbaju putih dia tak mengenalnya.
Dihadapan tubuh ketiga orang itu, tampak sebuah seruling
raksasa yang digantungkan di atas sebuah pohon besar.
Didalam hati Boen Ching telah mempunyai perhitungan, dia
menarik napas panjang, dengan sangat tenang sekali berdiri
ditempat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ketiga orang itu dengan tajam memandang kearah Boen


Ching, terlihat kakek berbaju putih itu tersenyum, ujarnya.
"Boen Ching! Kau ternyata tidak memalukan sehagai ahli
waris dari ilmu khiekang Chiet Kong Kang Khie, dan kini dapat
berhasil menaiki puncak gunung Ban Liong Ling ini."
Boen Ching tersenyum, sambil mendongak sahutnya.
"Masih belum apa-apa ! bukankah kini kita masih berada
dipinggang puncak gunung ? untuk sampai diatas puncak
gunung masih kurarg lebih setengah jalanan lagi !"
Kakek berbaju putih itu mengerutkan alisnya, dan tak
mengucapkan kata-kata lagi.
Lie Hun Ya She Siang Yang Seng tertawa dingin, ujarnya.
"Kau masih ingin naik keatas puncak ? sekali pun berhasil
menerobos sampai disini, tetapi kau telah menderita luka
dalam yang sangat parah, apakah kau sendiri tidak
merasakannya ? '
Boen Ching segera menarik napas panjarg panjang, dia
sama sekali tidak merasakan di dalam tubuhnya terdapat
perasaan yang aneh, dia hanya tersenyum saja.
Lie Hun Yu Sne tertawa dingin lagi, ujarnya.
"Coba kau lihatlah kawanmu itu.'
Boen Ching merasa sangat terkejut, dia menoleh
memandang sekejap kearah Bwee Giok, begitu dia melirik
dalam hatinya segera terasa sangat terkejut sekali, tampak
wajah dari Bwee Giok pucat pasi, dan sedang berdiri
mematung disana.
Pikirannya segera bergerak danb mengingat sesduatu hal,
suaraa seruling !
Benbar, tentu karena suara seruling itu, suara seruling
inipun mempunyai kekuatan untuk melukai orang, karena
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sesaat kurang memperhatikan akan hal itu membuat Bwee


Giok mungkin menderita luka dalam yang sangat berat sekali.
Siang Yang Seng tersenyum, ujarnya.
"Luka dalam yang kau derita tak dapat kau rasakan dengan
cepat dikarenakan tenaga dalammu yang sangat tinggi, tapi
pada saat ini berada disini, bagaimana dapat mengijin kan kau
untuk memulihkan tenagamu ?"
Air muka Boen Ching segera berubah, telinganya mendadak
mendengar suara yang sangat halus sekali berkumandang
datang, ketika dia menoleh untuk memandang, tampak jalan
perginya telah dihalangi oleh diri Cap Sah Lang serta Liauw
Cing Ce dua orang.
Boen Ching mengerutkan alisnya, dengan perlahan-lahan
duduk diatas tanah, kemu-dian dia membimbing Bwee Giok
duduk ke atas tanah pula, telapak kirinya dengan perlahan
ditempelkan ke punggung Bwee Giok, dan mulailah dia
mengerahkan tenaga nya untuk menyembuhkan lukanya.
Dalam telinganya lamat-lamat dia mendenagar Shu Kiam
Hoan tertawa dingin dan ujarnya.
"Siauwcut ini sungguh tidak mengetahui mati hidupnya,
urusan telah menjadi seperti ini, ternyata masih mempunyai
niat untuk menyembuhkan luka yang diderita orang lain!"
Tetapi kakek tua berbaju putih yang memandang keadaan
Boen Ching itu melihat dari mata Boen Ching memancarkan
sinar yang sangat tajam, didalam hatinya dia merasa sangat
terkejut, keteguhan serta kehebatan tenaga dalam yang
dimiliki Boen Ching ternyata demikian tingginya, hampir-
hampir dia tidak berani untuk mempercayainya.
Terdengar Shu Kiam Hoat bertanya lagi, ujarnya.
"Luka dalam yang diderita sendiripun belum sembuh, masih
hendak menyembuh kan luka yang diderita orang lain !"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sehabis berkata dengan dingin dia mendengus.


Sinar mata kakek tua berbaju putih itu dengan perlahan
ditarik kembali dari wajah Boen Ching, dan beralih keatas
tubuh pemuda berbaju putih itu, dengan perlahan ujarnya.
"Cap Sah Lang, kau menyerang dia dengan menggunakan
pedangmu."
Pemuda berbaju rputih itu menjatdi tertegun, dqengan
ragu-ragur tanyanya.
"Apa ??? ,
Shu Kiam Hoan dengan Siang Yang Seng pun bersama-
sama merasa amat terkejut, kedua orang itu dengan perlahan
mendongak kan kepalanya memandang kakek berbaju putih
tersebut, dalam hati kedua orang itu diam-diam berpikir, bila
memangnya Boen Ching mau menambah luka dalam dirinya
makin bertambah parah, mengapa dirinya tidak melihat
perubahan selanjutnya !
Apabila Cap Sah Lang dengan mengguna kan pedangnya
maju menyerang, kiranya Boen Ching dapat bangkit berdiri
memberikan perlawanannya. tenaga dalam yang dimiliki Boen
Ching sangat tinggi sekali, luka yang dideritapun tidak begitu
berat, pada saat ini mungkin sebaliknya malah akan sedikit
merepotkan.
Kakek berbaju putih itu dengan sangat dingin sekali
memandang sekejap kearah ke dua orang itu, sepatah
katapun tak diucapkan ke luar.
Cap Sah Lang dengan perlahan segera membungkukkan
tubuhnya memberi hormat pada kakek tua berbaju putih itu,
tangan kanannya mendadak diayunkan jubah panjang nya
telah dilepaskan sehingga terlihatlah kedua belas bilah pedang
pendek yang tergantung pads tubuhnya dimana setelah
pedang nya berhasil dimusnahkan Boen Ching dia mencabut
lagi pedang- pedangnya yang baru.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tangan kanan Cap Sah Lang segera digerakkan, kedua


belas bilah pedang pendek itu berubah menjadi suatu
lingkaran sinar yang sangat besar sekali meluncur kearah
tubuh Boen Ching.
Telapak tangan kanan Boen Ching sedang menyembuhkan
luka dalam yang diderita oleh Bwee Giok, tetapi didalam
lingkaran serangan musuh tangguh, mana berani dia bertindak
gegabah, pedang Cing Hong Kiam ditangan kanannya
digerakkan, sambil menahan serangan musuh, dia
meneruskan usahanya menyembuhkan luka yang dideritanya
oleh Bwee Giok.
Gerakan pedang yang dilancarkan Cap Sah Lang itu makin
lama makin bertambah santar, tetapi Boen Ching telah
menyalurkan ilmu 'Thay Thien Kioe Sih" kedalam jurus
pedangnya, dengan gerakan yang sangat mudcah sekali dia
telah berhasil memunah kan dan mematahkan seluruh
serangan yang dilancarkan oieh Cap Sah Lang tersebut.
Tampak hal ini sepasang mata kakek berba ju putih, Shu
Kiam Hoan serta Siang Yang Song memancarkan sinar yang
sangat tajam sekali.
Tak disangka sama sekali Boen Ching ternyata memiliki
kepandaian silat yang demikian tinggi serta nyali yang
demikian tebalnya, sehingga dia berani melawan serangan
musuh sambil menyembuhkan luka dalam orang lain.
Kepandaian silat yang dimiliki Cap Sah Lang bukanlah dapat
dipandang rendah, tetapi sama sekali tak pernah diduga kalau
Boen Ching ternyata berani berbuat demikian.
Gerakan pedang Cap Sah Lang segera berubah, sebentar
pedangnya ditarik dan kemudian dilancarkan kembali,
sehingga membentuk dua buah lingkaran sinar yang maha
dahsyat, satu dari depan dan yang lain dari samping
menerjang dengan hebatnya ketubuh Boen Ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pedang Cing Hong Kiam ditangan kanan Boen Ching segera


digetarkan dan diobat-abitkan kesekeliling tubuhnya, didalam
sekejap saja dia telah melancarkan lima kali serangan hebat.
Cap Sah Lang tertawa dingin, sepasang telapak tangannya
ditekan kebawah, di tengah berkelebatnya sinar pedang
lingkaran sinar yang menyerang samping tubuh Boen Ching
segera menjadi buyar dan terbentuk kembali kedua belas bilah
pedang pendek itu dan meluncur dengan cepatnya ketubuh
Boen Ching.
Gerakan pedang Cing Hong Kiam di tangan Boen Ching
yang diobat-abitkan itu dengan cepat dapat dipunahkan oleh
serangan musuh ini, sekalipun keenam bilah pedang pendek
yang menyerang depan tubuhnya berhasil dipunahkan, tapi
keenam bilah pedang pendek yang menerjang samping
tubuhnya bagaikan kilal cepatnya telah menerjang dekat
ketubuh Boen Ching tak lebih tiga kaki didepannya.
Tampak hal ini, kakek tua berbaju putih itu mengerutkan
alisnya, sedang dari bibirnya segera tersungging suatu
senyuman yang sangat girang.
Pada saat ini mendadak Boen Ching melototkan sepasang
matanya, pedang Cing Hong Kiamnya dibalik, menggunakan
gagang pebdangnya dia memdatahkan ke enama bilah pedang
pbendek yang menerjang tubuhnya itu.
Begitu gerakan dari keenam bilah pedang pendek itu
terhalang, Boen Ching dengan cepat menggerakkan ujung
pedangnya dari dalam didorong kearah luar, didalam sekejap
mata saja dia telah berhasil mematahkan ke enam pedang
pendek tersebut.
Air muka kakek tua berbaju putih itu segera berubah hebat,
mendadak bentaknya.
"Cap Sah Lang cepat mundur ? '
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Cap Sah Lang dengan segera menarik kembali pedangnya


dan mengundurkan dirirya kebelakang, sedang air muka dari
Siang Yang Seng serta Shu Kian Hoan pun dengan perlahan
berubah hebat.
Kakek tua berbaju putih itu dengan sangat dingin sekali
memandang kearah Boen Chtng tampak sepasang mata Boen
Ching dipejam kan, dengan memusatkan seluruh perhatiannya
berusaha untuk menyembuhkan luka dalam yang diderita oleh
Bwee Giok.
Diam-diam pikirnya.
"Dengan tenaga dalam yang dimiliki Boen Ching saat ini,
apabila dia mengerahkan seluruh tenaga dalamnya untuk
menyembuh kan luka dalam yang diderita oleh Bwee Giok,
agaknya luka dari Bwee Giok itu segera bisa disembuhkan
kembali seperti sedia kala !"
Berpikir sampai disitu, tampak kakek tua berbaju putih itu
dengan perlahan bangkit berdiri.
Siang Yang Seng serta Shu Kiam Hoanpun bersama sama
bangkit berdiri, merekapun dalam hatinya paham bahwa
dengan keadaan situasi seperti ini, apabila mereka bertiga
bekerja sama bukankah dengan sangat mudah sekali mereka
akan berhasil melenyap kan Boen Ching dari atas permukaan
bumi? Kepandaian yang dimiliki Boen Ching sekalipun sangat
tinggi, tapi apabila hendak melawan mereka bertiga sekaligus,
maka akan jauh ketinggalan kebelakang, apalagi luka yang
diderita Bwee Giok masih belum sembuh benar-benar,
ditambah pula luka dalam yang diderita Boen Ching sendiripun
belum disembuhkan.
Sekalipun pada saat ini Boen Ching tetap mengerahkan
seluruh tenaga dalamnya untuk menyembuhkan luka dalam
yang diderita oleh Bwee Giok, tapi terhadap segala gerak gerik
yang bagaimanapun perlahannya di luar dia dapat
mengetahuinya dengan sangat jelas sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Waktu kakek tua berbaju putih, Siang Yang Seng serta Shu
Kiam Hoan bangkit berdiri dia telah mengetahuinya dengan
sangat jelas, sekalipun dia masih tetap melanjutkan usahanya
untuk menyembuh kan luka dalam yang bdiderita oleh Bdwee
Giok, tetapai didalam hatinbya dia telah memikirkan cara
untuk meloloskan diri dari kepungan tersebut.
Kakek tua berbaju pu(ih itu setelah bangkit berdiri,
matanya berkedip kedip, dia jago sebagai nomor wahid dari
partai Mie Cong Bun, mana mau dengan demikian saja terus
bergerak melawan Boen Ching? dia tak ingin merendahkan
kedudukannya yang sangat tinggi itu.
Dengan perlahan tanyanya pada Boen Ching.
"Boen Ching, kau telah memperhatikan diriku ??"
Air muka Boen Ching segera menampilkan senyuman yang
manis, dia tahu luka dalam yang diderita Bwee Giok pada saat
ini telah sembuh benar-benar, dia dapat menahan serangan
gabungan dari lima orang itu sekaligus, dan membiarkan Bwee
Giok seorang diri turun dari puncak itu terlebih dahulu.
Dan tentu kakek tua berbaju putih itu pun mengetahuinya,
dia tertawa dingin, dalam hati pikirnya:
"Sekalipun luka dalam yang diderita gadis itu telah sembuh
benar-benar, kau pun tidak mungkin akan berhasil pergi dari
sini dengan demikian mudahnya.
Telapak tangan kiri Boen Ching segera di tarik kembali,
sedang air mukanya pun berubah menjadi dingin sekali.
Sekalipun didalam hatinya dia berpikir secara demikian,
tetapi dengan keadaan situasi dihadapannya pada saat ini,
Bwee Giok mana mau meninggalkan dia seorang diri disana
untuk turun gunung terlebih dahulu?? Sekali pun waktu diatas
gunung Siong San Bwee Giok pernah meninggalkan dia tetapi
situasi pada saat ini tidaklah sama dengan situasi pada waktu
itu, apalagi menang kalahnya pun belum bisa ditentu kan,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kiranya Bwee Giok tidak mungkin mau meninggalkan dia


seorang diri disana, lalu harus bertindak bagaimana??
Boen Ching berpikir sampai disini, perasaan hatinya pun
segera berubah menjadi dingin kembali.
Dengan perlahan lahan dia bangkit berdiri.
Bwee Giok pun membuka sepasang matanya, dia
memandang sekejap ke arah kakek tua berbaju putih itu,
sepatah katapun tak diucapkan dan berdiri disamping tubuh
Boen Ching, setelah itu dia mendongakkan kepala dan
tersenyum kearahnya.
Boen Ching menarrik napas panjatng- panjang danq
merasakan didarlam dadanya agak sesak, rasanya sinar
matanya segera berkelebat dan tersenyum masam.
Dengan tangan kirinya dia membimbing tubuh Bwee Giok,
sedang tangan kanannya dengan kencang menyekal pedang
Cing Hong Kiam yang telah sejak tadi dicabut keluar itu, dalam
hati pada saat ini dia hanya mengharapkan bahwa ketiga
orang itu jangan lah mengandalkan jumlah yang banyak untuk
merebut kemenangan.
Tetapi apabila dilihat sikap ketiga orang itu agaknya
harapannya itu sama sekali tak mungkin dapat terjadi.
Kakek tua berbaju putih itu dengan mengerutkan alisnya
memandang kearah Siang Yang Seng serta Su Kiam Hoan.
Boen Ching dengan sangat dingin sekali memandang ketiga
orang itu, kemudian sambil tersenyum dia memandang Bwee
Giok.
Tampak pada saat ini kakek tua berbaju putih itu dengan
perlahan mencabut keluar pedang panjang yang tersoren
diatas punggung nya itu, bersamaan waktunya pula Siang
Yang Seng serta Shu Kiam Hoan mencabut keluar pedang
panjangnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Bertepatan dengan waktu itu pula, mendadak tampak


sebuah bayangan manusia dengan sangat cepat sekali
melayang naik keatas puncak gunung itu, ditengah suara
tertawa keras yang sangat keras itu, Cap Sah Lang serta
Liauw Cing Ce dengan cepat membalikkan tubuhnya, tetapi
baru saja mereka menggerakkan tubuhnya, segera terasa
suatu tenaga dorongan yang maha dahsyat menerjang
ketubuhnya membuat mereka terdesak mundur kebelakang.
Semua orang yang berada didalam kalangan itu menjadi
sangat terkejut sekali, ketika Boan Ching menoleh
memandang, tampak orang yang baru saja datang itu adalah
Tok Thian Coen, Liuw Hoa Liong serta Han Cing Yu dan orang
yang bersama-sama bergerak mendatang.
Begitu Liuw Hoa Liong munculkan dirinya, tampak sebuah
bayangan hijau melayang turun dari arah Timur, sedang suara
yang sangat menggetarkan hati berkumandang datang
memasuki telinga semua orang yang berada dikalangan itu.
'Thian Hong ce Piat !'
Boen Ching yang mendengar perkataan tersebut, didalam
hatinya merasa sangat girang sekali, dengan cepat dia
menolehkan kepalanya, tampak orang yang baru saja datang
itu ternyata adalah suhunya, Ie Bok Tocu Shie Yun Ku adanya,
tampak pedang le Bok Kiam ditangannya menunjukkan kearah
langit.
Suara "Thian Hong Ce Piat" baru saja lenyap dari angkasa,
mendadak terdengar lagi suara yang menusuk telinga
berkuman-dang datang.
"Tee Siang Huan Fen!".
Lie Hwee Yu She, Lam Kong Hun dengan memakai jubah
berwarna merah membara munculkan dirinya dihadapan
semua orang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dalam hati Boen Ching makin merasa girang, matanya


berkedip tak henti-hentinya, barisan pedang "Ngo Heng Kiam
Tin" pada saat dan waktu semacam ini sekali lagi diatur,
sekalipun tentara langit yang menyerbu pun belum tentu akan
berhasil membobolkannya.
Tong Fang Hek tak lama kemudian munculkan dirinya pula
sedang "Hong Seng Yuen Ie` empat buah kata bersamaan
waktunya pula mendengung didalam telinga semua orang.
"Yun Shen Put Tong! ".
Baru saja suara itu bergema, tampak seorang sastrawan
berbaju putih telah melayangkan tubuhnya masuk ketengah
kalangan.
Orang yang baru saja datang ini ternyata adalah Han In
Coen, Seh Tu Hon adanya, pada saat ini jenggot serta
kumisnya yang awut-awutan telah lenyap, sehingga ketika
Boen Ching untuk pertama kali memandang nya hampir tak
dapat mengenalinya kembali, wajah asli dari Han In Khek tak
disangka sekali lagi dapat muncul pada saat seperti ini.
Mendadak terdengar suara yang sangat nyaring sekali
berkumandang datang memenuhi seluruh kalangan.
"Mie Ho Kan Koen! ".
Suaranya belum saja lenyap, Cu Khek Ci Yun telah
munculkan dirinya ditengah kalangan, segera dia
menempatkan dirinya ditengbah barisan mengdambil
kedudukana "Wu Tu?. Boen bChing yang tampak keadaan
seperti ini, sepasang matanya dipejamkan, dengan perlahan-
lahan dia menjatuhkan dirinya duduk bersila diatas tanah.
Kakek tua berbaji putih itu melihat lima orang murid kepala
dari Tan Coe Coen waktu itu bersama-sama munculkan
dirinya, matanya berkelebat tak henti-hentinya waktu
munculnya saja pengaruh dari kelima orang demikian
hebatnya, kiranya barisan' Ngo Heng Kiam Tin" ini sukar sekali
untuk di terjang begitu saja.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dia memandang sekejap kearah gerakan pedang kelima


orang itu, kemudian sambil tertawa ujarnya.
'Kalian berlima bukankah anak murid dari Tan Coe Coen?".
Tok Thian Coen, Liuw Hoa Liong yang berdiri diluar barisan
tertawa keras, sahutnya.
"Kau mengapa harus bertanya-tanya lagi barisan Ngo Heng
Kiam Tin tak ada kedua nya didalam dunia pada saat ini,
sekalipun ada orang lain, kiranya juga tak berani untuk
mencoba-cobanya".
Kakek tua berbaju putih itu tersenyum, dengan tawar
ujarnya lagi.
"Loohu Chie Siauw Cie, Shia Yu adanya, apakah kau pernah
mendengar?".
Liuw Hoa L ong tertawa besar ujarnya.
Biasanya orang-orang partai Mie Cong Bun sangat jarang
diketahui orang luar, kalau mengetahui hal ini merupakan
suatu keistimewaan, ini hari bagaimana kau dapat
menanyakan padaku tahu tidak namamu.
Shia Yu tersenyum dengan sombongnya, dia memandang
sekejap kearah sekeliling tempat itu, ujarnya kemudian. "Ini
hari Loohu sungguh sangat beruntung datang berkenalan
dengan barisan Ngo Heng Kiam Tin yang di tinggalkan Tan
Coe Coen waktu itu'
Pada saat ini diatas puncak gunung tampak Suma Ie sarta
Suma Ing bersama-sama munculkan dirinya.
Shia Yu sambil tertawa keras melancarkan serangannya,
ketiga orang lainnyapun segera bersama-sama menggerakkan
pedangnya dengan membagi menjadi tiga jurusan bersama-
sama menyerang kedalam barisan Ngo Heng Kiam Tin
tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Cu Khek Ci Yun tampak Suma Ing munculkan dirinya, dia


tersenyum, pedang panjang sedikit digerakkan dibabat kearah
depan ke lima bilah pedang lainnya segera sama-sama
bergerak.
Di dalam sekejap saja ditengahb kalangan itu pdenuh
dengan hawaa pedang yang tbelah memenuhi seluruh
angkasa, pada saat kelima bilah pelang itu saling menyambar,
serangan pedang yang dilancarkan oleh ketiga orang itu
segera dapat dipatahkan seluruhnya.
Ditengah kalangan yang penuh dengan sinar pedang yang
sangat menyilaukan mata tersebut, pedang panjang ditangan
Cu Khek Ci Yun bergerak tak henti-hentinya, barisan Ngo
Heng Kiam Tin pun mulai bergerak secara sungguh-sungguh
sejak diwariskan oleh Tan Coe Coen.
Gerakan pedang Cu Khek Ci Yun makin lama makin
bertambah cepat, terlihat lima buah bayangan pedang yang
berada bagaikan sebuah gunung raksasa saja menekan tak
henti-hentinya ke tengah kalangan.
Keringat dingin sejak tadi telah mulai membasahi seluruh
wajah Shia Yu, Siang Yang Seng serta Shu Kiam Hoan,
sekalipun barisan Ngo Heng Kiam Tin ini tak dapat berbuat
yang lebih hebat lagi terhadap ketiga orang itu tetapi tenaga
pantulan dari hawa pedangnya cukup membuat mereka
terdesak ke belakang dan hanya menggerakan pedang nya
untuk melindungi tubuhnya sendiri, dalam hati mereka sadar
bahwa apabila harus bertempur secara demikian terus
menerus, mereka tentu akan muntah darah dan menemui
ajalnya.
Pada saat pertemuan diatas loteng Oei Hok Lo, apabila
bukannya perhatian Cu Khek Ci Yun bercabang, kiranya Jien
Muh Nio pun juga tak akan sanggup untuk melawan tenaga
pantulan dari hawa pedang barisan Ngo Heng Kiam Tin ini.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Hawa pedang berkelebat tak henti- hentinya, mendadak


terdengar beberapa suara gemerincingan, terlihat pedang
panjang di tangan Shia Yu, Siang Yang Seng serta Shu Kiam
Hoan bersama-sama terpental ke tengah udara.
Begitu barisan Ngo Heng Kiam Tin ini maju lagi, air muka
ketiga orang itu segera berubah menjadi pucat pasi dan
berdiri mematung ditempat.
Selamanya partai Mie Cong Bun mengandalkan ilmu
pedangnya yang tiada bandingan untuk menjagoi seluruh Bu
lim, tetapi kini dibawah kepungan barisan Ngo Heng Kiam Tin
ternyata sedikit pun tak dapat dilancarkan keluar.
Barisan Ngo Heng Kiam Tin masih tetap berdiri ditempat
dengan angkernya.
Shia Yu, Siang Yang Seng serta Shu Kiam Hoan masing-
masing menundukkan kepala nya tak mengatakan sepatah
katapun.
Liauw Hoa Liongr tertawa tergeltak, ujarnya.
"Kqitab rahasia Hary Thian Kiam Boh bukanlah benda dari
partai dari Mie Cong Bun kalian, apabila hendak berkata
bahwa kitab tersebut harus dimiliki oleh partai Mie Cong Bun
kalian, aku kira hal itu bukankah sedikit keterlaluan ?"
Ketiga orang belum saja membuka mulut memberikan
jawabannya, mendadak terde-ngar suara yang sangat berat
sekali berkumandang datang, ujarnya.
'Perkataan yang diucapkan oleh Liauw sicu barusan ini
bukankah juga sedikit keterlaluan ?"
Boen Ching mementangkan sepasang mata nya, tampak
seorang pendeta tua yang rambut dan jenggotnya telah
memutih seluruhnya dengan sangat tenang sekali berdiri
dibawah sebuah pohon siong"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Shia Yu begitu tampak pendeta tua itu, air mukanya segera


berubah dengan hebatnya, ketiga orang itu dengan cepat
bersama-sama membungkukkan tubuhnya memberi hormat
sambil ujarnya.
'Supek ! kau orang tua bagaimana dapat turun dari puncak
gunung?".
Pendeta tua itu sedikitpun tidak menggu-bris orang itu,
dengan perlahan ujarnya.
"Hay Thian Shu adalah suheng dari pinceng, sedang
pinceng sendiri adalah Kiem Kiam !".
Liauw Hoa Liong menjadi terkejut sekali, orang yang baru
datang ini ternyata adalah Kiem Kiam Thaysu adanya, yang
merupakan orang aneh pada ratusan tahun yang lalu, dia
masih juga belum binasa, sungguh membuat orang sukar
untuk mempercayainya.
Tubuh Cu Khek Ci Yun dengan cepat berkelebat maju
kedepan, sedang barisan Ngo Heng Kiam Tin itupun segera
disusun kemba-li menghalangi perjalanan pergi dari Shia Yu
bertiga dengan diri Kiem Kiam Thaysu Kiem Kiam Thaysu
tersenyum, ujarnya:
"Tak kusangka ini hari aku terpaksa harus menggerakkan
pedangku kembali. Tan Coe Coen sendiri pun juga merupakan
seorang sakti yang mempunyai tabiat aneh, baru saja aku
telah dapat melihat kehebatan dari barisan Ngo Heng Kiam
Tin, ternyata sungguh mengagumkan sekali !"
Tubuh Boen Ching dengan perlahan-lahan bangkit berdiri,
ujarnya.
"Suhu, Supek ! Urusan ini aku kira lebih baik aku sendiri
yang membereskan, tentang kitab rahasia Hay Thian Kiam
Boh itu aku sendiri sampai kini masih belum pernah melihat
sekalipun juga, kitab Hay Thian Kiam Boh itu berada ditangan
Lok Yang Hong dan dimusnahkan olehnya, sedang Liauw Cing
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ce dikarenakan telah membunuh cucu dari Lieh Yu, Lieh


Loocianpwee tak berani mengatakan hal yang sesungguhnya"
Perkataan dari Boen Ching begitu keluar dari mulutnya,
orang-orang yang berada di tengah kalangan itu menjadi
ramai semua.
Kiem Kiam Thaysu dengan tajam memandang ke arah
Liauw Cing Ce, kemu-dian dengan perlahan-lahan tanyanya:
"Urusan ini apakah benar demikian adanya?"
Liauw Cing Ce tak berani berkata berbohong, dengan wajah
yang pucat pasi dia mengangguk.
Air muka Shia Yu segera berubah hebat, tubuhnya
bergerak, sepasang telapak tangan nya dengan berpisah
melancarkan serangan mengancam tubuh Liauw Cing Ce serta
diri pemuda berbaju putih itu.
Boen Ching yang tampak hal ini segera membentak dengan
kerasnya:
'Cianpwee tahan !"
Sambil berkata tubuhnya segera bergerak menghalangi
jalan pergi dari diri Shia Yu, sedang tenaga khiekang Chiet
Kong Kang Khie nyapun mengikuti gerakan tersebut
dilancarkan keluar.
Sepasang telapak tangan Shia Yu dengan sekuat tenaga
balas melancarkan serangan, ternyata dia siap hendak sekali
pukul membinasakan kedua orang itu, tetapi dengan halangan
Boen Ching kali ini, saking tergetarnya dia terpaksa mundur
dua langkah ke belakang.
"Setiap orang tak dapat menghindarkan diri dari kesalahan,
Nona Liauw tak lebih hanyalah dikarenakan pikiran sesaat,
hatinya merasa sangat sedih dan gusar sehingga melakukan
pekerjaan tersebut, dia selalu ingin mengaku kesalahan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tersebut, tetapi selalu tak berani, aku kira cianpwee lebih baik
melepaskan dirinya sekali ini saja"
Air muka Shia Yu berubah makin berat, dengan sangat
dingin sekali dia memandang kearah diri Boen Ching.
Tiba-tiba air mukanya berubah bmakin hebat, seddang
Boen Chinga sendiri pun mebrasakan dibelakang tubuhnya
terdapat gerakan yang sangat aneh, pads saat dia
membalikkan tubuhnya, dia merasa sangat terkejut sekali,
tampak Liauw Cing Ce tak mengucapkan sepatah katapun,
dan meloncatkan tubuhnya kedalam jurang yang berada
disamping tubuhnya.
Ditengah suara jeritan ngeri yang amat menyayatkan hati,
tubuh Liauw Cing Ce dengan cepatnya melenyapkan diri lari
ditengah kabut yang sangat tebal itu.
Pemuda berbaju putih itu pun berdiri mematung dibawah
sebuah pohon siong, air mukanya berubah menjadi hijau
pucat, sepasang matanya dengan tajam memandang ke arah
kabut yang sangat tebal itu, air matanya tak tertahan lagi
meleleh keluar dengan derasnya.
Tubuhnya dengan perlahan-lahan berlutut keatas tanah.
Boen Ching menarik rapas panjang- panjang, dengan
perlahan dia membalikkan tubuhnya.
Sepasang mata Kiem Kiam Thaysu dengan sangat tajam
sekali memandang ke arah Boen Ching, lama kemudian
barulah ujarnya dengan perlahan.
"Selamanya partai Mie Cong Bun kami tak mengijinkan
orang lain untuk ikut campur di dalam segala urusan partai
Mie Cong Bun kami, tahukah kau ?"
Boen Ching dengan tajam balas memandang ke aran Kiem
Kiam Thaysu, kemudian tanyanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Tetapi apakah aku telah berbuat salah?" Sahut Kiem Kiam


Thaysu.
"Apabila kau tidak turun tangan, aku pun dapat melarang
dirinya.
Sedang . . . didalam perguruan kami pun terdapat
peraturan-peraturan yang tersendiri, apakah kau berbuat
demikian itu dapat dibenarkan ?"
Boen Ching tertawa tawar, dan tak mengucapkan kata-kata
lagi.
Liauw Hoa Liong mendadak dengan dingin berkata:
"Siapa tahu kau dapat tidak turun tangan mencegahnya ?"
Sinar mata Kiem Kiam Thavsu berkelebat dengan tajamnya
kemudian dengan dipejam kan, ujarnya.
"Aku mencela orang telah keterlaluan, tetapi peraturan
perguruan tetap harus berlaku, dia telah binasa sekarang,
apakah kau ingin menerima tiga kali serangan pedangku ?'
Boen Ching menggangguk sahutnya.
"Boanpwee sanggup !"
Cu Khek Cbi Yun memandangd sekejap kearaha Boen
Ching, labma kemudian dia barulah membubarkan barisan
pedang Ngo Heng Kiam Tin tersebut ??
Kiem Kiam Thaysu memandang sekejap ke arah Boen
Ching, kemudian barulah ujarnya.
"Semua orang bilang Thian Jan Shu merupakan seorang
manusia aneh nomor wahid didalam dunia kangouw, sedang
Hay Thian Khek tak ada bandingannya didalam ilmu pedang,
tetapi jika aku melihat wajahmu, kau sedikit pun tidak memiliki
sifat-sifat mereka itu."
Boen Ching membungkukkan tubuhnya memberi hormat,
kemudian sahutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Terima kasih atas pujian dari cianpwe'


Kiem Kiam Thaysu dengan perlahan mencabut keluar
sebuah pedang emas yang panjangnya kurang lebih tiga kaki
dari dalam sakunya, kepada Boen Ching ujarnya.
"Kau berhati-hatilah, sekali pun kau memiliki hawa
khiekang yang melindungi tubuh mu, tetapi kau harus tetap
berhati- hati.
Sambil berkata tangan kanannya digerakkan, pedang emas
itu segera berkelebat dan memutar setengah lingkaran
ditengah udara, kemudian dengan kecepatan yang luar biasa
menyerang tubuh Boen Ching.
Semua orang yang hadir ditempat itu menjadi sangat
terkejut sekali, kepandaian yang dimiliki Kiem Kiam Thaysu
ternyata telah mencapai pada tingkat yang paling atas dari
ilmu hawa pedangnya, entah Boen Ching hendak
meiyggunakan cara apa untuk menghadapi dirinya.
Boen Ching yang tampak akan hal ini di dalam hatinya
diam-diam dia makin bersiap siaga, pedang Cing Hong Kiam
ditangan kanannya mendadak ditekan kebawah dan dengan
sangat cepat sekali menyambar ke atas menutul tubuh pedang
emas tersebut.
Pedang emas itu dengan cepat melekat kebawah dan balik
meluncur mengancam pelipis Boen Ching.
Boen Ching segera mengangkat sepasang pundaknya ke
atas, pedangnya balik memba-bat dengan menggurakan jurus
"Hong Cen Loei Tong' atau angin menggulung petir
menyambar. Didalam sekejap saja suara angin dan guntur
menggelegar memenuhi seluruh angkasa, dan dengan cepat
pula berhasil melempar pergi pedang emas tersebut.
Ilmu pedang "Hong Loei Chiet Kiam" sebenarnya
merupakan suatu ilmu pedang tingkat atas yang digunakan
untukr menundukkan iltmu pedang golonqgan hitam, sedarng
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

pada saat ini Lweekang yang dimiliki Boen Ching pun telah
mencapai pada taraf kesempurnaan sehingga kehebatan dari
ilmu pedang "Hong Loei Chiet Kiam" ini bukanlah
sembarangan orang yang bisa menahannya.
Sinar mata Kiem Kiam Thaysu berkelebat tak henti-
hentinya, sedang dari bibirnya tersungging suatu senyuman,
pedang emas yang berputar ditengah udara itu mendadak
terlihat sinar pedangnya makin lama makin bertambah terang
dan makin bertambah menyilaukan mata, dengan kecepatan
yang luar biasa menekan keatas kepala Boen Ching.
Dalam satu jurus Boen Ching berhasil mencapai
sasarannya, didalam hatinya pada saat ini makin bertambah
mantap, ilmu pedang 'Hong Loei Chiet Kiam" nya dengan
cepat berturut-turut dilancarkan keluar.
Jurus "Hong Loei Coen Tong" segera dikerahkan keluar,
pedang Cing Hong Kiam di tangannya mendadak berputar
berturut-turut kekiri dan kekanan sebanyak puluhan kali
banyaknya, pada saat dia mengerahkan tenaganya, pedang
Cing Hong Kiam tersebut mendadak terlepas dari tangannya
dan meluncur keatas.
Sinar pedang yang melindungi tubuh pedang Cing Hong
Kiam itu makin menjadi tebal, sekali lagi dia berhasil memukul
mundur pedang emas tersebut.
Kiem Kiam Thaysu segera menarik kembali pedangnya,
sambil merangkapkan sepasang tangannya didepan dada
ujarnya.
"Boen Sicu dengan memiliki kepandaian yang demikian
tingginya, masa depan tentu nya akan selalu cemerlang,
pinceng disini mohon diri terlebih dahulu, semoga saja Boen
sicu dimasa yang akan datang selalu berbuat kebajikan."
Selesai berkata dia membalikkan tubuhnya, dengan
membawa She Yu sekalian berlari menuju keatas puncak
gunung.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Boen Ching sambil menyimpan kembali pedangnya, dengan


tajam memandang bayangan punggung Kiem Kiam Thaysu
sekalian hingga lenyap dari pandangan.
Ketika dia menoleh kebelakang, tampak Bwee Giok dengan
tersenyum sedang memandang ke arahnya, tak terasa lagi
Boen Ching pun tersenyum manis, didalam hatinya terpikir
kembali semua perkataan yang pernah diucapkan olehnya
kepada diri Suma Ing, terpikir pula peristiwa diatas puncak
gunung Hwee Ing pada dua puluh tahun yang lalu, dimana
pada saat untuk pertama kali dia bertemu muka dengan diri
Thian Jan Shu beserta ke tujuh buah hioloo kuno
peninggalannya..
TAMAT

Anda mungkin juga menyukai