com/
Suo" pada tiga jalan darah yang terpenting. Thian Jan Shu
masih berdiri teguh. Mereka tak berani banyak berpikir, segera
mengangkat pedang dan maju menyerang.
Thian Jan Shu yang mengalami luka parah ketika melihat
tujuh orang itu menyerang lagi, menjadi gusar sekali.
Badannya meleset ke angkasa "Tan Ciang Hoat" atau ilmu
pukulan Thian Jan- Terdengar suara jeritan ngeri, tubuh Thian
San ciet Kiam terpental keluar kuil dan binasa disaat itu juga.
Thian Jan Shu yang sekali pukul telah membinasakan ke
tujuh orang itu, pada mulutnya tersungging senyuman, dalam
hati dia berpikir: " Kiranya ilmu silat sekarang ini hanya sampai
di situ saja, aku satu kali pukulan ternyata dapat membunuh
tujuh orang".
Tetapi sewaktu berpikir itu, punggungnya terasa sangat
nyeri, suatu perasaan yang sukar dilukiskan terlintas di
wajahnya dan dalam hati ia berpikir pula. "Apakah kiranya aku
Thian Jan Shu harus mati secara demikian .... tanpa suara dan
tanpa apa2 ? . . . dan semua ilmu silat yang kumiliki . . . harus
turut aku masuk ke liang kubur begitu saja . . ."
Matanya menyapu ke seluruh ruangan kuil, Boen ching
yang berdiri di sudut kuil itu masih tegak berdiri mematung
dengan diliputi rasa terkejut oleh peristiwa yang baru saja
berlalu.
Ternyata Thian Jan Su tidak melihat padanya, matanya
memandang lurus pada hiolo kuno yang terdapat di sebelah
kiri kuil, . . . tujuh buah hiolo kuno . . . mulutnya tersungging
senyuman . . . sebelum mati dia akan meninggalkan seluruh
ilmu yang dimilikinya, agar generasi yang akan datang
mengetahui bahwa di dunia tak ada seorangpun yang dapat
menandingi ilmu Thian Jan Shu sepersepuluhnyapun-
Berpikir sampai di sini, punggungnya terasa sangat sakit
dan bertambah nyeri, dia mengerutkan dahinya menahan
sakit.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
lebih aneh lagi ternyata anak itu masih dapat hidup, Entah
karena apa?
Tubuh Boen ching segera dibalik kembali, kemudian ia
memeriksa nadinya, mau tak mau ia mengerutkan alisnya.
Dengan luka dalam Boen ching yang demikian parahnya,
tubuhnya terkena tujuh pukulan dari tujuh partai besar, kalau
ditolong dengan lweekangnya sendiripun bukannya tidak
mungkin, tetapi paling sedikit harus makan waktu lima tahun
baru dapat sembuh seluruhnya.
Dia berdiri dan jalan mondar-mandir dalam ruangan itu,
demikian kecil anak itu, harus di sembuhkan dengan bantuan
lweekangnya selama lima tahun, sesungguhnya tidak
berharga, tetapi badannya terkena pukulan dari tujuh partai
besar, membuat tak tentram, dalam hatinya sebenarnya ia
ingin mengetahui sebenarnya apa yang terjadi jika hal ini
ditanyakan kepada tujuh partai, tentunya seorangpun tak ada
yang mau memberi tahu.
Pukulan "Kiem Kong ciang" dari Siau lim pay pun tertera
pada punggung anak itu, dapat dibuktikan urusan ini sangat
besar hubungannya.
Siau lim pay jarang sekali mencampuri urusan dunia
kangouw, tetapi dalam hal inipun ternyata tersangkut juga.
Lama ia melamun, melihat sejenak pada Boen ching, wajah
yang mungil dari Boen ching itu berubah menjadi wajah
mungil dari seseorang.
Ia menghela napas, segera ia mengangkat bangun Boen
ching, telapak kirinya ditempelkan ke punggung Boen ching
dan mengerahkan Lweekangnya untuk menyembuhkan luka
dalam Boen ching.
Setengah jam kemudian, wajah tampan dari siucay
pertengahan itu berubah menjadi pucat, sebaliknya Boen
chingpun mulai merintih.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boan ching tersenyum kepada Kong Sun sek dan berkata. "
Entah ada pesan apa locianpwe?"
Kong Sun sek yang melihat Boan ching demikian merendah
menjadi tertegun dan berpikir. "Anak muda ini sungguh cerdik,
kini malah aku yang tak dapat menghindarinya lagi. Jika aku
meneruskan berpura-pura gila, hal ini akan menurunkan
derajatku dan akan dikatakan yang tua menghina yang muda.
ilmu silatnya tidak berada di bawahku tetapi dia begitu
menghormat pada diriku." Dia berdiam sejenak, begitu
mendongakkan kepalanya nampak sepasang mata Boan ching
memandang seperti sedang menertawakan dirinya, hatinya
menjadi mendelu dan membentak. "Anak kurang ajar, aku
ingin tanya siapakah suhumu ?"
Boan ching tertawa dan berkata dalam hati. "Kong Sun Sek
ini memang ingin bergebrak denganku, sudah mengerti masih
sengaja bertanya".
Dengan tawar ia berkata, "Meskipun kau orang tua
memaksa aku bergebrak dengan mu, belum tentu kau dapat
mengetahui asal perguruanku. Bicara apa harus berputar-
putar? Lebih baik katakanlah secara blak-blakan".
Kong Sun Sek mendengar ucapan itu menjadi serba susah,
sebenarnya ia ingin gusar tetapi dia tak dapat berbuat
demikian, kepalanya di dongakkan dan tertawalah terbahak-
bahak.
Sebenarnya hanya ingin mencoba kepandaian Boan ching
untuk mengetahui dia berasal dari partai mana. Dia tak
percaya kalau dirinya yang mencoba sendiri tak dapat meraba
ilmu silatnya itu berasal dari perguruan mana.
Boan ching tak menunggu sampai Kong Sun sek berhenti
tertawa, tambahnya. "cayhe bukannya tak mau melayani satu
dua jurus dengan Locianpwe, tetapi bukankah dengan
demikian malah akan merusak nama baik Locianpwe?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pada saat ini meskipun dalam hatinya panas, tapi dia juga
harus bersabar sejenak untuk mendengarkan apa yang akan
dikatakan oleh Boen ching. Sejak sepuluh tahun yang lalu
orang Bulim sangat menghormati kematian Thian San chiet
Kiam, tiada seorangpun yang mau bentrok dengannya tapi ini
hari ternyata dipaksa berada di bawah angin oleh seorang
pemuda yang masih hijau, mana mungkin tak membuatnya
menjadi gusar ? Tapi mau tak mau dia harus menjaga harga
diri dan bersabar untuk mendengarkan Boen ching. Gadis
yang berdiri di samping itu berteriak.
"Tia, buat apa banyak bicara dengan orang ini ? bunuh saja
beres."
Boen ching memandang sekejap pada gadis itu, kemudian
berkata pada Pek Hong Siang dengan sikap hormat.
"cayhe tadi telah salah menganggap kamu berdua sebagai
orang2 Khong Tong Pay, sehingga bergebrak dengan kamu
berdua, mohon kalian suka memaafkan". Pek Hong Siang
mendengus, katanya.
"Tak usah banyak bicara, engkau juga pernah berkata
kalau aku tak bisa mengajar dan mendidik anak muridku
sehingga mereka berbuat tak karuan dan berbuat jahat
diluaran. Betulkah hal itu ?"
Boen ching tersenyum, katanya.
"Boanpwe ada urusan penting yang akan dibicarakan
dengan Pek cianpwe".
Pek Hong Siang tertawa dingin, tetapi dalam hatinya ia
berpikir.
"Pemuda ini berasal dari partai manakah ? Mengapa aku
tak dapat menerkanya ?"
Boen ching mengetahui bahwa hati Pek Hong Siang hingga
kini masih tidak senang, dalam hati ia berpikir.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"oh," kata orang aneh itu. "Aku lupa kalau engkau telah
mempunyai guru, coba bandingkan dengan kepandaianku
mana yang lebih tinggi ?" Boen ching tertegun, pikirnya.
"Engkau juga tidak mengetahui siapa suhuku, bagaimana
dapat membanding- bandingkan?" Sambil tertawa Boen ching
berkata.
"Boanpwe tak dapat membandingkannya"
Orang aneh itu tertawa ter-bahak2, katanya.
"Aku kira kepandaian suhumu tak dapat menandingi
kepandaianku sehingga kau malu untuk mengatakannya"
Kedua alis Boen ching berdiri, budi dari Ie Bok Tocu bukan
saja telah menolong jiwanya tetapi dia juga telah menurunkan
ilmu silatnya, kasih sayang pada dirinya bagaikan kasih sayang
dari dua orang tuanya sendiri, kini mendengar orang aneh itu
berkata demikian, hati Boen ching jadi tak senang, dengan
gusar dia berkata. "Ilmu silat suhuku lebih tinggi itu dari
kepandaianmu"
orang itu segera berhenti tertawa tangan nya segera
mencengkeram tangan Boen ching. Dalam gua yang hanya
seluas tiga depa itu mana Boen ching dapat menghindari
serangan itu. Sambil mencengkeram tangan Boen ching, orang
aneh itu berkata.
"Engkau bilang apa ? coba ulangi sekali lagi ?"
Sambil menahan rasa sakit, dengan gusar Boen ching
berkata.
"Aku bilang kepandaian suhuku ratusan kali lipat lebih
tinggi dari kepandaianmu."
orang aneh itu dengan geram mendengus, katanya.
"Mengapa tak kau katakan sejak tadi"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
orang aneh itu terus lari ke atas dan tak lama kemudian
tibalah mereka di sebuah gua yang besar yang tingginya dua
kaki.
Sambil melepaskan tubuh Boen ching orang aneh, itu
berkata. "Kalau di sini bagaimana ?"
Boen ching melemaskan tangan kirinya sambil meletakkan
buntalan dan pedangnya di atas tanah. Kemudian ia
menganggukkan kepalanya.
orang aneh itu begitu nampak Boen ching menganggukkan
kepalanya, tanpa banyak bicara lagi tangan kanannya
melancarkan serangan ke arah Boen ching.
Boen ching terkejut, buru2 kaki kanannya mundur
selangkah ke belakang dan tangan kirinya melancarkan satu
jurus Liu Siu cuen Hong atau dengan tertawa melawan angin,
jurus ini adalah salah satu jurus dari ilmu pukulan "Sin Liu Eng
Hong" atau pohon liu menahan angin.
Belum habis orang aneh itu melancarkan serangannya tiba-
tiba mulutnya mengeluarkan suara tertahan segera dia
mundur selangkah ke belakang matanya memandang pada
Boen ching bagaikan sedang memikirkan sesuatu hal.
Melihat sikap aneh dari orang itu Boen ching menjadi
ragu2, ia menarik kembali serangan nya dan mundur ke
belakang. Sedang dalam hatinya dia berpikir.
"Agaknya otak orang ini sedikit tidak beres, mulut orang
aneh itu berkemak-kemik ketika Boen ching
memperhatikannya terdengar dia berkata.
"jurus ini pernah aku mengenalnya entah pernah melihat
dimana? mengapa aku sekarang tidak ingat lagi."
Hati Boen ching menjadi ragu2 pikirnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sayang, ingin sekali dia membaui sekali lagi. Tiba-tiba gadis itu
membuka mulut pelan berkata. " Hei. . . mereka telah pergi. "
Jarak antara dua orang itu tidak lebih dari sedepa saja,
begitu gadis itu mengembus ke arahnya membuat dia
mengangguk kepalanya. Gadis itu berkata lagi:
"Bagaimana? Siapa sebenarnya suhumu? mengapa mereka
memaki suhumu sebagai wanita hina?^
Boen ching mendengar gadis itu mengatakan suhunya
sebagai perempuan hina, hatinya menjadi tidak senang, tanpa
menjawab ia segera membalikkan tubuhnya dan keluar dari
celah-celah sempit itu.
Gadis itupun mengikuti dari belakangnya, dengan nada
yang tidak senang ia berkata.
"Engkau ini bagaimana toh? apakah engkau tidak
mendengar apa yang sedang diucapkan?" Boen ching tidak
perduli, setelah sampai di luar celah, dengan tawarnya dia
berkata.
"Mereka berdua telah pergi dan kini sudah tidak ada urusan
lagi, engkaupun boleh meninggalkan tempat ini."
Gadis itu menjadi tertegun, sejak kemudian katanya.
"Apa?" Baru saja dia membuka mulut nampak Boen ching
telah memutarkan tubuhnya dan berjalan pergi, hatinya
menjadi kaget. Tiba-tiba ia tersadar mengapa Boen ching tak
senang hati, segera ia berkata.
"Hey, apakah engkau akan pergi? engkau ini tahu aturan
atau tidak?"
Boen ching menjadi melongo, hatinya merasa heran, sambil
balikkan tubuh dia berkata:
"Engkau bilang apa?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
---oooo0dw0ooo---
Ling, agar dia yang menyampaikan hal ini kepada Pek Hong
Siang." Setelah berpikir sampai di sini, lalu ia berkata.
"Akupun sudah merasa lapar, setelah makan kenyang aku
akan kembali ke atas gunung, aku kira usulmu itupun sangat
baik."
Pek Hian Ling berkata. "Engkau bersembunyipun tak ada
gunanya, semua orang mau membunuhmu. "
Boen ching tertawa tawar, pikirnya.
"Mana aku mau bersembunyi, aku kembali ke atas gunung
hanya ingin mengetahui orang aneh dan wanita berbaju
merah serta putra nya itu mempunyai hubungan apa dengan
suhuku, lagipula ada perjanjian dipuncak Pak Sek tiga hari
lagi, lima orang jago Liong Hwee atau perkumpulan lima naga
itu kelihatannya bukan orang-orang jahat, aku ingin pergi lihat
yang disebut , Tok Thian coen" atau Si raja racun itu
sebenarnya orang macam apa sehingga menyebabkan banyak
orang jeri terhadapnya."
Pek Hian Liang melihat Boen ching tidak menjawab, lalu
tambahnya.
"Hei, bolehkah engkau beritahu padaku siapa kau
sebenarnya suhumu itu?"
Sambil tersenyum Boen ching berkata .
"Suhuku telah berpesan tak memperkenankan aku
memberitahukan nama beliau kepada siapa saja, sebab
setelah tahu akan namanya maka akan mendatangkan banyak
kesulitan bagiku, kau telah mengetahui kalau suhuku itu
adalah seorang wanita, itu sudahlah cukup," Pek Hian Ling
telah berpikir sejenak lalu katanya:
"Tetapi kepandaian begitu tingginya, kalau begitu aku kira
kepandaian suhumu tentu jauh lebih tinggi dari kau, aku tak
dapat menerka siapakah dia, engkau beri tahu saja padaku
tentu aku tak akan memberitahukan kepada orang lain,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pada saat itu Ben Loie cie dan Bu cing cle telah datang
menubruk ke arahnya, segera tangannya menyambar sebuah
meja dan dilemparkan ke arah Boen ching.
Kedua orang Tosu tua itu dengan cepat mengangkat
pedangnya untuk menangkis datang nya meja itu, tubuh Boen
ching segera berkelebat ke arah luar loteng sambil mulutnya
berkata.
"Mari kita bertempur di luar saja".
Pek Hian Ling nampak Boen ching ingin meninggalkan
tempat itu, hatinya mendongkol, pikirnya. "Aku tak percaya
kalau aku tak dapat menahannya".
Tangannya segera menyambar sebuah mangkok yang ada
di atas meja dan di lemparkan ke arah Boen ching.
Boen ching tidak mengira kalau Pek Hian Ling dapat turun
tangan untuk mencegah dirinya keluar dari loteng, badannya
yang masih ditengah udara itu segera melayang turun, baru
saja ia akan menggerakkan tubuhnya lagi pedang kedua tosu
tua itu telah datang menyambar, nampak Boen ching tak
berhasil keluar dari loteng itu, Pek Hian Ling menjadi amat
gembira katanya:
"jangan lepaskan dia, nanti dilemparkan saja dari atas
loteng ini".
Boen ching nampak serangan kedua tosu itu datangnya
sangat ganas dan mengancam ke sembilan hiat to, di
tubuhnya ia tak berani memandang rendah, kakinya mundur
ke belakang satu tindak sedang kaki dan tangannya
melancarkan satu rangkaian serangan untuk menangkis
datangnya serangan pedang itu, jurus yang baru digunakan
itu adalah salah satu jurus dari ilmu pukulan "Sie Liu Eng
Hong" atau pohon Liu menahan, angin Ben Loei ci dan Bu cing
ci segera memisahkan diri, mereka tahu bahwa hari ini mereka
telah bertemu dengan lawan tangguh sehingga membuat
mereka tak berani berayal lagi, segera mereka mengeluarkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Thay Thien Kioe shia" atau sembilau jurus jungkir balik, entah
wanita berbaju merah itu mengapa dapat mengenainya.
Pek Hian Ling nampak Boen ching dapat membuat wanita
berbaju merah itu berjungkir balik di tanah sebanyak sembilan
kali, hatinya menjadi kaget dan gembira.
Terdengar wanita berbaju merah itu mendengus berulang
kali, matanya berputar dan memandang atap loteng, agaknya
ia sedang memikirkan sesuatu hal yang sangat rumit.
Tiba2...... wanita berbaju merah itu mengeluarkan suara
bentakan dan sepasang bayangan berpencar dan jatuh
kebawah.
Seorang kakek tua yang sangat gemuk dan pendek muncul
diatas loteng itu, sedang pada tangannya memegang pedang
Ie Bok Kiam milik Boen ching, sedang pada bibirnya
tersungging senyuman mengejek.
Sambil memandang pada pedang itu mulutnya tak henti-
hentinya memuji ketajaman pedang itu katanya.
"Sungguh tidak mudah dapat kurebut pedang dari tangan
Ang He ci atau Si Kelabang merah, itu membuktikan kalau aku
si orang tua masih mempunyai rejeki dan panjang umur kalau
tidak. jika tersengat oleh Kelabang merah itu, Wah --- --bisa
runyam".
Wanita berbaju merah yang disebut Ang He ci atau Si
Kelabang merah itu dengan gusar berkata,
"Tua bangka She Tong Hong, ternyata ini hari engkau mau
mencari setori dengan aku. Jauh-jauh kau datang dari daerah
utara kemari ini apakah khusus untuk ikut campur urusanku?".
si Kakek cebol itu membuka tutup matanya memandang
pada Boen ching, terhadap perkataan yang diucapkan wanita
berbaju merah itu seolah-olah tidak mendengar, agaknya
terhadap wanita berbaju merah itu dia mempunyai sedikit
ganjalan, wanita berbaju merah itu rupa rupanya jeri terhadap
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Melihat orang yang baru saja datang itu, hati Boen ching
menjadi sangat terkejut, kiranya orang itu adalah orang aneh
yang menurunkan jurus-jurus aneh kepadanya.
Diam-diam dalam hatinya mengharapkan orang aneh itu
mau membantunya untuk mengusir si Kelabang merah itu.
Kakek cebol itu begitu nampak munculnya orang aneh itu,
wajahnya segera berubah kemudian sambil tertawa besar ia
berkata.
"Sungguh heran mengapa kamu dua orang tidak muncul
bersama-sama? Belasan tahun tidak bertemu engkau Kongcu
Ya ternyata telah berubah menjadi sedemikian rupa"
Habis berkata ia tertawa dingin, tampaknya ia tidak
memandang sebelah matapun kepadanya.
orang aneh itu berjungkir balik berkali-kali dilantai loteng
itu, terhadap perkataan yang diucapkau sikakek cebol itu
sepertinya tidak mendengar, setelah berdiri tegak tertawalah
dia terbahak-bahak.
Dalam hati diam2 sikakek cebol itu merasa heran, selama
belasan tahun tak bertemu dengan nya, mengapa kini telah
berubah menjadi gila.
Dalam hati Boen ching merasa sangsi kalau didengar dari
perkataan si kakek cebol itu agaknya orang aneh itu dengan
wanita berbaju merah itu berasal dari satu jalan, mengapa
sikap dua orang itu terhadapnya sangat berbeda? jika dilihat
dari sikap orang aneh itu waktu digunung Yi San, kelihatannya
dia sangat hafal terhadap ilmu silatnya, mengapa suhunya
belum pernah menyinggung tentang orang ini? sungguh
sangat aneh Wanita berbaju merah itu nampak orang aneh itu
berbuat demikian, dengan gusar ia mendengus dan berkata.
"Engkau jangan berpura-pura gila atau jual lagak lagi, anak
dan isteri sendiri dipermainkan orang, engkau juga tak mau
mengurus nya." orang aneh itu menjadi tertegun, senyuman
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Habis berkata dia tidak perduli lagi kepada Boen ching dan
orang-orang yang ada diloteng itu, segera terus lari mengejar
suaminya.
Boen ching yang nampak pedangnya dibawa pergi oleh
sikakek cebol itu, mana dia mau terima, badannya berkelebat
ikut lari mengejar.
Pek Hian Ling sebenarnya juga ingin pergi menonton
keramaian, sebab ia belum pernah menonton jago-jago yang
memiliki ilmu yang tinggi itu bertempur teriaknya.
"Hei tunggu aku, jangan kau pergi seorang diri, kau masih
belum mengantarkan aku pulang kerumah ayahku"
Pada saat ini Boen ching mana ada niat untuk mengurus
dia, ia terus lari mengejar, dikejauhan ia hanya nampak
sikelabang meah Shie chiau Nio mengepit pemuda berpakaian
putih itu dan lari menuju kedepan mengejar suaminya.
Kepandaian dari Ie Bok To adalah mengutamakan dalam
hal ginkang,jika dibandingkan ginkang Boen ching sekarang ini
tidak dibawah tiga orang itu, dan tidak lama kemudian ia telah
dapat mengejar si kelabang merah shie chiau Nio dan terus
lari mengejar kearah orang aneh dan kakek cebol itu.
Setelah mengejar sejenak. dari kejauhan ia nampak dua
orang itu telah berhenti berlari, orang aneh itu segera
membuka serangan menyarang kakek cebol itu.
Ketika Boen ching sampai disana, orang aneh itu dan si
kakek cebol itu telah mulai bertempur, pertempuran kali ini
jika dibandingkan dengan pertempuran antara sikakek cebol
dengan si kelabang merah di loteng rumah makan lebih hebat.
Kedua orang itu telah mengerahkan seluruh
kepandaiannya, nampak batu dan pasir berhamburan,
sedangkan bayangan dua orang itu sukar dikenal yang mana
orang aneh itu dan yang mana sikakek cebol itu karena saking
cepatnya mereka bergerak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching melihat sikakek cebol itu telah pergi, mana dia
mau melepaskannya, teriaknya.
"cianpwee harap menunggu sejenak "
Sambil berteriak ia lari mengejar kearah si kakek cebol itu.
Sikelabang merah, Shie chiau Nio melihat orang aneh itu
sedang bersemadi untuk memulihkan kembali tenaga
dalamnya, ia mendengus seorang diri dia lari mengejar Boen
ching.
Boen ching yang sedang mengejar sikakek cebol itu semula
masih dapat menjaga suatu jarak yang tertentu, tetapi makin
mengejar makin tertinggal jauh dibelakang, sejenak keaaudian
dia telah kehilangan jejak dari kakek cebol itu. Sedang suitan
nyaring dibelakang tubuhnya belum berhenti, ia tahu kalau si
kelabang merah itu masih selalu mengikutinya .
Boen ching segera mengerahkan ginkang dari Ie Bok To
yang paling lihay yakni "Shen Au Ban Lie" atau suara meraung
selaksa lie, badannya melayang bagaikan elang raksasa, ia
tahu si kelabang merah telah menderita luka dalam yang
cukup berat, tentu dia tak akan mengejar terus, maka segera
menghentikan langkahnya.
Bunyi suitan itu berhenti Boen ching pun memperlambat
langkahnya, setelah melihat keadaan sekelilingnya sejenak.
dalam hatinya timbul perasaan yang tak enak. pedang yang
dihadiahkan suhunya kepada dia ternyata telah lenyap. tanpa
terasa dia menghela napas.
--ooo0dw0ooo-
telah berada di mana, tanpa berpikir lagi dia terus jalan maju
ke depan-
Entah sudah berjalan berapa waktu, tiba2 dihadapannya
berdiri sikakek cebol tadi, dengan wajah yang ber-seri2 dia
memperhatikan dirinya.
Boen ching yang nampak munculnya sikakek cebol itu,
hatinya menjadi sangat gembira, dengan cepat dia maju
kedepan memberi hormat dan berkata.
"cianpwee baik2 sajakah engkau? Pedang itu adalah
pemberian suhuku, mohon cianpwee suka mengembalikan
kepadaku." Sikakek cebol itu sambil tertawa berkata.
"Tetapi pedang ini aku dapatkan dengan jalan merebut dari
tangan sikelabang merah itu, bahkan kurang sedikit jiwaku
melayang, bagai mana dapat diberikan kepadamu dengan
begitu mudah ?"
Boen ching menjadi tertegun, semula dia pikir orang tua ini
tentu akan mengembalikan pedang itu kepadanya, siapa tahu
sikakek cebol ini pun mempersulit dirinya, sambil tersenyum
dipaksa ia membuka mulut dan berkata.
" cianpwee mungkin mempunyai syarat-syarat, boanpwe
tentu akan mengerjakannya."
si kakek cebol itu memandang sejenak padanya, kemudian
tanyanya.
" Engkau sungguh2 tak mengenal aku orang tua?" Boen
ching jadi melongo dibuatnya pikirnya:
"Aku belum pernah bertemu dengan kakek cebol ini,
mengapa dia dapat berbicara demikian?, bagaikan dirinya
seharusnya sudah mengenal padanya." Ia memandang pada
kakek cebol itu dan menggeleng-gelengkan kepala. si kakek
cebol itu bertanya lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hong Hek ternyata ada berita tentang putri suhunya itu, hal
mana tidak membuatnya menjadi sangat gembira. Dengan
sangat gembira, Boen ching bertanya. "Siapakah orang itu ?-?"
Tong Hong Hek mendengus, tidak menjawab sejenak
kemudian dia berkata. " orang itu kepandaiannya sangat tinggi
akupun belum tentu dapat menandinginya walaupun engkau
mengetahuinyapun juga tak ada gunanya, aku hanya akan
pergi kesana untuk menanyakan berita diri gadis itu saja, aku
kira diapun tak akan membuat susah kepadaku, sekalipun
untuk menangkan dia aku tidak mempunyai kemampuan
tetapi untuk mengalahkan akupun tidak begitu mudah."
Dalam hati Boen ching berpikiri
"Mengapa hanya digunung Yi San ini saja dapat bertemu
dengan begitu banyak jago2 silat yang berilmu tinggi? tentu
didalamnya banyak terkandung apa2-nya".
Terdengar Tonga Hong Hek berkata lagi.
"Hanya tadi aku telah mengadu tenaga dalam dengan tiga
orang itu, kemudian harus mengerahkan seluruh tenaga untuk
berlari lagi, kini telah menderita luka dalam yang cukup parah,
untuk menyembuhkannya harus ada seseorang yang menjaga,
dapatkah engkau membatu aku untuk menjaga kalau ada
orang yang datang menganggu ketika aku sedang
menyembuhkan lukaku?"
Boen ching menganggukkan kepalanya, sedang dalam
hatinya dia memikir. "Soal ini sudah tentu harus aku lakukan".
Tong Hong Hek menjadi sangat gembira, ia tertawa
terbahak-bahak dan katanya.
"Hanya satu hari satu malam saja. Dua belas jam kemudian
luka dalamku akan sembuh kembali. tempat inipun merupakan
pedalaman dari gunung Yi San, jarang sekali ada orang yang
sampai disini, engkau menjaga disampingku saja untuk
mencegah segala kemungkinan yang akan terjadi".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Habis berkata, dua orang itu mencari suata gua yang bersih
dan Tong Hong Hek mulai duduk bersemedi untuk
menyembuhkan luka dalamnya itu.
Boen ching segera berjalan keluar dan menjaga diluar gua,
tak lama haripun mulai menjadi gelap. selama ini tidak pernah
terjadi apa-apa, ternyata Tong Hong Hek telah menyediakan
rangsum secukupnya dan air didalam gua itu untuk dirinya,
sehingga dia tak perlu meninggalkan gua itu untuk mencari
makan-
Malam itu udara sangat bersih, bulan yang bulat
memancarkan sinarnya. Boen ching yang duduk sendirian
dipintu gua itu menjadi terbayang kembali kejadian-kejadian
yang telah lalu.
Tiba-tiba terdengar suara tindakan kaki yang datang
mendekat Boen ching menjadi tertegun, pikirnya. " Waktu ini
entah masih ada siapa lagi yang ternyata berada dipedalaman
gunung Yi San ini, lebih baik aku bersembunyi dahulu"
Berpikir sampai disini, dengan cepat ia bersembunyi
didalam gua itu. Dengan meminjam sinar bulan yang sedang
memancarkan sinarnya itu Boen ching nampak Tong Hong
Hek sedang duduk bersemedi untuk menyembuhkan lukanya.
Tindakan kaki itu makin lama makin mendekat, mendengar
dari suara tindakan itu agaknya yang datang tidak hanya satu
orang saja. Terdengar suara seorang berkata.
"Toako pemamdangan malam ini sungguh sangat
indahnya".
Habis berkata dan berdiam sejenak. tiba2 ia mengeluarkan
suara tertahan katanya dengan keras.
"Disitu masih ada suatu gua, mari kita masuk kedalam
untuk beristirahat lebih dahulu baru melanjutkan perjalanan
kita".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bunuh mati Tong Hong Hek Itu yang bernama Boen ching
mengetahui rahasia ilmu silat peninggalan Thian Jan Shu,
bawa dia pergi"
Seh Tu Hoa menyapu pada Tong Hong Hek dan Boen
ching, ia bagaikan tak mau berbuat pekerjaan itu, Shie chiau
Nio melototkan matanya dan membentak.
Seh Tu Hoa bagaikan sangat jeri terhadap shie chiau Nio,
tetapi pekerjaan ini sungguh- sungguh tak dapat
mengerjakan, ia hanya menundukkan kepalanya tak berkata.
Shie chiau Nio membentak lagi. "Engkau sudah dengar,
belum ?"
Seh Tu Hoa per- lahan2 dongakkan kepalanya ia menyapu
dua orang itu, dengan sangat perlahan dia berjalan mendekati
Tong Hong Hek.
Meskipun jarak Tong Hong Hek dengan dua orang itujauh,
tetapi semua perkataannya dapat ditangkap olehnya dengan
sangat jelas, ia tertawa dingin, dengan pandangan yang
menghina ia memandang Seh Tu Hoa. Belasan tahun telah
lewat ternyata Seh Tu Hoa masih tetap tidak menyesal, tetapi
kini badannya telah menderita luka dalam yang cukup parah,
apalagi dendam Seh Tu Hoa padanya adalah paling
mendalam, dapat diduga hari ini tentu dia tidak akan dapat
meloloskan diri dari maut.
-ooo0dw0ooo-
Boen ching melihat bahwa "Huan Ie Bok Kiam Hoat" ini jika
dibandingkan dengan "Ie Bok Kiam Hoat" jauh lebih aneh lagi,
setiap gerakan dari tiap jurusnya berlawanan dengan Ie Bok
Kiam Hoat, karena dia telah mempunyai dasar yang kuat
dalam ilmu "Ie Bok Kiam Hoat" maka kini mempelajari "Huan
Ie Bok Kiam Hoat" sekali lihat saja ia telah paham, setelah dua
kali dimainkan oleh Ie Bok Tocu maka iapun telah memahami
seluruhnya.
Ie Bok Tocu menyerahkan pedang itu kepada Boan ching,
ia segera menirukan satu kali, ternyata tak ada salahnya,
melihat hal itu.
Ie Bok Tocu menjadi sangat gembira tangannya sanbil
memegang pundak Boen ching ia berkata.
"Jika engkau latih ilmu pedang ini hingga masak, tentu kau
tak akan mengalami kesukaran lagi."
Sambil berkata ia memeluk Boen ching didalam
rangkulannya sambil berkata.
"Anak ching, aku akan pergi, engkau harus selalu berhati-
hati, jangan membuat suhumu tak tenteram" habis berkata ia
melepaskan rangkulannya dan melayang pergi. Saking
terharunya Boen ching hampir2 meneteskan air matanya.
Tiba2 ia teringat perkataan Ie Bok Tocu yang mengatakan
dan telah pesan, "jangan menangis lagi," ia mengedip-
ngedipkan mata nya dan tertawa. Ditempat ini pula ia giat
berlatih "Huan Ie Bok Kiam Hoat."
Dua hari telah berlalu Boen ching karena teringat janjinya
kepada Hoa Suan dan saudara2nya dipuncak Pak Sek. selama
dua hari ini ia bersembunyi digunung Yi San untuk berlatih
ilmu pedangnya.
Hari baru saja gelap. dilangit sebelah Timur tampak bulan
memancarkan sinarnya dan berjuta2 bintang yang berkelap-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching itu tak tahu yang datang adalah Boen ching,
tetapi iapun mengetahui bila ia telah kedatangan seorang jago
yang berilmu tinggi jika bukannya tadi ia telah berhasil
membunuh mati seorang pelayan yang paling lemah ilmunya,
tiba-tiba terasa kaki kanannya sangat sakit, ternyata pedang
Boen ching berhasil dengan tepat mengenai sasarannya dan
menusuk sekali pada kakinya. Jurus pedang yang digunakan
Boen ching baru ini adalah salah satu jurus dari ilmu pedang
"Huan Ie Bok Kiam Hoat" jurus pedangnya ini jika
dibandingkan dengan jurus pedang yang biasanya
penggunaannya ternyata sangat berbeda, selama hidupnya ia
belum pernah melihat jurus aneh semacam ini dan pada saat
ini Boen ching berhasil berdiri dibelakang tubuhnya, dengan
sendirinya sukar baginya untuk menghindarkan diri dari
serangan ilmu pedang tersebut.
Meskipun serangan Boan ching dengan tepat mengenai
sasarannya, tetapi tampak pelayan itupun mati ditangan Mo
cing, diam2 ia merasa sangat terkejut bercampur gusar,
berturut-turut ia melancarkan tiga kali serangan, Mo cing
nampak jurus pedang yang digunakan Boen ching itu sangat
aneh, ia tak berani menyambutnya, berturut-turut mundur
kebelakang sebanyak dua tindak.
Pek bian Lo Sat membentak nyaring, tubuhnya menubruk
maju, sedang tangan kiri melancarkan pukulan ketubuh Mo
cing.
Kaki kanan Mo cing telah terluka oleh tusukan pedang, hal
ini menjadikan kegesitannya darinya pun menjadi tidak seperti
semula, dia balikkan tubuhnya dan melancarkan serangan
pedang panjang berwarna hitam gelapnya itu disertai angin
yang tajam menyapu kearah dua orang itu.
Boen ching nampak serangan itu sangat ganas, ia tak
berani menyambutnya, tubuhnya mundur kebelakang.
Tetapi baru saja ia mundur selangkah tampak Pek bian Lo
Sat dengan kalap telah menerjang maju dan menubruk kearah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
badai, mungkin tak sampai tiga hari lagi kalau jago-jago dari
tujuh partai besar telah tiba semuanya maka pada saat itulah
tak dapat dihindarkan lagi harus mengadakan pertempuran
mati- matian-
Tetapi setelah hari ketiga keadaan tetap tenang-tenang
saja, seperti tak akan terjadi sesuatu apapun juga.
Dalam hati Boen ching merasa agak heran, tetapi dalam
hatinya pun menjadi agak lega, beberapa hari lagi luka dalam
Shie Siauw in akan sembuh seluruhnya, dia tak usah kuatir
lagi akan kerubutan dari mereka2 itu.
Hari keempat. Dua orang itu tetap meneruskan
perjalanannya ke Selatan, jalan gunung mulai menjadi sempit
dan ber-liku2, Shie Slauw in yang bersama-sama dengan Boen
ching selama beberapa hari ini sifatnya berubah menjadi
lemah lembut, dalam hati Boen ching pun telah timbul suatu
perasaan yang sangat aneh, tetapi perasaan ini tetap
tersimpan didalam hatinya dia tak berani untuk mengutarakan
keluar.
Hari telah mulai gelap. ditengah jalan gunung yang sunyi
senyap itu tiba2 .... tertancap delapan buah hio. Tiap hio itu
panjangnya tiga cun dan semuanya disulut ditengah jalan
dengan kedudukan Pat Kwa.
Boen ching yang nampak delapan batang hio itu wajahnya
segera berubah menjadi pucat.
Shie siauw In belum pernah melihat wajah pemuda itu
berubah menjadi sedemikian rupa, dia menjadi termangu-
mangu, tanya nya.
"ching Toako, engkau kenapa? Delapan batang hio ini apa
artinya ?"
Boen ching setelah berhasil menguasai perasaannya dan
menenangkan diri barulah berkata.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
setingkat dan berhasil melukai cie un chan, sejak itu pula cie
un chan lenyap dari dunia kangouw.
Waktu itu Boen ching baru berusia sembilan tahun, nama
Pat Huang Sin Mo telah mengetarkan sungai telaga dan Boen
cie pun pada waktu itu telah mengasingkan diri, mereka tidak
tahu kalau Pat Huang Sin Mo sebenarnya adalah cie un chan,
sampai delapan batang hic itu disulut daripada tengah
malamnya cie uh chan muncul, ia baru tahu kalau Pat Huang
Sin Mo itu adalah suhengnya sendiri, tetapi kepandaian cie un
chan waktu itu sangat tinggi, Boen cie suami isteri tewas
ditangan cie uh chan, hanyalah Boen ching seorang yang bisa
meloloskan diri.
Shie Siauw in diam tak berbicara, terhadap Pat Huang Sin
Mo dia tidak menganggap apa2 tetapi luka dalamnya kini
belum sembuh seluruhnya, jika ingin memaksa untuk
mengerahkan tenaga hanya juga tak akan dapat membantu
banyak pada boen ching.
Sepuluh tahun yang lalu Boen ching pernah melihat Pat
Huang sin Mo, bayangannya hingga kini belum lenyap dari
benaknya, sepuluh tahun sekejap mata saja telah berlalu,
kepandaian Pat Huang Sin Mo tentulah mendapat kemajuan
yang sangat pesat, dan kini sekali lagi dia menyadari dirinya,
entah nanti siapa yang akan binasa.
Shie siauw in turun dari kudanya, tanyanya. "Apakah dia
tentu pada tengah malam baru datang?"
Boen ching memandang ke langit kemudian, jawabnya.
"Kebiasaannya selalu demikian, jika delapan batang hio
telah disulut kecuali dia tak dapat mencari aku, kalau tidak
sampaipun keujung langit dia juga akan datang mambunuh
aku"
Shie Siauw in tertawa, ujarnya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ditahan lagi, dari tiga tempat luka itu setiap lukanya panjang
sampai beberapa inci, saking sakitnya keringatnya mengalir
membasahi seluruh tubuhnya. pada saat itu diufuk timur sinar
matahari mulai terbit, sakitnya Boen Ching tak kuat lagi untuk
berjalan, tetapi untung dalam sakunya masih terdapat pil
"Liong Hiat Sin Tan" dengan perlahan-lahan dia maju
kedepan, kerena terlalu banyak darah yang hilang, kepalanya
terasa agak pening sedang matanyapun mulai berkunang-
kunang. Didepan matanya terbentang sebuah sungai kecil,
menjadi girang, pikirnya.
"Aku akan mencuci lukaku disungai itu baru kemudian
membalut lukaku ini." Segera ia mempercepat langkahnya
menuju kesungai kecil itu, baru saja Boee Ching sampai
didekat tempat itu, tiba2 didekatnya terdengar suara yang
perlahan. dan terdengar seperti suara orang yang sedang
mencabut pedangnya, tangan kanannya mengencang,
diantara kabut yang tebal itu terdengar suara yang tertahan:
"Siapa ..."
Dua buah bayangan berkelebat didepan matanya, ternyata
orang itu adalah si elang emas dari gurun pasir, Kong Sun Sek
dan Pek Hian Ling.
Pek Hian Ling nampak dia dalam keadaan demikian
menjerit tertahan Kong Sun Sek juga menampilkan wajah
yang keheranan, Boen Ching yang nampak dua orang itu tak
mengandung maksud jahat, hatinya menjadi lega, karena tak
tahan terlalu banyak darah yang mengalir keluar ia jatuh
pingsan ketanah.
Ketika siuman kembali nampak dirinya telah bersandar
dipinggir satu pohon besar dekat sungai itu.
Wajah Kong Sun Sek dan Pek Hian Ling menunjukan rasa
yang gembira, dia tak tahu mengapa mereka berbuat
demikian pada saat ini tampak sungai kecil itu ia teringat
kembali ketika ia merawat luka shia Siauw In.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Baru saja aku marah kepadanya, kini malah aku yang lebih
dahulu mengajak dia untuk berbicara" Boen Ching sambil
tertawa berkata.
"Suhuku karena masih mempunyai urusan yang lain telah
kembali teriebih dahulu kepulau Ie Bok To."
Dia tak mau menceritakan kalau suhunya karena sedih
terhadap Shie Siauw In baru pulang kepulau Ie Bok To. Pek
Hian Ling nampak Boen Ching tidak berbicara sesungguhnya,
dia mendengus, katanya.
"Omong kosong, suhumu demikian baik dan sayangnya
terhadap kau, mana sampai hati meninggalkan kau seorang
diri berkelana didunia kangouw".
Pada saat itu dalam hati Boen Ching sedang memikirkan
Shie Siauw Ini ternyata dirinya tak dapat pergi mencarinya, dia
menjadi menghela napas.
Pek Hian Ling yang mendengar Boen Ching menghela
napas lagi, dengan nada yang tidak senang katanya:
"Hey, apakah engkau teringat kembali akan kawanmu yang
telah berpisah dengan kau itu hingga bersedih hati?"
Kong Sun Sek yang mendengar soal ini mengerutkan
alisnya, dia nampak Pek Hian Ling bertanya secara demikian,
dalam hatinya diam2 membatin.
"Keponakan perempuanku ini sungguh taksungkan2, aku
kira pandangan Boen Ching terhadapnya malah akan menjadi
buruk."
Boen Ching mendengar Pek Hian Ling bertanya demikian, ia
menjadi tertegun, kemudian dengan tertawa sahutnya: "Dia
adalah peteri suhuku dan telah terluka berat, apalagi dalam
keadaan pingsan" Meskipun dia berkata sambil tertawa, tetapi
tetap tak dapat menutupi wajahnya yang sedang muram itu.
Pek Hian Ling berkata lagi-"Kalau begitu dia adalah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dalam pembunuhan itu, pada waktu itu Siauw sicu tak sampai
menjadi tewas, hal ini telah membuat pinceng berlega hati".
Boen Ching nampak Hay Gwat Thaysu berkata dengan
sungguh-sungguh, sambil tertawa sahutnya.
"Sepuluh tahun telah lewat, aku mendengar katanya
Thaysu tidak menyetujui tujuh partai besar bersama-sama
mengerubuti aku seorang, asal Siauw limpay tak ikut serta,
aku Boen Ching juga tidak akan menurut balas dendam satu
kali pukulan yang dilancarkan Thaysu tempo hari. Hay Hwat
Thaysu termenung sejenak, kemudian ujarnya: "Aku dengar
Siauw sicu telah mengangkat Ie Bok Tocu sebagai suhu, entah
benarkah urusan ini ?"
Boen Ching menganggukkan kepalanya tanda
membenarkan. Hay Gwat Thaysu berdiam sejenak kemudian
terusnya.
"Berita tentang tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian
Jan Shu telah tersiar didunia kangouw. Tujuh partai besar
masing2 telah menyusun rencana, sementara ini tak mungkin
akan ada terjadi persoalan, tetapi jika orang2 aneh dari luar
lautan datang kembali ke daerah Tionggoan, itu sukar
dibicarakan" Ia berhenti sejenak kemudian lanjutnya. "Selama
sepuluh tahuni Pinceng telah menyesali perbuatan gegabah
yang aku lakukan tempo hari sedang, hiloo kuno itu setelah
aku bawa pulang kedalam kuil segera pula aku buang kedalam
Telaga Naga Dingin dibelakang gunung Siong San ini- aku kira
selamanya tak akan dapat diambil kembali. Thian Jan Shu
sebelum meninggal telah menghadiahkannya kepadamu,
kiranya Pinceng tak mungkin akan dapat mengembalikannya
kepada Boen Sicu."
"Nama Chiet Poh Tui Hun Kiam atau Si jago pedang tujuh
tindak pencabut nyawa telah menggetarkan dunia kangouw,
kali ini dia datang kemari tentulah adalah hendak mencari aku
Boen Ching."
Mendengar perkataan itu, sambil tertawa ujar Bwee Giok.
"Boen heng tak usah khawstir, kini kau berada didalam
markas perkumpulan Elang sakti, aku kira dia juga tak berani
berbuat hal-hal yang keterlaluan terhadap kau" Tong Yun
Siauw juga mengangkat bicara, ujarnya:
"Cie Koen Tie ternyata berani seorang diri datang kemari".
Ia berhenti sejenak dan memandang pada Boen ching,
kemudian lanjutnya.
"Ini hari aku ingin melihat bagaimana kali kehebatan dari
Tujuh tindak pencabut nyawa itu."
Boen ching berdiam diri, ia hanya tertawa tawar.
Tak lama Si Jago pedang tujuh tindak pencabut nyawa
telah sampai disana, dia memakai pakaian yang berwarna
hijau muda, sedang pada punggungnya menyoren sebilah
pedang, dibelakangnya mengikuti dua orang muridnya dan
berjalan memasuki ruangan itu.
Bwee Giok tetap duduk ditempat tak bergerak. Cie Koen Tie
kelihatannya sangat tidak puas atas sikap dan kelakuan Bwee
Giok itu, dengan perlahan dia mendengus, kemudian katanya.
"Yang ini apalah benar adalah putri Bwee Hong, Bwee
Giok" Mendengar hal itu Boen Ching menjadi sangat terkejut,
pikirnya.
"Kiranya Bwee Giok ini adalah seorang gadis makanya aku
selalu merasa sikapnya terlalu lemah lembut, kiranya ia adalah
seorang gadis yang menyamar"
Terpikir lagi olehnya bahwa dirinya kini duduk demikian
dekatnya dengan dia, malah terasa sedikit tak enak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bwee heng, dia telah datang kemari, aku pikir akan men-
coba2 minta pelajaran dari jago pedang tujuh tindak pencabut
nyawa yang berasal dari Thiam Cong Pay ini, apakah benar2
lihay seperti yang disiarkan didunia kangouw ataukah hanya
nama kosong belaka." Bwee Giok tersenyum, ujarnya.
"Boen heng kalau mempunyai niat untuk main-main
dengannya, silahkanlah "
Bwee Giok tahu kalau kepandaian Boen Ching sangat tinggi
sukar diukur, dua orang murid dari Cie Koen Tie itu tentunya
bukan lawannya apalagi si Macan tutul dari gunung Wu San si
Trenggiling api dan lain2nya disana semuanya tak takut kalau
Cie Koen Tie sampai berhasil menurunkan tangan jahat
terhadapnya.
Boen Ching menyapu dua orang pemuda itu, tubuhnya
berkebat dan berdiri ditengah kalangan-
Cie Koen Tie nampak gerakan Boen ching yang demikian
enteng dan gesitnya itu, mengetahui kalau dua orang
muridnya itu tentu tak dapat melawannya, tetapi meskipun
demikian apakah harus dia sebagai seorang ciangbunjin dari
satu partai besar turun tangan sendiri. Dua orang murid dari
Cie Koen Tie itu mencabut keluar pedang mereka dari
sarungnya, satu dikanan dan satu dikiri mengerubuti Boen
Ching seorang.
Meskipun pedang Boen Ching berada di pinggangnya,
tetapi ia tidak mau mencabutnya, dua orang pemuda itu
berpaling memandang pada cie Koen Tie, tampak wajahnya
tidak memperlihatkan perubahan apa-apa, dua orang pemuda
itu segera mengangkat pedangnya dan menyerbu kearah Boen
ching.
Thiam cong Kiam Hoat juga sangat terkenal akan
kelihayannya didunia Kangouw, kini dua orang pemuda itu
bersama-sama mengerubuti Boen ching seorang diri, sudah
tentu bisa dibayangkan betapa dahsyatnya serangan itu, tetapi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pada saat itu Boen ching bagaikan baru sadar dari impian,
diam2 ia menghitung dari hari ini sampai malam Tiong ciu
masih ada tiga bulan lebih, dia memungut kembali pedang cie
Koen Tie dia dilemparkan kearah nya. seraya berkata. "Boen
ching pada waktu itu tentu akan hadir dalam rumah makan oei
Hok Lo"
cie Koan Tie yang menutup diri selama sepuluh tahun, baru
pertama kali turun gunung dan bergebrak dengan seorang
pemuda, ternyata dapat dikalahkan dengan mudah oleh Boen
ching, semangat yang berkobar-kobar kini telah dapat
dipadamkan semuanya dan berubah menjadi putus asa,
pikirnya .
"Hanya dengan kekuatan gabungan ciangbunjin dari
enampartai lainnya barulah dapat mengalahkan Boen ching
ini".
Dia menarik kedua tangan orang muridnya dan berjalan
keluar. Bwee Giok segera bangun berdiri dan berteriak.
"Hantar tamu keluar "
Dua orang pengawalnya segera mengikuti tiga orang itu,
berjalan keluar.
Boen ching memungut kembali pedangnya dan kembali
ketempat duduknya. Dengan wajah berseri-seri Bwee Giok
berkata.
"Boen heng, Kiong hie cie Koen Tie sebagai seorang
ciangbunjin dari Tiam cong Pay ternyata dapat Boen heng
kalahkan dengan tangan kosong bahkan merebut pedangnya".
Sambil tersenyum jawab Boen ching. "Ahhh. . . . terlalu
memuji"
Bwee Giok yang rahasianya telah diketahui oleh Boen ching
bahwa dia sebenarnya adalah seorang gadis meskipun
kelihatannya masih gagah perkasa, tetapi tak dapat dihindari
lagi adanya perbedaan antara laki dan perempuan,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching tertegun, dapat lolos dari tangan iblis ini sudah
merupakan suatu pekerjaan yang susah payah, kini dia
ternyata terkata demikian, apakah penghidupan secara
tersembunyi selama tiga puluh tahun ini telah membuat dia
menjadi berubah? Chang Sun Loei tak menunggu Boen ching
berpikir panjang lagi, lanjutnya.
"Tahun yang lalu banyak orang mengatakan aku sangat
gemar akan kekayaan, ini juga ada kebenarannya, ini hari
ternyata aku telah kalah ditanganmu, mutiara2 yang aneh
didunia ini aku memiliki banyak sekali engkau turutlah aku
kerumahku untuk memilih sebuah, boleh dihitung sebagai
hadiah kekalahanku hari ini kepadamu."
Boen ching menjadi tertegun, selama belasan tahun ini
Chang Sun Loei mencintai harta kekayaan bagaikan
menyayangi jiwanya sendiri, kelihatannya dia tak akan
melepaskan begitu saja ini hari ternyata dia telah tertarik akan
pedang ditangannya bukan saja dapat membuat dia
melepaskan tangannya bahkan akan memberi barang
kepadanya, sungguh hal ini tak pernah dipikirkan sebelumnya.
Chang Sun Loei nampak Boen ching termenung, matanya
memancarkan sinar tajam sambil tertawa ujarnya.
"Sebenarnya aku juga memiliki banyak sekali pedang
pusaka, setelah engkau melihat harta kekayaan didalam itu
maka pada saat itu engkau mengetahui mengapa aku berbuat
demikian-."
Boen ching mendengar Chang Sun Loei telah
mengumpulkan kekayaan selama puluhan tahun lamanya,
mutiara yang aneh2 didunia ini tidak sedikit yang telah jatuh
ditangannya, di hatinya tanpa terasa timbul rasa ingin tahu,
segera ia dongakkan kepalanya akan mengiakan, tiba2 ---
matanya tertumbuk pada tulisan dibatu nisan yang berada
disamping Chang Sun itu. "Lembah Pek Hiat yang berani
masuk mati" ia mengerutkan alisnya dan segera mengetahui
apa tujuan dari Chang Sun Loei dengan tersenyum, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dalam waktu yang singkat, lalu didalam gua ini dia hersantap
apa dan air yang diminum itu berasal dari mana ?
Kalau makan mungkin dapat juga dia hanya bersantap
ulat2 yang ada didalam gua, tetapi air yang diminum ia
dapatkan dari mana ?
Berpikir sampai disini, segera ia memandang sekitar tempat
itu, tak mungkin ada sumber air ditebing yang setinggi ratusan
kaki ini. .Tetapi segera ia nampak dari atas dinding gua itu
mengalir air, tampak hal ini segera tangannya mencabut
pedangnya dan ditabaskan kearah di mana air tadi mengalir
Tampak tebing itu makin ditabas makin bertambah besar,
akhirnya terlihat suatu celah sempit yang lebarnya kira-kira
delapan depa, kiranya dibelakang celah itu terdapat sebuah
gunung besar.
Boen Ching yang nampak hal ini menjadi sangat girang,
dengan terburu-buru ia berkemas cermin itu dimasukkannya
ke dalam sakunya, sedang pedang Cing Hong Kiam disorenkan
dipunggungnya kemudian menerobos keluar gua.
Gua itu panjangnya ada dua tiga li, setelah keluar dari gua,
didepannya terbentang suatu deretan pegunungan yang
tinggi.
Boen Ching tahu deretan pegunungan itu terdapat didalam
gunung oei San, setelah melihat betul-betul arahnya dia lari
kearah tenggara.
Baru saja lari sejauh beberapa li tahu2 dari jauh tampak
berkelebat dua buah bayangan dengan sangat cepat .
Boen ching ketika nampak seorang diantara mereka itu,
hatinya menjadi berdebar orang itu ternyata adalah suhunya
Ie Bok Tocu dengan cepat Boen ching lari kearah nya.
Tampak orang yang sedang bertempur dengan suhunya itu
adalah seorang siucay berusia pertengahan, dibawah tangan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
melawan dia itu mungkin tak akan dapat tahan lebih dari dua
puluh jurus lagi.
Ouw Yang Bu Kie yang nampak serangannya tidak
mencapai pada sasaran, dia maju kedepan selangkah, tangan
kanan nya didorong kedepan, dengan menggunakan jurus
"Yun Tong KouJiet" atau tengah mega menuntun matahari.
Jurus ini merupakan jurus yang ampuh dari ilmu "ching
Hun Pat ciang" sekalipun ditangannya masih mengempit tubuh
Shie Siauw In, tetapi dia tak percaya kalau Boen ching dapat
menghindarkan diri ilmu "chieh Hun Pat ciang" nya itu.
Boen ching nampak jurus yang digunakan Ouw Yang Bu Kie
ini sangat asing dan aneh, untuk sesaat dia tak berani
menyambut dan mundur selangkah lagi kebelakang.
Tetapi Ouw Yang Bu Kie mana mau melepaskan dia, dia
tertawa dingin, tubuhnya mendesak maju sedang pada
mulutnya ia berkata. "Mengapa engkau tak berani menyambut
jurusku ini?"
Boen ching mendengus, suhunya Ie Bok Tocu kini berada
disamping, dia tak mau memalukan nama baik Ie Bok Tocu
dikatakan tak berani menyambut serangannya ???
Tubuhnya segera bergerak. dengan menggunakan gerakan
"Hui Sit Yu soh" dia balik mendesak kearah Ouw Yang Bu Kie.
Ouw Yang Bu Kit tertawa tergelak. jika Boen ching selalu
menghindar, malah membuat dia untuk sesaat tak dapat
berbuat apa-apa, tetapi kini Boen Ching dengan menggunakan
gerakan mendekat kearahnya, dengan lweekang yang dimiliki
Boen ching serangan ini bukankah dengan mudah dia akan
dapat menangkapnya?
Tangan kanannya sedikit direndahkan, tidak menanti Boen
ching sampai menginjak tanah, tangannya segera menyambar
mengarah bahu Boen ching, kali ini dia tidak mau
melemparkan Boen ching kedalam jurang, lima jari tangan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ouw Yang bu Kie ini terkenal sebagai iblis yang suka akan
paras elok, apakah mungkin gadis mempunyai hubungan yang
erat dengannya?"
Tapi setelah berpikir lagi, agaknya tak benar, biasanya Ouw
Yang Bu Kie tak pernah membiarkan mangsanya hidup lebih
lama, kali ini dapat merebut Shie Siauw In dari tangannya saja
sudah merupakan suatu yang sangat untung sekali.
Ssdang dia berpikir, mendadak ada angin kencang lewat
dari samping tubuhnya, sedang berCermin pualam yaug ada
ditangan nya pun telah direbut saking kagetnya Boen ching
sampai mundur kebelakang selangkah.
Tampak dihadapannya berdiri seorang tua yang rambutnya
telah putih semuanya dan ia sedang memandang cermin itu,
kakek tua itu memakai baju yang telah kuno dan robek2,
tangan kirinya menyungging sebuah gentong arak setinggi
manusia, jika gentong arak itu berisi penuh dengan arak
mungkin beratnya kurang lebih ribuan kati.
Boen ching yang nampak dandanan orang itu diam-diam
dalam hatinya .... si Setan arak Toan bok ciejien ternyata
dapat muncul ditempat ini, diantara empat iblis telah muncul
tiga orang, menurut berita2 dalam dunia kangOuw katanya
diantara empat iblis itu Toan bok ciejien kepandaian paling
tinggi, selamanya ia tak pernah membawa senjata, ini hari ia
merebut cermin pualam itu, aneh karena apa??
TOAN BOK CIEJIEN dongakkan kepalanya memandang
Boen ching, kemudian tanpa mengucapkan sepatah katapun
dia balikan tubuhnya dan berjalan turun gunung.
Boen ching menjadi tertegun, dengan cepat dia gerakan
tubuhnya lari mengejar Toan Bok ciejien, dia juga tak tahu
karena apa cermin pualam itu telah dua kali menolong
jiwanya, dia tak ingin dengan mudah melepaskannya.
Toan Bok ciejien yang lari didepan meskipun tangannya
menyungging sebuah gentong arak yang beratnya ribuan kati,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dia tak mau mengangkat dia sebagai suhu, maka dia akan
turun tangan jahat terhadapnya.
Dia tertawa tawar, dia tahu kalau iblis- iblis semacam ini
tak ada satupun yang dapat memegang janji.
Banyak bicarapun tak ada gunanya karena kini telah
menjadi demikian maka lebih baik sejak sekarang ini juga
merencanakan cara-cara untuk meloloskan diri. Toan Bak Cie-
jien tertawa katanya.
"Kau ingin meloloskan diri sudah tentu tak mungkin akan
terjadi, karena engkau juga bukannya tak mengetahui sama
sekali bahwa aku membawa gentong arak yang demikian
beratnya. Tetapi jika engkau ingin lari bagai manapun juga tak
akan dapat meloloskan diri dari tanganku."
"Kini masih ada tujuh jurus, engkau harus berhati-hati"
perkataannya baru saja selesai di ucapkannya, dia telah
mendesak lagi kearah Boen ching.
Dalam hati Boen ching menjadi terkejut, gerakan Toan Bok
Cie-jien kali ini gesit sekali seperti mengalirnya air dan
berjalannya mega diudara.
Dia berturut-turut melemparkan pukulan gencar dan setiap
pukulannya semuanya mengenai pada gentong arak ditangan
Toan Bok Cie-jien.
Gentong ini ternyata dibuat dari baja dan logam, sekalipun
terkena lima kali pukulan juga tak mengalami kerusakan
sedikitpun juga. Sedang lima jalan darah penting pada badan
sebelah muka dan belakang Boen ching ternyata telah
dipegang perlahan oleh Toan Bok Cie-jien. Gerakan Toan Bok
Cie-jien tiba-tiba berhenti dan kemudian tanya nya "Meskipun
ada dua jurus, kau menyerah tidak?"
Dalaw hati Boen ching diam-diam menjadi ngeri dan takut.
Gerakan Toan Bok Cie-jien ternyata demikian anehnya.
cirinya jika dibandingkan dengan dia ternyata sedikitpun tidak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apa kabar Kong beng heng selama ini? Bocah ini bukan
saja telah berhasil melarikan diri dari tanganku bahkan telah
mencuri sebuah barang pusakaku, harap Kong Beng heng
suka menyerahkan padaku."
Kong Beng Sang nampak Chang Sun Loei se-olah2 tak
memandang sebelah matapun kepada nya, dengan dingin
sahutnya.
"Boen ching kini berada ditanganku, tunggu saja setelah
aku dan dia telah menyelesaikan urusan diantara kami, Chang
Sun heng baru dapat menyelesaikan urusan kamu."
Setan arak, paras elok, harta dan kedudukan empat iblis
sakti itu masing2 saling merasa tak puas terhadap pihak yang
lain, sejak tiga puluh tahun yang lalu hingga sekarang masih
tetap demikian saja halnya. Terdengar Chang Sun Lioe
tertawa dingin ujarnya.
"Selama tiga puluh tahun ini kiranya kepandaian dari Kong
Beng heng tentu mendapatkan banyak kemajuan-"
Sehabis berkata ia mengeluarkan ilmu saktinya "Hong Lun
cie" atau ilmu jari roda angin menggores ke arah tubuh Kong
beng Sang.
Wajah Kong beng Sang sedikitpun tidak menampilkan
perasaan apa2, ujarnya dengan nada yang dingin.
"Hong Lun cie dari Chang Sun heng jika dibandingkan tiga
puluh tahun yang lalu kiranya kini jauh lebih hebat."
Sambil berkata tangan kirinya digerakkan kesana kemari
menyambar kepergelangan tangan Chang Sun Loei.
Chang Sun Loei tak berani menerima dengan keras
melawan keras, tangan kirinya sedikit direndahkan, dua
jarinya bagaikan angin berkelebat dengan menggunakan
jurus2 dari ilmu Hong Lun Sah, cap Lak cie atau tiga puluh
enam jurus ilmu jari roda angin yang pernah membuat dia
terkenal didalam dunia kangOuw balas menyerang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dengan perkataan Chang Sun Loei ini aku Kong Beng sang
mau juga memberikan sesuatu" jawabnya.
"Engkau bertanya padaku bagaimana caranya aku akan
berbuat pada Boen ching ini?"
Kalau begitu aku akan memberitahu padamu bahwa ini hari
Boen ching berada disini aku akan melarang untuk tidak
mengganggu Boen ching sedikitpun, Chang Sun Heng jika
sudah bersiap akan berbuat apa-apa, aku Kong beng Sang
akan menyambutnya terlebih dahulu."
Sepasang mata Kong Beng Sang dibelalakkan untuk
memandang puncak yang didepan nya dan dengan perlahan
dia berkata.
"Gunung oei San ini sungguh merupakan suatu tempat
yang sangat baik. bagaimana kalau kita menentukan siapa
yang menang dipuncak gunung didepan kita ini?"
Chang Sun Loei mendongakan kepalanya dan memandang
puncak gunung itu katanya. "Sungguh cocok dengan
maksudku, tetapi bagaimana dengan Boen ching."
Dengan dingin Kong Beng sang berkata.
"Tak usah Chang Sun heng kuatir tentang dia," sehabis
berkata kedua matanya memandang kearah Boen ching.
Padahal dalam hatinya ia juga sedang berpikir dengan cara
bagaimanakah hendak mengatur Boen ching ini, Kedua orang
itu bergebrak sedikit banyak pada mulanya kelihatan adalah
karena urusan Boen ching. Kemudian dengan tiba2 terpikirlah
oleh Boen ching.
"Bukankah tidak mungkin aku dapat meloloskan diri
sewaktu engkau berdua sedang bertempur mati-matian diatas
gunung?" Sambil tertawa Boen ching berkata.
"Sungguh dapat beruntung sekali dapat melihat orang-
orang yang ternama bertanding, bukankah itu merupakan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching nampak toyaemas dari Chang Sun Loei itu dan
karena panjangnya tidak lebih dari lima depa, disamping itu
dikepala toya terdapat sebutir berlian sebesar batu.
Sinarnya memancar dengan terang ke empat penjuru
sedang tubuh toya itu lebarnya hanya beberapa coen.
Sinar emas itu berkedip dengan terangnya karena sinar
matahari dan sungguh merupakan suatu barang yang sangat
berharga.
Sedangkan pedang logam dan Piet perak itu yang dimiliki
Kong Beng Sang sangat kecil bentuknya.
Ukuran panjangnya tak sampai tiga depa, ternyata juga
merupakan suatu barang yang berharga.
Chang Sun Loei nampak pedang logam dan Piet perak milik
Kong Beng Sang telah dihunus keluar dari sarungnya.
Dengan tertawa kecil toyaemas ditangan kanannya
diangkatnya dan langsung melancarkan serangan-2 jurus
pertama dari ilmu "ciat Liong Hoat" atau ilmu toya penakluk
naga yaitu satu jurus dari "Kiem chao Llong" atau toya emas
menaklukkan naga gede. Toya emas itu ditotokkannya kearah
tubuh Kong Beng Sang.
Kong Bang Sang menangkis serangan toya itu dengan
pedangnya yang berada ditangan kiri, yang didalam dunia
persilatan dinamakan "Seh Huh Kioe Piet," atau dapat
dikatakan sembilan pena ganas bagai bintang dari ilmu "Goat
Hun cap Sah Seh".
---ooo0w0ooo---
"Toan Bok heng jika tak menyetujuinya, tak usah ragu2 lagi
untuk meminta beberapa jurus pengajaran padaku"^
Boen ching nampak ternyata Ouw Yang Bu Kie berbuat
demikian, hatinya menjadi girang, tanganuya segera menarik
tangan Bwee Giok untuk diajak meninggalkan tempat itu.
Tetapi mendadak disebelah kiri tempat itu terdengar dua
kali suara dengusan gusar, Chang Sun Loei dan Kong Beng
Sang telah berkelebat muncul ditempat itu, dua orang itu
dengan dingin bertanya kepada Ouw Yang Bu Kie. "Ouw Yang
heng masih belum melupakan aku dua orang bukan?"
Ouw Yang Bu Kie nampak Chang Sun Loei dan Kong Beng
Sang muncul ditempat itu, hatinya merasa agak terkejut tetapi
dia tetap tak menjadi gugup, kipasnya dikembang tutupkan
sedang gambar tengkorak berwarna merah itu pun dapat
terlihat jelas.
"Sungguh tak disangka aku Ouw Yang Bu Kie ini hari
mendapat kesempatan untuk mendapatkan pelajaran dari tiga
orang". Jawab Chang Sun Loei dengan dingin.
"Ouw yang heng, dengan usiamu yang demikian tinggi,
ternyata masih dapat ditipu seorang anak kecil, bukankah itu
sangat kasihan sekali ? ?".
Ouw Yang Bu Kie menjadi tertegun, tangannpya
disentakkan sehingga kipasnya berkembang dan kemudian
digoyangkan dua kali. Terdengar Chang Sun Loei melanjutkan
ucapannya.
"cermin pualam itu adalah milikku, juga bukannya
didapatkan dari tangan seorang gadis, melainkan aku
menemukamnya di suatu lembah yang sangat tandus"
Ouw Yang Bu Kie menjadi termangu- mangu dalam hatinya
segera timbul rasa curiga, Chang Sun Loei mengatakan Boen
ching telah membawa pergi sebuah barang pusakanya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching yang oleh suara genta itu telah memaksa hawa
murninya terbalik, menyebabkan letak jalan darahnya menjadi
berpindah tempat, sehingga walaupun totokan Toan Bok cie
Jien ini tepat mengenai jalan darahnya, tetapi Boen Ching
bagaikan tak terjadi urusan apa-apa, tangannya balik
menggunakan jurus "Tau Thien Ngo Ie" atau mengobrak abrik
lima gunung.
Waktu Toan Bok cie Jien masih tertegun, tubuhnya telah
terlempar sejauh lima kaki.
Toan Bok cie Jien, Ouw Yang Bu Kie menjadi terkejut,
siapakah sebenarnya orang yang membunyikan suara genta
itu, ternyata dimiliki lweekang yang demikian tingginya, sudah
jelas Boen ching merupakan bahaya yang sangat besar, kalau
ingin menghukum mati padanya, kiranya juga bukan
merupakan pekerjaan yang sulit tapi orang aneh itu tentu
takkan mau menerimanya .
Dua orang itu mempunyai pendirian yang sama ber-sama2
kepada Boen ching teriaknya. "Untuk sementara kuampunu
jiwamu"
Sehabis berkata dua orang iblis sakti itu lari menju kearah
datangnya suara genta itu.
Boen ching nampak dua orang iblis sakti itu meninggalkan
tempat tersebut, ia menjadi termangu-mangu, sejenak
kemudian ia mulai merasa hawa murni didalam tubuhnya
menjadi terbuyar pada jidatnya segera mengalir keringat
dingin cepat ia duduk bersila untuk menjalankan pernapasan.
Bwee Giok yang nampak lwekang Boen ching menjadi
demikian tingginya, menjadi sangat terkejut, kini nampak lagi
pada jidat Boen ching penuh dengan keringat dingin, hatinya
menjadi merasa kuatir dengan terburu-buru ia lari datang
mendekat.
Boen ching merasa setelah hawa murninya dialirkan
terbalik, pada saat-saat itu hawa lwekangnya memangnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau, jurusmu itu kau dapat belajar dari mana?" Boen ching
dengan tertawa tawar tanyanya "Mengenai hal ini kau tak
perlu banyak bicara."
Shie ciau Nio yang berdiri disamping setelah mendengar
perkataan yang diajukan seh Tu Hoa itu, dalam hatinya juga
merasa sangat heran pikirnya.
"Kalau dilihat dari pertanyaan yang diajukan itu agaknya
Seh Tu Hoa ini tidak sedang berbohong dan ilmu yang
dipelajari oleh Seh Tu Hoa, sebenarnya apa yang telah
terjadi."
Seh Tu Hoa nampak Boen ching tidak mau menjawab,
tangannya dengan seenaknya dipukulkan keluar, secepat kilat
mencekal pergelangan tangan Boen ching dan melemparkan
tubuhnya keluar, jurus ini adalah jurus "Thien Tiang To Hay"
dari ilmu "Thay Thien Kioe Sih"
Boen ching yang merasa tubuhnya dilemparkan ketengah
udara, segera menarik napas panjang-panjang, begitu tangan
kanan Seh Tu Hoa mengendur, tubuhnya dikencangkan dan
balik mencekal tangan kananya Seh Tu Hoa jurus "Thian Tee
Ie Weh" segera dilancarkan-
Seh Tu Hoa mendengus meskipun dia tak sampai terlempar
oleh Boen ching, tetapi Boen ching pun tak berhasil pula
dilemparkan ke tengah udara.
Tubuh Boen ching sedikit merendah, tidak menunggu
sampai tubuhnya mencapai tanah, dia melancarkan lagi jurus
"Shia Thien Song Gwat" tubuhnya melayang berputar
setengah lingkaran dan melemparkan lagi tubuh Seh Tu Hoa
ke tengah udara sehingga menyebabkan tubuh Seh Tu Hoa
berjungkir balik sebanyak tiga kali.
Seh Tu Hoa yang terlempar oleh Boen ching dalam hatinya
telah mempunyai perhitungan dan dugaan yang kuat. Boen
ching ini tentunya telah mendapatkannya petunjuk dari orang
yang berilmu tinggi, dirinya hanya paham sembilan jurus saja,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Siapa.....?"
Dengan dingin Boen ching menjawab.
"orang itu telah lama binasa, kalau kau ingin bertemu
dengannya bunuh dirilah terlebih dahulu, setelah itu kau dapat
bertemu dengannya"
Seh Tu Hoa sedikit menjadi bimbang, Shie chiau Nio
setelah mengetahui kalau bukan Seh Tu Hoa yang
mengajarkan ilmu tersebut kepada Boen ching dengan
menenteng pedangnya ia maju kedepan, kepada Seh Tu Hoa
ujarnya. "Mengapa banyak ribut dengannya, bunuh saja
beres."
Dia maju menerjang, Bwee Giok tahu kalau lweekang Seh
Tu Hoa terlalu tinggi, dia tak berani melawannya, sedang Boen
ching memiliki rangkaian ilmu yang sangat aneh dan lihay,
mungkin masih dapat manyambutnya, pedangnya disabetkan,
berturut-turut menerima beberapa kali serangan yang
dilancarkan oleh Shie chiau Nio, diikuti dengan membalas
beberapa jurus banyak nya.
Lam Hay coei Hong adalah murid kesayangan dari Thiat
Bian Kwan Im, sudah tentu ia memiliki seluruh kepandaiannya,
sedang lweekang Bwee Giok sudah tentu jauh lebih tinggi dari
Boen ching sekarang ini, pedangnya diputar sedemikian rupa,
ternyata dengan putarannya itu, telah berhasil menerima
seluruh jurus serangan yang dilancarkkn oleh Shie chiau Nio
Seh Tu Hoa mendongakkan kepalanya, memandang Boen
ching, lalu katanya. "Jika kau tak mau mengatakan hal yang
sesungguhnya akan kubunuh kau" Tetapi se-konyong2
matanya tertumbuk pada sesuatu, wajahnya segera berubah
hebat.
Boen ching ketika mendengar Seh Tu Hoa berkata akan
membunuhnya, menjadi sangat terkejut, belum lagi ia berpikir
nampak wajab Seh Tu Hoa berubah demikian hebatnya,
segera ia menoleh memandang pada suatu gundukan tanah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ini juga bukan merupakan suatu hal yang aneh, jika tak
punya kemauan yang keras sudah tentu akan mengalami
penderitaan tersebut, kau sebenarnya tak sesuai untuk
berlatih diatas Han Sien Leng Uh ini tetapi aku ada satu cerita
yang hendak kukatakan kepadamu"
Boen ching termenung sejenak. kemudian ujarnya.
"Toa Supek. aku telah berpikir selama dua hari lamanya,
apa yang di ucapkan Toa supek waktu berada di gunung oei
San aku masih belum bisa mengetahui bagaimana baiknya."
Cu Khek Cie Yun menganggukkan kepalanya, sambil tertawa
ujarnya.
"Kau sangat jujur, tetapi ceritaku ini kau tak boleh
beritahukan kepada suhumu. karena ada hubungannya
dengan dia, engkau dapat menyetujuinya bukan??"
Boen ching menjadi ragu2 sejenak. nampak Cu Khek Cie
Yun wajahnya nampak serius, akhirnya dia menganggukan
kepalanya juga. Cu Khek Cie Yun berkata lagi.
"Dua puluh tahun yang lalu, aku juga masih seorang
pemuda dan mengikuti kakek gurumu berdiam didaerah Sie
Pek, sehingga sering berjalan didaerah gurun"
Ia berhenti sejenak, kemudian lanjutnya.
"Engkau harus tahu, pada saat itu aku juga berusia lebih
dua puluh tahun, dengan usiamu sekarang ini seimbang."
Sambil berkata kedua matanya memandang terpesona
pada butir-butir air yang jatuh dari atas sumbernya, agaknya
dia sedang memikirkan masa silam, dan pada saat itu juga
padang rumput gurun, kuda, pedang dan seorang pemuda. cu
Khek ci Yun setelah termenung sejenak kemudian lanjutnya.
"Aku telah bertemu dengan seorang gadis, ia sangat suka
kepadaku, aku juga merasa sangat suka kepadanya. Kami
berdua kemana pun selalu bersama, dia adalah putri dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Thian San Sen Eng atau Elang Sakti dari gunung Thian san,
akhirnya kami berdua menikah."
Boen ching menghela napas lega, pikirnya.
"Kiranya cu Khek ci Yun sedang menceritakan kisahnya
semasa masih muda, dia mempunyai istri dan telah menikah,
bukankah itu sangat bahagia?" cu Khek ci Yun memejamkan
matanya, kemudian terusnya.
"Nak, engkau jangan kira aku telah selesai bercerita, masih
belum, masih terlalu banyak."
Kemudian lanjutnya lagi.
"Kita hidup bersama, dia juga sangat cantik tetapi akhirnya
kakek gurumu menikahkan suhumu kepada Seh Ta Hoa, kau
tentunya mengetahui urusan ini bukan- Pada hari itu, aku baru
merasakan bahwa aku mengawini dia adalah karena dibanyak
tempat dia menyerupai suhumu dan dalam hatiku yang benar2
aku cintai adalah suhumu."
Hati Boen ching menjadi tergetar, Seh Tu Hoa telah
menikahi suhunya, ia tahu Tong long Hekpun diam-diam
mencintai suhunya, sungguh tak disangka Toa supeknya
inipun diam-diam mencintainya, tetapi urusan itu tak ada
seorangpun yang mengetahuinya. Cu Khek Ci Yun dengan
perlahan melanjutkan ceritanya lagi.
"Sebelum itu aku sendiri juga tak mengetahuinya, engkau
tentu dapat mengetahui bukan ? Akhirnya aku bagai mana,
terpaksa diapun mengetahuinya juga dan ia meninggalkan aku
seorang."
Sehabis berkata dengan lemas ia menundukkan kepalanya.
Boen ching dengan terrmagu-mangu termenung, manusia
memangnya sangat sukar untuk memahami perasaan dirinya
sendiri. Terdengar Cu Khek Cie Yun melanjutkan lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
besar saja dari ilmu "Ngo Heng Kiam Hoat" itu sebab sisanya
dengan terburu-buru ia memandang sepintas lalu dan
dimusnakan sekalian-
Selagi ia memusnahkan gambar yang terakhir, Seh Tu Hoa
telah muncul diikuti dengan Shie chiau Nio dan pemuda
berpakaian putih itu.
Seh Tu Hoa yang nampak diatas tanah penuh dengan
runtuhan puing-puing, wajahnya segera berubah hebat,
matanya melotot keluar memandang kearah Boen ching,
sedang tubuhnya tidak bergerak sedikitpun, agaknya dia
sedang memikirkan harus berbuat bagaimana
Boen ching membalikkan tubuhnya menuju kearah Han
Slen Leng Uh, nampak hal itu tubuh Seh Tu Hoa segera
berkelebat menghalangi jalan pergi dari Boen ching.
cu Khek cie Yun segera maju kedepan dan melancarkan
serangan kearah Seh Tu Hoa, sambil membentak.
"cepat menyingkir tempat ini adalah tempat suhu berlatih
pada waktu itu, janganlah kau berbuat tidak sopan didalam
gua ini".
Seh Tu Hoa tertawa tergelak. tangan kirinya menyambar
mencengkeram pergelangan tangan cu Khek cie Yun,
sedangkan tangan kanannya bagaikan puyuh mencengkeram
punggung Boen ching.
Dia dalam satu jurus melancarkan serangan kekanan dan
kekiri, gerakannya cepat bagaikan kilat, cu Khek cie Yun
terdesak musdur, denagan cepat ia berganti jurus, pada saat
ini Shie chiau Nio pun telah maju menyerang cu Khek cie Yun
dengan pedangnya.
Boen ching yang diserang punggungnya tanpa
membalikkan tubuhnya melancarkan tendangan ujung kakinya
mengancam jalan darah "ci Tie To pada tubuh Seh Tu Hoa ia
mejadi sangat terkejut dengan gerakan Boen ching ini, ia telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tiga hari .?? aku telah jatuh pingsan selama tiga hari
lamanya . . ?" Gadis itu mendongakkan kepalanya sambil
tersenyum ujarnya:
"Jangan berteriak. kau belum sembuh benar, ibuku
sebenarnya mengatakan kau baru akan sadar kembali lima
hari kemudian"
Boen ching melirik memandang sekejap pada gadis itu,
nampak ketika ia menundukkan kepalanya sungguh mirip dan
tak ada perbedaan sedikitpun dengan gambar dicermin nya
itu. Sampai waktu tersenyum pun sungguh mirip sekali.
Gadis itu juga sedang termenung, dua orang itu termenung
lama sekali, tanpa terasa Boen ching telah memecahkan
kesunyian itu dengan bertanya: "Dapatkah nona
memberitahukan nama nona?"
Dia mendongakkan kepalanya dan melirik kearah Boen
ching, agaknya dia tak mau berkata, Boen ching yang dilirik itu
tanpa terasa ia menundukkan kepalanya, pikirnya:
"Inipun benar, mengapa aku demikian tololnya. Dengan
seenaknya ingin mengetahui nama orang"
Tetapi terdengar gadis itu tetap menyebutkan namanya,
ujarnya. "Aku bernama Sek Giok Siang"
Boen ching menarik napas panjang-panjang, dengan
menahan rasa sakit ia mengambil cermin yang disimpan
didalam sakunya dan diberikan kepada Sek Giok Siang.
Sek Giok Slang hanya memandang sekejap pada gambar
gadis pada cermin itu, tapi tak menerimanya, Boen ching jadi
sedikit jengah, tanyanya dengan perlahan-
"cermin pualam ini apa milik dari nona Sek?" Sepasang
mata Sek Giok Siang memancarkan sinar yang sayup, dengan
tertawa tawar sahutnya. "Bukan, bukan milikku "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apa dapat dibilang mereka lebih hebat dari Thian Jan Shu
???"
Kong sun sek tertawa besar dan tak menjawab, dia tahu
pada waktu itu Thian Jan Shu tewas dibawah senjata pusaka
Thian Liong Suo adalah sebagian besar terlalu memandang
ringan pada pihak lawannya, jika tidak demikian, kiranya
Thian Jan Shu waktu itu tidak mungkin akan mati karena hal
ini.
setan arak paras elok, harta dan kedudukan, empat orang
iblis sakti, meskipun kepandaiannya jauh dibawah kepandaian
Thian Jan Shu, tetapi empat orang iblis sakti itu kalau tidak
memandang ringan pada pihak lawan, tidak mungkin dengan
mudah dapat ditundukkan dibawah senjata pusaka Thian
Liong Suo.
Boen ching tiba-tiba teringat pada ilmu silat peninggalan
Thian Jan shu, meskipun seluruhnya terdapat tujuh buah
hioloo kuno, tetapi pada enam partai besar hanya terdapat
enam buah hioloo saja, sedang hioloo yang satunya lagi telah
ditenggelamkan kedalam Telaga Naga Dingin, jika dirinya
mendapat hioloo ini, dengan rajin selama dua bulan
mempelajarinya bukankah mungkin akan menambah
kepandaian sendiri.
Tetapi dia telah berjanji dengan Bwee Giok haruslah pergi
ketelaga thay-Ouw dahulu ?
Pek Hian Ling nampak Boen ching sedang termenung,
tanpa terasa mengajukan pertanyaan, tanyanya. "Hei . .
engkau sedang memikirkan apa ?" Boen ching tertawa,
sahutnya.
"Suhuku sedang menanti aku di telaga Thay-Ouw, aku
harus pergi ke sana terlebih dahulu"
"ooh ..." kata Kong Sun Sek sambil tertawa. "Sungguh
kebetulan sekali, dengan Pangcu dari perkumpulan Elang
sakti, Siauw Siang Kiam Khek, Bwee Hong aku pernah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kiranya Sek Giok Siang ini tidak mengenal pada Ouw Yang
Bu Kie." Setelah berpikir sejenak lalu sahutnya.
"Dia bernama Ouw Yang Bu Kie"
Sek Giok Siang dengan suara perlahan menganggukkan
kepalanya, kemudian balik kan tubuhnya berjalan lagi.
Boen ching menjadi termangu disana, dia tidak berani
mengejarnya untuk bertanya, bayangan sek Giok Siang
perlahan-lahan hilang dari pandangannya, dengan tenang ia
berdiri disana sedang pada benaknya timbul wajah Sek Giok
Siang yang sedang tertawa, sedih dan mengucurkan air mata.
Sek Giok Siang mengapa dapat berbuat demikian-.? Dia
sebenarnya akan lari mengejarnya, tetapi diapun merasa agak
takut, takut terhadap pnrkataan yeng diucapkan oleh cu Khek
ci Yun kepadanya, dia tadi dapat melibatkan diri dalam
bayangan lamunannya diri sendiri.
Dia berpikir bolak balik hingga lama tetapi akhirnya dia
berpikir pula, jika ia sama sekali tidak mengenal Sek Giok
Siang, setelah bertemu dengan keadaan ini dapat berbuat
bagaimana ? pada saat itu dia dapat menggunakan seluruh
tenaganya untuk memberi bantuan kepadanya.
Boen ching menjadi melamun tak karuan, kemudian dia
berjalan mengikuti dimana sek Giok siang tadi melaluinya .
Dengan sekuat tenaga ia lari, tak lama telah nampak
bayangan pungung dari Seh Giok-siang, dia lari mengejar
mendekat.
Dengan suara perlahan tanyanya kepada Seh Giok Siang.
"Nona Sek. apa kau memerlukan bantuanku kah ??".
Seh Giok- siang hanya menggelengkan kepalanya,
kemudian berjalan kedepan lagi.
Boen ching menjadi ragu-ragu, sejenak ia mengetahui
geraknya ini membuat Sek Giok siang menaruh rasa curiga
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ie Bok Tocu mungkin telah lewat dari tempat ini atau
mungkin tidak dapat mencarinya, tak usahlah kau kuatirkan"
Boen ching menjadi termenung, Bwee Giok yang nampak
Boen ching termenung, dengan tertawa ujarnya.
"Boen Toako, apa tak mau memberi muka kepadaku,
berdiam beberapa hari didalam perkumpulan kami?" Boen
ching sambil tertawa sahutnya.
"Nona Bwee, aku masih mempunyai urusan hendak
menjelajahi kegunung Siong San, urusan sangatlah penting
sekali, tak dapat tinggal lebih lama lagi ditempat ini"
"Oh -- -"Jawab Bwee Giok, ia telah dapat menebak ia akan
berbuat apa, dengan suara perlahan tanyanya kepada Boen
Ching. "Apakah karena urusan hioloo peninggalan dari Hay
Gwat Thaysu?" Boen Ching menganggukkan kepalanya. Bwee
Giok berpikir sejenak, dia mengetahui urusan ini sangatlah
penting sekali, dia tak mungkin dapat mencegah kepergian
dari Boen Ching dan menyuruhnya jangan pergi.
Setelah berpikir bolak balik sambil tertawa ujarnya. "Ayahku
juga karena ada urusan tidak berada dalam markas, sekalipun
demikian tak ada salahnya kalau aku mengawani kau menuju
kegunung Siong San kau pikir bagaimana?"
Boen Ching menjadi tertegun, dia tak enak untuk
menolaknya, terpaksa ujarnya. "Nona Bwee demikian baiknya,
aku Boen Ching entah harus berkata apa baru baik, hanya
janganlah karena urusanku ini hingga menghalangi urusan
dalam perkumpulan nona Bwee"
Bwee Giok tersenyum, ujarnya. "Kau tentunya masih belum
melupakan paman Tong ku bukan? Urusan dalam
perkumpalan ada dia disini, tak usah merepotkan aku lagi?jika
kau sangat tergesa-gesa, kita dapat berangkat sekarang juga"
Boen Ching terpaksa hanya tersenyum saja dengan demikian
dua orang itu melakukan perjalanannya menuju kegunung
Siong San .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dia tak mungkin kalah ditangan Toan Bok Cie Jien, berani
dengan keras mengadu tenaga dalam dengannya, tetapitak
disangka ternyata Toan Bok Cie Jien menggunakan sisa
araknya untuk mengembalikan setiap pukulannya, sehingga
membuatnya kurang sedikit saja terkubur didasar telaga ini,
kalau bukannya ada Yuen Fu, walaupun Toan Bok Cie Jien
melancarkan serangan gencar sekali lagi, kiranya dia juga tak
mempunyai tenaga lagi untuk bertahan. Toan Bok Cie Jien
karena tahu Yuen Fu itu, orangnya sangat licik, sekarang
sebaliknya malah dia menguasai keadaan, dengan dingin
tanyanya pada Yuen Fu.
"Jika menurut kau harus berbuat bagaimana ?"
Yuen Fu sambil tertawa sahutnya.
"Suruh Boen Ching menuruni telaga ini untuk mengambil
hioloo kuno itu"
Dalam hati Boen Ching menjadi tergetar, sedang Toan Bok
Cie Jien berpikir demikianpun merupakan cara yang
bagus,Boen Ching adalah murid Ie Bok Tocu dilautan timur,
kepandaiannya didalam air tentunya sangat mahir sekali, apa
lagi tempat untuk menyembunyikan hioloo kuno itu, sungguh
merupakan satu hal yang sangat tepat sekali. Boen Ching
nampak seluruh sinar mata ditujukan ketubuhnya ia tak
menantikan hingga orang lain membuka mulut, dengan
tersenyum ujarnya. "Demikianpun baik, tapi siapa yang mau
menanggung jika aku meloloskan diri dari jalan lain?"
Toan Bok Cie Jien tahu maksud dari Boen Ching, kepada
Yuen Fu ujarnya dengan nyaring. "Dia yang pergi memang
merupakan pendapat yang bagus," setelah agak lama
sahutnya. "Itu sih tak usah, masih ada orang yang datang
bersamanya, kita buat barang tanggungan saja beres,
bukankah tak usah mengkhawatirkan lagi ? ?.."
Sepasang alis Bwe Giok menjadi berdiri, dengan dingin
ujarnya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Yuen Fu, tahukah kau suhuku Lam Hay Coei Hong telah
muncul kembali kedaerah Tionggoan ? kau haruslah timbang2
dulu kepandaianmu" Yuen Fu telah mengetahui sejak tadi
kalau Bwee Giok adalah murid dari Lam Hay Coei Hong,
sekarang mendengar berita itu lagi meskipun dalam hatinya
agak terkejut tetapi dengan tertawa besar sahutnya.
"Suhumu datang lagi kedaerah Tionggoan, urusan ini
memang sangat menyenangkan hatiku" Boen Ching tertawa
tawar pada Yuen Fu ujarnya: "Julukan si Kera terbang
berwajah riang telah lama aku mendengarnya, aku saat ini
turun ke dasar telaga belum tentu dapat naik kembali, disaat
sebelum aku masuk kedasar telaga mohon pengajaran barang
satu dua jurus darimu"
Sepasang mata Yuen Fu memancarkan sinar yang tajam,
dengan tertawa besar ujarnya:
"Engkau pasti ingin aku yang melempar kanmu kedalam
telaga, kalau begitu janganlah kau menyalahkan aku lagi."
Boen Ching tertawa2, kepada Toan Bok Cin Jien dan yang
lain2 ia memandang sekejap sudah tentu tentang urusan ini
Toan Bok Cie Jien tak mau menyinggungnya, Yuen Fu
menghendaki dia turun telaga, sudah tentu Boen Ching
mempunyai hak untuk bertempur dengannya.
Yuen Fu disebut orang sebagai Si kera terbang berwajah
riang, sudah tentu sesuai dengan kepandaian yang dimilikinya,
tubuhnya segera bergerak bagaikan terbang menubruk kearah
Boen Ching, didalam hatinya ia menganggap tak lebih hanya
murid Ie Bok Tocu, sedang kepandaian Ie Bok Tocu dalam
urusan murid2 dari Tan Coe Coen adalah yang memiliki
kepandaian yang paling rendah, sudah jelas Boen Ching
takkan kuat menahan sekali pukulannya.
Boen Ching tertawa dingin, kaki kanannya sedikit mundur
kebelakang, dengan sebelah telapaknya memukul mental
pukulan yang dilancarkan oleh Yuen Fu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bwee Giok sambil tertawa berkata pada Toan Bok Cie Jien.
"Toan Bok cianpwe, sekalipun melemparkan aku berdua ke
dalam telaga lalu apa gunanya? Masih ada orang yang berada
disampingnya.
Toan Bok Cie Jien menjadi tertegun dia melemparkan Boen
Ching dan Bwee Giok kedalam telaga Naga Dingin, Seh Tu
Hoa dan Shie Chiau Nio kalau bergabung diri kiranya
dirinyapun akan dilemparkan kedalam telaga itu. Dia segera
menghitung enteng beratnya, sambil mendengus ujarnya:
"Tetapi jika aku tidak melemparkan kau berdua ke dalam
telaga, adalah baik atau buruk, aku juga tidak dapat
dipastikan."
Bwee Giok tahu Toan Bok Cie Jien takut dirinya berdua
merepotkan dirinya, dengan tertawa ujarnya:
"Tetapi jika Seh Tu Hoa mendapatkan keuntungan dia
terhadap kami berduapun juga tak akan melepaskan".
Pada mulutnya dia berkata demikian, sebenarnya adalan
memberi tahu pada Toan Bok Cie Jien supaya jangan takut
mereka membantu Seh Tu Hoa juga tidak akan mendapatkan
kebaikan terpaksa hanya membantu pada dia. Toan Bok Cie
Jien mendengus, ia tak berkata apa-apa lagi. SI HE CI HAU
NIO yang berada disamping dengan keras ujarnya.
"Bagaimana ini ? Apakah dapat dibilang kita tak jadi
mengambil hioloo kuno itu itukah?"
Bwee Giok yang mendengar perkataan itu sambil
tersenyum ujarnya.
"Bagaimanapun juga tak mungkin kami mengambilnya
untuk diberikan kepadamu, kalau kau mau mengambil
mengapa tak mengerjakannya sendiri ? Telaga Naga Dingin
kau sudah berada dihadapan matamu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
didalam Bulim, tetapi Thian Jan Shu beserta Tan coe coen dua
orang yang satu di Timur dan yang lain diBarat semuanya
adalah orang2 aneh yang bersama-sama mengangkat nama,
sekalipun perkataannya yang diucapkan melebihi dari pada
kenyataanya, tetapi kekuatan dari istana chie Lan Kong tentu
tidak akan memandang sebelah matapun juga .
Kong sun sek setelah termenung sejenak. kemudian
ujarnya.
"Terima kasih atas bantuan yang diberikan Boen ching
Siauwhiap hari ini, pada hari-hari mendatang apabila ada
kesempatan tentu akan kubalas budimu ini"
Boen ching sambil tertawa ujarnya. "Tak usah sungkan-
sungkan lagi"
Kong Sun Sek dan Pek How kakak beradik setelah berpisah
dengan Boen ching lalu berangkatlah menuju kegunung Thian
San, Boen ching memandang bayangan ketiga orang itu
hingga lenyap dari pandangan, sedang didalam hatinya diam-
diam menghela napas, kini Seh Tu Hoa telah masuk dalam
golongan hitam, kalau tidak kekuatan dari Ngo Heng Kiam Tin
bukanlah dapat menakuti golongan istana chie Lan Kong.
Dia menjadi termenung, "entah ini bagaimana baiknya,
pergi ketelaga Thay ow kah? ataukah langsung menuju
keistana chie Lan Kong"
Setelah berpikir sedang ia mengangkat mata keempat
penjuru, mendadak dia mend engar suara tertawa yang
sangat kalap. hatinya terasa sangat terkejut, dengan tergesa-
gesa ia menoleh memandang seora ng tua yang rambutnya
terurai panjang, kakinya telanjang dan pada tangannya,
mencekal sebatang pedang berlari dengan Cepatnya dari atas
bukit kecil itu.
Boen ching tidak mengetahui siapakah orang itu, tampak
orang tua itu begitu lari sampai dihadapan Boen ching segera
mengangkat pedangnya dan disabetkan ketubuhnya, Boen
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku tak takut padamu yang tetap tak takut padamu, lalu
kau dapat berbuat bagaimana"
Sehabis berkata ia menggerakkan pedang panjang yang
ada ditangannya itu.
Pada wajah orang aneh itu menampakkan perasaan yang
sangat kecewa sekali sahutnya.
"Selama sepuluh tahun ini aku hanya pernah berjumpa
dengan kau seorang yang memiliki tenaga dalam yang
demikian tingginya, hanya kaulah seorang yang dapat
membantu aku melepaskan diri dari belenggu,jika kau
membantu aku membebaskan diri pastilah terhadapmu
mempunyai kebaikan"
Lam Kong Hun tertawa besar, tubuhnya melayang dan
menyabetkan pedangnya kesebuah pohon besar itu.
orang aneh itu dengan dingin mendengus, terdengar suara
yang sangat perlahan sekali tubuhnya bersama ramai yang
besar, itu telah menubruk ketubuh Lam Kong Hun, Boen ching
yang nampak hal ini dalam hatinya merasa sangat terkejut
sedang Lam Kong Hun diantara suara tertawa besarnya ia
balikkan tubuhnya menusuk ketubuh lawannya.
orang aneh itu setelah berhasil menghindar tusukan
pedang itu, ujarnya dengan nada yang keras.
"Kau ternyata berani melawan aku, jurus- jurus silatmu itu
seluruhnya aku telah mengetahuinya dengan jelas, aku
menasehatkan padamu lebih baik kau melepaskan pedangmu
saja "
Lam Kong Hun tidak memperdulikan padanya, pedang
panjangnya sekali lagi menusuk kearah orang aneh itu
sekalipun pada tulang iga orang aneh tersebut telah dirantai,
tetapi kegesitan dan kecepatan bergeraknya sangat
mengejutkan sekali, tampak dia mendatarkan tubuhnya sambil
melancarkan tusukan dengan jari tangannya, maka pedang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dari Naga emas itu, tetapi juga kiranya tidak cukup tenaga
untuk mengalahkan demikian banyak jago- jago yang
berkepandaian tinggi, berpikir sampai disini lalu ujarnya
dengan perlahan-
"Jie Supek, waktu mengatur ilmu barisan Ngo Heng Tin,
dapatkah kedudukan Sie Kiem aku mewakili?"
Sambil tertawa sahut Lam Kong Hun:
"Ngo Heng Kiam Hoat adalah hasil ciptaan kakek gurumu
waktu itu, sedang Ngo Heng Tin itu hasil ciptaan dia orang tua
ketika hari tuanya, didalam masih banyak sekali perubahan2,
jika seorang diri menggunakan ilmu tersebut masih dapat,
tetapi jika harus mengatur barisan tersebut aku kira malah
sangat kurang sekali, apa lagi keistimewaan dari Ngo Heng Tin
ini bukanlah sehari atau setahun saja sudah dapat
menyatupadukan, aku lihat lebih baik engkau seorang diri
pergilah terlebih dahulu ke istana Chie Lan, carilah sumoaymu
dan Bwee Siauw TOuwcu. tetapi janganlah sekali- kali terburu-
napsu" Boen ching terpaksa menganggukkan kepala tanda
menyetujuinya.
"Kau haruslah berhati-hati, janganlah sampai melukai diri
sendiri, kalau hal ini terjadi bukankah tidak enak kepada
suhumu, pun terhadap ayah dan ibumu."
Boen ching menundukan kepalanya tidak menjawab, Lam
Kong Hun sambil tersenyum, ujarnya:
"Aku pergi dahulu "
Sehabis berkata dia bangkit berdiri dan meninggalkan
tempat itu.
Boen ching memandang bayangan punggung Lam Kong
Hun hingga lenyap dari pandangan, dia tidak mengetahui
bagaimana kah perasaannya waktu ini.
Gunung Hua San puncak Sin Tok Hong, nampak kabur
dengan perlahan naik keatas, Boen ching setelah memandang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tangannya yang terdiri dari darah dan daging, sudah tentu dia
bukanlah tandingannya.
Terlihat angin kencang menyerang tubuhnya dari empat
penjuru, semua menggetarkan ruangan tersebut dan berbunyi
tak henti-hentinya.
Didalam keadaan yang sangat kaget dan ribut itu, dengan
cepat ia mengerahkan ilmu ginkangnya "Hui Sie Yu She" untuk
menghindar.
Tubuhnya berkelebat dan melayang di tengah udara,
sedang beberapa tangan raksasa itu telah melancarkan
serangan lagi dan menimbulkan angin yang sangat kencang
sekali membuat tubuhnya terdampar pada ujung ruangan itu.
Dalam sekejap mata saja angin kencang itu menjadi sirep
kembali, tetapi pada saat itu pula berpuluh-puluh panah
beracun menyambar keujung ruangan tersebut, sedang
beberapa tangan raksasa itupun mulai melancarkan serangan
lagi, keadaan didalam ruangan dari batu itu sangat tegang
sekali bahkan lebih tegang dari suasana tadi.
Boen ching dengan cepat mencabut keluar pedang Ie Bok
Kiamnya dan dicekal ditangan, tubuhnya segera bergerak dan
melancarkan jurus dari ilmu pedang "Hong Loei chiet Kiam"
yakni jurus "Hong Loei cu lie" atau angin petir bekerja sama.
Dalam sekejap mata didalam ruangan batu itu penuh
dengan sambaran pedang yang mengeluarkan angin bagaikan
sambaran petir dan melandanya angin taupan, dengan segera
panah-panah beracun itu tersapu jatuh oleh sinar pedang,
dimana Ie Bok Kiam menyabet, dengan cepat pula tiga buah
tangan raksasa lainnya.
Boen ching sendiri juga selamanya tidak menduga kalau
ilmu "Hong Loei chiet Kiam" itu ternyata mempunyai
kehebatan yang demikian besarnya, tidak salah lagi kalau
dapat dikatakan mempunyai daya untuk menundukkan naga
dan harimau.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
baru saja dia lolos dari ruangan batu itu, jika bukannya secara
kebetulan berhasil membuat dinding dari ruangan itu menjadi
hancur, kiranya dirinya sukar sekali lolos dari kematian.
Jika dilihat dari kepandaian silat yang dimiliki sekarang ini
tanpa diragukan lagi dia dapat menduduki sebagai jago nomor
satu didalam Bu-lim, tetapi jika akan dibandingkan dengan
Thian Jan Shu waktu itu, kiranya masih terpaut sangat jauh
sekali dan jika bukannya tempo hari Thian Jan Shu telah
membuat ruangan itu berlubang, sampai kinipun kiranya sukar
baginya untuk keluar dari ruangan itu.
Lorong itu jika dibandingkan dengan ruangan batu itu jauh
lebih aneh lagi, dia tidak berani mengatakan kalau akan terjadi
peristiwa lagi, tetapi dia tidaklah mungkin terus2an berdiam
ditempat itu dan harus melewati lorong itu.
Setelah menenangkan pikirannya sejenak, ternyata masih
tetap tak dapat melihat tempat keanehan dari lorong tersebut.
Diam-diam dalam hati pikirnya, berdiri termangu2 lebih
lama disinipun tidak ada gunanya, tubuhnya dengan perlahan
mulai bergerak berjalan menuju kedalam lorong tersebut.
Dia berjalan terus hingga ditengah lorong tersebut, masih
tetap tak nampak benda-benda yang sangat aneh.
Tetapi pada saat itu pula, dikanan dan dikiri dari tubuhnya
mendadak melompat jatuh dua buah balok kayu yang sangat
besar, diikuti dengan angin kencang yang sangat hebat,
secepat kilat meluncur kearah Boen ching.
Boen ching merasa sangat terkejut, pada ketika itu juga
mendadak ia sadar mengapa didua belah lorong itu terdapat
balok-balok kayu sebagai dinding.
Tetapi sekarang ini dia telah berjalan sampai pada tengah
lorong, kiranya sukar sekali untuk meloloskan diri, dia pikir
bahwa jika ia ingin menghindar kiranya tidaklah demikian
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kayu yang besar itu, diikuti dengan tanpa ragu2 lagi Ie Bok
Kiamnya segera lepas dari tangannya, Ie Bok Kiam tersebut
membuat setengah lingkaran terlebih dahulu ditengah udara
kemudian mematahkan dua buah rantai besi yang terdapat
dibelakang kayu tersebut.
Baru saja Ie Bok Kiamnya kembali ketangannya, dua
batang kayu dari belakang tubuhnya telah melayang
menerjang kearahnya.
DIA tak dapat berbuat apa-apa, terpaksa tangan kanannya
diangkat untuk menempel pada tubuh kayu dibelakangnya itu,
tak menanti kayu tersebut menerjang tubuhnya, kaki
kanannya mengikuti datangnya kayu besar itu melancarkan
tendangan, terlihat kayu besar itu berputar tak henti2nya
terdengar suara yang nyaring dua batang kayu besar saling
bertubrukan satu sama lainmya dan bersama-sama jatuh
keatas tanah.
Pada saat ini lweekang yang dimiliki oleh Boen ching dapat
dihitung sebagai jago yang lihay didalam Bulim, apalagi dia
berhasil melatih memandang didalam kegelapan, sedang jurus
yang baru saja digunakan itu ternyata adalah jurus "Kiam
coan Thian Hwee" dari ilmu pedang Ie Bok Kiam Hoatnya.
Pada waktu dia menghindari dua buah kayu yang
menerjang kearahnya itu, Ie Bok Kiamnya telah meluncur
kearah dinding sebelah kirinya, terdengar dua kali suara yang
sangat perlahan dua buah rantai besi yang terdapat
dibelakang kayu itupun telah terputus oleh sambaran
pedangnya itu.
Dari dinding sebelah kiri menjadi tidak bergerak lagi, tetapi
dari dinding sebelah kanan masih terdapat sebuah kayu besar
yang secepat kilat menerjang kearahnya, dengan disertai oleh
suatu angin yang sangat dahsyat sekali menerjang
ketubuhnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tahu telah mencapai jarak satu orang lebih dari Kong Ku, ilmu
meringankan tubuh yang dimiliki Boen ching itu didapatkan
dari Ie Bok Tocu, dan dapat disebut sebagai jago nomor
wahid, sedang Kong Ku, ditengah udara harus mengerahkan
tenaga, sehingga membuat tubuhnya agak merosot ke bawah,
dengan demikian Boen ching menjadi dapat melampaui jauh
diatas, saking gusarnya dia tak henti-hentinya mendengus,
dan tidak lagi mengejar kearah Boen ching, sambil
memberatkan tubuhnya dia turun kembali keatas tanah.
Boen ching segera mencabut pedang Ie Bok Kiamnya,
sambil balikan tubuhnya bersiap akan mengadakan
penyerangan, tetapi nampak Kong Ku ternyata telah
menerima sebatang pedang dari anak murid istana chie Lan
Kong, dengan memegang pedang dia berdiri tegak.
Dalam hatinya terasa agak keCewa. dengan perlahan dia
mendengus, tubuhnya segera melayang turun kebawah, dan
berdiri dihadapan Kong Ku dengan jarak tiga kaki jauhnya.
Dengan dingin ujar Kong Ku:
"Pada saat kedua belah pihak kehilangan pedang nya, pada
saat itu pula waktumu untuk menerima binasa".
sekalipun dalam hati Boen ching merasa terkejut, tetapi
tetap dengan dingin ujarnya.
"Aku kira kali ini tidaklah sampai kedua belah pihak harus
kehilangan pedang lagi, jika kau sekali lagi melancarkan
serangan, aku kira kaupun akan mengalami kematian dibawah
ilmu "Hong Loei chiet Kiam" yang aku lancarkan".
Kong Ku dengan perlahan memandang pedang
panjangnya, bersiap-siap melancarkan serangan-
Boen ching dengan dingin mendengus, kepada Kong Ku
ujarnya lagi,
"Sedikit-sedikitnya kali ini kedua belah pihak akan
mengalami luka parah, ilmu "Hong Loei chiet Kiam"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bu Kie chie tertawa dingin, pada saat itu dia masih tidak
menginginkan untuk mengeluarkan senjata pusaka Thian
Liong Suo tersebut, senjata pusaka untuk melindungi
tubuhnya itu didalam kalangan yang baru saja dibuka itu
bahkan Boen ching pun belum menampakkan dirinya, dia tidak
ingin menggunakan senjata pusaka tersebut untuk
menghadapi Chang Sun Loei. Dengan dingin ujarnya.
"Aku kira kau masih belum mempunyai hak untuk
memerintahkan aku mengeluarkan senjata Thian Liong Suo."
Chang Sun Loei dengan dingin mendengus, terhadap ciang
bunjin-2 dari partai besar, dia memangnya sedikipun tidak
memandang sebelah matapun terhadap mereka, kini ternyata
tidak mau mengeluarkan senjata Thian Liong Suo itu.
Tetapi tidak menanti sampai dia mulai melancarkan
serangan, lima orang ciangbunjin dari lima partai besar lainnya
telah berkumpul menjadi satu membantuk setengah lingkaran-
Chang Sun Loei tidak mengetahui mereka itu sedang
membuat sandiwara apa, dengan dingin dia menyapu sekejap
pada enam orang itu, dalam hatinya dia berpikir.
"IHm. . . kalian hanya enam orang saja, sekalipun enam
puluh orang juga belum tentu dapat berbuat apa-apa terhadap
aku"
Berpikir sampai disitu, tubuhnya berkelebat mendesak
mendekat kearah enam orang itu.
Kong Ku sekalipun telah bekerja sama dengan ciangbunjin
dari keenam partai, tetapi dia mempunyai rencana yang
tersendiri, dia menduga tidaklah mungkin kalau ciangbunjin
dari enam partai itu sedikitpun tak dapat berbuat apa-apa,
pada saat inipun dia tidak ingin turun tangan memberikan
bantuannya.
Tubuh Chang Sun Loei makin mendesak mendekat, tetapi
baru saja berjalan sampai di tengah kalangan dari setengah
lingkaran tersebut, tahu-tahu keenam orang itu bersama-sama
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching telah dapat melihat bahwa ketiga orang itu tadi
telah menyambut satu kali serangan dengan sekuat tenaga,
sehingga kedua belah pihak mengalami luka dalam, dan saat
ini belumlah tiba saatnya untuk beradu secara mati2an, ketika
orang itu tidak menginginkan bergebrak seCara keras
melawan keras, sehingga menambah berat luka dalam yang
dideritanya.
Bu Kie chie tertawa dingin, ujarnya:
"Kalian jika benar2 ingin bergerak janganlah menyalahkan
aku kalau aku menggunakan senjata pusaka "Thian Liong
Suo".
Selesai berkata tangan kanannya cerkelebat, tahu-tahu
diatas tangannya telah bertambah dengan suatu benda yang
berbentuk naga dan panjangnya lima coen lebih, sinar emas
berkilauan sedang pada ujung senjata tersebut terlihat bekas
darah yang telah kering, membuat orang yang melihatnya
menjadi bertambah terperanjat dan jeri.
Inilah senjata pusaka dari Bulim Thian Liong Suo, pada
waktu itu Thian San chiet Kiam mengandalkan senjata ini pula
telah berhasil membinasakan Thian Jan Shu, hal ini dapat
dimengerti karena senjata pusaka ini memangnya khusus
untuk memeCahkan ilmu tenaga khiekang. Begitu senjata
pusaka Thian Liong Suo muncul didalam ruangan loteng itu
segera diliputi suasana yang sangat sunyi.
Kong Ku, Toan Bok cie Jien serta 0uw Yang Bu Kie sekuat
tenaga sedang berusaha menyembuhkan luka dalam yang
dideritanya, terhadap urusan luar bagaikan tak melihatnya,
ketiga orang itu memusatkan seluruh perhatiannya untbuk
menyembuhkan luka dalamnya.
Sesaat kemudian ketiga orang itu nampak mulai bergerak
bersamaan waktunya pula mereka bertiga telah
menyelesaikan semedinya didalam menyembuhkan lukanya
itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Apabila barisan Ngo Heng Kiam Tin itu melukai dua tiga
orang dari pihak dirinya, bukankah dengan demikian mungkin
pihaknya itu akan mendapatkan suatu pukulan yang dahsyat.
Toan Bok ci Jien mengucapkan perkataan itu di sebenarnya
bermaksud ingin menanyakan pendapat dari ketiga iblis
lainnya dan yang paling penting adalah pendapat dari Ouw
Yang Bu Kie.
Diantara ketiga orang iblis itu, Toan Bok ciJien menduga
bahwa Ouw Yang Bu Kie tentunya akan memberikan
pendapatnya, kini nampak tak seorangpun yang melanjutkan
perkataannya, hatinya tanpa terasa menjadi berdesir. Sambil
tertawa besar, ujarnya.
"Ini hari kamipun tidak menginginkan ketujuh buah hiolo
kuno peninggalan Thian Jan shu itu lagi"
Sehacis berkata ia bersiap-siap hendak keluar dari
lingkungan barisan Ngo Heng Kiam Tin tersebut.
Pedang panjang cu Khek ci Yun tampak membuat lingkaran
diudara lima bilah pedang lainnya pun segera bergerak
semuanva, membuat gerakan kepungan ketengah kalangan.
ASLINYAJILID 25 HAL-31
ASLINYAJILID 25 HAL-32
ASLINYAJILID 25 HAL-33
ASLINYAJILID 25 HAL-34
"Aku baik-baik saja, entah adik Ing serta ibu baik saja kan
..? " Dengan dingin ujar Su Ma cie. "ibu angkatmu telah
meninggal dunia sepuluh tahun yerag lalu"
Hati cu Khek cie Yun makin merasa keCewa, sebenarnya
dia bersiap setelah urusan ini selesai akan kembali kegunung
Thian San, ucapnya kepada Boen ching sewaktu di gunung Lu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ingatannya, Selain Thian Jan Shu dan Tan coe coen, tak ada
orang lain lagi yang dapat memiliki tenaga dalam yang
demikian sempurnanya.
cu khek ci yun nampak suara genta itu berhasil didesak
pergi, hatinya menjadi agak lega, tetapi bayangan dari Suma
ing pun segera berkelebat memenuhi benaknya.
Suara genta mendadak berbunyi lagi, cu khek ci yun
menjadi sangat terkejut, tak sempat baginya untuk
melancarkan pedangnya, barisan Ngo Heng Kiam Tin segera
berbentuk suatu lobang, hawa pedang menjadi lenyap tanpa
bekas, sedang saat itu suara menyerang bertambah keras, tak
tahan lagi cu khek ci yun terhuyung mundur beberapa langkah
kebelakang.
Semua orang menjadi sangat terkejut Boen ching dengan
nyaring segera membentak, pedang cing Hong Kiam keluar
dari sarangnya, dengan melancarkan satu kali serangan
dengan menggunakan jurus Jut ceng Siang Li" yaitu salah satu
dari jurus ilmu "Wu Tu Kiam Hoat"
Lima buah pedang segara dilancarkan bersamaan, seketika
itu juga suara genta sekali lagi berhasil dipunahkan.
Tetapi ketika Ie Bok Tocu dan ketiga orang lainnya
melancarkan jurus kedua, Boen ching dibuat sangat bingung
sekali, sebenarnya dia terhadap barisan Ngo Heng Kiam Tin ini
sama sekali tidak mengetahuinya, tadipun dia hanya
sembarangan melancarkan jurus "Jut ceng Siang Li untuk
menggerakan barisan Ngo Heng Kiam Tin saja.
Tetapi begitu barisan Ngo Heng Kiam Tin sudah mulai
bergerak. terpaksa sekali lagi dengan sembarangan dia
lancarkan satu jurus serangan-Kelihayan dari barisan Ngo
Heng Kiam Tin ini sebenarnya terletak pada keserasian
didalam melancarkan jurus pedang hingga dari sini
mengakibatkan kekuatan yang maha dahsyat sekali Boen
ching yang sedang kali melibatkan barisan dari Ngo Heng
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
itu ternyata adalah Lam Hay coei Hong, Tie Liok Yun beserta
Bwee Giok yang telah lama berpisah dengan dirinya.
Bwee Giok yang nampak Boen ching ditempat itu pun tanpa
terasa menjadi ter mangu2.
Sang Kwan Yu miringkan kepalanya memandang, dengan
sangat jumawa sekali memandang kearah Bwee Giok serta
suhunya.
Boen ching nampak Lam Hay coei Hong Tie Liok Yun serta
Bwee Giok muncul ditempat itu, terpaksa dia membungkukkan
dirinya memberi hormat kepada Tie Liok Yun, ujarnya. "Tie
Cianpwee, selama berpisah apakah baik2 saja "
Bwee Giok yang berdiri disamping itu menundukkan
kepalanya, diam2 tak mengucapkan sepatah katapun juga .
Tie Liok Yun memandang tajam kearah Boen ching, sejenak
kemudian baru sahutnya.
"Boen siauw hiap tak perlu banyak adat, entah suhumu
apakah baik-baik saja, bagaimana ia tidak bersama dirimu
datang kemari " Boen ching terpaksa tersenyum.
"Suhuku telah masuk kedalam daerah Tionggoan lagi,
mungkin akan mengumpulkan seluruh supek serta suslok
untuk segera berangkat datang kepulau Hiat Koang To ini."
Tie Liok Yun menyahut tanpa mengucapkan sepatah
katapun, sedang sinar matanya dialihkan keatas istana yang
sangat megah itu.
Sang Kwan Yu nampak Boen ching dengan Tie Liok Yun
serta muridnya itu ternyata sejak sebelumnya telah mengenal
Satu Sama lainnya, dalam hatinya menjadi tergerak. ujarnya.
"Kalau memangnya demikian mengapa tidak bersama-sama
pergi menghadapi orang-orang dari pulau Hiat Koang To ini
baru berbicara lagi?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Begitu Toan Bok Cie Jien tiba diatas puncak gunung itu,
dengan sangat terkejut sekali dia memandang sekejap kearah
Kong Beng Sang.
Ouw Yang Bu Kie serta Chang Sun Loei bukanlah seorang
yang sangat bodoh, dia tahu Kong Bang Sang telah tak dapat
tertolong lagi, kedua tangan dari kedua orang itu segera
melepaskan dan membiarkan tubuh Kong Beng Sang rubuh
keatas tanah.
oooXooo
Pak Leng Sianseng tampak Toan Bok Cie Jien pun
memunculkan dirinya ditempat itu, dari matanya
memancarkan suatu sinar yang sangat tawar sekali, sedang
pada mulutnya pun tersungging suatu senyuman dingin,
tubuhnya segera berkelebat dan memimpin para jago lainnya
menerjang kearah istana Hiat Kong To.
Toan Bok Ci Jien ragu2 sejenak tapi kemudian diapun ikut
orang lainnya menerjang kearah istana.
Suara suitan serta suara genta itu makin lama makin
mendekat, didalam sekejap mata saja kesembilan orang itu
telah menerjang hingga sangat dekat sekali dengan istana.
ooooooo
Didalam hati dia sangat jelas sekali, dasar dari kolam itu
adalah terbuat dari batu pualam, kini sekalipun dia telah dapat
melihat sinar matahari tetapi tak mempunyai Cara untuk
keluar dari tempat itu, apalagi sekarang ini Bwee Giok sedang
menderita sakit yang agak berat dan belum sadar kembali.
Di samping dari kolam perak itu terlihat ke tujuh buah
hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu tersebut ditempat
tersebut, tetapi pada saat ini Boen ching tidak mempunyai niat
untuk memandangnya, seluruhnya tubuh Bwee Giok sangat
panas sekali, entah sebenarnya dia telah menderita penyakit
apa.
Boen ching termenung berpikir keras untuk beberapa saat,
kemudian dengan perlahan-lahan dia meletakkan tubuh Bwee
Giok keatas tanah, dia tampak wajah dari Bwee Giokpads saat
ini berubah menjadi merah padam, tetapi napasnya sangat
cepat sekali, dia tidak mengetahui harus berbuat bagaimana
baiknya.
Setelah lewat beberapa saat, dia mendadak mengetukkan
kakinya keatas tanah, sedang dalam hati pikirnya.
"Bagaimanakah ini hari ternyata segala cara aku tak
berhasil untuk memikirkannya, sebenarnya hanya perlu
melancarkan seluruh jalan darah yang terdapat pada tubuh
Bwee Giok, bukankah sudah selesai dan dia akan sembuh
kembali?"
Berpikir sampai disini dia tersenyum, sering mendengar
orang berkata bahwa menghadapi yang penting janganlah
menjadi ribut karena akan kacaU seluruhnya, ternyata tak
salah juga, sekalipun penyakit yang diderita oleh Bwee Giok ini
lebih berat lagi, dengan kekuatan tenaga lweekang yang
dimiliki dirinya itu juga tidaklah mengapa, bagaimana dirinya
dapat demikian dungunya.
Boen ching mendongakkan kepalanya memandang sekejap
sekeliling tempat tersebut, tampak di empat penjuru dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sampai saat ini sangat jarang sekali ada orang yang berani
bergebrak dengan dirinya, sedang jago-jago berkepandaian
tinggi yang terbunuh di tangannyapun tidak kurang dari
ratusan orang banyaknya"
Boen ching begitu mendengar "Hiat Mo Kang" tiga buah
kata, sepasang alisnya segera dikerutkan, sedang didalam
batinnya diam-diam pikirnya.
"Ilmu Hiat Mo Kang?? Kiranya masih merupakan perguruan
dari pulau Hiat Koang To, tetapi entah Hiat Koang Sam Mo kini
berada ditempat mana??" Ujar Chao Shen-
"Boen Siauwhiap kalau memangnya telah sampai ditempat
ini, sudah tentu tak dapat dihindarkan lagi pasti akan telibat
pula didalam peristiwa pagoda Tiang Coen Ta ini, tetapi harap
saja Boen siauwhiap dapat jauh lebih ber-hati2 lagi, selama
setengah tahun ini iblis2 dari seluruh penjuru dunia telah
membanjiri masuk ke dalam daerah Tionggoan, keadaan yang
demikian kacaunya ini, selain Thian Jan Shu munculkan dirinya
sekali lagi, aku kira sangatlah sukar sekali untuk membereskan
kembali"
Boen ching dengan per-lahan2 mengangukkan kepalanya,
sahutnya.
"Terima kasih atas petunjuk dari cianpwe".
pada saat ini didalam hatinya sedang berpikir kalau
memangnya telah menjadi seperti ini, jejak serta berita dari Ie
Bok Tocu serta Bwee Giok haruslah ditanyakan Lam Yu
Kongcu barulah dapat diketahui dan tak dapat dihindarkan lagi
haruslah berkunjung satu kali kedalam perkampungan Pak In
chuang itu.
Chao Shen menghela napas dengan perlahan, kemudian
ujarnya lagi kepada Boen ching.
"Boen Siauwhiap harap lebih berhati-hati lagi, situ bertindak
satu langkah terlebih dahulu, sehabis berkata tubuhnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
adalah anak murid dari partai Mie cong Bun yang sangat
misterius itu.
Liauw Cing Ce tertawa dingin, pedang panjangnya dengan
mendatar diletakkan diatas tangannya, tampak hal ini Goei
Lam Yu mengerutkan alisnya, terhadap ilmu pedang dari
partai Mie cong Bun dia pernah mendengar orang
membicarakannya, dia tak dapat membiarkan Liauw Cing Ce
dengan sangat mudah melancarkan seranganmya terlebih
dahulu, kedua orang itu baru untuk pertama kalinya
bergebrak. jurus serangannya pun masih sangat asing, siapa
yang menyerang terlebih dahulu dialah yang akan
mendapatkan keuntungan yang sangat besar.
Tubuhnya segera melayang ke angkasa, pedang Cie Hong
Kiamnya dengan memancarkan sinar yang sangat tajam dan
sangat menyilaukan mata menerjang ketubuh Liauw Cing ce.
TerlihatPada bibir Liauw Cing Ce tersungging suatu senyuman
yang mengejek. tubuhnya telah berdiri tegak diatas tanah tak
bergerak sedikitpun juga , sedang pedang panjang
ditangannya segera berubah menjadi ber-ribu2 batang
banyaknya memancar ke angkasa menerjang kearah tubuh
Goei Lam Yu.
Goei Lam Yu tampak sekelilingnya bayangan pedang yang
sangat banyak sekali, dia sedikit pun tak tampak bayangan
dari Liauw Cing ce, didalam hatinya merasa sangat terkejut
sekali, dia tak berani gegabah, segera pedang Cie Hong
Kiamnya ditarik kembali, sedang gerakan pedangnya diubah
dengan menggunakan gerakan "Tui Pit Sam She" atau
bersembunyi menghindari tiga bangunan, pedangnya
dilintangkan kedepan dada melindungi tubuhnya.
Bayangan pedang segera menjadi lenyap kembali, Liauw
Cing Ce sambil mencekal pedang panjangnya berdiri tegak
bagaikan sama sekali belum melancarkan serangan, dia
tertawa mengejek. ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sedang tubuh dari kedua orang itu Pada saat saling berkelebat
itu telah bertukar tempatnya masing2.
Sepasang mata Chia Cu ing segera memancarkan sinar
yang tajam, sedang hatinya menjadi tergerak, ketinggian dari
tenaga dalam yang dimiliki oleh Miaw Be Fang itu tidak
dibawah dari dirinya, dia ternyata mau mendengarkan
perintah dari seorang pemuda yang masih muda sudah tentu
kepandaian silat yang dimiliki orang ini jauh lebih lihay dari
dirinya.
Dia menarik napas panjang2, dan mengalihkan sinar
matanya memandang kearah Goei Lam Yu.
Goei Lam Yu sambil menggendong tangannya berdiri tegak.
perkataan yang diucapkan oleh Chia Cu Ing terhadap diri
Miauw Be Fang itu terhadap dirinya bagaikan bukan menjadi
persoalan, dengan dingin ujarnya kePada Miauw Be Fang.
"Be Fang, kau beristirahat sejenak. biarlah aku akan
menemui sejenak jago berkepandaian tinggi yang baru datang
dari daerah Miaw Ciang ini."
Miauw Be Fang segera membungkukkan tubuhnya sambil
sahutnya. "Yaa, susiok."
Sambil mengikuti perintah tersebut dia mengundurkan
dirinya kebelakang.
Goei Lam Yu melepaskan tangannya yang digendong
kebelakang punggung tersebut dan memandang kearah Chia
Cu Ing.
Sepasang mata dari Chia Cu Ing begitu bertemu dengan
sinar mata dari Goei Lam Yu tanpa terasa didalam hatinya
merasa agak berdesir, sepasang mata dari Goei Lam Yu
tersebut ternyata penuh diliputi oleh hawa pembunuhan.
Begitu dia mendengar Miauw Be Fang memanggil diri Goei
Lam Yu sebagai susiok, di dalam hatinya telah merasa agak
berdebar, Miauw Be Fang mengangkat nama bersama-sama
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pada saat ini kereta kuda yang ditumpangi Goei Hong Ing
telah datang di bawah pagoda tersebut, setelah dia
memandang sekejap keatas pagoda, dengan tergesa-gesa dia
masuk kedalam pagoda tersebut.
Boen Ching tahu Goei Hong Ing pastilah hendak naik
keatas pagoda itu, didalam hatinya diam-diam merasa agak
cemas, situasi didalam kalangan telah berubah menjadi begini
tegangnya, sukar sekali baginya untuk meloloskan diri, tetapi
tak mungkin dia akan membiarkan Goei Hong Ing naik keatas
pagoda tersebut, begitu dia naik keatas pagoda tersebut tak
usah membicarakan yang lain, cukup dengan sambaran angin
tajam yang keluar dari dalam kalangan tersebut saja sudah
cukup membuat tubuhnya jatuh kebawah pagoda.
Goei Lam Yu sama sekali tidak mengetahui kalau Goei Hong
Ing telah tiba dibawah pagoda sana, Pada saat ini berbagai
macam ingatan berkelebat didalam benaknya, semuanya
merupakan cara2 untuk mencapai kemenangan dari
pertempuran tersebut, satu2nya harapan dihadapannya disaat
ini hanyalah mencapai kemenangan didalam pertempuran ini.
Goei Lam Yu serta Miauw Be Fang menarik kembali
pedangnya masing2 dan mundur kebelakang, Pada waktu ini
situati dalam kalangan pertempuran sudah berubah menjadi
dua melawan dua, saking terdesaknya Liauw Cing Ce serta
Chia Cu Ing telah berdiri menjadi satu pihak.
Didalam hati Goei Lam Yu tahu bahwa pihak lawannya
saking terdesaknya menjadi saling bantu membantu, pihak
mana saja yang akan mendapatkan kemenangan tersebut
mempunyai kemungkinan yang sangat besar sekali, sedang
Pada waktu ini cuaca pun sangat gelap. asalkan dia sedikit
mengulur waktu lebih lama lagi saja, sehingga setelah Miauw
Be Tek dan Miauw Bie Hoa datang ketempat itu, keadaan
didalam pertempuran itu telah dapat berada didalam
genggamannya, berpikir sampai disitu dia tersenyum dan
menarik napas panjang2.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sudah tentu tak dapat berbuat apa- apa lagi, terpaksa dengan
lemas meninggalkan tempat itu pula.
Boen Ching setelah turun dari pagoda Tiang Coen Ta itu,
segera menoleh memandang ke sekeliling tempat itu, tampak
kereta kuda yang ditumpangi oleh Goei Hong Ing hanya
tampak debu saja yang mengepul ke angkasa. dalam hati
diam-diam dia menghela napas, dan menundukkan kepalanya,
sinar mata yang dituju sudah tentu sepasang tangannya yang
diulurkan kedepan, dengan kencang dia mengepal telapak
tangannya sendiri, dari dasar lubuk hatinya timbul suatu
harapan yang menggirangkan hatinya, sepasang
tangangannya kini telah pulih kembali seperti sedia kala.
Chia Cu Ing setelah berada didasar pagoda tersebut
memandang kearah Boen Ching, tubuhnya berhenti sejenak
tetapi kemudian berkelebat dengan cepatnya dibelakang
tubuh dari Boen Ching dan meneruskan langkahnya kedepan-
Boen Ching memandang sekejap kearah cia Cu Ing,
kemudian menggerakkan tubuhnya berlari kearah yang
berlawanan, dia tidak mengetahui Pada saat inisedang
memikirkan perkataan dari Liauw Cing Ce yang mengatakan
kalau suhunya Ie Bok Tocu telah pergi kegurun pasir, ini entah
benar entah tidak tetapi dia mengambil keputusan untUk pergi
berkUnjUng kegurun pasir.
Berpikir sampai disini, segera dia memutar tubuhnya
berjalan menuju kearah barat daya.
Boen Ching juga tidak mengetahui Pada saat ini
sebenarnya dia berada dimana, tetapi terpikir olehnya asalkan
bertemu dengan sebuah kota keCil saja sudah dapat
mengetahuinya, tetapi CuaCapun makin lama makin gelap.
sedang empat penjuru serta Sekitar tempat itu sangat sunyi
dan liar.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
-oo0dw0oo-
Hong Ing dan bukan bwee Giok, Pada saat itu dirinya harus
berbuat bagaimana???
Sekonyong-konyong, dari samping jalan berkelebat
bayangan sinar perak yang menyilaukan mata menyerang diri
Boen ching.
Boen Ching yang dibokong demikian hebatnya itu, dengan
dingin dia membentak, sepasang telapaknya didorong ke
depan, dimana angin pukulannya menyambar, membuat
benda tersebut menjadi terpukul kesamping, ketika Boen
Ching mempertajam matanya untuk memandang, tampak
benda tersebut kiranya adalah dua buah ular keCil yang
berwarna putih salju, u1ar-ular tersebut telah terpental sejauh
puluhan kaki jauhnya.
Boen Ching tidak mengetahui siapakah sebenarnya yang
telah membokong dirinya seCara demikian, didalam benaknya
belum juga terpikir siapakah orang itu, dari samping jalan
melayang turun dua orang anak lelaki yang usianya kurang
lebih tiga empat belas tahunan-
Boeng Ching menyapu sekejap kearah dua orang anak
lelaki itu, dia tidak mengetahui mengapa dua orang anak keCil
itu harus membokong dirinya dengan dingin ujarnya. "cayhe
Boen ching, kalian berdua mengapa membokong diriku "
Kedua orang anak lelaki itu saling bertukar pandangan
sekejap. kemudian sahutnya.
"Perduli kamu bernama Boen ching, kau kalau memangnya
berani datang kemari ikutilah kami untuk menemui majikan
kami"
Boen Ching mengerutkan alisnya, ujarnya.
"Kehendak dari kalian berdua aku tak tahu jelas, sehingga
Cayhe tak dapat mengikuti kehendak kalian "
Anak lelaki yang berdiri disebelah kanan mendengus
dengan dinginnya, sahutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
-oo0dw0oo-
Shu ? itu adalah ilmu khiekang "Chiet K^ong Kang Khie", Boen
Ching telah berhasil menguasai ilmu tersebut "
"ooh -- --"sahut Siang Yang Seng, setelah tertawa lanjutnya
lagi:
"Selama Thian Jan shu dianggap sebagai jago nomor wahid
didalam Bu-lim, aku tak dapat mencoba kelihayannya dengan
dirinya, tetapi kePada orang yang mewarisi kepandaian
silatnya aku akan mencoba- coba sebenarnya bagaimana
lihaynya kepandaian silat yang dimilikinya itu "
Dengan cemas ujar si pemuda berbaju putih itu.
"SuSiok ? Mengapa kau orang tua harus turun tangan
sendiri, biarlah aku saja yang turun tangan sudahlah cukup,
lebih baik kau berdiri disamping saja."
Siang Yang Seng dengan tawar menggelengkan kepalanya,
kePada pemuda berbaju putih itu sahutnya:
"Kau tidak berbicara akupun telah mengetahui mengapa
kau berbuat secara demikian, kau adalah anak murid dari
partai Mi Cong Bun, tak dapat dikarenakan urusan sekecil
harus menyeret kedalam segala pertikaian yang terjadi
didalam dunia kangouw, sekalipun kamu dapat menghadapi
dirinya, tetapi barisan Ngo Heng Kiam Tin yang ditinggalkan
oleh Tan Coe Coen bagaimana kau dapat menahannya?"
Boen Ching begitu mendengar Siang Yang Seng ternyata
akan turun tangan sendiri melawan dirinya, setelah termenung
berpikir keras beberapa saat ujarnya kePada Siang Yang Seng,
"Cianpwee kalau memangnya demikian memandang diri
cay he, sudah tentu aku tak dapat menolak ajakan tersebut,
tetapi Pada saat ini, cayhe masih mempunyai urusan penting
yang harus diselesaikan -- -"
Siang Yang Seng tidak menanti Boen Ching selesai
berbicara, sambil tertawa potongnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
terdesak untuk melepaskan diri Bwee Giok. dia pun tidak akan
sampai membiarkan dia sampai terjatuh ketangannya,
bukankah hal ini sama dengan gertakan agar dirinya terpaksa
harus mengurungkan niatnya untuk meminta kembali diri
Bwee Giok?
SeCara mendadak sekali dalam hatinya terasa sangat
berdesir, untuk sesaat dia tak tahu harus berbuat bagaimana
baiknya.
Dengan perlahan-lahan Goei Lam Yu melietakkan diri Bwee
Giok keatas tanah.
Bwee Giok setelah berhasil berdiri tegak di atas tanah,
segera dia mengulurkan tangannya membuka kain yang
menutupi sepasang matanya itu. Dalam hati Goei Lam Yu
menjadi sangat terkejut sekali, segera teriaknya: "cici cepat
kau menutupi sepasang mata mu."
Bwee Giok menjadi tertegun, dia tidak mengetahui apa
maksud dari perkataan Goei Lam Yu itu, Pada saat itulah tiba-
tiba kilat menyambar dengan hebatnya, serentetan sinar yang
sangat terang sekali berkelebat ditengah udara, sehingga
membuat diatas mega yang sangat hitam itu bergerak
berpulut-puluh sinar keperak-perakan.
Goei Lam Yu dengan cepat menutupi sepasang mata dari
Bwee Giok. tetapa terlambat, Bwee Giok telah menjadi
termangu-mangu.
Boen Ching dengan cepat menggerakkan tubuhnya sekali
lagi melancarkan serangan, Goei Lam Yu dengan sangat gusar
sekali membentak. pedang Cie Hong Kiamnya digetarkan dan
dilancarkan kedepan, terlihat serentetan sinar hijau serta
merah terbentur satu sama lainnya, Goei Lam Yu dengan
sangat gusar sekali melancarkan serangan sedang kan Boen
Ching dengan menggunakan sekuat tenaga menyerang pula,
dengan cepat tubuh Boen Ching tergetar dengan hebatnya
dan berturut-turut mundur lima langkah kebelakang, Pada
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bwee Giok terus lari kearah depan, baru saja dia berbelok
Pada sebuah tikungan gunung, telah berhasil di kejar oleh
Goei Lam Yu serta Boen ching,
Pada saat ini Boen Ching serta Goei Lam Yu yang telah
berlari menjadi sejajar dan mengejar dengan kencangnya
kearah Bwee ciok.
Jubah panjang dari Goei Lam Yu yang telah robek itu
ditengah hujan yang turun dengan demikian derasnya hanya
menambahkan keseraman serta ketegangan dari suasana
tersebut.
Boen Ching mana mau membiarkan Goei Lam Yu berhasil
mengejar diri Bwee Giok. Pada saat ini dia berhasil berlari
sejajar dengan diri Goei Lam Yu, mendadak tubuhnya
melintang ke depa, pedang Cing Hong Kiamnya dengan
mendatar diulurkan kedepan menyerang ke arah Goei Lam yu.
Goei Lam yu sebenarnya terkenal karena ilmu Hiat Mo kang
serta pedang Cie Hong kiamnya ayng telah menggetarkan
seluruh dunia kangouw, kini ditambah lagi telah mendapatkan
kitab rahasia Hay Thian Kaim boh, bagaikan seekor harimau
yang dengan tiba-tiba tumbuh sayapnya, dengan cepat dia
melintangkan pedangnya mencukil keatas tubuh pedang Boen
Ching tersebut.
Gerakan pedang dari Boen Ching berutur-turut berubah
beberapa kali dan beturut-turut melancarkan puluhan jurus
serangan.
Goei Lam yu juga tak mau memperlihatkan kelemahannya,
kedua orang itu saling serang menyerang dengan
menggunakan pedangnya masing-masing, tetapi dengan
demikian gerakan meluncur dari kedua orang itu pun menjadi
bertambah lambat sehingga dapat mempertahankan jarak
tertentu dengna diri Bwee Giok.
Boen Ching serta Goei lam yu memang sebenarnya boleh
dikata seimbang, Pada saat ini kedua orang itu sambil
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
jauh lebih berat dari apa yang diduga sebelumnya, saking tak
tahannya dia terdesak mundur tiga langkah ke belakang.
Boen Ching yang berdiri disamping mendadak membuka
mulut, ujarnya:
"Lok Yang Hong ! Dengan perbuatanmu ini hari, apa bila
tidak memberikan sedikit hajaran terhadap dirimu, kau tak
akan menjadi sadar kembali."
Wajah dari Lok Yang Hong segera berubah dengan
hebatnya, dia tertawa panjang dengan dingin, ujarnya:
"Aku kira tak demikian mudahnya, coba kau lihat, siapa
yang telah datang !?"
Sehabis berkata dia menunjuk kearah samping.
Boen Ching segera menoleh memandang, tampak seorang
lelaki dan seorang gadis dengan sangat cepat sekali berlari
mendatang, yang-yang datang itu ternyata adalah pemuda
berbaju putih itu serta Liauw Cing Ce adanya, gerakan tubuh
dari kedua orang itu bagaikan kilat cepatnya telah berkelebat
masuk kedalam tengah kalangan.
Lok Yang Hong tertawa dingin, ujarnya ;
"Lawanmu telah tiba, dua lawan dua saja kau tentu akan
menemui kekalahan, apa lagi Pada saat ini harus tiga lawan
dua ?"
Boen Ching menolehkan kepalanya menyapu sekejap
kearah Liauw Cing Ce serta pemuda berbaju putih itu, tampak
wajah dari Liauw Cing Ce berubah menjadi pucat pasi, tetapi
sepatah katapun tak diucapkan keluar,
bHatinya menjadid tergerak, terpaikir olehnya babhwa
kedua orang itu tentulah dikarenakan kitab rahasia 'Hay Thian
Kiam Boh' sehingga bekerja sama dengan Lok Yang Hong.
Lok Yang Hong tertawa, ujarnya lagi kePada diri Boen
Ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ketika itu Ciee Khek Loojien dengan per lahan bangkit dan
duduk diatas tanah.
Tampak Boen Ching berjalan menuju kearah pohon besar
tersebut, dengan cemas ujarnya.
"Jenazah dari Thian San Ciet Kiam aku sembunyikan
didalam pohon besar tersebut!"
Pikiran Goei Lam Yu segera tergerak, tubuhnya segera
berkelebat mengejar kearah Boen Ching, dengan keras
teriaknya.
"Boen heng tahan ! Urusan ini bagaimana dapat didapatkan
oleh Boen-heng seorang !"
Sambil berkata telapak tangan kanannya dengan cepat
menepak keafah punggung Boen Ching.
Dengan cepat Boen Ching menggerakkar tubuhnya
berputar dan berdiri dibelakang pohon besar itu.
Pemuda berbaju putih serta Lok Yang Hong pun tak mau
ketinggalan, satu dari kiri dan yang lain dari sebelah kanan
dengan cepat melayangkan tubuhnya menggencet diri Boen
Ching ditengah, ketiga orang itu dengan sinar mata yang
sangat gusar sekali memandang ke arah diri Boen Ching.
Liauw Ching Ce dengan tenang berdiri disamping, melihat
hal itu pemuda berbaju putih tersebut, dengan keras
teriaknya.
"Sumoay, kau bunuh tua bangkotan itu terlebih dulu, baru
kita berbicara lagi.''
Boen Ching tertawa tawar, dia tak mengucapkan sepatah
katapun.
Ciee Khek Loojien menjadi sangat cemas sekali, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kioe Thian Swang Sin, Kioe Thian Bu Sin, Jen Cen adanya,
Pada waktu diantara "Kioe Thian Swang Sin" telah munculkan
dirinya salah satu saja sudah cukup membuat dia menjadi
sangat terkejut sekali, Pada saat ini ternyata Kioe Thian Bu Sin
juga telah munculkan dirinya juga, membuat dia makin
merasa jauh diluar dugaannya.
Dengan tajam dia memandang Kioe Thian Bu Sin yang
meninggalkan tempat tersebut, dengan cepat sekali telah tak
tampak bayangan tubuhnya lagi, dalam hati diam- diam
terpikirkan olehnya perkataan yang diucapkan oleh Kioe Thian
Bu Sin sebelum meninggalkan tempat itu, untuk beberapa saat
lamanya dia menjadi termangu-mangu berdiri mematung.
Kioe Thian Bu Sin serta Kioe Thian Ie Sin dua orang itu
yang satu dengan mengguna kan ilmu Tabibnya yang sakti
sedang yang lain dengan ilmu meramalnya yang lihay
bersama-sama bergabung sebagai Kioe Thian Swang Sin,
kalau Jen Cen berkata secara demikian, sudah tentu
mempunyai sebab- sebab lainnya lagi.
Boen Ching termenung berpikir keras beberapa saat
lamanya, mendadak dia tertawa sendiri, diam-diam pikirnya:
"Aku mengapa harus menguatirkan urusan ini, peristiwa
apabila sudah terjadi, sudah tentu aku bagaimanapun juga tak
akan dapat menghindarinya."
Boen Ching tersenyum, terpikir kembali olehnya ketika dia
menggunakan siasat meminjam tenaga untuk menyerang
orang lain yang merupakan ilmu tingkat tinggi dari Pada
tenaga dalam.
Dengan menggunakan ilmu Chiet Kong Kang Khie
menggetarkan pihak musuh, orang yang mengerahkan tenaga
itu bagaimanapun juga akan menerima pantulan getaran yang
sama juga besar kecilnya, apabila tidak dapat menggunakan
ilmu meminjam tenaga orang lain untuk menyerang itu Pada
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kedua orang itu segera berpisah dan mundur sejauh tiga kaki
lebih.
Boen Ching menjadi sangat terkejut sekali dia tampak Goei
Lam Yu tertawa kalap terus menerus tak hentinya, sedang
senjata penggaris batu giok yang berada ditangan Lieh Yu
telah terpapas menjadi dua potong
Goei Lam Yu denrgan menggunakant pedang Cie Honqg
Kiamnya kemudrian mengerahkan hawa pedangnya untuk
membabat senjata penggaris yang terbuat dari batu pualam di
tangan Lieh Yu menjadi dua potong, merasa sangat bangga
sekali, Pada saat ini dalam hatinya diam-diam berpikir, bahwa
sekalipun kalian berdua bergabung menjadi satu untuk
mengerubuti dirinyapun, dia tak akan memasukkan didalam
hatinya.
Boen Ching yang tampak sikap dari Goei Lam Yu yang
sedang merasakan sangat bangga itu, pedang Cing Hong Kiam
ditangan nya dengan cepat digetarkan.
Tetapi belum saja dia mengadakan gerakan untuk
selanjutnya, terdengar Lieh Yu dengan nada yang keras
bentaknya lagi.
"Jangan bergerak!"
Suara dari Lieh Yu Pada saat ini berubah menjadi sangat
dingin serta kaku sekali, Boen Ching yang mendengar hal itu,
menjadi sangat terkejut sekali, dia menoleh memandang
kearah diri Lieh Yu, tampak wajahnya telah berubah menjadi
pucat kehijau-hijauan, rambutnya terubah menjadi sangat
kacau, keadaan yang sangat gagah tadi itu telah hilang lenyap
dari pandangan.
Boen Ching dalam hati mempunyai niat untuk maju
kedepan, tetapi nama dari Kioe Thian Ie Sin tidaklah kecil,
apabila dia maju kedepan, nama baik dari Kioe Thiah Ie Sin
segara akan hancur, Lieh Yu kalau memang nya dapat
mengangkat nama bersama-sama dengan diri Thian Jan Shu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bukan Goei Lam Yu kah ? hal ini tak mungkin terjadi, hal
ini pasti Goei Lam Yu yang melakukannya, orang lain dapat
berbuat demikian.
Dia mendongakkan kepalanya siap hendak mengatakan
"tidak!", tetapi tampak sepasang mata Lieh Yu yang berapi-api
itu memancar kan sinarnya yang tajam memandang
kearahnya, dalam hatinya menjadi berdebar dengan kerasnya,
sekali pun dalam hatinya dia mempunyai perkataan yang akan
diucapkan tapi tak mempunyai tenaga sedikitpun untuk
mengucapkan keluar.
Selamanya Goei Lam Yu belum pernah mengakuinya! tak
lebih dia baru menduga sendiri saja, sekalipun dia mengira
bahwa dugaannya sama sekali tidak salah, tetapi ternyata dia
tidak mempunyai buktir yang lebih bantyak lagi untuk
qmembuktikan bahrwa dugaannya itu hatinya kini menjadi
berdebar dengan hebatnya, dia sama sekali tidak berani
mengucapkan sepatah katapun.
Lieh Yu dengan sangat gusar sekali memandang kearah
Boen Ching, ujarnya kemudian.
"Aku menolong kawanmu menggantikan darahnya yang
beracun didalam tubuhnya sehingga menjadi bersih kembali
tetapi kau ternyata telah mencarikan seorang secara
sembarangan untuk mewakilinya". Sehabis berkata kakinya
selangkah demi selangkah berjalan mendesak kearah Boen
Ching
Boen Ching selangkah demi selangkahpun mundur
kebelakang, Pada saat ini dia sama sekali tidak mempunyai
perkataan lain untuk diucapkan keluar, sekalipun dia menduga
diri Goei Lam Yu yang melakukannya tapi jika dilihat dari sikap
serta gerak gerik Lieh Yu ini agaknya Lieh Yu jauh lebih benar
dari dirinya, dia tak berani untuk membuka mulut membantah.
Lieh Yu dengan dingin mendengus, ujarnya lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dalam hati Boen Ching merasa agak tidak tenang, dia terus
berlari kearah depan, sedang dalam hati diam-diam pikirnya
entah bagaimana seharusnya ?
Wanita berbaju merah itu tertawa dingin, ujarnya:
'Kau janganlah merencanakan siasat yang licik, janganlah
mengira aku tak dapat menduga dalam hatimu Pada saat ini
sedang memikirkan apa, kau ingin menolong dia, bukankah
bagaikan sedang bermimpi!"
Boen Ching mengerutkan alisnya, kakinya tetap tak
berhenti, dengan sangat cepat sekali berlari kearah depan,
sedang diam-diam pikirnya.
"Apakah ilmu meringankan tubuh yang aku miliki dapat
mengungguli dirinya, dengan demikian setelah berlari sejauh
tiga puluh lie aku segera membalikkan tubuhnya menolong diri
Bwe Giok, apabila dapat berebut satu tindak lebih dulu,
bukankah hal itu lebih bertambah lancar lagi?"
Wanita berbaju merah itu yang tertinggal sedikit dibelakang
dari diri Boen Ching, segera tertawa dingin, ujarnya.
'Kau jangan mengira kalau ilmu meringan kan tubuhmu
sekarang ini dapat menolong dirimu, aku kira kaupun tidak
menginginkan Bwee Giok akan menderita seperti apa yang
dialami oleh diri Tong Pit Hien Kriam, Kong Beng tSang !"
Boen Chqing sama sekalir tidak pernah menyangka kalau
apa yang dipikirkan di dalam hatinya ternyata dapat dilihat
dengan jelas oleh wanita berbaju merah ini, dalam hati nya
tanpa terasa menjadi terkejut sekali, teringat olehnya akan diri
Kong Beng Sang, dalam hatinya tanpa terasa menjadi sangat
kuatir.
Wanita berbaju merah itu tertawa dingin, lalu ujaruya.
"Satu jurus yang terakhir dan terlihay dari Pada ilmu Hiat
Mo Kang adalah dengan suara menggempur benda, aku dapat
menggunakan suara untuk menggempur genta tersebut."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jien Muh Nio memandang kearah diri Bwe Giok, dia tak
percaya kalau Bwee Giok benar-benar telah menjadi gila, hal
ini merupakan suatu hal yang tak mungkin bisa terjadi.
Dia tertawa dinrgin, Bwee Giok tyang sedang menqangis
dengan kerrasnya itu begitu mendengar suara tertawa dingin
tersebut, mendadak dia tertawa tergelak dengan nyaringnya.
Begitu Bwee Giok tertawa, seluruh tubuh Jien Muh Nio
bagaikan secara mendadak mendapatkan pukulan martil yang
sangat besar sekali, hati terasa sangat berat sekali, hal ini
sungguh-sungguh telah terjadi, Bwe Giok benar-benar telah
menjadi gila, dia tak berani lagi memperlihatkan tertawanya
lagi.
Boen Ching dengan sangat halus membelai tubuh Bwee
Giok, sepasang matanya dipejam kan, sepatah katapun tak
diucapkan keluar.
Jien Muh Nio dengan termangu-mangu memandang kedua
orang itu, dalam hatinya pada saat ini entah bagaimana
rasanya, teringat olehnya segala-gerak geriknya Boen Ching
terhadap diri Bwee Giok, semuanya itu membuat dirinya
menjadi terpesona.
Semula dia menikah dengan Ciat Ling Khek yang telah
berusia agak tua, ditambah lagi dia bukanlah merupakan
orang-orang dari golongan murni, diikuti dengan Goei Lam Yu
yang hanya memikirkan hendak mendapat kan ilmu Hiat Mo
Kang saja.
Kini Boen Ching terhadap Bwee Giok berbuat demikian,
bahkan Bwee Giok kini telah menjadi gila seperti ini.
Teringat kembali pada saat dia dipancing oleh diri Goei Lam
Yu ketika dia membicara kan diri Boen Ching, ternyata air
mukanya masih tenang-tenang saja, sama sekali tak
mempunyai maksud untuk mengejek dirinya, bahkan agaknya
pada sinar mata Boen Ching memancarkan perasaannya yang
sangat simpatik terhadap dirinya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tidak akan dapat berbuat sesuatu yang baik, dia pasti telah
menyesal karena telah melepas kan dirinya.
Dari dalam hati Boen Ching segera timbul suatu perasaan
yang sangat menyesal sekali, dia menyesal mengapa dirinya
tidak dengan cepat pergi dengan Bwee Giok dari tempat itu,
bukankah dengan demikian malah membuat Bwee Giok pun
ikut menderita?
Pikiran ini dengan cepat berkelebat didalam benaknya,
tetapi menyesal pada saat ini apa gunanya??
Dia membalikkan tubuhnya memandang ke arah Bwee
Giok, dibawah sorotan sinar api unggun itu tampak Bwee Giok
tidur dengan nyenyaknya, wajahnya pada saat ini cantik
sekali.
Rasa menyesal yang mendekam hati Boen Ching dengan
cepat lenyap pula, pikirnya:
"Hawa udara yang demikian dinginnya ini mungkin akan
membuat Bwee Giok menjadi kedinginan, lebih baik aku
menanti dia disini saja, kalau dia memangnya telah mengejar
datang, sekalipun aku akan melarikan diri juga tak mungkin
dapat meloloskan diri"
Pada saat ini sebaliknya didalam hatinya menjadi sangat
tenang sekali, dengan tajam dia memandang ke arah diri
Bwee Giok, dalam hatinya merasa sangat heran sekali,
seorang gadis yang sedemikian cantiknya, bagaimana dapat
berubah menjadi gila?
Kioe Thian Ie Sin, Lieh Yu mengapa bisa demikian teganya
untuk membuat seseorang gadis yang demikian cantiknya ini
menjadi gila?
Terdengar dari belakang tubuhnya mulai berkumandang
datang suara tindakan kaki manusia yang sangat ringan sekali.
Orang itu bukannya melayangkan tubuhnya masuk kedalam
gua tersebut, sebalik nya dengan langkah yang sangat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen Ching termenung, dia tahu Jen Cen terhadap diri Lieh
Yu sudah tentu jauh lebih mengerti dari dirinya, apa yang
diucapkan tak mungkin akan salah.
Tetapi, mana dia dapat berhenti sampai di situ, dengan
perlahan ujarnya:
"Aku pasti akan pergi, sekali pun tidak berhasil aku pun
akan pergi mencobanya"
Jen Cen dengan perlahan-lahan ujarnya:
"Kau serahkanlah Bwee Giok kepadaku, biarlah aku yang
pergi mencari dirinya !"
Boen Ching menjadi tertegun, dia sama sekali tak pernah
menyangka kalau Jen Cen secara mendadak mau memberikan
bantuan kepadanya.
Tetapi untuk sesaat sebaliknya malah membuat dia entah
harus berkata bagaimana baiknya.
Jen Cen tersenyum, ujarnya lagi.
"Aku percaya aku mempunyai cara untuk memaksa dia
merubah niatnya itu. hanya tidak kuketahui dia akan
menggunakan cara apa lagi untuk menghadapi dirimu,
terhadap dirimu dia masih tetap tak mau melepaskan"
Dalam hati Boen Ching merasa sbangat girang sedkali, dia
bertuarut-turut membebri hormat sahutnya.
"Terima kasih atas bantuan cianpwee."
Jen Cen maju membelai rambut Boen Ching, dengan
perlahan dia tertawa ujarnya.
Untuk selanjutnya apabila hendak melaku kan pekerjaan
haruslah dipikirkan masak terlebih dahulu sehingga janganlah
sampai salah menunjuk orang lain, ingatlah selalu perkataan
ini !"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku kira aku tak perlu untuk turun tangan sendiri, diatas
tanah terdapat pedang, aku lihat lebih baik kau bereskan
dirimu sendiri saja"
Dalam hati sekalipun Boen Ching merasa menyesal, tetapi
bagaimanapun juga, terpikir olehnya bahwa dosa semacam ini
tak perlu ditebus dengan kematian, mana dia mau dengan
kematian, mana dia mau dengan demikian saja bunuh diri
????
Tetapi apa yang dikatakan oleh Jien Muh Nio juga tak lebih
hanya urusan tadi saja, urusan semacam ini sekalipun dia
ingin untuk memberikan penjelasan juga tak mempunyai cara
sama sekali untuk memberikan penjelasannya.
Dia berdiri mematung tak bergerak, sedang Sek Giok Siang
yang berdiri disamping pun berdiri termangu-mangu.
Setelah lewat beberapa waktu lamanya, Jien Muh Nio
mendengus dengan dingin, tanyanya.
"Apakah boleh dikata harus menyuruh aku yang turun
tangan ?"
Sambil berkata matanya berkelebat tak hentinya
memandang ke arah Boen Ching.
Sek Giok Siang memandang tajam ke arah diri Jien Muh
Nio, dan dengan sekonyong-konyong dia bungkukkan
badannya mengam-bil pedang Cing Hong Kiam tersebut dan
diangsurkan kepada Boen Ching, ujarnya.
"Boen Toako ! tak perlu takut terhadap dirinya."
Sinar mata Jien Muh Nio berkelebat memandang sekejap
kearah Sek Giok Siang, mendadak dia mendongakkan
kepalanya tertawa terbahak-bahak.
Boen Ching menarik napas panjang, tangan nya dengan
cepat menyambut pedang Cing Hong Kiam itu, dia percaya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bahwa begitu dirinya mencekal pedang tak perlu lagi dia takut
terhadap Jien Muh Nio.
Dalam hati sebenarnya Jien Muh Nio telah merasa sangat
gusar sekali pada saat ini tampak Boen Ching menyambut
pedang Cing Hong Kiamnya, dalam hatinya merasa tambah
gusar lagi.
Dia tertawa dingin, ujarrya.
"Sekalipun kau mencekal pedang ditangan mu, lalu apa
yang dapat kau berbuat ?"
Sambil berkata dengan perlahanb dia mengangkatd genta
besar yaang berada disambping tubuhnya dengan tajam dia
memandang ke arah dua orang itu.
Boen Ching selama belum pernah melihat Jien Muh Nio
menggunakan alat senjatanya, pada saat ini tampak dia
mempergunakan alat genta raksasa itu sebagai alat senjata
nya, tak terasa lagi dalam hatinya merasa sangat terkejut
sekali, diam-diam dia menga-dakan persiapan yang lebih
cermat lagi.
Dengan perlahan-lahan dia mendorong tubuh Sek Giok
Siang kebelakang tubuhnya, sedang sinar matanya dengan
tajam memandang genta raksasa tersebut.
Jien Muh Nio dengan dingin mendengus, bahu kanannya
digetarkan, genta raksasa itu segera didorong kedepan diri
tangannya, dengan perlahan-lahan meluncur di tengah udara
dan menekan dengan hebatnya keatas tubuh Boen Ching.
Boen Ching yang tampak datangnya serangan genta
raksasa itu, dia segera tahu bahwa genta itu membawa suatu
tenaga murni yang sangat dahsyat sekali.
Dia menarik napas panjang-panjang, tangan kirinya dengan
perlahan melepaskan cekalan tangan Sek Giok Siang,
tubuhnya melayang kedepan bagaikan meluncurkan anak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
segera bersuit nyaring tenaga khiekang ' Tjiet Kong Kang Khie'
dia ditarik kembali, tubuhnya berputar "setengah lingkaran
ditengah udara, sedang jurus 'Shia Thien Song Gwat" dari ilmu
"Thay Thien Kioe Sih" pun dikerahkan keluar.
Tubuhnya dengan cepat berkelebat menghindarkan diri dari
serangan yang mengancam dari sebelah samping itu,
rombongan barisan naga tersebut segera berhasil dilemparkan
ke depan yang dengan sangat cepat sekali menerjang tubuh
orang yang berada di samping itu.
Didalam sekejap saja barisan tersebut menjadi kacau balau,
sedang Boen Ching meminjam kesempatan ini pula
melayangkan tubuhnya menuju ke depan pintu ruangan.
Sin Tek Thaysu yang tampak hal ini, air mukanya berubah
dengan hebatnya, dia sama sekali tidak pernah menyangka
kalau kepandaian yang dimiliki Boen Cning dapat demikian
sempurnanya, hanya di dalam sekejap
mata saja dia telah berhasil meloloskan diri dari kepungan
barisan yang sangat aneh ini.
Segera timbul suatu siasat di dalam ingatannya, dia ingin
menggunakan kesem-patan pada saat tubuh Boen Ching
belum mencapai diatas tanah segera melukai tubuh Boen
Ching dihawah serangan telapak tangannya, tapi ...
Apabila satu kali serangannya ini tidak mencapai pada
sasarannya, entah bagaimana selanjutnya ?
Dia sama sekali tak berpikir lebih mendalam lagi, setelah
ragu-ragu sejenak, dia mendongakkan kepalanya memandang,
tampak pada saat ini tubuh Boen Ching telah melayang
mendekat.
Pikiran Sin Tek Thaysu dengan cepat berputar, sekalipun
dia tak berhasil melukai tubuh Boen Ching, sedikit-dikitnya
juga dapat mendesak tubuh Boen Ching masuk kembali ke
dalam satu barisan. Kehebatan dari barisan ini masih belum
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jika dilihat dari sikap Sin Hoat Thaysu ini agaknya dirinya
harus dan pasti akan menemui ajalnya ditempat ini.
Dengan situasi dihadapannya saat ini terpaksa dia hanyalah
dapat mengumpulkan hawa murninya sekali lagi menerjang
keluar, atau dengan menempuh bahaya melayang turun
ketengah ruangan dari kuil ini.
Setelah berpikir beberapa kali, dia segera mengambil
keputusan dan dengan menem-puh bahaya melangkah
tubuhnya turun ke bawah dan berdiri dengan tenangnya di
tengah ruangan kuil tersebut.
rSam Ceng It Shita menjadi sangaqt terkejut, keermpat
orang itu tak ada yang berani mencapai kalau Boen Ching
ternyata demikian beraninya melayang turun kedalam ruangan
kuil itu.
Tetapi dalam sekejap saja mereka saling bertukar
pandangan, dari matanya meman-carkan sinar yang sangat
bangga sekali, dengan perbuatan dari Boen Ching ini,
sekaliuan dapat mempertahankan hidupnya untuk sementara
waktu, tetapi dia pun akan menemui ajalnya ditempat ini juga.
Dengan tenaga putaran yang demikian cepatnya dari
ruangan kuil itu, sekalipun Boen Ching berhasil melayang
turun didalam ruangan tersebut, tapi dia tak mungkin dapat
melenyapkan tenaga yang menekan didalam tubuhnya itu,
dengan demikian dia pun sangat sukar untuk meloloskan diri
dari ruangan kuil ini, coba lihat dia dapat bertahan beberapa
lamanya didalam ruangan kuil tersebut. Bukan ! Apabila Boen
Ching sekali lagi berputar menuju kehadapan keempat orang
itu, mereka pastilah dapat menggunakan jarum "Toh Ming Sin
Cin" untuk menghadapi Boen Chirg, sampai saat ini mereka
akan melihat Boen Ching dengan menggunakan cara apa
untuk menghadapi nya.
Tetapi Boen Ching sendiri mana tidak mengetahui urusan
ini, tubuhnya baru saja melayang turun, menanti setelah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ketiga orang hweesio serta Cioe Kioe Gwat nampak hal ini
dalam hati merasa tak tenteram, jika didengar dari perkataan
Jen Cen ini, telah mempunyai pegangan yang sangat kuat
dalam memecahkan barisan ini, tetapi entah dia hendak
menggunakan cara apakah untuk memecahkan barisan ini. .
Bwee Giok berjalan mendekati tubuh Boen Ching, sepasang
mata Boen Ching dengan sangat tajam memandang
kearahnya, Bwee Giok yang membelakangi orang-orang lain
dia tersenyum manis kearah Boen Ching, dan menggelengkan
kepalanya dengan perlahan.
Boen Ching dengan cepat menarik kembali sinar matanya,
dibawah pandangan orang yang demikian banyaknya, ternyata
dia demikian lupa diri, tak terasa lagi dia merasa wajahnya
sedikit panas.
Ujar Jen Cen pada diri Bwee Giok.
"Giok Jie, kau masuklah terlebih dahulu!"
Boen-Ching menjadi tertegun, dengan cemas, ujarnya.
"Bagaimana dapat membiarkan dia seorang diri menerjang
masuk kedalam barisan ?"
Bwee Giok yang melihat sikap Boen Ching demikian,
sahutnya.
"Perkataan yang diucapkan oleh Gi hu ku tak akan salah."
Sehabis berkata dia tertawa, sambil mencekal erat pedang
panjangnya dia berjalan memasuki kedalairn barisan pedang
itu.
Boen Ching pun dengan cepat melepaskan pedang Cing
Hong Kiam dari sarungnya, sambil memutarkan tubuhnya dia
meman-dang tajam ke wajah Bwee Giok.
Mo Pak Sam Ceng serta Ie Way Shia yang tampak Bwee
Giok memasuki barisan terse-but, untuk sesaat mereka tak
mengetahui bagaimana seharusnya, menyerangkah ? Atau
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
saja, aku harap di dalam urusan ini kau tak perlu ikut
campur."
Sehabis berkata dia tertawa dingin tak hentinya.
Suara tertawanya secara sangat mengan-dung nada yang
sangat mengejek sekali, bagaikan terhadap diri Tan Coe Coen
pun dia tak memandang sebelah mata pun, kau adalah
muridnya, sudah tentu didalam mata nya masih terpaut
sangat jauh sekali.
Mendadak dari tempat kejauhan terdengar suara suitan
yang sangat nyaring sekali berkumandang datang, dan
terlihatlah dua bayangan manusia dengan kecepatan yang luar
biasa berkelebat lewat mendekati ruangan kuil itu.
Dalam hati Lieh Yu diam-diam merasa sangat terkejut
sekali, pikirnya:
"Entah siapakah yang datang, ternyata memiliki kepandaian
yang demikian tingginya" Sedang Boen Ching sekali pun diam-
diam dalam hatinya merasa terkejut sekali.
Terlihat bayangan tersebut makin lama makin mendekat,
dan akhirnya dapatlah dilihat dengan jelas wajah orang itu
yang tak lain dan tak bukan adalah Tok Thian Choen atau si
Raja Racun, Liauw Hoa Liong beserta putri dari Thian Jan Shu,
Han Cing Yu adanya.
Tampak hal itu Lieh Yu tertawa dingin, ujarnya.
"Hm kiranya adalah murid buangan dari Thian Jan Shu."
Sekalipun Liauw Hoa Liong adalab murid buangan dari
Thian Jan Shu, kecuali tenaga khiekang 'Chiet Kong Kang Khie'
kebanyakan telah dikuasai seluruhnya oleh dia, tampak Lieh
Yu tertawa dingin dalam mengucapkan kata-kata tersebut
tadi, Liauw Hoa Liong menoleh memandang Han Cing Yu,
sambil tertawa ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Boen Ching, tak usah kau tahan lagi, cepat kau pukul
buyar asap yang demikian tebalnya itu, asalkan dengan
menggunakan tenaga khiekang "Chiet Kong Kang Khie"
melindungi tubuhnya saja sudahlah cukup"
Boen Ching berpikir dengan cepat, dibawah ruangan kuil itu
masih terdapat banyak manusia, apabila asap "Ban Nien Touw
Hoa Uh" ini buyar, bukankah orang yang berada dibawah
ruangan kuil itu akan menemui bencana???
Sepasang telapak tangannya terasa makin lama makin
berat dan sukar sekali untuk dipertahankan lagi.
Tetapi apabila dia tak dapat mempertahan kan dirinya lagi,
akhirnya bukan saja dia tidak mungkin akan berhasil
menahannya, pada saat itu apabila dirinya sangat lelah,
kiranya jiwanya pun sukar sekali untuk dipertabhankan.
Pikiradn Boen Ching seagera bergerak, bsepasang matanya
dipejamkan, dan menarik napas panjang dia siap hendak
menggunakan seluruh tenaga dalamnya untuk memukul buyar
asap "Ban Nien Tou Hoa-Hoa Uh" itu.
Pada saat itu juga, mendadak terdengar suara pujian
kepada Budha berkumandang datang, suara pujian tersebut
baru saja lenyap dari pendengaran terbuatlah suara asap dupa
yang sangat harum sekali tersebar masuk ke dalam tengah
kalangan, sedang asap "Ban Men Touw Hoa. Uh" itupun
dengan perlahan lahan berubah menjadi angin yang bertiup
berlalu dari tempat itu.
Ditengah menyebarkan asap berwarna merah itu, tampak
seorang nikouw berbaju putih dengan sangat tenang sekali
berdiri ditempat itu.
Begitu Boen Ching melihat nikouw berbaju putih itu tak
terasa lagi dia menjadi termangu-mangu, nikouw berbaju
putih itu ternyata adalah Thian Jan Lie, Jien Muh Nio adanya,
sama sekali tak terduga olehnya kalau Jien Muh Nio dapat
menjadi demikian rupa.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pada saat ini seluruh tubuh Jien Muh Nio memakai jubah
berwarna putih, wajahnya sangat ramah sekali, kelihatannya
bukan saja membuat orang lain mengagumi kecantikan
wajahnya, bahkan membuat dalam hati setiap orang timbul
perasaan menghormatinya.
Lieh Yu pun dengan termangu-mangu memandang ke arah
diri Jien Muh Nio, dia berdiri mematung disana, sepatah kata
pun tak diucapkan keluar.
Terlihat Jien Muh Nio mengangkat tangannya memberi
hormat kepada seluruh orang yang berada didalam kalangan
itu, ujarnya.
"Pinnie Thiat Shu, menerima pesan terakhir dari suhuku,
untuk datang mengakhiri percekcokkan ini."
Boen Ching merasakan sangat kaget diluar dugaan, kiranya
didalam waktu yang demikian pendeknya ini ternyata Sek
Liong Suthay telah wafat, sedang Jien Muh Nio pun telah
masuk menjadi nikouw dengan gelar Thiat Shu.
Jien Muh Nio tampak memutarkan tubuhnya dan ujarnya
kepada diri Lieh Yu.
''Lieh sicu, perpisahan yang telah lewat puluhan tahun
lamanya, entah Lieh sicu selama ini baik-baik saja dan masih
ingatkah terhadap diri pinnie ?"
Lieh Yu rrenjadi termangu-mangu, untuk sesaat dia lupa
untuk memberikan jawabannya, sejenak kemudian barulah
sahutnya.
'Mubh Nio --- ---apdakah kau tidak amengetahui ?
bbagaimana aku dapat melupakan diri mu ?'
Jien Muh Nio tertawa tawar, sahutnya.
'Lieh sicu, lepaskanlah golok penjagalmu, dan masuklah
menjadi murid Buddha, kali ini dapatkah Lieh sicu dengan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Waktu kakek tua berbaju putih, Siang Yang Seng serta Shu
Kiam Hoan bangkit berdiri dia telah mengetahuinya dengan
sangat jelas, sekalipun dia masih tetap melanjutkan usahanya
untuk menyembuh kan luka dalam yang bdiderita oleh Bdwee
Giok, tetapai didalam hatinbya dia telah memikirkan cara
untuk meloloskan diri dari kepungan tersebut.
Kakek tua berbaju pu(ih itu setelah bangkit berdiri,
matanya berkedip kedip, dia jago sebagai nomor wahid dari
partai Mie Cong Bun, mana mau dengan demikian saja terus
bergerak melawan Boen Ching? dia tak ingin merendahkan
kedudukannya yang sangat tinggi itu.
Dengan perlahan tanyanya pada Boen Ching.
"Boen Ching, kau telah memperhatikan diriku ??"
Air muka Boen Ching segera menampilkan senyuman yang
manis, dia tahu luka dalam yang diderita Bwee Giok pada saat
ini telah sembuh benar-benar, dia dapat menahan serangan
gabungan dari lima orang itu sekaligus, dan membiarkan Bwee
Giok seorang diri turun dari puncak itu terlebih dahulu.
Dan tentu kakek tua berbaju putih itu pun mengetahuinya,
dia tertawa dingin, dalam hati pikirnya:
"Sekalipun luka dalam yang diderita gadis itu telah sembuh
benar-benar, kau pun tidak mungkin akan berhasil pergi dari
sini dengan demikian mudahnya.
Telapak tangan kiri Boen Ching segera di tarik kembali,
sedang air mukanya pun berubah menjadi dingin sekali.
Sekalipun didalam hatinya dia berpikir secara demikian,
tetapi dengan keadaan situasi dihadapannya pada saat ini,
Bwee Giok mana mau meninggalkan dia seorang diri disana
untuk turun gunung terlebih dahulu?? Sekali pun waktu diatas
gunung Siong San Bwee Giok pernah meninggalkan dia tetapi
situasi pada saat ini tidaklah sama dengan situasi pada waktu
itu, apalagi menang kalahnya pun belum bisa ditentu kan,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tersebut, tetapi selalu tak berani, aku kira cianpwee lebih baik
melepaskan dirinya sekali ini saja"
Air muka Shia Yu berubah makin berat, dengan sangat
dingin sekali dia memandang kearah diri Boen Ching.
Tiba-tiba air mukanya berubah bmakin hebat, seddang
Boen Chinga sendiri pun mebrasakan dibelakang tubuhnya
terdapat gerakan yang sangat aneh, pads saat dia
membalikkan tubuhnya, dia merasa sangat terkejut sekali,
tampak Liauw Cing Ce tak mengucapkan sepatah katapun,
dan meloncatkan tubuhnya kedalam jurang yang berada
disamping tubuhnya.
Ditengah suara jeritan ngeri yang amat menyayatkan hati,
tubuh Liauw Cing Ce dengan cepatnya melenyapkan diri lari
ditengah kabut yang sangat tebal itu.
Pemuda berbaju putih itu pun berdiri mematung dibawah
sebuah pohon siong, air mukanya berubah menjadi hijau
pucat, sepasang matanya dengan tajam memandang ke arah
kabut yang sangat tebal itu, air matanya tak tertahan lagi
meleleh keluar dengan derasnya.
Tubuhnya dengan perlahan-lahan berlutut keatas tanah.
Boen Ching menarik rapas panjang- panjang, dengan
perlahan dia membalikkan tubuhnya.
Sepasang mata Kiem Kiam Thaysu dengan sangat tajam
sekali memandang ke arah Boen Ching, lama kemudian
barulah ujarnya dengan perlahan.
"Selamanya partai Mie Cong Bun kami tak mengijinkan
orang lain untuk ikut campur di dalam segala urusan partai
Mie Cong Bun kami, tahukah kau ?"
Boen Ching dengan tajam balas memandang ke aran Kiem
Kiam Thaysu, kemudian tanyanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pada saat ini Lweekang yang dimiliki Boen Ching pun telah
mencapai pada taraf kesempurnaan sehingga kehebatan dari
ilmu pedang "Hong Loei Chiet Kiam" ini bukanlah
sembarangan orang yang bisa menahannya.
Sinar mata Kiem Kiam Thaysu berkelebat tak henti-
hentinya, sedang dari bibirnya tersungging suatu senyuman,
pedang emas yang berputar ditengah udara itu mendadak
terlihat sinar pedangnya makin lama makin bertambah terang
dan makin bertambah menyilaukan mata, dengan kecepatan
yang luar biasa menekan keatas kepala Boen Ching.
Dalam satu jurus Boen Ching berhasil mencapai
sasarannya, didalam hatinya pada saat ini makin bertambah
mantap, ilmu pedang 'Hong Loei Chiet Kiam" nya dengan
cepat berturut-turut dilancarkan keluar.
Jurus "Hong Loei Coen Tong" segera dikerahkan keluar,
pedang Cing Hong Kiam di tangannya mendadak berputar
berturut-turut kekiri dan kekanan sebanyak puluhan kali
banyaknya, pada saat dia mengerahkan tenaganya, pedang
Cing Hong Kiam tersebut mendadak terlepas dari tangannya
dan meluncur keatas.
Sinar pedang yang melindungi tubuh pedang Cing Hong
Kiam itu makin menjadi tebal, sekali lagi dia berhasil memukul
mundur pedang emas tersebut.
Kiem Kiam Thaysu segera menarik kembali pedangnya,
sambil merangkapkan sepasang tangannya didepan dada
ujarnya.
"Boen Sicu dengan memiliki kepandaian yang demikian
tingginya, masa depan tentu nya akan selalu cemerlang,
pinceng disini mohon diri terlebih dahulu, semoga saja Boen
sicu dimasa yang akan datang selalu berbuat kebajikan."
Selesai berkata dia membalikkan tubuhnya, dengan
membawa She Yu sekalian berlari menuju keatas puncak
gunung.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/