Anda di halaman 1dari 19

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas 2018

Jember

LAPORAN PREPLANNING LATIHAN RANGE OF MOTON


(ROM) PASIF PADA TN. S DI WISMA TULIP UPT PSTW
BONDOWOSOKABUPATEN BONDOWOSO

Oleh:

Reza Ramadhana Tahta F.


NIM : 182311101074

KEMENTRIAN RISET, TEHNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan No.37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331) 323450
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas 2018
Jember

LAPORAN PREPLANNING LATIHAN RANGE OF MOTON


(ROM) PASIF PADA TN. S DI WISMA TULIP UPT PSTW
BONDOWOSOKABUPATEN BONDOWOSO

disusun untuk memenuhi laporan akhir Program Profesi Ners


Stase Keperawatan Gerontik

Oleh:
Reza Ramadhana Tahta F.
NIM : 182311101074

KEMENTRIAN RISET, TEHNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan No.37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331) 323450
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas 2018
Jember

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Setiap orang akan mengalami proses penuaan seiring dengan bertambahnya
usia. Menjadi tua merupakan suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti, mempertahankan
struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat mempertahankan tubuh akibat
infeksi dan memperbaiki kerusakan yang di derita. Menjadi masa tua artinya
mengalami kemunduran, misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit
yang mengendur, rambut menjadi putih, gigi mulai ompong, pendengaran menjadi
kurang jelas, penglihatan semakin memburuk, gerakan akan melambat dan figur
tubuh yang tidak akan proporsional. Semua sistem dalam tubuh lansia akan
mengalami kemunduran termasuk pada sistem muskuloskeletal sehingga lansia
akan sering mengalami rematik (Sukis dkk, 2016).
Hasil sensus pednduk pada tahun 2010 menyatakan bahwa Indonesia termasuk
ke dalam lima besar negara dengan jumlah lansia terbanyak yaitu 18,1 juta jiwa.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) melaporkan bahwa 20%, penduduk dunia
terserang penyakit nyeri sendi. Dimana 5-10% adalah mereka yang berusia 5-20
tahun dan 20% mereka yang berusia 55 tahun (Wiyono, 2010).
Pada tahun 2004 lalu, jumlah pasien nyeri sendi ini mencapai 2 juta orang,
dengan perbandingan pasien wanita tiga kali lebih banyak dari pria. Berdasarkan
hasil penelitian terakhir dari Zeng QY et al 2008, prevalensi nyeri sendi di
Indonesia mencapai 23,6% hingga 31,3%. Angka ini menunjukkan bahwa rasa
nyeri sendi sudah cukup mengganggu aktivitas masyarakat Indonesia, Data
pelayanan kesehatan tahun ke tahun menunjukkan proporsi kasus nyeri sendi di
Jawa Tengah mengalami peningkatan dibanding dengan kasus penyakit tidak
menular. Secara keseluruhan pada tahun 2007 proporsi kasus nyeri sendi sebesar
17,34 %, meningkat menjadi 29,35% di tahun 2008. Kemudian pada tahun 2009
mengalami peningkatan menjadi 39,47%, kemudian pada tahun 2010 menjadi
48,32% (Seksi P2PTM, 2009).
Berdasarkan pengakajian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Profesi
Ners Fakultas Keperawatan Universitas Jember pada tanggal 18 September 2018
pada lansia di UPT PSTW Bondowoso diperoleh data bahwa sebagian lansia
merasakan nyeri otot sehinggga anggota tubuh menjadi kaku ketika akan
digerakkan.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam kegiatan
yang akan dilakukan ini adalah tentang ROM pasif pada lansia di UPT PSTW
Bondowoso.
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas 2018
Jember

BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan, klien dapat meningkatkan kemampuan
dalam melatih rentang gerak dan melaksanakan secara rutin latihan yang sudah
diberikan.

2.1.2 Tujuan Khusus


1. Klien mampu mengikuti latihan gerak yang diberikan terapis
2. Klien mampu mengidentifikasi manfat kegiatan yang dilakukan

2.2 Manfaat
1. Menambah pengetahuan tentang latihan ROM pasifpada lansia.
2. Menambah keterampilan mahasiswa dan lansia dalam mempraktikan latihan
ROM pasif dengan tepat di UPT PSTW Bondowoso.

BAB III KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran


Proses menua biasanya terjadi penurunan penurunan produksi cairan synovia
pada persendian dan tonus otot, kartilago sendi akan menjadi tipis dan
ligamentum menjadi lebih kaku serta terjadi penurunan kelenturan (fleksibilitas),
sehingga mengurangi gerakan persendian (Tortora dan Grabowski, 2003).
Penyakit pada sendi yang sering menyebabkan gejala nyeri adalah akibat
degenarasi atau kerusakan pada permukaan sendi tulang yang banyak ditemukan
pada lansia (Sukis dkk, 2016)

3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah


Adanya penurunan kemampuan muskuloskeletal dapat menurunkan
aktivitas fisik dan latihan sehingga akan mempengaruhi lansia dalam melakukan
aktivitas kehidupan sehari-hari. Adanya aktivitas yang dilakukan oleh lansia akan
membantu mempertahankan kenormalan pergerakan persendian tonus otot dan
mengurangi masalah fleksibilitas. Range of Motion (ROM) merupakan salah satu
indikator fisik yang berhubungan dengan fungsi pergerakan. ROM dapat diartikan
sebagai pergerakan maksimal yang dimungkinkan pada sebuah persendian tanpa
menyebabkan rasa nyeri. Latihan ROM merupakan salah satu alternatif latihan
yang dapat dilakukan oleh lansia dengan keterbatasan gerak sendi. Latihan ROM
dapat dilakukan dengan posisi duduk dan berdiri serta pada posisi terlentang di
tempat tidur (Kozier, 2004)
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas 2018
Jember

BAB IV RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Terapi ini merupakan upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi lansia untuk menerapkan cara-cara hidup sehat.
Realisasi penyelesaian masalah mengenai kelemahan otot yang dapat dilakukan
adalah melakukan pendidikan kesehatan menggunakan latihan range of motion
(ROM) pada lansia di UPT PSTW Bondowoso.

4.2 Khalayak Sasaran


Khalayak sasaran pada kegiatan pendidikan kesehatan ini yaitu Tn. S lansia di
UPT PSTW Bondowoso.

4.3 Metode yang Digunakan


1. Jenis model pembelajaran : ceramah dan praktik (latihan ROM)
2. Landasan teori : diskusi (tanya jawab)
Langkah pokok :
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Mengajukan masalah
c. Mengidentifikasi pilihan tindakan
d. Memberi komentar
e. Menetapkan tindak lanjut sasaran = Sasaran

= Pemateri
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas 2018
Jember

DAFTAR PUSTAKA

Sukis dkk, 2016. Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Terapi Konsertif


(ROM) Pada Lansia Penderita Nyeri Sendi di Unit Pelayanan Sosial
Lanjut Usia “Wening Wardoyo” Ungaran.
https://www.scribd.com/document/365809690/Faktor2-Rom-Lansia
[diakses pada tanggal 20 September 2018]
Tortora, Gerard J., and Sandra R Grabowski. 2003. Nervous Tissue. In : Principles
of Anatomy and Physiology. 10th edition. USA : John Wiley & Sons, Inc.
p. 407, 408.

Daftar Lampiran
Lampiran 1: Berita Acara
Lampiran 2: Daftar Hadir
Lampiran 3: Satuan Acara Penyuluhan
Lampiran 4: SOP
Lampiran 5: Materi

Pemateri,

Reza Ramadhana TF
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas 2018
Jember

Lampiran 1: Berita Acara

KEMENTRIAN RISET, TEHNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2017/2018

BERITA ACARA

Pada hari ini, Jumat tanggal 23 Bulan September tahun 2018 jam 08.00 WIB
bertempat di Wisma Tulip UPT PSTW Bondowoso telah dilaksanakan Kegiatan
latihan Range of Motion (ROM) oleh Mahasiswa Fakultas Keperawatan
Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh 1 orang (daftar hadir terlampir)

Jember, September 2018


Mengetahui,
PJMK Stase Gerontik
FKEP Universitas Jember

Latifa Aini S., M. Kep., Sp.Kom


NIP. 1971 0926 200912 2 001
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas 2018
Jember

Lampiran 2: Daftar Hadir

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2016/2017

DAFTAR HADIR
Pada hari ini, Jumat tanggal 23 Bulan September tahun 2018 jam 08.00 WIB
bertempat di Wisma Tulip UPT PSTW Bondowoso telah dilaksanakan Kegiatan
latihan Range of Motion (ROM) oleh Mahasiswa Fakultas Keperawatan
Universitas Jember.

No Nama Alamat TTD

Jember, September 2018


Mengetahui,
PJMK Stase Gerontik
FKEP Universitas Jember

Latifa Aini S., M. Kep., Sp.Kom


NIP. 1971 0926 200912 2 001
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas 2018
Jember

Lampiran 3: SAP
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik/Materi : Latihan Range Of Motion (ROM)


Sasaran :Tn. S. Lansia di Wisma Tulip UPT PSTW Bondowoso
Waktu : 08.00 WIB
Hari/Tanggal : Minggu, 23 September 2018
Tempat : Wisma Tulip PSTW Bondowoso

1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan kegiatan pendidikan kesehatan sasaran akan dapat mengerti
dan memahami tentang latihan ROM aktif.

2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 20 menit
sasaran akan mampu:
a. Menjelaskan tentang pengertian latihan Range Of Motion;
b. Menjelaskan tentang tujuan dan manfaat latihan Range Of Motion;
c. Memperaktikan tentang latihan Range Of Motion;

3. Pokok Bahasan
Latihan Range Of Motion

4. Subpokok Bahasan
a. Pengertian latihan Range Of Motion
b. Tujuan dan manfaat latihan Range Of Motion
c. Gerakan latihan Range Of Motion

5. Waktu
1 x 20 menit

6. Model Pembelajaran
a. Jenis model pembelajaran : Ceramah
b. Landasan teori : Diskusi dan tanya jawab
c. Landasan pokok :
1. Menciptakan suasana ruangan yang baik
2. Mengajukan masalah
3. Membuat keputusan nilai personal
4. Mengidentifikasi pilihan tindakan
5. Memberi komentar
6. Menetapkan tindak lanjut

8. Persiapan
Penyuluh mencari referensi terkait terapi ROM mulai dari pengertian, tujuan
dan manfaat serta langkah-langkah terapi ROM.
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas 2018
Jember

9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan


Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. Salam pembuka Memperhatikan 5 menit
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
umum dan tujuan khusus
Penyajian 1. Menjelaskan materi Memperhatikan 10 menit
tentang:
a. Pengertian range of
motion
b. Tujuan dan manfaat
latihan range of
motion
c. Gerakan latihan
range of motion
2. Memberikan Memberikan
kesempatan kepada pertanyaan
klien untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan Memperhatikan
4. Memberikan Memperhatikan dan
kesempatan kepada menanggapi
Ny.S untuk menjelaskan Mempraktikkan
kembali dan
mempraktikkan materi
yang sudah disampaikan
Penutup 1. Menyimpulkan materi Memperhatikan dan 5 Menit
yang telah diberikan menanggapi
2. Mengevaluasi hasil Memperhatikan dan
pendidikan kesehatan menanggapi
3. Salam penutup Mengucapkan salam
10 Evaluasi
Jawablah pertanyaan ini dengan tepat
a. Apa pengertian latihan Range of Motion?
b. Apa tujuan dan manfaat Range of Motion?
c. Bagaimana gerakan latihan Range of Motion?
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas 2018
Jember

Lampiran 4: SOP

LATIHAN RENTANG GERAK


PSIK LANSIA/RANGE OF MOTION (ROM)
UNIVERSITAS JEMBER

PROSEDUR TETAP NO DOKUMEN : NO HALAMAN :


REVISI :

TANGGAL DITETAPKAN OLEH :


TERBIT :
1 PENGERTIAN Latihan rentang gerak/ROM terkait dengan koordinasi
otot, tulang, sendi dan persyarafanny
auntukmempertahan kan rentang yang normal.
2 TUJUAN a. Mencegah dan memperbaiki kondisi otot, tulang, dan
persendian.
b. Mencegah masalah terkait dengan kardiovaskuler,
pernafasan, dan meetaabolik.
3 INDIKASI Semua lansia untuk mencegah ganggguan elenturan
. sendi akibat kurang aktivitas

4 KONTRAINDIKASI -
.

5 PERSIAPAN PASIEN a. Klien diberitahu tindaakan yang akan dilakukan


b. Posisi klien disesuaikan dengan gerakkan yang akan
dilakukan
c. Ruangan yang tenang, beersih, cukup ventilasi,
pencahaayaaan dan suhu yang nyaman (tidak panas)
6 PERSIAPAN ALAT Tidaak ada alat yang dipeerlukan pada latihan ini. Alat
yang digunakan dalam indikator kebersihan adalah
geniomeeter dan penggaris atau midline.
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas 2018
Jember

7 PROSEDUR KERJA a. Kaji kemungkinan adanya nyeri pada sendi tertentu


b. Susun jadwal program latihan: setiap hari dan setiap
latihan diulang lima kali selama periode latihan
c. Anjurkan klien atau care giver dalam keluarga
melakukan latihan secara berlahan
d. Pada titik yang mengalami tahanan, lakukan dengan
hati-hati dan berhenti jika klien mengekspresikan
nyeri
e. Mulai laatihaan dari bagian atas hingga bagian
bawah, dengan rangkaian gerakan sebagai berikut :
1. Bagian leher : fleksi, ekstensi, hiperekstensi, dan
fleksi lateral.
2. Bagian bahu : fleksi, ekstensi, hiperekstensi,
abduksi, rotasi internal, rotasi eksternal, dan
sirkumduksi
3. Bagian siku : fleksi dan ekstensi
4. Bagian lenngan bawah : supinasi dan pronasi
5. Bagian pergelagan tangan : fleksi, ekstensi,
hiperekstensi, abduksi, adduksi
6. Bagian jari-jari : fleksi, ekstensi, hiperekstensi,
abduksi, adduksi
7. Bagian ibu jari : fleksi, ekstensi, abduksi,
adduksi, dan oposisi
8. Bagian pinggul : fleksi, ekstensi, hiperekstensi
abduksi, adduksi, rotasi internal, rotasi eksternal,
dan sirkumduksi
9. Bagian lutut : fleksi, dan ekstensi
10. Bagian pergelangan kaki : fleksi dorsal dan
fleksi plantar
11. Bagian kaki : inverse, everse, fleksi, ekstensi,
abduksi, dan adduksi

Fleksi Tundukan kepala


hingga dagu
menempel ke dada
(450)
Ekstensi Kembalikan posisi
kepala menjadi tegak
Hipereks Dongakan kepala
tensi sejauh mungkin ke
arah belakang (100)
Fleksi Dongakan kepala ke
lateral arah samping sejauh
mungkin hingga
menyentuh bahu
(40- 450)
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas 2018
Jember

Fleksi Angkat tangan dari


posisi samping
mengarah ke atas
kepala (1800 )
Ekstensi Kembalika tangan ke
posisi di samping
tubuh

Hipereks Gerakan tangan di


tensi belakaang tubuh,
jaga agar siku tetap
lurus (450- 600)
Abduksi Angkat tanga ke
arah samping dan
melewati tubuh
sejauh mungkin
(3200)

Rotasi Dengan siku fleksi,


Internal putar bahu dengan
menggerkan tanga
sampai ibu jari
terbalik ke dalam
dan ke luar belakang
(900)

Rotasi Dengan siku fleksi,


eksternal gerakan tanga
sampai ke arah luar
dan lateral terhadap
kepala
Sirkumd Gerakan tangan
uksi dalam gerakan
melingkar penuh
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas 2018
Jember

Fleksi Bengkokan siku,


sehingga lengan
bawah bergerak ke
arah persendian bahu
dan sejajar dengan
bahu (1500)

Ekstensi Luruska siku dengna


menurunkan tangan

Supinasi Putar lengan bawah


sehingga telapak
tangan menghadap
ke atas (70 - 900)

Pronasi Putar lenga bawah


sehingga talapak
tangan menghadap
ke bawah 70 - 900)

Fleksi Gerakan telapak


tangan ke arah aspek
dalam lengan bawah
(80-900)
Ekstensi Gerakan jari-jari
tangan den lengan
bawah berada dalam
bidang yang sama
Hipereks Gerakan permukaan
tensi dorsal dari punggung
tangan sejauh
mungkin
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas 2018
Jember

Abduksi Bengkokan
pergelangan tangan
secara medial ke
arah ibu jari (sampai
300)
Adduksi Bengkokan
pergelangan tangan
secara lateral ke arah
jari ke lima (30 -
500)

Fleksi Gerakan ibu jari


melintang pada
permukaan telapak
tangan (900)
Ekstensi Gerakan ibu jari
lurus menjauhi
tangan (900)
Abduksi Luruskan ibu jari
secara laateral (300)
Adduksi Gerakan ibu jari ke
belakang ke arah
tangan (300)

Oposisi Sentuhkan ibu jari


ke masing-masing
jari tangan

Fleksi Buat geenggaman


tangan (900)

Ekstensi Luruskan jari – jari


(900)
Hipereks Bengkoka jari – jari
tensi sejauh mungkin (30-
600)
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas 2018
Jember

Abduksi Rengggangkan jari-


jari (300)
Adduksi Kuncupkan jari-jari
(300)

Fleksi Gerakan tungkai ke


arah depan dan ke
atas (90-1200)
Ekstensi gerakan tungkau ke
belakang di samping
tungkai yang lain
(90-1200)

Hipereks Gerakan tungkai ke


tensi belakang tubuh (30-
500)

Abduksi Gerakan tungkai


secara lateral
mejauhi tubuh (30-
500)
Adduksi Gerakan tungkai ke
posisi medial dan
melebihi jika
mungkin (30-500)

Rotasi Balikan kaki dan


internal tungkai menjauhi
tubuh tungkai yang
lain ke arah dalam
(900)
Rotasi Balikan kaki dan
eksternal tungkai menjauhi
tubuh tungkai yang
lain ke arah luar
(900)
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas 2018
Jember

Sirkumd Gerakan tungkai


uksi dalam gerakan
melingkar (3600)

Fleksi Angkat tumit ke arah


belakang paha (120
– 1300 )
Ekstensi Kembalikan tungkai
ke lantai 120 –
1300 )

Fleksi Gerakan kaki


dorsal sehingga jari-jari
kaki menujuk ke atas
(20-300)

Fleksi Gerakan kaki


plantar sehingga jari-jari
kaki menujuk ke
bawah (45-500)

Inversi Balikan telapak kaki


secara medial (100)
Eversi Balikan telapak kaki
secara lateral (100)
Fleksi Lipat jaari-jari kaki
ke arah bawah (30 -
600)
Ekstensi Luruskan jaari-jari
kaki (30 - 600)
Abduksi Renggangkan jari-
jari kaki (150)
Adduksi Kuncupkan jari-jari
kaki (150)
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas 2018
Jember

8 HASIL a. Klien merasa badan terasa fit dan sendi-sendi tidak


. kaku
b. Klien tidaak mengalami nyeri saat melakukan
gerakan latihaan
c. Klien tidak menngalami gangguan kelenturan sendi,
tonus, dan kekuaatan otot baik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Perhatikan nyeri dan ketidaknyamanan yang dialami klien
2. Monitor tanda-tanda vital sebelum, selama, dan sesudah latihan
3. Ukur rentang gerak sendi dan kekuatan otot klien
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas 2018
Jember

Lampiran 5: Materi

LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM)

1. Pengertian Range Of Motion (ROM)


Range of motion (ROM) merupakan jumlah maksimum herakan yang
mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh: sagital, frontal,
dan transfersal. Potongan sagital merupakan garis yang melewati tubuh dari depan
ke belakang, membagi tubuh menjadi tubuh menjad bagian kiri dan kanan.
Potongan frontal melewati tubuh dari sisi ke sisi dan membagi tubuh menjadi
bagian depan dan belakang. Potongan transfersal merupakan garis horizontal yang
membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah.
Latihan Range Of Motion (ROM) merupakan latihan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan
menggerakkan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa
otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2010).

2. Tujuan dan manfaat Range Of Motion (ROM)


a. Tujuan
1) Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot.
2) Memelihara mobilitas persendian
3) Merangsang sirkulasi darah
4) Mencegah kelainan bentuk
5) Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan
b. Manfaat
1) Memperbaiki tonus otot
2) Meningkatkan mobilisasi sendi
3) Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
4) Meningkatkan massa otot
5) Mengurangi kehilangan tulang

Anda mungkin juga menyukai