Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER

MATA KULIAH
KEPROFESIAN, ETIKA DAN PERUNDANG-UNDANGAN FARMASI
(PROFESI)

Oleh :
Prof. Dr. Djoko Wahyono, SU., Apt.
Prof. Dr. Marchaban, Apt.
Dr. Nanang Munif Yasin, M.Pharm.,Apt.
Bondan Ardiningtyas, M.Sc, Apt

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2015
A. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
1. Nama Mata Kuliah : Keprofesian, Etika, dan Perundang-undangan Farmasi
2. Kode :
3. SKS :2
4. Sifat : Wajib
5. Prasyarat :-
6. Semester : Gasal dan Genap
7. Perkiraan peserta : 70-80 mahasiswa
8. Deskripsi singkat mata kuliah Keprofesian, Etika, dan UU (Profesi)
Mata kuliah Keprofesian, Etika, dan UU merupakan lanjutan dari Mata Kuliah Etika
dan Yurisprudensi Farmasi pada level S1. Penekanan materi kuliah adalah pada
implementasi etika dan perundang-undangan dalam praktek profesi Apoteker dalam
segala bidang. Tujuan utama pada mata kuliah ini adalah mahasiswa dapat menemukan
dan bersikap kritis terhadap berbagai masalah terkait profesi; mengungkapkan pendapat
dan konsep; memberikan alternatif solusi serta mampu menerjemahkan keterkaitan
antara etika dan perundang-undangan dengan berbagai permasalahan dalam praktek
profesi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Kuliah lebih ditekankan pada
eksplorasi kasus-kasus dan issue moral yang ada di lapangan dengan pendekatan materi
dilakukan dalam bentuk diskusi kelas dan kelompok serta sedikit ceramah. Dengan
demikian diharapkan dapat membekali sarjana farmasi sebagai calon apoteker dalam
mengantisipasi secara cepat, tepat dan tanggap mengenai perkembangan profesi
apoteker, menumbuhkan rasa tanggung jawab moral, sikap mental perilaku positif serta
menumbuhkan jati diri menjadi apoteker yang sejati, handal dan berkualitas.
9. Tujuan pembelajaran umum
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa sebagai calon apoteker dapat
mengerti, dan memahami tugas dan fungsi profesi apoteker; memiliki kesadaran hak
dan kewajibannya untuk menjadi apoteker yang profesional, beretika dan patuh terhadap
perundang-undangan yang berlaku; responsif terhadap berbagai permasalahan terkait
profesi apoteker dan mampu memberikan alternatif solusi untuk berbagai kasus terkait
etika, perundang-undangan dan keprofesian dalam kehidupan sehari-hari.
10. Tujuan pembelajaran khusus
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu :
a. Mengerti dan memahami fungsi serta tujuan etika dalam kaitannya dengan profesi
apoteker serta problema-problema mengenai etika dalam praktek kefarmasian
b. Mengerti, memahami kode etik dan sadar akan pentingnya kedisiplinan apoteker
untuk melaksanakan kode etik dalam praktek profesinya di masyarakat
c. Mampu mengenali dan memberikan alternatif solusi dalam mensikapi kasus-kasus
dan issue terkait profesi apoteker
d. Mengerti dan memahami pentingnya meng-update peraturan perundang-undangan
dan perkembangan profesi apoteker dalam bidang kesehatan dan keterkaitannya
dengan praktek profesi apoteker.
e. Mampu mengenali dan memberikan solusi terhadap berbagai kasus peraturan
perundang-undangan terkait legalitas apoteker sebagai tenaga kesehatan.
f. Mampu mengenali dan memberikan solusi terhadap berbagai kasus terkait peraturan
perundang-undangan di komunitas, sarana produksi dan distribusi farmasi.
g. Mengetahui dan mengerti hubungan apoteker dengan organisasi profesinya serta
memahami hak-hak dan kewajiban apoteker sebagai anggota organisasi profesi.
h. Mengerti dan memahami adanya standar profesi, standar praktek, standar
kompetensi dan standar operasional prosedur dalam praktek profesi apoteker.
i. Mengerti dan memahami adanya peraturan organisasi, mekanisme, prosedur dan
pedoman pelaksanaan regulasi bidang farmasi.
j. Mengetahui, memahami dan mampu memberikan solusi terhadap berbagai kasus
etika, perundang-undangan dalam praktek profesi apoteker secara komprehensif
(komunitas, produksi, distribusi dan sektor lainnya).
B. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
1. Jadwal Kegiatan Mingguan
Minggu Topik/Pokok Substansi materi Metode Fasilitas
ke- Bahasan Pembelajaran
I Review Etika Profesi - Definisi-definisi dan Ceramah dan LCD viewer,
pengertian tentang etika tanya jawab Laptop,
profesi whiteboard
- Definisi-definisi dan
pengertian tentang profesi
- Perkembangan profesi
apoteker
- Kedudukan profesi apoteker
bersama tenaga kesehatan
lain
II Etika Profesi dan - Problematika terkait Ceramah dan LCD viewer,
Pelaksanaannya pelaksanaan etika profesi tanya jawab Laptop,
apoteker whiteboard
- Hal-hal yang
mempengaruhi terjadinya
problema dalam praktek
profesi apoteker
- Contoh-contoh penerapan
dan pelanggaran etika
profesi
III Sumpah dan Kode - Pengertian Sumpah Ceramah dan LCD viewer,
Etik Apoteker Apoteker tanya jawab Laptop,
- Pengertian Kode etik whiteboard
apoteker
- Pelaksanaan kode etik
terhadap pasien, sejawat
dan profesi kesehatan lain
- Kedisplinan apoteker dalam
mematuhi Sumpah dan
Kode Etik Apoteker
IV Perkembangan a. Update berbagai Ceramah dan LCD viewer,
perundang-undangan perundang-undangan tanya jawab Laptop,
di bidang farmasi dan farmasi yang baru dan whiteboard
kesehatan di masih berlaku
Indonesia b. Update berbagai
perundang-undangan
bidang kesehatan dan
bidang lain yang terkait
dengan bidang farmasi
V Perundang-undangan c. Legalitas apoteker sebagai Ceramah dan LCD viewer,
Legalitas Apoteker tenaga kesehatan tanya jawab Laptop,
d. Kajian berbagai kasus whiteboard
terkait legalitas apoteker
(registrasi, STRA,
SIPA/SIKA, sertifikat
kompetensi, tugas dan
fungsi dan hak-hak dan
kewajiban apoteker)
VI Perundang-undangan a. Lingkup praktek profesi Ceramah dan LCD viewer,
dalam praktek profesi apoteker tanya jawab Laptop,
apoteker b. Kajian berbagai kasus whiteboard
terkait praktek apoteker di
komunitas (rumah sakit,
apotek, klinik, puskesmas)
c. Kajian berbagai kasus
terkait praktek apoteker di
sarana produksi dan
distribusi farmasi (industri
obat dan PBF)

VII Mengenal Organisasi a. Organisasi profesi apoteker Ceramah dan LCD viewer,
Profesi Apoteker dan hubungannya dengan tanya jawab Laptop,
organisasi tenaga kesehatan whiteboard
lain
b. Ikatan Apoteker Indonesia
(sejarah, kedudukan dan
struktur organisasi, dsb)
c. Pentingnya apoteker
menjadi anggota dan
terlibat aktif dalam
organisasi profesi
VIII Standar-standar a. Standar Profesi Apoteker Ceramah dan LCD viewer,
dalam Organisasi b. Standar Praktek Apoteker tanya jawab Laptop,
Profesi Apoteker c. Standar Kompetensi whiteboard
Apoteker
d. Standar Operasional
prosedur
IX Peraturan Organisasi a. Penjelasan berbagai Ceramah dan LCD viewer,
Profesi dan Pedoman peraturan dalam Organisasi tanya jawab Laptop,
pelaksanaan regulasi Profesi Apoteker whiteboard
bidang farmasi b. Penjelasan berbagai
mekanisme dan prosedur
dalam praktek apoteker
c. Penjelasan berbagai
pedoman pelaksanaan
regulasi bidang farmasi
lainnya
X Diskusi kasus a. Kasus-kasus dalam praktek - Pembagian LCD viewer,
komprehensif – 1 apoteker di rumah sakit kelompok Laptop,
b. Kasus-kasus dalam praktek - Pencarian whiteboard
apoteker di Klinik kasus dan
c. Kasus-kasus dalam praktek penyusunan
apoteker di Puskesmas makalah
- Presentasi
kasus
- Diskusi kelas
XI Diskusi kasus a. Kasus-kasus dalam praktek - Pembagian LCD viewer,
komprehensif – 2 apoteker di Apotek kelompok Laptop,
b. Kasus-kasus dalam praktek - Pencarian whiteboard
apoteker dalam pelayanan kasus dan
BPJS penyusunan
c. Kasus-kasus dalam praktek makalah
apoteker di komunitas - Presentasi
lainnya kasus
- Diskusi kelas
XII Diskusi kasus a. Kasus-kasus dalam praktek - Pembagian LCD viewer,
komprehensif - 3 apoteker di industri farmasi kelompok Laptop,
(obat/ obat tradisonal) - Pencarian whiteboard
b. Kasus-kasus dalam praktek kasus dan
apoteker di PBF penyusunan
c. Kasus-kasus dalam praktek makalah
apoteker di pemasaran - Presentasi
produk farmasi kasus
- Diskusi kelas

2. Metode Pembelajaran dan Bentuk Kegiatan


Pembelajaran dilakukan dengan ceramah tatap muka di kelas, tanya jawab dan studi
kasus dalam bentuk diskusi dengan penekanan pada student centre learning dan collaborative
learning. Dalam studi kasus mahasiswa dibagi menjadi 4-5 kelompok. Kepada masing-masing
kelompok diberi tugas penelusuran kasus dari berbagai sumber, kemudian dibuat makalah
untuk semua topik diskusi. Pada pelaksanana diskusi kelas masing-masing kelompok menjadi
penyaji, sedangkan kelompok lainnya (mahasiswa lain) sebagai penanya/penyanggah secara
bergantian. Keaktifan mahasiswa dalam diskusi kelas dinilai berdasarkan keaktifan bertanya,
menjawab dan menyanggah serta penguasaan materi dari masing-masing mahasiswa secara
individu maupun kelompok. Dosen pengampu membuat dan mengisi formulir/blangko
penilaian diskusi pada setiap diskusi kelas serta memberikan ulasan terhadap konten tiap topik
diskusi diskusi pada akhir sesi.
C. PERENCANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Hasil Pembelajaran
Hasil pembelajaran dapat diukur dari evaluasi yang dilakukan yang meliputi: aktivitas
diskusi (keaktifan bertanya, menjawab dan penguasaan materi), penyusunan makalah tengah
semester dan ujian akhir semester.
2. Penilaian (student assessment)
Aspek penilaian meliputi:
Makalah 20%
Diskusi komprehensif 20%
Ujian akhir 60%
TOTAL 100%

Penilaian berdasarkan standar yang sudah ditetapkan, yaitu:


A, jika nilai >= 75
B, jika nilai 65 - < 75
C jika nilai 55 - < 65
D, jika nilai 45 - < 55
E jika nilai < 45

D. DAFTAR PUSTAKA

Hanafiah J, Amir Amri, 2004, Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, Edisi 3, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Ikatan Apoteker Indonesia, 2005, Kode Etik Apoteker, ISFI Penerbitan, Jakarta
Ikatan Apoteker Indonesia, 2014, Standar Kompetensi Apoteker Indonesia, ISFI Penerbitan,
Jakarta
Ikatan Apoteker Indonesia, 2014, Standar Praktek dan Pedoman Praktek Apoteker Indonesia,
ISFI Penerbitan, Jakarta
Kementerian Kesehatan, 2009a, Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009
tentang Kesehatan, Jakarta, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan, 2009b, Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian,Jakarta, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan, 2011, Peraturan Menteri Kesehatan No. 889 tahun 2011 tentang
Registrasi, Izin Praktik dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian, Jakarta, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan, 2014a, Peraturan Menteri Kesehatan No. 35 tahun 2014 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Jakarta, Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Kementerian Kesehatan, 2014b, Peraturan Menteri Kesehatan No. 30 tahun 2014 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Jakarta, Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Kementerian Kesehatan, 2014c, Peraturan Menteri Kesehatan No. 58 tahun 2014 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, Jakarta, Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
Kementerian Ketenagakerjaan, 2003, Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13, Jakarta,
Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.
Martin MW, Schinzinger R, 1994, Etika Rekayasa, terjemahan oleh Widodo P, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai