Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN

(Survei Pada Penumpang Kereta Api Argo Bromo Anggrek Jurusan


Surabaya-Jakarta)

Andrew Santoso
Achmad Fauzi
Sunarti
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email: andrewsantosobusiness@yahoo.co.id

ABSTRACT

This research is an explanatory research. Independent variable is reliability, responsiveness, assurance,


empathy and Physical Evidence. The dependent variable is the level of Customer Satisfaction. The study
population was the passenger train services Argo Bromo Anggrek in Surabaya Pasar Turi Station with a
sample of 84 respondents. Methods of data collection using semi-enclosed questionnaire. Analysis using
multiple linear regression analysis. Based on the results of the study, a significant difference between the
variable reliability, responsiveness, assurance, empathy and Physical Evidence of the variables Customer
Satisfaction well together and partial. Of the five dependent variable, the variable Physical Evidence that has
the most dominant influence on the level of Customer Satisfaction.

Keywords: Quality of Service, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, Physical Evidence


Customer Satisfaction

ABSTRAK

Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Variabel independennya adalah Kehandalan, Daya Tanggap,
Jaminan, Empati dan Bukti Fisik. Variabel dependennya adalah Tingkat Kepuasan Pelanggan. Populasi
penelitian ialah para penumpang jasa kereta api Argo Bromo Anggrek di Stasiun Surabaya Pasar Turi dengan
sampel 84 orang responden. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner semi tertutup. Analisis
menggunakan analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel Kehandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Empati dan Bukti Fisik terhadap variabel Tingkat
Kepuasan Pelanggan baik secara bersama-sama dan parsial. Dari kelima variabel dependen tersebut, variabel
Bukti Fisik yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan.

Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Kehandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Empati, Bukti Fisik Kepuasan
Pelanggan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 21 No. 1 April 2015| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN pemesanan tiket seperti Indomaret, Alfamart, PT
Negara Indonesia dengan jumlah penduduk Pos Indonesia, dan lain sebagainya. Hal ini
yang sangat banyak membutuhkan berbagai macam bertujuan agar pelanggan yang rumahnya jauh dari
transportasi yang mampu menunjang kebutuhan stasiun tidak perlu menghabiskan waktu dan tenaga
masyarakatnya untuk berpergian dari suatu tempat mereka untuk antri dan membeli tiket di loket
ke tempat yang lain. Banyak transportasi darat, laut, stasiun, namun cukup hanya dengan datang ke
maupun udara yang digunakan masyarakat saat ini. minimarket atau kantor pos terdekat untuk
Semakin banyaknya moda transportasi, melakukan pemesanan tiket kereta.
membuat persaingan semakin ketat, hal ini Selain itu, pemesanan tiket KA kini dapat
menyebabkan perusahaan harus memberikan dilakukan 90 hari sebelum keberangkatan (H-90)
pelayanan terbaiknya untuk menciptakan kepuasan dari yang sebelumnya 30 hari sebelum
konsumen dan memenangkan persaingan. Namun keberangkatan (H-30). Hal tersebut merupakan
kenyataannya perusahaan sulit memenangkan sebagian upaya PT KAI dalam rangka memudahkan
persaingan tersebut karena banyak pesaing yang pelanggan dalam menggunakan jasa angkutan ini.
memberikan pelayanan lebih baik. Perusahaan Pada armada transportasinya, PT KAI juga
dengan pelayanan yang terbaiklah yang nantinya meningkatkan pelayanan, seperti dengan
akan memenangkan persaingan tersebut, karena mendatangkan lokomotif-lokomotif terbaru dari
dengan pelayanan yang baik akan menimbulkan General Electric (GE) Amerika, meningkatkan
kepuasan tersendiri bagi pelanggan. Kepuasan perawatan kereta agar kenyamanan dan keamanan
pelanggan akan membuat pelanggan menceritakan penumpang lebih terjamin. Selain itu, PT KAI juga
produk tersebut ke orang lain sehingga promosi giat mengadakan program promo tiket murah ke
produk dapat berjalan secara otomatis dengan berbagai tujuan. Semua upaya tersebut dilakukan
mouth to mouth. Menurut Kotler (2009:138), dalam rangka meningkatkan jumlah pelanggan
kepuasan (satisfaction) adalah “perasaan senang melalui kualitas pelayanan demi memenangkan
atau kecewa seseorang yang timbul karena persaingan dengan berbagai armada transportasi
membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk lainnya.
(atau hasil) terhadap ekspetasi mereka”. Jika kinerja Bedasarkan permasalahan yang telah
produk tidak memenuhi ekspetasi, pelanggan tidak dipaparkan sebelumnya, maka penelitian ini diberi
akan merasa puas dan kecewa, namun apabila judul Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap
kinerja produk tersebut memenuhi ekspetasi, Kepuasan Pelanggan (Survei pada Penumpang
pelanggan akan merasa puas dan apabila kinerja Kereta Api Eksekutif Argo Bromo Anggrek Jurusan
produk tersebut melebihi ekspetasi, maka Surabaya – Jakarta).
pelanggan tersebut akan merasa senang.
Seperti halnya yang dilakukan oleh PT TINJAUAN PUSTAKA
Kereta Api Indonesia (Persero) atau yang lebih Pemasaran
dikenal dengan PT KAI. Wajah PT KAI sekarang Griffin (2002:296) mendefiniskan pemasaran
jauh lebih maju dan lebih baik dari jaman dulu. Dulu sebagai “the process of planning and executing the
kereta api merupakan transportasi yang kurang conception, pricing, promotion, and distribution of
nyaman bagi masyarakat terutama pada kereta api ideas, goods and services to create exchanges that
kelas ekonomi yang penuh sesak dan tanpa adanya satisfy individual and organizational objective”.
pendingin udara. Selain itu keamanan di dalam Artinya pemasaran merupakan suatu proses
kereta api jauh lebih rendah jika dibandingkan pada perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan
masa sekarang. Sejak dipimpin oleh Ignasius Jonan, harga, promosi, serta distribusi atas gagasan,
banyak perubahan drastis dalam perkeretaapian di barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran
Indonesia. Kereta api disulapnya menjadi yang mampu memenuhi sasaran perorangan atau
transportasi yang nyaman dan menjadi transportasi organisasi. American Marketing Association (AMA)
favorit bagi masyarakat untuk berpergian. Banyak dalam Tjiptono (2006:2) mendefiniskan pemasaran
kebijakan baru yang dikeluarkan oleh Ignasius sebagai suatu fungsi organisasi dan serangkaian
Jonan, diantaranya penghapusan tiket berdiri pada proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan,
semua kelas, selain itu semua kereta kelas ekonomi dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk
kini diberi pendingin udara. Waktu tempuh kereta mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
juga relatif lebih cepat dengan adanya jalur ganda / menguntungkan organisasi dan pemangku
double track Jakarta-Surabaya pada lintas utara. kepentingannya.
Saat ini PT KAI bekerja sama dengan
berbagai perusahaan sebagai mitra untuk melayani Pengertian Jasa
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 21 No. 1 April 2015| 2
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Valarie A. Zeithaml dan Mary Jo Bitner keinginan atau kebutuhan pelanggan. Menurut
dalam Alma (2009:243) menyatakan jasa adalah Kotler (2005:139), yang dimaksud dengan layanan
suatu kegiatan ekonomi yang outputnya bukan adalah “suatu tindakan atau perbuatan yang tidak
produk yang dikonsumsi bersamaan dengan waktu berwujud mana sebuah kelompok bisa
produksi dan memberikan nilai tambah (seperti menawarkannya pada kelompok lain dan tidak
kenikmatan, hiburan, santai, sehat) serta bersifat mengakibatkan kepemilikan apapun”. Sedangkan
tidak berwujud. Sementara itu, Lovelock (2007:5) kualitas jasa atau kualitas pelayanan adalah
mengemukakan bahwa jasa adalah “tindakan atau perbandingan antara harapan dari pelanggan atas
kinerja yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak kenyataan pelayanan yang mereka terima
lainnya dimana terdapat kegiatan ekonomi yang
menciptakan dan memberikan manfaat bagi Dimensi Kualitas Layanan
pelanggan pada waktu dan tempat tertentu”. Lima dimensi pokok Kualitas Layanan
Solomon (2012:298) berpendapat bahwa “service dalam Zeithaml, Bitner dan Gremler (2006:117)
are acts, effects, or performance exchanged from tersebut adalah :
producer to user without ownership rights”. Artinya 1. Kehandalan : kemampuan untuk memberikan
jasa adalah perbuatan, hasil, atau pekerjaan dari pelayanan dengan akurat dan dapat dipercaya.
pemilik jasa terhadap pengguna jasa tanpa adanya 2. Daya Tanggap : keinginan untuk membantu
hak kepemilikan. pelanggan dan memberikan pelayanan dengan
Jadi, pada dasarnya jasa merupakan semua cepat.
aktivitas ekonomi yang output (hasilnya) bukan 3. Jaminan : pengetahuan dan keramahan pegawai
merupakan produk dalam bentuk fisik, yang untuk menumbuhkan rasa percaya kepada
umumnya dikonsumsi secara bersamaan pada saat pelanggan.
jasa tersebut diberikan. 4. Empati : perhatian khusus yang diberikan kepada
pelanggan.
Karakteristik Jasa 5. Bukti Fisik : penampilan dari fasilitas fisik,
Terdapat empat karakteristik unik dari jasa peralatan dan pegawai
yang membedakannya dengan barang sehingga Perusahaan jasa tidak dapat lepas dari
berdampak pada strategi dalam mengelola dan kelima dimensi pokok, karena dalam operasinya
memasarkan produk jasa tersebut. Michael R. perusahaan harus terus meningkatkan performa
Solomon, Greg W. Marshall dan Elnora W. Stuart kualitas pelayanan yang diberikan kepada
(2012:299) menuliskan empat karakteristik jasa, pelanggan. Service Quality digunakan sebagai alat
yaitu : ukur pelayanan yang menggunakan skala
A. Tidak berwujud : jasa tidak dapat dilihat, dipe- pengukuran tertentu, seperti multiple-item scale.
gang atau dirasakan sebagai mana yang terjadi
pada benda.
B. Tidak tahan lama : jasa tidak dapat disimpan, Kepuasan Pelanggan
dimasukkan dalam gudang dan dijadikan perse- Jika dilihat dari kosa katanya, kata “kepuasan”
diaan. atau “satisfaction” berasal dari bahasa Latin “satis”
C. Keanekaragaman : karakteristik jasa tidak stan- yang artinya cukup baik, memadai dan “fasio” yang
dar dan seragam dibandingkan dengan barang. artinya melakukan atau membuat. Secara sederhana
D. Tidak terpisahkan : karakteristik jasa memung- kepuasan dapat diartikan sebagai “upaya
kinkan diproduksi dan dikonsumsi secara pemenuhan sesuatu” atau “membuat sesuatu yang
bersamaan. memadai” (Tjiptono, 2006:349). Sedangkan
Zeithaml (2006:110) mendefinisikan kepuasan
Kualitas Layanan sebagai berikut : “Satisfaction is the customer’s
Salah satu pendekatan kualitas jasa yang evaluation of a product or service in termas of
banyak dijadikan acuan dalam riset pemasaran whether that product or services has meet the
adalah model SERVQUAL (Service Quality). customer’s needs and expectations”. Artinya
Analisis kualitas pelayanan ini adalah suatu metode kepuasan adalah hasil evaluasi dari konsumen
desktiptif guna menggambarkan tingkat kepuasan terhadap produk atau jasa di mana produk atau jasa
pelanggan. Metode ini dikembangkan tahun 1985 tersebut telah sesuai dengan apa yang konsumen
oleh A. Parasuraman, Valarie A. Zeithaml, dan butuhkan dan sesuai dengan harapan mereka.
Leonard L. Berry lewat artikel mereka di Journal of Apabila jasa yang ia terima sesuai atau bahkan
Marketing. Menurut Gaspersz (2006:1), kualitas melebihi harapan, maka pelanggan akan puas.
adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi Namun sebaliknya, apabila jasa yang ia terima tidak
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 21 No. 1 April 2015| 3
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
sesuai dengan yang ia harapkan, maka ia akan jadwal. Hal ini menunjukkan bahwa PT KAI perlu
kecewa atau tidak puas. meningkatkan ketepatan jadwal kereta api sehingga
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat kereta api dapat tiba di tempat tujuan sesuai dengan
disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan merupakan jadwal yang tertera di tiket.
hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Hal
tersebut dikarenakan kepuasan pelanggan Uji Asumsi Klasik
memberikan beberapa dampak terhadap
Tabel 1 : Hasil Uji Normalitas
perusahaan, seperti loyalitas pelanggan terhadap
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
produk atau jasa. Loyalitas pelanggan membuat
perusahaan tidak akan kehilangan pelanggannya Uns tandardiz
ed Residual
karena telah memberikan sesuatu yang sesuai N 84
dengan harapan pelanggan tersebut. Normal Parametersa, b Mean .0000000
Std. Deviation 1.42166660
Mos t Extreme Abs olute .106
METODE PENELITIAN Differences Pos itive .058
Penelitian ini berupa penelitian kuantitatif Negative -.106
yang bersifat eksplanatori (explanatory research) Kolmogorov-Smirnov Z .968
atau penelitian penjelasan. Explanatory Research Asymp. Sig. (2-tailed) .306
adalah desain riset yang lebih menekankan pada a. Tes t dis tribution is Normal.

pengumpulan ide-ide dan masukan-masukan, hal ini b. Calculated from data.

berguna khususnya untuk memecahkan masalah


yang luas dan samar menjadi sub masalah yang Dari hasil perhitungan didapat nilai sig. sebesar
lebih sempit dan lebih tepat, yaitu dalam bentuk 0,306 atau lebih besar dari α (0,05), maka normalitas
hipotesis (Churchill, 2006:132). terpenuhi.
Skala pengukuran yang digunakan untuk
mengukur pendapat responden adalah skala Likert. Tabel 2 : Hasil Uji Multikolinieritas
Skala Likert.
Populasi yang digunakan di penelitian ini
Collinearity Statis tics
adalah para penumpang jasa kereta api Argo Bromo
Model Tolerance VIF
Anggrek di Stasiun Surabaya Pasar Turi. Dalam hal 1 X1 .606 1.651
pengambilan sampel, peneliti akan menggunakan X2 .447 2.236
salah satu teknik pengambilan sampel non X3 .750 1.334
probabilitas (Non Probability Sampling) yaitu X4 .697 1.435
Purposive Sampling. Sampel yang diambil dalam X5 .792 1.263
penelitian ini adalah penumpang dengan kriteria
yang sudah pernah menggunakan jasa kereta api Pada hasil pengujian didapat bahwa keseluruhan nilai
Argo Bromo Anggrek lebih dari 2 (dua) kali. tolerance > 0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
Sumber data yang digunakan dalam terjadi multikolinearitas antar variabel bebas.
penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Jenis kuesioner yang dipakai adalah jenis kuesioner Scatterplot

semi tertutup.
Dependent Variable: Y
Metode analisis data menggunakan analisis 2

regresi linear berganda.


Regression Standardized Predicted

HASIL DAN PEMBAHASAN -1


Value

-2

Analisis Statistik Deskriptif -3

Menurut hasil penelitian dapat diketahui rata-rata -4

jawaban responden pada variabel Kehandalan -5

-3 -2 -1 0 1 2

sebesar 3,82, variabel Daya Tanggap sebesar 4,15, Regression Standardized Residual

variabel Jaminan sebesar 3,97, variabel Empati sebesar Gambar 1 : Hasil Uji Heteroskedastisistas
4,09 dan variabel Bukti Fisik sebesar 4,07. Sehingga
dapat diketahui bahwa variabel kualitas pelayanan yang Dari hasil pengujian uji heteroskedastisitas pada gambar
paling baik adalah pada variabel Empati. Untuk nilai 1 didapat bahwa diagram tampilan scatterplot menyebar
rata-rata variabel yang paling rendah adalah dan tidak membentuk pola tertentu maka tidak terjadi
variabel Kehandalan dan nilai indikator terendah heteroskedastisitas.
pada indikator kereta api tiba di tempat tujuan sesuai
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 21 No. 1 April 2015| 4
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Analisis Regresi Linier Berganda secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan
Dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows terhadap variabel terikat, kriteria untuk mengetahui
ver 13.00 didapat model regresi seperti pada Tabel 3 apakah pengaruh variabel secara parsial signifikan
berikut ini : atau tidak adalah dengan melihat nilai Sig. t. Jika
nilai Sig. t < α (0,05), maka terdapat pengaruh yang
Tabel 3 : Rekapitulasi Hasil Regresi Linier
signifikan antara variabel X terhadap variabel Y
Berganda
secara parsial.
Dari hasil keseluruhan dapat disimpulkan
bahwa variabel Kehandalan, Daya Tanggap,
Jaminan, Empati dan Bukti Fisik mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Tingkat
Kepuasan Pelanggan secara bersama-sama dan
parsial, dan dari sini dapat diketahui bahwa kelima
variabel bebas tersebut yang dominan pengaruhnya
terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan adalah Bukti
Fisik karena memiliki nilai t hitung paling besar.

Berdasarkan pada Tabel 3 didapatkan persamaan PEMBAHASAN


regresi sebagai berikut : Pembahasan untuk masing-masing variabel
Y = 7,470 + 0,256 X1 + 0,250X2+ 0,286 X3+ adalah sebagai berikut :
0,299X4 + 0,195X5 1. Variabel Kehandalan (X1)
Artinya kontribusi variabel bebas terhadap variabel Variabel ini berarti bahwa jasa kereta api
terikat antara lain sebagai berikut. Kehandalan Argo Bromo Anggrek mampu memberikan
sebesar 0,256, Daya Tanggap sebesar 0,250, pelayanan secara akurat dan konsisten yang sesuai
Jaminan sebesar 0,286, Empati sebesar 0,299, dan dengan apa yang dijanjikan, sehingga pelanggan
Bukti Fisik sebesar 0,195. Sehingga dapat merasa percaya terhadap jasa kereta api ini. Dari
disimpulkan bahwa Kehandalan, Daya Tanggap, tabel distribusi frekuensi jawaban responden dapat
Jaminan, Empati, dan Bukti Fisik positif terhadap diketahui jika mayoritas pelanggan merasa puas
Tingkat Kepuasan Pelanggan. Dengan kata lain, sehingga nantinya moda transportasi ini dapat
apabila bahwa Kehandalan, Daya Tanggap, diminati dan menjadi moda transportasi unggulan
Jaminan, Empati, dan Bukti Fisik meningkat maka bagi masyarakat untuk berpergian.
akan diikuti peningkatan Kepuasan Pelanggan.
2. Variabel Daya Tanggap (X2)
Koefisien Determinasi (R2) Variabel ini berarti bagaimana kemampuan
Dari analisis pada Tabel 3 diperoleh hasil R 2 kru kereta api Argo Bromo Anggrek membantu
(koefisien determinasi) sebesar 0,603. Artinya penumpang yang membutuhkan informasi atau
bahwa 60,3 % variabel Kepuasan Pelanggan akan pelayanan yang dibutuhkan pada saat itu. Dari tabel
dipengaruhi oleh variabel bebasnya, yaitu distribusi frekuensi jawaban responden dapat
Kehandalan (X1), Daya Tanggap (X2), Jaminan diketahui jika mayoritas pelanggan merasa puas.
(X3), Empati (X4), dan Bukti Fisik (X5)). Variabel Daya Tanggap ini sangat penting dan perlu
diperhatikan oleh PT KAI, karena dengan kru yang
Uji Hipotesis cepat tanggap akan membuat penumpang merasa
Kriteria perolehan hipotesis adalah dengan senang atas pelayanan yang diberikan oleh PT KAI.
ketentuan jika Sig. F < α (0,05) maka H0 ditolak. Misalnya saja dengan kru menyampaikan informasi
Berdasarkan Tabel 3 nilai Sig. F (0,000) <α stasiun pemberhentian berikutnya dapat membantu
= 0,05 maka model analisis regresi adalah penumpang yang belum pernah berpergian dengan
signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak sehingga dapat kereta api atau tidak mengetahui stasiun
disimpulkan bahwa variabel terikat (Tingkat pemberhentian berikutnya. Hal ini tentu membuat
Kepuasan Pelanggan) dapat dipengaruhi secara penumpang merasa nyaman dan tidak perlu
signifikan oleh variabel bebas (Kehandalan (X1), khawatir kebingungan pada saat akan turun di
Daya Tanggap (X2), Jaminan (X3), Empati (X4), dan stasiun tujuan.
Bukti Fisik (X5)). 3. Variabel Jaminan (X3)
Sedangkan t test / uji parsial dipakai untuk Variabel ini berkaitan dengan bagaimana jasa
mengetahui apakah masing-masing variabel bebas kereta api Argo Bromo Anggrek dapat memberikan
rasa kepercayaan dan keamanan kepada para
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 21 No. 1 April 2015| 5
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
penumpang. Dari tabel distribusi frekuensi jawaban mempunyai pengaruh yang dominan dalam
responden dapat diketahui jika mayoritas pelanggan mempengaruhi Tingkat Kepuasan Pelanggan,
merasa puas. Variabel Jaminan merupakan hal yang diantaranya yaitu dengan tetap menjaga penampilan
harus diperhatikan oleh PT KAI dalam fisik baik penampilan eksterior dan interior kereta
menyelenggarakan jasanya. Dengan membuat api Argo Bromo Anggrek, maupun penampilan kru
penumpang merasa aman akan jasa transportasi ini sehingga Tingkat Kepuasan Pelanggan akan
tentu nantinya akan memberikan rasa kepuasan dan meningkat yang nantinya akan membuat kereta api
kepercayaan bagi penumpang. Dengan jumlah ini tetap menjadi ikon perkeretaapian di Indonesia.
petugas keamanan yang memadai akan membuat
perjalanan semakin aman dari kasus-kasus kriminal. DAFTAR PUSTAKA
Begitu juga dengan reputasi yang dimiliki oleh PT Churchill, Gilbert. 2005. Dasar-Dasar Riset
KAI, dengan reputasi yang baik akan membuat Pemasaran. Alih Bahasa: Andrianti. Jakarta:
penumpang semakin percaya pada jasa transportasi Erlangga.
ini. Cooper, Donald R and C. William Emory. 2008.
4. Variabel Empati (X4) Business Research Methods. New York:
Variabel ini berkaitan dengan kemampuan McGraw Hill.
para kru kereta api Argo Bromo Anggrek untuk
peduli terhadap masalah yang dihadapi penumpang Cozby, Paul. 2009. Methods in Behavorial
selama perjalanan dan memberikan perhatian Research. Alih Bahasa: Maufur. Yogyakarta:
kepada penumpang secara individual. Dari tabel Pustaka Pelajar.
distribusi frekuensi jawaban responden dapat Gaspersz, Vincent. 2006. Total Quality
diketahui jika mayoritas pelanggan merasa puas. Management. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Dengan memberikan perhatian secara individual Utama
terhadap penumpang, akan membuat penumpang
merasa nyaman. Griffin, Ricky W and Ronald S. Ebert. 2002.
5. Variabel Bukti Fisik (X5) Business. New Jersey: Prentice Hall
Variabel ini berkaitan dengan kelengkapan Kotler, Philip, Swee Hoon Ang, Siew Meng Leong
dan penampilan fisik dari pelayanan yang diberikan dan Chin Tiong Tan. 2005. Manajemen
oleh kereta api Argo Bromo Anggrek terhadap Pemasaran Sudut Pandang Asia. Alih Bahasa:
pelanggannya, yang mana hal tersebut dapat dilihat Ahmad Lukman. Jakarta: Indeks Gramedia.
dan dirasakan oleh pelanggan. Dari tabel distribusi
frekuensi jawaban responden dapat diketahui jika ____________ dan Kevin L. Keller. 2009.
mayoritas pelanggan merasa. Variabel Bukti Fisik Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa: Bob
ini sangat penting untuk diperhatikan oleh PT KAI. Sabran. Jakarta: Erlangga.
Dengan penampilan fisik kereta dan kru yang baik, Lamb, Charles W., Joseph F. Hair and Carl
akan membuat penumpang merasa senang dengan McDaniel. 2001. Pemasaran. Alih Bahasa:
apa yang dilihatnya. Hal ini tentu akan David Octarevia. Jakarta: Salemba Empat.
mempengaruhi pandangan merka terhadap jasa
Lovelock, C.H. dan Lauren Wright. 2007.
kereta api Argo Bromo Anggrek ini.
Manajemen Pemasaran Jasa. Alih Bahasa:
Agus Widyantoro. Jakarta: Indeks Gramedia.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ______________, Jochen Wirtz dan Jacky Mussry.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa ada 2011. Pemasaran Jasa Perspektif Indonesia.
pengaruh yang signifikan antara variabel bebas Alih Bahasa: Dian Wulandari. Jakarta:
terhadap variabel terikat baik secara bersama-sama Erlangga.
maupun secara parsial. Sedangkan dari kelima Lupiyoadi, Rambat. 2013. Manajemen Pemasaran
variabel pencipta kepuasan pelanggan, maka Jasa Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.
diketahui variabel Bukti Fisik yang mempunyai
pengaruh yang paling besar terhadap kepuasan Solomon, Michael R., Greg W. Marshall and Elnora
pelanggan. W. Stuart. 2012. Marketing. New Jersey:
Pearson.
Saran
Diharapkan pihak perusahaan dapat Tjiptono, Fandy. 2006. Pemasaran Jasa. Malang:
mempertahankan serta meningkatkan pelayanan Bayumedia Publishing.
terhadap Bukti Fisik, karena variabel Bukti Fisik
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 21 No. 1 April 2015| 6
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
______________ dan Gregorious Chandra. 2007.
Service, Quality & Satisfaction. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Zeithaml, Valarie A., Mary Jo Bitner and Dwayne
D. Gremler. 2006. Services Marketing. New
York: McGraw Hill.

Jurnal
Parasuraman, A., V.A. Zeithaml and L.L. Berry.
1985. “A Conceptual Model of Service Quality
and Its Implications for Future Research”.
Journal of Marketing, Vol. 49 (Fall), pp. 41-50.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 21 No. 1 April 2015| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai