Bismillah Laporan Kelompok 97
Bismillah Laporan Kelompok 97
Editor :
Dadang Darmawan, MA.
Penulis :
Mukhlash Faiz dkk.,
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalaamu ‘alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena
hanya dengan Taufik dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa Berbasis pemberdayaan masyarakat (yang
selanjutnya disingkat dengan KKN Sisdamas). Shalawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, shahabat dan
umatnya.
Tidak terasa pelaksanaan KKN Sisdamas di Kelurahan Mekarsari
Kecamatan Banjar Kota Banjar telah selesai. Banyak hal yang bertambah selain
pengalaman, ilmu, namun juga menambah saudara. Sikap masyarakat yang sangat
menghargai, membimbing dan sangat membantu dalam kegiatan sangatlah
memotivasi kami untuk melaksanakan setiap program KKN Sisdamas dengan
sebaik-baiknya. Sebagai hasilnya, hampir semua program KKN Sisdamas dapat
berjalan dengan lancar sesuai rencana.
Tak lupa pada kesempatan kali ini mengucapkan terimakasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan KKN Sisdamas ini. Ucapan
terima kasih kami sampaikan kepada :
1. Orangtua tercinta, terima kasih atas doa dan dukungannya selama KKN.
2. Bapak Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sunan Gunung Djati Bandung yang telah memberi kesempatan kepada
kami untuk melaksanakan program KKN Sisdamas.
3. Bapak Dr. Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag. selaku ketua penyelenggara
Kegiatan KKN Sisdamas.
4. Bapak Dadang Darmawan, MA. selaku Dosen Pembimbing Lapangan.
5. Ibu Rina Purnama Sari, S.STP selaku Kepala Kelurahan Mekarsari.
6. Warga masyarakat Kelurahan Mekarsari atas kerja sama dan bantuannya.
7. Teman-teman KKN Sisdamas Kelompok 207 dan 317 yang telah banyak
membantu dalam melaksanakan kegiatan KKN Sisdamas di Kelurahan
Mekarsari.
8. Semua pihak yang telah ikut membantu kesuksesan kegiatan KKN
Sisdamas UIN SGD Bandung yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu segala kritik dan saran dari pembaca dan masyarakat yang sifatnya
membangun, diterima dengan senang hati, demi kesempurnaan dan kemajuan
bersama. Penulis berharap semoga laporan ini berguna bagi pembaca pada
umumya dan masyarakat khususnya. Aamiin.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................
KATA PENGANTAR .............................................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................................................
DAFTAR TABEL ....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................
RINGKASAN EKSEKUTIF ..................................................................................
PROLOG..................................................................................................................
Mukhlash Faiz dkk: Dalam Dekapan Ukhuwah, Kita Bina Akhlak Karimah.
Seiring dengan maraknya kenakalan remaja dan tontonan untuk anak-
anak yang kurang mendidik serta kegiatannya kebanyakan tidak terarah dengan
baik dan tidak bermanfaat untuk dirinya. Maka dari itu, dibutuhkan sebuah
lembaga yang mampu menghindarkan anak-anak dan remaja dari kenakalan dan
tontonan yang tidak baik serta menanamkan kepada mereka pembinaan akhlak
karimah untuk bersama-sama merekatkan tali ukhuwah Islamiyyah. Salah satu
lembaga yang mempunyai peranan tersebut adalah DTA (Diniyyah Takmiliyyah
Awwaliyah). DTA ini sering disebut Madrasah Diniyyah yang dapat diartikan
sebagai tempat atau lembaga yang melaksanakan proses pendidikan berlandaskan
ilmu agama Islam yan bertujuan membentuk karakter dan kepribadian Islami
sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an.
Menanamkan pembinaan akhlak karimah kepada anak-anak dan remaja
penting sekali untuk menunjang proses komunikasi yang baik dengan orang lain.
Dengan berlandaskan betapa pentingnya pembinaan akhlak untuk menumbuh-
suburkan semangat ukhuwah Islamiyyah, maka program yang kami realisasikan
berjudul “Dalam Dekapan Ukhuwah, Kita Bina Akhlak Karimah”.
Pelaksanaan program KKN Sisdamas ini bertujuan untuk melakukan
pembinaan akhlak karimah/mulia kepada para santri DTA Al-Mudzakarah yang
terletak di RW.16 Kelurahan Mekarsari dan masyarakat sekitarnya untuk
bersama-sama mewujudkan Ukhuwah Islamiyyah yang kokoh. Selain itu,
program tersebut dimaksudkan sebagai upaya meningkatkan kualitas pengajaran
Guru yang ada DTA Al-Mudzakarah.
KKN Sisdamas dilaksanakan selama 30 hari sejak kedatangan ke lokasi
KKN. Guna mewujudkan keberhasilan pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan
KKN ini, diperlukan berbagai langkah atau metode pemberdayaan. Pelaksanan
program KKN Sisdamas yang kami lakukan melalui beberapa tahapan/sikuls,
yaitu: Transect (Penelusuran wilayah) atau observasi partisipatif, Soswal dan RW
(Sosialisasi Awal dan Rembug Warga), Refso (Refleksi Sosial), Pesos (Pemetaan
Sosial), Orgamas (Pengorganisasian Masyarakat), Cantif (Perenanaan
Partisipatif), Sipro (Sinergi Program), Pepro (Pelaksanaan Program), dan Monev
(Monitoring dan Evaluasi).
Berdasarkan pelaksanaan program yang sudah dilakukan didapatkanlah
kesimpulan sebagai berikut, program pemberdayaan dan pengabdian yang kami
lakukan, dilaksanakan berdasarkan visi yang diusung oleh Kampus Univesitas
Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Visi tersebut adalah “Menjadi
Universitas Islam Negeri yang unggul dan kompetitif berbasis wahyu, memandu
ilmu dalam bingkai akhlak karimah di ASEAN 2025.” Program yang kami
lakukan dimaksudkan sebagai upaya untuk menanamkan akhlak karimah/ mulia
ke dalam hati sanubari dan diamalkan oleh anak-anak, remaja, dan masyarakat di
wilayah RW.16 supaya dapat membangun dan mengokohkan semangat Ukhuwah
Islamiyyah di antara kaum muslimin. Hal tersebut memang menjadi penekanan
dalam fokus proram kami yang berjudul “Dalam Dekapan Ukhuwah, Kita Bina
Akhlak Karimah”.
Dengan adanya program yang dijalankan oleh mahasiswa/i KKN
Kelompok 97, masyarakat sangat terbantu sekali dan responnya baik. Mereka
berharap program-program yang dijalankan oleh mahasiswa/I KKN Kelompok 97
tersebut bisa terus dijalankan yang memang semua program yang diusulkan oleh
kami bermuara pada “Menanamkan Akhlak Karimah Tuk Menjalin Ukhuwah
Islamiyyah”. Dampak yang dirasakan pun mendapat kesan seperti anak-anak dan
remaja yang ada di DTA Al-Mudzakarah mulai mengamalkan akhlak kepada
orang tua dan guru dalam hal kecil seperti salam dengan penuh kekhidmatan
sebagai rasa hormat dan sayang kita kepada orang tua dan guru.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (yang selanjutnya disingkat dengan KKN
Mahasiswa) UIN Sunan Gunung Djati Bandung merupakan kegiatan akademik
Mahasiswa yang berlangsung melalui tahapan pembelajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat. Lebih jauh, KKN merupakan bagian dari pembelajaran
dengan masyarakat (learning with community) sebagai bentuk pengalaman IPTKS
yang telah dipelajari oleh mahasiswa selama perkuliahan di kampus.
Pelaksanaan KKN dimaksudkan agar Mahasiswa belajar membantu dan
mendampingi masyarakat secara professional sesuai kebutuhan dan harapan
masyarakat, termasuk mengamalkan keilmuan yang telah di pelajari selama proses
pembelajaran di kampus sesuai dengan program studi (Prodi) masing-masing
diharapkan, dengan kehadiran Mahasiswa di tengahtengah masyarakat, problem
dan kebutuhan nyata masyarakat secara perlahan dan berkelanjutan dapat
diselesaikan.
Program KKN tahun 2017 ini berbasis pemberdayaan masyarakat dengan
pendekatan multi disiplin ilmu oleh sekelompok mahasiswa dari beberapa prodi,
oleh karena itu, pelaksanaan KKN di awali dengan Sosialisasi Awal (Soswal)
dalam bentuk observasi lapangan guna melakukan pendataan dan pemetaan
wilayah lokasi KKN. Hal ini penting untuk merumuskan rencana kegiatan sebagai
alternative pemecahan masalah dan kemudian dilakukan evaluasi program
kegiatan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan KKN. Di lokasi KKN,
kompleksitas persoalan dalam berbagai bidang dapat ditemukan, seperti
keagamaan, kemasyarakatan dan pembangunan. Dalam bidang keagamaan,
misalnya, masalah tersebut dapat berupa melek aksara Al-Qur’an (MAQ),
sedangkan yang terkait dengan masalah sosial-kemasyarakatan dapat berupa
Ketahanan Keluarga, Pranata Sosial dan sebagainya. Adapun yang berhubungan
dengan masalah pembangunan secara umum dapat berupa disparitas pencapaian
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Indeks (HDI),
2
2) Kawasan Permukiman
4
Wiraswasta/Pedagang 833
Petani 139
Nelayan 6
Pengrajin 49
Total 1.550
6
C. Permasalahan
Setelah melakukan observasi dan mengidentifikasi masalah yang ada di
lokasi KKN yaitu Kelurahan Mekarsari, didapatlah beberapa analisis
permasalahan yang ada di Kelurahan Mekarsari dengan fokus wilayah RW 16,
diantaranya meliputi:
1. Kepemimpinan di Lembaga DTA Al-Mudzakarah
Kepemimpinan dalam sebuah lembaga sangat pentin sekali,
karna pemimpinlah yang harus mampu membangun semangat saling
percaya, bekerjasama dalam kemitraan, menghargai keragaman dan hak
asasi manusia sebagai dasar membangun sinergi. Pemimpin juga harus
7
D. Fokus Program
Dalam program pemberdayaan ini fokus pada lingkungan kelurahan
Mekarsari RW 16 dalam masalah Pemberdayaan DTA Al-Mudzakarah dengan
penekanan “Dalam Dekapan Ukhuwah, Kita Bina Akhlak Karimah”.
Pemberdayaan terkait dengan penggalian dan pengembangan potensi
masyarakat. Kartasasmita mengatakan bahwa :”setiap manusia dan masyarakat
memiliki potensi yang dapat dikembangkan, sehingga pemberdayaan adalah
upaya untuk membangun daya itu dengan mendorong, memberikan motivasi dan
8
anak yang diharapkan mencapai target yaitu berkembangnya potensi SDM warga
yang dinamis, aktif, progresif dan inovatif.
Sasaran dan target masyarakat dalam upaya pengabdian dan
pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Mekarsari, lingkungan Sumanding Wetan
dengan fokus wilayah RW 16. Disusun berdasarkan permasalahan, potensi, dan
kebutuhan masyarakat dari hasil pemetaan yang telah disosialisasikan kembali ke
masyarakat baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung yang
dilakukan melalui sosialisasi awal, rembuk warga, refleksi sosial, pemetaan sosial,
penyusunan dokumen perencanaan partisipatif yang dilakukan masyarakat agar
lebih mampu menganalisa keadaan, mengidentifikasi potensi, merumuskan
kebutuhan, dan menyepakati rencana-rencana kegiatan secara sistematis dan
strategis untuk memperbaiki lingkungan dan kehidupan masyarakat itu sendiri.
Dari hasil perencanaan partisipatif ditentukan prioritas program yang
terpilih oleh masyarakat, maka pelaksanaan program dilakukan oleh semua pihak
yang terlibat dalam kegiatan pelaksanaan program sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi masing-masing panitia dan pada tahap terakhir, dilaksanakannya
monitoring dan evaluasi dengan mengevaluasi hasil pelaksanaan program
disesuaikan dengan rencana pemberdayaan masyarakat.
diusahakan sama dengan program yang telah direncanakan. Akan tetapi, tidak
menutup kemungkinan juga apabila antara pelaksanaan dengan rancangan
terdapat perbedaan yang dikarenakan oleh situasi dan kondisi yang tidak sama
dengan yang diharapkan atau adanya program-program lain ternyata lebih
mendesak dan lebih dibutuhkan oleh masyarakat. Perbedaan-perbedaan yang
terjadi tersebut dapat berupa pergeseran waktu pelaksanaan program, penambahan
atau pengurangan jumlah program kerja yang dilaksanakan.
Tabel 1.5
Jadwal Pelaksanaan Program
Tanggal Jenis Kegiatan Waktu Lokasi
09 - 15 Februari Sosialisasi Awal
Jam 14.00 – 17.00 Masjid Al-Mudzakarah
2017
19 Februari 2017 Rembuk Warga Masjid Al-Mudzakarah
Jam 14.00-16.30
RW 16 RT 02
19 Februari 2017 Refleksi Sosial Masjid Al-Mudzakarah
Jam 14.00- 15.55
RW 16 RT 02
22 Februari 2017 Pemetaan Sosial Masjid Al-Mudzakarah
Jam 14.00-16.55
RW 16 RT 02
23 Februari 2017 Pengorganisasian Masjid Al-Mudzakarah
Jam 14.00-16.55
Masyarakat RW 16 RT 01
25 Februari 2017 Cantif
Masjid Al-Mudzakarah
(Perencanaan Jam 14.00-16.55
RW 16 RT 01
Partisipatif),
25 Februari 2017 Sipro (Sinergi Masjid Al-Mudzakarah
Jam 14.00-16.55
Program), RW 16 RT 01
26 Februari 2017 Pepro
Masjid Al-Mudzakarah
– 4 Maret 2017 (Pelaksanaan Jam 15.10-18.00
RW 16 RT 01
Program),
8 Maret 2017 Monev Jam 09.00-12.00 Masjid Al-Mudzakarah
11
(Monitoring dan
Evaluasi).
G. Pendanaan
Dana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program KKN Sisdamas 2017
yang terfokus di RW 16 yaitu pemberdayaan tenaga pengajar serta murid DTA
Al-Mudzakarah, di wilayah Sumanding Wetan. Selain Pemberadayaan guru
Pengajuan dana tersebut digunakan untuk memperlihatkan kreasi santri DTA Al-
Mudzakarah yang jarang bahkan hampir tidak pernah melaksanakan kegiatan
kreasi santri tersebut.
Dana tersebut didapatkan dari Proposal kegiatan yang diberikan kepada
masyarakat sekitar, dengan Rancangan Anggaran Biaya sebagai berikut:
Tabel 1.6
Pendanaan Program
Jumlah
No Nama Barang Harga Jumlah
Barang
1 Hadiah Peserta 14 Rp. 10.000,- Rp. 140.000,-
2 Banner 1 Rp. 40.000,- Rp. 40.000,-
3 Plakat 1 Rp. 100.000,- Rp. 100.000,-
4 Snack Peserta 40 Rp. 3.000,- Rp. 120.000,-
5 Snack Audience - Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-
12
BAB II
METODE PELAKSANAAN KKN SISDAMAS
1
J.W. Ife, J.W. Community Development: Creating Community Alternatives, Vision,
Analysis and Practice. (Australia: Longman, 1995) yang dikutip oleh Ramdani Wahyu Sururie
dkk., Paradigma Dan Siklus KKN SISDAMAS, (Bandung: LP2M UIN Sunan Gunung Djati
Bandung, 2016), hlm. 3.
2
Ramdani Wahyu Sururie, Paradigma Dan Siklus KKN SISDAMAS, hlm. 3.
14
3
Ramdani Wahyu Sururie dkk., Panduan KKN SISDAMAS (Kuliah Kerja Nyata
Berbasis Pemberdayaan Masyarakat), (Bandung: LP2M UIN Sunan Gunung Djati Bandung,
2017), hlm. 5.
4
Ramdani Wahyu Sururie dkk., Panduan KKN SISDAMAS, hlm. 5.
15
5
Ramdani Wahyu Sururie dkk., Panduan KKN SISDAMAS, hlm. 5.
6
Ramdani Wahyu Sururie dkk., Panduan KKN SISDAMAS, hlm. 5-6.
16
7
M. Payne, Social Work and Community Care, (London: McMillan, 1997) yang dikutip
oleh Ramdani Wahyu Sururie dkk., Paradigma Dan Siklus KKN SISDAMAS, hlm. 3.
17
8
Ramdani Wahyu Sururie dkk., Panduan KKN SISDAMAS, hlm. 20.
20
2. Refleksi Sosial
Refleksi Sosial dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran
kritis masyarakat terhadap akar penyebab masalah sosial. Kesadaran kritis
ini menjadi penting, karena selama ini seringkali dalam berbagai program
yang menempatkan masyarakat sebagai ‘objek’ pembangunan, acapkali
masyarakat tidak diajak untuk melakukan berbagai upaya pemecahan
masalah tanpa mengetahui dan menyadari masalah yang sebenarnya.9
Refleksi Sosial ini dilakukan secara paralel dengan Sosialisasi Awal dan
Rembug Warga dilaksanakan pada hari minggu tanggal 19 Februari 2017.
Dalam pertemuan ini ditemukanlah beberapa masalah yang berkaitan
dengan DTA Al-Mudzakarah dan pada akhirnya kami memutuskan untuk
fokus terhadap pemecahan masalah yang ada di DTA Al-Mudzakarah
seperti masalah kepemimpinan dan administrasi.
Dalam pelaksanaan tahapan Refleksi Sosial terdapat 2 hal penting
yang harus dilakukan, yaitu Olah Pikir dan Olah Rasa. Olah Pikir adalah
solusi untuk menumbuhkan kesadaran dan mencari hubungan sebab akibat
untuk memecahkan akar permasalahan sosial yang sebenarnya. Sedangkan
Olah Rasa adalah upaya untuk membantu masyarakat dalam
9
Ramdani Wahyu Sururie dkk., Panduan KKN SISDAMAS, hlm. 20.
21
3. Pemetaan Sosial
Pemetaan Sosial sebagai upaya lanjutan untuk menggali
informasi, bagaimana kondisi nyata dari masalah-masalah yang
dikemukakan dan dirumuskan pada saat refleksi sosial. Penggalian
informasi ini bertujuan untuk mencari data dan fakta dari masalah-masalah
yang ada sehingga informasi dan fakta tersebut bisa dianalisa dan dikaji
bersama.
Dalam tahapan ini dilakukan dengan metode dan teknik yang
dikembangkan untuk Pemetaan Swadaya yang lebih menekankan pada
proses diskusi masyarakat. Alat kajian (tools) yang dikembangkan adalah
alat untuk mengajak masyarakat terlibat dalam proses penggalian
informasi, analisa dan perumusan masalah/kebutuhan, sehingga melalui
22
10
Ramdani Wahyu Sururie dkk., Panduan KKN SISDAMAS, hlm. 23.
23
11
Ramdani Wahyu Sururie dkk., Panduan KKN SISDAMAS, hlm. 24.
25
4. Pengorganisasian Masyarakat
Siklus ini merupakan jawaban dari kebutuhan masyarakat
terhadap adanya organisasi masyarakat warga yang mampu menerapkan
nilai-nilai luhur yang dimotori oleh pemimpin yang mempunyai kriteria
yang sudah ditetapkan oleh masyarakat sebagai jawaban dari hasil analisa
kelembagaan dan refleksi kepemimpinan yang sudah dilaksanakan dalam
siklus Pemetaan Sosial.12
Organisasi masyarakat warga yang dibangun bisa bersifat
organik berbentuk paguyuban atau perhimpunan atau memanfaatkan
organisasi atau lembaga yang sudah ada di masyarakat seperti Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), Majelis Ulama Indonesia
(MUI), Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), Pembina Kesejahteraan
Keluarga (PKK), Karang Taruna dan lain-lain.13
Dalam tahapan ini, kami dari Kelompok 97 memilih untuk
berusaha memberdayakan lembaga yang sudah ada di masyarakat yaitu
DTA Al-Mudzakarah yang terletak di RW.16 Kelurahan Mekarsari
Kecamatan Banjar Kota Banjar. Pengorganisasian Masyarakat ini kami
12
Ramdani Wahyu Sururie dkk., Panduan KKN SISDAMAS, hlm. 26.
13
Ibid hlm. 26.
27
5. Perencanaan Partisipatif
Dokumen perencanaan partisipatif (dorantif) merupakan
perencanaan partisipatif warga untuk mengambangkan program
penanggulangan sosial, baik jangka pendek selama satu tahun maupun
jangka menengah selama 3 tahun. Program yang dikembangkan
berdasarkan hasil kajian masalah (kebutuhan) dan analisa potensi dalam
Pemetaan Sosial secara swadaya. Walaupun siklus ini merupakan siklus
lanjutan dari pemetaan sosial akan tetapi pelaksanaannya setelah
pengorganisasian masyarakat dan pengembangan Pokja.14 Khusus dalam
pembentukan Pokja (kelompok-kelompok kerja), kami memaksimalkan
14
Ramdani Wahyu Sururie dkk., Panduan KKN SISDAMAS, hlm. 27.
28
tenaga yang ada di DTA Al-Mudzakarah yang saat ini terdiri dari 4
Orang dan bantuan dari DKM Al-Mudzakarah serta aparat pemerintah
setempat seperti RW dan RT.
Kegiatan ini dilakukan belakangan, dengan dasar pemikiran
bahwa pengurus organisasilah yang akan mengambil keputusan untuk
pengembangan progam-program mana dari keebutuhan masyarakat yang
menjadi prioritas untuk dikembangkan. Di sisi lain penerima manfaat
dari program ini diprioritaskan pada kantung masalah yang sudah
diidentifikasi dalam pemetaan swadaya. Dalam pengembangan dorantif,
sumberdaya baik manusia maupun sumberdaya lainnya diharapkan bukan
hanya dari masyarakat, akan tetapi harus dipikirkan pemenuhannya dari
kerjasama dengan pengusaha/ swasta dan dinas/ pemerintah setempat dan
lembaga-lembaga lain yang mempunyai program yang sejalan dengan
dorantif yang disusun oleh masyarakat.15
Program yang dijalankan oleh Kelompok 97 di wilayah RW.16
Kelurahan Mekarsari adalah berkaitan dengan lembaga keagamaan yakni
DTA Al-Mudzakarah. Lembaga ini mempunyai peranan untuk
menanamkan aqidah islam yang kuat dan mencetak generasi muslim
yang unggul dan kompetitif serta berakhlak mulia. Kebanyakan dari
program-program yang akan dijalankan oleh DTA Al-Mudzakarah
nantinya adalah lebih kepada Pembinaan Akhlak Mulia yang pada
akhirnya tertanamkan dalam diri pribadi setiap santri semangat Ukhuwah
Islamiyyah dalam segala hal.
Program yang kami jalankan ini berorientasi pada visi UIN
Bandung yang intinya menjadi pribadi muslim yang unggul dan
kompetitif berbasis wahyu memandu ilmu dalam bingkai akhlak karimah.
Dokumen perencanaan partisipatif yang kami buat adalah sebagai
berikut:
15
Ramdani Wahyu Sururie dkk., Panduan KKN SISDAMAS, hlm. 27-28.
29
Tabel 2.4
Program DTA
No Kegiatan Lokasi Harga Sumber Biaya
1 Manasik Haji DTA Al- RW.16 2.500.000
Mudzakarah (Peralatan
Manasik Haji)
2 Pawai Hikmah Muharram Kelurahan 100.000
DTA Al-Mudzakarah Mekarsari
3 Pelatihan Nasyid, Hadroh, RW.16 2.500.000
dan Rebbana (Peralatan
Nasyid dll)
4 Hikmah Maulid Nabi Saw. RW.16 1.000.000
5 Hikmah Rajab RW.16 800.000
6 Hikmah Ramadhan RW.16 1.500.000
7 Kerja Bakti (GBS-Gerakan RW.16 80.000
Bebersih Sasareungan) (Peralatan
Kebersihan)
8 Forum Komunikasi Orang RW.16 80.000/
Tua Santri DTA Al- pertemuan
Mudzakarah
9 Pentas Kreasi Santri DTA RW.16 1.000.000
Al-Mudzakarah Dalam
Menanamkan Semangat
Ukhuwah Islamiyyah
10 Kelengkapan Administrasi RW.16 150.000
dan Sarana-Prasarana di
DTA Al-Mudzakarah
semangat para santri dalam berkontribusi untuk Syiar Islam. Syiar Islam
tersebut bisa dituangkan melalui puisi, pidato, murottal, nasyid,
nadoman, dan lain-lain.
6. Sinergi Program
Hasil perencanaan partisipatif ditentukan prioritas program
kegiatan yang disepakati bersama oleh seluruh stakeholder di desa lokasi
KKN melalui semacam forum rapat paripurna. Rapat tersebut
seyogyanya difasilitasi oleh organisasi masyarakat yang disepakati
melalui pendampingan peserta KKN dan DPL. Pada forum itu hadir
aparatur desa (Kades, LPMD, BPD dll), tokoh masyarakat, tokoh agama,
tokoh wanita, tokoh pemuda. Dalam forum ini juga, melakukan
penetapan angka partisipasi swadaya masyarakat baik dalam bentuk
tenaga, bahan material atau uang tunai yang dikapitalisasi. Kemudian
dibuatlah proposal kegiatan dengan angka yang riil dari hasil prioritas
program dengan proses pendampingan oleh peserta KKN.16
Dalam tahapan ini, dipilihlah salah satu kegiatan dari beberapa
kegiatan yang telah disepakati bersama, yaitu “Menanamkan Semangat
Ukhuwah Islamiyyah Santriwan-Santriwati DTA Al-Mudzakarah
Melalui Kreasi dan Prestasi”. Kemudian kami bersama Staf Pengurus
DTA Al-Mudzakarah membuat proprosal kegiatan tersebut yang tiada
lain dan tiada bukan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah dalam
rangka pembinaan akhlak mulia yang memang sesuai dengan program
kami dari awal yakni Bimbingan Akhlak Mulia melalui penanaman
semangat Ukhuwah Islamiyyah kepada para Santri DTA Al-Mudzakarah
Melalui Kreasi dan Prestasi.
7. Pelaksanaan Program
Pada tahap ini semua pihak terlibat dalam kegiatan pelaksanaan
program sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing panitia.
16
Ramdani Wahyu Sururie dkk., Panduan KKN SISDAMAS, hlm. 28-29.
31
17
Ramdani Wahyu Sururie dkk., Panduan KKN SISDAMAS, hlm. 29.
18
Ramdani Wahyu Sururie dkk., Panduan KKN SISDAMAS, hlm. 29.
32
19
Ramdani Wahyu Sururie dkk., Panduan KKN SISDAMAS, hlm. 29-30.
35
BAB III
KONDISI WILAYAH
B. Letak Geografis
Kelurahan Mekarsari berada di Kec. Banjar Kota Banjar dengan luas
wilayah 285.260 Ha. Berada pada 108.543071 LS/LU -7.384249 BT/BB yang
beralamat di Jl. Tentara Pelajar No. 8 Kel. Mekarsari, Kec. Banjar, Kota Banjar,
Jawa Barat. Kelurahan Mekarsari berbatasan dengan Kelurahan Banjar di
sebelah utara, Kelurahan Binangun di sebelah selatan, Kelurahan Hegarsari di
sebelah timur dan Kelurahan Banjar di sebelah barat.
36
Tanah Sawah:
1. Sawah tanah hujan : 129.54 Ha
Tanah Perkebunan:
1. Tanah perkebunan rakyat : 0.60 Ha
Iklim:
1. Curah hujan : 2.645.00 mm
2. Jumlah hujan : 4 bulan
3. Suhu rata-rata harian : 30 derajat celcius
4. Tinggi tempat dari permukaan laut : 32 mdpl
37
Pertanian:
Luas tanaman pangan menurut komoditas:
1. Jagung : 15 Ha
2. Mentimun : 1 Ha
3. Kacang kedelai : 12 Ha
4. Kacang tanah : 3 Ha
5. Kacang panjang : 1 Ha
6. Padi sawah : 129.54 Ha
Peternakan:
Tabel 3.2
Peternakan
Jenis Ternak Jumlah Pemilik Perkiraan Jumlah
38
D. Monogafi Desa/Kelurahan
1. Jumlah Penduduk berdasarkan jenis Kelamin
a. Laki-laki : 8607 Jiwa
b. Perempuan : 8539 Jiwa
c. Usia 0-17 : 4777 Jiwa
d. Usia 18-55 : 9510 Jiwa
e. Usia 55 ke-atas : 2859 Jiwa
2. Jumlah Penduduk berdasarkan Pekerjaan
a. Karyawan:
1) Pegawai Negeri Sipil : 452 Orang
2) TNI/Polri : 71 Orang
3) Swasta/BUMN : 1021 Orang
b. Wiraswasta/pedagang : 833 Orang
c. Petani : 139 Orang
d. Buruh tani : 8 Orang
e. Nelayam : 6 Orang
f. Peternak : 1 Orang
g. Jasa : 43 Orang
h. Pengrajin : 49 Orang
i. Pekerja Seni : 3 Orang
39
Tabel 3.3
Jumlah Penduduk berdasarkan Agama
Agama Laki-Laki (Orang) Perempuan (Orang)
Islam 8429 8350
Kristen 113 134
Katholik 38 31
Budha 14 5
Konghucu 13 19
Tabel 3.4
Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Laki- Perempuan
laki(Orang) (Orang)
Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 1294 1159
Usia 3-6 tahun yang sedang TK/PG 83 45
Usia 7-16 tahun yang sedang sekolah 401 395
Usia 18-56 tahun yang tidak pernah 21 22
sekolah
Usia 18-56 tahun pernah SD tetapi 5 9
tidak tamat
Tamat SD/Sederajat 1973 2468
Usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP 161 153
Usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA 120 160
Tamat SMP/Sederajat 1400 1514
Tamat SMA/Sederajat 2412 2015
40
Tamat D-1/Sederajat 46 88
Tamat D-2/Sederajat 45 86
Tamat D-3/Sederajat 143 138
Tamat S-1/Sederajat 360 361
Tamat S-2/Sederajat 41 13
Tamat S-3/Sederajat 1 0
Tamat SLB B 7 7
TOTAL 17.146
c. Pegadaian : 1 unit
d. Bank Pemerintah : 4 unit
8. Industri Kecil dan Menengah
a. Industri Makanan : 38 unit
b. Industri alat rumah tangga: 5 unit
c. Industri Kerajinan : 5 unit
d. Rumah Makan dan Restoran: 5 unit
9. Jumlah RW: 25, jumlah pengurus: 75 orang
10. Jumlah RT: 99, jumlah pengurus: 297 orang
11. Jumlah aparat Desa/Kelurahan : 14 orang
12. Jumlah perangkat Desa/Kelurahan: 14 unit kerja
13. Lembaga Keamanan:
a. Jumlah anggota LINMAS/Hansip: 61 orang
b. Jumlah Pos Kamling : 83 buah
c. Kerjasama Desa/kelurahan dengan TNI – POLRI dalam
bidang TRANTIBLINMAS : 1 orang
Tabel 3.6
Sarana dan Prasarana Komunikasi dan Informasi
Kategori Jenis Keterangan
Telepon Warnet 6 unit
Radio/TV Jumlah Parabola 69 unit
Telepon Jumlah pelanggan Telkom 80 KK
Radio/TV Jumlah radio 1.493 unit
4. Sanitasi
Tabel 3.8
Sanitasi
Jenis Keterangan
MCK Umum 19 unit
Jamban Keluarga 3.870 KK
Saluran/Drainase 3 saluran
5. Prasarana Irigasi
Tabel 3.9
Prasarana Irigasi
Jenis Keterangan
Panjang Saluran Primer 1.200 m
Pintu Pembagi Air 1 unit
43
Tabel 3.12
Prasarana dan Sarana Lembaga Kemasyarakatan
A. Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan
Memiliki Kantor Sendiri Ada
Peralatan Kantor: Komputer, Fax Ada
Buku Administrasi Lembaga 6 jenis
Jumlah meja dan kursi 1 unit
Buku Administrasi 6 unit
Jumlah kegiatan 1 jenis
B. PKK
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Ada
Gedung/Kantor Ada
Peralatan Kantor/ATK/Inventaris Ada
Kepengurusan Ada
Buku administrasi PKK Ada
Kegiatan Ada
Jumlah kegiatan 10 jenis
Kelengkapan Organisasi Dasawisma Ada
Kelengkapan Organisasi Pokja Ada
C. Karang Taruna
Karang Taruna Ada
Kepengurusan Ada
Jumlah Kegiatan 25
D. Rukun Tetangga
Rukun Tetangga (RT) Ada
Kepengurusan Ada
Buku Administrasi 5 jenis
Jumlah Kegiatan 3 jenis
E. Rukun Warga
Rukun Warga (RW) Ada
45
Kepengurusan Ada
Buku Administrasi 6 jenis
Jumlah Kegiatan 3 jenis
9. Prasarana Peribadatan
Tabel 3.13
Prasarana Peribadatan
Tempat Ibadah Jumlah
Gereja Kristen Protestan 1
Gereja Katholik 1
Masjid 29
Langgar/Surau/Mushola 30
Puskesmas pembantu 1
Poliklinik/balai pengobatan 1
Apotik 3
Posyandu 25
Toko obat 1
Balai pengobatan masyarakat yayasan/swasta 1
Rumah /Kantor Praktek Dokter 8
Rumah bersalin 4
Balai kesehatan ibu dan anak 25
Gedung SD/Sederajat 5
Gedung TK 4
Perpustakaan Desa/Kelurahan 1
Lembaga Pendidikan Agama 25
Prasarana pendidikan lainnya 15
Gedung tempat bermain anak 13
BAB IV
teramalkan dengan baik dan indah dalam bergaul dengan masyarakat/ orang lain
dengan berlandaskan semangat Ukhuwah Islamiyyah. Intinya, kami ingin
mencetak generasi muslim yang unggul dan kompetitif dalam bingkai akhlak
mulia.
Puisi, dan lain-lain. Untuk pendanaan acara ini dilakukan dengan cara,
Pihak dari DTA Al-Mudzakarah membuat proposal dengan didampingi
oleh kami dari peserta KKN Kelompok 97 sebagai fasilitator. Proposal
ini ditujukan kepada masyarakat yang berpenghasilan menengah ke atas
di wilayah Sumanding Wetan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu
tanggal 4 Maret 2017.
Pemberdayaan yang kami lakukan ini diharapkan dapat memberikan
manfaat untuk masyarakat di lingkungan RW.16 terutama dari segi pemahaman
keagamaan. Program yang kami sarankan akan tetap berlanjut karena masyarakat
sendiri yang menjadi penanggung jawab program dan memang berlandaskan pada
pemahaman, “Dari Masyarakat Oleh Masyarakat Untuk Masyarakat”.
Dengan adanya program yang dijalankan oleh mahasiswa/i KKN
Kelompok 97, masyarakat sangat terbantu sekali dan responnya baik. Mereka
berharap program-program yang dijalankan oleh mahasiswa/I KKN Kelompok 97
tersebut bisa terus dijalankan yang memang semua program yang diusulkan oleh
kami bermuara pada “Menanamkan Akhlak Karimah Tuk Menjalin Ukhuwah
Islamiyyah”. Dampak yang dirasakan pun mendapat kesan seperti anak-anak dan
remaja yang ada di DTA Al-Mudzakarah mulai mengamalkan akhlak kepada
orang tua dan guru dalam hal kecil seperti salam dengan penuh kekhidmatan
sebagai rasa hormat dan sayang kita kepada orang tua dan guru.
Kelompok 97 terdiri dari 14 orang mahasiswa/i dari berbagai macam
jurusan di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Mahasiswa/i ini memiliki program
pengabdian masing-masing yang sesuai dengan matriks kompetensi prodinya.
Program-program pengabdiannya adalah sebagai berikut:
Tebel. 4.2
Program Pengabdian Prodi
No Jurusan/Nama Program Pengabdian
1 Sejarah dan Peradaban Islam Pengabdian yang dilakukan dengan
SPI/ Asep Rohim mengajar Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti di SD N 5 Mekarsari dan
mengajar mengaji di DTA Al-
54
2. Faktor Pendukung
a. Aparatur desa/kelurahan membantu kami dalam menemukan lokasi
keberadaan lembaga keagamaan dan saranany seperti DTA
(Diniyyah Takmiliyah Awwaliyah) dan Masjid yang memang
membutuhkan sentuhan program yang agamis untuk dijalankan dan
dikembangkan secara berkesinambungan.
b. Masyarakat sekitar terutama di RW.16 menyambut baik kedatangan
kami dalam rangka melakukan pengabdian yang sesuai dengan
keahlian dan matriks komptetensi prodi/jurusan masing-masing.
c. Masyarakat menerima dengan baik proses pelaksanaan KKN
Sisdamas 2017 dari mulai tahapan awal sampai akhir.
62
BAB V
A. Kesimpulan
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/ mening-
katkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam
memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup,
kemandirian dan kesejahteraannya. Dalam hal ini, program garapan kami berupa
bidang keagamaan, kemasyarakatan, dan pembangunan Ilmu Pengetahuan.
Program-programnya meliputi:
1. Pemahaman, pengamalan dan pengembangan ke-Islaman;
2. Peningkatan lembaga dan sarana keagamaan Islam;
3. Penerapan ilmu pengetahuan tepat guna; dan
4. Pendidikan karakter bangsa.
Secara garis besar, baik program pemberdayaan maupun program
pengabdian kami laksanakan dengan baik. Selain itu, respond dari masyarakat
yang menjadi wilayah sasaran kamipun terbilang baik. Mungkin tidak banyak hal
yang kami lakukan di sana, akan tetapi meskipun begitu, semoga dapat
bermanfaat dan menjadi program jangka panjang yang dapat dilaksanakan di
wilayah terkait.
Program pengabdian yang kami lakukan, dilaksanakan berdasarkan visi
yang diusung oleh Kampus Univesitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung. Visi tersebut adalah “Menjadi Universitas Islam Negeri yang unggul
dan kompetitif berbasis wahyu, memandu ilmu dalam bingkai akhlak karimah di
ASEAN 2025.” Perlu digaris bawahi, ada kata akhlak karimah di sana. Akhlak
yang mulia harus dibangun sejak dini, agar saat dewasa nanti anak-anak sudah
terbiasa dengan akhlak tersebut.
Program-program kami selaku peserta KKN Sisdamas Kelompok 97
adalah Bimbingan Akhlak Mulia, Pemberdayaan Metode Pembelajaran untuk para
Guru DTA Al-Mudzakarah, kegiatan-kegiatan yang bernuansakan syiar Islam
seperti Hikmah Muharram, Hikmah Rajab, Hikmah Maulid, Pentas Kreasi Santri,
dan lain-lain. Semua program kami tersebut dimaksudkan sebagai upaya untuk
64
B. Rekomendasi
Rekomendasi ini berisi uraian mengenai masukan secara internal bagi
pelaksanaan KKN Sisdamas dan secara eksternal bagi pemberdayaan masyarakat.
Dalam hal ini, kami dari kelompok 97 memiliki beberapa masukan baik secara
internal maupun eksternal. Masukan secara internal, di antaranya:
1. Pelaksanaan KKN Sisdamas akan lebih bagus dan berjalan dengan baik
jika sosialisasinya disampaikan dengan baik kepada lokasi KKN.
Seharusnya ada perwakilan dari pihak LP2M untuk mensosialisasikan
KKN Sisdamas kepada masyarakat lokasi KKN.
2. Penerapan KKN Sisdamas ini dipandang tidak bisa diterapkan di setiap
wilayah, karena ada sebagian wilayah yang memang lebih membutuhkan
pengabdian daripada pemberdayaan.
3. Pelaksanaan KKN dengan waktu 30 hari, dipandang tidak cukup untuk
melakukan pemberdayaan maupun pengabdian kepada masyarakat.
4. Batas waktu pengumpulan Laporan Individu dan Kelompok harus
diperhatikan, seharusnya peserta KKN Sisdamas diberikan jeda beberapa
hari untuk beristirahat sejenak setelah penutupan dan kepulangan dari
lokasi KKN masing-masing.
Sedangkan, masukan secara eksternal bagi pemberdayaan masyarakat
dimaksudkan untuk menjadikan pemberdayaan masyarakat ke depannya menjadi
lebih terarah dan tepat sasaran, masukan tersebut, di antaranya:
1. Program Pemberdayaan Masyarakat harus disosialisaikan kembali
mengenai program garapannya dalam bidang apa saja dan koridor
pemberdayaannya sampai batas mana.
2. Harus adanya penekanan kepada masyarakat melalui cara yang baik
berkenaan dengan kesadaran masyarakat untuk menonjolkan potensi dan
kemampuan untuk mengembangkan wilayahnya.
66
DAFTAR PUSTAKA
Sururie, Ramdani Wahyu dkk.. (2016). Paradigma Dan Siklus KKN SISDAMAS.
Bandung: LP2M UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Payne, M. (1997). Social Work and Community Care. London: McMillan, 1997.
Sumber Internet
http://kelurahanmekarsari.banjarkota.go.id/
prodeskel.pmd.kemendagri.go.id
Wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah
67
LAMPIRAN
69
70
71
72
73