Anda di halaman 1dari 5

“LAPORAN STANDARISASI BAHAN ALAM ”

DISUSUN OLEH :

RISWANDI G 701 16 108

INDRIANA G 701 16 273

HARDIANTI G 701 16 299

AMALIAH AYUSTINA YUSUF G 701 16 138

ALMUGNI YULIA NOVIANTI G 701 16 137

UMI KALSUM G 701 16

KELAS B

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2018
KATA PENGANTAR

Pala dikenal sebagai tanaman rempah yang memiliki nilai ekonomis dan
multiguna karena setiap bagian tanaman dapat dimanfaatkan dalam berbagai
industri. Biji, fuli dan minyak pala merupakan komoditas ekspor dan digunakan
dalam industri makanan dan minuman. Selain itu minyak yang berasal dari biji,
fuli dan daun banyak digunakan untuk industri obat-obatan, parfum dan kosmetik.
Sampai saat ini Indonesia pemasok biji dan fuli pala terbesar kepasar dunia
(sekitar 60%). Sebagai komoditas ekspor, pala mempunyai prospek yang baik
karena selalu dan akan selalu dibutuhkan secara kontinyu baik dalam industri
makanan, minuman, obat-obatan dan lain-lain. Sampai saat ini, kebutuhan dalam
negeri untuk pala juga cukup tinggi. Buku teknologi pengolahan pala ini ditulis
berdasarkan serangkaian hasil penelitian dan studi literatur, sehingga diharapkan
dapat membantum pembaca dan peminat pala dalam memahami berbagai aspek
mengenai pala terutama dari segi pascapanennya. Buku ini tentu saja masih
banyak kekurangan, oleh karena itu, saran dan kritik membangun diharapkan
untuk perbaikan publikasi mendatang.

Palu, 13 september 2018

Disususn oleh

Kelompok VII

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang

Pala (Myristica fragrans Houtt) merupakan tanaman rempah asli


Indonesia. Pala diproduksi didaerah tropis di Indonesia dan India Barat (Leela,
2008). Pala merupakan salah satu komoditas ekspor yang penting karena
Indonesia merupakan negara pengekspor biji dan fuli pala terbesar yaitu
memasok sekitar 60% kebutuhan pala dunia (Nurdjanah, 2007). Produk pala
Indonesia termasuk unggul di pasar dunia karena memiliki aroma yang khas
dan rendemen minyak yang tinggi (Bustaman, 2007). Pala dikenal sebagai
tanaman rempah yang memiliki nilai ekonomis dan multiguna karena setiap
bagian tanaman dapat dimanfaatkan dalam berbagai industri. Biji, fuli dan
minyak pala merupakan komoditas ekspor dan digunakan dalam industri
makanan dan minuman (Nurdjanah, 2007).
Produksi pala Indonesia sekitar 19,9 ribu ton per tahun. Luas areal
tanaman pala semakin meningkat dari tahun ke tahun dan pada tahun 2005
mencapai 68.691 ha (Nurdjanah, 2007). Daerah penghasil utama pala di
Indonesia antara lain Maluku, Maluku Utara, Nangroe Aceh Darusalam,
Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sumatra Barat, Jawa Barat dan Papua.
Berdasarkan total produksi tahun 2009 provinsi Maluku Utara menghasilkan
pala sebanyak 5836,14 ton (Anonim, 2010). Produksi pala yang berasal dari
Maluku Utara menyumbang 33% dari produksi pala Indonesia. Produksi biji
pala di provinsi Maluku Utara tahun 2008-2009 .

1.2. Rumusan masalah


1. Bagaimana sejarah singkat biji pala
2. Bagaimana uraian tanaman biji pala
3. Bagaimana manfaat tanaman biji pala
4. Bagaimana sentra penanaman biji pala
5. Bagaimana syarat penanaman biji pala
6. Bagaimana pedoman budidaya biji pala
7. Bagaimana cara panen biji pala
8. Bagaimana cara pembutan simplisia biji pala
9. Bagaimana standarisasi biji pala
1.3. Tujuan masalah
1. Mengetahui sejarah singkat biji pala
2. Mengetahui uraian tanaman biji pala
3. Mengetahui manfaat tanaman biji pala
4. Mengetahui sentra penanaman biji pala
5. Mengetahui syarat penanaman biji pala
6. Mengetahui pedoman budidaya biji pala
7. Mengetahui cara panen biji pala
8. Mengetahui cara pembuatan biji pala
9. Mengetahui standarisasi biji pala

BAB II
PEMBAHASAN

II.1. Sejarah singkat pala

Pala (Myristica Fragan Haitt) merupakan tanaman buah berupa pohon


tinggi asli Indonesia, karena tanaman ini berasal dari Banda dan Maluku.
Tanaman pala menyebar ke Pulau Jawa, pada saat perjalanan Marcopollo ke
Tiongkok yang melewati pulau Jawa pada tahun 1271 sampai 1295
pembudidayaan tanaman pala terus meluas sampai Sumatera. Produk pala
Indonesia termasuk unggul di pasar dunia karena memiliki aroma yang khas
dan rendemen minyak yang tinggi (Bustaman, 2007). Pala dikenal sebagai
tanaman rempah yang memiliki nilai ekonomis dan multiguna karena setiap
bagian tanaman dapat dimanfaatkan dalam berbagai industri. Biji, fuli dan
minyak pala merupakan komoditas ekspor dan digunakan dalam industri
makanan dan minuman (Nurdjanah, 2007).

II.2. Uraian tanaman

2.1. klasifikasi

1. Pala (Myristica Fragan Haitt)


Kingdom : Plantae
Divisi : tracheophyta
Kelas : magnoliopsida
Ordo : Magnoliales
Famili : Myristicaceae
Genus : Myristics Gronov
Spesies : Myristica fragrans haoutt

2.2 Deskripsi.
Tanaman pal adalah tumbuhan yang berupa pohon yang berasal dari
daerah tropis, yang memiliki 2000 spesies dan menyebar keseluruh
daerah tropis . tanaman pala ini memiliki mahkota merindang dengan
batang sampai ketinggian 10-18 m. Mahkota tanaman ini meruncing
keatas daunj berwarna hijau mengkilat dengan panjang 5-15b cm, lebar
3-7 cm dengan panjang tangaki daun 0,7-1-5 cm.

Anda mungkin juga menyukai