Bab 1mk
Bab 1mk
4. NURUL FATIMAH
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualkan belikan, baik syarat utang (obligasi),
ekuitas (saham), reksadana, istrumen deviratif maupun instrument lainnya. Pasar modal
merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun instrusi lain (misalnya
pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi.
Tujuan pasar modal yaitu mengumpulkan kesempatan ppada masyarakat untuk
meningkatkan suatu pertumbuhan ekonomi dan untuk memberikan kesempatan pada
masyarakat untuk ikut memiliki perusahaan dan ikut menikmati hasilnya (laba).
Saham adalah sebuah tanda bukti pengembalian bagian atau peserta dalam
perseroan terbatas, bagi yang bersangkutan yang diterima dan hasil penjualan sahamnya
akan tetapi tertanam didalam suatu perusahaan tersebut selama hidupnya, meskipun bagia
pemegang saham sendiri bukanlah merupakan seseoranf peranen, karena setiap waktu
pemegang saham bisa menjual sahamnya. Bambang riyanto (2001:240)
Tujuan penilaian saham adalah untuk memberikan gambaran pada manajemen
atas estimasi nilai saham suatu perusahaan yang akan digunakan sebagai rujukan
manajemen sebagai pertimbangankebijan atas saham perusahaan bersangkutan.
Manufaktur adalah suatu cabang industry yang mengaplikasikan mesin, peralatan
dan tenaga kerja dan suatumedium proses untuk mengubah bahan mentah menjdai barang
jadi yang memiliki nilai jual.
Pengertian industry manufaktur adalah pengolahan, yaitu suatu usaha yang
mengolah/ mengubah bahan mentah menjadi barang jadi ataupun barang setengah jadi
yang mempunyai nilai tambah, yang dilakukan secara mekanis dengan mesin, ataupun
tanpa menggunakan mesin (manual). (BPS : 2008 )
Price Earning Ratio (PER) adalah salah satu ukuran palingan dasar dalam analisis
saham suatu fundamental. Secara mudahnya, PER adalah “perbandingan antara harga
saham dengan laba bersih perusahaan”, dimana harga saham sebuah emiten di
bandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan oleh emiten tersebut dalam setahun.
Karena yang menjadi focus perhitungannya adalah laba bersih yang telah dihasilkan
perusahaan, maka dengan saham tergolong wajar atau tidak secara real dan bukan secra
future atau perkiraan.
Price To Book Value (PBV) pada dasarna sama saja dengan PER perbedaannya,
kalau PER berfokus pada laba bersih yang dihasilkan perushaan, PBV fokusnya pada
nilai ekuitas perushaan. Konsep penggunaannya sama dengan PER semakin tinggi nilai
PBV, maka semakin mahal harga sahamnya. PBV merupakan salah satu indicator utama
untuk meliahat apakah suatu saham mahal atau tidak. Namun penggunaan PBV harus
dilihat dari indicator lainnya juga seperti PER ratio untuk memperjuat analisa dalam
menentukan nilai wajar.
Alasan penelitian memilih perusahaan Manufaktur Rokok sebagai objek pada
penelitian ini karena perusahaan Manufaktur Rokok merupakan salah satu
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, mada dapat dirumuskan masalah dalam penelitian
adalah sebagai berikut:
1. Apakah PER,PBV dan kepemilikan Managerial memiliki pengaruh yang signifikan
secara simulasi dan parsial terhadap harga saham Manufakur Rokok?
C. TUJUAN & KEGUNAAN PENILITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1.
A. LANDASAN TEORI
1. Pasar Modal
Pasar modal terdiri dari kata pasar danmodal. Jadi, pasar modal dapat
didefinisikan sebagai tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap
modal, baik dalam bentuk ekuitas maupun hutang jangka panjang.
Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41) pasar modal adalah tempat berbagai
pihak, khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond), dengan
tujuan ari hasil penjualan tersebut nanti akan dipergunakan sebagai tambahan
dana atau memperkuat modal perusahaan.
2. Saham
Menurut Husnan (2002) saham(sekuritas) merupakan secarik kertas yang
menunjukan hak pemodal (pihal yang memiliki kertas tersebut0 untuk
memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan
sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut
menjalankan haknya.
Menurut Tandelilin (2001) saham dapat pula didefinisikan sebagai surat
bukti bahwa kepemilikan atas asset-aset perusahaan yang menerbitkan saham.
3. Factor-faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Harga Saham
Analisis fundamental merupakan analisis yang berhubungan dengan factor
fundamental perusahaan yang biasanya ditunjukan dengan laporan keuangan
perusahaan.
Factor-faktor fundamental yang digunakan dalam penelitian ini ini adalah
sebagai berikut:
a. Price Earning Ratio (PER)
Menurut Irfam Fahmi (2013:138), pengertian Price Earning Ratio adalah
perbandingan antara market price pershare (harga pasar per lembar saham)
dengan earning pershare (laba perlembar saham) terhadap kenaikan
pertumbuhan laba yang diharapkan juga akan mengalami kenaikan.
Menurut Brigham dan Houstan (2010:150), Price Earning Ratio adalah
Rasio harga per saham terhadap laba per saham menunjukan jumlah yang
rela dibayarkan oleh investor untuk setiap dolar laba yang dilaporkan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka penulis menyimpulkan
bahwa Price Earning Ratio (PER) adalah suatu teknik analisis fundamental
dengan nilai saham dan membandingkan dengan harga sama per lembar
dengan laba yang dihasilkan dari setiap lembar saham. Nagi para investor
semakin tinggi price earning ratio (PER) maka pertumbuhan laba yang
diharapkan juga akan mengalami kenaikan juga. Rumus yang digunakan yaitu
Dirumuskan dengan :
c. Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial merupakan pemisahaan kepemilikan antara pihat
outsider dengan pihak insider. Jika dalam suatu perusahaan memiliki banyak
pemilik saham, maka kelompok besar individutersebut sudah jelas tidak dapat
berpartisipasi dengan aktif dalam manajemen perusahaan sehari-hari.
Karenanya,mereka memilih dan mengawasi manajemen perusahaan. Struktur
ini berarti bahwa pemilik berbeda dengan manajer perusahaan, hal ini
memberikan stabilitas bagi perusahaan. Hal ini memberikan stabilitas bagi
perusahaan yang tidak dimiliki oleh perusahaan dengan pemilik merangkap
manajer”.
Menurut Boediono (2005) Kepemilikan manajeril adalah persentase
jumlah saham yang dimiliki manajemen dari seluruh jumlah saham perusahaan
yang di kelola.
Rumus menghitung kepemilikan manajerial: