PENDAHULUAN
1
BAB II
DASAR TEORI
1. SIFAT-SIFAT ALKOHOL
Mudah terbakar
Mudah bercampur dengan air
Bentuk fasa pada suhu ruang :
a Dengan C 1 s/d 4 berupa gas atau cair
2
b Dengan C 5 s/d 9 berupa cairan kental seperti minyak
c Dengan C 10 atau lebih berupa zat padat
Pada umumnya alkohol mempunyai titik didih yang cukup tinggi
dibandingkan alkana, hal ini disebabkan adanya ikatan hidrogen atas
molekulnya.
3
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
4
Gambar 3.3 Penjepit kayu
3.3 Prosedur
A. Percobaan 1
1. Mengunakan tabung reaksi, masukkan 1ml etanol. Tambahkan ½ ujung
sepatula asam salisilat asam benzoate, kemuadian perlahan-lahan
melalui dinding tambahkan 3 tetes H2SO4. Tutup mulut tabung dengan
sumbat kapas. Panaskan diatas penangas air. Amati aroma pada penutup
kapas.
2. Menggunakan tabung reaksi, lakukan reaksi iodoform. Amati aroma hasil
reaksi. Masukan KI dan iodium sedikit + NaOH 1ml, lalu aduk
3. Menggunakan tabung reaksi, tambahkan 4 tetes larutan K 2Cr2O7 jenuh
dalam H2SO4 50%.amati perubahan yang terjadi.
B. Percobaan 2
5
1. Campuran larutan gliserin 1ml dengan 1 tetes CuSO 4 dan basakan
dengan NaOH 5-10 tetes. Amati perubahan warna yang terjadi.
2. Kisatkan sampel diatas penangas ais. Amati apa yang terjadi.
C. Percobaan 2
1. Letakkan menthol di atas plat tetes. Amati aroma, warna, dan bentuknya.
6
BAB IV
PENGAMATAN
4.1 Pengamatan
7
BAB V
PEMBAHASAN
V.1 Pembahasan
Pada percobaan reaksi alkohol dasar sampel yang digunakan pada percobaan pertama
adalah asam salisilat,asam benzoate yang ditambahkan ke dalam etanol 1 ml lalu
ditambahkan H2so4 melalui dinding botol lalu mulut tabung ditutup oleh kapas agar
mencegah terjadinya letupan pada saat proses pemanasan di penangas air sampai
mengembun. Tujuannya dilakukan prosedur ini agar kita mengamati perubahan yang
terjadi pada campuran tersebut adalah warna larutan bening dan menghasilkan bau
balsam. Lalu pada tabung ditambahkan Iodoform (I2) aduk lalu ditambah NaOH 1ml
diaduk dan yang dihasilkan adalah larutan berwarna kuning dan baunya seperti obat
merah. Pada tabung ke 3 direaksikan Etanol ditambahkan Natrium Bikarbonat 1 tetes
dan ditambahkan H2so4 50% dan yang terjadi adalah larutan berwarna biru tua. Pada
tabung ke-4 direaksikan gliserin 1ml ditambah dengan CuSO 4 1 tetes dan ditambah
dengan NaOH lalu dikisatkan dengan penangas air yang terjadi larutan berwarna biru
muda bening. Percobaan selanjutnya adalah melakukan organoleptis pada menthol
yang berwarna bening, berbentuk hablur jarum dan mempunyai bau khas aromatik.
8
BAB VI
KESIMPULAN
VI.1 Kesimpulan
Pada percobaan kali ini mengenali reaksi-reaksi dasar alkohol didapatkan hasil :
Etanol
1. Esterifikasi
+ CH3CH2OH + H2O
As.Benzoat
Etanol Etil benzoate
( Fessenden II, 1986 )
+ CH3CH2OH + H2O
As.Salisilat Etanol Etil
Salisilat
( Fessenden II, 1986 )
2. Iodoform
(
Clarckson, 2007 )
3. K2Cr2O7
3𝐶𝐻3 𝐶𝐻2 𝑂𝐻 + 2𝐾2 𝐶𝑟2 𝑂7 + 8𝐻2 𝑆𝑂4 → 3𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 + 2𝐶𝑟2(SO4)3 +2𝐾2 𝑆𝑂4 +
11𝐻2 𝑂
Gliserin
Gliserin + CuSO4 + NaOH → (C3H5OcuNa)2 . 3H2O
C3H8O3 + CuSO4 + NaOH → (C3H5OcuNa)2 . 3H2O
( Chang,2005 )
9
Menthol
10
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasatr Kimia Organik. Bina
Aksara. Jakarta.
11
LAMPIRAN
12