Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebersihan diri merupakan kondisi yang sangat penting diperhatikan
dalam kehidupan sehari-hari karena mempemgaruhi kesehatan dan psikis
seseorang. kebersihan seseorang merupakan bagian dari penampilan dan harga
diri sehingga jika seseorang mengalami keterbatasan dalam pemenuhan kebutuhan
personal higiene bisa jadi akan mempengaruhi kesehatan seacara umum.
Jika seseorang sakit, masalah kebersihan diri terkadang kurang di
perhatikan karena hal ini dianggap masalah yang sepele, padahal hal
sesungguhnya merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pasien. Jika
kebersihan pasien terpenuhi dan sesuai dengan pola yang selama ini tidak
dilakukan, maka pasien merasakan nyman dan puas terhadap keadaan dirinya.
Pasien dapat beradaptasi terhadap keadaan dirinya dan terpenuhi kebutuhan
dasarnya walaupun pasien tidak mampu melakukannya sendiri. Kebersihan diri
seorang sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang dimliki sosial, keluarga,
pendidikan, persepsi seorang terhadapat kesehatan, serta tingkat pengembangan.
Gaya hidup seseorang memperhatikan nilai-nilai kebersihan diri membuat
tuntutan kebutuhan kebersihan diri menjadi sangat penting. Personal higiene
berasal dari kata Yunani yaitu personal yang berarti perorangan dan hygiene yang
berarti sehat atau bersih. Kebersihan perorangan dapat diartikan sebagai suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seorang sehingga
kesejahteraan dan psikis dapat terjamin.
Menurut WHO batasan usia remaja yaitu antara umur 10-19 tahun. Di jumlah
penduduk (Depkes RI, 2010) di indonesia menurut biro pusat statistik tahun 2009,
kelompok umur 10-19 tahun adalah sekitar 22% dari jumlah penduduk, yang
terdiri dari 50,9% remaja laki-laki dan 49,1% remaja perempuan. Berdasarkan
data departemen kesehatan (depkes) republik indonesia tahun 2006, remaja
indonesia sekitar 43juta jiwa atau sekitar 20% dari jumlah penduduk. Ini sesuai
dengan proporsi remaja di dunia dimana jumlah remaja di perkirakan 1,2milyar
atau sekitar 1/5 dari jumlah penduduk dunia (wijaya,2014).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan rendah dengan perilaku
personal hygiene kurang sebanyak 4orang (66,7%) dan tidak ada memiliki
perilaku baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden dengan pengetahuan
kurang cenderung melakukan perilaku personal hygiene dengan sempurna.
Penegtahuan remaja putri mengenai hygiene menstruasi cenderung belum
adekuat, terlebih yang berkaitan dengan genital. (dalam jurnal Rahman N, 2014).
Masa remaja adalah masa dimana remaja megalami masa pubertas dan
pematangan seksual dengan cepat karena perubahan hormonal yang mempercepat
pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun sekunder ( Sharma,2013).
Masa remaja merupakan tahap kehidupan dimana orang mencapai proses
kematangan emosional psikososial, dan seksual, yang di tandai dengan mulai
berfungsinya organ reproduksi dan segala konsekuensinya. Perkembangan seksual
masa remaja di tandai dengan menstruasi pada wanita dan mimpi basah pada pria
(Yusuf,2012 dalam jurnal gustina. 2015).
Menstuasi merupakan indikator kematangan seksual pada remaja putri.
Menstruasi di hubungkan dengan beberapa kesalah pahaman praktek kebersihan
diri selama menstruasi yang dapat merugikan kesehatan bagi remaja (
Dasgupta,2008). Keluhan gangguan menstruasi pada remaja dan praktik higienis
selama menstruasi yang salah dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang tidak
di inginkan seperti penyakit radang panggul dan bahkan infertilitas (Elgania, 2005
dalam jurnal gustina. 2015).
Berdasarkan kajian di atas, untuk meningkatkan tingkat kebersihan hygiene.
Perlu adanya kerja sama dan dukungan dari pengurus pondok atau teman-teman
lingkungan sekitarnya. Untuk informasi mengenai pemenuhan personal hygiene
pada remaja saat menstruasi. Maka dari itu peneliti tertarik untuk
meneliti”pemenuhan personal hygiene pada remaja saat menstruasi di pondok
Hafsawaty Zainul Hasan Genggong Probolinggo”.

1.2Rumusahan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapaun rumusan masalah dalam
penelitian ini sebagai .................................................
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusahan masalah di atas, maka tujuan yang hendak di
capai dalam penelitian ini adalah mengeksplorasi pemenuhan personal hygiene
pada remaja saat menstruasi di pondok Hafsawaty Zainul Hasan Genggong
Probolinggo.

1.4Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan
Hasil studi kasusu ini, dapat meningkatkan mutu pedidikan dan sebagai
pengembangan mata ajar maternitas khususnya menarche.

1.4.2 Bagi Profesi keperawatan


Hasil dari penelitian ini, di harapakan dapat memberikan informasi bagi
profesi keperawatan mengenai pemenuhan personal hygiene pada remaja saat
menstruasi di pondok Hafsawaty Zainul Hasan Genggong Probolinggo.

1.4.3 Bagi lahan penelitian


Hasil aplikasi riset di harapakan dapat memberikan pengetahuan dan
wawasan mengenai pemenuhan personal hygiene pada remaja saat menstruasi di
pondok Hafsawaty Zainul Hasan Genggong Probolinggo.

1.4.4 Bagi subyek


Di harapkan subyek (responden) yang terlibat dalam penelitian ini akan
memperoleh pengetahuan menegenai pemenuhan personal hygiene pada remaja
saat menstruasi di pondok Hafsawaty Zainul Hasan Genggong Probolinggo.

1.4.5 Bagi Peneliti


Menambah pengetahuan dan pengalaman serta keterampilan dalam hal
penelitian khususnya pemenuhan personal hygiene pada remaja saat menstruasai
di pondok Hafsawaty Zainul Hasan Genggong Probolinggo.

Anda mungkin juga menyukai