Penyuluhan Pertanian
Kaji tindak adalah pengkajian masalah
penyuluhan dengan melakukan kegiatan
identifikasi masalah penyusunan rencana
kegiatan serta melaksanakan tindak lanjut
masalahnya, Guna memecahkan masalah
tersebut, Penyuluh Pertanian sebagai
Fasilitator dan Dinamisator diharapkan
mampu memfasilitasi pelaku utama dan
pelaku usaha dalam memecahkan
masalah tersebut serta mengembangkan
Pertanian berwawasan lingkungan yang
maju, modern dan berkelanjutan dengan
menerapkan berbagai metode penyuluhan
pertanian.
Kaji Tindak merupakan satu metode
yang dapat mengembangkan kapasitas
inovasi para penyuluh agar secara
bersama-sama menelaah dan
memodifikasi inovasi teknologi
pengembangan agribisnis berbasis
komoditi unggulan sesuai dengan
kebutuhan petani. Untuk kelancaran
pelaksanaan Kaji Tindak diperlukan adanya
pedoman pelaksanaan agar tim bisa
bekerja dan berinteraksi dengan berbagai
pihak di lapangan.
Kaji Tindak sebagai salah satu metode
Penyuluhan Pertanian yang dapat
digunakan Tim Penyuluh Pertanian agar
melakukan pengkajian dengan melakukan
kegiatan identifikasi masalah, penyusunan
rencana kegiatan,serta melaksanakan
tindak lanjut pemecahan masalahnya serta
dapat mengembangkan kapasitas inovasi
para penyuluh agar secara bersama-sama
menelaah dan memodifikasi inovasi
teknologi pengembangan agribisnis
berbasis komoditi unggulan sesuai dengan
kebutuhan petani.Kegiatan Kaji Tindak ini
merupakan wadah pembelajaran bagi
Penyuluh dan para petani yang masuk ,
mereka belajar dan diskusi teknologi di
BP3K kemudian menindak lanjuti hasil
diskusi itu dalam bentuk kaji Tindak dengan
memanfaatkan lahan BP3K yang ada.
Ada beberapa jenis Komoditi yang di
tanam sesuai permintaan pasar di kegiatan
kaji tindak komoditi yang telah diusahkan
petani dan penyuluh belajar bersama-sama
untuk mendapatkan teknologi yang tepat
dan menguntungkan bagi petani
Masalah yang dihadapi petani dalam agribisnis adalah :
1. Semakin menurunnya produktivitas lahan
sebagai akibat penggunaan lahan secara terus menerus
tanpa pengembalian bahan organik berupa pupuk
kompos maupun pupuk kandang.
2. Pengendalian Hama / Penyakit hanya
mengadalkan penggunaan Pestisida Kimia sintetis
dengan biaya tinggi menyebabkan rendahnya tingkat
pendapatan.
3. Rendahnya mutu hasil .
Metode Pembelajaran
1. Loka karya perencanaan
2. Diskusi kelompok terarah
3. Percontohan dilahan Balai Penyuluhan (BP3K)
4. Loka karya evaluasi