Isi Makalah Fixx
Isi Makalah Fixx
“TUMOR OTAK”
Disusun Oleh :
Kelompok 8
Karina Citra Manditha
Albar Agusman
SEMESTER IIIA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM
2016/2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna) ataupun
ganas (maligna) membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala (intra cranial) atau di
sumsum tulang belakang (medulla spinalis).Diagnosa tumor otak ditegakkan berdasarkan
pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan radiologi dan patologi
anatomi. Dengan pemeriksaan klinis kadang sulit menegakkan diagnosa tumor otak
apalagi membedakan yang benigna dan yang maligna, karena gejala klinis yang
ditemukan tergantung dari lokasi tumor, kecepatan pertumbuhan masa tumor dan
cepatnya timbul gejala tekanan tinggi intrakranial serta efek dari masa tumor kejaringan
otak yang dapat menyebabkan kompresi, infasi dan destruksi dari jaringan otak.
Jumlah penderita kanker otak masih rendah, yakni hanya enam per 100.000 dari
pasien tumor/kanker per tahun, namun tetap saja penyakit tersebut masih menjadi hal
yang menakutkan bagi sebagian besar orang. Karena, tumor yang menyerang otak tingkat
bahaya yang ditimbulkan umumnya lebih besar daripada tumor yang menyerang bagian
tubuh lain. Tumor susunan saraf pusat ditemukan sebanyak ± 10% dari neoplasma
seluruh tubuh, dengan frekuensi 80% terletak pada intrakranial dan 20% di dalam kanalis
spinalis. Di Indonesia data tentang tumor susunan saraf pusat belum dilaporkan. Insiden
tumor otak pada anak-anak terbanyak dekade 1, sedang pada dewasa pada usia 30-70
dengan puncak usia 40-65 tahun.
Penderita tumor otak lebih banyak pada laki-laki (60,74 persen) dibanding
perempuan (39,26 persen) dengan kelompok usia terbanyak 51 sampai ≥60 tahun (31,85
persen); selebihnya terdiri dari berbagai kelompok usia yang bervariasi dari 3 bulan
sampai usia 50 tahun. Dari 135 penderita tumor otak, hanya 100 penderita (74,1 persen)
yang dioperasi penulis dan lainnya (26,9 persen) tidak dilakukan operasi karena berbagai
2
alasan, seperti; inoperable atau tumor metastase (sekunder). Lokasi tumor terbanyak
berada di lobus parietalis (18,2 persen), sedangkan tumor-tumor lainnya tersebar di
beberapa lobus otak, suprasellar, medulla spinalis, cerebellum, brainstem,
cerebellopontine angle dan multiple. Dari hasil pemeriksaan Patologi Anatomi (PA), jenis
tumor terbanyak yang dijumpai adalah; Meningioma (39,26 persen), sisanya terdiri dari
berbagai jenis tumor dan lain-lain yang tak dapat ditentukan.
B. Tujuan
C. Rumusan Masalah
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Tumor otak adalah neoplasma yang berasal dari sel saraf, neuroepitelium, sel glia,
saraf kranial, pembuluh darah, kelenjar pineal, atau hipofisis (Wong, 2004). Tumor otak
intrakrnial adalah tumor yang meliputi lesi desak ruang jinak maupun ganas yang tumbuh
di otak, meningen, dan tengkorak (Muttaqin, 2008)
Tumor otak merupakan salah satu tumor susunan saraf pusat, baik ganas maupun
tidak. Tumor ganas disusunan saraf pusat adalah semua proses neoplastik yang terdapat
dalam ruang intracranial atau dalam kanalis spinalis, yang mempunyai sebagian atau
seluruh sifat-sifat proses ganas spesifik seperti yang berasal dari sel-sel saraf di meningen
otak, termasuk juga tumor yang berasal dari sel penunjang (neuroglia), sel epitel
pembuluh darah, dan selaput otak.(Batticaca, Fransisca.B. 2008)
Tumor otak merupakan salah satu penyakit dengan resiko tinggi karena otak
merupakan salah satu organ tubuh yang sangat penting. Gangguan pada otak dapat
mempengaruhi organ atau bagian tubuh lainnya. Tumor otak dibedakan atas tumor otak
jinak dan tumor otak ganas. Tumor otak jinak pertumbuhannya lambat sehingga otak
masih dapat menyesuaikan diri, sedangkan tumor otak ganas pertumbuhannya cepat dan
mempengaruhi jaringan sekitarnya. Tumor otak berdasarkan penyebabnya dibedakan
menjadi tumor otak primer yang berasal dari otak dan tumor otak metastase (diambil
jurnal Perancangan dan Pembuatan Penetrometer untuk menentukan Konsistensi Tumor
Otak)
B. Etiologi
Penyebab tumor otak belum diketahui. Namun ada bukti kuat yang menunjukan
bahwa beberapa agent bertanggung jawab untuk beberapa tipe tumor-tumor tertentu.
Agent tersebut meliputi faktor herediter, kongenital, virus, toksin, dan defisiensi
4
immunologi. Ada juga yang mengatakan bahwa tumor otak dapat terjadi akibat sekunder
dari trauma cerebral dan penyakit peradangan. Metastase ke otak dari tumor bagian tubuh
lain juga dapat terjadi. Karsinoma metastase lebih sering menuju ke otak daripada
sarcoma. Lokasi utama dari tumor otak metastase berasal dari paru-paru dan payudara.
(Muhamad Judha dan Nazwar Hamdani Rahil : 2011 halm 97) . (diambil dari jurnal
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. S DENGAN POST OPERASI GLIOBLASTOMA
MULTIFORME DI RUANG MELATI 2 RS. dr. MOEWARDI SURAKARTA.).
C. Klasifikasi
Tumor otak dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Bram Al Azri:2013) yaitu :
1. Jinak
a. Acoustic neuroma
b. Meningioma
c. Pituitary adenoma
d. Astrocytoma (grade I)
2. Malignant
a. Astrocytoma (grade 2,3,4)
b. Oligodendroglioma
c. Apendymoma
3. Berdasarkan lokasi
a. Tumor intradural, dibagi menjadi 2 yaitu
1) Ekstramedular
a) Cleurofibroma
b) Meningioma
2) Intramedular
a) Apendymoma
b) Astrocytoma
c) Oligodendroglioma
d) Hemangioblastoma
b. Tumor ekstradural
5
Merupakan metastase dari lesi primer, biasanya pada payudara, prostal,
tiroid, paru–paru, ginjal dan lambung.
Tumor otak ada bermacam-macam menurut Price, Sylvia Ardeson, 2000, yaitu :
1. Glioma adalah tumor jaringan glia (jaringan penunjang dalam system saraf pusat
(misalnya euroligis), bertanggung jawab atas kira-kira 40 sampai 50 % tumor otak.
2. Tumor meningen (meningioma) merupakan tumor asal meningen, sel-sel mesofel dan
sel-sel jaringan penyambung araknoid dan dura dari paling penting.
3. Tumor hipofisis berasal dari sel-sel kromofob, eosinofil atau basofil dari hipofisis
anterior
4. Tumor saraf pendengaran (neurilemoma) merupakan 3 sampai 10 % tumor
intrakranial. Tumor ini berasal dari sel schawan selubung saraf.
5. Tumor metastatis adalah lesi-lesi metastasis merupakan kira-kira 5-10 % dari seluruh
tumor otak dan dapat berasal dari sembarang tempat primer.
6. Tumor pembuluh darah antara lain :
a. Angioma adalah pembesaran massa pada pembuluh darah abnormal yang didapat
didalam atau diluar daerah otak. Tumor ini diderita sejak lahir yang lambat laun
membesar.
b. Hemangiomablastoma adalah neoplasma yang terdiri dari unsur-unsur vaskuler
embriologis yang paling sering dijumpai dalam serebelum
c. Sindrom non hippel-lindan adalah gabungan antara hemagioblastoma serebelum,
angiosmatosis retina dan kista ginjal serta pancreas.
7. Tumor congenital (gangguan perkembangan). Tumor kongenital yang jarang antara
lain kondoma, terdiri atas sel-sel yang berasal dari sisa-sisa horokoida embrional dan
dijumpai pada dasar tengkorak.
D. Manifestasi Klinis
1. Gejala tumor otak secara umum
Gejala klinis pada tumor otak secara umum dikenal dengan istilah trias klosis tumor
otak, yaitu:
a. Nyeri kepala
6
Nyeri kepala merupakan gejala tersering, dapat bersifat dalam, terus-
menerus, tumbuh, dan kadang-kadang hebat sekali. Nyeri paling hebat pada
pagi hari dan lebih berat saat beraktivitas sehingga dapat meningkatkan TIK
pada saat membungkuk, batuk, dan mengejan pada saat BAB. Nyeri kepala
dapat berkurang bila diberi aspirin dan kompres air dingin di daerah yang
sakit. Lokasi yang sering menimbulkan nyeri terjadi di 1/3 daerah tumor dan
2/3 di dekat atau di atas tumor.
b. Mual dan muntah
Mual (nausea) dan muntah (vomit) terjadi sebagai akibat rangsangan
pusat muntah pada medulla oblongata. Sering terjadi pada anak-anak dan
berhubungan dengan peningkatan TIK yang disertai pergeseran batang otak.
Muntah dapat terjadi tanpa didahului mual dan dapat proyektil.
c. Papil edema
Papil edema disebabkan oleh stress vena yang menimbulkan
pembengkakan papilla saraf optikus. Bila terjadi pada pemeriksaan
oftalmoskopi (funduskopi), tanda ini mengisyaratkan terjadi tekanan TIK.
Kadang disertai gangguan penglihatan, termasuk pembesaran bintik buta dan
amaurosis fugaks (saat-saat di mana penglihatan berkurang. ( Batticaca,
Fransisca.B. 2008)
2. Gejala spesifik tumor otak yang berhubungan dengan lokasi:
a. Lobus frontal
1) Menimbulkan gejala perubahan kepribadian
2) Bila tumor menekan jaras motorik menimbulkan hemiparese kontra
lateral, kejang fokal
3) Bila menekan permukaan media dapat menyebabkan inkontinentia
4) Bila tumor terletak pada basis frontal menimbulkan sindrom foster
kennedy
5) Pada lobus dominan menimbulkan gejala afasia
b. Lobus parietal
1) Dapat menimbulkan gejala modalitas sensori kortikal hemianopsi
homonym
7
2) Bila terletak dekat area motorik dapat timbul kejang fokal dan pada girus
angularis menimbulkan gejala sindrom gerstmann’s
c. Lobus temporal
1) Akan menimbulkan gejala hemianopsi, bangkitan psikomotor, yang
didahului dengan aura atau halusinasi
2) Bila letak tumor lebih dalam menimbulkan gejala afasia dan hemiparese
3) Pada tumor yang terletak sekitar basal ganglia dapat diketemukan gejala
choreoathetosis, parkinsonism.
d. Lobus oksipital
1) Menimbulkan bangkitan kejang yang dahului dengan gangguan
penglihatan
2) Gangguan penglihatan yang permulaan bersifat quadranopia berkembang
menjadi hemianopsia, objeckagnosia
e. Tumor di ventrikel ke III
Tumor biasanya bertangkai sehingga pada pergerakan kepala
menimbulkan obstruksi dari cairan serebrospinal dan terjadi peninggian
tekanan intrakranial mendadak, pasen tiba-tiba nyeri kepala, penglihatan
kabur, dan penurunan kesadaran
f. Tumor di cerebello pontin angie
1) Tersering berasal dari N VIII yaitu acustic neurinoma
2) Dapat dibedakan dengan tumor jenis lain karena gejala awalnya berupa
gangguan fungsi pendengaran
3) Gejala lain timbul bila tumor telah membesar dan keluar dari daerah
pontin angel
g. Tumor Hipotalamus
1) Menyebabkan gejala TTIK akibat oklusi dari foramen Monroe
2) Gangguan fungsi hipotalamus menyebabkan gejala: gangguan
perkembangan seksuil pada anak-anak, amenorrhoe,dwarfism, gangguan
cairan dan elektrolit, bangkitan
h. Tumor di cerebelum
8
1) Umumnya didapat gangguan berjalan dan gejala TTIK akan cepat terjadi
disertai dengan papil udem
2) Nyeri kepala khas didaerah oksipital yang menjalar keleher dan spasme
dari otot-otot servikal
i. Tumor fosa posterior
Diketemukan gangguan berjalan, nyeri kepala dan muntah disertai
dengan nystacmus, biasanya merupakan gejala awal dari medulloblastoma.
(Bram Al Azri:2013)
E. Patofisiologi
Tumor otak merupakan neoplasma yang tumbuh secara abnormal yang
menyebabkan gangguan fokal dan peningkatan TIK. Gangguan fokal disebabkan karena
adanya penekanan pada janringan otak, sedangkan peningkatan TIK disebabkan karena
udema serebral dan terjadi perubahan sirkulasi CSS. Jika terjadi peningkatan TIK tubuh
akan melakukan kompensasi dengan menurunkan cairan intracranial, menurunkan cairan
CSS, menurunkan kandungan cairan intra sel dan mengurangi sel-sel paremkim otak.
Jika kompensasi tubuh gagal akan terjadi rasa nyeri, kompresi sub kortikal dan batang
otak, dan dapat mengakibatkan bergesernya girus medialis lobus temporal ke inferior
melalui insisura territorial yang menyebabkan herniasi serebral yang dapat berefek
kematian. Selain itu juga menyebabkan statis vena serebral yang mengakibatkan papil
edema.
Gejala tumor intracranial dapat memberikan efek local ataupun efek general. Pada
lobus frontal terjadi gangguan kepribadian, gangguan afek, disfungsi system motor,
kejang, aphasia. Pada presentral gyrus dapat ditemukan kejang jacksonian. Pada lobus
oksipitalis terjadi gangguan penglihatan, dan sakit kepala. Lobus temporal bias terjadi
halusinasi pendengaran, penglihatan atau gustatory dan kejang psikomotor, aphasia. Pada
lobus parietal dapat ditemukan ketidakmampuan membedakan kiri dan kanan.
( Batticaca, Fransisca.B. 2008)
9
F. Pathway
Neoplasma yang
tumguh abnormal
Penekanan
Edema Peningkatan Ggn.
jaringan
cerebral TIK Focal
otak
Kompensasi Tumor
otak
Perubahan Menurunkan
sirkulasi GCS cairan intrakranial
Penekanan
jaringan otak
Pergeseran Menurunkan
terhadap
batang otak sirkulasi CSS
sirkulasi darah
dan O2
Penurunan suplai O2
Terjadi Menurunkan ke jaringan otak
rangsangan di kandungan akibat obstruksi
pusat menelan cairan intra jaringan otak
di medulla sel
oblongata
Mual dan
Muntah
Ggn. Perfusi Konpensasi lankipneu
cerebral
berhubungan
dengan
Pola Nafas
gangguan
aliran darah
di otak10
Ketidak efektifan pada
G. Pemeriksaan Diagnostik
Dilakukan untuk melihat adanya sel-sel tumor dan juga marker tumor. Tetapi
pemeriksaan ini tidak rutin dilakukan terutama pada pasien dengan massa di otak
yang besar. Umumnya diagnosis histologik ditegakkan melalui pemeriksaan patologi
anatomi, sebagai cara yang tepat untuk membedakan tumor dengan proses-proses
infeksi (abses cerebri).
4. Biopsi stereotaktik
Dapat digunakan untuk mendiagnosis kedudukan tumor yang dalam dan untuk
memberikan dasar-dasar pengobatan dan informasi prognosis.
5. Angiografi Serebral
6. Elektroensefalogram (EEG)
Mendeteksi gelombang otak abnormal pada daerah yang ditempati tumor dan
dapat memungkinkan untuk mengevaluasi lobus temporal pada waktu kejang.
(Nn:2013)
11
H. Penatalaksanaan
1. Medis
a. Usia
b. General Health
c. Ukuran Tumor
d. Lokasi Tumor
e. Jenis Tumor
Untuk tumor otak ada tiga metode utama yang digunakan dalam penatalaksaannya,
yaitu
1) Surgery
Terapi Pre-Surgery :
2) Radiotherapy
12
bahwa modalitas terapi pembedahan akan memberikan hasil yang lebih optimal
jika diberikan kombinasi terapi dengan kemoterapi dan radioterapi.
Sebagian besar tumor otak bersifat radioresponsif (moderately sensitive),
sehingga pada tumor dengan ukuran terbatas pemberian dosis tinggi radiasi
diharapkan dapat mengeradikasi semua sel tumor. Namun demikian pemberian
dosis ini dibatasi oleh toleransi jaringan sehat disekitarnya. Semakin sedikit
jaringan sehat yang terkena maka makin tinggi dosis yang diberikan. Guna
menyiasati hal ini maka diperlukan metode serta teknik pemberian radiasi dengan
tingkat presisi yang tinggi.
Glioma dapat diterapi dengan radioterapi yang diarahkan pada tumor
sementara metastasis diterapi dengan radiasi seluruh otak. Radioterapi juga
digunakan dalam tata laksana beberapa tumor jinak, misalnya adenoma hipofisis.
3) Chemotherapy
2. Diet
Pengobatan tumor otak tidak hanya memerlukan dokter yang ahli dan obat
yang mujarak tetapi juga makanan yang sehat. Berikut beberapa kandungan makanan
yang disarankan beserta alasannya:
a. Omega-3 yang dapat ditemukan di ikan (salmon, tuna dan tenggiri) bermanfaat
dalam menguransi resistensi tumor pada terapi. Omega-3 juga membantu
mempertahankan dan menaikan daya tahan tubuh dalam menghadapi proses
pengobatan tumor otak seperti kemotrapi.
13
b. Omega-9 yang ada di minyak zaitun pun dapat meningkatkan sistem kekebalan
tubuh sekaligus mengurangi pembengkakan dan menguransi sakit saat pengobatan
tumor otak.
c. Serat dari roti gandum, sereal, buah segar, sayur dan suku kacang-kacangan
membantu Anda mengatur tingkat gula. Sel kanker cenderung mengkonsumsi
gula 10-15 kali lipat daripada sel normal sehingga semakin meradang. Agar bisa
mengatur gula dengan baik, disarankan mengkonsumsi 4-5 porsi sayur dan 1-2
porsi buah segar. Selain mengatur kadar gula, serat dapat menurunkan peluang
sembelit.
d. Folic acid yang dikenal sebagai vitamin B9 atau Bc bisa mencegah menyebarnya
sehinga bisa membantu pengobatan tumor otak atau bagian lainnya. Vitamin B9
dapat ditemukan di sayuran dengan daun hijau tua (bayam, asparagus dan daun
selada), kacang polong, kuning telur dan biji bunga matahari.
e. Antioksidan memang dikenal sebagai salah satu senjata untuk membantu
pengobatan tumor otak. Antioksidan dapat di temukan di keluarga beri (strawberi,
rasberi dan blueberi), anggur, tomat, brokoli, jeruk, persik, apricot, bawang putih,
gandum, telur, ayam, kedelai dan ikan.
Makanan yang harus dihindari penderita kanker dan tumor otak adalah Gula
dan karbohindrat harus dihindari karena mereka merupakan makanan utama sel
kanker. Pada saat pengobatan brain tumor and cancer, sel-sel kanker yang ada di
dalam tubuh akan mengkonsumsi 10-15 kali lipat gula. Gula yang dikonsumsi akan
menjadi energy para sel kanker yang mempercepat perkembangan mereka. (Nn:201)
14
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Data klien : nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa,
status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, golongan darah, penghasilan,
alamat, penanggung jawab, dll
2. Riwayat kesehatan :
a. Keluhan utama
b. Riwayat kesehatan sekarang
c. Riwayat Kesehatan lalu
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
3. Pemeriksaan fisik :
a. Saraf : kejang, tingkah laku aneh, disorientasi, afasia,
penurunan/kehilangan memori, afek tidak sesuai, berdesis
b. Penglihatan : penurunan lapang pandang, penglihatan kabur
c. Pendengaran : tinitus, penurunan pendengaran, halusinasi
d. Jantung : bradikardi, hipertensi
e. S. Pernafasan : irama nafas meningkat, dispnea, potensial obstruksi
jalan nafas, disfungsi neuromuskuler
f. S. Hormonal : amenorea, rambut rontok, diabetes mellitus
g. Motorik : hiperekstensi, kelemahan sendi
15
B. DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN
Perilaku prosedur.
Gangguan tidur
16
Gangguan perfusi DS : - pasien akan Promosi Pantau tanda-tanda vital
serebral DO : menunjukkan perfusi Pantau TIK dan respons
berhubungan Perubahan kognisi, yang serebral neurologis pasien terhadap
dengan gangguan status mental dibuktikan aktivitas keperawatan.
aliran darah di Perubahan dengan indicator : Minimalkan stimulus
otak. reaksi pupil a. pasien dapat lingkungan
Perubahan berkomunikasi Tinggikan bagian kepala
respon motorik dengan jelas dan tempat tidur
17
Penurunan tanda vital dari periode gawat nafas.
kapasitas vital rentang normal
Perubahan
ekskursi dada
Risiko nutrisia. DS : Pasien akan Manajemen Timbang pasien pada
kurang dari
1) Menolak memakan memperlihatkan nutrisi interval yang tepat.
kebutuhan tubuh
2) Nyeri abdomen status gizi : Berikan informasi kepada
berhubungan Persepsi asupan mkanan pasien untuk memenuhi
dengan mual dan ketidakmampuan dan cairan yang kebutuhan nutrisi
muntah untuk mencerna dibuktikan oleh Buat perencanaan makan
makanan indicator sebagai dengan pasien yang masuk
b. DO : berikut: dalam jadwal makan,
Kurang makan a. makanan oral lingkungan makan,
Melaporkan b. pemberian kesukaan dan
perubahn makanan lewat ketidaksukaan pasien.
sensasi rasa selang adekuat Ciptakan lingkungan yang
Merasa c.
cepat asupan cairan menyenangkan untuk
18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tumor otak adalah neoplasma pada bagian intracranial SSP. Tumor otak primer
berasal dari otak, sedangkan tumor otak sekunder merupakan pindahan dari tempat asal
lain. Penyebab tumor otak belum diketahui. Namun ada bukti kuat yang menunjukan
bahwa beberapa agent bertanggung jawab untuk beberapa tipe tumor-tumor tertentu.
Agent tersebut meliputi faktor herediter, kongenital, virus, toksin, dan defisiensi
immunologi.
Tumor otak menyebabkan gangguan neurologis progresif yang disebabkan
oleh dua faktor yaitu gangguan fokal oleh tumor dan kenaikan tekanan intrakranial (TIK).
Gejala klinis pada tumor otak secara umum dikenal dengan istilah trias klosis tumor otak,
yaitu: Nyeri kepala, Mual dan muntah, Papil edema.
Untuk penanganan tumor otak dapat di lakukan pembedahan, radiotherapi,
kemotherapi atau dapat pula dengan cara manipulasi hormonal, biasanya dengan obat
golongan tamoxifen untuk tumor yang sudah bermetastase.
B. Saran
1. Perawat hendaknya mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan
tumor otak secara holistik didasari dengan pengetahuan yang mendalam mengenai
penyakit tersebut.
2. Klien dan keluarganya hendaknya ikut berpartisipasi dalam penatalaksaan serta
meningkatkan pengetahuan tentang tumor otak yang dideritanya.
19
DAFTAR PUSTAKA
Batticaca, Fransisca B. 2008. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan System Persyarafan.
Jakarta : Salemba Medika.
Judha, Mohamad. 2011. Sistem Persyarafan dalam Asuhan Keperawatan. Yogyakarta : Gosyen
Publising.
Wilkinson, Judith M. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan : diagnosis NANDA, intervensi
NIC, criteria hasil NOC. Jakarta : EGC.
20