Anda di halaman 1dari 2

Minggu 18 Juni 2017 - 14:22

BPOM: Importir Harus Menarik Semua Samyang


yang Mengandung Babi

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menindak tegas perusahaan importir Mi
Samyang yang positif mengandung babi. BPOM meminta importir untuk menarik semua mi
dari Korea tersebut dari pasaran. "Importir harus menarik semua (Mi Samyang) yang
diedarkan, yang mengandung bahan-bahan yang tidak halal. Ini kan sesuai surat edaran dari
Badan POM," ujar Dewi, Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM)
Jakarta, Dewi, kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (18/6).
Menurut Dewi, penarikan produk Mi Samyang yang mengandung babi merupakan
bentuk tanggung jawab dari perusahaan importir. Penarikan tersebut akan terus diawasi oleh
BPOM."Importirnya kan harus bertanggung jawab, menarik semuanya, karena yang
mendaftarkan ke Badan POM kan importirnya. Kalau kita (BPOM) melakukan pengawasan
apakah importir sudah menarik dari peredaran, yang semua mengandung bahan-bahan haram.
Kan tidak semua jenis tersebut yang mengandung bahan haram," terang Dewi.
Dewi menyayangkan pihak importir yang tidak jujur dalam menyampaikan bahan-
bahan yang terkandung pada Mi Samyang yang mengandung babi, pada saat mendaftarkan
produk tersebut untuk diedarkan di pasaran. "Artinya kalau sudah diberikan ijin oleh Badan
POM itu kan yang mendaftarkan (perusahaan importir) harus jujur, kalau memang itu
mengandung bahan yang tidal halal, harusnya dia juga menyampaikan kalau produk tersebut
bahannya tidak halal dan harus ditulis di labelnya. Kalau tidak tertulis bahan-bahan haram
kan berarti itu halal," terangnya. "Kan tidak semua masyarakat itu paham dan tahu bahasa
inggrisnya babi. Jadi perusahaan ini tidak konsisten terhadap apa yang diajukan kepada
Badan POM dan yang sudah disetujui Badan POM untuk diedarkan," imbuh Dewi.
Atas kesalahan perusahaan importir tersebut, BPOM memberikan sanksi penarikan
semua produk Mi Samyang yang mengandung babi dari pasaran dan mencabut izin peredaran
produk. Sehingga produk Mi Samyang yang telah dicabut izin peredarannya dianggap
sebagai produk gelap alias ilegal."Sanksi tentu penarikan produk di pasaran dan pencabutan
izin edar yang sudah dikelurkan oleh Badan POM. Oleh karena itu kalau sudah dicabut, maka
produk tersebut produk gelap," tegas Dewi.
BPOM RI secara resmi menyatakan empat produk mi instan asal Korea, positif
mengandung babi. Keempat merek tersebut, adalah Samyang (U-Dong), Samyang (Kimchi),
Nongshim, dan Ottogi yang diimpor oleh PT Koin Bumi.

Sumber : https://kumparan.com/muhamad-iqbal/bpom-importir-harus-menarik-semua-
samyang-yang-mengandung-babi?ref=body

KOMENTAR
Saya sebagai mahasiswa sangat prihatin dengan Mie Ramen Samyang yang
mengandung babi dari Korea Selatan. Ini jelas sudah melanggar etika bisnis dan tanggung
jawab sosial perusahaan, karena perusahaan tidak menerapkan prinsip kejujuran. Mereka
hanya berpikir untuk mendapatkan keuntungan saja. Menyampingkan aspek bahan-bahan
yang terkandung di dalam mie yang jelas-jelas haram dikonsumsi oleh masyarakat muslim.
Dalam peraturan Kepala Badan POM Nomor 12 Tahun 2016 dinyatakan bahwa pangan
olahan yang mengandung bahan tertentu yang berasal dari babi harus mencantumkan tanda
khusus berupa tulisan “MENGANDUNG BABI” dan gambar babi berwarna merah dalam
kotak berwarna merah di atas dasar warna putih. Hal ini sudah jelas melanggar etika bisnis
dan aturan negara. Kita tahu bahwa Negara Indonesia adalah negara yang mayoritas
agamanya muslim. Bagaimanapun, bagi umat muslim babi adalah hewan yang haram untuk
dikonsumsi. Ditambah dengan tidak dicantumkannya label terkandung babi. Jadi masyarakat
Indonesia khususnya umat Islam akan berpikir bahwa produk ini halal. Hal ini merupakan
bentuk ketidakjujuran dalam melakukan bisnis dengan membohongi konsumen. Melakukan
apa saja untuk mendapatkan keuntungan pada dasarnya boleh dilakukan asal tidak merugikan
pihak mana pun dan tentu saja sesuai jalurnya. Disini perusahaan seharusnya lebih
mementingkan kepercayaan konsumen yang menggunakan produknya karena kepercayaan
konsumen adalah hal yang penting bagi perusahaan.. Para importir telah melanggar etika
bisnis dan tanggung jawab sosial. Mereka harus bertanggung jawab atas keresahan konsumen
dengan menarik semua mie yang mengandung babi. Adapun saran saya, bagi importir Mie
Ramen Samyang sebaiknya memperbaiki etika dalam berbisnis, harus transparan mengenai
kandungan-kandungan apa saja yang terkandung dalam produk mie yang mereka produksi
apakah bahan-bahannya halal atau haram. Sehingga konsumen tidak merasa dirugikan
dengan produk yang mereka konsumsi.

Anda mungkin juga menyukai