PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesadaran terhadap adanya musuh membuat kita semakin peka terhadap apa
yang sebenarnya terjadi dan saat itulah kita akan terbebas dari tipu daya atau paling tidak
kita mampu mengantisipasi tipu daya yang mungkin terjadi pada diri kita dan mungkin
dapat mencelakakan kita. Salah satu di antara permasalahan yang paling penting untuk
disadari oleh umat Islam, khususnya pada saat sekarang ini adalah tentang ghazwul
fikri (perang pemikiran) yakni suatu inovasi pemikiran atau suatu gerakan yang sangat
Invasi atau serangan pemikiran atau dalam bahasa Arab dinamakan ghazwul fikri
dan dalam basaha Inggris disebut sebagai brain washing, thought control, menticide
adalah istilah yang menunjuk kepada suatu program yang dirancang dan dilaksanakan
pendangkalan pemikira dan cuci otak kepada kaum muslimin, dengan tujuan agar kaum
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN GHAZWUL FIKRI
Ghazwul fikri berasal dari kata ghazwul dan al-fikr, yang secara harfiah dapat
Allah untuk meracuni pikiran umat Islam agar jauh dari Islamnya, lalu akhirnya
membenci Islam, dan pada tingkat akhir Islam diharapkan habis sampai ke akar-akarnya.
Secara istilah, Ghazwul Fikri adalah penyerangan dengan berbagai cara terhadap
pemikiran umat islam guna merubah apa yang ada didalamnya sehingga tidak lagi bisa
mengeluarkan darinya hal – hal yang benar karena telah tercampur aduk dengan hal –
kali melakukannya adalah iblis laknatullah ketika berkata kepada Adam as.,
“ Sesungguhnya Allah melarang kalian memakan buah ini supaya kalian berdua tidak
Dalam perkataannya ini iblis tidak menyatakan bahwa Allah tidak melarang
kalian…karena itu akan bertentangan dengan informasi yang telah diterima oleh Adam
as., tetapi iblis mengemas dan menyimpangkan makna perintah Allah SWT. Sesuai
dengan keinginannya, yaitu dengan menambahkan alas an pelarangan Allah yang dibuat
sendiri. Iblis tahu bahwa Adam as tidak punya pengetahuan tentang sebab tersebut.
Demikianlah para murid–murid iblis dimasa kini selalu berusaha melakukan ghazwul
fikri dengan menyimpangkan fakta dan informasi yang ada sesuai dengan maksud
jahatnya. Setan melakukannya dengan cara yang sangat halus dan licin. Akibatnya, hanya
Tujuan dilakukan ghazwul fikr agar kaum muslimin menjadi condong sedikit
terhadap gaya, perilaku dan pola pikir barat, seperti dalam Q.S. Al Israa:73 yang artinya
“ Dan sesungguhnya mereka hampir memalingkan kamu dari apa yang telah kami
wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong terhadap kami, dan
kalau sudah begitu tentulah mereka mengambil kamu jadi sahabat yang setia. “ Q.S. Al
Israa:74 yang artinya “ Dan kalau kami tidak memperkuatkan (hati)mu, niscaya kamu
hampir condong sedikit kepada mereka.” Q.S. Al Israa:75yang artinya “ Kalau terjadi
demikian, benar – benarlah kami akan rasakan kepadamu (siksaan) berlipat – lipat ganda
didunia ini dan begitu (pula siksaan) berlipat ganda sesudah mati, dan kamu tidak akan
mendapat seorang penolongpun terhadap kami.” Dan Q.S.Al Israa:76 yang artinya “Dan
Setelah kaum muslimin condong sedikit, tahapan selanjutnya adalah agar kaum
muslimin mengikuti sebagian dari gaya, perilaku dan pola pikir mereka. Sebagaimana
disebutkan dalam Q.S.Ad-Dukhan: 25 yang artinya “ Alangkah banyaknya taman dan
mata air yang mereka tinggalkan.” Dan Q.S.Ad Dukhan:26 yang artinya “ Dan kebun –
Pada tahap ini diharapkan kaum muslimin beriman pada sebagiannya ayat – ayat
Al – Qur’an dan Hadist Rasulullah SAW, tetapi kafir terhadap sebagian yang lainnya.
Sebagaimana dalam Q.S.Al Baqarah: 85 yang artinya “ Kemudian kamu (bani israil)
membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan dari pada kamu dari
kampong halaman. Kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan
permusuhan tetapi jika mereka dating kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka.
Padahal mengusir itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman pada sebagian Al
Kitab (taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang
berbuat demikian dari padamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada
hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat, Allah tidak lengah dari
Pada tahap akhir, mereka menginginkan agar generasi kaum muslimin mengikuti
“ Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia – nyiakan shalat
1. Pendidikan
Pendidikan adalah aspek penting yang menentukan maju atau mundurnya suatu
bangsa. Oleh sebab itu, bidang pendidikan merupakan target utama dari ghazwul fikri
(GF). Ghazwul fikri (GF) yang dilakukan dibidang pendidikan, diantaranya dengan
membuat sedikitnya porsi pendidikan agama di sekolah – sekolah umum (hanya 2 jam
sepekan).
Hal ini berdampak fatal pada fondasi agama yang dimiliki oleh para siswa. Dengan
lemahnya basis agama mereka, maka terjadilah tawuran, seks bebas pelajar yang
depan.Ghazwul fikri (GF) lainnya dibidang ini adalah pada teknis belajarnya yang campur
baur antara pria dan wanita yang jelas tidak sesuai dan banyak menimbulkan
2. Sejarah
Sejarah yang diajarkan perlu ditinjau ulang dan disesuaikan dengan semangat islam.
Materi tentang sejarah dunia dan ilmu pengetahuan telah ghazwul fikri (GF) habis–
habisan sehingga egara tidak ditemui sama sekali pemaparan tentang sejarah para
Dalam sejarah yang dibahas hanyalah ilmuan kafir yang pada akhirnya membuat
generasi muda menjadi silau dengan tokoh – tokoh kafir dan minder terhadap sejarahnya
sendiri. Ketika berbicara tentang sejarah islam, di benak mereka hanyalah terbayang
sejarah peperangan dengan pedang dan darah sebagaimana yang selalu digambarkan
Hal ini lebih diperparah dengan sejarah nasional dan penamaan perguruan tinggi,
gedung – gedung, perlambangan, penghargaan dan pusat ilmu lainnya dengan bahasa
Hindu Sanksekerta, sehinga semakin hilanglah mutiara kegemilangan islam dihati para
generasi muda.
3. Ekonomi
Ghazwul fikri (GF) yang terjadi dibidang ekonomi adalah konsekuensi dari motto
lagi memperhatikan halal atau haram, yang penting adalah bagaimana supaya untung
sebesar – besarnya.
Hal lain yang perlu dicermati dalam system ekonomi kapitalisme, yaitu monopoli,
riba dan pemihakan elit kepada para konglomerat. Mengenai monopoli sudah tidak perlu
dibahas lagi, cukup jika dikatakan bahwa Amerika Serikat sendiri telah diberlakukan
UU anti – trust (bagaimana di Indonesia?). Tentang riba dan haramnya bunga bank
rasanya bukan pada tempatnya jika dibahas disini, cukup dikatakan bahwa munculnya
dan berkembangnya bank tanpa bunga (bagi hasil), fatwa MUI, fatwa Universita Al Azhar
Mesir, kesepakatan para ulama islam dunia membuktikan bahaya bunga bank dan
haramnya dalam islam. Tentang keberpihakan kepada para konglomerat, semoga dengan
Ghazwul fikri (GF) yang terjadi dibidang ekonomi adalah konsekuensi dari motto
kecilnya. Ketika motto ini ditelan habis – habisan tanpa dilakukan filterisasi, maka tidak
lagi memperhatikan halal atau haram, yang penting adalah bagaimana supaya untung
sebesar – besarnya. Hal lain yang perlu dicermati dalam system ekonomi kapitalisme,
yaitu monopoli, riba dan pemihakan elit kepada para konglomerat. Mengenai monopoli
sudah tidak perlu dibahas lagi, cukup jika dikatakan bahwa Amerika Serikat sendiri telah
bunga bank rasanya bukan pada tempatnya jika dibahas disini, cukup dikatakan bahwa
munculnya dan berkembangnya bank tanpa bunga (bagi hasil), fatwa MUI, fatwa
Universita Al Azhar Mesir, kesepakatan para ulama islam dunia membuktikan bahaya
bunga bank dan haramnya dalam islam. Tentang keberpihakan kepada para
konglomerat, semoga dengan perkembangan era reformasi saat ini dapat diperbaiki.
5. Bahasa
Ghazwul fikri (GF) dibidang bahasa adalah dengantidak diajarkannya bahasa Al–
Indonesia secara umum. Dengan tidak memahami Al–Qur’an, mayoritas kaum muslimin
menjadi tidak mengerti apa kandungan Al–Qur’an, seperti firman Allah dalam surah Al
Baqarah: 78 artinya “ Dan diantara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al–
Kitab (taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga–duga “.
Akibatnya, Al–Qur’an menjadi sekedar bacaan tanpa arti (Al–Qur’an hanya dinikmati
iramanya seperti layaknya lagu – lagu dan nyayian belaka, yang akhirnya ditinggalkan
seperti yang disebutkan dalam surah Al Furqaan:30 yang artinya “ Berkata Rasul: Ya
tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al–Qur’an ini suatu yang tidak diacuhkan
“ dan surah Al Furqaan:31 yang artinya “ Dan seperti itulah, setelah kami adakan bagi
tiap–tiap nabi, musuh dari orang–orang yang berdosa dan cukuplah Tuhanmu menjadi
disusun dan dibukukan selama egara 1000 tahun oleh para pakar dan ilmuwan islam
terdahulu yang jumlahnya mencapai jutaan judul buku, mencakup bidang – bidang
akidah, tafsir, hadist, fiqih, sirah, tarikh, ulumul qur’an, tazkiyyah dan sebagainya.
6. Hukum
Ghazwul fikri (GF) pada aspek egar adalah penggunaan acuan negara warisan negaral
yang masih dipertahankan sebagai egar yang berlaku, reduksi, dan penghapusan egar
Allah SWT dan Rasul–Nya. Rasa takut dan alergi terhadap segala yang berbau syariat
tangan bagi pencuri dan rajam bagi penzina selalu ditonjolkan saat pembicaraan–
hukuman keras dijatuhkan kepada pelaku kejahatan agar perbuatannya tidak terulang
dan orang lain takut untuk berbuat yang sama. Sebaliknya, egar barat berpihak
Ghazwul fikri (GF) dibidang ini terjadi dalam dua aspek, yaitu : Brain
drain dan Brain Washing. Brain drain adalah pelarian para intelektual dari negara–
negara islam ke negara–negara maju karena insentif yang lebih besar dan fasilitas hidup
yang lebih mewah bagi para pekerja disana. Hal ini menyebabkan lambatnya
doctor (S3) di Indonesia baru 60 per sejuta penduduk, di Amerika Serikat dan Eropa
antara 2500–3000 orang per sejuta, dan di Israel mencapai 16.000 per sejuta penduduk.
Sementara brain washing (cuci otak) dialami oleh para intelektual yang sebagian besar
cukup. Akibatnya, mereka pulang dengan membawa pola egar dan perilaku yang
bertentangan dengan nilai–nilai islam. Bahkan secara sadar atau tidak, mereka ikut andil
8. Media Massa
Berbicara mengenai ghazwul fikri (GF) yang terjadi dalam media massa, maka dapat
a. Aspek kehadirannya
missal TV. Dulu selepas maghrib, anak – anak biasanya mengaji dan belajar agama.
Sekarang, selepas maghrib anak – anak menonton acara – acara TV yang kebanyakan
merusak dan tidak bermanfaat. Sementara bagi para remaja dan orang tua dibandingkan
dating ke pengajian dan majlis – majlis taklim, mereka lebih senang menghabiskan
Sebenarnya TV dapat menjadi srana dakwah yang luar biasa (sesuai dengan teori
komunikasi yang menyatkan bahwa media audio – visual memiliki pengaruh yang
tertinggi dalam membentuk kepribadian baik pada tingkat individu maupun masyarakat)
asal dikemas dan dirancang sesuai dengan nilai – nilai islam.
a. Aspek Isinya
Berbicara mengenai isi yang ditampilkan oleh media massa yang merupakan
orang – orang yang diidolakan. Media massa yang ada tidak berusaha ikut mendidik
bangsa dan masyarakat dengan menokohkan para ulama, ilmuwan, dan orang – orang
yang dapat mendorong membangun bangsa agar mencapai kemajuan IMTAK dan IPTEK
sebagaimana yang digembar–gemborkan. Tetapi sebaliknya, justru tokoh yang terus
menerus diekspos dan ditampilkan adalah para selebriti yang menjalankan gaya hidup
borjuis, menghambur – hamburkan uang (tabdzir), jauh dari memiliki IPTEK apalagi nilai
– nilai agama.
Hal ini jelas besar dampaknya pada generasi muda dalam memilih dan menentukan
gaya hidup, cita – citanya dan tentunya pada kualitas bangsa dan Negara. Rpoduk lain
darighazwul fikri (GF) yang menonjol dalam media TV, misalnya porsi film – film islami
yang dapat dikatakan tidak ada. Film yang diputar 90% adalah film bergaya barat, sisanya
adalah film nasional (yang juga bergaya barat), film – film mandarin, dan film – film india.
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Efek globalisasi semakin terasa terasa, begitupun ghazwul fikri semakin terasa
ekonomi dan sosial. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda islam hendaklah
bahkan aqidah.
Dengan asas pemahaman pendidikan agama yang benar, yang menghasilkan akhlak,
budi pekerti yang baik sehingga menjadikan keluarga, lingkungan dan negara bangkit
Generasi islam merupakan generasi penerus bangsa yang di tangannya terdapat cita-
cta perbaikan bangsa, generasi muda adalah para pemimpin masa depan yang harus
dapat membaca situasi dan kondisi atas permasalahan saat ini dengan pengendalian di
jalan islam.
Dengan kata lain generasi mudalah yang harus ada dibarisan pertama dalam
menentang ghazwul fikri terhadap muslim indonesia karena generasi muda mempunyai
potensi seperti berfikir positif, peluang, kemauan keras, kemampuan untuk