OLEH:
10542 0352 12
PEMBIMBING
FAKULTAS KEDOKTERAN
1
2017
HALAMAN PENGESAHAN
Telah menyelesaikan tugas tersebut dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian
Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pembimbing
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan
Karunia-Nya, serta salam dan shalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW
beserta sahabat dan keluarganya, sehingga penulis dapat menyelesaikan referat ini
dengan judul “Obat Anti Mania” sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
Kepaniteraan Klinik di Bagian Psikiatri.
Selama persiapan dan penyusunan referat ini rampung, penulis mengalami
kesulitan dalam mencari referensi.Namun berkat bantuan, saran, dan kritik dari
berbagai pihak akhirnya laporan kasus ini dapat terselesaikan.
Secara Khusus penulis sampaikan rasa hormat dan terimakasih yang
mendalam kepada dr. Hawaidah, Sp.KJ(K). selaku pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu dengan tekun dan sabar dalam membimbing, memberikan
arahan dan koreksi selama penyusunan tugas ini hingga selesai.
Semoga amal dan budi baik dari semua pihak mendapatkan pahala dan
rahmat yang melimpah dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan referat ini terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan penulisan yang serupa dimasa yang akan datang. Saya berharap
sekiranya referat ini dapat bermanfaat bagi kita semua.Amin.
3
Penulis
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
LAPORAN PSIKIATRIK
I. RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan utama :
Mengamuk
4
Awal perubahan perilaku dialami sejak tahun 2012. Ketika bercerai
dengan istrinya. Pasien menikah tahun 2011 dan menikah selama 3
bulan. Setelah berpisah dengan istrinya pasien mengurung diri di
kamarnya dan membuat kamarnya menjadi gelap, kadang-kadang
pasien mengatakan ada yang berbicara dengan pasien. Kemudian
keluarga membawa pasien berobat alternatif tetapi tidak ada
perbaikan. Keluarga membawa pasien ke poli psikiatri dan diberikan
obat. Riwayat gangguan yang sama dari keluarga yaitu sepupu 1x.
sebelum sakit pasien adalah orang yang pendiam
Hendaya/ Disfungsi
a. Ada Hendaya Sosial
b. Ada Hendaya Pekerjaan
c. Ada Hendaya Waktu Senggang
Faktor Stressor Psikososial :
Awal perubahan perilaku dialami sejak tahun 2012 ketika bercerai
dengan istrinya
Hubungan gangguan, sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan
psikis sebelumnya : Pasien tidak pernah dirawat di RS sbelumnya.
Pasien tidak pernah memiliki gangguan psikiatrik sebelumnya.
5
Pasien tinggal bersama kedua orangtuanya dan cukup mendapat
perhatian dan kasih sayang. Hubungan pasien dengan saudara baik. Pada
usia 6 tahun pasien masuk SD tetapi tidak melanjutkan sekolahnya
sampai selesai karena masalah biaya.
Riwayat Kanak Akhir dan Remaja (12-18 Tahun)
Usia remaja pasien memutuskan untuk bekerja membantu kedua orang
tuanya
4. Riwayat Masa Dewasa
a. Riwayat Pekerjaan : Nelayan
b. Riwayat pernikahan : Pasien telah menikah dan bercerai
c. Riwayat Agama : Pasien memeluk agama Islam dan
menjalankan kewajiban agama dengan cukup baik.
A. Deskripsi Umum:
a. Penampilan :
Seorang laki-laki berusia 36 tahun, wajah sesuai usia memakai baju kaos
berwarna biru, celana pendek, perawakan kurus, dan perawatan diri
kurang
b. Kesadaran :
Berubah
c. Perilaku dan akitivitas psikomotor :
Tenang
d. Pembicaraan
Lambat
e. Sikap terhadap pemeriksa
Kurang kooperatif
6
c. Keserasian : Tidak serasi
d. Empati : tidak dapat diraba-rasakan
C. Fungsi Intelektual
a. Taraf pendidikan, pengetahuan umum, dan kecerdasan : Sesuai
dengan pendidikannya
b. Daya konsentrasi : cukup
c. Orientasi (waktu,tempat,orang)
- waktu: tidak terganggu
- tempat : terganggu
- orang : tidak terganggu
d. Daya ingat (segera, pendek, menengah, panjang)
- Segera : terganggu
- Pendek : tidak terganggu
- Menengah : tidak terganggu
- Panjang : tidak terganggu
e. Pikiran abstrak : Sulit dinilai
f. Bakat kreatif : tidak ada
g. Kemampuan menolong diri sendiri : cukup
D. Gangguan Persepsi
a. Halusinasi : Halusinasi auditorik :
- mendengar suara seorang perempuan yang menyuruh dan
mengomentari
b. Ilusi : Tidak ada
c. Depersonalisasi : Tidak ada
d. Derealisasi : Tidak ada
E. Proses Berfikir :
1. Arus Pikiran :
a. Produktivitas : Miskin Ide
b. Hendaya berbahasa : Tidak ada hendaya dalam berbahasa
2. Isi Pikiran
a. Preokupasi : Tidak ada
b. Gangguan isi pikiran : Tidak ada
F. Pengendalian Impuls :
Tidak Terganggu
G. Daya Nilai
1. Norma sosial : Terganggu
2. Uji Daya Nilai : Baik
3. Penilaian Realitas : Terganggu
7
I. Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya
1. Status Internus
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Tanda Vital :
Tekanan Darah : 110/80 mmHg,
Nadi : 78 x/menit,
Frekuensi pernapasan : 18 x/menit,
Suhu tubuh : 36,5 0c
Konjungtiva tidak anemis, sklrea tidak ikterus, jantung, paru, dan abdomen
dalam batas normal, ekstremitas atas dan bawah tidak ada kelainan.
2. Status Neurologis
a. GCS = 15 (E4M6V5)
b. Tanda ekstrapiramidal
- Tremor tangan : tidak ada
- Cara berjalan : normal
- Keseimbangan : baik
8
- Pada pemeriksaan status mental didapatkan penampilan seorang laki-laki
berusia 36 tahun, wajah sesuai umur, memakai baju kaos berwarna
biru,celana pendek,perawakan kurus, perawatan diri kurang. Kesadaran
berubah, perilaku dan aktivitas psikomotor tenang, pembicaraan lambat,
sikap terhadap pemeriksa kurang kooperatif. Didapatkan juga mood biasa,
afek tumpul, dan empati tidak dapat diraba rasakan. Fungsi intelektual
sesuai pendidikan, daya konsentrasi kesan cukup, orientasi tempat
terganggu, daya ingat jangka segera terganggu, pikiran abstrak terganggu,
bakat kreatif tidak ada, dan kemampuan menolong diri sendiri kesan cukup
- Terdapat gangguan persepsi berupa halusinasi auditorik. Pada arus piker
produktivitas miskin ide, dan tidak ditemukan hendaya dalam berbahasa
- Tidak terdapat gangguan isi pikir
- Norma sosial dan penilaian realitas terganggu
- Pasien merasa tidak sakit dan taraf dapat dipercaya
a. Aksis I
Berdasarkan autoanamnesis dan alloanamnesis, didapatkan adanya
gejala klinis yang bermakna berupa mengamuk, berbicara sendiri, dan
mondar mandir ingin keluar rumah. Baik pasien maupun keluarga pasien
merasa terganggu dan tidak nyaman, dan sulut melakukan pekerjaan
dengan benar, dan sulit mengisi waktu luangnya dengan hal yang
bermanfaat (disability). Oleh karena itu, digolongkan sebagai gangguan
jiwa (menurut PPDGJ-III).
Pada pemeriksaan status mental didapatkan hendaya dalam menilai
realita berupa halusinasi dan waham pada pasien, sehingga menderita
gangguan jiwa psikotik.
Pada pemeriksaan status internus dan neurologis tidak ditemukan adanya
kelainan organik sehingga dapat dikategorikan sebagai gangguan jiwa non
organik.
9
Berdasarkan status mental ditemukan adanya hendaya berat dalam
menilai realita berupa halusinasi auditorik yaitu suara perempuan yang
menyuruh dan berkomentar kepadanya yang dialami sejak tahun 2012
sehingga bisa disimpulkan menderita Skizofrenia (F.20)
Berdasarkan keterangan diatas pasien tidak dapat dikategorikan kedalam
skizofrenia paranoid, hebefrenik, katatonik, residual karena tidak memenuhi
kriteria diagnosis sehingga disimpulkan pasien menderita Skizofrenia YTT
(F20.9)
b. Aksis II
Tidak ada diagnosis Aksis II
c. Aksis III
Tidak ada diagnosis Aksis III
d. Aksis IV
Faktor stressor psikososial yaitu ketika pasien bercerai dengan istrinya
setelah menikah selama 3 bulan
e. Aksis V
GAF Scale 40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi.
a. Organobiologik
Tidak ditemukan kelainan fisik yang bermakna dari pemeriksaan status
internus dan neurologis, namun diduga terdapat ketidakseimbangan
neurotransmitter maka pasien memerlukan farmakoterapi
b. Psikologik
Ditemukan adanya hendaya berat dalam menilai realita berupa halusinasi
auditorik dan waham curiga sehingga pasien memerlukan psikoterapi
c. Sosiologik
Ditemukan adanya hendaya sosial, hendaya dalam melakukan pekerjaan
serta hendaya dalam penggunaan waktu senggang sehingga pasien
memerlukan sosioterapi.
VII. PROGNOSIS
a. Faktor pendukung :
- Tidak ada riwayat keluarga dengan penyakit yang sama
10
b. Faktor penghambat :
- Taraf ekonomi pasien yang kurang baik
- Dukungan keluarga untuk kesembuhan pasien kurang.
a. Farmakoterapi :
Risperidon tab 2 mg 2x1
Clozapin tab 25 mg 0-0-1
b. Psikoterapi
Suportif : memberikan pengertian dan penjelasan kepada pasien
sehingga dapat membantu pasien dalam memahami dan cara
menghadapi penyakitnya, manfaat pengobatan, serta memotivasi
pasien agar mau minum obat secara teratur
Sosioterapi : memberikan penjelasan kepada pasien, keluarga
pasien dan orang di sekitarnya tentang gangguan yang dialami
pasien sehingga mereka dapat menerima dan menciptakan
lingkungan yang kondusif untuk membantu proses pemulihan
pasien.
IX. FOLLOW UP
X. PEMBAHASAN
11
Menurut PPDGJ III, minimal ada satu gejala dari criteria ini yang sangat
jelas atau dua gejala bila tidak terlalu jelas.
(a)
Thought echo : isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema
dalam kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya
sama, namun kualitas berbeda, atau
Thought insertion or withdrawal : isi pikiran yang asing dari luar masuk
ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh
sesuatu dari luar dirinya (withdrawal)
Thought broadcasting : isi pikirannya tersiar ke luar sehingga orang
lain atau umum mengetahuinya.
(b)
Atau paling sedikit dua gejala di bawah ini yang harus ada secara jelas :
(b) Arus pikir yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan
(interpolation), yang berakibat inkoherensi atau pembacaan yang tidak
relevan, atau neologisme
12
(c) Perilaku katatonik, seperti gaduh gelisah, posisi tubuh tertentu, atau
fleksibilitas cerea, negativism, mutisme, dan stupor
(d) Gejala-gejala negative , seperti sikap apatis, bicara yang jarang, dan
respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
13
DAFTAR PUSTAKA
14
Auto Anamnesis
Diperoleh dari Tn. R
15
Dm : Bapak bisa ulang ini angka, 4 3 2 1
P:4312
Dm : Coba kita liat ke belakang pak, ini siang atau malam ?
P : Malam eh siang
Dm : Kalo bilangka panjang tangan, kita tau artinya itu apa?
P : (senyum-senyum)
Dm : Kalo misalnya kita liat anak-anak mencuri, Pak Masse marah ?
P : (mengangguk)
Dm : Bapak suka minum apa ?
P : (diam)
Dm : Kalau kopi bapak suka ?
P : (mengangguk)
Dm : Bapak tau cara bikinnya ?
P : (sambil mempraktekkan cara mengaduk kopi lalu minum)
Dm : Oh iya pak, selesaimi saya tanya-tanya ki. Itu disuruh ki minum obat dlu
sm suster
P : iya
16