Oleh:
Kelompok 2
Ni Made Anistya Pratiwi 1702562017
Ni Putu Oka Manik Prasari 1702562018
Made Indah Kesuma Dewi 1702562019
Ni Putu Siska Trisnayanti 1702562020
Rizky Wahyu Fathin 1702562021
Made Hirma Krisnayani 1702562022
Ngakan Made Ngurahadi 1702562023
Yudhi Pratama 1702562024
Ni Putu Diah Budi Larassati 1702562025
Ni Luh Sariasih 1702562026
I Dewa Ayu Wulan Cahayawati 1702562027
Ni Putu Mayasari 1702562028
Khairul Hamdi 1702562029
Mursalun 1702562030
Wayan Yuliastuti 1702562031
Ni Luh Mertayani 1702562032
Ni Made Mita Kusuma Dewi 1702562033
Gambar 3. Hasil Pengamatan Air Sumur X Pada Media Eosin Methylene Blue Agar (EMBA).
Setelah Diinkubasi Pada Suhu 37° C
G. Pembahasan
Pengamatan kualitas mikrobiologi air bertujuan untuk melihat tingkat pencemaran yang
terdapat pada sampel air sumur. Prinsip dalam percobaan ini adalah mikroorganisme di
dalam sampel air sumur ditumbuhkan dalam media Media Eosin Methylene Blue Agar
(EMBA) dengan metode spread. Adanya mikroorganisme Escherichia coli ditunjukkan
dengan tumbuhnya koloni dengan inti berwarna gelap dengan kilap logam.
Medium EMBA digunakan karena pewarnaan pada medium ini selektif terhadap
bakteri gram negatif sehingga fermentasi laktosa dan asam yang dihasilkan dapat
terdeteksi, dan penggunaan utama EMBA adalah untuk mendeteksi keberadaan bakteri
coliform yang merupakan bakteri gram negatif.
Sebelum dilakukan inokulasi, cawan petri yang berisi medium EMBA didekatkan ke
api spiritus untuk menjaga kondisi steril. Pemeriksaan bakteri Escherichia coli dilakukan
dengan menginokulasi sampel air sumur X pada media selektif yaitu Eosin Methylene
Blue Agar (EMBA). Media ini bersifat selektif dalam menumbuhkan Escherichia coli
karena dalam media ini mengandung eosin yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri
gram positif dan hanya dapat menumbuhkan bakteri gram negatif. Bila dalam biakan
terdapat bakteri Escherichia coli maka asam yang dihasilkan dari fermentasi akan
menghasilkan warna koloni yang spesifik untuk bakteri Escherichia coli yaitu koloni yang
berwarna hijau dengan kilap logam.
Setelah inokulasi dilakukan, cawan segera ditutup dan disimpan pada posisi terbalik.
Penyimpanan cawan pada kondisi terbalik adalah agar tidak ada kontaminasi udara yang
dapat mengganggu jalannya pertumbuhan bakteri.
Hasil pengamatan pada air sumur X yang diinokulasikan pada media EMBA
menunjukkan hasil negatif karena tidak terbentuk warna koloni yang spesifik untuk
Escherichia coli. Hasil ini menunjukkan bahwa sampel air sumur X tidak mengandung
bakteri Escherichia coli yang artinya air tidak tercemar oleh feses manusia.
Beberapa kesalahan yang dapat terjadi selama pengujian tingkat pencemaran air
dilakukan. Kemungkinan kesalahan yang terjadi yang dibabkan oleh human error selama
pengujian berlangsung pada masing-masing jenis uji adalah sebagai berikut.
a. Kemungkinan penyebab hasil yang kurang sempurna adalah waktu inkubasi sampel
hanya dilakukan selama sekitar 20 jam sehinga tidak memenuhi waktu inkubasi
seharusnya, yaitu selama 24 jam. Proses inkubasi yang belum mencapai waktu
optimum dapat menyebabkan perkembangan tumbuhan tidak maksimal.
b. Kesalahan ketika menyebarkan sampel pada medium EMBA terdapat area yang
menumpuk oleh koloni karena keterampilan praktikan masih rendah.
c. Kesalahan ketika melakukan inokulasi tidak selalu dekat dengan api sehingga terdapat
kemungkinan tabung reaksi terkontaminasi.
H. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum diperoleh kesimpulan bahwa air sumur X tidak
mengandung bakteri Escherichia coli yang artinya air tidak tercemar oleh feses manusia.
2. Saran
a. Lebih teliti dalam pengambilan sampel khususnya sampel yang jumlahnya kecil.
b. Penyediaan alat & ruang praktikum yang lebih layak, guna menunjang proses
praktikum.
c. Perlu latihan secara cermat dalam pembacaan hasil praktikum yang sifatnya kualitatif.
d. Perlu dilakukannya praktikum dengan menggunakan metode lain sebagai referensi
dan komparasi hasil.
e. Segera mencuci tangan setelah praktikum untuk menghindari hal buruk yang tidak
diinginkan.
Daftar Pustaka
Gerhardt, A. 2002. Bioindicator Species and Their Use in Biomonitoring.
http://www.eolss.net/sample-chapters/c09/e6-38a-01-07.pdf. Diakses tanggal 10
Oktober 2018
Hartini, P. B. 2011. Studi Keamanan Mikrobiologi Makanan jajanan Di Kantin Falesa IPB.
Bogor: IPB
World Health Organization. 2001. Indicators of Microbial Water Quality.
http://www.who.int/water_sanitation_health/dwq/iwachap13.pdf. Diakses tanggal 10
Oktober 2018