Anda di halaman 1dari 4

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ...

Alhamdulilah hamdan wa syukronlillah..


Sholatan wa salaman ala rosulillah..

Yang terhormat.... .... ... .....

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena berkat rahmat dan karunianya kita dapat berkumpul bersama dalam
rangka peringatan hari sumpah pemuda serta kampanye sadar arsip dan generasi
muda membaca..

Bapak ibu dan rekan-rekan yang saya banggakan,

saya mengutip ungkapan yang pernah disampaikan oleh tokoh nasional kita Bung
Karno, seorang orator ulung yang sudah dikenal dunia kebanggaan bangsa Indonesia.

”Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kugoncangkan dunia,” itulah yang beliau
ungkapkan. Kalimat tersebut menyanjung betapa pentingnya keberadaan sebuah
komunitas pemuda dalam suatu bangsa dan Negara. Dalam sejarah Indonesia dari
prolog sampai epilog kemerdekaan, pemuda memiliki peranan luar biasa sebagai
“avant garde” (ujung tombak) perubahan. Tonggak kebangkitan lahirnya kesadaran
“berbangsa”. Peran tersebut dapat dilihat sejak para pemuda membuat “komunike
politik kebangsaan” 28 Oktober 1928. “Satu tumpah darah, satu bangsa, dan satu
bahasa”.

Rekan -rekan yang saya banggakan,

sebelumnya marilah kita sebagai generasi penerus kiranya perlu merenung dengan
jiwa dan semangat kebangsaan serta keinginan bersatu yang tinggi. Apakah ikatan
kita sebagai sebuah bangsa sudah kuat dan kokoh?

Teman-teman yang saya banggakan, sudah bukan menjadi rahasia umum,


kalau kebangkitan atau kemerosotan sebuah bangsa sangat dipengaruhi oleh
semangat pemuda - pemudanya. Ada banyak sejarah yang membuktikan ketika
kekuatan para pemuda yang bersatu padu dapat menggulingkan kekuasaan yang
sangat kokoh sekalipun.

Sekarang Indonesia sudah merdeka, sebagai pemuda kita merupakan aset


yang paling besar sebagai penerus bangsa. Di tangan kita-kita inilah Indonesia akan
kita bawa mundur atau maju. Baik buruk bangsa tergantung pada bagaimana
perilaku kita sebagai generasi muda. Apakah kita-kita ini sebagai penerus bangsa
memiliki tingkah laku yang baik dan selalu berfikir positif sehingga dapat berkreasi
yang besar bagi kemajuan bangsa atau kita sebagai generasi penerus hanya
bertopang dagu,hura-hura menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak penting
sehingga lupa untuk meneruskan perjuangan para pendahulu kita.

Benjamine Fine dalam bukunya 1.000.000 Deliquents, mengatakan "a


generation who will one day become our national leader". Yang artinya pemuda
pada suatu hari yang akan menjadi pemimpin. Karena itulah kita harus bangga
sebagai Pemuda yang mempunyai posisi sangat penting dalam proses meneruskan
cita-cita Negara Indonesia tercinta.

Jika pemuda sudah memiliki karakter yang kuat dan bersahaja, nantinya ketika
tampuk kekuasaan dipegang oleh para pemuda, maka kekuasaan akan dijalankan
dengan penuh kebaikan dan manfaat bagi semuanya. Namun jika pemuda sudah
tidak memiliki sikap yang kurang baik, nantinya ketika menjadi pemimpin akan
menjadi pemimpin yang kurang baik pula.

Untuk itu diperlukan penumbuhan dan pembangunan kembali semangat


nasionalisme (nation building), khususnya bagi pemuda. Banyak cara untuk
mengusahakan hal itu. Namun yang perlu diperhatikan adalah peran negara dalam
menata segala sistem yang ada.
Masa muda adalah masa yang penuh dengan harapan, penuh dengan cita –
cita, penuh dengan romantika kehidupan yang sangat indah. Keindahan yang dihiasi
dengan bentuk fisik yang kuat, berjalan masih cepat, pendengaran masih akurat,
pikiran masih cermat, kulit wajah indah mengkilat. Oleh karena itu pantas bila
pemuda menjadi salah satu penentu maju dan mundurnya suatu bangsa dan negara,
sebab terbukti sejak dahulu kala hingga saat ini sampai masa yang akan datang,
sesuai dengan fitrahnya pemuda menjadi tulang punggung sebuah negara, penerus
estafet pembangunan masa depan bangsa.

Seorang pujangga Mesir berkata :

“ Sesungguhnya pada tangan - tangan pemudahlah urusan umat dan pada kaki –
kaki merekalah kehidupan umat“

Prof. Dr. BJ Habibi mengatakan lima kelemahan yang harus kita hindari yakni lemah
harta, lemah fisik, lemah ilmu, lemah semangat hidup dan yang sangat ditakutkan
adalah lemah akhlaq. Jika lima kelemahan ini melekat pada pemuda, kita yakin
mereka bukan pelopor pembangunan, melainkan virus pembangunan, penghambat
pembangunan, bahkan penghancur pembangunan masa depan bangsa.

Sejarah mengajarkan kepada kita selaku pemuda agar memiliki semangat


juang yang tinggi bagi pembangunan masa depan bangsa. Pemuda hari ini adalah
pemimpin di hari esok.

Teman-teman yang saya banggakan,


Wahai para pemuda mari kita membangun masa depan bangsa dengan potensi dan
kekuatan yang ada sebagaimana yang dilakukan oleh pemuda terdahulu sebelum
kita.

Mari kita ingat kembali apa yang orang terdahulu sampaikan kepada kita.
Apabila kita bergaul dengan tukang las maka akan kebagian bau asapnya. Jika kita
bergaul dengan tukang minyak wangi maka akan kebagian wanginya. Dari
perumpamaan tersebut dapat kita petik hikmah bahwa untuk memperbaiki keadaan
remaja dan pelajar itu terpulang dari kemauan dan usaha kita sendiri. Sebagaimana
pepatah yang berbunyi “Where is the want there is a way, di mana ada kemauan
maka disitu ada jalan”

Sebelum saya mengakhiri pidato ini, saya ingin berpesan kepada kita semua bahwa
bangsa yang besar adalah bangsa yang mau dan mampu menghargai sejarah
perjuangan para pendahulunya, sedangkan pemuda yang hebat adalah pemuda yang
mampu membuat bangsanya menjadi bangsa yang kuat.

Ayo kita ganti rasa malas menjadi rasa ingin tahu..

Maraknya peredaran narkoba saat ini benar2 membuat kita miris, pemerintah selalu
menyampaikan tentang bahaya .

Sekian pidato dari saya, mohon maaf bila ada kesalahan karena kesempurnaan
hanyalah milik Allah dan kesalahan ada pada kita semua.

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ...

Anda mungkin juga menyukai