Anda di halaman 1dari 4

RELASI DAN FUNGSI

Sebelum kita membahas tentang relasi dan fungsi terlebih dahulu marilah kita ingat
beberapa hal tentang himpunan. Ada beberapa himpunan bilangan yang akan kita pakai
dalam pembahasan tentang fungsi, yaitu:
N = Himpunan bilangan asli = {1, 2, 3, 4, …}
W = Himpunan bilangan cacah = {0, 1, 2, 3, …}
Z = Himpunan bilangan bulat = { …, -3, -2, 1, 0, 1, 2, 3, …}
Q = Himpunan bilangan rasional ={ | a,b Z, b ≠ 0}
R = Himpunan bilangan riil
C = Himpunan bilangan kompleks

1. PERKALIAN DUA HIMPUNAN

Misalkan A dan B dua himpunan, maka perkalian himpunan A dan himpunan B, adalah
himpunan A x B = {(a,b)|aA dan b B}.

Contoh 1.1:
Misalkan A = {1, 2, 3} dan B = {1, 2} maka
A x B = {(1,1), (1,2), (2,1), (2,2), (3,1), (3,2)}.

Contoh 1.2:
Misalkan P = himpunan bilangan genap dan L = himpunan bilangan ganjil, maka PxL =
{(2n,2n-1)|n Z}.

2. RELASI

Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah himpunan bagian dari A x B. Bila f relasi dari
himpunan A ke himpunan B maka f adalah himpunan bagian dari A x B.

Contoh 2.1:
Misalkan A dan B himpunan seperti pada contoh 1.1 maka kita dapat menuliskan relasi-
relasi dari A ke B, yaitu:
f1 = {(1,1)}, f2 = {(1,2)}, f3 = {(2,1)}, dan seterusnya.
Pada contoh ini ada berapa banyak relasi yang mungkin?
Relasi juga bias digambarkan dalam bentuk diagram panah sebagai berikut

A f1 B
1 g
1

2 2

3 3
Gambar 1 Gambar 2

Gambar diagram panah semua relasi yang mungkin di contoh 2.1!

3. FUNGSI
Fungsi adalah relasi yang mempunyai sifat khusus. Relasi f dari himpuna A ke himpunan B
adalah fungsi jika f memasangkan semua elemen A dengan tepat satu elemen B.
Gambar 1 bukan merupakan fungsi sebab tidak semua elemen A mempunyai pasangan.
Gambar 2 bukan merupakan fungsi sebab ada elemen A yang mempunyai tidak tepat satu
pasangan.

Contoh 3.1:
Bila A = {1,2,3} dan B = {1,2} maka f = {(1,1), (2,1), (3,2)} adalah fungsi. Semua elemen A
mempunyai pasangan, dan tidak ada elemen A yang pasangannya tidak tepat satu. A
disebut domain dan B disebut kodomain.

Contoh 3.2:
Bila R himpunan bilangan riil dan f = {(x,y)|x2 + y2 = 1, xR, yR} maka f bukan fungsi.
Mengapa?

Contoh 3.2:
Bila g = {(x,y)| y = 2x-1, xR, yR} maka g adalah fungsi. Mengapa?

Contoh 3.3:
Bila h = {(x,h(x)|h(x) = 3 – 4x, xR} maka h adalah fungsi.
Fungsi seperti ini sering ditulis h : R  R, h(x) = 3 – 4x atau secara singkat ditulis h(x) = 3 –
4x saja. Huruf x pada fungsi disebut variable bebas, dan h(x) disebut variable tak bebas. Bila
variable bebas x diberi nilai 4 maka variable tak bebas h(4) = 3 – 4 . 4 = 3–16 = -13, h(4)
sering disebut nilai fungsi h untuk x = 4.

Contoh 3.4:
Diketahui fungsi f(x) = 4 – 3x
a. Tentukan nilai fungsi f untuk x = 7.
b. Jika f(p) = 13 tentukan p.
Jawab:
a. f(7) = 4 – 3 . 7 = 4 – 21 = - 17
b. f(p) = 4 – 3p = 13
 - 3p = 13 – 4
 - 3p = 9
p=-3

4. MACAM-MACAM FUNGSI

Fungsi linier adalah fungsi yang peubah bebasnya paling tinggi berpangkat satu.

Contoh 4.1:
f : R  R, f(x) = 2x – 3, x R, mempunyai variable bebas x dan pangkat tertinggi x adalah
1, jadi f fungsi linier.

Contoh 4.2:
g : R  R, g(y) = 3y3 – 5y + 3, y R, variable bebas y mempunyai pangkat tertinggi 3, jadi g
bukan fungsi linier.

Fungsi kuadrat adalah fungsi yang peubah bebasnya paling tinggi berpangkat dua.

Contoh 4.3:
h : R  R, h(x) = 3x2 – 6x + 7, variable bebas x mempunyai pangkat tertinggi 2 jadi h fungsi
kuadrat.
5. MENGGAMBAR GRAFIK FUNGSI

Salah satu cara untuk menyatakan fungsi adalah dengan grafik pada bidang kartesius.
Bidang kartesius mempuyai dua sumbu yang berupa dua garis berpotongan yang saling
tegak lurus, sumbu yang horizontal disebut sumbu X dan sumbu yang vertical disebut
sumbu Y, Sumbu X untuk variable bebas dan sumbu Y untuk variable tak bebas.

Fungsi linier mempunyai grafik berupa garis lurus dan fungsi kuadrat mempunyai grafik
berupa parabola.

Contoh 5.1 :
Bila fungsi f : R  R, f(x) = 2x – 3, x R gambarkan fungsi tersebut pada bidang kartesius.

Jawab:
Karena garis lurus bias digambar bila diketahui dua buah titik. Maka kita perlu kita cari dua
pasang (x,f(x)). Biasanya dicari titik potong dengan masing-masing sumbu koordinat.

Titik potong dengan sumbu Y, diperoleh untuk x = 0, maka y = f(x) = 2 . 0 – 3 = - 3, jadi titik
potong dengan sumbu Y adalah (0,-3).

Titik potong dengan sumbu X, diperoleh bila y = f(x) = 0.


0 = 2x – 3
 3 = 2x
 2x = 3
x=1½

Jadi titik potong dengan sumbu Y adalah (1 ½ , 0 ).


Untuk menggambar grafiknya buat kedua titik (0,-3) dan (1 ½ ,0) dan buat garis yang
menghubungkan kedua titik tersebut.

(1½, 0)
X

(0,-3)

Untuk menggambar fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c perlu dicari beberapa titik
 Ttitik potong dengan sumbu y, bila x = 0.
 Titik potong dengan sumbu x (ada bila nilai D = b2 – 4ac ≥ 0
 Sumbu simetri x = -b/(2a)
 Titik stasioner (-b/(2a), -D/(4a))
 Hubungkan titik-titik tersebut sehingga terbentuk parabola.
6. DAERAH HASIL

Misalkan fungsi f dari himunan A ke himpunan B, f : A  B, maka A disebut domain (daerah


asal) fungsi f, B disebut kodomain (daerah kawan) fungsi f. Daerah hasil fungsi f atau range
fungsi f adalah himpunan f(A) = {f(a)B| a  A}, yaitu himpunan semua pasangan-pasangan
elemen domain A.

Contoh 6.1:
Bila A = {1,2,3}, B = {2,3,4} dan f = {(1,2),(2,2),(3,4)} maka range dari fungsi f adalah {2,4}

Contoh 6.2:
Tentukan range dari fungsi g : A  B berikut ini

1 1

3 3

5 5

7 7

Jawab :
Range fungsi g adalah {1, 3, 7}

Anda mungkin juga menyukai