Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Derajat kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu : lingkungan,


perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Faktor lingkungan dan perilaku
sangat memengaruhi derajat kesehatan. Termasuk lingkungan yaitu keadaan
pemukiman/perumahan, tempat kerja, sekolah dan tempat umum, air dan
udara bersih, teknologi, pendidikan, sosial dan ekonomi. Sedangkan perilaku
tergambar dalam kebiasaan sehari-hari seperti pola makan, kebersihan
perorangan, gaya hidup dan perilaku terhadap upaya kesehatan.
Adanya kebutuhan fisologis manusia seperti memiliki rumah, yang
mencakup kepemilikan jamban sebagai bagian dari kebutuhan setiap anggota
keluarga. Sebenarnya,masyarakat sadar dan mengerti arti pentingnya
mempunyai jamban sendiri di rumah. Jamban sehat adalah tempat fasilitas
pembuangan tinja yang mencegah kontaminasi ke badan air, mencegah
kontak antara manusia dan tinja, membuat tinja tersebut tidak dapat
dihinggapi serangga ataupun binatang lainnya, mencegah bau yang tidak
sedap, dan konstruksi dudukannya dibuat dengan baik, aman dan mudah
dibersihkan.
Sanitasi lingkungan di Kecamatan Sindangkasih masih belum memadai.
Salah satu kebutuhan sanitasi dasar yang belum tercapai adalah tempat
pembuangan tinja manusia. Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2017
hanya 89,00% rumah tangga di Kecamatan Sindangkasih yang memiliki
tempat pembuangan tinja sendiri, dari jumlah ini hanya 74,01% yang
memenuhi syarat kesehatan. Target untuk akses pembuangan tinja harus
mencapai 100% dimana artinya seluruh masyarakat harus memiliki jamban
keluarga yang memenuhi syarat kesehatan di rumah.
Faktor yang memengaruhi rendahnya kesadaran masyarakat tentang
pentingnya jamban sehat diantaranya : pengetahuan, sikap, tindakan, sosial
budaya, lingkungan dan ekonomi.

1
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang, terlihat bahwa masih rendahnya cakupan
penggunaan jamban sehat di wilayah kerja UPTD Kesehatan Puskesmas
Sindangkasih Kabupaten Ciamis. Sehingga muncul pertanyaan
“Bagaimanakah cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya jamban sehat di wilayah kerja UPTD Kesehatan Puskesmas
Sindangaksih, Kabupaten Ciamis?”

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatnya cakupan penggunaan jamban sehat di wilayah kerja UPTD
Kesehatan Puskesmas Sindangkasih.
2. Tujuan Khusus
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang jamban sehat.
- Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk buang air besar di jamban
yang sehat.
- Mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya penggunaan jamban
sehat.

2
BAB II
KERANGKA PIKIR

Lingkungan

Tindakan

Sikap
Penyuluhan
Jamban Sehat
Pengetahuan Pemicuan

Poster,
Ekonomi Banner,
Media Informasi
Stiker,
Dan
Sosial Budaya Leaflet

Faktor-faktor yang memengaruhi kesadaran masyarakat tentang


pentingnya jamban sehat adalah lingkungan, tindakan, sikap, pengetahuan,
ekonomi, dan sosial budaya. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat
tentang pentingnya jamban sehat dapat dilakukan dengan cara penyuluhan,
pemicuan dan media informasi diantaranya poster, banner, stiker dan leaflet.

3
BAB III
PEMBAHASAN
Berikut merupakan data kondisi rumah dengan jamban keluarga di
Kecamatan Sindangkasih yang diperoleh dari kegiatan pendataan terpadu
oleh kader.
Tabel 1. Data kondisi rumah dengan jamban keluarga di Kec. Sindangkasih
Tahun 2015

NO DESA MS % TMS % JML % TA %


1 Sukamanah 789 56 41 3 830 58 590 42
2 Sukaraja 1372 79 374 21 1746 100 - 0
3 Budiharja 1062 84 115 9 1177 93 91 7
4 Budiasih 583 47 363 30 946 77 282 23
5 Gunungcupu 1474 73 442 22 1916 95 97 5
6 Sukaresik 654 54 152 13 806 66 409 34
7 Sukasenang 992 58 420 24 1412 82 312 18
8 Sindangkasih 2036 94 56 3 2092 96 76 4
9 Wanasigra 743 75 154 16 897 91 91 9
Jumlah 9705 70 2117 15 11822 86 1948 14

Ket : MS = Memenuhi Syarat Kesehatan


TMS = Tidak Memenuhi Syarat Kesehatan
TA = Tidak Ada Jamban

Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa dari 11.822 kk (86,00%)


rumah tangga di Kecamatan Sindangkasih telah memiliki tempat pembuangan
tinja sendiri. Dari jumlah tersebut sebanyak 9.705 kk (70%) dengan jamban
yang memenuhi syarat kesehatan. Dari data yang diperoleh dapat dilihat
bahwa jumlah rumah tangga yang memiliki jamban yang memenuhi syarat
kesehatan, masih belum 100%. Oleh karena itu, dilakukan kegiatan preventif
dan promotif yang diharapkan dapat meningkatkan target jumlah rumah
tangga yang memiliki akses pembuangan tinja yang memenuhi standar
kesehatan mencapai nilai 100%. Kegiatan yang telah dilakukan diantaranya:

4
a. Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan di Dusun Cihideung 2 Desa Budiasih pada tanggal
10 mei 2013 yang dihadiri oleh kader posyandu, tokoh masyarakat, tokoh
agama, dan masyarakat setempat. Peserta penyuluhan seluruhnya sebanyak
30 orang. Dari peserta yang hadir ada sebanyak 9 kk yang berubah
perilaku dan akhirnya memiliki jamban sehat.
Kegiatan diisi dengan pemaparan tentang pentingnya jamban sehat yang
disampaikan untuk menarik perhatian masyarakat. Kemudian setelah
beberapa waktu dilakukan pendataan ulang untuk melihat apakah
penyuluhan yang dilakukan sebelumnya efektif atau tidak dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya jamban sehat. Dari
data yang diperoleh, menunjukan bahwa terdapat peningkatan jumlah
rumah tangga yang memiliki jamban yang sesuai dengan stardar kesehatan.
Walaupun jumlah meningkat, namun masih belum sesuai dengan yang
diharapkan.

b. Pemicuan STBM
Pemicuan STBM di lakukan di Dusun Lenggorsari Desa Gunungcupu
pada tanggal 01 November 2016 yang dihadiri oleh kader posyandu, tokoh
masyarakat, tokoh agama dan masyarakat setempat.
Pemicuan STBM dihadiri sebanyak 50 orang. Yang terpicu untuk
memiliki jamban sehat sebanyak 23 orang karena sebagian sudah
mempunyai jamban sehat.

c. Media Informasi
Media Informasi yang telah di berikan kepada masarakat berupa :
- Poster
Poster berisi tentang bentuk jamban sehat mulai dari yang sederhana
sampai dengan yang bagus.

5
Poster ini di pasang di tempat-tempat umum yang biasa masyarakat
berkumpul seperti posyandu, posronda dan balai desa. Gambar 1.
menunjukkan poster yang dibuat untuk meningkatkan perilaku
masyarakat ke jamban sehat :

- Leaflet
Leaflet berisi tentang pengertian jamban sehat, yang di simpan di
posyandu-posyandu wilayah kerja Puskesmas Sindangkasih. Gambar
2. menunjukkan leaflet yang dibuat untuk meningkatkan perilaku
masyarakat ke jamban sehat :

6
- Banner
Banner ini berisi tentang 5 pilar stbm yang di pasang di posyandu-
posyandu dan balai desa wilayah se-kecamatan Sindangkasih. Gambar
3. menunjukkan banner yang dibuat untuk meningkatkan perilaku
masyarakat ke jamban sehat :

- Stiker
Stiker ini berupa stiker rumah ber PHBS.Kegiatan ini bekerja sama
dengan pemegang program promosi kesehatan yakni dengan
pendataan terpadu rumah sehat dan ber-PHBS yang dilakukan oleh
kader. Apabila hasil pendaataan rumah tersebut dikategorikan rumah
sehat dan ber-PHBS maka di pasang stiker.
Pada saat ini telah terpasang 1000 stiker rumah sehat dan ber-PHBS di
wilayah kerja UPTD Kesehatan Puskesmas Sindangkasih. Gambar 4.
menunjukkan stiker yang dibuat untuk meningkatkan perilaku
masyarakat ke jamban sehat :

7
Setelah dilakukan upaya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap
jamban sehat, dilakukan tindak lanjut berupa pendataan jumlah kk
yang memiliki jamban yang memenuhi syarat kesehatan. Hal ini
dilakukan untuk melihat apakah upaya-upaya diatas efektif terhadap
peningkatan jumlah masyarakat yang memiliki jamban sehat. Berikut
merupakan data yang diperoleh :
Tabel 2. Data kondisi rumah dengan jamban keluarga di Kec. Sindangkasih
Tahun 2016

NO DESA MS % TMS % JML % TA %


1 Sukamanah 994 67 409 28 1403 95 80 5
2 Sukaraja 1491 85 0 0 1491 85 267 15
3 Budiharja 1080 86 101 8 1181 94 71 6
4 Budiasih 713 57 252 20 965 77 284 23
5 Gunungcupu 1201 61 562 29 1763 90 190 10
6 Sukaresik 1066 80 49 4 1115 83 221 17
7 Sukasenang 1309 69 333 17 1642 86 261 14
8 Sindangkasih 2005 83 401 17 2406 99 20 1
9 Wanasigra 663 77 71 8 734 86 123 14
Jumlah 10522 74 2178 15 12700 89 1517 11

Ket : MS = Memenuhi Syarat Kesehatan


TMS = Tidak Memenuhi Syarat Kesehatan
TA = Tidak Ada Jamban

8
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan
jumlah kk yang memiliki jamban yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak
4 % dari sebelumnya sebanyak 70 % menjadi 74 %. Hal ini menunjukkan
bahwa upaya-upaya tersebut di atas terbukti dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya jamban sehat.
Untuk melihat hasil yang lebih maksimal dapat dilihat dari rencana
pendataan terpadu tahun 2017 yang didanai dari dana BOK. Pelaksanaan
dilakukan oleh kader dengan sasaran seluruh rumah tangga yang ada di
wilayah kecamatan sindangkasih.Kegiatan pendataan ini dilakukan secara
bersama-sama dengan pendataan PHBS rumah tangga, yang menjadi masalah
di salah satu indikator PHBS adalah kepemilikan jamban sehat.
Pada tahun 2016 sampai sekarang melibatkan satu orang kader per
posyandu untuk melakukan kunjungan rumah menggerakan rumah tangga
yang tidak ber PHBS menjadi rumah tangga ber PHBS secara
berkesinambungan yang akhirnya dengan pemasangan stiker.

9
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Penggunaan jamban sehat di wilayah kerja UPTD Kesehatan Puskesmas
Sindangkasih masih rendah.
2. Rendahnya penggunaan jamban sehat ini disebabkan karena :
a. Faktor lingkungan : terdapatnya aliran sungai, banyak
kolam-kolam ikan.
b. Faktor tindakan/sikap : belum adanya kemauan masyarakat untuk
mengubah perilaku.
c. Faktor pengetahuan : kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
jamban sehat.
d. Faktor ekonomi : masyarakat masih mempunyai anggapan
bahwa jamban sehat harus bagus dan mahal
sehingga biaya yang diperlukan besar.
e. Faktor sosial budaya : adanya kebiasaan masyarakat yang
mempunyai pendapat bahwa tinja
digunakan untuk pakan ikan.
3. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penggunaan jamban
sehat antara lain:
a. Dilakukan penyuluhan mengenai pentingnya penggunaan jamban
sehat.
b. Dilakukan pemicuan mengenai pentingnya penggunaan jamban sehat
c. Pemanfaatan sungai untuk kepentingan lain seperti membuat keramba
ikan dan irigasi sehingga tidak digunakan lagi untuk kegiatan MCK
(Mandi Cuci Kakus) terutama open defecation.
d. Membantu masyarakat untuk membuat tempat penampungan tinja
alternatif sesuai dengan yang disampaikan pada saat pemicuan.
4. Terdapat peningkatan jumlah kk yang memiliki jamban yang memenuhi
syarat kesehatan sebanyak 4 % dari sebelumnya sebanyak 70 % menjadi
74 %. Hal ini menunjukkan bahwa upaya penyuluhan, pemicuan dan

10
pembuatan media informasi terbukti dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya jamban sehat
5. Adanya pengaruh peran kader dalam upaya peningkatan kesadaran
masyarakat terhadap jamban sehat.

B. Saran
1. Masyarakat
Masyarakat agar lebih meningkatkan kesadaran pentingnya penggunaan
jamban sehat serta dapat mengubah perilaku open defecation sehingga
dapat menurunkan faktor resiko terjadinya penyakit berbasis lingkungan.
2. Camat dan Kepala Desa
Camat dan Kepala Desa diharapkan lebih ikut serta menggerakan
masyarakat untuk menggunakan jamban sehat serta membantu dalam
pengadaan jamban yang memenuhi syarat kesehatan.
3. Puskesmas
Meningkatkan kinerja tenaga kesehatan terutama di bidang kesehatan
lingkungan, promosi kesehatan dan lintas program lainnya.

11
12

Anda mungkin juga menyukai