2.4
1
1
Karakteristik Mekanis Baja
Uji Tarik
2
Karakteristik Mekanis Baja
Uji Tarik
P → Tegangan Tarik
(σ) yang bertambah
besar sesuai besar
pada P
Prosentase dari
pertambahan
panjang terhadap
panjang mula
spesimen
∆L
= Regangan (ε)
L Besar ε bergantung pada besar σ.
Regangan ε berubah-ubah menurut
perubahan σ.
5
0.00244 1000
2000
0.00386 1582
1500 0.00395 1620
0
- 0.00500 0.01000 0.01500
Regangan
3
Karakteristik Mekanis Baja
Spesimen B
Uji Tarik
Tegangan
Regangan
Uji Tarik pada Spesimen B (kg/cm2)
0.00060 125
Diagram Hasil Uji Tarik Spesimen B 0.00121 255
0.00415 872
3000 0.00417 875
0.00753 1582
2000
0.00771 1620
1500 0.00953 2001
0.01582 1582
2000 0.01620 1620
0.02001 2001
1500
0.02500 2500
1000
500
Diagram spesimen
B lebih LANDAI dari
0 diagram Spesimen
- 0.00500 0.01000 0.01500 A dan B
Regangan
Spesimen C Lebih
ELASTIS daripada
spesimen B
Diagram Tegangan-Regangan menyatakan:
Pada spesimen C, tiap penambahan tegangan 1000 kg/cm2 → spesimen meregang
0,01 = 4 x 0,0025
8
4
Karakteristik Mekanis Baja
Uji Tarik Regangan
Tegangan
(kg/cm2)
Uji Tarik pada Spesimen C 0.00125 125
0.00255 255
Diagram Hasil Uji Tarik Spesimen C
0.00872 872
3000 0.00875 875
0.01000 1000
2500
0.01582 1582
Tegangan (kg/cm 2)
2500
Tegangan (kg/cm 2)
2000
1500
1000
500
0
- 0.00500 0.01000 0.01500
Regangan
10
5
Karakteristik Mekanis Baja
Uji Tarik Baja Struktur Hasil uji tarik pada spesimen baja mutu
tertentu:
11
Modulus Elastisitas
Hasil Uji Tarik Baja Struktur, Spesimen-1
adalah besaran yang
menyatakan
2500 seberapa elastis
suatu bahan.
2000
Tegangan (kg/cm )
2
Modulus Elastisitas
1500
baja struktur dapat
ditentukan dengan
1000 mengukur
KEMIRINGAN garis
500 diagram tegangan
reganganbaja,
misalnya seperti
0
pada gambar ini.
- 0.00050 0.00100 0.00150
Regangan Modulus Elastisitas
σ
Modulus Elastisitas Baja (Es) = 2.1 x 106 kg/cm2 E=
ε 12
6
Karakteristik Mekanis Baja
Diagram Tegangan-Regangan; Total
8000
7000
2
Stress in kg/cm
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
- 0.00100 0.00200 0.00300 0.00400
Strain
13
7
Karakteristik Mekanis Baja
Karakteristik:
Baja dengan mutu lebih tinggi mempunyai tegangan leleh yang lebih tinggi
daripada baja bermutu lebih rendah.
Diagram berikut ini adalah diagram tegangan regangan spesimen baja yang
bermutu lebih tinggi dari spesimen baja yang diagram tegangan-regangannya
ditunjukkan sebelumnya. Perhatikan spesimen ini adalah fy = 280 MPa!
15
6000.00
5000.00
4000.00
3000.00
2000.00
1000.00 Es = 2.1 x 106 kg/cm2
0.00
-
0.00100 0.00200 0.00300 0.00400 0.00500
Tegangan Kerja Strain
σ = 0.6σ y = 1848 _ kg / cm 2
16
8
Karakteristik Mekanis Baja
Karakteristik:
TEGANGAN KERJA (σ ) atau disebut juga tegangan dasar (σd) adalah taraf
tegangan maksimum akibat beban tetap yang diijinkan terjadi pada suatu
elemen baja pada struktur baja yang memikul beban. Biasanya tegangan kerja
adalah 66% tegangan leleh.
Jika pasca leleh, kepada spesimen baja diberikan tegangan yang meningkat
progresif maka pada regangan tertentu spesimen tersebut akan putus. Gambar
di bawah menunjukkan progres suatu spesimen baja uji tarik sejak awal
sampai menjelang putus.
Taraf tegangan ketika spesimen baja putus
adalah TEGANGAN PUTUS, atau disebut juta
TEGANGAN FRAKTUR atau Tegangan Hancur
(σfr)
Pada tata cara lama, mutu baja ditandai dengan
tegangan putusnya. Misalnya: baja yang
diagram tegangan-regangannya ditunjukkan
pada hal. 14 dinamai Bj. 37, berdasarkan
tegangan putusnya yang adalah 3700 kg/cm2.
Kadang masih ditandai dalam istilah bahasa
Belanda St. 37 (St dari ‘Staal’, Belanda: Baja).
Tata cara ini dianut PPBBI ’84 dan masih dipakai
di dunia praktisi konstruksi baja hingga saat ini.
17
Acknowledgement
All photos herein were taken from the Yahoo Image Search. The author wish
to thanks every contributor to the Yahoo Image Search whose photos or
objects are printed and used in this presentation.
18