Anda di halaman 1dari 9

2.

PEMAHAMAN BAJA SEBAGAI


BAHAN STRUKTURAL

Karakteristik Mekanis Baja

2.4
1

Karakteristik Mekanis Baja


Uji Tarik

1
Karakteristik Mekanis Baja
Uji Tarik

Karakteristik Mekanis Baja


Uji Tarik

2
Karakteristik Mekanis Baja
Uji Tarik
P → Tegangan Tarik
(σ) yang bertambah
besar sesuai besar
pada P

Prosentase dari
pertambahan
panjang terhadap
panjang mula
spesimen

∆L
= Regangan (ε)
L Besar ε bergantung pada besar σ.
Regangan ε berubah-ubah menurut
perubahan σ.
5

Karakteristik Mekanis Baja


Uji Tarik
Spesimen A
Uji Tarik pada Spesimen A Tegangan
Regangan
(kg/cm2)
Diagram Hasil Uji Tarik Spesimen A 0.00030 125
0.00062 255
3000 0.00213 872

2500 0.00213 875


Tegangan (kg/cm 2)

0.00244 1000
2000
0.00386 1582
1500 0.00395 1620

1000 0.00488 2001


0.00610 2500
500

0
- 0.00500 0.01000 0.01500
Regangan

Diagram Tegangan-Regangan menyatakan:


Pada spesimen A, tiap penambahan tegangan 1000 kg/cm2 → spesimen
meregang 0,0025
6

3
Karakteristik Mekanis Baja
Spesimen B
Uji Tarik
Tegangan
Regangan
Uji Tarik pada Spesimen B (kg/cm2)
0.00060 125
Diagram Hasil Uji Tarik Spesimen B 0.00121 255
0.00415 872
3000 0.00417 875

2500 0.00476 1000


Tegangan (kg/cm 2)

0.00753 1582
2000
0.00771 1620
1500 0.00953 2001

1000 0.01190 2500


Diagram spesimen
500
B lebih LANDAI dari
0 diagram Spesimen
- 0.00500 0.01000 0.01500 A
Regangan Spesimen B Lebih
ELASTIS daripada
spesimen A
Diagram Tegangan-Regangan menyatakan:
Pada spesimen B, tiap penambahan tegangan 1000 kg/cm2 → spesimen meregang
0,005 = 2 x 0,0025
7

Karakteristik Mekanis Baja


Uji Tarik Regangan
Tegangan
(kg/cm2)
Uji Tarik pada Spesimen C 0.00125 125
0.00255 255
Diagram Hasil Uji Tarik Spesimen C
0.00872 872
0.00875 875
3000
0.01000 1000
2500
Tegangan (kg/cm 2)

0.01582 1582
2000 0.01620 1620
0.02001 2001
1500
0.02500 2500
1000

500
Diagram spesimen
B lebih LANDAI dari
0 diagram Spesimen
- 0.00500 0.01000 0.01500 A dan B
Regangan
Spesimen C Lebih
ELASTIS daripada
spesimen B
Diagram Tegangan-Regangan menyatakan:
Pada spesimen C, tiap penambahan tegangan 1000 kg/cm2 → spesimen meregang
0,01 = 4 x 0,0025
8

4
Karakteristik Mekanis Baja
Uji Tarik Regangan
Tegangan
(kg/cm2)
Uji Tarik pada Spesimen C 0.00125 125
0.00255 255
Diagram Hasil Uji Tarik Spesimen C
0.00872 872
3000 0.00875 875
0.01000 1000
2500
0.01582 1582
Tegangan (kg/cm 2)

2000 0.01620 1620


0.02001 2001
1500
0.02500 2500
1000
KEMIRINGAN
500 Diagram
TEGANGAN-
0
REGANGAN
- 0.00500 0.01000 0.01500
menyatakan
Regangan
seberapa ELASTIS
suatu bahan

KEMIRINGAN Diagram TEGANGAN – REGANGAN suatu bahan


adalah MODULUS ELASTISITAS bahan tersebut.
9

Karakteristik Mekanis Baja


Uji Tarik
Uji Tarik pada Spesimen D
Diagram Hasil Uji Tarik Spesimen D

2500
Tegangan (kg/cm 2)

2000

1500

1000

500

0
- 0.00500 0.01000 0.01500
Regangan

Spsimen D → LIQUID → Zat Cair

10

5
Karakteristik Mekanis Baja
Uji Tarik Baja Struktur Hasil uji tarik pada spesimen baja mutu
tertentu:

Steel, specimen no. 1


Tegangan Elastic Modulus
Regangan
(kg/cm2) (kg/cm2)
0.00006 125 2.10E+06
0.00012 255 2.10E+06
0.00042 872 2.10E+06
0.00042 875 2.10E+06
0.00048 1000 2.10E+06
0.00075 1582 2.10E+06
0.00076 1599 2.10E+06
0.00095 2001 2.10E+06
0.00112 2356 2.10E+06

11

Karakteristik Mekanis Baja


Diagram Tegangan-Regangan; Linear Part

Modulus Elastisitas
Hasil Uji Tarik Baja Struktur, Spesimen-1
adalah besaran yang
menyatakan
2500 seberapa elastis
suatu bahan.
2000
Tegangan (kg/cm )
2

Modulus Elastisitas
1500
baja struktur dapat
ditentukan dengan
1000 mengukur
KEMIRINGAN garis
500 diagram tegangan
reganganbaja,
misalnya seperti
0
pada gambar ini.
- 0.00050 0.00100 0.00150
Regangan Modulus Elastisitas

σ
Modulus Elastisitas Baja (Es) = 2.1 x 106 kg/cm2 E=
ε 12

6
Karakteristik Mekanis Baja
Diagram Tegangan-Regangan; Total

Stress-Strain Diagram of Steel, Specimen no. 1

8000
7000
2
Stress in kg/cm

6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
- 0.00100 0.00200 0.00300 0.00400
Strain

13

Karakteristik Mekanis Baja


Diagram Tegangan-Regangan; Total
Stress-Strain Diagram of Steel, Specimen no. 1
Tegangan Leleh Strain Hardening
σy = 24008000
kg/cm2

7000 Tegangan Putus


2
Stress in kg/cm

6000 σfr = 3700 kg/cm2


5000
4000
3000
2000
1000 Es = 2.1 x 106 kg/cm2
0
- 0.00100 0.00200 0.00300 0.00400
Tegangan Kerja
Strain
σ = 0.6σ y = 1600 _ kg / cm2
14

7
Karakteristik Mekanis Baja
Karakteristik:

TEGANGAN LELEH (Yield Stress) dab REGANGAN LELEH (Yield Strain)


Suatu spesimen baja yang diberikan tegangan yang meningkat progresif akan
beruban sifat dari solid (padat) menjadi luquid (leleh). Tegangan yang padanya
spesimen baja mulai meleleh, adalah TEGANGAN LELEH (σy) dan regangan
yang bersesuaian dengan tegangan itu adalah REGANGAN LELEH (εy)

Karena menandai berubahnya perilaku baja dari padat ke liquid maka


Tegangan Leleh menandakan MUTU atau Kekuatan Baja. Misalnya: yang
dimaksud dengan baja berspesifikasi mutu fy = 240 MPa adalah baja
bertegangan leleh 2400 kg/cm2.

Baja dengan mutu lebih tinggi mempunyai tegangan leleh yang lebih tinggi
daripada baja bermutu lebih rendah.

Diagram berikut ini adalah diagram tegangan regangan spesimen baja yang
bermutu lebih tinggi dari spesimen baja yang diagram tegangan-regangannya
ditunjukkan sebelumnya. Perhatikan spesimen ini adalah fy = 280 MPa!

15

Karakteristik Mekanis Baja


Uji Tarik Baja Struktur; Total
Stress-Strain Diagram of Steel, Specimen no. 2
Tegangan Leleh Strain Hardening
σy = 28008000.00
kg/cm2
7000.00 Tegangan Putus
σfr = 4400 kg/cm2
2
Stress in kg/cm

6000.00
5000.00
4000.00
3000.00
2000.00
1000.00 Es = 2.1 x 106 kg/cm2
0.00
-
0.00100 0.00200 0.00300 0.00400 0.00500
Tegangan Kerja Strain
σ = 0.6σ y = 1848 _ kg / cm 2

16

8
Karakteristik Mekanis Baja
Karakteristik:
TEGANGAN KERJA (σ ) atau disebut juga tegangan dasar (σd) adalah taraf
tegangan maksimum akibat beban tetap yang diijinkan terjadi pada suatu
elemen baja pada struktur baja yang memikul beban. Biasanya tegangan kerja
adalah 66% tegangan leleh.
Jika pasca leleh, kepada spesimen baja diberikan tegangan yang meningkat
progresif maka pada regangan tertentu spesimen tersebut akan putus. Gambar
di bawah menunjukkan progres suatu spesimen baja uji tarik sejak awal
sampai menjelang putus.
Taraf tegangan ketika spesimen baja putus
adalah TEGANGAN PUTUS, atau disebut juta
TEGANGAN FRAKTUR atau Tegangan Hancur
(σfr)
Pada tata cara lama, mutu baja ditandai dengan
tegangan putusnya. Misalnya: baja yang
diagram tegangan-regangannya ditunjukkan
pada hal. 14 dinamai Bj. 37, berdasarkan
tegangan putusnya yang adalah 3700 kg/cm2.
Kadang masih ditandai dalam istilah bahasa
Belanda St. 37 (St dari ‘Staal’, Belanda: Baja).
Tata cara ini dianut PPBBI ’84 dan masih dipakai
di dunia praktisi konstruksi baja hingga saat ini.
17

Acknowledgement

All photos herein were taken from the Yahoo Image Search. The author wish
to thanks every contributor to the Yahoo Image Search whose photos or
objects are printed and used in this presentation.

18

Anda mungkin juga menyukai