PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah atau disebut juga problem adalah suatu penelitian.Proses mencari
jawaban dari permasalahan hanya bisa dilakukan melalui proses penelitian.
Dengan demikian suatu permasalahan muncul sebelum kegiatan proses penelitian
itu dilakukan. Sedangkan masalah atau permasalahan dalam penelitian tak
terlepaserat kaitanya denga kehidupan sehari-hari dan merupakan suatu yang
lumrah terjadi. Namun demikian perlu adanya pemecahan terhadap masalah atau
permasalahan tersebut sebagaimana ungkapan berikut:”...is a refinement process
that begins with the indentification of a problem areaand terminates with one or
more testable hypothesis or answerable questions.” (Gay,1981)
Dalam mengidentifikasi permasalahan yang benar-benar layak dijadikan
penelitian, sebaiknya permasalah tersebut diklasifikasi terlebih dahulu menjadi
permasalahan yang sifatnya merupakan common sense (akal sehat), dan
permasalahan yang betul- betul masalah. Permasalahan yang sifatnya common
sense biasanya dapat dirasakan hanya terbatas pada perasaan seseorang atau
diawali oleh hemat saya, sulit diukur, dan reliabilitas kemunculannya dalam suatu
konteks yang rendah. Dengan kata lain, tidak semua orang mengalami yang
dirasakan oleh orang lain, dan masalah tersebut penting artinya bagi penelitian,
sebab kunci dari kegiatan penelitian bertolak dari masalah.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa Sumber Masalah Penelitian?
1.2.2 Bagaimanma Memilih Permasalahan Penelitian?
1.2.3 Apa saja Karakteristik Permasalah Penelitian?
1.2.4 Apa pengertian Studi Pendahuluan?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui Sumber Masalah Penelitian.
1.3.2 Mengetahui Bagaimana Memilih Permasalahan Penelitian.
1.3.3 Mengetahui Karasteristik Permasalahan Penelitian.
1.3.4 Mengetahui Pengertian Studi Pendahuluan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Deduksi yang dapat ditarik dari berbagai teori pendidikan dan teori
tingkah laku yang sudah dikenal oleh peneliti merupakan sumber permasalahan
yang sangat baik. Teori menyangkut prinsip-prinsip umum, yang kelayakannya
untuk diterapkan pada persoalan-persoalan pendidikan masih belum terbukti
secara empiris. Hanya melalui penelitian, orang dapat menentukan apakah
generalisasi-generalisasi yang terdapat di dalam teori dapat diterjemahkan
menjadi saran-saran khusus bagi praktik kependidikan.
Sumber permasalahan lain yang tak kalah berharga adalah literatur dalam
bidang yang menarik perhatian peneliti. Pada waktu membaca laporan-laporan
penelitian yang sudah dilakukan, kita dihadapkan pada contoh-contoh
permasalahan penelitian serta cara bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan.
Hal itu tentu berguna untuk melihat apakah studi yang dipakai dalam penelitian
terdahulu masih relevan dengan situasi dan kondisi yang berbeda saat ini.
2
kependidikan, sumber permasalahan juga tidak keluar dari dua hal tersebut, yaitu
teori dan pengalaman di mana itu menjadi bahan kajian bagi insan kependidikan.
Pengalaman adalah guru yang paling baik dalam karier maupun profesi
seseorang. Melalui pengalaman seseorang bisa dikatakan ahli. Seorang pandai
besi yang telah berpengalaman dalam hal membuat senjata bertahun-tahun,
dikatakan orang sebagai empu yang andal. Seorang detektif semakin kaya dan
cepat mengatasi permasalahan dalam pekerjaannya karena berpengalaman dan
telah banyak mengalami bermacam-macam kasus yang dapat menunjang
profesionalitas orang tersebut. Demikian pula dengan profesi-profesi lain seperti
3
guru, pengacara, dokter. dan sebagainya. mereka diberikan gelar dan tanda jasa
untuk menghormati pengalaman di bidangnya sebagai senior atau profesor.
Orang-orang yang telah lama menekuni bidang profesi tertentu dapat digunakan
untuk membantu mencari sesuatu yang signifikan diteliti. Dari pengalaman
pribadi seorang yang berminat dalam penelitian mungkin muncul suatu
pertanyaan yang mendorong ia melakukan penelitian. Umpanya seorang dosen
setelah mengajar beberapa tahun memperhatikan bahwa mahasiswa dari sekolah-
sekolahkejuruan lanjutan atas yang telah bekerja sedikitnya dua tahun semua
berhasil mengikuti kuliahnya dengan baik.
4
3. Laporan hasil penelitian.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang lain di luar bidang yang kita kuasai
sering kali memberikan pengaruh munculnya permasalahan penelitian. Sebagai
contoh misalnya. Gerakan reformasi yang muncul setelah Orde Baru, ternyata
telah memunculkan dan memengaruhi dan menguraikan para guru untuk
memperoleh gaji dan status profesi yang lebih baik pada masa yang akan datang.
Era global telah mempengaruhi mobilitas dan tranformasi tenaga kerja di
beberapa negara dan telah mempengaruhi sistem pendidikan dan sistem penilaian
lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK).Pendidikan sistem ganda dalam SMK
telah memunculkan model pembelajaran model magang dalam usia kerja. Di
mana dalam sistem magang para training memperoleh pendidikannya di balai
latihan kerja dan dunia industri agar mereka, di samping dapat memperoleh sistem
5
belajar yang baik dan relevan, juga memperoleh pengalaman bekerja sesuai
dengan bidang yang ditekuninya.1
1
Prof. Sukardi, METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN.hal 22
2
http://metodologinurelghazy.blogspot.com/2015/06/memilih-masalah-penelitian.html
6
dilapangan. Para peneliti sebaiknya dapat memilih dari problematika yang ditemui
menjadi dua klasifikasi, yaitu problematika yang bersifat belum dapat diukur
karena baru atas dasar pertimbangan common sense, dan permasalahan yang
betul-betul permasalahan yang layak diteliti yang umumnya mempunyai ciri-ciri:
dapat diukur dengan instrumen penelitian, sering ditemui di lapangan, dan
mempunyai manfat yang berguna bagi masyarakat maupun bagi ilmu
pengetahuan.
7
b) Adakah perbedaan antara hasil belajar dengan metode penyampaian
dengan cara belajar siswa aktif (CBSA) menggunakan problem solving
dengan diskusi dengan cara belajar secara tradisional ceramah.
3
Prof. Sukardi, Op.cit., hal 25
8
Oleh karena itu, guna memperoleh jawaban tersebut mereka mencari
informasi dengan beberapa cara, misalnya:
9
dengan data empiris, jika peneliti ingin mendudukkan penelitian kuantitatif lebih
mendasarkan pada sesuatu variabel yang harus didasarkan pada hukum positi
empiris, dan terukur. Permasalahan yang tidak didukung dengan data empiris dan
tidak dapat diukur hanya jatuh pada kategori common sense yang sulit untuk
ditindaklanjuti dalam proses pengumpulan data.
10
jarang studi pendahuluan pun menguji sejumlah instrument yang akan digunakan
dalam studi utama.
11
4. Mengetahui apakah penelitian tersebut mampu untuk dilaksanakan oleh
peneliti ataukah justru akan menyulitkan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Masalah atau disebut juga problem adalah suatu penelitian.Proses mencari
jawaban dari permasalahan hanya bisa dilakukan melalui proses penelitian.
Dengan demikian suatu permasalahan muncul sebelum kegiatan proses penelitian
itu dilakukan. Sedangkan masalah atau permasalahan dalam penelitian tak
terlepaserat kaitanya denga kehidupan sehari-hari dan merupakan suatu yang
lumrah terjadi. Namun demikian perlu adanya pemecahan terhadap masalah atau
permasalahan tersebut.
Studi pendahuluan adalah studi yang dilakukan untuk memperoleh
informasi tentang penelitian yang akan dilakukan. Studi pendahuluan dilakukan
karena kelayakan penelitian berkenaan dengan prosedur penelitian dan hal lainnya
yang masih belum jelas. Studi pendahuluan bisa saja mengubah arah penelitian
yang telah disusun di dalam proposal. Dengan demikian, studi pendahuluan bisa
saja menghasilkan perubahan prosedur penelitian, meningkatkan pengukuran,
meningkatkan kepercayaan asumsi, dan desain yang lebih mantap dari studi
utama. Studi pendahuluan tak jarang merupakan miniatur dari studi utama. Tidak
jarang dalam studi pendahuluan menguji sejumlah instrumen yang akan
digunakan dalam studi utama.
3.2. Saran
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
makalah ini, sehingga penulis meminta kritik maupun saran dari pembaca agar
dapat melengkapi maupun menyempurnakan makalah ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://metodologinurelghazy.blogspot.com/2015/06/memilih-masalah-penelitian.html
14