PPH Badan
PPH Badan
Nama Anggota:
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WARMADEWA
2018
A. PENDAHULUAN
Pajak penghasilan adalah pajak yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan dan
dikenakan atas penghasilan kena pajak perusahaan. Secara umum ketentuan perpajakan
maupun peraturan peraturannya yang tergantung dan ditertibkan dalam undang-undang atau
peraturan-peraturan perpajakan lainnya yang sangat berpengaruh pada dunia usaha, hal
tersebut akan meningkatkan kompetisi dan prestasi suatu badan usaha, dimana kegiatan
usaha dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu untuk mendapatkan laba yang
sebesar-besarnya dan meminimalisasikan beban pajak yang ditanggung oleh perusahaan.
Untuk meminimalisasikan beban pajak yang ditanggung wajib pajak ditempuh dapat
ditempuh dengan cara rekayasa yang masih berada dalam ruang lingkup perpajakan hingga
diluar ketentuan perpajakan. Upaya untuk meminimalisasi pajak sering disebut dengan
tekhnik tax planning.
Tujuan pokok dari tax planning adalah untuk mengurangi jumlah atau total pajak
yang harus dibayar oleh wajib pajak. Tax planning adalah tindakan legal karena
penghematan pajak hanya dilakukan dengan memanfaatkan hal-hal yang tidak diatur oleh
undang-undang. Tujuannya bukan untuk mengelak membayar pajak, tetapi mengatur
sehingga pajak yang dibayar tidak lebih dari jumlah yang seharusnya.
Pajak Penghasilan Badan adalah pajak yang dihitung berdasarkan peraturan
perpajakan dan dikenakan atas penghasilan kena pajak perusahaan. Terdapat perbedaan
antara perhitungan pajak versi PSAK dengan versi fiskal, tetapi perbedaan tersebut tidak
perlu dipertentangan karena masing-masing memiliki tujuan penggunaan yang berbeda,
meski pengukuran profitnya diperoleh dari sumber data yang sama, yakni laporan keuangan
komersial
Sesuai pasal 10 ayat (6) Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 yang diubah terakhir
kali dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 mengenai pajak penghasilan, di mana
metode penilaian persediaan yang dibolehkan berdasarkan ketentuan sebagai berikut :
4. pemilihan pemberian kesejahteraan kepada karyawan dalam bentuk natura atau cash.
Pemberian natura atau kenikmatan untuk kesejahteraan karyawan tidak cocok dalam kondisi
sebagai berikut :
Dulu, sebelum terbitnya UU PPh No. 36 Tahun 2008, sasaran utama untuk
mengefisiensikan beban pajak terutang dilakukan dengan membidik lapis tarif pajak
yang lebih rendah dari tarif pajak PPh badan, sehingga untuk memperoleh lapisan
bawah yang minimal tersebut, pengaturan harus dilakukan dengan melibatkan semua
komponen di atasnya secara maksimal.