REDAKSI
Pelindung :
Ketua STIKes 'Aisyiyah Bandung
Penanggung Jawab:
Reyni Purnama Raya, SKM., M.Epid
Sekretaris :
Perla Yualita, S.Pd., M.Pd
Bendahara:
Riza Garini, A.Md.
Mitra Bastari:
Dewi Irawati, MA., Ph.D.
Suryani, S.Kp., MHSc., Ph.D.
DR.Kusnanto, S.Kp., M.Kes.
Iyus Yosef, S.Kp., MSi., MN.
Irma Nursanti, M.Kep., Sp. Mat.
Penyunting/Editor:
Perla Yualita, S.Pd., M.Pd. (Editor Bahasa)
Triana Dewi S, S.Kp., M.Kep. (Editor Keperawatan)
Setting/Layout:
F. Mugia Mukti, S.Sn.
Alamat Redaksi:
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah
Jl. KH. Ahmad Dahlan Dalam No. 6, Bandung
Telp. (022) 7305269, 7312423 - Fax. (022) 7305269
email: mwac.aisyiyah_bdg@yahoo.com
jurnal_aisyiyahbdg@yahoo.co.id
DAFTAR ISI
ABSTRAK
Pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK) sering mengalami masalah psikologis yang berhubungan
erat dengan masalah spiritual sehingga terjadi gangguan kesejahteraan spiritual. Biblioterapi
dapat mengatasi gangguan psikologis, namun belum diketahui pengaruhnya terhadap
kesejahteraan spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh biblioterapi terhadap
kesejahteraan spiritual pada pasien PJK. Penelitian ini menggunakan rancangan quasi
experimental, model ekperimen pretest-posttest control group design dengan satu macam
perlakuan. Teknik sampling menggunakan metode purposive sampling, dengan jumlah sampel
sebanyak 48 orang, masing masing 24 orang untuk kelompok intervensi dan kontrol.
Kesejahteraan spiritual diukur dengan mengunakan Spiritual Well Being Scale (SWBS). Pada
kelompok intervensi diberikan biblioterapi selama 2 hari, sedangkan pada kelompok kontrol
tidak diberikan biblioterapi. Pengolahan data melalui analisis uji t berpasangan dan tidak
berpasangan, karena hasil uji normalitas data terdistribusi normal. Hasil uji t berpasangan pada
kelompok intervensi terdapat perbedaan bermakna (p = 0,00) kesejahteraan spiritual sebelum
dan sesudah biblioterapi. Berdasarkan uji t tidak berpasangan, terdapat perbedaan yang
bermakna (p = 0,00) dari kesejahteraan spiritual pada kelompok intervensi dan kontrol. Hasil
analisis menunjukkan biblioterapi berpengaruh terhadap kesejahteraan spiritual pasien.
Berdasarkan penelitian ini diharapkan manajer pelayanan keperawatan, dapat menjadikan
biblioterapi sebagai suatu bentuk intervensi keperawatan dalam usaha meningkatkan
spiritualitas pasien.
ABSTRACT
Coronary heart disease (CHD) patients often experience psychological problem related to spiritual
problem that lead to spiritual well-being disorder. Bibliotherapy can overcome psychological
disorder, meanwhile effect of Islamic Bibliotherapy on spiritual well-being has not been
acknowledged. The objective of this study was to assess the effect of Islamic bibliotherapy on
spiritual well-being of CHD patients. This quasi experiment with pretest-posttest control group
design with single intervention. A total of 48 study subjects were included in the study, 24 patients in
intervention and another 24 in control group. Purposive sampling technique was used to choose the
study subjects. Spiritual well-being was measured by Spiritual Well Being Scale (SWBS). Patients in
intervention group were given 2 days of bibliotherapy, while those in control group were not given
any. Dependent and independent t-test was used to analysed the data because data was normally
distributed. Dependent t-test showed there was a signi icant difference of spiritual well-being mean
score of pre- and post-bibliotherapy in intervention group (p value=0.000). Based on the results of
29
30 Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah
independent t-test, there was a signi icant difference of mean and delta score spiritual well-being
between the intervention and control group (p value=0.00). The results of the analysis showed that
Islamic bibliotherapy give signi icant in luence to spiritual well-being of the CHD patients. Based on
the results of this study, managers of nursing and care are expected to use bibliotherapy as one of
nursing intervention in order to enhance patients' spirituality.
2009). Dukungan spiritual bukan terbatas mengajari pasien agar memiliki kontrol yang
pada praktek keagamaan seperti berdoa, baik terhadap penyakitnya. Distraksi, berdoa,
membaca buku agama atau kitab suci dan relaksasi, imajinasi terpimpin, musik dan
ibadah ritual lainnya (Carson, 2011), akan biofeedback merupakan beberapa intervensi
tetapi dipenuhi dengan memberi kenyamanan, perilaku kognitif (Potter & Perry, 2010).
membantu pencarian makna dan tujuan Terapi doa merupakan intervensi
hidup, menghormati privasi, mendengarkan, perawatan spiritual. Salah satu teknik terapi
menghibur dan menenangkan pasien doa adalah dengan membaca buku yang berisi
(Narayanasamy, 2004 sebagaimana dikutip doa atau kata-kata bijak yang bersumber dari
dalam –Youse i & Abedi, 2011). kitab suci (Mason, 1995 sebagaimana dikutip
Perawatan spiritual kurang dimanfaatkan dalam '''OBrien, 1999). Terapi membaca buku
dalam asuhan keperawatan. Keperawatan (biblioterapi) dapat dipertimbangkan sebagai
spiritual mencakup spiritualitas dalam terapi komplementer kesejahteraan spiritual
menghadapi kesulitan dan mengupayakan pada pasien.
kesejahteraan (well-being), yang mengukur Biblioterapi adalah bacaan yang berisi doa
seberapa baik seseorang menghadapi atau kata-kata bijak, yang melibatkan pasien
permasalahan kesehatan isik dan mental untuk memahami makna hidup dan kondisi
(Paloutzian, Bufford, & Wildman, 2012), yang sedang dialami, melalui membaca
memperbaiki karakter, meningkatkan (Smith, 2006). Di Taiwan, penggunaan
kebahagiaan, mengurangi kecacatan dan biblioterapi direkomendasikan oleh
gangguan mental (Cloninger, 2005). profesional pendidikan atau kesehatan
Selama ini fokus perawatan di ruang sebagai pendekatan dalam mengatasi stres
intensif terbatas pada aspek isik saja, belum pada mahasiswa (Fu, 2010). Biblioterapi juga
atau masih sedikit yang menyentuh aspek digunakan untuk membimbing pemikiran,
pikiran maupun spiritual pasien (Woods, memperkuat karakter, membentuk perilaku
Froelicher, Motzer, & Bridges, 2009). Kondisi dan memecahkan masalah (Myracle, 1995). Di
ini diakui oleh perawat di ruang intensif pada Indonesia, penelitian dan literatur yang
saat studi pendahuluan. Padahal pasien yang berkaitan dengan penggunaan biblioterapi
berada dalam kondisi terminal, 96% bagi pasien masih terbatas. Bila dibandingkan
mengalami gangguan spiritual, yang berakibat dengan penelitian sebelumnya, biblioterapi
buruk terhadap kesehatan isiknya (Mako, digunakan untuk mengatasi masalah
Galek, & Poppito, 2006). Dukungan sosial psikologis dan belum ditemukan penggunaan
sebagai intervensi non-farmakologis untuk biblioterapi dengan pendekatan Islam untuk
gangguan spiritual mencakup perilaku mengatasi masalah spiritual pasien.
kogni if. Intervensi perilaku kognitif adalah Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin Bandung,
untuk mengubah persepsi, perilaku dan merupakan rumah sakit rujukan Provinsi Jawa
Barat yang memiliki ruang rawat intensif Model ekperimen yang digunakan adalah
khusus untuk pasien penyakit jantung dari Pretest-posttest control group design dengan
berbagai daerah, budaya dan agama. Ruang satu macam perlakuan (Arikunto, 2009;
CICU (Cardiac Intensive Care Unit) dibangun Notoatmojo, 1993).
dengan pertimbangan semakin tingginya Dalam penelitian ini sampel dibagi menjadi
kasus penyakit jantung di masyarakat. Jumlah kelompok intervensi yaitu kelompok dengan
pasien rawat inap pada tahun 2011 di Ruang perlakuan dan kelompok kontrol yaitu
CICU, sebanyak 820 orang. Pasien di Ruang kelompok tanpa perlakuan. Perlakuan yang
CICU rata-rata dalam keadaan sadar dan dilakukan adalah memberikan buku bacaan
beragama Islam. Menurut literatur, seorang (biblioterapi) versi Islam pada pasien
muslim memiliki potensi spiritualitas seperti Penyakit Jantung Koroner (PJK). Sebelum
menerima penyakitnya dengan sabar dan dimulai perlakuan, kedua kelompok diberi
mengganggap sakit sebagai keseimbangan pretest untuk mengukur kondisi kesejahteraan
isik, mental, emosi dan spiritual, sehingga spiritual awal. Selanjutnya kelompok
dapat didayagunakan untuk mendukung intervensi diberi biblioterapi dan kelompok
kesembuhan (Chisti, 1985 sebagaimana kontrol tidak diberi biblioterapi. Sesudah dua
dikutip dalam Rassool, 2000). Mengingat hari kedua kelompok diberi postest untuk
fenomena tersebut dan pentingnya mengukur kondisi kesejahteraan spiritual
kesejahteraan spiritual pada pasien penyakit akhir. Kesejahteraan spiritual diukur dengan
jantung koroner, maka perlu dilakukan mengunakan Spiritual Well Being Scale
penelitian untuk mengetahui pengaruh (SWBS).
biblioterapi versi Islam terhadap Populasi dalam penelitian ini adalah semua
kesejahteraan spiritual pada pasien penyakit pasien PJK yang dirawat di Ruang CICU RSUP
jantung koroner. dr. Hasan Sadikin Bandung selama penelitian
dilakukan, yaitu sebanyak 88 orang. Teknik
METODOLOGI sampling yang digunakan dalam penelitian ini
Penelitian ini menggunakan rancangan quasi adalah purposive sampling, yaitu peneliti
experimental yaitu metode penelitian memilih responden berdasarkan
eksperimen semu menggunakan kelompok pertimbangan tertentu (kriteria inklusi)
kontrol, tetapi tidak sepenuhnya mengontrol karena dianggap mewakili statistik, tingkat
variabel-variabel luar yang mempengaruhi signi ikansi, dan prosedur pengujian hipotesis
penelitian. Ciri khas kuasi eksperimen adalah disebut juga nonprobability sampling (Polit &
memperkenalkan kendali sebab-akibat dan Beck, 2006). Kriteria inklusi penelitian ini
memenuhi dua dari tiga syarat rancangan true adalah: 1) beragama Islam; 2) kesadaran
experiment yaitu adanya kelompok kontrol kompos mentis; 3) bisa membaca; dan 4)
dan adanya intervensi (Polit & Beck, 2006). dapat berkomunikasi dengan baik. Adapun
kriteria ekslusi adalah pasien yang mengalami Sembilan item pernyataan dibuat dalam
serangan akut saat atau selama pengumpulan kalimat terbalik (unfavorable) yaitu nomor 1, 2,
data, disebut juga dengan droup out (DO), dari 5, 6, 9, 12, 13, 16 dan 18, sebagai penjaga
48 responden tidak didapatkan responden terhadap bias respon yang ditetapkan. Setiap
yang DO. item memiliki angka 1-6 dengan pilihan
Pendekatan yang digunakan dalam jawaban untuk masing-masing pernyataan
menentukan responden untuk kelompok favorable adalah: Sangat Tidak Setuju (STS)
intervensi dan responden untuk kelompok dinilai 1, Cukup Tidak Setuju (CTS) dinilai 2,
kontrol, adalah dengan menggunakan tabel Tidak Setuju (TS) dinilai 3, Setuju (S) dinilai 4,
nomor random menurut Pecock (1986). Cukup Setuju (CS) dinilai 5, dan Sangat Setuju
Dengan menggunakan tabel nomor random (SS) dinilai 6, sedangkan untuk pernyataan
tersebut peneliti membuat kesepakatan bila unfavorable adalah sebaliknya. Skala ini
yang muncul adalah nomor 0-4 maka menghasilkan tiga nilai: (a) skor total SWB
responden masuk dalam kelompok intervensi secara keseluruhan, (b) skor subskala RWB,
sedangkan bila yang muncul adalah nomor 5- dan (c) dan skor subskala EWB.
9 maka responden masuk dalam kelompok Instrumen penelitian berikutnya adalah
kontrol. biblioterapi versi Islam yang dibuat oleh
Alat pengumpulan data dengan peneliti, disusun berdasarkan referensi dari
menggunakan skala kesejahteraan spiritual ayat Al Qur'an, sunnah nabi dan hikmah dari
(Spiritual Well-Being Scale/SWBS) yang berisi kaum arif muslim yang dikoleksi dari buku-
20 item pernyataan. SWBS terdiri dari dua buku agama Islam serta disesuaikan dengan
sub-skala, yaitu penilaian persepsi tentang instrumen kesejahteraan spiritual. Peneliti
kesejahteraan dalam beragama (RWB), dan telah melakukan validasi isi (content validity)
penilaian persepsi tentang kesejahteraan instrumen ini pada pemuka agama Islam yang
eksistensi (EWB) (Paloutzian et al., 2012). memahami maksud dan tujuan penelitian.
Versi terjemahan SWBS bahasa Indonesia Tabel 1 memperlihatkan distribusi
dibuat oleh Budisusetyo (2011). Peneliti frekuensi karakteristik responden antara
mendapatkan ijin menggunakan instrumen kelompok intervensi dan kelompok kontrol,
SWBS dan melakukan penyesuaian agar dapat yang sebagian besar berusia 40-60 tahun
mengukur kesejahteraan spiritual pada pasien (66,6%), berjenis kelamin laki-laki (83,3%
beragama Islam. dan 75%), berpendidikan SMA (66,8% dan
Pernyataan SWBS berisi 20 item, dengan 10 50% ), serangan jantung pertama (75%),
item untuk subskala RWB yaitu pernyataan berstatus menikah (100% dan 95,8%) dan
nomor 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17, dan 19 serta berasal dari status ekonomi sedang (66,7%
10 item untuk subskala EWB yaitu pernyataan dan 54,1%).
nomor 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, dan 20.
pemahaman dan amal membedakan kaum baginya. Jika Allah mencintainya dengan
muslim dalam mempraktekkan metode kecintaan yang sangat maka Allah
berdoa, berzikir serta amal batiniah lain yang mengujinya” (Motinggo, 2004).
mempengaruhi kondisi diri dalam 2) Bersyukur atas segala karunia Allah SWT,
menghadapi tekanan kehidupan. termasuk menghadapi penyakit sebagai
Hubungannya dengan penelitian ini adalah cobaan, dengan cobaan ini seorang hamba
bahwa biblioterapi versi Islam yang diberikan semakin didekatkan kepada Allah. Hanya
merupakan konsep pemahaman integral Islam ungkapan syukur sebagai amal batin
yang mengajak pasien memiliki cara pandang hamba yang pantas ditujukan pada Allah
positif terhadap penyakit yang dideritanya. karena karunia-Nya. Kehidupan yang
Dengan pandangan yang positif itu, pasien penuh dengan syukur adalah kehidupan
dapat berpikir jernih, juga dapat kembali yang bersih, lapang dan merupakan
kepada Allah SWT sehingga menimbulkan kehidupan batin yang tinggi dihadapan
kemampuan dan ketenangan menghadapi Allah SWT, seperti dijelaskan dalam Al
tekanan akibat penyakit yang diderita. Qur'an surat Al Maidah ayat 6, “...Allah
Kedua, biblioterapi versi Islam menjelaskan tidak hendak menyulitkan kamu, tapi Dia
konsep mengingat Allah SWT agar timbul hendak membersihkan kamu dan
ketenangan. Alur yang dijelaskan menyempurnakan nikmat-Nya, supaya
memungkinkan pasien mengikuti pola pikir kamu bersyukur”, dan Al Qur'an surat Saba
dari makna dan tujuan penyakit yang Allah ayat 13 “...Bekerjalah hai keluarga Daud
SWT ijinkan menimpa seseorang. Dalam Al untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit
Qur'an Surat Ali Imran ayat 191, tentang sekali dari hamba-hambaKu yang
hikmah kehidupan bahwa tidak ada sesuatu bersyukur” (Depag RI, 2006).
yang diciptakan dengan sia-sia (Depag RI, 3) Bersabar dengan cobaan yang diberikan
2006). Allah SWT. Konsep sabar adalah konsep
Pola pikir biblioterapi versi Islam dalam yang unggul dalam kehidupan Islam,
penelitian ini meliputi : seperti diterangkan dalam Al Qur'an surat
1) Rahmat Allah SWT meliputi segala sesuatu Al Baqarah ayat 153, bahwa orang-orang
seperti dijelaskan dalam Al Qur'an Surat yang sabar adalah orang-orang yang
Al-A'raaf ayat 156, dimana penyakit yang bersama (dekat dengan) Allah SWT, dan
diberikan ini adalah rahmat Allah SWT, dalam Al Qur'an surat Az Zumar ayat 10
yang merupakan cara Allah mencintai dijelaskan bahwa orang yang sabar akan
hamba-Nya (Depag RI, 2006). Dijelaskan diberikan pahala tanpa batas (Depag RI,
pula dalam hadis Nabi Muhammad SAW 2006).
yang berbunyi “ Jika Allah mencintai 4) Menyempurnakan diri dengan
seorang hamba, maka Allah berikan cobaan menyerahkan kehidupan ini kembali
penggugur dosa-dosa, dan kematian sebagai dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya
bagian dari perjalanan untuk bertemu Allah dengan mengingat Allahlah hati menjadi
SWT. Namun, seorang muslim tetap berusaha tentram” (Depag RI, 2006).
untuk mencari perawatan dan pengobatan, Melalui keyakinan dan amal tersebut kaum
sehingga hal tersebut dapat didayagunakan muslim terbantu untuk melalui cobaan hidup
untuk mendukung kesembuhan pasien seperti menjalani perawatan penyakit. Dengan
muslim. melihat adanya perubahan yang signi ikan
Berdasarkan uraian mengenai pandangan pada kelompok intervensi dari kelompok
seorang muslim terhadap masalah kesehatan kontrol, menunjukkan adanya pengaruh
tersebut, perubahan nilai kesejahteraan biblioterapi pada penelitian ini. Peneliti
spiritual pada pasien terbantu akibat menilai bahwa biblioterapi dapat diterima
dorongan spiritualitas yang terdapat pada sehingga kesejahteraan spiritual pasien
biblioterapi yang diberikan. Menurut peneliti, terpenuhi, yang ditunjukkan oleh nilai
pemahaman seorang muslim dalam menjalani kesejahteraan spiritual yang signi ikan.
kehidupannya termasuk dalam menghadapi Faktor positif lain yang dapat
penyakit sudah terbangun dalam nilai-nilai mempengaruhi kesejahteraan spiritual
kehidupan spiritual seorang muslim, seperti menurut Ester (2004) adalah:
yang dimaksudkan oleh Laird (2007), bahwa 1) Kekuatan dalam diri dengan memelihara
penyakit mental (batin) cenderung dianggap kesadaran, hubungan saling percaya,
buruk oleh kaum muslim, karena itu kaum kekuatan, dan kedamaian dengan Tuhan.
muslim melakukan strategi koping secara 2) Motivasi yang tinggi dan komitmen pada
mandiri misalnya dengan berdoa dan shalat nilai tertinggi dari cinta, makna, harapan,
sebagai upaya untuk mengantisipasi masalah keindahan dan kebenaran Tuhan.
psikologis (Laird, Amer, Barnett, & Barness, 3) Hubungan saling percaya yang memberi
2007). Sejak kecil kaum muslim sudah dilatih makna dan harapan serta kasih sayang
untuk melakukan shalat yang merupakan dalam berhubungan dengan orang lain.
sebuah tata cara ibadah dalam mendekatkan 4) Mempunyai makna dan tujuan terhadap
diri kepada Allah SWT. Dalam shalat pun eksistensi diri
ditemukan banyak aktivitas yang
berhubungan dengan doa dan zikir kepada SIMPULAN
Allah SWT. Dalam keyakinan Islam dipercaya Biblioterapi versi Islam berpengaruh secara
bahwa mengingat Allah SWT (zikir) dan bermakna terhadap kesejahteraan spiritual
mendekatkan diri pada Allah SWT (doa) akan pasien. Secara umum disimpulkan bahwa
membawa kepada ketenangan, sesuai ayat Al terdapat perbedaan yang bermakna
Qur'an Surat Ar-Ra'd ayat 28 yang kesejahteraan spiritual pada kelompok
menjelaskan “...hati mereka menjadi tentram intervensi dengan kelompok kontrol.
Biblioterapi versi Islam pada penelitian ini biblioterapi dengan cara dibacakan oleh
berpengaruh pada kesejahteraan spiritual perawat atau keluarga. Menggunakan media
tidak hanya pada pasien PJK akan tetapi pada audiovisual yang menarik dan dapat diterima
pasien dengan penyakit lain, sehingga oleh pasien. Serta membuat instrumen
biblioterapi dapat dijadikan intervensi dalam penelitian kesejahteraan spiritual khusus
asuhan keperawatan untuk meningkatkan pasien PJK dan pasien muslim yang mengukur
spiritualitas. sikap sabar, syukur, ikhlas, tenang dan
keyakinan akan janji Allah SWT.
SARAN
Biblioterapi versi Islam diharapkan menjadi DAFTAR PUSTAKA
bahan pertimbangan bagi manajer pelayanan Abudawood, A. H. (2011). Bibliotherapy the
keperawatan untuk menjadikannya sebagai power of words, how educators can solve
salah satu intervensi keperawatan dalam or prevent social, emotional, and
usaha mengatasi masalah spiritual pasien, behavioral problems learners are facing
disamping terapi standar yang sudah through books. Diunduh 4 Agustus 2012,
dijalankan. Rumah sakit sebagai pemegang dari: http://www.scribd.com/doc/
kebijakan sebaiknya membuat perpustakaan 66126120/Bibliotherapy-the-Power-of-
kecil pada setiap ruangan perawatan untuk Words.
meningkatkan kesejahteraan spiritual pasien Allahbakhshian, M., Jafarpour, M., & Parvizi, S.
yang di rawat di RSUP dr. Hasan Sadikin (2011). Spiritual well-being of patients
Bandung. with multiple sclerosis. Iranian Journal of
Hasil penelitian ini diharapkan dapat Nursing and Midwifery Research, 16(3),
disosialisasikan pada mahasiswa atau peserta 202-206.
pelatihan, seminar, simposium untuk Anderson, J. L., Adams, C. D., Antman, E. M.,
menambah wawasan dan pengetahuan bagi Bridges, C. R., Califf, R. M., Casey, D. E., et al.
perawat atau calon perawat dalam (2007). ACC/AHA 2007 guidelines for the
memberikan asuhan keperawatan untuk management of patients with Unstable
aspek kesejahteraan spiritual. Biblioterapi Angina/Non–ST-Elevation Myocardial
dapat dijadikan salah satu topik terapi Infarction. Journal of The American Heart
alternatif dan komplementer untuk aspek Association, 116, e148-e304.
kesejahteraan spiritual. Arikunto, S. (2009). Manajemen penelitian.
Diharapkan penelitian selanjutnya Jakarta: Rineka Cipta.
menggunakan desain eksprimen murni Arntz, H.-R., Danchin, N., Goldstein, P., & Huber,
dengan mengontrol seluruh variabel perancu K. (2009). Contemporary management of
secara ketat, sampel lebih besar, dan acute st-elevation myocardial infarction. In
menggunakan metode matching. Pemberian E. Raderschadt (Ed.). Jerman: In ill