Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1. Pengertian..................................................................................................1

BAB II......................................................................................................................2

PEMBAHASAN......................................................................................................2

2.1. Bentuk-Bentuk Desain Eksperimen..........................................................2

2.1.1. Pre- Experimental Designs (Non designs).........................................2

2.1.2. Tru-Experimental design....................................................................4

2.1.3. Factorial Design.................................................................................5

2.1.4. Quasi Experimental Design...............................................................6

2.2. Karakterisitik Penelitian Eksperimen........................................................7

2.3. Langkah-langkah Kegiatan Penelitian Eksperimen..................................8

BAB III..................................................................................................................10

PENUTUP..............................................................................................................10

3.1. Kesimpulan..............................................................................................10

3.2. Saran........................................................................................................10

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Pengertian

Metode penelitian eksperimen adalah: metode penelitian yang digunakan

untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan. Contohnya dalam bidang fisika penelitian-penelitian dapat

menggunakan desain eksperimen karna variabel-variabel dapat di pilih dan

variable lain dapat mempengaruhi proses eksperimen dan dapat dikontrol secara

tepat, adapun cotohnya dalam bidang fisika mencari pengaruh panas terhadap

muai panjang suatu benda. Dalam hal ini variasi panas dan muai panjang dapat di

ukur secara teliti, dan penelitian dilakukan dilaboratorium, sehingga pengaruh-

pengaruh variable lain dari luar dapat di control. Sedangkan dalam penelitian

social khususnya pendidikan, desain eksperimen yang digunakan untuk penelitian

akan sulit mendapatkan hasil yang akurat, karna banyak variable luar yang

berpengaruh dan sulit mengontrolnya adapun contohnya mencari pengaruh

metode kontekstual terhadap kecepatan pemahaman murid dalam pelajaran

matematika.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Bentuk-Bentuk Desain Eksperimen

Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam

penelitian bisnis, yaitu: Pre-Experimental Design, True Experimental Design.

Dan Quasi Experimental Design.

Hal ini dapat digambarkan seperti gambar berikut:

One-shot Case Studi


Pre-
Eksperimental One Group Petest-Posttest
Intec-Group Comparison

Posttest Only Control


True- Design
Macam- Eksperimental
Macam Design Pretest- Control Group
Eksperimen Design
Factorial
Experimental
Time- series Design
Quasi
Experimental Nonequivalet Ctroup
Design

2.1.1. Pre- Experimental Designs (Non designs)

Pre- Experimental Designs (nondesigns) belum merupakan eksperimen

sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variabel dependen. Bentuk Pre- Experimental Designs

(nondesigns) ada beberapa macam yaitu:

2
a. One-Shot Cose Study

Paradikma dalam penelitian eksperimen model ini dapa di gambarkan sebagai

berikut:

XO

X= Treatment yang diberikan (variabel independen)

O= Observasi (Variabel dependen)

Adapun cara membacanya sebagai berikut terdapat suatu kelompok diberi

trikmen atau perlakuan dan selanjutnya di observasi hasilnya.

b. One- Group Pretest-Posttest Design

Bila dalam one-shot case study tidak di beri pretest, maka pada paradikma ini

terdapat pretest sebelum diberi perlakuan sehingga hasil perlakuan dapat

diketahui lebih akurat, karna dapat membandingkan dengan keadaan sebelum

diberi perlakuan.

O1 X O2

O1= nilai pretest (sebelum diberi diklat)

O2 = nilai posttest( setelah diberi diklat)

Pengaruh diklat terhadap prestasi kerja pegawai = (O2- O1)

3
c. Intact-Group Comparison

Terdapat 1 kelompok yang digunakan untuk penelitian tetapi dibagi 2 yaitu

setengah kelompok eksperimen dan setengah kelompok untuk kontrol

X O1
O2

O1= Hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan

O2= Hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak di beri perlakuan Pengaruh

perlakuan = O1 – O2

2.1.2. Tru-Experimental design

Dikemukakan 2 bentuk yaitu:

a. Pottest-Only Control Design

R X O2
R O4

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing di pilih

secara randum (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang

lain tidak. Kelompok yang di beri perlakuan disebut kelompok eksperimen dan

kelompok yang di beri (treatment) adalah (O1 : O2). Dalam penelitian yang

sesungguhnya pengaruh treatment dianalisis dengan uji beda, pakai statistik t-test

misalnya. Kalau terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol, maka perlakuan yang di berikan berpengaruh secara

signifikan.

4
b. Pretest-posttest control group design

R O1 X O2
R O3 O4

Terdapat dua kelompok yang di pilih secara randum, kemudian di beri

pretest untuk mengetahui keadaan awal adalah perbedaan antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok

eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O2 – O1)

– (O4 – O3)

2.1.3. Factorial Design

Merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan

memperlihatkan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi

perlakuan ( variabel independen) terhadap hasil (variabel dependen). Paradigma

design faktorial dapat digambarkan seperti berikut:

R O1 X Y1 O2
R O3 Y1 O4
R O5 X Y2 O6

R O7 Y2 O8

Semua kelompok di pilih secara randum, kemudian masing-masing diberi

pretest. Kelompok untuk penelitian dinyatajkan baik , bila setiap keompok nilai

pretestnya sama. Jadi O1 = O3 = O5 = O7

5
2.1.4. Quasi Experimental Design

Merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit

dilaksanakan. Mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

pelaksanaan eksperimen.

Dua bentuk eksperimen ini yaitu:

a. Time series design

Desain ini tidak dapat di pilih secara randum. Sebelum diberi perlakuan

kelompok diberi pretest sampai empat kali, dengan maksud untuk mengetahui

keistabilan dan kejelasan kelompok sebelum di beri perlakuan. Bila hasil pretest

selama empat kali ternyata nilanya berbeda-beda, berarti kelompok tersebut labil,

dan konsisten.

O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8

Hasil pre test yang baik adalah O1 = O2= O3 = O4 dan perlakuan yang baik

adalah O5 = O6 = O7 = O8. besarnya pengaruh perlakuan adalah= (O5 + O6 + O7

O8) – (O1 + O2 + O3 + O4).

b. Nonequivalent control group design

Desain ini hampir sama dengan pretest- posttest control group desain,

hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompk kontrol tidak

dipilih secara random.

O1 X O2
O3 O4 6
2.2. Karakterisitik Penelitian Eksperimen

Danim (2002) menyebutkan beberapa karakteristik penelitian

eksperimental, yaitu, (1)Variabel-variabel penelitian dan kondisi eksperimental

diatur secara tertib ketat (rigorous management), baik dengan menetapkan kontrol,

memanipulasi langsung, maupun random (rambang). (2) Adanya kelompok

kontrol sebagai data dasar (base line) untuk dibandingkan dengan kelompok

eksperimental. (3) Penelitian ini memusatkan diri pada pengontrolan variansi,

untuk memaksimalkan variansi variabel yang berkaitan dengan hipotesis

penelitian, meminimalkan variansi variabel pengganggu yang mungkin

mempengaruhi hasil eksperimen, tetapi tidak menjadi tujuan penelitian. Di

samping itu, penelitian ini meminimalkan variansi kekeliruan, termasuk

kekeliruan pengukuran. Untuk itu, sebaiknya pemilihan dan penentuan subjek,

serta penempatan subjek dalarn kelompok-kelompok dilakukan secara acak. (4)

Validitas internal (internal validity) mutlak diperlukan pada rancangan penelitian

eksperimental, untuk mengetahui apakah manipulasi eksperimental yang

dilakukan pada saat studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan. (5)

Validitas eksternalnya (external validity) berkaitan dengan bagaimana

kerepresentatifan penemuan penelitian dan berkaitan pula dengan

penggeneralisasian pada kondisi yang sama. (6) Semua variabel penting

diusahakan konstan, kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja

dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi.

7
2.3. Langkah-langkah Kegiatan Penelitian Eksperimen

Pada umumnya, penelitian eksperirnental dilakukan dengan menempuh

langkah-langkah seperti berikut, yaitu,

a) Melakukan kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang

hendak dipecahkan.

b) Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah.

c) Melakukan studi literatur dan beberapa sumber yang relevan,

memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan merumuskan

definisi operasional dan definisi istilah.

d) Membuat rencana penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan:

1. Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi

memungkinkan terjadinya kontaminasi proses eksperimen;

2. menentukan cara mengontrol;

3. memilih rancangan penelitian yang tepat;

4. menentukan populasi, memilih sampel (contoh) yang mewakili serta

memilih sejumlah subjek penelitian;

5. membagi subjek dalam kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen;

6. membuat instrumen, memvalidasi instrumen dan melakukan studi

pendahuluan agar diperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan untuk

mengambil data yang diperlukan;

7. mengidentifikasi prosedur pengumpulan data. dan menentukan hipotesis.

2.1. Melaksanakan eksperimen.

2.2. Mengumpulkan data kasar dan proses eksperimen.

8
2.3. Mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai dengan vaniabel yang

telah ditentukan.

2.4. Menganalisis data dan melakukan tes signifikansi dengan teknik statistika

yang relevan untuk menentukan tahap signifikasi hasilnya. (9)

Menginterpretasikan basil, perumusan kesimpulan, pembahasan, dan

pembuatan laporan (Sukardi, 2003).

9
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Bila dilihat dari tingkat kealamian (setting) tempat penelitian terdapat tiga

metode penelitian, yaitu penelitian eksperimen, survey dan naturalistic

(kualitatif). Penelitian eksperimen dilakukan di laboratorium, sedangkan

penelitian naturalistic/kualitatif dilakukan pada kondisi yang alamiah. Dalam

penelitian eksperimen ada perlakuan (treatment), sedangkan dalam penelitian

naturalistic tidak ada perlakuan.

Dengan demikian metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.

3.2. Saran

Karena metode ini sebagai bagian dari metode kuantitatif mempunyai ciri

khas tersendiri, terutama dengan adanya kelompok kontrolnya. Dalam bidang

fisika, penelitian-penelitian dapat menggunakan desain ekeperimen, karena

variabel-variabel dapat dipilih dan variabel-variabel lain dapat mempengaruhi

proses eksperimen itu dapat dikontrol secara ketat. Misalnya : Mencari

pengaruh panas terhadap muai panjang suatu benda. Dalam hal ini variasi

panas dan muai panjang dapat diukur secara teliti, dan penelitian dilakukan di

10
laboratorium, sehingga pengaruh-pengaruh variabel lain dari luar dapat

dikontrol.

Tetapi dalam penelitian-peelitian sosial khususnya pendidikan, desain

eksperimen yang digunakan untuk penelitian akan sulit mendapatkan hasil

yang akurat, karena banyak variabel luar yang berpengaruh dan sulit

mengontrolnya. Misalnya : Mencari pengaruh metode mengajar kontekstual

terhadap kecepatan pemahaman murid dalam pelajaran matematika.

11

Anda mungkin juga menyukai