PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Maluku Utara adalah salah satu provinsi di Indonesia. Provinsi yang biasa
disingkat sebagai "Malut" ini terdiri dari beberapa pulau di Kepulauan
Maluku. Ibukota terletak di Sofifi, Kecamatan Oba Utara. Kawasan kepulauan ini
berbatasan dengan Samudra Pasifik di utara, Samudra Indonesia dan Laut Arafura di
selatan, Pulau Sulawesi di barat dan Pulau Irian di timur.
Secara fisiografis maluku dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu Maluku Utara
dan Maluku Selatan. Pembagian ini terkait dengan kondisi geologi dimana Maluku
Utara sebagian dihubungkan dengan rangkaian pulau-pulau Asia Timur, dan sebagian
dengan sistem Melanesia, sedang Maluku Selatan (Busur Banda) merupakan suatu
bagian dari Sistem Pegunungan Sunda.
C. Tujuan
1. Mengetahui Kondisi Iklim, Geologi, Morfologi Provinsi Maluku Utara
3. Mengetahui Sejarah singkat terbentuknya Provinsi Maluku Utara
BAB II
PEMBAHASAN
Geografis Maluku Utara yang terletak pada Koordinat 3º 40' LS- 3º 0' LU123º
50' - 129º 50' BT, sebenarnya merupakan gugusan kepulauan dengan rasio daratan
dan perairan sebanyak 24 : 76. Provinsi Maluku Utara merupakan provinsi kepulauan
yang terdiri dan 397 buah pulau besar dan kecil. Dari jumlah itu, sebanyak 64 pulau
telah dihuni, sedangkan 333 pulau lainnya tidak dihuni. Luas total wilayah Provinsi
Maluku Utara mencapai 145.819,1 km2. Sebagian besar merupakan wilayah laut,
yaitu seluas 100.731,44 km2 (69,08%). Sisanya seluas 45.087,66 km2 (30,92 %),
adalah daratan.
Provinsi Maluku Utara dipengaruhi oleh iklim laut tropis dan iklim musim.
Oleh karenanya sangat dipengaruhi oleh lautan dan bervariasi Dilihat dari iklimnya,
wilayah Maluku Utara memang unik. Dikenal ada empat daerah iklim; Halmahera
Utara, Halmahera Tengah/Barat, Bacan dan Kepulauan Sula. Temperatur rata-rata
tahunan yang diukur dari stasiun Duma Galela, Ternate dan Tobelo antara 25,6oC –
26,1oC dengan curah hujan rata-rata tahunan antara 2.138 mm - 3.693 mm.
Selama Tahun 2011 terjadi hujan sepanjang tahun dengan intensitas beragam,
curah hujan tertinggi dan hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Nopember, serta
penyinaran matahari terbesar sekitar 60% terjadi pada bulan Mei dan Oktober. Stasiun
Meteorologi dan Geofisika Ternate mencatat suhu udara tertinggi sekitar 31,5° C pada
bulan Oktober dan terendah sekitar 23,3° C pada bulan Agustus, sedangkan
kelembaban udara rata-rata sebesar 84%.
Kawasan Maluku Utara yang dilalui garis katulistiwa, memiliki iklim tropis
musiman. Iklim di kawasan ini sangat dipengaruhi oleh angin muson yang berasal dari
pemanasan yang terjadi pada massa daratan Asia dan Australia. Iklim di kawasan ini
bersifat musiman dengan curah hujan yang rendah, kecepatan angin yang tinggi dan
intensitas penyinaran yang tinggi. Hal tersebut membuat kawasan ini menjadi lebih
kering, sedangkan iklim basah dengan curah hujan yang melebihi penguapan tidak
terjadi di sini. Suhu udara rata-rata 26,3º C, dengan suhu udara maksimum 30,1º C
dan suhu minimum 23,5º C.
E. Kondisi Morfologis
Gunung Dukono adalah gunung api aktif yang berada pada zona timur bagian
utara. Gunung Dukono merupakan gunung api holosen yang besar, posisinya
bersambungan dengan patahan yang mengarah barat laut – tenggara.
Blok barat laut berada di bagian tepi Pulau Halmahera, dibatasi dari graben
tengah oleh escapment yang membentang dari pesisir timur hingga pesisir barat.
Graben Tengah sendiri berbatasan langsung dengan zona gunungapi dan banyak
mendapat pengaruh aktivitas vulkanik terutama dari Gunungapi Dukono dan
Gunungapi Ibu. Di dalam Graben Tengah terdapat dataran rendah. Blok bagian timur
memanjang arah utara selatan dan menempati sebagian besar sisi barat Pulau
Halmahera. Dataran rendah kobe yang sempit memisahkan blok bagian timur
halmahera di sebelah barat dengan dataran relief berombak di sebelah timurnya.
Dataran relief berombak menempati bagian yang luas di timur Pulau Halmahera.
Sepanjang pesisir utara dan selatan dataran ini terbentuk dari pesisir pengangkatan.
Sedangkan bagian tengah merupakan pesisir pengenggelaman yang dipengaruhi oleh
aktivitas marin dari Teluk Buli.
BAB III
KESIMPULAN
Kawasan Maluku Utara yang dilalui garis katulistiwa, memiliki iklim tropis
musiman. Iklim di kawasan ini sangat dipengaruhi oleh angin muson yang berasal dari
pemanasan yang terjadi pada massa daratan Asia dan Australia. Iklim di kawasan ini
bersifat musiman dengan curah hujan yang rendah, kecepatan angin yang tinggi dan
intensitas penyinaran yang tinggi. Hal tersebut membuat kawasan ini menjadi lebih
kering, sedangkan iklim basah dengan curah hujan yang melebihi penguapan tidak
terjadi di sini. Suhu udara rata-rata 26,3º C, dengan suhu udara maksimum 30,1º C
dan suhu minimum 23,5º C.
DAFTAR PUSTAKA
http://malut.bpn.go.id/site/profil-kantor/kondisi-geografis-provinsi-maluku-utara/
http://www.bpkp.go.id/malut/konten/1579/Profil-Provinsi-Maluku-Utara.bpkp