Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH TEORI AKUNTANSI

Disusun oleh:

KELOMPOK 2

1. Farras Salsabila Maharani (12030118410005)


2. Novita Anugrah Listiyana (12030118410019)
3. Hedi Kusuma (12030118410028)
4. Siti Syahada (12030118410032)

MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia,
dan anugerah-Nya kepada kita semua. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Ilmu Akuntansi ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam juga
tidak lupa tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan
sahabatnya.

Makalah ini akan membahas dua pokok bahasan dalam teori akuntansi yaitu
mengenai Regulasi Akuntansi Keuangan dan Teori Akuntansi Normative – Kasus
Perubahan Harga. Tujuan makalah ini disusun adalah mahasiswa mampu mencari
alternatif pemecahan masalah ilmu akuntansi lebih luas dan mendalam, melatih
mahasiswa dalam berpikir aktif, aspiratif dan secara kritis.

Kami sebagai penyusun memohan maaf apabila dalam penyusunan makalah


ini terdapat kesalahan. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kami membuka saran dan kritiknya dari berbagai pihak
demi sempurnanya makalah ini. Kami sangat menghargai saran dan kritik yang dapat
membangun dalam penyusunan makalah untuk selanjutnya yang lebih baik. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi semua pihak dan dapat berguna di kemudian hari. Atas
perhatian dan masukannya kami ucapkan terima kasih.

Semarang, 17 September 2018

PENYUSUN
CHAPTER III
REGULASI AKUNTANSI KEUANGAN

Teori regulasi perlu dipahami agar diketahui mengapa beberapa preskripsi


akuntansi ada yang kemudian menjadi regulasi formal dan ada pula yang tidak
pengaturan standard akuntansi adalah proses yang politis. Beberapa persyaratan yang
diusulkan mungkin terdengar teknis dan logis. Namun persyatan tersebut tidak dapat
bias dipertimbangkan karena kurang kuatnya kekuasaan politik dan pengaruh dari
beberapa pihak yang mungkin terkena dampak.

A. Perspekif Pasar Bebas


Perspektif ini memandang bahwa penghimpunan informasi akuntansi harus
diperlakukan seperti barang lain, dimana kekuatan permintaan dan pasokan
diizinkan untuk beroperasi secara bebas. Agar dapat menghasilkan sebuah
persediaan informasi yang optimal tentang perusahaan. Terdapat beberapa argument
yang mendukung perspektif pasar bebas, antara lain:
1. Insentif Berbasis Ekonomi
a. Tidak adanya informasi mengenai informasi organisasi akan membuat share
holders dan pihak lain yang tidak terlibat di manajemen akan
mengasumsikan bahwa manajer mungkin mengoperasikan bisnis agar dapat
memberikan manfaaat bagi pihak manajer sendiri.
b. Kontrak sering di dasarkan pada informasi akuntansi
c. Kepentingan manajemen untuk masuk dalam kontrak dengan shareholder
dan debtholders membatasi tindakan manajer
d. Organisasi yang tidak memproduksi informasi akun diberi peneliti dengan
biaya modal yang lebih tinggi.
e. Organisasi ditempatkan paling baik untuk mendeterminasi informasi yang
harus dihasilkan.
f. Memaksakan peraturan membuat metode akuntansi yang tersedia,
menurunkan efisiensi kontrak.
g. Diasumsikan audit akan berlangsung berupa adanya peraturan, mengurangi
resiko bagi stakeholder dan eksternal masalah yang dihadapi beberapa pihak
dalam insentif berbasis ekonomi privat, antara lain : mengkin akan ada pihak
yang layak untuk melakukan kontak, biaya negosiasi yang terlalu tinggi jika
inverstor yang berbeda mengintimidasi yang berbeda, negosiasi kontrak
tunggal dengan semua investor akan mengeluarkan biaya yang mahal karena
perlu menyetujui informasi yang diberikan.
2. Argument pasar untuk manajer :
a. Kinerja manajer sebelumnya berdampak pada remunisasi yang dapat mereka
kuasai dimasa depan.
b. Tidak adanya regulasi membuat manajer diasumsikan terdorong untuk
menadopsi strategi untuk memastikan nilai perusahaan (memberikan
pandangan menguntungkan bagi kinerja mereka sendiri).
Asumsi yang mendukung argument tersebut antara lain :
a. Pasar tenaga kerja material beroperasi secara efisien
b. Informasi tentang kinerja sebelumnya diketahui oleh alasan dan akan
digunakan untuk penilaian
c. Pasar modal efisien
d. Strategi manajerial yang efektif tercermin dari pergerakan harga saham
yang positif.
3. Argumen Pasar Untuk Pengambil Alih Perusahaan
Argumen ini menyatakan bahwa organisasi yang berkinerja buruk akan
diambil alih oleh rntitas lain dengandengan tim manajemen yang ada untuk
setelah itu diganti. Karena itu para manajer termotivasi untuk memaksimalkan
nilai perusahaaan. Informasi yang dihasilkan meminimalkan biaya modal
sehingga meningkatkan nilai perusahaan dengan asumsi bahwa manajer
mengetahui biaya marjinal dan manfaat informasi marjinal.
4. Argumen Pasar untuk “Iemon”
Argumen ini menyandang bahwa tidak ada informasi denan sorotan yang
fana merupakan informasi yang buruk dimana pasar mungkin mebuat penilaian
bahwa bungkamnya organisasi memiliki berita yang buruk untuk diungkapkam.
Karena itu manajer termotivasi untuk mengungkapkan berita baik dan berita
buruk yang buktinya diungkapkan secara sukarela. Jika pengetahuan tentang
tidak adanya pengungkapan tersedia. Pasar diharapkan beraksimakan hal
tersebut secara bersama-sama berbagai argument-argumen yang dikemukakan
sebelumnya dianggap memberikan pembenaran untuk membatasi peraturan
akuntansi.
B. Perspektif Pro – Regulasi
Perspektif ini mengasumsikan bahwa informasi ini adalah barang bebas atau
publik sehingga tidak seharusnya diperlakukan seperti barang lain. Permintaan
sebenarnya tidak terlalu tinggi karena sistem harga tidak berfungsi dengan baik.
Perspektif mengarah pada kurangnya informasi dimana peraturan diperlukan untuk
mengurangi dampak kegagalan pasar.
Beberapa pihak berpendapat bahwa barang gratis sering diproduksi berlebihan
diakibatkan dari peraturan yang ada. Publik yang mengetahui bahwa mereka tidak
harus membayar akan melebih-lebihkan kebutuhan mereka. Hal tersebut akan
mengakibatkan standard akuntansi berlebihan.
Istilah invisible hand oleh Adam Smith digunakan sebagai argument yang
mendudkung pasar bebas, tanpa terlibatnya peraturan, Oleh “invisible hand”
sumberdaya yang produktif akan menuju penggunaanya yang paling produktif.
Argumen pasar bebas mengabdikan kegagalan pasar dan distribusi kekuasaan yang
tidak rata. Adam Smith menganjurkan intervensi peraturan dimana kepentingan
public yang dilindungi, yang lebih rentan. Hal ini menghindari kekuatan monopoli
yang diciptakan oleh intervensi pemerintah. Usaha Adam Smith disalah artikan
karena demi kepentingan harus beberapa pihak intervensi peraturan dapat dikurangi
dan usaha para ahli ekonomi digunakan sebagai propaganda untuk mendukung
posisi mereka.

C. Teori yang Menjelaskan Regulasi


Terdapat beberapa teori yang menjelaskan manfaat regulasi, antara lain :

1. Teori Kepentingan Publik ( Public Interest Theory )


Regulasi diberlakukan untuk memberikan keuntungan bagi masyarakat
secara luas dan keseluruhan bukan kepentingan pribadi. Pembuat regulasi
dianggap mewakili kepentingan masyarakat tempat regulasi tersebut diterapkan
dan bukan mewakili kepentingan pribadi atau kepentingan tertentu suatu
kelompok pembuat regulasi. Pemerintah diasumsikan sebagai penengah yang
netral.
Alasan ekonomi menjadi yang paling utama atas intervensi pemerintah pada
operasi pemerintah adalah koreksi kegagalan pasar. Dan dalam taori ini aturan
yang dibuat oleh legislatif cenderung utnuk melindungi kepentingan konsumen
dengan menstabilkan peningkatan kinerja ekonomi.
Kegagalan pasar berpotensi terjadi ketika ada sebuah potensi kegagalan dari
beberapa kondisi yang dibutuhkan agar pasar berjalan secara kompetitif. Contoh
potential failure :
a. Kurangnya kompetisi (monopoli, oligopoli)
b. Adanya hambatan untuk masuk ke pasar
c. Asimetri informasi antara pembeli dan penjual atau signal pasar tertentu
d. Sifat alami publik atas suatu produk (seperti informasi keuangan) , dimana
ketersediaan suatu produk untuk suatu individu membuat produk tersebut
tidak berharga lagi untuk individu yang lain. Kegagalan pasar disini terjadi
karena normal pada pasar tersebut tidak berfungsi.
Teori kepentingan publik didasari pada asumsi bahwa pasar ekonomi
merupakan subjek dari beberapa kepasar tidak sempurna atau kegagalan
transaksi, yaitu jika tetap dibiarkan, akan mengakibatkan inefisiensi dan
ketidakpatutan outcome. Ini juga berdasarkan asumsi berikut :
a. Kepentingan dari konsumen diterjemahkan dalam tindakan legislatif lewat
operasi dari market place internal
b. Ada agen-agen (politisi pengusaha dan kelompok kepentingan publik) yang
akan dapat mencari peraturan dengan mengatasnamakan untuk kepentingan
publik. Agen-agen ini mungkin saja akan berusaha untuk memenuhi
kepentingannya sendiri bukan memenuhi kepentingan publik.
c. Pemerintah tidak mempunyai peran yang independen untuk menjalankan
peraturan pememrintah
Teori ini dikritik dengan mempertanyakan asumsi pasar ekonomi beroperasi
dengan tidak efektif dan efisien apabila tidak diatur. Selain itu, asumsi bahwa
regulasi hampir tidak membutuhkan biaya juga dipertanyakan. Asumsi lain yang
juga dipertanyakan adalah mengenai kenetralan pemerintah dalam membuat
undang-undang.
2. Teori Regulatory Capture
Teori ini menyatakan bahwa pihak atau hal yang diatur berusaha untuk
mengambil alih regulator, dimana mereka berusaha memastikan peraturan yang
dirilis akan lebih jauh menguntungkan bagi pihak yang menjadi subjek regulasi.
Meskipun pada awalnya suatu peraturan diberlakukan diberlakukan demi
kepentingan publik, sulit bagi pembuat regulasi untuk tetap independen karena
kepentingan.
Capture theory mengasumsikan pertama, bahwa semua anggota dalam
masyarakat sosial itu rasional secara ekonomi, sehingga setiap orang akan
mengejar kepentingannya sendiri. Dimana keuntungan pribadi marginal, dengan
cara mempengaruhi regulator agar sama dengan kos pribadi marginal yang
dikeluarkan. Kedua, teori ini mengasumsikan dengan adanya teori kepentingan
publik, pemerintah seharusnya tidak punya peran independen dalam proses
regulasi, dan perang kepentingan kelompok untuk menguasai menyebabkan
pemerintah terpacu untuk melakukan distribusi kekayaan secara merata.
Capture atau pasar akan terbentuk dalam empat situasi berikut, jika entitas
yang diregulasi :
a. Mengatur regulator dan agen regulator
b. Berhasil menyelaraskan aktivitas pembuat undang-undang dengan aktivitas
mereka, sehingga kepentingan pribadi mereka tercapai
c. Memastikan tidak ada adanya pelaksanaan
d. Dalam interaksinya berhasil melakukan mutually shared perspective,
sehingga ketentuan yang mereka cari bisa didapatkan.
Kritik terhadap teori ini menyatakan bahwa tidak ada alasan untuk menyatakan
bahwa industri yang diatur sebuah regulasi hanya sanggup untuk mengambil alih
badan yang ada saat itu dibanding menciptakan sebuah badan. Kritik lain adalah
tidak ada alasan mengapa subjek yang diatur tidak dapat menghalangi pembuatan
badan regulator.

3. Teori Kepentingan Ekonomi Kelompok


Teori ini berasumsi bahwa kelompok akan terbentuk untuk melindungi
kepentingan ekonomi tertentu dimana kelompok yang saling bertentangan akan
melobi pemerintah untuk membuat untuk membuat undang-undang yang akan
menguntungkan mereka tetapi dengan mengorbankan pihak lain. Tidak ada
gagasan mengenai kepentingan umum dalam teori ini. Pembuat regulasi
dianggap termotivasi oleh kepentingan pribadi dan bukan penengah yang netral
tetapi dianggap sebagai kelompok dengan kepentingan tertentu. Pembuat
regulasi diasumsikan melayani kepentigan pribadi kelompok yang efektif secara
politik. Kelompok dengan kekuatan yang tidak memadai tidak dapat secara
efektif melobi regulasi untuk kepentingannya.
4. Teori Private Interest
Teori ini berasumsi bahwa regulasi terbentuk sebagai akibat dari respon
pemerintah terhadap permintaan publik untuk meralat praktik yang tidak efisien
dan tidak adil oleh invidu atau organisasi. Teori ini kemudia ditentang oleh
George Stingler, Stingler berpendapat bahwa pemerintah memiliki satu
kekuatan yang bahkan tidak bisa ditentang oleh rakyat, yaitu kekuatan untuk
melakukan paksaan. Kekuatan untuk melakukan paksaan ini merupakan suatu
ancaman untuk setiap pelaku bisnis, dengan cara memaksa untuk membayar
pajak atau subsidi. Interaksi antara para politikus yang bukan merupakan wasit
yang netral, seperti polilitkus yang juga pengusaha atau bahkan konsumen, akan
cenderung terjadi pemenuhan kepentingan pribadi.

D. Pengaturan Standar Akuntansi


Contoh aplikasi untuk pengaturan standar akuntasi antara lain adalah kelompok
industri dapat melobi untuk menerima atau menolak standar akuntansi tertentu,
misalnya Bank Eropa dalam kaitannya dengan IASB 39. Selain itu, perusahaan-
perusahaan besar yang sensitif secara politik melobi agar mendapat keuntungan dari
akuntasi pada tingkat harga umum di Amerika Serikat yang menyebabkan
berkurangnya laba. Perusahaan akuntansi melobi untuk melindungi kepentingan
mereka sendiri.
Pengaturan akuntansi sebagai output dari proses politik menghasilkan pandangan
bahwa akuntansi keuangan yang harus objektif, netral, dan apolitis dapat ditantang.
Selain itu, penyebab pengaturan akuntasi pasti akan menjadi politis karena
mempengauhi distribusi kekayaan dalam lingkup masyarakat. Penyusun standar
mendorong pihak yang terkena dampak untuk membuat pengajuan pada rancangan
standar yang diusulkan. Pengguna mungkin tidak menyadari bahwa laporan
keuangan adalah hasil dari berbagai tekanan politik.
Laporan keuangan adalah hasil dari berbagai pertimbangan sosial dan lingkungan
yang dapat terikat pada nilai, norma, dan harapan masyarakat dimana standar
dikembangkan oleh pembuat regulasi yang menjadi pandangan dalam pengajuan
standar akuntansi. Kepatuhan pada standar akuntansi biasanya terlihat untuk
mengindikasi laporan keuangan yang “benar dan wajar”.
CHAPTER IV
TERORI AKUNTANSI NORMATIVE – KASUS PERUBAHAN HARGA

A. Biaya Historis
Biaya historis mengasumsikan bahwa yang memiliki daya beli yang konstan
(tetap). Komponen ekonomi yang kurang valid dibandingkan ketika biaya historis
dikembangkan antara lain:
1. Perubahan tingkat harga spesifik karena pergeseran preferensi konsumen
dikemajuan teknologi
2. Inflasi
3. Fluktuasi nilai tukar.
Di saat harga naik, biaya historis kurang relevan karena nilai asset saat ini
mungkin berbeda dari biaya historis. Selain itu, terdapat masalah aditif dimana
keuntungan dapat dilebihkan saat harga naik, distribusi keuntungan menyebabkan
erosi kapasitas akuntansi biaya historis.
Beberapa dukungan terhadap akuntansi biaya historis antara lain bahwa metode
ini di dominasi untuk mempertahankan dukungan profesi, masih terdapat entitas
bisnis yang menggunakan akuntansi biaya historis, standar akuntansi terbaru telah
mencakup “nilai wajar” sebagai basis pengukuran.
Perspektif pemeliharaan modal merupakan pertimbangan atas kesejahteraan.
Perspektif pemeliharaan modal finansial adalah perspektif dalam akuntansi biaya
historis dimana kekuatan pembelian disesuaikan dengan perubahan daya beli
dollar, perspektif ini juga termasuk pemeliharaan modal fisik. Gagasan yang
berbeda tentang pemeliharaan modal memberikan perspektif pendapatan yang
berbeda.
Pengembangan akuntansi untuk perubahan harga awalnya terkait dengan
penggunaan indeks harga untuk menyatakan bahwa historis mempertimbangkan
perubahan harga. Saat ini literature banyak memuat mengenai akuntani biaya saat
ini mengindikasikan dasar pengukuran berubah dari nilai historis menjadi nilai saat
ini.
B. Current Purchasing Power Accounting (Akuntansi Daya Beli Saat Ini)
CPPA sering disebut juga daya beli akuntansi yang berlaku umum atau
akuntansi tingkat harga umum atau akuntansi tingkat dolar konstan. Konsep ini
menilai uang menurut daya belinya pada barang dan jasa secara umum. Tujuan
konsep ini untuk mempertahankan nilai modal menurut harganya yang tetap,
dengan ukuran indeks harga. Nilai harta, hutang dan modal yang terpengaruh oleh
perubahan harga disesuaikan dengan faktor indeks harga, sehingga dapat
dinyatakan dengan nilai uang yang sama.
Konsep ini digunakan pada saat kenaikan harga, jika suatu entitas
mendistribusikan keuntungan yang disesuaikan berdasarkan harga perolehan
hasilnya bisa menjadi penurunan nilai rill dari suatu entitas. Dimana secara rill
entitas bisa mengambil resiko dalam mendistribusikan sebagian dari modal. Saat
menerapkan konsep ini maka indeks harga dibutuhkan. Indeks harga adalah rata-
rata tertimbang dari harga saat barang dan jasa yang berhubungan dengan rata-rata
tertimbang harga saat dalam periode sebelumnya (periode dasar). Indeks harga
yang digunakan dalam konsep ini dapat indeks harga umum maupun indeks harga
khusus.
Dalam menghitung indeks harga, dapat menggunakan indeks harga umum atau
khusus dengan menghitung rata-rata tertimbang harga barang dan jasa saat ini
terkait dengan rata-rata tertimbang harga periode sebelumnya. Indeks harga
digunakan pada saat akuntansi ini diterapkan. Penyesuaian pada akuntansi ini
dilakukan pada akhir periode dan dilakukan pada akun biaya historis. Asset
moneter dan non-moneter dianggap terpisah dimana nilai moneter tidak berubah
karena inflasi dan kewajiban dianggap sebagai item moneter. Daya beli asset
relative lebih sedikit pada akhir periode dibanding awal periode. Karena itu pemilik
asset akan mengalami kerugian. Pemilik kewajiban justru mendapat keuntungan
karena jumlah yang harus mereka membayar pada akhir periode lebih kecil
daripada awal periode.
Asset non-moneter disajikan kembali dengan daya beli saat ini sehingga tidak
ada laba atau rugi yang diakui menyebabkan tidak adanya perubahan dalam daya
beli saat ini. Dalam melakukan mutasi asset moneter bersih harus dilakukan
identifikasi perubahan dalam asset tersebut sebagai hasil dari pendapatan atau
pengeluaran. Pada saat inflasi, aka nada kelemahan dalam daya beli uang tunai kas
sepanjang tahun, lebih banyak biaya dibayarkan pada awal tahun karena uang yang
dibutuhkan untuk biaya pada tahun sebelumnya juga lebih banyak.
Keuntungan penyesuaian daya beli saat ini antara lain:
 Bergantung pada data yang tersedia dari akuntansi biaya historis
 Tidak perlu biaya atau upaya untuk mengumpulkan data nilai asset saat ini
 Data Consumer Price Index (CPC) tersedia
Kekurangan penyesuaian daya beli saat ini:
 Pergerakan harga barang dan jasa dalam indeks harga umum mungkin tidak
mencerminkan pergerakan harga tertentu dalam industry yang berbeda
 Informasi yang dihasilkan mungkin membingungkan bagi pengguna
 Studi reaksi harga saham gagal menemukan dukungan untuk kegunaan
keputusan dari data akuntansi ini.
Dengan semua kekurangan tersebut maka banyak yang menganggap bawa data
yang disajikan CPPA tidak relevan terhadap pengambilan keputusan.

C. Current Cost Accounting (Akuntansi Biaya Saat Ini)


Berdasarkan pada penilaian sebenernya yang tidak disesuaikan dengan biaya
historis. Akuntansi ini membedakan antara keuntungan dari penjualan dan
peolehan keuntungan. Perolehan keuntungan dapat direalisasikan atau tidak.
Perspektif pendapatan yang diadopsi menentukan apakah perolehan keuntungan
dan kerugian akan diperlakukan sebagai pendapatan atau tidak. Perlakuan terhadap
perolehan keuntungan dan kerugian dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Perspektif pemeliharaan modal keuangan: perolehan keuangan atau
kerugian dianggap sebagai pendapatan
2. Perspektif pemeliharaan modal fisik: perolehan keuntungan atau kerugian
dianggap sebagai penyesuaian modal
Perspektif (2) diajukan oleh Edwards dan Bell dimana penilaian diberikan
berdasarkan biaya penggantian. Pendapatan operasi mewakili pendapatan yang
direalisasikan dikurangi biaya penggantian asset yang diusulkan. Perspektif ini
menghasilkan ukuran pendapatan yang mewakili jumlah maksimum yang
didistribusikan dengan mempertahankan kapasitas operasi utuh. Pada perspektif
ini, penyesuaian dilakukan pada akhir tahun menggunakan akun dengan biaya
historis sebagai dasar penyesuaian. Laba operasi dihitung menggunakan biaya
penggantian. Perolehan keuntungan dikeluarkan dalam menghitung laba biaya
operasi saat ini dan tidak tersedia untuk dividen, tetapi termasuk dalam perhitungan
keuntungan usaha.
Dalam hal keuangan, keuntungan usaha menunjukkan bagaimana entitas
memperoleh peningkatan biaya sumber dayanya. Penyusutan asset tak lancar
berdasarkan biaya penggantian. Tidak diperlukan penyajian kembali asset moneter.
Keuntungan akuntansi ini antara lain:
1. Pembedaan keuntungan operasi dari perolehan keuntungan dan kerugian
dapat meningkatkan manfaat informasi yang disediakan
2. Komparabilitas yang lebih baik dari kinerja berbagai entitas
Akuntansi ini mendapat kritik antara lain adalah bahwa biaya penggantian
asset mungkin tidak sama untuk semua perusahaan atau ebberapa perusahaan
mungkin tidak mengganti asset, jika entitas mengganti asset, mungkin akan lebih
efisien dan muran dengan menggantinya dengan asset yang berbeda. Selain itu,
biaya penggantian tidak mencermknkan asset apa yang bernilai jika dijual, sulit
menentukan biaya penggantian. Alokasi biaya penggantian melalui depresiasi
masih kurang berdasar. Chambers (1995) mengklaim produk akuntansi ini tidak
relevan dan menyesatkan.
Konsep ini memiliki kelemahan dan kelebihan yaitu sebagai berikut:
Kelebihan:
o Current cost menunjukan jumlah yang seharusnya dibayar oleh
perusahaan dalam periode berjalan untuk memperoleh aktiva dan jasa
o Current cost memungkinkan identifikasi dari penyimpangan laba atau
rugi, sehingga mencerminkan hasil-hasil keputusan manajemen asset dan
dampak dari lingkungan atas perusahaan yang tidak tercermin dalam
transaksi rutin
o Current cost menggambarkan nilai aktiva pada perusahaan jika perusaan
melanjutkan untuk memperoleh aktivitas tersebut dan jika nilainya belum
ditambah aktiva tersebut.
o Penjumlahan aktiva yang dinyatakan dalam nilai sekarang lebih berarti
dari pada penambahan biaya historis yang terjadi pada penambahan biaya
historis yang terjadi pada periode berbeda
o Current cost memungkinkan pelaporan current operating profit yang
dapat digunakan untuk meramalkan arus kas masa depan.
Kelemahan:
o Pengguna current cost adalah subyektif karena sangat sulit menentukan
harga perolehan sekarang yang pasti setiap saat. Masalah utama yang
dihadapi dalam pelaksanaan Akuntansi Nilai Sekarang adalah pengukuran
dari nilai sekarang (current value) itu sendiri. Menurut Martin A. Miller
ada dua metode yang paling sering digunakan dalam perhitungan yaitu:
Sistem Nilai Masukan (Entry Value System) dari Sistem Nilai Keluaran
(Exit Value System).
 Entry Value System didasarkan atas dasar harga pokok
penggantian (Replacement Cost) atau harga pokok, untuk
memproduksi (Reproduksi Cost). Yang dimaksud dengan
Replacement Cost adalah estimasi biaya yang harus dikeluarkan
untuk memperoleh aktiva baru atau ekuivalennya pada harga
sekarang (current prices) setelah disesuaikan dengan depresiasi.
Sedangkan Reproduction Cost merupakan estimasi biaya yang
harus dikeluarkan untuk memproduksi aktiva baru atau
ekuivalennya pada harga sekarang setelah diasumsikan dengan
depresiasinya.
 Exit Value System biasanya didasarkan atas nilai bersih yang dapat
direalisasi (Net Realizable Value) dalam keadaan usaha yang biasa
atau kadang-kadang berdasarkan atas Discounted Cash Flow.
Yang dimkasudkan dengan Net Realizable Value adalah estimasi
harga penjualan atas aktiva setelah didukungi biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk menjual aktiva tersebut. Sedangkan Discounted
Future Cash Flow dimaksudkan sebagai nilai sekarang (present
value) dari estimasi pemasukan kas (Cash Inflow) atau cash saving
yang dijual pada tingkat bunga yang sesuai.

o Elemen-Elemen Moneter dan Non Moneter


Dalam current cost accounting elemen-elemen di neraca perlu juga dibedakan
dalam elemen moneter dan non moneter. Elemen non moneter adalah semua
elemen yang bukan merupakan elemen moneter. Seperti juga halnya dengan
elemen moneter, elemen non moneter jugadibagi kedalam aktiva dan kewajiban
non moneter. Untuk elemen non moneter umumnya ditetapkan kembali untuk
menghadapi perubahan harga sekarang (changes in current value).
Dalam menerapkan metode ini kesimpulan atas aktiva moneter dan non
moneter adalah sebagai berikut:
Karena aktiva moneter telah ditetapkan dalam jumlah uang yang tetap, mereka
itu menggambarkan sejumlah uang yang diharapkan untuk direalisasikan dalam
waktu dekat, oleh karenanya aktiva moneter secara efektif telah ditetapkan
kembali untuk current value financial statement (laporan keuangan dengan nilai
sekarang). Namun aktiva non moneter tidak ditetapkan dalam sejumlah uang
yang tetap dan karena itu menggambarkan Net Realizables Value mereka. Oleh
karena itu, aktiva non moneter harus ditetapkan kembali untuk disajikan pada
Current Value.

o Holding Gain Or Losses


Holding gain dan losser timbul dikarenakan adanya perbedaan antara
perbedaan antara harga pokok historis atau aktiva dengan harga pokoknya
sekarang.
Holding gain terdiri atas dua komponen yaitu :
a) Realized Holding Gains yang dihasilkan dari penyelesaian (disposal) aktiva,
apakah aktiva itu dijual/digunakan dalam suatu periode akuntansi.
b) Unrealized Holding Gains yang dihasilkan dari penambahan dalam nilai
sekarang (current value) suatu aktiva dalam suatu periode akuntansi dimana
aktiva tersebut masih ditahan oleh perusahaan.

Langkah-langkah yang diperlukan dalam pengungkapan Akuntansi Kos Sekarang


adalah sebagai berikut : (Smith-Skousen: 1991:566)
a) Tetapkan jumlah nilai berjalan persediaan, harta tak bergerak, pabrik, dan
peralatan.
b) Terapkan “tes jumlah yang dapat diganti kembali” ke jumlah nilai berjalan
dan pilih yang lebih rendah.
c) Berdasarkan hasil langka b), hitunglah harga pokok penjualan, penyusutan
dan amortisasi.
d) Tetapkan perubahan dalam nilai berjalan persediaan dan harta tak bergerak,
pabrik, dan peralatan menurut jumlah nominal dan juga rupiah konstan.
Bila perusahaan beranggapan bahwa perubahan nilai sekarang (current cost) atau
persediaan, harta tak gerak, pabrik, dan peralatan tidaklah besar dan tidak memberikan
pengaruh yang berarti atas laporan keuangan, maka pengungkapan atas current cost ini
tidak perlu dibuat, namun dalam catatan informasi tambahan perlu disebutkan alasan
yang mendukung.

D. Continuously Contemporary Accounting (Akuntansi Kontemporer


Berkelanjutan)
Menurut Continuously Contemporary Accounting (CoCoA), daya beli uang
tidak konstan, tapi saat ini dan terus berubah. Mengingat lingkungan yang
berkembang di mana perusahaan dan bisnis beroperasi, nilai uang atau nilai
realisasi bersih dari bisnis adalah setara kas saat ini aset. Ini adalah sistem
akuntansi yang mengukur aktiva dan kewajiban pada harga tunai mereka saat ini,
misalnya, nilai realisasi bersih dari aset jika dijual dalam kondisi bisnis saat ini.

 Sistem Akuntansi Adaptive (Kapasitas untuk beradaptasi)


Sesuai Continuously Contemporary Accounting (COCOA): bisnis, untuk
bertahan hidup, harus beradaptasi dengan ekosistem yang terus berubah di
mana mereka beroperasi, dan oleh karena itu harus jadi praktek akuntansi
mereka. Untuk perusahaan, adaptasi menyiratkan penjualan aset dianggap
tidak layak dan akuisisi aset lebih cocok dengan lingkungan baru. Oleh karena
itu, tujuan akuntansi harus untuk menawarkan harga tunai saat aset untuk
pembantu suatu perusahaan dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.
Continuously Contemporary Accounting (CoCoA) menegaskan, laporan
keuangan bisnis harus mencakup harga jual prediksi saat ini setiap aset dan
karenanya keuntungan harus dihitung sebagai perubahan modal adaptif
perusahaan selama periode tersebut.

 Definisi kekayaan menurut CoCoA

 Harga sekarang (penjualan) adalah kelihatan sebagai penilaian yang


benar dari kekayaan pada suatu titik waktu. harga yang lalu adalah
masalah sejarah sehingga tidak relevant untuk aksi sekarang
 Profit terikat pada peningkatan (atau penurunan) dalam harga penjualan
net sekarang dari asset suatu entitas

 Tidak ada perbedaan antara gain yang direalisasi atau tidak direalisasi-
semua gains diperlakukan sebagai bagian dari profit

 Profit adalah jumlah yang dapat didistribusikan, is the amount that can
be distributed, sewaktu memelihara kemampuan entitas untuk
beradaptasi (adaptive capital)

 Menyerahkan gagasan dari realisasi dengan cara mengakui revenue

 evenues diakui pada saat pembelian atau produksi dari pada penjualan

 Kelebihan dari Model Akuntansi CoCoA


Continuously Contemporary Accounting (CoCoA) adalah model
mudah bagi akuntan untuk mempekerjakan dalam mengembangkan neraca
dan laporan keuangan. Laporan terus menyarankan perusahaan atas aset
yang diperlukan untuk menjual dan membeli, karena itu, membantu badan
untuk bertahan hidup dalam lingkungan bisnis yang kompetitif. Berbeda
dengan sistem biaya historis, di mana ada tingkat error lebih besar,
memprediksi biaya mengalokasikan untuk depresiasi jauh lebih sederhana
dan lebih akurat di bawah Continuously Contemporary Accounting
(CoCoA). Karena neraca Continuously Contemporary Accounting
(CoCoA) memperkirakan apa yang perusahaan akan menerima jika dijual
setiap aset pada tanggal saat ini, laporan adalah panduan yang berguna bagi
pemegang saham untuk menilai risiko investasi dan manfaat.
Penyesuaian pemeliharaan modal merupakan bagian dari pendapatan
periodik dengan kredit yang sesuai dengan cadangan pemeliharaan modal,
dihitung dengan mengalikan aset bersih dengan perubahan proporsional
dalam indeks harga umum selama periode tertentu. Keuntungan penekatan
ini, antara lain :

 Penggunaan satu metode penilaian untuk semua aset, menghasilkan


angka yang secara logis dapat ditambahkan secara bersama (aditif).
 Tidak perlu alokasi biaya yang tidak berdasar untuk diapresiasi karena
laba atau rugi aset berdasar pada harga keluar, kritik terhadap akuntansi
ini, antara lain :

 Jika diterapkan, akan melibatkan perubahan mendasar pada


akuntansi keuangan.

 Relevansi harga keluar dipertanyakan jika kita tidak berharap untuk


menjual aset.

 Aset dengan sifat tertentu dianggap tidak memiliki nilai karena tidak
bisa dipisahkan (mengabaikan “nilai pakai aset”)

 Dipertanyakan kesesuaiannya untuk menilai aset dengan harga


keluar jika entitas diasumsikan going concern.

 Determinasi harga keluar untuk aset unik mengenalkan subjektivitas


pada aset.

 Mensyaratkan aset dinilai terpisah, bukan sebagai sesuatu yang


terikat, karenanya goodwill tidak diakui sebagai aset dan nilai aset
yang dijual secara bersama bisa sangat berbeda dari penjualan
terpisah

 Kelemahan dari Model Akuntansi


Continuously Contemporary Accounting (CoCoA) menuntut perubahan
mendasar dalam praktik akuntansi, poin pengakuan pendapatan dari sistem
berbasis biaya untuk keluar dari sistem harga, sehingga kebanyakan bisnis
masih enggan untuk menggunakan Continuously Contemporary
Accounting (CoCoA). Aset mungkin memiliki harga jual rendah di pasar,
tapi mungkin nilai tinggi dalam perusahaan. Neraca Continuously
Contemporary Accounting (CoCoA) gagal untuk memperhitungkan nilai
internal aset dan hanya mengukur dengan nilai harga keluar di pasar.
Sementara Continuously Contemporary Accounting (CoCoA) menekankan
pada perlunya suatu entitas untuk beradaptasi dengan lingkungannya, gagal
untuk memperhitungkan pengaruh suatu entitas mungkin pada lingkungan,
misalnya, aset kinerja tinggi dalam perusahaan dapat lembur menaikkan
harga jual di pasar .

E. Permintaan untuk Informasi Akuntansi yang Price Adjusted


Terbatasnya bukti bahwa pasar saham bereaksi terhadap biaya saat ini dan
informasi akuntansi daya beli saat ini, dimana tidak ditentukan reaksi harga
saham terhadap informasi akuntansi yang disesuaikan. Hasil ini mungkin karena
keterbatasan metode penelitian yang digunakan. Survei manajer menemukan
bahwa perusahaan terbatas mendukung akuntansi biaya saat ini. Survei
pengguna menunjukkan bahwa informasi tidak bermanfaat, tidak digunakan,
dan tidak mengandung hal baru. Mewujudkan pula sejauh mana pengungkapan
sukarela oleh perusahaan.
 Bukti yang terbatas dimana pasar saham bereaksi untuk biaya sekarang
dan informasi CPPA
 sedikit atau tidak ada reaksi harga saham ditemukan untuk informasi
akuntansi price adjusted accounting
 hasil mungkin tergantung pada batasan dengan metode research yang
digunakan
 reaksi untuk informasi lain yang dikeluarkan pada waktu yang
bersamaan dapat dibedakan
 pengguna mungkin memperoleh informasi dari sumber lain sebelum
direlease dari laporan tahunan

 Alasan untuk melobby


Watts dan Zimmerman meneliti reaksi melobi untuk merilis
Memorandum Diskusi FASB pada tingkat harga umum dan menemukan
bahwa visibilitas politik merupakan faktor utama dalam menjelaskan alasan
melobi dimana perusahaan besar mendukung akuntansi tingkat harga umum
agar mengarah pada pelaporan laba yang lebih rendah.
Di Selandia Baru, Wong(1988) menemukan bahwa perusahaan yang
mengadopsi akuntansi biaya saat ini selama inflasi, tarif pajak efektifnya
lebih tinggi dan konsentrasi pasarnya lebih besar daripada yang tidak
mengadopsi.
Di Inggris, Sutton(1988) menemukan bahwa perusahaan yang sensitif
secara politik lebih mungkin melobi untuk mendukung rancangan eksposur
yang merekomendasikan pengungkapan akuntansi biaya saat ini.

F. Dukungan Profesional Terhadap Berbagai Pendekatan Akuntansi untuk


Mengubah Harga
Akuntansi daya beli saat ini umumnya didukung oleh penentu standar dari
tahun 1960-an hingga pertengahan 1970-an. Sekitar tahun1975, preferensi
bergeser ke akuntansi biaya saat ini. Akhir 1970-an dan awal 1980-an penentu
standar mengeluarkan rekomendasi campuran menguntungkan dari akuntansi
daya beli saat ini dan akuntansi biaya saat ini. Pertengahan 1980-an, dukungan
berkurang di saat inflasi menurun.
Alasan kuranganya dukungan berkelanjutan mungkin dikarenakan
relevansi informasi biaya saat ini saat inflasi menurun dipertanyakan. Selain itu,
perubahan drastis konversi akuntansi dapat menyebabkan gangguan dan
kebingungan di pasar modal. Alasan lain, yakni bahwa metode akuntansi baru
dapat menimbulkan konsekuensi perpajakan. Adanya motif kepentingan
perusahaan, relevansi terbatas pada pembuat keoutusan. Dalam beberapa tahun
terakhir ada gerakan menuju penggunaan “nilai wajar” sebagai standar
akuntansi baru yang dirilis.
REGULASI DI INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai