Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas / Semester : XI / 4
Pertemuan ke : 1, 2,3, dan 4
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit
Standar Kompetensi : Memecahkan masalah dengan konsep teori peluang
Kompetensi Dasar : Menghitung peluang suatu kejadian
Indikator :
Dapat menghitung peluang suatu kejadian dengan menggunakan rumus.

I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan siswa dapat :
Pertemuan ke 1
1. Menjelaskan pengertian kejadian.
2. Menjelaskan pengertian peluang.
3. Menjelaskan pengertian kepastian dan kemustahilan.
Pertemuan ke 2
1. Menghitung peluang suatu kejadian.
2. Menghitung frekuensi harapan suatu kejadian.
Pertemuan ke 3
1. Menghitung peluang kejadian saling lepas.
2. Menghitung peluang kejadian saling bebas.
Pertemuan ke 4
1. Menerapkan konsep peluang dalam menyelesaikan masalah program keahlian.

II. Materi Ajar :


Meliputi : Peluang suatu kejadian

III. Metode Pembelajaran :


Metode yang digunakan adalah :
- Ceramah
- Pemberian tugas
- Diskusi
- Tanya Jawab

IV. Langkah – langkah Pembelajaran :


Pertemuan ke 1 ( 2 x 45 menit )
A. Kegiatan Awal ( 10 menit )
 Guru menyiapkan fisik dan mental siswa untuk siap mengikuti pelajaran, memberikan
motivasi tentang pentingnya belajar, penjelasan tentang tujuan mempelajari
kompetensi dasar menghitung peluang suatu kejadian.
 Guru menugasi siswa untuk mengelompok sesuai dengan kelompok masing – masing.
 Guru menugasi semua siswa untuk menyimak materi (modul) peluang tentang peluang
suatu kejadian.
B. Kegiatan Inti ( 70 menit )
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
 Guru memfasilitasi siswa agar terjadi interaksi antar siswa, siswa dan guru dengan
meggunakan sumber belajar yang ada dan lingkungan, serta menugasi semua siswa
untuk mempelajari tentang kejadian, peluang , kepastian dan kemustahilan.
 Guru mengawasi dan membimbing.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
 Guru memfasilitasi siswa dengan berdiskusi kelompok untuk memunculkan pendapat
atau gagasan baru yang berkaitan dengan pengertian kejadian, peluang, kepastian dan
kemustahilan secara lisan dan tertulis.
 Guru memberikan kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah
dan mengutarakan pendapatnya tanpa rasa takut dalam kegiatan berdiskusi kelompok.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi :
 Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
berupa pujian terhadap keberhasilan siswa dalam menyelesaikan tugas dengan
berdiskusi kelompok.
 Guru memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan.
 Guru sebagai nara sumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan siswa yang
mendapat kesulitan.

Uraian Materi Kegiatan Belajar

RUANG SAMPEL, TITIK SAMPEL, DAN KEJADIAN


Dari pandangan intuitif, peluang terjadinya suatu peristiwa atau kejadian adalah nilai yang
menunjukkan seberapa besar kemungkinan peristiwa itu akan terjadi. Misalnya, peluang
yang rendah menunjukkan kemungkinan terjadinya peristiwa itu sangat kecil.Konsep
peluang berhubungan dengan pengertian eksperimen yang menghasilkan “hasil” yang tidak
pasti. Artinya eksperimen yang diulang-ulang dalam kondisi yang sama akan memberikan
“hasil” yang dapat berbeda-beda. Istilah eksperimen yang kita gunakan disini tidak terbatas
pada eksperimen dalam laboratorium. Melainkan, eksperimen kita artikan sebagai
prosedur yang dijalankan pada kondisi tertentu, dimana kondisi itu dapat diulang-ulang
beberapa kali pada kondisi yang sama, dan setelah prosedur itu selesai berbagai hasil dapat
diamati.
Himpunan S dari semua hasil yang mungkin dari suatu eksperimen yang diberikan disebut
ruang sampel. Suatu hasil yang khusus, yaitu suatu elemen dalam S, disebut suatu titik
sampel. Suatu kejadian A adalah suatu himpunan bagian dari ruang sampel S. kejadian { a }
yang terdiri atas suatu titik sampel tunggal a S disebut suatu kejadian yang elementer
(sederhana). Notasi yang biasa digunakan adalah sebagai berikut.
Untuk ruang sampel: S.
Untuk kejadian huruf-huruf capital, seperti : A, B, …, X, Y, Z.
Untuk titik sampel, huruf-huruf kecil, seperti a, b, …, y, z
atau dengan : a1, a2, …x1, x2, …, x n …
Contoh 1
Eksperimen : Melambungkan sebuah dadu satu kali dan dilihat banyaknya mata dadu yang
tampak/muncul (yang di atas).
Ruang sampel : Dadu mempunyai 6 sisi, dan masing-masing sisi bermata satu, dua, tiga,
empat,lima dan enam. Himpunan semua hasil yang mungkin dari lambungan tersebut
adalah : {1, 2, 3, 4, 5, 6}.
Jadi ruang sampelnya : S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}.
Titik sampel : Titik sampel merupakan suatu elemen dari ruang sampel S.
elemen-elemen dari S adalah : 1, 2, 3, 4, 5, 6. jadi titik sampelnya : 1 atau 2 atau 3 atau 4
atau 5 atau 6.
Kejadian : Kejadian merupakan himpunan bagian dari ruang sampel.
Misalkan:
A = kejadian bahwa muncul mata genap
B = kejadian bahwa muncul mata ganjil
C = kejadian bahwa muncul mata prima
Maka:
A = {2, 4, 6} ; B = {1, 3, 5} ; C = {2, 3, 5}
Kejadian yang elementer sederhana adalah kejadian yang terdiri atas satu titik sampel.
Misalkan:
D = kejadian bahwa muncul mata prima yang genap. Maka D = {2}

Contoh 2
Eksperimen : Melambungkan sebuah mata uang tiga kali dan dilihat deretan dari sisi muka
(M) dan sisi belakang (B) yang tampak.
Ruang sampel : Satu mata uang dilambungkan tiga kali. Maka kemungkinan sisi yang
tampak adalah : MMM, MMB, MBM, MBB, BMM, BMB, BBM,BBB.
Jadi ruang sampelnya:S = {MMM, MMB, MBM, MBB, BMM, BMB, BBM, BBB}
Titik sampel : Merupakan elemen dari ruang sampel S. jadi titik sampelnya : MMM, MMB,
MBB, MBM, BMM, BMB, BBM, BBB.
Kejadian : Merupakan himpunan bagian dari ruang sampel S.
Misalkan :
A = kejadian muncul 2 sisi M atau lebih
B = kejadian bahwa ketiga lambungan menghasilkan sisi yang sama
Maka :
A = {MMM, MMB, MBM, BMM}
B = {MMM, BBB}.
Kejadian yang elementer/sederhana adalah kejadian yang terdiri atas satu titik sampel.
Misalkan C = kejadian bahwa dari tiga lambungan muncul sisi M semua.
Maka C = { MMM }
Kita dapat mengkombinasikan kejadian-kejadian untuk membentuk kejadian-kejadian baru
dengan menggunakan berbagai operasi himpunan.
Definisi
1) A B merupakan kejadian/peristiwa yang terjadi jika kejadian A terjadi atau B terjadi atau
keduanya terjadi
2) A B merupakan kejadian yang terjadi jika A terjadi dan B terjadi
3) , yaitu komplemen dari A, adalah kejadian yang terjadi jika A tidak terjadi.

Contoh 3
Kita lihat kembali contoh 1.
Eksperimen : melambungkan sebuah dadu dan diperhatikan jumlah mata yang
tampak/muncul (pada sisi yang terletak di atas).
Ruang sampel S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
B = kejadian tampak/ muncul mata ganjil = {1, 3, 5}
C = kejadian tampak/muncul mata prima = {2, 3, 5}
Maka : Jika P kejadian tampak/muncul ganjil atau prima, P = B C = {1, 2, 3, 5}

Jika Q kejadian tampak/muncul mata ganjil dan prima,Q = B C ={3, 5}

Jika R kejadian bahwa mata prima tidak tampak/muncul, maka R = = {2, 3, 5}c = {1, 4, 6}
Peluang
Jika ruang sampel S mempunyai anggota yang berhingga banyaknya dan setiap titik sampel
mempunyai kesempatan untuk muncul yang sama, dan A suatu kejadian munculnya
percobaan tersebut, maka peluang kejadian A dinyatakan dengan :

n( A)
P(A) =
n( S )

P(A) = Peluang muncul A


n(A) = banyaknya kejadian A
n(S) = banyaknya kemungkinan kejadian S
Contoh:
Sebuah mata uang logam dilempar satu kali. Berapa peluang munculnya “Angka” ?
Jawab:
Ruang sampel S = {A, G} maka n(S) = 2.
Kejadian A = {A}, maka n(A) = 1
n( A) 1
Jadi, P(A) = =
n( S ) 2

Kepastian dan Kemustahilan


Peluang suatu kejadian mempunyai nilai 0  P  1, artinya : jika P = 0 maka kejadian dari
suatu peristiwa adalah mustahil atau tidak pernah terjadi, dan jika P = 1 maka suatu
peristiwa pasti terjadi.

Lembar Kerja Siswa (LKS)


Kerjakan soal – soal dibawah ini kemudian diskusikan hasilnya dengan kelompok anda !
1. Sebuah dadu dilemparkan sekali, tentukan banyaknya kejadian munculnya :
a. Angka 5
b. Angka prima
c. Angka kurang dari 4
d. Angka Genap
e. Angka lebih dari 2
2. Dua buah dadu dilempar sekali, tentukan :
a. Peluang munculnya mata dadu pertama ganjil
b. Peluang munculnya jumlah mata dadu 6
c. Peluang munculnya mata dadu kedua angka prima
d. Peluang munculnya mata dadu 2 untuk dadu pertama
e. Peluang munculnya mata dadu prima untuk dadu kedua

C. Kegiatan Akhir ( 10 menit )


 Guru bersama siswa membuat rangkuman atau simpulan pelajaran.
 Melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan
terprogram.
 Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
 Menugasi siswa untuk mempelajari materi selanjutnya.

Pertemuan ke 2 (2 x 45 menit)
A. Kegiatan Awal ( 10 menit )
 Guru menyiapkan siswa secara fisik dan mental untuk siap mengikuti pelajaran.
 Guru memberikan motivasi dan berusaha membangkitkan minat siswa untuk belajar.
 Guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan pelajaran yang lalu
dengan materi yang akan dipelajari.
B. Kegiatan Inti ( 70 menit )
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
 Guru memfasilitasi siswa agar terjadi interaksi antar siswa, siswa dan guru dengan
meggunakan sumber belajar yang ada dan lingkungan, serta menugasi semua siswa
untuk mempelajari tentang menghitung peluang dan frekuensi harapan suatu
kejadian.
 Guru mengawasi dan membimbing.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
 Guru memfasilitasi siswa dengan berdiskusi kelompok untuk memunculkan pendapat
atau gagasan baru yang berkaitan dengan peluang dan frekuensi harapan suatu
kejadian.
 Guru memberikan kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah
dan mengutarakan pendapatnya tanpa rasa takut dalam kegiatan berdiskusi kelompok.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi :
 Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
berupa pujian terhadap keberhasilan siswa dalam menyelesaikan tugas dengan
berdiskusi kelompok.
 Guru memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan.
 Guru sebagai nara sumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan siswa yang
mendapat kesulitan.

Uraian Materi Kegiatan Belajar


Peluang Suatu kejadian
Jika ruang sampel S mempunyai anggota yang berhingga banyaknya dan setiap titik sampel
mempunyai kesempatan untuk muncul yang sama, dan A suatu kejadian munculnya
percobaan tersebut, maka peluang kejadian A dinyatakan dengan :

n( A)
P(A) =
n( S )

P(A) = Peluang muncul A


n(A) = banyaknya kejadian A
n(S) = banyaknya kemungkinan kejadian S

Contoh:
Sebuah mata uang logam dilempar satu kali. Berapa peluang munculnya “Angka” ?
Jawab:
Ruang sampel S = {A, G} maka n(S) = 2.
Kejadian A = {A}, maka n(A) = 1
n( A) 1
Jadi, P(A) = =
n( S ) 2
Contoh:
Sebuah dadu mata enam dilempar satu kali. Berapa peluang munculnya mata dadu ganjil ?
Jawab:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}  n(S) = 6
A = {1, 3, 5}  n(A) = 3
n( A) 3 1
Jadi, P(A) = = =
n( S ) 6 2
Contoh:
Dalam setumpuk kartu bridge (remi) diambil satu kartu secara random (acak). Tentukan
peluang yang terambil adalah kartu As !
Jawab:
Banyaknya kartu bridge adalah 52, berarti n(S) = 52
n(As) = 4
n( As ) 4 1
Jadi, P(As) = = =
n( S ) 52 13
Komplemen dari Suatu kejadian
Jika AC menyatakan komplemen dari kejadian A, maka :
P(AC) = 1 – P(A)
Contoh:
Misalkan dilakukan pengundian dua uang logam Rp 100,00 sekaligus, berapa peluang tidak
diperolehnya “Angka 100” ?

Jawab:
S = {GG, GA, AG, AA}  n(S) = 4
M = kejadian munculnya “angka 100” = {GA, AG, AA}  n(M) = 3
n( M ) 3
P(M) = =
n( S ) 4
C
M = kejadian munculnya bukan “angka 100”
3 1
P(MC) = 1 – P(M) = 1 - =
4 4

Frekuensi Harapan (Fh)


frekuensi harapan suatu kejadian pada suatu percbaan adalah hasil kali peluang dengan
frekuensi percobaan A, dinyatakan dengan rumus :

Fh(A) = P(A) x n

Contoh:
Sebuah dadu mata enam dilantunkan sebanyak 360 kali. Berapakah frekuensi harapan
munculnya mata dadu prima ?

Jawab:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}  n(S) = 6
A = {2, 3, 5}  n(A) = 3
n( A) 3 1
P(A) = = =
n( S ) 6 2
Jadi, Fh(A) = P(A) x n
1
= X 360
2
= 180 kali.

Contoh:
Berapakah frekuensi harapan muncul mata kurang dari 5 dalam pelantunan dadu mata enam
sebanyak 36 kali ?

Jawab:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}  n(S) = 6
A = {1, 2, 3, 4}  n(A) = 4
n( A) 4 2
P(A) = = =
n( S ) 6 3
Jadi, Fh(A) = P(A) x n
2
= X 36
3
= 24 kali.

Lembar Kerja Siswa ( LKS )


Kerjakanlah soal – soal berikut ini kemudian diskusikan dengan kelompok anda dan
presentasikan sesuai dengan petunjuk guru.
1. Sebuah mata uang logam dan dadu dilantunkan bersama-sama satu kali, tentukan hasil
berikut !
a. n(S) b. P(A, bilangan ganjil) c. P(G, bilangan ganjil)
2. Dalam sebuah kotak terdapat 4 bola hijau, 6 bola merah, dan 2 bola kuning. Diambil 2
bola secara acak. Tentukan peluangnya jika yang terambil bola dengan ketentuan
berikut !
a. Keduanya merah
b. Hujau dan merah
3. Dua buah dadu dilempar secara bersama-sama, tentukan peluang munculnya kejadian
berikut !
a. Mata dadu berjumlah genap.
b. Mata dadu berjumlah prima.
c. Mata dadu berjumlah genap atau berjumlah prima.

C. Kegiatan Akhir
 Guru bersama siswa membuat rangkuman atau simpulan pelajaran.
 Melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan
terprogram.
 Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
 Menugasi siswa untuk mempelajari materi selanjutnya.

Pertemuan ke 3 ( 2 x 45 menit )
A. Kegiatan Awal ( 10 menit )
 Guru menyiapkan fisik dan mental siswa untuk siap mengikuti pelajaran, memberikan
motivasi tentang pentingnya belajar, penjelasan tentang tujuan mempelajari
kompetensi dasar menghitung peluang suatu kejadian.
 Guru menugasi siswa untuk mengelompok sesuai dengan kelompok masing – masing.
 Guru menugasi semua siswa untuk menyimak materi (modul) peluang tentang peluang
suatu kejadian.
B. Kegiatan Inti ( 70 menit )
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
 Guru memfasilitasi siswa agar terjadi interaksi antar siswa, siswa dan guru dengan
meggunakan sumber belajar yang ada dan lingkungan, serta menugasi semua siswa
untuk mempelajari tentang peluang kejadian saling lepas dan kejadian saling bebas.
 Guru mengawasi dan membimbing.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
 Guru memfasilitasi siswa dengan berdiskusi kelompok untuk memunculkan pendapat
atau gagasan baru yang berkaitan dengan pengertian kejadian saling lepas dan
kejadian saling bebas secara lisan dan tertulis.
 Guru memberikan kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah
dan mengutarakan pendapatnya tanpa rasa takut dalam kegiatan berdiskusi kelompok.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi :
 Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
berupa pujian terhadap keberhasilan siswa dalam menyelesaikan tugas dengan
berdiskusi kelompok.
 Guru memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan.
 Guru sebagai nara sumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan siswa yang
mendapat kesulitan.

Uraian Materi Kegiatan Belajar

1. Peluang Kejadian yang Saling Lepas


Dua kejadian disebut saling lepas jika irisan dari dua kejadian itu merupakan himpunan
kosong. Himpunan A dan B dikatakan dua kejadian yang saling lepas, sebab A  B = .
Berdasarkan teori himpunan :
P (A  B) = P(A) + P(B) – P(A  B)
Karena P(A  B) = 0, maka :

P (A  B) = P(A) + P(B)

Contoh 1:
Sebuah dadu bermata enam dilantunkan satu kali. Berapa peluang munculnya mata
dadu ganjil atau mata dadu genap ?
Jawab:
3 1
A = {1, 3, 5}  n(A) = =
6 2
3 1
B = {2, 4, 6}  n(B) = =
6 2
AB=
1 1
P (A  B) = P(A) + P(B) = + =1
2 2
Contoh 2:
Dua dadu mata enam dilempar bersama-sama. Berapa peluang muncul dua mata dadu
yang jumlahnya 3 atau 10 ?
Jawab:
2 dadu dilempar  n(S) = 36
A = jumlah mata dadu 3 = {(1,2),(2,1)}  n(A) = 2
B = jumlah mata dadu 10 = {(4,6),(5,5),(6,4)}  n(B) = 3
AB=
2 3 5
P (A  B) = P(A) + P(B) =  
36 36 36
2. Kejadian Saling Bebas (Stokastik)
Jika dua keeping mata uang yang homogen dilantunkan bersama-sama, maka kejadian
yang mungkin adalah : S = {(G1,G2), (G1,A2), (A1,G2), (A1,A2)}  n(s) = 4.
Pada kejadian mata uang pertama muncul G 1 dan mata uang kedua muncul G2, maka
1 1
P(G1) = dan P(G2) = . Kejadian G1 dan G2 adalah dua kejadian yang saling bebas.
2 2
1 1 1
P(G1,G2) = P(G1G2) = P(G1) x P(G2) = x = . Secara umum, jika A dan B
2 2 4
merupakan dua kejadian yang saling bebas maka peluang kejadian A dan B adalah :
P(A  B) = P(A) x P(B)

Contoh 1:
Dua buah dadu bermata enam, yang terdiri atas warna merah dan putih, dittos
bersama-sama satu kali. Berapa peluang munculnya mata lebih dari 4 untuk dadu merah
dan kurang dari 3 untuk dadu putih ?
Jawab:
Jika A kejadian muncul mata > 4, maka n(A) = 2
2 1
P(A) = 
6 3

Jika B kejadian muncul mata < 3, maka n(B) = 2


2 1
P(B) = 
6 3
Jadi, P(A  B) = P(A) x P(B)
1 1 1
= x 
3 3 9
Contoh 2:
Dalam sebuah kantong terdapat sepuluh kelereng yang terdiri dari 6 kelereng merah dan
4 kelereng putih, diambil dua kelereng. Berapa peluang terambilnya kedua-duanya
kelereng putih ?
Jawab:
4
Jika A kejadian terambilnya kelereng putih pada pengambilan pertama maka P(A) =
10
.
3
Jika B kejadian terambilnya kelereng putih pada pengambilan kedua maka P(B) = .
9
Jadi, P(A  B) = P(A) x P(B)
4 3 12 2
= x = 
10 9 90 15
Contoh 3:
Dari setumpuk kartu bridge, diambil satu kartu secara berturut-turut sebanyak dua kali.
Tentukan peluang bahwa yang terambil pertama As dan yang terambil berikutnya King !
Jawab:
n(S) = 52
n( As ) 4
n(As) = 4  P(As) = =
n( S ) 52
n( K ) 4
n(K) = 4  P(K) = =
n( S ) 51
Jadi, P(As  K) = P(As) x P(K)
4 4 16 4
= x = 
52 51 2652 663

Lembar Kegiatan Siswa (LKS)


Kerjakanlah setiap soal berikut ini dan diskusikan dengan kelompok anda !
Presentasikan sesuai petunjuk guru !
1. Dua dadu dilempar satu kali, maka peluang muncul mata dadu berjumlah 3 atau 5
adalah …..
2. Dua dadu dilempar sekali, maka peluang munculnya angka berjumlah 7 atau 9 adalah…
3. Sebuah kotak berisi 3 kelereng merah dan 7 kelereng putih, jika diambil 1 kelereng
secara acak, tentukan peluang terambilnya kelereng merah atau putih adalah…
4. Dalam satu kelas ada 30 siswa terdiri dari 16 putra dan lainnya putri, akan dipilih 2 orang
untuk mengikuti lomba. Berapa peluang terpilihnya 1 putra dan 1 putri… .
5. Dalam sebuah kotak terdapat 4 bola hijau, 6 bola merah, dan 2 bola kuning. Diambil 2
bola secara acak. Tentukan peluangnya jika yang terambil bola dengan ketentuan berikut
!
a. Keduanya merah
b. Hujau dan merah
6. Dua buah dadu dilempar bersama-sama, tentukan peluang munculnya kejadian berikut !
a. Mata dadu berjumlah genap.
b. Mata dadu berjumlah prima.
c. Mata dadu berjumlah genap atau berjumlah prima.
7. Sebuah kantong berisi kelereng dengan dua buah berwarna merah dan tiga buah
berwarna hijau. Dengan cara acak diambil dua kelereng. Tentukan peluang terambilnya
kelereng dengan ketentuan berikut !
a. Merah dan hijau.
b. Merah dan merah.
c. Hijau dan hijau.

C. Kegiatan Akhir
 Guru bersama siswa membuat rangkuman atau simpulan pelajaran.
 Melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan
terprogram.
 Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
 Menugasi siswa untuk mempelajari materi selanjutnya.

Pertemuan ke 4 ( 2 x 45 menit )
A. Kegiatan Awal ( 10 menit )
 Guru menyiapkan fisik dan mental siswa untuk siap mengikuti pelajaran, memberikan
motivasi tentang pentingnya belajar, penjelasan tentang tujuan mempelajari
kompetensi dasar menghitung peluang suatu kejadian.
 Guru menugasi siswa untuk mengelompok sesuai dengan kelompok masing – masing.
 Guru menugasi semua siswa untuk menyimak materi (modul) peluang tentang suatu
kejadian.
B. Kegiatan Inti ( 70 menit )
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
 Guru memfasilitasi siswa agar terjadi interaksi antar siswa, siswa dan guru dengan
meggunakan sumber belajar yang ada dan lingkungan, serta menugasi semua siswa
untuk mempelajari penerapan konsep peluang dalam menyelesaikan masalah program
keahlian.
 Guru mengawasi dan membimbing.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
 Guru memfasilitasi siswa dengan berdiskusi kelompok untuk memunculkan pendapat
atau gagasan baru yang berkaitan dengan menerapkan konsep peluang dalam
menyelesaikan masalah program keahlian secara lisan dan tertulis.
 Guru memberikan kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah
dan mengutarakan pendapatnya tanpa rasa takut dalam kegiatan berdiskusi kelompok.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi :
 Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
berupa pujian terhadap keberhasilan siswa dalam menyelesaikan tugas dengan
berdiskusi kelompok.
 Guru memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan.
 Guru sebagai nara sumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan siswa yang
mendapat kesulitan.

Uraian Materi Kegiatan Belajar


Menerapkan konsep peluang dalam menyelesaikan masalah program keahlian pada
dasarnya menghitung peluang dari kejadian-kejadian yang sudah dipaparkan pada
pertemuan sebelumnya, tetapi kejadian yang diambil dicontohkan pada kasus-kasus
kejuruan.
Contoh 1:
Dalam sebuah kantong terdapat sepuluh kabel yang terdiri dari 6 kabel merah dan 4 kabel
putih, diambil dua kabel. Berapa peluang terambilnya kedua-duanya kabel putih ?
Jawab:
4
Jika A kejadian terambilnya kabel putih pada pengambilan pertama maka P(A) = .
10
3
Jika B kejadian terambilnya kabel putih pada pengambilan kedua maka P(B) = .
9
Jadi, P(A  B) = P(A) x P(B)
4 3 12 2
= x = 
10 9 90 15

Lembar Kegiatan siswa(LKS)


Kerjakanlah setiap soal berikut secara berkelompok kemudian dipresentasikan sesuai
petunjuk guru !
Guru mengawasi dan membimbing.

1. Tiga buah kepingan CD yang bersisi merah dan hitam dilempar bersama-sama, tentukan
peluang munculnya kejadian berikut !
a. Mata keping yang bersisi warna merah
b. Mata keping yang bersisi warna merah
2. Sebuah kantong berisi 6 buah busi mobil dan 4 buah busi motor. Dengan cara acak
diambil tiga sekaligus. Tentukan peluang terambilnya busi dengan ketentuan berikut !
a. Ketiganya busi mobil.
b. dua busi mobil dan satu busi motor.

C. Kegiatan Akhir
 Guru bersama siswa membuat rangkuman atau simpulan pelajaran.
 Melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan
terprogram.
 Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
 Menugasi siswa untuk mempelajari materi selanjutnya.

V. Alat / Bahan / Sumber Belajar :


- Modul peluang
- Buku paket erlangga kelas XII

VI. Penilaian :
- Tes tertulis bentuk uraian objektif.
- Guru menugasi semua siswa untuk mengerjakan tes formatif.

Tes Formatif (waktu 45 menit)


a. Soal tes formatif
1. Dari seperangkat kartu bridge diambil sebuah kartu secara acak. Tentukan peluang
terambilnya kartu As?
2. Dalam kotak berisi 4 bola merah, 5 bola kuning, dan 6 bola hijau. Diambil 3 bola
sekaligus, tentukan peluang bahwa ketiga bola yang terambil 2 merah dan 1 kuning?
3. Seseorang mengikuti seleksi suatu perusahaan harus menempuh 4 kali tes. Peluang ia
lulus tes pertama, kedua, ketiga dan keempat berturut-turut adalah 2/3, 3/5, 1/3 dan
¼. Berapa peluang ia lulus tes pertama, kedua ketiga dan gagal pada tes keempat?
4. Dua dadu dilempar satu kali, maka peluang muncul mata dadu berjumlah 10 atau 11
adalah …..
5. Dua buah dadu dilempar 120 x. Berapa frekuensi harapan yang muncul jumlah kedua
mata dadu ganjil ?

b. Kunci jawaban tes formatif


1. Kartu brige berjumlah 52 kartu, n(S) = 52
Diambil kartu As, n(A) = 4
Peluang kejadian p(A) = n(A)/n(S) = 4/52 = 1/13 (skore 20)
2. Bola merah, n(m)=4
Bola kuning, n(k)=5
Bola hijau, n(h)=6
Total bola ada 15 bola
Kejadian terambil 2 bola merah dan 1 bola kuning,

n(A)=

banyak ruang sampel n(S) =


jadi peluang terambil kejadian p(A) = n(A)/n(S)=30/455=6/91 (skore 20)
3. Peluang lulus pada tes pertama = p(I) = 2/3
Peluang lulus pada tes ke2 = p(II) = 3/5
Peluang lulus pada tes ke3 = p(III) = 1/3
Peluang lulus pada tes ke4 = p(IV) = ¼
maka peluang gagal pada tes ke4 = p(IV) c = 1 – p(IV) = 1 – ¼ = 3/4
sehingga peluang dia lulus tes pertama, kedua, ketiga dan gagal di tes keempat adalah
p(I)xp(II)xp(III)xp(IV)c = 2/3 x 3/5 x 1/3 x ¾ = 1/10 (skore 20)
4. Dua dadu dilempar sekali, n(S)= 6 x 6 = 36
Kejadian jumlah mata dadu 10 = {(4,6),(5,5),(6,4)}, n(A) = 3
Kejadian jumlah mata dadu 11 = {(5,6),(6,5)}, n(B) = 2
Peluang muncul kejadian A atau B adalah
= p(A) + p(B) = 3/36 + 2/36 = 5/36 (skore 20)
5. Dua buah dadu, n(S) = 36
Dilempar 120x = k
Kejadian muncul jumlah mata dadu ganjil = {(1,2), (2,1),(1,4), (2,3), (3,2),(4,1),(1,6),
(2,5),(3,4),(5,2),(6,1),(3,6),(4,5),(5,4),(6,3),(5,6),(6,5)}, n(A)= 18
Frekuensi harapan A = p(A) x k = 18/36 x 120 = 60 kali (skore 20)

c. Score penilaian
- Setiap nomor soal dijawab dengan benar diberi score 20
- Score maksimal yang diperoleh siswa yang menjawab benar semua = 5 x 20 = 100
- Siswa yang dapat menyelesaikan minimal 75% dapat melanjutkan ke kegiatan belajar
berikutnya. Bagi siswa yang belum dapat menyelesaikan 75% siswa mengulang
mengerjakan tes formatif

Mengetahui
Kepala SMK ….. Guru penyusun

……………………. ………………………
NIP. ……………… NIP. …………………

Anda mungkin juga menyukai