Apar
Apar
Self Contained Breathing Apparatus atau dikenal dengan SCBA adalah alat bantu atau
pernapasan untuk waktu tertentu sesuai dengan jumlah oksigen yang tersedia pada alat
tersebut. SCBA menyimpan udara (oksigen) terkompresi, terkompresi atau oksigen cair, atau
bahan kimia yang menghasilkan oksigen. Alat ini tidak memerlukan pasokan udara dari
tempat lain atau dari luar. SCBA diklasifikasikan sebagai open-circuit atau closed circuit
devices. Dalam rangkaian terbuka (open circuit) aliran pernapasan dibuang keluar atau ke
atmosfer. Dan dalam rangkaian tertutup (closed circuit) aliran pernapasan disimpan didalam
respirator untuk selanjutnya ditangkap CO2 dan moisture yang ada dan direkondisi dengan
oksigen segar.
SCBA biasanya digunakan pada area yang kontaminasi udaranya sangat tinggi,
sehingga perlu juga diperhatikan kemungkinan paparan terhadap tubuh seperti kulit. Uap dan
gas tertentu pada konsentrasi tinggi dapat merusak bagian tubuh lain selain pernapasan.
Misalnya udara yang terkontaminasi ammonia pada konsentrasi sekitar 3% dapat
menyebabkan luka bakar pada kulit. Asam Hydrocyanic dalam bentuk gas, pada suhu sedikit
diatas suhu kamar dapat menembus kulit dan menyebabkan keracunan sistemik. Untuk
menghindari potensi bahaya terhadap bagian tubuh lain, maka sangat disarankan untuk
memilih pakaian pelindung yang tepat.
Kebakaran
Kebakaran tentunya dapat terjadi dimana saja dengan adanya pemicu yaitu api. Dalam
artikel ini akan dibahas tentang prosedur pemadaman api dengan menggunakan APAR.
APAR atau alat pemadam api ringan yaitu peralatan portabel yang dapat dibawa dan
dioperasikan dengan tangan, berisi bahan pemadam bertekanann yang dapat disemprotkan
dengan tujuan memadamkan api. Berdasarkan bahan yang terbakar maka api dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis antara lain :
1. Api kelas A, yang terbakar bahan padat
2. Api kelas B, yang terbakar bahan cair/gas
3. Api kelas C, yang terbakar melibatkan arus listrik
4. Api kelas D, bahan yang terbakar logam
Jenis alat pemadam api ringan terdiri:
a. Jenis cairan (air);
APAR jenis air biasanya untuk pemadaman kelas A, yaitu untuk benda padat selain
logam, seperti kayu, kertas, kain atau karet. APAR jenis air berfungsi untuk
memutuskan sumber panas/api.
pemadam air mudah didapat, harga murah, dapat digunakan dalam jumlah
Keuntungan :
b. Jenis busa;
Bahan pemadam busa efektif untuk memadamkan kebakaran kelas B (minyak,
solar dan cairnya), untuk memadamkan kebakaran benda padat (Kelas A) kurang
baik Seperti diketahui bahwa pemadam kebakaran dengan bahan busa adalah dengan
cara isolasi yaitu mencegah masuknya udara dalam proses kebakaran (api), dengan
menutup/menyelimuti permukaan benda yang terbakar sehingga api tidak mengalir.
APAR jenis foam (busa) cocok untuk kebakaran kelas A dan B. APAR jenis
foam (busa) sangat efektik untuk mencegah api menyala kembali setelah
pemadaman. Foam (busa) membentuk segel di sekitar bidang yang terbakar dan
mencegah pengapian ulang. Menurut proses pembuatannya terdapat dua jenis busa
yaitu :
a. Busa kimia ( Chemis )
b. Busa mekanis
c. Jenis tepung kering
Berdasarkan kelas kebakaran, ada 3 tipe APAR jenis powder yaitu reguler,
multi purpose dan special dry powder. Semua jenis powder ini berhubungan erat
dengan lingkungan pekerjaan di kantor atau mall tersebut.
1. APAR Powder Reguler, tepung kimia yang efektif untuk memadamkan
kebakaran kelas B dan C. APAR Powder reguler antara lain: sodium bikarbonat,
potasium bikarbonat, potasium karbonat, potasium klorida.
2. APAR Powder Multi Purpose, tepung kimia untuk memadamkan kebakaran kelas
A, B dan C. Powder multi purpose antara lain mono amonium fosfat.
3. APAR Special Dry Powder, tepung kimia yg efektif utk pemadaman kebakaran
kelas D. Specia dry powder adalah campuran kalium klorida, magnesium klorida,
natrium klorida dan kalsium klorida.
Keuntungan :
1. Dry chemical dapat digunakan untuk semua jenis kebakaran,
2. Tidak berbahaya bagi manusia / binatang karena tidak beracun,
3. Bahan dry chemical disebut sebagai bahan pemadam kebakaran yang berfungsi
ganda (multi purpose extinguisher),
4. Tidak menghantar listrik,
5. Powder berfungsi mengikat oksigen (isolasi) dan juga dapat mengikat gas-gas
lain yang membahayakan,
6. Dapat menurunkan suhu,
7. Mudah dibersihkan dan tidak merusak alat-alat,
Cara penggunaanya dry chemical hampir sama dengan gas CO2 yaitu sebagai berikut:
1. Pertama harus diperhatikan adanya/arah angin, jika angin bertiup terlalu kuat
maka pengguna dry chemical ini tidak efisien,
2. Arahkan pancaran pemotong nyala api dan usahakan dapat terbentuk semacam
awan/asap untuk menutup nyala api tersebut
Berikut tips cara menggunakan APAR yang baik jika terjadi kebakaran:
1. Pecahkan kaca pelindung APAR
Biasanya APAR disimpan menggantung pada dinding dengan kotak kaca pelindung.
Dalam keadaan darurat anda diperbolehkan memecahkan kotak kaca pelidungnya.
Pecahkan dengan bantuan benda keras seperti kayu atau batu , jika tidak ada pukulah
dengan tangan terkuat anda. Tentunya akan sakit dan menyebabkan cedera , untuk
meminimalisirnya bungkuslah tangan anda dengan benda yang dapat menhan
benturan contohnya busa jika tidak ada coba dengan lap atau jaket. Setelah itu baru
pukul kaca pelindung dengan tangan yang udah dibungkus
2. Periksa tekanan gas
Angkat APAR lalu periksa tekanan gas dengan melihat indikator tekanan pada leher
APAr jika jarum masih menunjuk pada area berwarna hijau berarti tekanan APAR masih
bagus. Tekanan gas berfungsi untuk memancarkan cairan pemadam pada APAR
3. Kocok APAR
Sebelum menggunakannya kocok dahulu APAR beberapa kali, hal ini berguna untuk
menaikkan tekanan dan lebih mengencerkan cairan pemadam pada APAR. Tentu anda
pernah mengocok kaleng berisi soda ketika dibuka pasti akan memancarkan isinya,
fenomena ini pun sama seperti yang terjadi jika APAR dikocok.
4. Semprotkan pada api dengan berada pada jarak aman
Peganglah APAR dan katup pemancar dengan satu tangan terkuat sedangkan satu
tangan yang lain memegang selang pemancar. Tekan katup pemancar maka cairan
pemadam pada APAR akan keluar melalui selang. Semprotkan pada sumber api ,
berhati-hatilah karena cairan yang keluar bertekanan tinggi dan bersuhu sangat dingin.
Untuk menghindari efek dari 2 hal tersebut semprotkan pada jarak aman yaitu kurang
lebih sejauh 1 meter dari sumber api.
Tips diatas adalah cara menggunakan APAR yang baik secara umum , agar lebih
jelas bacalah petunjuk penggunaan yang biasanya terdapat pada badan APAR. Hal
yang perlu diingat adalah janganlah terlalu panik dan bersikaplah tenang.
Berikut Tabel Resume Kelas Kebakaran dan Jenis Bahan APAR yang dapat digunakan;
KELAS SISTEM
No AIR FOAM CO2 POWDER
KEBAKARAN PEMADAM
Pendinginan
1. Kelas A Penguraian Baik Boleh Boleh Boleh
Isolasi
Isolasi
4. Kelas D Bahaya Bahaya Boleh Baik
Pendinginan