Anda di halaman 1dari 5

Karakterisitk Responden

Karakteristik petani responden diperoleh berdasarkan data pribadi petani. Keragaman


karakteristik (umur, pendidikan, pengalaman, luas lahan dll) tersebut akan mempengaruhi
keputusan petani dalam melakukan usahatani bawang merah.

1. Umur

Rata rata petani responden usahatani bawang merah di Kabupaten Majalengka berumur
antara 41 sampai 50 dengan persentase 40.54% yang memiliki usia produktif, produktivitas kerja
tinggi, semangat untuk bekerja tinggi.

2. Lama Pendidikan Petani

tingkat pendidikan petani di Kabupaten Majalengka masih tergolong rendah dimana


lulusan SD sebanyak 27 orang atau 72.97% dan lulusan SMP dan SMA sebanyak 10 orang
27.03% dikarenakan banyak yang tidak mampu untuk membiayai ke jenjang yang lebih tinggi.
Hal ini akan mempengaruhi dari adopsi teknologi yang baik dalam usaha peningkatan produksi
bawang merah.

3. Lama Pengalaman Berusahatani

Sebagian besar petani responden di Kabupaten Majalengka memiliki pengalaman


berusahatani bawang merah yang cukup tinggi yaitu 11-40 tahun yang berdampak pada teknik
budidaya bawang merah.
4. Jumlah Tanggungan Keluarga
Petani di Kabupaten Majalengka sebagian besar memeliki keluarga > 2 (56.76) yang
menunjukkan tanggungan cukup rendah.
5. Luas Pengusahaan Lahan
Luas Pengusahaan Lahan di Kabupaten Majalengka cukup besar dimana rata rata
memiliki luas lahan yaitu 0.75 hektar atau 70.27%.
6. Status Kepemilikan Lahan
Petani atau responden yang menyewa lahan pertanian di Kabupaten Majalengka sekitar
56.76% lebih tinggi dibandingkan lahan sendiri.
Keragaan Usahatani Bawang Merah
Keragaan usahatani dikaji untuk menggambarkan kondisi aktual usahatani bawang merah
di Kabupaten Majalengka sehingga pendapatan usahatani yang dianalisis sesuai dengan
kenyataan. Pola tanam yang digunakan dalam satu tahun meliputi tiga musim dan teknik
budidaya yang digunakan oleh petani responden didalam pengusahaan bawang merah.

1. Persiapan Benih

Petani responden umumnya menggunakan benih yang dibeli dari pasar. Persiapan benih
meliputi kegiatan pembersihan dan pengirisan ujung umbi bawang merah dengan tujuan agar
umbi cepat tumbuh dan memiliki anakan yang banyak. Petani mencampur dengan fungisida agar
tidak cepat membusuk.

2. Pengolahan Lahan

Kegiatan awal adalah membersihkan lahan dari rumput dengan menggunakan herbisida.
Kemudian dilakukan kegiatan penaikkan tanah, pembalikan tanah, pembuatan bedengan dan
parit, serta penggemburan kemudian didiamkan selama tujuh hari dan lahan siap ditanami
bawang merah.

3. Penanaman

Penanaman dilakukan dengan membuat lubang dan diberi pupuk dasar (pupuk kandang
dan pupuk TSP) dan didiamkan selama satu hari. Setelah itu ditanami bawang merah dengan
jarak 15 cm x 20 cm dan 20 cm x 20 cm.

4. Penyulaman

Penyulaman dilakukan ketika tanaman berumur ± 15 HST (hari setelah tanam) pada saat
benih sudah terlihat tumbuh atau tidak

5. Penyiangan

Penyiangan dilakukan satu kali selama satu musim tanam yaitu ketika tanaman berumur
30 hari karena benih pada umur 3 hari atau sebelum ditanam sudah dilakukan penyemprotan
herbisida
6. Penyiraman

Kegiatan penyiraman menyesuaikan kondisi musim tanam yang dilakukan oleh petani
responden. Jika petani responden menanam pada musim hujan maka frekuensi penyiraman tidak
dilakukan sesering pada musim kemarau. Pada musim kemarau penyiraman dilakukan setiap
hari sampai tanaman bawang merah tumbuh. Setelah tanaman tumbuh, frekuensi penyiraman
dikurangi hingga dua hari sekali atau tiga hari sekali dan menjelang panen frekuensi penyiraman
semakin dikurangi.

7. Pemupukan

Petani responden melakukan pemupukan sebanyak 3-4 kali selama satu musim tanam
dengan cara ditaburkan diantara barisan bawang merah. Pemupukan pertama dilakukan pada saat
tanaman bawang merah mencapai umur 15 hari setelah tanam, kemudian ke dua pada umur 30
hari, pemupukan ketiga pada umur 45 hari, dan pada pemupukan keempat pada umur 60 hari

8. Pengendalian HPT

Pengendalian hama dan penyakit di lokasi ini dilakukan dengan menggunakan pestisida
kimia. Hama penyakit yang sering menyerang tanaman bawang merah antara lain ulat bawang
(ulat grayak), ulat hitam, hama trip, dan hama cikrak.

9. Panen dan Pasca Panen

Panen dilakukan setelah umbi berukuran besar dan siap dipanen, yaitu pada umur
tanaman 55-65 hari. emanenan dilakukan dengan cara mencabut umbi bawang merah secara
perlahan dari dalam tanah. Setelah dicabut kemudian bawang merah tersebut diikat sebanyak ±
10 rumpun per ikat dan dikumpulkan di satu tempat untuk mempermudah pengangkutan. Setalah
itu dilakukan penjemuran engikatan bawang yang telah kering dan pemotongan daun- daun yang
terdapat pada bawang (meres).

Pendapatan Usahatani Bawang Merah

Pendapatan usahatani atas biaya tunai maupun biaya total lebih besar dari nol. Hal ini
menunjukkan bahwa usahatani bawang merah dengan tingkat biaya yang ada mampu
memberikan keuntungan bagi petani. Hasil analisis R/C rasio juga menunjukkan bahwa
usahatani baik di ketiga Musim menguntungkan untuk diusahakan karena nilai R/C rasio atas
biaya tunai maupun atas biaya total lebih besar dari satu.

PPT COY

Hasil dan Pembahasan

1. Karakteristik Responden

 Umur
 Lama Pendidikan Petani
 Lama Pengalaman Berusahatani
 umlah Tanggungan Keluarga
 Luas Pengusahaan Lahan
 Status Kepemilikan Lahan

2. Keragaan Usahatani Bawang Merah

 Persiapan Benih
 Pengolahan Lahan
 Penanaman
 Penyulaman
 Penyiangan
 Penyiraman
 Pemupukan
 Pengendalian HPT
 Panen dan Pasca Panen
3. Pendapatan Usahatani Bawang Merah

 Pendapatan atas biaya total lebih dari nol yaitu 12.886.452 hingga 34.117.830 sehingga
dapat dikatakan menguntungkan.
 Nilai R/C rasio atas biaya tunai pada masing-masing usahatani nilainya lebih dari satu
yaitu 1,29 hingga 1,49

Anda mungkin juga menyukai