1. Umur
Rata rata petani responden usahatani bawang merah di Kabupaten Majalengka berumur
antara 41 sampai 50 dengan persentase 40.54% yang memiliki usia produktif, produktivitas kerja
tinggi, semangat untuk bekerja tinggi.
1. Persiapan Benih
Petani responden umumnya menggunakan benih yang dibeli dari pasar. Persiapan benih
meliputi kegiatan pembersihan dan pengirisan ujung umbi bawang merah dengan tujuan agar
umbi cepat tumbuh dan memiliki anakan yang banyak. Petani mencampur dengan fungisida agar
tidak cepat membusuk.
2. Pengolahan Lahan
Kegiatan awal adalah membersihkan lahan dari rumput dengan menggunakan herbisida.
Kemudian dilakukan kegiatan penaikkan tanah, pembalikan tanah, pembuatan bedengan dan
parit, serta penggemburan kemudian didiamkan selama tujuh hari dan lahan siap ditanami
bawang merah.
3. Penanaman
Penanaman dilakukan dengan membuat lubang dan diberi pupuk dasar (pupuk kandang
dan pupuk TSP) dan didiamkan selama satu hari. Setelah itu ditanami bawang merah dengan
jarak 15 cm x 20 cm dan 20 cm x 20 cm.
4. Penyulaman
Penyulaman dilakukan ketika tanaman berumur ± 15 HST (hari setelah tanam) pada saat
benih sudah terlihat tumbuh atau tidak
5. Penyiangan
Penyiangan dilakukan satu kali selama satu musim tanam yaitu ketika tanaman berumur
30 hari karena benih pada umur 3 hari atau sebelum ditanam sudah dilakukan penyemprotan
herbisida
6. Penyiraman
Kegiatan penyiraman menyesuaikan kondisi musim tanam yang dilakukan oleh petani
responden. Jika petani responden menanam pada musim hujan maka frekuensi penyiraman tidak
dilakukan sesering pada musim kemarau. Pada musim kemarau penyiraman dilakukan setiap
hari sampai tanaman bawang merah tumbuh. Setelah tanaman tumbuh, frekuensi penyiraman
dikurangi hingga dua hari sekali atau tiga hari sekali dan menjelang panen frekuensi penyiraman
semakin dikurangi.
7. Pemupukan
Petani responden melakukan pemupukan sebanyak 3-4 kali selama satu musim tanam
dengan cara ditaburkan diantara barisan bawang merah. Pemupukan pertama dilakukan pada saat
tanaman bawang merah mencapai umur 15 hari setelah tanam, kemudian ke dua pada umur 30
hari, pemupukan ketiga pada umur 45 hari, dan pada pemupukan keempat pada umur 60 hari
8. Pengendalian HPT
Pengendalian hama dan penyakit di lokasi ini dilakukan dengan menggunakan pestisida
kimia. Hama penyakit yang sering menyerang tanaman bawang merah antara lain ulat bawang
(ulat grayak), ulat hitam, hama trip, dan hama cikrak.
Panen dilakukan setelah umbi berukuran besar dan siap dipanen, yaitu pada umur
tanaman 55-65 hari. emanenan dilakukan dengan cara mencabut umbi bawang merah secara
perlahan dari dalam tanah. Setelah dicabut kemudian bawang merah tersebut diikat sebanyak ±
10 rumpun per ikat dan dikumpulkan di satu tempat untuk mempermudah pengangkutan. Setalah
itu dilakukan penjemuran engikatan bawang yang telah kering dan pemotongan daun- daun yang
terdapat pada bawang (meres).
Pendapatan usahatani atas biaya tunai maupun biaya total lebih besar dari nol. Hal ini
menunjukkan bahwa usahatani bawang merah dengan tingkat biaya yang ada mampu
memberikan keuntungan bagi petani. Hasil analisis R/C rasio juga menunjukkan bahwa
usahatani baik di ketiga Musim menguntungkan untuk diusahakan karena nilai R/C rasio atas
biaya tunai maupun atas biaya total lebih besar dari satu.
PPT COY
1. Karakteristik Responden
Umur
Lama Pendidikan Petani
Lama Pengalaman Berusahatani
umlah Tanggungan Keluarga
Luas Pengusahaan Lahan
Status Kepemilikan Lahan
Persiapan Benih
Pengolahan Lahan
Penanaman
Penyulaman
Penyiangan
Penyiraman
Pemupukan
Pengendalian HPT
Panen dan Pasca Panen
3. Pendapatan Usahatani Bawang Merah
Pendapatan atas biaya total lebih dari nol yaitu 12.886.452 hingga 34.117.830 sehingga
dapat dikatakan menguntungkan.
Nilai R/C rasio atas biaya tunai pada masing-masing usahatani nilainya lebih dari satu
yaitu 1,29 hingga 1,49