Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan
yang sangat pesat terutama setelah pemerintahan melakukan
berbagai regulasi di bidang keuangan dan perbankan termasuk
pasar modal. Para pelaku di Pasar modal telah menyadari bahwa
perdaganagn efek dapat memberikan return yang cukup baik bagi
mereka, dan sekaligus memberikan kontribusi yang besar bagi
perkembangan perekonomian negara kita.
Aktivitas pasar modal yang merupakan salah satu potensi
perekonomian nasional, memiliki peranan yang penting dalam
menumbuh kembangkan perekonomian nasional. Dukungan sektor
swasta menjadi kekuatan nasional sebagai dinamisator aktivitas
perekonomian nasional demikian pun di Indonesia ternyata pasar
modal masih didominasi oleh pemodal asing.
Pasar modal sama seperti pasar pada umumnya, yaitu tempat
bertemunya penjual dan pembeli. Di pasar modal, yang diperjual
belikan adalah modal berupa hak kepemilikan perusahaan dan
surat pernyataan hutang perusahaan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Keputusan Pendanaan dan Net Present Value ?
2. Bagaimana Pasar Modal yang Efisien ?
3. Mengapa Pasar Modal Efisien?
4. Bagaimanakah 3 (tiga) bentuk pasar modal yang Efisien?

1
5. Bagaimana Implikasi Hipotesa Pasar yang Efisien terhadap
Keputusan Pendanaan?
6. Bagaimana Instrumen Keunagn Jangka Panjang:
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pasar Modal yang Efisisen.
2. Untuk mengetahui mengapa Pasar Modal Efisien.
3. Untuk mengetahui Keputusan Pendanaan.
4. Untuk mengetahui Tiga (3) bentuk Pasar Modal yang Efisisen.
5. Untuk mengetahui Implikasi Hipotesa Pasar yang Efisien terhadap
Keputusan Pendanaan.
6. Untuk mengetahui Instrumen Keunagn Jangka Panjang.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Keputusan Pendanaan dan Present Value


Keputusan investasi kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa keputusan
investasi yang memberikan NPV positif akan meningkatkan nilai
perusahaan (atau kemakmuran pemilik perusahaan). Dengan demikian,
tujuan yang sama, yaitu memperoleh NPV yang positif juga bisa
dipergunakan dalam menagmbil keputusan pendanan (financing
decisions).
Perbedaanya adalah bahwa relatif jauh lebih sulit untuk mendapatkan NPV
positif dari keputusan pendanaan dibandingkan dengan keputusan
investasi. Hal ini disebabkan karena keputusan investasi yang dilakukan
pada sektor rill dilakukan pada pasar yang tidak sempurna, informasi tidak
lengkap dan atau sangat mahal, kadang-kadang juga dijumpai adanya
hambatan untuk masuk (barier to entry) untuk sektor tersebut, sehingga
terbuka peluang untuk memperoleh NPV yang positif. Dalam bahasa
ekonomi, tercipta peluan untuk memperoleh economic profit yaitu
kentungan diatas keuntungan yang wajar sesuai dengan biaya
modalnya.Keputusan pendanaan sebaliknya dilakukan dalam pasar modal
yang umumnya sangat kompetitif, informasi terbuka luas bagi semua
pemodal, dan pemodal individual tidak bisa mempengaruhi harga. Pasar
yang seperti ini disebut pasar modal yang efisien.

3
Transaksi yang menghasilkan NPV=0 bukanlah transaksi yang tidak
menhasilkan laba menurut pengertian akuntansi. Mungkin sekali dalam
transaksi tersebut diperoleh capital gains yang positif (artinya sewaktu
dijual harga saham tersebut sudah lebih tinggi dari harga belinya). Hanya
saja, tingkat keuntungan yang diperoleh tidaklah melebihi tingkat
keuntungan yang diisyaratkan apabila telah diperhatikan faktor risiko.1

B. Pasar Modal Yang Efisien


Pasar dapat diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli
yang saling mengadakan pertukaran barang dan jasa. Pasar modal atau
bursa efek adalah salah satu jenis pasar dimana para investor bertemu
untuk menjual atau membeli surat berharga atau efek. Pasar modal
merupakan salah satu bagian dari pasar finansial yang menjalankan fungsi
ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dalam menjalankan fungsi
ekonomi yaitu dengan mengalokasikan dana secara efisien dari pihak yang
memiliki dana kepada pihak yang membutuhkan dana, sedangkan fungsi
keuangannya dapat ditujukan oleh kemungkinan adanya perolehan
imbalan bagi pihak yang memberikan dana sesuai dengan karakteristik
investasi yang mereka pilih.
Pasar modal yang efisien didefinisikan sebagai pasar yang harga sekuritas-
sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan. Semakin
cepat informasi baru tercermin pada harga sekuritas, semakin efisiensi
pasar modal tersebut. Dengan demikian akan sangat sulit (atau bahkan
hampir tidak mungkin) bagi para pemodal untuk memperoleh tingkat
keuntungan diatas normal secara konsisten dengan melakukan transaksi
perdagangan di bursa efek. Efisiensi dalam artian ini sering juga disebut
sebagai efisiensi informasional.

1
Suad Husnan, dan Enny Pudjiastuti, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: UPP
STIM YKPN) hlm. 251-252

4
Dalam pasar modal yang efisien, perubahan harga saham mengikuti pola
random walk.Hal ini berarti bahwa perubahan harga di waktu yang lalu
tidak bisa dipergunakan untuk memperkirakan perubahan harga dimasa
yang akan datang. Taksiran terbaik harga besok pagi adalah harga hari ini.
Dengan kata lain:

E(P t+1)= P1

Konsep pasar modal yang efisien menyatakan bahwa pemodal selalu


memasukan faktor informasi yang tersedia dalam keputusan mereka
sehingga terefleksi pada harga yang mereka transaksikan. Jadi harga yang
berlaku di pasar sudah mengandung faktor informasi tersebut. Konsep
pasar modal yang efisien umumnya dipercaya oleh kalangan akademisi,
tetapi tidak untuk kalangan keuangan. Hal ini ditunjukkan dari banyaknya
saran-saran untuk melakukan investasi yang didasarkan atas pengamatan
atas perilaku perubahan harga saham. Sebagai misal, seorang analis
sekuritas (Wong Yee, 1991) mengatakan bahwa :By interpreting the daily
movements of stock price, the Future trends can be generated”.
Pernyataan tersebut menyiratkan bahwa gerakan harga saham bukanlah
mengikuti pola random walk (karena bisa diperkirakan kecenderungannya
di masa yang akan datang). Juga mereka yang menganut analisis teknikal
berpendapat bahwa gerakan harga saham mempunyai trend
(kecenderungan) dan bersifat berulang (repetitive) .
Pasar Modal efisisen dapat terjadi apabila memenuhi asumsi:
1. Laba maksimum yang rasional yang dihimpun oleh investor. Investor
merupakan price taker, sehingga hanya ada satu orang partisipan
tidak akan mempengaruhi harga saham.
2. Informasi bebas biaya dan tersedia luas bagi pelaku pasar modal
pada waktu yang sama.
3. Informasi yang tersedia bersifat random.

5
4. Investor bereaksi secara cepat dan total terhadap informasi baru,
yang menyebabkan harga akan menyesuaikan diri2

C. Mengapa Pasar Modal Efisien


Pasar modal menjadi efisien karena persaingan antara para analisis
investasi akan membuat pasar sekuritas setiap saat menunjukan harga yang
sebenarnya. Foster (1986) menjelaskan bahwa adanya jumlah analis
keuangan yang banyak dan persaingan anatarmereka, akan membuat pasar
sekuritas “wajar” dan mencerminkan semua informasi yang relevan. Para
analis akan berupaya untuk memperoleh informasi selengkap mungkin,
bahkan kalau mungkin lebih lengkap dari analis yang lain, melakukan
analisis secermat mungkin sehingga akan membuat harga sekurita menjadi
wajar. Tentu saja terbuka kemungkinan para analis melakukan kesalahan,
tetapi sejauh kesalahan tersebut bersifat independen, maka kesalahan
tersebut akan makin kecil dengan banyaknya analis yang melakukan
analisa.Tetapi apa yang dimaksud dengan nilai sebenarnya? Nilai
sebenarnya tidak lain adalah harga keseimbangan yang mencerminkan
semua informasi yang tersedia bagi para investor pada suatu titik waktu
tertentu.
Memahami mengapa perubahan harga pada pasar modal yang efisien
adalah random (acak). Apabila harga-harga selalu mencerminkan semua
informasi yang relevan, maka harga –harga tersebut baru berubah apabila
informasi baru muncul. Tetapi apa yang disebut sebagai informasi baru
tidaklah, per definisi bisa dipekirakan sebelumnya ( kalau tidak, namanya
bukan lagi informasi baru). Dengan demikian, maka perubahan harga
tidaklah bisa diperkirakan, maka perubahan harga saham hanyalah
mencerminkan informasi yang tidak bisa diperkirakan. Dengan demikian
maka rangkaian perubahan tersebut tertentu berpola random (acak).

2
Suad Husnan, dan Enny Pudjiastuti, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: UPP
STIM YKPN) hlm. 253

6
D. Tiga Bentuk Teori Pasar Modal Yang Efisien
Efisiensi pasar modal tergantung pada kondisi tertentu, terutama volume
perdagangan. Pasar dengan volume perdagangan yang relatif kecil
menyulitkan investor untuk bereaksi terhadap informasi baru dan
memudahkan bagi pedagang besar untuk memanipulasi karena adanya
channel informasi.Informasi tersebut diklasifikasikan menjadi tiga tipe:
1. Pertama, informasi dalam bentuk perubahan harga diwaktu yang
lalu.
2. Informasi yang tersedia kepada publik (publik information)
3. Informasi yang tersedia baik kepada publik maupun tidak (publik
and private information)
Sesuai dengan konsep dasar efisienasi dan kondisi ideal pasar efisien,
maka pasar modal yang efisien secara informasional dapat diklasifikasikan
menjadi tiga bentuk tingkatan:3
1. Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form)
Dalam efisiensi bentuk lemah ini menyatakan bahwa data-data
historis atas harga dimasa yang akan datang. Perubahan harga pada
hari ini tidak ada hubungannya dengan perubahan harga yang akan
terjadi kemarin. Jika informasi datangnya secara acak banyak
orang menyukai karena bisa mendapatkan keuntungan dari
perubahan harga yang terjadi secara acak. Mereka yakin jika harga
suatu saham mulai bergerak naik, maka harga saham tersebut akan
bergerak naik untuk suatu jangka waktu tertentu dan
mengembangkannya suatu momentum.
Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan momentum suatu
harga saham itu memegang ada dan jika para pemodal dapat
dengan cepat melakukan transaksi pada awal pergerakan naik
harga saham-saham tersebut maka keuntungan besar dapat dicapai.

3
Fudji Sri Mar’ati, ANALISIS EFISIENSI PASAR MODAL INDONESIA, Jurnal
IlmuManajemen dan Akuntansi Terapa(JIMAT), Vol.3 Nomor 2, November 2012 hal. 39-41

7
Berarti Technical analist tidak kebal terhadap efisien pasar bentuk
lemah.
2. Efisiensi pasar bentuk semi kuat ( semi-strong form)
Study peristiwa (event study) merupakan study yang mempelajari
reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya
dipublikasikan sebagi suatu pengumuman. Event study dapat
digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu
pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi
pasar bentuk setengah kuat.
Pengujian kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar
bentuk setengah kuat merupakan dua pengujian yang berbeda
pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi
dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung
informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu
pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukan
dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan.
Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakna return sebagi nilai
perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return, jika
digunakan abnormal return maka dapat dikatakan bahwa suatu
pengumuman yang mengandung kandungan informasi akan
memberikan abnormal return kepada pasar.Sebaliknya yang tidak
mengandung informasi akan memberikan abnormal return kepada
pasar.
3. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form)
Efisiensi bentuk lemah menyatakan bahwa tidak ada satupun
informasi yang tersedia baik publik maupun privat yang
mengijinkan para pemodal untuk meraih keuntungan yang tidak
normal secara konsisten. Bentuk ini menyatakan bahwa harga
saham akan melakukan penyesuaia secara cepat terhadap informasi
apapun, bahkan informasi yang tidak tersedia bagi semua pemodal
(informasi privat). Salah satu jenis informasi privat adalah jenis

8
informasi yang berasal dari orang dalam. Mereka mempunyai
akses atas informasi berharga mengenai keputusan penting yang
bersifat taktis dan strategis yang telah direncanakan oleh
perusahaan. Sehingga dengan modal informasi tersebut mereka
melakukan analisis dan mengambil posisi transaksi yang sesuai.
Data empiris menyatakan bahwa informasi privat demikian mampu
memberikan keuntungan abnormal yang konsisten bagi para
pemodal yang memiliki informasi tersebut, walaupun informasi ini
tergolong tidak legal.

Gambar 1
Tingkatan Kumulatif dari ketiga Bentuk Pasar Efisien

Pasar efisiensi bentuk lemah

Pasar efisiensi Bentuk semi kuat

Pasar efisiensi bentuk kuat

Gambar diatas menunjukkan jenis informasi dalam hubungannya


dengan ketiga tingkatan efisiensi pasar. Hubungan ketiga pasar
efisien ini berupa tingkatan yang kumulatif yaitu bentuk lemah
merupakan bagian dari bentuk setengah kuat dan bentuk setengah
kuat merupakan bagian dari bentuk kuat. Hubungan tersebut
menunjukan bahwa bila ada sangkalan dari efisiensi pasar bentuk
lemah maka sangkalan tersebut berlaku juga baik pada efisiensi
pasar bentuk semi kuat maupun pasar efisiensi bentuk kuat. Jika
pasar tidak efisien dalam bentuk lemah, dengan sendirinya pasar

9
tidak efisien dalam bentuk semi kuat ataupun bentuk bentuk kuat
maupun dalam bentuk lemah.
Penggolongan diatas benar-benar bermanfaat karena dengan
demikian dimungkinkan adanya uji empiris atas modal permainan
wajar pada efisisensi pasar yang dikaitkan dengan berbagai jenis
informasi.

Disimpulkan bahwa berbagai pasar modal paling tidak memenuhi


persyaratan efisiensi bentuk lemah, banyak yang telah memenuhi syarat
efisiensi bentuk setengah kuat (meskipun dijumpai berbagai
penyimpanagn atau anomaly), dan belum konklusif untuk efisiensi bentuk
kuat.

E. Implikasi Hipotesa Pasar Yang Efisisen Terhadap Keputusan Pendanaan


Pertama, apabila kita percaya bahwa pasar modal efisien, maka
perusahaan akan menerima harga yang wajar dari setiap sekuritas yang
diterbitkan. Sulit bagi perusahaan untuk menjual sekuritas dengan harga
yang terlalu mahal.
Implikasi yang kedua apabila pasar modal efisien adalah bahwa upaya
untuk membodohi para pemodal dengan merekayasa laporan keuangan
diragukan keberhasilannya. Ada upaya dari pihak manajemen untuk
melaporkan laba yang cenderung meningkat, dan tidak terlalu berfluktuasi.
Misalnya, manajemen lebih menyukai melaporkan laba pada tahun 20X1,
20X2, 20X3, berturut-turut sebesar Rp 6,30 miliar, Rp 6.90 Miliar, dan Rp
7,20 Miliar, daripada misalkan Rp 6,30 Milyar, Rp 7,10 miliar dan Rp
7,00 miliar (jumlah keseluruhannya tetap sama). Hal ini disebabkan karena
laporan yang pertama menunjukkan kecenderungan peningkatan laba,
sedangkan laporan yang kedua menunjukkan laba berfluktuasi.
Apabila pasar modal efisien, ternyata rekayasa seperti diatas tidaklah
mempunyai dampak yang berarti bagi harga saham, sejauh laporan
tersebut tidak berubah cash flow yang diterima oleh perusahaan.

10
Penyebabnya adalah karena cash flow yang relevan bagi pemodal, bukan
laba berfluktuasi.
Ketiga, menyangkut masalah Timming penerbitan saham. Seringkali
pihak manajemen berpendapat bahwa saat ini merupakan saat yang tepat
untuk menerbitkan saham baru, karena harga saham perusahaan sedang
tinggi dan oleh manajemen dinilai sudah terlalu tinggi. Pihak manajemen
mempunyai pendapat tersebut, karena mereka mempunyai informasi yang
tidak dimiliki oleh para pemodal (masyarakat). Apabila strategi ini
ditempuh oleh perusahan, dan kemudian hal ini ditafsirkan oleh
masyarakat bahwa sebenarnya kondisi perusahaan tidaklah sebaik semula,
maka sesuai dengan hipotesa pasar yang efisien, maka harga akan segera
turun menyesuaikan diri dengan informasi tersebut. Perusahaan
mengumumkan akan menerbitkan saham baru, harga saham akan turun.4

F. Instrumen Keuangan Jangka Panjang


Pasar modal merupakan pertemuan antara demand dan supply dana
jangka panjang. Permintaan dana jangka panjang umunya berasal dari
perusahaan yang dilakukan dengan menerbitkan instrumen keuangan
(sekuritas) berjangka panjang seperti saham dan obligasi.
Saham, pemilik saham perusahaan disebut pemegang saham
merupakan pemilik perusahaan. Di Indonesia saham yang diterbitkan oleh
perusahaan yang menjualnya ke pasar modal boleh diterbitkan dengan
ataupun tanpa nilai nominal. Apabila saham diterbitkan dengan nilai
nominal maka modal saham di neraca dicatat sesuai dengan nilai nominal.
Apabila terjual di pasar modal lebih tinggi dari nilai nominal, maka
selisihnya dicatat sebagai tambahan modal disetor. Apabila tanpa nilai
nominal maka seluruh hasil penjualan saham tersebut dicatat sebagai
modal saham.

4
Suad Husnan, dan Enny Pudjiastuti, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: UPP
STIM YKPN) hlm. 256-259

11
Obligasi, merupakan surat tanda hutang dan umumnya tidak dijamin
dengan aktiva tertentu. Karena itu kalau perusahaan bangkrut, pemegang
obligasi akan diperlakukan sebagai kreditur umum. Obligasi akan
mencantumkan:
 Nilai pelunasan atau face value
 Jangka waktu akan dilunasi
 Bunga yang dibayarkan (disebut sebagai coupon rate)
 Berapa kali dalam satu tahun bunga tersebut dibayarkan.

Contoh soal :

Contoh Kasus Perhitungan PVC

1 Joko pada hari ini melakukan peminjaman dari Budi sebanyak Rp 100 juta yang
ingin diinvestasikan selama satu tahun. Untuk investasi itu, Joko memiliki tiga
pilihan menanamkan modalnya:

1 Deposito selama 12 bulan dengan bunga 8 % per tahun,

2 Menggunakannya sebagai modal membeli properti rumah yang selanjutnya


dikontrakkan dengan biaya 10 juta per tahun yang kemudian hari bisa dijual
dengan harga Rp 150 juta,

3 Membeli emas sekarang yang kemudian dijual di akhir tahun

Untuk mendapatkan pilihan investasi yang tepat dan paling menguntungkan, maka
Joko harus tahu berapa nilai sekarang dari tiap pilihan investasi yang ada. Joko
juga bisa melakukan analisa berapa rupiah uang yang nantinya akan diterima oleh
masing-masing investasi jika diterima sekarang.

NPV sendiri merupakan hasil penjumlahan dari PV pengeluaran untuk investasi


dan PV yang diterima dari hasil investasi.

Untuk menghitung Present Value, bisa menggunakan rumus;

PV = C1 / (1 + r)

12
C1 = Uang yang akan diterima di tahun ke-1.

r = Discount rate/ opportunity cost of capital.

Tingkat pengembalian/hasil investasi (%) dari investasi yang sebanding.

Sedangkan rumus NPV adalah :

NPV = C0 + ( C1 / (1 + r))

C0 = Jumlah uang yang diinvestasikan (karena ini adalah pengeluaran, maka


menggunakan bilangan negatif).

Sedangkan cara untuk menghitung NPV Deposito, lebih mudah menggunakan


discount rate (r) sebesar 4 %. Angka ini saya ambil dari tingkat bunga tabungan.

Dengan rumus itu, bisa dihitung;

NPV Deposito = (-100 jt) + (108 jt / ( 1 + 0,04 ))

= (- 100 juta) + 103,85 juta

= 3,85 juta

Hasil bila melakukan investasi deposito di Bank.

Sedangkan untuk menghitung NPV rumah, menggunakan discount rate 12 %


untuk mengakomodasi tingkat resiko yang diterima.

NPV Rumah = (- 100 jt + 10 jt) + (150 jt / ( 1 + 0,12))

= ( – 90 jt) + 133,93 jt

= 43,93 jt

Bila dihitung terlihat memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan pilihan
pertama deposito ke bank.

13
Sedangkan terakhir, pilihan membeli emas, nilai NPV menggunakan discount rate
0 % karena emas meski bisa berfungsi sebagai store value atau alat penyimpan
kekayaan, namun emas tidak memberikan hasil dan tergantung harga pasar.

NPV Emas = (- 100 jt) + ( 100 Jt / (1 + 0,00)) = 0 jt

Karena itu, kali ini kita bisa mencoba menghitung harga emas 10 tahun kemudian
dengan melihat contoh pasar sebelumnya; harga Oktober 1998 adalah 300 USD
per ons dan harga Oktober 2008 meningkat menjadi 900 USD per ons.

Dari contoh harga pasar sebelumnya itu, didapat rata-rata harga kenaikan emas
adalah 20 % per tahun.

Berpedoman itu, menghitung nilai NPV Emas adalah;

NPV Emas = ( -100 jt) + (120 jt / (1+0,00))

= (- 100 jt) + 120 jt

= 20 jt

Setiap metode tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan, karena itu
kita juga akan memberikan sedikit penjelasan mengenai kelebihan dan
kekurangan cara perhitungan NPV.

BAB III

PENUTUP

14
KESIMPULAN

1. Keputusan Pendanaan dan Present Value


Keputusan investasi kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa keputusan
investasi yang memberikan NPV positif akan meningkatkan nilai
perusahaan (atau kemakmuran pemilik perusahaan). Dengan demikian,
tujuan yang sama, yaitu memperoleh NPV yang positif juga bisa
dipergunakan dalam menagmbil keputusan pendanan (financing
decisions).
2. Pasar Modal efisisen dapat terjadi apabila memenuhi asumsi:
 Laba maksimum yang rasional yang dihimpun oleh investor. Investor
merupakan price taker, sehingga hanya ada satu orang partisipan tidak
akan mempengaruhi harga saham.
 Informasi bebas biaya dan tersedia luas bagi pelaku pasar modal pada
waktu yang sama.
 Informasi yang tersedia bersifat random.
 Investor bereaksi secara cepat dan total terhadap informasi baru, yang
menyebabkan harga akan menyesuaikan diri.
3. Mengapa perubahan harga pada pasar modal yang efisien adalah random
(acak). Apabila harga-harga selalu mencerminkan semua informasi yang
relevan, maka harga –harga tersebut baru berubah apabila informasi baru
muncul.
4. Tiga Bentuk Teori Pasar Modal Yang Efisien :
a) Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form)
b) Efisiensi pasar bentuk semi kuat ( semi-strong form)
c) Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form)
5. Implikasi Hipotesa Pasar Yang Efisisen Terhadap Keputusan Pendanaan.
Apabila kita percaya bahwa pasar modal efisien, maka perusahaan akan
menerima harga yang wajar dari setiap sekuritas yang diterbitkan.

15
6. Instrumen Keuangan Jangka Panjang

Pasar modal merupakan pertemuan antara demand dan supply dana jangka
panjang. Permintaan dana jangka panjang umunya berasal dari perusahaan yang
dilakukan dengan menerbitkan instrumen keuangan (sekuritas) berjangka panjang
seperti saham dan obligasi.

16

Anda mungkin juga menyukai