PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Keputusan Pendanaan dan Net Present Value ?
2. Bagaimana Pasar Modal yang Efisien ?
3. Mengapa Pasar Modal Efisien?
4. Bagaimanakah 3 (tiga) bentuk pasar modal yang Efisien?
1
5. Bagaimana Implikasi Hipotesa Pasar yang Efisien terhadap
Keputusan Pendanaan?
6. Bagaimana Instrumen Keunagn Jangka Panjang:
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pasar Modal yang Efisisen.
2. Untuk mengetahui mengapa Pasar Modal Efisien.
3. Untuk mengetahui Keputusan Pendanaan.
4. Untuk mengetahui Tiga (3) bentuk Pasar Modal yang Efisisen.
5. Untuk mengetahui Implikasi Hipotesa Pasar yang Efisien terhadap
Keputusan Pendanaan.
6. Untuk mengetahui Instrumen Keunagn Jangka Panjang.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Transaksi yang menghasilkan NPV=0 bukanlah transaksi yang tidak
menhasilkan laba menurut pengertian akuntansi. Mungkin sekali dalam
transaksi tersebut diperoleh capital gains yang positif (artinya sewaktu
dijual harga saham tersebut sudah lebih tinggi dari harga belinya). Hanya
saja, tingkat keuntungan yang diperoleh tidaklah melebihi tingkat
keuntungan yang diisyaratkan apabila telah diperhatikan faktor risiko.1
1
Suad Husnan, dan Enny Pudjiastuti, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: UPP
STIM YKPN) hlm. 251-252
4
Dalam pasar modal yang efisien, perubahan harga saham mengikuti pola
random walk.Hal ini berarti bahwa perubahan harga di waktu yang lalu
tidak bisa dipergunakan untuk memperkirakan perubahan harga dimasa
yang akan datang. Taksiran terbaik harga besok pagi adalah harga hari ini.
Dengan kata lain:
E(P t+1)= P1
5
4. Investor bereaksi secara cepat dan total terhadap informasi baru,
yang menyebabkan harga akan menyesuaikan diri2
2
Suad Husnan, dan Enny Pudjiastuti, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: UPP
STIM YKPN) hlm. 253
6
D. Tiga Bentuk Teori Pasar Modal Yang Efisien
Efisiensi pasar modal tergantung pada kondisi tertentu, terutama volume
perdagangan. Pasar dengan volume perdagangan yang relatif kecil
menyulitkan investor untuk bereaksi terhadap informasi baru dan
memudahkan bagi pedagang besar untuk memanipulasi karena adanya
channel informasi.Informasi tersebut diklasifikasikan menjadi tiga tipe:
1. Pertama, informasi dalam bentuk perubahan harga diwaktu yang
lalu.
2. Informasi yang tersedia kepada publik (publik information)
3. Informasi yang tersedia baik kepada publik maupun tidak (publik
and private information)
Sesuai dengan konsep dasar efisienasi dan kondisi ideal pasar efisien,
maka pasar modal yang efisien secara informasional dapat diklasifikasikan
menjadi tiga bentuk tingkatan:3
1. Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form)
Dalam efisiensi bentuk lemah ini menyatakan bahwa data-data
historis atas harga dimasa yang akan datang. Perubahan harga pada
hari ini tidak ada hubungannya dengan perubahan harga yang akan
terjadi kemarin. Jika informasi datangnya secara acak banyak
orang menyukai karena bisa mendapatkan keuntungan dari
perubahan harga yang terjadi secara acak. Mereka yakin jika harga
suatu saham mulai bergerak naik, maka harga saham tersebut akan
bergerak naik untuk suatu jangka waktu tertentu dan
mengembangkannya suatu momentum.
Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan momentum suatu
harga saham itu memegang ada dan jika para pemodal dapat
dengan cepat melakukan transaksi pada awal pergerakan naik
harga saham-saham tersebut maka keuntungan besar dapat dicapai.
3
Fudji Sri Mar’ati, ANALISIS EFISIENSI PASAR MODAL INDONESIA, Jurnal
IlmuManajemen dan Akuntansi Terapa(JIMAT), Vol.3 Nomor 2, November 2012 hal. 39-41
7
Berarti Technical analist tidak kebal terhadap efisien pasar bentuk
lemah.
2. Efisiensi pasar bentuk semi kuat ( semi-strong form)
Study peristiwa (event study) merupakan study yang mempelajari
reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya
dipublikasikan sebagi suatu pengumuman. Event study dapat
digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu
pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi
pasar bentuk setengah kuat.
Pengujian kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar
bentuk setengah kuat merupakan dua pengujian yang berbeda
pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi
dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung
informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu
pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukan
dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan.
Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakna return sebagi nilai
perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return, jika
digunakan abnormal return maka dapat dikatakan bahwa suatu
pengumuman yang mengandung kandungan informasi akan
memberikan abnormal return kepada pasar.Sebaliknya yang tidak
mengandung informasi akan memberikan abnormal return kepada
pasar.
3. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form)
Efisiensi bentuk lemah menyatakan bahwa tidak ada satupun
informasi yang tersedia baik publik maupun privat yang
mengijinkan para pemodal untuk meraih keuntungan yang tidak
normal secara konsisten. Bentuk ini menyatakan bahwa harga
saham akan melakukan penyesuaia secara cepat terhadap informasi
apapun, bahkan informasi yang tidak tersedia bagi semua pemodal
(informasi privat). Salah satu jenis informasi privat adalah jenis
8
informasi yang berasal dari orang dalam. Mereka mempunyai
akses atas informasi berharga mengenai keputusan penting yang
bersifat taktis dan strategis yang telah direncanakan oleh
perusahaan. Sehingga dengan modal informasi tersebut mereka
melakukan analisis dan mengambil posisi transaksi yang sesuai.
Data empiris menyatakan bahwa informasi privat demikian mampu
memberikan keuntungan abnormal yang konsisten bagi para
pemodal yang memiliki informasi tersebut, walaupun informasi ini
tergolong tidak legal.
Gambar 1
Tingkatan Kumulatif dari ketiga Bentuk Pasar Efisien
9
tidak efisien dalam bentuk semi kuat ataupun bentuk bentuk kuat
maupun dalam bentuk lemah.
Penggolongan diatas benar-benar bermanfaat karena dengan
demikian dimungkinkan adanya uji empiris atas modal permainan
wajar pada efisisensi pasar yang dikaitkan dengan berbagai jenis
informasi.
10
Penyebabnya adalah karena cash flow yang relevan bagi pemodal, bukan
laba berfluktuasi.
Ketiga, menyangkut masalah Timming penerbitan saham. Seringkali
pihak manajemen berpendapat bahwa saat ini merupakan saat yang tepat
untuk menerbitkan saham baru, karena harga saham perusahaan sedang
tinggi dan oleh manajemen dinilai sudah terlalu tinggi. Pihak manajemen
mempunyai pendapat tersebut, karena mereka mempunyai informasi yang
tidak dimiliki oleh para pemodal (masyarakat). Apabila strategi ini
ditempuh oleh perusahan, dan kemudian hal ini ditafsirkan oleh
masyarakat bahwa sebenarnya kondisi perusahaan tidaklah sebaik semula,
maka sesuai dengan hipotesa pasar yang efisien, maka harga akan segera
turun menyesuaikan diri dengan informasi tersebut. Perusahaan
mengumumkan akan menerbitkan saham baru, harga saham akan turun.4
4
Suad Husnan, dan Enny Pudjiastuti, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: UPP
STIM YKPN) hlm. 256-259
11
Obligasi, merupakan surat tanda hutang dan umumnya tidak dijamin
dengan aktiva tertentu. Karena itu kalau perusahaan bangkrut, pemegang
obligasi akan diperlakukan sebagai kreditur umum. Obligasi akan
mencantumkan:
Nilai pelunasan atau face value
Jangka waktu akan dilunasi
Bunga yang dibayarkan (disebut sebagai coupon rate)
Berapa kali dalam satu tahun bunga tersebut dibayarkan.
Contoh soal :
1 Joko pada hari ini melakukan peminjaman dari Budi sebanyak Rp 100 juta yang
ingin diinvestasikan selama satu tahun. Untuk investasi itu, Joko memiliki tiga
pilihan menanamkan modalnya:
Untuk mendapatkan pilihan investasi yang tepat dan paling menguntungkan, maka
Joko harus tahu berapa nilai sekarang dari tiap pilihan investasi yang ada. Joko
juga bisa melakukan analisa berapa rupiah uang yang nantinya akan diterima oleh
masing-masing investasi jika diterima sekarang.
PV = C1 / (1 + r)
12
C1 = Uang yang akan diterima di tahun ke-1.
NPV = C0 + ( C1 / (1 + r))
= 3,85 juta
= ( – 90 jt) + 133,93 jt
= 43,93 jt
Bila dihitung terlihat memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan pilihan
pertama deposito ke bank.
13
Sedangkan terakhir, pilihan membeli emas, nilai NPV menggunakan discount rate
0 % karena emas meski bisa berfungsi sebagai store value atau alat penyimpan
kekayaan, namun emas tidak memberikan hasil dan tergantung harga pasar.
Karena itu, kali ini kita bisa mencoba menghitung harga emas 10 tahun kemudian
dengan melihat contoh pasar sebelumnya; harga Oktober 1998 adalah 300 USD
per ons dan harga Oktober 2008 meningkat menjadi 900 USD per ons.
Dari contoh harga pasar sebelumnya itu, didapat rata-rata harga kenaikan emas
adalah 20 % per tahun.
= 20 jt
Setiap metode tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan, karena itu
kita juga akan memberikan sedikit penjelasan mengenai kelebihan dan
kekurangan cara perhitungan NPV.
BAB III
PENUTUP
14
KESIMPULAN
15
6. Instrumen Keuangan Jangka Panjang
Pasar modal merupakan pertemuan antara demand dan supply dana jangka
panjang. Permintaan dana jangka panjang umunya berasal dari perusahaan yang
dilakukan dengan menerbitkan instrumen keuangan (sekuritas) berjangka panjang
seperti saham dan obligasi.
16