Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


“KONSEP ANGGARAN”

DISUSUN OLEH:
NUSROTUN NISA (201662201009)
SANDI IRAWAN (201662201019)
YUYUN META DANI (201662201037)
MAYZEL P. JUANITO (201662201049)
MELYAKI OMURO (201662201091)
CHARLES KABAR INI (201762201003)
MUHAMMAD SAPUTRA (201762201014)
YOHANES R.O (201762201027)
YULI A. SETIANI (201762201034)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE
September,2018

Akuntansi Sektor Publik-06 Page i


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat ALLAH Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan perlindungannya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang
“Konsep Anggaran” . Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Akuntansi Sektor Publik.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, kepada
Bapak Okto Irianto, S.E.,M.Si selaku dosen pengampuh Mata Kuliah Akuntansi Sektor Publik
yang telah memberikan kami kesempatan untuk mencoba membuat suatu latihan tentang
pembuatan makalah. Kami juga sampaikan terima kasih kepada mereka yang telah membantu
kami berupa saran pendapat dalam penyusunan makalah ini.

Oktober 2018

Team penyusun

Akuntansi Sektor Publik-06 Page ii


DAFTAR ISI
kata Pengantar............................................................................................................................. ii
BAB I.......................................................................................................................................... 1
Pendahuluan ............................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................. 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................................... 2
BAB II ........................................................................................................................................ 3
Pembahasan ................................................................................................................................ 3
2.1 Pengertian Anggaran Sektor Publik Dan Fungsinya ........................................................ 3
2.2. Pentingnya Anggaran Sektor Publik ............................................................................... 3
2.3. Hubungan Anggaran Dan Kebijakan Fiskal Di Pemerintah ............................................ 4
2.4 Akuntansi Manajemen Sektor Publik ............................................................................... 4
2.5 Konsep Anggaran Sektor Publik....................................................................................... 7
2.6 Jenis Anggaran Sektor Publik ........................................................................................... 8
2.7 Prinsip Dan Siklus Anggaran Publik .............................................................................. 13
BAB III ..................................................................................................................................... 15
Kesimpulan ............................................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 15
Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 18

Akuntansi Sektor Publik-06 Page iii


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah organisasi sektor publik sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun yang
lalu. Dalam bukunya, Vernon Kam (1989) menjelaskan bahwa praktik akuntansi sektor
publik sebenarnya telah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi. Kemunculannya lebih
dipengaruhi pada interaksi yang terjadi pada masyarakat dan kekuatan sosial didalam
masyarakat yang umumnya berbentuk pemerintahan. Pemerintahan merupakan aspek
yang sangat penting dan berpengaruh dalam kinerja serta kemakmuran suatu negara.
Untuk menunjang perkembangan suatu negara tentu dibutuhkan suatu pemerintahan yang
baik. Suatu pemerintahan yang baik memiliki suatu standar dalam menganalisa
kinerjanya, oleh karena itu dibentuklah suatu sistem yang dinamakan akuntansi sektor
publik.
Peran utama akuntansi manajemen sektor publik adalah menyediakan informasi
akuntansi yang akan digunakan oleh manajer sektor publik dalam melakukan fungsi
perencanaan dan pengendalian organisasi. Informasi akuntansi diberikan sebagai alat atau
sarana untuk membantu manajer menjalankan fungsi-fungsi manajemen sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai.
Perencanaan dalam menyiapkan anggaran sangatlah penting. Bagaimanapun juga
jelas mengungkapkan apa yang akan dilakukan dimasa mendatang. Pemikiran strategis
disetiap organisasi adalah proses dimana manajemen berfikir tentang pengintegrasian
aktivitas organisasional ke arah tujuan yang berorientasi kesasaran masa mendatang.
Semakin bergejolak lingkungan pasar, teknologi atau ekonomi eksternal, manajemen
akan didorong untuk menyusun stategi. Pemikiran strategis manajemen, direalisasi dalam
berbagai perencanaan, dan proses integrasi keseluruhan ini didukung prosedur
penganggaran organisasi.
Anggaran dapat dinterpretasikan sebagai paket pernyataan perkiraan penerimaan dan
pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang.
Di dalam tampilannya, anggaran selalu menyertakan data penerimaan dan pengeluaran
yang terjadi di masa lalu. Kebanyakan organisasi sektor publik melakukan perbedaan
krusial antara tambahan modal dan penerimaan, serta tambahan pendapatan dan
pengeluaran.

Akuntansi Sektor Publik-06 Page 1


1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian anggaran sektor publik ?
2. Apa pentingnya anggaran sektor publik bagi pemerintah ?
3. Apa hubungan anggaran dan kebijakan fiskal pemerintah ?
4. Bagaimanakah proses akuntansi manajemen pada sektor publik ?
5. Bagaimanakah konsep anggaran pada sektor publik ?
6. Apa sajakah jenis-jenis anggaran pada sektor publik ?
7. Bagaimanakan prinsip dan siklus penganggaran pada sektor publik ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian anggaran sektor publik
2. Untuk mengetahui pentingnya anggaran sektor publik bagi pemerintah
3. Untuk mengetahui hubungan anggaran dan kebijakan fiskal pemerintah
4. Untuk mengetahui proses akuntansi manajemen pada sektor publik
5. Untuk mengetahui konsep anggaran pada sektor publik
6. Untuk mengetahui jenis-jenis anggaran pada sektor publik
7. Untuk mengetahui prinsip dan siklus penganggaran pada sektor publik

Akuntansi Sektor Publik-06 Page 2


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Anggaran Sektor Publik dan Fungsinya
Anggaran sektor publik adalah suatu rencana kerja yang dibuat dan digunakan oleh
pemerintah, baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang dinyatakan dalam
bentuk ukuran financial, yang memuat informasi mengenai pendapatan, belanja, aktivitas,
dan pembiayaan, dalam satuan moneter.
Menurut freeman (2003), anggaran adalah sebuah proses yang dilakukan organisasi
sektor publik untuk mengalokasikan sumber daya yang dimiliki ke dalam kebutuhan –
kebutuhan yang tidak terbatas (the process of allocating resources to unlimited
demands) yang mengungkap peran strategi anggaran dalam pengelolaan kekayaan sebuah
organisasi publik. Organisasi sektor publik tetntunya berkeinginan memberikan
pelayanan maksimal kepada masyarakat, tetapi sering kali keinginan tersebut terkendala
oleh terbatasnya sumberdaya yang dimiliki. Disinilah fungsi dan peran penting anggaran.
Secara singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran publik merupakan suatu rencana
finansial yang menyatakan:
1. Rencana – rencana organisasi untuk melayani masyarakat atau aktivitas lain yang
dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan
2. Estimasi besarnya biaya yang harus dikeluarkan dalam merealisasi rencana tersebut
3. Perkiranaan sumber – sumber mana saja yang akan menghasilkan pemasukan serta
beberapa besar pemasukan tersebut
4.
2.2. Pentingnya Anggaran Sektor Publik
Adanya anggaran sektor publik merupakan hal yang sangat penting sekali, dibawah
ini adalah alasan pentingnya harus dibuat anggaran sektor publik, salah satunya adalah
sebagaiberikut:
1. Bentuk tanggungjawab pemerintah kepada rakyatnya
2. Kebutuhan ataupun keperkuan masyarakat tidak terbatas, malah berkembang dan
sumber daya terbatas, maka anggaran sangat dibutuhkan
3. Alat untuk mengarahkan pembangunan, juga
4. Untuk menaikkan tingkat kualitas hidup masyarakat.

Akuntansi Sektor Publik-06 Page 3


2.3. Hubungan Anggaran Dan Kebijakan Fiskal di Pemerintah
Kebijakan fiskal adalah usaha yang dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi
keadaan ekonomi melalui sistem pengeluaran atau sistem perpajakan untuk mencapai
tujuan tertentu. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Anggaran merupakan alat
ekonomi terpenting yang dimiliki pemerintah untuk mengarahkan perkembangan sosial
dan ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Anggaran sektor publik harus dapat memenuhi kriteria berikut:
1. Merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat.
2. Menentukan penerimaan dan pengeluaran departemen-departemen pemerintah,
Pemprov atau Pemda.
Keputusan anggaran yang dibuat pemerintah daerah dan propinsi seharusnya dapat
merefleksikan prioritas pemerintah daerah atau pemerintah propinsi dengan baik.
Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan yaitu:
1. Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan
sosial ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat.
2. Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tak
terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas.
Anggaran diperlukan karena adanya masalah keterbatasan sumber daya (scarcity
of resources), pilihan (choice), dan trade offs.
3. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah
bertanggungjawab terhadap rakyat. Dalam hal ini anggaran publik merupakan
instrumen pelaksana akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga publik.

2.4 Akuntansi Manajemen Sektor Publik


Akuntansi manajemen merupakan bagian dari suatu sistem pengendalian manajemen
yang integral. Institute of Management Accountants (1981) mendefinisikan akuntansi
manajemen sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pengakumulasian,
penganalisaan, penyiapan, pengintepretasian, dan pengkomunikasian informasi finansial
yang digunakan oleh manajemen perencanaan, evaluasi, dan pengendalian organisasi
serta untuk menjamin bahwa sumber daya digunakan secara tepat dan akuntabel.
Hartered Institute of Management Accountants (1994) dalam Jones dan Pandlebury
(1996) membuat definisi yang lebih luas daripada definisi yang dikeluarkan oleh Institute

Akuntansi Sektor Publik-06 Page 4


of Management Accountants, terutama dalam hal luas informasi yang
diberikan. Chartered Institute of Management Accountants mendefinisikan akuntansi
manajemen sebagai suatu bagian integral dari manajemen yang terkait dengan
pengidentifikasian, penyajian, dan pengintepretasian informasi yang digunakan untuk :
a. Perumusan strategi
b. Perencanaan dan pengendalian aktiva
c. Pengambilan keputusan
d. Pengoptimalan penggunaan sumber daya
e. Pengungkapan (disclosure) kepada shareholders dan pihal luar organisasi
f. Perlindungan aset
Pada dasarnya prinsip akuntansi manajemen sektor publik tidak banyak berbeda
dengan prinsip akuntansi manajemen yang diterapkan pada sektor swasta. Akan tetapi,
harus diingat bahwa sektor publik memiliki perbedaan sifat dan karakterisitik dengan
sektor swasta, sehingga penerapan teknik akuntansi manajemen sektor swasta tidak dapat
diadopsi secara langsung tanpa modifikasi.
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah
memberikan informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk
melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Dalam organisasi sektor
publik, perencanaan dimulai sejak dilakukannya perencanaan stratejik, sedangkan
pengendalian dilakukan terhadap pengendalian tugas (task control). Peran akuntansi
manajemen dalam organisasi sektor publik meliputi :
1. Perencanaan Strategik
Pada tahap perencanaan stratejik, manajemen organisasi membuat alternatif-
alternatif program yang dapat mendukung strategi organisasi. Peran akuntansi
manajemen adalah memberikan informasi untuk menentukan berapa biaya
program (cost of program) dan beberapa biaya suatu aktivitas (cost of activity),
sehingga berdasarkan informasi akuntansi tersebut manajer dapat menentukan berapa
anggaran yang dibutuhkan dikaitkan dengan sumber daya yang dimiliki.
Akuntansi manajemen pada sektor publik dihadapkan pada tiga permasalahan
utama yaitu efisiensi biaya, kualitas produk, dan pelayanan (cost, quality and
services). Untuk dapat menghasilkan kualitas pelayanan publik yang tinggi dengan
biaya yang murah, pemerintah harus mengadopsi sistem informasi akuntansi
manajemen yang modern. Namun tetap, terdapat sedikit perbedaan antara sektor

Akuntansi Sektor Publik-06 Page 5


swasta dengan sektor publik dalam hal penentuan biaya produk/ pelayanan (product
costing). Hal tersebut disebabkan sebagian besar biaya pada sektor swasta cenderung
merupakan engineered cost yang memiliki hubungan secara langsung dengan output
yang dihasilkan, sementara biaya pada sektor publik sebagian besar
merupakan discretionary cost yang ditetapkan di awal periode anggaran dan sering
tidak memiliki hubungan langsung antara aktivitas yang dilakukan dengan output yang
dihasilkan. Kebanyakan output yang dihasilkan di sektor publik merupakan intangible
output yang sulit diukur.
2. Pemberian Informasi Biaya
Biaya (cost) dalam akuntansi sektor publik dapat dikategorikan menjadi tiga
kelompok, yaitu:
 Biaya input adalah sumber daya yang dikorbankan untuk memberikan pelayanan.
Biaya input bisa berupa biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku.
 Biaya output adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengantarkan produk hingga
sampai ke tangan pelanggan. Pada organisasi sektor publik output diukur dengan
berbagai cara tergantung pada pelayanan yang dihasilkan.
 Biaya proses dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi. Biaya diukur dengan
mempertimbangkan fungsi organisasi.
3. Penilaian Investasi
Penilaian investasi di sektor publik pada dasarnya lebih rumit dibandingkan dengan
di sektor swasta. Teknik-teknik penilaian investasi yang digunakan di sektor swasta
didesain untuk organisasi yang berorientasi pada laba. Sementara organisasi publik
merupakan organisasi yang tidak berorientasi pada laba, sehingga terkadang teknik-
teknik tersebut tidak dapat diterapkan untuk sektor publik. Di samping itu sulit untuk
mengukur output yang dihasilkan, sehingga untuk menentukan keuntungan di masa depan
dalam ukuran finansial (expected return) tidak dapat (sulit) dilakukan.
Penilaian investasi dalam organisasi publik dilakukan dengan menggunakan analisis
biaya-manfaat (cost-benefit analysis). Dalam praktiknya, terdapat kesulitan dalam
menentukan biaya dan manfaat dari suatu investasi yang dilakukan. Hal tersebut karena
biaya dan manfaat yang harus dianalisis tidak hanya dilihat dari sisi finansialnya saja
akan tetapi harus mencakup biaya sosial (social cost) dan manfaat sosial (social
benefits) yang akan diperoleh dari investasi yang diajukan. Menentukan biaya sosial dan
manfaat sosial dalam satuan moneter sangat sulit dilakukan. Oleh karena itu, penilaian

Akuntansi Sektor Publik-06 Page 6


investasi dengan menggunakan analisis biaya-manfaat di sektor publik sulit dilaksanakan.
Untuk memudahkan, dapat digunakan analisis efektifitas biaya (cost-effectiveness
analysis).
4. Penganggaran
Akuntansi manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran publik
yang efektif. Terkait dengan tiga fungsi anggaran, yaitu sebagai alat alokasi sumber daya
publik, alat distribusi, dan stabilisasi, maka akuntansi manajemen merupakan alat yang
vital untuk proses mengalokasikan dan mendistribusikan sumber dana publik secara
ekonomis, efisien, efektif, adil dan merata.
5.Penentuan biaya pelayanan (cost of services) dan penentuan tarif pelayanan (charging for
services)
Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa biaya yang
dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu dan berapa tarif yang akan dibebankan
kepada pemakai jasa pelayanan publik, termasuk menghitung subsidi yang diberikan.
Tuntutan agar pemerintah meningkatkan mutu pelayanan dan keluhan masyarakat akan
besarnya biaya pelayanan merupakan suatu indikasi perlunya perbaikan sistem akuntansi
manajemen di sektor publik. Masyarakat menghendaki pemerintah memberikan
pelayanan yang cepat, berkualitas, dan murah. Pemerintah yang berorientasi pada
pelayanan publik harus merespon keluhan, tuntutan dan keinginan masyarakat tersebut
agar kualitas hidup masyarakat menjadi semakin baik dan kesejahteraan masyarakat
meningkat.
6. Penilaian Kerja
Penilaian kinerja merupakan bagian dari sitem pengendalian. Penilaian kinerja
dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi dalam mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan. Dalam tahap penilaian kinerja, akuntansi manajemen
berperan dalam pembuatan indikator kinerja kunci (key performance indicator) dan
satuan ukur untuk masing-masing aktivitas yang dilakukan.

2.5 Konsep Anggaran Sektor Publik


Anggaran sektor publik adalah perencanaan finansial tentang perkiraan
pengeluaran dan penerimaan yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang dengan
melihat data yang diperoleh dari masa lalu sebagai acuan penetapan anggaran.

Akuntansi Sektor Publik-06 Page 7


Anggaran sektor publik harus dapat memenuhi kriteria, antara lain
merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat serta
menentukan penerimaan dan pengeluaran departemen-departemen pemerintah atau
pemerintah daerah.
Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat kebutuhan
masyarakat, seperti listrik, air bersih, kualitas kesehatan, pendidikan, dan lain-lain agar
terjamin secara layak. Maka dari itu tingkat kesejahteraan masyarakat dipengaruhi oleh
keputusan yang diambil oleh pemerintah melalui anggaran yang dibuatnya.
Fungsi Penganggaran Sektor Publik
 Anggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja.
 Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan di masa mendatang.
 Angggaran sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai unit kerja
dan mekanisme kerja antar atasan dan bawahan.
 Anggaran sebagai alat pengendalian unit kerja.
 Anggaran sebagai alat motivasi dan persuasi tindakan efektif dan efisien dalam
pencapaian visi organisasi.
 Anggaran merupakan instrumen politik.
 Anggaran merupakan instrumen kebijakan fiskal.
 Karakteristik Penganggaran Sektor Publik
 Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.
 Anggaran umumnya mencakup jangka waktu tertentu, satu atau beberapa tahun.
 Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajeman untuk mencapai sasaran
yang ditetapkan.
 Usulan angggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari
penyusunan anggaran.
 Sekali disusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.

2.6 Jenis Anggaran Sektor Publik


1. Anggaran Tradisional / Anggaran Konvensional
Anggaran tradisional merupakan pendekatan yang paling banyak
digunakan di negara berkembang dewasa ini. Terdapat dua ciri utama dalam
pendekatan ini, yaitu: (a) cara penyusunan anggaran yang didasarkan atas

Akuntansi Sektor Publik-06 Page 8


pendekatan incrementalism dan (b) struktur dan susunan anggaran yang
bersifat line-item.
Ciri lain yang melekat pada pendekatan anggaran tradisional tersebut
adalah: (c) cenderung sentralistis; (d) bersifat spesifikasi; (e) tahunan; dan (f)
menggunakan prinsip anggaran bruto. Struktur anggaran tradisional dengan ciri-
ciri tersebut tidak mampu mengungkapkan besarnya dana yang dikeluarkan
untuk setiap kegiatan, dan bahkan anggaran tradisional tersebut gagal dalam
memberikan informasi tentang besarnya rencana kegiatan. Oleh karena tidak
tersedianya berbagai informasi tersebut, maka satu-satunya tolok ukur yang
dapat digunakan untuk tujuan pengawasan hanyalah tingkat kepatuhan
penggunaan anggaran.
 Incrementalism
Penekanan dan tujuan utama pendekatan tradisional adalah pada
pengawasan dan pertanggungjawaban yang terpusat. Anggaran tradisional
bersifat incrementalism, yaitu hanya menambah atau mengurangi jumlah
rupiah pada item-item anggaran yang sudah ada sebelumnya dengan
menggunakan data tahun sebelumnya sebagai dasar untuk menyesuaikan
besarnya penambahan atau pengurangan tanpa dilakukan kajian yang
mendalam.
Masalah utama anggaran tradisional adalah terkait dengan tidak
adanya perhatian terhadap konsep value for money. Konsep ekonomi,
efisiensi dan efektivitas seringkali tidak dijadikan pertimbangan dalam
penyusunan anggaran tradisional. Dengan tidak adanya perhatian terhadap
konsep value for money ini, seringkali pada akhir tahun anggaran terjadi
kelebihan anggaran yang pengalokasiannya kemudian dipaksakan pada
aktivitas-aktivitas yang sebenarnya kurang penting untuk dilaksanakan.
Akibat digunakannya harga pokok pelayanan historis tersebut adalah
suatu item, program, atau kegiatan akan muncul lagi dalam anggaran tahun
berikutnya meskipun sebenarnya item tersebut sudah tidak relevan
dibutuhkan. Perubahan anggaran hanya menyentuh jumlah nominal rupiah
yang disesuaikan dengan tingkat inflasi, jumlah penduduk, dan penyesuaian
lainnya.
 Line-item

Akuntansi Sektor Publik-06 Page 9


Ciri lain anggaran tradisional adalah struktur anggaran bersifat line-
item yang didasarkan atas dasar sifat (nature) dari penerimaan dan
pengeluaran. Metode line-item budget tidak memungkinkan untuk
menghilangkan item-item penerimaan atau pengeluaran yang telah ada
dalam struktur anggaran, walaupun sebenarnya secara riil item tertentu sudah
tidak relevan lagi untuk digunakan pada periode sekarang. Karena sifatnya
yang demikian, penggunaan anggaran tradisional tidak memungkinkan untuk
dilakukan penilaian kinerja secara akurat, karena satu-satunya tolok ukur
yang dapat digunakan adalah semata-mata pada ketaatan dalam
menggunakan dana yang diusulkan.
Penyusunan anggaran dengan menggunakan struktur line-item
dilandasi alasan adanya orientasi sistem anggaran yang dimaksudkan untuk
mengontrol pengeluaran. Berdasarkan hal tersebut, anggaran tradisional
disusun atas dasar sifat penerimaan dan pengeluaran, seperti misalnya
pendapatan dari pemerintah atasan, pendapatan dari pajak, atau pengeluaran
untuk gaji, pengeluaran untuk belanja barang, dan sebagainya, bukan
berdasar pada tujuan yang ingin dicapai dengan pengeluaran yang dilakukan.
Contoh anggaran tradisional
Anggaran Rumah Jompo
Belanja gaji 45.000.000
Belanja persediaan 17.000.000
Belanja makanan 11.000.000
Belanja perjalanan 3.000.000
Belanja lain – lain 9.000.000
Total 95.000.000

2. Anggaran Publik dengan Pendekatan New Public Management


Sejak pertengahan tahun 1980-an telah terjadi perubahan
manajemen sektor publik yang cukup drastis dari sistem manajemen
tradisional yang terkesan kaku, birokratis, dan hierarkis menjadi model
manajemen sektor publik yang fleksibel dan lebih mengakomodasi pasar.
Perubahan tersebut bukan sekedar perubahan kecil dan sederhana.
Perubahan tersebut telah mengubah peran pemerintah terutama dalam hal

Akuntansi Sektor Publik-06 Page 10


hubungan antara pemerintah dengan masyarakat. Paradigma baru yang
muncul dalam manajemen sektor publik tersebut adalah pendekatan New
Public Management.
New Public Management berfokus pada manajemen sektor publik
yang berorientasi pada kinerja, bukan berorientasi kebijakan. Penggunaan
paradigma New Public Management tersebut menimbulkan beberapa
konsekuensi bagi pemerintah di antaranya adalah tuntutan untuk
melakukan efisiensi, pemangkasan biaya (cost cutting), dan kompetisi
tender.
Salah satu model pemerintahan di era New Public Management
adalah model pemerintahan yang diajukan oleh Osborne dan Gaebler
(1992) yang tertuang dalam pandangannya yang dikenal dengan konsep
“reinventing government”. Perspektif baru pemerintah menurut Osborne
dan Gaebler tersebut adalah :
 Pemerintahan katalis
Fokus pada pemberian pengarahan bukan produksi pelayanan
publik. Pemerintah harus menyediakan beragam pelayanan publik,
tetapi tidak harus terlibat secara langsung dengan proses produksinya
(producing). Produksi pelayanan publik oleh pemerintah harus
dijadikan sebagai pengecualian, dan bukan keharusan, pemerintah
hanya memproduksi pelayanan publik yang belum dapat dilakukan oleh
pihak non-pemerintah.
 Pemerintah milik masyarakat
Memberdayakan masyarakat daripada melayani. Pemerintah
sebaiknya memberikan wewenang kepada masyarakat sehingga mereka
mampu menjadi masyarakat yang dapat menolong dirinya sendiri (self-
help community).
 Pemerintah yang kompetitif
Menyuntikkan semangat kompetisi dalam pemberian pelayanan
publik. Kompetisi adalah satu-satunya cara untuk menghemat biaya
sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan. Dengan kompetisi, banyak
pelayanan publik yang dapat ditingkatkan kualitasnya tanpa harus
memperbesar biaya.

Akuntansi Sektor Publik-06 Page 11


 Pemerintah yang digerakkan oleh misi
Mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan menjadi
organisasi yang digerakkan oleh misi.
 Pemerintah yang berorientasi hasil
Membiayai hasil bukan masukan. Pada pemerintah tradisional,
besarnya alokasi anggaran pada suatu unit kerja ditentukan oleh
kompleksitas masalah yang dihadapi. Semakin kompleks masalah yang
dihadapi, semakin besar pula dana yang dialokasikan.
 Pemerintah berorientasi pada pelanggan
Memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan birokrasi.
 Pemerintahan wirausaha
Mampu menciptakan pendapatan dan tidak sekedar
membelanjakan.
 Pemerintah antisipatif
Berupaya mencegah daripada mengobati. Pemerintah tradisonal
yang birokratis memusatkan diri pada produksi pelayanan publik untuk
memecahkan masalah publik.
 Pemerintah desentralisasi
Dari hierarkhi menuju partisipatif dan tim kerja.
 Pemerintah berorientasi pada (mekanisme) pasar
Mengadakan perubahan dengan mekanisme pasar (sistem
insentif) dan bukan dengan mekanisme administratif (sistem prosedur
dan pemaksaan). Ada dua cara alokasi sumberdaya, yaitu mekanisme
pasar dan mekanisme administratif. Dari keduanya, mekanisme pasar
terbukti sebagai yang terbaik dalam mengalokasi sumberdaya.
Pemerintah tradisional menggunakan mekanisme administratif yaitu
menggunakan perintah dan pengendalian, mengeluarkan prosedur dan
definisi baku dan kemudian memerintahkan orang untuk
melaksanakannya (sesuai dengan prosedur tersebut). Pemerintah
wirausaha menggunakan mekanisme pasar yaitu tidak memerintahkan
dan mengawasi tetapi mengembangkan dan menggunakan sistem
insentif agar orang tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang merugikan
masyarakat.

Akuntansi Sektor Publik-06 Page 12


Perbandingan Anggaran Tradisional dengan Anggaran Berbasis
Pendekatan NPM:
Anggaran Rumah Jompo
Belanja gaji 45.000.000
Belanja persediaan 17.000.000
Belanja makanan 11.000.000
Belanja perjalanan 3.000.000
Belanja lain – lain 9.000.000
Total 95.000.000

2.7 Prinsip dan Siklus Anggaran Publik


Prinsip-prinsip dalam sektor publik meliputi :
 Otorisasi oleh legislatif.
Anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari legislatif terlebih dahulu
sebelum eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.
 Komprehensif
Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran
pemerintah. Oleh karena itu, adanya dana non budgetairpada dasarnya
menyalahi prinsip anggaran yang bersifat komprehensif.
 Keutuhan Anggaran
Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana
umum.
 Nondiscretionary Appropriation.
Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan secara
ekonomis, efisien dan efektif.
 Periodik
Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, bisa bersifat tahunan
maupun multi tahunan.
 Akurat
Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang
tersembunyi, yang dapat dijadikan sebagai kantong-kantong pemborosan
Akuntansi Sektor Publik-06 Page 13
dan inefisiensi anggaran serta dapat mengakibatkan
munculnya understimate pendapatan dan overestimatepengeluaran.
 Jelas
Anggaran hendaknya sederhana, dapat difahami masyarakat dan tidak
membingungkan.
 Diketahui Publik
Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.

Siklus Anggaran Sektor Publik


Prinsip-prinsip siklus anggaran perlu diketahui dan dikuasai dengan baik oleh
penyelenggara pemerintah. Menurut Henley (1990), pada dasarnya prinsip-prinsip dan
mekanisme penganggaran relative tidak berbeda antara sector swasta dengan sektor publik.
Siklus anggaran meliputi empat tahap yang terdiri atas :
1. Tahap persiapan anggaran.
Dilakukan dengan cara menentukan berapa anggaran yang diperlukan untuk
pengeluaran yang tentunya disesuaikan dengan penaksiran pendapatan yang diperoleh
secara akurat.
2. Tahap ratifikasi anggaran.
Melibatkan proses politik yang cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan eksekutif
dituntut tidak hanya memiliki managerial skill namun juga harus mempunyai political
skill, salesmanship, dan coalition building yang memadai. Integritas dan kesiapan
mental yang tinggi dari eksekutif sangat penting dalam tahap ini.
3. Tahap pelaksanaan anggaran.
Dalam tahap ini yang paling penting adalah yang harus diperhatikan oleh manajer
keuangan publik adalah dimilikinya sistem (informasi) akuntansi dan sistem
pengendalian manajemen.
4. Tahap pelaporan dan evaluasi.
Tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas. Jika tahap
implementasi telah didukung dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian
manajemen yang baik, maka diharapkan tahap budget reporting and evaluation tidak
akan menemukan banyak masalah.

Akuntansi Sektor Publik-06 Page 14


BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Akuntansi manajemen merupakan bagian dari suatu sistem pengendalian manajemen
yang integral. Institute of Management Accountants (1981) mendefinisikan akuntansi
manajemen sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pengakumulasian,
penganalisaan, penyiapan, pengintepretasian, dan pengkomunikasian informasi finansial yang
digunakan oleh manajemen perencanaan, evaluasi, dan pengendalian organisasi serta untuk
menjamin bahwa sumber daya digunakan secara tepat dan akuntabel.
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah memberikan
informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk melaksanakan fungsi
perencanaan dan pengendalian organisasi. Dalam organisasi sektor publik, perencanaan
dimulai sejak dilakukannya perencanaan stratejik, sedangkan pengendalian dilakukan
terhadap pengendalian tugas (task control). Peran akuntansi manajemen dalam organisasi
sektor publik meliputi :
1. Perencanaan strategik
2. Pemberian informasi biaya
3. Penilaian investasi
4. Penganggaran
5. Penentuan biaya pelayanan (cost of services) dan penentuan tarif
pelayanan (charging for services)
6. Penilaian kinerja
Anggaran sektor publik adalah perencanaan finansial tentang perkiraan pengeluaran dan
penerimaan yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang dengan melihat data yang
diperoleh dari masa lalu sebagai acuan penetapan anggaran.
Anggaran sektor publik harus dapat memenuhi kriteria, antara lain merefleksikan
perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat serta menentukan penerimaan dan
pengeluaran departemen-departemen pemerintah atau pemerintah daerah.
Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat kebutuhan
masyarakat, seperti listrik, air bersih, kualitas kesehatan, pendidikan, dan lain-lain agar

Akuntansi Sektor Publik-06 Page 15


terjamin secara layak. Maka dari itu tingkat kesejahteraan masyarakat dipengaruhi oleh
keputusan yang diambil oleh pemerintah melalui anggaran yang dibuatnya.

Terdapat 2 jenis anggaran sektor publik :


1. Anggaran Tradisional
Anggaran tradisional merupakan pendekatan yang paling banyak digunakan di
negara berkembang dewasa ini. Terdapat dua ciri utama dalam pendekatan ini, yaitu:
(a) cara penyusunan anggaran yang didasarkan atas pendekatan incrementalism dan
(b) struktur dan susunan anggaran yang bersifat line-item.
Ciri lain yang melekat pada pendekatan anggaran tradisional tersebut adalah:
(c) cenderung sentralistis; (d) bersifat spesifikasi; (e) tahunan; dan (f) menggunakan
prinsip anggaran bruto. Struktur anggaran tradisional dengan ciri-ciri tersebut tidak
mampu mengungkapkan besarnya dana yang dikeluarkan untuk setiap kegiatan, dan
bahkan anggaran tradisional tersebut gagal dalam memberikan informasi tentang
besarnya rencana kegiatan. Oleh karena tidak tersedianya berbagai informasi tersebut,
maka satu-satunya tolok ukur yang dapat digunakan untuk tujuan pengawasan
hanyalah tingkat kepatuhan penggunaan anggaran.
2. Anggaran Publik dengan Pendekatan New Public Management
Sejak pertengahan tahun 1980-an telah terjadi perubahan manajemen sektor
publik yang cukup drastis dari sistem manajemen tradisional yang terkesan kaku,
birokratis, dan hierarkis menjadi model manajemen sektor publik yang fleksibel dan
lebih mengakomodasi pasar. Perubahan tersebut bukan sekedar perubahan kecil dan
sederhana. Perubahan tersebut telah mengubah peran pemerintah terutama dalam hal
hubungan antara pemerintah dengan masyarakat. Paradigma baru yang muncul dalam
manajemen sektor publik tersebut adalah pendekatan New Public Management.
New Public Management berfokus pada manajemen sektor publik yang
berorientasi pada kinerja, bukan berorientasi kebijakan. Penggunaan paradigma New
Public Management tersebut menimbulkan beberapa konsekuensi bagi pemerintah di
antaranya adalah tuntutan untuk melakukan efisiensi, pemangkasan biaya (cost
cutting), dan kompetisi tender.

Prinsip-prinsip dalam penganggaran sektor publik meliputi :


· Otorisasi oleh legislatif.

Akuntansi Sektor Publik-06 Page 16


· Komprehensif
· Keutuhan Anggaran
· Nondiscretionary Appropriation.
· Periodik
· Akurat
· Jelas
· Diketahui Publik
Prinsip-prinsip siklus anggaran perlu diketahui dan dikuasai dengan baik oleh
penyelenggara pemerintah. MenurutHenley (1990), pada dasarnya prinsip-prinsip dan
mekanisme penganggaran relative tidak berbeda antara sector swasta dengan sektor publik.
Siklus anggaran meliputi empat tahap yang terdiri atas :
1. Tahap persiapan anggaran.
2. Tahap ratifikasi anggaran.
3. Tahap pelaksanaan anggaran.
4. Tahap pelaporan dan evaluasi.

Akuntansi Sektor Publik-06 Page 17


DAFTAR PUSTAKA
http://wynegebina.blogspot.com/2016/07/konsep-anggaran-sektor-publik.html
https://rocketmanajemen.com/akuntansi-manajemen-sektor-publik/#a
https://www.google.co.id/search?q=konsep+anggaran+sektor+publik&oq=konsep+anggaran+
sektor+publik&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Akuntansi Sektor Publik-06 Page 18

Anda mungkin juga menyukai