Golongan (SP)
III B
Periode (SP)
Konfigurasi Elektron
Elektron Valensi
Bilangan Oksidasi
Titik Lebur
1.5410c
Titik Didih
2.8360c
Massa Jenis
3,0 g/ml
Wujud
Padat
Warna
Putih KEPERAKAN
Struktur Kristal
Heksagonal
Jenis Unsur
Logam transisi
Keberadaaan di alam
Skandium ternyata lebih banyak ditemukan di matahari dan beberapa bintang lainnya
(terbanyak ke-23) dibandingkan di bumi (terbanyak ke-50). Elemen ini tersebar banyak
di bumi, terkandung dalam jumlah yang sedikit di dalam banyak mineral (sekitar
800an spesies mineral). Warna biru pada beryl (satu jenis makhluk hidup laut)
utama mineral thortveitite yang terdapat di Skandinavia dan Malagasi. Unsur ini
juga ditemukan dalam hasil sampingan setelah ekstrasi tungsten dari Zinwald
Manfaat
agen pelacak dalam kilang minyak mentah. Skandium ioda yang di ambahkan ke
lampu uap merkuri memberikan pancaran sinar mirip matahari yang efisien, yang
Dampak
1. Dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, kontak pada kulit & mata
Proses Pembuatan
Kebanyakan skandium sekarang ini diambil dari throtvitite atau diekstrasi sebagai
hasil produksi pemurnian uranium. Skandium metal pertama kali diproses pada
cairan eutectic kalium, litium dan skandium klorida pata suhu 700 dan 800 derajat
Celcius. Kabel tungsten dan genangan seng cair digunakan sebagai elektroda
dalam graphite crucible. Skandium muruni sekarang ini diproduksi dengan cara
Produksi pertama 99% skandium metal murni diumumkan pada tahun 1960.
“ TITANIUM “
Golongan (SP)
IV B
Periode (SP)
Konfigurasi Elektron
[Ar] 3d2 4s2
Elektron Valensi
Bilangan Oksidasi
3, 4
Titik Lebur
1.6680C
Titik Didih
3.287
Massa Jenis
4,51 g/ml
Wujud
Padat
Warna
Putih-perak metalik
Struktur Kristal
Heksagonal
Jenis Unsur
Logam Transisi
Keberadaan Titanium
Titanium dapat ditemukan di meteor dan di dalam matahari. Bebatuan yang diambil
oleh misi Apollo 17 menunjukkan keberadaan TiO2 sebesar 12,1%. Unsur ini
merupakan unsur kesembilan terbanyak pada kerak bumi. Titanium selalu ada dalam
igneous rocks (bebatuan) dan dalam sedimen yang diambil dari bebatuan tersebut.
TiO2 juga terdapat dalam bijih besi, debu batubara, dalam tetumbuhan dan dalam
tubuh manusia.
Kegunaan
Di bidang militer, unsur ini digunakan untuk membuat peralatan perang (tank) dan
untuk membuat pesawat ruang angkasa karena kekuatannya. Di bidang industri,
beberapa mesin pemindah panas (heat exchanger) dan bejana bertekanan tinggi
serta pipa-pipa tahan korosi memakai bahan titanium. Untuk bidang kedokteran,
titanium digunakan untuk bahan implan gigi, penyambung tulang, pengganti tulang
tengkorak, struktur penahan katup jantung. Titanium juga digunakan sebagai
material pengganti untuk batang piston.
Dampak
Proses Pembuatan
Langkah awal produksi titanium dilakukan dengan mengubah bijih rutil yang
mengandung TiO2 menjadi TiCl4, kemudian TiCl4 direduksi dengan Mg pada
temperature tinggi yang bebas oksigen. Raksi dilakukan pada tabung baja. MgCl 2
dipindahkan dan dielektrolisis menjadi Mg dan Cl2. Keduanya kemudian
didaurulanngkan. Ti didapatkan sebagai padatan yang disebut sepon. Sepon diolah
lagi dan dicampur dengan logam lain sebelum digunakan.
“ KROM “
Golongan (SP)
VI B
Periode (SP)
Konfigurasi Elektron
Elektron Valensi
Bilangan Oksidasi
2, 3, 6
Titik Lebur
1.910oC
Titik Didih
3.4070C
Massa Jenis
7,43 g/ml
Wujud
Padat
Warna
Perak metalik
Struktur Kristal
Body-centered cubic
Jenis Unsur
Logam Transisi
Keberadaan
Dikerak bumi sekitar 100 sampai 300 bagian perjuta. Unsur ini menempati peringkat
20 diantara unsur unsur kimiadalam hal kelimpahan mereka di bumi. Kromium
merupakan logam keras berwarnna putih. Ditemukan dialam sebagai bijih krom besi,
yaitu kromit (FeCr2O4) yang banyak ditemukan di Sumatra Barat, Sumatra Utara,
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua.
Manfaat
Pengguannaan utama kromium adalah sebagai paduan logam seperti pada stainless
steel, chrom plating, dan keramik logam. Chrom plating pernah digunakan untuk
memberikan lapisan keperakan seperti cermin pada baja. Kromium digunakan pada
metalurgi sebagai anti korosi dan pemberi kesan mengkilap. Selain itu logam ini juga
digunakan pada pewarna dan cat, untuk memproduksi batu rubi sintetis, dan
sebagai katalis dalam pencelupan dan penyamakan kulit.
Dampak
1. Menyebabkan ruam kulit, perut mual dan bisul, masalah pernapasan, system
imun melemah, kerusakan ginjal dan hati, perubahan materi genetic, kanker
paru-paru, dan kematian.
2. Kromium (III) merupakan elemen penting untuk organisme yang dapat
mengganggu metabolism gula dan menyebabkan masalah jantung ketika terjadi
defisiensi.
3. Kromium (VI) umumnya bersifat racun bagi organisme dan dapat mengubah
materi genetic yang memicu kanker.
Proses Pembuatan
Kromium dapat diperoleh dengan cara mereduksi kromium (III) oksida, Cr 2O3
menggunakan reduktor aluminium. Prosesnya disebut proses termit karena reaksinya
sangat eksoterm. Kromium juga dapat diperoleh dengan cara mereduksi kromit
dengan menggunakan karbon sebagai reduktor. Pembuatan logam ini tidak dapat
menghasilkan logam yang murni karena akan terjadi aliasi ferrokromium yang
mengandung karbon.