Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SISTEM KARDIOVASKULAR DAN

PATOFISIOLOGI JANTUNG
MATA KULIAH ANATOMI DAN FISIOLOGI

Nama : Namira Milleniawati Wijatmiko

NIM : 10318040

Fakultas : Fakultas Ilmu Kesehatan

Prodi : S1 Kesehatan Masyarakat

Tingkat/Semester : 1/1

Kelas :A

Tahun Akademik : 2018/2019

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI


Tugas 1

Resume Video: Anatomi Fisiologi Jantung

Jantung merupakan organ tubuh yang menjadi pusat dari sistem kardiovaskular,
berfungsi untuk memompa darah melalui pembuluh darah, pembuluh darah arteri, dan vena
ke seluruh tubuh. Jantung berukuran sebesar kepalan tangan dan terletak pada belakang
tulang dada sebelah kiri, dalam jantung sendiri terdiri dari empat ruang. Dua ruang pada
bagian atas disebut atrium yang berfungsi sebagai tempat berkumpulnya darah, sedangkan
dua ruang pada bagian bawah disebut ventrikel berfungsi untuk menerima darah dari atrium
dan memompanya ke paru-paru dan seluruh tubuh. Ruang-ruang ini dipisahkan oleh katup-
katup yang mengatur arah aliran darah, terdapat empat katup yaitu: katup trikuspid, katup
pulmonik/pulmonal, katup mitral/bikuspid, dan katup aortik/aorta.
Sirkulasi dimulai dari sisi kanan jantung, dimana darah yang kaya akan 𝐶𝑂2 dibawa
oleh vena cava superior dan vena cava inferior menuju atrium kanan. Dari atrium kanan,
darah lalu mengalir masuk menuju ventrikel kanan melalui katup trikuspid. Setelah berada di
ventrikel kanan, darah kemudian dipompa menuju arteri pulmonalis melewati katup
pulmonik/pulmonal. Arteri pulmonalis membawa darah dari jantung menuju paru-paru, di
paru-paru darah yang kaya 𝐶𝑂2 mengalami pertukaran gas dengan 𝑂2. Darah yang sudah
kaya dengan 𝑂2 ini kemudian dibawa oleh vena pulmonalis kembali ke jantung menuju
atrium kiri. Dari atrium kiri, darah kemudian mengalir ke ventrikel kiri melalui katup
mitral/bikuspid. Setelah itu darah yang berada di ventrikel kiri ini dipompa melewati katup
aortik/aorta menuju pembuluh arteri terbesar yakni aorta, dan oleh aorta darah diedarkan ke
seluruh tubuh.

 Arteri Jantung disebut arteri koronaria, berfungsi membawa oksigen dan nutrisi ke otot
jantung.
 Arteri Koronaria Kanan, mensuplai sisi bawah dan sisi belakang jantung.
 Arteri Koronaria Kiri, terpisah menjadi dua pembuluh darah. Satu cabang mensuplai
bagian depan jantung, cabang lainnya mensuplai sisi kiri jantung.
 Sistem elektrik mengirim sinyal ke seluruh jantung untuk mengontrol pompa jantung.
Sinyal elektrik jantung dimulai dari Sino Atrium atau SA NODE yang terletak di bagian
atas atrium kanan yang dikenal dengan PACU JANTUNG NATURAL. Sinyal elektrik
jantung mengalir ke bagian bawah jantung melalui Atrio Ventrikuler atau AV NODE yang
mengatur sinyal dari kontraksi atrium sebelum ventrikel. Di dalam ventrikel, alirannya
membawa sinyal ke seluruh otot jantung, sehingga mereka berkontraksi diwaktu yang
sama untuk memompa darah ke paru-paru dan ke seluruh tubuh.

Tugas 2

Patofisiologi Jantung

1. Trombus
 Pengertian
Trombus adalah gumpalan atau bekuan darah yang terbentuk pada dinding pembuluh
darah atau jantung. Hal ini terjadi ketika permukaan tempat darah mengalir yaitu
endhotel maupun jantung mengalami kerusakan.
 Penyebab
Penyebab penyakit ini antara lain, yaitu: merokok, obesitas, pola makan yang tidak
sehat, memiliki keluarga dengan riwayat aterosklerosis, menderita tekanan darah
tinggi, kolesterol tinggi, atau diabetes, ketergantungan alkohol, berusia lanjut, dan
kurang melakukan aktivitas fisik.
2. Embolus
 Pengertian
Embolus adalah suatu benda asing yang tersangkut pada suatu tempat dalam sirkulasi
darah. Benda tersebut terbawa oleh aliran darah dan berasal dari suatu tempat yang
lain yang bukan dari susunan sirkulasi darah. Kebanyakan embolus (95%) berasal dari
trombus.
 Penyebab
Penyebab penyakit ini antara lain, yaitu: orang yang sedang hamil, orang yang
mengalami kegemukan atau obesitas, perokok, penderita penyakit jantung, berusia di
atas 60 tahun (manula), tidak bergerak atau aktif dalam jangka waktu lama, orang
dengan pola makan yang tidak sehat, orang yang tekanan darahnya tinggi, dan orang
yang mempunyai riwayat sakit jantung.
3. Aneurisma
 Pengertian
Keadaan dimana pembuluh darah membesar secara tidak normal atau mengembang
seperti balon yang menonjol keluar.
 Penyebab
Penyebab penyakit ini antara lain, yaitu: tekanan darah tinggi, diabetes, merokok,
kadar kolesterol yang tinggi, faktor keturunan, menderita aterosklerosis.
4. Stenosis
 Pengertian
Penyakit ini berupa penyempitan katup, yaitu dimana katup sulit untuk membuka
dalam pembuluh darah yang menyebabkan aliran daran dari jantung tidak lancar.
 Penyebab
Penyebab penyakit ini antara lain, yaitu: merokok, kadar kolesterol tinggi, tekanan
darah tinggi, terdapat tumpukan kalsium pada katup, riwayat gagal ginjal dan
diabetes, cacat jantung bawaan.
5. Inkompetensi Katup
 Pengertian
Kondisi dimana katup tidak dapat menutup sempurna setelah melakukan pemompaan.
 Penyebab
Penyebab penyakit ini antara lain, yaitu: proses penuaan, hipertensi, gagal jantung,
proses aterosklerosis, kerusakan jaringan akibat serangan jantung, kardiomiopati
(penyakit otot jantung disebabkan keturunan), penyakit autoimun (penyakit akibat
gangguan sistem imun/kekebalan tubuh, yang seharusnya melindungi malah
menyerang).
6. Hipertensi
 Pengertian
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi dimana saat tekanan darah berada
pada nilai 130/80 mmHg atau lebih.
 Penyebab
Penyebab penyakit ini antara lain, yaitu: riwayat hipertensi dalam keluarga, obesitas,
malas bergerak, bertambahnya usia, asupan garam yang tinggi, merokok, minum
alkohol, stress, mengonsumsi obat-obatan tertentu, kehamilan.
 Gejala
Gejala yang mungkin ditimbulkan antara lain: pusing/sakit kepala, lemas, penglihatan
bermasalah (pandangan buram), nyeri dada, sesak napas, denyut jantung tidak teratur,
mual, mimisan, telinga berdenging, terdapat darah dalam urin.
 Pengobatan
Perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat dan konsumsi obat antihipertensi, bisa
menjadi langkah efektif untuk mengatasi penyakit ini. Mengubah gaya hidup menjadi
lebih sehat, bisa menurunkan tekanan darah dalam beberapa minggu. Gaya hidup
sehat yang bisa dilakukan antara lain, seperti: menjalani pola diet DASH yaitu pola
makan dengan lebih banyak mengonsumsi buah-buahan, sayur mayur, susu rendah
lemak, gandum, dan kacang-kacangan; mengonsumsi makanan yang dapat membantu
menurunkan hipertensi, seperti: pisang, sayuran hijau, yogurt, susu skim, kentang,
buah bit, buah berry, oatmeal, ikan, minyak zaitun, kacang lima, dan cokelat;
mengurangi konsumsi garam; memperbanyak aktivitas fisik; rutin berolahraga;
menurunkan berat badan; berhenti merokok; menghindari konsumsi alkohol;
mengurangi konsumsi minuman yang tinggi kafein; dan melakukan terapi relaksasi
seperti yoga/meditasi untuk mengendalikan stress. Gaya hidup sehat ini bisa
dilakukan dengan atau tanpa dibarengi konsumsi obat antihipertensi. Pada beberapa
kasus, penderita hipertensi harus mengonsumsi obat untuk seumur hidup. Namun,
dokter bisa saja menurunkan dosis atau bahkan menghentikan pengobatan jika
tekanan darah penderita hipertensi sudah terkendali dengan mengubah gaya hidupnya
menjadi gaya hidup yang lebih sehat.
 Pencegahan
Pencegahan bisa dilakukan dengan cara menerapkan pola hidup sehat. Pencegahan
haruslah dilakukan mulai sejak dini, jangan menunggu sampai terkena hipertensi baru
menerapkan pola hidup sehat. Pola hidup sehat yang dapat mencegah hipertensi antara
lain: menjaga berat badan agar tetap ideal, berolahraga secara rutin, memperbanyak
aktivitas fisik, mengonsumsi makanan yang rendah lemah dan kaya serat, mengurangi
konsumsi garam, tidak merokok, menghindari konsumsi alkohol, selalu
memperhatikan label fakta nutrisi yang ada pada makanan kemasan, dan
mengendalikan stress.
 Usia Penderita Hipertensi
Hipertensi dapat terjadi pada semua usia, timbul di usia berapa itu tergantung
pemicunya yakni gaya hidup tidak sehat. Misal, jika kita mempunyai gaya hidup tidak
sehat pada usia remaja mungkin pada umur 25 atau 30 tahun ke atas kita bisa terkena
hipertensi. Seiring bertambahnya usia, risiko seseorang terserang hipertensi semakin
besar. Hipertensi pada pria umumnya terjadi pada usia 45 tahun, sedangkan pada
wanita biasanya terjadi di atas usia 65 tahun.
 Penyakit yang Menyertai
Penyakit yang menyertai hipertensi yakni: aterosklerosis, kehilangan penglihatan,
terbentuknya aneurisma, gagal ginjal, gagal jantung, dan demensia vaskuler.
7. Gagal Jantung
 Pengertian
Kondisi dimana jantung tidak dapat memompa darah sebagaimana mestinya atau
ketidakmampuan jantung untuk memenuhi kadar darah normal yang dibutuhkan oleh
tubuh.
 Penyebab
Penyebab penyakit ini antara lain, yaitu: hipertensi, jantung koroner, kerusakan pada
katup jantung, aritmia (gangguan ritme jantung), hipertiroidisme (kelenjar tiroid yang
membesar karena memproduksi terlalu banyak hormon), cacat jantung sejak lahir,
anemia, diabetes, dan kardiomiopati (penyakit otot jantung disebabkan keturunan).
8. Aterosklerosis
 Pengertian
Penyempitan dan penebalan arteri karena adanya tumpukan plak pada dinding arteri.
Penumpukan plak ini terjadi saat lapisan sel pada dinding arteri yang dalam
(endothelium) yang bertugas menjaga kelancaran aliran darah mengalami kerusakan.
Plak yang menyebabkan aterosklerosis ini terdiri dari kolesterol, zat lemak, kalsium,
dan fibrin.
 Penyebab
Penyebab penyakit ini antara lain, yaitu: kadar kolesterol tinggi, kadar trigliserida
tinggi, hipertensi, menderita diabetes melitus, kelebihan hormon insulin, kebiasaan
merokok, obesitas, riwayat keluarga, dan mengonsumsi alkohol.

Anda mungkin juga menyukai