Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SISTEM REPRODUKSI
A. Pengertian Reproduksi
Reproduksi merupakan cara suatu organisme memperbanyak diri
untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya. Reproduksi merupakan
proses penting bagi semua bentuk kehidupan. Tanpa melakukan reproduksi,
tak satu spesies pun didunia ini yang mampu hidup lestari.(Anonymous 2009).
Reproduksi pada organisme selalui didahului oleh reproduksi sel,
karena sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup. Setelah
reproduksi sel secara terus – menerusyang menyebabkan organisme tumbuh
dan berkembang, barulah terjadi reproduksi untuk memperbanyak diri.
Reproduksi tersebut dapat dibedakan menjadi seksual (generative) dan
aseksual (vegetative). Sistem reproduksi pada tumbuhan lebih bervariasi
daripada kebanyakan hewan.
1. Reproduksi Sel
Reproduksi sel merupakan mekanisme sel untuk bertambah jumlahnya
dengan cara pembelahan. Organisme uniseluler (hanya memiliki 1 sel),
maupun multiseluler (memiliki banyak sel) mengalami reproduksi sel.
Berdasarkan jenis sel, reproduksi sel dibedakan menjadi amitosis, mitosis,
dan meiosis.
a. Amitosis
Amitosis merupakan pembelahan sel pada organisme prokariotik dan
organisme sederhana, seperti Amoeba dan Paramecium. Organisme
Prokariotik adalah organisme yang tidak memilki membran sel,
sehingga susunan sel organisme tersebut lebih sederhana
dibandingkan sel – sel lainnya. Contoh organisme prokariotik adalah
bakteri dan alga biru.
3
Amitosis adalah proses pembelahan satu sel menjadi dua sel dan
seterusnya (kelipatan dua) tanpa adanya tahapan – tahapan tertentu.
Hal tersebut disebabkan materi genetic yang akan diberikan pada sel –
sel keturunan tidak dilindungi oleh apapun, sehingga dengan
mudahnya akan terbagi pada proses pembelahan tersebut. Amitosis
terjadi pada perkembanganbiakkan organisme prokariotik secara
aseksual dengan sebutan pembelahan sel. Sel – sel keturunan hasil
dari amitosis memiliki sifat – sifat genetic 100% sama dengan
induknya.
b. Mitosis
Mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada sel – sel tubuh
untuk pertumbuhan suatu individu atau untuk melakukan reproduksi
aseksual. Sel keturunan dari pembelahan mitosis memiliki 100% sifat
genetic yang sama dengan sel induk, karena setiap sel anakan
mendapatkan sejumlah kromosom yang sama dengan sel induknya
(tidak ada pengurangan jumlah kromosom). Antara mitosis satu
dengan mitosis berikutnya diselingi oleh interdase. Interfase dan
mitosis merupakan satu kesatuan yang disebut siklus sel. Pada saat
interfase fase Gap 1 (G1), Fase Sintesis (S) dan Fase Gap 2 (G2). Gap
1 merupakan tahapan pertumbuhan dan perkembangan sel, terjadi
pembentukan organel – organel sel. Sel – sel yang tidak membelah
kembali, akan selesai pada tahapan ini, namun sel – sel akan
membelah, melanjutkan ke tahapan berikutnya, yaitu sintesis. Sintesis
merupakan tahapan duplikasi DNA, transkripsi dan translasi untuk
membuat protein. Setelah tahapan sintesis, terjadi tahapan Gap 2,
yaitu persiapan sel menuju tahapan pembelahan (mitosis). Pada
tahapan ini terjadi metabolisme yang akan menghasilkan energy untuk
dipakai proses miosis. Tahapan – tahapan pada interfase terdiri atas :
Profase, metaphase, anaphase dan telofase.
4
1) Profase
Profase adalah tahapan awal yang terjadi pada mitosis serta
tahapan yang memerlukan waktu paling lama dan energy yang
paling besar. Profase diawali dengan penebalan dan pemendekan
benang – benang kromatin membentuk kromosom. Setelah itu,
sentrosom berubah menjadi sentriol, lalu membelah menjadi dua.
Setiap kromosom berduplikasi, sehingga masing – masing
kromosom memiliki pasangan yang sama. Membrane inti dan
nukleous (anak inti) menghilang. Kemudian sentriol bergerak kea
rah kutub – kutub sel dan mengeluarkan benang – benang spindle.
2) Metaphase
Metaphase merupakan tahapan yang paling cepat dan sangat
jarang ditemukan ketika melakukan penelitian mitosis. Metaphase
adalah tahapan dimana masing – masing kromosom dan
pasangannya berjejer berdampingan di bidang ekuator. Bidang
ekuator merupakan bagian tengah sel, yang seolah – olah terdapat
garis pada daerah tersebut, sehingga kromosom – kromosom dapat
berjejer secara teratur dan rapi.
3) Anaphase
Pada tahapan anaphase, sentromer (bagian tengah kromosom),
membelah kromosom menjadi dua bagian yang disebut kromatid.
Setiap kromatid ditarink oleh benang spindle yang telah
dikeluarkan oleh sentriol. Kromatid – kromatid tersebut ditarik
kearah kutub sel yang saling berlawanan.
4) Telofase
Telofase merupakan tahapan akhir dari mitosis. Peristiwa yang
terjadi pada telofase adalah kromatid – kromatid berubah kembali
menjadi kromatin. Setelah itu benang – benang spindle
menghilang. Perestiwa selanjutny adalah terbentuknya kembali
5
membrane nucleus dan nukloulus. Kemudian terbentuk cekungan
kearah dalam sel, sehingga menbagi sel menjadi dua bagian dan
kedua sel tersebut dibatasi membrane sel. Hasil akhir dari telofase
mitosis adalah terbentuknya dua sel anakan dengan masing –
masing sel anakan tersebut memiliki jumlah materi genetic yang
sama dengan sel induknya.
c. Meiosis
Meiosis merupakan tahapan pembelahan sel yang umumnya terjadi
pada sel kelamin (gamet). Tujuan dari meiosis adalah untuk
mempertahankan jumlah kromosom dari induk keturunan berikutnya
setelah terjadi fertilisasi. Oleh karena itu terjadi reduksi
(Pengurangan) jumlah kromosom.anakan sel hasil pembelahan
meiosis berjumlah 4 sel dengan masing – masing anak memiliki
setengah dari jumlah keseluruhan materi genetic dari induknya.
Meiosis terdiri atas dua kali pembelahan sel, meiosis I, meisosis II
pada tiap pembelahan tersebut dibagi kembali menjadi empat
tambahan. Maka tahapan tahapan yang terjadi pada meiosis adalah
profase I, metaphase I,anaphase I, telopase I, profase II, metaphase II,
anaphase II dan TeloFase II.
6
B. Reproduksi Hewan
Reproduksi tersebut dapat dibedakan menjadi seksual (generative) dan
aseksual (vegetative).
1. Reproduksi secara seksual (generative)
Perkembangbiakan secara seksual pada hewan melibatkan alat
reproduksi, sel kelamin/gamet jantan dan gamet betina, serta proses
pembuahan atau fertilisasi. Pembuahan pada hewan ada dua jenis, yaitu
pembuahan yang terjadi di dalam tubuh induk betina dan pembuahan yang
terjadi di luar tubuh. Pembuahan di dalam tubuh induk betina disebut
fertilisasi internal. Sedangkan pembuahan di luar tubuh induk betina
disebut fertilisasi eksternal.
Pembuahan eksternal biasanya terjadi pada hewan yang hidup di dalam
air, misalnya katak dan ikan. Jumlah sel telur dan sperma yang dihasilkan
sangat banyak, sehingga dapat memperbesar peluang terjadinya
pembuahan. Pembuahan eksternal dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu
tipe acak dan tipe sarang. Pada tipe acak, proses pelepasan sel telur dan
sperma di lakukan di sembarang tempat. Sedangkan pada tipe sarang, ada
tempat tertentu untuk melepaskan sperma dan sel telur, sehingga peluang
terjadinya pembuahan lebih besar. Pada fertilisasi internal, pembuahan
yang terjadi dalam tubuh induk betina. Jadi sperma dari induk jantan harus
dimasukkan ke dalam tubuh betina melalui kopulasi.
Alat reproduksi menghasilkan sel kelamin. Sel kelamin jantan/sperma
dihasilkan oleh testis, sedangkan sel kelamin betina (ovum/sel telur)
dihasilkan oleh ovarium (indung telur). Proses pembentukan sel kelamin
jantan dan betina disebut gametogenesis. Proses pembentukan sel kelamin
jantan disebut spermatogenesis, sedangkan proses pembentukan sel
kelamin betina disebut oogenesis. Setelah terjadi pembuahan atau
fertilisasi, akan terbentuk zigot yang kemudian berkembang menjadi
7
embrio. Perkembangan dan kelahiran embrio dapat terjadi melalui tiga
cara, yaitu vivipar, ovipar, dan ovovivipar..
a) Vivipar (Melahirkan)
Pembuahan terjadi didalam tubuh. Pertumbuhan dan
perkembangan sang janin berada didalam tubuh yaitu di dalam rahim
disebut masa mengandung, kemudian setelah pertumbuhan calon bayi
di dalam rahim sempurna, maka bayi hewan tersebut dilahirkan.
Hewan yang baru dilahirkan masih dalam keadaan lemah, oleh karena
itu sang induk merawatnya dengan memberikan susu yang terdapat
pada tubuh induknya. Contohnya hewan mamalia kecuali platypus.
Platypus cara reproduksinya dengan ovovivipar.
Ciri – ciri hewan ini adalah mamalia.
Memiliki kelenjar susu (mamae)
Memiliki bulu – bulu halus disekitar tubuhnya, kecuali
mamalia laut
Bernapas menggunakan paru – paru
Hewan berdarah panas
Memiliki alat peredaran darah
Hewan mamalia diantaranya gajah, kucing, tikus, sapi, kucing dan
sebagainya. Ini untuk mamalia darat. Sedangkan, mamalia laut seperti
paus, lumba – lumba, dugong.
Semua hewan Mamalia memiliki alat reproduksi yang hampir
serupa. Untuk mempelajarinya, amatilah alat reproduksi tikus berikut
ini.
8
Gambar 2.1 Alat Reproduksi Tikus
(Sumber www.google.com)
Tikus jantan mempunyai sepasang testis yang berfungsi untuk
menghasilkan sperma. Sperma dikeluarkan melalui saluran sperma
yang disebut vas deferens. Untuk memasukkan sperma ke dalam tubuh
hewan betina, digunakan penis.
Tikus betina mempunyai sepasang ovarium yang berfungsi untuk
menghasilkan sel telur atau ovum. Sel telur yang telah dilepaskan dari
ovarium (ovulasi) keluar melalui saluran telur dan akhirnya sampai di
uterus. Jika sel telur ini dibuahi oleh sperma, akan terbentuk zigot yang
akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio. Tikus mampu
mengandung lebih dari satu embrio. Namun tidak semua Mamalia
memiliki kemampuan seperti ini. Setiap embrio memperoleh nutrisi
dan oksigen dari plasenta yang dihubungkan melalui tali pusat. Jika
sudah tiba masa lahirnya, embrio lepas dari uterus dan dikeluarkan
melalui vagina.
9
b) Ovipar (Bertelur)
Pembuahan terjadi didalam tubuh, hanya saja telurnya dikeluarkan dari
dalam tubuh. Sang bayi perkembang dan tumbuh didalam cangkang
telur. Sebagian hewan yang melakukan perkembangbiakan ini
melakukan pengeraman, tujuannya untuk mengatur suhu calon bayi di
dalam cangkang telur tersebut. Contoh hewanya adalah aves,
amfibi,pisces, dan sebagian reptile.
1) Reproduksi pada Ikan
Pada umumnya ikan bertelur (ovipar) dan pembuahannya terjadi di
luar tubuh induk betinanya. Alat kelamin jantan terdiri dari
sepasang testis berwarna putih. Sperma dialirkan melalui saluran
vas deferens yang bermuara di lubang urogenital. Lubang
urogenital merupakan lubang yang dipakai untuk keluarnya urin
dan sperma.
Gambar 2.2a alat kelamin jantan
pada ikan,
Gambar 2.2b. alat kelamin betina
pada ikan
(Sumber : www.google.com)
Alat kelamin betina terdiri dari
sepasang ovarium. Ovarium
menghasilkan sel telur. Sel telur
dikeluarkan melewati oviduk dan
kemudian dialirkan ke lubang
urogenital. Setelah ikan betina
mengeluarkan sel telur di
sembarang tempat atau di tempat
tertentu, maka akan diikuti oleh
10
ikan jantan dengan mengeluarkan sperma.
2) Reproduksi pada Katak
Katak termasuk hewan amfibi yang hidup di darat dan air.
Pembuahan katak terjadi secara eksternal yang dilakukan di air.
Katak bersifat ovipar atau bertelur. Alat kelamin jantan terdiri dari
sepasang testis yang berwarna putih kekuningan.
Gambar 2.3a. alat kelamin jantan katak, Gambar 2.3b. alat kelamin
betina katak
(Sumber: www.google.com)
Testis menghasilkan sperma. Sperma melewati vas
efferentia dan menuju kloaka. Kloaka merupakan tempat
keluarnya sperma, saluran urin, dan sisa pembuangan makanan.
Alat kelamin betina terdiri dari sepasang ovarium yang
menghasilkan sel telur. Telur melewati oviduk dan menuju kloaka.
Pada saat kawin (kopulasi), katak jantan akan naik ke
punggung katak betina. Dengan jarinya, katak jantan menekan
katak betina sehingga katak betina mengeluarkan sel telur ke
dalam air. Saat keluarnya telur, katak jantan akan mengeluarkan
spermanya. Terjadilah pembuahan sel telur di dalam air dan akan
berkembang menjadi zigot.
11
3) Reproduksi pada Reptilia
Umumnya reptilia bersifat ovipar, walaupun ada sebagian yang
ovovivipar. Pada reptilia jantan, alat kelaminnya terdiri dari
sepasang testis, epididimis dan vas deferens. Memiliki alat kelamin
khusus yang disebut hemipenis dan dikeluarkan melalui kloaka
saat kawin. Sedangkan reptilia betina memiliki alat kelamin terdiri
dari sepasang ovarium dan oviduk. Telur bermuara di oviduk. Pada
reptil ovovivipar telur akan menetas dalam oviduk.
Gambar 2.4a. alat kelamin jantan reptil, 2.4b. alat kelamin betina
reptile
(Sumber: www.google.com)
4) Reproduksi pada Burung
Burung berkembangbiak dengan cara bertelur (ovipar).
Umumnya telur akan dierami hingga menetas. Embrio di dalam
telur memerlukan suhu tertentu untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Alat kelamin burung jantan terdiri dari
sepasang testis. Sperma yang dihasilkan testis akan menuju vas
deferens dan kloaka. Sedangkan alat kelamin betina pada burung
terdiri dari ovarium kiri dan oviduk.
12
Gambar 2.5a. alat kelamin jantan
pada burung,
Gambar 2.5b. alat kelamin betina pada
burung
(Sumber: www.google.com)
13
Gambar 2.6 Cangkang Telur
(Sumber: www.google.com)
Pada saat telur dierami, embrio mulai tumbuh. Kuning telur dan putih
telur diserap melalui pembuluh darah yang terbentuk mengelilingi
kuning telur. Bagian-bagian yang berperan dalam mendukung
pertumbuhan embrio adalah sebagai berikut.
Amnion, merupakan cairan ketuban yang terdapat pada suatu
kantung tempat tumbuhnya embrio.
Alantois, merupakan tempat penyimpanan hasil ekskresi,
mengangkut O2 ke dalam embrio dan CO2 keluar dari embrio.
Tali pusat, yaitu bagian yang menghubungkan kuning telur
dengan alantois.
c) Ovovivipar
Ovovivipar adalah salah satu cara berkembang biaknya hewan yaitu
dengan cara bertelur dan beranak, embrionya berkembang di dalam
telur, dan telur tetap berada di dalam tubuh induknya sampai telur
menetas. Cadangan makanan yang diperoleh embrio berasal dari
dalam telur tersebut, jadi bukan dari tubuh induknya. Setelah telur
14
menetas, bayi tersebut keluar dari tubuh induknya. Beberapa
contohnya adalah ikan hiu, ikan pari dan beberapa jenis ular.
15
b) Membelah Diri
Perkembangbiakan terjadi pada hewan bersel satu, seperti amoeba,
protozoa, paramecium, dan virus. Secara umum perkembangbiakan
vegetatif pada hewan bersel satu dengan cara membelah diri. Hewan
bersel satu, seperti amoeba, mempunyai inti sel.
Perkembangbiakan amoeba dimulai dengan pembelahan inti sel
menjadi dua bagian. Setelah itu dikuti dengan pembelahan cairan sel
dan dinding sel. Akhirnya terbentuklah dua sel amoeba baru. Kedua
amoeba ini hidup mandiri dan akan membelah diri lagi.
16
C. Reproduksi Manusia
1) Organ Reproduksi Laki – laki
Sama halnya dengan ciri sekunder dan primer. Organ reproduksi laki-laki
dibedakan menjadi alat alat reproduksi yang tampak dari luar dan yang
berada didalam tubuh. Berikut rinciannya :
a. Organ Reproduksi Luar
1. Penis terdiri dari jaringan-jaringan otot, jaringan spons yang
lembut,pembuluh darah dan jaringan saraf. Fungsinya yaitu untuk
kopulasi (hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk
memudahkan semen ke dalam organ reproduksi betina). Penis
diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi padsa
saat dikhitan/sunat.
2. Buah zakar yang terdiri dari kantung zakar yang didalamnya
terdapat sepasang testis dan bagian-bagian lainnya. Kulit luar nya
disebut skrotum. Skrotum berfungsi melindungi testis serta
mengatur suhu yang sesuai untuk spermatozoa (sel sperma).
3. Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya
berisi testis. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan
dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri
dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot
dartos). Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum
sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga
tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik
dinding perut yang disebut otot kremaster. Otot ini bertindak
sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil.
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan
suhu yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada
suhu tubuh
.
17
b. Organ Reproduksi Dalam
Organ reproduksi dalam yaitu organ yang tidak tampak dari luar,
penjelasannya :
Testis
Testis sebenarnya adalah kelenjar kelamin, berjumlah
sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormon
testosteron. Skrotum dapat menjaga suhu testis. Jika suhu
terlalu panas , skrotum mengembang, jika suhu dingin skrotum
mengerut sehingga testis lebih hangat. Testis (gonad jantan)
berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum).
Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis terdapat di
bagian tubuh sebelah kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan
dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat
dan otot polos. Fungsi testis secara umum merupakan alat
untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan yang
disebut testoteron.
Tubulus Seminiferus
Didalam testis terdapat terdapat saluran-saluran halus yang
disebut saluran penghasil sperma (tubulus seminiferus).
Dinding dalam saluran terdiri dari jaringan epitel dan jaringan
ikat.
Saluran Reproduksi (Saluran Pengeluaran)
Saluran reproduksi maksudnya tempat sperma keluar atau
jalan berupa lubang kecil yang menghubungkan organ dalam.
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri
dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra.
18
Penjelasan :
• Epididimis berupa saluran panjang yang berkelok yang
keluar dari testis. Epididimis berjumlah sepasang di sebelah
kanan dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi
matang dan bergerak menuju vas deferens.
• Vasa deferens berupa saluran panjang dan lurus
mengangkut sperma ke vesika seminalis. Vas deferens atau
saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus
yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari
epididimis. Vas deferens tidak menempel pada testis dan
ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas
deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma
dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani
(vesikula seminalis).
• Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dan
menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra. Saluran
ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke
dalam uretra
• Uretra merupakan saluran panjang terusan dari saluran
ejakulasi dan terdapat di penis.`
Apakah organ kelamin memiliki kelenjar ?
Kelenjar kelamin Pria
• Vesikula seminalis
berjumlah sepasang, terletak dibawah dan atas kantung kemih.
Merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga
disebut dengan kantung semen. Menghasilkan getah berwarna
kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat
19
alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasanasam dalam saluran
reproduksi wanita.
• Kelenjar prostat
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di
bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan
getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang
berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
• Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar
yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper
menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).
20
2) Organ Reproduksi Wanita
a. Organ reproduksi luar terdiri dari :
1. Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus
dengan tubuh bagian luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan
saluran persalinan keluarnya bayi. Sehingga sering disebut dengan
liang peranakan.
2. Vulva merupakan suatu celah yang terdapat dibagian luar dan
terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak
dibagian luas dan membatasi vulva.
Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak d
bagian dalam dan membatasi vulva
3. Mons veneris, pertemuan antara kedua bibir vagina dengan bagian
atas yang tampak membukit
4. Payudara. disebut juga kelenjar mamae. Payudara akan
menghasilakan ASI untuk nutrisi bayi.
b. Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1. Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ
uterusdengan tubuh bagian luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi
dan saluran persalinan, keluarnya bayi. Sehingga sering disebut
dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.
2. Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah
sepasang dan terletak di dalam tongga perut pada daerah pinggang
sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum
dan hormon wanita seperti : Estrogen yang berfungsi untuk
mempertahankan sifat sekunder pada wanita, serta juga membantu
dalam prosers pematangan sel ovum. Progesterone yang berfungsi
dalam memelihata masa kehamilan Ovarium di selubungi oleh
kapsul pelindung dan mengandung beberapa folikel. Tiap folikel
21
mengandung satu sel telur. Folikel adalah strukur seperti bulatan-
bulatan yang mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan
makanan dan melindungi perkembangan sel telur.
3. Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di
bagianpangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct.
Berfungsiuntuk menangkap sel ovum yang telah matang yang
dikelurakan oleh ovarium.
4. Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk
corong/membesar dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi
menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
5. Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum
yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum
menuju uterus dengan abantuan silia pada dindingnya.
6. Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi.
Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum
menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya. Oviduct
berjumlahsepasang dan menghubungkan ovarium dengan rahim.
7. Rahim / Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot.
Berbentuk sperti buah pir dengan bagian bawah yang mengecil.
Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus
padamanusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang
hanya untuk satu janin. Uterus mempunyai 3 macam lapisan
dinding yaitu : Perimetrium yaitu lapisanyang terluar yang
berfungsi sebagai pelindung uterus. Miometrium yaitu lapisan
yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk kontraksi dan
relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula
setiap bulannya. Endometrium merupakan lapisan terdalam yang
kaya akan sel darah merah. Bila tidak terjadi pembuahanmaka
22
dinding endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan
dengan sel ovum matang.
8. Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya
menyempit sehingga disebut juga sebagai leher rahim.
Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan
keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.
9. Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan
sampai pada vagina. Berbentuk tabung berlapis otot. Dinding
vagina lebih tipis daripada rahim dan banyak memiliki lipatan.
Hal ini untuk mempermudah jalan kelahiran bayi. Vagina juga
memiliki lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan kelenjar
Bartholin.
10. Klitoris merupakan tonjolan kecil yangt terletak di depan vulva.
23
3) Masa Pubertas
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan
fisik, psikis dan pematangan seksual.
Masa pubertas diawali pada usia 8-10 tahun, dan berakhir di usia
kurang lebih 15-16 tahun.
Wanita pubertas ditandai dengan menstruasi pertama, sedangkan
pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah.
a. Laki – Laki
- Perkembangan seks sekunder yang mengarah pada perubahan ciri-
ciri fisik, yaitu
Perubahan suara (suara berat dan dalam)
Tumbuh rambut di badan
Bertambahnya ukuran testis dan penis
Jakun mulai tumbuh
Tumbuh otot-otot tubuh
- Perkembangan seks primer yang mengarah pada perubahan ciri-
ciri fisik, yaitu mengalami mimpi basah dan mulai memproduksi
sel sperma
b. Wanita
Pada anak perempuan, pubertas dialami pada rentang usia 7-13 tahun,
dan tanda - tandanya adalah :
Badan akan tumbuh manjadi tinggi
Bentuk tubuh akan berubah (lekuk tbuh yang menjadi ciri khas
wanita akan terbentuk)
Payudara membesar
Tumbuhnya rambut kemaluan dan
rambut ketiak
Muka rawan berjerawat
24
4) Masa Menstruasi
Siklus menstruasi terdiri dari 4 fase yaitu :
1. Fase Menstruasi yaitu peristiwa luruhnya sel ovum matang yang tidak
dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Dapat
diakbiatkan juga karena berhentinya sekresi hormone estrogen dan
progresteron sehingga kandungan hormone dalam darah menjadi tidaka
ada.
2. Fase Proliferasi/fase Folikuler ditandai dengan menurunnya hormone
progesteron sehingga memacu kelenjar hipofisis untuk mensekresikan
FSH dan merangsang folikel dalam ovarium, serta dapat membuat
hormone estrogen diproduksi kembali. Sel folikel berkembang menjadi
folikel de Graaf yang masak dan menghasilkan hormone estrogern yang
merangsangnya keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen dapat
menghambat sekersei FSH tetapi dapat memperbaiki dinding
endometrium yang robek.
3. Fase Ovulasi/fase Luteal ditandai dengan sekresi LH yang memacu
matangnya sel ovum pada hari ke-14 sesudah mentruasi 1. Sel ovum
yang matang akan meninggalkan folikel dan folikel aka mengkerut dan
berubah menjadi corpus luteum. Corpus luteum berfungsi untuk
menghasilkan hormone progesteron yang berfungsi untuk mempertebal
dinding endometrium yang kaya akan pembuluh darah.
4. Fase pasca ovulasi/fase Sekresi ditandai dengan Corpus luteum yang
mengecil dan menghilang dan berubah menjadi Corpus albicans yang
berfungsi untuk menghambat sekresi hormone estrogen dan progesteron
sehingga hipofisis aktif mensekresikan FSH dan LH. Dengan terhentinya
sekresi progesteron maka penebalan dinding endometrium akan terhenti
sehingga menyebabkan endometrium mengering dan robek. Terjadilah
fase pendarahan/menstruasi.
25