Materi Keputusasaan
Materi Keputusasaan
Pengertian
melihat keterbatasan atau tidak ada alternatif atau pilhan pribadi yang tersedia
Seseorang yang tidak memiliki harapan tidak melihat adanya kemungkinan untuk
permasalahannya, dan ia percaya bahwa baik dirinya atau siapapun tidak akan
bisa membantunya.
keraguan .duka cita , apati , kesedihan , depresi , dan bunuh diri. ( Cotton dan
Range, 1996 )
bersifat subyektif yang muncul saat individu tidak melihat adanya alternatif lain
atau pilihan pribadi untuk mengatasi masalah yang muncul atau untuk mencapai
apa yang diiginkan serta tidak dapat mengerahkan energinya untuk mencapai
B. Patofisiologi belom
1. Faktor predisposisi
Faktor Psikologis.
Stres jangka panjang, Retardasi mental, kemampuan komunikasi
verbal kurang, pengalaman masa lalu kurang menyenangkan dan
konsep diri kurang baik.
a. Fisiologis :
respon terhadap stimulus melambat
tidak ada energi
tidur bertambah
b. emosional :
individu yang putus asa sering sekali kesulitan mengungkapkan
perasaannya tapi dapat merasakan
tidak mampu memperoleh nasib baik, keberuntungan dan pertolongan
tuhan
tidak memiliki makna atau tujuan dalam hidup
hampa dan letih
perasaan kehilangan dan tidak memiliki apa-apa tidak berdaya,tidak
mampu dan terperangkap.
c. Individu memperlihatkan :
Sikap pasif dan kurangnya keterlibatan dalam perawatan
Penurunan verbalisasi
Penurunan afek
Kurangnya ambisi,inisiatif,serta minat.
Ketidakmampuan mencapai sesuatu
Hubungan interpersonal yang terganggu
Proses pikir yang lambat
Kurangnya tanggung jawab terhadap keputusan dan kehidupannya
sendiri.
d. Kognitif :
Penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah dan kemampuan
membuat keputusan
Mengurusi masalah yang telah lalu dan yang akan datang bukan
masalah yang dihadapi saat ini.
Penurunan fleksibilitas dalam proses pikir
Kaku ( memikirkan semuanya atau tidak sama sekali )
Tidak punya kemampuan berimagenasi atau berharap
Tidak dapat mengidentifikasi atau mencapai target dan tujuan yang
ditetapkan
Tidak dapat membuat perencanaan, mengatur serta membuat
keputusan
Tidak dapat mengenali sumber harapan
Adanya pikiran untuk membunuh diri.
a. Fisiologis
Anoreksia
BB menurun
b. Emosional
Individu marasa putus asa terhadap diri sendiri dan orang lain
Merasa berada diujung tanduk
Tegang
Muak ( merasa ia tidak bisa)
Kehilangan kepuasan terhadap peran dan hubungan yang ia jalani
Rapuh
c. Individu memperlihatkan
Kontak mata yang kurang mengalihkan pandangan dari pembicara
Penurunan motivasi
Keluh kesah
Kemunduran
Sikap pasrah
Depresi
d. Kognitif
D. Faktor Penyebab
a. Faktor kehilangan
b. Kegagalan yang terus menerus
c. Faktor Lingkungan
d. Orang terdekat ( keluarga )
e. Status kesehatan ( penyakit yang diderita dan dapat mengancam jiwa)
f. Adanya tekanan hidup
g. Kurangnya iman
E. Pohon Masalah
Ketidakberdayaan
Keputusasaan
G. Penatalaksaan medis
a. Psikofarmaka
keputusasaan.
b. Psikoterapi
menilai realitas sudah kembali pulih dan pemahaman diri sudah baik. Psikoterapi
untuk memberikan dorongan, semangat dan motivasi agar penderita tidak merasa
c. Terapi Psikososial
mandiri tidak tergantung pada orang lain sehingga tidak menjadi beban keluarga.
d. Terapi Psikoreligius
e. Rehabilitasi
dsbnya. Pada umumnya program rehabilitasi ini berlangsung antara 3-6 bulan.
Secara berkala dilakukan evaluasi paling sedikit dua kali yaitu evaluasi sebelum
penderita mengikuti program rehabilitasi dan evaluasi pada saat si penderita akan
H. Tindakan Keperawatan
b. Fase kerja
Keliat, B.A., Akemat, Helena, N., Susanti, H., Panjaitan, R.V., Wardani, I, Y., dkk. (2006).
Modul praktek keperawatan profesional jiwa (MPKP Jiwa). Jakarta: FIK UI dan WHO
Stuart, G.W. (2007). Buku saku keperawatan jiwa. Edisi 6. Jakarta: EGC.
Stuard, G. W. (2013), Principles and Practice of Psychiatric Nursing (9 ed.). Missouri: Mosby, inc.